Investment Analysis and Portfolio Management. Frank K. Reilly & Keith C. Brown. Chapter 11

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Investment Analysis and Portfolio Management. Frank K. Reilly & Keith C. Brown. Chapter 11"

Transkripsi

1 Investment Analysis and Portfolio Management Frank K. Reilly & Keith C. Brown Chapter 11

2 Chapter 11 - An Introduction to Security Valuation Questions to be answered: 1. What are the two major approaches to the investment process? 2. What are the specifics and logic of the top-down (three-step) approach? 3. What empirical evidence supports the usefulness of the top-down approach? 4. When valuing an asset, what are the required inputs? 5. After you have valued an asset, what is the investment decision process? 6. How do you determine the value of bonds? 7. How do you determine the value of preferred stock? 8. What are the two primary approaches to the valuation of common stock? 2

3 Chapter 11 - An Introduction to Security Valuation 9. Under what conditions is it best to use the present value of cash flow approach for valuing a company s equity? 10. Under what conditions is it best to use the present value of cash flow approach for valuing a company s equity? 11. How do you apply the discounted cash flow valuation approach and what are the major discounted cash flow valuation techniques? 12. What is the dividend discount model (DDM) and what is its logic? 13. What is the effect of the assumptions of the DDM when valuing a growth company? 14. How do you apply the DDM to the valuation of a firm that is expected to experience temporary supernormal growth? 15. How do you apply the relative valuation approach? 3

4 Chapter 11 - An Introduction to Security Valuation 16.What are the major relative valuation ratios? 17.How can you use the DDM to develop an earnings multiplier model? 18.What does the DDM model imply are the factors that determine a stock s P/E ratio? 19.What two general variables need to be estimated in any of the cash flow models and will affect all of the relative valuation models? 20.How do you estimate the major inputs to the stock valuation models (1) the required rate of return and (2) the expected growth rate of earnings and dividends? 21.What additional factors must be considered when estimating the required rate of return and growth for foreign security? 4

5 ANALISIS SEKURITAS Over valued Fundamental (rasional) Nilai saham Beli/jual HARGA Teknikal Under valued 5

6 The Investment Decision Process Tentukan return yg disyaratkan (required rate of return/ror) Evaluasi investasi unt menentukan apakah harga pasarnya konsisten dg return yg disyaratkan Estimasi nilai sekuritas yg didasarkan pd arus kas harapan & ror kita Bandingkan nilai intrinsik dg harga pasar unt menentukan apakah kita akan membelinya 6

7 Valuation Process Ada dua pendekatan 1. Atas-Bawah (Top-down), pendekatan tiga-tahap 2. Bawah-atas (Bottom-up), penilaian shm, pendekatan pungut shm (stock picking approach) Perbedaan antara dua pendekatan tsb adl pentingnya persepsian tentang pengauh ekonomik dan industri atas pershn & shm individual 7

8 Top-Down, Three-Step Approach 1. Pengaruh ekonomik scr umum Putuskan bgm mengalokasi dana investasi di antara negara, dan dlm negara unt obligasi, shm, dan kas 2. Pengaruh Industri Tentukan industri mana yg bagus (prosper) dan mana yg jelek (suffer) pd basis global dan dlm negara 3. Analisis pershn Tentukan perusahaan mana dlm indutri yg dipilih yg baik (prosper) dan shm mana yg murah (undervalued) 8

9 Does the Three-Step Process Work? Bbrp studimenunjukkan bhw umumnya perubahan dlm laba pershn idividual dpt dilihat (attributed) pd perubhn dlm laba korporasi agregat dan perubhn dlm industri pershn Bbrp studi tlh menemukan hubungan antara hrg shm agregat dan berbagai angka ekonomik (various economic series) seperti pengangguran, pendapatan, atau produksi Analisis hubungan antara return unt pasar shm agregat, industri alternatif, dan shm individual menunjukkan bhw umumnya perubhn dlm return unt shm individual dpt dijelaskan oleh perub dlm return unt pasar shm aggregat dan industi pershn (stock s industry) 9

10 Theory of Valuation Nilai aset adl nilai sekarang return harapannya Kita berharap aset memberikan aliran return selama kita memilikinya Unt mengkonversi aliran return tsb menjadi nilai unt sekuritas, kita hrs mendiskonto aliran tsb pd return yg kita persyaratkan Hal ini memerlukan estimasi tentang: Aliran return ekspektasian, dan Tingkat ROI yg disyaratkan 10

11 Stream of Expected Returns Bentuk return Laba Arus kas Dividen Pembayaran bunga Keuntungan modal (peningkatan dlm nilai) Pola waktu dan tingkat return bertumbuh 11

12 Required Rate of Return Ditentukan dg 1. tingkat return bebas risiko ekonomi, ditambah 2. tingkat ekspektasi inflasi slm periode pemilikan, ditambah 3. tambhan risiko yg ditentukan olh ketidakpastian return 12

13 Investment Decision Process: A Comparison of Estimated Values and Market Prices Jika nilai estimasian > harga pasar, Beli Jika nilai estimasian < harga pasar, JANGAN Beli 13

14 Valuation of Alternative Investments Penilaian obligasi adl retlatif mudah sebab ukuran dan pola waktu arus kas dr obligasi slm umur ekonomisnya dpt diketahui 1. Pembayaran bunga dilakukan umumnya setiap enam bulan sama dengan setengah tingkat kupon dikalikan nilai nominal obligasi 2. Nilai pokok dibayar pd tgl jatuh tempo obligasi 14

15 Valuation of Bonds Contoh: Dlm obligasi terbit th 2002, nilai $10,000 jth tempo th 2017 dg kupon 10% Diskontokan pembayaran tsb pd return yg syaratkan investor (jika tingkat bebas risiko sebesar 9% dan investor mensyaratkan tambahan risiko (risk premium) sebesar 1%, sehingga retun yg disyaratkan menjadi 10%) 15

16 Valuation of Bonds Nilai sekarang (PV) pembayaran bunga adl anuitas slm tigapuluh periode pd setengah return yg disyaratkan: $500 x = $7,686 PV pokok pinjaman adl juga didiskontokan: $10,000 x.2314 = $2,314 Nilai total obligasi pd 10% = $10,000 16

17 Valuation of Bonds Penilaian $10,000 adl jumlah bhw investor akan membayar obligasi, dg asumsi bhw return yg disyaratkan atas obligasi dr kelompok risiko sebesar 10% Jika harga pasar obligasi di atas nilai tsb, investor tdk akan beli, sebab hasil s/d jth tempo (yield to maturity) yg dijanjikan akan lbh kecil dp return yg disyaratkan investor 17

18 Valuation of Bonds Scr alternatif, dg asumsi investor memerlukan 12 persen return atas obligasi, nilainya akan menjadi: $500 x = $6,882 $10,000 x.1741 = 1,741 Nilai Total obligasi pd 12 persen = $8,623 Semakin tinggi return akan semikin rendah nilai! Bandingkan nilai hitungan dg harga pasar obligasi unt menentukan apakah anda akan membelinya. 18

19 Valuation of Preferred Stock Pemilik sham preferen menerima janji unt membayar dividen tertentu, biasanya kuatalan, slm pemilikan (perpetuity) Selama pembayaran hanya dilakukan stlh pershn memenuhi pembayaran bungan obligasinya, maka ada ketidakpastian lbh besar tentang return Perlakuan pajak atas dividen yg dibayar bg pershn (80% tax-exempt) akan menutup (offsets) tambahan risiko (risk premium) 19

20 Valuation of Preferred Stock Nilai shm preferen adl dividen tahunan yg dijanjikan dibagi returnyg disyaratkan atas shm preferen (k p ) V = Dividend k p Anggplah shm preferen dg nilai pari $100 dan dividen $8 setahun dan return ylg disyaratkan sbesar 9 % $8 V = = $

21 Valuation of Preferred Stock Slm harga pasar diketahui, kita dpt menderivasi hasil yg dijanjikan k p = Pd harga pasar $85, hasil shm preferen akan menjadi $8 k p = = $85.00 Dividend Price

22 Approaches to the Valuation of Common Stock Ada dua pendekatan 1. Penilaian aruskas diskontoan (Discounted cash-flow) PV bbrp ukuran arus kas, yg memasukkan dividen, aruskas operasi, dan aruskas bebas 2. Teknik penilaian Relatif Nilai diestimasi berdasarkan pd harganya relatif pd variabel signifikan, spt laba, arus kas, nilai buku, atau penjualan 22

23 Approaches to the Valuation of Common Stock Pendekatan arus kas diskontoan adl tergantung pd bbrp faktor: Tingkat pertumbuhan dan durasi pertumbuhan arus kas Estimasi tingkat diskonto 23

24 Why and When to Use the Discounted Cash Flow Valuation Approach Ukuran arus kas menggunakan Dividen Biaya ekuitas (Cost of equity) sbg tingkt diskonto Arus kas operasi Rata-rata tertimbang biaya modal (Weighted Average Cost of Capital/WACC) Arus kas bebas untuk ekuitas Biaya ekuitas Tergantung pd tingkat pertumbuhan dan tingkat diskonto 24

25 Why and When to Use the Relative Valuation Techniques Memberikan inf tentang bgm pasar menilai shm Pasar aggregat Industri alternatif Saham individual dlm industri Tak ada petunjuk tentang apakah penilaian tepat Paling baik digunakan jika memiliki entitas yg dpat dibandingkan Pasar agregat tdk berada pd ekstrim penilaian 25

26 V j Discounted Cash-Flow Valuation Techniques t = = (1 + = t n CFt k) t 1 Notasi: V j n CF t k = nilai shm j = umur aset = arus kas, dlm period t = tkt diskonto yg sama dengan return yg disyaratkan investor unt aset j, yg ditentukan dg ketidakpastian (risiko) arus kas saham 26

27 Valuation Approaches and Specific Techniques Pendekatan unt penilaian ekuitas Figure 13.2 Teknik Arus Kas diskontoan Teknik penilaian relatif PV Dividen (DDM) Rasio Price/Earnings (PE) PV arus kas operasi Rasio Price/Cash flow (P/CF) PV arus kas bebas Rasio Price/Book Value (P/BV) Rasio Price/Sales (P/S) 27

28 The Dividend Discount Model (DDM) Nilai satu lembar shm biasa mrp PV dividen mendatang V = j = n t = 1 (1 (1 D + D + 1 k t k ) ) t + (1 D + 2 k ) 2 + (1 D + 3 k ) (1 D + k ) Notasi: V j = nilai shm biasa j D t = dividen slm periode waktu t k = return yg disyaratkan atas shm j 28

29 The Dividend Discount Model (DDM) Jk shm tdk tahan slm satu periode tak tentu, maka menjual pd akhir thn 2 akan berimplikasi: V j = D D SP 1 2 j ( 1+ k) (1 + k) (1 + k ) 2 Harga penjualan pd akhir th dua adl nilai dr semua pembayaran dividen yg tersisa (remaining dividend payments), yg scr sederhana mrp ekstensi dr persamaan asli 29

30 The Dividend Discount Model (DDM) Shm dg tanpa dividen diharapkan unt mulai membayar dividen pd beberpa titik waktu, misalnya tahun tiga... Notasi: D 1 = 0 D 2 = 0 V j = D (1 + 1 k) + D (1 + 2 k) 2 + D (1 + 3 k) D (1 + k) 30

31 The Dividend Discount Model (DDM) Model periode tak tentu (Infinite) berasumsi tingkat pertumbuhan konstan unt estimasi dividen mendatang Notasi: V V j = nilai saham j D 0 = pembayaran dividen dlm periode sekarang g = tingkat pertumbuhan konstan k = return yg disyaratkan atas shm j j = 2 D0 ( 1+ g) D0 (1 + g) D0 (1 + g) n (1 + k) (1 + k) (1 + k) n = jumlah periode, yg kita anggap menjadi tak tentu n 31

32 The Dividend Discount Model (DDM) Model periode tak tentu (Infinite) berasumsi tingkat pertumbuhan konstan unt estimasi dividen mendatang V j = 2 D0 ( 1+ g) D0 (1 + g) D0 (1 + g) n (1 + k) (1 + k) (1 + k) n Rumus tsb dpt diringkas menjadi: 1. Estimasikan return yg disyaratkan (k) 2. Estimasikan tingkat pertumbuhan dividen (g) V j = k D 1 g 32

33 Infinite Period DDM and Growth Companies Asumsi DDM: 1. Dividen tumbuh pd tingkat konstan 2. Tingkat pertumbuhan konstan akan berlangsung unt satu periode tak tentu 3. Return yg disyaratkan (k) adl lbh besar daipada tingkat pertumbuhan tak tentu (g) 33

34 Infinite Period DDM and Growth Companies Pershn bertumbuh memiliki kesempatan unt memperoleh ROI lbh besar dp return yg disyaratkanya Unt mengeksploitasi kesempatan ini, pershn umumnya menahan persentasi tinggi dr laba unt reinvestasi, dan labanya tumbuh lbh cepat dp perusahaan lain sejenis Hal ini tdkkonsisten dg asumsi DDM periode tak tentu 34

35 Infinite Period DDM and Growth Companies DDM periode tak tentu mengasumsikan pertumbuhan konstan slm satu periode tak tentu, tetapi pertumbuhan tinggi scr abnormal biasanya tdk dpt pertahankan scr tak tentu (maintained indefinitely) Risiko dan pertumbuhan adl tdk mesti terkait Kondisi temporer pertumbuhan tinggi takdpt dinilai dg menggunakanddm 35

36 Valuation with Temporary Supernormal Growth Gabungkan model tsb unt mengevaluasi tahun pertumbuhan supernormal dan kemudian gunakan DDM unt menghitung tahun sisanya pd tingkat kebelangsungan (sustainable rate) Contoh: Dg return yg disyaratkan 14 persen dan pertumbuhan dividen: 36

37 Valuation with Temporary Supernormal Growth Dividend Year Growth Rate 1-3: 25% 4-6: 20% 7-9: 15% 10 on: 9% 37

38 Valuation with Temporary Supernormal Growth Persamaan nilai menjadi (1.25) 2.00(1.25) 2.00(1.25) = (1.25) (1.20) 2.00(1.25) (1.20) (1.25) (1.20) 2.00(1.25) (1.20) (1.15) (1.25) (1.20) (1.15) 2.00(1.25) (1.20) (1.25) (1.20) (1.15) (1.09) (.14.09) + 9 (1.14) V i 3 (1.15) 3 38

39 Computation of Value for Stock of Company with Temporary Supernormal Growth Discount Present Growth Year Dividend Factor Value Rate Exhibit $ $ % $ % $ % $ % $ % $ % $ % $ % $ % % $ a b $ a Value of dividend stream for year 10 and all future dividends, that is $ $11.21/( ) = $ b The discount factor is the ninth-year factor because the valuation of the remaining stream is made at the end of Year 9 to reflect the dividend in Year 10 and all future dividends. 39

40 Present Value of Operating Free Cash Flows Derivasi nilai pershn total dg mendiskontokan arus kas operasi total sebelum pembayaran bungan kpd pemegang obligasi Kemudian kurangkan nilai utang unt memperoleh estimasi nilai ekuitas 40

41 Present Value of Operating Free Cash Flows V j = t = (1 + = t n OCF t WACC ) t 1 j Notasi: V j = nilai persh j n = jumlah periode ygdiasumsikan menjadi tak tentu OCF t = arus kas operasi pershn dlm period t WACC = rata-rata tetimbang biaya modal persh j 41

42 Present Value of Operating Free Cash Flows Sama dg DDM, model ini dpg digunakan unt estimasi satu periode tak tentu Dimana pertumbuhan tlh matang menjadi tingkat stabil, adaptasi ts adl V j WACC OCF = 1 j g OCF Dimana: OCF 1 = arus kas bebas operasi dl periode 1 g OCF = pertumbuhan konstan jk panjang dr aus kas bebas operasi 42

43 Present Value of Operating Free Cash Flows Dg menganggap bbrp tingkat perbedaan pertumbuhan unt OCF, estimasi ini dpt dibagi ke dalam tahapan spt dg model pertumbuhan dividen supernormal Estimasikan tingkat pertumbuhan dan durasi pertumbuhan unt tiap periode 43

44 Present Value of Free Cash Flows to Equity Arus kas bebas unt ekuitas diderivasi stlh arus kas operasi tlh disesuaikan unt pembayaran utang (bunga dan pokok pinjaman) Tingkat diskonto yg digunakan lbh pada biaya ekuitas pershn (k) dp WACC 44

45 Present Value of Free Cash Flows to Equity V j = t n FCF (1 + k ) = 1 j t t dimana: V j n = nilai saham j = jumlah periode, yg kita anggap menjadi tak tentu FCF t = arus kas bebas pershn dlm periode t K j = biaya ekuitas 45

46 Relative Valuation Techniques Nilai dpt dihitung dg membandingkan dg saham yg sama berdasarkan pd rasio relatif Variabel releven meliputi laba, arus kas, nilai buku dan penjualan Teknik penilaian relatif plg populer didasarkan pd price to earnings 46

47 Earnings Multiplier Model Model ini menilai shm berdasarkan pd laba tahunan ekspektasian Rasio harga-laba (P/E), atau pengganda laba (Earnings Multiplier) = Current Market Price Expected Twelve - Month Earnings 47

48 Earnings Multiplier Model Model diskonto dividen periode tak tentu menunjukkan variabel akan menentukan nilai rasio P/E D P i Dg membagi kedua sisi dg laba ekspektasian slm 12 bulan berikutnya (E 1 ) P i E 1 = k = D k 1 1 g / E g 1 48

49 Earnings Multiplier Model Dg demikian, rasio P/E dihitung dg 1. Rasio pembayaran dividen ekspektasian 2. Retun yg disyaratkan atas shm (k) 3. Tingkap pertumbuhan ekspektasian dividen (g) P i E 1 = D 1 / k E g 1 49

50 Earnings Multiplier Model Contoh Anggaplah: Pembayaran dividen = 50% Return ygdisyaratkan = 12% Pertumbuhan ekspektasian = 8% D/E =.50; k =.12; g=.08 P/E = =.50/.04 =

51 Earnings Multiplier Model Perubahan kecil dlm salah satu atau kedua k atau g akan memiliki dampak besar pd angka pengganda (multiplier) D/E =.50; k=.13; g=.08 P/E =.50/(.13-/.08) =.50/.05 = 10 P i E 1 = D 1 / k E g 1 51

52 Earnings Multiplier Model Perubahan kecil dlm salah satu atau kedua k atau g akan memiliki dampak besar pd angka pengganda (multiplier) D/E =.50; k=.13; g=.08 P/E = 10 P i E 1 = D 1 / k E g 1 52

53 Earnings Multiplier Model Perubahan kecil dlm salah satu atau kedua k atau g akan memiliki dampak besar pd angka pengganda (multiplier) D/E =.50; k=.13; g=.08 P/E = 10 D/E =.50; k=.12; g=.09 P/E =.50/(.12-/.09) =.50/.03 = 16.7 P i E 1 = D k 1 / E g 1 53

54 Earnings Multiplier Model Perubahan kecil dlm salah satu atau kedua k atau g akan memiliki dampak besar pd angka pengganda (multiplier) D/E =.50; k=.13; g=.08 P/E = 10 D/E =.50; k=.12; g=.09 P/E = 16.7 D/E =.50; k=.11; g=.09 P/E =.50/(.11-/.09) =.50/.02 = 25 P i E 1 = D k 1 / E g 1 54

55 Earnings Multiplier Model Perubahan kecil dlm salah satu atau kedua k atau g akan memiliki dampak besar pd angka pengganda (multiplier) D/E =.50; k=.13; g=.08 P/E = 10 D/E =.50; k=.12; g=.09 P/E = 16.7 D/E =.50; k=.11; g=.09 P/E = 25 P i E 1 = D k 1 / E g 1 55

56 Earnings Multiplier Model Perubahan kecil dlm salah satu atau kedua k atau g akan memiliki dampak besar pd angka pengganda (multiplier) D/E =.50; k=.12; g=.09 P/E =

57 Earnings Multiplier Model Dg laba sekarang $2.00 dan pertumbuhan 9% Kita akan berharap E 1 menjadi $2.18 D/E =.50; k=.12; g=.09 P/E = 16.7 V = 16.7 x $2.18 = $36.41 Bandingkan nilai estimasianini dg harga pasar unt memutuskan apakan kita akan investasi dlm sekuritas itu 57

58 The Price-Cash Flow Ratio Pershn dpt memenipulasi laba Arus kas sulit (less prone) unt dimanipulasi Arus kas adl penting bgi penilaian fundamental dan dlm analisis kredit P / CF i = CF P t t + 1 Notasi: P/CF j = rasio price/cash flow bgipershn j P t = harga shm dlm periode t CF t+1 = arus kas ekspektasian per lembar unt pershn j 58

59 The Price-Book Value Ratio Scr luas digunakan unt mengukur nilai bank (sebagian besar aset bank adl likuid (obligasi dan pinjaman komersial (bonds and commercial loans) Studi Fama dan French menunjukkan hbungan terbalik antara rasio P/BV dan return ekses unt lintas-seksi saham 59

60 The Price-Book Value Ratio P / BV j = P t BV t+ 1 Notasi: P/BV j = harga/ nilai buku saham j P t = harga saham akhir tahun unt pershn j BV t+1 = nilai buku per lembar akhir tahun estimasian unt persh j 60

61 The Price-Book Value Ratio Pastikan unt menandingkan harga dg angka nilai buku sekarang, atau estimasikan nilai buku unt tahun berikutnya Dpt menderivasi suatu estimasi berdasarkan pd tingkat pertumbuhan historis unt seri waktu atau gunakan tingkat pertumbuhan yg diimplikasikan oleh analisis (ROE) X (Ret. Rate) 61

62 The Price-Sales Ratio Tingkat pertumbuhan kuat, konsisten adl persyaratan pershn bertumbuh Penjualan tergantung pd lbh kecilnya manipulasi dp data finansial lainnya 62

63 The Price-Sales Ratio P = S Notasi: P S P S t j j = t+ 1 S P t t +1 = price to salesratio for firm j = end of year stock pricefor firm annualsalesper sharefor firm j j duringyear t 63

64 The Price-Sales Ratio Tandingkan harga saham dg penjualan tahunan sekarang, atau penjualan mendatang per lembar Rasio ini berubah2 scr dramatis thd industri Marjin laba juga berubah2 dg thd industri Komparasi Relatif dg menggunakan rasio P/S di antara perusahaan dlm industri yg sama 64

65 Estimating the Inputs: The Required Rate of Return and The Expected Growth Rate of Valuation Variables Prosedur penilaian adl sama unt sekuritas di seluruh dunia, tetapi return yg disyaratkan (k) dan tingkat pertumbuhan laba ekspektasian dan variabel penilaian lainnya (g) seperti nilai buku, arus kas, dan dividen bebeda antar negara 65

66 Required Rate of Return (k) Tingkat return yag disyaratkan investor hrs diestimasi terlepas daripendekatan yg dipilih atau teknik yang digunakan Angka ini akan digunakan sbg tingkat diskonto dan juga berpengaruh penilaian relatif Angka ini tdk digunakan unt PV arus kas bebas yg menggunakan tingkat return atas ekuitas yg disyaratkan (required rate of return on equity/k) Angka ini juga tidak digunakan dlm PV arus kas operasi yg menggunakan WACC 66

67 Required Rate of Return (k) Tiga faktor mempengaruhi retun yg disyaratkan investor: Tingkat bebas risiko riil ekonomi (economy s real riskfree rate/rrfr) Tingkat inflasi ekspektasian (I) Tambahan risiko (risk premium/ RP) 67

68 The Economy s Real Risk-Free Rate Tingkat minimum yg hrs disyaratkan olh investor Tergantung pd tingkat pertumbuhan riil perekonomian (modal yg diinvestasikan hrs bertumbuh secepat pertumbuhan perekonomian) Tingkat bebs risiko dipengaruhi slm periode pendek olh ketatnya atau mudahnya pasar kredit 68

69 The Expected Rate of Inflation Investor tertarik dlm retun riil yg memungkinkan mereka meningkatkan tingkat konsumsi mereka Return bebas risiko nominal yg disyaratkan investor (required nominal risk-free rate of return/ NRFR) akan ditingkatkan unt merefleksikan beberapa inflasi ekspektasian: NRFR = [1+ RRFR][1 + E(I)]-1 Notasi: E(I) = tingkat inflasi harapan 69

70 The Risk Premium Menyebabkan perbedaan dlm return yg disyaratkan atas investasi alternatif Menjelaskan perbedaan dlm retun ekspektasian di antara sekuritas Berubah terus (over time), baik dlm pecahan hasil maupun rasio hasil (yield spread and ratios of yields) 70

71 Estimating the Required Return RFR Riil asing for Foreign Securities Hrs dihitung dg tingkat pertumbuhan riil dlm ekonomi tertentu Dpt berubah scr substansial antar negara Tingkat inflasi Mengestimasi tingkat harapan inflasi, dan menyesuaikan NRFR unt ekspektasi tsb NRFR=(1+Real Growth)x(1+Expected Inflation)-1 71

72 Risk Premium Hrs diderivasi unt tiap investasidlm tiap negara Lima komponen risiko berubah2 antar negara 1. Business risk 2. Financial risk 3. Liquidity risk 4. Exchange rate risk 5. Country risk 72

73 Expected Growth Rate of Dividends Dihitung dg Petumbuhan laba Proporsi laba yg dibayar dlm dividen Dlm jk pendek, dividen dpt tumbuh pd tingkat berbeda daripada laba yg disebabkan perubhan dlm rasio pembayaran dividen (payout ratio) Pertumbuhan laba juga dipengaruhi oleh gabungan dr laba yg ditahan (earnings retention) g = (Retention Rate) x (Return on Equity) = RR x ROE 73

74 Breakdown of ROE ROE = = Net Income Sales Sales Total Assets Total Assets Common Equity Profit Total Asset Financial = x x Margin Turnover Leverage 74

75 Estimating Growth Based on History Tingkat pertumbuhan penjualan historis, laba, arus kas, dan dividen Tiga teknik 1. rata-rata Aritmatika atau geometrik perubhan persentasi tahunan 2. Model regresi linier 3. Model regresi linier-pajang Ketiga teknik menggunakan plot data runtun waktu 75

76 Estimating Dividend Growth for Foreign Stocks Perbedaan dlm praktik akuntansi berpengaruh pd komponen ROE Tingkat mempertahankan laba (Retention Rate) Margin laba bersih Perputaran aset total Rasio aset toal/ekutias 76

77 The Internet Investments Online

78 End of Chapter 11 An Introduction to Security Valuation 78

79 Future topics Chapter 12 Macroeconomic and Market Analysis: The Global Asset Allocation Decision 79

Chapter 13 Investment Analysis and Portfolio Management

Chapter 13 Investment Analysis and Portfolio Management Chapter 13 Investment Analysis and Portfolio Management Frank K. Reilly & Keith C. Brown Chapter 13 Industry Analysis Questions to be answered: 1. Is there a difference between the returns for alternative

Lebih terperinci

Penilaian Nilai Intrinsik Saham (Valuation)

Penilaian Nilai Intrinsik Saham (Valuation) Bahan ajar digunakan sebagai materi penunjang Mata Kuliah: Manajemen Investasi Dikompilasi oleh: Nila Firdausi Nuzula, PhD Penilaian Nilai Intrinsik Saham (Valuation) Ada beragam cara yang digunakan manajemen

Lebih terperinci

Investment Analysis and Portfolio Management. Frank K. Reilly & Keith C. Brown

Investment Analysis and Portfolio Management. Frank K. Reilly & Keith C. Brown Investment Analysis and Portfolio Management Frank K. Reilly & Keith C. Brown Part 1: BACKGROUND 1 Seting Investasi 2 Alokasi Aset RETURN RISIKO PASAR MODAL 3 Investasi 5 Indeks 4 Pasar 2 Chapter 1 The

Lebih terperinci

manajemen? PROSES AKUNTANSI NERACA Bk Jurnal Bukti Bk Besar Utang Aset BB Pembantu MODAL + pendapatan - biaya ANALIS? ivestor?

manajemen? PROSES AKUNTANSI NERACA Bk Jurnal Bukti Bk Besar Utang Aset BB Pembantu MODAL + pendapatan - biaya ANALIS? ivestor? PROSES AKUNTANSI manajemen? Bukti Bk Jurnal Bk Besar NERACA BB Pembantu Aset Utang MODAL + pendapatan - biaya ANALIS? ivestor? Bandi, 2007 1 Fungsi Keuangan Perusahaan pasar NERACA kreditor 3 kas a utang

Lebih terperinci

Chapter 5 STOCK VALUATION. Brigham & Daves (2004) Bandi,

Chapter 5 STOCK VALUATION. Brigham & Daves (2004) Bandi, Chapter 5 Brigham & Daves (2004) STOCK VALUATION 1 ANALISIS SEKURITAS Over valued Fundamental (rasional) Nilai saham Beli/jual HARGA Teknikal Under valued 2 PROSES AKUNTANSI NERACA Utang Bukti Bk Jurnal

Lebih terperinci

Saham. Bukti kepemilikan Tidak ada waktu jatuh tempo Ada dua macam: Saham biasa Saham preferen

Saham. Bukti kepemilikan Tidak ada waktu jatuh tempo Ada dua macam: Saham biasa Saham preferen Saham Saham Bukti kepemilikan Tidak ada waktu jatuh tempo Ada dua macam: Saham biasa Saham preferen Analisis Fundamental Pendekatan present value Mengkapitalisasi pendapatan yang diharapkan Nilai intrinsik

Lebih terperinci

PENILAIAN SAHAM ENDANG DWI WAHYUNI

PENILAIAN SAHAM ENDANG DWI WAHYUNI PENILAIAN SAHAM ENDANG DWI WAHYUNI Tujuan penilaian saham Saham adl aset finansial yg dpt dijadikan investasi Penilaian saham dilakukan utk menentukan apakah saham yg akan dibeli/ jual akan memberikan

Lebih terperinci

PENILAIAN SAHAM. Nilai nominal Nilai nominal adalah nilai per lembar saham yang berkaitan dengan hukum. Nilai yang tercantum dalam lembar saham.

PENILAIAN SAHAM. Nilai nominal Nilai nominal adalah nilai per lembar saham yang berkaitan dengan hukum. Nilai yang tercantum dalam lembar saham. PENILAIAN SAHAM Tujuan penilaian saham Saham adalah aset finansial yang dapat dijadikan investasi Penilaian saham dilakukan untuk menentukan apakah saham yang akan dibeli/ jual akan memberikan tingkat

Lebih terperinci

Chapter 12 Investment Analysis and Portfolio Management

Chapter 12 Investment Analysis and Portfolio Management Chapter 12 Investment Analysis and Portfolio Management Frank K. Reilly & Keith C. Brown Chapter 12 Macroeconomic and Market Analysis: The Global Asset Allocation Decision Questions to be answered: 1.

Lebih terperinci

Chapter 2. ACCOUNTING UNDER IDEAL CONDITION (William R. Scott) Bandi,

Chapter 2. ACCOUNTING UNDER IDEAL CONDITION (William R. Scott) Bandi, Chapter 2 ACCOUNTING UNDER IDEAL CONDITION (William R. Scott) Bandi, 2007 1 ORGANISASI Bab 2 Kondisi ideal Kondisi non ideal PV di bawah Kepastian Relevansi & keandalan sempurna Akuntansi berbasis nilai

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Untuk melakukan penilaian atas nilai wajar dari suatu saham, terdapat beberapa cara yang dapat dilakukan. Beberapa cara yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan analisis

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 8 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Budget Budget adalah ungkapan kuantitatif dari rencana yang ditujukan oleh manajemen selama periode tertentu dan membantu mengkoordinasikan apa yang dibutuhkan untuk diselesaikan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif yang

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif yang III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif yang bersifat sekunder, yaitu data yang berasal dari pihak lain yang telah dikumpulkan

Lebih terperinci

ANDRI HELMI M, SE., MM ANALISIS INVESTASI DAN PORTOFOLIO ANALISIS PERUSAHAAN

ANDRI HELMI M, SE., MM ANALISIS INVESTASI DAN PORTOFOLIO ANALISIS PERUSAHAAN ANDRI HELMI M, SE., MM ANALISIS INVESTASI DAN PORTOFOLIO ANALISIS PERUSAHAAN CAKUPAN PEMBAHASAN Overview analisis perusahaan EPS dan laporan keuangan perusahaan Price Earning Ratio Estimasi nilai intrinsik

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Desain Penelitian Berdasarkan jenisnya, data yang disajikan dalam penelitian ini adalah data aplikatif kuantitatif. Seperti disampaikan oleh peneliti dimuka bahwa penelitian

Lebih terperinci

ANALISIS KEUANGAN. o o

ANALISIS KEUANGAN. o o ANALISIS KEUANGAN Analisis rasio keuangan merupakan dasar untuk menilai dan menganalisa prestasi operasi perusahaan. Analisis rasio keuangan juga dapat digunakan sebagai kerangka kerja perencanaan dan

Lebih terperinci

Chapter 9 Investment Analysis and Portfolio Management

Chapter 9 Investment Analysis and Portfolio Management Chapter 9 Investment Analysis and Portfolio Management Frank K. Reilly & Keith C. Brown Chapter 9 Multifactor Models of Risk and Return Questions to be answered: 1. What is the arbitrage pricing theory

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN Dalam bab 4 ini dilakukan pembahasan mengenai valuasi harga saham P.T TELKOM Tbk, dengan menggunakan metode discounted cash flow valuation. Dari beberapa macam metode discounted

Lebih terperinci

Definisi. Modal ( Capital ): dana yg digunakan untuk membiayai pengadaan asset dan operasional suatu perusahaan

Definisi. Modal ( Capital ): dana yg digunakan untuk membiayai pengadaan asset dan operasional suatu perusahaan STRUKTUR MODAL Definisi Modal ( Capital ): dana yg digunakan untuk membiayai pengadaan asset dan operasional suatu perusahaan Modal dapat dilihat di neraca sisi kanan (staffel) : hutang, saham biasa, saham

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Ketiga perusahaan tersebut adalah PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Ketiga perusahaan tersebut adalah PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) dengan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian Penelitian ini mengambil objek perusahaan yang tergolong ke dalam sektor industri telekomunikasi yang listing di Bursa Efek Indonesia (BEI). Dari perusahaan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. tertentu untuk mencapai suatu tingkat pengembalian (rate of return) yang. dan dampaknya terhadap harga surat berharga tersebut.

BAB II LANDASAN TEORI. tertentu untuk mencapai suatu tingkat pengembalian (rate of return) yang. dan dampaknya terhadap harga surat berharga tersebut. BAB II LANDASAN TEORI II.1 Valuasi II.1.1 Konsep Investasi merupakan suatu komitmen penempatan dana pada periode waktu tertentu untuk mencapai suatu tingkat pengembalian (rate of return) yang diinginkan.

Lebih terperinci

NILAI INTRINSIK DAN NILAI PASAR

NILAI INTRINSIK DAN NILAI PASAR MATERI 9 PENILAIAN SAHAM DAN STRATEGI PORTFOLIO SAHAM Prof. DR. DEDEN MULYANA, SE., M.Si. NILAI INTRINSIK DAN NILAI PASAR Dalam penilaian saham dikenal adanya tiga jenis nilai, yaitu: Nilai buku. Nilai

Lebih terperinci

APA ITU COST OF CAPITAL?

APA ITU COST OF CAPITAL? 1 APA ITU COST OF CAPITAL? Merupakan batas tingkat hasil minimum yang harus dapat dicapai oleh suatu investasi supaya dapat menaikkan nilai perusahaan. Returnyang diharapkan investor atas investasi dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (subprime mortgage crisis) telah menimbulkan dampak yang signifikan secara

BAB I PENDAHULUAN. (subprime mortgage crisis) telah menimbulkan dampak yang signifikan secara BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Krisis keuangan di Amerika Serikat yang bermula dari krisis kredit perumahan (subprime mortgage crisis) telah menimbulkan dampak yang signifikan secara global.

Lebih terperinci

Chapter 9 DETERMINING THE COST OF CAPITAL (CC)

Chapter 9 DETERMINING THE COST OF CAPITAL (CC) Chapter 9 DETERMINING THE COST OF CAPITAL (CC) 1/28/2011 Bandi, 2007 1 PERUSAHAAN: Financing & Investing NERACA manajemen Pasar Modal/Uang investor Kas Akt Lain utang modal???? Inv 1 Inv-3 Inv2 coc < ror

Lebih terperinci

PENILAIAN SAHAM DAN STRATEGI PORTFOLIO SAHAM

PENILAIAN SAHAM DAN STRATEGI PORTFOLIO SAHAM MATERI 9 PENILAIAN SAHAM DAN STRATEGI PORTFOLIO SAHAM Prof. DR. DEDEN MULYANA, SE., M.Si. NILAI INTRINSIK DAN NILAI PASAR Dalam penilaian saham dikenal adanya tiga jenis nilai, yaitu: Nilai buku. Nilai

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1. Analisa Kinerja Operasi PT. Acset Indonusa Tbk Depresiasi dari Rupiah telah menyebabkan memburuknya defisit neraca berjalan. Bank Indonesia memprediksi defisit

Lebih terperinci

MATERI 10 ANALISIS PERUSAHAAN

MATERI 10 ANALISIS PERUSAHAAN MATERI 10 ANALISIS PERUSAHAAN Prof. DR. H. DEDEN MULYANA, SE., M.Si. OVERVIEW Analisis sekuritas berdasarkan analisis fundamental. Analisis perusahaan merupakan tahap ketiga dari analisis fundamental,

Lebih terperinci

THE COST OF CAPITAL 1. AN OVERVIEW OF THE COST OF CAPITAL

THE COST OF CAPITAL 1. AN OVERVIEW OF THE COST OF CAPITAL THE COST OF CAPITAL 1. AN OVERVIEW OF THE COST OF CAPITAL The cost of capital merupakan konsep keuangan yang sangat penting, yang menghubungkan antara pengambilan keputusan investasi jangka panjang suatu

Lebih terperinci

PENILAIAN SURAT BERHARGA

PENILAIAN SURAT BERHARGA PENILAIAN SURAT BERHARGA PENILAIAN Ada beberapa konsep nilai: 1. Nilai Likuidasi : jumlah yang dapat direalisasi jika seluruh/sekelompok aktiva dijual secara terpisah dari organisasi yang menggunakannya

Lebih terperinci

Dasar-Dasar. Proses Valuasi. Top-down Analysis: 3 Pokok Analisis. 1. Perekonomian. Fiscal Policy. (Kebijakan Fiskal)

Dasar-Dasar. Proses Valuasi. Top-down Analysis: 3 Pokok Analisis. 1. Perekonomian. Fiscal Policy. (Kebijakan Fiskal) Proses Valuasi Dasar-Dasar Valuasi Top-down Analysis: 3 Pokok Analisis 1. Perekonomian Fiscal Policy Longgar: mendorong konsumsi (Kebijakan Fiskal) Ketat: memperlambat konsumsi Monetary Policy (Kebijakan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN 55 BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisa dan Pembahasan Dalam bab ini akan dilakukan pembahasan mengenai valuasi harga saham PT. Bank Mandiri Tbk, dengan menggunakan metode discounted cash flow valuation.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. menumbuhkan perusahaan. Merger berasal dari kata mergere yang berarti. (1) bergabung, bersama, menyatu, berkombinasi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. menumbuhkan perusahaan. Merger berasal dari kata mergere yang berarti. (1) bergabung, bersama, menyatu, berkombinasi BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Merger Merger merupakan salah satu strategi perusahaan dalam mengembangkan dan menumbuhkan perusahaan. Merger berasal dari kata mergere yang berarti (1)

Lebih terperinci

PEMBAHASAN. 1. Nilai Intrinsik dan Nilai Pasar

PEMBAHASAN. 1. Nilai Intrinsik dan Nilai Pasar PEMBAHASAN 1. Nilai Intrinsik dan Nilai Pasar Dalam penilaian saham dikenal adanya 3 nilai, yaitu : nilai buku, nilai pasar dan nilai intrinsik saham. Nilai buku merupakan nilai yang dihitung berdasarkan

Lebih terperinci

1/45 OVERVIEW

1/45 OVERVIEW http://www.deden08m.wordpress.com 1/45 Nilai intrinsik dan nilai pasar saham. Berbagai pendekatan yang digunakan dalam penilaian saham. Menentukan tingkat return yang disyaratkan. Menentukan tingkat pertumbuhan.

Lebih terperinci

PENILAIAN SAHAM DAN STRATEGI PORTFOLIO SAHAM. Andri Helmi M, SE., MM Manajemen Investasi dan Portofolio

PENILAIAN SAHAM DAN STRATEGI PORTFOLIO SAHAM. Andri Helmi M, SE., MM Manajemen Investasi dan Portofolio PENILAIAN SAHAM DAN STRATEGI PORTFOLIO SAHAM Andri Helmi M, SE., MM Manajemen Investasi dan Portofolio NILAI INTRINSIK DAN NILAI PASAR Dalam penilaian saham dikenal adanya tiga jenis nilai, yaitu: Nilai

Lebih terperinci

ANALISIS FUNDAMENTAL. 1

ANALISIS FUNDAMENTAL. 1 ANALISIS FUNDAMENTAL ririkyunita@yahoo.co.id 1 Your Investment options 2 Determine value without reference to price Analisis Fundamental # Sentimen #Likuiditas #Fundamental Overvalued NILAI Sekuritas Tumbuh

Lebih terperinci

ANALISA RASIO KEUANGAN (lanjutan)

ANALISA RASIO KEUANGAN (lanjutan) Handout : Analisis Rasio Keuangan Dosen : Nila Firdausi Nuzula, PhD Fakultas Ilmu Administrasi, Universitas Brawijaya Teknik-teknik analisa keuangan ANALISA RASIO KEUANGAN (lanjutan) Terdapat beragam cara

Lebih terperinci

NILAI INTRINSIK DAN NILAI PASAR

NILAI INTRINSIK DAN NILAI PASAR OVERVIEW 1/45 Nilai intrinsik dan nilai pasar saham. Berbagai pendekatan yang digunakan dalam penilaian saham. Menentukan tingkat return yang disyaratkan. Menentukan tingkat pertumbuhan. NILAI INTRINSIK

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

BAB II KAJIAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS BAB II KAJIAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Konsep Saham dan Return Saham Pada sebuah perusahaan publik, tujuan dari manajemen adalah memaksimalkan harga saham perusahaan,

Lebih terperinci

ACCOUNTING UNDER IDEAL CONDITION

ACCOUNTING UNDER IDEAL CONDITION 1 ACCOUNTING UNDER IDEAL CONDITION Disusun Kelompok Oleh: Ahmad Umar 1062020005 Rusdiyanto 1062020034 Maria Teresa D R 1062020001 Jamilatul Rohkemah 1062020042 ORGANISASI Kondisi ideal Kondisi non ideal

Lebih terperinci

ANALISA UNTUK INVESTOR

ANALISA UNTUK INVESTOR 1 Pertemuan 11 ANALISA UNTUK INVESTOR Salah satu keputusan yang harus diambil oleh para investor adalah keputusan portfolio pada sekuritas. Ada tiga tipe investor, yaitu investor jangka pendek, investor

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. banyak diminati masyarakat saat ini. Menerbitkan saham merupakan salah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. banyak diminati masyarakat saat ini. Menerbitkan saham merupakan salah BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Pengertian Saham Saham merupakan salah satu instrument pasar keuangan yang paling banyak diminati masyarakat saat ini. Menerbitkan saham merupakan salah

Lebih terperinci

CAKUPAN PEMBAHASAN 1/23

CAKUPAN PEMBAHASAN 1/23 http://www.deden08m.wordpress.com Estimasi nilai intrinsik saham Price Earning Ratio EPS dan laporan keuangan perusahaan Overview analisis perusahaan CAKUPAN PEMBAHASAN 1/23 Analisis perusahaan dengan

Lebih terperinci

A. Expected Return. 1. Perhitungan expected return investasi tahunan

A. Expected Return. 1. Perhitungan expected return investasi tahunan 1 Bahan ajar digunakan sebagai materi penunjang Mata Kuliah : Manajemen Investasi Dikompilasi oleh : Nila Firdausi Nuzula, PhD Program Studi : Administrasi Bisnis, Universitas Brawijaya RETURNS Berdasarkan

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS. Parwati (2005) melakukan penelitian yang berjudul: Faktor-Faktor yang

BAB II URAIAN TEORITIS. Parwati (2005) melakukan penelitian yang berjudul: Faktor-Faktor yang BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu Parwati (2005) melakukan penelitian yang berjudul: Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Price Earning Ratio Pada Saham LQ45 di Bursa Efek Jakarta Tahun 2000-2002.

Lebih terperinci

Chapter 4 EFFICIENT SECURITIES MARKET

Chapter 4 EFFICIENT SECURITIES MARKET Chapter 4 EFFICIENT SECURITIES MARKET Overview Teori psr sekuritas efisien memprediksi: Hrg sekrts sbg akibat dr interaksi antar investor di pasar Hrg skrts merefleksikan scr penuh kemampuan pengetahuan

Lebih terperinci

MATERI 10 ANALISIS PERUSAHAAN. Prof. DR. DEDEN MULYANA, SE., M.Si. CAKUPAN PEMBAHASAN

MATERI 10 ANALISIS PERUSAHAAN. Prof. DR. DEDEN MULYANA, SE., M.Si.  CAKUPAN PEMBAHASAN MATERI 10 ANALISIS PERUSAHAAN Prof. DR. DEDEN MULYANA, SE., M.Si. CAKUPAN PEMBAHASAN Overview analisis perusahaan EPS dan laporan keuangan perusahaan Price Earning Ratio Estimasi nilai intrinsik saham

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan mulai dari bulan 30 Juni 2009 sampai 30 Juni 2014, untuk

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan mulai dari bulan 30 Juni 2009 sampai 30 Juni 2014, untuk 64 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Objek Penelitian Penelitian ini dilakukan pada 2 (dua) Badan Usaha Milik Negara bidang perbankan yang terdaftar di BEI yaitu PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk.. Penelitian

Lebih terperinci

MATERI 10 ANALISIS PERUSAHAAN. Prof. DR. DEDEN MULYANA, SE., M.Si.

MATERI 10 ANALISIS PERUSAHAAN. Prof. DR. DEDEN MULYANA, SE., M.Si. MATERI 10 ANALISIS PERUSAHAAN Prof. DR. DEDEN MULYANA, SE., M.Si. CAKUPAN PEMBAHASAN Overview analisis perusahaan EPS dan laporan keuangan perusahaan Price Earning Ratio Estimasi nilai intrinsik saham

Lebih terperinci

ANALISIS KEUANGAN. 1) faktor kritis dalam analisis rasio keuangan, 2) mempelajari bagaimana analisis rasio keuangan tersebut dipergunakan dan

ANALISIS KEUANGAN. 1) faktor kritis dalam analisis rasio keuangan, 2) mempelajari bagaimana analisis rasio keuangan tersebut dipergunakan dan ANALISIS KEUANGAN Analisis rasio keuangan merupakan dasar untuk menilai dan menganalisis prestasi operasi perusahaan. Analisis rasio keuangan juga dapat digunakan sebagai kerangka kerja perencanaan dan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dunia khususnya dalam bidang investasi saham. Pasar modal merupakan sarana

BAB 1 PENDAHULUAN. dunia khususnya dalam bidang investasi saham. Pasar modal merupakan sarana BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar modal memiliki peranan penting dalam meningkatkan perekonomian dunia khususnya dalam bidang investasi saham. Pasar modal merupakan sarana alternative

Lebih terperinci

TUJUAN PENILAIAN SAHAM :

TUJUAN PENILAIAN SAHAM : PENILAIAN SAHAM TUJUAN PENILAIAN SAHAM : Saham merupakan aset finansial yang dapat dijadikan investasi Penilaian saham dilakukan utk menentukan apakah saham yg akan dibeli atau dijual akan memberikan tingkat

Lebih terperinci

ANALISA LAPORAN KEUANGAN ERDIKHA ELIT

ANALISA LAPORAN KEUANGAN ERDIKHA ELIT ANALISA LAPORAN KEUANGAN www.mercubuana.ac.id LAPORAN KEUANGAN Laporan keuangan adalah catatan informasi keuangan suatu perusahaan pada suatu periode akuntansi yang dapat digunakan untuk menggambarkan

Lebih terperinci

MEET 05 FOR E LEARNING ANALISA RASIO

MEET 05 FOR E LEARNING ANALISA RASIO MEET 05 FOR E LEARNING ANALISA RASIO PENGERTIAN Rasio dapat dihitung berdasarkan financial statement yang telah tersedia yang terdiri dari : Balance sheet atau neraca, yang menunjukkan posisi finansial

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Jenis/Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif. Hermawan (2009 :17), penelitian deskriptif adalah penelitian yang memusatkan perhatian

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. Bab ini dibagi menjadi dua bagian, yaitu landasan teori dan pengembangan hipotesis.

BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. Bab ini dibagi menjadi dua bagian, yaitu landasan teori dan pengembangan hipotesis. BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS Bab ini dibagi menjadi dua bagian, yaitu landasan teori dan pengembangan hipotesis. II.1 Landasan Teori Untuk mencapai sasaran studi diperlukan landasan

Lebih terperinci

ANALISIS RASIO KEUANGAN

ANALISIS RASIO KEUANGAN ANALISIS RASIO KEUANGAN N U R A E N I, S. S O S., M. A B Analisis Rasio Keuangan Analisis rasio keuangan merupakan teknik analisis laporan keuangan yang dilakukan dengan cara membandingkan satu komponen

Lebih terperinci

Analisa Rasio Keuangan

Analisa Rasio Keuangan 1 MODUL 3 Analisa Rasio Keuangan Tujuan Pembelajaran : 1. Bagaimana analisa laporan keuangan dapat membantu menejer untuk menilai kesehatan keuangan perusahaan 2. Menghitung ratio profitabilitas, likuiditas,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dalam praktiknya laporan keuangan oleh perusahaan dibuat dan disusun sesuai dengan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dalam praktiknya laporan keuangan oleh perusahaan dibuat dan disusun sesuai dengan BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Laporan Keuangan Dalam praktiknya laporan keuangan oleh perusahaan dibuat dan disusun sesuai dengan aturan dan standar yang berlaku. Hal ini diperlukan agar laporan keuangan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS BAB 2 TINJAUAN TEORETIS 2.1 Tinjauan Teoretis 2.1.1 Pasar Modal 2.1.1.1 Pengertian Pasar Modal Menurut Sunariyah (2011:4) mengemukakan bahwa pengertian pasar modal secara umum adalah suatu sistem keuangan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 20 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Keuangan Pengertian manajemen keuangan menurut beberapa pendapat, yaitu: Segala aktifitas yang berhubungan dengan perolehan, pendanaan, dan pengelolaan aktiva dengan

Lebih terperinci

Manajemen Keuangan. Penilaian Saham dan Obligasi. Basharat Ahmad. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Program Studi Manajemen

Manajemen Keuangan. Penilaian Saham dan Obligasi. Basharat Ahmad. Modul ke:  Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Program Studi Manajemen Manajemen Keuangan Modul ke: Penilaian Saham dan Obligasi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Basharat Ahmad Program Studi Manajemen www.mercubuana.ac.id Materi Pembelajaran Penilaian Obligasi Penilaian Saham

Lebih terperinci

BAB II TIMJAUAN PUSTAKA

BAB II TIMJAUAN PUSTAKA BAB II TIMJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1 Pasar Modal Secara umum, pasar modal adalah tempat atau sarana bertemunya antara permintaan dan penawaran arus instrumen keuangan jangka panjang, umumnya

Lebih terperinci

RASIO LAPORAN KEUANGAN

RASIO LAPORAN KEUANGAN RASIO LAPORAN KEUANGAN NERACA (BALANCED SHEET) Terdiri dari elemen pokok : Asset, Hutang, dan Modal. Pengukuran terhadap elemen-elemen Neraca biasanya menggunakan historical cost LAPORAN RUGI-LABA (INCOME

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN LITERATUR

BAB 2 TINJAUAN LITERATUR BAB 2 TINJAUAN LITERATUR 2.1. PENILAIAN PERUSAHAAN BERDASARKAN PER, PBV, DAN EV/EBITDA Menurut Damodaran (2002), ada tiga pendekatan untuk menilai suatu perusahaan, yaitu: penilaian menggunakan discounted

Lebih terperinci

Chapter 7. Measurement Perspective Applications

Chapter 7. Measurement Perspective Applications Chapter 7 Measurement Perspective Applications Overview Walau ada tekanan, pergeseran praktik akuntansi ke arah persp pengukuran (MP) menemui dua permasalahan yg mencemaskan: 1. Reliabilitas kemanfaatan

Lebih terperinci

Chapter 4 BOND VALUATION. Brigham & Daves (2004) Bandi,

Chapter 4 BOND VALUATION. Brigham & Daves (2004) Bandi, Chapter 4 Brigham & Daves (2004) BOND VALUATION Bandi, 2010 1 Bandi, 2010 2 FIRM financing sekuritas dana market NERACA mahal HARGA? Aset Ut obligasi Nilai? wajar HARGA? M Saham Nilai? murah mahal wajar

Lebih terperinci

Studi Ball & Brown ERC, Akuntansi Pengakuan Cadangan

Studi Ball & Brown ERC, Akuntansi Pengakuan Cadangan Chapter 5 THE INFORMATION PERSPECTIVE ON DECISION USEFULNESS Overview Chapter 2: Akuntansi PV (PVA): akt pendekatan neraca = perspektif pengukuran Historical Cost Accounting (HCA): Akt pendekatan laba

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN

SATUAN ACARA PERKULIAHAN Pertemuan ke - : 1 : The Role and Environment of Managerial Finance. Indikator Uraian Materi Perkuliahan Metode dan Media Buku The Role and Environment 1. dapat menjelaskan 1. Finance and Business a,b,e,g,h

Lebih terperinci

RISIKO. Untuk menghitung risiko berdasarkan probabilitas, investor menggunakan standar deviasi dengan rumus sebagai berikut.

RISIKO. Untuk menghitung risiko berdasarkan probabilitas, investor menggunakan standar deviasi dengan rumus sebagai berikut. Bahan ajar digunakan sebagai materi penunjang Mata Kuliah: Manajemen Investasi Dikompilasi oleh: Nila Firdausi Nuzula, PhD RISIKO Perhitungan risiko digunakan untuk melengkapi perhitungan tingkat return

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. memaksilalkan nilai perusahaan. Teori sinyal menunjukkan adanya asimetri

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. memaksilalkan nilai perusahaan. Teori sinyal menunjukkan adanya asimetri BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis Teori sinyal (signaling theory) dibangun sebagai upaya untuk memaksilalkan nilai Teori sinyal menunjukkan aya asimetri informasi antara manajemen perusahaan

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Disain Penelitian Jenis penelitian pada tesis ini bukan merupakan penelitian dasar, namun merupakan penelitian terapan/aplikatif yaitu analisis fundamental dan teknikal saham

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pemegang saham maupun calon investor sangat berkepentingan terhadap

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pemegang saham maupun calon investor sangat berkepentingan terhadap BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori Pemegang saham maupun calon investor sangat berkepentingan terhadap laporan keuangan yang diumumkan secara periodik oleh pihak manajemen. Laporan keuangan ini

Lebih terperinci

Chapter 19. Investment Analysis and Portfolio Management Seventh Edition by Frank K. Reilly & Keith C. Brown

Chapter 19. Investment Analysis and Portfolio Management Seventh Edition by Frank K. Reilly & Keith C. Brown Lecture Presentation Software to accompany Investment Analysis and Portfolio Management Seventh Edition by Frank K. Reilly & Keith C. Brown Chapter 19 Part 5: ANALYSIS OF BOND 17 Fundamental Obligasi 18

Lebih terperinci

Surat Berharga Jangka Panjang ( Long term securities) Manajemen Keuangan Maret 2015

Surat Berharga Jangka Panjang ( Long term securities) Manajemen Keuangan Maret 2015 Surat Berharga Jangka Panjang ( Long term securities) Manajemen Keuangan Maret 2015 Pembiayaan Jangka Panjang Sekuritas jangka panjang: - Obligasi ( bond ) - Saham biasa dan preferen ( common stock and

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN. Pada tanggal 8 Juni 2010, Bisnis Indonesia menurunkan headline Telkom siap caplok Bakrie:

I PENDAHULUAN. Pada tanggal 8 Juni 2010, Bisnis Indonesia menurunkan headline Telkom siap caplok Bakrie: I PENDAHULUAN.1. Latar Belakang Pada tanggal 8 Juni 2010, Bisnis Indonesia menurunkan headline Telkom siap caplok Bakrie: Flexi & Esia berpotensi memonopoli pasar telepon tetap CDMA. Kemudian, setidaknya

Lebih terperinci

15-1. Chapter 15 DECISION 2

15-1. Chapter 15 DECISION 2 15-1 Chapter 15 CAPITAL STRUCTURE DECISION 2 MODAL Debt STRUKTUR MODAL Weight, W d 15-2 Cost, cd Preference Mix weight, W p Cost, cp Common Weight, W s Cost, cs 15-3 PENDAHULUAN Tujuan manajemen keuangan:

Lebih terperinci

CORPORATE VALUE AND VALUE-BASED MANAGEMENT

CORPORATE VALUE AND VALUE-BASED MANAGEMENT Chapter 10 (Brigham and Davis, 2004) CORPORATE VALUE AND VALUE-BASED MANAGEMENT Bandi, 2007 1 Kerangkakerja Model neraca Current Asset Net working capital Current Liabilities Fixed Asset 1. Tangible fixed

Lebih terperinci

Analisis Fundamental untuk menentukan nilai intrinsik saham sebagai dasar pengambilan keputusan investasi saham pada PT. Kimia Farma, Tbk.

Analisis Fundamental untuk menentukan nilai intrinsik saham sebagai dasar pengambilan keputusan investasi saham pada PT. Kimia Farma, Tbk. Analisis Fundamental untuk menentukan nilai intrinsik saham sebagai dasar pengambilan keputusan investasi saham pada PT. Kimia Farma, Tbk. BAB I Latar Belakang Dalam mempertimbangkan investasi, para investor

Lebih terperinci

profitabilitas, rasio likuiditas, rasio aktivitas, dan rasio solvabilitas. Salah satu indikator penting dalam penilaian prospek sebuah perusahaan

profitabilitas, rasio likuiditas, rasio aktivitas, dan rasio solvabilitas. Salah satu indikator penting dalam penilaian prospek sebuah perusahaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar modal atau pasar ekuitas (equity market) adalah tempat bertemu antara pembeli dan penjual dengan risiko untung dan rugi. Pasar modal merupakan sebuah

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Sebelum melangkah dalam penghitungan nilai instrinsik melalui pendekatan

BAB IV PEMBAHASAN. Sebelum melangkah dalam penghitungan nilai instrinsik melalui pendekatan BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Analisis Fundamental Sebelum melangkah dalam penghitungan nilai instrinsik melalui pendekatan dividend discount model (DDM) dan penilaian kewajaran harga saham, sebagaimana kewajiban

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang menerbitkan saham. Kismono (2001 : 416) menyatakan:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang menerbitkan saham. Kismono (2001 : 416) menyatakan: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Harga saham a. Pengertian saham Saham merupakan surat bukti kepemilikan atas aset-aset perusahaan yang menerbitkan saham. Kismono (2001 : 416) menyatakan:

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. memutuskan untuk pendanaan perusahaan. Menurut Rusdin (2005:68-74),

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. memutuskan untuk pendanaan perusahaan. Menurut Rusdin (2005:68-74), BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Saham 1.1 Pengertian Saham Saham merupakan salah satu instrumen pasar keuangan yang paling populer. Menerbitkan saham merupakan salah satu pilihan perusahaan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Analisis Fundamental Dalam melakukan analisis fundamental dalam memilih saham, investor dapat melakukan dua pendekatan, yaitu top down analysis, three-step approach dan bottom

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Economic Value Added (EVA) 1. Definisi Economic Value Added (EVA) EVA menurut John D.Martin et al (2010:44), menyatakan bahwa: Nilai Tambah Ekonomi (Economic Value Added EVA),

Lebih terperinci

dalam penelitian ini dilakukan scoring dengan kriteria sebagai berikut : 1. Data yang digunakan adalah data rata-rata kinerja keuangan masing-masing

dalam penelitian ini dilakukan scoring dengan kriteria sebagai berikut : 1. Data yang digunakan adalah data rata-rata kinerja keuangan masing-masing Untuk membandingkan kinerja keuangan dari ketiga saham tersebut, maka dalam penelitian ini dilakukan scoring dengan kriteria sebagai berikut : 1. Data yang digunakan adalah data rata-rata kinerja keuangan

Lebih terperinci

Seminar Akuntansi. Bandi, Dr., Drs., M.Si., Ak. Sesi 9: Information Content

Seminar Akuntansi. Bandi, Dr., Drs., M.Si., Ak. Sesi 9: Information Content Sesi 9: Information Content Information Content (information content) Sesi 9 Copyright 2010 Bandi.staff.fe.uns.ac.id. 1. Memahamkan pengertian Kandungan Informasi Akuntansi 2. Memahamkan gambaran umum

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. ANALISIS FUNDAMENTAL 1. Definisi Analisis Fundamental Menurut Sulistiawan dan Liliana (2007:8) mengemukakan bahwa analisis fundamental adalah analisis sekuritas yang menggunakan

Lebih terperinci

TEORI AKUNTANSI KEUANGAN. 5/6/2018 bandi.staff.fe.uns.ac.id 1

TEORI AKUNTANSI KEUANGAN. 5/6/2018 bandi.staff.fe.uns.ac.id 1 TEORI AKUNTANSI KEUANGAN BANDI 5/6/2018 bandi.staff.fe.uns.ac.id 1 Chapter 4 EFFICIENT SECURITIES MARKET 5/6/2018 bandi.staff.fe.uns.ac.id 2 Overview Teori psr sekuritas efisien memprediksi: Hrg sekrts

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Investasi dapat diartikan sebagai suatu komitmen penempatan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Investasi dapat diartikan sebagai suatu komitmen penempatan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Investasi dapat diartikan sebagai suatu komitmen penempatan dana pada satu atau beberapa objek investasi dengan harapan akan mendapatkan keuntungan di masa mendatang.

Lebih terperinci

Chapter 10 Investment Analysis and Portfolio Management. Frank K. Reilly & Keith C. Brown

Chapter 10 Investment Analysis and Portfolio Management. Frank K. Reilly & Keith C. Brown Chapter 10 Investment Analysis and Portfolio Management Frank K. Reilly & Keith C. Brown PROSES AKUNTANSI manajemen? Bukti Bk Jurnal Bk Besar NERACA BB Pembantu Aset Utang MODAL + pendapatan - biaya ANALIS?

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. 5 HASIL DAN PEMBAHASAN ANALISIS LAPORAN KEUANGAN 41

DAFTAR ISI. 5 HASIL DAN PEMBAHASAN ANALISIS LAPORAN KEUANGAN 41 DAFTAR ISI. 5 HASIL DAN PEMBAHASAN ANALISIS LAPORAN KEUANGAN 41 DAFTAR ISI DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN DAFTAR SINGKATAN 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Perumusan Masalah Tujuan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. 3.1 Kerangka Pemikiran

METODE PENELITIAN. 3.1 Kerangka Pemikiran III. METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Tahapan awal yang dilakukan untuk menganalisis optimasi struktur modal pada PT Pusri adalah dengan menganalisis laporan keuangan. Selain itu melihat rencana

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Pasar modal merupakan sarana untuk memobilisasi dana yang bersumber dari masyarakat ke berbagai sektor yang melaksanakan investasi. Syarat utama yang diinginkan oleh

Lebih terperinci

Chapter 2 (Brigham & Daves, 2004) RISK AND RETURN I. Magsi UNS

Chapter 2 (Brigham & Daves, 2004) RISK AND RETURN I. Magsi UNS Chapter 2 (Brigham & Daves, 2004) RISK AND RETURN I PENDAHULUAN Building blocks keuangan meliputi: time value of money, risk and rate of return model penilaian saham dan obligasi Bab ini meliputi: Basic

Lebih terperinci

PENILAIAN SURAT BERHARGA JANGKA PANJANG

PENILAIAN SURAT BERHARGA JANGKA PANJANG PENILAIAN SURAT BERHARGA JANGKA PANJANG OBLIGASI Obligasi adalah surat pengakuan hutang yang dikeluarkan oleh pihak pemerintah atau perusahaan atau lembaga lain sebagai pihak yang berhutang yang mempunyai

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. 5 HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis Laporan Keuangan 41

DAFTAR ISI. 5 HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis Laporan Keuangan 41 DAFTAR ISI DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN DAFTAR SINGKATAN 1 PENDAHULUAN Latar Belakang 1 Perumusan Masalah 7 Tujuan Penelitian 10 Manfaat Penelitian 10 Ruang Lingkup Penelitian

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Objek Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menghitung nilai akuisisi PT. Indosat Tbk jika dibuyback oleh pemerintah. Dengan menggunakan Empat metode yang saling keterkaitan

Lebih terperinci

CHAPTER 16. Distributions to Shareholders: Dividends and Repurchases. 9/29/2011 Magsi UNS 1

CHAPTER 16. Distributions to Shareholders: Dividends and Repurchases. 9/29/2011 Magsi UNS 1 CHAPTER 16 Distributions to Shareholders: Dividends and Repurchases 9/29/2011 Magsi UNS 1 Pendahuluan Tujuan manajemen keuangan: meningkatkan nilai perusahaan Keputusan keuangan yg dapat dibuat oleh manajer

Lebih terperinci