OZON DI ATMOSFIR Erosi pada lapisan ozon mengancam kehidupan di permukaan bumi oleh : Sugata Pikatan

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "OZON DI ATMOSFIR Erosi pada lapisan ozon mengancam kehidupan di permukaan bumi oleh : Sugata Pikatan"

Transkripsi

1 Buletin Ilmiah Univ. Surabaya Volume 1 no.1 1 OZON DI ATMOSFIR Erosi pada lapisan ozon mengancam kehidupan di permukaan bumi oleh : Sugata Pikatan Masih segar dalam ingatan kita ramainya pembicaraan tentang Konferensi Tingkat Tinggi Bumi (Earth Summit) di Rio de Janeiro, Brasilia, yang diselenggarakan mulai tanggal 3 sampai dengan 14 Juni 1992 yang baru lalu. Tujuan konferensi ini adalah memformulasikan tindakan-tindakan konkrit untuk menyelamatkan lingkungan bagi kehidupan di bumi ini. Salah satu ancaman yang dihadapi kehidupan di bumi adalah menipisnya lapisan ozon di bagian atas atmosfir kita. Tulisan ini dibuat khusus membahas masalah erosi lapisan ozon tersebut. Radiasi ultraviolet Sebelum membahas erosi lapisan ozon kita perlu tahu dulu apa itu sinar ultraviolet (UV). UV termasuk keluarga gelombang elektromagnetik, seperti juga cahaya tampak, dengan panjang gelombang 4 nm nm (1 nm adalah sepersejuta kali 1 milimeter). Posisinya dalam spektrum gelombang elektromagnetik dapat kita lihat pada tabel 1 di bawah ini. Tabel 1. Spektrum gelombang elektromagnetik Panjang gelombang (nm) Nama gelombang elektromagnetik < 0,01 sinar gamma 0,001-4 sinar X sinar ultraviolet sinar tampak sinar infrared (inframerah) gelombang komunikasi (TV/radio Sebetulnya UV sendiri dibagi menjadi tiga yaitu : UV-dekat ( nm), UVjauh ( nm) dan UV-ekstrim (di bawah 200 nm), ketiganya biasa dikenal juga sebagai UV-A, UV-B dan UV-C. Sumber alamiah terpenting untuk radiasi UV adalah matahari kita yang memancarkan gelombang elektromagnetik dari semua panjang gelombang. Radiasi UV dari matahari terutama ada di UV-dekat dan sedikit di UV-jauh. UV-jauh inilah yang berbahaya dan mematikan, terutama terhadap kehidupan organisme bersel satu seperti bakteria dan protozoa. Sifat ini kemudian dimanfaatkan dalam proses strelisasi di bidang industri maupun kedokteran. Jika dosisnya berlebihan maka mikroorganisme seperti plankton akan terhambat seluruh kegiatannya, hal ini sangat berbahaya terhadap kesetimbangan ekosistem mengingat plankton adalah sumber makanan kehidupan laut. Dapat dibayangkan apa yang akan terjadi pada organisme lain yang berada dalam rantai makanannya. Bagi manusia UV-jauh dapat menimbulkan eritema, yaitu memerahnya kulit (UV 296,7 nm). Lebih hebat lagi jika dosisnya berlebihan, UV-jauh dapat menimbulkan kanker kulit, katarak dan menurunnya daya tahan tubuh.

2 Buletin Ilmiah Univ. Surabaya Volume 1 no.1 2 Untunglah UV-jauh ini sebagian besar dapat dihambat sebelum sampai di permukaan bumi. Penghambatnya tidak lain adalah lapisan ozon di stratosfir. Stratosfir adalah bagian atmosfir yang letaknya tepat di atas troposfir, tempat kita semua hidup. Pembagian daerah dalam atmosfir menuru ketinggiannya dapat kita lihat pada tabel 2. Akibatnya UV-dekatlah yang banyak sampai di permukaan bumi. UV-dekat yang terlalu banyak dapat menimbulkan pigmentasi kulit seperti yang terjadi akibat berjemur terlalu lama di bawah sinar matahari. UV-dekat malahan dibutuhkan untuk mengolah pro-vitamin D yang ada di dalam kulit kita. Tabel 2. Atmosfir bumi Ketinggian (km) Nama Keterangan 0-10 Troposfir Suhu makin kecil jika kita naik 8-16 Tropopause Daerah peralihan Stratosfir Suhu makin tinggi jika kita naik Mesosfir Suhu kembali turun Ionosfir Lapisan pemantul gelombang radio, (Termosfir) suhu naik lagi UV-ekstrim secara alamiah banyak berasal dari ruang antar bintang, panjang gelombangnya dapat mencapai 90 nm. Pengaruh UV-ekstrim sebagai sinar kosmis ini terhadap kehidupan di bumi boleh dikata tidak ada, karena semua gas dalam atmosfir mampu menahan seluruh radiasinya. Sebagai pelengkap, sumber UV buatan misalnya adalah lampu merkuri. Panjang gelombangnya berkisar antara nm, jadi termasuk dalam UV-dekat atau biasanya dikenal sebagai cahaya hitam. UV dalam lampu ini mampu membuat zat-zat pada dinding lucutannya berpendar mengeluarkan cahaya tampak sebagai lampu penerangan. Ozon Selanjutnya kita bicarakan dulu senyawa ozon. Ozon adalah senyawa dari 3 atom oksigen (O 3 ). Bandingkan dengan gas oksigen yang merupakan senyawa 2 atom oksigen (O 2 ). Ozon adalah gas berwarna biru yang daya oksidasinya luar biasa. Oleh sebab itu dalam industri ozon sering digunakan sebagai penghilang bau dan rasa tengik senyawa hidrokarbon. Ozon juga merupakan disinfektan yang 5000 kali lebih cepat dan lebih disukai daripada klor, karena klor meninggalkan bau dan rasa yang tidak enak. Watak interaksinya dengan sinar UV merupakan hal terpenting dalam fungsinya sebagai perisai bumi. Ozon mudah menyerap sinar UV, terutama diantara nm, dan pecah menjadi 1 atom oksigen (O) dan 1 molekul gas oksigen (O 2 ) : O 3 + UV O + O 2 (1) Secara alamiah ozon ada di mana-mana dalam atmosfir. Di permukaan bumi konsentrasinya sekitar 0,02-0,03 ppm. Di daerah industri konsentrasinya lebih tinggi, dapat mencapai 0,5 ppm, karena terjadinya reaksi gas oksigen di udara oleh sinar matahari dengan hadirnya partikel-partikel asap pabrik :

3 Buletin Ilmiah Univ. Surabaya Volume 1 no.1 3 O 2 + UV O + O (2) O + O 2 + M O 3 + M (3) UV pada persamaan (2) adalah dari panjang gelombang <240 nm yang lolos masuk ke troposfir. M adalah partikel asap pabrik yang berlaku sebagai katalis dalam persamaan (3). Adanya azon di troposfir sebetulnya malah merugikan, karena selain ozon sendiri tidak baik bagi kesehatan, ia juga berfungsi sebagai salah satu gas efek rumah kaca yang ikut menaikkan suhu permukaan bumi dewasa ini. Kontribusi ozon sebagai gas efek rumah kaca adalah sebesar 7 % (Kompas 8 Juni 1992, p.4: kiat AS dalam KTT Bumi), menduduki peringkat keempat setelah karbondioksida (CO 2 ), senyawa klorofluorokarbon CFC dan metana (CH4). Pada konsentrasi 1,2 ppm ozon sudah dikatakan racun bagi tubuh manusia, ia dapat menyebabkan iritasi selaput lendir, dada menjadi sakit dan batuk-batuk. Batasan acuan konsentrasi ozon yang masih dapat dikatakan aman adalah rata-rata 0,1 ppm dalam sehari. Konsentrasi ozon terhadap ketinggian di dalam atmosfir dapat kita lihat pada grafik 1 di bawah ini. Konsentrasinya mencpai maksimum pada ketinggian km di dalam stratosfir, yaitu rata-rata sekitar 3 x 1012 molekul per cc, daerah inilah yang kemudian disebut orang sebagai lapisan ozon. Konsentrasi di lapisan ozon ini setara dengan seperlimajuta kali berat jenis udara pada keadaan standar (1 atm, 0 C). Demikian kecilnya sehingga jika seluruh ozon dalam atmosfir dapat kita tarik ke permukaan bumi, tebalnya hanya 2,5 milimeter! (Pasachoff dkk., Earth Science, Scott Foresman & Co., 1983, p.307). Secara keseluruhan ozon dalam atmosfir berfungsi sebagai pemanas atmosfir bagian atas. Grafik1 : Konsentrasi rata-rata ozon terhadap ketinggian dari permukaan bumi (Dari D. Cunnold dkk., A three-dimensional dynamic-chemical model of atmospheric ozone, J.Atmos.Sci., 32: , 1975) Panas yang diserapnya dari radiasi matahari menyebabkan naiknya suhu dari -50 C di tropopause menjadi sekitar 7 C di bagian atas stratosfir. Hal ini penting sekali sebagai sumber energi sirkulasi udara di perbatasan stratosfir dan mesosfir. Kenaikan suhu terhadap ketinggian di sini juga berfungsi untuk menjaga stabilitas stratosfir terhadap aliran udara vertikal.

4 Buletin Ilmiah Univ. Surabaya Volume 1 no.1 4 Pada ketinggian yang lebih besar daripada 60 km, ozon tak berumur panjang akibat tingginya intensitas UV-jauh. Reaksi kimia yang dominan adalah persamaan reaksi (1) di atas. UV-jauh hampir seluruhnya tertahan oleh lapisan ozon dengan reaksi (1) ini. Di dalam lapisan ozon, ozon yang sudah terpecah oleh UV maupun mekanisme alamiah lainnya dapat pulih kembali melalui reaksi (3). Gangguan terhadap kesetimbangan lapisan ozon Gangguan yang bersifat alamiah datang dari reaksi antara molekul ozon dengan atom oksigen yang berasal dari hasil reaksi (1) dan (2) : O 3 + O 2 O 2 (4) Efek reaksi (4) ini kecil sekali, efek yang lebih besar datang dari senyawa-senyawa nitrogen. Di dalam atmosfer terdapat sejumlah N 2 O, yang dalam reaksi berantainya melibatkan NO dan NO 2 ikut merusak molekul ozon. Reaksi-reaksi tersebut adalah : O 3 + UV O 2 + O* (5) (<310 nm) O* + N 2 O 2 NO (6) NO + O 3 NO 2 + O 2 (7) NO 2 + O NO + O 2 (8) O* adalah atom oksigen yang tereksitasi akibat tumbukan UV. Reaksi berantai senyawa nitrogen ini diimbangi oleh mekanisme turunnya senyawa nitrogen ke permukaan bumi sebagai asam nitat bersama hujan melalui reaksi : NO 2 + OH + M HNO 3 + M (9) Dengan penggunaan pupuk nitrat dewasa ini dalam pertanian denitrifikasi oleh bakteria dalam tanah menghasilkan N 2 O tambahan ke atmosfir. Belum lagi gas buang hasil pembakaran yang berupa NO dan NO 2, baik pembakaran yang terjadi di atas permukaan bumi (transportasi, sampah dan industri) maupun buangan pesawat supersonik (Concorde, TU-144, Boeing 2707) langsung di dalam stratosfir, semuanya mempercepat erosi lapisan ozon melalui reaksiberantai di atas. Gas buang NO dan NO 2 di udara Surabaya saja sudah mencapai 5650 ton pertahunnya (Kompas 5 Juli 1992, p.3: Status Pencemaran Udara Lima Kota Besar), atau konsentrasi sekitar 16 mikrogram per meter kubik. Semua mekanisme nitrogen ini diatasi alam melalui reaksi (9) dan turun sebagai hujan asam, suatu bahaya baru bagi hutan, dunia pertanian dan kehidupan mikroorganisme. Satu-satunya peristiwa fisik non-kimiawi yang mengganggu kesetimbangan lapisan ozon adalah transport ke bawah (troposfir), tetapi besar pengurangannya dapat diabaikan, tidak sampai 1 %. Hal ini disebabkan sifat stratosfir yang relatif stabil terhadap aliran udara secara vertikal. Sejak tahun 1970-an para ahli kimia atmosfir memastikan adanya erosi besarbesaran lapisan ozon oleh senyawa-senyawa klorohidrokarbon CFC. Atom klor amat reaktif terhadap ozon. CFC betul-betul berasal dari industri manusia, senyawa ini biasa digunakan sebagai pendingin pada AC dan refrigerator. CFC yang utama adalah freon-11 (CFCl 3 ) dan freon-12 (CF 2 Cl 2 ), keduanya melepaskan atom klor melalui reaksi :

5 Buletin Ilmiah Univ. Surabaya Volume 1 no.1 5 CFCl 3 + UV (<226 nm) CFCl2 + Cl (10) CF 2 Cl 2 + UV (<214 nm) CF 2 Cl + Cl (11) Atom klor yang dihasilkan kemudian bereaksi dengan ozon melalui : Cl + O 3 ClO + O 2 (12) Molekul klormonoksida ClO ini kemudian mengadakan reaksi-reaksi yang kembali menghasilkan atom klor. Mekanisme berupa siklus reaksi inilah yang mengkhawatirkan keberadaan lapisan ozon. Amati ketiga reaksi berikut ; ClO + UV (<303 nm) Cl + O (13) ClO + O Cl + O 2 (14) 2 ClO Cl 2 O 2 2 Cl + O 2 (15) Kejadian yang serupa dengan reaksi (12) dan (15) di atas adalah reaksi antara atom brom dengan ozon dan ClO dengan BrO, unsur brom ini berasal dari senyawa-senyawa yang digunakan sebagai pemadam api dan insektisida (CH 3 Br) : Br + O 3 BrO + O 2 (16) ClO + BrO Cl + Br + O 2 (17) Reservoir klor Bertambah banyaknya atom Cl yang destruktif sebenarnya sudah diantisipasi oleh alam dengan baik sekali. Gas NO 2 dan metana CH 4 yang ada dalam atmosfir berusaha menjebak klor-klor ini ke dalam bentuk yang tidak reaktif. Reaksi-reaksinya adalah : ClO + NO 2 + M ClONO 2 + M (18) Cl + CH 4 HCl + CH 3 (19) Atom klor dalam senyawa klor nitrat (ClONO 2 ) dan asam klorida (HCl) bersifat inert (tidak mudah bereaksi dengan zat lain). Memang adakalanya senyawa-senyawa ini melepas kembali atom Cl, tetapi amat kecil efeknya terhadap kesetimbangan secara keseluruhan. Kedua senyawa ini dalam stratosfir disebut sebagai reservoir klor, atom klor seakan dijebak dalam sebuah tandon agar tidak lagi aktif merusak molekul ozon. Sebuah atom klor dapat menghantam ribuan molekul ozon sebelum ia bertemu dengan NO 2 atau CH 4 yang mengirimnya masuk reservoir. Sungguh malang, ternyata sejak tahun 1978 telah diketahui bahwa lapisan ozon masih saja mengalami erosi yang hebat. Bahkan pada September 1987 ditengarai adanya sebuah lubang di lapisan ozon di atas Antartika (kutub selatan). Lubang yang dimaksud sebenarnya atom klor ternyata mampu membebaskan dirinya dari reservoir dan kembali menghantam molekul-molekul ozon. Mekanisme pembebasan klor ini kemudian dipelajari dan baru dipahami beberapa tahun belakangan. Bahaya penghancuran ozon oleh klor ini akan terus berlangsung sampai beberapa puluh yang akan datang, walaupun seluruh produksi dan pemakaian CFC di seluruh dihentikan. Hal ini disebabkan karena umur CFC di atmosfir amat panjang, yaitu sekitar 45

6 Buletin Ilmiah Univ. Surabaya Volume 1 no tahun. Pada bulan Juni 1990 lebih dari 50 negara meratifikasi Protokol Montreal 1987 yang mengatur pengurangan produksi dan pemakaian zat-zat penghancur lapisan ozon, diharapkan seluruh produksi berhenti pada tahun Konsentrasi klor di stratosfir tahun diperkirakan CCl 4 dihentikan tuntas pada tahun 2000 dan CH 3 CCl 3 dibekukan tahun Grafik ini masih saja naik setelah tahun 2000 karena senyawa klor membutuhkan waktu yang cukup lama untuk mencapai stratosfir. Grafik 2 : Konsentasi Klor di Stratosfir (Diambil dari Technology Review, Mei 1990, hlm.55) Pembebasan klor dari reservoir Mekanisme pembebasan atom klor dari reservoirnya ternyata memiliki kaitan terjadinya lubang ozon. Di Antartika suhu udara di stratosfir pada musim dingin dapat mencapai 78 C. Pada suhu tersebut terjadi awan di lapisan stratosfir, partikel-partikel es di permukaan awan itulahyang kemudian merangsang gas klor Cl 2 keluar dari reservoirnya melalui reaksi: HCl + ClONO 2 Cl 2 + HNO 3 (20) Begitu gas klor ini keluar ia tepecah menjadi dua atom klor oleh sinar UV. Dengan hadirnya atom klor berarti dimulailah siklus katalitik CIO-CIO melalui reaksi-reaksi (12) sampai dengan (15). Reaksi ini celakanya juga merusak reservoir klor karena kemudian terjadi presipitasi HNO 3 dan turun bersama salju ke permukaan bumi. Dengan demikian senyawa nitrogen akan berkurang banyak dan reservoir klor tidak mungkin terbentuk lagi. Oleh karena suhu Antartika lebih dingin daripada suhu di Arktik (kutub utara), kerusakan ozon disitu dapat mencapai 50% lebih. Di Arktik kerusakan itu hanya 6 %. Erosi hebat ozon di Antartika sebetulnya juga didukung oleh sirkulasi udara berupa vorteks yang tahan sampai beberapa bulan setelah musim semi tiba. Akibatnya partikelpartikel es tetap ada pada saat sinar matahari memulai reaksi-reaksi berantai di atas. Efek penipisan lapisan ozon ini jangan dikira hanya terbatas di daerah kutub, karena begitu vorteks di Antartika lenyap, sirkulasi stratosfir akan menjadikan penipisan itu merata ke seluruh dunia. Belakangan juga terpantau bahwa letusan hebat gunung-gunung berapi turut meramaikan suasana. Debu-debu vulkanik, misalkan senyawa-senyawa belerang dapat

7 Buletin Ilmiah Univ. Surabaya Volume 1 no.1 7 memancing atom-atom klor keluar dari reservoirnya. Hal ini sudah dibuktikan oleh pengukuran-pengukuran yang dilakukan setelah gunung El Chichin di Meksiko (1982) dan gunung Pinatubo di Filipina (1991) meletus. Kedua gunung itu memuntahkan masingmasing 5 dan 20 juta ton SO 2 dan membentuk awan stratosfir yang lebih besar daripada awan stratosfir yang lebih besar daripada awan stratosfir di daerah kutub. Pada bulan September 1991 pengukuran di daerah tropik menunjukkan penurunan konsentrasi ozon sampai 10 % akibat letusan Pinatubo. Jadi pada awal abad 21 nanti dengan semakin tingginya jumlah CFC di stratosfir erosi lapisan ozon akan menjadi semakin dramatis bila saja terjadi lagi letusan hebat gunung berapi. Bagaimana dengan Indonesia? Seperti dikatakan tadi bahwa efek penipisan lapisan ozon bukan milik sebuah negara atau suatu daerah tertentu, semua manusia di bumi ini akan menerim akibatnya. Kegiatan pemantauan lapisan ozon di atas bumi Indonesia sudah dilakukan. Tahun ini diadakan pengukuran konsentrasi ozon stratosfir oleh LAPAN melalui stasiun observasi di Watukosek, Jawa Timur. Dalam masalah lingkungan hidup seperti ini Indonesia sudah terbukti ikut aktif, misalnya hadirnya Presiden Soeharto di KTT Bumi baru-baru ini, dan juga peran serta dalam semua program UNEP (United Nations Environment Programme). Ingat akan semboyan UNEP : Only one earth, care and share. Ya, bumi ini hanya satu, milik kita bersama. Dari segi hukum, tonggak terpenting masalah lingkungan di Indonesia pun sudah ada, yaitu UU No.4/1982 tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup. Jangan sampai derap pembangunan, kegiatan industrialisasi yang menuju ke kesejahteraan bangsa menjadi bumerang, kembali menghantam kehidupan manusia sendiri. Langkah penyelamatan hanya dapat dilakukan bersama-sama, oleh semua bangsa, oleh semua ahli dari berbagai disiplin ilmu, tanpa kecuali. BAHAN DAN RUJUKAN : Managing Planet Earth, Scientific American, vol.261, No.3, September 1989, Special Issue. Makhijani, Arjun dkk. : Still Working on the Ozone Hole, Technology Review, vol.93, No.4, May/June 1990, pp Toon, Owen B. dan Turco, Richard P. : Polar Stratospheric Clouds and Ozone depletion, Scientific American, vol.264, No.6, June 1991, pp Horgan, John : Volcanic Disruption : Agiant eruption frays the tattered ozone layer, Scientific American, vol.266, No.3, March 1992, pp McGraw Hill encyclopedia of Science & Technology, McGraw-Hill, Inc., * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * *

Infeksi di lapisan ozon

Infeksi di lapisan ozon Infeksi di lapisan ozon Lapisan ozon terkena infeksi? Kok bisa? Infeksi apa? Bagaimana cara mengobatinya supaya cepat sembuh? Ternyata gejala infeksi di lapisan ozon ini sudah terdeteksi sejak puluhan

Lebih terperinci

SMP kelas 9 - FISIKA BAB 4. SISTEM TATA SURYALatihan Soal 4.10

SMP kelas 9 - FISIKA BAB 4. SISTEM TATA SURYALatihan Soal 4.10 SMP kelas 9 - FISIKA BAB 4. SISTEM TATA SURYALatihan Soal 4.10 1. Akhir-akhir ini suhu bumi semakin panas dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya karena efek rumah kaca. Faktor yang mengakibatkan semakin

Lebih terperinci

STRUKTURISASI MATERI

STRUKTURISASI MATERI STRUKTURISASI MATERI KOMPETENSI DASAR 3.9 Menganalisis gejala pemanasan global dan dampaknya bagi kehidupan dan lingkungan 4.8 Menyajikan ide/gagasan pemecahan masalah gejala pemanasan global dan dampaknya

Lebih terperinci

KD 3.9 kelas XI Tujuan Pembelajaran : Uraian Materi A. Penipisan Lapisan Ozon 1. Lapisan Ozon

KD 3.9 kelas XI Tujuan Pembelajaran : Uraian Materi A. Penipisan Lapisan Ozon 1. Lapisan Ozon KD 3.9 kelas XI : Menganalisis gejala pemanasan global dan dampaknya bagi kehidupan dan lingkungan Tujuan Pembelajaran : 1. Siswa mampu mengidentifikasi penyebab terjadinya pemanasan global. 2. Siswa mampu

Lebih terperinci

KISI-KISI SOAL UJI COBA TES. : Efek Pemanasan Global : 3.9 Menganalisis gejala pemanasan global dan dampaknya bagi kehidupan dan lingkungan

KISI-KISI SOAL UJI COBA TES. : Efek Pemanasan Global : 3.9 Menganalisis gejala pemanasan global dan dampaknya bagi kehidupan dan lingkungan LAMPIRAN V KISI-KISI SOAL UJI COBA TES Materi Kompetensi Dasar : Efek Pemanasan Global : 3.9 Menganalisis gejala pemanasan global dan dampaknya bagi kehidupan dan lingkungan No Indikator Kompetensi 1 Mengidentifika

Lebih terperinci

SMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 5. DINAMIKA ATMOSFERLATIHAN SOAL 5.5. La Nina. El Nino. Pancaroba. Badai tropis.

SMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 5. DINAMIKA ATMOSFERLATIHAN SOAL 5.5. La Nina. El Nino. Pancaroba. Badai tropis. SMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 5. DINAMIKA ATMOSFERLATIHAN SOAL 5.5 1. Perubahan iklim global yang terjadi akibat naiknya suhu permukaan air laut di Samudra Pasifik, khususnya sekitar daerah ekuator

Lebih terperinci

TIN206 - Pengetahuan Lingkungan. Materi # T a u f i q u r R a c h m a n

TIN206 - Pengetahuan Lingkungan. Materi # T a u f i q u r R a c h m a n Materi #4 Bahasan 2 Penipisan Ozon (Ozone Depletion). Pemanasan global dan Perubahan Iklim Global. Hujan Asam. Penyebaran Kehidupan (Biological Magnification). Dampak manusia pada Air, Udara, dan Perikanan.

Lebih terperinci

TIN206 - Pengetahuan Lingkungan Materi #4 Genap 2016/2017. TIN206 - Pengetahuan Lingkungan

TIN206 - Pengetahuan Lingkungan Materi #4 Genap 2016/2017. TIN206 - Pengetahuan Lingkungan Materi #4 Bahasan 2 Penipisan Ozon (Ozone Depletion). Pemanasan global dan Perubahan Iklim Global. Hujan Asam. Penyebaran Kehidupan (Biological Magnification). Dampak manusia pada Air, Udara, dan Perikanan.

Lebih terperinci

ATMOSFER & PENCEMARAN UDARA

ATMOSFER & PENCEMARAN UDARA ATMOSFER & PENCEMARAN UDARA Pengelolaan lingkungan diperlukan agar lingkungan dapat terus menyediakan kondisi dan sumber daya yang dibutuhkan oleh makhluk hidup. Lingkungan abiotis terdiri dari atmosfer,

Lebih terperinci

FIsika PEMANASAN GLOBAL. K e l a s. Kurikulum A. Penipisan Lapisan Ozon 1. Lapisan Ozon

FIsika PEMANASAN GLOBAL. K e l a s. Kurikulum A. Penipisan Lapisan Ozon 1. Lapisan Ozon Kurikulum 2013 FIsika K e l a s XI PEMANASAN GLOBAL Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut. 1. Dapat menganalisis gejala pemanasan global, efek rumah

Lebih terperinci

HIDROMETEOROLOGI Tatap Muka Ketiga (ATMOSFER)

HIDROMETEOROLOGI Tatap Muka Ketiga (ATMOSFER) Dosen : DR. ERY SUHARTANTO, ST. MT. JADFAN SIDQI FIDARI, ST., MT HIDROMETEOROLOGI Tatap Muka Ketiga (ATMOSFER) 1. Pengertian Atmosfer Planet bumi dapat dibagi menjadi 4 bagian : (lithosfer) Bagian padat

Lebih terperinci

ISU-ISU PERSEKITARAN:

ISU-ISU PERSEKITARAN: EOH3101 PRINSIP KESIHATAN PERSEKITARAN (PRINCIPLES OF ENVIRONMENTAL HEALTH) ISU-ISU PERSEKITARAN: LAPISAN OZON Pengenalan Lapisan ozon ialah satu lapisan nipis gas ozon (O 3 ) setebal 4 inci (10 cm) dan

Lebih terperinci

Oksigen memasuki udara melalui reaksi fotosintesis tanaman : CO 2 + H 2 O + hv {CH 2 O} + O 2 (g)

Oksigen memasuki udara melalui reaksi fotosintesis tanaman : CO 2 + H 2 O + hv {CH 2 O} + O 2 (g) Bahan Kimia dan Reaksi-Reaksi Fotokimia Dalam Atmosfer REAKSI-REAKSI OKSIGEN ATMOSFER Reaksi umum dari perubahan oksigen dalam atmosfer, litosfer, hidrosfer, dan biosfer. Siklus oksigen sangat penting

Lebih terperinci

PEMANASAN GLOBAL: Dampak dan Upaya Meminimalisasinya

PEMANASAN GLOBAL: Dampak dan Upaya Meminimalisasinya PEMANASAN GLOBAL: Dampak dan Upaya Meminimalisasinya Pemanasan global (global warming) adalah suatu bentuk ketidakseimbangan ekosistem di bumi akibat terjadinya proses peningkatan suhu rata-rata atmosfer,

Lebih terperinci

INFORMASI PENGGUNAAN BAHAN PERUSAK OZON (BPO) DI PROVINSI JAMBI

INFORMASI PENGGUNAAN BAHAN PERUSAK OZON (BPO) DI PROVINSI JAMBI INFORMASI PENGGUNAAN BAHAN PERUSAK OZON (BPO) DI PROVINSI JAMBI Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) menyimpulkan bahwa, sebagian besar peningkatan suhu rata-rata global sejak pertengahan abad

Lebih terperinci

Seputar ATMOSFER Asal katanya dari atmos dan shaira (bahasa Yunani), yang artinya atmos : uap, shaira : bulatan. Jadi, atmosfer adalah lapisan gas

Seputar ATMOSFER Asal katanya dari atmos dan shaira (bahasa Yunani), yang artinya atmos : uap, shaira : bulatan. Jadi, atmosfer adalah lapisan gas ATMOSFER ATMOSFER Seputar ATMOSFER Asal katanya dari atmos dan shaira (bahasa Yunani), yang artinya atmos : uap, shaira : bulatan. Jadi, atmosfer adalah lapisan gas yang menyelimuti bulatan bumi. Atmosfir

Lebih terperinci

PEMANASAN BUMI BAB. Suhu dan Perpindahan Panas. Skala Suhu

PEMANASAN BUMI BAB. Suhu dan Perpindahan Panas. Skala Suhu BAB 2 PEMANASAN BUMI S alah satu kemampuan bahasa pemrograman adalah untuk melakukan kontrol struktur perulangan. Hal ini disebabkan di dalam komputasi numerik, proses perulangan sering digunakan terutama

Lebih terperinci

Atmosfer Bumi. Ikhlasul-pgsd-fip-uny/iad. 800 km. 700 km. 600 km. 500 km. 400 km. Aurora bagian. atas Meteor 300 km. Aurora bagian. bawah.

Atmosfer Bumi. Ikhlasul-pgsd-fip-uny/iad. 800 km. 700 km. 600 km. 500 km. 400 km. Aurora bagian. atas Meteor 300 km. Aurora bagian. bawah. Atmosfer Bumi 800 km 700 km 600 km 500 km 400 km Aurora bagian atas Meteor 300 km Aurora bagian bawah 200 km Sinar ultraviolet Gelombang radio menumbuk ionosfer 100 km 80 km Mesopause Stratopause 50 km

Lebih terperinci

SMP kelas 9 - FISIKA BAB 4. SISTEM TATA SURYALatihan Soal 4.9. lithosfer. hidrosfer. atmosfer. biosfer

SMP kelas 9 - FISIKA BAB 4. SISTEM TATA SURYALatihan Soal 4.9. lithosfer. hidrosfer. atmosfer. biosfer SMP kelas 9 - FISIKA BAB 4. SISTEM TATA SURYALatihan Soal 4.9 1. Berdasarkan susunan kimianya komposisi permukaan bumi dapat dibagi menjadi empat bagian yaitu lithosfer, hidrosfer, atmosfer, dan biosfer.

Lebih terperinci

Atmosfer. 1. Bahan 2. Struktur 3. Peranan Atmosfer. Meteorology for better life

Atmosfer. 1. Bahan 2. Struktur 3. Peranan Atmosfer. Meteorology for better life Atmosfer 1. Bahan 2. Struktur 3. Peranan Atmosfer 2 1 Bahan Penyusun Gas ~96%volume Udara kering 99.9% Gas utama 0.01% Gas penyerta (permanen, tidak permanen) >dftr Udara Lembab di daerah Subtropika 0%

Lebih terperinci

02. Jika laju fotosintesis (v) digambarkan terhadap suhu (T), maka grafik yang sesuai dengan bacaan di atas adalah (A) (C)

02. Jika laju fotosintesis (v) digambarkan terhadap suhu (T), maka grafik yang sesuai dengan bacaan di atas adalah (A) (C) Pengaruh Kadar Gas Co 2 Pada Fotosintesis Tumbuhan yang mempunyai klorofil dapat mengalami proses fotosintesis yaitu proses pengubahan energi sinar matahari menjadi energi kimia dengan terbentuknya senyawa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Perubahan lingkungan udara pada umumnya disebabkan oleh pencemaran,

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Perubahan lingkungan udara pada umumnya disebabkan oleh pencemaran, 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perubahan lingkungan udara pada umumnya disebabkan oleh pencemaran, yaitu masuknya zat pencemar yang berbentuk gas, partikel kecil atau aerosol ke dalam udara (Soedomo,

Lebih terperinci

ATMOSFER BUMI A. Pengertian Atmosfer Bumi B. Lapisan Atmosfer Bumi

ATMOSFER BUMI A. Pengertian Atmosfer Bumi B. Lapisan Atmosfer Bumi ATMOSFER BUMI A. Pengertian Atmosfer Bumi Bumi merupakan salah satu planet yang ada di tata surya yang memiliki selubung yang berlapis-lapis. Selubung bumi tersebut berupa lapisan udara yang sering disebut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pencemaran udara dewasa ini semakin memprihatinkan. Hal ini terlihat

BAB I PENDAHULUAN. Pencemaran udara dewasa ini semakin memprihatinkan. Hal ini terlihat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pencemaran udara dewasa ini semakin memprihatinkan. Hal ini terlihat dimana terjadi perubahan cuaca dan iklim lingkungan yang mempengaruhi suhu bumi dan berbagai pengaruh

Lebih terperinci

TIN206 - Pengetahuan Lingkungan Materi #10 Genap 2016/2017. TIN206 - Pengetahuan Lingkungan

TIN206 - Pengetahuan Lingkungan Materi #10 Genap 2016/2017. TIN206 - Pengetahuan Lingkungan Materi #10 Pengertian 2 Global warming atau pemanasan global adalah proses peningkatan suhu rata-rata atmosfer, laut, dan daratan bumi. Suhu rata-rata global permukaan bumi telah 0,74 ± 0,18 C (1,33 ±

Lebih terperinci

seribu tahun walaupun tingkat emisi gas rumah kaca telah stabil. Ini mencerminkan besarnya kapasitas panas dari lautan.

seribu tahun walaupun tingkat emisi gas rumah kaca telah stabil. Ini mencerminkan besarnya kapasitas panas dari lautan. Global Warming Pemanasan global adalah adanya proses peningkatan suhu rata-rata atmosfer, laut, dan daratan Bumi. Suhu rata-rata global pada permukaan Bumi telah meningkat 0.74 ± 0.18 C (1.33 ± 0.32 F)

Lebih terperinci

Pemanasan Bumi. Suhu dan Perpindahan Panas

Pemanasan Bumi. Suhu dan Perpindahan Panas Pemanasan Bumi Meteorologi Suhu dan Perpindahan Panas Suhu merupakan besaran rata- rata energi kine4k yang dimiliki seluruh molekul dan atom- atom di udara. Udara yang dipanaskan akan memiliki energi kine4k

Lebih terperinci

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Lapisan Ozon merupakan salah satu komponen yang ada di atmosfer, terutama di lapisan stratosfer yang berada di ketinggian antara 10-50 kilometer dari permukaan bumi. Ozon

Lebih terperinci

Iklim Perubahan iklim

Iklim Perubahan iklim Perubahan Iklim Pengertian Iklim adalah proses alami yang sangat rumit dan mencakup interaksi antara udara, air, dan permukaan daratan Perubahan iklim adalah perubahan pola cuaca normal di seluruh dunia

Lebih terperinci

PENCEMARAN UDARA LELY RIAWATI, ST., MT.

PENCEMARAN UDARA LELY RIAWATI, ST., MT. 1 PENCEMARAN UDARA LELY RIAWATI, ST., MT. Pencemaran Udara 2 3 Regulasi Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 1999 Tentang Pengendalian Pencemaran Udara 4 Pencemaran Udara Masuknya atau

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Hujan merupakan unsur iklim yang paling penting di Indonesia karena

II. TINJAUAN PUSTAKA. Hujan merupakan unsur iklim yang paling penting di Indonesia karena II. TINJAUAN PUSTAKA A. Defenisi Hujan Asam Hujan merupakan unsur iklim yang paling penting di Indonesia karena keragamannya sangat tinggi baik menurut waktu dan tempat. Hujan adalah salah satu bentuk

Lebih terperinci

BAB III. KETENTUAN PIDANA DALAM PERDA JABAR No.11 TAHUN 2006 TENTANG PENGENDALIAN PENCEMARAN UDARA

BAB III. KETENTUAN PIDANA DALAM PERDA JABAR No.11 TAHUN 2006 TENTANG PENGENDALIAN PENCEMARAN UDARA BAB III KETENTUAN PIDANA DALAM PERDA JABAR No.11 TAHUN 2006 TENTANG PENGENDALIAN PENCEMARAN UDARA A. Pencemaran Udara Kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi, seni dan budaya (ipteks) yang pesat telah menyebabkan

Lebih terperinci

15B08063_Kelas C SYAMSUL WAHID S. GEJALA PEMANASAN GLOBAL (Kelas XI SMA) PROGRAM PASCA SARJANA UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR STRUKTUR MATERI

15B08063_Kelas C SYAMSUL WAHID S. GEJALA PEMANASAN GLOBAL (Kelas XI SMA) PROGRAM PASCA SARJANA UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR STRUKTUR MATERI GEJALA PEMANASAN GLOBAL (Kelas XI SMA) SYAMSUL WAHID S 15B08063_Kelas C PROGRAM PASCA SARJANA UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR STRUKTUR MATERI GEJALA PEMANASAN GLOBAL PEMANASAN GLOBAL A. Kompetensi Dasar 3.9

Lebih terperinci

Atmosphere Biosphere Hydrosphere Lithosphere

Atmosphere Biosphere Hydrosphere Lithosphere Atmosphere Biosphere Hydrosphere Lithosphere Atmosfer Troposfer Lapisan ini berada pada level yang paling rendah, campuran gasgasnya adalah yang paling ideal untuk menopang kehidupan di bumi. Di lapisan

Lebih terperinci

Isu Lingkungan. Wahyu Surakusumah Jurusan Biologi Universitas Pendidikan Indonesia

Isu Lingkungan. Wahyu Surakusumah Jurusan Biologi Universitas Pendidikan Indonesia Isu Lingkungan Wahyu Surakusumah Jurusan Biologi Universitas Pendidikan Indonesia Permasalahan lingkungan dapat dikategorikan masalah lingkungan lokal, nasional, regional dan global. Pengkategorian tersebut

Lebih terperinci

Spektrum Gelombang Elektromagnetik

Spektrum Gelombang Elektromagnetik Spektrum Gelombang Elektromagnetik Gelombang elektromagnetik yang dirumuskan oleh Maxwell ternyata terbentang dalam rentang frekuensi yang luas. Sebagai sebuah gejala gelombang, gelombang elektromagnetik

Lebih terperinci

BBM 9. EFEK RADIASI MATAHARI TERHADAP BUMI Oleh : Andi Suhandi

BBM 9. EFEK RADIASI MATAHARI TERHADAP BUMI Oleh : Andi Suhandi BBM 9. EFEK RADIASI MATAHARI TERHADAP BUMI Oleh : Andi Suhandi PENDAHULUAN Apakah pentingnya radiasi Matahari bagi kehidupan di Bumi? Radiasi Matahari sangat berguna bagi keseimbangan panas Bumi. Bumi

Lebih terperinci

BAB 2 KIMIA ATMOSFER

BAB 2 KIMIA ATMOSFER Kimia Atmosfer 8 BAB 2 KIMIA ATMOSFER Kompetensi Dasar: Menjelaskan komponen penyusun, sifat fisika dan sifat kimia di atmosfer A. Definisi Atmosfer Atmosfer berasal dari bahasa Yunani Atmos yang berarti

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi yang semakin canggih selain menimbulkan dampak positif juga dapat menimbulkan dampak negatif seperti pemborosan energi. Selain itu semakin majunya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Agro Klimatologi ~ 1

BAB I PENDAHULUAN. Agro Klimatologi ~ 1 BAB I PENDAHULUAN Klimatologi berasal dari bahasa Yunani di mana klima dan logos. Klima berarti kemiringan (slope) yang diarahkan ke lintang tempat, sedangkan logos berarti ilmu. Jadi definisi klimatologi

Lebih terperinci

Perubahan iklim dunia: apa dan bagaimana?

Perubahan iklim dunia: apa dan bagaimana? Perubahan iklim dunia: apa dan bagaimana? Oleh : Imam Hambali Pusat Kajian Kemitraan & Pelayanan Jasa Transportasi Kementerian Perhubungan Pada awal Februari 2007 yang lalu Intergovernmental Panel on Climate

Lebih terperinci

b. Dampak Pencemaran oleh Nitrogen Oksida Gas Nitrogen Oksida memiliki 2 sifat yang berbeda dan keduanya sangat berbahaya bagi kesehatan.

b. Dampak Pencemaran oleh Nitrogen Oksida Gas Nitrogen Oksida memiliki 2 sifat yang berbeda dan keduanya sangat berbahaya bagi kesehatan. 1. Sejarah Perkembangan Timbulnya Pencemaran Kemajuan industri dan teknologi dimanfaatkan oleh manusia untuk meningkatkan kualitas hidupnya. Sudah terbukti bahwa industri dan teknologi yang maju identik

Lebih terperinci

Geografi. Kelas X ATMOSFER VII KTSP & K Iklim Junghuhn

Geografi. Kelas X ATMOSFER VII KTSP & K Iklim Junghuhn KTSP & K-13 Kelas X Geografi ATMOSFER VII Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut. 1. Memahami iklim Junghuhn dan iklim Schmidt Ferguson. 2. Memahami

Lebih terperinci

LIMBAH. Pengertian Baku Mutu Lingkungan Contoh Baku Mutu Pengelompokkan Limbah Berdasarkan: 1. Jenis Senyawa 2. Wujud 3. Sumber 4.

LIMBAH. Pengertian Baku Mutu Lingkungan Contoh Baku Mutu Pengelompokkan Limbah Berdasarkan: 1. Jenis Senyawa 2. Wujud 3. Sumber 4. LIMBAH Pengertian Baku Mutu Lingkungan Contoh Baku Mutu Pengelompokkan Limbah Berdasarkan: 1. Jenis Senyawa 2. Wujud 3. Sumber 4.B3 PENGERTIAN Berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) No. 18/1999 Jo.PP 85/1999

Lebih terperinci

MENCEGAH DAMPAK NEGATIF DARI SINAR ULTRAVIOLET ALEXANDER ALFRED KALIGIS !!!!!!! !!!

MENCEGAH DAMPAK NEGATIF DARI SINAR ULTRAVIOLET ALEXANDER ALFRED KALIGIS !!!!!!! !!! MENCEGAH DAMPAK NEGATIF DARI SINAR ULTRAVIOLET ALEXANDER ALFRED KALIGIS 116075 PROPOSAL KEGIATAN PENELITIAN TERKAIT PERGERAKAN BUMI, BULAN, DAN MATAHARI Ditulis Sebagai salah Satu Syarat Keberhasilan dalam

Lebih terperinci

SMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 5. DINAMIKA ATMOSFERLATIHAN SOAL 5.1. argon. oksigen. nitrogen. hidrogen

SMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 5. DINAMIKA ATMOSFERLATIHAN SOAL 5.1. argon. oksigen. nitrogen. hidrogen 1. Komposisi gas terbesar di atmosfer adalah gas. SMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 5. DINAMIKA ATMOSFERLATIHAN SOAL 5.1 argon oksigen nitrogen hidrogen karbon dioksida Komposisi gas-gas di udara

Lebih terperinci

Udara & Atmosfir. Angga Yuhistira

Udara & Atmosfir. Angga Yuhistira Udara & Atmosfir Angga Yuhistira Udara Manusia dapat bertahan sampai satu hari tanpa air di daerah gurun yang paling panas, tetapi tanpa udara manusia hanya bertahan beberapa menit saja. Betapa pentingnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Udara di sekitar kita dewasa ini sangat peka terhadap pencemaran, hal ini erat

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Udara di sekitar kita dewasa ini sangat peka terhadap pencemaran, hal ini erat BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Udara di sekitar kita dewasa ini sangat peka terhadap pencemaran, hal ini erat hubungannya dengan aktivitas manusia untuk mengejar kehidupan modern. (Darmono, 2001).

Lebih terperinci

Karakteristik Air. Siti Yuliawati Dosen Fakultas Perikanan Universitas Dharmawangsa Medan 25 September 2017

Karakteristik Air. Siti Yuliawati Dosen Fakultas Perikanan Universitas Dharmawangsa Medan 25 September 2017 Karakteristik Air Siti Yuliawati Dosen Fakultas Perikanan Universitas Dharmawangsa Medan 25 September 2017 Fakta Tentang Air Air menutupi sekitar 70% permukaan bumi dengan volume sekitar 1.368 juta km

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Latar Belakang. Rataan suhu di permukaan bumi adalah sekitar K (15 0 C ), suhu

PENDAHULUAN. Latar Belakang. Rataan suhu di permukaan bumi adalah sekitar K (15 0 C ), suhu PENDAHULUAN Latar Belakang Rataan suhu di permukaan bumi adalah sekitar 288 0 K (15 0 C ), suhu tersebut dapat dipertahankan karena keberadaan sejumlah gas yang berkonsentrasi di atmosfer bumi. Sejumlah

Lebih terperinci

EVALUASI BAB IX EFEK RUMAH KACA DAN PEMANASAN GLOBAL : MUHAMMAD FIRDAUS F KELAS : 11 IPA 3

EVALUASI BAB IX EFEK RUMAH KACA DAN PEMANASAN GLOBAL : MUHAMMAD FIRDAUS F KELAS : 11 IPA 3 EVALUASI BAB IX EFEK RUMAH KACA DAN PEMANASAN GLOBAL NAMA : MUHAMMAD FIRDAUS F KELAS : 11 IPA 3 1. Pada proses terjadinya efek rumah kaca, gas CO2 menyebabkan. A. Berkurangnya gas O2 B. Bertambahnya gas

Lebih terperinci

Unsur gas yang dominan di atmosfer: Nitrogen : 78,08% Oksigen : 20,95% Argon : 0,95% Karbon dioksida : 0,034%

Unsur gas yang dominan di atmosfer: Nitrogen : 78,08% Oksigen : 20,95% Argon : 0,95% Karbon dioksida : 0,034% Unsur gas yang dominan di atmosfer: Nitrogen : 78,08% Oksigen : 20,95% Argon : 0,95% Karbon dioksida : 0,034% Ozon (O 3 ) mempunyai fungsi melindungi bumi dari radiasi sinar Ultraviolet Ozon sekarang ini

Lebih terperinci

PEMANASAN GLOBAL. Efek Rumah Kaca (Green House Effect)

PEMANASAN GLOBAL. Efek Rumah Kaca (Green House Effect) PEMANASAN GLOBAL Efek Rumah Kaca (Green House Effect) EFEK RUMAH KACA Efek rumah kaca dapat digunakan untuk menunjuk dua hal berbeda: efek rumah kaca alami yang terjadi secara alami di bumi, dan efek rumah

Lebih terperinci

SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 4. Kepadatan Populasi Hubungannya dengan LingkunganLatihan Soal 4.2

SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 4. Kepadatan Populasi Hubungannya dengan LingkunganLatihan Soal 4.2 SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 4. Kepadatan Populasi Hubungannya dengan LingkunganLatihan Soal 4.2 1. Peningkatan penduduk mengakibatkan pembukaan hutan meningkat seiring naiknya kebutuhan akan pemukiman, hal

Lebih terperinci

Oleh: ANA KUSUMAWATI

Oleh: ANA KUSUMAWATI Oleh: ANA KUSUMAWATI PETA KONSEP Pencemaran lingkungan Pencemaran air Pencemaran tanah Pencemaran udara Pencemaran suara Polutannya Dampaknya Peran manusia Manusia mempunyai peranan dalam pembentukan dan

Lebih terperinci

Wiwi Widia Astuti (E1A012060) :Pengetahuan Lingkungan ABSTRAK

Wiwi Widia Astuti (E1A012060) :Pengetahuan Lingkungan ABSTRAK Nama NIM Tugas :Wiwi Widia Astuti :E1A012060 :Pengetahuan Lingkungan ABSTRAK Dalam beberapa tahun terakhir, isu pemanasan global semakin sering dibicarakan baik dalam skala kecil sampai tingkat internasional.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Pustaka Refrigeran merupakan media pendingin yang bersirkulasi di dalam sistem refrigerasi kompresi uap. ASHRAE 2005 mendefinisikan refrigeran sebagai fluida kerja

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. jumlah paparannya berlebihan. Kerusakan kulit akibat paparan sinar matahari

BAB I PENDAHULUAN. jumlah paparannya berlebihan. Kerusakan kulit akibat paparan sinar matahari BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Matahari sebagai sumber cahaya alami memiliki peranan yang sangat penting bagi keberlangsungan kehidupan, tetapi selain mempunyai manfaat sinar matahari juga dapat

Lebih terperinci

/.skisi-kisi INSTRUMEN SOAL PRETEST POSTTEST Lingkunganku Tercemar Bahan Kimia Dalam Rumah Tangga. Indikator Soal Soal No soal

/.skisi-kisi INSTRUMEN SOAL PRETEST POSTTEST Lingkunganku Tercemar Bahan Kimia Dalam Rumah Tangga. Indikator Soal Soal No soal /.skisi-kisi INSTRUMEN SOAL PRETEST POSTTEST Lingkunganku Tercemar Bahan Kimia Dalam Rumah Tangga Mata Pelajaran : IPA (Ilmu Pengetahuan Alam) Standar Kompetensi : 1.7. Memahami saling ketergantungan dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan semakin meningkatnya populasi manusia dan bertambah banyaknya kebutuhan manusia, mengakibatkan semakin besar pula terjadinya masalah-masalah pencemaran

Lebih terperinci

ATMOSFER BUMI A BAB. Komposisi Atmosfer Bumi

ATMOSFER BUMI A BAB. Komposisi Atmosfer Bumi BAB 1 ATMOSFER BUMI A tmosfer Bumi berperan dalam menjaga bumi agar tetap layak huni. Dengan keberadaan atmosfer, suhu Bumi tidak turun secara drastis di malam hari dan tidak memanas dengan cepat di siang

Lebih terperinci

PENIPISAN LAPISAN OZON

PENIPISAN LAPISAN OZON PENIPISAN LAPISAN OZON Sebab-sebab Penipisan Lapisan Ozon Lapisan ozon menunjukkan adanya ozon di atmosfer. Stratosfer merupakan lapisan luar atmosfer dan terpisah dari troposfer (lapisan bawah) oleh tropopause.

Lebih terperinci

lingkungan untuk kepentingan generasi sekarang dan mendatang.

lingkungan untuk kepentingan generasi sekarang dan mendatang. Penebangan hutan yang liar mengurangi fungsi hutan sebagai penahan air. Akibatnya, daya dukung hutan menjadi berkurang. Selain itu, penggundulan hutan dapat menyebabkan terjadi banjir dan erosi. Akibat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1

BAB I PENDAHULUAN I.1 1 BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Secara alami CO 2 mempunyai manfaat yang sangat besar bagi kehidupan makhluk hidup. Tumbuhan sebagai salah satu makhluk hidup di bumi memerlukan makanannya untuk

Lebih terperinci

Atmosfer Bumi. Meteorologi. Peran Atmosfer Bumi dalam Kehidupan Kita. Atmosfer Bumi berperan dalam menjaga bumi agar tetap layak huni.

Atmosfer Bumi. Meteorologi. Peran Atmosfer Bumi dalam Kehidupan Kita. Atmosfer Bumi berperan dalam menjaga bumi agar tetap layak huni. Atmosfer Bumi Meteorologi Pendahuluan Peran Atmosfer Bumi dalam Kehidupan Kita Atmosfer Bumi berperan dalam menjaga bumi agar tetap layak huni. Dengan keberadaan atmosfer, suhu Bumi tidak turun secara

Lebih terperinci

Soal dan jawaban tentang Kimia Unsur

Soal dan jawaban tentang Kimia Unsur Soal dan jawaban tentang Kimia Unsur 1. Identifikasi suatu unsur dapat dilakukan melalui pengamatan fisis maupun kimia. Berikut yang bukan merupakan pengamatan kimia adalah. A. perubahan warna B. perubahan

Lebih terperinci

PEMANASAN GLOBAL. 1. Pengertian Pemanasan Global

PEMANASAN GLOBAL. 1. Pengertian Pemanasan Global PEMANASAN GLOBAL Secara umum pemanasan global didefinisikan dengan meningkatkan suhu permukaan bumi oleh gas rumah kaca akibat aktivitas manusia. Meski suhu lokal berubah-ubah secara alami, dalam kurun

Lebih terperinci

Soal ujian semester Ganjil IPA kelas XI Ap/Ak SMK Hang Tuah 2

Soal ujian semester Ganjil IPA kelas XI Ap/Ak SMK Hang Tuah 2 Soal ujian semester Ganjil IPA kelas XI Ap/Ak SMK Hang Tuah 2 1. Pencemaran adalah masuknya atau dimasukkkannya makhluk hidup, zat, energi dan atau komponen lain ke dalam lingkungan oleh kegiatan manusia

Lebih terperinci

Jurnal Fisika Unand Vol. 3, No. 3, Juli 2014 ISSN

Jurnal Fisika Unand Vol. 3, No. 3, Juli 2014 ISSN ANALISIS PENGARUH INTENSITAS RADIASI MATAHARI, TEMPERATUR DAN KELEMBABAN UDARA TERHADAP FLUKTUASI KONSENTRASI OZON PERMUKAAN DI BUKIT KOTOTABANG TAHUN 2005-2010 Mairisdawenti 1, Dwi Pujiastuti 1, Asep

Lebih terperinci

ATMOSFER I. A. Pengertian, Kandungan Gas, Fungsi, dan Manfaat Penyelidikan Atmosfer 1. Pengertian Atmosfer. Tabel Kandungan Gas dalam Atmosfer

ATMOSFER I. A. Pengertian, Kandungan Gas, Fungsi, dan Manfaat Penyelidikan Atmosfer 1. Pengertian Atmosfer. Tabel Kandungan Gas dalam Atmosfer KTSP & K-13 Kelas X Geografi ATMOSFER I Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut. 1. Memahami pengertian dan kandungan gas atmosfer. 2. Memahami fungsi

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR SMA BERNUANSA ARSITEKTUR EKOLOGIS

TUGAS AKHIR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR SMA BERNUANSA ARSITEKTUR EKOLOGIS TUGAS AKHIR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR SMA BERNUANSA ARSITEKTUR EKOLOGIS Diajukan sebagai Pelengkap dan Syarat Guna Mencapai Gelar Sarjana Teknik Arsitektur Universitas Muhammadiyah Surakarta

Lebih terperinci

SELEKSI MASUK UNIVERSITAS INDONESIA (SIMAK-UI) Mata Pelajaran : IPA TERPADU Tanggal : 01 Maret 2009 Kode Soal : 914 PENCEMARAN UDARA Secara umum, terdapat 2 sumber pencermaran udara, yaitu pencemaran akibat

Lebih terperinci

Dampak Pemanasan Global Terhadap Perubahan Iklim di Indonesia Oleh : Ahkam Zubair

Dampak Pemanasan Global Terhadap Perubahan Iklim di Indonesia Oleh : Ahkam Zubair Dampak Pemanasan Global Terhadap Perubahan Iklim di Indonesia Oleh : Ahkam Zubair Iklim merupakan rata-rata dalam kurun waktu tertentu (standar internasional selama 30 tahun) dari kondisi udara (suhu,

Lebih terperinci

DAMPAK PEMBANGUNAN PADA KOMPONEN IKLIM

DAMPAK PEMBANGUNAN PADA KOMPONEN IKLIM DAMPAK PEMBANGUNAN PADA KOMPONEN IKLIM Faktor cuaca/iklim belum mampu direkayasa manusia kecuali dalam skala mikro seperti pembuatan rumah kaca. Setiap organisme kehidupannya mempunyai keadaan cuaca/iklim

Lebih terperinci

PEMANASAN GLOBAL PENYEBAB PEMANASAN GLOBAL

PEMANASAN GLOBAL PENYEBAB PEMANASAN GLOBAL PEMANASAN GLOBAL APA ITU PEMANASAN GLOBAL Perubahan Iklim Global atau dalam bahasa inggrisnya GLOBAL CLIMATE CHANGE menjadi pembicaraan hangat di dunia dan hari ini Konferensi Internasional yang membahas

Lebih terperinci

MENIPISNYA LAPISAN OZON

MENIPISNYA LAPISAN OZON MENIPISNYA LAPISAN OZON ABSTRAK Rusaknya lapisan ozon dan efek pemanasan global antara lain disebabkan oleh penggunaan bahan yang mengandung unsur Chlor (Cl) dan salah satunya adalah ditimbulkan oleh refrigeran

Lebih terperinci

BAB VII TATA SURYA. STANDAR KOMPETENSI : Memahami Sistem Tata Surya dan Proses yang terjadidi dalamnya.

BAB VII TATA SURYA. STANDAR KOMPETENSI : Memahami Sistem Tata Surya dan Proses yang terjadidi dalamnya. BAB VII TATA SURYA STANDAR KOMPETENSI : Memahami Sistem Tata Surya dan Proses yang terjadidi dalamnya. KOMPETENSI DASAR 1. Mendeskripsikan karakteristik sistem tata surya 2. Mendeskripsikan Matahari sebagai

Lebih terperinci

Cara menanggulangi pencemaran seperti pada gambar diatas adalah...

Cara menanggulangi pencemaran seperti pada gambar diatas adalah... SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 13. PENCEMARAN LINGKUNGANLatihan Soal 13.1 1. Kebakaran hutan yang terjadi di Riau mengakibatkan polutan karbondioksida bertambah banyak di udara, hal ini menyebabkan terjadinya....

Lebih terperinci

SIKLUS OKSIGEN. Pengertian, Tahap, dan Peranannya

SIKLUS OKSIGEN. Pengertian, Tahap, dan Peranannya SIKLUS OKSIGEN Pengertian, Tahap, dan Peranannya Apa yang terbesit dalam pikiran anda bila mendengar kata oksigen? Seperti yang kita tahu, oksigen bagian dari hidup kita yang sangat kita butuhkan keberadaannya.

Lebih terperinci

OZONE HOLE DAN KETERKAITANNYA DENGAN PEMANASAN GLOBAL Oleh I Gusti Ngurah Puger 1

OZONE HOLE DAN KETERKAITANNYA DENGAN PEMANASAN GLOBAL Oleh I Gusti Ngurah Puger 1 OZONE HOLE DAN KETERKAITANNYA DENGAN PEMANASAN GLOBAL Oleh I Gusti Ngurah Puger 1 Abstrak: Pemanasan global yang berdampak luas pada perubahan iklim global, pada hakikatnya berkaitan erat dengan lubang

Lebih terperinci

APA ITU GLOBAL WARMING???

APA ITU GLOBAL WARMING??? PEMANASAN GLOBAL APA ITU GLOBAL WARMING??? Pemanasan global bisa diartikan sebagai menghangatnya permukaan Bumi selama beberapa kurun waktu. Atau kejadian meningkatnya temperatur rata-rata atmosfer, laut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Radiasi matahari merupakan gelombang elektromagnetik yang terdiri atas medan listrik dan medan magnet. Matahari setiap menit

BAB I PENDAHULUAN. Radiasi matahari merupakan gelombang elektromagnetik yang terdiri atas medan listrik dan medan magnet. Matahari setiap menit BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Matahari merupakan kendali cuaca serta iklim yang sangat penting dan sebagai sumber energi utama di bumi yang menggerakkan udara dan arus laut. Energi matahari diradiasikan

Lebih terperinci

BAB 10. Hendra Adijuwana

BAB 10. Hendra Adijuwana BAB 10 Hendra Adijuwana ATMOSFIR Stratosfir Lapisan ozon melindungi kehidupan dari radiasi UV Km 100 80 60 TERMOSFIR MESOSFIR 40 20 0 STRATOSFIR (LAPISAN OZON) TROPOSFIR Udara (campuran gas) Kering : 78%

Lebih terperinci

BAB VI KINETIKA REAKSI KIMIA

BAB VI KINETIKA REAKSI KIMIA BANK SOAL SELEKSI MASUK PERGURUAN TINGGI BIDANG KIMIA 1 BAB VI 1. Padatan NH 4 NO 3 diaduk hingga larut selama 77 detik dalam akuades 100 ml sesuai persamaan reaksi berikut: NH 4 NO 2 (s) + H 2 O (l) NH

Lebih terperinci

Kebakaran Hutan dan Dampaknya Terhadap Penurunan radiasi Ultraviolet B ~ studi kasus kebakaran hutandi Pontianak bulan Juli September 1997 ~

Kebakaran Hutan dan Dampaknya Terhadap Penurunan radiasi Ultraviolet B ~ studi kasus kebakaran hutandi Pontianak bulan Juli September 1997 ~ Kebakaran Hutan dan Dampaknya Terhadap Penurunan radiasi Ultraviolet B ~ studi kasus kebakaran hutandi Pontianak bulan Juli September 1997 ~ Saipul Hamdi, Sri Kaloka Puslitbang Pengetahuan Atmosfer LAPAN

Lebih terperinci

FENOMENA GAS RUMAH KACA

FENOMENA GAS RUMAH KACA FENOMENA GAS RUMAH KACA Oleh : Martono *) Abstrak Efek rumah kaca disebabkan karena naiknya konsentrasi gas karbon dioksida (CO 2) dan gas-gas lainnya di atmosfer. Kenaikan konsentrasi gas CO 2 ini disebabkan

Lebih terperinci

Polusi. Suatu zat dapat disebut polutan apabila: 1. jumlahnya melebihi jumlah normal 2. berada pada waktu yang tidak tepat

Polusi. Suatu zat dapat disebut polutan apabila: 1. jumlahnya melebihi jumlah normal 2. berada pada waktu yang tidak tepat Polusi Polusi atau pencemaran lingkungan adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat energi, dan atau komponen lain ke dalam lingkungan, atau berubahnya tatanan lingkungan oleh kegiatan manusia

Lebih terperinci

DAMPAK PENINGKATAN RADIASI ULTRAVIOLET B TERHADAP MANUSIA

DAMPAK PENINGKATAN RADIASI ULTRAVIOLET B TERHADAP MANUSIA DAMPAK PENINGKATAN RADIASI ULTRAVIOLET B TERHADAP MANUSIA W. Eko cahyono Peneliti Bidang Pengkajian Ozon dan Polusi Udara, LAPAN RINGKASAN Peningkatan radiasi ultraviolet B berhubungan dengan penipisan

Lebih terperinci

BAB VI REAKSI KIMIA. Reaksi Kimia. Buku Pelajaran IPA SMP Kelas IX 67

BAB VI REAKSI KIMIA. Reaksi Kimia. Buku Pelajaran IPA SMP Kelas IX 67 BAB VI REAKSI KIMIA Pada bab ini akan dipelajari tentang: 1. Ciri-ciri reaksi kimia dan faktor-faktor yang mempengaruhi kecepatan reaksi kimia. 2. Pengelompokan materi kimia berdasarkan sifat keasamannya.

Lebih terperinci

REFRIGERAN & PELUMAS. Catatan Kuliah: Disiapakan Oleh; Ridwan

REFRIGERAN & PELUMAS. Catatan Kuliah: Disiapakan Oleh; Ridwan REFRIGERAN & PELUMAS Persyaratan Refrigeran Persyaratan refrigeran (zat pendingin) untuk unit refrigerasi adalah sebagai berikut : 1. Tekanan penguapannya harus cukup tinggi. Sebaiknya refrigeran memiliki

Lebih terperinci

Isu Lingkungan Global

Isu Lingkungan Global Modul 1 Isu Lingkungan Global Prof. Dr. Rukaesih Achmad, M.Si. M PENDAHULUAN asalah lingkungan yang kita hadapi dari tahun ke tahun semakin meningkat baik yang berasal dari pencemaran air maupun pencemaran

Lebih terperinci

TANYA-JAWAB Pemanasan Global dan Perubahan Iklim

TANYA-JAWAB Pemanasan Global dan Perubahan Iklim TANYA-JAWAB Pemanasan Global dan Perubahan Iklim Apakah yang dimaksud dengan Efek Rumah Kaca (ERK) dan penyebabnya? Efek Rumah Kaca dapat divisualisasikan sebagai sebuah proses. Pada kenyataannya, di lapisan

Lebih terperinci

SD kelas 6 - ILMU PENGETAHUAN ALAM BAB 10. PELESTARIAN LINGKUNGANLatihan soal 10.4

SD kelas 6 - ILMU PENGETAHUAN ALAM BAB 10. PELESTARIAN LINGKUNGANLatihan soal 10.4 SD kelas 6 - ILMU PENGETAHUAN ALAM BAB 10. PELESTARIAN LINGKUNGANLatihan soal 10.4 1. Penanaman pohon bakau di pinggir pantai berguna untuk mencegah.. Abrasi Erosi Banjir Tanah longsor Jawaban a Sudah

Lebih terperinci

STRUKTUR BUMI. Bumi, Tata Surya dan Angkasa Luar

STRUKTUR BUMI. Bumi, Tata Surya dan Angkasa Luar STRUKTUR BUMI 1. Skalu 1978 Jika bumi tidak mempunyai atmosfir, maka warna langit adalah A. hitam C. kuning E. putih B. biru D. merah Jawab : A Warna biru langit terjadi karena sinar matahari yang menuju

Lebih terperinci

TUGAS PRESENTASI ILMU PENGETAHUAN BUMI & ANTARIKSA ATMOSFER BUMI

TUGAS PRESENTASI ILMU PENGETAHUAN BUMI & ANTARIKSA ATMOSFER BUMI TUGAS PRESENTASI ILMU PENGETAHUAN BUMI & ANTARIKSA ATMOSFER BUMI ATMOSFER BUMI 6.1. Awal Evolusi Atmosfer Menurut ahli geologi, pada mulanya atmosfer bumi mengandung CO 2 (karbon dioksida) berkadar tinggi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. banyak sekali dampak yang ditimbulkan oleh pemanasan global ini.

BAB I PENDAHULUAN. banyak sekali dampak yang ditimbulkan oleh pemanasan global ini. BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Bumi merupakan satu-satunya tempat tinggal bagi makhluk hidup. Pelestarian lingkungan dilapisan bumi sangat mempengaruhi kelangsungan hidup semua makhluk hidup. Suhu

Lebih terperinci

JURUSAN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

JURUSAN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA JURUSAN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA PENCEMARAN Polusi atau pencemaran lingkungan adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat energi, dan atau

Lebih terperinci

PERILAKU ZAT PENCEMAR DI ATMOSFER

PERILAKU ZAT PENCEMAR DI ATMOSFER PERILAKU ZAT PENCEMAR DI ATMOSFER Pengantar Pencemaran udara dapat didefinisikan sebagai kondisi atmosfer yang terdiri atas senyawa-senyawa dengan konsentrasi tinggi diatas kondisi udara ambien normal,

Lebih terperinci

SINTESIS GAS KARBONDIOKSIDA (CO2) NAMA : YURIS FIRDAYANTI P. NURAINI AULIA AINUL ALIM RAHMAN

SINTESIS GAS KARBONDIOKSIDA (CO2) NAMA : YURIS FIRDAYANTI P. NURAINI AULIA AINUL ALIM RAHMAN LAPORAN PRAKTIKUM SINTESIS GAS KARBONDIOKSIDA (CO2) NAMA : YURIS FIRDAYANTI P. NURAINI AULIA AINUL ALIM RAHMAN REGU/KELOMPOK : IV (EMPAT)/ IV (EMPAT) HARI/TANGGAL PERCOBAAN : SELASA/ 8 APRIL 2013 ASISTEN

Lebih terperinci

SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 6. PERAN MANUSIA DALAM PENGELOLAAN LINGKUNGANLatihan Soal 6.1

SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 6. PERAN MANUSIA DALAM PENGELOLAAN LINGKUNGANLatihan Soal 6.1 SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 6. PERAN MANUSIA DALAM PENGELOLAAN LINGKUNGANLatihan Soal 6.1 1. Cara mengurangi pencemaran lingkungan akibat rumah tangga adalah... Membakar sampah plastik dan kertas satu minggu

Lebih terperinci