Yeni Fitkarida. Program Studi Ilmu Keperawatan STIKES Ngudi Waluyo Ungaran. ABSTRAK

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Yeni Fitkarida. Program Studi Ilmu Keperawatan STIKES Ngudi Waluyo Ungaran. ABSTRAK"

Transkripsi

1 PERBEDAAN TINGKAT KESIAPAN REMAJA PUTRI USIA TAHUN DALAM MENGHADAPI MENARCHE SEBELUM DAN SETELAH DIBERIKAN PENDIDIKAN KESEHATAN DI SD NEGERI 1 SUCEN KECAMATAN GEMAWANG KABUPATEN TEMANGGUNG Yeni Fitkarida Program Studi Ilmu Keperawatan STIKES Ngudi Waluyo Ungaran yenifitkarida@gmail.com ABSTRAK Kesiapan dalam menghadapi menarche akan menjadikan remaja putri dapat mengontrol emosinya ketika mengalami menarche. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan tingkat kesiapan remaja putri usia tahun dalam menghadapi menarche sebelum dan setelah diberikan pendidikan kesehatan di SD N 1 Sucen Kecamatan Gemawang Kabupaten Temanggung. Sampel diambil dengan tekhnik sampling quota sampling didapatkan sebanyak 30 responden. Untuk mengetahui perbedaan tingkat kesiapan remaja putri menggunakan uji wilcoxon. Sebagian besar tingkat kesiapan remaja putri sebelum diberikan pendidikan kesehatan dalam kategori tidak siap sebanyak 20 responden (66,7%). Setelah diberikan pendidikan kesehatan sebagian besar tingkat kesiapan remaja putri dalam kategori siap sebanyak 29 responden (96,7%). Disimpulkan ada perbedaan yang signifikan antara tingkat kesiapan remaja putri usia tahun dalam menghadapi menarche sebelum dan setelah diberikan pendidikan kesehatan di SD N 1 Sucen Kecamatan Gemawang Kabupaten Temanggung yang ditunjukkan dengan p-value (0,000) < α (0,05). Kata Kunci : Readiness, Menarche, Health Education PENDAHULUAN Masa remaja adalah merupakan masa peralihan secara fisik, psikis maupun sosial dari masa kanak-kanak menuju dewasa. Jumlah penduduk Indonesia tahun 2010 sebanyak 237,6 juta jiwa, dan 63,4 juta jiwa diantaranya adalah remaja. Menurut SDKI-R tahun 2007, pengetahuan remaja umur tahun tentang kesehatan reproduksi masih rendah. Hanya 29 persen wanita dan 32 persen pria memberi jawaban yang benar bahwa seorang perempuan mempunyai kesempatan besar menjadi hamil pada pertengahan siklus periode haid (BKKBN, 2011). Wanita mulai dari usia remaja hingga dewasa normalnya akan mengalami periode menstruasi atau haid dalam perjalanan hidupnya, yaitu pengeluaran darah yang terjadi secara periodik melalui

2 vagina yang berasal dari dinding rahim wanita. Keluarnya darah tersebut disebabkan karena sel telur tidak dibuahi sehingga terjadi peluruhan lapisan dalam rahim yang banyak mengandung pembuluh darah (Mochtar, 1989). Menstruasi adalah tahap pertama pertanda kedewasaan (pubertas) pada anak perempuan, itu salah satu tanda fisik bahwa seorang gadis berubah menjadi seorang wanita. Menstruasi awal sebagai kejadian yang penting dalam kehidupan seorang wanita, tapi hal ini tidak berarti ia telah matang secara seksual dalam memproduksi sel telur yang subur (Gunarsa, 2008). Anak-anak sekarang mengalami tekanan emosional dan sosial lebih dari anak-anak 30 tahun yang lalu (Pery & Potter, 2005). Hal ini diperkirakan terjadi karena pengaruh globalisasi dan videovideo porno yang banyak beredar sehingga mengakibatkan menarche terjadi lebih dini, yaitu pada usia kurang dari atau sama dengan 10 tahun (Manuaba, 2003). Pestein (1987) menunjukkan bahwa anak yang matang atau mengalami menstruasi lebih awal mempunyai rasa cemas, lebih suka marah, sering konflik dengan orang tua, dan mempunyai harga diri yang lebih rendah daripada anak yang masuk pubertas lebih akhir. Data Pestein menyarankan supaya anak-anak yang matang lebih awal membutuhkan lebih banyak bantuan untuk mengerti perubahan pubertasnya (Djiwandono, 2002). Dalam menarche kesiapan sangat penting bagi remaja putri. Kesiapan ini akan menjadikan remaja putri lebih dapat mengontrol emosinya ketika mengalami menarche. Terlebih lagi remaja putri yang siap dengan datangnya menarche akan memperhatikan personal hygienenya. Menurut Nurngaeni (2003) kesiapan dapat dilihat dari beberapa komponen, diantaranya adalah dilihat dari kemampuan (skill) menghadapi menstruasi. Dalam menjaga kebersihan (mengganti pembalut, membersihkan kelamin). Kesiapan juga dilihat dari segi sosial atau kemampuan menyesuaikan diri, subjek sadar dengan harus rajin ibadah, patuh kepada orang tua dan mandiri dan harus hati-hati dalam bergaul. Berbeda dengan remaja putri yang tidak siap dengan menarche yang akan dialaminya akan acuh tak acuh karena merasa jijik dengan menarche yang dialaminya, sehingga mengakibatkan infeksi alat reproduksi. Infeksi ini mempunyai dampak seumur hidup, seperti kemandulan yang konsekuensinya adalah menurunnya kualitas hidup individu yang bersangkutan. Ketidaksiapan tersebut dapat mengakibatkan adanya reaksi negatif yang ditunjukkan oleh remaja putri ketika menghadapi menarche yang ditandai dengan cemas, takut, dan sering mengeluh dengan menstruasinya. Tetapi jika anak

3 tersebut sudah diberikan penjelasan atau informasi sebelumnya tentang menarche yang akan dialaminya ia akan dapat berpikir positif tentang menarche. Seseorang yang siap menghadapi menarche dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya perolehan informasi yang cukup, reaksi positif dan dukungan orang tua, penjelasan saudara yang sudah menstruasi, informasi sebelum menstruasi, dan sikap sebelum menarche terhadap menstruasi. Cara koping individu terhadap perubahan di masa pubertas bergantung pada beberapa faktor, meliputi pengalaman pada masa kanak-kanak, adanya model peran, kelompok teman sebaya mereka, dan sampai titik tertentu, pemahaman mereka tentang anatomi dan fisiologi. Misalnya, menstruasi pertama dapat menakutkan jika anak perempuan belum pernah mendiskusikan tentang menstruasi, baik dengan ibunya (yang mungkin merasa bahwa hal itu terlalu memalukan untuk dibicarakan) maupun di sekolah karena topik tersebut bukan merupakan bagian dari kurikulum. Padahal menurut para pakar, penting hukumnya untuk membicarakan pubertas pada anak, bahkan sebelum mereka mengalaminya (Henderson, 2005). Salah satu faktor yang mempengaruhi kesiapan remaja dalam menghadapi menarche adalah pemberian pendidikan kesehatan. Memberikan pendidikan kesehatan kepada anak remaja awal sangatlah penting. Upaya ini sangatlah potensial dilakukan karena selama ini masih jarang orang tua memberikan pendidikan seks di usia anak pada awal remaja. Mendidik anak-anak tentang perubahan-perubahan seksual merupakan subyek yang sangat pribadi. Beberapa orang tua memulai hal ini secara dini, yang lainnya menunggu sampai pubertas dan beberapa orang tua membiarkan sekolah mendidik anak atau sesungguhnya, membiarkan anak menemukan sendiri (Lewer, 1996). Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan penulis di SD N 1 Sucen Kabupaten Temanggung dengan cara wawancara tidak terstruktur kepada 5 siswi, diperoleh 1 orang yang sudah menarche dan 4 orang belum mengalami menarche. Empat orang siswa yang belum menarche mengatakan belum tahu bagaimana itu menstruasi. Mereka mengatakan bagaimana nanti yang harus mereka lakukan jika terjadi menstruasi. Mereka juga tidak mengetahui efek-efek yang nantinya akan timbul saat menstruasi. Sedangkan siswa yang sudah mengalami menarche mengatakan bahwa pada saat menarche dia menangis serta takut untuk mengadu kepada ibunya. Ketika ia melaporkan kepada sang ibu, ibunya hanya mengatakan itu tandanya ia sudah beranjak remaja atau dewasa tanpa penjelasan lain yang berkaitan dengan kematangan reproduksi anaknya. Kelima siswi tersebut

4 mengatakan mereka belum pernah diajari pelajaran tentang menstruasi di sekolahnya. Siswi yang sudah mengalami menstruasi mengatakan ia sangat kerepotan dengan datangnya menstruasi tersebut. Datangnya menstruasi tersebut ia menjadi merasa jijik dan malas untuk melakukan berbagai macam kegiatan karena merasa tidak nyaman. Ketidak nyamanan tersebut dikarenakan oleh sakit pada perutnya serta takut jika tembus, sehingga kemanakemana harus membawa pembalut. Kesiapan dalam Menghadapi Menarche Kesiapan menurut kamus psikologi adalah Tingkat perkembangan dari kematangan atau kedewasaan yang menguntungkan untuk mempraktikkkan sesuatu (Chaplin, 2011). Menurut Yusuf (2002) ada tiga aspek mengenai kesiapan, yaitu : 1. Aspek Pemahaman, yaitu kondisi dimana seseorang mengerti dan mengetahui kejadian yang dialaminya bisa dijadikan sebagai salah satu jaminan bahwa dia akan merasa siap menghadapi hal-hal yang terjadi. 2. Aspek Penghayatan, yaitu sebuah kondisi psikologis dimana seseorang siap secara alami bahwa segala hal yang terjadi secara alami akan menimpa hampir semua orang adalah sesuatu yang wajar, normal, dan tidak perlu dikhawatirkan. 3. Aspek Kesediaan, yaitu suatu kondisi psikologis dimana seseorang sanggup atau rela untuk berbuat sesuatu sehingga dapat mengalami secara langsung segala hal yang seharusnya dialami sebagai salah satu proses kehidupan. Menurut Hurlock (2004) seseorang yang telah siap untuk menerima sesuatu dari luar mempunyai tanda-tanda sebagai berikut: a. Mempunyai keyakinan akan kemampuan untuk menghadapi kehidupan. b. Menganggap dirinya berharga sebagai seorang manusia sederajat dengan orang lain. c. Individu tidak merasa malu. d. Berani memikul tanggung jawab terhadap perilakunya. e. Individu lebih suka mengikuti standarnya sendiri daripada bersikap nyaman terhadap tekanan sosial. f. Tidak menyalahkan diri sendiri atas keterbatasan yang dimilikinya atau mengingkari kelebihannya. g. Individu yang menerima dirinya tidak menyangkal impuls dan emosi atau merasa bersalah atas impulas tersebut. Tujuan Penelitian Untuk mengetahui perbedaan tingkat kesiapan menarche pada remaja putri usia

5 10-12 tahun di SD N 1 Sucen Kabupaten Temanggung sebelum dan setelah diberikan pendidikan kesehatan. METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metode pra aksperimen dengan one group pretestposttest design. Sampel pada penelitian ini yaitu 30 responden dengan karakteristik usia tahun yang belum mengalami menarche dan dipilih menggunakan tekhnik total sampling. HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN Berikut akan disajikan hasil penelitian perbedaan tingkat kesiapan menarche pada remaja putri usia tahun di SD N 1 Sucen Kecamatan Gemawang Kabupaten Temanggung sebelum dan setelah diberikan pendidikan kesehatan. 1. Kesiapan Remaja Putri Usia Tahun dalam Menghadapi Menarche Sebelum Diberikan Pendidikan Kesehatan. Tabel 5.1 Frekuensi Distribusi Berdasarkan Kesiapan Remaja Putri Usia Tahun Sebelum Diberikan Pendidikan Kesehatan di SDN 1 Sucen Kesiapan Remaja Putri dalam Menghadapi Menarche Tidak Siap Siap Kec. Gemawang Kab. Temanggung, 2014 Frekuensi Persentase (%) 66,7 33,3 Jumlah Berdasarkan tabel 5.1, dapat diketahui bahwa kesiapan remaja putri usia tahun dalam menghadapi menarche di SDN 1 Sucen Kec. Gemawang Kab. Temanggung sebelum diberikan pendidikan kesehatan, sebagian besar dalam kategori tidak siap, yaitu sejumlah 20 siswi (66,7%). Kesiapan disini diartikan sebagai suatu keadaan remaja putri untuk mempersiapkan dirinya dalam menghadapi datangnya menarche, baik secara fisik, psikologis, maupun spiritual. Para remaja putri yang belum mengalami menarche sebaiknya selalu berpikiran baik terhadap datangnya menarche yang merupakan siklus alamiah dan normal sebagai seorang wanita. Menurut Santrock (2003) menarche merupakan indeks kedewasaan bagi seorang wanita. Masing-masing responden menanggapi datangnya menarche berbeda-beda, ada yang

6 menanggapinya dengan tanggapan yang positif dan ada juga yang menanggapi dengan tanggapan yang negatif. Menurut Henderson (2005) cara koping individu terhadap perubahan di masa pubertas bergantung pada beberapa faktor, meliputi pengalaman pada masa kanak-kanak, adanya model peran, kelompok teman sebaya mereka, dan sampai titik tertentu, pemahaman mereka tentang anatomi dan fisiologi. Misalnya, menstruasi pertama dapat menakutkan jika anak perempuan belum pernah mendiskusikan tentang menstruasi, baik dengan ibunya (yang mungkin merasa bahwa hal itu terlalu memalukan untuk dibicarakan) maupun di sekolah, karena topik tersebut bukan merupakan bagian dari kurikulum. Ketidaksiapan pada responden dikarenakan responden belum diberi penjelasan atau informasi tentang menstruasi khususnya baik di forum formal maupun informal. Hal ini ditunjukkan dimana responden masih bertanya-tanya tentang pernyataan yang ada dalam kuesioner saat pretest. Setelah kuesioner dikumpulkan kepada peneliti, kemudian peneliti mencoba menggali apa yang diketahui responden tentang menstruasi dan hanya lima orang responden yang menjawab pengertian menstruasi akan tetapi belum tepat dan mereka masih tampak malu-malu untuk menjawabnya dikarenakan anggapan mereka yang menganggap menstruasi adalah hal yang memalukan dan mengakibatkan mereka tidak percaya diri. Perempuan yang tidak siap menghadapi menarche mengindikasikan perasaan yang negatif terhadap menstruasi daripada mereka yang lebih siap menghadapi dimulainya siklus menstruasi (Santrock, 2003). Oleh karena itu saat usia tahun ketika mulai terlihat perkembangan karakteristik seks sekunder perlu diberi informasi tentang perubahan tubuh untuk mengurangi rasa takut. Informasi ini diberikan kepada remaja, sebelum terjadi perkembangan pubertas (Hamid, 2008). Ketika peneliti menanyakan apa yang dimaksud dengan menstruasi mereka menjawab menstruasi adalah darah yang keluar dari janin. Sedangkan menurut Proverawati (2009), bahwa menstruasi adalah

7 perdarahan periodik dan siklik dari uterus disertai pengelupasan (deskuamasi) endometrium. Banyak responden yang termasuk dalam kategori tidak siap sebelum diberikan pendidikan kesehatan dapat dilihat pada hasil kuesioner saat pretest. Sebanyak enam responden yang menjawab tidak pada pernyataan rasa percaya diri saya akan hilang saat menstruasi datang. Sebanyak 23 responden menjawab tidak pada pernyataan saya akan menanyakan tentang menstruasi kepada ibu saya. Menurut Wong (2008) anak yang mendekati pubertas perlu memahami dan mengetahui proses maturasi sehingga akan menyebabkan kesiapan dalam menghadapi perubahan saat masuk masa pubertas. Sebanyak 13 orang menjawab ya pada pernyataan saya takut menghadapi menstruasi. Responden yang sudah siap tentunya tidak merasa takut jika mengalami menstruasi. Menurut Suryani (2010) usia tahun akan mengalami perubahan secara paksaan bentuk seksualitas yang belum mencapai taraf kematangan (masak-dini). Tingkat maturasi yang belum mencapai kematangan menyebabkan anak belum bisa merubah anggapan negatifnya tentang menstruasi. Kemudian sebanyak lima belas responden yang menjawab ya pada pernyataan saya menganggap menstruasi adalah hal yang memalukan. Sedangkan salah satu tanda-tanda kesiapan menurut Hurlock (2004) adalah individu tidak merasa malu. Mereka merasa malu karena menarche merupakan hal yang baru yang harus mereka rasakan dan teman-teman mereka juga belum mengalami menarche. Informasi yang tidak cukup membuat mereka tidak mengetahui bahwa menarche akan datang diusia mereka. Hal ini yang membuat mereka tidak memiliki persiapan yang matang dalam menghadapi perubahan-perubahan ini. Banyak faktor yang menyebabkan responden tidak siap yaitu diantaranya adalah tingkat kematangan anak, dimana semakin muda usia gadis maka semakin ia belum siap menerima peristiwa haid (Suryani, 2010). Dukungan dari keluarga juga berperan penting untuk mengikis rasa malu dan rasa tidak percaya diri yang mulai timbul. Mereka merasa

8 keluarga saja tidak membantu mereka mengenal perubahan saat menginjak usia remaja sehingga mereka beranggapan hal tersebut bukan hal yang wajar di usia mereka. Menurut Suryani (2010) hal lain yang dapat mempengaruhi kesiapan responden adalah adanya informasi yang salah kemudian responden mengembangkan menjadi satu reaksi fantasi yang tidak riil, maka proses menstruasi itu kemudian dikaitkan dengan bahaya-bahaya tertentu. Juga dihubungkan dengan kotoran dan hal-hal yang menjijikkan. Hal ini dapat dilihat ada 27 orang dari responden yang menganggap menstruasi adalah hal yang kotor. 2. Kesiapan Remaja Putri Usia Tahun dalam Menghadapi Menarche Setelah Diberikan Pendidikan Kesehatan Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Kesiapan Remaja Putri Usia Tahun Setelah Diberikan Pendidikan Kesehatan di SDN 1 Sucen, Kec. Gemawang Kab. Temanggung, 2014 Kesiapan Remaja Putri dalam Menghadapi Menarche Tidak Siap Siap Frekuensi % ,3 96,7 Jumlah Berdasarkan Tabel 5.3, dapat diketahui bahwa sesudah diberikan pendidikan kesehatan, remaja putri usia tahun di SDN 1 Sucen Kec. Gemawang Kab. Temanggung, sebagian besar dalam kategori siap dalam menghadapi menarche, yaitu sejumlah 29 siswi (96,7%). Hal ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Sudarma (2008) bahwa pendidikan kesehatan memiliki peranan penting dalam mendukung angka partisipasi kesehatan masyarakat dalam mendukung akselerasi kualitas kesehatan masyarakat. Secara umum pendidikan kesehatan bertujuan untuk perubahan perilaku individu dan budaya masyarakat sehingga mampu menunjukkan perilaku dan budaya yang sehat. Banyak faktor yang menyebabkan seseorang menjadi tidak siap dalam menghadapi menarche. Responden yang belum siap tersebut dikarenakan belum

9 mempunyai pengalaman dengan menstruasi, dan dia juga merupakan anak pertama sehingga belum ada kakak yang bisa dimintai penjelasan tentang menstruasi yang nanti akan dialaminya. Sehingga menjadikan menstruasi sebagai tugas baru yang tidak menyenangkan. Ia menganggap menstruasi sebagai penghambat aktivitasnya karena merasa dibatasi kebebasannya. Menurut Suryani (2010) sering muncul pula anggapan yang keliru yaitu anggapan yang sesuai dengan teori cloaca yang menyatakan segala sesuatu yang keluar dari rongga tubuh itu adalah kotor, najis, menjijikkan serta merupakan tanda noda dan tidak suci. Atas dasar pandangan yang keliru ini timbul kemudian rasa malu, rasa diri tidak bersih atau tidak suci, merasa diri kotor bernoda, dan diliputi emosi-emosi negatif lainnya. Sedangkan sebagian besar dari responden termasuk dalam kategori siap karena setelah diberikan pendidikan kesehatan mereka akan menambah wawasan mereka dan sedikit pengalaman mereka tentang menstruasi. Mereka memiliki banyak pemahaman tentang hal-hal yang berkaita dengan menstruasi seperti hal apa saja yang sebaiknya dilakukan atau dipersiapkan menjelang menstruasi. Dengan informasi yang sudah didapat ini jika mereka mengalami menstruasi tiba-tiba mereka tidak akan terkejut dan tidak merasa bingung akan hal-hal apa saja yang seharusnya dilakukan. Dilihat dari hasil diatas dapat disimpulkan bahwa pemberian pendidikan kesehatan dapat merubah anggapan negatif responden tentang menstruasi menjadi anggapan yang positif. 3. Untuk mengetahui perbedaan tingkat kesiapan menarche pada remaja putri usia tahun di SD N 1 Sucen Kecamatan Gemawang Kabupaten Temanggung sebelum dan setelah diberikan pendidikan kesehatan. Untuk menguji perbedaan ini digunakan uji wilcoxon. Hasil analisis kemaknaan dengan uji wilcoxon disajikan berikut ini. Tabel 5.3 Perbedaan Tingkat Kesiapan Menarche Sebelum dan Setelah Diberikan Pendidikan Kesehatan pada Remaja Putri Usia Tahun di SD N 1 Sucen Kec.

10 Variabel Tingkat Kesiapan Remaja Putri dalam Menghadapi Menarche Gemawang Temanggung, 2014 Perlakuan Sebelum Setelah N Z Kab. p- value -4,359 0,000 Berdasarkan Tabel 5.3, dapat diketahui bahwa dari uji Wilcoxon diperoleh nilai Z hitung sebesar -4,359 dengan p-value 0,000. Terlihat bahwa p-value 0,000 < α (0,05), ini menunjukkan bahwa ada perbedaan yang signifikan terhadap tingkat kesiapan remaja putri dalam menghadpai menarche sebelum dan sesudah diberikan pendidikan kesehatan di SD N 1 Sucen Kecamatan Gemawang Kabupaten Temanggung. Hasil yang sama juga didapat pada penelitian yang dilakukan oleh Widiawati (2010) yang berjudul Pengaruh Penyebaran Informasi Terhadap Sikap dan Perilaku Pegawai, yang menyimpulkan bahwa ada pengaruh antara penyebaran informasi dengan sikap dan perilaku pegawai. Selain itu didukung oleh penelitian Anggraini (2009) yang berjudul Pengaruh Pendidikan Kesehatan tentang Menstruasi Terhadap Tingkat Pengetahuan dan Kecemasan Menghadapi Menarche Pada Siswi Kelas IV dan V SD Negeri Sonosewu Ngestiharjo Kasihan Bantul Yogyakarta, dengan hasil terdapat pengaruh pendidikan kesehatan tentang menstruasi terhadap tingkat pengetahuan menstruasi dan kecemasan menghadapi menarche pada siswi kelas IV dan V SD Negeri Sonosewu Ngestiharjo Kasihan Bantul Yogyakarta. Responden yang mengalami ketidaksiapan sebanyak 1 responden (3,3%) setelah diberikan pendidikan kesehatan masih termasuk kedalam kategori tidak siap dikarenakan responden belum mempunyai banyak pengalaman seperti keluarga/orang terdekat yang sudah mengalami menstruasi. Sehingga responden masih merasakan ketakutan dan malu. Perubahan tingkat kesiapan tersebut dapat dilakukan dengan pemberian pendidikan kesehatan. Dimana tujuan pendidikan kesehatan adalah terjadinya perubahan sikap dan tingkah laku individu, keluarga, kelompok khusus, dan masyarakat dalam

11 membina serta memelihara perilaku hidup sehat serta berperan aktif dalam upaya mewujudkan derajat kesehatan yang optimal (Nursalam, 2008). Pemberian pendidikan kesehatan yang diberikan kepada responden adalah sarana dalam pemberian informasi kepada individu atau kelompok tentang hal-hal yang belum diketahui oleh responden. Hal ini dapat memberi pemahaman yang lebih detail dan rinci terkait dengan menstruasi. Setelah responden banyak mengetahui tentang informasi yang mereka tidak tahu sebelumnya maka responden akan terlihat lebih siap jika akan mengalami suatu hal yang baru yang belum pernah mereka rasakan sebelumnya. Menurut Suryani (2010) pengetahuan tentang kesehatan yang dimiliki seseorang amat penting peranannya dalam menentukan nilai kesehatan terhadapnya. Dengan berbagai informasi kesehatan akan menambah luas pengetahuan dan pemahamannya tentang kesehatan. PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Tingkat kesiapan remaja putri SD N 1 Sucen Kecamatan Gemawang Kabupaten Temanggung usia tahun sebagian besar dalam menghadapi menarche sebelum diberikan pendidikan kesehatan yaitu sebanyak 20 responden (66,7%) dalam kategori tidak siap. 2. Tingkat kesiapan remaja putri SD N 1 Sucen Kecamatan Gemawang Kabupaten Temanggung usia tahun sebagian besar dalam menghadapi menarche setelah diberikan pendidikan kesehatan yaitu 29 responden (96,7%) dalam kategori siap. 3. Hasil uji statistik menunjukkan bahwa ada perbedaan tingkat kesiapan remaja putri usia tahun dalam menghadapi menarche sebelum ddan setelah diberikan pendidikan kesehatan di SD N 1 Sucen Kecamatan Gemawang Kabupaten Temanggung yang ditunjukkan dengan nilai p-value 0,000 < α (0,05). B. Saran Berdasarkan kesimpulan hasil penelitian tersebut, maka saran yang dapat penulis berikan, antara lain :

12 1. Bagi siswi SD N 1 Sucen Kecamatan Gemawang Kabupaten Temanggung Diharapkan peran aktif siswi untuk meningkatkan pemahaman tentang menarche dalam upaya mengatasi kesiapan menghadapi menarche dengan cara menambah informasi tentang menarche melalui media elektronik seperti internet dan tidak malu untuk bertanya kepada keluarga yang sudah mengalami menarche atau menstruasi. 2. Bagi Praktik Keperawatan Praktik keperawatan agar dapat memberikan pendidikan kesehatan secara berkala untuk membantu mengatasi ketidaksiapan dalam menghadapi menarche. 3. Bagi SD N 1 Sucen Kecamatan Gemawang Temanggung Kabupaten Diharapkan melakukan kerjasama dengan petugas kesehatan dalam pemberian pendidikan kesehatan di sekolah. 4. Bagi Masyarakat Diharapkan peran serta orangtua dan keluarga dalam memberikan informasi yang dibutuhkan sesuai dengan usia anak. DAFTAR PUSTAKA Anggraini, T. & Wahyuni, A Pengaruh Pendidikan Kesehatan tentang Menstruasi Terhadap Tingkat Pengetahuan dan Kecemasan Menghadapi Menstruasi dan Kecemasan Menghadapi Menarche pada Siswi Kelas IV dan V SD Negeri Sonosewu Ngestiharjo Kasihan Bantul Yogyakarta. Yogyakarta : Fakultas Kedokteran UMY. BKKBN Kajian Profil Penduduk Remaja (10-24 THN : Ada Apa dengan Remaja?). Pusat Penelitian dan Pengembangan Kependudukan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional. Diakses tanggal 20 Oktober Chaplin, J.P Kamus Lengkap Psikologi. Rajawali Press. Djiwandono & Wuryani, S.E Psikologi Pendidikan. Jakarta : Grasindo. Gunarsa, S.D Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Jakarta : Gunung Mulia. Hamid, A.Y.S Bunga Rampai Asuhan Keperawatan Kesehatan Jiwa. Jakarta : EGC. Henderson, C Buku Ajar Konsep Kebidanan. Jakarta : EGC. Hurlock, E.B Psikologi Perkembangan. Jakarta : Erlangga. Lewer, H Belajar Merawat di Bamgsal Anak = Learning to Care on The Pediatric Ward. Jakarta : EGC. Manuaba, I.B.G Penuntun Kepaniteraan Klinik Obstetri dan Ginekologi, Edisi 2. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC. Mochtar, R Sinopsis Obstetri, Obstetri Fisiologi, Obstetri Patologi, edisi 2, Jakarta. Nurngaeni, S Kesiapan Remaja Putri Sekolah Dasar Dalam Menghadapi Menarche Dini Studi Kualitatif Pada Siswa SD Islam Al Azhar 14 Semarang Tahun Semarang : Universitas Dipenegoro.

13 Nursalam & Efendi, F Pendidikan dalam Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika. Proverawati, A. & Misaroh, S Menarche Menstruasi Pertama Penuh Makna. Yogyakarta : Nuha Medika. Santrock, J.W Adolescence Perkembangan Remaja. Jakarta : Erlangga. Sudarma, M Sosiologi Untuk Kesehatan. Jakarta : Salemba Medika. Suryani, E. & Widyasih, H Psikologi Ibu dan Anak. Yogyakarta : Fitramaya. Widiawati, W Pengaruh Penyebaran Informasi Terhadap Perubahan Sikap dan Perilaku Pegawai. Serang : Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Serang. Wong, D.L Buku Ajar Keperawatan Pediatrik, Edisi 6, Vol 1. Jakarta : EGC. Yusuf, A. M Pengantar Ilmu Pendidikan. Jakarta : Ghalia Indonesia.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada Bab IV ini akan membahas hasil penelitian dan pembahasan yang dimulai dengan gambaran responden penelitian, gambaran tingkat pengetahuan, gambaran kesiapan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. anak mulai berpikir secara konkrit dan rasional. Pada usia sekolah dasar

BAB I PENDAHULUAN. anak mulai berpikir secara konkrit dan rasional. Pada usia sekolah dasar BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Anak usia sekolah adalah periode yang dimulai dari usia 6-12 tahun. Anak dalam usia sekolah disebut sebagai masa intelektual, dimana anak mulai berpikir secara konkrit

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Remaja yang sehat dan berkualitas menjadi perhatian serius bagi orang tua,

BAB 1 PENDAHULUAN. Remaja yang sehat dan berkualitas menjadi perhatian serius bagi orang tua, BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Remaja yang sehat dan berkualitas menjadi perhatian serius bagi orang tua, praktisi pendidikan ataupun remaja itu sendiri. Remaja yang sehat adalah remaja yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dapat mengambil peran yang cukup besar daripada ayah terutama pada. perkembangan anak perempuan, karena kesamaan gender dan

BAB I PENDAHULUAN. dapat mengambil peran yang cukup besar daripada ayah terutama pada. perkembangan anak perempuan, karena kesamaan gender dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Peran orang tua baik ayah maupun ibu, dalam pertumbuhan dan perkembangan anak menuju dewasa sangat berpengaruh dan dapat menentukan bagaimana kesehatan anak di masa

Lebih terperinci

PENGETAHUAN DAN KESIAPAN REMAJA PUTRI DALAM MENGHADAPI MENARCHE DI SD NEGERI NO MEDAN TAHUN 2017

PENGETAHUAN DAN KESIAPAN REMAJA PUTRI DALAM MENGHADAPI MENARCHE DI SD NEGERI NO MEDAN TAHUN 2017 PENGETAHUAN DAN KESIAPAN REMAJA PUTRI DALAM MENGHADAPI MENARCHE DI SD NEGERI NO 064023 MEDAN TAHUN 2017 Dina Indarsita, Yenni Purba Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Medan ` Abstrak Menarche (haid

Lebih terperinci

Susi Susanti a116 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Ngudi Waluyo Ungaran Program Studi Ilmu Keperawatan

Susi Susanti a116 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Ngudi Waluyo Ungaran Program Studi Ilmu Keperawatan PENGARUH PEMBERIAN PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG MENARCHE TERHADAP TINGKAT KECEMASAN SISWI USIA 10-12 TAHUN DALAM MENGHADAPI MENARCHE DI SD N SIDOMULYO 04 UNGARAN TIMUR KABUPATEN SEMARANG Susi Susanti 010110a116

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kematangan seksual. Perubahan-perubahan ini terjadi pada masa-masa

BAB I PENDAHULUAN. kematangan seksual. Perubahan-perubahan ini terjadi pada masa-masa BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan manusia melewati beberapa fase, salah satunya adalah masa remaja. 1 Menurut WHO, dikatakan memasuki masa remaja ketika berusia 10-19 tahun. 2 Pada masa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. remaja adalah datang haid yang pertama kali atau menarche, biasanya sekitar umur

BAB I PENDAHULUAN. remaja adalah datang haid yang pertama kali atau menarche, biasanya sekitar umur BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masa remaja adalah usia antara masa anak-anak dan dewasa, yang secara biologis antara 10 sampai 19 tahun. Perubahan terpenting yang terjadi pada gadis remaja adalah

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DENGAN KECEMASAN MENGHADAPI MENARCHE PADA SISWI KELAS VI

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DENGAN KECEMASAN MENGHADAPI MENARCHE PADA SISWI KELAS VI HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DENGAN KECEMASAN MENGHADAPI MENARCHE PADA SISWI KELAS VI Yudha Indra Permana & Ida Untari Akper PKU Muhammadiyah Surakarta ABSTRAK Masa reproduksi adalah masa yang penting bagi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Remaja atau adolescence (Inggris), berasal dari bahasa latin adolescere

BAB I PENDAHULUAN. Remaja atau adolescence (Inggris), berasal dari bahasa latin adolescere 1 BAB I PENDAHULUAN Bab ini akan menguraikan tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian. A. Latar Belakang Remaja atau adolescence (Inggris), berasal dari bahasa latin adolescere

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. distribusi lemak pada daerah pinggul. Selama ini sebagian masyarakat merasa

BAB I PENDAHULUAN. distribusi lemak pada daerah pinggul. Selama ini sebagian masyarakat merasa BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Menarche merupakan menstruasi pertama yang biasa terjadi dalam rentang usia 10-16 tahun atau pada masa awal remaja di tengah masa pubertas sebelum memasuki masa reproduksi.

Lebih terperinci

Nurul Fatimah, Isy Royhanaty, Sawitry Pasca Sarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta, STIKES Karya Husada Semarang

Nurul Fatimah, Isy Royhanaty, Sawitry Pasca Sarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta, STIKES Karya Husada Semarang PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN METODE PEER GROUP TENTANG MENSTRUASI TERHADAP KESIAPAN MENGHADAPI MENARCHE PADA SISWI SD KELAS V DI SD PUNDENARUM I KECAMATAN KARANGAWEN KABUPATEN DEMAK Nurul Fatimah, Isy

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. fisik, biologis, psikologis dan sosial budaya (Sarwono, 2008). dan hormonal yang terjadi selama masa remaja awal.

BAB I PENDAHULUAN. fisik, biologis, psikologis dan sosial budaya (Sarwono, 2008). dan hormonal yang terjadi selama masa remaja awal. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masa remaja merupakan masa yang sangat penting sekali dalam perkembangan seseorang remaja putri. Pada tahap ini remaja didefinisikan sebagai masa peralihan dari

Lebih terperinci

SIKAP REMAJA PUTRI USIA TAHUN TENTANG MENARCHE DI SMP N BANDARKEDUNGMULYO KABUPATEN JOMBANG ABSTRAK

SIKAP REMAJA PUTRI USIA TAHUN TENTANG MENARCHE DI SMP N BANDARKEDUNGMULYO KABUPATEN JOMBANG ABSTRAK SIKAP REMAJA PUTRI USIA -5 TAHUN TENTANG MENARCHE DI SMP N BANDARKEDUNGMULYO KABUPATEN JOMBANG Devi Gurita Melati, Septi Fitrah N,SST, Fikri Mubarok, S.Kep.,Ns Program Studi D Kebidanan STIKES Pemkab Jombang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. fisik seperti sakit perut, jantung berdebar, otot tegang dan muka merah. Lalu

BAB I PENDAHULUAN. fisik seperti sakit perut, jantung berdebar, otot tegang dan muka merah. Lalu BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Kecemasan merupakan suatu keadaan jiwa yang dikarekteristikkan oleh emosi negatif yang kuat dan mengatasi rasa takut dimasa depan. Biasanya ditandai dengan gejala kecemasan

Lebih terperinci

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA DENGAN KESIAPAN ANAK MENGHADAPI MASA PUBERTAS

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA DENGAN KESIAPAN ANAK MENGHADAPI MASA PUBERTAS HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA DENGAN KESIAPAN ANAK MENGHADAPI MASA PUBERTAS Sevi Budiati & Dwi Anita Apriastuti Akademi Kebidanan Estu Utomo Boyolali ABSTRAK Latar

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dari masa kanak kanak ke masa dewasa, terutama perubahan alat reproduksi.

BAB 1 PENDAHULUAN. dari masa kanak kanak ke masa dewasa, terutama perubahan alat reproduksi. 1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masa remaja merupakan masa peralihan dari masa kanak kanak ke masa dewasa. Masa ini sering disebut dengan masa pubertas. Menurut beberapa ahli, selain istilah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Menarche merupakan menstruasi pertama yang biasa terjadi pada seorang

BAB I PENDAHULUAN. Menarche merupakan menstruasi pertama yang biasa terjadi pada seorang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menarche merupakan menstruasi pertama yang biasa terjadi pada seorang gadis pada masa pubertas, yang biasanya muncul usia 11 sampai 14 tahun. Perubahan penting terjadi

Lebih terperinci

PENGETAHUAN MENSTRUASI REMAJA YANG MENGALAMI SUBSTITUSI POLA ASUH PADA KELUARGA TKI. Hery Ernawati

PENGETAHUAN MENSTRUASI REMAJA YANG MENGALAMI SUBSTITUSI POLA ASUH PADA KELUARGA TKI. Hery Ernawati PENGETAHUAN MENSTRUASI REMAJA YANG MENGALAMI SUBSTITUSI POLA ASUH PADA KELUARGA TKI Hery Ernawati Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Ponorogo heryernwati@gmail.com, 08125967858 ABSTRAK Remaja

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan seseorang. Usia remaja berlangsung antara umur tahun, dengan

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan seseorang. Usia remaja berlangsung antara umur tahun, dengan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masa remaja diawali dari suatu fase perkembangan yang dinamis dalam kehidupan seseorang. Usia remaja berlangsung antara umur 12-21 tahun, dengan pembagian 12-15

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. generasi berikutnya (Jameela, 2010). fase ini individu mengalami perubahan dari anak-anak menuju dewasa

BAB I PENDAHULUAN. generasi berikutnya (Jameela, 2010). fase ini individu mengalami perubahan dari anak-anak menuju dewasa BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Saat ini di Indonesia 62 juta remaja sedang tumbuh di tanah air. Artinya satu dari lima orang Indonesia berada dalam rentang usia remaja. Mereka adalah calon generasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. sikap dan tekad kemandirian manusia dan masyarakat Indonesia dalam rangka

BAB 1 PENDAHULUAN. sikap dan tekad kemandirian manusia dan masyarakat Indonesia dalam rangka BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan Nasional pada hakekatnya bertujuan untuk menumbuhkan sikap dan tekad kemandirian manusia dan masyarakat Indonesia dalam rangka meningkatkan kualitas sumber

Lebih terperinci

HUBUNGAN DUKUNGAN ORANG TUA DENGAN SIKAP REMAJA PRE MENARCHE DI SMPN 1 BRATI

HUBUNGAN DUKUNGAN ORANG TUA DENGAN SIKAP REMAJA PRE MENARCHE DI SMPN 1 BRATI 16 HUBUNGAN DUKUNGAN ORANG TUA DENGAN SIKAP REMAJA PRE MENARCHE DI SMPN 1 BRATI Yuli Irnawati 1 Yulia Diana 2 Anik Siti Juariyah 3 Email : billa_yuli@yahoo.com Akademi Kebidanan Bakti Utama Pati Jl. Ki

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. usia tahun atau pada masa awal remaja di tengah masa pubertas

BAB I PENDAHULUAN. usia tahun atau pada masa awal remaja di tengah masa pubertas 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang masalah Menarche adalah menstruasi pertama yang biasa terjadi dalam rentang usia 10-16 tahun atau pada masa awal remaja di tengah masa pubertas sebelum memasuki masa

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Masa remaja adalah masa peralihan dari anak-anak ke dewasa, bukan

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Masa remaja adalah masa peralihan dari anak-anak ke dewasa, bukan 0 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masa remaja adalah masa peralihan dari anak-anak ke dewasa, bukan hanya berkembang dalam sisi psikologis tetapi juga fisik. Bahkan perubahanperubahan fisik

Lebih terperinci

HUBUNGAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI KELAS X TENTANG MENSTRUASI DENGAN PERILAKU PERSONAL HYGIENE SAAT MEANTRUASI DI SMKN 02 BANGKALAN

HUBUNGAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI KELAS X TENTANG MENSTRUASI DENGAN PERILAKU PERSONAL HYGIENE SAAT MEANTRUASI DI SMKN 02 BANGKALAN HUBUNGAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI KELAS X TENTANG MENSTRUASI DENGAN PERILAKU PERSONAL HYGIENE SAAT MEANTRUASI DI SMKN 02 BANGKALAN ANALIZE THE RELATIONSHIP OF KNOWLEDGE YOUNG WOMEN CLASS X ABOUT MENSTRUATION

Lebih terperinci

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP TINGKAT KECEMASAN DALAM MENGHADAPI MENARCHE PADA SISWI SD NEGERI I GAYAM KABUPATEN SUKOHARJO

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP TINGKAT KECEMASAN DALAM MENGHADAPI MENARCHE PADA SISWI SD NEGERI I GAYAM KABUPATEN SUKOHARJO PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP TINGKAT KECEMASAN DALAM MENGHADAPI MENARCHE PADA SISWI SD NEGERI I GAYAM KABUPATEN SUKOHARJO SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Mencapai Derajat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Anak usia sekolah adalah periode yang dimulai dari usia 6-12 tahun atau

BAB I PENDAHULUAN. Anak usia sekolah adalah periode yang dimulai dari usia 6-12 tahun atau BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Anak usia sekolah adalah periode yang dimulai dari usia 6-12 tahun atau disebut juga sebagai masa intelektual, dimana anak mulai berpikir secara konkrit dan rasional

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia dalam perkembangannya melewati beberapa fase, salah satunya adalah masa remaja. Menurut Hurlock ( 2008) masa remaja adalah masa transisi atau peralihan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan masa transisi dari masa anak-anak menuju

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan masa transisi dari masa anak-anak menuju BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masa remaja merupakan masa transisi dari masa anak-anak menuju masa yang lebih dewasa. Ia memandang dunianya seperti apa yang ia inginkan, bukan sebagaimana

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia. Aspek biopsikososial higiene...irmatri Ariyani, FKM UI, 2009

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia. Aspek biopsikososial higiene...irmatri Ariyani, FKM UI, 2009 3 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan reproduksi merupakan masalah yang penting untuk mendapatkan perhatian terutama di kalangan remaja. Masa remaja diwarnai oleh pertumbuhan, perubahan, munculnya

Lebih terperinci

Dalam sebuah siklus kehidupan, masa puber merupakan salah satu masa. yang tidak mudah untuk dilalui oleh individu. Masa puber dianggap sebagai masa

Dalam sebuah siklus kehidupan, masa puber merupakan salah satu masa. yang tidak mudah untuk dilalui oleh individu. Masa puber dianggap sebagai masa BABI PENDAHULUAN BABI PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam sebuah siklus kehidupan, masa puber merupakan salah satu masa yang tidak mudah untuk dilalui oleh individu. Masa puber dianggap sebagai

Lebih terperinci

2013 GAMBARAN TINGKAT STRES PADA ANAK USIA SEKOLAH MENGHADAPI MENSTRUASI PERTAMA (MENARCHE) DI SEKOLAH DASAR NEGERI GEGERKALONG GIRANG

2013 GAMBARAN TINGKAT STRES PADA ANAK USIA SEKOLAH MENGHADAPI MENSTRUASI PERTAMA (MENARCHE) DI SEKOLAH DASAR NEGERI GEGERKALONG GIRANG BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menstruasi pertama (menarche) merupakan peristiwa paling penting pada remaja putri sebagai pertanda siklus masa subur sudah di mulai. Datangnya menstruasi pertama

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kematangan mental, emosional, sosial, dan fisik. Masa pubertas adalah

BAB I PENDAHULUAN. kematangan mental, emosional, sosial, dan fisik. Masa pubertas adalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masa remaja merupakan suatu masa peralihan dari pubertas ke dewasa atau suatu proses tumbuh ke arah kematangan yang mencakup kematangan mental, emosional, sosial, dan

Lebih terperinci

Jurnal Keperawatan, Volume XI, No. 1, April 2015 ISSN HUBUNGAN PERUBAHAN FISIK USIA REMAJA DENGAN RASA PERCAYA DIRI PADA SISWI KELAS 7

Jurnal Keperawatan, Volume XI, No. 1, April 2015 ISSN HUBUNGAN PERUBAHAN FISIK USIA REMAJA DENGAN RASA PERCAYA DIRI PADA SISWI KELAS 7 PENELITIAN HUBUNGAN PERUBAHAN FISIK USIA REMAJA DENGAN RASA PERCAYA DIRI PADA SISWI KELAS 7 Vivin Sabrina Pasaribu*, El Rahmayati*, Anita Puri* *Alumni Jurusan Keperawatan Poltekkes Tanjungkarang *Dosen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kebersihan pada saat menstruasi adalah cara yang sangat penting bagi wanita untuk memelihara tingkat kebersihan selama menstruasi. Kebiasaan menjaga kebersihan, termasuk

Lebih terperinci

umur tahun berjumlah 2.9 juta jiwa (Susenas, 2006).

umur tahun berjumlah 2.9 juta jiwa (Susenas, 2006). 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masa remaja merupakan salah satu tahap perkembangan dalam rentang kehidupan manusia. Remaja akan mengalami suatu perkembangan fisik, seksual dan psikososial sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia menempati urutan nomor 4 di dunia dalam hal jumlah penduduk, dengan remaja sebagai bagian dari penduduk yang ada. Propinsi Jawa Barat pada tahun 2005 dihuni

Lebih terperinci

: Remaja, Menarche, Kecemasan, Dukungan keluarga. : 28 buku ( ) + 5 website

: Remaja, Menarche, Kecemasan, Dukungan keluarga. : 28 buku ( ) + 5 website Hubungan Dukungan Keluarga dengan Tingkat Kecemasan pada Remaja Putri dalam Menghadapi Menarche di MI Salafiyah Simbang Kulon 02 Kabupaten Pekalongan. Ervina Ulfa dan Rizky Ajeng Mardiyana Aida Rusmariana,

Lebih terperinci

PENGARUH PENYULUHAN MENARCHE TERHADAP TINGKAT KECEMASAN MENGHADAPI MENARCHE SISWI KELAS V DAN VI DI SD NEGERI BERBAH 1 SLEMAN NASKAH PUBLIKASI

PENGARUH PENYULUHAN MENARCHE TERHADAP TINGKAT KECEMASAN MENGHADAPI MENARCHE SISWI KELAS V DAN VI DI SD NEGERI BERBAH 1 SLEMAN NASKAH PUBLIKASI PENGARUH PENYULUHAN MENARCHE TERHADAP TINGKAT KECEMASAN MENGHADAPI MENARCHE SISWI KELAS V DAN VI DI SD NEGERI BERBAH 1 SLEMAN NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh : GITA FITRIA SUNDARI 201410104232 PROGRAM STUDI

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. produktif dan kreatif sesuai dengan tahap perkembangannya (Depkes, 2010).

BAB 1 PENDAHULUAN. produktif dan kreatif sesuai dengan tahap perkembangannya (Depkes, 2010). BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Remaja adalah harapan bangsa, sehingga tak berlebihan jika dikatakan bahwa masa depan bangsa yang akan datang akan ditentukan pada keadaan remaja saat ini. Remaja yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Remaja berasal dari kata latin adolensence yang berarti tumbuh atau

BAB 1 PENDAHULUAN. Remaja berasal dari kata latin adolensence yang berarti tumbuh atau BAB 1 PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Remaja berasal dari kata latin adolensence yang berarti tumbuh atau tumbuh menjadi dewasa. Istilah adolensence mempunyai arti yang lebih luas lagi yang mencakup kematangan

Lebih terperinci

2016 GAMBARAN PENGETAHUAN REMAJA MADYA (13-15 TAHUN) KELAS VII DAN VIII TENTANG PERSONAL HYGIENE PADA SAAT MENSTRUASI DI SMPN 29 BANDUNG

2016 GAMBARAN PENGETAHUAN REMAJA MADYA (13-15 TAHUN) KELAS VII DAN VIII TENTANG PERSONAL HYGIENE PADA SAAT MENSTRUASI DI SMPN 29 BANDUNG 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan tentang kesehatan reproduksi merupakan masalah penting yang perlu mendapatkan perhatian dari semua pihak. Pada masa remaja, pertumbuhan fisik dan seksualnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Setiap wanita berbeda-beda waktunya dalam mendapatkan menarche atau

BAB I PENDAHULUAN. Setiap wanita berbeda-beda waktunya dalam mendapatkan menarche atau 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Menstruasi pertama biasanya terjadi pada wanita usia 12-16 tahun. Setiap wanita berbeda-beda waktunya dalam mendapatkan menarche atau menstuasi pertama kali.

Lebih terperinci

GAMBARAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG MENARCHE (Studi di SD Negeri Wanar Kecamatan Pucuk Kabupaten Lamongan Tahun 2015) Ida Susila *

GAMBARAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG MENARCHE (Studi di SD Negeri Wanar Kecamatan Pucuk Kabupaten Lamongan Tahun 2015) Ida Susila * GAMBARAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG MENARCHE (Studi di SD Negeri Wanar Kecamatan Pucuk Kabupaten Lamongan Tahun 2015) Ida Susila * *Dosen Program Studi Diploma III Kebidanan Universitas Islam Lamongan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Masa remaja adalah suatu tahap antara masa kanak kanak dengan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Masa remaja adalah suatu tahap antara masa kanak kanak dengan 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Remaja 1. Definisi Masa remaja adalah suatu tahap antara masa kanak kanak dengan masa dewasa. Dalam masa ini, remaja itu berkembang kearah kematangan seksual, memantapkan identitas

Lebih terperinci

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN MELALUI PERAN MEDIA VISUAL

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN MELALUI PERAN MEDIA VISUAL PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN MELALUI PERAN MEDIA VISUAL TENTANG MENSTRUASI TERHADAP KESIAPAN MENGHADAPI MENARCHE PADA SISWI SEKOLAH DASAR MUHAMMADIYAH WIROBRAJAN 3 YOGYAKARTA TAHUN 2013 NASKAH PUBLIKASI

Lebih terperinci

TINGKAT PENGETAHUAN KESEHATAN REPRODUKSI DENGAN TINGKAT KESIAPAN MENGHADAPI MENARCHE

TINGKAT PENGETAHUAN KESEHATAN REPRODUKSI DENGAN TINGKAT KESIAPAN MENGHADAPI MENARCHE TINGKAT PENGETAHUAN KESEHATAN REPRODUKSI DENGAN TINGKAT KESIAPAN MENGHADAPI MENARCHE Tita Restu Yuliasri & Dyah Ayu Tri Puspita Ning Tyas Akademi Kebidanan Ummi Khasanah, Jl. Pemuda Gandekan, Bantul e-mail

Lebih terperinci

: Knowledge, Sources of information by peers, Attitude, Readiness, Menarche

: Knowledge, Sources of information by peers, Attitude, Readiness, Menarche FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESIAPAN REMAJA PUTRI MENGHADAPI MENARCHE DI SD N 02 SUKOREJO SEMARANG Ita Fijanah Puspita 1, M. Imron Rosyidi 2, Sri Wahyuni 3 1 Program Studi D IV Kebidanan STIKES Ngudi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. timbulnya ciri-ciri kelamin sekunder, dan berakhir jika sudah ada kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. timbulnya ciri-ciri kelamin sekunder, dan berakhir jika sudah ada kemampuan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sebelum seorang wanita siap menjalani masa reproduksi, terdapat masa peralihan dari masa kanak-kanak menuju masa kedewasaan yang lebih dikenal dengan masa pubertas.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Remaja berasal dari kata latin adolensence yang berarti tumbuh menjadi

BAB 1 PENDAHULUAN. Remaja berasal dari kata latin adolensence yang berarti tumbuh menjadi 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Remaja berasal dari kata latin adolensence yang berarti tumbuh menjadi dewasa. Istilah adolensence mempunyai arti yang lebih luas lagi yang mencakup kematangan mental,

Lebih terperinci

ELSA PERNANDA UTARI NIM I

ELSA PERNANDA UTARI NIM I NASKAH PUBLIKASI Pengaruh Pendidikan Kesehatan Tentang Menstruasi Terhadap Tingkat Kecemasan Menghadapi Menarche Pada Siswi Kelas V SD Negeri 16 Pontianak ELSA PERNANDA UTARI NIM I31112093 PROGRAM STUDI

Lebih terperinci

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA TENTANG KEPUTIHAN DENGAN KEJADIAN KEPUTIHAN DI SMK NEGERI 3 KABUPATEN PURWOREJO. Asih Setyorini, Deni Pratma Sari

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA TENTANG KEPUTIHAN DENGAN KEJADIAN KEPUTIHAN DI SMK NEGERI 3 KABUPATEN PURWOREJO. Asih Setyorini, Deni Pratma Sari HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA TENTANG KEPUTIHAN DENGAN KEJADIAN KEPUTIHAN DI SMK NEGERI 3 KABUPATEN PURWOREJO Asih Setyorini, Deni Pratma Sari ABSTRAK Perubahan pada masa remaja adalah hormon reproduksi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perempuan. Menstruasi pertama kali disebut dengan menarche (Wong,2008).

BAB I PENDAHULUAN. perempuan. Menstruasi pertama kali disebut dengan menarche (Wong,2008). BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masa remaja merupakan salah satu periode perkembangan manusia. Pertumbuhan dan perkembangan manusia dewasa mengalami suatu tahap yang disebut masa pubertas. Pubertas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keluar melalui serviks dan vagina (Widyastuti, 2009). Berdasarkan Riset

BAB I PENDAHULUAN. keluar melalui serviks dan vagina (Widyastuti, 2009). Berdasarkan Riset BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menstruasi adalah suatu proses yang normal, yang terjadi setiap bulannya pada hampir semua wanita. Menstruasi terjadinya pengeluaran darah, dalam jangka waktu 3-5 hari

Lebih terperinci

2015 PROFIL KONSENTRASI BELAJAR SISWI YANG MENGALAMI DISMENORE

2015 PROFIL KONSENTRASI BELAJAR SISWI YANG MENGALAMI DISMENORE BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masa remaja merupakan masa transisi antara masa anak-anak dan masa dewasa, pada masa remaja seseorang akan mengalami pubertas. Pubertas adalah masa ketika seseorang

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI USIA MENARCHE PADA REMAJA PUTRI KELAS X DI SMA NEGERI 2 MEULABOH KABUPATEN ACEH BARAT TAHUN 2013

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI USIA MENARCHE PADA REMAJA PUTRI KELAS X DI SMA NEGERI 2 MEULABOH KABUPATEN ACEH BARAT TAHUN 2013 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI USIA MENARCHE PADA REMAJA PUTRI KELAS X DI SMA NEGERI 2 MEULABOH KABUPATEN ACEH BARAT TAHUN 213 PERMATA SHANTI Mahasiswa Pada STiKes Ubudiyah Banda Aceh Abtract Menarche

Lebih terperinci

Devita Zakirman Stikes Jend. A. Yani Cimahi

Devita Zakirman Stikes Jend. A. Yani Cimahi HUBUNGAN PARITAS DAN PENDIDIKAN DENGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG HUBUNGAN SEKSUAL PADA KEHAMILAN TRIMESTER III DI RS. KIA KOTA BANDUNG BULAN SEPTEMBER 2011 Devita Zakirman Stikes Jend. A. Yani Cimahi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masa keserasian bersekolah. Umur anak sekolah dasar adalah antara 6-12 tahun.

BAB I PENDAHULUAN. masa keserasian bersekolah. Umur anak sekolah dasar adalah antara 6-12 tahun. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masa usia sekolah dasar sering disebut sebagai masa intelektual atau masa keserasian bersekolah. Umur anak sekolah dasar adalah antara 6-12 tahun. Masa keserasian bersekolah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tumpuan harapan yang akan bisa melanjutkan cita-cita bangsa Indonesia. Sebagai

BAB I PENDAHULUAN. tumpuan harapan yang akan bisa melanjutkan cita-cita bangsa Indonesia. Sebagai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Remaja adalah tunas bangsa serta generasi penerus bangsa yang menjadi tumpuan harapan yang akan bisa melanjutkan cita-cita bangsa Indonesia. Sebagai generasi penerus,

Lebih terperinci

KESIAPAN MENGHADAPI MENARCHE DENGAN TINGKAT KECEMASAN PADA ANAK USIA SEKOLAH

KESIAPAN MENGHADAPI MENARCHE DENGAN TINGKAT KECEMASAN PADA ANAK USIA SEKOLAH KESIAPAN MENGHADAPI MENARCHE DENGAN TINGKAT KECEMASAN PADA ANAK USIA SEKOLAH Dwi Retnaningsih 1), Priharyanti Wulandari 2), Vina Haris Afriana 3) 1,2 Program Studi Ners STIKES Widya Husada Semarang dwiretnaningsih81@yahoo.co.id

Lebih terperinci

SKRIPSI. Skripsi ini disusun untuk Memenuhi Salah Satu Syarat. Melakukan Penelitian di Bidang Kesehatan Masyarakat. Disusun oleh :

SKRIPSI. Skripsi ini disusun untuk Memenuhi Salah Satu Syarat. Melakukan Penelitian di Bidang Kesehatan Masyarakat. Disusun oleh : SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA SUMBER INFORMASI DAN PENGETAHUAN TENTANG MENSTRUASI DENGAN PERILAKU PERSONAL HYGIENE SELAMA MENSTRUASI PADA SISWI SMP N I KEBONARUM KABUPATEN KLATEN Skripsi ini disusun untuk Memenuhi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan masa peralihan dari masa kanak-kanak ke masa

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan masa peralihan dari masa kanak-kanak ke masa 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masa remaja merupakan masa peralihan dari masa kanak-kanak ke masa dewasa yang meliputi semua perkembangan seperti perkembangan fisik, emosional, maupun sosial yang

Lebih terperinci

Lampiran 1 Kuestioner Sikap Ibu terhadap Pendidikan Seks KUESTIONER SIKAP IBU TERHADAP PENDIDIKAN SEKS PADA PRAREMAJA USIA TAHUN

Lampiran 1 Kuestioner Sikap Ibu terhadap Pendidikan Seks KUESTIONER SIKAP IBU TERHADAP PENDIDIKAN SEKS PADA PRAREMAJA USIA TAHUN Lampiran 1 Kuestioner Sikap Ibu terhadap Pendidikan Seks KUESTIONER SIKAP IBU TERHADAP PENDIDIKAN SEKS PADA PRAREMAJA USIA 10 12 TAHUN Keterangan : SS : Sangat Setuju S : Setuju TS : Tidak Setuju STS :

Lebih terperinci

Kata Kunci : Pengetahuan,Kesehatan Reproduksi, Perilaku, Personal Hygiene

Kata Kunci : Pengetahuan,Kesehatan Reproduksi, Perilaku, Personal Hygiene HUBUNGAN PENGETAHUAN KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA PUTRI DENGAN PERILAKU PERSONAL HYGIENE MENSTRUASI DI DESA KEDUNG KUMPUL KECAMATAN SARIREJO KABUPATEN LAMONGAN Siti Asiyah Mardani*, Arifal Aris**, Priyoto***.......ABSTRAK.......

Lebih terperinci

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PERILAKU VULVA HYGIENE SAAT MENSTRUASI PADA REMAJA PUTRI TUNAGRAHITA DI SLB N 2 YOGYAKARTA

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PERILAKU VULVA HYGIENE SAAT MENSTRUASI PADA REMAJA PUTRI TUNAGRAHITA DI SLB N 2 YOGYAKARTA PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PERILAKU VULVA HYGIENE SAAT MENSTRUASI PADA REMAJA PUTRI TUNAGRAHITA DI SLB N 2 YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh : NANIK TRY KUSUMA WARDANI 201210201121 PROGRAM

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Keperawatan merupakan suatu bentuk pelayanan profesional

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Keperawatan merupakan suatu bentuk pelayanan profesional BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keperawatan merupakan suatu bentuk pelayanan profesional sebagai bagian integral pelayanan kesehatan berbentuk pelayanan biologi, psikologi, sosial dan spiritual secara

Lebih terperinci

Pendidikan Kesehatan Reproduksi Pada Siswi SDN Tegal Gede 01 Dalam Rangka Menghadapi Menarche

Pendidikan Kesehatan Reproduksi Pada Siswi SDN Tegal Gede 01 Dalam Rangka Menghadapi Menarche Pendidikan Kesehatan Reproduksi Pada Siswi SDN Tegal Gede 01 Dalam Rangka Menghadapi Menarche Ida Nurmawati #1, Feby Erawantini #2 # Jurusan Kesehatan, Politeknik Negeri Jember Jln. Mastrip Kotak Pos 164

Lebih terperinci

tentang kesiapan remaja putri dari aspek pemahaman terhadap menarche, mengetahui tentang kesiapan remaja putri dari aspek penghayatan dalam

tentang kesiapan remaja putri dari aspek pemahaman terhadap menarche, mengetahui tentang kesiapan remaja putri dari aspek penghayatan dalam 19 tentang kesiapan remaja putri dari aspek pemahaman terhadap menarche, mengetahui tentang kesiapan remaja putri dari aspek penghayatan dalam menghadapi menarche, mengetahui tentang kesiapan remaja putri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pada masa remaja banyak terjadi perubahan baik secara fisik

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pada masa remaja banyak terjadi perubahan baik secara fisik 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada masa remaja banyak terjadi perubahan baik secara fisik maupun psikis. Perubahan tersebut meliputi kematangan mental, emosional, dan sosial. Perubahan-perubahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mental dan sosial secara utuh, yang tidak semata-mata bebas dari penyakit

BAB I PENDAHULUAN. mental dan sosial secara utuh, yang tidak semata-mata bebas dari penyakit BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan reproduksi remaja merupakan keadaan sejahtera fisik, mental dan sosial secara utuh, yang tidak semata-mata bebas dari penyakit atau kecacatan, dalam semua

Lebih terperinci

PENGARUH KOMUNIKASI IBU TENTANG MENSTRUASI TERHADAP KESIAPAN ANAK MENGHADAPI MENARCHE PADA SISWI KELAS V SDN 53 KUBU RAYA TAHUN 2014.

PENGARUH KOMUNIKASI IBU TENTANG MENSTRUASI TERHADAP KESIAPAN ANAK MENGHADAPI MENARCHE PADA SISWI KELAS V SDN 53 KUBU RAYA TAHUN 2014. ORIGINAL RESEARCH PENGARUH KOMUNIKASI IBU TENTANG MENSTRUASI TERHADAP KESIAPAN ANAK MENGHADAPI MENARCHE PADA SISWI KELAS V SDN 53 KUBU RAYA TAHUN 2014 Ramadhaniyati (Staf Pengajar Sekolah Tinggi Ilmu Keperawatan

Lebih terperinci

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN BERBASIS MULTIMEDIA TENTANG PENDIDIKAN REPRODUKSI DINI TERHADAP PENGETAHUAN DAN KESIAPAN ANAK

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN BERBASIS MULTIMEDIA TENTANG PENDIDIKAN REPRODUKSI DINI TERHADAP PENGETAHUAN DAN KESIAPAN ANAK PENGARUH METODE PEMBELAJARAN BERBASIS MULTIMEDIA TENTANG PENDIDIKAN REPRODUKSI DINI TERHADAP PENGETAHUAN DAN KESIAPAN ANAK USIA 9-13 TAHUN MENJELANG MENARCHE DI SDN PAKISAJI 01 KABUPATEN MALANG SKRIPSI

Lebih terperinci

Maria Ulfa dan Ika Agustina STIKes Patria Husada Blitar

Maria Ulfa dan Ika Agustina STIKes Patria Husada Blitar PENGARUH PENYULUHAN TENTANG MENARCHE TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA PUTRI PRA MENSTRUASI ( The Effectiveness Of Menarche Health Promotion to the Pre Menstrual Female Adolescents Knowledge And Attitude

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja adalah masa-masa yang akan dilalui dengan berbagai

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja adalah masa-masa yang akan dilalui dengan berbagai BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masa remaja adalah masa-masa yang akan dilalui dengan berbagai aktifitas salah satunya adalah belajar. Seseorang yang dikatakan remaja berada dalam usia 10 tahun sampai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada zaman modern saat ini semua informasi tidak tertutup oleh ruang dan waktu, karena saat ini telah terjadi kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi sehingga memudahkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. kognitif, moral, maupun sosial (Mahfiana&Yuliani,2009:1). Pada masa ini

BAB 1 PENDAHULUAN. kognitif, moral, maupun sosial (Mahfiana&Yuliani,2009:1). Pada masa ini BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Masa remaja adalah masa transisi sebagai proses dalam mempersiapkan diri meninggalkan dunia anak-anak untuk memasuki dunia orang dewasa. Pada masa ini terjadi banyak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Data Demografi menunjukkan bahwa penduduk di dunia jumlah populasi remaja

BAB I PENDAHULUAN. Data Demografi menunjukkan bahwa penduduk di dunia jumlah populasi remaja BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Data Demografi menunjukkan bahwa penduduk di dunia jumlah populasi remaja merupakan populasi yang besar. Menurut World Health Organization sekitar seperlima dari penduduk

Lebih terperinci

Hubungan Antara Status Gizi Dengan Usia Menarche Dini pada Remaja Putri di SMP Umi Kulsum Banjaran Kab. Bandung Provinsi Jawa Barat Tahun 2016

Hubungan Antara Status Gizi Dengan Usia Menarche Dini pada Remaja Putri di SMP Umi Kulsum Banjaran Kab. Bandung Provinsi Jawa Barat Tahun 2016 Hubungan Antara Status Gizi Dengan Usia Menarche Dini pada Remaja Putri di SMP Umi Kulsum Banjaran Kab. Bandung Provinsi Jawa Barat Tahun 2016 Fahmi Fuadah 1 1 Mahasiswa Program Pascasarjana Program Studi

Lebih terperinci

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN SISWI SD TENTANG MENSTRUASI SEBELUM DAN SESUDAH DILAKUKAN PENYULUHAN DI SDN SAMPANGAN 01 SEMARANG

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN SISWI SD TENTANG MENSTRUASI SEBELUM DAN SESUDAH DILAKUKAN PENYULUHAN DI SDN SAMPANGAN 01 SEMARANG GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN SISWI SD TENTANG MENSTRUASI SEBELUM DAN SESUDAH DILAKUKAN PENYULUHAN DI SDN SAMPANGAN 01 SEMARANG OVERVIEW OF KNOWLEDGE ABOUT MENSTRUAL BEFORE AND AFTER GIVING HEALTH EDUCATION

Lebih terperinci

GAMBARAN PERKEMBANGAN SOSIAL DAN KEMANDIRIAN PADA ANAK PRASEKOLAH USIA 4-6 TAHUN DI TK AL- ISLAH UNGARAN BARAT

GAMBARAN PERKEMBANGAN SOSIAL DAN KEMANDIRIAN PADA ANAK PRASEKOLAH USIA 4-6 TAHUN DI TK AL- ISLAH UNGARAN BARAT GAMBARAN PERKEMBANGAN SOSIAL DAN KEMANDIRIAN PADA ANAK PRASEKOLAH USIA 4-6 TAHUN DI TK AL- ISLAH UNGARAN BARAT Fiktina Vifri Ismiriyam 1), Anggun Trisnasari 2), Desti Endang Kartikasari 3) Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masa dewasa dan merupakan periode kehidupan yang paling banyak terjadi

BAB I PENDAHULUAN. masa dewasa dan merupakan periode kehidupan yang paling banyak terjadi 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masa remaja merupakan masa peralihan dari masa anak-anak menuju masa dewasa dan merupakan periode kehidupan yang paling banyak terjadi konflik pada diri seseorang.

Lebih terperinci

SURAT PERSETUJUAN PENELITIAN

SURAT PERSETUJUAN PENELITIAN Lampiran 1 SURAT PERSETUJUAN PENELITIAN Kepada, Yth. Calon Responden di tempat. Responden yang saya hormati, Saya yang bertanda tangan di bawah ini adalah mahasiswa Program Studi DIV Bidan Pendidik, yang

Lebih terperinci

DESKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESIAPAN ANAK DALAM MENGHADAPI MENARCHE

DESKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESIAPAN ANAK DALAM MENGHADAPI MENARCHE DESKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESIAPAN ANAK DALAM MENGHADAPI MENARCHE DI SD NEGERI 1 KRETEK KECAMATAN PAGUYANGAN KABUPATEN BREBES TAHUN 2011 Nur Fitri Jayanti, Sugi Purwanti Akademi Kebidanan

Lebih terperinci

Dewi Puspitaningrum 1), Siti Istiana 2)

Dewi Puspitaningrum 1), Siti Istiana 2) P R O S I D I N G ISBN:978-602-8047-99-9 SEMNAS ENTREPRENEURSHIP Juni 2014 Hal:209-217 PERBEDAAN PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA SEBELUM DAN SESUDAH DILAKUKAN PENYULUHAN TENTANG PENCEGAHAN SEKS BEBAS DI SEKOLAH

Lebih terperinci

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG PENANGANAN SINDROM PRA MENSTRUASI TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP SISWI SMA NEGERI 2 SUKOHARJO SKRIPSI

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG PENANGANAN SINDROM PRA MENSTRUASI TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP SISWI SMA NEGERI 2 SUKOHARJO SKRIPSI PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG PENANGANAN SINDROM PRA MENSTRUASI TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP SISWI SMA NEGERI 2 SUKOHARJO SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat untuk meraih gelar

Lebih terperinci

DAN LINGKUNGAN PERGAULAN DENGAN SIKAP TERHADAP PERILAKU SEKSUAL PRANIKAH PADA MAHASISWA S1 KEPERAWATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA SKRIPSI

DAN LINGKUNGAN PERGAULAN DENGAN SIKAP TERHADAP PERILAKU SEKSUAL PRANIKAH PADA MAHASISWA S1 KEPERAWATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA SKRIPSI HUBUNGAN PEER GROUP DAN LINGKUNGAN PERGAULAN DENGAN SIKAP TERHADAP PERILAKU SEKSUAL PRANIKAH PADA MAHASISWA S1 KEPERAWATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat

Lebih terperinci

173 2-TRIK: Tunas-Tunas Riset Kesehatan

173 2-TRIK: Tunas-Tunas Riset Kesehatan Volume VI Nomor 4, November 216 ISSN: 289-4686 PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG MENARCHE TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG MENARCHE PADA SISWI KELAS V DAN VI Ellyzabeth Sukmawati (Prodi D III Kebidanan,

Lebih terperinci

PROFIL UMUR DAN PEKERJAAN IBU BERSALIN SECTIO CAESAREA YANG MEMPUNYAI RIWAYAT SECTIO CAESAREA

PROFIL UMUR DAN PEKERJAAN IBU BERSALIN SECTIO CAESAREA YANG MEMPUNYAI RIWAYAT SECTIO CAESAREA PROFIL UMUR DAN PEKERJAAN IBU BERSALIN SECTIO CAESAREA YANG MEMPUNYAI RIWAYAT SECTIO CAESAREA Sri Hartatik*, Henny Juaria* *Akademi Kebidanan Griya Husada, Jl. Dukuh Pakis Baru II no.110 Surabaya Email

Lebih terperinci

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN MENGENAI MENARCHE TERHADAP PENURUNAN KECEMASAN SISWI SMP KELAS VII MENJELANG MENARCHE DI SMP NEGERI 1 SEMARAPURA.

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN MENGENAI MENARCHE TERHADAP PENURUNAN KECEMASAN SISWI SMP KELAS VII MENJELANG MENARCHE DI SMP NEGERI 1 SEMARAPURA. PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN MENGENAI MENARCHE TERHADAP PENURUNAN KECEMASAN SISWI SMP KELAS VII MENJELANG MENARCHE DI SMP NEGERI 1 SEMARAPURA. Trya Aryaputri Sudjana, Ni Komang Ari Sawitri, I.G.A Triyani

Lebih terperinci

Heni Hirawati P, Masruroh, Yeni Okta Triwijayanti ABSTRAK

Heni Hirawati P, Masruroh, Yeni Okta Triwijayanti ABSTRAK PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN MENGGUNAKAN METODE CERAMAH DAN DISKUSI KELOMPOK TERHADAP PENINGKATAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG KEBERSIHAN ALAT GENETALIA DI SMA NEGERI 1 UNGARAN ABSTRAK Remaja putri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penduduk muda yaitu umur tahun. Menurut Badan Pusat Statistik DIY

BAB I PENDAHULUAN. penduduk muda yaitu umur tahun. Menurut Badan Pusat Statistik DIY BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Menurut Badan Pusat Statistik DIY (2015), jumlah penduduk Indonesia tahun 2014 sebesar 252,04 juta jiwa, terdiri dari 125,38 juta perempuan dan 126,65 juta laki-laki.

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA PENDIDIKAN ORANG TUA (IBU) DENGAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG DISMENOREA DAN PENANGANANNYA DI MA AN-NUR KOTA CIREBON TAHUN 2016

HUBUNGAN ANTARA PENDIDIKAN ORANG TUA (IBU) DENGAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG DISMENOREA DAN PENANGANANNYA DI MA AN-NUR KOTA CIREBON TAHUN 2016 HUBUNGAN ANTARA PENDIDIKAN ORANG TUA (IBU) DENGAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG DISMENOREA DAN PENANGANANNYA DI MA AN-NUR KOTA CIREBON TAHUN 2016 Sri Musfiroh 1 Siti Difta Rahmatika 2 dan Euis Kartika

Lebih terperinci

PENGETAHUAN DAN KECEMASAN IBU PENGGUNA KONTRASEPSI AKDR. Vera Virgia

PENGETAHUAN DAN KECEMASAN IBU PENGGUNA KONTRASEPSI AKDR. Vera Virgia PENGETAHUAN DAN KECEMASAN IBU PENGGUNA KONTRASEPSI AKDR Vera Virgia Program Studi Kebidanan, STIKES Dian Husada Mojokerto Email : veravirgia@gmail.com ABSTRAK IUD (Intra Uteri Device) atau AKDR (Alat Kontrasepsi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH. Remaja adalah mereka yang berada pada tahap transisi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH. Remaja adalah mereka yang berada pada tahap transisi BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Remaja adalah mereka yang berada pada tahap transisi antara masa kanak-kanak dan dewasa, yaitu mereka yang berumur 10-19 tahun BKKBN (2000). Masa remaja adalah

Lebih terperinci

HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN DENGAN SINDROMA PRAMENSTRUASI PADA SISWI SMP NEGERI 4 SURAKARTA

HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN DENGAN SINDROMA PRAMENSTRUASI PADA SISWI SMP NEGERI 4 SURAKARTA GASTER, Vol. 7, No. 2 Agustus 2010 (555-563) HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN DENGAN SINDROMA PRAMENSTRUASI PADA SISWI SMP NEGERI 4 SURAKARTA Ricka, Wahyuni Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Aisyiyah Surakarta Abstrack:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. itu, orang menyebutnya juga sebagai masa yang paling rawan. Keindahan dan

BAB I PENDAHULUAN. itu, orang menyebutnya juga sebagai masa yang paling rawan. Keindahan dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masa remaja adalah masa peralihan antara masa anak anak dan dewasa. Orang menyebut masa remaja sebagai masa yang paling indah. Tetapi berlawanan dengan itu, orang menyebutnya

Lebih terperinci

Daftar Pustaka : 21 ( ) Kata kunci: Dismenore, Intensitas dismenore, Senam dismenore

Daftar Pustaka : 21 ( ) Kata kunci: Dismenore, Intensitas dismenore, Senam dismenore Gambaran Perbedaan Intensitas Dismenore Setelah Melakukan Senam Dismenore Pada Remaja OCTA DWIENDA RISTICA, RIKA ANDRIYANI *Dosen STIKes Hang Tuah ABSTRAK Dismenore merupakan gangguan menstruasi yang sering

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan masa peralihan dari masa anak-anak ke masa

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan masa peralihan dari masa anak-anak ke masa BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masa remaja merupakan masa peralihan dari masa anak-anak ke masa dewasa. Sebelum memasuki masa remaja, seseorang akan mengalami periode pubertas terlebih dahulu. Pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. atau adolescence. Menurut WHO (2007) masa remaja terjadi pada usia antara 10 24

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. atau adolescence. Menurut WHO (2007) masa remaja terjadi pada usia antara 10 24 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam tahap perkembangan manusia, setiap manusia pasti mengalami masa remaja atau adolescence. Menurut WHO (2007) masa remaja terjadi pada usia antara 10 24 tahun, sedangkan

Lebih terperinci