Proses Nominasi Direksi dan Komisaris Bank BTN
|
|
- Djaja Sugiarto
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 E.2.2(B) Does the Nominating Committee undertake the process of identifying the quality of directors aligned with the company's strategic directions? Proses Nominasi Direksi dan Komisaris Bank BTN Dalam melaksanakan proses identifikasi dan/atau nominasi calon anggota Direksi (termasuk anggota Dewan Komisaris), Bank BTN menjalankan serangkaian program dan aktivitas secara sistematis, komprehensif dan berkesinambungan. Hal ini dirancang untuk menopang dan/atau mewujudkan peningkatan kinerja dalam jangka panjang dan/atau memastikan keberhasilan pencapaian target-target utama Bank dan/atau selaras dengan sasaran strategis yang telah ditetapkan untuk mewujudkan visi dan misi Bank serta sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan ketentuan yang berlaku. Adapun rangkaian proses dimaksud dilaksanakan sedemikian rupa untuk memastikan bahwa pemilihan anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris telah melalui proses identifikasi dan nominasi yang diselaraskan dengan visi, misi dan sasaran strategis Bank BTN, dapat kami sampaikan sebagai berikut: 1. Program Pemetaan Talen Proses identifikasi dan/atau nominasi anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris diawali dengan melaksanakan proses dan aktivitas pengelolaan dan penempatan Pegawai dengan melaksanakan program Pemetaan Talen (Talent Mapping). Bank BTN menyakini bahwa pengelolaan dan penempatan Pegawai merupakan kunci sukses peningkatan kinerja Bank. Bank BTN menetapkan suatu metode dan tata cara untuk mengelola segenap Pegawai agar manajemen dapat menempatkan mereka pada jabatan yang tepat, utamanya jabatan-jabatan strategis yang sangat menentukan keberhasilan pencapaian target-target utama sehingga selaras dengan sasaran-sasaran strategis yang telah ditetapkan dalam rangka untuk mewujudkan visi dan misi Bank BTN. Metode Pemetaan Talen dilakukan dengan tujuan: a. Menentukan program pengelolaan dan pengembangan bagi para Pegawai. b. Penempatan Pegawai di Jabatan yang tepat. c. Melakukan langkah-langkah pembenahan dan penyelerasan untuk memaksimalkan kinerja Bank. Pemetaan Talent ini adalah suatu proses asesmen yang menilai aspek Kinerja dan Potensi Pegawai yang dituangkan dalam matriks 9 Boxes sebagaimana ilustrasi gambar, sebagai berikut:
2 Rendah KINERJA Sedang Tinggi Rendah Sedang Tinggi POTENSI Berdasarkan hasil asesmen, terdapat 9 (sembilan) kelompok Pegawai yang mencerminkan perbedaan karakteristik dari kedua aspek yang dinilai,sebagai berikut: a. Kelompok Talent 9: Pegawai dengan Kinerja Tinggi Potensi Tinggi. b. Kelompok Talent 8: Pegawai dengan Kinerja Tinggi Potensi Sedang. c. Kelompok Talent 7: Pegawai dengan Kinerja Tinggi Potensi Rendah. d. Kelompok Talent 6: Pegawai dengan Kinerja Sedang Potensi Tinggi. e. Kelompok Talent 5: Pegawai dengan Kinerja Sedang Potensi Sedang. f. Kelompok Talent 4: Pegawai dengan Kinerja Sedang Potensi Rendah. g. Kelompok Talent 3: Pegawai dengan Kinerja Rendah Potensi Tinggi. h. Kelompok Talent 2: Pegawai dengan Kinerja Rendah Potensi Sedang. i. Kelompok Talent 1: Pegawai dengan Kinerja Rendah Potensi Rendah. 2. Program Suksesi Berdasarkan program pemetaan talen tersebut, Bank BTN melangkah lebih lanjut dengan melaksanakan program perencanaan suksesi. Bank BTN menetapkan suatu kebijakan dan mekanisme untuk pengisian jabatan-jabatan strategis (hingga ke level top manajemen) yang memegang peranan kunci untuk dapat mewujukan sasaran-sasaran strategis Bank secara selaras (aligned with the company's strategic directions) sehingga visi dan misi Bank dapat terwujud. Tujuan dari perencanaan suksesi, antara lain: (a) Mengaudit talent pool Bank sehingga dapat membantu penetapan tanggung jawab dan pengembangan strategi untuk mengisi kesenjangan talenta yang telah teridentifikasi; (b) Membangun key talent resource dari pegawai yang membagikan ketrampilan, pengentahuan kunci, pengalaman dan nilai-nilai yang penting untuk perusahaan di masa depan. Secara lengkap, kebijkan suksesi Bank BTN telah kami ungkap pada item E.5.3 (lihat attachment
3 [bagian cross reference]). Namun demikian, secara garis besar, mekanisme Program Suksesi Bank BTN dilakukan melalui beberapa tahapan sebagai berikut: a. Komite Perencanaan suksesi membuat rencana suksesi untuk setiap jabatan yang dituju berdasarkan hasil seleksi calon suksesor; b. Komite perencanaan suksesi mendiskusikan rencana suksesi dengan managemen, atasan langsung, pegawai dan pihak yang terlibat untuk memfinalisasi rencana suksesi agar disetujui bersama; c. Suksesor dan atasan langsung atau mentor yang ditunjuk melakukan analisa hasil assessmen dan membuat rencana pengembangan untuk kesenjangan kompetensi baik teknis maupun perilaku; d. Atasan langsung atau mentor yang ditunjuk merekomendasikan Program Pengembangan yang spesifik bagi masing-masing suksesor kemudian didiskusikan dengan Komite Perencanaan Suksesi. Komite Perencanaan Suksesi secara berkala wajib melakukan evaluasi atas program perencanaan suksesi yang telah diselenggarakan dengan cara: a. Mereview dan merevisi strategi dan rencana sesuai dengan perkembangan individu maupun organisasi; b. Komite Perencanaan Suksesi setiap tahun melakukan review dan merevisi strategi dan rencana suksesi sesuai dengan perkembangan individu maupun kebutuhan organisasi. 3. Program Suksesi Direksi dan Komisaris Program Pemetaan Talen dan Program Suksesi, sebagaimana uraian di atas dijadikan dasar oleh manajemen Bank BTN untuk menentukan calon anggota Direksi yang berkoordinasi dengan Komite Remunerasi dan Nominasi serta Dewan Komisaris. Kriteria yang ditetapkan Bank BTN untuk para Pegawai yang menjadi suksesor atau calon amggota Direksi adalah kelompok Star berdasarkan hasil pemetaan talen. Dengan demikian, adanya Pemetaan Talent yang dilaksanakan oleh manajemen Bank BTN dijadikan sebagai pertimbangan utama bagi Komite Remunerasi dan Nominasi untuk pemilihan calon anggota Direksi yang diselaraskan dengan kebutuhan kompetensi mereka untuk mewujudkan sasaran strategis yang telah ditetapkan Bank BTN. Selain itu, dapat kami sampaikan pula bahwa dalam melaksanakan tugasnya, Komite Remunerasi dan Nominasi mengacu kepada regulasi yang berlaku, diantaranya adalah berdasarkan ketentuan Bank Indonesia (BI)/Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang mengatur bahwa setiap usulan penggantian dan/atau pengangkatan anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris kepada RUPS maka rekomendasi Dewan Komisaris harus memperhatikan rekomendasi Komite Remunerasi dan Nominasi. Bank BTN telah memiliki Komite Remunerasi dan Nominasi yang sesuai dengan peraturan BI/OJK dimaksud dan mempunyai tugas dan tanggung jawab terkait Nominasi sebagai berikut: a. Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai: 1) komposisi jabatan anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris; 2) kebijakan dan kriteria yang dibutuhkan dalam proses Nominasi; 3) kebijakan evaluasi kinerja bagi anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris. b. Membantu Dewan Komisaris melakukan penilaian kinerja anggota Direksi dan/atau Dewan Komisaris berdasarkan tolok ukur yang telah disusun sebagai bahan evaluasi; c. Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai program pengembangan kemampuan anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris; dan d. Memberikan usulan calon yang memenuhi syarat sebagai anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris kepada Dewan Komisaris untuk disampaikan kepada RUPS.
4 Selain regulasi, sebagai penegasan kembali, dalam memberikan rekomendasi Komite Remunerasi dan Nominasi senantiasa memilih calon anggota Direksi dan anggota Komisaris yang fit and proper untuk mewujudkan visi, misi dan sasaran strategis Bank BTN yang telah ditetapkan sehingga pengelolaan yang dilakukan dapat selaras dengan strategi yang akan ditempuh dalam jangka panjang. Bank BTN sendiri telah menetapkan target jangka panjang sampai dengan tahun 2025, yaitu: menuju Transformational Enterprise-Global Mindset dengan target menjadi perusahaan global di bidang perumahan, property dan infrastruktur dasar, sebagaimana ilustrasi gambar, sebagai berikut: Untuk mencapai rencana tersebut, Bank BTN telah melakukan transformasi sejak tahun 2013 dan dibagi ke dalam tiga tahapan, sebagai berikut: a. Tahap I: Tahun , yaitu: tahap survival period, dengan tahapan yang dicapai adalah domination nation wide market leader yaitu menguasai bisnis perumahan nasional. Persyaratan yang diperlukan dalam tahapan ini adalah (a) mendominasi market share atas pasar perumahan, (b) protected market, (c) predictable change, dan (d) financial capital driven. b. Tahap II: Tahun , yaitu: tahap digital banking period, dengan tahapan yang akan dicapai adalah the leading housing bank Indonesia with world class service. Persyaratan yang harus dipenuhi dalam tahapan ini adalah: (a) dominace by speed, (b) technology enhance, (c) rapid change dan (d) human capital driven. c. Tahap III: Tahun , yaitu: tahap global playership period, dengan tahapan yang akan dicapai adalah transformational Enterprise Global Mindset. Persyaratan yang harus dipenuhi dalam tahap ini adalah: (a) size and speed thru network, (b) global free trade, (c) continuous change dan (d) human anf financial driven. Saat ini, transformasi tahap I sedang dalam proses akhir, sehingga persyaratan menuju transformasi tahap 2 telah dipenuhi, antara lain: penguasaan bisnis perumahan mencapai lebih dari 30,6% ditahun 2015 dan terbesar di antara perbankan nasional, menguasai pasar KPR subsidi 98%, perbaikan bisnis dan penguatan modal. Untuk itu, Bank BTN perlu melakukan lompatan dalam roadmap transformasi dengan fokus pada penguatan bisnis (stronger business). Penguatan bisnis dalam transformasi Bank BTN adalah: a. Penguatan bidang kredit b. Penguatan bidang dana c. Penguatan bidang infrastruktur d. Penguatan bidang SDM
5 Sebagai gambaran, pada proses penggantian Pengurus Bank BTN pada RUPSLB September 2015, Komite Remunerasi dan Nominasi telah melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dalam memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris terkait nominasi calon anggota Direksi dengan mempertimbangkan strategi yang telah ditetapkan Bank BTN untuk mewujudkan visi dan misi Perusahaan sebagaimana uraian di atas. Beberapa hal tersebut dapat kami sampaikan, yaitu: Mempertimbangkan kompetensi calon Direksi yang dibutuhkan sesuai strategi Bank dengan fokus terkait berbagai hal, antara lain: gaya komunikasi, kompetensi terkait service excellene, visi, misi dan grand strategy calon anggota Direksi (secara makro), pencapaian performance dan komitmen terhadap budaya perusahaan. Hal ini dilakukan berdasarkan data dan/atau analisis program pemetaan talen dan program suksesi yang kemudian dilanjutkan dengan proses wawancara serta validasi berbagai faktor lainnya yang menyangkut integritas, kompetensi (yang selaras dengan sasaran strategis Bank BTN) dan reputasi, terutama reputasi keuangan dari calon anggota Direksi. Berdasarkan rekomendasi Komite Remunerasi dan Nominasi tersebut, Dewan Komisaris menetapkan dan kemudian menyampaikan rekomendasinya kepada Pemegang Saham Dwi Warna (dhi. Kementerian BUMN). Dengan demikian dapat kami sampaikan bahwa Bank BTN telah melakukan pemilihan terhadap calon anggota Direksi baru sesuai dengan strategi Perusahaan, yang ditunjukkan dengan surat Dewan Komisairs kepada Pemegang saham. 4. Program Suksesi Direksi dan Komisaris oleh Pemegang Saham Dwi Warna Selanjutnya, berdasarkan rekomendasi Komite Remunerasi dan Nominasi tersebut, Dewan Komisaris Bank BTN menyampaikan rekomendasinya kepada Pemegang Saham Dwi Warna (dhi. Kementerian BUMN), sekaligus sebagai pemegang saham pengendali yang memiliki hak istimewa/sepenuhya untuk menentukan anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris Bang BTN. Hal ini diatur dalam Peraturan Menteri BUMN Nomor PER-03/MBU/02/2015. Dapat kami sampaikan bahwa dalam hal pengangkatan anggota Direksi dilakukan melalui proses penjaringan sebagai berikut: a. Menteri, Sekretaris, Deputi Teknis, dan/atau Deputi mencari bakal calon, dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut: 1) Bakal calon dari Talenta BUMN, diusulkan melalui Dewan Komisaris; 2) Menteri, Sekretaris, Deputi Teknis, dan/atau Deputi dapat menetapkan bakal calon dari Talenta BUMN tanpa usulan Dewan Komisaris apabila dipandang memiliki prestasi yang baik; 3) Bakal calon dari talenta Kementerian BUMN diusulkan melalui Sekretaris; 4) Bakal Calon yang berasal dari Direksi, Dewan Komisaris dan/atau sumber lain dapat mengajukan lamaran kepada atau diusulkan langsung oleh Menteri, Sekretaris, Deputi Teknis dan/atau Deputi; 5) Penjaringan bakal calon diutamakan dari Talenta BUMN. b. Khusus untuk BUMN terbuka, bakal calon dari Talenta BUMN harus diusulkan melalui Dewan Komisaris. Apabila Menteri memandang terdapat bakal calon lain yag memiliki potensi untuk menjadi anggota Direksi, namun tidak termasuk dalam daftar nama yang diusulkan oleh Dewan Komisaris, Menteri dapat meminta Dewan Komisaris untuk melakukan penilaian terhadap yang bersangkutan dan jika memenuhi syarat agar diusulkan kepada Menteri. c. Semua bakal calon diadministrasikan oleh Deputi. Selanjutnya terdapat proses Uji Kelayakan dan Kepatutan (UKK) yang merupakan proses pengukuran kelayakan kepatutan kompetensi yang akan diusulkan sebagai Bakal Calon yang dilakukan oleh Tim yang ditetapkan oleh Menteri atau Lembaga professional yang ditunjuk oleh Menteri. Adapun proses
6 UKK antara lain: a. Bakal calon yang akan ditetapkan menjadi calon anggota Direksi, adalah seseorang yang telah dinyatakan memenuhi persyaratan formal dan persyaratan lain dan lulus UKK. b. UKK terhadap bakal calon dilakukan oleh lembaga professional yang ditunjuk oleh Menteri. c. UKK dapat pula dilakukan oleh Tim yang dibentuk oleh Menteri tanpa melalui lembaga professional. d. Sebelum seseorang ditetapkan menjadi Direksi, Menteri dapat melakukan evaluasi terhadap hasil UKK lembaga professional atau Tim. Evaluasi hasil UKK lembaga professional dapat dilakukan melalui Tim yang dibentuk oleh Menteri. e. Khusus untuk Bank BUMN, bakal calon yang akan diajukan dalam RUPS, dievaluasi oleh Tim yang dibentuk oleh menteri dengan melibatkan Ketua Komite Dewan Komisaris yang melakukan fungsi Nominasi. Apabila Ketua Komite Dewan Komisaris sebagaimana dimaksud berhalangan, maka dapat digantikan oleh anggota Komite dari unsur Komisaris Independen yang melakukan fungsi Nominasi. Adapun tata cara pengangkatan Dewan Komisaris berdasarkan Peraturan Menteri BUMN Nomor PER- 02/MBU/02/2015 mengatur bahwa Sumber bakal calon Dewan Komisaris berasal dari Mantan Direksi BUMN, Dewan Komisaris BUMN, Pejabat Struktural dan Pejabat Fungsional Pemerintah serta sumber lain. Proses penjaringan pada pengangkatan Dewan Komisaris dilakukan oleh Menteri, Sekretaris, Deputi Teknis, dan/atau Deputi mencari bakal calon dari berbagai sumber. Proses Penilaian pengangkatan Dewan Komisaris meliputi: a. Bakal Calon yang akan ditetapkan menjadi calon anggota Dewan Komisaris adalah seseorang yang telah dinyatakan memenuhi Persyaratan Formal, Persyaratan Materiil dan Persyaratan lain. Adapun persyaratan materiil antara lain memiliki integritas, dedikasi, memahami manajemen perusahaan dan memiliki pengetahuan memadai di bidang Perseroan. b. Terhadap BUMN tertentu yang ditetapkan oleh Menteri, calon Komisaris Utama/Anggota Dewan Komisaris wajib mengikuti uji kelayakan dan kepatutan yang dilakukan oleh Lembaga Profesional yang ditunjuk oleh Menteri untuk melakukan uji kelayakan dan kepatutan terhadap calon Direksi. c. Khusus untuk Bank BUMN, bakal calon yang akan diajukan dalam RUPS, dinilai oleh Tim yang dibentuk oleh Menteri dengan melibatkan Ketua Komite Dewan Komisaris yang melakukan fungsi Nominasi. Apabila Ketua Komite Dewan Komisaris sebagaimana dimaksud berhalangan, maka dapat digantikan oleh anggota Komite dari unsur Komisaris Independen yang melakukan fungsi Nominasi. 5. Pengangkatan Direksi dan Komisaris dalam RUPS Melalui serangkaian proses tersebut di atas, calon Direksi dan calon anggota Dewan Komisaris diajukan oleh Pemegang Saham Dwi Warna (kementrian BUMN) dalam RUPS untuk mendapatkan persetujuan dan kemudian dapat diangkat melalui mekanisme yang telah ditentukan dan/atau sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan ketentuan yang berlaku, termasuk mempertimbangkan kriteria yang telah ditetapkan oleh ASEAN CG Scorecard. Pada tahun 2015, sebagaimana yang telah diungkapkan pada Annual Report Bank BTN 2015 pada bagian Laporan Direksi (hal 65) dan Laporan Komisaris (hal 47) bahwa komposisi Direksi dan Dewan Komisaris mengalami perubahan dan telah ditetapkan dalam RUPS pada periode tersebut. Perubahan ini dipandang sangat dibutuhkan oleh Bank BTN untuk memenuhi tuntutan bisnis, mewujudkan visi, misi dan sasaran strategis sebagaimana yang dituangkan dalam program transformasi di atas (butir 3), termasuk mensukseskan program Sejuta Rumah, berdasarkan evaluasi dari Pemegang Saham Dwi Warna dan rekomendasi Dewan Komisaris serta Komite Remunerasi dan Nominasi. 6. Proses Fit and Proper Test oleh OJK Setelah di angkat oleh RUPS maka anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris Bank BTN harus
7 mengikuti Fit and Proper Test yang dilakukan oleh OJK karena wajib memperoleh persetujuan dari OJK sebelum menjalankan tugas dan fungsi dalam jabatannya. Anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris Bank BTN yang belum mendapat persetujuan OJK dilarang melakukan tugasnya walaupun telah mendapat persetujuan dan diangkat oleh RUPS. Fit and Proper Test ini dilakukan untuk menilai bahwa anggota Direksi dan Dewan Komisaris memenuhi persyaratan, yaitu: a. Integritas, yang meliputi: 1) memiliki akhlak dan moral yang baik, antara lain ditunjukkan dengan sikap mematuhi ketentuan yang berlaku, termasuk tidak pernah dihukum karena terbukti melakukan Tindak Pidana Tertentu dalam waktu 20 (dua puluh) tahun terakhir sebelum dicalonka 2) Memiliki komitmen untuk mematuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku; 3) Memiliki komitmen terhadap pengembangan operasional Bank yang sehat; 4) Tidak termasuk dalam DTL; dan b. Kompetensi, yaitu: 1) Bagi calon anggota Dewan Komisaris, meliputi: a) Pengetahuan di bidang perbankan yang memadai dan relevan dengan jabatannya; dan/atau b) Pengalaman di bidang perbankan dan/atau bidang keuangan. 2) Bagi calon anggota Direksi, meliputi: a) Pengetahuan di bidang perbankan yang memadai dan relevan dengan jabatannya; b) Pengalaman dan keahlian di bidang perbankan dan/atau bidang keuangan; dan c) Kemampuan untuk melakukan pengelolaan strategis dalam rangka pengembangan Bank yang sehat. c. Reputasi keuangan, yang meliputi: 1) Tidak memiliki kredit macet; dan 2) Tidak pernah dinyatakan pailit atau menjadi Direksi atau Komisaris yang dinyatakan bersalah menyebabkan suatu perseroan dinyatakan pailit, dalam waktu 5 (lima) tahun terakhir sebelum dicalonkan Setelah dinyatakan lulus dalam Fit and Proper Test oleh OJK maka anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris dinyatakan sudah efektif dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawabanya sebagai anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris Bank BTN. Hal ini tentunya, dilakukan OJK dengan mempertimbangkan kompetensi (salah satu faktor) calon anggota Direksi dan calon anggota Komisaris (sesuai dengan butir 6.2) dengan kemampuan, kecocokan dan kesanggupan mereka untuk mengemban amanah, mensukseskan dan mewujudkan visi, misi dan sasaran strategis Bank BTN yang telah ditetapkan (butir 3) sebagaimana uraian di atas. Jika menurut OJK calon anggota Direksi dan calong anggoka Komisaris tidak memiliki kompetensi untuk melaksanakan sasaran-sasaran strategis yang telah di tetapkan Bank BTN tersebut, maka OJK akan menyatakan bahwa calon anggota Direksi dan calon anggota Dewan Komisaris tersebut tidak lulus Fit and Proper Test sehingga mereka dilarang menjadai anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris Bank BTN.
8
PIAGAM KOMITE NOMINASI & REMUNERASI PT. BANK MNC INTERNASIONAL TBK. MARET 2015
1 PIAGAM KOMITE NOMINASI & REMUNERASI PT. BANK MNC INTERNASIONAL TBK. MARET 2015 3 3. Remunerasi adalah imbalan yang ditetapkan dan diberikan kepada anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris karena
Lebih terperinciPedoman dan Tata Tertib Kerja Dewan Komisaris
Pedoman dan Tata Tertib Kerja Dewan Komisaris PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk Page 1 of 11 Daftar Isi 1. Organisasi 2. Independensi 3. Tugas dan Tanggung Jawab 4. Pembentukan Komite-Komite 5. Fungsi
Lebih terperinciPERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 14/ 9 /PBI/2012 TENTANG UJI KEMAMPUAN DAN KEPATUTAN (FIT AND PROPER TEST) BANK PERKREDITAN RAKYAT
PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 14/ 9 /PBI/2012 TENTANG UJI KEMAMPUAN DAN KEPATUTAN (FIT AND PROPER TEST) BANK PERKREDITAN RAKYAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA, Menimbang: a.
Lebih terperinciPEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DEWAN KOMISARIS PT. BPR KANAYA
PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DEWAN KOMISARIS PT. BPR KANAYA PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DEWAN KOMISARIS I. LATAR BELAKANG Dewan Komisaris diangkat oleh Pemegang Saham untuk melakukan pengawasan serta
Lebih terperinciPT. Indo-Rama Synthetics Tbk ( Perseroan ) Pedoman Dewan Komisaris
PT. Indo-Rama Synthetics Tbk ( Perseroan ) Pedoman Dewan Komisaris Pengantar Pedoman Dewan Komisaris ini dibentuk oleh Dewan Komisaris Perseroan sebagaimana dipersyaratkan dalam Peraturan Otoritas Jasa
Lebih terperinciPEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA KOMITE REMUNERASI DAN NOMINASI
PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA KOMITE REMUNERASI DAN NOMINASI Rincian Administratif dari Kebijakan Pemilik Kebijakan Penyimpan Kebijakan Versi Versi 4.0 Fungsi Corporate Secretary Tanggal Efektif 1 Desember
Lebih terperinciPedoman dan Tata Tertib Kerja Direksi
PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk Page 1 of 12 Daftar Isi 1. Organisasi 2. Independensi 3. Tugas dan Tanggung Jawab Direksi 4. Fungsi Direktur Utama 5. Direktur Kepatuhan 6. Rapat 7. Benturan Kepentingan
Lebih terperinciSALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 106 /PMK.06/2009 TENTANG
SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 106 /PMK.06/2009 TENTANG TATA CARA PENGUSULAN, PENGANGKATAN DAN PEMBERHENTIAN DEWAN DIREKTUR LEMBAGA PEMBIAYAAN EKSPOR INDONESIA MENTERI KEUANGAN, Menimbang : a.
Lebih terperinciSALINAN KEPUTUSAN MENTERI BADAN USAHA MILIK NEGARA NOMOR: KEP-09A/MBU/2005 TENTANG
SALINAN KEPUTUSAN MENTERI BADAN USAHA MILIK NEGARA NOMOR: KEP-09A/MBU/2005 TENTANG PENILAIAN KELAYAKAN DAN KEPATUTAN (FIT AND PROPER TEST) CALON ANGGOTA DIREKSI BADAN USAHA MILIK NEGARA MENTERI BADAN USAHA
Lebih terperinciPEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA KOMITE REMUNERASI DAN NOMINASI
PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA KOMITE REMUNERASI DAN NOMINASI Rincian Administratif dari Kebijakan Pemilik Kebijakan Penyimpan Kebijakan Versi Versi 3.0 Fungsi Corporate Secretary Tanggal Efektif 5 November
Lebih terperinciPEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DEWAN KOMISARIS
PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DEWAN KOMISARIS Menunjuk Peraturan Bank Indonesia No. 8/4/PBI/2006 tanggal 30 Januari 2006 tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance Bagi Bank Umum, Peraturan Bank Indonesia
Lebih terperinciPEDOMAN DAN KODE ETIK DEWAN KOMISARIS PT TRIKOMSEL OKE Tbk.
PEDOMAN DAN KODE ETIK DEWAN KOMISARIS PT TRIKOMSEL OKE Tbk. I. Pendahuluan Dewan Komisaris adalah organ Perseroan yang bertugas dan bertanggung jawab secara majelis atau kolektif dalam mengawasi pelaksanaan
Lebih terperinciPENERAPAN TATA KELOLA TERINTEGRASI
Hasil Penilaian Sendiri (Self Assessment) Pelaksanaan GCG di BCA Hasil penilaian sendiri (self assessment) pelaksanaan Good Corporate Governance pada Semester I dan Semester II tahun 2016 dikategorikan
Lebih terperinciPEDOMAN DEWAN KOMISARIS
PEDOMAN DEWAN KOMISARIS PT JASUINDO TIGA PERKASA TBK 1. LANDASAN HUKUM 1) Undang-undang Republik Indonesia Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. 2) Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 33/POJK.04/2014
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI NEGARA BADAN USAHA MILIK NEGARA NOMOR : PER-01/MBU/2006 TENTANG
PERATURAN MENTERI NEGARA BADAN USAHA MILIK NEGARA NOMOR : PER-01/MBU/2006 TENTANG PEDOMAN PENGANGKATAN ANGGOTA DIREKSI DAN ANGGOTA KOMISARIS ANAK PERUSAHAAN BADAN USAHA MILIK NEGARA MENTERI BADAN USAHA
Lebih terperinciPEDOMAN KERJA DAN KODE ETIK DIREKSI DAN DEWAN KOMISARIS
PEDOMAN KERJA DAN KODE ETIK DIREKSI DAN DEWAN KOMISARIS I. Pengantar Pedoman ini membahas mengenai hal-hal yang berhubungan dengan Direksi dan Dewan Komisaris di Perseroan, seperti : tugas, wewenang, pertanggungjawaban,
Lebih terperinciPEDOMAN KOMITE NOMINASI DAN REMUNERASI PT TRIKOMSEL OKE TBK.
PEDOMAN KOMITE NOMINASI DAN REMUNERASI PT TRIKOMSEL OKE TBK. I. TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB 1. Komite Nominasi dan Remunerasi wajib bertindak independen dalam melaksanakan tugasnya. 2. Dalam melaksanakan
Lebih terperinciPERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 6/23/PBI/2004 TENTANG PENILAIAN KEMAMPUAN DAN KEPATUTAN (FIT AND PROPER TEST) BANK PERKREDITAN RAKYAT
PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 6/23/PBI/2004 TENTANG PENILAIAN KEMAMPUAN DAN KEPATUTAN (FIT AND PROPER TEST) BANK PERKREDITAN RAKYAT GUBERNUR BANK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa untuk mendorong terciptanya
Lebih terperinciPIAGAM DEWAN KOMISARIS dan DIREKSI
PIAGAM DEWAN KOMISARIS dan DIREKSI Piagam Dewan Komisaris dan Direksi PT Grand Kartech, Tbk ( Piagam ) adalah panduan dalam pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang menjadi acuan bagi Dewan Komisaris dan
Lebih terperinciPEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA KOMITE NOMINASI DAN REMUNERASI
PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA KOMITE NOMINASI DAN REMUNERASI Menunjuk Peraturan Bank Indonesia No.8/4/PBI/2006 tanggal 30 Januari 2006 tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance bagi Bank Umum, Peraturan
Lebih terperinciPEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DEWAN KOMISARIS
PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DEWAN KOMISARIS 1. LATAR BELAKANG Dewan Komisaris PT. Sat Nusapersada Tbk ( Perseroan ) diangkat oleh Pemegang Saham untuk melakukan pengawasan serta memberikan nasihat kepada
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN
OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 2/POJK.05/2014 TENTANG TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN PERASURANSIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA
Lebih terperinciKomite Nominasi dan Remunerasi mempunyai tugas dan tanggung jawab:
PEDOMAN KOMITE NOMINASI DAN REMUNERASI PT INTERMEDIA CAPITAL, Tbk. (Perseroan) 1. PENGANTAR Dewan Komisaris membentuk Komite Nominasi dan Remunerasi yang bertugas membantu Dewan Komisaris melaksanakan
Lebih terperinciPT AKBAR INDO MAKMUR STIMEC TBK. PIAGAM DEWAN KOMISARIS
PT AKBAR INDO MAKMUR STIMEC TBK. PIAGAM DEWAN KOMISARIS Piagam Dewan Komisaris 1 I. Dasar Pembentukan 1. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 33/POJK.04/2014 tentang Direksi dan Dewan Komisaris Emiten
Lebih terperinciPEDOMAN KERJA DEWAN KOMISARIS
PEDOMAN KERJA DEWAN KOMISARIS TUJUAN : Sebagai pedoman kerja bagi Dewan Komisaris dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya sesuai Perundang-undangan yang berlaku. Pedoman Kerja Dewan Komisaris ini
Lebih terperinciPIAGAM DIREKSI PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS TBK. BAB I PENDAHULUAN. Pasal 1 Definisi
PIAGAM DIREKSI PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS TBK. BAB I PENDAHULUAN Pasal 1 Definisi 1. Rapat Umum Pemegang Saham ( RUPS ) adalah organ Perseroan yang memiliki wewenang yang tidak diberikan kepada
Lebih terperinciPIAGAM DEWAN KOMISARIS PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS TBK. BAB I PENDAHULUAN. Pasal 1 Definisi
PIAGAM DEWAN KOMISARIS PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS TBK. BAB I PENDAHULUAN Pasal 1 Definisi 1. Rapat Umum Pemegang Saham ( RUPS ) adalah organ Perseroan yang memiliki wewenang yang tidak diberikan
Lebih terperinciSALINAN PERATURAN MENTERI NEGARA BADAN USAHA MILIK NEGARA NOMOR : PER- 03 /MBU/2012 TENTANG
SALINAN PERATURAN MENTERI NEGARA NOMOR : PER- 03 /MBU/2012 TENTANG PEDOMAN PENGANGKATAN ANGGOTA DIREKSI DAN ANGGOTA DEWAN KOMISARIS ANAK PERUSAHAAN MENTERI NEGARA, Menimbang a. bahwa agar Anak Perusahaan
Lebih terperinciPEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DIREKSI PT Matahari Department Store Tbk ( Perseroan )
PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DIREKSI PT Matahari Department Store Tbk ( Perseroan ) Daftar Isi 1. Landasan Hukum 2. Fungsi Direksi 3. Tugas, Tanggung Jawab dan Wewenang 4. Pelaporan dan Pertanggungjawaban
Lebih terperinciREVISI LAPORAN SELF ASESSMENT PELAKSANAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE PT. BANK NTB PERIODE DESEMBER TAHUN 2012
Posisi Dec 01 REVISI LAPORAN SELF ASESSMENT PELAKSANAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE PT. BANK NTB PERIODE DESEMBER TAHUN 01 Ringkasan Perhitungan Nilai Komposit No. Komponen GCG Nilai Bobot Perolehan Nilai
Lebih terperinciPedoman Nominasi dan Remunerasi
1 P a g e LANDASAN HUKUM 1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. 2. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 33/POJK.04/2014 tentang Direksi dan Dewan Komisaris
Lebih terperinciPROSEDUR PENETAPAN CALON ANGGOTA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI DAN KOMITE LEVEL KOMISARIS
PROSEDUR PENETAPAN CALON ANGGOTA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI DAN LEVEL KOMISARIS Tanggal Efektif Berlaku : 15 November 2013 Page 1/13 DAFTAR ISI 1.0. LATAR BELAKANG 3 2.0. MAKSUD DAN TUJUAN 3 3.0. DASAR
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.559, 2015 KEMENKEU. Direksi Persero. Pembinaan. Pengawasan. Menteri Keuangan. Pemberhentian. Pengangkatan. Tata Cara. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR
Lebih terperinciPT FIRST MEDIA Tbk Piagam Dewan Komisaris
PT FIRST MEDIA Tbk Piagam Dewan Komisaris BAB I: PENDAHULUAN Pasal 1 D e f i n i s i 1. Rapat Umum Pemegang Saham ( RUPS ) berarti Organ Perusahaan yang memiliki wewenang yang tidak diberikan kepada Direksi
Lebih terperinciNo. 9/32/DPNP Jakarta, 12 Desember 2007 SURAT EDARAN. Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA. Perihal : Kepemilikan Tunggal pada Perbankan Indonesia
No. 9/32/DPNP Jakarta, 12 Desember 2007 SURAT EDARAN Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA Perihal : Kepemilikan Tunggal pada Perbankan Indonesia Sehubungan dengan telah dikeluarkannya Peraturan Bank Indonesia
Lebih terperinciSALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 59 /POJK.04/2016 TENTANG DIREKSI DAN DEWAN KOMISARIS LEMBAGA KLIRING DAN PENJAMINAN
- 1 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 59 /POJK.04/2016 TENTANG DIREKSI DAN DEWAN KOMISARIS LEMBAGA KLIRING DAN PENJAMINAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
Lebih terperinciPT LIPPO KARAWACI Tbk Piagam Dewan Komisaris
PT LIPPO KARAWACI Tbk Piagam Dewan Komisaris 1 BAB I PENDAHULUAN Pasal 1 Definisi 1. Rapat Umum Pemegang Saham ( RUPS ) berarti Organ Perusahaan yang memiliki wewenang yang tidak diberikan kepada Direksi
Lebih terperinciPEDOMAN KOMITE NOMINASI DAN REMUNERASI. PT Mandom Indonesia Tbk
PEDOMAN KOMITE NOMINASI DAN REMUNERASI PT Mandom Indonesia Tbk 1. Ketentuan Umum 1. Komite Nominasi dan Remunerasi dibentuk Dewan Komisaris dan membantu Dewan Komisaris dalam melaksanakan fungsi dan tugas
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN
OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 2/POJK.05/2014 TENTANG TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN PERASURANSIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA
Lebih terperinciSURAT PERNYATAAN. Nama :... No. Kartu Identitas :... Tempat/ Tanggal Lahir :... Alamat :...
LAMPIRAN I Dengan ini menyatakan bahwa saya sanggup dan bersedia mengikuti proses Seleksi Calon Anggota Direksi Bank Jateng hingga selesai. Demikian Surat Pernyataan kesanggupan ini saya buat dengan sesungguhnya
Lebih terperinciPEDOMAN TATA TERTIB KERJA KOMITE REMUNERASI DAN NOMINASI PEDOMAN TATA TERTIB KERJA KOMITE REMUNERASI DAN NOMINASI DESEMBER 2014
Halaman : i PEDOMAN TATA TERTIB KERJA KOMITE REMUNERASI DAN NOMINASI PT Bank Windu Kentjana International Tbk PEDOMAN TATA TERTIB KERJA KOMITE REMUNERASI DAN NOMINASI Alamat Kantor Pusat Equity Tower Building
Lebih terperinciPEDOMAN DAN TATA TERTIB DIREKSI PT BPR MANDIRI ARTHA ABADI
PEDOMAN DAN TATA TERTIB DIREKSI PT BPR MANDIRI ARTHA ABADI mencakup: A. Komposisi, Kriteria, dan Independensi Direksi B. Masa Jabatan Direksi C. Rangkap Jabatan Direksi D. Kewajiban, Tugas, Tanggung Jawab
Lebih terperinciPEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DEWAN KOMISARIS PT MULTIFILING MITRA INDONESIA Tbk ( Perseroan )
PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DEWAN KOMISARIS PT MULTIFILING MITRA INDONESIA Tbk ( Perseroan ) 1. Landasan Hukum a. Undang-Undang No.40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas; b. Peraturan Otoritas Jasa
Lebih terperinciPEDOMAN KOMITE NOMINASI DAN REMUNERASI PT Mandom Indonesia Tbk
PEDOMAN KOMITE NOMINASI DAN REMUNERASI PT Mandom Indonesia Tbk Pasal 1 Ketentuan Umum 1. Komite Nominasi dan Remunerasi dibentuk Dewan Komisaris dan membantu Dewan Komisaris dalam melaksanakan fungsi dan
Lebih terperinci- 2 - PASAL DEMI PASAL Pasal 1 Angka 1 sampai dengan angka 13 Cukup jelas.
PENJELASAN ATAS PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 11/ 33 /PBI/2009 TENTANG PELAKSANAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE BAGI BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT USAHA SYARIAH UMUM Seiring dengan perkembangan industri perbankan
Lebih terperinciNOMOR 152/PMK.010/2012 TENTANG TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN PERASURANSIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 152/PMK.010/2012 TENTANG TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN PERASURANSIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN, Menimbang : bahwa untuk
Lebih terperinciPEDOMAN KOMITE NOMINASI DAN REMUNERASI PT UNILEVER INDONESIA TBK
PEDOMAN KOMITE NOMINASI DAN REMUNERASI PT UNILEVER INDONESIA TBK I. LATAR BELAKANG Komite Nominasi dan Remunerasi ( Komite ) PT Unilever Indonesia Tbk., ( Perseroan ) adalah komite yang dibentuk dan bertanggung
Lebih terperinciNo Selaku Komisaris Independen dan Pihak Independen, anggota komite harus dapat terlepas dari benturan kepentingan.untuk mencegah adanya bentur
No.5685 TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI KEUANGAN. OJK. Tata Kelola. Bank Perkreditan Rakyat. (Penjelasan Atas Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 72) PENJELASAN ATAS PERATURAN OTORITAS JASA
Lebih terperinciPERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 60 /POJK.04/2016 TENTANG DIREKSI DAN DEWAN KOMISARIS LEMBAGA PENYIMPANAN DAN PENYELESAIAN
OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 60 /POJK.04/2016 TENTANG DIREKSI DAN DEWAN KOMISARIS LEMBAGA PENYIMPANAN DAN PENYELESAIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
Lebih terperinciPEDOMAN KOMITE NOMINASI DAN REMUNERASI PT SINAR MAS AGRO RESOURCES & TECHNOLOGY Tbk.
PEDOMAN KOMITE NOMINASI DAN REMUNERASI PT SINAR MAS AGRO RESOURCES & TECHNOLOGY Tbk. 2015 1 BAB I DASAR PEMBENTUKAN 1.1 PT Sinar Mas Agro Resources & Technology Tbk (selanjutnya disebut PT SMART Tbk atau
Lebih terperinciPIAGAM KOMISARIS. A. Organisasi, Komposisi dan Keanggotaan
PIAGAM KOMISARIS A. Organisasi, Komposisi dan Keanggotaan I. Struktur: 1. Dewan Komisaris paling sedikit terdiri dari 2 (dua) orang anggota. Salah satu anggota menjabat sebagai Komisaris Utama dan satu
Lebih terperinci2012, No MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN MENTERI KEUANGAN TENTANG TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN PERASURANSIAN. BAB I KETEN
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.980, 2012 KEMENTERIAN KEUANGAN. Tata Kelola. Perusahaan Perasuransian. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 152/PMK.010/2012 TENTANG TATA KELOLA PERUSAHAAN
Lebih terperinciBAB 2 PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DEWAN KOMISARIS
BAB 2 PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DEWAN KOMISARIS Cakupan Pedoman dan Tata Tertib Kerja Dewan Perseroan mencakup: 1. Landasan Hukum 2. Tata Nilai/Nilai-nilai 3. Komposisi dan Kriteria Dewan 4. Independen
Lebih terperinciMengingat : 1. Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2005 TENTANG PENDIRIAN, PENGURUSAN, PENGAWASAN, DAN PEMBUBARAN BADAN USAHA MILIK NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
Lebih terperinciPEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DIREKSI PT MULTIFILING MITRA INDONESIA Tbk ( Perseroan )
PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DIREKSI PT MULTIFILING MITRA INDONESIA Tbk ( Perseroan ) 1. Landasan Hukum a. Undang-Undang No.40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas; b. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan
Lebih terperinciFAKTOR PENILAIAN: PELAKSANAAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB DEWAN KOMISARIS
PELAKSANAAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB DEWAN KOMISARIS II. PELAKSANAAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB DEWAN KOMISARISIS Tujuan Untuk menilai: kecukupan jumlah, komposisi, integritas dan kompetensi anggota Dewan
Lebih terperinciSALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 4/POJK.03/2015 TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA BAGI BANK PERKREDITAN RAKYAT
SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 4/POJK.03/2015 TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA BAGI BANK PERKREDITAN RAKYAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN, Menimbang:
Lebih terperinciPEDOMAN DAN TATA KERJA DEWAN KOMISARIS
Pedoman dan Tata Kerja Dewan Komisaris PEDOMAN DAN TATA KERJA Hal 1/11 RINCIAN PEDOMAN DAN TATA KERJA DAFTAR ISI 1.0 Statement of Policy..... 3 2.0 Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris.......... 3
Lebih terperinciPEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DEWAN KOMISARIS
PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DEWAN KOMISARIS DAFTAR ISI PASAL 1 Tujuan... 2 PASAL 2 Definisi... 2 PASAL 3 Keanggotaan Dewan Komisaris... 2 PASAL 4 Persyaratan... 3 PASAL 5 Masa Jabatan... 4 PASAL 6 Waktu
Lebih terperinciPEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DIREKSI
PEDOMAN DAN Rincian Administratif dari Kebijakan Pemilik Kebijakan - Fungsi Corporate Secretary Penyimpan Kebijakan - Fungsi Corporate Secretary - Enterprise Policy & Portfolio Management Division Versi
Lebih terperinciFAKTOR PENILAIAN: PELAKSANAAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB DEWAN KOMISARIS
FAKTOR PENILAIAN: PELAKSANAAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB DEWAN KOMISARIS II. PELAKSANAAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB DEWAN KOMISARISIS Tujuan Untuk menilai: Kecukupan jumlah, komposisi, integritas dan kompetensi
Lebih terperinciPT AKBAR INDO MAKMUR STIMEC TBK. PEDOMAN KOMITE NOMINASI DAN REMUNERASI
PT AKBAR INDO MAKMUR STIMEC TBK. PEDOMAN KOMITE NOMINASI DAN REMUNERASI Pedoman Komite Nominasi dan Remunerasi 1 I. Dasar Pembentukan a. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 34/POJK.04/2014 tentang Komite
Lebih terperinciPEDOMAN DIREKSI DAN DEWAN KOMISARIS PT EMDEKI UTAMA Tbk
PEDOMAN DIREKSI DAN DEWAN KOMISARIS PT EMDEKI UTAMA Tbk I. LATAR BELAKANG Berdasarkan Pasal 35 Ayat (1) Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 33/POJK.04/2014 tentang Direksi dan Dewan Komisaris Emiten
Lebih terperinciPedoman Komite Nominasi dan Remunerasi. PT Astra International Tbk
Pedoman Komite Nominasi dan Remunerasi PT Astra International Tbk Desember 2015 PEDOMAN KOMITE NOMINASI DAN REMUNERASI 1. Pengantar Sebagai perseroan terbatas yang didirikan berdasarkan hukum Indonesia,
Lebih terperinciPEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DEWAN KOMISARIS PT Matahari Department Store Tbk ( Perseroan )
PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DEWAN KOMISARIS PT Matahari Department Store Tbk ( Perseroan ) Daftar Isi 1. Landasan Hukum 2. Fungsi Dewan Komisaris 3. Tugas, Tanggung Jawab dan Wewenang 4. Pelaporan dan
Lebih terperinciBAB II GOVERNANCE STRUCTURE
BAB II GOVERNANCE STRUCTURE Organ organisasi yaitu Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), Dewan Komisaris dan Direksi dalam menjalankan fungsinya sesuai dengan ketentuan yang berlaku atas dasar prinsip bahwa
Lebih terperinciBERITA DAERAH KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2016 NOMOR 26 PERATURAN BUPATI MAGELANG NOMOR 26 TAHUN 2016 TENTANG
BERITA DAERAH KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2016 NOMOR 26 PERATURAN BUPATI MAGELANG NOMOR 26 TAHUN 2016 TENTANG TATA CARA PENGANGKATAN DEWAN PENGAWAS DAN DIREKSI PERUSAHAAN DAERAH BANK PERKREDITAN RAKYAT BANK
Lebih terperinciPERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 5/25 /PBI/2003 TENTANG PENILAIAN KEMAMPUAN DAN KEPATUTAN (FIT AND PROPER TEST) GUBERNUR BANK INDONESIA,
PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 5/25 /PBI/2003 TENTANG PENILAIAN KEMAMPUAN DAN KEPATUTAN (FIT AND PROPER TEST) GUBERNUR BANK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa untuk mendorong terciptanya sistem perbankan
Lebih terperinciPERATURAN BERSAMA ANTARA DIREKSI DAN DEWAN PENGAWAS PERUSAHAAN UMUM BULOG. Nomor : PD- 16 / DU000 / 05 / 2017 Nomor : KEP- 02 / DW000 / 05 / 2017
PERATURAN BERSAMA ANTARA DIREKSI DAN DEWAN PENGAWAS PERUSAHAAN UMUM BULOG Nomor : Nomor : PD- 16 / DU000 / 05 / 2017 Nomor : KEP- 02 / DW000 / 05 / 2017 TENTANG PEDOMAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK
Lebih terperinciBAB IV PEDOMAN KERJA KOMITE-KOMITE
BAB IV PEDOMAN KERJA KOMITE-KOMITE A. Komite Audit 1. Dasar pembentukan Peraturan Bank Indonesia No.8/4/PBI/2006 tanggal 30 Januari 2006 tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance Bagi Bank Umum dan
Lebih terperinciPEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA KOMITE AUDIT
PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA 2013 DAFTAR ISI LEMBAR PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN REKAM JEJAK PERUBAHAN A PENDAHULUAN... 1 1. Latar Belakang... 1 2. Tujuan... 1 3. Ruang Lingkup... 1 4. Landasan Hukum...
Lebih terperinciPT FIRST MEDIA Tbk Piagam Direksi
PT FIRST MEDIA Tbk Piagam Direksi BAB I: PENDAHULUAN Pasal 1 D e f i n i s i 1. Rapat Umum Pemegang Saham ( RUPS ) berarti Organ Perusahaan yang memiliki wewenang yang tidak diberikan kepada Direksi maupun
Lebih terperinciSALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 73 /POJK.05/2016 TENTANG TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN PERASURANSIAN
OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 73 /POJK.05/2016 TENTANG TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN PERASURANSIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
Lebih terperinciPEDOMAN TATA KELOLA TERINTEGRASI. PT Bank Central Asia Tbk dan Perusahaan Anak
PEDOMAN TATA KELOLA TERINTEGRASI PT Bank Central Asia Tbk dan Perusahaan Anak Terbitan 30 Juni 2015 DAFTAR ISI Daftar Isi...i Latar Belakang...iii Maksud dan Tujuan...iv Prinsip-prinsip Tata Kelola Terintegrasi...v
Lebih terperinciPEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DEWAN KOMISARIS. PT Mandom. Indonesia
PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DEWAN KOMISARIS PT Mandom Indonesia TBK 1. DASAR PENYUSUNAN Pedoman dan Tata Tertib Kerja Dewan Komisaris disusun berdasarkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 33 /POJK.04/2014
Lebih terperinciPEDOMAN DAN KODE ETIK DEWAN KOMISARIS A. LANDASAN HUKUM
PEDOMAN DAN KODE ETIK DEWAN KOMISARIS A. LANDASAN HUKUM Penyusunan Pedoman Dan Kode Etik merupakan amanat Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 33/POJK.04/2014 Tentang Direksi Dan Dewan Komisaris Emiten
Lebih terperinciPIAGAM DEWAN KOMISARIS PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk.
PIAGAM DEWAN KOMISARIS PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk. 2015 1 BAB I DASAR PEMBENTUKAN 1.1. PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk, selanjutnya disebut PT SMART Tbk atau Perseroan,
Lebih terperinciPEDOMAN DIREKSI DAN KOMISARIS PERSEROAN
PEDOMAN DIREKSI DAN KOMISARIS PERSEROAN Dalam rangka menerapkan asas asas Tata Kelola Perseroan yang Baik ( Good Corporate Governance ), yakni: transparansi ( transparency ), akuntabilitas ( accountability
Lebih terperinciMENTERI NEGARA BADAN USAHA MILIK NEGARA,
PERATURAN MENTERI NEGARA BADAN USAHA MILIK NEGARA NOMOR PER-03/MBU/2006 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTERI NEGARA BADAN USAHA MILIK NEGARA NOMOR PER-01/MBU/2006 TENTANG PEDOMAN PENGANGKATAN ANGGOTA
Lebih terperinciMATERI RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM LUAR BIASA 2015 PT BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) Tbk. Jakarta, 2 September 2015
MATERI RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM LUAR BIASA 2015 PT BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) Tbk Jakarta, 2 September 2015 Mata Acara 1. Perubahan Susunan Pengurus Perseroan. 2. Perubahan Anggaran Dasar Perseroan
Lebih terperinciSALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 58 /POJK.04/2016 TENTANG DIREKSI DAN DEWAN KOMISARIS BURSA EFEK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
- 1 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 58 /POJK.04/2016 TENTANG DIREKSI DAN DEWAN KOMISARIS BURSA EFEK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER
Lebih terperinciPEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DIREKSI
PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DIREKSI I. LATAR BELAKANG Dalam pelaksanaan Good Corporate Governance, berpedoman kepada Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 4/Pojk.03/2015 Tentang Penerapan Tata Kelola
Lebih terperinciPT Atlas Resources Tbk. Piagam Dewan Komisaris
PT Atlas Resources Tbk Piagam Dewan Komisaris Piagam Dewan Komisaris adalah panduan Tata Tertib pelaksanaan kerja Dewan Komisaris secara efektif, efisien dan transparan. Piagam ini mengacu kepada Anggaran
Lebih terperinciDEWAN KOMISARIS PT.BANK PEMBANGUNAN DAERAH BALI Jl.Raya Puputan No. 198, Niti Mandala, Denpasar Telp. (0361)
DEWAN KOMISARIS PT.BANK PEMBANGUNAN DAERAH BALI Jl.Raya Puputan No. 198, Niti Mandala, Denpasar Telp. (0361) 241157 PENGUMUMAN NOMOR: 001 /PENG/DK/BPD/2018 TENTANG CALON ANGGOTA DIREKSI PT. BANK PEMBANGUNAN
Lebih terperinciPEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DIREKSI PT MANDOM INDONESIA Tbk
PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DIREKSI PT MANDOM INDONESIA Tbk 1. DASAR PENYUSUNAN Pedoman dan Tata Tertib Kerja Direksi disusun berdasarkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 33 /POJK.04/2014 tgl 8
Lebih terperinciUsulan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan. Pasal/ Ayat BAB I KETENTUAN UMUM. Cukup jelas.
Matriks Rancangan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) tentang Sertifikasi Kompetensi bagi Direksi dan Dewan Komisaris Bank Perkreditan Rakyat (BPR) dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) / BAB I
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2005 TENTANG PENDIRIAN, PENGURUSAN, PENGAWASAN, DAN PEMBUBARAN BADAN USAHA MILIK NEGARA
PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 45 TAHUN 2005 TENTANG PENDIRIAN, PENGURUSAN, PENGAWASAN, DAN PEMBUBARAN BADAN USAHA MILIK NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan
Lebih terperinciPERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 2/ 23 /PBI/2000 TENTANG PENILAIAN KEMAMPUAN DAN KEPATUTAN (FIT AND PROPER TEST) GUBERNUR BANK INDONESIA,
PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 2/ 23 /PBI/2000 TENTANG PENILAIAN KEMAMPUAN DAN KEPATUTAN (FIT AND PROPER TEST) GUBERNUR BANK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa dalam rangka menciptakan lembaga perbankan
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2005 TENTANG PENDIRIAN, PENGURUSAN, PENGAWASAN, DAN PEMBUBARAN BADAN USAHA MILIK NEGARA
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2005 TENTANG PENDIRIAN, PENGURUSAN, PENGAWASAN, DAN PEMBUBARAN BADAN USAHA MILIK NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
Lebih terperinciPIAGAM KOMITE NOMINASI DAN REMUNERASI (NOMINATION AND REMUNERATION COMMITTE) PT WIJAYA KARYA BETON Tbk.
PIAGAM KOMITE NOMINASI DAN REMUNERASI (NOMINATION AND REMUNERATION COMMITTE) PT WIJAYA KARYA BETON Tbk. 1. Visi dan Misi Komite Nominasi dan Remunerasi a. Visi Komite Nominasi dan Remunerasi adalah Menjadi
Lebih terperinciPT LIPPO KARAWACI Tbk Piagam Direksi
PT LIPPO KARAWACI Tbk Piagam Direksi BAB I PENDAHULUAN Pasal 1 Definisi 1. Rapat Umum Pemegang Saham ( RUPS ) berarti Organ Perusahaan yang memiliki wewenang yang tidak diberikan kepada Direksi maupun
Lebih terperinciPERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 11/ 33 /PBI/2009 TENTANG PELAKSANAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE BAGI BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT USAHA SYARIAH
PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 11/ 33 /PBI/2009 TENTANG PELAKSANAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE BAGI BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT USAHA SYARIAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, GUBERNUR BANK INDONESIA, Menimbang:
Lebih terperinciPEDOMAN KERJA DIREKSI
PEDOMAN KERJA DIREKSI TUJUAN : Sebagai pedoman kerja bagi Direksi dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya sesuai Perundang-undangan yang berlaku. Pedoman Kerja Dewan Direksi ini mengikat bagi setiap
Lebih terperinciPEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA KOMITE AUDIT
PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA 2013 DAFTAR ISI LEMBAR PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN REKAM JEJAK PERUBAHAN A PENDAHULUAN... 1 1. Latar Belakang... 1 2. Tujuan... 1 3. Ruang Lingkup... 1 4. Landasan Hukum...
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 14 Tahun : 2013
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 14 Tahun : 2013 PERATURAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL NOMOR 14 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN
Lebih terperinciPT LIPPO CIKARANG Tbk. Piagam Dewan Komisaris
PT LIPPO CIKARANG Tbk Piagam Dewan Komisaris BAB I PENDAHULUAN Pasal 1 Definisi 1. Rapat Umum Pemegang Saham ( RUPS ) berarti organ dari Perseroan yang memiliki wewenang yang tidak diberikan kepada Direksi
Lebih terperinciPEDOMAN DAN KODE ETIK DIREKSI
PEDOMAN DAN KODE ETIK DIREKSI A. Landasan Hukum Penyusunan Pedoman Dan Kode Etik merupakan amanat Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 33/POJK.04/2014 Tentang Direksi Dan Dewan Komisaris Emiten Atau
Lebih terperinciBahan Mata Acara RUPS Luar Biasa Tahun 2015 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. 18 Desember 2015
Bahan Mata Acara RUPS Luar Biasa Tahun 2015 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. 18 Desember 2015 Disclaimer: *Perseroan memiliki hak untuk mengubah mata acara ataupun menambahkan bahan mata acara RUPS Luar
Lebih terperinciPERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 13/ 2 /PBI/2011 TENTANG PELAKSANAAN FUNGSI KEPATUHAN BANK UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 13/ 2 /PBI/2011 TENTANG PELAKSANAAN FUNGSI KEPATUHAN BANK UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa kompleksitas kegiatan usaha
Lebih terperinciSelf Assessment GCG. Hasil Penilaian Sendiri Pelaksanaan GCG
Self Assessment GCG Sebagai bentuk komitmen dalam memenuhi Peraturan Bank Indonesia No. 8/4/PBI/2006 tanggal 30 Januari 2006 sebagaimana diubah dengan PBI No. 8/14/PBI/2006 tanggal 5 Oktober 2006 dan SE
Lebih terperinci