ABSTRAK PENERAPAN PERENCANAAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 21 UNTUK MEMINIMALKAN PAJAK PENGHASILAN BADAN. ( Studi Kasus Pada PT X, Surabaya) Oleh :
|
|
- Susanti Kartawijaya
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 ABSTRAK PENERAPAN PERENCANAAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 21 UNTUK MEMINIMALKAN PAJAK PENGHASILAN BADAN ( Studi Kasus Pada PT X, Surabaya) Oleh : Riza Rizky Fitri ( ) Dosen Pembimbing : Jimmy Andrianus, SE.,MM.,Ak. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bagaimana penerapan perencanaan pajak terkait PPh Pasal 21 Karyawan dapat meminimalisi pajak penghasilan yang dibayar PT. X. Data yang diperlukan diperoleh dari sumber intern perusahaan berupa data laba - rugi perusahaan dan data gaji karyawan tetap. Analisisnya dilakukan dengan membandingkan antara penghitungan PPh Pasal 21 murni dengan perhitungan PPh Pasal 21 menggunakan metode gross up, untuk mengetahui terjadinya penghematan atas pembayaran pajak penghasilan yang dibayar perusahaan. Hasil dari penelitian ini menunjukkan dengan penerapan metode gross up terdapat kenaikan PPh pasal 21 menjadi sebesar Rp ,-, namun karena perusahaan memberikan dalam bentuk tunjangan pajak maka laba bersih yang diterima akan menurun. Oleh karena itu terdapat penghematan pajak yang harus dibayarkan oleh perusahaan sebesar Rp ,-.
2 Kata Kunci: Perencanaan Pajak, Penghematan Pajak, Pajak Penghasilan Badan, Pajak Penghasilan Pasal 21
3 IMPLEMENTATION TAX PLANNING OF TAX 21 AS EFFORTS TO MINIMIZE INCOME TAX (CASE STUDY ON PT X, SURABAYA) By : Riza Rizky Fitri ( ) Advisor Lecture : Jimmy Andrianus, SE.,MM.,Ak. The objective of this research is to describe how the application of tax planning related to tax 21 to minimize payments of income tax at PT X. Data obtained from internal sourches such as income statement and salaries of permanent employees. In this research, author compared in between the real tax 21 and tax 21 with gross up method, to determine the savings of income tax at PT X. The result of this research show that with the gross up method tax 21 will be rise to Rp ,-, but due to corporate giving as a tax allowances the net income will decrease. The impact of this tax planning can save income tax of PT X to Rp ,-. Keywords : Tax Planning, Tax Savings, Income Tax.
4 PENDAHULUAN Latar Belakang Pajak merupakan salah satu pendapatan utama Negara yang menjadi sumber pendanaan bagi sebagian besar kegiatan yang dilaksanakan oleh Negara Indonesia. Hal ini mengakibatkan pemerintah selalu berupaya untuk mengoptimalkan penerimaan pajak setiap tahunnya. Meskipun Indonesia tidak hanya menerima pendapatan dari pajak saja namun juga penerimaan bukan pajak, yang antara lain, penerimaan dari pemanfaatan sumber daya alam (migas), pelayanan oleh pemerintah, serta pengelolaan kekayaan Negara lainnya, namun pendapatan ini bersifat tidak stabil karena dipengaruhi oleh banyaknya faktor eksternal. Oleh karenanya, Negara Indonesia sangat bergantung dengan penerimaan dari sektor pajak untuk menjalankan berbagai proyek pembangunan setiap tahunnya. Perencanaan pajak (tax planning) adalah langkah awal dari manajemen pajak yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari manajemen strategic perusahaan secara keseluruhan. Sebab itu tidak salah jika perencanaan pajak turut menentukan berhasil tidaknya manajemen strategic yang dibuat oleh perusahaan. Perencanaan pajak perlu dilakukan agar wajib pajak dapat membayar pajaknya secara efektif dan efisien. Dalam menjalankan kegiatan usaha, perusahaan membutuhkan para karyawan dimana karyawan tersebut akan memperoleh imbalan dalam bentuk gaji, upah, honorarium, tunjangan, dan pembayaran lainnya. Imbalan tersebut merupakan hasil dari hubungan kerja antara pemberi kerja dan karyawan. Hubungan antara kedua belah pihak akan menimbulkan kewajiban pajak yaitu Pajak Penghasilan (PPh) pasal 21/26
5 untuk karyawan dan PPh pasal 25/29 untuk pemberi kerja. Dari hubungan tersebut kita dapat menemukan suatu peluang yang dapat dilakukan dalam rangka penghematan Pajak Penghasilan Badan maupun perorangan, yaitu dengan perencanaan pajak pada biaya-biaya yang berkaitan dengan kesejahteraan karyawan, salah satunya adalah mengenai Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 21 atas pendapatan yang diterima oleh karyawan. Penulis berharap dengan diadakannya penelitian ini, dapat memberi masukan bagi perusahaan dalam mengimplementasikan tax planning guna meminimalkan pajak. Sehingga kedepannya, perusahaan dapat mengurangi jumlah PPh badan yang harus dibayarkan kepada Negara. Berdasarkan pemikiran diatas, maka penulis akan melakukan penelitian yang berjudul Penerapan Perencanaan Pajak Penghasilan Pasal 21 Untuk Meminimalkan Pajak Penghasilan Badan (Studi Kasus Pada PT. X, Surabaya). Tujuan Penelitian Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Untuk menjelaskan bahwa perencanaan pajak yang baik dapat dijadikan suatu upaya dalam melaksanakan kewajiban perpajakan pada perusahaan secara efektif dan efisien berdasarkan peraturan perpajakan yang berlaku. 2. Mengetahui upaya penghematan pajak yang dilakukan PT X, Surabaya melalui Perencanaan Pajak.
6 3. Mengetahui upaya perencanaan pajak melalui 4 (empat) metode terhadap Pajak Penghasilan Pasal 21 atas penghasilan yang diterima karyawan PT X, Surabaya. 4. Mengetahui dampak dilaksanakannya Perencanaan pajak bagi PT X, Surabaya. TINJAUAN PUSTAKA Definisi Pajak Definisi Pajak dalam Undang Undang no. 28 Tahun 2007 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan adalah : Pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang, dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. Selain itu Soemitro (1979 : 23) menyatakan bahwa : Pajak adalah iuran pajak kepada kas negara berdasarkan undang undang (yang dapat disahkan) dengan tidak mendapat jasa timbal (kontraprestasi), yang langsung dapat ditujukan dan yang digunakan untuk membayar pengeluaran umum Pajak Penghasilan Berdasarkan Undang-Undang No. 36 Tahun 2008 yang merupakan perubahan ke empat dari Undang-Undang No. 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan, Pajak
7 penghasilan merupakan pajak yang dikenakan atas penghasilan, baik penghasilan yang diterima atau diperoleh orang pribadi atau perorangan maupun badan yang berada di dalam negeri dan / atau di luar negeri, yang dapat digunakan untuk menambah kekayaan dan terhutang selama tahun pajak. Di dalam Pasal 2 ayat (1) Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008 menyatakan bahwa yang menjadi Subjek Pajak meliputi : 1. Orang Pribadi Orang Pribadi aalah mereka yang bertempat tinggal atau berada di Indonesia ataupun di luar Indonesia. Orang pribadi yang dapat menjadi subjek pajak PPh Indonesia berlaku sama untuk semua orang. 2. Warisan yang belum terbagi sebagai satu kesatuan, menggantikan yang berhak. 3. Badan 4. Bentuk Usaha Tetap (BUT). Tarif Pajak Penghasilan Berdasarkan Undang Undang nomor 36 Tahun 2008 tentang Pajak Penghasilan terdapat perbedaan penggunaan tarif bagi Wajib Pajak Orang Pribadi dan Wajib Pajak Badan. 1. Tarif Pajak Penghasilan Wajib Pajak Orang Pribadi (WPOP) Didalam pasal 17 Undang Undang nomor 36 Tahun 2008 tentang Pajak Penghasilan WPOP terdapat lima lapisan tarif yang progresif, yaitu :
8 Lapisan Penghasilan Kena Pajak Tarif Sampai dengan Rp ,- 5% di atas Rp ,- sampai dengan Rp ,- di atas Rp ,- sampai dengan Rp ,- 15% 25% di atas Rp ,- 30% 2. Tarif Pajak Penghasilan Wajib Pajak Badan Berdasarkan pasal 17 Undang Undang nomor 36 Tahun 2008 tentang Pajak Penghasilan untuk Wajib Pajak Badan dalam negeri dan Bentuk Usaha Tetap adalah sebesar 28%. Selanjutnya, pada tahun 2010 berlaku tarif baru yaitu sebesar 25%. Dengan fasilitas pengurangan tarif sebesar 50% bagi Wajib Pajak badan dalam negeri dengan peredaran bruto sampai dengan Rp ,00. Namun pada tahun 2013 ini, pemerintah mengeluarkan peraturan terbaru yaitu, Peraturan Pemerintah RI No. 46 Tahun 2013 tentang Pajak Penghasilan Wajib Pajak dengan Peredaran Bruto tertentu. Dalam Peraturan Pemerintah RI No. 46 Tahun 2013 Pasal 2 tersebut dinyatakan bahwa Wajib Pajak Pribadi dan Badan tidak termasuk Bentuk Usaha Tetap (BUT) yang memiliki peredaran bruto tidak melebihi Rp dalam 1 (satu) tahun pajak akan dikenakan pajak final, yaitu sebesar 1%.
9 Perencanaan Pajak Zain (2008) mengungkapkan perencanaan pajak adalah tindakan penstrukturan yang terkait dengan konsekuensi potensi pajaknya, yang tekanannya kepada pengendalian setiap transaksi yang ada konsekuensi pajaknya. Tujuan dari perencanaan pajak menurut Stoner adalah untuk mencapai sasaran perusahaan dalam pemenuhan kewajiban perpajakan, dengan cara menggunakan tax planning secara lengkap, benar dan tepat waktu yang sesuai dengan Undang-undang Perpajakan, sehingga tidak terkena sanksi administrative (denda, bunga, kenaikan pajak) dan sanksi pidana. Selain dengan pemberian natura dan kenikmatan, perencanaan pajak dapat juga dilakukan melalui pemberian tunjangan pajak yang nantinya akan dikurangkan sebagai biaya sesuai prinsip dapat dipajaki (taxable), dapat dikurangkan (taxable). Dalam perhitungan PPh pasal 21 dapat dilakukan dengan empat cara, yaitu : 1. Pajak Penghasilan pasal 21 ditanggung oleh pegawai. Pajak Penghasilan pasal 21 dipotongkan pada gaji (Take Home Pay) tetapi hambatan dalam penerapan ini adalah pada umumnya karyawan enggan apabila gaji bulanan dipotong perusahaan. 2. Pajak Penghasilan pasal 21 ditanggung oleh pemberi kerja. Dalam hal ini Pajak Penghasilan pasal 21 akan diperlakukan sebagai beban Pajak Penghasilan yang akan merugikan secara fiskal, karena menurut Undangundang Pajak Penghasilan pasal 9 ayat 1 huruh (h). Beban Pajak adalah beban perusahaan yang tidak dapat dikurangkan di dalam perhitungan penghasilan kena pajak perusahaan
10 3. Pajak Penghasilan pasal 21 diberikan dalam bentuk tunjangan pajak. Pemberian tunjangan pajak ini diharapkan dapat mengurangi jumlah Pajak Penghasilan pasal 25 ditanggung perusahaan dengan mengalihkan kepada Pajak Penghasilan pasal 21 yang akan dibayar oleh karyawan akan tetapi pemberian tunjangan pajak ini dapat meningkatkan jumlah gaji yang diterima oleh karyawan. 4. Pajak Penghasilan pasal 21 di Gross Up Metode Gross Up merupakan suatu konsep atau metode manajemen untuk efisiensi dalam menghitung Pajak Penghasilan pasal 21 yang dipotong oleh pemberi kerja, dimana dengan metode Gross Up akan dapat menentukan besarnya tunjangan pajak yang dibayarkan oleh pemberi kerja akan sama besarnya dengan Pajak Penghasilan pasal 21 yang dibayarkan oleh pegawai tetap. Keuntungan dari Metode Gross Up : a. Perusahaan terhindar dari koreksi positif atas pembebanan Pajak Penghasilan dalam Laporan Laba Rugi perusahaan meskipun harus membayar Pajak Penghasilan pasal 21 lebih besar daripada dengan menerapkan perhitungan tanpa tunjangan pajak. b. Penerima penghasilan tidak membayar Pajak Penghasilan pasal 21 terutang dan tunjangan pajak menjadi pengurang dalam menetapkan penghasilan kena pajak bagi pemberi kerja atau pemotong pajak. (Lubis, 2001 : 31)
11 METODOLOGI PENELITIAN Jenis Penelitian Jenis penelitian yang diterapkan adalah penelitian deskriptif kuantitatif dengan desain studi kasus. Menurut Subiyanto (2000) penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan dengan cara membuat deskripsi permasalahan yang telah diidentifikasi. Peneliti berusaha menjelaskan objek yang diteliti dengan sudut pandang peneliti. Sementara itu, metode kuantitatif digunakan untuk mengetahui perhitungan yang tepat bagi perusahaan dalam melakukan perencanaan pajak dengan cara mengumpulkan, menganalisis, dan menginterpretasikan data yang berwujud angka angka. Penelitian dengan sebuah studi kasus dilakukan dengan observasi secara mendalam terhadap suatu objek penelitian yang dipilih dari beberapa keadaan yang dianggapnya sama. Jenis dan Sumber Data Dalam penelitian ini sumber data yang digunakan adalah : 1. Data primer Data primer yang dimaksud dalam penelitian ini adalah data yang diperoleh secara langsung dari sumber asli atau obyek yang diteliti. Data primer secara khusus dikumpulkan oleh peneliti untuk menjawab pertanyaan penelitian. 2. Data sekunder Data sekunder yaitu data yang didapat secara tidak langsung melalui media perantara. Data sekunder dalam penelitian ini antara lain adalah Profil
12 Perusahaan, Laporan Laba Rugi tahun 2013, Perincian gaji pegawai tetap tahun Metode Pengumpulan Data Data yang akan digunakan dalam penelitian ini diperoleh dengan metode pengambilan data sebagai berikut: 1. Survey Pendahuluan Hal ini perlukan untuk mendapat gambaran tentang keadaan perusahaan guna menemukan permasalahan mengenai implementasi tax planning yang mungkin ada didalam perusahaan tersebut yang kemudian akan dibahas dalam penelitian ini. 2. Studi Kepustakaan Untuk memperoleh landasan teori mengenai tax planning dan implementasinya melalui literatur-literatur, laporan-laporan, makalahmakalah, seminar, jurnal-jurnal, catatan kuliah, artikel majalah, dan surat kabar yang berhubungan dengan permasalahan yang ada serta berguna bagi penyusunan hasil penelitian ini. 3. Survey Lapangan Untuk mendapatkan data dari perusahaan melalui wawancara dengan pejabat perusahaan yang berwenang dan melalui observasi terhadap hal-hal yang berkaitan dengan kebijakan perpajakan perusahaan, struktur organisasi, perhitungan laba/rugi, bukti setoran pajak tahunan, dan daftar gaji karyawan.
13 4. Analisis dan Pengolahan Data Untuk membandingkan antara keadaan di perusahaan dari survey pendahuluan dan survey lapangan dengan landasan teori hasil studi kepustakaan, kemudian dari hasil perbandingan tersebut, ditarik kesimpulan dan diberikan saran-saran untuk perbaikan-perbaikan. Metode Analisis Data Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis deskriptif kuantitatif. Adapun langkah-langkahnya yaitu: 1. Mengumpulkan data data perusahaan yang dipergunakan dalam melakukan perencanaan pajak. Contohnya, laporan perhitungan laba rugi, dan daftar gaji karyawan. 2. Menentukan Pajak Penghasilan sebelum diadakannya Perencanaan Pajak. 3. Melakukan analisa terhadap berbagai bentuk alternatif Perencanaan Pajak yang mungkin diterapkan oleh perusahaan. 4. Melakukan perhitungan terhadap Pajak Penghasilan setelah diadakannya Perencanaan Pajak. 5. Membandingkan hasil perhitungan Pajak Penghasilan sebelum dilakukan Perencanaan Pajak dan setelahnya, apakah Perencanaan Pajak yang diterapkan benar-benar mampu meminimalisir Pajak Penghasilan Badan yang harus dibayarkan oleh perusahaan.
14 PEMBAHASAN Perencanaan Pajak Terhadap PT X Beberapa alternatif yang dapat dipertimbangkan guna meminimalisir perhitungan Pajak Penghasilan Pasal 21 bagi karyawan adalah : a. Pajak Penghasilan Pasal 21 ditanggung karyawan. b. Pajak Penghasilan Pasal 21 ditanggung pemberi kerja. c. Pajak Penghasilan Pasal 21 diberikan dalam bentuk tunjangan pajak. d. Pajak Penghasilan Pasal 21 di gross up Tabel 4.4 Perhitungan PPh 21 Karyawan Dengan Beberapa Alternatif (Pertahun) Pajak Penghasilan Pasal 21 Uraian Ditanggung Ditanggung Tunjangan Karyawan Perusahaan Pajak Gross Up Penghasilan Bruto Gaji Pokok Tunjangan Jaminan JHT Tunjangan Jaminan JKK Tunjangan Jaminan JKM THR Tunjangan Pajak Jumlah Penghasilan Bruto Biaya - Biaya Biaya Jabatan Biaya Jamsostek Penghasilan Netto Setahun Penghasilan Netto Sebulan PTKP Setahun (K/0) PKP Setahun PPh 21 Setahun PPh 21 Sebulan Tunjangan Pajak
15 PPh 21 Yang Harus Dipotong Pertahun PPh 21 Yang Harus Dipotong Perbulan Dari tabel diatas diperoleh beberapa kesimpulan terkait Pajak Penghasilan pasal 21 Karyawan PT X, Surabaya, yaitu sebagai berikut : 1. Jika Pajak Penghasilan pasal 21 ditanggung oleh perusahaan/karyawan, maka pajak yang harus dibayar akan sama. Jika dibayar oleh perusahaan, maka perusahaan akan memotong penghasilan karyawan sebesar Rp ,- setiap bulannya, atau sebesar Rp setiap tahunnya. Angka yang sama juga harus disetorkan oleh karyawan jika Pajak Penghasilan pasal 21 ditanggung sendiri oleh karyawan. 2. Jika Pajak Penghasilan pasal 21 diberikan dalam bentuk tunjangan pajak, maka Pajak Penghasilan pasal 21 yang harus disetor/dipotong dari penghasilan karyawan adalah sebesar Rp ,- setiap bulannya atau Rp ,- pertahunnya. 3. Alternatif terakhir, Pajak Penghasilan pasal 21 di gross up, jika di gross up, maka Pajak Penghasilan pasal 21 yang harus disetor/dipotong dari penghasilan karyawan adalah sebesar Rp 0,- Setelah menghitung dengan keempat alternatif diatas, hasil yang diperoleh adalah sebagai berikut :
16 Uraian Tabel 4.6 Hasil Pemilihan Alternatif Take Home Pay Biaya Fiskal Biaya Komersi al Selisih Biaya Fiskal& Biaya Komersial PPh 21 : Ditanggung Pegawai Ditanggung Pemberi Kerja Diberikan Tunjangan Pajak Di Gross Up Berdasarkan hasil dari alternatif alternatif diatas, berikut diperoleh kesimpulan apabila perusahaan memilih alternatif alternatif tersebut : 1. Apabila perusahaan memilih alternatif pertama, yaitu Pajak Penghasilan pasal 21 ditanggung oleh karyawan, maka gaji yang akan dibawa pulang oleh karyawan (Take Home Pay) setiap bulannya adalah sebesar Rp ,- atau sama dengan Rp ,- pertahunnya. Sedangkan perusahaan tidak akan mengalami kerugian karena tidak terdapat selisih antara biaya fiskal dengan biaya komersial yang harus dibayar oleh perusahaan. 2. Apabila perusahaan memilih alternatif kedua, yaitu Pajak Penghasilan pasal 21 ditanggung oleh pemberi kerja, maka gaji yang akan dibawa pulang oleh karyawan (Take Home Pay) setiap bulannya adalah sebesar Rp ,- atau sama dengan Rp ,- pertahunnya. Perolehan gaji dengan alternatif kedua memang lebih besar daripada alternatif pertama, namun perusahaan akan dirugikan karena terdapat selisih antara biaya fiskal dan
17 biaya komersial yang harus dibayar oleh perusahaan, yaitu sebesar Rp ,- setiap tahunnya. 3. Apabila perusahaan memilih alternatif ketiga, yaitu Pajak Penghasilan pasal 21 diberikan dalam bentuk tunjangan pajak, maka gaji yang akan dibawa pulang oleh karyawan (Take Home Pay) setiap bulannya adalah sebesar Rp ,- atau sama dengan Rp ,- pertahunnya. Perolehan gaji yang diterima karyawan dengan alternatif ini lebih besar daripada alternatif pertama dan perusahaan tidak akan mengalami kerugian, karena tidak ada selisih antara biaya fiskal dan biaya komersial yang harus dibayar oleh perusahaan. 4. Apabila perusahaan memilih alternatif keempat, yaitu Pajak Penghasilan pasal 21 di Gross Up, maka gaji yang akan dibawa pulang oleh karyawan (Take Home Pay) setiap bulannya adalah sebesar Rp ,- atau sama dengan Rp ,-. Selain perolehan gaji yang akan diterima karyawan lebih besar daripada alternatif pertama dan ketiga, alternatif keempat ini juga tidak akan mengakibatkan kerugian bagi perusahaan karena tidak ada selisih antara biaya fiskal dan biaya komersial yang harus dibayar oleh perusahaan. Dari keempat alternatif diatas, dapat dilihat alternatif yang paling sesuai bagi PT X, Surabaya adalah alternatif ke-4, yaitu dengan melakukan Metode Gross Up terhadap perhitungan Pajak Penghasilan pasal 21 karyawan.
18 Dampak Pelaksaan Metode Gross Up Terhadap Pajak Penghasilan Badan Selain pengaruhnya terhadap Pajak Penghasilan pasal 21 karyawan, perlu diperhitungkan juga pengaruh tunjangan pajak terhadap Laporan Laba Rugi perusahaan. Dari perhitungan pada lampiran 2, diperoleh hasil sebagai berikut : Tabel 4.9 Pajak Penghasilan Perusahaan (Setelah Tax Plan) Laba Bersih Sebelum PPh Rp ,- Pajak Penghasilan Badan : PKP dari penghasilan bruto yang mendapat fasilitas PKP yang tidak mendapat fasilitas (Rp ,- : Rp Rp ,-) x Rp ,- Rp ,- Rp Rp ,- Rp ,- Pajak Penghasilan Terutang (50% x 25%) x Rp ,- Rp ,- 25% x Rp ,- Rp ,- Total Pajak Penghasilan Badan Rp ,- Laba Bersih Setelah PPh Badan Rp ,- Seperti yang telah dijabarkan diatas, penghematan pajak dengan metode Gross Up mengakibatkan penurunan jumlah Pajak Penghasilan pasal 21 karyawan yang cukup signifikan. Namun, seperti yang kita liat dari poin 2 dari
19 kesimpulan diatas, terdapat pengaruh penurun laba perusahaan akibat adanya biaya pajak yang di laporkan dalam Laporan Laba Rugi. Diketahui bahwa metode Gross Up mengakibatkan penurunan laba sebesar Rp ,-. Namun, pada tabel 4.11 telah diketahui bahwa metode Gross Up juga menghasilkan penghematan pajak sebesar Rp ,-. Dengan adanya penghematan pajak tersebut secara otomatis laba perusahaan pun mengalami kenaikan, yaitu sebesar Rp ,-. Dari perhitungan akhir laba perusahaan diatas, dapat disimpulkan bahwa metode Gross Up berhasil menghemat Pajak Penghasilan Badan melalui perhitungan Pajak Penghasilan pasal 21 Karyawan. Selain itu angka penghematan pajak yang dihasilkan pun cukup signifikan tanpa mengakibatkan aliran arus kas perusahaan terganggu. PENUTUP Kesimpulan Berdasarkan penelitian dan perhitungan pada bab-bab sebelumnya, maka penulis dapat mengambil kesimpulan terkait Penerapan Perencanaan Pajak pada PT X, Surabaya bahwa: 1. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan peneliti, dapat diketahui bahwa PT X, Surabaya lebih tepat menggunakan metode Gross Up terkait penghitungan Pajak Penghasilan pasal 21 karyawan. Karena penerapan metode Gross Up memberi keuntungan bagi karyawan untuk tidak lagi
20 membayar pajak penghasilan. Sementara bagi perusahaan, metode Gross Up membantu perusahaan untuk meminimalisir Pajak Penghasilan yang harus dibayarkan. Perusahaaan kini hanya perlu membayar Pajak Penghasilan sebesar Rp ,- pertahunnya. Hal ini disebabkan karena perusahaan harus memberikan tunjangan pajak kepada karyawan sebesar Rp ,- yang selanjutnya dibebankan sebagai biaya pajak dalam Laporan Laba Rugi, memberikan tunjangan pajak mempengaruhi penghasilan bruto yang jumlahnya menurun, sehingga secara otomatis Pajak Penghasilan terutang juga akan menurun. 2. Dengan penerapan metode gross up pada perhitungan Pajak Penghasilan pasal 21 karyawan, total Pajak Penghasilan yang harus dibayar sebesar Rp ,- kini menjadi Rp ,-. Karena adanya penghematan pajak sebesar Rp ,-. 3. Dengan menggunakan metode Gross Up jumlah Pajak Penghasilan pasal 21 yang terutang menjadi lebih besar akibat ditambahkan unsur tunjangan pajak dalam prosesur perhitungan Pajak Penghasilan pasal 21 karyawan. Bila perusahaan berada dalam posisi laba yang signifikan, penerapan metode ini akan menguntungkan karena perusahaan akan terhindar dari koreksi positif atau pembebanan pajak penghasilan walaupun harus membayar Pajak Penghasilan pasal 21 lebih besar.
21 DAFTAR PUSTAKA Alvino Tata Cara Penghitungan PPh 21 Metode Gross Up. (Online). ( 21-metode.html, diakses 6 Februari Aryanti, Dewi Yesica dan Hari, Hananto. Penerapan Perencanaan Pajak untuk Meminimalkan Pembayaran Pajak Penghasilan PT. X di Semarang. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya. Vol. 2 No. 1, 2013 Brotodiharjo, R. Santoso Pengantar Ilmu Hukum Pajak. Bandung: PT. Refika Aditama. Lombantoruan, Sophar Akuntansi Pajak. Edisi Revisi. Jakarta: PT. Gramedia Widiasarana Marata, Inna Perencanaan Pajak dalam rangka Penghematan Pajak Penghasilan (Studi Kasus pada PT. Coddasindo Eratama Kreasi, Surabaya). Skripsi. Malang: Fakultas Ekonomi Universitas Brawijaya Mardiasmo Perpajakan. Edisi Revisi. Yogyakarta: Andi Yogyakarta. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 46 Tahun 2013 tentang Pajak Penghasilan Atas Penghasilan dari Usaha Yang Diterima atau Diperoleh Wajib Pajak yang Memiliki Peredaran Bruto Tertentu Silitonga, Laorens. Penerapan Tax Planning atas Pajak Penghasilan Badan pada CV. Andi Offset Cabang Manado. Jurnal EMBA Vol.1 No.3, September 2013
22 Suandy, Erly Perencanaan Pajak. Edisi 5. Yogyakarta: Penerbit Salemba Empat Tjahjono, Achmad dan Husein, Muhammad Fakhri Perpajakan. Edisi 4. Yogyakarta: Penerbit STIM YKPN UPP STIM YKPN.. Undang-Undang Republik Indonsia Nomor 28 Tahun 2007 Perubahan Ketiga atas Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2008 tentang Perubahan Keempat atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan Waluyo Perpajakan Indonesia. Edisi 9. Jakarta: Penerbit Salemba Empat Zain, Mohammad Manajemen Perpajakan. Edisi 3. Jakarta: Penerbit Salemba Empat
ANALISIS PENERAPAN PERENCANAAN PAJAK PPh 21 SEBAGAI UPAYA PENGHEMATAN BEBAN PAJAK PENGHASILAN BADAN (STUDI KASUS PADA PT Z)
ANALISIS PENERAPAN PERENCANAAN PAJAK PPh 21 SEBAGAI UPAYA PENGHEMATAN BEBAN PAJAK PENGHASILAN BADAN (STUDI KASUS PADA PT Z) Nyimas Nisrina Nabilah Yuniadi Mayowan Niken Nindya Hapsari (PS Perpajakan, Jurusan
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil perhitungan dan pembahasan yang terdapat pada bab 4,
BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil perhitungan dan pembahasan yang terdapat pada bab 4, maka dapat disimpulkan: 1. Alternatif perhitungan Pajak Penghasilan pasal 21 yang paling efisien
Lebih terperinciPENERAPAN PERENCANAAN PAJAK ATAS PAJAK PENGHASILAN PASAL 21 SEBAGAI STRATEGI PENGHEMATAN PEMBAYARAN PAJAK PERUSAHAAN
PENERAPAN PERENCANAAN PAJAK ATAS PAJAK PENGHASILAN PASAL 21 SEBAGAI STRATEGI PENGHEMATAN PEMBAYARAN PAJAK PERUSAHAAN Dhefina Fiorensya Meidy 1) Fadjar Harimurti 2) Dewi Saptantinah Puji Astuti 3) 1, 2,
Lebih terperinciPENERAPAN PERENCANAAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 21 SEBAGAI UPAYA LEGAL UNTUK MENCAPAI EFISIENSI PAJAK PERUSAHAAN (Studi Kasus Pada CV.
PENERAPAN PERENCANAAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 21 SEBAGAI UPAYA LEGAL UNTUK MENCAPAI EFISIENSI PAJAK PERUSAHAAN (Studi Kasus Pada CV. YUNIKA) Firman Ramadhan, Syafi i, Widya Susanti Prodi Akuntansi Fakultas
Lebih terperinciANALISIS PENERAPAN PERENCANAAN PAJAK PPh 21 SEBAGAI UPAYA PENGHEMATAN BEBAN PAJAK PENGHASILAN BADAN (STUDI KASUS PADA PT Z)
ANALISIS PENERAPAN PERENCANAAN PAJAK PPh 21 SEBAGAI UPAYA PENGHEMATAN BEBAN PAJAK PENGHASILAN BADAN (STUDI KASUS PADA PT Z) Nyimas Nisrina Nabilah Yuniadi Mayowan Niken Nindya Hapsari (PS Perpajakan, Jurusan
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Perencanaan Pajak melalui Pajak Penghasilan Pasal 21 yang. diterima karyawan dengan menggunakan Metode Net
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis penerapan perencanaan pajak melalui Pajak Penghasilan Pasal 21 atas penghasilan yang diterima karyawan dengan menggunakan metode net dan gross up 1. Perencanaan
Lebih terperinciANALISIS PENERAPAN METODE GROSS-UP DALAM. PENGHITUNGAN PAJAK PENGHASILAN (PPh) PASAL 21 PADA KARYAWAN TETAP KANTOR PDAM KABUPATEN KEBUMEN
ANALISIS PENERAPAN METODE GROSS-UP DALAM PENGHITUNGAN PAJAK PENGHASILAN (PPh) PASAL 21 PADA KARYAWAN TETAP KANTOR PDAM KABUPATEN KEBUMEN NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh: HAFIDHATUN DIAN PARTIWI B200100062
Lebih terperinciLEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING
1 LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING Artikel yang berjudul Analisis Penerapan Perhitungan PPh Pasal 21 Sebagai Salah Satu Strategi Perencanaan Pajak Pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Gorontalo ARTIKEL
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pajak merupakan salah satu sumber pendapatan yang utama di Indonesia
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pajak merupakan salah satu sumber pendapatan yang utama di Indonesia disamping sumber minyak bumi dan gas alam yang sangat penting peranannya bagi kelangsungan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Peran penerimaan pajak sangat penting bagi pembangunan nasional, karena
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peran penerimaan pajak sangat penting bagi pembangunan nasional, karena pajak merupakan salah sumber utama penerimaan Negara yang digunakan untuk membiayai pengeluaran
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. kesejahteraan rakyat baik materiil maupun spiritual (Waluyo, 2013:2). Dalam
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembangunan nasional adalah kegiatan yang berlangsung secara terusmenerus dan berkesinambungan yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat baik
Lebih terperinciSetyo Pramono, Syafi i, Arief Rahman Prodi Akuntansi, Universitas Bhayangkara Surabaya
ANALISIS PERENCANAAN PAJAK PPh 21 SEBAGAI UPAYA UNTUK MENGOPTIMALKAN PEMENUHAN KEWAJIBAN PAJAK PENGHASILAN PADA YAYASAN BALA KESELAMATAN RUMAH SAKIT WILLIAM BOOTH SURABAYA Setyo Pramono, Syafi i, Arief
Lebih terperinciBAB IV PERENCANAAN PAJAK PENGHASILAN UNTUK MENGEFISIENKAN BEBAN PAJAK PADA PT BPR WS
BAB IV PERENCANAAN PAJAK PENGHASILAN UNTUK MENGEFISIENKAN BEBAN PAJAK PADA PT BPR WS IV.1 Evaluasi Pelaksanaan Kebijakan PPh Pasal 21 PT BPR WS Perencanaan merupakan salah satu fungsi utama dari manajemen.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini dimana persaingan menjadi semakin ketat dan bersifat global,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dewasa ini dimana persaingan menjadi semakin ketat dan bersifat global, maka organisasi-organisasi maupun perusahaan-perusahaan yang terlibat di dalamnya
Lebih terperinciABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Pajak merupakan pemindahan sumber daya dari sektor privat (perusahaan) ke sektor publik. Pemindahan sumber daya tersebut akan mempengaruhi daya beli atau kemampuan belanja dari sektor privat. Agar
Lebih terperinciANALISIS PENERAPAN TAX PLANNING ATAS BIAYA KESEJAHTERAAN KARYAWAN SEBAGAI UPAYA PENGHEMATAN PEMBAYARAN PAJAK PADA PT GORONTALO CEMERLANG
ANALISIS PENERAPAN TAX PLANNING ATAS BIAYA KESEJAHTERAAN KARYAWAN SEBAGAI UPAYA PENGHEMATAN PEMBAYARAN PAJAK PADA PT GORONTALO CEMERLANG Nurlela Mohamad S1 Akuntansi ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk
Lebih terperinciBAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1. Simpulan Berdasarkan analisis dan pembahasan tax planning PPh pasal 21 yang dilakukan oleh PT.
BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1. Simpulan Berdasarkan analisis dan pembahasan tax planning PPh pasal 21 yang dilakukan oleh PT. X, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. PT. X sebelum melakukan perencanaan
Lebih terperinciBAB III PEMBAHASAN. A. Penerapan Perhitungan Pajak Penghasilan Pasal 21. metode pembebanan PPh Pasal 21 pada perusahaan (net), metode pembebanan
37 BAB III PEMBAHASAN A. Penerapan Perhitungan Pajak Penghasilan Pasal 21 Berikut ini akan disajikan perhitungan pajak penghasilan pasal 21 dengan metode pembebanan PPh Pasal 21 pada perusahaan (net),
Lebih terperinciBerdasarkan data penghasilan karyawan selama setahun pada tabel 4.1 dan tabel
Berdasarkan data penghasilan karyawan selama setahun pada tabel 4.1 dan tabel 4.2, gaji karyawan selama setahun sebesar Rp 1.042.272.000,00 dan pada tabel 4.2 diperhitungkan adanya tunjangan hari raya
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Bab V Kesimpulan dan Saran 155 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dalam Bab IV yang dilakukan pada PT X, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Kebijakan perusahaan
Lebih terperinciDAFTAR ISI. ABSTRAK... i. KATA PENGANTAR... ii. DAFTAR ISI... v. DAFTAR TABEL... ix. DAFTAR LAMPIRAN... x. 1.1 Latar Belakang...1
ABSTRAK Didalam menjalankan usahanya, suatu perusahaan diwajibkan untuk memotong PPh Pasal 21 terhadap pegawai-pegawainya. Berdasarkan Undangundang Perpajakan No.17 Tahun 2000 tentang Pajak Penghasilan,
Lebih terperinciFAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN ( FKIP ) UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI 2015
PERHITUNGAN PPh PASAL 21 DENGAN MENGGUNAKANMETODE GROSS UP UNTUK PERENCANAAN PAJAK PT. PERKEBUNAN NUSANTARA X PABRIK GULA LESTARI PATIANROWO NGANJUK SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh
Lebih terperinciCENDEKIA AKUNTANSI Vol. 1 No. 1 Januari 2013 ISSN
ANALISIS PERHITUNGAN DAN PELAPORAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 21 PADA LAPORAN KEUANGAN DAN PENGARUHNYA TERHADAP PENGHASILAN KARYAWAN TETAP KSU TUNAS SEJAHTERA JAWA TIMUR Khasanah Sahara Dosen Jurusan Akuntansi
Lebih terperinciANALISIS PENERAPAN PERENCANAAN PAJAK PENGHASILAN BADAN DAN PASAL 21 PADA PT. PRAMBANAN METALINDO. Oleh: Mutammam
ANALISIS PENERAPAN PERENCANAAN PAJAK PENGHASILAN BADAN DAN PASAL 21 PADA PT. PRAMBANAN METALINDO Oleh: Mutammam Fakultas Ekonomi dan Bisnis Jurusan Akuntansi ABSTRAK: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis
Lebih terperinciABSTRAK. Kata kunci : Alternatif Kebijakan PPh Pasal 21, Pajak Penghasilan Terutang. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Dampak dari persaingan global adalah perusahaan semakin dituntut untuk lebih efektif dan efisien dalam rangka mempertahankan eksistensinya. Untuk itu, banyak perusahaan yang berusaha untuk mendapatkan
Lebih terperinciANALISIS PERHITUNGAN DAN PEMOTONGAN PPh PASAL 21 PADA KARYAWAN PT. BPR PRIMAESA SEJAHTERA MANADO
ANALISIS PERHITUNGAN DAN PEMOTONGAN PPh PASAL 21 PADA KARYAWAN PT. BPR PRIMAESA SEJAHTERA MANADO Meyliza Dalughu Fakultas Ekonomi Dan Bisnis, Jurusan Akuntansi Universitas Samratulangi Manado E-Mail: meylizaherawaty@yahoo.co.id
Lebih terperinciBAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN
BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah dilakukan sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa: 1. Dalam kepatuhan wajib pajaknya, PT. UPA selalu
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Bhayangkara Jaya
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Di dalam dunia usaha yang semakin bersaing saat ini, banyak perusahaan yang berusaha semaksimal mungkin untuk bersaing dengan strategi-strategi tertentu.
Lebih terperinciPERENCANAAN PAJAK PENGHASILAN BADAN DALAM UPAYA OPTIMALISASI PEMENUHAN PERPAJAKAN PADA CV. LH DI SURABAYA
PERENCANAAN PAJAK PENGHASILAN BADAN DALAM UPAYA OPTIMALISASI PEMENUHAN PERPAJAKAN PADA CV. LH DI SURABAYA Romadotul Ikhsan, Syafi i, Widya Susanti Prodi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Bhayangkara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. secara keuangan. Sedangkan bagi Pemerintah, pajak merupakan pendapatan yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Pajak merupakan salah satu aspek penting dalam perusahaan dan Pemerintah. Bagi perusahaan pajak merupakan cerminan kinerja perusahaan secara keuangan. Sedangkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Saat ini Indonesia sedang giat-giatnya mencari sumber pemasukan baru
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Saat ini Indonesia sedang giat-giatnya mencari sumber pemasukan baru untuk mengisi kas negara, yang mana akan dipergunakan untuk membiayai segala keperluan
Lebih terperinciBAB IV PERENCANAAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 21 UNTUK MENINGKATKAN EFISIENSI BIAYA FISKAL PERUSAHAAN
BAB IV PERENCANAAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 21 UNTUK MENINGKATKAN EFISIENSI BIAYA FISKAL PERUSAHAAN VI.1 Evaluasi Pelaksanaan Kebijakan PPh Pasal 21 PT. Surya Sukma Suatu sistem manajemen pajak yang efektif
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pemerintah Indonesia membutuhkan sumber dana yang pasti setiap tahunnya untuk memenuhi kebutuhan pengeluaran negara. Sumber dana tersebut dapat diperoleh dari pendapatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sejak tahun 1999 Indonesia mulai menggalami krisis global disegala
1 BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Sejak tahun 1999 Indonesia mulai menggalami krisis global disegala lapisan masyarakat. Perusahaan pun mendapatkan dampak dari adanya krisis global tersebut, sehingga
Lebih terperinciAbstrak. Kata Kunci: Eksposur Pajak; Pajak Ditanggung Perusahaan; PPh pasal 21; PPh Pasal 23. Abstract
1 Pelaksanaan Pajak dan Exposur Pajak, Studi Kasus pada PT ABC Tahun 2012 Melinda Ardhias Debby Fitriasari Program Studi Ekstensi Akuntansi Fakultas Ekonomi Abstrak Skripsi ini menganalisis pelaksanaan
Lebih terperinciPENERAPAN METODE GROSS UP DALAM PENGHITUNGAN PPH PASAL 21 SEBAGAI SALAH SATU STRATEGI PERENCANAAN PAJAK
PENERAPAN METODE GROSS UP DALAM PENGHITUNGAN PPH PASAL 21 SEBAGAI SALAH SATU STRATEGI PERENCANAAN PAJAK Hasmin Mahmud Jurusan Akuntansi, Program Studi S1 Akuntansi, Universitas Negeri Gorontalo ABSTRAK
Lebih terperinciTAX PLAN ANALYSIS BEBAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 21 TERHADAP EFISIENSI PAJAK TERHUTANG PERUSAHAAN ROKOK AA BURING MALANG
TAX PLAN ANALYSIS BEBAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 21 TERHADAP EFISIENSI PAJAK TERHUTANG PERUSAHAAN ROKOK AA BURING MALANG Evi Choirun Nisa Adityaningsih Kadarisman Hidayat Idris Effendy (PS Perpajakan, Jurusan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan dunia yang semakin maju, Indonesia terus
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan dunia yang semakin maju, Indonesia terus berusaha membangun wilayahnya agar tidak tertinggal dengan negara-negara lain. Oleh karena
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
76 BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Pajak Penghasilan Pasal 21 Sesuai dengan Undang-undang Perpajakan yang berlaku, PT APP sebagai pemberi kerja wajib melakukan pemotongan, penyetoran, dan pelaporan
Lebih terperinciANALISIS PEMBERIAN TUNJANGAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 21 DALAM MENGEFISIENSIKAN BEBAN PAJAK PENGHASILAN BADAN PADA CV. ZANUR LINAS MANDIRI GORONTALO
1 ANALISIS PEMBERIAN TUNJANGAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 21 DALAM MENGEFISIENSIKAN BEBAN PAJAK PENGHASILAN BADAN PADA CV. ZANUR LINAS MANDIRI GORONTALO NUR ENDANG FATRAH KATILI Jurusan Akuntansi Fakultas
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Perencanaan Pajak Penghasilan Dalam Rangka Meminimalkan Beban
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Perencanaan Pajak Penghasilan Dalam Rangka Meminimalkan Beban Pajak pada PT. Malta Printindo. Perencanaan pajak yang dilakukan oleh perusahaan tidak dapat dipisahkan
Lebih terperinciANALISIS PERHITUNGAN PAJAK PENGHASILAN (PPh) PASAL 21 TERHADAP PEGAWAI TETAP DI LINGKUNGAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALANGKARAYA TAHUN 2014
ANALISIS PERHITUNGAN PAJAK PENGHASILAN (PPh) PASAL 21 TERHADAP PEGAWAI TETAP DI LINGKUNGAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALANGKARAYA TAHUN 2014 Oleh : Santi Endriani * Abstrak Penghasilan adalah salah satu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berbagai peraturan dan ketetapan, baik itu perubahan dari peraturan yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Di Indonesia dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pembiayaan kegiatan pembangunan telah diupayakan agar sumber dananya diperoleh sebagian dari dalam negeri
Lebih terperinciBAB IV EVALUASI PERENCANAAN PAJAK UNTUK MENGEFISIENSIKAN BIAYA PAJAK BADAN PADA PT. UB. IV.1. Analisis Biaya Pada Laporan Laba Rugi PT.
BAB IV EVALUASI PERENCANAAN PAJAK UNTUK MENGEFISIENSIKAN BIAYA PAJAK BADAN PADA PT. UB IV.1. Analisis Biaya Pada Laporan Laba Rugi PT. UB Pada prinsipnya terdapat perbedaan pengakuan penghasilan dan beban
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berasal dari rakyat. Oleh karena itu diperlukan partisipasi dari setiap warga negara
Bab I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pajak merupakan salah satu sumber utama pendanaan pembangunan yang berasal dari rakyat. Oleh karena itu diperlukan partisipasi dari setiap warga
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Perhitungan Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 21 Karyawan Tetap PT.X PT. X pada tahun 2008 memiliki 2 kelompok karyawan, jumlah karyawan yang bekerja di PT. X ada 422
Lebih terperinciPENERAPAN PERENCANAAN PAJAK ATAS PAJAK PENGHASILAN PASAL 21 PADA KARYAWAN PRIMKOKAS (PRIMER KOPERASI KARYAWAN KRAKATAU STEEL) CILEGON
PENERAPAN PERENCANAAN PAJAK ATAS PAJAK PENGHASILAN PASAL 21 PADA KARYAWAN PRIMKOKAS (PRIMER KOPERASI KARYAWAN KRAKATAU STEEL) CILEGON Nugrahini Kusumawati 1, Novi Liana 2 1. Jurusan Akuntansi Sekolah Tinggi
Lebih terperinciBAB 5 SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan implementasi tax planning pajak penghasilan (PPh) pasal 21 yang dilakukan oleh PT. Pelabuhan Indonesia III (Persero) untuk meminimalkan pajak penghasilan
Lebih terperinciAbstrak. Kata-kata kunci: PPh Pasal 21, gross up, PPh terutang. vii. Universitas Kristen Maranatha
Abstrak Membayar pajak merupakan kewajiban setiap warga negara. Didalam melakukan pembayaran pajak, perusahaan selalu berkeinginan untuk membayar pajak sekecil mungkin. Perusahaan dapat melakukan penghindaran
Lebih terperincipajak. Data dari Departemen Keuangan Republik Indonesia juga menunjukkan adanya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu sumber penerimaan negara yang terbesar adalah dari sektor pajak. Data dari Departemen Keuangan Republik Indonesia juga menunjukkan adanya peningkatan penerimaan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. penerimaan negara yang terbesar dan paling dominan sampai saat ini adalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap negara wajib melakukan proses pembangunan yang terus berkesinambungan dengan tujuan membangun negara untuk lebih berkembang dan maju. Indonesia merupakan
Lebih terperinciBAB IV EVALUASI PENERAPAN PERENCANAAN PAJAK PPH BADAN PT LAM. diwajibkan untuk memenuhi kewajiban perpajakannya. Sebagai Wajib Pajak badan, PT
BAB IV EVALUASI PENERAPAN PERENCANAAN PAJAK PPH BADAN PT LAM IV.1. Evaluasi Pelaksanaan PPh Badan PT LAM Sesuai dengan Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan, setiap Wajib Pajak diwajibkan untuk memenuhi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada umumnya tujuan utama perusahaan profit eriented adalah. meningkat untuk setiap periode, dimana hal ini dimaksudkan untuk
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada umumnya tujuan utama perusahaan profit eriented adalah menghasilkan keuntungan yang maksimal. Keuntungan tersebut diharapkan terus meningkat untuk
Lebih terperinciDiasumsikan perusahaan melakukan pembayaran denda kurang bayar pada Januari 2016 dan harus membayar Rp
BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN 5.1. Simpulan Dengan menyesuaikan laporan PPh Pasal 21 CV. K sesuai dengan undang-undang perpajakan yaitu memasukkan biaya jabatan pada laporan PPh Pasal 21 CV.K
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN TEORITIS. merupakan hal yang paling penting dalam meningkatkan pembangunan nasional dan
BAB II TINJAUAN TEORITIS 2.1 Pengertian Pajak Pajak merupakan penerimaan negara yang paling utama, untuk itu pajak merupakan hal yang paling penting dalam meningkatkan pembangunan nasional dan pelaksanaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sebagai negara yang sedang berkembang, Indonesia berupaya untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sebagai negara yang sedang berkembang, Indonesia berupaya untuk mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur, baik secara materiil maupun spiritual melalui
Lebih terperinciABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Perusahaan sebagai suatu unit usaha yang mempekerjakan karyawankaryawan diwajibkan untuk memotong PPh Pasal 21 terhadap karyawannya. Berdasarkan Undang-undang Perpajakan RI No. 17 Tahun 2000 tentang
Lebih terperinciABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK PT. Inti (Persero) merupakan sebuah entitas usaha yang memiliki sejumlah karyawan diwajibkan untuk memotong PPh Pasal 21 terhadap karyawannya. Berdasarkan Undang-undang Perpajakan RI No. 17 Tahun
Lebih terperinciJudul : Analisis Perhitungan Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 21 pada Pegawai Tetap dengan Menerapkan Metode Gross-Up sebagai Upaya Perencanaan Pajak.
Judul : Analisis Perhitungan Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 21 pada Pegawai Tetap dengan Menerapkan Metode Gross-Up sebagai Upaya Perencanaan Pajak. Nama : I Putu Dedy Sentosa NIM : 1406043018 ABSTRAK Untuk
Lebih terperinciNining Fitri Andayani
Nining Fitri Andayani 25212345 Perbandingan Perhitungan Pajak Penghasilan Pasal 21 dengan Metode Gross, Metode Net, Metode Gross-up pada PT Daya Manunggal Diesel Latar belakang, Rumusan Masalah, Batasan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini pajak memiliki peranan yang sangat penting. Pajak merupakan sumber
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dewasa ini pajak memiliki peranan yang sangat penting. Pajak merupakan sumber penerimaan penting bagi negara untuk terus melangsungkan pelaksanaan pembangunan.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pembangunan nasional untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat terus menerus dilakukan secara
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pembangunan nasional untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat terus menerus dilakukan secara berkesinambungan oleh pemerintah. Dalam mewujudkan pembangunan
Lebih terperinciRiyanto Utomo, Nur Rahmi Zuliyanti ABSTRAK
Hal 35-41 ANALISIS PERBANDINGAN PERHITUNGAN PPH PASAL 21 TERUTANG ANTARA NET BASIS METHODE DENGAN GROSS UP METHODE TERHADAP BEBAN PAJAK PENGHASILAN BADAN PT. ABC DI GRESIK Riyanto Utomo, Nur Rahmi Zuliyanti
Lebih terperinciOleh : Wilda Fitria *) Jeni Susyanti **) Prodi Manajemen Fakultas Ekonomi, Universitas Islam Malang
ANALISIS PENGHITUNGAN PEMOTONGAN, PENGGAJIAN KARYAWAN TERHADAP PAJAK PENGHASILAN PASAL 21 (PPh 21) PADA PERUSAHAAN FARMASI (Studi Kasus di PT. Brataco Chemika Malang) Oleh : Wilda Fitria *) Jeni Susyanti
Lebih terperinciPERBANDINGAN PERHITUNGAN ANTARA METODE PPH PASAL 21 YANG DITANGGUNG PERUSAHAAN DENGAN METODE GROSS UP PADA PT EXZONE MEDIA INDONESIA
PERBANDINGAN PERHITUNGAN ANTARA METODE PPH PASAL 21 YANG DITANGGUNG PERUSAHAAN DENGAN METODE GROSS UP PADA PT EXZONE MEDIA INDONESIA Siti Uriva, Kusni Hidayati, Susi Tri Wahyuni Prodi Akuntansi Fakultas
Lebih terperinciUsamah Robbani Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi UIN MALIKI MALANG
Perencanaan Pajak Penghasilan Pasal 21 Pada RS. ABC Di Jawa Timur Usamah Robbani Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi UIN MALIKI MALANG ABSTRACT Income Tax of Article 21, or commonly called the Article 21
Lebih terperinciANALISIS PEMBERIAN TUNJANGAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 21 DALAM MENGEFISIENSIKAN BEBAN PAJAK PENGHASILAN BADAN PADA PT. LINAS MANDIRI JOMBANG
ANALISIS PEMBERIAN TUNJANGAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 21 DALAM MENGEFISIENSIKAN BEBAN PAJAK PENGHASILAN BADAN PADA PT. LINAS MANDIRI JOMBANG Drs. H. Setiawan, MM, Ak. CA Fakultas Ekonomi UMAHA, Prodi Akuntansi
Lebih terperinciPenerapan Perencanaan Pajak (Tax Planning) atas Pemotongan Pajak Penghasilan Pasal 21 Pegawai Tetap PT RSA dalam Meminimalkan Pajak Penghasilan Badan
Penerapan Perencanaan Pajak (Tax Planning) atas Pemotongan Pajak Penghasilan Pasal 21 Pegawai Tetap PT RSA dalam Meminimalkan Pajak Penghasilan Badan Siti Chaezahranni Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi
Lebih terperinciANALISIS KEBIJAKAN PERENCANAAN PAJAK BIAYA PEGAWAI SEBAGAI UPAYA UNTUK MEMINIMALKAN BEBAN PAJAK PADA PT. PLN PERSERO CABANG GORONTALO OLEH
ANALISIS KEBIJAKAN PERENCANAAN PAJAK BIAYA PEGAWAI SEBAGAI UPAYA UNTUK MEMINIMALKAN BEBAN PAJAK PADA PT. PLN PERSERO CABANG GORONTALO OLEH ABDUL HOLIS LUNETO NIM : 921 409 121 PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pajak merupakan kontribusi rakyat kepada kas negara berdasarkan undangundang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pajak merupakan kontribusi rakyat kepada kas negara berdasarkan undangundang sehingga dapat dipaksakan dengan tiada mendapat balas jasa secara langsung.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Pajak merupakan salah satu sumber penerimaan bagi negara untuk
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pajak merupakan salah satu sumber penerimaan bagi negara untuk menjalankan pemerintahan. Pemungutan pajak sudah lama ada, dari adanya upeti wajib kepada
Lebih terperinciPENERAPAN PPH PASAL 21 DENGAN MENGGUNAKAN NET METHOD DAN GROSS METHOD TERHADAP LAPORAN PAJAK TERHUTANG PADA PT. BERKAT HANJUANG JAYA BANJARMASIN
PENERAPAN PPH PASAL 21 DENGAN MENGGUNAKAN NET METHOD DAN GROSS METHOD TERHADAP LAPORAN PAJAK TERHUTANG PADA PT. BERKAT HANJUANG JAYA BANJARMASIN Maria Anastasia Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Pancasetia Banjarmasin
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap negara pasti memiliki sumber penerimaan yang dapat digunakan untuk menjalankan pembangunan negaranya. Pembangunan itu sendiri diartikan sebagai upaya untuk meningkatkan,
Lebih terperinciBAB II TELAAH PUSTAKA Pengertian Pajak Ada beberapa pengertian atau definisi pajak yang dikemukakan
6 BAB II TELAAH PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Pajak Ada beberapa pengertian atau definisi pajak yang dikemukakan oleh para ahli. Definisi pajak menurut para ahli antara lain : 1. Prof. Dr.
Lebih terperinciYemima Accordien Setianingtyas Zahroh ZA. Devi Farah Azizah Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang
IMPLEMENTASI PERHITUNGAN LABA KOMERSIAL DAN LABA FISKAL SEBAGAI DASAR TAX PLANNING (Studi pada PT Payung Pusaka Mandiri Kediri Periode Tahun 2012-2014) Yemima Accordien Setianingtyas Zahroh ZA. Devi Farah
Lebih terperinciIda Farida. Muhamad Alfian. Tribuwana Septi Cempaka
Analisis Perencanaan Pajak Atas PPh Pasal 21 Yang Ditanggung Institusi Sebelum dan Sesudah Penerapan Metode Gross Up Pada Politeknik Harapan Bersama Tegal Ida Farida idafaridah90@yahoo.com Muhamad Alfian
Lebih terperinciAyu Ernawati Moch. Dzulkirom AR Devi Farah Azizah Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang
ANALISIS TAX PLANNING SEBAGAI SALAH SATU UPAYA PENGHEMATAN PAJAK PENGHASILAN (PPH) BADAN (Studi Pada PT. Sang Hyang Seri (Persero) Kantor Regional III Malang). Ayu Ernawati Moch. Dzulkirom AR Devi Farah
Lebih terperinciRSU Muhammadiyah Ponorogo LAPORAN LABA/(RUGI) KOMERSIAL. Per 31 Desember 2014
Lampiran 1 139 Lampiran 1 RSU Muhammadiyah Ponorogo LAPORAN LABA/(RUGI) KOMERSIAL Per 31 Desember 2014 Pendapatan Operasional Pendapatan Rawat Inap Pendapatan Obat dan Perlengkapan Rp.5.900.000.000 Rp.3.870.000.000
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pembangunan nasional adalah kegiatan yang berkesinambungan dengan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pembangunan nasional adalah kegiatan yang berkesinambungan dengan tujuan utama adalah untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat. Untuk mewujudkan tujuan tersebut
Lebih terperinciADLN Perpustakaan Universitas Airlangga DAFTAR ISI. HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI... iv. HALAMAN DECLARATION... v. KATA PENGANTAR...
DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PERSETUJUAN... ii HALAMAN PERNYATAAN... iii HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI... iv HALAMAN DECLARATION... v KATA PENGANTAR... vi ABSTRAKSI... ix ABSTRACT...
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang diterapkan adalah penelitian deskriptif analisis dengan desain studi kasus. Menurut Subiyanto (2000) penelitian deskriptif adalah penelitian
Lebih terperinciABSTRACT. Keywords: Income Tax article 21, Income Tax Payable, Take Home Pay, Gross Up. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRACT The objective of a company is to obtain maximum net income. This objective can be reached by doing efficiency in income tax of the company, which is connected with expenses for employee welfare.
Lebih terperinciMINGGU PERTAMA KETENTUAN UMUM DAN TATA CARA PERPAJAKAN
MINGGU PERTAMA KETENTUAN UMUM DAN TATA CARA PERPAJAKAN Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan diatur dalam Undang - Undang No.28 tahun 2007 yaitu perubahan ketiga atas Undang-Undang No.16 tahun 2000 A.
Lebih terperinciABSTRAK. Kata Kunci: Pajak Penghasilan Pasal 21, Perencanaan Pajak, Metode Gross Up
ABSTRAK Perpajakan sebagai salah satu bentuk kegiatan pemerintah yang berkaitan dengan pengelolaan keuangan negara, mempunyai tujuan untuk mewujudkan dan meningkatkan kesejahteraan untuk rakyatnya. Pajak
Lebih terperinciPERENCANAAN PAJAK UNTUK EFISIENSI PEMBAYARAN PAJAK PADA PT KALTIM LESTARI UNGGUL
PERENCANAAN PAJAK UNTUK EFISIENSI PEMBAYARAN PAJAK PADA PT KALTIM LESTARI UNGGUL Andi Kantono 10.11.1001.3408.013 Fakultas Ekonomi Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda andi_kantono@rocketmail.com ABSTRAKSI
Lebih terperinciPENGARUH PENERAPAN PERENCANAAN PAJAK BIAYA PEGAWAI PADA PT XYZ UNTUK MEMINIMALKAN BEBAN PAJAK DAN HUBUNGANNYA DENGAN KINERJA PERUSAHAAN
PENGARUH PENERAPAN PERENCANAAN PAJAK BIAYA PEGAWAI PADA PT XYZ UNTUK MEMINIMALKAN BEBAN PAJAK DAN HUBUNGANNYA DENGAN KINERJA PERUSAHAAN Gloritho Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Penelitian Terdahulu BAB II TINJAUAN PUSTAKA Penelitian yang dilakukan oleh Farnika (2013) menganalisis tentang penerimaan pajak pada Kantor Wilayah Direktorat Jendral Pajak wajib pajak besar
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Pajak merupakan hal yang sangat penting dalam setiap negara yaitu
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pajak merupakan hal yang sangat penting dalam setiap negara yaitu sebagai salah satu sumber penerimaan dalam anggaran suatu negara selain retribusi, keuntungan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bagi perusahaan, pajak merupakan beban yang akan mengurangi laba
BAB I PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG MASALAH. Bagi perusahaan, pajak merupakan beban yang akan mengurangi laba bersih. Sedangkan bagi Negara, pajak merupakan salah satu sumber penerimaan penting yang akan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. merupakan potensi yang sangat besar dalam pembangunan nasional.
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pajak merupakan salah satu sumber utama penerimaan negara yang sangat penting artinya bagi pertumbuhan ekonomi dan kehidupan sosial masyarakat Indonesia.
Lebih terperinciANALISIS PENERAPAN PERENCANAAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 21 PADA PT JAYA MESTIKA INDONESIA. Dewi Indriati
Jurnal Ilmu dan Riset Akuntansi Volume 6, Nomor 8, Agustus 2017 ISSN : 2460-0585 ANALISIS PENERAPAN PERENCANAAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 21 PADA PT JAYA MESTIKA INDONESIA Dewi Indriati dewi.indriati@yahoo.co.id
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pajak merupakan salah satu sumber penerimaan terbesar bagi negara. Menurut Soemitro (Resmi, 2014:1), pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan
Lebih terperinciPAJAK PENGHASILAN UMUM DAN NORMA PERHITUNGAN PAJAK PENGHASILAN
Pertemuan 1 PAJAK PENGHASILAN UMUM DAN NORMA PERHITUNGAN PAJAK PENGHASILAN Pertemuan 1 6 P1.1 Teori Pajak Penghasilan Umum Dan Norma Perhitungan Pajak Penghasilan A. UNDANG-UNDANG PAJAK PENGHASILAN Undang-Undang
Lebih terperinciPENERAPAN TAX PLANNING ATAS PAJAK PENGHASILAN (PPh) BADAN (STUDI KASUS PADA CV. SCRONICA SARI) OLEH : INDAH YULIA PUSPITASARI (B
PENERAPAN TAX PLANNING ATAS PAJAK PENGHASILAN (PPh) BADAN (STUDI KASUS PADA CV. SCRONICA SARI) OLEH : INDAH YULIA PUSPITASARI (B12.2009.01454) ABSTRACT Tax planning is the process of organizing business
Lebih terperinciBab I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN. Penerimaan Negara Republik Indonesia antara lain berasal dari pajak.
Bab I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Penerimaan Negara Republik Indonesia antara lain berasal dari pajak. Sebagai salah satu kewajiban dari warga negara, pajak merupakan
Lebih terperinciBAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN
BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN 5.1. Simpulan Setelah melakukan penelitian pada showroom M maka dapat disimpulkan bukti bahwa showroom M belum melaksanakan kewajiban perpajakannya sebagaimana yang
Lebih terperinciANALISIS PAJAK PENGHASILAN PASAL 25 PADA CV INDAH UTAMA 171
ANALISIS PAJAK PENGHASILAN PASAL 25 PADA CV INDAH UTAMA 171 Suryanto Kanadi (Suryanto_Kanadi@yahoo.com) Lili Syafitri (Lili.Syafitri@rocketmail.com) Jurusan Akuntansi STIE MDP Abstrak Tujuan dari penelitian
Lebih terperinciIMPLEMENTASI TAX PLANNING DALAM UPAYA PENGHEMATAN PAJAK PENGHASILAN (PPh) BADAN (Studi Pada Koperasi Wanita Serba Usaha Setia Budi Wanita Jawa Timur)
IMPLEMENTASI TAX PLANNING DALAM UPAYA PENGHEMATAN PAJAK PENGHASILAN (PPh) BADAN (Studi Pada Wanita Jawa Timur) Tyas Titi Alkasari Fransisca Yaningwati Topowijono Fakultas Ilmu Administrasi Universitas
Lebih terperinciISSN Rudy. STIE Gentiaras Bandar Lampung
ISSN 2086-9592 ANALISIS PERBEDAAN ANTARA PENGGUNAAN NORMA PENGHITUNGAN PENGHASILAN NETO DAN PEMBUKUAN DENGAN STATUS PKP DAN STATUS nonpkp TERHADAP PPh DAN PPN PENGUSAHA KECIL PADA TOKO REJEKI LAMPUNG Rudy
Lebih terperinciANALISIS AKUNTANSI PAJAK PENGHASILAN BADAN PADA CV. KARYA NATAL
ANALISIS AKUNTANSI PAJAK PENGHASILAN BADAN PADA CV. KARYA NATAL Fitriani Saragih Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara Email : fitrianisakhmad@gmail.com ABSTRACT This study aimed to determine the corporate
Lebih terperinci