Matematika Semester V

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Matematika Semester V"

Transkripsi

1 Created By Nur Zakyah Muin,S.Pd Page 1

2 DIMENSI TIGA KOMPETENSI DASAR Mengidentifikasi bangun ruang dan unsur-unsurnya Menghitung luas permukaan bangun ruang Menerapkan konsep volum bangun ruang Menentukan hubungan antara unsur-unsur dalam bangun ruang PETA KONSEP BANGUN RUANG : 1. Kubus 2. Balok 3. Prisma 4. Limas 5. Tabung 6. Kerucut 7. Bola Unsur - Unsur Luas Permukaan Volume DIMENSI TIGA HUBUNGAN UNSUR-UNSUR DALAM BANGUN RUANG A. BANGUN RUANG DAN UNSUR-UNSURNYA 1. Kubus Kubus adalah suatu bangun ruang yang dibatasi oleh enam bidang datar (sisi) yang sama luas dengan dua belas rusuk yang sama panjang dan semua sudutnya merupakan sudut siku-siku. Unsur-Unsur Kubus a. Memiliki 6 buah sisi berbentuk persegi yang kongruen, yaitu ABCD, EFGH, BCGF, ADHE, ABFE, dan DCGH. b. Memiliki 12 rusuk yang sama panjang, yaitu AB, DC, EF, HG, EA, HD, FB,GC, AD, BC, FG, dan EH. Created By Nur Zakyah Muin,S.Pd Page 2

3 c. Memiliki 12 diagonal sisi yang sama panjang, yaitu AC, BD, EG, FH, AH, DE, BG, CF, AF, BE, DG, dan CH. Jika kubus mempunyai rusuk a, maka panjang diagonal sisi adalah a 2. d. Memiliki empat diagonal ruang yang sama panjang, yaitu AG, BH, CE, dan DF. Jika kubus mempunyai rusuk a, maka panjang diagonal ruang adalah a 3. e. Memiliki 6 bidang diagonal, yaitu ACGE, BDHF, ADGF, ABGH, BCHE, dan 2 CDEF. Jika kubus mempunyai rusuk a, maka luas bidang diagonalnya adalah a 2 f. Memiliki 8 titik sudut, yaitu A, B, C, D, E, F, G, dan H. Jaring-Jaring Kubus Jaring-jaring kubus adalah sebuah bangun datar yang jika dilipat menurut ruas-ruas garis pada dua persegi yang berdekatan akan membentuk bangun kubus. Apabila kubus ABCD.EFGH diiris menurut EH, EF, HG, CG, FB, EA, dan HD akan dihasilkan bangun datar seperti pada gambar disamping. Volume Kubus dan Luas Permukaan Jika sebuah kubus panjang rusuknya s, volume kubus adalah sebagai berikut. Jika sebuah kubus panjang rusuknya s, luas permukaan kubus merupakan jumlah antara luas seluruh sisi tegak dan dua kali luas alas kubus. Contoh: Luas dari alas kubus adalah 12 dm 2. Tentukan volume dan luas permukaan kubus. Jawab Volume kubus (V) = Luas permukaan kubus = Jadi, volume kubus adalah 64 dan luas permukaan kubus adalah 96 dm 2. Created By Nur Zakyah Muin,S.Pd Page 3

4 2. Balok Balok adalah bangun ruang yang dibatasi oleh enam daerah persegi panjang. Balok mempunyai sisi, rusuk, titik sudut, diagonal sisi, diagonal ruang dan bidang diagonal. Banyaknya sisi, rusuk, dan titik sudut suatu balok sama seperti pada kubus. Sisi balok berbentuk persegi panjang yang terdiri dari 3 pasang sisi sejajar dan sama panjang. Suatu balok memiliki 3 kelompok rusuk yang masing-masing terdiri dari empat rusuk yang sama panjang, yaitu panjang, lebar dan tinggi. Unsur-Unsur Balok a. Memiliki 6 buah sisi berbentuk persegi panjang yang tiap pasangnya kongruen, yaitu PQRS, TUVW, QRVU, PSWT, PQUT, dan SRVW. b. Memiliki 12 rusuk yang sekelompok sama panjang, yaitu (i) Rusuk PQ = SR = TU = WV. (ii) Rusuk QR = UV = PS = TW. (iii) Rusuk PT = QU = RV = SW. c. Memiliki 8 titik sudut, yaitu titik P, Q, R, S, T, U, V, dan W. d. Memiliki 12 diagonal sisi, di antaranya PU, QV, RW, SV, dan TV. Panjang diagonal sisi pada balok dapat dihitung dengan rumus berikut. AC p 2 l , AH l t, AF p t e. Memiliki 4 diagonal ruang yang sama panjang dan berpotongan di satu titik, yaitu diagonal PV, QW, RT, dan SU. Panjang diagonal ruang pada balok dapat dihitung dengan rumus p l t. f. Memiliki 6 bidang diagonal yang berbentuk persegi panjang dan tiap pasangnya kongruen. Keenam bidang diagonal tersebut adalah PUVS, QTWR, PWVQ, RUTS, PRVT, dan QSWU. Untuk menentukan luas bidang diagonal balok dapat digunakan rumus berikut: i. Luas bidang diagonal ABGH p l 2 t 2 ii. Luas bidang diagonal BEHC l p 2 t 2 iii. Luas bidang diagonal ACGE t p 2 l 2 Jaring-Jaring Balok Jaring-jaring balok adalah sebuah bangun datar yang jika dilipat menurut ruas-ruas garis pada dua persegi panjang yang berdekatan akan membentuk bangun balok. Contoh jaring-jaring balok: Created By Nur Zakyah Muin,S.Pd Page 4

5 Volume Balok dan Luas Permukaan Jika sebuah balok memiliki panjang (p), lebar (l) dan tinggi (t) maka volume dan luas permukaan balok adalah * + Contoh: Sebuah balok berukuran ( Jawab Balok berukuran ( Volume balok = ) cm. Tentukan volume dan luas permukaan balok. ) cm artinya panjang = 6 cm,lebar = 5 cm, dan tinggi 4 cm. cm 3 Luas permukaan balok = * + = 2{(6 5) + (5 4) + (6 4)} = 2( ) = 148 cm 2. Jadi, volume balok adalah cm 3 dan luas permukaan balok adalah 148 cm Prisma Prisma adalah suatu bangun ruang yang mempunyai sepasang sisi sejajar dan sebangun, yang disebut alas, serta sisi-sisi lain yang diperoleh dengan menghubungkan ujung-ujung titik sudut dari kedua alasnya dan disebut sisi tegak. Berdasarkan rusuk tegaknya, prisma dibedakan menjadi dua, yaitu prisma tegak dan prisma miring. Prisma tegak adalah prisma yang rusuk-rusuk tegaknya tegak lurus pada bidang atas dan bidang alas (gambar a). Prisma miring adalah prisma yang rusukrusuk tegaknya tidak tegak lurus pada bidang atas dan bidang alas (gambar b). Prisma miring disebut juga prisma condong. gambar a gambar b Created By Nur Zakyah Muin,S.Pd Page 5

6 Berdasarkan bentuk alasnya, terdapat prisma segitiga, prisma segi empat, prisma segi lima, dan seterusnya. Jika alasnya berupa segi n beraturan maka disebut prisma segi n beraturan. Kubus dan balok dapat dipandang sebagai prisma tegak, yaitu prisma tegak segi empat. Setiap sisi kubus atau balok dapat dianggap sebagai bidang alas atau bidang atas, dan rusuk yang tegak lurus terhadap bidang alas dan bidang atas sebagai rusuk tegaknya. Unsur-Unsur Prisma a. Titik A, B, C, D, E, dan F adalah titik sudut prisma. b. ABC adalah bidang atas prisma. c. DEF adalah bidang alas prisma. d. Bidang ACFD, BCFE, dan ABED adalah sisi tegak prisma. e. AD, CF, dan BE adalah rusuk-rusuk tegak prisma. Jaring-Jaring Prisma Guntinglah sepanjang rusuk-rusuk LO, OP, ON, KL, dan LM maka akan diperoleh model jaring-jaring seperti gambar berikut. Volume Balok dan Luas Permukaan Contoh: Sebuah prisma alasnya berbentuk segitiga siku-siku yang panjang kedua sisi sikusikunya 3 cm dan 4 cm. Jika tinggi prisma 8 cm, tentukan volume dan luas permukaan prisma. Jawab 8 cm 3 cm 4 cm Created By Nur Zakyah Muin,S.Pd Page 6

7 Volume prisma = = Alas prisma merupakan segitiga siku-siku = 48 = ( ) = = = 108 Jadi, volume prisma adalah 48 cm 3 dan luas permukaan prisma adalah 108 cm Limas Limas adalah bangun ruang yang alasnya berbentuk segi banyak (segitiga, segi empat, atau segi lima) dan bidang sisi tegaknya berbentuk segitiga yang berpotongan pada satu titik. Titik potong dari sisi-sisi tegak limas disebut titik puncak limas. Seperti halnya prisma, pada limas juga diberi nama berdasarkan bentuk bidang alasnya. Jika alasnya berbentuk segitiga maka limas tersebut dinamakan limas segitiga. Jika alas suatu limas berbentuk segi lima beraturan maka limas tersebut dinamakan limas segi lima beraturan. Unsur-Unsur Prisma a. Titik A, B, C, dan D adalah titik sudut bidang alas limas dan titik T adalah titik puncak limas. b. TA, TB, TC, dan TD disebut rusuk tegak limas. Jika limas beraturan maka TA = TB = TC = TD. c. TAB, TBC, TCD, dan TAD adalah sisi tegak limas. Jika limas beraturan maka masing-masing sisi tegak berbentuk segitiga sama kaki yang sama dan sebangun. d. AB, BC, CD, dan AD adalah rusuk bidang alas limas. (Jika limas beraturan maka AB = BC =CD= AD ). e. TO adalah tinggi limas. Jaring-Jaring Limas Guntinglah sepanjang rusuk TA, TB, TC, dan TD maka akan diperoleh bentuk jaring-jaring seperti gambar disamping. Volume dan Luas Permukaan Limas Created By Nur Zakyah Muin,S.Pd Page 7

8 Contoh: Sebuah limas T.ABCD dengan alas berbentuk persegi dan panjang sisinya 10 cm. Jika tinggi pada sisi tegaknya 13 cm, hitunglah: a. Tinggi limas b. Volume limas c. Luas permukaan limas Jawab a. Tinggi Limas = TE TEF merupakan segitiga siku-siku Jadi, tinggi limas T.ABCD adalah 12 cm b. c. Jadi, volume T.ABCD adalah 400 cm 3 4 sisi tegak Jadi, luas permukaan limas T.ABCD adalah 360 cm Tabung Tabung adalah bangun ruang yang dibatasi oleh dua bidang yang berbentuk lingkaran sebagai sisi alas dan sisi atas dan sebuah bidang lengkung yang merupakan sisi tegak yang disebut selimut tabung. Unsur-Unsur Tabung a. Tabung memiliki 3 sisi, di antaranya berbentuk bidang lengkung dan lainnya berbentuk N M lingkaran. s b. Garis s disebut garis sumbu tabung atau disebut garis pelukis atau disebut juga tinggi tabung (t). K L Created By Nur Zakyah Muin,S.Pd Page 8

9 Jaring-Jaring Tabung Bila tabung dibuka bagian sisi atas dan sisi alasnya serta dipotong sepanjang garis lurus AB pada selimutnya dan diletakkan pada bidang datar, maka akan didapat jaring-jaring tabung, seperti pada gambar di atas. Volume dan Luas Permukaan Tabung Volume tabung dapat dinyatakan sebagai berikut. V = Luas alas t V = (π r 2 ) t V = π r 2 t Luas permukaan tabung = luas sisi tegak + luas sisi atas + luas sisi alas = luas sisi tegak + 2 luas sisi alas = = Contoh: Ibu membuat kue keju yang berbentuk tabung seperti gambar di samping untuk persiapan hari raya. Jika jari-jari kue adalah 10 cm dan tingginya 5 cm, carilah volume dan luas permukaan kue di samping! Jawab Diameter kue (d) = 20 cm, sehingga jari-jari kue (r) =10cm. V = (πr2 ) t = (3, ) 5 = 3, = Jadi volume kue tersebut adalah cm 3. Created By Nur Zakyah Muin,S.Pd Page 9

10 L p = = = = 942 cm 2 6. Kerucut Kerucut adalah bangun ruang yang dibatasi oleh suatu daerah pada bidang datar (disebut alas) dan sebuah selimut. Kerucut dapat dibentuk dari sebuah segitiga siku-siku yang diputar, dimana sisi siku-sikunya sebagai pusat putaran. Unsur-Unsur Kerucut Sisi alas kerucut berbentuk lingkaran dan sisi tegak berupa bidang lengkung yang disebut selimut kerucut. Jadi suatu kerucut dibatasi oleh dua sisi, yaitu sisi alas dan selimut kerucut. Pada Gambar, t merupakan tinggi kerucut, r adalah jari-jari alas kerucut dan s disebut garis pelukis. Jaring-Jaring Kerucut Bila kerucut dipotong menurut garis pelukis s dan sepanjang alasnya, maka didapat jaring-jaring kerucut. Jaringjaring kerucut tersebut terdiri dari juring lingkaran yang berjari-jari s dan lingkaran berjari-jari r, seperti yang tampak pada Gambar. Volume dan Luas Permukaan Kerucut Pada gambar di atas, banyak sisi alas limas diperbanyak, maka bentuk limas akan mendekati bentuk kerucut. Rumus volume limas adalah V =. Karena alas kerucut berbentuk lingkaran berjari-jari r maka luas alas = rumus volume kerucut adalah, sehingga V = V = Created By Nur Zakyah Muin,S.Pd Page 10

11 Berdasarkan gambar jaring-jaring kerucut di atas maka luas permukaan dapat dihitung dengan cara menjumlahkan luas selimut kerucut dengan sisi alas kerucut yang berbentuk lingkaran. Luas selimut kerucut dapat dihitung dengan cara Jadi, luas permukaan kerucut dapat dirumuskan Contoh: Carilah volume dan luas permukaan dari gambar kerucut berikut Jawab V = = cm 3 cm 2 Created By Nur Zakyah Muin,S.Pd Page 11

12 7. Bola Bola adalah himpunan semua titik dalam ruang dengan jarak tertentu dari suatu titik tetap yang disebut pusat, dan jarak tersebut dinamakan jari-jari. Bola tidak mempunyai titik sudut dan rusuk. Bola hanya memiliki satu bidang sisi yang lengkung. Sebuah bola dapat dibentuk dari bangun setengah lingkaran yang diputar pada garis tengahnya. Volume dan Luas Permukaan Bola Jika, r adalah jari-jari dan d adalah diameter maka rumus volume bola adalah Dan Luas selimut atau kulit bola adalah Sebuah bola memiliki jari-jari 7 cm. Hitunglah: a. Volume bola b. Luas permukaan bola Jawab a. b. B. HUBUNGAN ANTARA UNSUR-UNSUR DALAM BANGUN RUANG Ruang adalah himpunan dari semua titik. Titik dalam ruang mempunyai lokasi yang eksak atau pasti dan tidak bergerak. Unsur-unsur ruang adalah titik, garis dan bidang. Titik adalah himpunan bagian yang terkecil dari ruang. Created By Nur Zakyah Muin,S.Pd Page 12

13 1. Hubungan Garis dan Bidang Hubungan suatu garis terhadap suatu bidang memenuhi satu dari tiga kemungkinan berikut. Garis Terletak pada Bidang H O Suatu garis dikatakan terletak pada bidang apabila E G setiap titik pada garis tersebut terletak atau berimpit F dengan bidang. Pada gambar, garis EG terletak pada D bidang EFGH dan garis AB pada bidang ABCD. C A Garis Sejajar Bidang B Suatu garis dikatakan sejajar dengan bidang apabila antara garis dan bidang tidak mempunyai titik persekutuan (tidak pernah berpotongan). Pada gambar, garis EF sejajar ABCD dan garis AC sejajar EFGH. Garis Menembus Bidang Suatu garis dikatakan menembus bidang apabila garis dan bidang tersebut mempunyai tepat satu titik persekutuan (titik potong). Pada gambar, garis BO menembus bidang EFGH di titik O disebut titik tembus. 2. Jarak pada Bangun Ruang Jarak antara dua buah bangun adalah panjang ruas garis penghubung kedua bangun itu yang terpendek dan bernilai positif Jarak Antara Dua Titik Jarak antara dua titik adalah panjang garis yang menghubungkan P kedua titik tersebut. Perhatikan gambar disamping. Jarak P dan Q dapat dihitung dengan membuat segitiga siku-siku dan O Q menggunakan rumus pythagoras. Contoh: Suatu kubus ABCD.EFGH mempunyai rusuk dengan panjang 6 cm. Tentukan : a. Jarak A ke D b. Jarak F ke H c. Jarak E ke C a. Jarak A ke D sama dengan rusuk kubus = 6 cm b. Jarak F ke H sama dengan diagonal bidang kubus, yaitu : Perhatikan Created By Nur Zakyah Muin,S.Pd Page 13

14 Jadi, jarak F ke H adalah cm c. Jarak E ke C sama dengan diagonal ruang kubus, yaitu : Perhatikan ( ) Jadi, jarak E ke C adalah cm. Jarak Titik ke Garis Jarak titik ke garis adalah panjang garis yang ditarik dari suatu titik dan tegak lurus garis tersebut. Jarak Antara Titik dengan Bidang Jarak antara titik dengan bidang adalah panjang garis tegak lurus dari titik ke bidang atau panjang garis lurus dari titik ke titik proyeksinya pada bidang. Jarak sebuah titik ke sebuah bidang adalah jarak tegak lurus dari titik ke bidang itu. Jarak Antara Dua Garis Bersilangan H Dua garis dikatakan bersilangan apabila garis E tersebut tidak sejajar dan terletak pada dua bidang K G yang berbeda. Perhatikan gambar di samping, M F garis AE dan BH saling bersilangan. Misal dari O D kubus ABCD.EFGH akan ditentukan jarak antara A L AE dan BH, langkah-langkahnya adalah sebagai C berikut. B a. Tentukan dan buat bidang yang melalui BH dan sejajar AE sehingga diperoleh bidang BDHF, b. Proyeksikan AE pada bidang BDHF sehingga diperoleh garis KL, c. Jarak antara AE dan BH adalah jarak antara AE dan KL diperoleh OM atau EK atau AL. Jarak Antara Dua Garis Sejajar Perhatikan gambar di samping, garis AB dan DC sejajar dan terletak pada bidang ABCD. Misalkan garis IJ tegak lurus garis AB dan DC, dan memotong E H F G kedua garis tersebut masing-masing di titik I dan J. jarak antara garis AB dan CD adalah panjang ruas garis IJ. A D I J B C Created By Nur Zakyah Muin,S.Pd Page 14

15 Jarak Antara Garis dan Bidang yang Sejajar Perhatikan gambar di samping, garis MN sejajar dengan bidang EFGH. Tarik garis yang melalui sembarang titik L di garis MN dan tegak lurus bidang EFGH. Misalkan garis tersebut menembus bidang EFGH di L, maka jarak antara garis MN dan bidang EFGH adalah panjang ruas garis LL. Jarak Antara Dua Bidang yang Sejajar Perhatikan gambar di samping, jarak bidang ADHE dan BCGF yang sejajar adalah panjang ruas garis UV, dimana U adalah titik sembarang pada bidang ADHE dan V adalah proyeksi titik U pada bidang BCGF. 3. Sudut Sudut Antara Dua Garis Bersilangan H P L E Q F D M C A L N B H E U F D V A C B Dua garis l dan m yang saling berpotongan di titik P digambarkan seperti berikut. G G l m P Sudut Antara Garis dan Bidang H G Sudut antara garis dan bidang adalah sudut lancip E F yang dibentuk antara garis dengan proyeksinya pada bidang. Garis EG adalah proyeksi EC pada bidang EFGH, maka sudut antara EC dan bidang EFGH D C adalah. A B Sudut Antara Dua Bidang Bidang A dan bidang B membentuk sudut. Sudut yang dibentuk pada gambar di samping dapat ditentukan dengan langkah-langkah sebagai berikut. 1. Tandai titik potong kedua bidang, misalkan titik Q. A 2. Buat garis k pada bidang A melalui titik Q dan garis. k l pada bidang B melalui Q. kedua garis tegak lurus Q garis potong. Diperoleh sudut antara bidang A dan l B bidang B sama dengan sudut antara garis k dan garis l. Sudut antara garis k dan garis l disebut sudut tumpuan, sedangkan bidang yang melalui garis k dan garis l disebut bidang tumpuan. Created By Nur Zakyah Muin,S.Pd Page 15

16 SOAL LATIHAN 1. Luas karton yang diperlukan untuk membuat sebuah kubus dengan panjang sisi 8 cm adalah a. 64 cm 2 b. 284 cm 2 c. 256 cm 2 d. 325 cm 2 e. 384 cm 2 2. Tempat penampung air berbentuk sebuah tabung tanpa tutup. Jika diameter alasnya berukuran 84 cm dan tinggi tempat penampungan air tersebut 120 cm, luas permukaannya adalah a cm 2 b cm 2 c cm 2 d cm 2 e cm 2 3. Dari balok ABCD.EFGH diketahui panjang balok 2 kali lebarnya dengan tingginya 6 cm. jika volumenya 192 cm 3, maka luas permukaan balok adalah. a. 80 cm 2 b. 104 cm 2 c. 108 cm 2 d. 208 cm 2 e. 280 cm 2 4. Prisma segitiga samasisi dengan rusuk alas berukuran 14 cm dan tinggi prisma cm. volume prisma tersebut adalah. a cm 3 b cm 3 c cm 3 d. 976 cm 3 e. 952 cm 3 5. Diketahui prisma tegak segi empat ABCD.EFGH. Yang bukan merupakan diagonal ruang prisma tersebut adalah a. AG b. BH c. CE d. DF e. BD Created By Nur Zakyah Muin,S.Pd Page 16

17 6. Volume sebuah kerucut cm 3 dan tingginya 10,5 cm. Luas selimut kerucut adalah. a. 170,5 cm 2 b. 460,0 cm 2 c. 580,5 cm 2 d. 668,5 cm 2 e. 770,0 cm 2 7. Sebuah bak mandi berbentuk kubus tanpa tutup mempunyai rusuk 80 cm seperti tampak pada gambar berikut. Jika alas dan dinding bak masing-masing mempunyai ketebalan 10 cm, maka volume bak bila diisi air sampai penuh adalah cm 10 cm a cm 3 b cm 3 c cm 3 d cm 3 e cm 3 80 cm 8. Luas permukaan kerucut yang diameter alasnya 14 cm dan tingginya 24 cm adalah a. 570 cm 2 d. 682 cm 2 b. 572 cm 2 e. 704 cm 2 c. 594 cm 2 9. Sebuah kotak berbentuk balok dengan ukuran panjang 12 cm, lebar 8 cm, dan tinggi 6 cm. Luas permukaan kotak tersebut adalah a. 216 cm 2 d. 576 cm 2 b. 432 cm 2 e. 596 cm 2 c. 596 cm Diketahui sebuah tabung dengan volume cm 3 dan tinggi 30 cm. Luas selimut tabung tersebut adalah... a cm 2 d cm 2 b cm 2 e cm 2 c cm 2 Created By Nur Zakyah Muin,S.Pd Page 17

18 V E K T O R KOMPETENSI DASAR Menerapkan konsep vektor pada bidang datar Menerapkan konsep vektor pada bangun ruang PETA KONSEP VEKTOR VEKTOR DI R-2 Ruang Lingkup Vektor : 1. Modulus vektor 2. Vektor posisi 3. Kesamaan dua vektor 4. Vektor negatif 5. Vektor nol 6. Vektor satuan VEKTOR DI R-3 Operasi Vektor : 7. Penjumlahan vektor 8. Pengurangan vektor 9. Perkalian scalar dengan vektor 10. Perkalian scalar dua vektor A. PENGERTIAN VEKTOR Vektor adalah besaran yang mempunyai besar dan arah. Contohnya perpindahan, kecepatan, gaya, medan magnet, medan listrik, dan sebagainya. Besar vektor ditunjukkan oleh panjang ruas garis, sedangkan arah ditunjukkan oleh arah anak panah. Gambar di samping menunjukkan vektor atau ditulis sebagai vektor. B. VEKTOR DI R-2 (BIDANG DATAR) 1. Lingkup Vektor a. Modulus atau besar vector Created By Nur Zakyah Muin,S.Pd Page 18

19 Jika diketahui dua titik yaitu dan, maka besar dirumuskan sebagai berikut. Jika diketahui, maka besar adalah sebagai berikut. b. Vektor Posisi Vektor yang ditarik dari titik pangkal O ke titik P disebut vector posisi titik P dan dituliskan. Jika koordinat titik P (x, y) maka vector posisinya adalah : c. Kesamaan dua vektor Dua buah vektor dikatakan sama apabila mempunyai besar dan arah yang sama. d. Vektor Negatif Vector negatif dari adalah vektor yang besarnya sama dengan vektor tetapi arahnya berlawanan dan ditulis. e. Vektor Nol Vektor nol adalah vektor yang besar/ panjangnya nol dan arahnya tak tentu (berupa titik). Di ruang dimensi dua vektor nol dilambangkan dengan. f. Vektor Satuan Vektor satuan adalah vektor yang mempunyai panjang / besar 1 satuan. Vektor satuan di R-2 dalam kombinasi linear hanya terdiri dari 2 vektor satuan yaitu dan masingmasing terletak pada sumbu X positif dan sumbu Y positif.. 2. Operasi Vektor a. Penjumlahan dua vektor Secara geometris penjumlahan dua vektor ada 2 aturan, yaitu : Aturan segitiga Created By Nur Zakyah Muin,S.Pd Page 19

20 Aturan jajar genjang Secara analisis penjumlahan dua vektor adalah : Jika vektor dan vektor maka Diketahui,, dan. Hitunglah : a. b. c. a. ( b. ( ) ) c. ( b. Selisih dua vektor ) Selisih dua vektor artinya menjumlahkan vektor pertama dengan negatif vektor kedua. Jadi, ( ) Secara geometris dapat digambarkan sebagai berikut : Secara analitis jika vektor dan vektor maka. Jika vektor dan vektor maka : c. Perkalian vektor dengan scalar Hasil kali vektor dengan scalar k adalah vektor yang panjangnya k kali panjang vektor dan arahnya sama. Jika vektor maka Created By Nur Zakyah Muin,S.Pd Page 20

21 Diketahui vektor,, dan. Tentukan : a. b. c. a. b. c. d. Perkalian Skalar Dua Vektor Hasil kali scalar dari dua vektor tidak nol dan dinyatakan oleh (dibaca : dot ). Jika dan, maka Misalkan vektor dan vektor membentuk sudut, maka perkalian scalar dua vektor didefenisikan sebagai berikut. Dimana = sudut antara dan Hasil perkalian scalar dari dua vektor merupakan scalar, bukan vektor. 1. Diketahui cm, cm dan vektor dengan membentuk sudut. Tentukanlah perkalian scalar. 2. Jika dan, tentukanlah sudut yang dibentuk oleh vektor dan. Created By Nur Zakyah Muin,S.Pd Page 21

22 ( ) C. VEKTOR DI R-3 (BANGUN RUANG) Vektor di ruang 3 adalah vektor yang ditandai dengan 3 buah sumbu x, y, z yang saling tegak lurus dan perpotongan ketiga sumbu sebagai pangkal perhitungan. Vektor dalam bangun ruang dapat dituliskan dalam bentuk : 1) Koordinat kartesius 2) Vektor kolom atau 3) Kombinasi linear vektor satuan i, j, k yaitu: Dengan dan 1. Lingkup Vektor a. Modulus Vektor Jika suatu vektor dengan koordinat titik dan maka modulus/besar/panjang vektor dapat dinyatakan sebagai jarak antara titik A dan B yaitu : Dan jika vektor disajikan dalam bentuk linear, maka modulus vektor adalah : Tentukan modulus/ besar vektor berikut : 1) dengan titik dan 2) 1) 2) Created By Nur Zakyah Muin,S.Pd Page 22

23 b. Vektor posisi Vektor posisi titik P adalah vektor yaitu vektor yang berpangkal di titik dan berujung di titik, bila ditulis. c. Kesamaan Vektor Dua vektor di ruang dimensi 3 dikatakan sama jika mempunyai besar dan arah yang sama. d. Vektor Negatif Vektor di ruang 3 yang besarnya sama dengan vektor tetapi arahnya berlawanan disebut vektor negatif, yang dituliskan dengan :. Jika vektor maka e. Vektor Nol Vektor nol adalah vektor yang besar/ panjangnya nol dan arahnya tak tentu (berupa titik). Vektor nol dilambangkan dengan O(0, 0, 0) atau. f. Vektor satuan Apabila vektor di R-2 hanya terdiri dari 2 vektor satuan yaitu dan, maka vektor di R-3 yang dinyatakan dalam kombinasi linear terdiri dari 3 vektor satuan. Vektorvektor, dan masing-masing terletak pada sumbu X positif, sumbu Y positif dan sumbu Z positif. 2. Operasi Aljabar Vektor di R-3 Misalkan dan, dan n bilangan real, operasi aljabar vektor berlaku sebagai berikut. a. Penjumlahan Vektor Penjumlahan vektor dapat dilakukan dengan menjumlahkan komponenkomponennya. Created By Nur Zakyah Muin,S.Pd Page 23

24 b. Pengurangan Vektor Pengurangan vektor dilakukan dengan mengurangkan komponen-komponen yang bersesuaian. c. Perkalian vektor dengan scalar Bila n adalah bilangan real, maka d. Perkalian scalar dua vektor di R-3 Hasil kali scalar dua vektor dan adalah sebagai berikut. Apabila kedua vektor dan membentuk sebuah sudut tertentu, maka perkalian scalar dua vektor adalah sebagai berikut. Dengan adalah sudut antara dan Perhatikan contoh berikut. 1. Diketahui vektor-vektor,, dan. Nyatakan vektorvektor berikut dalam bentuk vektor kolom. a. b. c. 2. Tentukan hasil perkalian scalar dari vektor dan 3. Jika dan, hitunglah sudut antara dan 1. a. b. c. 2. ( ) 3. ( ) Created By Nur Zakyah Muin,S.Pd Page 24

25 Jadi vektor dan membentuk sudut. Created By Nur Zakyah Muin,S.Pd Page 25

26 SOAL LATIHAN 1. Jika vektor =, =, = dan = , panjang vektor adalah. a. 12 b. 4 c. 3 d. 3 e Diketahui vektor-vektor, =, dan =, sudut antara vector dan sama dengan. a. 30 b. 45 c. 60 d. 90 e Diketahui [ ], [ ], c = [ ], maka a. b. c. d. e. 4. Cosinus sudut antara vektor = -i + j dan = i 2j + 2k adalah. a. -1/3 b. -½ c. 1/3 d. ½ e. 5. Diberikan tiga vektor dan, maka adalah. a. b. c. d. Created By Nur Zakyah Muin,S.Pd Page 26

27 e. 6. Diketahui vektor, dan. Besar sudut antara dan adalah a. b. c. d. e. 7. Diketahui = 3 cm, = 6 cm vektor dan vektor membentuk sudut 120 o maka adalah. a. -9 b. -7 c. -2 d. 6 e Jika diketahui,,, maka vektor ( ) adalah a. b. c. d. e. 9. Diketahui = 8 cm, = 7 cm dan sudut antara kedua vektor tersebut 60 o. Nilai dari adalah. a. 30 b. 28 c. 26 d. 24 e Diketahui vektor dan vektor. Besar sudut antara dua vektor tersebut adalah... a. b. c. d. e. Created By Nur Zakyah Muin,S.Pd Page 27

28 TEORI PELUANG KOMPETENSI DASAR Mendeskripsikan kaidah pencacahan, permutasi dan kombinasi Menghitung peluang suatu kejadian PETA KONSEP KAIDAH PENCACAHAN 1. Kaidah pencacahan 2. Aturan pengisian tempat 3. Faktorial PERMUTASI TEORI PELUANG KOMBINASI PELUANG SUATU KEJADIAN 1. Ruang sampel, titik sampel dan kejadian 2. Peluang suatu kejadian 3. Frekuensi harapan KEJADIAN MAJEMUK 1. Kejadian saling lepas 2. Kejadian saling bebas A. KAIDAH PENCACAHAN, PERMUTASI DAN KOMBINASI 1. Kaidah pencacahan Kaidah Pencacahan Jika suatu kejadian 1 dapat terjadi dengan n 1 cara, kejadian 2 dapat terjadi dengan n 2 cara berlainan, kejadian 3 dapat terjadi dengan n 3 cara berlainan, dan demikian seterusnya, maka seluruh kejadian tersebut dapat terjadi dengan cara yang berlainan. Dari kota A ke kota B dapat ditempuh melalui 5 jalan. Dari kota B ke kota C dapat ditempuh melalui 4 jalan. Dalam berapa carakah kita bisa melakukan perjalanan dari kota A ke C dengan melewati kota B? A B 5 cara 4 cara C Created By Nur Zakyah Muin,S.Pd Page 28

29 Jadi banyaknya cara perjalanan dari A ke C adalah 20 cara. Aturan pengisian tempat Prinsip dasarnya adalah aturan pencacahan (counting rules) 1. Dari angka 1, 2, 3, 4, 5 akan disusun bilangan yang terdiri dari 3 angka. Berapa bilangan yang dapat dibentuk jika : a. Angka boleh berulang b. Angka tidak boleh berulang a. Boleh berulang Jadi, banyaknya susunan yang terdiri dari 3 angka yang berulang cara. b. Tidak berulang Jadi, banyaknya susunan yang terdiri dari 3 angka yang tidak berulang cara. 2. Berapa banyak cara menyusun huruf-huruf pada kata abstrak jika huruf pertama dimulai dengan huruf vokal Jadi, banyaknya susunan huruf dimulai vokal adalah cara. Faktorial (!) Jika n adalah bilangan bulat posisi, maka n faktorial (n!) didefinisikan sebagai : Catatan: dan Tentukan nilai dari : a. b. c. n jika a. b. c. Created By Nur Zakyah Muin,S.Pd Page 29

30 Difaktorkan Karena n bilangan asli, maka dipilih n = 6 2. Permutasi Permutasi adalah susunan beberapa elemen yang urutannya diperhatikan. Macam-macam permutasi adalah sebagai berikut : a. Permutasi r Unsur dari n Unsur yang Berbeda Permutasi r unsur yang diambil dari n unsur yang berbeda adalah susunan dari r unsur itu dalam suatu urutan. Banyaknya permutasi r unsur yang diambil dari n unsur yang tersedia dinyatakan dengan notasi. Tersedia angka 1, 2, 3, 4 dan 5. Jika kita akan membentuk bilangan asli yang terdiri dari 2 angka yang berbeda, tentukan banyaknya bilangan asli yang terjadi. bilangan b. Permutasi yang Memuat Unsur yang Sama Banyaknya permutasi n unsur yang memuat unsur yang sama, unsur yang sama, unsur yang sama, dan seterusnya hingga unsur yang sama dengan dapat ditentukan dengan rumus : Tentukan banyaknya permutasi huruf yang terdapat pada kata RADAR. Pada kata RADAR terdapat 5 huruf dengan 2 huruf R dan 2 huruf A. Jadi, banyaknya permutasi : c. Permutasi Berulang Banyaknya permutasi r unsur yang diambil dari n unsur yang tersedia (dengan tiap unsur yang tersedia boleh ditulis berulang) adalah sebagai berikut. Tentukan banyaknya bilangan yang terdiri dari 2 angka yang dapat disusun dari angka-angka 1, 2, 3 dan boleh berulang. Created By Nur Zakyah Muin,S.Pd Page 30

31 Banyak bilangan yang terjadi : d. Permutasi Siklis Permutasi siklis dari n unsur yang berbeda memperhitungkan tempat kedudukan unsur di lingkaran terhadap unsur lainnya sebab n unsur tersebut ditempatkan secara melingkar. Banyak permutasi siklis dari n unsur dapat dirumuskan sebagai berikut Lima orang duduk dengan posisi mengelilingi meja. Berapa macam urutan duduk yang terjadi? cara 3. Kombinasi Kombinasi adalah susunan beberapa elemen yang urutannya tidak diperhatikan. Banyaknya kombinasi dari n elemen berlainan yang diambil k elemen adalah. Dirumuskan : Misal terdapat n unsur yang terdiri dari. Unsur ada sebanyak, unsur ada sebanyak, unsur ada sebanyak,, unsur ada sebanyak, sehingga. Dari n unsur tersebut akan diambil k unsur yang terdiri dari unsur, unsur, unsur, unsur dengan. Banyak cara pengambilan adalah 1. Berapa banyak cara memilih 4 anggota dari 9 anggota suatu himpunan, jika : a. Tanpa syarat apapun b. Salah seorang harus selalu terpilih 2. Seorang petani membeli 4 ekor sapi, 3 ekor kuda, dan 2 ekor kambing dari seseorang yang memiliki 6 ekor sapi, 7 ekor kuda, dan 10 ekor kambing. Dengan berapa cara petani itu dapat memilih hewan-hewan tersebut? 1. a. Dari 9 orang akan dipilih 4 orang. Banyak cara pemilihan 4 orang dari 9 orang adalah b. dari 9 orang akan dipilih 4 orang, tetapi seorang harus selalu terpilih, hanya akan dipilih 3 orang lagi dari 8 orang, sehingga banyak cara pemilihan adalah : Created By Nur Zakyah Muin,S.Pd Page 31 cara

32 cara 2. Petani dapat memilih 4 ekor sapi dari 6 ekor sapi dengan cara Memilih 3 ekor kuda dari 7 ekor kuda dengan cara dan memilih 2 ekor kambing dari 10 ekor kambing dengan cara Sehingga total cara pemilihan tersebut adalah cara. B. PELUANG SUATU KEJADIAN 1. Ruang Sampel, Titik Sampel dan Kejadian Ruang Sampel Ruang sampel adalah semua hasil yang mungkin dari suatu percobaan. Suatu percobaan melantunkan sebuah dadu. Maka ruang sampelnya adalah : * + Titik Sampel Titik sampel adalah tiap hasil dalam ruang sampel. Pelantunan 2 mata uang logam bersama-sama, ruang sampelnya adalah : * +, maka titik sampelnya : (AA), (AG), (GA), (GG). Kejadian Kejadian adalah sekelompok titik sampel yang membentuk himpunan bagian dari ruang sampel. Suatu percobaan melantunkan 2 mata uang logam bersama-sama, maka tulislah : a. Kejadian muncul satu angka b. Kejadian muncul dua angka * + a. Misalkan kejadian munculnya 1 angka disebut N, maka munculnya A pada titik sampel * + dan * +. b. Missal kejadian munculnya 2 gambar disebut M, maka mnculnya 2 angka atau AA pada titik sampel * + dan * + 2. Peluang Suatu Kejadian Created By Nur Zakyah Muin,S.Pd Page 32

33 Misalkan suatu percobaan mempunyai ruang sampel yang berhingga banyaknya dan setiap titik sampel mempunyai kesempatan yang sama untuk muncul, maka peluang kejadian A dinyatakan dengan : Dengan P(A) = peluang kejadian A n(a) = banyaknya anggota dalam kejadian A n(s) = banyaknya titik sampel peluang suatu kejadian nilainya berkisar antara 0 dan 1, ditulis. Peluang besar kejadian bernilai 0 untuk suatu kejadian mustahil dan bernilai 1 untuk suatu kejadian yang pasti. 1. Sebuah dadu dilantunkan sekali, berapa peluang munculnya angka genap! 2. Suatu kotak berisi 10 kelereng, 6 berwarna merah, dan 4 berwarna biru. Dari kotak itu diambil 3 kelereng secara acak. Tentukan peluang terambilnya : a. Semuanya kelereng merah, b. 2 kelereng merah dan 1 kelereng biru. 1. * +, maka n(s) = 6 Muncul angka genap : G = {2, 4, 6} maka n(g) = 3 Sehingga 2. Dari 10 kelereng, diambil 3 kelereng. Banyaknya cara pengambilan tersebut adalah : cara, Maka. a. Misal A kejadian terambilnya 3 kelereng merah. Diambil 3 kelereng merah dari 6 kelereng merah, banyaknya cara pengambilan adalah Maka cara Jadi, peluang terambilnya semua kelereng berwarna adalah. b. Misal C kejadian terambilnya 2 kelereng merah dan 1 kelereng putih. Diambil dua kelereng merah dari 6 kelereng merah, maka banyaknya cara pengambilan adalah cara Created By Nur Zakyah Muin,S.Pd Page 33

34 Diambil 1 kelereng biru dari 4 kelereng biru, maka banyaknya cara pengambilan adalah cara Jadi, banyak cara pengambilan 2 kelereng merah dan 1 kelereng biru adalah cara, sehingga. Dengan demikian terambilnya 2 kelereng merah dan 1 kelereng biru adalah 3. Frekuensi Harapan Frekuensi harapan adalah hasil kali peluang dengan frekuensi atau banyaknya percobaan. Frekuensi harapan dinotasikan dengan, pada percobaan yang dilakukan n kali adalah hasil kali peluang kejadian tersebut dengan banyaknya percobaan. C. KEJADIAN MAJEMUK Beberapa kejadian dapat dikombinasikan untuk menghasilkan suatu kejadian baru, kejadian baru ini disebut kejadian majemuk. Dua notasi yang biasa digunakan untuk mengkombinasikan beberapa kejadian adalah notasi dan. Missal kejadian A dan kejadian B, maka : a. adalah kejadian A dan B b. adalah kejadian A atau kejadian B 1. Kejadian Saling Lepas Bila dua kejadian tidak dapat terjadi secara bersamaan maka dua buah kejadian itu dikatakan saling lepas (mutually exclusive) atau saling asing (disjoint). Dua kejadian A dan B saling lepas jika A dan B tidak memiliki titik sampel yang sama. Peluang kejadian A dan B pada percobaan yang sama dirumuskan sebagai berikut : Pada dua kejadian yang saling lepas. Sehingga, peluang dua kejadian A atau B yang saling lepas adalah Sebuah dadu dilempar satu kali, hitunglah peluang munculnya : a. Angka ganjil atau angka prima b. Angka ganjil atau kelipatan 4 * + maka n(s) = 6 a. Misal kejadian muncul angka ganjil adalah A, maka A = {1, 3, 5} sehingga n(a) = 3 Misal kejadian muncul prima adalah B, maka B = {2, 3, 5} sehingga n(a) = 3 Sehingga: * + Created By Nur Zakyah Muin,S.Pd Page 34

35 Maka : b. Misal kejadian muncul kelipatan 4 adalah C, maka C = {4} sehingga n(c) = 1 Sehingga : Maka : 2. Kejadian Saling Bebas Dua kejadian dikatakan saling bebas jika kejadian yang satu tidak mempengaruhi kejadian yang lain. Peluang dua kejadian A dan B yang saling bebas adalah Sebuah dadu dilempar dua kali. Berapa peluang munculnya mata dadu 3 pada pelemparan pertama dan mata dadu 5 pada pelemparan kedua? n(s) = 6 Misalkan A = kejadian munculnya mata dadu 3 pada pelemparan pertama, maka Misalkan B = kejadian munculnya mata dadu 5 pada pelemparan kedua, maka Karena kejadian munculnya mata dadu 3 pada pelemparan pertama dan munculnya mata dadu 5 pada pelemparan kedua tidak saling mempengaruhi kejadian satu dengan lainnya, maka kejadian itu saling bebas. Jadi, peluang A dan B adalah. Created By Nur Zakyah Muin,S.Pd Page 35

36 SOAL LATIHAN 1. Seorang peserta ujian dapat mengerjakan 5 butir soal dari 10 butir soal disediakan dan soal nomor 5 harus dipilih untuk dikerjakan, maka banyaknya kemungkinan rangkaian nomor soal yang dapat dikerjakan peserta ujian sebanyak... a. 126 b. 210 c. 252 d e Dari 10 orang finalis akan dipilih 3 orang, masing-masing untuk menduduki juara I, juara II dan juara III. Banyak susunan berbeda yang mungkin dari urutan juara tersebut adalah... a b. 720 c. 120 d. 30 e Terdapat ikan bandeng, ikan nila, ikan lele, dan ikan teri masing-masing telah dikemas dalam sekantong plastik yang akan disusun berjajar pada pameran produk perikanan. Banyaknya susunan yang dapat dibuat dari keempat jenis ikan tersebut adalah. a. 4 b. 8 c. 12 d. 16 e Banyaknya kemungkinan susunan huruf yang terdiri dari 4 huruf yang dapat dibentuk dari kata R A P I adalah a. 4 cara b. 8 cara c. 16 cara d. 24 cara e. 32 cara 5. Dalam suatu ruang tunggu tersedia 3 kursi. Jika dalam ruang tersebut ada 7 orang, maka banyaknya cara mereka duduk berdampingan adalah f. 21 cara g. 35 cara h. 120 cara i. 210 cara j. 720 cara Created By Nur Zakyah Muin,S.Pd Page 36

37 6. 8 orang siswa calon pengurus OSIS akan dipilih 3 orang untuk 3 jabatan yang berbeda, banyaknya cara untuk memilih adalah... a. 28 b. 56 c. 336 d. 448 e Terdapat buah mangga, jeruk, apel, dan salak masing-masing satu buah akan disusun berjajar. Banyak susunan yang akan dibentuk dari buah buahan tersebut adalah.. a. 5 b. 6 c. 10 d. 12 e Dari angka angka 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8 dan 9. Akan disusun bilangan bilangan yang terdiri atas dua angka yang berbeda. Banyak susunan bilangan yang terjadi adalah.. a. 36 b. 72 c. 336 d. 504 e Dari 8 orang siswa yang terdiri dari 5 orang putra dan 3 orang putri akan dibentuk tim yang berangotakan 5 orang. Jika tim tersebut terdiri dari 3 orang putra dan 2 orang putri, maka banyak tim yang dapat dibentuk adalah... a. 16 b. 21 c. 30 d. 60 e Jika 10 orang saling berjabat tangan, banyaknya cara jabat tangan tersebut ada... cara a. 10 b. 20 c. 40 d. 45 e Rapat dihadiri oleh sepuluh orang akan dipilih tiga orang untuk berbicara. Banyak cara untuk memilih tiga orang tesebut adalah.. a. 720 cara Created By Nur Zakyah Muin,S.Pd Page 37

38 b. 540 cara c. 120 cara d. 90 cara e. 72 cara 12. Jika suatu pasangan pengantin baru merencanakan ingin mempunyai 3 anak, maka peluang untuk mendapatkan 2 anak laki-laki dan 1 anak perempuan adalah k. l. m. n. o. 13. Dalam sebuah kotak terdapat 4 kelereng warna merah dan 8 kelereng warna kuning. Bila dilakukan pengambilan 5 kelereng sekaligus, maka peluang terambilnya 2 merah dan 3 kuning adalah.. a. b. c. d. e. 14. Peluang seorang anak balita terserang campak 0,06. Diantara anak balita, yang diperkirakan terkena campak adalah... a. 126 b. 82 c. 72 d. 18 e Banyaknya susunan yang berbeda yang dapat dibentuk dari huruf-huruf pada kata BILANGAN adalah... a b c d e Created By Nur Zakyah Muin,S.Pd Page 38

39 16. Dua buah dadu dilempar bersama-sama sebanyak 720 kali. Frekuensi harapan muncul mata dadu berjumlah lebih dari 10 adalah a. 60 b. 120 c. 180 d. 200 e Pada pelemparan dua buah dadu sebanyak satu kali, peluang munculnya mata dadu berjumlah 2 atau 8 adalah a. 5/9 b. 5/36 c. 2/9 d. 1/9 e. 1/6 18. Dua buah dadu dilempar undi bersamaan sebanyak satu kali. Peluang kedua mata dadu yang muncul tidak ada yang sama adalah. a. b. c. d. e. Created By Nur Zakyah Muin,S.Pd Page 39

KUBUS DAN BALOK. Kata-Kata Kunci: unsur-unsur kubus dan balok jaring-jaring kubus dan balok luas permukaan kubus dan balok volume kubus dan balok

KUBUS DAN BALOK. Kata-Kata Kunci: unsur-unsur kubus dan balok jaring-jaring kubus dan balok luas permukaan kubus dan balok volume kubus dan balok 8 KUBUS DAN BALOK Perhatikan benda-benda di sekitar kita. Dalam kehidupan sehari-hari kita sering memanfaatkan benda-benda seperti gambar di samping, misalnya kipas angin, video cd, dan kardus bekas mainan.

Lebih terperinci

A. KUBUS Definisi Kubus adalah bangun ruang yang dibatasi enam sisi berbentuk persegi yang kongruen.

A. KUBUS Definisi Kubus adalah bangun ruang yang dibatasi enam sisi berbentuk persegi yang kongruen. A. KUBUS Definisi Kubus adalah bangun ruang yang dibatasi enam sisi berbentuk persegi yang kongruen. Gambar 1.1 Kubus Sifat-sifat Kubus 1. Semua sisi kubus berbentuk persegi. Kubus mempunyai 6 sisi persegi

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KELAS EKSPERIMEN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KELAS EKSPERIMEN 97 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KELAS EKSPERIMEN Nama Sekolah : SMP Negeri 29 Bandung Mata Pelajaran : Matematika Kelas/Semester : VIII/II (Genap) Alokasi Waktu : 2 x 40 menit (1 pertemuan) A. Standar

Lebih terperinci

LEMBAR AKTIVITAS SISWA DIMENSI TIGA (WAJIB)

LEMBAR AKTIVITAS SISWA DIMENSI TIGA (WAJIB) Nama Siswa Kelas LEMBAR AKTIVITAS SISWA DIMENSI TIGA (WAJIB) 5. Diagonal Ruang adalah Ruas garis yang menghubungkan dua titik : sudut yang saling berhadapan dalam satu ruang. : Kompetensi Dasar (KURIKULUM

Lebih terperinci

KEDUDUKAN TITIK, GARIS, DAN BIDANG DALAM RUANG

KEDUDUKAN TITIK, GARIS, DAN BIDANG DALAM RUANG KEDUDUKAN TITIK, GARIS, DAN BIDANG DALAM RUANG KEDUDUKAN TITIK, GARIS, DAN BIDANG DALAM RUANG 1. Pengertian Titik, Garis Dan Bidang Tiga unsur dasar dalam geometri, yaitu titik, garis, dan bidang. Ketiga

Lebih terperinci

Materi W9a GEOMETRI RUANG. Kelas X, Semester 2. A. Kedudukan Titik, Garis dan Bidang dalam Ruang.

Materi W9a GEOMETRI RUANG. Kelas X, Semester 2. A. Kedudukan Titik, Garis dan Bidang dalam Ruang. Materi W9a GEOMETRI RUANG Kelas X, Semester 2 A. Kedudukan Titik, Garis dan Bidang dalam Ruang www.yudarwi.com A. Kedudukan Titik, Garis dan bidang dalam Ruang (1) Kedudukan Titik dan titik Titik berimpit

Lebih terperinci

Geometri Ruang (Dimensi 3)

Geometri Ruang (Dimensi 3) Geometri Ruang (Dimensi 3) Beberapa Benda Ruang Yang Beraturan Kubus Tabung volume = a³ luas = 6a² rusuk kubus = a panjang diagonal = a 2 panjang diagonal ruang = a 3 r = jari-jari t = tinggi volume =

Lebih terperinci

MODUL MATEMATIKA KELAS 8 APRIL 2018

MODUL MATEMATIKA KELAS 8 APRIL 2018 MODUL MATEMATIKA KELAS 8 APRIL 2018 1. KUBUS BANGUN RUANG SISI DATAR Kubus merupakan bangun ruang beraturan yang dibentuk oleh enam buah persegi yang bentuk dan ukurannya sama. Unsur-unsur Kubus 1. Sisi

Lebih terperinci

Dimensi 3. Penyusun : Deddy Sugianto, S.Pd

Dimensi 3. Penyusun : Deddy Sugianto, S.Pd YAYASAN PENDIDIKAN KARTINI NUSANTARA SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) KARTINI I JAKARTA 2009 Dimensi 3 Penyusun : Deddy Sugianto, S.Pd YAYASAN PENDIDIKAN KARTINI NUSANTARA SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) KARTINI

Lebih terperinci

Materi W9b GEOMETRI RUANG. Kelas X, Semester 2. B. Menggambar dan Menghitung jarak.

Materi W9b GEOMETRI RUANG. Kelas X, Semester 2. B. Menggambar dan Menghitung jarak. Materi W9b GEOMETRI RUANG Kelas X, Semester 2 B. Menggambar dan Menghitung jarak www.yudarwi.com B. Menggambar dan Menghitung Jarak Jarak dua objek dalam dimensi tiga adalah jarak terpendek yang ditarik

Lebih terperinci

Materi W9c GEOMETRI RUANG. Kelas X, Semester 2. C. Menggambar dan Menghitung Sudut.

Materi W9c GEOMETRI RUANG. Kelas X, Semester 2. C. Menggambar dan Menghitung Sudut. Materi W9c GEOMETRI RUANG Kelas X, Semester C. Menggambar dan Menghitung Sudut www.yudarwi.com C. Menggambar dan Menghitung Sudut Sudut dalam dimensi tiga adalah sudut antara garis dan garis, garis dan

Lebih terperinci

Geometri (bangun ruang)

Geometri (bangun ruang) Geometri (bangun ruang) 9.1 BENTUK DASAR BANGUN RUANG 1. Kubus Luas = 6s2 Vol = s3 (s = panjang sisi) 2. Balok Luas = 2 x (p.l + p.t + l.t) Vol = p.l.t 3. Prisma Luas = 2 x l. alas + selimut Vol = luas

Lebih terperinci

Bab 7. Bangun Ruang Sisi Datar. Standar Kompetensi. Memahami sifat-sifat kubus, balok, prisma, limas dan bagian-bagiannya serta menentukan ukurannya

Bab 7. Bangun Ruang Sisi Datar. Standar Kompetensi. Memahami sifat-sifat kubus, balok, prisma, limas dan bagian-bagiannya serta menentukan ukurannya Bab 7 Bangun Ruang Sisi Datar Standar Kompetensi Memahami sifat-sifat kubus, balok, prisma, limas dan bagian-bagiannya serta menentukan ukurannya Kompetensi Dasar 4.1 Menentukan unsur dan bagian-bagian

Lebih terperinci

MODUL MATEMATIKA. Geometri Dimensi Tiga. Maylisa Handayani,S.Pd. Penyusun: MAT. 06. Geometri Dimensi Tiga

MODUL MATEMATIKA. Geometri Dimensi Tiga. Maylisa Handayani,S.Pd. Penyusun: MAT. 06. Geometri Dimensi Tiga MODUL MATEMATIKA Geometri Dimensi Tiga Penyusun: Maylisa Handayani,S.Pd MAT. 06. Geometri Dimensi Tiga i Kata Pengantar Puji sukur kami haturkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala karunianya, sehingga

Lebih terperinci

1. Titik, Garis dan Bidang Dalam Ruang. a. Defenisi. Titik ditentukan oleh letaknya dan tidak mempunyai ukuran sehingga dikatakan berdimensi nol

1. Titik, Garis dan Bidang Dalam Ruang. a. Defenisi. Titik ditentukan oleh letaknya dan tidak mempunyai ukuran sehingga dikatakan berdimensi nol 1. Titik, Garis dan Bidang Dalam Ruang a. Defenisi Titik ditentukan oleh letaknya dan tidak mempunyai ukuran sehingga dikatakan berdimensi nol Titik digambarkan dengan sebuah noktah dan penamaannya menggunakan

Lebih terperinci

Siswa dapat menyebutkan dan mengidentifikasi bagian-bagian lingkaran

Siswa dapat menyebutkan dan mengidentifikasi bagian-bagian lingkaran KISI-KISI PENULISAN SOAL DAN URAIAN ULANGAN KENAIKAN KELAS Jenis Sekolah Penulis Mata Pelajaran Jumlah Soal Kelas Bentuk Soal AlokasiWaktu Acuan : SMP/MTs : Gresiana P : Matematika : 40 nomor : VIII (delapan)

Lebih terperinci

Modul Matematika X IPA Semester 2 Dimensi Tiga

Modul Matematika X IPA Semester 2 Dimensi Tiga Modul Matematika X IPA Semester Dimensi Tiga Tahun Pelajaran 0 05 SMA Santa Angela Jl. Merdeka No. Bandung Dimensi Tiga X IPA Sem /0-05 Peta Konsep Pengertian titik, garis, dan bidang Titik terhadap garis

Lebih terperinci

Modul Matematika Semester 2 Dimensi Tiga

Modul Matematika Semester 2 Dimensi Tiga Modul Matematika Semester Dimensi Tiga Tahun Pelajaran 07 08 SMA Santa Angela Jl. Merdeka No. Bandung Peta Konsep Pengertian titik, garis, dan bidang Titik terhadap garis Dimensi Tiga Kedudukan titik,

Lebih terperinci

Pembahasan Soal UN Matematika SMP Tahun Ajaran 2010/2011 Paket 12

Pembahasan Soal UN Matematika SMP Tahun Ajaran 2010/2011 Paket 12 Pembahasan Soal UN Matematika SMP Tahun Ajaran 2010/2011 Paket 12 Tim Pembahas : Th. Widyantini Untung Trisna Suwaji Wiworo Choirul Listiani Estina Ekawati Nur Amini Mustajab PPPPTK Matematika Yogyakarta

Lebih terperinci

LEMBAR AKTIVITAS SISWA DIMENSI TIGA Ruas garis PQ Ruas garis QR Garis PQ = garis QR (karena bila diperpanjang akan mewakili garis yang sama)

LEMBAR AKTIVITAS SISWA DIMENSI TIGA Ruas garis PQ Ruas garis QR Garis PQ = garis QR (karena bila diperpanjang akan mewakili garis yang sama) Nama Siswa Kelas LEMBAR AKTIVITAS SISWA DIMENSI TIGA Ruas garis PQ Ruas garis QR : Garis PQ = garis QR (karena bila diperpanjang akan : mewakili garis yang sama) A. PENGERTIAN TITIK, GARIS DAN BIDANG Titik,

Lebih terperinci

Kumpulan Soal Matematika Kelas VIII (BSE Dewi N)

Kumpulan Soal Matematika Kelas VIII (BSE Dewi N) Faktorisasi Suku Aljabar A. Pilihlah salah satu jawaban yang tepat. 1. Pada bentuk aljabar 2x 2 + 3xy y 2 terdapat... variabel. a. 1 c. 3 b. 2 d. 4 2. Suku dua terdapat pada bentuk aljabar... a. 2x 2 +

Lebih terperinci

SOAL dan Pembahasan UN Matematika SMP Tahun 2013

SOAL dan Pembahasan UN Matematika SMP Tahun 2013 SOAL dan Pembahasan UN Matematika SMP Tahun 2013 Jawab : Bilangan Bulat dan Pecahan 2 + 1 : 2 = 2 + ( 1 : 2 ) = + ( x ) = + = Jawabannya adalah A = = 3 = 3 Perbandingan Jumlah kelereng Bimo = x 70 = 28

Lebih terperinci

C. 30 Januari 2001 B. 29 Januari 2001

C. 30 Januari 2001 B. 29 Januari 2001 1. Notasi pembentuk himpunan dari B = {1, 4, 9} adalah... A. B = {x x kuadrat tiga bilangan asli yang pertama} B. B = {x x bilangan tersusun yang kurang dari 10} C. B = {x x kelipatan bilangan 2 dan 3

Lebih terperinci

LEMBAR AKTIVITAS SISWA DIMENSI TIGA (PEMINATAN)

LEMBAR AKTIVITAS SISWA DIMENSI TIGA (PEMINATAN) Nama Siswa Kelas : : Kompetensi Dasar (KURIKULUM 2013): LEMBAR AKTIVITAS SISWA DIMENSI TIGA (PEMINATAN) 3. Bidang Bidang (Bidang datar) merupakan kumpulan titik yang membentuk suatu luasan (bidang) datar

Lebih terperinci

Pembahasan Matematika SMP IX

Pembahasan Matematika SMP IX Pembahasan Matematika SMP IX Matematika SMP Kelas IX Bab Pembahasan dan Kunci Jawaban Ulangan Harian Pokok Bahasan : Kesebangunan Kelas/Semester : IX/ A. Pembahasan soal pilihan ganda. Bangun yang tidak

Lebih terperinci

KUMPULAN SOAL MATEMATIKA KELAS VIII (BSE DEWI N)

KUMPULAN SOAL MATEMATIKA KELAS VIII (BSE DEWI N) KUMPULAN SOAL MATEMATIKA KELAS VIII (BSE DEWI N) Kumpulan Soal Matematika Kelas VIII (BSE Dewi N) Faktorisasi Suku Aljabar A. Pilihlah salah satu jawaban yang tepat. 1. Pada bentuk aljabar 2x2 + 3xy y2

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 RPP SIKLUS 1 DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE

LAMPIRAN 1 RPP SIKLUS 1 DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE LAMPIRAN 1 RPP SIKLUS 1 DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE 108 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SIKLUS 1 MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE Satuan Pendidikan Mata

Lebih terperinci

PREDIKSI UN 2012 MATEMATIKA SMP

PREDIKSI UN 2012 MATEMATIKA SMP Dibuat untuk persiapan menghadapi UN 2012 PREDIKSI UN 2012 MATEMATIKA SMP Lengkap dengan kisi-kisi dan pembahasan Mungkin (tidak) JITU 12 1. Menghitung hasil operasi tambah, kurang, kali dan bagi pada

Lebih terperinci

MAKALAH BANGUN RUANG. Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Guru Bidang Matematika. Disusun Oleh: 1. Titin 2. Silvi 3. Ai Riska 4. Sita 5.

MAKALAH BANGUN RUANG. Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Guru Bidang Matematika. Disusun Oleh: 1. Titin 2. Silvi 3. Ai Riska 4. Sita 5. MAKALAH BANGUN RUANG Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Guru Bidang Matematika Disusun Oleh: 1. Titin 2. Silvi 3. Ai Riska 4. Sita 5. Ayu YAYASAN PENDIDIKAN TERPADU PONDOK PESANTREN MADRASAH THASANAWIYAH

Lebih terperinci

Silabus. Kegiatan Pembelajaran Instrume n. - Menentukan nilai. Tugas individu. (sinus, cosinus, tangen, cosecan, secan, dan

Silabus. Kegiatan Pembelajaran Instrume n. - Menentukan nilai. Tugas individu. (sinus, cosinus, tangen, cosecan, secan, dan Silabus Nama Sekolah Mata Pelajaran Kelas / Program Semester : SMK : MATEMATIKA : XI / TEKNOLOGI, KESEHATAN, DAN PERTANIAN : GANJIL Standar Kompetensi:7. Menerapkan perbandingan, fungsi,, dan identitas

Lebih terperinci

DAFTAR ISI PRAKATA DAFTAR ISI KATA KATA MOTIVASI TUJUAN PEMBELAJARAN KUBUS DAN BALOK

DAFTAR ISI PRAKATA DAFTAR ISI KATA KATA MOTIVASI TUJUAN PEMBELAJARAN KUBUS DAN BALOK PRAKATA Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena buku ini dapat diselesaikan. Buku ini penulis hadirkan sebagai panduan bagi siswa dalam mempelajari salah satu materi matematika.

Lebih terperinci

1. Jika B = {bilangan prima kurang dari 13} maka jumlah himpunan penyelesaiannya... A. 4

1. Jika B = {bilangan prima kurang dari 13} maka jumlah himpunan penyelesaiannya... A. 4 1. Jika B = {bilangan prima kurang dari 13} maka jumlah himpunan penyelesaiannya... A. 4 C. 6 B. 5 D. 7 Kunci : B B = (bilangan prima kurang dan 13) Anggota himpunan B = (2, 3, 5, 7, 11) Sehingga banyaknya

Lebih terperinci

PEMBAHASAN SOAL UN MATEMATIKA SMP 2010 KODE B P48

PEMBAHASAN SOAL UN MATEMATIKA SMP 2010 KODE B P48 PEMBAHASAN SOAL UN MATEMATIKA SMP 010 KODE B P48 1. Pada awal Januari 009 koperasi Rasa Sayang mempunyai modal sebesar Rp5.000.000,00. Seluruh modal tersebut dipinjamkan kepada anggotanya selama 10 bulan

Lebih terperinci

C. 9 orang B. 7 orang

C. 9 orang B. 7 orang 1. Dari 42 siswa kelas IA, 24 siswa mengikuti ekstra kurikuler pramuka, 17 siswa mengikuti ekstrakurikuler PMR, dan 8 siswa tidak mengikuti kedua ekstrakurikuler tersebut. Banyak siswa yang mengikuti kedua

Lebih terperinci

DALIL PYTHAGORAS DAN PEMECAHAN MASALAH GEOMETRI

DALIL PYTHAGORAS DAN PEMECAHAN MASALAH GEOMETRI DALIL PYTHAGORAS DAN PEMECAHAN MASALAH GEOMETRI Segitiga 1. Beberapa sifat yang berlaku pada segitiga adalah : Jumlah sudut-sudut sembarang segitiga adalah 180 0 Pada segitiga ABC berlaku AC = BC B = A

Lebih terperinci

PEMANTAPAN UJIAN NASIONAL 2013 (SOAL DAN PENYELESAIAN)

PEMANTAPAN UJIAN NASIONAL 2013 (SOAL DAN PENYELESAIAN) PEMANTAPAN UJIAN NASIONAL 03 (SOAL DAN PENYELESAIAN) Kerjakan dengan sungguh-sungguh dan penuh kejujuran!. Dalam sebuah ruangan terdapat 5 baris kursi. Banyaknya kursi pada baris ke tiga terdapat 34 buah,

Lebih terperinci

1. Hasil dari 24 ( 3) 15 ( 5 )adalah. A B C. 67 D. 83 B. 26 C. 27 D. 30

1. Hasil dari 24 ( 3) 15 ( 5 )adalah. A B C. 67 D. 83 B. 26 C. 27 D. 30 1. Hasil dari 24 ( 3) 15 ( 5 )adalah. A. - 67 B. - 83 C. 67 D. 83 2. Bardi menjumlahkan nomor-nomor halaman buku dimulai dari halaman 5 sampai halaman x, ternyata jumlahnya adalah 315. Maka nilai x = A.

Lebih terperinci

TRY OUT MATEMATIKA SMP - 03

TRY OUT MATEMATIKA SMP - 03 1. Dari 50 soal ujian, jawaban benar diberi nilai 4, salah diberi nilai 1, dan tidak dijawab diberi nilai 0. Jika Anto dapat menjawab 32 soal dengan benar, 10 soal tidak terjawab dan sisanya salah, maka

Lebih terperinci

PREDIKSI SOAL UJIAN NASIONAL MATEMATIKA SMP/MTs DAN PEMBAHASAN

PREDIKSI SOAL UJIAN NASIONAL MATEMATIKA SMP/MTs DAN PEMBAHASAN PREDIKSI SOAL UJIAN NASIONAL MATEMATIKA SMP/MTs DAN PEMBAHASAN. * Indikator SKL : Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan operasi tambah, kurang, kali, atau bagi pada bilangan. * Indikator Soal : Menentukan

Lebih terperinci

MATEMATIKA. Pertemuan 2 N.A

MATEMATIKA. Pertemuan 2 N.A MATEMATIKA Pertemuan 2 N.A smile.akbar@yahoo.co.id Awali setiap aktivitas dengan membaca Basmallah Soal 1 (Operasi Bentuk Aljabar) Bentuk Sederhana dari adalah a. b. c. d. Pembahasan ( A ) Soal 2 (Pola

Lebih terperinci

SOAL BANGUN RUANG. a. 1000 dm 3 b. 600 dm 3 c. 400 dm 3 d. 100 dm 3 e. 10 dm 3

SOAL BANGUN RUANG. a. 1000 dm 3 b. 600 dm 3 c. 400 dm 3 d. 100 dm 3 e. 10 dm 3 SOAL BANGUN RUANG Soal Pilihan Ganda 1. Diketahui kubus dengan panjang diagonal sisi 5 2 meter, luas permukaan kubus tersebut adalah a. 5 m 2 b. 25 m 2 c. 100 m 2 d. 150 m 2 e. 250 m 2 2. Dikeatui bak

Lebih terperinci

SOAL-JAWAB MATEMATIKA PEMINATAN DIMENSI TIGA. Sebuah kubus ABCD.EFGH memiliki panjang rusuk 4 cm. P adalah titik tengah CD. Tentukan panjang EP!

SOAL-JAWAB MATEMATIKA PEMINATAN DIMENSI TIGA. Sebuah kubus ABCD.EFGH memiliki panjang rusuk 4 cm. P adalah titik tengah CD. Tentukan panjang EP! SOAL-JAWAB MATEMATIKA PEMINATAN DIMENSI TIGA Soal Sebuah kubus ABCD.EFGH memiliki panjang rusuk 4 cm. P adalah titik tengah CD. Tentukan panjang EP! Lihat gambar! Panjang EP didapat dengan rumus Pythagoras

Lebih terperinci

PEMANTAPAN UJIAN NASIONAL Kerjakan dengan sungguh-sungguh dengan kejujuran hati!

PEMANTAPAN UJIAN NASIONAL Kerjakan dengan sungguh-sungguh dengan kejujuran hati! PEMANTAPAN UJIAN NASIONAL 2013 Kerjakan dengan sungguh-sungguh dengan kejujuran hati! 1. Hasil dari (-5 7) : 4 x (-5) + 8 adalah. A. -26 B. -23 C. 23 D. 26 (-5 7) : 4 x (-5) + 8 = -12 : 4 x (-5) + 8 =

Lebih terperinci

PEMANTAPAN UJIAN NASIONAL Kerjakan dengan sungguh-sungguh dengan kejujuran hati!

PEMANTAPAN UJIAN NASIONAL Kerjakan dengan sungguh-sungguh dengan kejujuran hati! PEMANTAPAN UJIAN NASIONAL 203 Kerjakan dengan sungguh-sungguh dengan kejujuran hati!. Hasil dari (-5 7) : 4 x (-5) + 8 adalah. A. -26 B. -23 C. 23 D. 26 2. Perbandingan banyak kelereng Taris dan Fauzan

Lebih terperinci

D. GEOMETRI 2. URAIAN MATERI

D. GEOMETRI 2. URAIAN MATERI D. GEOMETRI 1. TUJUAN Setelah mempelajari modul ini diharapkan peserta diklat memahami dan dapat menjelaskan unsur-unsur geometri, hubungan titik, garis dan bidang; sudut; melukis bangun geometri; segibanyak;

Lebih terperinci

3. Berdasarkan gambar soal nomor 2, alas balok tersebut berbentuk bangun datar... A. Persegi B. Persegi panjang C. Belah ketupat D.

3. Berdasarkan gambar soal nomor 2, alas balok tersebut berbentuk bangun datar... A. Persegi B. Persegi panjang C. Belah ketupat D. Bangun Ruang (1)_soal Kelas 4 SD 1. Jumlah titik sudut bangun ruang kubus ada.... A. 4 B. 8 C. 12 D. 16 2. Perhatikan gambar berikut! Rusuk yang sama panjang dengan AB adalah.... A. CD B. BC C. BF D. EH

Lebih terperinci

LATIHAN ULANGAN AKHIR SEMESTER GANJIL SMP NEGERI 196 JAKARTA TAHUN PELAJARAN 2010/2011 LEMBAR SOAL

LATIHAN ULANGAN AKHIR SEMESTER GANJIL SMP NEGERI 196 JAKARTA TAHUN PELAJARAN 2010/2011 LEMBAR SOAL LATIHAN ULANGAN AKHIR SEMESTER GANJIL SMP NEGERI JAKARTA TAHUN PELAJARAN 00/0 LEMBAR SOAL Mata Pelajaran : MATEMATIKA Hari / Tanggal : 0 November 00 W a k t u : 07.00 0.00 WIB (0 menit) K e l a s : IX

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA 5 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Kajian Teori 2.1.1. Pengertian Luas Permukaan Bangun Ruang Luas daerah permukaan bangun ruang adalah jumlah luas daerah seluruh permukaannya yaitu luas daerah bidang-bidang

Lebih terperinci

VIII. Bangun Ruang, Simetri, dan Pencerminan BAB. Peta Konsep. Kata Kunci. Tujuan Pembelajaran

VIII. Bangun Ruang, Simetri, dan Pencerminan BAB. Peta Konsep. Kata Kunci. Tujuan Pembelajaran BAB VIII Bangun Ruang, Simetri, dan Pencerminan Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari bab ini, kamu diharapkan mampu: 1. Menyebutkan sifat-sifat balok dan kubus, 2. Membuat jaring-jaring balok dan kubus,

Lebih terperinci

Hak Cipta 2014 Penerbit Erlangga

Hak Cipta 2014 Penerbit Erlangga 003-300-011-0 Hak Cipta 2014 Penerbit Erlangga Berilah tanda silang (X) pada huruf A, B, C, atau D pada jawaban yang benar! 1. Nilai dari 20 + 10 ( 5) ( 20) : 10 adalah.... A. 7 C. 68 B. 5 D. 72 2. Dea

Lebih terperinci

PERSIAPAN UN MATEMATIKA SMP 2014

PERSIAPAN UN MATEMATIKA SMP 2014 PERSIAPAN UN MATEMATIKA SMP 014 Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c, atau d di depan jawaban yang benar! 1. Di suatu daerah yang berada pada ketinggian.500 meter di atas permukaan laut suhunya

Lebih terperinci

6. Jika diketahui fungsi f ( x) 5 putaran sama dengan.. 1. Besar sudut 6. maka nilai. f adalah. a. 150 o b. 180 o c. 210 o d. 240 o e. 300 o. b.

6. Jika diketahui fungsi f ( x) 5 putaran sama dengan.. 1. Besar sudut 6. maka nilai. f adalah. a. 150 o b. 180 o c. 210 o d. 240 o e. 300 o. b. KERJAKAN SECARA JUJUR DAN MANDIRI Page of. Besar sudut putaran sama dengan.. 0 o 0 o 0 o 0 o 00 o. Jika ABC sama kaki dan siku-siku di B maka nilai cos A 0. Jika diketahui sin x = untuk π < x < π maka

Lebih terperinci

C. B dan C B. A dan D

C. B dan C B. A dan D 1. Perhatikan Himpunan di bawah ini! A = {bilangan prima kurang dari 11} B = {x < x 11, x bilangan ganjil} C = {semua faktor dari 12} D = {bilangan genap antara 2 dan 14} Himpunan di atas yang ekuivalen

Lebih terperinci

GEOMETRI DIMENSI TIGA

GEOMETRI DIMENSI TIGA GEOMETRI IMENSI TIG NGUN RUNG Materi tentang bangun ruang sudah pernah dipelajari di SMP, di antaranya : Kubus, alok, Prisma, Limas, Tabung, Kerucut, dan ola. Kubus Kubus adalah bangun ruang yang dibatasi

Lebih terperinci

DIMENSI TIGA. 3. Limas. Macam-macam Bangun Ruang : 1. Kubus : 1 luas alas x tinggi. Volume Limas = 3. = luas alas + luas bidang sisi tegak

DIMENSI TIGA. 3. Limas. Macam-macam Bangun Ruang : 1. Kubus : 1 luas alas x tinggi. Volume Limas = 3. = luas alas + luas bidang sisi tegak DIMENSI TIA Macam-macam angun Ruang :. Limas. Kubus : Volume Limas luas alas x tinggi Kubus AD. EH di atas mempunyai rusuk-rusuk yang panjangnya a. Panjang diagonal bidang (AH) a Panjang diagonal ruang

Lebih terperinci

MAT. 06. Geometri Dimensi Tiga

MAT. 06. Geometri Dimensi Tiga MAT. 06. Geometri Dimensi Tiga i Kode MAT. 06 Geometri Dimensi Tiga BAGIAN PROYEK PENGEMBANGAN KURIKULUM DIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DEPARTEMEN

Lebih terperinci

GEOMETRI RUANG. Oleh : Tetty Natalia Sipayung, S.Si., M.Pd. Geometri Ruang i

GEOMETRI RUANG. Oleh : Tetty Natalia Sipayung, S.Si., M.Pd. Geometri Ruang i i GEOMETRI RUANG Oleh : Tetty Natalia Sipayung, S.Si., M.Pd. Geometri Ruang i GEOMETRI RUANG Penulis: Tetty Natalia Sipayung, S.Si., M.Pd. Isi diluar tanggungjawab penerbit Hak Cipta 2018 pada Penulis

Lebih terperinci

Beberapa Benda Ruang Yang Beraturan

Beberapa Benda Ruang Yang Beraturan Beberapa Benda Ruang Yang Beraturan Kubus Tabung rusuk kubus = a volume = a³ panjang diagonal bidang = a 2 luas = 6a² panjang diagonal ruang = a 3 r = jari-jari t = tinggi volume = π r² t luas = 2πrt Prisma

Lebih terperinci

(Dengan Pendekatan Vektor) Oleh: Murdanu, M.Pd.

(Dengan Pendekatan Vektor) Oleh: Murdanu, M.Pd. (Dengan Pendekatan Vektor) Oleh: Muru, M.Pd. JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA PROGRAM STUDI MATEMATIKA TAHUN AKADEMIK /. Diberikan

Lebih terperinci

. A.M. A. Titik, Garis, dan Bidang BANGUN GEOMETRI

. A.M. A. Titik, Garis, dan Bidang BANGUN GEOMETRI A. Titik, Garis, dan Bidang BANGUN GEOMETRI Suatu titik menyatakan letak atau posisi dari sesuatu yang tidak mempunyai ukuran, maka titik tidak mempunyai ukuran. Dikatakan bahwa titik berdimensi nol (tak

Lebih terperinci

1. BARISAN ARITMATIKA

1. BARISAN ARITMATIKA MATEMATIKA DASAR ARITMATIKA BARISAN ARITMATIKA 1. BARISAN ARITMATIKA Sering disebut barisan hitung, adalah barisan bilangan yang setiap sukunya diperoleh dari suku sebelumnya dengan menambah atau mengurangi

Lebih terperinci

A. LATIHAN SOAL UNTUK KELAS 9A

A. LATIHAN SOAL UNTUK KELAS 9A A. LATIHAN SOAL UNTUK KELAS 9A. Hasil dari 5 ( 6) + 24 : 2 ( 3) =... A. -5 B. -6. 0 D. 6 2. Hasil dari 2 : 75% + 8,75 =... A. 4 B. 5. 6 D. 7 3. Uang Irna sama dengan 2 3 uang Tuti. Jika jumlah uang mereka

Lebih terperinci

OLIMPIADE SAINS NASIONAL SMP SELEKSI TINGKAT KABUPATEN / KOTA TAHUN 2011 BIDANG STUDI MATEMATIKA WAKTU : 150 MENIT

OLIMPIADE SAINS NASIONAL SMP SELEKSI TINGKAT KABUPATEN / KOTA TAHUN 2011 BIDANG STUDI MATEMATIKA WAKTU : 150 MENIT PEMBAHASAN SOAL OSN MATEMATIKA SMP TINGKAT KOTA/KABUPATEN 011 OLEH :SAIFUL ARIF, S.Pd (SMP NEGERI MALANG) OLIMPIADE SAINS NASIONAL SMP SELEKSI TINGKAT KABUPATEN / KOTA TAHUN 011 KEMENTERIAN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

B. 26 September 1996 D. 28 September 1996

B. 26 September 1996 D. 28 September 1996 1. Ditentukan A = {2, 3, 5, 7, 8, 11} Himpunan semesta yang mungkin adalah... A.{bilangan ganjil yang kurang dari 12} B.{bilangan asli yang kurang dari 12} C.{bilangan prima yang kurang dari 12} D.{bilangan

Lebih terperinci

LEMBAR PERAGA DENGAN CD FORMAT JOINT PHOTOGRAPHIC EXPERT GROUP (JPEG) A. Latar Belakang Hasil rekayasa dalam bidang teknologi informasi dan teknologi

LEMBAR PERAGA DENGAN CD FORMAT JOINT PHOTOGRAPHIC EXPERT GROUP (JPEG) A. Latar Belakang Hasil rekayasa dalam bidang teknologi informasi dan teknologi LEMBAR PERAGA DENGAN CD FORMAT JOINT PHOTOGRAPHIC EXPERT GROUP (JPEG) A. Latar Belakang Hasil rekayasa dalam bidang teknologi informasi dan teknologi komunikasi dimaksudkan agar manusia lebih mudah dalam

Lebih terperinci

PAKET 1 CONTOH SOAL DAN PEMBAHASAN MATEMATIKA SMP/MTs

PAKET 1 CONTOH SOAL DAN PEMBAHASAN MATEMATIKA SMP/MTs PAKET 1 CONTOH SOAL DAN PEMBAHASAN MATEMATIKA SMP/MTs 1. Indikator, menghitung hasil operasi tambah, kurang, kali dan bagi pada bilangan bulat Indikator Soal, menentukan hasil operasi campuran bilangan

Lebih terperinci

Ruang Lingkup Pengukuran di SD

Ruang Lingkup Pengukuran di SD PENGUKURAN DI SD Ruang Lingkup Pengukuran di SD Pengukuran tentang: 1. panjang dan keliling 2. luas 3. luas bangun gabungan 4. volum 5. volum bangun gabungan 6. sudut 7. suhu 8. waktu, jarak dan kecepatan

Lebih terperinci

PEMBAHASAN SOAL UN MATEMATIKA SMP (KODE A) TAHUN PELAJARAN 2009/2010

PEMBAHASAN SOAL UN MATEMATIKA SMP (KODE A) TAHUN PELAJARAN 2009/2010 PEMBAHASAN SOAL UN MATEMATIKA SMP (KODE A) TAHUN PELAJARAN 009/00 PEMBAHAS: Th. Widyantini Wiworo Untung Trisna Suwaji Yudom Rudianto Sri Purnama Surya Nur Amini Mustajab Choirul Listiani PEMBAHASAN SOAL

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN GEOMETRI DENGAN WINGEOM 3-DIM

PEMBELAJARAN GEOMETRI DENGAN WINGEOM 3-DIM BAB 5 PEMBELAJARAN GEOMETRI DENGAN WINGEOM 3-DIM Setelah mempelajari bab 5 ini, diharapkan: 1. Pembaca dapat menggunakan Program Wingeom 3-dim untuk topik kubus dan balok. 2. Pembaca dapat menggunakan

Lebih terperinci

BANGUN RUANG SISI DATAR LIMAS DAN PRISMA TEGAK

BANGUN RUANG SISI DATAR LIMAS DAN PRISMA TEGAK 9 NGUN RUNG SISI R LIMS N PRISM GK Perhatikan atap dari sebuah rumah. agaimanakah bentuk atap rumah? Gambar di samping menunjukkan bangunan Gedung Rektorat Universitas Indonesia. Perhatikan bentuk atap

Lebih terperinci

Dari gambar jaring-jaring kubus di atas bujur sangkar nomor 6 sebagai alas, yang menjadi tutup kubus adalah bujur sangkar... A. 1

Dari gambar jaring-jaring kubus di atas bujur sangkar nomor 6 sebagai alas, yang menjadi tutup kubus adalah bujur sangkar... A. 1 1. Diketahui : A = { m, a, d, i, u, n } dan B = { m, e, n, a, d, o } Diagram Venn dari kedua himpunan di atas adalah... D. A B = {m, n, a, d} 2. Jika P = bilangan prima yang kurang dari Q = bilangan ganjil

Lebih terperinci

MATEMATIKA SMP/MTs 1 C Hasil dari adalah... adalah... C. 31 D. 31 A. 21 B Hasil dari. b adalah D. 5

MATEMATIKA SMP/MTs 1 C Hasil dari adalah... adalah... C. 31 D. 31 A. 21 B Hasil dari. b adalah D. 5 C0. Hasil dari 6 6 6 6. Hasil dari 5: 5 ( ). Hasil dari 4 : 4 5 5 8 8 4 4 5 5 4. Sebuah taman berbentuk persegi panjang luasnya dengan skala : 00, maka luas taman pada gambar 800 m. Jika taman tersebut

Lebih terperinci

SOAL DAN PEMBAHASAN UJIAN NASIONAL MATEMATIKA SMP/MTs TAHUN PELAJARAN 2014/2015-TANGGAL 5 Mei 2015

SOAL DAN PEMBAHASAN UJIAN NASIONAL MATEMATIKA SMP/MTs TAHUN PELAJARAN 2014/2015-TANGGAL 5 Mei 2015 SOAL DAN PEMBAHASAN UJIAN NASIONAL MATEMATIKA SMP/MTs TAHUN PELAJARAN 04/05-TANGGAL 5 Mei 05. Dalam kompetisi matematika, setiap jawaban benar diberi nilai 4, salah dan tidak dijawab. Dari 40 soal yang

Lebih terperinci

Pembahasan OSK Tahun 2011 Tingkat SMP Bidang Matematika

Pembahasan OSK Tahun 2011 Tingkat SMP Bidang Matematika Pembahasan OSK Tahun 011 Tingkat SMP Bidang Matematika Bagian A : Pilihan Ganda 1. Nilai dari a. 113 b. c. 91 73 1 8! 9! + 3 adalah... d. e. 71 4 Jawaban : c 1 8! 9! + 3 = 10 9 10 + 3 = 73. Menggunakan

Lebih terperinci

KUNCI JAWABAN UJI LATIH MANDIRI MATEMATIKA

KUNCI JAWABAN UJI LATIH MANDIRI MATEMATIKA KUNCI JAWABAN UJI LATIH MANDIRI MATEMATIKA PAKET 3 1. Jawaban : B 68 : ( 4) + 6 8 = -17 + 48 = 31. Jawaban : D 4 3 1 3 + 3 1 5 14 5 16 = 3 3 5 14 3 16 = 3 5 5 14 16 = 5 5 = 6 3. Jawaban : C Ukuran tanah

Lebih terperinci

LEMBAR KERJA SISWA KE-3

LEMBAR KERJA SISWA KE-3 LEMBAR KERJA SISWA KE-3 Mata Pelajaran : Matematika Pokok Bahasan : Dimensi Tiga Kelas / Semester : X / 2 Pertemuan Ke : 4 dan 5 Alokasi Waktu : 4 jam ( 4 x 45 menit ) C. Menggambar Kubus dan Balok 01.

Lebih terperinci

Soal-soal dan Pembahasan UN Matematika SMP/MTs Tahun Pelajaran 2006/2007

Soal-soal dan Pembahasan UN Matematika SMP/MTs Tahun Pelajaran 2006/2007 Soal-soal dan Pembahasan UN Matematika SMP/MTs Tahun Pelajaran 2006/2007 1. Dari ramalan cuaca kota-kota besar di dunia, tercatat suhu tertinggi dan terendah adalah sebagai berikut: Moskow: terendah -5

Lebih terperinci

MATEMATIKA EBTANAS TAHUN 1992

MATEMATIKA EBTANAS TAHUN 1992 MATEMATIKA EBTANAS TAHUN 99 EBT-SMP-9-0 Diketahui: A = {m, a, d, i, u, n} dan B = {m, a, n, a, d, o} Diagram Venn dari kedua himpunan di atas A. m a d o a m o i e e I d u a a u n e m i d o m i d a u n

Lebih terperinci

Dr. Winarno, S. Si, M. Pd. - Modul Matematika PGMI - 1 BAB I PENDAHULUAN

Dr. Winarno, S. Si, M. Pd. - Modul Matematika PGMI - 1 BAB I PENDAHULUAN Dr. Winarno, S. Si, M. Pd. - Modul Matematika PGMI - 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ada beberapa pendapat yang disampaikan para ahli mengenai definisi dari istilah matematika. Matematika didefinisikan

Lebih terperinci

Lampiran 1.1 Surat Izin Penelitian

Lampiran 1.1 Surat Izin Penelitian LAMPIRAN 1 Lampiran 1.1 Surat Izin Penelitian Lampiran 1.2 Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian Lampiran 1.3 Surat Permohonan Validasi (Validator I) Lampiran 1.4 Surat Permohonan Validasi (Validator

Lebih terperinci

PAKET 2 CONTOH SOAL DAN PEMBAHASAN MATEMATIKA SMP/MTs

PAKET 2 CONTOH SOAL DAN PEMBAHASAN MATEMATIKA SMP/MTs PAKET CONTOH SOAL DAN PEMBAHASAN MATEMATIKA SMP/MTs 1. * Kemampuan yang diuji. Menghitung hasil operasi tambah, kurang, kali dan bagi pada bilangan bulat Menentukan hasil operasi campuran bilangan bulat.

Lebih terperinci

Soal-soal dan Pembahasan UN Matematika SMP/MTs Tahun Pelajaran 2011/2012

Soal-soal dan Pembahasan UN Matematika SMP/MTs Tahun Pelajaran 2011/2012 Soal-soal dan Pembahasan UN Matematika SMP/MTs Tahun Pelajaran 2011/2012 1. Hasil dari 17 - ( 3 x (-8) ) adalah... A. 49 B. 41 C. 7 D. -41 BAB II Bentuk Aljabar - perkalian/pembagian mempunyai tingkat

Lebih terperinci

2. Pembahasan: Aturan penjumlahan dan pengurangan pecahan dengan terlebih dahulu menyamakan penyebutnya.

2. Pembahasan: Aturan penjumlahan dan pengurangan pecahan dengan terlebih dahulu menyamakan penyebutnya. PEMBAHASAN SOAL MATEMATIKA 1. Pembahasan: Urutan pengoperasian bilangan bulat adalah: a. Perkalian, pembagian, penjumlahan, pengurangan b. Dalam hal perkalian dan pembagian, atau penjumlahan dan pengurangan

Lebih terperinci

KUMPULAN SOAL MATEMATIKA SMP KELAS 8

KUMPULAN SOAL MATEMATIKA SMP KELAS 8 KUMPULAN SOAL MATEMATIKA SMP KELAS 8 Dirangkum oleh Moch. Fatkoer Rohman Website: http://fatkoer.co.cc http://zonamatematika.co,cc Email: fatkoer@gmail.com 009 Evaluasi Bab 1 Untuk nomor 1 sampai 5 pilihlah

Lebih terperinci

MATEMATIKA (Paket 2) Waktu : 120 Menit

MATEMATIKA (Paket 2) Waktu : 120 Menit MATEMATIKA (Paket 2) Waktu : 20 Menit (025) 77 2606 Website : Pilihlah jawaban yang paling tepat!. Hasil dari A. B. D. 8 5 8 2 2 8 2 adalah. 2. Hasil dari A. B. D. 8 adalah.. Bentuk sederhana dari A. 2

Lebih terperinci

Pertemuan ke 11. Segiempat Segiempat adalah bidang datar yang dibatasi oleh empat potong garis yang saling bertemu dan menutup D C

Pertemuan ke 11. Segiempat Segiempat adalah bidang datar yang dibatasi oleh empat potong garis yang saling bertemu dan menutup D C Pertemuan ke Segiempat Segiempat adalah bidang datar yang dibatasi oleh empat potong garis yang saling bertemu dan menutup D C B Empat persegi panjang d D E a c C B b B = CD dan B // CD D = BC dan D //

Lebih terperinci

KEGIATAN BELAJAR II SUDUT ANTARA GARIS DAN BIDANG

KEGIATAN BELAJAR II SUDUT ANTARA GARIS DAN BIDANG KEGIATAN BELAJAR II SUDUT ANTARA GARIS DAN BIDANG A. Pengantar g h 1 h 3 h 2 H Gambar 2.1 Pada Gambar 2 (ii) mana yang dimaksud sudut antara garis g dan bidang H? Sudut antara g dengan h 1, h 2, h 3, atau

Lebih terperinci

Pola (1) (2) (3) Banyak segilima pada pola ke-15 adalah. A. 235 C. 255 B. 250 D Yang merupakan bilangan terbesar adalah. A. C. B. D.

Pola (1) (2) (3) Banyak segilima pada pola ke-15 adalah. A. 235 C. 255 B. 250 D Yang merupakan bilangan terbesar adalah. A. C. B. D. SOAL SELEKSI AWAL 1. Suhu dalam sebuah lemari es adalah 15 o C di bawah nol. Pada saat mati listrik suhu dalam lemari es meningkat 2 o C setiap 120 detik. Jika listrik mati selama 210 detik, suhu dalam

Lebih terperinci

PENELAAHAN SOAL MATEMATIKA PREDIKSI UN 2012

PENELAAHAN SOAL MATEMATIKA PREDIKSI UN 2012 PENELHN SOL MTEMTIK PREDIKSI UN 2012 1. INDIKTOR SOL: Peserta didik dapat menghitung hasil operasi campuran bilangan bulat. SOL: Hasil dari 6 5 7 : 8 4. -18 B. -6 C. 6 D. 18 Kunci jawaban : adalah. 2.

Lebih terperinci

VEKTOR. Gambar 1.1 Gambar 1.2 Gambar 1.3. Liduina Asih Primandari, S.Si., M.Si.

VEKTOR. Gambar 1.1 Gambar 1.2 Gambar 1.3. Liduina Asih Primandari, S.Si., M.Si. VEKTOR 1 A. Definisi vektor Beberapa besaran Fisika dapat dinyatakan dengan sebuah bilangan dan sebuah satuan untuk menyatakan nilai besaran tersebut. Misal, massa, waktu, suhu, dan lain lain. Namun, ada

Lebih terperinci

MATEMATIKA (Paket 5) Waktu : 120 Menit

MATEMATIKA (Paket 5) Waktu : 120 Menit MATEMATIKA (Paket 5) Waktu : 0 Menit (05) 477 606 Website : Pilihlah jawaban yang paling tepat!. Hasil dari 7 + 4 : 6 ( 7) adalah.... 00 C. 56 B. 56 D. 00. Hasil dari 4 6 5 : 5 8 4 B. 8 adalah.... C. 4

Lebih terperinci

Mengklasifikasikan obyek-obyek matematika Menyatakan kembali konsep matematika dengan bahasa sendiri. Menemukan contoh dari sebuah konsep

Mengklasifikasikan obyek-obyek matematika Menyatakan kembali konsep matematika dengan bahasa sendiri. Menemukan contoh dari sebuah konsep A. PEMAHAMAN MATEMATIS 1. Kisi-kisi soal Pemahaman Matematis Jenjang : SMP Mata Pelajaran : Matematika Kelas / Semester : IX / 1 Aspek Pemahaman Materi yang diukur Memberikan contoh dan bukan contoh dari

Lebih terperinci

Daftar Nilai Ketuntasan Siswa Pra Siklus No Nama KKM Nilai Keterangan 1 Era Susanti Tuntas 2 Nuri Safitri Belum Tuntas 3 Aldo Kurniawan

Daftar Nilai Ketuntasan Siswa Pra Siklus No Nama KKM Nilai Keterangan 1 Era Susanti Tuntas 2 Nuri Safitri Belum Tuntas 3 Aldo Kurniawan 34 35 Daftar Nilai Ketuntasan Siswa Pra Siklus No Nama KKM Nilai Keterangan 1 Era Susanti 60 80 Tuntas 2 Nuri Safitri 60 45 Belum Tuntas 3 Aldo Kurniawan 60 75 Tuntas 4 Anggi Septiana 60 70 Tuntas 5 Desi

Lebih terperinci

Diktat. Edisi v15. Matematika SMP/MTs Kelas VIII-B. Spesial Siswa Yoyo Apriyanto, S.Pd

Diktat. Edisi v15. Matematika SMP/MTs Kelas VIII-B. Spesial Siswa Yoyo Apriyanto, S.Pd KTSP MAT SMP/MTs Kelas VIII-B P a g e Spesial Siswa Yoyo Apriyanto, S.Pd Diktat Matematika SMP/MTs Kelas VIII-B Edisi v5 + Ringkasan Materi + Soal dan Pembahasan + Soal Uji Kompetensi Siswa + Soal Latihan

Lebih terperinci

LATIHAN UJIAN AKHIR SEKOLAH

LATIHAN UJIAN AKHIR SEKOLAH LATIHAN UJIAN AKHIR SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL MATEMATIKA WAKTU : 0 menit DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL PETUNJUK UMUM 1. Periksa dan bacalah soal-soal sebelum menjawab.. Jawaban dikerjakan pada lembar

Lebih terperinci

PAKET 4. Paket : 4. No Soal Jawaban 1 Luas Segiempat PQRS pada gambar di bawah ini adalah. A. 120 cm 2 B. 216 cm 2 C. 324 cm 2 D. 336 cm 2 E.

PAKET 4. Paket : 4. No Soal Jawaban 1 Luas Segiempat PQRS pada gambar di bawah ini adalah. A. 120 cm 2 B. 216 cm 2 C. 324 cm 2 D. 336 cm 2 E. PAKET 4 Jumlah Soal : 0 soal Kompetensi :. Bangun Datar. Trigonometri. Bangun Ruang 4. Barisan dan Deret Compile By : Syaiful Hamzah Nasution No Soal Jawaban Luas Segiempat PQRS pada gambar di bawah ini

Lebih terperinci

Tidak diperjualbelikan

Tidak diperjualbelikan MATEMATIKA KATA PENGANTAR Keputusan Menteri Pendidikan Nasional No. 153/U/003, tanggal 14 Oktober 003, tentang Ujian Akhir Nasional Tahun Pelajaran 003/004, antara lain menetapkan bahwa dalam pelaksanaan

Lebih terperinci

SOAL SUKSES ULANGAN SEMESTER KELAS 9

SOAL SUKSES ULANGAN SEMESTER KELAS 9 Materi : Kesebangunan dan Kongruensi Pilihlah jawaban yang paling tepat! SOAL SUKSES ULANGAN SEMESTER KELAS 9 1. Pernyataan berikut ini yang benar adalah. a. Dua buah segitiga dikatakan kongruen jika sisi-sisi

Lebih terperinci

NO NO INDUK NAMA SISWA Nikmatul Yuliana Fitria Afifatu R Nur Luthfiyani F M Astri Khoirul Anas 76

NO NO INDUK NAMA SISWA Nikmatul Yuliana Fitria Afifatu R Nur Luthfiyani F M Astri Khoirul Anas 76 DATA NAMA SISWA KELAS VIII A EKSPERIMEN NO NO INDUK NAMA SISWA NILAI 1 8629 Nikmatul Yuliana 86 2 8584 Fitria Afifatu R 100 3 8640 Nur Luthfiyani F M 76 4 8616 Astri Khoirul Anas 76 5 8663 Hadanas Sabila

Lebih terperinci

TRYOUT UAS SMT GANJIL 2015

TRYOUT UAS SMT GANJIL 2015 TRYOUT UAS SMT GANJIL 201 1. Himpunan penyelesaian dari SPLDV dibawah ini adalah... 3x 2y = x + 3y = 2 A. (, -2 ) B. ( 2, - ) C. ( -2, ) D. ( -2, - ) E. ( -, 2 ) 2. Tentukan himpunan penyelesaian SPL TV

Lebih terperinci