KEBIJAKSANAAN DAN PROGRAM KEMENTERIAN KOPERASI DAN UKM YANG MENDUKUNG PROGRAM KEWIRAUSAHAAN MASYARAKAT
|
|
- Teguh Oesman
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 KEBIJAKSANAAN DAN PROGRAM KEMENTERIAN KOPERASI DAN UKM YANG MENDUKUNG PROGRAM KEWIRAUSAHAAN MASYARAKAT TEMPAT : HOTEL GOLDEN FLOWER JL. ASIA AFRIKA BANDUNG, 10 MARET
2 LINGKUP TUGAS DEPUTI BIDANG PENGEMBANGAN SUMBERDAYA MANUSIA (Permenkop dan UKM. 37 Tahun 2007) a. Menetapkan rencana dan program pengembangan kebijakan di bidang pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM); b. Menetapkan kebijakan di bidang pengembangan Sumber Daya Manusia sesuai dengan kebijakan yang ditentukan oleh Menteri Koperasi dan UKM; c. Menkoordinasikan pembinaan dan pengawasan kebijakan di bidang pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) dengan unit kerja dilingkungan Kementerian Koperasi dan UKM maupun lembaga atau instansi terkait lainnya; d. Melaksanakan fungsi teknis pemberdayaan KUMKM di bidang pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM); e. Mengembangkan dan membina jabatan fungsional; f. Mengembangkan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia di lingkungan Kementerian Koperasi dan UKM. 2
3 ARAH KEBIJAKAN PENGEMBANGAN SDM KUMKM 1. Mendorong, mengembangkan dan membantu pelaksanaan; pendidikan, pelatihan dan penyuluhan perkoperasian; 2. Memasyarakat dan membudayakan kewirausahaan; 3. Meningkatkan keterampilan teknis dan manejerial; 4. Membentuk dan mengembangkan lembaga diklat untuk melakukan pendidikan, pelatihan, penyuluhan, motivasi dan kreativitas bisnis; 5. Pengembangan wirausaha baru. 3
4 PERMASALAHAN KUMKM Terbatasnya akses, kapasitas dan kemampuan Koperasi untuk mengenali, memanfaatkan dan mengembangkan sumberdaya produktif. Rendahnya produktivitas mengakibatkan lemahnya daya saing KUMKM. Rendah kualitas kelembagaan/formalisasi usaha. Rendahnya penguasaan dan pemanfaatan teknologi secara produktif, efektif dan efisien. Lemahnya entrepreneurship dan Kualitas SDM. Hambatan OTDA (Perda, Struktur Org) Belum tersedianya tenaga Penyuluh Koperasi 4
5 PROGRAM PENGEMBANGAN SDM KUKM 1. Peningkatan Kapasitas KUKM melalui : - Penyelenggaraan Diklat Managerial - Penyelenggaraan Diklat Teknis - Penyelenggaraan Diklat Kewirausahaan - Penyelenggaraan Diklat Perkoperasian 2. Fasilitasi Penyelenggaraan Diklat di Daerah - Penyelenggaraan TOT fasilitator - Mengembangkan modul-modul diklat - fasilitasi Nara Sumber 5
6 3. Membangun Sistem Pengembangan Sumber Daya Manusia - Pengembangan Tempat Praktek Keterampilan Usaha Pada Lembaga Pendidikan di Pedesaan; - Pengembangan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia di Bidang SDM Pengelola Koperasi Jasa Keuangan; - Pengembangan Sistem Penumbuhan Wirausaha Baru 4. Pengembangan Infrastruktur Lembaga Diklat/UPTD KUMKM Pusat dan Daerah - Perluasan kapasitas dan kualitas tempat Diklat; - Peningkatan fasilitas pendukung; - Peningkatan intensitas Diklat; - Pengembangan Tenaga Fungsional Widya Iswara dan Penyuluh Perkoperasian serta Pengelola UPTD; - Mendorong UPTD dari cost center menjadi profit center 6
7 PENGEMBANGAN PASAL 19 BARU AYAT (1) SDM HURUF KOPERASI C DILAKUKAN DAN UMKM DENGAN DALAM CARA : PASAL 19 UU NO 20/2008 tentang UMKM A. MEMASYARAKATKAN DAN MEMBUDAYAKAN KEWIRAUSAHAAN; B. MENINGKATKAN KETRAMPILAN TEKNIS DAN MANAJERIAL; DAN C. MEMBENTUK DAN MENGEMBANGKAN LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN UNTUK MELAKUKAN PENDIDIKAN, PELATIHAN, PENYULUHAN, MOTIVASI DAN KREATIVITAS BISNIS, DAN PENCIPTAAN WIRAUSAHA BARU 7
8 PASAL 62 UU NO 25/1992 tentang Perkoperasian Dalam rangka memberikan bimbingan dan kemudahan kepada koperasi, Pemerintah Mendorong, Mengembangkan Dan Membantu Pelaksanaan Pendidikan, Pelatihan, Penyuluhan Dan Penelitian Perkoperasian; 8
9 DATA BPS NASIONAL Penduduk Indonesia 231,83 juta orang 2 Penduduk Usia Kerja 169,33 juta orang Angkatan Kerja 113,83 juta orang Penduduk yang bekerja 104,74 juta orang (fulltimer dan paruh waktu) Pengangguran 8,96 juta orang (7,87%) total angkatan kerja Pengangguran Sarjana orang (6,99%) dari total pengangguran di Indonesia 9
10 Sistem Pendidikan di Indonesia hanya terbatas pada penilaian kemampuan Academic knowledge, tidak menjadikan para lulusannya kreatif menciptakan kemandirian kerja (job creator) karena kurangnya soft skill 10
11 ANGKA PENGANGGURAN TINGKAT PENDIDIKAN SARJANA & SARJANA MUDA 700, , , , , , , , , , , , , , , , , , ,683 DIPLOMA I/II/III SARJANA 200, , (Feb) 2006 (Agt) 2007 (Feb) 2007 (Agt) 2008 (Feb) 2008 (Agt) 2009 (Feb) 11
12 Sumber: Dirjen Dikti 12
13 Tingginya pengangguran terdidik: 1. Kesenjangan dunia pendidikan dan dunia usaha/industri. 2. Ketidakmampuan lembaga pendidikan menjadikan lulusannya seseorang yang mandiri, yang mampu menciptakan lapangan pekerjaan bagi dirinya sendiri. 3. Orientasi pendidikan kurang menekankan nilai-nilai kemandirian dan kreativitas yang merupakan basis kewirausahaan para mahasiswa dan siswa sekolah. 4. Sistem pendidikan yang menerapkan metode penilaian prestasi kelulusan seringkali hanya terbatas pada penilaian kemampuan academic knowledge, dan cenderung tidak menjadikan lulusannya kreatif menciptakan kemandirian kerja (job creator) karena kurangnya soft skill. 13
14 POSISI STRATEGIS KOPERASI DAN UKM Jumlah UMKM 51,26 Juta (99,91%) terdiri: Usaha Mikro sebanyak 50,7 juta unit (98,90%) (Aset Rp. 50 juta & Omset Rp. 300 juta) Usaha Kecil sebanyak 520,2 ribu unit (1,01%) (Aset Rp. 50 juta s/d Rp. 500 juta & Omset Rp. 300 juta s/d Rp. 2,5 milyar) Usaha Menengah sebanyak 39,7 ribu unit (0,08%) (Aset Rp. 500 juta s/d Rp. 10 milyar & Omset Rp. 2,5 milyar s/d Rp. 50 milyar) Usaha Besar sebanyak unit (0,01%) (Aset > Rp. 10 milyar & Omset > Rp. 50 milyar). Penyerapan Tenaga Kerja: 91,8 Juta (97,33%). Kontribusi PDB Nasional: Rp 2.609,4 Triliun (55,6%). Kontribusi ekspor nonmigas: Rp 142,8 Triliun (20%). 14
15 PENDUDUK INDONESIA ± 231,83 juta orang, PELAKU USAHA FORMAL UKM & BESAR = WIRAUSAHA Unit (± 0,24%); JUMLAH IDEAL WIRAUSAHA = 2 % PENDUDUK NEGARA (4,6 JUTA WIRAUSAHA) UNTUK BANGUN PEREKONOMIAN WIRAUSAHA AMERIKA SERIKAT 11,5-12%; SINGAPURA 7%; CINA DAN JEPANG 10% SUATU BANGSA AKAN MAJU DAN SEJAHTERA BILA MINIMAL 2% JUMLAH PENDUDUK ADALAH WIRAUSAHA INDONESIA BUTUH 4.6 jt 0,564 jt = 4,07 JUTA WIRAUSAHA 15
16 Berdasarkan kondisi dan faktor-faktor yang ada, maka untuk mengurangi pengangguran dan kemiskinan harus dilakukan upaya percepatan perkembangan perekonomian melalui KEWIRAUSAHAAN 16
17 Wirausaha adalah keberanian dan kreatifitas untuk merubah sesuatu yang tidak berguna menjadi sesuatu yang bermanfaat sekaligus meningkatkan kesejahteraan bagi diri sendiri, masyarakat dan lingkungannya Penanaman jiwa / semangat kewira-usahaan sebaiknya dilakukan sejak dini sekolah dasar sampai perguruan tinggi, sehingga mendorong para pemuda untuk kreatif, percaya diri, pantang menyerah memanfaatkan peluang, ingin berprestasi, mandiri, berani mengambil resiko
18 Percaya Diri Selalu ingin maju Mampu melihat peluang Memanfaatkan peluang Selalu ingin berprestasi Kreatif Inovatif Mandiri Pantang Menyerah dan Berani Mengambil resiko 18
19 1. Terbuka terhadap pengalaman baru 5 KUNCI SUKSES DALAM BISNIS 2. Berdisiplin dan penuh dedikasi 3. Jaringan pergaulan yang luas 4. Selalu komitmen terhadap kesepakatan 5. Mampu menghadapi tekanan dengan kepala dingin 19
20 JALAN MENUJU WIRAUSAHA SUKSES Belajar mengenali, mengelola dan mengembangkan POTENSI diri sendiri Belajar memahami, bekerjasama dan mengembangkan orang lain Belajar memahami, mengelola dan mengembangkan organisasinya Text in here 20
21 ALASAN SARJANA WIRAUSAHA Muda Pengetahuan yang luas Intelektualitas Mengenal tehnologi Mudah menerima hal baru Energik, ingin tahu Punya banyak teman/relasi. 21
22 1. Program Penumbuhan 1000 Sarjana Calon WUB merupakan program strategis Kementerian Koperasi dan UKM untuk mengurangi pengangguran khususnya dari kalangan intelektual atau lulusan perguruan tinggi yang setiap tahun menambah jumlah pengangguran PELAKSANAAN PROGRAM 1000 SARJANA CALON WIRAUSAHA DKI Jakarta 10 Desember 2009 Semarang 23 Desember 2009 Bali 30 Desember 2009 Jambi 06 Januari 2010 Medan 11 Januari 2010 Yogyakarta 16 Januari 2010 Jawa Timur 12 Februari
23 PROGRAM PENUMBUHAN 1000 SARJANA CALON WIRAUSAHA BARU KEMENTERIAN KOPERASI DAN UKM TEMA: AYO MENJADI WIRAUSAHA MUDA TUJUAN SASARAN KEGIATAN OUTPUT KETERANGAN Menciptakan wirausaha baru sarjana sebagai solusi pengurangan pengangguran 1000 orang pemuda sarjana di setiap daerah yang belum memiliki pekerjaan, dan memiliki motivasi menjadi wirausaha. Pengembangan usaha baru baik secara berkelompok maupun perorangan. 1. Pembekalan kewirausahaan untuk: Menumbuhkan motivasi dan budaya berwirausaha Memberikan Informasi tentang akses ke sumber-sumber pembiayaan, peluang usaha dan program-program pemerintah. Best Practice dari wirausaha sarjana sebagai contoh sarjana yang menjadi wirausaha. 2. Fasilitasi pengembangan usaha baru (pelatihan, permodalan, pemasara n). 3. Penyediaan Layanan konsultasi pengembangan usaha bagi wirausaha baru. 4. Monitoring dan Evaluasi pelaksanaan program penumbuhan wirausaha baru sarjana. Terciptanya wirausaha baru dikalangan pemuda sarjana baik dalam bentuk usaha secara perorangan maupun kelompok/ Koperasi 1.a. Pemerintah: Pusat Daerah b. Lembaga-Lembaga Pendukung Lembaga keuangan Bank Lembaga Keuangan Non Bank Praktisi/Pelaku Usaha Perguruan Tinggi Dunia usaha 2. - Unit layanan konsultasi pembiayaan dan pengembangan usaha - Desk Layanan Konsultasi Pembiayaan - Desk Layanan Konsultasi Pengembangan Usaha 3. Pengembangan Sistem Monitoring dan Evaluasi 23
24 MENTERI KOPERASI DAN UKM Sosialisasi & Motivasi Kewirausahaan Pelaporan DEPUTI BIDANG PENGEMBANGAN SDM DISKUSI PANEL MINAT KEWIRAUSAHAAN Lembaga Pembiayaan/ Perbankan. BUMN/BUMD. Perguruan Tinggi. Pengusaha Sukses (success story). FASILITASI PENDAMPINGAN Dinas Koperasi dan UKM, serta instansi terkait. Perguruan Tinggi. Lembaga Pengembangan Kewirausahaan. MONITORING Dinas Koperasi dan UKM DESK PENGEMBANGAN USAHA Penyerahan proposal. Seleksi dan pengelompokan peserta TRAINNING Kementerian Koperasi dan UKM. U P T D Diklat Koperasi. BUMN/BUMD. Lembaga Pendidikan terkait. PEMBIAYAAN/P ERMODALAN LPDB. Bank BRI. Bank BNI. Bank Mandiri. BPD. Koperasi S/P. PKBL & CSR. Modal Ventura. dll. 24
25 PROGRAM PENGEMBANGAN TEMPAT PRAKTEK USAHA (TPKU) Pengembangan SDM di bidang kewirausahaan melalui fasilitasi tempat praktek keterampilan usaha siswa/santri lembaga pendidikan pedesaan; Model Inovasi Penumbuhan Wirausaha Baru di kalangan siswa/santri pada lembaga pendidikan Dukungan kebijakan dan APBD Provinsi, Kab/Kota guna memelihara, replikasi dan mendorong tumbuhnya wirausaha baru di wilayah pedesaan. 25
26 REALISASI DAN RENCANA PROGRAM PENGEMBANGAN TPKU NO TAHUN JUMLAH PROVINSI JUMLAH KAB./KOTA JUMLAH TPKU JUMLAH DANA ,0 milyar ,8 milyar milyar milyar * 20 milyar Catatan: Mulai dari Tahun 2010 Bantuan TPKU sebesar Rp. 100 juta untuk penyediaan peralatan dan biaya operasional Pembangunan gedung menjadi kewajiban penerima bantuan/daerah 26
27 PENDEKATAN KEWIRAUSAHAAN 1. Kegiatan perkuliahan di IKOPIN melalui bea siswa (terbatas) putra daerah kerjasama Deputi Bidang Pengembangan SDM dan Pemda untuk menjadi kader Koperasi dan wirausaha 2. Kegiatan kuliah dan magang yaitu kuliah di IKOPIN 3 (tiga) semester, kemudian di bimbing agar dapat magang ke jepang selama 3 (tiga) tahun, dan pada saat pulang akan diberi kesempatan memperoleh gelar S1 dan pendampingan bisnis dengan Depnaker dan swasta Jepang. 3. Pelatihan kewirausahaan bagi pemuda yang baru pulang magang dan jepang kerjasama dengan Depnaker. 27
28 PENDEKATAN PENDIDIKAN PRAKTIS 1. Peserta diklat langsung diarahkan mengenal bisnis (mikro kecil) dengan cara peninjauan lapangan dan menganalisanya 2. Peserta diwajibkan membuat proposal usaha begitu masuk kedalam kelas pelatihan 3. Pengembangan kewirausahaan melalui inkubator : - Organisasi/kelembagaan (in wall out wall) > Pengelola > Infrastruktur (gedung-gudang etc) - Tekhnologi/inovasi - Bimbingan/pendampingan - Konsultasi - Permodalan - Jaringan kemitraan - Promosi & pemasaran - Perlindungan HAKI. 28
29 PROGRAM STRATEGIS PENGEMBANGAN SDM KUKM 1. Peningkatan Kapasitas SDM Koperasi dan UMKM 2. Penerapan standar kompetensi dan sertifikasi SDM Pengelola Koperasi Jasa Keuangan 3. Pengembangan Sistem Penumbuhan Wirausaha Baru 4. Membangun jaringan kerjasama dengan dunia usaha dan masyarakat 5. Optimalisasi sumberdaya pendukung pengembangan kewirausahan 6. Pengembangan Lembaga Diklat KUMKM 7. Pengembangan Sistem Advokasi KUMKM 8. Pengembangan Sistem Informasi SDM KUMKM 9. Penumbuhan Budaya Usaha pada kalangan masyarakat miskin. 29
30 PROGRAM AKSI JANGKA PENDEK 1. Fasilitasi lembaga pendidikan di Perdesaan 2. Melanjutkan Penerapan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia KJK 3. Melanjutkan Penumbuhan dan Pengembangan Wirausaha 4. Mendorong Pemerintah Daerah untuk menciptakan dan meningkatkan Kepasitas Lembaga Diklat KUKM di wilayahnya. 30
31 REALISASI DIKLAT NO JENIS DIKLAT TAHUN JUMLAH KESELURUHAN DIKLAT PERKOPERASIAN DIKLAT KETERAMPILAN DIKLAT MANAJERIAL DIKLAT KEWIRAUSAHAAN JUMLAH
32 CATATAN DIKLAT PERKOPERASIAN Dampak dari penerapan otonomi daerah yang mengakibatkan tingginya frekuensi mutasi personil sehingga diperlukan upaya untuk meningkatan pemahaman dalam bidang perkoperasian Mengembalikan pengelolaan koperasi sesuai dengan prinsip dan jati diri koperasi Upaya untuk mewujudkan koperasi sebagai lembaga keuangan yang layak dipercaya oleh masyarakat Upaya untuk mewujudkan koperasi berkualitas DIKLAT KETERAMPILAN TEKNIS (Perbengkelan, Elektronik/HP, Jasa Boga, Kerajinan, Konveksi, dll) Semakin besarnya minat masyarakat untuk menekuni bidang keterampilan teknis sebagai bidang pekerjaan utamanya karena: Teknologinya relatif sederhana Pangsa pasar yang sangat potensial Modal relatif terjangkau Mempermudah upaya untuk menciptakan peluang-peluang usaha
33 DIKLAT MANAJERIAL Persaingan usaha yang semakin ketat sehingga membutuhkan kompetensi manajerial yang handal seperti: HaKI, Perpajakan, Akuntansi dan SKKNI DIKLAT KEWIRAUSAHAAN Semakin sempitnya lapangan kerja Jumlah pengangguran yang semakin tinggi ( jiwa) Mind setting sebagian besar masyarakat masih sebatas job seeker bukan job creator Agar dapat bersaing dengan negara-negara maju, jumlah wirausaha di Indonesia minimal 2% dari jumlah penduduk (saat ini masih berkisar 0,18%)
34 TERIMA KASIH 34
PENGEMBANGAN USAHA PEREMPUAN BAGI KESEJAHTERAAN KELUARGA MELALUI KEWIRAUSAHAAN
Dialog Perempuan Penghayat Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa PENGEMBANGAN USAHA PEREMPUAN BAGI KESEJAHTERAAN KELUARGA MELALUI KEWIRAUSAHAAN Oleh Ruslan MR Asisten Deputi Penelitian dan Pengkajian
Lebih terperinciProgram Mahasiswa Wirausaha Bagi Kopertis dan Perguruan Tinggi Swasta
Sumber : Kementerian Pendidikan Nasional/Dirjen Dikti/Direktorat Kelembagaan 15 November 2008 Program Mahasiswa Wirausaha Bagi Kopertis dan Perguruan Tinggi Swasta LATAR BELAKANG Hasil Survei Sosial Ekonomi
Lebih terperinciMATRIK 2.3 RENCANA TINDAK PEMBANGUNAN KEMENTERIAN/ LEMBAGA TAHUN 2011
MATRIK 2.3 TINDAK PEMBANGUNAN KEMENTERIAN/ LEMBAGA TAHUN KEMENTERIAN/LEMBAGA: KEMENTERIAN KOPERASI DAN UKM 1. Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Lainnya 2012 2013 2014 2012 2013 2014 305,2
Lebih terperinciPROGRAM STRATEGIS KEMENTERIAN KOPERASI DAN UKM 2015
1 PROGRAM STRATEGIS KEMENTERIAN KOPERASI DAN UKM 2015 DEPUTI BIDANG KELEMBAGAAN KOPERASI DAN UKM 1. Revitalisasi dan Modernisasi Koperasi; 2. Penyuluhan Dalam Rangka Gerakan Masyarakat Sadar Koperasi;
Lebih terperinciMENTERI KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA
MENTERI KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA Nomor 04/Per/M.KUKM/IX/2010 TENTANG PEDOMAN PROGRAM PENUMBUHAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tuntutan masa depan pembangunan bangsa mengharapkan penduduk yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di Era Globalisasi dan pertumbuhan ekonomi yang cukup pesat ini, pemerintah sedang melaksanakan pembangunan di segala bidang yang pada hakekatnya bertujuan
Lebih terperinciKEBIJAKAN DAN STRATEGI PEMBERDAYAAN KOPERASI, USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH
KEBIJAKAN DAN STRATEGI PEMBERDAYAAN KOPERASI, USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH Oleh: DR. Syarief Hasan, MM. MBA. Menteri Negara Koperasi dan UKM Pada Rapimnas Kadin Yogyakarta, 3 4 Oktober 2012 UMKM DALAM
Lebih terperinciLampiran 4. Matrik Program Pengembangan Kewirausahaan dan SDM
Lampiran 4. Matrik Program Pengembangan Kewirausahaan dan SDM SASARAN 1. Setiap aktif harus melaksanakan peran bagi nya 2. Sosialisasi 3. Monitoring dan evaluasi 50% 4. Fasilitasi TOT 2000 orang instruktur
Lebih terperinciBAB VI SASARAN, INISITIF STRATEJIK DAN PROGRAM PEMBANGUNAN KEMENTERIAN KOPERASI DAN UKM
BAB VI SASARAN, INISITIF STRATEJIK DAN PROGRAM PEMBANGUNAN KEMENTERIAN KOPERASI DAN UKM A. SASARAN STRATEJIK yang ditetapkan Koperasi dan UKM selama periode tahun 2005-2009 disusun berdasarkan berbagai
Lebih terperincipenyerapan tenaga kerja, dan peningkatan pendapatan bagi kelompok masyarakat berpendapatan rendah.
4.1.15 URUSAN WAJIB KOPERASI DAN USAHA MIKRO KECIL MENENGAH 4.1.15.1 KONDISI UMUM Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah atau yang sering disebut UMKM, merupakan salah satu bentuk organisasi ekonomi rakyat
Lebih terperinciBAB X PROGRAM PENGEMBANGAN KEWIRAUSAHAAN DAN SDM KUMKM
BAB X PROGRAM PENGEMBANGAN KEWIRAUSAHAAN DAN SDM KUMKM A. TUJUAN PROGRAM PENGEMBANGAN KEWIRAUSAHAAN DAN SDM Indonesia memerlukan tambahan sekitar 20 juta unit usaha baru di luar sektor pertanian dalam
Lebih terperinciPENUMBUHAN WIRAUSAHA BARU INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH
PENUMBUHAN WIRAUSAHA BARU INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH PERKEMBANGAN DAN PROGRAM KEGIATAN DIREKTORAT JENDERAL INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH Disampaikan oleh: Direktur Jenderal Industri Kecil dan Menengah Pada
Lebih terperinciKetua Komisi VI DPR RI. Anggota Komisi VI DPR RI
PEMBERDAYAAAN KOPERASI & UMKM DALAM RANGKA PENINGKATAN PEREKONOMIAN MASYARAKAT 1) Ir. H. Airlangga Hartarto, MMT., MBA Ketua Komisi VI DPR RI 2) A. Muhajir, SH., MH Anggota Komisi VI DPR RI Disampaikan
Lebih terperinciINTERVENSI PROGRAM UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS UKM
INTERVENSI PROGRAM UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS UKM Mendorong Pertumbuhan Ekonomi dan Daya Saing Rahma Iryanti Deputi Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/ Deputi Kepala Bappenas Jakarta, 15 Juni
Lebih terperinciIV.B.10. Urusan Wajib Koperasi dan UKM
10. URUSAN KOPERASI DAN UKM Pemberdayaan koperasi dan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) merupakan langkah yang strategis dalam meningkatkan dan memperkuat dasar kehidupan perekonomian dari sebagian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Indonesia. memiliki tempat tersendiri dalam perkembangan ekonomi Indonesia.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Indonesia memiliki tempat tersendiri dalam perkembangan ekonomi Indonesia. Perkembangan Koperasi dan UMKM ini langsung
Lebih terperinci10. URUSAN KOPERASI DAN UKM
10. URUSAN KOPERASI DAN UKM Perkembangan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) dan koperasi memiliki potensi yang besar dalam meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Hal ini ditunjukkan oleh keberadaan
Lebih terperinciNOTA DINAS. Indikator Kinerja. Indikator Kinerja RPJMD Persentase Koperasi Aktif terhadap Jumlah Koperasi
PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH DINAS KOPERASI DAN USAHA MIKRO KECIL DAN MENENGAH Jl. Sisingamangaraja No. 3A Telp. (024) 8310556 8318773 Fax. (024) 8414165 Website : http://dinkop-umkm.jawatengah.go.id
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 7,6%, Diploma I/II/III dengan 6,01% dan universitas sebesar 5,5%. Pada posisi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pengangguran adalah salah satu permasalahan yang cukup besar yang kini dihadapi bangsa Indonesia. Badan Pusat Statistik (BPS) merilis jumlah pengangguran pada
Lebih terperinciPANDUAN PROGRAM MAHASISWA WIRAUSAHA (PMW) UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA TAHUN Tim Penyusun: Divisi PMW IWJC Tim PMW Unesa
PANDUAN PROGRAM MAHASISWA WIRAUSAHA (PMW) UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA TAHUN 2017 Tim Penyusun: Divisi PMW IWJC Tim PMW Unesa DIVISI PMW BIDANG KEMAHASISWAAN UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA 2017 KATA PENGANTAR
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah
1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Dewasa ini masih banyak lulusan perguruan tinggi yang masih berstatus sebagai pencari kerja (job seeker) daripada sebagai pencipta lapangan kerja (job creator). Keadaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Banyak masyarakat yang kesulitan dalam mendapatkan penghasilan untuk
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Permasalahan Krisis ekonomi yang terjadi di Indonesia telah menyentuh semua sisi kehidupan masyarakat dari lapisan atas hingga ke lapisan bawah. Banyak masyarakat
Lebih terperinciBAB I PENGANTAR Latar Belakang. maupun non fisik, sumberdaya alam juga sumberdaya manusianya dapat
1 BAB I PENGANTAR 1.1. Latar Belakang Potensi adalah sesuatu yang berguna apabila didayagunakan, oleh karena itu agar potensi yang dimiliki Bangsa Indonesia baik dari segi fisik maupun non fisik, sumberdaya
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 20 tahun 2008 tentang Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), menjelaskan bahwa pengertian UMKM: usaha mikro adalah usaha produktif
Lebih terperinciOleh: LIES FAHIMAH. Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Kalimantan Tengah
Oleh: LIES FAHIMAH Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Kalimantan Tengah Yogyakarta, 05 April 2018 inas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Provinsi Kalimantan Tengah 3 1. KOPERASI a. Jumlah Koperasi
Lebih terperinciI PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Wirausaha memiliki peran penting dalam perkembangan ekonomi suatu negara, salah satu contohnya adalah negara adidaya Amerika. Penyumbang terbesar perekonomian Amerika
Lebih terperinciPemerintah Provinsi Kalimantan Selatan BAB III Urusan Desentralisasi 10. URUSAN KOPERASI DAN USAHA KECIL MENENGAH
10. URUSAN KOPERASI DAN USAHA KECIL MENENGAH a. Program dan Kegiatan. Program pokok tahun 2012 yang dilaksanakan oleh SKPD/UPT dalam rangka penyelenggaraan urusan Koperasi dan UKM yaitu: 1) Program penciptaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. global telah menciptakan multi crisis effect yang membuat perusahaan di
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Krisis global yang melanda Amerika sejak akhir tahun 2008 yang diawali dengan ambruknya sektor perbankan di USA dan merambat ke berbagai sektor di kawasan
Lebih terperinci13 NAMA UNIT ORGANISASI : DINAS KOPERASI DAN USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH, PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN
1 NAMA UNIT ORGANISASI : DINAS KOPERASI DAN USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH, PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN TUGAS POKOK : Melaksanakan urusan pemerintahan daerah di bidang perekonomian meliputi koperasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kewirausahaan merupakan bagian penting dalam pembangunan. Kewirausahaan dapat diartikan sebagai the backbone of economy yaitu syaraf pusat perekonomian atau sebagai
Lebih terperinciPEMBERDAYAAN KOPERASI DAN UKM PROVINSI JAMBI TAHUN Presented by : Drs. Harmen Rusdi, ME (Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Jambi)
PEMBERDAYAAN KOPERASI DAN UKM PROVINSI JAMBI TAHUN 2017 Presented by : Drs. Harmen Rusdi, ME (Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Jambi) Visi dan Misi Jambi TUNTAS Terwujudnya Provinsi Jambi yang Tertib,
Lebih terperinciStrategi Pengembangan UMKM dengan Mengatasi Permasalahan UMKM Dalam Mendapatkan Kredit Usaha
Strategi Pengembangan UMKM dengan Mengatasi Permasalahan UMKM Dalam Mendapatkan Kredit Usaha Oleh : Nama : Debby Fuji Lestari NIM : 2107130015 Kelas : 2D Dosen : Ade Suherman, M.Pd PROGRAM STUDI AKUNTANSI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring dengan meningkatnya penduduk Indonesia, saat ini sudah mencapai lebih dari 230 juta jiwa, bertambah pula kebutuhan pangan, papan, lapangan pekerjaan,
Lebih terperinciURUSAN WAJIB KOPERASI & USAHA KECIL MENENGAH. Hal Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Semarang Akhir Tahun Anggaran 2016
15. URUSAN WAJIB KOPERASI DAN USAHA KECIL MENENGAH A. KEBIJAKAN PROGRAM Arah kebijakan program pada Urusan Wajib Koperasi dan Usaha Kecil Menengah diarahkan untuk mewujudkan sistem ekonomi kerakyatan melalui
Lebih terperinciPEDOMAN PENYUSUNAN PROPOSAL PROGRAM MAHASISWA WIRAUSAHA BINA DESA (MAUBISA)
PEDOMAN PENYUSUNAN PROPOSAL PROGRAM MAHASISWA WIRAUSAHA BINA DESA (MAUBISA) KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI KOPERTIS WILAYAH V DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA JALAN
Lebih terperinciKewirausahaan atau Wirausaha adalah proses mengidentifikasi, mengembangkan, membawa visi ke dalam kehidupan.
EKO HANDOYO MEMBANGUN KADER PEMIMPIN BERJIWA ENTREPRENEURSHIP DAN BERWAWASAN KEBANGSAAN 12-12 2012 Universitas Gadjah Mada Yogyakarta Kewirausahaan atau Wirausaha adalah proses mengidentifikasi, mengembangkan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lapangan pekerjaan sehingga mengakibatkan sebagian orang tidak memiliki
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah pengangguran yang dihadapi bangsa Indonesia dewasa ini diakibatkan oleh jumlah penduduk yang tidak seimbang dengan keterbatasan lapangan pekerjaan sehingga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. (UMKM) dalam pertumbuhan perekonomian suatu negara sangat penting. Ketika
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peran Usaha Mikro Kecil Menengah atau yang lebih dikenal dengan (UMKM) dalam pertumbuhan perekonomian suatu negara sangat penting. Ketika krisis ekonomi terjadi di
Lebih terperinciPEMBANGUNAN KOPERASI DAN UMKM PROVINSI SULAWESI TENGGARA
PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI TENGGARA PEMBANGUNAN KOPERASI DAN UMKM PROVINSI SULAWESI TENGGARA disampaikan pada acara Rapat Koordinasi Nasional Bidang Koperasi dan UMKM Tahun 2018 Yogyakarta, 4 6 April
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) merupakan bagian penting dalam kehidupan perekonomian suatu negara, sehingga merupakan harapan bangsa dan memberikan
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Jakarta, Desember Tim Konsultan
KATA PENGANTAR Laporan ini merupakan Laporan Akhir dari kegiatan "Kajian Faktor- Pendukung Pertumbuhan Inkubator Dalam Penciptaan Wirausaha Baru" pada Deputi Bidang Pengkajian Sumberdaya UKMK, Kementerian
Lebih terperinciPERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL BIDANG UMKM DAN KOPERASI
KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL BIDANG UMKM DAN KOPERASI Rahma Iryanti Deputi Bidang Kependudukan dan Ketenagakerjaan
Lebih terperinciKINERJA PEMBANGUNAN KOPERASI DAN UMKM DI PROVINSI LAMPUNG
KINERJA PEMBANGUNAN KOPERASI DAN UMKM DI PROVINSI LAMPUNG Disampaikan Pada Acara: Rakornas Pemberdayaan KUKM Hotel Ambarukmo Yogyakarta 4-6 April 2018 PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG DINAS KOPERASI, USAHA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Objek penelitian ini merupakan peserta program Pencetakan Seratus Ribu Wirausaha Baru yang diselenggarakan oleh Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil
Lebih terperinciRENCANA STRATEGIS DINAS KOPERASI, USAHA KECIL DAN MENENGAH KABUPATEN KARANGASEM TAHUN
1. Visi Terwujudnya, Usaha Mikro, Kecil dan berperan sebagai pelaku utama dalam perekonomian daerah 2. Misi 1. Mewujudkan yang berkualitas dan sehat 2. Meningkatnya pertumbuhan koperasi dan UMKM serta
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sebagian pihak yang menjadikan kewirausahaan ini sebagai trend-trend-an. enggannya lulusan perguruan tinggi untuk berwirausaha.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di era globalisasi, persaingan mencari kerja semakin kompetitif sementara lapangan pekerjaan yang ditawarkan terbatas, kondisi tesebut menuntut mahasiswa dan
Lebih terperinciRENCANA KERJA TAHUNAN KEMENTERIAN KOPERASI DAN UKM TAHUN 2015
RENCANA KERJA TAHUNAN KEMENTERIAN KOPERASI DAN UKM TAHUN 2015 Kode Program/Kegiatan INDIKATOR 1 2 3 4 01 Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Kementerian Koperasi dan UKM 1 Penyusunan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. fantastis dan memiliki potensi yang strategis jika dipandang sebagai potensi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia memiliki jumlah penduduk yang besar dan merupakan negara keempat di dunia dengan penduduk terbesar. Menurut BPS (2010), tercatat jumlah penduduk Indonesia
Lebih terperinciWALIKOTA TASIKMALAYA
WALIKOTA TASIKMALAYA KEPUTUSAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR : 25 TAHUN 2003 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN RINCIAN TUGAS UNIT DINAS KOPERASI DAN USAHA KECIL MENENGAH KOTA TASIKMALAYA WALIKOTA TASIKMALAYA
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. (NSB) termasuk Indonesia sering berorientasi kepada peningkatan pertumbuhan
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Program ekonomi yang dijalankan negara-negara Sedang Berkembang (NSB) termasuk Indonesia sering berorientasi kepada peningkatan pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB)
Lebih terperinciSTUDI AWAL PEMBELAJARAN KEWIRAUSAHAAN DI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SURABAYA
STUDI AWAL PEMBELAJARAN KEWIRAUSAHAAN DI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SURABAYA Esti Dwi Rinawiyanti Jurusan Teknik Industri, Universitas Surabaya Jl. Raya Kalirungkut 1, Surabaya, Indonesia E-mail: estidwi@ubaya.ac.id
Lebih terperinciUkuran Keberhasilan B03, B06, B09 dan B12. Target Kinerja B03, B06, B09 dan B12
LAPORAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA OUTPUT DAN OUTCOME KEGIATAN SKPD TAHUN 2014 DINAS KOPERASI DAN USAHA MIKRO KECIL DAN MENENGAH TRIWULAN I (Posisi Maret 2015) DATA DASAR Kode Nama Program/ Kinerja B03,
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 1998 TENTANG PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN USAHA KECIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 1998 TENTANG PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN USAHA KECIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa usaha kecil merupakan bagian integral dari perekonomian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bidang perekonomiannya. Pembangunan ekonomi negara Indonesia di. ide baru, berani berkreasi dengan produk yang dibuat, dan mampu
A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Indonesia merupakan negara yang sedang berkembang dalam bidang perekonomiannya. Pembangunan ekonomi negara Indonesia di masa yang akan datang, sangatlah ditentukan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Pertama, Kedua, Ketiga, Keempat, Kelima, Keenam, Pertama, Kedua, Ketiga, Keempat, Kelima,
I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Kebijakan Pemberdayaan Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (KUKM) dewasa ini telah diatur di dalam Peraturan Presiden Republik Indonesia (Perpres) Nomor 7 Tahun
Lebih terperinciBAB IV LANDASAN PEMBERDAYAAN KOPERASI DAN UMKM
BAB IV LANDASAN PEMBERDAYAAN KOPERASI DAN UMKM Pancasila dan Undang-undang Dasar Tahun 1945 merupakan landasan ideologi dan konstitusional pembangunan nasional termasuk pemberdayaan koperasi dan usaha
Lebih terperinciPengembangan Usaha kecil dan
Kunjungan studi PENGEMBANGAN UMKMK DALAM RANGKA PERCEPATAN PERTUMBUHAN PEREKONOMIAN BALI Oleh : I Ketut Indra Satya Dharma Putra, SE (Direktur PT. Jamkrida Bali Mandara) Abstrak I Ketut Indra Satya Dharma
Lebih terperinciPETUNJUK TEKNIS PROGRAM PEMAGANGAN MAHASISWA PADA DUNIA INDUSTRI PERGURUAN TINGGI AGAMA ISLAM SWASTA KEMENTERIAN AGAMA RI
PETUNJUK TEKNIS PROGRAM PEMAGANGAN MAHASISWA PADA DUNIA INDUSTRI PERGURUAN TINGGI AGAMA ISLAM SWASTA KEMENTERIAN AGAMA RI DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM DIREKTORAT PENDIDIKAN TINGGI ISLAM TAHUN ANGGARAN
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) memiliki peran strategi dalam pembangunan nasional. Hal ini dikarenakan sebagian besar penduduk terlibat dalam kegiatan UMKM
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap tahun jumlah penduduk di Indonesia semakin meningkat dari tahun ke tahun. Ini dikarenakan angka kelahiran lebih besar daripada angka kematian. Berdasarkan
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BERPRESTASI DENGAN ENTREPRENEURSHIP PADA MAHASISWA UMS
i HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BERPRESTASI DENGAN ENTREPRENEURSHIP PADA MAHASISWA UMS SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam mencapai derajat sarjana S-1 Diajukan oleh : DIYAH RETNO NING TIAS F
Lebih terperinciReview Naskah Akademik dan Raperda Kewirausahaan DI Yogyakarta
Review Naskah Akademik dan Raperda Kewirausahaan DI Yogyakarta Oleh. Dr. Rizal Yaya SE., M.Sc. Ak. CA Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Disampaikan pada FGD Raperda
Lebih terperinciPEMERINTAH PROVINSI BALI. LAPORAN KINERJA (LKjIP) DINAS KOPERASI, USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH TAHUN 2016
PEMERINTAH PROVINSI BALI LAPORAN KINERJA (LKjIP) DINAS KOPERASI, USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH TAHUN 2016 Laporan Kinerja Dinas Koperasi UMKM Provinsi Bali Tahun 2016 i KATA PENGANTAR Puji Syukur kami
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara berkembang yang memiliki sumber daya alam yang
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Lelakang Indonesia merupakan negara berkembang yang memiliki sumber daya alam yang melimpah. Namun sumber daya alam yang melimpah tersebut tidak dapat dinikmati oleh seluruh bangsa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Semakin hari penduduk dunia bertambah jumlahnya. Ini dikarenakan angka
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Semakin hari penduduk dunia bertambah jumlahnya. Ini dikarenakan angka kelahiran lebih besar daripada angka kematian. Tentunya fenomena ini menjadi sesuatu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Jawa Timur, terutama dalam meningkatkan pendapatan asli daerah,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Usaha kecil, menengah dan koperasi memiliki peran yang sangat strategis dalam memperkuat dan meningkatkan pendapatan daerah Provinsi Jawa Timur, terutama dalam
Lebih terperinciWALIKOTA BALIKPAPAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 12 TAHUN 2014 TENTANG USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH
WALIKOTA BALIKPAPAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 12 TAHUN 2014 TENTANG USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BALIKPAPAN, Menimbang
Lebih terperinciIV.B.10. Urusan Wajib Koperasi dan UKM
10. URUSAN KOPERASI DAN UKM Pemberdayaan Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah merupakan bagian integral dalam Pembangunan Nasional yang bertujuan untuk mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH NOMOR 32 TAHUN 1998 TENTANG PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN USAHA KECIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
Menimbang : PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 32 TAHUN 1998 TENTANG PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN USAHA KECIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA a. bahwa usaha kecil merupakan bagian integral dari perekonomian nasional
Lebih terperinciPROGRAM TA Deputi Bidang Pengembangan dan Restrukturisasi Usaha. Drs. Braman Setyo, MM Deputi
PROGRAM TA 2015 Deputi Bidang Pengembangan dan Restrukturisasi Usaha Drs. Braman Setyo, MM Deputi Program Produktivitas dan Mutu No. KEGIATAN Target Peran Dinas A. PENERAPAN TEKNOLOGI TEPAT GUNA 1. Identifikasi
Lebih terperinciKementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan menengah Republik Indonesia
Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan menengah Republik Indonesia Disampaikan pada acara : Rapat Koordinasi Terbatas (Rakortas) Kementerian Koperasi dan UKM Tahun 2017 Jakarta, 20 Februari 2017 JUMLAH
Lebih terperinciBUPATI PENAJAM PASER UTARA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA NOMOR... TAHUN...
BUPATI PENAJAM PASER UTARA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA NOMOR... TAHUN... TENTANG PERLINDUNGAN, PEMBERDAYAAN, DAN PEMBINAAN KOPERASI DAN USAHA MIKRO,
Lebih terperinciBAB 19 PEMBERDAYAAN KOPERASI DAN USAHA MIKRO, KECIL, DAN MENENGAH
BAB 19 PEMBERDAYAAN KOPERASI DAN USAHA MIKRO, KECIL, DAN MENENGAH A. KONDISI UMUM Pemberdayaan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) dan koperasi merupakan langkah yang strategis dalam meningkatkan dan
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 13 TAHUN 2013 TENTANG PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO, KECIL, DAN MENENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 13 TAHUN 2013 TENTANG PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO, KECIL, DAN MENENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TENGAH, Menimbang : a. bahwa Usaha Mikro,
Lebih terperinciPOINTERS MENTERI KOPERASI DAN UKM
POINTERS MENTERI KOPERASI DAN UKM Disampaikan pada Rapat Koordinasi Terbatas Bidang Koperasi dan UMKM Tahun 2017 Jakarta, 21 Februari 2017 Pointers Dalam rangka pemantapan koordinasi terkait pengembangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Semakin hari penduduk dunia bertambah jumlahnya. Ini dikarenakan angka
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Semakin hari penduduk dunia bertambah jumlahnya. Ini dikarenakan angka kelahiran lebih besar daripada angka kematian. Tentunya fenomena ini menjadi sesuatu yang harus
Lebih terperinciBERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO
BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO NOMOR : 47 TAHUN : 2010 SERI : E PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 63 TAHUN 2010 TENTANG PEMBERDAYAAN KOPERASI DAN USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. macam suku bangsa, kebudayaan dan sumber daya alam serta didukung oleh
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Masalah Indonesia merupakan negara yang memiliki banyak pulau dengan berbagai macam suku bangsa, kebudayaan dan sumber daya alam serta didukung oleh banyaknya jumlah
Lebih terperinciBAB II PERAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH DALAM PEMBANGUNAN NASIONAL A. STRUKTUR PEREKONOMIAN INDONESIA
BAB II PERAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH DALAM PEMBANGUNAN NASIONAL A. STRUKTUR PEREKONOMIAN INDONESIA Ekonomi rakyat merupakan kelompok pelaku ekonomi terbesar dalam perekonomian Indonesia dan
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.487, 2015 KEMENKOP-UKM. Bantuan Sosial. Pengembangan Koperasi. Mikro. Kecil. Wirausaha. Lembaga Pendidikan. Non Pemerintah. Penyelenggaraan. Pedoman. Pencabutan. PERATURAN
Lebih terperinciBAB 20 PEMBERDAYAAN KOPERASI, DAN USAHA MIKRO, KECIL, DAN MENENGAH
BAB 20 PEMBERDAYAAN KOPERASI, DAN USAHA MIKRO, KECIL, DAN MENENGAH Perkembangan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) dan koperasi memiliki potensi yang besar dalam meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.
Lebih terperinciIRRA MAYASARI F
HUBUNGAN ANTARA KEMATANGAN VOKASIONAL DENGAN MINAT BERWIRAUSAHA PADA MAHASISWA Skripsi Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Mencapai Derajat Sarjana S-1 Disusun oleh : IRRA MAYASARI F 100 050 133
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2008 TENTANG USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2008 TENTANG USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa masyarakat adil dan makmur
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia adalah sebuah negara yang memiliki potensi ekonomi tinggi, potensi yang mulai diperhatikan dunia internasional. Indonesia - negara dengan ekonomi paling besar
Lebih terperinciDEPUTI BIDANG PENGEMBANGAN DAN RESTRUKTURISASI USAHA
PROGRAM/KEGIATAN DI BIDANG PENGEMBANGAN DAN RESTRUKTURISASI USAHA TAHUN 2014 DEPUTI BIDANG PENGEMBANGAN DAN RESTRUKTURISASI USAHA Disampaikan Pada RAKORNAS Kementerian Koperasi dan UKM Hotel Mercure, Ancol
Lebih terperinciQANUN PROVINSI NANGGROE ACEH DARUSSALAM NOMOR 10 TAHUN 2004
QANUN PROVINSI NANGGROE ACEH DARUSSALAM NOMOR 10 TAHUN 2004 T E N T A N G PEMBERDAYAAN SENTRA USAHA KECIL BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA GUBERNUR PROVINSI NANGGIROE ACEH DARUSSALAM,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah No. Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan Jumlah Kiki Liasari, 2013
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tingginya angka pengangguran di Indonesia sangat memprihatinkan. Pengangguran terjadi karena banyaknya jumlah lulusan baik dari sekolah menengah maupun perguruan
Lebih terperinciBAB 20 PEMBERDAYAAN KOPERASI DAN USAHA MIKRO, KECIL, DAN MENENGAH
BAB 20 PEMBERDAYAAN KOPERASI DAN USAHA MIKRO, KECIL, DAN MENENGAH Pemberdayaan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dan koperasi merupakan langkah yang strategis dalam meningkatkan dan memperkuat dasar
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN BLITAR DINAS KOPERASI DAN USAHA MIKRO
PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR DINAS KOPERASI DAN USAHA MIKRO Jl. Imam Bonjol 13 Telp/Fax (0342) 801833,812549 Email : diskopum@blitarkab.go.id B L I T A R KEPUTUSAN KEPALA DINAS KOPERASI DAN UM KABUPATEN
Lebih terperinciREFERENSI WIRAUSAHA Wirausaha Menggerakan Perekonomian Masayrakat
REFERENSI WIRAUSAHA Wirausaha Menggerakan Perekonomian Masayrakat PEDOMAN TEKNIS PROGRAM MAHASISWA WIRAUSAHA PERGURUAN TINGGI KOPERTIS WILAYAH VII JAWA TIMUR TAHUN 2009 A. LATAR BELAKANG Hasil survey yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dari peran para pengusaha (entrepreneur) baik besar, menengah maupun kecil.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tumbuh dan berkembangnya perekonomian di suatu negara tidak terlepas dari peran para pengusaha (entrepreneur) baik besar, menengah maupun kecil. Wirausaha berperan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. negara-negara miskin dan negara baru berkembang, Indonesia sebagai negara
i BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kemiskinan dan pengangguran merupakan masalah yang sering dijumpai di negara-negara miskin dan negara baru berkembang, Indonesia sebagai negara berkembang
Lebih terperinciMenetapkan: PERATURAN PEMERINTAH TENTANG PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN USAHA KECIL. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1
Copyright (C) 2000 BPHN PP 32/1998, PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN USAHA KECIL *35684 PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA (PP) NOMOR 32 TAHUN 1998 (32/1998) TENTANG PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN USAHA KECIL
Lebih terperinci: KOPERASI DAN USAHA KECIL MENENGAH ORGANISASI : DINAS KOPERASI DAN USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH Halaman. 135.
URUSAN PEMERINTAHAN : 1.15. - KOPERASI DAN USAHA KECIL MENENGAH ORGANISASI : 1.15.01. - DINAS KOPERASI DAN USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH Halaman. 135 Jumlah 1.15.1.15.01.00.00.4. PENDAPATAN 1.15.1.15.01.00.00.4.1.
Lebih terperinciRENCANA KERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2017 DINAS KOPERASI DAN USAHA MIKRO KABUPATEN MALANG
RENCANA KERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2017 DINAS KOPERASI DAN USAHA MIKRO KABUPATEN MALANG NO SASARAN INDIKATOR TARGET PROGRAM KEGIATAN INDIKATOR KEGIATAN TARGET ANGGARAN 1 Meningkatnya Jumlah Koperasi Aktif
Lebih terperinciStikes- Politeknik Kesehatan Majapahit Mojokerto 2015
Stikes- Politeknik Kesehatan Majapahit Mojokerto 2015 Data dari Badan Pusat Statistik menyebutkan bahwa tingkat pengangguran terbuka di Indonesia pada tahun 2014 mencapai 6,25% atau 7,9 juta dan jumlah
Lebih terperinciDINAS KOPERASI & UKM SUMUT. PAPARAN KEPALA DINAS KOPERASI & UKM PROVINSI SUMATERA UTARA Drs. AMRAN UTHEH, MAP PADA RAKORNAS BIDANG KUMKM TAHUN 2018
DINAS KOPERASI & UKM SUMUT PAPARAN KEPALA DINAS KOPERASI & UKM PROVINSI SUMATERA UTARA Drs. AMRAN UTHEH, MAP PADA RAKORNAS BIDANG KUMKM TAHUN 2018 YOGYAKARTA, 4-6 APRIL 2018 1 PROGRAM PENGEMBANGAN KOPERASI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara kaya sumber daya manusia dengan jumlah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara kaya sumber daya manusia dengan jumlah penduduk sebanyak 231,83 juta jiwa dan juga didaulat sebagai negara dengan penduduk terbanyak
Lebih terperinciMENINGKATKAN MOTIVASI TECHNOPRENEURSHIP SEBAGAI POTENSI INOVASI MAHASISWA UNTUK BERBISNIS. A. Yani Ranius. Abstrak
MENINGKATKAN MOTIVASI TECHNOPRENEURSHIP SEBAGAI POTENSI INOVASI MAHASISWA UNTUK BERBISNIS A. Yani Ranius Fakultas Ilmu Komputer Universitas Bina Darma, Palembang, Sumatera Selatan, Indonesia +62-711.7014442,
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH PROVINSI BANTEN NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG PEMBERDAYAAN, PENGEMBANGAN DAN PERLINDUNGAN KOPERASI DAN USAHA KECIL
PERATURAN DAERAH PROVINSI BANTEN NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG PEMBERDAYAAN, PENGEMBANGAN DAN PERLINDUNGAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANTEN, Menimbang : a. bahwa
Lebih terperinci