PENYUSUNAN DAN DISEMINASI LAPORAN PTK MATA PELAJARAN MATEMATIKA SD SEBAGAI KARYA TULIS ILMIAH

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENYUSUNAN DAN DISEMINASI LAPORAN PTK MATA PELAJARAN MATEMATIKA SD SEBAGAI KARYA TULIS ILMIAH"

Transkripsi

1 PROGRAM BERMUTU Better Education through Reformed Management and Universal Teacher Upgrading TW URI HANDAY AN I TU PENYUSUNAN DAN DISEMINASI LAPORAN PTK MATA PELAJARAN MATEMATIKA SD SEBAGAI KARYA TULIS ILMIAH KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PENDIDIKAN DAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN PUSAT PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN MATEMATIKA

2 Modul Matematika SD Program BERMUTU Penyusunan dan Diseminasi Laporan PTK Mata Pelajaran Matematika SD Sebagai Karya Tulis Ilmiah Penulis: Sri Wulandari Danoebroto Rohmitawati Penilai: Sukajati Sudjarwo Editor: Asniatin Saki Layouter: Achmad Maulana Kementerian Pendidikan Nasional Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan dan Penjaminan Mutu Pendidikan Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Matematika 2011

3

4 Penyusunan dan Diseminasi Laporan PTK Mata Pelajaran Matematika SD Sebagai Karya Tulis Ilmiah KATA PENGANTAR Segala bentuk pujian dan rasa syukur kami haturkan ke hadirat Allah SWT, atas limpahan nikmat dan rahmat-nya PPPPTK Matematika dapat mewujudkan kembali modul pengelolaan pembelajaran matematika untuk guru SD dan SMP. Pada tahun 2011 ini telah tersusun sebanyak dua puluh judul, terdiri dari tujuh judul untuk guru SD, delapan judul untuk guru SMP, dan lima judul untuk guru SD maupun SMP. Modul-modul ini disusun untuk memfasilitasi peningkatan kompetensi guru SD dan SMP di forum Kelompok Kerja Guru (KKG) dan Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP), khususnya KKG dan MGMP yang dikelola melalui program BERMUTU (Better Education through Reformed Management and Universal Teacher Upgrading). Modul yang telah disusun, selain didistribusikan dalam jumlah terbatas ke KKG dan MGMP yang dikelola melalui program BERMUTU, juga dapat diunduh melalui laman PPPPTK Matematika dengan alamat Penyusunan modul diawali dengan kegiatan workshop yang menghasilkan kesepakatan tentang daftar judul modul, sistematika penulisan modul, dan garis besar isi tiap judul modul. Selanjutnya secara berurutan dilakukan kegiatan penulisan, penilaian, editing, harmonisasi, dan layouting modul. Penyusunan modul melibatkan berbagai unsur, meliputi widyaiswara dan staf PPPPTK Matematika, dosen LPTK, widyaiswara LPMP, guru SD, guru SMP, dan guru SMA dari berbagai propinsi. Untuk itu, kami sampaikan terima kasih dan teriring doa semoga menjadi amal sholih kepada semua pihak yang telah membantu terwujudnya modul tersebut. Semoga dua puluh modul tersebut bermanfaat secara optimal dalam peningkatan kompetensi para guru SD dan SMP dalam mengelola pembelajaran matematika, sehingga dapat meningkat kualitas dan kuantitas hasil belajar matematika siswa SD dan SMP di seluruh Indonesia. iii

5 Kata Pengantar Kami sangat mengharapkan masukan dari para pembaca untuk penyempurnaan modulmodul ini demi peningkatan mutu layanan kita dalam upaya peningkatan mutu pendidikan matematika di Indonesia. Akhir kata, kami ucapkan selamat membaca dan menggunakan modul ini dalam mengelola pembelajaran matematika di sekolah. Yogyakarta, Juni 2011 Plh. Kepala Dra. Ganung Anggraeni, M. Pd. NIP iv

6 Penyusunan dan Diseminasi Laporan PTK Mata Pelajaran Matematika SD Sebagai Karya Tulis Ilmiah DAFTAR JUDUL MODUL I. KOMPONEN PENTING PADA LAPORAN PTK II. PENYUSUNAN LAPORAN PTK DAN DISEMINASINYA III. LAPORAN PTK SEBAGAI KARYA TULIS ILMIAH v

7 vi Daftar Judul Modul

8 Penyusunan dan Diseminasi Laporan PTK Mata Pelajaran Matematika SD sebagai Karya Tulis Ilmiah DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR JUDUL MODUL... DAFTAR ISI... iii v vii PENDAHULUAN... 1 A. Latar Belakang... 1 B. Tujuan... 2 C. Peta Kompetensi... 2 D. Ruang Lingkup... 4 E. Saran Cara Penggunaan Modul di KKG/Sekolah... 4 I. KOMPONEN PENTING PADA LAPORAN PTK... 5 A. Kegiatan Belajar 1: Proposal dan Laporan PTK Perbedaan Proposal dan Laporan Penelitian Proposal sebagai Cikal Bakal Laporan PTK... 8 B. Tugas I C. Kegiatan Belajar 2: Analisis Data dan Interpretasinya Analisis Data Hasil Tes dan Interpretasinya Analisis Data Hasil Angket dan Interpretasinya Analisis Data Hasil Pengamatan/Observasi dan Interpetasinya Analisis Data Hasil Wawancara dan Interpretasinya Catatan Lapangan Transkrip Proses Belajar Mengajar D. Latihan I E. Ringkasan vii

9 Daftar Isi F. DAFTAR PUSTAKA II. PENYUSUNAN LAPORAN PTK DAN DISEMINASINYA A. Kegiatan Belajar I: Penyusunan Laporan PTK Masalah Judul Bab Pendahuluan Bab Kajian Pustaka Bab Metode Penelitian Bab Hasil Penelitian dan Pembahasan Bab Penutup/Kesimpulan Abstrak Lampiran B. Kegiatan Belajar 2: Diseminasi Hasil Penelitian Hakikat dan Tujuan Diseminasi Cara Mendiseminasikan Hasil PTK C. Ringkasan D. Latihan E. DAFTAR PUSTAKA III. LAPORAN PTK SEBAGAI KARYA TULIS ILMIAH A. Kegiatan Belajar 1: Teknik Penulisan Laporan PTK sebagai Karya Tulis Ilmiah Pengertian Karya Tulis Ilmiah dan Macam-macam Bentuknya Teknik Penulisan Laporan PTK Penulisan Bagian Kajian Pustaka pada Laporan PTK Tips dan Trik Menulis B. Kegiatan Belajar 2: Laporan PTK untuk Pengusulan Angka Kredit viii

10 Penyusunan dan Diseminasi Laporan PTK Mata Pelajaran Matematika SD sebagai Karya Tulis Ilmiah 1. Laporan PTK untuk Kenaikan Pangkat dan Golongan Kriteria Penilaian Laporan PTK C. Ringkasan D. Latihan E. DAFTAR PUSTAKA PENUTUP A. Rangkuman B. Penilaian LAMPIRAN ix

11 x Daftar Isi

12 PENDAHULUAN

13

14 Penyusunan dan Diseminasi Laporan PTK Mata Pelajaran Matematika SD sebagai Karya Tulis Ilmiah PENDAHULUAN A. Latar Belakang Program BERMUTU (Better Education through Reformed Management and Universal Teacher Upgrading) berfokus pada upaya meningkatkan kualitas pendidikan melalui peningkatan kompetensi dan kinerja guru yang terkait langsung dengan peningkatan kualitas pembelajaran di kelas. Dalam pelaksanaannya, program ini mengintegrasikan case study, lesson study, dan classroom action research. Laporan PenelitianTindakanKelas (PTK) merupakan salah satu tagihan kegiatan belajar yang harus dipenuhi oleh guru peserta program BERMUTU. Hasil Monitoring Pelatihan di KKG oleh Tim Pengembang Program BERMUTU Tahun 2010 yang dilaksanakan PPPPTK Matematika menunjukkan bahwa guru masih menemui kesulitan dalam memenuhi tagihan laporan PTK. Pada catatan laporan monitoring disebutkan bahwa guru peserta masih memerlukan informasi lebih lanjut mengenai sistematika laporan PTK, cara praktis penulisan laporan PTK, cara menganalisis data penelitian dan menginterpretasikannya. Guru juga memerlukan informasi mengenai karya tulis ilmiah guna penulisan laporan PTK dan bagi yang telah menyusun laporan PTK merasa memerlukan informasi lebih lanjut mengenai pemanfaatan laporan PTK untuk pengajuan angka kredit (PAK). Sementara ini, masih banyak permasalahan yang muncul dalam pembelajaran matematika. Hal ini dapat diatasi diantaranya dengan guru melakukan classroom action research atau Penelitian Tindakan Kelas. PTK dalam pembelajaran matematika merupakan tindakan nyata yang dilakukan guru dalam rangka memperbaiki atau meningkatkan mutu pembelajaran matematika di kelasnya. Bila seorang guru melakukan PTK, maka sejatinya telah ikut berperan dalam upaya peningkatan kualitas pendidikan meskipun dilakukan dalam lingkup kelas yang diampunya. Sebelum melakukan PTK, guru perlu menyusun proposal sebagai pedoman dalam melaksanakan penelitian. Tanpa proposal penelitian, tentu sulit bagi guru peneliti untuk melakukan kegiatan penelitian secara terencana, terarah dan dapat 1

15 Pendahuluan dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Setelah melakukan penelitian, guru peneliti akan memperoleh data empiris hasil penelitiannya. Tahap selanjutnya, guru peneliti perlu menuliskan laporan hasil penelitiannya dalam rangka mengkomunikasikan hasil kegiatan ilmiahnya tersebut kepada teman sejawat atau komunitas ilmiah lainnya. Atas dasar kebutuhan tersebut, maka disusunlah modul Penyusunan dan Diseminasi Laporan PTK Mata Pelajaran Matematika Sekolah Dasar sebagai Karya Tulis Ilmiah. Modul ini merupakan kelanjutan dari modul BERMUTU tahun 2010 berjudul Penyusunan Proposal Penelitian Tindakan Kelas dalam Pembelajaran Matematika di SD. Kedudukan dari modul-modul yang ditulis oleh Tim dari PPPPTK Matematika berfungsi sebagai suplemen/pelengkap Bahan Belajar Mandiri (BBM) PTK Generik dan PTK yang mengacu pada mata pelajaran. Pembahasan pada modul ini menitikberatkan pada cara praktis dan contoh penyusunan laporan PTK. Oleh karena itu, guru pembaca modul ini diasumsikan telah memiliki proposal penelitian, telah memiliki data hasil penelitian atau sedang dalam tahap melakukan penelitian agar informasi yang dipaparkan dalam modul ini dapat langsung diterapkan. B. Tujuan Modul ini ditujukan bagi guru Sekolah Dasar sebagai rujukan pribadi atau bahan diskusi dan belajar bersama dalam forum KKG maupun di sekolah. Setelah guru mempelajari modul ini diharapkan dapat meningkatkan kompetensinya dalam hal: 1. menyusun laporan penelitian tindakan kelas 2. mendiseminasikan hasil penelitian tindakan kelas 3. memahami pemanfaatan laporan PTK sebagai karya tulis ilmiah untuk pengajuan angka kredit. C. Peta Kompetensi Sesuai dengan Permendiknas Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru, maka melalui penguasaan modul ini diharapkan 2

16 Penyusunan dan Diseminasi Laporan PTK Mata Pelajaran Matematika SD sebagai Karya Tulis Ilmiah guru dapat meningkatkan kompetensinya sebagaimana yang ditunjukkan pada diagram berikut. Modul PENYUSUNAN DAN DISEMINASI LAPORAN PTK MATA PELAJARAN MATEMATIKA SD SEBAGAI KARYA TULIS ILMIAH Modul 1: KOMPONEN PENTING PADA LAPORAN PTK 9.4. Memanfaatkan informasi hasil penilaian dan evaluasi pembelajaran untuk meningkatkan kualitas pembelajaran Melakukan refleksi terhadap pembelajaran yang telah dilaksanakan Memanfaatkan hasil refleksi untuk perbaikan dan pengembangan pembelajaran dalam mata pelajaran yang diampu Melakukan penelitian tindakan kelas untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dalam mata pelajaran yang diampu Kompetensi Pedagogik Memanfaatkan hasil refleksi dalam rangka peningkatan keprofesionalan Modul 2: PENYUSUNAN LAPORAN PTK DAN DISEMINASINYA Melakukan penelitian tindakan kelas untuk peningkatan keprofesionalan Mengikuti kemajuan zaman dengan belajar dari berbagai sumber Menunjukkan etos kerja dan tanggung jawab yang tinggi Bekerja mandiri secara profesional Kompetensi Profesional Kompetensi Kepribadian Modul 3: LAPORAN PTK SEBAGAI KARYA TULIS ILMIAH Berkomunikasi dengan teman sejawat, profesi ilmiah, dan Komunitas ilmiah lainnya melalui berbagai media dalam rangka meningkatkan kualitas pembelajaran Mengkomunikasikan hasil-hasil inovasi pembelajaran kepada Komunitas profesi sendiri secara lisan dan tulisan maupun bentuk lain Kompetensi Sosial 3

17 Pendahuluan D. Ruang Lingkup Pembahasan dalam modul ini dikemas dalam tiga modul. Modul 1 berisi tentang komponen penting pada laporan PTK yang terdiri atas dua kegiatan belajar (KB) yakni (1) proposal dan laporan PTK dan (2) analisis data dan interpretasinya. Modul 2 berisi tentang penyusunan laporan PTK dan diseminasinya yang terdiri atas dua kegiatan belajar yakni (1) sistematika laporan PTK dan (2) desiminasi hasil penelitian. Modul 3 berisi tentang laporan PTK sebagai karya tulis ilmiah yang terdiri atas dua kegiatan belajar yakni (1) teknik penulisan laporan PTK sebagai karya tulis ilmiah dan (2) laporan PTK untuk pengusulan angka kredit. E. Saran Cara Penggunaan Modul Modul ini dapat dimanfaatkan sebagai rujukan pribadi atau pada kegiatan pelatihan menyusun laporan PTK di KKG atau di sekolah. Waktu yang diperlukan untuk mempelajari modul ini kurang lebih dua kali pertemuan. Pertemuan pertama untuk membahas proposal PTK dan berlatih menganalisis data dan menginterpretasikan yang difasilitasi pada pembahasan modul 1. Pertemuan kedua untuk mempelajari, mendiskusikan dan berlatih menulis laporan PTK yang difasilitasi pada pembahasan modul 2 dan modul 3. Pada setiap akhir modul terdapat tugas dan latihan. Kerjakanlah tugas dan latihan ini dengan sungguh-sungguh. Setelah tugas dan latihan selesai di kerjakan, dapat berdiskusi bersama teman sejawat untuk menilai hasil pekerjaan dengan mengacu pada rambu-rambu yang diberikan. Sebagai evaluasi akhir, di bagian penutup terdapat penilaian yang berguna sebagai self evaluation keberhasilan Anda dalam mempelajari modul ini. Bila ada permasalahan yang belum terselesaikan dalam proses mempelajari modul ini, Anda dapat berkomunikasi dengan penulis melalui PPPPTK Matematika di p4tkmatematika@yahoo.com. Selamat Belajar! 4

18 I KOMPONEN PENTING PADA LAPORAN PTK

19

20 Penyusunan dan Diseminasi Laporan PTK Mata Pelajaran Matematika SD sebagai Karya Tulis Ilmiah I. KOMPONEN PENTING PADA LAPORAN PTK Kompetensi Guru 1. Memanfaatkan informasi hasil penilaian dan evaluasi pembelajaran untuk meningkatkan kualitas pembelajaran (9.4) 2. Melakukan refleksi terhadap pembelajaran yang telah dilaksanakan (10.1) 3. Memanfaatkan hasil refleksi untuk perbaikan dan pengembangan pembelajaran dalam mata pelajaran yang diampu (10.2) 4. Melakukan penelitian tindakan kelas untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dalam mata pelajaran yang diampu (10.3) 5. Memanfaatkan hasil refleksi dalam rangka peningkatan keprofesionalan (23.2) 6. Melakukan penelitian tindakan kelas untuk peningkatan keprofesionalan (23.3) Apakah Anda merasa enggan ketika harus membuat laporan PTK? Setelah melakukan penelitian, selanjutnya adalah membuat laporannya. Begitu berhadapan dengan tugas satu ini, langsung terbayang hal-hal berat yang harus dilakukan. Membuat laporan akan dirasakan semakin berat bila tidak ada kemauan untuk berusaha. Tentu Anda pernah melihat bangunanbangunan indah dan megah seperti candi, gedung, istana, bahkan rumah tinggal yang nyaman. Bagaimana bangunan-bangunan tersebut bisa tegak berdiri? Tentu saja untuk membangunnya diperlukan tahap demi tahap yang direncanakan dengan cermat dan dikerjakan dengan sistematis. Terwujudnya keindahan bangunan berawal dari desain sebelum bangunan itu dibuat. Bangunan yang megah selalu dimulai dari pondasi yang kokoh. Demikian pula dalam membuat laporan PTK. Siapa arsitek laporan PTK agar terwujud laporan yang berkualitas? Arsitek dari laporan PTK tentu saja Anda sendiri sebagai guru peneliti. Jadi, proses menyusun laporan PTK sejatinya sudah bermula dari kematangan desain penelitian Anda dan 5

21 Komponen Penting pada Laporan PTK untuk itu perlu pemikiran yang sistematis. Jika Anda adalah arsitek, saat mendesain tentu sudah membayangkan komponen-komponen apa saja yang harus ada pada bangunan Anda, di bagian mana letaknya dan seperti apa bentuknya. Pada modul ini Anda akan mempelajari tentang komponen penting yang harus ada dalam laporan PTK, apa yang menjadi pondasi laporan, cara menganalisis data kuantitatif dan data kualitatif, serta menginterpretasikan hasil analisis data. Untuk membantu Anda menguasai topik-topik tersebut, pembahasan pada modul disajikan dalam dua Kegiatan Belajar (KB) sebagai berikut. KB 1. Proposal dan Laporan PTK KB 2. Analisis Data dan Interpretasinya Saat mempelajari modul ini perlu disediakan proposal penelitian yang sudah disusun sebelumnya dan data hasil penelitian Anda, sehingga saat mempelajari modul ini, Anda diharapkan langsung berlatih menulis laporan dan menganalisis data. A. Kegiatan Belajar 1: Proposal dan Laporan PTK Bu Mirna telah mengikuti pelatihan menyusun proposal PTK di KKG. Setelah penelitian dilaksanakan, Bu Mirna mulai menulis laporan PTK. Namun, Bu Mirna merasa bingung untuk memulai. Dapatkah Bu Mirna menggunakan proposalnya untuk menjadi dasar dalam penulisan laporan? Mengapa demikian? Salah satu komponen utama dari sebuah bangunan adalah pondasi. Apa yang menjadi pondasi dari laporan PTK? Sebelum melakukan PTK, tentu Anda sudah menyiapkan proposal. Proposal inilah yang menjadi pondasi dari laporan PTK. Hal ini berarti, penyusunan laporan PTK haruslah berpijak pada proposal yang Anda miliki. Namun perlu dipahami bahwa terdapat perbedaan mendasar antara proposal dan laporan sebagaimana terdapat perbedaan yang mendasar antara pondasi dan bangunan. Sekokoh apapun sebuah pondasi, belumlah layak menjadi tempat tinggal. Sedangkan bangunan sudah pasti memiliki pondasi dan telah layak untuk dijadikan tempat 6

22 Penyusunan dan Diseminasi Laporan PTK Mata Pelajaran Matematika SD sebagai Karya Tulis Ilmiah tinggal. Berdasarkan analog ini, lantas bagaimana perbedaan antara proposal dan laporan penelitian? 1. Perbedaan Proposal dan Laporan Penelitian Proposal merupakan rencana atau usulan suatu kegiatan yang akan dilaksanakan, sedangkan laporan merupakan pertanggungjawaban dari kegiatan yang telah dilaksanakan. Proposal PTK merupakan paparan rencana kegiatan penelitian berupa tindakan untuk memecahkan masalah di kelas. Menurut Hopkins (1993), PTK merupakan penelitian yang dilaksanakan dalam beberapa siklus. Setiap siklus melalui tahap perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Berdasarkan hasil refleksi, disusunlah rencana tindakan berikutnya. Oleh karena itu, proposal PTK isinya hanya sampai pada perencanaan untuk siklus pertama. Sedangkan perencanaan untuk siklus kedua dan seterusnya tidaklah dirancang pada saat menyusun proposal, melainkan dirancang kemudian berdasarkan hasil refleksi tindakan pada siklus pertama. Dengan demikian, berbeda dengan penjelasan pada laporan yang isinya mencakup semua tindakan pada setiap siklus. Sebelumnya telah disebutkan bahwa proposal sifatnya sementara dan mungkin berubah. Namun demikian, pokok permasalahan dalam penelitian tidak boleh berubah. Jika pokok permasalahan (rumusan masalah) berubah berakibat tujuan penelitian berubah, maka hal ini akan mengubah haluan penelitian Anda. Selain pokok permasalahan yang tidak berubah, obat yang dipilih untuk mengatasi masalah juga sebaiknya tidak berubah. Contoh kasus, pada proposal penelitian menyebutkan akan meningkatkan aktivitas siswa dalam pembelajaran matematika dengan menggunakan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI). Setelah tindakan pada siklus pertama dan dilakukan pengamatan kemudian refleksi, guru peneliti merasa perlu menerapkan pendekatan PMRI dengan metode diskusi kelompok. Hal ini karena pada saat tindakan siklus pertama guru hanya menggunakan metode diskusi klasikal dan belum dapat meningkatkan aktivitas siswa dalam pembelajaran. Perubahan atau perkembangan yang lainnya adalah dengan menambah media pembelajaran, semula pembelajaran dengan diskusi kelompok saja. 7

23 Komponen Penting pada Laporan PTK Setelah diamati dan direfleksikan ternyata aktivitas siswa memang meningkat, tapi siswa masih kesulitan memahami konsep yang dipelajari. Untuk itu kemudian saat tindakan pada siklus berikutnya guru menggunakan alat peraga. Perkembangan dan perubahan ini akan direkam dan dituliskan dalam laporan. Oleh karena itu, hal-hal yang tertulis dalam laporan tentu saja akan lebih lengkap dan rinci dibandingkan dengan proposalnya. Seiring dengan perkembangan dan perubahan pada tindakan yang dilakukan, maka berkembang pula isi pada bagian kajian pustaka. Jika pada proposal, guru peneliti cukup membahas tentang pembelajaran matematika dengan pendekatan PMRI, maka pada laporannya guru harus menambah pembahasannya tentang metode diskusi kelompok dan alat peraga. Berdasarkan uraian tersebut di atas, dapat disimpulkan bahwa perbedaan antara proposal dan laporan terletak pada kelengkapan isinya dan aktualitasnya. Proposal sifatnya masih sementara, mungkin berubah atau berkembang, dan isinya hanya mencakup rencana tindakan hingga siklus pertama. Sedangkan laporan sifatnya aktual, isinya lebih lengkap hingga siklus terakhir, menjelaskan kenyataan pada saat pelaksanaan dan bukan lagi rencana-rencana. Bagian kajian pustaka pada laporan mungkin lebih berkembang isinya dibanding pada proposalnya. 2. Proposal sebagai Cikal Bakal Laporan PTK Jika Anda akan melakukan penelitian, langkah apa saja yang dilakukan? Mari kita perhatikan tahap-tahap pelaksanaan penelitian berikut ini: a. Menyusun proposal PTK Proposal PTK disusun sebagai pedoman bagi penelitian yang akan dilaksanakan. Pada saat melaksanakan PTK untuk siklus pertama, Anda akan menggunakan proposal sebagai acuan khususnya pada bagian metode penelitian. Di bagian ini Anda telah menuliskan rencana tindakan pada siklus pertama, rencana pengumpulan data, dan telah menentukan faktor-faktor apa saja yang menjadi indikator keberhasilan tindakan. 8

24 Penyusunan dan Diseminasi Laporan PTK Mata Pelajaran Matematika SD sebagai Karya Tulis Ilmiah b. Menyusun instrumen dan perangkat pembelajaran Sebelum melaksanakan penelitian, Anda perlu menyiapkan perangkat pembelajaran dan instrumen penelitiannya. Perangkat pembelajaran yang perlu disiapkan seperti Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Lembar Kerja Siswa (LKS), Lembar Tugas, Lembar Aktivitas Siswa, lembar penilaian, bahan ajar, media pembelajaran dan sebagainya sesuai kebutuhan pembelajaran. Instrumen penelitian yang perlu disiapkan seperti lembar observasi, angket, soal-soal tes, pertanyaan-pertanyaan untuk wawancara sesuai kebutuhan penelitian. Bagaimana mempersiapkan perangkat pembelajaran matematika dapat Anda lihat kembali pada modul BERMUTU PPPPTK Matematika tahun 2009 berjudul Pengembangan Silabus dan RPP Matematika SD, Pemanfaatan Alat Peraga Matematika dalam Pembelajaran di SD, atau judul-judul lain yang relevan dengan penelitian Anda. Bagi Anda guru kelas I, dapat melihat kembali modul BERMUTU PPPPTK Matematika tahun 2010 berjudul Penyusunan Rancangan Pembelajaran dengan Pendekatan Tematik di Kelas I SD/MI. Jika perangkat pembelajaran untuk PTK disiapkan sesuai dengan rencana tindakan, maka instrumen penelitian disiapkan sesuai dengan kebutuhan penelitian. Oleh karena itu, dalam menyiapkan instrumen penelitian harus selalu mengacu pada apa yang menjadi masalah dalam penelitian ini. Pada penjelasan di atas, diberikan contoh PTK dengan tujuan meningkatkan aktivitas siswa dalam pembelajaran dengan menggunakan PMRI. Maka indikator keberhasilannya misalnya keaktifan siswa dalam pembelajaran matematika meningkat minimal 20% pada setiap siklus. Berdasarkan indikator keberhasilan ini, Anda kemudian menyusun kisi-kisi untuk instrumen penelitian. Kisi-kisi mencakup indikator-indikator siswa aktif dalam pembelajaran. Tiap indikator tersebut kemudian dikembangkan menjadi pernyataan-pernyataan dalam lembar pengamatan. c. Menvalidasi instrumen Instrumen penelitian berperan penting sebagai alat pengumpul data. Data yang terkumpul kemudian dianalisis dan hasil analisis menjadi dasar penarikan kesimpulan 9

25 Komponen Penting pada Laporan PTK penelitian. Oleh karena itu, data yang terkumpul haruslah valid karena menjadi dasar penarikan kesimpulan penelitian. Sebagai jaminan bahwa data yang terkumpul valid ada serangkaian kegiatan yang perlu Anda lakukan sebelum melaksanakan penelitian, yaitu menvalidasi instrumen penelitian, kemudian setelah data terkumpul melakukan pengecekan keabsahan data. Penjelasan lebih rinci mengenai cara mengembangkan instrumen penilaian pembelajaran dan validasi instrumen dapat dipelajari dalam modul BERMUTU PPPPTK Matematika tahun 2011 berjudul Pengembangan Instrumen Penilaian Pembelajaran Matematika SD/SMP. d. Melaksanakan penelitian dalam beberapa siklus Setelah proposal penelitian, perangkat pembelajaran, dan instrumen penelitian disiapkan, tahap selanjutnya adalah melaksanakan penelitian. Setiap siklus dalam PTK melalui tahap perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Satu siklus meliputi dua kali pertemuan atau lebih. Pada setiap siklus akan terkumpul data hasil pengamatan sebagai bahan refleksi. Oleh karena itu pada tahap ini ada kegiatan analisis data. e. Menyusun laporan PTK Laporan PTK terdiri atas bagian: pendahuluan, kajian teori/pustaka, pelaksanaan penelitian, ketiga bagian ini sudah ada intisarinya dalam proposal, kemudian hasil penelitian, simpulan dan rekomendasi serta daftar pustaka. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa komponen laporan PTK terdiri atas proposal penelitian yang telah dikembangkan (khususnya bagian kajian pustaka) ditambah hasil penelitian dan simpulan, serta lampiran-lampiran yang diperlukan. f. Melaksanakan diseminasi hasil penelitian Diseminasi hasil penelitian merupakan tahap akhir dari pelaksanaan penelitian. Tahap ini dilakukan dalam rangka menyebarluaskan hasil penelitian. Pembahasan mengenai diseminasi hasil penelitian akan disajikan pada modul II. 10

26 Penyusunan dan Diseminasi Laporan PTK Mata Pelajaran Matematika SD sebagai Karya Tulis Ilmiah Ditinjau dari tahap-tahap pelaksanaan PTK, nampak bahwa proposal penelitian merupakan cikal bakal laporan penelitian. Penulisan laporan PTK dikembangkan berdasarkan bagian-bagian yang telah ada dalam proposalnya. B. Tugas I.1 Kerjakan tugas berikut ini secara mandiri atau bersama dengan teman sejawat Anda yang menjadi kolaborator dalam penelitian. 1. Perhatikan kembali proposal Anda pada bagian kajian pustaka, adakah teori-teori yang perlu ditambahkan lagi? Jika tidak ada, beri penjelasan alasannya dan jika ada, teori apa sajakah itu? 2. Berikut adalah rumusan masalah suatu PTK. Apakah pembelajaran matematika dengan metode kooperatif STAD dapat meningkatkan minat belajar siswa? Indikator keberhasilannya adalah minat belajar siswa meningkat minimal 5% setiap siklus. a. Buatlah kisi-kisi untuk instrumen penelitian tersebut (instrumen boleh berupa angket atau observasi)! b. Pilih salah satu indikator pada kisi-kisi yang Anda buat, kemudian buatlah minimal dua pernyataan untuk indikator tersebut! Hasil tugas Anda kemudian dipresentasikan dan didiskusikan di forum KKG/sekolah untuk mendapat tanggapan dari teman-teman sejawat. Penilaian hasil tugas dapat mengacu pada panduan penilaian pada lampiran 1 modul ini. Jika berhasil mencapai minimal 75% dari skor maksimum, maka Anda dinyatakan berhasil mempelajari KB ini. Namun jika masih dibawah 75%, Anda tidak perlu putus asa dan terus berupaya meningkatkan kemampuan dengan memperbaiki kekurangan-kekurangan yang ada. 11

27 Komponen Penting pada Laporan PTK C. Kegiatan Belajar 2: Analisis Data dan Interpretasinya Pada saat melakukan PTK, bu Ani sebagai pengamat, mencatat bahwa siswa nampak aktif selama proses pembelajaran matematika. Siswa nampak aktif berdiskusi. Benarkah siswa aktif mendiskusikan pelajaran matematika atau dominan membicarakan hal lain? Benarkah siswa aktif berdiskusi karena berminat pada pelajaran matematika? Bagaimana memastikan hal tersebut? Tahap analisis data dalam suatu penelitian merupakan tahap yang sangat penting. Mengapa demikian? Hasil analisis data dan intepretasinya dalam suatu penelitian digunakan sebagai dasar dalam penarikan simpulan. Bagaimanakah dengan analisis data dalam PTK? PTK merupakan salah satu penelitian dengan pendekatan kualitatif. Teknik analisis data kualitatif yang umumnya digunakan dalam PTK adalah teknik analisis data kualitatif menurut Miles dan Hubberman (1992). Data-data terkumpul yang berupa kalimat-kalimat tersebut dianalisis melalui tahap-tahap reduksi data, penyajian data, serta penarikan kesimpulan dan verifikasi data. Namun demikian ada data kuantitatif dalam PTK menjadi salah satu data pendukung yang dianalisis dengan menggunakan statistika deskriptif. Langkah awal dari analisis data kualitatif adalah reduksi data. Data-data yang berupa kalimat-kalimat dari hasil angket, pengamatan, atau catatan lapangan tersebut dipilih mana yang paling relevan dengan tujuan penelitian. Data yang tidak terkait langsung dapat disingkirkan. Selain pemilihan, kumpulan data tersebut juga perlu disederhanakan agar menjadi sebuah informasi yang bermakna. Intisari dari tahap reduksi adalah memilih data pokok dan memberikan makna terhadapnya serta membuang data yang tidak relevan. Tahap kedua adalah penyajian data. Data yang telah direduksi dikumpulkan kemudian disusun secara naratif atau disajikan dalam rangkaian kata-kata. Hal ini bertujuan agar peneliti dapat membuat suatu kesimpulan dan mengambil tindakan. Tahap ketiga adalah penarikan kesimpulan sebagai pengungkapan akhir dari sebuah tindakan. Setelah peneliti menarik kesimpulan, tahap akhir dari analisis data kualitatif 12

28 Penyusunan dan Diseminasi Laporan PTK Mata Pelajaran Matematika SD sebagai Karya Tulis Ilmiah adalah verifikasi data. Verifikasi data dimaksudkan untuk memastikan apakah data yang terkumpul tersebut benar-benar menunjukkan keadaan yang sebenarnya. Data-data yang terkumpul dalam PTK cenderung berupa kalimat-kalimat hasil pengamatan guru peneliti. Oleh karena itu, sangat besar kemungkinan unsur subjektivitas peneliti mewarnai data hasil PTK. Untuk meningkatkan nilai objektivitasnya, dilakukanlah verifikasi data. Contohnya, guru mengamati selama proses tindakan bahwa siswa nampak aktif berdiskusi. Namun benarkah siswa aktif mendiskusikan topik pelajaran? Untuk memastikan hal tersebut, guru peneliti melakukan pengecekan dengan hasil diskusi siswa dan hasil tes atau kuis. Jika siswa serius berdiskusi maka hasil diskusinya akan memenuhi target. Jika siswa mendiskusikan topik pelajaran, maka hasil tes atau kuisnya akan mencapai nilai yang baik. Nah, langkah ini disebut dengan verifikasi data menggunakan teknik triangulasi data. Triangulasi merupakan pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara dan waktu. Ada beberapa jenis triangulasi, sebagai berikut. a. Triangulasi Sumber/Informan Peneliti perlu melakukan eksplorasi untuk mengecek kebenaran data dari berbagai sumber. Contohnya, setelah kita mendapatkan data dari angket bahwa masih terdapat beberapa siswa yang menyatakan tidak senang terhadap pembelajaran matematika, kita perlu menggali data lebih jauh ke siswa tersebut, ke orangtua siswa tersebut, sertake guru lain yang terlibat dalam penelitian ini. b. Triangulasi Teknik Peneliti mengecek kebenaran data kepada sumber yang sama dengan teknik yang berbeda. Contohnya, guru peneliti memberikan angket untuk mengetahui apakah siswa merasa senang atau tidak terhadap pembelajaran matematika, lalu hasil angket di cek dengan hasil pengamatan terhadap siswa selama proses pembelajaran. Bila diperoleh hasil yang berbeda, misalnya di angket siswa menyatakan senang namun dari pengamatan siswa tersebut nampak pasif selama pembelajaran maka peneliti perlu melakukan diskusi lebih lanjut dengan siswa tersebut atau yang lain untuk memastikan data yang dianggap benar. 13

29 Komponen Penting pada Laporan PTK c. Triangulasi Waktu Peneliti mengecek kebenaran data dengan cara mengumpulkannya di waktu yang berbeda. Contohnya, guru peneliti yang melakukan observasi tentang aktivitas siswa di kelas pada waktu pelajaran di siang hari, dapat di cek dengan melihat aktivitas siswa di pagi hari. Uraian berikut ini membahas tentang beberapa analisis data dalam PTK dengan berbagai contoh instrument yang digunakan. Pembahasan ini diharapkan dapat membantu guru atau peneliti dalam melakukan analisis data PTK. 1. Analisis Data Hasil Tes dan Interpretasinya Bila data hasil tes berupa data kuantitatif, maka analisis data yang digunakan adalah analisis data deskriptif sederhana yaitu rata-rata hitung (mean) dan persentase. Langkah-langkah dalam analisis data hasil tes sebagai berikut. a. Buatlah tabel hasil tes siswa. Dapat juga dibuat tabel distribusi frekuensi untuk lebih memudahkan dalam melihat sebaran data serta untuk mengetahui jumlah siswa yang nilainya di bawah target. b. Menghitung persentase dari distribusi frekuensi hasil tes serta menghitung nilai hitung rata-rata (mean). c. Melihat kembali indikator keberhasilan yang telah di buat. Dalam PTK indikator keberhasilan merupakan tolak ukur ketercapaian dari tindakan yang Anda berikan. Untuk dapat menyimpulkan rata-rata nilai hasil tes yang dicapai siswa masuk dalam kategori tertentu, maka terlebih dahulu harus menetapkan pedoman rentangan angka yang memberikan kategori sebagai indikator keberhasilan. Sebagai contoh misalnya < 45 = sangat kurang; = kurang; = cukup; = baik; = sangat baik. Kriteria ketuntasan belajar juga dapat dijadikan kriteria keberhasilan misalnya ketuntasan klasikal 80% atau menggunakan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditentukan oleh guru, misal nilai KKM yang ditetapkan adalah 7. 14

30 Penyusunan dan Diseminasi Laporan PTK Mata Pelajaran Matematika SD sebagai Karya Tulis Ilmiah Contoh Analisis Data Hasil Tes dengan Deskriptif. Berikut diberikan contoh analisis hasil tes berdasarkan PTK yang dilakukan oleh Aning Sutedjo dan Trimo (2010). Data hasil tes siswa dapat dilihat di lampiran 2. Kita akan melakukan analisis hasil tes siswa dalam siklus 1. Untuk lebih memudahkan dalam melihat dan menganalisis, data dapat dibuat dalam bentuk tabel distribusi frekuensi dan persentase seperti dibawah ini. Tabel 1. Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Siswa Nilai Turus Frekuensi (f) Persentase (p) % % 5, % % % 7, % 8, % Jumlah N=53 100% Setelah disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi di atas, bagaimana menurut Anda? Ya, kita akan lebih mudah membaca makna dari data nilai tersebut. Contoh Interpretasi Hasil Tes. Apa yang bisa Anda interpretasikan dari penyajian data di atas? Dari penyajian data dalam tabel 1, diperoleh informasi sebagai berikut: nilai terendah adalah 4 dan ada 1 siswa yang mendapat nilai 4; nilai tertinggi 8,5 dan ada 1 siswa yang mendapat nilai 8,5; mayoritas siswa mendapat nilai 7 yaitu sebanyak 35 siswa atau sebanyak 66,04%. Selanjutnya, bagaimana bila kita ingin mengetahui rata-rata hitung atau mean dari nilai siswa? Sebelum membahas penggunaan rumus, ada baiknya Anda mengenali dahulu simbol-simbol yang digunakan dalam penulisan rumus tersebut. Rata-rata atau mean diberi simbol M sesuai dengan singkatan dari mean. 15

31 Komponen Penting pada Laporan PTK X dibaca sigma X. Tanda atau sigma merupakan simbol penjumlahan untuk beberapa bilangan. Berikut adalah rumus menghitung mean data kelompok. M = Mean yang dicari fx M = = N jumlah frekuensi nilai keseluruhan jumlah siswa fx = Jumlah frekuensi nilai keseluruhan N = Number of case (jumlah subjek penelitian) Contoh Analisis Data Hasil Tes dengan menghitung rata-rata (mean). Untuk menghitung jumlah frekuensi nilai keseluruhan dapat menggunakan tabel frekuensi (tabel 1) ditambah satu kolom lagi untuk menuliskan hasil kali nilai dan frekuensinya, seperti berikut. Tabel 2. Perhitungan Mean Hasil Belajar Siswa Nilai Frekuensi (f) Nilai Frekuensi , , , Jumlah N = 53 fx =352 Nilai rata-rata 352 = fx M = = 6,64 (M) N 53 Contoh Interpretasi nilai rata-rata tes. Setelah dihitung nilai rata-rata yaitu 6,64, lalu bagaimana interpretasinya? Nilai rata-rata siswa adalah 6,64 sedangkan indikator keberhasilan yaitu nilai KKM 7, berarti belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal yang ditetapkan. Misalkan indikator keberhasilan yang ditetapkan adalah capaian ketuntasan belajar klasikal sebesar 80% dengan nilai KKM 7. Dari tabel dapat kita lihat siswa yang telah tuntas (mencapai dan melampaui KKM) sebanyak 38 siswa. Hitungan persentasenya adalah: 16

32 Penyusunan dan Diseminasi Laporan PTK Mata Pelajaran Matematika SD sebagai Karya Tulis Ilmiah 38 X 100% = 71,70% 53 Jadi dengan capaian ketuntasan belajar klasikal sebesar 71,70%, belum mencapai ketuntasan klasikal. Demikian cara menganalisis data hasil tes, yaitu menggunakan rata-rata dan persentase. Kemudian hasil analisis tes dari siklus 1 ini dijadikan sebagai bahan dalam penyusunan perencanaan tindakan pada siklus ke Analisis Data Hasil Angket dan Interpretasinya Menganalisis data hasil angket harus diperhatikan jenis skala pengukuran yang digunakan dan tipe skala pengukuran. Skala pengukuran yang sering dipakai dalam penelitian pendidikan diantaranya skala Likert (misalnya: pilihan antara tidak senang, biasa saja, senang) dan skala Guttman (misalnya: pilihan ya dan tidak). Untuk siswa SD sebaiknya dibuat pilihan jawaban angket yang mudah serta pilihannya tidak terlalu banyak. Contoh 1 Analisis Data Hasil Angket. Guru memberikan angket untuk mengetahui apakah siswa merasa senang dengan proses pembelajaran dengan pendidikan matematika realistik (PMR). Berikut contoh data hasil angket pada siklus kedua. Tabel 3. Hasil Angket No Nama Menyelesaikan soal matematika yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari Tidak Senang Biasa Saja Senang 1 Arya 2 Nadia 3 Affan 4 Andi 5 Diba 6 Reza 7 Mutia 8 Tazkia 9 Rima 10 Aisha 17

33 Komponen Penting pada Laporan PTK No Nama Menyelesaikan soal matematika yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari Tidak Senang Biasa Saja Senang 11 Wati 12 Dika 13 Zaki 14 Roni 15 Dina Hasil angket pada tabel 3 merupakan contoh yang diambil untuk satu pernyataan dalam angket. Apa yang selanjutnya dilakukan agar dapat mengambil makna dari hasil angket tersebut? Kita dapat membuat tabel untuk nilai masing-masing pernyataan dalam angket. Caranya dengan menghitung untuk setiap pernyataan ada berapa siswa yang memilih tidak senang, berapa siswa yang memilih biasa saja, dan berapa siswa yang memilih senang. Tabel 4. Rekapitulasi Hasil Angket No Pernyataan 1 Saya menyelesaikan soal matematika yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari Jumlah siswa yang memilih Tidak Senang Biasa Saja Senang % % % 0 0% 9 (9:15) 100% 6 (6:15) 100% = 60% = 40% Interpretasi hasil angket. Misalkan indikator keberhasilannya adalah minimal 75% siswa menyatakan senang menyelesaikan soal matematika yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari, maka dengan hasil analisis di atas dapat dikatakan bahwa hal tersebut belum tercapai karena baru 40% siswa yang menyatakan senang. Selanjutnya, peneliti dapat melakukan penelusuran lebih lanjut, misalnya mengapa masih ada siswa yang menjawab tidak senang atau menjawab biasa saja? Hal apa saja yang membuat siswa mengungkapkan biasa saja terhadap pernyataan yang terdapat di dalam angket? Untuk menjawab hal ini, guru peneliti dapat melakukan wawancara pada siswa tersebut atau melakukan pengecekan dengan melihat hasil pengamatan dan catatan lapangan. 18

34 Penyusunan dan Diseminasi Laporan PTK Mata Pelajaran Matematika SD sebagai Karya Tulis Ilmiah Data hasil angket dapat juga diolah dengan bantuan komputer, antara lain menggunakan program Ms Excel. Untuk itu sebelumnya masing-masing pilihan dalam angket harus diberi skor terlebih dahulu. Penjelasan tentang pengolahan skor dengan menggunakan program pengolah angka dapat Anda baca di Modul BERMUTU PPPPTK Matematika tahun 2011 berjudul Pemanfaatan Spreadsheet untuk Analisis Butir Soal dan Pengolahan Hasil Penilaian di SD/SMP. Berikut ini diberikan contoh analisis data hasil angket dengan perhitungan manual (tanpa bantuan komputer). Contoh 2 Analisis Data Hasil Angket. Diberikan contoh angket menggunakan skala likert untuk mengetahui respon positif siswa terhadap pembelajaran matematika dengan PMR, yang terdiri dari 5 item pertanyaan dengan pilihan jawaban tidak senang, biasa saja dan senang. Cara mengolahnya dengan memberi skor pada masing-masing pilihan, yaitu tidak senang adalah 1; biasa saja 2; senang 3. Tabel 5. Contoh Pengolahan Item Pertanyaan dalam Angket Nomor Item pernyataan Siswa No.1 No.2 No.3 No.4 No.5 Jumlah skor Jumlah Total Perolehan Skor Siswa 186 Rata-Rata 186 =

35 Komponen Penting pada Laporan PTK Skor rata-rata tersebut dapat diinterpretasi dengan mengelompokkan siswa dalam kategori tingkat kesenangan terhadap pembelajaran. Teknik kategorisasi dapat Anda baca dalam Modul BERMUTU PPPPTK Matematika tahun 2011 berjudul Pengembangan Instrumen Penilaian Pembelajaran Matematika SD/SMP. Misal kategorisasinya adalah: X < 8 Tidak Senang; 8 X < 12Biasa Saja; 12 X Senang, dengan adalah rata-rata skor. Interpretasi hasil angket. Dari pengolahan hasil angket diperoleh rata-rata skor 12,4 sehingga berdasarkan kategorisasi yang telah dibuat, dapat dikatakan bahwa rata-rata siswa merasa senang terhadap pembelajaran matematika dengan PMR. 3. Analisis Data Hasil Pengamatan/Observasi dan Interpretasinya Pengumpulan data melalui observasi dalam PTK dimulai dengan merumuskan terlebih dahulu secara detail hal-hal yang akan diamati. Hal-hal yang akan diamati harus sesuai dengan indikator keberhasilan. Bentuk lembar observasi ini biasanya menggunakan format observasi yang dinyatakan dengan rinci dalam tabel. Pengisian untuk lembar observasi berbentuk ceklis dengan cara menandai (misalnya dengan tanda centang ) pada pernyataan di tabel yang sesuai dengan kenyataan di kelas. Pengisian untuk lembar observasi bukan ceklis (observasi terbuka) adalah dengan mendeskripsikan peristiwa yang terjadi di kelas, jadi isiannya berupa narasi atau cerita. Sebaiknya dalam melakukan pengamatan, guru terlibat langsung dalam pembelajaran agar dapat memperoleh informasi yang lebih mendalam. Anda dapat melihat lampiran 3 contoh lembar observasi siswa dan lampiran 4 contoh lembar observasi guru. Cara menganalisis data hasil observasi dapat dilakukan dengan pengelompokan data hasil pengamatan (kategorisasi) atau dengan pemaknaan sesuai dengan pokok masalah yang diteliti. 20

36 Penyusunan dan Diseminasi Laporan PTK Mata Pelajaran Matematika SD sebagai Karya Tulis Ilmiah Contoh 1 Analisis hasil observasi dengan kategorisasi Contoh analisis data hasil observasi ini berdasarkan lembar observasi siswa pada lampiran 2. Misalnya pengamatan dilakukan pada siklus pertama yang terdiri atas empat kali pertemuan dengan hasil sebagai berikut. Tabel 6. Hasil Pengamatan Keaktifan Siswa Siklus 1 No Pernyataan Skor Observasi ke-1 Observasi ke-2 Observasi ke-3 Observasi ke Jumlah Pada siklus pertama diperoleh jumlah skor hasil pengamatan adalah = 49 Skor maksimal bila setiap pernyataan mendapat nilai 3, maka jumlah skor maksimalnya adalah: (7 3) + (7 3) + (7 3) + (7 3) = 84 Maka persentase keaktifan siswa pada siklus pertama adalah. 49 x 100% = 58,33% 84 Interpretasi Hasil Observasi Misalkan kategorisasinya adalah: < 49% Rendah; 50%-74% Sedang; 75%-100% Tinggi. Maka keaktifan siswa dalam kategori sedang. Contoh 2 Analisis Data Hasil Observasi. Misalkan diperoleh data hasil observasi terbuka sebagai berikut. 21

37 Komponen Penting pada Laporan PTK Hasil observasi materi 1 siklus 1 Aktivitas Siswa mendengarkan penjelasan guru Hasil Pengamatan Nampak beberapa siswa kurang memperhatikan penjelasan guru, malah asyik bercakap-cakap dengan teman lainnya. Mengerjakan tugas kelompok Masing-masing siswa bekerja dalam kelompok. Guru berkeliling sambil memberikan motivasi dan membantu siswa jika diperlukan. Namun kegiatan kerja kelompok berlangsung dalam waktu yang cukup lama, melebihi waktu yang ditentukan yaitu 30 menit. Siswa tampak aktif berpikir, bekerja dalam kelompok dan mengajukan pertanyaan. Namun, masih dijumpai siswa yang pasif. Mengerjakan LKS Menyajikan hasil di depan kelas Siswa secara keseluruhan masih terlihat kurang senang mengerjakan tugas-tugas, dilihat dari LKS yang kosong. Dan siswa malas mencatat jawaban pada lembar kerja. Saat presentasi bukan siswa yang mendapat kesempatan untuk menjelaskan namun guru yang lebih banyak menjelaskan dan mengarahkan penyajian siswa. Hasil observasi materi 2 siklus 1 Aktivitas Siswa mendengarkan penjelasan guru Mengerjakan tugas kelompok Menjawab pertanyaan Hasil Pengamatan Siswa pada mulanya nampak tekun mendengarkan penjelasan guru, karena guru terlalu lama menggunakan cara ceramah, siswa kemudian nampak bosan dan mulai bermain-main. Siswa nampak bersemangat dalam berdiskusi dan berusaha menyelesaikan tugas. Siswa saling melontarkan ide untuk menyelesaikan tugas dan saling memberi tanggapan. Masih ada dua siswa yang tidak aktif dalam kegiatan ini. Saat guru mengajukan pertanyaan, sebagian kecil saja siswa yang merespon. Siswa lebih banyak mendengarkan ceramah guru. Siswa perempuan lebih banyak memberikan respon daripada siswa laki-laki. Interpretasi hasil observasi. Dari data hasil pengamatan di atas dapat diinterpretasikan hasil tindakan pada siklus pertama sebagai berikut: 22

38 Penyusunan dan Diseminasi Laporan PTK Mata Pelajaran Matematika SD sebagai Karya Tulis Ilmiah 1. Jika guru menjelaskan dengan cara ceramah dalam waktu yang cukup lama maka siswa menjadi bosan dan bersikap pasif dalam pembelajaran. 2. Pada saat kerja kelompok masih di jumpai siswa yang pasif. 3. Masih terlihat siswa kurang senang mengerjakan soal-soal, terlihat dari lembar LKS yang kosong. 4. Pada saat siswa presentasi di depan kelas, guru masih mendominasi dalam menjelaskan 5. Pada saat guru mengajukan pertanyaan, masih sedikit siswa yang merespon. Ternyata siswa perempuan lebih banyak merespon pertanyaan guru dari pada siswa laki-laki. Hasil pengamatan yang demikian menjadi bahan refleksi guna merancang tindakan untuk siklus berikutnya. Untuk mengecek apakah hasil pengamatan tersebut valid, dilakukan triangulasi data misalnya dengan mengecek pada guru pengajar atau guru observer lainnya (jika observer lebih dari satu orang), melakukan cek silang dengan hasil pengamatan menggunakan lembar ceklis, atau mengecek melalui hasil angket. Dari interpretasi tersebut ada hal-hal yang menarik untuk ditindaklanjuti yaitu mengapa pada siklus ini masih dijumpai siswa yang pasif? Mengapa siswa laki-laki kurang aktif? Bagaimana tindakan selanjutnya agar siswa laki-laki dapat aktif dalam pembelajaran? Bagaimana tindakan selanjutnya agar siswa yang masih pasif dapat dilibatkan dalam pembelajaran? 4. Analisis Data Hasil Wawancara dan Interpretasinya Menurut Hopkins (1993), wawancara adalah suatu cara untuk mengetahui situasi tertentu di dalam kelas secara lebih mendalam dilihat dari sudut pandang yang lain. Wawancara dalam PTK dapat dijadikan sebagai bentuk triangulasi atau pengecekan terhadap kebenaran data. Contoh wawancara. Guru : Apakah kamu senang dengan pembelajaran hari ini, kenapa? Siswa : Ya, karena dapat mengetahui manfaatnya belajar matematika dalam kehidupan sehari-hari. 23

39 Komponen Penting pada Laporan PTK Guru Siswa Guru Siswa : Apakah kamu mengerjakan semua tugas-tugas yang telah diberikan?. : Saya senang sih, tapi tidak semua tugas saya kerjakan. : Apakah kamu mengalami kesulitan dalam memahami maksud dari soal cerita?. : Iya, terkadang saya kesulitan dalam memahami maksud dari soal cerita tersebut. Dari hasil wawancara diatas dapat diperoleh beberapa informasi sebagai berikut. a. Siswa merasa senang dalam mengikuti pembelajaran b. Siswa masih kurang termotivasi dalam mengerjakan tugas-tugas c. Siswa masih mempunyai kesulitan dalam memahami maksud soal Wawancara memang tidak mungkin dilakukan untuk semua siswa, terlebih bila jumlah siswa dalam satu kelas sangat banyak. Untuk keperluan wawancara ini, guru peneliti dapat mengambil sampel dari siswa di kelas. Sampel yang diambil dapat berdasarkan hasil angket, hasil tes atau hasil pengamatan dengan cara mengambil perwakilan siswa dari kelompok skor rendah, sedang dan tinggi yang masing-masing diambil minimal satu siswa. Pemilihan siswa yang akan diwawancarai juga dapat ditentukan berdasarkan hasil pengamatan atau tes dengan kasus tertentu. Misalnya siswa yang diamati sangat pasif dalam pembelajaran atau siswa dengan nilai tes terendah. Bagi siswa dengan kasus istimewa semacam inilah yang perlu diteliti lebih mendalam melalui wawancara. Hasil wawancara akan menjadi pendukung untuk menjelaskan informasi yang diperoleh melalui angket, observasi mapun tes tersebut. 5. Catatan Lapangan Catatan lapangan dapat digunakan sebagai salah satu metode dalam triangulasi data. Catatan saat pengumpulan data ini berupa coretan seperlunya yang dipersingkat, berisi kata-kata inti, frase, pokok-pokok isi pembicaraan atau pengamatan yang terkait langsung dengan fokus masalah penelitian. Catatan lapangan harus ditulis 24

40 Penyusunan dan Diseminasi Laporan PTK Mata Pelajaran Matematika SD sebagai Karya Tulis Ilmiah dengan segera setelah suatu proses tindakan berlangsung untuk menjaga objektivitas fakta yang ditemukan dan kemungkinan terlupakan. Contoh format catatan lapangan. Hari/tgl : Senin Waktu : 5 April 2011 Tempat : Kelas VI SDN 1 Magelung Aspek/Fokus Kajian Deskripsi Makna Menyelesaikan soal Siswa F (nama siswa) Ada siswa yang dapat cerita menyelesaikan soal cerita menyelesaikan soal dengan dengan gambar (berbeda strategi non formal (menurut dengan teman-teman lainnya) teori pendidikan matematika realistik, ini menjadi dasar bagi berkembangnya pengetahuan formal matematika) 6. Transkrip Proses Belajar Mengajar Data transkrip saat proses belajar mengajar berlangsung dapat diperoleh dengan merekam menggunakan tape recorder atau video saat proses belajar mengajar berlangsung. Data yang diperoleh merupakan data kualitatif. Transkrip ini dapat dianalisis ulang oleh kolaborator/observer dengan peneliti/fasilitator setelah kegiatan pembelajaran selesai. Hasil analisis data dari transkrip dapat memperjelas dan mendukung hasil pengumpulan data dengan cara lainnya. D. Latihan I.2 Kerjakan tugas berikut ini secara mandiri atau bersama dengan teman sejawat Anda yang menjadi kolaborator dalam penelitian. 1. Buatlah analisis data dengan mengunakan data penelitian Anda sendiri. Data dapat berupa hasil observasi, angket atau wawancara. 2. Diperoleh hasil tes siswa sebagai berikut: Ani 80, Budi 75, Brian 80, Nadif 75, Affan 90, Mutia 65, Diba 80, Kaisar 75, Rani 56, Eko 90, Dania 78, Cahyo 85, Rina 90, Dika 85, Neni 55, Fita

41 Komponen Penting pada Laporan PTK Analisislah data tersebut, sehingga bermakna dan mudah dibaca dengan menuliskan langkah-langkahnya. Gunakan analisis deskriptif sederhana. Jika indikator keberhasilannya adalah nilai rata-rata minimal 75, bagaimana interpretasi dari hasil analisisnya? Penilaian tugas ini dilakukan dengan evaluasi bersama teman-teman sejawat dalam forum KKG. Skor diberikan dengan mengingat acuan: analisis data dilakukan sesuai dengan instrumen yang digunakan dengan memperhatikan penentuan indikator keberhasilan (skor maksimum 10). Hasil tes disajikan dalam tabel agar lebih mudah terbaca, kunci: nilai rata-rata adalah 76,19 dan interpretasinya telah mencapai peningkatan karena memenuhi indikator keberhasilan (skor maksimum 10). Jika berhasil mencapai minimal 75% dari skor maksimum, maka Anda dinyatakan berhasil mempelajari KB ini. Dengan tekun dan rajin berlatih, keterampilan Anda dalam menganalisis data akan semakin terasah dan meningkat. E. Ringkasan 1. Laporan PTK disusun berdasarkan proposalnya antara lain dengan mengembangkan bab kajian pustaka kemudian menambahkan bab hasil penelitian dan pembahasan serta bab kesimpulan. 2. Teknik analisis data yang digunakan dalam PTK adalah analisis data kualitatif yang melalui tahap berikut. a. Reduksi data yaitu memilih data yang sesuai dengan tujuan penelitian dan memberi makna dari data yang terkumpul serta membuang data yang tidak sesuai. b. Penyajian data yaitu mengumpulkan data setelah direduksi kemudian menyajikan dalam bentuk tabel dan penjelasan. c. Penarikan kesimpulan dikaitkan dengan tujuan penelitian atau hal lain yang mendukung. d. Verifikasi data yaitu melakukan cek silang dengan informasi dari sumber lain atau cek silang dengan menggunakan cara yang berbeda atau cek silang 26

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian BAB III METODE PENELITIAN 1. Tempat Penelitian A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 2 Miri, dengan subyek penerima tindakan kelas adalah siswa kelas VIIIA SMP Negeri 2

Lebih terperinci

10 PERTANYAAN MENGENAI PENELITIAN TINDAKAN KELAS OLEH GURU Oleh: Sri Wulandari Danoebroto

10 PERTANYAAN MENGENAI PENELITIAN TINDAKAN KELAS OLEH GURU Oleh: Sri Wulandari Danoebroto 10 PERTANYAAN MENGENAI PENELITIAN TINDAKAN KELAS OLEH GURU Oleh: Sri Wulandari Danoebroto Tulisan ini diilhami oleh berbagai pertanyaan tentang Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang sering diajukan guru,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Waktu Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dimulai dengan penyusunan proposal penelitian yang dimulai pada bulan Februari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan classroom action research atau sering disebut

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan classroom action research atau sering disebut BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan classroom action research atau sering disebut Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian tindakan kelas merupakan penelitian tindakan

Lebih terperinci

Tingkat kemampuan A B C D 1 Apersepsi 10 2 Motivasi 12 3 Revisi 12

Tingkat kemampuan A B C D 1 Apersepsi 10 2 Motivasi 12 3 Revisi 12 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Pembelajaran yang diterapkan pada penelitian guna meningkatkan kreatifitas dan prestasi belajar dalam pemecahan masalah matematika adalah pembelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. berhubungan dengan tugas guru di lapangan. Maka dalam melaksanakan

BAB III METODE PENELITIAN. berhubungan dengan tugas guru di lapangan. Maka dalam melaksanakan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Prosedur Penelitian Dalam penelitian ini, model yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas. Penelitian tindakan kelas merupakan kegiatan yang langsung berhubungan dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research). Menurut Kemmis (1988) Penelitian Tindakan Kelas adalah suatu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas V SD Negeri Sondakan No. 11 Surakarta tahun ajaran 2015/2016 yang beralamatkan di Jl.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian 4.1.1. Pelaksanaan Tindakan Pada bagian pelaksanaan tindakan, akan diuraikan empat subbab yaitu kondisi awal, siklus 1, siklus 2 dan pembahasan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri 1 Tamanwinangun yang beralamat di Jalan Bocor Nomor 54, Kelurahan Tamanwinangun,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 18 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian Penelitian dilaksanakan di SD Negeri Jrakahpayung 01 Kecamatan Tulis, Kabupaten Batang sebanyak

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian Tindakan Kelas dilaksanakan di kelas XI IS 2 SMA Negeri 3 Boyolali Tahun Pelajaran 2015/2016, yang beralamat di

Lebih terperinci

PENYUSUNAN PROPOSAL PENELITIAN TINDAKAN KELAS DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI SMP

PENYUSUNAN PROPOSAL PENELITIAN TINDAKAN KELAS DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI SMP TW URI HANDAY AN I TU SMP PROGRAM BERMUTU Better Education through Reformed Management and Universal Teacher Upgrading PENYUSUNAN PROPOSAL PENELITIAN TINDAKAN KELAS DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI SMP

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Gendongan 01 yang terletak di Jl. Margorejo No.580 Kecamatan Tingkir Kota Salatiga. Siswa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 44 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Deskripsi Kondisi Awal (Pra Siklus) Kondisi awal adalah kondisi belajar siswa sebelum penelitian tindakan kelas dilakukan. Berdasarkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian dilakukan di SD N Ampih yang beralamat di Jalan HM Sarbini, kilometer 4,5, Dukuh Krajan, Desa Ampih, RT: 01 RW:

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di SDN 4 Tamanwinangun Kecamatan Kebumen, Kabupaten Kebumen. SDN $ Tamanwinangun

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. bagian tumbuhan. Dalam pembelajaran IPA siswa belajar dengan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. bagian tumbuhan. Dalam pembelajaran IPA siswa belajar dengan 60 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Per Siklus Sebelum melaksanakan penelitian, terlebih dahulu melakukan kegiatan survey awal dengan tujuan mengetahui keadaan nyata yang ada di lapangan.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 23 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan di kelas V SD Negeri Sidomulyo 03 Kecamatan Limpung Kabupaten Batang. Adapun

Lebih terperinci

Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas

Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research). Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 38 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SDN 03 Karanganyar tahun ajaran 2015/ 2016. Lokasi sekolah berada di Kecamatan Karanganyar,

Lebih terperinci

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 5 ISSN X. Megasasmita SDN 10 Pantoloan, Palu, Sulawesi Tengah ABSTRAK

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 5 ISSN X. Megasasmita SDN 10 Pantoloan, Palu, Sulawesi Tengah ABSTRAK Pemberdayaan Lembar Kerja Siswa Untuk Pembelajaran IPA Pada Standar Kompetensi Menggolongkan Hewan Berdasarkan Jenis Makanannya Di Kelas IVSDN 10 Pantoloan Megasasmita SDN 10 Pantoloan, Palu, Sulawesi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau CAR (Classroom Action Research) yaitu penelitian yang pada hakikatnya merupakan rangkaian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Gunungkuning Kecamatan Sindang Kabupaten Majalengka. Adapun alasan

BAB III METODE PENELITIAN. Gunungkuning Kecamatan Sindang Kabupaten Majalengka. Adapun alasan 37 BAB III METODE PENELITIAN A Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilakukan di SDN Gunungkuning Desa Gunungkuning Kecamatan Sindang Kabupaten Majalengka. Adapun

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Kondisi awal hasil observasi penelitian diketahui bahwa hasil belajar matematika siswa kelas enam SD Negeri Simpar masih rendah. Hal tersebut

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN Juli 15 Maret 16 Juni 15 Mei 15 April 15 Maret 15 Pebruari 15 Januari 15 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempet Penelitian Penelitian dilaksanakan di SMA MTA Surakarta dengan

Lebih terperinci

PENYUSUNAN PROPOSAL PENELITIAN TINDAKAN KELAS DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI SD

PENYUSUNAN PROPOSAL PENELITIAN TINDAKAN KELAS DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI SD Modul Matematika SD Program BERMUTU PENYUSUNAN PROPOSAL PENELITIAN TINDAKAN KELAS DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI SD Penulis: Edi Prayitno Sri Wulandari D Penilai: Sukayati Asniatin Saki Editor: Atmini

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 36 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian Pelaksanaan penelitian ini adalah di SDN Sadangsari, yang berlokasi di Dusun Ranjeng Desa Ranjeng Kecamatan Cisitu Kabupaten

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Obyek Penelitian Sekolah Dasar Negeri Pagerharjo 02 terletak di Desa Pagerharjo Kecamatan Wedarijaksa Kabupaten Pati yang dipimpin oleh seorang Kepala

Lebih terperinci

Penggunaan Media Gambar Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPS Siswa Kelas IV SD Negeri 6 Tolitoli

Penggunaan Media Gambar Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPS Siswa Kelas IV SD Negeri 6 Tolitoli Penggunaan Media Gambar Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPS Siswa Kelas IV SD Negeri 6 Tolitoli Posia, Jamaluddin, dan Abduh H. Harun Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Pelaksanaan Tindakan Siklus I A. Tahap Perencanaan Setelah diperoleh informasi pada waktu observasi, maka peneliti melakukan diskusi

Lebih terperinci

Kata Kunci: Metode Diskusi Kelompok, Hasil Belajar, Pembelajaran PKn.

Kata Kunci: Metode Diskusi Kelompok, Hasil Belajar, Pembelajaran PKn. 1 MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN PKN MELALUI METODE DISKUSI KELOMPOK DI KELAS VIIA SMP NEGERI 10 PALU Norma Deysi Mawarni 1 Dahlia Syuaib 2 Asep Mahfudz 3 Program Studi PPKn, Jurusan

Lebih terperinci

Pemanfaatan Lingkungan Alam Sekitar Sebagai Sumber Belajar Dalam Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas III SDN 10 Gadung

Pemanfaatan Lingkungan Alam Sekitar Sebagai Sumber Belajar Dalam Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas III SDN 10 Gadung Pemanfaatan Lingkungan Alam Sekitar Sebagai Sumber Belajar Dalam Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas III SDN 10 Gadung Muzria M. Lamasai, Mestawaty As. A., dan Ritman Ishak Puadi Mahasiswa Program

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian. sistematis, terencana, dan dengan sikap mawas diri.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian. sistematis, terencana, dan dengan sikap mawas diri. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 1. Jenis Penelitian Penelitian ini menerapkan desain Penelitian Tindakan Kelas (PTK), yang merupakan penelitian model Kemmis

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 20 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakter Subjek Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian Penelitian dilaksanakan di SDN Kalipucang Kulon Kecamatan Batang Kabupaten Batang sebanyak 2 siklus,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. No Ketuntasan Belajar Jumlah Siswa Jumlah Persentase 1 Tuntas 6 31 % 2 Belum Tuntas % Jumlah %

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. No Ketuntasan Belajar Jumlah Siswa Jumlah Persentase 1 Tuntas 6 31 % 2 Belum Tuntas % Jumlah % BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Awal SD Negeri Karangwage 01 adalah sekolah yang berada di Pedesaan dengan kondisi sekolah yang belum memenuhi sarana prasarana pembelajaran

Lebih terperinci

Bab IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Diskripsi Siklus 1 1) Perencanaan Tindakan Bab IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Perencanaan tindakan didasarkan pada hasil studi pendahuluan yang bertujuan untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dikenal dengan Classroom Action Research. Menurut Arikunto (2007: 58)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dikenal dengan Classroom Action Research. Menurut Arikunto (2007: 58) 27 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas (PTK) atau dikenal dengan Classroom Action Research. Menurut Arikunto (2007: 58) mengemukakan penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Bagian ini, akan menguraikan tiga sub judul yaitu deskripsi Prasiklus/kondisi awal, deskripsi siklus I, dan deskripsi siklus II. Deskripsi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilakukan di SDN 1 Baleharjo Kecamatan Eromoko Kabupaten Wonogiri. SDN 1 Baleharjo terletak di lingkungan pedesaan yang jauh

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian tindakan kelas atau Classroom Action Research (CAR). Menurut (Arikunto dkk, 2009,

Lebih terperinci

Lia Agustin. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

Lia Agustin. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN Inpres Pandaluk Pada Materi Penjumlahan Bilangan Bulat Lia Agustin Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 25 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian Penelitian dilaksanakan di SDN Kenconorejo 02 Kabupaten Batang sebanyak 2 siklus, yaitu siklus 1 dan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.Pelaksanaan Tindakan Penelitian dilakukan di SD Negeri Dukuh 03 Salatiga. Subjek penelitian siswa kelas 1 SD dengan jumlah 29 siswa yang terdiri dari 15 siswa

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN SOAL CERITA OPERASI HITUNG CAMPURAN DI SD

PEMBELAJARAN SOAL CERITA OPERASI HITUNG CAMPURAN DI SD PROGRAM BERMUTU Better Education through Reformed Management and Universal Teacher Upgrading TW URI HANDAY AN I TU PEMBELAJARAN SOAL CERITA OPERASI HITUNG CAMPURAN DI SD KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL

Lebih terperinci

D. Hipotesis Tindakan

D. Hipotesis Tindakan 33 kecil. Namun Pembelajaran Kooperatif tidak sekedar kerja kelompok biasa. Dalam Pembelajaran Kooperatif peran dan keaktifan siswa diutamakan. Siswa diberi kesempatan untuk mengungkapkan pemikirannya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan Classroom Action Research atau yang lebih

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan Classroom Action Research atau yang lebih BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan Classroom Action Research atau yang lebih familiar disebut Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Muslikah (2010: 32) mendefinisikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian adalah di Kelas V SDN Randegan Wetan II yang

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian adalah di Kelas V SDN Randegan Wetan II yang 54 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian adalah di Kelas V SDN Randegan Wetan II yang terletak di Desa Randegan Wetan Kecamatan Jatitujuh Kabupaten

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Setting Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas (classroom action research). Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di MTs Muhammadiyah 6 Karanganyar

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Inggris dikenal dengan Clasroom Action Research (ARC). Penelitian tindakan

BAB 3 METODE PENELITIAN. Inggris dikenal dengan Clasroom Action Research (ARC). Penelitian tindakan 35 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Motode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian tindakan kelas (PTK). Metode penelitian tindakan kelas dalam bahasa Inggris

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Waktu Pelaksanaan September Oktober November Ket 1 Penulisan Proposal 5 September 2012

BAB III METODE PENELITIAN. Waktu Pelaksanaan September Oktober November Ket 1 Penulisan Proposal 5 September 2012 5 BAB III METODE PENELITIAN 3. Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.. Lokasi Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri 2 Katekan, Kecamatan Brati, Kabupaten Grobogan Kelas

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SD Negeri 2 Tatura

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SD Negeri 2 Tatura Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SD Negeri 2 Tatura Ni Wayan Lasmini SD Negeri 2 Tatura, Palu, Sulawesi Tengah ABSTRAK Permasalahan

Lebih terperinci

research and development untuk mengembangkan perangkat pembelajaran berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kegiatan Siswa (LKS)

research and development untuk mengembangkan perangkat pembelajaran berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kegiatan Siswa (LKS) BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan atau research and development untuk mengembangkan perangkat pembelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 19 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakter Subjek Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian Penelitian dilaksanakan di SDN Manggis Kabupaten Batang sebanyak 2 siklus, yaitu siklus 1 dan siklus 2.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas II SD Kutowinangun 08. Penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 43 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Prasiklus (Kondisi Awal) Pembelajaran pada prasiklus ini, penulis menggunakan metode pembelajaran konvensional yaitu dengan metode ceramah. Guru mengawali

Lebih terperinci

X f fx Jumlah Nilai rata-rata 61 Keterangan :

X f fx Jumlah Nilai rata-rata 61 Keterangan : 40 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Pra Siklus Penelitian tindakan kelas (PTK) ini dilaksanakan di SD Negeri Wringingintung 01 yang dilaksanakan dalam 2 siklus. Berdasarkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 15 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian Penelitian dilaksanakan di SDN Simbangdesa 01 Kecamatan Tulis, Kabupaten Batang sebanyak 2 siklus,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab IV ini akan dibahas tentang hasil penelitian meliputi deskripsi kondisi awal, deskripsi hasil siklus I, deskripsi hasil perbaikan pada siklus II, pembahasan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 18 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian Penelitian dilaksanakan di SDN Simbangdesa 01 Kecamatan Tulis, Kabupaten Batang. Pelaksanaannya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 42 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri 1 Kedungwinangun. Lokasi sekolah dasar tersebut terletak di Desa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Mangkuyudan No.2. Lokasi sekolah berada di jalan Samanhudi No.32 Kelurahan Purwosari,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 49 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Pendekatan penelitian disini menggunakan penelitian tindakan kelas (PTK) yaitu suatu penelitian yang dilakukan secara sistematis reflektif terhadap

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Rancangan penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai berikut : 1. Tempat Penelitian Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Rancangan penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai berikut : 1. Tempat Penelitian Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Rancangan penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai berikut : 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas XI IPA 1 SMA Negeri 3 Boyolali,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. belajar matematika, maka guru perlu tahu bagaimana sebenarnya jalan atau

BAB 1 PENDAHULUAN. belajar matematika, maka guru perlu tahu bagaimana sebenarnya jalan atau BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pembelajaran matematika dapat dipandang sebagai usaha guru, dosen, dalam membantu siswa, mahasiswa, dan peserta didik untuk memahami atau terampil matematika. Oleh karena

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 14 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian Penelitian ini dilakukan di SD Negeri 2 Jono, pada kelas IV semester ganjil tahun pelajaran 2012/2013.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Awal Penelitian dilakukan di kelas 4 SD Negeri Ujung-Ujung 03 Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang pada semester II tahun pelajaran 2012/2013

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini akan diuraikan secara rinci mengenai hasil penelitian yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini akan diuraikan secara rinci mengenai hasil penelitian yang 45 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan diuraikan secara rinci mengenai hasil penelitian yang meliputi temuan-temuan dari seluruh kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan. Sedangkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 41 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Hasil Penelitian Pra Siklus Berdasarkan hasil penelitian pada siswa kelas IV SDN Randuacir 01 Salatiga semester 2 tahun 2013/2014 nampak

Lebih terperinci

Arun Haryanto, Siti Nuryanti, dan Minarni R.J. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

Arun Haryanto, Siti Nuryanti, dan Minarni R.J. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako Meningkatkan Hasil Belajar Siswa SDN Pembina Toli-Toli Pada Pokok Bahasan Fungsi Organ Pencernaan Manusia Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif dan Edutainment Arun Haryanto, Siti Nuryanti, dan Minarni

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan penelitian deskriptif. Menurut Bogdan dan Taylor (Moleong, 2014:4)

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan penelitian deskriptif. Menurut Bogdan dan Taylor (Moleong, 2014:4) BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk jenis penelitian kualitatif yang menggunakan pendekatan penelitian deskriptif. Menurut Bogdan dan Taylor (Moleong, 2014:4) metologi

Lebih terperinci

Keperluan korespondensi, HP : ,

Keperluan korespondensi, HP : , Jurnal Pendidikan Kimia (JPK), Vol. 3 No. 3 Tahun 2014 Program Studi Pendidikan Kimia Universitas Sebelas Maret ISSN 2337-9995 jpk.pkimiauns@ymail.com PEMBELAJARAN KIMIA DENGAN METODE TALKING STICK BERBANTUAN

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian 4.1.1. Deskripsi Pra Siklus Sebelum dilakukan Penelitian Tindakan Kelas, peneliti melakukan survei awal. Survei awal ini dimaksudkan untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Rancangan penelitian merupakan rencana dan struktur penyelidikan yang disusun sedemikian rupa sehingga peneliti akan memperoleh jawaban untuk pertanyaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK) tujuan penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK) tujuan penelitian 21 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK) tujuan penelitian ini adalah mencari jalan keluar bagi metode yang tepat untuk meningkatkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dimulai pada tanggal 7 Januari 2013 dan diawali dengan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dimulai pada tanggal 7 Januari 2013 dan diawali dengan 39 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Penelitian ini dimulai pada tanggal 7 Januari 2013 dan diawali dengan observasi, perkenalan, dan wawancara kepada guru kelas III MI. Wawancara

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas atau biasa disingkat PTK. Penelitian tindakan kelas adalah penelitian tindakan (action research)

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 35 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini merupakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan oleh peneliti yang menggunakan rancangan penelitian model

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SDN Mlowo Karangtalun 04 Kecamatan Pulokulon Kabupaten Grobogan. SDN Mlowo Karangtalun

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tindakan Kelas ini adalah mulai bulan November Negeri 1 Pajerukan. Desa Pajerukan, Kecamatan Kalibagor.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tindakan Kelas ini adalah mulai bulan November Negeri 1 Pajerukan. Desa Pajerukan, Kecamatan Kalibagor. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Setting Penelitian 1. Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada semester 1 tahun pelajaran 2015/2016. Waktu yang dibutuhkan untuk melaksanakan Penelitian Tindakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1. Gambaran Sekolah Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Kopeng 03 Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang. SD Negeri Kopeng 03 terletak

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF GROUP INVESTIGATION PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 15 BULUKUMBA

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF GROUP INVESTIGATION PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 15 BULUKUMBA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF GROUP INVESTIGATION PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 15 BULUKUMBA Hari Aningrawati Bahri* ABSTRACT This research is Classroom Action

Lebih terperinci

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 4 ISSN X. Maspupah SDN Inpres 1 Birobuli, Sulawesi Tengah

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 4 ISSN X. Maspupah SDN Inpres 1 Birobuli, Sulawesi Tengah Penerapan Metode Pembelajaran Demonstrasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Perkalian Bilangan Cacah di Kelas II SDN Inpres 1 Birobuli Maspupah SDN Inpres 1 Birobuli, Sulawesi Tengah ABSTRAK

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom

BAB III METODE PENELITIAN. yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom 21 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom Action research.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 8 Surakarta. Sekolah ini beralamat di Jalan Sumbing VI/49, Mojosongo, Jebres, Surakarta. Penelitian dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 52 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan di SD Negeri 2 Kutosari yang terletak di tengah pusat Kota Kebumen, tepatnya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi tempat peneliti melaksanakan penelitian adalah SDN Orimalang

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi tempat peneliti melaksanakan penelitian adalah SDN Orimalang 37 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi tempat peneliti melaksanakan penelitian adalah SDN Orimalang beralamat di Kecamatan Jamblang Kabupaten Cirebon, karena

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SDN Langgenharjo 02 Kecamatan Juwana Kabupaten Pati pada semester I (gasal) tahun pelajaran 2013/2014.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri 2 Jagabaya I Kecamatan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri 2 Jagabaya I Kecamatan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian Tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri 2 Jagabaya I Kecamatan Tanjungkarang Timur, Bandar Lampung, selama 3 bulan mulai bulan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Prosedur Penelitian Tindakan Kelas merupakan langkah-langkah sistematis

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Prosedur Penelitian Tindakan Kelas merupakan langkah-langkah sistematis BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Pendekatan penelitian merupakan cara penelitian yang akan digunakan dalam rangka proses pemecahan masalah. Penelitian disini menggunakan Penelitian Tindakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 27 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Kondisi Awal 4.1.1.1 Kondisi Proses Pembelajaran Kondisi pembelajaran yang terpusat pada guru terjadi pada pembelajaran matematika di

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Wetan Kabupaten Karawang. SDN Cilamaya I merupakan sekolah tempat penulis

BAB III METODE PENELITIAN. Wetan Kabupaten Karawang. SDN Cilamaya I merupakan sekolah tempat penulis BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SDN Cilamaya I Kecamatan Cilamaya Wetan Kabupaten Karawang. SDN Cilamaya I merupakan sekolah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS. kehadiran peneliti dan lokasi penelitian, data dan sumber data, instrumen penelitian,

BAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS. kehadiran peneliti dan lokasi penelitian, data dan sumber data, instrumen penelitian, BAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS Pada bab metode penelitian ini akan diuraikan mengenai pendekatan dan jenis penelitian, kehadiran peneliti dan lokasi penelitian, data dan sumber data, instrumen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Kelas (PTK) yang difokuskan pada situasi kelas atau yang dikenal dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Kelas (PTK) yang difokuskan pada situasi kelas atau yang dikenal dengan 57 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang difokuskan pada situasi kelas atau yang dikenal dengan Classroom Action

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga hasil belajar siswa menjadi

BAB III METODE PENELITIAN. memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga hasil belajar siswa menjadi BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut I G A K Wardani dan Kuswaya Wihardit (2009: 1.4), penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 32 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Penelitian tindakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Awal Subjek Penelitian Penelitian tindakan kelas (PTK) ini dilakukan di kelas V yang berjumlah 29 siswa di SDN Lemahireng 2 Kecamatan Bawen tahun ajaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini bertempat di kelas III a MIN Punggung Lading Pariaman Selatan. Pemilihan lokasi ini berdasarkan pada pertimbangan sebagai

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam bagian ini berturut-turut dikemukakan bahasan mengenai metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam bagian ini berturut-turut dikemukakan bahasan mengenai metode BAB III METODOLOGI PENELITIAN Dalam bagian ini berturut-turut dikemukakan bahasan mengenai metode penelitian, lokasi dan subjek penelitian, bahan pembelajaran,instrumen penelitian, tahap pengumpulan data,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) yang memiliki peranan yang sangat penting

Lebih terperinci