~ 91 ~ PENCEMARAN DAN KERUSAKAN LINGKUNGAN HIDUP

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "~ 91 ~ PENCEMARAN DAN KERUSAKAN LINGKUNGAN HIDUP"

Transkripsi

1 PENCEMARAN DAN KERUSAKAN LINGKUNGAN HIDUP Manusia memiliki berbagai jenis kebutuhan, baik kebutuhan pokok atau primer maupun kebutuhan sekunder. Dalam memenuhi kebutuhannya tersebut, manusia memanfaatkan sumberdaya alam yang tersedia. Semakin banyak jumlah manusia, semakin banyak pula sumberdaya alam yang digali, diolah dan dijadikan berbagai produk yang siap digunakan. Dalam proses pengambilan, pengolahan dan pemanfaatan sumberdaya alam, terdapat sisa yang tidak digunakan. Sisa tersebut dibuang karena tidak dibutuhkan pada saat itu. Sisa dari proses tersebut kemudian mencemari lingkungan perairan, udara dan daratan, sehingga lama kelamaan lingkungan menjadi rusak. Kerusakan lingkungan akibat pencemaran terjadi dimana-mana yang berdampak pada menurunnya kemampuan lingkungan untuk memenuhi kebutuhan manusia. Bahkan, pencemaran dan kerusakan lingkungan menimbulkan berbagai dampak buruk bagi manusia seperti penyakit dan bencana alam. Karena itulah, setelah mempelajari bab ini kalian diharapkan tidak mencemari lingkungan dan melakukan berbagai upaya untuk mencegah kerusakan lingkungan. A. Pengertian pencemaran Manusia melakukan berbagai kegiatan untuk memenuhi berbagai kebutuhan hidupnya. Untuk memenuhi kebutuhan akan makanan, mereka mengembangkan pertanian, membuat pabrik pengolah hasil pertanian, membuat peternakan dan lain-lain. Untuk memenuhi kebutuhan akan peralatan hidup seperti alat-alat pertanian, alat-alat rumah tangga, kendaraan dan lain-lain, manusia mengembangkan berbagai jenis industri. Berbagai kegiatan untuk memenuhi kebutuhan hidup tersebut, pada akhirnya akan menghasilkan sisa berupa sampah atau limbah yang dibuang ke lingkungan. Hal ini terjadi karena setiap aktivitas manusia pada dasarnya ~ 91 ~

2 adalah sebuah proses pengubahan zat atau energi dari satu bentuk ke bentuk lainnya. Setiap proses tersebut tidak dapat sepenuhnya mampu diubah, melainkan selalu ada sisa atau disebut entropy yang kemudian menjadi sampah atau limbah yang masuk atau dimasukkan ke lingkungan. Contoh sederhana sebuah entropy adalah ketika kalian makan. makanan akan diproses dalam perut untuk kemudian diubah menjadi energi. Tidak semua makanan dapat diubah menjadi energi seluruhnya, melainkan ada sisa dalam bentuk kotoran atau tinja. Begitu pula dengan kegiatan industri, tidak semua bahan mentah mampu diubah menjadi produk industri, melainkan akan ada sisa yang kemudian menjadi sampah atau limbah. Sampah atau limbah ini kemudian akan menurunkan kualitas lingkungan jika tidak dikelola dengan baik. (a) (b) (c) (d) Gambar 4.1. Beberapa kegiatan manusia yang menghasilkan sampah atau limbah: (a) asap pabrik (b) perdagangan/pasar (c) limbah pertanian (d) limbah dai aktivitas rumah tangga Sumber: ~ 92 ~

3 Jadi, yang dimaksud pencemaran lingkungan berdasarkan Undang- Undang Lingkungan Hidup No 32 Tahun 2009 adalah masuk atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi, dan/atau komponen lain ke dalam lingkungan hidup oleh kegiatan manusia, sehingga melampaui baku mutu lingkungan hidup yang telah ditetapkan. B. Jenis-jenis pencemaran Sisa atau bahan buangan hasil berbagai kegiatan manusia tersebut ada yang dibuang ke udara, ke permukaan tanah dan ke wilayah-wilayah perairan. Karena itu, pencemaran dapat dibedakan menjadi pencemaran udara, pencemaran tanah, dan pencemaran air. 1. Pencemaran Air Manusia membutuhkan air untuk berbagai keperluan seperti minum, mencuci, memasak, bercocok tanam, dan lain-lain. Semakin bertambah jumlah manusia semakin besar pula kebutuhan akan air. Pada sisi lain, keberadaan air dilihat dari jumlah dan kualitasnya semakin lama semakin menurun. Bahkan, banyak daerah perkotaan dan pedesaan yang terancam mengalami krisis air bersih. Semua limbah tersebut masuk ke sungai atau danau dan airtanah. Akibatnya, air mengalami perubahan dari keadaan normalnya atau mengalami pencemaran. Dengan demikian, pencemaran air adalah pencemaran tubuh-tubuh air seperti danau, sungai, laut, dan airtanah disebabkan oleh kegiatan manusia yang dapat membahayakan organisme dan tumbuhan yang hidup pada tubuh-tubuh air tersebut. Bahan-bahan tambahan yang masuk ke dalam tubuh-tubuh air mengurangi kemampuan air untuk menyediakan oksigen bagi kebutuhan organisme yang hidup di air, sehingga sedikit atau bahkan tidak ada organisme yang mampu hidup di air yang tercemar. ~ 93 ~

4 Bagaimanakah ciri-ciri air yang sudah tercemar atau menyimpang dari keadaan normal air? Air yang sudah tercemar memiliki ciri-ciri tertentu, yaitu : a. Adanya perubahan suhu air Air biasanya digunakan sebagai pendingin untuk mesin-mesin di pabrik. Air pendingin ini akan menjadi hangat karena menyerap panas dari mesinmesin tersebut dan jika dibuang ke sungai, maka air sungai menjadi lebih hangat. Kondisi ini akan mengurangi kandungan oksigen dalam air yang sangat dibutuhkan oleh tumbuhan dan hewan di air. Jika demikian yang terjadi, maka kehidupan tumbuhan dan hewan air akan terganggu, bahkan mati. b. Adanya perubahan warna, bau, dan rasa air Air yang bersih dengan mudah dapat dilihat dari keadaan fisiknya, yaitu tidak berwarna, berbau dan berasa. Limbah dari industri dan sumber lainnya seringkali berupa bahan orgaik dan anorganik yang dapat larut dalam air. Karena itu, warna air berubah dengan adanya bahan-bahan pencemar tersebut. c. Adanya endapan dan bahan terlarut Limbah industri dapat pula berupa limbah padat yang tidak larut dalam air. Limbah tersebut kemudian mengendap di dasar air atau melayang-layang di dalam air bersama-sama dengan bahan terlarut lainnya. Endapan dan bahan terlarut tersebut dapat menghalangi masuknya sinar matahari yang sangat diperlukan oleh mikroorganisme dalam air untuk melakukan fotosintesis. d. Adanya mikroorganisme Mikroorganisme berperan alam menguraikan bahan-bahan pencemar yang dibuang ke dalam air. Jika bahan buangan bertambah banyak, maka mikroorganisme juga berkembangbiak untuk menambah jumlahnya. Diantara organisme-organisme tersebut dimungkinkan adanya mikroba patogen, yaitu mikroba pembawa penyakit. ~ 94 ~

5 Gambar 4.2. Lingkungan perairan yang mengalami pencemaran Sumber: Pencemaran udara Udara terdiri atas sejumlah unsur dengan susunan atau komposisi tertentu. Unsur-unsur tersebut diantaranya adalah Nitrogen (78,09 %), Oksigen (21,94 %), Argon (0,93 %), karbon dioksida (0,032 %), dan lain-lain. Jika ke dalam udara tersebut masuk atau dimasukkan zat asing yang berbeda dengan penyusun udara dalam keadaan normal tadi, maka dikatakan bahwa udara tersebut telah tercemar. Berdasarkan uraian tadi, maka yang dimaksud dengan pencemaran udara adalah masuk atau dimasukkannya bahan-bahan atau zat-zat asing ke udara yang menyebabkan perubahan susunan (komposisi) udara dari keadaan normalnya. Zat-zat asing tersebut mengubah komposisi udara dari keadaan normalnya dan jika berlangsung lama akan mengganggu kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya. ~ 95 ~

6 Tabel 4.1.Komposisi Udara dalam Keadaan Normal Unsur Lambang Volume (%) Nitrogen N 2 78,08 Oksigen O 2 20,95 Argon Ar 0,93 Karbondioksida CO 2 0,0340 Neon Ne 0,0018 Helium He 0,00052 Ozon O 3 0,00006 Hidrogen H 2 0,00005 Krypton Kr 0,00011 Metan CH 4 0,00015 Xenon Xe Kecil sekali Bahan-bahan atau zat-zat asing apa saja yang mencemari udara? Banyak sekali bahan-bahan atau zat-zat yang mencemari udara, namun yang paling banyak berpengaruh dalam pencemaran udara adalah Karbon Monoksida (CO), Nitrogen Oksida (NO x ), Belerang Oksida (SO x ), Hidro Karbon (HC), Partikel (Partikulate) dan lain-lain. a. Karbon Monoksida (CO) Karbon Monoksida adalah suatu gas yang tidak berwarna, tidak berbau dan tidak berasa. Gas tersebut terbentuk secara alamiah maupun karena aktivitas manusia. Secara alamiah gas ini terbentuk melalui letusan gunung api, proses biologi dan sebagainya, namun jumlahnya sangat kecil. Sumber penghasil gas CO terutama adalah akibat aktivitas manusia yaitu pembakaran bahan bakar fosil (minyak, oli, solar, batubara). Aktivitas manusia yang banyak menghasilkan CO diantaranya aktivitas transportasi dan industri. Karena itu, konsentrasi gas CO banyak terdapat di perkotaan dibandingkan dengan di pedesaan karena aktivitas transportasi dan industri banyak terjadi di perkotaan. ~ 96 ~

7 Gambar 4.3. Berbagai sumber penghasil gas Karbon Monoksida (CO) Sumber: Apa yang terjadi jika kalian menghirup udara yang telah tercemar oleh CO? Gas CO yang terhirup dalam waktu yang cukup lama akan mengakibatkan gejala pusing, sakit kepala, pandangan kabur, kehilangan daya pikir sesaat, kesulitan bernafas, bahkan bisa menimbulkan kematian. b. Nitrogen Oksida (NO x ) Gas NO x berwarna merah kecoklatan dengan bau yang menyengat hidung. Sumber penghasil gas NO x adalah gas buangan hasil pembakaran dari generator pembangkit listrik, pembakaran bahan bakar kendaraan (mobil, pesawat terbang, kereta api, kapal laut, sepeda motor dan lain-lain), pembakaran batu bara, minyak, gas alam, kebakaran hutan, dan lain-lain. Gambar 4.4. Berbagai sumber penghasil gas Nitrogen Oksida Sumber: ~ 97 ~

8 Apa pengaruh gas NO x terhadap kesehatan? Jika kalian menghirup gas NO x dalam waktu dan jumlah tertentu, maka dapat menimbulkan gangguan kesehatan berupa penyakit emphysema, penyakit pernapasan, penyakit pembuluh darah jantung, bronchitis, bisul-bisul berair pada paruparu, kanker paru-paru, nephretis (radang ginjal) dan lain-lain. Selain itu, NO x juga dapat menimbulkan gangguan terhadap pertumbuhan tanaman. c. Belerang Oksida (SO x ) Sumber penghasil SO x terutama berasal dari pembakaran batu bara, minyak bumi, pengilangan minyak tanah, industri kimia tertentu, industri logam dan lain-lain. Jika SO x bereaksi dengan udara yang mengandung uap air, maka akan terbentuk asam sulfat (H 2 SO 4 ). Jika asam sulfat di udara terbawa oleh air hujan, maka terjadilah hujan asam yang dapat menimbulkan proses pengkaratan (korosi) dan kerusakan pada tanaman seperti yang sering terjadi di negara-negara industri. Belerang oksida juga bisa menimbulkan gangguan kesehatan bagi manusia berupa iritasi mata dan saluran pernafasan, pandangan kabur, gejala penyakit jantung dan kematian. Gambar 4.5. Proses terjadinya hujan asam Sumber: ~ 98 ~

9 d. Hidrokarbon (HC) Hidrokarbon adalah pencemaran yang dapat berupa gas, cairan maupun padatan. Jenis pencemar udara ini berasal dari kegiatan transportasi (mobil bensin, mobil diesel, pesawat terbang, kereta api, kapal laut, sepeda motor), pembakaran batubara, pembakaran minyak, pembakaran kayu, dan lain-lain. Dampak dari udara yang tercemar oleh HC adalah korosi (pengkaratan), pengarangan pada mesin, sehingga tersumbat. Gangguan pada manusia diantaranya adalah iritasi pada mata, hidung dan tenggorakan, pusing, dan mual. (a) (b) (c) (d) Gambar 4.6. Berbagai sumber penghasil HC Sumber: ~ 99 ~

10 e. Partikel Partikel adalah butiran-butiran halus yang melayang-layang di udara, baik berupa zat padat, zat cair maupun gabungan dari keduanya. Partikelpartikel tersebut dapat berasal dari peristiwa alami maupun hasil dari kegiatan manusia. Partikel yang terbentuk secara alami diantaranya: a. Abu dari hasil letusan gunungapi b. Debu yang terbawa oleh angin yang kencang c. Uap air dari daerah sumber panas bumi di pegunungan Selain karena faktor alam, partikel-partikel juga berasal dari kegiatan manusia, diantaranya adalah pembakaran batubara, penambangan, proses industri, kebakaran hutan, dan gas buangan dari alat transportasi (mobil, kapal dan lain-lain). Di negara-negara industri, partikel dari pembakaran batu bara lebih dominan dibanding sumber lainnya. Di negara-negara tersebut, batu bara banyak digunakan sebagai bahan bakar untuk industri. Sebagaimana bahan pencemar lainnya, pencemaran udara oleh partikel juga mempengaruhi kesehatan manusia. Beberapa penyakit yang timbul akibat partikel diantaranya adalah penyakit paru-paru, iritasi mata dan iritasi saluran pernapasan. Selain berdampak pada kesehatan, beberapa jenis pencemaran oleh partikel juga dapat menimbulkan gangguan pada hewan dan tumbuhan. Gambar 4.7. Sumber pencemar udara berupa partikel Sumber: ~ 100 ~

11 3. Pencemaran Daratan Pencemaran daratan terjadi jika ada bahan-bahan asing, baik organik maupun anorganik, yang menyebabkan daratan rusak. Akibatnya, daratan tidak dapat memberikan daya dukung bagi kehidupan manusia. Padahal jika daratan tersebut tidak mengalami kerusakan kerusakan, maka dapat digunakan untuk mendukung kehidupan manusia seperti untuk pertanian, peternakan, kehutanan, permukiman dan lain-lain. Bahan-bahan apa sajakah yang mencemari daratan? Pada awal perkembangannya, sebelum adanya perkembangan kemajuan teknologi dan industri, manusia hanya membuang sampah atau limbah yang bersifat organik. Sampah atau limbah tersebut dapat dengan mudah diurai oleh mikroorganisme, sehingga menjadi bahan yang mudah menyatu kembali dengan alam. Lama kelamaan, dengan beragamnya kebutuhan manusia dan berkembangnya berbagai jenis industri, maka sampah yang dihasilkan juga semakin bervariasi. Sampah yang dibuang ke daratan tidak hanya berupa sampah organik tetapi juga anorganik. Sampah anorganik sulit untuk diurai atau dipecah oleh mikroorganisme, sehingga memerlukan waktu yang sangat lama untuk hancur dan menyatu kembali dengan alam. Sebagai gambaran, menurut Miller (1975) sampah plastik akan hancur dalam waktu 240 tahun jika ditimbun dalam tanah. Sampah kaleng yang terbuat dari timah atau besi memerlukan waktu 100 tahun untuk berkarat dan hancur menjadi tanah. Kaleng yang terbuat dari alumunium memerlukan waktu 500 tahun untuk menjadi tanah. Sampah gelas atau kaca akan hancur dalam waktu 1 juta tahun. Karena itulah dalam pembuangannya, sampah sebaiknya dipilah menjadi sampah organik dan anorganik. Sampah organik dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak atau bahan pembuatan kompos, sementara sampah anorganik dapat digunakan untuk berbagai keperluan lain dengan cara dipakai ulang dan didaur ulang. Dengan cara demikian, disamping ~ 101 ~

12 menghemat pemakaian sumberdaya alam juga sampah anorganik tidak terus menumpuk di lokasi tempat pembuangan sampah. C. Sumber pencemaran lingkungan Pencemaran lingkungan berasal dari berbagai sumber, baik yang berasal dari aktivitas atau proses alam maupun kegiatan manusia. Aktivitas atau proses alam diantaranya adalah letusan gunungapi yang mengeluarkan partikel-partikel debu yang mencemari udara. Walaupun alam menjadi sumber pencemar tetapi relatif jarang terjadi dan umumnya berdampak lokal dan sesaat. Pencemaran lingkungan yang utama justru dari berbagai kegiatan manusia seperti kegiatan rumah tangga dan perorangan, industri, pertanian, dan transportasi. Pencemaran tersebut berlangsung terus menerus dan dampaknya juga terus dirasakan, bahkan beberapa diantaranya berdampak luas atau global. 1. Pencemaran lingkungan dari kegiatan rumah tangga dan perorangan Kegiatan rumah tangga biasanya terdiri atas kegiatan memasak, mencuci, dan buang air. Selain itu, dalam rumah tangga juga terdapat kegiatan konsumsi, baik bahan organik maupun anorganik yang sisanya dibuang ke lingkungan. Kegiatan-kegiatan tersebut menghasilkan limbah dalam berbagai bentuk, baik padat maupun cair serta organik maupun anorganik. Kegiatan memasak menghasilkan limbah organik dan anorganik. Limbah organik berasal dari sisa sayuran dan makanan lainnya yang tidak termakan. Sampah atau limbah ini mudah hancur dan bisa dimanfaatkan untuk keperluan lain seperti pakan ikan dan bahan pembuatan kompos. Limbah anorganik biasanya berupa plastik dan kaleng yang berasal dari pembungkus makanan. Limbah ini relatif sulit untuk hancur walaupun ditimbun. ~ 102 ~

13 Gambar 4.8. Aktivitas rumah tangga terutama memasak menyisakan bahan sisa atau sampah Sumber: content/uploads/2008/05 Kegiatan rumah tangga juga menghasilkan limbah dari kegiatan mencuci berupa sabun dan deterjen serta bahan pembersih lainnya (misalnya pembersih lantai). Deterjen yang dibuang ke lingkungan perairan (selokan, sungai, kolam, danau) akan mengganggu kehidupan yang ada dalam air, diantaranya: a. Larutan sabun akan menaikkan ph atau keasaman air, sehingga dapat mengganggu kehidupan organisme dalam air. b. Bahan antiseptik yang ditambahkan ke dalam sabun/deterjen dapat mengganggu atau mematikan kehidupan mikroorganisme dalam air. c. Ada bahan sabun dan deterjen yang tidak dapat diurai oleh mikroorganisme, sehingga dapat merusak lingkungan. Walaupun demikian, saat ini mulai banyak sabun dan deterjen yang dapat dipecah atau diurai oleh mikroorganisme. ~ 103 ~

14 Gambar 4.9. Aktivitas mencuci menghasilkan deterjen yang dapat mencemari sungai Sumber: Kegiatan rumah tangga yang lain adalah berupa buang air besar atau tinja. Kotoran manusia ini dapat mencemari air sungai dan air tanah dengan berkembangnya bakteri koli (koli tinja). Bakteri koli dapat mengakibatkan penyakit diare. Gambar Aktivitas buang air besar atau air kecil dapat mencemari lingkungan perairan Sumber: ~ 104 ~

15 2. Pencemaran lingkungan dari kegiatan industri Pada jaman dulu jumlah manusia masih sedikit. Kebutuhan mereka juga masih terbatas, yaitu makanan, pakaian sederhana dan tempat tinggal sederhana. Namun, saat ini jumlah manusia semakin banyak dan kebutuhannya semakin beragam. Makanan yang mereka makan semakin beragam jenisnya, begitu pula dengan pakaian dan rumah. Untuk memenuhi tuntutan kebutuhan tersebut, semakin bannyak industri dibangun dan semakin banyak pula sumberdaya alam yang diambil dari alam. Gambar Industri semakin banyak dibangun untuk memenuhi tuntutan kebutuhan manusia yang semakin banyak dan beragam Sumber: Kondisi tersebut membawa dampak terhadap lingkungan berupa munculnya sampah atau limbah yang jumlahnya semakin banyak dan bervariasi, terutama sampah atau limbah anorganik yang sulit untuk diurai oleh mikroorganisme. Hal ini terjadi karena Industri pada dasarnya adalah usaha untuk mengubah atau mengolah bahan mentah menjadi bahan jadi. Setiap pengubahan tersebut pasti menghasilkan residu atau sisa berupa sampah. Dalam hukum fisika ada yang disebut Hukum Termodinamika II yang berbunyi: Setiap pemakaian suatu bentuk atau unit energi tidak pernah tercapai efisiensi 100 %. Dalam suatu proses tertentu perubahan suatu bentuk energi menjadi energi lain selalu menghasilkan sisa yang tidak terpakai pada proses itu atau disebut entropy. ~ 105 ~

16 Pada dasarnya bahan mentah yang diolah dalam proses industri juga merupakan bentuk energi. Karena itu, setiap pengubahan bahan mentah menjadi barang jadi maupun setengah jadi pasti menghasilkan sisa atau residu berupa sampah atau limbah yang tidak termanfaatkan dalam proses itu seperti yang dimaksud oleh hukum termodinamika II tadi. Walaupun sampah adalah sisa yang tidak terpakai oleh industri yang menghasilkannya, tetapi sampah atau limbah tersebut sebenarnya juga adalah energi yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan lainnya. Sebagai contoh, pabrik tahu menghasilkan limbah berupa ampas tahu. Ampas tahu tersebut adalah sisa dari pabrik tahu yang tak termanfaatkan oleh pabrik tahu tersebut. Padahal ampas adalah energi yang dapat dimanfaatkan untuk kepentingan lain seperti pakan ikan. Industri terdiri dari berbagai jenis dengan limbah yang juga beragam. Sebagian limbah tersebut berupa limbah padat (sampah) dan sebagian lainnya berupa limbah cair serta limbah gas. Limbah padat mencemari lingkungan perairan dan daratan, sedangkan limbah gas mencemari udara. Diantara limbah tersebut terdapat limbah berbahaya dan beracun (limbah B3). Gambar Pencemaran lingkungan dari kegiatan industri Sumber: ~ 106 ~

17 Menurut Peraturan Pemerintah No 19 Tahun 1994 yang dimaksud dengan limbah B3 adalah semua bahan/senyawa, baik padat, cair ataupun gas yang mempunyai potensi merusak terhadap kesehatan manusia serta lingkungan akibat sifat-sifat fisik yang dimiliki senyawa tersebut. Karakteristik dari limbah B3 adalah: 1. mudah meledak 2. mudah terbakar 3. bersifat reaktif 4. beracun 5. penyebab infeksi 6. bersifat korosif 7. limbah lain yang mempunyai sifat beracun Jenis industri yang biasanya menghasilkan limbah B3 menurut International Standard for Industrial Classification (ISIC) adalah: 1. kayu dan rotan 2. tekstil, pakaian dan kulit 3. makanan, minuman dan rokok 4. kertas dan alat tulis menulis 5. farmasi, jamu dan kimia dasar 6. gelas, keramik dan sejenisnya 7. barang logam 8. elektronik 9. jam 10. dan lain-lain 3. Pencemaran lingkungan dari kegiatan pertanian Kegiatan pertanian dimulai dari pembukaan lahan hutan, pengolahan lahan, penanaman, pemeliharaan, panen dan kegiatan setelah/pasca panen. Tiap kegiatan tersebut menghasilkan berbagai limbah yang dibuang ke lingkungan. ~ 107 ~

18 Pada saat pembukaan lahan untuk pertanian dilakukan, biasanya didatangkan peralatan berat, sehingga menimbulkan kebisingan. Lahan yang telah dibuka, menimbulkan pengikisan atau erosi yang partikel-partikelnya mencemari sungai dan danau. Partikel-partikel hasil erosi tersebut masuk ke dalam sungai, sehingga warna sungai tampak kecoklatan. Banyaknya partikel dalam sungai mengakibatkan berkurangnya oksigen dalam sungai dan terbatasnya sinar matahari yang tembus masuk ke dalam sungai. Akibatnya, makhluk hidup terganggu pertumbuhan dan perkembangannya. Gambar Lahan yang dibuka untuk pertanian dapat memperbesar erosi Sumber: Sebelum proses penanaman, biasanya dilakukan pengolahan lahan. Pengolahan lahan meningkatkan erosi tanah, sehingga mencemari wilayah perairan. Kegiatan berikutnya adalah pemeliharaan pada saat tanaman telah ditanam. Kegiatan tersebut biasanya menggunakan pupuk dan pestisida. Penggunaan pupuk yang berlebihan tidak akan semuanya dipakai oleh tanaman sasaran, melainkan akan hanyut ke perairan disekitarnya. Pupuk yang terbuang tersebut akan menyuburkan wilayah perairan, sehingga mempercepat pertumbuhan tanaman air seperti eceng gondok, kayambang, dan pandan air. Jika hal ini terus berlangsung, maka sungai atau danau akan tertutup oleh tanaman tersebut, sehingga terjadilah pendangkalan. ~ 108 ~

19 Gambar Suburnya tanaman eceng gondok di perairan akibat pemakaian pupuk dari lahan pertanian secara berlebihan Sumber: Pemakaian pestisida juga dapat mencemari lingkungan jika dilakukan secara berlebihan. Organisme yang mati tidak hanya hama yang dijadikan sasaran, tetapi juga organisme atau makhluk hidup lainnya yang bukan sasaran. Bahkan, yang lebih membahayakan adalah jika pestisida diserap oleh akar tanaman dan masuk dalam buah yang kita makan. Pestisida juga dapat masuk melalui daun atau buah, sehingga dapat membahayakan kesehatan manusia. Gambar Pencemaran dari kegiatan pertanian Sumber: ~ 109 ~

20 Pada saat panen, pencemaran juga dapat terjadi saat sisa tanaman yang tidak terpakai dibuang ke lingkungan. Misalnya, ketika panen padi, maka jerami dapat menjadi sampah yang mencemari lingkungan jika tidak dimanfaatkan untuk keperluan lain. Setelah proses panen dilakukan, pencemaran juga bisa terjadi ketika pengolahan hasil panen menghasilkan limbah. Sebagai contoh, proses penggilingan padi menghasilkan limbah berupa sekam. Proses pengalengan hasil panen menjadi makanan kaleng juga bisa menghasilkan limbah berupa biji atau kulit atau bagian lainnya yang tidak terpakai. D. Dampak pencemaran lingkungan Pencemaran lingkungan terus terjadi pada berbagai tempat di muka bumi. Bahkan, cenderung meningkat dari waktu ke waktu seiring dengan pertumbuhan penduduk dan kebutuhannya. Pertumbuhan penduduk yang tinggi diringi pula oleh meningkatnya kebutuhan, baik kebutuhan primer maupun sekunder. Kondisi ini membuat industri semakin meningkatkan produksinya dan industri-industri baru bermunculan untuk memenuhi permintaan yang meningkat. Karena itulah pencemaran juga cenderung terus meningkat dari waktu ke waktu. Pencemaran yang semakin meningkat tersebut berdampak tidak hanya bagi lingkungan itu sendiri tetapi juga bagi tumbuhan, hewan dan tentu saja pada manusia. Jika lingkungan udara, air, dan daratan tercemar, maka tumbuhan yang hidup diatasnya juga akan menyerap unsur-unsur yang telah tercemar. Binatang yang memakan tumbuhan dan meminum air serta menghirup udara yang tercemar juga akan ikut tercemar. Akhirnya, manusia yang hidup dengan memanfaatkan udara, air dan daratan serta tumbuhan dan hewan yang telah tercemar juga akan ikut merasakan dampak buruk dari pencemaran. 1. Dampak pencemaran udara Pencemaran udara memiliki dampak buruk bagi kesehatan manusia dan lingkungan lainnya seperti tumbuhan, hewan, dan bangunan. Dampak ~ 110 ~

21 tersebut tidak hanya menimbulkan gangguan kesehatan bagi manusia tetapi juga bisa menimbulkan kematian dalam jumlah yang cukup besar. Adanya bahan-bahan tertentu di udara akibat pencemaran udara menjadi penyebab kematian banyak penduduk, khususnya di perkotaan. Berat ringannya dampak yang ditimbulkan akan sangat tergantung pada konsentrasi dan lama seseorang menghirup udara yang telah tercemar. Bahan-bahan pencemar berbahaya tersebut beserta dampaknya terhadap kesehatan dapat dilihat pada tabel berikut ini. Tabel 4.2. Beberapa Unsur Pencemar Udara dan Dampaknya terhadap Kesehatan Manusia No Unsur Pencemar 1 Karbon Monoksida (CO) Dampak terhadap manusia Pusing, sakit kepala, mual, serangan jantung, penglihatan kabur, keseimbangan badan menurun, lemas, pingsan, kematian. 2 Sulfur Dioksida (SO x ) Iritasi mata, iritasi saluran pernapasan, pandangan kabur, gejala penyakit jantung 3 Nitrogen Oksida (O x ) Iritasi mata, kejang-kejang, kelumpuhan, sulit bernafas, radang ginjal, kanker paru-paru 4 Hidrokarbon (HC) Iritasi pada mata, iritasi hidung, iritasi tenggorokan, pusing, mual 5 Timbal (Pb) Kekurangan darah, mengganggu fungsi ginjal, kejang-kejang, gangguan sistem syaraf dan otak, kelainan bayi dalam kandungan 6 Partikel Penyakit saluran pernafasan Bentuk pencemaran udara lainnya adalah kebisingan. Sumber kebisingan dapat berasal dari kendaraan bermotor, kereta api, pesawat, mesin-mesin industri dan lain-lain. Ingkat kebisingan diukur dengan menggunakan satuan desibel (db). Kebisingan di atas 50 db dapat mengganggu kenyamanan pendengaran. Kebisingan antara db dapat menyebabkan kerusakan alat pendengaran jika terus terjadi dalam waktu yang cukup lama. ~ 111 ~

22 Pencemaran udara juga berdampak pada tumbuhan dan hewan. Tumbuhan yang terkena pencemaran udara akan mengalami gejala bintikbintik pada daun, kerusakan pada jaringan daun, mengganggu fotosintesis, warna daun pucat, daun berguguran, dan lain-lain. Pencemaran udara juga dapat merusak lingkungan lainnya, misalnya adanya pengkaratan pada besi dan bangunan, sehingga mudah rapuh. 2. Dampak pencemaran air Selain udara, air merupakan kebutuhan yang sehari-hari dikonsumsi manusia dan makhluk hidup lainnya. Jika, air tercemar, maka air tidak dapat digunakan lagi oleh makhluk hidup, baik untuk keperluan rumah tangga, industri maupun pertanian. Selain itu, tentu saja jika digunakan akan menyebabkan munculnya berbagai jenis penyakit, bahkan kematian. Penyakit yang ditimbulkan oleh pencemaran air dapat dikelompokkan menjadi penyakit menular dan tidak menular. Penyakit menular diantaranya adalah hepatitis A, cholera, typhus, dysenteri, trachoma dan lain-lain. Sementara itu, penyakit tidak menular yang ditimbulkan oleh air diantaranya adalah keracunan kadmium, keracunan kobalt, keracunan air raksa, keracunan bahan insektisida. No Unsur Pencemar Tabel 4.3. Unsur pencemar air, Sumber, dan Dampaknya terhadap Manusia Sumber 1 Cadmium Pabrik pipa plastik PVC, tambang timah hitam, tambang bijih seng, 2 Kobalt Industri elektronika, industri kimia 3 Air raksa (Hg/mercuri) Pabrik plastik, industri sabun dan ~ 112 ~ Dampak terhadap manusia Sakit pinggang dan tulang punggung, gagal ginjal Kekurangan hormon kelenjar gondok, tekanan darah tinggi, pergelangan kaki membengkak, penyakit jantung Sakit kepala, sikar menelan, penglihatan kabur, daya dengar

23 4 Bahan Insektisida kosmetika, aktivitas pertanian Aktivitas pertanian menurun, gusi membengkak, diare, cacat pada bayi Kepala pusing, mual, kerusakan hati dan ginjal, kanker kulit, kanker paruparu, kanker hati Sejumlah penyakit tersebut telah terbukti menimbulkan bencana bagi manusia. Salah satu diantaranya adalah peristiwa tragedi Minamata di Jepang pada tahun 1953 sampai tahun Di sekitar teluk Minamata, terdapat industri plastik yang membuang limbah berupa mercuri. Limbah tersebut masuk ke tubuh ikan lewat makanannya yang telah tercemar mercuri. Ikan yang kemudian telah mengandung mercuri di tubuhnya, kemudian dimakan oleh manusia, khususnya nelayan dan penduduk lainnya. Akibatnya, 100 orang menderita cacad dan 43 orang diantaranya meninggal. Selain itu, 119 bayi dilahirkan dalam keadaan cacat. Gambar Korban Tragedi Minamata di Jepang. Bayi yang lahir cacat kemudian tumbuh tidak normal Sumber: ~ 113 ~

24 3. Dampak pencemaran daratan Pencemaran daratan umumnya adalah berupa limbah padat, baik organik maupun anorganik. Dampak dari pencemaran tersebut dapat dibedakan menjadi dampak langsung dan tidak langsung. Dampak langsung pencemaran daratan adalah adanya bau yang tidak sedap dari sampah organik karena adanya proses penguraian oleh mikroorganisme. Selain itu, secara langsung dampak pencemaran daratan adalah adanya pemandangan yang kotor, kumuh akibat tumpukan sampah dalam jumlah yang besar. Gambar Pencemaran daratan berupa sampah mengakibatkan bau yang tidak sedap dan pemandangan yang kotor Sumber: Dampak tidak langsung pencemaran daratan adalah munculnya berbagai penyakit akibat pemanfaatan timbunan sampah oleh organisme pembawa penyakit, seperti tikus, lalat, nyamuk dan lain-lain. Binatangbinatang tersebut memanfaatkan sampah sebagai sumber makanan dan tempat berkembangbiak. Penyakit yang ditimbulkan oleh binatang-binatang ~ 114 ~

25 tersebut diantaranya adalah penyakit pes, kaki gajah, malaria dan demam berdarah. 4. Kerusakan hutan Indonesia merupakan salah satu negara di dunia yang memiliki hutan tropis yang sangat luas disamping Brazil di Amerika Selatan dan Kongo di Afrika. Selain hutan yang luas, makhluk hidup yang ada di dalamnya, baik hewan maupun tumbuhan, juga sangat beragam. Keanekaragaman hayati Indonesia juga termasuk salah satu terkaya di dunia. Indonesia memiliki 10 % hutan tropis dunia, 12 % mamalia, 16 % reptil dan amfibi, dan 25 % spesies ikan dunia. Bahkan, banyak sekali tumbuhan dan hewan endemik dapat ditemui di Indonesia. Gambar Indonesia kaya akan hutan dan keanekaragaman hayati di dalamnya Sumber: Kekayaan berupa hutan yang sangat luas saat ini telah mengalami kerusakan. Kerusakan hutan tidak hanya berupa pengurangan luas hutan yang mencapai 1,1 juta ha per tahun, tetapi juga banyaknya spesies hewan ~ 115 ~

26 yang terancam punah. Beberapa diantaranya adalah orang utan dan harimau sumatera, sedangkan harimau jawa dan bali sudah dinyatakan punah. Beberapa spesies yang juga menghadapi ancaman kepunahan diantaranya 104 jenis burung, 57 jenis mamalia, 21 jenis reptil, 65 jenis ikan tawar, dan 281 jenis tumbuhan. Gambar Kerusakan hutan di Indonesia Sumber: Mengapa kita harus menyelematkan hutan dari kerusakan? Kerusakan hutan akan menimbulkan dampak yang merugikan bagi manusia dan makhluk hidup lainnya. Kerugian-kerugian tersebut diantaranya adalah: 1. Kerusakan hutan menyebabkan bencana banjir dan kekeringan. 2. Kerusakan hutan juga berarti hilangnya sejumlah tumbuhan dan hewan yang berpotensi menjadi sumber makanan dan obat-obatan bagi manusia pada saat ini maupun masa yang akan datang. 3. Kerusakan hujan dapat mengakibatkan terjadinya krisis air bersih bagi penduduk desa maupun kota. ~ 116 ~

27 4. Kerusakan hutan dapat meningkatkan suhu bumi, sehingga terjadi pemanasan global. 5. Rusaknya hutan mengakibatkan sejumlah hewan pindah mencari sumber makanan baru di tempat baru, termasuk mencari makanan di wilayah pertanian dan permukiman penduduk. 6. Kerusakan hutan dapat memicu terjadinya ledakan populasi hewan tertentu yang dapat mengganggu tanaman pertanian, peternakan dan manusia. 5. Kerusakan pesisir dan laut Sebagai negara kepulauan, Indonesia memiliki pesisir yang sangat panjang yaitu lebih dari km. Wilayah laut Indonesia juga sangat luas yaitu mencapai 5,8 juta km 2. Selain pesisirnya yang panjang dan lautnya yang luas, wilayah pesisir dan laut Indonesia juga kaya akan keanekaragaman hayati (biodiversity). Pada wilayah pesisirnya terdapat berbagai jenis ekosistem seperti terumbu karang (coral reefs), mangrove, dan padang lamun (sea grass beds) (Dahuri et al. 1996). Indonesia juga memiliki 30 % hutan mangrove dunia dan 18 % terumbu karang dunia ada di Indonesia. World Resource Institute (WRI) (2002) memperkirakan bahwa luas terumbu karang di Indonesia adalah sekitar km 2. Angka tadi belum mencakup terumbu karang di wilayah terpencil yang belum dipetakan atau yang berada di perairan agak dalam (inland waters). Selain luas, jenis terumbu karang di Indonesia juga sangat beragam. Di Indonesia bagian timur saja ditemukan sekitar jenis ikan karang. Terumbu karang merupakan tempat berkembangbiaknya berbagai jenis ikan karang. Terumbu karang memiliki nilai ekologis dan ekonomis yang sangat tinggi. Kekayaan pesisir dan laut tersebut ternyata sebagian telah mengalami kerusakan. Kerusakan tersebut umumnya karena ulah manusia yang tidak ~ 117 ~

28 bertanggung jawab. Dari sekitar km 2 luas terumbu karang di Indonesia, lebih dari 40 % dalam kondisi rusak dan hanya sekitar 6,5% dalam kondisi sangat baik, selebihnya dalam kondisi sedang (WRI, 2002). Gambar Kerusakan Terumbu karang Sumber: Selain terumbu karang, hutan mangrove juga mengalami kerusakan yang cukup parah. Berdasarkan tingkat kerusakannya, kawasan berpotensi mangrove di Jawa Barat dan Banten umumnya tergolong rusak berat dan rusak sedang dengan luas masing-masing secara berurutan adalah ,44 ha (52,12%) dan ,79 ha (47,82%). Tingginya tingkat kerusakan mangrove sebagian besar disebabkan oleh pengalihfungsian kawasan mangrove menjadi lahan tambak, pertanian, permukiman, dan reklamasi pantai untuk kawasan wisata. Selain itu, kerusakan juga terjadi karena penebangan liar. ~ 118 ~

29 Gambar Kerusakan hutan mangrove Sumber: Kerusakan mangrove dan terumbu karang menyebabkan pantai tidak terlindung dari pantai menjorok ke arah daratan. Di beberapa wilayah, abrasi pantai mengancam keberadaan permukiman penduduk, jalan dan kegiatan perikanan atau pertambakan. Kerusakan ini juga dapat memperparah bencana tsunami di beberapa wilayah yang tidak terlindungi oleh mangrove dan terumbu karang. RANGKUMAN 1. Pencemaran lingkungan berdasarkan Undang-Undang Lingkungan Hidup No 32 Tahun 2009 adalah masuk atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi, dan/atau komponen lain ke dalam lingkungan hidup oleh kegiatan manusia sehingga melampaui baku mutu lingkungan hidup yang telah ditetapkan. ~ 119 ~

30 2. Air yang sudah tercemar memiliki ciri-ciri tertentu, yaitu adanya perubahan suhu air, adanya perubahan warna, bau, dan rasa air, adanya endapan dan bahan terlarut, dan adanya mikroorganisme. 3. Pencemaran udara adalah masuk atau dimasukkannya bahan-bahan atau zat-zat asing ke udara yang menyebabkan perubahan susunan (komposisi) udara dari keadaan normalnya. 4. Yang paling banyak berpengaruh dalam pencemaran udara adalah Karbon Monoksida (CO), Nitrogen Oksida (NO x ), Belerang Oksida (SO x ), Hidro Karbon (HC), Partikel (Partikulate) dan lain-lain. 5. Pencemaran lingkungan berasal dari berbagai sumber, baik yang berasal dari aktivitas atau proses alam maupun kegiatan manusia. 6. Pencemaran lingkungan yang utama justru dari berbagai kegiatan manusia seperti kegiatan rumah tangga dan perorangan, industri, pertanian, dan transportasi. 7. Pencemaran yang semakin meningkat tersebut berdampak tidak hanya bagi lingkungan itu sendiri tetapi juga bagi tumbuhan, hewan dan tentu saja pada manusia. 8. Kerusakan hutan tidak hanya berupa pengurangan luas hutan yang mencapai 1,1 juta ha per tahun, tetapi juga banyaknya spesies hewan yang terancam punah. 9. Kerusakan pesisir dan laut juga telah mengalami kerusakan, baik rusaknya terumbu karang maupun mangrove. TUGAS Perhatikanlah lingkungan sekitar kalian, baik di sekitar rumah maupun sekolah. Catatlah berbagai kegiatan yang berpotensi mencemari lingkungan. Jika memungkinkan, amatilah gambar atau foto kegiatan tersebut. Kemudian, isilah tabel berikut ini! ~ 120 ~

31 No Nama kegiatan Bahan pencemar Lingkungan yang terkena pencemaran (udara, air, daratan) LATIHAN SOAL Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini! 1. Apa yang dimaksud dengan pencemaran lingkungan? 2. Bagaimanakah ciri-ciri air yang sudah tercemar atau menyimpang dari keadaan normal air? 3. Sebutkan tiga sumber pencemaran lingkungan! 4. Jelaskanlah dampak dari pencemaran air, udara dan daratan! 5. Mengapa kita harus menyelamatkan hutan dari kerusakan? ~ 121 ~

32 ~ 122 ~

DEFINISI. Miller (1975) Ekologi adalah ilmu tentang hubungan timbal balik antara. organisme dan sesamanya serta dengan lingkungan tempat

DEFINISI. Miller (1975) Ekologi adalah ilmu tentang hubungan timbal balik antara. organisme dan sesamanya serta dengan lingkungan tempat DEFINISI Miller (1975) Ekologi adalah ilmu tentang hubungan timbal balik antara organisme dan sesamanya serta dengan lingkungan tempat tinggalnya. Odum (1971) Ekologi adalah kajian interaksi antara sesama

Lebih terperinci

b. Dampak Pencemaran oleh Nitrogen Oksida Gas Nitrogen Oksida memiliki 2 sifat yang berbeda dan keduanya sangat berbahaya bagi kesehatan.

b. Dampak Pencemaran oleh Nitrogen Oksida Gas Nitrogen Oksida memiliki 2 sifat yang berbeda dan keduanya sangat berbahaya bagi kesehatan. 1. Sejarah Perkembangan Timbulnya Pencemaran Kemajuan industri dan teknologi dimanfaatkan oleh manusia untuk meningkatkan kualitas hidupnya. Sudah terbukti bahwa industri dan teknologi yang maju identik

Lebih terperinci

Oleh: ANA KUSUMAWATI

Oleh: ANA KUSUMAWATI Oleh: ANA KUSUMAWATI PETA KONSEP Pencemaran lingkungan Pencemaran air Pencemaran tanah Pencemaran udara Pencemaran suara Polutannya Dampaknya Peran manusia Manusia mempunyai peranan dalam pembentukan dan

Lebih terperinci

KERUSAKAN LINGKUNGAN

KERUSAKAN LINGKUNGAN bab i KERUSAKAN LINGKUNGAN A. KONSEP KERUSAKAN LINGKUNGAN Kerusakan lingkungan sangat berdampak pada kehidupan manusia yang mendatangkan bencana saat ini maupun masa yang akan datang, bahkan sampai beberapa

Lebih terperinci

SOAL PENCEMARAN AIR. Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat. Dengan memberi tanda silang (x) pada alternetif jawaban yang tersedia.

SOAL PENCEMARAN AIR. Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat. Dengan memberi tanda silang (x) pada alternetif jawaban yang tersedia. NAMA : KELAS : NO : SOAL PENCEMARAN AIR Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat. Dengan memberi tanda silang (x) pada alternetif jawaban yang tersedia. 1. Perhatika pernyataan di bawah ini : i. Perubahan

Lebih terperinci

PENCEMARAN LINGKUNGAN. Purwanti Widhy H, M.Pd

PENCEMARAN LINGKUNGAN. Purwanti Widhy H, M.Pd PENCEMARAN LINGKUNGAN Purwanti Widhy H, M.Pd Pengertian pencemaran lingkungan Proses terjadinya pencemaran lingkungan Jenis-jenis pencemaran lingkungan PENGERTIAN PENCEMARAN LINGKUNGAN Berdasarkan UU Pokok

Lebih terperinci

SOAL PENCEMARAN AIR. PILIHLAH SALAH SATU JAWABAN YANG PALING TEPAT. DENGAN MEMBERI TANDA SILANG (X) PADA ALTERNETIF JAWABAN YANG TERSEDIA

SOAL PENCEMARAN AIR. PILIHLAH SALAH SATU JAWABAN YANG PALING TEPAT. DENGAN MEMBERI TANDA SILANG (X) PADA ALTERNETIF JAWABAN YANG TERSEDIA SOAL PENCEMARAN AIR. PILIHLAH SALAH SATU JAWABAN YANG PALING TEPAT. DENGAN MEMBERI TANDA SILANG (X) PADA ALTERNETIF JAWABAN YANG TERSEDIA NAMA : KELAS : SOAL PENCEMARAN AIR NO : Pilihlah salah satu jawaban

Lebih terperinci

Polusi. Suatu zat dapat disebut polutan apabila: 1. jumlahnya melebihi jumlah normal 2. berada pada waktu yang tidak tepat

Polusi. Suatu zat dapat disebut polutan apabila: 1. jumlahnya melebihi jumlah normal 2. berada pada waktu yang tidak tepat Polusi Polusi atau pencemaran lingkungan adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat energi, dan atau komponen lain ke dalam lingkungan, atau berubahnya tatanan lingkungan oleh kegiatan manusia

Lebih terperinci

DAMPAK SAMPAH TERHADAP KESEHATAN LINGKUNGAN DAN MANUSIA

DAMPAK SAMPAH TERHADAP KESEHATAN LINGKUNGAN DAN MANUSIA DAMPAK SAMPAH TERHADAP KESEHATAN LINGKUNGAN DAN MANUSIA Imran SL Tobing Fakultas Biologi Universitas Nasional, Jakarta ABSTRAK Sampah sampai saat ini selalu menjadi masalah; sampah dianggap sebagai sesuatu

Lebih terperinci

SMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 5. DINAMIKA ATMOSFERLATIHAN SOAL 5.5. La Nina. El Nino. Pancaroba. Badai tropis.

SMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 5. DINAMIKA ATMOSFERLATIHAN SOAL 5.5. La Nina. El Nino. Pancaroba. Badai tropis. SMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 5. DINAMIKA ATMOSFERLATIHAN SOAL 5.5 1. Perubahan iklim global yang terjadi akibat naiknya suhu permukaan air laut di Samudra Pasifik, khususnya sekitar daerah ekuator

Lebih terperinci

Standart Kompetensi Kompetensi Dasar

Standart Kompetensi Kompetensi Dasar POLUSI Standart Kompetensi : Memahami polusi dan dampaknya pada manusia dan lingkungan Kompetensi Dasar : Mengidentifikasi jenis polusi pada lingkungan kerja 2. Polusi Air Polusi Air Terjadinya polusi

Lebih terperinci

TIN206 - Pengetahuan Lingkungan. Materi # T a u f i q u r R a c h m a n

TIN206 - Pengetahuan Lingkungan. Materi # T a u f i q u r R a c h m a n Materi #4 Bahasan 2 Penipisan Ozon (Ozone Depletion). Pemanasan global dan Perubahan Iklim Global. Hujan Asam. Penyebaran Kehidupan (Biological Magnification). Dampak manusia pada Air, Udara, dan Perikanan.

Lebih terperinci

TIN206 - Pengetahuan Lingkungan Materi #4 Genap 2016/2017. TIN206 - Pengetahuan Lingkungan

TIN206 - Pengetahuan Lingkungan Materi #4 Genap 2016/2017. TIN206 - Pengetahuan Lingkungan Materi #4 Bahasan 2 Penipisan Ozon (Ozone Depletion). Pemanasan global dan Perubahan Iklim Global. Hujan Asam. Penyebaran Kehidupan (Biological Magnification). Dampak manusia pada Air, Udara, dan Perikanan.

Lebih terperinci

Kuesioner Penelitian

Kuesioner Penelitian Lampiran 1. Kuesioner Penelitian PENGETAHUAN, SIKAP, DAN TINDAKAN ANGGOTA KOMUNITAS PEMUDA PEDULI LINGKUNGAN TENTANG PENCEMARAN LINGKUNGAN DI KELURAHAN SEI KERA HILIR I KECAMATAN MEDAN PERJUANGAN KOTA

Lebih terperinci

SD kelas 6 - ILMU PENGETAHUAN ALAM BAB 10. PELESTARIAN LINGKUNGANLaihan soal 10.3

SD kelas 6 - ILMU PENGETAHUAN ALAM BAB 10. PELESTARIAN LINGKUNGANLaihan soal 10.3 SD kelas 6 - ILMU PENGETAHUAN ALAM BAB 10. PELESTARIAN LINGKUNGANLaihan soal 10.3 1. Meningkatnya permukiman kumuh dapat menyebabkan masalah berikut, kecuali... Menurunnya kualitas kesehatan manusia Meningkatnya

Lebih terperinci

ATMOSFER & PENCEMARAN UDARA

ATMOSFER & PENCEMARAN UDARA ATMOSFER & PENCEMARAN UDARA Pengelolaan lingkungan diperlukan agar lingkungan dapat terus menyediakan kondisi dan sumber daya yang dibutuhkan oleh makhluk hidup. Lingkungan abiotis terdiri dari atmosfer,

Lebih terperinci

PENCEMARAN LINGKUNGAN

PENCEMARAN LINGKUNGAN KONSEP PENCEMARAN PENCEMARAN LINGKUNGAN Pencemaran : - Masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi, dan atau komponen lain ke dalam lingkungan, atau berubahnya tatanan lingkungan oleh kegiatan

Lebih terperinci

Iklim Perubahan iklim

Iklim Perubahan iklim Perubahan Iklim Pengertian Iklim adalah proses alami yang sangat rumit dan mencakup interaksi antara udara, air, dan permukaan daratan Perubahan iklim adalah perubahan pola cuaca normal di seluruh dunia

Lebih terperinci

Global Warming. Kelompok 10

Global Warming. Kelompok 10 Global Warming Kelompok 10 Apa itu Global Warming Global warming adalah fenomena peningkatan temperatur global dari tahun ke tahun karena terjadinya efek rumah kaca (green house effect) yang disebabkan

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Hujan merupakan unsur iklim yang paling penting di Indonesia karena

II. TINJAUAN PUSTAKA. Hujan merupakan unsur iklim yang paling penting di Indonesia karena II. TINJAUAN PUSTAKA A. Defenisi Hujan Asam Hujan merupakan unsur iklim yang paling penting di Indonesia karena keragamannya sangat tinggi baik menurut waktu dan tempat. Hujan adalah salah satu bentuk

Lebih terperinci

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN IPA BAB XV POPULASI PENDUDUK

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN IPA BAB XV POPULASI PENDUDUK SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN IPA BAB XV POPULASI PENDUDUK Dr. RAMLAWATI, M.Si. Drs. H. HAMKA L., M.S. SITTI SAENAB, S.Pd., M.Pd. SITTI RAHMA YUNUS, S.Pd., M.Pd. KEMENTERIAN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

KISI-KISI INSTRUMEN SOAL PRETEST POSTTEST Lingkunganku Tercemar Bahan Kimia Dalam Rumah Tangga. Indikator Soal Soal No soal

KISI-KISI INSTRUMEN SOAL PRETEST POSTTEST Lingkunganku Tercemar Bahan Kimia Dalam Rumah Tangga. Indikator Soal Soal No soal KISI-KISI INSTRUMEN SOAL PRETEST POSTTEST Lingkunganku Tercemar Bahan Kimia Dalam Rumah Tangga Mata Pelajaran : IPA (Ilmu Pengetahuan Alam) Standar Kompetensi : 1.7. Memahami saling ketergantungan dalam

Lebih terperinci

BAB. Kesehatan Lingkungan

BAB. Kesehatan Lingkungan BAB 4 Kesehatan Lingkungan Pada Minggu pagi yang cerah, Siti beserta seluruh anggota keluarganya bekerja bakti membersihkan rumah dan lingkungan sekitar. Ibu bertugas menyapu rumah, ayah memotong rumput,

Lebih terperinci

SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 6. PERAN MANUSIA DALAM PENGELOLAAN LINGKUNGANLatihan Soal 6.1

SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 6. PERAN MANUSIA DALAM PENGELOLAAN LINGKUNGANLatihan Soal 6.1 SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 6. PERAN MANUSIA DALAM PENGELOLAAN LINGKUNGANLatihan Soal 6.1 1. Cara mengurangi pencemaran lingkungan akibat rumah tangga adalah... Membakar sampah plastik dan kertas satu minggu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang sehat, baik fisik, biologi, maupun sosial yang memungkinkan setiap orang

BAB I PENDAHULUAN. yang sehat, baik fisik, biologi, maupun sosial yang memungkinkan setiap orang BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Upaya kesehatan lingkungan ditujukan untuk mewujudkan kualitas lingkungan yang sehat, baik fisik, biologi, maupun sosial yang memungkinkan setiap orang mencapai derajat

Lebih terperinci

BAB. Keseimbangan Lingkungan

BAB. Keseimbangan Lingkungan BAB 3 Keseimbangan Lingkungan Pada hari minggu, Dimas dan keluarganya pergi menjenguk neneknya. Rumah nenek Dimas berada di Desa Jangkurang. Mereka membawa perbekalan secukupnya. Ketika tiba di tempat

Lebih terperinci

LIMBAH. Pengertian Baku Mutu Lingkungan Contoh Baku Mutu Pengelompokkan Limbah Berdasarkan: 1. Jenis Senyawa 2. Wujud 3. Sumber 4.

LIMBAH. Pengertian Baku Mutu Lingkungan Contoh Baku Mutu Pengelompokkan Limbah Berdasarkan: 1. Jenis Senyawa 2. Wujud 3. Sumber 4. LIMBAH Pengertian Baku Mutu Lingkungan Contoh Baku Mutu Pengelompokkan Limbah Berdasarkan: 1. Jenis Senyawa 2. Wujud 3. Sumber 4.B3 PENGERTIAN Berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) No. 18/1999 Jo.PP 85/1999

Lebih terperinci

PEMANASAN GLOBAL. Efek Rumah Kaca (Green House Effect)

PEMANASAN GLOBAL. Efek Rumah Kaca (Green House Effect) PEMANASAN GLOBAL Efek Rumah Kaca (Green House Effect) EFEK RUMAH KACA Efek rumah kaca dapat digunakan untuk menunjuk dua hal berbeda: efek rumah kaca alami yang terjadi secara alami di bumi, dan efek rumah

Lebih terperinci

Geografi PELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN PEMBANGUN BERKELANJUTAN I. K e l a s. xxxxxxxxxx Kurikulum 2006/2013. A. Kerusakan Lingkungan Hidup

Geografi PELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN PEMBANGUN BERKELANJUTAN I. K e l a s. xxxxxxxxxx Kurikulum 2006/2013. A. Kerusakan Lingkungan Hidup xxxxxxxxxx Kurikulum 2006/2013 Geografi K e l a s XI PELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN PEMBANGUN BERKELANJUTAN I Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut.

Lebih terperinci

JURUSAN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

JURUSAN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA JURUSAN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA PENCEMARAN Polusi atau pencemaran lingkungan adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat energi, dan atau

Lebih terperinci

12/3/2015 PENGELOLAAN SDA PENGELOLAAN SDA PENGELOLAAN SDA

12/3/2015 PENGELOLAAN SDA PENGELOLAAN SDA PENGELOLAAN SDA DEFINISI Usaha manusia dalam mengubah ekosistem sumberdaya alam agar manusia memperoleh manfaat maksimal dengan mengusahakan kontinuitas produksinya Suatu proses mengalokasikan sumberdaya alam dalam ruang

Lebih terperinci

SMP kelas 9 - FISIKA BAB 4. SISTEM TATA SURYALatihan Soal 4.10

SMP kelas 9 - FISIKA BAB 4. SISTEM TATA SURYALatihan Soal 4.10 SMP kelas 9 - FISIKA BAB 4. SISTEM TATA SURYALatihan Soal 4.10 1. Akhir-akhir ini suhu bumi semakin panas dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya karena efek rumah kaca. Faktor yang mengakibatkan semakin

Lebih terperinci

Geografi LINGKUNGAN HIDUP DAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN I. K e l a s. Kurikulum 2006/2013. A. Pengertian Lingkungan Hidup

Geografi LINGKUNGAN HIDUP DAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN I. K e l a s. Kurikulum 2006/2013. A. Pengertian Lingkungan Hidup Kurikulum 2006/2013 Geografi K e l a s XI LINGKUNGAN HIDUP DAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN I Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut. 1. Memahami pengertian

Lebih terperinci

UJI KOMPETENSI SEMESTER II. Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c, atau d yang merupakan jawaban yang paling tepat!

UJI KOMPETENSI SEMESTER II. Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c, atau d yang merupakan jawaban yang paling tepat! UJI KOMPETENSI SEMESTER II Latihan 1 Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c, atau d yang merupakan jawaban yang paling tepat! 1. Berikut ini yang tidak termasuk kriteria teknologi ramah lingkungan

Lebih terperinci

SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 13. PendudukLatihan Soal 13.2

SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 13. PendudukLatihan Soal 13.2 SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 13. PendudukLatihan Soal 13.2 1. Perhatikan tabel berikut! Kota Jumlahpenduduk Luaswilayah (km 2 ) A 2500 50 B 3520 80 C 1250 120 D 4500 75 Berdasarkan tabel tersebut kota manakah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kompleks. Serta peraturan di indonesia memang agak rumit, dan tidak benar-benar

BAB I PENDAHULUAN. kompleks. Serta peraturan di indonesia memang agak rumit, dan tidak benar-benar BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah sampah di Indonesia merupakan salah satu permasalahan yang sangat kompleks. Serta peraturan di indonesia memang agak rumit, dan tidak benar-benar memakai konsep

Lebih terperinci

1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Udara merupakan unsur yang sangat penting untuk mempertahankan kehidupan manusia, hewan dan tumbuhan semuanya membutuhkan udara untuk mempertahankan hidupnya. Udara

Lebih terperinci

02/03/2015. Sumber daya Alam hayati SUMBER DAYA ALAM JENIS-JENIS SDA SUMBERDAYA HAYATI. Kepunahan jenis erat kaitannya dengan kegiatan manusia

02/03/2015. Sumber daya Alam hayati SUMBER DAYA ALAM JENIS-JENIS SDA SUMBERDAYA HAYATI. Kepunahan jenis erat kaitannya dengan kegiatan manusia SUMBER DAYA ALAM (SDA) Kekayaan alam yang dapat dimanfaatkan untuk kemakmuran dan kemaslahatan manusia SUMBER DAYA ALAM TIM ILMU LINGKUNGAN FMIPA UNSYIAH JENIS-JENIS SDA Sumber daya alam yang dapat diperbaharui

Lebih terperinci

PRAKIRAAN DAMPAK KEGIATAN TERHADAP KESMAS

PRAKIRAAN DAMPAK KEGIATAN TERHADAP KESMAS PRAKIRAAN DAMPAK KEGIATAN TERHADAP KESMAS PENINGKATAN KUALITAS HIDUP MASYARAKAT PEMERINTAH PEMILIK USAHA SEHAT, merupakan suatu keadaan sejahtera (badan, jiwa,dan sosial). Hidup Produktif - Sosial - Ekonomi

Lebih terperinci

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 MATA PELAJARAN IPA BAB XV POPULASI PENDUDUK. Dr. RAMLAWATI, M.Si. SITTI RAHMA YUNUS, S.Pd., M.Pd.

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 MATA PELAJARAN IPA BAB XV POPULASI PENDUDUK. Dr. RAMLAWATI, M.Si. SITTI RAHMA YUNUS, S.Pd., M.Pd. SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 MATA PELAJARAN IPA BAB XV POPULASI PENDUDUK Dr. RAMLAWATI, M.Si. SITTI RAHMA YUNUS, S.Pd., M.Pd. KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA

Lebih terperinci

Ana Wahyuningtyas. Untuk SD Kelas iii semester 1. Universitas Sanata Dharma

Ana Wahyuningtyas. Untuk SD Kelas iii semester 1. Universitas Sanata Dharma Ana Wahyuningtyas Untuk SD Kelas iii semester 1 Universitas Sanata Dharma Puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena saya bisa menyelesaikan buku IPA ini. Buku IPA ini diharapkan

Lebih terperinci

Dampak Perubahan Iklim

Dampak Perubahan Iklim Pemanasan Global, Perubahan Iklim, pencemaran lingkungan Bab Pemanasan III Dampak Global, Perubahan Perubahan Iklim Iklim, & pencemaran lingkungan Dampak Perubahan Iklim Menteri Negara Lingkungan Hidup

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal dan mendapatkan

BAB I PENDAHULUAN. orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal dan mendapatkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 28 ayat (1) menyebutkan bahwa setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal dan mendapatkan lingkungan hidup

Lebih terperinci

JENJANG KELAS MATA PELAJARAN TOPIK BAHASAN III (TIGA) ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS) LINGKUNGAN ALAM DAN BUATAN

JENJANG KELAS MATA PELAJARAN TOPIK BAHASAN III (TIGA) ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS) LINGKUNGAN ALAM DAN BUATAN JENJANG KELAS MATA PELAJARAN TOPIK BAHASAN SD III (TIGA) ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS) LINGKUNGAN ALAM DAN BUATAN A. Ketampakan Lingkungan Alam dan Buatan Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar

Lebih terperinci

MATERI 7 ANALISIS ASPEK LINGKUNGAN

MATERI 7 ANALISIS ASPEK LINGKUNGAN MATERI 7 ANALISIS ASPEK LINGKUNGAN Analisis aspek lingkungan dalam studi kelayakan bisnis mengacu pada Analisis Mengenai Dampak Lingkungan ( AMDAL ) yang disusun oleh konsultan AMDAL. Di Indonesia AMDAL

Lebih terperinci

Pengertian Pencemaran Laut dan Penyebab Terjadinya Pencemaran Laut

Pengertian Pencemaran Laut dan Penyebab Terjadinya Pencemaran Laut Pencemaran Laut Pengertian Pencemaran Laut dan Penyebab Terjadinya Pencemaran Laut Pencemaran laut adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi, dan/atau komponen lain ke dalam lingkungan

Lebih terperinci

Soal ujian semester Ganjil IPA kelas XI Ap/Ak SMK Hang Tuah 2

Soal ujian semester Ganjil IPA kelas XI Ap/Ak SMK Hang Tuah 2 Soal ujian semester Ganjil IPA kelas XI Ap/Ak SMK Hang Tuah 2 1. Pencemaran adalah masuknya atau dimasukkkannya makhluk hidup, zat, energi dan atau komponen lain ke dalam lingkungan oleh kegiatan manusia

Lebih terperinci

BAB IX PENCEMARAN UDARA AKIBAT KEMACETAN LALU LINTAS DI PERKOTAAN

BAB IX PENCEMARAN UDARA AKIBAT KEMACETAN LALU LINTAS DI PERKOTAAN BAB IX PENCEMARAN UDARA AKIBAT KEMACETAN LALU LINTAS DI PERKOTAAN 1. Pencemaran Udara Pencemaran lingkungan kadang-kadang tampak jelas oleh kita ketika kita melihat timbunan sampah di pasar-pasar, pendangkalan

Lebih terperinci

Cara menanggulangi pencemaran seperti pada gambar diatas adalah...

Cara menanggulangi pencemaran seperti pada gambar diatas adalah... SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 13. PENCEMARAN LINGKUNGANLatihan Soal 13.1 1. Kebakaran hutan yang terjadi di Riau mengakibatkan polutan karbondioksida bertambah banyak di udara, hal ini menyebabkan terjadinya....

Lebih terperinci

PEMILIHAN DAN PENGOLAHAN SAMPAH ELI ROHAETI

PEMILIHAN DAN PENGOLAHAN SAMPAH ELI ROHAETI PEMILIHAN DAN PENGOLAHAN SAMPAH ELI ROHAETI Sampah?? semua material yang dibuang dari kegiatan rumah tangga, perdagangan, industri dan kegiatan pertanian. Sampah yang berasal dari kegiatan rumah tangga

Lebih terperinci

KLASIFIKASI LIMBAH. Oleh: Tim pengampu mata kuliah Sanitasi dan Pengolahan Limbah

KLASIFIKASI LIMBAH. Oleh: Tim pengampu mata kuliah Sanitasi dan Pengolahan Limbah KLASIFIKASI LIMBAH Oleh: Tim pengampu mata kuliah Sanitasi dan Pengolahan Limbah 1 Pengertian Limbah Limbah: "Zat atau bahan yang dibuang atau dimaksudkan untuk dibuang atau diperlukan untuk dibuang oleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bidang kesehatan. Udara sebagai komponen lingkungan yang penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. bidang kesehatan. Udara sebagai komponen lingkungan yang penting dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perwujudan kualitas lingkungan yang sehat merupakan bagian pokok di bidang kesehatan. Udara sebagai komponen lingkungan yang penting dalam kehidupan perlu dipelihara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sungai maupun pencemaran udara (Sunu, 2001). dan dapat menjadi media penyebaran penyakit (Agusnar, 2007).

BAB I PENDAHULUAN. sungai maupun pencemaran udara (Sunu, 2001). dan dapat menjadi media penyebaran penyakit (Agusnar, 2007). BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Berkembangnya sektor industri dan pemanfaatan teknologinya tercipta produk-produk untuk dapat mencapai sasaran peningkatan kualitas lingkungan hidup. Dengan peralatan

Lebih terperinci

1. Pengertian Perubahan Materi

1. Pengertian Perubahan Materi 1. Pengertian Perubahan Materi Pada kehidupan sehari-hari kamu selalu melihat peristiwa perubahan materi, baik secara alami maupun dengan disengaja. Peristiwa perubahan materi secara alami, misalnya peristiwa

Lebih terperinci

BAB 5 PENCEMARAN LINGKUNGAN

BAB 5 PENCEMARAN LINGKUNGAN Pencemaran Lingkungan 43 BAB 5 PENCEMARAN LINGKUNGAN Kompetensi Dasar: Menjelaskan pencemaran air, pencemaran udara dan pencemaran tanah A. Pencemaran Air A.1 Air Terpolusi Air alami tidak bebas dari bahan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Komposisi dan Perilaku Gas Buang Kendaraan Bermotor Emisi kendaraan bermotor mengandung berbagai senyawa kimia. Komposisi dari kandungan senyawa kimianya tergantung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ini. Udara berfungsi juga sebagai pendingin benda-benda yang panas, penghantar bunyi-bunyian,

BAB I PENDAHULUAN. ini. Udara berfungsi juga sebagai pendingin benda-benda yang panas, penghantar bunyi-bunyian, BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Udara merupakan salah satu unsur atau zat yang sangat penting setelah air. Seluruh makhluk hidup membutuhkan udara sebagai oksigen demi kelangsungan hidupnya di muka

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. kombinasi-kombinasi baru atau melihat hubungan-hubungan baru antar

TINJAUAN PUSTAKA. kombinasi-kombinasi baru atau melihat hubungan-hubungan baru antar II. TINJAUAN PUSTAKA A. Kemampuan Berpikir Kreatif Kreativitas menurut Semiawan (1987: 8) adalah kemampuan untuk membuat kombinasi-kombinasi baru atau melihat hubungan-hubungan baru antar unsur, data atau

Lebih terperinci

SD kelas 6 - ILMU PENGETAHUAN ALAM BAB 10. PELESTARIAN LINGKUNGANLatihan soal 10.4

SD kelas 6 - ILMU PENGETAHUAN ALAM BAB 10. PELESTARIAN LINGKUNGANLatihan soal 10.4 SD kelas 6 - ILMU PENGETAHUAN ALAM BAB 10. PELESTARIAN LINGKUNGANLatihan soal 10.4 1. Penanaman pohon bakau di pinggir pantai berguna untuk mencegah.. Abrasi Erosi Banjir Tanah longsor Jawaban a Sudah

Lebih terperinci

/.skisi-kisi INSTRUMEN SOAL PRETEST POSTTEST Lingkunganku Tercemar Bahan Kimia Dalam Rumah Tangga. Indikator Soal Soal No soal

/.skisi-kisi INSTRUMEN SOAL PRETEST POSTTEST Lingkunganku Tercemar Bahan Kimia Dalam Rumah Tangga. Indikator Soal Soal No soal /.skisi-kisi INSTRUMEN SOAL PRETEST POSTTEST Lingkunganku Tercemar Bahan Kimia Dalam Rumah Tangga Mata Pelajaran : IPA (Ilmu Pengetahuan Alam) Standar Kompetensi : 1.7. Memahami saling ketergantungan dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan semakin meningkatnya populasi manusia dan bertambah banyaknya kebutuhan manusia, mengakibatkan semakin besar pula terjadinya masalah-masalah pencemaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kompleks. Selain karena pengelolaannya yang kurang baik, budaya masyarakat. Gambar 1.1 Tempat Penampungan Sampah

BAB I PENDAHULUAN. kompleks. Selain karena pengelolaannya yang kurang baik, budaya masyarakat. Gambar 1.1 Tempat Penampungan Sampah BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar belakang Masalah sampah di Indonesia merupakan salah satu permasalahan yang kompleks. Selain karena pengelolaannya yang kurang baik, budaya masyarakat Indonesia dalam membuang

Lebih terperinci

ULANGAN KENAIKAN KELAS IPA KELAS 4. I. Berilah tanda silang (x) pada huruf A,B,C dan D pada jawaban yang benar!

ULANGAN KENAIKAN KELAS IPA KELAS 4. I. Berilah tanda silang (x) pada huruf A,B,C dan D pada jawaban yang benar! ULANGAN KENAIKAN KELAS IPA KELAS 4 I. Berilah tanda silang (x) pada huruf A,B,C dan D pada jawaban yang benar! 1. Perhatikan gambar di bawah ini! Gaya yang dilakukan pada lomba seperti pada gambar di atas

Lebih terperinci

Geografi LINGKUNGAN HIDUP DAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN II. K e l a s. xxxxxxxxxx Kurikulum 2006/2013

Geografi LINGKUNGAN HIDUP DAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN II. K e l a s. xxxxxxxxxx Kurikulum 2006/2013 xxxxxxxxxx Kurikulum 2006/2013 Geografi K e l a s XI LINGKUNGAN HIDUP DAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN II Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut. 1.

Lebih terperinci

BAB. II TINJAUAN PUSTAKA

BAB. II TINJAUAN PUSTAKA BAB. II TINJAUAN PUSTAKA A. Keadaan Teluk Youtefa Teluk Youtefa adalah salah satu teluk di Kota Jayapura yang merupakan perairan tertutup. Tanjung Engros dan Tanjung Hamadi serta terdapat pulau Metu Debi

Lebih terperinci

Kata Pengantar. Siborongborong, Penulis, Abdiel P. Manullang

Kata Pengantar. Siborongborong, Penulis, Abdiel P. Manullang Kata Pengantar Segala puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. Karena dengan Rahamat-Nya lah penulis telah dapat menyelesaikan makalah ini. Pada kesempatan ini secara khusus penulis

Lebih terperinci

Geografi. Kelas X ATMOSFER VII KTSP & K Iklim Junghuhn

Geografi. Kelas X ATMOSFER VII KTSP & K Iklim Junghuhn KTSP & K-13 Kelas X Geografi ATMOSFER VII Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut. 1. Memahami iklim Junghuhn dan iklim Schmidt Ferguson. 2. Memahami

Lebih terperinci

KISI-KISI SOAL UJI COBA TEMA SAMPAH DAN PENANGGULANGANNYA (TES PENGUASAAN KONSEP)

KISI-KISI SOAL UJI COBA TEMA SAMPAH DAN PENANGGULANGANNYA (TES PENGUASAAN KONSEP) KISI-KISI SOAL UJI COBA TEMA SAMPAH DAN PENANGGULANGANNYA (TES PENGUASAAN KONSEP) Nama Sekolah : SMP Bakti Nusantara 666 Mata Pelajaran : IPA Kelas/ Semester : VII/II Kompetensi Inti : 3. Memahami pengetahuan

Lebih terperinci

PENGENALAN EKOSISTEM DI LAUT DANGKAL (Biologi(

PENGENALAN EKOSISTEM DI LAUT DANGKAL (Biologi( PENGENALAN EKOSISTEM DI LAUT DANGKAL (Biologi( Biologi) oleh : Yosephine Tuti Puslitbang Oseanologi - LIPI EKOSISTEM DI LAUT DANGKAL (BIOLOGI) I. EKOSISTEM TERUMBU KARANG / CORAL REEFS II. EKOSISTEM LAMUN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang lain. Pemanfaatan air untuk berbagai kepentingan harus dilakukan secara

BAB I PENDAHULUAN. yang lain. Pemanfaatan air untuk berbagai kepentingan harus dilakukan secara BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Air merupakan sumber daya alam yang diperlukan untuk hajat hidup orang banyak, bahkan oleh semua makhluk hidup. Oleh karena itu, sumber daya air harus dilindungi agar

Lebih terperinci

FAKTOR EKOLOGI SEBAGAI INDIKATOR STATUS GIZI

FAKTOR EKOLOGI SEBAGAI INDIKATOR STATUS GIZI FAKTOR EKOLOGI SEBAGAI INDIKATOR STATUS GIZI Edited by: Suyatno,, Ir. MKes E-mail : suyatno@undip.ac.id Hp : 08122815730 Blog : suyatno.blog.undip.ac.id Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Tabel SD-1 Luas Wilayah Menurut Penggunaan Lahan Utama Tabel SD-2 Luas Kawasan Hutan Menurut Fungsi/Status... 1

DAFTAR ISI. Tabel SD-1 Luas Wilayah Menurut Penggunaan Lahan Utama Tabel SD-2 Luas Kawasan Hutan Menurut Fungsi/Status... 1 DAFTAR ISI A. SUMBER DAYA ALAM Tabel SD-1 Luas Wilayah Menurut Penggunaan Lahan Utama... 1 Tabel SD-2 Luas Kawasan Hutan Menurut Fungsi/Status... 1 Tabel SD-3 Luas Kawasan Lindung berdasarkan RTRW dan

Lebih terperinci

LINGKUNGAN HIDUP DAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN

LINGKUNGAN HIDUP DAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN LINGKUNGAN HIDUP DAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN Lingkungan Hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda yaitu makhluk hidup dan makhluk tak hidup yang saling mempengaruhi. Dalam kehidupan sehari-hari

Lebih terperinci

Gambar 2.1 organik dan anorganik

Gambar 2.1 organik dan anorganik BAB II SAMPAH DAN TEMPAT SAMPAH 2.1 Pembahasan 2.1.1 Pengertian Sampah Sampah merupakan material sisa yang tidak diinginkan setelah berakhirnya suatu proses. Sampah merupakan konsep buatan manusia,dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang maju identik dengan tingkat kehidupan yang lebih baik. Jadi, kemajuan

BAB I PENDAHULUAN. yang maju identik dengan tingkat kehidupan yang lebih baik. Jadi, kemajuan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kemajuan industri dan teknologi dimanfaatkan manusia untuk meningkatkan kualitas hidupnya. Sudah terbukti bahwa industri dan teknologi yang maju identik dengan tingkat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan salah satu negara penghasil batubara yang cukup banyak. Sumber daya alam yang melimpah dapat dijadikan alternatif sebagai pemanfaatan

Lebih terperinci

PENCEMARAN TANAH DAN CARA PENANGGU LANNYA

PENCEMARAN TANAH DAN CARA PENANGGU LANNYA PENCEMARAN TANAH DAN CARA PENANGGU LANNYA 0leh FUAD AMZANI 10712016 PROGRAM STUDI HORTIKULTURA JURUSAN BUDIDAYA TANAMAN PANGAN POLITEKNIK NEGERI LAMPUNG 2012 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kita semua

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. diperbahurui makin menipis dan akan habis pada suatu saat nanti, karena itu

PENDAHULUAN. diperbahurui makin menipis dan akan habis pada suatu saat nanti, karena itu PENDAHULUAN Latar Belakang Energi merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia dan saat ini konsumsi meningkat. Namun cadangan bahan bakar konvesional yang tidak dapat diperbahurui makin menipis dan akan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Air merupakan sumber daya alam yang menjadi kebutuhan dasar bagi

BAB I PENDAHULUAN. Air merupakan sumber daya alam yang menjadi kebutuhan dasar bagi BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah Air merupakan sumber daya alam yang menjadi kebutuhan dasar bagi kehidupan. Sekitar tiga per empat bagian dari tubuh kita terdiri dari air dan tidak seorangpun

Lebih terperinci

BAB III PENCEMARAN SUNGAI YANG DIAKIBATKAN OLEH LIMBAH INDUSTRI RUMAH TANGGA. A. Penyebab dan Akibat Terjadinya Pencemaran Sungai yang diakibatkan

BAB III PENCEMARAN SUNGAI YANG DIAKIBATKAN OLEH LIMBAH INDUSTRI RUMAH TANGGA. A. Penyebab dan Akibat Terjadinya Pencemaran Sungai yang diakibatkan BAB III PENCEMARAN SUNGAI YANG DIAKIBATKAN OLEH LIMBAH INDUSTRI RUMAH TANGGA A. Penyebab dan Akibat Terjadinya Pencemaran Sungai yang diakibatkan Industri Tahu 1. Faktor Penyebab Terjadinya Pencemaran

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 AREN (Arenga pinnata) Pohon aren (Arenga pinnata) merupakan pohon yang belum banyak dikenal. Banyak bagian yang bisa dimanfaatkan dari pohon ini, misalnya akar untuk obat tradisional

Lebih terperinci

Pengertian Siklus Sulfur

Pengertian Siklus Sulfur PENGERTIAN SIKLUS SULFUR DAN PROSES TERJADINYA SIKLUS SULFUR Pengertian Siklus Sulfur Sulfur merupakan perubahan sulfur dari hidrogen sulfida menjadi sulfur diokasida lalu menjadi sulfat dan kembali menjadi

Lebih terperinci

BIOGAS. Sejarah Biogas. Apa itu Biogas? Bagaimana Biogas Dihasilkan? 5/22/2013

BIOGAS. Sejarah Biogas. Apa itu Biogas? Bagaimana Biogas Dihasilkan? 5/22/2013 Sejarah Biogas BIOGAS (1770) Ilmuwan di eropa menemukan gas di rawa-rawa. (1875) Avogadro biogas merupakan produk proses anaerobik atau proses fermentasi. (1884) Pasteur penelitian biogas menggunakan kotoran

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian sampah Sampah adalah barang yang dianggap sudah tidak terpakai dan dibuang oleh pemilik/pemakai sebelumnya, tetapi bagi sebagian orang masih bisa dipakai jika dikelola

Lebih terperinci

Komponen Ekosistem Komponen ekosistem ada dua macam, yaitu abiotik dan biotik. hujan, temperatur, sinar matahari, dan penyediaan nutrisi.

Komponen Ekosistem Komponen ekosistem ada dua macam, yaitu abiotik dan biotik. hujan, temperatur, sinar matahari, dan penyediaan nutrisi. MINGGU 3 Pokok Bahasan : Konsep Ekologi 1 Sub Pokok Bahasan : a. Pengertian ekosistem b. Karakteristik ekosistem c. Klasifikasi ekosistem Pengertian Ekosistem Istilah ekosistem merupakan kependekan dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pencemaran udara dewasa ini semakin memprihatinkan. Hal ini terlihat

BAB I PENDAHULUAN. Pencemaran udara dewasa ini semakin memprihatinkan. Hal ini terlihat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pencemaran udara dewasa ini semakin memprihatinkan. Hal ini terlihat dimana terjadi perubahan cuaca dan iklim lingkungan yang mempengaruhi suhu bumi dan berbagai pengaruh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Perubahan lingkungan udara pada umumnya disebabkan oleh pencemaran,

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Perubahan lingkungan udara pada umumnya disebabkan oleh pencemaran, 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perubahan lingkungan udara pada umumnya disebabkan oleh pencemaran, yaitu masuknya zat pencemar yang berbentuk gas, partikel kecil atau aerosol ke dalam udara (Soedomo,

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. banyak efek buruk bagi kehidupan dan lingkungan hidup manusia. Kegiatan

PENDAHULUAN. banyak efek buruk bagi kehidupan dan lingkungan hidup manusia. Kegiatan PENDAHULUAN Latar Belakang Aktivitas kehidupan manusia yang sangat tinggi telah menimbulkan banyak efek buruk bagi kehidupan dan lingkungan hidup manusia. Kegiatan pembangunan, terutama di sektor industri

Lebih terperinci

C. Potensi Sumber Daya Alam & Kemarintiman Indonesia

C. Potensi Sumber Daya Alam & Kemarintiman Indonesia C. Potensi Sumber Daya Alam & Kemarintiman Indonesia Indonesia dikenal sebagai negara dengan potensi sumber daya alam yang sangat besar. Indonesia juga dikenal sebagai negara maritim dengan potensi kekayaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian sampah Sampah adalah barang yang dianggap sudah tidak terpakai dan dibuang oleh pemilik/pemakai sebelumnya, tetapi bagi sebagian orang masih bisa dipakai jika dikelola

Lebih terperinci

EVALUASI KOMPETENSI SEMESTER GASAL KELAS XI WAKTU : (90 menit)

EVALUASI KOMPETENSI SEMESTER GASAL KELAS XI WAKTU : (90 menit) EVALUASI KOMPETENSI SEMESTER GASAL KELAS XI WAKTU : (90 menit) A. Pilihlah satu jawaban yang paling benar dengan memberi silang pada salah satu huruf di lembar jawab! 1. Di Indonesia, pengaturan lingkungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dipancarkan lagi oleh bumi sebagai sinar inframerah yang panas. Sinar inframerah tersebut di

BAB I PENDAHULUAN. dipancarkan lagi oleh bumi sebagai sinar inframerah yang panas. Sinar inframerah tersebut di BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pancaran sinar matahari yang sampai ke bumi (setelah melalui penyerapan oleh berbagai gas di atmosfer) sebagian dipantulkan dan sebagian diserap oleh bumi. Bagian yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pencemar kendaraan bermotor di kota besar makin terasa. Pembakaran bensin dalam kendaraan bermotor merupakan lebih dari separuh penyebab polusi udara. Disamping

Lebih terperinci

SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 4. Kepadatan Populasi Hubungannya dengan LingkunganLatihan Soal 4.2

SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 4. Kepadatan Populasi Hubungannya dengan LingkunganLatihan Soal 4.2 SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 4. Kepadatan Populasi Hubungannya dengan LingkunganLatihan Soal 4.2 1. Peningkatan penduduk mengakibatkan pembukaan hutan meningkat seiring naiknya kebutuhan akan pemukiman, hal

Lebih terperinci

08/06/2013. Ilmu Kealaman Dasar (IAD) ISU LINGKUNGAN. Pertemuan ke-12

08/06/2013. Ilmu Kealaman Dasar (IAD) ISU LINGKUNGAN. Pertemuan ke-12 Ilmu Kealaman Dasar (IAD) ISU LINGKUNGAN Pertemuan ke-12 I Prepared by AKA-TI UMS 1 Isu lingkungan 2 3 4 QS Ali Imran:191 PERMASALAHAN LINGKUNGAN MULAI AKTIF BERSAMAAN DENGAN REVOLUSI HIJAU + 2 ABAD YANG

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan energi gas memang sudah dilakukan sejak dahulu. Pemanfaatan energi. berjuta-juta tahun untuk proses pembentukannya.

BAB I PENDAHULUAN. dan energi gas memang sudah dilakukan sejak dahulu. Pemanfaatan energi. berjuta-juta tahun untuk proses pembentukannya. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Energi mempunyai peranan yang penting dalam kehidupan manusia. Hampir semua aktivitas manusia sangat tergantung pada energi. Berbagai alat pendukung, seperti alat penerangan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. campuran beberapa gas yang dilepaskan ke atmospir yang berasal dari

BAB I PENDAHULUAN. campuran beberapa gas yang dilepaskan ke atmospir yang berasal dari BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pencemaran udara dewasa ini semakin menampakkan kondisi yang sangat memprihatinkan. Sumber pencemaran udara dapat berasal dari berbagai kegiatan antara lain industri,

Lebih terperinci

Contoh Makalah Penelitian Geografi MAKALAH PENELITIAN GEOGRAFI TENTANG LINGKUNGAN HIDUP DI INDONESIA

Contoh Makalah Penelitian Geografi MAKALAH PENELITIAN GEOGRAFI TENTANG LINGKUNGAN HIDUP DI INDONESIA Contoh Makalah Penelitian Geografi MAKALAH PENELITIAN GEOGRAFI TENTANG LINGKUNGAN HIDUP DI INDONESIA Disusun oleh: Mirza Zalfandy X IPA G SMAN 78 KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas

Lebih terperinci

BAB I. KONDISI LINGKUNGAN HIDUP DAN KECENDERUNGANNYA

BAB I. KONDISI LINGKUNGAN HIDUP DAN KECENDERUNGANNYA DAFTAR TABEL Daftar Tabel... i BAB I. KONDISI LINGKUNGAN HIDUP DAN KECENDERUNGANNYA A. LAHAN DAN HUTAN Tabel SD-1. Luas Wilayah Menurut Penggunaan Lahan/Tutupan Lahan. l 1 Tabel SD-1A. Perubahan Luas Wilayah

Lebih terperinci

kotak turun 4. Berapa persen air tawar (freshwater) dari seluruh total air di bumi? Jawaban : Kurang lebih 4%.

kotak turun 4. Berapa persen air tawar (freshwater) dari seluruh total air di bumi? Jawaban : Kurang lebih 4%. Aturan Permainan A i r M i n u m & S a n i ta s i kotak turun 4. Berapa persen air tawar (freshwater) dari seluruh total air di bumi? Kurang lebih 4%. Sumber: http://water.usgs.gov/edu/earthhowmuch.html

Lebih terperinci