Oleh: Achmad Syahid dan Edy Prasetyo Hidayat Dosen Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya
|
|
- Sucianty Chandra
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Achmad Syahid dan Edy Prasetyo Hidayat, Analisis Penghitungan ANALISIS PERHITUNGAN KAPASITAS DAYA TERPASANG DALAM PERENCANAAN PEMBANGUNAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO (PLTM) DI DESA BURNO, KECAMATAN SENDURO KABUPATEN LUMAJANG Oleh: Achmad Syahid dan Edy Prasetyo Hidayat Dosen Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui informasi input dan output daya pada potensi PLTM di Desa Burno, Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang serta mendisain pekerjaan Sipil, Mekanik, dan Elektrik yang ideal dari suatu PLTM di titik potensi. Sedangkan manfaat dari penelitian ini adalah sebagai informasi lengkap dalam perancangan PLTM bagi Pemerintah Daerah Kabupaten Lumajang pada titik potensi di Desa Burno, Kecamatan Senduro. Tahapan dari penelitian ini adalah studi literature, survey, identifikasi pengumpulan data debit air dan tinggi jatuh (head), Analisis data debit harian selama satu tahun yang mengalir di Desa Burno, Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang. Desain dan kajian instalasi sipil meliputi pintu pengambilan, saluran penghantar, bak penenang, saringan sampah, rumah pembangkit hingga saluran pembuang dan menentukan jenis Turbin dan Generator. Hasil penelitian ini adalah perancangan PLTM, dengan berawal pada suatu potensi sumber daya air yang layak secara teknis untuk PLTM. Data input adalah sebagai berikut debit design sebesar 0,383 m3/s, beda tinggi efektif dari titik potensi adalah 8,3 m, sehingga daya yang dapat dibangkitkan sebesar 19,064 kw, atau 22,428 kva dan mampu mencukupi kurang lebih 44 Rumah (Kepala Kelurga), dengan pembagian daya 500 VA per Rumah. Untuk desain teknis civil work, mechanic work, electric work dari perencanaan PLTM masing-masing diperoleh data teknis sebagai berikut : Saluran Pembawa dengan tipe saluran terbuka, gradient 6 %, panjang 99 m, untuk rumah pembangkit dengan tipe standar (pondasi beton, pasangan batu kali), sedangkan untuk pipa pesat menggunakan tipe permukaan dari bahan baja, dengan garis tengah 18 inchi dan panjang 18 m, untuk jaringan distribusi menggunakan saluran udara pada tiang besi, tegangan kerja 220 Volt /380 Volt sepanjang 2 km. Sedangkan untuk Turbin yang digunakan adalah jenis Med Cross Flow dengan jenis Generator adalah Motor Induksi yang dioperasikan sebagai Generator. Generator yang digunakan adalah 40 kva. Kata Kunci: potensi PLTM, debit, head, perancangan, pekerjaan sipil Kebutuhan listrik saat ini sudah menjadi kebutuhan utama penduduk. Di Jawa Timur dari tahun ke tahun sangat meningkat yang tidak diiringi oleh pembangunan sub sektor ketenagalistrikan dan ini menjadi perhatian pemerintah (Budiono, Chayun, 2003). Secara umum listrik adalah sarana untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan listrik juga merupakan salah satu utilitas utama perumahan yang harus di penuhi di dalam pembangunan suatu perumahan baik perumahan sederhana di pedesaan maupun di dalam pembangunan rumah susun. Permasalahan yang ada pada saat ini adalah terbatasnya suplai tenaga listrik yang mengakibatkan krisis energi ketenaga listrikan. Sebagian besar pasokan listrik berasal dari Perusahaan
2 74 JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 3, NO 2, AGUSTUS 2014 Listrik Negara (PLN) melalui jaringan kabel (grid PLN). Jaringan utama tersebut menyediakan daya listrik yang umumnya berasal dari Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU), Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD), Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP), dan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA). PLTU biasanya menggunakan batubara ataupun gas sebagai bahan bakarnya. Jaringan Tenaga Listrik yang bersumber dari Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTM) masih jarang ditemui. Oleh karena itu Pemerintah berupaya memberikan bantuan listrik bagi daerah terpencil atau belum berkembang yang belum terjangkau jaringan listrik PLN sebagaimana diamanatkan oleh Peraturan Pemerintah No. 3 Tahun 2005, dan berdasarkan ketentuan dimaksud Pemerintah Propinsi Jawa Timur c.q. Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral melalui APBD mengupayakan bantuan Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTM) bagi penduduk desa /dusun terpencil yang belum terjangkau pelayanan listrik PLN ke depan dan tentunya melalui koordinasi dengan Pemerintah Kabupaten di Jawa Timur yang mengusulkan bantuan dimaksud. Kabupaten Lumajang dengan jumlah wilayah terdiri dari 21 wilayah kecamatan, 197 desa dan 7 kelurahan dengan luas wilayah ± Km 2 atau 3,74 % dari luas Propinsi Jawa Timur sebagian besar belum teraliri listrik, sementara hanya dengan sambungan pada jarak yang begitu jauh dari sumber tenaga listrik PLN, serta mempunyai potensi dekat dengan aliran sungai, mendapat bantuan pembangunan PLTM. Jarak Dusun dengan titik akhir jaringan listrik Nasional (PLN) 4 Km. Selama ini penduduk memperoleh aliran listrik dengan cara Oloran (Saluran listrik Lokal). Lebih jelasnya mengenai batas wilayah geografis Kabupaten Lumajang dapat dilihat pada Gambar 1 (Bapekab Lumajang, 2009). Gambar 1. Batas Wilayah Geografis Kabupaten Lumajang
3 Achmad Syahid dan Edy Prasetyo Hidayat, Analisis Penghitungan Selanjutnya untuk mendapatkan hasil pekerjaan pengadaan bantuan yang optimal sesuai dengan harapan, terarah dan sesuai dengan kondisi lapangan maka perlu dilakukan "Perencanaan' terlebih dahulu sebelum pengadaan bantuan pembangunan PLTM dimaksud. Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTM). Penerapan pembangkit listrik tenaga mikrohidro di jaringan irigasi adalah untuk menunjang pembangunan pedesaan melalui peningkatan taraf sosial-ekonomi masyarakat desa. Jaringan irigasi yang banyak dibangun di daerah pedesaan untuk menunjang pembangunan pertanian menyimpan potensi tenaga air yang cukup besar untuk dimanfaatkan bagi PLTM. Penerapan Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro di jaringan irigasi adalah untuk mengembangkan potensi tenaga air yang terdapat pada jaringan irigasi menjadi potensi tenaga listrik, dengan membuat pembangkit listrik tenaga mikrohidro pada bagian-bagian dari jaringan irigasi yang mempunyai potensi, dan menyalurkan tenaga listrik yang dihasilkan kepada masyarakat pemakai untuk dimanfaatkan bagi pengembangan potensi sosial-ekonomi desa (pendidikan, kesehatan, keluarga berencana, keagamaan, pertanian, peternakan, industri kecil/rumah, kerajinan, ketrampilan, perdagangan dan lain-lain). Potensi tenaga air tersebar hampir di seluruh Indonesia dan diperkirakan mencapai MW, sementara pemanfaatanya baru sekitar 2,5 persen dari potensi yang ada (Satriyo, Puguh Adi, 2004). Turbin air sebagai alat pengubah energi potensial air menjadi energi gerak dengan torsi putar yang dapat dimanfaatkan sebagai penggerak Generator, Pompa dan peralatan lain. Untuk daerah /lokasi yang mempunyai sumber energi air sangatlah menguntungkan apabila memanfaatkan teknologi Turbin Air. Keunggulan. Beberapa kelebihan dari Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTM) antara lain adalah sebagai berikut : 1. Perawatan relatif mudah dan murah. 2. Potensi energi air yang melimpah; 3. Teknologi yang handal dan kokoh sehingga mampu beroperasi lebih dari 15 tahun; 4. Teknologi PLTM merupakan teknologi ramah lingkungan dan terbarukan; 5. Effisiensi tinggi (70-85 persen). Persyaratan Teknis. Untuk membangun Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTM) dalam rangka menunjang pembangunan pedesaan melalui peningkatan taraf sosial-ekonomi masyarakat Desa, dibutuhkan beberapa persyaratan teknis sebagai berikut (Sutisna, Nanang, 2004): 1. Sistem pengelolaan jaringan irigasi cukup baik, sehingga pendistribusian air berlangsung secara teratur sepanjang tahun. 2. Debit air yang diperlukan tersedia sepanjang tahun dan dapat dipenuhi oleh Debit Sungai rata-rata pada musim kemarau.
4 76 JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 3, NO 2, AGUSTUS Tinggi terjun yang cukup, yang bersama-sama dengan Debit aliran menghasilkan potensi tenaga air yang dinyatakan dengan Daya sumber : Ps = r. g. Q. H dengan : Ps = daya sumber (W) r = kerapatan massa air (kg/m3) g = percepatan gravitasi (m/dt2) Q = debit aliran (m3/dt) H = tinggi terjun (m) Adapun Potensi Listrik Tenaga Mikrohidro dinyatakan dengan Daya hasil sebagai berikut : Ph = ht. Ps dengan : Ph = daya hasil (W) ht = effisiensi total PLTM (%) 4. Pembuatan PLTM tidak mengganggu sistem irigasi yang sudah ada, bahkan agar diusahakan adanya peningkatan /perbaikan. 5. PLTM menggunakan teknologi tepat guna agar pembuatan, pengoperasian dan pemeliharaannya dapat dilakukan dengan menggunakan tenaga kerja setempat. Persyaratan Sosio-Ekonomi. Upaya membangun Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTM) dalam rangka menunjang pembangunan di Pedesaan melalui peningkatan taraf sosial-ekonomi masyarakat Desa dibutuhkan beberapa persyaratan sosioekonomi sebagai berikut (Danar, Donianto, 2008) : 1. Potensi listrik tenaga mikrohidro yang ada merupakan sumber daya yang dapat menunjang pembangunan pedesaan. Potensi sosial-ekonomi desa yang dapat dikembangkan dengan adanya PLTM cukup besar. 2.Biaya pembuatan PLTM dapat ditanggulangi oleh usaha swadaya masyarakat, koperasi atau unit usaha swasta kecil dan menengah lainnya. 3.Usaha kelistrikan dari PLTM secara ekonomi dapat dipertanggung jawabkan, dalam arti potensi konsumen yang ada dapat menyerap produksi listrik yang dihasilkan dengan harga jual yang ditetapkan berdasarkan prinsip-prinsip pengusahaan. Potensi sumber daya manusia yang ada dapat diharapkan untuk mengelola PLTM secara baik dan handal. Pemilihan Tipe Turbin pada Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTM). Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTM) adalah suatu pembangkit listrik skala kecil yang mengubah energi potensial air menjadi kerja mekanis, memutar turbin dan generator untuk menghasilkan daya listrik skala kecil, yaitu sekitar kw. Turbin merupakan salah satu mesin fluida yang mengubah energi mekanis fluida menjadi kerja poros. Terdapat dua jenis utama turbin, yaitu turbin aksi/impuls dan turbin reaksi. Pada turbin impuls, pancaran (jet) air bebas mendorong bagian turbin yang berputar yang ditempatkan pada tekanan atmosfir. Sebagai contoh turbin ini adalah turbin pelton, turgo, dan crossflow. Sedangkan pada turbin reaksi, aliran air terjadi pada tekanan tertutup. Sebagai contoh turbin ini adalah turbin kaplan, propeller dan turbin francis. Kedua jenis turbin tersebut tergantung pada perubahan momentum
5 Achmad Syahid dan Edy Prasetyo Hidayat, Analisis Penghitungan dari air, sehingga gaya dinamiklah yang mengenai bagian yang berputar (Runner) dari turbin tersebut. Pada dasarnya pemilihan tipe turbin untuk PLTM sama seperti pemilihan tipe turbin pada PLTA konvensional yang pernah ada. Dasar pemilihan tipe turbin sebagai penggerak generator pada Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTM) terlebih dahulu harus diketahui besaran Head (meter), debit air (m 3 /detik), dan besarannya kecepatan putar turbin (n). Kecepatan putaran turbin diperoleh dengan mengetahui kecepatan air yang akan masuk sudu-sudu turbin, dengan merubah kecepatan linear menjadi kecepatan keliling (sentrifugal) pada poros turbin tersebut yang disebut dengan kecepatan keliling (U1 = D x phi x n). Dengan : U1 = Kecepatan Keliling D = Diameter Roda Turbin n = Putaran Turbin. Dalam pemilihan kecepatan putaran sedapatnya ditentukan setinggi mungkin, karena dengan kecepatan putar yang tinggi akan didapat momen punter (kopel) yang kecil, poros yang kecil, dan diameter roda turbin yang kecil, sehingga akan membuat ukuran Generator lebih kecil. Kecepatan keliling U1 meningkat dengan membesarnya n. Selanjutnya yang sangat penting untuk diketahui dalam merencanakan turbin adalah menentukan kecepatan spesifik (nq ) yang akan sangat menentukan dalam perencanaan tipe turbin yang akan digunakan dalam PLTMH. Besar kecepatan spesifik (nq) dapat diperoleh dengan rumus: Dengan : n = Jumlah putaran permenit V = Kapasitas air ( m 3 /detik) H = Head/ tinggi air jatuh (m) Gambar 2. Hubungan antara Net Head, Water Flow dan Daya Turbin Gambar 3. Grafik Head = f(nsq) pada Beberapa Jenis Turbin Selain dengan menggunakan rumus diatas, nilai dapat juga diperoleh dengan menggunakan Grafik kecepatan spesifik Gambar 2 dibawah ini setelah
6 78 JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 3, NO 2, AGUSTUS 2014 diketahui besar nilai Head, Putaran Turbin, dan Kapasitas air. Setelah mengetahui Kecepatan spesifik tersebut dapat ditentukan jenis Turbin yang akan digunakan. Apakah akan digunakan Turbin propeller, pelton, cross flow atau yang lainnya. Penentuan jenis Turbin untuk PLTM juga dapat secara langsung melalui Gambar 3 Grafik Head = f(nsq) pada beberapa jenis turbin berikut setelah diketahui nilai kecepatan spesifik dari cara perhitungan diatas. Spesifikasi Teknis. Dengan memakai rumus di bawah ini, bisa dihitung kapasitas PLTM sesuai dengan spesifikasinya : P = r x g x Q x H x eff (Watt) Sebagai contoh disini diberikan data spesifikasi teknis untuk tipe DASTEL 400CF. DASTEL 400 CF. Net Head Hnet meter Debit Q m3/s 0,61 0,75 0,86 1,10 1,22 Diameter Runner Do meter 0,40 0,40 0,40 0,40 0,40 Putaran turbin N Rpm Power Ps kw Efisiensi h 0,71 0,71 0,71 0,71 0,71 Lebar runner Bo meter 0,60 0,61 0,60 0,63 0,60 Diameter pipa Dia in Selain tipe ini, telah dikembangkan pula tipe DASTEL 100,150 dan 200CF. Aplikasi. Sejauh ini, PLTM in telah diaplikasikan di antara lain Kampung Cibunar, Desa Pager Ageung, Tasikmalaya. METODE PENELITIAN Dalam menyelesaikan permasalahan penelitian ini menggunakan metode sebagai berikut : - Observasi : survei lapangan (ke lokasi) - Analisis perhitungan matematis Lingkup Kegiatan Lingkup Kegiatan Perencanaan PLTM di Desa Burno, Kec. Senduro Kab. Lumajang adalah sebagai berikut: 1. Pelaksanaan Pra Pembangunan / survey lapangan Di dalam kegiatan perencanaan pembangunan berupa survei potensi PLTM terdapat beberapa hal yang harus dipertimbangkan sebelum pembangkit mikro hidro tersebut dibangun, yaitu : Penentuan titik lokasi penempatan rumah pembangkit. Penentuan titik lokasi untuk penempatan rumah pembangkit suatu PLTM merupakan langkah awal yang sangat menentukan rencana pembangunan, dan pemanfaatan hasilnya. Titik lokasi penempatan rumah pembangkit haruslah ditentukan secara cermat dan tepat karena hal ini akan berpengaruh terhadap : a.bangunan (struktur geologi, pondasi, bahan, pemeliharaan bangunan dan keberadaan bangunan dari kemungkinan bencana banjir, longsor dll) b.besaran potensi listrik c.jaringan listrik ke rumah warga d.biaya pembangunan, pemeliharaan dan operasional.
7 Achmad Syahid dan Edy Prasetyo Hidayat, Analisis Penghitungan Komunitas yang akan langsung terlibat. Hal-hal penting berupa keterlibatan penduduk sekitar proyek, pembangunan. Transportasi yang akan digunakan, kebisingan dan polusi udara yang akan diterima masyarakat, pemasangan tiang dan distribusi serta permasalahan tanah sehingga perlu disosialisasikan kepada masyarakat Area tangkapan air (biasanya hutan); Ini merupakan faktor yang perlu dipertimbangkan, mengingat lahan yang tersedia terbatas. Jika populasi di daerah tempat akan dibangunnya PLTM pada daerah yang tinggi, maka kemungkinan besar akan terjadi penebangan hutan yang tidak dapat terkontrol, hal ini dapat mengakibatkan daerah tangkapan air dapat terganggu. Sehingga quantitas dari air yang merupakan sumber utama dari pembangkit PLTM dapat berkurang sehingga dapat mengakibatkan terganggunya oprasional dari pembangkit tersebut. 2. Perencanaan pengadaan PLTM, pembangunan fasilitas Sipil Perencanaan pembangunan saluran, pembanguan bak penampung dan pemisah air, pembangunan penstock, pembangunan rumah Generator dan pembangunan struktur pembuangan air, Perencanaan pembangunan mekanik meliputi: Perencanaan pembangunan turbin dan pembangunan generator. Perencanaan pembangunan Electrical: Perencanaan pembangunan transmisi mekanik, pembangunan kompensator beban, pembangunan saluran distribusi. Langkah Pelaksanaan Pekerjaan. Pekerjaan dilaksanakan dalam beberapa tahap, yaitu : 1. Tahap I : Pengumpulan data sekunder /kajian pustaka. Survey Lokasi / Penelitian lapangan, meliputi : - Informasi Potensi PLTMH (data awal). - Peninjauan lokasi. - Pengukuran topografi, debit air, head dll. - Tata guna lahan. - Kondisi elektrifikasi. - Pemakaian beban (KK). 2. Tahap II. Studi kelayakan (Potensi SDA, Kondisi Alam, Kondisi desa dan Kondisi Lingkungan. Perencanaan Teknis (Design Engineering), diantaranya : - Perencanaan Sipil. - Perencanaan Mekanikal. - Perencanaan Elektrikal. 3. Tahap III. Penyusunan laporan akhir (seluruh pekerjaan sesuai ruang lingkup)
8 JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 3, NO 2, AGUSTUS 2014 HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Data Wilayah. Wilayah Kabupaten Lumajang terletak pada ketinggian antara m dari permukaan laut yang dibedakan atas : Bagian Tengah berupa dataran rendah sampai tinggi yang merupakan daerah subur; Bagian Utara berupa daerah perbukitan dan pegunungan yang kering dan tandus; Bagian Selatan berupa daerah rendah sampai tinggi yang kurang subur. Jarak lokasi rencana PLTM dengan ibu kota Kabupaten 18 Km, jarak dengan ibu kota kecamatan 21 Km, jarak menuju PLTM 4 Km dengan kondisi jalan belum beraspal. Jarak Dusun dengan titik akhir jaringan listrik Nasional (PLN) 4 Km. Selama ini penduduk memperoleh aliran listrik dengan cara Oloran (Saluran listrik Lokal). Berdasarkan sensus penduduk pada akhir tahun 2007, jumlah penduduk Kecamatan Senduro tahun 2007 sebanyak jiwa, dimana tingkat pertumbuhan penduduk rata-rata selama 5 (lima) tahun terakhir adalah sebesar 2,38 %. Sedangkan penduduk desa Burno 5078 jiwa atau 1246 KK. Penduduk Dusun Mlambing yang rencana mendapat aliran listrik PLTM adalah 158 Rumah, terdiri dari : RT.02 = 50 Rumah, RT.03 = 48 Rumah, RT.04 = 27 Rumah, RT.05 = 33 Rumah. Lebih jelasnya mengenai Peta Rumah penduduk Dusun di sekitar Pembangunan PLTM Dusun Mlambing, Kec. Senduro - Kabupaten Lumajang dapat dilihat pada Gambar 4. u SALURAN PEMBAWA L - 99 m SALURAN PEMBUANG RUMAH PEMBANGKIT PIPA PESAT BANGUNAN PENENANG SUNGAI IRENG - IRENG KETERANGAN : Batas Wilayah : Irigasi KETERANGAN SAL URAN PEMBAWA L - 99 m SAL URAN PEMBUANG RUMAH PEMBANGKIT PIPA PESAT : Jalan Aspal : Jalan Setapak : Jalur Listrik : Batas Wilayah : Irigasi : Jalan Setapak SUNGAI IRENG - IRENG BANGUNAN PENENANG PETA RENCANA PLTMH : Sekolah Dasar (SD) : Masjid : Musholla : Jalur Listrik : Rencana Tiang Listrik
9 37 k.39 k.37 Achmad Syahid dan Edy Prasetyo Hidayat, Analisis Penghitungan k.6 26 k k.7 k.8 k.13 k.10 k.11 k.12 k.18 k.17 k.16 k.14 k.15 k.19 k.22 k.25 k.21 k.26 k.20 k.23 k.24 k k.34 k k.32 k.33 k.30 k k.29 k.28 k k.4 k.3 23 k.2 k.1 k k k k k.43 k k KETERANGAN CATATAN : * Jarak antar tiang dari Tiang 1 s/d 23 adalah ± 44 meter * Jarak antar tiang dari Tiang 24 s/d 40 adalah ± 40 meter k.1 : Irigasi : Jalan Aspal : Jalan Setapak : Rencana Jalur Listrik : Rencana Tiang Listrik : Masjid : Musholla : Sekolah Dasar (SD) : Rumah Penduduk : Kwh Meter Gambar 4. Peta Rumah penduduk Dusun di sekitar Pembangunan PLTM Dusun Mlambing, Kec. Senduro - Kabupaten Lumajang 2. Data Pengukuran. A. Pengukuran Debit Aliran Sungai > Penampang aliran Kali = Ireng-irang bagian hulu > Panjang Total Penampang = 5 m > Law Water = Jam (Tgl 24 Mei 2009) Detail hasil pengukuran Debit Air aliran Sungai ditunjukkan pada Tabel 1 dibawah ini. Tabel 1. Detail hasil Pengukuran Debit Air Aliran Sungai Sumber: Hasil Survey Tim. Dari Tabel 1. Detail hasil Pengukuran Debit Air aliran Sungai tersebut diatas, maka diperoleh : Jumlah Q 100 = m3/dt. Q 80 = m3/dt. B. Pengukuran Head. > Panjang saluran Pembawa=99 m > Panjang pipan tekan = 15 m > Saluran buang = 1.5 m > Total Head = 9.28 m Konsep Perencanaan Teknis PLTM Hasil pengukuran lapangan diperoleh data sebagai berikut : - Tinggi Terjunan (H) = 8.3 m - Debit Pembangkitan (Q) = m 3 /dt - Panjang pipa (L) = 18 m - Diameter Pipa (D)=18 inc ( m) - Pipa (baja Cor) = m Sebelum suatu PLTM dipertimbangkan untuk dibangun, sangat
10 82 JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 3, NO 2, AGUSTUS 2014 penting untuk memprediksi ketersediaan tenaga dari debit sungai dan tinggi energi yang tersedia di lokasi. Besarnya potensi tenaga air teoritis dapat dihitung dengan rumus : Dengan : = tenaga air (watt) = massa jenis air (Kg/m 3 ) = Debit Air (m 3 /det). g = gravitasi bumi (9.8 m/det 2 ). H = Tinggi air (m). = 1 Kg/m 3 x 9.8 x0.383 m 3 /det = watt = KW Maka hasil perhitungan diperoleh : = KW Adapun Daya Turbin dapat dihitung dengan rumus : = Tenaga turbin air (Hp). = Tenaga air (watt). = Efisiensi turbin. = 0.9 x KW = KW Dengan nilai (Efisiensi Turbin) diambil asumsi = 0.90, hasil perhitungan diperoleh Daya Turbin Air : = KW. Adapun Daya Genset dapat dihitung dengan rumus : = 0.85 x 28,037 kw = 23,83 kw = 28,035 kva Genset yang digunakan yaitu = 40 kva. Beban maksimum Genset bisa dihitung : = 0.8 x 23,83 kw = watt = 22,428 kva Bila direncanakan per rumah /KK mendapat Suplai Daya Listrik masingmasing sebesar 500 VA, maka jumlah rumah (maksimum) yang mendapat Suplai Daya Listrik dapat dihitung sebagai berikut : = 44,856 Rumah = 44 Rumah Berdasarkan klasifikasi yang dibuat oleh Mosonyi, seperti dibawah ini : Tinggi tekan rendah 2 15 m. Tinggi tekan sedang m. Tinggi tekan tinggi > 50 m. Maka termasuk tinggi tekan rendah (2-15 m). Sedangkan berdasarkan KAK PLTM Desa Burno, Kec. Senduro Kabupaten Lumajang diberikan hubungan Daya, Head, Tipe Turbin pada Tabel 2. Tabel 2. Hubungan Daya, Head, Turbin Maka jenis turbin yang direkomendasikan adalah jenis turbin Med Cross Flow (Turbin Aliran Silang). Parameter kecepatan spesifik, yaitu kecepatan turbin dimana dapat dihasilkan 1 KW untuk setiap tinggi air jatuh H = 1 m, kecepatan ini ( ) dinyatakan dengan rumus :
11 Achmad Syahid dan Edy Prasetyo Hidayat, Analisis Penghitungan dengan : = Kecepatan turbin pada efisiensi maksimum (rpm). = daya turbin ( KW) = Tinggi air jatuh (m) Untuk kecepatan spesifik turbin pada efisiensi maksimum disarankan = 1200 rpm, maka kecepatan spesifiknya : Turbin dengan yang lebih tinggi akan lebih ekonomis, karena yang tinggi berarti unit Turbinnya lebih kompak. Tetapi, kecepatan roda Turbin sangat tergantung pada konstruksi dan kekuatan material Turbin dan Generator atau bebanya. Oleh karena itu kecepatan poros Turbin air biasanya berkisar antara 125 dan 750 rpm. Sedangkan kecepatan sinkron dari Generator tergantung dari frekuensi dan jumlah pasang kutubnya. Kecepatan sinkron generator dihitung dengan : = rpm Maka untuk suatu kondisi air tertentu (Q dan H) berdasarkan kecepatan spesifiknya dapatlah dipilih/ditentukan jenis turbin yang sebaiknya dipergunakan agar diperoleh efisiensi maksimum. Acuan pemilihan Jenis Turbin berdasarkan kecepatan spesifiknya adalah pada Tabel 3. Hubungan antara jenis Turbin, Kecepatan Spesifik, Efisiensi dan Tinggi Air Jatuh sebagai berikut : Tabel 3. Hubungan antara jenis Turbin, Kecepatan Spesifik, Efisiensi dan Tinggi Air Jatuh. Jenis Turbin Implus (Pelton) Kecepata n spesifik Efesiensi Tinggi Air Jatuh dengan : f = frekuensi = 50 Hertz. P = jumlah pasang kutub generator = 4 Jadi kecepatan Generator diambil sama dengan kecepatan poros Turbin Air. Rekomendasi Pemilihan Turbin Tipe/macam turbin : Turbin Med Cros Flow. Arah aliran turbin : Aliran Silang. Katagori : Turbin dengan tinggi tekan 10 s/d 60 m. Kecepatan spesifik : rpm. Tinggi tekan (H) : 8.3 m Debit pengambilan : m3/dt. Kecepatan Generator sama dengan kecepatan poros Turbin Air. Francis Propeller Sumber : Arismunandar (1997) Hasil perhitungan diatas diperoleh data teknis untuk pembangkitan PLTM Mlambing yaitu ditunjukkan pada Tabel 4 berikut.
12 84 JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 3, NO 2, AGUSTUS 2014 Tabel 4. Data Teknis PLTM Mlambing PENUTUP Dari hasil Analisis perhitungan Kapasitas Daya terpasang dalam perencanaan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTM) di Desa Burno, Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Kapasitas Daya terpasang PLTM yang dapat dibangkitkan sebesar 19,064 kw atau 22,428 kva pada Debit rencana (rata-rata) = 0,383 m/dt dan Tinggi terjun = 8,3 m. 2. Tipe Turbin yang sesusai dengan Daya dan Ketinggian (Head) adalah tipe Med Cross Flow (Turbin Aliran Silang). 3. Dengan Kapasitas Daya terpasang yang dibangkitkan sebesar 19,064 kw atau 22,428 kva mampu mencukupi kurang lebih 44 Rumah atau 44 KK (Kepala Keluarga) dengan pembagian Daya sebesar 500 VA per Rumah (KK). Genset yang digunakan 40 kva 4. 4.Saluran pembawa dengan tipe saluran terbuka, Gradien 66 %, panjang 99 m Pipa pesat dengan tipe permukaan, dari bahan Baja, dengan Garis tengah 18 inchi dan panjang 18 m Rumah Pembangkit dengan tipe Standar (Pondasi beton, pasangan batu kali) Jaringan Distribusi dengan tipe Saluran Udara pada Tiang Besi dengan tegangan 220 /380Volt dan sepanjang 2 km DAFTAR RUJUKAN Budiono, Chayun, 2003, Handbook dari Tantangan dan Peluang Usaha Pengembangan Sistem Energi Terbarukan di Indonesia Hal 5-6. Jakarta. Peraturan Pemerintah No. 3, Dinas ESDM Jatim, 2005, Bantuan PLTM bagi penduduk Desa /Dusun terpencil yang belum terjangkau pelayanan listrik PLN, Jakarta. Bapekab. Lumajang, 2009, Digitisasi Peta Administrasi Kecamatan dan Wilayah Laut Kabupaten Lumajang, Lumajang. Satriyo, Puguh Adi, 2004, Pemanfaatan Pembangkit Tenaga Listrik Mikrohidro untuk daerah terpencil,
13 Achmad Syahid dan Edy Prasetyo Hidayat, Analisis Penghitungan Puslitbang Iptekhan Balitbang Dephan., Jakarta. Sutisno, Nanang, 2004, Departemen Energi kembangkan sistem Mikrohidro, Dept. ESDM, Jakarta. Danar Donianto, 2008, Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro, danardonianto.multiply.com/ Syahid Achmad, P.H. edy, 2013, Survey Potensi Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro di Desa Burno, Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang, Tahun 21, No. 1, Jurnal Teknik Mesin UNM, Malang. Arismunandar W., 1997, Penggerak Mula Turbin, edisi 5, ITB, Bandung.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Dasar Teori Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Dasar Teori Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro Pembangunan sebuah PLTMH harus memenuhi beberapa kriteria seperti, kapasitas air yang cukup baik dan tempat yang memadai untuk
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 1.1 Turbin Air Turbin air adalah turbin dengan media kerja air. Secara umum, turbin adalah alat mekanik yang terdiri dari poros dan sudu-sudu. Sudu tetap atau stationary blade, tidak
Lebih terperinciHYDRO POWER PLANT. Prepared by: anonymous
HYDRO POWER PLANT Prepared by: anonymous PRINSIP DASAR Cara kerja pembangkit listrik tenaga air adalah dengan mengambil air dalam jumlah debit tertentu dari sumber air (sungai, danau, atau waduk) melalui
Lebih terperinciTahapan Perencanaan Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro
I. Prinsip Kerja Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro Secara teknis, Mikrohidro memiliki tiga komponen utama dalam pemuatan PLTMH yaitu air (sebagai sumber energi), turbin, dan generator. Air yang mengalir
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang UU No. 30 tahun 2009 tentang ketenagalistrikan menyatakan pada pasal 4 ayat 2 bahwa badan usaha swasta, koperasi dan swadaya masyarakat dapat berpatisipasi dalam
Lebih terperinciSESSION 8 HYDRO POWER PLANT. 1. Potensi PLTA 2. Jenis PLTA 3. Prinsip Kerja 4. Komponen PLTA 5. Perencanaan PLTA
SESSION 8 HYDRO POWER PLANT 1. Potensi PLTA 2. Jenis PLTA 3. Prinsip Kerja 4. Komponen PLTA 5. Perencanaan PLTA 6. Kelebihan dan Kekurangan PLTA 1. POTENSI PLTA Teoritis Jumlah potensi tenaga air di permukaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. juga untuk melakukan aktivitas kehidupan sehari-hari yang berhubungan dengan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Umum Saat ini, listrik merupakan salah satu kebutuhan yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Listrik dibutuhkan tidak hanya untuk penerangan, melainkan juga untuk melakukan aktivitas
Lebih terperinciBAB IV DESAIN STRUKTUR MEKANIKAL ELEKTRIKAL PLTMH JORONG AIA ANGEK
BAB IV DESAIN STRUKTUR MEKANIKAL ELEKTRIKAL PLTMH JORONG AIA ANGEK Perangkat elektro mekanik merupakan salah satu komponen utama yang diperlukan oleh suatu PLTMH untuk menghasilkan energi listrik Proses
Lebih terperinciTUGAS AKHIR. Analisa Dan Perancangan Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hindro ( PLTMH ) Berdasarkan Perhitungan Beban
TUGAS AKHIR Analisa Dan Perancangan Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hindro ( PLTMH ) Berdasarkan Perhitungan Beban Diajukan Untuk Melengkapi Sebagai Syarat Dalam Mencapai Gelar Strata Satu (S1) Di susun
Lebih terperinciPembangkit Listrik Tenaga Air. BY : Sulistiyono
Pembangkit Listrik Tenaga Air BY : Sulistiyono Pembangkit listrik tenaga air Tenaga air bahasa Inggris: 'hydropower' adalah energi yang diperoleh dari air yang mengalir. Air merupakan sumber energi yang
Lebih terperinciSurvei, Investigasi dan Disain Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) di Kabupaten Sumba Tengah, Provinsi NusaTenggara Timur
5 PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKRO HIDRO (PLTMH) 5.1. Pengertian PLTMH PLTMH pada prinsipnya sama dengan PLTA (pembangkit listrik tenaga air) seperti Jati Luhur dan Saguling di Jawa Barat. Masyarakat di
Lebih terperinciOptimasi Energi Terbarukan (Mikrohidro)
Optimasi Energi Terbarukan (Mikrohidro) Oleh: ASROFUL ANAM, ST., MT. Jurusan Teknik Mesin S-1 Institut Teknologi Nasional Malang Hydropower klasifikasi Pembangkit Listrik Tenaga Hidro (PLTH) Big Dam Small
Lebih terperinciSURVEY POTENSI PLTM KANANGGAR DAN PLTM NGGONGI
2016 SURVEY POTENSI PLTM KANANGGAR DAN PLTM NGGONGI PT PLN (PERSERO) PUSAT PEMELIHARAAN KETENAGALISTRIKAN 2016 Halaman : 2 dari 16 Kegiatan : Pelaksanaan Pekerjaan Survey Potensi PLTM Kananggar & Nggongi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Kebutuhan akan energi hampir semua negara meningkat secara sinigfikan. Tetapi jika dilihat dari energi yang dapat dihasilkan sangat terbatas dan juga masih sangat mahal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. manusia dapat menikmati listrik. Akibat sulitnya lokasi yang tidak dapat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Indonesia adalah negara kepulauan dengan jumlah pulau yang mencapai ribuan. Dari sekian banyak pulau tersebut belum semua pulau yang dihuni manusia dapat menikmati
Lebih terperinciBAB IV PENGUMPULAN DAN ANALISA DATA
BAB IV PENGUMPULAN DAN ANALISA DATA 4.1 GAMBARAN UMUM Desa Sadang termasuk dalam Kecamatan Jekulo dengan batas batas desanya sebagai berikut (DPU, 2001) : 1. sebelah utara berbatasan dengan Desa Pulutan
Lebih terperinciMakalah Pembangkit listrik tenaga air
Makalah Pembangkit listrik tenaga air Di susun oleh : Muhamad Halfiz (2011110031) Robi Wijaya (2012110003) Alhadi (2012110093) Rari Ranjes Noviko (2013110004) Sulis Tiono (2013110008) Jurusan Teknik Mesin
Lebih terperinciBAB III PENGUMPULAN DATA DAN PEMBUATAN RANCANG BANGUN SIMULATOR PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKRO HIDRO (PLTMH)
BAB III PENGUMPULAN DATA DAN PEMBUATAN RANCANG BANGUN SIMULATOR PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKRO HIDRO (PLTMH) 3.1. PLTMH Cinta Mekar Gambar 3.1 Ilustrasi PLTMH Cinta Mekar (Sumber IBEKA) PLTMH Cinta Mekar
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. listrik. Dimanapun kita tinggal, listrik sudah menjadi kebutuhan primer yang
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam melakukan segala aktivitas, kita tidak akan pernah lepas dari energi listrik. Dimanapun kita tinggal, listrik sudah menjadi kebutuhan primer yang sangat dibutuhkan
Lebih terperinciDAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN... KATA PENGANTAR...
DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN... KATA PENGANTAR... i UCAPAN TERIMA KASIH... ii ABSTRAK... iv DAFTAR ISI... v DAFTAR GAMBAR... viii DAFTAR TABEL... xi DAFTAR LAMPIRAN... xii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang...
Lebih terperinciPengelolaan Air sebagai Sumber Energi Listrik Mandiri melalui Teknologi Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) di Desa Segorogunung.
A. Judul Program Pengelolaan Air sebagai Sumber Energi Listrik Mandiri melalui Teknologi Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) di Desa Segorogunung. B. LATAR BELAKANG MASALAH Segorogunung adalah
Lebih terperinciPERANCANGAN DAN PENGUJIAN TURBIN KAPLAN PADA KETINGGIAN (H) 4 M SUDUT SUDU PENGARAH 30 DENGAN VARIABEL PERUBAHAN DEBIT (Q) DAN SUDUT SUDU JALAN
PERANCANGAN DAN PENGUJIAN TURBIN KAPLAN PADA KETINGGIAN (H) 4 M SUDUT SUDU PENGARAH 30 DENGAN VARIABEL PERUBAHAN DEBIT (Q) DAN SUDUT SUDU JALAN NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh : ANDI SUSANTO NIM : D200 080
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 TINJAUAN UMUM Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro adalah bentuk Pembangkit Listrik Tenaga Air dalam skala kecil dimana daya yang dihasilkan < 1 Mega Watt, yang merupakan bentuk
Lebih terperinciDAFTAR ISI. Halaman Judul... i. Lembar Pengesahan Dosen Pembimbing... ii. Lembar Pernyataan Keaslian... iii. Lembar Pengesahan Penguji...
DAFTAR ISI Halaman Judul... i Lembar Pengesahan Dosen Pembimbing... ii Lembar Pernyataan Keaslian... iii Lembar Pengesahan Penguji... iv Halaman Persembahan... v Halaman Motto... vi Kata Pengantar... vii
Lebih terperinciJl. Banda Aceh-Medan Km. 280 Buketrata - Lhokseumawe Abstrak
Pengembangan dan Penerapan Teknologi Turbin Air Propeller Dalam Mendukung Penyediaan Energi Listrik Alternative Di Desa Darul Makmur Kotamadya Subulussalam Provinsi Aceh Pribadyo 1, Dailami 2 1) Jurusan
Lebih terperinciPEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO
PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO Mikrohidro adalah istilah yang digunakan untuk instalasi pembangkit listrik yang mengunakan energi air. Kondisi air yang bisa dimanfaatkan sebagai sumber daya (resources)
Lebih terperinciSIMULATOR PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA PIKO HIDRO UNTUK MODUL PRAKTIKUM DI LABORATORIUM KONVERSI ENERGI
SIMULATOR PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA PIKO HIDRO UNTUK MODUL PRAKTIKUM DI LABORATORIUM KONVERSI ENERGI Fulgensius Odi Program Studi Teknik Elektro Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura
Lebih terperinciSTUDI AWAL PERENCANAAN S
STUDI AWAL PERENCANAAN SISTEM MEKANIKAL DAN KELISTRIKAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKRO-HIDRO (PLTMH) DI DESA UMPUNGENG DUSUN BULU BATU KECAMATAN LALA BATA KABUPATEN SOPPENG M. Ahsan S. Mandra Jurusan
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Kebutuhan listrik menjadi masalah yang tidak ada habisnya. Listrik menjadi
II. TINJAUAN PUSTAKA.1. Potensi Pemanfaatan Mikrohidro Kebutuhan listrik menjadi masalah yang tidak ada habisnya. Listrik menjadi kebutuhan yang mendasar saat ini, namun penyebarannya tidak merata terutama
Lebih terperinciANALISA KETINGGIHAN DAN DEBIT AIR PADA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO PADA DAERAH TERPENCIL
ANALISA KETINGGIHAN DAN DEBIT AIR PADA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO PADA DAERAH TERPENCIL Purnomo 1 Efrita Arfah Z 2 Edi Suryanto 3 Jurusan Teknik Mesin Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya Jl.
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI DAN PENGUMPULAN DATA
BAB III METODOLOGI DAN PENGUMPULAN DATA 3.1 Bendungan Gambar 3.1 Ilustrasi PLTMH cinta mekar (sumber,ibeka, 2007) PLTMH Cinta Mekar memanfaatkan aliran air irigasi dari sungai Ciasem yang berhulu di Gunung
Lebih terperinciBAB IV HASIL YANG DICAPAI DAN POTENSI KHUSUS 1.1 KETERSEDIAAN DEBIT AIR PLTM CILEUNCA
42 BAB IV HASIL YANG DICAPAI DAN POTENSI KHUSUS 1.1 KETERSEDIAAN DEBIT AIR PLTM CILEUNCA Sebelum melakukan perhitungan maka alangkah baiknya kita mengetahui dulu ketersediaan debit air di situ Cileunca
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Air merupakan sumber kehidupan bagi manusia. Kita tidak dapat dipisahkan dari
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Air merupakan sumber kehidupan bagi manusia. Kita tidak dapat dipisahkan dari senyawa kimia ini dalam kehidupan sehari-hari. Manfaat air bagi kehidupan kita antara
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Pembangkit listrik tenaga air (PLTA) dapat dibangun apabila terdapat debit air dan tinggi jatuh yang cukup sehingga kelayakannya dapat tercapai.
Lebih terperinciANALISA DAYA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MINIHIDRO TUKAD BALIAN, TABANAN MENGGUNAKAN SIMULINK
ANALISA DAYA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MINIHIDRO TUKAD BALIAN, TABANAN MENGGUNAKAN SIMULINK W.G. Suharthama, 1 I W.A Wijaya, 2 I G.N Janardana 3 1,2,3 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penting bagi masyarakat. Salah satu manfaatnya adalah untuk. penerangan. Keadaan kelistrikan di Indonesia sekarang ini sangat
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Energi listrik merupakan energi yang mempunyai peranan penting bagi masyarakat. Salah satu manfaatnya adalah untuk penerangan. Keadaan kelistrikan di Indonesia sekarang
Lebih terperinciBAB III PEMILIHAN TURBIN DAN PERANCANGAN TEMPAT PLTMH. Pemilihan jenis turbin ditentukan berdasarkan kelebihan dan kekurangan dari
BAB III PEMILIHAN TURBIN DAN PERANCANGAN TEMPAT PLTMH 3.1 Kriteria Pemilihan Jenis Turbin Pemilihan jenis turbin ditentukan berdasarkan kelebihan dan kekurangan dari jenis-jenis turbin, khususnya untuk
Lebih terperinciPENGARUH SUDUT PIPA PESAT TERHADAP EFISIENSI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO ( PLTMH )
PENGARUH SUDUT PIPA PESAT TERHADAP EFISIENSI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO ( PLTMH ) Naif Fuhaid 1) ABSTRAK Kebutuhan listrik bagi masyarakat masih menjadi permasalahan penting di Indonesia, khususnya
Lebih terperinciSTUDI PERENCANAAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO DI DESA GUNUNG RINTIH KECAMATAN STM HILIR KABUPATEN DELI SERDANG
STUDI PERENCANAAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO DI DESA GUNUNG RINTIH KECAMATAN STM HILIR KABUPATEN DELI SERDANG Diajukan untuk memenuhi persyaratan menyelesaikan pendidikan sarjana (S-1) pada Departemen
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Energi listrik merupakan kebutuhan yang sangat penting bagi manusia dalam berbagai sektor, baik dalam rumah tangga maupun dalam perindustrian. Di Indonesia, penggunaan
Lebih terperinciEFISIENSI OPERASIONAL PEMBANGKIT LISTRIK DEMI PENINGKATAN RASIO ELEKTRIFIKASI DAERAH
EFISIENSI OPERASIONAL PEMBANGKIT LISTRIK DEMI PENINGKATAN RASIO ELEKTRIFIKASI DAERAH Abstrak Dalam meningkatkan rasio elektrifikasi nasional, PLN telah melakukan banyak upaya untuk mencapai target yang
Lebih terperinciPRA - STUDI KELAYAKAN RENCANA PEMBANGUNAN PLTMH SUBANG
PRA - STUDI KELAYAKAN RENCANA PEMBANGUNAN PLTMH SUBANG 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Program Pengembangan Pembangkit Listrik Mini Hidro (PLTMH) merupakan salah satu prioritas pembangunan yang dilaksanakan
Lebih terperinciRancang Bangun Model Turbin Crossflow sebagai Penggerak Mula Generator Listrik Memanfaatkan Potensi Pikohidro
Rancang Bangun Model Turbin Crossflow sebagai Penggerak Mula Generator Listrik Memanfaatkan Potensi Pikohidro Ilyas Rochani, Sahid, Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Semarang Jl. Prof. Sudarto, SH
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kondisi kelistrikan nasional berdasarkan catatan yang ada di Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral hingga akhir 2014 menunjukkan total kapasitas terpasang pembangkit
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. A. Pengertian Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH)
6 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH), adalah suatu pembangkit listrik skala kecil yang menggunakan tenaga air
Lebih terperinciMODUL 3 TEKNIK TENAGA LISTRIK PRODUKSI ENERGI LISTRIK (1)
MODUL 3 TEKNIK TENAGA LISTRIK PRODUKSI ENERGI LISTRIK (1) 1. 1. SISTEM TENAGA LISTRIK 1.1. Elemen Sistem Tenaga Salah satu cara yang paling ekonomis, mudah dan aman untuk mengirimkan energi adalah melalui
Lebih terperinciSTUDI AWAL PERENCANAAN SISTEM MEKANIKAL DAN KELISTRIKAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MINI-HIDRO
STUDI AWAL PERENCANAAN SISTEM MEKANIKAL DAN KELISTRIKAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MINI-HIDRO S. Warsito, Abdul Syakur, Agus Adhi Nugroho Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknologi Industri Universitas Islam
Lebih terperinciKEMANDIRIAN MASYARAKAT DESA BATANG URU MERUBAH AIR MENJADI LISTRIK. Ir. Linggi. Penerima Penghargaan Energi Prakarsa Perorangan S A R I
KEMANDIRIAN MASYARAKAT DESA BATANG URU MERUBAH AIR MENJADI LISTRIK Ir. Linggi Penerima Penghargaan Energi Prakarsa 2011 - Perorangan S A R I Linggi adalah salah seorang Penerima Penghargaan Energi Prakarsa
Lebih terperinciPEMANFAATAN GENERATOR MAGNET PERMANEN KECEPATAN RENDAH PADA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO
NASKAH PUBLIKASI PEMANFAATAN GENERATOR MAGNET PERMANEN KECEPATAN RENDAH PADA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO (PLTMh) MENGGUNAKAN KINCIR TIPE OVERSHOT Disusun untuk Melengkapi Tugas Akhir dan Memenuhi
Lebih terperinciBab PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG
Bab 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Letak geografis Negara Indonesia berada pada daerah tropis yang terdiri dari kepulauan yang tersebar dan memiliki sumber daya alam yang sangat menguntungkan, antara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peranan energi listrik di dalam kehidupan manusia saat ini sangat penting. Hal ini dapat dilihat dengan meningkatnya kebutuhan energi listrik setiap tahunnya. Namun
Lebih terperinciPROTOTIPE PEMBANGKIT LISTRIK MIKROHIDRO (PLTMh) DENGAN MEMANFAATKAN ALIRAN SUNGAI LATUPPA
Jurnal Dinamika, September 2016, halaman 42-48 P-ISSN: 2087 7889 E-ISSN: 2503 4863 Vol. 07. No.2 PROTOTIPE PEMBANGKIT LISTRIK MIKROHIDRO (PLTMh) DENGAN MEMANFAATKAN ALIRAN SUNGAI LATUPPA Idawati Supu,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) Mikrohidro atau biasa disebut dengan Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH), adalah suatu pembangkit listrik
Lebih terperinciMENUJU PROPINSI SUMATERA BARAT KECUKUPAN ENERGI BERBASIS AIR EXTENDED ABSTRACT
MENUJU PROPINSI SUMATERA BARAT KECUKUPAN ENERGI BERBASIS AIR Dr. Bambang Istijono, ME Staf Pengajar Fakultas Teknik Universitas Andalas Anggota KNI-ICID & HATHI EXTENDED ABSTRACT PENDAHULUAN Propinsi Sumatera
Lebih terperinciPERENCANAAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO DI BENDUNGAN SEMANTOK, NGANJUK, JAWA TIMUR
Perencanaan Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro di Bendungan Semantok, Nganjuk, Jawa Timur PERENCANAAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO DI BENDUNGAN SEMANTOK, NGANJUK, JAWA TIMUR Faris Azhar, Abdullah
Lebih terperincia. Turbin Impuls Turbin impuls adalah turbin air yang cara kerjanya merubah seluruh energi air(yang terdiri dari energi potensial + tekanan +
Turbin air adalah alat untuk mengubah energi potensial air menjadi menjadi energi mekanik. Energi mekanik ini kemudian diubah menjadi energi listrik oleh generator.turbin air dikembangkan pada abad 19
Lebih terperinciANALISA PENGARUH SUDUT KELUAR SUDU TERHADAP PUTARAN TURBIN PELTON ABSTRAK
ANALISA PENGARUH SUDUT KELUAR SUDU TERHADAP PUTARAN TURBIN PELTON Ali Thobari, Mustaqim, Hadi Wibowo Faculty of Engineering, Universitas Pancasakti Tegal Jl. Halmahera KM. 1 Kota Tegal 52122 Telp./Fax.
Lebih terperinciPERENCANAAN PEMBANGUNAN SISTEM PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKRO HIDRO (PLTMH) DI KINALI PASAMAN BARAT
PERENCANAAN PEMBANGUNAN SISTEM PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKRO HIDRO (PLTMH) DI KINALI PASAMAN BARAT Oleh : Sulaeman 1 dan Ramu Adi Jaya Dosen Teknik Mesin 1 Mahasiswa Teknik Mesin Jurusan Teknik Mesin
Lebih terperinciBAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Saran... 57
DAFTAR ISI Halaman SAMPUL DALAM... i PERSYARATAN GELAR... ii LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS... iii LEMBAR PENGESAHAN... iv UCAPAN TERIMAKASIH... v ABSTRAK... vii ABSTRACT... viii DAFTAR ISI... ix DAFTAR
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN USTAKA 2.1. engertian Dasar Tentang Turbin Air Kata turbin ditemukan oleh seorang insinyur yang bernama Claude Bourdin pada awal abad 19, yang diambil dari terjemahan bahasa latin dari
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Kebutuhan tenaga listrik di Indonesia tumbuh rata-rata sebesar 8,4% per
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kebutuhan tenaga listrik di Indonesia tumbuh rata-rata sebesar 8,4% per tahun. Hal ini untuk mendukung pertumbuhan ekonomi nasional yang ratarata 6% per tahun. Setiap tahun
Lebih terperinciSTUDI AWAL PERENCANAAN SISTEM MEKANIKAL DAN KELISTRIKAN PIPA PENSTOCK PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MINI-HIDRO PADA DESA PENYANDINGAN KAB.
STUDI AWAL PERENCANAAN SISTEM MEKANIKAL DAN KELISTRIKAN PIPA PENSTOCK PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MINI-HIDRO PADA DESA PENYANDINGAN KAB. OKU SELATAN H. Azharuddin Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Sriwijaya
Lebih terperinciBAB III METODE PEMBAHASAN
BAB III METODE PEMBAHASAN 3.1. Metode Pembahasan Metode penelitian yang digunakan dalam penyusunan tugas akhir ini antara lain, yaitu : 1. Metode Literatur Metode literature yaitu, metode dengan mengumpulkan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tahun 2006 lalu, Pemerintah menerbitkan Peraturan Presiden Nomor 5 mengenai Kebijakan Energi Nasional yang bertujuan mengurangi penggunaan bahan bakar fosil dalam
Lebih terperinciGALIH EKO PUTRA Dosen Pembimbing Ir. Abdullah Hidayat SA, MT
PEMANFAATAN KEHILANGAN ENERGI PADA BANGUNAN TERJUN SEBAGAI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO (studi kasus bangunan terjun (BT2 BT4) pada saluran primer Padi Pomahan, D.I Padi Pomahan, Desa Padi, Kecamatan
Lebih terperinciPENGUJIAN PROTOTIPE TURBIN HEAD SANGAT RENDAH PADA SUATU SALURAN ALIRAN AIR
PENGUJIAN PROTOTIPE TURBIN HEAD SANGAT RENDAH PADA SUATU SALURAN ALIRAN AIR Ridwan Arief Subekti 1, Anjar Susatyo 2 1 Pusat Penelitian Tenaga Listrik dan Mekatronik, LIPI, Bandung ridw001@lipi.go.id 2
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR SKALA PIKO
BAB II DASAR TEORI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR SKALA PIKO 2.1. Pengertian PLTA Skala Piko Berdasarkan output yang dihasilkan, pembangkit listrik tenaga air dibedakan atas : 1. Large-hydro : lebih dari
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Mikrohidro hanyalah sebuah istilah. Mikro artinya kecil sedangkan Hidro
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Umum PLTMH Mikrohidro hanyalah sebuah istilah. Mikro artinya kecil sedangkan Hidro artinya air. Dalam prakteknya istilah ini tidak merupakan sesuatu yang baku namun Mikro
Lebih terperinciSEMINAR ELEKTRIFIKASI MASA DEPAN DI INDONESIA. Dr. Setiyono Depok, 26 Januari 2015
SEMINAR ELEKTRIFIKASI MASA DEPAN DI INDONESIA Dr. Setiyono Depok, 26 Januari 2015 KETAHANAN ENERGI DAN PENGEMBANGAN PEMBANGKITAN Ketahanan Energi Usaha mengamankan energi masa depan suatu bangsa dengan
Lebih terperinciPEMBANGKIT MIKRO HIDRO : TEKNOLOGI, SURVEY & DESAIN, IMPLEMENTASI KONSTRUKSI DAN PELUANG PENGEMBANGAN
DISKUSI PERENCANAAN DAN PEMBANGUNAN PEMBANGKIT TENAGA MIKRO HIDRO (PTMH) Malang, 20 Desember 2012 PEMBANGKIT MIKRO HIDRO : TEKNOLOGI, SURVEY & DESAIN, IMPLEMENTASI KONSTRUKSI DAN PELUANG PENGEMBANGAN Oleh
Lebih terperinciPRA - STUDI KELAYAKAN RENCANA PEMBANGUNAN PLTA GARUT
PRA - STUDI KELAYAKAN RENCANA PEMBANGUNAN PLTA GARUT 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Program Pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) merupakan salah satu prioritas pembangunan yang dilaksanakan
Lebih terperinciDESAIN DAN ANALISIS PEMBANGKIT LISTRIK MIKROHIDRO
DESAIN DAN ANALISIS PEMBANGKIT LISTRIK MIKROHIDRO Sunardi 1*, Wahyu Sapto Aji 2*, Hernawan Aji Nugroho 3 1,2,3 Teknik Elektro Universitas Ahmad Dahlan Jl. Prof. Soepomo Janturan Yogyakarta * Email: sunargm@gmail.com
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI...
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i LEMBAR PERNYATAAN... ii LEMBAR PENGESAHAN... iii ABSTRAK... iv KATA PENGANTAR... vi DAFTAR ISI... viii DAFTAR GAMBAR... xii DAFTAR TABEL... xiv BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1.
Lebih terperinciPENERAPAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO DI DESA HUKURILA KOTA AMBON UNTUK MENDUKUNG KETAHANAN ENERGI
PENERAPAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO DI DESA HUKURILA KOTA AMBON UNTUK MENDUKUNG KETAHANAN ENERGI James Zulfan 1*, Erman Mawardi 1, dan Yanto Wibowo 1 1 Puslitbang Sumber Daya Air, Kementerian
Lebih terperinciPERANCANGAN DAN PENGUJIAN TURBIN KAPLAN PADA KETINGGIAN (H) 4 MSUDUT SUDU JALAN 45º DENGAN VARIABEL PERUBAHANDEBIT (Q) DAN SUDUT SUDU PENGARAH
PERANCANGAN DAN PENGUJIAN TURBIN KAPLAN PADA KETINGGIAN (H) 4 MSUDUT SUDU JALAN 45º DENGAN VARIABEL PERUBAHANDEBIT (Q) DAN SUDUT SUDU PENGARAH NASKAH PUBLIKASI Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan
Lebih terperinciPengaruh Variasi Ketinggian Aliran Sungai Terhadap Kinerja Turbin Kinetik Bersudu Mangkok Dengan Sudut Input 10 o
Pengaruh Variasi Ketinggian Aliran Sungai Terhadap Kinerja Turbin Kinetik Bersudu Mangkok Dengan Sudut Input 10 o Asroful Anam Jurusan Teknik Mesin S-1 FTI ITN Malang, Jl. Raya Karanglo KM 02 Malang E-mail:
Lebih terperinciIMPLEMENTASI REGULASI DALAM RANGKA MEMENUHI KEBUTUHAN ENERGI LISTRIK. Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan, Provinsi Sumatera Barat
IMPLEMENTASI REGULASI DALAM RANGKA MEMENUHI KEBUTUHAN ENERGI LISTRIK MASYARAKA ARAKAT MISKIN Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan, Provinsi Sumatera Barat Penerima Penghargaan Energi Prabawa Tahun 2011
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Krisis energi telah terjadi pada zaman ini hal ini terjadi di negara maju maupun berkembang, beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya krisis energi diantaranya
Lebih terperinciKata Kunci : PLTMH, Sudut Nozzle, Debit Air, Torsi, Efisiensi
ABSTRAK Ketergantungan pembangkit listrik terhadap sumber energi seperti solar, gas alam dan batubara yang hampir mencapai 75%, mendorong dikembangkannya energi terbarukan sebagai upaya untuk memenuhi
Lebih terperinciPENGARUH VARIASI DIAMETER NOSEL TERHADAP TORSI DAN DAYA TURBIN AIR
TURBO Vol. 6 No. 1. 2017 p-issn: 2301-6663, e-issn: 2477-250X Jurnal Teknik Mesin Univ. Muhammadiyah Metro URL: http://ojs.ummetro.ac.id/index.php/turbo PENGARUH VARIASI DIAMETER NOSEL TERHADAP TORSI DAN
Lebih terperinciPEMBUATAN TURBIN MIKROHIDRO TIPE CROSS-FLOW SEBAGAI PEMBANGKIT LISTRIK DI DESA BUMI NABUNG TIMUR
PEMBUATAN TURBIN MIKROHIDRO TIPE CROSS-FLOW SEBAGAI PEMBANGKIT LISTRIK DI DESA BUMI NABUNG TIMUR Mafrudin 1), Dwi Irawan 2). 1, 2) Jurusan Teknik Mesin Universitas Muhammadiyah Metro Jl. Ki Hajar Dewantara
Lebih terperinciPublikasi Online Mahsiswa Teknik Mesin Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya Volume 1 No. 1 (2018)
Publikasi Online Mahsiswa Teknik Mesin Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya Volume 1 No. 1 (2018) ANALISA PENGARUH JUMLAH SUDU DAN LAJU ALIRAN TERHADAP PERFORMA TURBIN KAPLAN Ari Rachmad Afandi 421204156
Lebih terperinciMODEL FISIK KINCIR AIR SEBAGAI PEMBANGKIT LISTRIK
MODEL FISIK KINCIR AIR SEBAGAI PEMBANGKIT LISTRIK Rinaldi 1, Andy Hendri dan Akhiar Junaidi 3 1,,3 Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Riau ri.naldi @yahoo.com ABSTRAK Salah satu jenis energi
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO. 2.2 Klasifikasi Pembangkit Listrik Tenaga Hidro
BAB II DASAR TEORI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO 2.1 Pembangkit Listrik Tenaga Air Pembangkit listrik tenaga air (PLTA) adalah pembangkit yang menggunakan energi potensial dan kinetik dari air untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masyarakat dewasa ini dalam menunjang kemajuan masyarakat. Mudah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Kebutuhan akan energi listrik amat vital dalam kehidupan masyarakat dewasa ini dalam menunjang kemajuan masyarakat. Mudah diamati listrik sangat diperlukan dalam kehidupan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. melepaskan dirinya dari ketergantungan terhadap energi. Gerak pembangunan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kehidupan manusia di muka bumi, sejak dari awal mulanya tidak dapat melepaskan dirinya dari ketergantungan terhadap energi. Gerak pembangunan yang sedang dilaksanakan
Lebih terperinci58. Pada tail race masih terdapat kecelakaan air 1m/det serta besarnya K = 0,1. Hitung : 1) Hidrolik Losses!
TURBIN AIR 1. Jelaskan secara singkat tentang sejarah diketemukannya turbin air sebagai tenaga penggerak mula? 2. Jelaskan perbedaan antara pembangkit tenaga listrik dengan tenaga air dan tenaga diesel?
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Ketergantungan akan energi bahan bakar fosil seperti batu bara, minyak
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ketergantungan akan energi bahan bakar fosil seperti batu bara, minyak bumi dan gas akan semakin meningkat. Pada beberapa dasawarsa mendatang, kita harus mengurangi ketergantungan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan suatu energi, khususnya energi listrik di Indonesia semakin
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutuhan suatu energi, khususnya energi listrik di Indonesia semakin berkembang menjadi kebutuhan yang tak terpisahkan dari kebutuhan masyarakat sehari-hari seiring
Lebih terperinciKARAKTERISTIK TURBIN KAPLAN PADA SUB UNIT PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR KEDUNGOMBO
EKSERGI Jurnal Teknik Energi Vol 11 No. 3 September 2015; 69-74 KARAKTERISTIK TURBIN KAPLAN PADA SUB UNIT PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR KEDUNGOMBO Mulyono, Suwarti Program Studi Teknik Konversi Energi,
Lebih terperinciKAJI EKSPERIMENTAL KINERJA TURBIN AIR HASIL MODIFIKASI POMPA SENTRIFUGAL UNTUK PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO
B.11. Kaji eksperimental kinerja turbin air hasil modifikasi... KAJI EKSPERIMENTAL KINERJA TURBIN AIR HASIL MODIFIKASI POMPA SENTRIFUGAL UNTUK PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO Gatot Suwoto Program
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pembangkit Listrik Tenaga Air Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) adalah pembangkit yang mengandalkan energi potensial dan kinetik dari air untuk menghasilkan energi listrik.
Lebih terperinciPENGARUH JUMLAH SUDU DAN VARIASI KEMIRINGAN PADA SUDUT SUDU TERHADAP DAYA YANG DIHASILKAN PADA TURBIN KINETIK POROS HORIZONTAL SKRIPSI
Artikel Skripsi PENGARUH JUMLAH SUDU DAN VARIASI KEMIRINGAN PADA SUDUT SUDU TERHADAP DAYA YANG DIHASILKAN PADA TURBIN KINETIK POROS HORIZONTAL SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh
Lebih terperinciGambar 1.1. Proses kerja dalam PLTU
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tenaga listrik merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam kehidupan umat manusia. Hal ini karena hampir semua peralatan dalam kehidupan sehari-hari membutuhkan
Lebih terperinciBAB I PENGUJIAN TURBIN AIR FRANCIS
BAB I PENGUJIAN TURBIN AIR FRANCIS 1.1 Pendahuluan 1.1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembang teknologi yang semakin maju, banyak diciptakan peralatan peralatan yang inovatif serta tepat guna. Dalam
Lebih terperinciRANCANG BANGUN ALAT PRAKTIKUM TURBIN AIR DENGAN PENGUJIAN BENTUK SUDU TERHADAP TORSI DAN DAYA TURBIN YANG DIHASILKAN
TURBO Vol. 6 No. 1. 2017 p-issn: 2301-6663, e-issn: 2477-250X Jurnal Teknik Mesin Univ. Muhammadiyah Metro URL: http://ojs.ummetro.ac.id/index.php/turbo RANCANG BANGUN ALAT PRAKTIKUM TURBIN AIR DENGAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pembangunan harus dapat dinikmati oleh seluruh rakyat Indonesia.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemerintah Negara Republik Indonesia dalam usaha mewujudkan masyarakat adil dan makmur berdasarkan pancasila, yang dalam hal ini dapat diartikan bahwa hasil-hasil material
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI. Disusun untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna Memperoleh. Gelar Sarjana Strata-satu Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik
NASKAH PUBLIKASI APLIKASI GENERATOR MAGNET PERMANEN KECEPATAN RENDAH PADA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO (PLTMH) MENGGUNAKAN KINCIR AIR TIPE PELTON Disusun untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat
Lebih terperinciRANCANG BANGUN TURBIN PELTON UNTUK SISTEM PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKRO-HIDRO DENGAN VARIASI BENTUK SUDU
PKMT-2-16-1 RANCANG BANGUN TURBIN PELTON UNTUK SISTEM PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKRO-HIDRO DENGAN VARIASI BENTUK SUDU Pamungkas Irwan N, Franciscus Asisi Injil P, Karwanto, Samodra Wasesa Jurusan Teknik
Lebih terperinciPERENCANAAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO DI SALURAN IRIGASI MATARAM
Perencanaan Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro di Saluran Irigasi Mataram PERENCANAAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO DI SALURAN IRIGASI MATARAM Titis Haryani, Wasis Wardoyo, Abdullah Hidayat SA.
Lebih terperinci