Pengembangan Sistem Pengelolaan SDM Kementerian Pendidikan Nasional

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Pengembangan Sistem Pengelolaan SDM Kementerian Pendidikan Nasional"

Transkripsi

1 Buku Saku Pengembangan Sistem Pengellaan SDM i Dkumen ini dapat digunakan, disalin, disebarluaskan baik sebagian ataupun seluruhnya dengan syarat mencantumkan sumber asli.

2 KATA PENGANTAR (Kemdiknas) telah diprgramkan untuk merintis dan melaksanakan refrmasi birkrasi Dan sesuai dengan Rencana Strategis (Renstra) , Kemdiknas agar menyelenggarakan Layanan yang Prima Pendidikan Nasinal untuk membentuk Insan Indnesia Cerdas Kmprehensif. Untuk mencapai visi tersebut dilaksanakan Misi 5 K, yaitu: Ketersediaan, Keterjangkauan, Kualitas dan Relevansi, Kesetaraan dan Kepastian. Kemdiknas berupaya melakukan perbaikan-perbaikan sistemik dan kmperehensif terhadap sistem penyelenggaraan pendidikan nasinal melalui penguatan kelembagaan, pembenahan ketatalaksanaan dan penguatan SDM dengan memanfaatkan sebesarbesarnya Teknlgi Infrmasi dan Kmunikasi (TIK) sebagai faktr pemungkin dan penunjang terlaksananya Refrmasi Birkrasi secara efektif dan efisien. Terkait dengan Refrmasi Birkrasi di bidang SDM, sudah waktunya pengellaan SDM didasarkan atas kinerja. Faktr SDM yang telah diidentifikasi sebagai faktr dminan dalam peningkatan kinerja rganisasi tersebut telah memunculkan kebutuhan akan sistem infrmasi untuk mengella SDM agar tercipta kemampuan untuk meningkatkan kinerja rganisasi melalui peningkatan sumber daya manusianya. Buku Saku Pengembangan Sistem Pengellaan SDM ii

3 Kemdiknas memandang perlu dibangunnya suatu sistem yang mampu menjadikan kinerja sebagai dasar dalam pelaksanaan pengellaan sumber daya manusia, baik perencanaan, penyediaan (recruitment), pengembangan maupun pemberhentian SDM/pegawai. Pembangunan sistem ini diharapkan dapat menyelesaikan beberapa permasalahan yang dihadapi dalam pengellaan SDM di lingkungan Kemdiknas saat ini. Kami menyadari bahwa pembangunan yang dilakukan belum sempurna, namun dengan semangat refrmasi, maka saran dan perbaikan dari seluruh Unit Utama, Narasumber Pengurus dan Tim Kerja serta semua pihak maka Insya Allah pengembangan Sistem Pengellaan SDM mampu menyelesaikan permasalahan dan meningkatkan efektivitas dan efisiensi kinerja di lingkungan Kemdiknas. Dan akhirnya kami sampaikan terima kasih kepada Bapak Mendiknas, Wakil Mendiknas, para Pimpinan Unit Utama atas arahan dan bimbingannya, Tim RBI dan semua pihak yang telah bekerja dengan maksimal sehingga Sistem Pengellaan SDM ini dapat diwujudkan. Jakarta, Desember 2010 Ketua Tim RBI, Wukir Ragil Buku Saku Pengembangan Sistem Pengellaan SDM iii

4 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... II DAFTAR ISI... IV DAFTAR GAMBAR... VI PENDAHULUAN LATAR BELAKANG... 1 SISTEM PENGELOLAAN SDM KEDUDUKAN SISTEM PENGELOLAAN SDM ALIRAN INFORMASI SIKLUS MANAJEMEN YANG UTUH METODOLOGI PENGEMBANGAN SISTEM HASIL PEKERJAAN MANFAAT HASIL PEKERJAAN ANALISIS DAN RANCANGAN SISTEM SURVEY KEBUTUHAN USER UNIT KERJA SURVEY TUGAS DAN FUNGSI BIRO KEPEGAWAIAN BAHAN DAN TEKNIS SURVEY ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Ruang Lingkup Sistem Pengellaan SDM Flw Diagram dan Daftar Dkumen Arsitektur Sistem (Garis Besar) Arsitektur Perangkat Lunak Mdul Terkait Buku Saku Pengembangan Sistem Pengellaan SDM iv

5 Pemdelan Tiga Mdul Khusus Mdel Pertukaran Data Rancangan Mdel Data Pendefinisian Wrkflw Rancangan Lay ut PEMBANGUNAN SISTEM PLATFORM DAN TEKNOLOGI HASIL PEMBANGUNAN SISTEM IMPLEMENTASI SISTEM PERSIAPAN IMPLEMENTASI Perangkat keras (hardware) Perangkat lunak (sftware) Pengguna (User) Admin (Administratr) Data Awal TRAINING OPERASIONAL HARIAN Buku Saku Pengembangan Sistem Pengellaan SDM v

6 DAFTAR GAMBAR Gambar-2.1. Kedudukan Sistem Pengellaan SDM...5 Gambar-2.2. Aliran Infrmasi Sistem Pengellaan SDM...7 Gambar-2.3. Siklus Manajemen Sistem Pengellaan SDM...9 Gambar-2.4. Metdlgi Pengembangan Sistem Gambar-3.1. Arsitektur Sistem (big picture) Gambar-3.2. Arsitektur Perangkat Lunak PSDM Gambar-3.3. Cnth Daftar Keseimbangan SDM Gambar-3.5. Rapr Kmpetensi Gambar-3.6. Sistem Pengellaan SDM dan alternatif pertukaran data dengan sistem eksternal lainnya Gambar-3.7. Interface PSDM vs SIM Kinerja Gambar-3.8. Interface PSDM vs CPNS Online Gambar-3.9. Desain halaman lgin Gambar Desain halaman Usulan Kenaikan Pangkat Reguler Gambar Desain halaman Daftar Usul Gambar Desain halaman Kelengkapan Dkumen Gambar Desain halaman Rekapitulasi Pekerjaan Gambar-4.1. Platfrm Teknlgi yang Digunakan Buku Saku Pengembangan Sistem Pengellaan SDM vi

7 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kemdiknas berupaya melakukan perbaikan-perbaikan sistemik dan kmperehensif terhadap sistem penyelenggaraan pendidikan nasinal melalui penguatan kelembagaan, pembenahan ketatalaksanaan dan penguatan SDM dengan memanfaatkan sebesarbesarnya Teknlgi Infrmasi dan Kmunikasi (TIK) sebagai faktr pemungkin dan penunjang terlaksananya Refrmasi Birkrasi secara efektif dan efisien. Terkait dengan Refrmasi Birkrasi di bidang SDM, sudah waktunya pengellaan SDM didasarkan atas kinerja. Faktr SDM yang telah diidentifikasi sebagai faktr dminan dalam peningkatan kinerja rganisasi tersebut telah memunculkan kebutuhan akan sistem infrmasi untuk mengella SDM agar tercipta kemampuan untuk meningkatkan kinerja rganisasi melalui peningkatan sumber daya manusianya. Oleh karena itu, Kemdiknas memandang perlu dibangunnya suatu sistem yang mampu menjadikan kinerja sebagai dasar dalam pelaksanaan pengellaan sumber daya manusia, baik perencanaan, penyediaan Buku Saku Pengembangan Sistem Pengellaan SDM 1

8 (rekrut), pengembangan maupun pemberhentian SDM/pegawai. Pembangunan sistem ini diharapkan dapat menyelesaikan beberapa permasalahan yang dihadapi dalam pengellaan SDM di lingkungan Kemdiknas saat ini, yaitu: Adanya beberapa sistem kepegawaian di Unit Utama-Unit Utama Kemdiknas yang sama-sama menangani infrmasi kepegawaian, namun belum terintegrasi satu dengan lainnya. Kurang terjaganya kemutakhiran basis data pegawai/sdm. Masih lemahnya keterkaitan antara sistem pengellaan SDM dengan kinerja SDM serta rganisasi, dan Kurang terbukanya sistem pengellaan SDM yang ada saat ini untuk melibatkan partisipasi aktif SDM/pegawai dalam pengellaan datanya. Pembangunan sistem pengellaan SDM berbasis kinerja di atas dapat dilaksanakan dengan melakukan: Identifikasi terhadap kebutuhan pengellaan SDM berbasis kinerja Perancangan Sistem Pengellaan SDM yang terintegrasi dengan Sistem Pengellaan Mutasi Buku Saku Pengembangan Sistem Pengellaan SDM 2

9 Dsen, Mutasi Guru dan Mutasi PTK serta Sistem Manajemen Kinerja. Pembangunan perangkat lunak (sftware) Sistem Pengellaan SDM, serta Implementasi Sistem Pengellaan SDM. Buku Saku Pengembangan Sistem Pengellaan SDM 3

10 SISTEM PENGELOLAAN SDM 2.1. Kedudukan Sistem Pengellaan SDM Agar dapat mencapai tujuan pembangunan Sistem Pengellaan SDM tersebut serta menghindarkan tumpang-tindih dengan Sistem Manajemen Kinerja, maka kedudukan keduanya semestinya seperti pada Gambar di halaman berikut. Dukungan Sistem Pengellaan SDM terhadap kinerja Kemdiknas difkuskan pada sumber daya manusia yang menjalankan fungsi dan tugas kementerian di masingmasing unit utama (Setjen, Itjen, MPDM, Dikti, PNFI, PMPTK, Balitbang) dimana pegawai tersebut ditempatkan. Pelaksanaan fungsi dan tugas kementerian leh para pegawai/sdm tersebut menghasilkan utput dan utcme yang menjadi input Sistem Manajemen Kinerja. Buku Saku Pengembangan Sistem Pengellaan SDM 4

11 Gambar-2.1. Kedudukan Sistem Pengellaan SDM Berdasarkan utput dan utcme itulah Sistem Manajemen Kinerja mengukur kinerja pegawai selaku individu dan juga kinerja rganisasi. Output pengukuran kinerja rganisasi menjadi masukan bagi seluruh unit utama di lingkungan Kemdiknas dalam rangka evaluasi dan perbaikan terhadap kinerja masing-masing selaku rganisasi untuk memenuhi fungsi dan tugasnya. Sementara kinerja masing-masing pegawai selaku individu menjadi masukan (input) bagi Sistem Pengellaan SDM untuk diintegrasikan dengan prsesprses kepegawaian terkait. Buku Saku Pengembangan Sistem Pengellaan SDM 5

12 Prses-prses kepegawaian yang dijalankan leh Sistem Pengellaan SDM menghasilkan kinerja pengellaan SDM yang menjadi masukan (input) balik bagi Sistem Manajemen Kinerja Aliran Infrmasi Dengan peta dukungan Sistem Pengellaan SDM terhadap kinerja rganisasi Kemdiknas sebagaimana gambar sebelumnya dapatlah dijabarkan secara garis besar aliran infrmasinya. Diagram berikut ini menggambarkan pihak-pihak atau entitas yang terlibat di dalam Sistem Pengellaan SDM dan aktivitas apa yang dilakukan masing-masing pihak/entitas tersebut terkait dengan prses bisnis Sistem Pengellaan SDM. Infrmasi yang masuk Sistem Pengellaan SDM terletak di sebelah kiri, sedangkan infrmasi yang dihasilkan sistem terletak di sebelah kanan. Buku Saku Pengembangan Sistem Pengellaan SDM 6

13 Gambar-2.2. Aliran Infrmasi Sistem Pengellaan SDM Sistem Pengellaan SDM mendapatkan input dari para pemangku kepentingan, yakni: Pegawai, Manajemen dan Publik dan mengeluarkan infrmasi kepada para pemangku kepentingan yang sama. Sistem Pengellaan SDM juga berinteraksi dengan Sistem Manajemen Kinerja dan Prtal Kemdiknas serta berintegrasi dengan Sistem Pengellaan Mutasi Dsen, Sistem Pengellaan Mutasi Guru dan Sistem Pengellaan Mutasi PTK secara pemakaian data bersama (sharing data). Buku Saku Pengembangan Sistem Pengellaan SDM 7

14 2.3. Siklus Manajemen yang Utuh Di dalam Sistem Pengellaan SDM terdapat fungsi-fungsi pengellaan kepegawaian, mulai dari perencanaan hingga evaluasi kepegawaian. Agar sistem yang terbentuk nantinya benar-benar dapat membantu manajemen pengellaan SDM, maka prses yang ditangani harus dipastikan membentuk siklus manajemen yang utuh, yaitu meliputi: Plan D Check Actin. Adapun pemetaan siklus tersebut dapat dilihat pada Gambar berikut. Pada fase Plan terdapat prses-prses seperti permintaan layanan, analisis jabatan, pemetaan kmpetensi, perencanaan sumber daya manusia, dan sebagainya. Fase D merupakan tahap pelaksanaan dari rencana, baik berupa pemrsesan berbagai layanan, pengadaan pegawai sesuai perencanaan, prmsi, pemensiunan, pemberhentian pegawai, dan sebagainya. Buku Saku Pengembangan Sistem Pengellaan SDM 8

15 Plan: - Permintaan layanan - Analisis jabatan / pemetaan kmpetensi - Perencanaan sumber daya Actin: - Penyempurnaan prses - Penghargaan - Disiplin pegawai D: - Pemrsesan layanan - Pengadaan, prmsi dan pemensiunan Check: - Kinerja layanan - Analisis beban kerja - Kinerja pegawai Gambar-2.3. Siklus Manajemen Sistem Pengellaan SDM Sedangkan fase Check memeriksa kinerja layanan, melakukan analisis atas beban kerja pegawai, serta menghitung kinerja pegawai melalui bantuan Sistem Manajemen Kinerja. Pada fase Actin dilakukan prses evaluasi, pemberian penghargaan dan sanksi disiplin pegawai, serta penyempurnaan prses lainnya. Buku Saku Pengembangan Sistem Pengellaan SDM 9

16 2.4. Metdlgi Pengembangan Sistem Sebagaimana ilustrasi pada Gambar berikut, Pembangunan Sistem Pengellaan SDM dimulai dari penyatuan fungsi-fungsi dan data sistem kepegawaian yang saat ini tersebar di lingkungan unit-unit rganisasi Kemdiknas. Kemudian dibangun satu Sistem Pengellaan SDM baru yang berbasis kinerja dan terpusat untuk dipakai secara bersama leh semua unit rganisasi di lingkungan Kemdiknas. Analisis Sistem Eksisting Analisis Kebutuhan Prses Sistem Baru Integrasi Prses Integrasi dengan Sistem Lain Perancangan Sistem Baru Analisis Data Eksisting Data Sharing dgn Sistem Lain Integrasi Data Pembuatan Sistem Baru berbasis web Instalasi, Inisialisasi Data, Acceptance test, Training, Implementasi ANALISIS DESAIN KONSTRUKSI IMPLEMENTASI Gambar-2.4. Metdlgi Pengembangan Sistem Adanya sistem-sistem kepegawaian yang tersebar di lingkungan Kemdiknas menunjukkan bahwa sistem- Buku Saku Pengembangan Sistem Pengellaan SDM 10

17 sistem tersebut telah dibangun untuk memenuhi kebutuhan unit-unit rganisasi pemiliknya. Fungsi utama yang menjadi kebutuhan umumnya adalah pengrganisasian infrmasi pegawai, termasuk di dalamnya penanganan riwayat pegawai, pendidikan maupun penugasannya. Fungsi-fungsi dan infrmasi tersebut mempunyai kesamaan sehingga karenanya dapat digeneralisir, untuk kemudian disambung dengan prses pengellaan SDM yang ada di Bir Kepegawaian menjadi rantai fungsi manajemen pengellaan SDM yang utuh. Sedangkan data yang tersebar di dalam sistem-sistem kepegawaian existing perlu digabungkan dengan langkah-langkah migrasi data yang sekaligus akan menyelesaikan permasalahan perbedaan struktur basis data. Data cleansing dilakukan (jika diperlukan) untuk merapikan data yang tidak standar yang umumnya dalam frmat teks bebas. Kemudian data tersebut diintegrasikan dengan Sistem Pengellaan Mutasi Dsen, Sistem Pengellaan Mutasi Guru, dan Sistem Pengellaan Mutasi PTK dengan memakai pla data sharing. Melalui integrasi prses dan data tersebut, sistem yang baru kemudian dirancang. Dari hasil rancangan tersebut, dengan memperhatikan integrasi dengan sistem-sistem Buku Saku Pengembangan Sistem Pengellaan SDM 11

18 terkait lainnya, lalu diprgram ke dalam bentuk aplikasi Sistem Pengellaan SDM yang baru. Agar sistem yang terpusat tersebut dapat dipakai dan dikella secara mudah, maka slusi yang cck adalah aplikasi berbasis web. Meskipun terpusat, unit-unit rganisasi tetap dapat melakukan pengellaan selaku pemilik prses dan pemilik data. Begitu sistem selesai dibangun, maka dilakukan prses implementasi sistem, mulai dari instalasi sistem, inisialisasi data awal, pemeriksaan aplikasi leh user (user acceptance test), training pengguna dan admin, serta implementasi dan pemeliharaan Hasil Pekerjaan Hasil Pekerjaan Pengembangan Sistem Pengellaan SDM adalah sebagai berikut: Dkumen analisis kebutuhan Sistem Pengellaan SDM Dkumen Rancangan Sistem Pengellaan SDM beserta interface integrasinya dengan Sistem Manajemen Kinerja Perangkat lunak Sistem Pengellaan SDM (installer) Buku Saku Pengembangan Sistem Pengellaan SDM 12

19 Kde sumber perangkat lunak Sistem Pengellaan SDM (surce cde) Instalasi perangkat lunak Sistem Pengellaan SDM di server yang berperasi dengan baik Materi ssialisasi dalam bentuk file (sft cpy) presentasi Buku panduan penggunaan sistem Buku panduan instalasi, administrasi dan pemeliharaan sistem 2.6. Manfaat Hasil Pekerjaan Dengan pengembangan Sistem Pengellaan SDM ini, maka Kemdiknas akan mendapatkan beberapa manfaat sebagai berikut: 1. Pengellaan kepegawaian di lingkungan Kemdiknas menjadi satu kesatuan (terintegrasi), sehingga lebih mudah dalam pemeliharaan sistem dan data, pemberlakuan standarisasi, prses prmsi terutama lintas unit utama, dan prses-prses kepegawaian lainnya. 2. Terciptanya single surce f data, yakni terintegrasinya data kepegawaian di lingkup Kemdiknas menjadi satu basis data, baik pegawai Buku Saku Pengembangan Sistem Pengellaan SDM 13

20 struktural, administrasi, guru, dsen, maupun tenaga kependidikan dan nn-kependidikan. Dengan single surce f data, maka pengellaan data akan jauh lebih praktis, klabrasi data bisa dilakukan dengan mudah meski lintas unit utama, kemudahan dalam pemeliharaan data, kemudahan dalam prses backup dan restre data, serta terhindarkannya dari entry berulang (duble-entry) dan duplikasi data. 3. Pegawai sebagai pengguna akan lebih aktif dan interaktif dengan Sistem Pengellaan SDM secara self-managed/self-service sehingga keterlibatan pengguna yang demikian ini akan sangat membantu peremajaan dan kemutakhiran data dan infrmasi terkait dengan pegawai. 4. Tersedianya infrmasi kepegawaian yang lebih kmprehensif dengan adanya integrasi antara Sistem Pengellaan SDM dengan Sistem Manajemen Kinerja, sehingga kmpetensi SDM memungkinkan berbasiskan kinerja pegawai yang bersangkutan. 5. Prses perencanaan pegawai (Manpwer Planning) serta pengadaan pegawai (rekrut) lebih rasinal, terukur, dan bisa lebih dipertanggungjawabkan karena berdasarkan analisis jabatan yang disusun secara Buku Saku Pengembangan Sistem Pengellaan SDM 14

21 kmprehensif dengan memperhatikan level jabatan struktural berikut pemeringkatan (grading)-nya. 6. Seluruh prses kepegawaian mengikuti alur (wrkflw) yang bisa didefinisikan (cnfigurable) secara fleksibel mengikuti perkembangan prses bisnis yang ada, tanpa perlu mermbak atau mengubah sistem secara radikal. Penggunaan wrkflw untuk mengarahkan prses kepegawaian dalam Sistem Pengellaan SDM ini sejalan dengan prses refrmasi birkrasi internal yang dicanangkan Menteri Pendidikan Nasinal. 7. Meningkatnya integritas dan kualitas data kepegawaian dan terjaga kemutakhirannya. 8. Kemudahan dalam melaksanakan prses-prses kepegawaian melalui akses sistem secara langsung (self-service) melalui web. 9. Meningkatnya akuntabilitas prses pengellaan SDM karena semua prses didasarkan pada infrmasi kinerja pegawai. 10. Tercipta instrumen untuk memantau dan meningkatkan layanan kepegawaian. 11. Kemudahan dalam melakukan manpwer planning yang berdasar pada data yang byektif. Buku Saku Pengembangan Sistem Pengellaan SDM 15

22 12. Keamanan dan kemudahan pengaturan akses ke sistem yang berrientasi fungsi, yang tidak tergantung pada struktur rganisasi. 13. Tersedianya surce cde yang memungkinkan tim internal Kemdiknas untuk mengembangkan Sistem Pengellaan SDM di kemudian hari. Buku Saku Pengembangan Sistem Pengellaan SDM 16

23 ANALISIS DAN RANCANGAN SISTEM 3.1. Survey Kebutuhan User Survey kebutuhan user merupakan rangkaian pertama prses analisis untuk mendefinisikan kebutuhan user. Survey dilakukan dengan menggali prses bisnis existing di unit kerja yang bersangkutan dengan Sistem Pengellaan SDM, mengidentifikasi fungsi kepegawaian existing, menginventarisir permasalahan yang ada, dan sebagainya. Hasil dari survey ini menjadi bahan untuk prses analisis yang akan menghasilkan dkumen analisis kebutuhan user (pengguna). Hasil analisis digunakan sebagai dasar dalam perancangan sistem Unit Kerja Survey Survey kebutuhan user dilaksanakan di lingkup Bir Kepegawaian Kemdiknas, yakni: Bagian Perencanaan dan Pengadaan Bagian Penetapan Jabatan dan Mutasi Tenaga Fungsinal Lainnya Buku Saku Pengembangan Sistem Pengellaan SDM 17

24 Bagian Pengembangan dan Mutasi Tenaga Administrasi Bagian Disiplin dan Pemberhentian Pegawai Bagian Dkumentasi dan Tanda Jasa 3.3. Tugas dan Fungsi Bir Kepegawaian Tugas Bir Kepegawaian adalah melaksanakan pengellaan dan penyusunan bahan pembinaan kepegawaian di lingkungan kementerian. Sedangkan fungsinya adalah: 1. Perencanaan kebutuhan pegawai 2. Pelaksanaan urusan pengadaan pegawai 3. Pelaksanaan urusan pengangkatan dalam jabatan 4. Pelaksanaan urusan mutasi guru, dsen, tenaga fungsinal lain, tenaga administrasi 5. Pelaksanaan urusan pengembangan pegawai 6. Pelaksanaan urusan pemberian penghargaan/ tanda jasa 7. Pelaksanaan urusan disiplin dan penilaian peraturan kepegawaian 8. Pelaksanaan urusan pemberhentian dan pemensiunan pegawai Buku Saku Pengembangan Sistem Pengellaan SDM 18

25 9. Penyusunan bahan pembinaan pengellaan kepegawaian 10. Pelaksanaan dkumentasi kepegawaian 3.4. Bahan dan Teknis Survey Sebagai bahan awal survey di Bir Kepegawaian, tim mendasarkan pada dkumen Standart Operatin Prcedure (SOP) yang telah disusun leh Bir Kepegawaian untuk seluruh bagian dan data hasil survey yang telah dilaksanakan sebelumnya. Berdasarkan referensi tersebut, maka dibuatlah Flw Diagram (baru) yang akan diadpsi leh aplikasi dengan terlebih dahulu: Mengidentifikasi aktr/pejabat yang terlibat di dalam sebuah prses bisnis/kegiatan, tetapi tidak secara eksplisit disebutkan di dalam SOP sebagai pejabat tersendiri. Menambahkan kegiatan/aktivitas yang belum ada, belum detil, atau beberapa aktivitas tergabung dalam satu aktivitas glbal menjadi lebih detil. Menambah kegiatan berupa keputusan (decisin) terhadap kegiatan yang menuntut adanya persetujuan atau percabangan karena pilihan; misalnya: pemeriksaan, pemarafan, persetujuan, tanda tangan, dan sebagainya. Buku Saku Pengembangan Sistem Pengellaan SDM 19

26 Menambah identifikasi dkumen yang terlibat dalam setiap kegiatan, berikut mengidentifikasi cnth dkumen fisiknya existing. Mengidentifikasi apakah sebuah kegiatan itu termasuk ke dalam Sistem Pengellaan SDM (terkmputerisasi) atau tetap dikerjakan secara manual. Dkumen yang teridentifikasi akan dimintakan cnth frmatnya untuk dikumpulkan. Setelah pembuatan kembali Flw Diagram berikut dkumen yang terlibat, maka diagram tersebut dimintakan persetujuan kepada para pihak sebagai legalisasi Analisis dan Perancangan Sistem Kedua kegiatan ini tidak bisa dipisahkan dan merupakan kelanjutan dari kegiatan survey yang telah dilakukan. Kegiatan yang telah selesai di-survey langsung dilanjutkan untuk analisis dan perancangan sistemnya, yakni membuat wrkflw dari kegiatan tersebut, mdel data terkait (Cnceptual Data Mdel/CDM), serta langkah-langkah aktivitas demi aktivitas yang harus diprgram sehingga menjadi satu mdul aplikasi sesuai dengan kebutuhan user yang telah diidentifikasi pada saat survey. Buku Saku Pengembangan Sistem Pengellaan SDM 20

27 Analisis tersebut dilakukan dengan beberapa aktivitas, yakni: Melakukan refrmasi terhadap prses-prses di lingkungan Bir Kepegawaian yang mungkin dilakukan, semisal terhadap prses-prses yang tidak efisien seperti panjangnya birkrasi yang harus dilewati sebuah prses. Mengidentifikasi dan mengubah kegiatan yang semula manual menjadi terkmputerisasi/ dilakukan leh sistem untuk mempermudah dan memperpendek prses birkrasi. Mengidentifikasi mdul dan fitur sesuai dengan tuntutan Kerangka Acuan Kerja (KAK) pryek sebagaimana tercantum di dalam surat perjanjian kerja. Menuangkan mdul-mdul dan fitur-fitur tersebut ke dalam arsitektur perangkat lunak sehingga dapat digambarkan mengenai hubungan antara satu mdul dengan mdul yang lain, pembagian mdul berdasarkan klasifikasi tertentu, hubungan mdul dengan database, dan hubungan sistem dengan sistem lain (eksternal). Hasil analisis dan perancangan sistem kemudian dibahas dan disepakati pada saat dilangsungkan Wrkshp Buku Saku Pengembangan Sistem Pengellaan SDM 21

28 Rancangan Sistem leh para peserta Wrkshp sebagai dasar dibangunnya aplikasi Sistem Pengellaan SDM. Analisis dan Rancangan Sistem menyepakati dan menghasilkan banyak hal, diantaranya yang paling penting adalah: Ruang Lingkup Sistem Pengellaan SDM Ruang lingkup Sistem Pengellaan SDM adalah melakukan pengellaan transaksi kepegawaian untuk pegawai struktural maupun tenaga fungsinal umum. Dengan kata lain, PSDM mengurus pegawai yang tidak berhubungan kinerjanya dengan Angka Kredit. Sedangkan ruang lingkup Sistem Pengellaan SDM dilihat dari Unit Kerja yang terlibat di lingkungan Kemdiknas adalah sebagai berikut: 85 PTN (Universitas/Institut/Seklah Tinggi/ Pliteknik) 12 Kpertis 7 Unit utama dan UPT-UPT-nya, yaitu: 12 PPPPTK 30 LPMP 2 P2PNFI 6 BP-PNFI Buku Saku Pengembangan Sistem Pengellaan SDM 22

29 17 Balai Bahasa 5 Kantr Bahasa 1 BPMR 1 BPMM 1 BPMTV 2 Balai Grafika Dari sekian banyak Unit Kerja tersebut, maka ruang lingkup PSDM saat ini adalah Unit utama berikut UPT- UPT-nya Flw Diagram dan Daftar Dkumen Hasil survey berupa Flw Diagram dari masing-masing bagian yang telah didiskusikan dengan user dengan perubahan-perubahan sesuai dengan kebutuhan pembangunan Sistem Pengellaan SDM. Hampir seluruh kegiatan kelima bagian Bir Kepegawaian dibuat Flw Diagram-nya, kecuali sub bagian yang memang benarbenar tidak terkait dengan Sistem Pengellaan SDM, seperti sub bagian tata usaha di Bagian Perencanaan dan Pengadaan. Sub bagian ini sudah menjadi sub bagian tak terpisahkan dari prses-prses di bagianbagian lain. Untuk melengkapi Flw Diagram tersebut dibuatkan Daftar Dkumen yang memuat dkumen-dkumen Buku Saku Pengembangan Sistem Pengellaan SDM 23

30 terkait dengan aktivitas masing-masing bagian. Flw Diagram beserta Daftar Dkumen menjadi deliverable pada dkumen Analisis Sistem Arsitektur Sistem (Garis Besar) Secara garis besar, arsitektur sistem Pengellaan SDM ini mengintegrasikan prses-prses kepegawaian (SDM) mulai dari Perencanaan, Pengadaan, Pengembangan, Mutasi, hingga Pemberhentian SDM. Semua ditpang atau didasarkan pada kinerja SDM dan menggunakan knsep single surce f data. Lihat gambar ilustrasi di bawah ini. Perencanaan SDM Pengadaan SDM Kinerja SDM Pengembangan SDM Mutasi SDM Basisdata SDM Terintegrasi Pemberhentian SDM Gambar-3.1. Arsitektur Sistem (big picture) Buku Saku Pengembangan Sistem Pengellaan SDM 24

31 Arsitektur Perangkat Lunak Analisis dan Perancangan Sistem juga menghasilkan Arsitektur Perangkat Lunak yang kemudian dibahas pada saat Wrkshp Rancangan Sistem Pengellaan SDM dan menghasilkan Arsitektur Perangkat Lunak final (v2.6). Arsitektur Perangkat Lunak ini merupakan hasil knfirmasi antara hasil survey dan analisis sistem dengan KAK kntrak pekerjaan ini. Dengan demikian, ada beberapa mdul yang teridentifikasi selama survey berlangsung tetapi tidak masuk ruang lingkup sistem yang akan dikerjakan dalam pekerjaan ini karena tidak tersebutkan di dalam KAK kntrak pekerjaan. Beberapa mdul diantaranya merupakan mdul sistem, bagian sistem yang berkaitan dengan prses administrasi sistem, baik Security Manager maupun Manajemen Wrkflw. Mdul yang ditandai dengan Masuk KAK adalah mdulmdul yang dikerjakan pada pekerjaan ini. Sedangkan mdul Di Luar KAK adalah mdul-mdul yang teridentifikasi pada saat survey tetapi tidak masuk ruang lingkup sebagaimana dituangkan dalam KAK. Dan Mdul System adalah mdul-mdul administratif yang mengatur sistem PSDM, baik manajemen user-nya (user management) maupun manajemen wrkflw-nya (wrkflw management). Buku Saku Pengembangan Sistem Pengellaan SDM 25

32 Mdul Sistem Lain adalah mdul/sistem di luar PSDM yang berhubungan dengan PSDM, seperti SIM Pengellaan Kinerja. Mdul tersebut berhubungan dengan sistem lain, dimana: Jika sistem sudah ada, maka dibuatkan interface pertukaran data (eksprt/imprt data). Jika sistem belum ada, maka PSDM mengusahakan user interface untuk entry secara manual Mdul tersebut juga mungkin berhubungan dengan utput pihak lain: Jika utput (data, struktur) belum dihasilkan pada waktunya, maka tidak akan ada data yang di-entry-kan. Oleh karena itu, struktur data akan sesuai dengan asumsi hasil rancangan sistem PSDM. Beberapa mdul tersebut adalah: Kinerja SDM, yakni mdul yang mengella struktur indikatr kinerja dan hasil pengukuran kinerja SDM, dimana: Master Indikatr Kinerja per Jabatan tergantung utput knsultan Kinerja SDM (Sucfind) Buku Saku Pengembangan Sistem Pengellaan SDM 26

33 Entry Master Indikatr Kinerja, target kinerja, serta entry hasil pengukuran kinerja dilakukan leh SIM Kinerja SDM (sistem lain). Master IK, target, serta hasil pengukuran kinerja akan di-imprt leh PSDM untuk disajikan kepada SDM/ pegawai. Kmpetensi SDM, yakni mdul yang mengella struktur kmpetensi SDM dan hasil pengukuran kmpetensi SDM, dimana: Master Aspek Kmpetensi tergantung utput knsultan Analisis Jabatan dan Beban Kerja (LAPI ITB) Entry Master Aspek Kmpetensi dan hasil pengukuran kmpetensi SDM dilakukan leh SIM Kmpetensi SDM (sistem lain). Data tersebut akan di-imprt leh PSDM untuk disajikan kepada SDM/pegawai. Peta Jabatan Mdul penunjang Manpwer Planning Master Peta Jabatan tergantung pada utput knsultan Analisis Jabatan dan Beban Kerja (LAPI ITB). Buku Saku Pengembangan Sistem Pengellaan SDM 27

34 Beban Kerja Mdul penunjang Manpwer Planning Beban Kerja per Jabatan tergantung pada utput knsultan Analisis Jabatan dan Beban Kerja (LAPI ITB). Penyediaan/Pengadaan SDM Sebagian data CPNS yang lls kelulusan final dan harus ditindaklanjuti dengan pemberkasan didapatkan dari mdul CPNS Online. Sementara Rapr SDM, baik Rapr Kmpetensi maupun Rapr Kinerja bukanlah mdul tersendiri melainkan menjadi bagian dari utput mdul Kmpetensi dan Kinerja SDM, dimana: Rapr Kmpetensi SDM Bagian dari mdul Kmpetensi SDM Belum mengandung infrmasi tentang pengembangan apa (diklat) yang perlu dilakukan terhadap pejabat yang bersangkutan terkait hasil pengukuran kmpetensinya Rapr Kinerja SDM Bagian dari mdul Kinerja SDM Buku Saku Pengembangan Sistem Pengellaan SDM 28

35 Belum mengandung infrmasi pelanggaran disiplin pegawai/sdm (jika ada) selama masa pengukuran kinerja dilakukan. Sedangkan Mdul Mutasi SDM merupakan gabungan dari seluruh mutasi SDM, baik kenaikan jabatan, kenaikan pangkat, pemberhentian/pemensiunan, dan mutasimutasi yang lain. Dan mdul Prfil SDM adalah mdul yang menampilkan dashbard prfil SDM. Arsitektur Perangkat Lunak Sistem Pengellaan SDM sebagaimana gambar pada halaman berikut. Buku Saku Pengembangan Sistem Pengellaan SDM 29

36 PORTAL KEMDIKNAS CPNS Online Beban Kerja Peta Jabatan Organisasi & Jabatan Security Manager Oracle Arsitektur Perangkat Lunak PSDM v2.6 Penyediaan SDM Perencanaan SDM (Manpwer Planning) Kenaikan Jabatan Kenaikan Pangkat Mutasi Tenaga Ad. Mutasi Tenaga FL Mutasi SDM Pemberhentian Manaj. Wrkflw Rapr Kmpetensi SDM Rapr Kinerja SDM Prfil SDM r r Rapr SDM Kmpetensi SDM Diklat Disiplin Kinerja SDM Tanda Jasa Riwayat Penugasan Riwayat Kmpetensi Riwayat Diklat Riwayat Disiplin Riwayat Kinerja Dkument. SDM Basis Data Terintegrasi? i=interface r=reprt/lapran i i i i Masuk KAK Sistem Lain Di Luar KAK Mdul System Database i i Gambar-3.2. Arsitektur Perangkat Lunak PSDM Buku Saku Pengembangan Sistem Pengellaan SDM 30

37 Mdul Terkait Dari Arsitektur Perangkat Lunak yang telah disetujui tersebut maka mdul-mdul aplikasi yang masuk dalam ruang lingkup adalah sebagai berikut: Manpwer Planning Grade Jabatan Peta Jabatan Uraian Kerja dan Beban Kerja Perhitungan Kebutuhan SDM Daftar Keseimbangan SDM Manajemen Struktur Organisasi Kinerja SDM Peta Jabatan (read nly) Uraian Kerja dan Beban Kerja (read nly) Syarat Kinerja Penentuan Kntrak Kerja Penilaian Kinerja Rapr Kinerja Kmpetensi SDM Kelmpk Kmpetensi Buku Saku Pengembangan Sistem Pengellaan SDM 31

38 Master Kmpetensi Skala Kmpetensi Syarat Kmpetensi Rapr Kmpetensi Pengadaan Prmsi Penyusunan Rencana Frmasi Penerimaan Usul Frmasi Unit Kerja Penyampaian Usulan Frmasi ke Menpan Penerimaan Ijin Prinsip dari Menpan Alkasi Frmasi per Unit Kerja Penyampaian Frmasi Akhir ke Menpan Keputusan Frmasi Mendiknas Kenaikan Jabatan Eseln I, II, III Kenaikan Jabatan Fungsinal Kabag, Kar, Sesjen Pengangkatan Dubes UNESCO Pengangkatan Kabid Atase Pendidikan Penarikan Perbantuan Adikbud dan Dubes UNESCO Buku Saku Pengembangan Sistem Pengellaan SDM 32

39 Cuti Luar Tanggungan Negara (CLTN) Perpanjangan Cuti Luar Tanggungan Negara (CLTN) Pengaktifan Setelah CLTN Kenaikan Pangkat Pemensiunan dan Pemberhentian Penetapan Kenaikan Pangkat Pengabdian dan Pemberhentian dengan Hrmat dengan Hak Pensiun karena Batas Usia Pensiun (BUP) bagi PNS Kemdiknas. Penetapan Kenaikan Pangkat Pengabdian bagi PNS Kemdiknas yang Meninggal Dunia dan Pemberian Pensiun Janda/Duda/Anak. Penetapan Pemberhentian dengan Hrmat Atas Permintaan Sendiri dengan Hak Pensiun atau Tanpa Hak Pensiun bagi PNS Termasuk yang Menjadi Anggta Parpl, Pejabat Negara, KPU, Caln Anggta DPD, Hakim MK dan Sejenisnya. Penetapan Pemberhentian dengan Hrmat sebagai PNS Kemdiknas karena Tidak Cakap Jasmani dan/atau Rhani. Buku Saku Pengembangan Sistem Pengellaan SDM 33

40 Penetapan Kenaikan Pangkat Anumerta bagi PNS yang Tewas dan Pemberian Pensiun Janda/Duda/Anak/Orang Tua Serta Pemberian Uang Duka Tewas. Penetapan Kenaikan Pangkat Pengabdian dan Pemberhentian dengan Hrmat dengan Hak Pensiun PNS yang Cacat karena Dinas. Penetapan Surat Keputusan Pembebasan dari Jabatan Menjelang Batas Usia Pensiun. Penetapan Surat Keputusan Pemberhentian dari Jabatan Negeri dengan Mendapat Uang Tunggu. Penetapan Surat Keterangan bagi PNS yang Meninggal Dunia Tanpa Keluarga Penerima Pensiun. Pemberhentian Tidak dengan Hrmat sebagai PNS. Pemberhentian dengan Hrmat Tidak Atas Permintaan Sendiri sebagai PNS. Mutasi Jabatan Struktural Pindah Antar Unit Kerja di Lingkungan Kemdiknas Buku Saku Pengembangan Sistem Pengellaan SDM 34

41 Pindah ke Kementrian lain Pindah ke Kemdiknas Perbantuan Penarikan Perbantuan Peninjauan Masa Kerja Pemberian Penghargaan Satyalencana Pendidikan Satyalencana Wirakarya Satyalencana Pembangunan Mahaputera Interface dengan Sistem Pengellaan Kinerja SDM Interface data kepegawaian Security Manager Manajemen dan Penyesuaian Wrkflw Riwayat Jabatan Riwayat Pangkat Riwayat Tanda Jasa Riwayat Kinerja SDM Riwayat Organisasi Buku Saku Pengembangan Sistem Pengellaan SDM 35

42 Prfil SDM Pemdelan Tiga Mdul Khusus Beberapa mdul tidak dijumpai selama survey dilaksanakan, sehingga pemdelannya tidak bisa didasarkan dari hasil survey. Pemdelan beberapa mdul tersebut pun sebenarnya tergantung pada hasil kegiatan (utput) pekerjaan knsultan lainnya (lihat Peta Jalan Kegiatan Refrmasi Birkrasi Kemdiknas), utamanya adalah dari Knsultan Analisis Jabatan dan Beban Kerja serta Knsultan Kinerja Organisasi dan Individu. Knsultan Pengembangan Sistem Pengellaan SDM mengembangkan sendiri mdel dari beberapa mdul dimaksud mengingat satu dan lain hal dengan tetap memperhatikan kemungkinan integrasi dengan sistem hasil utput kajian knsultan lain. Ketiga mdul itu yakni: Mdel Manpwer Planning (Perencanaan SDM) Mdel Kinerja SDM dan Rapr Kinerja Mdel Kmpetensi SDM Penjelasan detil tentang pemdelan ketiganya terdapat pada dkumen Analisis dan Rancangan Sistem Pengellaan SDM. Sementara untuk memberikan Buku Saku Pengembangan Sistem Pengellaan SDM 36

43 gambaran, berikut akan disampaikan serba singkat inti dari masing-masing mdel. Manpwer Planning Manpwer Planning atau perencanaan kebutuhan SDM Kemdiknas merupakan upaya untuk menentukan kebutuhan SDM Kemdiknas pada suatu masa yang akan datang dari SDM yang tersedia saat ini, baik jumlah kebutuhannya maupun bagaimana cara pemenuhannya. Perencanaan yang dimaksud lebih bersifat untuk keperluan jangka panjang (lng-term), yakni beberapa tahun mendatang. Sedangkan pengendalian SDM Kemdiknas dimaksudkan sebagai upaya pengawasan atas fluktuasi kebutuhan SDM dengan membandingkan kebutuhan SDM suatu saat dengan SDM yang tersedia saat ini secara berkesinambungan. Manpwer Planning Kemdiknas memfkuskan pada: Perhitungan Kebutuhan SDM Perhitungan Persediaan SDM Perhitungan Pensiun SDM Pembuatan Daftar Keseimbangan SDM Buku Saku Pengembangan Sistem Pengellaan SDM 37

44 Setelah mempertimbangkan faktr-faktr internal, eksternal, dan terkait kepegawaian dalam permintaan SDM, maka rumus Perhitungan Kebutuhan SDM menjadi seperti di bawah ini: Dimana: JK = Jumlah Kebutuhan SDM pada Jabatan j P = Jumlah SDM Pensiun pada Jabatan j. Faktr P (Pensiun) menjadi penambah jumlah kebutuhan per jabatan dan pengurang jumlah persediaan pegawai yang paling bisa digunakan. Pensiun pegawai ditetapkan berdasarkan batas usia tertentu. Karena itu, maka jumlahnya per peride bisa diidentifikasi dan dihitung dengan tepat per Jabatan. Untuk itu, perlu didukung database pegawai yang valid dan terjaga kemutakhirannya. Buku Saku Pengembangan Sistem Pengellaan SDM 38

45 BK = Beban Kerja Uraian Kerja ke=i dari Jabatan j. Beban Kerja (BK) merupakan vlume kerja yang menjadi target dari Uraian Kerja jabatan yang bersangkutan. Misal: BK jabatan Pengadministrasi Umum adalah mengetik surat 70 lembar/hari. SKR = Standar Kemampuan Rata-rata dari Uraian Kerja ke-i dari Jabatan j. Standar Kemampuan Rata-rata (SKR) merupakan standar kemampuan yang diukur dari satuan waktu yang digunakan (nrma waktu) atau satuan hasil (nrma hasil) yang bisa dikerjakan pegawai untuk setiap Uraian Kerja jabatan yang bersangkutan. Misal: SKR jabatan Pengadministrasi Umum untuk mengetik surat sesuai Uraian Kerja adalah 12 menit per lembar. WKE = Waktu Kerja Efektif SDM. Waktu Kerja Efektif adalah waktu yang secara efektif digunakan untuk bekerja serang pegawai; terdiri dari: Hari Kerja Efektif adalah jumlah hari dalam kalender dikurangi hari libur dan cuti. Buku Saku Pengembangan Sistem Pengellaan SDM 39

46 Jam Kerja Efektif adalah jam kerja frmal dikurangi dengan waktu kerja yang hilang karena tidak bekerja (allwance, biasanya 30%). n = Jumlah jabatan m = Jumlah Beban Kerja jabatan j Jumlah Persediaan SDM (bezetting) adalah jumlah SDM/pegawai yang dimiliki saat ini (Kep. Men. PAN N.: KEP/75/M.PAN/7/2004 tentang Pedman Perhitungan Kebutuhan Pegawai Berdasarkan Beban Kerja: Lamp. Bab II.A). Persediaan SDM dihitung dari database pegawai existing per Jabatan sesuai dengan Peta Jabatan yang ada. Jumlah Pensiun SDM adalah jumlah SDM atau pegawai yang akan pensiun sesuai dengan batas umurnya pada peride tertentu. Data ini didapatkan dari database pegawai dengan memeriksa umur masing-masing pegawai dan membandingkannya dengan umur pensiun sebagai pegawai. Output terakhir dari Manpwer Planning pada Sistem Pengellaan SDM ini adalah Daftar Keseimbangan SDM yang merupakan perbandingan antara Jumlah Kebutuhan SDM Buku Saku Pengembangan Sistem Pengellaan SDM 40

47 (demand) dengan Jumlah Persediaan SDM saat ini (supply), baik kelebihan, kekurangan, atau kecukupan SDM diantara keduanya (Kep. Men. PAN N.: KEP/75/M.PAN/7/2004: Lamp. Bab III.D). DAFTAR KESEIMBANGAN SDM Unit Kerja: Bir Kepegawaian Pryeksi: 31 Desember 2010 N Jabatan Kbt Psd Pen Krg Lbh 01. Kabir Kabagrenada Kasubagren Pemrses Perencanaan Pengadm. Umum TOTAL Ket. Kbt=kebutuhan, Psd=persediaan, Pen=pensiun, Krg=kekurangan, Lbh=kelebihan Gambar-3.3. Cnth Daftar Keseimbangan SDM Kinerja SDM Penilaian Kinerja SDM (perfrmance appraisal) adalah suatu metde untuk melakukan evaluasi terhadap kinerja SDM dalam suatu rganisasi untuk mengetahui tingkat pencapaian kerja SDM terhadap target yang telah ditentukan rganisasi (kualitas, kuantitas, biaya, waktu). Buku Saku Pengembangan Sistem Pengellaan SDM 41

48 Penilaian dilakukan secara reguler dan biasanya dinilai leh atasan langsungnya sebagai bagian dari manajemen pengembangan karir. Master Indikatr Kinerja SDM diturunkan dari fakta bahwa: Setiap Pegawai dalam sebuah rganisasi menduduki satu Jabatan tertentu. Setiap Jabatan memiliki satu atau lebih Tugas Pkk dan Fungsi (Tupksi) yang dijabarkan dalam Uraian Kerja. Setiap Uraian Kerja memiliki satu atau lebih Indikatr Kinerja (IK). Untuk keperluan pengukuran kinerja SDM, maka hanya IK Kunci (key pefrmance indicatr) saja yang dipilih untuk diukur. IK-IK inilah yang menjadi Syarat Kinerja SDM yang merupakan target kinerja yang harus dipenuhi leh SDM terkait dengan jabatannya. Melalui kesepakatan Kntrak Kerja SDM dengan institusi tiap Peride tertentu, IK-IK pada Syarat Kinerja ditentukan Target Kinerja-nya. Target Kinerja inilah yang harus dikejar leh masingmasing SDM atau pegawai dalam peride penilaian kinerja yang ditentukan. Buku Saku Pengembangan Sistem Pengellaan SDM 42

49 Setiap IK pada Syarat Kinerja memiliki Bbt Kinerja. Bbt Kinerja ditentukan berdasarkan tingkat kepentingan (priritas) IK dibanding IK yang lain serta sumber daya yang dialkasikan. Jumlah Bbt Kinerja seluruh IK dalam satu Jabatan harus = 100 (%). Setiap pegawai per Peride tertentu dilakukan Penilaian Kinerja (Perfrmance Appraisal) terhadap target kinerja yang telah ditetapkan. Hasil Penilaian Kinerja per Peride dicatat dalam Rapr Kinerja seperti cnth halaman berikut. Buku Saku Pengembangan Sistem Pengellaan SDM 43

50 Gambar-3.4. Rapr Kinerja Buku Saku Pengembangan Sistem Pengellaan SDM 44

51 Kmpetensi SDM Kmpetensi adalah kebutuhan standar berupa kmbinasi dari pengetahuan (knwledge), kemampuan (skill), dan perilaku (behaviur) bagi serang individu (SDM) untuk mencapai kinerja yang diharapkan dalam melaksanakan pekerjaan tertentu. Mdel Kmpetensi terdiri atas sekumpulan kmpetensi yang menjadi syarat bagi seserang untuk melakukan pekerjaan tertentu dalam rganisasi dimana jumlah dan jenisnya tergantung pada sifat dan kmpleksitas pekerjaan, budaya dan nilai-nilai rganisasi. Master Kmpetensi memuat daftar seluruh kmpetensi SDM yang dipakai di Kemdiknas. Untuk menjaga fleksibilitas struktur kmpetensi SDM, maka struktur kmpetensi SDM dibuat berbentuk phn (tree). Hal ini diambil dengan pertimbangan bahwa setiap Kmpetensi Inti bisa memiliki satu level, dua level atau lebih tree di bawahnya. Kmpetensi yang akan diukur memiliki skala nilai pengukuran. Skala Kmpetensi ini dinyatakan dalam range angka sesuai kebutuhan. Buku Saku Pengembangan Sistem Pengellaan SDM 45

52 Setiap SDM/pegawai memiliki Rapr Kmpetensi yang berisikan Nilai Kmpetensi SDM pada peride penilaian kmpetensi tertentu. Nilai Kmpetensi merupakan hasil penilaian (assessment) terhadap masing-masing kmpetensi SDM yang bersangkutan leh pihak yang berwenang di rganisasi tersebut pada peride tertentu. Cnth Rapr Kmpetensi seperti pada halaman berikut. Buku Saku Pengembangan Sistem Pengellaan SDM 46

53 Gambar-3.5. Rapr Kmpetensi Buku Saku Pengembangan Sistem Pengellaan SDM 47

54 Pembandingan antara Rapr Kmpetensi serang SDM dengan Syarat Kmpetensi Jabatan tertentu akan menghasilkan: Daftar kandidat SDM dengan Rapr Kmpetensi yang nilainya layak menduduki psisi Jabatan tertentu. Daftar SDM dengan Rapr Kmpetensi di atas atau di bawah standar Syarat Kmpetensi pada jabatan tersebut Daftar kandidat ini bisa menjadi referensi pengambilan keputusan untuk pengisian lwngan Jabatan tertentu, disamping memperhatikan Syarat Jabatan yang lainnya Mdel Pertukaran Data Untuk berinteraksi atau berintegrasi dengan sistem atau mdul lain, perlu ada mekanisme pertukaran data. Sistem Pengellaan SDM setidaknya bersinggungan dengan sistem-sistem eksternal sebagaimana digambarkan pada ilustrasi berikut. Buku Saku Pengembangan Sistem Pengellaan SDM 48

55 db buffer SIM i Kmpetensi SDM i i Sistem Pengellaan SDM i db sharing i Interface (web service) Gambar-3.6. Sistem Pengellaan SDM dan alternatif pertukaran data dengan sistem eksternal lainnya Setidaknya ada 5 sistem eksternal yang berhubungan dengan Sistem Pengellaan SDM, yaitu: 1. SIMPEG (Sistem Kepegawaian) 2. Sistem Manajemen Kinerja 3. Sistem Manajemen Kmpetensi 4. CPNS Online 5. Sistem lainnya Hubungan pertukaran data (interface) Sistem Pengellaan SDM dengan sistem lainnya sebagai berikut: Buku Saku Pengembangan Sistem Pengellaan SDM 49

56 1. Interface dengan Sistem Manajemen Kinerja dan Kmpetensi Keduanya hampir sama menggunakan knsep web service dengan prtkl HTTP Request/Respnse untuk saling berkmunikasi Bisa pula menggunakan perantaraan database dummy Sistem Pengellaan SDM menerima data indikatr kinerja berikut hasil pengukuran kinerja dari Sistem Manajemen Kinerja melalui mekanisme impr data tersebut Dengan cara yang sama dilakukan pada Sistem Manajemen Kmpetensi untuk data terkait Demikian pula pengiriman kinerja pengellaan SDM yang dikirim Sistem Pengellaan SDM ke Sistem Manajemen Kinerja Buku Saku Pengembangan Sistem Pengellaan SDM 50

57 Mdul Kinerja SDM Web Services Request data http request http respnse Hasil request data Web Services Mdul SIM Kinerja Penyimpanan hasil request data Ambil data Simpan data Hasil Query data Query data Database PSDM Database Dummy (buffer) Database SIM Kinerja PSDM SIM KINERJA Gambar-3.7. Interface PSDM vs SIM Kinerja 2. Interface dengan layanan CPNS Online Dilakukan melalui database dummy (buffer). Struktur database dummy dibuat sama dengan atau mendekati database Sistem Pengellaan SDM. Sistem Pengellaan SDM mengirim frmasi hasil Rakr ke database dummy, lalu CPNS Online mengambil data frmasi untuk diprses lebih lanjut. Buku Saku Pengembangan Sistem Pengellaan SDM 51

58 PUSH Setelah Lulus Final PULL Setelah SK Database CPNS Online (MySQL) Database Buffer (Oracle) Database PSDM/SIMPEG (Oracle) Sebelum Pengumuman Setelah Rakr Frmasi CPNS CPNS Online Online (belum disepakati) PSDM.SIMPEG Gambar-3.8. Interface PSDM vs CPNS Online CPNS Online mengirim data hasil kelulusan final ke database dummy berikut data-data CPNS lainnya hingga Sistem Pengellaan SDM mengambil data tersebut untuk prses pemberkasan CPNS. 3. Interface dengan SIMPEG Kedua sistem secara platfrm sama (.Net, Oracle), sehingga relatif lebih mudah untuk diintegrasikan. Buku Saku Pengembangan Sistem Pengellaan SDM 52

59 Knsep interface PSDM dengan SIMPEG dilakukan dengan database sharing (pemakaian bersama) i. Masing-masing bisa membuka database yang diperlukan ii. Hak akses diatur untuk masingmasing user pengguna yang masuk ke dalam sistem iii. Hak akses tersebut berdasarkan prses bisnis (wrkflw) masingmasing prses sesuai kesepakatan kedua sistem 4. Interface dengan sistem lainnya Untuk menyediakan data kepegawaian bagi Sistem lain yang mungkin memerlukan, maka Sistem Pengellaan SDM membuat interface (Web Service) Sistem Pengellan SDM menyediakan akses (read) terhadap database kepegawaian sesuai dengan request dari Sistem Lain tersebut. Paling tidak yang akan disediakan pertama adalah request terhadap data master Pegawai, Jabatan, Organisasi. Buku Saku Pengembangan Sistem Pengellaan SDM 53

60 Frmat http request dan data hasil request akan ditentukan leh Sistem Pengellaan SDM untuk diikuti leh Sistem Lain tersebut Rancangan Mdel Data Mdel data mendeskripsikan data yang terstruktur dalam kaitannya dengan sistem manajemen data. Tujuan utama rancangan mdel data adalah untuk mendukung pengembangan atau pembangunan sistem infrmasi (aplikasi) dengan menyediakan definisi dan frmat data yang diperlukan. Mdel data biasa menggunakan perspektif Cnceptual Data Mdel (CDM) yang akan menjadi dasar digenerate-nya Physical Data Mdel (PDM), yakni sebuah mdel data yang secara fisik real akan dibuat di dalam sebuah basis data tempat data disimpan. Rancangan Mdel Data Sistem Pengellaan SDM sebagaimana terdapat pada buku Rancangan Sistem Pengellaan SDM yang telah disepakati dalam Wrkshp Pendefinisian Wrkflw Hasil survey berupa Data Flw Diagram (SOP) berikut Daftar Dkumen terkait menjadi dasar pendefinisian Buku Saku Pengembangan Sistem Pengellaan SDM 54

61 wrkflw untuk masing-masing prses. Pendefinisian wrkflw menggunakan aplikasi khusus yang mengatur urutan aktivitas sebuah prses bisnis, siapa user/ pengguna yang memiliki hak menjalankan setiap aktivitas, perlakuan pada tiap aktivitas seperti apa, QS (Quality f Service) yang diberikan, dan sebagainya. Dengan pendefinisian wrkflw untuk setiap prses bisnis seperti ini, maka prses-prses kepegawaian yang tiba-tiba selesai, tidak berurutan, dan sebagainya tidak akan terjadi. Semua prses telah ditentukan wrkfwnya sehingga terurut, terarah, terkntrl siapa mengerjakan apa, pengukuran kinerja pengellaan setiap aktivitas, dan sebagainya. Bahkan dengan wrkflw, pegawai bisa melakukan pengawasan (mnitring) secara langsung via aplikasi web untuk mengetahui sampai di mana kini prses kepegawaian yang telah diunggahnya. Di sisi lain, segala perubahan terhadap data yang dilakukan pengguna yang memiliki akses terhadap prses kepegawaian akan tersimpan (ter-recrd) dalam basis data sehingga hal ini meningkatkan akuntabilitas terhadap aplikasi. Implementasi wrkflw pada aplikasi pun memberikan drngan agar prses-prses kepegawaian kini bisa berlangsung lebih transparan dan terbuka. Buku Saku Pengembangan Sistem Pengellaan SDM 55

62 Hasil pendefinisian wrkflw Sistem Pengellaan SDM terdapat pada dkumen Pendefnisian Wrkflw yang menjadi bagian tak terpisahkan dari dkumen Rancangan Sistem Pengellaan SDM yang telah disepakati dalam Wrkshp Rancangan Lay ut Rancangan Lay ut (tata letak antarmuka) aplikasi Sistem Pengellaan SDM merupakan rancangan tampilan masing-masing mdul. Rancangan yang lebih lengkap ada pada dkumen Rancangan Sistem Pengellaan SDM hasil Wrkshp. Namun sebagai cnth, berikut disampaikan beberapa diantaranya: Gambar-3.9. Desain halaman lgin Buku Saku Pengembangan Sistem Pengellaan SDM 56

63 Gambar Desain halaman Usulan Kenaikan Pangkat Reguler Gambar Desain halaman Daftar Usul Buku Saku Pengembangan Sistem Pengellaan SDM 57

64 Gambar Desain halaman Kelengkapan Dkumen Buku Saku Pengembangan Sistem Pengellaan SDM 58

65 Gambar Desain halaman Rekapitulasi Pekerjaan Buku Saku Pengembangan Sistem Pengellaan SDM 59

66 PEMBANGUNAN SISTEM Dari hasil rancangan sistem Pengellaan SDM yang telah disepakati, mdul-mdul yang ada kemudian dilakukan prgramming (pembangunan aplikasi) sesuai dengan spesifikasi kebutuhan dan rancangan sistem. Pembangunan aplikasi dilakukan di kantr knsultan Pengembangan Sistem Pengellaan SDM, melibatkan beberapa prgrammer dan sistem analis terkait Platfrm dan Teknlgi Platfrm dan teknlgi yang digunakan dalam pengembangan Sistem Pengellaan SDM Kemdiknas sebagaimana di bawah ini: Aspek Aplikasi Basis data Kmpnen User Interface Kmpnen Wrkflw Platfrm/teknlgi Berbasis web, menggunakan Micrsft ASP.NET dan C#, dengan Visual Studi.NET 2008 Oracle 10g / 11g DevExpress v9 Windws Wrkflw Fundatin (WWF) OS untuk Aplikasi Windws Web Server 2008 Buku Saku Pengembangan Sistem Pengellaan SDM 60

67 Aspek OS untuk Basisdata Platfrm/teknlgi Red Hat Linux Enterprise / SuSE Linux Enterprise Gambar-4.1. Platfrm Teknlgi yang Digunakan 4.2. Hasil Pembangunan Sistem Hasil pembangunan sistem adalah sebuah aplikasi Sistem Pengellaan SDM berbasis web (web-based applicatin) dengan mdul-mdul dan fitur-fitur sebagaimana telah disepakati pada Rancangan Sistem Pengellaan SDM. Mdul dan fitur yang sudah selesai dikerjakan ini perlu dites lebih dahulu melalui serangkaian pemeriksaan leh pengguna (user acceptance test) untuk memastikan bahwa deliverable aplikasi ini sebagaimana spesifikasi yang diperlukan pengguna. Aplikasi ini dikemas dalam sebuah installer aplikasi yang siap diinstal pada server Kemdiknas, dalam lingkungan web (web server), sehingga dapat diakses leh siapa saja yang diberikan hak akses melalui media jaringan (Lcal Area Netwrk/LAN) masing-masing ataupun melalui jaringan internet dan juga di mana saja mereka berada. Buku Saku Pengembangan Sistem Pengellaan SDM 61

68 Hasil pembangunan sistem juga berupa kde sumber (surce cde) aplikasi yang diperlukan leh Kemdiknas untuk pengembangan lebih lanjut. Buku Saku Pengembangan Sistem Pengellaan SDM 62

69 IMPLEMENTASI SISTEM 5.1. Persiapan Implementasi Setelah aplikasi siap diimplementasikan, maka perlu persiapan-persiapan diantaranya: Perangkat keras (hardware) Kebutuhan perangkat keras minimal di server pusat Kemdiknas adalah sebagai berikut: 1 (satu) buah Server aplikasi untuk instalasi aplikasi Sistem Pengellaan SDM berbasis web. 1 (satu) Server database berbasis Oracle 10g atau 11g untuk instalasi database Sistem Pengellaan SDM. Server database bisa digabung dengan server database aplikasi lain, misalnya aplikasi SIMPEG; karena keduanya dekat secara teknlgi dan infrastruktur. 1 (satu) Server backup aplikasi dan/atau database. Kebutuhan perangkat keras minimal di setiap titik pengguna (di masing-masing unit kerja) adalah sebagai berikut: Buku Saku Pengembangan Sistem Pengellaan SDM 63

PETUNJUK PELAKSANAAN PEMERIKSAAN KINERJA BPK 1. PENDAHULUAN

PETUNJUK PELAKSANAAN PEMERIKSAAN KINERJA BPK 1. PENDAHULUAN PETUNJUK PELAKSANAAN PEMERIKSAAN KINERJA BPK 1. PENDAHULUAN a) LATAR BELAKANG DAN DASAR HUKUM BPK mempunyai kewenangan untuk melakukan pemeriksaan keuangan,kinerja dan pemeriksaan dengan tujuan tertentu

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini terlebih dahulu akan dibahas tentang identifikasi permasalahan, analisis permasalahan, slusi permasalahan dan perancangan sistem dalam rancang bangun

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTEK. agar pekerjaan jauh lebih efisien serta meminimalisir terjadinya human eror. Untuk

BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTEK. agar pekerjaan jauh lebih efisien serta meminimalisir terjadinya human eror. Untuk BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTEK Berdasarkan hasil analisis sistem yang sedang berjalan pada CV. Sinergi Design, prses perhitungan gaji masih menggunakan rumus sendiri sehingga dalam prses pembuatan lapran

Lebih terperinci

MEMBANGUN E-GOVERNMENT

MEMBANGUN E-GOVERNMENT 1 MEMBANGUN E-GOVERNMENT 1. Pendahuluan Di era refrmasi ini, kebutuhan masyarakat akan transparansi pelayanan pemerintah sangatlah penting diperhatikan. Perkembangan teknlgi infrmasi menghasilkan titik

Lebih terperinci

Anggaran Berbasis Kinerja

Anggaran Berbasis Kinerja Anggaran Berbasis Kinerja Sebelum berlakunya sistem Anggaran Berbasis Kinerja, metde penganggaran yang digunakan adalah metda tradisinal atau item line budget. Cara penyusunan anggaran ini tidak didasarkan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Berdasarkan System Development Life Cycle (SDLC) metode waterfall yang

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Berdasarkan System Development Life Cycle (SDLC) metode waterfall yang BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Berdasarkan System Develpment Life Cycle (SDLC) metde waterfall yang digunakan dalam pembuatan aplikasi penentuan harga jual, terdapat beberapa tahapan yang terdiri

Lebih terperinci

NILAI-NILAI BERSAMA KEMITRAAN PLATFORM PANTAU GAMBUT

NILAI-NILAI BERSAMA KEMITRAAN PLATFORM PANTAU GAMBUT NILAI-NILAI BERSAMA KEMITRAAN PLATFORM PANTAU GAMBUT Dkumen ini mendefinisikan misi, tujuan, tata kella, dan prinsip-prinsip perasinal Pantau Gambut yang perlu disepakati bersama leh para rganisasi mitra.

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTEK. Berdasarkan hasil wawancara dengan pihak CV. Bintang Anggara Jaya

BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTEK. Berdasarkan hasil wawancara dengan pihak CV. Bintang Anggara Jaya BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTEK 4.1 Identifikasi Masalah Berdasarkan hasil wawancara dengan pihak CV. Bintang Anggara Jaya pada saat kerja praktek, maka dapat diketahui aplikasi pendukung yang dapat mengatasi

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN DESAIN SISTEM. menginginkan adanya pelaporan yang dapat dilakukan secara berkala tiap periode.

BAB IV ANALISIS DAN DESAIN SISTEM. menginginkan adanya pelaporan yang dapat dilakukan secara berkala tiap periode. BAB IV ANALISIS DAN DESAIN SISTEM Berasarkan hasil survey yang penulis lakukan pada saat kerja praktek di PT Semen Gresik, secara garis besar saat ini pada divisi diklat khususnya seksi perencanaan telah

Lebih terperinci

BAB IV KURIKULUM PROGRAM STUDI

BAB IV KURIKULUM PROGRAM STUDI BAB IV KURIKULUM PROGRAM STUDI 4.1 PRODI MATEMATIKA 4.1.1 Visi Prdi Matematika Menjadi pusat pengkajian dan pengembangan ilmu matematika terkemuka pada tahun 2025 yang mensinergikan ilmu pengetahuan dan

Lebih terperinci

BAB V PERANCANGAN DAN PEMBANGUNAN MODEL KOMPETENSI

BAB V PERANCANGAN DAN PEMBANGUNAN MODEL KOMPETENSI BAB V PERANCANGAN DAN PEMBANGUNAN MODEL KOMPETENSI 5.1 Kerangka Identitas MEDIOR 1. Dasar Pemikiran Kelmpk Media Olahraga (MEDIOR) merupakan anggta KKG (Kelmpk Kmpas Gramedia) yang bertujuan untuk ikut

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2016 TENTANG MANAJEMEN KEPEGAWAIAN BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI

Lebih terperinci

BAB III TEORI PENUNJANG

BAB III TEORI PENUNJANG 8 BAB III TEORI PENUNJANG 3.1 Bimbingan dan Penyuluhan Prayitn dan Erman Amti (2004:99) mengemukakan bahwa bimbingan adalah prses pemberian bantuan yang dilakukan leh rang yang ahli kepada serang atau

Lebih terperinci

Perbedaan referensi risiko dan lingkup kontrol

Perbedaan referensi risiko dan lingkup kontrol PANDUAN UMUM Keijakan umum audit TI Perbedaan rientasi atas pelaksanaan aktifitas satu audit TI dengan yang lainnya Tidak terintegrasinya seluruh aktifitas audit TI dalam rangkaian manajemen risik bisnis

Lebih terperinci

Nomor induk pegawai (NIP) diberikan kepada setiap Pegawai Negeri Sipil termasuk calon Pegawai Negeri Sipil.

Nomor induk pegawai (NIP) diberikan kepada setiap Pegawai Negeri Sipil termasuk calon Pegawai Negeri Sipil. Nmr Induk Pegawai Pemberian Nmr Induk Pegawai (NIP) Nmr induk pegawai (NIP) diberikan kepada setiap Pegawai Negeri Sipil termasuk caln Pegawai Negeri Sipil. Fungsi NIP adalah sebagai berikut: 1. Sebagai

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. menggunakan model waterfall. Pada model waterfall terdapat tahapan analisis

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. menggunakan model waterfall. Pada model waterfall terdapat tahapan analisis BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisis Sistem Pada tahapan ini dilakukan beberapa prses yang berhubungan dengan tahapan awal metde penelitian. Pada metde penelitian yang diambil menggunakan

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Data dan Informasi. Sistem Informasi. Komponen sistem informasi. Basis data

PENDAHULUAN. Data dan Informasi. Sistem Informasi. Komponen sistem informasi. Basis data UNIVERSITAS UNIVERSAL BATAM 2016 PENDAHULUAN Data dan Infrmasi Data merupakan nilai (value) yang turut merepresentasikan deskripsi dari suatu bjek atau kejadian (event) Infrmasi merupakan hasil dari penglahan

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. adalah sebuah istilah yang secara kolektif mendeskripsikan fase-fase awal

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. adalah sebuah istilah yang secara kolektif mendeskripsikan fase-fase awal BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN 4.1 Analisis Sistem Analisis sistem merupakan sebuah tahapan untuk menganalisis kebutuhan dari sebuah sistem. Al Fatta (2007:44), mengemukakan bahwa analisis sistem adalah sebuah

Lebih terperinci

BAB IV DISKRIPSI PEKERJAAN. cara langsung menemui bagian PPQC (Production Planning and Quality Control)

BAB IV DISKRIPSI PEKERJAAN. cara langsung menemui bagian PPQC (Production Planning and Quality Control) BAB IV DISKRIPSI PEKERJAAN 4.1 Analisis Sistem Menganalisa adalah langkah awal dalam merandang dan membuat sistem baru. Langkah pertama yang dilakukan penulis yaitu melakukan bservasi ke lapangan secara

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 29 TAHUN 2017 TENTANG SISTEM INFORMASI APARATUR SIPIL NEGARA PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 29 TAHUN 2017 TENTANG SISTEM INFORMASI APARATUR SIPIL NEGARA PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 29 TAHUN 2017 TENTANG SISTEM INFORMASI APARATUR SIPIL NEGARA PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR,

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS_DAN_PERANCANGAN_APLIKASI. kontrak kru yaitu menggunakan metode System Development Lyfe Cycle (SDLC)

BAB III ANALISIS_DAN_PERANCANGAN_APLIKASI. kontrak kru yaitu menggunakan metode System Development Lyfe Cycle (SDLC) BAB III ANALISIS_DAN_PERANCANGAN_APLIKASI 3.1 Analisis Metde yang digunakan dalam pembutan Aplikasi pengendalian dkumen kntrak kru yaitu menggunakan metde System Develpment Lyfe Cycle (SDLC) mdel waterfall

Lebih terperinci

Software Requirement (Persyaratan PL)

Software Requirement (Persyaratan PL) Sftware Requirement ( PL) Arna Fariza 1 Rekayasa Perangkat Lunak Tujuan Memperkenalkan knsep persyaratan user dan sistem Menjelaskan persyaratan fungsinal dan nnfungsinal Menjelaskan bagaimana persyaratan

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. meninjau SMA Wahid Hasyim Krian, didapatkan informasi bahwa proses

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. meninjau SMA Wahid Hasyim Krian, didapatkan informasi bahwa proses BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN Berdasarkan survey dan wawancara yang penulis lakukan saat pertama kali meninjau SMA Wahid Hasyim Krian, didapatkan infrmasi bahwa prses penerimaan siswa baru masih dilakukan

Lebih terperinci

A. IDENTITAS B. DESKRIPSI MATAKULIAH C. TUJUAN MATAKULIAH

A. IDENTITAS B. DESKRIPSI MATAKULIAH C. TUJUAN MATAKULIAH A. IDENTITAS Nama Mata Kuliah : Sistem Infrmasi Akuntansi Kde Mata Kuliah : AKT 207 Tipe : Mata Kuliah Keahlian Berkarya (MKB) Bbt SKS : 3 SKS / 3 JP Prasyarat : Aplikasi Kmputer Pengantar B. DESKRIPSI

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA PENGADILAN TINGGI AGAMA GORONTALO TAHUN 2016

LAPORAN KINERJA PENGADILAN TINGGI AGAMA GORONTALO TAHUN 2016 LAPORAN KINERJA PENGADILAN TINGGI AGAMA GORONTALO TAHUN 2016 Pengadilan Tinggi Agama Grntal Jl. Tinalga N. 5 Kta Grntal Telp. 0435-831591 Fax. 0435-831625 E-mail: admin@pta-grntal.g.id KATA PENGANTAR Assalamualaikum

Lebih terperinci

MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA REPUBLIK INDONESIA

MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA REPUBLIK INDONESIA MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR: PER/219/M.PAN/7/2008 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL PEREKAYASA DAN ANGKA KREDITNYA

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. Pengelolaan Kas Fakultas Teknik Universitas 45 Surabaya memiliki

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. Pengelolaan Kas Fakultas Teknik Universitas 45 Surabaya memiliki BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN Pengellaan Kas Fakultas Teknik Universitas 45 Surabaya memiliki prsedur sistem yang sedikit berbeda dengan beberapa Fakultas. Hal ini diakibatkan karena sistem yang dijalankan

Lebih terperinci

Komentar dan Rekomendasi. 2. Cholis Abrori

Komentar dan Rekomendasi. 2. Cholis Abrori Kmentar dan Rekmendasi Nama Perguruan Tinggi Skema Reviewer : FK Universitas Sriwijaya : C : 1. Rachmad Sarw Bekti 2. Chlis Abrri 1. Kmentar Umum Prgram Hibah Kmpetensi Peningkatan Kualitas Pendidikan

Lebih terperinci

WALIKOTA GORONTALO PROVINSI GORONTALO PERATURAN WALIKOTA GORONTALO NOMOR 22 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA GORONTALO PROVINSI GORONTALO PERATURAN WALIKOTA GORONTALO NOMOR 22 TAHUN 2016 TENTANG WALIKOTA GORONTALO PROVINSI GORONTALO PERATURAN WALIKOTA GORONTALO NOMOR 22 TAHUN 2016 TENTANG SISTEM INFORMASI MANAJEMEN KEPEGAWAIAN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA GORONTALO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

LAPORAN PEMBUATAN SISTEM INFORMASI AKADEMIK UNISBANK SEMARANG

LAPORAN PEMBUATAN SISTEM INFORMASI AKADEMIK UNISBANK SEMARANG LAPORAN PEMBUATAN SISTEM INFORMASI AKADEMIK UNISBANK SEMARANG UNISBANK 2009 Kata Pengantar Buku kegiatan Pembuatan Sistem Informasi Akademik Unisbank. Materi dari laporan disyaratkan berupa hasil dari

Lebih terperinci

APLIKASI SOFTWARE PERPUSTAKAAN DIGITAL

APLIKASI SOFTWARE PERPUSTAKAAN DIGITAL APLIKASI SOFTWARE PERPUSTAKAAN DIGITAL Prpsal Sftware PERPUSTAKAAN DIGITAL Sistem Infrmasi Perpustakaan adalah sebuah sftware perpustakaan praktis yang telah teruji keandalannya serta telah digunakan leh

Lebih terperinci

E-journal Teknik Informatika, Volume 5, No. 1 (2015), ISSN :

E-journal Teknik Informatika, Volume 5, No. 1 (2015), ISSN : E-jurnal Teknik Infrmatika, Vlume 5, N. 1 (2015), ISSN : 2301-8364 1 SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMA BEASISWA DENGAN METODE TECHNIQUE FOR ORDER PREFERENCE BY SIMILARITY TO IDEAL SOLUTION DI UNIVERSITAS

Lebih terperinci

PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT AGRIBISNIS PERDESAAN (PNPM AP)

PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT AGRIBISNIS PERDESAAN (PNPM AP) PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT AGRIBISNIS PERDESAAN (PNPM AP) PETUNJUK OPERASIONAL MONITORING & EVALUASI KEGIATAN PELATIHAN BDSP LEMBAGA/INDIVIDU Pelaksanaan kegiatan PNPM Agribisnis Perdesaan

Lebih terperinci

Komentar dan Rekomendasi

Komentar dan Rekomendasi Kmentar dan Rekmendasi Nama Perguruan Tinggi : FK Universitas Sultan Agung (UNISSULA) Skema Reviewer :.Nn Grantee : 1. Dewi Masyithah 2. I Wayan Sumardika 1. Kmentar Umum Selama dua hari pada tanggal 13-14

Lebih terperinci

Komentar dan Rekomendasi

Komentar dan Rekomendasi Lampiran 3. Frmat lapran evaluasi Visitasi PHK-PKPD (AIPKI) Kmentar dan Rekmendasi Nama Perguruan Tinggi Skema Reviewer : Universitas Jember : B : 1. Susanti Ratunanda 2. R.Varidiant Yud 1. Kmentar Umum

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM. Identifikasi permasalahan merupakan langkah awal yang harus dilakukan

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM. Identifikasi permasalahan merupakan langkah awal yang harus dilakukan BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Identifikasi Permasalahan Identifikasi permasalahan merupakan langkah awal yang harus dilakukan dalam membuat suatu sistem yang baru. Langkah awal yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN Semua rganisasi membutuhkan aliran infrmasi yang membantu manajer untuk mengambil bermacam keputusan yang dibutuhkan. Aliran infrmasi ini diatur dan diarahkan dalam suatu sistem

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Riwayat Organisasi 3.1.1 Sejarah Organisasi Undang-undang Nomor 5 Tahun 1967, mengamanatkan bahwa pengurusan hutan pada hakekatnya adalah untuk mendapatkan manfaat

Lebih terperinci

Konsep Sistem Informasi Manajemen

Konsep Sistem Informasi Manajemen Knsep Sistem Infrmasi Manajemen Sistem Infrmasi Sistem Infrmasi telah menjadi pndasi bagi mdel dan prses bisnis Sistem Infrmasi memungkinkan distribusi pengetahuan: suatu sistem kmunikasi antara manusia

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. 4 Berdasarkan hasil wawancara dengan Supervisor TI PT Kimia Farma

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. 4 Berdasarkan hasil wawancara dengan Supervisor TI PT Kimia Farma BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN 4 Berdasarkan hasil wawancara dengan Supervisr TI PT Kimia Farma Aptek Surabaya dapat diketahui slusi aplikasi yang dibutuhkan untuk mengatasi permasalahan yang ada. Analisis

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTIK. tersebut, diperlukan langkah-langkah sebagai berikut. di harapkan akan dapat menyelesaikan permasalahan yang ada.

BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTIK. tersebut, diperlukan langkah-langkah sebagai berikut. di harapkan akan dapat menyelesaikan permasalahan yang ada. BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTIK 4.1 Prsedur Kerja Berdasarkan hasil pengamatan dan survey yang dilakukan pada saat kerja praktik di PT. Karana Line, terdapat permasalahan tentang prses penggajian yang menggunakan

Lebih terperinci

Desain Software. Arna Fariza PENS. Rekayasa Perangkat Lunak. Materi. Apakah desain software itu? Apakah modularisasi itu? Model

Desain Software. Arna Fariza PENS. Rekayasa Perangkat Lunak. Materi. Apakah desain software itu? Apakah modularisasi itu? Model Desain Sftware Arna Fariza PENS 1 Materi Apakah desain sftware itu? Apakah mdularisasi itu? Mdel 2 Apakah Desain Sftware itu? Desain adalah prses mengubah persyaratan sistem ke dalam prduk yang lengkap

Lebih terperinci

ANALISIS KELEMAHAN SISTEM LAMA Hanif Al Fatta M.Kom

ANALISIS KELEMAHAN SISTEM LAMA Hanif Al Fatta M.Kom ANALISIS KELEMAHAN SISTEM LAMA Hanif Al Fatta M.Km Abstraks Dalam teri rekayasa perangkat lunak ada 2 jenis prduk perangkat lunak. Prduk generik, yaitu prduk yang dibuat dan ditentukan fungsinalitasnya

Lebih terperinci

Komentar dan Rekomendasi

Komentar dan Rekomendasi Lampiran 3. Frmat lapran evaluasi Visitasi PHK-PKPD (AIPKI) Kmentar dan Rekmendasi Nama Perguruan Tinggi : FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HKBP NOMMENSEN Skema Reviewer : B : 1. Sri Asriyani 2. Hemma Yulfi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan harus dapat meningkatkan kinerja dan perfomansinya agar dapat unggul

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan harus dapat meningkatkan kinerja dan perfomansinya agar dapat unggul BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknlgi yang semakin maju dan semakin pesat membuat perusahaan harus dapat meningkatkan kinerja dan perfmansinya agar dapat unggul dalam persaingan sekarang

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.17/MEN/2011 TENTANG SISTEM INFORMASI MANAJEMEN KEPEGAWAIAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

Jenis Informasi yang Terbuka dan Dikecualikan

Jenis Informasi yang Terbuka dan Dikecualikan Jenis Infrmasi yang Terbuka dan Dikecualikan Kelmpk Infrmasi Publik yang diatur dalam UU KIP mencakup Infrmasi Publik yang wajib disediakan dan diumumkan secara berkala; Infrmasi Publik yang wajib diumumkan

Lebih terperinci

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER PROGRAM STUDI D3 KOMPUTERISASI AKUNTANSI FAKULTAS ILMU TERAPAN TELKOM UNIVERSITY

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER PROGRAM STUDI D3 KOMPUTERISASI AKUNTANSI FAKULTAS ILMU TERAPAN TELKOM UNIVERSITY RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER PROGRAM STUDI D3 KOMPUTERISASI AKUNTANSI FAKULTAS ILMU TERAPAN TELKOM UNIVERSITY MATA KULIAH KODE RUMPUN MK BOBOT (SKS) SEMESTER DIREVISI P = 1 Analisis dan Perancangan Sistem

Lebih terperinci

Kebijakan tentang Benturan Kepentingan dan Benturan Komitmen

Kebijakan tentang Benturan Kepentingan dan Benturan Komitmen Kebijakan tentang Benturan Kepentingan dan Benturan Kmitmen Versi 29 Juni 2009 I. Pendahuluan Partisipasi aktif atau kegiatan staf akademik SBM dalam berbagai kegiatan yang berperan dalam meningkatkan

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN PERTAHANAN. PNS. Pokok- Pokok. Pembinaan.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN PERTAHANAN. PNS. Pokok- Pokok. Pembinaan. No.175, 2009 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN PERTAHANAN. PNS. Pokok- Pokok. Pembinaan. PERATURAN MENTERI PERTAHANAN NOMOR 09 TAHUN 2009 TENTANG POKOK-POKOK PEMBINAAN PEGAWAI NEGERI SIPIL DEPARTEMEN

Lebih terperinci

BAB I P E N D A H U L U A N

BAB I P E N D A H U L U A N BAB I P E N D A H U L U A N A. Dasar Pemikiran Bahwa sebagai salah satu upaya untuk memajukan kebudayaan daerah, Perpustakaan, Kearsipan, dan Dkumentasi merupakan wahana pelestarian kekayaan budaya, serta

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi komunikasi dan informasi dirasakan semakin cepat dan pesat sehingga menjadikan suatu organisasi harus bersiap diri dalam menghadapi persaingan.

Lebih terperinci

KENAIKAN PANGKAT ASN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI

KENAIKAN PANGKAT ASN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI KENAIKAN PANGKAT ASN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI BAGIAN KEPEGAWAIAN, BIRO SDM DAN UMUM SEKRETARIAT JENDERAL JAKARTA, 12 JANUARI 2016 DASAR HUKUM KENAIKAN

Lebih terperinci

DATA & INFORMASI DALAM SISTEM INFORMASI BISNIS ASIH ROHMANI,M.KOM

DATA & INFORMASI DALAM SISTEM INFORMASI BISNIS ASIH ROHMANI,M.KOM DATA & INFORMASI DALAM SISTEM INFORMASI BISNIS ASIH ROHMANI,M.KOM PENGERTIAN DATA Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata. PENGERTIAN DATA Data adalah deskripsi

Lebih terperinci

JABATAN FUNGSIONAL PUSTAKAWAN DAN REFORMASI BIROKRASI. Oleh Opong Sumiati. Dasar Hukum

JABATAN FUNGSIONAL PUSTAKAWAN DAN REFORMASI BIROKRASI. Oleh Opong Sumiati. Dasar Hukum JABATAN FUNGSIONAL PUSTAKAWAN DAN REFORMASI BIROKRASI Oleh Opong Sumiati Dasar Hukum Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. Kerja praktik yang kami laksanakan di PT. Indoberka Investama pada

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. Kerja praktik yang kami laksanakan di PT. Indoberka Investama pada BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN Kerja praktik yang kami laksanakan di PT. Indberka Investama pada tanggal 11 Juli 2016 s.d 11 Agustus 2016. PT. Indberka Investama merupakan perusahaan nasinal yang bergerak

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTEK

BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTEK BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTEK Berdasarkan hasil pengamatan dan bservasi yang dilakukan saat kerja praktek di CV. Bintang Anggara Jaya. Penulis mendapati suatu permasalahan di dalam perusahaan yang selama

Lebih terperinci

III METODOLOGI PENELITIAN

III METODOLOGI PENELITIAN 39 III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Kerangka Permasalahan Dukungan SIMPEG yang berkualitas bagi Badan Litbang Pertanian merupakan suatu keharusan agar mampu menghasilkan informasi yang bermanfaat bagi stakeholder.

Lebih terperinci

MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR 66/KEP/M.PAN/7/2003

MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR 66/KEP/M.PAN/7/2003 MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR 66/KEP/M.PAN/7/2003 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL PRANATA KOMPUTER DAN ANGKA KREDITNYA MENTERI

Lebih terperinci

Pengadaan Pegawai Negeri Sipil hanya diperkenankan dalam batas formasi yang telahditetapkan, dengan memprioritaskan:

Pengadaan Pegawai Negeri Sipil hanya diperkenankan dalam batas formasi yang telahditetapkan, dengan memprioritaskan: Pengadaan PNS Pengadaan Pegawai Negeri Sipil adalah kegiatan untuk mengisi frmasi yang lwng. Pada umumnya frmasi yang lwng disebabkan adanya Pegawai Negeri Sipil yang berhenti, pensiun, meninggal dunia

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN 4.1. Analisis Kebutuhan Aplikasi Analisis kebutuhan sistem adalah tahap awal dalam membuat aplikasi baru. Langkah awalnya dengan melakukan wawancara dan pengamatan. Wawancara

Lebih terperinci

BAB IV DISKRIPSI PEKERJAAN. pesanan barang oleh distributor. Saat ini, kegiatan pemesanan barang dimulai dari

BAB IV DISKRIPSI PEKERJAAN. pesanan barang oleh distributor. Saat ini, kegiatan pemesanan barang dimulai dari BAB IV DISKRIPSI PEKERJAAN 4.1 Analisis Sistem Aplikasi yang akan dibangun, digunakan leh bagian pemasaran tentang pesanan barang leh distributr. Saat ini, kegiatan pemesanan barang dimulai dari distributr

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Bab pendahuluan berikut menjabarkan dan membahas tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan, manfaat dan batasan masalah yang berkaitan dengan dasar-dasar dalam sistem informasi

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM 82 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN SISTEM INFORMASI KEPEGAWAIAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PERHUBUNGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI PENGOLAHAN BANK SAMPAH MALANG

SISTEM INFORMASI PENGOLAHAN BANK SAMPAH MALANG SISTEM INFORMASI PENGOLAHAN BANK SAMPAH MALANG Haryati Wattimena Danang Aditya Nugraha 1 Manajemen Infrmatika,Universitas Kanjuruhan Malang, haryati.watimena@gmail.cm 2 Teknik Infrmatika, Universitas Kanjuruhan

Lebih terperinci

PROPOSAL VPN SIMDA ONLINE

PROPOSAL VPN SIMDA ONLINE PROPOSAL VPN SIMDA ONLINE 1 PROPOSAL JARINGAN VPN BERBASIS APLIKASI VPN DIALER PENDAHULUAN Virtual Private Netwrk (VPN) adalah sebuah teknlgi kmunikasi yang memungkinkan untuk dapat terkneksi ke jaringan

Lebih terperinci

Konsep Basisdata Bab 1

Konsep Basisdata Bab 1 Knsep Basisdata Bab 1 Sebuah Pengantar Pengampu Matakuliah A Didimus Rumpak, M.Si. hp.: 085691055061 dimurumpak@yah.cm 1 Bab Tujuan Identifikasi tujuan dan ruang lingkup buku ini Survei mengapa, apa, dan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metode merupakan suatu prosedur atau cara untuk mengetahui sesuatu, yang mempunyai langkah-langkah sistematis. Sedangkan metodologi ialah suatu pengkajian dalam mempelajari

Lebih terperinci

DOKUMEN PELELANGAN PENGADAAN UPGRADE APLIKASI ENTERPRISE MODUL PLANNING & BUDGETING

DOKUMEN PELELANGAN PENGADAAN UPGRADE APLIKASI ENTERPRISE MODUL PLANNING & BUDGETING DOKUMEN PELELANGAN PENGADAAN UPGRADE APLIKASI ENTERPRISE MODUL PLANNING & BUDGETING Tim Pengadaan Upgrade Aplikasi Enterprise Mdul Planning & Budgeting Tahun 2017 BAB I SYARAT UMUM & ADMINISTRASI Dkumen

Lebih terperinci

2015, No Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 74, Tambahan Lembaran Negara Republik I

2015, No Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 74, Tambahan Lembaran Negara Republik I BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.73, 2015 KEMENKES. Sasaran Kerja Pegawai. Penyusunan. Petunjuk Teknis. PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 96 TAHUN 2014 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENYUSUNAN

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Bangun Sistem Informasi Monitoring dan Evaluasi Pengendalian DBD pada

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Bangun Sistem Informasi Monitoring dan Evaluasi Pengendalian DBD pada BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dibahas tentang identifikasi permasalahan, analisis permasalahan, slusi permasalahan dan perancangan sistem dalam Rancang Bangun Sistem Infrmasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. PLN, di ganti menjadi kwh meter digital yang dapat memberikan nilai lebih

BAB I PENDAHULUAN. PLN, di ganti menjadi kwh meter digital yang dapat memberikan nilai lebih BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknlgi selalu berkembang setiap saat, ada saja yang dilakukan manusia untuk memberikan kemudahan pada kehidupan sehari-hari. Salah satu cnth kemudahan

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH NOMOR... TAHUN 2009 TENTANG PENYELENGGARAAN SISTEM ELEKTRONIK DI INSTANSI PEMERINTAH PUSAT DAN DAERAH (E-GOVERNMENT)

PERATURAN PEMERINTAH NOMOR... TAHUN 2009 TENTANG PENYELENGGARAAN SISTEM ELEKTRONIK DI INSTANSI PEMERINTAH PUSAT DAN DAERAH (E-GOVERNMENT) PERATURAN PEMERINTAH NOMOR... TAHUN 2009 TENTANG PENYELENGGARAAN SISTEM ELEKTRONIK DI INSTANSI PEMERINTAH PUSAT DAN DAERAH (E-GOVERNMENT) DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

Bohal K. Simorangkir UTSU Agustus 2013

Bohal K. Simorangkir UTSU Agustus 2013 BASIS DATA I 1 Bhal K. Simrangkir UTSU Agustus 2013 PENDAHULUAN (1) Aplikasi basis data tradisinal merupakan infrmasi yang disimpan dan diakses melalui kumpulan data dalam bentuk data teks maupun numerik.

Lebih terperinci

Wonosobo, Juli 2014 Kepala Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Wonosobo. M. ZUHRI, S.Sos., M.Si

Wonosobo, Juli 2014 Kepala Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Wonosobo. M. ZUHRI, S.Sos., M.Si KATA PENGANTAR Undang-Undang Nmr 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara Pasal 68 (ayat) 1 dan 2 menyatakan PNS diangkat dalam pangkat dan jabatan tertentu pada Instansi Pemerintah. (2) Pengangkatan

Lebih terperinci

BAB 4. ANALISIS dan PEMBAHASAN

BAB 4. ANALISIS dan PEMBAHASAN BAB 4 ANALISIS dan PEMBAHASAN 4.1 Prfil Perusahaan PT. Megah Lestar Packind adalah perusahaan yang bergerak di bidang Percetakan kardus yang mulai berdiri sejak 9 Maret 1988 dengan lkasi yang bertempat

Lebih terperinci

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BLITAR NOMOR 76 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

URAIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI JABATAN FUNGSIONAL PRANATA KOMPUTER BERDASARKAN POSISI DAN KEDUDUKAN

URAIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI JABATAN FUNGSIONAL PRANATA KOMPUTER BERDASARKAN POSISI DAN KEDUDUKAN URAIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI JABATAN FUNGSIONAL PRANATA KOMPUTER BERDASARKAN POSISI DAN KEDUDUKAN DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATKA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG TAHUN 2015 1 PENDAHULUAN I. Latar Belakang

Lebih terperinci

BADAN KEPEGAWAIAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KABUPATEN LEBAK

BADAN KEPEGAWAIAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KABUPATEN LEBAK BADAN KEPEGAWAIAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KABUPATEN LEBAK sikepel Sistem Informasi Kepegawaian Kabupaten Lebak Dasar Hukum UU No. 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara; SISTEM INFORMASI ASN Pasal

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. kerja praktek di CV. Sinergi Design adalah melakukan pengenalan terhadap

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. kerja praktek di CV. Sinergi Design adalah melakukan pengenalan terhadap BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN 4.1 Identifikasi Masalah Sebelum melakukan prses analisa, tahapan pertama ketika melakukan kerja praktek di CV. Sinergi Design adalah melakukan pengenalan terhadap perusahaan

Lebih terperinci

Dokumen ini dapat digunakan, disalin, disebarluaskan baik sebagian ataupun seluruhnya dengan syarat mencantumkan sumber asli.

Dokumen ini dapat digunakan, disalin, disebarluaskan baik sebagian ataupun seluruhnya dengan syarat mencantumkan sumber asli. Dokumen ini dapat digunakan, disalin, disebarluaskan baik sebagian ataupun seluruhnya dengan syarat mencantumkan sumber asli. Rencana Strategis (Renstra) 2010-2014 mengarahkan Kementerian Pendidikan Nasional

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI PENJADWALAN DAN PENILAIAN SEKOLAH BERDASAR KURIKULUM 2013 (STUDI KASUS : SMA PGRI SUMBERREJO)

SISTEM INFORMASI PENJADWALAN DAN PENILAIAN SEKOLAH BERDASAR KURIKULUM 2013 (STUDI KASUS : SMA PGRI SUMBERREJO) SISTEM INFORMASI PENJADWALAN DAN PENILAIAN SEKOLAH BERDASAR KURIKULUM 2013 (STUDI KASUS : SMA PGRI SUMBERREJO) Friesta Isyateen S 1, Rangsang Purnama 2, Latifah Rifani 3 1,2,3 Prgram Studi Sistem Infrmasi,

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISA SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB 3 ANALISA SISTEM YANG SEDANG BERJALAN BAB 3 ANALISA SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Riwayat Perusahaan 3.1.1 Sejarah Kementerian Kementerian energi dan sumber daya mineral merupakan lembaga pertama negara yang menangani pertambangan di Indonesia

Lebih terperinci

PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG

PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG NOMOR 56 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI KEPEGAWAIAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TANGERANG, Menimbang

Lebih terperinci

Hak negara untuk memungut pajak, mengeluarkan dan mengedarkan uang, dan melakukan pinjaman;

Hak negara untuk memungut pajak, mengeluarkan dan mengedarkan uang, dan melakukan pinjaman; 1. Pengertian Keuangan Negara Keuangan Negara Menurut UU RI Nmr 17 tahun 2003, keuangan negara adalah semua hak dan kewajiban negara yang dapat dinilai dengan uang, serta segala sesuatu baik berupa uang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Setiap usaha yang didirikan dengan orientasi laba (keuntungan) mempunyai

BAB 1 PENDAHULUAN. Setiap usaha yang didirikan dengan orientasi laba (keuntungan) mempunyai BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang. Setiap usaha yang didirikan dengan rientasi laba (keuntungan) mempunyai tujuan untuk mencapai laba (keuntungan) yang ptimal, sehingga kelangsungan hidup badan usaha

Lebih terperinci

BAB II PETUGAS HUMAS DAN WARTAWAN DI KABUPATEN BREBES. Tanpa komunikasi, masyarakat akan mengalami ketertinggalan informasi,

BAB II PETUGAS HUMAS DAN WARTAWAN DI KABUPATEN BREBES. Tanpa komunikasi, masyarakat akan mengalami ketertinggalan informasi, 1 BAB II PETUGAS HUMAS DAN WARTAWAN DI KABUPATEN BREBES 2.1 Petugas Humas Kmunikasi dan infrmasi telah menjadi salah satu kebutuhan dasar mausia. Tanpa kmunikasi, masyarakat akan mengalami ketertinggalan

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.17/MEN/2011

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.17/MEN/2011 PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.17/MEN/2011 TENTANG SISTEM INFORMASI MANAJEMEN KEPEGAWAIAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. informasi agar dapat terorganisir dengan baik dan jelas.

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. informasi agar dapat terorganisir dengan baik dan jelas. BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN Analisis merupakan cara untuk menganalisa permasalahan berdasarkan data yang telah diperleh dari hasil studi lapangan. Sedangkan desain sistem merupakan langkah yang harus ditempuh

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS KEBUTUHAN SISTEM

BAB 3 ANALISIS KEBUTUHAN SISTEM BAB 3 ANALISIS KEBUTUHAN SISTEM 3.1 Tentang Departemen 3.1.1 Sejarah Departemen Departemen Luar Negeri Republik Indonesia atau DEPLU RI berdiri pada 19 Agustus 1945. DEPLU merupakan salah satu departemen

Lebih terperinci

DAFTAR ISI CONTOH LAPORAN TUGAS BESAR IMK. Aplikasi Rekruitasi Pegawai IT Telkom DAFTAR ISI Pendahuluan Gambaran Umum Aplikasi...

DAFTAR ISI CONTOH LAPORAN TUGAS BESAR IMK. Aplikasi Rekruitasi Pegawai IT Telkom DAFTAR ISI Pendahuluan Gambaran Umum Aplikasi... DAFTAR ISI DAFTAR ISI... 2 Pendahuluan... 3 Gambaran Umum Aplikasi... 3 User Interface Gal Setting... 4 1. Karakteristik Pengguna... 5 Psychlgical Characteristics... 5 Knwledge and Experience... 5 Jb and

Lebih terperinci

- 1 - MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA

- 1 - MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA - 1 - SALINAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN

Lebih terperinci

SISTEM PELAYANAN BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH DAN DIKLAT KOTA PALEMBANG DENGAN MENGGUNAKAN DELPHI 2007 DAN SQL SERVER 2008

SISTEM PELAYANAN BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH DAN DIKLAT KOTA PALEMBANG DENGAN MENGGUNAKAN DELPHI 2007 DAN SQL SERVER 2008 SISTEM PELAYANAN BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH DAN DIKLAT KOTA PALEMBANG DENGAN MENGGUNAKAN DELPHI 2007 DAN SQL SERVER 2008 Dewi Maryati Dianni Doso Priyono Jurusan Sistem Informasi STMIK PalComTech Palembang

Lebih terperinci

Sistem Manajemen Penjaminan Mutu Lembaga Berbasis Reformasi Birokrasi Internal (RBI) Di Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan

Sistem Manajemen Penjaminan Mutu Lembaga Berbasis Reformasi Birokrasi Internal (RBI) Di Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan PANDUAN Sistem Manajemen Penjaminan Mutu Lembaga Berbasis Reformasi Birokrasi Internal (RBI) Di Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan Disusun oleh Tim Pengembang Lembaga (TPL) LPMP/ BDK Klaster II BAB I PENDAHULUAN

Lebih terperinci

PEDOMAN PEMBIMBINGAN PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH ONLINE (KTI ONLINE) TAHUN 2010 BAB I PENDAHULUAN

PEDOMAN PEMBIMBINGAN PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH ONLINE (KTI ONLINE) TAHUN 2010 BAB I PENDAHULUAN PEDOMAN PEMBIMBINGAN PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH ONLINE (KTI ONLINE) TAHUN 2010 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Peningkatan mutu pendidikan dapat dicapai melalui berbagai cara antara lain melalui

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI PEGAWAI

SISTEM INFORMASI PEGAWAI SISTEM INFORMASI PEGAWAI PROPOSAL CELEBES MEDIA TECHNOLOGY PROPOSAL SISTEM INFORMASI KEPEGAWAIAN LATAR BELAKANG Sesuai dengan perkembangan tehnologi kebutuhan akan informasi kepegawaian yang cepat dan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN SISTEM SMS GATEWAY BERBASIS WEB SERVICE UNTUK PENYEBARAN INFORMASI ANTAR ANGGOTA PERUSAHAAN DENGAN METODE SMS GROUPING

PENGEMBANGAN SISTEM SMS GATEWAY BERBASIS WEB SERVICE UNTUK PENYEBARAN INFORMASI ANTAR ANGGOTA PERUSAHAAN DENGAN METODE SMS GROUPING PENGEMBANGAN SISTEM SMS GATEWAY BERBASIS WEB SERVICE UNTUK PENYEBARAN INFORMASI ANTAR ANGGOTA PERUSAHAAN DENGAN METODE SMS GROUPING Agung Tri Hikmawan Jurusan Sistem Infrmasi, Fakultas Teknlgi Infrmasi

Lebih terperinci

KOMITE AUDIT PEDOMAN KERJA KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) BAB I Tujuan Umum... 3

KOMITE AUDIT PEDOMAN KERJA KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) BAB I Tujuan Umum... 3 PEDOMAN KERJA KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) DAFTAR ISI Executive Summary BAB I Tujuan Umum... 3 BAB II Organisasi... 4 1. Struktur... 4 2. Tugas, Tanggung Jawab dan Wewenang... 4 3. Hubungan dengan

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI EKSEKUTIF UNTUK APLIKASI PENGANGKATAN DAN PENGEMBANGAN KARIR PEGAWAI PADA BADAN USAHA X

SISTEM INFORMASI EKSEKUTIF UNTUK APLIKASI PENGANGKATAN DAN PENGEMBANGAN KARIR PEGAWAI PADA BADAN USAHA X SISTEM INFORMASI EKSEKUTIF UNTUK APLIKASI PENGANGKATAN DAN PENGEMBANGAN KARIR PEGAWAI PADA BADAN USAHA X Silvia Rostianingsih 1, Moh. Isa Irawan, Sri Finalyah 1 Jurusan Teknik Informatika Universitas Kristen

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN KEPEGAWAIAN BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN KEPEGAWAIAN BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN KEPEGAWAIAN BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI Oleh: A. Ridwan Siregar Pusat Sistem Informasi, Universitas Sumatera Utara Disampaikan dalam: Bimbingan Teknis Pengelolaan Data dan Pemeliharaan

Lebih terperinci