PENGARUH PENERAPAN PERENCANAAN PAJAK BIAYA PEGAWAI PADA PT XYZ UNTUK MEMINIMALKAN BEBAN PAJAK DAN HUBUNGANNYA DENGAN KINERJA PERUSAHAAN
|
|
- Harjanti Yuwono
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PENGARUH PENERAPAN PERENCANAAN PAJAK BIAYA PEGAWAI PADA PT XYZ UNTUK MEMINIMALKAN BEBAN PAJAK DAN HUBUNGANNYA DENGAN KINERJA PERUSAHAAN Gloritho Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma ABSTRAK Umumnya perencanaan pajak merujuk kepada proses merekayasa usaha dan transaksi wajib pajak supaya kewajiban perpajakan berada dalam jumlah yang minimal tetapi masih dalam bingkai peraturan perpajakan. Usaha penghindaran pajak (tax avoidance) pada dasarnya adalah dengan menekan dan megendalikan jumlah pajak serendah mungkin sehingga mencapai angka yang minimum, sepanjang tidak menyalahi peraturan yang berlaku. Setiap perusahaan berupaya untuk mencapai tingkat profit/laba yang optimum. Dalam upaya cost reduction diperlukan adanya suatu perencanaan yang baik terhadap dimensi-dimensi biaya, agar dapat dicapai tingkat laba yang optimum. Salah satu dimensi biaya adalah biaya yang dikeluarkan perusahaan yang sehubungan dengan imbalan pegawai berupa biaya entertaiment, biaya promosi, dan biaya kesehatan dan kesejahteraan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan yang signifikan antara pengaruh sebelum dan sesudah penerapan perencanaan pajak biaya pegawai terhadap perusahaan untuk meminimalkan beban pajak dan hubungannya dengan kinerja perusahaan. Berdasarkan hasil pengolahan data dan pembahasan hasil penelitian menunjukkan bahwa perencanaan pajak untuk biaya entertaiment, biaya promosi, dan biaya kesehatan dan kesejahteraan berpengaruh terhadap beban pajak badan sebesar 22,50%. Dengan perencanaan pajak, maka PPh yang terhutang dan pajak penghasilan kurang bayar perusahaan menjadi lebih kecil, sehingga perusahaan mempunyai lebih banyak dana untuk mengembangkan usaha dan dananya lagi. Kata kunci: Perencanaan Pajak, Tax Avoidance, Penghasilan, Beban, Pajak Penghasilan PENDAHULUAN Pajak bagi pemerintah merupakan sumber pendapatan yang digunakan untuk kepentingan bersama. Semakin besar pajak yang dibayarkan perusahaan maka pendapatan negara semakin banyak. Namun sebaliknya bagi perusahaan, pajak merupakan biaya atau beban yang akan mengurangi laba bersih. Pada dasarnya, ada dua hal yang perlu dilakukan perusahaan berhubungan dengan pajak. Langkah pertama yaitu mulai dengan mendaftarkan diri sebagai wajib pajak untuk memperoleh Nomor
2 Pokok Wajib Pajak (NPWP) dan terdaftar di salah satu Kantor Pelayanan Pajak, melaksanakan akuntansi perpajakan, serta membayar dan menyampaikan SPT masa tahunan sesuai dengan jenis pajaknya pada tanggal yang telah ditentukan. Langkah kedua adalah merencanakan pajak (tax planning) yaitu dengan memperhitungkan pengaruh pengambilan keputusan tertentu terhadap kewajiban pajaknya, misalnya keputusan untuk melakukan investasi. Minimalisasi beban pajak dapat dilakukan dengan berbagai cara, mulai dari yang masih dalam bingkai peraturan perpajakan sampai dengan yang melanggar peraturan perpajakan. Upaya minimalisasi pajak secara eufimisme sering disebut dengan perencanaan pajak (tax planning atau tax sheltering). Umumnya perencanaan pajak merujuk kepada proses merekayasa usaha dan transaksi wajib pajak supaya kewajiban perpajakan berada dalam jumlah yang minimal tetapi masih dalam bingkai peraturan perpajakan. Usaha penghindaran pajak (tax avoidance) pada dasarnya adalah dengan menekan dan megendalikan jumlah pajak serendah mungkin sehingga mencapai angka yang minimum, sepanjang tidak menyalahi peraturan yang berlaku. Oleh karena itu dalam perencanaan pajak ditetapkan beberapa hal yang dapat menghemat pajak. Prinsip yang digunakan adalah memanfaatkan secara optimal adanya celah-celah dalam peraturan perpajakan yang berlaku. Jadi perencanaan pajak bukan berarti penggelapan pajak (tax evasion) yang jelas-jelas merupakan pelanggaran hukum. Setiap perusahaan berusaha untuk mencapai tingkat laba yang maksimal, karena itu perusahaan dituntut untuk dapat selalu mengantisipasi setiap kebutuhan dari pada customer, misalnya saja dengan menyediakan produk dengan barang yang berkualitas dan pelayanan yang memuaskan, sehingga diharapkan penjualan (pelayanan) dapat ditingkatkan dan biaya dapat ditekan seminimal mungkin (cost reduction). Dalam upaya menekan biaya tersebut diperlukan adanya suatu perencanaan yang baik terhadap dimensi-dimensi biaya agar dapat dicapai tingkat laba yang optimum. Berdasarkan pola pemikiran di atas penerapan perencanaan pajak pada PT XYZ akan dibahas dalam skripsi yang berjudul Pengaruh Penerapan Perencanaan Pajak Biaya Pegawai Pada PT XYZ Untuk Meminimalkan Beban Pajak dan Hubungannya Dengan Kinerja Perusahaan. Tujuan Penelitian Tujuan penulis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui pengaruh sebelum dan sesudah penerapan perencanaan pajak biaya pegawai terhadap beban pajak terhutang wajib pajak badan. 2. Untuk mengetahui ada/tidaknya perbedaan pengaruh yang signifikan antara sebelum dan sesudah penerapan perencanaan pajak biaya pegawai terhadap beban pajak terhutang wajib pajak badan. 3. Untuk mengetahui manfaat yang akan diperoleh perusahaan dengan adanya perencanaan pajak tersebut. LANDASAN TEORI Pengertian Pajak Pengertian pajak, yaitu: 1. Pajak dipungut berdasarkan undangundang serta aturan pelaksanaannya. 2. Sifatnya dapat dipaksakan. Hal ini ini berarti pelanggaran atas aturan
3 perpajakan akan berakibat adanya sanksi. 3. Dalam pembayaran pajak tidak dapat ditunjukkan adanya kontraprestasi secara langsung oleh pemerintah. 4. Pajak dipungut oleh negara baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah. Pemungutan pajak tidak boleh dilakukkan pihak swasta yang orientasinya adalah keuntungan. 5. Pajak diperuntukkan bagi pengeluaran-pengeluaran pemerintah, yang bila dari pemasukannya masih terdapat surplus, dipergunakan untuk membiayai public investment. (Pajak Terapan Brevet A&B, 2008) Laporan keuangan komersial Laporan keuangan komersial adalah laporan keuangan yang disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan yang meliputi neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan posisi keuangan, arus kas dan catatan atas laporan keuangan. Laporan Keuangan Fiskal Laporan Keuangan Fiskal adalah laporan keuangan yang disusun sesuai peraturan perpajakan dan digunakan untuk keperluan perhitungan pajak. Beda Tetap Beda Tetap merupakan perbedaan pengakuan suatu penghasilan atau biaya berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan dengan Standar Akuntansi Keuangan, dimana penghasilan wajib pajak tertentu yang diperoleh atau biaya tertentu yang menjadi beban tidak diakui sebagai penghasilan atau biaya menurut ketentuan peraturan perundangundangan perpajakan, walaupun merupakan pendapatan atau beban dilihat dari sudut SAK (Ismarita, 2007). Beda waktu Beda waktu merupakan waktu pengakuan pendapatan dan biaya menurut SAK dan Undang-Undang Perpajakan yang berlaku. Perbedaan ini terjadi karena pendapatan dan biaya yang sudah diakui menurut standar akuntansi tetapi menurut pajak belum diakui atau sebaliknya. Koreksi Fiskal Untuk menghitung penghasilan netto fiskal yang dikenakan PPh berdasarkan ketentuan umum, penghasilan dari sumber di Indonesia yang dikenakan PPh Final dan yang tidak termasuk sebagai objek pajak yang harus dikeluarkan. Selanjutnya beru dilaksanakan koreksi-koreksi atau penyesuaian fiskal, baik positif maupun negatif. (Ismarita, 2007). 1. Koreksi positif Koreksi positif adalah koreksi fiskal yang mengakibatkan pengurangan biaya yang diakui dalam laporan rugi laba komersial menjadi semakin kecil, atau yang berakibat adanya penambahan penghasilan. 2. Koreksi negatif Koreksi negatif adalah koreksi fiskal yang berakibat dengan adanya penambahan biaya yang telah diakui dalam laporan laba rugi komersial menjadi semakin besar, atau yang berakibat dengan adanya pengurangan penghasilan. Strategi dalam Perencanaan Pajak Ada beberapa cara yang biasanya dilakukan atau dipraktekkan wajib pajak untuk meminimalkan pajak yang harus
4 dibayar (Sophar Lumbantoruan, 1996), yaitu: a. Pergeseran pajak, merupakan pemindahan atau mentransfer beban pajak dari subjek pajak kepada pihak lain, dengan demikian orang atau badan yang dikenakan pajak mungkin sekali tidak menanggungnya. b. Kapitalisasi, merupakan pengurangan harga objek pajak sama dengan jumlah pajak yang akan dibayarkan kemudian oleh pembeli. c. Transformasi, merupakan cara pengelakan pajak yang dilakukan oleh pabrikan dengan cara menanggung beban pajak yang dikenakan terhadapnya. d. Tax Evasion, merupakan penghindaran pajak dengan melanggar ketentuan peraturan perpajakan. e. Tax Avoidance, merupakan penghindaran pajak dengan mematuhi peraturan yang ada. Jadi dapat disimpulkan, bahwa ada strategi-strategi yang bisa diambil oleh wajib pajak terutama badan, dalam usahanya melaksanakan tax planning dengan tujuan mengatur atau dengan kata lain meminimalkan jumlah pajak yang harus dibayar. Diantara strategistrategi tersebut ada yang legal maupun ilegal. Untuk strategi-strategi atau caracara yang lagal sesuai dengan aturan undang-undang yang berlaku, biasanya dilakukan dengan memanfaatkan hal-hal yang tidak diatur dalam undang-undang atau dalam hal ini memanfaatkan celahcelah yang ada dalam undang-undang peepajakan (loopholes). METODE PENELITIAN Objek Penelitian Atas himbauan dan permintaan dari pihak perusahaan untuk tidak menggunakan atau mempublikasikan nama perusahaan yang bersangkutan, maka objek yang di analisis dalam penelitian ini adalah PT XYZ. Penulis memilih perencanaan pajak terhadap pendapatan dan biaya-biaya pegawai serta biaya lainnya mengingat pentingnya tax planning dalam perencanaan peminimalan pembayaran pajak badan. Dengan kata lain bahwa penerapan perencanaan pajak mempengaruhi beban pajak penghasilan badan Data yang Digunakan Dalam penelitian ini, data yang digunakan bersifat kuantitatif berupa angka-angka yang tercantum dalam Laporan Keuangan PT XYZ tahun 2008 yang terdiri dari Neraca dan Laporan Laba Rugi Perusahaan, serta Laporan Laba Rugi Fiskal Perusahaan. Sesuai dengan judul yang dipilih, maka penulis mengidentifikasikan proses penerapan perencanaan pajak ini dengan mengalihkan biaya yang tidak dapat dikurangkan (Non Deductible Expense) dari penghasilan bruto perusahaan ke biaya yang dapat dikurangkan (Deductible Expense) dari penghasilan bruto perusahaan sesuai UU PPh yang berlaku. Jenis dan Teknik Pengumpulan Data Informasi atau data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah data primer, dimana merupakan data yang dikumpulkan sendiri melalui metode observasi dan wawancara langsung ke objek yang dituju. Data primer ini adalah dilakukan analisis terhadap laporan keuangan perusahaan yang bersangkutan, kemudian diolah dengan menggunakan alat analisis, studi
5 pustaka, literatur, jurnal dan internet yang berkaitan dengan penelitian ini. Alat Analisis yang Digunakan Dalam penulisan ini guna mencapai tujuan dari penelitian, penulis menggunakan alat analisis, yaitu dengan melakukan Rekonsiliasi Fiskal yang terdiri dari koreksi fiskal positif dan koreksi fiskal negatif pada biaya-biaya terhadap penghasilan kena pajak dan laporan laba rugi perusahaan. Adapun untuk menghitung besarnya penghematan pajak yang akan dilakukan dengan menggunakan rumus: T = x 100 % P 0 P1 P0 Keterangan: T = Besarnya % kenaikan (penurunan) Perencanaan Pajak P0 = Besarnya pajak penghasilan sebelum Perencanaan Pajak P1 = Besarnya pajak penghasilan sesudah Perencanaan Pajak HASIL DAN PEMBAHASAN Perhitungan Pajak Penghasilan Sebelum dan Sesudah Perencanaan Pajak Laba Perusahaan Laba merupakan selisih antara total pendapatan dikurangi dengan biaya, dimana pendapatan mengukur aliran masuk aktiva bersih setelah dikurangi dengan hutang dari penjualan barang/jasa. Penetapan laba perusahaan didasarkan pada metode dan Standar Akuntansi Keuangan yang berlaku. Untuk dapat menuyusun laporan keuangan fiskal dari data keuangan komersil terlebih dahulu dibuat semacam rekonsiliasi data sesuai perundangundangan perpajakan yang berlaku. Umumnya urutan dari penyusunan rekonsiliasi perusahaan menggunakan langkah-langkah sebagai berikut, diantaranya: 1. Membua terlebih dahulu daftar penyusutan sesuai dengan ketentuan perundanga-undangan perpajakan. 2. Penyusunan fiskal tersebut kemudian dialokasikan sesuai dengan data akuntansi komersial. 3. Membuat rekonsiliasi harga pokok produksi. 4. Membuat rekonsiliasi pendapatan atau beban lain-lain. 5. Membuat rekonsiliasi laba/rugi, biaya operasi dan pendapatan atau beban lain-lain dipindahkan ke rekonsiliasi laba rugi. Biaya yang Tidak Boleh Dikurangkan dari Penghasilan Bruto Selama tahun 2008, PT XYZ sudah melakukan perencanaan pajak terhadap akun beban baik beban operasional (usaha) maupun beban lain-lain, biayabiaya ini yang tidak boleh dikurangkan dari penghasilan bruto menurut peraturan perundang-undangan perpajakan adalah: a. Biaya pengobatan (kesehatan) dan kesejahteraan, tidak dapat dikurangkan sebagai biaya karena fasilitas pengobatan tidak diberikan dalam bentuk uang tunai. b. Biaya perjalanan, yang dapat dikurangi dari penghasilan bruto adalah biaya perjalanan pegawai perusahaan untuk kepentingan kegiatan perusahaan yang dilengkapi dengan bukti-bukti yang sah misal surat tugas, tiket, kuitansi hotel. Uang saku dalam perjalanan dinas merupakan objek PPh pasal 21.
6 c. Biaya entertaiment, tidak dapat dikurangkan karena tidak memiliki bukti-bukti rincian yang secara jelas. d. Biaya pemeliharaan kendaraan, tidak dapat dikurangkan karena didalamnya termasuk juga biaya pemeliharaan kendaraan untuk pribadi e. Biaya rapat dan jamuan, tidak dapat dikurangkan karena tidak disertai dengan normatif f. Biaya Promosi, yang dapat dikurangkan dari penghasilan bruto adalah biaya promosi yang didukung bukti pemasangan atau pembuatan iklan Dapat dilihat dari perhitungan pajak tersebut (Tabel 4.2) sesudah adanya penghematan pajak, pengeluaran yang sebelumnya merupakan biaya yang tidak dapat dikurangkan (Non Deductible Expense) menjadi biaya yang dapat dikurangkan (Deductible Expense). Penghematan pajak menyebabkan biaya yang dapat dikurangkan dengan penghasilan bruto menjadi maksimal, yang berakibat penghasilan kena pajak menjadi berkurang begitupun dengan pajak terhutang dan kurang bayar pajak penghasilan menjadi semakin kecil. Pembahasan Hasil Penelitian PERBANDINGAN PERHITUNGAN LABA SESUDAH PAJAK PT XYZ Keterangan Koreksi Sebelum Koreksi Setelah Perencanaan Pajak Perencanaan Pajak Tax Saving (Selisish) Laba Kena Pajak Rp 1,009,844,708,000 Rp 975,857,449,200 ( Rp 33,987,258,800 ) PPh Badan Usaha Rp 132,025,587,171 Rp 102,329,760,547 Rp 29,695,826,624 Laba Sesudah Pajak Rp 877,819,120,829 Rp 873,527,688,653 ( Rp 4,291,432,176 ) JUMLAH KOREKSI Rp 4,291,432,176 Begitu pula pada Perbandingan Perhitungan Laba Sesudah Pajak PT XYZ diatas (Tabel 4.3), meskipun jumlah laba kena pajak minim dari sebelumnya, akan tetapi pihak perusahaan memperhitungkan bahwa mereka telah mampu menghemat pengeluaran kewajiban pajak sebesar Rp 29,695,826,624 dan mampu memanfaatkan peluang-peluang yang ada dalam peraturan perpajakan untuk meminimalkan beban pajaknya. Dengan demikian penerapan perencanaan pajak dapat dijadikan alternatif untuk meminimalkan beban pajak. Besarnya efisiensi pajak perusahaan tersebut adalah sebagai berikut: Pajak Penghasilan sebelum penerapan perencanaan pajak Rp 132,025,587,171 Pajak Penghasilan sesudah penerapan perencanaan pajak Rp 102,329,760,547 _ Efisiensi Beban Pajak Penghasilan Rp 29,695,826,624
7 Efisiensi Beban Pajak Penghasilan dalam prosentase (%) T = P1 P0 x 100 % P0 T = Rp 29,695,826,624 x 100% Rp 132,025,587,171 = 22.50% Selisih atau penghematan beban pajak penghasilan badan perusahaan sebesar Rp 29,695,826,624, atau dengan kata lain terdapat penghematan pajak perusahaan sebesar 22.50%. Dengan adanya perencanaan pajak, menyebabkan komponen penghasilan kena pajak turun, sehingga PPh terhutang dan pajak penghasilan kurang bayar PT XYZ juga turun. Dengan demikian perusahaan memiliki dana yang lebih besar yang dapat ditanamkan kembali untuk mengembangkan perusahaan lebih lanjut. PENUTUP Kesimpulan Berdasarkan analisa yang telah dilakukan pada bab sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Bahwa sebelum pengaruh penerapan perencanaan pajak, PPh Badan usaha pada tahun 2008 sebesar Rp 132,025,587, Sedangkan PPh Badan usaha pada tahun 2008 setelah pengaruh penerapan perencanaan pajak sebesar Rp 102,329,760, Terlihat bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara PPh terhutang sebelum dan sesudah penerapan perencanaan pajak. Selisih atau Tax Saving (penghematan PPh terhutang) perusahaan pada tahun 2008 sebesar Rp 29,695,826,624.00, dengan demikian terjadi efisiensi pajak perusahaan sebesar 22,50%. 3. Manfaat dari penelitian ini adalah bahwa perencanaan pajak dapat dipergunakan sebagai sarana pengelolaan pajak yang dapat menunjang efisiensi beban pajak perusahaan. Selain itu perencanaan pajak juga berdampak positif bagi kinerja perusahaan, yaitu perusahaan dapat memiliki dana yang lebih besar yang dapat ditanamkan kembali untuk mengembangkan perusahaan lebih lanjut. Saran Berdasarkan hasil pengamatan dan evaluasi yang dilakukan pada bab-bab sebelumnya dan dihubungkan dengan simpulan yang telah disajikan di atas, maka dapat diajukan saran-saran yang diharapkan dapat bermanfaat bagi perusahaan dan dapat menjadi pertimbangan dan masukan dan penelitian yang akan datang, antara lain: 1. Penulis menyarankan kepada perusahaan untuk melaksanakan perencanaan pajak secara lebih baik lagi, melalui penganalisaan informasi yang ada secara teliti, seperti mengikuti dan mengetahui perkembangan peraturan perpajakan terbaru yang berlaku melalui surat edaran yang dikeluarkan oleh Dirjen Pajak, berita pajak, dan majalah atau koran yang berhubungan dengan perpajakan dalam rangka meminimalisir PPh Badan perusahaan melalui perencanaan pajak yang baik. 2. Perusahaan sebaiknya membuat satu model atau lebih rencana kemungkinan besarnya pajak, mengevaluasi pelaksanaan perencanaan pajak, dan
8 memutakhirkan perencanaan pajak supaya sesuai dengan kondisi sekarang. DAFTAR PUSTAKA Andriyani, Dini Analisis Perbandingan Koreksi Fiskal Terhadap Laporan Keuangan Komersial Untuk Menghitung Perbedaan Laba/Rugi Serta Perencanaan Pajak Pada CV. Domaz Printing. Universitas Gunadarma. Jakarta. Ismarita Pengaruh Penerapan Tax Planning Biaya Pegawai Terhadap Beban Pajak Terhutang Wajib Pajak Badan. Universitas Widyatama. Bandung Jungadi, Jenie Evaluasi Perencanaan Pajak Dalam Rangka Penghematan Pajak Penghasilan Pada PT X. Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya Kementrian Negara BUMN Pedoman Akuntansi Perusahaan Pelabuhan Indonesia. Jakarta. Petunjuk Pelaksanaan Perpajakan Perusahaan Pelabuhan Indonesi. Jakarta. Lumbantoruan, Sophar Akuntansi Pajak. Gramedia. Jakarta. Mardiasmo Perpajakan. Edisi Revisi. ANDI. Yogyakarta. Muljono, Djoko Akuntansi Pajak. ANDI. Yogyakarta. Prabowo, Yusdianto Akuntansi Perpajakan Terapan. PT Gramedia Widiasarana Indonesia. Jakarta. Suandy, Early Perencanaan Pajak. Salemba Empat. Jakarta. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2008 & Peraturan Pemerintah RI Tahun 2008 Tentang Perpajakan Citra Umbara. Bandung Wardoyo, Teguh Hadi dan Sapto Windi Argo Pajak Terapan Brevet A&B. TaxSys. Jakarta. Wirawan, Bagus Perencanaan Pajak Terhadap Pendapatan dan Beban Pada PT X. Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya. Jakarta
PENGARUH PERENCANAAN PAJAK TERHADAP LABA PERUSAHAAN PADA PT MUSTIKA RATU Tbk
PENGARUH PERENCANAAN PAJAK TERHADAP LABA PERUSAHAAN PADA PT MUSTIKA RATU Tbk Feriyana ABSTRAK FERIYANA. 022110037. Pengaruh Perencanaan Pajak Terhadap Laba Perusahaan Pada PT Mustika Ratu Tbk. Dibawah
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pasal 1 Undang-Undang No.16 tahun 2009 dalam Mardiasmo (2011: 23) tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan menyatakan bahwa, pajak adalah kontribusi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. (perusahaan) ke sektor publik. Pemindahan sumber daya tersebut akan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dari segi ekonomi, pajak merupakan pemindahan sumber daya dari sektor privat (perusahaan) ke sektor publik. Pemindahan sumber daya tersebut akan mempengaruhi daya
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Pajak merupakan salah satu sumber penerimaan bagi negara untuk
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pajak merupakan salah satu sumber penerimaan bagi negara untuk menjalankan pemerintahan. Pemungutan pajak sudah lama ada, dari adanya upeti wajib kepada
Lebih terperinciBerdasarkan data penghasilan karyawan selama setahun pada tabel 4.1 dan tabel
Berdasarkan data penghasilan karyawan selama setahun pada tabel 4.1 dan tabel 4.2, gaji karyawan selama setahun sebesar Rp 1.042.272.000,00 dan pada tabel 4.2 diperhitungkan adanya tunjangan hari raya
Lebih terperinciBABl PENDAHULUAN. Dalam pelaksanaannya terdapat perbedaan kepentingan antara Wajib Pajak
BABl PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam pelaksanaannya terdapat perbedaan kepentingan antara Wajib Pajak dengan pemerintah. Wajib Pajak berusaha untuk membayar pajak sekecil mungkin karena dengan
Lebih terperinciABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Pajak merupakan sumber dana bagi pemerintah untuk membiayai pengeluaranpengeluarannya. Salah satu subjek pajak adalah badan. Wajib pajak badan dalam prakteknya tentu melakukan proses pembukuan
Lebih terperinciANALISIS PENERAPAN TAX PLANNING ATAS BIAYA KESEJAHTERAAN KARYAWAN SEBAGAI UPAYA PENGHEMATAN PEMBAYARAN PAJAK PADA PT GORONTALO CEMERLANG
ANALISIS PENERAPAN TAX PLANNING ATAS BIAYA KESEJAHTERAAN KARYAWAN SEBAGAI UPAYA PENGHEMATAN PEMBAYARAN PAJAK PADA PT GORONTALO CEMERLANG Nurlela Mohamad S1 Akuntansi ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pajak merupakan salah satu sumber pendapatan yang utama di Indonesia
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pajak merupakan salah satu sumber pendapatan yang utama di Indonesia disamping sumber minyak bumi dan gas alam yang sangat penting peranannya bagi kelangsungan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini dimana persaingan menjadi semakin ketat dan bersifat global,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dewasa ini dimana persaingan menjadi semakin ketat dan bersifat global, maka organisasi-organisasi maupun perusahaan-perusahaan yang terlibat di dalamnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pajak memberikan kontribusi sebesar 80% (delapan puluh persen) dari
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pajak memberikan kontribusi sebesar 80% (delapan puluh persen) dari seluruh penerimaan negara (Fika, 2009). Sistem pemungutan pajak yang digunakan di Indonesia adalah
Lebih terperinciABSTRAKSI. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAKSI Pajak merupakan sumber pemasukan negara yang terbesar di Indonesia. Bagi pemerintah pajak adalah sumber dana dalam menjalankan pemerintahannya, yaitu untuk mendanai seluruh kegiatan pemerintah
Lebih terperinci1 BAB I PENDAHULUAN. Pajak merupakan salah satu komponen dari perusahaan yang dapat
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pajak merupakan salah satu komponen dari perusahaan yang dapat memengaruhi pengambilan keputusan. Oleh karena itu, perusahaan sebagai wajib pajak harus dapat menghitung
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sekarang ini ada banyak upaya yang dijalankan pemerintah untuk mengatasi masalah ekonomi yang sedang terjadi. Salah satu upaya yang dijalankan pemerintah
Lebih terperinciBAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN
BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah dilakukan sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa: 1. Dalam kepatuhan wajib pajaknya, PT. UPA selalu
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Analisis Perencanaan Pajak (Tax Planning) Pada PT. Yusonda
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Perencanaan Pajak (Tax Planning) Pada PT. Yusonda Mahayasa Nusantara Penerapan pajak yang dilakukan oleh PT. Yusonda Mahayasa Nusantara tidak dapat dipisahkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Pajak bagi pemerintah merupakan sumber pendapatan yang digunakan untuk kepentingan bersama. Semakin besar pajak yang dibayarkan perusahaan maka pendapatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Menurut Erly Suandy (2008), dari segi ekonomi, pajak merupakan
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Penelitian Menurut Erly Suandy (2008), dari segi ekonomi, pajak merupakan pemindahan sumber daya dari sektor privat (perusahaan) ke sektor publik. Pemindahan sumber
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap kegiatan bisnis yang dilakukan oleh orang pribadi maupun perusahaan tidak pernah terlepas dari kegiatan pajak. Pajak merupakan hal yang sangat penting.
Lebih terperinciEvaluasi Perencanaan Pajak Penghasilan Pada PT CRS
Evaluasi Perencanaan Pajak Penghasilan Pada PT CRS Elindia Farahiya Adani Komplek Cipulir Permai Blok N No. 11 Jakarta Selatan, 081294630023, el_farahi@ymail.com Drs. Hery Gunawan, M.M. ABSTRAK Penelitian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. diperoleh perusahaan tersebut. Karena alasan inilah setiap perusahaan selalu ingin
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Penelitian Keberhasilan suatu perusahaan dapat diukur dengan seberapa besar laba yang diperoleh perusahaan tersebut. Karena alasan inilah setiap perusahaan selalu ingin
Lebih terperinciPENERAPAN PERENCANAAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 21 SEBAGAI UPAYA LEGAL UNTUK MENCAPAI EFISIENSI PAJAK PERUSAHAAN (Studi Kasus Pada CV.
PENERAPAN PERENCANAAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 21 SEBAGAI UPAYA LEGAL UNTUK MENCAPAI EFISIENSI PAJAK PERUSAHAAN (Studi Kasus Pada CV. YUNIKA) Firman Ramadhan, Syafi i, Widya Susanti Prodi Akuntansi Fakultas
Lebih terperinciABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Pajak merupakan pemindahan sumber daya dari sektor privat (perusahaan) ke sektor publik. Pemindahan sumber daya tersebut akan mempengaruhi daya beli atau kemampuan belanja dari sektor privat. Agar
Lebih terperinciABSTRAK. i Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Dalam praktek perpajakan sering terjadi perbedaan antara kepentingan pemerintah dan perusahaan. Bagi pemerintah, pajak adalah salah satu sumber pendapatan negara, namun bagi perusahaan pajak adalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pajak bagi pemerintah merupakan sumber pendapatan yang digunakan untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pajak bagi pemerintah merupakan sumber pendapatan yang digunakan untuk membiayai sarana dan prasarana publik di seluruh sektor kehidupan dan untuk memenuhi
Lebih terperinciYemima Accordien Setianingtyas Zahroh ZA. Devi Farah Azizah Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang
IMPLEMENTASI PERHITUNGAN LABA KOMERSIAL DAN LABA FISKAL SEBAGAI DASAR TAX PLANNING (Studi pada PT Payung Pusaka Mandiri Kediri Periode Tahun 2012-2014) Yemima Accordien Setianingtyas Zahroh ZA. Devi Farah
Lebih terperinciAyu Ernawati Moch. Dzulkirom AR Devi Farah Azizah Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang
ANALISIS TAX PLANNING SEBAGAI SALAH SATU UPAYA PENGHEMATAN PAJAK PENGHASILAN (PPH) BADAN (Studi Pada PT. Sang Hyang Seri (Persero) Kantor Regional III Malang). Ayu Ernawati Moch. Dzulkirom AR Devi Farah
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
76 BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Pajak Penghasilan Pasal 21 Sesuai dengan Undang-undang Perpajakan yang berlaku, PT APP sebagai pemberi kerja wajib melakukan pemotongan, penyetoran, dan pelaporan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Suatu sistem manajemen pajak yang efektif merupakan hal yang vital bagi suatu uasaha yang berorientasi kepada keuntungan dan predikat seorang manajer yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Suatu negara harus menjalankan pemerintahan dan pembangunan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Suatu negara harus menjalankan pemerintahan dan pembangunan negaranya untuk berkembang di internasional. Untuk menjalankan pemerintahan dan pembangunan tersebut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan sejalan dengan sikap sosial dari masyarakat tersebut. Menurut Warren (2008:2),
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tujuan diciptakannya perusahaan adalah untuk menyediakan kebutuhan kepada masyarakat umum, berupa barang atau jasa yang diperlukan atau yang diinginkan dan sejalan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Penerimaan dari sektor pajak dapat dikatakan sebagai primadona dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penerimaan dari sektor pajak dapat dikatakan sebagai primadona dalam membiayai pembangunan nasional. Oleh karena itu, pajak harus dikelola dengan baik dan benar. Salah
Lebih terperinciBAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN
BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN 5.1. Simpulan Berdasarkan rumusan masalah dalam penelitian ini dan dari hasil penelitian yang telah dilakukan pada bab sebelumnya, maka kesimpulan mengenai tax planning
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pajak menurut Pasal 1 angka 1 Undang-Undang No. 6 Tahun 1983
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pajak menurut Pasal 1 angka 1 Undang-Undang No. 6 Tahun 1983 sebagaimana telah disempurnakan terakhir dengan Undang-Undang No. 16 Tahun 2009 tentang ketentuan umum
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pajak merupakan salah satu sumber utama penerimaan negara. Penerimaan ini
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pajak merupakan salah satu sumber utama penerimaan negara. Penerimaan ini digunakan untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran rutin negara, seperti menjalankan
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Perencanaan pajak (tax planning) merupakan proses pengorganisasian yang
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Perencanaan pajak (tax planning) merupakan proses pengorganisasian yang dilakukan wajib pajak. Dengan sedemikian rupa sehingga hutang pajak penghasilannya berada
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Pajak merupakan sumber dana bagi pemerintah untuk membiayai
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pajak merupakan sumber dana bagi pemerintah untuk membiayai pengeluaran-pengeluarannya. Pajak merupakan kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh
Lebih terperinciBAB IV EVALUASI PENERAPAN PERENCANAAN PAJAK PPH BADAN PT LAM. diwajibkan untuk memenuhi kewajiban perpajakannya. Sebagai Wajib Pajak badan, PT
BAB IV EVALUASI PENERAPAN PERENCANAAN PAJAK PPH BADAN PT LAM IV.1. Evaluasi Pelaksanaan PPh Badan PT LAM Sesuai dengan Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan, setiap Wajib Pajak diwajibkan untuk memenuhi
Lebih terperinciANALISIS PENERAPAN PERENCANAAN PAJAK PPh 21 SEBAGAI UPAYA PENGHEMATAN BEBAN PAJAK PENGHASILAN BADAN (STUDI KASUS PADA PT Z)
ANALISIS PENERAPAN PERENCANAAN PAJAK PPh 21 SEBAGAI UPAYA PENGHEMATAN BEBAN PAJAK PENGHASILAN BADAN (STUDI KASUS PADA PT Z) Nyimas Nisrina Nabilah Yuniadi Mayowan Niken Nindya Hapsari (PS Perpajakan, Jurusan
Lebih terperinciPENERAPAN TAX PLANNING ATAS PAJAK PENGHASILAN (PPh) BADAN (STUDI KASUS PADA CV. SCRONICA SARI) OLEH : INDAH YULIA PUSPITASARI (B
PENERAPAN TAX PLANNING ATAS PAJAK PENGHASILAN (PPh) BADAN (STUDI KASUS PADA CV. SCRONICA SARI) OLEH : INDAH YULIA PUSPITASARI (B12.2009.01454) ABSTRACT Tax planning is the process of organizing business
Lebih terperinciEVALUASI REKONSILIASI FISKAL PENGHASILAN BADAN TAHUN 2009, 2010 DAN 2011 (STUDI KASUS: PT. TWD)
EVALUASI REKONSILIASI FISKAL PENGHASILAN BADAN TAHUN 2009, 2010 DAN 2011 (STUDI KASUS: PT. TWD) ROSIDAH / ISWANDI.SE.,Ak.MM PT.TWD / rosidahyap@yahoo.com Evaluasi Rekonsiliasi Fiskal Penghasilan Badan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI II.1 Pengertian Pajak Ada berbagai pengertian jenis pajak yang telah dikemukakan oleh para ahli perpajakan antara lain : Adriani yang diterjemahkan oleh Brotodihardjo (2003) mendefinisikan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. karena setiap orang tidak dapat menghindarkan dirinya dari pajak. Pajak merupakan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam segi ekonomi, pajak merupakan suatu hal yang harus dikelola dengan baik karena setiap orang tidak dapat menghindarkan dirinya dari pajak. Pajak merupakan
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
37 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Implementasi Tax Planning Pada PT. XYZ Penerapan pajak yang dilakukan oleh PT. XYZ tidak dapat dipisahkan dengan upayaupaya yang dilakukan pihak manajemen untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Begitu juga di negara Indonesia. Pajak merupakan salah satu unsur terbesar dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di berbagai negara pajak merupakan sebuah penerimaan yang cukup besar. Begitu juga di negara Indonesia. Pajak merupakan salah satu unsur terbesar dalam penerimaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penting, karena merupakan komponen yang terbesar dan sumber utama penerimaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pajak merupakan salah satu penerimaan negara yang memegang peranan penting, karena merupakan komponen yang terbesar dan sumber utama penerimaan dalam negeri
Lebih terperinciKOREKSI FISKAL ATAS LAPORAN KEUANGAN NERACA DAN LABA RUGI CV IRSA TAHUN 2003 SESUAI UU PERPAJAKAN
KOREKSI FISKAL ATAS LAPORAN KEUANGAN NERACA DAN LABA RUGI CV IRSA TAHUN 2003 SESUAI UU PERPAJAKAN SKRIPSI Diajukan sebagai satu syarat untuk menyelesaikan Program Sarjana ( S1 ) pada Fakultas Ekonomi Universitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pajak merupakan sumber pendapatan negara yang digunakan untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pajak merupakan sumber pendapatan negara yang digunakan untuk membiayai seluruh pengeluaran negara, yaitu pengeluaran rutin dan pengeluaran pembangunan. Pembayaran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pajak, baik pajak pusat maupun pajak daerah, ini terbukti pada tahun 2014
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebagian besar penerimaan Negara Republik Indonesia bersumber dari pajak, baik pajak pusat maupun pajak daerah, ini terbukti pada tahun 2014 pajak menyumbang Rp. 1.310.219.000.000.000
Lebih terperinciDAFTAR ISI. KATA PENGANTAR...ii. DAFTAR ISI...v. DAFTAR LAMPIRAN.xii. 1.1 Latar Belakang Masalah Identifikasi Masalah..3
ABSTRAK ABSTRAK Pajak merupakan bentuk kegotong-royongan dan peran serta dari warga negara dalam pembangunan nasional dan pembiayaan negara. Walaupun demikian tidak semua wajib pajak mau dengan sukarela
Lebih terperinciDampak Perencanaan Pajak Penghasilan Pasal 21 Terhadap Jumlah Pajak Penghasilan Tahunan
Dampak Perencanaan Pajak Penghasilan Pasal 21 Terhadap Jumlah Pajak Penghasilan Tahunan Arniati, Muammar Politeknik Negeri Batam, Parkway Batam Centre, Batam 29461, Indonesia e-mail: arni@polibatam.ac.id.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penerimaan Negara dari perpajakan dalam APBN selalu meningkat, misalkan dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pajak merupakan penerimaan negara terbesar, bahkan dari tahun ke tahun jumlah penerimaan Negara dari perpajakan dalam APBN selalu meningkat, misalkan dalam dibuktikan,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Pajak merupakan hal yang sangat penting dalam setiap negara yaitu
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pajak merupakan hal yang sangat penting dalam setiap negara yaitu sebagai salah satu sumber penerimaan dalam anggaran suatu negara selain retribusi, keuntungan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Di Indonesia, industri konstruksi merupakan industri yang paling diwarnai
1 BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Di Indonesia, industri konstruksi merupakan industri yang paling diwarnai persaingan ketat dengan rata-rata tingkat keberhasilan mencapai keuntungan (profit) yang
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN SARAN. penelitian maka dapat ditarik kesimpulan:
BAB V SIMPULAN DAN SARAN V.1 Simpulan Dalam penulisan skripsi ini, penulis telah melakukan pengamatan, perhitungan, dan pembahasan terhadap Laporan Keuangan dan pelaksanaan perencanaan pajak yang dilakukan
Lebih terperinciEVALUASI ATAS PAJAK PENGHASILAN PASAL 25 PADA PT SNI. Dalam rangka pemanfaatan Undang undang Perpajakan secara optimal untuk
BAB IV EVALUASI ATAS PAJAK PENGHASILAN PASAL 25 PADA PT SNI Dalam rangka pemanfaatan Undang undang Perpajakan secara optimal untuk meningkatkan efisiensi perusahaan pada PT SNI, penulis akan menguraikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Setiap negara harus melakukan kegiatan pembangunan demi kemajuan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Setiap negara harus melakukan kegiatan pembangunan demi kemajuan negaranya, tidak terkecuali dengan Indonesia. Kegiatan pembangunan dapat terlaksana jika
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN TEORITIS. merupakan hal yang paling penting dalam meningkatkan pembangunan nasional dan
BAB II TINJAUAN TEORITIS 2.1 Pengertian Pajak Pajak merupakan penerimaan negara yang paling utama, untuk itu pajak merupakan hal yang paling penting dalam meningkatkan pembangunan nasional dan pelaksanaan
Lebih terperinciGracia Stephani Lauwrensius Siti Khairani, M. Ridhwan Jurusan Akuntansi STIE MDP
REKONSILIASI FISKAL ATAS LAPORAN KEUANGAN KOMERSIAL MENJADI LAPORAN KEUANGAN FISKAL UNTUK MENGHITUNG PPh BADAN TERHUTANG PADA PT FAJAR SELATAN PALEMBANG Gracia Stephani Lauwrensius (gracia.stephani@yahoo.co.id)
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Penerapan Perencanaan Pajak Dalam Upaya Meminimalkan Beban Pajak Pada PT Prima Multi Mineral 1. Rekonsiliasi Laporan keuangan dan Laporan fiskal Pendapatan merupakan
Lebih terperinciPENERAPAN PERENCANAAN PAJAK DALAM UPAYA PENGHEMATAN PAJAK PENGHASILAN PADA PT TUNAS ESA MANDIRI SEJAHTERA
PENERAPAN PERENCANAAN PAJAK DALAM UPAYA PENGHEMATAN PAJAK PENGHASILAN PADA PT TUNAS ESA MANDIRI SEJAHTERA Yulia Chandra, Drs. Hanggoro Pamungkas, M.Sc. Universitas Bina Nusantara, Komp. Duta Harapan Indah
Lebih terperinciANALISIS BOOK TAX DIFFERENCES PADA PT. WILMAR CAHAYA INDONESIA Tbk (Studi Kasus pada Perusahaan yang Terdaftar di BEI)
1 ANALISIS BOOK TAX DIFFERENCES PADA PT. WILMAR CAHAYA INDONESIA Tbk (Studi Kasus pada Perusahaan yang Terdaftar di BEI) YESSICAROL TANIA 1, ZULKIFLI BOKIU 2, USMAN 3 Jurusan Akuntansi Universitas Negeri
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pembangunan nasional Indonesia, Pajak merupakan sektor terbesar dari penerimaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dewasa ini, Pajak merupakan penerimaan yang sangat penting bagi pembangunan nasional Indonesia, Pajak merupakan sektor terbesar dari penerimaan negara, yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pajak merupakan komponen utama dalam penerimaan negara sehingga sangat mempengaruhi kehidupan dan pembangunan di Indonesia. Hingga saat ini berbagai perubahan
Lebih terperinciDampak Perencanaan Pajak Penghasilan Pasal 21 terhadap Jumlah Pajak Penghasilan Tahunan
Jurnal Integrasi vol. 4, no. 2, 2012, 187-193 ISSN: 2085-3858 (print version) Article History Received 20 August 2012 Accepted 21 September 2012 Dampak Perencanaan Pajak Penghasilan Pasal 21 terhadap Jumlah
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Keberhasilan suatu perusahaan dapat diukur dari besarnya jumlah penghasilan yang diterima oleh perusahaan tersebut. Dengan seiring dengan perusahaan yang
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN. IV.1 Analisis Biaya Pada Laporan Laba Rugi PT. DS. Pada prinsipnya terdapat perbedaan pengakuan penghasilan dan beban antara
BAB IV PEMBAHASAN IV.1 Analisis Biaya Pada Laporan Laba Rugi PT. DS Pada prinsipnya terdapat perbedaan pengakuan penghasilan dan beban antara laporan keuangan komersial dengan peraturan perpajakan. Hal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan tujuan membangun negara untuk lebih berkembang dan maju, termasuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Setiap negara melakukan proses pembangunan yang terus berkesinambungan dengan tujuan membangun negara untuk lebih berkembang dan maju, termasuk Indonesia. Pembangunan
Lebih terperinciEVALUASI PERENCANAAN PAJAK DALAM BEBAN PAJAK PENGHASILAN PADA PT.APT
EVALUASI PERENCANAAN PAJAK DALAM BEBAN PAJAK PENGHASILAN PADA PT.APT DICKSEN Villa Kapuk Mas Blok F4 no12a, 08988093877, biohazartswt@yahoo.com Yunita Anwar, SE., MM., BKP ABSTRAK Tujuan penelitian ini
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Untuk menekan pemborosan pajak dalam pemenuhan kewajiban. perusahaan dapat diminimalkan guna memperoleh laba dan likuiditas yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Persaingan yang tajam antar perusahaan, telah mewarnai era globalisasi saat ini, oleh sebab itu untuk dapat menjaga kinerja perusahaan agar tetap berjalan dengan
Lebih terperinciBAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA
BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Penyajian Data 4.1.1 Sejarah Perusahaan PT. Metrokom Jaya berdiri pada tahun 2007, telah menjadi pemimpin dalam bidang penjualan komputer bekas. Memulai bisnis di
Lebih terperinciBAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA. dengan direktur bernama FENNY PHITOYO yang beralamat di jalan HR.
BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA 4.1. Sejarah Singkat Perusahaan CV. XPRESS CLEAN BER$SAUDARA berdiri pada tahun 1995 dengan direktur bernama FENNY PHITOYO yang beralamat di jalan HR. Muhammad 373-383
Lebih terperinciABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Pajak dapat diibaratkan sebagai sebuah bumerang. Jika kita tahu cara menggunakannya dengan tepat, maka akan dapat mengenai sasaran tepat seperti yang kita harapkan. Namun sebaliknya, apabila kita
Lebih terperinciUniversitas Indonesia
1 ANALISIS MANAJEMEN PAJAK DALAM UPAYA MENCAPAI EFISIENSI BEBAN PAJAK PADA PT. IPS Novani Budiarti, SE Dahlia Sari, SE., M.Si Program Studi Ekstensi Akuntansi Fakultas Ekonomi Abstrak Skripsi ini membahas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya, manusia adalah makhluk sosial yang saling memiliki
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada dasarnya, manusia adalah makhluk sosial yang saling memiliki ketergantungan satu sama lain. Mulai dari lingkungan paling kecil tempat manusia tinggal
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
DAFTAR ISI Halaman Halaman Judul... i Lembar Persetujuan Skripsi... ii Lembar Pengesahan Skripsi... iii Kata Pengantar... iv Abstraksi... vii Daftar Isi... viii Daftar Tabel... xi Daftar Gambar... xii
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penting karena merupakan komponen yang terbesar dan sumber dana dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pajak merupakan salah satu penerimaan negara yang memegang peranan penting karena merupakan komponen yang terbesar dan sumber dana dalam negeri untuk membiayai berbagai
Lebih terperinciBAB. 1V MANAJEMEN PAJAK SEBAGAI UPAYA UNTUK MEMINIMALKAN BEBAN PAJAK PENGHASILAN PADA PERUSAHAAN PI
BAB. 1V MANAJEMEN PAJAK SEBAGAI UPAYA UNTUK MEMINIMALKAN BEBAN PAJAK PENGHASILAN PADA PERUSAHAAN PI Pajak merupakan salah satu beban yang sangat material. Oleh karena itu, manajemen pajak harus dilakukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pajak merupakan salah satu sumber penerimaan penting dalam Anggaran
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pajak merupakan salah satu sumber penerimaan penting dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara, karenanya pajak setiap tahun dituntut untuk terus meningkat
Lebih terperinciANALISIS KOREKSI FISKAL ATAS LAPORAN KEUANGAN KOMERSIAL PADA CV. SRIDADI PURWOREJO TAHUN PAJAK Oleh : NgestiWahyu S Caecilia Rosma Widiyohening
ANALISIS KOREKSI FISKAL ATAS LAPORAN KEUANGAN KOMERSIAL PADA CV. SRIDADI PURWOREJO TAHUN PAJAK 2013 Oleh : NgestiWahyu S Caecilia Rosma Widiyohening ABSTRAK CV. SRIDADI adalah perusahaan yang bergerak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. negara yang utama. Lebih kurang 70% APBN bersumber dari pajak. Oleh
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada saat sekarang ini di Indonesia pajak merupakan sumber penerimaan negara yang utama. Lebih kurang 70% APBN bersumber dari pajak. Oleh sebab itu, dari tahun ke tahun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan Undang-undang (yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan Undang-undang (yang dapat dipaksakan) dengan tiada mendapat jasa timbal (kontraprestasi) yang langsung
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bagi perusahaan, pajak merupakan beban yang akan mengurangi laba
BAB I PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG MASALAH. Bagi perusahaan, pajak merupakan beban yang akan mengurangi laba bersih. Sedangkan bagi Negara, pajak merupakan salah satu sumber penerimaan penting yang akan
Lebih terperinciMateri: 17 MANAJEMEN PERPAJAKAN (Tax Management)
Materi: 17 MANAJEMEN PERPAJAKAN (Tax Management) MANAJEMEN PERPAJAKAN Melalui: P4 Perencanaan, Upaya mencapai pemenuhan kewajiban perpajakan yang Pengorganisasian, Pelaksanaan, dan Pengendalian Perpajakan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pembangunan nasional untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat terus menerus dilakukan secara
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pembangunan nasional untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat terus menerus dilakukan secara berkesinambungan oleh pemerintah. Dalam mewujudkan pembangunan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang lebih besar bagi pemerintah untuk menggalakkan segala potensi yang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini, pertumbuhan ekonomi semakin pesat. Terdapat tuntutan yang lebih besar bagi pemerintah untuk menggalakkan segala potensi yang dimiliki oleh negara
Lebih terperinciANALISIS PENERAPAN PERENCANAAN PAJAK PPh 21 SEBAGAI UPAYA PENGHEMATAN BEBAN PAJAK PENGHASILAN BADAN (STUDI KASUS PADA PT Z)
ANALISIS PENERAPAN PERENCANAAN PAJAK PPh 21 SEBAGAI UPAYA PENGHEMATAN BEBAN PAJAK PENGHASILAN BADAN (STUDI KASUS PADA PT Z) Nyimas Nisrina Nabilah Yuniadi Mayowan Niken Nindya Hapsari (PS Perpajakan, Jurusan
Lebih terperinciPERENCANAAN PAJAK UNTUK EFISIENSI PEMBAYARAN PAJAK PADA PT KALTIM LESTARI UNGGUL
PERENCANAAN PAJAK UNTUK EFISIENSI PEMBAYARAN PAJAK PADA PT KALTIM LESTARI UNGGUL Andi Kantono 10.11.1001.3408.013 Fakultas Ekonomi Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda andi_kantono@rocketmail.com ABSTRAKSI
Lebih terperinciPERENCANAAN PAJAK DALAM OPTIMALISASI PAJAK TERUTANG PADA PT. LIANG YI DEVELOPING INDONESIA
PERENCANAAN PAJAK DALAM OPTIMALISASI PAJAK TERUTANG PADA PT. LIANG YI DEVELOPING INDONESIA Vivi Widia, A. Syafi i, H. Ali Rasyidi Prodi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Bhayangkara Surabaya vivi.widia@ymail.com
Lebih terperinciANALISIS PERENCANAAN PAJAK ATAS PEROLEHAN ALAT BERAT SERTA PENGARUHNYA TERHADAP LABA KENA PAJAK DAN PPh TERUTANG (STUDI KASUS PADA PT APMS)
ANALISIS PERENCANAAN PAJAK ATAS PEROLEHAN ALAT BERAT SERTA PENGARUHNYA TERHADAP LABA KENA PAJAK DAN PPh TERUTANG (STUDI KASUS PADA PT APMS) Dian Aulia Ulhusna Jurusan Akuntansi, Fakulktas Ekonomi dan Bisnis,
Lebih terperinciPENERAPAN PERENCANAAN PAJAK PADA PT JOGJA TUGU TRANS. Monika Innercentia Ken Sukatno. Erly Suandy. Intisari
PENERAPAN PERENCANAAN PAJAK PADA PT JOGJA TUGU TRANS Monika Innercentia Ken Sukatno Erly Suandy Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Atma Jaya Yogyakarta Jalan Babarsari 43-44, Yogyakarta
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. melaksanakan perpajakan terdapat perbedaan antara pemerintah dengan wajib pajak,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pajak merupakan salah satu sumber penerimaan penting negara yang digunakan untuk membiayai pengeluaran rutin maupun pembangunan negara. Dalam melaksanakan perpajakan
Lebih terperinciAbstrak ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha
Abstrak ABSTRAK Bagi perusahaan, pajak merupakan beban yang harus dibayarkan dan akan mengurangi laba yang akan diterimanya. Oleh karena itu perusahaan selalu berusaha sedemikian rupa untuk meminimalkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pembayaran pajak dari Wajib Pajak kepada negara merupakan suatu hal yang wajib
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pembayaran pajak dari Wajib Pajak kepada negara merupakan suatu hal yang wajib dilakukan. Pajak merupakan salah satu sumber pendapatan negara yang sangat
Lebih terperinciEVALUASI PERENCANAAN PAJAK UNTUK PENERAPAN PPh BADAN PADA PT. MEKAR KARYA PRATAMA TAHUN E-Journal. Disusun oleh : Yeni Syamsiardi
EVALUASI PERENCANAAN PAJAK UNTUK PENERAPAN PPh BADAN PADA PT. MEKAR KARYA PRATAMA TAHUN 2015 E-Journal Disusun oleh : Yeni Syamsiardi 022113110 FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS PAKUAN BOGOR 2017 EVALUASI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penting bagi pelaksanaan dan peningkatan pembangunan nasional yang bertujuan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pajak merupakan salah satu unsur sumber penerimaan negara yang sangat penting bagi pelaksanaan dan peningkatan pembangunan nasional yang bertujuan untuk
Lebih terperinciPENERAPAN PERENCANAAN PAJAK PENGHASILAN USAHA JASA KONSTRUKSI PADA PT. NCP
PENERAPAN PERENCANAAN PAJAK PENGHASILAN USAHA JASA KONSTRUKSI PADA PT. NCP ERNY HERTEANY Jalan H. Merin No. 71 Meruya Selatan Jakarta Barat, 087884574311, ernyherteany@gmail.com Dr. Gustian Djuanda, S.E.,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Pajak memiliki peranan yang sangat penting bagi suatu negara. Untuk
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Pajak memiliki peranan yang sangat penting bagi suatu negara. Untuk melaksanakan dan membiayai seluruh pelaksanaan pembangunan serta pengeluaran rutin lainnya,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. dan kemudian menguraikannya secara keseluruhan. Data yang digunakan
44 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah penelitian eksploratif dengan menggunakan metode deskriptif yaitu mengumpulkan data-data
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. berhubungan dengan penghasilan juga berhubungan dengan Pajak
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Akuntansi PPN PT. Biro ASRI PT. Biro ASRI dalam menjalankan operasi perusahaan selain berhubungan dengan penghasilan juga berhubungan dengan Pajak Pertambahan
Lebih terperinci