PROGRAM PENDIDIKAN NON-GELAR RISET-PRO PANDUAN UMUM PROGRAM PENDIDIKAN NON-GELAR RISET-PRO
|
|
- Bambang Susanto
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PANDUAN UMUM PROGRAM PENDIDIKAN NON-GELAR RISET-PRO I. PENDAHULUAN Kesepakatan antara Pemerintah Republik Indonesia dengan pihak World Bank (WB) yang menghasilkan kegiatan Research and Innovation in Science and Technology Project (RISET-Pro), yang tertuang dalam Loan Agreement No ID. RISET-Pro merupakan sebuah program peningkatan kapasitas sumber daya Iptek di lingkungan Kemenristek. Salah satu kegiatan RISET- Pro yang tercantum dalam komponen 3 adalah Program Pendidikan Non-Gelar, yaitu berupa pemberian beasiswa untuk mengikuti pelatihan, pemagangan riset dalam rangka peningkatan kapasitas SDM Iptek. Pelatihan ini dapat dilakukan di dalam dan di luar negeri. A. Tujuan Tujuan dari program ini adalah: 1. Menyediakan SDM Iptek yang berkualitas tinggi; 2. Memperkuat kerja sama antara Kemenristekdikti, LPNK Ristek, Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah (BPPD), BUMN/D, kelembagaan Iptek lainnya dengan perguruan tinggi dan lembaga litbang luar negeri; 3. Meningkatkan daya dukung bagi kelembagaan Iptek dan komunitas Iptek; 4. Mewujudkan kompatibilitas antara kegiatan Iptek di kelembagaan Iptek, perguruan tinggi dan industri secara sinergis. B. Sasaran Sasaran yang akan dicapai dari penyelenggaran program ini adalah: 1. Peningkatan jumlah tenaga ahli pada bidang-bidang dengan spesifikasi teknis tertentu di lingkungan Kemenristekdikti, LPNK Ristek, BPPD, BUMN/D, dan Kelembagaan Iptek lainnya yang berbasis riset; 2. Peningkatan kapasitas SDM Iptek dalam rangka penguatan SINas/SIDa dan kelembagaan Iptek; 3. Terciptanya jejaring riset antara Kemenristekdikti, LPNK Ristek, BPPD, BUMN/D, Pusat Unggulan, dan Konsorsium Riset dengan lembaga riset dan perguruan tinggi di luar negeri. C. Bidang Riset Bidang riset yang diambil harus berkaitan dengan 7 Bidang Fokus Agenda Riset Nasional (ARN) serta kebutuhan spesifik yang ada pada kelembagaan Iptek/institusi, terutama bidang penelitian yang menyangkut: 1. Pembangunan Ketahanan Pangan (Food); 2. Penciptaan dan Pemanfaatan Sumber Energi Baru dan Terbarukan (Energy), dan 3. Air (Water), dan 1
2 II. 4. Kelautan (Maritim). PENGERTIAN DAN JENIS PROGRAM NON-GELAR RISET-PRO A. Pengertian Program Non-Gelar RISET-Pro Merupakan program pendidikan dan pelatihan non-gelar (non-degree) yang dilaksanakan di perguruan tinggi, institusi riset dan/atau lembaga pendidikan dan pelatihan profesional di dalam dan luar negeri yang bertujuan untuk meningkatkan kompetensi peserta pada bidangbidang tertentu yang lebih spesifik guna mendukung program Kemenristekdikti dan/atau Participating Agency (LPNK Ristek dan Kelembagaan Iptek lainnya) dalam menunjang pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya di istitusi yang bersangkutan. Program Pendidikan Non-Gelar ini dilaksanakan di luar negeri atau dalam negeri untuk paling lama 3 (tiga) bulan dan sekurang-kurangnya selama 2 (dua) minggu, kecuali mendapat justifikasi khusus dari Komite Teknik RISET-Pro. B. Jenis Program Non-gelar RISET-Pro 1. Tailor made courses Merupakan kegiatan atau pelatihan yang didasarkan atas kebutuhan yang sangat spesifik PA/institusi, yang tidak tersedia pada program-program reguler pada Penyelenggara pelatihan (Training Provider). Program ini dirancang dalam suatu silabus baru yang disusun oleh Participating Agency (PA) dengan bantuan ahli dalam bidangnya. a. Peserta harus berada dalam kelompok; b. Penyusunan silabus oleh tim yang memiliki kompetensi; c. Silabus yang dirancang harus ditinjau ulang (review) tentang urgensi, substansi dan strukturnya oleh minimal 1 orang yang ahli dalam bidang keilmuan yang diusulkan (Profesor riset, ahli peneliti utama, ahli perekayasa utama); d. Silabus harus disetujui oleh kepala satuan kerja atau unit kerja setingkat eselon II PA/istitusi pengusul; e. Penyelenggara pelatihan (Training Provider) yang akan digunakan sebaiknya sudah memiliki jalinan kerja sama dengan PA sebelumnya. 2. Off-the-shelf courses; Merupakan kegiatan atau pelatihan yang didasarkan atas kebutuhan yang sangat spesifik PA/institusi dan diselenggarakan secara reguler oleh Penyelenggara pelatihan (Training Provider). Silabus sudah tersedia sebelumnya pada training provider bahkan sudah diimplementasikan. a. Silabus yang ditawarkan oleh training provider telah ditinjau ulang (review) tentang urgensi, substansi dan strukturnya oleh lembaga pengusul; b. Silabus harus disetujui oleh kepala satuan kerja atau unit kerja setingkat eselon II PA/istitusi pengusul; c. Training Provider yang digunakan sebaiknya sudah menjalin kerjasama dengan PA sebelumnya. 3. Individualized immersion/mentor training; 2
3 Merupakan kegiatan dengan menempatkan seseorang dalam suatu insitusi (perguruan tinggi/lembaga litbang/industri) untuk belajar pengalaman praktis dengan bekerja bersama seorang mentor dalam bentuk pemagangan ataupun melakukan kerja sama penelitian dan pengembangan. Pemagangan dapat dilakukan di dalam negeri atau luar negeri, dengan ketentuan sebagai berikut: a. Pelaksanaan pemagangan (substansi, jadwal, hak dan tanggung jawab masingmasing, dll.) harus didiskusikan dan disepakati oleh PA/istitusi pengusul dengan mentor/institusi yang dituju; b. Rencana pelaksanaan pemagangan harus dituangkan dalam proposal; c. Rencana pelaksanaan pemagangan harus disetujui oleh kepala satuan kerja atau unit kerja setingkat eselon II PA/istitusi pengusul; d. Lembaga tempat pemagangan yang digunakan sebaiknya sudah menjalin kerjasama dengan PA sebelumnya. 4. Visiting scholar/researcher Merupakan kegiatan dengan mendatangkan pakar/ahli atau peneliti dari luar negeri untuk memberikan materi pendidikan dalam suatu pelatihan yang sudah dirancang atau kegiatan lainnya berupa seminar, kuliah umum, kongres, konferesi, kerjasama riset, widyakarya, workshop yang dilaksanakan oleh PA/istitusi pengusul di dalam negeri. a. Visiting Scholar akan menjadi nara sumber dari kegiatan yang sudah dirancang oleh PA/istitusi pengusul; b. Pembiayaan kegiatan yang dirancang oleh PA ditanggung oleh PA/istitusi pengusul; c. RISET-Pro hanya membiayai tenaga ahli yang didatangkan. Pembiayaannya adalah untuk membayar expert fee, living allowance (akomodasi dan konsumsi), International Travel (tiket pesawat pulang pergi kelas ekonomi) dan domestic travel; d. Penyusunan silabus pelatihan (substansi, jadwal, hak dan tanggung jawab masingmasing, dll.) harus didiskusikan dan disepakati oleh PA/istitusi pengusul pengusul dengan ahli yang diundang; e. Silabus atau materi presentasi ahli harus disetujui oleh kepala satuan kerja atau unit kerja setingkat eselon II PA/istitusi pengusul; f. Pelaksanaan kegiatan/pelatihan dilakukan di dalam negeri; g. Tenaga ahli yang diundang sebaiknya sudah menjalin kerja sama dengan PA/istitusi pengusul sebelumnya. C. Prosedur Pengajuan Proposal Pendidikan Non-Gelar RISET-Pro Terdapat 2 (dua) model Proposal Pendidikan Non-Gelar RISET-Pro, yaitu Proposal non-gelar yang bersifat umum dan Proposal Flagship. Proposal Flagship merupakan prioritas dari dan diatur tersendiri dalam panduan terpisah. Selanjutnya panduan ini hanya mengatur proposal yang bersifat umum yang diajukan oleh seluruh PA atau kelembagaan Iptek lainnya. Proposal diajukan setahun sebelum pelaksanaan kegiatan/pelatihan, hal ini perlu dilakukan dengan pertimbangan: 1. Memastikan bahwa proposal yang disetujui akan dibiayai tahun berikutnya; 2. Digunakan sebagai dasar dalam perencanaan DIPA tahun berikutnya; 3
4 3. Meminimais SILPA tahun berikutnya; 4. Memastikan bahwa pelatihan sudah direncanakan jauh hari dan sudah diagendakan oleh mitra pelaksana pelatihan (training provider). Namun demikian, khusus untuk tahun 2015, proposal diajukan dalam dua tahap, yaitu; 1. Proposal yang akan dibiayai tahun 2015, dan 2. Proposal yang akan dibiayai tahun D. Usulan dari Kemenristekdikti Tahapan pengajuan proposal bagi pegawai Kemenristekdikti adalah seperti berikut: 1. Membuat proposal yang diajukan kepada atasan setingkat eselon II; 2. Atasan setingkat eselon II merekap usulan yang ada dan membuat pemeringkatan menggunakan Human Capital Development Plan (HCDP) dan/atau Renstra Kemenristekdikti, ARN, RPJMN, dan RPJPN serta Re-Entry program sebagai dasar analisis; 3. Surat pencalonan dari eselon II kepada eselon I dimana pegawai tersebut bekerja; 4. Pejabat eselon I mengajukan permohonan persetujuan pencalonan kepada Sekretaris Jenderal Kemenristekdikti atau pejabat lain yang ditunjuk oleh Sekjen Kemenristekdikti; 5. Setelah mendapat persetujuan dari Sekjen Kemenristekdikti dan/atau rapat Pimpinan Kemenristekdikti atau pejabat lain yang ditunjuk, Sekjen Kemenristekdikti selanjutnya menyampaikan surat persetujauan pencalonan kepada Deputi Bidang Sumber Daya Iptek, selaku Ketua Komite Teknik RISET-Pro; 6. Proposal harus sudah dilengkapi dengan invitation letter atau Letter of Acceptance dari lembaga penyelenggara (training provider) yang dituju. E. Usulan dari LPNK Ristek Berikut prosedur pengajuan proposal dari LPNK Ristek ke RISET-Pro: 1. Proposal usulan diajukan Kepala LPNK Ristek atau Sestama kepada Menteri Ristekdikti, dengan tembusan kepada Ketua Komite Teknik RISET-Pro; 2. Apabila dipandang perlu, LPNK Ristek Pengusul akan diundang oleh Ketua Komite Teknik RISET-Pro untuk mempresentasikan usulan tersebut. Pejabat yang mempresentasikan minimal eselon II yang kompeten dengan didampingi oleh eselon II Liaison Officer (LO) RISET-Pro yang ada di LPNK Ristek. F. Usulan dari Kembagaan Iptek Lainnya Prosedur dan kelengkapan usulannya adalah: 1. Proposal kegiatan yang dilengkapi dengan Invitation Letter atau Letter of Acceptance dari lembaga penyelenggara atau lembaga yang dituju; 2. Surat Pencalonan dari Kepala PUI/Ketua Konsorsium Riset/Kelembagaan Iptek lainnya kepada Ketua Komite Teknik RISET-Pro; G. Pembiayaan Peserta Program Tugas Belajar Pendidikan Non Gelar RISET-Pro berhak mendapatkan: 4
5 a. Tiket Pesawat untuk Kebarangkatan dan Kepulangan (Airfare uplift dan return); b. Biaya Pendidikan (Course Fee); c. Biaya tempat tinggal (Living Allowance); dan d. Asuransi Kesehatan (Health Insurance). H. Outline Proposal Outline proposal usulan pendidikan non-gelar, minimal sesuai dengan ketentuan yang ada pada Buku Pedoman Kebijakan Pelaksanaan Program Tugas Belajar RISET-Pro, yaitu: 1. Lembar judul yang mencakup nama kegiatan, institusi pengusul, pelatihan, waktu pelatihan, jumlah peserta, biaya pelatihan; 2. Daftar isi; 3. Pendahuluan, berisikan : a. Latar belakang mengapa pelatihan ini diperlukan, keterkaitan dengan: 1) HCDP (untuk lembaga pemerintah) dan HR Plan untuk lembaga non pemerintah; 2) Renstra Intitusi (untuk lembaga pemerintah), Visi dan Misi (untuk lembaga non pemerintah); 3) RPJPN dan RPJMN; 4) Agenda Riset Nasional (ARN). b. Tujuan Pelaksanaan, berisikan tujuan dilaksanakan kegiatan; c. Hasil yang diharapkan, berisikan kompetensi yang akan dimiliki oleh peserta setelah mengikuti pelatihan dan output yang akan dihasilkan oleh peserta pelatihan. 4. Waktu dan tempat: berisikan tanggal penyelenggaraaan pelatihan dan lokasi pelaksanaan pelatihan termasuk nama, alamat, kota, dan Negara ; 5. Penyedia pelatihan: berisikan alasan pemilihan penyedia yang menggambarkan keunggulan, juga memuat nama, alamat, kota, dan negara (company profile harus dilampirkan); 6. Peserta: berisikan alasan pemilihan peserta (diutamakan yang sesuai dengan HCDP), nama peserta, nama institusi tempat tugasnya, jabatan, dilampiri daftar riwayat hidup (CV), surat keterangan tupoksi di lingkungan kerjanya dan surat rekomendasi dari pimpinan/sestama dari masing masing institusi kerjanya jika kegiatan diusulkan oleh konsorsium riset; 7. Tentative Schedule selama pelatihan yang berisikan rincian rencana kegiatan per-hari; 8. Silabus pelatihan; 9. Rencana tindak lanjut dan Re-Entry program setelah pelatihan. 10. Surat rekomendasi hasil review tentang urgensi, substansi dan struktur silabus oleh minimal 1 orang (Professor riset, ahli peneliti utama, ahli perekayasa utama) yang ahli dalam bidang keilmuan yang diusulkan dan disetujui oleh kepala satuan kerja atau unit kerja setingkat eselon II; 11. Pembiayaan: berisikan rencana pembiayaan kegiatan yang terdiri dari living allowance, tuition fee, asuransi kesehatan, perjalanan domestik, perjalanan luar negeri. Biaya lain yang tidak disebutkan menjadi tanggungan institusi pengusul kegiatan; 12. Formulir Calon Penerima tugas belajar (form akan diberikan saat Proposal masuk tahap 5
6 revisi); 13. Lain lain: Surat keterangan sehat dari dokter (saat akan berangkat). III. ALOKASI PEMBIAYAAN RISET-PRO Alokasi pembiayaan Riset-Pro untuk program non-gelar ditetapkan melalui pertimbangan sebagai berikut: 1. Mengkaji seluruh rencana pelatihan yang dipresentasikan; 2. Memberikan prioritas dan memberikan alokasi yang lebih besar bagi proposal yang bersifat flagship program dan berikutnya kepada proposal yang bersifat umum; 3. Persetujuan disesuaikan dengan alokasi anggaran yang tersedia. IV. JADWAL Berdasarkan kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan pada program ini, maka rencana jadwal program pendidikan non-gelar sebagai berikut. Rencana Jadwal Program Pendidikan Non-Gelar RISET-Pro No Kegiatan/Tahapan Waktu I. TAHUN ANGGARAN Tawaran/Sosialisasi Kemenristek ke PA Minggu III April Sosialisasi oleh Internal PA Minggu III - IV April Pengajuan Proposal Minggu II Mei Review Proposal Minggu III Mei Revisi Proposal (jika diperlukan) Minggu I - II Juni SK Penetapan Peserta Non-gelar TA 2015 Minggu III Juni Keberangkatan Peserta Non-gelar TA 2015 Juli s.d November 2015 (sesuai jadwal masing-masing) II. TAHUN ANGGARAN Pengajuan Proposal Minggu I Juli Review Proposal Minggu II - III Juli Revisi Proposal (jika diperlukan) Minggu I II Agustus SK Penetapan Peserta Non-gelar TA 2016 Minggu I September Keberangkatan Peserta Non-gelar TA 2016 Februari s.d. November 2016 (sesuai jadwal masing-masing) Catatan: Jadwal pengajuan proposal dari Kemenristekdikti diatur secara tersendiri. 6
PROGRAM PENDIDIKAN NON-GELAR BERBASIS FLAGSHIP PROGRAM PENDIDIKAN NON-GELAR BERBASIS FLAGSHIP
PROGRAM PENDIDIKAN NON-GELAR BERBASIS FLAGSHIP I. PENDAHULUAN Kesepakatan antara Pemerintah Republik Indonesia dengan pihak World Bank (WB) yang menghasilkan kegiatan Research and Innovation in Science
Lebih terperinciRISET Pro. Program Non-Gelar RISET-Pro?? SOSIALISASI Program Non-Gelar Sosialisasi Program Non Gelar Riset-Pro. 12 April 2018 LOAN NO.
Sosialisasi Program Non Gelar Riset-Pro SOSIALISASI Program Non-Gelar 08 RISET Pro LOAN NO. 8-ID DIREKTORAT KUALIFIKASI SDM DIREKTORAT JENDERAL SUMBER DAYA IPTEK DAN DIKTI KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI,
Lebih terperinciPEDOMAN BEASISWA NON GELAR RISET-PRO. Tahun 2016 KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
PEDOMAN BEASISWA NON GELAR RISET-PRO (Research And Innovation In Science And Technology Program) Tahun 2016 KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI Jalan Raya Jenderal Sudirman, Pintu I Senayan,
Lebih terperinciRISET-Pro. PEDOMAN PENYELENGGARAAN PROGRAM NON GELAR RISET-Pro 2018
RESEARCH AND INNOVATION IN SCIENCE AND TECHNOLOGY PROJECT RISET-Pro PEDOMAN PENYELENGGARAAN PROGRAM NON GELAR RISET-Pro 2018 DIREKTORAT KUALIFIKASI SUMBER DAYA MANUSIA DIREKTORAT JENDERAL SUMBER DAYA IPTEK
Lebih terperinciRESEARCH & INNOVATION IN SCIENCE & TECHNOLOGY (RISET-Pro) Free Powerpoint Templates
RESEARCH & INNOVATION IN SCIENCE & TECHNOLOGY (RISET-Pro) Free Powerpoint Templates Background: Keprihatinan atas kondisi SDM LPNK S-3 S-2 S-1 < S-1 2 TUJUAN: Makro: meningkatkan daya saing Indonesia dalam
Lebih terperinciINFORMASI PROGRAM TUGAS BELAJAR RESEARCH AND INNOVATION IN SCIENCE AND TECHNOLOGY PROJECT (RISET-PRO) KEMENTERIAN RISET DAN TEKNOLOGI TAHUN 2014
INFORMASI PROGRAM TUGAS BELAJAR RESEARCH AND INNOVATION IN SCIENCE AND TECHNOLOGY PROJECT (RISET-PRO) KEMENTERIAN RISET DAN TEKNOLOGI TAHUN 2014 I. PENDAHULUAN Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
Lebih terperinciPEDOMAN BEASISWA GELAR RISET-PRO. Tahun 2016 KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
PEDOMAN BEASISWA GELAR RISET-PRO (Research And Innovation In Science And Technology Program) Tahun 2016 KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI Jalan Raya Jenderal Sudirman, Pintu I Senayan,
Lebih terperinciPROGRAM TUGAS BELAJAR PENDIDIKAN GELAR RISET-PRO TAHUN 2015 SAMBUTAN. Assalamu'alaikum wr. wb. Salam sejahtera untuk kita semua.
SAMBUTAN Assalamu'alaikum wr. wb. Salam sejahtera untuk kita semua. Alhamdulillah, puji syukur senantiasa kami panjatkan ke hadirat Allah SWT atas segala limpahan karunia-nya kepada kita semua. Memasuki
Lebih terperinciPedoman. Program Academic Recharging Luar Negeri DIKTI Tahun Anggaran 2009
Pedoman Program Academic Recharging Luar Negeri DIKTI Tahun Anggaran 2009 Tahun Anggaran 2009 DIKTI cq Ditnaga memberikan beasiswa untuk Program Academic Recharging (PAR) bagi dosen yg telah berpendidikan
Lebih terperinciPROGRAM POST DOCTORAL
PROGRAM POST DOCTORAL Direktorat Jenderal Sumber Daya IPTEK dan Pendidikan Tinggi Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi 2017 KATA SAMBUTAN Di era kemajuan dan perkembangan IPTEK yang berlangsung
Lebih terperinciTerm of Reference. Pengkaji Sistem Perencanaan dan Penganggaran Terpadu Program Riset IPTEK. I. Gambaran umum
Term of Reference Pengkaji Sistem Perencanaan dan Penganggaran Terpadu Program Riset IPTEK I. Gambaran umum Program Research and Innovation in Science and Technology Project atau RISET- Pro merupakan kerja
Lebih terperinciSHORT TERM TRAINING (STT) LUAR NEGERI TENAGA KEPENDIDIKAN
PANDUAN PENYELENGGARAAN SHORT TERM TRAINING (STT) LUAR NEGERI TENAGA KEPENDIDIKAN DIREKTORAT JENDERAL SUMBER DAYA IPTEK DAN DIKTI KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PERGURUAN TINGGI 2018 I. PENDAHULUAN Berdasarkan
Lebih terperinciTerm of Reference. Asisten Pengkaji Sistem Perencanaan dan Penganggaran Terpadu Program Riset IPTEK. I. Gambaran umum
Term of Reference Asisten Pengkaji Sistem Perencanaan dan Penganggaran Terpadu Program Riset IPTEK I. Gambaran umum Program Research and Innovation in Science and Technology Project atau RISET-Pro merupakan
Lebih terperinci2017, No Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan L
No.1236, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENKO-KEMARITIMAN. SAKIP. PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG KEMARITIMAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2017 TENTANG SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA DI
Lebih terperinciTerm of Reference. I. Gambaran umum
Term of Reference Pengkaji untuk Studi Kesiapan Potensi Riset IPTEK Lembaga Riset Nasional (Hulu) dan Peta "Link and Match" Kerjasama Riset IPTEK dengan Industri (Studi Sub Komponen 2.3.1) I. Gambaran
Lebih terperinciCambridge Univ. PROGRAM PENINGKATAN KUALITAS PUBLIKASI INTERNASIONAL MAHASISWA S3 DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI
Cambridge Univ. PROGRAM PENINGKATAN KUALITAS PUBLIKASI INTERNASIONAL MAHASISWA S3 DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI DASAR PEMIKIRAN Pemerintah bertugas menyiapkan SDM Indonesia yang berkualitas dan
Lebih terperinciBUKU PEDOMAN PENYELENGGARAAN PROGRAM SAME. Scheme for Academic Mobility and Exchange
BUKU PEDOMAN PENYELENGGARAAN PROGRAM SAME Scheme for Academic Mobility and Exchange Direktorat Jenderal Sumber Daya IPTEK dan Pendidikan Tinggi Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi i P r
Lebih terperinciSOSIALISASI PROGRAM BEASISWA RETOOLING KOMPTENSI VOKASI DOSEN PENDIDIKAN TINGGI VOKASI & SERTIFIKASI KOMPETENSI MAHASISWA BIDIKMISI
SOSIALISASI PROGRAM BEASISWA RETOOLING KOMPTENSI VOKASI DOSEN PENDIDIKAN TINGGI VOKASI & SERTIFIKASI KOMPETENSI MAHASISWA BIDIKMISI D I R E K T O R AT P E N G E M B A N G A N K E L A M B A G A A N P E
Lebih terperinci1. LATAR BELAKANG. 1 P r o g r a m S A M E
PANDUAN PENYELENGGARAAN PROGRAM SAME (SCHEME FOR ACADEMIC MOBILITY AND EXCHANGE) LUAR NEGERI TAHUN 2012 DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 1. LATAR BELAKANG Dosen
Lebih terperinciKERANGKA ACUAN KEGIATAN HIBAH IMPLEMENTASI PENGEMBANGAN INOVASI AKADEMIK UNIVERSITAS GADJAH MADA
KERANGKA ACUAN KEGIATAN HIBAH IMPLEMENTASI PENGEMBANGAN INOVASI AKADEMIK UNIVERSITAS GADJAH MADA A. Latar Belakang Menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 37 Tahun 1950 tentang peraturan
Lebih terperinciBUKU PEDOMAN PENYELENGGARAAN PROGRAM SAME. Scheme for Academic Mobility and Exchange
BUKU PEDOMAN PENYELENGGARAAN PROGRAM SAME Scheme for Academic Mobility and Exchange Direktorat Jenderal Sumber Daya IPTEK dan Pendidikan Tinggi Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi 2017
Lebih terperinciKATA SAMBUTAN. Direktur Jenderal,, Kelembagaan Ilmu Pengetahuan dan Pendidikan Tinggi, ttd. Patdono Suwignjo NIP
1 KATA SAMBUTAN Dalam berbagai kesempatan Presiden Indonesia menjelaskan salah satu pilar pengembangan Sumber Daya Manusia adalah Pengembangan SDM berbasis vokasi. Hal ini sangat strategis mengingat tidak
Lebih terperinciKEMENTERIAN RISET DAN TEKNOLOGI DEPUTI BIDANG SUMBER DAYA IPTEK
KID I II K KEMENTERIAN RISET DAN TEKNOLOGI DEPUTI BIDANG SUMBER DAYA IPTEK j M H. Thamrin No. 8, Jakarta 10340, Gedung 2 BPPT, Lantai 17 Telp. (021) 310-2064, 316-9224, 316-9215, Fax. (021) 310-2046 Homepage:
Lebih terperinciKEPUTUSAN KEPALA BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN NOMOR : 517.1/Kpts/KP.340/H/12/2016
KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN NOMOR : 517.1/Kpts/KP.340/H/12/2016 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PROGRAM PELATIHAN JANGKA PENDEK LINGKUP BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN
Lebih terperinciPANDUAN HIBAH KONSORSIUM KEILMUAN TAHUN 2017
PANDUAN HIBAH KONSORSIUM KEILMUAN TAHUN 2017 A. LATAR BELAKANG Di Indonesia saat ini hanya terdapat 45 Pusat Unggulan Iptek (PUI), yang berada di 7 (tujuh) Lembaga Litbang Kementerian, 12 (dua belas) Lembaga
Lebih terperinciBEASISWA PENINGKATAN KUALITAS PUBLIKASI INTERNASIONAL MAHASISWA S3 (d/h PROGRAM SANDWICH-LIKE S3 LUAR NEGERI) DITJEN SUMBERDAYA IPTEK DIKTI
Cambridge Univ BEASISWA PENINGKATAN KUALITAS PUBLIKASI INTERNASIONAL MAHASISWA S3 (d/h PROGRAM SANDWICH-LIKE S3 LUAR NEGERI) DITJEN SUMBERDAYA IPTEK DIKTI Tim PKPI Ditjen Sumberdaya Iptek & Dikti 1 DASAR
Lebih terperinciPANDUAN PENGAJUAN PROPOSAL HIBAH RISET MONITORING DAN EVALUASI
PANDUAN PENGAJUAN PROPOSAL HIBAH RISET MONITORING DAN EVALUASI LATAR BELAKANG Crisis Center mempunyai komitmen untuk membantu pemulihan bidang kesehatan mental dan psikososial (Mental Health and Psychosocial
Lebih terperinciinsentif, penyelenggaraan program iptek, dan pembentukan lembaga.
I. PENDAHULUAN Konsepsi Model Pengembangan Klaster Inovasi Berbasis Produk Unggulan Daerah (PUD) merupakan bagian tak terpisahkan dengan Sistem Inovasi Daerah (SIDa). Dirancangbangun secara holistik dengan
Lebih terperinciBilateral Exchange Program JSPS-DG-RSTHE Joint Research Projects Petunjuk Aplikasi untuk tahun 2017 Bagi SDM IPTEK Indonesia
Bilateral Exchange Program JSPS-DG-RSTHE Joint Research Projects Petunjuk Aplikasi untuk tahun 2017 Bagi SDM IPTEK Indonesia Direktorat Kualifikasi SDM Direktorat Jendral Sumber Daya Ilmu Pengetahuan,
Lebih terperinciPENILAIAN PROPOSAL-BORANG SELEKSI PUSAT UNGGULAN IPTEK TAHUN 2016
PENILAIAN PROPOSAL-BORANG SELEKSI PUSAT UNGGULAN IPTEK TAHUN 2016 1 45 Lembaga Litbang Terunggul di Indonesia 19 PUI berstatus telah ditetapkan (2015) 2011 2012 2013 2014 2015 2015 2015 2015 2012-2013
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, BUPATI BANDUNG, Menimbang : a. bahwa berdasarkan
Lebih terperinciPANDUAN TEKNIS PELAKSANAAN KUNJUNGAN SUPERVISI PENGEMBANGAN PUSAT UNGGULAN IPTEK TAHUN Nomor : 07/PUI/P-Teknis/Litbang/2016
PANDUAN TEKNIS PELAKSANAAN KUNJUNGAN SUPERVISI PENGEMBANGAN PUSAT UNGGULAN IPTEK TAHUN 2016 Nomor : 07/PUI/P-Teknis/Litbang/2016 DIREKTORAT JENDERAL KELEMBAGAAN IPTEK DAN DIKTI KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI
Lebih terperinciCATATAN MONEV WORKSHOP SINKORNISASI BLUE PRINT UJI KOMPETENSI PERAWAT LULUSAN JENJANG DIPLOMA III DAN NERS
CATATAN MONEV WORKSHOP SINKORNISASI BLUE PRINT UJI KOMPETENSI PERAWAT LULUSAN JENJANG DIPLOMA III DAN NERS Jakarta, 4-5 Mei 2012 Catatan Umum Kegiatan : Acara yang dijadwalkan untuk dimulai pada pukul
Lebih terperinciTerm of Reference. 1. Gambaran umum
Term of Reference Pengkaji untuk Review Praktek National Science Technology Innovation Fund atau NSTIF dan Posibilitas Model Lembaga serta Eksplorasi Fungsi-Fungsi Utama NSTIF di Indonesia (2.1.1.) (Studi
Lebih terperinciPEMBAHASAN DOKUMEN MASTERPLAN PENGEMBANGAN PUSAT UNGGULAN IPTEKK
PANDUAN TEKNIS PEMBAHASAN DOKUMEN MASTERPLAN PENGEMBANGAN PUSAT UNGGULAN IPTEKK Nomor : 18/PUI/P-Teknis/Litbang/2016 DIREKTORAT JENDERAL J KELEMBAGAAN IPTEK DAN DIKTI KEMENTERIANN RISET, TEKNOLOGI DAN
Lebih terperinci[NAMA LEMBAGA] RENCANA KERJA PEMBINAAN KELEMBAGAAN PUSAT UNGGULAN IPTEK TAHUN 2017 FOKUS UNGGULAN : [ NAMA LEMBAGA ] [ Alamat Lembaga ]
CONTOH COVER (WARNA Hijau Muda) LOGO RISTEKDIKTI LOGO LEMBAGA RENCANA KERJA PEMBINAAN KELEMBAGAAN PUSAT UNGGULAN IPTEK TAHUN 2017 [NAMA LEMBAGA] FOKUS UNGGULAN :. [ NAMA LEMBAGA ] [ Alamat Lembaga ] FEBRUARI,
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER. 10/MEN/2009 TENTANG
PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER. 10/MEN/2009 TENTANG PELAKSANAAN PERJALANAN DINAS KE LUAR NEGERI DI LINGKUNGAN DEPARTEMEN KELAUTAN DAN PERIKANAN MENTERI KELAUTAN DAN
Lebih terperinciPanduan Pelaksanaan TAHUN 2018
Panduan Pelaksanaan BEASISWA SERTIFIKASI KOMPETENSI MAHASISWA BIDIKMISI PENDIDIKAN TINGGI VOKASI TAHUN 2018 DIREKTORAT PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN PERGURUAN TINGGI DIREKTORAT JENDERAL KELEMBAGAAN ILMU PENGETAHUAN,
Lebih terperinciPEDOMAN PROGRAM WORLD CLASS PROFESSOR
i DAFTAR ISI Hal DAFTAR ISI... i PEDOMAN...1 PROGRAM WORLD CLASS PROFESSOR...1 I. Latar Belakang...1 II. Dasar Hukum...2 III. Tujuan Umum...2 IV. WCP Skema A...2 A. Tujuan Khusus...2 B. Syarat Umum Perguruan
Lebih terperinciLEMABAGA PENELITIAN PENGEMBANGAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN CITRA BINA NUSANTARA
LEMABAGA PENELITIAN PENGEMBANGAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN CITRA BINA NUSANTARA 2016-2020 SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN CITRA BINA NUSANTARA
Lebih terperinciPANDUAN PROGRAM HIBAH REVITALISASI LEMBAGA PENDIDIKAN TENAGA KEPENDIDIKAN SELEKSI TAHAP II
PANDUAN PROGRAM HIBAH REVITALISASI LEMBAGA PENDIDIKAN TENAGA KEPENDIDIKAN SELEKSI TAHAP II DIREKTORAT PEMBELAJARAN DIREKTORAT JENDERAL PEMBELAJARAN DAN KEMAHASISWAAN KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN
Lebih terperinciPEDOMAN PROGRAM INSENTIF PENINGKATAN KEMAMPUAN PENELITI DAN PEREKAYASA TAHUN 2010 DEWAN RISET NASIONAL KEMENTERIAN NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI
PEDOMAN PROGRAM INSENTIF PENINGKATAN KEMAMPUAN PENELITI DAN PEREKAYASA TAHUN 2010 DEWAN RISET NASIONAL KEMENTERIAN NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI JAKARTA, 2009 PENGANTAR Saat ini terdapat sekitar 7000 orang
Lebih terperinciPANDUAN TEKNIS PELAKSANAAN SUPERVISI PENGEMBANGAN PUSAT UNGGULAN IPTEK TAHUN Nomor : 06/PUI/P-Teknis/Litbang/2016
PANDUAN TEKNIS PELAKSANAAN SUPERVISI PENGEMBANGAN PUSAT UNGGULAN IPTEK TAHUN 2016 Nomor : 06/PUI/P-Teknis/Litbang/2016 DIREKTORAT JENDERAL KELEMBAGAAN IPTEK DAN DIKTI KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN
Lebih terperinciLaporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Badan Litbang Pertanian Tahun 2014 BAB V. PENUTUP
BAB V. PENUTUP Sekretariat Badan Litbang Pertanian sesuai tugas pokok dan fungsinya untuk memberikan pelayanan teknis dan administratif kepada semua unsur Badan Litbang Pertanian, pada tahun 2014 mengimplementasikan
Lebih terperinci2016, No mengenai Manajemen Talenta di lingkungan Kementerian Keuangan; d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, h
No.557, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENKEU. Manajemen Talenta. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 60 /PMK.01/2016 TENTANG MANAJEMEN TALENTA KEMENTERIAN KEUANGAN DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciPenelitian Kerjasama Luar Negeri dan Publikasi Internasional (PKLN-PI)
Penelitian Kerjasama Luar Negeri dan Publikasi Internasional (PKLN-PI) A. Pendahuluan Dalam era globalisasi sekarang ini, seorang peneliti selain dituntut untuk dapat melakukan kerjasama penelitian dengan
Lebih terperinciSTANDARD OPERATING PROCEDURES (SOP) KERJASAMA DAN KEMITRAAN MASYARAKAT ILMUWAN DAN TEKNOLOG INDONESIA (MITI) KLASTER MAHASISWA
STANDARD OPERATING PROCEDURES (SOP) KERJASAMA DAN KEMITRAAN MASYARAKAT ILMUWAN DAN TEKNOLOG INDONESIA (MITI) KLASTER MAHASISWA PENDAHULUAN Terdapat beberapa kelemahan mendasar yang perlu segera dicarikan
Lebih terperinciTENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 4 TAHUN 2014 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG Bagian Hukum Setda Kabupaten Bandung
Lebih terperinciLOGO LEMBAGA LOGO RISTEKDIKTI RENCANA KERJA PEMBINAAN KELEMBAGAAN PUSAT UNGGULAN IPTEK TAHUN 2016 [NAMA LEMBAGA] FOKUS UNGGULAN :
CONTOH COVER (WARNA Hijau Muda) LOGO RISTEKDIKTI LOGO LEMBAGA RENCANA KERJA PEMBINAAN KELEMBAGAAN PUSAT UNGGULAN IPTEK TAHUN 2016 [NAMA LEMBAGA] FOKUS UNGGULAN :. [ NAMA LEMBAGA ] [ Alamat Lembaga ] FEBRUARI,
Lebih terperinciUIN AR-RANIRY BANDA ACEH
UIN AR-RANIRY BANDA ACEH KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS ISLAM NEGERI AR-RANIRY BANDA ACEH NOMOR: 02 TAHUN 2018 TENTANG PEDOMAN PENJARINGAN BAKAL CALON REKTOR UNIVERSITAS ISLAM NEGERI AR-RANIRY BANDA ACEH
Lebih terperinciKATA SAMBUTAN. Direktorat Jenderal Sumber Daya Iptek dan Dikti Direktur Karier dan Kompetensi SDM. Bunyamin Maftuh NIP
1 KATA SAMBUTAN Pendidikan tinggi memiliki peran yang sangat penting dalam penyediaan sumber daya manusia yang berkualitas, dan kualitasnya sangat ditentukan oleh ketersediaan dosen yang berkualitas pula.
Lebih terperinciMANUAL PROSEDUR. Disetujui oleh. MANUAL PROSEDUR Pengajuan Penelitian oleh Dosen FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO. Dekan
MANUAL PROSEDUR PENGAJUAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT OLEH DOSEN UNIT PENGEMBANGAN PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO Kode Dokumen : SPMI-UNDIP/MP/04.03/0
Lebih terperinciDiseminasi Produk Teknologi Ke Masyarakat. Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi
Diseminasi Produk Teknologi Ke Masyarakat Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Rekapitulasi Pendahuluan PTN-BH LATAR BELAKANG Memfasilitasi proses Terdapat Sektor hilirisasi teknologi pembangunan
Lebih terperinciKEPUTUSAN KEPALA BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN NOMOR:131.1/Kpts./OT/I/4/201423/Kpts/KP.460/I/1/2014 TENTANG
KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN NOMOR:131.1/Kpts./OT/I/4/201423/Kpts/KP.460/I/1/2014 TENTANG PANDUAN UMUM PROGRAM DETASIR SUMBER DAYA MANUSIA (SDM) BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
Lebih terperinciPETUNJUK PELAKSANAAN ACADEMIC RECHARGING FOR ISLAMIC HIGHER EDUCATION (ARFI) DIREKTORAT PENDIDIKAN TINGGI ISLAM TAHUN 2016
PETUNJUK PELAKSANAAN ACADEMIC RECHARGING FOR ISLAMIC HIGHER EDUCATION (ARFI) DIREKTORAT PENDIDIKAN TINGGI ISLAM TAHUN 2016 I. PENGANTAR Kompleksitas permasalahan di Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI)
Lebih terperinciPANDUAN PENGUSULAN PROGRAM SHORT COURSE DAN UJI SERTIFIKASI KOMPETENSI INTERNASIONAL DI LUAR NEGERI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
PANDUAN PENGUSULAN PROGRAM SHORT COURSE DAN UJI SERTIFIKASI KOMPETENSI INTERNASIONAL DI LUAR NEGERI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA I. PENDAHULUAN Dalam rangka mendukung Universitas Negeri Yogyakarta (UNY)
Lebih terperinciPANDUAN PKPI PMDSU DIREKTORAT KUALIFIKASI SDM DITJEN SUMBER DAYA IPTEK DAN DIKTI
PANDUAN PKPI PMDSU 2018 DIREKTORAT KUALIFIKASI SDM DITJEN SUMBER DAYA IPTEK DAN DIKTI PEDOMAN BEASISWA PENINGKATAN KUALITAS PUBLIKASI INTERNASIONAL MAHASISWA PMDSU BATCH II TAHUN ANGGARAN 2018 KEMENTERIAN
Lebih terperinciA. LATAR BELAKANG Perguruan tinggi sebagai institusi pendidikan memiliki peran yang sangat besar dalam upaya pengembangan sumber daya manusia (SDM)
A. LATAR BELAKANG Perguruan tinggi sebagai institusi pendidikan memiliki peran yang sangat besar dalam upaya pengembangan sumber daya manusia (SDM) dan peningkatan daya saing bangsa. Agar peran yang strategis
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,
SALINAN PERATURAN MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2018 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN RENCANA KERJA PEMERINTAH DENGAN
Lebih terperinciMENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA
MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA Jakarta, 21 Maret 2011 Kepada, Nomor : 050 / 883 / SJ Yth. 1. Gubernur. Sifat : Penting 2. Bupati/Walikota. Lamp : Satu berkas di - Hal : Pedoman Penyusun Program
Lebih terperinciINSENTIF RISET SINAS
INSENTIF RISET SINAS Tahun 2014 April 2013 Kementerian Riset dan Teknologi Outline 1 Tujuan dan Sasaran 2 Capaian yang diharapkan 3 4 5 Skema Pendanaan Bidang Prioritas Pengusul 6 Format Proposal 7 Cara
Lebih terperinciPANDUAN PENULISAN PROPOSAL PENGABDIAN REGULER UNISNU JEPARA. Luaran program Pengabdian kepada Masyarakat LPPM UNISNU Jepara dapat berupa: a.
PANDUAN PENULISAN PROPOSAL PENGABDIAN REGULER UNISNU JEPARA 1. Pendahuluan Program Pengabdian kepada Masyarakat merupakan salah satu kegiatan Tri Dharma perguruan Tinggi yang dimana dalam pengeloaan dan
Lebih terperinciMENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA
MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA Jakarta, 28 Maret 2012 Kepada Nomor : 070 / 1082 / SJ Yth. 1. Gubernur Sifat : Penting 2. Bupati/Walikota Lampiran : Satu berkas di Hal : Pedoman Penyusunan Program
Lebih terperinciC. Dasar Hukum 1. Undang-Undang No 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas (pasal 50 ayat 3 dan 2) 2. Undang-Undang No 12 Tahun 2012 tentang Perguruan Tinggi
BANTUAN PENYELENGGARAAN STUDIUM GENERALE UNTUK FAKULTAS/JURUSAN/PRODI D3 & S1 DI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Visi Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) menuju Universitas
Lebih terperinciANGGARAN RUMAH TANGGA KOMNAS PEREMPUAN PENGESAHAN: 25 MARET 2014
ANGGARAN RUMAH TANGGA KOMNAS PEREMPUAN PENGESAHAN: 25 MARET 2014 BAB I STRUKTUR ORGANISASI Pasal 1 Komisi Paripurna (1) Komisi Paripurna dipimpin oleh seorang Ketua dan 2 (dua) orang Wakil Ketua. (2) Sidang
Lebih terperincicopyright by Tarkus 1
copyright by Tarkus 1 Outlines of Presentation 1 What are the differences between PAR and SAME 2 The Philosophy of SAME 3 Activities of SAME 4 The responsibilities of SAME s participants copyright by Tarkus
Lebih terperinciMekanisme Proses Beasiswa Pascasarjana di Universitas Brawijaya DIREKTUR PPSUB, 2015
DIREKTUR PPSUB Mekanisme Proses Beasiswa Pascasarjana di Universitas Brawijaya DIREKTUR PPSUB, 2015 Beasiswa Bagi Mahasiswa Pascasarjana 1. Yayasan atau Foundation dari dalam negeri & luar negeri 2. Beasiswa
Lebih terperinciKEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
LAMPIRAN I PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR : PER-37PJ/2010 TENTANG : KEBIJAKAN TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI DIREKTORAT JENDERAL PAJAK KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT
Lebih terperinciBUKU PEDOMAN PENYELENGGARAAN PROGRAM SAME. Scheme for Academic Mobility and Exchange
BUKU PEDOMAN PENYELENGGARAAN PROGRAM SAME Scheme for Academic Mobility and Exchange Direktorat Jenderal Sumber Daya Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Kementerian Riset, Teknologi, dan
Lebih terperinciSALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 150/PMK.06/2014 TENTANG PERENCANAAN KEBUTUHAN BARANG MILIK NEGARA
MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 150/PMK.06/2014 TENTANG PERENCANAAN KEBUTUHAN BARANG MILIK NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI
Lebih terperinciPanduan Penyusunan Proposal Bantuan Konferensi Internasional untuk LPNK, Lemlitbang Kementerian, Himpunan Profesi, dan PT Non-Ristekdikti Tahun 2018
Panduan Penyusunan Proposal Bantuan Konferensi Internasional untuk LPNK, Lemlitbang Kementerian, Himpunan Profesi, dan PT Non-Ristekdikti Tahun 2018 Direktorat Pengelolaan Kekayaan Intelektual Direktorat
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.09/MEN/2012 TENTANG
PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.09/MEN/2012 TENTANG PENYELENGGARAAN PERJALANAN DINAS LUAR NEGERI DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciStandar Pelayanan Prima Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya 2012
Standar Pelayanan Prima Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya 2012 Standar Pelayanan Prima 1. Visi dan Misi serta Motto Pelayanan 1.1. Visi dan Misi Visi Menjadi pusat pendidikan
Lebih terperinciSKEMA DAN KETENTUAN PENELITIAN (SKP) BAGI GURU BESAR FAKULTAS ILMU BUDAYA, UNIVERSITAS GADJAH MADA
SKEMA DAN KETENTUAN PENELITIAN (SKP) BAGI GURU BESAR FAKULTAS ILMU BUDAYA, UNIVERSITAS GADJAH MADA Unit Penelitian dan Publikasi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gadjah Mada 2017 Page 1 of 5 Skema dan
Lebih terperinciKerangka Acuan. Perekrutan Konsultan Individu Komponen 1a : Studi Teknis dan Kebijakan Studi Kebijakan Foresight Teknologi Strategis di Masa Depan
Kerangka Acuan Perekrutan Konsultan Individu Komponen 1a : Studi Teknis dan Kebijakan Studi Kebijakan Foresight Teknologi Strategis di Masa Depan 1. Latar Belakang Ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek)
Lebih terperinciKEPUTUSAN SENAT AKADEMIK INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG Nomor : 20/SK/K01-SA/2010 TENTANG FOKUS RISET INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
KEPUTUSAN SENAT AKADEMIK INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG Nomor : 20/SK/K01-SA/2010 TENTANG FOKUS RISET INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG SENAT AKADEMIK INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG Menimbang : Mengingat : (a) bahwa
Lebih terperinci2016, No (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 199); 3. Peraturan Presiden Nomor 6 Tahun 2015 tentang Badan Ekonomi Kreat
No. 1977, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BEKRAF. Peraturan Kepala Badan. Pembentukan. Tata Cara. PERATURAN KEPALA BADAN EKONOMI KREATIF REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2016 TENTANG TATA CARA PEMBENTUKAN
Lebih terperinciPRESENTASI SEKRETARIS MENTERI RISET DAN TEKNOLOGI PADA RAPAT KOORDINASI PEMBANGUNAN PUSAT TAHUN Jakarta September 2002
PRESENTASI SEKRETARIS MENTERI RISET DAN TEKNOLOGI PADA RAPAT KOORDINASI PEMBANGUNAN PUSAT TAHUN 2002 Jakarta 16-17 September 2002 1 Amanat Tap IV/MPR/99 tentang GBHN 99-04 ( Khusus mengenai Iptek ) Meningkatkan
Lebih terperinciPEDOMAN PENYELENGGARAAN ANUGERAH IPTEK BUDHIPURA TINGKAT PROPINSI SE INDONESIA
PEDOMAN PENYELENGGARAAN ANUGERAH IPTEK BUDHIPURA TINGKAT PROPINSI SE INDONESIA Dalam Rangka Peringatan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (HAKTEKNAS) Ke 18 Tahun 2013 KEMENTERIAN RISET DAN TEKNOLOGI 2013
Lebih terperinciPENYEDIAAN GUEST LECTURER (VISITING SCHOLAR) UNTUK FAKULTAS/JURUSAN/PROGRAM STUDI
PENYEDIAAN GUEST LECTURER (VISITING SCHOLAR) UNTUK FAKULTAS/JURUSAN/PROGRAM STUDI I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) sedang melakukan berbagai usaha untuk mempersiapkan
Lebih terperinciRENCANA INDUK RISET NASIONAL - RIRN
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA RENCANA INDUK RISET NASIONAL - RIRN Tim RIRN Jakarta, 11 Maret 2016 1 1 Latar Belakang Penyusunan Evaluasi Menko PMK menunjukkan bahwa
Lebih terperinciREPUBLIK INDONESIA. Petunjuk Penyusunan Usulan Kegiatan Yang Dibiayai Dari Pinjaman Luar Negeri
REPUBLIK INDONESIA Petunjuk Penyusunan Usulan Kegiatan Yang Dibiayai Dari Pinjaman Luar Negeri Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/ Badan Perencanaan Pembangunan Nasional KATA PENGANTAR Sesuai
Lebih terperinciALUR PENGAJUAN SURAT TUGAS KE KANTOR INTERNASIONAL 1. Surat rekomendasi dari fakultas (surat permohonan dr fakultas) dengan mengetahui dekan 2.
ALUR PENGAJUAN SURAT TUGAS KE KANTOR INTERNASIONAL 1. Surat rekomendasi dari fakultas (surat permohonan dr fakultas) dengan mengetahui dekan 2. Surat undangan acara: konfrensi, sit-in, beasiswa, visiting,
Lebih terperinciPANDUAN PENGUSULAN PROGRAM BANTUAN SEMINAR INTERNASIONAL MAHASISWA DI LUAR NEGERI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
PANDUAN PENGUSULAN PROGRAM BANTUAN SEMINAR INTERNASIONAL MAHASISWA DI LUAR NEGERI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA I. PENDAHULUAN Salah satu indikator yang menunjukkan reputasi internasional sebuah perguruan
Lebih terperinciPANDUAN PENGUSULAN PROGRAM BANTUAN SEMINAR INTERNASIONAL MAHASISWA DI LUAR NEGERI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
PANDUAN PENGUSULAN PROGRAM BANTUAN SEMINAR INTERNASIONAL MAHASISWA DI LUAR NEGERI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA I. PENDAHULUAN Salah satu indikator yang menunjukkan reputasi internasional sebuah perguruan
Lebih terperinci1. Laporan Kegiatan DRN Rencana Kegiatan 2017: 3. Naskah Akademik DRIN. 1) Laporan Tahunan 2016 (Administratif) 2) Laporan Substantif 2016
25/01/2017 1 1. Laporan Kegiatan DRN 2016 1) Laporan Tahunan 2016 (Administratif) 2) Laporan Substantif 2016 2. Rencana Kegiatan 2017: 1) Struktur Anggaran DRN 2017 2) Rencana Kegiatan SP, BP, Komtek,
Lebih terperinciVISI DAN MISI POLITEKNIK KESEHATAN TANJUNGKARANG
Halaman : 1 dari 7 VISI DAN MISI POLITEKNIK KESEHATAN Visi Politeknik Kesehatan Tanjungkarang Menjadi Institusi Pendidikan Tinggi Kesehatan Yang Profesional, Unggul dan Mandiri Pada Tahun 2025 Misi 1.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Dalam melaksanakan pengelolaan wilayah pesisir, laut dan pulau-pulau kecil, Kementerian Kelautan dan Perikanan melalui Direktorat Jenderal Kelautan, Pesisir, dan Pulau-Pulau
Lebih terperinciPANDUAN PELAKSANAAN PENGABDIAN MASYARAKAT SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN YPIB MAJALENGKA
PANDUAN PELAKSANAAN PENGABDIAN MASYARAKAT SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN YPIB MAJALENGKA LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN MASYARAKAT SEKOLAH TINGGI KESEHATAN YPIB MAJALENGKA 2017 KATA PENGANTAR Atas rahmat
Lebih terperinciBudhipura 2015 PEDOMAN PENYELENGGARAAN ANUGERAH IPTEK TINGKAT PROPINSI SE-INDONESIA
PEDOMAN PENYELENGGARAAN ANUGERAH IPTEK Budhipura 2015 TINGKAT PROPINSI SE-INDONESIA Dalam Rangka Peringatan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (HAKTEKNAS) Ke-20 Tahun 2015 KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG
I. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Menurut pasal 217 ayat (1) huruf e UU No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, pembinaan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah dilaksanakan oleh pemerintah yang
Lebih terperinciRANCANGAN PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR TENTANG
Draf Revisi Masukan Rapat lingkup KKP/BHO 29 Mei 2017 RANCANGAN PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR TENTANG PENYELENGGARAAN PERJALANAN DINAS LUAR NEGERI DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN
Lebih terperinciREPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL
REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL Nomor : 1082/P.01/09/2014 22 September 2014 Lampiran : 1 Berkas Hal : Penawaran Diklat Perencanaan
Lebih terperinciK A T A P E N G A N T A R
K A T A P E N G A N T A R Salah satu tugas Menteri Negara Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi adalah melakukan koordinasi pelaksanaan kegiatan penelitian dan pengembangan secara nasional untuk memacu
Lebih terperinciBUKU PEDOMAN PENYEL ENGGARAAN PROGRAM SAME BIPA
BUKU PEDOMAN PENYELENGGARAAN PROGRAM SAME BIPA Direktorat Jenderal Sumber Daya Iptek dan Dikti Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi 2015 P rogram SAME BIPA 2015 0 KATA SAMBUTAN Pendidikan
Lebih terperinciPEDOMAN PROGRAM ACADEMIC RECHARGING DITJEN DIKTI TAHUN ANGGARAN 2011
PEDOMAN PROGRAM ACADEMIC RECHARGING DITJEN DIKTI TAHUN ANGGARAN 2011 DIREKTORAT PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL KATA SAMBUTAN Undang-Undang
Lebih terperinciBUPATI MALUKU TENGGARA
SALINAN N BUPATI MALUKU TENGGARA PERATURAN BUPATI MALUKU TENGGARA NOMOR 3.a TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN UMUM PERENCANAAN DAERAH KABUPATEN MALUKU TENGGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MALUKU
Lebih terperinciTim Penyusun. Travel Award. Diterbitkan Oleh. Keri Lestari Dandan Rizky Abdulah Gatot Riwi Setyanto Arif Satria Wira Kusuma Mira Suryani
Tim Penyusun Keri Lestari Dandan Rizky Abdulah Gatot Riwi Setyanto Arif Satria Wira Kusuma Mira Suryani Travel Award Bantuan Pembiayaan Konferensi/Seminar Ilmiah Nasional dan Internasional Tahun 2018 Diterbitkan
Lebih terperinciPANDUAN TEKNIS PENGISIAN BORANG DAN PENYUSUNAN PROPOSAL PENGEMBANGAN PUSAT UNGGULAN IPTEK
PANDUAN TEKNIS PENGISIAN BORANG DAN PENYUSUNAN PROPOSAL PENGEMBANGAN PUSAT UNGGULAN IPTEK TAHUN 2017 Nomor : 04/PUI/P-Teknis/Litbang/2017 DIREKTORAT JENDERAL KELEMBAGAAN IPTEK DAN DIKTI KEMENTERIAN RISET,
Lebih terperinciPANDUAN KEGIATAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT. Oleh: TIM PENYUSUN PANDUAN KEGIATAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
PANDUAN KEGIATAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT Oleh: TIM PENYUSUN PANDUAN KEGIATAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT UNIVERSITAS KANJURUHAN MALANG 2015 Pedoman
Lebih terperinci