Daftar Istilah BSCI. Agen. Pegawai magang. Magang. Tujuan aspirasional. Audit. Program Integritas Audit. Pihak yang diaudit

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Daftar Istilah BSCI. Agen. Pegawai magang. Magang. Tujuan aspirasional. Audit. Program Integritas Audit. Pihak yang diaudit"

Transkripsi

1 Daftar Istilah BSCI Daftar Istilah ini harus dipahami dalam konteks BSCI dan berlaku untuk para Peserta BSCI dan mitra bisnis mereka, khususnya produsen. Daftar Istilah ini mengesampingkan semua versi Daftar Isitlah BSCI sebelumnya. Item Agen Pegawai magang Magang Definisi Seorang pelaku dalam rantai pasokan yang membuat hubungan antara badan usaha yang membeli dan badan usaha yang menjual barang. Agen tidak memiliki barang atau menghasilkan barang tersebut. Untuk tujuan BSCI, Agen adalah mitra bisnis. Seseorang yang melakukan sistem belajar kerajinan atau memperoleh keahlian khusus dalam sebuah badan usaha dalam sektor pengetahuan. Pelatihan jangka panjang yang sistematis dengan periode bergantian di sebuah sekolah atau pusat pelatihan dan di tempat kerja; pegawai magang ini secara kontrak terkait dengan majikan dan menerima remunerasi (upah atau tunjangan). Syaratsyarat magang biasanya diatur oleh hukum maupun oleh perjanjian kerja. Dengan menggunakan syarat-syarat ini, majikan bertanggung jawab untuk menyediakan pegawai magang dengan pelatihan yang mengarah pada sebuah pekerjaan tertentu. Tujuan aspirasional Audit Program Integritas Audit Pihak yang diaudit Tujuan yang membantu organisasi untuk mencapai tujuan yang lebih besar dalam misi mereka dan biasanya ditetapkan melalui serangkaian tujuan jangka panjang dan jangka pendek yang dirancang untuk membantu organisasi mencapai sebuah titik yang ditunjuk. Sebuah pemeriksaan atau tinjauan metodis terhadap suatu kondisi atau situasi yang mengarah pada mengumpulkan bukti yang memuaskan. Audit harus objektif, tidak memihak dan independen. Proses audit harus dilakukan secara sistematis dan didokumentasikan. Untuk keperluan BSCI, audit akan memverifikasi kinerja sosial dalam rantai pasokan para Peserta BSCI terhadap standar yang berasal dari Pedoman Perilaku BSCI dan Ketentuan Pelaksanaan. Mereka menggunakan akan alat metodologi dan audit yang tepat. Istilah audit mencakup semua jenis metodologi terlepas dari metodologi yang digunakan dan/atau ruang lingkupnya. Seperangkat prosedur teratur yang dirancang untuk menjamin bahwa nilai-nilai dan prinsip-prinsip BSCI secara konsisten dihormati ketika melakukan audit BSCI. Ini termasuk tetapi tidak terbatas pada: a) Menjamin konsistensi dan keandalan proses pemantauan dan kegiatan terkait; b) Memastikan konsistensi dan keandalan kinerja Audit Perusahaan. Sebuah organisasi (atau bagian dari organisasi) yang sedang diaudit. Organisasi dapat mencakup satu atau beberapa badan hukum. Untuk tujuan BSCI, produsen akan diaudit hanya setelah diidentifikasi oleh Peserta BSCI sebagai hasil dari uji tuntasnya. Oleh karena itu, para Peserta BSCI dan mitra bisnis yang tidak memiliki lingkungan kerja produksi tidak memenuhi syarat untuk dimasukkan dalam proses pemantauan BSCI. BSCI Glossary - Public Document V. 1/2014 1/12

2 Auditor Seseorang yang ditunjuk dan berwenang untuk memberikan penilaian audit yang berkualitas pada kinerja sosial pihak yang diaudit. Auditor harus mengumpulkan bukti melalui pemeriksaan dokumen, wawancara dan pemeriksaan lapangan. Untuk keperluan BSCI, auditor harus ahli dari Perusahaan Audit yang terakreditasi SAAS (lihat definisi di bawah). Mereka harus memenuhi kriteria kualitas tinggi dan memenuhi persyaratan kompetensi SAAS dan BSCI. Upah Kebutuhan Dasar Komitmen BSCI seminar info BSCI Peserta BSCI Platform BSCI Dewan Pemangku Kepentingan BSCI Komite Pengarah BSCI Kelompok Kerja BSCI Badan Usaha Mitra Bisnis Upah yang memungkinkan pekerja untuk bisa memenuhi kebutuhan dasar mereka (perumahan, energi, nutrisi, pakaian, perawatan kesehatan, pendidikan, air minum, perawatan anak, transportasi dan tabungan), termasuk pendapatan tambahan dan dengan mempertimbangkan tanggungan. Ini juga disebut sebagai Upah Hidup. Dalam sistem BSCI, auditor diminta untuk menghitung upah kebutuhan dasar di tingkat pihak yang diaudit dengan menggunakan metode yang dikembangkan oleh Social Accountability International (SAI) dan melaporkan perhitungan tersebut dalam data induk dari laporan audit. Ini merujuk pada pernyataan publik di mana para Peserta BSCI menanamkan tanggung jawab sosial mereka. BSCI menyediakan sebuah rumus komitmen untuk mendukung para Peserta BSCI dalam perencanaan mereka untuk menyertakan mitra bisnis dalam proses perbaikan terus-menerus terhadap kepatuhan sosial. Sebuah presentasi resmi yang diselenggarakan oleh BSCI untuk menyediakan kepada perusahaan yang berpartisipasi informasi yang diperlukan untuk keberhasilan pelaksanaan BSCI. Anggota FTA yang mendukung BSCI harus menghadiri salah satu seminar Info BSCI dalam waktu 6 bulan setelah bergabung dengan FTA. Anggota biasa dari Asosiasi Perdagangan Luar Negeri atau Foreign Trade Association (FTA) yang mendukung BSCI. Sekelompok fitur dan teknologi IT yang ditetapkan oleh BSCI untuk memungkinkan para Peserta BSCI bisa bertukar informasi tentang pelaksanaan BSCI dalam rantai pasokan mereka. Ini termasuk, namun tidak terbatas pada organisasi audit BSCI dan berbagi laporan audit. Sebuah badan pemerintahan FTA. Badan ini dapat terdiri atas maksimal 20 perwakilan dari kelompok-kelompok pemangku kepentingan. Badan ini mencalonkan satu delegasi untuk memberikan peran penasihat dalam Komite Pengarah BSCI. Badan FTA yang memutuskan kegiatan BSCI. Badan ini terdiri atas sembilan anggota biasa yang menggunakan layanan yang terkait dengan BSCI. Para anggota Komite Pengarah BSCI harus mewakili keragaman anggota biasa mengenai besarnya omset mereka. Badn ini juga memasukkan satu wakil dari Dewan Pemangku Kepentingan dengan hak konsultatif saja. Badan FTA yang dibentuk oleh Komite Pengarah. Mereka terdiri atas wakil-wakil dari para Peserta BSCI dan memiliki peran pendukung kepada Komite Pengarah BSCI, yang mendefinisikan mandat dan tugas-tugas tertentu. Sebuah organisasi yang terlibat dalam perdagangan barang, jasa, atau keduanya kepada konsumen atau klien, dalam bentuk kepemilikan apa pun atau dalam cara pengaturan apa pun (batasan kewajiban, keuntungan pajak atau kriteria kepatuhan...) Untuk tujuan BSCI, badan usaha adalah para Peserta BSCI dan mitra bisnis mereka, terutama tetapi tidak terbatas pada produsen yang kinerjanya sosial akan dipantau. Pihak eksternal pemasok produk atau layanan atau yang dikontrak untuk penyediaan produk dan layanan tersebut. Hubungan ini mungkin dalam bentuk kontrak, dan mungkin memerlukan atau tidak memerlukan ikatan eksklusif. Berikuta adalah contoh mitra bisnis: Produsen Hak cipta FTA 2014 BSCI Glossary- Dokumen Publik V. 1/2014 2/12

3 Pemasok Konsumen Perantara saluran (seperti agen atau reseller), Vendor penawaran komplementer (misalnya, salah satu pihak menjual perangkat keras, sementara yang lain menjual perangkat lunak) Untuk tujuan dari BSCI, tidak semua mitra bisnis perlu dimasukkan dalam proses BSCI, tapi setidaknya mitra bisnis yang signifikan harus dilibatkan. Dalam konteks ini, 'signifikan' merujuk pada mitra bisnis (terutama produsen) yang merupakan: penyedia utama barang atau layanan jenis tertentu, yang mewakili bagian besar dari volume pembelian atau persepsi reputasional; atau mereka yang diidentifikasi berpotensi terkait dengan risiko signifikan atas dampak HAM yang merugikan (terutama yang terkait dengan buruh). Untuk informasi lebih lanjut tentang sasaran dari proses monitoring, mohon lihat definisi "pihak yang diaudit". Rapat Kalibrasi Peningkatan Kapasitas Efek Berantai Rapat yang diselenggarakan oleh BSCI dengan Audit Perusahaan terakreditasi di mana auditor dapat mendiskusikan interpretasi mereka dari prosedur audit dan kriteria. Rapat ini memastikan bahwa auditor mengikuti interpretasi yang benar dari misi, visi dan harapan BSCI, serta mengembangkan pemahaman yang menyeluruh dari alat audit dan metodologi audit. Proses untuk membantu individu atau kelompok untuk mengidentifikasi dan menangani masalah-masalah dan mendapatkan wawasan, pengetahuan dan pengalaman yang diperlukan untuk memecahkan masalah dan menerapkan perubahan. Sebuah "rantai peristiwa" tak terduga karena tindakan yang mempengaruhi seperangkat komponen atau hubungan interaksi atau saling ketergantungan. Efek berantai dapat menyebabkan rantai peristiwa yang cenderung berlanjut dengan meningkatnya momentum, sehingga semakin jauh prosesnya maka akan semakin sulit untuk berhenti. Untuk tujuan BSCI, para Peserta BSCI berusaha untuk menginspirasi efek berantai positif bagi mitra bisnis mereka untuk menaati Pedoman Perilaku BSCI. Sertifikasi Proses di mana di dalamnya organisasi pihak ketiga memberikan pengakuan kepada individu, organisasi, proses, layanan atau produk yang memenuhi kriteria tertentu yang telah ditetapkan. BSCI adalah pendekatan multidisiplin yang membantu Para Peserta BSCI dan mitra bisnis mereka untuk meningkatkan kinerja sosial dalam rantai pasokan. Audit BSCI tidak mengarah ke sertifikat tetapi mereka bertindak dalam kombinasi dengan komponen BSCI lainnya untuk berjuang mencapai perbaikan. Anak Untuk tujuan Konvensi Hak Anak, seorang anak berarti setiap manusia di bawah usia delapan belas tahun kecuali menurut undang-undang yang berlaku pada anak, kedewasaan dicapai lebih awal. Konvensi tersebut bertujuan menyediakan cakupan untuk semua anak di bawah umur termasuk "anak-anak" dan "pekerja muda". Untuk tujuan BSCI, istilah tersebut berlaku untuk semua orang yang berusia di bawah 15 tahun atau di bawah usia penyelesaian wajib belajar (mana yang lebih tinggi), Hak cipta FTA 2014 BSCI Glossary- Dokumen Publik V. 1/2014 3/12

4 kecuali di negara-negara tertentu di mana perekonomian dan fasilitas pendidikan tidak cukup berkembang dan usia minimum kurang dari 15 tahun mungkin berlaku. Negara-negara pengecualian ini ditentukan oleh ILO dalam menanggapi penerapan khusus oleh negara yang bersangkutan dan konsultasi dengan perwakilan organisasi pengusaha dan pekerja. Perburuhan anak Istilah ini mengacu pada pekerjaan yang menghalangi anak-anak menikmati masa kecil mereka, potensi mereka dan martabat mereka, dan yang berbahaya bagi perkembangan fisik dan mental. Perburuhan anak mengacu pada pekerjaan yang secara mental, fisik, sosial atau moral berbahaya dan membahayakan anak-anak; dan mengganggu sekolah mereka dengan: merampas kesempatan untuk bersekolah; mewajibkan mereka untuk meninggalkan sekolah sebelum waktunya; atau mengharuskan mereka untuk mencoba untuk menggabungkan kehadiran di sekolah dengan pekerjaan yang terlalu panjang dan berat. Perbaikan Perburuhan anak Kombinasi langkah-langkah pencegahan dan perbaikan. Langkah-langkah pencegahan berlaku untuk menghindari Perburuhan anak tersebut terjadi. Langkahlangkah perbaikan berniat untuk mengkoreksi dan memperbaiki situasi jika Perburuhan anak ditemukan. Mitra bisnis, terutama mereka yang akan dipantau, wajib memberlakukan prosedur perbaikan Perburuhan anak. Ini setidaknya harus mencakup sarana untuk: a) verifikasi usia yang ketat; b) mencari dukungan eksternal dalam mempromosikan solusi jangka panjang; c) berusaha untuk mengembalikan anak ke sistem sekolah dan menjamin bahwa anak tersebut akan dikeluarkan dari lokasi produksi. Perburuhan anak adalah pelanggaran terhadap hak asasi manusia. Dengan demikian, ini mungkin memerlukan kompensasi kepada korban. Pedoman Perilaku Keluhan Pernyataan formal dari nilai-nilai dan prinsip-prinsip yang mencerminkan keyakinan para Peserta BSCI dan harapan mereka terhadap mitra bisnis mereka dalam rantai pasokan mereka. Pedoman ini tersedia untuk umum dan ditujukan kepada siapa pun yang berkepentingan dengan kegiatan bisnis perusahaan dan cara mereka melakukan bisnis. Pedoman Perilaku harus dibaca dan ditafsirkan dengan menggabungkan lampiran-lampirannya (Ketentuan Pelaksanaan, Referensi BSCI dan daftar Istilah BSCI). Ini mungkin memiliki makna hukum dan non-hukum. Sebagai masalah non-hukum, keluhan merujuk pada ekspresi ketidakpuasan atau dugaan bahwa harapan yang ditimbulkan oleh suatu sistem, sebuah organisasi bisnis atau seorang individu tidak memuaskan atau tidak terpenuhi. Sebagai istilah hukum, keluhan mengacu pada dokumen hukum formal yang menetapkan fakta dan alasan hukum bahwa kepercayaan dari pihak yang melakukan pengajuan cukup untuk mendukung klaim terhadap pihak lain dan yang memberikan hak kepada pihak pengajuan untuk suatu tindakan hukum. Keterlibatan Ini memiliki arti hukum dan non-hukum. Sebagai masalah non-hukum, badan usaha dapat dianggap "terlibat" dalam tindakan pihak lain di mana, misalnya, mereka terlihat mendapatkan keuntungan dari penyalahgunaan yang dilakukan oleh pihak tersebut. Sebagai masalah hukum, keterlibatan berarti terlibat dalam penyalahgunaan yang disebabkan oleh badan usaha lain, pemerintah, individu, kelompok, dan lain-lain. Risiko keterlibatan dalam sebuah pelanggaran hak asasi manusia mungkin sangat tinggi di area dengan pemerintahan yang lemah dan/atau di mana terjadi pelanggaran hak asasi manusia yang luas. Hak cipta FTA 2014 BSCI Glossary- Dokumen Publik V. 1/2014 4/12

5 Keterlibatan umumnya terdiri atas 2 unsur: Suatu tindakan atau kelalaian (kegagalan untuk bertindak) oleh badan usaha, atau individu yang mewakili badan usaha, yang "membantu" (memfasilitasi, melegitimasi, membantu, mendorong, dll.) pihak lain, dalam suatu cara, untuk melakukan pelanggaran hak asasi manusia, dan Diketahuinya oleh badan usaha tersebut bahwa tindakan atau kelalaiannya dapat memberikan bantuan tersebut. Wajib Belajar Konsumen Tindakan Perbaikan Rencana Tindakan Perbaikan atau Corrective Action Plan (CAP) Klasifikasi risiko negara Isu penting Masa pendidikan yang diperlukan oelh setiap orang, dan yang lamanya bervariasi sesuai dengan undang-undang. Ini dimaksudkan untuk menjamin hak atas pendidikan, yang merupakan hak paling utama dan hak yang membuka jalan bagi hak-hal lainnya. Pendidikan memberikan kepada individu suatu keterampilan, kemampuan dan kepercayaan diri untuk mengamankan hak-hak mereka. Pendidikan memberikan orang kemampuan untuk mengakses informasi dan menganalisis secara bebas. Seseorang yang membeli barang dan jasa untuk penggunaan pribadi. Dalam konteks BSCI, tindakan perbaikan mengacu pada pelaksanaan langkahlangkah atau perubahan sistemik untuk menghilangkan atau meringankan penyebab dari penyimpangan yang ada dari Pedoman Perilaku BSCI dan untuk mencegahnya terjadi kembali. Rencana tindakan-tindakan yang diperlukan untuk memperbaiki penyimpangan yang ditemukan selama audit. Ini harus mencakup orang yang bertanggung jawab dan batas waktu di mana langkah-langkah yang harus dilaksanakan. Sebuah alat yang dikembangkan oleh BSCI yang bertujuan untuk mendukung para Peserta BSCI untuk bisa mengidentifikasi denga lebih baik potensi risiko sosial dan prioritas pelaksanaan yang berkaitan dengan negara-negara sumber mereka. Ini biasanya terkait dengan Konvensi ILO Fundamental (Konvensi Inti) atau isu-isu yang dipahami sebagai hal yang penting dalam sistem BSCI karena: Mereka menyajikan risiko segera terhadap keamanan para pekerja atau risiko terhadap nyawa dan anggota tubuh atau merupakan pelanggaran yang signifikan terhadap hak asasi manusia pekerja, dan/atau, Mereka menyajikan upaya untuk memutarbalikkan proses audit melalui penipuan, pemaksaan, kecurangan atau gangguan. Pelanggan Pekerjaan layak Asrama Uji Tuntas Seseorang yang membeli barang atau jasa dari sebuah toko atau bisnis. Atau orang dengan jenis tertentu yang harus dihadapi oleh seseorang. Gabungan aspirasi ornag-orang dalam kehidupan kerja mereka. Ini terdiri atas peluang kerja yang produktif dan memberikan pendapatan yang adil, keamanan di tempat kerja dan perlindungan sosial bagi keluarga. Ini melibatkan prospek yang lebih baik untuk pengembangan pribadi dan integrasi sosial, kebebasan bagi masyarakat untuk mengekspresikan keprihatinan mereka serta kesempatan dan perlakuan yang sama untuk semua wanita dan pria. Bangunan yang memberikan akomodasi hidup yang aman bagi para pekerja. Ini disediakan oleh majikan dan dapat di dalam atau di luar lokasi kerja. Juga dikenal sebagai perumahan. Ini mengacu pada sejumlah langkah pencegahan yang diambil untuk mematuhi standar penanganan yang wajar saat melakukan setiap tindakan yang dapat Hak cipta FTA 2014 BSCI Glossary- Dokumen Publik V. 1/2014 5/12

6 diperkirakan bisa merugikan orang lain. Sebuah penanganan wajar berhubungan dengan apa yang mungkin dilakukan oleh "orang yang bernalar" dalam situasi yang sama atau serupa. "Seseorang yang bernalar" adalah gabungan dari penilaian komunitas yang relevan mengenai bagaimana anggota umum suatu komunitas (misalnya badan usaha) harus bersikap dalam situasi yang mungkin menimbulkan ancaman bahaya (melalui tindakan atau tidak melakukan tindakan) kepada pihak lain. Tugas penanganan termasuk secara implisit tanggung jawab yang dimiliki oleh individu dan badan usaha terhadap lainnya dalam komunitas. Oleh karena itu, ini diharapkan terlepas apakah hal tersebut diwajibkan oleh hukum atau tidak. Emisi Pegawai Sistem Manajemen Lingkungan Asosiasi Perdagangan Luar Negeri Dewan Direksi FTA Komite Keuangan FTA Majelis Umum FTA Konvensi ILO Fundamental (Konvensi Inti) Dalam konteks audit BSCI, ini mengacu pada gas pembuangan atau gas buang, yang perlu dikelola secara memadai untuk menghindari potensi kerusakan lingkungan. Seseorang yang bekerja untuk sebuah entitas, di bawah persyaratan kontrak kerja. Sebuah kontrak kerja bisa secara tertulis, lisan maupun tersirat. Untuk tujuan BSCI, pegawai dan pekerja (baik musiman atau tetap) berada di bawah istilah "pekerja" yang sama. Sebuah pendekatan sistematis untuk mengembangkan dan menyampaikan tujuan lingkungan organisasi dan mengelola kegiatan yang memiliki dampak lingkungan. System Manajemen Lingkungan atau Environmental Management System (EMS) mencakup struktur, aktivitas dan penilaian organisasi terhadap kegiatan tersebut dengan dampak lingkungan. Tanggung jawab, tujuan, pelatihan dan penilaian lingkungan terkait legislasi dan peraturan lebih lanjut dapat dimasukkan. Asosiasi Perdagangan Luar Negeri atau Foreign Trade Association (FTA) adalah asosiasi perdagangan Eropa dan International yang mewakili dan membela nilai perdagangan bebas dan berkelanjutan. Asosiasi ini menyatukan ratusan pengecer, importir, perusahaan merek, dan asosiasi nasional untuk meningkatkan kerangka politik dan hukum untuk perdagangan dengan cara yang bertanggung jawab. Badan yang mengatur Asosiasi Perdagangan Luar Negeri, yang terdiri atas minimal dua perwakilan dan maksimal sepuluh perwakilan dari anggota biasa. Komite yang berfokus pada isu-isu keuangan, yang terdiri atas tiga anggota Dewan Direksi FTA (bendahara + dua anggota lainnya, salah satunya juga harus bertugas dalam Komite Pengarah BSCI). Majelis Tahunan yang mencakup semua anggota asosiasi dan anggota biasa. Semua suara didasarkan pada sistem pengambilan suara (voting) berbobot, tergantung dari badan usaha atau omset asosiasi. Badan Pimpinan dari Organisasi Buruh Internasional atau International labor Organization (ILO) telah mengidentifikasi delapan konvensi yang mencakup subyek yang dianggap sebagai prinsip-prinsip dan hak-hak dasar di tempat kerja: kebebasan berserikat dan pengakuan efektif terhadap hak untuk berunding bersama; penghapusan segala bentuk kerja paksa atau kerja wajib; penghapusan perburuhan anak secara efektif; dan penghapusan diskriminasi dalam pekerjaan dan jabatan. Prinsip-prinsip ini juga tercakup dalam Deklarasi ILO tentang Prinsip dan Hak Mendasar di Tempat Kerja (1998). Saat ini, jumlah ratifikasi dari konvensi ini merupakan 86% dari total kemungkinan. Negara-negara yang meratifikasi (lihat berkomitmen untuk menerapkan konvensi dalam hukum dan praktik nasional dan melaporkan penerapannya secara berkala. Mekanisme Mekanisme keluhan adalah prosedur non-yudisial yang menawarkan cara formal di Hak cipta FTA 2014 BSCI Glossary- Dokumen Publik V. 1/2014 6/12

7 Keluhan mana individu atau kelompok dapat menyampaikan kekhawatiran tentang suatu dampak yang dialami oleh badan usaha terhadap mereka termasuk, tetapi tidak semata-mata, hak asasi manusia mereka dan dapat mencari upaya hukum. Mekanisme ini dapat menggunakan proses ajudikatif, berdasarkan dialog atau proses-proses lainnya yang sesuai dengan budaya dan yang kompatibel dengan hak. Menurut PBB, agar suatu mekanisme pengaduan untuk menjadi berlaku, maka mekanisme tersebut harus sah, bisa diakses, bisa diprediksi, adil, transparan, kompatibel dengan hak, dan merupakan sumber belajar yang berkelanjutan. Pekerja Rumahan Hak Asasi Manusia Uji Tuntas Hak Asasi Manusia Importir Organisasi Perburuhan Internasional atau International Labour Organization (ILO) Konvensi ILO Seseorang yang melakukan pekerjaan untuk badan usaha di bawah kontrak langsung maupun tidak langsung, selain di tempat badan usaha, untuk remunerasi, yang menghasilkan penyediaan produk atau jasa sebagaimana yang ditentukan oleh pemberi kerja, terlepas dari siapa yang memasok peralatan, bahan baku atau input lain yang digunakan. Seperangkat prinsip-prinsip yang ditetapkan dalam Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia (1948), berdasarkan pengakuan atas martabat yang melekat dan hak-hak yang setara dan tidak dapat dicabut dari semua anggota keluarga manusia sebagai landasan kebebasan, keadilan dan perdamaian di dunia. Proses yang harus dilakukan oleh badan usaha untuk mengidentifikasi, mencegah, mengurangi dan memperhitungkan bagaimana mereka mengatasi dampak hak asasi manusia yang merugikan mereka. Ini harus mencakup dampak merugikan hak asasi manusia yang mungkin disebabkan atau ikut disebabkan oleh badan usaha tersebut melalui kegiatannya sendiri, atau yang mungkin langsung berhubungan dengan operasi, produk atau layanannya melalui hubungan bisnisnya. Badan usaha yang menjual barang. Mereka tidak memproduksi barang. Pengiriman barang dibuat di dalam atau di luar Uni Eropa. Untuk tujuan BSCI, importir dapat berupa seorang Peserta BSCI atau mitra bisnis. Organisasi internasional yang berlokasi di Jenewa, Swiss, yang tujuannya adalah untuk mempromosikan pekerjaan yang layak bagi semua pria dan wanita. ILO memiliki pendekatan tripartit; oleh karena itu, negara-negara anggota diwakili oleh pekerja, pengusaha dan pemerintah. Konvensi Organisasi Perburuhan Internasional (ILO) memegang tanggung jawab untuk menetapkan standar ketenagakerjaan internasional dan merupakan sumber yang sah untuk standar perburuhan internasional dan interpretasi mereka. Standar ILO ditetapkan dalam Konvensi, yang memiliki kekuatan hukum internasional dan mengikat bagi negara-negara yang telah meratifikasinya, dan dalam Rekomendasi yang memberikan pedoman interpretasi tambahan. Secara khusus, semua negara anggota ILO memiliki kewajiban, terlepas dari ratifikasi, untuk menghormati, mempromosikan dan mewujudkan prinsip-prinsip yang terkandung dalam Konvensi ILO Fundamental. BSCI mengacu pada Konvensi ILO, Rekomendasi dan pedoman interpretasi, semaksimal mungkin. Rekomendasi ILO Ini adalah instrumen hukum yang dibuat oleh konstituen ILO (pemerintah, pengusaha dan pekerja) untuk membahas standar perburuhan internasional dan menetapkan prinsip-prinsip dasar dan hak-hak di tempat kerja. Berbeda dengan Konvensi ILO, yang merupakan perjanjian internasional mengikat secara hukum yang dapat diratifikasi oleh negara-negara anggota, Rekomendasi ILO merupakan pedoman yang Hak cipta FTA 2014 BSCI Glossary- Dokumen Publik V. 1/2014 7/12

8 tidak mengikat. Dalam banyak kasus, suatu konvensi meletakkan prinsip-prinsip dasar yang harus dilaksanakan oleh negara-negara yang meratifikasi, sementara rekomendasi terkait tambahan terhadap konvensi tersebut dengan memberikan pedoman yang lebih rinci tentang bagaimana hal itu bisa diterapkan. Rekomendasi juga bisa bersifat otonom, yaitu tidak terkait dengan konvensi mana pun. Sistem Manajemen Sosial atau Internal Social Management System (ISMS) Kontrak Perburuhan Saja Upah minimum yang sah Pengaruh Managemen Proses Pemantauan Anggota biasa FTA Alat Pelindung Diri (APD) Metodologi Audit Produksi Utama Seperangkat kebijakan dan prosedur dinamis yang harus dilaksanakan oleh pihak yang diaudit utama untuk memberlakukan nilai-nilai dan prinsip-prinsip Pedoman Perilaku BSCI ke lapisan-lapisan produksi di bawahnya. Sebuah pengaturan yang dilarang di mana kontraktor atau subkontraktor hanya merekrut, menyediakan atau menempatkan pekerja untuk melakukan suatu tugas, pekerjaan atau jasa untuk seorang pemberi kerja. Dalam kontrak perburuhan saja tersebut, terdapat unsur-unsur berikut ini: (a) kontraktor atau subkontraktor tidak memiliki modal yang cukup besar atau investasi untuk benar-benar melaksanakan tugas, pekerjaan atau jasa di bawah tanggung jawabnya sendiri; dan (b) para pegawai yang direkrut, disediakan atau ditempatkan oleh kontraktor atau subkontraktor tersebut melaksanakan kegiatan yang berhubungan langsung dengan bisnis utama pemberi kerja. Remunerasi terendah per jam, harian atau bulanan yang harus secara hukum dibayar oleh majikan kepada para pekerja dan pegawainya untuk jam kerja reguler. Negaranegara yang tidak memiliki upah minimum yang ditetapkan oleh hukum bergantung pada kelompok pengusaha dan serikat pekerja untuk mengatur pendapatan minimum melalui perundingan bersama. Sebuah posisi yang menguntungkan yang memberikan kuasa untuk mempengaruhi orang lain dan/atau kemampuan untuk mengubah praktik salah satu mitra bisnis yang menyebabkan atau memberikan kontribusi terhadap dampak negatif. Kegiatan terkoordinasi untuk membangun dan mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Istilah manajemen juga dapat merujuk kepada seseorang atau sekelompok orang dengan wewenang dan tanggung jawab untuk melakukan dan mengendalikan sebuah badan usaha atau badan bisnis. Proses pemantauan adalah sebuah pendekatan sistematis, yang memungkinkan badan usaha untuk mengukur dan menganalisis kinerja sosial untuk mengidentifikasi masalah-masalah kritis secara pro-aktif dan menggunakan data untuk membuat keputusan yang akan meningkatkan kualitas dan efisiensi program Corporate Social Responsibility. Untuk tujuan BSCI, proses pemantauan terutama dilakukan melalui audit BSCI. Yaitu perusahaan dengan kegiatan komersial dan kegiatan perdagangan terkait di seluruh dunia dan asosiasi perdagangan. Anggota biasa memiliki hak keanggotaan penuh. Alat Pelindung Diri (APD) mengacu pada pakaian pelindung, helm, kacamata, atau pakaian lain atau peralatan yang dirancang untuk melindungi tubuh pemakainya dari cedera. Peralatan pelindung dapat dikenakan untuk pekerjaan yang terkait dengan alasan keselamatan dan kesehatan kerja. Tujuan dari alat pelindung diri adalah untuk mengurangi karyawan dari paparan bahaya ketika kendali teknis dan administratif tidak layak atau tidak efektif untuk mengurangi risiko tersebut ke tingkat yang dapat diterima. Sebuah pendekatan audit sistematis yang dikembangkan oleh BSCI untuk menilai kinerja sosial dari pihak yang diaudiit, yang dapat terdiri atas beberapa unit produksi Hak cipta FTA 2014 BSCI Glossary- Dokumen Publik V. 1/2014 8/12

9 (terlepas jika mereka badan hukum yang terpisah atau bukan). Untuk memantau efektivitas langkah-langkah yang diambil oleh pihak yang diaudit utama dan melakukan verifikasi silang terhadap langkah-langkah tersebut pada sampel random unit produksi yang tercakup oleh audit yang sama. Sebuah audit yang menggunakan metodologi ini dilakukan hanya jika (i) pihak yang diaudit telah mengambil tanggung jawab untuk terlibat dan memantau mitra bisnisnya sebelum audit BSCI dan (ii) pihak yang diaudit telah menetapkan Sistem Manajemen Sosial Internal atau Internal Social Management System (ISMS) yang berjalan untuk memastikan mitra bisnisnya bekerja menuju ketaatan terhadap nilai-nilai dan prinsipprinsip dalam Pedoman Perilaku BSCI. Biasanya, metodologi ini digunakan untuk memantau usaha pertanian, yang cenderung terstruktur dalam suatu cara piramida (misalnya, beberapa pertanian yang mengirimkan sayuran ke pabrik pengemasan. Namun, metodologi tersebut dapat digunakan untuk memantau efek berantai BSCI dari suatu badan usaha tertentu terhadap mitra bisnis yang berbeda (misalnya, sebuah pabrik yang memantau jaringan unit-unit produksi kecil). Audit BSCI yang dilakukan dengan menggunakan metodologi ini harus dilaporkan berdasarkan rumus Komitmen Produksi Primer. Perburuhan Tahanan Produsen Tanggung Jawab Risiko Penilaian Risiko Pekerja musiman Penilaian Diri Sendiri Sebuah bentuk perburuhan yang tidak bebas. Istilah ini dapat merujuk kepada dua pengertian yang berbeda: perburuhan sebagai bentuk hukuman dan perburuhan sebagai bentuk pekerjaan narapidana. Untuk tujuan BSCI, produsen adalah mitra bisnis dalam rantai pasokan Peserta BSCI yang memproduksi barang (makanan atau non-makanan) atau memproduksi bahan baku, yang menggunakan tenaga kerja dan mesin, peralatan, pengolahan kimiawi dan biologis, atau formulasi. Peran aktif yang ditanggung oleh para Peserta BSCI yang menaati Pedoman Perilaku BSCI untuk mengambil peran aktif dalam bekerja sama dengan mitra bisnis mereka (khususnya produsen) untuk memimpin mereka melalui proses perbaikan. Peran aktif ini bergantung pada kemampuan para Peserta BSCI untuk bertindak atau memutuskan berdasarkan semangat, nilai-nilai dan prinsip-prinsip yang ditetapkan dalam Pedoman Perilaku, tanpa perlu pengawasan. Ukuran kemungkinan kerusakan terhadap kehidupan, kesehatan, properti, dan / atau lingkungan yang akan terjadi sebagai akibat dari bahaya tertentu. Risiko diukur dalam hal dampak dan kemungkinan terjadinya. Sebuah perkiraan formal mengenai kemungkinan menderita kerusakan akibat bahaya yang teridentifikasi. Sebuah penilaian risiko merupakan bagian tak terpisahkan dari pelaksanaan BSCI baik untuk para Peserta BSCI dan mitra bisnis mereka. Ini memungkinkan mereka untuk mengelola dan merencanakan kegiatan mereka dalam BSCI. Mereka dapat mempelajari probabilitas, dampak, dan efek dari setiap risiko yang diketahui pada proyek, serta tindakan korektif yang harus diambil apabila suatu risiko terjadi. Seorang pekerja yang bekerja secara jangka pendek atau hanya bekerja pada musim tertentu. Dalam konteks audit BSCI, mereka dilaporkan sebagai pekerja sementara, odd-jobbers atau pekerja lepas. Proses di mana seseorang atau organisasi merencanakan, mengatur, melaksanakan dan mengevaluasi tindakan dan menentukan tingkat kinerja yang dicapai. Dalam konteks BSCI, itu adalah proses pengumpulan informasi dalam rangka untuk mempersiapkan pelaksanaan. BSCI menyediakan produsen dengan angket penilaian diri sendiri yang akan digunakan untuk tujuan ini. Informasi yang dikumpulkan dalam dokumen ini adalah pernyataan diri sendiri dan tidak dapat dibandingkan dengan sebuah audit. Hak cipta FTA 2014 BSCI Glossary- Dokumen Publik V. 1/2014 9/12

10 Accountability International (SAI) Social Accountability 8000 Layanan Akreditasi Akuntabilitas Sosial Manfaat Sosial Dialog Sosial Kebijakan Sosial Lingkup Pengaruh Pemangku Kepentingan Subkontractor Sub-pemasok Pemasok Rantai pasokan Organisasi nirlaba hak asasi manusia yang menetapkan standar global yang bertujuan untuk meningkatkan kerja. SAI telah mengembangkan standar sertifikasi SA8000 untuk pertanggungjawaban sosial, yang merupakan sebuah acuan "praktik terbaik untuk industri" BSCI. SA8000 adalah sebuah standar sukarela dan dapat diterapkan untuk setiap ukuran organisasi atau bisnis di semua industri. Tujuan SA8000 adalah untuk memastikan pemerolehan sumber barang dan jasa secara beretika. Standar ini dapat menggantikan atau menambah pedoman akuntabilitas sosial suatu usaha atau industri tertentu. SA8000 menetapkan standar dasar untuk: perburuhan anak, perburuhan paksa, kesehatan dan keselamatan, kebebasan berserikat dan hak untuk berunding bersama, diskriminasi, praktik disiplin, jam kerja, remunerasi dan sistem manajemen. Layanan Akreditasi Akuntabilitas Sosial atau Social Accountability Accreditation Services (SAAS) adalah lembaga akreditasi yang didirikan untuk mengakreditasi dan memantau organisasi sebagai penerbit sertifikasi kepatuhan terhadap standar sosial, termasuk standar Social Accountability 8000 untuk kondisi kerja yang etis. SAAS mulai bekerja sebagai departemen dalam Social Accountability International (SAI) pada tahun 1997 dan secara resmi didirikan sebagai organisasi nirlaba sendiri pada tahun Manfaat yang harus dibayar di bawah sistem jaminan sosial. Sebuah proses pertukaran antara para mitra sosial untuk memajukan konsultasi, dialog dan perundingan bersama. Sebuah dokumen tertulis yang menetapkan niat global dan orientasi bisnis dari perusahaan sehubungan dengan standar sosial dan persyaratannya. BSCI meminta badan usaha untuk membuat suatu dokumen untuk mengembangkan isi Pedoman Perilaku BSCI dan Ketentuan Pelaksanaan. Untuk tujuan BSCI, ini mengacu pada kekuatan berpengaruh yang dimiliki oleh suatu badan usaha terhadap mitra usahanya untuk menegakkan tanggung jawab yang tertanam dalam Pedoman Perilaku BSCI. Lingkup dan besarnya hasil pengaruh dari kekuatan berpengaruh tersebut (koersif, kelembagaan, inspirasi) dan posisi badan usaha dalam jaringan komersial yang berbeda (jaringan minat penting; jaringan kontak langsung; jaringan aktif, jaringan yang telah hilang; jaringan di masa depan). Seorang individu, komunitas atau organisasi yang dipengaruhi oleh dan dapat mempengaruhi beberapa aspek dari produk, operasi, pasar, industri, dan hasil suatu organisasi. Pemangku kepentingan dapat bersifat internal (misalnya, karyawan) maupun bersifat eksternal (misalnya, pelanggan, pemasok, pemegang saham, pemodal, serikat buruh, LSM, media, pemerintah atau masyarakat setempat). Seseorang atau suatu badan hukum yang menandatangani kontrak untuk melakukan sebagian atau seluruh kewajiban kontrak orang lain. Untuk tujuan BSCI, ini mengacu pada mitra bisnis yang ditunjuk oleh produsen, untuk mengambil alih sepenuhnya atau sebagian produksi akhir barang. Untuk tujuan BSCI, sub-pemasok mengacu pada badan usaha yang memberikan kontribusi pada barang kepada produsen atau subkontraktor. Namun, sub-pemasok tidak melakukan kewajiban kontraktual dari produsen. Sebuah vendor atau pemasok adalah orang atau badan hukum yang memberikan kontribusi barang atau jasa dalam rantai pasokan. Mereka bisa berfungsi atau bisa tidak berfungsi sebagai distributor barang. Mereka bisa berfungsi atau bisa tidak berfungsi sebagai produsen barang. Mereka bisa tidak memiliki barang tersebut (misalnya agen, pedagang). Namun, mereka bisa memiliki barang tersebut (importir). Sistem terkoordinasi dari organisasi, orang, aktivitas, informasi dan sumber daya Hak cipta FTA 2014 BSCI Glossary- Dokumen Publik V. 1/ /12

11 yang terlibat dalam memindahkan produk atau jasa secara fisik atau maya dari pemasok kepada pelanggan. Untuk tujuan BSCI, rantai pasokan terdiri atas mitra bisnis yang signifikan dari para Peserta BSCI. Ketentuan Pelaksanaan atau Terms of Implementation (TOI) Serikat Pekerja Mitra Pihak Ketiga Pekerja upahan Pekerja Pekerja Usia Muda Untuk tujuan BSCI, Ketentuan Pelaksanaan atau Terms of Implementation (ToI) adalah dokumen terlampir pada Pedoman Perilaku BSCI, yang menggambarkan komitmen khusus yang melekat pada pelaksanaan Pedoman Perilaku BSCI. Ada tiga hal yang terpisah dari pelaksanaan: a) untuk para Peserta BSCI; b) untuk mitra bisnis dari para Peserta BSCI yang tidak termasuk dalam proses pemantauan; c) untuk mitra bisnis dari para Peserta BSCI yang termasuk dalam proses pemantauan. Setelah ditandatangani, Ketentuan Pelaksanaan tersebut bertindak sebagai sebuah perjanjian unilateral yang ditandatangani oleh mitra usaha dan/atau produsen. Dengan demikian, setiap pelanggaran terhadap setiap pasal Ketentuan Pelaksanaan tersebut dapat menimbulkan kewajiban kontrak. Sebuah organisasi pekerja yang bebas bersatu untuk mencapai tujuan bersama dan kondisi kerja yang lebih baik. Serikat pekerja, melalui para pimpinannya, melakukan tawar-menawar dengan majikan atas nama anggota serikat (jajaran anggota) dan melakukan negosiasi kontrak kerja (perundingan bersama) dengan majikan. Tujuan yang paling umum dari asosiasi atau serikat tersebut adalah "mempertahankan atau meningkatkan kondisi kerja mereka." Ini mungkin termasuk negosiasi upah, aturan kerja, prosedur pengaduan, aturan yang mengatur perekrutan, pemecatan dan promosi pekerja, manfaat, keselamatan kerja dan kebijakan. Sesuai dengan Ketentuan Pelaksanaan BSCI untuk mitra bisnis, "pihak ketiga," adalah badan usaha yang memiliki hubungan bisnis dengan mitra bisnis. Ini adalah mitra bisnis dari mitra bisnis yang melakukan penandatangan. Istilah ini hanya digunakan dalam Ketentuan Pelaksanaan BSCI untuk mitra bisnis untuk membuat pembedaan yang jelas antara mitra bisnis yang melakukan penandatangan dan mitra bisnis yang ditujukan sebagai pihak ketiga. Namun, mitra pihak ketiga merupakan pelaksana yang sama sebagaimana dimaksud dalam "mitra bisnis". Pekerja dari sebuah badan usaha yang tidak menerima gaji secara teratur (sesuai dengan hukum setempat) tetapi dibayar berdasarkan jumlah unit yang diproduksi. Mereka mungkin tidak dianggap pekerja reguler, tetapi mereka merupakan bagian dari struktur badan usaha dari perspektif faktual. Mereka dilaporkan dalam Angket Audit BSCI sebagai "pekerja berbasis produksi". Seseorang yang bekerja untuk badan usaha yang memiliki fungsi independen, baik yang secara langsung dipekerjakan, dikontrak atau berdasarkan hubungannya dengan badan usaha tersebut. Setiap orang yang bekerja yang usianya lebih tua dari seorang anak (lihat definisi), tapi kurang dari 18 tahun yang tidak lagi tunduk pada kewajiban menghadiri sekolah penuh waktu di bawah hukum nasional. Perpanjangan dari status ini dapat didefinisikan melalui instrumen politik yang berbeda yang bertujuan memperluas perlindungan terhadap pemuda. Hak cipta FTA 2014 BSCI Glossary- Dokumen Publik V. 1/ /12

12 Business Social Compliance Initiative atau Inisiatif Kepatuhan Bisnis Sosial adalah inisiatif berbasis bisnis terkemuka bagi perusahaan yang berkomitmen untuk meningkatkan kondisi kerja di pabrik-pabrik dan peternakan di seluruh dunia. Kami menyatukan lebih dari perusahaan dalam sebuah sistem berorientasi pembangunan yang berlaku untuk semua sektor dan negara-negara sumber. Business Social Compliance Initiative (BSCI) Av. De Cortenbergh, Brussels Belgium Telepon: Faksimili: Hak cipta FTA 2014 BSCI Glossary- Dokumen Publik V. 1/ /12

Daftar Istilah BSCI amfori

Daftar Istilah BSCI amfori Daftar Istilah BSCI Daftar Istilah ini harus dipahami dalam konteks BSCI dan berlaku untuk para Peserta BSCI dan mitra bisnis mereka, khususnya produsen. Daftar Istilah ini mengesampingkan semua versi

Lebih terperinci

Pedoman Perilaku BSCI 1

Pedoman Perilaku BSCI 1 Pedoman Perilaku BSCI 1 Kehadiran Pedoman Perilaku BSCI versi 1/2014 bertujuan mendirikan nilai-nilai dan prinsipprinsip bahwa para Peserta BSCI berusaha untuk menerapkan dalam rantai pasokan mereka. Pedoman

Lebih terperinci

K143 KONVENSI PEKERJA MIGRAN (KETENTUAN TAMBAHAN), 1975

K143 KONVENSI PEKERJA MIGRAN (KETENTUAN TAMBAHAN), 1975 K143 KONVENSI PEKERJA MIGRAN (KETENTUAN TAMBAHAN), 1975 1 K-143 Konvensi Pekerja Migran (Ketentuan Tambahan), 1975 2 Pengantar Organisasi Perburuhan Internasional (ILO) merupakan merupakan badan PBB yang

Lebih terperinci

Administrative Policy Bahasa Indonesian translation from English original

Administrative Policy Bahasa Indonesian translation from English original Tata Tertib Semua unit Misi KONE adalah untuk meningkatkan arus pergerakan kehidupan perkotaan. Visi kita adalah untuk Memberikan pengalaman terbaik arus pergerakan manusia, menyediakan kemudahan, efektivitas

Lebih terperinci

Kode Perilaku VESUVIUS: black 85% PLC: black 60% VESUVIUS: white PLC: black 20% VESUVIUS: white PLC: black 20%

Kode Perilaku VESUVIUS: black 85% PLC: black 60% VESUVIUS: white PLC: black 20% VESUVIUS: white PLC: black 20% Kode Perilaku 2 Vesuvius / Kode Perilaku 3 Pesan dari Direktur Utama Kode Perilaku ini menegaskan komitmen kita terhadap etika dan kepatuhan Rekan-rekan yang Terhormat Kode Perilaku Vesuvius menguraikan

Lebih terperinci

PERNYATAAN KEBIJAKAN HAK ASASI MANUSIA UNILEVER

PERNYATAAN KEBIJAKAN HAK ASASI MANUSIA UNILEVER PERNYATAAN KEBIJAKAN HAK ASASI MANUSIA UNILEVER Kami meyakini bahwa bisnis hanya dapat berkembang dalam masyarakat yang melindungi dan menghormati hak asasi manusia. Kami sadar bahwa bisnis memiliki tanggung

Lebih terperinci

15A. Catatan Sementara NASKAH KONVENSI TENTANG PEKERJAAN YANG LAYAK BAGI PEKERJA RUMAH TANGGA. Konferensi Perburuhan Internasional

15A. Catatan Sementara NASKAH KONVENSI TENTANG PEKERJAAN YANG LAYAK BAGI PEKERJA RUMAH TANGGA. Konferensi Perburuhan Internasional Konferensi Perburuhan Internasional Catatan Sementara 15A Sesi Ke-100, Jenewa, 2011 NASKAH KONVENSI TENTANG PEKERJAAN YANG LAYAK BAGI PEKERJA RUMAH TANGGA 15A/ 1 NASKAH KONVENSI TENTANG PEKERJAAN YANG

Lebih terperinci

R-111 REKOMENDASI DISKRIMINASI (PEKERJAAN DAN JABATAN), 1958

R-111 REKOMENDASI DISKRIMINASI (PEKERJAAN DAN JABATAN), 1958 R-111 REKOMENDASI DISKRIMINASI (PEKERJAAN DAN JABATAN), 1958 2 R-111 Rekomendasi Diskriminasi (Pekerjaan dan Jabatan), 1958 Pengantar Organisasi Perburuhan Internasional (ILO) merupakan merupakan badan

Lebih terperinci

PIAGAM DEWAN KOMISARIS PT UNILEVER INDONESIA Tbk ( Piagam )

PIAGAM DEWAN KOMISARIS PT UNILEVER INDONESIA Tbk ( Piagam ) PIAGAM DEWAN KOMISARIS PT UNILEVER INDONESIA Tbk ( Piagam ) DAFTAR ISI I. DASAR HUKUM II. TUGAS, TANGGUNG JAWAB DAN WEWENANG III. ATURAN BISNIS IV. JAM KERJA V. RAPAT VI. LAPORAN DAN TANGGUNG JAWAB VII.

Lebih terperinci

K189 Konvensi tentang Pekerjaan Yang Layak bagi Pekerja Rumah Tangga, 2011

K189 Konvensi tentang Pekerjaan Yang Layak bagi Pekerja Rumah Tangga, 2011 K189 Konvensi tentang Pekerjaan Yang Layak bagi Pekerja Rumah Tangga, 2011 2 K-189: Konvensi tentang Pekerjaan Yang Layak bagi Pekerja Rumah Tangga, 2011 K189 Konvensi tentang Pekerjaan Yang Layak bagi

Lebih terperinci

KEBIJAKAN PEDOMAN PERILAKU DAN ETIKA PERUSAHAAN. 2.1 Kejujuran, integritas, dan keadilan

KEBIJAKAN PEDOMAN PERILAKU DAN ETIKA PERUSAHAAN. 2.1 Kejujuran, integritas, dan keadilan Kebijakan Pedoman Perilaku dan Etika KEBIJAKAN PEDOMAN PERILAKU DAN ETIKA PERUSAHAAN Juni 2014 1. Pendahuluan Amcor mengakui tanggung jawabnya sebagai produsen global dalam bidang layanan dan materi pengemasan,

Lebih terperinci

Kode Etik Pemasok. Pendahuluan

Kode Etik Pemasok. Pendahuluan KODE ETIK PEMASOK Kode Etik Pemasok Pendahuluan Sebagai peritel busana internasional yang terkemuka dan berkembang, Primark berkomitmen untuk membeli produk berkualitas tinggi dari berbagai negara dengan

Lebih terperinci

Kode Etik C&A untuk Pasokan Barang Dagangan

Kode Etik C&A untuk Pasokan Barang Dagangan Kode Etik C&A untuk Pasokan Barang Dagangan Perhatian: ini adalah terjemahan dari teks bahasa Inggris. Versi asli bahasa Inggrislah yang dianggap sebagai dokumen yang mengikat secara hukum. - April 2015

Lebih terperinci

Indorama Ventures Public Company Limited

Indorama Ventures Public Company Limited Indorama Ventures Public Company Limited Kode Etik untuk Pemasok (Sebagaimana yang di setujui pada Desember 2014) Revisi 1 (Sebagaimana yang di setujui pada Mei 2017) Catatan Dalam hal ketentuan apa pun

Lebih terperinci

R198 REKOMENDASI MENGENAI HUBUNGAN KERJA

R198 REKOMENDASI MENGENAI HUBUNGAN KERJA R198 REKOMENDASI MENGENAI HUBUNGAN KERJA 1 R-198 Rekomendasi Mengenai Hubungan Kerja 2 Pengantar Organisasi Perburuhan Internasional (ILO) merupakan merupakan badan PBB yang bertugas memajukan kesempatan

Lebih terperinci

Pedoman Pemasok Olam. Dokumen terakhir diperbarui. April Pedoman Pemasok Olam April

Pedoman Pemasok Olam. Dokumen terakhir diperbarui. April Pedoman Pemasok Olam April Pedoman Pemasok Olam Dokumen terakhir diperbarui April 2018 Pedoman Pemasok Olam April 2018 1 Daftar Isi Pendahuluan 3 Prinsip Pedoman Pemasok 4 Pernyataan Pemasok 6 Lampiran 1 7 Pendahuluan Olam berusaha

Lebih terperinci

PIAGAM PEMBELIAN BERKELANJUTAN

PIAGAM PEMBELIAN BERKELANJUTAN PIAGAM PEMBELIAN BERKELANJUTAN PENGANTAR AptarGroup mengembangkan solusi sesuai dengan kesepakatan-kesepakatan usaha yang wajar dan hukum ketenagakerjaan, dengan menghargai lingkungan dan sumber daya alamnya.

Lebih terperinci

R-166 REKOMENDASI PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA, 1982

R-166 REKOMENDASI PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA, 1982 R-166 REKOMENDASI PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA, 1982 2 R-166 Rekomendasi Pemutusan Hubungan Kerja, 1982 Pengantar Organisasi Perburuhan Internasional (ILO) merupakan merupakan badan PBB yang bertugas memajukan

Lebih terperinci

PIAGAM DIREKSI PT UNILEVER INDONESIA Tbk ( Piagam )

PIAGAM DIREKSI PT UNILEVER INDONESIA Tbk ( Piagam ) PIAGAM DIREKSI PT UNILEVER INDONESIA Tbk ( Piagam ) DAFTAR ISI I. DASAR HUKUM II. TUGAS, TANGGUNG JAWAB DAN WEWENANG III. ATURAN BISNIS IV. JAM KERJA V. RAPAT VI. LAPORAN DAN TANGGUNG JAWAB VII. KEBERLAKUAN

Lebih terperinci

Kebijakan Pedoman Perilaku dan Etika Perusahaan

Kebijakan Pedoman Perilaku dan Etika Perusahaan Kebijakan Pedoman Perilaku dan Etika Perusahaan KEBIJAKAN PEDOMAN PERILAKU DAN ETIKA PERUSAHAAN 1. Pendahuluan Amcor mengakui tanggung jawabnya sebagai produsen global dalam bidang layanan dan materi pengemasan,

Lebih terperinci

K 95 KONVENSI PERLINDUNGAN UPAH, 1949

K 95 KONVENSI PERLINDUNGAN UPAH, 1949 K 95 KONVENSI PERLINDUNGAN UPAH, 1949 2 K-95 Konvensi Perlindungan Upah, 1949 Pengantar Organisasi Perburuhan Internasional (ILO) merupakan merupakan badan PBB yang bertugas memajukan kesempatan bagi laki-laki

Lebih terperinci

K 158 KONVENSI PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA, 1982

K 158 KONVENSI PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA, 1982 K 158 KONVENSI PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA, 1982 2 K-158 Konvensi Pemutusan Hubungan Kerja, 1982 Pengantar Organisasi Perburuhan Internasional (ILO) merupakan merupakan badan PBB yang bertugas memajukan kesempatan

Lebih terperinci

K177 Konvensi Kerja Rumahan, 1996 (No. 177)

K177 Konvensi Kerja Rumahan, 1996 (No. 177) K177 Konvensi Kerja Rumahan, 1996 (No. 177) 1 K177 - Konvensi Kerja Rumahan, 1996 (No. 177) 2 Pengantar Organisasi Perburuhan Internasional (ILO) merupakan merupakan badan PBB yang bertugas memajukan kesempatan

Lebih terperinci

K168. Konvensi Promosi Kesempatan Kerja dan Perlindungan terhadap Pengangguran, 1988 (No. 168)

K168. Konvensi Promosi Kesempatan Kerja dan Perlindungan terhadap Pengangguran, 1988 (No. 168) K168 Konvensi Promosi Kesempatan Kerja dan Perlindungan terhadap Pengangguran, 1988 (No. 168) K168 - Konvensi Promosi Kesempatan Kerja dan Perlindungan terhadap Pengangguran, 1988 (No. 168) 2 K168 Konvensi

Lebih terperinci

Kode etik bisnis Direvisi Februari 2017

Kode etik bisnis Direvisi Februari 2017 Kode etik bisnis Direvisi Februari 2017 Kode etik bisnis Kode etik bisnis ini berlaku pada semua bisnis dan karyawan Smiths Group di seluruh dunia. Kepatuhan kepada Kode ini membantu menjaga dan meningkatkan

Lebih terperinci

Indorama Ventures Public Company Limited. Kode Etik Pemasok

Indorama Ventures Public Company Limited. Kode Etik Pemasok Indorama Ventures Public Company Limited Kode Etik Pemasok Kode Etik Pemasok Indorama Ventures Public Company Limited dan anak perusahaan / afiliasi (secara kolektif disebut sebagai Perusahaan) berkomitmen

Lebih terperinci

Prinsip Pertanggungjawaban Sosial Daimler

Prinsip Pertanggungjawaban Sosial Daimler 2 Prinsip Pertanggungjawaban Sosial Daimler Pendahuluan Daimler mengakui tanggung jawab sosialnya dan ke-10 prinsip yang menjadi dasar dari gerakan Global Compact. Untuk mencapai tujuan bersama ini, Daimler

Lebih terperinci

dengan pilihan mereka sendiri dan hak perundingan bersama. 2.2 Pihak perusahaan menerapkan sikap terbuka terhadap aktivitas-aktivitas serikat

dengan pilihan mereka sendiri dan hak perundingan bersama. 2.2 Pihak perusahaan menerapkan sikap terbuka terhadap aktivitas-aktivitas serikat Kode Etik Pemasok Kode Etik Pemasok 1. KEBEBASAN MEMILIH PEKERJAAN 1.1 Tidak ada tenaga kerja paksa atau wajib dalam bentuk apa pun, termasuk pekerjaan terikat, perdagangan manusia, atau tahanan dari penjara.

Lebih terperinci

PEDOMAN PERILAKU BAGI MITRA BISNIS

PEDOMAN PERILAKU BAGI MITRA BISNIS PEDOMAN PERILAKU BAGI MITRA BISNIS LORD Corporation ( LORD ) berkomitmen untuk menjalankan bisnis dengan integritas dan standar etika tertinggi. Kami juga berkomitmen untuk mematuhi semua hukum dan peraturan

Lebih terperinci

Naskah Rekomendasi mengenai Landasan Nasional untuk Perlindungan Sosial

Naskah Rekomendasi mengenai Landasan Nasional untuk Perlindungan Sosial Naskah Rekomendasi mengenai Landasan Nasional untuk Perlindungan Sosial 2 Naskah Rekomendasi mengenai Landasan Nasional untuk Perlindungan Sosial Naskah Rekomendasi mengenai Landasan Nasional untuk Perlindungan

Lebih terperinci

PIAGAM DIREKSI PT UNILEVER INDONESIA Tbk ( Piagam )

PIAGAM DIREKSI PT UNILEVER INDONESIA Tbk ( Piagam ) PIAGAM DIREKSI PT UNILEVER INDONESIA Tbk ( Piagam ) DAFTAR ISI I. DASAR HUKUM II. TUGAS, TANGGUNG JAWAB DAN WEWENANG III. ATURAN BISNIS IV. JAM KERJA V. RAPAT VI. LAPORAN DAN TANGGUNG JAWAB VII. KEBERLAKUAN

Lebih terperinci

Kode Etik. .1 "Yang Harus Dilakukan"

Kode Etik. .1 Yang Harus Dilakukan Kode Etik Kode Etik Dokumen ini berisi "Kode Etik" yang harus dipatuhi oleh para Direktur, Auditor, Manajer, karyawan Pirelli Group, serta secara umum siapa saja yang bekerja di Italia dan di luar negeri

Lebih terperinci

PIAGAM UNIT AUDIT INTERNAL

PIAGAM UNIT AUDIT INTERNAL PIAGAM UNIT AUDIT INTERNAL PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk memandang pemeriksaan internal yang dilaksanakan oleh Unit Audit Internal sebagai fungsi penilai independen dalam memeriksa dan mengevaluasi

Lebih terperinci

KODE ETIK PT DUTA INTIDAYA, TBK.

KODE ETIK PT DUTA INTIDAYA, TBK. KODE ETIK PT DUTA INTIDAYA, TBK. PENDAHULUAN Tata kelola perusahaan yang baik merupakan suatu persyaratan dalam pengembangan global dari kegiatan usaha perusahaan dan peningkatan citra perusahaan. PT Duta

Lebih terperinci

R-165 REKOMENDASI PEKERJA DENGAN TANGGUNG JAWAB KELUARGA, 1981

R-165 REKOMENDASI PEKERJA DENGAN TANGGUNG JAWAB KELUARGA, 1981 R-165 REKOMENDASI PEKERJA DENGAN TANGGUNG JAWAB KELUARGA, 1981 2 R-165 Rekomendasi Pekerja dengan Tanggung Jawab Keluarga, 1981 Pengantar Organisasi Perburuhan Internasional (ILO) merupakan merupakan badan

Lebih terperinci

Etika dan integritas. Kepatuhan: Pedoman bagi pihak ketiga

Etika dan integritas. Kepatuhan: Pedoman bagi pihak ketiga Etika dan integritas Kepatuhan: Pedoman bagi pihak ketiga i Pihak ketiga berarti orang atau perusahaan yang memasok barang atau jasa kepada Syngenta atau atas nama kami. ii pejabat publik dapat mencakup,

Lebih terperinci

Standar Kita. Pentland Brands plc

Standar Kita. Pentland Brands plc Standar Kita Pentland Brands plc * * * Membangun rumpun merek yang dicintai dunia dari generasi ke generasi * Penerima Lisensi Alas Kaki Sebagai sebuah bisnis keluarga dan keluarga bisnis, nilai-nilai

Lebih terperinci

Direksi Perusahaan Efek yang Melakukan Kegiatan Usaha sebagai Penjamin Emisi Efek dan Perantara Pedagang Efek SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN

Direksi Perusahaan Efek yang Melakukan Kegiatan Usaha sebagai Penjamin Emisi Efek dan Perantara Pedagang Efek SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN Yth. Direksi Perusahaan Efek yang Melakukan Kegiatan Usaha sebagai Penjamin Emisi Efek dan Perantara Pedagang Efek di tempat SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /SEOJK.04/20.. TENTANG LAPORAN PENERAPAN

Lebih terperinci

Diadopsi oleh resolusi Majelis Umum 53/144 pada 9 Desember 1998 MUKADIMAH

Diadopsi oleh resolusi Majelis Umum 53/144 pada 9 Desember 1998 MUKADIMAH Deklarasi Hak dan Kewajiban Individu, Kelompok dan Badan-badan Masyarakat untuk Pemajuan dan Perlindungan Hak Asasi Manusia dan Kebebasan Dasar yang Diakui secara Universal Diadopsi oleh resolusi Majelis

Lebih terperinci

KODE ETIK PEMASOK KODE ETIK PEMASOK

KODE ETIK PEMASOK KODE ETIK PEMASOK KODE ETIK 16 December 2016 i DAFTAR ISI KOMITMEN ANZ 2 KOMITMEN PARA KAMI 2 HAK ASASI MANUSIA DAN HUBUNGAN DI TEMPAT KERJA 3 Hak Asasi Manusia 3 Gaji, Tunjangan & Kondisi dan Syarat Kerja 3 Kerja Paksa

Lebih terperinci

Anti-Suap dan Korupsi (ABC) Prosedur ini tidak boleh diubah tanpa persetujuan dari kantor Penasihat Umum dan Sekretaris Perusahaan Vesuvius plc.

Anti-Suap dan Korupsi (ABC) Prosedur ini tidak boleh diubah tanpa persetujuan dari kantor Penasihat Umum dan Sekretaris Perusahaan Vesuvius plc. VESUVIUS plc Kebijakan Anti-Suap dan Korupsi PERILAKU BISNIS UNTUK MENCEGAH SUAP DAN KORUPSI Kebijakan: Anti-Suap dan Korupsi (ABC) Tanggung Jawab Perusahaan Penasihat Umum Versi: 2.1 Terakhir diperbarui:

Lebih terperinci

K81 PENGAWASAN KETENAGAKERJAAN DALAM INDUSTRI DAN PERDAGANGAN

K81 PENGAWASAN KETENAGAKERJAAN DALAM INDUSTRI DAN PERDAGANGAN K81 PENGAWASAN KETENAGAKERJAAN DALAM INDUSTRI DAN PERDAGANGAN 1 K-81 Pengawasan Ketenagakerjaan dalam Industri dan Perdagangan 2 Pengantar Organisasi Perburuhan Internasional (ILO) merupakan merupakan

Lebih terperinci

PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) PT SUMBERDAYA SEWATAMA

PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) PT SUMBERDAYA SEWATAMA PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) PT SUMBERDAYA SEWATAMA 1 DAFTAR ISI I. DEFINISI...3 II. VISI DAN MISI...4 III. TUJUAN PENYUSUNAN PIAGAM KOMITE AUDIT...4 IV. TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB...4 V.

Lebih terperinci

Kode Etik PT Prasmanindo Boga Utama

Kode Etik PT Prasmanindo Boga Utama Kode Etik PT Prasmanindo Boga Utama POL-GEN-STA-010-00 Printed copies of this document are uncontrolled Page 1 of 9 Kode Etik PT PBU & UN Global Compact Sebagai pelopor katering di Indonesia, perusahaan

Lebih terperinci

PIAGAM AUDIT INTERNAL PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS TBK.

PIAGAM AUDIT INTERNAL PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS TBK. PIAGAM AUDIT INTERNAL PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS TBK. I. Landasan Hukum Landasan pembentukan Internal Audit berdasarkan kepada Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 56/POJK.04/2015 tanggal 23 Desember

Lebih terperinci

15B. Catatan Sementara NASKAH REKOMENDASI TENTANG PEKERJAAN YANG LAYAK BAGI PEKERJA RUMAH TANGGA. Konferensi Perburuhan Internasional

15B. Catatan Sementara NASKAH REKOMENDASI TENTANG PEKERJAAN YANG LAYAK BAGI PEKERJA RUMAH TANGGA. Konferensi Perburuhan Internasional Konferensi Perburuhan Internasional Catatan Sementara 15B Sesi Ke-100, Jenewa, 2011 NASKAH REKOMENDASI TENTANG PEKERJAAN YANG LAYAK BAGI PEKERJA RUMAH TANGGA 15B/ 1 NASKAH REKOMENDASI TENTANG PEKERJAAN

Lebih terperinci

KEBIJAKAN PENGUNGKAP FAKTA

KEBIJAKAN PENGUNGKAP FAKTA Kebijakan Pengungkap Fakta KEBIJAKAN PENGUNGKAP FAKTA Pernyataan Etika Perusahaan (Statement of Corporate Ethics) Amcor Limited menetapkan kebijakannya terhadap pengungkapan fakta dan komitmennya untuk

Lebih terperinci

MENGHARGAI SESAMA DAN MASYARAKAT PENDEKATAN ANZ TERHADAP HAK ASASI MANUSIA

MENGHARGAI SESAMA DAN MASYARAKAT PENDEKATAN ANZ TERHADAP HAK ASASI MANUSIA DAN MASYARAKAT 24 08 2010 PENDEKATAN ANZ TERHADAP HAK ASASI MANUSIA DAFTAR ISI PENDAHULUAN 3 BAGAIMANA KAMI MENERAPKAN STANDAR KAMI 4 STANDAR HAK ASASI MANUSIA KAMI 4 SISTEM MANAJEMEN KAMI 6 3 PENDAHULUAN

Lebih terperinci

PEDOMAN PERILAKU PEMASOK CATERPILLAR

PEDOMAN PERILAKU PEMASOK CATERPILLAR PEDOMAN PERILAKU PEMASOK CATERPILLAR HARAPAN PEMASOK Saat Caterpillar melaksanakan bisnis dalam kerangka kerja peraturan dan perundang-undangan yang berlaku, kepatuhan terhadap hukum saja belum cukup bagi

Lebih terperinci

Ketentuan Dukungan HP Care Pack

Ketentuan Dukungan HP Care Pack Syarat dan Ketentuan Ketentuan Dukungan HP Care Pack PT Hewlett-Packard Indonesia Jika Anda adalah konsumen (yaitu individu yang membeli layanan ini terutama untuk penggunaan non-profesional) klik di sini

Lebih terperinci

Prinsip Perilaku. Prinsip Perilaku April

Prinsip Perilaku. Prinsip Perilaku April Prinsip Perilaku Prinsip Perilaku April 2016 1 Prinsip Perilaku April 2016 3 DAFTAR Isi Transaksi bisnis legal dan etis Kepatuhan terhadap hukum dan kebijakan Givaudan... 6 Penyuapan dan korupsi... 6 Hadiah

Lebih terperinci

Kode Etik Insinyur (Etika Profesi)

Kode Etik Insinyur (Etika Profesi) Kode Etik Insinyur (Etika Profesi) Dewan Akreditasi Rekayasa dan Teknologi (ABET) Kode Etik Insinyur ATAS DASAR PRINSIP Insinyur menegakkan dan memajukan integritas, kehormatan dan martabat profesi engineering

Lebih terperinci

Kebijakan Hak Asasi Manusia (HAM) dan Bisnis. 1 Pendahuluan 2 Komitmen 3 Pelaksanaan 4 Tata Kelola

Kebijakan Hak Asasi Manusia (HAM) dan Bisnis. 1 Pendahuluan 2 Komitmen 3 Pelaksanaan 4 Tata Kelola Kebijakan Hak Asasi Manusia (HAM) dan Bisnis 1 Pendahuluan 2 Komitmen 3 Pelaksanaan 4 Tata Kelola BP 2013 Kebijakan Hak Asasi Manusia (HAM) dan Bisnis 1. Pendahuluan Kami mengirimkan energi kepada dunia.

Lebih terperinci

R201 Rekomendasi tentang Pekerjaan Yang Layak bagi Pekerja Rumah Rangga, 2011

R201 Rekomendasi tentang Pekerjaan Yang Layak bagi Pekerja Rumah Rangga, 2011 R201 Rekomendasi tentang Pekerjaan Yang Layak bagi Pekerja Rumah Rangga, 2011 2 R-201: Rekomendasi tentang Pekerjaan Yang Layak bagi Pekerja Rumah Rangga, 2011 R201 Rekomendasi tentang Pekerjaan Yang Layak

Lebih terperinci

Kebijakan tentang rantai pasokan yang berkelanjutan

Kebijakan tentang rantai pasokan yang berkelanjutan 1/5 Keberlanjutan merupakan inti dari strategi dan kegiatan operasional usaha Valmet. Valmet mendorong pelaksanaan pembangunan yang dan berupaya menangani masalah keberlanjutan di seluruh rantai nilainya

Lebih terperinci

K111 DISKRIMINASI DALAM PEKERJAAN DAN JABATAN

K111 DISKRIMINASI DALAM PEKERJAAN DAN JABATAN K111 DISKRIMINASI DALAM PEKERJAAN DAN JABATAN 1 K 111 - Diskriminasi dalam Pekerjaan dan Jabatan 2 Pengantar Organisasi Perburuhan Internasional (ILO) merupakan merupakan badan PBB yang bertugas memajukan

Lebih terperinci

PEDOMAN PERILAKU Code of Conduct KEBIJAKAN

PEDOMAN PERILAKU Code of Conduct KEBIJAKAN P T Darma Henwa Tbk PEDOMAN PERILAKU Code of Conduct KEBIJAKAN TATA KELOLA PERUSAHAAN PT Darma Henwa Tbk DAFTAR ISI Kata Pengantar 3 BAB I PENGANTAR. 4 1. Mengenal Good Corporate Governance (GCG) 4 2.

Lebih terperinci

KEBIJAKAN ANTIKORUPSI

KEBIJAKAN ANTIKORUPSI Kebijakan Kepatuhan Global Maret 2017 Freeport-McMoRan Inc. PENDAHULUAN Tujuan Tujuan dari Kebijakan Antikorupsi ini ("Kebijakan") adalah untuk membantu memastikan kepatuhan oleh Freeport-McMoRan Inc ("FCX")

Lebih terperinci

KODE ETIK PEMASOK. Etika Bisnis

KODE ETIK PEMASOK. Etika Bisnis KODE ETIK PEMASOK Weatherford telah membangun reputasinya sebagai organisasi yang mengharuskan praktik bisnis yang etis dan integritas yang tinggi dalam semua transaksi bisnis kami. Kekuatan reputasi Weatherford

Lebih terperinci

K105 PENGHAPUSAN KERJA PAKSA

K105 PENGHAPUSAN KERJA PAKSA K105 PENGHAPUSAN KERJA PAKSA 1 K 105 - Penghapusan Kerja Paksa 2 Pengantar Organisasi Perburuhan Internasional (ILO) merupakan merupakan badan PBB yang bertugas memajukan kesempatan bagi laki-laki dan

Lebih terperinci

LAMPIRAN 2 : ITEM ITEM PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PERUSAHAAN

LAMPIRAN 2 : ITEM ITEM PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PERUSAHAAN LAMPIRAN 2 : ITEM ITEM PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PERUSAHAAN No Aspek Indikator Indikator Ekonomi 1 Kinerja Ekonomi Perolehan dan distribusi nilai ekonomi langsung, meliputi pendapatan,

Lebih terperinci

DEKLARASI PEMBELA HAK ASASI MANUSIA

DEKLARASI PEMBELA HAK ASASI MANUSIA DEKLARASI PEMBELA HAK ASASI MANUSIA Disahkan oleh Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa tanggal 9 Desember 1998 M U K A D I M A H MAJELIS Umum, Menegaskan kembalimakna penting dari ketaatan terhadap

Lebih terperinci

Kode Etik. .1 "Yang Harus Dilakukan"

Kode Etik. .1 Yang Harus Dilakukan Kode Etik Kode Etik Dokumen ini berisi "Kode Etik" yang harus dipatuhi oleh para Direktur, Auditor, Manajer, karyawan Pirelli Group, serta secara umum siapa saja yang bekerja di Italia dan di luar negeri

Lebih terperinci

K 183 KONVENSI PERLINDUNGAN MATERNITAS, 2000

K 183 KONVENSI PERLINDUNGAN MATERNITAS, 2000 K 183 KONVENSI PERLINDUNGAN MATERNITAS, 2000 2 K-183 Konvensi Perlindungan Maternitas, 2000 Pengantar Organisasi Perburuhan Internasional (ILO) merupakan merupakan badan PBB yang bertugas memajukan kesempatan

Lebih terperinci

PT LIPPO KARAWACI Tbk Piagam Dewan Komisaris

PT LIPPO KARAWACI Tbk Piagam Dewan Komisaris PT LIPPO KARAWACI Tbk Piagam Dewan Komisaris 1 BAB I PENDAHULUAN Pasal 1 Definisi 1. Rapat Umum Pemegang Saham ( RUPS ) berarti Organ Perusahaan yang memiliki wewenang yang tidak diberikan kepada Direksi

Lebih terperinci

Kode Etik Pemasok 1/11

Kode Etik Pemasok 1/11 1/11 Kami akan memimpin sebuah gerakan yang akan menjadikan cokelat berkelanjutan sebagai norma, sehingga cokelat yang kita semua cintai akan selalu hadir untuk generasi yang akan datang. Pengantar Sebagai

Lebih terperinci

PERATURAN PELAKSANAAN

PERATURAN PELAKSANAAN T E RJEMAH A N R ES MI AKASTOR PERATURAN PELAKSANAAN - Halaman 1 - Kepada Rekan-Rekan Sejawat Kita semua harus merasa bangga karena kita bekerja untuk sebuah perusahaan dengan standar etika yang tinggi.

Lebih terperinci

SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN /SEOJK.04/20... TENTANG LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA MANAJER INVESTASI

SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN /SEOJK.04/20... TENTANG LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA MANAJER INVESTASI Yth. Direksi Manajer Investasi di tempat SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /SEOJK.04/20... TENTANG LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA MANAJER INVESTASI Dalam rangka pelaksanaan ketentuan Pasal... Peraturan

Lebih terperinci

PT FIRST MEDIA Tbk Piagam Dewan Komisaris

PT FIRST MEDIA Tbk Piagam Dewan Komisaris PT FIRST MEDIA Tbk Piagam Dewan Komisaris BAB I: PENDAHULUAN Pasal 1 D e f i n i s i 1. Rapat Umum Pemegang Saham ( RUPS ) berarti Organ Perusahaan yang memiliki wewenang yang tidak diberikan kepada Direksi

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.365 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEUANGAN. OJK. Tata Kelola Perusahaan. Pembiyaan. Pedoman. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5639) PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN

Lebih terperinci

R-90 REKOMENDASI PENGUPAHAN SETARA, 1951

R-90 REKOMENDASI PENGUPAHAN SETARA, 1951 R-90 REKOMENDASI PENGUPAHAN SETARA, 1951 2 R-90 Rekomendasi Pengupahan Setara, 1951 Pengantar Organisasi Perburuhan Internasional (ILO) merupakan merupakan badan PBB yang bertugas memajukan kesempatan

Lebih terperinci

K 173 KONVENSI PERLINDUNGAN KLAIM PEKERJA (KEPAILITAN PENGUSAHA), 1992

K 173 KONVENSI PERLINDUNGAN KLAIM PEKERJA (KEPAILITAN PENGUSAHA), 1992 K 173 KONVENSI PERLINDUNGAN KLAIM PEKERJA (KEPAILITAN PENGUSAHA), 1992 2 K-173 Konvensi Perlindungan Klaim Pekerja (Kepailitan Pengusaha), 1992 Pengantar Organisasi Perburuhan Internasional (ILO) merupakan

Lebih terperinci

-2- BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan ini yang dimaksud dengan: 1. Penjaminan adalah kegiatan pemberian jaminan oleh

-2- BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan ini yang dimaksud dengan: 1. Penjaminan adalah kegiatan pemberian jaminan oleh No.8, 2017 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEUANGAN OJK. Lembaga Penjamin. Tata Kelola Perusahaan. (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6015) PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN

Lebih terperinci

PT LIPPO KARAWACI Tbk Piagam Direksi

PT LIPPO KARAWACI Tbk Piagam Direksi PT LIPPO KARAWACI Tbk Piagam Direksi BAB I PENDAHULUAN Pasal 1 Definisi 1. Rapat Umum Pemegang Saham ( RUPS ) berarti Organ Perusahaan yang memiliki wewenang yang tidak diberikan kepada Direksi maupun

Lebih terperinci

Kode Etik Bisnis Pemasok Smiths

Kode Etik Bisnis Pemasok Smiths Kode Smiths Pengantar dari Philip Bowman, Kepala Eksekutif Sebagai sebuah perusahaan global, Smiths Group berinteraksi dengan pelanggan, pemegang saham, dan pemasok di seluruh dunia. Para pemangku kepentingan

Lebih terperinci

PT LIPPO KARAWACI Tbk Piagam Audit Internal

PT LIPPO KARAWACI Tbk Piagam Audit Internal PT LIPPO KARAWACI Tbk Piagam Audit Internal PIAGAM AUDIT INTERNAL PT LIPPO KARAWACI TBK I. LANDASAN HUKUM Landasan pembentukan Internal Audit berdasarkan kepada Peraturan Nomor IX.I.7, Lampiran Keputusan

Lebih terperinci

PIAGAM AUDIT INTERNAL

PIAGAM AUDIT INTERNAL PIAGAM AUDIT INTERNAL Latar Belakang Unit Audit Internal unit kerja dalam struktur organisasi Perseroan yang dibentuk untuk memberikan keyakinan yang memadai dan konsultasi yang bersifat independen dan

Lebih terperinci

R184 Rekomendasi Kerja Rumahan, 1996 (No. 184)

R184 Rekomendasi Kerja Rumahan, 1996 (No. 184) R184 Rekomendasi Kerja Rumahan, 1996 (No. 184) 1 R184 - Rekomendasi Kerja Rumahan, 1996 (No. 184) 2 R184 Rekomendasi Kerja Rumahan, 1996 (No. 184) Rekomendasi mengenai Kerja Rumahan Adopsi: Jenewa, ILC

Lebih terperinci

R-188 REKOMENDASI AGEN PENEMPATAN KERJA SWASTA, 1997

R-188 REKOMENDASI AGEN PENEMPATAN KERJA SWASTA, 1997 R-188 REKOMENDASI AGEN PENEMPATAN KERJA SWASTA, 1997 2 R-188 Rekomendasi Agen Penempatan kerja Swasta, 1997 Pengantar Organisasi Perburuhan Internasional (ILO) merupakan merupakan badan PBB yang bertugas

Lebih terperinci

Standar Tanggung Jawab untuk Para Pemasok

Standar Tanggung Jawab untuk Para Pemasok Standar Tanggung Jawab untuk Para Pemasok 2017 PENGADAAN GLOBAL Keyakinan Kami Kami percaya bahwa tanggung jawab kami yang pertama adalah terhadap para dokter, perawat dan pasien; para ibu dan bapak dan

Lebih terperinci

Piagam Dewan Komisaris. PT Link Net Tbk ( Perseroan )

Piagam Dewan Komisaris. PT Link Net Tbk ( Perseroan ) Piagam Dewan Komisaris PT Link Net Tbk ( Perseroan ) BAB I PENDAHULUAN Pasal 1 D e f i n i s i 1. Rapat Umum Pemegang Saham ( RUPS ) berarti organ Perseroan yang memiliki wewenang yang tidak diberikan

Lebih terperinci

RANCANGAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.05/2014 TENTANG TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN PEMBIAYAAN

RANCANGAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.05/2014 TENTANG TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN PEMBIAYAAN RANCANGAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.05/2014 TENTANG TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN PEMBIAYAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN,

Lebih terperinci

Kode Etik Mitra. I. Pendahuluan

Kode Etik Mitra. I. Pendahuluan Kode Etik Mitra I. Pendahuluan Di Hewlett Packard Enterprise (HPE), kami bekerja secara kolaboratif dengan Mitra kami untuk berbisnis dengan penuh semangat untuk pelanggan dan produk kami, menghormati

Lebih terperinci

Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Bagi Perusahaan Pembiayaan Syariah

Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Bagi Perusahaan Pembiayaan Syariah iaccountax Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Bagi Perusahaan Pembiayaan Syariah Penerapan Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Prinsipprinsip Keterbukaan (transparency) Akuntabilitas (accountability) Pertanggungjawaban

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 30/POJK.05/2014 TENTANG TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN PEMBIAYAAN

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 30/POJK.05/2014 TENTANG TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN PEMBIAYAAN OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 30/POJK.05/2014 TENTANG TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN PEMBIAYAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

KODE ETIK GLOBAL PERFORMANCE OPTICS

KODE ETIK GLOBAL PERFORMANCE OPTICS KODE ETIK GLOBAL PERFORMANCE OPTICS Kode Etik Global Performance Optics adalah rangkuman harapan kami terkait dengan perilaku di tempat kerja. Kode Etik Global ini mencakup beragam jenis praktik bisnis;

Lebih terperinci

R197 REKOMENDASI MENGENAI KERANGKA PROMOTIONAL UNTUK KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

R197 REKOMENDASI MENGENAI KERANGKA PROMOTIONAL UNTUK KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA R197 REKOMENDASI MENGENAI KERANGKA PROMOTIONAL UNTUK KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA 1 R-197 Rekomendasi Mengenai Kerangka Promotional Untuk Keselamatan dan Kesehatan Kerja 2 Pengantar Organisasi Perburuhan

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 1999 TENTANG PENGESAHAN ILO CONVENTION NO. 111 CONCERNING DISCRIMINATION IN RESPECT OF EMPLOYMENT AND OCCUPATION (KONVENSI ILO MENGENAI DISKRIMINASI DALAM

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 73 /POJK.05/2016 TENTANG TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN PERASURANSIAN

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 73 /POJK.05/2016 TENTANG TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN PERASURANSIAN OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 73 /POJK.05/2016 TENTANG TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN PERASURANSIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

Prinsip-Prinsip Perilaku Korporasi

Prinsip-Prinsip Perilaku Korporasi Ditetapkan September 2005 Direvisi April 2012 Direvisi Oktober 2017 Prinsip-Prinsip Perilaku Korporasi Epson akan memenuhi tanggung jawab sosialnya dengan melaksanakan prinsip prinsip sebagaimana di bawah

Lebih terperinci

K187. Tahun 2006 tentang Landasan Peningkatan Keselamatan dan Kesehatan Kerja

K187. Tahun 2006 tentang Landasan Peningkatan Keselamatan dan Kesehatan Kerja K187 Tahun 2006 tentang Landasan Peningkatan Keselamatan dan Kesehatan Kerja 1 K187 - Tahun 2006 tentang Landasan Peningkatan Keselamatan dan Kesehatan Kerja ISBN 978-92-2-xxxxxx-x Cetakan Pertama, 2010

Lebih terperinci

2012, No MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN MENTERI KEUANGAN TENTANG TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN PERASURANSIAN. BAB I KETEN

2012, No MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN MENTERI KEUANGAN TENTANG TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN PERASURANSIAN. BAB I KETEN BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.980, 2012 KEMENTERIAN KEUANGAN. Tata Kelola. Perusahaan Perasuransian. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 152/PMK.010/2012 TENTANG TATA KELOLA PERUSAHAAN

Lebih terperinci

K182 PELANGGARAN DAN TINDAKAN SEGERA PENGHAPUSAN BENTUK-BENTUK PEKERJAAN TERBURUK UNTUK ANAK

K182 PELANGGARAN DAN TINDAKAN SEGERA PENGHAPUSAN BENTUK-BENTUK PEKERJAAN TERBURUK UNTUK ANAK K182 PELANGGARAN DAN TINDAKAN SEGERA PENGHAPUSAN BENTUK-BENTUK PEKERJAAN TERBURUK UNTUK ANAK 1 K 182 - Pelanggaran dan Tindakan Segera Penghapusan Bentuk-bentuk Pekerjaan Terburuk untuk Anak 2 Pengantar

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 4/POJK.03/2015 TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA BAGI BANK PERKREDITAN RAKYAT

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 4/POJK.03/2015 TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA BAGI BANK PERKREDITAN RAKYAT SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 4/POJK.03/2015 TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA BAGI BANK PERKREDITAN RAKYAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN, Menimbang:

Lebih terperinci

PIAGAM AUDIT INTERNAL

PIAGAM AUDIT INTERNAL PIAGAM AUDIT INTERNAL (INTERNAL AUDIT CHARTER) PT PERTAMINA INTERNASIONAL EKSPLORASI & PRODUKSI DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN... 3 1.1 Umum... 3 1.2 Visi, Misi, Dan Tujuan... 3 1.2.1 Visi Fungsi Audit Internal...

Lebih terperinci

PRINSIP ESSILOR. Prinsip-prinsip kita berasal dari beberapa karakteristik Essilor yang khas:

PRINSIP ESSILOR. Prinsip-prinsip kita berasal dari beberapa karakteristik Essilor yang khas: PRINSIP ESSILOR Setiap karyawan Essilor dalam kehidupan professionalnya ikut serta bertanggung jawab untuk menjaga reputasi Essilor. Sehingga kita harus mengetahui dan menghormati seluruh prinsip yang

Lebih terperinci

NOMOR 152/PMK.010/2012 TENTANG TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN PERASURANSIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

NOMOR 152/PMK.010/2012 TENTANG TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN PERASURANSIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 152/PMK.010/2012 TENTANG TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN PERASURANSIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN, Menimbang : bahwa untuk

Lebih terperinci

PERATURAN DEPARTEMEN AUDIT INTERNAL

PERATURAN DEPARTEMEN AUDIT INTERNAL PERATURAN DEPARTEMEN AUDIT INTERNAL Bab I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Tujuan Peraturan ini dibuat dengan tujuan menjalankan fungsi pengendalian internal terhadap kegiatan perusahaan dengan sasaran utama keandalan

Lebih terperinci

LAMPIRAN 6. PERJANJIAN KERJASAMA UNTUK MELAKSANAKAN CSR DALAM MENDUKUNG PENGEMBANGAN MASYARAKAT DI INDONESIA (Versi Ringkas)

LAMPIRAN 6. PERJANJIAN KERJASAMA UNTUK MELAKSANAKAN CSR DALAM MENDUKUNG PENGEMBANGAN MASYARAKAT DI INDONESIA (Versi Ringkas) LAMPIRAN 6 PERJANJIAN KERJASAMA UNTUK MELAKSANAKAN CSR DALAM MENDUKUNG PENGEMBANGAN MASYARAKAT DI INDONESIA (Versi Ringkas) Pihak Pertama Nama: Perwakilan yang Berwenang: Rincian Kontak: Pihak Kedua Nama:

Lebih terperinci

KEBIJAKAN TATA KELOLA PERUSAHAAN

KEBIJAKAN TATA KELOLA PERUSAHAAN KEBIJAKAN TATA KELOLA PERUSAHAAN Pesan dari Pimpinan Indorama Ventures Public Company Limited ("Perusahaan") percaya bahwa tata kelola perusahaan adalah kunci untuk menciptakan kredibilitas bagi Perusahaan.

Lebih terperinci