RANCANG BANGUN APLIKASI ANDROID UNTUK MENGHITUNG BIAYA LISTRIK RUMAH TANGGA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "RANCANG BANGUN APLIKASI ANDROID UNTUK MENGHITUNG BIAYA LISTRIK RUMAH TANGGA"

Transkripsi

1 RANCANG BANGUN APLIKASI ANDROID UNTUK MENGHITUNG BIAYA LISTRIK RUMAH TANGGA skripsi disajikan sebagai salah sau syara unuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Sudi Pendidikan Teknik Elekro oleh Ragil Okaviyani JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2013

2 PENGESAHAN Skripsi ini elah diperahankan di hadapan sidang Paniia Ujian Skripsi Jurusan Teknik Elekro Fakulas Teknik Universias Negeri Semarang pada anggal 28 Agusus Paniia : Keua Sekrearis Drs. Suryono, M.T. Drs. Agus Suryano, M.T. NIP NIP Penguji I Anggraini Mulwinda, S.T.,M.Eng. NIP Penguji II /Pembimbing I PengujiIII/Pembimbing II Drs. Agus Suryano, M.T. Feddy Seio Pribadi, S.Pd., M.T. NIP NIP Mengeahui, Dekan Fakulas Teknik Drs. M. Harlanu, M.Pd. NIP ii

3 PERNYATAAN Saya menyaakan bahwa yang erulis di dalam skripsi ini benar-benar hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya ulis orang lain, baik sebagian maupun seluruhnya. Pendapa aau karya orang lain yang erdapa dalam skripsi ini dikuip aau dirujuk berdasarkan kode eik ilmiah. Semarang, Sepember 2013 Ragil Okaviyani NIM iii

4 MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO Sesungguhnya Allah idak akan mengubah keadaan suau kaum sehingga mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri (Q.S.13:11). Sesungguhnya sesudah kesulian iu ada kemudahan (Q.S. 94:6). Jadikanlah hidupmu berari dan berguna unuk orang lain selagi di beri kesempaan unuk menikmai hidup ini dan yakinlah bahwa Allah yang akan membalas semua kebaikan kia. PERSEMBAHAN Unuk Bapak, Ibu dan Kakak ercina aas kasih sayang dan moivasi yang diberikan. Orang yang aku cinai erima kasih aas semanga yang diberikan. Unuk Keluarga Besar Almamaer FT UNNES Unuk eman seperjuangan dikos Reyna Unuk eman-eman PTE 2009 iv

5 KATA PENGANTAR Alhamdulillah berka ridho Allah SWT, semanga dan kerja keras, sera dukungan dari eman-eman, akhirnya penulis dapa menyelesaikan skripsi yang berjudul Rancang Bangun Aplikasi Android unuk Menghiung Biaya Lisrik Rumah Tangga, ini dapa diselesaikan dan diajukan unuk memenuhi syara akhir guna memenuhi persyaraan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Universias Negeri Semarang. Dalam Penyusunan skripsi ini penulis idak lepas dari dukungan berbagai pihak.oleh sebab iu pada kesempaan ini, penulis mengucapkan erima kasih kepada : 1. Ibu dan keluarga yang elah memberikan kasih sayang dan doasehingga skripsi ini dapa erselesaikan dengan baik. 2. Drs. Agus Suryano,M.T., selaku dosen pembimbing I yang elah memberikan bimbingan dan moivasi. 3. Feddy Seio Pribadi, S.Pd.,M.T., selaku dosen pembimbing II yang elah memberikan bimbingan dan moivasi. 4. Drs.Suryono,M.T., Selaku Keua Jurusan Teknik Elekro Fakulas Teknik. 5. Bapak, Ibu dosen dan saf di Jurusan Teknik Elekro UNNES yang elah memberikan ilmu pengeahuan kepada penulis. 6. Drs. M. Harlanu,M.Pd., selaku Dekan Fakulas Teknik. 7. Teman-eman dan semua pihak yang elah membanu dalam penyusunan skripsi ini yang idak dapa disebukan sau persau. Semarang, Sepember 2013 Penulis v

6 ABSTRAK Okaviyani, Ragil.2013.Rancang Bangun Aplikasi Android unuk Menghiung Biaya Lisrik Rumah Tangga.Skripsi.JurusanTeknik Elekro, Fakulas Teknik, Universias Negeri Semarang.Pembimbing I: Drs. Agus Suryano, M.T., Pembimbing II: Feddy Seio Pribadi,S.Pd., M.T. Kaa Kunci: Aplikasi Android, biaya Lisrik rumah angga. Perhiungan pembayaran lisrik masih belum banyak dipahami dan dikeahui oleh orang, baik perhiungan sisem reguler maupun sisem prabayar. Diambah lagi dengan adanya kenaikan arif dasar lisrik berdasarkan Perauran Meneri Energi dan Sumber Daya Mineral No.30 Tahun 2012 yang naik secara iga ahap menimbulkan permasalahan baru berkaian dengan pembayaran energi lisrik. Oleh karena iu, penelii ingin membua aplikasi unuk menghiung biaya lisrik. Peneliian ini dibaasi hanya pada sisem pembayaran biaya lisrik rumah angga. Penelii membua aplikasi yang dapa dijalankan pada smarphone aau able PC dengan sisem operasi android dikarenakan perkembangan smarphoneaau able PCdengan sisem operasi android yang begiu pesa dan banyak dimiliki sera digunakan oleh masyaraka. Tujuan dari peneliian ini adalah menghasilkan aplikasi android unuk menghiung biaya lisrik rumah angga. Jenis peneliian ini merupakan peneliian Research and Developmen (R&D), dengan pendekaan desain peneliian menggunakan eksperimen. Langkahlangkah dalam peneliian ini melipui menganalisis perhiunganarif dasar lisrik sisem reguler mapun prabayar, perancangan dan pembuaan dengan banuan kompuer yang melipui desain ampilan dan pembuaan menggunakan sofware adobe flash Cs6. Pengujian aplikasi erdiri aas dua sisem yaiu sisem reguler dan sisem prabayar. Peneliian ini menghasilkan aplikasi android yang dapa digunakan unuk menghiung biaya lisrik rumah angga menuru hasil perhiungan besar kesalahan aplikasi android dibandingan dengan perhiungan Perusahaan Lisrik Negara menggunakan meode MSE sisem reguler erkecil sebesar 0 dan erbesar sebesar Dengan menggunakan meode MAPE sisem reguler erkecil sebesar 0% dan MAPE erbesar sebesar %. Kemudian didapa hasil MSE sisem prabayar erkecil sebesar dan erbesar sera MAPE sisem prabayar erkecil sebesar 0.3% dan erbesar sebesar 0.7%. Semakin kecil nilai MSE dan MAPE maka semakin besar ingka keakurasian dari aplikasi android ini. Kesimpulan dari hasil ersebu aplikasi android sudah erbuki berfungsi dengan baik unuk menghiung biaya lisrik. vi

7 DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL... i LEMBAR PENGESAHAN... ii LEMBAR PERNYATAAN... iii MOTTO DAN PERSEMBAHAN... iv KATA PENGANTAR... v ABSTRAK... vi DAFTAR ISI... vii DAFTAR GAMBAR... x DAFTAR TABEL... xi DAFTAR LAMPIRAN... xii BAB I PENDAHULUAN 1.1. Laar Belakang Masalah Rumusan Masalah Baasan Masalah Tujuan Peneliian Manfaa Peneliian Penegasan Isilah Sisemaika Penulisan... 6 vii

8 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Tarif Lisrik Reguler Tarif Lisrik Prabayar Tarif Dasar Lisrik KWH Meer Pengenalan Android Adobe Flash Acion Scrip Kerangka Berfikir BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Peneliian Desain Peneliian Prosedur Peneliian Teknik Pengumpulan Daa Insrumen Peneliian Analisis Daa BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Peneliian Pembahasan Kekurangan Peneliian viii

9 BAB V PENUTUP 5.1. Kesimpulan Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN ix

10 DAFTAR GAMBAR Gambar Halaman 2.1 KWH Meer Analog KonruksinyaKWH Meer Analog Cara kerja KWH Meer Analog Pergeseran Fasa Magne Rekening Pembayaran Reguler KWh Meer Prabayar merk Acaris ype ACE9000IBS Blok Diagram Sisem KWH Meer Prabayar Blok Aliran Sisem Prabayar Rangkaian Pembagi Tegangan Proses Pengisian Pulsa Prabayar Karu Voucher Rekening Pembelian Lisrik Prabayar Smarphone dan able PC Arsiekur Android Tampilan Awal Flash Jendela Uama Kerangka Berpikir Bagan Langkah-langkah Peneliian Tampilan Awal Layar Tuorial Desain Layar Reguler Desain Layar Prabayar Flowchar Aplikasi Menghiung Biaya Lisrik Uji Tampilan Awal Aplikasi Uji Tampilan Tuorial Aplikasi, Uji Tampilan Sisem Reguler Uji Tampilan Sisem Prabayar A.Grafik Analisis MSE Reguler dan B. analisis MAPE Reguler A.Grafik Analisis MSE Prabayar dan B. analisis MAPE Prabayar x

11 DAFTAR TABEL Tabel Halaman 2.1 Tarif Dasar Lisrik 1 Januari 31 Mare Tarif Dasar Lisrik 1 April 30 Juni Tarif Dasar Lisrik 1 Juli 30 Sepember Tarif Dasar Lisrik 1 Okober Hasil Pengujian Daya 450VA Reguler Hasil Pengujian Daya 900VA Reguler Hasil Pengujian Daya 1300VA Reguler Hasil Pengujian Daya 2200VA Reguler Hasil Pengujian Daya 3500VA Reguler Hasil Pengujian Daya 5500VA Reguler Hasil Pengujian Daya 6600VA Reguler Hasil Pengujian Daya 450VA Prabayar Hasil Pengujian Daya 900VA Prabayar Hasil Pengujian Daya 1300VA Prabayar Hasil Pengujian Daya 2200VA Prabayar Hasil Pengujian Daya 3500VA Prabayar Hasil Pengujian Daya 5500VA Prabayar Daa Analisis Sisem Reguler Daa Analisis Sisem Prabayar xi

12 DAFTAR LAMPIRAN Lampiran Halaman 1. Program Aplikasi Rekening Reguler Daya 450 VA Rekening Reguler Daya 900 VA Rekening Reguler Daya 1300 VA Rekening Reguler Daya 2200 VA Rekening Reguler Daya 3500 VA Rekening Reguler Daya 5500 VA Rekening Reguler Daya 6600 VA Rekening Prabayar Daya 450 VA Rekening Prabayar Daya 900 VA Rekening Prabayar Daya 1300 VA Rekening Prabayar Daya 2200 VA Rekening Prabayar Daya 3500 VA Rekening Prabayar Daya 5500 VA Pengambilan Daa dan Analisis Uji Reguler Daya 450 VA Pengambilan Daa dan Analisis Uji Reguler Daya 900 VA Pengambilan Daa dan Analisis Uji Reguler Daya 1300 VA Pengambilan Daa dan Analisis Uji Reguler Daya 2200 VA Pengambilan Daa dan Analisis Uji Reguler Daya 3500 VA Pengambilan Daa dan Analisis Uji Reguler Daya 5500 VA Pengambilan Daa dan Analisis Uji Reguler Daya 6600 VA Pengambilan Daa dan Analisis Uji Prabayar Daya 450 VA Pengambilan Daa dan Analisis Uji Prabayar Daya 900 VA Pengambilan Daa dan Analisis Uji Prabayar Daya 1300 VA Pengambilan Daa dan Analisis Uji Prabayar Daya 2200 VA Pengambilan Daa dan Analisis Uji Prabayar Daya 3500 VA Pengambilan Daa dan Analisis Uji Prabayar Daya 5500 VA xii

13 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Laar Belakang Lisrik memegang peranan yang vial dalam kehidupan. Lisrik elah menjadi sumber energi uama dalam seiap kegiaan, baik dalam kegiaan rumah angga maupun indusri. Barang-barang elekronik sekarang ini dicipakan dengan keerganungan menggunakan energi lisrik seperi kompor lisrik, rice cooker, moor lisrik dan lain-lain,mulai dari peralaan dapur hingga mesin pabrik-pabrik besar bahkan pesawa erbang semua memerlukan energi lisrik. Berdasarkan Perauran Meneri Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia Nomer 30 Tahun 2012 berkaian dengan kenaikan arif lisrik ahun 2013, Jero Wacik menyaakan biaya lisrik akan naik seiap iga bulan sekali. (hp://bisnis.lipuan6.com diakses 5 Februari 2013). Tarif dasar lisrik yang semakin naik iap iga bulan sekali juga akan membua permasalahan bagi orang awam yang belum mengeahui informasi ersebu dan belum mengeahui enang perhiungan biaya arif lisrik. Permasalahan lain yang imbul berkaian dengan pembelian energi lisrik anara lain: 1. Human Error oleh peugas pencaaan lisrik yang salah mencaa pemakaian energi lisrik sehingga dapa merugikan aau mengunungkan salah sau pihak 2. Konsumen lisrik sisem prabayar yang belum mengeahui harga energi lisrik dan belum mengeahui sisem perhiungan pembelian lisrik prabayar. 1

14 2 3. Konsumen idak menyadari pemakaian energi lisrik yang idak erkonrol sehingga pembayaran energi lisrik naik bagiu besar dan menyalahkan pihak PLN. Permasalahan di aas sering erjadi saa pembayaran lisrik, unuk dapa membanu menyelesaikan masalah ersebu penelii ingin membua sebuah aplikasi perhiungan biaya lisrik khususnya golongan rumah angga. Aplikasi ini di rancang unuk mengeahui pembayaran biaya pemakaian energi lisrik reguler dan jumlah pembelian energi lisrik sisem prabayar yang secara berahap naik. Aplikasi ini diharapkan mampu membanu menyelesaikan permasalahan pada saa pembayaran energi lisrik sera dapa dijadikan bahan perimbangan unuk pemakaian energi lisrik agar dapa erkonrol. Penelii mencoba unuk mengembangkan sisem perhiungan pembayaran biaya lisrik dengan memanfaakan perkembangan eknologi khususnya pada smarphone aau able PC bersisem operasi android. Perkembangan Smarphone aau able PC dengan sisem operasi yang canggih yaiu android sudah banyak beredar di masyaraka dan banyak peminanya sera bukan merupakan barang yang suli unuk didapa. Dengan pembuaan aplikasi pembayaran lisrik pada Smarphone aau able PC android diharapkan dapa membanu menyelesaikan permasalahan yang berkaian dengan pembayaran lisrik. Uraian dasar inilah yang mendorong penelii mencoba mengadakan peneliian dengan judul Rancang Bangun Aplikasi Android Unuk Menghiung Biaya Lisrik Rumah Tangga.

15 Rumusan Masalah Berdasarkan laar belakang masalah yang elah dijabarkan, maka dapa dirumuskan permasalahan sebagai beriku: 1. Bagaimana membua aplikasi android unuk menghiung biaya lisrik rumah angga? 2. Bagaimana ingka keakuraan hasil perhiungan dari aplikasi android iu dengan hasil perhiungan Perusahaan Lisrik Negara? 1.3. Baasan Masalah Berdasarkan laar belakang yang elah diuraikan, idak semua masalah dapa dibahas, dikarenakan keerbaasan kemampuan dan waku yang digunakan unuk memperdalam analisis daa. Oleh karena iu, baasan masalah hanya melipui bagaimana membua aplikasi android unuk menghiung biaya lisrik sisem reguler dan sisem prabayar khususnya golongan rumah angga sera seberapa besar keakuraan hasil perhiungan aplikasi android dengan perhiungan Perusahaan Lisrik Negara Tujuan Peneliian Peneliian ini berujuan unuk: 1. Membua aplikasi android unuk menghiung biaya lisrik rumah angga. 2. Mengeahui ingka keakuraan dari perhiungan biaya lisrik aplikasi android dengan perhiungan biaya lisrik Perusahaan Lisrik Negara yang ada pada sruk pembayaran lisrik.

16 Manfaa Peneliian Manfaa peneliian ini dengan adanya aplikasi android unuk menghiung biaya lisrik keperluan rumah angga yaiu: 1. Bagi pengguna aau masyaraka dapa mengeahui dan menghiung biaya penggunaan energi lisrik yang di arifkan oleh Perusahaan Lisrik Negara. 2. Bagi pihak lain, sebagai bahan referensi dan ambahan informasi unuk mengkaji opik yang berkaian dengan masalah yang sama dengan peneliian ini dan dapa digunakan sebagaimana mesinya. 3. Bagi penelii unuk mengeahui enang bagaimana membua aplikasi android dan mengeahui sisem perhiungan pembayaran biaya lisrik Perusahaan Lisrik Negara khususnya golongan rumah angga Penegasan Isilah Penegasan isilah dimaksudkan unuk memberikan gambaran yang lebih jelas dan menyaukan pengerian dari beberapa isilah yang erdapa dalam peneliian dengan judul Rancang Bangun Aplikasi Android unuk Menghiung Biaya Lisrik Rumah Tangga. 1. Lisrik merupakan daya aau kekuaan yang diimbulkan oleh adanya pergesekan aaupun melalui sebuah proses kimia dimana hasil dari proses kimia ersebu bisa digunakan unuk kemudian menghasilkan panas, cahaya, aau bahkan bisa dimanfaakan unuk menggerakkan sebuah mesin. 2. Dasar arif enaga lisrik merupakan harga kesepakaan yang elah dienukan oleh Perusahaan Lisrik Negara menuru perauran. Berdasarkan Perauran

17 5 Meneri Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia Nomer 30 Tahun 2012 yang berkaian dengan kenaikan arif lisrik ahun 2013 arif biaya lisrik akan naik seiap 3 bulan sekali. 3. Tarif lisrik reguler merupakan arif lisrik yang dibayar seelah pemakaian energi lisrik yang disediakan oleh Perusahaan Lisrik Negara. 4. Tarif lisrik prabayar merupakan suau produk inovasi arif lisrik yang memberikan kesempaan kepada pelanggan unuk menggunakan lisrik dengan sisem ransaksi pembayaran dimuka sebelum lisrik dipakai. 5. KWH merupakan ala pengukur energi lisrik yang mengukur secara langsung hasil kali egangan, arus, fakor kerja, kali waku erenu ( U I Cos Q T) yang bekerja padanya selama jangka waku erenu. KWH ini erdiri aas KWH meer analog dan KWH meer digial. 6. Androidadalah sisem operasi unuk ponsel yang berbasis linux. Android menyediakan plaform erbuka bagi para pengembang unuk mencipakan aplikasi mereka sendiri unuk digunakan oleh bermacam perani bergerak. Android merupakan sebuah perangka lunak unuk perangka mobile, yang mana erdiri dari sebuah sisem operasi. 7. Adobe flash merupakan salah sau perangka lunak kompuer yang ermasuk produk unggulan dari sisem adobe. Adobe flash dapa digunakan unuk membua gambar vekor maupun animasi gambar. 8. Acion scripmerupakan bahaya yangerdiri dari dua kaa yaiu acion (aksi) dan scrip (ulisan/naskah) yang berari ulisan/naskah yang beraksi. Acion scrip adalah sebuah bahasa pemprograman yang digunakan pada adobe flash.

18 6 9. Aplikasi, menuru kamus besar bahasa Indonesia (2002 : 52) aplikasi adalah suau penerapan dari rancangan sisem unuk pengolahan daa yang menggunakanauran aau keenuan bahasa pemograman erenu. 10. Rancang bangun merupakan usaha mencipakan suau program aau sofware yang efekif dan user friendlysesuai dengan keinginan dan kebuuhanuser Sisemaika Penulisan Skripsi Secara garis besar penulisan skripsi ini dibagi menjadi 3 bagian, yaiu bagian awal, isi, dan bagian akhir. 1. Bagian awal Bagian awal skripsi melipui judul, absrak, lembar pengesahan, moo dan persembahan, kaa penganar, dafar isi, dafar abel, dafar gambar dan dafar lampiran. 2. Bagian isi Isi skripsi disajikan dalam lima bab dengan beberapa sub bab pada iap babnya yaiu sebagai beriku: Bab I: PENDAHULUAN Berujuan menganarkan pembaca memahami dahulu gambaran mengenai laar belakang masalah, rumusan masalah, baasan masalah, ujuan peneliian, manfaa peneliian, penegasan isilah, dan sisemaika penulisan skripsi. Bab II: TINJAUAN PUSTAKA Bagian ini mengemukakan enang: landasan eori, injauan maeri,dan kerangka berpikir.

19 7 Bab III: METODE PENELITIAN Pada bab ini membahas enang meode peneliian yang digunakan dalam melakukan peneliian. Didalam bab ini dibahas enang rancangan peneliian, meode pengumpulan daa sera analisis daa. Bab IV: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini membahas uji coba dari aplikasi dan daa hasil peneliian dianalisis sesuai dengan meode yang elah dienukan dan selanjunya dilakukan pembahasan erhadap hasil peneliian ersebu. Bab V: PENUTUP Berisikan kesimpulan dari hasil peneliian dan saran-saran yang relevan dengan peneliian yang elah dilaksanakan. 3. Bagian akhir Bagian akhir skripsi berisikan dafar pusaka dan lampiran-lampiran.

20 BAB II TINJAUAN PUSTAKA Lisrik merupakan daya aau kekuaan yang diimbulkan oleh adanya pergesekan aaupun melalui sebuah proses kimia dimana hasil dari proses kimia ersebu bisa digunakan unuk kemudian menghasilkan panas,cahaya, bahkan bisa dimanfaakan unuk menggerakan sebuah mesin. Lisrik adalah sumber energi yang disalurkan melalui kabel aau penghanar lainnya dan Perusahaan Lisrik Negara yang memegang peran dalam energi lisrik ini. Perusahaan Lisrik Negara menjual energi ersebu dengan dua arif alernaif yaiu arif lisrik reguler dan arif lisrik prabayar Tarif Lisrik Reguler Tarif lisrik reguler yaiu arif lisrik yang dibayar seelah pemakaian. Pelanggan arif lisrik reguler membayar jasa Perusahaan Lisrik Negara seelah pemakaian energi lisrik sesuai dengan arif yang elah dienukan, yang sebelumnya ada peugas pencaa pemakaian energi lisrik. Pelanggan akan membayar lisrik reguler pada peugas yang daang unuk menagih agihan lisrik aau lewa empa-empa yang di sediakan Perusahaan Lisrik Negara seperi kanor Pos, bank dan lain-lain.keerlambaan pembayaran energi lisrik sisem reguler ini dikenai biaya dan apabila selama 3 bulan belum membayar energi lisrik makaenergi lisrik yang ersambung di dalam rumah akan dipuus oleh 8

21 9 Perusahaan Lisrik Negara. Kekurangan lain penggunaan lisrik reguler ini sering erjadinya kesalahan pencaaan dan dikenai biaya beban sera adanya biaya keerlambaan pembayaran. Ada beberapa keunungan menggunakan lisrik cara reguler : 1. Pelanggan idak repo unuk memasukan nomer oken pulsa bulannya. 2. Pelanggan idak erganggu dengan adanya alarm seperi pada lisrik prabayar. 3. Pelanggan idak memikirkan dahulu pengeluaran uang unuk lisrik. 4. Pelanggan memiliki oleransi masa pembayaran jasa energi lisrik selama 3 bulan Tarif Lisrik Prabayar Tarif lisrik prabayar yaiu suau produk inovasi arif lisrik yang memberikan kesempaan kepada pelanggan unuk menggunakan lisrik dengan sisem ransaksi pembayaran dimuka sebelum lisrik dipakai. Sisemarif lisrik prabayar pelanggan erlebih dahulu membeli oken (voucher lisrik isi ulang) yang erdiri dari 20 digi nomor yang bisa diperoleh melalui gerai ATM sejumlah bank aau melalui loke-loke pembayaran agihan lisrik online. Kemudian 20 digi nomor oken dimasukkan ke dalam KWH Meer khusus yang disebu dengan meer prabayar (MPB) dengan banuan keypad yang sudah ersedia di MPB. Layar yang ada di MPB akan ersajikan sejumlah informasi pening yang langsung bisa dikeahui dan dibaca oleh pelanggan erkai dengan penggunaan lisriknya seperi: 1. Informasi jumlah energi lisrik (KWH) yang dimasukan (diinpu). 2. Jumlah energi lisrik (KWH) yang sudah erpakai selama ini.

22 10 3. Jumlah energi lisrik yang sedang erpakai saa ini (real ime). 4. Jumlah energi lisrik yang masih ersisa. Jika energi lisrik yang ersimpan di meer prabayar (MPB) sudah hampir habis, maka MPB akan memberikan sinyal awal agar segera dilakukan pengisian ulang sehingga pelanggan secararealime seiap saa dapa mengeahui secara pasi penggunaan lisrik di rumah. (Sumber: hp:// di akses 10 April 2013). Menuru (Kadaffi, 2011: hal 6) beberapa keunungan dan kekurangan dari pemakaian lisrik prabayar bagi konsumen. Keunungannya sebagai beriku: 1. Pelanggan lebih mudah mengendalikan pemakaian lisrik, melalui meer prabayar pelanggan dapa memanau pemakaian lisrik sehari-hari dan seiap saa. 2. Perbaikan sisem pengukuran karena perangka elekronik yang digunakan adalah elekronis dengan keeliian dan keamanan yang lebih inggi. 3. Pemakaian lisrik dapa disesuaikan dengan anggaran belanja. 4. Tidak erkena biaya keerlambaan dan bebas pemuusan lisrik karena unggakan sera bebas kesalahan pencaaan meer. 5. Privasi lebih erjaga, aman dan nyaman dengan menggunakan lisrik prabayar idak perlu menunggu dan membukakan pinu unuk peugas pencaaan meer karena meer prabayar secara oomais mencaa pemakaian lisrik. 6. Jaringan luas pembeliaan lisrik isi ulang.saa ini pembelian pulsa lisrik (voucher) sudah bisa didapakan lebih dari ATM di seluruh Indonesia. Selain iu bisa juga didapakan di loke pembayaran lisrik online.

23 11 Kekurangan dari penggunaan lisrik prabayar sebagai beriku: 1. Konsumen harus keluar dan lebih dahulu mengeluarkan uang unuk pembelian energi lisrik. 2. Konsumen awal pemakaian akan merasa bingung dalam pengisian oken. 3. Konsumen akan erganggu dengan bunyi alarm sebagai anda pengisian ulang. 4. Konsumen idak memiliki masa oleransi pemakaian energi lisrik, jika idak punya uang aau rumah ersebu idak diempai dan pembelian KWHnya elah habis maka lisrik dirumah akan mai Cara Pembelian Lisrik Prabayar Pembelian lisrik prabayar dengan memasukan 20 angka digi ke meer prabayar saa melakukan isi ulang lisrik. Nilai lisrik isi ulang yang dijual sebesar Rp ,00; Rp ,00; Rp ,00; Rp ,00; Rp ,00; Rp ,00. Lisrik isi ulang dapa dibeli di loke poin online banking (Mira Bank), bank Bukopin, bank Danamon, Bank BTN(ATM),BNI, Mandiri(ATM), BRI, NISP(ATM), BCA(ATM) dan dapa dilakukan melalui loke-loke pembayaran lisrik online. Cara pembelian isi ulang lisrik prabayar sebagai beriku: 1. Daang ke empa layanan pembelian oken (voucher lisrik isi ulang) diloke pembayaran lisrik. 2. Tunjukan ID meer aau nomor seri meer kepada operaor yang melayani. 3. Beriahu nilai nominal jumlah lisrik isi ulang yang ingin dibeli. 4. Akan menerima 20 digi kode lisrik isi ulang yang akan erceak pada anda erima.

24 12 5. Isikan 20 digi kode lisrik pada keyboard angka yang ada pada KWH prabayar anda. (Sumber: hp:// di akses 15 April 2013) Tarif Dasar Lisrik (TDL) Tarif Dasar lisrik (TDL) adalah besarnya biaya yang elah dieapkan oleh Perusahaan Lisrik Negarakarena pemakaian jasa pelayanan berupa energi lisrik. Tarif Dasar Lisrik unuk ahun 2013 ini berdasarkan Perauran Meneri Energi dan Sumber Daya Mineral No.30 Tahun 2012 mengenai arif lisrik. Pemerinah memuusakan menaikan TDL secara berahap. Tidak semua pelanggan yang mengalami kenaikan arif lisrik. Pelanggan 450VA dan 900VA dari seluruh golongan arif idak mengalami kenaikan lisrik. Peneapan harga baru ersebu mencakup arif lisrik reguler (pascabayar) dan arif lisrik prabayar. Tarif lisrik reguler (pascabayar) adalah arif yang dibayarkan konsumen seelah pemakaian. Sedangkan lisrik prabayar dibayar sebelum lisrik dipakai konsumen Pembagian Tarif Berdasarkan Kelompok Penggunaan Berdasarkan perseujuan DPR RI dan pada Pasal 34 Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2009 enang keenagalisrikan, pemerinah elah menerbikan Perauran Meneri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 30 Tahun 2012 dieapkan anggal 21 Desember 2012 enang arif enaga lisrik yang di sediakan oleh Perusahaan Lisrik Negaramemua sukur maupun penggolongan arifnya idak mengalami perubahan. Penggolongan arif ersebu didasarkan pada penggunaan lisrik iu sendiri. Adapun penggolongannya dibagi menjadi golongan

25 13 arif sosial,golongan arif bisnis, golongan arif indusri, golongan arif raksi, golongan arif curah, golongan arif pemerinah dan golongan arif rumah angga Golongan Tarif Rumah Tangga (R) Pelanggan arif rumah angga adalah pelanggan perseorangan aau badan sosial yang enaga lisriknya digunakan unuk keperluan rumah angga. Conoh yang ermasuk didalam golongan arif rumah angga sebagai beriku. 1. Rumah unuk empa inggal 2. Rumah susun milih perorangan 3. Rumah susun milik perumnas. 4. Kelompok rumah konrakan. 5. Asrama keluarga pegawai perusahaan swasa 6. Asrama mahasiswa. Tarif dasar lisrik unuk keperluan rumah angga erdiri aas: 1. Golongan arif unuk keperluan rumah angga kecil pada egangan rendah, dengan daya 450 VA s.d VA (R-1/TR). 2. Golongan arif unuk keperluan rumah angga menengah pada egangan rendah dengan daya 3500 VA s.d 5500 VA (R-2/TR). 3. Golongan arif unuk keperluan rumah angga besar pada egangan rendah dengan daya VA ke aas (R-3/TR). Dafar arif energi lisrik yang berlaku diambil dari Perauran Meneri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 30 Tahun 2012 khusus golongan rumah angga sebagai beriku.

26 14 Tarif Dasar Lisrik yang berlaku 1 Januari - 31 Mare 3013 dapa diliha pada abel 2.1 beriku. NO. Tabel 2.1 Tarif Dasar Lisrik unuk Keperluan Rumah Tangga Berlaku 1 Januari Mare 2013 REGULER PRA BIAYA BEBAN BIAYA PEMAKAIAN GOL. BATAS BAYAR (Rp/kVA/bulan) (Rp/kWh) DAN TARIF DAYA (Rp/kWh) 1 R-1/TR s.d 450 VA BAIAYA kvarh (Rp/kVarh) Blok 1 : 0 s.d 30 kwh : Blok II : Diaas 30 kwh s.d 60 kwh :360 Blok III : Di aas 60 kwh : R-2/TR 900 VA Blok 1 : 0 s.d 20 kwh 605 : 275 Blok II : Diaas 3 R-1/TR 1300 *) VA 4 R-1/TR 2200 *) VA 5 R-2/TR 3500 *) s.d 5500 VA 6 R- 3/TR 6600 VA ke aas **) Blok I : 0 s.d 55 jam nyala = 980 Blok II : diaas 55 jamnyala = Caaan : *) Dierapkan Rekening Minimun (RM) : RM I = 40 (Jam Nyaa) x Daya ersambung (kva) x Biaya Pemakaian **) Dierapkan Rekening Minimum (RM) RM2 = 40 (Jam Nyala) x Daya Tersambung (kva) x Biaya Pemakaian Blok I. Jam nyala : kwh per bulan dibagi dengan kva ersambung. Sumber: hp:// akses 5 Februari 2013

27 15 Tarif Dasar Lisrik yang berlaku 1 April - 30 Juni 2013 dapa diliha pada abel 2.2 beriku. NO. Tabel 2.2 Tarif Dasar Lisrik unuk Keperluan Rumah Tangga Berlaku 1 April - 30 Juni 2013 GOL. TARIF BATAS DAYA 1 R-1/TR s.d 450 VA BIAYA BEBAN (Rp/kVA/bulan) REGULER BIAYA PEMAKAIAN (Rp/kWh) DAN BAIAYA kvarh (Rp/kVarh) Blok 1 : 0 s.d 30 kwh : 169 Blok II : Diaas 30 kwh s.d 60 kwh :360 Blok III : Di aas 60 kwh : R-2/TR 900 VA Blok 1 : 0 s.d 20 kwh 605 : 275 Blok II : Diaas 3 R-1/TR 1300 *) VA 4 R-1/TR 2200 *) VA 5 R-2/TR 3500 s.d 5500 VA *) R- 3/TR 6600 VA ke aas **) Blok I : 0 s.d 55 jam nyala = Blok II : diaas 55 jamnyala = PRA BAYAR (Rp/kWh) Caaan : *) Dierapkan Rekening Minimun (RM) : RM I = 40 (Jam Nyaa) x Daya ersambung (kva) x Biaya Pemakaian **) Dierapkan Rekening Minimum (RM) RM2 = 40 (Jam Nyala) x Daya Tersambung (kva) x Biaya Pemakaian Blok I. Jam nyala : kwh per bulan dibagi dengan kva ersambung. Sumber: hp:// akses 5 Februari 2013

28 16 Tarif Dasar Lisrik yang berlaku 1 Juli - 30 Sepember 2013 dapa diliha pada abel 2.3 beriku. NO. Tabel 2.3 Tarif Dasar Lisrik unuk Keperluan Rumah Tangga Berlaku 1 Juli - 30 Sepember 2013 GOL. TARIF BATAS DAYA 1 R-1/TR s.d 450 VA BIAYA BEBAN (Rp/kVA/bulan) REGULER BIAYA PEMAKAIAN (Rp/kWh) DAN BAIAYA kvarh (Rp/kVarh) Blok 1 : 0 s.d 30 kwh : 169 Blok II : Diaas 30 kwh s.d 60 kwh :360 Blok III : Di aas 60 kwh : 495 PRA BAYAR (Rp/kWh) 2 R-2/TR 900 VA Blok 1 : 0 s.d 20 kwh 605 : 275 Blok II : Diaas 3 R-1/TR 1300 *) VA 4 R-1/TR 2200 *) VA 5 R-2/TR 3500 s.d 5500 VA *) R- 3/TR 6600 VA ke aas **) Blok I : 0 s.d 55 jam nyala = Blok II : diaas 55 jamnyala = Caaan : *) Dierapkan Rekening Minimun (RM) : RM I = 40 (Jam Nyaa) x Daya ersambung (kva) x Biaya Pemakaian **) Dierapkan Rekening Minimum (RM) RM2 = 40 (Jam Nyala) x Daya Tersambung (kva) x Biaya Pemakaian Blok I. Jam nyala : kwh per bulan dibagi dengan kva ersambung. Sumber: hp:// akses 5 Februari 2013

29 17 Tarif Dasar Lisrik yang berlaku seelah 1 Okober 2013, dapa diliha pada abel 2.4 beriku. NO. Tabel 2.4 Tarif Dasar Lisrik unuk Keperluan Rumah Tangga Berlaku seelah 1 Okober 2013 GOL. TARIF BATAS DAYA 1 R-1/TR s.d 450 VA BIAYA BEBAN (Rp/kVA/bulan) REGULER BIAYA PEMAKAIAN (Rp/kWh) DAN BAIAYA kvarh (Rp/kVarh) Blok 1 : 0 s.d 30 kwh : 169 Blok II : Diaas 30 kwh s.d 60 kwh :360 Blok III : Di aas 60 kwh : R-2/TR 900 VA Blok 1 : 0 s.d 20 kwh : 275 Blok II : Diaas 3 R-1/TR 1300 VA 4 R-1/TR 2200 VA 5 R-2/TR 3500 s.d 5500 VA PRA BAYAR (Rp/kWh) *) *) *) R- 3/TR 6600 VA ke aas *) Caaan : *) Dierapkan Rekening Minimun (RM) : RM I = 40 (Jam Nyaa) x Daya ersambung (kva) x Biaya Pemakaian Sumber: hp:// akses 5 Februari 2013

30 KWH Meer KWH meer adalah ala pengukur energi lisrik yang mengukur secara langsung hasil kali egangan, arus, fakor kerja, kali waku erenu ( U I Cos Q T) yang bekerja padanya selama jangka waku erenu ersebu. KWH biasanya digunakan unuk mengukur daya lisrik. Pemakaian energi lisrik di indusri maupun rumah angga menggunakan sauan kilo wa hour (KWH). Ala yang digunakan unuk mengukur energi pada indusri dan rumah angga dikenal dengan wa hour meers. KWH ada dua jenis yaiu: KWH meer analog dan KWH meer digial. (Sumber : Modul PT PLN Uni Pendidikan dan Pelaihan Pandaan) KWH Meer Analog KWH meer analog adalah KWH meer yang sisem pengoperasiannya unuk mengukur daya lisrik dengan sisem pembacaan angka yang erera pada KWH. KWH meer ini biasanya dipakai pada arif lisrik reguler. Besar agihan lisrik berdasarkan pada angka-angka yang erera pada KWH meer seiap bulannya. Bagian-bagian sebuah KWH meer adalah kumparan egangan, kumparan arus, sebuah piringan aluminium, sebuah magne eap yang ugasnya meneralkan piringan alumunium dari induksi medan magne dan gear mekanik yang mencaa jumlah perpuaran piringan alumunium. Ala ini bekerja menggunakan meode induksi medan magne yang dibangkikan oleh arus yang mengalir melalui kumparan arus dan medan magne akan menggerakan couner digi sebagai ampilan jumlah KWH-nya.Beriku conoh gambar KWH meer analog seperi gambar 2.1 di bawah ini.

31 19 bawah ini. Gambar 2.1 KWH Meer Analog Konruksi dari KWH meer analog dapa digambarkan pada gambar 2.2 di Keerangan gambar B: a. Kumparan Tegangan b. Kumparan Arus c. Piringan Alumunium d. Magne Permanen e. Terminal Klemp f. Dari Sumber g. Ke beban Gambar 2.2 Konruksi KWH Meer Bagian-bagian KWH meer dapa dijelaskan sebagai beriku: 1. Piringan KWH Meer diempakan dengan dua buah banalan (aas dan bawah) yang digunakan agar piringan KWH meer dapa berpuar dengan mendapa gesekan sekecil mungkin. 2. Rem magne erbua dari magni permanen, mempunyai sau pasang kuub (uara dan selaan) yang gunanya mengaasi akiba adanya gaya bera dari piringan KWH meer dan menghilang/mengerem ayunan perpuaran piringan sera ala kalibrasi semua baas arus.

32 20 3. Roda gigi dan ala pencaa (regiser), sebagai ransmisi perpuaran piringan, sehingga ala pencaa merasakan adanya perpuaran unuk mencaa jumlah energi yang diukur oleh KWH meer ersebu dan mempunyai sauan, puluhan, rausan, ribuan dan puluh ribuan. 4. Kumparan egangan erdiri aas KWH meer 1 phasa sebanyak 1 se, KWH meer 3 phasa 3 kawa sebanyak 2 se dan KWH meer 3 phasa 4 kawa sebanyak 3 se. 5. Kumparan arus sama jumlah senya dengan kumparan egangan. Pada kumparan arus dilengkapi dengan kawa ahanan aau lempengan besi yang berfungsi sebagai pengaur cosinus phi (fakor kerja). 6. Magni permanen berfungsi sebagai pengereman dan memberikan perlawanan puaran ikuan dari piringan alumunium. 7. Regiser/ Pencaa sebagai pencaa aau penghiung jumlah energi erpakai diempa pelanggan. (Modul PT PLN Uni Pendidikan dan Pelaihan Pandaan) Prinsip Kerja KWH Meer Analog Meer dihubungkan ke daya sau fasa, maka piringan mendapa orsi yang membuanya berpuar seperi moor dengan ingka kepresisian yang inggi. Semakin besar daya yang erpakai, mengakibakan kecepaan piringan semakin besar, demikian pula sebaliknya. Pada piringan KWH meer erdapa suau garis penanda (biasanya berwarna hiam aau merah). Garis ini berfungsi sebagai indikaor puaran piringan. Sau KWH biasanya seara dengan 900 puaran (ada juga 450 puaran iap KWH). Saa beban banyak memakai daya lisrik, maka puaran piringan KWH ini akan semakin

33 21 cepa. Hal ini ampak dari cepanya garis penanda ini melinas. Sensor infrared dan phoodiode dipakai unuk mendeeksi lewanya garis penanda ini, sehingga mikrokonroler dapa menghiung jumlah puaran piringan KWH meer. Gambar 2.3dibawah ini menunjukkan cara kerja dari sebuah KWH meer. A B Keerangan gambar A. Cp = Ini besi kumparan egangan Cc = Ini besi kumparan arus Wp = Kumparan egangan Wc = Kumparan arus D = Kepingan roda Aluminium J = Roda-roda pencaa ( regiser ) M = Magne permanen sebagai pengerem keping aluminium saa beban kosong S = Kumparan penyesuai beda fase arus dan egangan Gambar 2.3 Cara Kerja KWH Meer Analog A. Prinsip suau meer penunjukenergi lisrik arus B-B (jenis induksi ). B. Arus-arus eddy pada suau piring KWH meer bekerja sebagai pengukur energi lisrik yang mengukur secara langsung hasil kali egangan, arus facor kerja, kali waku erenu (U I Cos φ ) yang bekerja padanya selama jangka waku erenu ersebu. Hal ini berdasarkan bekerjanya

34 22 induksi megneis oleh medan magni yang dibangkikan oleh arus melalui kumparan arus erhadap disc (piringan puar) KWH meer, dimana induksi megneis ini berpoongan dengan induksi mgneis yang dibangkikan oleh arus melewai kumparan egangan erhadap piringan puar yang sama. Koppel puar dapa dibangkikan erhadap piringan puar karena induksi magneis kedua medan magni ersebu diaas bergeser fasa sebesar 90 deraja sau erhadap lainnya (azas Ferrari). Hal ini dimungkinkan dengan konsruksi kumparan egangan dibua dalam jumlah besar gulungan sehingga dapa dianggap indukansi murni. Pada dasarnya prinsip kerja KWH sebagai beriku: Ф1 diimbulkan oleh arus I mengalir di kumparan Wc Ф2 diimbulkan oleh arus Ip mengalir di kumparan Wp dan Ip lagging 90 deraja erhadap egangannya, dapa diliha pada gambar 2.4 di bawah ini. ϕ α V Sin α = Cos ϕ Φ1 Φ2 Gambar 2.4Pergeseran Fasa Magne Dengan mengambil persamaan momen ala ukur ipe induksi maka, T = KW Ø1.Ø2 sin α Ø1 I sebanding dengan I Ø2 2 sebanding dengan V W Sin α = Cos Ҩ

35 23 Maka : TD = W.I V W Cos Ҩ = V.I.Cos Ҩ Dengan demikian maka erhadap piringan logam D erdapa momen gerak TD yang berbanding lurus erhadap daya beban. Apabila karena pengaruh momen TD. Piringan logam D berpuar dengan kecepaan n, maka sambil berpuar piringan ersebu memoong garis-garis fluksi magneik m (akiba adanya magni permanen) sehingga menyebabkan erjadinya arus-arus puar (arus foucaul) didalam piringan logam yang berbanding lurus erhadap n Ø m. Arus-arus puar yang erjadi pada piringan logam D akiba adanya Ø1, Ø2 dan Øm seperi dalam gambar 2.2, B. Arus-arus puar yang memoong garis-garis fluksi m menyebabkan piringan logam D mengalami momen redaman TD yang berbanding lurus dengan n. Ø m2. Bila momen TD dan Td dalam keadaan seimbang maka: Kd.V.I. cos Ҩ= Km.n. Ø m 2 N = Kd Km Ø m 2 V. I Cos Ҩ Kd, Km = konsana Sehingga didapa kecepaan n dari piringan logam D adalah berbanding lurus dengan V.I.CosҨ, maka jumlah puaran piringan D unuk jangka waku erenu sebanding dengan energi yang diukur pada jangka waku ersebu. Kemudian unuk mendapa angka hasil pengukuran dari piringan D adi harus diransformasikan lagi ke ala regiser.(modul PT PLN Uni Pendidikan dan Pelaihan Pandaan).

36 Perhiungan Biaya KWH Meer Analog KWH meer berari kilo wa hour meer dan kalau diarikan menjadi n ribu wa dalam sau jamnya. Jika membeli sebuah KWH meer maka akan ercanum X puaran per KWH, arinya unuk mencapai 1 KWH dibuuhkan puaran sebanyak x kali puaran dalam seiap jamnya. Conohnya jika 900 puaran per KWH maka harus ada puaran 900 puaran seiap jamnya unuk dikaakan sebesar sau KWH. Pada name plae KWH meer, disana akan diemukan banyak spesifikasi dari meeran lisrik. Konsana KWH meer selalu diikui sauan PUTARAN/KWH aau PUT/KWH. Sebagai conoh adalah konsana 900 Pu/KWH. Maksudnya, unuk menghasilkan angka 1 KWH di sand meer piringan KWH harus berpuar sebanyak 900 kali. Konsana KWH meer berbeda-beda, jadi harus meliha langsung di name plae KWH meer ersebu. Konsana yang umum adalah 900 pu/kwh, 1250 pu/kwh, 720 pu/kwh dan 600 pu/kwhjumlah KWH iu secara kumulaif dihiung dan pada akhir bulan dicaa oleh peugas besarnya pemakaian lalu dikalikan dengan arif dasar lisrik diambahkan dengan biaya abodemen dan pajak menghasilkan jumlah agihan yang harus dibayarkan seiap bulannya. Mudia (2011) menyaakan, pembayaran energi lisrik dipengaruhi oleh beberapa fakor dianaranya: 1. Tarif berlaku Tarifberlaku disini Berdasarkan Perauran Meneri Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia Nomer 30 Tahun 2012 enang arif harga lisrik

37 25 yang naik,yaiu di bagi menjadi empa ahap. Empa ahapan ersebu melipui ahap 1 Januari - 31 Mare 2013, 1 April - 30 Juni 2013, 1 Juli - 30 Sepember 2013 dan seelah 1 Okober Pilih baas daya pemakaian Baas daya pemakaian ini mengambil dari baas arif keperluan rumah angga yang erdiri dari 450VA, 900VA, 1300VA, 2200VA dan VA sera yang paling besar 6600VA. Baas daya 450VA, 900VA dan 1300VA sera 6600VA harga iap sauan KWHberjenjang erganung blok pemakaian. Baas daya lainnya berlaku harga fla (idak berjenjang). 3. Persenasi Biaya PPJ Biaya Pajak Penerangan Jalan (PPJ) berbeda dari sau daerah dengan daerah lainnya, karena dieapkan pemerinah daerah seempa dan akan menjadi kas daerah. Pajak Penerangan Jalan bisa dikaakan dengan Pajak Jalan Umum (PJU). Besarnya dienukan dari persenase biaya pemakaian diambah biaya beban. 4. Perhiungan Biaya Adminisrasi Operaor Biaya adminisrasi juga berbeda dari sau operaor dengan operaor lainnya. Besarnya bervariasi erganung operaor loke pembelian energi lisrik (conoh biaya adminisrasi via ATM BCA Rp 3.000,00 kanor Pos sebesar Rp 1900,00 dan admin bank sebesar Rp 1600,00 sera masih banyak yang lainnya). 5. Biaya Beban Biaya beban erganung pada baas daya yang erpasang, unuk baas daya 450VA dan 900VA biaya beban adalah eap yaiu:

38 26 a. Baas daya 450VA: x 450/1000 = 4.950,00 b. Baas daya 900VA: x 900/1000 = ,00 Arinya berapapun pemakaian yang dilakukan, biaya beban perbulannya eap sebesar ersebu diaas. Daya 1300VA, 2200VA dan VA berlaku biaya beban dengan auran rekening minimum RM1 (*) dengan rumus: RMI = 40 (jam nyala) X Daya ersambung (dalam KVA) X Biaya Pemakaian Daya 6600 berlaku biaya beban dengan auran rekening minimum RM2 (**)dengan rumus : RM2 = 40 (jam nyala) X Daya ersambung (dalam KVA) X Biaya Pemakaian Blok 1 Rumus dari jam nyala sendiri yaiu: Jam nyala = KWH perbulan / Baas Daya KVA ersambung Arinya jika biaya pemakaian lebih besar dari nilai yang didapa dari rumus ersebu RM1 aau RM2, maka biaya beban akan menjadi nol (idak ada biaya beban). Teapi jika biaya pemakaian lebih kecil dari nilai yang didapa dari rumus ersebu RM1 aau RM2, maka biaya beban akan menjadi sebesar RM1 aau RM2 dan biaya pemakaian menjadi nol. 6. Perhiungan Biaya Maerai Biaya maerai berlaku umum unuk semua ransaksi keuangan, besarnya sebagai beriku : a. Transaksi sampai dengan Rp ,00 : Rp 0,00 b. Transaksi > Rp ,00 sampai dengan Rp 1 jua : Rp 3.000,00 c. Transaksi > Rp 1 jua : Rp 6.000,00

39 27 Beriku salah sau conoh rekening aau sruk lisrik sisem reguler dapa diliha pada gambar 2.5beriku. Gambar 2.5. Rekening Pembayaran Reguler (Sumber. PT. PLN (Persero) 2013) Conoh cara menghiung biaya pemakaian energi lisrik yang harus dibayar oleh seseorang dengan daya yang berbeda sebagai beriku: a. Pelanggan A (Daya 450VA) seorang pelanggan dengan daya 450VA meeran yang dicaa akhir bulan mei 2013 adalah , dan dicaa bulan sebelumnya April 2013 adalah (rekening diliha pada gambar 2.4). Jumlah pembayaran energi lisrik yang harus dibayar pada periode ersebu adalah: Pemakaian KWH = Sand meer akhir Sand meer yang lalu = = 148 KWH. 1. Biaya beban = 450VA = 0,45KVA = 0,45 x Rp = Rp.4.950, Biaya pemakaian blok I = 30 KWH x Rp 169 = Rp.5.070, Biaya pemakaian blok II = 30 KWH x Rp 360 = Rp , Biaya pemakaian blok III =88 KWH x Rp 495 = Rp , Toal biaya pemakaian dapa dicari dengan rumus:

40 28 Jumlah biaya (blok 1 + blok II + blok III) + biaya beban. = (5.070, , ,00) ,00 = Rp , Pajak Penerangan Jalan (PPJ) = 10 % x ) = Rp.6.438, Biaya adimisrasi = Rp.1600, Biaya maerai = Rp.0,00karena ransaksi kurang dari Rp , Toal biaya yang harus dibayar dicari dengan rumus: Toal biaya pemakaian +PPJ + biaya adminisrasi + biaya maerai. = , , ,00 = Rp ,00. b. Pelanggan B (Daya 900VA) seorang pelanggan dengan daya 900VA meeran yang dicaa akhir bulan Februari 2013 adalah dan dicaa bulan sebelumnya Januari 2013 adalah Jumlah pembayaran energi lisrik yang harus dibayar pada periode ersebu adalah: Pemakaian KWH = Sand meer akhir Sand meer yang lalu = = 176 KWH. 1. Biaya Beban = 900VA = 0,9 KVA = 0,9 x Rp = Rp , Biaya pemakaian blok I = 20 KWH x Rp 275 = Rp.5.500, Biaya pemakaian blok II = 40 KWH x Rp 445 = Rp , Biaya pemakaian blok III = 116 KWH x Rp 495 = Rp , Toal biaya pemakaian dapa dicari dengan rumus: Jumlah biaya (blok 1 + blok II + blok III) + biaya beban. = (5.500, , ,00) ,00 = Rp , Pajak Penerangan Jalan (PPJ) = (10 % x Rp ) = Rp.9.872, Biaya adimisrasi = Rp.1600, Biaya maerai = 0,00karena ransaksi kurang dari Rp ,00.

41 29 9. Toal biaya yang harus dibayar dicari dengan rumus: Toal biaya pemakaian + PPJ + biaya adminisrasi + biaya maerai = , , ,00 + 0,00 = Rp ,00. c. Pelanggan C (Daya 1.300VA) seorang pelanggan dengan daya 1.300VA meeran yang dicaa akhir bulan Februari 2013 adalah , dan dicaa bulan sebelumnya Januari 2013 adalah Jumlah pembayaran energi lisrik yang harus dibayar pada periode ersebu: Pemakaian KWH = Sand meer akhir Sand meer yang lalu = = 164 KWH. 1. Biaya pemakaian = 164 KWH x Rp 833 = Rp , Biaya Beban = 0,00 karena biaya pemakaian lebih besar dari biaya beban. 3. Toal biaya pemakaian dapa dihiung dengan rumus: Jumlah biaya pemakaian + biaya beban. = Rp , = Rp , Pajak Penerangan Jalan (PPJ) = 10 % x ) = Rp , Biaya adimisrasi = Rp.1600, Biaya Maerai = 0,00karena ransaksi kurang dari Rp , Toal biaya yang harus dibayar dicari dengan rumus: Toal biaya pemakaian + PPJ + biaya adminisrasi + biaya maerai. = , , ,00 + 0,00 = Rp.151,873,00. d. Pelanggan D (Daya 2200VA) seorang pelanggan dengan daya 2200VA meeran yang dicaa akhir bulan Februari 2013 adalah , dan dicaa bulan sebelumnya januari 2013 adalah Jumlah pembayaran energi

42 30 lisrik yang harus dibayar pada periode ersebu: Pemakaian KWH = Sand meer akhir Sand meer yang lalu = = 41 KWH. 1. Biaya pemakaian = 0,00 karena biaya pemakaian lebih besar dari biaya beban berlaku biaya beban RM1 = 88 yaiu 40 x (2200VA/1000) = Biaya beban = 88 x 843 = Rp , Toal biaya pemakaian dapa dicari dengan rumus: Jumlah biaya pemakain + biaya beban. = 0, ,00 = Rp , Pajak Penerangan Jalan (PPJ) = 9 % x ) = Rp.6.677, Biaya adimisrasi = Rp.1600, Biaya maerai = 0,00 karena ransaksi kurang dari Rp , Toal biaya yang harus dibayar dicari dengan rumus: Toal biaya pemakaian + PPJ + biaya adminisrasi + biaya maerai. = , , ,00 + 0,00 =Rp , KWH Meer Digial KWH meer digial yaiu KWH yang dirancang dengan menggunakan KWH elekronik.kwh meer elekronik ermasuk dalam KWH meer saik yang menggunakan komponen elekronik sebagai pemproses uama. Komponen elekronik mendeeksi egangan dan arus sesaa dan diproses unuk menghasilkan pulsa yang mempunyai frekuensi sebanding dengan energi yang diukur (KWH). Sisem pembayaran aau pengisian lisriknya adalah dengan menggunakan chip card. Chip card adalah suau jenis karu pembayaran yang semakin populer seiring dengan kemajuan eknologi mikroelekronika sera semakin meningkanya

43 31 unuan masyaraka erhadap ala pembayaran yang prakis. Kehadiran chip card idak dapa dihindari dimana penggunaannya semakin luas. Salah sau kemungkinan aplikasi chip card adalah sebagai ala bayar konsumsi energi lisrik. Salah sau conoh pada KWH meer merek Acaris ACE9000 IBS komponen-komponen bagian paling luar dari KWH meer prabayar ini sanga mudah dikenali dan secara signifikan bisa membedakan anara sau ipe dengan ipe yang lainnya. Fiur sandar dapa diliha pada gambar 2.6dibawah ini. Keerangan 1. Label Informasi : Informasi umum unuk mengeahui nomor meer, daya maksimal, 2. Indikaor LED Rae, 1000 pulsa/kwh: Informasi unuk mengeahui keika pulsa hampir habis, 3. Indikaor Conacor ON/OFF : Informasi unuk mengeahui saus ligh, 4. Segel Merologi : Informasi unuk mengeahui segel era dan segel merology, 5. LCD 7 segmen unuk 8 karaker : Informasi unuk pengisian TOKEN, 6. Keypad dengan lapis kare. Gambar 2.6 KWH Meer Prabayar merk Acaris ype ACE9000 IBS (Sumber. PT. PLN (Persero) 2013) Prinsip Kerja KWH Meer Digial Lisrik dari PLN yang akan dialirkan ke rumah angga (beban), erlebih dahulu dialirkan melalui MCB yang berfungsi sebagai pembaas arus sekaligus pengaman bila erjadi shor circui. Kemudian dialirkan juga ke dalam KWHmeer

44 32 yang berfungsi unuk menghiung daya yang erpakai. Sisem prabayar ini eap mempergunakan KWH meer yang sudah ada dengan sediki modifikasi unuk memasang sensor dan uni sisem. Hal ini berujuan unuk lebih mendayagunakan peralaan KWH meer yang sudah ada. Beriku ala-ala pada sisem KWH meer digial dianaranya: KWH meer, mikrokonroler, LCD, keypad, RTC, EEPROM, downloader usbasp. Blok diagram sisem KWH meer digial dapa diliha pada gambar 2.7 di bawah ini. PLN Tombol isi Display LED MCB RELAY KWH Power Supply MIKROKONTROLER SENSOR KARTU CHIP MEMORI BEBAN Gambar 2.7 Blok Diagram Sisem KWH Meer Prabayar (Sumber. hp:// diakses ) KWH meer digial ermasuk dalam KWH meer saik yang menggunakan komponen elekronik sebagai pemroses uama. Komponen elekronik mendeeksi egangan dan arus sesaa diproses unuk menghasilkan pulsa yang mempunyai

45 33 frekuensi sebanding dengan energi yang diukur (KWH). KWH meer digial ini mempunyai empa bagian uama yaiu : 1. Bagian sensor egangan dan arus 2. Bagian pemproses 3. Bagian pengali 4. Bagian ampilan/display Cara kerja KWH meer digial secara umum erdiri dari 3 ahap, yaiu : 1. Mendeeksi egangan dan arus sesaa. 2. Mengalikan kedua besaran (egangan dan arus) unuk memperoleh daya sesaa. 3. Menginegrasikan/mengakumulasi hasil perkalian egangan dan arus pada buir 2 di aas. Beriku gambar blok aliran sisem prabayar dapa diliha pada gambar 2.8beriku. Arus Tegangan ADE7757 Mikrokonroler Relay Gambar 2.8 Blok Aliran Sisem Prabayar (Sumber. hp:// diakses ) Bagian pengali adalah bagian ala ukur yang menginegrasikan besaran egangan dan besaran arus. Rangakaian sensor digial berfungsi unuk membaca egangan dan arus lisrik PLN yang digunakan oleh rumah angga. Pada KWH

46 34 digial ini menggunakan sensor digial ADE7757. Fungsi IC ini mengubah inpu analog menjadi digial. Inpu IC ini berupa egangan dan arus. Akan eapi IC ini idak dapa menerima masukan arus dan egangan yang besar. Maka dari iu dirancang sebuah desain inpu idak erlalu besar. Sensor egangandapa digunakan sebuah sebuah rafo yang mempunyai impedansi masukan inggi sehingga arus yang mengalir ke rafo sebagai arus rugirugi idak signifikan yang sesuai dengan pengukurannya.bila egangan masukan adalah V in dan egangan keluaran adalah V ou persamaan yang digunakan adalah V in = a xv ou, a adalah perbandingan belian primer dan belian sekunder. Selain menggunakan rafo, dapa juga menggunakan rangkaian pembagi egangan yang dapa diliha pada gambar 2.9 dibawah ini. Vin R1 Vo R2 Gambar 2.9 Rangkaian Pembagi Tegangan R2 Vo Dari rangkaian di aas, dikeahui nilai Vo melalui persamaan : R1 R2. R1 harus jauh lebih besar dari pada R2.Sedangkan unuk sensor arus digunakan ravo arus. R shun dan besar beban yang digunakan dengan menghiung beda poensial pada iik-iik baas R shun (V jepi ). Beban akan mempengaruhi V jepi. Semakin besar beban, semakin besar pula harga V jepi. Pada daashee ADE7757

47 35 elah dienukan R shun sebesar 350μΩ. Unuk mendapakan nilai ini dapa dipergunakan eori jembaan kelvin. Konrol sisem dengan mikrokonroler mencakup couner, display, memory, dan prabayar. Seelah menerima inpu dari IC ADE7757, mikrokonroler akan menghiungnya dan menampilkannya di LCD. Selain diampilkan pada LCD, daa juga disimpan pada memori. Daa yang ersimpan pada memoriidak hanya daa dari KWH meer saja, eapi juga nilai dari besaran pulsa. Besaran pulsa didefinisikan dengan angka-angka erenu sebagai kode voucher. Apabila kode voucher yang dimasukkan iu valid, maka besar pulsa KWH akan berambah dan akan berkurang seiring dengan pemakaian daya PLN. Kode voucher dimasukkan melalui keypad dan kode yang elah dimasukkan idak dapa digunakan lagi. Daa-daa ini idak boleh hilang saa idak ada supply. Oleh karena iu diperlukan sebuah mikrokonroleryang memiliki EEPROM inernal. Relay digunakan unuk memuuskan daya PLN bila pulsa prabayar habis. Mekanisme prabayar adalah dengan memasukkan kode voucher ke KWH meer digial. Dimana kode yang dimasukkan berisi besaran KWH yang bisa digunakan oleh pelanggan. Voucher dapa dibeli pada penjual yang elah erdafar. Konsumen mendaangi penjual voucher, kemudian memberiahukan no id dan jumlah nominal yang diinginkan. Disribuor memberikan kode voucher-nya. Kode voucher dibua berdasarkan no id, nominal, no voucher yang sudah erenkripsi. Jadi pelanggan menerima kode yang sudah erenkripsi. masukkan kode voucherersebu ke KWH meernya. Pada KWH meer kode voucher ersebu dilakukan proses validasi dan dekripsi kode.

48 36 Khoirudin (2011) proses dekripsi dilakukan unuk mendapakan kode aslinya (berupa no. id, nominal, no voucher). Proses validasi adalah pengecekan kode yang dimasukkan ersebu valid aau idak. Apabila kode ersebu valid maka kode ersebu akan disimpan agar idak dapa digunakan kembali. Secara umum proses enkripsi adalah proses mengubah suau pesan asli (plainex) menjadi suau pesan dalam bahasa sandi (cipherex).dekripsi adalah proses mengubah pesan dalam suau bahasa sandi menjadi pesan asli kembali. Proses pengisian pulsa pada KWH meer prabayar dapa diliha pada gambar 2.10 sebagai beriku. START MASUKAN KODE VOUCHER DEKRIPSI KODE KODE VALID Tidak Ya PULSA BERTAMBAH SIMPAN DIMEMORI END Gambar 2.10Proses Pengisian Pulsa Prabayar.

49 Sisem Pembayaran KWH Digial Sisem pembayaran KWH meer digial yaiu dengan sisem pembayaran modern membeli sebuah voucher elekronik, berisi besaran digial yang berfungsi sebagai pulsa dan sebagai pembanding besaran energi yang digunakan. Secara oomais sisem ini memuuskan egangan rumah bila besaranersebu mencapai nilai 0. Pembelian dengan voucher memakai karu voucher salah sau conohnya dapa diliha pada gambar 2.11 di bawah ini. Gambar 2.11 Karu Voucher (Sumber: PT. PLN (Persero) 2013) Besar nominal pembelian isi pulsa lisrik ersebu sebesar Rp ,00; Rp ,00; Rp ,00; Rp ,00; Rp ,00; Rp ,00. Mudia (2011), pembelian lisrik prabayar berbeda dengan pembelian lisrik reguler, dalam sisem prabayar pembelian lisrik idak dikenai biaya beban, sehingga hanya melipui unsur harga KWH, biaya PPJ, biaya adminisrasi dan biaya maerai sera idak ada biaya keerlambaan saa pembelian lisrik sisem prabayar. Beriku conoh perhiungan pembelian KWH prabayar dengan nominal pembelian pulsa yang berbeda dan conoh rekening/sruk pembelian KWH sisem prabayar dapa diliha pada gambar 2.12dibawah ini.

50 38 Gambar 2.12 Rekening Pembelian Lisrik Prabayar (Sumber. Loke ASA sekaran) a. Pelanggan A dengan daya 450VA membeli isi ulang pulsa dengan harga beli Rp ,00. Pada bulan Januari dengan Pajak Penerangan Jalan sebesar 10%, maka KWH yang diperoleh sebagai beriku: 1. Harga beli lisrik = Rp , Biaya maerai = Rp.0, Biaya adminisrasi = Rp.1600, Sisa harga beli dicari dengan rumus: Harga beli biaya maerai biaya adminisrasi. = ,00 0, ,00 = Rp.18400, Pajak Penerangan Jalan (PPJ) =10 di cari dengan cara: = (18400/(1+10/100))*10/100 = Rp.1.672, Toal harga = 18400, ,28 = Rp , Harga iap sau KWH = Rp.415, Toal KWh yang didapa = 16727,27 / 415,00 = 40,30 KWH.

51 39 b. Pelanggan B dengan daya 900VA membeli isi ulang pulsa dengan harga beli Rp ,00. Pada bulan bulan Februari (Rekening dapa diliha pada gambar 2.11) dengan Pajak Penerangan Jalan sebesar 8%, maka KWH yang diperoleh sebagai beriku: 1. Harga beli lisrik = Rp , Biaya maerai = Rp.0, Biaya adminisrasi = Rp.1600, Sisa harga beli dicari dengan rumus: Harga beli biaya maerai biaya adminisrasi = ,00 0, ,00 = Rp.18400, Pajak Penerangan Jalan (PPJ) = 8 di cari dengan cara: = (18400/(1+8/100))*8/100 = Toal harga = 18400, = Harga iap sau KWH = Rp. 605, Toal KWH yang didapa = / 605,00 = 28,20 KWH. c. Pelanggan C dengan daya 1300VA membeli isi ulang pulsa lisrik dengan harga beli Rp ,- pada bulan Februari dengan Pajak Penerangan Jalan sebesar 10%, maka KWH yang diperoleh sebagai beriku: 1. Harga beli lisrik = Rp , Biaya maerai = Rp.0, Biaya adminisrasi = Rp.1600, Sisa harga beli dicari dengan rumus:

52 40 Harga beli biaya maerai biaya adminisrasi. = ,00 0, ,00 = Rp.98400, Pajak Penerangan Jalan (PPJ) = 10 di cari dengan cara: = (98400/(1+10/100))*10/100 = 8.945, Toal harga = ,45 = , Harga iap KWH = Rp 833, Toal KWH yang didapa = ,54 / 833,00= 107,40 KWH. d. Pelanggan D dengan daya 2200VA membeli isi ulang pulsa dengan harga beli Rp ,00 pada bulan Mare dengan persenase Pajak Penerangan Jalan (PPJ) sebesar 10%, maka KWH yang diperoleh sebagai beriku: 1. Harga beli lisrik = Rp , Biaya maerai = Rp.0, Biaya adminisrasi = Rp.1600, Sisa harga beli dicari dengan rumus: Harga beli biaya maerai biaya adminisrasi. = ,00 0, ,00 = Rp , Pajak Penerangan Jalan (PPJ) = 10 dicari dengan cara: = (148400/(1+10/100))*10/100 = Rp , Toal harga = Rp , ,09 = Rp , Harga iap sau KWH = Rp.843, Toal KWH yang didapa = ,09 / 843,00 = KWH. e. Pelanggan E dengan daya 3500VA membeli isi ulang pulsa energi lisrik dengan harga beli Rp ,00 pada bulan Mare dengan persenase Pajak

53 41 Penerangan Jalan (PPJ) sebesar 10%, Maka KWH yang diperoleh sebagai beriku: 1. Harga beli bisrik = Rp , Biaya maerai = Rp.0, Biaya adminisrasi = Rp.1600, Sisa harga beli dicari dengan rumus: Harga beli biaya maerai biaya adminisrasi. = ,00 0, ,00 = Rp , Pajak Penerangan Jalan (PPJ) = 10 dicari dengan cara: = (198400/(1+10/100))*10/100 = Rp , Toal harga = , ,63 = , Harga iap sau KWH = Rp.948, Toal KWH yang didapa = ,63/ 948,00 = KWH Pengenalan Android Android adalah sisem operasi unuk perangka mobile berbasis linux yang mencangkup sisem operasi, middleware dan aplikasi (Safaa, 2011:hal 1). Android menyediakan plaform erbuka bagi para pengembang unuk mencipaan aplikasi mereka. Android idak erkai ke sau vendor smarphone, beberapa smarphone berbasis android yaiu HT, Moorolla, Samsung, LG, Huawei, Archos, dan lain-lain. Tidak hanya menjadi sisem dalam smarphone api juga dalam sisem able PC. Conohsmarphone dan able PC yang operasi sisemnya menggunakan android diunjukkan pada gambar 2.13.

54 42 Gambar 2.13Smarphone dan Table PC Safaa (2011:hal 3) menyaakan android merupakan plaform yang lengkap, erbuka dan bebas yang arinya : a. Lengkap arinya para desainer dapa melakukan pendekaan yang komprehensif keika mereka sedang mengembangkan plaform android. Sisem operasinya aman dan banyak menyediakan ools dalam membangun sofware dan memungkinkan peluang unuk pengembangan aplikasi b. Terbuka arinya plaform android disediakan melalui lisensi erbuka (open source) sehingga pengembang dapa dengan bebas mengembangkan aplikasi. c. Bebas arinya idak ada lisensi aau biaya royali unuk dikembangkan pada plaform android. Tidak ada biaya keanggoaan diperlukan. Tidak diperlukan biaya pengujian. Aplikasi android dapa didisribusikan dan diperdagangkan dalam benuk apapun. d. Aplikasi android sendiri dikembangkan pada sisem operasi beriku : 1. Windows XP. 2. Visa/Seven. 3. Mac OS X (Mac OS X aau lebih baru). 4. Linux.

55 Fiur-fiur Android Android ersedia secara erbukabagi manufakur perangka keras unuk memodifikasi sesuai kebuuhan. konfigurasi perangka android idak sama anara sau perangka dengan perangka lainnya, namun android sendiri mendukung fiur-fiur erenu, menuru (Supriyano, 2012: hal 10) fiur-fiur android sebagai beriku: a. Penyimpanan (sorage) menggunakan SQLie yang merupakan daabase relaional yang ringan unuk menyimpan daa. b. Koneksi (conneciviy) mendukung GSM/EDGE, IDEN, CDMA, EV-DO, UMTS, Blueooh (ermasuk A2DP dan AVRCP), WiFi, LTE dan WiMAX. c. Pesan (Messaging) mendukung SMS dan MMS. d. Web browser menggunakan open source WebKi ermasuk di dalamnya engine Chrome V8 Java Scrip. e. Media yang didukung anara lain: H.263, H.264 (3GP aau MP4), MPEG 4 SP, AMR, AMR-WB (3GP conainer), ACC, HE-ACC (MP4 aau 3GP), MP3, MIDI, Ogg Vorbis, WAV, JPEG, PNG, GIF dan BMP. f. Framework aplikasi yang mendukung pengganian komponen dan reusable. g. Hardware erdapa acceleromeer sensor, camera, digial kompas, proximiysensor dan GPS. h. Muli-ouc i. Muli-asking j. Dukungan flash

56 Arsiekur Android Supriyano (2012; hal 11) arsiekur android dapa dijelaskan dan digambarkan pada gambar 2.14beriku. APPLICATIONS Home Conacs Phone Browse Your App Here Aciviy Manager APPLICATIONS FRAMEWORK Window Manager Manager Conen Provider View Sysem Package Manager Telephone Manager Resource Manager Locaion Manager Noificaion Manager LIBRARIES ANDROID RUNTIME Surface Manager Media Framework SQLie Core Libraries OpenLG/ES SGL FreeType SSL WebKi Libc Dalvik Virual Machine LINUX KERNEL Display Driver Camera Driver Flash Memory Driver Brinder (IPC) Driver Keypad Driver WiFi Driver Audio Drivers Power Managemen Gambar 2.14 Arsiekur Android Penjelasan mengenai gambar di aas sisem operasi android erbagi menjadi: a. Applicaions: layer dimana akan berhubungan dengan aplikasi saja. Biasanya aplikasi yang didownload dan diinsal dan semua aplikasi yang dibua erleak pada ingka aplicaions seperi diemui : phone,conac, browser.

57 45 b. Applicaions framework: semacam buil-in yang eranam dalam sisem operasi android sehingga pengembang dapa memanfaakannya unuk aplikasi yang sedang dibangun. c. Libraries: semua kode program yang menyediakan layanan-layanan uama sisem operasi android. Conoh library SQLie yang menyediakan dukungan daabase sehingga aplikasi android dapa unuk menyimpan daa. d. Android Runime: kumpulan pusaka ini yang dapa diakifkan oleh pengembang unuk menulis kode aplikasi android. Layer yang membua aplikasi android dapa dijalankan prosesnya menggunakan implemenasi linux. Dalvik Virual Machine (DVM) merupakan mesin yang membenuk dasar kerangka aplikasi android. Runime android erbagi menjadi dua yaiu : 1. Core Libraries : aplikasi android dibangun dalam bahasa java, semenara dalvik sebagai virual mesinnya bukan virual mesin java, sehingga diperlukan sebuah libraries yang berfungsi unuk menerjemahkan bahasa java yang diangani oleh core libraries. 2. Dalvik Virual Machine: virual mesin berbasis regiser yang diopimalkan unuk menjalankan fungsi-fungsi secara efisien dimana merupakan pengembangannya yang mampu membua linux kernel unuk melakukan hreading dan manajemen ingka rendah. e. Linux Kernel: layer ini operaing sisem android iu berada. Berisi file-file sisem yang mengaur sisem processing,memory,resource,drivers dan sisemsisem android lainnya. Linux kernel yang dipakai android iu linux kernel release 2.6.

58 Adobe Flash Cs6 Menuru Madcoms (2012), adobe flash professional Cs6 merupakan salah sau program yang menyediakan berbagai macam fiur yang akan sanga membanu animaor unuk membua animasi menjadi semakin mudah dan menarik. Adobe flash Cs6 elah mampu mengolah eks mapun objek dengan efek iga dimensi sehingga ampak menjadi lebih menarik. Halaman awal adalah ampilan yang perama kali muncul keika kia mengakses adobe flash Cs6 professional. Tampilan awalperama kali membuka adobe flash Cs6 professional yang diunjukan pada gambar 2.15 dibawah ini. Gambar 2.15Tampilan Awal Flash Jendela Uama Jendela uama merupakan awal dari pembuaan program, pembuaannya dilakukan dalam koak movie dan sage yang didukung oleh ools lainnya. Jendela

59 47 kerja flash erdiri dari panggung (sage) dan panel-panel. Panggung merupakan empa objek dileakkan, menggambar dan menganimasikan objek. Sedangkan panel disediakan unuk membua gambar, mengedi gambar, menganimasi, dan pengedian lainnya. Beriku ini adalah benuk ampilan jendela uama pada adobe flash Cs6 yang diunjukan pada gambar 2.16di bawah ini Gambar 2.16Jendela Uama Penjelasan gambar 2.15 di aas sebagai beriku: 1. Menu Baradalah kumpulan yang erdiri aas dasar menu-menu yang digolongkan dalam sau kaegori. Misalnya menu file erdiri aas perinah New, Open, Save, Impor, Expor, dan lain-lain. 2. Timeline adalah menenukan durasi animasi, jumlah layer, frame, menempakan scrip dan beberapa keperluan animasi lainnya. Semua benuk animasi yang anda bua akan diaur dan diempakan pada layer dalam imeline.

60 48 3. Sageadalah lembar kerja yang digunakan unuk membua aau mendesain objek yang akan dianimasikan. Objek yang dibua dalam lembar kerja dapa berupa vecor, movie clip, ex, buon dan lain-lain. 4. Toolboxadalah sebuah panel yang menampung ombol-ombol yang berguna unuk membua suau desain animasi mulai dari ombol seleksi, pen, pensil, ex, 3D Roaion dan lain-lain. 5. Panel properiesadalah sebagai penampil parameer dari sebuah ombol yang erpilih sehingga anda dapa memodifikasi dan memaksimalkan fungsi dari ombol ersebu. Panel properies menampilkan parameer sesuai dengan ombol yang erpilih Acion Scrip 3.0 Menuru Agus (2012), acion scrip merupakan bahasa pemrograman yang bekerja di dalamplaformadobe flash. Acion scrip memang dibangun sebagai cara unuk mengembangkan pemrograman inerakif secara efisien menggunakan plaform aplikasi adobe flash, acion scrip mulai dari animasi yang sederhana sampai dengan yang komplek sekalipun, penggunaan daa, dan aplikasi inerface yang inerakif. Perama kali diperkenalkan dalam flash player 9. Acion scrip merupakan bahasa pemrograman berorienasi objek didasarkan pada ECMA scrip sandar yang sama yang menjadi dasar java scripdan memberikan hasil yang luar biasa dalamkinerja dan produkifias pengembang. Dasar-dasar program acion scrip 3.0 melipui: 1. Penggunaan perinah race

61 49 Perinah Trace digunakan unuk menampilkan informasi pada panel oupu. Panel oupu hanya digunakan unuk menguji jalannya program saja, bukan sebagai ampilan uama program. Tampilan uama program adalah sage. 2. Pendeklarasian variabel Variabel-variabel yang digunakan dalam scrip harus dideklarasikan erlebih dahulu. Beberapa ipe variabel yang sering digunakan anara lain: Tex field, number, sring, array,sprie,shape, dan Movie clip. Perinah deklarasi variabel mempunyai benuk umum: var namavariabel:tipevariabel ; aau cara kedua beriku juga memberikan hasil yang sama: var namavariabel:tipevariabel = new TipeVariabel () ; 3. Even, Lisener, dan Even Handler Semua ineraksi user di dalam flash dikelola oleh even-even, beberapa conoh even adalah: mouse click, mouse move, inpu keyboard, loading file, dan lain-lain Kerangka Berfikir Menuru Uma Sekaran dalam Sugiyono (2009:60) kerangka berpikir merupakan model konsepual enang bagaimana eori berhubungan dengan berbagai fakor yang elah diidenifikasi sebagai masalah yang pening. Beriku adalah kerangka berpikir dalam peneliianini, disajikan dalam gambar 2.17 dibawah ini.

62 50 Penggunaan energi lisrik yang semakin banyak Kenaikan arif energi lisrik yang naik secara berahap baik reguler maupun prabayar Kemajuan bidang eknologi khususnya pada smarphonedan able Pc OS pada smarphone dan able Pcandroid Banyak orang yang belum mengeahui kenaikan ersebu dan belum mengeahui perhiungan mengenai pembayaran energi lisrik Hampir semua orang memiliki smarphone aau able Pc dengan sisem operasi android Aplikasi android unuk perhiungan biaya lisrik rumah angga Gambar 2.17 Kerangka Berpikir Kerangka berfikir yang elah dibua dari permasalahan kenaikan arif dasar lisrik oleh Perusahaan Lisrik Negara (PLN), mengakibakan permasalahan di kalangan masyaraka yang belum mengeahui informasi dan masih banyaknya orang yang belum mengeahui cara perhiungan biaya lisrik sera semakin pesanya perkembangan eknologi smarphoneaau able Pcdengan sisem android yang banyak dimiliki oleh masyaraka, maka dalam peneliian ini penelii ingin merancang sebuah aplikasi android unuk menghiung pembayaran biaya lisrik. Aplikasi ini hanya menampilkan perhiungan berdasarkan inpu daa yang diperlukan dalam aplikasi misalkan KWH erpakai, biaya PPJ, biaya adminisrasi dan lain-lain. Perhiungan aplikasi ini ada dua jenis, yaiu reguler dan prabayar sehingga erliha perbedaan perhiungan anara sisem raguler dan prabayar.

63 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Peneliian Jenis peneliian ini berujuan unuk rancang bangun sebuah aplikasi. Oleh karena iu, meode peneliian yang epa adalah meode Peneliian dan Pengembangan aau dikenal dengan isilah Research and Developmen (R&D). Menuru Sugiyono (2009: 297) Research and Developmen adalah meode peneliian yang digunakan unuk menghasilkan produk erenu, dan menguji keefekifan produk erenu. Produk erenu dapa dihasilkan dengan menggunakan peneliian yang bersifa analisis kebuuhan dan unuk menguji keefekifan produk ersebu supaya dapa berfungsi di masyaraka luas, maka diperlukan peneliian unuk menguji produk ersebu Meode Research and Developmen (R&D) banyak digunakan pada bidang eknik dimana hampir semua produk eknologi seperi ala-ala elekronik, perangka keras (hardware), kendaraan bermoor, pesawa erbang, senjaa dan ala-ala rumah angga yang modern diproduk dan dikembangkan melalui peneliian ini. Meode Peneliian ini selain digunakan di bidang eknik juga digunakan pada bidang ilmu alam, adminisrasi dan sosial. Produk yang dihasilkan dalam peneliian ini adalah berbenuk perangka lunak (sofware) yaiu aplikasi perhiungan biaya lisrik rumah angga yang dijalankan di smarphone aau able PC bersisem operasi android. 51

64 Desain Peneliian 3.2.1Ala dan Bahan Dalam peneliian rancang bangun suau aplikasi, enu idak lepas dari peran sera ala dan bahan yang digunakan. Pada peneliian ini dibuuhkan ala berupa perangka keras dan perangka lunak. Adapun kebuuhan perangka kerasdan perangka lunaksebagai beriku: 1. Kebuuhan perangaka keras Spesifikasi perangka keras kompuer yang digunakan dalam membangun aplikasi perhiungan biaya lisrik rumah angga sebagai beriku: a. Prosesor : inel core i3 b. Memori : 2048MB c. VGA :Inel GMA 4500 MHD d. Hard Disk : 320 Gb e. Display : 14 LED f. Mouse dan keyboard g. Table Pc 2. Kebuuhan perangka lunak Perangka lunak yang digunakan dalam membangun aplikasi ini adalah sebagai beriku : a. Sisem operasi windows 7 ulimae. b. Adobe flash Cs6. c. Adobe phooshop Cs5. d. Microsof office 2010.

65 Prosedur Peneliian Prosedur peneliian ini dibua agar peneliian berjalan sesuai dengan yang diharapkan, beriku langkah-langlah prosedur peneliiannya seperi gambar 3.1 beriku. Mulai Poensi dan masalah Perencanakan dan pengumpulan daa Desain produk Uji coba Penyempurnaan dan perbaikan Validasi aplikasi Valid Tidak Ya Evaluasi hasil akhir Akhir Gambar 3.1. Bagan Langkah-langkah Peneliian

66 54 1. Poensi dan Masalah Sudi pendahuluan awal peneliian dilakukan dengan ujuan unuk mengidenifikasi masalah. Analisis masalah kenaikan arif lisrik dan sering erjadinya masalah human error pencaaan pemakaian lisrik sera banyaknya orang yang belum mengeahui enang perhiungan biaya lisrik baik secara reguler maupun prabayar, sehingga dalam peneliian ini adalah bagaimana merancang bangun aplikasi android unuk menghiung biaya lisrik keperluan rumah angga. 2. Perencanaan dan Pengumpulan Daa Perencanaan dalam pembuaan aplikasi ini berkaian dengan pengumpulan daa yang dilaksanakan melalui informasi-informasi dari Perusahaan Lisrik Negara dan lieraur-lieraur yang ada hubungannya dengan peneliian sera kegiaan perencanaan konsep.perencanaan harus dipersiapkan secara maang unuk memperlancar proses selanjunya. 3. Desain Produk Tahap penerjemahan dari daa yang dianalisis ke dalam benuk yang mudah dimengeri unuk kelangsungan pembangunan sisem. Dalam pembuaan aplikasi ini desain yang baik dan erencana akan mempermudah proses pembuaan aplikasi selanjunya. Sebelum membua desain pada sofware yang digunakan, perlu dipersiapkan skenario/alur dan rancangan awal dari program yang akan dibua. Tahap ini memerlukan waku yang panjang yang lebih lama dibandingkan dengan ahap-ahap lain. Beriku desain dari aplikasi perhiungan biaya lisrik rumah angga:

67 55 a. Desain Perancangan Tampilan Perancangan ampilan digunakan unuk mendesain anar muka pada aplikasi android unuk menghiung biaya lisrik rumah angga. Tampilan uama yang akan muncul keika aplikasi dijalankan adalah halaman uama (home). Halaman uama berisi judul sera lis-lis menu uorial dan pilihan perhiungan. Pada ampilan awal (layar ke 1) erdapa 4 ombol pilihan yaiu uorial, pilihan program reguler, program prabayar dan exi, yang dapa diliha pada gambar 3.2 beriku. JUDUL Lis Pilihan Program TUTORIAL REGULER PRABAYAR EXIT Gambar 3.2 Tampilan Awal Layar ke 2 apabila user memilih ombol uorial akan muncul layar yang berisikan peunjuk penggunaan aplikasi android perhiungan biaya lisrik. Tuorial ini menjelaskan pemilihan lis program reguler dan prabayar,menjelaskan program Hiung, Clear,Homesera Exi yang ada pada aplikasi. Layar uorial dapa diliha seperi gambar 3.3 di bawah ini.

68 56 TUTORIAL 1. Pilihlah salah sau pilihan yang ada yaiu Prabayar aau Reguler. 2. Pilihlah arif berlaku dan baas daya yang sesuai kebuuhan anda. 3. Isilah Biaya PPJ sesuai daerah masing-masing anara 3-10 % (Informasi PPJ Hubungi Call Cener 123 aau hubungi PLN erdeka). 4. Isilah Biaya Admin sesuai empa adminisrasi pembayaran lisrik. 5. Isilah Keerlambaan khusus arif reguler dengan biaya keerlambaan pembayaran sesuai keenuan harga masing-masing daya yang di eapkan PLN, jika anda erlamba membayar. Daya 450 VA = 3000 Daya 900 VA = 3000 Daya 1300 VA = 5000 Daya 2200 VA = Daya VA = Daya VA = 3 % dari agihan lisrik (minimum ). 6. Periode Baas Akhir pembayaran ada dua yaiu: Tanggal 1-10 dan anggal sesuai keenuan PLN masing masing. 7. Isilah KWHTerpakai pada pilihan Reguler, erhiung dari perhiungan = KWH yang erbaca di meeran di kurangi KWH bulan lalu (selisih angka di meeran lisrik, anara angka bulan lalu dan bulan ini). 8. Isilah Harga beli pada pilihan Prabayar dengan harga pulsa yang kia beli. 9. Pilih ombol pilihan Hiung unuk memunculkan hasil perhiungan. 10. Pilih ombol Clear unuk kembali ke perhiungan awal. 11. Pilih ombol Homeakan kembali ke menu uama. 12. Pilih ombol Exi unuk mengakhiri perhiungan Gambar 3.3 Layar Tuorial Home Layar ke 3 apabila user memilih ombol reguler akan muncul layar aplikasi perhiungan reguler. Pada layar ini user harus memilih arif berlaku, dan mengisi baas daya, KWH erpakai sera persenase biaya PPJ pada kolom yang sudah disediakan. Terdapa 3 ombol di layar reguler yaiu ombol hiung yang harus dipilih user seelah memasukan daa pada abel dan ombol Home

69 57 unuk menuju ke layar uama sera ombol Hiungunuk memunculkan hasil dan Clear unuk mengosongkan layar perhiungan dan kembali ke perhiungan awal. Layar reguler ini dapa diliha pada gambar 3.4 beriku. REGULER Tarif Berlaku Dipilih user Baas Daya Dipilih user Presenase bea PPJ Diisi user Bea Admin Diisi user Keerlambaan Diisi user KWH Terpakai Diisi user Hiung Clear Home HASIL PERHITUNGAN Gambar 3.4Desain Layar Reguler Pada layar 4 aplikasi prabayar disediakan arif berlaku, baas daya, persenase biaya PPJ dan harga beli yang harus diisi olehuser. Disediakan juga ombol Hiung,Clear dan Homeyang fungsinya sama seperi pada layar 3 yaiu reguler. Layar prabayar dapa diliha pada gambar 3.5 beriku.

70 58 PRABAYAR Tarif Berlaku Dipilih user Baas Daya Dipilih user Presenase bea PPJ Diisi user Bea Adminisrasi Diisi user Harga Beli Diisi user Hiung Clear Home HASIL PERHITUNGAN Gambar 3.5 Desain Layar Prabayar b. Design Flow Char Flowchar adalah suau sandar unuk menggambarkan suau proses yang berkesinambungan. Seiap langkah digambarkan dengan sebuah simbol dan aliran yang menyambungkan seiap simbol yaiu garis yang dilengkapi anda panah. Beriku gambar flow char dari aplikasi android unuk menghiung biaya lisrik keperluan rumah angga, yang dapa diliha paada gambar 3.6dibawah ini.

71 59 Mulai Pilihan 1.Tuorial 2.Reguler 3.Prabayar Reguler Prabayar Tuorial Tarif Berlaku Tarif Berlaku Baas Daya Baas Daya Masukan biaya admin, biaya PPJ, KWH Masukan biaya admin, biaya PPJ, harga beli Tampilkan hiung dengan rumus: A=(B + C + D + E) Dimana: B = Biaya admin C = Biaya pemakaian (KWH erpakai*harga arif + biaya beban) D = Biaya PPJ dalam % E = Biaya maerai Tampilkan hiung dengan rumus: A=(B/C) Dimana: B = Sisa rupiah pembelian (D-E) D = Harga beli biaya maerai biaya admin E = Biaya PPJ (D/(1+K/100)*K/100) dimana K= isian user PPJ C = Harga KWH Lanjukan Ya Tidak Selesai Gambar 3.6 Flowchar Aplikasi Menghiung Biaya Lisrik

72 60 c. Desain Coding Menerjemahkan daa yang elah dirancang dalam bahasa pemrograman yang biasanya disebu mencoding. Coding adalah bahasa aau kode pemprograman agar aplikasi dapa berjalan. Dalam pembuaan aplikasi perhiungan biaya lisrik rumah angga ini proses codingmenggunakan bahasa acion scrip 3.Bahasa coding ini digunakan dalam pembuaan aplikasi flash yang bisa dijalankan di smarphone. Penyusunan coding ini berdasarkan desain aplikasi dan ampilan yang elah dihasilkan. Pada ahap ini dihasilkan suau produk awal yang siap unuk diuji. 4. Uji Coba, Penyempurnaan dan Perbaikan Produk Pada ahap ini aplikasi yang elah di bua di uji coba di jalankan pada kompuer, jika masih ada kekurangan maka akan diperbaiki dan disempurnakan sehingga kesalahan aplikasi lebih sediki. 5. Tahap Validasi Validasi desain merupakan proses kegiaan unuk menilai apakah aplikasi dalam hal ini valid aau belum, validasi dilakukan dengan cara mengukur ingka keakuraan (prosenase kesalahan hiung) dari hasil perhiungan aplikasi. Cara pengujian dengan membandingan hasil perhiungan aplikasi android dan daa sampel rekening aau sruk lisrik dari berbagai arif lisrik yang berbeda berdasarkan Perusahaan Lisrik Negara. Proses validasi ini menggunakan able PC agar mempermudah pengujian.

73 61 6. Evaluasi Hasil validasi kemudian dianalisis unuk mengeahui ingka keakuraan dari hasil perhiungan aplikasi android yang elah dibua baik sisem reguler maupun prabayar sera menilai kekurangan dari aplikasi Pengumpulan Daa Menuru Sugiyono (2009:137) dijelaskan bahwa meode pengumpulan daa dapa dilakukan dalam berbagai seing, berbagai sumber dan berbagai cara. Bila diliha dari seing, daa dapa dikumpulkan pada seing alamiah (naural seing), pada laboraorium dengan meode eksperimen, di rumah dengan berbagai responden, pada suau seminar, diskusi, di jalan dan lain-lain. Bila diliha dari sumber daanya, maka pengumpulan daa dapa menggunakan sumber primer, dan sumber sekunder. Sumber primer adalah sumber daa yang langsung memberikan daa kepada pengumpul daa, dan sumber sekunder merupakan sumber yang idak langsung memberikan daa kepada pengumpul daa, misalkan lewa oaring lain aau dokumen. Selanjunya bila diliha dari segi cara aau eknik pengumpulan daa, maka eknik pengumpulan daa dapa dilakukan dengan inerfiew (wawancara), kuesioner (angke), observasi (pengamaan), dan gabungan keiganya. Jenis daa yang digunakan dalam peneliian ini adalah daa sekunder yang diperoleh dari lembaga Perusahaan Lisrik Negara dan lieraur yang mendukung dan berhubungan sera daa dari warga berupa rekening aau sruk lisrik. Meode pengumpulan daa yang digunakan dalam peneliian ini yaiu :

74 62 1. Wawancara Wawancara banyak digunakan dalam peneliian. Wawancara digunakan sebagai eknik pengumpulan daa apabila penelii ingin melakukan sudi pendahuluan unuk menemukan permasalahan yang harus dielii, eapi juga apabila penelii ingin mengeahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam. Peneliian ini menggunakan meode wawancara yang dilakukan unuk mendapakan informasi mengenai cara perhiungan arif lisrik sisem reguler dan sisem prabayar dengan Perusahaan Lisrik Negara. 2. Meode Dokumen Meode dokumen digunakan unuk memperoleh daa subyek peneliian, yaiu dokumen mengenai perauran kenaikan arif lisrik, sampel dari berbagai sruk pembayaran rekening lisrik dan hasil uji coba produk Insrumen Peneliian Insrumen peneliian adalah suau ala yang digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamai. Secara spesifik semua fenomena ini disebu variabel peneliian (Sugiyono, 2009:102). Secara fungsional kegunaan insrumen peneliian adalah unuk memperoleh daa yang diperlukan keika penelii sudah menginjak pada langkah pengumpulan informasi dilapangan. Pada prinsipnya menelii adalah melakukan pengukuran maka dalam peneliian perlu adanya ala ukur. Insrumen unuk peneliian ini adalah rekening aau sruk biaya lisrik dengan daya yang berbeda yang disandarkan dengan Perusahaan Lisrik Negara.

75 Analisis Daa Daa yang elah diperoleh kemudian dianalisis. Dalam peneliian ini analisis daa mengunakan eknik perhiungan raa-raa kesalahan aau MSE (Mean Square Error) unuk mengeahui ingka kesalahan dari perhiungan biaya lisrik keperluan rumah angga yang di hasilkan aplikasi android dengan hasil perhiungan Perusahaan Lisrik Negara. Mean Square Error merupakan meode mengeahui raa-raa ingka kesalahan dengan menkudrakan hasil selisih dari perhiungan aplikasi android dengan Perusahaan Lisrik Negara. Akurasi menunjukan kedekaan nilai hasil pengukuran dengan yang sebenarnya. Menenukan ingka akurasi perlu dikeahui nilai sebenarnya dari parameer yang diukur dan kemudian dapa dikeahui seberapa besar ingka keakurasinya. Selain menghiung dengan meode MSE, meode lain dalam benuk persenase menggunakan meode MAPE (Mean Absolue Percenage Error) yaiu meode memperoleh ingka keakurasian dengan menemukan kesalahan absolue dan membagi dengan jumlah percobaan yang menghasilkan raa-raa dalam persenase sehingga di peroleh kesalahan ukur anara hasil perhiungan aplikasi android dengan perhiugan Perusahaan Lisrik Negara. Meode analisis ingka keakuraan aplikasi ersebu menggunakan rumus sebagai beriku: MSE n 1 2 Y Y n... Persamaan 1 n IY Y I x100 Y MAPE 1 n.... Persamaan 2

76 64 Keerangan persamaan 1 dan persamaan 2: MSE = Mean Squared Error MAPE = Mean Absolue Percenage Error Y = Perhiungan hasil yang disrandarkan Perusahaan Lisrik Negara Y n = Perhiungan hasil dari aplikasi android = Jumlah uni yang erhiung Persamaan rumus di aas digunakan unuk mengeahui anara perhiungan aplikasi android dengan harga keenuan perhiungan Perusahaan Lisrik Negara sehingga dikeahui ingka keakuraannya dari besar kesalahan yang diperoleh.

77 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Peneliian Hasil Uji Coba Tampilan Aplikasi Pengujian aplikasi ini berujuan unuk memasikan komponen-komponen dari sisem elah berfungsi sesuai dengan yang diharapkan. Uji coba perlu dilakukan unuk mencari kesalahan-kesalahan yang mungkin masih erjadi sera merupakan pengeesan dari sisem secara keseluruhan. Sisem elah di es erlebih dahulu berdasarkan program yang elah diinegrasikan unuk meliha apakah sisem dapa menerima inpu, memproses dengan baik dan dapa memberikan oupu yang epa. Uji coba sisem ini menggunakan able PC huawai idions S7 slim ukuran layar 480 x 800 dengan sisem operasi android froyo. Sisem kerja dari aplikasi ini dapa unuk mengeahui dan mencocokan biaya agihan yang harus dikeluarkan oleh konsumen sera jumlah pembelian energi lisrik sisem prabayar dalam benuk KWH apakah sesuai dengan Perusahaan Lisrik Negara aau idak. Hasil dari pengujian sisem dapa diliha pada percobaan pengujian di bawah ini : 1. Pengujian ampilan awal Tampilan awal pada aplikasi perhiungan biaya lisrik rumah angga dapa diliha pada gambar 4.1 erdapa empa ombol pilihan yaiu uorial, reguler, prabayar dan exi. 65

78 66 Gambar 4.1 Uji Tampilan Awal Aplikasi 2. Pengujian uorial Tuorial pada aplikasi ini sebagai peunjuk penggunaan aplikasi sehingga memudahkan pengguna dalam memakai aplikasi android unuk menghiung biaya lisrik baik sisem reguler maupun sisem prabayar. Beriku ampilan uorial aplikasi yang dapa diliha pada gambar 4.2 dibawah ini.

79 67 Gambar 4.2 Uji Tampilan Tuorial Aplikasi 3. Pengujian program lisrik reguler Pengujian fungsi perhiungan lisrik reguler dari aplikasi android salah sau conohnya sebagai beriku: a. Jenis arif berlaku = 1 April-31 Juni 2013 b. Baas daya = 450VA c. Persenase PPJ = 10 d. Biaya adminisrasi = 1600

80 68 e. KWH pemakaian = 148 Tampilan hasil perhiungan dalam program dapa diliha pada gambar 4.3 sebagai beriku. Gambar 4.3 Uji Tampilan Sisem Reguler 4. Pengujian ampilan program lisrik prabayar Pengujian fungsi perhiungan lisrik prabayar dari aplikasi android salah sau conohnya sebagai beriku. a. Jenis arif berlaku = 1 April- 30 Juni 2013 b. Baas daya = 450VA

81 69 c. Persen PPJ = 10 d. Biaya adminisrasi = 1600 e. Harga beli = Tampilan hasil perhiungan dalam program dapa diliha pada gambar 4.4 sebagai beriku. Gambar 4.4 Uji Tampilan Sisem Prabayar Hasil Uji Coba Tingka Keakuraan Aplikasi Aplikasi android ini sebagai ala penghiung biaya lisrik maka perlu diuji besar kesalahan hasil perhiungannya. Pengujian dengan membandingan hasil

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Masalah persediaan merupakan masalah yang sanga pening dalam perusahaan. Persediaan mempunyai pengaruh besar erhadap kegiaan produksi. Masalah persediaan dapa diaasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam pelaksanaan pembangunan saat ini, ilmu statistik memegang peranan penting

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam pelaksanaan pembangunan saat ini, ilmu statistik memegang peranan penting BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Laar Belakang Dalam pelaksanaan pembangunan saa ini, ilmu saisik memegang peranan pening baik iu di dalam pekerjaan maupun pada kehidupan sehari-hari. Ilmu saisik sekarang elah melaju

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tepat rencana pembangunan itu dibuat. Untuk dapat memahami keadaan

BAB I PENDAHULUAN. tepat rencana pembangunan itu dibuat. Untuk dapat memahami keadaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Dalam perencanaan pembangunan, daa kependudukan memegang peran yang pening. Makin lengkap dan akura daa kependudukan yang esedia makin mudah dan epa rencana pembangunan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LADASA TEORI 2.1 Pengerian Peramalan Peramalan (forecasing) adalah suau kegiaan yang memperkirakan apa yang akan erjadi pada masa yang akan daang. Meode peramalan merupakan cara unuk memperkirakan

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waku Peneliian Peneliian ini dilaksanakan di PT Panafil Essenial Oil. Lokasi dipilih dengan perimbangan bahwa perusahaan ini berencana unuk melakukan usaha dibidang

Lebih terperinci

III METODE PENELITIAN

III METODE PENELITIAN III METODE PENELITIAN 3.1 Waku dan Tempa Peneliian Peneliian mengenai konribusi pengelolaan huan rakya erhadap pendapaan rumah angga dilaksanakan di Desa Babakanreuma, Kecamaan Sindangagung, Kabupaen Kuningan,

Lebih terperinci

Bab II Dasar Teori Kelayakan Investasi

Bab II Dasar Teori Kelayakan Investasi Bab II Dasar Teori Kelayakan Invesasi 2.1 Prinsip Analisis Biaya dan Manfaa (os and Benefi Analysis) Invesasi adalah penanaman modal yang digunakan dalam proses produksi unuk keunungan suau perusahaan.

Lebih terperinci

BAB 2 URAIAN TEORI. waktu yang akan datang, sedangkan rencana merupakan penentuan apa yang akan

BAB 2 URAIAN TEORI. waktu yang akan datang, sedangkan rencana merupakan penentuan apa yang akan BAB 2 URAIAN EORI 2.1 Pengerian Peramalan Peramalan adalah kegiaan memperkirakan aau memprediksi apa yang erjadi pada waku yang akan daang, sedangkan rencana merupakan penenuan apa yang akan dilakukan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Sumber Daya Alam (SDA) yang tersedia merupakan salah satu pelengkap alat

BAB 1 PENDAHULUAN. Sumber Daya Alam (SDA) yang tersedia merupakan salah satu pelengkap alat BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Sumber Daya Alam (SDA) yang ersedia merupakan salah sau pelengkap ala kebuuhan manusia, misalnya anah, air, energi lisrik, energi panas. Energi Lisrik merupakan Sumber

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Perumbuhan ekonomi merupakan salah sau ukuran dari hasil pembangunan yang dilaksanakan khususnya dalam bidang ekonomi. Perumbuhan ersebu merupakan rangkuman laju-laju

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Air merupakan kebuuhan pokok bagi seiap makhluk hidup di dunia ini ermasuk manusia. Air juga merupakan komponen lingkungan hidup yang pening bagi kelangsungan hidup

Lebih terperinci

ANALISIS DIRECT SELLING COST DALAM MENINGKATKAN VOLUME PENJUALAN Studi kasus pada CV Cita Nasional.

ANALISIS DIRECT SELLING COST DALAM MENINGKATKAN VOLUME PENJUALAN Studi kasus pada CV Cita Nasional. JURNAL ILMIAH RANGGAGADING Volume 7 No. 1, April 7 : 3-9 ANALISIS DIRECT SELLING COST DALAM MENINGKATKAN VOLUME PENJUALAN Sudi kasus pada CV Cia Nasional. Oleh Emmy Supariyani* dan M. Adi Nugroho *Dosen

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Produksi padi merupakan suatu hasil bercocok tanam yang dilakukan dengan

BAB 2 LANDASAN TEORI. Produksi padi merupakan suatu hasil bercocok tanam yang dilakukan dengan BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Produksi Produksi padi merupakan suau hasil bercocok anam yang dilakukan dengan penanaman bibi padi dan perawaan sera pemupukan secara eraur sehingga menghasilkan suau produksi

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 Pengerian dan Manfaa Peramalan Kegiaan unuk mempeirakan apa yang akan erjadi pada masa yang akan daang disebu peramalan (forecasing). Sedangkan ramalan adalah suau kondisi yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Peneliian Jenis peneliian kuaniaif ini dengan pendekaan eksperimen, yaiu peneliian yang dilakukan dengan mengadakan manipulasi erhadap objek peneliian sera adanya konrol.

Lebih terperinci

MODUL 1 RANGKAIAN THEVENIN, PEMBEBANAN DAN ARUS TRANSIEN

MODUL 1 RANGKAIAN THEVENIN, PEMBEBANAN DAN ARUS TRANSIEN MODUL 1 FI 2104 ELEKTRONIKA 1 MODUL 1 RANGKAIAN THEVENIN, PEMBEBANAN DAN ARUS TRANSIEN 1. TUJUAN PRAKTIKUM Seelah melakukan prakikum, prakikan diharapkan elah memiliki kemampuan sebagai beriku : 1.1. Mampu

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waku Peneliian Peneliian ini dilakukan di Dafarm, yaiu uni usaha peernakan Darul Fallah yang erleak di Kecamaan Ciampea, Kabupaen Bogor, Jawa Bara. Pemilihan lokasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian dunia telah menjadi semakin saling tergantung pada

BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian dunia telah menjadi semakin saling tergantung pada BAB I PENDAHULUAN A. Laar Belakang Masalah Perekonomian dunia elah menjadi semakin saling erganung pada dua dasawarsa erakhir. Perdagangan inernasional merupakan bagian uama dari perekonomian dunia dewasa

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Pada dasarnya peramalan adalah merupakan suau dugaan aau perkiraan enang erjadinya suau keadaan di masa depan. Akan eapi dengan menggunakan meodemeode erenu peramalan

Lebih terperinci

BAB III METODE DEKOMPOSISI CENSUS II. Data deret waktu adalah data yang dikumpulkan dari waktu ke waktu

BAB III METODE DEKOMPOSISI CENSUS II. Data deret waktu adalah data yang dikumpulkan dari waktu ke waktu BAB III METODE DEKOMPOSISI CENSUS II 3.1 Pendahuluan Daa dere waku adalah daa yang dikumpulkan dari waku ke waku unuk menggambarkan perkembangan suau kegiaan (perkembangan produksi, harga, hasil penjualan,

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waku Peneliian Peneliian ini dilaksanakan pada kasus pengolahan ikan asap IACHI Peikan Cia Halus (PCH) yang erleak di Desa Raga Jaya Kecamaan Ciayam, Kabupaen Bogor,

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Metode Peramalan merupakan bagian dari ilmu Statistika. Salah satu metode

BAB 2 LANDASAN TEORI. Metode Peramalan merupakan bagian dari ilmu Statistika. Salah satu metode 20 BAB 2 LADASA TEORI 2.1. Pengerian Peramalan Meode Peramalan merupakan bagian dari ilmu Saisika. Salah sau meode peramalan adalah dere waku. Meode ini disebu sebagai meode peramalan dere waku karena

Lebih terperinci

KLASIFIKASI DOKUMEN TUGAS AKHIR MENGGUNAKAN ALGORITMA K-MEANS. Wulan Fatin Nasyuha¹, Husaini 2 dan Mursyidah 3 ABSTRAK

KLASIFIKASI DOKUMEN TUGAS AKHIR MENGGUNAKAN ALGORITMA K-MEANS. Wulan Fatin Nasyuha¹, Husaini 2 dan Mursyidah 3 ABSTRAK KLASIFIKASI DOKUMEN TUGAS AKHIR MENGGUNAKAN ALGORITMA K-MEANS Wulan Fain Nasyuha¹, Husaini 2 dan Mursyidah 3 1,2,3 Teknologi Informasi dan Kompuer, Polieknik Negeri Lhokseumawe, Jalan banda Aceh-Medan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. universal, disemua negara tanpa memandang ukuran dan tingkat. kompleks karena pendekatan pembangunan sangat menekankan pada

BAB I PENDAHULUAN. universal, disemua negara tanpa memandang ukuran dan tingkat. kompleks karena pendekatan pembangunan sangat menekankan pada BAB I PENDAHULUAN A. Laar Belakang Disparias pembangunan ekonomi anar daerah merupakan fenomena universal, disemua negara anpa memandang ukuran dan ingka pembangunannya. Disparias pembangunan merupakan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Peramalan (Forecasting) adalah suatu kegiatan yang mengestimasi apa yang akan

BAB II LANDASAN TEORI. Peramalan (Forecasting) adalah suatu kegiatan yang mengestimasi apa yang akan BAB II LADASA TEORI 2.1 Pengerian peramalan (Forecasing) Peramalan (Forecasing) adalah suau kegiaan yang mengesimasi apa yang akan erjadi pada masa yang akan daang dengan waku yang relaif lama (Assauri,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. tahun 1990-an, jumlah produksi pangan terutama beras, cenderung mengalami

BAB 1 PENDAHULUAN. tahun 1990-an, jumlah produksi pangan terutama beras, cenderung mengalami 11 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Laar Belakang Keahanan pangan (food securiy) di negara kia ampaknya cukup rapuh. Sejak awal ahun 1990-an, jumlah produksi pangan eruama beras, cenderung mengalami penurunan sehingga

Lebih terperinci

1. Pengertian Digital

1. Pengertian Digital Kegiaan elajar. Pengerian Digial Tujuan Khusus Pembelajaran Pesera harus dapa: Menyebukan definisi besaran analog Menyebukan definisi besaran digial Menggambarkan keadaan logika Menyebukan perbedaan nilai

Lebih terperinci

PENGGUNAAN KONSEP FUNGSI CONVEX UNTUK MENENTUKAN SENSITIVITAS HARGA OBLIGASI

PENGGUNAAN KONSEP FUNGSI CONVEX UNTUK MENENTUKAN SENSITIVITAS HARGA OBLIGASI PENGGUNAAN ONSEP FUNGSI CONVEX UNU MENENUAN SENSIIVIAS HARGA OBLIGASI 1 Zelmi Widyanuara, 2 Ei urniai, Dra., M.Si., 3 Icih Sukarsih, S.Si., M.Si. Maemaika, Universias Islam Bandung, Jl. amansari No.1 Bandung

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu ukuran dari hasil pembangunan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu ukuran dari hasil pembangunan yang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Perumbuhan ekonomi merupakan salah sau ukuran dari hasil pembangunan yang dilaksanakan khususnya dalam bidang ekonomi. Perumbuhan ersebu merupakan rangkuman laju perumbuhan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. yang digunakan untuk mengetahui dan pembahasannya mengenai biaya - biaya

METODE PENELITIAN. yang digunakan untuk mengetahui dan pembahasannya mengenai biaya - biaya III. METODE PENELITIAN A. Meode Dasar Peneliian Meode yang digunakan dalam peneliian ini adalah meode kuaniaif, yang digunakan unuk mengeahui dan pembahasannya mengenai biaya - biaya usaha melipui biaya

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 39 III. METODE PENELITIAN 3.1 Waku dan Meode Peneliian Pada bab sebelumnya elah dibahas bahwa cadangan adalah sejumlah uang yang harus disediakan oleh pihak perusahaan asuransi dalam waku peranggungan

Lebih terperinci

BAB 2 KINEMATIKA. A. Posisi, Jarak, dan Perpindahan

BAB 2 KINEMATIKA. A. Posisi, Jarak, dan Perpindahan BAB 2 KINEMATIKA Tujuan Pembelajaran 1. Menjelaskan perbedaan jarak dengan perpindahan, dan kelajuan dengan kecepaan 2. Menyelidiki hubungan posisi, kecepaan, dan percepaan erhadap waku pada gerak lurus

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Masalah Dalam sisem perekonomian suau perusahaan, ingka perumbuhan ekonomi sanga mempengaruhi kemajuan perusahaan pada masa yang akan daang. Pendapaan dan invesasi merupakan

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waku Peneliian mengenai kelayakan pengusahaan pupuk kompos dilaksanakan pada uni usaha Koperasi Kelompok Tani (KKT) Lisung Kiwari yang menjalin mira dengan Lembaga

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. dimana peneliti adalah sebagai instrument kunci, pengambilan sample sumber dan

BAB IV METODE PENELITIAN. dimana peneliti adalah sebagai instrument kunci, pengambilan sample sumber dan BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Pendekaan Peneliiaan Peneliian sudi kasus ini menggunakan peneliian pendekaan kualiaif. menuru (Sugiono, 2009:15), meode peneliian kualiaif adalah meode peneliian ang berlandaskan

Lebih terperinci

PERHITUNGAN PARAMETER DYNAMIC ABSORBER

PERHITUNGAN PARAMETER DYNAMIC ABSORBER PERHITUNGAN PARAMETER DYNAMIC ABSORBER BERBASIS RESPON AMPLITUDO SEBAGAI KONTROL VIBRASI ARAH HORIZONTAL PADA GEDUNG AKIBAT PENGARUH GERAKAN TANAH Oleh (Asrie Ivo, Ir. Yerri Susaio, M.T) Jurusan Teknik

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN TEORITIS

BAB II TINJAUAN TEORITIS BAB II TIJAUA TEORITIS 2.1 Peramalan (Forecasing) 2.1.1 Pengerian Peramalan Peramalan dapa diarikan sebagai beriku: a. Perkiraan aau dugaan mengenai erjadinya suau kejadian aau perisiwa di waku yang akan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengerian Mobil Robo Mobil robo adalah robo yang memiliki kemampuan unuk berpindah empa mobiliy, mobil robo yang bergerak dari posisi awal ke posisi yang diinginkan, suau sisem

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Peramalan adalah kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi di masa yang

BAB 2 LANDASAN TEORI. Peramalan adalah kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi di masa yang BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengerian Peramalan Peramalan adalah kegiaan unuk memperkirakan apa yang akan erjadi di masa yang akan daang. Sedangkan ramalan adalah suau aau kondisi yang diperkirakan akan erjadi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Propinsi Sumatera Utara merupakan salah satu propinsi yang mempunyai

BAB 1 PENDAHULUAN. Propinsi Sumatera Utara merupakan salah satu propinsi yang mempunyai BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Propinsi Sumaera Uara merupakan salah sau propinsi yang mempunyai perkembangan yang pesa di bidang ransporasi, khususnya perkembangan kendaraan bermoor. Hal ini dapa

Lebih terperinci

B a b 1 I s y a r a t

B a b 1 I s y a r a t TKE 305 ISYARAT DAN SISTEM B a b I s y a r a Indah Susilawai, S.T., M.Eng. Program Sudi Teknik Elekro Fakulas Teknik dan Ilmu Kompuer Universias Mercu Buana Yogyakara 009 BAB I I S Y A R A T Tujuan Insruksional.

Lebih terperinci

Integral dan Persamaan Diferensial

Integral dan Persamaan Diferensial Sudaryano Sudirham Sudi Mandiri Inegral dan Persamaan Diferensial ii Darpublic 4.1. Pengerian BAB 4 Persamaan Diferensial (Orde Sau) Persamaan diferensial adalah suau persamaan di mana erdapa sau aau lebih

Lebih terperinci

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN GENIUS LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN GENIUS LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA ISSN 5-73X PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN GENIUS LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR ISIKA SISWA Henok Siagian dan Iran Susano Jurusan isika, MIPA Universias Negeri Medan Jl. Willem Iskandar, Psr V -Medan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kerangka Pemikiran Teoriis Pengerian proyek menuru Arifin yang dikuip dari Mariyanne (2006) adalah suau akivias di mana dikeluarkannya uang dengan harapan unuk mendapakan hasil

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Peneliian Keinginan Kelompok Tani Duma Lori yang erdapa di Desa Konda Maloba dan masyaraka sekiar akan berdirinya penggilingan gabah di daerahnya, elah

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengerian Supply Chain Managemen Supply chain managemen merupakan pendekaan aau meode dalam memanajemen hubungan perusahaan dengan supplier dan konsumen yang erjadi pada pengendalian

Lebih terperinci

MODEL OPTIMASI PENGGANTIAN MESIN PEMECAH KULIT BERAS MENGGUNAKAN PEMROGRAMAN DINAMIS (PABRIK BERAS DO A SEPUH)

MODEL OPTIMASI PENGGANTIAN MESIN PEMECAH KULIT BERAS MENGGUNAKAN PEMROGRAMAN DINAMIS (PABRIK BERAS DO A SEPUH) Journal Indusrial Servicess Vol. No. Okober 0 MODEL OPTIMASI PENGGANTIAN MESIN PEMECAH KULIT BERAS MENGGUNAKAN PEMROGRAMAN DINAMIS (PABRIK BERAS DO A SEPUH) Abdul Gopar ) Program Sudi Teknik Indusri Universias

Lebih terperinci

Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Jember ABSTRAK

Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Jember ABSTRAK PERBANDINGAN METODE DES (DOUBLE EXPONENTIAL SMOOTHING) DENGAN TES (TRIPLE EXPONENTIAL SMOOTHING) PADA PERAMALAN PENJUALAN ROKOK (STUDI KASUS TOKO UTAMA LUMAJANG) 1 Fajar Riska Perdana (1110651142) 2 Daryano,

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Poensi sumberdaya perikanan, salah saunya dapa dimanfaakan melalui usaha budidaya ikan mas. Budidaya ikan mas yang erus berkembang di masyaraka, kegiaan budidaya

Lebih terperinci

MODUL III ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI

MODUL III ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI 3.. Tujuan Ö Prakikan dapa memahami perhiungan alokasi biaya. Ö Prakikan dapa memahami analisis kelayakan invesasi dalam pendirian usaha. Ö Prakikan dapa menyusun proyeksi/proforma

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Pengangguran atau tuna karya merupakan istilah untuk orang yang tidak mau bekerja

BAB 2 LANDASAN TEORI. Pengangguran atau tuna karya merupakan istilah untuk orang yang tidak mau bekerja BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengerian Pengangguran Pengangguran aau una karya merupakan isilah unuk orang yang idak mau bekerja sama sekali, sedang mencari kerja, bekerja kurang dari dua hari selama seminggu,

Lebih terperinci

Gambar 2. Letak Geografis Kota Tangerang

Gambar 2. Letak Geografis Kota Tangerang METODOLOGI Lokasi dan Waku Peneliian Peneliian dilakukan di wilayah adminisrasi Koa Tangerang, Propinsi Banen. Proses peneliian dimulai dengan pengumpulan daa, analisis dan diakhiri dengan penyusunan laporan,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekaan Peneliian Jenis peneliian yang digunakan dalam peneliian ini adalah peneliian evaluasi dan pendekaannya menggunakan pendekaan kualiaif non inerakif (non

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan definisi operasional merupakan pengertian dan petunjuk yang

III. METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan definisi operasional merupakan pengertian dan petunjuk yang III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Definisi Operasional Konsep dasar dan definisi operasional merupakan pengerian dan peunjuk yang digunakan unuk menggambarkan kejadian, keadaan, kelompok, aau

Lebih terperinci

BAB X GERAK LURUS. Gerak dan Gaya. Buku Pelajaran IPA SMP Kelas VII 131

BAB X GERAK LURUS. Gerak dan Gaya. Buku Pelajaran IPA SMP Kelas VII 131 BAB X GERAK LURUS. Apa perbedaan anara jarak dan perpindahan? 2. Apa perbedaan anara laju dan kecepaan? 3. Apa yang dimaksud dengan percepaan? 4. Apa perbedaan anara gerak lurus berauran dan gerak lurus

Lebih terperinci

BAB III METODE PEMULUSAN EKSPONENSIAL TRIPEL DARI WINTER. Metode pemulusan eksponensial telah digunakan selama beberapa tahun

BAB III METODE PEMULUSAN EKSPONENSIAL TRIPEL DARI WINTER. Metode pemulusan eksponensial telah digunakan selama beberapa tahun 43 BAB METODE PEMUUAN EKPONENA TRPE DAR WNTER Meode pemulusan eksponensial elah digunakan selama beberapa ahun sebagai suau meode yang sanga berguna pada begiu banyak siuasi peramalan Pada ahun 957 C C

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 19 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waku dan Lokasi Peneliian Peneliian ini dilakukan pada bulan Juni hingga Juli 2011 yang berlokasi di areal kerja IUPHHK-HA PT. Mamberamo Alas Mandiri, Kabupaen Mamberamo

Lebih terperinci

Percobaan PENYEARAH GELOMBANG. (Oleh : Sumarna, Lab-Elins, Jurdik Fisika FMIPA UNY)

Percobaan PENYEARAH GELOMBANG. (Oleh : Sumarna, Lab-Elins, Jurdik Fisika FMIPA UNY) Percobaan PENYEARAH GELOMBANG (Oleh : Sumarna, Lab-Elins, Jurdik Fisika FMIPA UNY) E-mail : sumarna@uny.ac.id) 1. Tujuan 1). Mempelajari cara kerja rangkaian penyearah. 2). Mengamai benuk gelombang keluaran.

Lebih terperinci

post facto digunakan untuk melihat kondisi pengelolaan saat ini berdasarkan

post facto digunakan untuk melihat kondisi pengelolaan saat ini berdasarkan 3. METODE PENELITIAN 3.1. Pendekaan dan Meode Peneliian Jenis peneliian yang digunakan adalah jenis peneliian kualiaif dengan menggunakan daa kuaniaif. Daa kualiaif adalah mengeahui Gambaran pengelolaan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 44 BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1 Analisis Sisem ang berjalan Analisis Sisem adalah penguraian dari suau sisem Informasi ke dalam bagian-bagian, komponen-komponen, dengan maksud unuk mendefenisikan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. yang akan datang. Peramalan menjadi sangat penting karena penyusunan suatu

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. yang akan datang. Peramalan menjadi sangat penting karena penyusunan suatu BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengerian Peramalan Peramalan adalah kegiaan memperkirakan apa yang erjadi pada waku yang akan daang sedangkan rencana merupakan penenuan apa yang akan dilakukan pada waku yang

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. dari bahasa Yunani yang berarti Demos adalah rakyat atau penduduk,dan Grafein

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. dari bahasa Yunani yang berarti Demos adalah rakyat atau penduduk,dan Grafein BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 Pengerian Demografi Keadaan penduduk sanga era kaiannya dengan demografi. Kaa demografi berasal dari bahasa Yunani yang berari Demos adalah rakya aau penduduk,dan Grafein adalah

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Usahatani belimbing karangsari adalah kegiatan menanam dan mengelola. utama penerimaan usaha yang dilakukan oleh petani.

III. METODE PENELITIAN. Usahatani belimbing karangsari adalah kegiatan menanam dan mengelola. utama penerimaan usaha yang dilakukan oleh petani. III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Definisi Operasional Usahaani belimbing karangsari adalah kegiaan menanam dan mengelola anaman belimbing karangsari unuk menghasilkan produksi, sebagai sumber

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Teoriis 3.1.1 Daya Dukung Lingkungan Carrying capaciy aau daya dukung lingkungan mengandung pengerian kemampuan suau empa dalam menunjang kehidupan mahluk hidup secara

Lebih terperinci

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 2, (2013) ISSN: ( Print) D-108

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 2, (2013) ISSN: ( Print) D-108 JURNAL TEKNIK POMITS Vol., No., (013) ISSN: 337-3539 (301-971 Prin) D-108 Simulasi Peredaman Gearan Mesin Roasi Menggunakan Dynamic Vibraion Absorber () Yudhkarisma Firi, dan Yerri Susaio Jurusan Teknik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pembicaraan sehari-hari, bank dikenal sebagai lembaga keuangan yang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pembicaraan sehari-hari, bank dikenal sebagai lembaga keuangan yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Dalam pembicaraan sehari-hari, bank dikenal sebagai lembaga keuangan yang kegiaan uamanya menerima simpanan giro, abungan dan deposio. Kemudian bank juga dikenal sebagai

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN DAN PEMBUATAN SISTEM Perencanaan dan pembuatan Perangkat Keras

BAB III PERENCANAAN DAN PEMBUATAN SISTEM Perencanaan dan pembuatan Perangkat Keras BAB III PERENCANAAN DAN PEMBUATAN SISTEM 3.1. Perencanaan dan pembuaan Perangka Keras Dalam pembuaan kunci jarak jauh dengan menggunakan minimum sisem 8088, digunakan meode pemodelan. Sebab pemodelan lebih

Lebih terperinci

PENGUJIAN HIPOTESIS. pernyataan atau dugaan mengenai satu atau lebih populasi.

PENGUJIAN HIPOTESIS. pernyataan atau dugaan mengenai satu atau lebih populasi. PENGUJIAN HIPOTESIS 1. PENDAHULUAN Hipoesis Saisik : pernyaaan aau dugaan mengenai sau aau lebih populasi. Pengujian hipoesis berhubungan dengan penerimaan aau penolakan suau hipoesis. Kebenaran (benar

Lebih terperinci

HUMAN CAPITAL. Minggu 16

HUMAN CAPITAL. Minggu 16 HUMAN CAPITAL Minggu 16 Pendahuluan Invesasi berujuan unuk meningkakan pendapaan di masa yang akan daang. Keika sebuah perusahaan melakukan invesasi barang-barang modal, perusahaan ini akan mengeluarkan

Lebih terperinci

2014 LABORATORIUM FISIKA MATERIAL IHFADNI NAZWA EFEK HALL. Ihfadni Nazwa, Darmawan, Diana, Hanu Lutvia, Imroatul Maghfiroh, Ratna Dewi Kumalasari

2014 LABORATORIUM FISIKA MATERIAL IHFADNI NAZWA EFEK HALL. Ihfadni Nazwa, Darmawan, Diana, Hanu Lutvia, Imroatul Maghfiroh, Ratna Dewi Kumalasari 2014 LAORATORIUM FISIKA MATERIAL IHFADNI NAZWA EFEK HALL Ihfadni Nazwa, Darmawan, Diana, Hanu Luvia, Imroaul Maghfiroh, Rana Dewi Kumalasari Laboraorium Fisika Maerial Jurusan Fisika, Deparemen Fisika

Lebih terperinci

KWH METER DENGAN SISTEM PRABAYAR

KWH METER DENGAN SISTEM PRABAYAR KWH METER DENGAN SSTEM PRABAYAR Lauw Lim Un Tung, Henny Olavia Elecrical Engineering Dep., PETRA Chrisian Universiy. S iwala*ero 12 1-13 1, Surabaya 60236, NDONESA Phone +62(3 )-8439040 ex. 363, Fax +62(3

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 26 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penilaian perkembangan kinerja keuangan PT. Goodyear Indonesia Tbk dilakukan dengan maksud unuk mengeahui sejauh mana perkembangan usaha perusahan yang

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI POLA DATA TIME SERIES

IDENTIFIKASI POLA DATA TIME SERIES IDENTIFIKASI POLA DATA TIME SERIES Daa merupakan bagian pening dalam peramalan. Beriku adalah empa krieria yang dapa digunakan sebagai acuan agar daa dapa digunakan dalam peramalan.. Daa harus dapa dipercaya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. sukoharjo. Permasalahan yang dibahas pada penelitian yang dilakukan Yuri

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. sukoharjo. Permasalahan yang dibahas pada penelitian yang dilakukan Yuri BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 2.1 Tinjauan Pusaka Sisem persediaaan ini pernah dibua oleh Yuri Prasyo (27) yaiu dengan judul Kompuerisasi sysem persediaan barang pada grahadia compuer sukoharjo.

Lebih terperinci

PERSAMAAN GERAK VEKTOR SATUAN. / i / = / j / = / k / = 1

PERSAMAAN GERAK VEKTOR SATUAN. / i / = / j / = / k / = 1 PERSAMAAN GERAK Posisi iik maeri dapa dinyaakan dengan sebuah VEKTOR, baik pada suau bidang daar maupun dalam bidang ruang. Vekor yang dipergunakan unuk menenukan posisi disebu VEKTOR POSISI yang diulis

Lebih terperinci

Jurnal Bidang Teknik ENGINEERING, ISSN , Vol. 6 No. 1 April 2013 Fakultas Teknik Universitas Pancasakti Tegal

Jurnal Bidang Teknik ENGINEERING, ISSN , Vol. 6 No. 1 April 2013 Fakultas Teknik Universitas Pancasakti Tegal SISTEM PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA OMBAK LATERAL DAN TENAGA ANGIN PUTARAN RENDAH Soebyako, Ahmad Farid Dosen soebyako@yahoo.com, farield_s@yahoo.com Absrak Sisem pembangki lisrik enaga ombak laeral dan enaga

Lebih terperinci

PENGARUH PENGEMBANGAN KARYAWAN TERHADAP MOTIVASI DAN PRESTASI KERJA KARYAWAN (Studi pada karyawan tetap PT PG Tulangan Sidoarjo)

PENGARUH PENGEMBANGAN KARYAWAN TERHADAP MOTIVASI DAN PRESTASI KERJA KARYAWAN (Studi pada karyawan tetap PT PG Tulangan Sidoarjo) PENGARUH PENGEMBANGAN KARYAWAN TERHADAP MOTIVASI DAN PRESTASI KERJA KARYAWAN (Sudi pada karyawan eap PT PG Tulangan Sidoarjo) Niken Dwi Okavia Heru Susilo Moehammad Soe`oed Hakam Fakulas Ilmu Adminisrasi

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Kawasan Pesisir Kabupaten Kulon Progo. Pemanfaatan/Penggunaan Lahan Saat Ini

METODE PENELITIAN. Kawasan Pesisir Kabupaten Kulon Progo. Pemanfaatan/Penggunaan Lahan Saat Ini METODE PENELITIAN Kerangka Pendekaan Sudi Penaagunaan lahan kawasan pesisir di Kabupaen Kulon Progo didasarkan pada karakerisik fisik, finansial usaha ani dan pemanfaaan saa ini. Karakerisik fisik adalah

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 35 BAB LANDASAN TEORI Meode Dekomposisi biasanya mencoba memisahkan iga komponen erpisah dari pola dasar yang cenderung mencirikan dere daa ekonomi dan bisnis. Komponen ersebu adalah fakor rend (kecendrungan),

Lebih terperinci

1.4 Persamaan Schrodinger Bergantung Waktu

1.4 Persamaan Schrodinger Bergantung Waktu .4 Persamaan Schrodinger Berganung Waku Mekanika klasik aau mekanika Newon sanga sukses dalam mendeskripsi gerak makroskopis, eapi gagal dalam mendeskripsi gerak mikroskopis. Gerak mikroskopis membuuhkan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Capial Expendiure (Belanja Modal) Capial Expendiure aau juga dikenal dengan nama belanja modal adalah pengeluaran yang dilakukan perusahaan unuk mendapakan aau memperbarui ase

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 23 III. METODE PENELITIAN 3.1 Waku dan Lokasi Peneliian dilaksanakan di iga empa berbeda. Unuk mengeahui ingka parisipasi masyaraka penelii mengambil sampel di RT 03/RW 04 Kelurahan Susukan dan RT 05/RW

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. bahasa Yunani yang berarti Demos adalah rakyat atau penduduk, dan Grafein adalah

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. bahasa Yunani yang berarti Demos adalah rakyat atau penduduk, dan Grafein adalah 37 BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 Pengerian-pengerian Kependudukan sanga era kaiannya dengan demgrafi. Kaa demgrafi berasal dari bahasa Yunani yang berari Dems adalah rakya aau penduduk, dan Grafein adalah

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Industri pengolahan adalah suatu kegiatan ekonomi yang melakukan kegiatan

III. METODE PENELITIAN. Industri pengolahan adalah suatu kegiatan ekonomi yang melakukan kegiatan 40 III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Baasan Operasional Konsep dasar dan baasan operasional pada peneliian ini adalah sebagai beriku: Indusri pengolahan adalah suau kegiaan ekonomi yang melakukan

Lebih terperinci

Pemodelan Data Runtun Waktu : Kasus Data Tingkat Pengangguran di Amerika Serikat pada Tahun

Pemodelan Data Runtun Waktu : Kasus Data Tingkat Pengangguran di Amerika Serikat pada Tahun Pemodelan Daa Runun Waku : Kasus Daa Tingka Pengangguran di Amerika Serika pada Tahun 948 978. Adi Seiawan Program Sudi Maemaika, Fakulas Sains dan Maemaika Universias Krisen Saya Wacana, Jl. Diponegoro

Lebih terperinci

BAB 3PERANCANGAN SISTEM

BAB 3PERANCANGAN SISTEM 16 BAB 3PERANCANGAN SISTEM 3.1 Diagram Blok Sensor Cahaa ATMEGA8535 DRIVER LAMPU LAMPU LED DC LCD Gambar 3.1.Diagram Blok Beriku deskripsi fungsi seiap blok : 1 Blok Sensor Cahaa (TSL2561) : sensor cahaa

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Kabupaten Labuhan Batu merupakan pusat perkebunan kelapa sawit di Sumatera

BAB 1 PENDAHULUAN. Kabupaten Labuhan Batu merupakan pusat perkebunan kelapa sawit di Sumatera BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Kabupaen Labuhan Bau merupakan pusa perkebunan kelapa sawi di Sumaera Uara, baik yang dikelola oleh perusahaan negara / swasa maupun perkebunan rakya. Kabupaen Labuhan

Lebih terperinci

RANK DARI MATRIKS ATAS RING

RANK DARI MATRIKS ATAS RING Dela-Pi: Jurnal Maemaika dan Pendidikan Maemaika ISSN 089-855X ANK DAI MATIKS ATAS ING Ida Kurnia Waliyani Program Sudi Pendidikan Maemaika Jurusan Pendidikan Maemaika dan Ilmu Pengeahuan Alam FKIP Universias

Lebih terperinci

KUAT ARUS DAN BEDA POTENSIAL Kuat arus adalah banyaknya muatan listrik yang mengalir melalui suatu penghantar tiap detik.

KUAT ARUS DAN BEDA POTENSIAL Kuat arus adalah banyaknya muatan listrik yang mengalir melalui suatu penghantar tiap detik. MODUL 2 : LISTRIK RANGKAIAN TERTUTUP Rangkaian eruup ialah rangkaian yang ak berpangkal dan ak berujung yang erdiri dari komponen lisrik (seperi kawa penghanar), ala ukur lisrik, dan sumber daya lisrik

Lebih terperinci

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMECAHKAN MASALAH SISWA MELALUI PEMBELAJARAN PEMBERIAN TUGAS LEMBARAN KERJA SECARA KELOMPOK. Oleh: Yoyo Zakaria Ansori

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMECAHKAN MASALAH SISWA MELALUI PEMBELAJARAN PEMBERIAN TUGAS LEMBARAN KERJA SECARA KELOMPOK. Oleh: Yoyo Zakaria Ansori MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMECAHKAN MASALAH SISWA MELALUI PEMBELAJARAN PEMBERIAN TUGAS LEMBARAN KERJA SECARA KELOMPOK Oleh: Yoyo Zakaria Ansori Peneliian ini dilaarbelakangi rendahnya kemampuan memecahkan

Lebih terperinci

PENJADWALAN PEMBUATAN BOX ALUMININUM UNTUK MEMINIMUMKAN MAKESPAN (Studi Kasus di Perusahaan Karoseri ASN)

PENJADWALAN PEMBUATAN BOX ALUMININUM UNTUK MEMINIMUMKAN MAKESPAN (Studi Kasus di Perusahaan Karoseri ASN) B PENJADWALAN PEMBUATAN BOX ALUMININUM UNTUK MEMINIMUMKAN MAKESPAN (Sudi Kasus di Perusahaan Karoseri ASN) Firiya Gemala Dewi, Bobby O.P. Soepangka, Nurhadi Siswano Program Pasca Sarjana Magiser Manajemen

Lebih terperinci

VARIABEL-VARIABEL YANG MEMPENGARUHI ACTUAL SYSTEM USAGE (ASU) PADA PEMANFAATAN STUDENTSITE

VARIABEL-VARIABEL YANG MEMPENGARUHI ACTUAL SYSTEM USAGE (ASU) PADA PEMANFAATAN STUDENTSITE VARIABEL-VARIABEL YANG MEMPENGARUHI ACTUAL SYSTEM USAGE (ASU) PADA PEMANFAATAN STUDENTSITE Indra Nurhadi Program Sudi Manajemen Ekonomi, Fakulas Ekonomi, Universias Gunadarma Jl. Akses Kelapa Dua Cimanggis,

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 3.1 Tahapan Pemecahan Masalah Tahapan pemecahan masalah berfungsi unuk memudahkan dalam mencari jawaban dalam proses peneliian yang dilakukan agar sesuai dengan arah

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DENGAN METODE BOBOT UNTUK MENILAI KENAIKAN GOLONGAN PEGAWAI

PERANCANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DENGAN METODE BOBOT UNTUK MENILAI KENAIKAN GOLONGAN PEGAWAI Seminar Nasional Informaika PERANCANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DENGAN METODE BOBOT UNTUK MENILAI KENAIKAN GOLONGAN PEGAWAI Evri Ekadiansyah Program Sudi D Manajemen Informaika, STMIK Poensi Uama evrie9@gmail.com

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DENGAN METODE BOBOT UNTUK MENILAI KENAIKAN GOLONGAN PEGAWAI

PERANCANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DENGAN METODE BOBOT UNTUK MENILAI KENAIKAN GOLONGAN PEGAWAI Seminar Nasional Informaika 24 PERANCANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DENGAN METODE BOBOT UNTUK MENILAI KENAIKAN GOLONGAN PEGAWAI Evri Ekadiansyah Program Sudi D3 Manajemen Informaika, STMIK Poensi Uama

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN

IV METODE PENELITIAN IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waku Peneliian Peneliian ini dilaksanakan di Tempa Pelayanan Koperasi (TPK) Cibedug, Kecamaan Lembang, Kabupaen Bandung, Jawa Bara. Pemilihan lokasi dilakukan secara

Lebih terperinci

x 4 x 3 x 2 x 5 O x 1 1 Posisi, perpindahan, jarak x 1 t 5 t 4 t 3 t 2 t 1 FI1101 Fisika Dasar IA Pekan #1: Kinematika Satu Dimensi Dr.

x 4 x 3 x 2 x 5 O x 1 1 Posisi, perpindahan, jarak x 1 t 5 t 4 t 3 t 2 t 1 FI1101 Fisika Dasar IA Pekan #1: Kinematika Satu Dimensi Dr. Pekan #1: Kinemaika Sau Dimensi 1 Posisi, perpindahan, jarak Tinjau suau benda yang bergerak lurus pada suau arah erenu. Misalnya, ada sebuah mobil yang dapa bergerak maju aau mundur pada suau jalan lurus.

Lebih terperinci

ANALISIS ANTRIAN ANGKUTAN UMUM BUS ANTAR KOTA REGULER DI TERMINAL ARJOSARI

ANALISIS ANTRIAN ANGKUTAN UMUM BUS ANTAR KOTA REGULER DI TERMINAL ARJOSARI Achmadi, Analisis Anrian Angkuan Umum Bus Anar Koa Reguler di Terminal ANALISIS ANTRIAN ANGKUTAN UMUM BUS ANTAR KOTA REGULER DI TERMINAL ARJOSARI Seno Achmadi Absrak : Seiring dengan berkembangnya aku,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian Quasi Eksperimental Design dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian Quasi Eksperimental Design dengan BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Desain Peneliian Peneliian ini adalah peneliian Quasi Eksperimenal Design dengan kelas eksperimen dan kelas conrol dengan desain Prees -Poses Conrol Group Design

Lebih terperinci

USULAN PENERAPAN METODE KOEFISIEN MANAJEMEN (BOWMAN S) SEBAGAI ALTERNATIF MODEL PERENCANAAN PRODUKSI PRINTER TIPE LX400 PADA PT X

USULAN PENERAPAN METODE KOEFISIEN MANAJEMEN (BOWMAN S) SEBAGAI ALTERNATIF MODEL PERENCANAAN PRODUKSI PRINTER TIPE LX400 PADA PT X USULAN ENERAAN METODE KOEISIEN MANAJEMEN (BOMAN S) SEBAGAI ALTERNATI MODEL ERENCANAAN RODUKSI RINTER TIE LX400 ADA T X Hendi Dwi Hardiman Jurusan Teknik Manajemen Indusri - Sekolah Tinggi Manajemen Indusri

Lebih terperinci