Hubungan Tingkat Stress Dengan Siklus Menstruasi Pada Mahasiswa Kebidanan Tingkat I Dan II Poltekkes Bhakti Mulia Sukoharjo
|
|
- Irwan Agusalim
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Hubungan Tingkat Stress Dengan Siklus Menstruasi Pada Mahasiswa Kebidanan Tingkat I Dan II Poltekkes Bhakti Mulia Sukoharjo Relationship Between The Level Of Stress To The Menstrual Cycle In Midwifery Students I And Ii Levels Poltekkes Bhakti Mulia Sukoharjo Francisca Endah Wahyuningrum Chusnul Chotimah ² Prodi Kebidanan Poltekkes Bhakti Mulia Franciscaendahw@gmail.com chsnlchotimah70@gmail.com Abstract: Keywords : Abstrak: ISSN (Print) (On Line) - ijmsbm.org 63
2 Kata kunci : I. PENDAHULUAN Kesehatan reproduksi merupakan bagian paling penting dalam program kesehatan, kesehatan reproduksi mempunyai pengaruh terhadap aspek kehidupan yaitu sejak dalam kandungan sampai dia berusia lanjut. Beberapa penyakit ginekologi dan gangguan kesehatan reproduksi merupakan masalah yang serius seperti siklus menstruasi yang tidak teratur, kemandulan, keputihan, kanker rahim (Wiknjosastro, 2007). Siklus mensturasi merupakan waktu sejak hari pertama mensturasi sampai datangnya mensturasi periode berikutnya. Siklus mensturasi pada wanita normalnya berkisar antara hari dengan lama mensturasi 3-7 hari, dengan jumlah darah selama menstruasi berlangsung tidak melebihi 80 ml, ganti pembalut 2-6 kali per hari (Prawiroharjo, 2011). Berdasarkan hasil studi terhadap 4000 wanita, hanya 3% diantaranya yang mempunyai siklus menstruasi yang teratur. Hampir semua wanita mengalami siklus menstruasi yang kurang teratur dari bulan yang satu ke bulan yang lain, pasti ada perubahan sedikit (Beri-Beri, 2010). Siklus haid yang tidak teratur tidak memiliki pola tertentu seperti siklus menstruasi yang memanjang atau lebih dari 35 hari (oligomenore), siklus menstruasi yang pendek kurang dari 21 hari atau dalam sebulan mengalami menstruasi lebih dari sekali (polimenore), bahkan tidak menstruasi selama 3 bulan (amenore) (Hestiantoro, 2007). Siklus pendek maupun panjang sama-sama menunjukkan ketidakberesan pada sistem metabolisme dan hormonal. Dampaknya yaitu jadi lebih sulit hamil (infertilitas). Siklus pendek yang terjadi pada wanita dapat mengalami unovulasi karena sel telur tidak terlalu matang sehingga sulit untuk dibuahi. Siklus panjang pada wanita menandakan sel telur jarang sekali diproduksi atau wanita mengalami ketidaksuburan yang cukup panjang. Apabila sel telur jarang diproduksi berarti pembuahan akan sangat jarang terjadi. Ketidakteraturan siklus menstruasi juga membuat wanita sulit mencari kapan masa suburnya. Wanita yang memiliki siklus 28 hari hanya sekitar 10-15% (Hestiantoro, 2007). Siklus menstruasi ditentukan oleh beberapa faktor salah satunya adalah stress. Selain itu fungsi hormon terganggu, kelainan sistemik, kelenjar gondok, hormon proklatin dan hormon proklatin berlebih juga merupakan penyebab terjadinya gangguan siklus menstruasi (Hestiantoro,2007). Wangsa (2010) menjelaskan bahwa stress adalah suatu kondisi dimana keadaan tubuh terganggu karena tekanan psikologis. Penyebab utama stress (ketegangan) dan masalah yang ada pada remaja berasal dari hubungan dengan teman dan keluarga, tekanan dan harapan dari diri mereka sendiri dan orang lain, tekanan di sekolah oleh guru dan pekerjaan rumah, tekanan ekonomi dan hal buruk yang terjadi dalam kehidupan mereka misalnya kematian, perceraian dan penyakit yang dideritanya atau anggota keluarganya (Nasution,2007). Manusia mengalami stres dari tiga sumber Stres lingkungan mencakup kebisingan, kepadatan, tekanan waktu, standar prestasi, ancaman terhadap rasa aman dan harga diri serta penyesuaian diri dengan teman,pasangan (dari tubuh) antara lain perubahan kondisi tubuh seperti masa remaja, haid,proses menua,kecelakaan, kurang gizi, kurang tidur. 64 ISSN (Print) (On Line) - ijmsbm.org
3 Stres pikiran merupakan pemaknaan diri dan lingkungan dimana pikiran menginterpretasidan menerjemahkan pengalaman perubahan (Gunarya, 2008). Menurut Kusmiran (2011), faktor dari variasi siklus menstruasi yaitu pengaruh dari variabel tingkat stress sedangkan variabel siklus menstruasi menggunakan pedoman wawancara. Hubungan tingkat stress dengan siklus menstruasi dianalisis dengan Uji Chi Square. Kemaknaan statistik ditunjukan oleh nilai p. merupakan faktor penting yang berhubungan dengan ketidakteraturan siklus menstruasi dan nyeri pada saat menstruasi (dismenorhea). Hasil wawancara terstruktur terhadap 10 mahasiswa kebidanan tingkat I dan II Poltekkes Bhakti Mulia Sukoharjo menunjukkan bahwa keluhan terbesar yaitu oligomenore 7 mahasiswa (70%) dan 2 mahasiswa (20%) mengalami polimenore 1 mahasiswa (10%) mengalami amenorea. Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah adakah hubungan tingkat Stress dengan siklus menstruasi pada mahasiswa kebidanan tingkat I dan II Poltekkes Bhakti Mulia Sukoharjo tahun 2016? Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat Stress dengan siklus menstruasi pada mahasiswa kebidanan tingkat I dan II Poltekkes Bhakti Mulia Sukoharjo tahun II. METODE PENELITIAN Penelitian dilakukan di Prodi D III Kebidanan tingkat I dan II Poltekkes Bhakti Mulia Sukoharjo. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei Juli Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian analitik dengan pendekatan cross sectional. Jumlah sampel yang digunakan 46 mahasiswa. Tehnik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Total sampling. Variabel penelitian meliputi a) variabel bebas: tingkat stress. b) variabel terikat: siklus menstruasi. Pengumpulan data dalam penelitian ini yang menggunakan kuesioner meliputi III. HASIL PENELITIAN Distribusi frekuensi untuk karakteristik responden berdasarkan semester tercantum pada tabel dibawah ini : Tabel 1. Karakteristik responden berdasarkan semester Frekuensi Persen % Semester II 15 32,6 Semester IV 31 67,4 Total ,0 Sumber : data sekunder, 2016 Berdasarkan tabel 1 dapat disimpulkan bahwa dari 46 responden sebagian besar adalah mahasiswa semester IV dengan jumlah mahasiswa 31 mahasiswa dengan presentase 67,4 %. Distribusi frekuensi untuk tingkat stress tercantum pada tabel dibawah ini : Tingkat stress Frekuensi Persentase (%) Normal 33 71,7 Ringan 7 15,2 Sedang 4 8,7 Berat 2 4,3 Sangat berat 0 0 Total ,0 Sumber : data primer, 2016 Berdasarkan tabel 2, dari 46 responden sebagian besar mengalami stress normal sebanyak 33 mahasiswa (71,7%) dan sebagian kecil mengalami stress berat sebanyak 2 mahasiswa (4,3 %) dan tidak ada mahasiswa yang mengalami tingkat stress sangat berat. ISSN (Print) (On Line) - ijmsbm.org 65
4 Data keteraturan siklus menstruasi didapat melalui teknik wawancara. Distribusi frekuensi keteraturan siklus menstruasi tercantum pada tabel dibawah ini : Tabel 3. Distribusi frekuensi responden berdasarkan keteraturan siklus menstruasi Siklus menstruasi Frekuensi Persentase (%) Teratur 33 71,7 Tidak teratur 13 28,3 Total ,0 Sumber : data primer, 2016 Berdasarkan tabel 3, dari 46 responden sebagian besar mengalami siklus menstruasi yang teratur yaitu dengan persentase (71,7%), 33 mahasiswa. Analisis bivariat digunakan untuk mengetahui hubungan tingkat stress dengan siklus menstruasi pada mahasiswa kebidanan tingkat I dan II Poltekkes Bhakti Mulia Sukoharjo Tabel 4. Hubungan tingkat stress dengan siklus menstruasi pada mahasiswa kebidanan tingkat I dan II Poltekkes Bhakti Mulia Sukoharjo Tingkat stress Siklus menstruasi Tidak teratur Normal 3 (6,5) Ringan 4 (8,7%) Teratur 30 (65,2%) 3 (6,5%) Total 33 (71,7%) 7 (15,2%) Sedang 4 (8,7%) 0 (0%) 4 (8,7%) Berat 2 (4,3%) 0 (0%) 2 (4,3%) Sangat berat Total 0 (0%) 0 (0%) 0 (0%) 13 (28,3%) 33 (71,7%) 46 (100,0%) x2 24, 092 p Value 0,000 Berdasarkan tabel 4.4 di atas, dari 46 responden dapat diketahui bahwa responden yang mempunyai tingkat stress berat dengan siklus haid tidak teratur adalah 2 mahasiswa dengan persentasi 4,3 %. Sedangkan responden yang mengalami tingkat stress normal dengan siklus menstruasi teratur sebanyak 30 mahasiswa prosentasenya 65,2 %. Untuk mengetahui hubungan tingkat stress sebagai variabel bebas dengan siklus menstruasi sebagai variabel terikat menggunakan uji statistik chi square yang diperoleh dari uji hipotesis dengan rumus chi square dan didapatkan nilai x2 hitung = 24,092 > x2 tabel = 7,81473 dan p value = 0,000 <0,05 dengan demikian disimpulkan bahwa ada dengan siklus menstruasi pada mahasiswa kebidanan tingkat I dan II Poltekkes Bhakti Mulia Sukoharjo tahun IV. PEMBAHASAN 1. Tingkat stress pada mahasiswa kebidanan tingkat I Dan II Poltekkes Bhakti Mulia Sukoharjo Dari hasil penelitian diperoleh data seperti pada tabel 4.2 tentang tingkat stress yang dilakukan pada mahasiswa kebidanan tingkat I dan II di Poltekkes Bhakti Mulia Sukoharjo tahun 2016 dapat diketahui bahwa dari semua responden sebagian besar mahasiswa mengalami stress normal, disusul oleh mahasiswa yang mengalami stress ringan, selanjutnya oleh mahasiswa yang mengalami stress sedang, adapun sebagian kecil mahasiswa mengalami stress berat dan tidak ada yang mengalami stress sangat berat. Ini sesuai dengan teori menurut Agolla dan Ongori dalam Purwati (2012) mengemukakan bahwa sumber stres akademik meliputi manajemen waktu, tuntutan akademik, dan lingkungan akademik. Sumber stres tersebut dijabarkan dan diperoleh berupa tugastugas akademik, penurunan motivasi, peran akademik, jadwal perkulihan yang padat dan tidak jelas, serta kecemasan tidak mendapatkan pekerjaan setelah lulus kuliah. Adapun teori lain yang mendukung penelitian ini adalah teori Psychology Foundation of Australia (2010), yang mengatakan bahwa stress normal yang dihadapi secara teratur dan merupakan bagian alamiah dari kehidupan. Seperti dalam situasi 66 ISSN (Print) (On Line) - ijmsbm.org
5 kelelahan setelah mengerjakan tugas, takut tidak lulus ujian, merasakan detak jantung berdetak lebih keras setelah aktivitas. Stress normal alamiah dan menjadi penting, karena setiap orang pasti pernah mengalami stress bahkan sejak dalam kandungan. Stress adalah suatu kondisi yang disebabkan oleh transaksi antara individu dengan lingkungan yang menimbulkan persepsi jarak antara tuntutan yang berasal dari situasi sumber daya sistem biologis, psikologis dan sosial dari seseorang. Stress yang dialami seseorang tidak saja yang bersangkutan mengeluh secara subyektif bagaimana diuraikan pada tahapan Stress. (Sriati, 2008). Tingkatan stress, stress normal yang dihadapi secara teratur dan merupakan bagian alamiah dari kehidupan. Seperti dalam situasi: kelelahan setelah mengerjakan tugas, takut tidak lulus ujian, merasakan detak jantung Stress ringan adalah stressor yang dihadapi secara teratur yang dapat berlangsung beberapa menit atau jam. Situasi seperti banyak tidur, kemacetan atau dimarahi dosen. Stress sedang adalah stressor yang dihadapi lebih lama, antara beberapa jam sampai beberapa hari. Misalnya masalah perselisihan yang tidak dapat diselesaikan dengan teman atau pacar. Stress berat adalah situasi kronis yang dapat terjadi dalam beberapa minggu sampai tahun, seperti perselisihan dengan dosen atau teman secara terus-menerus, kesulitan Stress sangat berat adalah situasi kronis yang dapat terjadi dalam beberapa bulan dan dalam beberapa waktu yang tidak dapat ditentukan. Seseorang yang mengalami stress sangat berat tidak memeiliki motivasi untuk hidup dan cenderung pasrah (Psychology Foundation of Australia, 2010). Hasil penelitian ini hampir sama dengan hasil penelitian yang dilakukan Susi Purwati 2012) yaitu Tingkat Stress Akademik Pada Mahasiswa Reguler Angkatan 2010 Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas indonesia. Dengan hasil Tingkat Stres Akademik Pada Mahasiswa Keperawatan Universitas Indonesia rentang sedang. Karakteristik mahasiswa reguler angkatan 2010 FIK UI rata-rata berusia 19,38 tahun, didominasi oleh perempuan, memiliki indeks prestasi cum laude, dan tidak pernah mengunjungi pusat pelayanan kesehatan dalam waktu satu bulan terakhir. 2. Siklus menstruasi pada mahasiswa kebidanan Tingkat I Dan II Poltekkes Bhakti Mulia Sukoharjo Dari hasil penelitian diperoleh data seperti pada tabel 4.3 tentang siklus mestruasi yang dilakukan pada mahasiswa kebidanan tingkat I dan II di Poltekkes Bhakti Mulia Sukoharjo tahun 2016 dapat diketahui bahwa dari semua responden terdapat sebagian besar mahasiswa dengan siklus menstruasi teratur dan sebagian kecil mengalami siklus tidak teratur. Siklus menstruasi yaitu merupakan salah satu siklus menstruasi yang berlangsung selama 28 hari. Siklus normal berlangsung dalam rentang waktu hari. Panjang daur dapat bervariasi pada satu wanita selama saatsaat yang berbeda dalam hidupnya, bahkan dari bulan kebulan tergantung pada berbagai wanita tersebut. Selama siklus menstruasi, ovarium menghasilkan hormone estrogen dan progesteron (Saryono, 2009). Faktor faktor penyebab gangguan siklus menstruasi adalah fungsi hormon yang terganggu ini dikarenakan menstruasi terkait erat dengan sistem hormon yang diatur oleh sistemik yaitu wanita yang memiliki tubuh terlalu gemuk maupun terlalu kurus. Stress ini jangan dianggap enteng sebab akan mengganggu sistem metabolisme didalam tubuh. Kelenjar gondok jika terganggunya fungsi kelenjar gondok atau tiroid juga bisa menjadi penyebab tidak teraturnya siklus menstruasi. Jika kelenjar gondok terlalu tinggi atau terlalu rendah akan mengganggu sistem hormonal tubuh. Hormon prolaktin berlebih pada ibu menyusui, ini dikarenakan hormon ini menekan tingkat kesuburan ibu, hormon prolaktin juga bisa tinggi biasanya disebabkan kelainan pada (Proverawati dan Misaroh, 2009). Penelitian ini didukung oleh penelitian yang dilakukan Desty Nur Isnaeni (2010), yaitu Hubungan tingkat stress dengan pola menstruasi pada mahasiswa D IV Kebidanan Jalur Reguler Universitas sebelas Maret ISSN (Print) (On Line) - ijmsbm.org 67
6 Surakarta. Dengan hasil ada hubungan antara stress dengan pola menstruasi dengan kekuatan korelasi lemah. 3. Hubungan tingkat stress dengan siklus mentruasi pada mahasiswa kebidanan Poltekkes Bhakti Mulia Sukoharjo tahun 2016 Dari hasil penelitian diperoleh data seperti pada tabel 4.4 tentang hubungan tingkat stress dengan siklus mestruasi yang dilakukan pada mahasiswa kebidanan tingkat I dan II di Poltekkes Bhakti Mulia Sukoharjo tahun 2016 dapat dikatakan bahwa tingkat stress berpengaruh pada siklus menstruasi. Sebagian besar responden mengalami tingkat stress normal dengan siklus menstruasi normal, sedangkan sebagian kecil mengalami tingkat stress normal dengan siklus menstruasi tidak normal. Disusul oleh responden yang mengalami tingkat stress ringan dengan siklus menstruasi tidak teratur maupun responden yang mengalami tingkat stress ringan dengan siklus menstruasi teratur. Berikutnya ada responden yang mengalami tingkat stress sedang dengan siklus menstruasi tidak normal, untuk tingkat stress sedang dengan siklus menstruasi normal tidak ada responden yang mengalaminya. Bagian paling kecil responden mengalami tingkat stress berat dengan siklus menstruasi tidak teratur, dan tidak ada responden yang mengalami tingkat stress berat dengan siklus menstruasi teratur. Sedangkan untuk tingkat stress sangat berat dengan siklus menstruasi teratur ataupun tidak teratur tidak ada yang mengalaminya. Penelitian ini didukung oleh penelitian yang dilakukan Mulastin (2010) yaitu Hubungan stress dengan siklus menstruasi pada wanita pekerja di desa Palemkerep kecamatan Mayong kabupaten Jepara. Dengan hasil penelitian sebagian besar responden mengalami stress dengan siklus normal, dan sebagian kecil mengalami stress dengan siklus tidak normal. Stress seringkali membuat siklus mentruasi yang tidak teratur. Hal ini terjadi karena Stress sebagai rangsangan sistem saraf diteruskan ke susunan saraf pusat yaitu limbic system melalui tranmisi saraf, selanjutnya melalui saraf autonom akan diteruskan ke kelenjar- kelenjar hormonal (endokrin) hingga mengeluarkan secret (cairan) neurohormonal menuju hipofhisis melalui sistem prontal guna mengeluarkan gonadotropin dalam bentuk FSH (Folikell Stimulazing Hormone) dan LH (Leutenizing Hormon), produksi kedua hormon tersebut adalah dipengaruhi oleh RH (Realizing Hormone) yang di salurkan dari sangat dipengaruhi oleh mekanisme umpan balik estrogen terhadap hipotalamus sehingga selanjutnya mempengaruhi proses menstuasi (Prawirohardjo, 2011). V. SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian tentang hubungan tingkat stress dengan siklus menstruasi pada mahasiswa kebidanan tingkat I dan II Poltekkes Bhakti Mulia Sukoharjo tahun 2016 dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Tingkat stress pada mahasiswa kebidanan tingkat I dan II Poltekkes Bhakti Mulia Sukoharjo sebagian besarnya mengalami tingkat stress normal, sebanyak 33 mahasiswa (71,7%). 2. Siklus menstruasi pada mahasiswa kebidanan tingkat I dan II Poltekkes Bhakti Mulia Sukoharjo sebagian besar siklusnya adalah teratur yaitu 33 mahasiswa (71,7%). 3. Dengan nilai p=0,000 < 0,05. Dan nilai X2hitung =24,092 > X2tabel= 7, Maka dapat disimpulkan Ada hubungan dengan siklus menstruasi pada mahasiswa kebidanan Poltekkes Bhakti Mulia Sukoharjo. DAFTAR PUSTAKA Beri-beri Faktor-faktor yang mempengaruhi tidak teraturnya siklus menstruasi pada mahasiswa tingkat program studi kebidanan. Beriberi.com//Diakses tanggal 27 Mei Desti, N Hubungan Stress dengan pola menstruasi. Surakarta. Skripsi. Fakultas Kedokteran Universitas Negeri Surakarta. Gunarya, A Manajemen Stress. Diakses tanggal 30 Mei 2016 Hestiantoro, A Mengapa Haid Tidak teratur? Penyebab dan solusinya. com. Diakses tanggal 5 Juni Kusmiran, E Reproduksi Remaja dan Wanita.Jakarta:Salemba Medika 68 ISSN (Print) (On Line) - ijmsbm.org
7 Mulastin Hubungan Stress dengan Siklus Menstruasi pada Wanita Pekerja Di Desa Pelemkerep Kecaatan Mayong Kabupaten Jepara. Karya Tulis Ilmiah. Jepara. Nasution, Indri Kemala Stres pada Remaja. Diakses tanggal 10 Juni Prawirohardjo, S Ilmu kandungan. Edisi 3. Jakarta : EGC. Proverawati, A dan Misaroh, S Menarche: mentruasi pertama penuh makna. Yogyakarta: Nuha Medika. Psychology Foundamention of Australia Depression anxiety Stress scale. British Journal of Clinical Psycology.[Diakses tanggal 3 April 2016]. Didapat dari : Purwati, S Tingkat Stres Akademik Pada Mahasiswa Reguler Angkatan 2010 Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia. Depok. Skripsi. Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia. Saryono Sindrom Premenstruasi. Yogyakarta: Nuha Medika. Sriati, A Tinjauan tentang Stress. [Diakses pada tanggal 5 maret 2015]. Didapat dari ac.id. Wangsa, T Menghadapi Stress Dan Depresi, Seni Menikmati Hidup agar Selalu Bahagia. Jakarta : Oryza Wiknjsastro, H Ilmu Kandungan dan Kebidanan. Jakarta: Yayasan Pustaka Sarwono ISSN (Print) (On Line) - ijmsbm.org 69
BAB I PENDAHULUAN. anak gadis terjadi antara umur 10 dan 16 tahun (Knight, 2009). Menstruasi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap remaja akan mengalami pubertas. Pubertas merupakan masa awal pematangan seksual, yakni suatu periode dimana seorang remaja mengalami perubahan fisik,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang ada dimana remaja merupakan populasi terbesar di Indonesia yang tercatat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masa remaja adalah masa yang paling menyenangkan dari beberapa masa yang ada dimana remaja merupakan populasi terbesar di Indonesia yang tercatat lebih dari 70 juta
Lebih terperinciVolume 2 / Nomor 2 / November 2015 ISSN :
PENGARUH STATUS EKONOMI TERHADAP SIKLUS MENSTRUASI MAHASISWA PRODI DIII KEBIDANAN POLTEKKES BHAKTI MULIA SUKOHARJO Tri Suwarni Politeknik Kesehatan Bhakti Mulia Sukoharjo Prodi D-III Kebidanan ABSTRAK
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. berfungsi dengan matang (Kusmiran, 2011). Menstruasi adalah siklus discharge
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menstruasi sebagai proses alamiah yang akan terjadi pada setiap remaja, dimana terjadinya proses pengeluaran darah yang menandakan bahwa organ kandungan telah berfungsi
Lebih terperinciHUBUNGAN TINGKAT STRES DENGAN GANGGUAN SIKLUS MENSTRUASI PADA MAHASISWI DIPLOMA IV BIDAN PENDIDIK TINGKAT AKHIR DI UNIVERSITAS AISYIYAH YOGYAKARTA
HUBUNGAN TINGKAT STRES DENGAN GANGGUAN SIKLUS MENSTRUASI PADA MAHASISWI DIPLOMA IV BIDAN PENDIDIK TINGKAT AKHIR DI UNIVERSITAS AISYIYAH YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh: Indah Maya Sari 201510104282
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kecacatan secara proses maupun fungsi pada sistem reproduksi manusia.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan reproduksi menurut WHO dalam RISKESDAS (2010) merupakan suatu keadaan yang utuh, sehat dan sejahtera secara fisik, mental dan sosial, tidak hanya kondisi yang
Lebih terperinciHubungan Pengetahuan Tentang Menopause Dengan Tingkat Stres Pada Wanita Usia Subur
The 7 th University Research Colloqium 08 Hubungan Pengetahuan Tentang Menopause Dengan Tingkat Stres Pada Wanita Usia Subur Nur Hidayah, Suci Tri Cahyani Prodi DIII Kebidanan STIKES PKU MUHAMMADIYAH Surakarta
Lebih terperinciUniversitas Tribhuwana Tunggadewi Malang 2), 3) Dosen Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan
HUBUNGAN TINGKAT STRESS DENGAN SIKLUS MENSTRUASI PADA WANITA USIA 40-50 TAHUN (PREMENOPAUSE) DI TLOGOSURYO KELURAHAN TLOGOMAS KECAMATAN LOWOKWARU MALANG Haniza 1), Esti Widiani 2), Pertiwi Perwiraningtyas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Remaja atau adolescence (Inggris), berasal dari bahasa latin adolescere
1 BAB I PENDAHULUAN Bab ini akan menguraikan tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian. A. Latar Belakang Remaja atau adolescence (Inggris), berasal dari bahasa latin adolescere
Lebih terperinciKARAKTERISTIK, STATUS GIZI DAN PRAKTIK MENYUSUI DENGAN POLA MENSTRUASI AKSEPTOR KONTRASEPSI SUNTIK DI DESA DOMBO KECAMATAN SAYUNG DEMAK ABSTRAK
KARAKTERISTIK, STATUS GIZI DAN PRAKTIK MENYUSUI DENGAN POLA MENSTRUASI AKSEPTOR KONTRASEPSI SUNTIK DI DESA DOMBO KECAMATAN SAYUNG DEMAK Sri Rejeki 1, Nikmatul Khayati 1, Rohmatun Novianti Solekah 2 1 Fakultas
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. umumnya dan penduduk Indonesia khususnya. Dengan semakin
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Program KB (Keluarga Berencana) merupakan bagian integral dari pembangunan nasional yang bertujuan melembagakan norma keluarga kecil bahagia dan sejahtera. Program
Lebih terperinciHUBUNGAN GANGGUAN HAID DENGAN INDEKS MASA TUBUH (IMT)
HUBUNGAN GANGGUAN HAID DENGAN INDEKS MASA TUBUH (IMT) Sri Utami, Keilmuan Dasar Keperawatan Maternitas Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Riau, Indonesia, Staf Akademik Departemen Keperawatan Maternitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. keluar melalui serviks dan vagina (Widyastuti, 2009). Berdasarkan Riset
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menstruasi adalah suatu proses yang normal, yang terjadi setiap bulannya pada hampir semua wanita. Menstruasi terjadinya pengeluaran darah, dalam jangka waktu 3-5 hari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menstruasi merupakan proses alamiah yang terjadi pada setiap perempuan sebagai tanda bahwa organ reproduksi sudah berfungsi matang (Kusmiran, 2014). Menstruasi adalah
Lebih terperinci2013 GAMBARAN TINGKAT STRES PADA ANAK USIA SEKOLAH MENGHADAPI MENSTRUASI PERTAMA (MENARCHE) DI SEKOLAH DASAR NEGERI GEGERKALONG GIRANG
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menstruasi pertama (menarche) merupakan peristiwa paling penting pada remaja putri sebagai pertanda siklus masa subur sudah di mulai. Datangnya menstruasi pertama
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI DAN SIKLUS MENSTRUASI PADA REMAJA PUTRI
Devillya Puspita D. dkk, Hubungan antara Status Gizi dan Siklus Menstruasi... 99 HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI DAN SIKLUS MENSTRUASI PADA REMAJA PUTRI Devillya Puspita D, Selty Tingubun Universitas Respati
Lebih terperinciHUBUNGAN TINGKAT STRES DENGAN KETIDAKTERATURAN SIKLUS HAID PADA MAHASISWI PRODI D III KEBIDANAN TINGKAT II STIKES MUHAMMADIYAH KLATEN
HUBUNGAN TINGKAT STRES DENGAN KETIDAKTERATURAN SIKLUS HAID PADA MAHASISWI PRODI D III KEBIDANAN TINGKAT II STIKES MUHAMMADIYAH KLATEN Nur Aini Rahmawati 1), Siti Komariyatun 2) Abstrak : Haid adalah perdarahan
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA TINGKAT KECEMASAN DENGAN POLA MENSTRUASI PADA MAHASISWA D3 KEBIDANAN TINGKAT 3
HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KECEMASAN DENGAN POLA MENSTRUASI PADA MAHASISWA D3 KEBIDANAN TINGKAT 3 UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG THE RELATION BETWEEN ANXIETYLEVEL AND MENSTRUATION CYCLE IN THIRD GRADE
Lebih terperinciHUBUNGAN PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI HORMONAL DAN STATUS GIZI DENGAN SIKLUS MENSTRUASI DI PUSKESMAS PEKAUMAN BANJARMASIN ABSTRAK
HUBUNGAN PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI HORMONAL DAN STATUS GIZI DENGAN SIKLUS MENSTRUASI DI PUSKESMAS PEKAUMAN BANJARMASIN Zulliati 1, Muhammad Basit 2,Tria Dwi Putri 1 1 AKBID Sari Mulia Banjarmasin 2 STIKES
Lebih terperinciHubungan Antara Status Gizi Dengan Usia Menarche Dini pada Remaja Putri di SMP Umi Kulsum Banjaran Kab. Bandung Provinsi Jawa Barat Tahun 2016
Hubungan Antara Status Gizi Dengan Usia Menarche Dini pada Remaja Putri di SMP Umi Kulsum Banjaran Kab. Bandung Provinsi Jawa Barat Tahun 2016 Fahmi Fuadah 1 1 Mahasiswa Program Pascasarjana Program Studi
Lebih terperinciHUBUNGAN STRESS TERHADAP SIKLUS MENSTRUASI MAHASISWI
HUBUNGAN STRESS TERHADAP SIKLUS MENSTRUASI MAHASISWI Nia Fransiska¹, Srimiyati 2, Romlah 3 Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Katolik Musi Charitas Palembang 1 Fakultas Ilmu Kesehatan Email : niafransiska234@gmail.com
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni 2016.
A. HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Penelitian yang mengenai hubungan status gizi dengan siklus menstruasi pada remaja putri yang dilakukan di SMP N 2 Gamping Sleman Yogyakarta,
Lebih terperinciHUBUNGAN TINGKAT STRES DENGAN SIKLUS MENSTRUASI PADA MAHASISWI FAKULTAS ILMU KESEHATAN DI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER
HUBUNGAN TINGKAT STRES DENGAN SIKLUS MENSTRUASI PADA MAHASISWI FAKULTAS ILMU KESEHATAN DI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER Skripsi, 10 Juli 2014 ABSTRAK Novi Inggia Parawita 1, Mohammad Ali Hamid 2, Elok
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. dan keluhan-keluhan fisik lain yang salah satunya adalah gangguan siklus
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Stres adalah respons tubuh yang sifatnya non spesifik terhadap tuntutan beban yang merupakan respon fisiologis, psikologis dan perilaku dari manusia yang mencoba untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tubuh baik dari segi fisik maupun dari segi hormonal. Salah satu. perkembangan tersebut adalah perkembangan hormone Gonadotropin
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masa remaja merupakan masa dimana terjadi perkembangan bentuk tubuh baik dari segi fisik maupun dari segi hormonal. Salah satu perkembangan tersebut adalah perkembangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Menarche adalah haid yang datang pertama kali yang sebenarnya
17 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menarche adalah haid yang datang pertama kali yang sebenarnya merupakan puncak dari serangkaian perubahan yang terjadi pada seorang remaja putri sedang menginjak
Lebih terperinciHUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN DENGAN SINDROMA PRAMENSTRUASI PADA SISWI SMP NEGERI 4 SURAKARTA
GASTER, Vol. 7, No. 2 Agustus 2010 (555-563) HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN DENGAN SINDROMA PRAMENSTRUASI PADA SISWI SMP NEGERI 4 SURAKARTA Ricka, Wahyuni Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Aisyiyah Surakarta Abstrack:
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DENGAN KECEMASAN MENGHADAPI MENARCHE PADA SISWI KELAS VI
HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DENGAN KECEMASAN MENGHADAPI MENARCHE PADA SISWI KELAS VI Yudha Indra Permana & Ida Untari Akper PKU Muhammadiyah Surakarta ABSTRAK Masa reproduksi adalah masa yang penting bagi
Lebih terperinciHUBUNGAN TINGKAT STRESS DENGAN PERUBAHAN SIKLUS MENSTRUASI PADA SISWI DI SMA NEGERI 1 TEBAS SAMBAS KALIMANTAN BARAT ABSTRAK
HUBUNGAN TINGKAT STRESS DENGAN PERUBAHAN SIKLUS MENSTRUASI PADA SISWI DI SMA NEGERI 1 TEBAS SAMBAS KALIMANTAN BARAT Fitri hayati 1), Ngesti W. Utami 2), Susmini 3) 1) Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan
Lebih terperinciHUBUNGAN STRES DENGAN SIKLUS MENSTRUASI PADA WANITA PEKERJA DI DESA PELEMKEREP KECAMATAN MAYONG KABUPATEN JEPARA. Oleh : MULASTIN, S. SIT, M.
HUBUNGAN STRES DENGAN SIKLUS MENSTRUASI PADA WANITA PEKERJA DI DESA PELEMKEREP KECAMATAN MAYONG KABUPATEN JEPARA ABSTRAK Oleh : MULASTIN, S. SIT, M. KES Kesehatan reproduksi remaja khususnya remaja wanita
Lebih terperinciIJMS Indonesian Journal On Medical Science Volume 3 No 1 - Januari 2016
Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Tentang Menstruasi Dengan Kecemasan Pada Remaja Putri Kelas VII di SMP Tarakanita Solo Baru Sukoharjo (The Correlation Knowledgeable About Mentrual With the Anxiety
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dismenore primer merupakan nyeri haid yang dijumpai tanpa kelainan pada
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dismenore primer merupakan nyeri haid yang dijumpai tanpa kelainan pada alat-alat genital yang nyata. Sifat rasa nyeri ialah kejang berjangkit-jangkit, biasanya terbatas
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. berjalan lambat. Pada masa ini seorang perempuan mengalami perubahan, salah satu diantaranya adalah menstruasi (Saryono, 2009).
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan pubertas meliputi suatu kompleks biologis, morfologis, dan perubahan psikologis yang meliputi proses transisi dari anak-anak menjadi dewasa. Pada perempuan,
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA TINGKAT STRES DENGAN SIKLUS MENSTRUASI PADA MAHASISWI TINGKAT II A AKADEMI KEPERAWATAN PANTI KOSALA SURAKARTA
HUBUNGAN ANTARA TINGKAT STRES DENGAN SIKLUS MENSTRUASI PADA MAHASISWI TINGKAT II A AKADEMI KEPERAWATAN PANTI KOSALA SURAKARTA Lilik Sriwiyati 1,Tyas Puspitasari 2 Abstract Stress is any situation where
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN. apakah ada hubungan antara lama menstruasi dengan kejadian anemia pada
BAB V PEMBAHASAN Data yang terkumpul dari penelitian telah dilakukan pengolahan yang diupayakan dapat menjawab pertanyaan penelitian, yaitu untuk mengetahui apakah ada hubungan antara lama menstruasi dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Menurut penelitian Pratiwi (2010) menopause adalah. keluhan yang mungkin terjadi di masa menopause disebabkan oleh
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu tahap kehidupan yang pasti dialami seorang wanita adalah datangnya menopause, menopause adalah keadaan biologis yang wajar ditandai dengan berhentinya
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA USIA SAAT TIMBULNYA MENARCHE DENGAN USIA SAAT TERJADINYA MENOPAUSE WANITA DI KECAMATAN KARTASURA. Merry Tiyas Anggraini*
HUBUNGAN ANTARA USIA SAAT TIMBULNYA MENARCHE DENGAN USIA SAAT TERJADINYA MENOPAUSE WANITA DI KECAMATAN KARTASURA ABSTRAK Merry Tiyas Anggraini* Latar Belakang : Menarche adalah saat terjadinya perdarahan
Lebih terperinciUKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Masa remaja sering disebut dengan masa pubertas. Dimana masa
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masa remaja sering disebut masa pubertas. Dimana masa pubertas adalah masa peralihan dari anak anak menjadi dewasa. Dimulai antara usia 7-13 tahun untuk perempuan,
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA STRES DENGAN PERUBAHAN POLA MENSTRUASI PADA MAHASISWI KEBIDANAN TANJUNGKARANG
HUBUNGAN ANTARA STRES DENGAN PERUBAHAN POLA MENSTRUASI PADA MAHASISWI KEBIDANAN TANJUNGKARANG Mugiati Jurusan Kebidanan Politeknik Kesehatan Tanjungkarang E-mail : atikmugiati@ymail.com Abstrak Individu
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Haid merupakan proses kematangan seksual bagi seorang wanita (LK lee dkk, 2006). Haid adalah pendarahan secara periodik dan siklik dari uterus, disertai pelepasan
Lebih terperinciYuyun Oktaviani Dano Nim: Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Ilmu Ilmu Kesehatan dan Keolahragaan, Universitas Negeri Gorontalo
HUBUNGAN PEMAKAIAN ALAT KONTRASEPSI SUNTIK DENGAN GANGGUAN MENSTRUASI PADA AKSEPTOR KB 3 BULAN DI WILAYAH PUSKESMAS SUWAWA TENGAH KABUPATEN BONE BOLANGO Yuyun Oktaviani Dano Nim: 841410147 Program Studi
Lebih terperinciHUBUNGAN KEBIASAAN OLAHRAGA DENGAN KEJADIAN OLIGOMENORE PADA REMAJA PUTRI DI SMK WIDYAPRAJA UNGARAN KABUPATEN SEMARANG ABSTRAK
HUBUNGAN KEBIASAAN OLAHRAGA DENGAN KEJADIAN OLIGOMENORE PADA REMAJA PUTRI DI SMK WIDYAPRAJA UNGARAN KABUPATEN SEMARANG Rapi Hidayati*), Raharjo Apriatmoko**), Umi Aniroh***) *) Mahasiswa Program Studi
Lebih terperinciHUBUNGAN TINGKAT STRES DENGAN GANGGUAN SIKLUS MENSTRUASI PADA REMAJA PUTRI (Studi Di Asrama III Nusantara Pondok Pesantren Darul Ulum Jombang)
Volume 08, Nomor 01, Juni 2017 Hal. 1-10 HUBUNGAN TINGKAT STRES DENGAN GANGGUAN SIKLUS MENSTRUASI PADA REMAJA PUTRI (Studi Di Asrama III Nusantara Pondok Pesantren Darul Ulum Jombang) (THE RELATIONSHIP
Lebih terperinciHUBUNGAN TINGKAT DISMENOREA DENGAN PENGGUNAAN ANALGETIK PADA SISWA SMPN 4 PEUSANGAN KABUPATEN BIREUEN. Nurhidayati 1*)
HUBUNGAN TINGKAT DISMENOREA DENGAN PENGGUNAAN ANALGETIK PADA SISWA SMPN 4 PEUSANGAN KABUPATEN BIREUEN Nurhidayati 1*) 1 Dosen Diploma-III Kebidanan Universitas Almuslim *) email : yun_bir_aceh@yahoo.com
Lebih terperinciHUBUNGAN INDEKS MASA TUBUH DENGAN GANGGUAN MENSTRUASI PADA MAHASISWA KEBIDANAN STIKES YARSI SUMBAR BUKITTINGGI TAHUN 2014.
HUBUNGAN INDEKS MASA TUBUH DENGAN GANGGUAN MENSTRUASI PADA MAHASISWA KEBIDANAN STIKES YARSI SUMBAR BUKITTINGGI TAHUN 2014 Yessi Ardiani * ABSTRACT Body mass index affects the menstrual disorders because
Lebih terperinciHUBUNGAN STRES DENGAN GANGGUAN SIKLUS MENSTRUASI PADA TINGKAT 2 PRODI DIII KEBIDANAN STIKES MUHAMMADIYAH KLATEN. Sri Wahyuni ABSTRAK
HUBUNGAN STRES DENGAN GANGGUAN SIKLUS MENSTRUASI PADA TINGKAT 2 PRODI DIII KEBIDANAN STIKES MUHAMMADIYAH KLATEN Sri Wahyuni ABSTRAK Siklus menstruasi dapat bervariasi pada satu wanita selama saat-saat
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Menstruasi adalah pendarahan periodik dan siklik dari uterus, disertai
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Menstruasi adalah pendarahan periodik dan siklik dari uterus, disertai pelepasan (deskuamasi) endometrium. Panjang siklus menstruasi yang normal atau dianggap sebagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Setiap perempuan memiliki siklus menstruasi yang berbeda-beda, namun hampir 90% wanita memiliki siklus hari dan hanya 10-15%
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap perempuan memiliki siklus menstruasi yang berbeda-beda, namun hampir 90% wanita memiliki siklus 25-35 hari dan hanya 10-15% yang memiliki panjang siklus 28 hari,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat dewasa, usia di mana anak tidak lagi merasa di bawah tingkat orangorang
1 BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Masa remaja merupakan usia dimana individu berintegrasi dengan masyarakat dewasa, usia di mana anak tidak lagi merasa di bawah tingkat orangorang yang lebih tua melainkan
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA TINGKAT KECEMASAN DENGAN SINDROM PREMENSTRUASI PADA MAHASISWI TINGKAT II AKADEMI KEBIDANAN ESTU UTOMO BOYOLALI
HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KECEMASAN DENGAN SINDROM PREMENSTRUASI PADA MAHASISWI TINGKAT II AKADEMI KEBIDANAN ESTU UTOMO BOYOLALI Sri Siyamti & Herdini Widyaning Pertiwi Akademi Kebidanan Estu Utomo Boyolali
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. mengeluarkan hormon estrogen (Manuaba, 2008). Menarche terjadi di
5 BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Menarche a. Pengertian menarche Menarche adalah pengeluaran darah menstruasi pertama yang disebabkan oleh pertumbuhan folikel primodial ovarium yang mengeluarkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sebelum dan selama menstruasi bahkan disertai sensasi mual. 1 Dalam istilah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada saat menstruasi sebagian besar perempuan sering mengalami keluhan sensasi yang tidak nyaman seperti nyeri pada perut bagian bawah sebelum dan selama menstruasi
Lebih terperinciHubungan Personal Hygiene Organ Reproduksi dengan Kejadian Keputihan pada Remaja Siswi Smk N 1 Sumber Kecamatan Sumber Kabupaten Rembang
Hubungan Personal Hygiene Organ Reproduksi dengan Kejadian Keputihan pada Remaja Siswi Smk N 1 Sumber Kecamatan Sumber Kabupaten Rembang Yuli Irnawati 1, Vivi Nur Setyaningrum 2 1,2 DIII Kebidanan, Akbid
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang biasa terjadi dalam kehidupan sehari-hari dan tidak dapat dihindari serta
BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Stres tidak terpisahkan dari kehidupan setiap individu, suatu fenomena yang biasa terjadi dalam kehidupan sehari-hari dan tidak dapat dihindari serta akan dialami
Lebih terperinciAnalisis Usia Menarchee Dan Status Gizi Terhadap Usia Ibu Menopause
Analisis Usia Menarchee Dan Status Gizi Terhadap Usia Ibu Menopause Diane Magriece Kalengkongan 1, Linda Makalew 2, Jenny Mandang 1,3.Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Manado 2. Jurusan Analis Poltekkes
Lebih terperinciHUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN KEJADIAN DISMENOREA PADA REMAJA PUTRI DI SMA MTA SURAKARTA
HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN KEJADIAN DISMENOREA PADA REMAJA PUTRI DI SMA MTA SURAKARTA Luthfianing Setya Rahmadhani, Rina Sri Widayati Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Aisyiyah Surakarta ABSTRAK Latar Belakang:
Lebih terperinci1. Perbedaan siklus manusia dan primata dan hormon yang bekerja pada siklus menstruasi.
Nama : Hernawati NIM : 09027 Saya mengkritisi makalah kelompok 9 No 5 tentang siklus menstruasi. Menurut saya makalah mereka sudah cukup baik dan ketikannya juga sudah cukup rapih. Saya di sini akan sedikit
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. kehidupan. Seseorang yang usia lanjut akan mengalami adanya perubahan yang. pada remaja, menstruasi dan menopause pada wanita
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Menjadi tua merupakan suatu proses bagian dari kehidupan seseorang, dan sudah terjadi sejak konsepsi dalam kandungan hingga berlangsung terus sepanjang kehidupan.
Lebih terperinciHUBUNGAN KECEMASAN REMAJA DENGAN KEJADIAN DISMENOREA PADA SISWI SMP X BANDUNG
HUBUNGAN KECEMASAN REMAJA DENGAN KEJADIAN DISMENOREA PADA SISWI SMP X BANDUNG Eva Supriatin Sekolah Tinggi Ilmu Keperawatan (STIKep) PPNI Jabar Jalan Ahmad Yani No. 7 Bandung 40112 evatarisa@gmail.com
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN MENARCHE PADA REMAJA PUTRI DI SMP NEGERI 3 KOTA JAMBI TAHUN 2014
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN MENARCHE PADA REMAJA PUTRI DI SMP NEGERI 3 KOTA Irma Harahap 1 *, Erris 2 1 Akademi Keperawatan Jambi 2 Politeknik Kesehatan Jambi Jurusan Kesehatan Lingkungan *Korespondensi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kehamilan dan persalinan, namun lebih luas lagi yaitu menarche sampai
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada era Globalisasi sekarang ini kesehatan menjadi hal yang sangat berharga. Terutama pada kesehatan reproduksi yang sekarang ini menjadi perhatian dunia. Masalah kesehatan
Lebih terperinciHUBUNGAN STRES BELAJAR DENGAN GANGGUAN MENSTRUASI PADA MAHASISWI PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN SEMESTER 2 STIKES AISYIYAH YOGYAKARTA TAHUN 2010
HUBUNGAN STRES BELAJAR DENGAN GANGGUAN MENSTRUASI PADA MAHASISWI PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN SEMESTER 2 STIKES AISYIYAH YOGYAKARTA TAHUN 2010 Sri Ratna Ningsih 1. Hikmah Sobri 2 Abstrack : The objective
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. seperti susah diatur dan lebih sensitif terhadap perasaannya (Sarwono, 2011).
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masa remaja merupakan masa transisi antara masa anak-anak ke masa dewasa, atau masa usia belasan tahun yag ditandai dengan perubahan perilaku seperti susah diatur dan
Lebih terperinciHUBUNGAN STRES BELAJAR DENGAN GANGGUAN MENSTRUASI PADA MAHASISWI PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN
HUBUNGAN STRES BELAJAR DENGAN GANGGUAN MENSTRUASI PADA MAHASISWI PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN Sri Ratna Ningsih & Hikmah Sobri STIKES Aisyiyah Yogyakarta E-mail: myratna_cute@yahoo.co.id Abstract: The
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Remaja adalah suatu tahap peralihan antara masa anak-anak. menuju dewasa. Sebelum memasuki masa remaja, seseorang akan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Remaja adalah suatu tahap peralihan antara masa anak-anak menuju dewasa. Sebelum memasuki masa remaja, seseorang akan mengalami periode pubertas terlebih dahulu. Pada
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. dan kehamilan. Alat kontrasepsi non hormonal artinya tidak mengandung
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Alat kontrasepsi hormonal merupakan alat kontrasepsi yang mengandung hormon estrogen dan progesteron yang dapat mencegah ovulasi dan kehamilan. Alat kontrasepsi non
Lebih terperinciBAB VI PEMBAHASAN. A. Pembahasan Univariat 1) Kejadian Dismenore Responden. yang tidak mengalami dismenore sebanyak 55 orang (55%).
BAB VI PEMBAHASAN A. Pembahasan Univariat 1) Kejadian Dismenore Responden Kejadian dismenore pada mahasiswi program D III Akademi Kebidanan Aisyiyah Provinsi Banten menjukkan bahwa dari 100 responden yang
Lebih terperinciKARYA TULIS ILMIAH. Karya Tulis Ilmiah ini diajukan untuk memenuhi persyaratan Memperoleh Gelar Ahli Madya Kebidanan (AM.Keb)
KARYA TULIS ILMIAH HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN PENDIDIKAN WANITA PRE MENOPAUSE TENTANG MENOPAUSE DENGAN KESIAPAN MENGHADAPI MENOPAUSE DI DUSUN WONOLOPO RW 6 KECAMATAN MIJEN KABUPATEN SEMARANG TAHUN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang besar dan persebaran penduduk yang belum merata. Berdasarkan data
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan negara berkembang dengan jumlah penduduk yang besar dan persebaran penduduk yang belum merata. Berdasarkan data sensus penduduk tahun 2010, jumlah
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. hidupnya mengalami periode menstruasi atau haid. Menstruasi adalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Wanita yang mulai memasuki usia pubertas normalnya dalam perjalanan hidupnya mengalami periode menstruasi atau haid. Menstruasi adalah pengeluaran darah yang berasal
Lebih terperinciHubungan Usia Dan Lama Menopause Dengan Tingkat Kecemasan Wanita Menopause
OPEN ACCESS E-ISSN : 2549-6581 Artikel Hasil Penelitian Diterima : 2 April 2017 Direview : 5 April 2017 Dimuat : April Juli 2017 Hubungan Usia Dan Lama Menopause Dengan Tingkat Kecemasan Wanita Menopause
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Masa menopause merupakan suatu transisidimana ditandai. perubahan siklus menstruasi yang sebelumnya regular, siklik, bisa
BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masa menopause merupakan suatu transisidimana ditandai perubahan siklus menstruasi yang sebelumnya regular, siklik, bisa diprediksi yang cenderung ovulatoar menjadi
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI DENGAN SIKLUS MENSTRUASI PADA REMAJA PUTRI KELAS XI DI MADRASAH ALIYAH AL-MUKMIN NGRUKI SURAKARTA TAHUN 2015
HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI DENGAN SIKLUS MENSTRUASI PADA REMAJA PUTRI KELAS XI DI MADRASAH ALIYAH AL-MUKMIN NGRUKI SURAKARTA TAHUN 2015 Tika Nur Hidayah 1) dan Sab ngatun 2) 2) Dosen AKBID Mamba ul Ulum
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penduduk adalah berusia tahun (BKKBN, 2003) Leutinizing Hormon (LH) yang signifikan (Aulia, 2009).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masa Remaja adalah usia di antara anak-anak dan dewasa, yang secara biologis yaitu antara umur 10 sampai 19 tahun. Peristiwa terpenting yang terjadi pada gadis remaja
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN MENSTRUASI TERHADAP UPAYA PENANGANAN DISMENORE PADA SISWI SMA NEGERI 1 BUNGKU TENGAH
HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN MENSTRUASI TERHADAP UPAYA PENANGANAN DISMENORE PADA SISWI SMA NEGERI 1 BUNGKU TENGAH Mila Wiretno 1, Akmal 2, H. Indar 3 1 STIKES Nani Hasanuddin Makassar 2 STIKES Nani
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Masa remaja adalah suatu tahap antara masa kanak kanak dengan
8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Remaja 1. Definisi Masa remaja adalah suatu tahap antara masa kanak kanak dengan masa dewasa. Dalam masa ini, remaja itu berkembang kearah kematangan seksual, memantapkan identitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dismenore adalah nyeri menstruasi seperti kram pada perut bagian bawah yang terjadi saat menstruasi atau dua hari sebelum menstruasi dan berakhir dalam 72 jam. Terkadang
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh: Yunita Andriani
HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH, TINGKAT STRESS, DAN AKTIVITAS FISIK DENGAN TINGKAT DISMENORE PADA MAHASISWA DIII KEBIDANAN SEMESTER II STIKES AISYIYAH YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh: Yunita Andriani
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. produktif dan kreatif sesuai dengan tahap perkembangannya (Depkes, 2010).
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Remaja adalah harapan bangsa, sehingga tak berlebihan jika dikatakan bahwa masa depan bangsa yang akan datang akan ditentukan pada keadaan remaja saat ini. Remaja yang
Lebih terperinciHUBUNGAN STRES DENGAN SIKLUS MENSTRUASI PADA USIA TAHUN
PENELITIAN HUBUNGAN STRES DENGAN SIKLUS MENSTRUASI PADA USIA 18-21 TAHUN Sri Hazanah 1}, Rahmawati Shoufiah 2), Hj. Nurlaila 3) 1)2) 3) Jurusan Kebidanan Poltekkes Kaltim Abstrak. Siklus menstruasi idealnya
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Surakarta. Penelitian menggunakan pendekatan cross sectional. Pendekatan
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan rancangan observasional analitik. Studi ini dilakukan untuk melihat adanya hubungan antara tingkat stres dengan tingkat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menopause adalah suatu masa peralihan dalam kehidupan wanita yang menunjukan bahwa ovarium telah berhenti menghasilkan sel telur, aktivitas menstruasi berkurang dan
Lebih terperinciJURNAL ILMIAH SIMANTEK Vol.1 No. 2 Juni 2017
GAMBARAN INDEX MASSA TUBUH (IMT) DENGAN GANGGUAN HAID PADA KARYAWATI IRFAN DARFIKA LUBIS DOSEN TETAP FAKULTAS KEDOKTERAN UMSU MEDAN ABSTRACT Objective: To find out the Mass Body Mass Index (IMT) with Menstrual
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. keadaan normal lama menstruasi berkisar antara 3-7 hari dan rata-rata berulang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Masa remaja adalah masa transisi dari anak-anak ke dewasa. Masa remaja merupakan salah satu tahap perkembangan dalam rentang kehidupan manusia. Remaja sudah tidak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Masa remaja merupakan masa peralihan dari masa kanak-kanak menuju
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masa remaja merupakan masa peralihan dari masa kanak-kanak menuju masa dewasa. Menurut The Health Resource and Services Administration Guideline Amerika Serikat tahun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dapat mengambil peran yang cukup besar daripada ayah terutama pada. perkembangan anak perempuan, karena kesamaan gender dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Peran orang tua baik ayah maupun ibu, dalam pertumbuhan dan perkembangan anak menuju dewasa sangat berpengaruh dan dapat menentukan bagaimana kesehatan anak di masa
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA MENSTRUASI DINI DAN SOSIAL EKONOMI DENGAN KEJADIAN KANKER PAYUDARA DI RUANG EDELWIS RSUD ULIN BANJARMASIN
HUBUNGAN ANTARA MENSTRUASI DINI DAN SOSIAL EKONOMI DENGAN KEJADIAN KANKER PAYUDARA DI RUANG EDELWIS RSUD ULIN BANJARMASIN Indah Nur aini *, Rizqy Amelia 1, Fadhiyah Noor Anisa 1 1 AKBID Sari Mulia Banjarmasin
Lebih terperinciHUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG MENSTRUASI DENGAN KECEMASAN TERHADAP KETIDAKTERATURAN SIKLUS MENSTRUASI PADA SISWI KELAS VIII DI SMP NEGERI 1 BERGAS
HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG MENSTRUASI DENGAN KECEMASAN TERHADAP KETIDAKTERATURAN SIKLUS MENSTRUASI PADA SISWI KELAS VIII DI SMP NEGERI 1 BERGAS Ni Kadek Marta Ayunita Sangging 1), Heni Setyowati 2),
Lebih terperinciDAMPAK FAKTOR STRESS DAN GANGGUAN WAKTU MENSTRUASI PADA MAHASISWA
DAMPAK FAKTOR STRESS DAN GANGGUAN WAKTU MENSTRUASI PADA MAHASISWA Suparji Dosen Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Surabaya suparjibrisa@yahoo.co.id ABSTRAK Dampak dari gangguan menstruasi yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN tahun jumlahnya meningkat dari 21 juta menjadi 43 juta atau dari 18%
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap satu diantara enam penduduk dunia adalah remaja. Sedangkan 85% diantaranya hidup di negara berkembang. Di Indonesia, jumlah remaja dan kaum muda berkembang sangat
Lebih terperinciHUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN DENGAN KETIDAKTERATURAN MENSTRUASI PADA MAHASISWA UNIVERSITAS TRIBHUWANA TUNGGADEWI MALANG ABSTRAK
HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN DENGAN KETIDAKTERATURAN MENSTRUASI PADA MAHASISWA UNIVERSITAS TRIBHUWANA TUNGGADEWI MALANG Lidya Kae Dhongu 1), Sri Mudayati 2), Novita Dewi 3) 1 ) Mahasiswa Program Studi Ilmu
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DENGAN SIKAP MAHASISWI KEPERAWATAN SI DALAM MENGATASI DISMENORE
HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DENGAN SIKAP MAHASISWI KEPERAWATAN SI DALAM MENGATASI DISMENORE DI FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan meraih
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. membawa dampak pada konsekuensi kesehatan baik fisik maupun psikis
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menopause merupakan suatu fase alamiah yang akan dialami oleh setiap wanita yang biasanya terjadi diatas usia 40 tahun, tepatnya umur antara 40-55. Kondisi ini merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. progresteron berkurang (Siswono, 2004). menyikapi perubahan itu secara negatif karena mereka tidak terima dengan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menopause merupakan suatu masa peralihan dalam kehidupan wanita, dimana ovarium berhenti menhasilkan sel telur, aktivitas menstruasi berkurang dan akhirnya berhenti,
Lebih terperinciTINGKAT STRES DAN DISMENOREA PADA REMAJA KELAS XI PROGRAM AKSELERASI DAN REGULER DI SMA N 3 SURAKARTA
TINGKAT STRES DAN DISMENOREA PADA REMAJA KELAS XI PROGRAM AKSELERASI DAN REGULER DI SMA N 3 SURAKARTA Indah Noviandari, Winarni Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Aisyiyah Surakarta bunda.aya06@gmail.com Latar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pemikiran bahwa dirinya akan menjadi tua, tidak sehat, dan tidak cantik lagi.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menopause merupakan keadaan dimana seorang perempuan tidak lagi mengalami menstruasi yang terjadi pada rentang usia 50 sampai 59 tahun (Harlow, 2012). Pada masa ini
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. terjadi peralihan antara masa kanak-kanak ke masa dewasa dimulai pada usia 8-14
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap wanita normal pasti mengalami menstruasi, pada masa tersebut terjadi peralihan antara masa kanak-kanak ke masa dewasa dimulai pada usia 8-14 tahun dimana terjadi
Lebih terperinciHubungan Usia Kehamilan dan Preeklampsia dengan Asfiksia Neonatorum Bayi Baru Lahir di RSUD Ambarawa Kabupaten Semarang
Hubungan Usia Kehamilan dan Preeklampsia dengan Asfiksia Neonatorum Bayi Baru Lahir di RSUD Ambarawa Kabupaten Semarang 1) Elli Yafit Viviawati 2) Luvi Dian Afriyani 3) Yunita Galih Yudanari 1) Fakultas
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. mengalami perubahan fisik yang lebih dahulu dibanding anak laki-laki, dengan menstruasi awal (menarche) (Winkjosastro, 2007).
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di dalam siklus kehidupan setiap manusia terdapat suatu masa yang disebut dengan masa remaja. Setiap anak ketika memasuki masa remaja akan mengalami perubahan fisik yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perimenopause adalah suatu fase dalam proses menua (aging) yaitu ketika seorang wanita mengalami peralihan dari masa reproduktif ke masa nonreproduktif. Pada fase ini,
Lebih terperinci