MODUL MATEMATIKA. Barisan dan Deret UNIVERSITAS NEGERI MANADO

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "MODUL MATEMATIKA. Barisan dan Deret UNIVERSITAS NEGERI MANADO"

Transkripsi

1 MODUL MATEMATIKA Barisa da Deret UNIVERSITAS NEGERI MANADO FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM JURUSAN MATEMATIKA 2007

2 KATA PENGANTAR Halo...!!! selamat jumpa dalam Modul Matematika SMA. Dalam Modul ii Ada aka mempelajari lebih medalam tetag Kosep Barisa da Deret. Peulis tetuya memajatka puji da syukur kepada Tuha Yag Maha Kuasa, oleh karea berkat Cita-NYa sehigga Peulis dapat meyelesaika modul ii dega baik. Tetuya sebagai mausia yag peuh dega kekuraga da kelemaha, sudah tetu Peulis meyadari bahwa dalam peyusua modul matematika ii ada begitu bayak kekuraga da kesalaha, oleh karea itu Peulis sagat megharap kritika da sara yag bersifat membagu dari semua pihak demi kesempuraa peyusua modul berikutya. Akhirya Peulis tak lupa megucapka terima kasih kepada semua pihak baik tema-tema mahasiswa maupu Dose mata kuliah ii, yag telah membatu Peulis dalam peyusua modul ii. Harapa Peulis biarlah Modul Matematika ii dapat meambah wawasa kita semua. Todao, Februari 2008 Peulis

3 DAFTAR ISI Halama Halama Fracis.. Kata Pegatar. Daftar Isi. Peta Kosep Glosarium... Peta keduduka Modul Bab I Pedahulua A. Deskripsi... B. Prasyarat... C. Petujuk Pegguaa Modul... D. Stadar Kompetesi E. Kompetesi Dasar F. Idikator Hasil belajar... G. Kompetesi... H. Cek Kemampua... Bab II Pembelajara... A. Recaa Belajar Peserta Didik... B. Kegiata Belajar Kegiata Belajar Kegiata Belajar Kegiata Belajar Kegiata Belajar 4... Bab III Evaluasi A. Evaluasi Kompetesi... B. Kuci Evaluasi/Sistem Peilaia... Bab IV Peutup... Daftar Pustaka...

4 GLOSARIUM Tetu saja dalam Modul ii Ada aka meemuka simbol-simbol yag belum Ada dapatka sebelumya. Oleh karea itu Ada harus memperhatika dega seksama glosarium ii. : suku U : Suku ke - S : Jumlah suku ke - b : beda r : rasio

5 PETA MODUL Sebelum Ada mempelajari Modul ii, Ada harus memperhatika Peta Modul ii yag meggambarka kegiata-kegiata belajar yag Aka Ada pelajari secara bertahap. Barisa da Deret Sub Kompetesi 2 Meetuka rumus suku ke- da rumus jumlah suku ke deret aritmetika Sub Kompetesi 3 Meetuka rumus suku ke- da rumus jumlah suku ke deret geometri

6 BAB I PENDAHULUAN A. DESKRIPSI Modul turua ii terdiri atas 3 bagia proses pembelajara sesuai dega sub kompetesiya, yaitu : 1. Dalam kegiata belajar 1 aka membahas tetag pegertia barisa da meetuka rumus suku ke suatu barisa bilaga 2. Dalam kegiata belajar 2 aka dibahas tetag bagaimaa meetuka rumus suku ke da rumus jumlah suku ke deret aritmetika 3. Dalam kegiata belajar 3 aka membahas tetag bagaimaa meetuka rumus suku ke da rumus jumlah suku ke deret geometri B. PRASYARAT Kemampua dasar yag harus dimiliki utuk mempelajari modul ii adalah 1. Terampil dalam operasi pada betuk aljabar 2. Memahami kosep sigma C. PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL a. Pejelasa Bagi Peserta Didik 1. Bacalah modul ii dega seksama mulai dari kata pegatar sampai dega cek kemampua, kemudia pahami bear seluruh iformasi yag termuat di dalamya. 2. Setelah Ada megisi cek kemampua, pastika apakah Ada termasuk kategori orag yag masih harus mempelajari modul ii atau orag yag tidak lagi mempelajariya karea sudah meguasaiya. 3. Laksaaka semua tugas-tugas yag terdapat di dalam modul ii agar kompetesi Ada berkembag dega baik.

7 4. Setiap mempelajari satu sub kompetesi, Ada harus mulai dari meguasai pegertia-pegertia dalam uraia materi, melaksaaka tugas-tugas da megerjaka lembar latiha. 5. Dalam megerjaka lembar latiha, Ada tidak diperkeaka melihat kuci jawaba terlebih dahulu, sebelum Ada meyelesaika lembar latiha. 6. Cocokka jawaba Ada dega kuci jawaba, hitug ilai yag Ada peroleh. Kemudia kerjaka sara-sara sesuai dega hasil latiha Ada. b. Peraa Guru 1. Membatu siswa dalam merecaaka proses belajar. 2. Meegaska kembali tetag tujua akhir yag harus dicapai setelah mempelajari modul ii. 3. Membatu peserta didik dalam meetuka da megakses sumber tambaha lai yag diperluka utuk belajar. 4. Melaksaaka peilaia serta mecatat pecapaia kemajua peserta didik 5. Mejelaska kepada peserta didik megeai bagia yag perlu utuk dibeahi da merudigka recaa pembelajara selajutya. D. STANDAR KOMPETENSI Setelah mempelajari modul ii diharapka siswa dapat: KOGNITIF Siswa dapat megguaka kosep barisa da deret dalam pemecaha masalah. AFEKTIF Siswa meyadari petigya matematika sehigga selalu meujukka apresiasi yag positif setiap kali belajar matematika khususya dalam mempelajari materi dalam modul tetag kosep barisa da deret dalam pemecaha masalah.

8 PSIKOMOTOR Siswa selalu meujukka kierja yag baik dalam setiap kegiata belajar matematika khususya dalam mempelajari materi tetag meetuka kosep barisa da deret dalam pemecaha masalah. E. KOMPETENSI DASAR Setelah mempelajari materi tetag geometri diharapka siswa dapat: KOGNITIF Siswa dapat meetuka da megguaka kosep barisa da deret dalam pemecaha masalah. AFEKTIF Dega seag meujukka kesiapa belajar secara bertaggug jawab sehigga meujukka sifat yag positif dalam mempelajari materi meetuka da megguaka kosep barisa da deret dalam pemecaha masalah. PSIKOMOTOR Selalu meujukka kemahiraya setiap kali megerjaka tugastugas yag membutuhka keterampila dalam mempelajari materi tetag meetuka da megguaka kosep barisa da deret dalam pemecaha masalah. F. TUJUAN AKHIR (INDIKATOR HASIL BELAJAR) Dalam mempelajari materi tetag meetuka da megguaka kosep barisa da deret dalam memecahka masalah maka diharapka: KOGNITIF 1 Siswa dapat memahami pegertia barisa bilaga 2 Siswa dapat mejelaska rumus suku ke- deret aritmetika 3 Siswa dapat mejelaska rumus jumlah suku ke deret aritmetika

9 4 Siswa dapat mejelaska rumus suku ke- deret geometri 5 Siswa dapat mejelaska rumus jumlah suku ke deret geometri AFEKTIF 1. Siswa dapat meujukka kesiapa siswa dalam belajar 2. Siswa selalu memperhatika pejelasa guru 3. Siswa dapat dega serius memperhatika pejelasa guru. 4. Siswa dapat selalu bertaya apabila ada pejelasa yag tidak dimegerti. 5. Siswa selalu kritis dega materi yag diajarka. 6. Siswa selalu seag megerjaka tugas yag diberika oleh guru. 7. Siswa dapat teku dalam megerjaka setiap tugas yag diberika. 8. Siswa dapat meyelesaika tugas dega teliti. PSIKOMOTOR 1. Siswa dapat meuliska simbol-simbol matematika dega tepat. 2. Siswa dapat megerjaka tugas dega tepat. 3. Siswa dapat terbiasa meampilka posisi bada yag baik dalam belajar. F. KOMPETENSI : Meerapka Kosep barisa da deret dalam pemecaha masalah Sub Kriteria Ligkup Materi pokok Pembelajara kompetesi kierja belajar Afektif kogitif Psikomotor 1. Medeskrip Pegertia Atura Cermat Meetuka Dapat sika barisa pembe da teliti atura meuliska pegertia bilaga tuka dalam pembetuka simbol-simbol barisa diperoleh barisa megurut barisa dega tepat bilaga dari bilaga ka bilaga da megea barisa meetuka i bilaga sesuai rumus suku yag dega

10 ke diurutka atura barisa dega pembet bilaga atura uka tertetu 2. Meetuka Diperoleh Rumus Cermat Meghitug Megerjaka rumus suku jika suku- suku da teliti rumus suku tugas dega ke- da suku ke- dalam ke- da tepat da jumlah suku telah da meetu jumlah suku bear ke- deret terurut jumlah ka ke- deret aritmetika da beda suku rumus aritmetika telah di ke- suku ke- ketahui deret da aritmeti jumlah ka suku ke- deret aritmetika 3. Meetuka Diperoleh Rumus Cermat Meghitug Megerjaka rumus suku jika suku- suku da teliti rumus suku tugas dega ke- da suku ke- dalam ke- da tepat da jumlah suku telah da meetu jumlah suku bear ke- deret terurut jumlah ka ke- deret geometri da rasio suku rumus geometri telah di ke- suku ke- ketahui deret da geomet jumlah ri suku ke- deret geometri

11 G. CEK KEMAMPUAN No Pertayaa Ya Tidak 1 Apakah Ada telah memahami pegertia barisa? 2 Dapatkah Ada mejelaska atura pembetuka suatu barisa bilaga? 3 Dapatkah Ada meetuka suku ke- dega megguaka rumus suku ke- suatu barisa bilaga? 4 Dapatkah Ada meuliska rumus suku ke- suatu bilaga? 5 Dapatkah Ada meuliska rumus suku ke- deret aritmetika? 6 Dapatkah Ada meghitug suku ke- deret aritmetika dega megguaka rumus suku ke- deret aritmetika? 7 Dapatkah Ada meuliska rumus jumlah suku ke- deret aritmetika? 8 Dapatkah Ada meghitug jumlah suku ke- deret aritmetika dega megguaka rumus jumlah suku ke- deret aritmetika?

12 9 Dapatkah Ada meuliska rumus suku ke- deret geometri? 10 Dapatkah Ada meuliska rumus jumlah suku ke- deret geometri? 11 Dapatkah Ada meghitug jumlah suku ke- deret geometri dega megguaka rumus jumlah suku ke- deret geometri? Jika Ada mejawab TIDAK pada salah satu pertayaa di atas, maka pelajarilah materi tersebut dalam modul ii. Apabila Ada mejawab YA pada semua pertayaa, maka lajutkalah dega megerjaka tugas, tes formatif da evaluasi yag ada pada modul ii.

13 BAB II PEMBELAJARAN A. RANCANGAN BELAJAR SISWA N o Sebagaimaa telah diiformasika dalam pedahulua, bahwa modul ii haya sebagia dari sumber belajar yag dapat Ada pelajari utuk meguasai kompetesi meerapka kosep Turua. Utuk megembagka kompetesi ada dalam Substasi No Istruksioal, Ada perlu latiha. Aktivitas-aktivitas yag diracag dalam modul ii selai megembagka kompetesi matematika, juga megembagka kompetesi Substasi No Istruksioal. Utuk itu, maka dalam megguaka modul ii Ada harus melaksaaka tugas-tugas yag telah diracag. 1. buatlah recaa belajar Ada berdasarka racaga pembelajara yag telah disusu oleh guru, utuk meguasai kompetesi Kosep Turua dega megguaka format sebagai berikut. Kegiata Pecapaia Alasa Perubaha Paraf Tgl. Jam Tempa t bila diperluka Siswa Guru Megetahui..., Guru pembimbig Peserta Didik (...) (...)

14 2. Rumuska hasil belajar Ada sesuai stadar bukti belajar yag telah ditetapka. a. Utuk peguasaa pegetahua, Ada dapat membuat suatu rigkasa meurut pegertia Ada sediri terhadap kosepkosep yag berkaita dega kompetesi yag telah dipelajari. Selai rigkasa, Ada juga dapat melegkapiya dega klipig terhadap iformasi-iformasi yag releva dega kompetesi yag sedag Ada pelajari. b. Tahapa pekerjaa Ada dapat dituliska/digambarka dalam diagram alir yag dilegkapi dega pejelasaya (siapa peaggug jawab setiap tahapa pekerjaa, siapa yag terlibat, kapa direcaaka, kapa direalisasika, da hasilya apa). c. Produk hasil praktek dalam kegiata ii dapat Ada kumpulka berupa cotoh beda kerja, atau dalam betuk visualisasiya (gambar, foto, da lai-lai). d. Setiap tahapa proses aka diakhiri dega peilaia, lakukalah diskusi dega guru pembimbig utuk medapatka persetujua, da apabila ada hal-hal yag harus diperbaiki/dilegkapi, maka Ada harus melaksaaka sara guru pembimbig Ada.

15 B. KEGIATAN BELAJAR 1. KEGIATAN BELAJAR 1 Pegertia Barisa bilaga da meetuka suku ke- suatu barisa bilaga Barisa da Deret Sub Kompetesi 1 Pegertia Barisa bilaga da meetuka suku ke- suatu barisa bilaga ANDA BERADA DI SINI Sub Kompetesi 2 Notasi Sigma Sub Kompetesi 3 Meetuka rumus suku ke- da rumus jumlah suku ke deret aritmetika

16 a. Tujua Kegiata Belajar 1 Setelah mempelajari uraia kegiata belajar ii, Ada diharapka : 1. Dapat memahami pegertia barisa bilaga 2. Dapat meetuka suku ke- suatu barisa bilaga b. Uraia Materi A. Barisa Bilaga 1. Megeal pegertia barisa suatu bilaga Perhatika ilustrasi berikut! Seorag karyawa pada awalya memperoleh gaji sebesar Rp ,00. Selajutya, setiap bula berikutya gaji yag diperoleh bertambah Rp.5.000,00. jika kita susu gaji karyawa itu mulai bula pertama adalah sebagai berikut. Rp ,00, Rp ,00, Rp ,00, Rp ,00,... Susua yag demikia diamaka barisa. Bilaga pertama disebut suku pertama (U 1 ), bilaga kedua disebut suku kedua (U 2 ), da seterusya. Suku ke- dari suatu barisa bilaga diotasika dega U. Dega demikia, dapat disimpulka sebagai berikut. Barisa bilaga adalah bilaga-bilaga yag diurutka dega atura atau pola tertetu. Suku dari barisa bilaga adalah setiap bilaga pada barisa bilaga tersebut. 2. Meetuka da meghitug suku ke- suatu barisa bilaga. Seperti yag telah kalia ketahui bahwa suatu barisa selalu memiliki pola yag teratur sehigga suku ke- dapat ditetuka. Jika pola barisa bilaga telah diketahui kalia dapat dega mudah meetuka suku ke- barisa tersebut. Perhatika cotoh berikut! 1. Maakah suku yag harus digati dari barisa di bawah ii?

17 2,3,5,7,9,13,17,19,23,29,... Jawab: Jika dipadag sekilas tampakya suku pertama yag harus digati sebab buka bilaga gajil. Namu, dega meggati suku pertama teryata belum mejadi barisa yag bear (lihat suku ke-6,ke-7, ke-8, ke-9, da ke-10). Jadi, maakah yag harus kita gati? Teryata semua bilaga pada barisa di atas adalah bilaga prima, kecuali suku ke-5 sehigga suku ke-5 itulah yag harus digati dega Jika U = 2-1, tetuka suku-suku dari barisa itu da betuklah barisaya! Jawab: U = 2-1 U 1 = 1 2-1= 1-1=0 U 2 = 2 2-1= 4-1=3 U 3 = 3 2-1= 9-1=8 U 4 = 4 2-1= 16-1=15 U 5 = 5 2-1= 25-1=24, da seterusya. Jadi barisa bilaga tersebut adalah 0, 3, 8, 15, 24, Jika U = 5-3, tetuka suku-suku dari barisa itu da betuklah barisaya! Jawab: U = 5-3 U 1 = 5(1) - 3= 5-1=2 U 2 = 5(2) - 3= 10-1=7 U 3 = 5(3) - 3= 15-1=12 U 4 = 5(4) - 3= 20-1=19 U 5 = 5(5) - 3= 25-1=24, da seterusya.

18 Jadi barisa bilaga tersebut adalah 2, 7, 12, 17, 22,... Jika bilaga bilaga diurutka dega atura tertetu, maka aka diperoleh suatu barisa bilaga. Tiap-tiap bilaga yag terdapat pada barisa bilaga disebut suku dari barisa itu. Jika atura suatu barisa telah diketahui, maka suku berikutya dari barisa tersebut dapat ditetuka. Cotoh: 1. 2, 6, 10, 14, Atura pembetukaya adalah ditambah 4 Dua suku berikutya adalah 18 da , 2, 5, 10, Atura pembetukaya adalah ditambah bilaga gajil beruruta Dua suku berikutya adalah 17 da , 1, 2, 3, 5,... Atura pembetukaya adalah suku berikutya adalah dega mejumlahka dua suku di depaya Dua suku berikutya adalah = 8 da = 13 Barisa bilaga 1, 1, 2, 3, 5, 8,... disebut barisa Fiboacci Suku ke- dari suatu barisa bilaga dapat di tulis U. Dega demikia suku ke-1 dapat di tulis U 1 da suku ke-100 dapat ditulis U 100. A. Barisa dega atura di tambah bilaga yag sama. Jika atura suatu barisa di tambah b, maka suku ke- aka memuat b x yaitu U = b x +...atau U = b x -...

19 Cotoh 4. a. 5, 8, 11, 14,... Karea aturaya di tambah 3, maka rumus suku ke- memuat 3, yaitu U 1 = 5 = 3 x ditetuka sediri agar hasilya U 2 = 8 = 3 x sama dega yag dimaksud Jadi U = 3 x + 2 = Cotoh: 1. 3, 6, 9, 12, U 1 = 3 = 3 x 1 U 3 = 9 = 3 x 3 U 2 = 6 = 3 x 2 U 4 = 12 = 3 x 4 Jadi suku ke- = U = 3 x = , 8, 12, 16, U 1 = 4 = 4 x 1 U 3 = 12 = 4 x 3 U 2 = 8 = 4 x 2 U 4 = 16 = 4 x 4 Jadi suku ke- = U = 3 x = 3 Dari kedua cotoh di atas, diperoleh hubuga sebagai berikut. (i) jika atura barisa ditambah dega 3, maka rumus suku ke- memuat 3 x (ii) jika atura barisa ditambah dega 4, maka rumus suku ke- memuat 4 x

20 Jika atura suatu barisa ditambah dega b, maka suku ke- aka memuat b x yaitu U = b x +... atau U = b x -... Cotoh: 1. 5, 8, 11, 14, karea aturaya ditambah 3, maka rumus suku ke- memuat 3, yaitu U 1 = 5 = 3 x ditetuka sediri agar hasilya sama seperti barisa yag dimaksud U 2 = 8 = 3 x Jadi, U = 3 x + 2 = guaka rumus di atas utuk megecek suku ke-4, maka: U = U 4 = 3 x = 14 sesuai dega suku ke-4 pada barisa di atas B. Barisa dega atura dikali atau di pagkatka Utuk meetuka suku ke- barisa seperti ii, maka harus di tetuka hubuga atara masig-masig suku dega betuk bilaga berpagkat. Cotoh 4. a. 2, 4, 8, 16,... U 1 = 2 = 2 1 U 2 = 4 = 2 2, U 3 = 8 = 2 3, U 4 = 16 = 2 4 Bilaga pokok selalu 2 da pagkat sesuai dega uruta suku, maka U = 2.

21 b. 4, 9, 16, 25,... U 1 = 4 = 2 2 U 2 = 9 = 3 2, U 3 = 16 = 4 2, U 4 = 25 = 5 2 = (1 +1) 2 = (2+1) 2 = (3 + 1) 2 = (4+1) 2 Pagkat selalu 2, da bilaga pokok adalah uruta suku ditambah 1, maka U = ( + 1) 2. Latiha : Tetuka atura pembetuka dari barisa :,,,! Tuliska atura pembetuka dari barisa 5, 10, 20, 40, 80, Tuliska atura pembetuka dari barisa 8, 5, 2, -1, -2,... c. Ragkuma Kegiata Belajar 1 1. Jika bilaga bilaga diurutka dega atura tertetu, maka aka diperoleh suatu barisa bilaga. Tiap-tiap bilaga yag terdapat pada barisa bilaga disebut suku dari barisa itu. 2. Barisa bilaga 1, 1, 2, 3, 5, 8,... disebut barisa Fiboacci 3. Jika atura suatu barisa di tambah b, maka suku ke- aka memuat b x yaitu U = b x +...atau U = b x -... d. Tugas Kegiata Belajar 1 Diskusika soal-soal LKS tetag kosep barisa da deret, utuk dipresetasika. e. Tes Formatif 1. Tuliska rumus suku ke- dari barisa 0, 2, 4, 8, U 1 adalah bilaga yag ke- ( - 1) dari suatu barisa bilaga. Apabila U 1 = ( - 1), maka U 3 = Pada barisa aritmetika : 64, 60, 56, 52,...ilai ol adalah suku ke...

22 4. Bila 4, A 1, A 2, A 3, 28 membetuk barisa aritmetika, maka ilai A 3 adalah Dari barisa 6, 14, a, 30,...ilai a yag memeuhi adalah Diberika suatu barisa -2, 2, 6,...Apabila suku ke- barisa itu sama dega 34, maka =...Tetuka atura pembetukaya. 7. Suku ke-211 dari barisa aritmetika 3, 8, 13, 18,...adalah...da tetuka atura pembetuka barisaya. Cocokka hasil ulaga Ada dega kuci jawaba yag tersedia di halama belakag Modul ii. Hitug skor yag Ada peroleh. Kerjaka sara-sara yag sesuai dega skor yag Ada peroleh. Igat!!! Jaga melihat kuci sebelum Ada selesai megerjaka. Bobot soal ditetuka sebagai berikut! Nomor soal Bobot Keteraga 3,4, 5 da 6 1, Skor Maksimal = 20

23 f. LKS 1 Lembar Kerja Siswa (LKS) Nama : Taggal : Materi Pokok : Barisa da deret Alokasi Waktu : 15 Meit 1. Di berika suku ke- dari suatu barisa U = 2 +, Tuliska barisa itu da tetuka atura pembetukaya. 2. Tuliska 5 suku yag pertama dari barisa 2-1 da tetuka atura pembetukaya. 3. Tetuka atura pembetuka dari barisa bilaga : a. 15, 12, 9, 6,... b. 9, 13, 17, 21,...

24 g. Tigkat Peguasaa Rumus : Tigkat Peguasaa = jumlah skor yag diperoleh 100% 20 Sara-sara yag harus Ada lakuka, sesuai dega tigkat peguasaa yag telah Ada capai sebagai berikut : 1. > 80 % Bagus! pertahaka prestasi yag telah Ada capai da Ada dapat meeruska dega Kegiata Belajar % Ada masih perlu membaca kembali teks sub kompetesi ii dega lebih seksama, terutama bagia yag belum Ada kuasai 3. < 60 % Ada belum belajar bersugguh-sugguh, Ada harus megejar ketiggala da bertayalah pada guru mata pelajara tetag kesulita Ada

25 Kegiata Belajar 2 : Notasi Sigma Barisa da Deret Sub Kompetesi 1 Pegertia Barisa bilaga da meetuka suku ke- suatu barisa bilaga ANDA BERADA DI SINI Sub Kompetesi 2 Notasi Sigma Sub Kompetesi 3 Meetuka rumus suku ke- da rumus jumlah suku ke barisa da deret aritmetika

26 Tujua Kegiata Belajar 2 : Kogitif Setelah mempelajari uraia kegiata belajar ii, Ada diharapka mampu : 1. Dapat mejelaska pegertia sigma 2. Dapat megetahui sifat-sifat otasi sigma Afektif Dalam megikuti pembelajara matematika tetag rumus sius da kosius dua sudut, selisih dua sudut, da sudut gada utuk meghitug sius da kosius sudut tertetu maka siswa : 1. Memperlihatka kesiapa dalam megikuti pembelajara. 2. Memperhatika dega baik setiap materi yag diberika. 3. Megikuti pembelajara dega serius da teliti. 4. Meujuka keaktifa dalam kegiata pembelajara. Psikomotor

27 a. Uraia Materi 1. Pegertia otasi sigma Perahkah kalia mejumlahka bilaga seperti berikut ii? atau Utuk meyederhaaka peulisa pejumlaha yag pajag, diberika otasi sigma sebagai berikut = = (3k 2) 12 k 1 Lambag (baca sigma) diambil dari huruf besar Yuai utuk S yag berarti Sum atau jumlah. Cotoh Nyatakalah pejumlaha berikut ii ke dalam otasi sigma! a b c d e f g x + 3x 2 + 4x 3 + 5x 4

28 Jawab: a = b = (2 1) 5 1 c = (3 1) 6 1 d = (4 2) 5 1 e = (6 5) 4 1 f = (5 2)( 1) 5 1 g x + 3x 2 + 4x 3 + 5x 4 = (kx 5 1 k 1 ) Pada cotoh di atas, semua pejumlaha dimulai dega suku ke-1, padahal bisa saja suatu deret suku pertamaya a o (berideks 0), sehigga ditulis sebagai berikut. m k 0 a = a 0 +a 1 +a a m k Selai itu, jika suatu deret dimulai tidak dari suku pertama, misalya ketiga, maka ditulis sebagai berikut. m k 3 a = a 3 + a 4 + a 5 + a 6 + a 7 k

29 b. Sifat-sifat otasi sigma a. C = C k 1 b. Ca k = k 1 C a k k 1 c. ( a k b k ) = a k b k 1 Bukti: k 1 a. C dega a k = C k 1 k 1 k = a1 a 2 a 3... a k = C C C... C = C sebayak kali b. Sifat b merupaka suatu sifat distributif otasi sigma. Jika setiap suku dalam suatu pejumlaha mempuyai faktor C maka dapat difaktorka di luar pejumlaha itu. Jadi, Ca k = k 1 C a k k 1 c. ( a k b k ) = ( a1 b1) (a 2 b 2 ) (a 3 b3 )... (a b ) k 1 = a a a... a ) (b b b... b ) ( = a k b k 1 k 1 k

30 Cotoh Hituglah (3k Jawab: 4 k 1 4 k 1 2 2k 7) 4 (3k 2 2k 7) = 2 3 k 2k 7 k 1 4 k 1 4 k 1 = 3( ) + 2( ) = = 138 c. Ragkuma Kegiata Belajar 1 1) Lambag (baca sigma) diambil dari huruf besar Yuai utuk S yag berarti Sum atau jumlah. 2) a. C = C k 1 b. Ca k = k 1 C a k k 1 c. ( a k b k ) = a k b k 1 k 1 k 1 k d. Tugas Kegiata Belajar 2 Diskusika soal LKS tetag otasi sigma, utuk dipresetasika

31 e. Tes Formatif 1. Jelaska pegertia sigma! 2. Tuliska 2i 1 5 i 1 dalam suku suku pejumlahaya, kemudia hituglah ilaiya! 3. Tuliska deret Dega meuliska tiap otasi sigma berikut dalam suku-suku pejumlaha, tujukka bahwa 4 4 1i 1 j 1 u i u j Kuci Jawaba Cocokka hasil ulaga Ada dega kuci jawaba yag tersedia di bawah ii. Hitug skor yag ada peroleh, kerjaka sara-sara yag sesuai dega skor yag ada peroleh Igat!! Jaga melihat kuci sebelum ada selesai megerjaka. 1. Suatu deret u1 + u2 + u u dapat ditulis dega megguaka otasi u i i 1 sigma sebagai i 1 i = {2 (1) 1)} + {2 (3) - 1} + {2 (5) - 1} = = ; dega suku ke-i adalah u i = ui ui u2 u3 u4 i 1

32 4 j 1 u j u i u 2 u 3 u 4 Bobot Soal ditetuka sebagai berikut : Semua Soal diberi bobot 2.5 jadi skor maksimal adalah 5 x 2 =10 Tigkat Peguasaa Rumus : Sara-sara yag harus Ada lakuka, sesuai dega tigkat peguasaa yag telah Ada capai sebagai berikut: 1. > 80 % Bagus! Pertahaka prestasi yag telah Ada capai da Ada dapat meeruska dega kegiata belajar % Ada masih perlu membaca kembali teks sub kompetesi ii dega lebih seksama, terutama bagia yag belum ada kuasai. 3. < 60 % Ada belum belajar bersugguh-sugguh, Ada harus megejar ketiggala da bertayalah pada guru mata pelajara tetag kesulita Ada.

33 1. Kegiata Belajar 3 : Meetuka rumus suku ke- da rumus jumlah suku ke deret aritmetika Barisa da Deret Sub Kompetesi 1 Pegertia Barisa bilaga da meetuka suku ke- suatu barisa bilaga Sub Kompetesi 2 Notasi Sigma ANDA BERADA DI SINI Sub Kompetesi 3 Meetuka rumus suku ke- da rumus jumlah suku ke deret aritmetika

34 a. Tujua Kegiata Belajar 3 Setelah mempelajari uraia kegiata belajar ii, Ada diharapka : 1. Dapat meetuka rumus suku ke- barisa da deret aritmetika 2. Dapat meetuka rumus jumlah suku ke- barisa da deret aritmetika b. Uraia Materi a. Suku ke Barisa aritmetika Jika pada barisa aritmetika suku pertamaya U 1 = a da beda = b maka: U 2 -U 1 = b U 2 = U 1 + b U 3 -U 2 = b U 3 =U 2 + b = U 1 + 2b U 4 -U 3 = b U 4 =U 3 + b = U 1 + 3b... U U -1 = b U = U -1 + b = U 1 + (-1)b Rumus suku ke- barisa aritmetika adalah: U = a + (-1)b U = suku ke- a = suku pertama b = beda

35 Cotoh Tetukalah suku ke -100 barisa aritmetika 5, 8, 11,...! Jawab: = 100; a = 5; da b =11 8 = 8 5 = 3 U = a + (-1)b U 100 =5 + (100-1).3 = 5 + (99). 3 = = 302 Jadi, suku ke-100-ya adalah 302. c. U = a+(-1)b 147 = -1+(-1)2 147 = = 150 = 75 Jadi, U = 147 terjadi pada = 75.

36 b. Suku tegah barisa aritmetika Suku tegah dari barisa aritmetika terjadi jika bayakya suku gajil. Rumus suku tegah dari barisa aritmetika adalah: Ut = 2 1 (a + U ) Bukti: Misalya barisa aritmetika gajil adalah a, U t, U maka: U t a = U-Ut 2U t = a + U U t = 2 1 (a + U ) Cotoh Tetukalah suku tegah barisa aritmetika jika suku pertamaya 3, bedaya 4, da bayakya suku 29! Jawab: a = 3; b = 4 ;da = 29 U t = 2 1 (a + U ) U t = 2 1 [a + {a + ( -1) b}] U t = 2 1 (2a + ( -1) b) U t = 2 1 {2(3) + (29-1) 4}

37 = 2 1 ( ) = 2 1 (6+112) = 59 Jadi, suku tegahya adalah Rumus jumlah suku pertama Jika suku pertama dari barisa aritmetika dijumlahka da diyataka dega S, maka: S =U 1 +U U -2 +U -1 +U atau S =U +U -1 +U U 2 +U 1 Sehigga S = U +U -1 +U U 2 +U 1 S = U 1 +U U -2 +U -1 +U + 2S=(U 1 +U ) + (U 1 +U ) (U 1 +U ) 2S = (U l + U ) S = 2 (Ul + U ) atau S = 2 (a+u ) karea U = a + ( - 1)b, maka:

38 S= 2 [a+a+(-1)b] S = 2 [2a + ( -1)b] Cotoh Hituglah jumlah deret aritmetika berikut ii! a sampai6Osuku b sampai 20 suku Jawab: a U 60 a = 1, b = 2, da = 60 S = 2 [2a + ( - 1)b] 60 = [2(1) + (60-1) 2] 2 60 = [2 + (59) 2] 2 = 30 [ ] = 3600 b U 20 a = 8, b = 3, da = 20 S = 2 [2a + ( -1)b] 20 = [2(8) + (20-1) 3] 2

39 = 10 f16+(19)3] = 10 (73) = 730 Deret aritmetika Pegertia deret aritmetika, suku, da beda Dalam suatu barisa bilaga, jika suku-suku dari barisa bilaga itu dijumlahka, maka pejumlaha berturut-turut dari suku barisa itu disebut deret. Cotoh: No Barisa bilaga deret 1 1, 2, 3, 4, 5, ,4,6,7,8,10, ,4,7,10,13, , 6, 12, 24, 48, , 4, 9,16,25,36, Pada barisa bilaga, tiap tiap bilaga yag terdapat pada barisa bilaga disebut suku. Hal ii juga berlaku utuk deret, yaitu setiap bilaga pada suatu deret disebut suku. Pada deret , maka: Suku ke-1= 1, ditulis U 1 =1, Suku ke-2= 5, ditulis U 2 =5,dst Barisa bilaga diyataka dega U 1,U 2,U 3,...,U. da deret yag bersesuaia dega barisa bilaga itu diyataka dega U 1 +U 2 + U U. Pada suatu deret, jika hasil dari U 2 -U 1,U 3 -U 2,U 4 -U 3 atau U -U -1 selalu tetap atau selalu sama, maka deret tersebut disebut deret aritmetika atau deret hitug. Bilaga yag selalu tetap itu disebut beda.

40 Deret aritmetika atau deret hitug adalah deret yag mempuyai beda yag tetap atau U -U -1 selalu tetap. Betuk umum dari deret aritmetika atau deret hitug adalah U 1 +U 2 + U U. Cotoh: Selidikilah bahwa adalah deret aritmetika Jawab: U 1 =2,U 2 =5,U 3 =8,U 4 =11,U 5 =14 U 2 -U 1 =5-2=3 U 3 -U 2 =8-5=3 U 4 -U 3 =11-8=3 U 5 -U 4 =14-11=3 Karea bedaya selalu tetap yaitu 3, maka adalah aritmetika deret Deret aritmetika aik da turu. Suatu deret aritmetika yag mempuyai beda lebih dari ol atau positif disebut aritmetika aik, sedagka deret aritmetika yag mempuyai beda kurag dari ol atau egatif disebut deret aritmetika turu. Cotoh: Tetuka jeis deret aritmetika berikut, aik atau turu! Jawab: U 2 -U 1 =7-5=2 U 3 -U 2 =9-7=2 U 4 -U 3 =11-9=2

41 Karea beda adalah 2 maka adalah aritmetika aik U 2 -U 1 =7-10=-3 U 3 -U 2 =4-7=-3 U 4 -U 3 =1-4=-3 Karea beda adalah -3 maka adalah aritmetika turu Rumus suku ke- deret aritmetika Dalam deret aritmetika U 1 +U 2 + U U. Dega beda b ditetuka : U 2 = U 1 + b = U 1 + b = U 1 + (2-1)b maka dapat U 3 = U 1 + b + b = U 1 + 2b = U 1 + (3-1)b U 4 = U 1 + b + b + b = U 1 + 3b = U 1 + (4-1)b ` U 5 = U 1 + b + b + b + b = U 1 + 4b = U 1 + (5-1)b U = U 1 + (-1)b Rumus suku ke- utuk deret aritmetika adalah U = U 1 + (-1)b U = suku ke- =bayakya suku U 1 = suku pertama b=beda Cotoh: Dalam deret aritmetika diketahui U 1 =5 da U 7 =29.tetuka besar bedaya! Jawab: U 1 =5 da U 7 =29, =7 U = U 1 + (-1)b

42 U 7 = 5 + (7-1)b 29= 5 + (7-1)b 29-5=(7-1)b 24=6b b=4 Jadi beda deret itu = 4 Sisipa dari deret aritmetika Di atara dua bilaga yata x da y dapat disisipka beberapa buah bilaga sehigga bilaga mula-mula dega bilaga yag disisipka membetuk deret aritmetika. Karea membetuk deret aritmetika, maka perlu diketahui besarya beda dalam deret tersebut. Misal beda dalam deret baru itu adalah b 1 da bayakya bilaga yag disisipka k buah bilaga, maka dapat ditulis deret aritmetikaya sebagai berikut: X + (x + b 1 )( x + 2b 2 ) (x + kb 1 ) + y b 1 =y- (x + kb 1 ) b 1 =y- (x + kb 1 ) b 1 + kb 1 = y x b 1 (1 + k)=y x b y x 1 = k 1 Jadi besarya beda dalam deret aritmetika yag didapat dega meyisipka k buah bilaga di atara dua bilaga x da y dapat ditetuka dega rumus sebagai berikut. Besar beda yag baru dari deret yag telah medapat sisipa adalah : y x b b 1 = atau b 1 = k 1 k 1 b = beda dari dua bilaga mula-mula yaitu x da y k = bayak bilaga yag disisipka

43 Suku tegah Suku tegah suatu deret aritmetika adalah suku yag terletak di tegahtegah atara suku pertama da terakhir. Jika suatu deret aritmetika ditetuka dega U 1 +U 2 + U U maka sebagai suku tegahya adalah U t dega : U t = U1 U 2 Suku tegah dari suatu deret aritmetika adalah : U t = U1 U 2 Rumus jumlah suku pertama Jika suku pertama dari deret aritmetika diyataka dega S,maka : S = U 1 +U 2 + U U U 2 = U 1 + b U 3 = U 1 +2b U -1 = U - b U -2 = U - 2b Jadi S = U 1 + (U 1 + b) + (U 1 +2b)+...+( U -b)+( U -2b)+(U ) Jika uruta suku-suku pada pejumlaha di atas dibalik urutaya maka susuaya mejadi S = U + ( U -b)+ ( U -2b) (U 1 + b) +(U 1 +2b) +( U 1 ) S = U 1 + (U 1 + b) + (U 1 +2b)+...+( U -b)+( U -2b)+(U ) S = U + ( U -b)+ ( U -2b) (U 1 + b) +(U 1 +2b) +( U 1 ) 2S = (U 1 +U 2 )+(U 1 +U )+(U 1 +U )+...+ (U 1 +U 2 )+(U 1 +U )+(U 1 +U ) pejumlaha berulag dari (U 1 +U 2 ) sebayak suku maka 2S = (U 1 +U 2 ) S = (U 1 +U 2 ):2

44 S = 2 1 (U1 +U 2 ) Atau S = 2 1 (U1 +U 1 +(-1)b Rumus jumlah suku pertama dari deret aritmetika adalah: S = 2 1 (U1 +U 2 ) Atau S = 2 1 (U1 +U 1 +(-1)b) c. Ragkuma Kegiata Belajar 3 1. Deret aritmetika atau deret hitug adalah deret yag mempuyai beda yag tetap atau U -U -1 selalu tetap. 2. Suatu barisa u 1, u2, u3,..., u disebut barisa aritmetika jika utuk sebarag ilai berlaku hubuga: u u 1 b, dega b adalah suatu tetapa (kostata) yag tidak tergatug pada. 3. Jika Rumus suku ke- barisa aritmetika adalah: U = a + (-1)b U = suku ke- a = suku pertama b = beda 4. Rumus suku tegah dari barisa aritmetika adalah: Ut = 2 1 (a + U ) 5. Rumus jumlah suku pertama S = 2 (a+u )

45 Ut = 2 1 (a + U ) 6. Betuk umum dari deret aritmetika atau deret hitug adalah U 1 +U 2 + U U. 7. Suatu deret aritmetika yag mempuyai beda lebih dari ol atau positif disebut aritmetika aik, sedagka deret aritmetika yag mempuyai beda kurag dari ol atau egatif disebut deret aritmetika turu. 8. Rumus suku ke- utuk deret aritmetika adalah U = U 1 + (-1)b 9. Besar beda yag baru dari deret yag telah medapat sisipa adalah y x b 1 = k 1 b atau b 1 = k 1 10.Suku tegah dari suatu deret aritmetika adalah U t = U1 U Rumus jumlah suku pertama dari deret aritmetika adalah: S = 2 1 (U1 +U 2 ) Atau S = 2 1 (U1 +U 1 +(-1)b) d. Tugas Kegiata Belajar 3 Diskusika soal-soal LKS tetag kosep barisa da deret, utuk dipresetasika. d. Tes Formatif 1. Jelaska pegertia barisa aritmetika! 2. Tetuka suku pertama, beda, da suku ke-6 dari barisa aritmetika 4, 1, -2, -5, Suku ketiga suatu barisa aritmetika sama dega 11, sedagka suku kesepuluh sama dega carilah suku pertama da beda barisa itu 5. carilah rumus suku ke-

46 6. Diketahui barisa aritmetika 3, 5, 7, 9,..., 95. bayak suku pada barisa itu adalah gajil. a. carilah suku tegahya b. suku ke berapakah suku tegahya itu c. berapakah bayak suku barisa itu? Hituglah suku kesembila dari barisa :,,,? Berapakah suku ke- dari barisa bilaga : U 3, U 4, U 5, U 6...dega b = U 4 - U 3 = U 5 - U 4 = U 6 - U 5? 9. Tuliska rumus suku ke- dari barisa 5, 10, 20, 40, 80, Pada suatu deret aritmetika diketahui S = 5 +. Tetuka ilai U 11.Tetuka jumlah deret dari Pada suatu deret aritmetika diketahui S = Jumlah suku pertama suatu deret aritmetika adalah 120, da jumlah 3 suku pertama adalah 30. Tetuka beda deret tersebut. Cocokka hasil ulaga Ada dega kuci jawaba yag tersedia di halama belakag Modul ii. Hitug skor yag Ada peroleh. Kerjaka sara-sara yag sesuai dega skor yag Ada peroleh. Igat!!! Jaga melihat kuci sebelum Ada selesai megerjaka. Bobot soal ditetuka sebagai berikut! Nomor soal Bobot Keteraga 1, 2, 3, 4, 5, 6 da Skor Maksimal = 20

47 f. LKS 1 Lembar Kerja Siswa (LKS) Nama : Taggal : Materi Pokok : Barisa da deret Alokasi Waktu : 15 Meit 1. Suatu deret aritmetika memiliki U = Tetuka rumus S 2. Suatu deret aritmetika memiliki U = D + E, di maa D da E adalah kostata.. Tetuka rumus S 3. Perhatika kelompok kelompok bilaga berikut ii ; (1), (2, 3, 4, 5, 6), (7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15),... Tetuka : a) Suku tegah kelompok ke-70 b) Jumlah bilaga bilaga pada kelompok

48 h. Tigkat Peguasaa Rumus : Tigkat Peguasaa = jumlah skor yag diperoleh 100% 20 Sara-sara yag harus Ada lakuka, sesuai dega tigkat peguasaa yag telah Ada capai sebagai berikut : 1. > 80 % Bagus! pertahaka prestasi yag telah Ada capai da Ada dapat meeruska dega Kegiata Belajar % Ada masih perlu membaca kembali teks sub kompetesi ii dega lebih seksama, terutama bagia yag belum Ada kuasai 3. < 60 % Ada belum belajar bersugguh-sugguh, Ada harus megejar ketiggala da bertayalah pada guru mata pelajara tetag kesulita Ada

49 1. Kegiata belajar 4 : Meetuka rumus suku ke- da rumus jumlah suku ke deret geometri Barisa da Deret Sub Kompetesi 1 Pegertia Barisa bilaga da meetuka suku ke- suatu barisa bilaga Sub Kompetesi 2 Notasi Sigma Sub Kompetesi 3 Meetuka rumus suku ke- da rumus jumlah suku ke deret aritmetika ANDA BERADA DI SINI Sub Kompetesi 4 Meetuka rumus suku ke da rumus jumlah suku ke deret geometri

50 a. Tujua Kegiata Belajar 4 Setelah mempelajari uraia kegiata belajar ii, Ada diharapka : 1. Dapat meetuka rumus suku ke- deret geometri 2. Dapat meetuka rumus jumlah suku ke- deret geometri b. Uraia Materi 1. Pegertia barisa geometri Sebuah barisa bilaga U 1, U 2, U 3,..., U disebut barisa geometri jika berlaku: U U 2 1 U U 3 2 U U 4 3 U U 1 Kostata Kostata itu disebut ratio, diyataka dega r, dirumuska sebagai: r = U U 1 Cotoh Tetuka rasio dari barisa geometri berikut ii! a. 3, 9, 27, 81,... b. 2, 8, 32,128,... c. 100, 50, 25, ,... d ,,,, e. 16, -8, 4, -2,... Jawab: a. r = b. r = c. r = d. r =

51 e. r = Rumus Suku ke Pada barisa geometri U 1, U 2, U 3,..., U, jika U 1 = a maka berlaku: U 2 r U 2 = U 1 r = ar U1 U3 r U 3 = U 2 r = ar 2 U2 U4 r U 4 = U 3 r = ar 3 U3 U r U = U -1 r = ar -1 U 1 Dari uraia di atas, didapat betuk barisa geometri: a, ar, ar 2, ar 3,..., ar -1 Suku ke- barisa geometriya adalah: U = ar -1 Cotoh Tetuka rumus suku ke- dari barisa geometri berikut iil a. 2, 4, 8, 16, b. 3,,,, Jawab: a. Barisa geometri 2, 4, 8, 16,... U 1 = a = r = =2 2 4 U = ar -1 = = 2 Jadi, suku ke--ya adalah U = 2. b. Barisa 3, U 1 = a = 3 3, 2 3, 4 3,... 8

52 3 r = 2 1 = 3 2 U = ar = 3 2 Cotoh Tetuka suku yag ditayaka dari barisa geometri berikut ii! a. 1, 2, 4, 8,... suku ke-20 1 b. 1,, 2 1, 4 1,... suku ke-8 8 Jawab: a. a = l, r = 2, da = 20 U = ar -1 U 20 = = b. a = 1, r = 2 1,da = 8 U = ar -1 U 8 = = = 128 Cotoh Diketahui suku ke-3 barisa geometri adalah 36 da suku ke-5-ya adalah 81. Tetuka suku pertama da rasioya! Jawab: U 5 = ar 4 = 81 U 3 = ar 2 = 36 : r 2 = 4 9 r = 2 3 ar 2 = 36 9 a = a = 36 9 a =16

53 Jadi, suku pertamaya 16 da rasioya 2 3. Dalam bisis da maajeme, barisa geometri serig diguaka utuk mempermudah perhituga pertambaha da peyusuta. Misal uag sebesar M o disimpa di Bak dega buga majemuk P % per tahu. Pada akhir tahu pertama: P P M 1 = M o + Mo =M o (1+ ) Pada akliir tahu kedua: P P P M 2 = M 1 + M1 =M 1 (1+ ) P P = M o (1+ )(1+ ) P = M o (1+ ) Dega cara yag sama, diperoleh bahwa pada akhir tahu ke- uag tersebut mej adi: P M = M o (1+ ) 100 Cotoh Uag sebesar Rp ,00 disimpa di Bak selama eam tahu dega suku buga majemuk 15% per tahu. Hituglah jumlah uag setelah akhir tahu keeam! Jawab: P M = M o (1+ ) 100 M6 = (1 + 0,15) 6 = (1,15) 6 = (2,3131) = ,00 Jadi, setelah 6 tahu uag tersebut mej adi Rp , Rumus Jumlah Suku pertama deret geometri Jika U 1 + U 2 + U U dega U 1 = a da rasio = r, maka jumlah suku pertamaya adalah S. 2 1 S = a + ar + ar 2 + ar ar -1 rs = ar + ar 2 + ar ar -1 + ar S rs = a ar S (1-r)=a(1-r )

54 a(1 r ) S = da r 1 1 r sehigga dapat dirumuska: a(1 r ) S =, r < 1 1 r a(r 1) S =, r > 1 r 1 Cotoh Hituglah jumlah 10 suku yag pertama dari deret geometri Jawab: a = 2, r = 2, da = l0 a(r 1) S = r 1 2(2 10 1) S 10 = 2 1 = 2(1023) = 2046 Cotoh Diketahui deret geometri Jika jumlah deret tersebut 1.092, berapakah? Jawab: a = 3, r = 3, da S = a(r 1) S = r 1 3(3 1) 1.092= =3(3-1) 728=3-1 3 = 729 = 6 Jadi, bayakya suku adalah 6. Cotoh Hituglah jumlah sampai 8 suku dari deret geometri Jawab:

55 a= 16, r = 2 1, da =8 a(1 r ) S = 1 r 1 16(1 ) 8 S 8 = (1 ) = = = 31,875 Jadi, jumlah sampai 8 sukuya adalah 31,875. Cotoh Pak Rizal setiap awal bula meabug di bak sebesar Rp ,00. Jika bak memberika suku buga sebesar 1% per bula da bugaya setiap akhir bula ditambahka pada tabugaya, berapa uag Pak Rizal pada akhir tahu kedua jika ia tidak perah megambil tabugaya? Jawab: Faktor pertumbuha 1 + 1% = 1,01 Tabuga bula pertama mejadi M 24 = M o x 1,01 24 Tabuga bula kedua, M 23 = Mo x 1,01 23 Tabuga bula ke-24, M 1 = M o x 1,01 Ii merupaka deret geometri dega: a = Mo x 1,01 = (1,01) = = 24 sehigga: a(r 1) S = r ( S 24 = = ,34 1)

56 Jadi, pada akhir tahu kedua jumlah tabuga Pak Rizal mejadi Rp , Suku tegah (U t ) barisa geometri Suku tegah pada barisa geometri terjadi jika jumlah sukuya gajil. Rumus suku tegahya adalah: U t = a.u Bukti: Barisa geometri a, U t, da U. Pada barisa geometri tersebut, tetuya memeuhi sifat: U t U a U U t = t a.u Cotoh Diketahui baris geometri 2, 4, 8, , tetuka suku tegahya! Jawab: a = 2, r = 2 da U = 512 U t = a.u Ut = = 2.2 = ± 2 5 = 32 (rasioya positif) Jadi, suku tegahya adalah Rumus Deret geometri tak higga Di atas telah kita bahas bahwa jumlah suku deret geometri diyataka dega: a(1 r ) S =, r < 1 1 r da a(r 1) S =, r > 1 r 1 Sekarag marilah kita perhatika deret geometri di bawah ii! 1) ) )

57 4) Pada 1) da 2), ilai suku-sukuya semaki besar karea r > 1 disebut diverge. Pada 3) da 4) ilai suku-sukuya semaki kecil karea r < 1 atau -1 < r < 1. Deret geometri yag suku-sukuya semaki kecil da bayak sukuya tak berhigga disebut deret geometri turu tak berhigga (deret koverge). Pada deret koverge, jumlah seluruh suku-sukuya tidak aka melebihi suatu harga tertetu, walaupu bayak suku-sukuya terus ditambah sampai tak terhigga. Harga tertetu itu disebut jumlah tak higga (S ~ ). Sekarag marilah kita babas deret geometri yag rasioya -1 < r < 1 atau r < 1. Jika meuju bilaga yag cukup besar maka r medekati ol, ditulis ~ maka r 0 atau l im r = 0 sehigga: S ~ = l im = = = S ~ l im ~ l im ~ a 1 r S ~ = ~ a(1 r ) 1 r a ar -l im 1 r ~ 1 r ar -l im ~ 1 r a 1 r Cotoh Hituglah jumlah sampai tak higga deret berikut ii! a b c Jawab: 1 a. a= 1 da r= 2 Jadi, S ~ = a 1 r = 1 =

58 b. a= 1, da r = 3 1 Jadi, S ~ = a 1 r = c. a=1 da r = 4. Jadi, S ~ = diverge 1 3 = Cotoh Sebuah bola teis dijatuhka dari tempat yag tiggiya 1 meter. Setiap kali setelah bola itu mematul, ia mecapai ketiggia yag sama dega dua pertiga yag dicapai sebelum pematula terakhir. Berapakah pajag litasa bola sampai terakhir? Jawab: m m m a= ; r =, maka: 3 3 m da seterusya. 2 2 a S ~ = = 3 = 3 =2 1 r Jarak tempuh = S ~ = 1 + 2(2) = 5 meter. Deret geometri Suatu deret yag memiliki rasio (perbadiga) yag tetap atau hasil dari U 2, 3 U1 U 2 ukur. U U, 4 U,..., selalu tetap di sebut deret geometri atau deret U 3 U 1

59 Deret geometri aik da turu Suatu deret geometri yag ilai suku berikutya lebih dari ilai suku sebelumya, Atau U +1 > U disebut deret geometri aik, sedagka jika ilai suku berikutya kurag dari ilai suku sebelumya atau U +1 < U disebut deret geometri turu. Rumus suku ke pada deret geometri Dalam deret geometri U 1 +U 2 + U U dega rasio r dapat diperoleh hubuga- hubuga berikut ii U 2 = U 1 +r = U 1 +r 2-1 U 3 = U 1 +r 2 = U 1 +r 3-1 U 4 = U 1 +r 3 = U 1 +r 4-1 U 5 = U 1 +r 4 = U 1 +r 5-1 U = U 1 +r -1 Berdasarka uraia di atas,maka diperoleh rumus suku ke utuk deret geometri berikut ii: Rumus suku ke suatu deret geometri adalah: U = U 1 +r -1 U = suku ke U 1 = suku pertama = bayak suku r = rasio Suku tegah pada deret geometri Dalam deret geometri, agar terdapat suku tegah, maka bayak suku pada deret tersebut harus gajil. Selajutya perhatika hubuga atara suku tegah dega suku pada deret geometri berikut ii.

60 1.Pada deret U 1 +U 2 +U 3,suku tegahya adalah U 2 U 2 = U 1 r = U 2 1 r 2 = U... 1 x U 1 r 2 = U... 1 x U 3 2. Pada deret U 1 +U 2 +U 3 +U 4 +U 5,suku tegahya adalah U 2 U 2 =U 1 r 2 =... U 2 1 r 4 = U... 1 x U 1 r 4 = U... 1 x U 5 3. Pada deret U 1 +U 2 +U 3 +U 4 +U 5,suku tegahya adalah U 2 U... 2 =U 1 r 3 = U 2 1 r 6 = U... 1 x U 1 r 6 = U... 1 x U 7 dari hasil di atas, teryata suku tegah dari deret geometri adalah akar dari hasil kali pertama da suku terakhir. Rumus suku tegah utuk deret geometri adalah: U t = U 1 U. Sisipa pada deret geometri Di atara dua suku yag beruruta dalam deret geometri dapat disisipka beberapa buah bilaga. Bilaga-bilaga semula da bilaga yag disisipka aka membetuk deret geometri yag baru. Utuk megetahui hubuga atara rasio yag baru dega bayak bilaga yag disisipka, Perhatika rumus berikut ii. Rasio deret geometri setelah disisipka beberapa buah bilaga adalah: r 1 = k 1 x da y adalah dua suku mula-mula y x

61 y Jika k merupaka bilaga gajil, maka r 1 =± k 1 x Jumlah suku pertama deret geometri Betuk umum deret geometri adalah: U 1 +U 2 + U U Jika S merupaka hasil pejumlaha deret geometri maka: S = U 1 +U 2 + U U S = U 1 +U 2 + U U S = U 1 + (U 1 r) + (U 1 r 2 )+...+( U 1 r -1 )...(1) Persamaa satu dikalika dega r, maka: r S = (U 1 r) + (U 1 r 2 )+...+( U 1 r -1 )+( U 1 r ) S = U 1 + (U 1 r) + (U 1 r 2 )+...+( U 1 r -1 ) r S - S = -U 1 r S - S = U 1 r -U 1 (r-1) S = U 1 r -U 1 S = U 1 r -U 1 : (r-1) Rumus jumlah suku pertama utuk deret geometri S = U 1 r -U 1 : (r-1) Latiha : 1. Tetuka rumus suku ke- dari deret geometri : 4, 8, 16, 32, 64, Sebuah barisa geometri memiliki U = Tetuka rasioya Jika 3 bilaga a, b, c membetuk barisa geometri, maka... a b b c 4. Dari deret geometri diketahui U 4 x U 6 = P da U 2 x U 8 = P 1, maka ilai U 1 =...

62 c. Ragkuma Kegiata Belajar 4 1. Suatu deret yag memiliki rasio (perbadiga) yag tetap atau hasil dari U 2, 3 U1 U 2 U U, 4 U,... U 3 U 1, selalu tetap di sebut deret geometri atau deret ukur. 2. Rumus suku ke suatu deret geometri adalah U = U 1 +r Rumus suku tegah utuk deret geometri adalah U t = U 1 U. 4. Rasio deret geometri setelah disisipka beberapa buah bilaga adalah: r 1 = k 1 y, di maa x da y adalah dua suku mula-mula x 5. Jika k merupaka bilaga gajil, maka r 1 =± k 1 6. Rumus jumlah suku pertama utuk deret geometri : y x S = U 1 r -U 1 : (r-1) d. Tugas Kegiata Belajar 4 Diskusika soal-soal LKS tetag kosep turua, utuk dipresetasika. e. Tes Formatif 1. Jika suku pertama deret geometri adalah 3 m dega m > 0 sedag suku ke-5 adalah m 2, maka suku ke-21 adalah Tiga bilaga membetuk barisa geometri dega rasio 3. Jika suku kedua ditambah 8, maka terbetuk sebuah barisa aritmetika. Tuliska ketiga bilaga tersebut. 3. Sebuah barisa geometri memiliki U = tuliska tiga suku pertama barisa itu. 4. Sebuah deret geometri memiliki S = Aq + B. Jika A da B adalah kostata, tetuka rumus U

63 5. Sebuah deret geometri memiliki S = Aq + B. Jika A da B adalah kostata, tetuka rasioya 6. Sebuah deret geometri memiliki S = Tetuka rasioya. 7. Pada sebuah deret geometri di ketahui : U 2 + U 4 + U 6 = 9 U 1 + U 3 + U 5 = 7 Tetuka ilai dari U 2 Cocokka hasil ulaga Ada dega kuci jawaba yag tersedia di halama belakag Modul ii. Hitug skor yag Ada peroleh. Kerjaka sara-sara yag sesuai dega skor yag Ada peroleh. Igat!!! Jaga melihat kuci sebelum Ada selesai megerjaka. Bobot soal ditetuka sebagai berikut! Nomor soal Bobot Keteraga 4,5 da 6 2 da 7 1 da Skor Maksimal = 20

64 f. LKS 1 Lembar Kerja Siswa (LKS) Nama : Taggal : Materi Pokok : Barisa da deret Alokasi Waktu : 15 Meit 1. Tetuka jumlah suku pertama dari deret geometri : a) 1, 3, 9, 27,... b) 64, 16, 4, 1,... c) 1, -2, 4, -8, 16, Tetuka rumus suku ke- dari deret geometri : ,...

65 i. Tigkat Peguasaa Rumus : Tigkat Peguasaa = jumlah skor yag diperoleh 100% 20 Sara-sara yag harus Ada lakuka, sesuai dega tigkat peguasaa yag telah Ada capai sebagai berikut : 1. > 80 % Bagus! pertahaka prestasi yag telah Ada capai da Ada dapat meeruska dega Kegiata Belajar selajutya % Ada masih perlu membaca kembali teks sub kompetesi ii dega lebih seksama, terutama bagia yag belum Ada kuasai 3. < 60 % Ada belum belajar bersugguh-sugguh, Ada harus megejar ketiggala da bertayalah pada guru mata pelajara tetag kesulita Ada

66 BAB III EVALUASI Evaluasi Kompetesi (waktu : 2 45 meit) 1. Tetuka suku ke-30 dari barisa aritmetika : 1, 4, 7, 10, 13, 16, Tetuka suku ke-100 dari barisa aritmetika : 5, 11, 17, 23, 29, 35, Tetuka suku ke-50 dari barisa aritmetika : 97, 94, 91, 88, 85, Tetuka bayakya bilaga pada barisa aritmetika : a) 15, 20, 25, 30, 35,...,2005 b) 12, 15, 18, 21, 24,...,2004 c) 24, 28, 32, 36,..., Perhatika barisa aritmetika berikut : 200, 196, 192, 188,...Tetuka bayakya suku yag positif Suku ke- suatu barisa aritmetika diberika oleh rumus U = Tetuka beda barisa tersebut 8. Tetuka jumlah dari deret aritmetika : Tetuka jumlah semua bilaga kelipata 7 atara 100 da 200

67 10.Suatu deret aritmetika memiliki S = Tetuka U 11.Diketahui 3 bilaga,, da membetuk barisa geometri. Maka 4 2 ilai dari Tetuka jumlah dari deret geometri ; (x) + (x + 1) +(x + 3) 13.Tiga bilaga positif membetuk barisa geometri dega rasio 5. Jika suku kedua di tambah 16, maka terbetuk sebuah barisa aritmetika dega beda Pada barisa aritmetika berikut : 1, 6, 11, 16,... Di atara tiap dua suku disisipka 4 suku sehigga terbetuk sebuah barisa aritmetika yag baru. Berapakah beda barisa yag baru itu? 15.Diketahui sisi-sisi sebuah segitiga siku-siku membetuk deret geometri. Tetuka rasioya.

68 SISTEM PENILAIAN Program : IPA Mata Pelajara : Matematika Kompetesi : Megguaka kosep barisa da deret dalam pemecaha masalah Alokasi Waktu : 20 Jam Sub Metode Peilaia Total Kompetesi Kode Peilaia Istrume Nilai Nilai K -1 Pemberia Tes Tugas Tes Formatif Uraia Objektif K -2 Pemberia Tes Tugas Tes Formatif Uraia Objektif K -3 Pemberia Tugas Uraia Objektif Tes 3 Tes Formatif -3 Jumlah Ulaga Blok Evaluasi Belajar Satu kompetesi Jumlah N I L A I A K H I R 100

69 BAB IV PENUTUP Sebagai tidak lajut seluruh kegiata belajar dalam Modul Turua ii adalah : 1. Jika hasil evaluasi terhadap peguasaa kompetesi mecapai 75 % atau lebih, maka siswa dapat melajutka ke modul berikutya. 2. Siswa dapat melajutka ke modul berikutya setelah memperoleh rekomedasi dari guru mata pelajara matematika. 3. Peserta didik yag masih belum mecapai peguasaa kompetesi 75 %, maka siswa harus megulag secara keseluruha atau bagiabagia tahap kegiata belajar yag belum dikuasai dega baik. 4. Kemugkia diberikaya pembelajara remedial bagi yag memperoleh ilai yag lebih kecil dari 6, terutama terhadap siswa yag memperoleh ilai teredah. 5. Pegayaa serta akselerasi bagi siswa yag berprestasi juga dimugkika sesuai dega ketersediaa waktu

70 DAFTAR PUSTAKA Willa, Adria Matematika Biligual utuk SMA kelas XII IPA. Badug : Yrama Widya. Cuayah, Cucu Kompetesi Matematika utuk SMA kelas XII IPA. Badug : Yrama Widya. Tim Peyusu Matematika Matematika utuk SMU Kelas 3. Surabaya : Kedag Sari Cholik. M, A Matematika utuk SMA kelas 3. Jakarta : Erlagga Johaes, S.Pd Kompetesi Matematika utuk SMA kelas 3. Jakarta : Yudhistira.

Barisan Aritmetika dan deret aritmetika

Barisan Aritmetika dan deret aritmetika BARISAN DAN DERET BILANGAN Peyusu: Atmii Dhoruri, MS Kode: Jejag: SMP T/P: / A. Kompetesi yag diharapka. Meetuka suku ke- barisa aritmatika da barisa geometri. Meetuka jumlah suku pertama deret aritmatika

Lebih terperinci

theresiaveni.wordpress.com NAMA : KELAS :

theresiaveni.wordpress.com NAMA : KELAS : theresiaveiwordpresscom NAMA : KELAS : 1 theresiaveiwordpresscom BARISAN DAN DERET Barisa da deret dapat diguaka utuk memudahka peyelesaia perhituga, misalya buga bak, keaika produksi, da laba/rugi suatu

Lebih terperinci

I. DERET TAKHINGGA, DERET PANGKAT

I. DERET TAKHINGGA, DERET PANGKAT I. DERET TAKHINGGA, DERET PANGKAT. Pedahulua Pembahasa tetag deret takhigga sebagai betuk pejumlaha suku-suku takhigga memegag peraa petig dalam fisika. Pada bab ii aka dibahas megeai pegertia deret da

Lebih terperinci

DERET TAK HINGGA (INFITITE SERIES)

DERET TAK HINGGA (INFITITE SERIES) MATEMATIKA II DERET TAK HINGGA (INFITITE SERIES) sugegpb.lecture.ub.ac.id aada.lecture.ub.ac.id BARISAN Barisa merupaka kumpula suatu bilaga (atau betuk aljabar) yag disusu sehigga membetuk suku-suku yag

Lebih terperinci

i adalah indeks penjumlahan, 1 adalah batas bawah, dan n adalah batas atas.

i adalah indeks penjumlahan, 1 adalah batas bawah, dan n adalah batas atas. 4 D E R E T Kosep deret merupaka kosep matematika yag cukup populer da aplikatif khusuya dalam kasus-kasus yag meyagkut perkembaga da pertumbuha suatu gejala tertetu. Apabila perkembaga atau pertumbuha

Lebih terperinci

III BAB BARISAN DAN DERET. Tujuan Pembelajaran. Pengantar

III BAB BARISAN DAN DERET. Tujuan Pembelajaran. Pengantar BAB III BARISAN DAN DERET Tujua Pembelajara Setelah mempelajari materi bab ii, Ada diharapka dapat:. meetuka suku ke- barisa da jumlah suku deret aritmetika da geometri,. meracag model matematika dari

Lebih terperinci

ARTIKEL. Menentukan rumus Jumlah Suatu Deret dengan Operator Beda. Markaban Maret 2015 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

ARTIKEL. Menentukan rumus Jumlah Suatu Deret dengan Operator Beda. Markaban Maret 2015 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN ARTIKEL Meetuka rumus Jumlah Suatu Deret dega Operator Beda Markaba 191115198801005 Maret 015 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN PUSAT PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

Lebih terperinci

SOAL-SOAL. 1. UN A Jumlah n suku pertama deret aritmetika dinyatakan dengan S n n

SOAL-SOAL. 1. UN A Jumlah n suku pertama deret aritmetika dinyatakan dengan S n n Husei Tampomas, Barisa da Deret, 06 SOAL-SOAL. UN A 0 Jumlah suku pertama deret aritmetika diyataka dega S. Suku ke-0 A. B. C. 0 D. 8 E. 6. UN A, D7, da E8 0 Sebuah pabrik memproduksi barag jeis A pada

Lebih terperinci

Projek. Contoh Menemukan Konsep Barisan dan Deret Geometri a. Barisan Geometri. Perhatikan barisan bilangan 2, 4, 8, 16,

Projek. Contoh Menemukan Konsep Barisan dan Deret Geometri a. Barisan Geometri. Perhatikan barisan bilangan 2, 4, 8, 16, Projek Himpulah miimal tiga masalah peerapa barisa da deret aritmatika dalam bidag fisika, tekologi iformasi, da masalah yata di sekitarmu. Ujilah berbagai kosep da atura barisa da deret aritmatika di

Lebih terperinci

E-learning matematika, GRATIS 1

E-learning matematika, GRATIS 1 E-learig matematika, GRATIS Peyusu Editor : Teag Idriyai, S.P ; Taufiq Rahma, S.P : Drs. Keto Susato, M.Si. M.T. ; Istijab, S.H. M.Hum. Imam Idra Guawa, S.Si.. Pegertia Barisa da Deret Barisa bilaga adalah

Lebih terperinci

SILABUS PEMBELAJARAN

SILABUS PEMBELAJARAN SILABUS PEMBELAJARAN Sekolah :... Kelas : IX (Sembila) Mata Pelajara : Matematika Semester : II (dua) BILANGAN Stadar : 5. Memahami sifat-sifat da betuk akar serta pegguaaya dalam pemecaha masalah sederhaa

Lebih terperinci

Secara umum, suatu barisan dapat dinyatakan sebagai susunan terurut dari bilangan-bilangan real:

Secara umum, suatu barisan dapat dinyatakan sebagai susunan terurut dari bilangan-bilangan real: BARISAN TAK HINGGA Secara umum, suatu barisa dapat diyataka sebagai susua terurut dari bilaga-bilaga real: u 1, u 2, u 3, Barisa tak higga merupaka suatu fugsi dega domai berupa himpua bilaga bulat positif

Lebih terperinci

RENCANA PROGRAM PEMBELAJARAN KE - 1. : 6 jam pelajaran

RENCANA PROGRAM PEMBELAJARAN KE - 1. : 6 jam pelajaran RENCANA PROGRAM PEMBELAJARAN KE - 1 Satua Pedidika Mata Pelajara Kelas/Semester Materi Pokok Waktu : SMA N 6 YOGYAKARTA : Matematika : XII IPS/ : Barisa da Deret : 6 jam pelajara 1. Stadar Kompetesi 4.

Lebih terperinci

Sumber: Art & Gallery. 6. Menerapkan konsep barisan dan deret dalam pemecahan masalah

Sumber: Art & Gallery. 6. Menerapkan konsep barisan dan deret dalam pemecahan masalah Sumber: Art & Gallery Stadar Kompetesi 6. Meerapka kosep barisa da deret dalam pemecaha masalah Kompetesi Dasar 6. Megidetifikasi pola, barisa, da deret bilaga 6. Meerapka kosep barisa da deret aritmatika

Lebih terperinci

MATEMATIKA BISNIS. OLEH: SRI NURMI LUBIS, S.Si GICI BUSSINESS SCHOOL BATAM

MATEMATIKA BISNIS. OLEH: SRI NURMI LUBIS, S.Si GICI BUSSINESS SCHOOL BATAM MATEMATIKA BISNIS OLEH: SRI NURMI LUBIS, S.Si GICI BUSSINESS SCHOOL BATAM BAB BARISAN DAN DERET A. BARISAN Barisa bilaga adalah susua bilaga yag diurutka meurut atura tertetu.betuk umum barisa bilaga a,

Lebih terperinci

BARISAN DAN DERET. Materi ke 1

BARISAN DAN DERET. Materi ke 1 BARISAN DAN DERET Materi ke 1 Pola Bilaga adalah? Susua bilaga yag disusu meurut atura tertetu. Cotoh : 1. Pola Bilaga Gajil 1, 3, 5,... 2. Pola Bilaga Geap 2, 4, 6,... PERHATIKAN SSNAN BILANGAN DI BAWAH

Lebih terperinci

SOAL-SOAL LATIHAN BARISAN DAN DERET ARITMETIKA DAN GEOMETRI UJIAN NASIONAL

SOAL-SOAL LATIHAN BARISAN DAN DERET ARITMETIKA DAN GEOMETRI UJIAN NASIONAL SOAL-SOAL LATIHAN BARISAN DAN DERET ARITMETIKA DAN GEOMETRI UJIAN NASIONAL Peserta didik memiliki kemampua memahami kosep pada topik barisa da deret aritmetika da geometri. Peserta didik memilki kemampua

Lebih terperinci

BARISAN DAN DERET TAK BERHINGGA

BARISAN DAN DERET TAK BERHINGGA MATERI KULIAH a 1 Kalkulus Lajut BARISAN DAN DERET TAK BERHINGGA Sahid, MSc. FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 010 BARISAN DAN DERET DI SMA: BARISAN & DERET ARITMETIKA

Lebih terperinci

Barisan, Deret, dan Notasi Sigma

Barisan, Deret, dan Notasi Sigma Barisa, Deret, da Notasi Sigma B A B 5 A. Barisa da Deret Aritmetika B. Barisa da Deret Geometri C. Notasi Sigma da Iduksi Matematika D. Aplikasi Barisa da Deret Sumber: http://jsa007.tripod.com Saat megedarai

Lebih terperinci

BARISAN FIBONACCI DAN BILANGAN PHI

BARISAN FIBONACCI DAN BILANGAN PHI BARISAN FIBONACCI DAN BILANGAN PHI Fiboacci Matematikawa terbesar pada abad pertegaha adalah Leoardo dari Pisa, Italia (80 0). Ia lebih dikeal dega ama Fibo-acci. Artiya, aak Boaccio. Meara Pisa yag terkeal

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN 47 49 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Nama Sekolah Program keahlia Mata Pelajara : SMK PGRI Salatiga : Akutasi : Matematika Kelas/ Semester : XI/ 3 Materi Pokok Alokasi Waktu : Barisa da Deret : 4 x 4

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA 1 SMA Wijaya Bandar

METODE PENELITIAN. Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA 1 SMA Wijaya Bandar III. METODE PENELITIAN A. Settig Peelitia Subyek dalam peelitia ii adalah siswa kelas XI IPA 1 SMA Wijaya Badar Lampug, semester gajil Tahu Pelajara 2009-2010, yag berjumlah 19 orag terdiri dari 10 siswa

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kuantitatif karena bertujuan untuk mengetahui kompetensi pedagogik mahasiswa

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kuantitatif karena bertujuan untuk mengetahui kompetensi pedagogik mahasiswa 54 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jeis Peelitia Peelitia ii merupaka peelitia deskriptif dega pedekata kuatitatif karea bertujua utuk megetahui kompetesi pedagogik mahasiswa setelah megikuti mata kuliah

Lebih terperinci

BARISAN DAN DERET. Bentuk deret Aritmatika: a, ( a + b ), ( a + 2b ) ( a + ( n 1 ) b a = suku pertama b = beda n = banyaknya suku.

BARISAN DAN DERET. Bentuk deret Aritmatika: a, ( a + b ), ( a + 2b ) ( a + ( n 1 ) b a = suku pertama b = beda n = banyaknya suku. BARISAN DAN DERET Bab 9 Deret Aritmatika (Deret Hitug) o o o Betuk deret Aritmatika: a, ( a + b ), ( a + b ) +...+ ( a + ( ) b a = suku pertama b = beda = bayakya suku Suku ke- : U = a + (-)b Jumlah suku

Lebih terperinci

2 BARISAN BILANGAN REAL

2 BARISAN BILANGAN REAL 2 BARISAN BILANGAN REAL Di sekolah meegah barisa diperkealka sebagai kumpula bilaga yag disusu meurut "pola" tertetu, misalya barisa aritmatika da barisa geometri. Biasaya barisa da deret merupaka satu

Lebih terperinci

MODUL MATEMATIKA SMA IPA Kelas 11

MODUL MATEMATIKA SMA IPA Kelas 11 SMA IPA Kelas BARISAN DAN DERET ARITMATIKA. Betuk umum: a, ( a b), ( a b) ( a b). Rumus suku ke- ( ) a ( ) b a : suku pertama b : beda. Jumlah suku pertama (S ) S ( a ) atau S (a ( ) b) Dega S dapat juga

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. dalam tujuh kelas dimana tingkat kemampuan belajar matematika siswa

METODE PENELITIAN. dalam tujuh kelas dimana tingkat kemampuan belajar matematika siswa 19 III. METODE PENELITIAN A. Populasi da Sampel Populasi dalam peelitia ii adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 8 Badar Lampug tahu pelajara 2009/2010 sebayak 279 orag yag terdistribusi dalam tujuh

Lebih terperinci

6. Pencacahan Lanjut. Relasi Rekurensi. Pemodelan dengan Relasi Rekurensi

6. Pencacahan Lanjut. Relasi Rekurensi. Pemodelan dengan Relasi Rekurensi 6. Pecacaha Lajut Relasi Rekuresi Relasi rekuresi utuk dereta {a } adalah persamaa yag meyataka a kedalam satu atau lebih suku sebelumya, yaitu a 0, a,, a -, utuk seluruh bilaga bulat, dega 0, dimaa 0

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan pada siswa

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan pada siswa III. METODE PENELITIAN A. Settig Peelitia Peelitia ii merupaka peelitia tidaka kelas yag dilaksaaka pada siswa kelas VIIIB SMP Muhammadiyah 1 Sidomulyo Kabupate Lampug Selata semester geap tahu pelajara

Lebih terperinci

Mata Kuliah : Matematika Diskrit Program Studi : Teknik Informatika Minggu ke : 4

Mata Kuliah : Matematika Diskrit Program Studi : Teknik Informatika Minggu ke : 4 Program Studi : Tekik Iformatika Miggu ke : 4 INDUKSI MATEMATIKA Hampir semua rumus da hukum yag berlaku tidak tercipta dega begitu saja sehigga diraguka kebearaya. Biasaya, rumus-rumus dapat dibuktika

Lebih terperinci

Barisan. Barisan Tak Hingga Kekonvergenan barisan tak hingga Sifat sifat barisan Barisan Monoton. 19/02/2016 Matematika 2 1

Barisan. Barisan Tak Hingga Kekonvergenan barisan tak hingga Sifat sifat barisan Barisan Monoton. 19/02/2016 Matematika 2 1 Barisa Barisa Tak Higga Kekovergea barisa tak higga Sifat sifat barisa Barisa Mooto 9/0/06 Matematika Barisa Tak Higga Secara sederhaa, barisa merupaka susua dari bilaga bilaga yag urutaya berdasarka bilaga

Lebih terperinci

Bab. Pola Bilangan, Barisan, dan Deret. A. Pola Bilangan B. Barisan Bilangan C. Deret Bilangan

Bab. Pola Bilangan, Barisan, dan Deret. A. Pola Bilangan B. Barisan Bilangan C. Deret Bilangan Bab Sumber: www.medeciepharmacie.uiv-fcomte.fr Pola Bilaga, Barisa, da Deret Pola bilaga, barisa, da deret merupaka materi baru yag aka kamu pelajari pada bab ii. Terdapat beberapa masalah yag peyelesaiaya

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. kelas VIII semester ganjil SMP Sejahtera I Bandar Lampung tahun pelajaran 2010/2011

III. METODE PENELITIAN. kelas VIII semester ganjil SMP Sejahtera I Bandar Lampung tahun pelajaran 2010/2011 III. METODE PENELITIAN A. Latar Peelitia Peelitia ii merupaka peelitia yag megguaka total sampel yaitu seluruh siswa kelas VIII semester gajil SMP Sejahtera I Badar Lampug tahu pelajara 2010/2011 dega

Lebih terperinci

PREDIKSI SOAL ULANGAN AKHIR SEMESTER GENAP KELAS IX SMP NEGERI 196 JAKARTA. Jawab : Nilai dari. Jawab :.3.3 = 27

PREDIKSI SOAL ULANGAN AKHIR SEMESTER GENAP KELAS IX SMP NEGERI 196 JAKARTA. Jawab : Nilai dari. Jawab :.3.3 = 27 PREDIKSI SOAL ULANGAN AKHIR SEMESTER GENAP KELAS IX SMP NEGERI 9 JAKARTA No. Idikator Soal Prediksi Soal Peserta didik dapat meyataka betuk pecaha aljabar yag pembilag da peyebutya berpagkat egatif mejadi

Lebih terperinci

MATEMATIKA EKONOMI 1 Deret. DOSEN Fitri Yulianti, SP, MSi.

MATEMATIKA EKONOMI 1 Deret. DOSEN Fitri Yulianti, SP, MSi. MATEMATIKA EKONOMI 1 Deret DOSEN Fitri Yuliati, SP, MSi. Deret Deret ialah ragkaia bilaga yag tersusu secara teratur da memeuhi kaidah-kaidah tertetu. Bilaga-bilaga yag merupaka usur da pembetuk sebuah

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Ajaran dengan jumlah siswa 40 orang yang terdiri dari 19 siswa lakilaki

METODE PENELITIAN. Ajaran dengan jumlah siswa 40 orang yang terdiri dari 19 siswa lakilaki 18 III. METODE PENELITIAN A. Subyek da Tempat Peelitia Subjek peelitia adalah siswa kelas X2 SMA Budaya Badar Lampug Tahu Ajara 2010-2011 dega jumlah siswa 40 orag yag terdiri dari 19 siswa lakilaki da

Lebih terperinci

BAB VIII KONSEP DASAR PROBABILITAS

BAB VIII KONSEP DASAR PROBABILITAS BAB VIII KONSEP DASAR PROBABILITAS 1.1. Pedahulua Dalam pertemua ii Ada aka mempelajari beberapa padaga tetag permutasi da kombiasi, fugsi da metode perhituga probabilitas, da meghitug probabilitas. Pada

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Subjek dari penelitian adalah siswa kelas X.B SMA Muhammadiyah 2 Bandar

III. METODE PENELITIAN. Subjek dari penelitian adalah siswa kelas X.B SMA Muhammadiyah 2 Bandar III. METODE PENELITIAN A. Subjek da Tempat Peelitia Subjek dari peelitia adalah siswa kelas.b SMA Muhammadiyah 2 Badar Lampug Tahu Ajara 2011-2012 dega jumlah siswa 40 orag yag terdiri dari 15 siswa laki-laki

Lebih terperinci

-1- U n : suku ke-n barisan aritmetika a : suku pertama n : banyak suku b : beda/selisih

-1- U n : suku ke-n barisan aritmetika a : suku pertama n : banyak suku b : beda/selisih -- BARISAN DAN DERET PENGERTIAN BARISAN DAN DERET Bisa yaitu susua bilaga yag didapatka di pemetaa bilaga asli yag dihubugka dega tada,. Jika pada bisa tada, digati dega tada, maka disebut deret. Bisa

Lebih terperinci

Program Perkuliahan Dasar Umum Sekolah Tinggi Teknologi Telkom. Barisan dan Deret

Program Perkuliahan Dasar Umum Sekolah Tinggi Teknologi Telkom. Barisan dan Deret Program Perkuliaha Dasar Umum Sekolah Tiggi Tekologi Telkom Barisa da Deret Barisa Defiisi Barisa bilaga didefiisika sebagai fugsi dega daerah asal merupaka bilaga asli. Notasi: f: N R f( ) a Fugsi tersebut

Lebih terperinci

Setelah mempelajari modul ini Anda diharapkan dapat: a. memeriksa apakah suatu pemetaan merupakan operasi;

Setelah mempelajari modul ini Anda diharapkan dapat: a. memeriksa apakah suatu pemetaan merupakan operasi; Modul 1 Operasi Dr. Ahmad Muchlis B PENDAHULUAN erapakah 97531 86042? Kalau Ada megguaka kalkulator, jawabaya amat bergatug pada tipe kalkulator yag Ada pakai. 9 Kalkulator ilmiah Casio fx-250 memberika

Lebih terperinci

Definisi Integral Tentu

Definisi Integral Tentu Defiisi Itegral Tetu Bila kita megedarai kedaraa bermotor (sepeda motor atau mobil) selama 4 jam dega kecepata 50 km / jam, berapa jarak yag ditempuh? Tetu saja jawabya sagat mudah yaitu 50 x 4 = 200 km.

Lebih terperinci

b. Penyajian data kelompok Contoh: Berat badan 30 orang siswa tercatat sebagai berikut:

b. Penyajian data kelompok Contoh: Berat badan 30 orang siswa tercatat sebagai berikut: Statistik da Peluag A. Statistik Statistik adalah metode ilmiah yag mempelajari cara pegumpula, peyusua, pegolaha, da aalisis data, serta cara pegambila kesimpula berdasarka data-data tersebut. Data ialah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah penelitian diskriptif kuantitatif. Dalam hal ini peneliti akan

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah penelitian diskriptif kuantitatif. Dalam hal ini peneliti akan BAB III METODE PENELITIAN A. Jeis Peelitia Berdasarka pertayaa peelitia yag peeliti ajuka maka jeis peelitia ii adalah peelitia diskriptif kuatitatif. Dalam hal ii peeliti aka mediskripsika kemampua relatig,

Lebih terperinci

BARISAN DAN DERET. Nurdinintya Athari (NDT)

BARISAN DAN DERET. Nurdinintya Athari (NDT) BARISAN DAN DERET Nurdiitya Athari (NDT) BARISAN Defiisi Barisa bilaga didefiisika sebagai fugsi dega daerah asal merupaka bilaga asli. Notasi: f: N R f( ) = a Fugsi tersebut dikeal sebagai barisa bilaga

Lebih terperinci

Bab. Barisan dan Deret. Di unduh dari: (www.bukupaket.com) Sumber buku : (bse.kemdikbud.go.id)

Bab. Barisan dan Deret. Di unduh dari: (www.bukupaket.com) Sumber buku : (bse.kemdikbud.go.id) Bab IV Barisa da Deret 53 Tujua Pembelajara Setelah mempelajari bab ii, diharapka kalia dapat. mejelaska ciri barisa aritmetika da barisa geometri;. merumuska suku ke da jumlah suku deret aritmetika da

Lebih terperinci

Modul Kuliah statistika

Modul Kuliah statistika Modul Kuliah statistika Dose: Abdul Jamil, S.Kom., MM SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER MUHAMMADIYAH JAKARTA Bab 2 Populasi da Sampel 2.1 Populasi Populasi merupaka keseluruha pegamata

Lebih terperinci

[RUMUS CEPAT MATEMATIKA] http://meetabied.wordpress.com

[RUMUS CEPAT MATEMATIKA] http://meetabied.wordpress.com http://meetabied.wordpress.com SMAN Boe-Boe, Luwu Utara, Sul-Sel Setiap pria da waita sukses adalah pemimpipemimpi besar. Mereka berimajiasi tetag masa depa mereka, berbuat sebaik mugki dalam setiap hal,

Lebih terperinci

Barisan dan Deret. Modul 1 PENDAHULUAN

Barisan dan Deret. Modul 1 PENDAHULUAN Modul Barisa da Deret Reto Wika Tyasig Ada P PENDAHULUAN okok bahasa dalam modul ii terdiri atas dua kegiata belajar. Yag pertama tetag barisa, yag kedua tetag deret da cotoh-cotoh pemakaia deret. Pembahasa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan (research and

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan (research and BAB III METODE PENELITIAN A. Jeis Peelitia Jeis peelitia ii adalah peelitia pegembaga (research ad developmet), yaitu suatu proses peelitia utuk megembagka suatu produk. Produk yag dikembagka dalam peelitia

Lebih terperinci

Model Pertumbuhan BenefitAsuransi Jiwa Berjangka Menggunakan Deret Matematika

Model Pertumbuhan BenefitAsuransi Jiwa Berjangka Menggunakan Deret Matematika Prosidig Semirata FMIPA Uiversitas Lampug, 0 Model Pertumbuha BeefitAsurasi Jiwa Berjagka Megguaka Deret Matematika Edag Sri Kresawati Jurusa Matematika FMIPA Uiversitas Sriwijaya edagsrikresawati@yahoocoid

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Racaga da Jeis Peelitia Racaga peelitia ii adalah deskriptif dega pedekata cross sectioal yaitu racaga peelitia yag meggambarka masalah megeai tigkat pegetahua remaja tetag

Lebih terperinci

B a b 1 I s y a r a t

B a b 1 I s y a r a t 34 TKE 315 ISYARAT DAN SISTEM B a b 1 I s y a r a t (bagia 3) Idah Susilawati, S.T., M.Eg. Program Studi Tekik Elektro Fakultas Tekik da Ilmu Komputer Uiversitas Mercu Buaa Yogyakarta 29 35 1.5.2. Isyarat

Lebih terperinci

BARISAN DAN DERET. 05/12/2016 Matematika Teknik 1 1

BARISAN DAN DERET. 05/12/2016 Matematika Teknik 1 1 BARISAN DAN DERET 05//06 Matematika Tekik BARISAN Barisa Tak Higga Kekovergea barisa tak higga Sifat sifat barisa Barisa Mooto 05//06 Matematika Tekik Barisa Tak Higga Secara sederhaa, barisa merupaka

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Integral adalah salah satu konsep penting dalam Matematika yang

BAB I PENDAHULUAN. Integral adalah salah satu konsep penting dalam Matematika yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakag Masalah Itegral adalah salah satu kosep petig dalam Matematika yag dikemukaka pertama kali oleh Isac Newto da Gottfried Wilhelm Leibiz pada akhir abad ke-17. Selajutya

Lebih terperinci

terurut dari bilangan bulat, misalnya (7,2) (notasi lain 2

terurut dari bilangan bulat, misalnya (7,2) (notasi lain 2 Bab Bilaga kompleks BAB BILANGAN KOMPLEKS Defiisi Bilaga Kompleks Sebelum medefiisika bilaga kompleks, pembaca diigatka kembali pada permasalah dalam sistem bilaga yag telah dikeal sebelumya Yag pertama

Lebih terperinci

Kalkulus Rekayasa Hayati DERET

Kalkulus Rekayasa Hayati DERET Kalkulus Rekayasa Hayati DERET 1 Isi Bab Pedahulua Barisa tak-higga Deret tak-higga Deret Positif : Uji kekovergea Deret Gati Tada Deret Pagkat Deret Taylor da Maclauri 2 Kompetesi Dasar Setelah megikuti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A. Jeis Peelitia BAB III METODE PENELITIAN Peelitia ii termasuk peelitia pegembaga (Developmet Research) karea peeliti igi megembagka peragkat pembelajara sub pokok bahasa bilaga. Peragkat pembelajara

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Way Jepara Kabupaten Lampung Timur

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Way Jepara Kabupaten Lampung Timur 0 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi da Waktu Peelitia Peelitia ii dilakuka di SMA Negeri Way Jepara Kabupate Lampug Timur pada bula Desember 0 sampai Mei 03. B. Populasi da Sampel Populasi dalam peelitia

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Seputih Agung. Populasi dalam

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Seputih Agung. Populasi dalam 19 III. METODE PENELITIAN A. Populasi da Sampel Peelitia ii dilaksaaka di SMP Negeri 1 Seputih Agug. Populasi dalam peelitia ii adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 1 Seputih Agug sebayak 248 siswa

Lebih terperinci

Kompetisi Statistika Tingkat SMA

Kompetisi Statistika Tingkat SMA . Arya da Bombom melakuka tos koikoi yag seimbag yag mempuyai sisi, agka da gambar Arya melakuka tos terhadap 6 koi, sedagka Bombom melakuka tos terhadap koi, maka peluag Arya medapatka hasil tos muka

Lebih terperinci

BAB 12 BARISAN DAN DERET

BAB 12 BARISAN DAN DERET BAB 1 BARISAN DAN DERET TIPE 1: Jika dari barisa aritmetika diketahui suku ke-m adalah um u b. m Cotoh: Diketahui barisa aritmetika, suku ke-5 adalah 4 da suku ke-8 adalah 6. Tetuka beda barisa aritmetika

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Way Jepara Kabupaten Lampung Timur

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Way Jepara Kabupaten Lampung Timur III. METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi da Waktu Peelitia Peelitia ii dilakuka di SMA Negeri Way Jepara Kabupate Lampug Timur pada bula Desember 0 sampai dega Mei 03. B. Populasi da Sampel Populasi dalam

Lebih terperinci

Induksi Matematik dan Teorema Binomial

Induksi Matematik dan Teorema Binomial Modul Iduksi Matematik da Teorema Biomial Sukirma I PENDAHULUAN duksi matematik merupaka salah satu metode pembuktia dari bayak teorema dalam Teori Bilaga maupu dalam mata kuliah matematika laiya. Sedagka

Lebih terperinci

Notasi Sigma, Barisan, dan Deret

Notasi Sigma, Barisan, dan Deret I TU URI HANDAY AN TW DIKLAT GURU PENGEMBANG MATEMATIKA SMK JENJANG DASAR TAHUN 009 Notasi Sigma, Barisa, da Deret Matriks GY A Y O M AT E M A T AK A R Puji Iryati, M.Sc.Ed. DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan di kelas X SMA Muhammadiyah 1 Pekanbaru. semester ganjil tahun ajaran 2013/2014.

BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan di kelas X SMA Muhammadiyah 1 Pekanbaru. semester ganjil tahun ajaran 2013/2014. BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu da Tempat Peelitia Peelitia dilaksaaka dari bula Agustus-September 03.Peelitia ii dilakuka di kelas X SMA Muhammadiyah Pekabaru semester gajil tahu ajara 03/04. B. Subjek

Lebih terperinci

BAB 4 LIMIT FUNGSI Standar Kompetensi Menggunakan konsep limit fungsi dan turunan fungsi dalam pemecahan masalah

BAB 4 LIMIT FUNGSI Standar Kompetensi Menggunakan konsep limit fungsi dan turunan fungsi dalam pemecahan masalah BAB LIMIT FUNGSI Stadar Kompetesi Megguaka kosep it ugsi da turua ugsi dalam pemecaha masalah Kompetesi Dasar. Meghitug it ugsi aljabar sederhaa di suatu titik. Megguaka siat it ugsi utuk meghitug betuk

Lebih terperinci

BAB V. INTEGRAL. Lambang anti-turunan (integral tak-tentu) oleh Leibniz adalah... dx, sehingga

BAB V. INTEGRAL. Lambang anti-turunan (integral tak-tentu) oleh Leibniz adalah... dx, sehingga BAB V. INTEGRAL 5.. Ati Turua (Itegral Tak-tetu) Defiisi: F suatu ati-turua f pada selag I jika da haya jika D F() = f() pada I, yaki F () = f() utuk semua dalam I. (Jika suatu titik ujug I, F () haya

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 37 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jeis Peelitia Peelitia ii termasuk peelitia pegembaga, yaitu pegembaga buku teks matematika. Model pegembaga yag diguaka adalah model 4-D (four D models) dari Thigaraja

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 20 Bandar Lampung, dengan populasi

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 20 Bandar Lampung, dengan populasi 5 III. METODE PENELITIAN A. Populasi da Sampel Peelitia ii dilaksaaka di SMPN 0 Badar Lampug, dega populasi seluruh siswa kelas VII. Bayak kelas VII disekolah tersebut ada 7 kelas, da setiap kelas memiliki

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang dilakukan bermaksud mengetahui Pengaruh Metode Discovery Learning

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang dilakukan bermaksud mengetahui Pengaruh Metode Discovery Learning 4 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jeis Peelitia Peelitia ii digologka ke dalam peelitia eksperime. Eksperime yag dilakuka bermaksud megetahui Pegaruh Metode Discovery Learig terhadap Kemampua Pemecaha

Lebih terperinci

Matematika SMA (Program Studi IPA)

Matematika SMA (Program Studi IPA) Smart Solutio UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 202/203 Disusu Sesuai Idikator Kisi-Kisi UN 203 Matematika SMA (Program Studi IPA) Disusu oleh : Pak Aag SKL 5. Memahami kosep it, turua da itegral dari fugsi

Lebih terperinci

Barisan Dan Deret Arimatika

Barisan Dan Deret Arimatika Barisa Da Deret Arimatika A. Barisa Aritmatika Niko etera memiliki sebuah peggaris ukura 0 cm. Ia megamati bilaga-bilaga pada peggarisya ii. Bilaga-bilaga tersebut beruruta 0, 1,, 3,, 0. etiap bilaga beruruta

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di MTs Muhammadiyah 1 Natar Lampung Selatan.

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di MTs Muhammadiyah 1 Natar Lampung Selatan. 9 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Populasi Da Sampel Peelitia ii dilaksaaka di MTs Muhammadiyah Natar Lampug Selata. Populasiya adalah seluruh siswa kelas VIII semester geap MTs Muhammadiyah Natar Tahu Pelajara

Lebih terperinci

: XII (Dua Belas) Semua Program Studi. : Gisoesilo Abudi, S.Pd

: XII (Dua Belas) Semua Program Studi. : Gisoesilo Abudi, S.Pd R e f r e s h Program Diklat K e l a s M a t e r i Pegajar : M A T E M A T I K A : XII (Dua Belas) Semua Program Studi : S t a t i s t i k a : Gisoesilo Abudi, S.Pd Kajia Materi Peyampaia Data Diagram

Lebih terperinci

DERET Matematika Industri 1

DERET Matematika Industri 1 DERET TIP FP UB Pokok Bahasa Barisa Deret Deret aritmetik Deret geometrik Deret pagkat dari bilaga-bilaga asli Deret tak berhigga Nilai-ilai limit Deret koverge da deret diverge Uji kovergesi Deret secara

Lebih terperinci

BAB II CICILAN DAN BUNGA MAJEMUK

BAB II CICILAN DAN BUNGA MAJEMUK BAB II CICILAN DAN BUNGA MAJEMUK 2.1. Buga Majemuk Ada sedikit perbedaa atara suku buga tuggal da suku buga majemuk. Pada suku buga tuggal, besarya buga B = Mp tidak perah digabugka dega modal M. Sebalikya

Lebih terperinci

Pendekatan Nilai Logaritma dan Inversnya Secara Manual

Pendekatan Nilai Logaritma dan Inversnya Secara Manual Pedekata Nilai Logaritma da Iversya Secara Maual Moh. Affaf Program Studi Pedidika Matematika, STKIP PGRI BANGKALAN affafs.theorem@yahoo.com Abstrak Pada pegaplikasiaya, bayak peggua yag meggatugka masalah

Lebih terperinci

Kekeliruan dalam Perhitungan Numerik dan Selisih Terhingga Biasa

Kekeliruan dalam Perhitungan Numerik dan Selisih Terhingga Biasa Modul 1 Kekelirua dalam Perhituga Numerik da Selisih Terhigga Biasa D PENDAHULUAN Dr. Wahyudi, M.Pd. i dalam pemakaia praktis, peyelesaia akhir yag diigika dari solusi suatu permasalaha (soal) dalam matematika

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Bandar Lampung Tahun Pelajaran dengan jumlah siswa 32 orang. terdiri dari 12 siswa laki-laki dan 20 siswa perempuan.

III. METODE PENELITIAN. Bandar Lampung Tahun Pelajaran dengan jumlah siswa 32 orang. terdiri dari 12 siswa laki-laki dan 20 siswa perempuan. III. METODE PENELITIAN A. Subjek Peelitia Subjek peelitia ii adalah siswa kelas VIIB semester gajil SMP Negeri 22 Badar Lampug Tahu Pelajara 2009-2010 dega jumlah siswa 32 orag terdiri dari 12 siswa laki-laki

Lebih terperinci

Galat dan Perambatannya

Galat dan Perambatannya Modul 1 Galat da Perambataya Prof. Dr. Bambag Soedijoo P PENDHULUN ada Modul 1 ii dibahas masalah galat atau derajat kesalaha da perambataya, dega demikia para peggua modul ii diharapka telah memahami

Lebih terperinci

Barisan dan Deret Bilangan

Barisan dan Deret Bilangan Bab 3 Barisa da Deret Bilaga Sumber: www.lombokgilis.com Setelah mempelajari bab ii, diharapka Ada dapat meerapka kosep barisa da deret dalam pemecaha masalah, yaitu megidetifi kasi pola, barisa, da deret

Lebih terperinci

METODE NUMERIK JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA 7/4/2012 SUGENG2010. Copyright Dale Carnegie & Associates, Inc.

METODE NUMERIK JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA 7/4/2012 SUGENG2010. Copyright Dale Carnegie & Associates, Inc. METODE NUMERIK JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA 7/4/0 SUGENG00 Copyright 996-98 Dale Caregie & Associates, Ic. Kesalaha ERROR: Selisih atara ilai perkiraa dega ilai eksakilai

Lebih terperinci

LEVELLING 1. Cara pengukuran PENGUKURAN BEDA TINGGI DENGAN ALAT SIPAT DATAR (PPD) Poliban Teknik Sipil 2010LEVELLING 1

LEVELLING 1. Cara pengukuran PENGUKURAN BEDA TINGGI DENGAN ALAT SIPAT DATAR (PPD) Poliban Teknik Sipil 2010LEVELLING 1 LEVELLING 1 PENGUKURAN SIPAT DATAR Salmai,, ST, MS, MT 21 PENGUKURAN BEDA TINGGI DENGAN ALAT SIPAT DATAR (PPD) Jika dua titik mempuyai ketiggia yag berbeda, dikataka mempuyai beda tiggi. Beda tiggi dapat

Lebih terperinci

Modul ini adalah modul ke-3 dalam mata kuliah Matematika. Isi modul ini

Modul ini adalah modul ke-3 dalam mata kuliah Matematika. Isi modul ini Aritmetika odular da Aritmetika Sosial ARITETIKA ODULAR DAN ARITETIKA SOSIAL podul p p3p p p PENDAHULUAN odul ii adalah modul ke-3 dalam mata kuliah atematika. Isi modul ii membahas tetag aritmetika modular

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. matematika secara numerik dan menggunakan alat bantu komputer, yaitu:

BAB II LANDASAN TEORI. matematika secara numerik dan menggunakan alat bantu komputer, yaitu: 4 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Model matematis da tahapa matematis Secara umum tahapa yag harus ditempuh dalam meyelesaika masalah matematika secara umerik da megguaka alat batu komputer, yaitu: 2.1.1 Tahap

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII (delapan) semester ganjil di

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII (delapan) semester ganjil di 4 III. METODE PENELITIAN A. Populasi da Sampel Populasi dalam peelitia ii adalah siswa kelas VIII (delapa) semester gajil di SMP Xaverius 4 Badar Lampug tahu ajara 0/0 yag berjumlah siswa terdiri dari

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Secara umum apabila a bilangan bulat dan b bilangan bulat positif, maka ada tepat = +, 0 <

II. TINJAUAN PUSTAKA. Secara umum apabila a bilangan bulat dan b bilangan bulat positif, maka ada tepat = +, 0 < II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Keterbagia Secara umum apabila a bilaga bulat da b bilaga bulat positif, maka ada tepat satu bilaga bulat q da r sedemikia sehigga : = +, 0 < dalam hal ii b disebut hasil bagi

Lebih terperinci

Deret Fourier. Modul 1 PENDAHULUAN

Deret Fourier. Modul 1 PENDAHULUAN Modul Deret Fourier Prof. Dr. Bambag Soedijoo P PENDAHULUAN ada modul ii dibahas masalah ekspasi deret Fourier Sius osius utuk suatu fugsi periodik ataupu yag diaggap periodik, da dibahas pula trasformasi

Lebih terperinci

BAB II TEORI DASAR. Definisi Grup G disebut grup komutatif atau grup abel jika berlaku hukum

BAB II TEORI DASAR. Definisi Grup G disebut grup komutatif atau grup abel jika berlaku hukum BAB II TEORI DASAR 2.1 Aljabar Liier Defiisi 2. 1. 1 Grup Himpua tak kosog G disebut grup (G, ) jika pada G terdefiisi operasi, sedemikia rupa sehigga berlaku : a. Jika a, b eleme dari G, maka a b eleme

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI MIA SMA Negeri 5

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI MIA SMA Negeri 5 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Populasi da Sampel Peelitia Populasi dalam peelitia ii adalah semua siswa kelas I MIA SMA Negeri 5 Badar Lampug Tahu Pelajara 04-05 yag berjumlah 48 siswa. Siswa tersebut

Lebih terperinci

BAB III 1 METODE PENELITAN. Penelitian dilakukan di SMP Negeri 2 Batudaa Kab. Gorontalo dengan

BAB III 1 METODE PENELITAN. Penelitian dilakukan di SMP Negeri 2 Batudaa Kab. Gorontalo dengan BAB III METODE PENELITAN. Tempat Da Waktu Peelitia Peelitia dilakuka di SMP Negeri Batudaa Kab. Gorotalo dega subject Peelitia adalah siswa kelas VIII. Pemiliha SMP Negeri Batudaa Kab. Gorotalo. Adapu

Lebih terperinci

Hendra Gunawan. 14 Februari 2014

Hendra Gunawan. 14 Februari 2014 MA20 MATEMATIKA 2A Hedra Guawa Semester II, 203/204 4 Februari 204 Sasara Kuliah Hari Ii 9. Barisa Tak Terhigga Memeriksa kekovergea suatu barisa da, bila mugki, meghitug limitya 9.2 Deret Tak Terhigga

Lebih terperinci

BAB V UKURAN GEJALA PUSAT (TENDENSI CENTRAL)

BAB V UKURAN GEJALA PUSAT (TENDENSI CENTRAL) BAB V UKURAN GEJALA PUSAT (TENDENSI CENTRAL) Setiap peelitia selalu berkeaa dega sekelompok data. Yag dimaksud kelompok disii adalah: Satu orag mempuyai sekelompok data, atau sekelompok orag mempuyai satu

Lebih terperinci

1 Persamaan rekursif linier non homogen koefisien konstan tingkat satu

1 Persamaan rekursif linier non homogen koefisien konstan tingkat satu Secara umum persamaa rekursif liier tigkat-k bisa dituliska dalam betuk: dega C 0 0. C 0 x + C 1 x 1 + C 2 x 2 + + C k x k = b, Jika b = 0 maka persamaa rekursif tersebut diamaka persamaa rekursif liier

Lebih terperinci

PETA KONSEP RETURN dan RISIKO PORTOFOLIO

PETA KONSEP RETURN dan RISIKO PORTOFOLIO PETA KONSEP RETURN da RISIKO PORTOFOLIO RETURN PORTOFOLIO RISIKO PORTOFOLIO RISIKO TOTAL DIVERSIFIKASI PORTOFOLIO DENGAN DUA AKTIVA PORTOFOLIO DENGAN BANYAK AKTIVA DEVERSIFIKASI DENGAN BANYAK AKTIVA DEVERSIFIKASI

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN. penggunaan metode penelitian. Oleh karena itu, metode yang akan digunakan

METODOLOGI PENELITIAN. penggunaan metode penelitian. Oleh karena itu, metode yang akan digunakan 47 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metodelogi Peelitia Keberhasila dalam suatu peelitia sagat ditetuka oleh ketepata pegguaa metode peelitia. Oleh karea itu, metode yag aka diguaka haruslah sesuai dega data

Lebih terperinci

Barisan dan Deret Bilangan

Barisan dan Deret Bilangan Bab 3 Barisa da Deret Bilaga Sumber: www.lombokgilis.com Setelah mempelajari bab ii, diharapka Ada dapat meerapka kosep barisa da deret dalam pemecaha masalah, yaitu megidetifikasi pola, barisa, da deret

Lebih terperinci

RESPONSI 2 STK 511 (ANALISIS STATISTIKA) JUMAT, 11 SEPTEMBER 2015

RESPONSI 2 STK 511 (ANALISIS STATISTIKA) JUMAT, 11 SEPTEMBER 2015 RESPONSI STK 511 (ANALISIS STATISTIKA) JUMAT, 11 SEPTEMBER 015 A. PENYAJIAN DAN PERINGKASAN DATA 1. PENYAJIAN DATA a. Sebutka tekik peyajia data utuk data kualitatif! Diagram kueh, diagram batag, distribusi

Lebih terperinci

UKURAN PEMUSATAN UKURAN PENYEBARAN

UKURAN PEMUSATAN UKURAN PENYEBARAN UKURAN PEMUSATAN DATA TUNGGAL DATA KELOMPOK. MEAN / RATA-RATA. MODUS 3. MEDIAN 4. KUARTIL. MEAN / RATA-RATA. MODUS 3. MEDIAN 4. KUARTIL UKURAN PENYEBARAN JANGKAUAN HAMPARAN RAGAM / VARIANS SIMPANGAN BAKU

Lebih terperinci