PENELITIAN TINDAKAN KELAS & PENULISAN KARYA ILMIAH

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENELITIAN TINDAKAN KELAS & PENULISAN KARYA ILMIAH"

Transkripsi

1 PENELITIAN TINDAKAN KELAS & PENULISAN KARYA ILMIAH

2

3 PENELITIAN TINDAKAN KELAS Drs. T. Sarkim, M.Ed., Ph.D. Rohandi, Ph.D. A. Pendahuluan Kalau mau hasilnya bagus, ya silahkan kerjakan sendiri. Ungkapan ini mungkin terdengar sebagai ungkapan dari seseorang yang kurang mau menerima saran atau permintaan untuk mengerjakan sesuatu dengan lebih baik. Akan tetapi, di dalam ungkapan tersebut juga terkandung kebenaran. Ungkapan tersebut tidak hanya berlaku bagi persoalan-persoalan yang sangat praktis akan tetapi juga berlaku untuk persoalan yang mengandung unsur teoretis dan konseptual. Ungkapan tersebut juga tidak hanya berlaku pada individu secara independen akan tetapi juga berlaku bagi sebuah organisasi yang besar. Di dalam dunia yang serba saling tergantung, di mana efektivitas atau ukuran baik-buruknya suatu tindakan seringkali dinilai dalam konteksnya yang nyata, Penelitian Tindakan membantu seseorang atau sekelompok orang untuk menemukan cara terbaik yang dapat diterapkan di dalam konteksnya. Hal tersebut juga berlaku di dalam dunia pendidikan. Secara agak ekstrem dapat dikatakan bahwa setiap pembelajaran adalah unik. Unik dalam arti bahwa pembelajaran selalu melibatkan guru dengan berbagai kompetensi dan keterbatasannya, sekelompok murid tertentu dengan berbagai karakternya yang melekat, di dalam sebuah sekolah yang memiliki lingkungan fisik, sosial, kultur, serta fasilitas tertentu pula. Variabel-variabel tersebut menunjukkan bahwa pembelajaran tidak berada di dalam ruang hampa melainkan melekat pada konteks tertentu. Kenyataan inilah yang membangun kesadaran bahwa peningkatan kualitas atau upaya melakukan perbaikan pembelajaran yang paling tepat adalah perbaikan yang dilakukan di dalam konteks nyata oleh pelakunya sendiri di dalam praktek kesehariannya melalui upaya sistematis dan terdokumentasi secara terusmenerus yang tidak lain adalah melalui Penelitian Tindakan. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) bukanlah hal yang baru, sudah berkembang sejak tahun 1970-an atau bahkan sebelumnya. Akan tetapi di dalam dunia pendidikan di Indonesia PTK baru menarik perhatian banyak pengambil kebijakan dan pelaku pendidikan dalam dua dasa warsa terakhir. Perhatian yang besar pada PTK didasari oleh keyakinan bahwa upaya perbaikan atau peningkatan kualitas pembelajaran harus dilakukan oleh pelaku pembelajaran itu sendiri yang dalam hal ini adalah guru. Di dalam tulisan ini akan dibahas konsep dasar Penelitian Tindakan Kelas serta gambaran tentang implementasinya di sekolah. Tulisan ini dibuat dengan maksud pertama-tama sebagai acuan yang dapat dipergunakan oleh para guru untuk memperbaiki atau meningkatkan kualitas pembelajarannya, dan bukan kajian akademis teoretis. B. Pengertian Penelitian Tindakan Kelas Untuk memulai mendalami pengertian PTK, baiklah disajikan beberapa kutipan yang lazim dipakai sebagai acuan untuk merumuskan pengertian penelitian tindakan (PT) atau action research. 131

4 Action research is the systematic collection of information that is designed to bring about social change (Bogdan & Biklen, 1992) p. 223 Bogdan dan Biklen (1996) merumuskan penelitian tindakan sebagai suatu aktivitas pengumpulan informasi secara sistematis yang dirancang untuk membawa/menghasilkan perubahan (h.223). Rumusan yang singkat itu menyatakan dua dimensi penting dari suatu penelitian tindakan, yaitu pengumpulan informasi secara sistematis dan pengumpulan informasi itu dimaksudkan untuk melakukan perubahan. Salah satu aktivitas pokok dari penelitian adalah pengumpulan informasi. Pengumpulan informasi maksudnya suatu pengumpulan informasi mengenai situasi yang ada sebelum dilakukan tindakan apapun, pengumpulan informasi juga dilakukan setelah suatu kegiatan atau aktivitas yang dirancang dan dilaksanakan secara terarah, terencana, dan menyeluruh. Yang dimaksud dengan pengumpulan informasi yang terarah adalah pengumpulan informasi dari perencanaan sampai pelaksanaannya dilakukan berdasarkan kaidah-kaidah metodologis yang dapat dipertangungjawabkan. Hal kedua yang ditekankan di dalam definisi yang dinyatakan oleh Bogdan dan Biklen sebagaimana dikutip di atas adalah tujuan pengumpulan informasi itu adalah untuk melakukan perubahan. Hal ini merupakan salah satu inti dari penelitian tindakan dan sekaligus merupakan kekhasan penelitian tindakan dibandingkan dengan penelitian lain. Kalau penelitian lain lebih dimaksudkan untuk memperoleh pemahaman atau pengetahuan atas fenomena tertentu, PT dimaksudkan untuk melakukan perubahan. Ukuran keberhasilan penelitian tindakan bukan pertama-tama dihasilkannya teori atau pengetahuan baru melainkan terjadinya perubahan ke arah perbaikan di dalam praktek di mana penelitian itu dilakukan. Selanjutnya mari kita lihat rumusan lain tentang penelitian tindakan yang dinyatakan oleh Stephen Corey (1953) Action Research is the process by which practitioners attempt to study their problems scientifically in order to guide, correct, and evaluate their decisions and actions, Stephen Corey (1953). Corey (1953), sebagaimana dinyatakan di dalam kutipan di atas menunjukkan dimensi lain dari PT. Pertama dinyatakan secara eksplisit bahwa PT dilakukan oleh praktisi (practitioner). Berbeda dengan penelitian pada umumnya yang seringkali dilakukan oleh ilmuwan, PT dilakukan oleh praktisi. Hal ini konsisten dengan pernyataan bahwa PT dimaksudkan untuk mengevaluasi dan menuntun praktisi pada keputusan yang tepat. Hal ini sejalan dengan kalimat pertama yang diungkapkan pada tulisan ini. Kedua, Corey juga secara eksplisit menyatakan bahwa kajian atas permasalahan nyata yang dihadapi oleh para praktisi tersebut dilakukan secara ilmiah. Hal ketiga yang dinyatakan oleh Corey yang juga sejalan dengan pernyataan Bogdan dan Biklen (1996) sebagaimana dikutip terdahulu, adalah penelitian tindakan dipergunakan untuk menjadi pedoman atau panduan, melakukan koreksi atau melakukan koreksi atas tindakan yang telah dilakukan. Dua kutipan yang diambil di muka telah membantu kita memahami hakekat penelitian tindakan dalam arti yang umum yang dapat dirangkum sebagai berikut. 132

5 Penelitian tindakan menurut Corey (1953): Dilaksanakan oleh praktisi Dilakukan secara ilmiah Hasilnya dimaksudkan untuk menjadi pedoman, melakukan koreksi atau evaluasi atas tindakan/aksi Dua karakter penting penelitian tindakan menurut Bogdan dan Biklen (1996): Pengumpulan informasi secara sistematis Bertujuan untuk melakukan perubahan Selanjutnya marilah kita pelajari pengertian penelitian tindakan di dalam lingkup yang lebih spesifik yaitu di dalam bidang pendidikan. Carl Glickman (1992) memberikan gambaran yang lebih spesifik tentang penelitian tindakan yang dilakukan di dalam seting sekolah yang dimaksudkan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran (instruction). Action Research in education is study conducted by colleagues in a school setting of the results of their activities to improve instruction, Carl Glickman (1992) Rumusan yang dikemukakan oleh Carl Glickman di atas membantu kita untuk memperoleh gambaran yang lebih konkrit tentang penelitian tindakan di lingkungan pendidikan. Secara spesifik Glickman menyebutkan bahwa penelitian tindakan di dalam lingkungan pendidikan merupakan penelitian yang dilakukan oleh guru di dalam seting lingkungan sekolah untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Penelitian Tindakan yang dilakukan di dalam seting sekolah dan lebih spesifik lagi di dalam kelas dengan maksud untuk meningkatkan kualitas pembelajaran inilah yang dikenal sebagai Penelitian Tindkan Kelas (PTK). Dengan demikian dapat pula dikatakan bahwa PTK merupakan bentuk khusus dari penelitian tindakan. Kekhususan dari PTK dari penelitian tindakan pada umumnya adalah seting penelitian tindakan kelas adalah kelas atau pembelajaran di mana arah perbaikan yang dituju adalah perbaikan mutu pembelajaran. Setelah mempelajari beberapa kutipan tentang pengertian mulai dari penelitian tindakan secara umum dan mengerucut ke Penelitian Tindakan Kelas kita sekarang bisa memperoleh gambaran yang agak lengkap tentang makna PTK. Untuk menutup diskusi tentang pengertian tentang Penelitian Tindakan Kelas ini baiklah penulis kutipkan pengertian dari salah seorang tokoh dalam bidang Penelitian Tindakan Kelas yaitu Kemmis. Action research is a form of self-reflective enquiry undertaken by participants in social (including educational) situations in order to improve the rationality and justice of (a) their own social or educational practices, 133

6 (b) their understanding of these practices, and (c) the situation in which the practices are carried out. It is most rationally empowering when undertaken by individuals, and sometimes in cooperation with 'outsiders'. In education, action research has been employed in school-based curriculum development, school improvement programs, and system planning and policy development (Kemmis, 1983) p.162. Dari rumusan-rumusan pengertian di atas terlihat dengan jelas bahwa PTK tidak sama dengan penelitian formal pada umumnya yang memiliki kaidah-kaidah sangat ketat. Perbedaan itu tidak hanya terletak pada metodologinya tetapi juga pada tujuannya. Bahkan bisa disebutkan karena tujuannya berbeda maka karakteristik PTK berbeda dengan penelitian pada umumnya. Berikut disajikan tabel perbedaan antara penelitian formal pada umumnya dengan PTK. Perbedaan antara Penelitian Tindakan dengan Penelitian Formal ( Aspek Penelitian Penelitian Tindakan Keahlian yang diperlukan oleh Peneliti Tujuan Penelitian Metode yang dipergunakan untuk mengidentifikasi persoalan Prosedur untuk kajian pustaka Pendekatan sampling Desain penelitian Prosedur pengukuran Analisis data Penerapan hasil Sangat mahir Pengetahuan yang dapat digeneralisasi Review/kajian penelitian terdahulu Sangat dalam, menggunakan sumber primer Acak atau sampling representatif Kontrol yang ketat dan dalam kerangka waktu yang panjang Ukuran-ukuran untuk mengevaluasi dan pretest Analisis statistik, teknikteknik kualitatif Penekanan pada kemanfaatan teoretis Mandiri atau dengan konsultasi Pengetahuan untuk diaplikasikan di dalam situasi lokal Persoalan atau tujuan yang saat ini dihadapi Menggunakan sumber sekunder Siswa atau klien di mana kita berkarya Prosedur lebih longgar, dapat berubah dalam perjalanan waktu, dilaksanakan dalam kerangka waktu yang relatif singkat, kontrol melalui triangulasi Alat ukur yang cocok dan tes terstandarisasi Fokus pada segi praktek, bukan signifikansi statistik, menggunakan data mentah Penekanan pda kemanfaatan praktis 134

7 C. Proses atau Tahap-tahap Penelitian Tindakan Kelas Sesuai dengan tujuannya yaitu menghasilkan suatu perbaikan atau perubahan khususnya pada proses pembelajaran, proses pelaksanaan PTK adalah khas, berbeda dengan penelitian pada umumnya yang bertujuan menghasilkan ilmu pengetahuan baru yang dapat digeneralisasi. Proses tersebut digambarkan secara skematis oleh Kemmis seperti ditunjukkan di bawah ini. Gambar 1: Siklus Penelitian Tindakan Kelas (Kemmis, 1983) Gambar di atas menunjukkan bahwa PTK terdiri dari empat tahap besar yaitu: perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Selain menunjukkan empat tahap besar tersebut, diagram di atas juga menunjukkan bahwa PTK tidak sekali jalan kemudian selesai melainkan menunjukkan adanya siklus atau pengulangan. Dengan demikian terdapat dua hal yang perlu dibahas di sini, pertama adalah tahap-tahap dan kedua adalah siklus. Pertama kita akan bahas tahap-tahap terlebih dahulu. Gerald Susman (1983) mengelaborasi tahap-tahap dalam satu siklus ke dalam tahap-tahap yang lebih terperinci yang terdiri dari: 1. Diagnosis Pada tahap ini peneliti (mandiri atau bersama partnernya) mengumpulkan berbagai data terkait dengan praktek yang akan diperbaiki. Dalam hal ini fokus kita pada pembelajaran. Data yang terkait dengan pembelajaran dapat berupa: nilai rata-rata siswa pada mata pelajaran tertentu dan mata pelajaran lainnya, fasilitas pembelajaran yang tersedia, karakteristik kelas/keterlibatan siswa dalam pembelajaran berdasarkan pengamatan, kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran, termasuk kemampuan guru dalam menerapkan metode pembelajaran tertentu, dan kemampuan guru dalam mengggunakan media tertentu, serta informasi lainnya yang terkait dengan pembelajaran. 135

8 Berdasarkan data tersebut peneliti mulai melakukan diagnosa dan membuat perkiraan, apa yang menjadi sebab utama atau sumber persoalan yang dihadapi saat itu. Proses diagnosa dan perumusan hipotesis atas sumber masalah ini merupakan hal yang penting karena akan menuntun peneliti dalam pengambilan keputusan pada langkah berikutnya. Apabila perkiraan sumber masalah yang dirumuskan oleh peneliti berbeda dengan sumber masalah yang sesungguhnya maka tindakan yang dilaksanakan tidak akan menyelesaikan masalah. Pada tahap ini perlu diperjelas perbedaan antara prestasi belajar siswa dengan persoalan pembelajaran. Yang akan dilakukan melalui PTK adalah pemecahan masalah pembelajaran, bukan pertama-tama menaikkan prestasi siswa. Penyelesaian masalah yang dihadapi dalam pembelajaran seharusnya berdampak pada peningkatan hasil belajar siswa. Oleh karena itu peningkatan hasil belajar merupakan dampak dari diselesaikannya atau dipecahkannya persoalan. Tidak jarang PTK diarahkan semata-mata untuk menaikkan prestasi belajar siswa tanpa didahului kajian apa yang menjadi penyebab rendahnya prestasi siswa selama ini dan masa yang lampau. Apabila PTK terlalu terarah pada peningkatan prestasi belajar murid tanpa didahului analisis penyebabnya maka bisa terjadi pada saat PTK dilakukan prestasi murid meningkat akan tetapi setelah itu prestasi menjadi turun lagi karena sumber persoalan yang menjadi penyebab rendahnya prestasi tidak diketahui apalagi tidak diatasi. Analisis sumber permasalahan harus dilakukan secara mendalam supaya diperoleh rumusan sumber masalah yang mendasar dan tepat, bukan hanya fenomenanya melainkan inti persoalannya. Identifikasi masalah harus mampu menjamin bahwa apabila inti persoalan tersebut diselesaikan maka kualitas pembelajaran akan meningkat dan pada akhirnya prestasi siswa juga meningkat. Salah satu contoh persoalan mendasar adalah kemampuan belajar siswa. Kemampuan belajar bisa terdiri dari bermacam-macam komponen misalnya kemampuan mencari informasi dan merumuskannya secara benar, kemampuan mengungkapkan atau mempresentasikan informasi atau gagasan, kemampuan berdiskusi, kemampuan menyelesaikan persoalan secara sistematis. Bisa saja fenomena yang langsung terlihat adalah nilai siswa rendah. Akan tetapi nilai yang diperoleh siswa hanya merupakan akibat dari suatu proses panjang yang harus dicari sebabnya. Salah satu sebabnya bisa saja rendahnya kemampuan belajar siswa atau juga kurangnya kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran. Kesimpulan tentang rendahnya kemampuan belajar murid atau kurangnya kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran tidak boleh diambil secara serampangan atau gegabah, melainkan harus didasarkan pada data yang tersedia. Tanpa data maka diagnosa atas persoalan dan dugaan atas sumber persoalannya tidak akan tepat. Inilah pentingnya partner dalam PTK, yaitu untuk mendiskusikan berbagai kemungkinan sumber persoalan. Partner juga dapat diajak berdiskusi perlu atau tidaknya suatu data tertentu untuk mendukung suatu dugaan atas sumber persoalan. 136

9 2. Perencanaan tindakan Langkah berikutnya yang dilakukan oleh peneliti setelah melakukan identifikasi sumber persoalan dalam pembelajaran adalah merencanakan tindakan yang akan dilakukan untuk menyelesaikan persoalan tersebut. Pada tahap ini peneliti membuat perencanaan tindakan apa yang akan dilakukan untuk mengatasi persoalan yang telah dirumuskan pada langkah pertama. Tindakan yang akan dilakukan harus cocok dengan persoalan yang akan dipecahkan. Tindakan yang direncanakan untuk dilaksanakan adalah tindakan yang mengarah pada pemecahan masalah sebagaimana telah dirumuskan pada tahap yang terdahulu. Sebagai contoh, bila persoalannya adalah persoalan kemampuan guru dalam mengembangkan pembelajaran yang melibatkan siswa secara aktif dalam pembelajaran, maka tindakan yang dilakukan adalah tindakan-tindakan yang melatih kemampuan guru dalam melibatkan siswa secara aktif dalam pembelajaran melalui pemilihan metode-metode pembelajaran yang tepat. Pemilihan metode yang tepat dapat memaksa guru untuk melibatkan siswa secara aktif sehingga secara bertahap kemampuan guru dalam melibatkan siswa secara aktif dalam pembelajaran akan meningkat. Di dalam proses perencanaan tersebut peneliti mempertimbangkan berbagai aspek yang terkait dengan rencana tindakan yang akan dilaksanakan. Aspekaspek terebut diantaranya: a. Topik pembelajaran di mana tindakan akan dilaksanakan b. Waktu pelaksanaan tindakan c. Ketersediaan fasilitas pembelajaran yang diperlukan untuk pelaksanaan tindakan d. Kemampuan guru untuk menerapkan metode tertentu atau menggunakan media tertentu dalam topik yang akan diajarkan e. Langkah-langkah secara detail tentang pembelajaran yang akan dilaksanakan. Untuk hal ini peneliti membuat RPP secara detail yang di dalamnya termuat tindakan penelitian yang akan dilakukan sebagai bagian dari proses pembelajaran Selain aspek-aspek tersebut di atas, hal lain yang tidak kalah pentingnya dilakukan oleh peneliti pada tahap perencanaan tindakan adalah menentukan ukuran keberhasilan tindakan dan membuat instrumen untuk mengukur keberhasilan itu. Ukuran keberhasilan harus sesuai dengan persoalan yang akan dipecahkan, demikian pula instrumen yang dipergunakan harus cocok dengan ukuran untuk mengukur keberhasilan. Ukuran-ukuran keberhasilan itu tidak hanya prestasi siswa karena prestasi siswa hanya merupakan akibat dari proses pembelajaran. Instrumen untuk mengukur keberhasilan dapat berupa tes, kuesioner, atau lembar observasi. Pada langkah ini, selain dibuat instrumen untuk memperoleh data, harus pula dibuat metode analisis data. Dengan demikian dari tahap kedua ini dihasilkan dokumen rencana pembelajaran yang di dalamnya sudah memuat tindakan yang akan dilaksanakan dan instrumen untuk mengumpulkan data yang akan dipergunakan untuk mengukur keberhasilan tindakan, ukuran atau kriteria keberhasilan, serta metode analisis data. Oleh karena itu dapat dibayangkan 137

10 bahwa pada akhir tahap kedua peneliti bersama partnertnya sudah memiliki gambaran secara detail tentang apa yang akan dilakukan oleh masing-masing pihak. 3. Pelaksanaan tindakan Pelaksanaan tindakan bersifat lebih teknis dalam arti hanya melaksanakan rencana yang telah disusun pada langkah kedua. Harus diupayakan sedapat mungkin agar pelaksanaan penelitian sesuai dengan rencana. Pada tahap ini partner peneliti biasanya hadir di kelas melakukan observasi. Kehadiran partner peneliti sangat penting untuk memberikan umpan balik kepada peneliti. Ketika partner peneliti berada di dalam kelas, ia sudah siap dengan catatan untuk mencatat kejadian atau informasi penting yang perlu dicatat. 4. Evaluasi dan refleksi Langkah ini diawali dengan pengumpulan seluruh data yang dilanjutkan dengan analisis atas data tersebut. Analisis dilakukan sesuai dengan rencana yang telah dibuat pada langkah kedua. Hasil dari analisis tersebut seharusnya memberi informasi apakah indikator keberhasilan tercapai atau tidak. Kalau indikator keberhasilan tercapai berarti masalah telah terpecahkan. Selain menggunakan data kuantitatif, pada tahap ini juga dipergunakan data kualitatif misalnya catatan pengamatan partner peneliti. Pada tahap ini peneliti dan partner berdiskusi apakah tindakan yang dilakukan sesuai dengan rencana. Apakah cara pelaksanaannya baik menurut ukuran yang telah ditetapkan, bagaimana rekasi para murid, dan sebagainya. Puncak dari tahap ini adalah peneliti beserta partner melakukan refleksi, menemukan makna dari semua pengalamannya itu dalam kerangka profesi keguruan. Dari tahap ini bisa diperoleh bahwa ternyata dengan tindakan yang telah dilakukan itu, masalah langsung terpecahkan. Akan tetapi dapat pula pembelajaran sudah menunjukkan perbaikan akan tetapi belum mencapai tingkat keberhasilan yang ditentukan. Hasil evaluasi dan refleksi ini menuntun peneliti mempersiapkanlangkah berikutnya. Apabila dengan satu siklus persoalan langsung teratasi, biasanya tindakan yang sama diulangi pada siklus yang kedua untuk meyakinkan atau mengkonfirmasi bahwa tindakan itu memang telah mampu menyelesaikan masalah. Akan tetapi apabila indikator keberhasilan belum tercapai maka harus dilakukan siklus kedua dengan perubahan-perubahan tertentu agar indikator keberhasilan tercapai 5. Identifikasi temuan umum Pada tahap ini peneliti bersama partner mengidentifikasi, pengalaman belajar apa yang telah diperoleh melalui tindakan satu siklus ini. Hal ini merupakan salah satu inti PTK, yang tidak lain bertujuan untuk meningkatkan kemampuan peneliti. Maka identifikasi pengalaman belajar ini menjadi penting dilakukan secara cermat. Pada tahap ini juga dilakukan persiapan untuk tindakan pada siklus berikutnya dengan tahap-tahap seperti yang telah diuraikan pada tahap kedua. 138

11 Demikianlah maka dengan penjelasan di atas satu siklus PTK telah lengkap dilaksanakan. Keseluruhan tahap-tahap tersebut digambarkan dalam diagram di bawah ini Identifikasi Masalah (Refleksi Awal) Perumusan Masalah Tujuan/ Indikator Keberhasilan. Kajian Teori dan Empiris Perencanaan Tindakan Hipotesis Tindakan Pelaksanaan Tindakan dan Observasi Analisis Data Refleksi Belum Tercapai Indikator Keberhasilan Tercapai STOP atau Pemantapan PENELITIAN TINDAKAN KELAS26 (Sumber: Materi pelatihan PIPS, Dikti) D. Pelaku Pembahasan yang akan dikemukakan pada bagian ini sebetulnya sudah tersirat di dalam pembahasan bagian terdahulu. Di dalam pembahasan tentang pengertian penelitian tindakan di muka telah dijelaskan bahwa penelitian tindakan dilakukan oleh praktisi, dalam hal PTK berarti dilakukan oleh guru. Dalam praktek, seringkali seorang guru yang melakukan PTK memerlukan seorang rekan atau partner untuk membantunya khususnya untuk melakukan observasi ketika guru tersebut melaksanakan pembelajaran dan juga sebagai rekan berdiskusi ketika membahas pelaksanaan tindakan yang telah dilakukan serta dalam mempertimbangkan tindakan yang akan dilakukan berikutnya. Dengan demikian jelas bahwa pelaku utama PTK adalah guru yang seharihari melaksanakan pembelajaran di kelasnya, bukan orang lain yang tiba-tiba dating ke suatu kelas dan melaksanakan suatu tindakan tertentu. E. Format Proposal Penelitian Tindakan Kelas Berikut in disajikan format Proposal PTK yang Disarikan dari Pedoman PTK, Dikti Sampul Usulan Penelitian Halaman Pengesahan A. Judul Penelitian B. Mata Pelajaran dan Bidang Kajian C. Pendahuluan D. Rumusan Masalah dan Pemecahannya E. Tujuan Penelitian F. Manfaat Hasil Penelitian G. Kajian Pustaka H. Prosedur Penelitian 139

12 I. Jadwal Penelitian J. Biaya Penelitian K. Personalia Penelitian L. Daftar Pustaka M. Lampiran-Lampiran: 1. Instrumen Penelitian 2. Curriculum Vitae semua peneliti 3. Surat Keterangan Ketua Lembaga Penelitian 4. Surat Keterangan Dekan Deskripsi dari tiap-tiap komponen di atas dapat dilihat sebagai berikut. Sampul Usulan Penelitian Cukup jelas. Halaman Pengesahan Halaman pengesahan memuat judul penelitian, mata pelajaran dan bidang kajian, identitias ketua peneliti, nama anggota penelitia, waktu penelitian, biaya penelitian, diketahui Kepala Sekolah. Judul Penelitian Judul hendaknya singkat (maksimal 15 kata); spesifik; cukup jelas menggambarkan masalah yang akan diteliti, tindakan untuk mengatasi masalah, dan tempat penelitian. Mata Pelajaran dan Bidang Kajian Cukup jelas Pendahuluan Pada bagian ini dijelaskan latar belakang atau alasan yang mendorong akan dilakukannya PTK. Karena PTK dimaksudkan untuk memperbaiki kualitas pembelajaran, maka alasan haris dikembangkan berdasarkan data konkret yang ada di kelas. Pada bagian pendahuluan perlu dijelaskan adanya kesenjangan antara harapan atau cita-cita atau standar dengan keadaan saat ini. Penelitian dilakukan untuk memecahkan permasalahan pendidikan dan pembelajaran. Masalah PTK bukan dihasilkan dari kajian teoretik. Masalah dapat terinspirasi dari hasil penelitian terdahulu, tetapi harus tetap digali dari permasalahan pembelajaran yang aktual. Masalah yang diteliti digali atau didiagnosis secara kolaboratif dan sistematis dari masalah yang nyata dihadapi guru dan/atau siswa di sekolah/madrasah. Masalah yang diteliti harus bersifat penting dan mendesak untuk dipecahkan, serta dapat dilaksanakan dilihat dari segi ketersediaan waktu, biaya dan daya dukung lainnya yang dapat memperlancar penelitian tersebut. Identifikasi masalah penelitian disertai dengan data pendukung, selanjutnya masalah dianalisis untuk menentukan akar penyebab masalah. 140

13 Rumusan Masalah dan Pemecahannya 1. Rumusan Masalah Masalah penelitian dirumuskan dalam bentuk rumusan penelitian tindakan kelas, menggunakan kalimat tanya. Masalah perlu dijelaskan secara operasional dan ditetapkan lingkup penelitiannya. 2. Pemecahan Masalah Alternatif tindakan yang dapat dilakukan untuk memecahkan masalah perlu diidentifikasi. Argumentasi logis terhadap pilihan tindakan yang akan dilakukan untuk memecahkan masalah (misalnya: karena kesesuaiannya dengan masalah, kemutakhirannya, keberhasilannya dalam penelitian sejenis, dll) perlu disajikan. Cara pemecahan masalah ditentukan berdasarkan ketepatannya dalam mengatasi akar penyebab permasalahan dan dirumuskan dalam bentuk tindakan (action) yang jelas dan terarah. Hipotesis tindakan dikemukakan bila diperlukan. Indikator keberhasilan tindakan harus realistik (mempertimbangkan kondisi sebelum diberikan tindakan) dan dapat diukur (jelas cara asesmennya). Tujuan Penelitian Tujuan penelitian dirumuskan secara singkat dan jelas berdasarkan permasalahan dan cara pemecahan masalah yang dikemukakan. Manfaat Hasil Penelitian Manfaat hasil penelitian khususnya untuk perbaikan kualitas pendidikan dan/atau pembelajaran diuraikan secara jelas. Perlu juga dikemukakan manfaatnya bagi siswa, guru, komponen pendidikan terkait di sekolah. Kajian Pustaka Kajian teoretis dan empiris (hasil penelitian terdahulu yang relevan) dikemukakan sebagai landasan pemilihan tindakan. Uraian ini digunakan sebagai dasar penyusunan kerangka berpikir yang menunjukkan keterkaitan antara masalah, teori, hasil penelitian terdahulu yang relevan, dan pilihan tindakan. Kerangka berpikir tersebut dapat digambarkan dalam bentuk bagan, diagram, uraian argumentatif, atau bentuk penyampaian lainnya. Prosedur Penelitian Subjek penelitian adalah siswa sekolah tempat penelitian. Waktu dan lamanya tindakan dikemukakan secara rinci sesuai dengan banyaknya siklus yang direncanakan. Tempat penelitian dikemukakan secara jelas. Prosedur/langkah-langkah penelitian tindakan kelas yang akan dilakukan diuraikan secara rinci dari perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, evaluasi-refleksi untuk setiap siklus. 1. Perencanaan tindakan menggambarkan secara rinci hal-hal yang perlu dilakukan sebelum pelaksanaan tindakan (seperti: penyiapan perangkat pembelajaran berupa skenario pembelajaran, media, bahan dan alat, instrumen observasi, evaluasi, dan refleksi). 2. Pelaksanaan tindakan berisi uraian tahapan-tahapan tindakan yang akan dilakukan oleh peneliti maupun siswa dalam pembelajaran. 3. Observasi menggambarkan objek amatan dan cara pengamatannya. 141

14 4. Tahap evaluasi menguraikan cara dan hasil asesmennya. Selanjutnya dalam tahap refleksi diuraikan prosedur, alat, pelaku, sumber informasi, dan cara analisisnya. Dalam PTK, satu siklus terdiri atas perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, evaluasi dan refleksi. Siklus-siklus kegiatan penelitian dirancang berdasarkan tingkat pencapaian indikator keberhasilan dalam setiap siklus. Untuk memantapkan hasil tindakan, tiap-tiap siklus dilaksanakan dalam beberapa kali pertemuan. Observasi terhadap proses dilakukan secara terusmenerus oleh guru dan dosen selama proses penelitian. Guru dapat saling berganti peran: pada suatu saat dapat sebagai pengajar dan pada saat yang lain sebagai pengamat. Dalam rencana pelaksanaan tindakan pada setiap tahapan hendaknya digambarkan peranan dan intensitas kegiatan masing-masing anggota peneliti, sehingga tampak jelas tingkat dan kualitas kolaborasi dalam penelitian tersebut. Jadwal Penelitian Jadwal kegiatan penelitian yang meliputi perencanaan, persiapan, pelaksanaan monitoring, seminar dan penyusunan laporan hasil penelitian. Biaya Penelitian Cukup jelas Personalia Penelitian Memuat nama-nama yang terlibat di dalam penelitian Daftar Pustaka Daftar Pustaka dituliskan secara konsisten dan alphabetis sesuai dengan salah satu model baku. Sumber yang dicantumkan dalam Daftar Pustaka hanya yang benar-benar dirujuk di dalam naskah. Semua sumber yang dirujuk di dalam naskah harus dicantumkan di dalam Daftar Pustaka. Daftar Pustaka dapat bersumber pada buku, jurnal, majalah dan internet. Daftar Pustaka ditulis menurut tata cara sebagai berikut. 1. Buku Nama pengarang. (tahun terbit). judul buku (cetak miring). edisi buku. kota penerbit: nama penerbit. (model American Psychology Association APA edisi kelima). Contoh: Wiersma, W. (1995). Research Methods in Education: An Introduction. Boston: Allyn and Bacon. 2. Artikel/Bab dalam suatu Buku: Nama pengarang. (tahun terbit). judul artikel. In/dalam nama editor (Ed.). judul buku (cetak miring). Edisi. nama penerbit, kota penerbit, halaman Contoh: Schoenfeld, A.H., (1993). On Mathematics as Sense Making: An Informal Attack on the Unfortunate Divorce of Formal and Informal Mathematics, in J.F. Voss., D.N. Perkins & J.W. Segal (Eds.). Informal Reasoning and Education. Hillsdale. NJ: Erlbaum, pp

15 3. Artikel dari Jurnal Nama pengarang, tahun, judul artikel, nama jurnal (cetak miring), volume jurnal, halaman. Contoh: Mikusa, M.G. & Lewellen, H., (1999). Now Here is That, Authority on Mathematics Reforms, The Mathematics Teacher, 92: Majalah Nama pengarang, tahun, judul artikel, nama majalah (cetak miring) volume terbitan, nomor terbitan, halaman. Contoh: Ross, D., (2001). The Math Wars, Navigator, Vol 4, Number 5, Internet Nama pengarang, tahun, judul (cetak miring), alamat website, tanggal akses. Contoh: Wu, H.H., (2002). Basic Skills versus Conceptual Understanding: A Bogus Dichotomy in Mathematics Education. Tersedia pada Diakses pada tanggal 11 Februari F. Beberapa Bidang Kajian Penelitian Tindakan Kelas 1. Masalah belajar siswa di sekolah (termasuk di dalam tema ini, antara lain: masalah belajar di kelas, kesalahan-kesalahan pembelajaran, miskonsepsi). 2. Desain dan strategi pembelajaran di kelas (termasuk dalam tema ini,antara lain:masalah pengelolaan dan prosedur pembelajaran,implementasi dan inovasi dalam metode pembelajaran, interaksi di dalam kelas, partisipasi orangtua dalam proses belajar siswa). 3. Alat bantu, media dan sumber belajar (termasuk dalam tema ini, antara lain: masalah penggunaan media, perpustakaan, dan sumber belajar di dalam/luar kelas, peningkatan hubungan antara sekolah dan masyarakat). 4. Sistem asesmen dan evaluasi proses dan hasil pembelajaran (termasuk dalam tema ini, antara lain: masalah evaluasi awal dan hasil pembelajaran, pengembangan instrumen asesmen berbasis kompetensi). 5. Pengembangan pribadi peserta didik, pendidik, dan tenaga kependidikan lainnya termasuk dalam tema ini antara lain: peningkatan kemandirian dan tanggungjawab peserta didik, peningkatan keefektifan hubungan antara pendidik- peserta didik dan orangtua dalam PBM, peningkatan konsep diri peserta didik). 6. Masalah kurikulum (termasuk dalam tema ini antara lain: implementasi KBK, urutan penyajian materi pokok, interaksi guru-siswa, siswa-materi ajar, dan siswa-lingkungan belajar). G. Rangkuman 1. PTK merupakan bentuk khusus dari penelitian tindakan 2. PTK dilakukan oleh guru dengan tujuan utama untuk melakukan perbaikan kualitas pembelajarannya 143

16 3. Secara garis besar PTK terdiri dari 5 langkah yaitu: Diagnosis persoalan, perencanaan pemecahan masalah, pelaksanaan masalah, refleksi dan evaluasi, dan identifikasi temuan umum. Peranan PTK di dalam peningkatan kualitas pembelajaran dapat digambarkan dalam diagram berikut: PTK MASALAH DALAM PEMBELAJARAN BUKAN HASIL BELAJAR SISWA PEMBELAJARAN YANG INOVATIF DAN BERKUALITAS T e r u s m e n e r u s Peningkatan kemampuan Guru Memecahkan masalah pembelajaran Melaksanakan penelitian Kepribadian dan Keprofesionalan Asumsi : Pembelajaran berdampak pada hasil belajar 20 (Sumber: Materi pelatihan PIPS, Dikti) 144

17 PENULISAN KARYA ILMIAH Karya tulis Ilmiah adalah laporan tertulis tentang (hasil) kegiatan ilmiah. Karena kegiatan ilmiah itu banyak macamnya, maka laporan kegiatan ilmiah juga dapat beragam bentuknya. Keragaman bentuk itu antara lain berupa: laporan penelitian, tulisan ilmiah dalam jurnal, tulisan ilmiah populer, buku, diktat dan lain-lain. Dalam tulisan ini lebih khusus dipaparkan gambaran umum penulisan karya ilmiah yang dipublikasikan dalam jurnal ilmiah. Salah satu bentuk karya/tulisan ilmiah adalah berupa tulisan/laporan hasil penelitian yang telah dikemas dalam bentuk yang lebih ringkas, padat, dan jelas yang akan dipublikasikan melalui jurnal. Penyusunan karya tulis seperti ini adalah yang paling memungkinkan untuk guru, apalagi guru dapat melakukan kegiatan PTK dalam karya profesionalnya. Hasil-hasil PTK selain ditulis dalam bentuk laporan penelitian dapat juga dikemas dalam bentuk karya ilmiah yang dimuat dalam sebuah jurnal. Dengan pemuatan karya ilmiah dalam sebuah jurnal, memungkinkan berbagai hasil/temuan dalam sebuah penelitian dapat disebarluaskankan kepada khalayak. Bagaimana format penulisan sebuah karya ilmiah dalam jurnal pada umumnya memuat bagian-bagian sebagai berikut: 1. Judul 2. Nama Pengarang 3. Abstrak 4. Pendahuluan 5. Bahan & Metode 6. Hasil 7. Pembahasan 8. Daftar Pustaka 9. Ucapan Terima Kasih Laporan sebuah penelitian, format dan tata cara penulisannya pada umumnya mengikuti aturan tertentu, bahkan disesuaikan dengan ketentuan pemberi dana penelitian. Maka biasannya sebuah laporan penelitian, format penulisannya belum tentu sepenuhnya sesuai dengan format yang dipersyaratkan oleh suatu jurnal ilmiah. Dalam suatu jurnal ilmiah, biasanya terdapat berbagai ketentuan penulisan bila suatu karya ilmiah ingin diterbitkan dalam jurnal tersebut. Maka langkah pertama sebelum menuliskan laporan penelitian dalam bentuk karya ilmiah yang ingin dipublikasikan adalah menentukan ke jurnal mana karya ilmiah akan dikirimkan dan mengetahui secara pasti format penulisan yang dikehendaki misalnya; jumlah halaman, jumlah salinan, ketentuan pengetikan, dll. Setiap karya ilmiah yang dikirim ke sebuah jurnal akan dilakukan penilaian terhadap kelayakan penerbitan. Pengirim naskah karya ilmiah akan diberitahu hasil penilaiannya, apakah dinyatakan layak untuk diterbitkan atau ditolak untuk diterbitkan dalam jurnal tersebut. Karena ketatnya penilaian dalam sebuah jurnal, maka penulisan hasil/laporan penelitian ke dalam bentuk naskah karya ilmiah yang akan 145

18 dipublikasin perlu mendapat perhatian. Berikut adalah beberapa gambaran umum bagaimana menulis karya ilmiah yang akan dipublikasikan dalam sebuah jurnal. Secara umum tahapan menulis karya ilmiah adalah: 1. Mulailah dari bagian yang yang paling mudah (penentuan judul mungkin dapat yang paling akhir) 2. Endapkan -lah apa yang sudah ditulis dan bacalah ulang. 3. Sebaiknya tulisan disusun dan dipersiapkan sendiri sehingga dapat diedit sendiri manakala ada sesuatu yang perlu ditambahkan atau diperbaiki baik isi atau bahasanya. 4. Cobalah minta seseorang sebagai first reader dan minta masukan apakah keseluruhan isi karya ilmiah dapat dipahami dan ada kesesuaian dengan yang penulis ingin sampaikan. Perbaikilah bila diperlukan 5. Mintalah surat pengantar (bila diperlukan) untuk pengiriman ke redaksi sebuah jurnal 6. Kirim ke redaksi, dan nantikan hasil penilaiannya. Beberapa hal terkait bagaimana menyajikan setiap bagian dalam sebuah karya ilmiah, dipaparkan sbb.: Judul Penulisan judul karya ilmiah sebaiknya memuat hal yang positif, dan ditulis secara singkat, spesifik. Judul juga memberikan gambaran indikatif dan kesimpulan terhadap sebuah hasil penelitian. Walaupun judul ditulis singkat namun sebaiknya memuat sebanyak mungkin kata kunci Baris Kredit Bagian ini terkait dengan siapa yang menghasilkan karya ilmiah. Karya ilmiah dapat disusun oleh satu atau lebih penyusun. Dalam hal ini sebaiknya penulisan nama konsisten dengan nama yang ditulis untuk berbagai hal lain. Bila karya ilmiah disusun oleh lebih dari satu, maka siapa yang akan dicantumkan sebagai penulis utama perlu diperjelas sejak awal. Hal ini untuk menghindari sengketa hak kepengarangan. Tuliskan dan nama lembaga dimana penulis berafiliasi. Abstrak Abstrak merupakan intisari keseluruhan karya ilmuah. Penulisan abstrak menjadi krusial dan penting. Pembaca pada umumnya akan melihat abstraknya lebih dulu sebelum akhirnya akan memutuskan apakah akan membaca keseluruhan tulisan atau tidak. Maka penulisan abstrak diharapkan dapat mengundang pembaca untuk selanjutnya menelusuri tulisan secara penuh. Abstrak biasanya ditulis ringkas (satu paragraf) dan terditi ± 200 kata. Walau ditulis secara ringkas, abstrak memberikan gambaran tentang permasalahan, metode, hasil penelitian. Dalam abstrak diharapkan memuat indikator hasil penelitian. Maka dalam abstrak biasanya tidak ada acuan terhadap sebuah pustaka, tabel atau gambar. Pendahuluan Dalam bagian pendahuluan umumnya berisi latar belakang penelitian/gagasan serta tujuan dan hipotesis penelitian. Disamping itu uraian-uraian terhadap butir penting yang terkandung dalam judul sangat diperlukan dalam bagian pendahuluan. 146

19 Tinjauan Pustaka Kajian pustaka dalam tulisan untuk sebuah jurnal pada umumnya tidak lazim di tulis dalam bagian khusus (sub judul Tinjauan Pustaka), namun ada juga beberapa jurnal yang mengakomodasi kajian pustaka ditulis sebagai bagian khusus. Kajian pustaka dapat dibahas dalam bagian Pendahuluan dan dimaksudkan untuk mendasari alasan penelitian atau kerangka pendekatan penelitian. Kajian pustaka juga dapat dibahas dalam pembahasan hasil-hasil penelitian sebagai bahan argumen dalam mendiskusikan temuan-temuan. Dalam menuliskan kajian pustaka perlu mentaati tata-tata aturan mengutif sumber rujukan. Rujuklah pustaka dengan tepat dan cermat. Kualitas Rujukan Memilih rujukan adalah bagian penting dalam sebuah penelitian yang akan menghasilkan sebuah karya ilmiah. Untuk sebuah karya ilmiah, rujukan dari hasil penelitian terkini dan pustaka lain terkini adalah prioritas. Dengan penelusuran dari sumber yang terkini, maka karya ilmiah yang akan dihasilkannyapun memiliki unsur kekinian juga. Disamping itu pemilihan rujukan harus memiliki relevansi yang tinggi sehingga mampu memberi kerangka kajian yang relevan dan tepat. Rujukan selanjutnya akan menjadi bagian tulisan dalam karya ilmiah dalam bentuk sebuah kutipan. Dalam hal mengutp sebuah rujukan, kutipan sebaiknya dirujuk dari sumber aslinya (primer). Dengan demikian sedapat mungkin untuk menghindari mengutip dari kutipan. Metode Paparan tentang metode penelitian harus terperinci walaupun dalam bentuk yang lebih ringkas. Paparan yang terperinci harus menjamin bahwa bila ada pihak lain yang akan mereplikasi penelitian sejenis dengan sampel akan menjamin keterulangan hasil. Paparan metode dapat berbeda antara satu bidang ilmu dengan bidang ilmu lainnya sesuai dengan karakteristik keilmuannya. Hasil Bagian ini memuat hasil-hasil penelitian yang telah dilakukan, maka hanya memaparkan hasil sendiri (bukan hasil penelitian sejenis yang dikerjakan orang lain). Penyajian dilakukan dengan cara yang mudah dilihat dan mudah dicerna. Untuk itu ilustrasi berupa tabel dan gambar akan sangat membantu para pembaca. Pembahasan Penulisan bagian pembahasan dalam karya ilmiah merupakan bagian tersulit. Yang dijadikan pembahasan adalah hasil-hasil penelitian yang telah dikumpulkan dan dianalisis dengan bantuan alat analisis data (misal SPSS). Hasil-hasil penelitian perlu dibahas dengan memaparkan keterkaitkannya dengan tujuan/hipotesis yang telah dinyatakan. Dengan demikian membahas hasil tidak hanya menarasikan hasil, melainkan dengan membandingkannya dengan temuan penelitian lain dan membuatlah argumen yang logis. Argumentasi penulis sebaiknya dikemas argumen dalam suatiu paragraf. Dalam membangun argumen, maka peranan rujukan pustaka untuk memperkuat argumen menjadi amat 147

20 penting. Selanjutnya argumentasi penulis dalam sebuah pembahasan hasil penelitian perlu diakhiri dengan suatu kesimpulan. Implikasi Hasil Penelitian Kegiatan penelitian yang hasilnya dibahas oleh peneliti biasanya menyisakan beberapa temuan/persoalan yang tidak termasuk dalam skop masalah yang dikaji. Dalam hal ini hasil penelitan beserta pembahasannya menghasilkan berbagai implikasi. Untuk memaparkan implikasi hasil penelitian maha berikut ini adalah beberapa hal yang terkait dengan implikasi hasil penelitian: Dalam memaparkan implikasi maka paparan yang menggambarkan situasi yang ditemukan sangat diperlukan. Jelaskan tentang kemungkinan penyebab situasi tsb. Identifikasi efek yang mungkin timbul dari situasi itu. Identifikasi tindakan untuk mengatasi situasi buruk atau untuk meningkatkan situasi baik Sebut badan/lembaga atau bidang terkait yang dapat terpengaruhi dan apa yang sebaiknya dilakukan. Simpulan Penulisan kesimpulan adalah penting sehingga hasil-hasil penting dapat terumuskan secara jelas dan tegas. Kesimpulan dirumusan sebagai hasil inferens, deduksi, abstraksi, implikasi, interpretasi, pernyataan umum atau generalisasi dari hasil-hasil kajian dalam penelitian. Kesimpulan dirumuskan untuk menjawab pertanyaan penelitian dan dibuat berdasar fakta, bukan yang tersirat. Kesimpulan simpulan mungkin hanya berlaku untuk populasi, tempat, atau subjek tertentu dan hal ini harus dinyatakan secara jelas. Saran Kadang kala peneliti berkeinginan untuk merumuskan saran setelah mengkaji suatu masalah dengan melakukan penelitian dan mengkaji hasilhasilnya. Namun demikian saran tidak selalu harus ada dalam karya ilmiah. Bila hendak disusun berbagai saran maka sebaiknya: ditujukan untuk mengatasi masalah yang diselidiki berkait dengan hal-hal yang dibahas saja harus dapat dikerjakan dapat ditujukan kepada orang, lembaga jelas tentang apa-apa saja yang harus dilanjutkan Ucapan Terima Kasih Pada umumnya kegiatan penelitian dilakukan dengan dukungan dana dari sponsor, walau banyak pula yang dilakukan dengan dana dari peneliti sendiri. Disamping itu dalam prosesnya (baik dalam kegiatan penelitian maupun penulisan karya ilmiah) penulis memperoleh bantuan profesional dari ekspertis. Dengan demikian pada umumnya ucapan terimakasih ditujukan kepada dua pihak ini (sponsor dan ekspertis), dan disampaikan secara wajar dan memintakan ijin bila ingin menuliskan nama orang. Daftar Pustaka Penulisan daftar pustaka antara jurnal sau dengan lainnya dapat berbeda. Hal ini dimungkinkan karena terdapat beragam cara penulisan daftar pustaka. Maka langkah yang paling tepat adalah melihat petunjuk bagi 148

21 penulis jurnal yang dituju atau melihat tulisan yang dimuat dalam jurnal yang akan dituju. Catatan terkait Penerbitan Artikel Sangat diperlukan bagi penyusun karya ilmiah yang hendak dipublikasikan untuk mentaati ketentuan dari jurnal yang dituju, misalnya dalam hal: jumlah halaman, jumlah salinan, ketentuan pengetikan, dll. Bila karya ilmiah telah dinyatakan layak namun perlu perbaikan, maka cepat perbaiki sesuai komentar penelaah. Jangan melakukan perbaikan diluar yang disarankan. Biasanya pengelola jurnal mengharuskan penyusun menyerahkan sejumlah dana agar karya ilmiah dapat diterbitkan. Maka sebaiknya penyusun memenuhinya dan mencari bantuan dana untuk penerbitan (dari lembaga penulis misalnya) Daftar Pustaka Bogdan, R. C., & Biklen, S. K. (1992). Qualitative reserach for education. An introduction to theory and methods. Boston: Allyn and Bacon. Elliot, J. (1991). Action research for educational change. Milton Keynes: Open University Press. Kemmis, S. (1983). Action Research. In T. Husen & T. Postletwwaite (Eds.), International Encyclopedia of Education: Research and Studies. Oxford: Pergamon. Mettetal, G. Classroom Action Research Overview. LC/TL/AR/; diakses 6/1/ Action_Research.html O Brien, R An Overview of the Methodological Approach of Action Research. diakses 06/01/05 Suhardjono, Azis Hoesein, dkk. (1996). Pedoman Penyusunan Karya Tulis Ilmiah di Bidang Pendidikan dan Angka Kredit Pengembangan Profesi Widyaiswara. Jakarta : Depdikbud, Dikdasmen. 06/01/05 149

22 Lampiran 1 : Jenis Karya Tulis Ilmiah Pada Kegiatan Pengembangan Profesi Guru NO MACAM KTI MACAM PUBLIKASINYA ANGKA KREDIT 1 KTI hasil penelitian, Berupa buku yang diedarkan secara 12,5 pengkajian, survei dan atau evaluasi nasional Berupa tulisan (artikel ilmiah) yang 6,0 dimuat pada majalah ilmiah yang diakui oleh Depdiknas Berupa buku yang tidak diedarkan 6,0 secara nasional Berupa makalah /PTK 4,0 2 KTI yang merupakan Berupa buku yang diedarkan secara 8,0 tinjuan atau gagasan sendiri dalam bidang nasional Berupa tulisan (artikel ilmiah) yang 4,0 pendidikan dimuat pada majalah ilmiah yang diakui oleh Depdiknas Berupa buku yang tidak diedarkan secara nasional 7,0 3 KTI yang berupa tulisan ilmiah popular yang disebarkan melalui media masa 4 KTI yang berupa tinjuan, gagasan, atau ulasan ilmiah yang disampaikan sebagai prasaran dalam pertemuan ilmiah 5 KTI yang berupa buku pelajaran 6 KTI yang berupa diktat pelajaran 7 KTI yang berupa karya terjemahan Berupa makalah 3,5 Berupa tulisan (artikel ilmiah) yang 2,0 dimuat pada media masa Berupa makalah dari prasaran yang disampaikan pada pertemuan ilmiah 2,5 Berupa buku yang bertaraf nasional 5 Berupa buku yang bertaraf propinsi 3 Berupa diktat yang digunakan di 1 sekolahnya Berupa karya terjemahan buku 2 pelajaran/ karya ilmiah yang bermanfaat bagi pendidikan Sumber : Pedoman Penilaian Angka Kredit Guru 150

23 Lampiran 2: Sistematika Penulisan Karya Tulis Ilmiah Versi Depdiknas Untuk Kenaikan Pangkat 1. Laporan Hasil Penelitian A. Bagian Pembuka 1. Halaman judul 2. Lembar pengesahan 3. Kata pengantar 4. Daftar isi 5. Daftar Lampiran B. Bagian Isi BAB I. Pendahuluan 1. Latar Belakang Masalah 2. Rumusan Masalah 3. Tujuan Penelitian BAB II. 4. Manfaat Penelitian Kajian Teori Atau Tinjauan Kepustakaan 1. Pemahasan Teori 2. Kerangka Pemikiran Dan Argumentasi Keilmuan 3. Pengajuan Hipotesis BAB III. Metodologi Penelitian 1. Waktu dan Tempat Penelitian 2. Metode dan Rancangan Penelitian 3. Populasi dan Sampel 4. Instrumen Penelitian 5. Pengumpulan Data dan Analisis Data BAB IV. Hasil Penelitian 1. Jabaran Varibel Penelitian 2. Hasil Penelitian 3. Pengajuan Hipotesis 4. Diskusi Penelitian, mengungkapkan pandangan teoritis tentang hasil yang didapatnya BAB V. Kesimpulan dan Saran C. Bagian Penunjang 1. Daftar pustaka 2. Lampiran- lampiran antara lain instrument penelitian 2. Laporan Penelitian Tindakan Kelas A. Bagian Pembuka 1. Halaman Judul 2. Lembar Pengesahan 3. Kata Pengantar 4. Daftar Isi 5. Daftar Lampiran 151

24 B. Bagian Isi BAB I. Pendahuluan 1. Latar Belakang Masalah 2. Identifikasi Masalah 3. Pembatasan dan Rumusan Masalah 4. Tujuan Penelitian 5. Manfaat Hasil Penelitian BAB II. Kajian pustaka 1. Kajian Teori 2. Kajian Hasil Penelitian BAB III. Metodologi / Metode penelitian 1. Objek Tindakan 2. Setting/Lokasi/Subjek Penelitian 3. Metode Pengumpulan Data 4. Metode Analisis Data 5. Cara Pengambilan Kesimpulan BAB IV. Hasil Penelitian 1. Gambaran Selintas Tentang Setting 2. Uraian Penelitian Secara Umum Keseluruhan 3. Penjelasan Per Siklus 4. Proses Menganalisa Data BAB V. 5. Pembahasan Dan Pengambilan Kesimpulan Kesimpulan dan Saran 1. Kesimpulan 2. Saran Untuk Tindakan Lebih Lanjut C. Bagian Penunjang/Penutup 1. Daftar Pustaka. 2. Lampiran- Lampiran. 3. Tinjauan/Ulasan Ilmiah Hasil Gagasan Sendiri A. Bagian Pendahuluan 1. Halaman Judul 2. Lembar Pengesahan 3. Kata Pengantar 4. Daftar Isi 5. Abstrak B. Bagian Isi Bab I : Pendahuluan, uraian mengenai hal yang dipermasalahkan. Bab II: Kajian teori, fakta mengenai hal yang dipermasalahkan. BabIII: Tinjauan/Uasan. Bab IV: Kesimpulan. C. Bagian penunjang : 1. Daftar Pustaka. 2. Lampiran-Lampiran. 4. Buku A. Bagian Pendahuluan 1. Kata Pengantar 152

25 2. Daftar Isi 3. Penjelasan Tujuan Buku Pelajaran 4. Petunjuk Penggunaan Buku 5. Petunjuk Pengerjaan Soal Latihan B. Bagian isi 1. Judul Bab atau Topic Isi Bahasan 2. Uraian Singkat Isi Pokok Bahasan 3. Penjelasan Tujuan Bab 4. Uraian Isi Pelajaran 5. Penjelasan Teori 6. Sajian Contoh 7. Ringkasan Isi Bab 8. Soal Latihan 9. Kunci Jawaban Soal Latihan C. Bagian penunjang 1. Daftar Pustaka 2. Lampiran-Lampiran 5. Modul a. Judul b. Pengantar c. Petunjuk Penggunaan Modul d. Tujuan Umum Pembelajaran e. Kemampuan Prasyarat f. Pretest g. Tujuan Khusus Pembelajaran h. Isi Bahasan i. Kegiatan Belajar j. Rangkuman k. Tes l. Sumber Media Yang Digunakan m. Tes Akhir dan Umpan Balik n. Rancangan Pengajaran o. Daftar Pustaka 6. Diktat Pelajaran A. Bagian Pendahuluan 1. Halaman Judul 2. Kata Pengantar 3. Daftar Isi. 4. Penjelasan Tujuan Diktat Pelajaran. B. Bagian Isi 1. Judul Bab atau Topik Isi Bahasan. 2. Penjelasan Tujuan Bab. 3. Uraian Isi Pelajaran. 4. Penjelasan Teori. 5. Sajian Contoh. 6. Soal Latihan. 153

26 C. Bagian penunjang 1. Daftar Pustaka. 2. Lampiran- Lampiran. 154

PENYUSUNAN PROPOSAL DAN LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Wagiran

PENYUSUNAN PROPOSAL DAN LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Wagiran PENYUSUNAN PROPOSAL DAN LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS Wagiran maswagiran@uny.ac.id Disampaikan dalam Pelatihan Penelitian Tindakan Kelas, Pengembangan Instrumen, dan Analisis Data bagi Guru-guru SMK

Lebih terperinci

10/10/2011. Peningkatan Kualitas Pembelajaran IPS dengan Memanfaatkan Lingkungan pada Siswa Kelas V SD Negeri Ketabang Surabaya Tahun Ajaran 2010/2011

10/10/2011. Peningkatan Kualitas Pembelajaran IPS dengan Memanfaatkan Lingkungan pada Siswa Kelas V SD Negeri Ketabang Surabaya Tahun Ajaran 2010/2011 A. Judul PTK B. Latar Belakang Masalah PTK C. Rumusan Masalah PTK D. Hipotesis Tindakan E. Tujuan PTK F. Manfaat PTK G. Kajian Pustaka/Landasan Teori H. Metode/Prosedur Penelitian I. Daftar Rujukan J.

Lebih terperinci

. B a B hasa 4. Paragraf

. B a B hasa 4. Paragraf TEKNIK PENULISAN ILMIAH 1. Kertas Gunakan kertas kuarto A4 berat 80 gram 2. Ketikan Gunakan huruf Times New Roman 12 dan spasi ganda. Batas pengetikan 4 cm dari pinggir kiri dan atas, dan 3 cm dari pinggir

Lebih terperinci

Observasi dan Penyusunan Rencana Tindakan Kelas (RTK)

Observasi dan Penyusunan Rencana Tindakan Kelas (RTK) Observasi dan Penyusunan Rencana Tindakan Kelas (RTK) Observasi dan penyusunan rencana tindakan kelas merupakan bagian dari kerja PPL yang harus dilakukan oleh praktikan sebelum membina pembelajaran secara

Lebih terperinci

Oleh ANDRIAN RUSTAMAN AGUS SUYATNA

Oleh ANDRIAN RUSTAMAN AGUS SUYATNA Oleh ANDRIAN RUSTAMAN AGUS SUYATNA Disajikan pada Pendidikan dan Latihan PTK yang diselenggarakan oleh Dinas DEPDIKNAS - NTB 14 18 Desembar 2008 Permen No 16 Th 2007 Tentang Standar Kualifikasi Akademik

Lebih terperinci

PEDOMAN STRUKTUR DAN SUBSTANSI SISTEMATIKA USULAN DAN LAPORAN PTK PRODI PGSD JURUSAN PEDAGOGIK FIP UPI

PEDOMAN STRUKTUR DAN SUBSTANSI SISTEMATIKA USULAN DAN LAPORAN PTK PRODI PGSD JURUSAN PEDAGOGIK FIP UPI 1 PEDOMAN STRUKTUR DAN SUBSTANSI SISTEMATIKA USULAN DAN LAPORAN PTK PRODI PGSD JURUSAN PEDAGOGIK FIP UPI A. DEFINISI Penelitian Tindakan pertama kali diperkenalkan oleh ahli psikologi sosial Amerika yang

Lebih terperinci

PENELITIAN TINDAKAN KELAS DAN PENGEMBANGAN PROFESI GURU *) Oleh: Dr. S. Eko Putro Widoyoko, M.Pd.

PENELITIAN TINDAKAN KELAS DAN PENGEMBANGAN PROFESI GURU *) Oleh: Dr. S. Eko Putro Widoyoko, M.Pd. PENELITIAN TINDAKAN KELAS DAN PENGEMBANGAN PROFESI GURU *) Oleh: Dr. S. Eko Putro Widoyoko, M.Pd. A. Pendahuluan Guru memegang peran dalam mencerdaskan bangsa. Karena itu, berbagai kebijakan dan kegiatan

Lebih terperinci

PANDUAN PENILAIAN PENELITIAN PPKP DAN PIPS EDISI 2012

PANDUAN PENILAIAN PENELITIAN PPKP DAN PIPS EDISI 2012 PANDUAN PENILAIAN PENELITIAN PPKP DAN PIPS EDISI 2012 LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA SINGARAJA Agustus 2012 1 TOR PENELITIAN PPKP DAN PIPS UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA (UNDIKSHA) 1.

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Kegiatan Pengembangan Profesi Guru

I. PENDAHULUAN. Kegiatan Pengembangan Profesi Guru PENELITIAN TINDAKAN KELAS (CLASSROOM ACTION RESEARCH) SALAH SATU BENTUK KARYA TULIS ILMIAH UNTUK PENGEMBANGAN PROFESI GURU Ditulis oleh Susanto SHI (Guru Teknologi Informasi dan Komunikasi SMPN 2 OKU)

Lebih terperinci

PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Imam Gunawan

PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Imam Gunawan PENELITIAN TINDAKAN KELAS Imam Gunawan MACAM KARYA TULIS ILMIAH (KTI) DAN ANGKA KREDITNYA No. Macam Karya Tulis Ilmiah Macam Publikasinya Angka Kredit 1. Hasil penelitian, pengkajian, survei dan atau evaluasi

Lebih terperinci

KARYA TULIS ILMIAH. Dalam KEGIATAN PENGEMBANGAN PROFESI GURU

KARYA TULIS ILMIAH. Dalam KEGIATAN PENGEMBANGAN PROFESI GURU KARYA TULIS ILMIAH Dalam KEGIATAN PENGEMBANGAN PROFESI GURU Oleh: Prof. Dr. H. Almasdi Syahza, SE., MP Guru Besar Universita Riau Email: asyahza@yahoo.co.id; http://almasdi.unri.ac.id Disampaikan pada

Lebih terperinci

11/1/2011 TUPOKSI GURU: KARYA TULIS ILMIAH DAN PENGEMBANGAN PROFESI GURU PERMASALAHAN

11/1/2011 TUPOKSI GURU: KARYA TULIS ILMIAH DAN PENGEMBANGAN PROFESI GURU PERMASALAHAN TUPOKSI GURU: 1. Pendidikan 2. Proses pembelajaran 3. Pengembangan profesi 4. Penunjang proses pembelajaran. KARYA TULIS ILMIAH DAN PENGEMBANGAN PROFESI GURU JABATAN FUNGSIONAL GURU DAN ANGKA KREDIT, UNTUK

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

BAB 3 METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (classroom action research). Dalam I Wayan Santyasa (2007:4),

Lebih terperinci

MENYUSUN PROPOSAL PENELITIAN TINDAKAN KELAS Oleh: Sukanti

MENYUSUN PROPOSAL PENELITIAN TINDAKAN KELAS Oleh: Sukanti MENYUSUN PROPOSAL PENELITIAN TINDAKAN KELAS Oleh: Sukanti A. Pendahuluan Format proposal penelitian biasanya sudah ditetapkan dalam rambu-rambu tawaran penelitian oleh pihak pemberi dana, oleh karena itu

Lebih terperinci

PENELITIAN TINDAKAN KELAS. PENELITIAN TINDAKAN KELAS (Classroom Action Research)

PENELITIAN TINDAKAN KELAS. PENELITIAN TINDAKAN KELAS (Classroom Action Research) PENELITIAN TINDAKAN KELAS PENELITIAN TINDAKAN KELAS (Classroom Action Research) Penelitian Tindakan (Action research) Penelitian Kelas (Classroom Research) Penelitian Tindakan (Action Research) PTK Pengertian

Lebih terperinci

PENELITIAN TINDAKAN KELAS, DAN PERMASALAHANNYA. Oleh: H. Karso. Lektor Kepala FPMIPA UPI

PENELITIAN TINDAKAN KELAS, DAN PERMASALAHANNYA. Oleh: H. Karso. Lektor Kepala FPMIPA UPI PENELITIAN TINDAKAN KELAS, DAN PERMASALAHANNYA Oleh: H. Karso Lektor Kepala FPMIPA UPI 1 Penelitian (Research) - di laboratorium - para ahli, Prof, Dr - IPA, LIPI Siapapun boleh meneliti (tukang kue, juru

Lebih terperinci

KONSEP DASAR PENELITIAN TINDAKAN KELAS (CLASSROOM ACTION RESEARCH)

KONSEP DASAR PENELITIAN TINDAKAN KELAS (CLASSROOM ACTION RESEARCH) KONSEP DASAR PENELITIAN TINDAKAN KELAS (CLASSROOM ACTION RESEARCH) 1 Tujuan Pelatihan Bagian Pertama Para peserta pelatihan dapat: menjelaskan konsep dasar PTK menjelaskan karakteristik PTK menjelaskan

Lebih terperinci

MENULIS Karya ILMIAH. dalam Upaya Meningkatkan Profesionalisme Pendidik

MENULIS Karya ILMIAH. dalam Upaya Meningkatkan Profesionalisme Pendidik MENULIS Karya ILMIAH dalam Upaya Meningkatkan Profesionalisme Pendidik PENULISAN KTI MASALAH YANG DIHADAPI: APA YANG DITULIS? BAGAIMANA CARA MENULISKANNYA? Tulisan Paragraf Kalimat Klausa Frasa Kata Huruf

Lebih terperinci

Topik 4 Menyusun Laporan Penelitian Tindakan Kelas dalam bentuk Makalah dan Artikel Jurnal

Topik 4 Menyusun Laporan Penelitian Tindakan Kelas dalam bentuk Makalah dan Artikel Jurnal Topik 4 Menyusun Laporan Penelitian Tindakan Kelas dalam bentuk Makalah dan Artikel Jurnal DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL DIREKTORAT JENDERAL PENINGKATAN MUTU PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN DIREKTORAT

Lebih terperinci

KARYA TULIS ILMIAH. Oleh: Anik Ghufron FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2010

KARYA TULIS ILMIAH. Oleh: Anik Ghufron FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2010 KARYA TULIS ILMIAH Oleh: Anik Ghufron FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2010 FOKUS KAJIAN 1. Makna karya ilmiah 2. Jenis-jenis karya ilmiah 3. Sistematika penulisan karya tulis ilmiah

Lebih terperinci

oleh Septia Sugiarsih, M.Pd. Disampaikan dalam Seminar Penelitian di SD Negeri Gedongkiwo Sabtu, 23 Juli 2011

oleh Septia Sugiarsih, M.Pd. Disampaikan dalam Seminar Penelitian di SD Negeri Gedongkiwo Sabtu, 23 Juli 2011 oleh Septia Sugiarsih, M.Pd. Disampaikan dalam Seminar Penelitian di SD Negeri Gedongkiwo Sabtu, 23 Juli 2011 Kemampuan menulis karya tulis ilmiah bagi para guru merupakan salah satu dari kompetensi yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN PEDOMAN PENULISAN KARYA ILMIAH ( SKRIPSI, TESIS, DISERTASI, ARTIKEL, MAKALAH, DAN LAPORAN PENELITIAN )

BAB I PENDAHULUAN PEDOMAN PENULISAN KARYA ILMIAH ( SKRIPSI, TESIS, DISERTASI, ARTIKEL, MAKALAH, DAN LAPORAN PENELITIAN ) BAB I PENDAHULUAN SKRIPSI, TESIS, DAN DISERTASI Skripsi, tesis, dan disertasi hasil penelitian lapangan adalah jenis penelitian yang berorientasi pada pengumpulan data empiris di lapangan. Ditinjau dari

Lebih terperinci

A. HALAMAN JUDUL.

A. HALAMAN JUDUL. Usulan penelitian yang sering disebut Project Statement atau Research Proposal merupakan rencana penelitian mahasiswa yang hasilnya disusun dalam bentuk skripsi sebagai tugas akhir mahasiswa sebelum memperoleh

Lebih terperinci

PENYUSUNAN MODEL PTK *) (UNTUK MEMENUHI 12 POINT KENAIKAN PANGKAT KE IV-B)

PENYUSUNAN MODEL PTK *) (UNTUK MEMENUHI 12 POINT KENAIKAN PANGKAT KE IV-B) PENYUSUNAN MODEL PTK *) (UNTUK MEMENUHI 12 POINT KENAIKAN PANGKAT KE IV-B) Oleh: Drs. Ahmad Yani, M.Si. Pendahuluan Undang-undang No 14 tentang guru dan dosen menegaskan bahwa guru merupakan profesi yang

Lebih terperinci

PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK)

PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK) PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK) Dra. Siti Sriyati, M.Si, Jurusan Pendidikan Biologi FPMIPA UPI Jln. Dr. Setiabudhi No. 229 Bandung Penelitian Tindakan Kelas atau biasa disebut PTK atau dalam dalam bahasa

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN TINDAKAN. efisiensi dan efektifitas pembelajaran melalui model pembelajaran

BAB III METODOLOGI PENELITIAN TINDAKAN. efisiensi dan efektifitas pembelajaran melalui model pembelajaran A. Jenis Penelitian Tindakan BAB III METODOLOGI PENELITIAN TINDAKAN Permasalahan pokok dalam penelitian ini adalah untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas pembelajaran melalui model pembelajaran menggunakan

Lebih terperinci

PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK/CAR)

PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK/CAR) PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK/CAR) Saefudin STKIP Garut Juni 2006 Penelitian Tindakan (Action Research)? Penelitian tentang, untuk, dan oleh masyarakat/kelompok sasaran, dengan memanfaatkan interaksi,

Lebih terperinci

TEKHNIK PENYUSUNAN LAPORAN PTK

TEKHNIK PENYUSUNAN LAPORAN PTK Penelitian Tindakan Kelas TEKHNIK PENYUSUNAN LAPORAN PTK Tim Redaksi Pusat Studi Kependidikan (PSKp) FITK UNSIQ Jawa Tengah adalah lembaga studi yang bergerak dalam bidang penelitian, pengkajian, pelatihan,

Lebih terperinci

PENELITIAN TINDAKAN KELAS (Classroom Action Research)

PENELITIAN TINDAKAN KELAS (Classroom Action Research) PENELITIAN TINDAKAN KELAS (Classroom Action Research) Oleh Elah Nurlaelah dan Siti Fatimah JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 1 PENELITIAN TINDAKAN KELAS I. KONSEP DASAR PTK

Lebih terperinci

KARYA ILMIAH HASIL PENELITIAN 1

KARYA ILMIAH HASIL PENELITIAN 1 KARYA ILMIAH HASIL PENELITIAN 1 Oleh: Setya Raharja, M.Pd. 2 A. Jenis Karya Ilmiah Sudah kita kenal bahwa sebenarnya ada tujuh jenis karya ilmiah yang dapat dikembangkan oleh guru jika dikaitkan dengan

Lebih terperinci

Pengertian Tulisan Ilmiah

Pengertian Tulisan Ilmiah Karya tulis ilmiah A. KOMPETENSI YANG DIHARAPKAN 1. Peserta memiliki pengetahuan yang memadai tentang pengertian dan jenis-jenis tulisan ilmiah 2. Peserta mampu merencanakan, menyusun, dan mengembangkan

Lebih terperinci

Penelitian Tindakan Kelas. Oleh : Diana Rahmawati, M.Si

Penelitian Tindakan Kelas. Oleh : Diana Rahmawati, M.Si Penelitian Tindakan Kelas Oleh : Diana Rahmawati, M.Si A. Pentingnya Penelitian Tindakan kelas Penelitian tindakan kelas merupakan penelitian yang dilakukan untuk mengatasi permasalahan-permasalahan didalam

Lebih terperinci

KARYA TULIS ILMIAH SEBAGAI SALAH SATU KARYA PENGEMBANGAN PROFESI GURU Oleh : Dra. Umi Chotimah, M. Pd

KARYA TULIS ILMIAH SEBAGAI SALAH SATU KARYA PENGEMBANGAN PROFESI GURU Oleh : Dra. Umi Chotimah, M. Pd KARYA TULIS ILMIAH SEBAGAI SALAH SATU KARYA PENGEMBANGAN PROFESI GURU Oleh : Dra. Umi Chotimah, M. Pd 1. Pendahuluan Profesionalisme merupakan tuntutan yang saat ini dituntut bagi seorang guru, tidak hanya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Artikel ilmiah merupakan sejenis tulisan yang menyajikan atau menganalisis suatu topik secara ilmiah. Keilmiahan suatu tulisan didasarkan pada ragam bahasa yang digunakannya

Lebih terperinci

PROPOSAL PENELITIAN KUANTITATIF (SKRIPSI)

PROPOSAL PENELITIAN KUANTITATIF (SKRIPSI) PROPOSAL PENELITIAN KUANTITATIF (SKRIPSI) Suatu penelitian yang pada dasarnya menggunakan pendekatan deduktif-induktif. Pendekatan ini berangkat dari suatu kerangka teori, gagasan para ahli, ataupun pemahaman

Lebih terperinci

PENYUSUNAN USULAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS

PENYUSUNAN USULAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS PENYUSUNAN USULAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS Oleh : Rosita Endang Kusmaryani Selain kepribadian dan kemampuan sosial, seorang guru juga dituntut memiliki kompetensi profesional. Ada beberapa kemampuan profesional

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pembelajaran.penelitian tindakan kelas ini hakikatnya merujuk pada suatu gerak

BAB III METODE PENELITIAN. pembelajaran.penelitian tindakan kelas ini hakikatnya merujuk pada suatu gerak BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tindakan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas, karena untuk memperbaiki pembelajaran.penelitian tindakan kelas ini hakikatnya merujuk pada suatu gerak

Lebih terperinci

Penulisan Karya Ilmiah Berupa Artikel Jurnal/Prosiding bagi Guru-Guru SMKN 1 Ngawen Gunung Kidul Oleh: Ibnu siswanto

Penulisan Karya Ilmiah Berupa Artikel Jurnal/Prosiding bagi Guru-Guru SMKN 1 Ngawen Gunung Kidul Oleh: Ibnu siswanto Penulisan Karya Ilmiah Berupa Artikel Jurnal/Prosiding bagi Guru-Guru SMKN 1 Oleh: Ibnu siswanto ibnusiswanto@uny.ac.id A. Macam-macam Karya Tulis Ilmiah Guru dan Besaran Angka Kreditnya Ada bermacam-macam

Lebih terperinci

PENELITIAN TINDAKAN KELAS (CLASSROOM ACTION RESEARCH)

PENELITIAN TINDAKAN KELAS (CLASSROOM ACTION RESEARCH) A. Penelitian Pendidikan PENELITIAN TINDAKAN KELAS (CLASSROOM ACTION RESEARCH) Oleh: Atmini Dhoruri, MS Jurusan Pendidikan Matematika FMIPA UNY Upaya pemerintah dalam meningkatkan sumber daya manusia dilakukan

Lebih terperinci

PENULISAN KARYA ILMIAH BIDANG BIMBINGAN

PENULISAN KARYA ILMIAH BIDANG BIMBINGAN PENULISAN KARYA ILMIAH BIDANG BIMBINGAN untuk ANGKA KREDIT PENGEMBANGAN PROFESI GURU BIMBINGAN DAN KONSELING (BK) Oleh SETIAWATI Universitas Pendidikan Indonesia Disajikan dalam Diklat Profesi Guru BK

Lebih terperinci

PENYIAPAN ARTIKEL ILMIAH Oleh Zamzani FBS UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

PENYIAPAN ARTIKEL ILMIAH Oleh Zamzani FBS UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA PENYIAPAN ARTIKEL ILMIAH Oleh Zamzani FBS UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 1. Pendahuluan Penulisan karya ilmiah merupakan salah satu bagian yang tidak terpisahkan dari tugas guru sebagai profesi. Guru professional

Lebih terperinci

TEKNIK PENULISAN KARYA ILMIAH

TEKNIK PENULISAN KARYA ILMIAH TEKNIK PENULISAN KARYA ILMIAH R. POPPY YANIAWATI UNIVERSITAS PASUNDAN, BANDUNG Disajikan pada Bimtek Penulisan Karya Ilmiah bagi Dosen PTS di Lingkungan Kopertis Wilayah IV, 20-22 Pebruari 2018, Jati Nangor,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 42 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri 1 Kedungwinangun. Lokasi sekolah dasar tersebut terletak di Desa

Lebih terperinci

PENELITIAN TINDAKAN KELAS

PENELITIAN TINDAKAN KELAS PENELITIAN TINDAKAN KELAS Disampaikan pada Seminar & Loka Karya 2010 Di Pontianak, Kalimantan Barat Oleh: Dr. H. Johar Permana, M.A. Diklat Profesi Guru Penelitian Tindakan Kelas 1 PENGERTIAN PTK Menurut

Lebih terperinci

PANDUAN PENELITIAN PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS TADULAKO TAHUN 2013

PANDUAN PENELITIAN PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS TADULAKO TAHUN 2013 PANDUAN PENELITIAN PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS TADULAKO TAHUN 2013 I. Latar Belakang Dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,

Lebih terperinci

BUKU PANDUAN PPKP. Pusat Pengembangan Sistem Pembelajaran Lembaga Pengembangan Pendidikan Universitas Sebelas Maret 2010

BUKU PANDUAN PPKP. Pusat Pengembangan Sistem Pembelajaran Lembaga Pengembangan Pendidikan Universitas Sebelas Maret 2010 BUKU PANDUAN PPKP (Penelitian untuk Peningkatan Kualitas Pembelajaran) Pusat Pengembangan Sistem Pembelajaran Lembaga Pengembangan Pendidikan Universitas Sebelas Maret 2010 i BUKU PANDUAN PPKP (Penelitian

Lebih terperinci

PENELITIAN TINDAKAN KELAS (CLASROOM ACTION RESEARCH) FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

PENELITIAN TINDAKAN KELAS (CLASROOM ACTION RESEARCH) FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA PENELITIAN TINDAKAN KELAS (CLASROOM ACTION RESEARCH) FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA APA PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK)? Proses investigasi terkendali yang berdaur

Lebih terperinci

Penelitian penting bagi upaya perbaikan pembelajaran dan pengembangan ilmu. Guru bertanggung jawab dalam mengembangkan keterampilan pembelajaran.

Penelitian penting bagi upaya perbaikan pembelajaran dan pengembangan ilmu. Guru bertanggung jawab dalam mengembangkan keterampilan pembelajaran. Penelitian penting bagi upaya perbaikan pembelajaran dan pengembangan ilmu. Guru bertanggung jawab dalam mengembangkan keterampilan pembelajaran. Penelitian pada umumnya dilakukan oleh pakar pendidikan,

Lebih terperinci

PENULISAN PROPOSAL PENELITIAN SKRIPSI. Oleh M. Sarjan Fakultas Pertanian UNRAM 2009

PENULISAN PROPOSAL PENELITIAN SKRIPSI. Oleh M. Sarjan Fakultas Pertanian UNRAM 2009 PENULISAN PROPOSAL PENELITIAN SKRIPSI Oleh M. Sarjan Fakultas Pertanian UNRAM 2009 1 PENGANTAR Skripsi merupakan karya tulis ilmiah laporan hasil perancangan atau penelitian mandiri untuk memenuhi sebagian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri 1 Tamanwinangun yang beralamat di Jalan Bocor Nomor 54, Kelurahan Tamanwinangun,

Lebih terperinci

BAGIAN II DESKRIPSI KOMPONEN PROPOSAL SKRIPSI ATAU TUGAS AKHIR

BAGIAN II DESKRIPSI KOMPONEN PROPOSAL SKRIPSI ATAU TUGAS AKHIR BAGIAN II DESKRIPSI KOMPONEN PROPOSAL SKRIPSI ATAU TUGAS AKHIR Proposal penelitian untuk menyusun skripsi atau tugas akhir terdiri atas komponen yang sama. Perbedaan di antara keduanya terletak pada kadar

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Penelitian 66 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research). Penelitian tindakan kelas bertujuan

Lebih terperinci

Langkah Sebelum Menulis Artikel Judul (1)

Langkah Sebelum Menulis Artikel Judul (1) K13 MPPI Pentingnya Publikasi Hasil Penelitian Penulisan Artikel Laporan Kegiatan S-1 Tidak Terakreditasi Alfiasari Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen S-2 Publikasi Berkala Terakreditasi FEMA IPB 2012

Lebih terperinci

Seminar Pendidikan Matematika

Seminar Pendidikan Matematika Seminar Pendidikan Matematika TEKNIK MENULIS KARYA ILMIAH Oleh: Khairul Umam dkk Menulis Karya Ilmiah adalah suatu keterampilan seseorang yang didapat melalui berbagai Latihan menulis. Hasil pemikiran,

Lebih terperinci

PENELITIAN TINDAKAN KELAS

PENELITIAN TINDAKAN KELAS PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Hakikat PTK 1. Penelitian tindakan kelas (PTK) merupakan bagian dari penelitian kelas yang dilakukan oleh guru/pengajar. Sebagai penelitian guru, jenis penelitian ini bertujuan

Lebih terperinci

Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan Tantangan untuk Memacu Guru dalam Menulis Karya Tulis Ilmiah Syamsul Alam Penilaian Kinerja Guru (PKG) yang rencananya dimulai tahun 2013, sudah di ambang pintu.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian tindakan kelas (classroom action research). Dalam penelitian tindakan

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian tindakan kelas (classroom action research). Dalam penelitian tindakan BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Pendekatan Langkah penelitian dilakukan dengan menggunakan langkah-langkah penelitian tindakan kelas (classroom action research). Dalam penelitian tindakan kelas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. prosedur yang akan dilalui dalam penelitian, validasi data dan terakhir melakukan

BAB III METODE PENELITIAN. prosedur yang akan dilalui dalam penelitian, validasi data dan terakhir melakukan BAB III METODE PENELITIAN Bab tiga ini membahas tentang metodologi penelitian yang digunakan oleh peneliti, lokasi penelitian yaitu tempat akan diberikannya perlakuan, subyek yang akan diberikan perlakuan,

Lebih terperinci

PROPOSAL PENELITIAN. Diajukan untuk penyusunan skripsi di Jurusan Pedagogik pada Program Studi PGSD. oleh

PROPOSAL PENELITIAN. Diajukan untuk penyusunan skripsi di Jurusan Pedagogik pada Program Studi PGSD. oleh PROPOSAL PENELITIAN ------------------------------------------------------------------ ------------------------------------------------------------------ -------------------------------------------------

Lebih terperinci

BAB I Pendahuluan A. Kedudukan Karya Tulis di Perguruan Tinggi

BAB I Pendahuluan A. Kedudukan Karya Tulis di Perguruan Tinggi BAB I Pendahuluan A. Kedudukan Karya Tulis di Perguruan Tinggi Karya tulis ilmiah memiliki kedudukan yang sangat penting. Mahasiswa harus menghasilkan karya ilmiah, baik berupa tugas akhir, skripsi atau

Lebih terperinci

Topik 1 Penelitian Tindakan Kelas. Pengembangan Profesi

Topik 1 Penelitian Tindakan Kelas. Pengembangan Profesi Topik 1 Penelitian Tindakan Kelas sebagai kegiatan Pengembangan Profesi Guru DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL DIREKTORAT JENDERAL PENINGKATAN MUTU PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN DIREKTORAT PROFESI PENDIDIK

Lebih terperinci

PENYUSUNAN PROPOSAL PENELITIAN TINDAKAN KELAS (Bidang Bahasa di Jenjang Sekolah Dasar) Oleh: Supartinah, S.Pd. PGSD FIP UNY

PENYUSUNAN PROPOSAL PENELITIAN TINDAKAN KELAS (Bidang Bahasa di Jenjang Sekolah Dasar) Oleh: Supartinah, S.Pd. PGSD FIP UNY 1 PENYUSUNAN PROPOSAL PENELITIAN TINDAKAN KELAS (Bidang Bahasa di Jenjang Sekolah Dasar) Oleh: Supartinah, S.Pd. PGSD FIP UNY A. PENDAHULUAN Cara yang digunakan untuk mengeksplorasi informasi untuk memperoleh

Lebih terperinci

TEKNIK PENILAIAN ANGKA KREDIT PENGEMBANGAN PROFESI PRAMINTO ADI.S.IP KEPALA BAGIAN SDM APARATUR, HUKUM DAN ORGANISASI BADAN RISET DAN SDM KP

TEKNIK PENILAIAN ANGKA KREDIT PENGEMBANGAN PROFESI PRAMINTO ADI.S.IP KEPALA BAGIAN SDM APARATUR, HUKUM DAN ORGANISASI BADAN RISET DAN SDM KP TEKNIK PENILAIAN ANGKA KREDIT PENGEMBANGAN PROFESI PRAMINTO ADI.S.IP KEPALA BAGIAN SDM APARATUR, HUKUM DAN ORGANISASI BADAN RISET DAN SDM KP 1 PENGEMBANGAN PROFESI Adalah kegiatan yang dilakukan Pejabat

Lebih terperinci

Oleh: Setya Raharja 2

Oleh: Setya Raharja 2 METODOLOGI PENELITIAN KUANTITATIF 1 Oleh: Setya Raharja 2 A. Pendahuluan Banyak ragam penelitian yang dapat dipilih oleh para mahasiswa dalam rangka menyusun skripsi sebagai tugas akhir dalam studinya.

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 9 TAHUN 2008 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN KARYA TULIS ILMIAH BAGI WIDYAISWARA

PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 9 TAHUN 2008 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN KARYA TULIS ILMIAH BAGI WIDYAISWARA PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 9 TAHUN 2008 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN KARYA TULIS ILMIAH BAGI WIDYAISWARA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA JAKARTA 2008 PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI

Lebih terperinci

INU HARDI KUSUMAH PENDIDIKAN DAN LATIHAN PROFESI GURU (PLPG) BANDUNG

INU HARDI KUSUMAH PENDIDIKAN DAN LATIHAN PROFESI GURU (PLPG) BANDUNG POSISI KARYA TULIS ILMIAH DALAM PENGEMBANGAN PROFESI GURU INU HARDI KUSUMAH PENDIDIKAN DAN LATIHAN PROFESI GURU (PLPG) BANDUNG PENGERTIAN KTI adalah karya tulis yang berupa kajian ilmiah baik penelitian

Lebih terperinci

KARYA TULIS ILMIAH DAN PENGEMBANGAN PROFESI GURU

KARYA TULIS ILMIAH DAN PENGEMBANGAN PROFESI GURU KARYA TULIS ILMIAH DAN PENGEMBANGAN PROFESI GURU Dr. Cepi Safruddin Abdul Jabar Disampaikan pada Bimtek Pengembangan Diri, Publikasi Ilmiah, dan karya Inovatif bagi Guru TK, SD, SMP, SMA. Dan SMK di Lingkungan

Lebih terperinci

JURUSAN PEDAGOGIK FIP UPI 2009

JURUSAN PEDAGOGIK FIP UPI 2009 Disajikan pada Kegiatan PPM Penulisan Karya Ilmiah Bagi Guru di Kota Cimahi 150809 Oleh BABANG ROBANDI JURUSAN PEDAGOGIK FIP UPI 2009 Mengapa Guru Perlu Menulis Karya Ilmiah SK Menpan No. 84/1993 Karir

Lebih terperinci

Macam Publikasi Ilmiah dan Angka Kreditnya

Macam Publikasi Ilmiah dan Angka Kreditnya PP no 2 Macam Publikasi Ilmiah dan Angka Kreditnya waktu sajian 3 JP 1 1. Pengembangan Diri Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) 2. Publikasi Ilmiah 3. Karya Inovatif 2 2. PUBLIKASI ILMIAH 2.1.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Salah satu tugas pokok guru adalah melakukan pembelajaran (mulai dari merancang, menyajikan, sampai kepada evaluasi proses dan hasil pembelajaran) agar

Lebih terperinci

Keterkaitan PUBLIKASI ILMIAH Dengan PKB

Keterkaitan PUBLIKASI ILMIAH Dengan PKB Hand out 1 Mengingat kembali Keterkaitan PUBLIKASI ILMIAH Dengan PKB Buku 4 halaman 1 sd 7 waktu sajian 90 menit (2 JP) 1 Hakekat Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan Meningkatkan profesionalitas guru

Lebih terperinci

Dr. I Gusti Bagus Rai Utama, SE., M.MA., MA.

Dr. I Gusti Bagus Rai Utama, SE., M.MA., MA. Halaman Judul Judul penelitian dibuat singkat, jelas dan menunjukkan masalah yang diteliti serta tidak membuka peluang penafsiran yang beraneka ragam (judul mencerminkan inti dari karya tulis tersebut

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Dalam penelitian ini, metode yang digunakan yaitu metode Penelitian Tindakan Kelas. Penelitian tindakan kelas merupakan pembelajaran sistematis untuk meningkatkan

Lebih terperinci

PENELITIAN TINDAKAN BIMBINGAN DAN KONSELING PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN BIMBINGAN/ BIMBINGAN DAN KONSELING

PENELITIAN TINDAKAN BIMBINGAN DAN KONSELING PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN BIMBINGAN/ BIMBINGAN DAN KONSELING MATA DIKLAT JURUSAN/PRODI WAKTU PENELITIAN TINDAKAN BIMBINGAN DAN KONSELING PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN BIMBINGAN/ BIMBINGAN DAN KONSELING 6 JAM A. Tujuan dan Hasil 1. Tujuan Pelatihan a. Tujuan Umum Peserta

Lebih terperinci

Pengertian dan karakteristik penelitian tindakan kelas

Pengertian dan karakteristik penelitian tindakan kelas Pengertian dan karakteristik penelitian tindakan kelas A. Pengertian PTK Penelitian tindakan kelas merupakan terjemahan dari classroom action research yaitu penelitian tindakan yang dilakukan di kelas.carr

Lebih terperinci

Kegiatan pengembangan profesi bagi Pengawas Sekolah

Kegiatan pengembangan profesi bagi Pengawas Sekolah 1 2 Kegiatan pengembangan profesi bagi Pengawas Sekolah Suhardjono Diskusi dalam Evaluasi Kinerja Pendidik dan Kependidikan tingkat Propinsi Jawa Timur Malang, 14 Juni 2011 Pengantar 3 Banyak perubahan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitan yang dilakukan ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitan yang dilakukan ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitan yang dilakukan ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research). PTK sebagai

Lebih terperinci

KARYA TULIS ILMIAH DALAM PENGEMBANGAN PROFESI GURU

KARYA TULIS ILMIAH DALAM PENGEMBANGAN PROFESI GURU KARYA TULIS ILMIAH DALAM PENGEMBANGAN PROFESI GURU Dr. H. Kamin Sumardi kaminsumardi@yahoo.co.id UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG 2009 PENGERTIAN Karya Tulis adalah segala tulisan yg dihasilkan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN PROFESIONALISME GURU MELALUI PENULISAN KARYA ILMIAH

PENGEMBANGAN PROFESIONALISME GURU MELALUI PENULISAN KARYA ILMIAH PENGEMBANGAN PROFESIONALISME GURU MELALUI PENULISAN KARYA ILMIAH Oleh : Amat Jaedun Dosen Fakultas Teknik UNY Puslit Dikdasmen, Lemlit UNY Email: a_jaedun@yahoo.com Makalah Disampaikan Pada Pelatihan Penulisan

Lebih terperinci

STRATEGI PENYUSUNAN PROPOSAL PENELITIAN PENDIDIKAN KIMIA

STRATEGI PENYUSUNAN PROPOSAL PENELITIAN PENDIDIKAN KIMIA STRATEGI PENYUSUNAN PROPOSAL PENELITIAN PENDIDIKAN KIMIA M a k a l a h Disajikan dalam Pelatihan Penulisan Proposal Penelitian SP4 Di Jurusan Kimia UNNES, Semarang 21 Februari 2004 O l e h: L i l i a s

Lebih terperinci

PENYUSUNAN PROPOSAL PENELITIAN TINDAKAN KELAS *) Oleh: Ali Muhson **)

PENYUSUNAN PROPOSAL PENELITIAN TINDAKAN KELAS *) Oleh: Ali Muhson **) PENYUSUNAN PROPOSAL PENELITIAN TINDAKAN KELAS *) Oleh: Ali Muhson **) Latar Belakang Peningkatan mutu pendidikan dapat dicapai melalui berbagai cara, antara lain: melalui peningkatan kualitas pendidik

Lebih terperinci

Oleh: HARRY SULASTIANTO

Oleh: HARRY SULASTIANTO Oleh: HARRY SULASTIANTO PENGERTIAN KARYA TULIS ILMIAH Karya seorang ilmuwan (yang berupa hasil pengembangan) yang ingin mengembangkan ipteks yang diperolehnya melalui studi kepustakaan, pengalaman, penelitian,

Lebih terperinci

STRATEGI PENYUSUNAN PROPOSAL PENELITIAN PENDIDIKAN BIOLOGI

STRATEGI PENYUSUNAN PROPOSAL PENELITIAN PENDIDIKAN BIOLOGI STRATEGI PENYUSUNAN PROPOSAL PENELITIAN PENDIDIKAN BIOLOGI M a k a l a h Disajikan dalam Pelatihan Penulisan Proposal Penelitian Di Jurusan Pendidikan Biologi UNIKU, Kuningan 26 Maret 2011 O l e h: L i

Lebih terperinci

15. Mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan dengan melakukan tindakan reflektif.

15. Mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan dengan melakukan tindakan reflektif. KOMPETENSI INTI 15. Mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan dengan melakukan tindakan reflektif. KONSEP DASAR DAN PROSEDUR PELAKSANAAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Konsep Dasar Penelitian Tindakan

Lebih terperinci

SISTEMATIKA DAN INTI SKRIPSI

SISTEMATIKA DAN INTI SKRIPSI SISTEMATIKA DAN INTI SKRIPSI 4.1 Bagian Awal. Bagian awal dari skripsi terdiri atas : Halaman Judul. Halaman Persetujuan Pembimbing. Halaman Abstrak (dalam bahasa Indonesia) Halaman Abstract (dalambahasainggris)

Lebih terperinci

CONTOH PROPOSAL PENELITIAN

CONTOH PROPOSAL PENELITIAN CONTOH PROPOSAL PENELITIAN Penulis : Kolonel Czi Ir. Imam Soleh Hadi.,M.M A. HALAMAN JUDUL Halaman judul memuat : judul, jenis laporan, lambang Institusi/Kesatuan, nama dan NRP/NIP, nama program, dan tahun

Lebih terperinci

Metode penulisan artikel jurnal ilmiah. Suminar Setiati Achmadi Institut Pertanian Bogor

Metode penulisan artikel jurnal ilmiah. Suminar Setiati Achmadi Institut Pertanian Bogor Metode penulisan artikel jurnal ilmiah Suminar Setiati Achmadi Institut Pertanian Bogor ssachmadi@cbn.net.id Yang perlu diantisipasi oleh penulis Dalam menyiapkan naskah, penulis harus mengantisipasi bahwa

Lebih terperinci

Tanya Jawab di sekitar Karya Tulis Ilmiah dalam kegiatan pengembangan profesi guru.

Tanya Jawab di sekitar Karya Tulis Ilmiah dalam kegiatan pengembangan profesi guru. KTI Guru dalam Kegiatan Pengembangan Profesi 1 Tanya Jawab di sekitar Karya Tulis Ilmiah dalam kegiatan pengembangan profesi guru. Bab I Pengembangan Profesi dan KTI 1.1. Bagaimana kaitan KTI dengan pengembangan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research (CAR). Action research, sesuai dengan arti katanya, diterjemahkan

Lebih terperinci

PTK DAN STRATEGI PENYUSUNAN PROPOSALNYA *) Oleh: Ali Muhson **)

PTK DAN STRATEGI PENYUSUNAN PROPOSALNYA *) Oleh: Ali Muhson **) PTK DAN STRATEGI PENYUSUNAN PROPOSALNYA *) Oleh: Ali Muhson **) Latar Belakang Peningkatan mutu pendidikan dapat dicapai melalui berbagai cara, antara lain: melalui peningkatan kualitas pendidik dan tenaga

Lebih terperinci

pengajaran dan sistem perencanaan, serta pengembangan kebijakan. Hal ini seperti

pengajaran dan sistem perencanaan, serta pengembangan kebijakan. Hal ini seperti BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Sesuai dengan judul penelitian ini, yaitu Implementasi dan Perbaikan Model Pengajaran Pemecahan Masalah Kreatif pada Pendidikan Teknologi dasar di SLTP, maka

Lebih terperinci

KONSEP DAN PROSEDUR PTK

KONSEP DAN PROSEDUR PTK KONSEP DAN PROSEDUR PTK Tim Redaksi Pusat Studi Kependidikan (PSKp) FITK UNSIQ Jawa Tengah adalah lembaga studi yang bergerak dalam bidang penelitian, pengkajian, pelatihan, dan pendampingan pendidikan

Lebih terperinci

PANDUAN UMUM PENYUSUNAN PROPOSAL PENELITIAN PENGEMBANGAN (untuk contoh)

PANDUAN UMUM PENYUSUNAN PROPOSAL PENELITIAN PENGEMBANGAN (untuk contoh) PANDUAN UMUM PENYUSUNAN PROPOSAL PENELITIAN PENGEMBANGAN (untuk contoh) BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Latar belakang masalah mengungkapkan konteks pengembangan projek dalam masalah yang hendak

Lebih terperinci

PANDUAN PENELITIAN KOMPETITIF MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG TAHUN 2017

PANDUAN PENELITIAN KOMPETITIF MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG TAHUN 2017 LATAR BELAKANG PANDUAN PENELITIAN KOMPETITIF MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG TAHUN 2017 Pengembangan Kemahasiswaan sebagai subsistem pendidikan

Lebih terperinci

SEKOLAH MENULIS DAN KAJIAN MEDIA

SEKOLAH MENULIS DAN KAJIAN MEDIA MATERI: 13 Modul SEKOLAH MENULIS DAN KAJIAN MEDIA (SMKM-Atjeh) MENULIS KARYA ILMIAH 1 Kamaruddin Hasan 2 arya ilmiah atau tulisan ilmiah adalah karya seorang ilmuwan (ya ng berupa hasil pengembangan) yang

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN KEPROFESIAN GURU DENGAN MELAKSANAKAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS

PENGEMBANGAN KEPROFESIAN GURU DENGAN MELAKSANAKAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS PENGEMBANGAN KEPROFESIAN GURU DENGAN MELAKSANAKAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS oleh : dr. Waryono, M.Or Widyaiswara LPMP D.I. Yogyakarta email : wardokteryono@gmail.com ABSTRAK Guru memegang peranan penting

Lebih terperinci

PENELITIAN TINDAKAN KELAS (CLASSROOM ACTION RESEARCH )

PENELITIAN TINDAKAN KELAS (CLASSROOM ACTION RESEARCH ) PENELITIAN TINDAKAN KELAS (CLASSROOM ACTION RESEARCH ) SUBSTANSI DAN METODOLOGI Oleh: SETIAWATI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA Disajikan dalam DIKLAT PENINGKATAN PROFESIONALITAS GURU WILAYAH 1O JAWA

Lebih terperinci

PENELITIAN TINDAKAN KELAS TIM PPM JURUSAN PENDIDIKAN AKUNTANSI

PENELITIAN TINDAKAN KELAS TIM PPM JURUSAN PENDIDIKAN AKUNTANSI PENELITIAN TINDAKAN KELAS TIM PPM JURUSAN PENDIDIKAN AKUNTANSI MATERI BAHASAN 1. RASIONAL 2. PENGERTIAN PTK 3. TUJUAN PTK 4. MANFAAT PTK 5. PEMILIHAN DAN PENETAPAN MASALAH DALAM PTK 6. BIDANG KAJIAN PTK

Lebih terperinci

PENELITIAN TINDAKAN KELAS (Pengertian, Prinsip, dan Karakteristik PTK) Oleh: Dwi Rahdiyanta *)

PENELITIAN TINDAKAN KELAS (Pengertian, Prinsip, dan Karakteristik PTK) Oleh: Dwi Rahdiyanta *) PENELITIAN TINDAKAN KELAS (Pengertian, Prinsip, dan Karakteristik PTK) Oleh: Dwi Rahdiyanta A. Pendahuluan Berdasarkan Keputusan Menteri Negera Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 84/1993 tentang Jabatan

Lebih terperinci

Penelitian Tindakan Kelas dan Penulisan Karya Tulis Ilmiah

Penelitian Tindakan Kelas dan Penulisan Karya Tulis Ilmiah Penelitian Tindakan Kelas dan Penulisan Karya Tulis Ilmiah Bandi Delphie, Juang Sunanto, Budi Susetyo, Iding Tarsidi A. Rasional Guru merupakan pekerjaan yang profesional. Karena itu, setiap guru harus

Lebih terperinci