DATA PENDUDUK SASARAN PROGRAM PEMBANGUNAN KESEHATAN TAHUN
|
|
- Sudomo Kusnadi
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1
2 DATA PENDUDUK SASARAN PROGRAM PEMBANGUNAN KESEHATAN TAHUN PUSAT DATA DAN INFORMASI KEMENTERIAN KESEHATAN RI JAKARTA 2011
3 KATA PENGANTAR Dalam rangka pemantauan rencana aksi percepatan pelaksanaan prioritas kesehatan dan perhitungan pencapaian target MDG s dan Renstra Kementerian Kesehatan, maka perlu ditetapkan Data Sasaran Penduduk Program Kementerian Kesehatan untuk beberapa tahun ke depan. Salah satu permasalahan yang dihadapi saat ini adalah belum tersedianya data tentang jumlah penduduk sasaran program untuk tahun 2011 dan estimasi tahun-tahun berikutnya. Data penduduk sasaran program selalu diperlukan mulai dari saat penyusunan rencana kegiatan tahunan hingga evaluasi hasil kegiatan. Data sasaran penduduk program kesehatan tersebut digunakan untuk menghitung perencanaan program kesehatan dan pencapaian target. Kami berharap agar penentuan target sasaran program ini dapat disepakati bersama oleh para pengelola program melalui satu pintu, dalam hal ini disepakati bersama dan diputuskan oleh manager tertinggi di dalam wilayah itu. Di samping itu melalui buku ini diharapkan dapat membantu para petugas kesehatan khususnya dalam menghitung target sasaran program. Kami sadari bahwa buku Data Penduduk Pembangunan Kesehatan Tahun ini belum sempurna. Dengan tangan terbuka kami mohon tanggapan dan kritik untuk penyempurnaan buku ini. Akhir kata, mudah-mudahan buku ini bermanfaat dalam mengisi kebutuhan data dan informasi kesehatan yang terkini sesuai dengan harapan kita semua. Jakarta, Oktober 2011 Kepala Pusat Data dan Informasi dr. Jane Soepardi NIP i
4 ii
5 DAFTAR ISI Kata Pengantar Daftar Isi Daftar Lampiran i iii v Bab I Pendahuluan 1 Bab II Pengertian dan Pemanfaatan Data Penduduk 3 A. Pengertian 3 B. Pemanfaatan Data Penduduk 6 Bab III Perhitungan Penduduk 10 A. Data Dasar Kependudukan 10 B. Perhitungan Penduduk 12 Bab IV Penutup 16 Daftar Pustaka 17 Lampiran 19 *** iii
6 iv
7 DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Estimasi Penduduk Pembangunan Kesehatan Tahun Tabel Indonesia Tabel Aceh Tabel Sumatera Utara Tabel Sumatera Barat Tabel Riau Tabel Jambi Tabel Sumatera Selatan Tabel Bengkulu Tabel Lampung Tabel Kepulauan Bangka Belitung Tabel Kepulauan Riau Tabel DKI Jakarta Tabel Jawa Barat Tabel Jawa Tengah Tabel DI Yogyakarta Tabel Jawa Timur Tabel Banten Tabel Bali Tabel Nusa Tenggara Barat Tabel Nusa Tenggara Timur Tabel Kalimantan Barat Tabel Kalimantan Tengah Tabel Kalimantan Selatan Tabel Kalimantan Timur Tabel Sulawesi Utara Tabel Sulawesi Tengah Tabel Sulawesi Selatan Tabel Sulawesi Tenggara Tabel Gorontalo Tabel Sulawesi Barat Tabel Maluku Tabel Maluku Utara Tabel Papua Barat Tabel Papua v
8 Lampiran 2 Estimasi Penduduk Pembangunan Kesehatan Menurut Umur Produktif, Non Produktif dan Provinsi Tahun Estimasi Penduduk Menurut Provinsi Tahun Tabel Estimasi Penduduk Menurut Provinsi Tahun 2011 Tabel Estimasi Penduduk Menurut Provinsi Tahun 2012 Tabel Estimasi Penduduk Menurut Provinsi Tahun 2013 Tabel Estimasi Penduduk Menurut Provinsi Tahun Estimasi Penduduk Usia Muda (< 15 Tahun) Menurut Provinsi Tahun Tabel Estimasi Penduduk Usia Muda (< 15 Tahun) Menurut Provinsi Tahun 2011 Tabel Estimasi Penduduk Usia Muda (< 15 Tahun) Menurut Provinsi Tahun 2012 Tabel Estimasi Penduduk Usia Muda (< 15 Tahun) Menurut Provinsi Tahun 2013 Tabel Estimasi Penduduk Usia Muda (< 15 Tahun) Menurut Provinsi Tahun Estimasi Penduduk Usia Produktif (15-64 Tahun) Menurut Provinsi Tahun Tabel Estimasi Penduduk Usia Produktif (15-64 Tahun) Menurut Provinsi Tahun 2011 Tabel Estimasi Penduduk Usia Produktif (15-64 Tahun) Menurut Provinsi Tahun 2012 Tabel Estimasi Penduduk Usia Produktif (15-64 Tahun) Menurut Provinsi Tahun 2013 Tabel Estimasi Penduduk Usia Produktif (15-64 Tahun) Menurut Provinsi Tahun 2014 vi
9 2.4 Estimasi Penduduk Usia Lanjut (> 60 Tahun) Menurut Provinsi Tahun Tabel Estimasi Penduduk Usia Lanjut (> 60 Tahun) Menurut Provinsi Tahun 2011 Tabel Estimasi Penduduk Usia Lanjut (> 60 Tahun) Menurut Provinsi Tahun 2012 Tabel Estimasi Penduduk Usia Lanjut (> 60 Tahun) Menurut Provinsi Tahun 2013 Tabel Estimasi Penduduk Usia Lanjut (> 60 Tahun) Menurut Provinsi Tahun Estimasi Penduduk Usia Lanjut Risti (> 70 Tahun) Menurut Provinsi Tahun Tabel Estimasi Penduduk Usia Lanjut Risti (> 70 Tahun) Menurut Provinsi Tahun 2011 Tabel Estimasi Penduduk Usia Lanjut Risti (> 70 Tahun) Menurut Provinsi Tahun 2012 Tabel Estimasi Penduduk Usia Lanjut Risti (> 70 Tahun) Menurut Provinsi Tahun 2013 Tabel Estimasi Penduduk Usia Lanjut Risti (> 70 Tahun) Menurut Provinsi Tahun 2014 Lampiran 3 Estimasi Penduduk Pembangunan Kesehatan Menurut Umur Lahir Hidup, Bayi, Batita, Anak Balita, Balita dan Provinsi Tahun Estimasi Lahir Hidup Menurut Provinsi Tahun Tabel Estimasi Lahir Hidup Menurut Provinsi Tahun 2011 Tabel Estimasi Lahir Hidup Menurut Provinsi Tahun 2012 Tabel Estimasi Lahir Hidup Menurut Provinsi Tahun 2013 Tabel Estimasi Lahir Hidup Menurut Provinsi Tahun 2014 vii
10 3.2 Estimasi Bayi (0 Tahun) Menurut Provinsi Tahun Tabel Estimasi Bayi (0 Tahun) Menurut Provinsi Tahun 2011 Tabel Estimasi Bayi (0 Tahun) Menurut Provinsi Tahun 2012 Tabel Estimasi Bayi (0 Tahun) Menurut Provinsi Tahun 2013 Tabel Estimasi Bayi (0 Tahun) Menurut Provinsi Tahun Estimasi Batita (0-2 Tahun) Menurut Provinsi Tahun Tabel Estimasi Penduduk Usia Produktif (15-64 Tahun) Menurut Provinsi Tahun 2011 Tabel Estimasi Penduduk Usia Produktif (15-64 Tahun) Menurut Provinsi Tahun 2012 Tabel Estimasi Penduduk Usia Produktif (15-64 Tahun) Menurut Provinsi Tahun 2013 Tabel Estimasi Penduduk Usia Produktif (15-64 Tahun) Menurut Provinsi Tahun Estimasi Anak Balita (1-4 Tahun) Menurut Provinsi Tahun Tabel Estimasi Anak Balita (1-4 Tahun) Menurut Provinsi Tahun 2011 Tabel Estimasi Anak Balita (1-4 Tahun) Menurut Provinsi Tahun 2012 Tabel Estimasi Anak Balita (1-4 Tahun) Menurut Provinsi Tahun 2013 Tabel Estimasi Anak Balita (1-4 Tahun) Menurut Provinsi Tahun Estimasi Balita (0-4 Tahun) Menurut Provinsi Tahun Tabel Estimasi Balita (0-4 Tahun) Menurut Provinsi Tahun 2011 Tabel Estimasi Balita (0-4 Tahun) Menurut Provinsi Tahun 2012 Tabel Estimasi Balita (0-4 Tahun) Menurut Provinsi Tahun 2013 Tabel Estimasi Balita (0-4 Tahun) Menurut Provinsi Tahun 2014 viii
11 Lampiran 4 Estimasi Penduduk Pembangunan Kesehatan Menurut Umur Wanita Usia Subur, Ibu dan Provinsi Tahun Estimasi Wanita Usia Subur (15-49 tahun) dan WUS Imunisasi Menurut Provinsi Tahun Tabel Estimasi Wanita Usia Subur (15-49 tahun) dan WUS Imunisasi Menurut Provinsi Tahun 2011 Tabel Estimasi Wanita Usia Subur (15-49 tahun) dan WUS Imunisasi Menurut Provinsi Tahun 2012 Tabel Estimasi Wanita Usia Subur (15-49 tahun) dan WUS Imunisasi Menurut Provinsi Tahun 2013 Tabel Estimasi Wanita Usia Subur (15-49 tahun) dan WUS Imunisasi Menurut Provinsi Tahun Estimasi Ibu Hamil, Ibu Bersalin dan Ibu Menyusui Menurut Provinsi Tahun Tabel Estimasi Ibu Hamil, Ibu Bersalin dan Ibu Menyusui Menurut Provinsi Tahun 2011 Tabel Estimasi Ibu Hamil, Ibu Bersalin dan Ibu Menyusui Menurut Provinsi Tahun 2012 Tabel Estimasi Ibu Hamil, Ibu Bersalin dan Ibu Menyusui Menurut Provinsi Tahun 2013 Tabel Estimasi Ibu Hamil, Ibu Bersalin dan Ibu Menyusui Menurut Provinsi Tahun 2014 Lampiran 5 Estimasi Penduduk Pembangunan Kesehatan Menurut Umur Anak Prasekolah, Anak Kelas 1 SD/Setingkat (7 tahun), Anak Usia SD (7-12 tahun) dan Provinsi Tahun Estimasi Anak Prasekolah Menurut Provinsi Tahun Tabel Estimasi Anak Prasekolah Menurut Provinsi Tahun 2011 ix
12 Tabel Tabel Tabel Estimasi Anak Prasekolah Menurut Provinsi Tahun 2012 Estimasi Anak Prasekolah Menurut Provinsi Tahun 2013 Estimasi Anak Prasekolah Menurut Provinsi Tahun Estimasi Anak Usia Kelas 1 SD/Setingkat (7 tahun) Menurut Provinsi Tahun Tabel Estimasi Anak Anak Usia Kelas 1 SD/Setingkat (7 tahun) Menurut Provinsi Tahun 2011 Tabel Estimasi Anak Anak Usia Kelas 1 SD/Setingkat (7 tahun) Menurut Provinsi Tahun 2012 Tabel Estimasi Anak Anak Usia Kelas 1 SD/Setingkat (7 tahun) Menurut Provinsi Tahun 2013 Tabel Estimasi Anak Anak Usia Kelas 1 SD/Setingkat (7 tahun) Menurut Provinsi Tahun Estimasi Anak Usia SD/Setingkat (7-12 tahun) Menurut Provinsi Tahun Tabel Estimasi Anak Usia SD/Setingkat (7-12 tahun) Menurut Provinsi Tahun 2011 Tabel Estimasi Anak Usia SD/Setingkat (7-12 tahun) Menurut Provinsi Tahun 2012 Tabel Estimasi Anak Usia SD/Setingkat (7-12 tahun) Menurut Provinsi Tahun 2013 Tabel Estimasi Anak Usia SD/Setingkat (7-12 tahun) Menurut Provinsi Tahun 2014 *** x
13 BAB I. PENDAHULUAN Pemikiran modern mengenai pembangunan telah menempatkan kembali manusia sebagai subyek atau pusat dari proses pembangunan. Tujuan utama dari pembangunan adalah menciptakan lingkungan yang memungkinkan bagi penduduknya untuk menikmati umur panjang, sehat dan menjalankan kehidupan yang produktif. Penduduk sebagai determinan pembangunan harus mendapat perhatian yang tinggi. Program pembangunan, termasuk pembangunan di bidang kesehatan yang akan dilakukan, harus didasarkan pada dinamika kependudukan. Pembangunan kesehatan merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Pencapaian derajat kesehatan yang optimal bukan hanya menjadi tanggung jawab dari sektor kesehatan saja, namun sektor terkait lainnya seperti sektor pendidikan, sektor ekonomi, sektor sosial dan pemerintahan juga memiliki peranan yang cukup besar. Upaya pembangunan di bidang kesehatan tercermin dalam program kesehatan melalui upaya promotif, preventif, kuratif maupun rehabilitatif. Untuk mendukung upaya tersebut diperlukan ketersediaan data mengenai penduduk sebagai sasaran program pembangunan kesehatan. Penduduk sasaran program pembangunan kesehatan sangatlah beragam, sesuai dengan karakteristik kelompok umur tertentu atau didasarkan pada kondisi siklus kehidupan yang terjadi. Beberapa upaya program kesehatan memiliki sasaran ibu hamil, ibu melahirkan, dan ibu nifas; sedangkan Data Penduduk Pembangunan Kesehatan
14 beberapa program lainnya dengan penduduk sasaran terfokus pada kelompok umur tertentu, meliputi : bayi, batita, balita, anak balita, anak usia sekolah SD, wanita usia subur, penduduk produktif, usia lanjut dan lain-lain. Walaupun sasaran program pembangunan kesehatan memiliki arti penting bagi pengelola program di semua jenjang manajemen, namun dalam kenyataannya seringkali mengalami kesulitan untuk mendapatkan besaran angka sasaran tersebut. Hal ini dapat disebabkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) sebagai institusi yang berwenang dalam penyediaan data kependudukan, biasanya hanya dapat menyediakan data kependudukan yang bersifat umum dan sangat terbatas, sesuai dengan hasil dari Sensus Penduduk, Survei Penduduk Antar Sensus (SUPAS) dan Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas). Dalam upaya mendukung penyelenggaraan program pembangunan kesehatan, Pusat Data dan Informasi (dipandu Badan Pusat Statistik) memfasilitasi para pengelola program kesehatan dengan menyediakan data perkiraan jumlah penduduk sasaran program pembangunan kesehatan. Data ini disususun berdasarkan hasil Sensus Penduduk Tahun Pemanfaatan data perkiraan penduduk sasaran program ini untuk memenuhi kebutuhan yang relatif mendesak, khususnya dalam penyusunan rencana program pembangunan kesehatan, baik di pusat maupun di daerah (provinsi). 2
15 BAB II PENGERTIAN DAN PEMANFAATAN DATA PENDUDUK SASARAN PROGRAM PEMBANGUNAN KESEHATAN A. Pengertian Penduduk sasaran program pembangunan kesehatan adalah jumlah penduduk menurut karakteristik kelompok umur tertentu atau didasarkan pada kondisi siklus kehidupan yang terjadi dan merupakan target sasaran program pembangunan kesehatan. sasaran program menurut karakteristik tertentu meliputi ibu hamil, ibu melahirkan dan ibu nifas, sedangkan sasaran program menurut kelompok umur, meliputi usia bayi, batita, balita, usia sekolah SD/setingkat, wanita usia subur, usia produktif, usia lanjut dan lain-lain. Untuk mendapatkan pemahaman yang sama, dalam buku ini dilengkapi dengan beberapa pengertian tentang penduduk sasaran program serta istilah-istilah demografi yang terkait serta cara-cara perhitungannya. 1. Sensus Sensus adalah keseluruhan proses pengumpulan (collecting), menghimpun dan menyusun (compiling), dan menerbitkan data-data demografi, ekonomi, dan sosial yang menyangkut semua orang pada waktu tertentu di suatu negara atau suatu wilayah tertentu. Konsep yang dipakai di negara kita adalah kombinasi dari konsep de facto (mencatat orang-orang yang Data Penduduk Pembangunan Kesehatan
16 berada di tempat pada saat pencacahan) dan de jure (mencatat semua orang berdasarkan tempat tinggal/alamat). Sensus penduduk biasanya dilakukan setiap 10 tahun sekali dan dilaksanakan pada tahun yang berakhiran dengan angka 0 (nol), seperti tahun 1990, 2000, dan Penduduk Penduduk Indonesia/daerah adalah orang yang berdomisili di wilayah Republik Indonesia/daerah tersebut selama 6 bulan atau lebih dan mereka yang berdomisili kurang dari 6 bulan tetapi bertujuan untuk menetap. 3. Laju Pertumbuhan Penduduk Laju pertumbuhan penduduk adalah angka yang menunjukkan perubahan jumlah penduduk di suatu wilayah tertentu pada waktu tertentu dibandingkan dengan jumlah penduduk pada waktu sebelumnya. Biasanya dalam satuan persen per tahun. 4. Proyeksi Penduduk Proyeksi adalah perhitungan jumlah penduduk pada tahun yang akan datang berdasarkan perkiraan perubahan fertilitas, mortalitas, dan migrasi berdasarkan hasil dari pendataan penduduk yang berasal dari Sensus Penduduk atau SUPAS. 5. Data Sensus Penduduk Data sensus penduduk adalah data yang diperoleh dengan cara mencatat semua penduduk yang ada di wilayah/negara tertentu. 4
17 6. Data Proyeksi Penduduk Data proyeksi penduduk adalah data yang didapatkan dengan cara proyeksi yang berdasarkan pada hasil sensus penduduk. 7. Penduduk Ibu hamil adalah ibu yang mengandung sampai usia kehamilan 42 minggu. Ibu melahirkan adalah semua wanita yang mengalami proses kelahiran bayi yang dikandung dengan usia kehamilan cukup bulan tanpa memperhitungkan cara kelahirannya. Ibu nifas adalah ibu yang telah melahirkan 6 jam pasca persalinan sampai dengan 42 hari. Wanita Usia Subur adalah semua wanita yang telah memasuki usia antara tahun tanpa memperhitungkan status perkawinannya. Sasaran menurut kelompok umur adalah sekelompok penduduk yang telah memasuki umur tertentu (tahun atau bulan) dan menjadi sasaran pelayanan program kesehatan: o Bayi adalah sekelompok penduduk yang berusia < 1 tahun (0 tahun) atau penduduk yang belum merayakan ulang tahunnya yang pertama (0 11 bulan). o Batita adalah sekelompok penduduk yang berusia < 3 tahun (0 2 tahun) atau penduduk yang belum merayakan ulang tahunnya yang ketiga (0 35 bulan). o Balita adalah sekelompok penduduk yang berusia < 5 tahun (0 4 tahun) atau penduduk yang belum Data Penduduk Pembangunan Kesehatan
18 merayakan ulang tahunnya yang kelima (0 59 bulan). o Penduduk usia produktif adalah penduduk yang berumur tahun. o Penduduk usia lanjut adalah sekelompok penduduk yang telah berusia > 60 tahun (kesepakatan Kementerian Sosial yang dirujuk lintas sektor). Penduduk usia lanjut dikelompokkan menjadi sebagai berikut: o usia prasenilis (45-59 tahun). o usia lanjut (60 tahun ke atas). o usia lanjut risiko tinggi (70 tahun ke atas), atau usia 60 tahun ke atas dengan masalah kesehatan. B. Pemanfaatan Data Penduduk Data penduduk sasaran program sangat diperlukan bagi pengelola program terutama untuk menyusun perencanaan (tahunan, lima tahunan) serta evaluasi hasil pencapaian upaya kesehatan yang telah dilaksanakan. Dalam perencanaan biasanya diperlukan untuk menghitung sasaran, menyusun rencana kegiatan serta kebutuhan sumber daya dalam pelaksanaan kegiatan. Secara umum penduduk sasaran program kesehatan dapat dikelompokkan menjadi dua bagian yaitu: (1) sasaran menurut umur dan jenis kelamin. Sasaran menurut umur biasanya dikelompokkan sesuai dengan faktor risiko kehidupannya. 6
19 (2) sasaran menurut kondisi ibu dikaitkan dengan siklus kehidupan wanita. Sasaran menurut siklus kehidupan wanita meliputi kehamilan, kelahiran dan masa nifas. Tabel 1 Pengelompokkan Penduduk dan Sumber Datanya No Umur/ Perhitungan Sumber Data 1. Penduduk semua umur Sensus/Registrasi/ Proyeksi 2. Bayi < 1 th (0 11 bln) Registrasi/Proyeksi 3. Batita < 3 th (0 2 th) Registrasi/Proyeksi (Bawah Tiga Tahun) 4. Anak Balita 1 4 th Registrasi/Proyeksi 5. Balita < 5 th (0 4 th) Registrasi/Proyeksi (Bawah Lima Tahun) 6. Usia Pra Sekolah 5 6 th Registrasi/Proyeksi 7. Usia Kelas 1 SD/setingkat 7 th Registrasi/Proyeksi 8. Usia SD/setingkat 7-12 th Registrasi/Proyeksi 9. Usia Belum Produktif < 15 th Registrasi/Proyeksi 10. Usia Produktif th Registrasi/Proyeksi 11. Prasenilis th Registrasi/Proyeksi (Pra Usia Lanjut) 12. Usia Lanjut 60 th Registrasi/Proyeksi 13. Usia Lanjut Risiko Tinggi > 70 th Registrasi/Proyeksi 14. Wanita Usia Subur (WUS) th Registrasi/Proyeksi 15. Wanita Usia Subur (WUS) th Registrasi/Proyeksi Imunisasi 16. Ibu Hamil Registrasi/Proyeksi 17. Ibu Bersalin Registrasi/Proyeksi 18. Ibu Nifas Registrasi/Proyeksi Data Penduduk Pembangunan Kesehatan
20 Penduduk sasaran program biasanya memiliki karakteristik tertentu, namun adakalanya beberapa program memiliki penduduk sasaran yang sama sebagaimana terlihat dalam Tabel 2 berikut ini. Tabel 2 Pemanfaatan Kesehatan No Program 1. Penduduk Semua program/unit 2. Bayi Imunisasi, Kes. Anak, Gizi, 3. Batita Imunisasi, Kes. Anak, Gizi 4. Balita Imunisasi, Kes. Anak, Gizi 5. Anak Balita Imunisasi, Kes. Anak, Gizi 6. Usia Pra Sekolah Imunisasi, Kes. Anak, Gizi 7. Usia Sekolah SD Imunisasi, UKS, Gizi 8. Wanita Usia Subur (WUS) Kes Ibu, Imunisasi, Gizi, KB 9. Wanita Usia Subur Imun (WUS Imun) Kes Ibu, Imunisasi, Gizi, KB 10. Usia Produktif Kes. Reproduksi, Kes. Kerja, KB 11. Prasenilis (Pra Usila) Kes. Reproduksi, Kes. Jiwa, dll. 12. Usia Lanjut Kesehatan Usila 13. Usia Lanjut Risiko Tinggi Kesehatan Usila 14. Ibu Hamil Kes Keluarga, KB, Imunisasi 15. Ibu Bersalin Kesehatan Keluarga 16. Ibu Nifas Kesehatan Keluarga 8
21 Data penduduk sasaran program diperlukan dari penyusunan rencana kegiatan tahunan sampai evaluasi hasil kegiatan. Data penduduk sasaran program kesehatan merupakan bagian dari data kependudukan yang dikelola oleh Badan Pusat Statistik, namun ketersediaan data biasanya sangat terbatas atau kurang sesuai dengan kebutuhan data penduduk sasaran program kesehatan. Tuntutan untuk mendapatkan data penduduk sasaran program secara akurat tidak mudah untuk terpenuhi dikarenakan perubahan penduduk yang dinamis. Hal ini disebabkan tersedianya fasilitas transportasi yang dapat memberikan kemudahan bagi penduduk untuk melakukan mobilisasi antar wilayah. Oleh karena itu diharapkan setidaknya tersedia suatu metoda yang dapat digunakan untuk menghitung penduduk sasaran program kesehatan yang mendekati keadaan di lapangan dan secara ilmiah dapat dipertanggungjawabkan. Data Penduduk Pembangunan Kesehatan
22 BAB III PERHITUNGAN PENDUDUK SASARAN PROGRAM PEMBANGUNAN KESEHATAN A. Data Dasar Kependudukan Perhitungan jumlah penduduk sasaran program pembangunan kesehatan dapat menggunakan data dasar yang telah ada di BPS seperti hasil Sensus Penduduk, SUPAS, Susenas, atau registrasi vital penduduk yang dilakukan oleh masing-masing pemerintah daerah, juga dapat menggunakan angka indeks tertentu yang didasarkan atas asumsi hasil penelitian. Cara memperoleh data dasar kependudukan tersebut sangat berbeda. Menurut aspek waktu, sensus penduduk dan SUPAS dilaksanakan periode sepuluh tahunan. Sensus dilaksanakan pada tahun yang berakhiran dengan angka 0 (nol) sedangkan SUPAS dilaksanakan pada tahun yang berakhiran dengan angka 5 (lima). Susenas dilaksanakan setiap tahun, sedangkan registrasi dilaksanakan setiap ada perubahan variabel kependudukan dan dilaporkan secara bulanan. Menurut aspek cakupan wilayah, sensus penduduk dan registrasi mencakup keseluruhan penduduk, sedangkan SUPAS dan Susenas dilaksanakan hanya pada sebagian penduduk dengan menggunakan sampel. Data kependudukan hasil SUPAS dan Susenas dapat menyediakan data penduduk menurut kelompok umur dan jenis kelamin dan biasanya harus melalui konversi terhadap 10
23 populasinya. Berdasar besaran sampel yang diambil, SUPAS memiliki jumlah sampel yang lebih besar sehingga data yang dihasilkannya dapat lebih dipercaya dibandingkan dengan data hasil Susenas. Kelebihan data Susenas karena dilaksanakan setiap tahun sehingga dapat menyediakan data sasaran program secara teratur setiap tahun. Kelemahannya karena sumber datanya adalah sampel dengan jumlah yang relatif kecil dibandingkan sampel pada SUPAS, maka dalam penghitungan sasaran program kesehatan membutuhkan ketelitian terutama dalam mengkonversikan populasinya. Registrasi vital penduduk juga merupakan sumber data untuk menghitung penduduk sasaran program. Pada tingkat kecamatan data hasil registrasi sangat diperlukan, karena akan langsung berhubungan dengan data individu sasaran program. Pada perencanaan tingkat kabupaten/kota dan provinsi, data registrasi kurang tepat dipakai karena faktor kecepatan pendataan dan pengolahannya di tingkat kabupaten/kota dan provinsi. Hal ini sering terjadi pada saat pendataan sasaran program berjenjang, karena faktor waktu pelaporan dari kecamatan ke kabupaten dan propinsi maka umur individu sasaran program sudah berubah. Maka untuk mengatasinya, perlu kombinasi antara registrasi dan proyeksi berdasarkan hasil sensus penduduk, SUPAS, Susenas, dan registrasi penduduk itu sendiri. Dari keempat sumber data dasar kependudukan tersebut, sensus penduduk merupakan sumber data utama yang paling lengkap dalam bentuk umur tunggal dan terinci menurut jenis kelamin, kondisi wilayah hingga tingkat administrasi yang paling kecil. Data Penduduk Pembangunan Kesehatan
24 B. Perhitungan Penduduk Berdasarkan sumber data dasar kependudukan, dapat dipastikan bahwa untuk menyediakan kebutuhan data penduduk sasaran program setiap tahun sangat sulit dipenuhi, padahal data dimaksud sangat diperlukan untuk berbagai kepentingan. Salah satu unsur penting dalam perhitungan penduduk sasaran program adalah jumlah penduduk di masa mendatang. penduduk di masa mendatang diketahui dengan menggunakan metode proyeksi. Metode proyeksi penduduk yang digunakan adalah metode geometris. Metode geometris menggunakan prinsip keajegan pada parameter dasar demografi yaitu parameter fertilitas, mortalitas, dan migrasi secara agregat melalui jumlah total penduduk. Metode geometris lebih mudah dilakukan dengan mengkaji pertumbuhan penduduk di dua atau lebih titik waktu yang berbeda. Metode geometris adalah metode yang paling sederhana, tidak harus tersedia data komponen pertumbuhan penduduk, dengan rumus sebagai berikut. 1) Geometric Rate of Growth. Metode Geometris berasumsi bahwa laju/angka pertumbuhan penduduk bersifat konstan setiap tahunnya. Rumus: Dimana P t P o r t P t = P o (1 + r) t = penduduk pada tahun n = penduduk pada tahun awal = Angka pertumbuhan penduduk = Jangka waktu dalam tahun 12
25 2) Exponential Rate of Growth Model ini berasumsi bahwa pertumbuhan penduduk berlangsung terus-menerus (continuous) setiap hari dengan angka pertumbuhan konstan. Dimana P t P o r t e Pt = P o e et = jumlah penduduk pada tahun n atau t = jumlah penduduk pada tahun awal = Angka pertumbuhan penduduk = Waktu dalam tahun = Bilangan pokok dari sistem logaritma natural yang besarnya sama dengan 2, B.1. Penduduk Satuan Tahun Penghitungan penduduk sasaran program dalam umur satuan tahun ini menggunakan data Sensus Penduduk Tahun 2010 yang bersumber dari BPS. Secara umum tahapan penghitungan penduduk sasaran program adalah sebagai berikut: penduduk dihitung berdasarkan laju pertumbuhan penduduk, dihitung dengan menggunakan rumus Geometric Rate of Growth yang berarti bahwa laju pertumbuhan penduduk konstan per tahun. Proporsi penduduk untuk kelompok umur bersumber dari hasil Sensus Penduduk tahun 2010 yang bersumber dari BPS. Hal yang sama juga berlaku dalam perhitungan proporsi penduduk untuk sasaran program. Data Penduduk Pembangunan Kesehatan
26 B.2. Penduduk dalam Kondisi Tertentu Penduduk sasaran program kesehatan dalam kondisi tertentu meliputi ibu hamil, ibu melahirkan, dan ibu nifas. Perkiraan jumlah untuk sasaran program tersebut pada saat ini masih menggunakan koefisien tertentu yang sumbernya dari WHO dan dipergunakan secara umum untuk seluruh wilayah provinsi. 1. Ibu Hamil Tidak semua kehamilan yang terjadi berakhir dengan kelahiran hidup sehingga jumlah ibu melahirkan lebih kecil dari pada jumlah ibu hamil. Demikian juga tidak semua peristiwa persalinan berhasil melahirkan bayi (lahir hidup). Formula untuk memperkirakan jumlah ibu hamil dalam suatu wilayah belum ada yang pasti, namun karena untuk kebutuhan proram, maka dapat dilakukan penghitungan secara tidak langsung dengan estimasi. Memperkirakan jumlah ibu hamil menggunakan angka koefisien dari WHO sebesar 1,10 dari kelahiran hidup. Dasar perhitungan menggunakan jumlah penduduk usia 0 tahun yang didapatkan dari BPS. Contoh perhitungan: penduduk 0 tahun (bayi) = 100 Risiko kematian bayi ( AKB) = 30 per kh (3 per 100 kh) - perkiraan bayi lahir hidup = (100/97) X 100 = perkiraan ibu melahirkan = 1,05 x 103 = 108 orang - perkiraan ibu hamil = 1,10 x 103 = 113 orang 14
27 2. Ibu Melahirkan kelahiran hidup dapat dihitung dari proporsi penduduk usia 0 tahun. Jumah kelahiran hidup disuatu wilayah dengan memperhitungkan tinggi rendahnya angka kematian bayi (peluang/risiko). Angka kematian bayi diklasifikasikan kedalam 3 kelas, yaitu rendah, sedang, dan tinggi. Penentuan klasifikasi angka kematian bayi ini didasarkan atas hasil SDKI Untuk memperkirakan jumlah ibu melahirkan menggunakan angka koefisien dari WHO sebesar 1,05 dari kelahiran hidup. Sedangkan jumlah kelahiran hidup dapat dihitung dari proporsi penduduk usia 0 tahun. Contoh perhitungan: penduduk 0 tahun (bayi) = 100 Risiko kematian bayi ( AKB) = 30 per kh (3 per 100 kh) - perkiraan bayi lahir hidup = (100/97) X 100 = perkiraan ibu melahirkan = 1,05 x 103 = 108 orang - perkiraan ibu hamil = 1,10 x 103 = 113 orang 3. Ibu Nifas Memperkirakan jumlah ibu nifas menggunakan asumsi bahwa semua proses kelahiran (lahir mati dan lahir hidup) akan melewati masa nifas, namun demikian oleh karena angka kelahiran mati belum diketahui dengan jelas maka jumlah ibu nifas dianggap sama dengan jumlah ibu melahirkan. Data Penduduk Pembangunan Kesehatan
28 BAB III PENUTUP Salah satu permasalahan yang dihadapi saat ini adalah belum ada kesepakatan dalam penentuan jumlah penduduk sasaran program. Kita berharap agar penentuan target sasaran program ini dapat disepakati bersama oleh para pengelola program melalui satu pintu, dalam hal ini disepakati bersama dan diputuskan oleh manager tertinggi di dalam wilayah itu. Melalui buku ini diharapkan dapat membantu para petugas kesehatan untuk menghitung target sasaran program. 16
29 DAFTAR PUSTAKA Bappenas BPS dan UNFPA Proyeksi Penduduk Indonesia Jakarta. Badan Pusat Statistik (BPS) Proyeksi Penduduk Tahun Jakarta. Bagoes Mantra, Ida, Prof, Ph.D Demografi Umum. Pustaka Pelajar. Jakarta Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi UI Dasar Dasar Demografi, Edisi Jakarta. Mudjihardjo, Drs, MKes Evaluasi Registrasi Penduduk untuk Mendukung Program Program Kesehatan Tingkat Kabupaten: Contoh Kasus Kabupaten Kebumen Tahun Jakarta. Data Penduduk Pembangunan Kesehatan
30 TABEL TAHUN 2011 INDONESIA 1 Penduduk Semua Umur Bayi 0 Tahun Batita 0-2 Tahun Anak Balita 1-4 Tahun Balita 0-4 Tahun Pra Sekolah 5-6 Tahun Anak Usia Kelas 1 SD/Setingkat 7 Tahun Anak Usia SD/Setingkat 7-12 Tahun Penduduk Usia Muda < 15 Tahun Penduduk Usia Produktif Tahun Penduduk Pra Usia Lanjut Tahun Penduduk Usia Lanjut 60 Tahun Penduduk Usia Lanjut Risiko Tinggi 70 Tahun Wanita Usia Subur Tahun Wanita Usia Subur Imunisasi Tahun Ibu Hamil 1,10 X lahir hidup Ibu Bersalin 1,05 X lahir hidup Ibu Nifas 1,05 X lahir hidup Lahir Hidup
31 TABEL TAHUN 2012 INDONESIA 1 Penduduk Semua Umur Bayi 0 Tahun Batita 0-2 Tahun Anak Balita 1-4 Tahun Balita 0-4 Tahun Pra Sekolah 5-6 Tahun Anak Usia Kelas 1 SD/Setingkat 7 Tahun Anak Usia SD/Setingkat 7-12 Tahun Penduduk Usia Muda < 15 Tahun Penduduk Usia Produktif Tahun Penduduk Pra Usia Lanjut Tahun Penduduk Usia Lanjut 60 Tahun Penduduk Usia Lanjut Risiko Tinggi 70 Tahun Wanita Usia Subur Tahun Wanita Usia Subur Imunisasi Tahun Ibu Hamil 1,10 X lahir hidup Ibu Bersalin 1,05 X lahir hidup Ibu Nifas 1,05 X lahir hidup Lahir Hidup
32 TABEL TAHUN 2013 INDONESIA 1 Penduduk Semua Umur Bayi 0 Tahun Batita 0-2 Tahun Anak Balita 1-4 Tahun Balita 0-4 Tahun Pra Sekolah 5-6 Tahun Anak Usia Kelas 1 SD/Setingkat 7 Tahun Anak Usia SD/Setingkat 7-12 Tahun Penduduk Usia Muda < 15 Tahun Penduduk Usia Produktif Tahun Penduduk Pra Usia Lanjut Tahun Penduduk Usia Lanjut 60 Tahun Penduduk Usia Lanjut Risiko Tinggi 70 Tahun Wanita Usia Subur Tahun Wanita Usia Subur Imunisasi Tahun Ibu Hamil 1,10 X lahir hidup Ibu Bersalin 1,05 X lahir hidup Ibu Nifas 1,05 X lahir hidup Lahir Hidup
33 TABEL TAHUN 2014 INDONESIA 1 Penduduk Semua Umur Bayi 0 Tahun Batita 0-2 Tahun Anak Balita 1-4 Tahun Balita 0-4 Tahun Pra Sekolah 5-6 Tahun Anak Usia Kelas 1 SD/Setingkat 7 Tahun Anak Usia SD/Setingkat 7-12 Tahun Penduduk Usia Muda < 15 Tahun Penduduk Usia Produktif Tahun Penduduk Pra Usia Lanjut Tahun Penduduk Usia Lanjut 60 Tahun Penduduk Usia Lanjut Risiko Tinggi 70 Tahun Wanita Usia Subur Tahun Wanita Usia Subur Imunisasi Tahun Ibu Hamil 1,10 X lahir hidup Ibu Bersalin 1,05 X lahir hidup Ibu Nifas 1,05 X lahir hidup Lahir Hidup
34 TABEL TAHUN 2011 PROVINSI ACEH 1 Penduduk Semua Umur Bayi 0 Tahun Batita 0-2 Tahun Anak Balita 1-4 Tahun Balita 0-4 Tahun Pra Sekolah 5-6 Tahun Anak Usia Kelas 1 SD/Setingkat 7 Tahun Anak Usia SD/Setingkat 7-12 Tahun Penduduk Usia Muda < 15 Tahun Penduduk Usia Produktif Tahun Penduduk Pra Usia Lanjut Tahun Penduduk Usia Lanjut 60 Tahun Penduduk Usia Lanjut Risiko Tinggi 70 Tahun Wanita Usia Subur Tahun Wanita Usia Subur Imunisasi Tahun Ibu Hamil 1,10 X lahir hidup Ibu Bersalin 1,05 X lahir hidup Ibu Nifas 1,05 X lahir hidup Lahir Hidup
35 TABEL TAHUN 2012 PROVINSI ACEH 1 Penduduk Semua Umur Bayi 0 Tahun Batita 0-2 Tahun Anak Balita 1-4 Tahun Balita 0-4 Tahun Pra Sekolah 5-6 Tahun Anak Usia Kelas 1 SD/Setingkat 7 Tahun Anak Usia SD/Setingkat 7-12 Tahun Penduduk Usia Muda < 15 Tahun Penduduk Usia Produktif Tahun Penduduk Pra Usia Lanjut Tahun Penduduk Usia Lanjut 60 Tahun Penduduk Usia Lanjut Risiko Tinggi 70 Tahun Wanita Usia Subur Tahun Wanita Usia Subur Imunisasi Tahun Ibu Hamil 1,10 X lahir hidup Ibu Bersalin 1,05 X lahir hidup Ibu Nifas 1,05 X lahir hidup Lahir Hidup
36 TABEL TAHUN 2013 PROVINSI ACEH 1 Penduduk Semua Umur Bayi 0 Tahun Batita 0-2 Tahun Anak Balita 1-4 Tahun Balita 0-4 Tahun Pra Sekolah 5-6 Tahun Anak Usia Kelas 1 SD/Setingkat 7 Tahun Anak Usia SD/Setingkat 7-12 Tahun Penduduk Usia Muda < 15 Tahun Penduduk Usia Produktif Tahun Penduduk Pra Usia Lanjut Tahun Penduduk Usia Lanjut 60 Tahun Penduduk Usia Lanjut Risiko Tinggi 70 Tahun Wanita Usia Subur Tahun Wanita Usia Subur Imunisasi Tahun Ibu Hamil 1,10 X lahir hidup Ibu Bersalin 1,05 X lahir hidup Ibu Nifas 1,05 X lahir hidup Lahir Hidup
37 TABEL TAHUN 2014 PROVINSI ACEH 1 Penduduk Semua Umur Bayi 0 Tahun Batita 0-2 Tahun Anak Balita 1-4 Tahun Balita 0-4 Tahun Pra Sekolah 5-6 Tahun Anak Usia Kelas 1 SD/Setingkat 7 Tahun Anak Usia SD/Setingkat 7-12 Tahun Penduduk Usia Muda < 15 Tahun Penduduk Usia Produktif Tahun Penduduk Pra Usia Lanjut Tahun Penduduk Usia Lanjut 60 Tahun Penduduk Usia Lanjut Risiko Tinggi 70 Tahun Wanita Usia Subur Tahun Wanita Usia Subur Imunisasi Tahun Ibu Hamil 1,10 X lahir hidup Ibu Bersalin 1,05 X lahir hidup Ibu Nifas 1,05 X lahir hidup Lahir Hidup
38 TABEL TAHUN 2011 PROVINSI SUMATERA UTARA 1 Penduduk Semua Umur Bayi 0 Tahun Batita 0-2 Tahun Anak Balita 1-4 Tahun Balita 0-4 Tahun Pra Sekolah 5-6 Tahun Anak Usia Kelas 1 SD/Setingkat 7 Tahun Anak Usia SD/Setingkat 7-12 Tahun Penduduk Usia Muda < 15 Tahun Penduduk Usia Produktif Tahun Penduduk Pra Usia Lanjut Tahun Penduduk Usia Lanjut 60 Tahun Penduduk Usia Lanjut Risiko Tinggi 70 Tahun Wanita Usia Subur Tahun Wanita Usia Subur Imunisasi Tahun Ibu Hamil 1,10 X lahir hidup Ibu Bersalin 1,05 X lahir hidup Ibu Nifas 1,05 X lahir hidup Lahir Hidup
39 TABEL TAHUN 2012 PROVINSI SUMATERA UTARA 1 Penduduk Semua Umur Bayi 0 Tahun Batita 0-2 Tahun Anak Balita 1-4 Tahun Balita 0-4 Tahun Pra Sekolah 5-6 Tahun Anak Usia Kelas 1 SD/Setingkat 7 Tahun Anak Usia SD/Setingkat 7-12 Tahun Penduduk Usia Muda < 15 Tahun Penduduk Usia Produktif Tahun Penduduk Pra Usia Lanjut Tahun Penduduk Usia Lanjut 60 Tahun Penduduk Usia Lanjut Risiko Tinggi 70 Tahun Wanita Usia Subur Tahun Wanita Usia Subur Imunisasi Tahun Ibu Hamil 1,10 X lahir hidup Ibu Bersalin 1,05 X lahir hidup Ibu Nifas 1,05 X lahir hidup Lahir Hidup
40 TABEL TAHUN 2013 PROVINSI SUMATERA UTARA 1 Penduduk Semua Umur Bayi 0 Tahun Batita 0-2 Tahun Anak Balita 1-4 Tahun Balita 0-4 Tahun Pra Sekolah 5-6 Tahun Anak Usia Kelas 1 SD/Setingkat 7 Tahun Anak Usia SD/Setingkat 7-12 Tahun Penduduk Usia Muda < 15 Tahun Penduduk Usia Produktif Tahun Penduduk Pra Usia Lanjut Tahun Penduduk Usia Lanjut 60 Tahun Penduduk Usia Lanjut Risiko Tinggi 70 Tahun Wanita Usia Subur Tahun Wanita Usia Subur Imunisasi Tahun Ibu Hamil 1,10 X lahir hidup Ibu Bersalin 1,05 X lahir hidup Ibu Nifas 1,05 X lahir hidup Lahir Hidup
41 TABEL TAHUN 2014 PROVINSI SUMATERA UTARA 1 Penduduk Semua Umur Bayi 0 Tahun Batita 0-2 Tahun Anak Balita 1-4 Tahun Balita 0-4 Tahun Pra Sekolah 5-6 Tahun Anak Usia Kelas 1 SD/Setingkat 7 Tahun Anak Usia SD/Setingkat 7-12 Tahun Penduduk Usia Muda < 15 Tahun Penduduk Usia Produktif Tahun Penduduk Pra Usia Lanjut Tahun Penduduk Usia Lanjut 60 Tahun Penduduk Usia Lanjut Risiko Tinggi 70 Tahun Wanita Usia Subur Tahun Wanita Usia Subur Imunisasi Tahun Ibu Hamil 1,10 X lahir hidup Ibu Bersalin 1,05 X lahir hidup Ibu Nifas 1,05 X lahir hidup Lahir Hidup
42 TABEL TAHUN 2011 PROVINSI SUMATERA BARAT 1 Penduduk Semua Umur Bayi 0 Tahun Batita 0-2 Tahun Anak Balita 1-4 Tahun Balita 0-4 Tahun Pra Sekolah 5-6 Tahun Anak Usia Kelas 1 SD/Setingkat 7 Tahun Anak Usia SD/Setingkat 7-12 Tahun Penduduk Usia Muda < 15 Tahun Penduduk Usia Produktif Tahun Penduduk Pra Usia Lanjut Tahun Penduduk Usia Lanjut 60 Tahun Penduduk Usia Lanjut Risiko Tinggi 70 Tahun Wanita Usia Subur Tahun Wanita Usia Subur Imunisasi Tahun Ibu Hamil 1,10 X lahir hidup Ibu Bersalin 1,05 X lahir hidup Ibu Nifas 1,05 X lahir hidup Lahir Hidup
43 TABEL TAHUN 2012 PROVINSI SUMATERA BARAT 1 Penduduk Semua Umur Bayi 0 Tahun Batita 0-2 Tahun Anak Balita 1-4 Tahun Balita 0-4 Tahun Pra Sekolah 5-6 Tahun Anak Usia Kelas 1 SD/Setingkat 7 Tahun Anak Usia SD/Setingkat 7-12 Tahun Penduduk Usia Muda < 15 Tahun Penduduk Usia Produktif Tahun Penduduk Pra Usia Lanjut Tahun Penduduk Usia Lanjut 60 Tahun Penduduk Usia Lanjut Risiko Tinggi 70 Tahun Wanita Usia Subur Tahun Wanita Usia Subur Imunisasi Tahun Ibu Hamil 1,10 X lahir hidup Ibu Bersalin 1,05 X lahir hidup Ibu Nifas 1,05 X lahir hidup Lahir Hidup
44 TABEL TAHUN 2013 PROVINSI SUMATERA BARAT 1 Penduduk Semua Umur Bayi 0 Tahun Batita 0-2 Tahun Anak Balita 1-4 Tahun Balita 0-4 Tahun Pra Sekolah 5-6 Tahun Anak Usia Kelas 1 SD/Setingkat 7 Tahun Anak Usia SD/Setingkat 7-12 Tahun Penduduk Usia Muda < 15 Tahun Penduduk Usia Produktif Tahun Penduduk Pra Usia Lanjut Tahun Penduduk Usia Lanjut 60 Tahun Penduduk Usia Lanjut Risiko Tinggi 70 Tahun Wanita Usia Subur Tahun Wanita Usia Subur Imunisasi Tahun Ibu Hamil 1,10 X lahir hidup Ibu Bersalin 1,05 X lahir hidup Ibu Nifas 1,05 X lahir hidup Lahir Hidup
45 TABEL TAHUN 2014 PROVINSI SUMATERA BARAT 1 Penduduk Semua Umur Bayi 0 Tahun Batita 0-2 Tahun Anak Balita 1-4 Tahun Balita 0-4 Tahun Pra Sekolah 5-6 Tahun Anak Usia Kelas 1 SD/Setingkat 7 Tahun Anak Usia SD/Setingkat 7-12 Tahun Penduduk Usia Muda < 15 Tahun Penduduk Usia Produktif Tahun Penduduk Pra Usia Lanjut Tahun Penduduk Usia Lanjut 60 Tahun Penduduk Usia Lanjut Risiko Tinggi 70 Tahun Wanita Usia Subur Tahun Wanita Usia Subur Imunisasi Tahun Ibu Hamil 1,10 X lahir hidup Ibu Bersalin 1,05 X lahir hidup Ibu Nifas 1,05 X lahir hidup Lahir Hidup
46 TABEL TAHUN 2011 PROVINSI RIAU 1 Penduduk Semua Umur Bayi 0 Tahun Batita 0-2 Tahun Anak Balita 1-4 Tahun Balita 0-4 Tahun Pra Sekolah 5-6 Tahun Anak Usia Kelas 1 SD/Setingkat 7 Tahun Anak Usia SD/Setingkat 7-12 Tahun Penduduk Usia Muda < 15 Tahun Penduduk Usia Produktif Tahun Penduduk Pra Usia Lanjut Tahun Penduduk Usia Lanjut 60 Tahun Penduduk Usia Lanjut Risiko Tinggi 70 Tahun Wanita Usia Subur Tahun Wanita Usia Subur Imunisasi Tahun Ibu Hamil 1,10 X lahir hidup Ibu Bersalin 1,05 X lahir hidup Ibu Nifas 1,05 X lahir hidup Lahir Hidup
47 TABEL TAHUN 2012 PROVINSI RIAU 1 Penduduk Semua Umur Bayi 0 Tahun Batita 0-2 Tahun Anak Balita 1-4 Tahun Balita 0-4 Tahun Pra Sekolah 5-6 Tahun Anak Usia Kelas 1 SD/Setingkat 7 Tahun Anak Usia SD/Setingkat 7-12 Tahun Penduduk Usia Muda < 15 Tahun Penduduk Usia Produktif Tahun Penduduk Pra Usia Lanjut Tahun Penduduk Usia Lanjut 60 Tahun Penduduk Usia Lanjut Risiko Tinggi 70 Tahun Wanita Usia Subur Tahun Wanita Usia Subur Imunisasi Tahun Ibu Hamil 1,10 X lahir hidup Ibu Bersalin 1,05 X lahir hidup Ibu Nifas 1,05 X lahir hidup Lahir Hidup
48 TABEL TAHUN 2013 PROVINSI RIAU 1 Penduduk Semua Umur Bayi 0 Tahun Batita 0-2 Tahun Anak Balita 1-4 Tahun Balita 0-4 Tahun Pra Sekolah 5-6 Tahun Anak Usia Kelas 1 SD/Setingkat 7 Tahun Anak Usia SD/Setingkat 7-12 Tahun Penduduk Usia Muda < 15 Tahun Penduduk Usia Produktif Tahun Penduduk Pra Usia Lanjut Tahun Penduduk Usia Lanjut 60 Tahun Penduduk Usia Lanjut Risiko Tinggi 70 Tahun Wanita Usia Subur Tahun Wanita Usia Subur Imunisasi Tahun Ibu Hamil 1,10 X lahir hidup Ibu Bersalin 1,05 X lahir hidup Ibu Nifas 1,05 X lahir hidup Lahir Hidup
49 TABEL TAHUN 2014 PROVINSI RIAU 1 Penduduk Semua Umur Bayi 0 Tahun Batita 0-2 Tahun Anak Balita 1-4 Tahun Balita 0-4 Tahun Pra Sekolah 5-6 Tahun Anak Usia Kelas 1 SD/Setingkat 7 Tahun Anak Usia SD/Setingkat 7-12 Tahun Penduduk Usia Muda < 15 Tahun Penduduk Usia Produktif Tahun Penduduk Pra Usia Lanjut Tahun Penduduk Usia Lanjut 60 Tahun Penduduk Usia Lanjut Risiko Tinggi 70 Tahun Wanita Usia Subur Tahun Wanita Usia Subur Imunisasi Tahun Ibu Hamil 1,10 X lahir hidup Ibu Bersalin 1,05 X lahir hidup Ibu Nifas 1,05 X lahir hidup Lahir Hidup
50 TABEL TAHUN 2011 PROVINSI JAMBI 1 Penduduk Semua Umur Bayi 0 Tahun Batita 0-2 Tahun Anak Balita 1-4 Tahun Balita 0-4 Tahun Pra Sekolah 5-6 Tahun Anak Usia Kelas 1 SD/Setingkat 7 Tahun Anak Usia SD/Setingkat 7-12 Tahun Penduduk Usia Muda < 15 Tahun Penduduk Usia Produktif Tahun Penduduk Pra Usia Lanjut Tahun Penduduk Usia Lanjut 60 Tahun Penduduk Usia Lanjut Risiko Tinggi 70 Tahun Wanita Usia Subur Tahun Wanita Usia Subur Imunisasi Tahun Ibu Hamil 1,10 X lahir hidup Ibu Bersalin 1,05 X lahir hidup Ibu Nifas 1,05 X lahir hidup Lahir Hidup
DATA PENDUDUK SASARAN PROGRAM KESEHATAN TAHUN
DATA PENDUDUK SASARAN PROGRAM KESEHATAN TAHUN 2007-2011 PUSAT DATA DAN INFORMASI DEPARTEMEN KESEHATAN RI JAKARTA 2009 KATA PENGANTAR Salah satu permasalahan yang dihadapi saat ini adalah belum ada kesepakatan
Lebih terperinciKEPUTUSAN SEKRETARIS JENDERAL KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA, NOMOR HK.03.01/VI/432/2010 TENTANG
KEPUTUSAN SEKRETARIS JENDERAL KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK.03.01/VI/432/2010 TENTANG DATA SASARAN PROGRAM KEMENTERIAN KESEHATAN TAHUN 2010 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA SEKRETARIS
Lebih terperinciDAFTAR ALAMAT MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI TAHUN 2008/2009
ACEH ACEH ACEH SUMATERA UTARA SUMATERA UTARA SUMATERA BARAT SUMATERA BARAT SUMATERA BARAT RIAU JAMBI JAMBI SUMATERA SELATAN BENGKULU LAMPUNG KEPULAUAN BANGKA BELITUNG KEPULAUAN RIAU DKI JAKARTA JAWA BARAT
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP
27 November 2014 KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP
KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP
KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan
Lebih terperinciPERTUMBUHAN PENDUDUK 1. Jumlah dan Laju Pertumbuhan Penduduk Propinsi (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
PERTUMBUHAN PENDUDUK 1. Jumlah dan Laju Pertumbuhan Penduduk Hasil proyeksi menunjukkan bahwa jumlah penduduk Indonesia selama dua puluh lima tahun mendatang terus meningkat yaitu dari 205,1 juta pada
Lebih terperinciESTIMASI JUMLAH PENDUDUK INDONESIA TAHUN Estimasi Jumlah Penduduk Indonesia :
ESTIMASI JUMLAH PENDUDUK INDONESIA TAHUN 2015 Estimasi Jumlah Penduduk Indonesia : 255.461.686 Sumber : Pusdatin, 2015 ESTIMASI JUMLAH PENDUDUK PROVINSI BANTEN TAHUN 2015 Estimasi Jumlah Penduduk Banten
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. dr. Pattiselanno Roberth Johan, MARS NIP
KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP
KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan
Lebih terperinciESTIMASI JUMLAH PENDUDUK INDONESIA TAHUN Estimasi Jumlah Penduduk Indonesia :
ESTIMASI JUMLAH PENDUDUK INDONESIA TAHUN 2015 Estimasi Jumlah Penduduk Indonesia : 255.461.686 Sumber : Pusdatin, 2015 ESTIMASI JUMLAH PENDUDUK PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2015 Estimasi Jumlah Penduduk
Lebih terperinciDATA STATISTIK TENTANG PERKAWINAN DI INDONESIA
DATA STATISTIK TENTANG PERKAWINAN DI INDONESIA DATA STATISTIK TENTANG PERKAWINAN DI INDONESIA Drs. Razali Ritonga, MA (Direktur Statistik Kependudukan dan Ketenagakerjaan BPS RI) Disampaikan di Lokakarya
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP
KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan
Lebih terperinciDATA STATISTIK TENTANG PERKAWINAN DI INDONESIA
DATA STATISTIK TENTANG PERKAWINAN DI INDONESIA Drs. Razali Ritonga, MA (Direktur Statistik Kependudukan dan Ketenagakerjaan BPS RI) Disampaikan di Lokakarya Perkawinan Anak, Moralitas Seksual, dan Politik
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP
KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan
Lebih terperinciESTIMASI JUMLAH PENDUDUK INDONESIA TAHUN Estimasi Jumlah Penduduk Indonesia :
ESTIMASI JUMLAH PENDUDUK INDONESIA TAHUN 2015 Estimasi Jumlah Penduduk Indonesia : 255.461.686 Sumber : Pusdatin, 2015 ESTIMASI JUMLAH PENDUDUK PROVINSI GORONTALO TAHUN 2015 Estimasi Jumlah Penduduk Gorontalo
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP
KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP
KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. dr. Pattiselanno Roberth Johan, MARS NIP
KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP
KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP
KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP
KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP
KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP
KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP
KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP
KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP
KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan
Lebih terperinciESTIMASI JUMLAH PENDUDUK INDONESIA TAHUN Estimasi Jumlah Penduduk Indonesia :
ESTIMASI JUMLAH PENDUDUK INDONESIA TAHUN 2015 Estimasi Jumlah Penduduk Indonesia : 255.461.686 Sumber : Pusdatin, 2015 ESTIMASI JUMLAH PENDUDUK PROVINSI KALIMANTAN UTARA TAHUN 2015 Estimasi Jumlah Penduduk
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP
KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP
KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP
KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP
KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP
KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP
KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan
Lebih terperinciPREVALENSI BALITA GIZI KURANG BERDASARKAN BERAT BADAN MENURUT UMUR (BB/U) DI BERBAGAI PROVINSI DI INDONESIA TAHUN Status Gizi Provinsi
LAMPIRAN 1 PREVALENSI BALITA GIZI KURANG BERDASARKAN BERAT BADAN MENURUT UMUR (BB/U) DI BERBAGAI PROVINSI DI INDONESIA TAHUN 2013 Status Gizi No Provinsi Gizi Buruk (%) Gizi Kurang (%) 1 Aceh 7,9 18,4
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP
KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP
KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP
KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP
KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Padahal sumber data penduduk yang tersedia hanya secara periodik, yaitu Sensus Penduduk
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Para pemakai data kependudukan, khususnya para perencana, pengambil kebijaksanaan, dan peneliti sangat membutuhkan data penduduk yang berkesinambungan dari tahun ke
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP
KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan
Lebih terperinciBAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil dan pembahasan, dapat disimpulkan bahwa : 1. Indikasi adanya ledakan penduduk di Indonesia yang ditunjukkan beberapa indikator demografi menjadikan
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP
KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP
KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP
KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan
Lebih terperinciPOLICY UPDATE WIKO SAPUTRA
POLICY UPDATE Arah dan Strategi Kebijakan Penurunan Angka Kematian Ibu (AKI), Angka Kematian Bayi (AKB) dan Angka Kematian Balita (AKABA) di Indonesia WIKO SAPUTRA Peneliti Kebijakan Ekonomi dan Publik
Lebih terperinciRUMAH KHUSUS TARGET ANGGARAN TARGET ANGGARAN TARGET ANGGARAN TARGET ANGGARAN TARGET ANGGARAN TARGET ANGGARAN
Pembangunan Perumahan Dan Kawasan Permukiman Tahun 2016 PERUMAHAN PERBATASAN LAIN2 00 NASIONAL 685.00 1,859,311.06 46,053.20 4,077,857.49 4,523.00 359,620.52 5,293.00 714,712.50 62,538.00 1,344,725.22
Lebih terperinciPopulasi Ternak Menurut Provinsi dan Jenis Ternak (Ribu Ekor),
Babi Aceh 0.20 0.20 0.10 0.10 - - - - 0.30 0.30 0.30 3.30 4.19 4.07 4.14 Sumatera Utara 787.20 807.40 828.00 849.20 871.00 809.70 822.80 758.50 733.90 734.00 660.70 749.40 866.21 978.72 989.12 Sumatera
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. dr. Pattiselanno Roberth Johan, MARS NIP
KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Semoga Peta Kesehatan Indonesia Tahun 2012 ini bermanfaat. Jakarta, September 2013 Kepala Pusat Data dan Informasi
KATA PENGANTAR Peta Kesehatan Indonesia Tahun 2012 ini disusun untuk menyediakan beberapa data/informasi kesehatan secara garis besar pencapaian program-program kesehatan di Indonesia. Pada edisi ini selain
Lebih terperinci. Keberhasilan manajemen data dan informasi kependudukan yang memadai, akurat, lengkap, dan selalu termutakhirkan.
S ensus Penduduk, merupakan bagian terpadu dari upaya kita bersama untuk mewujudkan visi besar pembangunan 2010-2014 yakni, Terwujudnya Indonesia yang Sejahtera, Demokratis dan Berkeadilan. Keberhasilan
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP
KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan
Lebih terperinciNusa Tenggara Timur Luar Negeri Banten Kepulauan Riau Sumatera Selatan Jambi. Nusa Tenggara Barat Jawa Tengah Sumatera Utara.
LAMPIRAN I ZONA DAN KOEFISIEN MASING-MASING ZONA Zona 1 Zona 2 Zona 3 Zona 4 Zona 5 Zona 6 Koefisien = 5 Koefisien = 4 Koefisien = 3 Koefisien = 2 Koefisien = 1 Koefisien = 0,5 DKI Jakarta Jawa Barat Kalimantan
Lebih terperinciPROFIL SINGKAT PROVINSI MALUKU TAHUN 2014
PROFIL SINGKAT PROVINSI MALUKU TAHUN 2014 1 Jumlah kabupaten/kota 8 Tenaga Kesehatan di fasyankes Kabupaten 9 Dokter spesialis 134 Kota 2 Dokter umum 318 Jumlah 11 Dokter gigi 97 Perawat 2.645 2 Jumlah
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. dr. Pattiselanno Roberth Johan, MARS NIP
KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan
Lebih terperinciBPS PROVINSI SUMATERA SELATAN
BADAN PUSAT STATISTIK BPS PROVINSI SUMATERA SELATAN No.53/09/16 Th. XVIII, 01 September 2016 TINGKAT KETIMPANGAN PENGELUARAN PENDUDUK SUMATERA SELATAN MARET 2016 GINI RATIO SUMSEL PADA MARET 2016 SEBESAR
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Jakarta, November 2008 Kepala Pusat Data dan Informasi. DR. Bambang Hartono, SKM, MSc. NIP
KATA PENGANTAR Peta Kesehatan Indonesia Tahun 2007 ini disusun untuk menyediakan beberapa data/informasi kesehatan secara garis besar pencapaian program-program kesehatan di Indonesia. Pada edisi ini selain
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. dr. Pattiselanno Roberth Johan, MARS NIP
KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan
Lebih terperinciii Kematian Bayi dan Angka Harapan Hidup Penduduk Indonesia Kematian Bayi dan Angka Harapan Hidup Penduduk Indonesia HASIL SENSUS PENDUDUK 2010 ISBN : No. Publikasi: 04000.1 Katalog BPS: Ukuran Buku: B5
Lebih terperinciJUMLAH PENEMPATAN TENAGA KERJA INDONESIA ASAL PROVINSI BERDASARKAN JENIS KELAMIN PERIODE 1 JANUARI S.D 31 OKTOBER 2015
JUMLAH PENEMPATAN TENAGA KERJA INDONESIA ASAL PROVINSI BERDASARKAN JENIS KELAMIN NO PROVINSI LAKI-LAKI PEREMPUAN Total 1 ACEH 197 435 632 2 SUMATERA UTARA 1,257 8,378 9,635 3 SUMATERA BARAT 116 476 592
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. antara pemerintah dan pihak swasta (masyarakat) sehingga sumber daya yang ada
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan ekonomi daerah adalah sebuah proses terciptanya kerjasama antara pemerintah dan pihak swasta (masyarakat) sehingga sumber daya yang ada dapat dikelola untuk
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP
KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan
Lebih terperinciEVALUASI KONDISI DEMOGRAFI SECARA TEMPORAL DI PROVINSI BENGKULU: Rasio Jenis Kelamin, Rasio Ketergantungan, Kepadatan Peduduk
EVALUASI KONDISI DEMOGRAFI SECARA TEMPORAL DI PROVINSI BENGKULU: Rasio Jenis Kelamin, Rasio Ketergantungan, Kepadatan Peduduk Afid Nurkholis Email: afidnurkholis@gmail.com ABSTRAK Pengukuran terhadap karakteristik
Lebih terperinci- 1 - KEPUTUSAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5/HUK/2018 TENTANG PENETAPAN PENERIMA BANTUAN IURAN JAMINAN KESEHATAN TAHUN 2018
- 1 - KEPUTUSAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5/HUK/2018 TENTANG PENETAPAN PENERIMA BANTUAN IURAN JAMINAN KESEHATAN TAHUN 2018 MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan
Lebih terperinciPROFIL PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI OLEH MASYARAKAT
No. 42 / IX / 14 Agustus 2006 PROFIL PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI OLEH MASYARAKAT Hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) 2005 Dari hasil Susenas 2005, sebanyak 7,7 juta dari 58,8 juta rumahtangga
Lebih terperinciEstimasi Kesalahan Sampling Riskesdas 2013 (Sampling errors estimation, Riskesdas 2013)
Lampiran Estimasi Kesalahan Sampling Riskesdas 2013 (Sampling errors estimation, Riskesdas 2013) Berikut ini beberapa contoh perhitungan dari variabel riskesdas yang menyajikan Sampling errors estimation
Lebih terperinciANALISA POTENSI LAYANAN KESEHATAN INDONESIA
ANALISA POTENSI LAYANAN KESEHATAN INDONESIA Biro Riset BUMN Center LM FEUI Industri layanan kesehatan sedikitnya memiliki lima jenis entitas bisnis yang terkait, yaitu rumah sakit yang dapat dibagi lagi
Lebih terperinciKEPUTUSAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 041/P/2017 TENTANG
SALINAN KEPUTUSAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 041/P/2017 TENTANG PENETAPAN ALOKASI DANA DEKONSENTRASI KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN TAHUN ANGGARAN 2017 MENTERI PENDIDIKAN
Lebih terperinciKULIAH UMUM PROYEKSI PENDUDUK INDONESIA
BADAN PUSAT STATISTIK KULIAH UMUM PROYEKSI PENDUDUK INDONESIA 2010-2035 Pembicara: Drs. Razali Ritonga, MA Kepala Pusat Pendidikan dan Latihan, BPS-RI Kampus FEB UNAIR, Surabaya 08 Maret 2018 PENYUSUNAN
Lebih terperinciTABEL 1 GAMBARAN UMUM TAMAN BACAAN MASYARAKAT (TBM) KURUN WAKTU 1 JANUARI - 31 DESEMBER 2011
TABEL 1 GAMBARAN UMUM No. Provinsi Lembaga Pengelola Pengunjung Judul Buku 1 DKI Jakarta 75 83 7.119 17.178 2 Jawa Barat 1.157 1.281 72.477 160.544 3 Banten 96 88 7.039 14.925 4 Jawa Tengah 927 438 28.529
Lebih terperinciTabel Lampiran 1. Produksi, Luas Panen dan Produktivitas Padi Per Propinsi
Tabel., dan Padi Per No. Padi.552.078.387.80 370.966 33.549 4,84 4,86 2 Sumatera Utara 3.48.782 3.374.838 826.09 807.302 4,39 4,80 3 Sumatera Barat.875.88.893.598 422.582 423.402 44,37 44,72 4 Riau 454.86
Lebih terperinciw tp :// w ht.b p w.id s. go ii Umur dan Jenis Kelamin Penduduk Indonesia Umur dan Jenis Kelamin Penduduk Indonesia HASIL SENSUS PENDUDUK 2010 ISBN : 978-979-064-314-7 No. Publikasi: 04000.1109 Katalog
Lebih terperinciSTATISTIK PENDUDUK PUSAT DATA DAN SISTEM INFORMASI PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2014
STATISTIK PENDUDUK 1971-2015 PUSAT DATA DAN SISTEM INFORMASI PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2014 Statistik Penduduk 1971-2015 Ukuran Buku : 27 Cm x 19 Cm (A4) Jumlah Halaman : 257 halaman Naskah : Pusat
Lebih terperinci4203002 2 Profil Kesehatan Ibu dan Anak 2012 PROFIL KESEHATAN ffiu DAN ANAK 2012 Profil Kesehatan Ibu dan Anak 2012 ISSN: 2087-4480 No. Publikasi: 04230.1202 Katalog BPS: 4203002 Ukuran Buku: 18,2 cm x
Lebih terperinciKeynote Speech. Nila Farid Moeloek. Disampaikan pada Mukernas IAKMI XIV Manado, 18 Oktober 2017
www.iakmi.or.id Keynote Speech Nila Farid Moeloek Disampaikan pada Mukernas IAKMI XIV Manado, 18 Oktober 2017 SISTEMATIKA PENYAJIAN ARAH PEMBANGUNAN KESEHATAN PENDEKATAN KELUARGA GERAKAN MASYARAKAT HIDUP
Lebih terperinciLampiran Laporan Akuntabilitas Kinerja Direktorat Kesehatan Keluarga TA 2016
Lampiran Laporan Akuntabilitas Kinerja Direktorat Kesehatan Keluarga TA 2016 Lampiran Perjanjian Kinerja Direktur Kesehatan Keluarga dengan Dirjen Kesehatan Masyarakat. Lampiran, Cakupan Indikator Kesehatan
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP
KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan
Lebih terperinci2016, No Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakh
No.1368, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENAKER. Hasil Pemetaan. PERATURAN MENTERI KETENAGAKERJAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2016 TENTANG HASIL PEMETAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH DI BIDANG
Lebih terperinciKEBIJAKAN KEMENTERIAN KESEHATAN DALAM AKSELERASI PENURUNAN ANGKA KEMATIAN IBU
KEBIJAKAN KEMENTERIAN KESEHATAN DALAM AKSELERASI PENURUNAN ANGKA KEMATIAN IBU dr. Budihardja, DTM&H, MPH Direktur Jenderal Bina Gizi dan KIA Disampaikan pada Pertemuan Teknis Program Kesehatan Ibu Bandung,
Lebih terperinciAkhir kata, kami mengucapkan terima kasih kepada tim penyusun, yang sudah bekerja. Jakarta, 2010 Kepala Pusat Data dan Informasi. dr.
KATA PENGANTAR Dalam rangka meningkatkan pelayanan data dan informasi baik untuk jajaran manajemen kesehatan maupun untuk masyarakat umum perlu disediakan suatu paket data/informasi kesehatan yang ringkas
Lebih terperinciMengurangi Kemiskinan Melalui Keterbukaan dan Kerjasama Penyediaan Data
Mengurangi Kemiskinan Melalui Keterbukaan dan Kerjasama Penyediaan Data Disampaikan oleh: DeputiMenteri PPN/Kepala Bappenas Bidang Kependudukan dan Ketenagakerjaan pada Peluncuran Peta Kemiskinan dan Penghidupan
Lebih terperinciU r a i a n. Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Pendidikan Nonformal dan Informal
SALINAN LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN NOMOR 26 TAHUN 2013 TENTANG PELIMPAHAN SEBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG PENDIDIKAN KEPADA GUBERNUR DALAM PENYELENGGARAAN DEKONSENTRASI TAHUN
Lebih terperinciKEBIJAKAN PENYUSUNAN PROFIL KESEHATAN
KEBIJAKAN PENYUSUNAN PROFIL KESEHATAN Pertemuan Pemutakhiran Data Provinsi Bali 12-15 Pebruari 2018 Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan, RI LATAR BELAKANG Profil Kesehatan merupakan Media Publikasi
Lebih terperinciTINGKAT KETIMPANGAN PENGELUARAN PENDUDUK MALUKU SEPTEMBER 2016 MENURUN
BADAN PUSAT STATISTIK No.06/02/81/Th.2017, 6 Februari 2017 TINGKAT KETIMPANGAN PENGELUARAN PENDUDUK MALUKU SEPTEMBER 2016 MENURUN GINI RATIO MALUKU PADA SEPTEMBER 2016 SEBESAR 0,344 Pada September 2016,
Lebih terperinciTINGKAT KETIMPANGAN PENGELUARAN PENDUDUK SUMATERA UTARA SEPTEMBER 2016 MENURUN
BPS PROVINSI SUMATERA UTARA No. 13/02/12/Th. XX, 06 Februari 2017 TINGKAT KETIMPANGAN PENGELUARAN PENDUDUK SUMATERA UTARA SEPTEMBER 2016 MENURUN GINI RATIO PADA SEPTEMBER 2016 SEBESAR 0,312 Pada ember
Lebih terperinciTINGKAT KETIMPANGAN PENGELUARAN PENDUDUK SUMATERA BARAT MARET 2016 MULAI MENURUN
No.54/9/13/Th. XIX, 1 ember 2016 TINGKAT KETIMPANGAN PENGELUARAN PENDUDUK SUMATERA BARAT MARET 2016 MULAI MENURUN GINI RATIO PADA MARET 2016 SEBESAR 0,331 Pada 2016, tingkat ketimpangan pengeluaran penduduk
Lebih terperinciJumlah Akomodasi, Kamar, dan Tempat Tidur yang Tersedia pada Hotel Bintang Menurut Provinsi,
yang Tersedia pada Menurut, 2000-2015 2015 yang Tersedia pada ACEH 17 1278 2137 SUMATERA UTARA 111 9988 15448 SUMATERA BARAT 60 3611 5924 RIAU 55 4912 7481 JAMBI 29 1973 2727 SUMATERA SELATAN 61 4506 6443
Lebih terperinciTINGKAT KETIMPANGAN PENGELUARAN PENDUDUK SULAWESI TENGGARA MARET 2017 MENURUN TERHADAP MARET 2016
BADAN PUSAT STATISTIK BADAN PUSAT STATISTIK No.39/07/Th.XX, 17 Juli 2017 TINGKAT KETIMPANGAN PENGELUARAN PENDUDUK SULAWESI TENGGARA MARET 2017 MENURUN TERHADAP MARET 2016 GINI RATIO PADA MARET 2017 SEBESAR
Lebih terperinciALOKASI ANGGARAN. No Kode Satuan Kerja/Program/Kegiatan Anggaran (Ribuan Rp) (1) (2) (3) (4) 01 Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta
SALINAN LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN NOMOR 103 TAHUN 2013 TENTANG PELIMPAHAN SEBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG PENDIDIKAN KEPADA GUBERNUR DALAM PENYELENGGARAAN DEKONSENTRASI TAHUN
Lebih terperinciLAUNCHING RENCANA AKSI NASIONAL PANGAN DAN GIZI (RAN-PG) TAHUN
SAMBUTAN Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Prof. Dr. Armida S. Alisjahbana, MA LAUNCHING RENCANA AKSI NASIONAL PANGAN DAN GIZI (RAN-PG) TAHUN 2011-2015 Jakarta, 28 Februari 2011
Lebih terperinciINDEKS KEBAHAGIAAN SULAWESI BARAT TAHUN 2017
BPS PROVINSI SULAWESI BARAT No. 79/08/Th. XX, 15 Agustus 2017 No. 51/08/76/Th.XI, 15 Agustus 2017 INDEKS KEBAHAGIAAN SULAWESI BARAT TAHUN 2017 INDEKS KEBAHAGIAAN SULAWESI BARAT TAHUN 2017 SEBESAR 70,02
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang penting dilakukan suatu Negara untuk tujuan menghasilkan sumber daya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan manusia merupakan salah satu syarat mutlak bagi kelangsungan hidup bangsa dalam rangka menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas. Menciptakan pembangunan
Lebih terperinci2
2 3 c. Pejabat Eselon III kebawah (dalam rupiah) NO. PROVINSI SATUAN HALFDAY FULLDAY FULLBOARD (1) (2) (3) (4) (5) (6) 1. ACEH
Lebih terperinciFungsi, Sub Fungsi, Program, Satuan Kerja, dan Kegiatan Anggaran Tahun 2012 Kode. 1 010022 Provinsi : DKI Jakarta 484,909,154
ALOKASI ANGGARAN URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG PENDIDIKAN YANG DILIMPAHKAN KEPADA GUBERNUR (Alokasi Anggaran Dekonsentrasi Per Menurut Program dan Kegiatan) (ribuan rupiah) 1 010022 : DKI Jakarta 484,909,154
Lebih terperinciINDEKS PEMBANGUNAN GENDER DAN INDEKS PEMBERDAYAAN GENDER Provinsi DKI Jakarta TAHUN 2011
No. 07/01/31/Th. XV, 2 Januari 2013 INDEKS PEMBANGUNAN GENDER DAN INDEKS PEMBERDAYAAN GENDER Provinsi DKI Jakarta TAHUN 2011 1. Indeks Pembangunan Gender (IPG) DKI Jakarta Tahun 2011 A. Penjelasan Umum
Lebih terperinciDATA MENCERDASKAN BANGSA
Visi BPS Pelopor Data Statistik Terpercaya untuk Semua Jumlah penduduk Indonesia berdasarkan hasil SP2010 sebanyak 237,6 juta orang dengan laju pertumbuhan sebesar 1,49 persen per tahun DATA MENCERDASKAN
Lebih terperinciBERITA RESMI STATISTIK
BERITA RESMI STATISTIK BPS PROVINSI SUMATERA SELATAN No. 47/08/16/Th. XIX, 15 Agustus 2017 INDEKS KEBAHAGIAAN SUMSEL TAHUN 2017 INDEKS KEBAHAGIAAN SUMSEL TAHUN 2017 SEBESAR 71,98 PADA SKALA 0-100 Kebahagiaan
Lebih terperinciIndonesia - Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia 1997
Katalog Datamikro - Badan Pusat Statistik Indonesia - Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia 1997 Laporan ditulis pada: December 30, 2014 Kunjungi data katalog kami di: http://microdata.bps.go.id/mikrodata/index.php
Lebih terperinciw tp :// w ht.b p w.id s. go FERTILITAS PENDUDUK INDONESIA HASIL SENSUS PENDUDUK 2010 ISBN: 978-979-064-312-3 No. Publikasi: 04000.1107 Katalog BPS: 2102025 Ukuran Buku: 17,6 cm x 25 cm Jumlah Halaman:
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP
KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan
Lebih terperinci