PROFIL KABUPATEN / KOTA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PROFIL KABUPATEN / KOTA"

Transkripsi

1 PROFIL KABUPATEN / KOTA KOTA YOGYAKARTA DI YOGYAKARTA

2 KOTA YOGYAKARTA ADMINISTRASI Profil Wilayah Ngayogyakarta Hadiningrat yang didirikan oleh Pangeran Mangkubumi (Sultan Hamengkubuwono I) pada tahun 1755 hasil dari Perjanjian Giyanti, di kemudian hari tumbuh menjadi kota yang kaya akan budaya dan kesenian Jawa. Yang menjadi titik sentral dari perkembangan kesenian dan budaya adalah kesultanan. Beragam kesenian Jawa klasik, seperti seni tari, tembang, geguritan, gamelan, seni lukis, sastra serta ukir-ukiran, berkembang dari dalam keraton dan kemudian menjadi kesenian rakyat. Kemudian, kesatuan masyarakat dengan nilai-nilai kesenian seakan telah mendarah daging sehingga Yogyakarta dengan jiwa penduduknya seperti tidak pernah kehabisan seniman-seniman handal. Selain pesona budaya, khasanah arsitektur kuno juga memiliki daya magis tersendiri bagi para wisatawan. Sebutlah Istana Air Tamansari, Keraton Yogyakarta, Keraton Pakualaman, Candi Prambanan, dan berbagai museum. Karena dinilai sarat akan kebudayaan, maka Yogyakarta menjadi Daerah Tujuan Wisata (DTW) utama di Indonesia (meski masih dibawah Pulau Bali). Salah satu kekayaan lain dari Yogyakarta adalah sekolah. Sejak bedirinya UGM tahun 1949, kota Yogyakarta dikenal sebagai kota pelajar. Termasuk UGM, masih ada 47 perguruan tinggi lain, mulai dari tingkat akademi, institut, politeknik, sekolah tinggi, maupun universitas dengan jumlah mahasiwa mencapai orang. Subsektor pendidikan ini merupakan salah satu penyumbang dari sektor jasa-jasa yang pada tahun 2000 lalu bernilai Rp 703 milyar. Keberadaan PT dan mahasiswa memberikan keuntungan tersendiri bagi masyarakat. Hal ini ditandai dengan munculnya berbagai usaha yang berkaitan dengan kehidupan mahasiswa, seperti pemondokan, kedai makan, fotokopi, hingga usaha hiburan seperti rental VCD, games, persewaan komik, boutique, sampai salon-salon kecantikan.

3 Orientasi Wilayah Secara geografis, Kota Yogyakarta terletak antara 110º º28 53 Bujur Timur dan 07º º49 26 Lintang Selatan. Wilayah kota Yogyakarta dibatasi oleh daerah-daerah seperti: Batas wilayah utara : Kab.Sleman Batas wilayah selatan : Kab.Bantul Batas wilayah barat : Kab.Bantul dan kab.sleman Batas wilayah timur : Kab.Bantul dan kab.sleman Kota Yogyakarta memiliki kemiringan lahan yang relatif datar antara 0%-3% ke arah selatan serta mengalir 3 buah sungai besar : Sungai Winongo di bagian barat, Sungai Code dibagian tengah dan Sungai Gajahwong dibagian timur. Wilayah Kota Yogayakarta terbagi dalam lima bagian kota dengan pembagian sebagai berikut: Wilayah I : Ketinggian daerah ini ± 91 m - ± 117 m diatas permukaan laut rata-rata. Yang termasuk dalam wilayah ini adalah : Sebagian Kecamatan Jetis Kecamatan Gedongtengen Kecamatan Ngampilan Kecamatan Keraton Kecamatan Gondomanan Wilayah II : Ketinggian daerah ini ± 97 m - ± 114 m diatas permukaan laut rata-rata. Yang termasuk ke dalam wilayah ini adalah: Kecamatan Tegalrejo Sebagian Kecamatan Wirobrajan Wilayah III : Ketinggian daerah ini ± 102 m - ± 130 m diatas permukaan laut ratarata. Yang termasuk ke dalam wilayah ini adalah: Kecamatan Gondokusuman Kecamatan Danurejan Kecamatan Pakualaman Sebagian kecil Kecamatan Umbulharjo Wilayah IV : Ketinggian daerah ini ± 75 m - ± 102 m diatas permukaan laut rata-rata. Yang termasuk ke dalam wilayah ini adalah: Sebagian Kecamatan Mergangsan Kecamatan Umbulharjo Kecamatan Kotagedhe Kecamatan Mergangsan Wilayah V : Ketinggian daerah ini ± 83 m - ± 102 m diatas permukaan laut rata-rata. Yang termasuk ke dalam wilayah ini adalah; Kecamatan Wirobrajan Kecamatan Mantrijeron Sebagian Kecamatan Gondomanan Sebagian Kecamatan Mergangsang

4 Tabel 1. LUAS WILAYAH KECAMATAN DAN JUMLAH PENDUDUK No KECAMATAN LUAS (km²) 1 Mantrijeron 2,61 2 Kraton 1,40 3 Mergangsan 2,31 4 Umbulharjo 8,12 5 Kotagedhe 3,07 6 Gondokusuman 3,99 7 Danurejan 1,10 8 Pakualaman 0,63 9 Gondomanan 1,12 10 Ngampilan 0,82 11 Wirobrajan 1,76 12 Gedongtengen 0,96 13 Jetis 1,70 14 Tegalrejo 2,91 Total 32,5 Sumber: Litbang Kompas diolah dari bahan BPS Kota Yogyakarta, 2001 Wilayah Kota Yogyakarta terdiri dari 14 kecamatan, 45 kelurahan, 617 RW, dan 2532 RT dengan wilayah seluas 32,5 km² atau kurang lebih 1,02% dari luas Wilayah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Kota Yogyakarta termasuk cekungan bagian bawah dari lereng Gunung Merapi, sebagian besar tanahnya berupa tanah regosol atau vulkanis muda. Sedangkan di Kecamatan Umbulharjo dan sekitarnya jenis tanahnya adalah lempung kepasiran (sandy clay ) dengan formasi geologi batuan sedimen andesit tua (old andesit)/kepasiran. Karakteristik jenis tanah regosol pada umumnya profil tanah belum berkembang, tekstur tanah kepasiran, geluh, struktur tanah remah gumpal lemah, infiltrasi sedang sampai tinggi dengan solum tebal. Jenis tanah ini mudah meresapkan air permukaan, sehingga dalam kondisi tertentu mampu berfungsi sebagai media perkolasi yang baik bagi imbuhan air tanah. PENDUDUK Jumlah dan Pertumbuhan Penduduk Jumlah penduduk di Kota Yogyakarta dari tahun ke tahun terus mengalami peningkatan dari faktor kelahiran, datang, kamatian dan pergi. Berdasarkan data registrasi penduduk kota Yogyakarta selama 4 tahun terakhir tersebut adalah: Tabel 2. LAJU PERTUMBUHAN PENDUDUK TAHUN No Tahun Jumlah Penduduk Kepadatan (jiwa/km²) Pertumbuhan % , , , , ,25 Sumber: Kantor BPS Kota Yogyakarta EKONOMI Kondisi Perekonomian Daerah Pariwisata bagi Kota Yogyakarta sudah merupakn sebuah industri. Sebagi sebuah industri, sektor ini banyak melibatkan sektor ekonomi lainnya, seperti sektor perdagangan, hotel, dan restoran, pengangkutan dan komunikasi, sektor keuangan, sewa dan jasa perusahaan, serta sektor jasa-jasa. Kontribusi sektor-sektor itu dalam PDRB mencapai 78,6% dari seluruh kegiatan perekonomian masyarakat Yogyakarta.

5 DISTRIBUSI PERSENTASE KEGIATAN EKONOMI YOGYAKARTA 2000 Jasa-jasa; 22,05 Pengangkutan dan Komunikasi; 16,07 Keuangan; 15,58 Perdagangan, Hotel, dan Restoran; 24,96 Bangunan; 6,52 Industri Pengolahan; 12,23 Pertambangan dan Penggalian; 0,02 Pertanian; 1,11 Listrik, Gas dan Air Bersih; 1,46 Yogyakarta adalah merupakan kota yang unik. Dilihat secara keseluruhan Propinsi DIY, biasanya transformasi struktural selalu menunjukkan mekanisme dari agrikultur ke manufaktur, baru ke sektor jasa. Sedangkn yang terjadi di Kota Yogyakarta adalah loncatan dari agrikultur ke jasa, dimana jasa menjadi leading sector yang dominan (hotel, bisnis rumah kos, restoran) Keuangan Daerah Dari sisi penerimaan APBD kota Yogyakarta pada tahun 2001, penerimaan daerah yang diterima dari sektor dana perimbangan merupakan yang terbesar yaitu sekitar 74% atau sekitar 153 milyar dari sekitar 205,4 milyar, sedangkan penerimaan yang berasal dari Pendapatan Asli Daerah menyumbang sekitar 16% atau sekitar 33,1 milyar. Sedangkan penerimaan Iain yaitu sebesar 19,1 milyar yang berasal dari sisa anggaran tahun lalu. Dari sisi pengeluaran, anggaran terbesar, diperuntukan bagi belanja rutin yaitu hampir sekitar 90% atau sekitar 186,3 milyar, sedangkan untuk belanja pembangunan, hanya sebesar 19,1 milyar atau sekitar 10%. Dengan alokasi dana pembangunan yang cukup kecil dibandingkan dengan alokasi untuk belanja rutin, salah satu perimbangan yang dipakai dalam menentukan kebijakan pengelolaan anggaran seperti sebagai berikut : FASILITAS UMUM DAN SOSIAL Fasilitas Pendidikan Terkenal sebagai kota Pelajar, tak heran bila fasilitas pendidikan banyak didapati di kota Yogyakarta. Sebutlah saja total SD ada 244, SMPN 16 buah, SMP Swasta 45 buah, SMU Negeri 18 buah dan SMU Swasta 63 buah.

6 Untuk detilnya dapat dilihat dari tabel berikut ini: Tabel 3. JUMLAH SEKOLAH KOTA YOGYAKARTA 2000 No Kecamatan SD SMPN SMP Swasta SMUN SMU Swasta 1 Mantrijeron Kraton Mergangsan Umbulharjo Kotagedhe Gondokusuman Danurejan Pakualaman Gondomanan Ngampilan Wirobrajan Gedongtengen Jetis Tegalrejo Jumlah Sumber: Team Penyusun NKLD Prop.DIY Fasilitas Kesehatan Sarana kesehatan yang ada di Kota Yogyakarta berdasarkan sumber data dari Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta pada tahun 2000 terdapat : RSU 5 buah RS Khusus 9 buah RS Bersalin 9 buah Puskesmas Rawat Inap 2 buah Puskesmas Pembantu 12 buah Poliklinik Swasta 224 buah Praktek Dokter 221 buah Laboratorium Klinik 5 buah Apotek 61 buah Toko Obat 40 buah Optik 7 buah BKIA 4 buah Praktek Bidan 21 buah Tenaga Dokter 379 orang Dokter Gigi 58 orang Jumlah tenaga kesehatan dipandang sudah mencukupi, namun demikian secara kualitas masih kurang terutama tenaga pelayanan kesehatan di rumah sakit (paramedik), tenaga kesehatan yang profesional di Puskesmas dalam melaksanakan tugas pelayanan kesehatan masyaraakt terutama penyuluhan. PRASARANA DAN SARANA PERMUKIMAN Komponen Air Bersih Potensi sumber daya air yang menonjol berasal dari curah hujan dan air tanah. Karena pengaruh kondisi dan struktur geologis yang bervariasi, maka potensi air tanah tidak merata. Daerah-daerah yang mempunyai potensi air tanah meliputi daerah lereng

7 vulkan Merapi, daerah endapan vulkanik, dan daerah pantai selatan. Sedangkan daerah yang potensi air tanahnya kecil terdapat di daerah perbukitan. Tangkapan hujan (recharge area ) berada di lereng Gunung Merapi. Kondisi air tanah yang ada bersifat tertekan dan tidak tertekan. Pada saat ini penduduk memanfaatkan air tanah yan tertekan dengan cara pembuatan sumur dangkal. Dengan melihat kondisi air tanah yang ada, maka sumber daya air cukup potensial, sehingga masyarakat cukup mudah memperoleh air non-perpipaan. Prasarana air bersih cukup banyak mengalami masalah-masalah kualitas air yang disebabkan oleh prasarana kota lainnya. Dalam hal ini sumber-sumber air bersih baik sumur gali maupun perpipaan tercemar kualitasnya akibat manusia, baik dari perkembangan industrinya maupun oleh kotoran manusia (air buangan). Kualitas air non-perpipaan (sumur dangkal) tidak memenuhi persyaratan sebagai air minum, karena kandungan bakteri coli mencapai 240 MPN/ml, meskipun secara fisik dan kimia memenuhi persyaratan. No Uraian Tabel. 4 DATA TEKNIS PDAM TIRTAMARTA PDAM Tirtamarta 1 Kapasitas Produksi 565 l/det 2 Jumlah Produksi m 3 /thn 3 Jumlah Distribusi m 3 /thn 4 Jumlah Air Terjual m 3 /thn 5 Kehilangan Air 30% 6 Sumber Air - Mata Air Permukaan - Air Permukaan - Sumur Dalam (28 buah) - Sumur Dangkal (8 buah) 7 System Produksi - IPA Padasan - Aerasi bawah tanah 8 Transmisi - Pipa transmisi air baku - Pipa transmisi air bersih 9 Reservoir 7700 m3 10 Distribusi Diameter mm 11 Cakupan Wilayah Pelayanan Kota Yogyakarta Sumber data : YUDP Sumber air baku dan Kapasitas produksi : Air baku diperoleh dari air permukaan dan air tanah, air permukaan diperoleh dari sumber air Umbul Wadon, dan Kali Kuning, sedangkan air tanah diperoleh dari sumur dalam dan sumur dangkal. Jumlah mata air sebanyak 2 (dua) buah yaitu Umbul wadon dan Karang Gayam I, Air permukaan sejumlah 1 (atu) buah yaitu Padasan sengan system pengolahan semi lengkap, sedangkan sumur dalam sebanyak 28 (dua puluh delapan) buah yang berlokasi di Kota Gede, Ngaglik, Bedog, sumur dangkal sebanyak 8 (delapan) buah yaitu Karang Wuni, Besi I, Besi II, Gemawang, Bulusan, dan Kentungan, dan Jongkang. Kapasitas produksi masing-masing sumber baik air permukaan adalah sebagai berikut :

8 Tabel. 5 PRODUKSI MASING-MASING SUMBER AIR PDAM TIRTAMARTA, KOTA YOGYAKARTA No Jenis Sumber air Nama sumber air Ins Produksi L/det Keterangan 1 Mata Air Permukaan Umbul Wadon Umbul Wadon 90,3 2 Karang Gayam I Karang Gayam 25 3 Karang Gayam II Karang Gayam 0 Tidak Produksi Jumlah Total 115,3 1 Kali Kuning Padasan 33 Jumlah Total 33 1 Sumur dangkal Sumur Candi Sumur Candi 5,2 2 Sumur Gemawang Sumur Gemawang 8,1 3 Sumur Jongkang Sumur Jongkang 8,3 4 Sumur Nandan Sumur Nandan 19,8 5 Sumur Karang Wuni Sumur Karang Wuni 11,7 6 Sumur Winongo Sumur Winongo 7,5 7 Sumur Bedoyo Sumur Bedoyo 15 8 Sumur Kentungan Sumur Kentungan 15,5 9 Sumur Besi I Sumur Besi I Sumur Besi II Sumur Besi II 34 Jumlah 159,1 Sumur dalam 1 Sumur K I Sumur K I 22 2 Sumur K 3 Sumur K Sumur K 4 Sumur K 4 22,25 4 Sumur K 5 Sumur K 5 14,75 5 Sumur K 6 Sumur K Sumur B I Sumur B I 10 7 Sumur B2 Sumur B2 16,5 8 Sumur B 3 Sumur B 3 17,5 9 Sumur B 4 Sumur B 4 8,5 10 Sumur B 5 Sumur B Sumur B 6 Sumur B Sumur B 7 Sumur B Sumur B 8 Sumur B Sumur B 9 Sumur B Sumur B 10 Sumur B Sumur B 11 Sumur B Sumur Balambangan Sumur Balambangan Sumur B 13 Sumur B Sumur Res Bedog Sumur Res Bedog 27,25 20 Sumur N 3 Sumur N 3 14,2 21 Sumur N 4 Sumur N 4 27,25 22 Sumur N 5 Sumur N 5 27,25 23 Sumur N 6 Sumur N 6 24 Sumur N 7 Sumur N 7 6,25 25 Sumur N 8 Sumur N 8 8,7 26 Sumur N 9 Sumur N 9 21,9 27 Sumur N 10 Sumur N 10 37,25 28 Sumur KG 1 Sumur KG 1 14,25 29 Sumur KG 2 Sumur KG Sumur KG 3 Sumur KG 3 0 Jumlah 488,8 Kualitas air baku sumber Umbul Wadon dari segi fisik dan kimiawi telah memenuhi persyaratan sebagai air bersih, sebelum dialirkan ke pelanggan dibubuhi kaporit sebagai disenfektan, sedangkan air baku dari Kali Kuning sebelum dialirkan kepelanggan

9 dilakukan penjernihan melalui saringan pasir, bak sedimentasi, saringan pasir cepat dan disenfeksi. Pengolahan air bawah tanah dari sumur dalam dilakukan dengan aerasi bawah tanah, pelaksanaan aerasi diterapkan pada sumur produksi Bedog, Ngaglik, Karanggayam, sedangkan pengolahan di Kotagede dilakukan dengan kegiatan aerasi, kougulasi, flokulasi, filtrasi dan pembubuhan kaporit sebagai disenfektan. Untuk air baku dari sumur dangkal dilakukan penjernihan dengan menggunakan saringan pasir cepat dan pemberian disenfektan berupa kaporit. Tabel 6. LUAS DAERAH, JUMLAH PENDUDUK, JUMLAH RUMAH TANGGA, DAN SUMBER AIR MINUM / MASAK / CUCI DI KOTA YOGYAKARTA 2000 Juml. Sumber Air Mandi/Cuci Rumah No Kecamatan Sumur Sumur Sungai/ Tangga Leding pompa /mata air Lainnya* (RT) 1 Mantrijeron Kraton Mergangsan Umbulharjo Kotagedhe Gondokusuman Danurejan Pakualaman Gondomanan Ngampilan Wirobrajan Gedongtengen Jetis Tegalrejo Total Keterangan: *)Menggunakan bak penampung air hujan (PAH) Sumber: Team Penyusun NKLD Prop.DIY (diolah dari data Sub Din PKL Dinkes Prop.DIY Tabel 7. JUMLAH RUMAH TANGGA MENURUT KECAMATAN DAN KUALITAS AIR RUMAH TANGGA KOTA YOGYAKARTA 2000 Juml. Kualitas Air Mandi/Cuci Rumah No Kecamatan Sangat Tidak Tangga Bersih** Bersih* bersih*** (RT) 1 Mantrijeron Kraton Mergangsan Umbulharjo Kotagedhe Gondokusuman Danurejan Pakualaman Gondomanan Ngampilan Wirobrajan Gedongtengen Jetis Tegalrejo Total Keterangan: *)Sangat bersih jika bersumber dari leding dan mata air yang terlindung **) Bersih jika bersumber dari sungai atau lainnya ***) Tidak bersih jika bersumber dari sungai atau lainnya Sumber: Team Penyusun NKLD Prop.DIY (diolah dari data Sub Din PKL Dinkes Prop.DIY

10 Reservoir Air bersih hasil olahan sebelum dialirkan ke pelanggan ditampung pada reservoir guna menyeimbangkan kebutuhan. Tiga reservoir utama mempunyai daya tampung : Karang gayam berkapasitas 1000 m3, Gemawang 4000 m3 dan Bedog 2500 m3, sebuah reservoir dengan daya tampung relatif kecil adalah reservoir di Kota Gede sebesar 200 m3. Jumlah daya tampung seluruh reservoir sebesar m 3. Lokasi dan ketinggian letak reservoir dapat dilihat pada tabel dibawah ini: Tabel 8. LOKASI DAN KETINGGIAN LETAK RESERVOIR PDAM TIRTAMARTA YOGYAKARTA No Lokasi Ketinggian Sumber air Keterangan dml 1 Pokoh Umbul Wadon Padasan Padokan Bedoyo 2 Candi 270,25 Besi I Besi II Candi 3 Ngaglik 216,8 Penampung candi N 3 - N 10 4 Gemawang 150 Jongkang I Nandan Gemawang Kentungan 5 Bedog 134,39 B 1,2,3,4,6 8,9 dan B11 6 Kotagede Kotagede 7 Karanggayam Pipa transmisi Guna mengalirkan air baku ke Unit instalasi Pengolah air bersih, air bersih ke reservoir, dan pipa inflitrasi dari system aerasi bawah tanah, antara lain adalah pipa transmisi dari air baku dari tempat pengambilan Padasan dan sumur dangkal Bedoyo sampai instalasi pengolah air di Padasan dan pipa sumur Kotagede dan instalasi pengolah air Kotagede. Airbaku dari sumur dangkal, kualitas air baku yang cukup baik tidak diperlukan pengolahan hanya dibutuhkan disenfektan,sedangkan air baku dari Karanggayam,Ngaglik dan Bedog digunakan system aerasi bawah tanah. Seluruh pipa transmisi dialirkan ke pipa transmisi air bersih. Ukuran pipa dan jenis pipa transmisi pada umumnya berukuran 100 mm- 500 mm, jenis pia terdiri dari pipa besi cor atau Ductile Cast Iron Pipe (DCIP), pipa asbes atau asebestos Cement pipe (ACP) dan pipa plastik atau Polyvinyl Cloride Pipe, dan pipa baja atau Steel pipe. Pipa distribusi Jaringan pipa distribusi telah mencakup kurang lebih 90 % dari wilayah Kota Yogyakarta dan beberapa di wilayah Kabupaten Bantul dan Kabupaten Sleman. Daerah pelayanan terbagi menjadi 3 wilayah pelayanan. Sebagian dengan system gravitasi dan sebagian lain dengan pompa khususnya pada wilayah pelayanan Kota gede. Cakupan pelayanan meliputi seluruh Kota Yogyakarta, sebagian wilayah Kabupaten Sleman, dan sebagian wilayah Kabupaten Bantul.

11 Tabel 9. DATA PENGELOLAAN AIR BERSIH DI KOTA YOGYAKARTA NO. URAIAN SATUAN BESARAN I. Pelayanan Penduduk 1. Jumlah penduduk Jiwa Jumlah pelanggan Jiwa Penduduk terlayani % 48,50 II. Data Sumber 1. Nama pengelola : PDAM Tirta Marta Kota Yogyakarta 2. Sistem : interkoneksi 3. Sistem sumber : sumber dalam 4. Kapasitas sumber Lt/dt 628 III. Data Produksi 1. Kapasitas produksi Lt/dt 586,98 2. Kapasitas desain Lt/dt 733, Kapasitas pasang Lt/dt 850,00 4. Produksi aktual m 3 /th IV. Data Distribusi 1. Sistem distribusi : - 2. Kapasitas distribusi Lt/dt 577,63 3. Asumsi kebutuhan air Lt/hr Lt/dt 591,34 4. Ratio kebutuhan % 0,46 5. Air terjual m 3 /th Air terdistribusi m 3 /th ,55 7. Total penjualan air Rp Cakupan pelayanan air % 48,50 9. Cakupan penduduk Jiwa Jumlah mobil tangki Unit 1 V. Data Kebocoran 1. Kebocoran administrasi % 4,58 2. Kebocoran teknis % 35,92 Sumber : data PDAM Tirta Marta Kota Yogyakarta Dengan asumsi kebocoran yang diperbolehkan untuk Kota Sedang sebesar 15%, dan kebutuhan ideal adalah 100 liter/orang/hari, maka kebutuhan air bersih untuk Kota Yogyakarta disajikan dalam tabel berikut ini : Tabel 10. DATA KEBUTUHAN AIR BERSIH DI KOTA YOGYAKARTA Kapasitas Produksi Kebutuhan Ideal Jumlah Penduduk Kebutuhan Selisih Eksisting Kota Sedang (jiwa) Total (lt/hr) (lt/hr) Lt/dt Lt/hr (lt/org/hr) , Sumber : analisis Dari tabel tersebut diatas, maka Kota Yogyakarta dengan jumlah penduduk jiwa, membutuhkan air bersih sebesar liter/hari. Jumlah ini didapatkan dari jumlah penduduk dikalikan dengan jumlah/kebutuhan dasar penduduk untuk klasifikasi kota sedang (100 liter/orang/hari). Namun PDAM Tirta Marta Kota Yogyakarta baru dapat memproduksi sebanyak liter/hari. Sehingga masih dibutuhkan peningkatan kapasitas produksi sebanyak liter/hari, atau 3,52 liter/detik.

12 Jumlah keseluruhan pelanggan PDAM Tirta Marta sebanyak SR Disamping melayani wilayah Kota Yogyakarta, melayani pula wilayah Kabupaten Sleman dan Bantul. Cakupan wilayah pelayanan PDAM Tirta Marta meliputi wilayah : Tabel 11. CAKUPAN WILAYAH PELAYANAN PDAM TIRTAMARTA DI KABUPATEN SLEMAN, BANTUL DAN KOTA YOGYAKARTA No Kabupaten Sleman Kabupaten Bantul Kota Yogyakarta 1 Sukoharjo Sewon, Mantrijeron 2 Kabulrejo Banguntapan Kraton 3 Besi, UII terpadu Kasihan Mergangsan 4 Ngaglik Bangunharjo Umbulharjo 5 Merapi View Kotagede 6 Dayu, Gondokusuman 7 Banteng, Danurejan 8 Sonosewu, Pakualaman 9 Asrama 403, Gondomanan 10 UPN, Ngampilan 11 Kentungan Wirobrajan 12 Pogung Gedongtengen 13 Karangwuni Jetis 14 Tambak Mas Tegalrejo 15 Green Garden 16 Panca Arga Kebutuhan air bersih masyarakat Kota Yogyakarta tahun 2000, dari sistem perpipaan (palayanan PDAM Tirta Marta) sebesar 48% dari jumlah penduduk atau sebanyak jiwa. Sumber air yang digunakan untuk air bersih sistem perpipaan : mata air : 2 buah (Wadon dan Karanggayam) Air permukaan : 1 buah (Padasan) Sumur dalam : 29 Sumur dangkal : 8 buah Sebagian besar lokasi sumber air ini berada di Kabupaten Sleman. Kapasitas produksi air sebesar 549,82 l/detik dan tingkat kehilangan air (kebocoran) sebesar 33,07%. Pelayanan air bersih dengan sistem perpipaan oleh PDAM Tirta Marta untuk masyarakat Yogyakarta 4 tahun terakhir mulai tahun adalah sebagai berikut : Tabel 12. PELAYANAN KEBUTUHAN AIR MINUM SISTEM PERPIPAAN TAHUN No. Tahun Juml.Pddk (jiwa) Kapasitas Prod.Air Penduduk Terlayani (jiwa) Jumlah Pelanggan Kran Umum Kebocoran % Jumlah % , , , , , , , , Sumber Data: PDAM Kota Yogyakarta 586, , ,92

13 Tabel 13. DATA PELAYANAN AIR BERSIH DI KOTA YOGYAKARTA NO. URAIAN SATUAN BESARAN I. Pelayanan Penduduk 1. Jumlah penduduk Jiwa Jumlah pelanggan Jiwa Penduduk terlayani % 48,50 II. Data Tarif 1. Rumah tangga Rp Niaga Rp Industri Rp Instansi Rp Sosial Rp 450 Tarif Rp III. Data Konsumen 1. Jumlah sambungan rumah Unit Jumlah sambungan rumah tangga Unit Jumlah sambungan niaga Unit Jumlah sambungan industri Unit Jumlah sambungan sosial Unit Jumlah sambungan instansi Unit Terminal air Unit Hidran umum Unit Kran umum Unit Konsumsi rumah tangga m 3 /th Konsumsi non rumah tangga m 3 /th Jumlah jiwa/sambungan rumah Jiwa/SR Jumlah jiwa/hidran umum Jiwa/unit Tingkat pelayanan umum % 40 IV. Data Administrasi 1. Keuangan : laba bersih Rp - 2. Efisiensi penagihan % Jumlah pegawai Orang SLA Rp - 5. RPD Rp - 6. Jangka waktu pinjaman SLA Tahun - 7. Jangka waktu pinjaman RPD Tahun - Sumber : data PDAM Tirta Marta Kota Yogyakarta Komponen Persampahan Aspek persampahan ini akan sangat berpengaruh terlebih lagi terhadap kualitas lingkungan, apabila dalam pengolahan dan penanganan sampah tidak tepat, proses penguraian sampah akan mencemari kualitas udara, tanah dan air tanah. Yang perlu dikuatirkan adalah kesalahan prediksi bahwa menurunnya kualitas lingkungan yang diakibatkan dari sektor persampahan diduga dari sektor sanitasi atau jaringan riol. Secara langsung pengaruh dari sampah terhadap jaringan riol apabila ada sampah yang masuk dalam jaringan riol maka akan menyebabkan terganggunya aliran air limbah. Pengelolaan persampahan Kota Yogyakarta secara umum telah mampu melayani wilayah kota, dengan menggunakan mekanisme off-site management, sehingga sampah yang dikumpulkan kemudian dibuang di TPA yang terletak di Piyungan-Bantul. Tingkat pelayanan pengelolaan sampah sistem terpusat sebanyak 83%. Jumlah sampah pada tahun 2000 kurang lebih m³/hari. Dengan sarana prasarana persampahan

14 yang ada, maka jumlah sampah yang dapat dibuang ke TPA kurang lebih 87,75% dari volume sampah atau sebesar m³/hari. Dengan sempitnya wilayah Kota Yogyakarta, Pemerintah Daerah tidak memiliki TPA dan harus dibuang ke daerah Bantul (Piyungan), bekerjasama dengan ketiga daerah (Kota Yogyakarta, Kabupaten Bantul, dan Kabupaten Sleman). Unit Pewadahan Hampir di setiap rumah di Kota Yogyakarta memiliki unit pewadahan sendiri yang berupa, ember, cor beton, tong plastik, bekas drum dan di pusat keramaian terdapat tong sampah umum. Gerobak Sampah dan Tempat Penampungan Sementara Untuk mengangkut sampah dari tong sampah digunakan gerobak sampah untuk dibawa ke Tempat Penampungan Sementara sebelum diangkut ke TPA. TPS tersebut berupa Transfer Depo dan Landasan kontainer. Data gerobak sampah dan TPS disajikan dalam Tabel 11 sebagai berikut: Tabel 14. SARANA KEBERSIHAN KOTA DI KOTA YOGYAKARTA TAHUN No Tahun Transfer Depo Container Gerobak Sumber: Dinas Kebersihan, Keindahan dan Pemakaman Kota yogyakarta Kota Tabel 15. JUMLAH RUMAH TANGGA DAN TEMPAT PEMBUANGAN SAMPAH DI KOTA YOGYAKARTA 2000 Tempat Pembuangan Sampah Rumah Tangga Sendiri (ribuan RT) Ditimbun/dibakar Bersama (ribuan RT) Diangkut petugas (ribuan RT) Dibuang ke kali/selokan (ribuan RT) Dibuang sembarangan (ribuan RT) Lainnya Jumlah Yogyakarta 38,219 42,329 43,218 4,398 3,676 0, ,840 Sumber: Dari beberapa instansi terkait Dari tabel diatas tampak bahwa kebanyakan sampah rumah tangga masyarakat Kota Yogyakarta diangkut oleh petugas ( RT). Sedangkan yang lain memilih membakar bersama ( RT), membakar sampah sendiri ( RT), sisanya di buang ke selokan (4.398 RT) dan membuang tidak pada tempatnya (3.676 RT). Kota Tabel 16. RANGKUMAN BEBAN LIMBAH PADAT/SAMPAH KOTA DAN TEMPAT PEMBUANGAN KOTA YOGYAKARTA 2000 Tempat pembuangan sampah rumah tangga Juml. Sampah (ton/th) Rata-rata sampah per RT (kg/th) Juml.RT Sendiri (ton/th) Ditimbun/dibakar Bersama (ton/th) Diangkut petugas (ton/th) Dibuang ke kali (ton/th) Dibuang sembara ngan (ton/th) Juml. (ton/th) Yogyakarta Sumber: Dari beberapa instansi terkait

15 Sumber pembiayaan pengelolaan sampah dari Pemda (APBD), dan penerimaan retribusi sampah pada tahun 2001 mencapai Rp ,- baru mampu memenuhi kurang lebih 20% dari kebutuhan. Tabel 17. DATA PENGELOLAAN SAMPAH DI KOTA YOGYAKARTA NO. URAIAN SATUAN BESARAN I. Data Pengumpulan Sampah 1. Nama pengelola : DKP Kota Yogyakarta 2. Sistem : integrated system 3. Jumlah penduduk Jiwa Asumsi produksi sampah Lt/hr m 3 /hr 1.532,74 5. Jumlah sampah m 3 /hr Jumlah pelayanan m 3 /hr Cakupan layanan geografis Ha 2.762,5 8. Cakupan layanan penduduk Jiwa Ilegal dumping : sedang II. Data TPA 1. Jumlah pelayanan TPA m 3 /hr Nama TPA : TPA Piyungan 3. Status TPA : milik Pemda 4. Luas TPA Ha 12,5 5. Kapasitas m 3-6. Umur Tahun Sistem : sanitary landfill 8. Jarak ke permukiman Km 0,2 9. Incenerator Unit Nama pengelola : - III. Data Peralatan TPA 1. Bulldozer Unit 2 2. Back hoe Unit 1 3. Loader Unit 1 4. Shovel Unit - 5. Water tank Unit 1 Sumber : kompilasi data Dengan asumsi timbulan sampah untuk kota sedang sebesar 3 liter/orang/hari, maka kebutuhan komponen persampahan Kota Yogyakarta disajikan dalam tabel berikut. Tabel 18. KEBUTUHAN KOMPONEN SAMPAH KOTA YOGYAKARTA Penduduk (jiwa) Sampah Terangkut (lt/org/hr) Total (m 3/ /hr) (m 3 /hr) Timbulan Sampah Perkiraan Sampah Jumlah Kota Sedang Timbulan yang Selisih (m 3 /hr) , ,17 Sumber: Analisis Sesuai dengan standar kota sedang, yaitu tingkat timbulan sampah sebanyak 3 liter/orang/hari, Kota Yogyakarta dengan jumlah penduduk jiwa, menghasilkan 1.532,74 m 3 /hr timbulan sampah. Jumlah ini didapatkan dari jumlah penduduk dikalikan 3/1000 (m 3 /hr). Namun Kota Yogyakarta baru dapat mengelola sebanyak m 3 /hr. Sehingga banyaknya sampah yang belum terlayani adalah 15,17 m 3 /hr.

16 Tabel 19. DATA PENGANGKUTAN DAN PEMBIAYAAN SAMPAH DI KOTA YOGYAKARTA NO. URAIAN SATUAN BESARAN I. Data Transportasi Persampahan 1. Jumlah pelayanan terangkut m 3 /hr Jumlah kendaraan Truk Unit 34 Arm roll Unit 11 Compactor Unit - Pick up Unit 2 3. Jumlah peralatan Gerobak Unit 472 Container Unit Transfer depo Unit 8 5. Jumlah TPS Unit 187 II. Data Pembiayaan 1. Retribusi Rp Biaya pembuangan Rp Biaya pengangkutan Rp Biaya pengumpulan Rp Biaya satuan Rp Biaya operasional dan pemeliharaan Rp - Sumber : kompilasi data Komponen Sanitasi dan Limbah Cair Wilayah Kotamadya Dati II Yogyakarta secara riil cakupan pelayanan prasarana sanitasi sudah cukup merata, namun prasarana yang digunakan dengan fasilitas sanitasi setempat (on site sanitation) yaitu dengan menggunakan jamban keluarga dengan unit pengolah yang dilengkapi dengan fasilitas sumur peresapan. Sistem ini sebenarnya cukup optimal untuk menanggulangi permasalahan sanitasi, namun demikian mengingat lokasi di Kotamadya Yogyakarta sudah cukup padat sehingga muncul suatu permasalahan dimana letak sumur peresapan akan mencemari sumur gali yang digunakan sebagai sumber air bersih di tempat tetangga, sehingga fasilitas ini menjadi tidak efektif untuk dikembangkan kecuali untuk daerah yang tidak terjangkau pelayanan jaringan riol dan wilayah aliran sungai (DAS). Untuk pelayanan sanitasi dengan menggunakan system off site sanitation maka diterangkan pada kondisi eksisting jaringan riol. TABEL 20. PANJANG JARINGAN RIOOL DAN PENGGELONTOR Jenis Saluran (meter) Tahun Total Penggelontor Induk Lateral Panjang Manhole Penanganan limbah domestik di Kota Yogyakarta dengan sistem terpusat, sistem komunal dan setempat. Sistem terpusat dialirkan melalui jaringan riol menuju IPAL Sewon dan mencakup pelayanan kurang lebih 25% penduduk kota, sedangkan lainnya menggunakan sistem setempat yaitu menggunakan septic tank dan sumur resapan untuk pembuangan limbah dari tiap persil rumah tangga dan sedikit sekali yang menggunakan sistem komunal. Sistem penanganan limbah setempat mempunyai andil

17 yang besar dalam pencenaran air tanah. Saluran air kotor (riol) sebagian besar lama dan sebagian besar baru. Saluran air kotor dari tahun 1998 sampai tahun 2001 disajikan sebagai berikut: Tabel 21. JUMLAH RUMAH TANGGA DAN TEMPAT BUANG AIR BESAR DI KOTA YOGYAKARTA 2000 Juml. Tempat Buang Air Besar No Kecamatan Rumah Tangga (RT) Kakus Sendiri Kakus Bersama Kakus Umum 1 Mantrijeron Kraton Mergangsan Umbulharjo Kotagedhe Gondokusuman Danurejan Pakualaman Gondomanan Ngampilan Wirobrajan Gedongtengen Jetis Tegalrejo Total Sumber: Team Penyusun NKLD Prop.DIY (diolah kembali dari data Dinas Kesehatan) Untuk produksi limbah, setiap manusia diasumsikan memproduksi limbah cair sejumlah 0,2 lt/org/hr. Angka ini merupakan kebutuhan ideal dari setiap penduduk pada kelas kota sedang. Sehingga didapatkan asumsi produksi limbah di Kota Yogyakarta ini sejumlah lt/hr dari hasil perhitungan kebutuhan ideal produksi limbah setiap manusia dikalikan dengan jumlah penduduk Kota Yogyakarta Komponen Drainase Jaringan drainase di Kota Yogyakarta merupakan satu kesatuan sistem jaringan drainase perkotaan Yogyakarta, karena dinamika perubahan penggunaan lahan yang terjadi maka dimensi dan sistem drainase yang ada saat ini juga perlu penyesuaian lewat penyempurnaan sistem jaringan drainase perkotaan Yogyakarta yang mencakup batas administrasi Kota Yogyakarta, sebagian wilayah Sleman dan Bantul. Sarana drainase atau pematusan pada tahun 2000 meliputi drainase utama berupa Sungai Winongo, Code, dan Gajahwong. Saluran drainase sekunder (pembawa) tertutup sepanjang 38 km dengan kondisi baik 58,19%, sedang 41,63% dan rusak 5,32%. Kemudian, saluran tertier (pengumpul) tertutup sepanjang 10,8 km, dengan kondisi baik 32,34%, sedang 52,24% dan rusak 15,53%. Sedangkan saluran tertier (pengumpul) terbuka sepanjang 30,110 km, dengan kondisi baik 50,89%, sedang 42,06% dan rusak 7,05%.(Sumber: Dinas Prasarana Kota) Dan adanya proses urbanisasi berakibat meningkatnya koefisien peresapan khususnya pada wilayah-wilayah hunian, terutama adanya pembangunan perkerasan jalan. Hal ini menyebabkan tingkat kehilangan air makin besar dengan berkurangnya daya infiltrasi tanah maka akan timbul luapan air dan genangan air hujan.

18 Secara umum kondisi saluran drainase sudah mencakup sebagian besar Kota Yogyakarta namun demikian masih terdapat beberapa lokasi genangan. Tabel 22. DATA DRAINASE DI KOTA YOGYAKARTA NO. URAIAN SATUAN BESARAN I. Data Pengelolaan Drainase 1. Nama Pengelola : Dinas Prasarana Kota Yogyakarta 2. Anggaran Rp - 3. Cakupan pelayanan % - 4. Cakupan penduduk Jiwa - 5. Peresapan air hujan : - 6. Stasiun pompa air Unit - 7. Kolam retensi Unit - II. Data Saluran Drainase 1. Curah hujan mm/th Total panjang saluran Km 112,14 3. Panjang saluran primer Km 31,40 4. Panjang saluran sekunder Km 69,94 5. Panjang saluran tersier Km 10,80 6. Kondisi saluran baik % - 7. Kondisi saluran sedang % 1 8. Kondisi saluran rusak % 1 III. Data Genangan 1. Luas genangan Ha - 2. Tinggi genangan m - 3. Lama genangan Jam - 4. Frekuensi genangan /tahun - Sumber : kompilasi data Komponen dan Transportasi Pembangunan jaringan riol tidak bisa terlepas dengan fasilitas jalan, baik itu jalan kelas propinsi maupun jalan lokal karena pada dasamya pembangunan jaringan riol ditempatkan pada fasilitas jalan untuk mempermudah pemeliharaan dan perbaikanperbaikan apabila terjadi kerusakan-kerusakan saluran riol. Kapasitas jalan atau kemampuan jalan dalam menampung jumlah lalulintas di beberapa ruas jalan sudah melebihi kapasitas, hal ini nampak terjadinya panjang antrian, kondisi ini masih diperberat dengan adanya parkir pada badan jalan, serta sulitnya memperlebar jalan karena keterbatasan lahan. Tabel 23. JENIS PERKERASAN JALAN DI KOTA YOGYAKARTA Status Jenis Permukaan Negara Propinsi Lokal Linkungan Diaspal Perkerasan (conblok, kerikil, cor beton) Tanah Tidak dirinci Jumlah

19 Tabel 24. KONDISI JALAN DI KOT YOGYAKARTA Status Kondisi Negara Propinsi Lokal Lingkungan Baik Sedang Rusak Rusak berat Jumlah Tabel 25. PANJANG JALAN BERDASARKAN KELAS JALAN Status Kondisi Negara Propinsi Lokal Lingkungan Kelas I Kelas II Kelas III Kelas IIIA Kelas IIIB Kelas IIIC Kelas Tidak dirinci Jumlah

PROFIL KABUPATEN / KOTA

PROFIL KABUPATEN / KOTA PROFIL KABUPATEN / KOTA KOTA RANTAU PRAPAT SUMATERA UTARA KOTA RANTAU PRAPAT ADMINISTRASI Profil Wilayah Luas wilayah Kota Rantau Prapat menurut Data Sarana dan Prasarana Kota adalah seluas 17.679 Ha.

Lebih terperinci

PROFIL KABUPATEN / KOTA

PROFIL KABUPATEN / KOTA PROFIL KABUPATEN / KOTA KOTA PADANG SIDEMPUAN SUMATERA UTARA KOTA PADANG SIDEMPUAN ADMINISTRASI Profil Wilayah Kota Padang Sidempuan merupakan salah satu kota sedang yang terletak di Propinsi Sumatera

Lebih terperinci

PROFIL KABUPATEN / KOTA

PROFIL KABUPATEN / KOTA PROFIL KABUPATEN / KOTA KOTA JAWA TIMUR KOTA ADMINISTRASI Profil Wilayah Secara astronomis Kota Lumajang terletak pada posisi 112 5-113 22 Bujur Timur dan 7 52-8 23 Lintang Selatan. Dengan wilayah seluas

Lebih terperinci

PROFIL KABUPATEN / KOTA

PROFIL KABUPATEN / KOTA PROFIL KABUPATEN / KOTA KOTA JAWA TIMUR KOTA ADMINISTRASI Profil Wilayah Bagian selatan Bagian barat Secara astronomis, Kota Situbondo yang terdiri dari 9 desa/kelurahan, terletak diantara 7º35 7º 44 Lintang

Lebih terperinci

PROFIL KABUPATEN / KOTA

PROFIL KABUPATEN / KOTA PROFIL KABUPATEN / KOTA KOTA KENDARI SULAWESI TENGGARA KOTA KENDARI ADMINISTRASI Profil Wilayah Kota Kendari merupakan bagian dari wilayah administrasi dari propinsi Sulawesi Tenggara. Batas-batas administratif

Lebih terperinci

PROFIL KABUPATEN / KOTA

PROFIL KABUPATEN / KOTA PROFIL KABUPATEN / KOTA KOTA BULELENG BALI KOTA BULELENG ADMINISTRASI Profil Wilayah Kota Buleleng merupakan bagian dari wilayah administrasi Kabupaten Buleleng. Batas-batas administratif kota Buleleng

Lebih terperinci

PROFIL KABUPATEN / KOTA

PROFIL KABUPATEN / KOTA PROFIL KABUPATEN / KOTA KOTA JAMBI JAMBI KOTA JAMBI ADMINISTRASI Profil Wilayah Tabel 1. LUAS WILAYAH KOTA JAMBI No. Kecamatan Luas (Km²) 1. Kota Baru 77,78 2. Jambi Selatan 34,07 3. Jelutung 7,92 4. Pasar

Lebih terperinci

PROFIL KABUPATEN / KOTA

PROFIL KABUPATEN / KOTA PROFIL KABUPATEN / KOTA KOTA DUMAI RIAU KOTA DUMAI ADMINISTRASI Profil Wilayah Kota Dumai adalah ibu kota Kota Dumai, dengan status adalah sebagai kota administratif dari Kota Dumai. Kota Dumai memiliki

Lebih terperinci

PROFIL KABUPATEN / KOTA

PROFIL KABUPATEN / KOTA PROFIL KABUPATEN / KOTA KOTA SUBANG JAWA BARAT KOTA SUBANG ADMINISTRASI Profil Wilayah Kota Subang merupakan ibukota Kecamatan Subang yang terletak di kabupaten Ciamis Propinsi Jawa Barat. Batas-batas

Lebih terperinci

PROFIL KABUPATEN / KOTA

PROFIL KABUPATEN / KOTA PROFIL KABUPATEN / KOTA KOTA JAWA TIMUR KOTA ADMINISTRASI Profil Wilayah Kota Tuban merupakan ibukota Kabupaten Tuban. Apabila dilihat dari posisi Kota Tuban yang berada di jalan arteri primer yang menghubungkan

Lebih terperinci

PROFIL KABUPATEN / KOTA

PROFIL KABUPATEN / KOTA PROFIL KABUPATEN / KOTA KOTA UNGARAN JAWA TENGAH KOTA UNGARAN ADMINISTRASI Profil Wilayah Kota Ungaran merupakan Ibukota Kabupaten Ungaran. Adapun batas-batas wilayah administrasinya adalah : Sebelah Utara

Lebih terperinci

PROFIL KABUPATEN / KOTA

PROFIL KABUPATEN / KOTA PROFIL KABUPATEN / KOTA KOTA MOJOKERTO JAWA TIMUR KOTA MOJOKERTO ADMINISTRASI Profil Wilayah Kota yang terkenal dengan makanan khas ondeondenya ini menyandang predikat kawasan pemerintahan dengan luas

Lebih terperinci

PROFIL KABUPATEN / KOTA

PROFIL KABUPATEN / KOTA PROFIL KABUPATEN / KOTA KOTA KISARAN SUMATERA UTARA KOTA KISARAN ADMINISTRASI Profil Kota Kota Kisaran merupakan ibukota Kabupaten (IKAB) dari Kecamatan Kisaran dan merupakan bagian dari kabupaten Asahan

Lebih terperinci

PROFIL KABUPATEN / KOTA

PROFIL KABUPATEN / KOTA PROFIL KABUPATEN / KOTA KOTA BINJAI SUMATERA UTARA KOTA BINJAI ADMINISTRASI Profil Wilayah Posisi Kota cukup strategis untuk menjadikannya berkembang pesat sebagai kota perdagangan karena terletak di jalur

Lebih terperinci

PROFIL KABUPATEN / KOTA

PROFIL KABUPATEN / KOTA PROFIL KABUPATEN / KOTA KOTA BENGKULU BENGKULU KOTA BENGKULU ADMINISTRASI Profil Wilayah Tabel 1. LUAS WILAYAH KOTA BENGKULU No. Kecamatan Luas (Ha) 1. Gading Cempaka 2.885 2. Teluk Segara 1.668 3. Bengkahulu

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Tempat Penelitian Ngayogyakarta Hadiningrat yang didirikan oleh Pangeran Mangkubumi (Sultan Hamengkubuwono 1) pada tahun 1755 hasil dari Perjanjian Giyanti, di

Lebih terperinci

PROFIL KABUPATEN / KOTA

PROFIL KABUPATEN / KOTA PROFIL KABUPATEN / KOTA KOTA PURWAKARTA JAWA BARAT KOTA PURWAKARTA ADMINISTRASI Profil Wilayah Kota Purwakarta merupakan Ibukota Kabupaten Purwakarta yang merupakan wilayah administrasi Propinsi Jawa Barat.

Lebih terperinci

PROFIL KABUPATEN / KOTA

PROFIL KABUPATEN / KOTA PROFIL KABUPATEN / KOTA KOTA NANGGROE ACEH DARUSSALAM KOTA ADMINISTRASI Profil Wilayah Kota Lhokseumawe telah menjadi sebuah kota otonom, yang berarti Kota Lhokseumawe telah siap untuk berdiri sendiri

Lebih terperinci

PROFIL KABUPATEN / KOTA

PROFIL KABUPATEN / KOTA PROFIL KABUPATEN / KOTA KOTA SIDAMANIK SUMATERA UTARA KOTA SIDAMANIK ADMINISTRASI Profil Kota Kota Kisaran merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten Simalungun Propinsi Sumatera Utara. PENDUDUK Jumlah

Lebih terperinci

PROFIL KABUPATEN / KOTA

PROFIL KABUPATEN / KOTA PROFIL KABUPATEN / KOTA KOTA JAWA BARAT KOTA ADMINISTRASI Profil Wilayah Kota Cianjur merupakan salah satu kecamatan yang terletak di kabupaten Cianjur propinsi Jawa Barat. Cianjur dikenal dengan pameo

Lebih terperinci

PROFIL KABUPATEN / KOTA

PROFIL KABUPATEN / KOTA PROFIL KABUPATEN / KOTA KOTA JAWA TIMUR KOTA ADMINISTRASI Profil Wilayah Kota Tulungagung berada di tiga kecamatan, yakni Kecamatan Tulungagung, sebagian Kecamatan Kedungwaru dan sebagian Kecamatan Boyolangu.

Lebih terperinci

PROFIL KABUPATEN / KOTA

PROFIL KABUPATEN / KOTA PROFIL KABUPATEN / KOTA KOTA PINANG SUMATERA UTARA KOTA KOTA PINANG ADMINISTRASI Profil Kota Pinang merupakan ibukota kecamatan (IKK) dari Kecamatan Kota Pinang dan merupakan bagian dari kabupaten Labuhan

Lebih terperinci

PROFIL KABUPATEN / KOTA

PROFIL KABUPATEN / KOTA PROFIL KABUPATEN / KOTA KOTA SIDOARJO JAWA TIMUR KOTA SIDOARJO ADMINISTRASI Profil Kota Kota Sidoarjo merupakan Ibukota Kecamatan Sidoarjo yang terletak di tepi Selat Madura dan termasuk dalam wilayah

Lebih terperinci

ADMINISTRASI Profil Kota

ADMINISTRASI Profil Kota KOTA JEMBER ADMINISTRASI Profil Kota Kota Ibukota Administratif Jember merupakan pusat kota Kabupaten Jember. Posisi ketinggian 83 meter dari permukaan air laut dengan lokasi koordinat 7º59 6 8º33 56 Lintang

Lebih terperinci

PROFIL KABUPATEN / KOTA

PROFIL KABUPATEN / KOTA PROFIL KABUPATEN / KOTA KOTA BALIGE SUMATERA UTARA KOTA BALIGE ADMINISTRASI Profil Kota Kota Balige merupakan ibukota Kabupaten (IKAB) dari kabupaten Toba Samosir yang terletak di propinsi Sumatera Utara.

Lebih terperinci

PROFIL KABUPATEN / KOTA

PROFIL KABUPATEN / KOTA PROFIL KABUPATEN / KOTA KOTA TEBING TINGGI SUMATERA UTARA KOTA TEBING TINGGI ADMINISTRASI Profil Wilayah Sebagai sebuah kota yang termasuk kategori sedang, dalam dua dasawarsa terakhir perekonomian Tebing

Lebih terperinci

PROFIL KABUPATEN / KOTA

PROFIL KABUPATEN / KOTA PROFIL KABUPATEN / KOTA KOTA SUMATERA UTARA KOTA ADMINISTRASI Profil Kota Kota Percut Sei Tuan merupakan ibukota Kecamatan (IKK) dari kecamatan Percut Sei Tuan yang merupakan bagian dari kabupaten Deli

Lebih terperinci

PROFIL KABUPATEN / KOTA

PROFIL KABUPATEN / KOTA PROFIL KABUPATEN / KOTA KOTA BATAM KEPULAUAN RIAU KOTA BATAM ADMINISTRASI Profil Wilayah Setelah ditetapkannya Pulau Batam menjadi sebuah kota administratif (1983), Batam menjadi kawasan industri terkemuka

Lebih terperinci

PROFIL KABUPATEN / KOTA

PROFIL KABUPATEN / KOTA PROFIL KABUPATEN / KOTA KOTA METRO LAMPUNG KOTA METRO ADMINISTRASI Profil Wilayah Kota Metro berkembang menjadi kota transit bagi pendatang yang ingin menikamti keindahan alam dan kesejukan udara di sekitarnya.

Lebih terperinci

PROFIL KABUPATEN / KOTA

PROFIL KABUPATEN / KOTA PROFIL KABUPATEN / KOTA KOTA PEMATANG SIANTAR SUMATERA UTARA KOTA PEMATANG SIANTAR ADMINISTRASI Profil Wilayah Sebagai kota perdagangan, secara geografi Pematang Siantar diapit Kabupaten Simalungun yang

Lebih terperinci

PROFIL KABUPATEN / KOTA

PROFIL KABUPATEN / KOTA PROFIL KABUPATEN / KOTA KOTA TANJUNG PINANG KEPULAUAN RIAU KOTA TANJUNG PINANG ADMINISTRASI Profil Wilayah Status Kota Tanjung Pinang adalah kota administratif dari Kabupaten Kepulauan Riau. Kota ini memiliki

Lebih terperinci

PROFIL KABUPATEN / KOTA

PROFIL KABUPATEN / KOTA PROFIL KABUPATEN / KOTA KOTA AMBON MALUKU KOTA AMBON ADMINISTRASI Profil Wilayah Kota Ambon merupakan ibukota propinsi kepulauan Maluku. Dengan sejarah sebagai wilayah perdagangan rempah terkenal, membentuk

Lebih terperinci

PROFIL KABUPATEN / KOTA

PROFIL KABUPATEN / KOTA PROFIL KABUPATEN / KOTA KOTA SULAWESI UTARA KOTA ADMINISTRASI Profil Wilayah Kota Bitung adalah salah satu kota yang termasuk dalam wilayah propinsi Sulawesi Utara. Batas administratif adalah sebagai berikut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya nasional yang berkeadilan, serta perimbangan keuangan pusat dan

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya nasional yang berkeadilan, serta perimbangan keuangan pusat dan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peraturan penyelenggaraan otonomi daerah, pengaturan, pembagian dan pemanfaatan sumber daya nasional yang berkeadilan, serta perimbangan keuangan pusat dan daerah

Lebih terperinci

PROFIL KABUPATEN / KOTA

PROFIL KABUPATEN / KOTA PROFIL KABUPATEN / KOTA KOTA PASURUAN JAWA TIMUR KOTA PASURUAN ADMINISTRASI Profil Wilayah Kota Pasuruan adalah ibu kota Pasuruan, Jawa Timur, terletak di persimpangan jalur regional Surabaya-Probolinggo-Malang.

Lebih terperinci

PROFIL KABUPATEN / KOTA

PROFIL KABUPATEN / KOTA PROFIL KABUPATEN / KOTA KOTA BANDA ACEH NANGGROE ACEH DARUSSALAM KOTA BANDA ACEH ADMINISTRASI Profil Wilayah Aceh Utara berada pada jalur yang sangat strategis yang merupakan titik tengah antara Banda

Lebih terperinci

PROFIL KABUPATEN / KOTA

PROFIL KABUPATEN / KOTA PROFIL KABUPATEN / KOTA KOTA PAYAKUMBUH SUMATERA BARAT KOTA PAYAKUMBUH ADMINISTRASI Profil Wilayah Tabel 1. LUAS WILAYAH KOTA PAYAKUMBUH No. Kecamatan Luas (Km²) 1. Payakumbuh Barat 33,75 2. Payakumbuh

Lebih terperinci

PROFIL KABUPATEN / KOTA

PROFIL KABUPATEN / KOTA PROFIL KABUPATEN / KOTA KOTA BANGKA BELITUNG KOTA ADMINISTRASI Profil Wilayah Kondisi tanah dan keterbatasan lahan Kota Pangkal Pinang kurang memungkinkan daerah ini mengembangkan kegiatan pertanian. Dari

Lebih terperinci

PROFIL KABUPATEN / KOTA

PROFIL KABUPATEN / KOTA PROFIL KABUPATEN / KOTA KOTA PROBOLINGGO JAWA TIMUR KOTA PROBOLINGGO ADMINISTRASI Profil Wilayah Daerah yang berhari jadi tanggal 1 Juli 1918 ini, sejak dekade 80an, tersiar ke berbagai daerah sebagai

Lebih terperinci

PROFIL KABUPATEN / KOTA

PROFIL KABUPATEN / KOTA PROFIL KABUPATEN / KOTA KOTA SUMATERA SELATAN KOTA ADMINISTRASI Profil Wilayah Ibukota kabupaten Musi Rawas masih mengambil tempat di kota Lubuk Linggau sebab calon ibukota bagi kabupaten Musi, Rawas belum

Lebih terperinci

PROFIL KABUPATEN / KOTA

PROFIL KABUPATEN / KOTA PROFIL KABUPATEN / KOTA KOTA PALOPO SULAWESI SELATAN KOTA PALOPO ADMINISTRASI Profil Wilayah Kota administratif Palopo berfungsi sebagai pusat kegiatan antar wilayah (PKAW) ataupun PPAW, karena merupakan

Lebih terperinci

PROFIL KABUPATEN / KOTA

PROFIL KABUPATEN / KOTA PROFIL KABUPATEN / KOTA KOTA CIMAHI JAWA BARAT KOTA CIMAHI ADMINISTRASI Profil Wilayah Cimahi menyandang peran sebagai daerah penyangga bagi Kota Bandung yang berjarak sekitar 12 km di sebelah barat. Terutama

Lebih terperinci

PROFIL KABUPATEN / KOTA

PROFIL KABUPATEN / KOTA PROFIL KABUPATEN / KOTA KOTA NGANJUK JAWA TIMUR KOTA NGANJUK ADMINISTRASI Profil Wilayah Kota Nganjuk merupakan wilayah yang kondisi topografisnya cenderung bervariasi dari daerah yang datar (0-2%), landai

Lebih terperinci

BAB 3 TINJAUAN WILAYAH

BAB 3 TINJAUAN WILAYAH P erpustakaan Anak di Yogyakarta BAB 3 TINJAUAN WILAYAH 3.1. Tinjauan Umum Daerah Istimewa Yogyakarta 3.1.1. Kondisi Geografis Daerah Istimewa Yogyakarta Daerah Istimewa Yogyakarta merupakan salah satu

Lebih terperinci

PROFIL KABUPATEN / KOTA

PROFIL KABUPATEN / KOTA PROFIL KABUPATEN / KOTA KOTA PEKANBARU RIAU KOTA PEKANBARU ADMINISTRASI Profil Wilayah Di masa silam kota ini hanya berupa dusun kecil bernama Payung Sekaki yang terletak di pinggiran Sungai Siak. Dusun

Lebih terperinci

PROFIL KABUPATEN / KOTA

PROFIL KABUPATEN / KOTA PROFIL KABUPATEN / KOTA KOTA BLITAR JAWA TIMUR KOTA BLITAR ADMINISTRASI Profil Wilayah Kota Blitar yang menjadi ibu kota Blitar sejak dahulu sering dikaitkan dengan nama besar Bung Karno. Karena disinilah

Lebih terperinci

PROFIL KABUPATEN / KOTA

PROFIL KABUPATEN / KOTA PROFIL KABUPATEN / KOTA KOTA BANTEN KOTA ADMINISTRASI Profil Wilayah Kota Cilegon dikenal sebagai kota baja, dimana terdapat perusahaan pengolahan baja terbesar di Indonesia, yaitu PT. Krakatau Steel yang

Lebih terperinci

PROFIL KABUPATEN / KOTA

PROFIL KABUPATEN / KOTA PROFIL KABUPATEN / KOTA KOTA MATARAM NUSA TENGGARA BARAT KOTA MATARAM ADMINISTRASI Profil Wilayah Mataram selain dikenal sebagai ibu kota Propinsi Nusa Tenggara Barat juga dikenal sebagai ibu kota Pemda

Lebih terperinci

PROFIL KABUPATEN / KOTA

PROFIL KABUPATEN / KOTA PROFIL KABUPATEN / KOTA KOTA BANTEN KOTA ADMINISTRASI Profil Wilayah Serang merupakan ibu kota Kabupaten Serang dan menjadi Ibu Kota Propinsi Banten terdiri dari 4 kecamatan (Kecamatan Serang, Kecamatan

Lebih terperinci

PROFIL KABUPATEN / KOTA

PROFIL KABUPATEN / KOTA PROFIL KABUPATEN / KOTA KOTA KEDIRI JAWA TIMUR KOTA KEDIRI ADMINISTRASI Profil Wilayah Kota Kediri identik dikenal sebagi Kota Rokok Kretek. Karena di kota itulah, berdiri pabrik rokok kretek PT.Gudang

Lebih terperinci

PROFIL KABUPATEN / KOTA

PROFIL KABUPATEN / KOTA PROFIL KABUPATEN / KOTA KOTA MANADO SULAWESI UTARA KOTA MANADO ADMINISTRASI Profil Wilayah Kota Manado terletak di ujung pulau Sulawesi dan merupakan kota terbesar di belahan Sulawesi Utara sekaligus sebagai

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN LOKASI BANGUNAN REHABILITASI ALZHEIMER DI YOGYAKARTA

BAB III TINJAUAN LOKASI BANGUNAN REHABILITASI ALZHEIMER DI YOGYAKARTA BAB III TINJAUAN LOKASI BANGUNAN REHABILITASI ALZHEIMER DI YOGYAKARTA Bangunan Rehabilitasi Alzheimer di Yoyakarta merupakan tempat untuk merehabilitasi pasien Alzheimer dan memberikan edukasi atau penyuluhan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN OBYEK PENELITIAN. wilayah kecamatan dan 45 wilayah kelurahan yang sebagian besar tanahnya. formasi geologi batuan sedimen old andesit.

BAB II GAMBARAN OBYEK PENELITIAN. wilayah kecamatan dan 45 wilayah kelurahan yang sebagian besar tanahnya. formasi geologi batuan sedimen old andesit. BAB II GAMBARAN OBYEK PENELITIAN Deskripsi Kota Yogyakarta a. Geografi Luas wilayah Kota Yogyakarta kurang lebih hanya 1,02 % dari seluruh luas wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta, yaitu 32, km2. Terbagi

Lebih terperinci

STRATEGI PERWUJUDAN KERJASAMA ANTAR DAERAH DALAM PERCEPATAN PEMENUHAN STANDAR PELAYANAN PERKOTAAN

STRATEGI PERWUJUDAN KERJASAMA ANTAR DAERAH DALAM PERCEPATAN PEMENUHAN STANDAR PELAYANAN PERKOTAAN STRATEGI PERWUJUDAN KERJASAMA ANTAR DAERAH DALAM PERCEPATAN PEMENUHAN STANDAR PELAYANAN PERKOTAAN Pemerintah Daerah DIY Disampaikan dalam Lokakarya Nasional Diseminasi Kebijakan dan Strategi Pembangunan

Lebih terperinci

PROFIL KABUPATEN / KOTA

PROFIL KABUPATEN / KOTA PROFIL KABUPATEN / KOTA KOTA PAREPARE SULAWESI SELATAN KOTA PAREPARE ADMINISTRASI Profil Wilayah Kota Parepare merupakan kota kedua terbesar di Propinsi Sulawesi Selatan, dan dikategorikan sebagai Kota

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PEMERINTAHAN KOTA YOGYAKARTA DAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP YOGYAKARTA

BAB II GAMBARAN UMUM PEMERINTAHAN KOTA YOGYAKARTA DAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP YOGYAKARTA BAB II GAMBARAN UMUM PEMERINTAHAN KOTA YOGYAKARTA DAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP YOGYAKARTA 2.1 Profil Kota Yogyakarta 2.1.1 Deskripsi Wilayah Kota Yogyakarta Kota Yogyakarta yang meliputi daerah Kasultanan

Lebih terperinci

PROFIL KABUPATEN / KOTA

PROFIL KABUPATEN / KOTA PROFIL KABUPATEN / KOTA KOTA SINGARAJA BALI KOTA SINGARAJA ADMINISTRASI Profil Wilayah Kota Singaraja merupakan bagian dari wilayah administrasi Kabupaten Buleleng. Berdasar pengamatan di lapangan, pola

Lebih terperinci

BAB IV KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB IV KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN BAB IV KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1 Kota Yogyakarta 4.1.1 Sejarah dan Perkembangan Kota Yogyakarta Kota Yogyakarta terletak di Pulau Jawa, 500 km ke arah selatan dari DKI Jakarta, Ibukota Negara

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN WILAYAH

BAB III TINJAUAN WILAYAH BAB III TINJAUAN WILAYAH 3.1. Tinjauan Umum Daerah Istimewa Yogyakarta 3.1.1. Kondisi Geografis Daerah Istimewa Yogyakarta Daerah Istimewa Yogyakarta merupakan salah satu provinsi dari 33 provinsi yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Instalasi Pengelolaan Air Limbah (IPAL) Sewon dibangun pada awal

BAB I PENDAHULUAN. Instalasi Pengelolaan Air Limbah (IPAL) Sewon dibangun pada awal BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang a. Profil IPAL Sewon Instalasi Pengelolaan Air Limbah (IPAL) Sewon dibangun pada awal Januari 1994 Desember 1995 yang kemudian dioperasikan pada tahun 1996. IPAL Sewon

Lebih terperinci

PROFIL KABUPATEN / KOTA

PROFIL KABUPATEN / KOTA PROFIL KABUPATEN / KOTA KOTA TANGERANG BANTEN KOTA TANGERANG ADMINISTRASI Profil Wilayah Sebagai daerah yang berbatasan langsung dengan DKI Jakarta, Kota Tangerang memiliki keuntungan dan sekaligus kerugian.

Lebih terperinci

PROFIL KABUPATEN / KOTA

PROFIL KABUPATEN / KOTA PROFIL KABUPATEN / KOTA KOTA DEPOK JAWA BARAT KOTA DEPOK ADMINISTRASI Profil Wilayah Salah satu penyebab Kota ini berkembang pesat seperti sekarang adalah setelah adanya keputusan untuk memindahkan sebagian

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN LOKASI

BAB III TINJAUAN LOKASI BAB III TINJAUAN LOKASI 3.1 Tinjauan Data Pusat Rehabilitasi Narkoba di Yogyakarta 3.1.1 Esensi Pusat Rehabilitasi Narkoba adalah suatu sarana yang melaksanakan rehabilitasi sosial dan rehabilitasi medis

Lebih terperinci

PROFIL KABUPATEN / KOTA

PROFIL KABUPATEN / KOTA PROFIL KABUPATEN / KOTA KOTA PRABUMULIH SUMATERA SELATAN KOTA PRABUMULIH ADMINISTRASI Profil Wilayah Terdapat dua faktor yang menjadikan Kota Prabumulih strategis secara ekonomi yaitu : Persimpangan jalan

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN LOKASI Studio Foto Sewa di Kota Yogyakarta

BAB III TINJAUAN LOKASI Studio Foto Sewa di Kota Yogyakarta BAB III TINJAUAN LOKASI Studio Foto Sewa di Kota Yogyakarta Studio foto sewa di Kota Yogyakarta merupakan wadah bagi fotograferfotografer baik hobi maupun freelance untuk berkarya dan bekerja dalam bentuk

Lebih terperinci

DOKUMEN ATURAN BERSAMA DESA KARANGASEM, KECAMATAN PETARUKAN, KABUPATEN PEMALANG

DOKUMEN ATURAN BERSAMA DESA KARANGASEM, KECAMATAN PETARUKAN, KABUPATEN PEMALANG DOKUMEN ATURAN BERSAMA DESA KARANGASEM, KECAMATAN PETARUKAN, KABUPATEN PEMALANG KONDISI FAKTUAL KONDISI IDEAL ATURAN BERSAMA YANG DISEPAKATI A. LINGKUNGAN 1. Jaringan Jalan dan Drainase Banyak rumah yang

Lebih terperinci

PROFIL KABUPATEN / KOTA

PROFIL KABUPATEN / KOTA PROFIL KABUPATEN / KOTA KOTA SUKABUMI JAWA BARAT KOTA SUKABUMI ADMINISTRASI Profil Wilayah Kota Sukabumi berkembang menjadi kota transit bagi pendatang yang ingin menikamti keindahan alam dan kesejukan

Lebih terperinci

PROFIL KABUPATEN / KOTA

PROFIL KABUPATEN / KOTA PROFIL KABUPATEN / KOTA KOTA LANGSA NANGGROE ACEH DARUSSALAM KOTA LANGSA ADMINISTRASI Profil Wilayah Setelah Kota Langsa lepas dari Kabupaten Aceh Timur tahun 2001, struktur perekonomian dibnagun atas

Lebih terperinci

PROFIL KABUPATEN / KOTA

PROFIL KABUPATEN / KOTA PROFIL KABUPATEN / KOTA KOTA PONOROGO JAWA TIMUR KOTA PONOROGO ADMINISTRASI Profil Wilayah Kota Ponorogo sebagai ibukota Kabupaten Ponorogo yang terletak di bagian Barat Daya Propinsi Daerah Tingkat I

Lebih terperinci

PENENTUAN INFRASTRUKTUR PRIORITAS DI KECAMATAN PINGGIRAN KOTA YOGYAKARTA. Wahyu Endy Pratista Dosen Pembimbing Putu Gde Ariastita ST

PENENTUAN INFRASTRUKTUR PRIORITAS DI KECAMATAN PINGGIRAN KOTA YOGYAKARTA. Wahyu Endy Pratista Dosen Pembimbing Putu Gde Ariastita ST PENENTUAN INFRASTRUKTUR PRIORITAS DI KECAMATAN PINGGIRAN KOTA YOGYAKARTA Wahyu Endy Pratista 3608100049 Dosen Pembimbing Putu Gde Ariastita ST Latar Belakang Perkembangan perkotaan sekarang kian pesat

Lebih terperinci

PROFIL KABUPATEN / KOTA

PROFIL KABUPATEN / KOTA PROFIL KABUPATEN / KOTA KOTA BATU JAWA TIMUR KOTA BATU ADMINISTRASI Profil Wilayah Kota Batu merupakan salah satu kota yang baru terbentuk pada tahun 2001 sebagai pecahan dari Kabupaten Malang. Sebelumnya

Lebih terperinci

Deskripsi Program/ Kegiatan Sanitasi. Dinas PU Kabupaten Tapanuli Tengah

Deskripsi Program/ Kegiatan Sanitasi. Dinas PU Kabupaten Tapanuli Tengah Deskripsi Program/ Sanitasi Kabupaten Tapanuli Tengah A. Program/ Air Limbah Nama Program/ Pembangunan MCK Komunal - Meningkatkan kesadaran masyarakat untuk tidak BABS dan mempunyai jamban yang aman /

Lebih terperinci

PROFIL KABUPATEN / KOTA

PROFIL KABUPATEN / KOTA PROFIL KABUPATEN / KOTA KOTA PADANG SUMATERA BARAT KOTA PADANG ADMINISTRASI Profil Wilayah Ketenaran Kota Padang merambah ke mana-mana berkat rumah makan Padang dan orang-orang Padang. Padang sebenarnya

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Bantul terletak pada Lintang Selatan dan 110

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Bantul terletak pada Lintang Selatan dan 110 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Deskripsi Daerah Daerah hulu dan hilir dalam penelitian ini adalah Kabupaten Sleman dan Kabupaten Bantul. Secara geografis Kabupaten Sleman terletak pada 110 33 00

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pajak Daerah, yang selanjutnya disebut Pajak, adalah kontribusi wajib

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pajak Daerah, yang selanjutnya disebut Pajak, adalah kontribusi wajib 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pajak Daerah, yang selanjutnya disebut Pajak, adalah kontribusi wajib kepada Daerah yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sewon untuk diolah agar memenuhi baku mutu yang telah ditetapkan sebelum

BAB I PENDAHULUAN. Sewon untuk diolah agar memenuhi baku mutu yang telah ditetapkan sebelum 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Daerah Istimewa Yogyakarta memiliki sistem pengolahan air limbah terpusat skala kota yang dibangun pada tahun 1994. Sistem tersebut melayani Kota Yogyakarta, sebagian

Lebih terperinci

Lampiran A. Kerangka Kerja Logis Air Limbah

Lampiran A. Kerangka Kerja Logis Air Limbah Lampiran A. Kerangka Kerja Logis Air Limbah Permasalahan Mendesak Tujuan Sasaran Strategi Program Kegiatan 1. Meningkatnya pembangunan Tersedianya Tersedianya Penyusunan Masterplan Penyusunan Masterplan

Lebih terperinci

BAB IV RENCANA PROGRAM PENGEMBANGAN SANITASI YANG SEDANG BERJALAN

BAB IV RENCANA PROGRAM PENGEMBANGAN SANITASI YANG SEDANG BERJALAN BAB IV RENCANA PROGRAM PENGEMBANGAN SANITASI YANG SEDANG BERJALAN 4.1 Visi dan Misi Sanitasi Kota A. Visi Visi sanitasi kota Mamuju dapat di rumuskan sebagai berikut : Mewujudkan Lingkungan yang bersih

Lebih terperinci

5.1 PROGRAM DAN KEGIATAN SEKTOR & ASPEK UTAMA

5.1 PROGRAM DAN KEGIATAN SEKTOR & ASPEK UTAMA Bagian ini memuat daftar program dan kegiatan yang menjadi prioritas pembangunan sanitasi Kabupaten Gunungkidul Tahun 2011 2015 ini disusun sesuai dengan strategi untuk mencapai tujuan dan sasaran dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ditemui pada daerah dengan kepadatan penduduk yang tinggi. Salah satu

BAB I PENDAHULUAN. ditemui pada daerah dengan kepadatan penduduk yang tinggi. Salah satu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dengan adanya perkembangan penduduk yang semakin meningkat, pencemaran lingkungan menjadi salah satu permasalahan yang banyak ditemui pada daerah dengan kepadatan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG PENGELOLAAN AIR LIMBAH DOMESTIK

PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG PENGELOLAAN AIR LIMBAH DOMESTIK PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG PENGELOLAAN AIR LIMBAH DOMESTIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SLEMAN, Menimbang : a. bahwa salah satu

Lebih terperinci

PROFIL KABUPATEN / KOTA

PROFIL KABUPATEN / KOTA PROFIL KABUPATEN / KOTA KOTA SUMATERA SELATAN KOTA ADMINISTRASI Profil Wilayah Kota ini berada di dataran tinggi yang sejuk, aktivitas ekonomi / perdagangan sangat ditentukan oleh sektor Pertanian dan

Lebih terperinci

Infrastruktur PLP dalam Mendukung Kesehatan Masyarakat

Infrastruktur PLP dalam Mendukung Kesehatan Masyarakat Infrastruktur PLP dalam Mendukung Kesehatan Masyarakat Direktorat Pengembangan PLP Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat APA YANG DISEBUT SANITASI?? Perpres 185/2014

Lebih terperinci

PROFIL KABUPATEN / KOTA

PROFIL KABUPATEN / KOTA PROFIL KABUPATEN / KOTA KOTA BANDUNG JAWA BARAT KOTA BANDUNG ADMINISTRASI Profil Wilayah Kota Bandung yang terletak di wilayah Jawa Barat dan merupakan Ibukota Propinsi Jawa Barat. Lokasi Kota Bandung

Lebih terperinci

RINGKASAN EKSEKUTIF DIAGRAM SISTEM SANITASI PENGELOLAAN AIR LIMBAH DOMESTIK KABUPATEN WONOGIRI. (C) Pengangkutan / Pengaliran

RINGKASAN EKSEKUTIF DIAGRAM SISTEM SANITASI PENGELOLAAN AIR LIMBAH DOMESTIK KABUPATEN WONOGIRI. (C) Pengangkutan / Pengaliran RINGKASAN EKSEKUTIF Strategi Sanitasi Kabupaten Wonogiri adalah suatu dokumen perencanaan yang berisi kebijakan dan strategi pembangunan sanitasi secara komprehensif pada tingkat kabupaten yang dimaksudkan

Lebih terperinci

BAB 3 TINJAUAN WILAYAH RUMAH SINGGAH PENDERITA KANKER LEUKEMIA DI YOGYAKARTA

BAB 3 TINJAUAN WILAYAH RUMAH SINGGAH PENDERITA KANKER LEUKEMIA DI YOGYAKARTA BAB 3 TINJAUAN WILAYAH RUMAH SINGGAH PENDERITA KANKER LEUKEMIA DI YOGYAKARTA 3.1 Tinjauan Umum Kota Yogyakarta 3.1.1 Luas Wilayah Kota Yogyakarta Gambar 3.1 Peta Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Sumber

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM. A. Kondisi Geografis Daerah Istimewa Yogyakarta. Daerah Istimewa Yogyakarta memiliki luas wilayah 3.

BAB IV GAMBARAN UMUM. A. Kondisi Geografis Daerah Istimewa Yogyakarta. Daerah Istimewa Yogyakarta memiliki luas wilayah 3. 54 BAB IV GAMBARAN UMUM A. Kondisi Geografis Daerah Istimewa Yogyakarta Daerah Istimewa Yogyakarta memiliki luas wilayah 3.185,80 km 2 dengan perbatasan wilayah dari arah Timur : Kabupaten Wonogiri di

Lebih terperinci

A. Penyusunan Rencana Induk Sistem Pengelolaan Air Limbah Kabupaten Kubu Raya

A. Penyusunan Rencana Induk Sistem Pengelolaan Air Limbah Kabupaten Kubu Raya Lampiran E: Deskripsi Program / Kegiatan A. Penyusunan Rencana Induk Sistem Pengelolaan Air Limbah Kabupaten Kubu Raya Nama Maksud Penyusunan Rencana Induk Sistem Pengelolaan Air Limbah Kabupaten Kubu

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kota Yogyakarta terletak antara 110⁰ ⁰28 53 bujur Timur

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kota Yogyakarta terletak antara 110⁰ ⁰28 53 bujur Timur IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 1. Keadaan Umum Kota Yogyakarta A. Keadaan Fisik Wilayah Kota Yogyakarta terletak antara 110⁰24 19-110⁰28 53 bujur Timur dan antara 07⁰49 26-07⁰15 24 lintang Selatan,

Lebih terperinci

PROFIL KABUPATEN / KOTA

PROFIL KABUPATEN / KOTA PROFIL KABUPATEN / KOTA KOTA BEKASI JAWA BARAT KOTA BEKASI ADMINISTRASI Profil Wilayah Kota Bekasi terkenal dengan kesemrawutan lalu lintas dan kemacetan yang terjadi setiap hari. Juga padatnya lahan perumahan

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN KAWASAN KOTA YOGYAKARTA

BAB III TINJAUAN KAWASAN KOTA YOGYAKARTA BAB III TINJAUAN KAWASAN KOTA YOGYAKARTA III.1 TINJAUAN UMUM KOTA YOGYAKARTA III.1.1 Kondisi Geografis Yogyakarta Yogyakarta terletak antara 110 o 24'19"-110 o 28'53" Bujur Timur dan antara 07 o 49'26"-07

Lebih terperinci

PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KOTA MADIUN NOMOR 11 TAHUN 2017 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN/KEBERSIHAN

PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KOTA MADIUN NOMOR 11 TAHUN 2017 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN/KEBERSIHAN PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KOTA MADIUN NOMOR 11 TAHUN 2017 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN/KEBERSIHAN I. UMUM Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah mengamanatkan perlunya

Lebih terperinci

Matrik Kerangka Kerja Logis Kabupaten Luwu

Matrik Kerangka Kerja Logis Kabupaten Luwu Matrik Kerangka Kerja Logis Kabupaten Luwu Subsektor Permasalahan Mendesak Rumusan Tujuan Rumusan Sasaran dan Air Limbah Domestik 1 Pencemaran air tanah dan sungai Meningkatkan kinerja SKPD terkait memiliki

Lebih terperinci

Kondisi Prasarana di Indonesia KULIAH KE-3

Kondisi Prasarana di Indonesia KULIAH KE-3 Kondisi Prasarana di Indonesia KULIAH KE-3 Kompas Selasa, 26 Maret 2013 Indonesia berada pada peringkat 78/100 (World Economic Forum) Melemahkan daya saing untuk menarik investasi, dan infrastruktur yang

Lebih terperinci

BAB IV STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI

BAB IV STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI BAB IV STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI Perumusan strategi dalam percepatan pembangunan sanitasi menggunakan SWOT sebagai alat bantu, dengan menganalisis kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman pada tiap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kota Yogyakarta merupakan ibukota Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan merupakan satu-satunya daerah tingkat II yang berstatus Kota di samping empat daerah

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM DAERAH

BAB II GAMBARAN UMUM DAERAH BAB II GAMBARAN UMUM DAERAH 2.1 Letak Geografis dan Jumlah Penduduk Tenggarong merupakan salah satu Kecamatan dari 15 Kecamatan yang ada diwilayah Kabupaten Kutai Kartanegara, dengan luas wilayah 398,10

Lebih terperinci

BAB III: DATA DAN ANALISA PERENCANAAN

BAB III: DATA DAN ANALISA PERENCANAAN BAB III: DATA DAN ANALISA PERENCANAAN 3.1 Data Lokasi Gambar 30 Peta Lokasi Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 62 1) Lokasi tapak berada di Kawasan Candi Prambanan tepatnya di Jalan Taman

Lebih terperinci

PROFIL KABUPATEN / KOTA

PROFIL KABUPATEN / KOTA PROFIL KABUPATEN / KOTA KOTA KALIMANTAN TIMUR KOTA ADMINISTRASI Profil Wilayah Kota Bontang terletak 150 km di utara Samarinda. Dengan wilayah yang relatif kecil dibandingkan kabupaten lainnya di Kalimantan

Lebih terperinci

BAB III RENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN SANITASI

BAB III RENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN SANITASI BAB III RENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN SANITASI 3.1 Rencana Kegiatan Air Limbah Pengolahan air limbah permukiman secara umum di Kepulauan Aru ditangani melalui sistem setempat (Sistem Onsite). Secara umum

Lebih terperinci