POLITIK UANG DAN PARTISIPASI PEMILIH DALAM PEMILU DI KABUPATEN TABANAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "POLITIK UANG DAN PARTISIPASI PEMILIH DALAM PEMILU DI KABUPATEN TABANAN"

Transkripsi

1 LAPORAN PENELITIAN POLITIK UANG DAN PARTISIPASI PEMILIH DALAM PEMILU DI KABUPATEN TABANAN Oleh: TIM PENELITI STISIP MARGARANA TABANAN TABANAN 2015 i

2 SUSUNAN TIM PENELITI 1. Koordinator : Drs. I Wayan Sudika, M.Si 2. Sekretaris : Drs. I Nyoman Satiana, M.Si 3. Bendahara : Dra. Ni Wayan Wahyuni, M.Si 4. Anggota : 1. I Gst. Ngr. Ag. Bgs. Widiana, SH. MH. 2. Drs. Dewa Putu Mertha Sudina, MM. 3. Drs. I Wayan Suwira, M.Si, M.Pd 4. Drs. I Gusti Made Manuaba, M.Si 5. I Made Nuryata, S.Pd, M.Pd ii

3 KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan ke hadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena atas karunia-nya sehingga perencanaan, pelaksanaan sampai dengan penyusunan laporan penelitian ini dapat terlaksana dengan baik. Dalam penyusunan laporan penelitian ini, penulis banyak mendapat bantuan baik moral maupun material dari berbagai pihak. Untuk itu, melalui kesempatan ini penulis menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih yang setulus-tulusnya kepada semua pihak yang telah ikut membantu hingga laporan penelitian ini dapat terselesaikan. Penyusunan laporan penelitian berjudul Politik Uang dan Partisipasi Pemilih dalam Pemilu di Kabupaten Tabanan ini dilakukan dengan upaya maksimal, namun penulis menyadari sepenuhnya bahwa hasilnya masing jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran dari semua pihak sangat diharapkan untuk penyempurnaannya lebih lanjut. Dengan segala keterbatasannya, semoga bermanfaat dalam memberi pijakan empirik bagi pengambil kebijakan terkait dengan pemilu. Penulis i

4 ABSTRAK Politik Uang dalam Pemilu di Kabupaten Tabanan Penelitian ini bertujuan untuk (1) mendeskripsikan sikap dan perilaku pemilih mengenai politik uang dan hubungannya dengan jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan, jenis pekerjaan, tempat tinggal, dan tingkat pendapatan, (2) mengetahui hubungan tingkat pengetahuan dan pemahaman pemilih, dorongan pihak lain/luar, motivasi pencapaian tujuan dengan partisipasi pemilih dalam pemilu. Penelitian dilakukan di Kabupaten Tabanan pada bulan Juni sampai Juli Jumlah responden sebanyak 350 orang yang tersebar di 10 Kecamatan. Pengambilan sampel dilakukan dengan cluster sampling. Data dikumpulkan dengan kuesioner dan dianalisis dengan statistik deskriptif dan korelasional. Dari hasil penelitian ditemukan bahwa: (1) Dilihat dari sikap pemilih mengenai politik uang dalam pemilu ditemukan bahwa responden laki-laki lebih banyak menganggap politik uang itu wajar yaitu sebanyak 27% dibanding perempuan yang hanya 23,3%. Responden usia tahun paling banyak menganggap politik uang itu sesuatu yang wajar yaitu sebesar 28,8%, sedangkan yang paling sedikit mengatakan wajar yaitu usia 56 tahun yaitu sebesar 16,7%. Responden dengan tingkat pendidikan SMP paling banyak mengatakan politik uang itu wajar yaitu sebanyak 42,9% sedangkan yang paling sedikit mengatakan wajar yaitu tingkat pendidikan sarjana sebesar 19,5%. Responden yang bekerja sebagai buruh/tani paling banyak mengatakan politik uang itu wajar dengan prosentase sebesar 30,6%, sedangkan yang paling sedikit mengatakan wajar adalah PNS sebesar 17,6%. Responden yang tinggal di pedesaan lebih banyak mengatakan wajar mengenai politik uang yaitu sebanyak 26,5% dibanding yang tinggal di perkotaan yang hanya 18,8%. Responden yang memiliki tingkat penghasilan < 1 juta rupiah per bulan paling banyak yang menganggap politik uang itu wajar yaitu sebanyak 30,2%, sedangkan responden yang memiliki penghasilan > 3 juta per bulan paling sedikit yang mengatakan politik uang itu wajar yaitu hanya 9,4%. (2) Dilihat dari perilaku pemilih mengenai politik uang dalam pemilu ditemukan bahwa responden laki-laki lebih banyak menerima pemberian uang atau hadiah yaitu sebanyak 19,6% dibanding perempuan yang hanya 15,1%. Responden usia 25 tahun cenderung lebih menerima pemberian uang atau hadiah yaitu sebanyak 24,3%, sedangkan yang paling sedikit menerima pemberian uang atau hadiah adalah usia 56 tahun yaitu sebesar 13,3 %. Responden dengan tingkat pendidikan SMP dan Diploma paling banyak menerima pemberian uang atau hadiah yaitu sebanyak 21,4% sedangkan yang paling sedikit adalah SD sebesar 9,1%. Responden yang bekerja sebagai karyawan paling banyak menerima pemberian uang atau hadiah yaitu sebanyak 24,8%, sedangkan yang paling sedikit menerima uang atau hadiah adalah wirausahawan sebesar 11,3%. Responden yang berada di pedesaan cenderung lebih menerima pemberian uang atau hadiah yaitu sebanyak 18,2% dibanding responden yang tinggal di perkotaan. Responden yang memiliki penghasilan 1-2 juta paling banyak menerima pemberian uang atau hadiah yaitu sebanyak 22,6%, sedangkan bagi responden yang berpenghasilan > 3 juta rupiah tidak ada yang menunjukkan ii

5 menerima pemberian uang atau hadiah. (3) Ada hubungan yang signifikan tingkat penghasilan dengan sikap pemilih mengenai politik uang. Sedangkan jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan, jenis pekerjaan, tempat tinggal tidak ada hubungan yang signifikan dengan sikap pemilih mengenai politik uang dalam pemilu. (4) Jenis pekerjaan dan tingkat penghasilan ada hubungan yang signifikan dengan perilaku pemilih mengenai politik uang. Sedangkan jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan dan tempat tinggal tidak ada hubungan yang signifikan dengan perilaku pemilih mengenai politik uang dalam pemilu. (5) Terdapat korelasi yang signifikan antara variabel tingkat pengetahuan dan pemahaman pemilih dengan partisipasi pemilih dalam pemilu sebesar 0,532. Angka ini menunjukkan adanya korelasi yang sedang dan searah. Artinya jika pengetahuan dan pemahaman pemilih tinggi maka partisipasi pemilih dalam pemilu juga semakin tinggi. (6) Terdapat korelasi yang signifikan antara variabel dorongan pihak lain/luar dengan partisipasi pemilih dalam pemilu sebesar 0,594. Angka ini menunjukkan adanya korelasi yang sedang dan searah. Artinya jika dorongan pihak lain/luar tinggi maka partisipasi pemilih dalam pemilu juga semakin tinggi. (7) Terdapat korelasi yang signifikan antara variabel motivasi pencapaian tujuan dengan partisipasi pemilih dalam pemilu sebesar 0,617. Angka ini menunjukkan adanya korelasi yang kuat dan searah. Artinya jika motivasi pencapaian tujuan tinggi maka partisipasi pemilih dalam pemilu juga semakin tinggi. Kata-kata Kunci: Politik Uang, Pemilu iii

6 DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL... SUSUNAN TIM PENELITI... KATA PENGANTAR... ABSTRAK... DAFTAR ISI... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR TABEL... i ii iii iv vi viii x BAB I. PENDAHULUAN... 1 A. Latar Belakang... 1 B. Perumusan Masalah... 2 C. Tujuan Penelitian... 3 D. Manfaat Penelitian... 4 BAB II. TINJAUAN PUSTAKA... 5 A. Landasan Teori B. Kerangka Pemikiran... 9 C. Definisi Operasional BAB III. METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu B. Populasi dan Sampel C. Indikator/Parameter D. Pendekatan/Model Analisis BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Obyek Penelitian B. Deskripsi Data Hasil Penelitian dan Pengujian Hipotesis C. Pembahasan iv

7 BAB V. KESIMPULAN, SARAN DAN REKOMENDASI KEBIJAKAN 62 A. Simpulan B. Saran C. Rekomendasi Kebijakan DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN v

8 DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 2.1 Alur pikir faktor-faktor yang mempengaruhi sikap dan perilaku 10 pemilih... Gambar 2.2 Alur pikir tentang faktor-faktor yang mempengaruhi partisipasi 10 pemilih dalam pemilu... Gambar 4.1 Peta Wilayah Kabupaten Tabanan Gambar 4.2 Diagram Sampel Penelitian Berdasarkan Jenis Kelamin Gambar 4.3 Histogram Sikap dan Perilaku Pemilih Berdasarkan Jenis 18 Kelamin... Gambar 4.3 Diagram Sikap Pemilih pada Responden Laki-laki Gambar 4.3 Diagram Sikap Pemilih pada Responden Perempuan Gambar 4.4 Diagram Perilaku Pemilih pada Responden Laki-Laki Gambar 4.5 Diagram Perilaku Pemilih pada Responden Perempuan Gambar 4.6 Diagram Sampel Penelitian Berdasarkan Usia Gambar 4.7 Histogram Data Sikap dan Perilaku Berdasarkan Usia Gambar 4.8 Diagram Sikap Responden Usia < 25 Tahun Gambar 4.9 Diagram Sikap Responden Usia Tahun Gambar 4.10 Diagram Sikap Responden Usia Tahun Gambar 4.11 Diagram Sikap Responden Usia Tahun Gambar 4.12 Diagram Sikap Responden Usia 56 Tahun Gambar 4.13 Diagram Perilaku Responden Usia 25 Tahun Gambar 4.14 Diagram Perilaku Responden Usia Tahun Gambar 4.15 Diagram Perilaku Responden Usia Tahun Gambar 4.16 Diagram Perilaku Responden Usia Tahun Gambar 4.17 Diagram Perilaku Responden Usia 56 Tahun Gambar 4.18 Diagram Sampel Berdasarkan Tingkat Pendidikan Gambar 4.19 Histogram Data Sikap dan Perilaku Berdasarkan Tingkat 30 Pendidikan... Gambar 4.20 Diagram Sikap Responden Tingkat Pendidikan SD Gambar 4.21 Diagram Sikap Responden Tingkat Pendidikan SMP Gambar 4.22 Diagram Sikap Responden Tingkat Pendidikan SLTA Gambar 4.23 Diagram Sikap Responden Tingkat Pendidikan Diploma Gambar 4.24 Diagram Sikap Responden Tingkat Pendidikan Sarjana Gambar 4.25 Diagram Perilaku Responden Tingkat Pendidikan SD Gambar 4.26 Diagram Perilaku Responden Tingkat Pendidikan SMP Gambar 4.27 Diagram Perilaku Responden Tingkat Pendidikan SLTA Gambar 4.28 Diagram Perilaku Responden Tingkat Pendidikan Diploma Gambar 4.29 Diagram Perilaku Responden Tingkat Pendidikan Sarjana Gambar 4.30 Diagram Sampel Berdasarkan Jenis Pekerjaan Gambar 4.31 Histogram Data Sikap dan Perilaku Berdasarkan Jenis 38 Pekerjaan... Gambar 4.32 Diagram Sikap PNS Gambar 4.33 Diagram Sikap Buruh/Tani Gambar 4.34 Diagram Sikap Wirausahawan vi

9 Gambar 4.35 Diagram Sikap Karyawan Gambar 4.36 Diagram Perilaku PNS Gambar 4.37 Diagram Perilaku Buruh/Tani Gambar 4.38 Diagram Perilaku Wirausahawan Gambar 4.39 Diagram Perilaku Karyawan Gambar 4.40 Diagram Sampel Penelitian Berdasarkan Tempat Tinggal Gambar 4.41 Histogram Data Sikap dan Perilaku Berdasarkan Tempat 44 Tinggal... Gambar 4.42 Diagram Sikap Responden Perkotaan Gambar 4.43 Diagram Sikap Responden Pedesaan Gambar 4.44 Diagram Perilaku Responden Perkotaan Gambar 4.45 Diagram Perilaku Responden Pedesaan Gambar 4.46 Diagram Sampel Penelitian Berdasarkan Tingkat Penghasilan.. 49 Gambar 4.47 Histogram Data Sikap dan Perilaku Berdasarkan Tingkat 50 Penghasilan... Gambar 4.48 Diagram Sikap Responden berpenghasilan < 1 juta Gambar 4.49 Diagram Sikap Responden Berpenghasilan 1-2 juta Gambar 4.50 Diagram Sikap Responden Berpenghasilan 2-3 juta Gambar 4.51 Diagram Sikap Responden Berpenghasilan > 3 juta Gambar 4.52 Diagram Perilaku Responden Berpenghasilan < 1 juta Gambar 4.53 Diagram Perilaku Responden Berpenghasilan 1-2 juta Gambar 4.54 Diagram Perilaku Responden Berpenghasilan 2-3 juta Gambar 4.55 Diagram Perilaku Responden Berpenghasilan > 3 juta vii

10 DAFTAR TABEL Halaman Tabel 3.1 Jumlah Sampel Penelitian Tabel 3.2 Indikator untuk mengukur sikap dan perilaku pemilih Tabel 3.3 Indikator untuk mengukur partisipasi pemilih Tabel 4.1 Distribusi Data Sikap dan Perilaku Pemilih Berdasarkan 17 Jenis Kelamin... Tabel 4.2 Hasil Analisis Hubungan Jenis Kelamin dengan Sikap 19 Pemilih... Tabel 4.3 Hasil Analisis Hubungan Jenis Kelamin dengan Perilaku 21 Pemilih... Tabel 4.4 Distribusi Sikap dan Perilaku Pemilih Berdasarkan Usia Tabel 4.5 Hasil Analisis Hubungan Usia dengan Sikap Pemilih Tabel 4.6 Hasil Analisis Hubungan Usia dengan Perilaku Pemilih Tabel 4.7 Distribusi Sikap dan Perilaku Pemilih Berdasarkan Tingkat 30 Pendidikan... Tabel 4.8 Hasil Analisis Hubungan Tingkat Pendidikan dengan Sikap 33 Pemilih... Tabel 4.9 Hasil Analisis Hubungan Tingkat Pendidikan dengan 36 Perilaku Pemilih... Tabel 4.10 Distribusi Sikap dan Perilaku Pemilih Berdasarkan 37 Pekerjaan... Tabel 4.11 Hasil Analisis Hubungan Jenis Pekerjaan dengan Sikap 40 Pemilih... Tabel 4.12 Hasil Analisis Hubungan Jenis Pekerjaan dengan Perilaku 43 Pemilih... Tabel 4.13 Distribusi Sikap dan Perilaku Pemilih Berdasarkan Temapt 44 Tinggal... Tabel 4.14 Hasil Analisis Hubungan Tempat Tinggal dengan Sikap 46 Pemilih... Tabel 4.15 Hasil Analisis Hubungan Tempat Tinggal dengan Perilaku 48 Pemilih... Tabel 4.16 Distribusi Sikap dan Perilaku Pemilih Berdasarkan 49 Penghasilan... Tabel 4.17 Hasil Analisis Hubungan Tingkat Penghasilan dengan 52 Sikap Pemilih... Tabel 4.18 Hasil Analisis Hubungan Tingkat Penghasilan dengan 55 Perilaku Pemilih... Tabel 4.19 Hasil Analisis Hubungan Tingkat Pengetahuan dan 56 Pemahaman Pemilih dengan Partisipasi Pemilih dalam Pemilu... Tabel 4.20 Hasil Analisis Hubungan Dorongan Pihak lain/luar dengan 58 Partisipasi Pemilih dalam Pemilu... Tabel 4.20 Hasil Analisis Hubungan Motivasi Pencapaian Tujuan 59 dengan Partisipasi Pemilih dalam Pemilu... viii

11 ix

12 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2012 tentang Pemilihan Umum Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah pada pasal 2 berbunyi Pemilu dilaksanakan secara efektif dan efisien berdasarkan asas langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil. Berdasarkan hal tersebut maka sewajarnyalah sebuah Pemilu harus menggunakan asas JURDIL dan LUBER, guna terciptanya sebuah demokrasi serta pesta demokrasi yang sehat dan sesuai dengan amanat UUD 1945 dan juga sesuai dengan amanat rakyat dalam penyelenggaraan pemerintahan yang bersih dari praktek KKN. Namun dalam pilkada yang ada maupun pemilu secara umum maka asas JURDIL dan LUBER hanyalah sebuah slogan belaka, karena pada dasarnya politik uang merupakan sebuah sistem yang tidak akan pernah hilang dalam proses demokrasi Indonesia dan hal ini akan terus menerus terjadi dan dilakukan oleh para calon dan Jurkam serta Timses masing-masing calon dalam pilkada dan pemilu guna mencari perhatian serta suara dari para calon pemilih untuk memenangkan mereka dalam PEMILU. Merebaknya politik uang membawa implikasi yang sangat berbahaya bagi demokrasi dan penguatan negara bangsa. Melalui politik uang, kedaulatan bukan ada pada tangan rakyat akan tetapi kedaulatan berada ditangan uang. Oleh karena itu, pemegang kedaulatan adalah pemilik uang, bukan lagi rakyat mayoritas. Di tengah gelombang demokratisasi yang gencar belakangan ini, maraknya politik uang bisa mempermudah masuknya penetrasi politik melalui uang. Hal yang paling umum dalam praktek politik uang adalah pembelian suara menjelang hari pemilihan. Pendekatan dilakukan baik secara langsung maupun dengan melalui perantara orang ketiga.

13 Jika kita lihat praktik politik uang dengan sasaran pemilih atau rakyat secara umum akan sangat sulit diukur keberhasilannya. Karena disamping medannya sangat luas juga banyaknya jumlah pemilih. Apakah rakyat yang mencicipi uang benar-benar mau memilih yang telah memberikan uang atau mereka berkhianat. Karena dalam masyarakat telah berkembang pemahaman bahwa pemilu bukan saja pesta demokrasi, tapi juga pesta bagi-bagi uang. Demikian eratnya hubungan uang dengan politik, sehingga jika politik uang tetap merajalela niscaya calon yang potensial melakukan praktik tersebut hanya yang memiliki dana besar. Berapapun besarnya jumlah dana yang dikeluarkan, keuntungan yang diperoleh tetap akan jauh lebih besar. Sebab pihak yang diuntungkan dalam praktik politik uang adalah pihak pemberi, karena dia akan memperoleh dukungan dan kekuasaan politik yang harganya tidak ternilai. Adapun yang dirugikan adalah rakyat. Karena ketika calon tersebut berkesempatan untuk memerintah, maka ia akan mengambil suatu kebijakan yang lebih menguntungkan pihak penyumbangnya, kelompoknya daripada interest public. Fenomena ini sudah pasti menjadikan demokrasi kita tidak sehat. Berdasarkan permasalahan di atas, nampak perlu dilakukan penelitian mengenai politik uang serta partisipasi dalam pemilu di Kabupaten Tabanan dengan tujuan untuk menemukan dan mengenali persoalan yang berkaitan dengan hal tersebut serta memberikan rekomendasi berupa alternatif kebijakan. B. Perumusan Masalah Dari latar belakang masalah yang telah disampaikan di atas dapat dirumuskan masalahnya sebagai berikut: 1. Bagaimanakah sikap pemilih mengenai politik uang di Kabupaten Tabanan? 2. Bagaimanakah perilaku pemilih mengenai politik uang di Kabupaten Tabanan? 3. Apakah ada hubungan jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan, jenis pekerjaan, tempat tinggal, dan tingkat pendapatan dengan sikap pemilih mengenai politik uang di Kabupaten Tabanan?

14 4. Apakah ada hubungan jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan, jenis pekerjaan, tempat tinggal, dan tingkat pendapatan dengan perilaku pemilih mengenai politik uang di Kabupaten Tabanan? 5. Apakah ada hubungan tingkat pengetahuan dan pemahaman pemilih dengan partisipasi pemilih dalam pemilu? 6. Apakah ada hubungan dorongan pihak lain/luar dengan partisipasi pemilih dalam pemilu? 7. Apakah ada hubungan motivasi pencapaian tujuan dengan partisipasi pemilih dalam pemilu? C. Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Untuk mendeskripsikan sikap pemilih mengenai politik uang di Kabupaten Tabanan. 2. Untuk mendeskripsikan perilaku pemilih mengenai politik uang di Kabupaten Tabanan. 3. Untuk mengetahui hubungan jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan, jenis pekerjaan, tempat tinggal, dan tingkat pendapatan dengan sikap pemilih mengenai politik uang di Kabupaten Tabanan. 4. Untuk mengetahui hubungan jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan, jenis pekerjaan, tempat tinggal, dan tingkat pendapatan dengan perilaku pemilih mengenai politik uang di Kabupaten Tabanan. 5. Untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan dan pemahaman pemilih dengan partisipasi pemilih dalam pemilu. 6. Untuk mengetahui hubungan dorongan pihak lain/luar dengan partisipasi pemilih dalam pemilu. 7. Untuk mengetahui hubungan motivasi pencapaian tujuan dengan partisipasi pemilih dalam pemilu.

15 D. Manfaat Hasil Penelitian Adapun manfaat dari penelitian ini yaitu: 1. Dapat memberi opsi solusi sebagai bahan perumusan kebijakan manajemen pemilu dalam konteks lokal. 2. Dapat menjadi literatur atau dasar untuk penelitian selanjutnya.

16 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teoritis 1. Politik Uang dalam Pemilu Praktek dari politik uang dalam pemilu sangat beragam. Diantara bentukbentuk kegiatan yang dianggap politik uang antara lain: a) distribusi sumbangan baik berupa barang atau uang kepada para kader partai, penggembira, golongan atau kelompok tertentu, b) pemberian sumbangan dari konglomerat atau pengusaha bagi kepentingan partai politik tertentu, dengan konsesi-konsesi yang ilegal, c) penyalahgunaan wewenang dan fasilitas negara untuk kepentingan dan atau mengundang simpati bagi partai poltik tertentu, misalnya penyalahgunaan dana JPS atau penyalahgunaan kredit murah KUT dan lain-lain (Ethaholic, 2014). Lebih lanjut Ethaholic (2014) menjelaskan bahwa d ari sisi waktunya, praktik uang di negara ini dapat dikelompokkan menjadi dua tahapan yakni pra pemungutan. Pada pra pemungutan suara mulai dari seleksi administrasi, masa kampanye, masa tenang dan menjelang pemungutan. Sasarannya adalah para pemilih, terutama mereka yang masih mudah untuk dipengaruhi. Untuk tahap kedua adalah setelah pemungutan, yakni menjelang Sidang Umum DPR atau pada masa sidang tersebut. Sasarannya adalah kalangan elit politik. Di tangan mereka kedaulatan rakyat berada. Mereka memiliki wewenang untuk mengambil keputusan-keputusan strategis. Bagaimanapun juga politik uang merupakan masalah yang membahayakan moralitas bangsa, walaupun secara ekonomis dalam jangka pendek dapat sedikit memberikan bantuan kepada rakyat kecil yang turut mencicipi. Namun jangan sampai tujuan jangka pendek yang bersifat ekonomis harus mengorbankan tujuan jangka panjang yang berupa upaya demokratisasi dan pembentukan moralitas bangsa. Demoralisasi yang diakibatkan oleh politik uang akan sangat berbahaya baik dipandang dari sisi maksud maupun konsekwensinya. Karena sifatnya yang

17 destruktif, yakni bermaksud mempengaruhi pilihan politik seseorang dengan imbalan tertentu, atau mempengaruhi visi dan misi suatu partai sehingga pilihan politik kebijakannya tidak lagi dapat dipertanggungjawabkan untuk kepentingan rakyat. 2. Perilaku Memilih Keikutsertaan warga negara dalam pemilihan umum merupakan serangkaian kegiatan membuat keputusan,yakni apakah memilih atau tidak memilih dalam pemilihan umum? Kalau memutuskan memilih, apakah memilih partai atau kandidat X ataukah partai atau kandidat Y? Berikut ini diutarakan berbagai penjelasan atas pertanyaan berikut. Mengapa pemilih memilih kontestan tertentu dan bukan kontestan lain? Jawaban atas pertanyaan itu dibedakan menjadi lima sesuai dengan pendekatan yang digunakan, yakni struktural, sosiologis, ekologis, psikologi sosial, dan pilihan rasional (Ramlan, 2007:145). Pendekatan struktural melihat kegiatan memilih sebagai produk dari konteks struktur yang lebih luas, seperti struktur sosial, sistem partai, sistem pemilihan umum, permasalahan, dan program yang ditonjolkan oleh setiap partai. Struktur sosial yang menjadi sumber kemajemukan politik dapat berupa kelas sosial atau perbedaan-perbedaan antara majikan dan pekerja, agama, perbedaan kota dan desa, dan bahasa dan nasionalisme. Jumlah partai, basis sosial sistem partai dan program-program yang ditonjolkan mungkin berbeda dari satu negara ke negara lain karena perbedaan struktur sosial tersebut. Pendekatan sosiologis cenderung menempatkan kegiatan memilih dalam kaitan dengan konteks sosial. Kongkretnya, pilihan seseorang dalam pemilihan umum dipengaruhi latar belakang demografi dan sosial ekonomi, seperti jenis kelamin, tempat tinggal (kota-desa), pekerjaan, pendidikan,kelas, pendapatan dan agama. Pendekatan ekologis hanya relevan apabila dalam suatu daerah pemilihan terdapat perbedaan karakteristik pemilih berdasarkan unit teritorial, seperti desa, kelurahan, kecamatan, dan kabupaten.

18 Pada dasarnya pendekatan psikologi sosial sama dengan penjelasan yang diberikan dalam model perilaku politik, sebagaimana dijelaskan di atas. Salah satu konsep psikologi sosial yang digunakan untuk menjelaskan perilaku untuk memilih pada pemilihan umum berupa identifikasi partai. Konsep ini merujuk pada persepsi pemilih atas partai-partai yang ada atau keterikatan emosional pemilih terhadap partai tertentu. Konkretnya, partai yang secara emosional dirasakan sangat dekat dengannya merupakan partai yang selalu dipilih tanpa terpengaruh oleh faktor-faktor lain. Selanjutnya, pendekatan pilihan rasional melihat kegiatan memilih sebagai produk kalkulasi untung dan rugi. Yang dipertimbangkan tidak hanya ongkos memilih dan kemungkinan suaranya dapat mempengaruhi hasil yang diharapkan, tetapi juga perbedaan dari alternatif berupa pilihan yang ada. Pertimbangan ini digunakan pemilih dan kandidat yang hendak mencalonkan diri untuk terpilih sebagai wakil rakyat atau pejabat pemerintah. Bagi pemilih, pertimbangan untung dan rugi digunakan untuk membuat keputusan tentang partai atau kandidat yang dipilih, terutama untuk membuat keputusan apakah ikut memilih atau tidak ikut memilih. Yang terakhir ini membawa kita bukan pada pertanyaan, mengapa warga negara yang berhak memilih tidak menggunakan hak pilih? Namun, pada pertanyaan mengapa banyak warga masyarakat bersusah payah menggunakan hak pilih dalam pemilihan umum? Jawaban yang diberikan dengan pendekatan pilihan rasional tidak selalu memuaskan karena cukup banyak warga masyarakat menggunakan hak pilih sebagai kebanggaan psikologis, seperti menunaikan kewajiban sebagai warga negara, menegaskan identitas kelompok, dan menunjukkan loyalitas terhadap partai. Sebagian warga masyarakat juga menggunakan hak pilih berdasarkan informasi yang tidak lengkap dan akurat, seperti tradisi, ideologi, dan citra partai. Keempat pendekatan di atas sama-sama berasumsi bahwa memilih merupakan kegiatan yang otonom, dalam arti tanpa desakan dan paksaan dari pihak lain. Namun, dalam kenyataan di negara-negara berkembang perilaku memilih bukan hanya ditentukan oleh pemilih sebagaimana disebutkan oleh

19 keempat pendekatan di atas, tetapi dalam banyak hal justru ditentukan oleh tekanan kelompok,intimidasi, dan paksaan dari kelompok atau pemimpin tertentu. Masyarakat yang memandang kelompok atau publik lebih penting daripada definisi situasi yang diberikan oleh individu cenderung mempersukar individu untuk membuat keputusan yang berbeda ataupun bertentangan dengan pendapat kelompok atau negara tersebut. Oleh karena itu, perilaku memilih di beberapa negara berkembang harus pula ditelaah dari segi pengaruh kepemimpinan terhadap pilihan pemilih. Kepemimpinan yang dimaksud berupa kepemimpinan tradisional (kepala adat dan kepala suku), religius (pemimpin agama), patron-klien (tuan tanah-buruh penggarap), dan birokratik-otoriter (para pejabat pemerintah, polisi, dan militer). Pengaruh para pemimpin ini tidak selalu berupa persuasi, tetapi acap kali berupa manipulasi, intimidasi, dan ancaman paksaan. 3. Partisipasi Politik Partisipasi politik di negara-negara yang menerapkan sistem politik demokrasi merupakan hak warga negara tetapi dalam kenyataan persentase warga negara yang berpartisipasi berbeda dari satu negara ke negara yang lain. Dengan kata lain, tidak semua warga negara ikut serta dalam proses politik. Pertanyaan yang kemudian muncul,mengapa seseorang berpartisipasi atau kurang berpartisipasi dalam proses politik? Menurut Ramlan (2007:144) faktor -faktor yang diperkirakan mempengaruhi tinggi rendahnya partisipasi politik seseorang, ialah kesadaran politik dan kepercayaan kepada pemerintah (sistem politik). Yang dimaksud dengan kesadaran politik ialah kesadaran akan hak dan kewajiban sebagai warga negara. Hal ini menyangkut pengetahuan seseorang tentang lingkungan masyarakat dan politik, dan menyangkut minat dan perhatian seseorang terhadap lingkungan masyarakat dan politik tempat dia hidup. Yang dimaksud dengan sikap dan kepercayaan kepada pemerintah ialah penilaian seseorang terhadap pemerintah: apakah ia menilai pemerintah dapat dipercaya dan dapat dipengaruhi atau tidak?

20 Berdasarkan tinggi rendahnya kedua faktor tersebut, Paige (dalam Ramlan, 2007:144) membagi partisipasi menjadi empat tipe. Apabila seseorang memiliki kesadaran politik dan kepercayaan kepada pemerintah yang tinggi maka partisipasi politik cenderung aktif. Sebaliknya, apabila kesadaran politik dan kepercayaan kepada pemerintah rendah maka partisipasi politik cenderung pasiftertekan (apatis). Tipe partisipasi ketiga berupa militan radikal, yakni apabila kesadaran politik tinggi tetapi kepercayaan kepada pemerintah sangat rendah. Selanjutnya, apabila kesadaran politik sangat rendah tetapi kepercayaan kepada pemerintah sangat tinggi maka partisipasi ini disebut tidak aktif (pasif). Kedua faktor di atas bukan faktor-faktor yang berdiri sendiri (bukan variabel yang independen). Artinya, tinggi-rendah kedua faktor itu dipengaruhi oleh faktor-faktor lain, seperti status sosial dan status ekonomi, afiliasi politik orang tua dan pengalaman berorganisasi. Yang dimaksud dengan status sosial ialah kedudukan seseorang dalam masyarakat karena keturunan, pendidikan, dan pekerjaan. Yang dimaksud dengan status ekonomi ialah kedudukan seseorang dalam lapisan masyarakat berdasarkan pemilikan kekayaan. Hal ini diketahui dari pendapatan, pengeluaran, ataupun pemilikan benda-benda berharga. Seseorang yang memiliki status sosial dan status ekonomi yang tinggi diperkirakan tidak hanya memiliki pengetahuan politik, tetapi juga mempunyai minat dan perhatian pada politik, serta sikap dan kepercayaan terhadap pemerintah. B. Kerangka Pemikiran Dalam pemilihan umum, banyak terjadinya perbuatan politik uang yang ikut mewarnai acara pesta demokrasi yang berlangsung di negara ini. Politik uang banyak membawa pengaruh akan peta perpolitikan Nasional serta juga dalam proses yang terjadi dalam pesta politik. Dalam norma standar demokrasi, dukungan politik yang diberikan oleh satu aktor terhadap aktor politik lainnya didasarkan pada persamaan preferensi politik dalam rangka memperjuangkan kepentingan publik. Dan juga setiap warga negara mempunyai hak dan nilai suara yang sama (satu orang, satu suara, satu nilai). Namun melalui politik

21 uang, dukungan politik diberikan atas pertimbangan uang dan sumber daya ekonomi lainnya. Faktor-faktor demografi dan sosial ekonomi disinyalir ikut mempengaruhi sikap dan perilaku pemilih mengenai politik uang seperti: jenis kelamin, usia, pendidikan, pekerjaan, tempat tinggal, tingkat penghasilan. Jenis Kelamin Usia Pendidikan Pekerjaan Tempat tinggal Sikap pemilih mengenai politik uang perilaku pemilih mengenai politik uang Penghasilan Gambar 2.1 Alur pikir faktor-faktor yang mempengaruhi sikap dan perilaku pemilih Dalam kaitannya dengan partisipasi pemilih dalam pemilu banyak faktor yang ikut berpengaruh seperti tingkat pengetahuan dan pemahaman pemilih, dorongan pihak luar/lain serta motivasi pencapaian tujuan. Tingkat Pengetahuan dan Pemahaman Pemilih Dorongan pihak lain/luar Partisipasi Pemilih dalam Pemilu Motivasi Pencapaian Tujuan Gambar 2.2 Alur pikir tentang faktor-faktor yang mempengaruhi partisipasi pemilih dalam pemilu

22 C. Definisi Operasional Sikap pemilih mengenai politik uang adalah tanggapan pemilih mengenai politik uang yang diklasifikasikan menjadi politik uang itu wajar atau politik uang itu tidak wajar. Perilaku pemilih mengenai politik uang adalah perilaku pemilih ketika diberi uang atau hadiah untuk memilih salah satu calon yang diklasifikasi menjadi dua yaitu menerima atau menolak pemberian uang atau hadiah. Partisipasi pemilih dalam pemilu adalah keikutsertaan warga negara dalam pemilihan umum yang merupakan rangkaian kegiatan membuat keputusan apakah memilih atau tidak memilih.

23 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Juli Penelitian dilakukan di Kabupaten Tabanan pada bulan Juni sampai bulan B. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pemilih tetap pada pemilu 2014 di Kabupaten Tabanan yang berjumlah orang. Sesuai dengan Tabel Penentuan Jumlah Sampel dari Populasi Tertentu dengan taraf kesalahan 5%, maka sampelnya adalah 348 orang (Sugiyono, 2009:126). Selanjutnya dalam penelitian ini sampelnya digunakan 350 yang tersebar di 10 kecamatan yang ada di Kabupaten Tabanan. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan cluster sampling. Hal ini sesuai dengan apa yang dikemukakan Sugiyono (2009:119) bahwa teknik sampling daerah digunakan untuk menentukan sampel bila obyek yang akan diteliti atau sumber data sangat luas, misal penduduk dari suatu negara, propinsi atau kabupaten. Sampel penelitian yang berjumlah 350 orang yang tersebar di 10 Kecamatan di Kabupaten Tabanan ditunjukkan pada tabel 3.1. Tabel 3.1 Jumlah Sampel Penelitian No Kecamatan Jumlah Sampel 1 Baturiti 35 2 Kediri 35 3 Kerambitan 35 4 Marga 35 5 Penebel 35 6 Pupuan 35 7 Selemadeg 35 8 Selemadeg Barat 35 9 Selemadeg Timur Tabanan 35 Jumlah 350

24 C. Indikator/Parameter Untuk mengetahui sikap dan perilaku pemilih mengenai politik uang dalam pemilu ditinjau dari beberapa variabel yaitu: Jenis Kelamin, Usia, Tingkat Pendidikan, Jenis Pekerjaan, Tempat Tinggal, Tingkat Penghasilan. Untuk menjaring data dari variabel-variabel tersebut digunakan kuesioner (angket). Data yang terkumpul berupa data nominal. Tabel 3.2 Indikator untuk mengukur sikap dan perilaku pemilih No Variabel Indikator/Parameter 1 Sikap Pemilih 1. Menganggap politik uang itu wajar 2. Menganggap politik uang itu tidak wajar 2 Perilaku Pemilih 1. Menerima uang atau hadiah 2. Menolak uang atau hadiah 3 Jenis Kelamin 1. Laki-laki 2. Perempuan 4 Usia tahun tahun tahun tahun tahun 5 Tingkat Pendidikan 1. SD 2. SMP 3. SLTA 4. Diploma 5. Sarjana 6 Pekerjaan 1. PNS 2. Buruh/Tani 3. Wirausahawan 4. Karyawan 7 Tempat Tinggal 1. Perkotaan 2. Pedesaan 8 Penghasilan/bulan 1. < 1 juta juta juta 4. > 3 juta Sedangkan untuk mengetahui tingkat partisipasi pemilih dalam pemilu ditinjau dari tingkat pengetahuan dan pemahaman pemilih, dorongan pihak lain/luar, dan motivasi pencapaian tujuan.

25 Tabel 3.3 Indikator untuk mengukur partisipasi pemilih No Variabel Indikator/Parameter 1 Partisipasi Pemilih 1. Keikutsertaan dalam pemilu 2 Tingkat Pengetahuan 1. Undang-undang Pemilu dan Pemahaman 2. Informasi tentang Pemilu Pemilih 3 Dorongan pihak 1. Adanya politik uang lain/luar 2. Tekanan kelompok 4 Motivasi Pencapaian Tujuan 3. Intimidasi 1. Meluangkan waktu dengan sukarela 2. Keinginan memilih sesuai hati nurani D. Pendekatan/Model Analisis Data tentang sikap dan perilaku pemilih mengenai politik uang dalam pemilu ditinjau dari beberapa variabel yaitu: Jenis Kelamin, Usia, Tingkat Pendidikan, Jenis Pekerjaan, Tempat Tinggal, Tingkat Penghasilan dianalisis dengan statistik deskriptif. Untuk melihat hubungan variabel-variabel tersebut digunakan chi-square. Sedangkan untuk mengetahui hubungan dari tingkat pengetahuan dan pemahaman pemilih, dorongan pihak lain/luar, dan motivasi pencapaian tujuan dengan tingkat partisipasi pemilih dalam pemilu dilakukan dengan korelasi spearman atau rank order karena data yang terkumpul tidak memenuhi persyaratan untuk uji regresi seperti normalitas data, linieritas data dan homogenitas data. Hal ini sesuai dengan Samsubar (1996:2) yang mengatakan bahwa Jika salah satu asumsi normalitas tak dapat dipenuhi maka pengujian yang bersifat nonparametrik harus dilakukan.

26 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Obyek Penelitian Kabupaten Tabanan adalah salah satu Kabupaten dari beberapa Kabupaten / Kota yang ada di Provinsi Bali. terletak dibagian selatan Pulau Bali, Kabupaten Tabanan memiliki luas wilayah 839,33 KM² yang terdiri dari daerah pegunungan dan pantai. Secara geografis wilayah Kabupaten Tabanan terletak antara bujur timur dan lintang selatan. Topografi Kabupaten Tabanan terletak di antara ketinggian m dpl, dengan rincian pada ketinggian m dpl merupakan wilayah datar dengan kemiringan 2 15 %. Sedangkan pada ketinggian m dpl merupakan wilayah datar sampai miring dengan kemiringan %. Pada daerah-daerah yang mempunyai kemiringan 2 15 % dan % merupakan daerah yang cukup subur tempat dimana para petani melakukan kegiatan pertanian untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Di daerah-daerah yang mempunyai ketinggian di atas m di atas permukaan laut dan dengan kemiringan 40 % ke atas merupakan daerah berbukit- bukit dan terjal. Adapun batas-batas wilayah Kabupaten Tabanan adalah meliputi : di sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Buleleng, yang dibatasi oleh deretan pegunungan seperti Gunung Batukaru (2.276 m), Gunung Sanghyang (2.023 m), Gunung Pohen (2.051 m), Gunung Penggilingan (2.082 m), dan Gunung Beratan (2.020 m) ; di sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Badung, yang dibatasi oleh Tukad Yeh Sungi, Tukad Yeh Ukun dan tukad Yeh Penet. Di sebelah selatan dibatasi oleh Samudera Hindia, dengan panjang pantai selebar 37 km ; di sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Jembrana yang dibatasi oleh Tukad Yeh Let. Wilayah Kabupaten Tabanan adalah salah satu dari 9 Kabupaten/ Kota dari luas wilayah sebesar 839,33 km2 atau 14,90% dari luas provinsi Bali, dan terletak pada ketinggian wilayah m di atas permukaan air laut. Sebanyak

27 Ha atau 28,00% dari luas lahan yang ada di Kabupaten Tabanan merupakan lahan persawahan, sehingga Kabupaten Tabanan dikenal sebagai daerah agraris. Potensi unggulan Kabupaten Tabanan adalah bidang pertanian kerena sebagian besar mata pencaharian, soko guru perekonomiann daerah, serta penggunaan lahan wilayah Tabanan masih didominasi bidang pertanian dalam arti luas. Kabupaten Tabanan terdiri dari 10 Kecamatan (Kecamatan Tabanan, Kecamatan Kediri, Kecamatan Kerambitan, Kecamatan Selemadeg, Kecamatan Selemadeg Barat, Kecamatan Selemadeg Timur, Kecamatan Penebel, Kecamatan Pupuan, Kecamatan Marga, dan Kecamatan Baturiti). ( Peta wilayah Kabupaten Tabanan ditunjukkan pada gambar 4.1. Gambar 4.1 Peta Wilayah Kabupaten Tabanan Jumlah Pemilih Tetap dalam Pemilu Legislatif per 2 Nopember 2013 sesuai dengan Lampiran Berita Acara Rapat Pleno Penetapan Hasil Verifikasi dan Perbaikan DPT Provinsi Bali dalam Pemilu DPR, DPD, DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota Tahun 2014, Nomor 1683/BA/XI/2013, jumlah Pemilih Tetap untuk Kabupaten Tabanan berjumlah pemilih yang tersebar di 10 Kecamatan. ( perbaikan-dpt-pemilu-tahun-2014/)

28 B. Deskripsi Data Hasil Penelitian dan Pengujian Hipotesis 1. Hubungan jenis kelamin dengan sikap pemilih mengenai politik uang dalam Pemilu a. Deskripsi Data Jumlah sampel penelitian sebanyak 350 orang yang terdiri dari laki-laki sebanyak 204 orang atau 58%, sedangkan perempuan 146 orang atau 42 %. Klasifikasi sampel penelitian menurut jenis kelamin ditunjukkan pada gambar berikut Perempuan 42% Laki-laki 58% Gambar 4.2 Diagram Sampel Penelitian Berdasarkan Jenis Kelamin Dengan menggunakan angket yang berisi pertanyaan tentang apakah politik uang itu sebagai kewajaran atau tidak wajar serta bagaimana perilaku responden terhadap politik uang, apakah menerima atau menolak pemberian uang atau hadiah, diperoleh data seperti yang ditunjukkan pada tabel 4.1. Tabel 4.1 Distribusi Data Sikap dan Perilaku Pemilih Berdasarkan Jenis Kelamin No Jumlah Sikap Perilaku Jenis Sampel Wajar Tidak Wajar Menerima Menolak Kelamin (%) Jumlah (%) Jumlah (%) Jumlah (%) Jumlah (%) 1 Laki-laki 204 (58%) , ,4 2 Perempuan 146 (42%) 34 23, , , ,9 Total , , , ,3 Data tentang sikap dan perilaku pemilih mengenai politik uang dalam pemilu sesuai dengann tabel 4.1 di atas dapat dibuat histogramnya sebagai berikut.

29 Wajar Tidak Wajar Menerima Menolak Laki-Laki Perempuan Gambar 4.3 Histogram Sikap dan Perilaku Pemilih Berdasarkan Jenis Kelamin Dari tabel 4.1 di atas dapat dijelaskan bahwa dari responden laki-laki sebanyak 204 orang, terdapat 55 orang (27%) mengatakan politik uang itu wajar dan ada sebanyak 149 orang (73%) yang mengatakan politik uang itu tidak wajar. Dari data tersebut dapat dibuat diagram sebagai berikut. Wajar 27% Gambar 4.3 Diagram Sikap Pemilih pada Responden Laki-laki Sedangkan dari responden perempuan berjumlah 146 orang, ada sebanyak 34 orang (23,3%) mengatakan po litik uang itu wajar sedangkan 112 orang (76,7%) mengatakan tidak wajar. Dari data tersebut dapat dibuat diagram sebagai berikut. Tidak Wajar 73% Wajar 23% Tidak Wajar 77% Gambar 4.3 Diagram Sikap Pemilih pada Responden Perempuan

30 Jika dilihat dari prosentase maka responden laki-laki cenderung menganggap politik uang itu wajar yaitu sebanyak 27% dibanding perempuan yang hanya 23,3%. b. Pengujian Hipotesis Hasil analisis hubungan Jenis Kelamin dengan Sikap pemilih mengenai politik uang dalam Pemilu, dengan menggunakan SPSS 16.0 for windows seperti ditunjukkan pada tabel berikut. Tabel 4.2 Hasil Analisis Hubungan Jenis Kelamin dengan Sikap Pemilih Asymp. Sig. (2- Exact Sig. Exact Sig. Value df sided) (2-sided) (1-sided) Pearson Chi-Square.605 a Continuity Correction b Likelihood Ratio Fisher's Exact Test Linear-by-Linear Association N of Valid Cases b 350 a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 37,13. b. Computed only for a 2x2 table Pengujian Hipotesis: Ha : Terdapat hubungan yang signifikan jenis kelamin dengan sikap pemilih mengenai politik uang dalam pemilu. Ho : Tidak ada hubungan yang signifikan jenis kelamin dengan sikap pemilih mengenai politik uang dalam pemilu. Kaidah Keputusan : Jika α = 0,05 lebih kecil atau sama dengan nilai Asymp.sig. (2-sided) atau { α = 0,05 Asymp.sig. (2-sided)}, maka Ho diterima dan Ha ditolak. Jika α = 0,05 lebih besar atau sama dengan nilai Asymp.sig. (2-sided) atau { α = 0,05 Asymp.sig. (2-sided)}, maka Ha diterima dan Ho ditolak. Berdasarkan hasil analisis SPSS Asymp.sig. (2 -sided) sebesar = 0,437. Ternyata α = 0,05 lebih kecil dari nilai Asymp.sig. (2-sided) atau 0,05 < 0,437,

31 maka Ho diterima dan Ha ditolak. Artinya tidak ada hubungan yang signifikan jenis kelamin dengan n sikap pemilih mengenai politik uang dalam pemilu. 2. Hubungan jenis kelamin dengan perilaku pemilih mengenai politik uang dalam Pemilu a. Deskripsi Data Dari hasil penelitian juga ditemukan bahwa dari responden laki-laki sebanyak 204 orang, terdapat 40 orang (19,6%) mengatakan menerima pemberian uang atau hadiah sedangkan 164 orang (80,4%) mengatakan menolak pemberian uang atau hadiah. Dari data tersebut dapat dibuat diagram sebagai berikut. Menerima 20% Menolak 80% Gambar 4.4 Diagram Perilaku Pemilih pada Responden Laki-Laki Dari responden perempuan yang berjumlah 146 orang, 22 (15,1%) mengatakan menerima pemberian uang atau hadiah sedangkan 124 orang (84,9%) mengatakan menolak pemberian uang atau hadiah. Dari data tersebut dapat dibuat diagram sebagai berikut. Menerima 15% Menolak 85% Gambar 4.5 Diagram Perilaku Pemilih pada Responden Perempuan Jika dilihat dari prosentase maka responden laki-laki cenderung lebih menerima pemberian uang atau hadiah yaitu sebanyak 19,6% dibanding perempuan yang hanya 15,1%.

32 b. Pengujian Hipotesis Hasil analisis hubungan Jenis Kelamin dengan perilaku pemilih mengenai politik uang dalam Pemilu, dengan menggunakan SPSS 16.0 for windows seperti ditunjukkan pada tabel berikut. Tabel 4.3 Hasil Analisis Hubungan Jenis Kelamin dengan Perilaku Pemilih Asymp. Sig. Exact Sig. (2- Exact Sig. (1- Value df (2-sided) sided) sided) Pearson Chi-Square a Continuity Correction b Likelihood Ratio Fisher's Exact Test Linear-by-Linear Association N of Valid Cases b 350 a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 25,86. b. Computed only for a 2x2 table Pengujian Hipotesis: Ha : Terdapat hubungan yang signifikan jenis kelamin dengan perilaku pemilih mengenai politik uang dalam pemilu. Ho : Tidak ada hubungan yang signifikan jenis kelamin dengan perilaku pemilih mengenai politik uang dalam pemilu. Kaidah Keputusan : Jika α = 0,05 lebih kecil atau sama dengan nilai Asymp.sig. (2-sided) atau { α = 0,05 Asymp.sig. (2-sided)}, maka Ho diterima dan Ha ditolak. Jika α = 0,05 lebih besar atau sama dengan nilai Asymp.sig. (2-sided) atau { α = 0,05 Asymp.sig. (2-sided)}, maka Ha diterima dan Ho ditolak. Berdasarkan hasil analisis SPSS Asymp.sig. (2 -sided) sebesar = 0,273. Ternyata α = 0,05 lebih kecil dari nilai Asymp.sig. (2-sided) atau 0,05 < 0,273, maka Ho diterima dan Ha ditolak. Artinya tidak ada hubungan yang signifikan jenis kelamin dengan perilaku pemilih mengenai politik uang dalam pemilu.

33 3. Hubungan usia dengan sikap pemilih mengenai politik uang dalam Pemilu a. Deskripsi Data Jumlah sampel penelitian sebanyak 350 orang yang terdiri dari usia 25 tahun sebanyak 37 orang (10%), usia tahun sebanyak 73 orang (21%), usia tahun sebanyak 84 orang (24%), usia tahun sebanyak 126 (36%) dan usia 56 tahun sebanyak 30 orang (9%). Klasifikasi sampel penelitian menurut usia ditunjukkan padaa gambar berikut. 56 Tahun 9% Tahun 36% 25 Tahun 10% Tahun 24% Tahun 21% Gambar 4.6 Diagram Sampel Penelitian Berdasarkan Usia Dengan menggunakan angket yang berisi pertanyaan tentang apakah politik uang itu sebagai kewajaran atau tidak wajar serta bagaimana perilaku responden terhadap politik uang, apakah menerima atau menolak pemberian uang atau hadiah, diperoleh data sebagai berikut. Tabel 4.4 Distribusi Sikap dan Perilaku Pemilih Berdasarkan Usia No Jumlah Persepsi Perilaku Usia Sampel Wajar Tidak Wajar Menerima Menolak (Tahun) (%) Jumlah (%) Jumlah (%) Jumlah (%) Jumlah (%) (10%) 9 24, ,7 9 24, , (21%) 21 28, , , , (24%) 24 28, , , , (36%) 30 23, , , , (9%) 5 16, ,3 4 13, ,7 Total , , , ,3

34 Sesuai data pada tabel 4.4 dapat dibuat grafik histogramnya sebagai berikut Wajar Tidak Wajar Menerima Menolak Gambar 4.7 Histogram Data Sikap dan Perilaku Berdasarkan Usia Dari hasil penelitian ditemukan bahwa dari responden usia 25 tahun sebanyak 37 orang, terdapat 9 orang (24,3%) mengatakan politik uang itu wajar dan ada sebanyak 28 orang (75,7%) yang mengatakan politik uang itu tidak wajar. Dari data tersebut dapat dibuat diagram sebagai berikut. Wajar 24% Tidak Wajar 76% Gambar 4.8 Diagram Sikap Responden Usia < 25 Tahun Pada responden dengan usia tahun sebanyak 73 orang, terdapat 21 orang (2 8,8%) mengatakan politik uang itu wajar dan ada sebanyak 52 orang (71,2%) yang mengatakan politik uang itu tidak wajar. Dari data tersebut dapat dibuat diagram sebagai berikut.

35 Wajar 29% Tidak Wajar 71% Gambar 4.9 Diagram Sikap Responden Usia Tahun Pada responden dengan usia tahun sebanyak 84 orang, terdapat 24 orang (28, 6%) mengatakan politik uang itu wajar dan ada sebanyak 60 orang (71,4%) yang mengatakan politik uang itu tidak wajar. Dari data tersebut dapat dibuat diagram sebagai berikut. Wajar 29% Tidak Wajar 71% Gambar 4.10 Diagram Sikap Responden Usia Tahun Pada responden dengan usia tahun sebanyak 126 orang, terdapat 30 orang (23,8%) mengatakan politik uang itu wajar dan ada sebanyak 96 orang (76,2%) yang mengatakan politik uang itu tidak wajar. Dari data tersebut dapat dibuat diagram sebagai berikut. Wajar 24% TidakWajar 76% Gambar 4.11 Diagram Sikap Responden Usia Tahun Pada responden dengan usia 56 tahun sebanyak 30 orang, terdapat 5 orang ( 16,7%) mengatakan politik uang itu wajar dan ada sebanyak 25 orang

36 (83,3%) yang mengatakan politik uang itu tidak wajar. Dari data tersebut dapat dibuat diagram sebagai berikut. Wajar 17% Tidak Wajar 83% Gambar 4.12 Diagram Sikap Responden Usia 56 Tahun Jika dilihat dari prosentase maka responden usia tahun paling banyak menganggap politik uang itu sesuatu yang wajar yaitu sebesar 28,8%. Sedangkan yang palinng sedikit mengatakan wajar yaitu usia 56 tahun yaitu sebesar 16,7%. b. Pengujian n Hipotesis Hasil analisiss hubungan usia dengan sikap pemilih pada politik uang dalam Pemilu dengann menggunakan SPSS 16.0 for windows seperti ditunjukkan pada tabel berikut. Tabel 4.5 Hasil Analisis Hubungan Usia dengan Sikap Pemilih Value Df Asymp. Sig. (2-sided) Pearson Chi-Square a Likelihood Ratio Linear-by-Linear Association N of Valid Cases 350 a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 7,63. Pengujian Hipotesis: Ha : Terdapat hubungan yang signifikan usia dengan sikap pemilih mengenai politik uang dalam pemilu. Ho : Tidak ada hubungan yang signifikan usia dengan sikap pemilih mengenai politik uang dalam pemilu.

37 Kaidah Keputusan : Jika α = 0,05 lebih kecil atau sama dengan nilai Asymp.sig. (2-sided) atau { α = 0,05 Asymp.sig. (2-sided)}, maka Ho diterima dan Ha ditolak. Jika α = 0,05 lebih besar atau sama dengan nilai Asymp.sig. (2-sided) atau { α = 0,05 Asymp.sig. (2-sided)}, maka Ha diterima dan Ho ditolak. Berdasarkan hasil analisis SPSS Asymp.sig. (2 -sided) sebesar = 0,685. Ternyata α = 0,05 lebih kecil dari nilai Asymp.sig. (2-sided) atau 0,05 < 0,273, maka Ho diterima dan Ha ditolak. Artinya tidak ada hubungan yang signifikan usia dengan sikap pemilih mengenai politik uang dalam pemilu. 4. Hubungan usia dengan perilaku pemilih mengenai politik uang dalam Pemilu a. Deskripsi Data Dari hasil penelitian juga ditemukan bahwa dari respondenn usia 25 tahun sebanyak 37 orang, terdapat 9 orang (24,3%) mengatakan menerima pemberian uang atau hadiah dan ada sebanyak 28 orang (75,7%) yang mengatakan menolak pemberian uang atau hadiah. Dari data tersebut dapat dibuat diagram sebagai berikut. Menerima 24% Menolak 76% Gambar Diagram Perilaku Responden Usia 25 Tahun Pada responden usia tahun sebanyak 73 orang, terdapat 13 orang (17,8%) mengatakan menerima pemberian uang atau hadiah dan ada sebanyak 60 orang (82,2%) yang mengatakan menolak pemberian uang atau hadiah. Dari data tersebut dapat dibuat diagram sebagai berikut.

38 Menerima 18% Menolak 82% Gambar 4.14 Diagram Perilaku Responden Usia Tahun Pada responden usia tahun sebanyak 84 orang, terdapat 19 orang (22,6%) mengatakan menerima pemberian uang atau hadiah dan ada sebanyak 65 orang (77,4%) yang mengatakan menolak pemberian uang atau hadiah. Dari data tersebut dapat dibuat diagram sebagai berikut. Menerima 23% Menolak 77% Gambar 4.15 Diagram Perilaku Responden Usia Tahun Pada responden usia tahun sebanyak 126 orang, terdapat 17 orang (13,5%) mengatakann menerima pemberian uang atau hadiah dan ada sebanyak 109 orang (86,5%) yang mengatakan menolak pemberian uang atau hadiah. Dari data tersebut dapat dibuat diagram sebagai berikut. Menerima 13% Menolak 87% Gambar 4.16 Diagram Perilaku Responden Usia Tahun

39 Pada responden usia 56 tahun sebanyak 30 orang, terdapat 4 orang (13,3%) mengatakan menerima pemberian uang atau hadiah dan ada sebanyak 26 orang (86,7%) yang mengatakan menolak pemberian uang atau hadiah. Dari data tersebut dapat dibuat diagram sebagai berikut. Menerima 13% Menolak 87% Gambar 4.17 Diagram Perilaku Responden Usia 56 Tahun Jika dilihat dari prosentase maka responden usia 25 tahun cenderung lebih menerima pemberian uang atau hadiah yaitu sebanyak 24,3%. Sedangkan yang paling sedikit menerima pemberian uang atau hadiah adalah 56 tahun yaitu sebesar 13,3 %. b. Pengujian n Hipotesis Hasil analisiss hubungan usia dengan perilaku pemilih pada politik uang dalam Pemilu dengann menggunakan SPSS 16.0 for windows seperti ditunjukkan pada tabel berikut. Tabel 4.6 Hasil Analisis Hubungan Usia dengan Perilaku Pemilih Value df Asymp. Sig. (2-sided) Pearson Chi-Square Likelihood Ratio a Linear-by-Linear Association N of Valid Cases 350 a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 5,31. Pengujian Hipotesis: Ha : Terdapat hubungan yang signifikan usia dengan perilaku pemilih mengenai politik uang dalam pemilu.

KUESIONER PENELITIAN

KUESIONER PENELITIAN 75 KUESIONER PENELITIAN Hubungan Antara Dukungan Keluarga Terhadap Kepatuhan Ibu Melaksanakan Imunisasi Dasar pada Anak di Desa Tigabolon Kecamatan Sidamanik Kabupaten Simalungun Tahun 2014 Petunjuk Pengisian

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA PERAWAT DI RS MEDISTRA, JAKARTA

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA PERAWAT DI RS MEDISTRA, JAKARTA LEMBAR KUESIONER FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA PERAWAT DI RS MEDISTRA, JAKARTA Ibu yang terhormat, saat ini kami mahasiswa Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan Universitas

Lebih terperinci

PERILAKU MAHASISWA GUNADARMA KAMPUS DEPOK KREDIT DALAM KEPUTUSAN PEMBELIAN KARTU KREDIT. Hertyn Frianka/ /3EA12

PERILAKU MAHASISWA GUNADARMA KAMPUS DEPOK KREDIT DALAM KEPUTUSAN PEMBELIAN KARTU KREDIT. Hertyn Frianka/ /3EA12 PERILAKU MAHASISWA GUNADARMA KAMPUS DEPOK SEBAGAI KONSUMEN KARTU KREDIT DALAM KEPUTUSAN PEMBELIAN KARTU KREDIT Hertyn Frianka/13210279/3EA12 LATAR BELAKANG PEMBAYARAN DI ERA GLOBALISASI YANG MENUNTUT UNTUK

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. memberikan kebebasan kepada masyarakat untuk menyatakan pendapat

I. PENDAHULUAN. memberikan kebebasan kepada masyarakat untuk menyatakan pendapat 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada hakekatnya masyarakat memegang peran utama dalam praktik pemilihan umum sebagai perwujudan sistem demokrasi. Demokrasi memberikan kebebasan kepada masyarakat

Lebih terperinci

LEMBAR PENJELASAN. Saya selaku mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Utara dengan: Nama : Ardytia Lesmana Stambuk : 2008

LEMBAR PENJELASAN. Saya selaku mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Utara dengan: Nama : Ardytia Lesmana Stambuk : 2008 LAMPIRAN II LEMBAR PENJELASAN Dengan Hormat, Saya selaku mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Utara dengan: Nama : Ardytia Lesmana Stambuk : 2008 akan melaksanakan penelitian dengan judul Perbedaan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. demokrasi pada negara yang menganut paham demokrasi seperti Indonesia.

I. PENDAHULUAN. demokrasi pada negara yang menganut paham demokrasi seperti Indonesia. 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pemilihan umum (pemilu) menjadi bagian terpenting dalam penyelenggaraan demokrasi pada negara yang menganut paham demokrasi seperti Indonesia. Pemilu sering diartikan

Lebih terperinci

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN 2 LEMBAR PENJELASAN SUBYEK PENELITIAN Saya Dheeba Kumaraveloo, mahasiswa dari Fakultas Kedokteran akan mengadakan penelitian yang berjudul Hubungan antara Tidur Larut Malam dengan terjadinya Akne

Lebih terperinci

SURAT PERNYATAAN MENJADI RESPONDEN Saya yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan bersedia untuk turut berpartisipasi sebagai responden penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN

KUESIONER PENELITIAN KUESIONER PENELITIAN HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PELAYANAN KB DENGAN KEIKUTSERTAAN PRIA DALAM PROGRAM KB DI KECAMATAN PANGURURAN KABUPATEN SAMOSIR TAHUN 2015 1. Identitas Responden No. Responden :

Lebih terperinci

SURAT PERNYATAAN MENJADI RESPONDEN Berdasarkan permintaan dan permohonan serta penjelasan peneliti yang sudah disampaikan kepada saya bahwa akan dilakukan penelitian tentang Hubungan Manajemen Keperawatan

Lebih terperinci

LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN. penelitian ini untuk menyelesaikan tugas akhir program DIII Kebidanan FIK

LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN. penelitian ini untuk menyelesaikan tugas akhir program DIII Kebidanan FIK Lampiran 1 LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN Dengan hormat, Kepada Yth. Calon Responden Di tempat Saya sebagai mahasiswa program DIII Kebidanan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Ponorogo,

Lebih terperinci

KUESIONER TINGKAT KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN PESERTA

KUESIONER TINGKAT KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN PESERTA Lampiran 1. Kuesioner Penelitian KUESIONER TINGKAT KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN PESERTA BPJS KESEHATAN TERHADAP PELAYANAN KEFARMASIAN DI DUA PUSKESMAS DI KOTA MEDAN PADA BULAN AGUSTUS 2015 Kuesioner ini

Lebih terperinci

DAFTAR RIWAYAT HIDUP. I. DATA PRIBADI : Mahdalin Husna Tempat/Tanggal lahir : Banda Aceh/ 15 Oktober 1993 : 2 dari 4 bersaudara

DAFTAR RIWAYAT HIDUP. I. DATA PRIBADI : Mahdalin Husna Tempat/Tanggal lahir : Banda Aceh/ 15 Oktober 1993 : 2 dari 4 bersaudara DAFTAR RIWAYAT HIDUP I. DATA PRIBADI Nama : Mahdalin Husna Tempat/Tanggal lahir : Banda Aceh/ 15 Oktober 1993 Anak Ke : 2 dari 4 bersaudara Agama : Islam Alamat : Jl. Bantara Raya No. 181, Perumnas Berngam

Lebih terperinci

LEMBAR PENJELASAN KEPADA CALON RESPONDEN. Nama Saya Fauziah, sedang menjalani sedang menjalani pendidikan di

LEMBAR PENJELASAN KEPADA CALON RESPONDEN. Nama Saya Fauziah, sedang menjalani sedang menjalani pendidikan di LEMBAR PENJELASAN KEPADA CALON RESPONDEN Assalammualaikum Wr. Wb/ Salam Sejahtera Dengan Hormat, Nama Saya Fauziah, sedang menjalani sedang menjalani pendidikan di program D-IV Bidan Pendidik Fakultas

Lebih terperinci

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. Responden penelitian ini adalah masyarakat adat Lampung Abung Siwo Mego

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. Responden penelitian ini adalah masyarakat adat Lampung Abung Siwo Mego V. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Identitas Responden Responden penelitian ini adalah masyarakat adat Lampung Abung Siwo Mego Buay Subing di Desa Labuhan Ratu Kecamatan Labuhan Ratu Kabupaten Lampung Timur yang

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH SIKAP KERJA MANUAL HANDLING

ANALISIS PENGARUH SIKAP KERJA MANUAL HANDLING 76 Lampiran 1 Kuesioner penelitian ANALISIS PENGARUH SIKAP KERJA MANUAL HANDLING TERHADAP KELUHAN SUBJEKTIF NYERI PINGGANG LEHER NON SPESIFIK PADA TENAGA ANALIS KESEHATAN DI INSTALASI LABORATORIUM RUMAH

Lebih terperinci

DAFTAR RIWAYAT HIDUP. Nama : Patma Sari Rangkuti. Tempat, Tgl. Lahir : Medan, 15 Februari Ayah : Landong, S.Pd, M.Pd. - Ibu : Rosiah Batubara

DAFTAR RIWAYAT HIDUP. Nama : Patma Sari Rangkuti. Tempat, Tgl. Lahir : Medan, 15 Februari Ayah : Landong, S.Pd, M.Pd. - Ibu : Rosiah Batubara 49 LAMPIRAN 1 DAFTAR RIWAYAT HIDUP A. Identitas Diri Nama : Patma Sari Rangkuti Tempat, Tgl. Lahir : Medan, 15 Februari 1990 Nama Orang Tua - Ayah : Landong, S.Pd, M.Pd - Ibu : Rosiah Batubara Agama :

Lebih terperinci

Kuesioner Penelitian

Kuesioner Penelitian Kuesioner Penelitian HUBUNGAN DIFUSI INOVASI DENGAN PEMANFAATAN OVITRAP OLEH IBU RUMAH TANGGA DI KELURAHAN SEI KERA HILIR I KECAMATAN MEDAN PERJUANGAN KOTA MEDAN TAHUN 2010 No. Responden : Identitas responden:

Lebih terperinci

HUBUNGAN KELELAHAN KERJA DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA PADA PEMETIK TEH DI PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV BAH BUTONG KABUPATEN SIMALUNGUN TAHUN 2014

HUBUNGAN KELELAHAN KERJA DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA PADA PEMETIK TEH DI PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV BAH BUTONG KABUPATEN SIMALUNGUN TAHUN 2014 Lampiran 1 Lembar Pengukuran HUBUNGAN KELELAHAN KERJA DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA PADA PEMETIK TEH DI PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV BAH BUTONG KABUPATEN SIMALUNGUN TAHUN 2014 Karakteristik Responden Nama :

Lebih terperinci

STS TS S SS 14 Anak banyak membuat kita lebih merasakan kehidupan yang lebih indah dibandingkan mempunyai anak sedikit

STS TS S SS 14 Anak banyak membuat kita lebih merasakan kehidupan yang lebih indah dibandingkan mempunyai anak sedikit KUISONER PENELITIAN HUBUNGAN NILAI ANAK PADA PASANGAN USIA SUBUR AKSEPTOR DAN NON AKSEPTOR KELUARGA BERECANA DI KELURAHAN PEKAN GEBANG KECAMATAN GEBANG KABUPATEN LANGKAT TAHUN 2015 NAMA : UMUR : PENDIDIKAN

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1 Hasil Uji Reliabilitas Dari hasil uji reliabilitas yang penulis lakukan terhadap 30 responden Duta Suara Gading Serpong yang pernah membeli Earphone dapat disimpulkan

Lebih terperinci

Lampiran 1 LEMBAR PERSETUJUAN. Saya yang bertanda tangan dan bertanggung jawab dengan pernyataan di bawah ini: Nama : Umur :

Lampiran 1 LEMBAR PERSETUJUAN. Saya yang bertanda tangan dan bertanggung jawab dengan pernyataan di bawah ini: Nama : Umur : 50 Lampiran 1 LEMBAR PERSETUJUAN Saya yang bertanda tangan dan bertanggung jawab dengan pernyataan di bawah ini: Nama : Umur : Dengan ini menyatakan bahwa saya bersedia menjadi responden dari penelitian

Lebih terperinci

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. Responden dalam penelitian ini adalah masyarakat Pekon Way Petai yang

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. Responden dalam penelitian ini adalah masyarakat Pekon Way Petai yang V. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Karakteristik Identitas Responden Responden dalam penelitian ini adalah masyarakat Pekon Way Petai yang telah memiliki hak pilih (17 tahun keatas atau telah menikah) dan telah

Lebih terperinci

UNIVERSITAS INDONUSA ESA UNGGUL FAKULTAS ILMU KESEHATAN JURUSAN KEPERAWATAN FORMULIR BIMBINGAN SKRIPSI

UNIVERSITAS INDONUSA ESA UNGGUL FAKULTAS ILMU KESEHATAN JURUSAN KEPERAWATAN FORMULIR BIMBINGAN SKRIPSI LAMPIRAN - LAMPIRAN UNIVERSITAS INDONUSA ESA UNGGUL FAKULTAS ILMU KESEHATAN JURUSAN KEPERAWATAN FORMULIR BIMBINGAN SKRIPSI Nama : LIYANA NIM : 2008-33-015 Judul Skripsi : Pengaruh Komunikasi Terapeutik

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pemilu merupakan proses pemilihan orang-orang untuk mengisi jabatan-jabatan

I. PENDAHULUAN. Pemilu merupakan proses pemilihan orang-orang untuk mengisi jabatan-jabatan I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemilu merupakan proses pemilihan orang-orang untuk mengisi jabatan-jabatan politik tertentu. Jabatan-jabatan tersebut beraneka-ragam, mulai dari presiden, kepala daerah,

Lebih terperinci

KUESIONER A DATA DEMOGRAFI

KUESIONER A DATA DEMOGRAFI KUESIONER A DATA DEMOGRAFI Petunjuk pengisisan Isilah jawaban pada pertanyaan dibawah ini dengan memberi tanda (X) pada kotak yang tersedia. Data ini dirahasiakan dan hanya dibaca oleh peneliti. Coret

Lebih terperinci

: Perwira / Bintara / Tamtama Asuransi lain selain BPJS :

: Perwira / Bintara / Tamtama Asuransi lain selain BPJS : KUESIONER PENELITIAN DETERMINAN PEMANFAATAN ULANG SARANA PELAYANAN KESEHATAN OLEH ANGGOTA POLRI DAN KELUARGANYA DI RUMAH SAKIT BHAYANGKARA TEBING TINGGI TAHUN 2015 Petunjuk pengisian kuesioner 1. Jawablah

Lebih terperinci

Lampiran 1 DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Lampiran 1 DAFTAR RIWAYAT HIDUP Lampiran 1 DAFTAR RIWAYAT HIDUP Nama : Charolina Margaretha Anggraini Simatupang Tempat, tanggal Lahir : Jakarta, 6 Agustus 1992 Agama : Kristen Protestan Alamat : Jl. Gardena Raya blok B3/55 Harapan Baru

Lebih terperinci

(Berilah tanda (X) pada salah satu jawaban yang anda rasa benar) 1. Apa yang ibu ketahui tentang kantong plastik?

(Berilah tanda (X) pada salah satu jawaban yang anda rasa benar) 1. Apa yang ibu ketahui tentang kantong plastik? Lampiran I Kuesioner Penelitian HUBUNGAN KARAKTERISTIK PENGETAHUAN DAN SIKAP PADA IBU PEMBELI DAN PEDAGANG DENGAN PENGGUNAAN KANTONG PLASTIK DI PASAR TRADISIONAL FIRDAUS KECAMATAN MEDAN TEMBUNG TAHUN 2014

Lebih terperinci

BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Sesuai dengan yang telah diuraikan dalam metodologi penelitian, untuk menjawab tujuan penelitian perlu dilakukan analisis pengujian. Analisis data akan dilakukan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pemilihan Umum (Pemilu) di Negara Indonesia merupakan sarana pelaksanaan

I. PENDAHULUAN. Pemilihan Umum (Pemilu) di Negara Indonesia merupakan sarana pelaksanaan 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pemilihan Umum (Pemilu) di Negara Indonesia merupakan sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat, hal tersebut sebagaimana dicantumkan dalam Undang-Undang Nomor 8 tahun

Lebih terperinci

KUISIONER PENELITIAN

KUISIONER PENELITIAN Lampiran 1 : KUISIONER PENELITIAN PENGARUH DUKUNGAN ORANG TUA TERHADAP PEMELIHARAAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT ANAK PRASEKOLAH DI TK ISLAM AN-NIZAM MEDAN TAHUN 2015 Oleh : Syarifah Fatimah (NIM. 131021019)

Lebih terperinci

BAGIAN PSIKIATRI RUMAH SAKIT JIWA PROVINSI SUMATERA UTARA JL. Tali Air no. 21 Medan PERNYATAAN KESEDIAAN BERPARTISIPASI DALAM PENELITIAN

BAGIAN PSIKIATRI RUMAH SAKIT JIWA PROVINSI SUMATERA UTARA JL. Tali Air no. 21 Medan PERNYATAAN KESEDIAAN BERPARTISIPASI DALAM PENELITIAN Lampiran 1 BAGIAN PSIKIATRI RUMAH SAKIT JIWA PROVINSI SUMATERA UTARA JL. Tali Air no. 21 Medan PERNYATAAN KESEDIAAN BERPARTISIPASI DALAM PENELITIAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini : Nama : Umur

Lebih terperinci

2. Menurut Ibu, apa saja yang termasuk imunisasi dasar (jawaban boleh lebih dari satu)?

2. Menurut Ibu, apa saja yang termasuk imunisasi dasar (jawaban boleh lebih dari satu)? Lampiran 1 : Kuesioner Penelitian FAKTOR FAKTOR YANG MEMENGARUHI PERILAKU IBU TERHADAP KELENGKAPAN IMUNISASI DASAR DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PEUSANGAN SIBLAH KRUENG KABUPATEN BIREUEN TAHUN 2014 No. Kuesioner

Lebih terperinci

FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN PROGRAM STUDI ILMU GIZI UNIVERSITAS ESA UNGGUL JAKARTA 2016

FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN PROGRAM STUDI ILMU GIZI UNIVERSITAS ESA UNGGUL JAKARTA 2016 96 Lampiran 1 KUESIONER HUBUNGAN ASUPAN VITAMIN (B6, B12, B9), OLAHRAGA DAN KUALITAS TIDUR PADA MAHASISWA UNIVERSITAS ESA UNGGUL No. Responden : FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN PROGRAM STUDI ILMU GIZI UNIVERSITAS

Lebih terperinci

PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2003 TENTANG PEMILIHAN UMUM PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN

PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2003 TENTANG PEMILIHAN UMUM PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2003 TENTANG PEMILIHAN UMUM PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN I. UMUM 1. Dasar Pemikiran Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN

KUESIONER PENELITIAN Lampiran KUESIONER PENELITIAN FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERKAWINAN USIA MUDA PADA PENDUDUK KELOMPOK UMUR 12-19 TAHUN DI DESA PUJIMULIO KECAMATAN SUNGGAL KABUPATEN DELI SERDANG TAHUN 2013 No. Responden

Lebih terperinci

Utomo, M., Eddy Rifai dan Abdulmutalib Thahir Pembangunan dan Alih Fungsi Lahan. Lampung: Universitas Lampung.

Utomo, M., Eddy Rifai dan Abdulmutalib Thahir Pembangunan dan Alih Fungsi Lahan. Lampung: Universitas Lampung. Utomo, M., Eddy Rifai dan Abdulmutalib Thahir. 1992. Pembangunan dan Alih Fungsi Lahan. Lampung: Universitas Lampung. Wiradi, Gunawan. 2000. Reforma Agraria: Perjalanan Yang Belum Berakhir. Yogyakarta:

Lebih terperinci

LEMBAR PENJELASAN KEPADA CALON RSPONDEN. Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan USU. Saya sedang melakukan penelitian yang

LEMBAR PENJELASAN KEPADA CALON RSPONDEN. Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan USU. Saya sedang melakukan penelitian yang Lampiran 1 LEMBAR PENJELASAN KEPADA CALON RSPONDEN Assalamualaikum Wr. Wb Dengan Hormat, Nama saya Putri Wahyuni, sedang menjalani pendidikan di program D-IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan USU. Saya

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN. Nomor Responden :... Tanggal : Nama Responden :... Ruang : Perempuan. 2. DIII Keperawatan 3. SPK. 2.

KUESIONER PENELITIAN. Nomor Responden :... Tanggal : Nama Responden :... Ruang : Perempuan. 2. DIII Keperawatan 3. SPK. 2. Lampiran 1 KUESIONER PENELITIAN HUBUNGAN FAKTOR PREDISPOSING PELAKSANA ASUHAN KEPERAWATAN TERHADAP PROFESIONALISME PERAWAT DI RSUD KABUPATEN ACEH SINGKIL TAHUN 2010 Nomor Responden :... Tanggal :...2010

Lebih terperinci

SURAT PERNYATAAN MENJADI RESPONDEN

SURAT PERNYATAAN MENJADI RESPONDEN Lampiran 5 SURAT PERNYATAAN MENJADI RESPONDEN Berdasarkan permintaan dan permohonan serta penjelasan peneliti yang sudah disampaikan kepada saya bahwa akan dilakukan penelitian tentang Hubungan pola asuh

Lebih terperinci

PEDOMAN PENGAMATAN PERAWAT HUBUNGAN PELAKSANAAN EDUKASI PERAWAT TERHADAP TINGKAT NYERI PASIEN PASCA TINDAKAN NASOLARINGOSCOPY

PEDOMAN PENGAMATAN PERAWAT HUBUNGAN PELAKSANAAN EDUKASI PERAWAT TERHADAP TINGKAT NYERI PASIEN PASCA TINDAKAN NASOLARINGOSCOPY No. Kuisioner : PEDOMAN PENGAMATAN PERAWAT HUBUNGAN PELAKSANAAN EDUKASI PERAWAT TERHADAP TINGKAT NYERI PASIEN PASCA TINDAKAN NASOLARINGOSCOPY Petunjuk Pengisian : 1. Isilah semua pernyataan dalam kuisioner

Lebih terperinci

Lampiran 2

Lampiran 2 Lampiran 1 Lampiran 2 Lampiran 3 Lampiran 4 Lampiran 5 Lampiran 6 LEMBAR KUESIONER HUBUNGAN PENGETAHUAN PERAWAT TENTANG DISCHARGE PLANNING DENGAN KESIAPAN PERAWAT MEMBERIKAN DISCHARGE PLANNING KEPADA PASIEN

Lebih terperinci

Lampiran 1 PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN PENELITIAN

Lampiran 1 PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN PENELITIAN Lampiran 1 PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN PENELITIAN Kepada Yth. Saudara/i... Di RS Dengan Hormat, Saya yang bertanda tangan dibawah ini adalah mahasiswa Program Studi D IV Keperawatan Poltekke Kemenkes

Lebih terperinci

KUESIONER FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI POLA PEMILIHAN MAKANAN SIAP SAJI (FAST FOOD) PADA PELAJAR DI SMA SWASTA CAHAYA MEDAN TAHUN 2012

KUESIONER FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI POLA PEMILIHAN MAKANAN SIAP SAJI (FAST FOOD) PADA PELAJAR DI SMA SWASTA CAHAYA MEDAN TAHUN 2012 LAMPIRAN KUESIONER FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI POLA PEMILIHAN MAKANAN SIAP SAJI (FAST FOOD) PADA PELAJAR DI SMA SWASTA CAHAYA MEDAN TAHUN 2012 I. INFORMASI WAWANCARA No. Responden... Nama Responden...

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. 1. diakses pada tanggal 1 Februari diakses pada tanggal 1 Februari 2013

DAFTAR PUSTAKA. 1.  diakses pada tanggal 1 Februari diakses pada tanggal 1 Februari 2013 82 DAFTAR PUSTAKA 1. http://www.ptaskes.com/ diakses pada tanggal 1 Februari 2013 2. http://www.ppjk.depkes.go.id/ diakses pada tanggal 1 Februari 2013 3. http://www.jamsosindonesia.com/ diakses pada tanggal

Lebih terperinci

Lampiran 1. Kuisioner Penelitian KUESIONER PENELITIAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM PEMBELIAN KERIPIK BUAH DI MALANG

Lampiran 1. Kuisioner Penelitian KUESIONER PENELITIAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM PEMBELIAN KERIPIK BUAH DI MALANG 73 Lampiran 1. Kuisioner Penelitian KUESIONER PENELITIAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM PEMBELIAN KERIPIK BUAH DI MALANG Yayuk Aeni (20130220067), Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas

Lebih terperinci

LEMBAR PENJELASAN KEPADA CALON SUBYEK PENELITIAN

LEMBAR PENJELASAN KEPADA CALON SUBYEK PENELITIAN LEMBAR PENJELASAN KEPADA CALON SUBYEK PENELITIAN Selamat pagi/siang saudari... Nama saya dr. Rahmanita Sinaga, saat ini saya sedang menjalani Program Pendidikan Dokter Spesialis di bidang kebidanan dan

Lebih terperinci

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN Lampiran 4 LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN Judul : Hubungan Beban Kerja Perawat Dengan Kinerja Perawat Di Ruang Instalasi Rindu A RSUP. H. Adam Malik Medan Tahun 2014 Peneliti : Mendra Hartama Pasaribu

Lebih terperinci

Case Processing Summary. Cases. Valid Missing Total. PenolongPersalinan. Tenaga Kesehatan. Chi-Square Tests. Asymp. Sig. (2-

Case Processing Summary. Cases. Valid Missing Total. PenolongPersalinan. Tenaga Kesehatan. Chi-Square Tests. Asymp. Sig. (2- CROSSTABS /TABLES=KategoriPendidikan BY Crosstabs Case Processing Summary Valid Missing KategoriPendidikan * 58 100.0% 0.0% 58 100.0% Count KategoriPendidikan * Crosstabulation Non KategoriPendidikan Rendah

Lebih terperinci

DAFTAR RIWAYAT HIDUP. : Chindy Tania Tempat / Tanggal Lahir : Jakarta, 8 Juli 1994 : Kristen Protestan

DAFTAR RIWAYAT HIDUP. : Chindy Tania Tempat / Tanggal Lahir : Jakarta, 8 Juli 1994 : Kristen Protestan LAMPIRAN 1 DAFTAR RIWAYAT HIDUP Nama : Chindy Tania Tempat / Tanggal Lahir : Jakarta, 8 Juli 1994 Agama : Kristen Protestan Jenis Kelamin : Perempuan Alamat : Komplek Taman Pondok Gede Blok C III No. 4,

Lebih terperinci

LAMPIRAN I. No. Responden : Tanggal Wawancara : I. KARAKTERISTIK RESPONDEN. 1. Nama : 2. Umur : 3. Jenis kelamin : 4. Lama bekerja : Jam/hari

LAMPIRAN I. No. Responden : Tanggal Wawancara : I. KARAKTERISTIK RESPONDEN. 1. Nama : 2. Umur : 3. Jenis kelamin : 4. Lama bekerja : Jam/hari LAMPIRAN I KUESIONER PENELITIAN HUBUNGAN HYGIENE PERORANGAN DAN PEMAKAIAN ALAT PELINDUNG DIRI DENGAN KELUHAN GANGGUAN KULIT PADA PEKERJA PENGUPAS UDANG DI KELURAHAN PEKAN LABUHAN KECAMATAN MEDAN LABUHAN

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM K3 DENGAN TERJADINYA KECELAKAAN KERJA PADA PT. CHEVRON PACIFIC INDONESIA DURI TAHUN 20011

KUESIONER PENELITIAN HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM K3 DENGAN TERJADINYA KECELAKAAN KERJA PADA PT. CHEVRON PACIFIC INDONESIA DURI TAHUN 20011 LAMPIRAN 1 KUESIONER PENELITIAN HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM K3 DENGAN TERJADINYA KECELAKAAN KERJA PADA PT. CHEVRON PACIFIC INDONESIA DURI TAHUN 20011 DATA UMUM Umur : Pendidikan Terakhir : Masa Kerja

Lebih terperinci

Lampiran 2

Lampiran 2 Lampiran 1 Lampiran 2 Lampiran 3 Lampiran 4 Lampiran 5 Lampiran 6 Lampiran 7 HUBUNGAN PERAN SUPERVISI KEPALA RUANGANDENGAN KINERJA PERAWAT PELAKSANA DALAM MELAKSANAKANASUHAN KEPERAWATAN DI RSUD DR. PIRNGADI

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Surat Pernyataan Persetujuan untuk Ikut Serta dalam Penelitian (Informed Consent)

LAMPIRAN. Surat Pernyataan Persetujuan untuk Ikut Serta dalam Penelitian (Informed Consent) LAMPIRAN Lampiran 1 Surat Pernyataan Persetujuan untuk Ikut Serta dalam Penelitian (Informed Consent) Yang bertanda tangan dibawah ini: N a m a : U s i a : Alamat : Pekerjaan : Dengan sesungguhnya menyatakan

Lebih terperinci

PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN

PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN LAMPIRAN Lampiran 1 PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN Kepada Yth : Bapak / Ibu calon responden Di RSUD Kanjuruhan Kepanjen Kabupaten Malang Dengan hormat, Saya yang bertanda tangan di bawah ini adalah mahasiswa

Lebih terperinci

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN PENELITIAN (INFORM CONSENT)

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN PENELITIAN (INFORM CONSENT) LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN PENELITIAN (INFORM CONSENT) Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kepatuhan ODHA Dalam Menjalani Terapi Antiretroviral di Rumah Sakit Umum Pirngadi Medan Tahun 2012

Lebih terperinci

LEMBAR KUESIONER HUBUNGAN POLA MAKAN DENGAN KEJADIAN SINDROM DISPEPSIA PADA MAHASISWA FKM USU TAHUN 2015

LEMBAR KUESIONER HUBUNGAN POLA MAKAN DENGAN KEJADIAN SINDROM DISPEPSIA PADA MAHASISWA FKM USU TAHUN 2015 LEMBAR KUESIONER HUBUNGAN POLA MAKAN DENGAN KEJADIAN SINDROM DISPEPSIA PADA MAHASISWA FKM USU TAHUN 2015 Nama : Umur : Jenis kelamin : Tahun angkatan : Jadwal makan 1. Apakah setiap hari anda biasa sarapan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Dasar (UUD) Negara

BAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Dasar (UUD) Negara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Dasar (UUD) Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dan yang telah mengalami 4 (empat) kali perubahan, bahwa Pemilu

Lebih terperinci

Lampiran 2. Surat Izin Penelitian

Lampiran 2. Surat Izin Penelitian Lampiran 2. Surat Izin Penelitian 40 41 Lampiran 3. Lembaran Informed Consent SURAT PERSETUJUAN (INFORMED CONSENT) Yang bertanda tangan dibawah ini: Nama : Usia : Alamat : Menyatakan bahwa : 1. Saya telah

Lebih terperinci

PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN PENELITI

PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN PENELITI Lampiran 1 : Kuesioner Penelitian PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN PENELITI Kepada Yth. Bapak/Ibu selaku responden Di tempat. Dengan Hormat, Saya yang bertandatangan di bawah ini adalah mahasiswa Departemen

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Dalam bab ini penulis akan membahas hasil yang didapat dari pengolahan

BAB IV PEMBAHASAN. Dalam bab ini penulis akan membahas hasil yang didapat dari pengolahan BAB IV PEMBAHASAN Dalam bab ini penulis akan membahas hasil yang didapat dari pengolahan data yang telah dilakukan di bab sebelumnya. 4.1 Hasil Pengolahan Data Untuk pengolahan data kondisi bawahan dan

Lebih terperinci

(Nurul Azmi) Nim

(Nurul Azmi) Nim LEMBAR PERMINTAAN MENJADI RESPONDEN Kepada Yth Saudari calon Responden Di SMA Dharma Pancasila Sebagai persyaratan tugas akhir mahasiswa Program D-IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan, saya akan melakukan

Lebih terperinci

Lampiran 6 TABULASI DATA UMUM Lansia di RT 02 RW 02 Dusun Gadel Desa Sidorejo Kec. Sukorejo Kab. Ponorogo

Lampiran 6 TABULASI DATA UMUM Lansia di RT 02 RW 02 Dusun Gadel Desa Sidorejo Kec. Sukorejo Kab. Ponorogo Lampiran 6 TABULASI DATA UMUM Lansia di RT 02 RW 02 Dusun Gadel Desa Sidorejo Kec. Sukorejo Kab. Ponorogo No Usia (tahun) Jenis Kelamin Pendidikan Pekerjaan Tinggal Bersama Hub. Keluarga Tingkat Ketergantungan

Lebih terperinci

RENCANA KEGIATAN PENELITIAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI BERAT BADAN LAHIR DI KLINIK HARYANTARI MEDAN. Waktu. Februar

RENCANA KEGIATAN PENELITIAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI BERAT BADAN LAHIR DI KLINIK HARYANTARI MEDAN. Waktu. Februar Lampiran 1 RENCANA KEGIATAN PENELITIAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI BERAT BADAN LAHIR DI KLINIK HARYANTARI MEDAN No Kegiatan 1 Pengajuan judul 2 Penyusunan proposal 3 Sidang proposal 4 Perbaikan proposal

Lebih terperinci

KUESIONER FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU PEKERJA TERHADAP PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD)

KUESIONER FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU PEKERJA TERHADAP PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD) KUESIONER FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU PEKERJA TERHADAP PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD) 1.1 Pengantar Assalaamua laikum wr.wb Dengan ini saya perkenalkan bahwa saya adalah mahasiswi program

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN. PT. Adhi Karya Tbk Duri, Riau kerja dengan gejala photokeratitis pada pekerja las PT. Adhi Karya Persero Tbk Duri, Riau

KUESIONER PENELITIAN. PT. Adhi Karya Tbk Duri, Riau kerja dengan gejala photokeratitis pada pekerja las PT. Adhi Karya Persero Tbk Duri, Riau LAMPIRAN 1 : Kuesioner gejala pothokeratitis pada pekerja pengelasan PT. Adhi Karya Tbk Duri, Riau 2016 KUESIONER PENELITIAN PT. Adhi Karya Tbk Duri, Riau 2016 Selamat pagi / siang Saya Mulyana Agustin

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pemuda sebagai generasi penerus bangsa idealnya mempunyai peran

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pemuda sebagai generasi penerus bangsa idealnya mempunyai peran BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pemuda sebagai generasi penerus bangsa idealnya mempunyai peran dalam kemajuan bangsa. Pentingya peran generasi muda, didasari atau tidak, pemuda sejatinya memiliki

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 40 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil Responden Dalam penelitian ini, responden yang digunakan adalah mahasiswa atau mahasiswi di Universitas X Jakarta yang memenuhi kriteria sebagai sampel. Kriteria

Lebih terperinci

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN 1 LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN Judul Penelitian :HUBUNGAN PERAN SERTA ORANG TUA TERHADAP DAMPAK HOSPITALISASI PADA ANAK USIA PRASEKOLAH EKA HOSPITAL BSD TANGERANG. Peneliti : Anastasia Rosita Puturuhu

Lebih terperinci

Lampiran 1. Kuesioner Penelitian

Lampiran 1. Kuesioner Penelitian 90 Lampiran 1. Kuesioner Penelitian Lampiran 1 LEMBAR PENJELASAN Saya yang bernamaresky Arisda Mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat akan melakukan penelitian yang berjudul Faktor-faktor yang memengaruhi

Lebih terperinci

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN Lampiran 4 LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN Kepada Yth Bapak/Ibu/Saudara/i Di IGD RSUD Dr. Pirngadi Kota Medan Sebagai persyaratan tugas akhir mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan Mutiara Indonesia

Lebih terperinci

PENDAHULUAN Latar Belakang

PENDAHULUAN Latar Belakang PENDAHULUAN Latar Belakang Reformasi politik yang sudah berlangsung sejak berakhirnya pemerintahan Orde Baru di bawah kepemimpinan Presiden Soeharto pada bulan Mei 1998, telah melahirkan perubahan besar

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN. HUBUNGAN KINERJA DENGAN SOP PEKERJA BAGIAN PRODUKSI PT KIMIA FARMA Tbk Plant Medan 2014

KUESIONER PENELITIAN. HUBUNGAN KINERJA DENGAN SOP PEKERJA BAGIAN PRODUKSI PT KIMIA FARMA Tbk Plant Medan 2014 KUESIONER PENELITIAN HUBUNGAN KINERJA DENGAN SOP PEKERJA BAGIAN PRODUKSI PT KIMIA FARMA Tbk Plant Medan 2014 Mohon maaf sebelumnya saya telah mengganggu waktu kerja anda. Saya Dessy Noer Astri Purba, mahasiswi

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEPUTUSAN MEMILIH PIL KB DI KELURAHAN TANJUNG SELAMAT KECAMATAN MEDAN TUNTUNGAN TAHUN 2014

KUESIONER PENELITIAN FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEPUTUSAN MEMILIH PIL KB DI KELURAHAN TANJUNG SELAMAT KECAMATAN MEDAN TUNTUNGAN TAHUN 2014 KUESIONER PENELITIAN FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEPUTUSAN MEMILIH PIL KB DI KELURAHAN TANJUNG SELAMAT KECAMATAN MEDAN TUNTUNGAN TAHUN 2014 A. Identitas Responden 1. Nama :... 2. Umur :... Tahun

Lebih terperinci

2008, No.59 2 c. bahwa dalam penyelenggaraan pemilihan kepala pemerintah daerah sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pem

2008, No.59 2 c. bahwa dalam penyelenggaraan pemilihan kepala pemerintah daerah sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pem LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.59, 2008 OTONOMI. Pemerintah. Pemilihan. Kepala Daerah. Perubahan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844) UNDANG-UNDANG REPUBLIK

Lebih terperinci

Umur Diagnosis Jenis kelamin Jumlah Kolesterol

Umur Diagnosis Jenis kelamin Jumlah Kolesterol Lembar 1 Lembar Pengamatan No No. MR Umur Diagnosis Jenis kelamin Jumlah Kolesterol CT.Scan Lampiran 2 DAFTAR RIWAYAT HIDUP Pas Photo 3x4 cm Nama : Syarifah Qadrina A Tempat / Tanggal Lahir : Banda Aceh/15

Lebih terperinci

DAFTAR RIWAYAT HIDUP. Universitas Sumatera Utara

DAFTAR RIWAYAT HIDUP. Universitas Sumatera Utara DAFTAR RIWAYAT HIDUP Nama : Lamhot Sastrawijaya Fernandez Tempat / Tanggal Lahir : Bekasi, 23 November 1991 Agama : Kristen Protestan Alamat : Jl. Abadi blok D7. Perum. Villa Setiabudi Abadi 2 Kel. Tanjung

Lebih terperinci

Identitas Responden 1. Nomor Responden : 2. Nama : 3. Jenis Kelamin : 4. Umur : 5. Pendidikan Terakhir : 6. Pekerjaan :

Identitas Responden 1. Nomor Responden : 2. Nama : 3. Jenis Kelamin : 4. Umur : 5. Pendidikan Terakhir : 6. Pekerjaan : Lampiran 1 Observasi dan kusioner penelitian HUBUNGAN KONDISI SANITASI DASAR DENGAN KELUHAN KESEHATAN DIARE SERTA KUALITAS AIR SUNGAI PADA PENGGUNA AIR SUNGAI DELI DI KELURAHAN SUKARAJA KECAMATAN MEDAN

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PEMILIHAN GUBERNUR, BUPATI, DAN WALIKOTA

PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PEMILIHAN GUBERNUR, BUPATI, DAN WALIKOTA PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PEMILIHAN GUBERNUR, BUPATI, DAN WALIKOTA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang:

Lebih terperinci

LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN

LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN Lampiran 3 Kepada Yth: Bapak/Ibu/Saudara Responden Di RSU Sari Mutiara Medan Saya mahasiswa S1 Keperawatan Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Sari Mutiara Indonesia

Lebih terperinci

NASKAH PENJELASAN SEBELUM PERSETUJUAN

NASKAH PENJELASAN SEBELUM PERSETUJUAN Lampiran 1 NASKAH PENJELASAN SEBELUM PERSETUJUAN Saya Meiti Mahar Resy sebagai mahasiswi Universitas Esa Unggul akan melakukan penelitian Skripsi di RW 03 Kelurahan Pondok Kacang Timur Tangerang Banten.

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA NOMOR 22 TAHUN 2006 TENTANG BANTUAN KEUANGAN KEPADA PARTAI POLITIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA NOMOR 22 TAHUN 2006 TENTANG BANTUAN KEUANGAN KEPADA PARTAI POLITIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA NOMOR 22 TAHUN 2006 TENTANG BANTUAN KEUANGAN KEPADA PARTAI POLITIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JEMBRANA, Menimbang : a. bahwa keberadaan Partai Politik

Lebih terperinci

BAB IV. Mekanisme Rekrutmen Politik Kepala Daerah PDI Perjuangan. 4.1 Rekrutmen Kepala Daerah Dalam Undang-Undang

BAB IV. Mekanisme Rekrutmen Politik Kepala Daerah PDI Perjuangan. 4.1 Rekrutmen Kepala Daerah Dalam Undang-Undang BAB IV Mekanisme Rekrutmen Politik Kepala Daerah PDI Perjuangan 4.1 Rekrutmen Kepala Daerah Dalam Undang-Undang Tahapan Pilkada menurut Peraturan KPU No.13 Th 2010 Tentang Pedoman Teknis Tata Cara Pencalonan

Lebih terperinci

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN. Demikian surat pernyataan ini untuk dapat dipergunakan seperlunya.

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN. Demikian surat pernyataan ini untuk dapat dipergunakan seperlunya. Lampiran 1 LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN Setelah mendapat penjelasan dari peneliti tentang Hubungan Obesitas dengan Peran Diri. Maka dengan ini saya secara sukarela dan tanpa ada paksaan menyatakan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA. Analisis data merupakan proses mengatur aturan data, mengorganisasikannya ke dalam suatu pola, kategori dan satu uraian dasar.

BAB IV ANALISIS DATA. Analisis data merupakan proses mengatur aturan data, mengorganisasikannya ke dalam suatu pola, kategori dan satu uraian dasar. 106 BAB IV ANALISIS DATA Analisis data merupakan proses mengatur aturan data, mengorganisasikannya ke dalam suatu pola, kategori dan satu uraian dasar. Pada tahap ini data yang diperoleh dari berbagai

Lebih terperinci

INFORMED CONSENT PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

INFORMED CONSENT PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN INFORMED CONSENT PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN Assalamualaikum Wr. Wb. Saya Selva Prasanti dengan Nomor Induk Mahasiswa 2014-31-135 mahasiswi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Esa Unggul bermaksud melakukan

Lebih terperinci

Case Processing Summary. Cases. Valid Missing Total. Umur * Kecelakaan Kerja % 0 0.0% % Pendidikan * Kecelakaan Kerja

Case Processing Summary. Cases. Valid Missing Total. Umur * Kecelakaan Kerja % 0 0.0% % Pendidikan * Kecelakaan Kerja Case Processing Summary Cases Valid Missing N N N Umur * Pendidikan * Kecelakaan Kerja Jumlah Jam Kerja * Massa Kerja * Kecelakaan Kerja Umur * Crosstabulation Tidak Umur 12-16 3 3 6 17-25 44 20 64 26-35

Lebih terperinci

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA LEMBAR OBSERVASI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA LEMBAR OBSERVASI LAMPIRAN 1 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA LEMBAR OBSERVASI HUBUNGAN PERILAKU CUCI TANGAN DENGAN JUMLAH KOLONI KUMAN PADA TELAPAK TANGAN PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT MARTHA FRISKA MEDAN TAHUN 2016

Lebih terperinci

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. Responden dalam penelitian ini adalah masyarakat Kabupaten Way Kanan

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. Responden dalam penelitian ini adalah masyarakat Kabupaten Way Kanan 56 V. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Karakteristik Identitas Responden Responden dalam penelitian ini adalah masyarakat Kabupaten Way Kanan yang berjumlah 100 responden. Identitas responden selanjutnya didistribusikan

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2008 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 32 TAHUN 2004 TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2008 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 32 TAHUN 2004 TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2008 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 32 TAHUN 2004 TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN UNTUK IKUT SERTA DALAM PENELITIAN (INFORMED CONSENT)

SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN UNTUK IKUT SERTA DALAM PENELITIAN (INFORMED CONSENT) Lampiran 1. SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN UNTUK IKUT SERTA DALAM PENELITIAN (INFORMED CONSENT) Yang bertanda tangan dibawah ini : Nama : Usia : Alamat : Pekerjaan : Dengan sesungguhnya menyatakan bahwa

Lebih terperinci

PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2003 TENTANG

PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2003 TENTANG top PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2003 TENTANG PEMILIHAN UMUM ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT, DEWAN PERWAKILAN DAERAH, DAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH I. UMUM 1. Dasar

Lebih terperinci

ETNISITAS DAN PERILAKU PEMILIH

ETNISITAS DAN PERILAKU PEMILIH ETNISITAS DAN PERILAKU PEMILIH (STUDI KASUS : PERSEPSI DAN PREFERENSI MASYARAKAT ETNIS BATAK TOBA PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH LANGSUNG KABUPATEN KARO TAHUN 2010) SKRIPSI DIAJUKAN KEPADA FAKULTAS ILMU

Lebih terperinci

LAMPIRAN PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN

LAMPIRAN PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN LAMPIRAN PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN Denpasar, November 2011 Kepada Yth. Calon Responden Penelitian Di Denpasar Selatan Dengan Hormat, Saya yang bertanda tangan dibawah ini Mahasiswa Magister Ilmu Kesehatan

Lebih terperinci

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara Lampiran I KUESIONER PENELITIAN HUBUNGAN PERSONAL HYGIENE DENGAN KELUHAN KULIT PADA PEMULUNG DAN GAMBARAN FASILITAS SANITASI DI TPA TERJUN KELURAHAN TERJUN KECAMATAN MEDAN MARELAN TAHUN 2013 Keterangan

Lebih terperinci

67 Lampiran 2. Kuesioner kepatuhan Eight Items Morisky Scale yang telah dimodifikasi (pretest / posttest) yang ditujukan pada pasien dewasa 68 Lampiran 3. Kuesioner kepatuhan Eight Items Morisky Scale

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2008 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 32 TAHUN 2004 TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2008 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 32 TAHUN 2004 TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2008 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 32 TAHUN 2004 TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.23, 2015 PEMERINTAHAN DAERAH. Pemilihan. Gubernur. Bupati. Walikota. Penetapan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5656) UNDANG-UNDANG

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU MEROKOK PADA PELAJAR SMP NEGERI 3 MAJENANG CILACAP TAHUN AJARAN 2014/2015

KUESIONER PENELITIAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU MEROKOK PADA PELAJAR SMP NEGERI 3 MAJENANG CILACAP TAHUN AJARAN 2014/2015 KUESIONER PENELITIAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU MEROKOK PADA PELAJAR SMP NEGERI 3 MAJENANG CILACAP TAHUN AJARAN 2014/2015 A. Kuisioner Data Demografi Hari/tanggal : No. Respoden : Umur :

Lebih terperinci