KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL BIMBINGAN MASYARAKAT ISLAM NOMOR DJ
|
|
- Devi Sudjarwadi
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 ke KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL BIMBINGAN MASYARAKAT ISLAM NOMOR DJ.II/ 231 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENILAIAN KANTOR URUSAN AGAMA (KUA) KECAMATAN TELADAN DIREKTUR JENDERAL BIMBINGAN MASYARAKAT ISLAM, Menimbang : a. bahwa dalam rangka pembinaan aparatur Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan yang diarahkan untuk peningkatan kinerja pelayanan KUA, diperlukan adanya pelaksanaan pemilihan KUA kecamatan teladan sebagai sarana evaluasi kemajuan peningkatan kinerja pelayanan KUA; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu menyempurnakan Keputusan Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Nomor DJ.II/317 Tahun 2012 tentang Pedoman Penilaian Kantor Urusan Agama (KUA) Teladan; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 1 tahun 1974 tentang perkawinan; 2. Keputusan Menteri Agama Nomor 168 tahun 2000 tentang Pedoman Perbaikan Pelayanan Masyarakat di Lingkungan Departemen Agama; 3. Keputusan Menteri Agama Nomor 117 tahun 2007 tentang Pedoman Penilaian Kinerja Unit Pelayanan Masyarakat di Lingkungan Departemen Agama; 4. Peraturan Menteri Agama Nomor 10 Tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Agama; 5. Keputusan Menteri Agama Nomor 13 tahun 2012 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi dan Kantor Kementerian Agama Kabupaten/ Kota; 6. Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 38 Tahun 2012 tentang Pedoman Penilaian Kinerja Unit Pelayanan Publik; 7. Peraturan Menteri Agama Nomor 39 Tahun 2012 tentang Organisasi dan Tata Kerja KUA; 8. Instruksi Menteri Agama Nomor 1 Tahun 2000 tentang Pedoman Perbaikan Pelayanan Masyarakat di Lingkungan Departemen Agama; 9. Instruksi Menteri Agama Nomor 2 Tahun 2004 Tentang Peningkatan Pelayanan Pernikahan Pada Kantor Urusan Agama Kecamatan; MEMUTUSKAN: Menetapkan : KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL BIMBINGAN MASYARAKAT ISLAM TENTANG PEDOMAN PENILAIAN KANTOR URUSAN AGAMA (KUA) KECAMATAN TELADAN. KESATU : Pedoman Penilaian KUA Kecamatan Teladan sebagaimana tersebut dalam lampiran Keputusan merupakan bagian yang tak terpisahkan.
2
3 LAMPIRAN KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL BIMBINGAN MASYARAKAT ISLAM NOMOR DJ.II/ 231 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENILAIAN KANTOR URUSAN AGAMA (KUA) KECAMATAN TELADAN BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang KUA Kecamatan sebagai unit teknis terdepan memiliki posisi dan kedudukan yang sangat penting dalam rangka pencitraan Kementerian Agama secara menyeluruh di mata masyarakat. KUA merupakan unit pelaksana teknis Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam pada tingkat Kecamatan yang memiliki cakupan tugas pelayanan yang sangat luas. Sebagai salah satu unit pelayanan publik, KUA dituntut mampu memberikan pelayanan kepada masyarakat secara optimal, meliputi pelaksanaan pelayanan, pengawasan, pencatatan dan pelaporan nikah dan rujuk; Penyususnan statistik dokumentasi dan pengelolaan system informasi manajemen KUA; Melaksanakan tata usaha dan rumah tangga KUA; Pelayanan bimbingan keluarga sakinah, Kemasjidan, bimbingan syariah, serta penyelenggaraan fungsi lain dibidang agama Islam yang ditugaskan oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota. Mengingat besarnya tugas dan fungsi tersebut, KUA harus meningkatkan profesionalismenya dalam melayani masyarakat, untuk itu perlu mendapat perhatian dalam pembinaan, evaluasi, dan penilaian kinerja seluruh unsur yang ada di dalamnya. Sehubungan dengan hal tersebut dalam rangka meningkatkan kualitas pencapaian pelayanan pada KUA Kecamatan diperlukan penilaian kinerja KUA Kecamatan secara berjenjang mulai dari tingkat kabupaten/kota, provinsi, dan nasional. Oleh karena itu diperlukan pedoman pelaksanaan penilaian KUA Kecamatan Teladan. B. Maksud dan Tujuan 1. Maksud : Pedoman Penilaian KUA Kecamatan Teladan ini dimaksudkan sebagai acuan bagi tim penilai dalam pelaksanaan penilaian KUA Kecamatan teladan. 2. Tujuan: a. Memberikan bimbingan dan petunjuk pelaksanaan penyelenggaraan penilaian KUA Kecamatan Teladan mulai dari tingkat kabupaten/kota, provinsi hingga nasional. b. Terciptanya kesamaan pola penilaian. c. Terlaksananya penilaian yang objektif dan transparan. d. Terpilihnya unit pelayanan masyarakat yang representatif.
4 C. Sasaran Sasaran pedoman ini adalah terlaksananya penilaian kinerja unit pelayanan KUA Kecamatan secara efektif sehingga menghasilkan predikat KUA Kecamatan Teladan dalam rangka meraih penghargaan citra pelayanan prima. D. Ruang Lingkup Ruang lingkup pedoman ini meliputi: Pendahuluan, Pelaksanaan Penilaian KUA Kecamatan Teladan, Tata Cara Penilaian, Organisasi dan Mekanisme, Penetapan Juara, Penghargaan dan Pendanaan, serta Pembinaan dan Tutup. E. Pengertian Umum Dalam pedoman ini yang dimaksud dengan: 1. KUA Kecamatan adalah unit pelaksana teknis Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam yang bertugas melaksanakan sebagian tugas Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota di bidang Urusan Agama Islam. 2. Tim Penilai KUA Kecamatan Teladan adalah tim yang ditetapkan Kementerian Agama secara berjenjang dari tingkat Kabupaten/kota, Provinsi, dan Nasional yang bertugas melakukan penilaian terhadap KUA Kecamatan. 3. Pelayanan Publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundangundangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa, dan/atau pelayanan administrasi yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik. 4. Standar Pelayanan adalah tolok ukur yang dipergunakan sebagai pedoman penyelenggaraan pelayanan dan acuan penilaian kualitas pelayanan sebagai kewajiban dan janji penyelenggara kepada masyarakat dalam rangka pelayanan yang berkualitas, cepat, mudah, terjangkau, dan terukur. 5. Standar Operasional Prosedur (SOP) adalah serangkaian instruksi tertulis yang dibakukan mengenai berbagai proses penyelenggaraan administrasi pemerintahan, bagaimana dan kapan harus dilakukan, dimana, dan oleh siapa dilakukan. 6. Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) adalah data dan informasi tentang tingkat kepuasan masyarakat yang diperoleh dari hasil pengukuran secara kuantitatif dan kualitatif atas pendapat masyarakat dalam memperoleh pelayanan dari aparatur penyelenggara pelayanan publik dengan membandingkan antara harapan dan kebutuhannya.
5 BAB II PERSYARATAN, KOMPONEN PENILAIAN A. Persyaratan 1. KUA Kecamatan yang diusulkan belum pernah menjadi pemenang pada penilaian KUA Teladan tingkat Nasional tahun sebelumnya. 2. Masa jabatan Kepala KUA Kecamatan minimal 2 tahun. B. Komponen Penilaian Komponen dan indikator penilaian sebagai berikut: 1. Visi, misi, dan motto pelayanan Komponen ini berkaitan dengan visi, misi, dan motto pelayanan yang memotivasi pegawai untuk memberikan pelayanan terbaik. Indikator penilaian untuk komponen ini meliputi: a. Adanya visi dan misi yang diimplementasikan dalam pelaksanaan pelayanan. b. Penetapan motto pelayanan yang mampu memotivasi pegawai untuk memberikan pelayanan terbaik. c. Motto pelayanan diumumkan secara luas kepada pengguna layanan. 2. Standar Pelayanan dan Maklumat Pelayanan Dalam rangka memberikan kepastian, meningkatkan kualitas, dan kinerja pelayanan sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan selaras dengan kemampuan Penyelenggara sehingga mendapatkan kepercayaan masyarakat, maka penyelenggara pelayanan perlu menyusun, menetapkan, dan menerapkan Standar pelayanan. Indikator penilaian untuk komponen ini meliputi: a. Penyusunan, penetapan, dan penerapan standar pelayanan yang mengacu Undang-undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik. b. Maklumat Pelayanan yang dipublikasikan. 3. Sistem, Mekanisme, dan Prosedur Komponen ini berkaitan dengan sistem dan prosedur baku dalam mendukung pengelolaan pelayanan yang efektif dan efisien untuk memberikan kepuasan kepada masyarakat pengguna pelayanan. Sistem dan prosedur baku meliputi Standar Operasional Prosedur. Indikator penilaian untuk komponen ini meliputi: a. Penetapan Standar Operasional Prosedur (SOP) b. Penetapan uraian tugas yang jelas 4. Sumber Daya Manusia Komponen ini berkaitan dengan profesionalisme pegawai, yang meliputi: sikap dan perilaku, keterampilan, kepekaan, dan kedisiplinan.
6 Indikator penilaian untuk komponen ini meliputi: a. Penetapan dan penerapan pedoman kode etik pegawai b. Sikap dan perilaku pegawai dalam memberikan pelayanan kepada pengguna layanan c. Tingkat kedisiplinan pegawai dalam memberikan pelayanan kepada pengguna layanan d. Tingkat kepekaan/respon pegawai dalam memberikan pelayanan kepada pengguna layanan e. Tingkat keterampilan pegawai dalam memberikan pelayanan kepada pengguna layanan f. Penetapan kebijakan pengembangan pegawai dalam rangka peningkatan keterampilan/ profesionalisme pegawai dengan tujuan meningkatkan kualitas pelayanan kepada pengguna pelayanan 5. Sarana dan Prasarana Pelayanan Komponen ini berkaitan dengan daya guna sarana dan prasarana pelayanan yang dimiliki. Indikator penilaian untuk komponen ini meliputi: a. Sarana dan prasarana yang dipergunakan untuk proses pelayanan telah didayagunakan secara optimal b. Sarana dan prasarana pelayanan yang tersedia memberikan kenyamanan kepada pengguna layanan (perhatikan: kebersihan, kesederhanaan, kelayakan dan kemanfaatan) c. Sarana pengaduan (Kotak pengaduan, loket pengaduan, telepon tol, dan lainnya) 6. Penanganan Pengaduan Komponen ini berkaitan dengan sistem dan pola penanganan pengaduan, serta bagaimana penyelesaian terhadap pengaduan tersebut sesuai aturan yang berlaku. Indikator penilaian untuk komponen ini meliputi: a. Sistem/prosedur pengelolaan pengaduan pengguna layanan b. Petugas khusus/ unit yang menangani pengelolaan pengaduan c. Persentase jumlah pengaduan yang dapat diselesaikan 7. Indeks Kepuasan Masyarakat Survei Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) diperlukan untuk mengetahui tingkat kepuasan masyarakat secara berkala dan mengetahui kecenderungan kinerja pelayanan pada masing-masing Unit Pelayanan instansi Pemerintah dari waktu ke waktu. Komponen ini berkaitan dengan pelaksanaan survei IKM, metode yang digunakan, skor yang diperoleh, serta tindak lanjut dari hasil pelaksanaan survei IKM. Indikator penilaian untuk komponen ini meliputi: a. Pelaksanaan survei IKM dalam periode penilaian b. Survei IKM yang dilakukan yang mengacu Kepmenpan 25 Tahun 2004 dalam periode penilaian
7 c. Rata rata skor IKM yang diperoleh d. Tindak lanjut dari hasil survei IKM 8. Sistem Informasi Pelayanan Publik Komponen ini berkaitan dengan sistem pengelolaan informasi pelayanan, wujud/bentuk penyampaian informasi, serta tingkat keterbukaan informasi kepada pengguna layanan. Indikator penilaian untuk komponen ini meliputi: a. Penyampaian informasi melalui website b. Sistem pengelolaan administrasi nikah c. Tingkat keterbukaan informasi pelayanan kepada pengguna layanan melalui website 9. Produktivitas dalam pencapaian target pelayanan Komponen ini berkaitan dengan penentuan target pelayanan serta tingkat pencapaian target tersebut. Indikator penilaian untuk komponen ini meliputi: a. Penetapan target kinerja pelayanan b. Tingkat Pencapaian target kinerja. 10. Performance KUA meliputi : 1. Test tertulis dan wawancara; 2. Pembacaan dan pemahaman al-qur an, khutbah nikah dan baca kitab munakahat; 3. Pemahaman hukum positif perkawinan di Indonesia dan peraturan perundang-undangan yang terkait. C. Metode Penilaian Dalam melaksanakan penilaian terhadap KUA Kecamatan Teladan digunakan metode sebagai berikut: Metode Penilaian meliputi 2 tahapan : 1. Kunjungan lapangan dan penelaahan dukumen : a) Kunjungan lapangan dimaksudkan untuk melihat secara langsung penyelenggaraan kegiatan KUA Kecamatan dalam melaksanakan pelayanan kepada masyarakat dalam bentuk dokumentasi dan visualisasi riil. b) Penelaahan dokumen yaitu meneliti dokumen hasil-hasil pelaksanaan kegiatan dan profil KUA Teladan yang diselenggarakan oleh tim tingkat provinsi, kabupaten/kota. 2. Penilaian terhadap Performance KUA melalui wawancara dan test tertulis.
8 BAB III TATA CARA DAN BOBOT PENILAIAN Penilaian terhadap KUA Kecamatan sebagai unit pelayanan masyarakat terbaik dilakukan oleh Tim Penilai, dengan menggunakan formulir penilaian (sebagaimana terlampir) dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut: A. Cara Penilaian 1. Melakukan verifikasi terhadap KUA Kecamatan secara langsung, melakukan identifikasi semua komponen pelayanan dan memberikan apresiasi terhadap kinerja pelayanan yang dilakukan serta wawancara langsung dengan pemberi dan penerima pelayanan. 2. Melakukan test tertulis, test pembacaan Kitab tentang Munakahat, test pembacaan dan pemahaman Al-Quran dan membaca khutbah nikah. 3. Mempertimbangkan pendapat, laporan, pengaduan informasi masyarakat, baik yang disampaikan langsung atau melalui media massa tertentu dan temuan pemeriksaan. Mekanisme penilaian dan pengusulan KUA Kecamatan Teladan dilaksanakan secara berjenjang dengan ketentuan sebagai berikut : a. Tim Penilai Tingkat kabupaten/kota melaksanakan penilaian terhadap KUA Kecamatan pada bulan Maret, selanjutnya Kantor Kementerian Agama kabupaten/kota mengusulkan secara tertulis hasil penilaian tersebut kepada Kanwil Kementerian Agama. b. Tim Penilai Tingkat provinsi melaksanakan penilaian terhadap KUA Kecamatan pada bulan April-Mei yang diusulkan oleh masing-masing kabupaten/kota. Selanjutnya Kantor Kementerian Agama mengusulkan secara tertulis hasil penilaian tersebut kepada Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Cq. Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah; c. Tim Penilai Tingkat Kementerian Agama Pusat melaksanakan verifikasi terhadap KUA Kecamatan yang diusulkan oleh masing-masing Kantor Wilayah Kementerian Agama pada bulan Juni-Juli. d. Panitia penilaian tingkat nasional akan mengundang para pemenang penilaian KUA Kecamatan Teladan tingkat provinsi di Jakarta pada bulan Agustus e. Tim panel ahli melaksanakan test performance Kepala KUA Kecamatan yang diusulkan oleh tim penilai pusat, dan merekomendasikan 10 peringkat KUA Kecamatan terbaik kepada tim pantuhir untuk ditetapkan sebagai pemenang. B. Bobot Penilaian 1. Komponen penilaian lapangan memiliki bobot nilai 70%, terdiri dari : a. Visi, misi, dan motto pelayanan b. Standar Pelayanan dan Maklumat Pelayanan c. Sistem, Mekanisme, dan Prosedur d. Sumber Daya Manusia
9 e. Sarana dan Prasarana Pelayanan f. Penanganan Pengaduan g. Indeks Kepuasan Masyarakat h. Sistem Informasi Pelayanan Publik i. Produktivitas dalam pencapaian target pelayanan 2. Penilaian terhadap performance Kepala KUA memiliki bobot nilai 30% yang terdiri dari: a. Test tertulis dan wawancara; b. Pembacaan dan pemahaman al-qur an, khutbah nikah dan baca kitab munakahat; c. Pemahaman hukum positif perkawinan di Indonesia dan peraturan perundang-undangan yang terkait. BAB IV ORGANISASI DAN MEKANISME PENYELENGGARAAN PEMILIHAN A. Organisasi Organisasi penilaian adalah sebagai berikut: 1. Tim Panitia Penentu Akhir (Pantuhir) Tim Pantuhir bertugas menetapkan KUA Kecamatan Teladan yang berhak menerima predikat terbaik dengan Keputusan Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam berdasarkan rekomendasi tim panel ahli. 2. Tim Panel Ahli Tim Panel Ahli bertugas melakukan validasi hasil penilaian tim penilai pusat dan merekomendasikan pemeringkatan kepada tim pantuhir. 3. Tim Penilai Tim Penilai bertugas melakukan penilaian terhadap KUA Kecamatan secara langsung dan melakukan tabulasi, evaluasi, dan melaporkan hasil penilaian. Tim Penilai terdiri dari : Pejabat Kementerian Agama, instansi terkait, tokoh masyarakat/ulama, LSM dan media massa yang ditetapkan oleh Keputusan Kementerian Agama. Tim penilai terdiri dari: a. Tingkat Pusat, melaksanakan penilaian terhadap Kantor Urusan Agama Kecamatan tingkat Nasional dengan memilih salah satu yang terbaik hasil penilaian tingkat provinsi berdasarkan kriteria yang ditetapkan. b. Tingkat Provinsi, melaksanakan penilaian terhadap Kantor Urusan Agama Kecamatan yang berada di wilayah provinsi dengan memilih salah satu yang terbaik hasil penilaian tingkat kabupaten/kota berdasarkan kriteria yang ditetapkan. c. Tingkat Kabupaten/Kota, melaksanakan penilaian terhadap Kantor Urusan agama Kecamatan yang berada di wilayahnya untuk memilih
10 salah satu yang terbaik berdasarkan kriteria yang ditetapkan. B. Mekanisme Penyelenggaraan 1. Tingkat Kabupaten/Kota Penyelenggaraan penilaian KUA Kecamatan Teladan tingkat Kabupaten/Kota dilaksanakan dengan cara sebagai berikut: a. Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota merencanakan penyelenggaraan Penilaian KUA teladan dengan Pemda setempat; b. Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota membentuk Panitia dan Tim Penilai KUA Kecamatan Teladan; c. Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota memberitahukan melalui surat edaran kepada para KUA Kecamatan tentang kegiatan dimaksud; d. Proses penilaian mengacu kepada mekanisme penilaian pada bab II pedoman ini; e. Pengukuhan juara diumumkan lebih lanjut; f. Hasil Penilaian KUA Kecamatan Teladan dilaporkan kepada Bupati/Walikota dan Kantor kementerian Agama disertai dengan daftar riwayat hidup para juara; g. Juara I KUA Kecamatan Teladan menjadi peserta penilaian KUA Kecamatan teladan Tingkat Provinsi; h. Profil juara KUA Kecamatan Teladan tingkat kabupaten/kota dikirimkan kepada Panitia tingkat provinsi. 2. Tingkat Provinsi Penyelenggaraan Penilaian KUA Kecamatan Teladan Tingkat Provinsi dilaksanakan dengan cara sebagai berikut: a. Kanwil Kementerian Agama Provinsi merencanakan penyelenggaraan penilaian KUA Kecamatan berkoordinasi dengan Pemerintah Daerah Provinsi; b. Kanwil Kementerian Agama Provinsi membentuk Panitia dan Tim Penilai dengan Surat Keputusan Kepala Kanwil Kementerian Agama Provinsi; c. Kanwil Kementerian Agama Provinsi memberitahukan seluruh Kantor Kementerian Agama Kabupaten/kota di wilayah provinsi masingmasing tentang penyelenggaraan penilaian KUA Kecamatan Teladan tingkat provinsi; d. Proses penilaian mengacu kepada mekanisme penilaian pada bab II pedoman ini; e. Pengukuhan juara diumumkan lebih lanjut; f. Hasil penilaian KUA Teladan dilaporkan kepada Gubernur dan Kanwil Kementerian Agama Provinsi; g. Juara I KUA Kecamatan Teladan menjadi peserta penilaian KUA Kecamatan teladan Tingkat Nasional; h. Profil juara KUA Teladan tingkat provinsi dikirimkan kepada Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah.
11 3. Tingkat Nasional Penyelenggaraan Penilaian KUA Kecamatan Teladan tingkat Nasional dilaksanakan dengan cara sebagai berikut: a. Pembentukan panitia dan tim penilai ditetapkan melalui surat keputusan Dirjen Bimas Islam; b. Penerbitan Surat Edaran Dirjen Bimas Islam kepada Kanwil Kementerian Agama Provinsi tentang Penyelenggaraan Penilaian KUA Kecamatan Teladan tingkat Nasional; c. Pemanggilan para peserta Penilaian KUA Kecamatan Teladan tingkat Nasional melalui Surat Dirjen Bimas Islam kepada Kanwil Kementerian Agama Provinsi; d. Proses penilaian mengacu kepada mekanisme penilaian pada bab II pedoman ini; e. Proses Penilaian KUA Kecamatan teladan tingkat Nasional dilaksanakan pada bulan Agustus; f. Hasil Penilaian KUA Kecamatan Teladan tingkat Nasional dilaporkan kepada: 1) Menteri Agama RI; 2) Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam. BAB V PENETAPAN JUARA, PENGHARGAAN, DAN PENDANAAN A. Juara 1. Penetapan Juara dituangkan dalam Keputusan Tim Penilai dan dikukuhkan oleh Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota, Kanwil Kementerian Agama Provinsi dan Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam; 2. Juara penilaian KUA Kecamatan teladan pada setiap tingkatan terdiri dari: a. Juara I b. Juara II c. Juara III d. Juara Harapan I e. Juara Harapan II f. Juara Harapan III B. Penghargaan Kepada Juara diberikan penghargaan berupa: piala, piagam dan hadiah lainnya;
12
13 LAMPIRAN FORM PENILAIAN KUA KECAMATAN TELADAN TAHUN 2013 FORM A Nama KUA Kecamatan : Nama Kepala KUA : Kabupaten/Kota : Provinsi : Telepon : Fax/ Jumlah Penghulu : Jumlah Pegawai : Jumlah Penduduk : Jumlah Penduduk Muslim : Data/Jumlah Peristiwa Nikah Per Tahun : Luas Tanah & Bangunan : Status Tanah & Bangunan : FORM B STANDARISASI PENILAIAN KINERJA PELAYANAN 1. Visi, misi, dan moto (bobot 5% / nilai maksimum 50); 1 Visi dan misi a. Ada dan diimplementasikan dalam pelaksanaan 25 pelayanan b. Ada dan tidak diimplementasikan dalam 15 pelaksanaan pelayanan c. Tidak ada tapi diimplementasikan dalam 10 pelaksanaan pelayanan d. Tidak ada dan tidak diimplementasikan dalam pelaksanaan pelayanan 0
14 2 Motto pelayanan a. Ada, dipahami, dan memotivasi pelaksana 25 3 Publikasi Moto pelayanan b. Ada, tidak dipahami, dan memotivasi pelaksana 15 c. Tidak ada 0 a. Diumumkan secara luas melalui berbagai media massa b. Diumumkan terbatas 7 c. Tidak diumumkan Standar dan maklumat pelayanan (bobot 25% / nilai maksimum 250); 1 Penerapan dalam Standar Pelayanan a. Standar Pelayanan untuk semua jenis pelayanan mengacu UU 25/ publik b. Standar Pelayanan tidak semua jenis atau tidak 100 sepenuhnya mengacu UU 25/2009 c. Standar Pelayanan sama sekali tidak mengacu UU 50 25/2009 d. Tidak ada Standar Pelayanan 0 2 Maklumat a. Disusun dan dipublikasikan 50 Pelayanan b. Tidak ada Maklumat pelayanan 0 3. Sistem, mekanisme, dan prosedur (bobot 10% / nilai maksimum 100); 1 Penetapan Standar a. Ada dan diterapkan 50 Operasional Prosedur (SOP) b. Ada, tidak diterapkan 20 c. Tidak ada 0 2 Penetapan uraian a. Ada, dan dipampangkan 50 tugas yang jelas b. Ada, dan tidak dipampangkan 20 c. Tidak ada uraian tugas 0 4. Sumber daya manusia (bobot 17% / nilai maksimum 170); 1 Penerapan a. Ada, dan diterapkan 30 pedoman kode etik Pegawai b. Ada, tidak diterapkan 10 c. Tidak ada 0 2 Sikap dan perilaku a. Baik 30 pegawai dalam memberikan b. Cukup 10 pelayanan kepada pengguna layanan c. Kurang 0 3 Tingkat kedisiplinan pegawai dalam memberikan pelayanan kepada pengguna layanan 4 Tingkat kepekaan/respon pegawai dalam memberikan pelayanan kepada pengguna layanan a. Disiplin 30 b. Kurang disiplin 10 c. Tidak disiplin 0 a. Responsif 30 b. Kurang responsif 10 c. Tidak responsif 0
15 5 Tingkat keterampilan Pegawai dalam memberikan pelayanan kepada pengguna layanan a. Terampil 25 b. Kurang terampil 10 c. Tidak terampil 0 6 Penetapan kebijakan pengembangan pegawai dalam rangka peningkatan keterampilan/profe sionalisme pegawai dengan tujuan meningkatkan kualitas pelayanan kepada pengguna pelayanan a. Ada, sesuai kebutuhan 25 b. Ada, tidak sesuai kebutuhan 10 c. Tidak ada 0 5. Sarana dan prasarana pelayanan (bobot 8% / nilai maksimum 80); 1 Sarana dan a. Dipergunakan secara optimal 30 prasarana pelayanan b. Dipergunakan, tidak optimal 15 C. Tidak dipergunakan 0 2 Kondisi Sarana dan prasarana pelayanan 3 Sarana pengaduan layanan a. Bersih 30 b. Cukup bersih 15 c. Tidak bersih 0 a. Ada, dan efektif 20 b. Ada, tidak efektif 10 c. Tidak ada 0 6. Penanganan pengaduan (bobot 10% / nilai maksimum 100); 1 Sistem /prosedur a. Ada, dan dikelola dengan baik 30 pengelolaan pengaduan b. Ada, tidak dikelola dengan baik 15 pengguna layanan c. Tidak ada 0 2 Petugas khusus/unit yang menangani pengelolaan pengaduan 3 Persentase jumlah pengaduan yang dapat diselesaikan a. Ada petugas khusus 30 b. Tidak ada petugas khusus 10 a. 71% - 100% diselesaikan 40 b. 51% - 70% diselesaikan 30 c. 10% - 50% diselesaikan 20 d. < 10% diselesaikan 10
16 7. Indeks kepuasan masyarakat (bobot 10% / nilai maksimum 100); 1 Pelaksanaan survei IKM dalam periode penilaian 2 Survei IKM yang dilakukan dalam periode penilaian 3 Rata-rata skor IKM yang diperoleh 4 Tindak lanjut dari hasil survei IKM a. Dilaksanakan untuk seluruh jenis pelayanan 25 b. Dilaksanakan untuk sebagian jenis pelayanan 10 c. Tidak dilaksanakan 0 a. Ada dan mengacu pada Kepmenpan 25 Tahun b. Ada, tetapi tidak mengacu Kepmenpan 25 Tahun c. Tidak ada 0 a b c. < 50 0 a. Ada tindak lanjut 25 b. Tidak ada tindak lanjut 0 8. Sistem informasi pelayanan publik (bobot 7% / nilai maksimum 70); 1 Penyampaian informasi melalui a. Ada dan di-update 25 website b. Ada dan tidak di-update 10 2 Sistem pengelolaan administrasi nikah 3 Tingkat keterbukaan informasi pelayanan kepada pengguna layanan melalui website c. Tidak ada 0 a. Ada aplikasi SIMKAH, berfungsi dan di-update 25 b. Ada aplikasi SIMKAH, tetapi tidak berfungsi 10 c. Tidak ada 0 a. Sangat terbuka 20 b. Terbuka 10 c. Tidak terbuka 0 9. Produktivitas dalam pencapaian target pelayanan (bobot 8% / nilai maksimum 80) 1 Penetapan target a. Ada 40 kinerja pelayanan b. Tidak ada 0 2 Tingkat Pencapaian target kinerja a. Tercapai/Melampaui (> 100%) 40 b. Tidak Tercapai (80% - 99% ) 30 c. Tidak Tercapai (40% - 79 %) 20 d. Tidak Tercapai (<40%) 0 TOTAL NILAI 1000
17 FORM C REKAPITULASI NILAI AKHIR PENILAIAN KUA KECAMATAN TELADAN KUA Kecamatan : Nama Kepala KUA : Kabupaten/Kota : Provinsi : Telp./Fax : 1. Untuk Penilaian Lapangan = 70% NO Komponen Visi, misi, dan motto pelayanan (K1) Komponen Standar Pelayanan dan Maklumat Pelayanan (K2) Komponen Sistem, Mekanism e, dan Prosedur (K3) Komponen Sumber Daya Manusia (K4) Komponen Sarana dan Prasarana Pelayanan (K5) Komponen Penangan an Pengadua n (K6) Komponen Indeks Kepuasan Masyarak at (K7) Komponen Sistem Informasi Pelayanan Publik (K8) Komponen Produktivi tas dalam pencapaia n target pelayanan (K9) NILAI TOTAL KOMPONE N NTK= (K1+K2+K3 + K4+K5+K6 +K7+K8+K 9) X 70% Untuk Penilaian Performance Kepala KUA = 30% NO TEST TERTULIS TEST WAWANCARA TEST MEMBACA KITAB MUNAKAHAT TEST BACA AL QUR AN DAN KHUTBAH NIKAH NILAI TOTAL KOMPONEN = (T1+W+BK+BQ K) X 30% (T) (W) (BK) (BQK) Tim Penilai: 1... NILAI AKHIR PENILAIAN : 2... NTK = NAPL + NAP :
PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38 TAHUN 2012
PERATURAN MENTERI NOMOR 38 TAHUN 212 TENTANG PEDOMAN PENILAIAN KINERJA UNIT PELAYANAN PUBLIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI, Menimbang : a. bahwa dalam rangka pembinaan aparatur negara yang
Lebih terperinci2012, No BAB I PENDAHULUAN
2012, No.750 4 LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PENILAIAN KINERJA UNIT PELAYANAN PUBLIK BAB I PENDAHULUAN
Lebih terperinciPelayanan Prima Jurusan Sosiologi
Pe Prima Jurusan Sosiologi No KomponenPenilaian Indikator 1. Visi-Misi-Motto 1.1 1.3 (bobot %) Nilai maksimum: (1.1) Adanya visi dan misi yang dijabarkan (Renstra, Renja) mengacu UU Nomor Tahun 29 tentang
Lebih terperinciBUPATI BANYUWANGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANYUWANGI,
1 BUPATI BANYUWANGI SALINAN PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 29 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENILAIAN KINERJA UNIT PELAYANAN PUBLIK DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BANYUWANGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
Lebih terperinciMEMUTUSKAN: : PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PEMBERIAN PENGHARGAAN ADIBAKTI MINA BAHARI.
PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.26/MEN/212 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PEMBERIAN PENGHARGAAN ADIBAKTI MINA BAHARI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN
Lebih terperinciORGANISASI, MEKANISME, DAN INSTRUMEN PENILAIAN BAB I PENDAHULUAN
2013, No.43 6 LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.26/MEN/2012 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PEMBERIAN PENGHARGAAN ADIBAKTI MINA BAHARI ORGANISASI, MEKANISME,
Lebih terperinciPJM UNIVERSITAS BRAWIJAYA Refreshing Auditor AIM Siklus 12 Tanggal 5 Juni 2013
PJM UNIVERSITAS BRAWIJAYA Refreshing Auditor AIM Siklus 12 Tanggal 5 Juni 2013 LATAR BELAKANG Aparatur merupakan kunci keberhasilan penyelenggaraan pemerintahan Citra pengelolaan pelayanan terhadap masyarakat
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR /PERMEN-KP/2017 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PEMBERIAN PENGHARGAAN ADIBAKTI MINA BAHARI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
KEPUTUSAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 117 TAHUN 2007 TENTANG PEDOMAN PENILAIAN KINERJA UNIT PELAYANAN MASYARAKAT DILINGKUNGAN DEPARTEMEN AGAMA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI AGAMA
Lebih terperinciCheck List AIM UKPA XII Lingkup Penjaminan Mutu Pelayanan Prima Program Studi : S-3 Teknik Sipil
No. 1 Visi-Misi-Motto Check List AIM UKPA XII Lingkup Penjaminan Mutu Pelayanan Prima Program Studi : S-3 Teknik Sipil Fakultas : Teknik (1.1) Adanya visi dan misi yang dijabarkan dalam perencanaan (Renstra,
Lebih terperinciIndikator Contoh Dokumen Narasi Dokumen
Check List AIM Lingkup Penjaminan Mutu - Pe Prima di Program Studi Program Studi Fakultas Komponen 1 Visi-Misi-Motto : S2 Teknik Sipil : Teknik (1.1) Adanya visi dan misi yang dijabarkan dalam perencanaan
Lebih terperinciIndikator Contoh Dokumen Narasi Dokumen
Check List AIM Lingkup Penjaminan Mutu - Pelayanan Prima di Program Studi Program Studi Fakultas No. 1 Visi-Misi-Motto 2 Standar Pelayanan dan Maklumat : Teknik Sipil : Teknik (1.1) Adanya visi dan misi
Lebih terperinci2 3. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 165 Tahun 2014 tentang Penataan Tugas dan Fungsi Kabinet Kerja; 4. Peraturan Menteri Perhubungan Nomo
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1915, 2014 KEMENHUB. Pelayanan Prima. Pelayanan Publik. Penilaian. Pedoman. PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR PM 76 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN PENILAIAN PELAYANAN
Lebih terperinci2012, No BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
2012, No.1119 4 LAMPIRAN -1 PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI TENTANG TENTANG PEDOMAN PENILAIAN KINERJA PEMBINA/PENANGGUNG JAWAB DAN PEMERINGKATAN KEMENTERIAN/LEMBAGA,
Lebih terperinciMENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA
MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA MOR PER.10/MEN/VIII/2011 TENTANG PEDOMAN PEAN KINERJA UNIT PELAYANAN PUBLIK KEMENTERIAN
Lebih terperinciPANDUAN KOMPETISI KINERJA DAN INOVASI PELAYANAN KECAMATAN KABUPATEN PEKALONGAN
PANDUAN KOMPETISI KINERJA DAN INOVASI PELAYANAN KECAMATAN KABUPATEN PEKALONGAN KOMPAK adalah Kemitraan Pemerintah Australia dan Indonesia KOMPAK adalah Kemitraan Pemerintah Australia dan Indonesia Dikelola
Lebih terperinciMENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA
MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA MOR PER.10/MEN/VIII/2011 TENTANG PEDOMAN PEAN KINERJA UNIT PELAYANAN PUBLIK KEMENTERIAN
Lebih terperinciMengingat : 1. Undang-Undang Nomor 64 Tahun 1958 tentang Pembentukan Daerah-daerah Tingkat I Bali, Nusa
GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 31 TAHUN 2014 TENTANG PENYELENGGARAAN PELAYANAN PUBLIK DENGAN RAHMATTUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BALI, Menimbang : a. bahwa Pemerintah Provinsi Bali berkewajiban
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI NOMOR 7 TAHUN 2010
PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI MOR 7 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PEAN KINERJA UNIT PELAYANAN PUBLIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia dirasakan sangat penting, tidak hanya oleh pemerintah tapi juga oleh
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Aparatur pemerintah sebagai abdi negara dan abdi masyarakat mempunyai tugas pokok yang antara lain tercermin dalam penyelenggaraan tugas umum pemerintahan dan
Lebih terperinciSE - 13/PJ/2012 PETUNJUK PELAKSANAAN DAN PENILAIAN LOMBA PELAYANAN TAHUN 2012
SE - 13/PJ/2012 PETUNJUK PELAKSANAAN DAN PENILAIAN LOMBA PELAYANAN TAHUN 2012 Contributed by Administrator Wednesday, 21 March 2012 Pusat Peraturan Pajak Online 21 Maret 2012 SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL
Lebih terperinciSURVEI KEPUASAN MASYARAKAT
SURVEI KEPUASAN MASYARAKAT PADA BALAI RISET DAN STANDARDISASI INDUSTRI SURABAYA PERIODE Januari Desember 2015 KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN INDUSTRI BALAI RISET DAN STANDARDISASI
Lebih terperinciStandar Pelayanan Prima Universitas Brawijaya
Standar Pelayanan Prima Universitas Brawijaya Universitas Brawijaya Malang 2012 Standar Pelayanan Prima Universitas Brawijaya Kode Dokumen : 00000 04002 Revisi : 0 Tanggal : 29 Juni 2012 Diajukan oleh
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
No.88, 2013 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN AGAMA. Kantor Urusan Agama. Organisasi. Tata Kerja. PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 39 TAHUN 2012 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA
Lebih terperinciJumlah dan Satuan Visi Misi
Komponen no Indikator Penilaian 1 Visi-Misi-Motto 1.1 Adanya visi dan misi yang dijabarkan dalam perencanaan (Renstra, Renja) mengacu UU nomer 25 Tahun 2009 tentang Publik 2 Standar dan Maklumat Jumlah
Lebih terperinciSE - 65/PJ/2010 PETUNJUK PELAKSANAAN DAN PENILAIAN LOMBA PELAYANAN TAHUN 2010
SE - 65/PJ/2010 PETUNJUK PELAKSANAAN DAN PENILAIAN LOMBA PELAYANAN TAHUN 2010 Contributed by Administrator Tuesday, 18 May 2010 Pusat Peraturan Pajak Online 18 Mei 2010 SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK
Lebih terperinciPERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 064 TAHUN 2014 TENTANG PELAKSANAAN PELAYANAN PUBLIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 064 TAHUN 2014 TENTANG PELAKSANAAN PELAYANAN PUBLIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN, Menimbang Mengingat : a. bahwa dalam rangka
Lebih terperincidilaksanakan pada suatu lembaga layanan publik.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) adalah data dan informasi tentang tingkat kepuasan masyarakat yang diperoleh dari hasil pengukuran secara kuantitatif dan kualitatif
Lebih terperinciPERATURAN BUPATI SERANG NOMOR 26 TAHUN 2016 TENTANG
BERITA DAERAH KABUPATEN SERANG Nomor : 26 Tahun : 2016 PERATURAN BUPATI SERANG NOMOR 26 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PENGUKURAN SURVEY KEPUASAN MASYARAKAT TERHADAP PERANGKAT DAERAH PENYELENGGARA PELAYANAN
Lebih terperinciINDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM) PERIODE JANUARI S/D DESEMBER 2016
2016 INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM) PERIODE JANUARI S/D DESEMBER 2016 PADA BALAI PERIKANAN BUDIDAYA LAUT AMBON DIREKTORAT JENDERAL PERIKANAN BUDIDAYA KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN i KATA PENGANTAR
Lebih terperinciRINGKASAN EKSEKUTIF KAJIAN PENGEMBANGAN SISTEM PERIZINAN PEMANFAATAN SUMBER RADIASI PENGION
SERI REKAMAN DOKUMEN UNIT KERJA TA. 2012 RINGKASAN EKSEKUTIF KAJIAN PENGEMBANGAN SISTEM PERIZINAN PEMANFAATAN SUMBER RADIASI PENGION PUSAT PENGKAJIAN SISTEM DAN TEKNOLOGI PENGAWASAN Jl. Gajah Mada No.
Lebih terperinciMENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA
SALINAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 59 TAHUN 2016 TENTANG PELAYANAN PUBLIK DI KEMENTERIAN
Lebih terperinciPERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 11 TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN UMUM AKREDITASI DAN SERTIFIKASI KEARSIPAN
PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 11 TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN UMUM AKREDITASI DAN SERTIFIKASI KEARSIPAN Arsip Nasional Republik Indonesia Jakarta 2009 DAFTAR ISI Halaman 1. Daftar
Lebih terperinci2017, No Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 112, Tambahan Lemb
No.1141, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMTAN. SPP. Pedoman. PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30/PERMENTAN/OT.080/8/2017 TENTANG PEDOMAN PENILAIAN KESESUAIAN PENERAPAN STANDAR
Lebih terperinciSURVEI KEPUASAN MASYARAKAT (SKM)
i SURVEI KEPUASAN MASYARAKAT (SKM) PADA UPT PANGKALAN PENGAWASAN SDKP TUAL PERIODE TAHUN 2017 KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DIREKTORAT JENDERAL PENGAWASAN SUMBERDAYA KELAUTAN DAN PERIKANAN PANGKALAN
Lebih terperinciGUBERNUR SUMATERA BARAT PERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PELAYANAN PUBLIK
GUBERNUR SUMATERA BARAT PERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PELAYANAN PUBLIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR SUMATERA BARAT, Menimbang: a. bahwa
Lebih terperinciINDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM)
INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM) PADA UPT STASIUN PENGAWASAN SDKP TUAL PERIODE JANUARI S.D DESEMBER 2015 KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DIREKTORAT JENDERAL PENGAWASAN SUMBERDAYA KELAUTAN DAN PERIKANAN
Lebih terperinciLAPORAN SURVEI KEPUASAN MASYARAKAT (SKM)
LAPORAN SURVEI KEPUASAN MASYARAKAT (SKM) LAYANAN PENERBITAN SURAT LAIK OPERASI (SLO) LEMBAR VERIFIKASI HASIL PENDARATAN IKAN (LVHPI) STASIUN PENGAWASAN SUMBER DAYA KELAUTAN DAN PERIKANAN PONTIANAK DIREKTORAT
Lebih terperinciSURVEY KEPUASAN MASYARAKAT (SKM)
KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DIREKTORAT JENDERAL PENGAWASAN SUMERDAYA KELAUTAN DAN PERIKAAN SURVEY KEPUASAN MASYARAKAT (SKM) PADA PELAYANAN PENERBITAN SURAT LAIK OPERASI (SLO) KAPAL PERIKANAN, SURAT
Lebih terperinciWALIKOTA YOGYAKARTA PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 74 TAHUN 2014 TENTANG
WALIKOTA YOGYAKARTA PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 74 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN PENGUKURAN SURVEY KEPUASAN MASYARAKAT DI PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciPROGRAM DAN KEGIATAN PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PUBLIK
KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA PROGRAM DAN KEGIATAN PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PUBLIK disampaikan oleh : Drs. F. Mewengkang, MM Asisten Deputi
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR 78/Permentan/OT.140/8/2013 TENTANG PEDOMAN PENGUKURAN INDEK KEPUASAN MASYARAKAT DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PERTANIAN
PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR 78/Permentan/OT.140/8/2013 TENTANG PEDOMAN PENGUKURAN INDEK KEPUASAN MASYARAKAT DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PERTANIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTANIAN,
Lebih terperinciSatuan Visi Misi. Pendukung - Ada di manual mutu FIA UB - Ada di Renstra Jurusan
No. Komponen Penilaian Indikator 1. Visi-Misi-Motto 1.1 Adanya visi dan misi yang dijabarkan dalam perencanaan (Renstra, Renja) mengacu UU nomer 25 Tahun 2009 tentang Publik Jumlah dan Satuan Visi Misi
Lebih terperinciPENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu upaya guna meningkatkan kualitas pelayanan publik, sebagaimana diamanatkan dalam Undang-undang Repbulik Indonesia Nomor 25 Tahun 2000 tentang Program Pembangunan
Lebih terperinciINDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM)
INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM) PADA UNIT PELAYANAN PUBLIK KEMENKO POLHUKAM PERIODE 2016 BEKERJASAMA UNIT PELAYANAN PUBLIK KEMENKO POLHUKAM DENGAN BIRO UMUM SEKRETARIAT KEMENKO POLHUKAM 1 KATA PENGANTAR
Lebih terperinciMENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA
SALINAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 59 TAHUN 2016 TENTANG PELAYANAN PUBLIK DI KEMENTERIAN
Lebih terperinci2012, No Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 67, Tambahan Lembaran
LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.215, 2012 (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5357) PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 96 TAHUN 2012 TENTANG PELAKSANAAN
Lebih terperinciKEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK LAMPIRAN SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR SE - 13/PJ/2012 TENTANG
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK LAMPIRAN SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR SE - 13/PJ/2012 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN DAN PENILAIAN LOMBA PELAYANAN TAHUN 2012
Lebih terperinciGUBERNUR JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR,
GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 88 TAHUN 2011 TENTANG INDlKATOR KINERJA DAN INDlKATOR KEUANGAN ZONA INTEGRITAS PELAYANAN PUBLIK GUBERNUR JAWA TIMUR, Menimbang : a. bahwa indikator
Lebih terperinciBUPATI ACEH JAYA PERATURAN BUPATI ACEH JAYA NOMOR 18 TAHUN 2016 TENTANG PENYELENGGARAAN PELAYANAN PUBLIK DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA
BUPATI ACEH JAYA PERATURAN BUPATI ACEH JAYA NOMOR 18 TAHUN 2016 TENTANG PENYELENGGARAAN PELAYANAN PUBLIK DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA BUPATI ACEH JAYA, Menimbang : a. bahwa dalam rangka pemenuhan
Lebih terperinciKEPUTUSAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR : KEP/25/M.PAN/2/2004
KEPUTUSAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR : KEP/5/M.PAN//00 TENTANG PEDOMAN UMUM PENYUSUNAN INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT UNIT PELAYANAN INSTANSI PEMERINTAH MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA,
Lebih terperinciINDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM) PENANGANAN LAPORAN MASYARAKAT TERKAIT DUGAAN PELANGGARAN KEPPH TAHUN 2017
INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM) PENANGANAN LAPORAN MASYARAKAT TERKAIT DUGAAN PELANGGARAN KEPPH TAHUN 2017 DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN...2 A. Latar Belakang... 2 B. Tujuan... 3 C. Komponen Pengukuran...
Lebih terperinciMENTERI RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG
MENTERI RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG PELAYANAN PUBLIK DI KEMENTERIAN RISET DAN TEKNOLOGI DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciGUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
SALINAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 68 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PENGUKURAN INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR
Lebih terperinciSurvei Kepuasan Masyarakat (SKM) Permenpan No. 14 Tahun Makassar, 20 Februari 2018
Survei Kepuasan Masyarakat (SKM) Permenpan No. 14 Tahun 2017 Makassar, 20 Februari 2018 Survei Litbang Kompas September 2016 di 14 Kota Besar di Indonesia Survei Kepuasan Masyarakat SASARAN Mendorong
Lebih terperinciBERITA NEGARA. No.1110, 2013 BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN. Informasi Publik. Pelayanan. Standar.
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1110, 2013 BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN. Informasi Publik. Pelayanan. Standar. PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN REPUBLIK INDONESIA
Lebih terperinciKEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK LAMPIRAN SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR SE - 13/PJ/2012 TENTANG
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK LAMPIRAN NOMOR SE - 13/PJ/2012 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN DAN PENILAIAN LOMBA PELAYANAN TAHUN 2012 LAMPIRAN I NOMOR : SE-13/PJ/2012 TANGGAL
Lebih terperinci-2- Pasal 68 ayat huruf c dan Pasal 69 ayat UndangUndang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 19
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.621, 2017 KEMEN-LHK. Pengelolaan Pengaduan Dugaan Pencemaran. Perusakan Lingkungan Hidup dan/atau Perusakan Hutan. Pencabutan. PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 34 TAHUN 2016 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KANTOR URUSAN AGAMA KECAMATAN
PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 34 TAHUN 2016 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KANTOR URUSAN AGAMA KECAMATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA, Menimbang
Lebih terperinciLaporan Hasil Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) BBPP Batangkaluku Tahun 2017
2017 Laporan Hasil Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) BBPP Batangkaluku Tahun 2017 Semester II (Januari Desember) Seksi Evaluasi dan Pelaporan KATA PENGANTAR Pelayanan Publik (Public Service) oleh birokrasi
Lebih terperinciDEPUTI BIDANG PELAYANAN PUBLIK KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI
DEPUTI BIDANG PELAYANAN PUBLIK KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI Ruang Lingkup Yanlik [Pasal 5 ayat (6)]. Sistem Pelayanan Terpadu [Pasal 9 ayat (2)]. Pedoman Penyusunan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN TEORETIS
BAB II TINJAUAN TEORETIS 2.1 Tinjauan Teoretis 2.1.1 Organisasi Sektor Publik 1. Definisi Organisasi sektor publik merupakan sebuah entitas ekonomi yang memiliki keunikan tersendiri. Disebut sebagai entitas
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH PROVINSI BANTEN NOMOR 11 TAHUN 2011 TENTANG PELAYANAN PUBLIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANTEN,
PERATURAN DAERAH PROVINSI BANTEN NOMOR 11 TAHUN 2011 TENTANG PELAYANAN PUBLIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANTEN, Menimbang : a. bahwa dalam rangka mewujudkan pemerintahan yang baik dan
Lebih terperinciPerpustakaan Nasional Republik Indonesia PEDOMAN PEMILIHAN PUSTAKAWAN BERPRESTASI TERBAIK TINGKAT NASIONAL TAHUN 2012
Perpustakaan Nasional Republik Indonesia PEDOMAN PEMILIHAN PUSTAKAWAN BERPRESTASI TERBAIK TINGKAT NASIONAL TAHUN 2012 Perpustakaan Nasional RI PEDOMAN PEMILIHAN PUSTAKAWAN BERPRESTASI TERBAIK TINGKAT NASIONAL
Lebih terperinciPERATURAN KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2012 TENTANG PENGHARGAAN DI BIDANG PERTANAHAN
PERATURAN KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2012 TENTANG PENGHARGAAN DI BIDANG PERTANAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,
Lebih terperinciPEDOMAN UMUM AKREDITASI DAN SERTIFIKASI KEARSIPAN BAB I PENDAHULUAN
ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA Lampiran Peraturan Kepala Arsip Nasional Republik Indonesia Nomor : 11 Tahun 2009 Tanggal : 12 Agustus 2009 PEDOMAN UMUM AKREDITASI DAN SERTIFIKASI KEARSIPAN A. LATAR
Lebih terperinciPENGADILAN TINGGI MANADO
PENGADILAN TINGGI MANADO Jalan Sam Ratulangi No. 2 Manado 95 Telp. (43) 86249 Fax. (43) 8629 Website : www.pt-manado.go.id Email : ptmanadomari@gmail.com SURVEI KEPUASAN PENGGUNA PENGADILAN Disusun Oleh
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. publik, jasa publik, dan pelayanan administratif. informasi, komunikasi, transportasi, investasi, dan perdagangan.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 mengamanatkan bahwa tujuan didirikan Negara Republik Indonesia, antara lain adalah untuk
Lebih terperinciSURVEI PELAYANAN PUBLIK RSUP Dr. SARDJITO YOGYAKARTA TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN
1 SURVEI PELAYANAN PUBLIK RSUP Dr. SARDJITO YOGYAKARTA TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Keberhasilan RSUP Dr. Sardjito dalam menjalankan peranannya sebagai Rumah Sakit Tipe A Pendidikan sangat
Lebih terperinciChecklist AIM UKPA Siklus 11 Tahun 2012
Nama UKPA : AIM UKPA Siklus 11 Nama Auditor Ketua : Nama Auditor Anggota : - Atikah,Dr.Dra.Apt,MSi Tanggal Penilaian : 20 September 2012 A. Permintaan Tindakan Koreksi (PTK) 1. Tindakan Koreksi atas temuan
Lebih terperinciMenetapkan 5. Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentang Kedudukan, Tugas, dan Fungsi Kementerian Negara serta Susunan Organisasi, Tugas, dan Fung
PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 65 TAHUN 2013 TENTANG PELAYANAN PUBLIK DI KEMENTERIAN AGAMA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa penyelenggaraan
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.122, 2015 KEMENAKER. Izin Usaha. Pelatihan Kerja. Pelayanan Satu Pintu. BKPM. Standar Operasional Prosedur. PERATURAN MENTERI KETENAGAKERJAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR
Lebih terperinciNuning Rodiyah Komisi Pelayanan Publik Jawa Timur
Nuning Rodiyah Komisi Pelayanan Publik Jawa Timur Kenapa Instansi Saudara Perlu Menyusun Survei Kepuasan Masyarakat Pelayanan Publik Obyektif Persepsi HOW WE ARE PERCEIVED WHAT WE DO WHAT WE SAY WHAT WE
Lebih terperinciWALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 63 TAHUN 2017 TENTANG
WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 63 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PENGUKURAN SURVEI KEPUASAN MASYARAKAT DI PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinci2017, No Republik Indonesia Nomor 5038); 3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tah
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.333, 2017 OMBUDSMAN. Standar Pelayanan Publik. Penilaian Kepatuhan. Pencabutan. PERATURAN OMBUDSMAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN2016 TENTANG PENILAIAN KEPATUHAN
Lebih terperinciWALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR
WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN WALIKOTA PROBOLINGGO NOMOR 9 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN STANDAR PELAYANANDAN MAKLUMAT PELAYANAN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA PROBOLINGGO
Lebih terperinciB. TUJUAN PENELITIAN 1. Mengetahui indeks kepuasaan masyarakat (IKM) terhadap Taman Pintar.
A. LATAR BELAKANG PENELITIAN Taman Pintar adalah sebuah institusi yang memberikan jasa pelayanan kepada masyarakat. Institusi ini fokus pada penyediaan sarana pembelajaran sains bagi siswa yang mendukung
Lebih terperinciSTANDAR PELAYANAN PUBLIK
LAMPIRAN : KEPUTUSAN KEPALA DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU PROVINSI BALI TENTANG STANDAR PELAYANAN PUBLIK DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU PROVINSI BALI NOMOR
Lebih terperinciPelayanan Prima di Perguruan Tinggi
Pelayanan Prima di Perguruan Tinggi Shinta Hadiyantina, Dr.,S.H., M.H. Pusat Jaminan Mutu Universitas Brawijaya Malang 2016 1 Apa pendapat Anda dengan kualitas layanan pada gambar berikut? 2 Dasar Hukum
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik;
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu faktor utama dalam mewujudkan pemerintahan yang bersih (clean governance) dan tata pemerintahan yang baik (good government) adalah partisipasi, transparansi,
Lebih terperinciLAPORAN TAHUNAN PELAYANAN PENGADUAN MASYARAKAT (DUMAS)
LAPORAN TAHUNAN PELAYANAN PENGADUAN MASYARAKAT (DUMAS) Semester II TAHUN 2015 BALAI EMBRIO TERNAK CIPELANG DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2015 KATA PENGANTAR Puji
Lebih terperinciMENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA
MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI NOMOR: 44 TAHUN 20 TENTANG PEDOMAN
Lebih terperinci2011, No Menetapkan : 3. Peraturan Menteri Agama Nomor 10 Tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Agama (Berita Negara Republik
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.325, 2011 KEMENTERIAN AGAMA. Organisasi Instansi Vertikal. Unit Pelaksana Teknis. Pembentukan. Pedoman. PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2011
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM. Implementasi merupakan suatu kajian mengenai kebijakan yang mengarah
IV. GAMBARAN UMUM A. Implementasi Kebijakan Implementasi merupakan suatu kajian mengenai kebijakan yang mengarah pada proses pelaksanaan dari suatu kebijakan. Implementasi kebijakan dipandang dalam pengertian
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN BANGKA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA BARAT
PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA BARAT NOMOR 2 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN PELAYANAN PUBLIK KABUPATEN BANGKA BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANGKA
Lebih terperinciPEDOMAN SURVEI KEPUASAN MASYARAKAT TERHADAP PENYELENGGARAAN PELAYANAN PUBLIK
PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI NOMOR 16 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN SURVEI KEPUASAN MASYARAKAT TERHADAP PENYELENGGARAAN PELAYANAN PUBLIK KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN MENTERI PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2011 TENTANG STANDAR LAYANAN INFORMASI PERTAHANAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PERTAHANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTAHANAN
Lebih terperinciMENTERI KETENAGAKERJAAN REPUBLIK INDONESIA MENTERI KETENAGAKERJAAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI KETENAGAKERJAAN REPUBLIK INDONESIA
MENTERI KETENAGAKERJAAN REPUBLIK INDONESIA MENTERI KETENAGAKERJAAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI KETENAGAKERJAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PENERBITAN
Lebih terperinciPEDOMAN PENILAIAN LOMBA PELAYANAN. 1. Aspek-aspek yang menjadi obyek penilaian mencakup komponen dan kriteria penilaian, sebagai berikut :
Lampiran I Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor : SE-65/PJ/2010 Tanggal : 18 Mei 2010 PEDOMAN PENILAIAN LOMBA PELAYANAN 1. Aspek-aspek yang menjadi obyek penilaian mencakup komponen dan kriteria
Lebih terperinciPERATURAN BUPATI BOYOLALI NOMOR TAHUN 2013 TENTANG
PERATURAN BUPATI BOYOLALI NOMOR TAHUN 2013 TENTANG KODE ETIK PELAYAN PUBLIK DAN PENYELENGGARA PELAYANAN PUBLIK DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BOYOLALI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BOYOLALI,
Lebih terperinciPENINGKATAN KINERJA BADAN PELAYANAN PERIJINAN TERPADU KABUPATEN TULUNGAGUNG TAHUN 2014 Fajar Hendro Utomo Dosen STKIP PGRI Tulungagung
PENINGKATAN KINERJA BADAN PELAYANAN PERIJINAN TERPADU KABUPATEN TULUNGAGUNG TAHUN 2014 Fajar Hendro Utomo Dosen STKIP PGRI Tulungagung ABSTRAK Kinerja pelayanan publik selalu mengalami perbaikan dan koreksi
Lebih terperinciTIM PENYUSUN Penanggung Jawab Ketua Sekretaris Anggota : Aman Riyadi : Victor Teguh Prihartono : Helmina : Elfi Susanti Indri Andiniarti Catur Santi Darini ii DAFTAR ISI KATAPENGANTAR TIM PENYUSUN... i
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN SISTEM INFORMASI PELAYANAN PUBLIK NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,
1 \ PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17/PERMEN-KP/2016 TENTANG PEDOMAN UMUM DALAM RANGKA PENYALURAN BANTUAN PEMERINTAH DI KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.913, 2011 KEMENTERIAN SOSIAL. Lembaga Kesejahteraan Sosial. Penyelenggaraan. PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 184 TAHUN 2011 TENTANG LEMBAGA KESEJAHTERAAN
Lebih terperinciKERTAS KERJA PENILAIAN WILAYAH BEBAS KORUPSI (WBK) KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM RI KATEGORI
LAMPIRAN II Permenkumham No. M.HH-01.PW.02.03 Tahun 2011 KERTAS KERJA PENILAIAN WILAYAH BEBAS KORUPSI (WBK) KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM RI NO KOMPONEN/SUB KOMPONEN KATEGORI PENILAIAN y/t; a/b/c/d/e NILAI
Lebih terperinci- 1 - PEMERINTAH KOTA PONTIANAK PERATURAN DAERAH KOTA PONTIANAK NOMOR 2 TAHUN 2010 TENTANG PELAYANAN PUBLIK PEMERINTAH KOTA PONTIANAK
Bagian Organisasi - 1 - PEMERINTAH KOTA PONTIANAK PERATURAN DAERAH KOTA PONTIANAK NOMOR 2 TAHUN 2010 TENTANG PELAYANAN PUBLIK PEMERINTAH KOTA PONTIANAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PONTIANAK
Lebih terperinciSURVEI INDIKATOR KEPUASAN MASYARAKAT (IKM) DI PENGADILAN NEGERI SAMBAS PERIODE SEMESTER II 2016
SURVEI INDIKATOR KEPUASAN MASYARAKAT (IKM) DI PENGADILAN NEGERI SAMBAS PERIODE SEMESTER II 2016 A. Latar Belakang Demi mendukung tercapainya reformasi birokrasi maka Pengadilan Negeri Sambas membentuk
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN BATANG HARI NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG PENYELENGGARAAN PELAYANAN PUBLIK
1 SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BATANG HARI NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG PENYELENGGARAAN PELAYANAN PUBLIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BATANG HARI, Menimbang : a. bahwa dalam rangka meningkatkan
Lebih terperinciChecklist AIM UKPA Siklus 11 Tahun 2012
Nama UKPA : Nama Auditor Ketua : Nama Auditor Anggota : Tanggal Penilaian : Jurusan PWK FT Dr.Ir. Lilik Eka Rafiati, MS Zaenal Kusuma, Prof. Dr. Ir., SU. 24-Sep-12 A. Permintaan Tindakan Koreksi (PTK)
Lebih terperinci