MODUL PRAKTIKUM RANGKAIAN LISTRIK LABORATORIUM SISTEM ELEKTRONIKA TELKOM UNIVERSITY
|
|
- Hendra Kartawijaya
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 MODUL PRAKTIKUM RANGKAIAN LISTRIK LABORATORIUM SISTEM ELEKTRONIKA TELKOM UNIVERSITY
2 1 MODUL I HUKUM OHM DAN HUKUM KIRCHHOFF I. PENDAHULUAN Hukum Ohm dan Hukum Kirchhoff merupakan hukum dasar dalam rangkaian listrik. Hukum Ohm menjelaskan hubungan antara tegangan, arus, dan resistans,i sedangkan hukum kirchoff menjelaskan tentang arus pada suatu node dan tegangan pada lintasan tertutup. II. TUJUAN PRAKTIKUM Tujuan praktikum adalah sebagai berikut: 1. Memahami penerapan hukum ohm dan hukum kirchhoff. 2. Memahami resistansi ekuivalen pada resistor yang dirangkai seri dan parallel. 3. Mengukur arus dan tegangan pada rangkaian seri dan parallel. 4. Memahami konsep pembagi arus dan pembagi tegangan. 5. Mampu menerapkan hukum Kirchhoff pada suatu lintasan tertutup. III. TEORI DASAR A. HUKUM OHM Jika sebuah arus melewati sebuah pengantar yang mempunyai resistansi/hambatan, maka pada kedua ujung penghantar tersebut akan terdapat beda potensial. Menurut Hukum Ohm, beda potensial atau tegangan berbanding lurus dengan arus yang mengalir. Dapat dituliskan sebagai berikut : V = I. R Gambar Hubungan Arus,Tegangan, dan Resistansi pada Suatu Kawat Penghantar. B. HUKUM KIRCHHOFF TENTANG ARUS Jumlah arus yang masuk dalam suatu node sama dengan jumlah arus yang meninggalkan node tersebut. Dapat disimpulkan bahwa jumlah seluruh arus yang memasuki sebuah node sama dengan nol. Arus yang masuk percabangan = Arus yang keluar percabangan
3 2 Arus pada titik percabangan = 0 Gambar Hukum Kirchhoff Tentang Arus pada Suatu Node. C. HUKUM KIRCHHOFF TENTANG TEGANGAN Jumlah tegangan pada suatu rangkaian/loop/lintasan tertutup sama dengan nol. Dengan kata lain, jumlah tegangan pada masing- masing komponen penyusun pada rangkaian tertutup akan bernilai sama dengan nol. Secara Matematis : V = 0 Gambar Hukum Kirchhoff Tentang Tegangan pada Suatu Loop Pada gambar diatas diperoleh : Lintasan a-b-c-d-a : D. HUBUNGAN SERI DAN PEMBAGI TEGANGAN Hubungan seri terjadi jika salah satu terminal dari dua elemen tersambung dan mengakibatkan arus yang melewati elemen tersebut bernilai sama besar.
4 3 Gambar 1.4 Hubungan Seri Resistor Dari Gambar 4 diperoleh : KVL: E. Hubungan Paralel dan Pembagi Arus Hubungan seri terjadi jika salah satu terminal dari dua elemen tersambung dan mengakibatkan tegangan yang terukur di elemen tersebut bernilai sama besar Gambar Hubungan Paralel Resistor
5 4 Pada Gambar 5 diperoleh: KCL: IV. ALAT DAN KOMPONEN Alat dan komponen yang digunakan dalam praktikum adalah sebagai berikut: 1. Unit DC Power Supply Unit Project Board. 3. Kabel Jumper Unit Multimeter 5. Komponen: Resistor 100KΩ,1KΩ, 2K 4K7Ω, 2K2 V. PROSEDUR PERCOBAAN Lakukan dan amati setiap percobaan yang akan dilakukan. Ikuti instruksi khusus dari Asisten Praktikum dengan baik dan seksama. A. HUKUM OHM a. Percobaan Rangkaian Seri Langkah kerja: 1. Ambil 4 Resistor dan baca warna gelang pada resistor (R1,R2,R3,R4). Tulis hasil pada jurnal. 2. Ukur nilai resistansi pada masing-masing resistor menggunakan multimeter (R1,R2,R3,R4) 3. Rangkailah R1 dan R2 secara seri. 4. Cari besar resistansi total pada rangkaian ( ) dengan perhitungan dan pengukuran. 5. Hubungkan Rangkaian seri tersebut dengan sumber tegangan dan amperemeter untuk mengetahui besar arus. Tulis hasil pengamatan besar arus pada amperemeter. (I1 dan I2)
6 5 6. Lepas Amperemeter, kemudian ukur tegangan di R1 dan R2. Tulis hasil pengamatan pada tabel VR1 dan VR2. (Perhatikan mode amperemeter) 7. Ulangi percobaan dengan mengganti R1 dengan R3 dan R2 dengan R4 8. Catat hasil percobaan pada tabel pada jurnal. b. Percobaan Rangkaian Paralel Langkah kerja: 1. Ambil 4 Resistor dan baca warna gelang pada resistor (R1,R2,R3,R4). Tulis hasil pada jurnal. 2. Ukur nilai resistansi pada masing-masing resistor menggunakan multimeter (R1,R2,R3,R4) 3. Rangkailah R1 dan R2 secara Paralel. 4. Cari besar resistansi total pada rangkaian ( ) dengan perhitungan dan pengukuran. 5. Hubungkan Rangkaian Paralel tersebut dengan sumber tegangan dan Voltmeter untuk mengetahui besar tegangan. Tulis hasil pengamatan besar arus pada amperemeter. (V1 dan V2). 6. Lepas Voltmeter, kemudian ukur arus di R1 dan R2. Tulis hasil pengamatan pada tabel IR1 dan IR2. (Perhatikan mode amperemeter) 7. Ulangi percobaan dengan mengganti R1 dengan R3 dan R2 dengan R4 8. Catat hasil percobaan pada tabel pada jurnal. B. HUKUM KIRCHHOFF Langkah kerja: 1. Rangkailah rangkaian dibawah ini pada project board. Besar R1 = 1k, R2 = 2k, R3 = 4.7k.
7 6 I1 I2 I3 2. Pastikan besar tegangan pada sumber tegangan sebesar 9 V (Ukur menggunakan multimeter) 3. Ukurlah arus menggunakan multimeter yang diset sebagai amperemeter pada masing masing Resistor. Catat hasil pengamatan pada tabel yang disediakan pada jurnal. 4. Ukurlah tegangan menggunakan multimeter yang diset sebagai voltmeter untuk masing masing resistor. Catat juga hasilnya!
8 7 MODUL II ANALISIS NODE VOLTAGE I. PENDAHULUAN Node atau titik simpul adalah titik pertemuan dari dua atau lebih elemen rangkaian. menganalisa rangkaian listrik dengan menggunakan analisis node voltage merupakan pengembangan dari hukum Kirchoff I tentang arus. Jumlah aljabar arus di node atau titik cabang sama dengan nol atau arus yang masuk node sama dengan arus yang keluar dari node. II. TUJUAN PRAKTIKUM Tujuan praktikum adalah sebagai berikut: 1. Menggunakan analisis node voltage pada rangkaian listrik 2. Menyederhanakan penyelesaian persamaan tegangan dan arus dari suatu rangkaian listrik 3. Memahami penggunanaan analisis node voltage pada rangkaian arus searah III. TEORI DASAR Analisis node berprinsip pada Hukum Kirchoff I/ KCL dimana jumlah arus yang masuk dan keluar dari titik percabangan akan samadengan nol, dimana tegangan merupakan parameter yang tidak diketahui. Atau analisis node lebih mudah jika pencatunya semuanya adalah sumber arus. Analisis ini dapat diterapkan pada sumber searah/ DC maupun sumber bolak-balik/ AC. Beberapa hal yang perlu diperhatikan pada analisis node, yaitu : 1. Tentukan node referensi sebagai ground/ potensial nol. 2. Tentukan node voltage, yaitu tegangan antara node non referensi dan ground. 3. Asumsikan tegangan node yang sedang diperhitungkan lebih tinggi daripada tegangan node manapun, sehingga arah arus keluar dari node tersebut positif. 4. Jika terdapat N node, maka jumlah node voltage adalah (N-1). Jumlah node voltage ini akan menentukan banyaknya persamaan yang dihasilkan. Untuk dapat menuliskan persamaan arus di node harus dapat menentukan node dengan benar dan menentukan salah satu sebagai node referensi. Di samping itu perlu ditetapkan perjanjian awal yaitu arus yang keluar dari node diberi tanda positif dan arus yang masuk diberi tanda negatif. Untuk memahami perhatikan gambar di bawah ini.
9 8 Persamaan arus node di atas adalah dengan Sehingga persamaan node menjadi Penyelesaian persamaan diatas bias menggunakan metode Eliminasi Crammer IV. ALAT DAN KOMPONEN Alat dan komponen yang digunakan dalam praktikum adalah sebagai berikut: 1. Sumber tegangan DC 2. Voltmeter DC 3. Amperemeter 4. Resistor 5. Project board 6. Kabel-kabel V. PROSEDUR PERCOBAAN Lakukan dan amati setiap percobaan yang akan dilakukan. Ikuti instruksi khusus dari Asisten Praktikum dengan baik dan seksama. A. Rangkaian I
10 9 Gambar Rangkaian I Langkah Kerja : 1. Rangkailah rangkaian seperti pada Gambar V.A 2. Atur tegangan V1 dan V2 sesuai dengan jurnal praktikum 3. Catat nilai arus i1, i2 dan i3 setiap perubahan dari V1 dan V2 di jurnal praktikum 4. Hitunglah i1, i2 dan i3 berdasarkan teori dan bandingkan hasilnya dengan hasil pengukuran B. Rangkaian II Langkah Kerja : 1. Rangkailah rangkaian seperti pada gambar V.B 2. Atur tegangan V1 dan V2 sesuai dengan jurnal praktikum 3. Catat nilai arus i1, i2 dan i3 setiap perubahan dari V1 dan V2 di jurnal praktikum 4. Hitunglah i1, i2 dan i3 berdasarkan teori dan bandingkan hasilnya dengan hasil pengukuran
11 10 MODUL III ANALISIS MESH I. PENDAHULUAN Analisis Mesh Current/analisis arus Mesh adalah analisis yang memanfaatkan Hukum Kirchoff. Untuk menggunakan analisis Mesh, kita harus menulis setiap persamaan KVL (Kirchoff s Voltage Law) untuk setiap putaran (loop) tertutup dalam suatu rangkaian. II. TUJUAN PRAKTIKUM Tujuan praktikum adalah sebagai berikut: 1. Dapat menghitung arus yang terdapat pada resistor dengan menggunakan analisis Mesh. 2. Dapat menentukan loop dari bermacam-macam rangkaian. 3. Membandingkan hasil perhitungan secara teori dengan hasil yang didapat dari praktikum. III. TEORI DASAR A. Analisis Mesh (Arus Loop) Arus loop adalah arus yang dimisalkan mengalir dalam suatu loop (lintasan tertutup). Arus loop sebenarnya tidak dapat diukur (arus permisalan). Berbeda dengan analisis node, pada analisis Mesh ini berprinsip pada Hukum Kirchoff II/ KVL dimana jumlah tegangan pada satu lintasan tertutup sama dengan nol atau arus merupakan parameter yang tidak diketahui. Analisis ini dapat diterapkan pada rangkaian sumber searah/ DC maupun sumber bolak-balik/ AC. Analisis ini menggunakan rumus. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan, : Rangkaian harus sebidang Elemen aktif yang digunakan merupakan sumber tegangan Elemen aktif yang digunakan merupakan impedansi Menggunakan hukum Ohm dan Kirchoff II Menentukan arus setiap rangkaian tertutup Membuat persamaan tegangan B. Cara Menentukan Persamaan Mesh 1. Tentukan harga setiap elemen dan sumber
12 11 2. Buat arus Mesh searah jarum jam pada setiap Mesh (Loop) 3. Jika rangkaian hanya mengandung sumber tegangan, gunakan hukum tegangan Kirchoff mengelilingi setiap mesh 4. Jika rangkaian mengandung sumber arus, untuk sementara ubahlah rangkaian yang diberikan dengan mengganti setiap sumber seperti itu dengan rangkaian terbuka. Dengan menggunakan arus arus Mesh yang ditentukan ini, pakailah hukum Kirchoff II mengelilingi setiap Mesh atau Mesh super di dalam rangkaian ini. Contoh soal : 1. Tentukan nilai i dari rangkaian berikut! Jawab : Langkah pertama, buat arus Mesh (Loop) searah jarum jam pada setiap putaran tertutup Langkah ke-2, tinjau masing masing Loop (I 1 dan I 2 ) dan buat persamaan dari masing masing elemen di tiap Loop
13 12 Tinjau Loop I 1 :... (1) Tinjau Loop I 2 :... (2) Langkah ke-3, subsitusikan kedua persamaan tersebut +... (1)... (2) Sehingga nilai i adalah 2 A IV. ALAT DAN KOMPONEN Alat dan komponen yang digunakan dalam praktikum adalah sebagai berikut: 1. 1 Unit Multimeter Unit Project Board Unit DC Power Supply (3V) Unit baterai 9V. 5. Kabel Jumper buah resistor 1 kω V. PROSEDUR PERCOBAAN 1. Rangkaian 1 1. Susunlah rangkaian seperti Gambar 1!
14 13 2. Ukur V R1, V R2, V R3, I R1, I R2, dan I R3 menggunakan multimeter! 3. Buat Persamaan Mesh dari rangkaian Gambar 1! 4. Hitung V R1, V R2, V R3, I R1, I R2, dan I R3 dengan menggunakan analisis Mesh! 5. Bandingkan keduanya! 2. Rangkaian 2 1. Susunlah rangkaian seperti Gambar 1! (V 3 menggunakan power supply 3V) 2. Ukur V R1, V R2, V R3, V R4, V R5, I R1, I R2, I R3, I R4, dan I R5 menggunakan multimeter! 3. Buat Persamaan Mesh dari rangkaian Gambar 1! 4. Hitung V R1, V R2, V R3, V R4, V R5, I R1, I R2, I R3, I R4, dan I R5 dengan menggunakan analisis Mesh! 5. Bandingkan keduanya!
15 14 MODUL IV TEOREMA THEVENIN DAN NORTON I. PENDAHULUAN Teorema Thevenin dan Norton adalah teorema yang berguna untuk mempermudah analisis rangkaian listrik terhadap suatu jaringan linier bilateral.teorema ini berguna untuk mencari besaran-besaran listrik seperti arus dan tegangan, serta menyelidiki respon suatu jaringan terhadap beban yang berubah-ubah. Artinya sebuah rangkaian yang sangat kompleks yang melibatkan sumber arus ataupun tegangan bisa diganti dengan sebuah rangkaian Thevenin dan Norton yang sederhana. II. TUJUAN PRAKTIKUM Tujuan praktikum adalah sebagai berikut: 1. Mengetahui maksud dari teorema Thevenin dan Norton 2. Menggunakan Teorema Thevenin dan Norton untuk menganalisis rangkaian. 3. Membandingkan suatu besaran antara pengukuran dengan perhitungan menggunakan teorema Thevenin dan Norton 4. Membuktikan teorema transfer daya maksimum. III. TEORI DASAR 1. Teorema Thevenin Suatu rangkaian aktif (dengan sumber tegangan dan atau sumber arus dependen maupun independen) yang bersifat linier dengan 2 kutub (terminal) a dan b, dapat diganti dengan suatu tegangan V Th seri dengan resistor R Th. Gambar Teorema Thevenin Langkah-langkah analisis rangkaian adalah sebagai berikut. 1. Melepas beban ( Resistor yang akan dicari besar arus dan nilainya R L ) sehingga akan ada 2 terminal. 2. Menghitung V Th (Tegangan Open Circuit pada rangkaian)
16 15 3. Mencari besar R th yaitu Resistansi di 2 terminal tersebut dengan menghubungkan singkat semua sumber tegangan (short circuit) dan memutuskan semua sumber arus (open circuit). 4. Membuat rangkaian pengganti Thevenin yang tersusun oleh V Th yang dirangkai seri dengan R Th. 5. Memasang kembali R L secara seri dengan rangkaian pengganti Thevenin dan kemudian menghitung besar arus dan tegangan dengan kembali pada hukum Ohm dan Khirchoff. 2. Teorema Norton Suatu rangkaian aktif (dengan sumber tegangan dan atau sumber arus dependen maupun independen) yang bersifat linier dengan 2 kutub (terminal) a dan b, dapat diganti dengan satu sumber arus I N paralel dengan satu resistor dengan resistansi R N. Gambar Teorema Norton Langkah-langkah analisis rangkaian adalah sebagai berikut 1. Melepas beban ( Resistor yang akan dicari besar arus dan nilainya R L ) sehingga akan ada 2 terminal. 2. Menghitung I N (Arus short circuit pada rangkaian) 3. Mencari besar R N yaitu Resistansi di 2 terminal tersebut dengan menghubungkan singkat semua sumber tegangan (short circuit) dan memutuskan semua sumber arus (open circuit). R Th = R N 4. Membuat rangkaian pengganti Norton yang tersusun oleh I N yang terhubung paralel dengan R N 5. Memasang kembali R L secara paralel dengan rangkaian pengganti Norton dan menghitung besar arus dan tegangan dengan kembali pada hukum Ohm dan Khirchoff. 3. Teorema Transfer Daya Maksimum Teorema transfer daya maksimum menyatakan bahwa suatu beban akan menerima daya maksimum dari sebuah jaringan DC linier bilateral ketika nilai hambatannya persis sama dengan
17 16 nilai hambatan Thevenin atau Norton jaringan baik terhubung seri dengan sumber tegangan ataupun terhubung paralel dengan sumber arus. / Gambar Teorema Transfer Daya Maksimum IV. ALAT DAN KOMPONEN Alat dan komponen yang digunakan dalam praktikum adalah sebagai berikut: 1. DC Power Supply. 2. Multimeter Digital 3. 1 Unit Project Board 4. Kabel Jumper 5. 1 Unit Tang Potong. 6. Komponen: Resistor Fixed Resistor Variabel V. PROSEDUR PERCOBAAN Lakukan dan amati setiap percobaan yang akan dilakukan. Ikuti instruksi khusus dari Asisten Praktikum dengan baik dan seksama. a) Membuktikan Theorema Thevenin dan Norton pada rangkaian DC. I. Pengukuran langsung Rangkailah seperti gambar berikut.
18 17 Ukur arus ( I ) dan Tegangan (V) pada R L yang bervariasi seperti yang ada pada jurnal ( perhatikan mode amperemeter DC). Catat hasil pengukuran pada tabel yang tersedia di jurnal praktikum. II. Teorema Thevenin Dengan rangkaian yang sama seperti percobaan sebelumnya. Mencari rangkaian pengganti Thevenin dari rangkaian percobaan : 1. Mencari V Th : Lepaslah resistansi beban (RL) Ukur tegangan open circuit terminal a-b, maka akan didapatkan nilai V Th. Catat nilai V Th pada jurnal 2. Mencari R Th : Matikan sumber tegangan dengan melepas sumber tegangan dan gantikan dengan tahanan dalamnya, caranya dengan menghubungkan singkat antara terminal a-b.
19 18 Ukur resistansi pada terminal a-b dengan Multimeter, maka didapatkan R th 3. Pengukuran I dan V pada rangkaian pengganti Thevenin. Buat rangkaian pengganti thevenin dengan rangkaian sebagai berikut: Atur tegangan DC Power Supply sedemikian rupa sehingga nilainya sama dengan Vth yang telah didapat pada percobaan sebelumny. Ukur arus ( I ) dan tegangan (V) pada R L yang bervariasi seperti yang ada pada jurnal ( perhatikan mode amperemeter DC). Catat nilai I dan V dalam tabel yang tersedia pada jurnal praktikum III. Teorema Norton Dengan rangkaian yang sama seperti percobaan sebelumnya. 1. Mencari I N
20 19 Pasang sumber tegangan pada c-d, ukur arus (I N ) hubung singkat pada a-b dengan memasang amperemeter pada terminal a-b secara langsung (perhatikan mode amperemeter DC). Catat nilai I N pada table yang tersedia pada jurnal! 2. Mencari R N : Matikan sumber tegangan dengan melepas sumber tegangan dan gantikan dengan tahanan dalamnya, caranya dengan menghubungkan singkat antara terminal a-b. Nilai R N = R Th percobaan b. Catat nilai R N dalam jurnal praktikum. 3. Pengukuran I pada rangkaian pengganti Norton Berikan tegangan V sedemikian rupa sehingga akan didapatkan arus sebesar I N (arus Norton) seperti gambar dibawah ini.
21 20 Selanjutnya ukur arus dan tegangan pada setiap R L pada jurnal. Catat arus I dan V yang ditunjukkan multimeter pada jurnal. b. Membuktikan Theorema Transfer Daya Maksimum Buatlah rangkaian pengganti Thevenin dengan sumber Vth (DC) dengan nilai Rth dan Vth sesuai percobaan sebelumnya Hubungkan RL yang berupa potensiometer ke rangkaian pengganti thevenin. Ukur I untuk nilai-nilai RL yang bervariasi seperti yang tersedia pada table ( Jurnal ). Dari data di atas buat grafik hubungan antara PL (daya yang diserap beban ) dan RL (menggunakan kertas milimeter ; bersifat optional). Formula untuk menghitung PL adalah sebagai berikut : P L = I 2 R L
22 21 MODUL V SUPERPOSISI I. PENDAHULUAN Teori superposisi ini hanya berlaku untuk rangkaian yang bersifat linier. Rangkaian linier adalah suatu rangkaian dimana persamaan yang muncul akan memenuhi jika y = kx, dimana k =konstanta dan x =variabel. Pada setiap rangkaian linier dengan beberapa buah sumber tegangan / sumber arus dapat dihitung dengan cara : Menjumlah aljabarkan tegangan / arus yang disebabkan tiap sumber yang bekerja sendiri-sendiri. Pengertian dari teori diatas bahwa jika terdapat n buah sumber maka dengan teori superposisi sama dengan n buah keadaan rangkaian yang dianalisis, dimana nantinya n buah keadaan tersebut akan dijumlahkan. Ini berarti bahwa bila terpasang dua atau lebih sumber tegangan/sumber arus, maka setiap kali hanya satu sumber yang terpasang secara bergantian. Sumber tegangan dihilangkan dengan cara menghubung singkatkan ujung-ujungnya (short circuit), sedangkan sumber arus dihilangkan dengan cara membuka hubungannya (open circuit). II. TUJUAN PRAKTIKUM Tujuan praktikum adalah sebagai berikut: 1. Dapat menganalisa rangkaian dengan menggunakan teorema Superposisi. 2. Dapat mengukur arus dan tegangan pada suatu hambatan dengan menggunakan metode Superposisi. III. TEORI DASAR Teori superposisi digunakan untuk menganalisa rangkaian yang terdiri dari beberapa sumber dan tahanan. Sumber dapat berupa tegangan atau sumber arus. Teori superposisi memudahkan menentukan arus pada suatu cabang dengan menganggap sumber bekerja satu per satu. Arus total pada cabang tersebut merupakan jumlah aljabar dari arus tiap-tiap sumber dengan memperhatikan arah arus. Apabila mengerjakan satu sumber, maka sumber yang lain dihubung singkat (untuk sumber tegangan) dan dihubung terbuka untuk sumber arus. Untuk lebih jelasnya perhatikan rangkaian pada gambar 1 di bawah ini.
23 22 Untuk menghitung arus pada R2 dapat dilakukan dengan menghitung arus yang disebabkan V1 dan V2 secara bergantian kemudian dijumlahkan. Langkah langkah menghitung arus pada R2 adalah sebagai berikut : 1. Arus oleh sumber tegangan V1 adalah I1, rangkaian ekivalen seperti gambar 2. Dalam hal ini V2 dihubung singkat, sehingga arus didapatkan dengan cara: 2. Menghitung arus oleh sumber tegangan V2, V1 dihubung singkat maka rangkaian ekivalen sebagai berikut sepert pada gambar 3: Pada rangkaian ini V1 dihubung singkat, sehingga arus didapatkan dengan cara: 3. Arus yang mengalir pada R2 yaitu I merupakan jumlah dari I1 dan I2 karena arahnya sama.
24 23 IV. ALAT DAN KOMPONEN Alat dan komponen yang digunakan dalam praktikum adalah sebagai berikut: 1. 1 Set Multimeter Unit DC Power Supply Unit Project Board. 4. Kabel Jumper Unit Tang Potong. 6. Komponen: Resistor 10KΩ, 1KΩ, 3K3Ω, 8K2Ω, 5K6Ω, 470Ω, 2K2Ω V. PROSEDUR PERCOBAAN Lakukan dan amati setiap percobaan yang akan dilakukan. Ikuti instruksi khusus dari Asisten Praktikum dengan baik dan seksama. A) Rangkaian 1 Langkah Kerja: Buatlah rangkaian seperti gambar di atas dengan V 1 = 5 Volt, dan V 2 dihubung singkat. Ukur V titik a Ukur arus (Ia 1 ) di R3 Ubahlah rangkaian di atas menjadi V 1 dihubung singkat dan V 2 = 9 Volt. Ukur V di titk a Ukur arus (Ia 2 ) di R3 Ubahlah rangkaian di atas menjadi V 1 = 5 Volt dan V 2 = 9 Volt. Ukur arus (I i ) di R3 B) Rangkaian 2 Percobaan Teorema Superposisi
25 24 Langkah Kerja: Buatlah rangkaian seperti gambar di atas dengan V 1 = 5 Volt, dan V 2 dihubung singkat. Ukur Rth1 di titik a Ukur Vth1 di titik a Ukur Rth2 di titik b Ukur Vth2 di titik b Ukur arus Iab1 di R3 Ubahlah rangkaian di atas menjadi V 2 dihubung singkat dan V 2 = 9 Volt. Ukur Rth1 di titik b Ukur Vth1 di titik b Ukur Rth2 di titik a Ukur Vth2 di titik a Ukur arus Iab2 di R3 Ubahlah rangkaian di atas menjadi V 1 = 5 Volt dan V 2 = 9 Volt. Ukur arus Iab di R3
26 25 MODUL 6 ANALISIS RANGKAIAN AC I. PENDAHULUAN AC adalah arus bolak balik (alternating current) yang mempunyai nilai yang berubah terhadap satuan waktu dengan karakteristik akan selalu berulang untuk perioda waktu tertentu. Adanya Tool Fasor yang menjadi perbedaan dalam AC dan DC. Hukum Ohm, Hukum Kirchoff 1 dan hokum kirchoff 2 merupakan dasar dalam analisis rangkaian AC. II. TUJUAN PRAKTIKUM Mepelajari hubungan antara impedansi, resistansi dan reaktansi pada rangkaian seri RC dan RL Melihat tegangan dan arus pada komponen rangkaian seri RC dan RL dan analisisnya dengan metode node Mengamati besar perubahan fasa tegangan dan arus komponen pada rangkaian seri RC dan RL Mengetahui bentuk rangkaian integrator dan differensiator III. Dasar Teori A. Rangkaian RC Rangkaian RC merupakan rangkaian yang terdiri dari komponen Resistor ( R ) dan komponen Kapasitor ( C ). Pada analisis rangkaian RC, komponen C harus diubah kedalam bentuk reaktansi ( Zc ).. Rangkaian R-C seri sifat rangkaian seri dari sebuah resistor dan sebuah kapasitor yang dihubungkan dengan sumber tegangan bolakbalik sinusioda adalah terjadinya pembagian tegangan secara vektoris. Berikut merupakan analisis dari Rangkaian RC dengan menggunakan prinsip dari fasor Dari gambar diatas diketahui V = 5 sin ( 120 πt )
27 26 V = 5 cos ( 120 πt + 90 ) Z 1 = R 1 = 1 Ω Z 2 = Z tot = ( 1 < 0 ) + ( 0,56 < -90 ) = ( i + 0j ) + ( 0 0,56j ) = i 0,56j = 1,14 < 29,2 Untuk menghitung besarnya tegangan di kapasitor Vc = Vc = x (5 < 90) Vc = ( 0, 49 < -119,2) x ( 5 < 90 ) Vc = 2,45 < - 29,2 Vc = 2,45 cos ( 120 πt 29,2 ) V Sedangkan untuk menghitung besar arus di kapasitor I tot = Arus ( i ) yang mengalir pada hubungan seri adalah sama besar. Arus (i) mendahului 90 terhadap tegangan pada kapasitor(v C ). Tidak terjadi perbedaan fasa antara tegangan jatuh pada resistor (v R ) dan arus ( i ).diatas memperlihatkan rangkaian seri R-C dan hubungan arus( i ),tegangan resistor (v R ) dan tegangan kapasitor (vc) secara vektoris. a. Rangkaian RL sifat rangkaian seri dari sebuah resistor dan sebuah induktor yang dihubungkan dengan sumber tegangan bolak-balik sinusioda adalah terjadinya pembagian tegangan secara vektoris. Arus (i)yang mengalir pada hubungan seri adalah sama besar. Arus (i) tertinggal 90 derajad terhadap tegangan inductor (V L ). Tidak terjadi perbedaan fasa antara tegangan jatuh pada resistor (V R ) dan arus (i ). Berikut merupakan analisis rangkaian RL menggunakan prisnsip fasor.
28 27 Dari gambar diatas diketahui V = 5 sin ( 120 πt ) V = 5 cos ( 120 πt + 90 ) Z 1 = R 1 = 1 Ω Z 2 = j L = 2π x 60 x 10mH = 3,768 j = 3,768 < 90 Z tot = ( 1 < 0 ) + ( 3,768 < 90 ) = ( i + 0j ) + ( 0 + 3,768 j ) = i + 3,768 j = 3,89 < 75, 13 Untuk menghitung besarnya tegangan di kapasitor V L = V L = x (5 < 90) V L = ( 0,96 <14,87) x ( 5 < 90 ) V L = 4,8 < 104,87 V L = 4,8 cos ( 120 πt + 104,87 ) V Sedangkan untuk menghitung besar arus di kapasitor I tot = I L = 1,28 cos ( 120 πt + 14,87 ) A b. Rangkaian Integrator dan Diferensiator pada Rangkaian RC Menurut Hukum Kirchoff II(KVL), dapat ditulis Vi = V R + V C atau Vi = R i + Penurunan Rumus integrator dan diferensiator pada rangkaian RC : Differensiator Saat V 0 = V R = I R, R dibuat sekecil mungkin Vc >> V R Maka didapat V i = Vc =, dimana I = C
29 28 Sehingga V 0 = V R = RC Dengan frekuensi Rendah Integrator Saat V o = V c = Maka didapat Vi = V R = I R, dimana I = Sehingga V o = V c = Dengan frekuensi tinggi, C dibuat sekecil mungkin V R >> V C B. Percobaan Praktikum a. Rangkaian RC Seri 1. Rangkai lah pada breadboard rangkaian dibwah ini dengan besar komponen sebagai berikut 2. Pasang sumber positif ke kaki resistor dan sumber negative ke kaki kapasitor 3. Hitung besar tegangan pada kapasitor dengan menggunakan multimeter, lalu catat hasilnya pada jurnal. 4. Gunakan osiloskop 2 channel untuk melihat perbedaan fasa antara sumber tegangan dengan tegangan pada kapasitor. 5. Pada probe channel 1, pasangkan bagian positif di bagian sumber dan bagian negatif pada ground. 6. Pada probe channel 2, pasangkan bagian positif di bagian kapasitor dan bagian negatif pada ground.
30 29 7. Perhatikan bentuk gelombang dan besar tegangan pada osiloskop. 8. Catat hasilnya pada jurnal yang telah diberikan b. Rangkaian RL Seri 1. Rangkai lah pada breadboard rangkaian dibwah ini dengan besar komponen sebagai berikut. 2. Pasang sumber positif ke kaki resistor dan sumber negative ke kaki induktor 3. Hitung besar tegangan pada induktor dengan menggunakan multimeter, lalu catat hasilnya pada jurnal. 4. Gunakan osiloskop 2 channel untuk melihat perbedaan fasa antara sumber tegangan dengan tegangan pada induktor. 5. Pada probe channel 1, pasangkan bagian positif di bagian sumber dan bagian negatif pada ground. 6. Pada probe channel 2, pasangkan bagian positif di bagian induktor dan bagian negatif pada ground. 7. Perhatikan bentuk gelombang dan besar tegangan di inductor pada osiloskop. 8. Catat hasilnya pada jurnal yang telah diberikan c. Rangkaian Diferensiator 1. Rangkai lah pada breadboard rangkaian dibwah ini dengan besar komponen sebagai berikut.
31 30 2. Pasang sumber positif ke kaki kapasitor dan sumber negative ke kaki resistor. 3. Gunakan osiloskop 2 channel untuk mengamati bentuk gelombang pada resistor. 4. Pada probe channel 1, pasangkan bagian positif di bagian sumber dan bagian negatif pada ground. 5. Pada probe channel 2, pasangkan bagian positif di bagian resistor dan bagian negatif pada ground. 6. Perhatikan bentuk gelombang pada osiloskop. 7. Gambarkan bentuk gelombang input dan output dan catat hasilnya pada jurnal yang telah diberikan. d. Rangkaian Integrator 1. Rangkai lah pada breadboard rangkaian dibwah ini dengan besar komponen sebagai berikut. 2. Pasang sumber positif ke kaki resistor dan sumber negative ke kaki kapasitor. 3. Gunakan osiloskop 2 channel untuk mengamati bentuk gelombang pada kapasitor. 4. Pada probe channel 1, pasangkan bagian positif di bagian sumber dan bagian negatif pada ground. 5. Pada probe channel 2, pasangkan bagian positif di bagian kapasitor dan bagian negatif pada ground. 6. Perhatikan bentuk gelombang pada osiloskop. 7. Gambarkan bentuk gelombang input dan output dan catat hasilnya pada jurnal yang telah diberikan.
32 31 MODUL VII FILTER PASIF I. PENDAHULUAN Filter dalam bidang elektronika adalah suatu rangkaian yang berfungsi untuk mengambil/melewatkan tegangan output pada frekuensi tertentu yang diinginkan dan untuk melemahkan (atenuasi) tegangan output pada frekuensi tertentu yang tidak diinginkan. Filter dalam elektronika dibagi dalam dua kelompok yaitu filter pasif dan filter aktif. Untuk membuat suatu filter pasif dapat digunakan komponen pasif (R, L, C). Sedangkan untuk membuat filter aktif diperlukan rangkaian (R, L, C dan transistor atau Op-Amp). II. TUJUAN PRAKTIKUM Tujuan praktikum adalah sebagai berikut: 1. Memahami definisi tentang fungsi transfer. 2. Mengetahui keluaran dari filter pasif LPF, HPF, BPF dan BSF. 3. Dapat mengetahui nilai frekuensi cut off. III. TEORI DASAR Pada dasarnya filter pasif maupun filter aktif dapat dikelompokan berdasarkan respon frekuensi yang di saring (filter) menjadi 4 kelompok. Filter Lolos Bawah (Low Pass Filter, LPF) Filter Lolos Atas (High Pass Filter, HPF) Filter Lolos Rentang (Band Pass Filter, BPF) Filter Tolak Rentang (Band Stop Filter atau Notch Filter) Untuk membuat filter pada kelompok diatas dapat digunakan konfigurasi R dan C, L dan C atau RLC.Berikut adalah bentuk grafik filter terhadap responnya.
33 32 Gambar,Tipe filter dan responsenya LPF (Low Pass Filter) = Filter Lolos Rendah Low Pass Filter (LPF) atau Filter Lolos Bawah adalah filter yang hanya melewatkan sinyal dengan frekuensi yang lebih rendah dari frekuensi cut-off (fc) dan akan melemahkan sinyal dengan frekuensi yang lebih tinggi dari frekuensi cut-off (fc). Pada filter LPF yang ideal sinyal dengan frekuensi diatas frekuensi cut-off (fc) tidak akan dilewatkan sama sekali (tegangan output = 0 volt). Rangkaian low pass filter RC merupakan jenis filter pasif, dengan respon frekuensi yang ditentukan oleh konfigurasi R dan C yang digunakan.
34 33 Rangkaian seri RC mirip dengan rangkaian pembagi tegangan dari dua buah hambatan seri sehingga tegangan outputnya adalah : vout = vin Penguatan tegangan didefinisikan sebagai Gain G =. Namun untuk filter seringkali menggunakan penguatan daya, sehingga kalau dinyatakan dalam satuan db penguatan dayanya adalah G =. Sehingga penguatan RC seperti ditunjukan pada Gambar 2 adalah Gain = ( ), atau Gain = = atau dalam satuan db, G = Dengan mengambil atau, diperoleh penguatannya sebesar -3dB (berkurang 3 db), pada saat frekuensi ini dikenal sebagai frekuensi cut off. Untuk filter lolos rendah : o Bila f << Vo/Vi = 1 atau 0 db dan sudut phasa 0 o o Bila f = Vo/Vi = 0, atau -3 db o Bila f >> penguatan menurun bersamaan dengan kenaikan frekuensi, pada bagian ini low pass filter ini berindak sebagai integrator. High Pass Filter (HPF) = Filter lolos tinggi Filter lolos tinggi adalah filter yang outputnya hanya melewatkan frekuensi diatas frekuensi cut-off f C. Di bawah frekuensi itu output idealnya tidak ada. Rangkaian RC HPF dan tanggapan frekuensinya ditunjukkan pada Gambar berikut.
35 34 Dengan memanfaatkan rangkaian pembagi tegangan, diperoleh tegangan outputnya adalah vout = penguatannya adalah : Gain = ( ) = Untuk menghitung besarnya dilakukan sbb : Dengan Y : komponen imajiner X : komponen riil Sehingga diperoleh : vin, dengan demikian atau dalam satuan db, dengan frekuensi cut off Untuk filter lolos tinggi : 1. Frekuensi tinggi (f >>) Gain = 1 G = 0 db 2. Frekuensi rendah (f <<) Gain = G = -20 log 3. Slopenya (untuk f <<) adalah -6 db/oktaf (-20 db/dekade) Filter lolos tinggi juga disebut rangkaian diferensiator. BPF (Band Pass Filter) Band Pass Filter (LPF) adalah filter yang hanya melewatkan sinyal diantara dua frekuensi yang dipilih (frekuensi cut off). Dengan kata lain filter ini melolos kanfrekuensi yang lebih tinggi dari frekuensi cut off pertama (fc 1 ) atau dikenalsebagaifrekuensi lower(f L ) danfrekuensi yang lebihrendahdarifrekuensi cut off kedua(fc 2 ) atau jugadikenaldenganfrekuensi higher (f H ).
36 35 BPF bisa dibentuk dengan kombinasi single LPF dan single HPF yang dihubungkan dengan cara cascading. Dari kombinasi keduanya maka akan diperolehs ebuah band atau range frekuensi yang dapat diloloskanoleh filter tersebut. Range inilah biasa kita kenal dengan bandwidth. Bandwidth adalah selisih dari frekuensi cut off higher terhadap frekuensi cut off lower. Berikut adalah gambar diagram rangkaian Band Pass Filter. Rangkaian Band Pass Filter hasil kombinasi dari dua filter tersebut secara sederhana bisa dilihat pada rangkaian dibawah ini. LPF Section HPF Section Dengan memanfaatkan rangkaian pembagi tegangan dari rangkaian LPF dan HPF maka tegangan outputnya adalah atau bisa dibilang besar penguatannya adalah. Kedua Frekuensi Cut off bias dicari denganpersamaan yang sama pada LPF dan HPF dimana besarnya adalah. Band Stop Filter (BSF) Band Stop Filter (LPF) atau yang sering dikenal dengan bandellimination, band reject atau notch filter adalah filter yang meredam sinyal diantara dua frekuensi yang dipilih (frekuensi cut off). Dengan kata lain filter ini meloloskan frekuensi yang lebih rendah dari frekuensi cut off pertama (fc 1 ) atau dikenal sebagai frekuensi lower(f L ) dan frekuensi yang lebih tinggi dari frekuensi cut off kedua(fc 2 ) atau juga dikenal dengan frekuensi higher (f H ).
37 36 Seperti halnya BPF, BSF juga bias dibentuk dengan kombinasi single LPF dan single HPF. Tetapi pada BSF single LPF dan single HPF dirangkai secara paralel. Berikut adalah Diagram Rangkaian BSF. Rangkaian Band Pass Filter hasil kombinasi dari dua filter tersebut secara sederhana bisa dilihat pada rangkaian dibawah ini. IV. ALAT DAN KOMPONEN Alat dan komponen yang digunakan dalam praktikum adalah sebagai berikut: 1. 1 Set Osiloskop dan Probe Multimeter Unit Function Generator Unit Project Board. 5. Kabel Jumper. 6. Komponen: - Resistor 560Ω, 10kΩ - Kapasitor 33nF, 10nF
38 37 V. PROSEDUR PRAKTIKUM 1. Filter Pasif LPF a. Rangkailah rangkaian diatas dengan menggunakan projectboard. b. Berikan tegangan input sebesar 5 Vpp dan frekuensi gelombang sinus sebesar 10kHz c. Pasang channel 1 Osiloskop pada Vin, channel ini berfungsi sebagai input bagi osiloskop. Lalu baca tegangan yang terukur di osiloskop (masukkan dalam tabel). d. Pasang channel 2 Osiloskop pada komponen C, channel 2 osiloskop berfungsi untuk menampilkan sinyal keluaran. e. Ubah frekuensi input dengan cara menaikan atau menurunkan frekuensi pada function generator. f. Catat besar perubahan tegangan output pada multimeter pada jurnal. Voltage gain dapat dihitung pada setiap frekuensi. g. Ubah sinyal masukan menjadi sinyal kotak, gambar sinyal keluaran pada jurnal. 2. Filter Pasif HPF a. Rangkailah rangkaian diatas dengan menggunakan projectboard.
39 38 b. Berikan tegangan input sebesar 5 Vpp dan frekuensi gelombang sinus sebesar 10kHz. c. Pasang channel 1 Osiloskop pada Vin, channel ini berfungsi sebagai input bagi osiloskop. Lalu baca tegangan yang terukur di osiloskop (masukkan dalam tabel). d. Pasang channel 2 Osiloskop pada komponen C, channel 2 osiloskop berfungsi untuk menampilkan sinyal keluaran. e. Ubah frekuensi input dengan cara menaikan atau menurunkan frekuensi pada function generator dari frekuensi semula. f. Catat besar perubahan tegangan output pada multimeter pada jurnal. Voltage gain dapat dihitung pada setiap frekuensi. g. Ubah sinyal masukan menjadi sinyal kotak, gambar sinyal keluaran pada jurnal. 3. Band Pass Filter a. Rangkailah rangkaian diatas dengan menggunakan projectboard b. Berikan tegangan input sebesar 5 Vpp dan frekuensi gelombang sinus sebesar 100kHz c. Pasang channel 1 Osiloskop pada Vin, channel ini berfungsi sebagai input bagi osiloskop. Lalu baca tegangan yang terukur di osiloskop (masukkan dalam tabel) d. Pasang channel 2 Osiloskop pada bagian output, channel 2 osiloskop berfungsi untuk menampilkan sinyal keluaran. e. Ubah frekuensi input dengan cara menaikan atau menurunkan frekuensi pada function generator. f. Amati perubahan besar sinyal output pada osiloskop g. Catat besar perubahan tegangan output pada multimeter pada jurnal. 4. Filter Pasif BSF
40 39 a. Rangkailah rangkaian diatas dengan menggunakan projectboard (R1,R2 = 200Ω, R3=100Ω, Rload=1kΩ, C1=2uF, C2,C3=1uF) b. Berikan tegangan input sebesar 5 Vpp dan frekuensi gelombang sinus sebesar 100Hz c. Pasang channel 1 Osiloskop pada Vin, channel ini berfungsi sebagai input bagi osiloskop. Lalu baca tegangan yang terukur di osiloskop (masukkan dalam tabel) d. Pasang channel 2 Osiloskop pada komponen C, channel 2 osiloskop berfungsi untuk menampilkan sinyal keluaran. e. Ubah frekuensi input dengan cara menaikan atau menurunkan frekuensi pada function generator dari frekuensi semula. f. Amati perubahan besar sinyal output pada osiloskop.
41 40 MODUL VIII RESONANSI SERI & PARALEL I. Pendahuluan Rangkaian Resonansi adalah gabungan elemen R, L dan C yang memiliki tanggapan frekuensi. Rangkaian listrik resonansi harus memiliki induktansi dan kapasintansi. Sebagai tambahan, resistansi akan selalu ada apakah karena elemen tidak ideal atau untuk mengatur bentuk resonansi. II. Tujuan Praktikum Mampu mengamati adanya gejala resonansi dalam rangkaian arus bolak-balik Mempelajari resonansi seri dan paralel pada rangkaian Induktor dan Kapasitor III. Dasar Teori a. Resonansi arus AC Pada dasarnya, di setiap rangkaian arus AC pasti mempunyai nilai induktansi, hambatan dan kapasitas. Akan tetapi nilai hambatan, kapasitas dan induktansi tergantung pada jenis komponen di dalam rangkaian tersebut, yang dalam keadaan tertentu nilainya dapat diabaikan sedangkan pada kondisi lain tidak dapat diabaikan. Dalam arus AC, terdapat hambatan yang disebut impedansi (Z) yang terdiri dari : (1) Hambatan Murni (R) (2) Hambatan Induktif (XL) (3) Hambatan Kapasitor (XC) Pada rangkaian R-L-C, terdapat 3 kemungkinan impedansi Z dengan sudut fase, yaitu : X L > X C : rangkaian bersifat induktif, arus tertinggal dari tegangan sebesar (0 ) 2 X L < X C : rangkaian bersifat kapasitif, arus tertinggal dari tegangan sebesar (0 ) 2 X L = X C : rangkaian bersifat resistif (terjadi resonansi), arus sefase dengan tegangan.
42 41 b. Resonansi Seri K C R L T Gambar di atas menunjukan sebuah rangkaian listrik dengan arus bolakbalik dengan susunan seri yang terdiri dari T sebuah tegangan arus bolak-balik, bangku kapasitor (C), Induktor (L), Hambatan (R) dan sebuah miliamperemeter (ma). Jika E adalah besarnya tegangan efektif dan ω besarnya frekuensi sudut dari sumber tegangan arus bolak-balik, maka besarnya arus efektif (I) yang mengalir melalui rangkaian tersebut adalah : E I R X 2 L X 2 C Jika nilai C diubah-ubah besarnya, maka akan terdapat harga I yang mencapai harga maksimum. Harga arus maksimum itu dicapai pada saat harga : C 1 2 L Dan besarnya kuat arus : I max E R
43 42 Rangkaian listrik dimana I mencapai maksimum dan harga disebut : dalam keadaan resonansi seri. 1 L C 2 Faktor Kualitas Faktor kualitas rangkaian resonansi didefinisikan sebagai perbandingan energi maksimum terhadap daya disipasi pada siklus. Dari definisi tersebut maka bisa diperoleh bahwa atau atau dan dengan. Untuk mencari faktor qualitas salah satu cara yang bisa dilakukan adalah mencari frequensi resonansi dimana penurunan rumusnya adalah sebagai berikut. artinya tergantung juga pada bandwidth yaitu c. Resonansi Paralel Gambar menunjukkan sebuah rangkaian arus bolak-balik dengan susunan paralel dengan induktor (termasuk hambatannya) dengan kapasitor kemudian disusun seri dengan miliamparemeter ke sumber tegangan arus bolak-balik. Jika E tegangan efektif dari sumber tegangan, maka kuat arus efektifnya adalah :
44 43 Jika C diubah-ubah besarnya, maka akan terdapat harga I yang mencapai harga minimum. Harga arus minimum itu dapat dicapai pada saat harga : dan besar kuat arus : Berdasarkan prinsip rangkaian pembagi tegangan, tegangan outputnya adalah Dengan Sehingga penguatannya adalah : Atau dalam representasi grafis, penguatannya terhadap frekuensi ditunjukan pada gambar berikut.
45 44 Penguatan pada frekuensi resonansi ( ), Gres = 1 IV. KOMPONEN DAN ALAT Multimeter Function generator Resistor Kapasitor Induktor Osiloskop V. PROSEDUR PERCOBAAN A. Susunlah rangkaian sesuai gambar 1 Gambar 1 1. Atur V sesuai dengan jurnal! 2. Ubah frekuensi sampai menemukan I max! 3. Catat frekuensi saat I max! 4. Catat nilai I max!
46 45 B. Susunlah rangkaian sesuai gambar II 1. Rangkailah rangkaian sesuai dengan gambar di atas 2. Atur V sumber sesuai dengan yang diinstruksikan 3. Ubah frekuensi generator sinyal untuk mencari nilai tegangan Vo maksimal dan atau minimum lokal. Catat nilai tegangan Vo maksimal dan atau minimum tersebut. 4. Pada frekuensi yang menyebabkan tegangan Vo maksimal dan atau minimum lokal tersebut, catat besarnya tegangan induktor kapasitor. 5. Catat pada jurnal. dan
MODUL I RANGKAIAN SERI-PARALEL RESISTOR
MODUL I ANGKAIAN SEI-PAALEL ESISTO A. TUJUAN Mempelajari berbagai fungsi multimeter analog, khususnya sebagai ohm-meter. a. Mengitung rangkaian pengganti suatu rangkaian listrik dan mengukur rangkaian
Lebih terperinciModul 02: Elektronika Dasar
Modul 02: Elektronika Dasar Alat Ukur, Rangkaian Thévenin, dan Rangkaian Tapis Reza Rendian Septiawan February 4, 2015 Pada praktikum kali ini kita akan mempelajari tentang beberapa hal mendasar dalam
Lebih terperinciRESONANSI PADA RANGKAIAN RLC
ESONANSI PADA ANGKAIAN LC A. Tujuan 1. Mengamati adanya gejala resonansi dalam rangkaian arus bolaik-balik.. Mengukur resonansi pada rangkaian seri LC 3. Menggambarkan lengkung resonansi pada rangkaian
Lebih terperinciBAB 1. RANGKAIAN LISTRIK
BAB 1. RANGKAIAN LISTRIK Rangkaian listrik adalah suatu kumpulan elemen atau komponen listrik yang saling dihubungkan dengan cara-cara tertentu dan paling sedikit mempunyai satu lintasan tertutup. Elemen
Lebih terperinciArus Searah (Direct Current) Fundamental of Electronics
Arus Searah (Direct Current) Fundamental of Electronics Presented by Muchammad Chusnan Aprianto STT Dr.KHEZ Muttaqien Pendahuluan O Arus listrik adalah jumlah total muatan yang melewati suatu medium per
Lebih terperinciMODUL PRAKTIKUM RANGKAIAN LISTRIK
MODUL PRAKTIKUM RANGKAIAN LISTRIK LABORATORIUM KOMPUTER FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS SRIWIJAYA P a g e 2 UniversitasSriwijaya FakultasIlmuKomputer Laboratorium 2015 SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008
Lebih terperinciLEMBAR TUGAS MAHASISWA ( LTM )
LEMBAR TUGAS MAHASISWA ( LTM ) TEORI RANGKAIAN LISTRIK Program Studi Teknik Komputer Jenjang Pendidikan Program Diploma III Tahun AMIK BSI NIM NAMA KELAS :. :.. :. Akademi Manajemen Informatika dan Komputer
Lebih terperinciMODUL 5 RANGKAIAN AC
MODUL 5 RANGKAIAN AC Kevin Shidqi (13213065) Asisten: Muhammad Surya Nugraha Tanggal Percobaan: 05/11/2014 EL2101-Praktikum Rangkaian Elektrik Laboratorium Dasar Teknik Elektro - Sekolah Teknik Elektro
Lebih terperinciBAB 1. RANGKAIAN LISTRIK
BAB 1. RANGKAIAN LISTRIK Rangkaian listrik adalah suatu kumpulan elemen atau komponen listrik yang saling dihubungkan dengan cara-cara tertentu dan paling sedikit mempunyai satu lintasan tertutup. Elemen
Lebih terperinciMODUL 06 RANGKAIAN FILTER PASIF
P R O G R A M S T U D I F I S I K A F M I P A I T B LABORATORIUM ELEKTRONIKA DAN INSTRUMENTASI MODUL 06 RANGKAIAN FILTER PASIF 1 TUJUAN Memahami prinsip yang digunakan dalam rangkaian filter sederhana.
Lebih terperinciDAYA ELEKTRIK ARUS BOLAK-BALIK (AC)
DAYA ELEKRIK ARUS BOLAK-BALIK (AC) 1. Daya Sesaat Daya adalah energi persatuan waktu. Jika satuan energi adalah joule dan satuan waktu adalah detik, maka satuan daya adalah joule per detik yang disebut
Lebih terperinciPERCOBAAN 3 RANGKAIAN OP AMP
PERCOBAAN 3 RANGKAIAN OP AMP TUJUAN Mempelajari penggunaan operational amplifier Mempelajari rangkaian rangkaian standar operational amplifier PERSIAPAN Pelajari keseluruhan petunjuk praktikum untuk modul
Lebih terperinciPERCOBAAN 6 RESONANSI
PERCOBAAN 6 RESONANSI TUJUAN Mempelajari sifat rangkaian RLC Mempelajari resonansi seri, resonansi paralel, resonansi seri paralel PERSIAPAN Pelajari keseluruhan petunjuk praktikum untuk modul rangkaian
Lebih terperinciPENDAHULUAN. - Persiapan :
RANGKAIAN LISTRIK LABORATORI UM TEKNI K ELEKTRO JURUSAN TEKNI K ELEKTRO FAKULTAS TEKNI K UNI VERSI TAS I SLAM KADI RI KEDI RI PENDAHULUAN A. UMUM Sesuai dengan tujuan pendidikan di UNISKA, yaitu : - Pembinaan
Lebih terperinciJOBSHEET 9 BAND PASS FILTER
JOBSHEET 9 BAND PASS FILTER A. TUJUAN 1. Mahasiswa diharapkan mampu mengerti tentang pengertian, prinsip kerja dan karakteristik band pass filter 2. Mahasiswa dapat merancang, merakit, menguji rangkaian
Lebih terperinciRangkaian Arus Bolak Balik. Rudi Susanto
Rangkaian Arus Bolak Balik Rudi Susanto Arus Searah Arahnya selalu sama setiap waktu Besar arus bisa berubah Arus Bolak-Balik Arah arus berubah secara bergantian Arus Bolak-Balik Sinusoidal Arus Bolak-Balik
Lebih terperinciPOLITEKNIK NEGERI JAKARTA
LAPORAN PRAKTIKUM LABORATORIUM KOMUNIKASI RADIO SEMESTER V TH 2013/2014 JUDUL REJECTION BAND AMPLIFIER GRUP 06 5B PROGRAM STUDI TEKNIK TELEKOMUNIKASI JURUSAN TEKNIK ELEKTRO POLITEKNIK NEGERI JAKARTA PEMBUAT
Lebih terperinciPengantar Rangkaian Listrik. Dedi Nurcipto, MT.
Pengantar Rangkaian Listrik Dedi Nurcipto, MT. Pengantar Rangkaian Listrik Tujuan Mata Kuliah : Konsep dasar Rangkaian Elektrik, Hulum Hukum dasar rangkaian Listrik serta teknik dasar yang di pakai untuk
Lebih terperinciPERCOBAAN 10 RANGKAIAN DIFFERENSIATOR DAN INTEGRATOR OP-AMP
PERCOBAAN 0 RANGKAIAN DIFFERENSIATOR DAN INTEGRATOR OP-AMP 0. Tujuan : ) Mendemonstrasikan prinsip kerja dari suatu rangkaian diffrensiator dan integrator, dengan menggunakan op-amp 74. 2) Rangkaian differensiator
Lebih terperinciMODUL 05 FILTER PASIF PRAKTIKUM ELEKTRONIKA TA 2017/2018
MODUL 05 FILTER PASIF PRAKTIKUM ELEKTRONIKA TA 2017/2018 LABORATORIUM ELEKTRONIKA DAN INSTRUMENTASI PROGRAM STUDI FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN PENGETAHUAN ALAM INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG Riwayat Revisi
Lebih terperinciMODUL PRAKTIKUM RANGKAIAN LISTRIK
MODUL PRAKTIKUM RANGKAIAN LISTRIK LABORATORIUM TTPL DEPARTEMEN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS INDONESIA DEPOK 2013 PERCOBAAN I DASAR KELISTRIKAN, LINEARITAS ANALISA MESH DAN SIMPUL I. TUJUAN
Lebih terperinciLABORATORIUM TEKNIK ELEKTRONIKA DAN TEKNIK DIGITAL Sekolah Tinggi Teknologi Telematika Telkom Jl. D.I. Panjaitan 128 Purwokerto
telk telk LABORATORIUM TEKNIK ELEKTRONIKA DAN TEKNIK DIGITAL Sekolah Tinggi Teknologi Telematika Telkom Jl. D.I. Panjaitan 28 Purwokerto Status Revisi : 00 Tanggal Pembuatan : 5 Desember 204 MODUL MATA
Lebih terperinciBAB III HUKUM HUKUM RANGKAIAN
BAB III HUKUM HUKUM RANGKAIAN Tujuan. - Mahasiswa dapat menyelesaikan masalah ranggkaian listrik dengan menggunakan Hukum ohm, - Mahasiswa dapat menyelesaikan masalah ranggkaian listrik dengan menggunakan
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM ELEKTRONIKA MERANGKAI DAN MENGUJI OPERASIONAL AMPLIFIER UNIT : VI
LAPORAN PRAKTIKUM ELEKTRONIKA MERANGKAI DAN MENGUJI OPERASIONAL AMPLIFIER UNIT : VI NAMA : REZA GALIH SATRIAJI NOMOR MHS : 37623 HARI PRAKTIKUM : SENIN TANGGAL PRAKTIKUM : 3 Desember 2012 LABORATORIUM
Lebih terperinciDengan Hs = Fungsi alih Vout = tegang keluran Vin = tegangan masukan
KEGIATAN BELAJAR 5 A. Tujuan 1. Mahasiswa mengetahui pengertian, prinsip kerja, dan karakteristik filter lolos bawah. 2. Mahasiswa dapat menganalisa rangkaian filter lolos bawah dengan memanfaatkan progam
Lebih terperinciMODUL PRAKTIKUM RANGKAIAN ELEKRONIKA Bagian II
MODUL PRAKTIKUM RANGKAIAN ELEKRONIKA Bagian II DEPARTEMEN ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS INDONESIA DEPOK A. OP-AMP Sebagai Peguat TUJUAN PERCOBAAN PERCOBAAN VII OP-AMP SEBAGAI PENGUAT DAN KOMPARATOR
Lebih terperinciPenguat Inverting dan Non Inverting
1. Tujuan 1. Mahasiswa mengetahui karakteristik rangkaian op-amp sebagai penguat inverting dan non inverting. 2. Mengamati fungsi kerja dari masing-masing penguat 3. Mahasiswa dapat menghitung penguatan
Lebih terperinciRANGKAIAN SETARA THEVENIN DAN RANGKAIAN AC. Abstrak
Modul 1 RANGKAIAN SETARA THEVENIN DAN RANGKAIAN AC Nama : Muhammad Ilham NIM : 121178 Email : ilham_atlantis@hotmail.com Shift/Minggu : III/2 Asisten : Widyo Jatmoko (12838) : Derina Adriani (12943) Tanggal
Lebih terperinciPRAKTIKUM ELEKTRONIKA DASAR I (E3)
Teknik Analisa Node dan Mesh (E3) Eka Yuliana, Linahtadiya Andiani, Bachtera Indarto Jurusan Fisika, Fakultas MIPA Institut Teknologi Sepuluh Nopember Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111 E-mail: ekayuliana1129@gmail.com
Lebih terperinciPRAKTIKUM TEKNIK TELEKOMUNIKASI 1 / RANGKAIAN LISTRIK / 2015 PERATURAN PRAKTIKUM. 1. Peserta dan asisten memakai kemeja pada saat praktikum
PERATURAN PRAKTIKUM 1. Peserta dan asisten memakai kemeja pada saat praktikum 2. Peserta dan asisten memakai sepatu tertutup (untuk perempuan diizinkan menggunakan flat shoes) 3. Peserta mengerjakan dan
Lebih terperinciRANGKAIAN LISTRIK. Kuliah 4 ( Analisa Arus Cabang dan Simpul DC )
RANGKAIAN LISTRIK Kuliah 4 ( Analisa Arus Cabang dan Simpul DC ) ANALISA ARUS CABANG DAN SIMPUL DC Metoda analisis rangkaian sebenarnya merupakan salah satu alat bantu untuk menyelesaikan suatu permasalahan
Lebih terperinciMODUL PRAKTIKUM RANGKAIAN LISTRIK
MODUL PRAKTIKUM RANGKAIAN LISTRIK LABORATORIUM TTPL DEPARTEMEN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS INDONESIA DEPOK 2014 PERCOBAAN I BRIEFING PRAKTIKUM Briefing praktikum dilaksanakan hari Selasa
Lebih terperinciFilter Frekuensi. f 50
Filter Frekuensi Dalam kehidupan kita sehari-hari kita banyak menjumpai filter, filter dari kata itu sendiri adalah penyaring. Filter sendiri bermacam-macam, ada filter udara untuk menyaring udara kotor
Lebih terperinciJOBSHEET PRAKTIKUM 8 HIGH PASS FILTER
JOBSHEET PRAKTIKUM 8 HIGH PASS FILTER A. Tujuan Mahasiswa diharapkan dapat a. Mengetahui pengertian, prinsip kerja, dan karakteristik High Pass Filter. b. Merancang, merakit dan menguji rangkaian High
Lebih terperinciBAB I FILTER I. 1. Judul Percobaan. Rangkaian Band Pass Filter. 2. Tujuan Percobaan
BAB I FILTER I 1. Judul Percobaan Rangkaian Band Pass Filter 2. Tujuan Percobaan - Menentukan Frekuensi Cut Off dari suatu rangkaian Band Pass Filter. - Menentukan besar Induktansi dari suatu kumparan.
Lebih terperinciArus Bolak Balik. Arus Bolak Balik. Agus Suroso Fisika Teoretik Energi Tinggi dan Instrumentasi, Institut Teknologi Bandung
(agussuroso@fi.itb.ac.id) Fisika Teoretik Energi Tinggi dan Instrumentasi, Institut Teknologi Bandung Materi 1 Sumber arus bolak-balik (alternating current, AC) 2 Resistor pada rangkaian AC 3 Induktor
Lebih terperinciARUS BOLAK BALIK. I m v. Gambar 1. Diagram Fasor (a) arus, (b) tegangan. ωt X(0 o )
ARUS BOLAK BALIK Dalam kehidupan sehari-hari kita jumpai alat-alat seperti dinamo sepeda dan generator. Kedua alat tersebut merupakan sumber arus dan tegangan listrik bolak-balik. Arus bolak-balik atau
Lebih terperinciGambar 3. (a) Diagram fasor arus (b) Diagram fasor tegangan
RANGKAIAN ARUS BOLAK-BALIK Arus bolak-balik atau Alternating Current (AC) yaitu arus listrik yang besar dan arahnya yang selalu berubah-ubah secara periodik. 1. Sumber Arus Bolak-balik Sumber arus bolak-balik
Lebih terperinciPada sumber arus aktif/ bekerja maka sumber tegangan tidak aktif ( diganti dengan tahanan dalamnya yaitu nol atau rangkaian short circuit):
Teorema Superposisi Teorema ini hanya berlaku untuk rangkaian yang bersifat linier. Rangkaian linier adalah suatu rangkaian dimana persamaan yang muncul akan terpenuhi jika y = kx, dimana k = konstanta
Lebih terperinciRANGKAIAN RLC. I. TUJUAN 1. Untuk mengetahui sifat rangkaian RLC.
Jln. Bioteknologi No.1 Kampus USU, Medan 155 I. TUJUAN 1. Untuk mengetahui sifat rangkaian RLC. RANGKAIAN RLC 2. Untuk mengetahui aplikasi dari rangkaian RLC 3. Untuk mengetahui pengertian dari induktansi,
Lebih terperinciBerikut ini rumus untuk menghitung reaktansi kapasitif dan raktansi induktif
Resonansi paralel sederhana (rangkaian tank ) Kondisi resonansi akan terjadi pada suatu rangkaian tank (tank circuit) (gambar 1) ketika reaktansi dari kapasitor dan induktor bernilai sama. Karena rekatansi
Lebih terperinciUntai Elektrik I. Metode Analisis. Dr. Iwan Setyawan. Fakultas Teknik Universitas Kristen Satya Wacana. Untai 1. I. Setyawan. Metode Arus Cabang
Untai Elektrik I Analisis Dr. Iwan Setyawan Fakultas Teknik Universitas Kristen Satya Wacana (1) Pada (Branch Current), setiap cabang pada untai diberi arus. Kemudian, kita terapkan Kirchhoff s Current
Lebih terperinciMODUL PRAKTIKUM RANGKAIAN LISTRIK
MODUL PRAKTIKUM RANGKAIAN LISTRIK LABORATORIUM TTPL DEPARTEMEN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS INDONESIA DEPOK 2016 PERCOBAAN I BRIEFING PRAKTIKUM Briefing praktikum dilaksanakan hari Selasa,
Lebih terperinciPENGUAT-PENGUAT EMITER SEKUTU
PENGUAT-PENGUAT EMITER SEKUTU 1. KAPASITOR PENGGANDENG DAN KAPASITOR PINTAS (Coupling And Bypass Capasitors) Sebuah kapasitor penggandeng melewatkan sinyal AC dari satu titik ke titik lain. Misalnya pada
Lebih terperinciTUJUAN Setelah menyelesaikan perkuliahan ini peserta mampu:
TUJUAN Setelah menyelesaikan perkuliahan ini peserta mampu: Menggunakan rumus-rumus dalam rangkaian elektronika untuk menganalisis rangkaian pengkondisi sinyal pasif Menggunakan kaidah, hukum, dan rumus
Lebih terperinciModul VIII Filter Aktif
Modul VIII Filter Aktif. Tujuan Praktikum Praktikan dapat mengetahui fungsi dan kegunaan dari sebuah filter. Praktikan dapat mengetahui karakteristik sebuah filter. Praktikan dapat membuat suatu filter
Lebih terperinciLABORATORIUM TEKNIK ELEKTRO UNIVER SITAS ISL AM K ADI R I PENDAHULUAN
PENGUKURAN BESARAN LISTRIK LABORATORIUM TEKNIK ELEKTRO JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS ISLAM KADIRI KEDIRI PENDAHULUAN A. UMUM Sesuai dengan tujuan pendidikan di UNISKA, yaitu : - Pembinaan
Lebih terperinciANALISIS RANGKAIAN RLC ARUS BOLAK-BALIK
ANALISIS RANGKAIAN RLC ARUS BOLAK-BALIK 1. Tujuan Menera skala induktor variabel, mengamati keadaan resonansi dari rangkaian seri RLC arus bolak-balik, dan menera kapasitan dengan metode jembatan wheatstone.
Lebih terperinciPERCOBAAN 4 RANGKAIAN PENGUAT KLAS A COMMON EMITTER
PERCOBAAN 4 RANGKAIAN PENGUAT KLAS A COMMON EMITTER 4.1 Tujuan dan Latar Belakang Tujuan dari percobaan ini adalah untuk mendemonstrasikan cara kerja dari Power Amplifier kelas A common-emitter. Amplifier
Lebih terperinciPengkondisian Sinyal. Rudi Susanto
Pengkondisian Sinyal Rudi Susanto Tujuan Perkuliahan Mahasiswa dapat menjelasakan rangkaian pengkondisi sinyal sensor Mahasiswa dapat menerapkan penggunaan rangkaian pengkondisi sinyal sensor Pendahuluan
Lebih terperinciPenguat Oprasional FE UDINUS
Minggu ke -8 8 Maret 2013 Penguat Oprasional FE UDINUS 2 RANGKAIAN PENGUAT DIFERENSIAL Rangkaian Penguat Diferensial Rangkaian Penguat Instrumentasi 3 Rangkaian Penguat Diferensial R1 R2 V1 - Vout V2 R1
Lebih terperinciMODUL 08 OPERATIONAL AMPLIFIER
MODUL 08 OPERATIONAL AMPLIFIER 1. Tujuan Memahami op-amp sebagai penguat inverting dan non-inverting Memahami op-amp sebagai differensiator dan integrator Memahami op-amp sebagai penguat jumlah 2. Alat
Lebih terperinciMODUL FISIKA. TEGANGAN DAN ARUS BOLAK-BALIK (AC) DISUSUN OLEH : NENIH, S.Pd SMA ISLAM PB. SOEDIRMAN
MODUL ISIKA TEGANGAN DAN ARUS BOLAK-BALIK (AC) DISUSUN OLEH : NENIH, S.Pd SMA ISLAM PB. SOEDIRMAN TEGANGAN DAN ARUS BOLAK-BALIK (AC) 1. SUMBER TEGANGAN DAN ARUS BOLAK-BALIK Sumber tegangan bolak-balik
Lebih terperinciLEMBAR KERJA V KOMPARATOR
LEMBAR KERJA V KOMPARATOR 5.1. Tujuan 1. Mahasiswa mampu mengoperasikan op amp sebagai rangkaian komparator inverting dan non inverting 2. Mahasiswa mampu membandingkan dan menganalisis keluaran dari rangkaian
Lebih terperinciBAB I TEORI RANGKAIAN LISTRIK DASAR
BAB I TEORI RANGKAIAN LISTRIK DASAR I.1. MUATAN ELEKTRON Suatu materi tersusun dari berbagai jenis molekul. Suatu molekul tersusun dari atom-atom. Atom tersusun dari elektron (bermuatan negatif), proton
Lebih terperinciRANGKAIAN DIODA CLIPPER DAN CLAMPER
P R O G R A M S T U D I F I S I K A F M I P A I T B LABORATORIUM ELEKTRONIKA DAN INSTRUMENTASI MODUL 03 RANGKAIAN DIODA CLIPPER DAN CLAMPER 1 TUJUAN Menentukan hubungan antara sinyal input dengan sinyal
Lebih terperinciFASOR DAN impedansi pada ELEMEN-elemen DASAR RANGKAIAN LISTRIK
FASO DAN impedansi pada ELEMEN-elemen DASA ANGKAIAN LISTIK 1. Fasor Fasor adalah grafik untuk menyatakan magnituda (besar) dan arah (posisi sudut). Fasor utamanya digunakan untuk menyatakan gelombang sinus
Lebih terperincihubungan frekuensi sumber tegangan persegi dengan konstanta waktu ( RC )?
1. a. Gambarkan rangkaian pengintegral RC (RC Integrator)! b. Mengapa rangkaian RC diatas disebut sebagai pengintegral RC dan bagaimana hubungan frekuensi sumber tegangan persegi dengan konstanta waktu
Lebih terperinciMODUL PRAKTIKUM RANGKAIAN LISTRIK
MODUL PRAKTIKUM RANGKAIAN LISTRIK LABORATORIUM TTPL DEPARTEMEN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS INDONESIA DEPOK 2015 PERCOBAAN I BRIEFING PRAKTIKUM Briefing praktikum dilaksanakan hari Rabu 23
Lebih terperinciPraktikum Rangkaian Elektronika MODUL PRAKTIKUM RANGKAIAN ELEKRONIKA
MODUL PRAKTIKUM RANGKAIAN ELEKRONIKA DEPARTEMEN ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS INDONESIA DEPOK 2010 MODUL I DIODA SEMIKONDUKTOR DAN APLIKASINYA 1. RANGKAIAN PENYEARAH & FILTER A. TUJUAN PERCOBAAN
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Modul Praktikum Rangkaian Linear Aktif. Lab. Elektronika Fakultas Teknik UNISKA
MODUL PRAKTIKUM RANGKAIAN LINEAR AKTIF LABORATORIUM TEKNIK ELEKTRO JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS ISLAM KADIRI KEDIRI PENDAHULUAN A. UMUM Sesuai dengan tujuan pendidikan di UNISKA,
Lebih terperinciINSTRUMENTASI INDUSTRI (NEKA421) JOBSHEET 2 (PENGUAT INVERTING)
INSTRUMENTASI INDUSTRI (NEKA421) JOBSHEET 2 (PENGUAT INVERTING) I. TUJUAN Tujuan dari pembuatan modul Penguat Inverting ini adalah: 1. Mahasiswa mengetahui karakteristik rangkaian penguat inverting sebagai
Lebih terperinciArus dan Tegangan Listrik Bolak-balik
Arus dan Tegangan Listrik Bolak-balik Arus dan tegangan bolak-balik (AC) yaitu arus dan tegangan yang besar dan arahnya berubah terhadap waktu secara periodik. A. Nilai Efektif, Nilai Maksimum dan Nilai
Lebih terperinciELEKTRONIKA FISIS DASAR I RANGKAIAN ARUS BOLAK-BALIK (AC)
Laporan Praktikum ELEKTRONIKA FISIS DASAR I RANGKAIAN ARUS BOLAK-BALIK (AC) OLEH NAMA : ABDUL MUIN BSNYAL NIM : H21112274 KELOMPOK : X ASISTEN : HERYANTO LABORATORIUM ELEKTRONIKA DAN INSTRUMENTASI JURUSAN
Lebih terperinciOPERASIONAL AMPLIFIER (OP-AMP) Oleh : Sri Supatmi
1 OPERASIONAL AMPLIFIER (OP-AMP) Oleh : Sri Supatmi Operasional Amplifier (OP-AMP) 2 Operasi Amplifier adalah suatu penguat linier dengan penguatan tinggi. Simbol 3 Terminal-terminal luar di samping power
Lebih terperinciPERCOBAAN ELEKTRONIKA DASAR I
TEKNIK ANALISA NODE DAN MESH (E3) Dita Maulinda Andya Ningrum, Asrofi Khoirul Huda, dan Endarko Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Jl. Arief
Lebih terperinciEsti Puspitaningrum, S.T., M.Eng.
RANKAIAN LISTRIK 1 Esti Puspitaningrum, S.T., M.Eng. BAB 3 HUKUM-HUKUM RL 1. HUKUM OHM Tegangan melintasi berbagai jenis bahan pengantar adalah berbanding lurus dengan arus yang mengalir melalui bahan
Lebih terperinciPRAKTIKUM II PENGKONDISI SINYAL 1
PRAKTIKUM II PENGKONDISI SINYAL 1 Tujuan: Mahasiswa mampu memahami cara kerja rangkaian-rangkaian sinyal pengkondisi berupa penguat (amplifier/attenuator) dan penjumlah (summing/adder). Alat dan Bahan
Lebih terperinciLAB PTE - 05 (PTEL626) JOBSHEET 5 (BAND STOP FILTER)
LB PTE - 05 (PTEL626) JOBSHEET 5 (BND STOP FILTER). TUJUN 1. Mahasiswa dapat mengetahui pengertian, prinsip kerja, dan karakteristik Band Stop Filter 2. Mahasiswa dapat merancang, merakit, dan menguji
Lebih terperinciINDUKTANSI DIRI KELOMPOK : ASEP SAEPUDIN (060347) DEDI HERMAWAN ( ) DENI MOH BUDIMAN (054115)
INDUKTANSI DIRI KELOMPOK : ASEP SAEPUDIN (060347) DEDI HERMAWAN (0605673) DENI MOH BUDIMAN (054115) LELIAN E MATITAMOLE (054082) NAWAL UBAID SALIM (060235) NIA NURHAYATI (0605671) SUDARMAN (0605653) YOGA
Lebih terperinciRANGKAIAN ARUS SEARAH (DC)
TOPIK 6 RANGKAIAN ARUS SEARAH (DC) Arus Searah (DC) Pada rangkaian DC hanya melibatkan arus dan tegangan searah, yaitu arus dan tegangan yang tidak berubah terhadap waktu. Elemen pada rangkaian DC meliputi:
Lebih terperinciBAB 2 RANGKAIAN PENYESUAI IMPEDANSI Oleh : M. Ramdhani
BAB 2 RANGKAIAN PENYESUAI IMPEDANSI Oleh : M. Ramdhani Ruang Lingkup Materi : Impedance Matching Circuit (IMC) bentuk L Impedance Matching Circuit (IMC) bentuk T atau Π Impedance Matching Circuit (IMC)
Lebih terperinciSOAL DAN PEMBAHASAN ARUS BOLAK BALIK
SOAL DAN PEMBAHASAN ARUS BOLAK BALIK Berikut ini ditampilkan beberapa soal dan pembahasan materi Fisika Listrik Arus Bolak- Balik (AC) yang dibahas di kelas 12 SMA. (1) Diberikan sebuah gambar rangkaian
Lebih terperinciINDUKSI EM DAN HUKUM FARADAY; RANGKAIAN ARUS BOLAK BALIK
MATA KULIAH KODE MK Dosen : FISIKA DASAR II : EL-1 : Dr. Budi Mulyanti, MSi Pertemuan ke-13 CAKUPAN MATERI 1. INDUKTANSI. ENERGI TERSIMPAN DALAM MEDAN MAGNET 3. RANGKAIAN AC DAN IMPEDANSI 4. RESONANSI
Lebih terperinciPETUNJUK PELAKSANAAN PRAKTIKUM PRAKTIKUM TEKNIK TELEKOMUNIKASI 2 ET 2200
PETUNJUK PELAKSANAAN PRAKTIKUM PRAKTIKUM TEKNIK TELEKOMUNIKASI 2 ET 2200 PROGRAM STUDI TEKNIK TELEKOMUNIKASI SEKOLAH TEKNIK ELEKTRO DAN INFORMATIKA INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG 2016 DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL...
Lebih terperinciK13 Revisi Antiremed Kelas 12 Fisika
K13 Revisi Antiremed Kelas 12 Fisika Listrik Arus Bolak-balik - Soal Doc. Name: RK13AR12FIS0401 Version: 2016-12 halaman 1 01. Suatu sumber tegangan bolak-balik menghasilkan tegangan sesuai dengan fungsi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Tujuan Percobaan Mempelajari karakteristik statik penguat opersional (Op Amp )
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tujuan Percobaan Mempelajari karakteristik statik penguat opersional (Op Amp ) 1.2 Alat Alat Yang Digunakan Kit praktikum karakteristik opamp Voltmeter DC Sumber daya searah ( DC
Lebih terperinciAntiremed Kelas 12 Fisika
Antiremed Kelas 12 Fisika Listrik Arus Bolak Balik - Latihan Soal Doc. Name: AR12FIS0699 Version: 2011-12 halaman 1 01. Suatu sumber tegangan bolak-balik menghasilkan tegangan sesuai dengan fungsi: v =140
Lebih terperinciPoliteknik Negeri Bandung
LAPORAN PRAKTIKUM 6 CLIPPER Anggota Kelompok Kelas Jurusan Program Studi : 1. M. Ridwan Al Idrus 2. Zuhud Islam Shofari : 1A TEL : Teknik Elektro : D3 Teknik Elektronika Politeknik Negeri Bandung 2017
Lebih terperinciMenganalisis rangkaian listrik. Mendeskripsikan konsep rangkaian listrik
Menganalisis rangkaian listrik Mendeskripsikan konsep rangkaian listrik Listrik berasal dari kata elektron yang berarti batu ambar. Jika sebuah batu ambar digosok dengan kain sutra, maka batu akan dapat
Lebih terperinciBAB II ELEMEN RANGKAIAN LISTRIK
14 BAB II ELEMEN RANGKAIAN LISTRIK Seperti dijelaskan pada bab sebelumnya, bahwa pada tidak dapat dipisahkan dari penyusunnya sendiri, yaitu berupa elemen atau komponen. Pada bab ini akan dibahas elemen
Lebih terperinci[Listrik Dinamis] Lembar Kerja Siswa (LKS) Fisika Kelas X Semester 2 Waktu : 48 x 45 menit UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA NAMA ANGGOTA :
Lembar Kerja Siswa (LKS) Fisika Kelas X Semester 2 Waktu : 48 x 45 menit [Listrik Dinamis] NAMA ANGGOTA : IRENE TASYA ANGELIA (3215149632) SARAH SALSABILA (3215141709) SABILA RAHMA (3215141713) UNIVERSITAS
Lebih terperinciTEOREMA THEVENIN DAN TEOREMA NORTON
TEOREMA THEVENIN DAN TEOREMA NORTON Dalam menyederhanakan analisis pada rangkaian yang lebih sukar, diperlukan suatu metode analisis yang lebih cocok dan mudah. Metode-metode tersebut meliputi Superposisi,
Lebih terperinciGambar 2.1 Perangkat UniTrain-I dan MCLS-modular yang digunakan dalam Digital Signal Processing (Lucas-Nulle, 2012)
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Digital Signal Processing Pada masa sekarang ini, pengolahan sinyal secara digital yang merupakan alternatif dalam pengolahan sinyal analog telah diterapkan begitu luas. Dari
Lebih terperinciTEORI RANGKAIAN. 7/28/2012 Teori Rangkaian by Zaenab Muslimin
TOI ANGKAIAN Pada bab ini akan dibahas penyelesaian persoalan yang muncul pada angkaian Listrik dengan menggunakan suatu teori rangkaian tertentu. Ada beberapa teori yang dibahas pada bab ini, yaitu :
Lebih terperinciTujuan Mempelajari pengertian impedansi Mempelajari hubungan antara impedansi, resistansi, dan reaktansi pada rangkaian seri RC dan RL Mempelajari hub
Percobaan 5 Rangkaian RC dan RL EL2193 Praktikum Rangkaian Elektrik Tujuan Mempelajari pengertian impedansi Mempelajari hubungan antara impedansi, resistansi, dan reaktansi pada rangkaian seri RC dan RL
Lebih terperinciNama : Taufik Ramuli NIM :
Nama : Taufik Ramuli NIM : 1106139866 Rangkaian RLC merupakan rangkaian baik yang dihubungkan dengan paralel pun secara seri, namun rangkaian tersebut harus terdiri dari kapasitor; Induktor; dan resistor.
Lebih terperinciPOLITEKNIK NEGERI JAKARTA
LABORATORIUM KOMUNIKASI RADIO JUDUL : WIDE BAND AMPLIFIER DISUSUN OLEH : Angga Nugraha M.Jafar Nosen Karol Wibby Aldryani Astuti Praditasari Teknik Telekomunikasi 5D POLITEKNIK NEGERI JAKARTA WIDE BAND
Lebih terperinciRANGKAIAN ARUS BOLAK-BALIK.
Arus Bolak-balik RANGKAIAN ARUS BOLAK-BALIK. Dalam pembahasan yang terdahulu telah diketahui bahwa generator arus bolakbalik sebagai sumber tenaga listrik yang mempunyai GGL : E E sinω t Persamaan di atas
Lebih terperinciJOBSHEET 2 PENGUAT INVERTING
JOBSHEET 2 PENGUAT INVERTING A. TUJUAN Tujuan dari pembuatan modul Penguat Inverting ini adalah: 1. Mahasiswa mengetahui karakteristik rangkaian penguat inverting sebagai aplikasi dari rangkaian Op-Amp.
Lebih terperinciRANGKAIAN AC R-L PARALEL
PENDAHULUAN Arus bolak-balik (AC/alternating current) adalah arus listrik di mana besarnya dan arah arusnya berubah-ubah secara bolak-balik. Berbeda dengan arus searah dimana arah arus yang mengalir tidak
Lebih terperinciLampiran A. Praktikum Current Feedback OP-AMP. Percobaan I Karakteristik Op-Amp CFA(R in,vo max. Slew rate)
Lampiran A Praktikum Current Feedback OP-AMP Percobaan I Karakteristik Op-Amp CFA(R in,vo max. Slew rate) Waktu : 3 jam (praktikum dan pembuatan laporan) dipersiapkan oleh: Reinhard A. TUJUAN Menganalisa
Lebih terperinciOsiloskop (Gambar 1) merupakan alat ukur dimana bentuk gelombang sinyal listrik yang diukur akan tergambar pada layer tabung sinar katoda.
OSILOSKOP Osiloskop (Gambar 1) merupakan alat ukur dimana bentuk gelombang sinyal listrik yang diukur akan tergambar pada layer tabung sinar katoda. Gambar 1. Osiloskop Tujuan : untuk mempelajari cara
Lebih terperinciMODUL III PENGUAT DENGAN UMPAN BALIK
MODUL III PENGUAT DENGAN UMPAN BALIK Rosana Dewi Amelinda (13213060) Asisten : Fikri Abdul A. (13212127) Tanggal Percobaan: 28/10/2015 EL3109-Praktikum Elektronika II Laboratorium Dasar Teknik Elektro
Lebih terperinciTipe op-amp yang digunakan pada tugas akir ini adalah LT-1227 buatan dari Linear Technology dengan konfigurasi pin-nya sebagai berikut:
BAB III PERANCANGAN Pada bab ini berisi perancangan pedoman praktikum dan perancangan pengujian pedoman praktikum dengan menggunakan current feedback op-amp. 3.. Perancangan pedoman praktikum Pada pelaksanaan
Lebih terperinciTeknik-Teknik Analisis Rangkaian Rangkaian Listrik 1 (TKE131205) Program Studi Teknik Elektro, Unsoed
Teknik-Teknik Analisis Rangkaian Rangkaian Listrik 1 (TKE131205) Program Studi Teknik Elektro, Unsoed Iwan Setiawan Tahun Ajaran 2013/2014 Analisis nodal dan mesh. Kita membutuhkan
Lebih terperinciLAB PTE - 05 (PTEL626) JOBSHEET 4 (LOW PASS FILTER )
LAB PTE - 05 (PTEL626) JOBSHEET 4 (LOW PASS FILTER ) A. Tujuan a. Mahasiswa mengetahui pengertian, prinsip kerja, dan karakteristik filter lolos bawah. b. Mahasiswa dapat merangkai dan menganalisa rangkaian
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA HASIL PENGUJIAN
BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA HASIL PENGUJIAN Pada bab ini dilakukan proses akhir dari pembuatan alat Tugas Akhir, yaitu pengujian alat yang telah selesai dirancang. Tujuan dari proses ini yaitu agar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rangkaian RLC merupakan suatu rangkaian elektronika yang terdiri dari Resistor, Kapasitor dan Induktor yang dapat disusun seri ataupun paralel. Rangkaian RLC ini merupakan
Lebih terperinciBAB 1 RESONATOR Oleh : M. Ramdhani
BAB 1 RESONATOR Oleh : M. Ramdhani Ruang Lingkup Materi : Rangkaian resonator paralel (loss less components) Rangkaian resonator dengan L dan C mempunyai rugirugi/ losses Transformator impedansi (tujuan
Lebih terperinci