Diare merupakan salah satu penyakit saluran

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Diare merupakan salah satu penyakit saluran"

Transkripsi

1 Sari Pediatri, Sari Pediatri, Vol. 8, No. Vol. 3 8, (Suplemen), No. 3 (Suplemen), Januari 2007: Januari Khasiat Klinik Pemberian Probiotik pada Diare Akut Nonspesifik Bayi dan Anak Ema Alasiry, Nassir Abbas, Dasril Daud Latar belakang. Penurunan angka kematian bayi dan balita masih dapat diupayakan melalui penurunan angka kematian diare pada balita yang terkait erat dengan tata laksana diare. Frekuensi defekasi 3 kali atau lebih, cair, dan tidak terdapat kelainan yang khas pada pemeriksaan makroskopik/ mikroskopik tinja serta penyebabnya tidak dapat diidentifikasi; digolongkan sebagai diare akut nonspesifik. Penyebab terbanyak diare akut adalah rotavirus, namun pasien sering mendapat antibiotik yang tidak rasional. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa probiotik dapat mempercepat penyembuhan diare. Maka perlu dilakukan penelitian untuk membuktikan. Tujuan. Membandingkan lama diare, frekuensi diare per hari serta penambahan berat badan selama perawatan pada diare akut nonspesifik antara kelompok yang diberi probiotik dan plasebo. Metoda. Penelitian ini merupakan uji klinis acak terkontrol, buta ganda, dengan desain paralel pada diare akut nonspesifik yang dirawat di Bagian Ilmu Kesehatan Anak RS Dr. Wahidin Sudirohusodo dan RS Labuang Baji Makassar pada periode penelitian 1 Januari - 31 Agustus Hasil. Lama diare lebih singkat pada kelompok P (perlakuan) dengan nilai rata-rata 2,9 hari dibanding kelompok O 3,9 hari (p < 0,01). Frekuensi diare per hari pada kelompok P lebih sedikit, bermakna mulai hari ke-2 terapi. Terdapat penambahan berat badan selama perawatan yang bermakna pada kedua kelompok. Penambahan BB lebih banyak (nilai rata rata 0,2 kg) pada kelompok P dibanding kelompok O (rata-rata 0,09 kg). Lama diare (hari perawatan di RS) pada kelompok plasebo lebih lama 1 hari dibanding kelompok probiotik, tetapi mereka mengalami penyembuhan tanpa terapi medikamentosa. Kesimpulan. Pemberian probiotik pada diare akut nonspesifik dapat mempersingkat lama diare, menurunkan frekuensi diare per hari mulai hari ke-2 setelah terapi serta memperbesar penambahan BB (berat badan) secara bermakna dibandingkan pemberian plasebo. Kata kunci: diare akut non spesifik, probiotik Alamat korespondensi: Dr. Ema Alasiry, Dr. Dasril Daud, Sp A Bagian Ilmu Kesehatan Anak, Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin, RS Dr. Wahidin Sudirohusodo, Jl. Perintis Kemerdekaan Km. 11, Tamalanrea Makasar - Sulsel Diare merupakan salah satu penyakit saluran cerna yang masih sering menimbulkan keresahan masyarakat. 1 Kebanyakan diare muncul pada dua tahun pertama usia anak. 2,3 36

2 Angka kesakitan diare pada semua balita tahun 1996 adalah 1.078/1.000 balita dan pada tahun 2000 meningkat menjadi 1.278/1.000 balita. 4 Sedangkan angka kematian diare pada balita (AKDB) telah turun dari 7,7/1.000 balita pada tahun 1980 menjadi 2,5/ balita pada tahun 1995 (SKRT). 1 Penurunan AKDB ini sangat memberi andil dalam menurunkan angka kematian bayi di bawah 50/1.000 bayi dan anak usia 0-4 tahun di bawah 10/1.000 balita. Angka kematian bayi dan balita ini masih dapat diturunkan 10%-15%, bila AKDB diturunkan menjadi 1/ Salah satu masalah utama penanganan diare akut yang sering dijumpai adalah kecenderungan untuk selalu memberikan antibiotik. Penelitian Dwiprahasto menemukan bahwa lebih dari 85% pasien balita yang berkunjung ke Puskesmas dengan keluhan diare mendapat antibiotik. Hal seperti ini juga terjadi di praktek dokter swasta. Beberapa uji klinis yang membandingkan pemberian antibiotik dengan plasebo memperlihatkan bahwa kelompok yang mendapat antibiotik tidak lebih baik secara bermakna dibandingkan dengan kelompok yang mendapat plasebo, justru risiko terjadi efek samping lebih besar. 6 Klasifikasi diare dari Food and Drug Administration (FDA) menyatakan bahwa golongan diare akut nonspesifik adalah pasien dengan defekasi 3 kali atau lebih dalam sehari, tinja cair (watery stool) yang penyebabnya tidak dapat diidentifikasi. 7 Penelitian Robins-Browne dkk (1983) menemukan bahwa penyebab diare akut nonspesifik yang terbanyak adalah rotavirus (29%). 8 Isolauri dkk (1991) melaporkan dari 74 anak pasien diare akut nonspesifik identik dengan diare virus dan diare ini biasanya bersifat epidemik/ familial. 9 Dalam tata laksana, diare akut nonspesifik tidak memerlukan terapi medikamentosa. 3,6,10 Salah satu alasan pemberian obat untuk diare karena keluarga/orangtua pasien panik dan meminta dokter/petugas kesehatan untuk memberikan obat. 5,27 Dehidrasi dan intoleransi laktosa yang diakibatkan oleh diare akut nonspesifik juga dapat memperpanjang dan memperberat diare. 2 Oleh karena itu, perlu dipikirkan terapi tambahan untuk mempercepat penyembuhan dan secara tidak langsung dapat pula memperbaiki kondisi psikologis keluarga pasien. Saat ini dikembangkan suatu paradigma baru dengan memanipulasi keberadaan mikrobiota probiotik dalam usus dan memelihara mikroekosistem sehingga dapat mencegah terjadinya kolonisasi patogen penyebab diare atau penyakit lain, serta memicu respon imun mukosa yang akan memproduksi siga yang sangat berperan dalam imunitas humoral lokal mukosa usus (local humoral mucosal immunity) dan mucosal cell mediated immunity (CMI). 11,12 Bakteri probiotik yang sering digunakan untuk mempercepat penyembuhan diare adalah Lactobacillus GG (LGG), Lactobacillus acidophilus, Bifidobacterium bifidum dan Streptococcus faecium. 13 Berdasarkan latar belakang tersebut, maka perlu dilakukan penelitian tentang khasiat klinik pemberian probiotik dalam mempercepat penyembuhan diare dehidrasi akut nonspesifik, sehingga angka kematian akibat diare dapat diturunkan dan tidak lagi memberikan antibiotik. Metoda Penelitian ini merupakan penelitian uji klinis acak terkontrol, buta ganda, dengan desain parallel, pada penderita diare akut nonspesifik dengan dehidrasi berat yang berusia 6 bulan sampai 2 tahun yang dirawat di ruang perawatan Bagian Ilmu Kesehatan Anak RS. Dr. Wahidin Sudirohusodo dan RS Labuang Baji, Makassar mulai 1 Januari 2005 sampai 31 Agustus Subyek penelitian diperoleh berdasarkan urutan masuk rumah sakit (consecutive random sampling). Dilakukan randomisasi dengan menggunakan table of random sampling numbers menjadi 2 kelompok yaitu kelompok probiotik dan plasebo. Subyek yang dimasukkan dalam penelitian adalah pasien diare akut nonspesifik (pemeriksaan mikroskopik tinja tidak ditemukan leukosit, eritrosit, amuba atau telur cacing), dehidrasi berat (skor dehidrasi > 13, menurut kriteria WHO modifikasi UNHAS), umur 6 bulan sampai 2 tahun, demam derajat ringan (suhu rektal > 37,8 o C- 38,3 o C) disertai pernyataan bersedia ikut dalam penelitian dari orang tua pasien. Sedangkan penderita diare akut nonspesifik yang disertai penyakit lain yang dapat mempengaruhi hasil penelitian, gizi buruk, minum ASI/susu formula yang mengandung probiotik, prebiotik dan sinbiotik, asidosis, dan telah mendapat terapi antibiotik dalam periode diare sekarang tidak diikutkan dalam penelitian ini. Resusitasi cairan diberikan segera setelah pasien didiagnosis diare dengan dehidrasi dan pemberian makanan tetap dilanjutkan selama diare. Pemberian perlakuan diawali dengan membuat larutan oralit 37

3 yaitu dengan cara mencampurkan 1 sachet oralit dengan 200 ml air. Oralit yang dipakai adalah oralit yang berwarna kuning dan beraroma jeruk. Pada kelompok probiotik, 1 sachet probiotik dilarutkan dalam 5 ml larutan oralit tadi sedangkan pada kelompok plasebo hanya mendapatkan 5 ml larutan oralit saja, masing masing diberikan 2 kali sehari selama 5 hari. Penyediaan dan pemberian oralit/ probiotik kepada subyek dilakukan oleh dokter yang bertugas di Subdivisi Gastroenterologi atau dokter jaga. Parameter klinik yang dinilai untuk membandingkan khasiat dari kedua kelompok adalah lama diare, frekuensi diare perhari, dan penambahan berat badan selama perawatan. Pemantauan skor dehidrasi dan efek samping perlakuan tetap dilakukan. Data diolah dengan analisis univariat dan bivariat dengan uji student t, Mann-Whitney, Chi-square dan Friedman mempergunakan perangkat SPSS 13. Tingkat kemaknaan p < 0,05. Hasil penelitian Subyek 160 pasien yang memenuhi kriteria inklusi, terdiri dari 80 pasien mendapat probiotik sebagai kelompok perlakuan (kelompok P) dan 80 pasien mendapat plasebo (oralit) sebagai kontrol (kelompok O) Evaluasi pengobatan Pada Tabel 2 tampak lama diare pada kelompok P lebih singkat (rerata 2,9 hari) dibanding kelompok O Tabel 2. Lama diare pada masing masing kelompok Lama diare (hari) Kelompok P O Rerata (SD) 2,9 (0,6) 3,9 (1,1) Median 3,0 4,0 Rentangan Uji Mann- Whitney Z= 6,567 p= 0,000 (p<0,01) Tabel 1. Karakteristik subyek Karakteristik Kelompok Nilai p P(n=80) O(n=80) Umur (tahun) Rerata (SD) 1,1 (0,5) 1,0 (0,4) 0,410 Rentangan 0,5-2,0 0,5-2,0 Jenis kelamin n (%) Laki-laki 43 (53,8) 45 (56,2) 0,751 Perempuan 37 (46,2) 35 (43,8) Berat badan (kg) Rerata (SEM) 8,0 (0,2) 7,7 (0,2) 0,333 Rentangan 5,4-12,0 5,0-11,0 Status gizi n (%) Baik 52 (65) 56 (70) 0,5 Kurang 28 (35) 24 (30) Suhu ( o C) Rerata (SD) 38,0 (0,2) 38,0 (0,2) 0,820 Rentangan 37,8-38,3 37,8-38,3 Interval MRS-trial (jam) Rerata (SD) 8,7 (5,6) 8,9 (5,8) 0,727 Rentangan Frekuensi diare per hari (kali) Rerata (SD) 7,5 (2,5) 7,5 (2,3) 0,871 Rentangan Lama diare sebelum MRS (hari) Rerata (SD) 2,5 (1,1) 1,9 (1,1) 0,01 Rentangan

4 Gambar 1. Frekuensi diare per hari pada kedua kelompok dengan (rerata 3,9 hari); secara statistik perbedaan ini bermakna (p< 0,01). Frekuensi diare per hari dari hari pertama sampai hari ke-5 perawatan pada masingmasing kelompok tertera pada Gambar 1. Pada gambar 1, tampak pada masing masing kelompok terdapat penurunan bermakna pada frekuensi diare dari hari ke hari, baik kelompok P maupun kelompok O (p < 0,01). Pada kelompok P nilai rata-rata frekuensi diare per hari beturut-turut dari hari pertama sampai hari ke-5 adalah 7,9; 4,2; 1,7; 0,1 dan 0 kali per hari, sedangkan kelompok O adalah 7,7; 5,0; 3,1; 1,5 dan 0,5 kali per hari. Antara kedua kelompok pada hari pertama tidak terdapat perbedaan bermakna frekuensi diare per hari antara kelompok P (rata-rata 7,9 kali/hari) dibandingkan dengan kelompok O (rata-rata 7,7 kali/hari). Namun mulai hari ke-2 perawatan frekuensi diare per hari antara kedua kelompok tampak berbeda (p < 0,05), demikian pula pada hari ke-3, 4 dan 5 (p < 0,01). Nilai rerata berat badan (BB) saat masuk rumah sakit dan berat badan (BB) saat sembuh pada masing masing kelompok tertera pada Tabel 3. Pada Tabel 3 ini tertera bahwa pada masing masing kelompok (rata-rata) terdapat penambahan BB yang bermakna (p<0,01), bila dibandingkan antara BB awal dan BB akhir. Oleh karena itu perlu dianalisis lebih lanjut nilai rata-rata penambahan BB antara kelompok P dan kelompok O. Tabel 4 memperlihatkan ada perbedaan rata-rata penambahan berat badan (p<0,01) pada kelompok P (0,2 kg) dibandingkan kelompok O (0,09 kg). Pada penelitian ini tidak ditemukan efek samping probiotik. Tabel 3. Nilai rata rata berat badan (BB) awal dan akhir pada masing masing kelompok Berat badan (kg) P (n=80) O (n= 80) Awal Akhir Awal Akhir Rerata 8,0 8,2 7,7 7,8 SEM* 0,16 0,16 0,16 0,17 Rentangan 5,4-12,0 5,9-12,2 5,0-11,0 5,2-11,0 Uji t: t=7,376; df=79; p=0,000 t=3,993; df=79; p=0,000 * SEM = standard error of the mean 39

5 Tabel 4. Perbandingan nilai rata-rata penambahan BB antara kelompok P dan kelompok O Penambahan BB (kg) Kelompok P (n=80) O (n= 80) Rerata 0,2 0,09 SEM 0,03 0,02 Rentangan -0,5-0,7-0,6-0,5 Uji t t=3,233 df=151 p=0,002 (p<0,01) Diskusi Telah dilakukan pemeriksaan terhadap 160 pasien diare akut nonspesifik. Subyek kedua kelompok dinilai umur, jenis kelamin, berat badan (BB) awal, status gizi, suhu, interval masuk rumah sakit sampai mendapat perlakuan dan frekuensi diare per hari kedua kelompok tidak berbeda. Walaupun demikian bila ditinjau secara klinis perbedaan nilai rata-rata lama diare sebelum masuk rumah sakit pada kelompok P 2,5 hari dan pada kelompok O 1,9 hari. Selain itu lama diare di rumah lebih lama pada kelompok probiotik sehingga kemungkinan efek yang ditimbulkan penyakit terhadap kelompok P lebih berat dibandingkan kelompok O. Van Niel dkk dalam penelitian meta-analisis terapi Lactobacillus terhadap infeksi diare akut pada anak mendapatkan lama diare berkurang 0,7 hari pada kelompok yang menerima Lactobacillus dibanding kelompok yang menerima plasebo. 4 Hasil penelitian Isolauri dkk (1991) dan Huang dkk (2002) pada tata laksana diare dengan menggunakan probiotik dan terapi rehidrasi standar dapat menurunkan lama perawatan + 1 hari. Hal ini sesuai pada penelitian ini lama diare lebih singkat pada kelompok probiotik yang berarti menunjukkan khasiat klinik probiotik dalam mempercepat penyembuhan diare nonspesifik. Lama diare yang lebih singkat ini dapat memperpendek lama perawatan sehingga menurunkan risiko terjadinya infeksi nosokomial, komplikasi dan menurunkan angka kematian. Ditinjau secara ekonomis, bila dibandingkan antara biaya yang dikeluarkan untuk terapi tambahan (probiotik) dengan biaya pemondokan dan akomodasi, masih lebih menguntungkan. Selain itu dari aspek psikologik serta efisiensi waktu dan tenaga juga lebih menguntungkan. Walaupun lama diare (hari perawatan di RS) pada kelompok plasebo lebih lama 1 hari dibanding kelompok yang mendapat probiotik, mereka juga mengalami penyembuhan tanpa terapi medikamentosa. Hasil penelitian van Niel dkk menunjukkan penurunan frekuensi diare per hari sebanyak 1,6 kali pada hari kedua terapi pada kelompok yang mendapat Lactobacillus dibandingkan kelompok yang mendapat plasebo. 4 Pendapat ini sesuai dengan hasil penelitian ini. Selama diare terjadi beberapa perubahan yang berhubungan dengan nutrisi yaitu maldigesti, penurunan aktifitas absorpsi, kehilangan nutrien langsung ke dalam usus, kompetisi terhadap nutrien, katabolisme meningkat dan penggunaan energi meningkat, masukan makanan peroral menurun, sehingga penambahan berat badan (BB) setelah perawatan tidak dapat diharapkan mencapai berat badan (BB) sebelum diare. Bahkan bila diare cukup berat, akan terjadi penurunan berat badan (BB) selama perawatan. Berbagai mekanisme kerja probiotik antara lain mencegah adesi patogen, kompetisi nutrien dan faktor pertumbuhan dengan patogen, efek trofik yang baik bagi fungsi fisiologik dan integritas mukosa usus serta aktifitas laktase diketahui dapat memperbaiki absorpsi dan membantu mengatasi kelainan yang terjadi selama diare sehingga mampu meminimalkan gangguan nutrisi yang terjadi. Pada penelitian ini terdapat penambahan berat badan (BB) yang sangat bermakna pada masing masing kelompok (p<0,01), bila dibandingkan antara berat badan (BB) awal dan akhir. Ditinjau secara klinis penambahan berat badan (BB) selama perawatan pada kelompok perlakuan sekitar 2,5% sedangkan pada kelompok plasebo 1,2%. Jadi tampak bahwa penambahan berat badan (BB) yang dicapai setelah sembuh dari suatu episode diare akut dengan dehidrasi berat (+10%) tidak dapat diharapkan. Walaupun nilai penambahan berat badan (BB) tampak kecil, mempunyai arti klinis mengingat berat badan (BB) setelah sembuh pada sebagian besar kasus diare akan menurun/tetap. Pada penelitian ini juga dijumpai 9 pasien pada kelompok perlakuan dan 19 pasien kelompok placebo mengalami penurunan berat badan (BB) selama perawatan; 14 pasien pada kelompok perlakuan dan 9 penderita pada kelompok plasebo tidak mengalami peningkatan berat badan. Penulis menyadari bahwa penelitian ini mempunyai beberapa kelemahan yaitu penyebab pasti diare tidak dapat dicari. 40

6 Kesimpulan Kami menyimpulkan bahwa pemberian probiotik pada pasien diare akut nonspesifik dapat mempersingkat lama diare, menurunkan frekuensi diare per hari mulai hari kedua setelah terapi serta memperbesar penambahan berat badan (BB) secara bermakna dibandingkan pemberian plasebo. Daftar Pustaka 1. Achmadi UF. Harapan pemerintah mengenai peranan kaum professional dalam mendukung program penyakit saluran cerna anak di era otonomi. Disampaikan pada Kongres Nasional II badan Koordinasi Gastroenterologi Anak Indonesia (BKGAI), Bandung, 3-5 Juli Soeparto P, Djupri LS, Sudarmo SM. Diare Akut. Dalam: Seri Pediatri Gastroenterologi Anak. Surabaya: Graha Masyarakat Ilmiah Kedokteran, FK-UNAIR, 1985; Sunoto, Ed. Epidemiologi diare. Dalam: Buku ajar diare. Jakarta: Depkes RI Ditjen PPM & PLP, 1990; Van Niel CW, Feudtner C, Garrison MM, Christakis DA. Lactobacillus therapy for acute infectious diarrhea in children : a meta-analysis. Pediatrics 2002; 109 (No.4); Ismail R. Diare bermasalah: Shigellosis. Disampaikan pada Kongres Nasional II Badan Koordinasi Gastroenterologi Anak Indonesia (BKGAI), Bandung, 3-5 Juli Dwiprahasto I. Penggunaan antidiare ditinjau dari aspek terapi rasional. Disampaikan pada Kongres Nasional II Badan Koordinasi Gastroenterologi Anak Indonesia (BKGAI), Bandung, 3-5 Juli Food and Drug Administration, Department of Health and Human Services. Antidiarrheal drug products for over-the-counter human use. Federal Resister 2003, 68(74) : Robins-Browne RM, Coovadia GM, Bodasing MN, Mackenjee MK. Treatment of acute nonspecicif gastroenteritis of Infant and young children with erythromycin. Am J Trop Med Hyg, 1983; 32(4): Roy CC, Silverman A, Cozzetto FJ. Diarrheal disorders. In: Pediatric Clinical Gastroenterology. 2 nd ed. ST Loius: The C.V. Mosby Company, 1975; Teny TjS. Gambaran klinis diare rotavirus pada pasien rawat jalan Departemen Ilmu kesehatan Anak FKUI- RSCM, Jakarta. Tesis. Jakarta: Departemen Ilmu Kesehatan Anak FKUI, Sudarmo SM. Probiotik dan respon imun mukosa. Disampaikan pada Simposium Nutritional Update. Makassar, Maret Sudarmo SM. Peranan probiotik dan prebiotik dalam upaya pencegahan dan pengobatan diare pada anak. Disampaikan pada Kongres Nasional II Badan Koordinasi Gastroenterologi Anak Indonesia (BKGAI), Bandung, 3-5 Juli Suyono. Lacto-B. Disampaikan pada Simposium Konsep Probiotik, Makassar, 7 September Isolauri E. Probiotics and infectious diarrhoea. Gut.2003;52: Didapat dari: bvgftr54gut.htm. Diakses Desember 11st,

BAB I PENDAHULUAN. dimana sebagian besar kematian terjadi akibat komplikasi dehidrasi. Sejak tahun

BAB I PENDAHULUAN. dimana sebagian besar kematian terjadi akibat komplikasi dehidrasi. Sejak tahun BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Diare masih merupakan penyebab kematian paling utama pada anak-anak, dimana sebagian besar kematian terjadi akibat komplikasi dehidrasi. Sejak tahun 1978, saat World

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bawah 5 tahun tapi ada beberapa daerah dengan episode 6-8 kali/tahun/anak. 1 Hasil

BAB I PENDAHULUAN. bawah 5 tahun tapi ada beberapa daerah dengan episode 6-8 kali/tahun/anak. 1 Hasil BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Diare akut merupakan masalah utama kesehatan anak di seluruh dunia. Di negara berkembang rata-rata 3 episode per anak per tahun pada anak berusia di bawah 5 tahun tapi

Lebih terperinci

Perbedaan Lama Rawat Inap Balita Diare Akut dengan Probiotik dan Tanpa Probiotik

Perbedaan Lama Rawat Inap Balita Diare Akut dengan Probiotik dan Tanpa Probiotik 78 Vol. 3, No. 1, Januari - Juni 2011 Perbedaan Lama Rawat Inap Balita Diare Akut dengan Probiotik dan Tanpa Probiotik Studi analitik di RSUD Kota Semarang Periode Januari Desember 2007 The Length of Stay

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Tempat dan waktu penelitian Penelitian dilakukan di ruang perawatan sub bagian gastroenterologi bagian Ilmu Kesehatan Anak FK UNDIP / RS. Dr. Kariadi Semarang. Waktu penelitian

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Diare merupakan penyebab kedua kematian pada anak usia dibawah 5. terdapat 1,7 milyar kasus diare baru pertahunnya (WHO, 2013).

BAB 1 PENDAHULUAN. Diare merupakan penyebab kedua kematian pada anak usia dibawah 5. terdapat 1,7 milyar kasus diare baru pertahunnya (WHO, 2013). BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Diare merupakan penyebab kedua kematian pada anak usia dibawah 5 tahun. Setiap tahunnya 760.000 anak meninggal karena diare. Secara global, terdapat 1,7 milyar kasus

Lebih terperinci

BAB VI PEMBAHASAN. subyek penelitian di atas 1 tahun dilakukan berdasarkan rekomendasi untuk. pemberian madu sampai usia 12 bulan.

BAB VI PEMBAHASAN. subyek penelitian di atas 1 tahun dilakukan berdasarkan rekomendasi untuk. pemberian madu sampai usia 12 bulan. BAB VI PEMBAHASAN Penelitian ini dilakukan pada subyek berumur 1-5 tahun. Pemilihan subyek penelitian di atas 1 tahun dilakukan berdasarkan rekomendasi untuk pencegahan utama keracunan botulismus pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Diare masih merupakan masalah kesehatan utama pada anak terutama balita

BAB I PENDAHULUAN. Diare masih merupakan masalah kesehatan utama pada anak terutama balita BAB I PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANG Diare masih merupakan masalah kesehatan utama pada anak terutama balita di negara berkembang karena angka kesakitan dan kematiannya masih tinggi. Sekitar 80% kematian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang. komplikasi utama dehidrasi, menyebabkan 5 10 juta kematian setiap tahun. Di

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang. komplikasi utama dehidrasi, menyebabkan 5 10 juta kematian setiap tahun. Di BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Diare akut masih merupakan masalah kesehatan masyarakat dan menjadi penyebab utama morbiditas dan mortalitas pada anak di seluruh dunia dengan komplikasi utama dehidrasi,

Lebih terperinci

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA. Diare didefinisikan sebagai pengeluaran tinja yang cair dengan frekuensi

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA. Diare didefinisikan sebagai pengeluaran tinja yang cair dengan frekuensi BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Diare Akut dan Tatalaksananya Diare didefinisikan sebagai pengeluaran tinja yang cair dengan frekuensi 3x/hari disertai perubahan konsistensi tinja (lembek atau cair) dengan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. atau dapat pula bercampur lendir dan darah/lendir saja (Ngastiyah, 2005). Pada

BAB 1 PENDAHULUAN. atau dapat pula bercampur lendir dan darah/lendir saja (Ngastiyah, 2005). Pada 1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Diare merupakan keadaan frekuensi buang air besar lebih dari 4 kali pada bayi dan lebih dari 3 kali pada anak, konsistensi feses encer, dapat berwarna hijau

Lebih terperinci

Perbedaan Kecepatan Kesembuhan Anak Gizi Buruk yang Diberi Modisco Susu Formula dan Modisco Susu Formula Elemental Di RSU dr.

Perbedaan Kecepatan Kesembuhan Anak Gizi Buruk yang Diberi Modisco Susu Formula dan Modisco Susu Formula Elemental Di RSU dr. Sari Pediatri, Sari Vol. Pediatri, 8, No. Vol. 3, Desember 8, No. 3, 2006: Desember 226-2006 230 Perbedaan Kecepatan Kesembuhan Anak Gizi Buruk yang Diberi Modisco Susu Formula dan Modisco Susu Formula

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masalah kesehatan di indonesia terutama pada anak-anak. Diare harus

BAB I PENDAHULUAN. masalah kesehatan di indonesia terutama pada anak-anak. Diare harus BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Menurut Depkes RI & DITJEN PPM & PLP (1999) dalam buku Sodikin (2010), sampai saat ini penyakit diare (gastroenteritis) masih menjadi masalah kesehatan di indonesia

Lebih terperinci

PENGARUH PEMBERIAN PROBIOTIK DAN SINBIOTIK PADA ANAK DENGAN DIARE AKUT DI RSUP PROF. DR.R.D KANDOU MANADO

PENGARUH PEMBERIAN PROBIOTIK DAN SINBIOTIK PADA ANAK DENGAN DIARE AKUT DI RSUP PROF. DR.R.D KANDOU MANADO PENGARUH PEMBERIAN PROBIOTIK DAN SINBIOTIK PADA ANAK DENGAN DIARE AKUT DI RSUP PROF. DR.R.D KANDOU MANADO Sahala Rajagukguk Christie Manoppo Max Mantik Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado

Lebih terperinci

POLA TATALAKSANA DIARE CAIR AKUT DI RSUD WONOSOBO Ika Purnamasari, Ari Setyawati ABSTRAK

POLA TATALAKSANA DIARE CAIR AKUT DI RSUD WONOSOBO Ika Purnamasari, Ari Setyawati ABSTRAK POLA TATALAKSANA DIARE CAIR AKUT DI RSUD WONOSOBO Ika Purnamasari, Ari Setyawati ABSTRAK Latar Belakang : Penyakit diare merupakan penyebab kematian pertama pada usia balita. Penatalaksanaan yang sesuai

Lebih terperinci

Andi Fatmawati (*), Netty Vonny Yanty (**) *Poltekkes Kemenkes Palu **RSUD Undata Palu

Andi Fatmawati (*), Netty Vonny Yanty (**) *Poltekkes Kemenkes Palu **RSUD Undata Palu PENGARUH PEMBERIAN SUSU BEBAS LAKTOSA TERHADAP KARAKTERISTIK BUANG AIR BESAR PASIEN ANAK 1 24 BULAN DENGAN DIARE AKUT DI RUANG PERAWATAN ANAK RSU ANUTAPURA PALU 2013 Andi Fatmawati (*), Netty Vonny Yanty

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilakukan dengan mengambil data rekam medik yang sesuai

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilakukan dengan mengambil data rekam medik yang sesuai BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Penelitian ini dilakukan dengan mengambil data rekam medik yang sesuai dengan kriteria inklusi. Berdasarkan penelusuran data, diperoleh 4 pasien. Namun karena terdapat pasien

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. saat ini masih menjadi masalah kesehatan masyarakat dan beban global. terutama di negara berkembang seperti Indonesia adalah diare.

BAB 1 PENDAHULUAN. saat ini masih menjadi masalah kesehatan masyarakat dan beban global. terutama di negara berkembang seperti Indonesia adalah diare. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Anak umur bawah lima tahun (balita) merupakan kelompok umur yang rawan gizi dan rawan penyakit, terutama penyakit infeksi (Notoatmodjo, 2011). Gangguan kesehatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Penggunaan obat didefinisikan oleh World Health Organization (WHO)

BAB I PENDAHULUAN. Penggunaan obat didefinisikan oleh World Health Organization (WHO) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penggunaan obat didefinisikan oleh World Health Organization (WHO) sebagai pemasaran, distribusi, resep, dan penggunaan obat-obatan dalam masyarakat, dengan penekanan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. mortalitas dari penyakit diare masih tergolong tinggi. Secara global, tahunnya, dan diare setiap tahunnya diare membunuh sekitar

BAB 1 PENDAHULUAN. mortalitas dari penyakit diare masih tergolong tinggi. Secara global, tahunnya, dan diare setiap tahunnya diare membunuh sekitar BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Diare merupakan salah satu penyakit infeksi pada saluran pencernaan yang sampai saat ini merupakan masalah kesehatan masyarakat di negara berkembang seperti

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Diare adalah peningkatan frekuensi dan penurunan konsistensi debit tinja dibandingkan dengan pola usus normal individu, merupakan gejala dari suatu penyakit sistemik

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. buang air besar (Dewi, 2011). Penatalaksaan diare sebenarnya dapat. dilakukan di rumah tangga bertujuan untuk mencegah dehidrasi.

BAB 1 PENDAHULUAN. buang air besar (Dewi, 2011). Penatalaksaan diare sebenarnya dapat. dilakukan di rumah tangga bertujuan untuk mencegah dehidrasi. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyakit infeksi yang masih perlu diwaspadai menyerang balita adalah diare atau gastroenteritis. Diare didefinisikan sebagai buang air besar yang tidak normal dan berbentuk

Lebih terperinci

EVALUASI SKOR DEHIDRASI WHO MODIFIKASI UNIVERSITAS HASANUDDIN PADA PENDERITA DIARE AKUT

EVALUASI SKOR DEHIDRASI WHO MODIFIKASI UNIVERSITAS HASANUDDIN PADA PENDERITA DIARE AKUT EVALUASI SKOR DEHIDRASI WHO MODIFIKASI UNIVERSITAS HASANUDDIN PADA PENDERITA DIARE AKUT THE EVALUATION OF HASANUDDIN UNIVERSITY - MODIFIED WHO DEHYDRATION SCORE IN ACUTE DIARRHEA PATIENTS Pauzin Mupidah,

Lebih terperinci

Cairan Rehidrasi Oral Osmolaritas Rendah Dibandingkan Oralit untuk Pengobatan Diare Akut pada Anak

Cairan Rehidrasi Oral Osmolaritas Rendah Dibandingkan Oralit untuk Pengobatan Diare Akut pada Anak Artikel Asli Cairan Rehidrasi Oral Osmolaritas Rendah Dibandingkan Oralit untuk Pengobatan Diare Akut pada Anak Yorva Sayoeti, Risnelly S Bagian Ilmi Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Andalas/RS.

Lebih terperinci

Online Jurnal of Natural Science, Vol.3(1): ISSN: March 2014

Online Jurnal of Natural Science, Vol.3(1): ISSN: March 2014 EVALUASI PENGGUNAAN KOMBINASI ZINK DAN PROBIOTIK PADA PENANGANAN PASIEN DIARE ANAK DI INSTALASI RAWAT INAP RSUD UNDATA PALU TAHUN 2013 Mardayani Lolopayung 1, Alwiyah Mukaddas 2, Inggrid Faustine 2 1 Program

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dinyatakan diare bila frekuensi buang air besar sudah lebih dari empat kali,

BAB I PENDAHULUAN. dinyatakan diare bila frekuensi buang air besar sudah lebih dari empat kali, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Diare diartikan sebagai buang air besar yang tidak normal atau bentuk tinja yang encer dengan frekuensi lebih banyak dari biasanya. Neonatus dinyatakan diare bila frekuensi

Lebih terperinci

Pola buang air besar pada anak

Pola buang air besar pada anak Diare masih merupakan masalah kesehatan nasional karena angka kejadian dan angka kematiannya yang masih tinggi. Balita di Indonesia ratarata akan mengalami diare 23 kali per tahun. Dengan diperkenalkannya

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah Sub bagian Gastroenterologi bagian Ilmu

BAB IV METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah Sub bagian Gastroenterologi bagian Ilmu BAB IV METODE PENELITIAN IV.1. Ruang Lingkup Ruang lingkup penelitian ini adalah Sub bagian Gastroenterologi bagian Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro / RS Dr. Kariadi Semarang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Air Susu Ibu (ASI) adalah cairan susu hasil sekresi dari payudara setelah ibu melahirkan. ASI eksklusif adalah pemberian ASI sedini mungkin setelah persalinan tanpa

Lebih terperinci

JST Kesehatan, Juli 2014, Vol.4 No.3 : ISSN EVALUASI SKOR DEHIDRASI WHO MODIFIKASI UNIVERSITAS HASANUDDIN PADA PENDERITA DIARE AKUT

JST Kesehatan, Juli 2014, Vol.4 No.3 : ISSN EVALUASI SKOR DEHIDRASI WHO MODIFIKASI UNIVERSITAS HASANUDDIN PADA PENDERITA DIARE AKUT JST Kesehatan, Juli 2014, Vol.4 No.3 : 277 282 ISSN 2252-5416 EVALUASI SKOR DEHIDRASI WHO MODIFIKASI UNIVERSITAS HASANUDDIN PADA PENDERITA DIARE AKUT The Evaluation of Hasanuddin University -Modified Who

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BAYI USIA 4 6 BULAN SKRIPSI. Diajukan Oleh : Afitia Pamedar J

HUBUNGAN ANTARA PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BAYI USIA 4 6 BULAN SKRIPSI. Diajukan Oleh : Afitia Pamedar J HUBUNGAN ANTARA PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BAYI USIA 4 6 BULAN SKRIPSI Diajukan Oleh : Afitia Pamedar J 500 040 043 Kepada : FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

Lebih terperinci

Prosiding Pendidikan Dokter ISSN: X

Prosiding Pendidikan Dokter ISSN: X Prosiding Pendidikan Dokter ISSN: 2460-657X Hubungan Kenaikan Berat Badan Balita dengan Diare Akut yang Diberi Terapi Zinc dan Lama Hari Rawat Inap di Rumah Sakit Al-Islam Kota Bandung Periode 2014 1 Rashif

Lebih terperinci

Bab I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Diare merupakan salah satu penyebab kematian utama pada anak balita

Bab I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Diare merupakan salah satu penyebab kematian utama pada anak balita Bab I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Diare merupakan salah satu penyebab kematian utama pada anak balita (WHO, 2013 & 2016). Sebanyak 760 ribu balita meninggal karena diare di tiap tahunnya (WHO, 2013).

Lebih terperinci

PENGARUH SINBIOTIK PADA ANAK DENGAN DIARE AKUT DI RSUP PROF. DR. R. D. KANDOU MANADO

PENGARUH SINBIOTIK PADA ANAK DENGAN DIARE AKUT DI RSUP PROF. DR. R. D. KANDOU MANADO PENGARUH SINBIOTIK PADA ANAK DENGAN DIARE AKUT DI RSUP PROF. DR. R. D. KANDOU MANADO Muh Akbar Khan Christi Manoppo Max Mantik Kandidat Skripsi Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado Bagian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Ketahanan pangan rumah tangga sangat penting dalam memantau. rumah tangga yang mengalami masalah kekurangan pangan secara terus

BAB I PENDAHULUAN. Ketahanan pangan rumah tangga sangat penting dalam memantau. rumah tangga yang mengalami masalah kekurangan pangan secara terus BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ketahanan pangan rumah tangga sangat penting dalam memantau rumah tangga yang mengalami masalah kekurangan pangan secara terus menerus. Suryana (2004) menyatakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masalah besar yang harus benar-benar diperhatikan oleh setiap orang tua. Upaya

BAB I PENDAHULUAN. masalah besar yang harus benar-benar diperhatikan oleh setiap orang tua. Upaya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Anak akan menjadi penerus bangsa, dengan punya anak yang sehat dan cerdas maka akan kuatlah bangsa tersebut. Selain itu kesehatan anak merupakan masalah besar yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. (menjadi cair), dengan/tanpa darah dan/atau lendir,sedangkan diare akut adalah

BAB 1 PENDAHULUAN. (menjadi cair), dengan/tanpa darah dan/atau lendir,sedangkan diare akut adalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Diare adalah penyakit yang ditandai dengan bertambahnya frekuensi defekasi lebih dari biasanya (>3 kali/hari) disertai perubahan konsistensi tinja (menjadi cair), dengan/tanpa

Lebih terperinci

BAB VI PEMBAHASAN. Populasi penelitian terdiri dari anak usia 6-24 bulan. Penelitian ini

BAB VI PEMBAHASAN. Populasi penelitian terdiri dari anak usia 6-24 bulan. Penelitian ini BAB VI PEMBAHASAN Populasi penelitian terdiri dari anak usia 6-24 bulan. Penelitian ini mengambil batasan usia termuda 6 bulan karena pengaruh pemberian asi ekslusif terhadap durasi dan konsistensi feses

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yaitu program pemberantasan penyakit menular, salah satunya adalah program

BAB I PENDAHULUAN. yaitu program pemberantasan penyakit menular, salah satunya adalah program 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kesehatan merupakan hak bagi setiap warga Negara Indonesia, termasuk anak-anak. Setiap orang tua mengharapkan anaknya tumbuh dan berkembang secara sehat dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hijau atau dapat pula bercampur lendir dan darah atau lendir saja

BAB I PENDAHULUAN. hijau atau dapat pula bercampur lendir dan darah atau lendir saja BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Diare merupakan keadaan frekuensi buang air besar lebih dari 4 kali pada bayi dan lebih dari 3 kali pada anak, konsistensi tinja encer, dapat berwarna hijau atau dapat

Lebih terperinci

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA. Diare didefinisikan sebagai pengeluaran tinja yang cair dengan frekuensi

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA. Diare didefinisikan sebagai pengeluaran tinja yang cair dengan frekuensi BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Diare Akut dan Tata Laksananya Diare didefinisikan sebagai pengeluaran tinja yang cair dengan frekuensi 3x/hari disertai perubahan konsistensi tinja (lembek atau cair) dengan

Lebih terperinci

BAB VI PEMBAHASAN. Banyak faktor dapat mempengaruhi terjadinya diare berulang pasca

BAB VI PEMBAHASAN. Banyak faktor dapat mempengaruhi terjadinya diare berulang pasca BAB VI PEMBAHASAN Banyak faktor dapat mempengaruhi terjadinya diare berulang pasca suplementasi seng. Kejadian diare berulang dapat merupakan suatu infeksi menetap dimana proses penyembuhan tidak berlangsung

Lebih terperinci

DIARE AKUT. Berdasarkan Riskesdas 2007 : diare merupakan penyebab kematian pada 42% bayi dan 25,2% pada anak usia 1-4 tahun.

DIARE AKUT. Berdasarkan Riskesdas 2007 : diare merupakan penyebab kematian pada 42% bayi dan 25,2% pada anak usia 1-4 tahun. DIARE AKUT I. PENGERTIAN Diare akut adalah buang air besar lebih dari 3 kali dalam 24 jam dengan konsistensi cair dan berlangsung kurang dari 1 minggu. Kematian disebabkan karena dehidrasi. Penyebab terbanyak

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. mortalitasnya yang masih tinggi. Diare adalah penyakit yang ditandai

BAB 1 PENDAHULUAN. mortalitasnya yang masih tinggi. Diare adalah penyakit yang ditandai BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penyakit diare masih merupakan masalah kesehatan masyarakat di negara berkembang seperti Indonesia karena morbiditas dan mortalitasnya yang masih tinggi. Diare

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN. Universitas Diponegoro / RSUP Dr. Kariadi Semarang dan RSUD Kota

BAB V HASIL PENELITIAN. Universitas Diponegoro / RSUP Dr. Kariadi Semarang dan RSUD Kota BAB V HASIL PENELITIAN Jumlah sampel pada penelitian ini setelah melewati kriteria inklusi dan eksklusi adalah sebanyak 70 subyek yang terdiri dari kelompok suplementasi dan kelompok tanpa suplementasi.

Lebih terperinci

Diare akut merupakan penyebab utama. dengan 3 preparat probiotik

Diare akut merupakan penyebab utama. dengan 3 preparat probiotik Artikel Asli dengan 3 preparat probiotik Ken Shinta,* Hartantyo,* Noor Wijayahadi** **Bagian Pediatri Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro/RSUP Dr. Kariadi, Semarang ***Bagian Farmakologi Fakultas

Lebih terperinci

Yusri Dianne Jurnalis, Yorva Sayoeti, Sari Dewi. Bagian Ilmu Kesehatan Anak FK Unand/RS. DR. M. Djamil

Yusri Dianne Jurnalis, Yorva Sayoeti, Sari Dewi. Bagian Ilmu Kesehatan Anak FK Unand/RS. DR. M. Djamil ARTIKEL PENELITIAN PROFIL GANGGUAN ELEKTROLIT DAN KESEIMBANGAN ASAM BASA PADA PASIEN DIARE AKUT DENGAN DEHIDRASI BERAT DI RUANG RAWAT INAP BAGIAN ANAK RS DR. M. DJAMIL PADANG Yusri Dianne Jurnalis, Yorva

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Diare adalah buang air besar (defekasi) yang berbentuk tinja cair atau

BAB 1 PENDAHULUAN. Diare adalah buang air besar (defekasi) yang berbentuk tinja cair atau BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Diare adalah buang air besar (defekasi) yang berbentuk tinja cair atau setengah cair dengan kandungan air tinja lebih dari 200ml perhari atau buang air besar (defekasi)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berbagai negara termasuk Indonesia. Diperkirakan lebih dari 1,3 miliar serangan dan

BAB I PENDAHULUAN. berbagai negara termasuk Indonesia. Diperkirakan lebih dari 1,3 miliar serangan dan BAB I PENDAHULUAN I. 1 Latar Belakang Diare merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang penting karena merupakan penyebab utama ketiga angka kesakitan dan kematian anak di berbagai negara termasuk

Lebih terperinci

KETEPATAN DOSIS PERESEPAN SIRUP KOTRIMOKSAZOL PADA BALITA PENDERITA DIARE SPESIFIK DI PUSKESMAS ALALAK TENGAH BANJARMASIN

KETEPATAN DOSIS PERESEPAN SIRUP KOTRIMOKSAZOL PADA BALITA PENDERITA DIARE SPESIFIK DI PUSKESMAS ALALAK TENGAH BANJARMASIN ABSTRAK KETEPATAN DOSIS PERESEPAN SIRUP KOTRIMOKSAZOL PADA BALITA PENDERITA DIARE SPESIFIK DI PUSKESMAS ALALAK TENGAH BANJARMASIN Riska Ramdaniyah 1 ; Ratih Pratiwi Sari 2 ; Erwin Fakhrani 3 Ketepatan

Lebih terperinci

PENANGANAN DIARE. B. Tujuan Mencegah dan mengobati dehidrasi, memperpendek lamanya sakit dan mencegah diare menjadi berat

PENANGANAN DIARE. B. Tujuan Mencegah dan mengobati dehidrasi, memperpendek lamanya sakit dan mencegah diare menjadi berat Yusi Meilia, S.ST, M.Kes Halaman : 1 / 5 NIP A. Pengertian Buang air besar yang frekuensi, lebih sering dari biasnya pada umumnya 3 kali atau lebih per hari dengan konsistensi cair berlangsung < 7 hari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masa pertumbuhan dan perkembangan yang dimulai dari bayi (0-1 tahun),

BAB I PENDAHULUAN. masa pertumbuhan dan perkembangan yang dimulai dari bayi (0-1 tahun), BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Anak merupakan individu yang berada dalam satu rentang perubahan perkembangan yang dimulai dari bayi hingga remaja. Masa anak merupakan masa pertumbuhan dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Diare sampai saat ini masih menjadi masalah utama di masyarakat yang sulit untuk ditanggulangi. Dari tahun ke tahun diare tetap menjadi salah satu penyakit

Lebih terperinci

BAB I Pendahuluan. I.1. Latar Belakang. Salah satu dari tujuan Millenium Development. Goal(MDGs) adalah menurunkan angka kematian balita

BAB I Pendahuluan. I.1. Latar Belakang. Salah satu dari tujuan Millenium Development. Goal(MDGs) adalah menurunkan angka kematian balita BAB I Pendahuluan I.1. Latar Belakang Salah satu dari tujuan Millenium Development Goal(MDGs) adalah menurunkan angka kematian balita sebesar dua-pertiga, antara tahun 1990 dan 2015. Pada kasus kematian

Lebih terperinci

Pengaruh Pemberian Kombinasi Probiotik dan Seng terhadap Frekuensi dan Durasi Diare pada Pasien Anak di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta

Pengaruh Pemberian Kombinasi Probiotik dan Seng terhadap Frekuensi dan Durasi Diare pada Pasien Anak di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta Jurnal Farmasi Klinik Indonesia, Maret 217 Vol. 6 No. 1, hlm 11 21 ISSN: 2252 6218 Artikel Penelitian Tersedia online pada: http://ijcp.or.id DOI: 1.15416/ijcp.217.6.1.11 Pengaruh Pemberian Kombinasi Probiotik

Lebih terperinci

Diare masih merupakan penyebab utama

Diare masih merupakan penyebab utama Sari Pediatri, Sari Vol. Pediatri, 6, No. Vol., Maret 6, No. :, Maret 8-87 Pola Tata laksana Diare Akut di Beberapa Rumah Sakit Swasta di Jakarta; apakah sesuai dengan protokol WHO? Pramita G. Dwipoerwantoro,

Lebih terperinci

ZINK EFEKTIF MENGATASI DIARE AKUT PADA BALITA

ZINK EFEKTIF MENGATASI DIARE AKUT PADA BALITA ZINK EFEKTIF MENGATASI DIARE AKUT PADA BALITA Maria Ulfah 1,2*, Yeni Rustina 3, Dessie Wanda 3 1. AKPER Pemerintahaan Kota Tegal, Jawa Tengah 52472, Indonesia 2. Program Studi Magister Fakultas Ilmu Keperawatan

Lebih terperinci

EVALUASI TERAPI DIARE PADA PASIEN ANAK DI PUSKESMAS NGUTER KECAMATAN NGUTER KABUPATEN SUKOHARJO TAHUN 2012 NASKAH PUBLIKASI

EVALUASI TERAPI DIARE PADA PASIEN ANAK DI PUSKESMAS NGUTER KECAMATAN NGUTER KABUPATEN SUKOHARJO TAHUN 2012 NASKAH PUBLIKASI 1 EVALUASI TERAPI DIARE PADA PASIEN ANAK DI PUSKESMAS NGUTER KECAMATAN NGUTER KABUPATEN SUKOHARJO TAHUN 2012 NASKAH PUBLIKASI Oleh: NOVITA DWI PURNAMASARI K.100090058 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Ruang lingkup penelitian Ruang lingkup penelitian adalah Bagian Ilmu Kesehatan Anak, khususnya Subbagian Nutrisi dan Penyakit Metabolik serta Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. kemajuan kesehatan suatu negara. Menurunkan angka kematian bayi dari 34

BAB 1 PENDAHULUAN. kemajuan kesehatan suatu negara. Menurunkan angka kematian bayi dari 34 1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BBLR adalah bayi yang lahir dengan berat badan kurang dari 2.500 gram dan merupakan penyumbang tertinggi angka kematian perinatal dan neonatal. Kematian neonatus

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Diare pada anak masih merupakan masalah kesehatan dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Diare pada anak masih merupakan masalah kesehatan dengan BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Diare pada anak masih merupakan masalah kesehatan dengan angka kematian yang masih tinggi terutama pada anak umur 1 sampai 4 tahun, yang memerlukan penatalaksanaan yang

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Diare adalah suatu kondisi dimana seseorang buang air besar dengan. Saku Petugas Kesehatan Lintas Diare Depkes RI 2011).

I. PENDAHULUAN. Diare adalah suatu kondisi dimana seseorang buang air besar dengan. Saku Petugas Kesehatan Lintas Diare Depkes RI 2011). I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Diare adalah suatu kondisi dimana seseorang buang air besar dengan konsistensi lembek atau cair bahkan dapat berupa air saja dan frekuensinya lebih sering (biasanya tiga

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Diare akut masih merupakan penyebab utama morbiditas dan mortalitas anak di

BAB 1 PENDAHULUAN. Diare akut masih merupakan penyebab utama morbiditas dan mortalitas anak di BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Diare akut masih merupakan penyebab utama morbiditas dan mortalitas anak di negara berkembang. Diare masih merupakan penyebab kematian kedua terbanyak pada

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penyakit diare 1. Definisi Diare merupakan buang air besar dengan konsistensi cair atau lembek dan dapat berupa air saja dengan frekuensi buang air besar lebih dari normalnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sakit dan 3-5 juta kematian setiap tahunnya. Di Amerika Serikat, ada juta

BAB I PENDAHULUAN. sakit dan 3-5 juta kematian setiap tahunnya. Di Amerika Serikat, ada juta BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penyakit diare merupakan salah satu penyebab utama morbiditas dan mortalitas pada anak di seluruh dunia, yang menyebabkan satu biliun kejadian sakit dan 3-5

Lebih terperinci

BAB I LATAR BELAKANG. bayi dan balita. Seorang bayi baru lahir umumnya akan buang air besar sampai

BAB I LATAR BELAKANG. bayi dan balita. Seorang bayi baru lahir umumnya akan buang air besar sampai BAB I LATAR BELAKANG A. Latar Belakang Penyakit diare merupakan salah satu penyakit yang sering mengenai bayi dan balita. Seorang bayi baru lahir umumnya akan buang air besar sampai lebih dari sepuluh

Lebih terperinci

Tingkat derajat kesehatan masyarakat dapat. Pengaruh Pemberian Madu pada Diare Akut

Tingkat derajat kesehatan masyarakat dapat. Pengaruh Pemberian Madu pada Diare Akut Artikel Asli Pengaruh Pemberian Madu pada Diare Akut Sofyan Cholid,* Budi Santosa,* Suhartono** *Bagian Ilmu Kesehatan Anak FK UNDIP/RS Dr Kariadi, Semarang **Bagian Kesehatan Lingkungan Fakultas Kesehatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Diare merupakan masalah pada anak-anak di seluruh dunia. Dehidrasi dan

BAB I PENDAHULUAN. Diare merupakan masalah pada anak-anak di seluruh dunia. Dehidrasi dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Diare merupakan masalah pada anak-anak di seluruh dunia. Dehidrasi dan ketidakseimbangan elektrolit pada penderita diare sering disebabkan oleh diare itu sendiri dan

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Nama : dr. Marlisye Marpaung. Jabatan : Peserta PPDS Ilmu Kesehatan Anak FK-USU/RSHAM

LAMPIRAN. Nama : dr. Marlisye Marpaung. Jabatan : Peserta PPDS Ilmu Kesehatan Anak FK-USU/RSHAM LAMPIRAN 1. Personil Penelitian 1. Ketua Penelitian Nama : dr. Marlisye Marpaung Jabatan : Peserta PPDS Ilmu Kesehatan Anak FK-USU/RSHAM 2. Anggota Penelitian 1. Prof. dr. Atan Baas Sinuhaji, SpA(K) 2.

Lebih terperinci

F. Originalitas Penelitian. Tabel 1.1 Originalitas Penelitian. Hasil. No Nama dan tahun 1. Cohen et al Variabel penelitian.

F. Originalitas Penelitian. Tabel 1.1 Originalitas Penelitian. Hasil. No Nama dan tahun 1. Cohen et al Variabel penelitian. 1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Infeksi saluran pernafasan akut (ISPA) merupakan salah satu faktor yang menyebabkan kematian yang tersering pada anak-anak di negara yang sedang berkembang dan negara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Diare sampai saat ini masih merupakan masalah kesehatan, tidak saja di negara berkembang, tetapi juga di negara maju. Diare sering menimbulkan Kejadian Luar Biasa (KLB)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan di RSUD Kabupaten Temanggung ini merupakan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan di RSUD Kabupaten Temanggung ini merupakan BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian yang dilakukan di RSUD Kabupaten Temanggung ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan cross-sectional yaitu jenis pendekatan penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Diare merupakan penyebab kematian nomer dua di dunia. Pada tahun

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Diare merupakan penyebab kematian nomer dua di dunia. Pada tahun BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Diare merupakan penyebab kematian nomer dua di dunia. Pada tahun 1990, terdapat 12 juta kematian anak yang diakibatkan oleh diare. Kejadian diare tersebut mengalami

Lebih terperinci

PROFIL PENDERITA DIARE ANAK DI PUSKESMAS RAWAT INAP PEKANBARU

PROFIL PENDERITA DIARE ANAK DI PUSKESMAS RAWAT INAP PEKANBARU PROFIL PENDERITA DIARE ANAK DI PUSKESMAS RAWAT INAP PEKANBARU Esy Maryanti, Sri Wahyuni Dwintasari,Suri Dwi Lesmana Hendro Mandela, Setri Herlina Abstrak Diare merupakan salah satu penyakit yang paling

Lebih terperinci

KHASIAT KLINIS SUPLEMENTASI VITAMIN C PADA ANAK PENDERITA PNEUMONIA BERAT

KHASIAT KLINIS SUPLEMENTASI VITAMIN C PADA ANAK PENDERITA PNEUMONIA BERAT KHASIAT KLINIS SUPLEMENTASI VITAMIN C PADA ANAK PENDERITA PNEUMONIA BERAT CLINICAL EFFICACY OF VITAMIN C SUPPLEMENTATION IN CHILDREN WITH SEVERE PNEUMONIA Kwari Januar Satriono,Idham Jaya Ganda, Dasril

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang semula hanya berfokus kepada pengelolaan obat (drug oriented)

BAB I PENDAHULUAN. yang semula hanya berfokus kepada pengelolaan obat (drug oriented) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pelayanan kefarmasian merupakan salah satu kunci pokok suksesnya sistem kesehatan. Pelayanan kefarmasian telah mengalami perubahan yang semula hanya berfokus kepada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. terutama di negara berkembang (Parashar et al., 2003). Defisiensi zinc berperan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. terutama di negara berkembang (Parashar et al., 2003). Defisiensi zinc berperan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Diare masih menjadi penyebab utama kematian dan kesakitan pada anak terutama di negara berkembang (Parashar et al., 2003). Defisiensi zinc berperan dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. protein, laktosa dan garam-garam organik yang disekresi oleh kedua belah

BAB I PENDAHULUAN. protein, laktosa dan garam-garam organik yang disekresi oleh kedua belah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Air Susu Ibu (ASI) adalah suatu emulsi lemak dalam larutan protein, laktosa dan garam-garam organik yang disekresi oleh kedua belah payudara ibu, sebagai makanan

Lebih terperinci

METODOLOGI. n = 2 (σ 2 ) (Zα + Zβ) δ 2

METODOLOGI. n = 2 (σ 2 ) (Zα + Zβ) δ 2 17 METODOLOGI Desain, Waktu dan Tempat Desain yang digunakan pada penelitian ini adalah experimental study yaitu percobaan lapang (field experiment) dengan menggunakan rancangan randomized treatment trial

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. nutrisi dari makanan diet khusus selama dirawat di rumah sakit (Altmatsier,

BAB I PENDAHULUAN. nutrisi dari makanan diet khusus selama dirawat di rumah sakit (Altmatsier, 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Berbagai macam jenis penyakit yang diderita oleh pasien yang dirawat di rumah sakit membutuhkan makanan dengan diet khusus. Diet khusus adalah pengaturan makanan

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS MUTU BERBASIS PRAKTEK, INTERVENSI PENINGKATAN MULTIMODAL UNTUK GASTROENTERITIS PADA ANAK

EFEKTIVITAS MUTU BERBASIS PRAKTEK, INTERVENSI PENINGKATAN MULTIMODAL UNTUK GASTROENTERITIS PADA ANAK EFEKTIVITAS MUTU BERBASIS PRAKTEK, INTERVENSI PENINGKATAN MULTIMODAL UNTUK GASTROENTERITIS PADA ANAK Disusun untuk melengkapi tugas mata kuliah Sistem Informasi Manejemen Disusun Oleh: BIYANTI DWI WINARSIH

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Penyakit diare masih menjadi salah satu masalah kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Penyakit diare masih menjadi salah satu masalah kesehatan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyakit diare masih menjadi salah satu masalah kesehatan masyarakat yang penting karena merupakan penyumbang utama ketiga angka kesakitan dan kematian anak di berbagai

Lebih terperinci

Pelayanan Kesehatan bagi Anak. Bab 7 Gizi Buruk

Pelayanan Kesehatan bagi Anak. Bab 7 Gizi Buruk Pelayanan Kesehatan bagi Anak Bab 7 Gizi Buruk Catatan untuk fasilitator Ringkasan kasus Joshua adalah seorang anak laki-laki berusia 12 bulan yang dibawa ke rumah sakit kabupaten dari rumah yang berlokasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sampai dengan lima tahun. Pada usia ini otak mengalami pertumbuhan yang

BAB I PENDAHULUAN. sampai dengan lima tahun. Pada usia ini otak mengalami pertumbuhan yang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Anak dibawah lima tahun atau balita adalah anak berada pada rentang usia nol sampai dengan lima tahun. Pada usia ini otak mengalami pertumbuhan yang sangat

Lebih terperinci

ABSTRAK. Lidya K S Arung, 2015 Pembimbing Utama : Dani, dr., M.Kes. Pembimbing Pendamping: Dr. Philips Onggowidjaja, S.Si.,M.Si.

ABSTRAK. Lidya K S Arung, 2015 Pembimbing Utama : Dani, dr., M.Kes. Pembimbing Pendamping: Dr. Philips Onggowidjaja, S.Si.,M.Si. ABSTRAK PENGARUH TERAPI SINBIOTIK DAN NONSINBIOTIK TERHADAP LAMA RAWAT INAP PADA BALITA DENGAN DIARE AKUT DI RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG PERIODE JANUARI 2013 DESEMBER 2013 Lidya K S Arung, 2015 Pembimbing

Lebih terperinci

Apa Penyebab Diare? Penyebab diare pada bayi/anak dan dewasa ada yang berbeda. Penulis akan menjelaskan penyebab bayi/anak dan dewasa tersebut.

Apa Penyebab Diare? Penyebab diare pada bayi/anak dan dewasa ada yang berbeda. Penulis akan menjelaskan penyebab bayi/anak dan dewasa tersebut. Apa Diare itu...? Alhamdulillaah, Buletin ketiga dari UGD RSI Aisyiyah Malang telah selesai dibuat. Segala puji penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT., yang telah memberikan kemudahan dalam menulis buletin

Lebih terperinci

PHBS yang Buruk Meningkatkan Kejadian Diare. Bad Hygienic and Healthy Behavior Increasing Occurrence of Diarrhea

PHBS yang Buruk Meningkatkan Kejadian Diare. Bad Hygienic and Healthy Behavior Increasing Occurrence of Diarrhea PHBS yang Buruk Meningkatkan Kejadian Diare Merry Tyas Anggraini 1, Dian Aviyanti 1, Djarum Mareta Saputri 1 1 Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Semarang. ABSTRAK Latar Belakang : Perilaku hidup

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. negara berkembang. Di Indonesia penyakit diare menjadi beban ekonomi yang

BAB I PENDAHULUAN. negara berkembang. Di Indonesia penyakit diare menjadi beban ekonomi yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Diare akut masih merupakan penyebab utama morbiditas dan mortalitas anak di negara berkembang. Di Indonesia penyakit diare menjadi beban ekonomi yang tinggi di sektor

Lebih terperinci

INTISARI. Kata Kunci : Antibiotik, ISPA, Anak. Muchson, dkk., Dosen Prodi DIII Farmasi STIKES Muhammadiyah Klaten 42

INTISARI. Kata Kunci : Antibiotik, ISPA, Anak. Muchson, dkk., Dosen Prodi DIII Farmasi STIKES Muhammadiyah Klaten 42 KERASIONALAN PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PADA ANAK PENDERITA INFEKSI SALURAN PERNAFASAN AKUT (ISPA) DI INSTALASI RAWAT JALAN RSU PKU MUHAMMADIYAH DELANGGU MUCHSON, YETTI OKTAVIANINGTYAS K, AYU WANDIRA INTISARI

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Anak merupakan individu yang berada dalam suatu rentang

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Anak merupakan individu yang berada dalam suatu rentang 1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Anak merupakan individu yang berada dalam suatu rentang perubahan perkembangan yang dimulai dari bayi hingga remaja. Masa anak merupakan masa pertumbuhan dan perkembangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang berjudul Evaluasi ketepatan penggunaan antibiotik untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang berjudul Evaluasi ketepatan penggunaan antibiotik untuk BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian yang berjudul Evaluasi ketepatan penggunaan antibiotik untuk pengobatan ISPA pada balita rawat inap di RSUD Kab Bangka Tengah periode 2015 ini

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Nama : dr. Ade Amelia. Jabatan : Peserta PPDS Ilmu Kesehatan Anak FK-USU/RSHAM

LAMPIRAN. Nama : dr. Ade Amelia. Jabatan : Peserta PPDS Ilmu Kesehatan Anak FK-USU/RSHAM LAMPIRAN 1. Personil Penelitian 1. Ketua Penelitian Nama : dr. Ade Amelia Jabatan : Peserta PPDS Ilmu Kesehatan Anak FK-USU/RSHAM 2. Anggota Penelitian 1. Prof. dr. Atan Baas Sinuhaji, SpA(K) 2. dr. Supriatmo,

Lebih terperinci

Tarigan A, Umiana S, Pane M Faculty of Medicine Lampung Univesity. Keywords: Bandar Lampung, puskesmas, therapy of diarrhea

Tarigan A, Umiana S, Pane M Faculty of Medicine Lampung Univesity. Keywords: Bandar Lampung, puskesmas, therapy of diarrhea The Conformity Therapy of Diarrhea Disease in Children with Manual Therapy Diarrhea in Children According RI Kemenkes at Puskesmas Kota Karang Bandar Lampung City Period 2013 Tarigan A, Umiana S, Pane

Lebih terperinci

PHARMACY, Vol 05 No 01 April 2007

PHARMACY, Vol 05 No 01 April 2007 POLA PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PADA INFEKSI SALURAN PERNAPASAN AKUT PNEUMONIA BALITA PADA RAWAT JALAN PUSKESMAS I PURWAREJA KLAMPOK KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2004 Indri Hapsari dan Ika Wahyu Budi Astuti

Lebih terperinci

Laporan kasus berbasis bukti Manfaat Pemberian Probiotik pada Diare Akut. The Effect of Probiotik on Acute Diarrhea

Laporan kasus berbasis bukti Manfaat Pemberian Probiotik pada Diare Akut. The Effect of Probiotik on Acute Diarrhea Laporan kasus berbasis bukti Manfaat Pemberian Probiotik pada Diare Akut Diana Rahmi, Pramita Gayatri Departemen Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia/RS Dr Cipto Mangunkusumo,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Anak merupakan titipan illahi dan merupakan suatu investasi bangsa

BAB 1 PENDAHULUAN. Anak merupakan titipan illahi dan merupakan suatu investasi bangsa 1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Anak merupakan titipan illahi dan merupakan suatu investasi bangsa karena mereka adalah sebagai salah satu penerus bangsa. Kualitas bangsa di masa depan sangat tergantung

Lebih terperinci

Farmakoterapi I Diar dan konstipasi. Ebta Narasukma A, M.Sc., Apt

Farmakoterapi I Diar dan konstipasi. Ebta Narasukma A, M.Sc., Apt Farmakoterapi I Diar dan konstipasi Ebta Narasukma A, M.Sc., Apt DEFINISI Diare Peningkatan frekuensi dan penurunan konsistensi tinja dibandingkan dengan kondisi normal. BAB (defekasi) dengan jumlah tinja

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. cross sectional. Dalam penelitian cross sectional peneliti melakukan

BAB III METODE PENELITIAN. cross sectional. Dalam penelitian cross sectional peneliti melakukan 36 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Dalam penelitian cross sectional peneliti melakukan observasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. kesakitan dan kematian pada bayi dan anak-anak di dunia. kedua pada anak dibawah 5 tahun. 1

BAB 1 PENDAHULUAN. kesakitan dan kematian pada bayi dan anak-anak di dunia. kedua pada anak dibawah 5 tahun. 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Diare hingga kini masih merupakan penyebab utama kesakitan dan kematian pada bayi dan anak-anak di dunia. Secara global, angka kejadian penyakit diare sekitar 1,7

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. negara berkembang termasuk Indonesia (Depkes RI, 2007). dan balita. Di negara berkembang termasuk Indonesia anak-anak menderita

BAB I PENDAHULUAN. negara berkembang termasuk Indonesia (Depkes RI, 2007). dan balita. Di negara berkembang termasuk Indonesia anak-anak menderita BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Balita merupakan kelompok umur yang rawan gizi dan rawan penyakit, utamanya penyakit infeksi (Notoatmodjo S, 2004). Salah satu penyakit infeksi pada balita adalah diare.

Lebih terperinci

Kata Kunci : Tingkat Pengetahuan, Orang Tua, Balita, Zinc

Kata Kunci : Tingkat Pengetahuan, Orang Tua, Balita, Zinc ABSTRAK TINGKAT PENGETAHUAN ORANG TUA TERHADAP PENGGUNAAN TABLET ZINC PADA BALITA PENDERITA DIARE DI PUSKESMAS S.PARMAN BANJARMASIN Chairunnisa 1 ; Noor Aisyah 2 ; Soraya 3 Diare merupakan salah satu masalah

Lebih terperinci