Kinerja tingkat. pelatihan. Akuntabilitas. target. masa depan. Dadang. Kurnia NIP

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Kinerja tingkat. pelatihan. Akuntabilitas. target. masa depan. Dadang. Kurnia NIP"

Transkripsi

1

2 KATAA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan YME karena dengan karunia dan ridho-nya kami dapat melewati tahun dengan lancar. Sesuai Keputusan Kepala BPKP Nomor: KEP /K/2001, Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pengawasan (Pusdiklatwas) BPKP merupakan salah satu unit kerja BPKP yang mempunyai tugas pokok melaksanakan penyelenggaraan, pembinaan dan koordinasi kegiatan pendidikan dan pelatihan di bidang pengawasan. Laporan Akuntabilitas Kinerja Pusdiklatwas BPKP tahun disusun untuk melaporkan tingkat keberhasilan yang telah dicapai serta sebagai bentuk pertanggungjawaban kepada pemberi mandat yaitu Kepala BPKP. Laporan Akuntabilitas Kinerja Pusdiklatwas BPKP menggambarkan target dan realisasi pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Pusdiklatwas BPKP yang didasarkan pada Penetapan Kinerja Tahun dan merupakan penjabaran tahunan dari Rencana Strategis Pusdiklatwas BPKP periode Analisis dilakukan terhadap celah kinerja (performance gap), yaitu perbedaan capaian kinerja dibandingkann dengan target kinerja yang telah ditetapkan. Hasil analisis digunakan sebagai salah satu landasan untuk menyusun langkah antisipatif dalam rangka peningkatan kinerja Pusdiklatwas BPKP di masa depan. Akhirnya, diharapkan Laporan Akuntabilitas Kinerja Pusdiklatwass BPKP dapat menjadi masukan yang bermanfaat dalam upaya pencapaian visi dan misi BPKP secara keseluruhan. Ciawi, 21 Januari 2014 Kepala Pusat, Dadang Kurnia NIP Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pusdiklatwass i

3 D A F T A R I S I KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR GAMBAR DAN TABEL... RINGKASAN EKSEKUTIF... Halaman i ii iii iv BAB I PENDAHULUAN... 1 A. Tugas, Fungsi dan Wewenang Organisasi... 1 B. Aspek Strategis Organisasi Pendekatan Balanced Scorecard Analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, and Threats) Nilai Luhur Organisasi... 4 C. Kegiatan dan Layanan Organisasi 5 D. Struktur Organisasi... 6 E. Sistematika Penyajian... 9 BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA A. Rencana Strategis Pusdiklatwas BPKP B. Perjanjian Kinerja BAB III AKUNTABILITAS KINERJA A. Capaian Kinerja Pusdiklatwas BPKP B. Analisis Capaian Kinerja Pusdiklatwas BPKP BAB IV PENUTUP DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1. Capaian Kinerja Program Tahun Lampiran 2. Perbandingan Realisasi Indikator Kinerja Outcome Tahun dengan Realisasi Tahun 2012 dan Target Tahun 2014 Lampiran 3. Capaian Kinerja Kegiatan Tahun Lampiran 4. Perbandingan Realisasi Indikator Kinerja Output Tahun dengan Realisasi Tahun 2012 dan Target Tahun 2014 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pusdiklatwas ii

4 DAFTAR GAMBAR DAN TABEL Gambar 1.1. Bagan Struktur Organisasi Pusdiklatwas BPKP Gambar 1.2. Komposisi Pegawai Pusdiklatwas Gambar 1.3. Komposisi Pegawai Berdasarkan Pendidikan Gambar 1.4. Komposisi Pegawai Berdasarkan Golongan Gambar 1.5. Sistematika Penyajian LAKIP Gambar 3.1. Perbandingan Target dan Realisasi Indikator Outcome Program 1 Gambar 3.2. Tingkat Kelulusan Diklat Kedinasan Gambar 3.3. Peserta Diklat Teknis Substansi Gambar 3.4. Kontribusi Terhadap Capaian Kinerja Diklat Teknis Substansi Gambar 3.5. Perbandingan Realisasi Output Diklat Teknis Substansi Gambar 3.6. Peserta Diklat Fungsional Auditor Gambar 3.7. Kontribusi Terhadap Capaian Kinerja Diklat Fungsional Auditor Gambar 3.8. Perbandingan Realisasi Output Diklat Fungsional Auditor Gambar 3.9. Sistem Diklat Berbasis Merit dan Kompetensi Gambar Perbandingan Capaian Kinerja Sistem Diklat Berbasis Merit dan Kompetensi Gambar Perbandingan Target dan Realisasi Indikator Outcome Program 2 Tabel R1. Capaian Kinerja Outcome Pusdiklatwas BPKP Tahun Tabel 2.1. Indikator Kinerja Utama Pusdiklatwas BPKP Tabel 2.2. Program dan Kegiatan Pusdiklatwas BPKP Tahun Tabel 2.3. Perjanjian Kinerja Pusdiklatwas BPKP Tahun Tabel 3.1. Rentang Capaian Kinerja Program Tabel 3.2. Capaian Kinerja Pusdiklatwas BPKP Tahun Tabel 3.3. Nilai Anggaran dan Realisasi Anggaran pada Pusdiklatwas BPKP Tahun Tabel 3.4. Capaian Indikator Kinerja Output Pusdiklatwas BPKP Tahun Tabel 4.1. Capaian Kinerja Pusdiklatwas BPKP Tahun Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pusdiklatwas iii

5 ejalan dengan visi BPKP sebagai Auditor Presiden yang responsif, interaktif, dan terpercaya, untuk mewujudkan akuntabilitas keuangan negara yang berkualitas, Pusdiklatwas BPKP berupaya untuk mendukung pencapaian visi BPKP dengan menjalankan misi ketiga BPKP yakni mengembangkan kapasitas pengawasan intern pemerintah yang profesional dan kompeten. Pusdiklatwas BPKP melakukan pembelajaran yang dapat mempercepat pemenuhan kompetensi auditor di seluruh Instansi Pemerintah Pusat dan Instansi Pemerintah Daerah, yang dirumuskan dalam suatu visi, yaitu: Menjadi Lembaga Diklat Terdepan dan Terpercaya di Lingkungan Pemerintahan Sesuai peran yang diemban, Pusdiklatwas BPKP memiliki tanggung jawab untuk mencapai target kinerja pada Renstra Pusdiklatwas BPKP Tahun , yang dijabarkan dalam dokumen Penetapan Kinerja (Tapkin) setiap tahun. Tapkin Pusdiklatwas BPKP tahun merupakan kontrak kinerja yang harus dipertanggungjawabkan capaian kinerjanya dalam LAKIP Pusdiklatwas BPKP Tahun. Tapkin Pusdiklatwas BPKP Tahun berisi dua program, yaitu Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya -BPKP dan Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Negara-BPKP. Keberhasilan program diukur dengan indikator kinerja hasil (outcome), dan keberhasilan kegiatan diukur dengan indikator kinerja keluaran (output). Dalam Tapkin Pusdiklatwas BPKP tahun, telah ditetapkan 2 indikator outcome dan 5 indikator output. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pusdiklatwas iv

6 Guna melakukan pengukuran dan penilaian kinerja, Pusdiklatwas BPKP telah melakukan pengumpulan data kinerja dengan dukungan sistem informasi, yaitu SIM MonevRKT dan SIM Pusdiklatwas BPKP. Hasil pengukuran kinerja outcome atas dua program Pusdiklatwas BPKP selama tahun, menunjukkan rata-rata capaian kinerja outcome sebesar 127,93% atau termasuk dalam kategori Memuaskan, yang terdiri atas: 1. Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya - BPKP, dengan rata-rata capaian kinerja outcome sebesar 150,42%. 2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Negara BPKP, dengan capaian kinerja outcome sebesar 105,43%. Capaian kinerja outcome Pusdiklatwas BPKP tersebut menyerap dana sebesar Rp ,00 atau 97,52% dari anggaran setelah revisi sebesar Rp ,00, dan SDM sebanyak OH atau 88,39% dari target sebanyak OH. Capaian kinerja masing-masing indikator outcome untuk kedua program tersebut dapat dilihat pada Tabel R.1. NO. Tabel R.1 Capaian Kinerja Outcome Pusdiklatwas BPKP Tahun INDIKATOR OUTCOME URAIAN SATUAN TARGET REALISASI CAPAIAN INDIKATOR OUTCOME (%) PROGRAM 1: DUKUNGAN MANAJEMEN DAN PELAKSANAAN TUGAS TEKNIS LAINNYA -BPKP 1. Rasio SDM terdiklat sesuai kompetensi terhadap total jumlah yang dibutuhkan % 88,00 132,37 150,42 PROGRAM 2: PENINGKATAN SARANA DAN PRASARANA APARATUR NEGARA-BPKP 1. Tingkat kepuasan penerima layanan Skala Likert ,10 8,54 105,43 Rata-rata Capaian Kinerja Outcome Pusdiklatwas BPKP Tahun 127,93 Keberhasilan kinerja Pusdiklatwas BPKP tahun ditunjukkan dengan prestasi-prestasi yang dicapai, antara lain sebagai berikut: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pusdiklatwas v

7 1. Hasil audit dan evaluasi Inspektorat yang dilaksanakan selama tahun atas kegiatan operasional, kinerja dan SPIP menunjukkan hasil sebagai berikut: a. Kinerja Pusdiklatwas BPKP tahun 2012 memperoleh nilai sebesar 88,15 atau predikat Baik ( berdasarkan Laporan Hasil Audit Kinerja pada Pusdiklatwas BPKP Tahun 2012, Nomor LHE-106/IN/ tanggal 18 September ). b. Akuntabilitas Kinerja Pusdiklatwas BPKP tahun 2012 memperoleh nilai sebasar 89,53, kategori AA atau predikat Memuaskan (berdasarkan Laporan Hasil Evaluasi AKIP pada Pusdiklatwas BPKP Tahun 2012, Nomor LHE-129/IN/ tanggal 30 September ). 2. Pusdiklatwas BPKP sejak tahun 2005 telah menerapkan standarisasi proses kerja yang diakui secara internasional, yaitu berupa Sertifikat ISO 9001:2008 yang dikeluarkan oleh TUV Nord. Setiap tahun dilakukan audit oleh TUV Nord untuk meyakinkan bahwa standarisasi proses kerja kediklatan masih berjalan dengan baik. Pada bulan September, telah dilakukan audit (surveillance) oleh TUV NORD dan hasilnya menyatakan bahwa standarisasi proses tetap terjaga dengan baik. 3. Akreditasi A dari Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah/LKPP untuk Program Pelatihan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (sesuai Keputusan Deputi Bidang Pengembangan dan Pembinaan Sumber Daya Manusia, Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Nomor 4 Tahun 2011 tanggal 21 Februari 2011, yang kemudian diperbaharui dengan Keputusan Deputi Bidang Pengembangan dan Pembinaan Sumber Daya Manusia, LKPP Nomor 100 Tahun tanggal 20 Desember ). 4. Pusdiklatwas BPKP seringkali menjadi tempat tujuan kegiatan studi banding penyelenggaran diklat oleh lembaga-lembaga diklat lain atau menjadi tempat observasi lapangan bagi peserta diklat Management of Training (MOT). Selain itu, Pusdiklatwas BPKP menjadi tempat studi banding penerapan ISO. Hal ini menunjukkan bahwa Pusdiklatwas Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pusdiklatwas vi

8 BPKP diakui sebagai lembaga diklat yang dapat menjadi rujukan/contoh bagi lembaga diklat lain. Dalam tahun, Pusdiklatwas BPKP menjadi tempat studi banding bagi 7 kementerian/lembaga. Capaian kinerja Pusdiklatwas BPKP tahun secara rata-rata memuaskan. Namun, masih terdapat beberapa hal strategis yang perlu diperhatikan di masa depan, yaitu: 1. Menyempurnakan dan mengembangkan program-program kediklatan sesuai dengan kebutuhan stakeholders, seperti pelatihan untuk para pimpinan (executive training) dan pelatihan analisis makro/strategis. 2. Meningkatkan kompetensi SDM kediklatan di lingkungan Pusdiklatwas BPKP dan di Perwakilan BPKP guna meningkatkan kualitas penyelenggaraan diklat. 3. Mengembangkan program kediklatan berbasis e-learning sehingga mampu menjangkau pengguna yang lebih luas. 4. Terus menerus melakukan perbaikan atau penyempurnaan penyelenggaraan diklat baik menyangkut materi, metode maupun sarana prasarananya agar Pusdiklatwas BPKP tetap eksis sebagai lembaga diklat yang memiliki daya saing kuat. 5. Menyiapkan diri menjadi lembaga diklat yang akan memberikan akreditasi bagi lembaga diklat lainnya yang menyelenggarakan diklat pengawasan dan SPIP. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pusdiklatwas vii

9 BAB I PENDAHULUAN ada Bab ini diuraikan mengenai tugas, fungsi, wewenang Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pengawasan BPKP, aspek-aspek strategis, kegiatan dan layanan produk organisasi, struktur organisasi, dan sistematika penyajian LAKIP. A. Tugas, Fungsi dan Wewenang Organisasi Berdasarkan Keputusan Kepala BPKP Nomor: KEP /K/2001 tentang Organisasi dan Tata Kerja BPKP, Pusdiklatwas BPKP mempunyai tugas menyelenggarakan, membina dan mengkoordinasi seluruh kegiatan pendidikan dan pelatihan pengawasan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan kebijakan yang ditetapkan oleh Kepala BPKP. Dalam melaksanakan tugas tersebut, Pusdiklatwas BPKP menjalankan fungsi sebagai berikut: 1. Penyusunan program pendidikan dan pelatihan kedinasan, fungsional, dan teknis; 2. Perencanaan, penyusunan, dan pengembangan materi pendidikan dan pelatihan fungsional dan teknis; 3. Perencanaan kebutuhan dan pembinaan widyaiswara dan instruktur; 4. Penyelenggaraan, pembinaan, dan koordinasi kegiatan pendidikan dan pelatihan, pembentukan, pengembangan, dan penjenjangan jabatan fungsional auditor, serta pendidikan dan pelatihan teknis;

10 Bab 1 Pendahuluan 5. Penetapan persyaratan dan pemberian akreditasi penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan pembentukan dan penjenjangan jabatan fungsional auditor; 6. Evaluasi pelaksanaan hasil pendidikan dan pelatihan serta penyusunan laporannya; dan 7. Pengelolaan kepegawaian dan pelaksanaan urusan tata usaha, keuangan, barang milik/kekayaan negara dan urusan rumah tangga. B. Aspek Strategis Organisasi Perencanaan strategis organisasi merupakan suatu kebutuhan yang sangat penting dalam suatu iklim di mana perkembangan dan perubahan lingkungan terjadi sangat cepat. Melalui perencanaan strategis, perubahan lingkungan strategis mampu diantisipasi sehingga dapat memberikan arah yang akan dituju dan cara meraihnya. Perumusan perencanaan strategis tidak lepas dari aspek strategis organisasi yang menentukan arah kebijakan strategis yang akan ditempuh. Oleh karena itu, aspek strategis Pusdiklatwas BPKP diidentifikasi dengan menggunakan beberapa pendekatan dan diselaraskan dengan aspek strategis BPKP. 1. Pendekatan Balanced Scorecard Konsep balanced scorecard digunakan oleh Pusdiklatwas BPKP dalam rangka menyeimbangkan identifikasi aspek strategis pemenuhan kepentingan pihak luar dan aspek strategis pembenahan ke dalam. Konsep balanced scorecard tersebut pada dasarnya telah diadaptasi sesuai dengan karakteristik organisasi publik dengan menyesuaikan perspektif keuangan menjadi perspektif manfaat bagi pemangku kepentingan, dan perspektif pelanggan menjadi perspektif manfaat bagi pengguna jasa. Sedangkan dua perspektif lainnya adalah Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pusdiklatwas 2

11 Bab 1 Pendahuluan perspektif proses bisnis internal serta perspektif pertumbuhan dan pembelajaran. Perspektif manfaat bagi pemangku kepentingan dan manfaat bagi pengguna jasa menjelaskan manfaat/nilai tambah yang dapat diberikan kepada pemangku kepentingan dan pengguna jasa dari kegiatan diklat. Pemenuhan manfaat ini dicapai melalui keberhasilan Pusdiklatwas BPKP memenuhi ekspektasi pemangku kepentingan dan pengguna jasa yang diwujudkan dengan dimanfaatkannya hasil diklat, kepuasan pemangku kepentingan dan pengguna jasa serta meningkatnya permintaan jasa kediklatan. Hal tersebut dapat tercapai apabila didukung oleh proses bisnis internal yang berkualitas. Proses bisnis internal yang berkualitas dilaksanakan melalui perencanaan, pengambilan keputusan, pengendalian mutu, pengaturan pola hubungan antar bidang/bagian, pertanggungjawaban dan pelaporan, proses penganggaran, penyediaan dana serta sarana dan prasarana yang memadai, dan pembakuan standar kerja. Oleh karena itu, dukungan pengelolaan pilar kinerja organisasi sebagaimana yang terdapat pada perspektif pertumbuhan dan pembelajaran berupa modal organisasi (organizational capital), modal sumber daya manusia (human capital) dan modal informasi dan prosedur (information capital) harus dilaksanakan secara memadai, sehingga Pusdiklatwas BPKP dapat memberikan pelayanan jasa kediklatan yang berkualitas dengan biaya yang efisien. 2. Analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, and Threats) Analisis SWOT dilakukan untuk mengantisipasi dinamika lingkungan strategis organisasi, baik lingkungan internal maupun eksternal sehingga dapat diidentifikasi faktor kunci keberhasilan untuk Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pusdiklatwas 3

12 Bab 1 Pendahuluan merancang perencanaan strategis organisasi. Dari hasil analisis SWOT, diidentifikasi beberapa faktor kunci keberhasilan Pusdiklatwas BPKP, yaitu: a. Tersedianya SDM yang kompeten di bidang diklat pengawasan dan kapasitas kelembagaan yang memadai; b. Kewenangan dari peraturan perundang-undangan, terutama dengan terbitnya Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah dan Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2010 tentang Penerimaan Negara Bukan Pajak di lingkungan BPKP; c. Tersedianya program diklat dan materi diklat pengawasan yang berkualitas; d. Memiliki jaringan diklat dan informasi melalui Perwakilan BPKP di seluruh Indonesia; e. Memiliki pengalaman dalam bidang diklat pengawasan; f. Kebutuhan diklat pengawasan untuk mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik; g. Meningkatnya tuntutan profesionalisme di bidang pengawasan; h. Pemanfaatan kemajuan teknologi dalam bidang diklat pengawasan; dan i. Pengembangan sistem dan teknologi informasi. 3. Nilai Luhur Organisasi Nilai-nilai luhur yang telah disepakati dan ditetapkan dalam rumusan nilai luhur BPKP merupakan salah satu aspek strategis yang sangat penting dalam perumusan perencanaan strategis Pusdiklatwas BPKP. Nilai-nilai luhur tersebut terangkum dalam suatu kata kunci PIONIR yang berarti pemrakarsa. Hal ini merupakan perwujudan dari Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pusdiklatwas 4

13 Bab 1 Pendahuluan keinginan untuk selalu berinovasi guna menghasilkan produk-produk yang berbeda dari produk para pengawas intern lainnya tetapi diyakini diterima karena dibutuhkan oleh para pemangku kepentingan. Apabila diuraikan lebih lanjut, PIONIR mengandung makna Profesional, Integritas, Orientasi pada pengguna, Nurani dan akal sehat, Independen, dan Responsibel. Nilai-nilai tersebut selalu menjadi pedoman bagi Pusdiklatwas BPKP dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya. C. Kegiatan dan Layanan Organisasi Dalam rangka meningkatkan sumber daya manusia pengawasan yang kompeten dan berintegritas, Pusdiklatwas BPKP telah menyelenggarakan Pendidikan dan Pelatihan bagi Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) di lingkungan BPKP, Kementerian /Lembaga, Pemerintah Daerah, dan Instansi Lainnya diantaranya POLRI, TNI, Rumah Sakit, Universitas. Pelaksanaan diklat dibiayai dengan dana yang berasal dari DIPA, PNBP, dan DIPA Instansi Pengguna (User). Layanan diklat yang diselenggarakan Pusdiklatwas BPKP terdiri atas: 1. Diklat Pimpinan, yaitu: Kepemimpinan Tingkat III Kepemimpinan Tingkat IV 2. Diklat Kedinasan, yaitu: Prajabatan Golongan II Prajabatan Golongan III 3. Diklat Teknis Substansi Diklat Teknis Substansi diantaranya diklat Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP), Audit Investigatif, Prosedur Pengadaan Barang dan Jasa (PPBJ), Reviu Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (RLKPD), Reviu Laporan Keuangan Kementerian Lembaga (RLKKL), Audit Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pusdiklatwas 5

14 Bab 1 Pendahuluan Pengadaan Barang dan Jasa (APBJ), Pengelolaan Keuangan Daerah, Audit Kinerja, Penulisan Laporan Hasil Audit yang Efektif, Audit Forensik, Audit Berbasis Risiko, Manajemen Pengawasan dan Analisis Pemecahan Masalah. 4. Diklat Fungsional Auditor yaitu: Pembentukan Auditor Terampil, Pembentukan Auditor Ahli Alih Jabatan Auditor Terampil ke Auditor Ahli Penjenjangan Audior Muda Penjenjangan Auditor Madya Penjenjangan Auditor Utama. D. Struktur Organisasi Dalam menjalankan tugas dan fungsinya Pusdiklatwas BPKP dipimpin oleh Kepala Pusdiklatwas, yang membawahi satu Bagian Tata Usaha dan tiga Bidang. Bagian Tata Usaha membawahi tiga subbagian. Bidang Perencanaan, Pengembangan, dan Evaluasi (P2E) membawahi empat subbidang. Bidang Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Jabatan Fungsional Auditor (P3JFA) membawahi dua subbidang. Bidang Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Kedinasan dan Teknis (P3KT) membawahi dua subbidang, dan Kelompok Jabatan Fungsional. Bagan Struktur Organisasi Pusdiklatwas BPKP disajikan pada Gambar 1.1 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pusdiklatwas 6

15 Bab 1 Pendahuluan Gambar 1.1 BAGAN STRUKTUR ORGANISASI PUSDIKLATWAS BPKP KEPALA PUSDIKLATWAS BAGIAN TU BIDANG P2E BIDANG P3JFA BIDANG P3KT Sub Bagian Kepegawaian Sub Bagian Keuangan Sub Bagian Umum Sub Bidang Perencanaan Program Diklat Sub Bidang Pengembangan Materi Diklat Sub Bidang Evaluasi Diklat Sub Bidang Pelaporan Diklat Sub Bidang Penyelenggaraan Diklat Pembentukan dan Pengembangan JFA Sub Bidang Penyelenggaraan Diklat Penjenjangan JFA Sub Bidang Penyelenggaraan Diklat Kedinasan Sub Bidang Penyelenggaraan Diklat Teknis Substansi KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL Sumber daya manusia Pusdiklatwas BPKP per 31 Desember sebanyak 219 orang terdiri dari 127 orang Pegawai Negeri Sipil dan 92 orang Tenaga Harian Lepas (THL). Rincian Pegawai Negeri Sipil Pusdiklatwas BPKP berdasarkan jabatan, pendidikan, dan golongan adalah sebagai berikut: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pusdiklatwas 7

16 Bab 1 Pendahuluan Pegawai Negeri Sipil Pusdiklatwas BPKP jika diklasifikasikan berdasarkan jabatan, terdiri dari: umum fungsional berjumlah Gambar 1.2 Komposisi Pegawai Pusdiklatwas Fungsional Umum Auditor Widyaiswara Pejabat Struktural Pranata Komputer Arsiparis Dokter Analis Kepegawaian Pejabat Negara 48 orang, fungsional auditor berjumlah 36 orang, widyaiswara berjumlah 16 orang, pejabat struktural berjumlah 16 orang, pranata komputer berjumlah 4 orang, arsiparis berjumlah 3 orang, analis kepegawaian berjumlah 1 orang, dokter berjumlah 2 orang, pejabat negara berjumlah 1 orang. 4 Gambar 1.3 Komposisi Pegawai Pusdiklatwas Berdasarkan Pendidikan Strata 3 Strata 2 Strata 1/DIV 12 Diploma III orang, SLTA berjumlah SLTA SLTP SD 39 orang, SLTP dan SD masing-masing 1 orang. Berdasarkan pendidikan, pegawai dengan Gambar 1.4 Komposisi Pegawai Berdasarkan Golongan latar belakang pendidikan S3 berjumlah 4 orang, S2 berjumlah 37 orang, S1/DIV berjumlah 33 orang, DIII berjumlah 12 Sedangkan berdasarkan golongan, pegawai golongan IV berjumlah 25 orang, golongan III berjumlah 85 orang, dan golongan II berjumlah 17 orang. 13% 67% Golongan IV Golongan II 20% Golongan III Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pusdiklatwas 8

17 Bab 1 Pendahuluan E. Sistematika Penyajian LAKIP Pusdiklatwas BPKP disusun untuk mengomunikasikan pencapaian kinerja Pusdiklatwas BPKP selama tahun. Capaian kinerja tahun dihitung dari perbandingan antara realisasi kinerja dengan rencana kinerja tahun. Sistematika LAKIP Pusdiklatwas BPKP terdiri dari empat bab dengan materi sajian sebagaimana terlihat pada Gambar 1.5. Gambar 1.5 SISTEMATIKA PENYAJIAN LAKIP P E N D A H U L U A N Bab 1 Rencana Strategis Rencana Kinerja Bab 2 Perjanjian Kinerja Capaian Kinerja Analisis Capaian Kinerja Bab 3 P E N U T U P Simpulan dan Strategi Peningkatan Kinerja Bab 4 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pusdiklatwas 9

18 BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KERJA A. Rencana Strategis Pusdiklatwas BPKP Tahun merupakan tahun keempat pelaksanaan Rencana Strategis Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (Renstra BPKP) tahun Sesuai dengan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan mengacu pada Renstra BPKP , maka ditetapkan Renstra Pusdiklatwas BPKP tahun Renstra Pusdiklatwas BPKP berisi visi, misi, tujuan, sasaran strategis, IKU, program, dan kegiatan yang ingin dicapai dalam tahun dengan uraian sebagai berikut: 1. Pernyataan Visi Visi Pusdiklatwas BPKP disusun dengan mengacu kepada visi BPKP , yaitu sebagai Auditor Presiden yang Responsif, Interaktif dan Terpercaya untuk Mewujudkan Akuntabilitas Keuangan Negara yang Berkualitas. Pusdiklatwas berupaya untuk mendukung pencapaian visi BPKP dengan menjalankan misi ke-tiga BPKP yakni mengembangkan kapasitas pengawasan intern pemerintah yang profesional dan kompeten melalui pembelajaran yang dapat mempercepat pemenuhan kompetensi auditor di seluruh Instansi Pemerintah Pusat dan Instansi Pemerintah Daerah. Pusdiklatwas selalu berinovasi untuk meningkatkan kualitas pembelajaran melalui pengembangan bahan ajar yang up to date berbasis kompetensi

19 Bab II Perencanaan dan Perjanjian Kinerja menggunakan perangkat multimedia. Pusdiklatwas BPKP secara terus-menerus mengembangkan diri menjadi lembaga profesional di bidang diklat melalui pembelajaran secara elektronik dengan sistem on line yang dapat di akses oleh seluruh aparat Instansi Pemerintah Pusat dan Instansi Pemerintah Daerah, yang dirumuskan dalam suatu visi, yaitu: Menjadi Lembaga Diklat Terdepan dan Terpercaya di Lingkungan Pemerintahan Makna lembaga diklat terdepan berarti Pusdiklatwas BPKP berupaya untuk menjadi yang terdepan dalam mengembangkan jenis-jenis diklat yang dibutuhkan oleh stakeholders disertai penerapan metodologi training yang modern berbasis teknologi informasi. Pusdiklatwas BPKP diharapkan mampu bertindak selangkah lebih maju menjadi pelopor atau mempunyai inisiatif dalam pengembangan konsep-konsep yang kemudian diimplementasikan untuk kepentingan stakeholders dan menjadi terpercaya dengan terus menerus meningkatkan kualitas pelayanan penyelenggaraan kediklatan untuk stakeholders. 2. Pernyataan Misi Misi Pusdiklatwas BPKP merupakan bentuk nyata dari rumusan visi yang memberikan gambaran mengenai tugas yang diemban oleh Pusdiklatwas BPKP dalam rangka mewujudkan visi. Misi Pusdiklatwas BPKP dirumuskan ke dalam dua rumusan misi, yaitu: Meningkatkan Kompetensi Aparatur Negara Dalam Mengimplementasikan SPIP dan Meningkatkan Kapasitas Manajemen dan Sumber Daya Diklat Misi tersebut pada dasarnya ditetapkan dengan kesadaran akan perlunya keseimbangan antara pencapaian kinerja yang berorientasi Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pusdiklatwas 11

20 Bab II Perencanaan dan Perjanjian Kinerja pada manfaat keberadaan Pusdiklatwas BPKP bagi stakeholders dan pencapaian kinerja yang berorientasi pada aspek pendukung berupa peningkatan kualitas manajemen diklat, peningkatan kapasitas sumber daya manusia, sarana dan prasarana serta sumber daya diklat lainnya. 3. Tujuan Strategis Tujuan strategis merupakan penjabaran dari pernyataan misi yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu satu sampai dengan lima tahun. Dengan mengacu kepada misi yang telah dirumuskan dan selaras dengan tujuan BPKP, maka tujuan Pusdiklatwas BPKP adalah: Meningkatnya Kapasitas Aparat Pengawasan Intern Pemerintah yang Profesional dan Kompeten Rumusan tujuan ini dilandasi dengan pemikiran bahwa pelaksanaan prinsip-prinsip tata kelola pemerintahan yang baik akan terwujud dengan dukungan Sumber Daya Manusia (SDM) yang andal dan terkelola dengan baik, yang salah satunya adalah Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP). Peningkatan kapasitas APIP dilaksanakan melalui kegiatan pendidikan dan pelatihan serta sertifikasi bagi auditor di lingkungan Instansi Pemerintah. 4. Sasaran Strategis Dalam mencapai tujuan strategis, telah ditetapkan sasaran strategis dalam Renstra Pusdiklatwas BPKP Dari delapan sasaran strategis yang ditetapkan dalam Renstra BPKP , Pusdiklatwas BPKP mengemban tugas untuk mewujudkan dua sasaran strategis yaitu: a. Meningkatnya Kapasitas Aparat Pengawasan Intern Pemerintah yang Profesional dan Kompeten pada 80% K/L/Pemda. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pusdiklatwas 12

21 Bab II Perencanaan dan Perjanjian Kinerja b. Meningkatnya Efektifitas Perencanaan Pengawasan sebesar 90% dan Kualitas Pengelolaan Keuangan sebesar 100%. 5. Indikator Kinerja Utama Untuk mencapai sasaran strategis, ditetapkanlah indikator kinerja utama. Indikator kinerja utama Pusdiklatwas BPKP merupakan ukuran keberhasilan dari tujuan dan sasaran strategis BPKP. Penetapan indikator dilaksanakan dengan mempertimbangkan tujuan dan sasaran strategis serta kegiatan-kegiatan yang mendukung tujuan strategis. Indikator ini digunakan untuk mengukur keberhasilan sasaran strategis, sedangkan keberhasilan kegiatan diukur dengan menggunakan indikator keluaran (output): Indikator Kinerja Utama Pusdiklatwas BPKP adalah sebagaimana tersaji pada Tabel 2.1. Tabel 2.1 Indikator Kinerja Utama Pusdiklatwas BPKP NO TUJUAN STRATEGIS 1. Meningkatnya Kapasitas Aparat Pengawasan Intern Pemerintah yang Profesional dan Kompeten 2. Meningkatnya Kapasitas Aparat Pengawasan Intern Pemerintah yang Profesional dan Kompeten SASARAN STRATEGIS Meningkatnya kapasitas aparat pengawasan intern pemerintah yang professional dan kompeten pada 80% K/L/Pemda Meningkatnya Efektifitas Perencanaan Pengawasan sebesar 90% dan Kualitas Pengelolaan Keuangan sebesar 100% INDIKATOR KINERJA UTAMA Rasio SDM terdiklat sesuai kompetensi terhadap total jumlah yang dibutuhkan Tingkat Kepuasan Penerima Layanan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pusdiklatwas 13

22 Bab II Perencanaan dan Perjanjian Kinerja 6. Program dan Kegiatan Tahun Rencana program dan kegiatan Pusdiklatwas BPKP telah ditetapkan dalam Renstra Pusdiklatwas BPKP untuk periode Dalam tahun Pusdiklatwas BPKP melaksanakan dua program dan tiga kegiatan. Program dan Kegiatan Pusdiklatwas BPKP adalah sebagaimana tersaji pada Tabel 2.2. Tabel 2.2 Program dan Kegiatan Pusdiklatwas BPKP Tahun NO TUJUAN STRATEGIS SASARAN STRATEGIS PROGRAM KEGIATAN 1. Meningkatnya Kapasitas Aparat Pengawasan Intern Pemerintah yang Profesional dan Kompeten Meningkatnya kapasitas aparat pengawasan intern pemerintah yang professional dan kompeten pada 80% K/L/Pemda Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya- BPKP a. Kegiatan Pendidikan dan pelatihan pengawasan bagi internal BPKP dan APIP b. Pembinaan administrasi dan pengelolaan perlengkapan serta pembayaran gaji/tunjang an BPKP 2. Meningkatnya Kapasitas Aparat Pengawasan Intern Pemerintah yang Profesional dan Kompeten Meningkatnya Efektifitas Perencanaan Pengawasan sebesar 90% dan Kualitas Pengelolaan Keuangan sebesar 100% Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Negara- BPKP Pengadaan dan penyaluran sarana dan prasarana Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pusdiklatwas 14

23 Bab II Perencanaan dan Perjanjian Kinerja B. Perjanjian Kinerja Sesuai dengan Keputusan Kepala LAN Nomor 239/IX/6/8/2003 tanggal 25 Maret 2003, setiap instansi diwajibkan untuk menyusun Rencana Kinerja Tahunan sebagai jabaran operasional Rencana Strategis. Dalam Rencana Kinerja, setiap rumusan tujuan strategis dilengkapi dengan rumusan indikator dan satuan, serta target kinerjanya. Selanjutnya, berdasarkan Inpres Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi, serta Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, instansi pemerintah diwajibkan menyusun dokumen Penetapan Kinerja yang merupakan kontrak/perjanjian kinerja dan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Penetapan Kinerja tersebut berisi sasaran strategis, program dan kegiatan yang akan dilaksanakan disertai indikator kinerja dan targetnya. Perjanjian kinerja atau dokumen penetapan kinerja memuat dua IKU yang digunakan untuk mengukur tercapainya dua sasaran strategis. Perjanjian kinerja atau Penetapan Kinerja (Tapkin) Pusdiklatwas BPKP tahun anggaran dapat dilihat pada Tabel 2.3 berikut ini: Tabel 2.3 Perjanjian Kinerja Pusdiklatwas BPKP Tahun URAIAN KINERJA UTAMA SATUAN TARGET Sasaran 1. Meningkatnya kapasitas aparat pengawasan intern pemerintah yang profesional dan kompeten pada 80% K/L/Pemda Rasio SDM terdiklat sesuai kompetensi terhadap total jumlah yang dibutuhkan Indikator Output: 1.1 Tingkat Kelulusan Peserta Diklat Pimpinan /Kedinasan Persen Persen Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pusdiklatwas 15

24 Bab II Perencanaan dan Perjanjian Kinerja URAIAN KINERJA UTAMA SATUAN TARGET 1.2 Jumlah Peserta Diklat Teknis Substansi 1.3 Jumlah Peserta Diklat Fungsional Auditor 1.4 Tersedianya Sistem Diklat Berbasis Merit dan Kompetensi Orang Orang Persen Sasaran 2. Meningkatnya Efektifitas Perencanaan Pengawasan sebesar 90% dan Kualitas Pengelolaan Keuangan sebesar 100% Tingkat Kepuasan Penerima Layanan Indikator Output: Pengadaan Sarana dan Prasarana skala likert 1-10 unit 8,1 11 Untuk mencapai sasaran strategis tersebut, Pusdiklatwas BPKP didukung dengan anggaran untuk kegiatan Pendidikan dan Pelatihan Pengawasan bagi Internal BPKP dan APIP dan Pembinaan administrasi dan pengelolaan perlengkapan serta pembayaran gaji/tunjangan sebesar Rp ,00 dan untuk kegiatan Pengadaan dan Penyaluran Sarana dan Prasarana sebesar Rp ,00 total anggaran adalah sebesar Rp ,00. Selama tahun anggaran tersebut telah direvisi sehingga total anggaran menjadi Rp ,00. Namun demikian, tidak dilakukan revisi terhadap dokumen Perjanjian Kinerja/Penetapan Kinerja. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pusdiklatwas 16

25 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA A. Capaian Kinerja Pusdiklatwas BPKP LAKIP Pusdiklatwas BPKP tahun menggambarkan capaian kinerja program dan kegiatan yang dituangkan dalam dokumen Tapkin Pusdiklatwas BPKP tahun. Indikator kinerja program mencerminkan manfaat/hasil dari output. Indikator kinerja kegiatan terdiri atas indikator input dan output. Indikator kinerja input terdiri atas jumlah dana yang digunakan dan pemakaian sumber daya manusia (SDM), yang dihitung dengan penggunaan orang hari (OH). Indikator kinerja output berupa hasil yang diperoleh dari kegiatan yang dilaksanakan. Pengukuran capaian kinerja sasaran strategis meliputi identifikasi atas realisasi Indikator Kinerja Utama (IKU) dan membandingkan dengan targetnya. Dalam rangka memberikan gambaran umum capaian kinerja, dilakukan kategorisasi capaian kinerja berdasarkan rentang capaian tertentu sebagaimana tersaji pada Tabel 3.1.

26 Bab III Akuntabilitas Kinerja Tabel 3.1. Rentang Capaian Kinerja Program Urutan Rentang Capaian Kategori Capaian I Capaian 100% Memuaskan II 85% Capaian < 100% Sangat baik III 70% Capaian < 85% Baik IV 55% Capaian < 70% Cukup V Capaian < 55% Kurang Capaian kinerja atas dua program yang dilaksanakan Pusdiklatwas BPKP pada tahun sebesar 127,93% yang terdiri atas dua indikator kinerja outcome dengan kategori memuaskan (capaian 100%). Rincian capaian kinerja masing-masing program dan kegiatan pendukungnya dapat dilihat pada lampiran I. Ikhtisar capaian kinerja Pusdiklatwas BPKP Tahun adalah sebagaimana tersaji pada Tabel 3.2. Tabel 3.2. Capaian Kinerja Pusdiklatwas BPKP tahun No Nama Program Capaian Kinerja 1 Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya-BPKP 150,42 2 Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Negara-BPKP 105,43 Rata-rata Capaian Kinerja 127,93 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pusdiklatwas 18

27 Bab III Akuntabilitas Kinerja Data anggaran dan realisasi anggaran pada masing-masing program adalah sebagaimana tersaji pada Tabel 3.3. Tabel 3.3 Nilai Anggaran dan Realisasi Anggaran pada Pusdiklatwas BPKP tahun No Uraian Program 1 Program 2 Total 1 Anggaran Awal Anggaran Setelah Revisi Total Realisasi Persentase 97,52% 98,76% 97,52% B. Analisis Capaian Kinerja Pusdiklatwas BPKP Secara keseluruhan, rata-rata capaian kinerja Pusdiklatwas BPKP pada tahun yang diikhtisarkan dalam tabel Realisasi Capaian Kinerja pada Lampiran I adalah 127,93% atau termasuk kategori memuaskan. Rata-rata capaian kinerja tersebut terdiri dari capaian kinerja Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya -BPKP sebesar 150,42% dan Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Negara-BPKP sebesar 105,43%. Analisis capaian kinerja dilakukan terhadap capaian kinerja sasaran strategis, khususnya terhadap IKU pada tiap-tiap sasaran strategis. Selain itu, analisis dilakukan dengan membandingkan capaian kinerja tahun dengan capaian kinerja tahun 2012, serta mengaitkannya dengan target outcome akhir tahun periode Renstra tahun Analisis atas capaian kinerja masing-masing program di atas diuraikan berikut ini: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pusdiklatwas 19

28 Bab III Akuntabilitas Kinerja Program 1: Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya -BPKP Sasaran Outcome: Meningkatnya Kapasitas Aparat Intern Pemerintah yang Profesional dan Kompeten pada 80% K/L/Pemda Dalam tahun, Pusdiklatwas BPKP telah melaksanakan Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya - BPKP dalam rangka mendukung tugas dan fungsi BPKP. Keberhasilan program tersebut diukur dari satu indikator outcome yaitu Rasio SDM terdiklat sesuai kompetensi terhadap total jumlah yang dibutuhkan. Indikator outcome tersebut, ditetapkan dengan sasaran yang hendak dicapai yaitu meningkatnya kualitas dukungan manajemen dan kapasitas penyelenggaraan pengawasan intern akuntabilitas keuangan negara dan pembinaan penyelenggaraan SPIP, sehingga SDM di BPKP maupun APIP lainnya mampu memenuhi jumlah pegawai dengan kompetensi yang dibutuhkan untuk mendukung penugasan pengawasan dan non pengawasan, dengan target untuk tahun sebesar 88%. Capaian outcome ini diukur dari realisasi jumlah SDM terdiklat sesuai kompetensi dibandingkan dengan total jumlah yang dibutuhkan yaitu jumlah calon peserta diklat sesuai kapasitas Pusdiklatwas BPKP yang tertuang dalam Kalender Diklat (Kaldik). Berdasarkan hasil pengumpulan data kinerja, realisasi jumlah SDM terdiklat sesuai kompetensi sebanyak orang atau 132,37% dari total jumlah yang dibutuhkan sebanyak orang. Dengan demikian capaian outcome adalah sebesar 150,42% dari target 88%. Kegiatan yang mendukung capaian indikator outcome rasio SDM terdiklat sesuai kompetensi terhadap total jumlah yang dibutuhkan, adalah kegiatan Pendidikan dan Pelatihan Pengawasan, yang terdiri atas: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pusdiklatwas 20

29 Bab III Akuntabilitas Kinerja 1. Diklat kedinasan sebanyak 159 orang atau 2,61% dari total realisasi diklat. 2. Diklat teknis substansi sebanyak orang atau 68,04% dari total realisasi diklat. 3. Diklat fungsional auditor sebanyak orang atau 29,35% dari total realisasi diklat. Pendukung utama terlampauinya target indikator outcome, adalah pelaksanaan diklat teknis substansi yaitu sebesar 68,04%. Perbandingan target dan realisasi indikator outcome tahun dibandingkan tahun 2012 tersaji pada Gambar 3.1. Gambar 3.1 Perbandingan Target dan Realisasi Indikator Outcome Program 1 150% 125% 100% 75% 50% 25% 0% 2012 Target 86% 88% Realisasi 115,30% 132,37% Dari Gambar 3.1, dapat dilihat bahwa realisasi indikator outcome selama 2 tahun terakhir mengalami peningkatan. Realisasi indikator outcome Tahun sebesar 132,37% meningkat 17,07% jika dibandingkan dengan realisasi tahun 2012 dan telah melampaui target akhir Renstra Pusdiklatwas tahun 2014 sebesar 90%. Realisasi indikator outcome tahun 2012 mencapai 115,30% diperoleh dari perbandingan SDM terdiklat sebanyak orang dengan jumlah total yang dibutuhkan sebanyak orang. Sedangkan realisasi outcome tahun mencapai 132,37% diperoleh dari perbandingan SDM terdiklat sebanyak orang dengan total jumlah yang dibutuhkan sebesar orang. Kenaikan realisasi Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pusdiklatwas 21

30 Bab III Akuntabilitas Kinerja indikator outcome tahun dibandingkan dengan realisasi indikator outcome tahun 2012 disebabkan antara lain karena meningkatnya permintaan diklat dari stakeholders pada tahun dibandingkan dengan tahun Capaian target indikator outcome tidak lepas dari dukungan capaian target indikator output. Capaian indikator kinerja output selama tahun diuraikan dalam Tabel 3.4. Tabel 3.4 Capaian indikator kinerja output Pusdiklatwas BPKP tahun No Kegiatan Satuan Target Realisasi Capaian (%) 1 Tingkat kelulusan peserta diklat kedinasan % Jumlah peserta diklat teknis substansi 3 Jumlah peserta diklat fungsional auditor 4 Tersedianya sistem diklat berbasis merit dan kompetensi Orang ,74 Orang ,28 % Capaian indikator kinerja output selama tahun diuraikan sebagai berikut: 1) Tingkat kelulusan peserta diklat kedinasan 120% 100% 80% 60% 40% 20% 0% Gambar 3.2 Tingkat Kelulusan Diklat Kedinasan 100 % Target 100 % Realisasi Realisasi output tingkat kelulusan peserta diklat kedinasan mencapai 100%, yaitu dari jumlah peserta diklat sebanyak 159 orang seluruhnya dinyatakan lulus. Jumlah peserta diklat kedinasan adalah jumlah pejabat struktural dan pegawai Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pusdiklatwas 22

31 Bab III Akuntabilitas Kinerja lainnya (fungsional) di lingkungan BPKP yang mengikuti diklat kepemimpinan dan pra jabatan. Output tingkat kelulusan peserta diklat kedinasan merupakan hasil kegiatan pendidikan dan pelatihan pengawasan bagi internal BPKP dan APIP. Realisasi output tingkat kelulusan peserta diklat kedinasan sama dengan tahun 2012, yaitu dari jumlah peserta diklat kedinasan sebanyak 265 orang, seluruhnya atau 100% dinyatakan lulus. 2) Jumlah peserta diklat teknis substansi Realisasi output jumlah peserta diklat teknis substansi mencapai orang peserta atau 158,74% dari target tahun sebesar orang peserta. Jumlah peserta diklat teknis substansi adalah jumlah Pejabat Fungsional Auditor (PFA) dan pegawai lainnya di lingkungan APIP maupun non APIP yang mengikuti diklat teknis substansi (diklat yang diselenggarakan untuk memberi keterampilan atau penguasaan pengetahuan di bidang teknis tertentu). Output jumlah peserta diklat teknis substansi merupakan hasil dari kegiatan pendidikan dan pelatihan pengawasan bagi internal BPKP dan APIP Gambar 3.3 Peserta Diklat Teknis Substansi Target Realisasi Gambar 3.4 Kontribusi Terhadap Capaian Kinerja Diklat TS 58,58 % 41,42 % RM PNBP Terlampauinya target output jumlah peserta diklat teknis substansi diantaranya berasal dari kontribusi diklat dengan sumber dana PNBP. Capaian output yang berasal dari diklat PNBP mencapai orang Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pusdiklatwas 23

32 Bab III Akuntabilitas Kinerja peserta atau 58,58% dari capaian output sebesar orang peserta. Jumlah tersebut melampaui jumlah yang semula direncanakan dalam kalender diklat untuk diklat teknis substansi dengan sumber dana PNBP yaitu 990 orang. Terlampauinya target output disebabkan karena pada tahun terdapat tambahan beberapa mitra kerja yang belum pernah bekerjasama dengan Pusdiklatwas BPKP sebelumnya seperti Pemda Gorontalo dan Papua. Selain itu terdapat kenaikan terhadap jumlah permintaan diklat dari mitra yang sudah bekerjasama sebelumnya, seperti TNI dan Polri. Adapun capaian output diklat yang dibiayai dana rupiah murni (APBN) sebanyak orang peserta atau berkontribusi sebesar 41,42% terhadap capaian output sebesar orang peserta. Jumlah tersebut melampaui jumlah yang semula direncanakan dalam kalender diklat untuk diklat teknis substansi dengan sumber dana rupiah murni yaitu orang peserta. Walaupun secara keseluruhan target diklat teknis substansi terlampaui, namun terdapat perubahan/pengalihan jenis diklat dari yang semula direncanakan dalam kalender diklat karena alasan urgensi/kepentingan yang lebih mendesak, misalnya: Diklat Reviu atas Laporan Keuangan Pemerintah Pusat dialihkan ke diklat Training of Trainers. Diklat Manajemen Risiko dialihkan menjadi Diklat Penyusunan Kurikulum, Penulisan Modul dan Pembuatan Soal Ujian. Diklat Pengelolaan SDM dialihkan menjadi Diklat Management of Training. Disamping itu terdapat penambahan kelas untuk diklat terkait penelitian dan perencanaan. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pusdiklatwas 24

33 Bab III Akuntabilitas Kinerja Gambar 3.5 Perbandingan Realisasi Output Diklat Teknis Substansi RM PNBP Total Dibandingkan dengan realisasi output tahun 2012 yang mencapai orang peserta, realisasi output tahun sebanyak orang peserta mengalami kenaikan sebanyak 342 orang peserta atau 9% dari realisasi output tahun Kenaikan tersebut berasal dari realisasi diklat baik yang dibiayai dana RM (3,44%) maupun PNBP (13,31%). Selain diklat dengan sumber dana rupiah murni dan PNBP, Pusdiklatwas BPKP juga telah menyelenggarakan diklat teknis substansi dengan sumber dana instansi pengguna (swakelola) sebanyak orang peserta dan diklat dengan sumber dana State Audit Reform Procurement (STAR PRO) sebanyak 271 orang peserta. 3) Jumlah peserta diklat fungsional auditor Realisasi output jumlah peserta diklat fungsional auditor mencapai orang peserta atau 99,28% dari target tahun sebesar orang peserta. Jumlah peserta diklat fungsional auditor adalah jumlah Pejabat Fungsional Auditor (PFA) di lingkungan APIP yang mengikuti diklat fungsional auditor Gambar 3.6 Peserta Diklat Fungsional Auditor Target Realisasi Capaian target output jumlah peserta diklat fungsional auditor berasal dari kontribusi diklat dengan sumber pembiayaan DIPA Rupiah Murni (RM) maupun PNBP. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pusdiklatwas 25

34 Bab III Akuntabilitas Kinerja Capaian output diklat yang dibiayai dari dana PNBP sebanyak 469 orang peserta atau berkontribusi sebesar 26,25% terhadap capaian output sebesar orang peserta. Jumlah tersebut melampaui jumlah yang semula direncanakan dalam kalender diklat untuk diklat fungsional auditor dengan sumber dana PNBP yaitu 390 orang. Walaupun terdapat diklat dengan sumber dana PNBP yang batal dilaksanakan yaitu diklat Penjenjangan Auditor Utama karena jumlah peserta yang ada tidak memenuhi syarat jumlah peserta minimal untuk diadakannya suatu diklat, namun terdapat penambahan beberapa diklat Pembentukan Auditor Ahli dan Penjenjangan Auditor Muda. Adapun capaian output diklat yang dibiayai dana rupiah murni sebanyak orang peserta atau berkontribusi sebesar 73,75% terhadap capaian output sebesar orang peserta. Jumlah tersebut dibawah jumlah yang semula direncanakan dalam kalender diklat untuk diklat fungsional auditor dengan sumber dana rupiah murni yaitu orang. Tidak tercapainya target disebabkan karena batalnya pelaksanaan diklat di beberapa daerah terkait adanya kebijakan pengangkatan auditor dengan perlakuan khusus (inpassing). Pada tahun terdapat penyelenggaraan diklat yang tidak sesuai dengan yang tercantum didalam kaldik yaitu Diklat Fungsional Auditor Penjenjangan Auditor Muda untuk pegawai BPKP yang dialihkan menjadi diklat alih jabatan dari auditor trampil ke auditor ahli. Gambar 3.7 Kontribusi Terhadap Capaian Kinerja Diklat FA 73,75% 26,25% RM PNBP Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pusdiklatwas 26

35 Bab III Akuntabilitas Kinerja Gambar 3.8 Perbandingan Realisasi Output Diklat Fungsional Auditor RM PNBP Total Dibandingkan dengan realisasi output tahun 2012 sebanyak orang peserta, realisasi output tahun sebanyak orang peserta mengalami penurunan namun dalam jumlah yang tidak signifikan yaitu sebanyak 4 orang peserta atau 0,22% dari realisasi output tahun Selain diklat dengan sumber dana rupiah murni dan PNBP, Pusdiklatwas BPKP juga telah menyelenggarakan diklat fungsional auditor dengan sumber dana instansi pengguna (swakelola) sebanyak 621 orang peserta. 4) Tersedianya sistem diklat berbasis merit dan kompetensi Gambar 3.9 Sistem Diklat Berbasis Merit & Kompetensi 100% 95% 90% 85% 80% 75% 70% 97% 97% 65% 60% 55% 50% Target Realisasi Realisasi output tersedianya sistem diklat berbasis merit dan kompetensi mencapai 97% atau 100% dari target sebesar 97%. Sistem diklat berbasis merit dan kompetensi adalah penyelenggaraan diklat yang pesertanya telah memenuhi persyaratan tertentu, modul/bahan ajar yang digunakan dalam proses kediklatan memenuhi unsur knowledge (teori) dan skill (praktik/latihan), adanya pengukuran atas hasil diklat melalui pre test dan post test, serta diperolehnya sertifikat diklat oleh peserta. Output tersedianya sistem diklat berbasis merit dan kompetensi merupakan hasil dari kegiatan pendidikan dan pelatihan pengawasan bagi internal BPKP dan APIP. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pusdiklatwas 27

36 Bab III Akuntabilitas Kinerja Terdapat empat unsur yang dijadikan ukuran dalam menilai output tersedianya sistem diklat berbasis merit dan kompetensi, yaitu: a) Peserta telah memenuhi kriteria, yang diukur dengan terpenuhinya kriteria yang telah ditetapkan dengan nilai maksimal 1. Selama tahun seluruh peserta diklat secara formal telah memenuhi kriteria sehingga memperoleh nilai maksimal 1. b) Terpenuhinya unsur knowledge (teori) dan skill (praktik/latihan) dalam modul/bahan ajar diklat, yang diukur melalui pemenuhan unsur tersebut dalam modul/bahan ajar diklat dengan nilai maksimal 1. Selama tahun modul/bahan ajar yang digunakan dalam pelaksanaan diklat telah memenuhi unsur knowledge (teori) dan skill (latihan) sehingga memperoleh nilai 1. c) Adanya pengukuran atas hasil diklat melalui pre test dan post test yang diukur dengan terlaksananya pre test dan post test dengan nilai maksimal 1. Selama tahun jumlah pre test dan post test yang dilakukan sebesar 88% atau 103 dari 117 diklat, sehingga memperoleh nilai sebesar 0,88 dari nilai maksimal 1. d) Diperolehnya sertifikat diklat oleh peserta yang diukur dengan perbandingan jumlah peserta diklat yang memperoleh sertifikat diklat dengan jumlah peserta diklat dengan nilai maksimal 1. Selama tahun dari peserta diklat, seluruhnya telah memperoleh sertifikat sehingga memperoleh nilai maksimal 1. Realisasi output didapatkan dari hasil pengukuran keempat unsur tersebut dengan menjumlahkan nilai yang diperoleh masingmasing unsur (3,88) dibagi dengan jumlah unsur (4). Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pusdiklatwas 28

37 Bab III Akuntabilitas Kinerja 100,00% Gambar 3.10 Perbandingan Capaian Kinerja Sistem diklat berbasis merit dan kompetensi 90,00% 80,00% 70,00% 60,00% 50,00% 91,75% 97,00% 2012 Dibandingkan dengan realisasi output tahun 2012 sebesar 91,75%, realisasi output tahun sebesar 97% mengalami kenaikan sebesar 5,25% atau 5,72% dari realisasi output tahun Kenaikan itu disebabkan oleh bertambahnya pengukuran atas hasil diklat melalui pre test dan post test. Capaian kinerja outcome ini menyerap dana sebesar Rp ,00 yaitu 119% dari anggaran dalam Tapkin sebesar Rp ,00. Capaian anggaran sebesar 119% dari Tapkin, disebabkan angka anggaran dalam Tapkin merupakan angka anggaran awal tahun (tidak dilakukan revisi angka anggaran dalam Tapkin). Namun, jika dibandingkan anggaran setelah revisi sebesar Rp ,00 maka capaian anggaran adalah sebesar 97,52%. SDM yang digunakan sebanyak OH atau 88,84% dari rencana sebanyak OH. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pusdiklatwas 29

KATA PENGANTAR. Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan YME karena dengan karunia dan ridho-nya kami dapat melewati tahun 2012 dengan lancar.

KATA PENGANTAR. Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan YME karena dengan karunia dan ridho-nya kami dapat melewati tahun 2012 dengan lancar. NOMOR: LAP-227/DL/2/2013 TANGGAL: 25 JANUARI 2013 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan YME karena dengan karunia dan ridho-nya kami dapat melewati tahun 2012 dengan lancar. Sesuai

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PENGAWASAN TAHUN 2016

LAPORAN KINERJA PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PENGAWASAN TAHUN 2016 LAPORAN KINERJA PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PENGAWASAN TAHUN 2016 NOMOR: LAP- 23 /DL.2/2017 TANGGAL : 10 JANUARI 2017 Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa karena dengan karunia dan

Lebih terperinci

KEPALA PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PENGAWASAN BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN,

KEPALA PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PENGAWASAN BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN, KEPUTUSAN KEPALA PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PENGAWASAN BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN NOMOR KEP-67/DL/2/2013 TENTANG PERUBAHAN RENCANA STRATEGIS PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PENGAWASAN

Lebih terperinci

Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pengawasan BPKP Tahun 2015

Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pengawasan BPKP Tahun 2015 Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pengawasan BPKP Tahun 2015 Nomor: LAP 111/DL/2/2016 Tanggal: 25 Januari 2016 KINERJA BAB I PENDAHULUAN P usdiklatwas BPKP merupakan unit kerja eselon II di lingkungan BPKP

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN JAKARTA, JANUARI 2017 Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Inspektorat

Lebih terperinci

Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Perwakilan Provinsi Papua Barat. Ringkasan Eksekutif

Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Perwakilan Provinsi Papua Barat. Ringkasan Eksekutif Ringkasan Eksekutif Perwakilan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Provinsi Papua Barat yang sebelumnya wilayah kerjanya berada/merupakan bagian dari Perwakilan BPKP Provinsi Papua telah menyusun

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA BPKP untuk Indonesia

LAPORAN KINERJA BPKP untuk Indonesia LAPORAN KINERJA 2014 BPKP untuk Indonesia Nomor: LKIN- 502/K.SU/01/2015 Tanggal: 26 Februari 2015 Ringkasan Eksekutif B adan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) telah menyusun Rencana Strategis

Lebih terperinci

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI SULAWESI UTARA LAKIP Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI SULAWESI UTARA LAKIP Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI SULAWESI UTARA LAKIP 2013 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah NOMOR: LAKIP - 023 /PW18/1/2014 TANGGAL 21 JANUARI 2014 Ringkasan

Lebih terperinci

Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Perwakilan Provinsi Sulawesi Utara. Ringkasan Eksekutif

Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Perwakilan Provinsi Sulawesi Utara. Ringkasan Eksekutif Ringkasan Eksekutif Perwakilan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Provinsi Sulawesi Utara telah menyusun Rencana Strategis (Renstra) Tahun 2010-2014 yang memuat visi, misi, tujuan, sasaran,

Lebih terperinci

Tabel 2.1 Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja Utama Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Barat

Tabel 2.1 Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja Utama Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Barat PERJANJIAN KINERJA P enetapan indikator kinerja pada tingkat program dan kegiatan merupakan prasyarat bagi pengukuran kinerja. Kriteria pengukuran yang dipakai adalah target kinerja yang ditetapkan. Target

Lebih terperinci

I N S P E K T O R A T

I N S P E K T O R A T PEMERINTAH KABUPATEN KOTABARU I N S P E K T O R A T Alamat :Jalan Nilam No. 7 Kotabaru Telp. (0518) 21402 Kode Pos 72116 KOTABARU ( LKj) TAHUN 2016 PERANGKAT DAERAH INSPEKTORAT KABUPATEN KOTABARU DAFTAR

Lebih terperinci

1. Meningkatnya Kualitas 1 Laporan Keuangan Pemerintah Pusat, 95% Laporan Keuangan Kementerian/Lembaga, dan 95% Laporan Keuangan Pemerintah Daerah

1. Meningkatnya Kualitas 1 Laporan Keuangan Pemerintah Pusat, 95% Laporan Keuangan Kementerian/Lembaga, dan 95% Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) telah menyusun Rencana Strategis (Renstra) Tahun 2010-2014 yang memuat visi, misi, tujuan, sasaran, dan kegiatan, dilengkapi dengan indikator kinerja dan

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTAB BILITAS KINERJA TAHUN 2012

LAPORAN AKUNTAB BILITAS KINERJA TAHUN 2012 LAPORAN HASIL PENGAWASAN ATAS KUALITAS AKUNTABILITAS KEUANGAN NEGARA / DAERAH PADA PROVINSI PAPUA TAHUN 2012 Nomor: LAP- 20/PW26/1/2012 Tanggal: 18 Januari 2012 LAPORAN AKUNTAB BILITAS KINERJA TAHUN 2012

Lebih terperinci

Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Tengah KATA PENGANTAR

Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Tengah KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Rencana Kerja (Renja) adalah dokumen perencanaan tahunan yang merupakan penjabaran dari Rencana Strategis (Renstra) serta disusun mengacu pada Rencana Kerja Pemerintah (RKP). Rencana Kerja

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam upaya mendorong penyelenggaraan kepemerintahan yang baik, Majelis Permusyawaratan Rakyat telah menetapkan Tap MPR RI Nomor : XI/MPR/1998 tentang Penyelenggaraan

Lebih terperinci

BMKG BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH INSPEKTORAT TAHUN 2015

BMKG BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH INSPEKTORAT TAHUN 2015 BMKG BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH INSPEKTORAT TAHUN 2015 Jl. Angkasa I No. 2 Kemayoran, Jakarta 10720 Phone : (62 21) 65866230, 65866231, Fax : (62

Lebih terperinci

RINGKASAN EKSEKUTIF LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA BPKP TAHUN 2013

RINGKASAN EKSEKUTIF LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA BPKP TAHUN 2013 RINGKASAN EKSEKUTIF B adan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) telah menyusun Rencana Strategis (Renstra) Tahun 2010-2014 yang memuat visi, misi, tujuan, sasaran, dan kegiatan, dilengkapi dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Pengawasan Intern pemerintah merupakan unsur manajemen yang penting dalam rangka mewujudkan kepemerintahan yang baik. Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) sebagai pelaksana pengawasan

Lebih terperinci

erbitnya Peraturan Pemerintah RI nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem melakukan pengawasan intern akuntabilitas keuangan negara dan pembina

erbitnya Peraturan Pemerintah RI nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem melakukan pengawasan intern akuntabilitas keuangan negara dan pembina 11 T erbitnya Peraturan Pemerintah RI nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengawasan Intern Pemerintah (SPIP), menegaskan BPKP bertugas melakukan pengawasan intern akuntabilitas keuangan negara dan pembina

Lebih terperinci

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN NOMOR: PER 1274/K/JF/2010 TENTANG

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN NOMOR: PER 1274/K/JF/2010 TENTANG BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN NOMOR: PER 1274/K/JF/2010 TENTANG PENDIDIKAN, PELATIHAN DAN SERTIFIKASI AUDITOR APARAT PENGAWASAN INTERN

Lebih terperinci

No. Rentang Capaian Kategori Capaian Jumlah Sasaran Jumlah Sasaran A. Capaian Kinerja Utama Litbang

No. Rentang Capaian Kategori Capaian Jumlah Sasaran Jumlah Sasaran A. Capaian Kinerja Utama Litbang RINGKASAN EKSEKUTIF Sebagai organisasi pendukung, Puslitbangwas BPKP senantiasa melaksanakan berbagai kegiatan dalam rangka meningkatkan kinerja, mengembangkan, dan menghasilkan produk inovatif yang akan

Lebih terperinci

Gambaran singkat Renstra Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Utara periode tahun dapat diuraikan sebagai berikut :

Gambaran singkat Renstra Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Utara periode tahun dapat diuraikan sebagai berikut : RENCANA STRATEGIS 2010-2014 PERWAKILAN BPKP SULUT Gambaran singkat Renstra Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Utara periode tahun 2010-2014 dapat diuraikan sebagai berikut : 1. Pernyataan Visi Sejalan dengan

Lebih terperinci

Tabel RE.1. Capaian Sasaran Strategis

Tabel RE.1. Capaian Sasaran Strategis Ringkasan Eksekutif Terbitnya Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP), mengantar BPKP memasuki babak baru yang menegaskan peran BPKP sebagai Auditor

Lebih terperinci

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA BAB III AKUNTABILITAS KINERJA Akuntabilitas kinerja adalah kewajiban untuk menjawab dari perorangan, badan hukum atau pimpinan kolektif secara transparan mengenai keberhasilan atau kegagalan dalam melaksanakan

Lebih terperinci

LAKIP 2015 BALAI PELATIHAN KESEHATAN BATAM LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

LAKIP 2015 BALAI PELATIHAN KESEHATAN BATAM LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH LAKIP 2015 BALAI PELATIHAN KESEHATAN BATAM LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 1 KATA PENGANTAR Assalamu alaikum.wr.wb Alhamdulillah, kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, yang telah memberikan

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1504, 2014 BPKP. Pendidikan dan Pelatihan. Penyelenggaraan. Pencabutan. PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN

Lebih terperinci

PUSDIKLATWAS BPKP RENCANA STRATEGIS

PUSDIKLATWAS BPKP RENCANA STRATEGIS PUSDIKLATWAS BPKP RENCANA STRATEGIS 2015-2019 PERATURAN KEPALA PUSDIKLATWAS BPKP NOMOR 89 TAHUN 2016 TANGGAL 4 FEBRUARI 2016 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... II BAB I PENDAHULUAN... 1 A. LATAR BELAKANG...

Lebih terperinci

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2012 NOMOR : LAP - 04/PW17.1/2013 TANGGAL : 7 JANUARI 2013 Ringkasan

Lebih terperinci

INSPEKTORAT IV INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN KESEHATAN

INSPEKTORAT IV INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN KESEHATAN INSPEKTORAT IV INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN KESEHATAN BAB I PENDAHULUAN A. UMUM Memasuki awal tahun 2016 sesuai dengan Program Kerja Pengawasan Tahunan (PKPT) Inspektorat IV melakukan kegiatan yang

Lebih terperinci

INSPEKTORAT SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA

INSPEKTORAT SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA INSPEKTORAT SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA INSPEKTORAT 2015 SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA LAPORAN KINERJA INSPEKTORAT SEKRETARIAT KABINET TAHUN 2014 Nomor : LAP-3/IPT/2/2015 Tanggal :

Lebih terperinci

Governance) diperlukan adanya pengawasan yang andal melalui sinergitas

Governance) diperlukan adanya pengawasan yang andal melalui sinergitas BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN STRATEGI, DAN KEBIJAKAN 4.1. Visi dan Misi 4.1.1 Visi Untuk mencapai terselenggaranya manajemen pemerintahan yang efisien dan efektif menuju terwujudnya kepemerintahan

Lebih terperinci

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN INSPEKTORAT LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) INSPEKTORAT BPKP TAHUN 2012

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN INSPEKTORAT LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) INSPEKTORAT BPKP TAHUN 2012 BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN INSPEKTORAT LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) INSPEKTORAT BPKP TAHUN 2012 NOMOR : L A P - 0 0 5 / I N / 2 0 1 3 TANGGAL : 25 JANUARI 2013

Lebih terperinci

KEPUTUSAN KEPALA PERWAKILAN BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

KEPUTUSAN KEPALA PERWAKILAN BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN Jalan Jenderal Ahmad Yani kilometer 32,5 Banjarbaru 70711 Telp: (0511) 4781116 Faksimili : (0511) 4774501 email : kalsel@bpkp.go.id,

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2015 KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN TERPADU PROVINSI JAWA BARAT

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2015 KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN TERPADU PROVINSI JAWA BARAT KATA PENGANTAR Sebagai tindaklanjut dari Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 Tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, yang mewajibkan bagi setiap pimpinan instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pertanggungjawaban rencana strategis kepada masyarakat dapat dilihat dari dua jalur utama, yaitu jalur pertanggungjawaban keuangan dan jalur pertanggungjawaban kinerja.

Lebih terperinci

PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PENGAWASAN BPKP LAPORAN KINERJA PUSLITBANGWAS BPKP TAHUN 2014

PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PENGAWASAN BPKP LAPORAN KINERJA PUSLITBANGWAS BPKP TAHUN 2014 PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PENGAWASAN BPKP LAPORAN KINERJA PUSLITBANGWAS BPKP TAHUN 2014 LAPORAN NOMOR : LP-014/LB/2015 TANGGAL : 16 JANUARI 2015 RINGKASAN EKSEKUTIF Penyusunan Laporan Kinerja Instansi

Lebih terperinci

Untuk mencapai target kinerja outcome dan output seperti yang telah diuraikan di atas, Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Selatan didukung dengan

Untuk mencapai target kinerja outcome dan output seperti yang telah diuraikan di atas, Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Selatan didukung dengan IKHTISAR EKSEKUTIF Akuntabilitas sebagai salah satu pilar tata kepemerintahan yang baik, merupakan pertanggungjawaban atas mandat yang melekat pada suatu lembaga. Berangkat dari pemikiran tersebut, Perwakilan

Lebih terperinci

PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PENGAWASAN BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN RENCANA STRATEGIS

PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PENGAWASAN BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN RENCANA STRATEGIS PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PENGAWASAN BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN 2010 2014 Nomor : LAP-1766/DL/2/2010 Tanggal: 2 Juli 2010 DAFTAR ISI DAFTAR ISI KATA

Lebih terperinci

1 Pendahuluan. Badan Pemberdayaan Masyarakat (Bapemas) Kab. Pasuruan 1

1 Pendahuluan. Badan Pemberdayaan Masyarakat (Bapemas) Kab. Pasuruan 1 1 Pendahuluan D alam rangka pertanggungjawaban atas pengelolaan kinerjanya sebagaimana diamanatkan dalam inpres Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP), seluruh instansi

Lebih terperinci

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tam

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tam No.1809, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMEN-DPDTT. SAKIP. PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PENERAPAN

Lebih terperinci

IKHTISAR EKSEKUTIF 1. Peningkatan ketaatan terhadap peraturan dan perundang-undangan yang berlaku atas pelaksanaan anggaran dan kinerja.

IKHTISAR EKSEKUTIF 1. Peningkatan ketaatan terhadap peraturan dan perundang-undangan yang berlaku atas pelaksanaan anggaran dan kinerja. IKHTISAR EKSEKUTIF Secara umum, tingkat realisasi terhadap 8 (delapan) target sasaran strategis yang ditetapkan dalam Penetapan Kinerja Inspektorat BPPT adalah sebagai berikut: 1. Peningkatan ketaatan

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2015

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2015 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2015 BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PROVINSI BALI TAHUN 2015 Pengantar Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Badan Diklat Provinsi Bali

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKJ) TAHUN 2015 PERWAKILAN BPKP PROVINSI SUMATERA BARAT

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKJ) TAHUN 2015 PERWAKILAN BPKP PROVINSI SUMATERA BARAT LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKJ) TAHUN 2015 PERWAKILAN BPKP PROVINSI SUMATERA BARAT Nomor : LAP-011/PW03/1/2016 Tanggal : 20 Januari 2016 Kata Pengantar Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2014

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2014 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2014 BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PROVINSI BALI TAHUN 2014 Pengantar Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Badan Diklat Provinsi Bali

Lebih terperinci

RINGKASAN EKSEKUTIF menjadi unit kerja yang mampu mewujudkan pelayanan administrasi dan manajemen yang tertib, cepat, transparan dan akuntabel.

RINGKASAN EKSEKUTIF menjadi unit kerja yang mampu mewujudkan pelayanan administrasi dan manajemen yang tertib, cepat, transparan dan akuntabel. RINGKASAN EKSEKUTIF Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor: 61/Permentan/OT.140/10/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pertanian, Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia

Lebih terperinci

VISI, MISI DAN TUJUAN VISI

VISI, MISI DAN TUJUAN VISI VISI, MISI DAN TUJUAN VISI Sejalan dengan perubahan lingkungan strategis, termasuk terbitnya mandat baru sesuai PP No. 60 Tahun 2008, BPKP menegaskan jati dirinya sebagai Auditor Presiden. Konsekuensinya,

Lebih terperinci

- 3 - Pasal 4 Peraturan Kepala ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

- 3 - Pasal 4 Peraturan Kepala ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. - 2 - Mengingat : 1. Peraturan Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi (Lembaran Negara Republik Tahun 2006 Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4614);

Lebih terperinci

Rencana Strategis Perwakilan BPKP Provinsi D.I. Yogyakarta

Rencana Strategis Perwakilan BPKP Provinsi D.I. Yogyakarta Rencana Strategis 2010-2014 Perwakilan BPKP Provinsi D.I. Yogyakarta Gambaran singkat Renstra Perwakilan BPKP Provinsi DIY tahun 2010-2014 adalah sebagai berikut: Visi : Auditor Presiden yang responsif,

Lebih terperinci

Sekretariat Jenderal KATA PENGANTAR

Sekretariat Jenderal KATA PENGANTAR RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT JENDERAL 2014 KATA PENGANTAR Sesuai dengan INPRES Nomor 7 Tahun 1999, tentang Akuntabilits Kinerja Instansi Pemerintah yang mewajibkan kepada setiap instansi pemerintah

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, 10 Maret 2014 Sekretaris Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan. Dr. Ir. Syafril Fauzi, M.

KATA PENGANTAR. Jakarta, 10 Maret 2014 Sekretaris Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan. Dr. Ir. Syafril Fauzi, M. KATA PENGANTAR Laporan akuntabilitas kinerja merupakan wujud pertanggungjawaban kepada stakeholders dan memenuhi Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 yang mengamanatkan setiap instansi pemerintah/lembaga

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, 27 Januari 2011 Kepala, ttd. A. Animaharsi NIP

KATA PENGANTAR. Jakarta, 27 Januari 2011 Kepala, ttd. A. Animaharsi NIP KATA PENGANTAR Akuntabilitas merupakan salah satu komponen dari prinsip good governance. Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja (LAKIP) Pusat Penelitian dan Pengembangan Pengawasan BPKP tahun 2010 merupakan

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1919, 2015 KEMENAG. Diklat. Penyelenggaraan. PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 75 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PEGAWAI

Lebih terperinci

Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun Kata Pengantar

Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun Kata Pengantar Kata Pengantar Setiap Instansi Pemerintah yang telah menerima anggaran dari pemerintah wajib menggunakannya untuk membiayai pelaksanaan program dan kegiatan yang telah ditetapkan secara efisien, efektif,

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA TAHUN 2016

LAPORAN KINERJA TAHUN 2016 LAPORAN KINERJA TAHUN 2016 Nomor: LAP-11/D4/2016 Tanggal 30 Desember 2016 ii KATA PENGANTAR Sebagai wujud penerapan tata kepemerintahan yang baik (good governance) dan akuntabel serta untuk memenuhi kewajiban

Lebih terperinci

Biro Perencanaan KATA PENGANTAR

Biro Perencanaan KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) adalah laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban kinerja suatu instansi dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi.

Lebih terperinci

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN INSPEKTORAT DRAF LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSPEKTORAT BPKP TAHUN 2015

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN INSPEKTORAT DRAF LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSPEKTORAT BPKP TAHUN 2015 BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN INSPEKTORAT DRAF LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSPEKTORAT BPKP TAHUN 2015 NOMOR : LAP./IN/2016 TANGAL :.JANUARI 2016 KATA PENGANTAR Laporan Kinerja Inspektorat

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH INSPEKTORAT TAHUN ANGGARAN 2012

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH INSPEKTORAT TAHUN ANGGARAN 2012 SERI LAPORAN TEKNIS OT 01 04 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH INSPEKTORAT TAHUN ANGGARAN 2012 BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR Jl. Gajah Mada no. 8 Jakarta 10120 Telp. (62-21) 63858269-70

Lebih terperinci

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI JAWA TIMUR

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI JAWA TIMUR BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI JAWA TIMUR Nomor : LAP-1/PW13/2013 Tanggal : 02 Januari 2013 LAKIP 2012 Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Timur KATA PENGANTAR aporan Akuntabilitas

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA Pada penyusunan Laporan Akuntabilias Kinerja Tahun 2013 ini, mengacu pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor

Lebih terperinci

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6,

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, No.1486, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BPKP. Lembaga Diklat Terakreditasi. PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN NOMOR 14 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN AKREDITASI LEMBAGA PENYELENGGARA

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) DAN EVALUASI KINERJA Kedeputian Pelayanan Publik

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) DAN EVALUASI KINERJA Kedeputian Pelayanan Publik LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) DAN EVALUASI KINERJA 2012 Kedeputian Pelayanan Publik Bab I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG Akuntabilitas sebagai salah satu pilar tata kepemerintahan

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI SUMATERA BARAT TAHUN 2016

LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI SUMATERA BARAT TAHUN 2016 LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI SUMATERA BARAT TAHUN 2016 Nomor: LKIN-007/PW03/6/2017 Tanggal: 10 Januari 2017 DAFTAR ISI Ikhtisar Kinerja Bab III Akuntabilitas Kinerja Kata Pengantar... Daftar

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Pasuruan, Januari 2015 INSPEKTUR KABUPATEN PASURUAN. Ir. DWITONO MINAHANTO Pembina Utama Muda NIP

KATA PENGANTAR. Pasuruan, Januari 2015 INSPEKTUR KABUPATEN PASURUAN. Ir. DWITONO MINAHANTO Pembina Utama Muda NIP LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH ( LAKIP ) INSPEKTORAT KABUPATEN PASURUAN TAHUN 2014 KATA PENGANTAR Akuntabilitas suatu instansi pemerintah merupakan perwujudan kewajiban instansi pemerintah

Lebih terperinci

Setyanta Nugraha Inspektur Utama Sekretariat Jenderal DPR RI. Irtama

Setyanta Nugraha Inspektur Utama Sekretariat Jenderal DPR RI. Irtama Setyanta Nugraha Inspektur Utama Sekretariat Jenderal DPR RI Irtama 2016 1 Irtama 2016 2 SEKRETARIAT JENDERAL DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PIAGAM AUDIT INTERN 1. Pengawasan internal adalah

Lebih terperinci

LAKIP BPPSDMP TAHUN 2011 RINGKASAN EKSEKUTIF

LAKIP BPPSDMP TAHUN 2011 RINGKASAN EKSEKUTIF RINGKASAN EKSEKUTIF Berdasarkan amanat Inpres Nomor 7 Tahun 1999 yang ditindaklanjuti dengan Keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara (LAN) Nomor 239/2003 serta disempurnakan dengan Peraturan Menteri

Lebih terperinci

BAB II VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN STRATEGIS BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA

BAB II VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN STRATEGIS BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA BAB II VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN STRATEGIS BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA Keberadaan BKN secara yuridis formal termuat di dalam Undang- Undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG

Bab I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG Bab I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG Penyelenggaraan pemerintahan dan pelaksanaan pembangunan yang tepat, jelas, terukur dan akuntabel merupakan sebuah keharusan yang perlu dilaksanakan dalam usaha mewujudkan

Lebih terperinci

BPKP. Rencana strategis. Perubahan

BPKP. Rencana strategis. Perubahan No. 1059, 2014 BPKP. Rencana strategis. Perubahan PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2014 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGAWASAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. An evaluation version of novapdf was used to create this PDF file. Purchase a license to generate PDF files without this notice.

BAB I PENDAHULUAN. An evaluation version of novapdf was used to create this PDF file. Purchase a license to generate PDF files without this notice. BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Setiap pelaksanaan urusan kepemerintahan akan selalu dikaitkan dengan pengelolaan kepemrintahan yang baik (good governance) dengan tiga pilar utama yaitu, Partisipasi,

Lebih terperinci

Suplemen Rencana Strategis

Suplemen Rencana Strategis Suplemen Rencana Strategis Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Barat 2010-2014 Lampiran Keputusan Nomor KEP-2220/PW14/1/2012 Tanggal 28 Desember 2012 SASARAN STRATEGIS PERWAKILAN BPKP PROVINSI KALIMANTAN

Lebih terperinci

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI 1.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas Pokok dan Fungsi Pelayanan SKPD Dalam proses penyelenggaraan pemerintahan sampai sekarang ini

Lebih terperinci

INSPEKTORAT KOTA BANDUNG KATA PENGANTAR

INSPEKTORAT KOTA BANDUNG KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat dan Kasih sayang-nya sehingga Laporan Inspektorat Kota Bandung Tahun 2015 ini dapat tersusun Laporan ini merupakan

Lebih terperinci

Ikhtisar Eksekutif. vii

Ikhtisar Eksekutif. vii Kata Pengantar Laporan Kinerja Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) ini merupakan bentuk akuntabilitas dari pelaksanaan tugas dan fungsi kepada masyarakat (stakeholders) dalam menjalankan visi dan misi

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BERITA DAERAH KOTA BEKASI BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 46 2016 SERI : E PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 46 TAHUN 2016 TENTANG PIAGAM AUDIT INTERNAL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA BEKASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA

Lebih terperinci

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

1 PENDAHULUAN Latar Belakang 1 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Pada era Reformasi Birokrasi saat ini, setiap organisasi pemerintahan dituntut untuk selalu melaksanakan semua aspek yaitu legitimasi, kewenangan, maupun aktivitas utama

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA BALAI BESAR PULP DAN KERTAS TAHUN ANGGARAN 2015

RENCANA KINERJA BALAI BESAR PULP DAN KERTAS TAHUN ANGGARAN 2015 RENCANA KINERJA BALAI BESAR PULP DAN KERTAS TAHUN ANGGARAN 2015 KATA PENGANTAR R encana Kinerja merupakan dokumen yang berisi target kinerja yang diharapkan oleh suatu unit kerja pada satu tahun tertentu

Lebih terperinci

REFORMASI BIROKRASI PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PENGAWASAN BPKP

REFORMASI BIROKRASI PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PENGAWASAN BPKP REFORMASI BIROKRASI PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PENGAWASAN BPKP PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PENGAWASAN BPKP PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PENGAWASAN BPKP Commitment and competence to build a better

Lebih terperinci

PENETAPAN KINERJA TAHUN 2014

PENETAPAN KINERJA TAHUN 2014 PENETAPAN KINERJA TAHUN 2014 INSPEKTORAT KOTA PAGARALAM PEMERINTAH KOTA PAGARALAM JL. LASKAR WANITA MINTARJO KOMPLEK PERKANTORAN GUNUNG GARE iii KATA PENGANTAR Segala puja dan puji hanya untuk Allah SWT,

Lebih terperinci

KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA RI SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN TAHUN 2015

KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA RI SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN TAHUN 2015 KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA RI SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN TAHUN 2015 JAKARTA, FEBRUARI 2016 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i DAFTAR

Lebih terperinci

Laporan Kinerja Tahun 2016 Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Selatan

Laporan Kinerja Tahun 2016 Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Selatan Laporan Kinerja Tahun 206 Provinsi Kalimantan Selatan KATA PENGANTAR Tahun 206 merupakan tahun kedua Renstra Provinsi Kalimantan Selatan yang telah disusun sebagai bagian dari Renstra BPKP. Tahun 206 juga

Lebih terperinci

L A P O R A N K I N E R J A

L A P O R A N K I N E R J A L A P O R A N K I N E R J A 2 0 1 4 A s i s t e n D e p u t i B i d a n g P e m b e r d a y a a n M a s y a r a k a t Deputi Bidang Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Kabinet Republik Indonesia 2014 K a

Lebih terperinci

MENTERI NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA

MENTERI NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA MENTERI NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA PIAGAM AUDIT INTERN 1. Pengawasan Intern adalah seluruh proses kegiatan audit, reviu, evaluasi, pemantauan, dan kegiatan pengawasan lain terhadap penyelenggaraan

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1465, 2015 BPKP. Laporan Kinerja. Pemerintah Daerah. Rencana Tindak Pengendalian Penyajian. Asistensi Penyusunan. Pedoman. PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN

Lebih terperinci

2 2015, No Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor PER/09/M.PAN/5/2007 tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja U

2 2015, No Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor PER/09/M.PAN/5/2007 tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja U No.1465, 2015 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BPKP. Laporan Kinerja. Pemerintah Daerah. Rencana Tindak Pengendalian Penyajian. Asistensi Penyusunan. Pedoman. PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang LKj Asisten Deputi Bidang Politik dan Hubungan Internasional 2014 1 BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Akuntabilitas suatu instansi pemerintah merupakan kewajiban bagi instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan

Lebih terperinci

INSPEKTORAT SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA

INSPEKTORAT SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA INSPEKTORAT SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA Kata Pengantar uji syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karunianya sehingga pemuktahiran Dokumen Rencana Strategis Inspektorat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Semakin meningkatnya tuntutan masyarakat atas penyelenggaraan

BAB I PENDAHULUAN. Semakin meningkatnya tuntutan masyarakat atas penyelenggaraan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semakin meningkatnya tuntutan masyarakat atas penyelenggaraan pemerintahan yang bersih, adil, transparan, dan akuntabel harus disikapi dengan serius dan sistematis.

Lebih terperinci

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR alam rangka melaksanakan tata pemerintahan yang baik (good governance) adalah tersusunnya laporan akuntabilitas pelaksanaan kegiatan tahun berjalan untuk mewujudkan komitmen organisasi penyelenggara

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2015

LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2015 LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2015 INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN JAKARTA, JANUARI 2016. KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Inspektorat Jenderal

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA SAMARINDA SALINAN

BERITA DAERAH KOTA SAMARINDA SALINAN BERITA DAERAH KOTA SAMARINDA SALINAN WALIKOTA SAMARINDA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN WALIKOTA SAMARINDA NOMOR 23 TAHUN 2014 TENTANG PIAGAM AUDIT INTERNAL DENGAN RAHMAT YANG MAHA ESA WALIKOTA SAMARINDA,

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN. Rencana Strategis Biro Perencanaan dan Keuangan

BAB I. PENDAHULUAN. Rencana Strategis Biro Perencanaan dan Keuangan DAFTAR ISI DAFTAR ISI... i KATA PENGANTAR... ii BAB I. PENDAHULUAN... 1 1.1 Kondisi Umum... 2 1.1.1 Profil Biro Perencanaan dan Keuangan/Biro Perencanaan dan Organisasi... 2 1.1.2 Capaian Biro Perencanaan

Lebih terperinci

Sasaran 7 dari Tujuan 5 : Dari 2 IKU dominan, tercapai 100,00% Sasaran 4 dari Tujuan 3 : Dari 1 IKU dominan tercapai 100,00%

Sasaran 7 dari Tujuan 5 : Dari 2 IKU dominan, tercapai 100,00% Sasaran 4 dari Tujuan 3 : Dari 1 IKU dominan tercapai 100,00% IKHTISAR EKSEKUTIF Akuntabilitas sebagai salah satu pilar tata kepemerintahan yang baik, merupakan pertanggungjawaban atas mandat yang melekat pada suatu lembaga. Berangkat dari pemikiran tersebut, Perwakilan

Lebih terperinci

LAKIP Inspektorat Tahun 2014 KATA PENGANTAR

LAKIP Inspektorat Tahun 2014 KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan ridho yang telah diberikan, penyusunan LAKIP Tahun 2014 dapat selesai tepat waktu. Penyusunan LAKIP sebagai

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2017

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2017 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2017 SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN JAKARTA, JANUARI 2018 Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Tahun

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Akuntabilitas kinerja organisasi sektor publik, khususnya organisasi pemerintah

I. PENDAHULUAN. Akuntabilitas kinerja organisasi sektor publik, khususnya organisasi pemerintah I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Akuntabilitas kinerja organisasi sektor publik, khususnya organisasi pemerintah baik pusat maupun daerah serta perusahaan milik pemerintah dan organisasi sektor publik

Lebih terperinci

2 2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tamba

2 2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tamba BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.491, 2015 KEMENKOMINFO. Akuntabilitas Kinerja. Pemerintah. Sistem. Penyelenggaraan. Pedoman. PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA SOLOK LAPORAN KINERJA TAHUN 2016

PEMERINTAH KOTA SOLOK LAPORAN KINERJA TAHUN 2016 PEMERINTAH KOTA SOLOK LAPORAN KINERJA TAHUN 2016 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) KOTA SOLOK 2017 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, Maret 2018 KEPALA PUSDIKLAT BPS. Drs. Razali Ritonga, MA

KATA PENGANTAR. Jakarta, Maret 2018 KEPALA PUSDIKLAT BPS. Drs. Razali Ritonga, MA KATA PENGANTAR Laporan Kinerja Pusat Pendidikan dan Pelatihan Badan Pusat Statistik (Pusdiklat BPS) 2017 merupakan wujud pertanggungjawaban dan akuntabilitas kinerja Pusdiklat BPS sebagai penyelenggara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. KONDISI UMUM Kedudukan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. KONDISI UMUM Kedudukan 0 BAB I PENDAHULUAN 1.1. KONDISI UMUM 1.1.1. Kedudukan Balai Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 52/PMK.1/2011 tanggal 22 Maret 2011 tentang

Lebih terperinci

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Inspektorat Kabupaten Lombok Barat BAB I PENDAHULUAN

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Inspektorat Kabupaten Lombok Barat BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) merupakan amanat dari Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja

Lebih terperinci