BAB 2 ORGANISASI PROYEK KONSTRUKSI
|
|
- Erlin Kusnadi
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB 2 ORGANISASI PROYEK KONSTRUKSI 2.1 Pendahuluan 1. Tujuan Instruksional a) Memahami dan mengerti tentang organisasi b) Mengerti tujuan pengelolaan proyek serta menguasai karakteristik proyekproyek konstruksi, unsur-unsur yang terlibat 2. Materi Kuliah (Pokok Bahasan) a) Pengertian organisasi b) Bentuk/tipe organisasi c) Organisasi proyek d) Organisasi lapangan 2.2 Pengertian Organisasi Ketika dua orang atau lebih dalam suatu kelompok kerja yang tidak terlalu besar yang menangani suatu pekerjaan secara bersama-sama mereka ini dapat jadi mecapai hasil yang baik sesuai dengan yang direncanakan. Tetapi bila keterlibatan orang-orang yang bekerja semakin banyak, misalnya di dalam suatu perusahaan dengan bidang kerja masing-masing yang berbeda maka sudah barang tentu diperlukan suatu ornganisasi kerja yang dapat mengatur kegiatan yang satu dengan yang lainnya secara terpadu. Dengan organisasi kerja yang baik diharapkan akan memberikan hasil efisiensi yang tinggi dan tepat waktu. Oleh karena itu pemberian organisasi di dalam pekerjaan Teknik Sipil merupakan suatu keharusan. Beberapa pendapat mengenai definisi organisasi (Sugeng DJ, 1991), antara lain dapat dikemukakan sebagai berikut ini: 1. Money, YD : Organisasi ialah bentuk setiap kerja sama manusia untuk pencapaian tujuan bersama. 2. Mc. Farland : Organisasi ialah suatu kelompok manusia tertentu yang mengembangkan usahanya untuk pencapaian suatu tujuan. Pengelolaan dan Pengendalian Proyek PDTS SV - UGM 2-1
2 3. Dimock : Organisasi ialah perpaduan secara sistematis dari bagian-bagian yang saling berkaitan untuk membentuk suatu kesatuan yang bulat melalui wewenang koordinasi dan pengawasan dalam usaha mencapai tujuan yang telah ditentukan. Dari uraian tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa organisasi adalah kumpulan sekelompok orang yang bekerja dengan bidang keahlian masing-masing secara bersamasama untuk mencapai tujuan yang sama agar mendapatkan nilai efisiensi kerja dan tepat waktu. Ada beberapa keuntungan dari organisasi yaitu: a. sebagai pembagi tugas antara masing-masing yang terlibat dalam kegiatan, b. koordinasi masing-masing unit kegiatan dapat berjalan dengan lancar, c. penempatan tenaga ahli sesuai dengan spesialisasi, d. pengawasan pimpinan terhadap bawahan dapat dilakukan dengan mudah. 2.3 Bentuk/Tipe Organisasi Pada saat masing-masing bagian pekerjaan dilaksanakan adalah penting untuk menggambarkan tujuan organisasi secara sederhana yang dapat menunjukkan hubungan kegiatan antara personil satu dengan yang lainnya. Ada tiga tipe/bentuk organisasi yang umum ditemui yaitu sebagai berikut ini: 1. Organisasi Garis ( Line Organization ) Organisasi garis yaitu setiap pekerjaan di bawah pengawasan dan perintah langsung pimpinan. Pimpinan mempunyai kewenangan yang penuh untuk menjalankan roda kegiatan organisasi. Organisasi garis ini paling umum ditemui dalam pekerjaan konstruksi yang tidak terlalu besar. Gambar 2.1 Struktur organisasi garis 2. Organisasi Garis dan Staf ( Line and Staff Organization ) Pengelolaan dan Pengendalian Proyek PDTS SV - UGM 2-2
3 Organisasi garis ini digunakan dalam proyek yang lebih luas. Disini fungsi control sebagian sudah ada pelimpahan kewenangan pada staf yang berada di bawah pimpinan. Setiap bagian/pekerja mempunyai tugas dan tanggung jawab sendiri-sendiri. Sudah ada hubungan antara pekerja bagian bawah dengan pimpinan. Sebagai contoh struktur tipe ini dapat dilihat pada Gambar 2.2 di bawah ini Gambar 2.2 Struktur organisasi garis dan staff 3. Organisasi Staf/Fungsional Organisasi ini melibatkan lebih banyak bagian-bagian/divisi-divisi dimana masingmasing bagian/divisi sudah mempunyai kewenangan sendiri-sendiri. Kewenangan ini diberi pada pimpinan tingkat di atasnya. Untuk aktivitas-aktivitas khusus, kewenangan pimpinan tingkat atasnya dapat berlangsung melalui saluran-saluran lain sesuai dengan struktur formal yang telah ditetapkan. Didalam gambar dapat dilihat bahwa untuk aktivitas-aktivitas tertentu yang berhubungan dengan tugas Direktur 1, disamping dia telah mempunyai unit-unit sebagai pembantu langsung, tetapi direktur 1 beserta pembantunya dapat saja berhubungan dengan unit-unit di bawah direktur 2. Gambar 2.3 Struktur organisasi staff fungsional 4. Organisasi Matriks Pengelolaan dan Pengendalian Proyek PDTS SV - UGM 2-3
4 Organisasi matriks dimaksudkan untuk menjembatani hubungan menyeluruh antara kegiatan perkembangan dan kegiatan proyek/lapangan. Struktur ini menggambarkan mekanisme arus kerja, wewenang, tanggung jawab, koordinasi dan komunikasi dapat terlaksana secara tegak lurus, mendatar dan menyilang. Dengan demikian berbagai disiplin dalam perusahaan dapat dipadukan untuk mencapai sasaran yang telah ditentukan. Organisasi ini juga diharapkan dapat memberikan tanggapan yang tepat terhadap kebutuhan proyek. Gambar 2.4 Struktur organisasi matriks 2.4 Organisasi Proyek Organisasi proyek yang menggambarkan hubungan antara orang-orang/badan usaha yang terlibat dalam pelaksanaan pekerjaan bangunan di lapangan. Ada dua bentuk organisasi yang digunakan saat ini pada proyek konstruksi yaitu: organisasi proyek konvensional dan organisasi proyek manajemen konstruksi Organisasi Proyek Konvensional Organisasi proyek konvensional yaitu organisasi yang sudah lazim berlaku pada pelaksanaan proyek di lapangan. Dalam bentuk yang sederhana ada empat unsur yang terlibat yaitu: 1. Pemberi tugas/pemilik proyek, Pengelolaan dan Pengendalian Proyek PDTS SV - UGM 2-4
5 2. Perencana, 3. Pengawas, 4. Kontraktor. Dalam bentuk bagan dapat dilihat di bawah ini Gambar 2.5 Struktur organisasi proyek konvensional Hubungan antara masing-masing unsur pelaksana proyek yaitu sebagai berikut: a. Pemilik dengan perencana Terikat dengan suatu kontrak kerja. Pemilik berkewajiban membayar hasi kerja perencanaan, dan perencana berkewajiban membuat perencanaan lengkap sehingga pekerjaan dapat dilaksanakan di lapangan. b. Pemilik dan pengawas Terikat dengan suatu kontrak kerja. Pemilik berkewajiban membayar hasil kerja pengamasan yang biasanya hasi kerja pengawas berupa man-month tenaga. Pengawas berpegang pada standart spesifikasi sehingga kualitas pekerjaan dapat terjamin dan mempunyai kewajiban memberi laporan baik kualitas maupun kuantitas. c. Pemilik dan Pelaksana Terikat dengan suatu kontrak kerja. Pemilik berkewajiban membayar hasil pekerjaan pelaksana berupa pekerjaan fisik di lapangan. Pelaksana berkewajiban menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan rencana waktu dan sesuai persyaratan kualitas maupun kuantitas. d. Perencana, Pengawas dan Pelaksana Pengelolaan dan Pengendalian Proyek PDTS SV - UGM 2-5
6 Tidak ada ikatan kontrak kerja. Masing-masing unsur berdiri sendiri-sendiri sesuai dengan bidang kerja dan tanggung jawab. Bila diperlukan pengawas dapat mengadakan konsultasi dengan perencana. Pengawas secara berkala mengadakan koordinasi dengan pelaksana guna kelancaran pekerjaan. Pihak pelaksana tidak mempunyai hubungan langsung dengan perencana Organisasi Proyek Manajemen Konstruksi Semakin berkembang dan kompleknya tugas-tugas yang terdapat pada pekerjaan konstruksi, dewasa ini dirasakan struktur organisasi yang konvensional tidak lagi mampu mengkoordinasikan seluruh tugas-tugas yang ada. Untuk proyek-proyek yang besar yang harus dilaksanakan oleh beberapa kontraktor maka pemilik proyek dapat memberikan kepercayaan penuh pada suatu badan yang disebut Manajemen Konstruksi (MK) yang bertindak dan atas nama pemilik sebagai manajer. Struktur organisasi yang menggambarkan manajemen konstruksi ini dapat dilihat seperti dibawah ini. Gambar 2.6 Struktur organisasi manajemen konstruksi Manajemen Konstruksi bertanggung jawab kepada pemilik proyek untuk mengkoordinasi seluruh kegiatan yang terpadu yang dimulai dari tahap awal/perencanaan sampai pada penyelesaian akhir proyek. Pada struktur di atas ada empat unsur yang terlibat dalam pelaksanaan pembangunan yaitu: Pemilik Proyek, Tim Manajemen Konstruksi, Perencana dan Kontraktor. Pada struktur organisasi ini peran Tim Manajemen Konstruksi dapat diuraikan sebagai berikut: 1) Bekerja sama dengan pemilik dan perencana sejak awal desain sampai pada penyelesaian konstruksi. Pengelolaan dan Pengendalian Proyek PDTS SV - UGM 2-6
7 2) Bertindak sebagai pimpinan konstruksi dalam segala hal yang berkaitan dengan hal konstruksi. 3) Memberikan rekanan mengenai penyempurnaan desain, teknologi, konstruksi, penjadwalan serta segi ekonomi. 4) Mengusulkan anggaran biaya, jadwal dan persyaratan kualitas pada tahap pelaksanaan. 5) Mengadakan koordinasi semua pekerjaan kontraktor-kontraktor, baik berupa pembayaran perubahan tuntutan, tagihan serta pengawasan. 6) Memberikan informasi mengenai keadaan proyek kepada pemilik. Dalam praktek ada dua kemungkinan langkah yang akan ditempuh oleh pemilik proyek dalam pengadaan jasa perencana dan MK. I. Pemilik mengadakan kontrak terlebih dahulu dengan MK, kemudian baru kontrak dengan perencana. II. Pemilik mengadakan kontrak lebih dahulu dengan perencana, setelah perencana selesai baru mengadakan kontrak dengan MK. Kedua langkah tersebut punya keuntungan dan kerugian. Struktur seperti gambar di atas masih mempunyai kelemahan yaitu: meskipun perusahaan MK dapat dikatakan sebagai pimpinan dari tim pelaksana proyek, tetapi secara hukum MK tidak mempunyai kewenangan yang melebihi beberapa kontraktor. Apabila terjadi perselisihan atau gangguan dalam proses antar unsur pelaksana yang terlibat boleh jadi akan timbul kemacetan. Penyelesaian jalan keluarnya dapat dibuat struktur seperti gambar di bawah ini. Gambar 2.7 Organisasi MK dengan kontraktor utama Pengelolaan dan Pengendalian Proyek PDTS SV - UGM 2-7
8 Pada struktur ini Kontraktor Utama secara penuh bertanggung jawab terhadap selesainya pekerjaan sub kontraktor, tetapi sub kontraktor bukan merupakan bagian dari struktur organisasi. Tetapi struktur ini jarang digunakan karena secara prinsip mempunya dua kekurangan yaitu: 1. ada pengeluaran/pembiayaan yang ganda untuk kontraktor utama dan pajak sub kontraktor. 2. keberadaan tugas MK dan kontraktor utama kemungkinan dapat saling tumpang tindik atau saling lempar tanggung jawab. 2.5 Organisasi Lapangan Organisasi lapangan yaitu suatu kumpulan tim organisasi yang bertugas khusus untuk menjamin kelancaran kegaiatan lapangan, yang fungsi pokoknya yaitu: pengawasan, pelaksanaan dan administrasi. Bentuk organisasi ini disesuaikan dengan jenis konstruksi pekerjaan yang akan dilaksanakan. Oleh karena itu ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan dalam menentukan bentuk struktur organisasi yang akan digunakan antara lain: 1. perbedaan ragam kerja, 2. kekhususan bidang kerja, 3. kondisi tenaga kerja, 4. persoalan-persoalan yang mungkin dihadapi. Untuk organisasi yang menggunakan jasa, MK biasanya MK inilah yang menentukan dan menetapkan suatu organisasi lapangan yang sesuai sehingga hubungan antara pemilik, perencana dan kontraktor dapat berjalan lebih efektif, dan umumnya bentuk organisasi yang sesuai di lapangan yaitu: Organisasi fungsional dan staff. Unsur-unsur yang terlibat selama pelaksanaan pekerjaan berlangsung dalam skala proyek yang cukup besar yaitu: a. perencanaan konstruksi b. pengawas lapangan c. perencana biaya d. kontrol biaya dan schedule e. administrasi kontrak f. pengawas kualitas dan kontrol g. administrasi program keselamatan kerja Pengelolaan dan Pengendalian Proyek PDTS SV - UGM 2-8
9 h. perencanaan tenaga kerja i. perencanaan peralatan j. publik relation (humas) k. pelayanan masa pemeriksaan Bentuk organisasi yang lengkap seperti ini dapat dilihat pada bagan struktur di bawah ini. Gambar 2.8 Struktur organisasi lapangan Organisasi Tradisional Ciri-ciri bentuk organisasi semacam ini adalah: 1. Konsultan perencana terpisah 2. Kontraktor utama tunggal 3. Banyak melibatkan subkontraktor atau dikerjakan sendiri oleh kontraktor utama 4. Jenis-jenis kontrak biasanya diterapkan: harga tetap (fixed cost), harga satuan (unit price), maksimum bergaransi, kontrak biaya tambah-upah tetap. Pengelolaan dan Pengendalian Proyek PDTS SV - UGM 2-9
10 Gambar 2.9 Bentuk organisasi tradisional Organisasi Swakelola (Pembangunan Pemilik) Ciri-ciri bentuk organisasi proyek swakelola adalah: 1. Pemilik proyek bertanggung jawab atas perencanaan dan pelaksanaan proyek (bertindak sebagai konsultan perencana dan kontraktor) 2. Pekerjaan dapat dilaksanakan dengan kemampuan sendiri secara fakultatif atau dilaksanakan oleh kontraktor/subkontraktor. 3. Jenis kontrak yang diterapkan: harga tetap, harga satuan, kontrak yang dinegosiasikan. Gambar 2.10 Bentuk organisasi swakelola Pengelolaan dan Pengendalian Proyek PDTS SV - UGM 2-10
11 2.5.3 Organisasi Proyek Putar Kunci (Turn Key Project) Gambar 2.11 Bentuk organisasi putar kunci Ciri-ciri bentuk organisasi proyek putar kunci di mana konsultan-kontraktor berfungsi sebagai perencana dan pelaksanaan adalah: 1. Satu perusahaan yang bertanggung jawab baik untuk perencanaan maupun pelaksanaan konstruksi. 2. Melibatkan kontraktor spesialis. 3. Jenis kontrak yang diterapkan: harga tetap, harga maksimum bergaransi, kontrak konstruksi desain dengan biaya tambah upah tetap. Organisasi proyek memisahkan kegiatan perencanaan dengan kegiatan pengawasan pelaksanaan proyek. Ciri-ciri bentuk organisasi putar kunci dimana konsultan-kontraktor berfungsi sebagai perencana dan pengawas adalah: a. Pihak yang bertanggung jawab terhadap kegiatan perencanaan berbeda dengan pihak yang bertanggung jawab terhadap pengawasan. b. Jenis kontrak yang diterapkan: harga tetap, harga maksimum bergaransi, kontrak konstruksi desain dengan biaya tambah upah tetap. Pengelolaan dan Pengendalian Proyek PDTS SV - UGM 2-11
12 2.5.4 Organisasi yang Memisahkan Perencanaan Pengawasan Gambar 2.12 Bentuk organisasi memisahkan perencanaan dengan pengawasan Organisasi Proyek Menggunakan Konsultan Manajemen Ciri-ciri bentuk organisasi proyek yang menggunakan konsultan manajemen sebagai manajer konstruksi adalah manajer konstruksi umumnya tidak bertindak sebagai wakil dari pemilik. Gambar 2.13 Bentuk organisasi menggunakan konsultan manajemen Bentuk organisasi Adapun bentuk/tipe organisasi dapat dikelompokkan menjadi lima, yaitu: 1) Organisasi garis Pengelolaan dan Pengendalian Proyek PDTS SV - UGM 2-12
13 2) Organisasi garis dan staf 3) Organisasi Fungsional 4) Organisasi matrik 5) Organisasi panitia 1. Organisasi Garis Gambar 2.14 Bentuk struktur organisasi garis Karakteristik organisasi garis (line organization) adalah: a. Bentuk organisasi tertua dan paling sederhana b. Jumlah karyawan sedikit; pemilik merupakan pimpinan tertinggi c. Pemberian wewenang dan tanggung jawab bergerak vertikal dari atas ke bawah Keunggulan dan kekurangan bentuk organisasi ini adalah: Keunggulan: a. Bentuk organisasi sederhana, mudah dipahami dan dilaksanakan. b. Pembagian tugas, tanggung jawab dan wewenang cukup jelas. c. Pengambilan keputusan dapat dilakukan secara cepat karena Kekurangan: a. Bentuk organisasi tidak fleksibel b. Kemungkinan pimpinan bertindak otokratis cukup besar c. Ketergantungan pada seseorang cukup besar; jika salah satu hilang, akan terjadi kekacauan. Pengelolaan dan Pengendalian Proyek PDTS SV - UGM 2-13
14 2. Organisasi Garis dan Staf Gambar 2.15 Bentuk struktur organisasi garis dan staf Dalam organisasi garis dan staf (line and staf organization) ini, terdapat dua kelompok orang yang berpengaruh dalam menjalankan organisasi, yaitu: a. Orang yang menjalankan tugas pokok untuk pencapaian tujuan. b. Orang menjalankan tugas berdasarkan keahlian yang dimiliki, berfungsi memberikan saran kepada unit operasional. Keunggulan: a) Pembagian tugasnya jelas (antara orang yang menjalankan tugas pokok dan memberi saran) b) Pengambilan keputusan lebih matang. c) Dikembangkan dengan spesialisasi keahlian. d) Adanya staf ahli yang memungkinkan pencapaian pekerjaan lebih baik. Kekurangan: a) Saran dari staf mungkin sulit dilaksanakan karena kurang adanya tanggung jawab pekerjaan. b) Jika pejabat garis mengabaikan gagasan dari staf maka gagasan menjadi tidak berguna. c) Bagi pelaksana opersional, perbedaan antara perintah dengan saran tidak selalu jelas. Pengelolaan dan Pengendalian Proyek PDTS SV - UGM 2-14
15 3. Organisasi Fungsional Gambar 2.16 Bentuk struktur organisasi fungsional Organisasi fungsional (functional organization) mendasarkan pembagian tugas serta kegiatan pada spesialisasi yang dimiliki pejabatnya. Dalam organisasi ini, seorang bawahan dapat menerima beberapa instruksi dari beberapa pejabat serta harus mempertanggungjawabkannya pada masingmasing pejabat yang bersangkutan. Keunggulan: a) Adanya spesialiasi yang menyebabkan tugas dilaksanakan dengan baik. b) Koordinasi antara orang-orang dalam satu fungsi mudah dijalankan. Kekurangan: a) Ditinjau dari sudut karyawan, banyaknya atasan akan membingungkan b) Terjadi saling mementingkan fungsi masing-masing sehingga menyebabkan koordinasi menyeluruh sulit dijalankan. c) Mutasi pekerjaan sulit dikerjakan telah terspesialisasi. Pengelolaan dan Pengendalian Proyek PDTS SV - UGM 2-15
16 4. Organisasi Matrik Gambar 2.17 Bentuk struktur organisasi matrik Bentuk organisasi matrik (matrix organization) ini masih terbagi ke dalam beberapa bentuk organisasi, yaitu organisasi matrik lemah (weak matrix), organisasi matrik seimbang (balance matrix), organisasi matrix kuat (strong matrix) dan kemudian organisasi proyek. Organisasi matrik merupakan bentukan baru dari organisasi fungsional. Bentukan organisasi baru yang beranggotakan staf dari setiap fungsi yang ada disebut organisasi matrik lemah. Bentukan baru ini nantinya akan menjadi sebuah tim proyek yang ditugaskan untuk mengelola proyek konstruksi di lapangan. Kelemahan bentuk organisasi ini adalah tim yang dibentuk semuanya memiliki kualifikasi staf bukan manajer sehingga kemampuan manajerialnya sangat terbatas (Gambar 2.18). Organisasi matrik seimbang terjadi manakala salah satu anggota dari bentuk organisasi matrik lemah diangkat menjadi seorang manajer yang bertugas sebagai pemimpin tim, selalu pejabat yang berfungsi menjalankan delapan fungsi grup atau tim, selalu pejabat yang berfungsi menjalankan delapan fungsi manajemen, yaitu menetapkan tujuan, perencanaan, pengorganisasian, pengisian staf, pengarahan, pengawasan, pengendalian dan koordinasi (Gambar 2.19). Namun, mengangkat salah satu staf menjadi kepala proyek tanpa disertai pertimbangan kemampuan yang seharusnya dimiliki oleh kepala proyek dapat membuat organisasi tidak bekerja sebagaimana yang diharapkan. Untuk merespon hal tersebut maka dikembangkan organisasi matrik yang kuat (Gambar 2.20), dimana kepala proyek diambil dari seseorang yang memang mempunyai kualifikasi sebagai Pengelolaan dan Pengendalian Proyek PDTS SV - UGM 2-16
17 kepala proyek. Organisasi bentukan baru ini disebut organisasi proyek yang sering kita jumpai di berbagai jenis proyek konstruksi (Gambar 2.21). Gambar 2.18 Bentuk struktur organisasi matrik lemah Gambar 2.19 Bentuk struktur organisasi matrik seimbang Pengelolaan dan Pengendalian Proyek PDTS SV - UGM 2-17
18 Gambar 2.20 Bentuk struktur organisasi matrik kuat Gambar 2.21 Bentuk struktur organisasi proyek 5. Organisasi Panitia Pada umumnya, organisasi panitia (commite organization) dibentuk dalam waktu terbatas dan bertujuan melaksanakan tugas kegiatan tertentu. Ciri-ciri organisasi panitia: a. Jangka waktu pelaksanaan tugas/kegiatan terbatas, volume kegiatan tertentu. b. Kepemimpinan dan tanggung jawab dilaksanakan bersama. c. Semua anggota dan pimpinan mempunyai tanggung jawab, wewenang dan hak yang sama. d. Para anggota dikelompokkan menurut bidang tugas kegiatan tertentu dan dilaksanakan dalam bentuk satuan tugas. Pengelolaan dan Pengendalian Proyek PDTS SV - UGM 2-18
19 Keunggulan: a) Keputusan dapat diambil secara cepat. b) Pembinaan kerja sama antaraanggota mudah dilaksanakan. Kekurangan: a) Jalur perintah sering membingungkan b) Sulit menentukan penanggung jawab apabila terjadi hambatan. c) Kemampuan anggota kurang dapat berkembang. Gambar 2.22 Organisasi panitia 2.6 Rangkuman Dua bentuk organisasi pada proyek konstruksi yaitu: organisasi proyek konvensional dan organisasi proyek manajemen konstruksi. Organisasi proyek konvensional mencakup empat unsur yang terlibat yaitu: pemberi tugas/pemilik proyek, perencana, pengawas, dan kontraktor. Dalam struktur organisasi manajemen konstruksi terdapat empat unsur yang terlibat dalam pelaksanaan pembangunan yaitu: Pemilik Proyek, Tim Manajemen Konstruksi, Perencana dan Kontraktor. Bentuk/tipe organisasi dapat dikelompokkan menjadi lima, yaitu: a. Organisasi garis b. Organisasi garis dan staf c. Organisasi Fungsional Pengelolaan dan Pengendalian Proyek PDTS SV - UGM 2-19
20 d. Organisasi matrik e. Organisasi panitia 2.7 Soal Latihan 1. Apa pengertian organisasi menurut Money, Y.D, Mc. Farland, dan Dimock? 2. Sebutkan jenis/tipe organisasi dengan dibuat skematiknya? 3. Apa beda organisasi proyek konvensional dan CM? 4. Apa yang anda ketahui tentang swakelola proyek, turn key project? 5. Bagaimana organisasi proyek lapangan oleh kontraktor? Pengelolaan dan Pengendalian Proyek PDTS SV - UGM 2-20
Buku 2 : RKPM (Rencana Kegiatan Pembelajaran Mingguan) Modul Pembelajaran Pertemuan ke 2
UNIVERSITAS GADJAH MADA SEKOLAH VOKASI PROGRAM DIPLOMA TEKNIK SIPIL Alamat : Jl. Yacaranda 1, Sekip Unit IV, Yogyakarta 55281, Telp. (0274) 7112126, 545193, 6491300 Faks. (0274) 545193, E mail : dts_ugm@yahoo.com
Lebih terperinciMateri Kuliah Manajemen Konstruksi Dosen: Emma Akmalah, Ph.D. Pendahuluan
Materi Kuliah Manajemen Konstruksi Dosen: Emma Akmalah, Ph.D. Pendahuluan Secara umum, yang dimaksud dengan mengorganisir adalah mengatur sumber daya perusahaan atau proyek dalam suatu gerak yang harmonis
Lebih terperinciBAB II. Tinjauan Pustaka. Menurut Roberts dan Hunt (1991), suatu organisasi dimulai. dengan suatu tujuan. Sekelompok orang membentuk suatu
BAB II Tinjauan Pustaka 2.1 Alasan Dibentuknya Organisasi Menurut Roberts dan Hunt (1991), suatu organisasi dimulai dengan suatu tujuan. Sekelompok orang membentuk suatu kelompok atau organisasi untuk
Lebih terperinciMANAJEMEN ORGANISASI INDUSTRI. Nur Istianah,ST.,MT.,M.Eng
MANAJEMEN ORGANISASI INDUSTRI Nur Istianah,ST.,MT.,M.Eng Pengertian Organisasi Chester I. Barnard system kerjasama antara dua orang atau lebih James D. Mooney bentuk kerjasama untuk mencapai tujuan bersama
Lebih terperinciBAB 3 UNSUR UNSUR PEMBANGUNAN
BAB 3 UNSUR UNSUR PEMBANGUNAN 3.1 Pendahuluan 1. Tujuan Instruksional a) Memahami dan mengerti hak, kewajiban, wewenang owner b) Memahami dan mengerti hak, kewajiban, wewenang konsulan c) Memahami dan
Lebih terperinciMANAJEMEN PROYEK KONTEKS & PROSES PERTEMUAN 2
MANAJEMEN PROYEK KONTEKS & PROSES PERTEMUAN 2 DEFINISI PROYEK Proyek adalah serangkaian aktifitas temporer dalam usaha melakukan dan mencapai tujuan tertentu (Schwalbe K, 2002). DEFINISI MANAJEMEN PROYEK
Lebih terperinciMATERI 5 MANAJEMEN DAN ORGANISASI
MATERI 5 MANAJEMEN DAN ORGANISASI Terdapat berbagai batasan pada definisi manajemen proyek tergantung pada proyek apa yang diberi penekanan. Bila digolongkan pada pendekatan sistem akan menjadi maka manajemen
Lebih terperinciKONSEP ORGANISASI. Setiadi, M.Kep
KONSEP ORGANISASI Setiadi, M.Kep POKOK BAHASAN Pengertian organisasi Tujuan organisasi Unsur-unsur organisasi Prinsip organisasi Asas organisasi Bentuk organisasi Bagan organisasi PENGERTIAN ORGANISASI
Lebih terperinciBAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK. proyek atau pekerjaan dan memberikannya kepada pihak lain yang mampu
BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK 3.1. Pihak Pihak Yang Terkait Dengan Proyek 3.1.1. Pemilik Proyek / Owner Pemilik proyek atau owner adalah seseorang atau instasi yang memiliki proyek atau
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Organisasi adalah sebuah wadah untuk para mahasiswa mengekspresikan aspirasi mereka. organisasi sangat penting ada di dalam setiap perguruan tinggi karena dengan adanya
Lebih terperinci3.2 Struktur Organisasi Laporan Kerja Praktik Struktur organisasi adalah suatu kerangka kerja yang mengatur pola hubungan kerja antar orang atau badan
BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK 3.1 ORGANISASI PROYEK Secara umum organisasi dapat diartikan sebagai sebuah system yang terdiri dari sekelompok individu yang melalui suatu hierarki sistematis
Lebih terperinciBAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK. sitematis. Dapat diartikan juga sebagai wadah dalam kegiatan sekelompok
BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK 3.1 Organisasi Proyek Secara umum organisasi dapat diartikan sebagai sebuah system yang terdiri dari sekelompok individu yang melalui suatu hierarki sistematis
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen Proyek Konstruksi Suatu proyek konstruksi biasanya merupakan suatu rangkaian kegiatan yang hanya satu kali dilaksanakan dan umumnya berjangka waktu pendek. Selain
Lebih terperinciORGANISASI PROYEK KONSTRUKSI
ORGANISASI PROYEK KONSTRUKSI A. PENDAHULUAN Secara umum perkembangan sektor konstruksi melaju dengan pesat. Jumlah kegiatan dalam proyek konstruksi semakin banyak dimana laju perkembangannya mengikuti
Lebih terperinciIV MANAJEMEN DAN ORGANISASI
IV MANAJEMEN DAN ORGANISASI 4.2. DISAIN DAN PERILAKU ORGANISASI 4.2.1. Pengertian Organisasi Organisasi formal merupakan sistem tugas, hubungan wewenang, tanggung jawab dan pertanggungjawaban yang dirancang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kegiatan proyek pembangunan secara umum dapat diartikan sebagai suatu kegiatan sementara yang berlangsung dalam jangka waktu terbatas, dengan alokasi sumber daya
Lebih terperinciBAB III. SISTEM ORGANISASI dan MANAJEMEN PROYEK
BAB III SISTEM ORGANISASI dan MANAJEMEN PROYEK 3.1 Struktur Organisasi 3.1.1 Organisasi dan Pihak yang Terkait Dalam organisasi proyek pembangunan pada umumnya banyak pihak pihak yang terkait satu sama
Lebih terperinciBAB II KARAKTERISTIK & MANAJEMEN PROYEK
BAB II KARAKTERISTIK & MANAJEMEN PROYEK 2.1 DATA PROYEK A. Lokasi Proyek Proyek Apartemen Green Bay dibangun di atas pantai,lalu di urug dengan tanah dengan luas total sebesar m2 127.881 dengan detail
Lebih terperinciBAB III MANAJEMEN DAN ORGANISASI PROYEK
BAB III MANAJEMEN DAN ORGANISASI PROYEK 3.1 Manajemen Proyek Setiap proyek tentu membutuhkan sebuah perencanaan dan pengaturan sehingga kegiatan proyek dapat berjalan lancar, untuk itulah dibutuhkan sebuah
Lebih terperinciSTRUKTUR DAN ANATOMI ORGANISASI
STRUKTUR DAN ANATOMI ORGANISASI Elemen struktur organisasi Ada enam elemen kunci yang perlu diperhatikan oleh para manajer ketika hendak mendesain struktur, antara lain: 1. Spesialisasi pekerjaan. Sejauh
Lebih terperinciBAB III MANAGEMENT DAN ORGANISASI PROYEK
BAB III MANAGEMENT DAN ORGANISASI PROYEK 3.1 Management Proyek Proyek konstruksi merupakan suatu kegiatan usaha yang kompleks, sifatnya tidak rutin, memiliki keterbatasan terhadap waktu, anggaran dan sumber
Lebih terperinci7. STRUKTUR DAN ANATOMI ORGANISASI
7. STRUKTUR DAN ANATOMI ORGANISASI Elemen struktur organisasi Ada enam elemen kunci yang perlu diperhatikan oleh para manajer ketika hendak mendesain struktur, antara lain: 1. Spesialisasi pekerjaan. Sejauh
Lebih terperinciBAB VIII Struktur dan kultur organisasi bisnis. Copyright 2005 by South-Western, a division of Thomson Learning, Inc. All rights reserved.
BAB VIII Struktur dan kultur organisasi bisnis Menjelaskan pentingnya struktur dan kultur dalam organisasi bisnis Menjelaskan hubungan desain organisasi, struktur, kultur, dan lingkungan Menjelaskan tipe-tipe
Lebih terperinciBAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK
BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK 3.1. Struktur Organisasi 3.1.1. Organisasi dan Pihak Yang Terkait Dalam organisasi suatu proyek banyak pihak yang terkait dan mempunyai tugas dan wewenang
Lebih terperinciBAB III MANAJEMEN DAN ORGANISASI PROYEK
BAB III MANAJEMEN DAN ORGANISASI PROYEK 3.1 Manajemen Proyek Pengertian manajemen proyek menurut H. Kerzner : Manajemen proyek adalah merencanakan, menyusun organisasi, memimpin, dan mengendalikan sumber
Lebih terperinciSyarat Organisasi. 1. Sekelompok orang. 2. Hubungan dan Pembagian Kerja. 3. Tujuan
Organizing Syarat Organisasi 1. Sekelompok orang 2. Hubungan dan Pembagian Kerja 3. Tujuan Definisi Organizing Aplikasi syarat organisasi Gambaran skematis hubungan kerja capai tujuan Proses penetapan
Lebih terperinciMANAJEMEN UMUM. BAB 5 Wewenang, Delegasi dan Desentralisasi
Stevianus SE MM MANAJEMEN UMUM BAB 5 Wewenang, Delegasi dan Desentralisasi A. Pengertian Wewenang, Kekuasaan dan Pengaruh D. Delegasi Wewenang B. Struktur Lini dan Staf E. Sentralisasi Versus Desentralisasi
Lebih terperinciNama : Burhanudin Indra NIM :
Nama : Burhanudin Indra NIM : 14122030 1. Pengertian Organisasi Organisasi berasal dari kata organon dalam bahasa Yunani yang berarti alat.pengertian organisasi telah banyak disampaikan para ahli, tetapi
Lebih terperinciMAKALAH MANAJEMEN PROYEK KONSTRUKSI
MAKALAH MANAJEMEN PROYEK KONSTRUKSI Disusun Oleh : LINA AZHARI [14101017] S1 Teknik Telekomunikasi A SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI TELEMATIKA TELKOM PURWOKERTO 2015 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Proyek
Lebih terperinciFungsi Organisasi dalam Manajemen Proyek
Fungsi Organisasi dalam Manajemen Proyek Mhd. Shafwan Koto STIE Alwashliyah Sibolga Email: mhdshafwan@yahoo.com Abstrak, penulisan bertujuan untuk menambah wawasan serta pengetahuan para pemakai dan juga
Lebih terperinciORGANISASI. : Siti Cholisoh NPM :
ORGANISASI Nama Kelas : Siti Cholisoh : 2KA39 NPM : 17112047 Sistem Informasi Universitas Gunadarma 2013 1. Pengertian Organisasi Organisasi adalah sekelompok individu yang terstruktur dan sistematis yang
Lebih terperinciBAB III STRUKTUR ORGANISASI DAN PENGELOLAAN
BAB III STRUKTUR ORGANISASI DAN PENGELOLAAN 3.1. Struktur Organisasi Struktur organisasi dapat didefinisikan sebagai suatu sistem kerja yang merupakan rangkaian tugas, wewenang, dan tanggung jawab dari
Lebih terperinciKata ORGANISASI, mengandung
VIII. PENGORGANISASIAN DAN STRUKTUR ORGANISASI Kata ORGANISASI, mengandung dua pengertian, yaitu : menandakan suatu lembaga atau kelompok fungsional Proses pengorganisasian suatu cara dimana kegiatan organisasi
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) : Memahami Prinsip-Prinsip Penyelenggaraan
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Nama Sekolah : SMK Muhammadiyah 1 Wates Mata Pelajaran : Memahami Prinsip-Prinsip Penyelenggaraan Administrasi Perkantoran Kelas/Semester : X / 1 Kompetensi Keahlian
Lebih terperinciBAB II URAIAN TEORITIS. Liza (2006) melakukan penelitian yang berjudul Peranan Struktur
BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu Liza (2006) melakukan penelitian yang berjudul Peranan Struktur Organisasi dalam Meningkatkan Efektivitas Kerja Pada Perusahaan Mandala Airlines Perwakilan
Lebih terperinciProject Manager pada Proyek Wisma Atlet Banyuwangi
Project Manager pada Proyek Wisma Atlet Banyuwangi Merupakan pimpinan dalam suatu proyek,baik dilapangan maupun dikantor, sebagai penangung jawab tercapainya tujuan proyek. Pemilihan seorang manajer proyek
Lebih terperinciKOMUNIKASI ORGANISASI
MODUL PERKULIAHAN KOMUNIKASI ORGANISASI Struktur, Sistem Organisasi, dan Formal Communication Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh PASCASARJANA MAGISTER ILMU MK52004 KOMUNIKASI 05 Abstract
Lebih terperincikebulatan atau totalitas yang berfungsi secara utuh disebabkan adanya saling
BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Sistem Manajemen Konstruksi Untuk memulai pembahasan kita perlu mengetahui lebih dulu apa yang dimaksud dengan sistem manajemen konstruksi, yaitu : 3.1.1 Sistem Menurut Buckley
Lebih terperinciBab 8 WEWENANG DAN DELEGASI
Bab 8 WEWENANG DAN DELEGASI Pengertian Wewenang Wewenang (authority) Adalah hak untuk memerintah orang lain untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu agar tercapai tujuan tertentu. Unsur yang ada di
Lebih terperinciBab 9 - Project Human Resource Management Sumber: PMBOK 2000, Diterjemahkan oleh Mahasiswa STMIK Mardira Indonesia, Bandung
Bab 9 - Project Human Resource Management Sumber: PMBOK 2000, Diterjemahkan oleh Mahasiswa STMIK Mardira Indonesia, Bandung Manajemen Sumber Daya Manusia (SDM) suatu Proyek termasuk proses yang diperlukan
Lebih terperinciBAB III SISTEM MANAJEMEN DAN ORGANISASI PROYEK
BAB III SISTEM MANAJEMEN DAN ORGANISASI PROYEK 3.1 Manajemen Proyek Manajemen proyek adalah didefinisikan sebagai suatu proses dari perencanaan, pengaturan, kepemimpinan, dan pengendalian dari suatu proyek
Lebih terperinciririkyunita@yahoo.co.id SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN Sistim formal dan proses informal mempengaruhi perilaku manusia dalam organisasi. Sistim formal terdiri dari perencanaan starategis, anggaran dan pelaporan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proyek dapat diartikan sebagai suatu kegiatan sementara yang berlangsung dalam jangka waktu terbatas, dengan alokasi sumber daya tertentu dan dimaksudkan untuk menghasilkan
Lebih terperinciBAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK 3.1 Organisasi dan Pihak yang Terkait dalam Proyek Dalam organisasi proyek pembangunan pada umumnya, tentu banyak pihak pihak yang terkait satu sama lain.
Lebih terperinciBAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK
Bab III -Sistem Organisasi dan manajemen proyek BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK Struktur organisasi pekerjaan yang sesuai dengan perencanaan pada setiap pekerjaan suatu proyek perlu dibentuk
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Usaha Jasa Pelaksana Konstruksi adalah jenis usaha jasa konstruksi
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Jasa Konstruksi Usaha Jasa Pelaksana Konstruksi adalah jenis usaha jasa konstruksi yang menyediakan layanan jasa pelaksanaan pekerjaan konstruksi, yang dibedakan menurut bentuk
Lebih terperinciBAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK 3.1. Sistem Organisasi Proyek 3.2 Struktur Organisasi Proyek PEMBERI TUGAS (OWNER) PT.Kompas Media Nusantara MANAJEMEN KONSTRUKSI PT.Ciriajasa Cipta Mandiri
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Pustaka Langkah pertama merancang pelaksanaan proyek ialah membaginya ke dalam kegiatan-kegiatan. Kegiatan perlu diidentifikasikan dan hubungan satu dengan yang lain
Lebih terperinciBAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK
BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK 3.1. Struktur Organisasi Proyek Gambar 3.1 Struktur Organisasi Proyek 3.2. Deskripsi Pekerjaan (Job Description) Job Description adalah gambaran mengenai
Lebih terperinciSTRUKTUR ORGANISASI. deden08m.com 1
Materi 11 STRUKTUR ORGANISASI deden08m.com 1 LIMA STRUKTUR ORGANISASI TRADISIONAL 1. Struktur Organisasi Sederhana (Simple Organizational Structure) 2. Struktur Organisasi Fungsional 3. Struktur Organisasi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. panjang dan di dalamnya dijumpai banyak masalah yang harus diselesaikan.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Proyek Konstruksi Kegiatan konstruksi adalah kegiatan yang harus melalui suatu proses yang panjang dan di dalamnya dijumpai banyak masalah yang harus diselesaikan. Dengan banyaknya
Lebih terperinciKonsep Sistem dan Sistem Informasi pada Organisasi dan Manajemen Perusahaan (Lanjutan..) Konsep Sistem Informasi (TIF 1205)
Konsep Sistem dan Sistem Informasi pada Organisasi dan Manajemen Perusahaan (Lanjutan..) Konsep Sistem Informasi (TIF 1205) Analisis Sistem Langkah langkah pada Analisis Sistem Perancangan Sistem Tujuan
Lebih terperinciANALISIS LANJUTAN ANALISIS MANAJEMEN SECARAN UMUM
ANALISIS LANJUTAN ANALISIS MANAJEMEN SECARAN UMUM MAKSUD DAN TUJUAN Analisis manajemen secara umum yang dilakukan oleh auditor dimaksudkan untuk menilai efisiensi dan efektifitas fungsi manajemen dalam
Lebih terperinciPERANCANGAN STRUKTUR ORGANISASI
PERANCANGAN STRUKTUR ORGANISASI Struktur organisasi bersifat unik, tidak ada organisasi yang mempunyai struktur yang sama persis dengan yang lain. Namun mereka dapat diklasifikasikan menurut kesamaan elemennya
Lebih terperinciDefinisi Pengorganisasian
PENGORGANISASIAN Definisi Pengorganisasian Stoner (1996) Pengorganisasian (organizing) merupakan suatu cara pengaturan pekerjaan dan pengalokasian pekerjaan di antara para anggota organisasi sehingga tujuan
Lebih terperinciBAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK. digunakan dalam pelaksanaan pembangunan proyek, oleh karena itu dibutuhkan
BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK 3.1 Perencanaan Lapangan (Site Planning) Perencanaan lapangan kerja (site planning) dibuat untuk mengatur penempatan peralatan, stok material dan sarana penunjang
Lebih terperinciMANAJEMEN UMUM. Disampaikan Oleh : SALMANI TUJUAN PEMBELAJARAN
MANAJEMEN UMUM Disampaikan Oleh : SALMANI TUJUAN PEMBELAJARAN SETELAH MENGIKUTI PELATIHAN PESERTA DIHARAPKAN MAMPU MEMAHAMI ASPEK-ASPEK YANG BERKAITAN DENGAN MANAJEMEN DAN IMPLEMENTASINYA DI LAPANGAN 1
Lebih terperinciBAB III. SISTEM ORGANISASI dan MANAJEMEN PROYEK
BAB III SISTEM ORGANISASI dan MANAJEMEN PROYEK 3.1 Struktur Organisasi Organisasi dan Pihak yang Terkait Dalam organisasi proyek pembangunan pada umumnya banyak pihak pihak yang terkait satu sama lain
Lebih terperinciBAB 5 PERENCANAAN WAKTU
BAB 5 PERENCANAAN WAKTU 5.1 Pendahuluan 1. Tujuan Instruksional 1) Bagian 1 a) Memahami pentingnya perencanaan waktu pada proyek b) Memahami data yang diperlukan untuk perencanaan waqktu c) Mampu membuat
Lebih terperinciBAB VII MANAJEMEN KONSTRUKSI
BAB VII MANAJEMEN KONSTRUKSI 7.1 Pengertian Manajemen Konstruksi Manajemen adalah suatu metode atau teknik untuk mencapai suatu tujuan tertentu dengan menggunakan sumber daya yang ada secara efektif melalui
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Manajemen Proyek Manajemen proyek adalah semua perencanaan, pelaksanaan, pengendalian, dan koordinasi suatu proyek dari awal (gagasan) hingga berakhirnya proyek untuk menjamin
Lebih terperinciPANDUAN KERJA PRAKTEK
PANDUAN KERJA PRAKTEK JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS TIDAR 1 DAFTAR ISI Halaman Sampul... 1 Daftar Isi... 2 Kata Pengantar... 3 KETENTUAN UMUM... 4 1. PERATURAN UMUM KERJA PRAKTEK...
Lebih terperinciBAB II URAIAN TEORITIS. meningkatkan efektivitas kerja pada perusahaan penerbangan PT. Mandala
BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu Penelitian terdahulunya yaitu Peranan struktur organisasi dalam meningkatkan efektivitas kerja pada perusahaan penerbangan PT. Mandala Airlines Perwakilan
Lebih terperinciPengelolaan Proyek Sistem Informasi. Manajemen Sumber Daya Proyek
Pengelolaan Proyek Sistem Informasi Manajemen Sumber Daya Proyek Outline Sumber Daya Proyek Tim Proyek dan Organisasi Stakeholder Sumber Daya Proyek Pada sebuah proyek diperlukan adanya sumber daya manusia,
Lebih terperinciBAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK
BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK 3.1 Sistem Organisasi Gambar 3.1 Skema Hubungan Antara Owner, Kontraktor & Konsultan Sumber: Proyek 3.1.1 Organisasi dan Pihak yang Terkait Dalam organisasi
Lebih terperinciPSIKOLOGI INDUSTRI DAN ORGANISASI. Maya Dewi Savitri, MSi.
PSIKOLOGI INDUSTRI DAN ORGANISASI Maya Dewi Savitri, MSi. 1 Pertemuan 12 Organisasi dan Kelompok Kerja 2 Materi 1. Pengertian organisasi 2. Prinsip organisasi 3. Bentuk organisasi 4. Proses pengorganisasian
Lebih terperinciOrganizing (Pengorganisasian) I M A Y U D H A P E R W I R A
Organizing (Pengorganisasian) I M A Y U D H A P E R W I R A Pengorganisasian adalah merupakan fungsi kedua dalam Manajemen dan pengorganisasian didefinisikan sebagai proses kegiatan penyusunan struktur
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH PROPINSI JAWA BARAT
LEMBARAN DAERAH PROPINSI JAWA BARAT NO. 19 2000 SERI. D PERATURAN DAERAH PROPINSI JAWA BARAT NOMOR : 14 TAHUN 2000 T E N T A N G SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PROPINSI JAWA BARAT DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKALIS NOMOR 06 TAHUN 2005 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN BENGKALIS
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKALIS NOMOR 06 TAHUN 2005 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN BENGKALIS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BENGKALIS, Menimbang
Lebih terperinciAnak panah (arrow), menyatakan sebuah kegiatan/aktivitas (yang memerlukan jangka waktu tertentu) dalam pemakaian sejumlah sumberdaya
SIMBOL-SIMBOL DALAM NETWORK Anak panah (arrow), menyatakan sebuah kegiatan/aktivitas (yang memerlukan jangka waktu tertentu) dalam pemakaian sejumlah sumberdaya Lingkaran kecil (node), menyatakan sebuah
Lebih terperinciBUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 92 TAHUN 2008 TENTANG
BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 92 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS POKOK, URAIAN TUGAS JABATAN DAN TATAKERJA LABORATORIUM LINGKUNGAN HIDUP PADA BADAN LINGKUNGAN
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. sumber daya proyek menjadi suatu hasil kegiatan yang berupa bangunan.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Proyek Konstruksi Menurut Ervianto (2005), suatu proyek konstruksi merupakan suatu rangkaian kegiatan yang hanya satu kali dilaksanakan dan umumnya berjangka waktu pendek. Dalam
Lebih terperinciKontraktor. Konsultan Pengawas. Konsultan Perencana
BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK 3.1 Struktur Organisasi Kontraktor Konsultan Perencana Pemilik Konsultan Pengawas Gambar 3.1. Skema Hubungan Antara Owner, Kontraktor & Konsultan Sumber:
Lebih terperinciLAMPIRAN I PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR : 4 Tahun 2008 TANGGAL : 4 Pebruari 2008 BAB I PENGORGANISASIAN KEGIATAN
LAMPIRAN I PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR : 4 Tahun 2008 TANGGAL : 4 Pebruari 2008 BAB I PENGORGANISASIAN KEGIATAN 1. Ketentuan Umum Pengelolaan Belanja Daerah dilakukan melalui proses perencanaan,
Lebih terperinciBAB 1 PROYEK KONSTRUKSI
BAB 1 PROYEK KONSTRUKSI 1.1 Pendahuluan 1. Tujuan Instruksional a) Mengetahui pengertian umum mengenai proyek konstruksi: apakah proyek itu, siapa pengelolaan proyek? b) Mengetahui jenis-jenis proyek konstruksi
Lebih terperinciSTRUKTUR DAN DESAIN ORGANISASI IKA RUHANA
STRUKTUR DAN DESAIN ORGANISASI IKA RUHANA STRUKTUR ORGANISASI Terry (1986) menyatakan: Pengorganisasian adalah proses mengusahakan hubungan-hubungan yang efektif antara orang-orang, sehingga mereka dapat
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN NGAWI PERATURAN DAERAH KABUPATEN NGAWI NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KECAMATAN DAN KELURAHAN
PEMERINTAH KABUPATEN NGAWI PERATURAN DAERAH KABUPATEN NGAWI NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KECAMATAN DAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI NGAWI, Menimbang : a.
Lebih terperinciSISTEM AKUNTANSI DAN KEUANGAN... 2
DAFTAR ISI SISTEM AKUNTANSI DAN KEUANGAN... 2 Pendahuluan... 2 Menggambarkan Struktur Organisasi... 2 Menggambarkan Sistem Akuntansi dan Keuangan... 3 Memetakan... 4 Menggambarkan Sistem Akuntansi dan
Lebih terperinciBUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 72 TAHUN 2008 TENTANG
BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 72 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS POKOK, URAIAN TUGAS JABATAN DAN TATA KERJA BALAI LATIHAN KERJA PADA DINAS SOSIAL TENAGA KERJA
Lebih terperinciSTRUKTUR ORGANISASI RT 04 RW 06 KEL. WONODRI, KEC. SEMARANG SELATAN KOTA SEMARANG
STRUKTUR ORGANISASI RT 04 RW 06 KEL. WONODRI, KEC. SEMARANG SELATAN KOTA SEMARANG Mata Diklat: Pengantar Administrasi Perkantoran Guru Mata Diklat: Dra. Dwi Harti, M.Pd Nama kelompok: Rani Atika N (30)
Lebih terperinciMateri Minggu 5. Desain dan Struktur Organisasi
T e o r i O r g a n i s a s i U m u m 2 26 Materi Minggu 5 Desain dan Struktur Organisasi 5.1. Dimensi Struktur Organisasi Empat desain keputusan (pembagian kerja, pendelegasian kewenangan, pembagian departemen,
Lebih terperinciBAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK 3.1. Struktur Organisasi Proyek Gambar 3.1 Struktur Organisasi Proyek III-1 3.2. Deskripsi Pekerjaan (Job Description) Job Description adalah gambaran mengenai
Lebih terperinciASPEK MANAJEMEN & ORGANISASI
ASPEK MANAJEMEN & ORGANISASI Lingkup Manajemen Perencanaan (Planning) Fungsi Manajemen Pengorganisasian (Organizing) Pelaksanaan (Actuating) Goal/target usaha Pengawasan (Controlling) Lingkup Manajemen
Lebih terperinciMODUL PERKULIAHAN ORGANIZATION THEORY AND DESIGN POKOK BAHASAN : Struktur organisasi. Tatap Muka Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA
MODUL PERKULIAHAN ORGANIZATION THEORY AND DESIGN POKOK BAHASAN : Struktur Organisasi Fakultas Pascasarjana Program Studi Magister Manajemen Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh 09 35008 Abstract Kompetensi
Lebih terperinciADENDUM DOKUMEN PEMILIHAN
PANITIA PENGADAAN BARANG/JASA DI LINGKUNGAN DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI TAHUN ANGGARAN 2013 Gedung LPSE Kabupaten Kepulauan Meranti Komplek Perkantoran Pemerintah Kabupaten Kepulauan
Lebih terperinciOrganizational Theory & Design
Modul ke: Organizational Theory & Design Desain Organisasi Fakultas PASCA FEB Dr. Adi Nurmahdi MBA Program Studi MM www.mercubuana.ac.id PENGORGANISASIAN : STRUKTUR DAN DESAIN ORGANISASI Pengorganisasian
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1. Tinjauan Umum Proyek dengan segala ilmu pengetahuan dan teknologi yang dilibatkan didalamnya merupakan salah satu upaya manusia dalam membangun kehidupannya. Suatu proyek
Lebih terperinciPENGORGANISASIAN. By Eti Rimawati,SKM 20
PENGORGANISASIAN Batasan Adalah keseluruhan proses pengelompokkan orang-orang, alat-alat, tugas, tanggung jawab atau wewenang sedemikian rupa sehingga tercipta suatu organisasi yang dapat digerakkan sebagai
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengawasan 2.1.1 Pengertian Pengawasan Menurut Schermerhorn dalam Ernie dan Saefullah (2005: 317), mendifinisikan pengawasan merupakan sebagai proses dalam menetapkan ukuran
Lebih terperinciBAB VI PENGENDALIAN PROYEK
BAB VI PENGENDALIAN PROYEK 6.1 PENGENDALIAN PELAKSANAAN PROYEK Pengawasan (controlling) adalah suatu penilaian kegiatan dengan tujuan agar hasil pekerjaan sesuai dengan rencana, dengan mengusahakan agar
Lebih terperinciBAB VI PENGENDALIAN PROYEK
BAB VI PENGENDALIAN PROYEK 6.1 Uraian Umum Pengawasan (controlling) adalah kegiatan dalam suatu proyek sebagai penilaian yang bertujuan agar hasil pekerjaan sesuai dengan pedoman perencanaan yang telah
Lebih terperinciBAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. PT. Dipomulyo Mas adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang
BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1. Sejarah Singkat PT. Dipomulyo Mas adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang konstruksi yang berdiri pada tanggal 8 Mei 2004. Berkedudukan di Jl. Tulus Harapan B.
Lebih terperinciBAB II URAIAN TEORITIS. Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan PDAM Tirtamusi Palembang. Teknik
BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu Savitri (2006) melakukan penelitian yang berjudul Pengaruh Struktur Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan PDAM Tirtamusi Palembang. Teknik penelitian ini dilakukan
Lebih terperinciBUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 76 TAHUN 2008 TENTANG
BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 76 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS POKOK, URAIAN TUGAS JABATAN DAN TATA KERJA BALAI BENIH IKAN PADA DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN
Lebih terperinciOrganizations & Structures
Organizations & Structures STRUKTUR ORGANISASI Terry (1986) menyatakan: Pengorganisasian adalah proses mengusahakan hubungan-hubungan yang efektif antara orang-orang, sehingga mereka dapat bekerja sama
Lebih terperinciBAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. pendirian perusahaan nomor 11 tanggal 21 Februari 2003 dihadapan notaris
BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1 Sejarah Singkat Perusahaan PT. Harapan Indah Sentosa berdiri pada tahun 2003 beralamat di Jalan Tegal Sari Komplek Villa Mas Permai Blok A No. 15 Pekanbaru berdasarkan
Lebih terperinciPENGORGANISASIAN. Nursalam. Nursalam-07
PENGORGANISASIAN Nursalam Batasan Menurut Louis Allen organisasi adalah proses megidentifikasi & mengkelompok-kan pekerjaan yang harus dilakukan, menentukan dan mendelegasikan tanggung jawab, wewenang
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH PROPINSI JAWA BARAT NOMOR : 14 TAHUN 2000 T E N T A N G SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PROPINSI JAWA BARAT
LEMBARAN DAERAH PROPINSI JAWA BARAT NO. 19 2000 SERI. D PERATURAN DAERAH PROPINSI JAWA BARAT NOMOR : 14 TAHUN 2000 T E N T A N G SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PROPINSI JAWA BARAT DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciPERILAKU MANUSIA DALAM ORGANISASI
1 PERILAKU MANUSIA DALAM ORGANISASI Pengendalian manajemen dilaksanakan dalam suatu organisasi yang mempunyai struktur organisasi dengan tujuan tertentu, dan pelaksana yang memiliki tujuan pribadi. Komponenkomponen
Lebih terperinciSTRUKTUR ORGANISASI RUMAH SAKIT TUGUREJO Mata Diklat : Pengantar Adm. Perkantoran Guru Mata Diklat : Dra. Dwi Harti, M.Pd
i STRUKTUR ORGANISASI RUMAH SAKIT TUGUREJO Mata Diklat : Pengantar Adm. Perkantoran Guru Mata Diklat : Dra. Dwi Harti, M.Pd DISUSUN OLEH: AMANIA PRATIWI (03) NABELA FAJAR ISLAMI (23) NURMA YUSYFA (25)
Lebih terperinci