KOMPETENSI DASAR DENGAN INDIKATOR PENCAPAIAN PADA PERANGKAT PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MENULIS DI SMA NEGERI I KWANDANG JURNAL.

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "KOMPETENSI DASAR DENGAN INDIKATOR PENCAPAIAN PADA PERANGKAT PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MENULIS DI SMA NEGERI I KWANDANG JURNAL."

Transkripsi

1 RELEVANSI KOMPETENSI DASAR DENGAN INDIKATOR PENCAPAIAN PADA PERANGKAT PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MENULIS DI SMA NEGERI I KWANDANG JURNAL Oleh NI MADE SUDIASIH NIM UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO FAKULTAS SASTRA DAN BUDAYA JURUSAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRAA INDONESIA 2013

2 RELEVANSI KOMPETENSI DASAR DENGAN INDIKATOR PENCAPAIAN PADA PERANGKAT PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MENULIS DI SMA NEGERI I KWANDANG OLEH NI MADE SUDIASIH UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO FAKULTAS SASTRA DAN BUDAYA JURUSAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA 2013 ABSTRAK Ni Made Sudiasih. NIM Relevansi kompetensi dasar dengan indikator pencapaian pada perangkat pembelajaran keterampilan menulis di SMA Negeri 1 Kwandang, Dr. Hj. Sayama Malabar, M.Pd selaku dosen pembimbing I dan Dr. Supriyadi, M.Pd selaku dosen pembimbing II. Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Sastra dan Budaya Universitas Negeri Gorontalo, Gorontalo Permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini adalah (1) bagaimanakah relevansi kompetensi dasar dengan indikator pencapaian pada perangkat pembelajaran keterampilan menulis di SMA Negeri 1 Kwandang? (2) faktor-faktor apa sajakah yang menyebabkan ketidakrelevansian kompetensi dasar dengan indikator pencapaian pada perangkat pembelajaran keterampilan menulis di SMA Negeri 1 Kwandang? dan (3) upaya -upaya apa sajakah yang dilakukan untuk mengatasi ketidakrelevansian kompetensi dasar dengan indikator pencapaian pada perangkat pembelajaran keterampilan menulis di SMA Negeri 1 Kwandang? Tujuan umum yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah mendeskripsikan relevansi kompetensi dasar dengan indikator pencapaian pada perangkat pembelajaran keterampilan menulis di SMA Negeri 1 Kwandang. Tujuan khusus dalam penelitian ini yaitu: 1) Mendeskripsikan relevansi kompetensi dasar dengan indikator pencapaian pada perangkat pembelajaran keterampilan menulis di SMA Negeri 1 Kwandang, 2) Mendeskripsikan faktor-

3 faktor apa sajakah yang menyebabkan ketidakrelevansian kompetensi dasar dengan indikator pencapaian pada perangkat pembelajaran keterampilan menulis di SMA Negeri 1 Kwandang, 3) Mendeskripsikan upaya-upaya apa sajakah yang dilakukan untuk mengatasi ketidakrelevansian kompetensi dasar dengan indikator pencapaian pada perangkat pembelajaran keterampilan menulis di SMA Negeri 1 Kwandang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif yaitu mendeskripsikan penyajian data terhadap relevansi kompetensi dasar dengan indikator pencapaian pada perangkat pembelajaran keterampilan menulis di SMA Negeri 1 Kwandang. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik dokumentasi dan teknik wawancara. Teknik analisis data yang digunakan yaitu reduksi data, penyajian data, dan penyimpulan. Berdasarkan hasil penelitian bahwa KD dan indikator yang terdapat dalam silabus dan RPP yang digunakan guru di SMA Negeri 1 Kwandang kurang relevan. Selain itu, Indikator yang terdapat dalam silabus berbeda dengan indikator yang terdapat dalam RPP. Kata Kunci: relevansi, Kompetensi Dasar, indikator pencapaian PENDAHULUAN LATAR BELAKANG Pembelajaran bahasa Indonesia menduduki posisi dan peranan penting dalam pembelajaran di sekolah. Dalam pembelajaran bahasa Indonesia terdapat empat keterampilan berbahasa yang perlu dikuasai peserta didik. Keempat aspek keterampilan berbahasa yang dimaksud adalah menyimak berbicara, membaca, dan menulis dengan bahasa Indonesia yang baik dan benar (Tarigan, 2008 :1). Masing-masing keterampilan berbahasa itu mempunyai fungsi dan peranan penting. Khusus keterampilan menulis mempunyai peranan yang penting dalam kehidupan manusia terutama pada peserta didik. Dengan terampil menulis seseorang dapat mengungkapkan pikiran dan gagasan secara tertulis kepada orang lain. Menulis juga merupakan suatu kegiatan berkomunikasi secara tidak langsung

4 atau secara tidak tatap muka dengan orang lain (Tarigan, 2008:3-4). Oleh sebab itu, keterampilan menulis tidak datang secara otomatis, melainkan harus melalui suatu proses latihan yang intensif atau praktek secara kontinu dan teratur. Tujuan pembelajaran keterampilan menulis di SMA sesuai KTSP adalah membelajarkan peserta didik mampu berkomunikasi dengan masyarakat melalui bahasa tulis dengan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Untuk mencapai tujuan tersebut, setiap guru Bahasa dan Sastra Indonesia tentunya harus menguasai konsep pelaksanaan pembelajarannya. Semakin tinggi penguasaan guru terhadap konsep pelaksanaan pembelajarannya, maka akan semakin tinggi pula ketercapaian tujuan pembelajaran keterampilan menulis. Salah satu kemampuan dan keterampilan guru yang dituntut dalam membelajarkan keterampilan menulis kepada peserta didik adalah merancang pembelajaran dengan sebaik-baiknya sesuai tuntutan kurikulum. Oleh sebab itu, merencanakan pembelajaran merupakan suatu hal yang sangat penting untuk diperhatikan. Apabila guru keliru membuat rancangan, maka akan berdampak pula pada efektivitas pembelajaran dan evaluasi. Untuk itu, setiap guru dituntut untuk membuat perangkat pembelajaran sesuai dengan tuntutan KTSP. Perangkat pembelajaran adalah pedoman yang berisi bahan, alat, media dan petunjuk yang digunakan oleh guru dan siswa dalam pembelajaran di kelas (Suhadi, 2007:4). Jadi dalam perangkat pembelajaran itu berisi komponenkomponen yang akan dilaksanakan untuk mencapai tujuan pembelajaran. Komponen-komponen yang dimaksud yaitu standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi, kegiatan pembelajaran, penilaian, alokasi waktu, sumber bahan, dan media/alat yang digunakan dalam pembelajaran. Setiap komponen tersebut harus saling berhubungan satu dengan yang lain. Apabila komponen-komponen dalam perangkat pembelajaran tersebut saling berhubungan, maka akan memudahkan guru untuk melaksanakan pembelajaran dan evaluasi. Namun, berdasarkan pengalaman dan pengamatan peneliti saat melaksanakan PPL II di SMA Negeri 1 Kwandang ditemukan bahwa sebagian besar guru kurang memperhatikan cara mendesain perangkat pembelajaran

5 terutama perangkat pembelajaran menulis. Perangkat pembelajaran tersebut yaitu silabus yang terdapat di kelas X. Dari contoh rumusan setiap komponen-komponen dalam perangkat pembelajaran menulis tersebut, dapat dikemukakan bahwa hubungan antar komponen kurang relevan. Hal ini disebabkan oleh materi yang dirumuskan, kegiatan pembelajaran, indikator, penilaian, dan media yang digunakan tidak relevan dengan KD yang akan dicapai. Akibatnya hasil pembelajaran yang diperoleh tidak mencapai target tujuan pembelajaran dan KD/SK yang akan dicapai. Dengan kata lain pembelajaran kurang berhasil. Dan inilah yang menyebabkan ketidakberhasilannya pencapaian kompetensi siswa sesuai tuntutan KD. Penyebab ketidakberhasilan pembelajaran dan pengusaan siswa terhadap tujuan pembelajaran dan KD yang akan dicapai, yakni (1) tidak relevannya materi, kegiatan pembelajaran, indikator, penilaian, media yang digunakan guru dengan KD yang akan dicapai, ( 2) kurangnya kemampuan guru membuat perangkat pembelajaran, (3) kurangnya kemampuan guru merumuskan setiap komponen dalam perangkat pembelajaran, dan (4) guru tidak membawa perangkat pembelajaran di kelas. PERMASALAHAN a. Bagaimanakah relevansi kompetensi dasar dengan indikator pencapaian pada perangkat pembelajaran keterampilan menulis di SMA Negeri 1 Kwandang? b. Faktor-faktor apa sajakah yang menyebabkan ketidakrelevansian kompetensi dasar dengan indikator pencapaian pada perangkat pembelajaran keterampilan menulis di SMA Negeri 1 Kwandang? c. Upaya-upaya apa sajakah yang dilakukan untuk mengatasi ketidakrelevansian kompetensi dasar dengan indikator pencapaian pada perangkat pembelajaran keterampilan menulis di SMA Negeri 1 Kwandang?

6 KAJIAN PUSTAKA a. Hakikat Pembelajaran Bahasa Indonesia Pembelajaran bahasa adalah pembelajaran yang menitikberatkan pada dua kemampuan yaitu kemampuan berbahasa dan kemampuan bersastra. Nurgiantoro (1988:152) mengatakan bahwa pembelajaran bahasa Indonesia meliputi pembelajaran tentang bahasa yang berkaitan dengan kompetensi linguistik, keterampilan berbahasa yang berkaitan dengan tindak berbahasa atau yang menyangkut fungsi komunikatif bahasa dan kesastraan. b. Tujuan Pembelajaran Bahasa Indonesia Pembelajaran bahasa Indonesia ditekankan pada dua tujuan utama. Tujuan pembelajaran tersebut menurut Nurgiantoro (1988:152) yakni ditekankan pada kemampuan siswa untuk berkomunikasi dengan bahasa Indonesia secara benar, dan tujuan pembelajaran sastra ditekankan pada kemampuan berapresiasi, pembelajaran sastra haruslah tidak semata-mata berupa pengajaran tentang sastra, melainkan bersifat membimbing dan memberi kesempatan untuk mengapresiasi karya sastra. c. Hakikat Keterampilan Menulis Menulis merupakan kegiatan melahirkan pikiran dan perasaan dengan tulisan. Tarigan (2008:3-4) mengatakan bahwa menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang dipergunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung, tidak tatap muka dengan orang lain. Menulis merupakan suatu kegiatan yang produktif dan ekspresif. Dalam kegiatan menulis, penulis haruslah terampil memanfaatkan grafolegi, struktur bahasa, dan kosa kata. Keterampilan menulis ini tidak akan datang secara otomatis, tetapi harus melalui latihan dan praktik yang banyak dan teratur. d. Tujuan Keterampilan Menulis Tarigan (2008:22-23) mengatakan bahwa pada prinsipnya fungsi utama dari tujuan menulis adalah sebagai alat komunitas yang tidak langsung. Menulis sangat penting bagi pendidikan karena memudahkan para pelajar berpikir, dapat menolong berpikir secara kritis, dan dapat memudahkan kita merasakan dan menikmati hubungan-hubungan, memperdalam daya tanggap atau persepsi kita,

7 memecahkan masalah-masalah yang kita hadapi, menyusun urutan bagi pengalaman. Tulisan dapat membantu kita menjelaskan pikiran-pikiran kita. Tidak jarang, kita menemui apa yang sebenarnya kita pikirkan dan rasakan mengenai orang-orang, gagasan-gagasan, masalah-masalah dan kejadian-kejadian hanya dalam proses menulis yang aktual. Menulis adalah suatu bentuk berpikir, tetapi justru berpikir bagi membaca tertentu dan bagi waktu tertentu. e. Ruang Lingkup Pembelajaran Keterampilan Menulis Sesuai KTSP Ruang lingkup pembelajaran keterampilan menulis ditekankan pada dua aktivitas utama. Hal ini sesuai dengan pendapat Nurgiantoro (2012: ) mengatakan bahwa menulis adalah aktivitas aktif produktif, aktifitas menghasilkan bahasa. Dilihat pengertian secara umum, menulis adalah aktivitas mengemukakan gagasan melalui media bahasa. Aktivitas yang pertama menekankan unsur bahasa, sedang yang kedua gagasan. f. Hakikat Perangkat Pembelajaran Keberhasilan seorang guru dalam pembelajaran sangatlah diharapkan untuk memenuhi tujuan tersebut diperlukan suatu persiapan yang matang. Suparno (2002) mengemukakan sebelum guru mengajar (tahap persiapan) seorang guru diharapkan mempersiapkan bahan yang akan diajarkan, mempersiapkan alatalat peraga/praktikum yang akan digunakan, mempersiapkan pertanyaan dan arahan untuk memancing siswa aktif belajar, mempelajari keadaan siswa, mengerti kelemahan dan kelebihan siswa, serta mempelajari pengetahuan awal siswa, kesemuanya ini akan terurai pelaksanaannya di dalam perangkat pembelajaran. g. Komponen dalam Perangkat Pembelajaran Komponen-komponen perangkat pembelajaran yang akan digunakan guru saat melaksanakan pembelajaran adalah sebagai berikut: 1. Silabus Silabus merupakan penjabaran seluruh kompetensi dasar suatu mata pelajaran dalam standar kompetensi. Sanjaya (2009: ) silabus dapat diartikan sebagai rancangan program pembelajaran satu atau kelompok mata pelajaran yang berisi tentang standar kompetensi dan kompetensi dasar yang harus

8 dicapai oleh siswa, pokok materi yang harus dipelajari serta bagaimana cara mempelajarinya dan bagaimana cara untuk mengetahui pencapaian kompetensi dasar yang telah ditentukan. 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) adalah program perencanaan yang disusun sebagai pedoman pelaksanaan pembelajaran untuk setiap kegiatan proses pembelajaran. RPP dikembangkan berdasarkan silabus. Dalam rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) minimal ad a 5 komponen pokok, yaitu komponen tujuan pembelajaran, materi pelajaran, metode, media, dan sumber pembelajaran serta komponen evaluasi. h. Hakikat Kompetensi Dasar (KD) Kompetensi dasar memiliki peranan yang sangat penting dalam setiap pembelajaran di sekolah. Kunandar (2007:228) mengatakan bahwa kompetensi dasar adalah kemampuan minimal pada tiap mata pelajaran yang harus dicapai siswa. Kompetensi dasar dalam silabus berfungsi untuk mengarahkan guru mengenai target yang harus dicapai dalam pembelajaran. Misalnya, mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan, mampu membaca puisi, mampu menyanyikan lagu wajib, dan sebagainya. i. Cara Merumuskan Kompetensi Dasar (KD) Rumusan standar kompetensi secara umum juga masih agak abstrak dan belum operasional. Demikian juga cakupan bahan ajar juga masih umum dan luas. Oleh karena itu, baik rumusan kompetensi maupun cakupan materi pembelajaran haruslah dibuat yang lebih operasional, lebih sempit, dan lebih konkret untuk lebih memudahkan penerapannya dalam proses pembelajaran termasuk di dalamnya kegiatan penilaian. Bahan ajar haruslah dijabarkan ke dalam uraian bahan yang siap dibelajarkan kepada peserta didik dan juga siap diukur kadar ketercapaiannya. Untuk maksud itu, tiap kemampuan dasar kemudian dikembangkan menjadi indikator-indikator. Misalnya, kemampuan membaca dalam buku Panduan Pengembangan Silabus Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Sekolah Menengah Pertama kelas VII, semester 1 berbunyi: Memahami ragam teks nonsastra dengan berbagai cara

9 membaca, kemudian dijabarkan menjadi tiga buah kemampuan dasar, yaitu: (i) Menemukan makna kata tertentu dalam kamus secara cepat dan tepat dengan konteks yang diinginkan melalui kegiatan membaca memindai, (ii) Menyimpulkan bacaan setelah membaca cepat 200 kata per menit, (iii) Memb acakan berbagai teks perangkat upacara dengan intonasi yang tepat. j. Hakikat Indikator Indikator adalah penjabaran dari kompetensi dasar yang memiliki peranan penting untuk mengetahui ketercapaian pembelajaran di sekolah. Kunandar (2007: ) indikator merupakan penjabaran dari kompetensi dasar secara spesifik yang dapat dijadikan ukuran untuk mengetahui ketercapaian hasil pembelajaran. METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Deskritif kualitatif adalah penelitian yang mengangkat fakta, keadaan, variabel, dan fenomena-fenomena yang terjadi ketika penelitian berlangsung dan menggambarkan apa adanya (Maleong, 2005:5). Deskriptif kualitatif yang dimaksud dalam penelitian ini untuk menggambarkan relevansi kompetensi dasar dengan indikator pencapaian pada perangkat pembelajaran keterampilan menulis di SMA Negeri 1 Kwandang, sesuai dengan data yang diperoleh peneliti di lapangan. Instrumen utama dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri. Dalam mengumpulkan data yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah menggunakan alat perekam dan pencatat data. Data dalam penelitian ini adalah KD dan indikator pada silabus dan RPP. Sumber data dalam penelitian ini adalah dokumen silabus dan RPP serta hasil wawancara yang dilakukan terhadap guru yang mengajar di kelas X, XI, dan XII SMA Negeri 1 Kwandang.

10 Untuk memperoleh data dalam penelitian ini digunakan beberapa teknik pengumpulan data sebagai berikut: a. Teknik Dokumen Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang (Sugiyono, 2009:240). Dokumen dalam penelitian ini adalah perangkat pembelajaran yang terdiri atas silabus dan RPP kelas X, XI, dan XII pada aspek menulis yang digunakan guru pada tahun ajaran 2012/2013. b. Teknik Wawancara Peneliti mengadakan wawancara langsung dengan guru-guru pengajar bahasa Indonesia pada kelas X, XI, dan XII di SMA Negeri 1 Kwandang. Teknik ini dilaksanakan dengan tujuan memperoleh data yang menunjang faktor-faktor yang mempengaruhi relevansi kompetensi dasar dengan indikator pencapaian pada perangkat pembelajaran keterampilan menulis. Teknik wawancara yang digunakan adalah wawancara tidak terstruktur, peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang digunakan hanya berupa garis-garis besar permasalahan yang ditanyakan (Sugiyono, 2009:234). Data yang diperoleh, dianalisis dengan menggunakan langkah-langkah sebagai berikut :reduksi data, Penyajian data dan Penyimpulan HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Relevansi Kompetensi Dasar dengan Indikator Pencapaian Keterampilan Berbahasa Kompetensi dasar dan indikator dalam silabus yang disusun oleh guru bahasa dan sastra Indonesia pada keterampilan berbahasa kelas X, XI, dan XII SMA Negeri 1 Kwandang dapat dilihat pada tabel 3 berikut.

11 Tabel 3 Relevansi Kompetensi Dasar dengan Indikator Pencapaian Data 1 No Data KD Indikator Sesuai Silabus Keterangan Indikator seharusnya. 4.1 Menulis gagasan dengan menggunakan pola urutan waktu dan tempat dalam bentuk narasi paragraf 1. Mendaftar topik-topik yang dapat dikembangkan menjadi paragraf narasi 2. Menyusun kerangka paragraf narasi berdasarkan kronologi waktu dan peristiwa 3. Mengembangkan kerangka yang telah dibuat menjadi paragraf narasi 4. Menyunting paragraf narasi yang ditulis teman berdasarkan kronologi, waktu, peristiwa, dan EYD 5. Menggunakan kata ulang dalam paragraf narasi Kurang relevan Kurang relevan Kurang relevan Kurang relevan Kurang relevan Berdasarkan tabel 3 di atas dapat dikemukakan bahwa relevansi KD dengan indikator pencapaian keterampilan berbahasa dapat diuraikan sebagai beikut. a. Relevansi KD dengan indikator pencapaian (data 1) Data 1 poin 1, 2, 3, 4 dan 5 kurang relevan karena indikator-indikator dalam silabus tersebut tidak sesuai dengan KD yang akan dicapai. Indikatorindikator yang seharusnya berdasarkan KD tersebut adalah (1) menjelaskan pengertian paragraf narasi, (2) menentukan gagasan -gagasan yang akan dikembangkan dalam paragraf narasi, (3) menulis gagasan den gan pola urutan waktu dan tempat dalam bentuk paragraf narasi dan (4) menyunting hasil tulisan paragraf narasi dengan menggunakan pola urutan waktu dan tempat. 1. Menjelaskan pengertian paragraf narasi 2. Menentukan pokok-pokok gagasan yang akan dituangkan dalam paragraf narasi 3. Menulis gagasan dengan pola urutan waktu dan tempat dalam bentuk paragraf narasi 4. Menyunting hasil tulisan paragraf narasi dengan menggunakan pola urutan waktu dan tempat Relevansi Kompetensi Dasar dengan Indikator Pencapaian Keterampilan Bersastra Kompetensi dasar dan indikator dalam silabus yang disusun oleh guru bahasa dan sastra Indonesia pada keterampilan bersastra kelas X, XI, dan XII SMA Negeri 1 Kwandang dapat dilihat pada tabel 3 berikut.

12 Tabel 5 Relevansi Kompetensi Dasar dengan Indikator Pencapaian Data 3 No data. KD Indikator sesuai Silabus Keterangan Indikator seharusnya 8.1 Menulis puisi lama dengan memperhatikan bait, irama, dan rima 1. Mengidentifikasi puisi lama (pantun, syair) berdasark an bait, irama, dan rima 2. Membedakan bentuk pantun dan syair 3. Menulis pantun/syair dengan memperhatikan bait, irama, dan rima 4. Menyunting puisi lama (pantun/syair) dibuat teman yang Relevan Kurang relevan Relevan Relevan 1. Menjelaskan ciri-ciri puisi lama 2. Menjelaskan isi puisi lama 3. Mengidentifikasi puisi lama (pantun, syair) berdasarkan bait, irama, dan rima 4. Menulis puisi lama (pantun, syair) dengan memperhatikan bait, irama, dan rima 5. Menyunting puisi lama (pantun/syair) yang dibuat teman Berdasarkan tabel 5 di atas dapat disimpulkan bahwa relevansi KD dengan indikator pencapaian keterampilan bersastra dapat diuraikan sebagai beikut. a. Relevansi KD dengan indikator pencapaian (data 1) Data 1 poin 2 kurang relevan karena indikator tersebut tidak sesuai dengan KD yang akan dicapai. Indikator-indikator yang seharusnya berdasarkan KD tersebut adalah (1) menjelaskan cirri-ciri puisi lama, (2) menjelaskan isi puisi lama, (3) mengidentifikasi puisi lama (pantun, syair) berdasarkan bait, irama, dan rima, (4) menulis puisi lama (pantun, syair) dengan memperhatikan bait, irama, dan rima, dan (5) menyunting puisi lama (pantun/syair) yang dibuat teman 4.2 Pembahasan Berdasarkan hasil penelitian di atas bahwa relevansi kompetensi dasar dengan indikator pencapaian pada perangkat pembelajaran keterampilan menulis di SMA Negeri 1 Kwandang untuk keterampilan berbahasa terdapat 17 indikator yang kurang relevan dengan KD yang akan dicapai dan 2 indikator yang relevan dengan KD yang akan dicapai. Keterampilan bersastra terdapat 5 indikator yang kurang relevan dengan KD yang akan dicapai dan 7 indikator yang relevan dengan KD yang akan dicapai.

13 Ketidakrelevansian kompetensi dasar dengan indikator pencapaian disebabkan oleh guru tidak menyusun sendiri silabus dan RPP, melainkan mereka hanya menggunakan silabus dan RPP yang didapat dari sekolah tanpa melihat kembali indikator-indikator yang relevan dengan KD yang akan dicapai sehingga banyak KD yang tidak relevan dengan indikator. Guru seharusnya menyiapkan silabus dan RPP saat mengajar. Hal ini sesuai dengan pendapat Suparno (2002) bahwa sebelum guru mengajar (tahap persiapan) seorang guru diharapkan mempersiapkan bahan yang akan diajarkan, mempersiapkan alat-alat peraga/praktikum yang akan digunakan, mempersiapkan pertanyaan dan arahan untuk memancing siswa aktif belajar, mempelajari keadaan siswa, mengerti kelemahan dan kelebihan siswa, serta mempelajari pengetahuan awal siswa, kesemuanya ini akan terurai pelaksanaannya di dalam perangkat pembelajaran. Berdasarkan pengamatan peneliti bahwa sebagian besar guru kurang memperhatikan cara mendesain perangkat pembelajaran terutama perangkat pembelajaran menulis sebab banyak rumusan setiap komponen-komponen dalam perangkat pembelajaran menulis tersebut, dapat dikemukakan bahwa hubungan antar komponen kurang relevan. Seharusnya hal yang perlu diperhatikan guru adalah kerelevansian antara KD dengan indikator agar dapat mengetahui target tujuan pembelajaran. Hal ini sesuai dengan pendapat Yamin (2008:51) dengan adanya indikator maka dapat diketahui sejauh mana kompetensi dasar yang telah dicapai oleh siswa pada tiap mata pelajaran. Demikian juga dengan adanya kompetensi dasar maka dapat dijadikan acuan dalam pencapaian hasil belajar. Selain hubungan antarkomponen dalam perangkat pembelajaran yang digunakan guru kurang relevan, dilihat dari segi fasilitas penunjang pembelajaran yang terdapat di sekolah masih kurang. Berdasarkan wawancara yang dilakukan peneliti pada guru bahasa Indonesia bahwa kesulitan yang dialami adalah kurangnya media pembelajaran yang akan digunakan dalam proses pembelajaran sehingga hasil pembelajaran yang diperoleh siswa tidak mencapai target tujuan pembelajaran. Sekolah seharusnya menyiapkan media pembelajaran agar membantu siswa untuk memahami materi yang diberikan guru. Hal ini sesuai dengan pendapat Yamin (2008:179) bahwa media dapat membangkitkan

14 keingintahuan siswa, merangsang mereka untuk beraksi terhadap penjelasan guru, memungkinkan mereka menyentuh objek kajian pelajaran, membantu siswa mengkongkretkan sesuatu yang abstrak, dan sebagainya. dengan demikian media dapat membantu guru menghidupkan suasana kelasnya dan menghindar suasana monoton dan membosankan. PENUTUP Simpulan Silabus dan RPP pada perangkat pembelajaran keterampilan menulis di SMA Negeri 1 Kwandang dapat dikatakan belum relevan. Hal ini dapat dilihat pada indikator-indikator yang terdapat dalam silabus maupun RPP yang digunakan guru untuk keterampilan berbahasa terdapat 17 indikator yang kurang relevan dengan KD yang akan dicapai dan 2 indikator yang relevan dengan KD yang akan dicapai. Keterampilan bersastra terdapat 5 indikator yang kurang relevan dengan KD yang akan dicapai dan 7 indikator yang relevan dengan KD yang akan dicapai. Selain itu, Indikator yang terdapat dalam silabus berbeda dengan indikator yang terdapat dalam RPP. Saran Berdasarkan hasil penelitian disarankan pada pihak-pihak berikut. a. Diharapkan pada guru bahasa Indonesia agar lebih meningkatkan kemampuan untuk merumuskan setiap komponen dalam perangkat pembelajaran keterampilan menulis agar tujuan pembelajaran dapat tercapai. b. Untuk sekolah diharapkan membuat aturan agar semua guru menyusun perangkat pembelajaran setiap akan melaksanakan pembelajaran agar memudahkan proses pembelajaran dan evaluasi. c. Penelitian ini adalah suatu penelitian tentang relevansi KD dengan indikator pada aspek menulis oleh karena itu peneliti menyarankan kepada peneliti lanjutan agar dapat melakukan penelitian yang berhubungan dengan relevansi KD dengan indikator pencapaian dengan fokus penelitian pada aspek keterampilan berbahasa lainnya.

15 DAFTAR PUSTAKA Kunandar Guru Propesional Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dan Persiapan Menghadapi Sertifikasi Guru. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada. Maleong Penelitian Deskriptif Kualitatif. (Online). ( Deskriptif-Kualitatif.htm) Diakses tanggal 18 Juni Nurgiantoro, Burhan Penilaian dalam Pengajaran Bahasa dan Sastra. Yogyakarta: BPFE. Nurgiantoro, Burhan Penilaian Pembelajaran Bahasa Berbasis Kompetensi. Yogyakarta: BPFE. Sugiyono Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R dan D. Bandung: Alfabeta. Tarigan, Henry Guntur Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa. Yamin, H. Martinis Desain Pembelajaran Berbasis Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta: Gaung Persada Press.

16

BAB 1 PENDAHULUAN. mencapai tingkat keberhasilan yang maksimal. Banyak orang yang sulit

BAB 1 PENDAHULUAN. mencapai tingkat keberhasilan yang maksimal. Banyak orang yang sulit 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Menulis adalah keterampilan yang membutuhkan proses yang lama untuk mencapai tingkat keberhasilan yang maksimal. Banyak orang yang sulit menuangkan hasil

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI BEBAS MELALUI PENGGUNAAN METODE ESTAFET WRITING

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI BEBAS MELALUI PENGGUNAAN METODE ESTAFET WRITING Oleh Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Galuh ABSTRAK Salah satu hal penting dalam pembelajaran menulis puisi bebas adalah kemampuan mengemukakan perasaan menulis dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dunia pendidikan tidak pernah lepas dari kegiatan menyimak, berbicara,

BAB I PENDAHULUAN. Dunia pendidikan tidak pernah lepas dari kegiatan menyimak, berbicara, 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dunia pendidikan tidak pernah lepas dari kegiatan menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Keempat keterampilan berbahasa ini diajarkan dan dikembangkan di lingkungan

Lebih terperinci

berpikir logis, analitis, sistematis, kritis dan kreatif serta kemampuan bekerja

berpikir logis, analitis, sistematis, kritis dan kreatif serta kemampuan bekerja BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mata pelajaran Bahasa Indonesia perlu diberikan kepada semua peserta didik mulai dari sekolah dasar untuk membekali mereka dengan kemampuan berpikir logis, analitis,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan sebagai alat komunikasi yang paling utama. Bahasa dibagi

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan sebagai alat komunikasi yang paling utama. Bahasa dibagi 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan sebagai alat komunikasi yang paling utama. Bahasa dibagi menjadi dua, yaitu bahasa lisan yang disampaikan secara langsung, dan bahasa tulisan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diajarkan. Pengajaran bahasa Indonesia pada hakikatnya merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. diajarkan. Pengajaran bahasa Indonesia pada hakikatnya merupakan salah satu 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu hal yang terpenting dalam kehidupan manusia adalah bahasa. Bahasa merupakan salah satu hasil kebudayaan yang harus dipelajari dan diajarkan. Pengajaran

Lebih terperinci

SILABUS. Semester : 1 Standar Kompetensi : Mendengarkan 1. Memahami siaran atau cerita yang disampaikan secara langsung /tidak langsung

SILABUS. Semester : 1 Standar Kompetensi : Mendengarkan 1. Memahami siaran atau cerita yang disampaikan secara langsung /tidak langsung KELAS X SEMESTER 1 SILABUS Nama Sekolah : SMA / MA... Semester : 1 Standar Kompetensi : Mendengarkan 1. Memahami siaran atau cerita yang disampaikan secara langsung /tidak langsung 1.1 Menanggapi siaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa adalah salah satu alat komunikasi yang penting dalam kehidupan manusia, tanpa bahasa komunikasi akan lumpuh. Dengan bahasa kita dapat menyampaikan ide,

Lebih terperinci

BAB V. Nilai rata-rata kemampuan menulis puisi dengan menggunakan media audio. berjumlah 76,88. Nilai 76,88 menunjukkan bahwa menulis puisi dengan

BAB V. Nilai rata-rata kemampuan menulis puisi dengan menggunakan media audio. berjumlah 76,88. Nilai 76,88 menunjukkan bahwa menulis puisi dengan 76 BAB V A. SIMPULAN Nilai rata-rata kemampuan menulis puisi dengan menggunakan media audio berjumlah 76,88. Nilai 76,88 menunjukkan bahwa menulis puisi dengan menggunakan media audio dikategorikan baik.

Lebih terperinci

peningkatan kualitas kehidupan, serta pertumbuhan tingkat intelektualitas, dimensi pendidikan juga semakin kompleks. Hal ini tentu membutuhkan desain

peningkatan kualitas kehidupan, serta pertumbuhan tingkat intelektualitas, dimensi pendidikan juga semakin kompleks. Hal ini tentu membutuhkan desain Eni Sukaeni, 2012 Penggunaan Model Penemuan Konsep BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penelitian Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, peningkatan kualitas kehidupan, serta

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Keterampilan berbahasa mempunyai empat komponen, yaitu keterampilan

BAB 1 PENDAHULUAN. Keterampilan berbahasa mempunyai empat komponen, yaitu keterampilan 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keterampilan berbahasa mempunyai empat komponen, yaitu keterampilan menyimak, berbicara, membaca, menulis Tarigan (2008:1). Menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berekspresi dan salah satunya adalah menulis puisi. Puisi dalam Kamus Besar. penataan bunyi, irama, dan makna khusus; sajak.

BAB I PENDAHULUAN. berekspresi dan salah satunya adalah menulis puisi. Puisi dalam Kamus Besar. penataan bunyi, irama, dan makna khusus; sajak. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keterampilan berbahasa mencakup empat aspek, yakni (1) keterampilan menyimak, (2) keterampilan berbicara, (3) keterampilan membaca, (4) keterampilan menulis.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bernalar serta kemampuan memperluas wawasan. Menurut Tarigan (2008:1) ada

BAB I PENDAHULUAN. bernalar serta kemampuan memperluas wawasan. Menurut Tarigan (2008:1) ada 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada hakikatnya belajar bahasa adalah belajar berkomunikasi. Oleh karena itu, pembelajaran bahasa diarahkan untuk meningkatkan keterampilan siswa dalam berkomunikasi

Lebih terperinci

07. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia. A. Latar Belakang

07. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia. A. Latar Belakang 07. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia A. Latar Belakang Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial, dan emosional peserta didik dan merupakan penunjang keberhasian dalam mempelajari

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI DENGAN MEDIA BERITA SURAT KABAR PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 37 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2015/2016

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI DENGAN MEDIA BERITA SURAT KABAR PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 37 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2015/2016 PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI DENGAN MEDIA BERITA SURAT KABAR PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 37 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Oleh: Astuti Riawardani Progam Studi Pendidikan Bahasa Dan

Lebih terperinci

Contoh File KKM, PROTA, PROMES, SILABUS, RPP, SK & KD, PEMETAAN

Contoh File KKM, PROTA, PROMES, SILABUS, RPP, SK & KD, PEMETAAN Ini adalah Contoh: Jika ada yang berminat dengan Format *.Doc Silahkan kontak: Telp/SMS : 085 255 989 455 Website : http://bit.ly/rppkita Terima kasih! PERANGKAT PEMBELAJARAN STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI DENGAN MEDIA GAMBAR PAHLAWAN PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 5 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2012/2013

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI DENGAN MEDIA GAMBAR PAHLAWAN PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 5 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2012/2013 PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI DENGAN MEDIA GAMBAR PAHLAWAN PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 5 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2012/2013 Oleh: Isrofizin Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas

Lebih terperinci

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) KTSP Perangkat Pembelajaran Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs) PERANGKAT PEMBELAJARAN STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR Mata Pelajaran Satuan Pendidikan Kelas/Semester : Bahasa

Lebih terperinci

31. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs)

31. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs) 31. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs) A. Latar Belakang Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial, dan emosional

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dikatakan bahwa pendidikan tidak bisa lepas dari kehidupan manusia karena

BAB I PENDAHULUAN. dikatakan bahwa pendidikan tidak bisa lepas dari kehidupan manusia karena BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah hal yang sangat penting dalam kehidupan manusia, bisa dikatakan bahwa pendidikan tidak bisa lepas dari kehidupan manusia karena pendidikan

Lebih terperinci

KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN MEDIA KARTU GAMBAR TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS PANTUN SISWA KELAS XI. Oleh

KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN MEDIA KARTU GAMBAR TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS PANTUN SISWA KELAS XI. Oleh Jurnal Kata (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) Juni 2015 KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN MEDIA KARTU GAMBAR TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS PANTUN SISWA KELAS XI Oleh Reshky Thofan D Iqbal Hilal Ni Nyoman Wetty FKIP

Lebih terperinci

Nim Artikel

Nim Artikel MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS CERPEN MELALUI METODE PEMODELAN PADA PESERTA DIDIK KELAS IX SMP NEGERI I MASAMA KABUPATEN BANGGAI PROVINSI SULAWESI TENGAH Artikel Disusun dan Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan

Lebih terperinci

Oleh: Anisah Prabawati NIM pendidikan bahasa dan sastra Indonesia Kata kunci: Menulis cerpen, metode kuantum

Oleh: Anisah Prabawati NIM pendidikan bahasa dan sastra Indonesia Kata kunci: Menulis cerpen, metode kuantum PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERPEN BERDASARKAN PENGALAMAN PRIBADI DENGAN METODE KUANTUM PADA SISWA KELAS IX SMP N 11 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2012 / 2013 Oleh: Anisah Prabawati NIM 082110042 pendidikan

Lebih terperinci

Contoh File KKM, PROTA, PROMES, SILABUS, RPP, SK & KD, PEMETAAN

Contoh File KKM, PROTA, PROMES, SILABUS, RPP, SK & KD, PEMETAAN Ini adalah Contoh: Jika ada yang berminat dengan Format *.Doc Silahkan kontak: Telp/SMS : 085 255 989 455 Website : http://bit.ly/rppkita Terima kasih! PERANGKAT PEMBELAJARAN PEMETAAN STANDAR KOMPETENSI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. karena itu, dalam pembelajaran bahasa Indonesia, siswa diarahkan untuk

BAB I PENDAHULUAN. karena itu, dalam pembelajaran bahasa Indonesia, siswa diarahkan untuk 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada dasarnya belajar bahasa Indonesia adalah belajar berkomunikasi. Oleh karena itu, dalam pembelajaran bahasa Indonesia, siswa diarahkan untuk meningkatkan kemampuan

Lebih terperinci

31. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs)

31. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs) 31. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs) A. Latar Belakang Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial, dan emosional

Lebih terperinci

KEMAMPUAN MENYUSUN KARANGAN ARGUMENTASI OLEH SISWA KELAS XI SMK NEGERI 4 GORONTALO TAHUN PELAJARAN 2012/2013 OLEH RAHMAT BULOYO NIM

KEMAMPUAN MENYUSUN KARANGAN ARGUMENTASI OLEH SISWA KELAS XI SMK NEGERI 4 GORONTALO TAHUN PELAJARAN 2012/2013 OLEH RAHMAT BULOYO NIM KEMAMPUAN MENYUSUN KARANGAN ARGUMENTASI OLEH SISWA KELAS XI SMK NEGERI 4 GORONTALO TAHUN PELAJARAN 2012/2013 OLEH RAHMAT BULOYO NIM 311 407 049 UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO FAKULTAS SASTRA DAN BUDAYA JURUSAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan meningkatnya kemampuan siswa, kondisi lingkungan yang ada di. dan proaktif dalam melaksanakan tugas pembelajaran.

BAB I PENDAHULUAN. dan meningkatnya kemampuan siswa, kondisi lingkungan yang ada di. dan proaktif dalam melaksanakan tugas pembelajaran. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Permasalahan pendidikan selalu muncul bersamaan dengan berkembang dan meningkatnya kemampuan siswa, kondisi lingkungan yang ada di masyarakat, pengaruh informasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan sekolah, keterampilan menulis selalu dibelajarkan. Hal ini disebabkan oleh menulis

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan sekolah, keterampilan menulis selalu dibelajarkan. Hal ini disebabkan oleh menulis BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Keterampilan menulis merupakan salah satu dari empat aspek keterampilan berbahasa dalam kegiatan pembelajaran. Bagi peserta didik yang sedang menuntut ilmu

Lebih terperinci

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) PERANGKAT PEMBELAJARAN STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Satuan Pendidikan : SMP/MTs. Kelas : VII, VIII, IX Nama Guru : Dwi Agus Yunianto, S.Pd. NIP/NIK : 19650628

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI RAKYAT DENGAN MODEL QUANTUM TEACHING

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI RAKYAT DENGAN MODEL QUANTUM TEACHING PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI RAKYAT Oleh Mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia ABSTRAK Penelitian Tindakan (PTK) ini berjudul PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI RAKYAT (Penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan melakukan perbaikan di sana sini, mulai dari kurikulum, sarana dan

BAB I PENDAHULUAN. dengan melakukan perbaikan di sana sini, mulai dari kurikulum, sarana dan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembinaan dan Pengembangan bahasa Indonesia di sekolah dasar (SD) dewasa ini cukup menggembirakan. Hal itu tidak terlepas dari berbagai upaya yang dilakukan oleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran merupakan suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran merupakan suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembelajaran merupakan suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan, dan prosedur yang saling memengaruhi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan kebutuhan dan berlangsung secara terus menerus dari generasi ke generasi. Pendidikan merupakan sesuatu yang universal, bersifat umum karena

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN MENULIS NASKAH DRAMA BERDASARKAN CERPEN YANG SUDAH DIBACA PADA SISWA KELAS IX 1 SMP NEGERI 1 TELAGA TAHUN PELAJARAN 2014/2015

PEMBELAJARAN MENULIS NASKAH DRAMA BERDASARKAN CERPEN YANG SUDAH DIBACA PADA SISWA KELAS IX 1 SMP NEGERI 1 TELAGA TAHUN PELAJARAN 2014/2015 1 PEMBELAJARAN MENULIS NASKAH DRAMA BERDASARKAN CERPEN YANG SUDAH DIBACA PADA SISWA KELAS IX 1 SMP NEGERI 1 TELAGA TAHUN PELAJARAN 2014/2015 Muslimin Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Sastra

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS ARGUMENTASI MELALUI MEDIA KARIKATUR PADA SISWA KELAS XI SMK BATIK PERBAIK PURWOREJO TAHUN AJARAN 2013/2014

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS ARGUMENTASI MELALUI MEDIA KARIKATUR PADA SISWA KELAS XI SMK BATIK PERBAIK PURWOREJO TAHUN AJARAN 2013/2014 PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS ARGUMENTASI MELALUI MEDIA KARIKATUR PADA SISWA KELAS XI SMK BATIK PERBAIK PURWOREJO TAHUN AJARAN 2013/2014 Oleh: Dian Pratama Program Studi Pendidikan dan Sastra Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan gaya penulisan. Menulis merupakan suatu kemampuan berbahasa yang

BAB I PENDAHULUAN. dan gaya penulisan. Menulis merupakan suatu kemampuan berbahasa yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah, terdapat empat aspek kebahasaan yang harus dikuasai siswa, yaitu kemampuan menyimak, berbicara, membaca, dan

Lebih terperinci

Bahasa dan Sastra Indonesia

Bahasa dan Sastra Indonesia Bahasa dan Sastra Indonesia untuk SMP/MTs Kelas VII Kelas VII Maryati Sutopo PUSAT PERBUKUAN Departemen Pendidikan Nasional Hak Cipta pada Departemen Pendidikan Nasional Dilindungi Undang-Undang Bahasa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan salah satu kebutuhan manusia sehingga memegang peran penting dalam kehidupan. Pendidikan bahasa sastra Indonesia yang menitik beratkan keterampilan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. gagasan, pendapat, dan perasaan yang bahasanya bersifat produktif-aktif

BAB I PENDAHULUAN. gagasan, pendapat, dan perasaan yang bahasanya bersifat produktif-aktif BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menulis merupakan keterampilan berbahasa yang mengungkapkan pikiran, gagasan, pendapat, dan perasaan yang bahasanya bersifat produktif-aktif merupakan kompetensi dasar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi. Pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi. Pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu wahana yang strategis untuk mengembangkan potensi yang dimiliki oleh manusia, sebab pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana

Lebih terperinci

Jurnal Pedagogika dan Dinamika Pendidikan

Jurnal Pedagogika dan Dinamika Pendidikan Jurnal Pedagogika dan Dinamika Pendidikan ISSN 2252-6676 Volume 4, No. 1, April 2016 http://www.jurnalpedagogika.org - email: jurnalpedagogika@yahoo.com KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF ARGUMENTASI DENGAN MENGGUNAKAN

Lebih terperinci

PENILAIAN PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MENDENGARKAN PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 TAPA TAHUN PELAJARAN 2011/2012 OLEH NIA PURWANDARI

PENILAIAN PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MENDENGARKAN PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 TAPA TAHUN PELAJARAN 2011/2012 OLEH NIA PURWANDARI PENILAIAN PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MENDENGARKAN PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 TAPA TAHUN PELAJARAN 2011/2012 OLEH NIA PURWANDARI UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO FAKULTAS SASTRA DAN BUDAYA JURUSAN BAHASA

Lebih terperinci

KEMAMPUAN MENULIS PUISI PADA PROSES PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE SISWA KELAS X MIPA SMA NEGERI 9 BATANGHARI SKRIPSI

KEMAMPUAN MENULIS PUISI PADA PROSES PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE SISWA KELAS X MIPA SMA NEGERI 9 BATANGHARI SKRIPSI KEMAMPUAN MENULIS PUISI PADA PROSES PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE SISWA KELAS X MIPA SMA NEGERI 9 BATANGHARI SKRIPSI Oleh: Juwita A1B114034 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan dilakukannya proses pembelajaran manusia akan mampu berkembang.

BAB I PENDAHULUAN. dengan dilakukannya proses pembelajaran manusia akan mampu berkembang. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran bagi manusia sangat penting karena dengan dilakukannya

Lebih terperinci

Oleh Rudiansyah Siregar Dr. Wisman Hadi, M.Hum.

Oleh Rudiansyah Siregar Dr. Wisman Hadi, M.Hum. 0 PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN AUDIO KETIKA TANGAN DAN KAKI BERKATA OLEH CHRISYE TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS TEKS PUISI SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 PANAI HULU TAHUN PEMBELAJARAN 2016/2017 Oleh Rudiansyah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kemampuan siswa dalam membaca, merupakan salah satu faktor yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kemampuan siswa dalam membaca, merupakan salah satu faktor yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kemampuan siswa dalam membaca, merupakan salah satu faktor yang sangat mempengaruhi proses belajar mengajar. Proses belajar mengajar dapat berjalan apabila siswa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG. Pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar (SD) mempunyai

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG. Pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar (SD) mempunyai BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar (SD) mempunyai kedudukan yang sangat penting. Pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar (SD) bertujuan agar pelajar

Lebih terperinci

MODEL PEMBELAJARAN MENULIS PENGALAMAN PRIBADI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK ALFA (EKSPERIMEN KUASI)

MODEL PEMBELAJARAN MENULIS PENGALAMAN PRIBADI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK ALFA (EKSPERIMEN KUASI) MODEL PEMBELAJARAN MENULIS PENGALAMAN PRIBADI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK ALFA (EKSPERIMEN KUASI) Icah 08210351 Icah1964@gmail.com Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Sekolah Tinggi Keguruan

Lebih terperinci

34. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Menengah Atas Luar Biasa Tunarungu (SMALB B)

34. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Menengah Atas Luar Biasa Tunarungu (SMALB B) 279 34. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Menengah Atas Luar Biasa Tunarungu (SMALB B) A. Latar Belakang Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial, dan emosional

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Oleh karena itu, setiap pendidik dituntut harus memiliki berbagai macam cara

BAB I PENDAHULUAN. Oleh karena itu, setiap pendidik dituntut harus memiliki berbagai macam cara 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap pendidik haruslah menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan. Oleh karena itu, setiap pendidik dituntut harus memiliki berbagai macam cara untuk menciptakan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya anggapan bahwa keterampilan

BAB 1 PENDAHULUAN. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya anggapan bahwa keterampilan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya anggapan bahwa keterampilan menulis merupakan salah satu aspek keterampilan berbahasa yang paling sulit. Hal ini

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PERSUASI MENGGUNAKAN MEDIA POSTER PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 6 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2013/2014

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PERSUASI MENGGUNAKAN MEDIA POSTER PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 6 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2013/2014 PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PERSUASI MENGGUNAKAN MEDIA POSTER PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 6 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2013/2014 Oleh: Fitria Damayanti Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia phiethriedamaya@yahoo.co.id

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa Indonesia merupakan salah satu alat komunikasi dan sebagai alat

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa Indonesia merupakan salah satu alat komunikasi dan sebagai alat 1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Bahasa Indonesia merupakan salah satu alat komunikasi dan sebagai alat pemersatu bangsa indonesia dan diperjelas didalam isi sumpah pemuda yang berbunyi kami

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. menulis. Keempat keterampilan berbahasa tersebut senantiasa diterapkan pada siswa,

BAB 1 PENDAHULUAN. menulis. Keempat keterampilan berbahasa tersebut senantiasa diterapkan pada siswa, 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia menekankan pada empat keterampilan berbahasa yakni keterampilan mendengarkan, berbicara, membaca dan menulis. Keempat

Lebih terperinci

Mapel : Bahasa Indonesia SMP Kelas : 7 Semester : 1

Mapel : Bahasa Indonesia SMP Kelas : 7 Semester : 1 Mapel : Bahasa Indonesia SMP Kelas : 7 Semester : 1 1 MEN- DENGAR KAN 1. Memahami wacana lisan melalui kegiatan mendengarkan berita 1.1 Menyimpulkan isi berita yang dibacakan dalam beberapa kalimat Menyimpulkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. karena adanya interaksi antara guru dan siswa. Interaksi yang dilakukan mengharapkan

BAB I PENDAHULUAN. karena adanya interaksi antara guru dan siswa. Interaksi yang dilakukan mengharapkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembelajaran merupakan kegiatan yang bernilai edukatif, hal ini terjadi karena adanya interaksi antara guru dan siswa. Interaksi yang dilakukan mengharapkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya belajar berbahasa adalah belajar berkomunikasi. Oleh karena itu,

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya belajar berbahasa adalah belajar berkomunikasi. Oleh karena itu, 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada dasarnya belajar berbahasa adalah belajar berkomunikasi. Oleh karena itu, pembelajaran bahasa Indonesia mengarahkan siswa untuk meningkatkan kemampuan berkomunikasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan sangat penting ditanamkan pada anak sejak kecil. Karena bila sejak kecil sudah ditanamkan pendidikan yang baik, maka dewasanya anak itu akan menjadi anak

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS TEKS DESKRIPSI SISWA KELAS X SMA NEGERI 14 MEDAN

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS TEKS DESKRIPSI SISWA KELAS X SMA NEGERI 14 MEDAN 1 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS TEKS DESKRIPSI SISWA KELAS X SMA NEGERI 14 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014 Oleh Ira Widyawati Napitupulu Drs. H. Sigalingging,

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF NARASI DENGAN TEKNIK REKA CERITA GAMBAR PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 KARANGDOWO KLATEN TAHUN AJARAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF NARASI DENGAN TEKNIK REKA CERITA GAMBAR PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 KARANGDOWO KLATEN TAHUN AJARAN PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF NARASI DENGAN TEKNIK REKA CERITA GAMBAR PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 KARANGDOWO KLATEN TAHUN AJARAN 2009/2010 SKRIPSI Disusun dan Diajukan Guna Memenuhi Salah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Keterampilan berbahasa mencakup empat aspek yakni,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Keterampilan berbahasa mencakup empat aspek yakni, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keterampilan berbahasa mencakup empat aspek yakni, keterampilan menyimak, keterampilan berbicara, keterampilan membaca dan keterampilan menulis. Keempat keterampilan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dikuasai dan dipahami oleh guru, yaitu kemampuan menggunakan berbagai

BAB I PENDAHULUAN. dikuasai dan dipahami oleh guru, yaitu kemampuan menggunakan berbagai BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu upaya yang dilakukan pemerintah untuk meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia ialah dengan berusaha meningkatkan kualitas guru melalui berbagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Tarigan dalam Munthe (2013:1), dalam silabus pada KD 13.1 disebutkan, bahwa salah satu kompetensi yang harus

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Tarigan dalam Munthe (2013:1), dalam silabus pada KD 13.1 disebutkan, bahwa salah satu kompetensi yang harus 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pengajaran bahasa Indonesia bertujuan agar siswa terampil berbahasa dan mampu berkomunikasi baik secara lisan maupun tulisan. Kemampuan siswa berkomunikasi

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS GEGURITANDENGAN METODE OBJEK LANGSUNGSISWA KELAS X SMA NEGERI 2 KEBUMEN

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS GEGURITANDENGAN METODE OBJEK LANGSUNGSISWA KELAS X SMA NEGERI 2 KEBUMEN PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS GEGURITANDENGAN METODE OBJEK LANGSUNGSISWA KELAS X SMA NEGERI 2 KEBUMEN Oleh: Eva Hapsari program studi pendidikan bahasa dan sastra jawa eva.hapsari@gmail.com Abstrak:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan guru yang menerapkan komponen-komponen pembelajaran seperti strategi

BAB I PENDAHULUAN. dan guru yang menerapkan komponen-komponen pembelajaran seperti strategi 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembelajaran merupakan serangkaian kegiatan yang melibatkan aktivitas siswa dan guru yang menerapkan komponen-komponen pembelajaran seperti strategi pembelajaran,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pembelajaran bahasa Indonesia menuntut siswa untuk mampu menuangkan pikiran serta perasaan dengan menggunakan bahasa yang baik dan benar. Sehubungan dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang bisa ditempuh disekolah adalah jalur pendidikan formal. Pendidikan formal

BAB I PENDAHULUAN. yang bisa ditempuh disekolah adalah jalur pendidikan formal. Pendidikan formal BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan kebutuhan penting dalam kehidupan. Melalui pendidikan akan diperoleh pengetahuan dan keterampilan dalam pembentukan kepribadian, baik melalui

Lebih terperinci

Oleh: Laili Nurul Fathimah Program Studi Pendidikan dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo

Oleh: Laili Nurul Fathimah Program Studi Pendidikan dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI MENGGUNAKAN MEDIA BROSUR PARIWISATA PADA SISWA KELAS XI SMK CIPTA KARYA PREMBUN TAHUN AJARAN 2012/2013 Oleh: Laili Nurul Fathimah Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. selalu diupayakan pemerintah dengan berbagai cara, seperti penataan guru-guru,

BAB I PENDAHULUAN. selalu diupayakan pemerintah dengan berbagai cara, seperti penataan guru-guru, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan suatu proses pengubahan sifat dan tata laku seseorang yang diusahakan untuk mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan. Oleh karena

Lebih terperinci

PERENCANAAN PEMBELAJARAN: SILABUS & RPP. Hj. Yeti Mulyati Universitas Pendidikan Indonesia

PERENCANAAN PEMBELAJARAN: SILABUS & RPP. Hj. Yeti Mulyati Universitas Pendidikan Indonesia PERENCANAAN PEMBELAJARAN: SILABUS & RPP Hj. Yeti Mulyati Universitas Pendidikan Indonesia KARAKTERISTIK MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA fungsi bahasa sebagai alat komunikasi daripada pembelajaran tentang

Lebih terperinci

Oleh: Nurul Habibah Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo

Oleh: Nurul Habibah Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo ANALISIS KESALAHAN KEBAHASAAN PADA HASIL KARANGAN SISWA KELAS X SMK TAMTAMA KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2014/2015 DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS X SMA Oleh: Nurul Habibah Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. setiap warga negara dalam mengenyam pendidikan. Mulai dari sekolah dasar,

BAB I PENDAHULUAN. setiap warga negara dalam mengenyam pendidikan. Mulai dari sekolah dasar, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan berkaitan erat dengan proses belajar mengajar. Seperti di sekolah tempat pelaksanaan pendidikan, peserta didik dan pendidik saling melaksanakan pembelajaran

Lebih terperinci

PERBANDINGAN PENGUASAAN PEMBELAJARAN SASTRA ANTARA SISWA KELAS XI JURUSAN IPA DAN IPS DI SMAN 1 TAPA TAHUN AJARAN

PERBANDINGAN PENGUASAAN PEMBELAJARAN SASTRA ANTARA SISWA KELAS XI JURUSAN IPA DAN IPS DI SMAN 1 TAPA TAHUN AJARAN PERBANDINGAN PENGUASAAN PEMBELAJARAN SASTRA ANTARA SISWA KELAS XI JURUSAN IPA DAN IPS DI SMAN 1 TAPA TAHUN AJARAN 2012/2013 Salma Pembimbing: Dr. Hj. Sayama Malabar, M.Pd. dan Dr. Hj. Asna Ntelu, M.Hum.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. cenderung monoton sehingga kurang menarik perhatian siswa.

BAB I PENDAHULUAN. cenderung monoton sehingga kurang menarik perhatian siswa. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pelajaran Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran yang telah ditetapkan disetiap jenjang pendidikan baik itu SD, SMP, SMA dan Perguruan Tinggi.

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar NASKAH PUBLIKASI PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF DALAM MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA MELALUI PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING PADA SISWA KELAS III SD NEGERI SEPAT 2 SRAGEN TAHUN AJARAN

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. oleh peneliti sebelumnya yang berkaitan dengan karangan argumentasi sebagai

BAB II KAJIAN PUSTAKA. oleh peneliti sebelumnya yang berkaitan dengan karangan argumentasi sebagai BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Relevan Sebelumnya Berikut ini terdapat beberapa penelitian relevan yang telah dilakukan oleh peneliti sebelumnya yang berkaitan dengan karangan argumentasi sebagai berikut.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pengajaran bahasa Indonesia bertujuan agar siswa terampil berbahasa dan mampu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pengajaran bahasa Indonesia bertujuan agar siswa terampil berbahasa dan mampu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pengajaran bahasa Indonesia bertujuan agar siswa terampil berbahasa dan mampu berkomunikasi dengan baik, secara lisan maupun tulisan. Keterampilan berbahasa

Lebih terperinci

ARTIKEL ILMIAH. Kemampuan Menulis Paragraf Deskripsi siswa Kelas X SMA Negeri 2. Tanah Sepenggal Kabupate Bungo Tahun Ajaran 2013/2014

ARTIKEL ILMIAH. Kemampuan Menulis Paragraf Deskripsi siswa Kelas X SMA Negeri 2. Tanah Sepenggal Kabupate Bungo Tahun Ajaran 2013/2014 ARTIKEL ILMIAH Kemampuan Menulis Paragraf Deskripsi siswa Kelas X SMA Negeri 2 Tanah Sepenggal Kabupate Bungo Tahun Ajaran 2013/2014 Oleh: Febriyeni A1B110019 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

Lebih terperinci

Perencanaan Pembelajaran

Perencanaan Pembelajaran Perencanaan Pembelajaran F A R I D A N U R H A S A N A H P E R T E M U A N 2 Materi Hari ini 1. Konsep Perencanaan Pengajaran 2. Pengembangan Silabus 1. Konsep Perencanaan Pengajaran Pengertian perencanaan:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa tidak akan lepas dari dunia pembelajaran. Kita semua sebagai elemen di dalamnya memerlukan bahasa yang baik dan benar dalam proses pembelajaran. Pembelajaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kompetensi adalah kemampuan yang dapat dilakukan peserta didik yang

BAB I PENDAHULUAN. Kompetensi adalah kemampuan yang dapat dilakukan peserta didik yang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kompetensi adalah kemampuan yang dapat dilakukan peserta didik yang mencakup pengetahuan, keterampilan dan perilaku. Melalui proses belajar disekolah siswa

Lebih terperinci

KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF ARGUMENTASI SISWA KELAS X MULTIMEDIA 1 SMK NEGERI 9 MUARO JAMBI TAHUN PELAJARAN 2016/2017. Herman dan Nur Indah

KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF ARGUMENTASI SISWA KELAS X MULTIMEDIA 1 SMK NEGERI 9 MUARO JAMBI TAHUN PELAJARAN 2016/2017. Herman dan Nur Indah KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF ARGUMENTASI SISWA KELAS X MULTIMEDIA 1 SMK NEGERI 9 MUARO JAMBI TAHUN PELAJARAN 2016/2017 Herman dan Nur Indah FKIP Universitas Jambi ABSTRACK Artikel ini memberikan hasil penelitian

Lebih terperinci

Kata kunci: paragraf deskripsi, metode pembelajaran di luar ruang kelas

Kata kunci: paragraf deskripsi, metode pembelajaran di luar ruang kelas PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF DESKRIPSI DENGAN METODE PEMBELAJARAN DI LUAR RUANG KELAS (OUTDOOR STUDY) PADA SISWA KELAS XI SMK NEGERI 2 PURWOREJO TAHUN PEMBELAJARAN 2012/2013 Oleh: Taufiq Khoirurrrohman

Lebih terperinci

SILABUS. Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Indikator Penilaian Alokasi Waktu

SILABUS. Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Indikator Penilaian Alokasi Waktu KELAS XII SEMESTER 1 SILABUS Semester : 1 Standar Kompetensi : Mendengarkan 1. Memahami informasi dari berbagai laporan 1.1 Membedakan Laporan Mencatat pokok-pokok antara fakta Laporan kegiatan isi laporan

Lebih terperinci

34. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa Tunadaksa(SMPLB D)

34. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa Tunadaksa(SMPLB D) 34. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa Tunadaksa(SMPLB D) A. Latar Belakang Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial, dan emosional peserta

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. a. Pengertian Kemampuan Menulis. menghasilkan sebuah tulisan. memberdayakan pengetahuan dan perasaan.

BAB II KAJIAN PUSTAKA. a. Pengertian Kemampuan Menulis. menghasilkan sebuah tulisan. memberdayakan pengetahuan dan perasaan. BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Kemampuan Menulis a. Pengertian Kemampuan Menulis Menulis merupakan kegiatan yang dilakukan seseorang untuk menghasilkan sebuah tulisan. Menurut Koentjaraningrat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum tujuan pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia bidang

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum tujuan pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia bidang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Secara umum tujuan pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia bidang sastra dalam kurikulum adalah agar (1) peserta didik mampu menikmati dan memanfaatkan karya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran merupakan kunci keberhasilan sumber daya manusia untuk

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran merupakan kunci keberhasilan sumber daya manusia untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembelajaran merupakan kunci keberhasilan sumber daya manusia untuk mengikuti perkembangan zaman. Pembelajaran memiliki peran serta mendidik siswa agar menjadi manusia

Lebih terperinci

Oleh Dian V. Sitompul Dra. Inayah Hanum, M.Pd.

Oleh Dian V. Sitompul Dra. Inayah Hanum, M.Pd. 1 Pengaruh Model Pembelajaran Tipe Berpikir Berpasangan Berbagi (Think Pair and Share) terhadap Kemampuan Menanggapi Pembacaan Puisi Siswa Kelas VII SMP Negeri 2 Pahae Julu Tahun Pembelajaran 2014/2015

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa Indonesia menjadi penghela ilmu pengetahuan (carrier of knowledge).

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa Indonesia menjadi penghela ilmu pengetahuan (carrier of knowledge). BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa Indonesia menjadi penghela ilmu pengetahuan (carrier of knowledge). Pada fungsi ini bahasa menjadi penarik yang mempercepat berkembangnya penguasaan ilmu

Lebih terperinci

Oleh : Maria Krisnauli Manik Dr. Rosmawaty, M.Pd. Abstrak

Oleh : Maria Krisnauli Manik Dr. Rosmawaty, M.Pd. Abstrak 1 PENGARUH TEKNIK MENUNJUKKAN BUKAN MEMBERITAHU (SHOW NOT TELL) TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS PUISI OLEH SISWAKELAS X SMA SWASTA BUDISATRYA MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014 Oleh : Maria Krisnauli Manik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pelajaran Bahasa Indonesia memiliki empat aspek keterampilan, yaitu

BAB I PENDAHULUAN. Pelajaran Bahasa Indonesia memiliki empat aspek keterampilan, yaitu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pelajaran Bahasa Indonesia memiliki empat aspek keterampilan, yaitu keterampilan menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Keempat aspek tersebut merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran sastra disekolah. Salah satu tujuan pelajaran bahasa Indonesia di

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran sastra disekolah. Salah satu tujuan pelajaran bahasa Indonesia di 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keterampilan berbahasa berhubungan erat dan saling melengkapi dengan pembelajaran sastra disekolah. Salah satu tujuan pelajaran bahasa Indonesia di sekolah berkaitan

Lebih terperinci

KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF DESKRIPSI SISWA BERDASARKAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 BABALAN TAHUN AJARAN 2012/2013

KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF DESKRIPSI SISWA BERDASARKAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 BABALAN TAHUN AJARAN 2012/2013 KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF DESKRIPSI SISWA BERDASARKAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS SMA NEGERI 1 BABALAN TAHUN AJARAN 2012/2013 Oleh: Reza Pahlevi, 208311104 ABSTRAK REZA PAHLEVI, NIM 208311104,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kemampuan menulis merupakan kemampuan yang sangat penting untuk

BAB I PENDAHULUAN. Kemampuan menulis merupakan kemampuan yang sangat penting untuk 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kemampuan berbahasa terbagi menjadi empat aspek. Salah satu aspek kemampuan tersebut adalah kemampuan menulis. Menulis berkaitan dengan kemampuan seseorang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran adalah sebuah proses, pada proses tersebut adanya perubahan dan

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran adalah sebuah proses, pada proses tersebut adanya perubahan dan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembelajaran adalah sebuah proses, pada proses tersebut adanya perubahan dan perkembangan yang terjadi pada peserta didik. Supaya perubahan pada peserta didik dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada tahun 2013 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud)

BAB I PENDAHULUAN. Pada tahun 2013 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada tahun 2013 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) yang menangani pendidikan menengah di Indonesia mengimplementasikan kurikulum baru yang diberi

Lebih terperinci

KEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITA SISWA KELAS VIII E SMP NEGERI 7 MUARO JAMBI TAHUN PELAJARAN 2017/2018 SKRIPSI OLEH HINDUN RRA1B114025

KEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITA SISWA KELAS VIII E SMP NEGERI 7 MUARO JAMBI TAHUN PELAJARAN 2017/2018 SKRIPSI OLEH HINDUN RRA1B114025 KEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITA SISWA KELAS VIII E SMP NEGERI 7 MUARO JAMBI TAHUN PELAJARAN 2017/2018 SKRIPSI OLEH HINDUN RRA1B114025 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI 2017/2018 KEMAMPUAN

Lebih terperinci

SILABUS PEMBELAJARAN

SILABUS PEMBELAJARAN SILABUS PEMBELAJARAN Nama Sekolah : Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Kelas : XII Semester : 2 Standar : Mendengarkan 9. Memahami dari berbagai sumber secara lisan Dasar 9.1Mengajukan saran perbaikan tentang

Lebih terperinci