Pada bulan Februari 2008, perusahaan Enviroenergy De

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Pada bulan Februari 2008, perusahaan Enviroenergy De"

Transkripsi

1 free gratis free gratis free gratis Buletin La o Hamutuk Vol. 9, No. 3 Novembru 2008 Pohon jarak: Pekerjaan untuk petani atau bahan bakar untuk orang asing? Pada bulan Februari 2008, perusahaan Enviroenergy De velopments dari Australia menandatangani kontrak seharga jutaan dolar dengan pemerintah Timor-Leste untuk mengembangkan fasilitas pengolahan bio-diesel dari pohon jarak (atau lebih dikenal dengan nama jarak pagar) di distrik Baucau. Fasilitas yang diusulkan kemungkinan menjadi investasi swasta bahan bakar bukan minyak terbesar di Timor- Leste, dan pemerintah menyatakan bahwa proyek ini akan menciptakan lapangan kerja di pedesaan. La o Hamutuk memutuskan untuk mencari tahu lebih lanjut mengenai fakta dan masa depan proyek ini. Apakah Pohon Jarak? Dari sekitar 175 jenis tumbuhan pohon jarak, semak dan pohon, ada dua yang tumbuh di seluruh Timor-Leste: jarak pagar atau jatropha curcas, (dikenal dengan nama ai oan mutin dalam bahasa Tetun), dan jarak ulung atau jatropha gossypifolia ( ai oan metan ). Tumbuhan tersebut beracun dan tidak bisa dimakan baik oleh hewan maupun manusia, meskipun jarak pagar atau jatropha curcas digunakan sebagai obat. Biji jarak pagar mengandung banyak minyak yang dapat diperoleh dengan cara menggerus. Pohon jarak diperkirakan berasal dari Amerika Tengah dan Mexiko, dan bangsa Portugis memperkenalkan jarak pagar atau jatropha curcas ke Timor-Leste untuk digunakan pada lampu minyak. Pohon jarak jarang digunakan sebagai kayu bakar karena bersifat sangat cepat terbakar dan di Timor- Leste tanaman ini digunakan untuk pagar hidup yang gunanya untuk mengusir binatang. Di banyak negara dua jenis pohon jarak tersebut dianggap sebagai gulma; beberapa negara termasuk wilayah Australia bagian Timur melarang penanaman dan pengimporan biji pohon jarak. Pohon Jarak sebagai Bahan Bakar Bahan bakar minyak dan gas digunakan di seluruh dunia, dan pembakaran bahan bakar yang tidak bisa diperbarui melepaskan zat karbon berbahaya ke udara, menyebabkan perubahan iklim. Dengan demikian dunia perlu menyediakan dan menggunakan energi yang dapat diperbarui (lihat Buletin La o Hamutuk Vol.9 No.2 Agustus 2008). Ada sejumlah orang menyarankan untuk menggunakan hasil pertanian guna menghasilkan bahan bakar yang bisa menggantikan bahan bakar minyak, yang disebut agrofuels, sebuah bentuk biofuels (lihat halaman 7). Minyak dari biji jarak pagar dapat digunakan secara langsung (misalnya untuk lampu), atau diolah untuk menjadi bahan bakar mesin yang disebut biodiesel. Minyak pohon jarak dapat diproses di pabrik-pabrik besar di satu tempat atau di tempat-tempat pemeras kecil pada level komunitas. Walaupun pabrik-pabrik menguras lebih banyak minyak daripada alat- (Melanjutkan ke hal 2) Inside... Apa itu agrofuel?... 7 Luta kontinua ba igualidade jeneru... 8 Justisa klimatika, agora! Sunrise LNG sei iha de it ka ba dunik TL? LH lori debate LNG ba kosta sul Desizaun tribunal rekursu Plantasaun eletrisidade oleu todan Halo orsamentu ba futuru Editorial: Orsamentu no malisan rikusoin La o Hamutuk, Institutu Timor-Leste ba Monitor no Analiza Desenvolvimentu P.O. Box 340, Dili, Timor-Leste Mobile +(670) Land phone +(670) info@laohamutuk.org Web:

2 Jatropha curcas (jarak pagar atau ai oan mutin) Jatropha Gossypifolia (jarak ulung atau ai oan metan) alat penguras kecil, mereka membutuhkan lebih banyak energi untuk transportasi, pendirian dan perawatan. Biodiesel pohon jarak terbakar dengan bagus pada suhu tinggi dan sering digunakan pada generator listrik atau mesin kendaraan bermotor. Biodiesel biasanya dicampur dengan bahan bakar diesel (5-10% biodiesel) meskipun mesin dan generator bisa disetel untuk menampung porsi biodiesel lebih besar. Dalam pembuatan biodiesel pohon jarak, limbahnya bisa dibuat dalam bentuk kepingan yang dapat dibakar untuk menghasilkan listrik dan dapat digunakan untuk pupuk. Kepingan ini beracun untuk ternak tapi toksinnya dapat dipisahkan sehingga dapat digunakan untuk pakan ternak; Enviroenergy Developments Australia Enviroenergy Developments Australia Pty. Ltd. (EDA) dimiliki oleh MPI Group, sebuah perusahaan konstruksi Australia. Sebelum menandatangani kontrak dengan pemerintah RDTL pada tahun 2008, EDA sudah pernah bekerja dengan perusahaan Timor bernama Daba Loqui untuk mengenalkan pohon jarak di Timor-Leste. EDA menolak untuk memberi informasi pada La o Hamutuk mengenai proyek-proyek biodiesel mereka, namun di MPI Group website, mereka mengutamakan pekerjaan perusahaan dalam proyek merancang dan membangun, bukan dalam pengoperasiannya. tidak jelas apakah proses ini mendatangkan keuntungan. Proses ini juga menghasilkan glycerine, yang bisa digunakan untuk membuat sabun. Tumbuhan jarak pagar atau jatropha curcas mulai menghasilkan biji dengan minyak yang bagus setelah berusia 3-5 tahun, dan akan menghasilkan biji untuk agrofuel selama tahun. EDA merencanakan untuk memproduksi biodiesel dari Mengapa menanam pohon jarak bahan bakar? untuk Mengapa tidak? Pohon jarak dapat tumbuh di tanah di mana tanaman pangan tidak dapat tumbuh, misalnya daerah sulit air. Jadi, tanaman ini tidak menyita lahan pertanian pangan. Karena kita tidak bisa memakan pohon jarak, kita tidak perlu menentukan apakah tanaman ini digunakan sebagai bahan makanan atau bahan bakar. Pohon jarak adalah tanaman yang tahan kekeringan. Jarak pagar atau jatropha curcas sebagaimana diketahui tidak memiliki predator dan tidak memerlukan pestisida. Pohon jarak dapat membantu menghentikan erosi. Pohon jarak merupakan sumber energi yang dapat diperbarui. Tanah-tanah tersebut memiliki fungsi lain bagi tanaman pangan, di antaranya sebagai daerah penahan angin, penggembalaan binatang, tanaman pangan liar, kayu bakar, mencegah erosi dan bahan bangunan. Rakyat miskin adalah yang paling menggantungkan hidupnya pada tanah ini. Beberapa ahli pertanian percaya bahwa di mana pohon jarak dapat tumbuh, tanaman buah tropis dan bahan pangan umbi- umbian juga bisa tumbuh. Kalau kita tidak bisa menjual pohon jarak kita tidak punya sesuatu untuk hidup. Menanam pohon jarak dengan sedikit air di lahan marginal akan menghasilkan biji berkualitas rendah, bila mungkin, dan menyebabkan rendahnya pendapatan. Menanam jarak pagar ataujatropha curcas dengan sistem monokultur komersial (penanaman satu jenis tumbuhan dalam area yang besar) adalah hal baru dan merupakan praktek yang beresiko. Monokultur memudahkan hama atau virus untuk menyebar. Tanah dapat direhabilitasi dengan lebih baik dengan menanam beragam jenis pohon, tidak hanya satu jenis. Bahan Agrofuels membutuhkan lahan dalam jumlah besar. Tanaman ini akan menggusur tanaman pangan, tanah yang berfungsi mendukung lahan pertanian pangan atau sedikit lingkungan alami yang tersisa dengan pertanian yang berorientasikan uang. Pajina 2 Vol. 9, No. 3 Novembru 2008 Buletin La o Hamutuk

3 Lokasi untuk Pengembangan dan Tempat Pengolahan direncanakan berada di bagian utara dan selatan jalan Dili-Baucau, di sebelah timur Sungai Vemasse jarak pagar atau jatropha curcas di Timor-Leste dengan biji yang mayoritas diimpor dari Asia Tenggara, yang kemudian hasilnya akan diekspor. Penanaman pohon jarak dalam jumlah besar merupakan hal baru, dan dampak positif dari tanaman industri untuk negara miskin masih diperdebatkan. Rencana untuk tempat pengolahan pohon jarak Pada tanggal 13 Februari 2008, pemerintah RDTL dan EDA menandatangani kontrak pembangunan tempat pengolahan pohon jarak oleh EDA di Carabela, antara Vemasse dan Baucau, kira-kira 120km sebelah timur Dili. Tempat pengolahan ini akan mengubah biji pohon jarak yang diimpor atau yang ditanam di Timor-Leste menjadi biodiesel dan menghasilkan kepingan dari hasil limbahnya. Pemerintah menyetujui hal yang berhubungan dengan lisensi dan penjualan atau penyewaan tanah kepada EDA di Zona Tanah Industri Pemerintah di Carabela. Juga disepakati tentang pengurangan pajak meskipun hukum perpajakan baru yang dikeluarkan pada bulan Agustus 2008 telah terdapat pemotongan pajak dan bea impor untuk semua bisnis, (lihat Editorial, Buletin LH Vol. 9, No. 2), jadi EDA hanya membayar sedikit pajak. Sehubungan dengan Zona Tanah Industri, pemerintah juga menyetujui untuk menyediakan akses ke tanah lainnya misalnya, pelabuhan di Carabela di sebelah utara jalan Dili-Baucau. Mereka juga menawarkan untuk mediasi antara perusahaan dan pemilik tanah bila EDA ingin membeli tanah. EDA menjanjikan untuk memulai konstruksi pada pertengahan EDA memperkirakan akan menginvestasikan $550 juta selama lebih dari 10 tahun namun tidak berkomitmen untuk menggunakan uang dalam jumlah minimum. Hal ini berbeda dengan proyek agrofuel di beberapa Negara seperti Mauritius, di mana dana pemerintah dihitung tiap tahun berdasar pada berapa jumlah uang yang diivestasikan perusahaan. Tempat pengolahan Tempat pengolahan di Carabela akan menempati area seluas 59 hektar (sekitar 120 lapangan sepak bola) di Tanah Industri, membatasi sisi timur Sungai Vemasse di selatan jalan Baucau-Dili. Menurut kontrak, area tersebut meliputi tanah yang dimiliki secara pribadi (Kepala desa Carabela mengatakan pada La o Hamutuk bahwa 9 hektar tanah ini dulunya adalah persawahan, pemiliknya menerima traktor sebagai ganti rugi). EDA juga akan menggunakan tanah di sebelah utara jalan di sepanjang pantai, termasuk pengubahan pelabuhan Carabela oleh EDA sesuai kebutuhannya. Pelabuhan yang sementara ini tidak terpakai dibangun pada masa pendudukan Indonesia oleh pabrik Timor Cement, yang ditutup setelah Menurut Kepala desa, sebelum masuknya Indonesia tanah pelabuhan dimiliki oleh masyarakat. Sampai bulan Agustus 2008 masyarakat Carabela tidak menerima informasi apapun tentang tempat pengolahan atau pembangunan. Kontrak EDA-RDTL mengatakan bahwa tanah akan disewa atau dibeli sebelum 1 Juni 2008 (lihat kotak Agrofuels dan hak tanah). Standar pembangunan Kontrak mensyaratkan EDA untuk menerapkan standard pembangunan yang sama dengan bila tempat pengolahan dibangun di Northern Territory, Australia. Ini mengacu pada masalah lingkungan hidup dan keselamatan, penyimpanan minyak, biji dan penyimpanan umum, standard emisi, perlindungan kebakaran dan standard bangunan. Hal ini menyinggung kerangka hukum di Timor-Leste yang membingungkan, di mana hukum Indonesia, UNTAET dan/atau RDTL bisa dipakai. Namun, Timor-Leste belum memiliki kemampuan untuk memaksakan standard yang jelas dan kurang dalam kode praktek, inspektor dan sistems hukum yang berfungsi, tanpa pemberi ijin yang sesuai. Sebagaimana Timor-Leste terus menerapkan hukumnya, kontrak yang mengacu pada hukum Australia tidak memberikan kepastian dan tidak sah. Tempat pengolahan biodiesel membawa berbagai kekhawatiran di bidang kesehatan dan keselamatan karena melibatkan transportasi dan penyimpanan methanol dan bahan kimia yang berbahaya dan beracun yang dapat dengan mudah Buletin La o Hamutuk Vol. 9, No. 3 Novembru 2008 Pajina 3

4 terbakar atau meracuni orang. Para pekerja akan bekerja dengan bahan kimia berbahaya dan sampah yang dihasilkan dari air penyulingan dan selokan yang harus dikelola secara hati-hati untuk menjaga keselamatan manusia yang tinggal di dekat Zona Tanah Industri dan pelabuhan Carabela. Di negara lain, masyarakat tidak diizinkan untuk tinggal di daerah industri berat karena pertimbangan tingkat kebisingan, polusi dan kemungkinan kecelakaan, misalnya tumpahan bahan kimia. Polusi air juga bisa mempengaruhi kehidupan perairan (dan manusia yang memakannya). Kontrak tidak mendefinisikan siapa yang akan membayar untuk pengelolaan lingkungan, sosial atau keselamatan dari tempat pengelolaan. Pemerintah mungkin harus membayar untuk pengawasan dan pengelolaan kesehatan dan keselamatan, proteksi lingkungan perairan lokal, dan juga emergensi; misalnya bila ada tumpahan bahan kimia. Sebelum pegawai pemerintah mengembangkan ketrampilan yang diperlukan, pemerintah mungkin harus menyewa kontraktor. Bila pemerintah tidak memenuhi fungsi ini, bisa mendapatkan dampak negatif untuk kesehatan, pariwisata, transportasi dan masyarakat. Untuk membawa pohon jarak dari petani lokal, pemerintah mungkin harus memperbaiki jalan dan sarana lainnya. EDA tidak diminta untuk mengelola atau merehabilitasi tambang yang akan digunakan, atau membuat lokasi industri bersih, aman dan sesuai untuk digunakan bila perusahaan meninggalkan lokasi. Sampah yang dihasilkan nantinya harus diolah dengan cara penimbunan, daur ulang, mengisolasi sampah dari lingkungan atau mekanisme lainnya. Sangat dimungkinkan pemerintah akan menanggung semuanya. Meskipun pemerintah dapat memonitor dan mengelola dampak sesuai keperluan, kemampuannya lemah untuk menekankan pada standard. Meskipun EDA atau pemerintah dapat membatalkan kontrak bila salah satu pihak tidak memenuhi persyaratan, dalam kontrak ini EDA tidak bertanggungjawab dalam masalah kesehatan, keselamatan ataupun kondisi lingkungan. Bila kontrak dibatalkan, Timor- Leste akan ditinggalkan untuk membereskan semuan masalah. Berapa yang akan diterima petani? Di bawah kontrak tahun 2008, EDA menyetujui untuk membeli biji dari para petani dengan kondisi yang sama pada persetujuan sebelumnya di tahun Persetujuan ini adalah untuk membeli minyak pohon jarak yang belum dimurnikan (bukan biji), dengan harga berdasarkan harga minyak mentah internasional bila harga minyak mentah naik, harga minyak pohon jarak juga naik. Namun, harga yang ditawarkan masih sangat rendah meski harga minyak saat ini cukup tinggi dibandingkan tahun La o Hamutuk telah mencoba untuk memperkirakan jumlah yang akan diterima para petani untuk menanam pohon jarak, tapi tidak ada hasil perhitungan yang pasti. Informasi internasional tentang biaya pengolahan dan hasil biji pohon jarak tiap pohon atau tiap hektar sangat bervariasi. Perusahaan-perusahaan yang menjual biji, dengan maksud tertentu menyatakan bahwa mereka memanen dalam jumlah banyak, dan hanya terdapat sedikit penelitian independen untuk membuktikan kebenaran angka-angkanya. Pupuk, irigasi dan pemotongan dapat meningkatkan panen sementara penanaman pohon jarak pada tanah marginal dengan sedikit air akan menghasillkan biji dengan kualitas rendah dan jumlah yang sedikit. Karena jarak pagar atau jatropha curcas belum pernah didomestikasi di Timor-Leste, tidak ada yang mengetahui jumlah yang akan dipanen atau tentang kerentanan terhadap Pajina 4 Vol. 9, No. 3 Novembru 2008 Buletin La o Hamutuk

5 virus atau hama pada pertanian monokultur. Di negara lain, dengan curah hujan tinggi pohon jarak menghasilkan sekitar 1000 kg biji per hektar meskipun hasil beragam sesuai dengan kualitas tanah, input dan curah hujan setempat. Menghasilkan minyak pohon jarak yang belum dimurnikan memerlukan proses yang belum dihitung dalam anggaran EDA pekerjaan dalam penyediaan biji dan pemotongan untuk petani; masa penantian selama 3-5 tahun untuk menunggu biji dengan kandungan minyak yang bagus; memanen polong pohon jarak; mencuci dan mengupas polong untuk mendapatkan biji; transportasi ke fasilitas pemurnian minyak dan kegiatan pengambilan minyak. Pada anggaran kontrak tahun 2005, tenaga kerja dan sumber-sumber lain yang diperlukan untuk proses ini dibagi antara para petani dan pemroses. Namun masih tidak diketahui sampai seberapa jauh proses ini akan dilaksanakan karena EDA tidak lagi bekerja sama dengan pemroses lokal, dan sekarang ada rencana untuk menggunakan hasil limbah dalam produksinya. Dalam kontrak yang sekarang, EDA akan membayar untuk metrik ton minyak pohon jarak yang belum dimurnikan sebanyak 2,22 kali dari harga minyak mentah pasar dunia per barel. Bila rata-rata harga minyak mentah adalah $100, maka per liter minyak pohon jarak akan dihargai 20 sen, di mana memerlukan 3,5 kilogram biji. Petani dan pemroses akan berbagi 6 sen untuk satu kilogram biji. Harga ini konsisten dengan harga yang ditawarkan EDA kepada perusahaan Timor bernama Daba Loqui, seperti yang mereka katakan yaitu sebesar 10 sen per kg biji pohon jarak. Perusahaan itu mengatakan pada La o Hamutuk bahwa 10 sen per kg tidak cukup untuk memenuhi biaya mereka, jadi mereka minta harga 50 sen per kg. Mereka mengatakan bahwa ketidakcocokan mengenai harga adalah salah satu alasan yang menghentikan hubungan kerja sama mereka. Meskipun dengan skenario yang terbaik dalam pembagian hasil yang merata antara pemroses dan petani, para petani hanya menerima 3 sen per kilogram biji. Petani di Fatu Lia dengan pohon jarak Daba Loqui Daba Loqui Ltd. adalah perusahaan Timor yang sebelumnya bekerja sama dengan EDA. Peran utama Daba Loqui adalah untuk memfasilitasi antara EDA dan petani lokal, pemilik tanah dan pemerintah lokal di Timor-Leste. Daba Loqui mengembangkan pertanian pohon jarak, dan akan memasok minyak pohon jarak dari Timor-Leste dan Indonesia untuk EDA. Daba Loqui akan membeli biji dan mengolahnya menjadi minyak di tempat pengolahan EDA. La o Hamutuk memperkirakan satu hektar tanah yang semuanya ditanami pohon jarak hanya akan menghasilkan $30 per tahun. Bila para petani memerlukan atau meminta harga yang lebih tinggi, tidak akan ada keuntungan komersial dari proyek ini, para petani Timor juga harus berkompetisi dengan biji yang diimpor EDA dari Asia Tenggara. Di beberapa negara lain hasil pohon jarak bisa lebih banyak atau biayanya lebih efektif dengan menggunakan perkebunan perusahaan yang luas: mungkin mereka mempunyai lebih banyak uang untuk diinvestasikan pada biji hibrida, pemotongan yang sering dilakukan dan meningkatkan irigasi di banyak tempat perkebunan ini menggunakan tanah yang baik dengan curah hujan yang baik; di mana para petani sudah lama tidak mampu menggunakan tanah itu. Keamanan pangan dan petani Para petani di Venilale (Baucau) dan Ossu (Viqueque) yang didekati untuk menanam pohon jarak pada tahun 2005 dan 2006 mengatakan pada La o Hamutuk bahwa mereka belum menerima uang dari pohon jarak yang mereka tanam. Di Fatu Lia (Venilale), Kepala desa mengatakan bahwa meskipun Daba Loqui dan EDA telah meminta desa untuk menggunakan tanah milik umum, mereka tidak pernah mengadakan pendekatan pada petugas administrasi suco (desa). Banyak petani mengatakan bahwa mereka telah menyetujui menanam pohon jarak karena mereka mempercayai Konsul Jenderal Timor-Leste untuk Australia, Abel Guterres, yang mendampingi perwakilan Daba Loqui dan EDA pada kunjungannya di masyarakat. Perusahaan telah melakukan komitmen lisan untuk membeli pohon jarak, tapi ketika ada kericuhan antara Daba Loqui dan EDA, tidak satu pihakpun datang untuk membeli polong pohon jarak dari mereka. Para petani enggan untuk mengganti tanaman pohon jarak mereka karena membutuhkan beberapa tahun untuk mencapai hasil produksi optimal, dan para petani berharap masalah ini dapat diselesaikan. Para petani di kedua daerah mengatakan pada La o Hamutuk bahwa mereka didorong untuk mengganti tanaman pangan dengan pohon jarak. Semakin banyak mereka menanan pohon jarak semakin banyak mereka mendapatkan uang dari tiap kilogramnya. Mereka mengganti tanaman jagung dan kacang hijau yang telah ditanam dengan pohon jarak. Beberapa petani juga menanam pohon jarak di tanah yang sudah tidak dipakai untuk tanaman pangan karena di musim tanam sebelumnya didatangi kera dan tikus. Daba Loqui mengajari para petani cara menanam pohon jarak, juga tentang pemberian jarak tanam pohon jarak yang Buletin La o Hamutuk Vol. 9, No. 3 Novembru 2008 Pajina 5

6 cukup luas untuk ditanami jagung. Para petani mengatakan bahwa di tahun pertama jagung tumbuh baik tapi setelah itu kualitasnya menurun. Para petani di Venilale mengatakan bahwa pohon jarak tumbuh lebih cepat dari potongan batang (stek) daripada biji, dan mereka memanen polong dari tanaman ini pada tahun 2007 dan Orang-orang yang mencabuti tanaman pohon jarak mereka ketika tidak ada yang datang untuk membelinya mengatakan bahwa mereka tidak mengamati adanya perbedaan kualitas tanah. Ketika para petani menanam pohon jarak di tanah marginal dengan sedikit air terdapat beberapa pohon jarak yang mati sementara yang lain menghasilkan biji dalam jumlah sedikit dan berkualitas rendah. Seorang petani dari Builale (Ossu) menunjukkan biji ini dari Liquiçá di mana temperaturnya lain dan juga terdapat lebih banyak air. Biji Pohon jarak dari Liquiçá digunakan karena memiliki kandungan minyak yang tinggi. Masyarakat memberitahu pada kita bahwa EDA dan wakil Daba Loqui mengunjungi mereka beberapa kali dan mendorong mereka untuk menanam pohon jarak lebih banyak. Para petani dan masyarakat di Carabela tidak mengetahui apakah proyek pohon jarak dijalankan oleh LSM atau perusahaan swasta. Para petani di Venilale mengatakan bahwa LSM lokal telah menawari mereka 40 sen per kilo untuk menanam kemiri dan mereka frustrasi karena mereka belum menerima uang dari pohon jarak. Mereka mengatakan bahwa pohon jarak telah menjadi sumber konflik di masyarakat. Pekerjaan bagi warga Timor-Leste dan investasi Di tahun 2005 induk perusahaan EDA yang bernama MPI Group menyatakan bahwa satu tempat pengolahan minyak dengan hasil 100 juta liter/tahun akan menciptakan lapangan kerja bila hektar di Timor-Leste ditanami dengan pohon jarak. Pada tahun 2008 pemerintah mengatakan bahwa kontrak baru akan menciptakan lapangan kerja. Sekretaris Negara Kebijakan Energi, Avelino Coelho, mengatakan pada La o Hamutuk bahwa dari pekerjaan ini dihasilkan dari pertanian seluas hektar satu pekerjaan per hektar. Pekerjaan ini akan menghasilkan 8 sen per hari berdasarkan perhitungan dari penanaman satu are pohon jarak akan menghasilkan sekitar $30 per tahun. Tempat pengolahan Carabela akan dibangun secara bertahap berdasarkan kondisi komersial, dan EDA akan memutuskan mengenai pengembangan tempat pengolahan berdasarkan situasi perdagangan. Pada tahun 2005 EDA menyetujui untuk mulai pengolahan ton minyak pohon jarak per tahun, hanya 4% dari kemungkinan peningkatan di masa depan sampai pada kapasitas paling tinggi dari 2.5 juta ton/tahun yang disebutkan tahun ini. Tidak jelas apakah kapasitas ini adalah kapasitas produksi (berdasarkan infrastruktur yang mereka bangun) atau kapasitas lokasi (sebesar apa tempat pengolahan yang dapat diadakan di Carabela). Di Australia, pabrik biodiesel yang menghasilkan sekitar ton minyak per tahun diperkirakan mempekerjakan sekitar 100 orang atau bahkan lebih sedikit, termasuk pekerja kontrak jangka pendek (bukan petani). Kontrak EDA-RDTL tidak menjamin adanya pekerjaan untuk orang Timor, dan tidak jelas apakah pekerja asing akan menduduki sejumlah posisi berpenghasilan tertinggi. Tempat pengolahan akan dibangun dengan bahan impor dan akan mensuplai energi, air dan materi konstruksinya sendiri, jadi akan memerlukan sedikit barang dan jasa lokal. Berdasarkan kontrak, La o Hamutuk percaya bahwa proyek ini tidak akan menghasilkan lapangan kerja baru yang signifikan untuk rakyat Timor atau pemasukan untuk pemerintah RDTL: Sedikit, bila ada, pekerjaan baru dari adanya pembelian barang dan jasa orang Timor oleh perusahaan. Sedikit, bila ada, pekerjaan realistik pertanian karena para petani akan menghasilkan sedikit uang dari biji pohon jarak. Hanya sedikit pekerjaan untuk orang Timor untuk mengoperasikan fasilitas biodiesel dan pemurniannya. Sangat sedikit uang yang masuk ke pemerintah RDTL karena baru saja diberlakukan pengurangan pajak usaha dan diberlakukannya pengurangan pajak khusus untuk EDA. Rekomendasi La o Hamutuk percaya bahwa kontrak ini sebaiknya dibatalkan karena berlawanan dengan konstitusi Timor-Leste, yang melarang perusahaan asing atau orang asing membeli tanah. Kontrak ini juga berdasarkan standard pengembangan Northern Territory yang secara hukum tidak bisa diterapkan di sini. Ada banyak masalah secara hukum tentang proyek ini misalnya tentang peraturan kepemilikan tanah atau kesehatan dan keselamatan yang belum dikembangkan atau belum adanya kemampuan pelaksanaan dan pengamatan hukumnya. Ini artinya bahwa kontrak sebaiknya dipikirkan secara hati-hati tentang bagaimana perusahaan yang menjalankan industri dapat diharapkan untuk mengikuti persyaratan spesifik dalam bidang kesehatan, keselamatan, emergensi, manajemen lingkungan, pengurangan fungsi dan lainnya dan memastikan bahwa perusahaan akan mengikuti peraturan dan hukum sesuai perkembangan. Perjanjian untuk memberikan semua lisensi yang relevan dalam kontrak juga gagal memenuhi proses administrasi dan hukum untuk kementrian yang relevan. Masalah semacam ini sering muncul ketika pemerintah menandatangani kontrak secara rahasia, tanpa informasi publik atau perijinan yang cukup dan tanpa proses tender yang transparan (lihat kotak Perjanjian Agrofuels Lainnya). La o Hamutuk setuju dengan strategi rencana desentralisasi energi dari Sekretaris Negara Kebijakan Energi, tapi kami sangat tidak setuju dengan rencana-rencana proyek energi yang tidak berkelanjutan (lihat Plantasaun Eletrisidade Oleu Pezadu). Di negara yang menghamburkan banyak energi, orang mencoba mengurangi penggunaan energi dan beralih ke sumber energi yang bisa diperbarui. Adanya kepentingan khusus memaksa banyak dari negara tersebut untuk melanjutkan ketergantungan pada cara kuno dan berpolusi yaitu pemakaian batu bara dan minyak. Timor-Leste beruntung tidak berada dalam situasi ini; rendahnya penggunaan dan kurangnya pelobi yang pro-petroleum memposisikan negara ini pada posisi yang sempurna untuk mengembangkan infrastruktur energi yang dapat diperbarui. Negara-negara yang memakai banyak energi mempromosikan agrofuels sebagai mekanisme yang mensuplai energi bagi orang kaya untuk meneruskan gaya Pajina 6 Vol. 9, No. 3 Novembru 2008 Buletin La o Hamutuk

7 hidup yang tidak berkelanjutan, dengan mengambil tanah dari orang di negara miskin yang seharusnya memerlukan tanah itu untuk keperluan pangan. Timor-Leste seharusnya mengembangkan peraturan energi desentralisasi yang dapat diperbarui berdasarkan sumbersumber spesifik setempat dan situasi masyarakat. Proyekproyek sebaiknya menggunakan sumber-sumber lokal yang bisa diolah untuk menyesuaikan dengan keperluan lokal baik untuk masa sekarang dan masa depan, dan bisa dengan menggabungkan kombinasi sumber. Timor-Leste sudah mencoba energi matahari, angin, mini-hydro dan biogas. Sistem energi desentraliasi sebaiknya dikembangkan bersama masyarakat dan pemerintah lokal. Dalam jangka panjang, sistem energi yang dapat diperbarui adalah lebih murah dan bersih, dan akan menjamin bahwa rakyat akan selalu mendapatkan energi, terlindungi dari naiknya harga minyak, batu bara dan agrofuels. Kami terbuka untuk informasi baru atau pengalaman para petani dengan pohon jarak, tebu, jagung atau agrofuels lainnya di Timor-Leste. Apa itu agrofuels? Agrofuels adalah tanaman pertanian yang digunakan sebagai bahan bakar, seringkali menggunakan lahan luas dengan sistem monokultur, yaitu lahan yang hanya ditanami dengan satu jenis tanaman. Minyak yang dihasilkan diekspor keluar dari ekosistem lokal. Dua jenis agrofuels yang sekarang digunakan: Bioethanol dapat diproduski dari tanaman dengan kadar gula atau tepung yang tinggi, misalnya tebu, jagung dan ubi kayu. Bio-oil/ Bio-diesel, dapat diproduksi dari tanaman minyak, misalnya minyak kelapa dan pohon jarak. Beberapa orang menyebut agrofuels sebagai biofuels, yang menggambarkan proses yang berlainan. Biofuels dapat mengacu pada penggunaan tumbuhan dan hasil hewani dalam skala kecil (misalnya sekam dan kotoran hewan) untuk energi. Hasil ini seringkali digunakan untuk energi dengan penggunaan alternatif untuk pakan hewan atau memperkaya tanah, dengan pembuatan keputusan tentang penyeimbangan keperluan antara pertanian dan energi oleh masyarakat. Agrofuels bisa juga disebut biomass, materi dari tumbuhan yang hidup ataupun yang mati yang dapat dipakai untuk bahan bakar atau produksi industri. Biogas, gas methane yang dihasilkan dengan pemecahan unsur organik secara biologis, misalnya kotoran sapi merupakan satu contoh biofuel yang sekarang ini digunakan di Timor-Leste. Agrofuels dan hak atas tanah Salah satu pertimbangan La o Hamutuk tentang fasilitas Carabela dan proyek agrofue lainnya adalah bahwa mereka melanggar konstitusi dengan mengizinkan perusahaan untuk membeli tanah. Menurut Undang-Undang Timor- Leste, hanya warga negara Timor-Leste yang dapat memiliki tanah. Hal ini untuk memastikan rakyat Timor yang memiliki kontrol utama dan mendapat untung dari sumbersumber alam. Perjanjian agrofuel juga mengizinkan perusahaan untuk mempergunakan tanah negara selama tahun masa sewa jangka lama. Hukum pertanahan Timor-Leste dan kepemilikan tanah adalah tidak lengkap, jadi kami tidak mengerti betul masyarakat lokal dan keluarga yang mana yang mempunyai hak akan tanah ini. Pemerintah telah menawarkan bantuan mediasi antara perusahaan dan pemilik tanah bila perusahaan ingin membeli atau menyewa tanah milik pribadi. Seharusnya pemerintah ikut campur hanya dalam pembelian tanah pribadi ketika tanah tersebut akan digunakan pemerintah untuk pembangunan sarana umum, misalnya jalan atau sekolah. Pemerintah kita sebaiknya tidak menolong perusahaan asing untuk mengambil tanah dari rakyat Timor. Bila semua tanah yang belum diolah di seluruh dunia digunakan untuk agrofuels, tidak berarti keperluan energi negara-negara industri akan tercukupi, itulah mengapa tanah yang sekarang digunakan untuk tanaman pangan diganti untuk produksi agrofuel. Perjanjian agrofuels lainnya Pemerintah telah memberikan pada La o Hamutuk kopi dari tiga Memoranda Of Understanding (MOU) dengan perusahaan asing yang telah ditandatangani: Komor Enterprise Ltd (Korea Selatan) RDTL mendukung proyek perusahaan untuk mengembangkan hektar jagung dan pohon jarak untuk agrofuels di Lautem, Bobonaro, Baucau, Same dan Viqueque untuk pasar ekspor. MOU itu tidak menjelaskan apakah tanahnya akan disewa dari pemerintah, meskipun isinya menimbulkan adanya kemungkinan sebagian pendanaan dari dana pertanian Timor-Leste. GT Leste Biotech (Indonesia) sebuah MOU untuk menggunakan hektar tebu untuk ethanol (juga dengan produksi gula), untuk disewa dari pemerintah Timor-Leste. Proyek percobaan akan dilakukan di Suai dan Viqueque. Jacobsen Elektro AS (Norwegia) perusahaan membangun fasilitas pemurnian minyak jarak pagar pohon jarak curcas dan pusat pembangkit energi yang akan menggunakan biofuel/agrofuel yang diproduksi dalam negeri dan mengimpor heavy oil untuk mencukupi kebutuhan energi lokal. Pada bulan Oktober 2008 Provedor Hak Asasi Manusia dan Keadilan membuat satu penemuan tentang MoU dengan GT Leste Biotech yang menekankan beberapa prinsip untuk persetujuan tentang agrofuel: bagian-bagian yang berkaitan dengan banyak kementerian tidak dapat ditangani oleh sebuah kementerian saja dan persetujuan berkaitan dengan tanah di Timor-Leste tidak boleh menjadi konfidensial. Ia juga menekankan bahwa rancangan pemyewaan tanah yang dinyatakan dalam MoU dengan GT Leste Biotech memiliki potensi untuk melanggar hak asasi manusia. Buletin La o Hamutuk Vol. 9, No. 3 Novembru 2008 Pajina 7

8 Luta kontinua ba igualidade jeneru Husi loron 9-13 Juñu 2008, feto nain rua-nulu-resin-lima neebe servisu ba asuntu feto-nian, advokasia no media halibur hamutuk iha workshop kona-ba Revitaliza Movimentu Feto no Feminista Foinsae iha Sumatra Norte. Partisipante-sira mai husi Kambodia, Tailandia, Vietnam, Malazia, Filipina, Birma, Indonesia no Timor-Leste. Yasinta Lujina (La o Hamutuk) no Sribuana da Costa (JSMP) reprezenta Timor-Leste no fahe informasaun kona-ba movimentu feto iha ita-nian rai. Workshop nee sai nuudar parte ida husi inisiativa boot atu reforsa lideransa no movimentu feto iha Mezoamerika, Asia no Sud Afrika. JASS Sudeste Asia no PESADA mak organiza workshop rejional nee. Just Associates ka JASS nee komunidade global feminist ida no ativista justisa sosial, intelektual no edukador popular, neebe iha misaun atu hasae feto-sira-nia aspirasaun, vizibilidade, no poder organizasaun kolektiva atu kria mundu ida neebe justu no sustentavel. PESADA (Asosiasaun Sada Ahmo), ONG ida neebe ho ninian baze iha Sumatra, nee harii iha tinan 1990, no dedikadu ba luta hasoru diskriminasaun etnika no promosaun ba direitu feto-sira-nian iha Sumatra Norte. Nani Zulminarni no Dina Lumbantobing husi JASS mak fasilita workshop nee. Ativista feto nain rua husi Sudeste Asia - Nursyahbani Katjasungkana no Patricia Lourdes Irene fahe sira-nian esperiensia, matenek no sentimentu kona-ba movimentu feto no feminista. Objetivu husi workshop nee mak atu: 1. Reforsa no diversifika lideransa movimentu feto-nian, hodi involve feto hothotu no husi nasaun oioin, hodi harii siranian abilidade liu-husi aprendijajen no asaun; 2. Re-politiza igualidade jeneru no estratejia-sira ba direitu feto-nian, hodi kria vizaun ida klaru ba futuru. Buat-nee sei alkansa hodi hadiak feto-sira-nian abilidade politika, analiza neebe diak-liu kona-ba relasaun poder no organizasaun no mobilizasaun feto-sira-nian neebe diakliu liu-husi dialogu, edukasaun popular no prosesu-sira inkluzivu. 3. Harii ponte-sira entre grupu feto-sira oioin: rural no urbanu, baze no hirak-neebe halo desizaun politika; peskizadora no ativista-sira. Reprezentante-sira haktuir istoria kona-ba movimentu fetonian iha sira-nian nasaun; diskuti ideia no lisaun husi konferensia nee, aprezenta muzika tradisional, tais tradisional no fo prenda ba malu. Durante workshop nee, ami reflete kona-ba direitu no esforsu kapasitasaun ba feto-sira. Ami ezamina moos eventu no dezenvolvimentu-sira neebe forma ami-nian nasaun, no oinsa buat-hirak nee impakta feto-sira no sira-nian movimentu. Perspetiva klean hanesan nee bele habiban ami hatene vitoria no dezafiu oioin iha kontestu Asia neebe iha mudansa politika barak tebes. Ami moos haree ba dezafiu-sira iha nivel nasional, rejional no global ba movimentu feto-sira-nian: ONG-izasaun, enfrakesa lasu solidaridade, fundamentalizmu relijiozu, militarizasaun, globalizasaun korporativu, neoliberalizmu no kapasidade estadu neebe hetook-fraku no atu sata-netik direitu feto-sira-nian. Ami aprende katak poder, movimentu sosial no feminizmu mak sai nuudar xave atu hatene no halo itanian movimentu sai forte, no buat-shirak nee tenke sai nuudar parte sentral ida ba ita-nian atividade no advokasia. Husi reflesaun nee, ami konkorda katak feto-sira iha nasaun-sira Sudeste Asia-nian enkarra problema no esperiensia-sira neebe atu hanesan deit. Feto-sira hasoru asuntu no problema-sira neebe hanesan: problema kultural no tradisional, sosial, ekonomiku, relijiozu no politika. Ami identiifka dezafiu-sira importante ba movimentu fetosira iha Sudeste Asia: Legadu husi kolonializasaun Sistema juridika husi rai Asia barak mak bazeia ba iha estrutura kolonial. Lei-hirak nee, la responde asuntu legal fundamental husi kolonializasaun-nian, neebe mak rasista no diskriminatoriu iha jeneru (iha lei nee laran rasik no moos iha mekanizmu implementasaun lei-hirak nee). Pur ezemplu, krime neebe mosu iha uma-laran konsidera la-duun importante fali krime-hirak neebe mosu iha publiku. Asuntu juridiku hanesan nee mak sai nuudar forsa boot ida ba subordinasaun hasoru feto-sira. Pajina 8 Vol. 9, No. 3 Novembru 2008 Buletin La o Hamutuk

9 Interpretasaun fundamentalist ba lei Iha Asia movimentu fundamentalist-sira neebe ligadu ba Musulmanu no Kristaun hetok forte. Klibur-hirak nee jeralmente iha interpretasaun ida neebe konservativu ba doutrina relijiaun, neebe mak lori impaktu negativu ba fetosira. Ezemplu ida mak implementasaun lei Shar ia iha Indonesia neebe mak diskrimina feto-sira no limita oportunidade ba feto-sira. Kapitalizmu no neoliberalizmu Dezenvolvimentu politika no ekonomia iha sistema kapitalista no neoliberal hetook hamosu kiak iha Sudeste Asia. Ho la fo importansia ba fahe-malu sasan, kooperasaun no sasan komunal-nian, sistema-sira nee hasae inigualidade ekonomika, neebe mak halo ema oitoan hetook riku maibe ema barak hetook kiak. Nesesidade ba osan, husi feto-sira no sira-nian familia, dala-barak mak sai nuudar kauza ba feto-sira atu esploita ba prostituisaun, trafiku umanu no pornografia. Sistema juridika Sistema juridika barak mak diskrima tebes hasoru jeneru, la valoriza feto hanesan ho mane. Maske lei formal no regulamentu-sira iha Asia tomak bele benefisia feto-sira hodi tuka violensia domestika, iha realidade lei no regulamentu-hirak nee seidauk implementa no ukun-nain-sira neebe barak tebes mak mane la haree buat-hirak nee hanesan prioridade ida. Sistema patriarka Ema barak iha Asia hatuur mane-nian pozisaun aas liu fali feto. Diferensa oioin iha papel no funsaun entre mane no feto hakbiit deit sistema patriarka nee. Mentalidade patriarka fo poder neebe boot-liu ba mane-sira iha area hothotu, neebe mak loke dalan ba dominasaun mane hasoru feto-sira. Dezafiu-sira ba movimentu feto iha Timor-Leste mak: 1. Kultura no sistema patriarka neebe forte tebes, neebe mak fo liu kbiit no valor ba mane-sira duke ba feto-sira. 2. Doutrina relijiaun Katolika neebe hakbiit loos mentalidade patriarka nee. 3. Sistema juridika la-efisiente atu implementa lei oioin, no sei presiza lei lubuk-ida tan atu korresponde ba nesisidade feto-sira-nian. 4. Ema balu fiar katak kapasitasaun ba feto-sira nee kontra fali mane-sira no familia balu neebe mak naksobu, hodi fo stigma negativa ba movimentu feto-sira-nian. 5. Tan deit diskriminasaun, feto-sira ekonomikamente, psikolojikamente no sosialmente dependente ba mane-sira. 6. Feto no mane barak mak ladauk konsiente kona-ba igualidade jeneru. Feto-sira neebe partisipa iha workshop nee aprende: Kona-ba feto-sira-nian situasaun no kondisaun iha rai oioin iha Sudeste Asia. Oinsa atu liberta sira-an husi sira-nian hanoin katak feto no mane la hanesan. Katak luta ba igualidade jeneru nee seidauk too ninian rohan. Feto tenke prepara sira-an atu identika dezafiu-sira, kapasita-an, fahe informasaun ba malu no dezenvolve relasaun ho sira-seluk iha luta ba igualidade jeneru. Konkluzaun Feto hothotu, kiik ka boot, iha mundu nee hasoru dezafiusira no luta neebe hanesan. Ami hatene saida mak ami hakarak muda no ita tenke servisu hamutuk atu realize mudansa-sira nee. Ita tenke halibur ita-nian rekursu-sira kbiit, matenek no aprende husi movimentu feto-sira-nian atu alkansa direitu neebe hanesan ba feto-sira. Buletin La o Hamutuk Vol. 9, No. 3 Novembru 2008 Pajina 9

10 Iha loron 12 too 14 fulan Jullu 2008, aktivista 170 inklui peskador, agrikultores, komunidade indijenas, feto, foinsae, servisu nain, peskijador dan kampanhador husi nasaun 31 halibur iha Universidade Chulalongkorn Bangkok, Thailand, iha konferensia kona ba Justisa Klimatika nian. Konferensia nee organija husi Focus on Global South atu hari no haforsa movimentu justisa iklima nian iha nasaun Sul sira. Asuntu hirak nebe diskuti iha konferensia nee mak hanesan: agrofuel, rai no soberania aihan, komunidade tasi ibun, peskadores, ailaran, be no soberania energia, REDD, Komersio Karbon dan Mekanismu Dezenvolvimentu Mós (CDM), populasaun indíjena, Instituisaun Monitariu Internasional, Gender, Turizmu, Dezenvolvimentu ho Karbon Kiik iha Sul, stratejia kona ba teknolojia no techno fixes, estratejia movimentu sosial no gas estufa no direitu ba dezenvolvimentu. Justisa klimatika Justisa Klimatika signifika katak parte nebe kontribui makas liu ba mudansa iklima tenki iha responsabilidade nebe boot liu iha esforsu ba halao adapatasaun no mitigasaun ba mudansa iklima nee. Aktivista sira iha konferensia nee konkorda katak too agora ema sira nebe sai vitima ba mudansa iklima hetok terus liu tan ho esforsu kontra mudansa iklima nebe la justu. Justisa Klimatika nee prinsipiu ida no objektivu ida. Partisipante sira iha konferensia nee hamriik ho prinsipiu no no luta ba solusaun ida nebe justu ba mudansa iklima nian. Agrofuel, rai no justisa klimatika Atu hasoru mudansa iklima, energia alternativa importante hodi troka fossil fuel produtor principal CO 2 maibe dezenvolve agrofuel iha kuantidade nebe boot sei lori empaktu negativu barak ba ema nia moris, rai no ba meiu ambiente. Se rai agrikultura nian nebe antes uja ba produz aihan nakfilak fali ba produz ai horis ba agrofuel, agrikultores iha nasaun foin dezenvolve sira sei simu impaktu negativu nebe boot liu tanba sira nia moris depende liu ba rai. Ema kiak barak sei la iha kbiit atu hola aihan nebe nia folin sae as, nee sei hamosu hamlaha no dezasrte falta aihan nian. Uja rai agrikultura nian ba agrofuel sei hatun produsaun aihan no nia konsekuensia mak folin aihan sei sae. Nee mos sei fo impaktu la diak ba rai no meiu ambiente tanba sei uja sasan kimiku oi-oin hodi hasae produsaun. Dezenvolvimentu agrofuel nian sakrifika tiha ona ailaran hektares millaun resin iha nasaun barak hanesan iha Brazil no Indonesia no sei sakrifika tan ailaran barak tan. Nee sei estraga ekosistema no biodiversidade, no populasaun lokal barak sei sai husi sira nia rain atu fo fatin ba haluan plantasaun agrofuel nian. Partisipantes sira identifika prioridade balu ba kampanha nian: apoiu kampanha nebe halao iha Eropeia atu hapara subsidiu ba agrofuel no hapara industria agrofuel nian iha nasaun hotu, bolu atensaun ba nasaun hot-hotu atu halo lei sira nebe fo apoiu ba agrikultura nebe sustentavel no apoiu industri lokal sira, implementa reforma agraria nebe justu no kampanha kontra akordu investimentu no reforma agraria sira nebe orienta liu ba interese merkadu nian. Reforma agraria Justisa klimatika, agora! (Relatoriu husi konferensia kona ba justisa klimatika iha Bangkok) bele iha signifikadu klot deit hanesan aksaun fahe rai nebe governu mak halao ka apoiu, ka signifikadu nebe luan liu nudar prosesu reorientasaun tomak ba sistema agraria iha nasaun ida, nebe dala barak envolve mos sasukat reforma rai nian hanesan kreditu, treinamentu, ekstensaun, konsolidasaun rai, nss. Instituisaun Finanseiru Internasional (IFI) Koalia kona ba involvimentu IFI nian iha mudansa klimatika, Janet Redman husi Institute for Policy Studies deskreve involvimentu Banku Mundial iha komersiu karbon nian nudar buat ida nebe perigu no kontraproduktivu ho esforsu global atu kontra mudansa klimatika. Banku Mundial iha fundu rua atu hadia povu kiak nia moris, Community Development Carbon Fund (Fundu Karbon ba Dezenvolvimentu Komunidade) no Bio-Carbon Fund (Fundu Bio-Karbon), maibe fundu rua nee iha deit total osan hamutuk $219 millaun 10% husi total $2 bilaun iha Banku Mundial nia Carbon Finance Trust Fund. Fundu nee Banku Mundial mak maneja atu fo suporta finansial ba komersiu karbon, inklui transfere teknologia entre governu nasaun industrializadus sira no kompanha sira no mos ho nasaun sira nebe foin dezenvolve-an ka sei iha tranziasaun ekonomia. Janet Redman esplika katak Banku Mundial fo apoiu boot liu ba investimentu iha industria fossil fuel duke industria sira nebe la estraga meiu ambiente. Banku Mundial nia politika sira diretamente fo ona influensa ba komunidade lokal nia moris, tanba halo reforestasaun ba sira nia rai sem rona sira nia lian no sira nia hakarak. Iha rai balu hanesan Indonesia, Thailandia no Brazil, komunidade lokal uja tiha ona parte balu husi ailaran ba sira nia aktividade agrikultura nian no fatin husik sira nia animal buka han. Ho komersiu karbon nia, rai sira nee reforesta fila fali hodi hasae kapasidade atu absorve karbon, sem konsiderasaun ida nebe apropriadu ba komunidade sira. Partisipante sira konkorda atu: 1. Kontra debe, ajudu, no subsidiu nebe mai husi Banku Mundial, banku dezenvolvimentu rejional, agensia eksportaimporta ba projektu fossil fuel no teknologia foer sira 2. Kontra finansiamentu liu husi debe ba adaptasaun no miti- Pajina 10 Vol. 9, No. 3 Novembru 2008 Buletin La o Hamutuk

11 gasaun ba iklima husi instituisaun finanseiru internasional no governu nasaun norte sira no kriteria sira nebe sira aplika ba osan nebe sira fo, debe, subsidiu no kanselamentu ba debe 3. Kontra finasiamentu husi IFI ba peskadores komersial ho razaun servisu hamutuk 4. Kontra IFI finansia dezenvolvimentu infrastrutura turismu nian nebe la sustentavel. Setor turismu produz 5,0% husi emisaun global, liu husi nia sub-setor tolu: transportasaun (liu-liu aviaun), akomodasaun no aktividades. Importante tebes katak turismu la kontinua estraga direitu ba rai no be. Seguransa aihan mos bele estraga tanba uja sala rai ba turismu (Kampu golf, beach resort, sst.) 5. Kontra IFI finansia sistema transportasaun nebe la sustentavel. Seitor transportasaun mos setor ida nebe hasai emisaun CO 2 makas hamutuk ho aktividade industri no deforestasaun. Seitor nee produz 13% husi emisaun global 6. Ezize atu finansiamentu publiku hotu ba adapatasaun no mitigasaun ba mudansa iklima, tenki rekonhese direitu no papel husi komunidade marginal nebe durante ne sai vitima, inklui komunidade adat, tiha ikan nain, agrikultor kiik no feto. Komunidade rai nain no justisa klimatika Forum Komunidade Rai Nain ba Mudansa Iklima no Aliansi Internasional Komunidade Rai Nain no Ailaran Tropiku, grupu komunidade lokal nebe luta ba sira nia direitu iha asuntu mudansa klimatika. Sira mak grupu nebe maski la kontribui makas ba estraga iklima, maibe sai vitima boot liu ba mudansa iklima nee. Sira terus ona tanba be sae, rai maran, be maran, no impaktu seluk husi mudansa iklima nian. Partisipante sira ejize atu komunidade lokal sira tenki tama mos iha prosesu adapatasaun no mitigasaun nian, no sira nia direitu no kultura hetan rekonhesimentu husi parte hotu. Partisipante sira rejeita finasiamentu ho forma oi-oin, energia alternativa no mekanismu sira nebe la proteje no rekonhese direitu no kultura komunidade lokal nian, hanesan komersiu karbon, REDD, agrofuel nebe finansia husi IFI no involvimentu WTO iha agrikultura. Mekanizmu Dezenvolvimentu nebe Mos (Clean Development Mechanism) Mekanismu nee halao iha Protokolu Kyoto nia okos ho objektivu atu hamenus emisaun. Estrategia nee ajuda nasaun sira atu hamenus sira nia emisaun to nivel determinadu balu. Mekanismu nee mos ajuda nasaun sira nebe foin dezenvolvean atu adapta-an ba mudansa iklima. Maibe mekanismu nee fo benefisiu liu ba nasaun sira nebe dezenvolvidu no kompanha boot sira wainhira sai tiha hanesan hanesan merkadu ida nebe tau interese bisnis nian as liu fali ema. Ezemplu husi mekanismu nee mak dezenvolvimentu fontes energia sira nebe la hasai emisaun barak, hanesan eletrisidade ho forsa bee, anin ka loromatan nian. Energia alternativa sira nee diak liu duke fosil fuel, maibe problema mosu wainhira dezenvolvimentu energia sira nee nian la rona povu lokal nia lian no hakarak. Hari sentru eletrisidade ho forsa bee nian ho barajem sira nebe mak boot los sei lori efeitu negativu ba komunidade lokal, sistema mota nian, ekolojia, agrikultura no ekosistema. Aksesu ba bee mos sei sai difisil liu, komunidade labele uja bee ba irigasaun ka nesesidade sira seluk, no se barajem sira nee nakfera, komunidade mak sai vitima boot liu. Wainhira projektu sira nee rejulta redusaun iha emisaun, redusaun nee sei konta nudar redusaun nasaun nebe finansia projektu nee nian. Hare Figura oinsa komersiu karbon nian. Partisipante konferensia nian konkorda atu: 1. Halo kampanha kontra dezenvolvimentu megabarajem. 2. Bolu atensaun ba nasaun hot-hotu atu respeita direitu komunidade lokal nudar ema sira nebe tenki hetan benefisiu husi dezenvolvimentu energia alternativa iha sira nia rain. 3. Halo kampanha apoiu dezenvolvimentu alternativa nebe mos liu iha skala nebe kiik oan tuir nesesidade komunidade nian. Dezenvolvimentu no justisa klimatika iha Timor-Leste Asuntu mudansa iklima iha oras nee seidauk sai materia diskusaun boot iha TL, maibe empaktu husi mudansa klimatika nee mosu ona iha kolheita nebe la diak, bailoron no udan nebe la regular no be matan maran. Governu no sosiedade sivil sei halo hela estudu oin sa mudansa iklima fo empaktu ba Timorleste, no ida nee importante atu dezenvolve planu nasional ida nebe diak atu fo resposta ba mudansa iklima. Governu Timor-Leste tuir lolos labele hein deit atu fahe fos ka lona wainira akonhese failanhsu iha kolheita ka be sae. Ita tenki fo resposta ba problema nia hun. Mudansa iklima bele sai lisaun ida mai ita atu dejenha modelu dezenvolvimentu ida nebe mos, bazeia iha respitu ba ema no natureza, kampanha ba estilo moris nia nian nebe diak ba meiu ambiente, konserva ailaran, nss. Evaluasaun ba empaktu sosial, ekonomia no ambiental tenko halao antes hahu projektu saida deit neba iha posibilidade atu estraga ema nia moris no natureza hanesan pipa LNG no fabrika likifikasaun, plantasaun no fabrika tohu no ai oan mutin, ka power plant husi oleu pesadu. Ami rekomenda atu governu fo prioridade ba dezenvolvimentu industria lokal nebe la hasai emisaun barak no estraga rai no meioambiente. Ho hatun taxa ba importasaun kareta no motor, governu tenki kria sistema ide nebe diak nune sei la estraga meio ambiente, tanba sei iha kareta no motor barak liu tan mak tama mai Timor. Ita tenki fo atensaun ba mekanismu hanesan taxa ba ema sira nebe uja kareta ka motor no mos halo kampanha ba uja bisikleta. Buletin La o Hamutuk Vol. 9, No. 3 Novembru 2008 Pajina 11

12 Sunrise LNG sei iha de it ka ba dunik Timor-Leste? Saida de it mak sei mosu karik ita lori gas husi Sunrise mai Timor-Leste no harii fabrika likifasaun gas no fasilidade róahi LNG (likifasaun gas natural) ida iha ne e? Resposta mak ne e depende. Artigu ida ne e, hanesan parte ida husi artigu balun seluk ne ebé foti husi La o Hamutuk nia relatóriu peskiza Sunrise LNG iha Timor-Leste: Mehi, Realidade no Obstaklu sira, artigu ne e sei esplika saida de it mak sei halo atu maximiza benefisiu no minimiza risku sira. Desizaun atu dada pipa gas natural husi área Greater Sunrise mai Timor-Leste ezizi konkordansia husi governu Timor- Leste no Austrália no mos operador projeitu Woodside Petroleum no nia parseiru sira. Wainhira deside ona, Woodside sei rekruta sub-kontrator sira atu harii, opera, no dekomisaun pipa no fasilidade LNG. Karik buat hotu la o ho di ak, fabrika ida hanesan ne e bele fó servisu no treinamentu ba traballador Timor-oan, fornese infraestrutura ne ebé bele hadi ak ekonomia lokal no nasional, no fó rendementu taxa ba governu, ne ebé bele benefísia povu Timor-Leste tomak. Maibe situasaun bele mosu oin seluk. Fasilidade bele harii hanesan enclave ida ne ebé isoladu, harii dunik iha ne e maibe la fó servisu ka la iha kampu servisu ba sidadaun Timor-Leste, la iha sirkulasaun osan iha komunidade lokal sira-nia le et, no la iha infraestrutura ka estrada ne ebé bele uza. Atu habadak de it, ida ne e bele iha Timor-Leste, maibe la benefísia Timor-Leste. Senariu aat-liu bele halo fabrika ne e dezloka populasaun lokal sira, ne ebé uza-tiha sira-nia rain no fatin lulik sira, estraga ambiente natureza, no ema estranjeiru sira halo sira-nia fatin rasik ho la iha interaksaun positivu ho parti seluk iha nasaun ne e. Ne e bele hamosu laran-moras no frustrasaun husi povu sira ne ebé moris hela iha kiak laran no foin mak rekupera husi kolonialismu no funu ne e. Governu, kompaña petróleu, autoridade lokal no komunidade lokal, lider tradisional no sosiedade sivil, organizasaun non-governmental no sidadaun Timor-oan sira ida-idak tenke servisu hamutuk hodi asegura katak povu Timor-Leste sei hetan dunik benefísiu husi projeitu ne e, ho hetan risku minimum. Servisu ne ebé sei komesa atu prepara dada pipa, harii fabrika no portu remata; sei nafatin kontinua iha faze operasaun no bele hatuka de it projeitu ne e wainhira gas hasai hotu tiha ona. Povu iha Timor-Leste, hahú husi nivel suco too mai lider governu iha nasionál, imájina ona benefísiu ne ebé sei hetan husi dada pipa gas Greater Sunrise mai Timor-Leste, no harii fabrika LNG iha ita-nia nasaun. Hanesan La o Hamutuk hakerek ona (haree LH Bulletin Vol. 6, No. 4: Novembru 2005), liu-metade husi Timor-Leste nia ekonomia no ita-nia rendementu estadu 90% resin sei mai husi mina iha futuru. Projeitu Sunrise LNG hanesan oportunidade uniku ba Timor- Leste atu hetan projeitu boot mina no gas iha ita-nia rain, duke simu de it rendementu royalty no taxa. La o Hamutuk estuda ona projeitu ne e hahú kedas iha 2006, ami haree katak benefísiu husi projeitu ne e sei difisil atu hetan, nune e iha mos risku boot ne ebé Timor-Leste seidauk prontu atu atua. Tamba projeitu ne e boot, komplexu liu, no intensiva kapital no risku makaas liu buat seluk ne ebé Timor-Leste koko ona, tantu importante tebes atu sidadaun no lider sira atu kompriende didi ak husi inisiu. Tenke realistikamente konsidera benefísiu ne ebé iha no tenke prepara antes, duke depois sadere fali ba nasionalismu no kria fali polemika de it. Dezenvolvimentu ekonomia laduun iha desde restorasaun independensia halo ema barak laran-triste, espesialmente ba sira ne ebé sofre husi kiak no dezempregu. Maske Governu simu osan biliaun lubun ona husi industria petróleu iha tasi laran, ekonomia iha seitor non-petróleu sei stagnadu hela. Fabrika LNG ida hanesan ne e bele fó servisu no benefísia ekonomia Timor-Leste, no artigu ne e sei deskute kona-ba montante husi benefísiu no saida deit mak presiza atu halo hodi hetan sira ne e. Atividade ekonomia lokal Povu sira iha Timor-Leste fiar katak projeitu ne e sei kria empregu ba traballiador lokal sira, bele direitamente iha faze konstrusaun, hanesan halo fatin fabrika no portu LNG, ka indiretamente liu husi aumenta nesesidade ba sasan lokal no fornesementu servisu ne ebé projeitu ne e bele produz. Karik fabrika halo iha ne e dunik, kompaña sei gasta biliaun $10 resin hodi harii fabrika likifasaun no pipa gas, no montante balun husi osan ne e sei tama ba Timor-Leste nia ekonomia no fó subsistensia ba Timor-oan. Haree ba kondisaun dezenvolvimentu iha Timor-Leste agora ne e, material hotu ne ebé uza iha konstrusaun sei produz hotu iha estranjeiru no Pajina 12 Vol. 9, No. 3 Novembru 2008 Buletin La o Hamutuk

Job Diagnostic Survey (JDS)

Job Diagnostic Survey (JDS) Job Diagnostic Survey (JDS) Bagian Satu Kuesioner bagian ini meminta Anda untuk menggambarkan pekerjaan Anda, secara seobjektif. Contoh pertanyaan dan cara menjawabnya sebagai berikut: Sejauh mana pekerjaan

Lebih terperinci

Submisaun ba Komisaun A, Parlamentu Nasional Republika Demokratika Timor-Leste. Husi La o Hamutuk. Kona-ba esbosu lei

Submisaun ba Komisaun A, Parlamentu Nasional Republika Demokratika Timor-Leste. Husi La o Hamutuk. Kona-ba esbosu lei La o Hamutuk Instituto Timor-Leste ba Analiza no Monitor Desenvolvimento 1/1a Rua Mozambique, Farol, (P.O. Box 340) Dili, Timor-Leste Tel: +670-3325013 ka +670-7234330 email: info@laohamutuk.org Web: http://www.laohamutuk.org

Lebih terperinci

A-N-T-I Aliansi Nasionál Timor-Leste ba Tribunál Internasionál (THE TIMOR-LESTE NATIONAL ALLIANCE FOR AN INTERNATIONAL TRIBUNAL)

A-N-T-I Aliansi Nasionál Timor-Leste ba Tribunál Internasionál (THE TIMOR-LESTE NATIONAL ALLIANCE FOR AN INTERNATIONAL TRIBUNAL) A-N-T-I Aliansi Nasionál Timor-Leste ba Tribunál Internasionál (THE TIMOR-LESTE NATIONAL ALLIANCE FOR AN INTERNATIONAL TRIBUNAL) Tel: 77289241 or 77179655 / 77402231 e-mail: lanarra.del@gmail.com, atino@laohamutuk.org

Lebih terperinci

(THE TIMOR-LESTE NATIONAL ALLIANCE FOR AN INTERNATIONAL TRIBUNAL)

(THE TIMOR-LESTE NATIONAL ALLIANCE FOR AN INTERNATIONAL TRIBUNAL) A-N-T-I Aliansi Nasionál Timor-Leste ba Tribunál Internasionál (THE TIMOR-LESTE NATIONAL ALLIANCE FOR AN INTERNATIONAL TRIBUNAL) Tel: +670-77289241 ka +670-77179655 / +670-77402231 e-mail: lanarra.del@gmail.com,

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. jenis kelamin (b) tingkat pendidikan (c) pekerjaan (d) masa kerja:

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. jenis kelamin (b) tingkat pendidikan (c) pekerjaan (d) masa kerja: BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN 4.1. Gambaran Umum Responden Dalam penelitian ini yang menjadi responden adalah sejumlah masyarakat Desa Costa yang diambil sebagai sampel yaitu sebanyak 100 orang secara

Lebih terperinci

Kerja sama Timor-Leste dan Kuba Di bidang Kesehatan

Kerja sama Timor-Leste dan Kuba Di bidang Kesehatan gratis gratis gratis gratis gratis gratis Buletin La o Hamutuk Vol. 9, No. 2 Agustus 2008 Kerja sama Timor-Leste dan Kuba Di bidang Kesehatan S etelah merdeka dari Indonesia, negara baru Timor- Leste dituntut

Lebih terperinci

Dengan terbitan nomor ini, Bulletin La o Hamutuk memulai volume ketiganya. Sejak dua tahun yang lalu, kami

Dengan terbitan nomor ini, Bulletin La o Hamutuk memulai volume ketiganya. Sejak dua tahun yang lalu, kami Buletin La o Hamutuk Vol. 3, No. 1 Pebruari 2002 Dengan terbitan nomor ini, Bulletin La o Hamutuk memulai volume ketiganya. Sejak dua tahun yang lalu, kami meneliti dan menjelaskan beberapa institusi international

Lebih terperinci

Boletim La o Hamutuk

Boletim La o Hamutuk Junk Bulletin Boletim La o Hamutuk Vol. 2, Nos. 1-2 Abríl 2001 VIZAUN JERAL HOSI FUNDU BA REKONSTRUSAUN TIMOR LORO SA E Povu Timor Loro Sa e frekuentemente foti lia-husu/ kestaun kona ba miliaun/tokon

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA PASAR PADA SALURAN PEMASARAN KOPI ORGANIK DI SUBDISTRITO AINARO VILA, DISTRITO AINARO, TIMOR-LESTE

ANALISIS KINERJA PASAR PADA SALURAN PEMASARAN KOPI ORGANIK DI SUBDISTRITO AINARO VILA, DISTRITO AINARO, TIMOR-LESTE LAMPIRAN Lampiran 1 : Panduan Kuesioner untuk Petani Kuesioner penelitian dengan judul : ANALISIS KINERJA PASAR PADA SALURAN PEMASARAN KOPI ORGANIK DI SUBDISTRITO AINARO VILA, DISTRITO AINARO, TIMOR-LESTE.

Lebih terperinci

Setiap negara perlu untuk mengatur sumber daya

Setiap negara perlu untuk mengatur sumber daya Buletin La o Hamutuk Vol. 5, No. 1 Januari 2004 Otoritas Perbankan dan Pembayaran Untuk definisi dari kata-kata yang dicetak tebal, lihat daftar istilah di halaman 5. Setiap negara perlu untuk mengatur

Lebih terperinci

Direito. Dwi Mingguan Hak Azasi Manusia

Direito. Dwi Mingguan Hak Azasi Manusia Yayasan HAK Jl. Gov. Serpa Rosa T-091, Farol Dili - Timor Lorosae Tel/Fax.: + 313323 e-mail: yhak@minihub.org Photo: Atoy AB Editorial Masa transisi sudah berjalan 8 bulan. Timor Lorosae masih penuh abu

Lebih terperinci

Indise. Lista Abreviasaun. Kapitulu I: Intrudusaun

Indise. Lista Abreviasaun. Kapitulu I: Intrudusaun Impaktu Projeitu Kanalizasaun Be moos ba Komunidade Aldeia Mota Ikun, Suku Mota Ulun - Sub-Distrito Bazartete, Distrito Liquisa (A Beneficiary Impact Assessment) i LUTA HAMUTUK Autor: Zenilton Zeneves

Lebih terperinci

Lori Aspirasaun Povu Nian Reportajen ida ba diskusaun foku grupu iha Timor Lorosae

Lori Aspirasaun Povu Nian Reportajen ida ba diskusaun foku grupu iha Timor Lorosae CENTRO NACIONAL DE INVESTIGAÇÃO CIENTÍFICA (CNIC) NATIONAL RESEARCH CENTRE UNIVERSIDADE NACIONAL TIMOR LOROSAE Lori Aspirasaun Povu Nian Reportajen ida ba diskusaun foku grupu iha Timor Lorosae Fevereiro

Lebih terperinci

Garda Mor Hato o Reklamasaun Ba Inspesaun Jerál

Garda Mor Hato o Reklamasaun Ba Inspesaun Jerál cmyk Bomdia Timor-Leste! HTTP:WWW.temposemanaltimor.blogspot.com Contact : +(670) 7234852 GARDA MOR Pretetive Services Lda. Servicos de sfatuhada Dili,Timor-Leste, PO Box 293 - Email : gardamorsecurity@gmail.com

Lebih terperinci

Di seluruh dunia, pemerintah yang mempunyai

Di seluruh dunia, pemerintah yang mempunyai ibuletin La o Hamutuk Vol. 3, No. 5 Juli 2002 Dengan Buletin pasca kemerdekaan pertama kami, La o Hamutuk melanjutkan investigasi mengenai sumber minyak dan gas yang begitu penting bagi masa depan Timor

Lebih terperinci

LAPORAN AKHIR PENELITIAN TA 2006 PROSPEK PENGEMBANGAN SUMBER ENERGI ALTERNATIF (BIOFUEL)

LAPORAN AKHIR PENELITIAN TA 2006 PROSPEK PENGEMBANGAN SUMBER ENERGI ALTERNATIF (BIOFUEL) LAPORAN AKHIR PENELITIAN TA 2006 PROSPEK PENGEMBANGAN SUMBER ENERGI ALTERNATIF (BIOFUEL) Oleh : Prajogo U. Hadi Adimesra Djulin Amar K. Zakaria Jefferson Situmorang Valeriana Darwis PUSAT ANALISIS SOSIAL

Lebih terperinci

Soal-soal Open Ended Bidang Kimia

Soal-soal Open Ended Bidang Kimia Soal-soal Open Ended Bidang Kimia 1. Fuel cell Permintaan energi di dunia terus meningkat sepanjang tahun, dan menurut Proyek International Energy Outlook 2013 (IEO-2013) konsumsi energi dari 2010 sampai

Lebih terperinci

S i s t e m M a s y a ra k a t y a n g B e r ke l a n j u t a n

S i s t e m M a s y a ra k a t y a n g B e r ke l a n j u t a n T E N T A N G P E R M A K U L T U R S i s t e m M a s y a ra k a t y a n g B e r ke l a n j u t a n A PA ITU P ERMAKULTUR? - MODUL 1 DESA P ERMAKULTUR Desa yang dirancang dengan Permakultur mencakup...

Lebih terperinci

MEMANFAATKAN BIOENERGI UNTUK PEMBANGUNAN PEDESAAN

MEMANFAATKAN BIOENERGI UNTUK PEMBANGUNAN PEDESAAN MEMANFAATKAN BIOENERGI UNTUK PEMBANGUNAN PEDESAAN MEMANFAATKAN BIOENERGI UNTUK PEMBANGUNAN PEDESAAN Kata Pengantar Dunia saat ini sedang mengalami transisi dalam penggunaan energi, dari energi fosil ke

Lebih terperinci

Komponen Ekosistem Komponen ekosistem ada dua macam, yaitu abiotik dan biotik. hujan, temperatur, sinar matahari, dan penyediaan nutrisi.

Komponen Ekosistem Komponen ekosistem ada dua macam, yaitu abiotik dan biotik. hujan, temperatur, sinar matahari, dan penyediaan nutrisi. MINGGU 3 Pokok Bahasan : Konsep Ekologi 1 Sub Pokok Bahasan : a. Pengertian ekosistem b. Karakteristik ekosistem c. Klasifikasi ekosistem Pengertian Ekosistem Istilah ekosistem merupakan kependekan dari

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. diperbahurui makin menipis dan akan habis pada suatu saat nanti, karena itu

PENDAHULUAN. diperbahurui makin menipis dan akan habis pada suatu saat nanti, karena itu PENDAHULUAN Latar Belakang Energi merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia dan saat ini konsumsi meningkat. Namun cadangan bahan bakar konvesional yang tidak dapat diperbahurui makin menipis dan akan

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR : 8 TAHUN 2009 SERI : E NOMOR : 2

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR : 8 TAHUN 2009 SERI : E NOMOR : 2 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR : 8 TAHUN 2009 SERI : E NOMOR : 2 PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR 8 TAHUN 2009 TENTANG KERJASAMA PEMERINTAH KABUPATEN KEBUMEN DENGAN BADAN USAHA DALAM PENYEDIAAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Studi komparansi kinerja..., Askha Kusuma Putra, FT UI, 2008

BAB I PENDAHULUAN. Studi komparansi kinerja..., Askha Kusuma Putra, FT UI, 2008 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Semakin meningkatnya kebutuhan minyak sedangkan penyediaan minyak semakin terbatas, sehingga untuk memenuhi kebutuhan minyak dalam negeri Indonesia harus mengimpor

Lebih terperinci

Direito. Dwi Mingguan Hak Azasi Manusia

Direito. Dwi Mingguan Hak Azasi Manusia Yayasan HAK Jl. Gov. Serpa Rosa T-091, Farol Dili - Timor Lorosae Tel/Fax.: + 313323 e-mail: yhak@minihub.org Direito Dwi Mingguan Hak Azasi Manusia Editorial Lolos dari mulut harimau, masuk ke mulut buaya.

Lebih terperinci

2015 POTENSI PEMANFAATAN KOTORAN SAPI MENJADI BIOGAS SEBAGAI ENERGI ALTERNATIF DI DESA CIPOREAT KECAMATAN CILENGKRANG KABUPATEN BANDUNG

2015 POTENSI PEMANFAATAN KOTORAN SAPI MENJADI BIOGAS SEBAGAI ENERGI ALTERNATIF DI DESA CIPOREAT KECAMATAN CILENGKRANG KABUPATEN BANDUNG 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Energi merupakan bagian penting dalam kehidupan manusia, karena hampir semua aktivitas manusia selalu membutuhkan energi. Sebagian besar energi yang digunakan di Indonesia

Lebih terperinci

Sumber-Sumber Energi yang Ramah Lingkungan dan Terbarukan

Sumber-Sumber Energi yang Ramah Lingkungan dan Terbarukan Sumber-Sumber Energi yang Ramah Lingkungan dan Terbarukan Energi ramah lingkungan atau energi hijau (Inggris: green energy) adalah suatu istilah yang menjelaskan apa yang dianggap sebagai sumber energi

Lebih terperinci

Freeport-McMoRan Kode Perilaku Pemasok. Tanggal efektif - Juni 2014 Tanggal terjemahan - Agustus 2014

Freeport-McMoRan Kode Perilaku Pemasok. Tanggal efektif - Juni 2014 Tanggal terjemahan - Agustus 2014 Freeport-McMoRan Kode Perilaku Pemasok Tanggal efektif - Juni 2014 Tanggal terjemahan - Agustus 2014 Daftar Isi Daftar Isi... 2 Kode Perilaku Pemasok... 3 Pendahuluan... 3 Hak Asasi Manusia dan Tenaga

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. alam. Meskipun minyak bumi dan gas alam merupakan sumber daya alam

I. PENDAHULUAN. alam. Meskipun minyak bumi dan gas alam merupakan sumber daya alam I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara yang kaya akan minyak bumi dan gas alam. Meskipun minyak bumi dan gas alam merupakan sumber daya alam strategis tidak terbarukan,

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2015 TENTANG PENGHIMPUNAN DANA PERKEBUNAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2015 TENTANG PENGHIMPUNAN DANA PERKEBUNAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2015 TENTANG PENGHIMPUNAN DANA PERKEBUNAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa untuk melaksanakan ketentuan

Lebih terperinci

BAB I. KONDISI LINGKUNGAN HIDUP DAN KECENDERUNGANNYA

BAB I. KONDISI LINGKUNGAN HIDUP DAN KECENDERUNGANNYA DAFTAR TABEL Daftar Tabel... i BAB I. KONDISI LINGKUNGAN HIDUP DAN KECENDERUNGANNYA A. LAHAN DAN HUTAN Tabel SD-1. Luas Wilayah Menurut Penggunaan Lahan/Tutupan Lahan. l 1 Tabel SD-1A. Perubahan Luas Wilayah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Krisis energi yang terjadi beberapa dekade akhir ini mengakibatkan bahan

BAB I PENDAHULUAN. Krisis energi yang terjadi beberapa dekade akhir ini mengakibatkan bahan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Krisis energi yang terjadi beberapa dekade akhir ini mengakibatkan bahan bakar utama berbasis energi fosil menjadi semakin mahal dan langka. Mengacu pada kebijaksanaan

Lebih terperinci

Building Forestry Nurseries Dr. James B. Friday University of Hawaii November 2004 Translated by Cesaltino Lopes and Carlos dos Reis.

Building Forestry Nurseries Dr. James B. Friday University of Hawaii November 2004 Translated by Cesaltino Lopes and Carlos dos Reis. Agroforestry Opportunities for East Timor: Forestry and Agroforestry Nurseries: Building Forestry Nurseries Dr. J. B. Friday, University of Hawaii Translated by Cesaltino Lopes and Carlos dos Reis, November

Lebih terperinci

Lima tahun mendatang, Timor-Leste akan menjadi negara di dunia yang paling tergantung pada minyak, dengan 89%

Lima tahun mendatang, Timor-Leste akan menjadi negara di dunia yang paling tergantung pada minyak, dengan 89% Buletin La o Hamutuk Vol. 6, No. 4 Nopember 2005 Timor-Leste akan menjadi negara di dunia yang paling tergantung pada minyak Lima tahun mendatang, Timor-Leste akan menjadi negara di dunia yang paling tergantung

Lebih terperinci

BAB 1. PENDAHULUAN. peningkatan pesat setiap tahunnya, pada tahun 1967 produksi Crude Palm Oil

BAB 1. PENDAHULUAN. peningkatan pesat setiap tahunnya, pada tahun 1967 produksi Crude Palm Oil ribuan ton BAB 1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan perkebunan kelapa sawit di Indonesia mengalami peningkatan pesat setiap tahunnya, pada tahun 1967 produksi Crude Palm Oil (CPO) sebesar 167.669

Lebih terperinci

... REPUBLIK INDONESIA

... REPUBLIK INDONESIA ... REPUBLIK INDONESIA MEMORANDUM SALING PENGERTIAN ANTARA KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA DAN KEMENTERIAN PERTANIAN DAN PERIKANAN REPUBLIK DEMOKRATIK TIMOR-LESTE TENTANG PENGEMBANGAN

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN INDUSTRI DI TIMOR LESTE

PENGEMBANGAN INDUSTRI DI TIMOR LESTE PENGEMBANGAN INDUSTRI TEBU - GULA & BIO-ETHANOL DI TIMOR LESTE GT Leste Biotech Timor Leste, Juni 2008 GAMBARAN UMUM TIMOR LESTE Luas wilayah: 15,410 km², + 640 km (northwest) Darwin, Australia. Jumlah

Lebih terperinci

ENERGI BIOMASSA, BIOGAS & BIOFUEL. Hasbullah, S.Pd, M.T.

ENERGI BIOMASSA, BIOGAS & BIOFUEL. Hasbullah, S.Pd, M.T. ENERGI BIOMASSA, BIOGAS & BIOFUEL Hasbullah, S.Pd, M.T. Biomassa Biomassa : Suatu bentuk energi yang diperoleh secara langsung dari makhluk hidup (tumbuhan). Contoh : kayu, limbah pertanian, alkohol,sampah

Lebih terperinci

Daftar Tabel. halaman. Bab I Kondisi Lingkungan Hidup dan Kecenderungannya A. Lahan dan Hutan

Daftar Tabel. halaman. Bab I Kondisi Lingkungan Hidup dan Kecenderungannya A. Lahan dan Hutan Daftar Tabel Bab I Kondisi Lingkungan Hidup dan Kecenderungannya A. Lahan dan Hutan halaman Tabel SD-1. Luas Wilayah Menurut Penggunaan Lahan/Tutupan Lahan... I - 1 Tabel SD-2. Luas Kawasan Hutan Menurut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Batu bara

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Batu bara BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Sumber daya alam atau biasa disingkat SDA adalah sesuatu yang dapat dimanfaatkan untuk berbagai kepentingan dan kebutuhan hidup manusia agar hidup lebih sejahtera yang

Lebih terperinci

WORKSHOP KONA-BA DIREITU BA UMA ADEKUADU. Sentru Formasaun João Paulo II Comoro Dili, 3 Juñu 2009

WORKSHOP KONA-BA DIREITU BA UMA ADEKUADU. Sentru Formasaun João Paulo II Comoro Dili, 3 Juñu 2009 WORKSHOP KONA-BA DIREITU BA UMA ADEKUADU DIREITU TRADISIONÁL KONA-BÁ RAI NO PROPRIEDADE IHA TIMOR-LESTE Sentru Formasaun João Paulo II Comoro Dili, 3 Juñu 2009 psousa63@gmail.com Dili, 2-3 Juñu 2009 1

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1314, 2012 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGATUR HILIR MINYAK DAN GAS BUMI. BBM Jenis Tertentu. Perkebunan. Pertambangan. Pengendalian. PERATURAN BADAN PENGATUR HILIR MINYAK DAN GAS BUMI NOMOR

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Hutan Rakyat dan Pengelolaannya Hutan rakyat adalah suatu lapangan yang berada di luar kawasan hutan negara yang bertumbuhan pohon-pohonan sedemikian rupa sehingga secara keseluruhan

Lebih terperinci

Royal Golden Eagle (RGE) Kerangka Kerja Keberlanjutan Industri Kehutanan, Serat Kayu, Pulp & Kertas

Royal Golden Eagle (RGE) Kerangka Kerja Keberlanjutan Industri Kehutanan, Serat Kayu, Pulp & Kertas Royal Golden Eagle (RGE) Kerangka Kerja Keberlanjutan Industri Kehutanan, Serat Kayu, Pulp & Kertas I. Ruang Lingkup: Seluruh ketentuan Sustainability Framework ini berlaku tanpa pengecualian bagi: Seluruh

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2015 TENTANG PENGHIMPUNAN DANA PERKEBUNAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2015 TENTANG PENGHIMPUNAN DANA PERKEBUNAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA 1.tE,"P...F.3...1!..7. INDONESIA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2015 TENTANG PENGHIMPUNAN DANA PERKEBUNAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Pada tahun 1994, National Cooperative Business Association. telah mengorganisir petani ke Badan Koperasi Nasional yang

BAB IV PEMBAHASAN. Pada tahun 1994, National Cooperative Business Association. telah mengorganisir petani ke Badan Koperasi Nasional yang BAB IV PEMBAHASAN 4.1. Profil Perusahan 4.1.1. Cooperativa Café Timor Pada tahun 1994, National Cooperative Business Association telah mengorganisir petani ke Badan Koperasi Nasional yang dikenal Cooperativa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Energi merupakan aspek penting dalam kehidupan manusia dan merupakan kunci utama diberbagai sektor. Semakin hari kebutuhan akan energi mengalami kenaikan seiring dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1

BAB I PENDAHULUAN I.1 BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Kota Yogyakarta sekarang ini sudah menjadi penarik tersendiri bagi penduduk luar Kota Yogyakarta dengan adanya segala perkembangan di dalamnya. Keadaan tersebut memberikan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. manusia dalam penggunaan energi bahan bakar fosil serta kegiatan alih guna

I. PENDAHULUAN. manusia dalam penggunaan energi bahan bakar fosil serta kegiatan alih guna I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perubahan iklim adalah fenomena global yang disebabkan oleh kegiatan manusia dalam penggunaan energi bahan bakar fosil serta kegiatan alih guna lahan dan kehutanan. Kegiatan

Lebih terperinci

Peresmian Desa Mandiri Energi oleh Menteri Kehutanan RI Bapak Zulkifli Hasan pada tanggal 6 Desember 2009.

Peresmian Desa Mandiri Energi oleh Menteri Kehutanan RI Bapak Zulkifli Hasan pada tanggal 6 Desember 2009. Peresmian Desa Mandiri Energi oleh Menteri Kehutanan RI Bapak Zulkifli Hasan pada tanggal 6 Desember 2009. Indonesia kaya akan sumber-sumber energi alamnya dan tersebar di lautan hingga daratan. Namun

Lebih terperinci

Iklim Perubahan iklim

Iklim Perubahan iklim Perubahan Iklim Pengertian Iklim adalah proses alami yang sangat rumit dan mencakup interaksi antara udara, air, dan permukaan daratan Perubahan iklim adalah perubahan pola cuaca normal di seluruh dunia

Lebih terperinci

RANCANGAN PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN 2016

RANCANGAN PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN 2016 RANCANGAN PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN 2016 TENTANG PENGALIHAN SAHAM DAN BATASAN LUASAN LAHAN DALAM PEMANFAATAN PULAU-PULAU KECIL DAN PEMANFAATAN PERAIRAN DI SEKITARNYA DALAM RANGKA

Lebih terperinci

Daftar Tabel. Kualitas Air Rawa... I 28 Tabel SD-15. Kualitas Air Sumur... I 29

Daftar Tabel. Kualitas Air Rawa... I 28 Tabel SD-15. Kualitas Air Sumur... I 29 Daftar Tabel Bab I Kondisi Lingkungan Hidup dan Kecenderungannya A. Lahan dan Hutan Tabel SD-1. Luas Wilayah Menurut Penggunaan Lahan/Tutupan Lahan... I - 1 Tabel SD-2. Luas Kawasan Hutan Menurut Fungsi

Lebih terperinci

2 Mengingat d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu mengatur kerjasama Pemerintah dan badan u

2 Mengingat d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu mengatur kerjasama Pemerintah dan badan u No.62, 2015 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA EKONOMI. Kerja Sama. Infrastruktur. Badan Usaha. Pencabutan. PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38 TAHUN 2015 TENTANG KERJASAMA PEMERINTAH DENGAN

Lebih terperinci

Mata Pencaharian Penduduk Indonesia

Mata Pencaharian Penduduk Indonesia Mata Pencaharian Penduduk Indonesia Pertanian Perikanan Kehutanan dan Pertambangan Perindustrian, Pariwisata dan Perindustrian Jasa Pertanian merupakan proses untuk menghasilkan bahan pangan, ternak serta

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. menghadapi tantangan yang sangat kompleks dalam memenuhi kebutuhan pangan

I. PENDAHULUAN. menghadapi tantangan yang sangat kompleks dalam memenuhi kebutuhan pangan I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia sebagai negara dengan jumlah penduduk yang besar menghadapi tantangan yang sangat kompleks dalam memenuhi kebutuhan pangan penduduknya. Oleh karena itu, kebijakan

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN. Perubahan iklim merupakan fenomena global meningkatnya konsentrasi

BAB I. PENDAHULUAN. Perubahan iklim merupakan fenomena global meningkatnya konsentrasi 1 BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perubahan iklim merupakan fenomena global meningkatnya konsentrasi Gas Rumah Kaca (GRK) di atmosfer akibat berbagai aktivitas manusia di permukaan bumi, seperti

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN ENERGI DAN SUMBER DAYA MANUSIA. Gas Bumi. Pipa. Transmisi. Badan Usaha. Wilayah Jaringan. Kegiatan.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN ENERGI DAN SUMBER DAYA MANUSIA. Gas Bumi. Pipa. Transmisi. Badan Usaha. Wilayah Jaringan. Kegiatan. No.274, 2009 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN ENERGI DAN SUMBER DAYA MANUSIA. Gas Bumi. Pipa. Transmisi. Badan Usaha. Wilayah Jaringan. Kegiatan. PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL

Lebih terperinci

Geografi KEARIFAN DALAM PEMANFAATAN SUMBER DAYA ALAM II. K e l a s. C. Pertanian Organik

Geografi KEARIFAN DALAM PEMANFAATAN SUMBER DAYA ALAM II. K e l a s. C. Pertanian Organik Kurikulum xxxxxxxxxx2013 Geografi K e l a s XI KEARIFAN DALAM PEMANFAATAN SUMBER DAYA ALAM II Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut. 1. Memahami

Lebih terperinci

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia dikenal memiliki potensi sumberdaya alam yang tinggi dan hal itu telah diakui oleh negara-negara lain di dunia, terutama tentang potensi keanekaragaman hayati

Lebih terperinci

Timor-Leste Agricultural Rehabilitation, Economic Growth, and Sustainable Natural Resources Management Project

Timor-Leste Agricultural Rehabilitation, Economic Growth, and Sustainable Natural Resources Management Project Agroforestry Opportunities for East Timor: Forage banks and forage gardens Dr. J. B. Friday, University of Hawaii Translated by Cesaltino Lopes and Carlos dos Reis Timor-Leste Agricultural Rehabilitation,

Lebih terperinci

SUMBER DAYA DAN TENAGA DI BIDANG PERTANIAN

SUMBER DAYA DAN TENAGA DI BIDANG PERTANIAN SUMBER DAYA DAN TENAGA DI BIDANG PERTANIAN A. Macam macam sumber daya di bidang pertanian Tenaga yang dipakai dibidang pertanian berasal dari: 1. Sumber daya alam yang terbarukan; seperti air, angin dan

Lebih terperinci

SD kelas 6 - ILMU PENGETAHUAN ALAM BAB 10. PELESTARIAN LINGKUNGANLaihan soal 10.3

SD kelas 6 - ILMU PENGETAHUAN ALAM BAB 10. PELESTARIAN LINGKUNGANLaihan soal 10.3 SD kelas 6 - ILMU PENGETAHUAN ALAM BAB 10. PELESTARIAN LINGKUNGANLaihan soal 10.3 1. Meningkatnya permukiman kumuh dapat menyebabkan masalah berikut, kecuali... Menurunnya kualitas kesehatan manusia Meningkatnya

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN LEBIH BAIK, IKLIM LEBIH BAIK

PERTUMBUHAN LEBIH BAIK, IKLIM LEBIH BAIK PERTUMBUHAN LEBIH BAIK, IKLIM LEBIH BAIK The New Climate Economy Report RINGKASAN EKSEKUTIF Komisi Global untuk Ekonomi dan Iklim didirikan untuk menguji kemungkinan tercapainya pertumbuhan ekonomi yang

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Latar Belakang

PENDAHULUAN. Latar Belakang PENDAHULUAN Latar Belakang Natalitas (kelahiran) yang terjadi setiap hari tentu menambah jumlah populasi manusia di muka bumi ini. Tahun 2008 ini populasi penduduk Indonesia menduduki peringkat 4 setelah

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1 Gambaran Umum Kabupaten Kerinci 5.1.1 Kondisi Geografis Kabupaten Kerinci terletak di sepanjang Bukit Barisan, diantaranya terdapat gunung-gunung antara lain Gunung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Hutan merupakan pusat keragaman berbagai jenis tumbuh-tumbuhan yang. jenis tumbuh-tumbuhan berkayu lainnya. Kawasan hutan berperan

BAB I PENDAHULUAN. Hutan merupakan pusat keragaman berbagai jenis tumbuh-tumbuhan yang. jenis tumbuh-tumbuhan berkayu lainnya. Kawasan hutan berperan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Hutan merupakan pusat keragaman berbagai jenis tumbuh-tumbuhan yang manfaat serta fungsinya belum banyak diketahui dan perlu banyak untuk dikaji. Hutan berisi

Lebih terperinci

Membangun pasar kopi inklusif

Membangun pasar kopi inklusif Membangun pasar kopi inklusif Manfaat dari kekuatan kopi Potensi kopi Indonesia sangat besar, karenanya Indonesia dikenal sebagai produsen kopi terbesar keempat di dunia dan sektor kopi mempekerjakan ratusan

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38 TAHUN 2015 TENTANG KERJASAMA PEMERINTAH DENGAN BADAN USAHA DALAM PENYEDIAAN INFRASTRUKTUR

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38 TAHUN 2015 TENTANG KERJASAMA PEMERINTAH DENGAN BADAN USAHA DALAM PENYEDIAAN INFRASTRUKTUR PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38 TAHUN 2015 TENTANG KERJASAMA PEMERINTAH DENGAN BADAN USAHA DALAM PENYEDIAAN INFRASTRUKTUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang:

Lebih terperinci

Slide 1. Koleksi biji untuk kehutanan Dr. James B. Friday Universitas Hawaii

Slide 1. Koleksi biji untuk kehutanan Dr. James B. Friday Universitas Hawaii Agroforestry Opportunities for East Timor: Forestry and Agroforestry Nurseries: Seed Collection Dr. J.. Friday, University of Hawaii Translated by Cesaltino Lopes and Carlos dos Reis November 2004 Slide

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkebunan sebagai salah satu sub sektor pertanian di Indonesia berpeluang besar dalam peningkatan perekonomian rakyat dan pembangunan perekonomian nasional.adanya

Lebih terperinci

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

4. HASIL DAN PEMBAHASAN 4. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian Dusun Selo Ngisor, Desa Batur, Kecamatan getasan terletak sekitar 15 km dari Salatiga, dibawah kaki gunung Merbabu (Anonim, 2010). Daerah ini

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN Pengantar Pembahasan pada bab ini tentang sejarah singkat pemerintahan Timor Leste dan pra kondisi penyelenggaraan desentralisasi di Timor Leste. Hal ini diperlukan

Lebih terperinci

Pemanfaatan canal blocking untuk konservasi lahan gambut

Pemanfaatan canal blocking untuk konservasi lahan gambut SUMBER DAYA AIR Indonesia memiliki potensi lahan rawa (lowlands) yang sangat besar. Secara global Indonesia menempati urutan keempat dengan luas lahan rawa sekitar 33,4 juta ha setelah Kanada (170 juta

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2010 TENTANG

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2010 TENTANG PERATURAN PRESIDEN NOMOR 13 TAHUN 2010 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PRESIDEN NOMOR 67 TAHUN 2005 TENTANG KERJASAMA PEMERINTAH DENGAN BADAN USAHA DALAM PENYEDIAAN INFRASTRUKTUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

BUPATI LUWU TIMUR PROPINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU TIMUR NOMOR 8 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH RUMAH TANGGA DAN

BUPATI LUWU TIMUR PROPINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU TIMUR NOMOR 8 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH RUMAH TANGGA DAN BUPATI LUWU TIMUR PROPINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU TIMUR NOMOR 8 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH RUMAH TANGGA DAN SAMPAH SEJENIS SAMPAH RUMAH TANGGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

Geografi PELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN PEMBANGUN BERKELANJUTAN I. K e l a s. xxxxxxxxxx Kurikulum 2006/2013. A. Kerusakan Lingkungan Hidup

Geografi PELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN PEMBANGUN BERKELANJUTAN I. K e l a s. xxxxxxxxxx Kurikulum 2006/2013. A. Kerusakan Lingkungan Hidup xxxxxxxxxx Kurikulum 2006/2013 Geografi K e l a s XI PELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN PEMBANGUN BERKELANJUTAN I Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Hutan memiliki banyak fungsi ditinjau dari aspek sosial, ekonomi, ekologi

BAB I PENDAHULUAN. Hutan memiliki banyak fungsi ditinjau dari aspek sosial, ekonomi, ekologi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Hutan memiliki banyak fungsi ditinjau dari aspek sosial, ekonomi, ekologi dan lingkungan yang sangat penting bagi kehidupan manusia baik pada masa kini maupun pada

Lebih terperinci

Ekonomi Pertanian di Indonesia

Ekonomi Pertanian di Indonesia Ekonomi Pertanian di Indonesia 1. Ciri-Ciri Pertanian di Indonesia 2.Klasifikasi Pertanian Tujuan Instruksional Khusus : Mahasiswa dapat menjelaskan ciri-ciri pertanian di Indonesia serta klasifikasi atau

Lebih terperinci

KEMENTERIAN PERTANIAN

KEMENTERIAN PERTANIAN PROGRAM SWASEMBADA PADI, JAGUNG, DAN KEDELAI SERTA PENINGKATAN PRODUKSI GULA DAN DAGING SEKRETARIS JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN Dialog dalam Rangka Rapimnas Kadin 2014 Hotel Pullman-Jakarta, 8 Desember

Lebih terperinci

Pengelolaan Sumber Daya Alam Berbasis Masyarakat dalam Berbagai Thema Proyek Kemakmuran Hijau Jendela-2

Pengelolaan Sumber Daya Alam Berbasis Masyarakat dalam Berbagai Thema Proyek Kemakmuran Hijau Jendela-2 Pengelolaan Sumber Daya Alam Berbasis Masyarakat dalam Berbagai Thema Proyek Kemakmuran Hijau Jendela-2 Ada Banyak Pengertian Sumber Daya Alam Sumber Daya Alam adalah potensi alam yg dapat dikembangkan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Tabel SD-1 Luas Wilayah Menurut Penggunaan Lahan Utama Tabel SD-2 Luas Kawasan Hutan Menurut Fungsi/Status... 1

DAFTAR ISI. Tabel SD-1 Luas Wilayah Menurut Penggunaan Lahan Utama Tabel SD-2 Luas Kawasan Hutan Menurut Fungsi/Status... 1 DAFTAR ISI A. SUMBER DAYA ALAM Tabel SD-1 Luas Wilayah Menurut Penggunaan Lahan Utama... 1 Tabel SD-2 Luas Kawasan Hutan Menurut Fungsi/Status... 1 Tabel SD-3 Luas Kawasan Lindung berdasarkan RTRW dan

Lebih terperinci

TUGAS KETEKNIKAN SISTEM ANALISA KUANTITATIF PRODUKSI BIOETANOL

TUGAS KETEKNIKAN SISTEM ANALISA KUANTITATIF PRODUKSI BIOETANOL TUGAS KETEKNIKAN SISTEM ANALISA KUANTITATIF PRODUKSI BIOETANOL DISUSUN OLEH : Yosua 125100601111007 Iffat Fairuz 125100600111011 Dita Pratiwi Putri 125100607111007 Khoirunnisa 125100600111001 FAKULTAS

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Usaha perkebunan merupakan salah satu jenis usaha yang sangat potensial untuk

I. PENDAHULUAN. Usaha perkebunan merupakan salah satu jenis usaha yang sangat potensial untuk I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Usaha perkebunan merupakan salah satu jenis usaha yang sangat potensial untuk dikembangkan di Indonesia. Hal itu dikarenakan Indonesia memiliki potensi sumber daya

Lebih terperinci

Geografi LINGKUNGAN HIDUP DAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN II. K e l a s. xxxxxxxxxx Kurikulum 2006/2013

Geografi LINGKUNGAN HIDUP DAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN II. K e l a s. xxxxxxxxxx Kurikulum 2006/2013 xxxxxxxxxx Kurikulum 2006/2013 Geografi K e l a s XI LINGKUNGAN HIDUP DAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN II Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut. 1.

Lebih terperinci

The Target Tree Seedling Dr. James B. Friday University of Hawaii Translated by Cesaltino Lopes and Carlos dos Reis November 2004.

The Target Tree Seedling Dr. James B. Friday University of Hawaii Translated by Cesaltino Lopes and Carlos dos Reis November 2004. Agroforestry Opportunities for East Timor: Forestry and Agroforestry Nurseries: The Target Tree Seedling Dr. J. B. Friday, University of Hawaii Translated by Cesaltino Lopes and Carlos dos Reis, November

Lebih terperinci

PROPOSAL KERJASAMA INVESTASI AGROBISNIS JAHE GAJAH

PROPOSAL KERJASAMA INVESTASI AGROBISNIS JAHE GAJAH PROPOSAL KERJASAMA INVESTASI AGROBISNIS JAHE GAJAH (Januari 2016) CV. AGRO BINTANG SEJAHTERA Jl. Terusan Noch Kartanegara No. 1A Kel. Kota Wetan Kec. Garut Kota Kab. Garut Jawa Barat Hp. 081321801417 (Khaerul

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 77 TAHUN 2008 TENTANG PENGESAHAN MEMORANDUM OF UNDERSTANDING ON THE ASEAN POWER GRID (MEMORANDUM SALING PENGERTIAN MENGENAI JARINGAN TRANSMISI TENAGA LISTRIK

Lebih terperinci

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI LINGKUNGAN. HIDUP. Sumber Daya Alam. Perkebunan. Pengembangan. Pengolahan. Pencabutan. (Penjelasan Atas Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 308) PENJELASAN ATAS

Lebih terperinci

PENDAHULUAN Latar Belakang

PENDAHULUAN Latar Belakang 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Metana CH 4 dan dinitrogen oksida (N 2 O) adalah gas penting di atmosfer yang mempengaruhi kekuatan radiasi dan sifat kimia atmosfer (WMO 1995). Konsentrasi CH 4 dan N 2 O

Lebih terperinci

Sambutan Endah Murniningtyas Penyusunan Rencana Aksi Daerah Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca Balikpapan, Februari 2012

Sambutan Endah Murniningtyas Penyusunan Rencana Aksi Daerah Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca Balikpapan, Februari 2012 Sambutan Endah Murniningtyas Deputi Bidang Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup Kementerian Negara Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/ Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS) Penyusunan

Lebih terperinci

Pengembangan Jagung Nasional Mengantisipasi Krisis Pangan, Pakan dan Energi Dunia: Prospek dan Tantangan

Pengembangan Jagung Nasional Mengantisipasi Krisis Pangan, Pakan dan Energi Dunia: Prospek dan Tantangan Pengembangan Jagung Nasional Mengantisipasi Krisis Pangan, Pakan dan Energi Dunia: Prospek dan Tantangan Anton J. Supit Dewan Jagung Nasional Pendahuluan Kemajuan teknologi dalam budidaya jagung semakin

Lebih terperinci

2017, No Tambahan Lembaran Negara Republik lndonesia Nomor 4435) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Pemerintah No

2017, No Tambahan Lembaran Negara Republik lndonesia Nomor 4435) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Pemerintah No No.116, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMEN-ESDM. Kontrak Bagi Hasil Gross Split. Pencabutan. PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 08 TAHUN 2017 TENTANG KONTRAK

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. perkembangan industrialisasi modern saat ini. Salah satu yang harus terus tetap

I. PENDAHULUAN. perkembangan industrialisasi modern saat ini. Salah satu yang harus terus tetap I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutuhan akan energi dunia akan semakin besar seiring dengan pesatnya perkembangan industrialisasi modern saat ini. Salah satu yang harus terus tetap terpenuhi agar roda

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jumlah energi yang dimiliki Indonesia pada umumnya dialokasikan untuk memenuhi kebutuhan energi di sektor industri (47,9%), transportasi (40,6%), dan rumah tangga (11,4%)

Lebih terperinci

BAB 8 SUMBER DAYA LAHAN

BAB 8 SUMBER DAYA LAHAN BAB 8 SUMBER DAYA LAHAN 8.1. Beberapa Konsep Dasar Ekonomi Lahan Lahan mempunyai tempat yang khusus dalam kelompok sumber daya, karena lahan diperlukan dalam semua aspek kehidupan manusia dan lahan juga

Lebih terperinci

2017, No Peraturan Pemerintah Nomor 61 Tahun 2009 tentang Kepelabuhanan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 151, Tambahan L

2017, No Peraturan Pemerintah Nomor 61 Tahun 2009 tentang Kepelabuhanan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 151, Tambahan L No.394, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENHUB. Terminal Khusus. Terminal untuk Kepentingan Sendiri. Pencabutan. PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM 20 TAHUN 2017 TENTANG

Lebih terperinci

Prakarsa Karet Alam Berkesinambungan Sukarela (SNR) Kriteria dan Indikator Kinerja

Prakarsa Karet Alam Berkesinambungan Sukarela (SNR) Kriteria dan Indikator Kinerja Prakarsa Karet Alam Berkesinambungan Sukarela (SNR) Kriteria dan Indikator Kinerja Kriteria, Indikator dan KPI Karet Alam Berkesinambungan 1. Referensi Kriteria, Indikator dan KPI SNR mengikuti sejumlah

Lebih terperinci

I. PENDAHULAN. A. Latar Belakang. Dalam usaha mempertahankan kelangsungan hidupnya, manusia berusaha

I. PENDAHULAN. A. Latar Belakang. Dalam usaha mempertahankan kelangsungan hidupnya, manusia berusaha I. PENDAHULAN A. Latar Belakang Dalam usaha mempertahankan kelangsungan hidupnya, manusia berusaha memenuhi kebutuhan primer yaitu makanan. Dalam sejarah hidup manusia dari tahun ke tahun mengalami perubahan

Lebih terperinci

KONTEÚDU. 3 Editoriál. 22 Tatoli Fiar. 3 Husi Provinsiál. 5 Halo buat ne ebé nia dehan. 37 Lidun moris konsagrada. 14 Fila fali ba abut

KONTEÚDU. 3 Editoriál. 22 Tatoli Fiar. 3 Husi Provinsiál. 5 Halo buat ne ebé nia dehan. 37 Lidun moris konsagrada. 14 Fila fali ba abut Set-Out 1 KONTEÚDU 3 Editoriál 3 Husi Provinsiál 5 Halo buat ne ebé nia dehan 6 Karakterístika ida Jezús nia eskolante nian: gratidaun (Lucas 17,11-19) 12 Motivu 10 atu fiar iha Bíblia 14 Fila fali ba

Lebih terperinci

2012, No.71 2 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud dengan: 1. Kebandarudaraan adalah segala sesuatu yang berkaita

2012, No.71 2 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud dengan: 1. Kebandarudaraan adalah segala sesuatu yang berkaita LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.71, 2012 LINGKUNGAN HIDUP. Bandar Udara. Pembangunan. Pelestarian. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5295) PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK

Lebih terperinci