B A B II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS. Menurut Halim & Supomo (1999: 97) Penentuan harga jual produk atau
|
|
- Suharto Rachman
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 6 B A B II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Teori Pengertian Harga Jual Menurut Halim & Supomo (1999: 97) Penentuan harga jual produk atau jasa merupakan salah satu jenis pengambilan keputusan manajemen yang penting. Bagi manejemen, penentuan harga jual produk atau jasa bukan hanya merupakan kebijaksanaan di bidang pemasaran atau bidang keuangan, melainkan merupakan kebijakan yang berkaitan dengan seluruh aspek kegiatan perusahaan. Harga jual produk atau jasa, selain mempengaruhi volume penjualan atau jumlah pembeli produk atau jasa tersebut, juga akan mempengaruhi jumlah pendapatan perusahaan. Suatu jenis produk atau jasa yang dihasilkan oleh banyak perusahaan, barangkali dalam penentuan harga jualnya relatif tidak banyak dijumpai masalah. Dalam keadaan tersebut pada umumnya masing-masing perusahaan tidak dapat secara langsung mempengaruhi tinggi-rendahnya harga jual produk atau jasa yang dihasilkannya. Harga harga jual lebih banyak ditentukan oleh kekuatan antara permintaan dan penawaran produk atau jasa tersebut di pasaran. Biasanya perusahaan di bidang pertanian merupakan contoh perusahaan yang tidak banyak menjumpai masalah dalam penentuan harga jual. Sebaliknya, bagi perusahaan yang secara langsung dapat mempengaruhi harga jual suatu peroduk atau jasa, perusahaan akan dihadapkan pada masalah bagaimana menentukan harga jual produk atau jasa yang dihasilkannya. Dalam jangka panjang harga jual produk atau jasa yang ditetapkan harus mampu menutup semua biaya perusahaan dan menghasilkan laba rugi perusahaan.
2 7 Penentuan harga jual produk atau jasa dapat diterapkan untuk produk baru atau yang telah ada sebelumnya. Penentuan harga jual berasal dari harga pokok barang tersebut, sedangkan harga pokok barang ditentukan oleh berapa besar biaya yang dikorbankan untuk memperoleh atau membuat barang itu. Harga berarti sesuatu bagi konsumen dan sesuatu yang lain bagi penjual. Bagi konsumen, harga merupakan biaya atas sesuatu. Sedangkan bagi penjual, harga adalah pendapatan dan sumber utama dari keuntungan. Harga yang ditentukan seharusnya cukup tinggi untuk menutupi ongkos-ongkos atau lebih utama lagi untuk memperoleh laba. Sebaliknya jika harga terlalu tinggi maka pembeli akan berkurang, volume penjualan menurun, ongkos-ongkos total mungkin tidak dapat ditutupi dan akhirnya perusahaan rugi. Harga dalam satuan produk merupakan dasar untuk memperhitungkan harga jual atau penjualan. Menurut Alma (2005: 169) harga (price) adalah nilai suatu barang yang dinyatakan dengan uang. Sedangkan menurut Kotler (2000: 296) harga adalah satu-satunya elemen dalam bauran pemasaran yang menghasilkan pendapatan, elemen-elemen yang lain menghasilkan biaya. Selanjutnya Tjiptono (2001: 151) menyatakan harga adalah satuan moneter atau ukuran lainnya (termasuk barang dan jasa) yang ditukarkan agar memperoleh hak kepemilikian dan penggunaan suatu barang dan jasa. Menurut Simamora (2000: 574) harga adalah uang yang dibebankan atau dikenakan atas sebuah produk atau jasa. Kemudian pengertian harga jual menurut Mulyadi (1997: 350) dalam buku Akuntansi Manajemen harga jual suatu produk terbentuk dipasar sebagai interaksi antara jumlah permintaan dan penawaran dipasar. Menurut Garisson dan Norren (2006: 824) dalam bukunya akuntansi manajer mengemukakan
3 8 pengertian harga jual sebagai berikut harga penjualan adalah biaya produksi ditambahkan kepresentase mark-up atau laba. Berdasarkan pendapat menurut para ahli di atas, maka dapat disimpulkan bahwa penentuan harga jual adalah suatu tindakan yang dilakukan oleh pimpinan perusahaan untuk menentukan harga jual barang dan jasa yang diperhitungkan harus didasarkan pada biaya-biaya yang relevan, sehingga bisa memaksimalkan laba yang diinginkan oleh perusahaan tersebut Tujuan Penentuan Harga Jual Tujuan penentuan harga jual adalah untuk menentukan harga penjualan barang tiap unit sedemikian rupa sehingga harga penjualan yang ditentukan memberikan manfaat bagi perusahaan, warga perusahaan, pemerintah dan masyarakat. Pada umumnya para penjual memiliki beberapa tujuan dalam penentuan harga jual atas barang dan jasa yang dijualnya. Menurut Waluya (2003: 79) tujuan harga barang yaitu: 1. Memaksimalkan efisiensi ekonomi Untuk memproleh keuntungan yang sebesar-besarnya, maka harga harus sama dengan biaya-biaya marginal. 2. Menutupi biaya-biaya Untuk memperoleh kembali biaya investasi dan mampu menutupi biaya-biaya operasi. 3. Mendistribusikan pendapatan Harga dapat ditentukan untuk menyebarluaskan hasil produk agar semua lapisan pembeli dapat memperoleh barang yang dibutuhkan. 4. Memperoleh penghasilan
4 9 Tujuan utamanya adalah untuk memperoleh laba setinggi mungkin, sampai batas sensitivitas pembeli bila harga barang lebih tinggi lagi. Sebuah perusahaan dapat mengejar salah satu atau lebih dari 5 (lima) tujuan utama penentuan harga jual berikut ini menurut Kotler (2000: 300), yaitu: 1. Kelangsungan hidup (survival) Perusahaan mengejar kelangsungan hidup sebagai tujuan utamanya jika ia menemui masalah kelebihan kapasitas, persaingan yang maikn sempit, atau perubahan keinginan konsumen. 2. Laba berjalan maksimum (Maximum Current Porfit) Banyak perusahaan mencoba untuk menetapkan harga yang akan memaksimalkan laba berjalanan. Mereka memperkirakan permintaan dan biaya yang terkait dengan berbagai pilihan harga dan memilih harga yang mengahsilkan laba berjalan, arus kas, atau tingkat meuntungan investasi maksimum. 3. Pendapatan berjalan maksimum (Maximum Current Revanue) Beberapa perusahaan akan menetapkan harga untuk memaksimalkan pendapatan penjualan. Maksimasi pendapatan hanya membutuhkan perkiraan terhadap fungsi permintaan. Banyak manager mempercayai bahwa maksimasi pendapatan akan mengarahkan pada maksimasi laba jangka panjang dan pertumbuhan pangsa pasar. 4. Pertumbuhan penjualan maksimum (maximum Sales Growth) Perusahaan yang lain ingin memaksimalkan penjualan unit. Mereka percaya bahwa volume penjualan yang semakin tinggi akan mengarahkan pada biaya unit yang lebih rendah dan laba jangka panjang lebih tinggi. Mereka
5 10 menetapkan harga terendah, dengan mengganggap pasar sensitif terhadap harga. 5. Kepemimpinan kualitas produk (Product-qualitylendership), sebuah perusahaan mungkin ingin pemimpin kualitas produksi di pasar. Sedangkan menurut Agipura (1999: 176) bahwa tujuan penentuan harga jual ada 4 (empat), yaitu sebagai berikut: 1. Mendapatkan laba maksimal 2. Mendapatkan pengambalian investasi yang ditargetkan atau pengembalian pada penjualan bersih 3. Mencegah atau mengurangi persaingan 4. Mempertahankan atau memperbaiki market share Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Harga Jual Samryn (2002: 302) menyatakan secara rinci faktor yang mempengaruhi penentuan harga jual adalah sebagai berikut: a. Laba yang diinginkan Dalam kaitannya dengan jumlah laba, penentuan harga mempertimbangkan kecukupan pengembalian modal kebutuhan akan laba untuk membayar dividen, dan untuk ekspansi dari hasil penjualan tersebut. b. Faktor produksi Faktor ini mencakup realistisnya volume penjualan yang direncanakan, kelayakan untuk menggunakan tungkat harga yang diinginkan, kaitan harga dengan siklus produk.
6 11 c. Faktor biaya Tingkat biaya tetap dan biaya variabel, efektifitas penggunaan modal, pembebanan biaya bersama pada tiap jenis produk juga turut diperhatikan dalam penentuan harga jual. d. Faktor dari luar Dalam hal ini yang perlu dipertimbangkan adalah elastisitas permintaan, target pasar, tingkat pesaing, tingkat persaingan, dan heterogenitas produk. Sedangkan menurut Nagle dalam Kotler (2000: 305) mengidentifikasi 9 (sembilan) faktor-faktor yang mempengaruhi sensitivitas harga jual, yaitu: 1. Pengaruh nilai unik (unique-value effect): pembeli kurang sensitive terhadap harga bila produk semakin unik 2. Pengaruh ketertarikan/pengenalan terhadap barang subtitusi (subtitusiawarness effect): pembeli kurang sensitif terhadap harga bila mereka kurang tertarik atau kurang mengenal barang subtitusi. 3. Pengaruh kesulitan perbandingan (difficult-comparison effect): pembeli kurang sensitif terhadap harga bila mereka tidak dapat dengan mudah membandingkan kualitas dari barang-barang substitusi. 4. Pengaruh pengeluaran total (total-expensiture effect): pembeli kurang sensitif terhadap harga bila pengeluarannya semakin kecil dibandingkan dengan pendapatan mereka. 5. Pengaruh manfaat akhir: pembeli kurang sensitif terhadap harga bila pengeluaran semakin kecil bila dibandingkan dengan biaya total dari produk akhir. 6. Pengaruh biaya bersama (shared-cost effect): pembeli kurang sensitif terhadap harga bila sebagian biaya ditanggung oleh pihak lain.
7 12 7. Pengaruh investasi yang telah dilakukan (sunk-investment effect): pembeli kurang sensitif terhadap harga beli produk tersebut digunakan dalam hubungannyadengan asset yang telah dibeli sebelumnya. 8. Pengaruh terhadap kualitas (price-quality effect): pembeli kurang sensitif terhadap harga bila produk tersebut dianggap memiliki kualitas yang lebih baik. 9. Pengaruh persediaan (inventory effect): pembeli kurang sensitif terhadap harga bila mereka tidak dapat menyimpan produk tersebut. Menurut Alma dalam Yasin (2012: 14) untuk menerapkan price polices perlu diketahui faktor-faktor yang mempengaruhi harga jual antara lain: a. Apa yang akan dituju misalnya, untuk mencegah masuknya saingan maka ditetapkan berdasarkan harga pokok ditambah laba yang tipis. b. Penetrasi maksudnya untuk meneroboskan produk-produk baru Metode Penentuan Harga Jual Perusahaan memecahkan persoalan penetapan harga memilih sebuah metode penetapan harga jual barang yang memasukan satu atau lebih dari pertimbangan-pertimbangan. Metode penetapan harga tersebut akan menghasilkan sebuah harga tertentu. Dengan memperhatikan 3 (tiga) hal yaitu skedul permintaan pelanggan, fungsi biaya, dan harga pesaing. Perusahaan siap untuk menentukan harga. Harga tersebut akan terletak diantara harga yang terlalu rendah untuk dapat mengahasilkan laba dan terlalu tinggi untuk menghasilkan permintaan.
8 13 Dalam menetapkan harga jual suatu produk ada berbagai metode yang dapat dipakai oleh manajemen dalam suatu perusahaan. Dalam hal ini Hidayat (2000: 74) mengemukakan bahwa ada 3 (tiga) metode dalam penetuan harga jual yang dilaksanakan oleh suatu perusahaan, yaitu: 1. Cost Oriented Princing Suatu cara penentuan harga jual yang dinyatakan pada biaya-biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi barang dan menambahkan suatu presentase tertentu sebagai labanya. 2. Demand Oriented princing Suatu cara penentuan harga jual yang didasarkan pada banyaknya permintaan. Jika permintaan naik harga pun cenderung naik, dan sebaliknya jika permintaan turun maka harga cenderung turun, walaupun mungkin biaya yang dikeluarkan sama saja. 3. Competition Oriented Pinrcing Suatu cara penentuan harga yang didasarkan pada harga pesaing. Metode ini ditetapkan agar harga jual lebih dari harga pesaing. Tingkat harga jual dapat ditetapkan 3 (tiga) kebijakan yaitu sama, lebih rendah, atau lebih tinggi dari harga pesaing Penentuan Harga Pokok Produksi Banyaknya perusahaan dan industri yang bergerak dalam bidang yang sama membuat suhu persaingan meningkat tinggi. Bagi suatu perusahaan, memperoleh laba merupakan tujuan utama untuk kelangsungan hidup dan kemajuan perusahaan. Untuk memperoleh laba ada tiga faktor utama untuk kelangsungan hidup dan kemajuan perusahaan. Untuk memeproleh laba ada tiga
9 14 faktor utama di dalam perusahaan yang harus diperhatikan, yaitu jumlah barang yang harus diproduksi, biaya per unit untuk memproduksi dan harga jual per unit produk tersebut. Untuk mencapai laba yang optimal, salah satunya adalah memperhatikan faktor biaya yaitu diantaranya harga pokok penjualan diupayakan dapat ditekan seminimal mungkin. Harga pokok masih merupakan faktor yang penting dalam pertimbangkan untuk menentapkan harga jual yang nantinya diharapkan untuk memperoleh laba. Perusahaan perlu menghasilkan biaya produksi sebagai dasar perhitungan harga pokok produksi. Dalam menentukan harga pokok produksi perusahaan dapat menggunakan dua metode yaitu full costing dan variabel costing. Pada metode full costing semua biaya-biaya produksi diperhitungkan baik yang bersifat variabel maupun bersifat tetap. Biaya-biaya produksi tersebut yaitu terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, biaya overhead pabrik baik yang bersifat variabel maupun tetap sedangkan pada metode variabel costing biaya produksi yang akan diperhitungkan hanyalah yang bersifat variabel saja. Dengan menentukan harga pokok produksi maka perusahaan dapat mengetahui biaya produksi yang akan dikeluarkan, dan perusahaan dalam menentukan harga jual dari suatu pesanan akan sesuai dengan biaya produksi yang telah dikeluarkan untuk memproduksi pesanan tersebut. Menurut Mulyadi (2010: 17) cara memperhitungkan unsur-unsur biaya ke dalam kos produksi terdapat dua pendekatan full costing dan variabel costing. 1. Full costing Full costing merupakan metode penentuan kos produksi yang memperhitungkan semua unsur biaya produksi ke dalam kos produksi, yang terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya
10 15 overhead pabrik, baik yang berperilaku variabel maupun tetap. Dengan demikian kos produksi menurut merode full costing terdiri dari unsur biaya produksi berikut ini: Biaya bahan baku Biaya tenaga kerja langsung Biaya overhead pabrik variabel Biaya overhead pabrik tatap Kos produksi Kos produk yang dihitung dengan pendekatan full costing terdiri dari unsure kos produksi (biaya bahan baku, biaya tenaga kerja algnsung, biaya overhead pabrik variabel, dan biaya overhead pabrik tetap) ditambah dengan biaya nonproduksi (biaya pemasaran, biaya administrasi dan umum). 2. Variabel costing Variabel costing merupakan metode penentuan kos produksi yang hanya memperhitungkan biaya produksi yang berperilaku variabel ke dalam kos produksi, yang terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik variabel. Dengan demikian kos produksi menurut metode variabel costing terdiri dari unsur biaya produksi berikut ini: Biaya bahan baku Biaya tenaga kerja langsung Biaya overhead pabrik variabel Kos produksi
11 16 Kos produk yang dihitung dengan pendekatan variabel costing terdiri dari unsure kos produksi variabel (biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik variabel) ditambah dengan biaya nonproduksi variabel (biaya pemasaran variabel dan biaya administrasi dan umum variabel) dan biaya tetap (biaya overhead pabrik tetap, biaya pemasaran tetap, biaya administrasi dan umum tetap). 2.2 Penentuan Harga Target Pricing Menurut Hongren (2008: 501) Sebuah bentuk penentuan harga berbasis pasar adalah penentuan harga target. Harga target adalah perkiraan harga untuk sebuah produk atau jasa yang bersedia untuk dibayar calon pelanggan. Perkiraan ini didasarkan pada pemahaman tentang nilai yang dipresepsi pelanggan atas sebuah produk dan berapa pesaing akan memberi harga produk yang bersaing itu. Organisasi penjualan dan pemasaran sebuah perusahaan, melalui kontak dan interaksi dekat dengan pelanggan, biasanya merupakan posisi terbaik untuk mengenali kebutuhan pelanggan dan nilai pandangan mereka terhadap sebuah produk. Perusahaan juga melakukan penelitian pasar tentang fitur produk yang diinginkan pelanggan dan harga bersedia mereka bayar untuk fitur tersebut. Memahami apa yang dinilai pelanggan merupakan sebuah aspek kunci yang berfokus pada pelanggan. Sebuah perusahaan memiliki akses yang lebih sedikit terhadap kompetitornya. Untuk mengukur bagaimana reaksi kompetitor, sebuah perusahaan harus memahami teknologi, produk, biaya dan kondisi keuangan pesaing tersebut. Sebagai contoh, mengetahui teknologi dan produk pesaing akan membantu sebuah perusahaan untuk (a) mengevaluasi bagaimana
12 17 bedanya produknya itu di pasar dan (b) menentukan harga yang dapat diubahnya sebagai akibat dari perbedaan tersebut. Darimanakah sebuah perusahaan mendapatkan informasi tentang pesaingnya? Biasanya dari para pelanggan, pemasok, dan karyawan kompetitor tersebut. Sumber informasi lain adalah teknik kebalikan yaitu membongkar dan menganalisis produk pesaing untuk menentukan rancangan dan bahan produk dan jadi mengenal teknologi yang digunakan oleh kompetitor. Banyak perusahaan, termasuk ford, general motors, dan PPG industries, memiliki departemen yang tugas tunggalnya adalah menganalisis kompetitor dengan memperhatikan pertimbangan hal tersebut. Harga target, yang dihitung dengan menggunakan informasi dari pelanggan dan pesaing, menjadi dasar untuk menghitung biaya target. biaya target per unit adalah harga target dikurangi penghasilan operasional target per unit. Penghasilan opresi target per unit adalah penghasilan operasi yang merupakan sasaran yang ingin diperoleh perusahaan per unit produk atau jasa yang dijual. Biaya target per unit adalah perkiraan biaya jangka panjang perunit atas sebuah produk atau jasa yang membuat perusahaan mampu mencapai penghasilan operasi target per unit saat menjual pada harga target. Biaya relevan apa yang harus sertakan dalam perhitungan biaya-target adalah semua biaya mendatang, baik variabel maupun tetap, karena dalam jangka panjang, harga dan pendapatan sebuah perusahaan harus mampu memulihkan semua biayanya. Jika semua biaya tidak dipulihkan kembali, alternatif terbaik perusahaan adalah menutup usahanya sebuah tindakan yang mengakibatkan hilangnya semua pendapatan masadepan penghematan semua biaya mendatang, apakah itu variabel atau tetap.
13 18 Biaya target per unit seringkali lebih rendah daripada biaya per unit produk yang ada. Biaya target perunit benar-benar hanya itu sebuah target sesuatu yang harus dituju perusahaan. Untuk mencapai biaya target per unit dan pendapatan operasi target per unit, perusahaan harus mengurangi biaya pembuatan produknya. Penentuan biaya target digunakan dalam industi berbeda diseluruh dunia. 2.3 Penentuan Harga Cost-Plus Menurut Halim & Supomo (1999: 98) Biaya cost merupakan komponen penting yang harus dipertimbangkan dalam penentuan harga jual produk atau jasa. Harga jual produk atau jasa pada umumnya ditentukan dari jumlah seluruh biaya ditambah jumlah tertentu yang disebut dengan markup. Cara penentuan harga tersebut dikenal dengan pendekatan cost-plus. Ada tiga konsep konsep yang dapat digunakan untuk penentuan harga jual dengan pendekatan cost-plus tersebut, yaitu: 1. Biaya total (total cost) 2. Biaya produk (product cost) 3. Biaya variabel (variabel cost) Menurut Halim & Supomo (1999: 98) Harga jual ditentukan dari biaya total: biaya produksi + biaya pemasaran + biaya administrasi dan umum, ditambah dengan jumlah laba yang diinginkan oleh perusahaan. Pengertian markup menurut konsep biaya total ini adalah laba yang diinginkan (desired profit).
14 19 Penerapan penentuan harga jual produk atau jasa dengan menggunakan konsep biaya total ini adalah sebagai berikut: 1) Menentukan besarnya biaya produksi yang terdiri dari: biaya bahan baku, biaya tenaga kerja dan biaya overhead pabrik. 2) Biaya produksi tersebut selanjutnya ditambah dengan biaya pemasaran dan biaya administrasi dan umum, hasilnya sama dengan biaya total. 3) Biaya total tersebut dibagi dengan jumlah unit yang diproduksi atau dijual untuk memperoleh angka biaya per unit. 4) Menentukan jumlah markup atau dalam hal ini adalah jumlah laba yang dikehendaki. Laba yang diinginkan pada umumnya dinyatakan dengan persentase tertentu dari aktiva yang digunakan (rate of return on assets). 5) Menentukan persentase markup dari biaya total yang dihitung dari jumlah laba yang diinginkan dibagi dengan biaya total. 6) Persentase markup tersebut dikalikan dengan biaya per unit untuk memperoleh angka markup per unit. 7) Harga jual per unit ditentukan dari biaya per unit ditambah dengan markup per unit. Contoh Data mengenai produksi, biaya dan laba yang dikehendaki oleh suatu perusahaan yang menghasilkan produk X adalah sebagai berikut: Jumlah X yang diproduksi atai dijual unit Biaya variabel per unit: Biaya bahan baku Rp 120 Biaya tenaga kerja 400 Biaya overhead pabrik 60
15 20 Biaya pemasaran 40 Biaya administrasi & umum 20 Biaya tetap: Biaya overhead pabrik Rp Biaya pemasaran Biaya administrasi & umum Laba yang dikehendaki (return) sebesar 20% dari jumlah aktiva yang digunakan sebesar Rp berdasarkan data tersebut di atas, penentuan harga jual produk X dengan menggunakan konsep biaya total adalah sebagai berikut: 1) Biaya produksi: Biaya bahan baku x Rp 120 = Rp Biaya tenaga kerja x Rp 400 = Rp Biaya overhead pabrik ( x Rp 60) + Rp = Rp Biaya produksi Rp ) Biaya total: Biaya produksi Rp Biaya pemasaran ( x Rp 40) + Rp = Rp Biaya administrasi & umum ( x Rp 20) + Rp = Rp Biaya total Rp
16 21 3) Biaya per unit = Rp / = Rp 920 4) Laba yang dikehendaki = 20% x Rp = Rp ) Persentase markup = Rp / Rp x 100% = Rp 45% 6) Markup per unit = 45% x Rp 920 = Rp 414 7) harga jual per unit = Rp Rp 414 = Rp Menurut Halim & Supomo (1999: 101) konsep biaya produk yang juga disebut absorption approach, harga jual ditentukan dari biaya produksi ditambah dengan markup. Pengertian markup menurut konsep biaya produk ini adalah laba yang dikehendaki + biaya pemasaran + biaya administrasi dan umum. Persentase markup dihitung dengan rumus sebagai berikut: Persentase markup = Laba dikehendaki + Biaya pemasaran + Biaya Adm. & umum Biaya produksi Untuk memberikan gambaran yang lebih jelas mengenai penggunaan konsep biaya produksi dalam penentuan harga jual, berikut ini contohnya Persentase markup = Rp Rp Rp Rp = 71,03% Harga jual per unit: Biaya produksi per unit = Rp / = Rp 780 Markup per unit = 71,03% x Rp 780 = 554 Rp 1.334
17 22 Penentuan harga jual menurut konsep biaya produksi ini hasilnya sama dengan harga jual yang ditentukan berdasarkan konsep biaya total yaitu sebesar Rp per unit. Menurut Halim & Supomo (1999: 101) konsep biaya variabel yang juga disebut Contribution approach. Biaya variabel (biaya produksi variabel + biaya pemasaran variabel + biaya administrasi dan umum variabel) ditambah dengan markup. Pengertian markup dalam hal ini adalah laba yang dikehendaki ditambah semua biaya yang bersifat tetap. Berikut ini adalah perhitungan harga jual menurut konsep biaya variabel: Total biaya target: Biaya bahan baku Rp Biaya tenaga kerja Biaya overhead pabrik variabel Biaya pemasaran variabel Biaya administrasi dan umum variabel Rp Markup Laba yang dikehendaki Rp Biaya overhead pabrik tetap Rp Biaya pemasaran tetap Biaya administrasi dan umum tetap Rp
18 23 Persentase markup = Rp /Rp x 100% = 108,44% Sedangkan menurut Mulyadi (1993: 351) Cost-Plus pricing adalah penentuan harga jual dengan cara menambahkan laba yang diharapkan di atas biaya penuh masa yang akan datang untuk memproduksi dan memasarkan produk. Harga jual berdasarkan Cost-Plus Pricing dihitung dengan rumus seperti yang digunakan untuk menghitung harga jual dalam keadaan normal, yaitu harga jual = taksiran biaya penuh + laba yang diharapkan. Dengan demikian ada dua unsur yang diperhitungkan dalam penentuan harga jula ini: taksiran biaya penuh dan laba diharapakan. Taksiran biaya penuh dapat dihitung dengan dua pendekatan: full costing dan vairable costing. Dalam pendekatan full costing, taksiran biaya penuh yang dipakai sebagai dasar penentuan harga jual terdiri dari unsur-unsur seperti yang terlihat pada gambar di bawah ini. Biaya bahan baku Biaya tenaga kerja langdung Biaya overhead pabrik (variable + tetap) Rp Taksiran total biaya produksi Rp Biaya administrasi dan umum Biaya pemasaran Rp Taksiran total biaya komersial Taksiran biaya penuh Rp Rp Gambar 1: Unsur Biaya Penuh Dengan Pendekatan Full Costing
19 24 Dalam pendekatan variable costing, taksiran biaya penuh yang dipakai sebagai dasar penentuan harga jual terdiri dari unsur-unsur seperti yang disajikan pada Gambar 2. Unsur kedua yang diperhitungkan dalam harga jual adalah laba yang diharapkan. Dalam keadaan normal, harga jual harus dapat menutup biaya penuh dan dapat menghasilkan laba yang diharapkan. Laba yang diharpkan dihitung berdasarkan investasi yang dinamakan untuk menghasilkan produk atau jasa. Untuk memperkirakan berapa laba wajar yang diharapkan, manajer penentu harga jual perlu mempertimbangkan: 1. Cost of capital 2. Risiko bisnis 3. Besarnya capital employed Biaya variable : Biaya bahan baku Biaya tenaga kerja lagnsung Biaya overhead pabrik variable Taksiran total biaya produksi variable Biaya administrasi dan umum variable Biaya pemasaran variable Taksiran total biaya variable Rp Rp Rp Rp
20 25 Biaya tetap : Biaya overhead pabrik tetap Rp Biaya administrasi dan umum tetap Biaya pemasaran tetap Taksiran total biaya tetap Taksiran biaya penuh Rp Rp Gambar 2: Unsur Biaya Penuh Dengan Pendekatan Vairable Consting Cost Of Capital merupakan biaya yang dikeluarkan untuk investasi yang dilakukan dalam perusahaan. Besarnya cost of capital sangat dipengaruhi oleh sumber aktiva yang ditanamkan dalam perusahaan. Jika misalnya seluruh aktiva perusahaan yang digunakan untuk berusaha dalam tahun anggaran yang akan datang berasal dari kredit bank dengan bunga sebesar 24% per tahun, sedangkan tarif pajak penghasilan atas laba perusahaan sebesar 35% (karena laba kena pajaknya lebih dari Rp ), maka effective cost capital yang harus dibayarkan perusahaan untuk investasi adalah sebesar 15,6% {(100%- 35%) x 24%}. Risikio bisnis Semakin besar risiko bisnis yang dihadapi oleh perusahaan, semakin besar persentase yang ditambahkan pada cost of capital di dalam memperhitungkan laba yang diharapkan. Jika risiko bisnis besar, maka persentase laba yang ditambahkan di atas cost of capital menjadi lebih besar bila dibandingkan dengan bisnis yang berisiko rendah. Besarnya capital employed Jumlah investasi (atau capital employed) yang ditanamkan untuk memproduksi dan memasarkan produk atau jasa merupakan faktor yang menentukan besarnya laba yang diharapkan, yang diperhitungkan
21 26 dengan harga jual. Semakin besar investasi yang ditanamkan dalam memproduksi dan memasarkan produk atau jasa, semakin besar pula laba yang diharapkan dalam perhitungan harga jual. Data besarnya capital employed secara kasar dapat dilihat dari jumlah aktiva yang tercantum dalam neraca awal tahun anggaran atau taksiran rata-rata total aktiva selama tahun anggaran, untuk perhitungan harga jual yang akan berlaku dalam tahun anggaran yang bersangkutan. Sedangkan menurut Hongren (2008: 508) Bukannya melakukan pendekatan berbasis pasar eksternal untuk keputusan penentuan harga jangka panjang mereka, para manajer terkadang menggunakan pendekatan berbasis biaya. Rumus umum untuk menetapkan harga berbasis biaya menambahkan komponen markup ke basis biaya biaya (harga pokok): Basis biaya $ X Komponen markup Calon harga jual $ X + Y Y Para manajer menggunakan rumus penentuan harga cost-plus hanya sebagai titik awal untuk keputusan penentuan harga. Komponen markup jarang merupakan angka yang kaku. Justru, angkanya fleksibel, bergantung pada perilaku pelanggan dan competitor. Komponen markup pada akhirnya ditentukan oleh pasar.
22 Penelitian Terdahulu Adapun penelitian terdahulu dapat dilihat dari tabel di bawah ini: Tabel 2: Penelitian Terdahulu Yang Relevan No Nama Judul Hasil Penelitian 1 Irianto,2010 Pegaruh Harga Jual Terhadap Volume Penjualan Harga jual berpengaruh terhadap volume penjualan PT. hasjrat abadi kota gorontalo. Dengan persamaan regresi sebagai berikut : y = ε. Harga jual yang dilaksanakan secara efektif mempunyai hubungan yang nyata terhadap volume penjualan. Hal ini dilihat dari besarnya nilai korelasi yakni sebesar dan koefisien determinasi sebesar dapat diartikan bahwa harga jual mempunyai pengaruh sebesar dapat diartikan bahwa harga jual mempunyai pengaruh sebesar 51,9% dalam menentukan kenaikan volume penjualan sedangkan sisanya sebesar 48,1% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak didesain dalam penelitian ini, seperti peningkatan pendapatan, system penjualan dan lain-lain. 2 Ibrahim, 2010 Penetapan Harga Jual Dan Peranannya Terhadap Laba Perusahaan Pada Sinar Kumala Meubel Kota Gorontalo Deskripsi atas variabel yang diteliti meliputi penetapan harga jual dan laba yang diperoleh pada sinar kumala meubel. Untuk mengetahui gambaran secara jelas dari masing-masing variabel tersebut digunakan analisis deskriptis atas data mengenai harga pokok dan harga jual masing-masing produk. Berdasarkan hasil anaisis deskriptif atas data mengenai harga pokok dan harga jual dari masing-masing produk menunjukan bahwa penetapan harga jual yang ada pada sinar kumala meubel dapat menghasilkan laba dalam perusahaan. 3 Abdullah,2012 Pengaruh Perhitungan Biaya Produksi Terhadap Harga Pokok Produksi Pada UD. Sulama Naga Mas Kecamatan Telaga Kabupaten Gorontalo. 4 Yasin, 2012 Penerapan Penentuan Harga Jual Pada Toko Kue Pia Saronde Kota Gorontalo Berdasarkan analisis perhitungan biaya produksi dan harga pokok produksi dari tahun ke tahun terlihat adanya kenaikan harga baik dalam perhitungan biaya produksi maupun harga pokok produksi. Hal ini disebabkan oleh kenaikan harga biaya produksi dari tahun ke tahuh yang menyebabkan juga kenaikan pokok produksi. Penentuan harga jual produk dengan menggunkan metode cost plus pricing relative sama dengan penentuan harga jual pada toko kue pia saronde, jika menggunakan metode cost-plus pricing pada produk pia yakni sebesar Rp sementara yang tidak menggunakan metode cost-plus pricing sebesar Rp jadi selisihnya sebesar Rp 750. Sementara penentuan harga jual produk roti yang menggunakan metode cost-plus pricing relative sama yakni sebesar Rp per buah. Sumber: Data Olahan 2013
23 Kerangka Pemikiran Keputusan penentuan harga adalah keputusan manajemen tentang apa yang harus dibebankan kepada produk dan jasa. Ini merupakan keputusan strategis yang mempengaruhi kuantitas yang diproduksi dan dijual dan, karenanya, pendapatan dan biaya. Untuk memaksimalkan pendapatan operasi, perusahaan harus memproduksi dan menjual unit sebesar pendapatan dari setiap unit tambahan melebihi biaya memproduksinya. Namun, produk biaya dihitung dengan cara berbeda masa waktu yang berlaku dengan konteks yang berbeda. Ada tiga faktor pengaruh utama pada keputusan penentuan harga yaitu pelanggan, pesaing, dan biaya. Pelanggan mempengaruhi harga melalui pengaruh mereka pada permintaan atas suatu produk atau jasa. Perusahaan harus selalu menguji keputusan penentuan harga melalui para pelanggan mereka. Harga yang terlalu tinggi dapat menyebabkan pelanggan menolak produk suatu perusahaan dan memilih produk pengganti atau yang bersaing. Pesaing tidak ada bisnis yang beroperasi dalam keadaan hampa. Perusahaan harus selalu menyadari tindakan dari para pesaingnya. Pada satu sisi, produk alternatif atau produk pengganti dari competitor dapat mempengaruhi permintaan dan memaksa sebuah perusahaan untuk menurunkan harganya. Di sisi lainnya, sebuah perusahaan yang tidak memiliki pesaing dapat menetapkan harga yang lebih tinggi. Saat terdapat pesaing, pengetahuan tentang teknologi si pesaing, kapasitas pabrik, dan kebijakan operasi membuat sebuah perusahaan mampu memperkirakan biaya pesaingnya informasi yang berharga dalam menetapkan harga. Biaya biaya mempengaruhi harga karena biaya mempengaruhi penawaran. Makin rendah biaya produksi sebuah produk relatif terhadap biaya
24 29 yang dibayarkan pelanggan, makin besar kuantitas produk yang bersedia ditawarkan oleh perusahaan. Para manajer yang memahami biaya produksi suatu produk perusahaan mereka menetapkan harga produk itu menarik bagi pelanggan yang dapat memaksimalkan penghasilan operasi perusahaan mereka. Dalam menghitung biaya relevan untuk sebuah keputusan penentuan harga, manajer harus mempertimbangkan biaya relevan dalam seluruh fungsi bisnis rantai nilai dari R&D hingga pelayanan pelanggan. Berdasarkan pernyataan di atas, maka perbandingan menganai biayapuss pricing dan target biaya terhadap penentuan harga pokok produk dapat dilihat pada gambar di bawah ini: COST-PLUSS PRICING HARGA POKOK PRODUK HARGA JUAL PRODUK LABA TOKO KUE TARGET PRICING Gambar 3: Perbandingan Penentuan Harga Jual Cost-Plus Pricing dan Target Pricing 2.6 Hipotesis Menurut Sugiyono (2010: 93), hipotesis adalah jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian. Oleh karena itu, rumusan masalah penelitian biasanya disusun dalam bentuk kalimat pertanyaan. Berangkat dari kerangka pemikiran, maka hipotesis dalam penelitian ini dapat dirumuskan menjadi: terdapat perbandingan antara harga jual produk melalui pendekatan target pricing dan cost-plus pricing untuk mendapatkan laba yang diinginkan di toko kue kota Gorontalo.
BAB II PENENTUAN TARIF BERDASARKAN METODE WAKTU DAN BAHAN
BAB II PENENTUAN TARIF BERDASARKAN METODE WAKTU DAN BAHAN 2.1 Jasa 2.1.1 Definisi Jasa Jasa adalah setiap kegiatan atau manfaat yang ditawarkan oleh suatu pihak pada pihak lain dan pada dasarnya tidak
Lebih terperinciBAB II PENENTUAN HARGA JUAL. laba yang ingin dicapai perusahaan juga mempengaruhi kelangsungan hidup
14 BAB II PENENTUAN HARGA JUAL Keputusan penentuan harga jual sangat penting, karena selain mempengaruhi laba yang ingin dicapai perusahaan juga mempengaruhi kelangsungan hidup perusahaan. Oleh karena
Lebih terperinciBAB II PENENTUAN HARGA JUAL. berwujud serta tidak menghasilkan kepemilikan sesuatu. M enurut Hansen. menggunakan produk atau fasilitas organisasi.
BAB II PENENTUAN HARGA JUAL 2.1 Jasa 2.1.1 Pengertian Jasa M enurut Kotler (2000:428), jasa adalah setiap kegiatan atau manfaat yang ditawarkan oleh suatu pihak pada pihak lain dan pada dasarnya tidak
Lebih terperinciBAB II PENENTUAN HARGA JUAL DENGAN PENDEKATAN VARIABEL COSTING
BAB II PENENTUAN HARGA JUAL DENGAN PENDEKATAN VARIABEL COSTING II.1. Harga Jual Penentuan harga jual suatu produk atau jasa merupakan salah satu keputusan penting manajemen karena harga yang ditetapkan
Lebih terperinciINFORMASI AKUNTANSI PENUH
INFORMASI AKUNTANSI PENUH Oleh : Ani Hidayati DEFINISI INFORMASI AKUNTANSI PENUH Seluruh aktiva, seluruh pendapatan yang diperoleh, dan/atau seluruh sumber yang dikorbankan/biaya suatu objek informasi
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORITIS. maupun variable. Menurut Garrison dan Nooren (2006:51), mengemukakan
BAB II LANDASAN TEORITIS A. Pengertian dan Klasifikasi Biaya 1. Pengertian Biaya Produksi Menurut Supriyono (2000:290), Biaya produksi adalah meliputi biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan
Lebih terperinciDion Pramana Putra Dj Daud Jurusan Akuntansi, Universitas Negeri Gorontalo ABSTRAK
ANALISIS PERBANDINGAN HARGA JUAL PRODUK MELALUI PENDEKATAN TARGET PRICING DAN COST-PLUS PRICING UNTUK MENDAPATKAN LABA YANG DIINGINKAN (STUDI KASUS PADA TOKO KUE SE KOTA GORONTALO) Dion Pramana Putra Dj
Lebih terperinciMETODE DIRECT COSTING SEBAGAI DASAR PENENTUAN HARGA JUAL PRODUK. Nurul Badriyah,SE,MPd
METODE DIRECT COSTING SEBAGAI DASAR PENENTUAN HARGA JUAL PRODUK Nurul Badriyah,SE,MPd ABSTRAK Direct costing merupakan metode penentuan harga pokok produksi yang hanya memperhitungkan biaya produksi yang
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Biaya Informasi biaya sangat bermanfaat bagi manajemen perusahaan. Diantaranya adalah untuk menghitung harga pokok produksi, membantu manajemen dalam fungsi perencanaan dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam era kompetisi yang semakin tajam, perusahaan perusahaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam era kompetisi yang semakin tajam, perusahaan perusahaan mengubah strategi pemasarannya dengan meletakkan kepuasan konsumen sebagai prioritas pertama
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORITIS. A. Pengertian dan Fungsi Akuntansi Biaya. 1. Pengertian Akuntansi Biaya
BAB II LANDASAN TEORITIS A. Pengertian dan Fungsi Akuntansi Biaya 1. Pengertian Akuntansi Biaya Akuntansi berkaitan dengan hal pengukuran, pencatatan dan pelaporan informasi keuangan kepada pihak-pihak
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
5 BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Akuntani Biaya 1. Pengertian biaya Biaya merupakan salah satu faktor penting yang harus diperhatikan dalam proses produksi dalam satu perusahaan manufaktur. Terdapat
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Akhmad Naruli (2014) melakukan penelitian tentang Analisis Penentuan Harga
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Penelitian Terdahulu Akhmad Naruli (2014) melakukan penelitian tentang Analisis Penentuan Harga Jual Produk Dan Pengaruhnya Terhadap Laba Perusahaan (Studi Kasus Pada Perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dapat dipercaya sebagai dasar untuk pengambilan keputusan. Sejalan dengan
1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN Kelancaran dan keberhasilan suatu perusahaan tergantung pada kemampuan manajemen didalam mengambil keputusan. Agar suatu operasi perusahaan dapat berjalan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Akuntansi Biaya Akuntansi biaya merupakan salah satu pengkhususan dalam akuntansi, sama halnya dengan akuntansi keuangan, akuntansi pemerintahan, akuntansi pajak, dan sebagainya.
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA Untuk mendukung dan mempermudah dalam memahami maksud dan tujuan penelitian yang telah dikemukakan pada BAB I, diperlukan literatur tentang teori-teori yang berhubungan dengan dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam artian agar biaya yang dikeluarkan tidak lebih tinggi dari manfaat yang. memproyeksikan laba yang ingin dicapai.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Usaha Kecil dan Menengah (UKM) merupakan sektor yang mempunyai peranan penting dalam meningkatkan pertumbuhan perekonomian Indonesia dikarenakan UKM dapat
Lebih terperinciBAB II BAHAN RUJUKAN
BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Akuntansi Biaya Di masa lalu, akuntansi biaya secara luas dianggap sebagai cara perhitungan nilai persediaan yang dilaporkan di neraca dan harga pokok penjualan yang disajikan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. manajemen dan akuntansi biaya. Adapun tujuan memperoleh informasi biaya
14 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Biaya Variabel dan Biaya Tetap Konsep biaya merupakan salah satu hal yang terpenting dalam akuntansi manajemen dan akuntansi biaya. Adapun tujuan memperoleh informasi biaya
Lebih terperinciANALISIS PENETAPAN HARGA JUAL DALAM PERENCANAAN LABA PADA HOME INDUSTRI TEMPE SETIA BUDI MEDAN
ANALISIS PENETAPAN HARGA JUAL DALAM PERENCANAAN LABA PADA HOME INDUSTRI TEMPE SETIA BUDI MEDAN Dian Rini Beutari 1 & Laelisneni 1 * 1 Program Studi Akuntansi, Politeknik LP3I Medan Telp. 061-7322634 Fax.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) berperan penting dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) berperan penting dalam pembangunan ekonomi nasional. UMKM sebagai pelaku utama dalam kegiatan ekonomi di berbagai sektor.
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian dan Fungsi Akuntansi Manajemen. Pengertian akuntansi manajemen menurut Horngren (2000) adalah proses
19 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Akuntansi Manajemen 1. Pengertian dan Fungsi Akuntansi Manajemen Pengertian akuntansi manajemen menurut Horngren (2000) adalah proses identifikasi, pengukuran,
Lebih terperinciBAB II. KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, Dan HIPOTESIS
9 BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, Dan HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Pengertian dan Penggolongan Biaya Biaya dalam akuntansi biaya diartikan dalam dua pengertian yang berbeda, yaitu biaya
Lebih terperinciBAB II BAHAN RUJUKAN
BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Akuntansi Manajemen 2.1.1 Pengertian Akuntansi Manajemen Menurut Supriyono (1992; 8) memberikan pengertian akuntansi manajemen sebagai berikut : Akuntansi manajemen adalah proses
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Akuntansi Manajemen 2.1.1 Pengertian Akuntansi Manajemen BAB II TINJAUAN PUSTAKA Menurut Blocher & Cokins ( 2011 : 5) mendefinisikan bahwa : akuntansi manajemen adalah suatu profesi yang melibatkan
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Klasifikasi Biaya 2.1.1 Pengertian Biaya Biaya salah satu bagian atau unsur dari harga pokok dan juga unsur yang paling pokok dalam akuntansi biaya, untuk itu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. waktu ke waktu juga selalu mengalami perubahan yang cukup signifikan.
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan perubahan zaman, perekonomian di Indonesia dari waktu ke waktu juga selalu mengalami perubahan yang cukup signifikan. Sejak awal Juli tahun
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik
6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Harga Pokok Produksi Menurut Mulyadi (2007:18) yang dimaksud dengan harga pokok produksi adalah harga pokok produksi memperhitungkan semua unsur biaya yang terdiri dari biaya
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Tujuan Akuntansi Biaya 2.1.1 Pengertian Akuntansi Biaya Akuntansi biaya merupakan hal yang paling penting bagi manajemen perusahaan sebagai basis data biaya untuk
Lebih terperinciDASAR-DASAR MANAJEMEN PEMASARAN
Modul ke: DASAR-DASAR MANAJEMEN PEMASARAN PRICING PRODUCT Fakultas FIKOM Dra. Tri Diah Cahyowati, Msi. Program Studi Marcomm & Advertising http://www.mercubuana.ac.id Definisi Harga dapat didefinisikan
Lebih terperinciPerhitungan Harga Pokok Produksi Dengan Metode Full Costing Sebagai Dasar Penentuan Harga Jual Produksi Tahu Pas (Putra H.
Repositori STIE Ekuitas STIE Ekuitas Repository Final Assignment - Diploma 3 (D3) http://repository.ekuitas.ac.id Final Assignment of Accounting 2017-01-07 Perhitungan Harga Pokok Produksi Dengan Metode
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan menuntut kita sebagai pelaku bisnis untuk bisa lebih survive dan kreatif agar dapat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan ekonomi dan persaingan bisnis pada era sekarang ini sudah semakin ketat, dan menuntut kita sebagai pelaku bisnis untuk bisa lebih survive dan kreatif agar
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Harga Pokok Produksi. mengenai harga pokok produksi. Menurut (Mulyadi, 1991:5) biaya dalam arti
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Harga Pokok Produksi 2.1.1.1 Pengertian Harga Pokok Produksi Terlebih dahulu kita lihat pengertian dari biaya sebelum membahas mengenai harga pokok produksi.
Lebih terperinciBAB II TARGET COSTING
9 BAB II TARGET COSTING 2.1 Konsep Biaya Hansen dan Mowen (2006) mendefinisikan biaya sebagai berikut: Biaya adalah kas atau nilai ekuivalen kas yang dikorbankan untuk mendapatkan barang atau jasa yang
Lebih terperinciPertimbangan dalam Harga
Perencanaan Harga Price Sejumlah uang yang dikenakan terhadap suatu produk atau jasa, atau sejumlah nilai yang ditukarkan konsumen guna mendapatkan manfaat dalam memiliki atau menggunakan suatu produk
Lebih terperinciBAB II BAHAN RUJUKAN
BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Pengertian Biaya dan Beban Salah satu data penting yang diperlukan oleh perusahaan dalam menentukan harga pokok adalah biaya. Biaya mengandung dua pengertian, yaitu dalam beban
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Informasi Akuntansi Diferensial 2.1.1 Pengertian Informasi Akuntansi Diferensial Informasi diperlukan manusia untuk mengurangi ketidakpastian yang selalu menyangkut masa yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sejenis akan semakin meningkat. Hal tersebut mengakibatkan pasar untuk industri
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Semakin maraknya kegiatan usaha dalam kaitannya dengan pasar, mengakibatkan persaingan diantara para produsen terutama produsen yang membuat barang yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. apalagi memisahkan penggunaan keduanya. Oleh karenanya ada yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Hampir sebagian besar orang mungkin pernah mendengar istilah akuntansi biaya dan akuntansi manajemen, tetapi belum tentu dapat memahami makna apalagi memisahkan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. pengendalian. Proses ini memerlukan sejumlah teknik dan prosedur pemecahan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Analisis Biaya-Volume-Laba Analisis Biaya-Volume-Laba merupakan instrumen perencanaan dan pengendalian. Proses ini memerlukan sejumlah teknik
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. pengembangan akuntansi umum. Pengembangan tersebut diadakan karena. kebutuhan informasi terhadap biaya produksi secara rinci.
BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Akuntansi Biaya dan Biaya 1. Pengertian Akuntansi Biaya Akuntansi biaya merupakan cabang akuntansi, yang berasal dari pengembangan akuntansi umum. Pengembangan tersebut
Lebih terperinciPENENTUAN HARGA JUAL RUMAH DENGAN METODE COST PLUS PRICING PADA PT. CAKRA INDONESIA FERRY LAKSMANA / 3EB01
PENENTUAN HARGA JUAL RUMAH DENGAN METODE COST PLUS PRICING PADA PT. CAKRA INDONESIA FERRY LAKSMANA 21209048 / 3EB01 LATAR BELAKANG Dewasa ini banyak perusahaan di Indonesia yang menggunakan berbagai macam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia bisnis yang meningkat, membuat perusahaan. bersaing dalam mengembangkan usahanya. Setiap perusahaan memiliki
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia bisnis yang meningkat, membuat perusahaan bersaing dalam mengembangkan usahanya. Setiap perusahaan memiliki keunggulan dalam menghadapi persaingan
Lebih terperinciBAB II HARGA POKOK PRODUKSI
BAB II HARGA POKOK PRODUKSI Bab ini berisi teori yang akan digunakan sebagai dasar melakukan analisis data. Mencakup pengertian dan penggolongan biaya serta teori yang berkaitan dengan penentuan harga
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1 Pengertian dan Tujuan Akuntansi Biaya 1 Pengertian Akuntansi Biaya Akuntansi biaya merupakan bagian akuntansi yang mencatat berbagai macam biaya, mengelompokkan, mengalokasikannya
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem Informasi Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk
Lebih terperinciPENENTUAN HARGA JUAL KAMAR HOTEL SAAT LOW SEASON DENGAN METODE COST-PLUS PRICING PENDEKATAN VARIABEL COSTING
PENENTUAN HARGA JUAL KAMAR HOTEL SAAT LOW SEASON DENGAN METODE COST-PLUS PRICING PENDEKATAN VARIABEL COSTING (Studi kasus pada Hotel Puri Artha Yogyakarta) Nama : Hesti Triyanto Dosen Pembimbing : H. Y.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia usaha akhir akhir ini mengalami persaingan global yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam dunia usaha akhir akhir ini mengalami persaingan global yang sangat ketat,dimana perusahaan tidak hanya menghadapi pesaing lokal tetapi juga pesaing internasional.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penetapan tarif dalam bidang usaha jasa angkutan di darat merupakan salah satu faktor penting dalam mencapai sasaran perusahaan. Dalam buku Kewirausahaan, teori dan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Akuntansi Biaya, Biaya, dan Penggolongan Biaya 2.1.1 Pengertian Akuntansi Biaya Siklus perusahaan manufaktur dimulai dengan pengolahan bahan baku di bagian produksi dan berakhir
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil pengamatan dan wawancara penulis dengan pihak
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil pengamatan dan wawancara penulis dengan pihak manajemen PT X mengenai peranan penerapan analisis biaya relevan dalam pengambilan keputusan untuk
Lebih terperinciPengantar 04/06/2015 PENGGUNAAN INFORMASI AKUNTANSI DALAM PENENTUAN HARGA JUAL
PENGGUNAAN INFORMASI AKUNTANSI DALAM PENENTUAN HARGA JUAL Disajikan oleh: Nur Hasanah, SE, MSc Pengantar Setiap perusahaan menghadapi permasalahan yang berbeda-beda. Dalam penentuan harga jual, ada perusahaan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pemasaran Pemasaran merupakan ujung tombak perusahaan. Dunia persaingan yang semakin ketat saat ini, menuntut perusahaan untuk melakukan berbagai upaya yang dilakukan secara
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. tak hanya mencakup penjualan terhadap barang atau jasa yang dihasilkan
9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pemasaran 2.1.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran ( Marketing ) merupakan suatu rangkaian proses kegiatan yang tak hanya mencakup penjualan terhadap barang atau jasa yang dihasilkan
Lebih terperinciDAFTAR ISI. 1.1 Latar Belakang Penelitian Identifikasi Masalah Maksud dan Tujuan Penelitian Kegunaan Penelitian.
ABSTRAK Relevant cost merupakan kos yang diharapkan di masa mendatang, yang berbeda di antara berbagai alternatif yang tersedia. Relevant cost merupakan metoda yang dipergunakan untuk menentukan harga
Lebih terperinciANALISIS PERHITUNGAN BEBAN POKOK PRODUKSI GUNA MENGETAHUI HARGA JUAL PRODUK YANG TEPAT (Studi Kasus Pada UD. Wijaya Food Blitar)
Riset Mahasiswa Ekonomi (RITMIK) Vol. 3, No. 3 (2016) ANALISIS PERHITUNGAN BEBAN POKOK PRODUKSI GUNA MENGETAHUI HARGA JUAL PRODUK YANG TEPAT (Studi Kasus Pada UD. Wijaya Food Blitar) Titi Wahyuningsih
Lebih terperinciPengaruh Biaya Produksi Terhadap Penjualan Dan Laba Operasi Pada Perusahaan Manufaktur
Repositori STIE Ekuitas STIE Ekuitas Repository Thesis of Accounting http://repository.ekuitas.ac.id Financial Accounting 2015-12-21 Pengaruh Biaya Produksi Terhadap Penjualan Dan Laba Operasi Pada Perusahaan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Akuntansi Biaya Akuntansi biaya merupakan bagian dari akuntansi keuangan yang membahas mengenai penentuan harga pokok produk. Akuntansi biaya secara khusus berkaitan dengan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI II.1 Akuntansi Biaya II.1.1 Pengertian Akuntansi Biaya Terdapat beberapa pengertian akuntansi biaya yang dikemukakan oleh beberapa ahli, antara lain: Rayburn yang diterjemahkan oleh
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. selalu mengupayakan agar perusahaan tetap dapat menghasilkan pendapatan yang
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Biaya Setiap perusahaan yang berorientasi pada peningkatan pendapatan akan selalu mengupayakan agar perusahaan tetap dapat menghasilkan pendapatan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pemasaran Menurut Kotler (2007:6), Pemasaran adalah suatu proses sosial yang di dalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. menetapkan pilihan yang mengucurkan laba incremental terbesar. Laba
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian analisis diferensial Menurut Henry Simamora (2002:230), analisis diferensial adalah menetapkan pilihan yang mengucurkan laba incremental terbesar.
Lebih terperinciBAB II BAHAN RUJUKAN
7 BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Akuntansi Biaya Akuntansi biaya melengkapi manajemen menggunakan perangkat akuntansi untuk kegiatan perencanaan dan pengendalian, perbaikan mutu dan efisiensi serta membuat keputusan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Biaya dan Klasifikasi Biaya 2.1.1 Konsep Biaya Dalam melaksanakan tanggung jawab perencanaan dan pengendalian manajemen membutuhkan pemahaman yang berkaitan dengan biaya.
Lebih terperinciPerhitungan Harga Pokok Produksi þÿ P a d a P a b r i k T a h u B u G i t o D e n Metode Process Costing
Repositori STIE Ekuitas STIE Ekuitas Repository Final Assignment - Diploma 3 (D3) http://repository.ekuitas.ac.id Final Assignment of Accounting 2016-01-06 Perhitungan Harga Pokok Produksi þÿ P a d a P
Lebih terperinciPEMBUATAN KEPUTUSAN TAKTIS
PEMBUATAN KEPUTUSAN TAKTIS 1 Keputusan Taktis Pembuatan keputusan taktis adalah pembuatan keputusan dengan memilih dari beberapa alternatif dalam waktu yang singkat. Misalnya: menerima pesanan khusus dengan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
10 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Tujuan Akuntansi Biaya 2.1.1 Pengertian Akuntansi Biaya Secara garis besar bahwa akuntansi dapat diartikan sebagai pencatatan, penggolongan, peringkasan, dan
Lebih terperinciHandout Akuntansi Manajemen
Handout Akuntansi Manajemen FULL ACCOUNTING INFORMATION (INFORMASI AKUNTASI PENUH) 1 DEFINISI FULL ACCOUNTING SYSTEM (Mulyadi) : Seluruh Aktiva dan Pendapatan Yang diperoleh dan/atau Seluruh Sumber yang
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Biaya Biaya merupakan komponen terpenting dalam melakukan perhitungan harga pokok produksi. Setiap perusahaan yang bertujuan mencari laba (profit oriented) ataupun tidak mencari
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Biaya dan Klasifikasi Biaya Menurut Perilaku Biaya Biaya merupakan unsur yang digunakan dalam melakukan analisis Break Even Point. Untuk dapat menentukan tingkat
Lebih terperinciDefinisi akuntansi biaya dikemukakan oleh Supriyono (2011:12) sebagai
BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Akuntansi Biaya Akuntansi secara garis besar dapat dibagi menjadi dua tipe yaitu akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen.akuntansi biaya bukan merupakan tipe akuntansi tersendiri
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Klasifikasi Biaya 2.1.1 Pengertian Biaya Biaya merupakan salah satu pengeluaran yang pasti dalam suatu perusahaan, oleh karenanya, biaya sangat diperlukan dalam
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Umum Akuntansi Biaya 2.1.1. Pengertian Akuntasi Biaya Secara garis besar Akuntasi berarti pencatatan, penggolongan, peringkasan, dan penyajian dari transaksi-transaksi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
10 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pemasaran 2.1.1 Pengertian Pemasaran Menurut Stanton dalam Swastha dan Irawan (2008:5), Pemasaran adalah suatu sistem keseluruhan dari kegiatan-kegiatan bisnis yang ditujukan
Lebih terperinciABSTRAK UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA
ABSTRAK Harga memegang peranan yang sangat penting dalam menentukan pembelian yang dilakukan oleh pembeli, selain itu, harga ikut mempengaruhi perilaku konsumen. Harga masih merupakan faktor yang paling
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori Setiap perusahaan berorientasi untuk mencapai tujuan secara ideal, perusahaan akan mengoptimalkan penggunaan seluruh sumber dayanya untuk mencapai tujuan tersebut.
Lebih terperinciBAB III FULL ACOUNTING INFORMATION (INFORMASI AKUNTANSI PENUH)
BAB III FULL ACOUNTING INFORMATION (INFORMASI AKUNTANSI PENUH) 3.1 Definisi full Acounting Information Full Acounting Information adalah seluruh aktiva, seluruh pendapatan yang diperoleh dan seluruh sumber
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Akuntansi Biaya Menurut Mulyadi (2010:7) Akuntansi Biaya ialah proses pencatatan, penggolongan, peringkasan dan penyajian biaya pembuatan dan penjualan produk jasa
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. 2.1 Pengertian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) oleh negara melalui penyertaan modal secara langsung yang berasal dari kekayaan
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Menurut Mahmudi (2011, 196) menyatakan bahwa badan usaha milik negara adalah badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya dimiliki
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. adanya persaingan tersebut perusahaan harus mampu menghadapi persaingan yang. mempertahankan dan meningkatkan usahanya.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Saat ini perkembangan di dalam dunia usaha berkembang sangat pesat dan terdapat persaingan untuk mempertahankan dan meningkatkan usahanya. Dengan adanya
Lebih terperinciBAB II BAHAN RUJUKAN
BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Akuntansi Biaya Akuntansi biaya merupakan salah satu pengkhususan dalam akuntansi, sama hal nya dengan akuntansi keuangan, akuntansi pemerintahan, akuntansi pajak, dan sebagainya.
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Biaya dan Klasifikasi Biaya 2.1.1 Pengertian Biaya Biaya adalah semua pengorbanan yang perlu dilakukan untuk suatu proses produksi, yang dinyatakan dengan satuan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian Harga Pokok Produk. rupa sehingga memungkinkan untuk : a. Penentuan harga pokok produk secara teliti
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1. Harga Pokok Produk 1. Pengertian Harga Pokok Produk Tujuan akuntansi biaya adalah untuk menyediakan informasi biaya untuk kepentingan manajemen guna membantu
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Pengklasifikasian Biaya 2.1.1 Pengertian Biaya Menurut Mulyadi (2007:8), Pengertian biaya dalam arti luas adalah pengorbanan sumber ekonomi, yang diukur dalam
Lebih terperinciSistem Informasi Akuntansi Penuh dalam Penentuan Harga Jual pada PT. Coca Cola Bottling Indonesia Medan ZULIA HANUM
Sistem Informasi Akuntansi Penuh dalam Penentuan Harga Jual pada PT. Coca Cola Bottling Indonesia Medan ZULIA HANUM Jurnal Ilmiah Ekonomikawan ISSN: 1693-7600 Edisi 12 Juli 2013 ABSTRAK Tujuan dari penelitian
Lebih terperinci2.1.2 Tujuan Akuntansi Biaya Menurut Mulyadi (2007:7) akuntansi biaya mempunyai tiga tujuan pokok yaitu:
8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Tujuan Akuntansi Biaya 2.1.1 Pengertian Akuntansi Biaya Akuntansi biaya merupakan hal yang paling penting bagi manajemen perusahaan sebagai basis data biaya
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
1 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Biaya Diferensial Mulyadi (2002:118) menyatakan: Biaya diferensial adalah biaya masa yang akan datang yang diperkirakan akan berbeda (differ) atau terpengaruh oleh suatu pengambilan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Harga Jual Menurut Mulyadi (1993), Pada prinsipnya harga jual harus dapat menutupi biaya penuh ditambah dengan laba wajar. Harga jual sama dengan biaya produksi ditambah Mark-up.
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Akuntansi Manajemen Akuntansi dapat dipandang dari dua tipe akuntansi yang ada yaitu akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen. Sebagai salah satu tipe informasi akuntansi manajemen
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Klasifikasi Biaya 2.1.1 Pengertian Biaya Biaya salah satu bagian atau unsure dari harga dan juga unsur yang paling pokok dalam akuntansi biaya, untuk itu perlu
Lebih terperinciANALISIS PENENTUAN HARGA JUAL DENGAN METODE COST PLUS PRICING PADA DIANA BAKERY
ANALISIS PENENTUAN HARGA JUAL DENGAN METODE COST PLUS PRICING PADA DIANA BAKERY Nama : Intan Permata Sari NPM : 23210568 Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Rini Dwiastutiningsih, SE., MMSI PENDAHULUAN 1.1
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Tujuan Akuntansi Biaya 2.1.1 Pengertian Akuntansi Biaya Akuntansi Biaya merupakan hal yang penting bagi perusahaan manufaktur dalam mengendalikan suatu biaya
Lebih terperinciANALISIS PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI DAN HARGA JUAL DENGAN MENGGUNAKAN METODE FULL COSTING PADA HOME INDUSTRY KHOIRIYAH DI TAMAN SARI, SINGARAJA.
ANALISIS PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI DAN HARGA JUAL DENGAN MENGGUNAKAN METODE FULL COSTING PADA HOME INDUSTRY KHOIRIYAH DI TAMAN SARI, SINGARAJA. Rina Hasyim Program Studi Pendidikan Ekonomi, Fakultas
Lebih terperinciDAFTAR ISI iv. 1.1 Latar Belakang Penelitian Identifikasi Masalah Maksud dan Tujuan Penelitian Kegunaan Penelitian.
ABSTRAK Analisa full costing dan relevant cost merupakan metoda yang dapat dipergunakan untuk menentukan harga jual. Untuk kondisi normal (unit yang terjual = kapasitas produksi normal) dipergunakan analisa
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Menurut Mulyadi ada empat unsur pokok dalam definisi biaya tersebut yaitu :
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Akuntansi Biaya Pengertian biaya yang dikemukakan oleh Mulyadi, dalam bukunya akuntansi Biaya ialah sebagai berikut : - Biaya adalah pengorbanan sumber ekonomi, yang
Lebih terperinciPERTEMUAN 14 PENGEMBANGAN PROGRAM DAN STRATEGI HARGA
PERTEMUAN 14 PENGEMBANGAN PROGRAM DAN STRATEGI HARGA Gambar 16.1: Sembilan Strategi Harga Mutu 12-2 Gambar 16.2: Harga Seharusnya Sejajar Dengan Nilai 12-3 Gambar 16.3: Menentukan Kebijakan Penetapan Harga
Lebih terperinciHARGA TRANSFER KONSEP HT :
HARGA TRANSFER Istilah HT ini dijumpai pada perusahaan yang organisasinya disusun menurut pusat laba dan antar pusat laba tersebut terjadi transfer barang/jasa. Adanya transfer barang dan jasa dihubungkan
Lebih terperinciBAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Pengertian Biaya dan Beban Masiyah Kholmi dan Yuningsih biaya (cost)
BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Pengertian Biaya dan Beban Salah satu data penting yang diperlukan oleh perusahaan dalam menentukan harga pokok adalah biaya. Biaya mengandung dua pengertian, yaitu dalam beban
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Tujuan Akuntansi Biaya 2.1.1 Pengertian Akuntansi Biaya Akuntansi biaya mengukur dan melaporkan setiap informasi keuangan dan non keuangan yang terkait dengan
Lebih terperinciANALISIS PENENTUAN HARGA JUAL BERDASARKAN METODE COST- PLUS PRICING DENGAN PENDEKATAN FULL COSTING
ANALISIS PENENTUAN HARGA JUAL BERDASARKAN METODE COST- PLUS PRICING DENGAN PENDEKATAN FULL COSTING Yuli Ernie Riswandari Dosen Universitas Bunda Mulia e-mail : eriswandari@bundamulia.ac.id ABSTRACT The
Lebih terperinci