BAB 4 HASIL PENELITIAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 4 HASIL PENELITIAN"

Transkripsi

1 BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Pendahuluan Sesuai dengan kerangka penelitian yang disusun pada bab 3 sebelumnya, maka untuk tahap penelitian sendiri terbagi menjadi 2 bagian, yakni: tahap penelitian I (tahap penelitian awal) dan tahap penelitian II (tahap penelitian lanjutan). Hasil akhir dari tahap penelitian ini akan menjadi bahan analisis lebih lanjut sehingga dapat menghasilkan kesimpulan dan saran. Penelitian ini dibatasi pada siswa/i yang bersekolah di sekolah-sekolah Jakarta Barat. 4.2 Pelaksanaan Penelitian Pelaksanaan penelitian dilakukan melalui 2 tahap dengan menggunakan metode penelitian kualitatif yang mendukung atau memfasilitasi penelitian kuantitatif. Pelaksanaan penelitian kualitatif dilakukan dengan menyebarkan screneer questionnaire terhadap beberapa calon responden untuk menguji apakah calon responden tersebut layak untuk menjadi responden yang akan diwawancara nantinya. Pelaksanaan untuk penelitian ini melibatkan : No. Jenis Penelitian yang digunakan Pelaksanaan Penelitian 1. Penyaringan calon responden untuk depth-interviews Instrumen pengumpulan data : angket / kuesioner (screener questionnaire). 55

2 56 Tipe riset / penelitian: penelitian eksploratif (penelitian kualitatif) 2. Penelitian Depth-Interviews Instrumen pengumpulan data : 3. Penelitian kuantitatif dengan distribusi kuesioner pedoman wawancara (interview guide). Tipe riset / penelitian: penelitian deskriptif (penelitian kuantitatif) Instrumen pengumpulan data: angket / kuesioner. Metode sampling: Non -Probability Sampling Purposif Tipe Skala : nominal, ordinal, interval, dan rasio Metode Analisis: persentase, diagram, dan rata-rata (mean). Desain pertanyaan: pilihan ganda (multiple choice), dichotomous, dan likert-scale. Tabel 4.1 Pelaksanaan penelitian 4.3 Pengumpulan Data Metode pengumpulan data didasarkan pada metode penelitian yang didesain sebelumnya di bab 3 skripsi ini. Pengumpulan data pada tahapan

3 57 penelitian kualitatif menggunakan screener questionnaire untuk menyaring calon responden valid bagi pelaksanaan depth-interviews dan interview-guide sebagai panduan yang berisi daftar pertanyaan wawancara kepada calon responden terpilih Pengumpulan Data Penelitian Tahap I (Penelitian Kualitatif) Penelitian tahap I dilakukan secara kualitatif dengan tujuan untuk menggali dan memperoleh informasi mengenai faktor-faktor pertimbangan dalam pemilihan perguruan tinggi. Pada proses penelitian ini, tahapan penelitian terbagi menjadi 2 yakni : 1. Tahapan Seleksi Responden Pada tahapan ini, sebuah survei dilakukan untuk memilih dan menyaring calon-calon responden untuk menjadi responden yang sesuai untuk diwawancara lebih lanjut pada tahapan penelitian kualitatif berikutnya. Penyaringan dilakukan kepada sejumlah calon responden dimana peserta mengisi sebuah kuesioner penyaringan (screener questionnaire) yang berisi sejumlah daftar pertanyaan. Proses seleksi calon responden untuk penelitian depthinterviews adalah menggunakan screener questionnaire yang melibatkan: Jumlah calon responden yang disurvei: 60 orang Periode survei: Maret Tahapan Pelaksanaan Depth-Interviews Pada tahapan ini penelitian kualitatif ini, calon responden yang telah terpilih dari tahapan sebelumnya, yakni tahapan seleksi

4 58 responden menggunakan screener questionnaire diwawancara berdasarkan daftar pertanyaan yang telah disusun dalam interview guide. Tahapan proses penelitian depth-interviews ini melibatkan: Jumlah responden : 30 orang Periode survei : 1 16 April 2011 Target peserta : siswa-siswi SMA dari beberapa sekolah nasional di Jakarta Barat dengan uang sekolah bulanan (SPP) Rp , Pengumpulan Data Penelitian Tahap II (Penelitian Kuantitatif) Penelitian tahap II dilakukan secara kuantitatif dengan tujuan untuk menguji faktor-faktor yang dihasilkan oleh tahapan penelitian sebelumnya, tahapan ini akan mengukur manakah diantara faktor-faktor tersebut yang memiliki pengaruh yang lebih tinggi sehingga dapat dianalisis untuk menghasilkan kesimpulan dan rekomendasi atas hasil yang diperoleh. Berdasarkan data dari Data Pokok Pendidikan (Dapodik) di DKI Jakarta, Kementerian Pendidikan Republik Indonesia 2011, maka jumlah populasi siswa-siswi SMA/SMK yang menjadi target penelitian adalah ditunjukkan pada tabel dibawah ini. Penelitian ini membatasi pada siswasiswi yang bersekolah di Jakarta Barat sehingga populasi untuk siswasiswi di Jakarta Barat adalah orang dengan perincian orang

5 bersekolah pada Sekolah Menengah Atas (SMA) dan orang bersekolah pada Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). 59 Kota / SMA SMK Kabupaten Sekolah Siswa Sekolah Siswa Kep.Seribu Jakarta Pusat Jakarta Utara Jakarta Barat Jakarta Selatan Jakarta Timur Tabel 4.2 Data jumlah sekolah dan siswa 2011 Untuk menghitung target responden yang akan disampling beserta margin error dan confidence level dari penelitian ini, maka digunakan rumus slovin untuk menghitung nilai tersebut. RUMUS SLOVIN : n = N / (1 + Ne^2) n = jumlah sample N = jumlah populasi yang akan disampling e = margin error (error tolerance) RUMUS CONFIDENCE LEVEL : CL = (1 e) * 100% Oleh karena itu, maka tahapan penelitian kuantitatif ini melibatkan: Populasi (N) : siswa

6 60 Total responden yang disurvei: 373 responden Jumlah responden yang valid (n) : 273 responden Periode survei: 19 April 4 Mei 2011 Lokasi survei: sekolah-sekolah yang berkurikulum nasional di Jakarta Barat Target responden: siswa-siswi SMA atau SMK Margin Error : 6% Condifence Level : 94% 4.4 Hasil Penelitian Hasil penelitian dibagi menjadi 2 (dua) sesuai dengan tahapan penelitian yang dilakukan. Hasil penelitian dibagi menjadi hasil penelitian tahap I berupa penelitian kualitatif dan hasil penelitian tahap II berupa penelitian kuantitatif Hasil Penelitian Tahap I (Penelitian Kualitatif) Hasil penelitian tahap I dilakukan secara kualitatif dengan tujuan untuk menggali dan memperoleh informasi mengenai faktor-faktor pertimbangan dalam pemilihan perguruan tinggi. Pada proses penelitian ini, tahapan penelitian terbagi menjadi 2 yakni : penyaringan calon responden untuk depth-interviews melalui screener questionnaire dan wawancara mendalam (depth-interviews) atas responden valid yang terpilih. Hasil dari depth-interviews akan dianalisis lebih lanjut dengan data sekunder untuk menghasilkan pilihan jawaban yang akan diuji secara kuantitatif pada penelitian berikutnya.

7 Penyaringan responden Pada tahap awal ini yakni tahapan penyaringan responden diperlukan alat yang dapat digunakan untuk melakukan penyaringan yang tepat sehingga bisa mengetahui apakah profil calon responden yang akan diwawancara memiliki profil yang tepat atau sesuai dengan objektif awal penelitian ini. Oleh karena itu, maka disusun sebuah kuesioner yang dinamakan screener questionnaire yang digunakan untuk menyaring calon responden berdasarkan kriteria yang telah tersusun dalam sejumlah pertanyaan kuesioner. Screener questionnaire ini diberikan kepada sejumlah target calon responden kemudian diisi dan dianalisis berdasarkan hasil jawaban. Calon responden terpilih kemudian diminta kesediaannya untuk diwawancara dalam proses depth-interviews. Tahapan penelitian ini melibatkan screener questionnaire yang disusun berdasarkan kriteria pertanyaan sebagai berikut: 1. Data profil pribadi responden a. Umur b. Jenis kelamin c. Wilayah tempat tinggal 2. Data profil sekolah responden a. Tingkatan kelas b. Jenis pendidikan

8 62 c. Jenis sekolah d. Model kurikulum yang digunakan e. Wilayah sekolah f. Biaya sekolah bulanan (SPP) 3. Pilihan perguruan tinggi a. Keinginan untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi b. Jenjang pendidikan yang ingin diambil di perguruan tinggi c. Jenis perguruan tinggi pilihan d. Keterlibatan dalam mengambil keputusan pemilihan perguruan tinggi 4. Kesediaan untuk menjadi responden pada penelitian lebih lanjut Pelaksanaan Depth-Interviews Penelitian depth-interview ini dilakukan kepada responden yang telah terpilih sebelumnya melalui tahapan penyaringan responden. Responden diwawancara satu persatu secara tatap muka berdasarkan interview-guide yang telah disusun sebelumnya. Interview-guide yang disusun terdiri dari 2 bagian besar yakni pencarian informasi mengenai perguruan tinggi dan faktor pertimbangan dalam memilih perguruan tinggi. Interview-guide yang disusun adalah terdiri dari:

9 63 1. Pencarian informasi mengenai perguruan tinggi a. Hal atau kegiatan yang dilakukan dalam mencari informasi mengenai perguruan tinggi b. Sumber informasi dalam mencari informasi perguruan tinggi c. Informasi perguruan tinggi yang dicari 2. Faktor dalam memilih perguruan tinggi a. Faktor-faktor yang menjadi pertimbangan dalam memilih perguruan tinggi b. Faktor yang dianggap penting dalam memilih perguruan tinggi c. Faktor yang dianggap menentukan dalam memilih perguruan tinggi Oleh karena itu, pelaksanaan penelitian depth-interviews ini melibatkan: Total responden yang disurvei: 30 orang Periode survei: 1-15 April 2011 Target responden: siswa-siswi SMA/SMK yang terpilih melalui tahap penyaringan responden sebelumnya melalui screener questionnaire

10 Hasil penelitian depth-interviews mengenai hal/kegiatan yang dilakukan dalam mencari informasi mengenai perguruan tinggi Berdasarkan hasil penelitian wawancara mendalam (depth-interviews) mengenai hal atau kegiatan apa sajakah yang dilakukan ketika mencari informasi mengenai perguruan tinggi, maka dapat disimpulkan sebagai berikut: Browsing internet (jejaring pencarian) Berdiskusi dengan teman Mengunjungi website universitas Menanyakan kepada guru konseling Mengikuti pameran (event) pendidikan Menghubungi universitas Melalui brosur Hasil penelitian depth-interviews mengenai sumber informasi dalam mencari informasi perguruan tinggi Berdasarkan hasil penelitian wawancara mendalam (depth-interviews) mengenai sumber informasi ketika mencari informasi mengenai perguruan tinggi, maka dapat disimpulkan sebagai berikut: Internet (jejaring pencarian) Brosur/poster Website universitas

11 65 Teman / saudara / alumni / orang tua Mading (majalah dinding) Guru konseling (guru BK) Acara (event) universitas seperti Open House Presentasi universitas di sekolah Pihak universitas (customer service) Radio / majalah / koran Jejaring sosial seperti facebook Hasil penelitian depth-interviews mengenai informasi perguruan tinggi yang dicari Berdasarkan hasil penelitian wawancara mendalam (depth-interviews) mengenai informasi mengenai perguruan tinggi yang dicari, maka dapat disimpulkan sebagai berikut: Biaya/harga kuliah Jurusan Beasiswa/PMDK Akreditasi Lokasi universitas Kualitas universitas (nama baik universitas) Kualitas lulusan Fasilitas

12 66 Kerjasama dengan perusahaan Syarat pendaftaran Kualitas dosen (pengajar) Sistem perkuliahan (kurikulum, bahasa) Materi perkuliahan Lingkungan sekitar kampus Komunitas Promo universitas Hasil penelitian depth-interviews mengenai faktor yang menjadi pertimbangan dalam memilih perguruan tinggi Berdasarkan hasil penelitian wawancara mendalam (depth-interviews) mengenai faktor yang menjadi pertimbangan dalam memilih perguruan tinggi, maka dapat disimpulkan sebagai berikut: Harga/biaya kuliah Jurusan Kualitas prospek lulusan (lulusan mudah kerja) Lokasi atau jarak Beasiswa/PMDK Nama baik universitas (prestasi, keunggulan) Fasilitas

13 67 Kerjasama dengan perusahaan Akreditasi Kualitas dosen dan perkuliahan Banyak teman Komunitas (lingkungan kampus) UKM / Unit Kegiatan Mahasiswa (kegiatan ekstrakurikuler) Rekomendasi keluarga Data Sekunder Untuk melengkapi penelitian ini, maka penelitian juga dilakukan dengan membandingkan antara hasil penelitian kualitatif dan hasil penelitian sumber lainnya sebagai data sekunder. Data sekunder diambil dari hasil penelitian yang dilakukan oleh sumber lainnya mengenai faktor-faktor pertimbangan dalam memilih perguruan tinggi. Pada penelitian ini, data sekunder diambil dari data hasil penelitian yang dilakukan oleh Pusat Data Analisa Tempo dalam Panduan Memilih Perguruan Tinggi 2010 dan majalah Marketing MIX edisi Maret Berdasarkan data hasil penelitian yang dilakukan oleh Pusat Data Analisa Tempo dalam Panduan Memilih Perguruan Tinggi 2010, maka disebutkan bahwa faktor-

14 68 faktor pertimbangan dalam memilih perguruan tinggi adalah: 1. Biaya kuliah terjangkau 2. Memiliki reputasi sebagai PTS yang bagus 3. Lulusan tidak kesulitan mendapatkan pekerjaan 4. Dosen yang mengajar berkualitas 5. Mudah dijangkau 6. Lulusannya banyak bekerja dimana-mana 7. Sarana belajar mengajar memadai 8. Program studi yang dipilih terkenal/bagus 9. PTS tersebut memiliki izin operasional dari Dirjen Pendidikan Tinggi 10. Status akreditasi program studi yang dipilih 11. Program studi yang dipilih banyak diminati orang 12. Lulusannya banyak menjadi orang top/terkenal 13. Jumlah dosen dan mahasiswa seimbang 14. Kedisiplinan kampus baik 15. Fisik gedung bagus Berdasarkan data hasil penelitian dari majalah Marketing MIX pada bulan Maret 2011, maka faktorfaktor yang dipertimbangkan dalam pemilihan perguruan tinggi adalah: 1. Tingkat Akreditasi

15 69 2. Kelengkapan fasilitas 3. Besar kecilnya biaya kuliah 4. Ketersediaan beasiswa 5. Lokasi kampus 6. Akses transportasi 7. Pameran edukasi yang dilakukan kampus tersebut 8. Banyaknya teman yang kuliah di kampus tersebut 9. Bergengsi tidaknya kampus tersebut 10. Jenis dan jumlah kegiatan ekstrakurikuler yang tersedia 11. Promosi/iklan 12. Kunjungan kampus ke sekolah siswa 13. Reputasi 14. Ikatan alumninya Hasil Penelitian Tahap II (Penelitian Kuantitatif) Hasil penelitian tahap I dilakukan secara kualitatif yang bertujuan untuk menggali dan memperoleh informasi mengenai faktor-faktor pertimbangan dalam pemilihan perguruan tinggi. Pada proses penelitian ini, tahapan penelitian terbagi menjadi 2 yakni : Profil Responden Pada bagian ini, hasil penelitian yang telah dilakukan ditunjukkan berdasarkan profil dari respondennya. Profil responden disusun berdasarkan umur responden, jenis kelamin responden, tingkatan kelas responden, daerah tempat tinggal

16 70 responden, jenis pendidikan yang dijalani responden, jenis sekolah responden, model kurikulum sekolah responden, wilayah sekolah responden, dan biaya sekolah bulanan responden (SPP) Umur Responden Penelitian yang dilakukan ditujukan kepada responden siswa-siswi SMA atau sederajat kelas XI (kelas II SMA/sederajat) dan kelas XII (kelas III SMA/sederajat) dengan pertimbangan bahwa siswa-siswi pada kelas atau tingkatan pendidikan tersebut telah mempunyai arah yang lebih jelas baik dalam hal pertimbangan maupun dalam hal waktu menuju pemilihan pendidikan yang lebih tinggi yakni tingkatan perguruan tinggi. Tabel data jumlah responden berdasarkan umur ditunjukkan pada tabel dibawah ini: Umur Jumlah (orang) Persentase (%) tahun 44 16,12% tahun ,37% > 18 tahun 56 20,51% Total : ,00% Tabel 4.3 Jumlah responden berdasarkan umur

17 Perbandingan antara responden berdasarkan umur ditunjukkan pada diagram dibawah ini: 71 > 18 tahun 20,51% tahun 16,12% tahun 63,37% Gambar 4.1 Diagram perbandingan jumlah responden berdasarkan umur Jenis Kelamin Responden Dari data yang terkumpul, maka jumlah responden berjenis kelamin laki-laki adalah sebanyak 113 responden atau sebesar 41,39% dan responden berjenis kelamin perempuan adalah sebanyak 160 responden atau sebesar 58,61%. Tabel data jumlah responden berdasarkan jenis kelamin ditunjukkan pada tabel dibawah ini: Jenis Kelamin Jumlah (orang) Persentase (%) Laki-laki ,39% Perempuan ,61% Total : ,00% Tabel 4.4 Jumlah responden berdasarkan jenis kelamin

18 72 Perbandingan antara responden berjenis kelamin laki-laki dan perempuan ditunjukkan pada diagram dibawah ini: Laki laki 41,39% Perempuan 58,61% Gambar 4.2 Diagram perbandingan jumlah responden berdasarkan jenis kelamin Tingkatan Kelas Responden Penelitian yang dilakukan ditujukan kepada responden siswa-siswi SMA atau sederajat kelas XI (kelas II SMA/sederajat) dan kelas XII (kelas III SMA/sederajat) dengan pertimbangan seperti yang disebutkan sebelumnya. Responden yang merupakan siswa-siswi kelas XII (kelas 3) adalah sebesar 79,49% dan responden yang merupakan siswa-siswi kelas XI (kelas 2) adalah sebesar 20,51%. Perbandingan tingkatan kelas responden ditunjukkan pada diagram dibawah ini:

19 73 Kelas 2 (Kelas XI) 20,51% Kelas 3 (Kelas XII) 79,49% Gambar 4.3 Perbandingan tingkatan kelas responden Untuk mengetahui perbandingan jumlah responden antara jenis kelamin, tingkatan kelas, dan umur responden, maka dilakukan analisis cross-tabulation antara ketiga hasil jawaban tersebut. Hasil analisis perbandingan tersebut ditunjukkan pada tabel perbandingan dibawah ini:

20 74 Jenis Kelamin Tingkatan Kelas Umur Jumlah (orang) Persentase (%) Laki-laki Perempuan Kelas 2 (Kelas XI) Kelas 3 (Kelas XII) Kelas 2 (Kelas XI) Kelas 3 (Kelas XII) tahun 16 5,86% tahun 6 2,20% tahun 65 23,81% > 18 tahun 26 9,52% tahun 28 10,26% tahun 6 2,20% tahun 96 35,16% > 18 tahun 30 10,99% Total : ,00% Tabel 4.5 Perbandingan jumlah responden berdasarkan jenis kelamin, tingkatan kelas, dan umur responden Tempat Tinggal Responden Walaupun responden berasal dari sekolah di Jakarta Barat, namun dilihat dari tempat tinggal responden maka tempat tinggal responden dapat beragam. Kebanyakan tempat tinggal responden adalah bertempat tinggal di Jakarta Barat sebesar 77,66%. Untuk wilayah tempat tinggal responden lainnya adalah yakni: Tangerang sebesar 10,26%, Jakarta Utara

21 75 sebesar 8,42%, Jakarta Pusat sebesar 2,56%, dan Jakarta Selatan sebesar 1,10%. Perbandingan tempat tinggal responden dapat dilihat pada diagram dibawah ini. Jakarta Selatan 1,10% Jakarta Pusat 2,56% Jakarta Utara 8,42% Tangerang 10,26% Jakarta Barat 77,66% Gambar 4.4 Tempat tinggal responden Jenis Pendidikan Sekolah Responden Dilihat dari jenis pendidikan responden, maka jenis pendidikan dari sekolah yang ditempuh adalah SMA (Sekolah Menengah Atas) dan SMK (Sekolah Menengah Kejuruan). Pemilihan lebih banyak responden dari SMA karena pertimbangan tingkat keberlanjutan studi lebih tinggi ke perguruan tinggi lebih banyak berasal dari siswa-siswi SMA. Responden yang berasal dari Sekolah Menengah Atas (SMA) adalah sebesar 98,90% dan responden yang berasal dari

22 76 Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) adalah sebesar 1,10%. Perbandingan antara jenis pendidikan responden dari responden SMA dan SMK ditunjukkan pada diagram dibawah ini. SMK 1,10% SMA 98,90% Gambar 4.5 Jenis pendidikan sekolah responden Jenis Sekolah Responden Dilihat dari jenis sekolah dari responden yang disurvei maka jenis sekolah tersebut terdiri dari yakni sekolah swasta dan sekolah negeri. Proporsi antara jenis sekolah tersebut adalah sekolah swasta sebesar 62,27% responden berasal dari sekolah swasta dan 37,73% responden berasal dari sekolah negeri. Perbandingan antara jenis sekolah dari responden yang disurvei ditunjukkan dari diagram dibawah ini.

23 77 Negeri 37,73% Swasta 62,27% Gambar 4.6 Jenis sekolah responden Model Kurikulum Sekolah Responden Dari segi model kurikulum sekolah yang dijalani oleh responden, maka penelitian ini dibatasi pada responden yang berasal dari sekolah yang memiliki kurikulum nasional Wilayah Sekolah Responden Hal yang sama dengan pemilihan responden berdasarkan model kurikulum sekolah, maka dari segi asal wilayah sekolah responden, penelitian ini pun dibatasi pada responden yang berasal dari sekolah-sekolah di wilayah Jakarta Barat.

24 Biaya Sekolah Bulanan Responden Penelitian ini juga dilakukan dengan membatasi pada responden yang berasal dari sekolah-sekolah yang memiliki biaya sekolah tertentu. Hal ini tentunya digunakan untuk membatasi penelitian pada sekolah-sekolah yang memiliki segmen pasar menengah. Penentuan segmen ini adalah dengan menggunakan batasan-batasan penentuan biaya sekolah atau biaya bulanan sekolah responden yang biasanya disebut sebagai biaya SPP. Penelitian ini juga pada akhirnya dapat digunakan oleh perguruan tinggi yang menyasar kepada segmen pasar menengah. Penelitian ini dibatasi pada responden berasal dari sekolah yang memiliki biaya sekolah bulanan (SPP) Rp ,- per bulan yakni sekolah-sekolah yang memiliki biaya sekolah bulanan (SPP) ini dapat dikategorikan sebagai sekolah yang memiliki segmen pasar menengah. Oleh karena itu, maka berdasarkan hasil penelitian, penelitian ini melibatkan: Responden yang memiliki SPP sebesar Rp ,- s/d Rp ,- adalah sebanyak 52,75%. Responden yang memiliki SPP sebesar Rp ,- s/d Rp ,- adalah sebanyak 6,96%.

25 79 Responden yang memiliki SPP sebesar Rp ,- s/d Rp ,- adalah sebanyak 5,13%. Responden yang memiliki SPP sebesar Rp ,- s/d Rp ,- adalah sebanyak 12,82%. Responden yang memiliki SPP sebesar Rp ,- s/d Rp ,- adalah sebanyak 0,37%. Responden yang memiliki SPP sebesar Rp ,- s/d Rp ,- adalah sebanyak 1,83%. Responden yang memiliki SPP sebesar Rp ,- s/d Rp ,- adalah sebanyak 1,10%. Responden yang memiliki SPP sebesar Rp ,- adalah sebanyak 19,05%. Perbandingan responden berdasarkan biaya sekolah bulanan (SPP) adalah ditunjukkan pada diagram dibawah ini. Rp , s/d Rp , 0,37% Rp , s/d Rp , 1,10% Rp , s/d Rp , 1,83% Rp , 19,05% Rp , s/d Rp , 12,82% Rp , s/d Rp , 52,75% Rp , s/d Rp , 5,13% Rp , s/d Rp , 6,96% Gambar 4.7 Biaya sekolah bulanan responden

26 Pilihan Perguruan Tinggi Penelitian ini juga ditujukan kepada responden untuk melihat perguruan tinggi yang menjadi pilihan mereka. Pilihan perguruan tinggi tersebut dapat berupa keinginan melanjutkan studi ke perguruan tinggi, jenjang pendidikan yang dipilih di perguruan tinggi, dan jenis perguruan tinggi yang dipilih Keinginan Melanjutkan Pendidikan Tinggi Hasil penelitian ini hanya menunjukkan hasil penelitian pada responden yang memiliki keinginan untuk melanjutkan studi pendidikan tinggi ke perguruan tinggi. Selain itu, penelitian mengenai keinginan untuk melanjutkan studi pendidikan tinggi ke perguruan tinggi ini digunakan sebagai filter terhadap responden yang dianggap valid Jenjang Pendidikan yang diinginkan Dari responden yang memilih untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi, maka sebagian besar responden memilih studi di perguruan tinggi dengan jenjang pendidikan Strata 1 (S-1). Berdasarkan hasil penelitian, jenjang pendidikan di perguruan tinggi yang dipilih adalah sebagai berikut: Pilihan jenjang pendidikan Strata 1 (S-1) sebesar 93,77%.

27 81 Pilihan jenjang pendidikan Diploma 4 (D-4) sebesar 4,03%. Pilihan jenjang pendidikan Diploma 3 (D-3) sebesar 0,73%. Pilihan jenjang pendidikan Diploma 1 (D-1) sebesar 0,37%. Diluar dari pilihan diatas adalah sebesar 1,10%. Perbandingan jenjang pendidikan yang dipilih oleh responden yang memiliki keinginan untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi ditunjukkan pada diagram dibawah ini. Diluar pilihan yang tersedia (Lainnya) 1,10% D 1 (Diploma 1) 0,37% D 3 (Diploma 3) 0,73% D 4 (Diploma 4) 4,03% S 1 (Strata 1) 93,77% Gambar 4.8 Jenjang pendidikan tinggi yang diinginkan

28 Jenis Perguruan Tinggi Pilihan Responden yang memiliki keinginan untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi menyatakan jenis perguruan tinggi yang dipilih oleh mereka, merupakan perguruan tinggi swasta atau perguruan tinggi negeri. Berdasarkan hasil penelitian, maka responden yang memilih ke perguruan tinggi swasta adalah sebesar 76,92% dan responden yang memilih ke perguruan tinggi negeri adalah sebesar 23,08%. PT Negeri 23,08% PT Swasta 76,92% Gambar 4.9 Jenis perguruan tinggi pilihan Pencarian Informasi Perguruan Tinggi Penelitian ini juga ditujukan untuk mengetahui bagaimana perilaku siswa-siswi (konsumen) dalam melakukan pencarian informasi mengenai perguruan tinggi pilihan mereka

29 83 berupa apa saja yang dilakukan dalam mencari informasi dan informasi apa saja yang dicari. Hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi perguruan tinggi dalam menentukan penyajian informasi yang diberikan kepada para calon konsumennya dimana dalam hal ini adalah para calon mahasiswanya Kegiatan yang dilakukan dalam pencarian informasi perguruan tinggi Dalam mencari informasi mengenai perguruan tinggi tentunya perilaku atau kebiasaan yang dilakukan oleh seorang siswa-siswi SMA/SMK. Dengan mengetahui kegiatan yang dilakukan dalam mencari informasi perguruan tinggi, maka sebuah perguruan tinggi dapat mengantisipasi dengan menyediakan atau menyebarkan informasi mengenai perguruan tingginya pada hal-hal atau kegiatan-kegiatan yang mereka lakukan. Berdasarkan hasil penelitian, kegiatan yang paling banyak dilakukan oleh konsumen dalam mencari informasi perguruan tinggi adalah mencari informasi dengan browsing melalui internet. Cara-cara yang dilakukan dalam mencari informasi mengenai perguruan tinggi adalah dengan melalui: Browsing internet adalah sebesar 30,77%. Mengunjungi website universitas / perguruan tinggi tersebut adalah sebesar 15,38%.

30 84 Brosur universitas / perguruan tinggi adalah sebesar 12,45%. Menghubungi universitas / perguruan tinggi yang dituju adalah sebesar 12,09%. Menanyakan kepada guru konseling / guru BK adalah sebesar 10,99%. Mengikuti acara pameran pendidikan 9,52%. Diskusi dengan teman adalah sebesar 8,79%. Perbandingan kegiatan apa saja yang dilakukan ketika mencari informasi mengenai perguruan tinggi ditunjukkan pada diagram dibawah ini. Diskusi dengan teman 8,79% Mengikuti acara pameran pendidikan 9,52% Browsing Internet 30,77% Menanyakan kepada guru konseling (guru BK) 10,99% Menghubungi universitas / perguruan tinggi yang dituju 12,09% Brosur universitas / perguruan tinggi 12,45% Mengunjungi website universitas / perguruan tinggi tersebut 15,38% Gambar 4.10 Hal yang dilakukan dalam mencari informasi perguruan tinggi

31 Sumber informasi dalam pencarian informasi perguruan tinggi Setelah diketahui hal-hal yang dilakukan oleh seorang konsumen dalam melakukan pencarian informasi mengenai perguruan tinggi, maka berikutnya perlu dipelajari sumber-sumber informasi manakah biasanya mereka mencari informasi perguruan tinggi. Berdasarkan hasil penelitian mengenai sumber informasi ketika seorang konsumen mencari informasi mengenai perguruan tinggi, maka sumber informasi yang paling banyak dicari oleh konsumen adalah internet sebesar 27,11%. Sumber-sumber informasi dalam mencari informasi mengenai perguruan tinggi adalah: Internet (jejaring pencarian) adalah sebesar 27,11%. Saudara adalah sebesar 8,42%. Orang tua adalah sebesar 8,06%. Website universitas / perguruan tinggi adalah sebesar 7,69%. Brosur / poster adalah sebesar 6,23%. Presentasi universitas / perguruan tinggi di sekolah 5,86%. Guru konseling (guru BK) adalah sebesar 5,49%.

32 86 Pihak layanan informasi di universitas / perguruan tinggi adalah sebesar 5,13%. Mading (Majalah Dinding) sekolah adalah sebesar 4,40%. Teman adalah sebesar 4,03%. Alumni adalah sebesar 4,03%. Acara / event universitas atau perguruan tinggi (Open House) adalah sebesar 2,93%. Radio adalah sebesar 2,93%. Jejaring sosial adalah sebesar 2,93%. Majalah adalah sebesar 2,20%. Koran adalah sebesar 1,83%. Education Fair adalah sebesar 0,37%. Mahasiswa dari perguruan tinggi tersebut adalah sebesar 0,37%. Perbandingan sumber-sumber informasi dalam mencari informasi mengenai perguruan tinggi ditunjukkan dalam diagram dibawah ini:

33 87 Mahasiswa Education fair Koran Majalah Jejaring Sosial Radio Acara / event universitas (Open House) Alumni Teman Mading Pihak layanan informasi di universitas Guru Konseling (Guru BK) Presentasi universitas di sekolah Brosur / Poster Website Universitas Orang Tua Saudara Internet 0,37% 0,37% 1,83% 2,20% 2,93% 2,93% 2,93% 4,03% 4,03% 4,40% 5,13% 5,49% 5,86% 6,23% 7,69% 8,06% 8,42% 27,11% Gambar 4.11 Sumber informasi dalam pencarian informasi perguruan tinggi Informasi perguruan tinggi yang dicari Penelitian ini mempelajari informasi-informasi apa sajakah yang ingin dicari oleh konsumen mengenai perguruan tinggi. Informasi ini perlu diketahui sebagai masukan bagi perguruan tinggi untuk menyediakan informasi apa yang perlu ditampilkan dalam bahan promosi perguruan tingginya baik dalam website, brosur, dan lain-lain. Dalam penelitian ini, seorang responden boleh memilih lebih dari satu informasiinformasi perguruan tinggi yang ingin dicari. Berdasarkan hasil penelitian, informasi-informasi mengenai perguruan tinggi yang banyak dicari adalah biaya/harga, jurusan/program studi, beasiswa/pmdk, kualitas lulusan, kerjasama dengan perusahaan, fasilitas, syarat pendaftaran, dan akreditasi.

34 88 Informasi-informasi mengenai perguruan tinggi yang ingin dicari oleh konsumen adalah: Biaya/Harga adalah sebesar 85,35%. Jurusan adalah sebesar 85,35%. Beasiswa/PMDK adalah sebesar 64,47%. Kualitas lulusan adalah sebesar 64,47%. Kerjasama dengan perusahaan adalah sebesar 59,71%. Fasilitas adalah sebesar 53,85%. Syarat pendaftaran adalah sebesar 53,85%. Akreditasi adalah sebesar 50,92%. Lokasi kampus adalah sebesar 43,22%. Kualitas dosen adalah sebesar 37,73%. Nama baik universitas / perguruan tinggi adalah sebesar 26,01%. Lingkungan sekitar kampus adalah sebesar 22,71%. Sistem perkuliahan adalah sebesar 21,61%. Kurikulum adalah sebesar 20,15%. Materi perkuliahan adalah sebesar 18,68%. Acara (event) universitas / perguruan tinggi adalah sebesar 16,85%. Bahasa pengantar adalah sebesar 14,29%.

35 89 Promo universitas adalah sebesar 12,09%. Komunitas mahasiswa adalah sebesar 8,42%. Perbandingan antara informasi-informasi mengenai perguruan tinggi yang ingin dicari oleh konsumen ditunjukkan pada diagram dibawah ini: 90,00% 80,00% 70,00% 60,00% 50,00% 40,00% 30,00% 20,00% 10,00% 85,35% 85,35% 64,47% 64,47% 59,71% 53,85% 53,85% 50,92% 43,22% 37,73% 26,01% 22,71% 21,61% 20,15% 18,68% 16,85% 14,29% 12,09% 8,42% 0,00% Gambar 4.12 Informasi mengenai perguruan tinggi yang dicari Informasi perguruan tinggi paling penting untuk dicari Dari informasi-informasi mengenai perguruan tinggi yang ingin dicari, maka responden sekali lagi diminta untuk menentukan satu informasi yang paling penting untuk mereka cari dan ketahui mengenai perguruan tinggi. Dari informasi inilah, maka dapat ditentukan mana informasi yang

36 90 wajib untuk selalu diinformasikan oleh perguruan tinggi kepada para konsumennya. Berdasarkan hasil penelitian, maka informasi yang paling penting untuk dicari oleh konsumen adalah informasi mengenai jurusan, biaya/harga kuliah, kualitas lulusan, kerjasama dengan perusahaan, dan beasiswa/pmdk. Menurut hasil penelitian mengenai informasi paling penting yang dicari oleh konsumen adalah: 1. Jurusan adalah sebesar 25,64%. 2. Biaya / Harga adalah sebesar 21,98%. 3. Kualitas Lulusan adalah sebesar 8,42%. 4. Kerjasama dengan perusahaan adalah sebesar 8,06%. 5. Beasiswa/PMDK adalah sebesar 6,23%. 6. Akreditasi adalah sebesar 5,13%. 7. Syarat Pendaftaran adalah sebesar 4,76%. 8. Nama Baik Universitas adalah sebesar 4,03%. 9. Fasilitas adalah sebesar 3,30%. 10. Sistem Perkuliahan adalah sebesar 1,83%. 11. Materi Perkuliahan adalah sebesar 1,83%. 12. Acara(event) universitas adalah sebesar 1,47%. 13. Kurikulum adalah sebesar 1,47%. 14. Lokasi kampus adalah sebesar 1,10%. 15. Kualitas Dosen adalah sebesar 1,10%. 16. Bahasa Pengantar adalah sebesar 1,10%.

37 Lingkungan sekitar Kampus adalah sebesar 1,10%. 18. Komunitas Mahasiswa adalah sebesar 1,10%. 19. Promo universitas adalah sebesar 0,37%. Perbandingan informasi paling penting mengenai perguruan tinggi untuk dicari oleh siswa-siswi ditunjukkan pada diagram dibawah ini. Promo universitas Komunitas Mahasiswa Lingkungan sekitar Kampus Bahasa Pengantar Kualitas Dosen Lokasi kampus Kurikulum Acara(event) universitas Materi Perkuliahan Sistem Perkuliahan Fasilitas Nama Baik Universitas Syarat Pendaftaran Akreditasi Beasiswa/PMDK Kerjasama dengan perusahaan Kualitas Lulusan Biaya / Harga Jurusan 0,37% 1,10% 1,10% 1,10% 1,10% 1,10% 1,47% 1,47% 1,83% 1,83% 3,30% 4,03% 4,76% 5,13% 6,23% 8,06% 8,42% 21,98% 25,64% Gambar 4.13 Informasi paling penting mengenai perguruan tinggi yang dicari Faktor Pemilihan Perguruan Tinggi Sebagai produsen tentunya harus memahami apa yang ada di benak konsumennya dari perilaku mencari informasi sampai dengan faktor-faktor apa sajakah yang menjadi pertimbangannya dalam memilih perguruan tinggi. Dengan mengetahui apa saja yang menjadi faktor pertimbangan

38 92 utama dari seorang konsumen ketika memilih perguruan tinggi, maka perguruan tinggi dapat menentukan strategi komunikasi dan saluran komunikasi yang tepat yang didukung oleh informasi hasil penelitian sebelumnya seperti: informasi yang dicari mengenai perguruan tinggi, sumber informasi, dan kegiatan yang dilakukan untuk mencari informasi mengenai perguruan tinggi Faktor Pertimbangan Utama dalam Pemilihan Perguruan Tinggi Untuk mengetahui apa saja yang menjadi faktor pertimbangan utama bagi siswa-siswi dalam memilih perguruan tinggi, sebuah penelitian dilakukan untuk mengetahui hal tersebut sehingga bisa membantu perguruan tinggi dalam merancang pilihan fokus utama dalam strategi komunikasinya. Responden diuji dengan memilih salah satu yang menjadi faktor pertimbangan utama dari faktor-faktor pertimbangan yang telah dihasilkan dari penelitian kualitatif sebelumnya. Dari hasil penelitian, dapat diketahui bahwa yang menjadi 3 faktor pertimbangan utama adalah jurusan yang ditawarkan oleh perguruan tinggi bersangkutan, harga/biaya kuliah yang ditawarkan, dan kualitas prospek lulusan (lulusan mudah bekerja).

39 93 Berdasarkan hasil penelitian, faktor-faktor yang menjadi pertimbangan utama dalam memilih sebuah perguruan tinggi adalah: 1. Jurusan adalah sebesar 30,77%. 2. Harga / Biaya Kuliah adalah sebesar 23,44%. 3. Kualitas Prospek Lulusan (Lulusan Mudah Bekerja) adalah sebesar 21,25%. 4. Rekomendasi Keluarga adalah sebesar 4,40%. 5. Ketersediaan Beasiswa / PMDK adalah sebesar 3,66%. 6. Lokasi Kampus adalah sebesar 2,56%. 7. Fasilitas adalah sebesar 2,56%. 8. Nama Baik perguruan tinggi tersebut adalah sebesar 2,20%. 9. Kerjasama dengan perusahaan adalah sebesar 2,20%. 10. Keunggulan perguruan tinggi tersebut adalah sebesar 1,83%. 11. Jarak ke kampus adalah sebesar 1,10%. 12. Prestasi perguruan tinggi tersebut adalah sebesar 1,10%. 13. Kualitas Dosen adalah sebesar 1,10%. 14. Tingkat Akreditasi adalah sebesar 0,73%. 15. Banyak Teman yang kuliah di perguruan tinggi tersebut adalah sebesar 0,73%.

40 Komunitas Mahasiswa adalah sebesar 0,37%. Perbandingan faktor-faktor yang menjadi pertimbangan utama dalam memilih sebuah perguruan tinggi ditunjukkan pada diagram dibawah ini: Komunitas Mahasiswa Banyak Teman yang kuliah di perguruan tinggi tsb. Tingkat Akreditasi Kualitas Dosen Prestasi perguruan tinggi tersebut Jarak ke kampus Keunggulan perguruan tinggi tersebut Kerjasama dengan perusahaan Nama Baik perguruan tinggi tersebut Fasilitas Lokasi Kampus Ketersediaan Beasiswa / PMDK Rekomendasi Keluarga 0,37% 0,73% 0,73% 1,10% 1,10% 1,10% 1,83% 2,20% 2,20% 2,56% 2,56% 3,66% 4,40% Kualitas Prospek Lulusan (Lulusan Mudah Bekerja) 21,25% Harga / Biaya Kuliah 23,44% Jurusan 30,77% Gambar 4.14 Faktor pertimbangan utama dalam pemilihan perguruan tinggi Pemetaan Faktor Pertimbangan Utama yang penting dan menentukan dalam pemilihan Perguruan Tinggi Untuk mendapatkan hasil yang lebih detail mengenai faktor-faktor pertimbangan utama manakah yang sebenarnya dianggap lebih penting dan lebih menentukan ketika seorang siswa-siswi atau konsumen untuk memilih

41 95 perguruan tinggi, maka faktor-faktor pertimbangan utama tersebut diuji antara derajat seberapa pentingnya dengan derajat seberapa menentukannya ketika melakukan pertimbangan pemilihan perguruan tinggi. Responden diminta untuk mengisi masing-masing faktor yang dianggap penting dan menentukan dalam pertimbangan memilih perguruan tinggi berdasarkan derajat pentingnya dan derajat menentukannya. Setelah itu, faktor-faktor tersebut diberikan nilai sesuai dengan bobotnya dan dirata-ratakan untuk menghasilkan sebuah pemetaan (mapping) yang membentuk 4 kuadran yakni: 1. Kuadran faktor kurang penting dan kurang menentukan. 2. Kuadran faktor penting tetapi kurang menentukan. 3. Kuadran faktor kurang penting tetapi menentukan. 4. Kuadran faktor lebih penting dan lebih menentukan. Berdasarkan hasil penelitian, maka faktor-faktor yang masuk ke masing-masing kuadran adalah: 1. Faktor-faktor dalam kuadran faktor kurang penting dan kurang menentukan adalah: banyak teman yang kuliah di perguruan tinggi tersebut, komunitas mahasiswa, lingkungan sekitar kampus, lokasi kampus, jarak ke kampus, dan kegiatan UKM (kegiatan ekstrakurikuler kampus).

42 96 2. Faktor-faktor dalam kuadran faktor penting tetapi kurang menentukan adalah: ketersediaan beasiswa / PMDK. 3. Tidak ada faktor apapun yang masuk ke dalam kuadran faktor kurang penting tetapi menentukan. 4. Faktor-faktor dalam kuadran faktor lebih penting dan lebih menentukan adalah: jurusan, kualitas prospek lulusan (lulusan mudah bekerja), harga / biaya kuliah, kerjasama dengan perusahaan, prestasi perguruan tinggi tersebut, keunggulan perguruan tinggi tersebut, rekomendasi keluarga, fasilitas, nama baik perguruan tinggi tersebut, tingkat akreditasi, dan kualitas dosen. Dilihat dari hasil penelitian, maka faktor-faktor yang dianggap paling penting dan paling menentukan adalah faktor: jurusan atau program studi yang ditawarkan oleh perguruan tinggi bersangkutan, kualitas prospek lulusan (lulusan mudah bekerja), dan harga / biaya kuliah yang ditawarkan. Perbandingan dan peta masing-masing faktor yang dianggap penting dan menentukan ditunjukkan pada gambar dibawah ini:

43 97 4,00 3,90 3,80 3,70 3,60 3,50 3,40 3,30 3,20 3,10 3,00 2,90 2,80 2,70 2,60 2,50 2,40 2,30 2,20 2,10 2,00 1,90 1,80 1,70 Derajatmenentukannya faktor Jarak ke kampus Banyak Teman yang kuliah di perguruan tinggi tersebut Lokasi Kampus Lingkungan sekitar Kampus Komunitas Mahasiswa Harga / Biaya Kuliah Ketersediaan Beasiswa / PMDK Jurusan Kualitas Prospek Lulusan (Lulusan Mudah Bekerja) Kerjasama dengan perusahaan Keunggulan perguruan tinggi Prestasi perguruan tinggi tersebut tersebut Fasilitas Rekomendasi Keluarga Nama Baik perguruan tinggi Kualitas Dosen Tingkat Akreditasi tersebut Kegiatan UKM (kegiatan ekstrakurikuler kampus) Derajatpentingnya faktor 1,70 1,80 1,90 2,00 2,10 2,20 2,30 2,40 2,50 2,60 2,70 2,80 2,90 3,00 3,10 3,20 3,30 3,40 3,50 3,60 3,70 3,80 3,90 4,00 Gambar 4.15 Pemetaan faktor pertimbangan utama yang penting dan menentukan dalam pemilihan perguruan tinggi

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Sebelum melaksanakan penelitian di lapangan, maka perlu disusun metode penelitian yang tepat untuk digunakan dalam menyusun penelitian dalam studi ini. Oleh

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil temuan pada penelitian yang telah dilakukan, maka kesimpulan yang dapat diambil adalah sebagai berikut: 1. Pada pasar anak remaja seperti siswa-siswi

Lebih terperinci

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan 6.1.1 Faktor faktor yang dipentingkan oleh siswa SMA dalam memilih sebuah perguruan tinggi Berikut ini faktor faktor yang dipentingkan oleh siswa SMA dalam memilih

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Proses pemilihan perguruan tinggi merupakan keputusan besar dimana

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Proses pemilihan perguruan tinggi merupakan keputusan besar dimana BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Proses pemilihan perguruan tinggi merupakan keputusan besar dimana orang tua serta kerabat juga ikut mengambil bagian dalam memilih perguruan tinggi. Ini

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang spesifikasinya adalah sistematis, terencana dan terstruktur dengan jelas

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang spesifikasinya adalah sistematis, terencana dan terstruktur dengan jelas BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Metode penelitian kuantitatif merupakan salah satu jenis penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terkoordinasi, dan tidak ada sikap koheren yang memandang aset tersebut harus

BAB I PENDAHULUAN. terkoordinasi, dan tidak ada sikap koheren yang memandang aset tersebut harus BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Persaingan di sektor jasa pendidikan di kalangan perguruan tinggi swasta (PTS) dalam memperebutkan pasar mahasiswa dewasa ini sangat ketat. Saat ini jumlah

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PENELITIAN. Sebelum penulis masuk kedalam metode kualitatif, penulis melakukan survey

BAB 4 HASIL PENELITIAN. Sebelum penulis masuk kedalam metode kualitatif, penulis melakukan survey BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Penyajian Data Penelitian Sebelum penulis masuk kedalam metode kualitatif, penulis melakukan survey terlebih dahulu terhadap 100 responden dengan menggunakan kuantitatif terlebih

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hal yang sangat penting dalam menjamin

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hal yang sangat penting dalam menjamin BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan merupakan hal yang sangat penting dalam menjamin perkembangan dan kelangsungan hidup suatu bangsa. Melalui pendidikan potensi seseorang akan berkembang dengan

Lebih terperinci

Gambar 2. Kerangka berpikir mengenai perilaku penggunaan pembalut pada mahasiswi

Gambar 2. Kerangka berpikir mengenai perilaku penggunaan pembalut pada mahasiswi 16 KERANGKA PEMIKIRAN Menstruasi merupakan keadaan yang dialami oleh seorang perempuan normal setiap bulan. Agar cairan menstruasi yang keluar dari dinding rahim tidak menodai pakaian yang dipakai maka

Lebih terperinci

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan 1. Faktor-faktor yang berada pada prioritas 1 yang menjadi faktor-faktor yang dipentingkan oleh siswa BPK dan Aloy untuk sebuah perguruan tinggi, adalah : Tabel

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. memperlukan strategi dari yang membedakan antara sekolah bisnis yang satu

BAB III METODOLOGI. memperlukan strategi dari yang membedakan antara sekolah bisnis yang satu BAB III METODOLOGI 3.1 Kerangka Pemikiran Tuntutan dunia kerja yang semakin membutuhkan karyawan profesional dan unggul dalam keilmuan, membuat kompetisi antarsekolah bisnis penyelenggarakan program Magister

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI DAN DESAIN PENELITIAN

BAB III METODOLOGI DAN DESAIN PENELITIAN 31 BAB III METODOLOGI DAN DESAIN PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Untuk memperoleh suatu strategi perusahaan yang dapat menunjang tujuan perusahaan, dibutuhkan penelitian yang mendalam terhadap berbagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada saat ini perusahaan menghadapi persaingan yang semakin ketat, sehingga perlu memiliki strategi dalam memasarkan produknya agar tidak kalah bersaing dengan perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. modern Indonesia saat ini. Jenjang pendidikan formal di Indonesia berdasarkan

BAB I PENDAHULUAN. modern Indonesia saat ini. Jenjang pendidikan formal di Indonesia berdasarkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesadaran pendidikan semakin lama semakin kuat di dalam masyarakat. Pendidikan ialah salah satu hal yang dianggap sangat penting oleh masyarakat modern Indonesia saat

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Research design adalah sekumpulan keputusan yang menyusun suatu perencanaan ( master plan ) dimana ditetapkan metode dan prosedur untuk mengumpulkan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian

METODE PENELITIAN. Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian 17 METODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian Penelitian mengenai pengaruh pola penggunaan jejaring sosial terhadap motivasi dan alokasi waktu belajar siswa SMPN 1 Dramaga, menggunakan desain

Lebih terperinci

Kajian Program Beasiswa Unggulan BPKLN Kemendikbud 2011

Kajian Program Beasiswa Unggulan BPKLN Kemendikbud 2011 Kajian Program Beasiswa Unggulan BPKLN Kemendikbud 2011 Bandung, 18 Januari 2012 1 Sekilas tentang Beasiswa Unggulan Program Beasiswa Ungggulan merupakan program yang bersifat stimulan bagi program studi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metodologi Penelitian Metodologi penelitian bisa juga dikatakan sebagai research process. Kompas Cyber Media sebagai penyedia informasi online atau berita di internet.

Lebih terperinci

pengetahuan, dan sikap akan berhubungan dengan perilaku pembelian buku bajakan. Kerangka pemikiran dalam penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 3.

pengetahuan, dan sikap akan berhubungan dengan perilaku pembelian buku bajakan. Kerangka pemikiran dalam penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 3. 17 KERANGKA PEMIKIRAN Perguruan tinggi merupakan komunitas yang terdiri dari orang-orang intelektual dalam berbagai aktivitas akademis. Perguruan tinggi memiliki peran strategis dan sangat penting sebagai

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan membandingkan dua kelompok data

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan membandingkan dua kelompok data BAB III METODOLOGI PENELITIAN III.1. Desain Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan membandingkan dua kelompok data mengenai pengaruh personal selling terhadap proses keputusan pembelian konsumen. Dengan

Lebih terperinci

L-1 LAMPIRAN. Lampiran Interview

L-1 LAMPIRAN. Lampiran Interview L-1 Lampiran Interview LAMPIRAN Q : Pak bagaimana sih proses bisnis penerimaan mahasiswa baru? A : Pertama pihak kami melakukan analisis mengenai promosi apa saja yang ingin dilakukan, seperti melakukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pendidikan merupakan suatu usaha yang dilakukan oleh manusia

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pendidikan merupakan suatu usaha yang dilakukan oleh manusia BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pendidikan merupakan suatu usaha yang dilakukan oleh manusia untuk mengembangkan kemampuan dirinya melalui proses pembelajaran. Pendidikan yang ditempuh dapat melalui

Lebih terperinci

PROSEDUR PENERIMAAN MAHASISWA BARU No. Dokumen

PROSEDUR PENERIMAAN MAHASISWA BARU No. Dokumen PROSEDUR PENERIMAAN MAHASISWA BARU No. Dokumen : PBM-UDINUS-01 Revisi Ke / Tanggal : - / - Berlaku Tanggal : 2 Januari 2009 1. TUJUAN : Menjamin proses penerimaan mahasiswa baru berjalan baik sesuai dengan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Cara Pengambilan Contoh

METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Cara Pengambilan Contoh 21 METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian mengenai perilaku penggunaan internet ini menggunakan desain cross sectional study dengan metode survey. Penelitian ini dilakukan di Institut Pertanian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. semakin besar dan memberatkan di sebagian besar anggota masyarakat. Tingginya biaya

BAB I PENDAHULUAN. semakin besar dan memberatkan di sebagian besar anggota masyarakat. Tingginya biaya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam kondisi krisis multidimensi yang berkepanjangan, pendidikan telah menarik perhatian berbagai pihak setelah bergeser menjadi salah satu pos pengeluaran yang semakin

Lebih terperinci

3 HASIL DAN PEMBAHASAN

3 HASIL DAN PEMBAHASAN 10 3 HASIL DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Tempat Penelitian Kampus STAKPN Tarutung berada di Kecamatan Tarutung Kabupaten Tapanuli Utara Propinsi Sumatera Utara yang berdiri sejak tahun 1999. STAKPN Tarutung

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 70 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Pengertian Penelitian Menurut Arikunto, Suharsimi ( 2003,p.10 ) penelitian adalah suatu kegiatan ilmiah yang memiliki tujuan untuk mengembangkan dan memperkaya ilmu pengetahuan.

Lebih terperinci

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT SISWA SEKOLAH UNGGULAN MENJADI MAHASISWA UIN SUSKA RIAU

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT SISWA SEKOLAH UNGGULAN MENJADI MAHASISWA UIN SUSKA RIAU FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT SISWA SEKOLAH UNGGULAN MENJADI MAHASISWA UIN SUSKA RIAU Ismu Kusumanto 1, Ekie Gilang Permata 1 Jurusan Teknik Industri UIN Sultan Syarif Kasim Riau ismu_uin@yahoo.co.id

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu aspek yang penting bagi kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu aspek yang penting bagi kehidupan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu aspek yang penting bagi kehidupan seseorang. Kualitas kehidupan seseorang dapat ditingkatkan melalui pendidikan. Demikian pentingnya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Identifikasi Masalah. Instrumen Penelitian. Pengumpulan Data. Analisis Data. Rekomendasi. Gambar 3.1 Alur Metode Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Identifikasi Masalah. Instrumen Penelitian. Pengumpulan Data. Analisis Data. Rekomendasi. Gambar 3.1 Alur Metode Penelitian 19 BAB III METODE PENELITIAN Pada tahap ini menjelaskan tentang metodologi penelitian mengenai kegiatan, prosedur, dan metode yang digunakan dalam penelitian. Alur dari penelitian dapat dilihat pada Gambar

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. N 1+ Ne 2. n =

METODE PENELITIAN. N 1+ Ne 2. n = 27 METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan desain penelitian cross-sectional dengan metode survei. Penelitian cross-sectional adalah penelitian yang dilakukan

Lebih terperinci

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS UDAYANA FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN JURUSAN ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS UDAYANA FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN JURUSAN ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN Kode Dok. : F-MT-08-03-01 Revisi : 0 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS UDAYANA FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN JURUSAN ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN Kampus Bukit Jimbaran Phone : (0361) 701 801,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Tahapan Penelitian Dalam bab ini akan menguraikan bagaimana proses penelitian dari awal perumusan masalah sampai didapat temuan dan saran. Secara umum tahapan penelitian

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Metode penelitian merupakan tahapan proses penelitian yang digunakan untuk memecahkan persoalan yang muncul. Metode penelitian disusun dengan mengacu pada latar belakang dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penentu bagi perkembangan sosial dan ekonomi ke arah kondisi yang lebih baik,

BAB I PENDAHULUAN. penentu bagi perkembangan sosial dan ekonomi ke arah kondisi yang lebih baik, Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Saat ini, jenjang pendidikan di perguruan tinggi dirasakan sudah menjadi kebutuhan pendidikan yang pokok bagi masyarakat. Masyarakat memandang

Lebih terperinci

PENGARUH BIAYA PROMOSI TERHADAP JUMLAH MAHASISWA BARU DAN ANALISIS PROMOSI MIX DI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG.

PENGARUH BIAYA PROMOSI TERHADAP JUMLAH MAHASISWA BARU DAN ANALISIS PROMOSI MIX DI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG. PENGARUH BIAYA PROMOSI TERHADAP JUMLAH MAHASISWA BARU DAN ANALISIS PROMOSI MIX DI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG Setia Iriyanto Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah emarang Email : setiairiyanto_se@yahoo.com

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Tabel 3.1 Desain Penelitian. Jenis dan Metode Penelitian Deskriptif / Survey. Deskriptif / Studi kasus

BAB 3 METODE PENELITIAN. Tabel 3.1 Desain Penelitian. Jenis dan Metode Penelitian Deskriptif / Survey. Deskriptif / Studi kasus BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Tabel 3.1 Desain Penelitian Tujuan Penelitian Merancang peta strategi yang Jenis dan Metode Penelitian Deskriptif / Desain Penelitian Unit Analisis Organisasi

Lebih terperinci

Lampiran. Kepada Yth: Bapak/Ibu/Saudara/Saudari Di Tempat

Lampiran. Kepada Yth: Bapak/Ibu/Saudara/Saudari Di Tempat Lampiran Kepada Yth: Bapak/Ibu/Saudara/Saudari Di Tempat Dengan Hormat, Dalam rangka memenuhi persayaratan untuk menyelesaikan pendidikan di Magister Manajemen, saya bermaksud mengadakan penelitian di

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan berbagai uraian dan temuan yang dihasilkan oleh penelitian

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan berbagai uraian dan temuan yang dihasilkan oleh penelitian BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1 Kesimpulan Berdasarkan berbagai uraian dan temuan yang dihasilkan oleh penelitian ini, dapat diambil beberapa kesimpulan penting yang merupakan inti dari penelitian

Lebih terperinci

III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan Data

III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan Data III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan Data Pengumpulan data dilakukan dengan beberapa metode, teknik dan sumber. Data yang digunakan dalam kajian ini adalah data primer dan sekunder yang bersifat kualitatif

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Menurut Anwar (2011:13), Desain penelitian deskriptif adalah desain

BAB 3 METODE PENELITIAN. Menurut Anwar (2011:13), Desain penelitian deskriptif adalah desain BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian merupakan suatu proses yang dilakukan untuk memberikan petunjuk atau arahan yang sistematis kepada peneliti. Desain pada penelitian ini adalah

Lebih terperinci

3. Belum ada yang meneliti tentang kesadaran gender siswa kelas VIII SMP Negeri 15 Bandung tahun ajaran 2013/2014.

3. Belum ada yang meneliti tentang kesadaran gender siswa kelas VIII SMP Negeri 15 Bandung tahun ajaran 2013/2014. 41 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian dilaksanakan di Sekolah Menengah Pertama Negeri 15 Bandung. Sekolah ini beralamat di Jalan Dr. Setiabudhi No

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. signifikan. Pada tahun 2014 tercatat jumlah perguruan tinggi di Indonesia sebanyak 3.483

BAB I PENDAHULUAN. signifikan. Pada tahun 2014 tercatat jumlah perguruan tinggi di Indonesia sebanyak 3.483 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan pendidikan tinggi di Indonesia mengalami pertumbuhan yang sangat signifikan. Pada tahun 2014 tercatat jumlah perguruan tinggi di Indonesia sebanyak 3.483

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Teknik Penarikan Contoh

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Teknik Penarikan Contoh 25 METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan desain cross sectional study. Data dikumpulkan untuk meneliti suatu fenomena dalam satu kurun waktu tertentu (Umar 2006).

Lebih terperinci

FAKULTAS EKONOMI JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI JURUSAN MANAJEMEN 74 KUESIONER PENELITIAN FAKULTAS EKONOMI JURUSAN MANAJEMEN UNIVERSITAS ESA UNGGUL No.Resp : Yth. Bapak/Ibu/Sdra/i Nasabah Tabungan MONAS PT Bank DKI Capem Tanjung Duren Dengan hormat, Saya Saroja Bachtiar

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Akhir yang berjudul Analisis Product Positioning Pada Clothing Arena

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Akhir yang berjudul Analisis Product Positioning Pada Clothing Arena BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Untuk mengumpulkan data yang dijadikan bahan dalam penyusunan Tugas Akhir yang berjudul Analisis Product Positioning Pada Clothing Arena Experience

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan sebagai faktor pendukung yang memegang peranan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan sebagai faktor pendukung yang memegang peranan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan sebagai faktor pendukung yang memegang peranan penting di segala sektor terutama dalam pekerjaan. Pendidikan sebagai usaha yang dapat mengembangkan potensi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pada Bab tiga ini, dibahas hal-hal yang berkaitan dengan metode

BAB III METODE PENELITIAN. Pada Bab tiga ini, dibahas hal-hal yang berkaitan dengan metode 55 BAB III METODE PENELITIAN Pada Bab tiga ini, dibahas hal-hal yang berkaitan dengan metode penelitian. Pokok bahasan yang diungkap adalah metode penelitian, definisi operasional variabel, populasi dan

Lebih terperinci

Disain, Lokasi, dan Waktu Penelitian

Disain, Lokasi, dan Waktu Penelitian 37 METODE PENELITIAN Disain, Lokasi, dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan disain cross sectional study yaitu data dikumpulkan pada satu waktu tidak berkelanjutan untuk memperoleh karakteristik

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Pengumpulan Data Sesuai dengan tujuan permasalahan, bahwa penelitian ini membahas Bauran Pemasaran terhadap keputusan konsumen CV. Akhmadmaxi. Data yang diperoleh

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berikut ini beberapa kesimpulan dari hasil proyek di Binus Business School (BBS) berdasarkan hasil pengolahan data, antara lain: SWOT a. Kekuatan (Strength) BBS

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Disain, Tempat dan Waktu Cara Pemilihan dan Jumlah Contoh

METODE PENELITIAN Disain, Tempat dan Waktu Cara Pemilihan dan Jumlah Contoh 27 METODE PENELITIAN Disain, Tempat dan Waktu Penelitian ini dilakukan di dalam lingkungan SMA, yaitu dari SMA Negeri 10 sebagai SMA negeri dan SMA Kesatuan sebagai SMA swasta yang ada di Kota Bogor, Jawa

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. UMB (perceptual positioning map). Sedangkan deskritif kualitatif digunakan

BAB IV METODE PENELITIAN. UMB (perceptual positioning map). Sedangkan deskritif kualitatif digunakan 38 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Desain Penelitian Menggunakan metode deskritif kuantitatif untuk menganalisa persepsi calon mahasiswa dalam memposisikan UMB terhadap kompetitornya yang nantinya akan digambarkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian akan dilaksanakan di 3 kecamatan di Kabupaten Kepulauan Anambas

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian akan dilaksanakan di 3 kecamatan di Kabupaten Kepulauan Anambas BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian akan dilaksanakan di 3 kecamatan di Kabupaten Kepulauan Anambas Propinsi Kepulauan Riau untuk mata pelajaran Ujian Nasional (UN) dengan

Lebih terperinci

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB 4 METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian observasional yaitu hanya melakukan

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB 4 METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian observasional yaitu hanya melakukan BAB 4 METODE PENELITIAN 4.1 Jenis dan Rancangan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian observasional yaitu hanya melakukan observasi tanpa melakukan intervensi sedangkan untuk design penelitian

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN ANALISIS DATA PROFIL MAGISTER AKUNTANSI UKSW

IV. HASIL DAN ANALISIS DATA PROFIL MAGISTER AKUNTANSI UKSW IV. HASIL DAN ANALISIS DATA PROFIL MAGISTER AKUNTANSI UKSW Prodi Magister Akuntansi UKSW berdiri berdasarkan ijin operasional yang dikeluarkan oleh Ditjen Dikti Nomor 1865/D/T/2009 tertanggal 15 Oktober

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memikat hati orang untuk membeli produk atau jasa yang diwakilinya. Citra

BAB I PENDAHULUAN. memikat hati orang untuk membeli produk atau jasa yang diwakilinya. Citra BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Merek (brand) diyakini mempunyai kekuatan yang dahsyat untuk memikat hati orang untuk membeli produk atau jasa yang diwakilinya. Citra yang ditampilkan serasa menyihir

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. dalam rangka menyusun suatu laporan. Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. dalam rangka menyusun suatu laporan. Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Berdasarkan penelitian yang akan dilakukan yang menjadi objek penelitian ini merupakan suatu permasalahan yang di jadikan sumber topik untuk penulisan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan era globalisasi, dunia ilmu pengetahuan dan teknologi

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan era globalisasi, dunia ilmu pengetahuan dan teknologi 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Seiring dengan era globalisasi, dunia ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang semakin pesat. Globalisasi mempunyai dampak yang luas tidak hanya pada sektor

Lebih terperinci

Lampiran 1. Kepada Yth. Bapak/ Ibu/ Saudara... Pengunjung Obyek Wisata Unggulan Provinsi Lampung Di Tempat. Assalamualaikum.wr.wb

Lampiran 1. Kepada Yth. Bapak/ Ibu/ Saudara... Pengunjung Obyek Wisata Unggulan Provinsi Lampung Di Tempat. Assalamualaikum.wr.wb Lampiran 1 KUESIONER ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENENTU KUALITAS OBYEK WISATA TERHADAP KEPUASAN WISATAWAN DAN PENGARUHNYA TERHADAP LOYALITAS WISATAWAN (Studi Penelitian Pada Obyek Wisata Unggulan Provinsi

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Profil Perusahaan PT. Hutchison 3 Indonesia (H3I) adalah perusahaan penyedia jasa telekomunikasi yang berkembang pesat dan beroperasi dengan lisensi nasional

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul Di dalam dunia bisnis, terdapat banyak perusahaan yang menawarkan barang/produknya. Perusahaan-perusahaan tersebut terbagi menjadi perusahaan produk

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING... ii. HALAMAN PENGESAHAN TUGAS AKHIR... iii. KATA PENGANTAR... iv. DAFTAR ISI... vi. DAFTAR TABEL...

DAFTAR ISI. HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING... ii. HALAMAN PENGESAHAN TUGAS AKHIR... iii. KATA PENGANTAR... iv. DAFTAR ISI... vi. DAFTAR TABEL... DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING... ii HALAMAN PENGESAHAN TUGAS AKHIR... iii KATA PENGANTAR... iv DAFTAR ISI... vi DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR... x DAFTAR LAMPIRAN... xi

Lebih terperinci

Kuesioner Penelitian. Pengaruh Bauran Eceran Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen pada Butik Batik Tasik di Bandung

Kuesioner Penelitian. Pengaruh Bauran Eceran Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen pada Butik Batik Tasik di Bandung Kuesioner Penelitian Pengaruh Bauran Eceran Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen pada Butik Batik Tasik di Bandung A. Kata Pengantar No. Angket : Tanggal Interview : Kepada Yth: Sdr/i Di tempat. Dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Berdasarkan data Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan jumlah Perguruan Tinggi di Indonesia hingga tahun 2014 berjumlah 4267 perguruan tinggi, baik Perguruan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Gambar 2 Kerangka pengambilan contoh penelitian. Purposive. Proporsional random sampling. Mahasiswa TPB-IPB 2011/2012 (N=3494)

METODE PENELITIAN. Gambar 2 Kerangka pengambilan contoh penelitian. Purposive. Proporsional random sampling. Mahasiswa TPB-IPB 2011/2012 (N=3494) 19 METODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian ini menggunakan desain cross sectional karena pengumpulan data hanya dilakukan pada satu waktu dan tidak berkelanjutan, serta retrospektif karena

Lebih terperinci

NOVEMBER 2014 KERJA SAMA:

NOVEMBER 2014 KERJA SAMA: LAPORAN SURVEI INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM) TERHADAP TAMAN PINTAR NOVEMBER 2014 KERJA SAMA: 0 Daftar Isi Daftar Isi...1 A. LATAR BELAKANG PENELITIAN... 1 B. TUJUAN PENELITIAN....1 C. DESAIN PENELITIAN.....1

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Tabel 1 Disain eksperimental penelitian Motivasi Pesan Faktor. positif dan dengan cara penyajian tanpa penjelasan.

METODE PENELITIAN. Tabel 1 Disain eksperimental penelitian Motivasi Pesan Faktor. positif dan dengan cara penyajian tanpa penjelasan. 23 METODE PENELITIAN Disain, Tempat, dan Waktu Penelitian Disain eksperimental yang digunakan dalam penelitian ini adalah faktorial 2x2 dengan pre test dan post test. Disain penelitian ini melibatkan dua

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Pendekatan Penelitian Pendekatan penelitian dimaksudkan sebagai seperangkat teori, prosedur, dan asumsi yang diyakini tentang bagaimana peneliti melihat dunia. Pendekatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. studi kasus adalah dikarenakan fenomena yang terjadi bersifat kasuistik dan

BAB III METODE PENELITIAN. studi kasus adalah dikarenakan fenomena yang terjadi bersifat kasuistik dan BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian studi kasus. Alasan pemilihan studi kasus adalah dikarenakan fenomena yang terjadi bersifat kasuistik dan berbeda

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pemilihan Subyek dan Obyek Penelitian Subyek penelitian yang dipilih oleh penulis adalah pelayanan yang telah dihasilkan oleh PT. Asahi Kemas Utama. Sedangkan obyek yang dipilih

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini persaingan dalam dunia usaha semakin ketat, terlebih dengan

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini persaingan dalam dunia usaha semakin ketat, terlebih dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah Dewasa ini persaingan dalam dunia usaha semakin ketat, terlebih dengan semakin meningkatnya kebutuhan dan keinginan konsumen. Hal ini menyebabkan perusahaan-perusahaan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Cara Pemilihan Contoh

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Cara Pemilihan Contoh 23 METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Desain penelitian ini menggunakan cross sectional study yakni data dikumpulkan pada satu waktu untuk memperoleh gambaran karakteristik contoh.

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH PRODUK, HARGA, PROMOSI, DAN TEMPAT TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK INDOSAT OOREDOO

ANALISIS PENGARUH PRODUK, HARGA, PROMOSI, DAN TEMPAT TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK INDOSAT OOREDOO Lampiran 1. Kuesioner Penelitian KUESIONER ANALISIS PENGARUH PRODUK, HARGA, PROMOSI, DAN TEMPAT TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK INDOSAT OOREDOO Sehubungan dengan penyusunan skripsi dengan judul yang

Lebih terperinci

Manfaat Metode Penelitian

Manfaat Metode Penelitian Metode Penelitian Pengertian Metodologi Penelitin: Merupakan suatu cabang ilmu pengetahuan yang membicarakan atau mempersoalkan cara-cara melaksanakan penelitian (yaitu meliputi kegiatan-kegiatan mencari,

Lebih terperinci

BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Sesuai dengan yang telah diuraikan dalam metodologi penelitian, untuk menjawab tujuan penelitian perlu dilakukan analisis pengujian. Analisis data akan dilakukan

Lebih terperinci

Checklists dalam Membuat Produk yang Memenuhi Kebutuhan Konsumen Anda

Checklists dalam Membuat Produk yang Memenuhi Kebutuhan Konsumen Anda dalam Membuat Produk yang Memenuhi Kebutuhan Konsumen Anda Pelajari Keinginan Konsumen Anda Menjual Ide Memahami Konsumen HASIL KOLABORASI OLEH TIM: DITULIS DAN DIADPTASI OLEH: Marvin Charlie TERINSPIRASI

Lebih terperinci

SURVEI PELAYANAN PUBLIK RSUP Dr. SARDJITO YOGYAKARTA TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN

SURVEI PELAYANAN PUBLIK RSUP Dr. SARDJITO YOGYAKARTA TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN 1 SURVEI PELAYANAN PUBLIK RSUP Dr. SARDJITO YOGYAKARTA TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Keberhasilan RSUP Dr. Sardjito dalam menjalankan peranannya sebagai Rumah Sakit Tipe A Pendidikan sangat

Lebih terperinci

FORMULIR PENDAFTARAN MAHASISWA BARU

FORMULIR PENDAFTARAN MAHASISWA BARU FORMULIR PENDAFTARAN MAHASISWA BARU BEASISWA PMSD JALUR UNAS Kampus Paingan Maguwoharjo Slleman Yogyakarta Tlp : 0274-883037, 886530 ext 2272/2263 E-mail: admin@pmsd.ac.id Website: www.pmsd.ac.id Petunjuk:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan tonggak pembangunan sebuah bangsa. Kemajuan. dan kemunduran suatu bangsa dapat diukur melalui pendidikan yang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan tonggak pembangunan sebuah bangsa. Kemajuan. dan kemunduran suatu bangsa dapat diukur melalui pendidikan yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan tonggak pembangunan sebuah bangsa. Kemajuan dan kemunduran suatu bangsa dapat diukur melalui pendidikan yang diselenggarakan di dalamnya.

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN. Karakteristik Konsumen

HASIL DAN PEMBAHASAN. Karakteristik Konsumen HASIL DAN PEMBAHASAN Karakteristik Konsumen Karakteristik konsumen RM Wong Solo yang diamati dalam penelitian ini meliputi jenis kelamin, usia, pendidikan terakhir, pekerjaan, dan penerimaan per bulan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. semakin banyaknya bisnis ritel tradisional yang mulai membenahi diri menjadi bisnis ritel

BAB 1 PENDAHULUAN. semakin banyaknya bisnis ritel tradisional yang mulai membenahi diri menjadi bisnis ritel BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Bisnis ritel eceran saat ini mengalami perkembangan cukup pesat, ditandai dengan semakin banyaknya bisnis ritel tradisional yang mulai membenahi diri menjadi

Lebih terperinci

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Tingkat persaingan dunia usaha di Indonesia sangatlah ketat, karena setiap

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Tingkat persaingan dunia usaha di Indonesia sangatlah ketat, karena setiap 1 BAB I 1.1. Latar Belakang PENDAHULUAN Tingkat persaingan dunia usaha di Indonesia sangatlah ketat, karena setiap perusahaan senantiasa berusaha untuk dapat meningkatkan pangsa pasar dan meraih konsumen

Lebih terperinci

SURVEY MINAT STUDI LANJUT KE PERGURUAN TINGGI SISWA SISWI CALON LULUSAN SMA DAN SMK DI KOTA DAN KABUPATEN BOGOR PADA PROGRAM STUDI ADMINISTRASI BISNIS

SURVEY MINAT STUDI LANJUT KE PERGURUAN TINGGI SISWA SISWI CALON LULUSAN SMA DAN SMK DI KOTA DAN KABUPATEN BOGOR PADA PROGRAM STUDI ADMINISTRASI BISNIS SURVEY MINAT STUDI LANJUT KE PERGURUAN TINGGI SISWA SISWI CALON LULUSAN SMA DAN SMK DI KOTA DAN KABUPATEN BOGOR PADA PROGRAM STUDI ADMINISTRASI BISNIS 1 1 Andi Yudha Amwila P 2 2 Annaria Magdalena M 1

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 29 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian 3.1.1. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Kajian akan diarahkan pada gambaran profil perusahaan, serta posisinya di antara bank-bank lain yang bergerak dibidang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Promosi merupakan salah satu atribut penting dari marketing mix. Belch (2004)

BAB I PENDAHULUAN. Promosi merupakan salah satu atribut penting dari marketing mix. Belch (2004) BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Promosi merupakan salah satu atribut penting dari marketing mix. Belch (2004) mendefinisikan promosi sebagai koordinasi dari semua cara penjual untuk menginformasikan

Lebih terperinci

BIODATA. : Jln. Tun Abdul Razak, Multi Niaga Town House, Gowa. 2. SMP Islam Athirah. 3. SMA Negeri 1 Makassar

BIODATA. : Jln. Tun Abdul Razak, Multi Niaga Town House, Gowa. 2. SMP Islam Athirah. 3. SMA Negeri 1 Makassar LAMPIRAN 80 81 Lampiran 1 BIODATA Identitas Diri Nama : Muhammad Maula Razak Tempat, Tanggal Lahir : Ujung Pandang, 20 Oktober 1989 Jenis Kelamin Alamat Rumah : Laki-laki : Jln. Tun Abdul Razak, Multi

Lebih terperinci

PERAN KUALITAS LAYANAN DAN KEPUASAN MAHASISWA TERHADAP BEHAVIORAL INTENTION ( Studi pada Fakultas Ekonomi UPN Veteran Jawa Timur ) SKRIPSI.

PERAN KUALITAS LAYANAN DAN KEPUASAN MAHASISWA TERHADAP BEHAVIORAL INTENTION ( Studi pada Fakultas Ekonomi UPN Veteran Jawa Timur ) SKRIPSI. PERAN KUALITAS LAYANAN DAN KEPUASAN MAHASISWA TERHADAP BEHAVIORAL INTENTION ( Studi pada Fakultas Ekonomi UPN Veteran Jawa Timur ) SKRIPSI Oleh : TEDDY RIWANTO 0612010191/FE/EM Kepada FAKULTAS EKONOMI

Lebih terperinci

TRACER STUDY ITB Farmasi Klinik dan Komunitas Angkatan 2009

TRACER STUDY ITB Farmasi Klinik dan Komunitas Angkatan 2009 TRACER STUDY ITB 2016 Farmasi Klinik dan Komunitas Angkatan 2009 DATA RESPONDEN Farmasi Klinik & Komunitas Total alumni dalam 1 angkatan (30 org) Total alumni yang dilibatkan dalam pengisian kuesioner

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan verifikatif. Sugiyono (2009 : 206) menyatakan bahwa statistik deskriptif

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. atau menggambarkan sesuatu hal, misalnya keadaan, kondisi, situasi, peristiwa, kegiatan, dan

III. METODE PENELITIAN. atau menggambarkan sesuatu hal, misalnya keadaan, kondisi, situasi, peristiwa, kegiatan, dan III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif. Metode deskriptif merupakan suatu metode penelitian yang bertujuan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN

DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN DAFTAR ISI BAB I BAB II PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian... 1 B. Identifikasi Masalah Penelitian... 10 C. Rumusan Masalah... 11 D. Tujuan Penelitian... 11 E. Manfaat Penelitian... 11 F. Stuktur

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil pengolahan data dan analisis yang telah dilakukan pada bab IV, dengan jumlah responden sebanyak 50 orang maka penulis dapat menarik beberapa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan selama 4 (bulan) bulan (jadwal penelitian terlampir).

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan selama 4 (bulan) bulan (jadwal penelitian terlampir). 34 BAB III METODE PENELITIAN 1.1. Rancangan Penelitian Penelitian ini dilakukan pada dealer, dan bengkel di Kabupaten Kudus. Penelitian ini dilaksanakan selama 4 (bulan) bulan (jadwal penelitian terlampir).

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Kecil yang berada di Kota Pekanbaru. Penelitian ini dilakukan selama Delapan

BAB III METODE PENELITIAN. Kecil yang berada di Kota Pekanbaru. Penelitian ini dilakukan selama Delapan 41 BAB III METODE PENELITIAN III.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian dilakukan pada Usaha Kecil Menengah (UKM) berskala Kecil yang berada di Kota Pekanbaru. Penelitian ini dilakukan selama

Lebih terperinci

STANDAR 1. VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, SERTA STRATEGI PENCAPAIAN. 1.1 Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran serta Strategi Pencapaian

STANDAR 1. VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, SERTA STRATEGI PENCAPAIAN. 1.1 Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran serta Strategi Pencapaian STANDAR 1. VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, SERTA STRATEGI PENCAPAIAN 1.1 Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran serta Strategi Pencapaian 1.1.1 Jelaskan mekanisme penyusunan visi, misi, tujuan dan sasaran program

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR FAKTOR PERTIMBANGAN SISWA/I DALAM MEMILIH PERGURUAN TINGGI SKRIPSI. Oleh FREDERICA N.I.M

ANALISIS FAKTOR FAKTOR PERTIMBANGAN SISWA/I DALAM MEMILIH PERGURUAN TINGGI SKRIPSI. Oleh FREDERICA N.I.M ANALISIS FAKTOR FAKTOR PERTIMBANGAN SISWA/I DALAM MEMILIH PERGURUAN TINGGI SKRIPSI Oleh FREDERICA N.I.M 1100005671 Universitas Bina Nusantara Jakarta 2011 ANALISIS FAKTOR FAKTOR PERTIMBANGAN SISWA/I DALAM

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan dunia pendidikan di Indonesia tidak dapat lepas dari

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan dunia pendidikan di Indonesia tidak dapat lepas dari BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia pendidikan di Indonesia tidak dapat lepas dari pengaruh perkembangan global, di mana ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang secara pesat. Era

Lebih terperinci

5. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis dan pengolahan data pada penelitian tentang Faktor-

5. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis dan pengolahan data pada penelitian tentang Faktor- 5. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dan pengolahan data pada penelitian tentang Faktor- Faktor Strategi Bauran Pemasaran Jasa yang Memengaruhi Mahasiswa Memilih Program

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. LAPORAN SURVEI PILKADA KAB. Sumedang Temuan Survei : Agustus 2017

PENDAHULUAN. LAPORAN SURVEI PILKADA KAB. Sumedang Temuan Survei : Agustus 2017 2 PENDAHULUAN 3 L A T A R B E L A K A N G Calon kepala daerah yang akan dipilih masyarakat menjadi sangat bergantung pada persepsi dan perilaku politik yang berkembang dan dipengaruhi oleh faktor-faktor

Lebih terperinci