Pengaruh Layanan Penguasaan Konten Terhadap Motivasi Belajar Siswa

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Pengaruh Layanan Penguasaan Konten Terhadap Motivasi Belajar Siswa"

Transkripsi

1 Pengaruh Layanan Penguasaan Konten Terhadap Motivasi Belajar Siswa Moh. Mega Nirwana ( ) Mahasiswa Pendidikan Bimbingan dan Konseling IKIP Veteran Semarang ABSTRAK Latar belakang penelitian adalah Individu / siswa yang belum memiliki kesadaran diri dan gambaran hidup masa depan cenderung mudah terpengaruh oleh lingkungan disekitarnya, hal ini dapat membuat seseorang memilih aktivitas yang kurang tepat untuk dirinya. Sehingga motivasi belajarnya rendah pula, karena mereka melakukan aktivitas yang dipilihnya atas pengaruh orang lain dan tidak dari dirinya sendiri. Keinginan untuk melakukan aktivitas belajar biasanya masih sangat kurang dimiliki oleh siswa. Maka menjadi tugas guru bimbingan dan konseling untuk menumbuhkembangkan motivasi belajar siswa melalui layanan penguasaan konten. Tujuan penelitian adalah untuk mendapatkan data empiris berkenaan dengan Tingkat layanan penguasaan konten pada siswa Kelas VIII MTs Abadiyah Gabus Pati Tahun Pelajaran 2011/2012, Motivasi belajar siswa Kelas VIII MTs Abadiyah Gabus Pati Tahun Pelajaran 2011/2012, Pengaruh antara layanan penguasaan konten terhadap motivasi belajar siswa Kelas VIII MTs Abadiyah Gabus Pati Tahun Pelajaran 2011/2012. Populasi penelitian ini adalah semua siswa kelas VIII MTs. Abadiyah Gabus Pati tahun pelajaran 2011/2012, terdiri dari 4 kelas dengan jumlah siswa 160. Sampel berjumlah 64 siswa. Teknik sampling yang digunakan adalah proporsional random sampling. Metode penelitian adalah metode angket sebagai instrument pokok, yang sebelumnya dilakukan uji coba angket pada 20 responden. Hasil uji validitas angket layanan penguasaan konten menggunakan rumus product moment terlihat pada tabel 10, sedang validitas angket motivasi belajar terlihat pada tabel 12. Jika dikonsultasikan dengan rtabel untuk N=20 dan taraf signifikansi 5% sebesar 0,444, semua butir soal angket layanan penguasaan konten masuk dalam kategori valid kecuali nomor 3 dan 15, sedang soal-soal angket motivasi belajar semuanya valid kecuali nomor 9 dan 15. Hasil uji reliabilitas angket layanan penguasaan konten menggunakan rumus product moment dan rumus spearman brown menghasilkan rhitung=0,843, sedang angket motivasi belajar menghasilkan rhitung=0,798. Jika dikonsultasikan dengan rtabel untuk N=20 dan taraf signifikansi 5% sebesar 0,444 maka kedua angket masuk dalam kategori reliabel. Penelitian ini menggunakan analisa data deskriptif prosentase (DP), analisis korelasi dan analisis regresi. Hasil analisis deskriptif prosentase menunjukkan bahwa layanan penguasaan konten (X) dan motivasi belajar (Y) siswa kelas VIII MTs Abadiyah Gabus Pati tahun ajaran 2011/2012 secara umum berada pada kategori baik. Hasil korelasi antara layanan penguasaan konten (X) dan motivasi belajar (Y) menunjukkan hasil rxy = 0,252. Jika dikonsultasikan dengan rtable pada taraf signifikan 5% dengan N=64 sebesar 0,246, berarti rhitung > dari rtable. Sehingga hipotesis yang Ada Pengaruh antara Layanan Penguasaan Kontan dengan motivasi Belajar Siswa, diterima. Simpulan adalah bahwa ada pengaruh antara layanan penguasaan konten terhadap motivasi belajar siswa Di Kelas VIII MTs Abadiyah Gabus Pati tahun pelajaran 2011/2012. Saran penulis adalah: Kepala sekolah diharapkan untuk selalu memberikan pengarahan dan kesempatan kepada para guru pada umumnya, dan khususnya kepada guru BK agar mereka dapat memberikan layanan penguasaan konten kepada siswa secara optimal dalam rangka lebih meningkatkan motivasi belajar siswa.. Guru BK diharapkan senantiasa memberikan bimbingan dan konseling kepada para siswa, khususnya dalam hal layanan penguasaan konten, sehingga mereka dapat lebih memahami arti penting dari motivasi belajar. Orang tua siswa diharapkan agar dapat memberikan bimbingan dan pengarahan, serta pengawasan terhadap perkembangan motivasi belajar anaknya dalam kehidupan sehari-hari di rumah dan lingkungan masyarakat, sehingga anak dapat membangun kepribadian dan dapat menciptakan lingkungan yang kodusif. Kata Kunci : motivasi belajar, penguasaan konten, bimbingan dan konseling 74 JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN BIMBINGAN DAN KONSELING

2 PENDAHULUAN Sebagai pribadi yang sedang berkembang dan sedang mencari jati diri dalam masa peralihan dari masa anak-anak ke masa remaja, siswa MTs membutuhkan banyak bimbingan dan arahan dalam menjalani kehidupannya. Banyak bekal yang harus dipersiapkan demi masa depannya. Selain orang tua, maka sekolah sebagai lembaga formal yang bertugas memberikan pendidikan kepada siswa, memiliki tanggung jawab yang besar dalam pendidikan pada remaja. Tanggung jawab sekolah tentulah terletak pada tiap tenaga pengajar atau para guru, baik guru bidang studi maupun guru bimbingan dan konseling. Masalah yang mendasari seorang remaja dalam perkembangannya adalah masalah perkembangan diri / kepribadian. Dalam hal ini maka yang sangat berperan adalah keberadaan dan peranan guru bimbingan dan konseling. Untuk itu para guru bimbingan dan konseling harus memberikan layanan yang sesuai dan dapat menarik minat para siswa untuk mengikuti dan akhirnya mempraktekkan layanan bersangkutan. Salah satu layanan yang diberikan guru bimbingan dan konseling adalah layanan pembelajaran (layanan penguasaan konten), yaitu : Layanan bantuan kepada individu (sendiri-sendiri ataupun kelompok) untuk menguasai kemampuan ataupun kompetensi tertentu melalui kegiatan belajar. Kemampuan atau kompetensi yang dipelajari itu merupakan satu unit konten yang didalamnya terkandung fakta dan data, konsep, proses, hukum dan aturan, nilai, persepsi, afeksi, sikap dan tindakan yang terkait didalamnya. Hasil belajar dapat dilihat dari terjadinya perubahan hasil masukan pribadi berupa motivasi dan harapan untuk berhasil. Masukan itu berupa rancangan dan pengelolaan motivasional yang tidak berpengaruh langsung terhadap besarnya usaha yang dicurahkan oleh siswa untuk mencapai tujuan belajar. Adanya motivasi belajar pada seseorang ditandai oleh tanggung jawab, tekun terhadap tugas, berkonsentrasi untuk menyelesaikan tugas, tidak mudah menyerah, memiliki sejumlah usaha, bekerja keras, memperhatikan umpan balik, waktu penyelesaian tugas dengan tidak menunda, dan menetapkan tujuan yang realistis. Individu / siswa yang belum memiliki kesadaran diri dan gambaran hidup masa depan cenderung mudah terpengaruh oleh lingkungan disekitarnya, hal ini dapat membuat seseorang memilih aktivitas yang kurang tepat untuk dirinya. Sehingga motivasi belajarnya rendah pula, karena mereka melakukan aktivitas yang dipilihnya atas pengaruh orang lain dan tidak dari dirinya sendiri. Keinginan untuk melakukan aktivitas belajar biasanya masih sangat kurang dimiliki oleh siswa. Maka menjadi tugas guru bimbingan dan konseling untuk menumbuhkembangkan motivasi belajar siswa melalui layanan penguasaan konten. Dari guru bimbingan dan konseling MTs Abadiyah Gabus Pati, penulis memperoleh informasi bahwa pada umumnya para siswa masih belum sepenuhnya memahami arti penting dari 75 JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN BIMBINGAN DAN KONSELING

3 keberadaan bimbingan konseling dan motivasi belajar. Dikhawatirkan jika hal ini berlanjut bisa membuat siswa kesulitan dalam mengarungi kehidupannya. Permasalahan yang penulis temui di MTs Abadiyah Gabus Pati yang berhubungan dengan masalah pelaksanaan bimbingan konseling serta motivasi belajar siswa antara lain adalah : 1. Masih banyak siswa yang belum memanfaatkan keberadaan lembaga bimbingan dan konseling di sekolah. Kenyataan ini terlihat dari sepinya ruang bimbingan dan konseling di MTs Abadiyah Gabus Pati pada jam istirahat. 2. Dari beberapa guru bidang studi, penulis mendapatkan kenyataan bahwa masih banyak siswa yang terkadang tidak membuat tugas / PR, yang diberikan oleh guru. Hal ini menandakan bahwa motivasi belajar siswa masih kurang. Sebagai lembaga pendidikan formal, MTs Abadiyah Gabus Pati sendiri telah banyak menempuh cara untuk membantu para siswanya dalam menumbuhkan motivasi belajar mereka. Hal ini dilakukan dengan jalan memberikan informasi kepada para siswa tentang lewat bimbingan dan konseling tentang cara menumbuhkan motivasi belajar, pentingnya peran motivasi dalam kehidupan, dan lain-lain. TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Layanan Penguasaan Konten Bahwa layanan penguasaan konten merupakan layanan bantuan yang diberikan (baik kelompok maupun individu) untuk mengatasi berbagai kesulitan yang dihadapi individu dalam masalah belajar, yang didalamnya mencakup kesulitan dari luar atau dari dalam diri individu itu. Pengertian Motivasi Belajar Motivasi belajar adalah kondisi psikologis yang mendorong siswa untuk belajar dengan senang dan belajar secara sungguh-sungguh, yang pada gilirannya akan terbentuk cara belajar siswa yang sistematis, penuh konsentrasi dan dapat menyeleksi kegiatan-kagiatannya. Pengaruh Antara Layanan Penguasaan Konten dengan Motivasi Belajar Layanan penguasaan konten menitikberatkan pada kemampuan siswa dalam menguasai konten tertentu yang akan dapat menjadikan siswa lebih giat lagi dalam belajar. Hal ini tidaklah mudah, karena banyak berhubungan dengan berbagai faktor dalam kepribadian siswa. Salah satu faktor yang penting adalah faktor motivasi belajar siswa. Sementara pendidikan sendiri tidak akan berhasil tanpa ada motivai untuk belajar. METODE PENELITIAN Jenis dan Sifat Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian korelasional yaitu penelitian atau penelaahan hubungan dua variabel atau lebih pada suatu situasi atau sekelompok subjek yaitu untuk mencari hubungan antara variabel X (Layanan Penguasaan Konten) dengan variabel Y (Motivasi Belajar). 76 JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN BIMBINGAN DAN KONSELING

4 Pendekatan yang dipakai adalah pendekatan secara kuantitatif yaitu penelitian yang cara memperoleh datanya didasarkan pada angka angka atau perhitungan statistik dengan menggunakan kuesioner tertutup Waktu dan Tempat Penelitian Waktu yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah 4 (empat) bulan, yaitu dari bulan Januari sampai dengan April Tempat penelitian adalah MTs Abadiyah Gabus Kabupaten Pati Propinsi Jawa Tengah. Populasi, Sampel dan Teknik Sampling Populasi adalah keseluruhan penduduk yang merupakan subjek penelitian. Dalam penelitian ini, populasinya adalah seluruh siswa kelas VIII MTs Abadiyah Gabus Kabupaten Pati Tahun Pelajaran 2011/2012 sebanyak 4 kelas. Tabel 1. Populasi Penelitian No. Kelas Laki-laki Perempuan VIII - A VIII - B VIII - C VIII - D Jumlah Siswa (orang) Jumlah Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Teknik pengambilan sampel adalah proporsional random sampling karena setiap anggota populasi yang ada didalam sampling frame bersangkutan mempunyai hak yang sama besar untuk dipilih menjadi anggota sampel. Dalam penelitian ini jumlah populasi adalah 160 siswa, persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel ditetapkan 10%. Maka besarnya sampel adalah : No Kelas VIII - A VIII - B VIII - C VIII - D Tabel 2. Sampel Penelitian Perhitungan Sampel Per Kelas (40/160) x 62 = 15,5 (40/160) x 62 = 15,5 (39/160) x 62 = 15,1 (41/160) x 62 = 15, Jumlah Sampel Per Kelas Jumlah 64 Penelitian ini memakai teknik sampling secara acak atau proporsional random sampling. Menurut Sukmadinata (2006:253) salah satu cara pengambilan sampel yang representatif adalah secara acak atau random. Pengambilan sampel secara acak berarti setiap individu dalam populasi mempunyai peluang yang sama untuk dijadikan sampel. Variabel Penelitian variabel adalah gejala yang bervariasi dalam suatu objek penelitian, baik dipandang dari segi jenis maupun bentuknya. Dalam penelitian ini, variabel ditetapkan ada dua, yaitu variabel bebas 77 JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN BIMBINGAN DAN KONSELING

5 dan variabel terikat. 1. Variabel bebas (X) Variabel bebas adalah variabel yang menjadi sebab perubahan timbulnya variabel terlihat. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas adalah Layanan Penguasaan Konten yang diberi simbol X. 2. Variabel Terikat (Y) Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikat adalah motivas belajar siswa yang diberi simbol Y. Teknik Pengumpulan Data 1. Dokumentasi Metode dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulan rapat, legger, agenda dan sebagainya. Dengan demikian dokumentasi merupakan suatu metode yang digunakan untuk mengumpulkan data melalui hal-hal atau variabel mengenai bukti tertulis. 2. Angket Angket adalah daftar pertanyaan untuk diisi atau dijawab oleh sejumlah orang sebagai responden guna mendapatkan tanggapan tertulis yang diperlukan dalam penelitian. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Analisis Deskriptif Prosentase (DP) Analisis deskriptif yang digunakan adalah analisis deskriptif prosentase dari skor jawaban responden untuk setiap item dalam angket, dengan rumus : % = (n/n) x 100% a. Analisis Deskriptif Variabel Layanan Penguasaan Konten Dari hasil angket yang disebarkan, didapatkan prosentase Layanan Penguasaan Konten dari 64 responden sebagai berikut : Tabel 3. Deskriptif Prosentase Layanan Penguasaan Konten Kriteria (%) 75,01% 100 % : sangat baik 55,01% 75,00% : baik 40,01% 55,00% : cukup baik Kurang dari 40,00% : Kurang baik 64 Responden Frekuensi ( Responden ) Frekuensi Relatif ( %) 21,88 75,00 3,12 - Jumlah JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN BIMBINGAN DAN KONSELING

6 Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa 75,00% dari 64 responden mengatakan bahwa Layanan Penguasaan Konten di sekolah mereka sudah baik. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa para siswa MTs Abadiyah Gabus Pati telah dapat mengerti dan merasakan bahwa Layanan Penguasaan Konten di sekolah, sangat bermanfaat bagi pembentukan motivasi belajar mereka. Sehingga siswa mengalami perkembangan dalam kehidupan pribadi, kemampuan hubungan sosial, kegiatan belajar, perencanaan karir, kehidupan keluarga dan kehidupan beragama mereka. Hal ini dapat dibuktikan dari prosentase jawaban angket tiap- tiap indikator variabel Layanan Penguasaan Konten berikut : Tabel 4. Prosentase Indikator Layanan Penguasaan Konten 64 Responden Jml Nilai Kriteria No Indikator Nilai Prosentase (%) Soal Ideal 1 Pengembangan kehidupan pribadi (634/768) x 100% = 82,6% Sangat baik 2 Pengembangan kemampuan hubungan sosial (417/512) x 100% = 81,4% Sangat 3 Pengembangan kegiatan belajar (597/1024) x 100% = 58,3% 4 Pengembangan dan perencanaan karier (759/1024) x 100% = 74,1% 5 Pengembangan kehidupan berkeluarga (95/256) x 100% = 37,1% Kurang 6 Pengembangan kehidupan beragama (712/1024) x 100% = 69,5% Rata-rata (3182/4608) x 100% = 69,75% 79 JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN BIMBINGAN DAN KONSELING

7 Gambar 1. Grafik Prosentase Indikator Layanan Penguasaan 82,6 81,4 Konten 64 Responden Prosentase 58,3 74,1 69,5 69,75 37, Indikator Dari tabel diatas dapat dijelaskan bahwa : 1) Dengan adanya Layanan penguasaan konten, siswa dapat mengembangkan kehidupan pribadinya. Hal ini dapat dilihat pada indikator pengembangan kehidupan pribadi siswa dengan prosentase sebesar 82,6% atau sangat baik. 2) Perkembangan segi kemampuan hubungan sosial siswa semakin bertambah baik dengan keberadaan Layanan penguasaan konten. Hal ini dapat dilihat pada indikator pengembangan kemampuan hubungan sosial siswa yang memperoleh prosentase 81,4% atau sangat baik. 3) Pengembangan kegiatan belajar siswa juga mengalami perbaikan. Hal ini dapat dilihat pada indikator pengembangan kegiatan belajar siswa yang memiliki prosentase sebesar 58,3% atau baik. 4) Pengembangan dan Perencanaan karir siswa semakin mantap. Hal ini ditandai dengan indikator pengembangan dan perencanaan karir siswa yang memperoleh prosentase sebesar 74,1% atau masuk kategori baik. 5) Keberadan layanan penguasaan konten di sekolah, kurang berperan membantu memperbaiki kehidupan berkeluarga siswa. Hal ini dapat dilihat dari indikator pengembangan kehidupan berkeluarga yang hanya mendapatkan prosentase sebesar 37,1% atau masuk dalam kategori kurang baik. 6) Kehidupan beragama siswa juga semakin baik, terbukti dengan prosentase indikator ini sebesar 69,5% atau masuk kategori baik. 7) Rata-rata indikator adalah 69,75% (baik). Hal ini menandakan bahwa Layanan penguasaan konten dapat dirasakan manfaatnya oleh siswa dengan baik. 80 JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN BIMBINGAN DAN KONSELING

8 b. Analisis Deskriptif Variabel Motivasi Belajar Dari angket yang disebarkan, prosentase variabel motivasi belajar dari 64 responden sebagai berikut : Tabel 5. Deskriptif Prosentase Motivasi Belajar 64 Responden Kriteria (%) 75,01% 100 % : sangat baik 55,01% 75,00% : baik 40,00% 55,00% : cukup baik Kurang dari 40% : Kurang baik Frekuensi ( Resp.) Frekuensi Relatif ( %) 6,25 90,63 3,12 - Jumlah Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa 90,63% dari 64 responden mengatakan kalau tingkat motivasi belajar mereka itu baik sehingga para siswa : tekun menghadapi tugas, ulet menghadapi kesulitan, menunjukkan minat terhadap bermacam-macam masalah orang dewasa, lebih senang bekerja mandiri, cepat bosan pada tugas- tugas rutin dan dapat mempertahankan pendapatnya. Hal ini dapat dibuktikan dari prosentase jawaban angket tiap- tiap indikator variabel motivasi belajar berikut ini. No Tabel 6. Prosentase Indikator Motivasi Belajar 64 Responden Indikator Jml Soal Nilai Nilai Ideal 1 Tekun menghadapi tugas Prosentase (%) (422/512) x 100% = 82,4% Kriteria Sangat 2 Ulet menghadapi kesulitan (tidak lekas putus asa) 3 Menunjukkan minat terhadap bermacam macam masalah orang dewasa Lebih senang bekerja mandiri Cepat bosan pada tugas tugas rutin (661/1024) x 100% = 64,6% 531/768) x 100% = 69,1% (651/1024) x 100% = 63,6% (205/256) x 100% = 80,1% Sangat 6 Dapat mempertahankan pendapatnya (640/1024) x 100% = 62,5% Rata-rata (3110/4608) x 100% = 67,5% 81 JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN BIMBINGAN DAN KONSELING

9 Gambar 2. Grafik Prosentase Indikator Motivasi Belajar 64 Responden 82,4 80,1 64,6 69,1 63,6 62,5 67,5 Prosentase Indikator Dari tabel diatas dapat dijelaskan bahwa : 1) Siswa sangat tekun menghadapi tugas yang diberikan oleh guru. Hal ini terlihat pada indikator tekun menghadapi tugas yang mempunyai prosentase sebesar 82,4% atau masuk kategori sangat baik. 2) Siswa ulet dalam menghadapi kesulitan. Kondisi ini dapat dilihat pada prosentase indikator ulet menghadapi kesulitan (tidak lekas putus asa) sebesar 64,6% atau baik. 3) Secara umum para siswa telah dapat Menunjukkan minat terhadap bermacam macam masalah orang dewasa. Tandanya adalah prosentase indikator Menunjukkan minat terhadap bermacam macam masalah orang dewasa sebesar 69,1% atau masuk pada kategori baik. 4) Para siswa lebih cenderung senang bekerja sendiri. Indikasi ini terlihat pada indikator lebih senang bekerja sendiri dengan prosentase sebesar 63,6% atau baik. 5) Siswa cepat bosan dengan tugas-tugas rutin. Hal ini dapat dilihat pada indikator cepat bosan pada tugas-tugas rutin yang memperoleh prosentase sebesar 80,1% atau masuk pada kategori sangat baik 6) Secara umum para siswa telah dapat mempertahankan pendapatnya. Hal ini terlihat pada indikator dapat mempertahankan pendapatnya dengan prosentase sebesar 62,5 % atau baik. 7) Rata-rata prosentase indikator pada variabel motivasi belajar mempunyai nilai 67,5% atau masuk pada kategori baik. Hal ini menandakan bahwa tingkat motivasi belajar siswa dalam kegiatan belajar di kelas dapat dikategorikan baik. Pembahasan 1. Indikator angket layanan penguasaan konten adalah sebagai berikut: a. Pengembangan kehidupan pribadi memiliki Deskriptif Prosentase sebesar 82,6% dengan kriteria sangat baik. Hal ini dapat dilihat bahwa dengan adanya layanan penguasaan konten, siswa dapat mengembangkan kehidupan pribadinya. b. Pengembangan kemampuan hubungan sosial sebesar 81,4% (sangat baik). Hal ini dapat di lihat 82 JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN BIMBINGAN DAN KONSELING

10 perkembangan hubungan social siswa semakin bertambah baik dengan keberadaan penguasaan konten. c. Pengembangan kegiatan belajar sebesar 58,3% ( baik). Hal ini dapat di lihat bahwa pengembangan kegiatan siswa juga mengalami perbaikan. d. Pengembangan dan perencanaan karier memiliki prosentase 74,1% (baik). Hal ini dapat di bahwa pengembangan dan perencanaankarir siswa semakin mantap. e. Pengembangan kehidupan berkeluarga sebesar 37,1% (kurang baik). Hal ini dapat di lihat bahwa keberadaan penguasaan konten di sekolah,kuran berperan membantu memperbaiki kehidupan keluarga siswa. f. Pengembangan kehidupan beragama sebesar 69,5% ( baik). Hal ini dapat di lihat bahwa kehidupan beragama siswa juga semakin baik. Rata-ratanya adalah sebesar 69,75% atau masuk kategori baik. Hal ini menandakan bahwa layanan penguasaan konten dapat dirasakan manfaatnya oleh siswa dengan baik. 2. Indikator motivasi belajar siswa adalah sebagai berikut: a. Tekun menghadapi tugas memiliki Deskriptif Prosentase sebesar 82,4% sangat baik. Hal ini bahwa siswa sangat tekun menghadapi tugas yang di berikan oleh guru. b. Ulet menghadapi kesulitan (tidak lekas putus asa) sebesar 64,6% baik. Hal ini siswa ulet dalam menghadapi kesulitan. c. Menunjukkan minat terhadap bermacam macam masalah orang dewasa sebesar 69,1% baik. Hal ini secara umum para siswa telah dapat menjukan minat terhadap bermacammacam masalah orang dewasa. d. Lebih senang bekerja mandiri sebesar 63,6% baik. Hal ini para siswa lebih cenderung senang bekerja sendiri. e. Cepat bosan pada tugas tugas rutin sebesar 80,1% sangat baik. Hal ini siswa cepat bosan dengan tugas rutin. f. Dapat mempertahankan pendapatnya sebesar 62,5% baik. Hal ini secara umum para siswa telah dapat mempertahankan pendapatnya. Rata-rata prosentase indikator pada variabel motifasi belajar mempunyai nilai 67,5% atau berkategori baik. 3. Dari perhitungan analisis korelasi antara variabel X yaitu layanan penguasaan konten dan variabel Y yaitu motivasi belajar siswa di kelas VIII MTs Abadiyah Gabus Pati tahun pelajaran 2011/2012 didapatkan r sebesar 0,252. Sementara r tabel dengan N=64 dan signifikansi 5% adalah 0,246. Sehingga r hitung > r tabel. Dengan demikian hipotesis alternatif (Ha) yang berbunyi Ada pengaruh antara Layanan Penguasaan Kontan dengan motivasi Belajar Siswa, diterima. Sementara hipotesis nihil (Ho) yang berbunyi Tidak Ada Pengaruh antara Layanan Penguasaan Kontan dengan motivasi Belajar Siswa, ditolak. Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa antara Layanan Penguasaan konten dan motivasi belajar siswa kelas VIII MTs Abadiyah 83 JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN BIMBINGAN DAN KONSELING

11 Gabus Pati Tahun Pelajaran 2011/2012 ada korelasi/hubungan. 4. Dari hasil perhitungan diketahui konstanta regresi 36,54. Ini berarti pada saat variabel layanan penguasaan konten bernilai 0, maka variabel motivasi belajar memiliki nilai 36,54. Sedangkan koefisien regresi variabel X bernilai positif 0,24 menunjukkan bahwa variabel layanan penguasaan konten berpengaruh positif terhadap motivasi belajar, dimana setiap kenaikan satu satuan variabel layanan penguasaan konten akan menaikkan motivasi belajar sebesar 0,24. Sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa dengan naiknya layanan penguasaan konten akan menaikkan motivasi belajar. Dari hasil perhitungan koefisien determinasi didapatkan nilai D = 6,35%. Hal ini menunjukkan bahwa pengaruh variabel X terhadap variabel Y adalah sebesar 6,35% dan masuk dalam kategori sangat rendah, sedangkan sisanya sebesar 93,65% adalah pengaruh faktor dari luar/lainnya. Dari hasil pengujian F statistik diperoleh nilai F hitung = 4,19. Jika dibandingkan dengan nilai F tabel dengan signifikansi 5% ( =0,05) dan degree of freedom regression (df1) = 1 serta residual (df2) = 64 sebesar 3,99, maka F hitung > F tabel, berarti Ho ditolak dan Ha diterima. Artinya Ada pengaruh antara layanan penguasaan konten terhadap motivasi belajar siswa. KESIMPULAN 1. Dari perhitungan Deskriptif Prosentase (DP), variabel layanan penguasaan konten di kategorikan baik karena sebanyak 48 responden atau sebesar 75,0% responden mengatakan bahwa layanan penguasaan konten di sekolah mereka adalah baik. Hal ini dapat dibuktikan dari prosentase jawaban angket tiap-tiap indikator variabel Layanan Penguasaan Konten berikut : (a) indikator pengembangan kehidupan pribadi siswa memiliki deskriptif prosentase sebesar 82,6% atau sangat baik, (b) indikator pengembangan kemampuan hubungan sosial siswa memperoleh prosentase 81,4% atau sangat baik, (c) indikator pengembangan kegiatan belajar siswa yang memiliki prosentase sebesar 58,3% atau baik, (d) indikator pengembangan dan perencanaan karir siswa yang memperoleh prosentase sebesar 74,1% atau masuk kategori baik, (e) indikator pengembangan kehidupan berkeluarga yang hanya mendapatkan prosentase sebesar 37,1% atau masuk dalam kategori kurang baik, (f) indikator kehidupan beragama siswa memiliki prosentase sebesar 69,5% atau masuk pada kategori baik, (g) prosentase rata-rata indikator adalah sebesar 69,75% atau berkategori baik. Selanjutnya, 14 responden (21,88%) mengatakan bahwa layanan penguasaan konten di sekolah mereka adalah sangat baik, sedangkan 2 responden (3,12%) mengatakan cukup baik. 2. Dari perhitungan deskriptif prosentase (DP) yang telah dilakukan, dapat dikatakan bahwa motivasi belajar siswa dalam kategori baik, karena sebanyak 58 responden atau sebesar 90,63% mengatakan bahwa motivasi belajar siswa dalam kondisi baik. Hal ini ditengarai dari prosentase jawaban angket tiap-tiap indikator variabel motivasi belajar berikut ini : (a) indikator tekun menghadapi tugas yang mempunyai prosentase sebesar 82,4% atau masuk kategori sangat baik, (b) 84 JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN BIMBINGAN DAN KONSELING

12 prosentase indikator ulet menghadapi kesulitan (tidak lekas putus asa) sebesar 64,6% atau baik (c) prosentase indikator Menunjukkan minat terhadap bermacam macam masalah orang dewasa sebesar 69,1% atau masuk pada kategori baik, (d) indikator lebih senang bekerja sendiri dengan prosentase sebesar 63,6% atau baik, (e) indikator cepat bosan pada tugas-tugas rutin yang memperoleh prosentase sebesar 80,1% atau masuk pada kategori sangat baik,(f) indikator dapat mempertahankan pendapatnya dengan prosentase sebesar 62,5 % atau baik, (g) Rata-rata prosentase indikator pada variabel motivasi belajar mempunyai nilai 67,5% atau masuk pada kategori baik. Sementara sebanyak 4 responden (6,25%) mengatakan bahwa motivasi belajar siswa dalam kondisi sangat baik, sedangkan sebanyak 2 responden atau 3,12% mengatakan bahwa motivasi belajar siswa dalam kondisi cukup baik. 3. Dari perhitungan analisis korelasi antara variabel X yaitu layanan penguasaan konten dan variabel Y yaitu motivasi belajar siswa di kelas VIII MTs Abadiyah Gabus Pati tahun pelajaran 2011/2012 didapatkan r sebesar 0,252. Sementara r tabel dengan N=64 dan signifikansi 5% adalah 0,246. Sehingga r hitung > r tabel. Dengan demikian hipotesis alternatif (Ha) yang berbunyi Ada Pengaruh antara Layanan Penguasaan Kontan dengan motivasi Belajar Siswa, diterima. Sementara hipotesis nihil (Ho) yang berbunyi Tidak Ada Pengaruh antara Layanan Penguasaan Kontan dengan motivasi Belajar Siswa, ditolak. Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa antara Layanan Penguasaan konten dan motivasi belajar siswa kelas VIII MTs Abadiyah Gabus Pati Tahun Pelajaran 2011/2012 ada korelasi/hubungan. 4. Dari hasil perhitungan diketahui konstanta regresi 36,54. Ini berarti pada saat variabel layanan penguasaan konten bernilai 0, maka variabel motivasi belajar memiliki nilai 36,54. Sedangkan koefisien regresi variabel X bernilai positif 0,24 menunjukkan bahwa variabel layanan penguasaan konten berpengaruh positif terhadap motivasi belajar, dimana setiap kenaikan satu satuan variabel layanan penguasaan konten akan menaikkan motivasi belajar sebesar 0,24. Sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa dengan naiknya layanan penguasaan konten akan menaikkan motivasi belajar. 5. Dari hasil perhitungan koefisien determinasi didapatkan nilai D = 6,35%. Hal ini menunjukkan bahwa pengaruh variabel X terhadap variabel Y adalah sebesar 6,35% dan masuk dalam kategori sangat rendah, sedangkan sisanya sebesar 93,65% adalah pengaruh faktor dari luar/lainnya. 6. Dari hasil pengujian F statistik diperoleh nilai F hitung = 4,19. Jika dibandingkan dengan nilai F tabel dengan signifikansi 5% ( =0,05) dan degree of freedom regression (df1) = 1 serta residual (df2) = 64 sebesar 3,99, maka F hitung > F tabel, berarti Ho ditolak dan Ha diterima. Artinya Ada pengaruh antara layanan penguasaan konten terhadap motivasi belajar siswa. 85 JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN BIMBINGAN DAN KONSELING

13 DAFTAR PUSTAKA Alex Sobur, 2003, Psikologi Umum, Bandung: Pustaka Setia Aqib, Zainal Profesionalisme Guru Dalam pembelajaran. Surabaya: Insan Cendekia. Depdiknas, Standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan tingkat SMP dan MTs, Jakarta, 2006, Binatama Raya Djamarah, syaiful Basri. Drs Psikologi Belajar. Jakarta: PT. Rieneka Cipta. Hadinata, P. (2006). Kontribusi Iklim Kelas Terhadap Motivasi Belajar Siswa Heru Mugiarso, 2004, Bimbingan dan Konseling, Bandung: CV. Maulana. Nashar, 2004, Peranan Motivasi dan Kemampuan awal dalam kegiatan Pembelajaran, Jakarta: Delia Press. Nasution, 2002, Metode Penelitian Naturalistik Kualitatif, Bandung : PT. Tarsito, 2003, Metode Penelitian Naturalistilk Kualitati,. Bandung : Tarsito. Ngalim Purwanto, 1997, Psikologi Pendidikan, Bandung : Remaja Rosdakarya. Prayitno, 2004, Pedoman Khusus Bimbingan dan Konseling, Jakarta: Depdiknas. Puspitariana, 2008, Peran Guru dalam Membangkitkan Motivasi Belajar Siswa. ( diakses 18 Pebruari 2012). Sanapiah, 2001, Format-format Penelitian Sosial, Jakarta: Penerbit Raja Grafindo Persada Sardiman, 2001, Intreraksi dan Motivasi Belajar. Jakarta: Rajawali 86 JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN BIMBINGAN DAN KONSELING

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field reserch) kuantitatif. Pada dasarnya penelitian ini mengunakan pendekatan deduktifinduktif,

Lebih terperinci

hlm (Jakarta: Rineka Cipta, 2006), hlm Sugiyono, Statistika untuk Penelitian, ( Bandung : Alfabeta, 2009 ),

hlm (Jakarta: Rineka Cipta, 2006), hlm Sugiyono, Statistika untuk Penelitian, ( Bandung : Alfabeta, 2009 ), BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis penelitian Penelitian ini merupakan penelitian lapangan yang bersifat kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah suatu proses penelitian untuk menemukan pengetahuan yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3 BAB III METODE PENELITIAN Metodologi penelitian merupakan hal yang penting didalam suatu penelitian ilmiah. Karena penelitian ilmiah harus dilakukan dengan cara-cara atau langkah-langkah tertentu dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian dapat diartikan sebagai suatu proses pengumpulan dan analisis data yang dilakukan secara sistematis dan logis untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Burhan Bungin (2005:119) jenis penelitian ini adalah penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Burhan Bungin (2005:119) jenis penelitian ini adalah penelitian 36 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1.Obyek Penelitian Penelitian ini dilakukan di BMT Fajar Bandar Lampung yang beralamat di jalan Ki Maja Way Halim Bandar Lampung 3.2. Jenis Penelitian Menurut Burhan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian adalah suatu cara yang digunakan untuk mencapai suatu tujuan penelitian. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Metode penelitian merupakan rangkaian cara atau kegiatan pelaksanaan penelitian yang didasari oleh asumsi-asumsi dasar, pandangan-pandangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif yaitu penelitian yang menunjukkan suatu pernyataan dugaan tentang hubungan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode memiliki arti suatu jalan yang dilalui untuk mencapai tujuan. 1 Sedangkan penelitian diartikan sebagai suatu proses pengumpulan dan analisis data yang dilakukan secara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Salah satu penentu dari kualitas hasil penelitian adalah pemilihan

BAB III METODE PENELITIAN. Salah satu penentu dari kualitas hasil penelitian adalah pemilihan BAB III METODE PENELITIAN Salah satu penentu dari kualitas hasil penelitian adalah pemilihan metode penelitian yang tepat. Ketepatan pemilihan metode penelitian akan membawa hasil penelitian ke arah yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN digilib.uns.ac.id BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Mojolaban. Adapun alasan pemilihan tempat tersebut sebagai lokasi penelitian karena tingkat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. ilmu pengetahuan yang dijalankan untuk memperoleh fakta- fakta atau prinsipprinsip

BAB III METODE PENELITIAN. ilmu pengetahuan yang dijalankan untuk memperoleh fakta- fakta atau prinsipprinsip BAB III METODE PENELITIAN Metode yaitu suatu cara atau teknis yang dilakukan dalam proses penelitian, Sedangkan penelitian itu sendiri diartikan sebagai upaya dalam bidang ilmu pengetahuan yang dijalankan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data

BAB III METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer merupakan sumber data penelitian yang diperoleh secara langsung

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. deskriptif ini penulis ingin memaparkan data-data dan menganalisis data

III. METODOLOGI PENELITIAN. deskriptif ini penulis ingin memaparkan data-data dan menganalisis data 44 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Dengan menggunakan metode penelitian deskriptif

Lebih terperinci

Hubungan Antara Motivasi Belajar Dengan Prestasi Mata Pelajaran Ekonomi

Hubungan Antara Motivasi Belajar Dengan Prestasi Mata Pelajaran Ekonomi Hubungan Antara Motivasi Belajar Dengan Prestasi Mata Pelajaran Ekonomi Ibnu Muchamad Romandhon (0712003) Mahasiswa Pendidikan Ekonomi IKIP Veteran Semarang ABSTRAK Motivasi belajar dapat dilihat dari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 46 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Dalam pembahasan skripsi ini penulis menggunakan jenis penelitian lapangan (field research) yaitu mengumpulkan data langsung dari lokasi penelitian. Dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tujuan Penelitian Sejalan dengan rumusan penelitian yang telah ditetapkan, maka tujuan yang hendak dicapai melalui penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui hubungan kedisiplinan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Diagram Alir Berikut ini merupakan diagram alur penelitian yang digunakan dalam penelitian ini.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Diagram Alir Berikut ini merupakan diagram alur penelitian yang digunakan dalam penelitian ini. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Diagram Alir Berikut ini merupakan diagram alur penelitian yang digunakan dalam penelitian ini. Pemilihan subyek penelitian Penyusunan Instrumen Penelitian (kuesioner)

Lebih terperinci

Pengaruh Penggunaan Media Tanam Hidroponik Terhadap Pertumbuhan dan Produktivitas Tanaman Terong (Solanum melongena) Fahruddin

Pengaruh Penggunaan Media Tanam Hidroponik Terhadap Pertumbuhan dan Produktivitas Tanaman Terong (Solanum melongena) Fahruddin Korelasi Antara Kemampuan Merespon Pelajaran Dengan Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Terpadu Kelas VII SMP Negeri 2 Monta Tahun Pelajaran 2013/2014 Fahruddin Abstrak: Tujuan penelitian ini

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini yang menjadi lokasi penelitian adalah Sekolah Menengah Atas Negeri 2

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini yang menjadi lokasi penelitian adalah Sekolah Menengah Atas Negeri 2 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai dengan bulan April tahun 014. Dalam penelitian ini yang menjadi lokasi penelitian adalah Sekolah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. 32 Agar bisa mendapatkan data

BAB III METODE PENELITIAN. mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. 32 Agar bisa mendapatkan data 40 BAB III METODE PENELITIAN Secara umum metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. 32 Agar bisa mendapatkan data yang dibutuhkan untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian adalah suatu proses pengumpulan dan analisis data yang dilakukan secara sistematis dan logis untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu. 1 Jenis penelitian

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana Strata 1 (S1) Program Studi Pendidikan Akuntansi

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana Strata 1 (S1) Program Studi Pendidikan Akuntansi STUDI TENTANG PRESTASI BELAJAR DITINJAU DARI FASILITAS BELAJAR DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP MATA KULIAH DASAR AKUNTANSI KEUANGAN I PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI FAKULTAS KEGURUAN DAN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang terdiri dari variabel independen yaitu pemberian reward dan variabel

BAB III METODE PENELITIAN. yang terdiri dari variabel independen yaitu pemberian reward dan variabel 47 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode penelitian Penelitian ini adalah penelitian quasi-eksperimen yang menggunakan nonequivalent model grup kontrol. Penelitian ini terdiri dari dua variabel yang terdiri

Lebih terperinci

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN BELAJAR TERHADAP MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK DI MTs MUSLIMAT NU PALANGKARAYA

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN BELAJAR TERHADAP MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK DI MTs MUSLIMAT NU PALANGKARAYA PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN BELAJAR TERHADAP MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK DI MTs MUSLIMAT NU PALANGKARAYA Oleh : Mudzalifah Mayasari * dan M. Fatchurahman ** Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif. Pendekatan penelitian kuantitatif adalah suatu proses menemukan pengetahuan yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Menurut ragam penelitian ditinjau dari bidangnya, penelitian ini termasuk dalam bidang penelitian akademis atau pendidikan. Ditinjau dari tempatnya,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang difokuskan pada kajian

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang difokuskan pada kajian 43 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang difokuskan pada

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Rajabasa Raya Kota Bandarlampung. Menurut Sugiyono (2012: 6) Metode penelitian adalah cara ilmiah untuk

III. METODE PENELITIAN. Rajabasa Raya Kota Bandarlampung. Menurut Sugiyono (2012: 6) Metode penelitian adalah cara ilmiah untuk 34 III. METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu penelitian 3.1.1 Tempat Penelitian Penelitian akan dilaksanakan di SD Negeri 1 Rajabasa Raya Kecamatan Rajabasa Raya Kota Bandarlampung. 3.1.2 Waktu Penelitian

Lebih terperinci

PENGARUH LAYANAN INFORMASI KARIR TERHADAP MINAT STUDI LANJUT PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 16 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2015/2016

PENGARUH LAYANAN INFORMASI KARIR TERHADAP MINAT STUDI LANJUT PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 16 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2015/2016 PENGARUH LAYANAN INFORMASI KARIR TERHADAP MINAT STUDI LANJUT PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 16 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Oleh: WAHYU SURYO WIDIYANTORO NPM. 12500034 ABSTRAK Tujuan dalam penelitian

Lebih terperinci

Assa aidiyah Tanggulrejo Manyar Gresik. BAB III METODE PENELITIAN. Data yang diambil dalam penelitian ini ada dua:

Assa aidiyah Tanggulrejo Manyar Gresik. BAB III METODE PENELITIAN. Data yang diambil dalam penelitian ini ada dua: 47 pendidikan diniyah terhadap peningkatan prestasi belajar PAI siswa di MTs Assa aidiyah Tanggulrejo Manyar Gresik. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Data yang diambil dalam penelitian ini

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. JENIS DAN PENDEKATAN PENELITIAN 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif yaitu penelitian yang menunjukkan suatu pernyataan dugaan tentang hubungan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini hendak menguji pengaruh Strategi pembelajaran dan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini hendak menguji pengaruh Strategi pembelajaran dan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini hendak menguji pengaruh Strategi pembelajaran dan Motivasi belajar terhadap hasil belajar peserta didik MAN 1 Bandar Lampung pendekatan yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan metode eksperimen. Penelitian kuantitatif merupakan penelitian dengan data berupa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode eksperimen. Dalam penelitian eksperimen ini, peneliti dapat melakukan manipulasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field study research) yakni

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field study research) yakni BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Sumber Data Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field study research) yakni pengamatan langsung ke obyek yang diteliti guna mendapatkan data yang relevan.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Pendekatan Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan pendekatan kuantitatif yaitu pendekatan yang memungkinkan dilakukan pencatatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian survai. Penelitian survai adalah penelitian yang mengambil sampel dari suatu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai

Lebih terperinci

Kelurahan Bendan Duwur terdapat 40 pertanyaan yang masing-masing. pertanyaan memiliki empat alternatif jawaban, yaitu:

Kelurahan Bendan Duwur terdapat 40 pertanyaan yang masing-masing. pertanyaan memiliki empat alternatif jawaban, yaitu: A. Metode Analisis Data 1. Analisis Deskriptif Rumus deskriptif persentase digunakan untuk menampilkan datadata kualitatif (angka) ke dalam kalimat. Dalam angket penelitian, untuk menggambarkan implementasi

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA KETERAMPILAN MENJELASKAN DAN BERTANYA GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA JURNAL. Oleh

HUBUNGAN ANTARA KETERAMPILAN MENJELASKAN DAN BERTANYA GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA JURNAL. Oleh HUBUNGAN ANTARA KETERAMPILAN MENJELASKAN DAN BERTANYA GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA JURNAL Oleh RENANTI WIDYA DARA NAZARUDDIN WAHAB ERNI MUSTAKIM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Ditinjau dari objeknya, penelitian yang dilakukan penulis termasuk penelitian lapangan (field research), karena data-data yang diperlukan untuk penyusunan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian dengan pendekatan kuantitatif, Menurut Saifuddin Azwar pendekatan kuantitatif yaitu penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode eksperimen. Metode tersebut digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu

Lebih terperinci

PENGARUH JAM BELAJAR MASYARAKAT DAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS TINGGI SD NEGERI 02 KALISORO TAHUN AJARAN 2014/2015

PENGARUH JAM BELAJAR MASYARAKAT DAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS TINGGI SD NEGERI 02 KALISORO TAHUN AJARAN 2014/2015 PENGARUH JAM BELAJAR MASYARAKAT DAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS TINGGI SD NEGERI 02 KALISORO TAHUN AJARAN 2014/2015 NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mengumpulkan, menyusun dan menganalisis data yang diperoleh sehingga

BAB III METODE PENELITIAN. mengumpulkan, menyusun dan menganalisis data yang diperoleh sehingga BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan suatu cara yang dilakukan untuk mengumpulkan, menyusun dan menganalisis data yang diperoleh sehingga menghasilkan makna yang sebenarnya.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. didik kelas VII di SMP Negeri 2 Pariaman, maka dalam penelitian ini

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. didik kelas VII di SMP Negeri 2 Pariaman, maka dalam penelitian ini BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Sesuai dengan tujuan penelitian ini yaitu ingin mengetahui hubungan signifikan keharmonisan keluarga Islami dengan penyesuaian diri pada peserta didik

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan

METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan 35 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2014: 2). Oleh karena itu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. genap tahun pelajaran 2013/2014 di SD Negeri 2 Labuhan Ratu Kota Bandar

BAB III METODE PENELITIAN. genap tahun pelajaran 2013/2014 di SD Negeri 2 Labuhan Ratu Kota Bandar BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei 2014, yaitu pada semester genap tahun pelajaran 2013/2014 di SD Negeri 2 Labuhan Ratu Kota Bandar Lampung.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN III METODE PENELITIN. Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai oleh penulis dalam penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui kemandirian belajar siswa pada pembelajaran qidah khlak di kelas VIII MTs

Lebih terperinci

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan Bimbingan Konseling OLEH:

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan Bimbingan Konseling OLEH: HUBUNGAN BIMBINGAN PRIBADI SOSIAL DENGAN UPAYA MENINGKATKAN INTERAKSI SOSIAL DENGAN TEMAN SEBAYA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 PACITAN TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian

Lebih terperinci

KONTRIBUSI PERSEPSI SISWA MENGENAI PERAN ORANG TUA DALAM PENDIDIKAN TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PRODUKTIF

KONTRIBUSI PERSEPSI SISWA MENGENAI PERAN ORANG TUA DALAM PENDIDIKAN TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PRODUKTIF 74 KONTRIBUSI PERSEPSI SISWA MENGENAI PERAN ORANG TUA DALAM PENDIDIKAN TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PRODUKTIF Hadi Heriawan 1, Iwa Kuntadi 2, Haryadi 3 Departemen Pendidikan Teknik

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. TUJUAN PENELITIAN Tujuan dilaksanakannya penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui hubungan yang signifikan antara kemampuan numerik peserta didik terhadap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. evaluasi untuk mengukur kualitas keberhasilan dari proses pembelajaran yang

BAB I PENDAHULUAN. evaluasi untuk mengukur kualitas keberhasilan dari proses pembelajaran yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam kegiatan suatu negara pendidikan memegang peranan yang sangat penting untuk menjamin kelangsungan hidup negara dan bangsa karena pendidikan merupakan wahana

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Universitas Lampung yaitu di Fakultas Keguruan. Dan Ilmu Pendidikan tahun ajaran 2009/2010.

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Universitas Lampung yaitu di Fakultas Keguruan. Dan Ilmu Pendidikan tahun ajaran 2009/2010. 34 III. METODOLOGI PENELITIAN A.Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Universitas Lampung yaitu di Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan tahun ajaran 009/010. B. Metode Penelitian

Lebih terperinci

HUBUNGAN MOTIVASI PEMBELAJARAN OLEH GURU KELAS TERHADAP NILAI RAPORT SISWA DI SEKOLAH DASAR NEGERI. Sogi Hermanto

HUBUNGAN MOTIVASI PEMBELAJARAN OLEH GURU KELAS TERHADAP NILAI RAPORT SISWA DI SEKOLAH DASAR NEGERI. Sogi Hermanto Hermanto, Hubungan Motivasi Pembelajaran oleh Guru Kelas 149 HUBUNGAN MOTIVASI PEMBELAJARAN OLEH GURU KELAS TERHADAP NILAI RAPORT SISWA DI SEKOLAH DASAR NEGERI Sogi Hermanto Prodi Manajemen Pendidikan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode adalah suatu cara untuk mengetahui sesuatu, mempunyai langkahlangkah sistematis. Sedangkan penelitian adalah penerapan pendekatan ilmiah pada pengkajian

Lebih terperinci

DINA FITMILINA A1A110053

DINA FITMILINA A1A110053 HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG KOMPETENSI SOSIAL GURU EKONOMI DAN LINGKUNGAN SEKOLAH DENGAN MOTIVASI BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 4 MUARA BUNGO ARTIKEL ILMIAH OLEH DINA FITMILINA A1A110053

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN INTERAKSI SOSIAL PADA SISWA KELAS XI DI SMA NEGERI 1 WERU SUKOHARJO TAHUN PELAJARAN 2014/2015

HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN INTERAKSI SOSIAL PADA SISWA KELAS XI DI SMA NEGERI 1 WERU SUKOHARJO TAHUN PELAJARAN 2014/2015 HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN INTERAKSI SOSIAL PADA SISWA KELAS XI DI SMA NEGERI 1 WERU SUKOHARJO TAHUN PELAJARAN 2014/2015 PUTHUT SANTASA 11500040 Drs. Fadjeri, M.Pd Program Studi Bimbingan dan Konseling

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sumbernya diamati dan dicatat pertama kalinya oleh peneliti. 1

BAB III METODE PENELITIAN. sumbernya diamati dan dicatat pertama kalinya oleh peneliti. 1 BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Jenis dan Sumber Data Dalam penelitian ini, sumber data yang digunakan ada dua macam yaitu data primer dan data skunder. 1. Data primer Data primer yaitu data yang diperoleh

Lebih terperinci

Teknik Analisa Data yang diterapkan dalam penelitian ini. atau berupa dokumen-dokumen yang akan dianalisis.

Teknik Analisa Data yang diterapkan dalam penelitian ini. atau berupa dokumen-dokumen yang akan dianalisis. Bab ini terdiri dari uraian tentang Latar Belakang, Perumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, Kerangka Teori, Definisi Konsep, Definisi Operasional, dan Sistematika Penulisan. BAB II METODE

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 40 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Berdasarkan permasalahan dan tujuan, jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif yang berbentuk korelasional, artinya penelitian ini

Lebih terperinci

BAB II METODOLOGI PENELITIAN

BAB II METODOLOGI PENELITIAN BAB II METODOLOGI PENELITIAN A. Bentuk Penelitian Metode penelitian yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional dengan pendekatan kuantitatif dan menggunakan rumus statistik dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode penelitian eksperimen. Desain penelitian ini menggunakan quasi experimental design dan jenis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan metode penelitian eksperimen. Penelitian kuantitatif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dapat diukur dengan angka atau istilahnya quantifiabel, berupa pemahaman terhadap

BAB III METODE PENELITIAN. dapat diukur dengan angka atau istilahnya quantifiabel, berupa pemahaman terhadap 25 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif yaitu suatu pendekatan penelitian yang memusatkan perhatian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap bagian-bagian dan fenomena serta hubungan-hubungannya. Jenis. fenomena secara detail (Yusuf, 2014:62).

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap bagian-bagian dan fenomena serta hubungan-hubungannya. Jenis. fenomena secara detail (Yusuf, 2014:62). BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian 1. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pendekatan kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian ilmiah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN A.

BAB III METODE PENELITIAN A. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian lapangan (field research) yang bersifat korelasional. Penelitian lapangan merupakan suatu penelitian

Lebih terperinci

PENGARUH LAYANAN PENEMPATAN DAN PENYALURAN TERHADAP ORIENTASI KARIR PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 GONDANGREJO TAHUN PELAJARAN 2015/2016

PENGARUH LAYANAN PENEMPATAN DAN PENYALURAN TERHADAP ORIENTASI KARIR PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 GONDANGREJO TAHUN PELAJARAN 2015/2016 PENGARUH LAYANAN PENEMPATAN DAN PENYALURAN TERHADAP ORIENTASI KARIR PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 GONDANGREJO TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Oleh: BANY IRAWAN NIM: 12500020 Abstraks: Tujuan penelitian ini

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan dengan cara-cara yang masuk akal, dan menggunakan langkah-langkah

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan dengan cara-cara yang masuk akal, dan menggunakan langkah-langkah BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Maksudnya kegiatan penelitian itu dilakukan dengan cara-cara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 45 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Dalam penelitian ini jenis data yang digunakan adalah : 1) Data primer merupakan data yang langsung diperoleh dari sumber data asli di lokasi penelitian

Lebih terperinci

BAB II METODE PENELITIAN. Bentuk penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB II METODE PENELITIAN. Bentuk penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode BAB II METODE PENELITIAN A. Bentuk Penelitian Bentuk penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian korelasional dengan pendekatan kuantitatif dan menggunakan rumus statistik dalam

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif verifikatif dengan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif verifikatif dengan III. METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif verifikatif dengan pendekatan ek post facto dan survei. Menurut Nawawi (2003: 61), penelitian deskriptif

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2006:2). Metode penelitian yang digunakan

III. METODE PENELITIAN. tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2006:2). Metode penelitian yang digunakan 22 III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian adalah diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2006:2). Metode penelitian yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian merupakan suatu hal yang besar manfaatnya bagi peneliti yang akan memberikan arahan pokok-pokok yang akan diteliti, sehingga akan memudahkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Penelitian dengan pendekatan kuantitatif menekankan analisisnya pada data numerikal (angka)

Lebih terperinci

PENGARUH KEMAMPUAN MEMORI DAN MINAT BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP AL ISLAM 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2011/2012

PENGARUH KEMAMPUAN MEMORI DAN MINAT BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP AL ISLAM 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2011/2012 PENGARUH KEMAMPUAN MEMORI DAN MINAT BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP AL ISLAM 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN 011/01 NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai

Lebih terperinci

PENGARUH PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN SOSIAL TERHADAP KEMAMPUAN BERINTERAKSI SOSIAL SISWA KELAS VIII MTs NEGERI PACITAN TAHUN PELAJARAN 2014/2015

PENGARUH PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN SOSIAL TERHADAP KEMAMPUAN BERINTERAKSI SOSIAL SISWA KELAS VIII MTs NEGERI PACITAN TAHUN PELAJARAN 2014/2015 PENGARUH PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN SOSIAL TERHADAP KEMAMPUAN BERINTERAKSI SOSIAL SISWA KELAS VIII MTs NEGERI PACITAN TAHUN PELAJARAN 2014/2015 ARTIKEL SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi Dan Waktu 3.1.1. Lokasi penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 1 Batudaa Kecamatan Batudaa Kabupaten Gorontalo Provinsi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk ke dalam penelitian ex post facto. Menurut

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk ke dalam penelitian ex post facto. Menurut BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini termasuk ke dalam penelitian ex post facto. Menurut Kerlinger dalam Emzir (2010: 119) penelitian ini disebut dengan penelitian ex post facto,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Surakhmad (Andrianto, 2011: 29) mengungkapkan ciri-ciri metode korelasional, yaitu:

BAB III METODE PENELITIAN. Surakhmad (Andrianto, 2011: 29) mengungkapkan ciri-ciri metode korelasional, yaitu: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Pada penelitian ini pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif, yaitu pendekatan yang menggunakan data yang dikualifikasikan/dikelompokkan dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pengamatan langsung ke obyek yang diteliti guna mendapatkan data yang

BAB III METODE PENELITIAN. pengamatan langsung ke obyek yang diteliti guna mendapatkan data yang BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research) yaitu pengamatan langsung ke obyek yang diteliti guna mendapatkan data yang relevan. Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode memiliki arti suatu jalan yang dilalui untuk mencapai tujuan.1 Sedangkan penelitian diartikan sebagai suatu proses pengumpulan dan analisis data yang dilakukan secara sistematis

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. penelitian adalah ilmu pengetahuan yang membahas jalan atau cara mengemukakan

III. METODOLOGI PENELITIAN. penelitian adalah ilmu pengetahuan yang membahas jalan atau cara mengemukakan III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metodologi Penelitian Metodologi penelitian digunakan untuk menemukan jawaban secara sistematis. Metodologi merupakan ilmu yang membicarakan tentang metode sedangkan metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian (field research), yakni penelitian yang langsung dilakukan di lapangan atau pada responden. 1 Dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan cara atau metode yang benar dalam penelitian tersebut.

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan cara atau metode yang benar dalam penelitian tersebut. 70 BAB III METODE PENELITIAN Agar memperoleh hasil penelitian yang baik dan dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya, maka seorang peneliti harus dapat memahami dan menggunakan cara atau metode yang benar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang bersifat non eksperimental, dengan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Untuk mengetahui hubungan antara self-efficacy dengan kesiapan dalam menghadapi dunia kerja, jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif

Lebih terperinci

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN. 1. Latar Belakang Berdirinya Lokasi Penelitian

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN. 1. Latar Belakang Berdirinya Lokasi Penelitian BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 1. Latar Belakang Berdirinya Lokasi Penelitian SMK Muhammadiyah 3 Banjarmasin beralamatkan di Jalan Mangga III Rt. 22 No. 48 Kecamatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran atau suatu kelas

BAB III METODE PENELITIAN. manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran atau suatu kelas 61 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian adalah suatu metode dalam meneliti status kelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran atau suatu kelas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. jenis penelitian. Lingkup wilayah penelitian itu adalah semua pihak yang

BAB III METODE PENELITIAN. jenis penelitian. Lingkup wilayah penelitian itu adalah semua pihak yang BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Desain penelitian ini mencakup lingkup wilayah penelitian dan jenis penelitian. Lingkup wilayah penelitian itu adalah semua pihak yang dapat dijadikan objek

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian ini mencakup lingkup wilayah penelitian dan jenis

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian ini mencakup lingkup wilayah penelitian dan jenis BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian ini mencakup lingkup wilayah penelitian dan jenis penelitian. Lingkup wilayah penelitian adalah semua pihak yang dapat dijadikan objek

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN bebas. Adapun variabel dalam penelitian yang berjudul Studi korelasi antara BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif dengan menggunakan pendekatan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. menentukan tingkat hubungan antara variabel-variabel ini. belajar siswa kelas VIII Tahun Pembelajaran 2008/2009.

III. METODE PENELITIAN. menentukan tingkat hubungan antara variabel-variabel ini. belajar siswa kelas VIII Tahun Pembelajaran 2008/2009. 28 III. METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Metode Penelitian Korelasi. Sesuai dengan pendapat Suharsimi Arikunto (2006:270): Metode Penelitian Korelasional

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menemukan keterangan mengenai apa yang ingin diketahui. 1

BAB III METODE PENELITIAN. menemukan keterangan mengenai apa yang ingin diketahui. 1 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini dapat digolongkan sebagai penelitian lapangan ( Field Research) dengan pendekatan kuantitatif, yakni suatu proses menemukan pengetahuan yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Alokasi waktu penelitian tentang persepsi mahasiswa IAIN Palangka

BAB III METODE PENELITIAN. Alokasi waktu penelitian tentang persepsi mahasiswa IAIN Palangka BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Alokasi waktu penelitian tentang persepsi mahasiswa IAIN Palangka Raya terhadap peran Komisi Penyiaran Indonesia Daerah Kalimantan Tengah (KPID

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap data, serta penampilan datanya. Sebagaimana Sugiyono (2012: 14)

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap data, serta penampilan datanya. Sebagaimana Sugiyono (2012: 14) BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif, yaitu penelitian yang dituntut untuk menggunakan angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran

Lebih terperinci

PENGARUH LINGKUNGAN SOSIAL DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI PADA SISWA KELAS VIII MTs AL IRSYAD NGAWI TAHUN AJARAN 2011/2012

PENGARUH LINGKUNGAN SOSIAL DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI PADA SISWA KELAS VIII MTs AL IRSYAD NGAWI TAHUN AJARAN 2011/2012 PENGARUH LINGKUNGAN SOSIAL DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI PADA SISWA KELAS VIII MTs AL IRSYAD NGAWI TAHUN AJARAN 2011/2012 Naskah Publikasi Disusun oleh YULIYATUN A 210 080 090

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menentukan obyek-obyek penelitian yang akan diteliti dan besarnya

BAB III METODE PENELITIAN. menentukan obyek-obyek penelitian yang akan diteliti dan besarnya 18 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Populasi, Sampel dan Teknik Sampling Sebelum penelitian dilaksanakan, terlebih dahulu peneliti harus menentukan obyek-obyek penelitian yang akan diteliti dan besarnya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. data sekunder. Data primer merupakan sumber data penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. data sekunder. Data primer merupakan sumber data penelitian yang BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer merupakan sumber data penelitian yang diperoleh secara langsung

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 2 Gorontalo

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 2 Gorontalo 6 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian a. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri Gorontalo b. Waktu Penelitian Waktu dalam melakukan penelitian ini yang mana sudah

Lebih terperinci