EXPOSITION PERUSAHAAN MANUAL (CEM)
|
|
- Ida Widjaja
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 1-4 Pengenalan dan Struktur Perusahaan Pameran Pedoman 1-4,1 Pendahuluan The Sumatra Air Airlines Perusahaan Pameran Pedoman diciptakan dengan persyaratan AC SMS untuk secara akurat menunjukkan beberapa prosedur, cara dan metode dengan referensi untuk jaminan kualitas, manajemen kelaikan dan komponen pesawat / pesawat pemeliharaan. 1-4,2 Tujuan Tujuan dari Air Sumatera Airlines Perusahaan Pameran manual adalah untuk menyajikan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara, dan persyaratan / peraturan, gambaran yang jelas tentang operasi di fasilitas pemeliharaan dan organisasi kebijakan / prosedur, yang akan digunakan sesuai oleh personel AS. 1-4,3 Struktur Struktur Air Sumatera Airlines Perusahaan Pameran Pedoman ini yang ditampilkan di bawah ini memiliki akses yang mudah ke bagian yang berbeda dari panduan ini : Bagian 1 Part 2 Bagian 3 Bagian 4 Part 5 Bagian 6 Part 7 Bagian 8 Mukadimah Manajemen Organisasi Fasilitas dan Workscope Quality Assurance Prosedur Prosedur Manajemen Kelaikan Udara Prosedur Pemeliharaan Jalur Tambahan Prosedur Permeliharaan Lampiran 2-1 Komitmen Perusahaan By The Akuntabel Manajer The Air Sumatera Airlines Perusahaan Pameran manual terkait buku panduan direferensikan mendefinisikan organisasi, prosedur, dan tanggung jawab dan tugas personil sebagaimana yang diminta untuk dimasukkan ke dalam petunjuk sebagai peraturan oleh Direktorat Jenderal Perhubungan Udara dan CASR Part 121.
2 Air Sumatera Airlines menghormati semua peraturan yang Akuntabel Manager dan personil lainnya. Kami mengambil janji untuk mempertahankan peraturan ini, dan tidak pernah melawan CASR 121, Ditjen Perhubungan Udara, dan peraturan lainnya / persyaratan. Fasilitas yang tepat digunakan akan digunakan dengan peralatan bersertifikat yang tepat yang akan digunakan dengan benar. Untuk memperkuat aturan Air Sumatera Airlines Perusahaan Pameran Manual untuk personil kami, personil untuk mempelajari ini bulanan manual dan menunjukkan tanggung jawab dan prestasi pemeliharaan dan rekayasa tugas. Pengawas harus diinformasikan oleh Air Sumatera Airlines untuk tetap memperhatikan untuk mengawasi satu sama lain. Jika perubahan diperlukan untuk panduan ini dengan audit surveillance Kelaikan Udara Direktorat atau tinjauan internal harus disetujui oleh Dirjen Perhubungan Udara sebelum menerapkan manual baru. Elektronik dan cetak versi materi panduan ini akan diperbarui dengan tanggal pelaksanaan efek. Sebelum persetujuan, manual ini harus diselesaikan oleh Chief Engineer ( Quality Assurance ). Amandemen, disetujui oleh Direktorat Jenderal Perhubungan Udara wajib dimasukkan ke dalam petunjuk eksposisi ini. The Akuntabel Manager ( Chief Executive Officer, Sean O'Brien ), setuju untuk mempertahankan tingkat keselamatan dan manajemen dalam organisasi dan Sistem Manajemen Keselamatan ( SMS ). 2-2 AS Kesehatan, Keselamatan, Lingkungan, & Kebijakan Mutu 2-2,1 Pernyataan Kebijakan Perusahaan Sumatera Air Airlines Perusahaan " Kesehatan, Keselamatan, Lingkungan & Kebijakan Mutu " negara sebagai : " Setiap orang yang merupakan bagian dari Air Sumatera Airlines membantu menyediakan layanan transportasi udara yang lebih baik dan mencoba untuk mencapai kebutuhan global dan tujuan bagi pelanggan kami Kami akan selalu menunjukkan peningkatan penting dalam. : Kualitas layanan udara dan proses dengan meningkatkan pengalaman pelanggan yang unik aspek kesehatan dan keselamatan penting untuk personil kami, pesawat, peralatan, dan fasilitas maskapai penerbangan Kualitas lingkungan, terus menerus bertujuan untuk menerbangkan pesawat lebih efisien bahan bakar yang memiliki kemampuan untuk mengurangi emisi yang dapat melukai langit kami Sementara mematuhi semua Health, Safety, Environment dan kualitas sistem peraturan dan persyaratan lainnya yang diikuti Airlines Seperti yang tercantum dalam tujuan organisasi kita, kita membayangkan " terang masa depan" di wilayah Indonesia, dan bertujuan untuk menciptakan sebuah 'Health, Safety, Environment & Kebijakan Mutu. ' " 2-2,2 Pernyataan Kebijakan Departemen
3 Sumatera Air Airlines Teknik dan Pemeliharaan "Keselamatan dan Kebijakan Mutu" negara sebagai berikut: "Kelaikan Udara dan Kualitas Pemeliharaan pesawat dan komponen pesawat adalah prioritas utama kami. Kami berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas dari semua produk dan layanan kami untuk kepuasan pelanggan kami. Ini termasuk keamanan, keandalan, kinerja dan pelanggan values.recognizing keselamatan sebagai pertimbangan utama setiap saat, kami akan memastikan praktek perawatan yang baik melalui penerapan prinsip faktor manusia, dan mendorong personel untuk melaporkan kesalahan pemeliharaan terkait / incidents.compliance dengan standar prosedur, peraturan, kualitas dan keamanan, dan kerja sama dengan auditor yang berkualitas adalah tanggung jawab dari semua personil dari Air Sumatera Airlines Mesin & Maintenance. " 2-3,2 AS Teknik dan Pemeliharaan 2-3,3 Teknik Quality Assurance QUALITY ASSURANCE Technical Assistant to Chief Engineer (QA) Maintenance QA Examinations Human Factors Quality Audit In-charge QA Base / OH Shops In-charge QA (QA) North - Islamabad (QA) North - Lahore In-charge QA Audit Planning In-charge QA Ramp / Cabin Standards In-charge QA Airworthiness 2-3,4 Kelaikan Udara Divisi Manajemen
4 AIRWORTHINESS MANAGEMENT DIVISION AIRWORTHINESS MANAGEMENT (Maintenance Program & Reliability) (Aerospace) TSE Line Maintenance TSE (PPOH) (Airframe) Engineering (Technical Publications & Records) (Avionics) TSE Line Maintenance TSE (Aerospace) O/H (Avionics) Engineering Deputy General Manager (Facility) TSE Base Maintenance TSE (Avionics) O/H Incharge Modification Planning 2-3,5 Kelaikan Udara Divisi Manajemen MAINTENANCE OPERATION CENTRE Rotable Planning Material Management Scd. & Check Planning Repair Abroad 2-3,6 Teknik Pengembangan Bisnis ENGINEERING BUSINESS DEVELOPMENT (Sales) A/C Maintennace (Sales) Comp Maintenance Projects & Marketing 2-3,7 Baris Divisi Maintenance LINE MAINTENANCE Line Stations Planning B777 (AS) B777 (AV) Shift - A North Islamabad (AS) Jinnah Terminal B747 / 737 (AS) B747 / 737 (AV) Shift - B North Islamabad (AV) Shift In-charge A Shift In-charge A310 / ATR (AS) A310 / ATR (AV) Shift - C B Lahore Shift In-charge C IFE Line Maintenance Aircraft Appearance Shift - D Shift In-charge D BASE MAINTENANCE DIVISION 2-3,8 Basis Divisi Pemeliharaan ASE MAINTENANCE DIVISION BASE MAINTENANCE Planning & Development Bay I (AS) Bay II (AS) Bay I & III (AV) Structure Repair & Mod Bay III (AS) Aircraft Overhaul (AS) Bay II & ACOH (AV) Deputy General Manager Hangar Equipment Maintenance IFE Base Maintenance Aircraft Furnishing NGINE OVERHAUL DIVISION
5 2-3,9 Mesin Overhaul Divisi ENGINE OVERHAUL (Planning) PowerPlant O/H GE90 / CF6 / CFM PW / RB / APU / LG Test & QEC Buildup 2-3,10 Overhaul Aerospace Division AEROSPACE OVERHAUL (P la n n in g ) A ers p ac e O /H Fuel & M iscellaneous Hydraulic & W heel / Brake Pneum atic O/H Repair & Modification Deputy General Manager W o rk s h o p E q u ip m e n t Maintenance 2-3,11 Avionics Overhaul Divisi (50,<',=>0=,,8?@03=0(A'3@,85?BC!"#$%&'()*"+',-.*-""/!"#$%&'()*"+',-.*-""/!"#$%&'()*"+',-.*-""/!"#$%&'()*"+',-.*-""/ DE69--*-.F'?G*;-*71' %/$2"-%'345,6"7%/*7'345 89:*;' ,12 SDM (Sumber Daya Manusia) Divisi Pelatihan HR TRAINING HR Training 2-3,13 SSB Terbang Divisi Academy SSB FLYING ACADEMY SSB Flying Academy 2-3,14 Pengadaan & Departemen Logistik OCUREMENT & LOGISTICS DEPARTMENT DRECTOR PROCUREMENT & LOGISTICS General Manager Procurement General Manager Logistics Deputy General Manager Purchases Deputy General Manager Stores
6 2-4 Teknik Nominasi SEBAGAI Personil 2-4,1 Umum Tujuan utama dari bagian Perusahaan Pameran Manual untuk memberikan sebutan organisasi penting dan personil dinominasikan kegiatan pemeliharaan / tugas pada komponen pesawat / pesawat di Jurusan Teknik AS. 2-4,2 Personil Nominasi Managing Director, AS adalah Akuntabel Manager AS Mesin & Maintenance memiliki tanggung jawab secara keseluruhan dan tugas menjalankan organisasi. The Akuntabel Manager memiliki pemahaman dasar dari beberapa peraturan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara dan aturan yang menimpa dirinya. Direktur ( Teknik & Maintenance ) adalah Deputi Accountable Manager untuk Persetujuan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara. Direktur Utama AS menunjuk Chief Engineer ( Quality Assurance ) dengan tanggung jawab jaminan mutu yang efektif dan mempertahankan dan terlibat dalam sistem pelaporan umpan balik terkait. Direktur ( Teknik & Maintenance ), bersama dengan Kepala Insinyur / Manajer Umum ( Pengadaan & Logistik ), harus memastikan bahwa organisasi ini menjalankan operasi, dan harus sesuai dengan peraturan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara dan keselamatan CASR. Personil Nominasi adalah untuk menunjukkan dan menerapkan pengalaman yang berhubungan dengan pemeliharaan komponen pesawat / pesawat dan kegiatan manajerial. 2-4,3 Nominasi Personil ( lanjutan ) Persetujuan oleh Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Chief Engineer ( Quality Assurance ) wajib menyampaikan, di bawah penutup rahasia, kepercayaan dari semua personil dinominasikan ke Direktorat Jenderal Perhubungan Udara untuk Persetujuan sebelumnya. Persetujuan tersebut oleh Dirjen Perhubungan Udara, dalam asli, harus diarsipkan oleh asisten teknis untuk Chief Engineer ( Quality Assurance ). Untuk setiap ' Janji Executive ' dan pengaturan wasit dalam Organisasi, surat CAA HQCAA/2229/AW ( Vol - III ) tanggal 4 Maret 1993 harus dipenuhi di bawah berikut : i. Jabatan Wakil Chief Engineer dikeluarkan dari lingkup ' Janji Eksekutif '. ii. Semua janji dari ' Chief Engineer dan Direktur ( Teknik & Maintenance ) akan membutuhkan persetujuan terlebih dahulu dari Dirjen Perhubungan Udara dengan ketentuan bahwa kewajiban memenuhi kriteria kualifikasi yang ditentukan. iii. Semua pengaturan wasit melebihi satu bulan, ke pos Kepala Insinyur dan Direktur ( Teknik & Maintenance ) juga akan membutuhkan persetujuan terlebih dahulu dari Dirjen Perhubungan Udara. Untuk periode yang lebih rendah, hanya keterbatasan harus diberikan ke Kantor dan Markas Besar Dirjen
7 Perhubungan Udara atau departemen Kelaikan Udara lokal terkait dengan departemen Kelaikan Udara Direktorat Jenderal Perhubungan Udara di. iv. Semua personel dikerahkan untuk wasit pengaturan harus memenuhi kriteria promosi untuk posting itu. 2-5 Tugas dan Tanggung Jawab Personil Nominasi 2-5,1 - Managing Director, AS 2-5,2 - Wakil Direktur 2-5,3 - Direktur ( Teknik & Maintenance ) 2-5,4 - Direktur ( Procurement & Logistics ) 2-5,5 - Chief Engineer ( Quality Assurance ) 2-5,6 - Chief Engineer ( Manajemen Kelaikan Udara ) 2-5,7 - Chief Engineer ( Maintenance Operation Center ) 2-5,8 - Chief Engineer ( Teknik Pengembangan Bisnis ) 2-5,9 - Chief Engineer ( Pelatihan SDM ) 2-5,10 - Chief Engineer ( Line Maintenance ) 2-5,11 - Chief Engineer (Base Maintenance ) 2-5,12 - Chief Engineer ( Mesin Overhaul ) 2-5,13 - Chief Engineer ( Aerospace Overhaul ) 2-5,14 - Chief Engineer ( Avionics Overhaul ) 2-5,15 - Chief Engineer ( SSB Terbang Academy ) 2-5,17 - General Manager ( Logistik ) 2-5,1 - Managing Director, AS Managing Director, AS bertindak sebagai Accountable Manager untuk Air Sumatera Airlines Mesin & Maintenance mengenai tugas-tugas pemeliharaan dan kegiatan di bawah persetujuan ASA Organization. The Akuntabel Manajer bertanggung jawab atas : i. Menetapkan AS Mesin & Maintenance, mendukung Komitmen Perusahaan ( Bab 2-1 dari CEM ini ) dan menentukan keselamatan penting dan Kebijakan Mutu ( Bab 2-2 untuk 2-2,2 ) untuk mempertahankan operasi yang aman dalam organisasi. ii. Menunjuk Wakil Direktur untuk membantu Akuntabel Manager pada isu-isu yang berkaitan dengan Persetujuan AS Organization. iii. Menerapkan sistem jaminan mutu yang independen dan menunjuk Chief Engineer ( Quality Assurance ) untuk pengawasan yang efektif dari kegiatan organisasi dengan standar tertinggi dari kelaikan dan kualitas organisasi secara keseluruhan. iv. Menunjuk / mempromosikan / Direksi mentransfer, Kepala Insinyur, General Manager, Wakil Kepala Insinyur dan Pesawat Insinyur pada operasional persyaratan / pemeliharaan. v. Memastikan bahwa diperlukan sumber daya tenaga kerja, fasilitas, perkakas, peralatan uji dan suku cadang yang tersedia untuk melakukan pemeliharaan dan tugas-tugas tambahan yang mungkin sulit untuk
8 mengelola. Menyetujui rencana dan keuangan untuk kemampuan pemeliharaan peningkatan dalam Organisasi. vi. Manajemen Administrasi Ulasan dengan Deputy Managing Director, Direktur (Teknik & Maintenance), Direktur (Procurement & Logistics), dan Chief Engineer (Quality Assurance) untuk memeriksa kemajuan pada tindakan dimodifikasi dan kinerja organisasi secara keseluruhan, dalam hal semua jenis kualitas. vii. Untuk memastikan bahwa semua pembayaran terkait dengan Persetujuan AS Organization, yang ditentukan oleh Dirjen Perhubungan Udara, dibayar dalam bingkai setuju untuk bingkai. viii. Menjamin akses bebas dari Persetujuan AS Organization ke Air Sumatera Airlines Mesin & Maintenance fasilitas, setiap kali dipanggil sehubungan dengan Persetujuan AS Organization. ix. Memvalidasi aplikasi, untuk tujuan memberitahukan dan mengenai setiap perubahan dalam organisasi set-up, sebelum diajukan ke Dirjen Perhubungan Udara. x. Beroperasi dalam / Peraturan / Perusahaan Wajib arahan khusus untuk semua kegiatan SEBAGAI Persetujuan terkait Organisasi dan mengkonfirmasi ketat dengan persyaratan keselamatan dan operasional. 2-5,2 - Wakil Direktur Deputi Managing Director akan membantu Akuntabel Manager untuk AS Mesin & Maintenance mengenai semua kegiatan pemeliharaan armada AS di bawah Persetujuan Organisasi AS. Bertindak sebagai Deputi Akuntabel Manajer harus memiliki tugas dan bertanggung jawab untuk : i. Menyelesaikan Keselamatan dan Kebijakan Mutu ( Bab 2-2 untuk 2-2,2 dari CEM ini ) dari AS Mesin & Maintenance, baik oleh Deputi Managing Director dan Akuntabel Manager, seluruh Organisasi. ii. Membangun Sistem Mutu untuk Organisasi untuk memastikan bahwa semua kegiatan yang dicapai dengan kemampuan tertinggi standar kelaikan dan pengerjaan. iii. Merekomendasikan janji / promosi / transfer Direksi, Kepala Insinyur, General Manager, Wakil Kepala Insinyur, dan Aircraft Engineers. iv. Membantu Akuntabel Manager pada isu-isu yang berkaitan dengan Persetujuan AS Organisasi, dan untuk mewakili selama adanya Akuntabel Manager. v. Hadiri tinjauan manajemen, dalam kapasitas Deputi Akuntabel Manager, untuk memeriksa kemajuan tindakan korektif. vi. Menilai dan menyediakan sumber daya yang diperlukan tenaga kerja, fasilitas, perkakas, peralatan uji, dan suku cadang untuk melakukan semua tugas pemeliharaan terjadwal dan tak terjadwal. Review dan merekomendasikan Akuntabel manajer semua rencana dan keuangan untuk peningkatan kemampuan pemeliharaan dalam Organisasi. vii. Merekomendasikan semua pembayaran terkait dengan Persetujuan AS Organization, yang ditentukan oleh Direktorat Jenderal Perhubungan Udara dan menilai Akuntabel Manager untuk pencairan pembayaran tersebut dalam waktu yang telah disepakati.
9 viii. Menyediakan akses gratis untuk personil Direktorat Jenderal Perhubungan Udara dan manajer untuk setiap AS Pemeliharaan dan fasilitas Teknik, setiap kali diminta oleh Dirjen Perhubungan Udara atau organisasi keselamatan penerbangan bersertifikat lainnya. ix. Merekomendasikan perubahan apapun dalam organisasi set-up ke Akuntabel Manager, untuk tujuan memberitahukan sebelum diajukan ke Dirjen Perhubungan Udara Aviation Authority. x. Beroperasi dalam Hukum / Peraturan Perusahaan arahan / spesifik untuk semua AS Organisasi Persetujuan terkait dan mengkonfirmasi ketat dengan persyaratan keselamatan dan operasional. 2-5,3 - Direktur ( Teknik & Maintenance ) Direktur ( Teknik & Maintenance ) memiliki pekerjaan untuk membantu Akuntabel Manajer bila memungkinkan pada isu-isu yang berkaitan dengan Persetujuan AS Organisasi AS Maintenance and Engineering. Sementara pelaporan kepada Deputi Akuntabel Manager, Direktur ( Teknik dan Pemeliharaan ) bertanggung jawab atas tugas-tugas berikut : i. Mengelola kegiatan organisasi, memenuhi komitmen perusahaan dengan Akuntabel Manager dan melaksanakan Keselamatan dan Kebijakan Mutu ( Bab 2-2 untuk 2-2,2 di CEM ini ), untuk memenuhi aspek keselamatan dan peraturan keselamatan DGCA / CASR. ii. Merekomendasikan pengangkatan / promosi / transfer Kepala Insinyur, Wakil Kepala Insinyur / Aircraft Engineers, dalam departemen, harus disetujui oleh Direktur ( Teknik & Maintenance ). iii. Tinjau persyaratan yang berkaitan dengan sumber daya manusia, fasilitas, peralatan, suku cadang, dan peningkatan kemampuan pemeliharaan. Persyaratan tersebut harus dibawa ke dalam Pengetahuan Deputy Managing Director tanpa penundaan. iv. Berkolaborasi dengan Chief Engineer ( Quality Assurance ) untuk pelaksanaan sistem jaminan mutu yang efektif dalam Air Sumatera Airlines Organization untuk memastikan bahwa semua kegiatan terpenuhi dan dicapai pada tingkat tertinggi kelaikan udara. v. Berpartisipasi dalam Manajemen Ulasan untuk menyajikan kemajuan korektif tindakan / pencegahan dan kinerja organisasi secara keseluruhan, dari segi kualitas secara keseluruhan. Memastikan pelaksanaan tindakan perbaikan secara tepat waktu terhadap temuan, diamati oleh teknisi ahli dari Direktorat Jenderal Perhubungan Udara / Teknik Quality Assurance selama audit mutu / inspeksi jalan / tempat pemeriksaan. vi. Pastikan bahwa fasilitas yang diperlukan, perkakas, peralatan uji dan suku cadang yang dibeli, dipelihara dan dimanfaatkan sesuai dengan peraturan keselamatan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara dan CASR. vii. Pastikan bahwa semua pemeliharaan yang diperlukan pada armada AS harus dilakukan dan bersertifikat sesuai sesuai standar yang diharuskan oleh peraturan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara dan prosedur organisasi. Rekaman pemeliharaan yang dilakukan harus diarsipkan, di tempat yang aman / lokasi yang aman, untuk periode yang diijinkan. viii. Membangun sistem untuk meninjau semua standar teknis yang berlaku, untuk menjaga kelaikan komponen pesawat udara / pesawat dan sistem terkait.
10 ix. Memulai persetujuan untuk biaya dan biaya yang terkait dengan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara peraturan Persetujuan terlebih dahulu, memastikan pembayaran dilakukan dalam jangka waktu yang disepakati. x. Membuat pengaturan untuk akses gratis personil Direktorat Jenderal Perhubungan Udara atau organisasi keselamatan atau kelaikan udara lainnya yang meminta untuk mengamati pengamatan personil AS dan operasi mereka. xi. Mewakili AS Maintenance & Engineering dalam posisi resmi untuk semua korespondensi dengan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara dan organisasi lainnya. xii. Mengusulkan rencana untuk peningkatan kemampuan organisasi di AS Maintenance & Engineering dan mengawasi pemenuhan tepat waktu dari semua rencana yang telah disetujui tersebut. 2-5,4 - Direktur ( Procurement & Logistics ) Direktur ( Procurement & Logistics ) harus administrator keseluruhan untuk dukungan logistik pada tingkat korporasi. Pengadaan, penyimpanan, penanganan dan distribusi toko pesawat juga harus dikontrol oleh Direktur ( Procurement & Logistics ). Sementara, pelaporan ke Deputi Akuntabel Manager, Direktur ( Procurement & Logistics ) bertanggung jawab kepada : i. Mengelola kegiatan departemen, memenuhi komitmen perusahaan dengan Akuntabel Manager, melaksanakan Keselamatan dan Kebijakan mutu ( Bab 2-2 untuk 2-2,2 di CEM ini ), dan sesuai dengan peraturan yang ditetapkan oleh Dirjen Perhubungan Udara. ii. Tinjau persyaratan yang berkaitan dengan sumber daya manusia, fasilitas, dan pelatihan untuk pengadaan yang efektif dan efisien & sistem logistik. Persyaratan tersebut harus disampaikan kepada Deputi Managing Director untuk teliti. iii. Berkolaborasi dengan Chief Engineer ( Quality Assurance ) untuk penerapan sistem jaminan mutu yang efektif dalam Pengadaan & Logistik Divisi untuk memastikan bahwa semua kegiatan yang dicapai dengan tingkat tertinggi standar keselamatan dan kebijakan mutu ( Bab 2-2 untuk 2-2,2 di CEM ini ). iv. Pastikan prosedur pengadaan yang tepat dikembangkan dan diimplementasikan sesuai kebijakan perusahaan dalam hal pasokan, pengadaan, penyimpanan, dan akuntansi toko dan dikaji ulang secara reguler. v. Mengawasi manajemen pasokan suku cadang untuk pesawat, peralatan perkakas / test, dan bahanbahan dari pemasok disetujui dan disertifikasi / subkontraktor sesuai dengan Disetujui Daftar vendor ( AVL ). vi. Mengawasi proses manajemen persediaan dan pengaturan untuk pembuangan surplus / membatalkan persediaan sesuai prosedur organisasi. vii. Berpartisipasi dalam Ulasan Manajemen, untuk menyajikan kemajuan korektif tindakan / pencegahan dan kinerja departemen, dalam hal kualitas. Memastikan pelaksanaan tindakan perbaikan secara tepat waktu terhadap temuan, diamati oleh Dirjen Perhubungan Udara, AS personil bersertifikat, atau Quality Assurance, selama audit kualitas.
11 viii. Memastikan akses bebas dari Direktorat Jenderal Perhubungan Udara, atau organisasi yang berhubungan dengan keselamatan bersertifikat lainnya yang meminta untuk mengamati operasi dan personil dari organisasi AS untuk Pengadaan & Logistik Divisi, dalam kaitannya dengan perawatan pesawat / pesawat, setiap kali disebut sehubungan dengan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara atau organisasi yang berhubungan dengan keselamatan bersertifikat lainnya. ix. Beroperasi dalam / Peraturan / Perusahaan Wajib arahan khusus untuk kegiatan persetujuan terkait Organisasi Direktorat Jenderal Perhubungan Udara dan mengkonfirmasi ketat dengan persyaratan keselamatan dan operasional.
2017, No personel ahli perawatan harus memiliki sertifikat kelulusan pelatihan pesawat udara tingkat dasar (basic aircraft training graduation
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1384, 2017 KEMENHUB. Organisasi Pusat Pelatihan Perawatan Pesawat Udara. Peraturan Keselamatan Penerbangan Sipil Bagian 147. Pencabutan. MENTERI PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Gambaran Umum 1. Lokasi Penelitian Dalam penelitian ini yang akan menjadi objek penelitian adalah PT. Samudra Marine Indonesia yaitu perusahaan jasa pembuatan kapal, perbaikan
Lebih terperinci-9- keliru. Personel AOC melakukan landing yang menyimpang dari prosedur
-9-4.35. 4.36. 4.37. 4.38. 4.39. 4.40. 4.41 4.42. 4.43. 4.44. 4.45. 4.46. 4.47. 4.48. 4.49. 4.50. 4.51. 4.52. 4.53. 4.54. 4.55. 4.56. 4.57. 4.58. 4.59. Personel AOC melakukan approach to landing yang bertentangan
Lebih terperinciPERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA Nomor : SKEP / 50 / III / 2007 TENTANG
DEPARTEMEN PERHUBUNGAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA Nomor : SKEP / 50 / III / 2007 TENTANG PENILAIAN KINERJA OPERASIONAL PERUSAHAAN ANGKUTAN UDARA NIAGA
Lebih terperinciBAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN
45 BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Riwayat Perusahaan 3.1.1 Sejarah dan Perkembangan Perusahaan PT. GMF Aero Asia PT. GMF Aero Asia (Garuda Maintenance Facility) merupakan anak perusahaan dari
Lebih terperinciREPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN PERHUBUNGAN PERATURAN KESELAMATAN PENERBANGAN SIPIL (P.K.P.S)
REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN PERHUBUNGAN PERATURAN KESELAMATAN PENERBANGAN SIPIL (P.K.P.S) SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR : KM 20 TAHUN 2009 TANGGAL : 17 FEBRUARI
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. 1. Implementasi Sistem Manajemen K3 pada PT.Merpati terbagi menjadi tiga
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan 1. Implementasi Sistem Manajemen K3 pada PT.Merpati terbagi menjadi tiga aspek yaitu keselamatan penerbangan (safety), keselamatan gedung (security), dan total quality management
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Apakah Anda puas dengan hasil investasi perusahaan Anda pada inovasi? Persentase responden yang menjawab ya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada kebanyakan perusahaan, investasi dalam inovasi mengikuti siklus boom-bust. Survei tahunan yang dilakukan oleh Lembaga Penelitian Industri mengkonfirmasi
Lebih terperinci2017, No Safety Regulations Part 65) Sertifikasi Ahli Perawatan Pesawat Udara (Licensing of Aircraft Maintenance Engineer) Edisi 1 Amandemen
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1211, 2017 KEMENHUB. Peraturan Keselamatan Penerbangan Sipil Bagian 65. Pencabutan. PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM 75 TAHUN 2017 TENTANG PERATURAN
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Gambaran Umum PT. Freshklindo Graha Solusi
14 BAB II TINJAUAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Gambaran Umum PT. Freshklindo Graha Solusi PT. Freshklido Graha Solusi adalah perusahaan jasa kebersihan terkemuka di Indonesia, yang menawarkan solusi cerdas
Lebih terperinciBAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Kadujaya Perkasa didirikan pada tahun 1982 dan berlokasi di Tangerang. PT. Kadujaya Perkasa merupakan perusahaan yang memproduksi barang barang
Lebih terperinciKEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 707 TAHUN 2012
MENTERI KEPUTUSAN MENTERI NOMOR 707 TAHUN 2012 TENTANG JABATAN YANG DAPAT DIDUDUKI OLEH TENAGA KERJA ASING PADA KATEGORI TRANSPORTASI DAN PERGUDANGAN GOLONGAN POKOK ANGKUTAN UDARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
Lebih terperinciPROSEDUR PENERBITAN SERTIFIKAT PENDAFTARAN DAN SERTIFIKAT KELAIKAN UDARA PERTAMA DI INDONESIA
PROSEDUR PENERBITAN SERTIFIKAT PENDAFTARAN DAN SERTIFIKAT KELAIKAN UDARA PERTAMA DI INDONESIA A. Dasar hukum : 1. UU No. 15 Tahun 1992, tentang Penerbangan. 2. PP No. 3 Tahun 2001, tentang Keselamatan
Lebih terperinci2016, No Negara Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor 9, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4075); 3. Peraturan Presiden Nomor 47
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1823, 2016 KEMHUB. Inspektur Penerbangan. Inspector Training System (ITS). Pencabutan. PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM 144 TAHUN 2016 TENTANG
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menghasilkan laba atau menambah nilainya sendiri. Kualitas dari SDM akan sangat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan aset yang paling berharga dalam perusahaan, tanpa manusia maka sumber daya perusahaan tidak akan dapat menghasilkan laba
Lebih terperinci: MANAGER & STAFF. 5 Apakah terdapat rotasi pekerjaan yang dilakukaan perusahaan?
Nama Perusahaan Dilengkapi oleh Jabatan : PT. PP LONDON SUMATRA INDONESIA TBK : PROCUREMENT & HUMAN RESOURCES : MANAGER & STAFF FUNGSI PEMBELIAN A. Umum Ya Tidak Ket. 1 Apakah struktur organisasi telah
Lebih terperinciPENILAIAN SISTEM MANAJEMEN MUTU (SMM) ISO 9001 : 2000
PENILAIAN SISTEM MANAJEMEN MUTU (SMM) ISO 9001 : 2000 MANAJEMEN UMUM Manajemen umum adalah manajemen puncak yang terdiri dari direksi dan wakil manajemen/quality Management Representative (QMR). Direksi
Lebih terperinci2 Kementerian Negara, sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 135 Tahun 2014; 3. Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tenta
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.290, 2015 KEMENHUB. Sertifikat Operator Pesawat Udara. Keselamatan. Penilaian Kinerja. PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM 35 TAHUN 2015 TENTANG
Lebih terperinci2015, No Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2001 tentang Keamanan dan Keselamatan Penerbangan (Lembaran Negara Tahun 2001 Nomor 9, Tambahan
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1202, 2015 KEMENHUB. Inspector Training System. Inspektur Penerbangan. PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM 118 TAHUN 2015 TENTANG INSPECTOR TRAINING
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Hal tersebut akan membentuk suatu keunggulan dari suatu perusahaan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perusahaan penerbangan adalah salah satu perusahaan yang bergerak di bidang jasa. Pada saat ini persaingan di dunia penerbangan pun semakin ketat dengan
Lebih terperinciBAB II PROSES BISNIS PT. INDONESIA POWER UBP KAMOJANG
BAB II PROSES BISNIS PT. INDONESIA POWER UBP KAMOJANG PT. Indonesia Power UBP Kamojang saat ini telah menerapkan sistem manajemen terpadu, dengan tiga sub sistemnya yang terdiri dari Sistem Manajemen Mutu
Lebih terperinciAD Page 1 of 5
ANGGARAN DASAR ASOSIASI MUKADIMAH Bahwasanya, peningkatan kemampuan dalam bidang usaha perawatan pesawat terbang merupakan partisipasi nyata dalam menunjang pembangunan ekonomi nasional berdasarkan Pancasila
Lebih terperinciBAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. kita baru saja membenahi kondisi perekonomian yang cukup pelik,
BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah dan Perkembangan Perusahaan PT. Mandala Airlines didirikan pada tanggal 17 April 1969 saat negara kita baru saja membenahi kondisi perekonomian yang cukup pelik,
Lebih terperinciStruktur Organisasi. PT. Akari Indonesia. Pusat dan Cabang. Dewan Komisaris. Direktur. General Manager. Manajer Sumber Daya Manusia Kepala Cabang
134 Struktur Organisasi PT. Akari Indonesia Pusat dan Cabang Dewan Komisaris Direktur Internal Audit General Manager Manajer Pemasaran Manajer Operasi Manajer Keuangan Manajer Sumber Daya Manusia Kepala
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. PT. Federal Karyatama adalah suatu perusahaan yang bergerak di bidang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT. Federal Karyatama adalah suatu perusahaan yang bergerak di bidang industri manufaktur yang menghasilkan pelumas (oli). PT. Federal Karyatama berusaha untuk tepat
Lebih terperinciPEDOMAN MUTU PT YUSA INDONESIA. Logo perusahaan
PEDOMAN MUTU PT YUSA INDONESIA Logo perusahaan DISETUJUI OLEH: PRESIDEN DIREKTUR Dokumen ini terkendali ditandai dengan stempel DOKUMEN TERKENDALI. Dilarang mengubah atau menggandakan dokumen tanpa seizing
Lebih terperinci-1- DOKUMEN STANDAR MANAJEMEN MUTU
-1- LAMPIRAN VII PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 27/PRT/M/2016 TENTANG PENYELENGGARAAN SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM DOKUMEN STANDAR MANAJEMEN MUTU 1. Lingkup Sistem Manajemen
Lebih terperinciKEBIJAKAN TATA KELOLA PERUSAHAAN
KEBIJAKAN TATA KELOLA PERUSAHAAN Pesan dari Pimpinan Indorama Ventures Public Company Limited ("Perusahaan") percaya bahwa tata kelola perusahaan adalah kunci untuk menciptakan kredibilitas bagi Perusahaan.
Lebih terperinciTugas dan tanggungjawab Quality Assurance (QA) / Jaminan Mutu
Tugas dan tanggungjawab Quality Assurance (QA) / Jaminan Mutu Departemen QA merupakan departemen yang bertanggung jawab antara lain : a) Audit internal QA melakukan evaluasi kerja kesemua bagian/departemen
Lebih terperinciA. KRITERIA AUDIT SMK3
LAMPIRAN II PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR...TAHUN 2010 TENTANG SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PEDOMAN PENILAIAN PENERAPAN SMK3 A. KRITERIA AUDIT SMK3 1 PEMBANGUNAN DAN
Lebih terperinciLampiran 1 KUESIONER PENELITIAN (Berdasarkan PP 50 Tahun 2012) Nama : Alamat : Jabatan : Lama Bekerja : NO Isi pertanyaan Kel.
Lampiran KUESIONER PENELITIAN (Berdasarkan PP 5 Tahun ) Nama : Alamat : Jabatan : Lama Bekerja : NO Isi pertanyaan Kel. Yang Pemenuhan Keterangan ditanya 3 Ya Tdk 4. PEMBANGUNAN DAN PEMELIHARAAN KOMITMEN..
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PERHUBUNGAN. Inspektur Penerbangan. Kewenangan. Perubahan.
No.777, 2011 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PERHUBUNGAN. Inspektur Penerbangan. Kewenangan. Perubahan. PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : PM 98 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN PT. AERO SYSTEMS INDONESIA
BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN PT. AERO SYSTEMS INDONESIA 2.1 Data Perusahaan 2.1.1. Identitas Perusahaan Gambar 2.1 Logo Perusahaan Perusahaan PT. Aero Systems Indonesia atau yang lebih dikenal dengan
Lebih terperinciBAB 3 DESKRIPSI UMUM PT. PADUMACOM KARYA JAYA
BAB 3 DESKRIPSI UMUM PT. PADUMACOM KARYA JAYA 3.1 Tentang Perusahaan Dalam subbab ini akan dijelaskan hal-hal mengenai perusahaan PT. PADUMACOM KARYA JAYA seperti sejarah, kegiatan, struktur organisasi
Lebih terperinci1. BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
1. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT TransNusa Aviation Mandiri biasa disingkat menjadi TransNusa merupakan maskapai penerbangan domestik di Indonesia yang menyediakan layanan transportasi udara
Lebih terperinciTENTANG PETUNJUK DAN TATA CARA PENGAWASAN KEAMANAN PENERBANGAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA,
KEMENTERIAN PERHUBUNGAN DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA NOMOR : SKEP/ 69/11 /2011 TENTANG PETUNJUK DAN TATA CARA PENGAWASAN KEAMANAN PENERBANGAN DENGAN
Lebih terperinciPERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA NOMOR : KP 473 TAHUN 2012 TENTANG
nphhnmp KEMENTERIAN PERHUBUNGAN DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA NOMOR : KP 473 TAHUN 2012 TENTANG PETUNJUK DAN TATA CARA PERATURAN KESELAMATAN PENERBANGAN
Lebih terperinciMenimbang : a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 313 ayat 3
MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA ^ PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : PM 30 TAHUN 2015 TENTANG PENGENAAN SANKSI ADMINISTRATIF TERHADAP PELANGGARAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang disebut dengan istilah Official schedule adalah schedule. penerbangan yang dihasilkan oleh operations center system dan dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada perusahaan yang bergerak di industri airlines, produk utama yang dijual kepada konsumen adalah: tempat, waktu dan tujuan perjalanan yang disebut dengan istilah
Lebih terperinci3. Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009 tentang Pembentukan dan Organisasi Kementerian Negara;
KEMENTERIAN PERHUBUNGAN DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA NOMOR :SKEP/69/11/2011 TENTANG PETUNJUK DAN TATA CARA PENGAWASAN KEAMANAN PENERBANGAN DENGAN
Lebih terperinciPERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA. Nomor : KP 247 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN DAN STANDAR BAGIAN (MANUAL OF STANDARD
KEMENTERIAN PERHUBUNGAN DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA Nomor : KP 247 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN DAN STANDAR BAGIAN 175-04 (MANUAL OF STANDARD PART
Lebih terperinciCODES OF PRACTICE. Dokumen: Codes of Practice Edisi / Rev: 1 / 2 Tanggal: 03 April 2017 Hal : Hal 1 dari 7
1. Pendahuluan Codes of Practice ini telah ditulis sesuai dengan persyaratan badan akreditasi nasional dan dengan persetujuan PT AJA Sertifikasi Indonesia yang saat ini beroperasi. PT. AJA Sertifikasi
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA,
MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM 43 TAHUN 2016 TENTANG PERATURAN KESELAMATAN PENERBANGAN SIPIL BAGIAN 143 (CIVIL AVIATION SAFETY REGULATIONS
Lebih terperinciKODE ETIK PT DUTA INTIDAYA, TBK.
KODE ETIK PT DUTA INTIDAYA, TBK. PENDAHULUAN Tata kelola perusahaan yang baik merupakan suatu persyaratan dalam pengembangan global dari kegiatan usaha perusahaan dan peningkatan citra perusahaan. PT Duta
Lebih terperinciCODES OF PRACTICE. 1. Pendahuluan
1. Pendahuluan Codes of Practice ini telah ditulis sesuai dengan persyaratan badan akreditasi nasional dan dengan persetujuan PT AJA Sertifikasi Indonesia yang saat ini beroperasi. PT. AJA Sertifikasi
Lebih terperinciPEDOMAN PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN (SMK3)
LAMPIRAN I PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 50 TAHUN 2012 TENTANG PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PEDOMAN PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI TENAGA KERJA NOMOR : PER. 05/MEN/1996 TENTANG SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA NOMOR : PER. 05/MEN/1996 TENTANG SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA MENTERI TENAGA KERJA Menimbang : a. bahwa terjadinya kecelakaan di tempat kerja sebagian
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI
BAB III LANDASAN TEORI 3.1 ISO/1EC 17025:2008 3.1.1 Pendahuluan ISO/IEC 17025 Edisi pertama (1999) ISO/IEC 17025 diterbitkan sebagai hasil dari pengalaman yang ekstensif dalam implementasi ISO/IEC Guide
Lebih terperinciMengingat : 1. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2009 tentang
**% KEMENTERIAN PERHUBUNGAN DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA Jalan Merdeka Barat No. 8 Telepon 3505550-3505006 Fax:3505136-3505139 ^g Jakarta 10110 (Sentral) 3507144 ^^^^ Kotak Pos No. 1389 Jakarta
Lebih terperinciBAB IV. Hasil Praktek Kerja dan Analisis. 4.2 Dokumen-dokumen yang digunakan dalam sistem pembelian impor komponen
BAB IV Hasil Praktek Kerja dan Analisis 4.1 Sistem Komputerisasi yang digunakan Perusahaan ini telah menggunakan sistem yang terkomputerisasi sebagai kegiatan operasional kerja. Database yang digunakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang mendesain dan memproduksi circuit breaker untuk perlindungan peralatan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Persaingan bisnis yang semakin kompetitif memacu perusahaan untuk meningkatkan kualitas perusahaan. Menurut Kosasih dan Budiani (2007:80) dalam upaya meningkatkan
Lebih terperinci2 Tahun 2009 Nomor 1, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4956); 2. Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2009 tentang Meteorologi, Klimatologi,
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.424, 2015 BMKG. Informasi Cuaca. Penerbangan. Pengawasan. Pelaksanaan PERATURAN KEPALA BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG PELAKSANAAN
Lebih terperincikemudahan. (Undang Undang Nomor 28 tahun 2002 tentang Bangunan Gedung)
Skema Sertifikasi Latar Belakang Manajemen Teknik Operasional Bangunan adalah Sekelompok pekerja profesional dalam satu manajemen, yang terlibat dalam proses Pemanfaatan bangunan gedung adalah kegiatan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN UMUM TENTANG MASKAPAI PENERBANGAN, TERTUNDANYA PENERBANGAN DAN PENUMPANG
BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG MASKAPAI PENERBANGAN, TERTUNDANYA 2.1 Maskapai penerbangan 2.1.1 Pengertian Maskapai Penerbangan PENERBANGAN DAN PENUMPANG Maskapai penerbangan adalah berasal dari bahasa Belanda
Lebih terperinciKEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : XP 93 TAHUN 2015 TENTANG
WiENTERi PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : XP 93 TAHUN 2015 TENTANG PRINCIPAL OPERATION INSPECTOR (POI), PRINCIPAL MAINTENANCE INSPECTOR (PMI) DAN
Lebih terperinciBahan Ajar PANDUAN MUTU
Bahan Ajar PELATIHAN TENDIK PLP DIREKTORAT PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL 2011 LOGO PT (Contoh) [ NAMA LABORATORIUM ] [ JURUSAN ]
Lebih terperinciBAHAN PAPARAN. Disampaikan pada : BIMBINGAN TEKNIS AUDIT
BAHAN PAPARAN Disampaikan pada : BIMBINGAN TEKNIS AUDIT PENGERTIAN ISTILAH 1. Bandar Udara adalah lapangan terbang yang dipergunakan untuk mendarat dan lepas landas pesawat udara, naik turun penumpang
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
55 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Gambaran Umum 1. Objek Penelitian Objek penelitian yang dilakukan penulis adalah peranan audit internal dalam menunjang efektivitas pengendalian internal penjualan dan
Lebih terperinciBAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis pengolahan data dapat diambil kesimpulan beberapa hal sebagai berikut:
BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan analisis pengolahan data dapat diambil kesimpulan beberapa hal sebagai berikut: 1. Dapat diketahui faktor eksternal dan faktor internal
Lebih terperinciAPOTEKER. 2) Mencapai Komitmen Sales Yg Disepakati Dg Atasan Supaya Mencapai Growth 24 yang Positif,
Wanita S1 Farmasi (Profesi) Max Umur 35 Tahun Menguasai CPOB PT. PHAROS INDONESIA APOTEKER : 1) Memberikan Konsultasi Kepada Customer Tentang Produk Kesehatan: Obat, Vitamin/ Suplemen, Alat Kesehatan,
Lebih terperinciANALISIS GAP AUDIT INTERNAL UNTUK MELIHAT KESIAPAN CV. BINA RAKSA DALAM MENERAPKAN ISO 9001:2000
ANALISIS GAP AUDIT INTERNAL UNTUK MELIHAT KESIAPAN CV. BINA RAKSA DALAM MENERAPKAN ISO 9001:2000 Hendang Setyo Rukmi Ambar Harsono Boga Kascaryanjati Teknik Industri Institut Teknologi Nasional hendang@itenas.ac.id
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penelitian, dan sistematika penulisan yang digunakan dalam penelitian ini.
BAB I PENDAHULUAN Bab ini berisi penjelasan mengenai latar belakang mengapa penelitian ini dilakukan dan penjelasan mengenai apa yang menjadi masalah untuk dipecahkan dalam penelitian ini. Bab ini juga
Lebih terperinciPERATURAN MENTERl PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : PM 44 TAHUN 2015 TENTANG
MENTERl PERHUBUNGAN «REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERl PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : PM 44 TAHUN 2015 TENTANG PERATURAN KESELAMATAN PENERBANGAN SIPIL BAGIAN 173 (CIVIL AVIATION SAFETYREGULATION
Lebih terperinciSistem manajemen mutu Persyaratan
Standar Nasional Indonesia Sistem manajemen mutu Persyaratan ICS 03.120.10 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi... i Prakata... iv Pendahuluan... vi 0.1 Umum... vi 0.2 Pendekatan proses...
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang baik. Saat ini aplikasi administratif semakin banyak digunakan untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Merpati Maintenance Facility (MMF) adalah Strategic Business Unit dari PT. Merpati Nusantara Airlines yang bisnis utamanya merupakan pusat perawatan pesawat.
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. kilometer 3.5 lingkar timur Sidoarjo dengan daerah seluas hektar. PT. Karya
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Perusahaan PT. Karya Jaya Lestari didirikan pada tanggal 2 Januari 2007 dan terletak di kilometer 3.5 lingkar timur Sidoarjo dengan daerah seluas 2.140 hektar.
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Berdirinya Hotel Grand Angkasa Internasional Medan Pada tahun 1930 dibawah pimpinan kolonial belanda Grand Angkasa International hotel bernama Hotel Astoria.
Lebih terperinciBAB 4 RENCANA IMPLEMENTASI
BAB 4 RENCANA IMPLEMENTASI 4.1. Rencana Implementasi Dari hasil pengumpulan dan pengolahan data melalui alternatif solusi yang didapat dengan menggunakan matriks strategi operasi, terlihat bahwa perlu
Lebih terperinciPT. ADIWARNA ANUGERAH ABADI PROSEDUR IDENTIFIKASI ASPEK DAN BAHAYA
PROSEDUR NO DOKUMEN : P-AAA-HSE-01 STATUS DOKUMEN : MASTER COPY NO : NOMOR REVISI : 00 TANGGAL EFEKTIF : 1 JULI 2013 DIBUAT OLEH : DIPERIKSA OLEH : DISETUJUI OLEH : HSE MANAJEMEN REPRESENTATIF DIREKTUR
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Sistem Akuntansi Pengelolaan Kontrak Kerja Proyek Perusahaan PT. Bina Rekacipta utama Sistem akuntansi yang dilakukan oleh PT. Bina Rekacipta Utama adalah berdasarkan
Lebih terperinciLAMPIRAN A KUESIONER. Menetapkan Dan Mengatur Tingkatan Layanan (DS1)
L1 LAMPIRAN A KUESIONER Menetapkan Dan Mengatur Tingkatan Layanan (DS1) 1 Setiap penggunaan sistem informasi harus melaksanakan aturan yang ditetapkan perusahaan 2 Pimpinan masing-masing unit organisasi
Lebih terperinciPersyaratan Umum Lembaga Sertifikasi Ekolabel
Pedoman KAN 801-2004 Persyaratan Umum Lembaga Sertifikasi Ekolabel Komite Akreditasi Nasional Kata Pengantar Pedoman ini diperuntukkan bagi lembaga yang ingin mendapat akreditasi sebagai Lembaga Sertifikasi
Lebih terperinciUrgently Required / Dibutuhkan Segera : Lowongan Kerja Calon Pegawai PT Wijaya Karya (Persero) Junior Programmer. Junior Accounting.
PT Wijaya Karya (Persero) Tbk sebagai perusahaan BUMN yang bergerak di bidang konstruksi dan EPC, pada saat ini sedang mengembangkan usahanya di bidang pertambangan dan investasi di dalam maupun luar negeri.
Lebih terperinciBAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 1.1 Sejarah Singkat Perusahaan Di awal perkembangan kegiatan industri di Indonesia yang semakin pesat, kebutuhan akan sarana transportasi yang dapat dengan cepat dan tepat,
Lebih terperinciFungsi Jabatan Tugas, wewenang dan tanggung jawab masing-masing jabatan adalah sebagai berikut: 1. Jajaran Direksi Perusahaan a.
BAB XI STRUKTUR ORGANISASI A. STRUKTUR ORGANISASI PERUSAHAAN Pabrik benzaldehyde ini direncanakan berbentuk perseroan terbatas sehingga untuk memperlancar jalannya manajemen di perusahaan, perlu dibuat
Lebih terperinciStandar dan Regulasi terkait Perencanaan, Perancangan, Pembangunan, dan Pengoperasian Bandar Udara Juli 28, 2011
Standar dan Regulasi terkait Perencanaan, Perancangan, Pembangunan, dan Pengoperasian Bandar Udara Juli 28, 2011 Posted by jjwidiasta in Airport Planning and Engineering. Standar dan regulasi terkait dengan
Lebih terperinciKEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN M E M U T U S K A N : NOMOR : KM 81 TAHUN 2004
KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR : KM 81 TAHUN 2004 TENTANG PENYELENGGARAAN ANGKUTAN UDARA MENTERI PERHUBUNGAN, Menimbang : a. bahwa dengan Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 11 Tahun 2001 telah
Lebih terperinciBAB I. PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG
BAB I. PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Auxiliary Power Unit (APU) merupakan engine turbin gas cadangan yang terletak pada bagian ekor (tail section) pesawat. APU berfungsi sebagai penghasil cadangan daya
Lebih terperinciPERUBAHANATAS PERATURANMENTERI PERHUBUNGAN NOMOR PM 63 TAHUN 2011 TENTANGKRITERIA,TUGAS DAN WEWENANGINSPEKTUR PENERBANGAN
MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA PERUBAHANATAS PERATURANMENTERI PERHUBUNGAN NOMOR PM 63 TAHUN 2011 TENTANGKRITERIA,TUGAS DAN WEWENANGINSPEKTUR PENERBANGAN a. bahwa dalam rangka mewujudkan keselamatan,
Lebih terperinciPERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA NOMOR : KP. 271 TAHUN 2012
KEMENTERIAN PERHUBUNGAN DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA NOMOR : KP. 271 TAHUN 2012 PETUNJUK DAN TATA CARA PERATURAN KESELAMATAN PENERBANGAN SIPIL BAGIAN
Lebih terperinciBAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DAA 4.1 ahap Persiapan Pada tahap persiapan ini, perusahaan telah membentuk tim ISO dan mengadakan pelatihan-pelatihan yang bersifat umum untuk memahami konsep dasar sistem
Lebih terperinciStandar Audit SA 402. Pertimbangan Audit Terkait dengan Entitas yang Menggunakan Suatu Organisasi Jasa
SA 0 Pertimbangan Audit Terkait dengan Entitas yang Menggunakan Suatu Organisasi Jasa SA Paket 00.indb //0 0::0 AM STANDAR AUDIT 0 PERTIMBANGAN AUDIT TERKAIT DENGAN ENTITAS YANG MENGGUNAKAN SUATU ORGANISASI
Lebih terperincib. bahwa dalam rangka memberikan pedoman terhadap tata
KEMENTERIAN PERHUBUNGAN DIREKTORATJENDERAL PERHUBUNGAN UDARA PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA NOMOR : KP 83 TAHUN 2018 TENTANG PEDOMAN TEKNIS PERATURAN KESELAMATAN PENERBANGAN SIPIL BAGIAN
Lebih terperinciKUESIONER PEMERIKSAAN INTERNAL VARIABEL INDEPENDEN
KUESIONER PEMERIKSAAN INTERNAL VARIABEL INDEPENDEN Jawaban Kuesioner No Pernyataan SS S N TS STS I. Kualifikasi Pemeriksaan Internal Independensi, Kompetensi, Integritas, Objektivitas, dan Keberhasilan
Lebih terperinciMENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7/PMK.03/2015 TENTANG
MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7/PMK.03/2015 TENTANG TATA CARA PEMBENTUKAN DAN PELAKSANAAN KESEPAKATAN HARGA TRANSFER (ADVANCE PRICING AGREEMENT)
Lebih terperincilain rumah sakit atau prosedur hari pusat dicabut, ditangguhkan atau memiliki kondisi tempat
Praktisi status akreditasi sebagai mengunjungi petugas medis (apapun namanya) pada setiap lain rumah sakit atau prosedur hari pusat dicabut, ditangguhkan atau memiliki kondisi tempat praktek mereka. Praktisi
Lebih terperinciBAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN. sistem yang sedang berjalan dalam perusahaan, menganalisis kebutuhan informasi,
49 BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1. Tentang Perusahaan Pada bab tiga, akan diuraikan lebih banyak mengenai perusahaan yaitu gambaran sistem yang sedang berjalan dalam perusahaan, menganalisis
Lebih terperinciBAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN
BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN 5.1 Audit Internal Audit ini meliputi semua departemen. Coordinator audit/ketua tim audit ditentukan oleh Manajemen Representative dan kemudian ketua tim audit menunjuk tim
Lebih terperinciBAB III PROFIL PERUSAHAAN
16 BAB III PROFIL PERUSAHAAN 3.1 Tinjauan Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan Garuda Indonesia adalah sebuah perusahaan milik negara Republik Indonesia. Garuda Indonesia berkantor pusat di Jakarta,
Lebih terperinciKAN-G-XXX Nomor terbit: 1 Mei 2013
PANDUAN LEMBAGA INSPEKSI DALAM RANGKA MELAKUKAN KAJIAN KESESUAIAN (GAP ANALYSIS) DOKUMENTASI SISTEM MUTU OPERASIONAL INSPEKSI TERHADAP STANDAR ISO/IEC 17020:2012 1. PENDAHULUAN 1) Panduan Kajian Kesesuaian
Lebih terperinciAdvisory Circular 92-01
LAMPIRAN KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA NOMOR : SKEP/27/ II / 2009 TANGGAL : 13 FEBRUARY 2009 Advisory Circular 92-01 THE HANDLING AND CARRIAGE OF DANGEROUS GOODS ON THE OPERATOR S AIRCRAFT.
Lebih terperinciBAB 4 HASIL dan ANALISIS PENELITIAN
BAB 4 HASIL dan ANALISIS PENELITIAN 4.1 Hasil Pengumpulan Data Penulis melakukan observasi langsung pada PT. BROCO MUTIARA ELECTRICAL INDUSTR dan melakukan wawancara dengan bagian MR (Management Representative)
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada zaman modern ini, setiap perusahaan menuntut diri untuk meningkatkan dan mengembangkan perusahaannya agar dapat mengatasi persaingan yang semakin ketat. Manusia
Lebih terperinciLAMP03-PM12 Ketentuan & Syarat Sertifikasi rev dari 5
1. Pengantar Skema Aturan ini telah ditulis sesuai dengan persyaratan dari Anggota Badan Akreditasi Nasional IAF di bawah Skema Sertifikasi Terakreditasi. PT. Global Certification Indonesia, selanjutnya
Lebih terperinciREPUBLIK INDONESIA MENTERI PERHUBUNGAN
REPUBLIK INDONESIA MENTERI PERHUBUNGAN PERATURAN KESELAMATAN PENERBANGAN SIPIL (P.K.P.S.) BAGIAN 143 SERTIFIKASI DAN PERSYARATAN PENGOPERASIAN BAGI PENYELENGGARA PELATIHAN PELAYANAN LALU LINTAS PENERBANGAN
Lebih terperinciLAMPIRAN UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA
LAMPIRAN LAMPIRAN STRUKTUR ORGANISASI DAN URAIAN TUGAS PT. CISANGKAN 1. Commisaris Fungsi : Merencanakan dan menentukan visi dan misi serta mengawasi kegiatan perusahaan maupun kinerja serta jalannya
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM. PT Lotus Indah Textile Industries, Human Resource Department
BAB II GAMBARAN UMUM Pada bab ini, penulis membahas mengenai sejarah dan struktur organisasi PT Lotus Indah Textile Industries, Human Resource Department (HRD)/Personalia, tugas dan tanggung jawab penulis
Lebih terperinciBAB 4 EVALUASI SISTEM INFORMASI DISTRIBUSI PADA PT PRIMA CIPTA INSTRUMENT
BAB 4 EVALUASI SISTEM INFORMASI DISTRIBUSI PADA PT PRIMA CIPTA INSTRUMENT 4.1 Prosedur Evaluasi Evaluasi terhadap sistem informasi distribusi pada PT Prima Cipta Instrument merupakan suatu proses evaluasi
Lebih terperincilaporan inspeksi terhadap FAL inspeksi terhadap inspeksi ijin usaha Agen Penjualan Umum laporan inspeksi penggunaan hak angkut dan kerjasama angkutan
2 3 4 5 6 7 8 8. pemantauan terhadap rencana pengguna tenaga kerja asing laporan pemantauan terhadap rencana pengguna tenaga kerja asing 0 4.5 45 0.332 9. inspeksi terhadap penggunaan hak angkut dan kerjasama
Lebih terperinciPERENCANAAN DAN PEMANTAUAN PROYEK
PT. MEGA PERSADA INDONESIA Mechanical Electrical and HVAC Contractor PERENCANAAN DAN No. Dokumen MPI-PM-11 No. Revisi 03 Tanggal Berlaku 17-03-2014 Jabatan Nama Tanda Tangan Disusun Oleh Project Coordinator
Lebih terperinci