BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang"

Transkripsi

1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tingkat pertumbuhan penduduk di berbagai kota telah mengalami pertumbuhan yang signifikan. Salah satunya adalah Kota Pontianak yang pertumbuhannya semakin meningkat, jumlah pertumbuhan penduduk menurut Badan Pusat Statistika (BPS) Kabupaten Pontianak pada tahun 1980 penduduk Kota Pontianak sebanyak jiwa kemudian di tahun 1990 meningkat menjadi jiwa dengan laju pertumbuhan penduduk sebesar 2,68%. Di tahun 2000 Penduduk Kota Pontianak telah meningkat menjadi jiwa sehingga laju pertumbuhan penduduk sebesar 1,59%. Dengan jumlah penduduk di tahun 2010 yang meningkat menjadi jiwa maka pertumbuhan penduduk di Kota Pontianak menjadi 1,79%. Dibandingkan dengan beberapa hasil Sensus Penduduk terdahulu, penduduk Kota Pontianak masih mengalami peningkatan. Pada tahun 2011 jumlah penduduk Kota Pontianak adalah jiwa. Pada tahun 2012 jumlah penduduk Kota Pontianak meningkat menjadi jiwa. Sedangkan pada tahun 2013 jumlah penduduk di Kota Pontianak adalah jiwa. (Sumber: pontianakkota.bps.go.id) Dengan pertumbuhan yang signifikan, maka terjadilah tingginya tingkat permintaan terhadap kebutuhan pokok seperti beras, bawang, cabai, dan lain-lain. Seiring dengan pertumbuhan jumlah penduduk di Kota Pontianak, maka dapat menimbulkan kenaikan tingkat permintahan bahan-bahan pokok. Bahan pokok utama yang sehari-hari dikonsumsi oleh masyarakat Kota Pontianak dan sekitarnya untuk memenuhi kebutuhan mereka rata-rata adalah beras, bawang dan cabai. Karena seperti yang kita semua tahu, bahwa sambal sudah menjadi keharusan tambahan di menu makanan bagi sebagian besar masyarakat Indonesia. Maka dengan ini perusahaan didorong untuk mendistribusikan produknya secara cepat dan efisien. Untuk meningkatkan tingkat efisiensi dan efektif dalam pendistribusian barang atau produk, perusahaan harus menerapkan alur transportasi dan mengambil keputusan yang tepat supaya tidak merugikan bagi perusahaan. Agar perusahaan dapat menerapkan operasional yang efektif, perusahaan harus menerapkan layanan yang 1

2 2 berkualitas kepada pelanggan sehingga dapat memelihara loyalitas. Layanan yang diberikan seperti seberapa besar pengetahuan dan kemampuan karyawan dalam menjelaskan kualitas produk seperti pemberian training kepada karyawan serta pemberian reward kepada karyawan yang berprestasi sehingga mereka akan merasa dihargai, sarana transportasi pengiriman barang yang harus memadai terutama pada mesin kendaraan sehingga tidak mengganggu saat pengiriman barang ke pelanggan, penyimpanan barang atau gudang perusahaan harus terjamin dari kebersihan dan keamanan penyimpanan produk agar produk tidak rusak, dan tolak ukur perusahaan harus kuat serta perusahaan harus pandai menjaga cash flow yang ada agar pembayaran ke supplier tidak kacau apabila jangka waktu yang ditentukan telah tiba. Kemudian untuk menerapkan operasional yang efisiensi, perusahaan telah menerapkan sistem pendistribusian secara e-procurement agar pasokan pendistribusian tidak putus ketika terjadi permasalahan dengan distributor lainnya. Saluran distribusi dapat diartikan sebagai rute atau rangkaian perantara, baik yang dikelola pemasar maupun yang independen, dalam menyampaikan barang dari produsen ke konsumen. (Tjiptono 2008, p187). PT. Anta Jaya adalah perusahaan yang bergerak di bidang distribusi bahan pokok, yang berupa bawang merah, bawang putih, cabai kering, cabai keriting, dan kacang tanah. PT. Anta Jaya beralamat di Jalan Sultan Muhammad No. 185 yang berlokasi di Kalimantan Barat yaitu kota Pontianak dan mendistribusikan produkproduknya ke berbagai daerah sekitar kota Pontianak. Perusahaan ini berdiri dari tahun 2000 dengan karyawan yang berjumlah 15 orang, dan kini telah bertumbuh sebesar 100 orang dengan menempati gudang berlantai 2 (dua). PT. Anta Jaya berhasil menjalin hubungan akrab dengan para dealer di daerah. Perusahan ini secara langsung menjual bahan pokok dan memberikan layanan yang cepat dan tanggap sesuai dengan permintaan konsumen. Dalam memberikan layanan yang berkualitas kepada konsumen, PT. Anta Jaya telah berusaha untuk memperkuat dan meningkatkan jaringan pemasarannya. Dalam usahanya menghadapi persaingan dalam distribusi, PT. Anta Jaya selalu berupaya menetapkan kebijakan yang efektif dan efisien. Kebijakan efektif yang diberikan oleh perusahaan ini adalah pembelian reward kepada karyawan yang berprestasi, sarana transportasi yang memadai serta kebersihan gudang yang digunakan agar produk yang disimpan terjamin kualitasnya. Kemudian kebijakan efisien yang diberikan oleh perusahaan ini adalah perusahaan bekerja sama dengan beberapa

3 3 perusahaan lain supaya pada saat terjadi masalah pendistribusian pada perusahaan A, PT. Anta Jaya masih bisa mengambil dari pendistribusian dengan perusahaan B sehingga pasokan untuk konsumsi masyarakat Kota Pontianak tidak terganggu atau putus. Permasalahan utama yang terjadi di perusahaan adalah harga Bahan Bakar Minyak (BBM) yang terus meningkat sehingga membuat biaya transportasi yang akan dikeluarkan oleh perusahaan juga semakin besar yang akan berdampak pada profit perusahaan. Dari permasalahan yang ada, perusahaan membutuhkan solusi yang sebaiknya diambil untuk mengefisiensikan biaya tanpa mengabaikan kepuasan pelanggan dan memaksimalkan profit perusahaan. Alternatif mana yang akan dipilih oleh perusahaan untuk meminimalkan biaya pengiriman barang, apakah dengan melakukan pengiriman barang melalui jasa pengiriman (paket) atau dengan menggunakan fasilitas transportasi (mobil) yang disediakan oleh perusahaan sendiri untuk mengirimkan barang ke daerah tujuan. Karena transportasi yang digunakan oleh perusahaan akan berdampak besar pada profit perusahaan tersebut. Apabila profit yang diperoleh perusahaan dapat maksimal, perusahaan akan mampu mengembangkan usahanya menjadi lebih besar lagi. Maka penulis tertarik untuk menganalisa bagaimana PT. Anta Jaya bisa mendapatkan biaya yang minimal untuk pengiriman barang dengan judul ANALISIS EFISIENSI BIAYA DENGAN MENERAPKAN METODE TRANSPORTASI DAN DECISION TREE PADA DISTRIBUSI BAHAN POKOK PT. ANTA JAYA. Alasan penulis memilih judul ini karena penulis ingin mencari penerapan metode Transportasi yang sebaiknya digunakan oleh PT. Anta Jaya untuk mengoptimalkan biaya transportasi perusahaan serta pengambilan keputusan dengan menggunakan metode Decision Tree sehingga perusahaan dapat mengetahui penggunaan transportasi sendiri atau menggunakan transportasi jasa yang memiliki biaya yang paling efisien.

4 4 1.2 Ruang Lingkup Ruang lingkup penelitian ini akan difokuskan pada hal-hal yang berkaitan dengan sistem proses transportasi pada PT. Anta Jaya yang meliputi: Sistem Transportasi Tingkat permintaan dari pelanggan Tingkat pengiriman bahan pokok Jasa Transportasi 1.3 Identifikasi Masalah Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut : Berapakah biaya optimal pengiriman bahan pokok pada PT. Anta Jaya dengan menggunakan angkutan pribadi menurut metode North West Corner (NWC), Least Cost, dan Vogel Approximation Method (VAM) serta metode pengiriman yang sekarang sedang berjalan? Berapa biaya pengiriman yang efisien dan optimal untuk masing-masing daerah tujuan dengan menggunakan metode Decision Tree? Berdasarkan biaya pengiriman barang pokok yang diperoleh, metode apa yang sebaiknya digunakan oleh PT. Anta Jaya? 1.4 Tujuan Penelitian Berdasarkan dengan permasalahan yang menjadi latar belakang penelitian, maka tujuan dari penelitian ini adalah: Untuk mengetahui biaya optimal pengiriman bahan pokok PT. Anta Jaya dengan menggunakan metode North West Corner (NWC), Least Cost, dan Vogel Approximation Method (VAM). Untuk mengetahui biaya optimal pengiriman bahan pokok PT. Anta Jaya dengan menggunakan metode Decision Tree. Untuk mengetahui metode yang sebaiknya digunakan oleh PT. Anta Jaya.

5 5 1.5 Manfaat Penelitian a. Bagi Perusahaan Dapat memberikan masukan dan gambaran serta solusi bagi PT. Anta Jaya dalam menetapkan biaya yang minimal untuk memperoleh keuntungan yang maksimal serta meningkatkan kinerja PT. Anta Jaya secara efektif dan efisien. b. Bagi Penulis Membantu penulis dalam mengaplikasikan teori-teori yang telah diperoleh selama kuliah kedalam praktek yang sesungguhnya dan penulis dapat menganalisa permasalahan yang terjadi di perusahaan. c. Bagi Pihak Lain Dapat memberikan manfaat dan memberikan inspirasi yang berguna bagi pihak yang tertarik untuk mendalami dan melakukan penelitian yang lebih lanjut dalam bidang usaha yang sama. 1.6 State of The Art (Tinjauan Pustaka) Tabel 1. 1 State of The Art Nama Pengarang Arlita Armanto dan Haryadi Sarjono Judul Jurnal Jurnal The Winners. Volume 13, Nomor 01, March ISSN: Penerapan Model Transportasi dan Decision Tree pada Distribusi Barang. Hasil Penelitian Decision tree sebagai penerus metode transportasi.

6 6 Zulfian Azmi dan Muhammad Dahria Lolyta Damora Simbolon, Martihat Situmorang dan Normalina Napitupulu Abdul Quddoos, Shakeel Javaid and M. M. Khalid Jurnal Ilmiah Saintikom. Volume 12, Nomor 13, September ISSN: Decision Tree Berbasis Algoritma Untuk Pengambilan Keputusan. Jurnal Ilmiah Department Matematika. Volume 02, Nomor 03, April ISSN: Aplikasi Metode Transportasi Dalam Optimasi Biaya Distribusi Beras Miskin (RASKIN) pada Perum Bulog Sub Divre Medan. International Journal on Computer Science and Engineering (IJCSE). Volume 4, Nomor 7, July ISSN; A New Method for Finding an Optimal Solution for Transportation Decision Tree dapat membantu manusia dengan mudah untuk mengidentifikasi dan melihat hubungan antara faktor-faktor yang mempengaruhi suatu masalah. Decision tree juga merupakan pencarian penyelesaian masalah terbaik. Perhitungan dengan menggunakan metode Transportasi dapat memperoleh biaya optimum yang lebih rendah untuk perusahaan, di mana biaya yang diperoleh dengan menggunakan metode transportasi sebesar Rp ,30 sedangkan biaya dari perhitungan perusahaan sebesar Rp ,40. Dengan demikian penggunaan metode transportasi dapat menghemat biaya distribusi RASKIN sebesar Rp ,10. Metode transportasi dapat memberikan solusi yang optimal dan metode transportasi lebih mudah dipahami dan diterapkan sehingga sangat membantu para pengambil keputusan dalam menangani masalah persediaan (supply).

7 7 Mrinal Pandey and Vivek Kumar Sharma M. L. Chew Hernandez, V. Velazquez, L. Viveros Rosas, R. Diaz Tellez and S. I. Guerrero Sanabria Jehad Ali, Rehanullah Khan, Nasir Ahmad and Imran Maqsood Problems tahun 2012 International Journal of Computer Applications. Volume 61 No.13, January A Decision Tree Algorithm Pertaining to the Studehnt Performance Analysis and Prediction tahun 2013 International Journal of Engineering Science and Innovative Technology (IJESIT). Volume 2, Issue 6, November ISSN: A Decision Tree-Based Evaluation of the Performance of Coalitions In Supply Chains tahun 2013 International Journal of Computer Science Issues (IJCSI). Volume 9, Issues 5, Nomor 3, September ISSN: Random Forests and Decision Tree tahun 2012 Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan menggunakan decision tree akan menunjukkan hasil yang memuaskan dalam klasifikasi atau pengelompokkan data. Berdasarkan hasil analisa yang dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa pohon keputusan bertujuan untuk memaksimalkan nilai yang diharapkan dari jumlah keuntungan yang didapat. Decision tree dibangun dari node yang mewakili lingkaran dan cabang-cabang yang diwakili oleh segment yang menghubungkan node.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada saat ini dunia usaha di Indonesia semakin meningkat, dimana terdapat banyak sekali para pengusaha pengusaha baru yang membuka usaha baru, usaha usaha yang didirikan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Diketahui bahwa kebutuhan akan pelayanan pengantaran secara langsung dalam memanjakan konsumen atau masyarakat cukup tinggi tetapi masih dapat dihitung dengan jari

Lebih terperinci

BAB I : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Transportasi umum dan fasilitas jalan raya di Indonesia yang belum maksimal dan nyaman memaksa para pengguna jasa angkutan umum dan juga pejalan kaki beralih menggunakan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut WHO (1), Sistem kesehatan yang baik ialah sistem kesehatan yang mampu memberikan pelayanan kesehatan ke semua orang, kapan dan dimanapun orang itu membutuhkan,

Lebih terperinci

APLIKASI METODE TRANSPORTASI DALAM OPTIMASI BIAYA DISTRIBUSI BERAS MISKIN (RASKIN) PADA PERUM BULOG SUB DIVRE MEDAN SKRIPSI

APLIKASI METODE TRANSPORTASI DALAM OPTIMASI BIAYA DISTRIBUSI BERAS MISKIN (RASKIN) PADA PERUM BULOG SUB DIVRE MEDAN SKRIPSI APLIKASI METODE TRANSPORTASI DALAM OPTIMASI BIAYA DISTRIBUSI BERAS MISKIN (RASKIN) PADA PERUM BULOG SUB DIVRE MEDAN SKRIPSI LOLYTA DAMORA SIMBOLON 090803069 DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Secara umum arti transportasi adalah adanya perpindahan barang dari satu tempat ke tempat lain dan dari beberapa tempat ke beberapa tempat lain. Tempat atau tempat-tempat

Lebih terperinci

APLIKASI METODE TRANSPORTASI DALAM OPTIMASI BIAYA DISTRIBUSI BERAS MISKIN (RASKIN) PADA PERUM BULOG SUB DIVRE MEDAN

APLIKASI METODE TRANSPORTASI DALAM OPTIMASI BIAYA DISTRIBUSI BERAS MISKIN (RASKIN) PADA PERUM BULOG SUB DIVRE MEDAN Saintia Matematika ISSN: 2337-9197 Vol. 02, No. 03 (2014), pp. 299 311. APLIKASI METODE TRANSPORTASI DALAM OPTIMASI BIAYA DISTRIBUSI BERAS MISKIN (RASKIN) PADA PERUM BULOG SUB DIVRE MEDAN Lolyta Damora

Lebih terperinci

Optimization of Transportation Cost Using Genetic Algorithm

Optimization of Transportation Cost Using Genetic Algorithm Rizky Kusumawardani Universitas Islam Indonesia, Jl. Kaliurang Km 14.5 Yogyakarta rizky.kusumawardani@uii.ac.id ABSTRACT Transportation model is application of linear programming that is used to obtain

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini bersifat literatur dan melakukan studi kepustakaan untuk mengkaji dan menelaah berbagai buku, jurnal, karyai lmiah, laporan dan berbagai

Lebih terperinci

Analisis Biaya Distribusi Tas Dengan Menggunakan Metode Transportasi Solusi Awal Pada CV. Nabilah Putri.

Analisis Biaya Distribusi Tas Dengan Menggunakan Metode Transportasi Solusi Awal Pada CV. Nabilah Putri. FISTIA FANNI HAPSARY 12210817 MANAJEMEN EKONOMI 2013 Analisis Biaya Distribusi Tas Dengan Menggunakan Metode Transportasi Solusi Awal Pada CV. Nabilah Putri. Latar Belakang Masalah Salah satu aspek yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Berdirinya suatu perusahaan di tengah-tengah kehidupan masyarakat mempunyai tujuan untuk menghasilkan suatu alat pemuas yang berupa barang dan jasa untuk memenuhi

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI ALGORITMA GREEDY PADA METODE TRANSPORTASI DENGAN MENGGUNAKAN VAM DALAM PENDISTRIBUSIAN PRODUK

IMPLEMENTASI ALGORITMA GREEDY PADA METODE TRANSPORTASI DENGAN MENGGUNAKAN VAM DALAM PENDISTRIBUSIAN PRODUK IMPLEMENTASI ALGORITMA GREEDY PADA METODE TRANSPORTASI DENGAN MENGGUNAKAN VAM DALAM PENDISTRIBUSIAN PRODUK Ribangun Bamban Jakaria, Mochamad Alfan Rosid Teknik Informatika Universitas Muhammadiyah Sidoarjo

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. akan diterapkan atau dengan memperbaiki sistem transportasi yang sudah

BAB I PENDAHULUAN. akan diterapkan atau dengan memperbaiki sistem transportasi yang sudah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Upaya meningkatkan pelayanan kepada konsumen dalam sebuah industri adalah dengan memperhatikan / memperhitungkan sistem transportasi yang akan diterapkan atau dengan

Lebih terperinci

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Biaya transportasi merupakan masalah yang sering dijumpai di berbagai bidang terutama yang bergerak di bidang produksi dan pemasaran. Keputusan yang tepat dalam

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL TRANSPORTASI DAN DECISION TREE PADA DISTRIBUSI BARANG

PENERAPAN MODEL TRANSPORTASI DAN DECISION TREE PADA DISTRIBUSI BARANG PENERAPAN MODEL TRANSPORTASI DAN DECISION TREE PADA DISTRIBUSI BARANG Arlita Armanto; Haryadi Sarjono Management Department, School of Business Management, Binus University, Jl. K. H. Syahdan No. 9, Palmerah,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini begitu banyak perusahaan yang berdiri di tengah kehidupan masyarakat. Berdirinya suatu perusahaan di tengah-tengah kehidupan masyarakat mempunyai tujuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. daya yang ada seefisien mungkin, dengan biaya yang sekecil-kecilnya untuk

BAB III METODE PENELITIAN. daya yang ada seefisien mungkin, dengan biaya yang sekecil-kecilnya untuk BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Penetapan Kriteria Optimasi Menurut Gunawan (2002, p57), optimasi adalah usaha menggunakan sumber daya yang ada seefisien mungkin, dengan biaya yang sekecil-kecilnya untuk

Lebih terperinci

Optimasi Pendistribusian Barang Menggunakan Metode Stepping Stone dan Metode Modified Distribution (MODI)

Optimasi Pendistribusian Barang Menggunakan Metode Stepping Stone dan Metode Modified Distribution (MODI) INFORMATION SYSTEM FOR EDUCATORS AND PROFESSIONALS E-ISSN: 2548-3587 103 Optimasi Pendistribusian Barang Menggunakan Metode Stepping Stone dan Metode Modified Distribution (MODI) Herlawati 1,* 1 Sistem

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Distribusi Distribusi merupakan proses pemindahan barang-barang dari tempat produksi ke berbagai tempat atau daerah yang membutuhkan. Kotler (2005) mendefinisikan bahwa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pemilihan Judul BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pemilihan Judul Transportasi merupakan komponen penting dalam operasional perusahaan karena sangat berpengaruh terhadap biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan dalam

Lebih terperinci

ANALISIS EFISIENSI BIAYA DENGAN METODE TRANSPORTASI DAN DECISION TREE PADA DISTRIBUSI BARANG PT. CAHAYA TALENTA ASIA

ANALISIS EFISIENSI BIAYA DENGAN METODE TRANSPORTASI DAN DECISION TREE PADA DISTRIBUSI BARANG PT. CAHAYA TALENTA ASIA ANALISIS EFISIENSI BIAYA DENGAN METODE TRANSPORTASI DAN DECISION TREE PADA DISTRIBUSI BARANG PT. CAHAYA TALENTA ASIA Davina Prayoga; Teguh Sriwidadi Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Bina

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Negara Indonesia merupakan negara yang memiliki jumlah penduduk yang padat dengan berbagai aktifitas dalam menjalankan kehidupan sehari-hari. Menurut Badan Kependudukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang PT. Tirta Sibayakindo merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang produksi air minum dalam kemasan (AMDK) bermerek AQUA. PT. Tirta Sibayakindo memiliki rantai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Metode Transportasi dikemukakan pertama kali oleh FL.Hitch Cock pada tahun 1941. Ia menyajikannya dalam suatu studi mengenai The Distribution of a Product From Several

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Manajemen Operasi Serangkaian kegiatan yang menciptakan nilai dalam bentuk barang dan jasa dengan mengubah input menjadi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ASEAN adalah singkatan dari Association of Southeast Asia Nations atau dalam bahasa Indonesia disebut dengan perhitungan bangsa asia tenggara, merupakan organisasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 11 Latar Belakang Pendistribusian barang atau jasa merupakan salah satu bagian penting dari kegiatan sebuah instansi pemerintah ataupun perusahaan tertentu Masalah transportasi merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Gresik dan Kecamatan Bungah. Untuk pabrik Gresik, kapasitas produksi yang

BAB I PENDAHULUAN. Gresik dan Kecamatan Bungah. Untuk pabrik Gresik, kapasitas produksi yang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Songkok awing merupakan salah satu perusahaan songkok yang banyak berdiri di kabupaten Gresik. Perusahaan memiliki dua pabrik yang terletak di kota Gresik dan Kecamatan

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR. Diajukan Sebagai Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta

TUGAS AKHIR. Diajukan Sebagai Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta TUGAS AKHIR STUDI PEMILIHAN METODE TRANSPORTASI YANG OPTIMAL PADA ALOKASI RASKIN DARI GUDANG KE KECAMATAN (Studi Kasus: Perum Bulog Sub Divre III Surakarta) Diajukan Sebagai Syarat Memperoleh Gelar Sarjana

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemajuan teknologi di era Globalisasi saat ini memberikan dampak yang cukup significant terhadap beberapa aspek kehidupan manusia. Salah satunya yaitu membuat teknologi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi ini, proses distribusi menjadi salah satu aspek penting dalam sebuah badan usaha. Distribusi dapat diartikan sebagai bagian penghubung

Lebih terperinci

Model Transportasi /ZA 1

Model Transportasi /ZA 1 Model Transportasi 1 Model Transportasi: Merupakan salah satu bentuk dari model jaringan kerja (network). Suatu model yang berhubungan dengan distribusi suatu barang tertentu dari sejumlah sumber (sources)

Lebih terperinci

Riset Operasional TABEL TRANSPORTASI. Keterangan: S m = Sumber barang T n = Tujuan barang X mn = Jumlah barang yang didistribusikan

Riset Operasional TABEL TRANSPORTASI. Keterangan: S m = Sumber barang T n = Tujuan barang X mn = Jumlah barang yang didistribusikan Masalah transportasi, pada umumnya, berkaitan dengan mendistribusikan sembarang komoditi dari sembarang kelompok pusat pemasok (yang disebut SUMBER) ke sembarang pusat penerima (yang disebut TUJUAN) dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perusahaan adalah suatu organisasi dimana sumber daya (input) dasar seperti bahan dan tenaga kerja dikelola serta diproses untuk menghasilkan barang atau jasa (output)

Lebih terperinci

MENGOPTIMALKAN BIAYA DISTRIBUSI PAKAN TERNAK DENGAN MENGGUNAKAN METODE TRANSPORTASI (Studi Kasus di PT. X Krian)

MENGOPTIMALKAN BIAYA DISTRIBUSI PAKAN TERNAK DENGAN MENGGUNAKAN METODE TRANSPORTASI (Studi Kasus di PT. X Krian) Teknika : Engineering and Sains Journal Volume 1, Nomor 2, Desember 2017, 95-100 ISSN 2579-5422 online ISSN 2580-4146 print MENGOPTIMALKAN BIAYA DISTRIBUSI PAKAN TERNAK DENGAN MENGGUNAKAN METODE TRANSPORTASI

Lebih terperinci

#6 METODE TRANSPORTASI

#6 METODE TRANSPORTASI #6 METODE TRANSPORTASI Merupakan suatu metode yang digunakan untuk mengatur distribusi dari sumber-sumber yang menyediakan produk yang sama, ke tempat-tempat yang membutuhkan secara optimal. Metode transportasi

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Lembar Pengesahan Riwayat Hidup. Kata Pengantar Daftar Isi Daftar Gambar Daftar Tabel

DAFTAR ISI. Lembar Pengesahan Riwayat Hidup. Kata Pengantar Daftar Isi Daftar Gambar Daftar Tabel vi DAFTAR ISI Halaman Lembar Pengesahan Riwayat Hidup Abstrak Kata Pengantar Daftar Isi Daftar Gambar Daftar Tabel i ii iii iv vi viii ix BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1 1.2. Rumusan Masalah 4

Lebih terperinci

PENGOPTIMALAN BIAYA DISTRIBUSI BARANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE TRANSPORTASI PADA PT. YUSINDO MITRA PERSADA

PENGOPTIMALAN BIAYA DISTRIBUSI BARANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE TRANSPORTASI PADA PT. YUSINDO MITRA PERSADA PENGOPTIMALAN BIAYA DISTRIBUSI BARANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE TRANSPORTASI PADA PT. YUSINDO MITRA PERSADA Nama : Munawarah Zulhijah Kelas : 3EA28 NPM : 15212158 Pembimbing : Supriyo Hartadi W, SE., MM.

Lebih terperinci

ANALISA PERBANDINGAN METODE VAM DAN MODI DALAM PENGIRIMAN BARANG PADA PT. MITRA MAYA INDONESIA

ANALISA PERBANDINGAN METODE VAM DAN MODI DALAM PENGIRIMAN BARANG PADA PT. MITRA MAYA INDONESIA ANALISA PERBANDINGAN METODE VAM DAN MODI DALAM PENGIRIMAN BARANG PADA PT. MITRA MAYA INDONESIA Trisnani Mahasiswa Teknik Informatika STMIK Budi Darma JL. Sisingamangaraja NO. 338 Simpang Limun Medan ABSTRAK

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Riset Operasi Masalah Riset Operasi (Operation Research) pertama kali muncul di Inggris selama Perang Dunia II. Inggris mula-mula tertarik menggunakan metode kuantitatif dalam

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI METODE NWC DAN MODI DALAM PENGOPTIMALAN BIAYA PENDISTRIBUSIAN PUPUK (STUDI KASUS : PT. PERKEBUNAN RIMBA AYU)

IMPLEMENTASI METODE NWC DAN MODI DALAM PENGOPTIMALAN BIAYA PENDISTRIBUSIAN PUPUK (STUDI KASUS : PT. PERKEBUNAN RIMBA AYU) Majalah Ilmiah INTI, Volume 12, Nomor 2, Mei 217 ISSN 2339-21X IMPLEMENTASI METODE NWC DAN MODI DALAM PENGOPTIMALAN BIAYA PENDISTRIBUSIAN PUPUK (STUDI KASUS : PT. PERKEBUNAN RIMBA AYU) Mohd. Rifqi Lutfir

Lebih terperinci

TRANSPORTASI & PENUGASAN

TRANSPORTASI & PENUGASAN TRANSPORTASI & PENUGASAN 66 - Taufiqurrahman Metode Transportasi Suatu metode yang digunakan untuk mengatur distribusi dari sumbersumber yang menyediakan produk yang sama, ke tempat-tempat yang membutuhkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masa perkembangan transportasi terwujud dalam bentuk kemajuan alat angkut yang selalu mengikuti dan mendorong kemajuan teknologi transportasi. Pada umumnya masalah

Lebih terperinci

Optimasi Pendistribusian Makanan Ringan pada Algoritma Transportasi Menggunakan Metode Voge

Optimasi Pendistribusian Makanan Ringan pada Algoritma Transportasi Menggunakan Metode Voge Vol. III, No. 1, Februari 2017 JURNAL Optimasi Pendistribusian Makanan Ringan pada Algoritma Transportasi Menggunakan Metode Voge Martini 1 Abstract-For some people or companies that produce product always

Lebih terperinci

APLIKASI METODE TRANSPORTASI DALAM OPTIMASI BIAYA DISTRIBUSI BERAS SEJAHTERA PADA PERUM BULOG SUB-DIVRE SIDOARJO

APLIKASI METODE TRANSPORTASI DALAM OPTIMASI BIAYA DISTRIBUSI BERAS SEJAHTERA PADA PERUM BULOG SUB-DIVRE SIDOARJO --------------Jurnal Ilmiah : SOULMATH, Vol 6 (1), Maret 2018, Halaman 15-23-------------- APLIKASI METODE TRANSPORTASI DALAM OPTIMASI BIAYA DISTRIBUSI BERAS SEJAHTERA PADA PERUM BULOG SUB-DIVRE SIDOARJO

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sebuah perusahaan melakukan proses produksi untuk menghasilkan

BAB I PENDAHULUAN. Sebuah perusahaan melakukan proses produksi untuk menghasilkan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan Sebuah perusahaan melakukan proses produksi untuk menghasilkan produk yang siap jual. Setelah menghasilkan produk yang siap jual, maka proses selanjutnya

Lebih terperinci

OPTIMASI DISTRIBUSI GULA MERAH PADA UD SARI BUMI RAYA MENGGUNAKAN MODEL TRANSPORTASI DAN METODE LEAST COST

OPTIMASI DISTRIBUSI GULA MERAH PADA UD SARI BUMI RAYA MENGGUNAKAN MODEL TRANSPORTASI DAN METODE LEAST COST OPTIMASI DISTRIBUSI GULA MERAH PADA UD SARI BUMI RAYA MENGGUNAKAN MODEL TRANSPORTASI DAN METODE LEAST COST Deasy Permata Sari A12.2010.04110 Program Studi Sistem Informasi S1 Fakultas Ilmu Komputer Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. merupakan cabang distributor dari perusahaan manufaktur yang. memproduksi sandal bermerek Zandilac. Dalam menjalankan usahanya

BAB I PENDAHULUAN. merupakan cabang distributor dari perusahaan manufaktur yang. memproduksi sandal bermerek Zandilac. Dalam menjalankan usahanya BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah PD. Karunia (Zandilac) adalah perusahaan perdagangan yang merupakan cabang distributor dari perusahaan manufaktur yang memproduksi sandal bermerek Zandilac.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan yang menghasilkan produk mapun jasa, perencanaan ini sangatlah

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan yang menghasilkan produk mapun jasa, perencanaan ini sangatlah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada dunia perindustrian, perencanaan produksi sangat dibutuhkan baik untuk perusahaan yang menghasilkan produk mapun jasa, perencanaan ini sangatlah dibutuhkan karena

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN. Menurut James A.F. Stoner (2006, p7), manajemen adalah suatu

BAB II LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN. Menurut James A.F. Stoner (2006, p7), manajemen adalah suatu BAB II LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Manajemen Menurut James A.F. Stoner (2006, p7), manajemen adalah suatu proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan,

Lebih terperinci

BAB III MODEL TRANSPORTASI. memperkecil total biaya distribusi (Hillier dan Lieberman, 2001, hlm. 354).

BAB III MODEL TRANSPORTASI. memperkecil total biaya distribusi (Hillier dan Lieberman, 2001, hlm. 354). BAB III MODEL TRANSPORTASI. Pendahuluan Permasalahan transportasi berkaitan dengan pendistribusian beberapa komoditas dari beberapa pusat penyediaan, yang disebut dengan sumber menuju ke beberapa pusat

Lebih terperinci

ANALISIS SISTEM DISTRIBUSI UNTUK MEMINIMALKAN BIAYA DENGAN MENGGUNAKAN METODE TRANSPORTASI

ANALISIS SISTEM DISTRIBUSI UNTUK MEMINIMALKAN BIAYA DENGAN MENGGUNAKAN METODE TRANSPORTASI ANALISIS SISTEM DISTRIBUSI UNTUK MEMINIMALKAN BIAYA DENGAN MENGGUNAKAN METODE TRANSPORTASI Heri Wibowo 1, Hidayat 2, Almi Ratna Palupi 3 Program Studi Teknik Industri Universitas Malahayati Jl. Pramuka

Lebih terperinci

LAPORAN RESMI MODUL V TRANSPORTATION AND TRANSHIPMENT

LAPORAN RESMI MODUL V TRANSPORTATION AND TRANSHIPMENT LABORATORIUM STATISTIK DAN OPTIMASI INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAWA TIMUR LAPORAN RESMI MODUL V TRANSPORTATION AND TRANSHIPMENT

Lebih terperinci

PENYELESAIAN MASALAH TRANSSHIPMENT DENGAN METODE VOGEL S APPROXIMATION (VAM) DAN METODE POTENSIAL SKRIPSI ARIZ KURNIA

PENYELESAIAN MASALAH TRANSSHIPMENT DENGAN METODE VOGEL S APPROXIMATION (VAM) DAN METODE POTENSIAL SKRIPSI ARIZ KURNIA PENYELESAIAN MASALAH TRANSSHIPMENT DENGAN METODE VOGEL S APPROXIMATION (VAM) DAN METODE POTENSIAL SKRIPSI ARIZ KURNIA 130803024 DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS

Lebih terperinci

LABORATORIUM STATISTIK DAN OPTIMASI INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAWA TIMUR

LABORATORIUM STATISTIK DAN OPTIMASI INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAWA TIMUR LABORATORIUM STATISTIK DAN OPTIMASI INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAWA TIMUR TNR 12 bold space 1.15 LAPORAN RESMI MODUL II TRANSPORTATION

Lebih terperinci

Artinya : penugasan adalah sub bagian dari program linier.

Artinya : penugasan adalah sub bagian dari program linier. Adalah alokasi dari satu sumber ke banyak tujuan, atau dari banyak sumber ke satu tujuan. Skema hubungan adalah sbb.: PROGRAM LINIER TRANSPORTASI PENUGASAN Artinya : penugasan adalah sub bagian dari program

Lebih terperinci

METODE IMPROVED EXPONENTIAL APPROACH DALAM MENENTUKAN SOLUSI OPTIMUM PADA MASALAH TRANSPORTASI

METODE IMPROVED EXPONENTIAL APPROACH DALAM MENENTUKAN SOLUSI OPTIMUM PADA MASALAH TRANSPORTASI METODE IMPROVED EXPONENTIAL APPROACH DALAM MENENTUKAN SOLUSI OPTIMUM PADA MASALAH TRANSPORTASI Dimas Alfan Hidayat 1, Siti Khabibah, M.Sc 2, Suryoto, M.Si 2 Program Studi Matematika FSM Universitas Diponegoro

Lebih terperinci

PENENTUAN BIAYA OPTIMUM PADA PERMASALAHAN TRANSPORTASI SEIMBANG DENGAN VAM DAN MODI

PENENTUAN BIAYA OPTIMUM PADA PERMASALAHAN TRANSPORTASI SEIMBANG DENGAN VAM DAN MODI PENENTUAN BIAYA OPTIMUM PADA PERMASALAHAN TRANSPORTASI SEIMBANG DENGAN VAM DAN MODI Hendy Tannady 1 E-mail: htannady@bundamulia.ac.id 1 Penulis Hendy Tannady adalah dosen tetap sekaligus ketua program

Lebih terperinci

Universitas Sam Ratulangi Manado

Universitas Sam Ratulangi Manado PENGOPTIMALAN BIAYA DISTRIBUSI BERAS MISKIN DI PERUSAHAAN UMUM BADAN URUSAN LOGISTIK DIVIS REGIONAL SULAWESI UTARA DAN GORONTALO DENGAN MENGGUNAKAN METODE PENDEKATAN VOGEL Raynaldi Yudha Pratama 1), Marline

Lebih terperinci

BAB 2. LANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRAN

BAB 2. LANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRAN BAB 2 LANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Manajemen Berdasarkan James A.F. Stoner (2006, p7), manajemen adalah proses merencanakan, mengorganisasikan, memimpin, dan

Lebih terperinci

MINIMASI BIAYA DISTRIBUSI BERAS MISKIN DENGAN METODE NORTH WEST CONER PADA PERUM BULOG SUBDIVRE III SURAKARTA

MINIMASI BIAYA DISTRIBUSI BERAS MISKIN DENGAN METODE NORTH WEST CONER PADA PERUM BULOG SUBDIVRE III SURAKARTA ISSN (Print) : 1693-1173 ISSN (Online) : 2548-4028 MINIMASI BIAYA DISTRIBUSI BERAS MISKIN DENGAN METODE NORTH WEST CONER PADA PERUM BULOG SUBDIVRE III SURAKARTA Indiana Maharani Putri 1), Bebas Widada

Lebih terperinci

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kegiatan manusia tidak pernah terlepas dari adanya permasalahan, tak terkecuali dalam dunia bisnis. Permasalahan muncul dan menuntut manusia untuk mencari

Lebih terperinci

MASALAH TRANSPORTASI

MASALAH TRANSPORTASI MASALAH TRANSPORTASI Transportasi pada umumnya berhubungan dengan distribusi suatu produk, menuju ke beberapa tujuan, dengan permintaan tertentu, dan biaya transportasi minimum. Transportasi mempunyai

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2. Tinjauan Teori dan Konsep 2.. Pengertian Manajemen Produksi/Operasi Sebelum membahas lebih jauh mengenai metode transportasi, perlu diuraikan terlebih dahulu mengenai pengertian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan dunia usaha mengalami persaingan yang begitu ketat dan peningkatan permintaan pelayanan lebih dari pelanggan. Dalam memenangkan persaingan tersebut

Lebih terperinci

TUGAS PROGRAM LINEAR MODEL TRANSPORTASI

TUGAS PROGRAM LINEAR MODEL TRANSPORTASI TUGAS PROGRAM LNEAR MODEL TRANSPORTAS 1. Untuk permasalahan model tansportasi ini diperoleh informasi bahwa mempunyai: 3 daerah penambangan minyak (sumber), yaitu: a. (S 1 ) dengan kapasitas produksi 600.000

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dari tahun ke tahun pertumbuhan ekonomi di Indonesia terus meningkat. Bank Indonesia (BI) menilai pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal IV 2013 meningkat dari

Lebih terperinci

biaya distribusi dapat ditekan seminimal mungkin

biaya distribusi dapat ditekan seminimal mungkin MODEL TRANSPORTASI MODEL TRANSPORTASI Metode yang digunakan untuk mengatur distribusi dari sumber-sumber yang menyediakan produk yang sama, ke tempat-tempat yang membutuhkan secara optimal. Metode transportasi

Lebih terperinci

Team Dosen Riset Operasional Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia

Team Dosen Riset Operasional Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia Team Dosen Riset Operasional Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia 1 Terdapat bermacam-macam network model. Network : Suatu sistem saluran-saluran yang menghubungkan titiktitik

Lebih terperinci

Prof. Dr. Ir. ZULKIFLI ALAMSYAH, M.Sc. Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Jambi

Prof. Dr. Ir. ZULKIFLI ALAMSYAH, M.Sc. Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Jambi Prof. Dr. Ir. ZULKIFLI ALAMSYAH, M.Sc. Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Jambi Merupakan salah satu bentuk dari model jaringan kerja (network). Suatu model yang berhubungan dengan

Lebih terperinci

Metode Transportasi. Muhlis Tahir

Metode Transportasi. Muhlis Tahir Metode Transportasi Muhlis Tahir Pendahuluan Metode Transportasi digunakan untuk mengoptimalkan biaya pengangkutan (transportasi) komoditas tunggal dari berbagai daerah sumber menuju berbagai daerah tujuan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Industri manufaktur nasional sepanjang 2004-2009 di Indonesia ternyata tidak berjalan sesuai harapan, dimana sepanjang tempo itu banyak masalah yang mendistorsi

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. JUDUL BAGIAN DALAM... i. LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING... ii. ABSTRAK... iii. ABSTRACT... iv. KATA PENGANTAR... v. DAFTAR ISI...

DAFTAR ISI. JUDUL BAGIAN DALAM... i. LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING... ii. ABSTRAK... iii. ABSTRACT... iv. KATA PENGANTAR... v. DAFTAR ISI... DAFTAR ISI JUDUL BAGIAN DALAM... i LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING... ii ABSTRAK... iii ABSTRACT... iv KATA PENGANTAR... v DAFTAR ISI... ix DAFTAR TABEL... xii DAFTAR GAMBAR... xiv DAFTAR LAMPIRAN... xvi

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR PENENTUAN POLA DISTRIBUSI LAUT YANG TEPAT UNTUK MEMINIMUMKAN BIAYA TRANSPORTASI DENGAN PENDISTRIBUSIAN YANG OPTIMAL

TUGAS AKHIR PENENTUAN POLA DISTRIBUSI LAUT YANG TEPAT UNTUK MEMINIMUMKAN BIAYA TRANSPORTASI DENGAN PENDISTRIBUSIAN YANG OPTIMAL TUGAS AKHIR PENENTUAN POLA DISTRIBUSI LAUT YANG TEPAT UNTUK MEMINIMUMKAN BIAYA TRANSPORTASI DENGAN PENDISTRIBUSIAN YANG OPTIMAL (Studi Kasus PT.PERTAMINA Persero, Jakarta.) Oleh : SRI BATHORO WRESNIADHI

Lebih terperinci

OPTIMALISASI MASALAH TRANSSHIPMENT DENGAN MENGGUNAKAN VOGEL APPROXIMATION METHOD PADA DISTRIBUSI PLASTIK DI PT. SENTOSA PLASTIK MEDAN

OPTIMALISASI MASALAH TRANSSHIPMENT DENGAN MENGGUNAKAN VOGEL APPROXIMATION METHOD PADA DISTRIBUSI PLASTIK DI PT. SENTOSA PLASTIK MEDAN OPTIMALISASI MASALAH TRANSSHIPMENT DENGAN MENGGUNAKAN VOGEL APPROXIMATION METHOD PADA DISTRIBUSI PLASTIK DI PT. SENTOSA PLASTIK MEDAN Swandi Simanjorang, Faiz Ahyaningsih FMIPA Universitas Negeri Medan,

Lebih terperinci

ISSN OPTIMALISASI PEMECAHAN MASALAH TRANSPORTASI MENGGUNAKAN METODE NWC, INPEKSI, DAN VAM

ISSN OPTIMALISASI PEMECAHAN MASALAH TRANSPORTASI MENGGUNAKAN METODE NWC, INPEKSI, DAN VAM ISSN 0216-3241 83 OPTIMALISASI PEMECAHAN MASALAH TRANSPORTASI MENGGUNAKAN METODE NWC, INPEKSI, DAN VAM Oleh Nyoman Martha Adiwikanta, Ni Ketut Kertiasih Jurusan Manajemen Informatika, FTK, UNDIKSHA ABSTRAK

Lebih terperinci

ANALISIS EFISIENSI BIAYA DENGAN MENERAPKAN METODE TRANSPORTASI DAN DECISION TREE PADA DISTRIBUSI BARANG PT. SURYAMAS INTI ARMINDO SKRIPSI

ANALISIS EFISIENSI BIAYA DENGAN MENERAPKAN METODE TRANSPORTASI DAN DECISION TREE PADA DISTRIBUSI BARANG PT. SURYAMAS INTI ARMINDO SKRIPSI ANALISIS EFISIENSI BIAYA DENGAN MENERAPKAN METODE TRANSPORTASI DAN DECISION TREE PADA DISTRIBUSI BARANG PT. SURYAMAS INTI ARMINDO SKRIPSI Oleh : Arlita Armanto - 1100012241 Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. oleh pengusaha untuk menyalurkan, menyebarkan, mengirimkan, serta menyampaikan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. oleh pengusaha untuk menyalurkan, menyebarkan, mengirimkan, serta menyampaikan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Teoritis 2.1.1 Pengertian Saluran Distribusi Menurut Indroyono (2000:253) distribusi merupakan kegiatan yang harus dilakukan oleh pengusaha untuk menyalurkan, menyebarkan,

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR. PENENTUAN RUTE PENGIRIMAN BARANG DAN PENGALOKASIAN ARMADA DI BAGIAN DISTRIBUSI PT.DUA KELINCI PATI (Studi Kasus Pada PT.

TUGAS AKHIR. PENENTUAN RUTE PENGIRIMAN BARANG DAN PENGALOKASIAN ARMADA DI BAGIAN DISTRIBUSI PT.DUA KELINCI PATI (Studi Kasus Pada PT. TUGAS AKHIR PENENTUAN RUTE PENGIRIMAN BARANG DAN PENGALOKASIAN ARMADA DI BAGIAN DISTRIBUSI PT.DUA KELINCI PATI (Studi Kasus Pada PT.Dua Kelinci Pati) Diajukan Sebagai Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.8. Latar Belakang Semakin berkembangnya teknologi media elektronik memungkinkan masyarakat untuk mudah serta cepat dalam mendapatkan pembaharuan informasi. Namun tidak semua masyarakat

Lebih terperinci

MODEL TRANSPORTASI - I MATAKULIAH RISET OPERASIONAL Pertemuan Ke-7. Riani Lubis Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia

MODEL TRANSPORTASI - I MATAKULIAH RISET OPERASIONAL Pertemuan Ke-7. Riani Lubis Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia MODEL TRANSPORTASI - I MATAKULIAH RISET OPERASIONAL Pertemuan Ke-7 Riani Lubis Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia 1 2 PENGANTAR Terdapat bermacam-macam network model. Network

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintah Pusat hingga Pemerintah Daerah, salah satu program dari

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintah Pusat hingga Pemerintah Daerah, salah satu program dari BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Peningkatan kesejahteraan dalam memenuhi kebutuhan pangan masyarakat berpendapatan rendah merupakan program nasional dari Pemerintah Pusat hingga Pemerintah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Distribusi Bahan Bakar Minyak (BBM) di Indonesia khususnya di Jakarta

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Distribusi Bahan Bakar Minyak (BBM) di Indonesia khususnya di Jakarta BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Distribusi Bahan Bakar Minyak (BBM) di Indonesia khususnya di Jakarta semakin besar dan berkembang pesat seiring perkembangan kepadatan penduduk dan juga arus globalisasi,

Lebih terperinci

Tugas Akhir. Diajukan Sebagai Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta

Tugas Akhir. Diajukan Sebagai Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta Tugas Akhir PENENTUAN RUTE DALAM PENDISTRIBUSIAN MINYAK KAYU PUTIH UNTUK MEMINIMALKAN BIAYA TRANSPORTASI DENGAN METODE TRAVELING SALESMAN PROBLEM (Studi Kasus di Pabrik Minyak Kayu Putih Krai) Diajukan

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE VOGEL APROXIMATION UNTUK EFISIENSI BIAYA PENGIRIMAN BARANG PADA TIKI (TITIPAN KILAT)

PENERAPAN METODE VOGEL APROXIMATION UNTUK EFISIENSI BIAYA PENGIRIMAN BARANG PADA TIKI (TITIPAN KILAT) ISSN : 1978-6603 PENERAPAN METODE VOGEL APROXIMATION UNTUK EFISIENSI BIAYA PENGIRIMAN BARANG PADA TIKI (TITIPAN KILAT) *Kamil Erwansyah #1,Nurcahyo Budi Nugroho #2, Hendra Jaya #3 #1,2,3 Program Studi

Lebih terperinci

OPTIMASI BIAYA PENDISTRIBUSIAN BERAS PADA RUMAH BERAS TIREDI MENGGUNAKAN MODEL TRANSPORTASI NORTH WEST CORNER METHOD DAN MODIFIED DISTRIBUTION METHOD

OPTIMASI BIAYA PENDISTRIBUSIAN BERAS PADA RUMAH BERAS TIREDI MENGGUNAKAN MODEL TRANSPORTASI NORTH WEST CORNER METHOD DAN MODIFIED DISTRIBUTION METHOD OPTIMASI BIAYA PENDISTRIBUSIAN BERAS PADA RUMAH BERAS TIREDI MENGGUNAKAN MODEL TRANSPORTASI NORTH WEST CORNER METHOD DAN MODIFIED DISTRIBUTION METHOD Andini Puti Maharani 1, Pujiono2 2 1,2 Sistem Informasi,

Lebih terperinci

VI. IDENTIFIKASI FAKTOR FAKTOR PENYUSUN SUPPLY CHAIN MANAGEMENT LEMBAGA PERTANIAN SEHAT

VI. IDENTIFIKASI FAKTOR FAKTOR PENYUSUN SUPPLY CHAIN MANAGEMENT LEMBAGA PERTANIAN SEHAT VI. IDENTIFIKASI FAKTOR FAKTOR PENYUSUN SUPPLY CHAIN MANAGEMENT LEMBAGA PERTANIAN SEHAT 6.1 Identifikasi Tujuan Lembaga Pertanian Sehat Dalam Melakukan Kegiatan Supply Chain Management Perusahaan maupun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut Ariwibowo, persoalan transportasi merupakan permasalahan yang berkaitan dengan perencanaan untuk pendistribusian barang-barang atau jasa dari beberapa lokasi

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Selama melaksanakan kegiatan magang pada Perum Bulog Divisi Regional

BAB V PENUTUP. Selama melaksanakan kegiatan magang pada Perum Bulog Divisi Regional BAB V PENUTUP Selama melaksanakan kegiatan magang pada Perum Bulog Divisi Regional (Divre) Sumatera Barat selama kurang lebih satu satu bulan, penulis memperoleh banyak ilmu dimana penulis mengetahui dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada era modern sekarang ini dengan biaya hidup yang semakin meningkat,

BAB I PENDAHULUAN. Pada era modern sekarang ini dengan biaya hidup yang semakin meningkat, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada era modern sekarang ini dengan biaya hidup yang semakin meningkat, berakibat beberapa perusahaan mengalami peningkatan biaya pendistribusian produk. Pendistribusian

Lebih terperinci

Pembahasan Materi #5

Pembahasan Materi #5 1 EMA402 Manajemen Rantai Pasokan Pembahasan 2 Latar Belakang Kunci Sukses SCM Manajemen Logistik Fungsi dan Kegunaan Pengendalian Logistik Konvensional dan Logistik Mengelola Jaringan SC Strategi Proses

Lebih terperinci

KISI-KISI SOAL UKG TEKNIK PERGUDANGAN

KISI-KISI SOAL UKG TEKNIK PERGUDANGAN Pedagogis KISI-KISI SOAL UKG TEKNIK PERGUDANGAN Profesional 20. Menguasai materi, struktur, konsep dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata pelajaran yang diampu 20.10. Melakukan pemilihan saluran distribusi

Lebih terperinci

BAB II: LANDASAN TEORI

BAB II: LANDASAN TEORI BAB II: LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Manajemen merupakan suatu proses dimana suatu perusahaan atau organisasi dalam melakukan suatu usaha harus mempunyai prinsip prinsip manajemen dengan menggunakan semua

Lebih terperinci

MODEL TRANSPORTASI - I MATAKULIAH RISET OPERASIONAL Pertemuan Ke-6

MODEL TRANSPORTASI - I MATAKULIAH RISET OPERASIONAL Pertemuan Ke-6 MODEL TRANSPORTASI - I MATAKULIAH RISET OPERASIONAL Pertemuan Ke-6 Riani Lubis Jurusan Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia 1 2 PENGANTAR Terdapat bermacam-macam network model. Network : Suatu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Jumlah Produksi Beras Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Jumlah Produksi Beras Indonesia BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Indonesia adalah salah satu negara yang memproduksi beras terbanyak di dunia dan menggunakannya sebagai bahan makanan pokok utamanya. Beras yang dikonsumsi oleh setiap

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permintaan konsumen akan suatu produk saat ini semakin meningkat. Hal ini terjadi seiring bertambahnya jumlah penduduk yang mengakibatkan kebutuhan terhadap produk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebuah pabrik atau distributor tentunya memiliki konsumen-konsumen yang harus dipenuhi kebutuhannya. Dalam pemenuhan kebutuhan dari masing-masing konsumen

Lebih terperinci

MODEL TRANSPORTASI OLEH YULIATI, SE, MM

MODEL TRANSPORTASI OLEH YULIATI, SE, MM MODEL TRANSPORTASI OLEH YULIATI, SE, MM PERSOALAN TRANSPORTASI Metode transportasi adalah suatu metode dalam Riset Operasi yang digunakan utk mengatur distribusi dari sumber-sumber yg menyediakan produk

Lebih terperinci

Model Transportasi 1

Model Transportasi 1 Model Transportasi 1 Model ini berawal dari tahun 1941 ketika F.L. Hitchkok mengetengahkan studi yang berjudul The Distribution of a Product from Several Sources to Numerous Localities Tahun 1947, T.C.Koopmans

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Data Penjualan Modem PT. Telkom Indonesia wilayah Jakarta Barat dalam unit

BAB 1 PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Data Penjualan Modem PT. Telkom Indonesia wilayah Jakarta Barat dalam unit BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan informasi dan komunikasi merupakan perusahaan yang sangat penting dalam membantu meningkatkan perkembangan informasi dan komunikasi dalam negeri. PT. Telekomunikasi

Lebih terperinci