UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN MATEMATIKA MELALUI PENERAPAN MASTERY LEARNING

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN MATEMATIKA MELALUI PENERAPAN MASTERY LEARNING"

Transkripsi

1 UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN MATEMATIKA MELALUI PENERAPAN MASTERY LEARNING PADA SISWA KELAS IV MI AL ITTIHAAD, DESA. CITROSONO, KEC. GRABAG, KAB. MAGELANG, TAHUN AJARAN 2009/2010 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam Oleh ANA LATIFAH NIM JURUSAN TARBIYAH PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA 2010

2

3 UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN MATEMATIKA MELALUI PENERAPAN MASTERY LEARNING PADA SISWA KELAS IV MI AL ITTIHAAD, DESA. CITROSONO, KEC. GRABAG, KAB. MAGELANG, TAHUN AJARAN 2009/2010 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam Oleh ANA LATIFAH NIM JURUSAN TARBIYAH PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA 2010

4 PERSETUJUAN PEMBIMBING Setelah dikoreksi dan diperbaiki, maka skripsi Saudara: Nama : Ana Latifah NIM : Jurusan Program Studi Judul : Tarbiyah : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah : Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar Mata Pelajaran Matematika melalui penerapan Mastery Learning pada siswa kelas IV MI Al Ittihaad Citrosono, Kec. Grabag, Kab. Magelang Tahun Ajaran 2009/2010. telah kami setujui untuk dimunaqosahkkan. Salatiga, Pebruari 2010 Pembimbing Winarno, S.Si, M.Pd NIP

5 KEMENTERIAN AGAMA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA Jl. Tentara Pelajar 02 Telp (0298) , Salatiga PENGESAHAN KELULUSAN Skripsi Saudari ANA LATIFAH dengan Nomor Induk Mahasiswa yang berjudul UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN MATEMATIKA MELALUI PENERAPAN MASTERY LEARNING PADA SISWA KELAS IV MI AL ITTIHAAD, DESA. CITROSONO, KEC. GRABAG, KAB. MAGELANG, TAHUN AJARAN 2009/2010. Telah dimunaqosahkan dalam Sidang Panitia Ujian Jurusan Tarbiyah, Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga pada hari Sabtu, 20 Maret 2010 dan telah diterima sebagai syarat-syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I) Salatiga, 20 Maret Rabiul Akhir 1431 Ketua Sidang Panitia Ujian Sekretaris Sidang Dr. Imam Sutomo, M.Ag Dr. H. Muh Saerozi, M.Ag NIP NIP Penguji I Penguji II Rovi in M.Ag Peni Susapti, M.Si NIP NIP Pembimbing Winarno, S.Si, M.Pd NIP

6 PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Ana Latifah NIM : Jurusan : Tarbiyah Program Studi : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Menyatakan bahwa Skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah. Salatiga, Pebruari 2010 Yang Menyatakan Ana Latifah

7 MOTTO Kesempatan adalah waktu karena ia hanya datang sekali. Kesempatan adalah peluang karena kita dapat mengambil atau mengabaikannya. Kesempatan adalah keluasan karena ia membuka jalan-jalan baru dimasa depan. Dihadapan kita berjajar pintu-pintu kesempatan tak terhingga yang terbuka lebar. Kita hanya bisa memilih satu dan tak ada jalan kembali, karenanya putuskanlah yang terbaik bagi kita. Nasib tidak memihak kepada siapa-siapa melainkan pada keputusan kita.

8 PERSEMBAHAN 1. Ibuku Siti Fatimah dan Bapakku Djumeri yang selalu mencurahkan kasih sayang dan do anya kepada penulis 2. Bapak Suparman beserta kelurga besarnya. 3. Kakak-kakakku M Heri Subhan, Erwin Sumanto, M. Sukron Abdillah, beserta keluarga dan Ummi Hanik 4. Calon pendamping hidupku. 5. Teman-temanku di Safira April, Mbak Ana Mufidah, Mbak Yana, Deq Faizah, Titik, Mbak Narsi,Mbak imami, Inayatul Ulya, Frince, Deq Ana Zaid, Deq Nur, Deq Faiq dan Deq Umi. Sahabat-sahabatku Khofifah dan Nur Afifi 6. Teman-temanku PGMI Transfer yang telah membantu penulis menyelesaikan skripsi.

9 Abstrak Latifah, Ana, 2009, Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar Matematika dengan Penerapan Mastery Learning pada siswa kelas IV MI Al Ittihaad Citosono Kec Grabag Kab Magelang Tahun Ajaran 2009/2010, Skripsi Jurusan Tarbiyah, Progdi Pendidikan Guru Madrasah Ibidaiyah, Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga,Pembimbing: Winarno S.Si, M.Pd. Kata Kunci: Prestasi Belajar dan Mastery Learning. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Matematika khususnya materi bangun datar jajar genjang dan segitiga. Pada dasarnya setiap guru matematika mengharapkan peserta didik mampu menguasai dan mempunyai prestasi belajar baik. Namun daripada itu sering proses pembelajaran matematika berlangsung membosankan dan siswa tidak mempunyai banyak waktu untuk mempelajari sebuah materi, sehingga tujuan yang ingin dicapai tidak terlaksana sehingga menyebabkan prestasi dan penguasaan materi matematika peserta didik rendah. Materi yang diberikan guru kadang tidak dapat diterima dengan sempurna oleh siswa hal ini dikarenakan siswa tidak tertarik dengan pelajaran matematika sehingga mereka asyik berbicara sendiri sehingga menyebabkan siswa tidak menyerap materi yang diberikan oleh guru. Hal ini terjadi di MI Al Ittihaad Desa Citrosono Kec Grabag Kab Magelang. Salah satu cara yang digunakan guru untuk meningkatkan prestasi belajar siswa adalah dengan penerapan Mastery Learning. Konsep Mastery Learning adalah bahwa di dalam kondisi yang tepat semua siswa mampu belajar dengan baik dan memperoleh nilai yang maksimal terhadap materi yang dipelajari. Agar hasil yang diperoleh maksimal pembelajaran harus dilaksanakan secara sistematis. Mastery Learning menberikan waktu yang cukup untuk siswa menguasai materi, bila siswa kurang cepat menerima materi guru akan memberikan bimbingan dan remedial dan siswa yang cepat menguasai materi diberikan pengayaan dan membantu siswa yang belum menguasai materi sehingga tidak ada siswa yang tertinggal dalam menguasai materi.

10 KATA PENGANTAR Puji syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat, hidayah dan Karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan lancar. Sholawat serta salam semoga tetap tercurahkan kehadirat Nabi Muhammad SAW dan kepada keluarga serta para sahabat dan pengikutnya. Skripsi ini merupakan salah satu persyaratan guna memperoleh gelar Strata Satu (S-I) dalam Program Ilmu Tarbiyah. Penyusunan skripsi yang berjudul UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENERAPAN MASTERY LEARNING PADA SISWA KELAS IV MI AL ITTIHAAD CITROSONO KEC GRABAG KAB MAGELANG TAHUN AJARAN 2009/2010, penulis susun dengan semaksimal mungkin. Penulis menyadari bahwa tanpa adanya dukungan dan bimbingan dari berbagai pihak, penulis tidak akan mampu berbuat banyak dalam penyelesaiaan skripsi ini. Dengan selesainya skripsi ini, penulis menyampaikan rasa hormat dengan ucapan terima kasih sebesar-besarnya kepada: 1. Bapak Dr. Imam Sutomo, M.Ag selaku Ketua STAIN Salatiga. 2. Bapak Dr. Sa adi, M.Ag selaku Ketua Jurusan Tarbiyah STAIN Salatiga. 3. Bapak H. Ahmad Sulthoni, M.Pd, selaku Ketua Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah. 4. Bapak Winarno S.Si, M.Pd Selaku Dosen Pembimbing yang penuh kesabaran telah meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan serta

11 pengarahan dalam penyusunan skripsi ini sejak awal hingga skripsi ini selesai. 5. Ibu Dra. Siti Asdiqoh Selaku Dosen Pembimbing Akademik. 6. Bapak Kepala Sekolah MI Al Ittihaad Citrosono Grabag Magelang yang telah memberikan izin penelitian di MI dan segenap Guru MI Al Ittihaad. 7. Ibuku Siti Fatimah dan Ayahku Djumeri yang selalu aku sayangi dan aku banggakan. 8. Kakak-kakakku tercinta yang selalu memotivasi penulis. 9. Rekan-rekan mahasiswa PGMI Transfer STAIN, yang telah memberikan dorongan dan dukungan kepada penulis. 10. Teman-temanku di P.M Safira (April, Mbak Ana, Mbak Yana, Titik, Deq Faizah, Frince, Inayatul ulya, Mbak Narsi, Deq Ana Zaid, Deq Nur,Deq Faiq dan Deq Umi) yang selalu memotivasi penulis untuk segera menyelesaikan penulisan skripsi ini. 11. Edi Purnama yang selalu memotivasi penulis. 12. Mbak Imami dan Mbak Dita Wijayanti yang selalu membimbing penulis. 13. Sahabat-sahabatku Khofifah dan Nur Afifi yang selalu menemani penulis dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini 14. Teman-teman KKN (Agustina, Mbak Ika, Maksum, Mbak Mukaromah, Mbak Tri, Iswanto, Darsono, Bu Hanif dan Mbak Anif) 15. Teman-temanku STAIN Salatiga angkatan 2007 dan semua teman-teman STAIN Salatiga yang mengenalku.

12 Atas segala hal tersebut, penulis hanya bisa berdo a, semoga Allah SWT mencatatnya sebagai amal sholih yang akan mendapat balasan yang berlipat ganda. Amin. Penulis juga menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan bahkan jauh dari kesempurnaan karena keterbatasan kemampuan serta pengetahuan yang dimiliki oleh penulis. Oleh karena itu saran dan kritik yang membangun untuk kesempurnaan skripsi ini akan penulis terima dengan senang hati. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis pribadi dan bagi pembaca pada umumnya. Amin amin Yaa Robbal alamin Salatiga, Pebruari 2010 Penulis Ana Latifah

13 DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL.... i PERSETUJUAN PEMBIMBING.... ii PENGESAHAN KELULUSAN iii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN... iv MOTTO.... v PERSEMBAHAN.... i KATA PENGANTAR.... i ABSTRAK DAFTAR ISI... x DAFTAR TABEL.... xi DAFTAR GRAFIK.... xii DAFTAR LAMPIRAN.... xii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah... 1 B. Rumusan Masalah... 4 C. Tujuan Penelitian D. Manfaat Penelitian E. Definisi Operasional... 6 F. Hipotesis G. Metodologi Penelitian H. Sistematika Penulisan... 12

14 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Prestasi Belajar 1. Pengertian Prestasi Belajar Faktor yang mempengaruhi prestasi belajar Pengertian Belajar Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar Prinsip-prinsip belajar B. Pengertian Matematika 1. Pengertian Matematika Teori Belajar Matematika Tujuan dan Ruang Lingkup Matematika Standar Kompetensi Kompetensi Dasar E. Penerapan Mastery Learning/Belajar Tuntas 1. Mastery Learning Faktor yang mempengaruhi penguasaan penuh Kelebihan Mastery Learning Kelemahan Mastery Learning BAB III BAB IV PELAKSANAAN PENELITIAN A. Gambaran Penelitian 1. Subyek Penelitian Obyek Penelitian B. Pelaksanaan Penelitian 1. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I Deskripsi Pelaksanaan Siklus II Deskripsi Pelaksanaan Siklus III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian B. Pembahasan

15 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan B. Saran-saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN DAFTAR RIWAYAT HIDUP

16 DAFTAR GRAFIK DAN GAMBAR Gambar 4.1 Siklus-siklus penelitian PTK Grafik 4.1 Hasil Pre Test Grafik 4.2 Prosentase ketuntasan Siklus I Grafik 4.3 Prosentase ketuntasan Siklus II Grafik 4.4 Prosentase ketuntasan Siklus III Grafik 4.5 Prosentase ketuntasan Siklus I

17 DAFTAR TABEL Tabel Tabel 4.1 Hasil Pre Test Tabel 4.2 Penguasaan Materi Siklus I Tabel 4.3 Hasil Post Test Tabel 4.4 Prosentase Hasil Evaluasi Siklus I Tabel 4.5 Penguasaan Materi Siklus II Tabel 4.6 Hasil Post Test Siklus II Tabel 4.7 Prosentase Hasil Evaluasi Siklus II Tabel 4.8 Penguasaan Materi Siklus III Tabel 4.9 Hasil Post Test Sikus III Tabel 4.10 Prosentase Hasil Evaluasi Siklus III Tabel 4.11 Penguasaan Materi Selama Penelitian Tabel 4.12 Prestasi belajar siswa selama penelitian... 67

18 DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Permohonan Izin penelitian Lampiran 2 Surat Keterangan Lampiran 3 Lembar Observasi Guru Siklus I Lampiran 4 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I Lampiran 5 Hasil Pre Test Lampiran 6 Lembar Observasi Guru Siklus II Lampiran 7 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II Lampiran 8 Lembar Observasi Guru Siklus III Lampiran 9 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus III Lampiran 10 Prosentase Penguasaan Materi Siklus I Lampiran 11 Prosentase Penguasaan Materi Siklus II Lampiran 12 Prosentase Penguasaan Materi Siklus III Lampiran 13 Daftar Guru MI Al Ittihaad Citrosono Lampiran 14 Jadwal Pelajaran kelas IV Lampiran 15 Hasil Mid Semester Ganjil tahun 2009 Lampiran 16 Lembar Konsultasi Skripsi

19 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang. Proses belajar mengajar matematika yang berlangsung saat ini banyak menyebabkan siswa yang mengalami kendala dalam penguasaan materi. Salah satu penyebabnya adalah kesalahan guru dalam mengelola kelas, sehingga prestasi belajar siswa rendah. Matematika sebagai salah satu ilmu dasar, dewasa ini telah berkembang amat pesat baik materi maupun kegunaannya. Salah satu tujuan pengajaran matematika di SD berdasarkan GBPP Matematika SD menurut Soedjadi dalam Doyin (2009: 46) adalah menumbuhkembangkan keterampilan berhitung (menggunakan bilangan) sebagai alat dalam kehidupan sehari-hari. Matematika sebagai induk dari berbagai cabang ilmu harus dilaksanakan dengan baik, apalagi matematika oleh sebagian siswa dianggap pelajaran yang sulit dan momok sehingga siswa kurang tertarik mengikuti pelajaran matematika. Berdasarkan data yang diperoleh dari MI ada siswa kelas IV yang kurang tertarik mengikuti mata pelajaran matematika, hal ini dapat dilihat pada proses kegiatan belajar mengajar, setiap kali guru menjelaskan materi ada siswa yang terlihat malas, bermain sendiri dan mengantuk saat pelajaran berlangsung, hal ini menyebabkan ada siswa yang tidak menyerap materi dengan sempurna sehingga penguasan materi rendah. Data yang diperoleh dari sekolah menunjukkan ada 9 siswa mendapat nilai 40, 12 siswa mendapat nilai

20 55, 11 siswa mendapat nilai 75 dan 8 siswa nilainya 90 pada ujian tengah semester I tahun Berdasarkan data tersebut dapat diketahui hanya ada sebagian kecil siswa yang mampu menguasai pelajaran sebesar 90% dari penyajian guru, sebagian besar bervariasi antara 50%-80%. Adanya variasi dalam penguasaan bahan ini mencerminkan adanya variasi kemampuan (intelektual dan bakat) yang dimiliki siswa (Rusyan, 1989: 179). Keberhasilan pembelajaran matematika dipengaruhi oleh ketepatan guru dalam mengelola kelas diantaranya ketepatan dalam memilih strategi, metode dan pendekatan pembelajaran sehingga proses belajar mengajar tidak bersifat monoton tetapi menyenangkan, dan dalam proses pembelajaran guru serta siswa terlibat aktif. Apabila dalam proses pembelajaran ditemukan adanya siswa yang tidak mampu menyerap materi dengan sempurna maka akan segera diketahui oleh guru dan guru akan segera mencari jalan penyelesaiannya dengan memberikan bimbingan dan latihan. Belajar tuntas berasumsi bahwa di dalam kondisi yang tepat semua siswa mampu belajar dengan baik dan memperoleh hasil yang maksimal terhadap seluruh materi yang dipelajari. Agar semua siswa memperoleh hasil secara maksimal, pembelajaran harus dilaksanakan dengan sistematis. Kesistematisan akan tercermin dari strategi pembelajaran yang dilaksanakan, terutama dalam mengorganisir tujuan dan bahan ajar, melaksanakan evaluasi dan memberikan bimbingan dan latihan terhadap peserta didik yang gagal mencapai tujuan yang telah ditetapkan ( foundation. Org/27 oktober 2009).

21 Menurut Carrol, setiap siswa akan mampu menguasai bahan kalau diberi waktu atau kesempatan yang cukup untuk mempelajarinya, sesuai dengan kapasitas masing-masing siswa (Djamarah, 2006: 24). Oleh karena itu bila guru mengharapkan siswa dapat mencapai taraf penguasaan atas bahan pelajaran metematika misalnya 60% maka bahan harus dipersiapkan secara sempurna, begitu juga pengukuran hasil belajarnya juga sudah dipersiapkan dengan baik, sehingga apabila seorang guru menginginkan siswanya mampu menguasai matematika dengan sempurna diperlukan upaya yaitu dengan penerapan Mastery Learning, yang diharapkan dapat meningkatkan aktifitas belajar siswa sehingga terjadi penguasaan materi yang diberikan oleh guru dan dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Mastery Learning memberikan waktu yang cukup kepada siswa untuk menguasai materi, bila siswa kurang cepat menerima materi guru akan memberikan bimbingan dan remedial dan siswa yangn cepat menguasai materi diberikan pengayaan dan membantu siswa yang belum menguasai materi sehingga tidak ada siswa yang tertinggal dalam menguasai materi. Pada dasarnya setiap guru matematika mengharapkan peserta didik mampu menguasai dan mempunyai prestasi belajar baik, namun daripada itu sering proses pembelajaran matematika berlangsung membosankan dan siswa tidak mempunyai banyak waktu untuk mempelajari sebuah materi, sehingga tujuan yang ingin dicapai tidak terlaksana dan banyak siswa yang tidak menguasai materi sepenuhnya, hal ini juga disebabkan karena dalam

22 pengelolaan kelas kurang tepat sehingga menyebabkan prestasi dan penguasaan materi matematika peserta didik rendah. Materi yang diberikan guru kadang tidak dapat diterima dengan sempurna oleh siswa hal ini dikarenakan siswa tidak tertarik dengan pelajaran matematika, mereka asyik berbicara sendiri sehingga menyebabkan siswa tidak menyerap materi yang diberikan oleh guru. Berdasarkan munculnya masalah diatas, seorang guru hendaknya dapat menghidupkan suasana belajar yang menyenangkan sehingga siswa mampu menguasai materi matematika, maka diperlukan Mastery Learning, yang dapat membantu siswa menguasai pelajaran matematika. Berdasarkan latar belakang itulah, penulis terdorong melakukan penelitian dengan mengangkat judul, Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar Mata Pelajaran Matematika melalui Penerapan Mastery Learning pada siswa kelas IV MI AL ITTIHAAD Desa. Citrosono, Kec. Grabag, Kab. Magelang, Tahun Ajaran 2009/2010. B. Rumusan Masalah. 1. Apakah penerapan Mastery Learning dapat meningkatkan penguasaan materi mata pelajaran Matematika pada siswa kelas IV MI Al Ittihaad Desa. Citrosono, Kec. Grabag, Kab. Magelang, Tahun Ajaran 2009/2010? 2. Apakah penerapan Mastery Learning dapat meningkatkan prestasi belajar mata pelajaran Matematika pada siswa kelas IV MI Al Ittihaad, Desa. Citrosono, Kec. Grabag, Kab. Magelang Tahun Ajaran 2009/2010?

23 C. Tujuan Penelitian. 1. Untuk mengetahui pendekatan Mastery Learning dapat meningkatkan penguasaan materi mata pelajaran Matematika pada siswa kelas IV MI Al Ittihaad Desa. Citrosono, Kec. Grabag, Kab. Magelang, Tahun Ajaran 2009/ Untuk mengetahui pendekatan Mastery Learning dapat meningkatkan prestasi belajar mata pelajaran Matematika pada siswa kelas IV MI Al Ittihaad Desa. Citrosono, Kec Grabag, Kab. Magelang Tahun Ajaran 2009/2010. D. Manfaat Penelitian. Manfaat penelitian dapat dilihat dari sifat dan sasarannya. Dari segi sifat, manfaat penelitian dapat berupa manfaat teoritis dan manfaat praktis. Dari sisi sasaran, manfaat dapat tertuju kepada guru, siswa, pengelola sekolah bahkan orang tua siswa atau masyarakat umum (Syarifah, 2008: 33). 1. Manfaat teoritis Penelitian ini dapat memberikan kontribusi bagi pengembangan pendidikan umumnya, khususnya dapat memperkaya khasanah dunia pendidikan matematika yang diperoleh dari penelitian di lapangan. 2. Manfaat Praktis. a. Untuk Guru 1) Dapat meningkatkan mutu pendidikan matematika di Indonesia. 2) Dapat meningkatkan kreativitas guru dalam mengajar matematika

24 3) Dapat diperoleh strategi yang tepat untuk meningkatkan pembelajaran Matematika. b. Untuk Siswa. 1) Meningkatkan hasil belajar siswa baik aspek kognitif, afektif maupun psikomotorik. 2) Meningkatkan keaktifan siswa dalam belajar. 3) Dapat menumbuhkan minat dan semangat dalam mempelajari matematika. E. Definisi Operasional. Agar tidak terjadi perbedaan antara penafsiran dengan maksud utama penulisan dalam penggunaan kata pada judul maka akan dijelaskan dalam definisi operasional sebagai berikut: 1. Prestasi Prestasi adalah nilai kemampuan hasil belajar anak yang digunakan untuk mengetahui sejauhmana penguasaan anak terhadap materi yang telah diberikan untuk mengetahui tingkat kecerdasaan seseorang (Soetomo, 1993: 248). 2. Belajar Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya (Slameto, 1991: 2).

25 3. Mata Pelajaran Matematika Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang diajarkan pada tingkat sekolah dasar yang berkaitan dengan operasi hitung (pengurangan, penambahan, perkalian, pembagian). Matematika adalah ilmu tentang bilangan, hubungan antar bilangan dan prosedur operasional yang digunakan sebagai penjelasan masalah mengenai bilangan (Poerwadarminta, 2006: 554). 4. Mastery Learning Mastery Learning adalah pencapaian taraf penguasaan minimal yang ditetapkan untuk setiap unit bahan pelajaran baik secara perorangan maupun kelompok dengan kata lain apa yang dipelajari siswa dapat dikuasai sepenuhnya (Usman, 1993: 96). F. Hipotesis. Hipotesis adalah dugaan sementara yang apabila benar akan diterima jika fakta-fakta membenarkan, dan apabila salah akan ditolak jika fakta-fakta tidak membenarkannya. Menurut Arikunto (1982: 63), hipotesis adalah suatu jawaban sementara terhadap permasalahan yang dirumuskan. Dalam hal ini penulis mengemukakan hipotesis sebagai berikut: 1. Penerapan Mastery Learning dilakukan dengan baik maka akan dapat meningkatkan penguasaan materi mata pelajaran matematika pada siswa. 2. Penerapan Mastery learning dilakukan dengan baik maka akan dapat meningkatkan prestasi belajar matematika pada siswa.

26 G. Metodologi Penelitian. 1. Rancangan Penelitian Penelitian ini dilakukan dalam pendekatan Penelitian Tindakan Kelas (PTK), yang dilaksanakan dalam 3 siklus. Pada tahap ini menurut Suharjono (2008: 75), peneliti menentukan fokus peristiwa yang perlu mendapatkan perhatian khusus untuk diamati, kemudian membuat sebuah instrument pengamatan untuk merekam fakta yang terjadi selama tindakan berlangsung. 2. Lokasi, Waktu, dan Subjek Penelitian a. Lokasi Penelitian 1. Tempat Penelitian : MI Al Ittihaad Citrosono Grabag Magelang 2. Mata Pelajaran : Matematika 3. Materi : Keliling, luas jajaran genjang dan segitiga 4. Kelas/Semester : IV/1 b. Waktu Penelitian. Penelitian dilakukan pada akhir semester 1 Tahun Ajaran 2009/2010. Observasi dilakukan pada tanggal 21 dan 23 November 2009 Siklus 1 dilaksanakan tanggal 24 Nopember Siklus 2 dilaksanakan tanggal 30 Nopember Siklus 3 dilaksanakan tanggal 01 Desember 2009.

27 c. Subjek Penelitian Siswa kelas IV MI Al Ittihaad Citrosono Grabag Magelang, yang berjumlah 40 siswa terdiri dari 19 siswa laki-laki dan 21 siswa perempuan. 3. Siklus Penelitian a. Perencanaan. 1) Peneliti menetapkan penggunaan Mastery Learning untuk pemecahan masalah. 2) Peneliti membuat skenario pembelajaran yang dapat meningkatkaan hasil belajar dengan meminta masukan dari guru. 3) Membuat dan melengkapi alat pembelajaran. 4) Membuat lembar observasi. b. Pelaksaan tindakan. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan skenario pembelajaran yang telah dibuat. c. Observasi. Observasi ini dilakukan untuk mendapatkan data tentang kegiatankegiatan yang ada disekolah dan dalam kelas untuk mengumpulkan data tentang prestasi belajar. d. Refleksi. Data yang diperoleh dari tahap observasi yang kemudian dianalisis. Berdasarkan hasil analisis tersebut, guru dapat merefleksikan diri tentang kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan sehingga dapat

28 dijadikan landasan untuk menentukan tindakan kelas pada siklus berikutnya. Gambar 1. 1 Siklus-siklus penelitian tindakan kelas. Perencanaan Refleksi Siklus I Pelaksanaan Pengamatan Perencanaan Refleksi Siklus II Pelaksanaan Pengamatan Perencanaan Refleksi Siklus III Pelaksanaan Pengamatan?

29 4. Instrumen Penelitian 1. Rencana pembelajaran Yaitu merupakan perangkat pelajaran yang digunakan sebagai pedoman guru dalam mengajar dan disusun untuk tiap putaran siklus. Masingmasing rencana pembelajaran berisi kompetensi dasar, standar kompetensi, indikator pencapaian hasil belajar, tujuan khusus dan kegiatan belajar mengajar. 2. Tes formatif Tes ini disusun berdasarkan tujuan pembelajaran yang akan dicapai digunakan untuk mengukur kemampuan penguasaan materi matematika. 3. Lembar Observasi Lembar observasi/pengamatan terdiri dari lembar observasi guru dan siswa. 5. Tehnik Pengumpulan Data. a. Test Digunakan untuk mengumpulkan data tentang prestasi belajar siswa setelah proses pembelajaran. b. Observasi Observasi adalah kegiatan pengamatan (pengambilan data) untuk memotret seberapa jauh efek tindakan yang telah mencapai sasaran.

30 c. Dokumentasi Digunakan untuk mencari data-data mengenai variabel yang berupa catatan, transkrip buku dan sebagainya. Metode ini digunakan untuk mendapat gambaran umum sekolah, keadaan guru, keadaan siswa, dan keadaan sarana prasarana. 6. Analisisis data. Setelah semua data terkumpul, penulis menganalisa data tersebut dengan teknik deskriptif analitik dengan penjelasan sebagai berikut: 1. Data kuantitatif diolah dengan menggunakan deskriptif prosentase nilai yang diperoleh siswa kemudian dirata-rata untuk mengetahui keberhasilan individu dan keberhasilan klasikal sesuai dengan target yang telah ditetapkan. 2. Data kualitatif yang berasal dari observasi atau pengamatan, digunakan sebagai dasar untuk mengetahui keberhasilan tindakan pembelajaran dengan ditandai semakin meningkatnya penguasaan materi dan prestasi belajar siswa kelas IV Madrasah Ibtidaiyah Al Ittihaad Citrosono, Kecamatan Grabag, Kabupaten Magelang. H. Sistematika Penulisan. Dalam skripsi ini terdiri dari beberapa bab yang saling berkaitan, yang dapat dijelaskan sebagai-berikut: A. Bagian Pembuka

31 Halaman Judul Nota Pembimbing Lembar pengesahan Pernyataan keaslian tulisan Motto Persembahan Abstrak Kata Pengantar Daftar Isi Daftar Tabel Daftar Grafik Daftar Lampiran B. Bagian Isi BAB I PENDAHUUAN A. Latar Belakang Masalah B. Rumusan Masalah C. Tujuan Penelitian, D. Manfaat Penelitian E. Hipotesis F. Definisi Operasional G. Metodologi penelitian: rancangan penelitian, subyek penelitian, langkah-langkah penelitian, instrument penelitian, tehnik pengumpulan data dan analisis data.

32 BAB II Mengenai kajian pustaka yang berisi: A. Prestasi Belajar 1. Pengertian prestasi belajar. 2. Faktor yang mempengaruhi prestasi belajar. 3. Pengertian belajar 4. Faktor yang mempengaruhi belajar 5. Prinsip-prinsip belajar B. Pengertian Matematika 1. Pengertian Matematika. 2. Teori Belajar Matematika. 3. Tujuan dan Ruang Lingkup Matematika. 4. Standar Kompetensi. 5. Kompetensi Dasar. C. Penerapan Mastery Learning/Belajar Tuntas 1. Mastery Learning. 2. Faktor-faktor yang mempengaruhi penguaasaan penuh. 3. Kelebihan Mastery Learning 4. Kelemahan Mastery Learning. BAB III Pelaksanaan Penelitian: A. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I B. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II C. Deskripsi Pelaksanaan Siklus III

33 BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan: A. Deskripsi per siklus B. Pembahasan. BAB V Penutup: A. Kesimpulan B. Saran.

34 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Prestasi belajar. 1. Pengertian prestasi belajar. Prestasi belajar menurut Sudjana (1995: 23) adalah kemampuankemampuan yang dimiliki siswa setelah ia mengalami pengalaman belajar. Sedangkan menurut Sukmadinata (2004: 102) prestasi belajar/hasil belajar merupakan realisasi atau pemekaran dari kecakapan-kecakapan potensial atau kapasitas yang dimiliki seseorang. Tidak jauh berbeda dengan pendapat Sudjana, Syarifah (2008: 45) mengemukakan bahwa hasil belajar adalah hasil yang diperoleh dari serangkaian usaha yang disengaja dalam rangka untuk memperoleh pengalaman atau pengetahuan baru sehingga menyebabkan perubahan tingkah laku. Hasil belajar dapat berupa penguasaan terhadap sejumlah materi matematika, berhasil tidaknya siswa dalam pembelajaran matematika dapat diketahui dengan memberikan tes. Berdasarkan pengertian-pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang kembangkan oleh mata pelajaran yang lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau angka yang diberikan oleh guru.

35 2. Faktor yang mempengaruhi hasil belajar. Proses belajar dan hasil belajar merupakan dua hal yang berkaitan sangat erat, karena kegiatan pembelajaran atau proses belajar berhasil tidaknya dapat dilihat dari hasil belajar atau hasil tes. Di dalam kegiatan belajar terdapat proses berfikir dan didalam proses berfikir, siswa menyusun hubungan-hubungan antara bagian informasi yang telah diperoleh sebelumnya, sehingga siswa menjadi memahami dan menguasai hubungan-hubungan itu, dengan memahami dan menguasai hubunganhubungan tersebut siswa dapat menampilkan pemahaman dan penguasaan bahan pelajaran matematika, inilah yang merupakan suatu perwujudan hasil belajar (Syarifah, 2008: 44). Prestasi belajar dapat digunakan untuk mengetahui sejauhmana efektivitas proses belajar mengajar yang sedang berlangsung. Hasil belajar memuat kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajar. Pengalaman belajar adalah semua kegiatan fisik dan mental yang dialami siswa selama proses belajar mengajar. Prestasi belajar mempunyai berbagai berbagai fungsi, diantaranya sebagai indikator kualitas dan kuantitas pengetahuan yang telah dikuasai atau diserap oleh siswa, sebagai bahan informasi dalam inovasi pendidikan dan sebagai lambang pemuasan hasrat ingin tahu (Arifin, 2001: 72).

36 Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar matematika menurut Sudjana (1989: 49) yaitu: a. Faktor internal atau faktor dari dalam diri siswa itu sendiri yang berupa kemampuan yang dimiliki oleh siswa seperti motivasi belajar, minat dan sikap belajar. b. Faktor eksternal atau faktor dari luar diri siswa yang berupa sarana prasarana, kualitas pengajar atau guru, alat peraga, lingkungan sekolah dan lain-lain. Sedangkan menurut Rusyan (1989: 81) prestasi belajar yang dicapai oleh seseorang merupakan hasil antara berbagai faktor yang mempengaruhi, baik dari dalam diri (faktor internal) maupun dari luar diri (faktor eksternal) individu. Adapun yang tergolong faktor internal adalah: a. Faktor Jasmaniah (fisiologis), baik yang bersifat bawaan maupun yang diperoleh. b. Faktor Psikologis, terdiri atas: 1) Faktor intelektif yang meliputi: faktor potensial (kecerdasan dan bakat), faktor kecakapan nyata (prestasi yang dimiliki). 2) Faktor non intelektif ialah unsur-unsur kepribadian tertentu seperti kebiasaan, sikap, minat, kebutuhan, motivasi, dan emosi. c. Faktor kematangan fisik maupun psikis.

37 Sedangkan yang tergolong faktor eksternal adalah: a. Faktor sosial seperti lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat dan kelompok. b. Faktor budaya seperti adat istiadat, ilmu pengetahuan, tehnologi dan kesenian. c. Faktor lingkungan spiritual atau keagamaan. Dalil tentang orang yang berilmu Orang yang berilmu oleh Allah akan diberikan pahala yang besar, hal ini sesuai dengan firman Allah yang berbunyi: Artinya: Dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu", Maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan. (Q.s Al Mujaadillah: 11) 3. Pengertian Belajar طلب العلم فريضة على كل مسلم ومسلمة )رواه ابن عبد البرى )

38 Artinya mencari ilmu kewajiban bagi setiap orang Islam pria dan wanita (H.R Ibnu Abdul Bari). Mencari ilmu disebut juga dengan belajar, belajar adalah penambahan ilmu pengetahuan dan perubahan tingkah laku yang nampak disekolah. Sedangkan menurut Skinner belajar adalah suatu perilaku pada saat seseorang belajar maka responnya menjadi lebih baik dan sebaliknya bila seseorang tidak belajar maka responnya menurun. Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya (Slameto, 1991: 2). Ernest R Hilgrad berpandangan bahwa belajar adalah suatu proses melahirkan atau mengubah suatu kegiatan karena mereaksi terhadap suatu keadaan (karena adanya latihan). Perubahan ini tidak disebabkan karena proses pertumbuhan. Menurut Poewadarminto (2006: 121) belajar adalah berusaha (berlatih dan sebagainya) supaya mendapat kepandaian. Dari pengertian belajar diatas maka penulis menyimpulkan bahwa belajar adalah perubahan tingkah laku karena adanya respon terhadap suatu usaha. 4. Faktor yang mempengaruhi belajar.

39 Belajar sebagai suatu proses yang menimbulkan terjadinya perubahan atau pemahaman dan tingkah laku atau kecakapan (Purwanto, 1988: 106). Untuk mencapai suatu keberhasilan didalam belajar harus memperhatikan beberapa faktor yang mempengaruhi proses belajar. Menurut Hamalik (1983: 28) ada unsur-unsur dinamis dalam proses belajar yang terdiri dari motivasi (dorongan untuk berbuat), bahan belajar, alat bantu belajar, suasana belajar, kondisi siswa (keadaan jasmani dan mental untuk kegiatan belajar). 5. Prinsip-prinsip Belajar. Prinsip-prinsip belajar dapat dilaksanakan dalam situasi dan kondisi yang berbeda-beda. Adapun prinsip belajar menurut Hamalik (1983: 28) adalah: a. Belajar senantiasa harus bertujuan terarah dan jelas bagi siswa, tujuan akan menunjukkannya dalam belajar untuk mencapai harapan-harapan. b. Belajar yang paling efektif apabila didasari oleh dorongan, motivasi yang murni dan bersumber dari dirinya sendiri. c. Senantiasa ada hambatan dan rintangan dalam belajar karena itu harus sanggup mengatasinya. d. Belajar memerlukan bimbingan. e. Belajar memerlukan penajaman atas hal-hal yang dipelajari sehingga diperoleh pengertiannya.

40 f. Belajar memerlukan latihan dan ulangan agar apa-apa yang dipelajari dikuasainya. B. Pengertian Matematika. 1. Pengertian Matematika Istilah matematika berasal dari bahasa Yunani Mathein atau manthenein yang artinya mempelajari, namun kata ini erat kaitannya dengan bahasa Sansekerta medha atau widya yang artinya kepandaian (Nasution, 1982 : 12). Rusefendi (1988 : 160) mengatakan bahwa matematika adalah ilmu seni kreatif oleh karena itu matematika harus dipelajari dan diajarkan sebagai ilmu seni, sedangkan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia disebutkan bahwa matematika adalah ilmu tentang bilangan, hubungan antar bilangan dan prosedur operasional yang digunakan dalam penyelesaiaan masalah mengenai bilangan (Alwi, 2007 : 723) Berdasarkan pernyataan para ahli tersebut dapat dikatakan bahwa matematika merupakan suatu ilmu yang berhubungan dengan bilanganbilangan. 2. Teori Belajar Mengajar Matematika.

41 Teori belajar disebut juga teori perkembangan mental yang pada prinsipnya berisi tentang apa yang terjadi dan apa yang diharapkan terjadi pada mental anak yang dapat dilakukan pada usia (tahap perkembangan mental) tertentu. Beberapa teori belajar hasil penemuan para ahli dibidangnya antara lain: a. Aliran Latihan Mental Anak yang belajar harus banyak latihan, semakin banyak dan kuat serta keras latihannya semakin baik. b. Teori Thorndike. Belajar itu harus dengan pengaitan maksudnya pengaitan antara pelajaran yang akan dipelajari siswa dengan pelajaran yang telah diketahui atau yang telah dipelajari sebelumnya. Penekanan teori ini bahwa setiap pelajaran harus dilatihafalkan dengan cara stimulus respon berupa hadiah dengan nilai yang baik dan atau setiap pertanyaan-pertanyaan yang diajukan pada anak didik, pendidik juga memberikan jawaban. c. Teori Dewey. Dewey termasuk aliran pendidikan yang progresif dimana Dewey mengutamakan pada pengertian dan belajar bermakna, maksudnya anak didik yang belum siap jangan dipaksa belajar. Para guru dan orang tua sebaiknya menunggu kesiapan peserta didik atau anak untuk belajar,

42 atau dapat dilakukan mengatur suasana pengajaran sehingga siswa siap untuk belajar. d. Aliran Psikologi Gestalt (William Brownell). Aliran psikologi Gestalt saling mendukung dengan aliran dari Thorndike dan aliran Dewey yaitu pengajaran ditekankan pada pengertian, belajar bermakna dan pengaitan. Dan penekanan pada latih hafal yang dilakukan setelah siswa memperoleh pengertian (Lisnawati, dkk, 1993: 66). 3. Tujuan dan Ruang Lingkup Matematika Mata pelajaran ini bertujuan untuk membekali peserta didik memiliki kemampuan memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antarkonsep dan mengaplikasikan konsep atau algoritma, secara luwes, akurat, efisien dan tepat, dalam pemecahan masalah, menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi matematika dalam membuat generalisasi, menyusun bukti, atau menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika, memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah, merancang model matematika, menyelesaikan model dan menafsirkan solusi yang diperoleh serta mengkomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau media lain untuk memperjelas keadaan atau masalah. Ruang lingkup mata pelajaran matematika meliputi aspek-aspek sebagai berikut :

43 a. Bilangan b. Geometri dan pengukuran c. Pengolahan Data. 4. Standar Kompetensi Mata pelajaran Matematika diajarkan pada kelas IV MI AL Ittihaad, Desa Citrosono, Kec. Grabag, Kab. Magelang tentunya memiliki standar kompetensi. Adapun standar kompetensi untuk MI kelas IV adalah sebagai berikut : a. Memahami dan menggunakan sifat-sifat pengerjaan hitung bilangan dalam menyelesaikan masalah. b. Memahami dan menggunakan faktor serta kelipatan dalam pemecahan masalah. c. Menggunakan pengukuran sudut, panjang dan berat dalam pemecahan masalah. d. Menggunakan konsep keliling dan luas bangun datar sederhana dalam memecahkan masalah. 5. Kompetensi Dasar Kompetensi dasar merupakan penjabaran dari standar kompetensi, jadi siswa diharapkan bisa paham lebih detail tentang pelajaran yang diajarkan

44 di MI Al Ittihaad Desa. Citrosono, Kec. Grabag, Kab. Magelang Tahun Ajarann 2009/2010. Adapun kompetensi dasar pada mata pelajaran Matematika kelas IV ini adalah sebagai berikut : a. Pelajaran I (satu) : Bilangan Mengidentifikasi sifat-sifat pengerjaan hitung. b. Pelajaran II (dua) : Faktor dan kelipatan 1) Mendeskripsikan konsep faktor dan kelipatan. 2) Menentukan kelipatan dan faktor bilangan. 3) Menentukan kelipatan persekutuan terkecil (KPK) dan faktor persekutuan terbesar (FPB). c. Pelajaran III (tiga) : Sudut dan Satuan 1) Menentukan besar sudut dengan satuan tidak baku dan satuan derajat. 2) Menentukan hubungan antar satuan panjang, antar satuan berat dan antar satuan waktu. 3) Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan satuan jumlah. d. Pelajaran IV (empat): Bangun datar 1) Menentukan keliling, luas jajaran genjang dan segitiga. 2) Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan keliling, luas jajaran genjang dan segitiga. C. Penerapan Mastery Learning (Belajar Tuntas). 1. Mastery Learning (Belajar Tuntas)

45 Pada mulanya belajar tuntas diperkenalkan oleh Bloom dan Carrol (1963). Carrol menyatakan bahwa sesungguhnya bakat merupakan ukuran mengenai waktu yang diperlukan untuk mempelajari suatu tugas pada jenjang tertentu dalam kondisi pengajaran yang diharapkan/ideal (Hamalik, 1991: 84). Sistem belajar tuntas mengharapkan program belajar mengajar dapat dilaksanakan sedemikian rupa agar tujuan yang hendak dicapai dapat diperoleh secara optimal. Belajar tuntas merupakan pengajaran yang diindividualisasikan dengan menggunakan strategi kelompok. Ciri-ciri belajar tuntas menurut Nasution (2005: 87) adalah a. Pengajaran didasarkan atas tujuan-tujuan yang telah ditetapkan terlebih dahulu. b. Memperhatikan perbedaan individu terutama dalam hal kemampuan dan kecepatan belajarnya. c. Evaluasi dilakukan secara kontinue agar guru maupun siswa dapat segera memperoleh balikan. Orman E. Gronlund dalam Sardiman (2001: 26) mengemukakan bahwa batas ketuntasan hasil belajar sebaiknya menggambarkan tingkat pembelajaran yang obyektif dari hasil penilaian dan disesuaikan dengan batas ketuntasan yang ditetapkan sekolah. Belajar tuntas adalah setiap siswa dalam kelas dapat menguasai tiap topik pelajaran matematika minimal 75% atau antara 70%-75%, sehingga semua guru diharapkan agar dalam pengisian raport tidak ada penambahan

46 angka, kalau guru menghendaki siswa mencapai penguasaan bahan pelajaran, maka bahan harus disusun secara sempurna, begitu juga dengan instrument evaluasi hasil belajar. Bahan harus diperinci dan diorganisasikan kedalam satuan-satuan tertentu sampai satuan yang terkecil yang bermakna dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari satuan yang lebih besar. Dalam kegiatan Mastery learning ada dua kegiatan yaitu pengayaan dan perbaikan atau remedial. a. Pengayaan. Kegiatan pengayaan adalah kegiatan yang diberikan kepada siswa yang telah mencapai ketentuan dalam belajar yang dimaksudkan untuk menambah wawasan atau memperluas pengetahuannya dalam materi pelajaran yang telah dipelajarinya (Usman, 1993: 108). Pengayaan bukan merupakan kegiatan untuk memberikan konsep baru yang akan diberikan pada waktu mendatang. Kegiatan pengayaan yang dilakukan oleh guru tidak dibenarkan untuk memberikan kegiatan pengayaan dengan konsep yang baru. Tujuan program pengayaan selain untuk meningkatkan pemahaman dan wawasan terhadap materi yang sedang dipelajarinya juga agar siswa dapat belajar secara optimal. Program pengayaan didasarkan pada hasil tes formatif. Bentuk pelaksanaannya dapat berupa pengayaan untuk membantu temantemannya yang belum mencapai ketuntasan belajar. Dapat juga bentuk

47 pengayaan dengan menyelesaikan tugas, latihan mengerjakan soal-soal yang rumit. b. Remedial atau perbaikan. Remedial dilihat dari arti katanya berarti menyembuhkan, membetulkan, ataupun membuat menjadi baik (Usman, 1993: 103), dengan demikian remedial atau perbaikan adalah suatu bentuk pengajaran yang bersifat menyembuhkan atau membetulkan, atau pengajaran yang membuat menjadi lebih baik. Suharsimi Arikunto dalam Djamarah (2006: 24) juga mengemukakan konsepnya dalam upaya pelaksanaan kegiatan perbaikan atau remedial. Keampuhan peranan metode diusulkan dalam hal ini. Menurutnya jika ditinjau dari jenis metode, banyaknya metode yang sudah dikenal dapat digunakan untuk mengajar. Sebagai program perbaikan, guru seyogyanya memilih metode mengajar yang paling sesuai dengan topik yang akan diajarkan. Menurut Mariana (2003: 23) ada beberapa prinsip dalam membantu siswa pada pembelajaran remedial yaitu: 1) Penyiapan pembelajaran merupakan proses identifikasi kebutuhan siswa dan menyiapkan rencana pembelajaran agar efektif. 2) Merancang berbagai kegiatan: mengelompokkan berbagai kegiatan belajar untuk siswa yang bervariasi dalam mencapai tujuan yang sama

48 3) Merancang belajar bermakna: merancang situasi yang bermakna, misalnya dalam bentuk permainan yang memberikan pengalaman belajar yang menarik minatnya dan timbul inisiatif belajar. 4) Pemilihan pendekatan: pendekatan dalam pembelajaran yang memungkinkan siswa belajar dari contoh yang konkret sebelum masuk ke konsep yang abstrak. 5) Memberikan arahan yang jelas: pembelajaran remedial hendaknya memberikan arahan yang jelas untuk menghindari kebingungan. 6) Rumusan gagasan utama: ajak siswa merumuskan gagasan utama pembelajaran tersebut sesuai dengan kesulitan yang dialaminya. 7) Meningkatkan keinginan belajar dan motivasi: karena terlalu sering mengalami kesulitan dalam belajar dapat menyebabkan frustasi pada siswa. 8) Mendorong siswa berpartisipasi aktif dalam kelas. 9) Memfokuskan pada proses belajar. 10) Memperlihatkan kepedulian terhadap aktifitas siswa. 2. Faktor-faktor yang mempengaruhi Penguasaan Penuh a. Bakat untuk mempelajari sesuatu Bakat, misalnya intelegensi, mempengaruhi prestasi belajar. Korelasi antara bakat, misalnya untuk matematika dan prestasi bidang studi itu setinggi 70. Hasil itu akan tampak bila kepada murid dalam suatu kelas diberikan metode yang sama dan waktu belajar yang sama. Atas

49 kenyataan ini timbul kepercayaan pada guru bahwa matematika hanya dapat dikuasai oleh sebagian siswa saja yaitu yang mempunyai bakat khusus, sehingga timbul anggapan bahwa antara bakat dan prestasi terdapat hubungan kausalitas. Bakat tinggi menyebabkan prestasi tinggi dan prestasi yang rendah disebabkan karena bakat yang rendah. b. Mutu atau Kualitas Pengajaran. Menurut Carrol kualitas pengajaran ditentukan oleh kualitas penyajian penjelasan dan pengaturan unsur-unsur belajar. Yang perlu diperhatikan adalah mengembangkan metode-metode mengajar yang sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik siswa secara individual sehingga dapat menghasilkan tingkat penguasaan bahan yang hampir sama pada semua siswa yang berbeda-beda bakatnya (Usman, 1993: 98). c. Kesanggupan untuk memahami pengajaran. Kemampuan siswa untuk menerima dan memahami pelajaran bertalian erat dengan kemampuan untuk mengerti bahasa lisan dan tulisan. Bahasa lisan bertalian dengan ucapan guru, guru yang tidak sanggup menyatakan buah pikirannya dengan jelas akan sukar dipahami oleh siswa, sehingga siswa tidak dapat mencapai penguasaan penuh atas bahan yang disampaikan. Bahasa tulisan (kemampuan membaca) banyak ditentukan oleh cara penyusunan buku teks. d. Ketekunan. Carrol mendefinisikan ketekunan sebagai jumlah waktu yang diinginkan oleh siswa. Untuk belajar mempelajari sesuatu memerlukan

50 jumlah waktu tertentu. Apabila siswa membutuhkan sejumlah waktu untuk mempelajari bahan pelajaran tetapi siswa hanya mendapat waktu kurang dari yang ia butuhkan, tingkat penguasaan bahan tidak akan mencapai harapan. Indikasi ketekunan belajar antara lain jumlah rata-rata dalam seminggu yang digunakan oleh siswa untuk mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru baik tugas disekolah maupun tugas dirumah. Ketekunan belajar berkaitan dengan sikap dan minat terhadap pelajaran. Apabila suatu pelajaran, karena suatu hal tidak menarik minatnya maka pelajaran tersebut akan dikesampingkan dan apabila pelajaran tersebut senantiasa menghasilkan angka buruk betapapun ia berusaha, sehingga ia merasa dirinya rendah, bodoh maka akhirnya timbul rasa benci dan sikap negatif terhadap mata pelajaran tersebut. e. Waktu yang tersedia untuk belajar Sistem pendidikan kita kurikulum dibagi dalam bahan yang harus diselesaikan dalam jangka waktu tertentu, misalnya untuk satu semester atau satu tahun. Guru dapat menguraikannya menjadi tugas bulanan dan mingguan, maksudnya ialah agar bahan yang sama dikuasai oleh semua siswa tetapi waktu yang sama tidak akan sesuai bagi semua siswa karena berhubungan dengan perbedaan individual. Pendirian para ahli yang menganut Mastery learning ialah faktor waktu yang essensial untuk menguasai bahan pelajaran tertentu sepenuhnya (Nasution, 2005: 48). Dengan waktu yang cukup setiap

51 siswa dapat menguasai bahan pelajaran. Jika waktunya sama bagi semua murid, maka tingkat penguasaan ditentukan oleh bakat anak. Anak yang berbakat akan lebih cepat menangkap isi pelajaran. 3. Kelebihan Mastery Learning a. Strategi Mastery Learning sejalan dengan pandangan psikologi belajar modern yang berpegang pada prinsip perbedaan individual siswa. b. Strategi ini memungkinkan siswa belajar aktif sebagaimana disarankan dalam konsep CBSA yang memberi kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan diri sendiri, memecahkan masalah sendiri dengan menemukan dan bekerja sendiri. c. Guru dan siswa bekerja secara partisipatif dan persuasif, baik dalam proses belajar maupun dalam proses bimbingan terhadap siswa yang lainnya. d. Strategi ini berorientasi pada peningkatan produktifitas hasil belajar, yakni siswa yang menguasai bahan pelajaran secara tuntas, menyeluruh dan utuh. e. Strategi ini tidak mengenal siswa yang gagal belajar karena ternyata siswa yang mendapat hasil yang kurang memuaskan, terus menerus dibantu oleh teman dan guru. f. Strategi ini menyediakan waktu belajar yang cukup sesuai dengan keadaan dan kebutuhan masing-masing individu siswa sehingga memungkinkan mereka belajar secara lebih leluasa.

52 5. Kelemahan Mastery Learning. a. Guru masih mengalami kesulitan dalam membuat perencanaan belajar. b. Strategi ini sulit dalam pelaksanannya karena melibatkan berbagai kegiatan. c. Guru yang sudah terbiasa dengan cara lama akan mengalami hambatan untuk menyelenggarakan strategi ini yang relatif masih baru. d. Strategi ini membutuhkan waktu yang lama, sedangkan proses belajar mengajar waktunya singkat. e. Strategi ini menuntut guru untuk menguasai materi secara menyeluruh dan lebih.

53 BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN A. Gambaran Penelitian. 1. Subyek Penelitian a. Lokasi dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilaksanakan di kelas IV MI Al Ittihaad Desa Citrosono, Kecamatan. Grabag, Kabupaten, Magelang mulai tanggal 24 November Desember b. Mata Pelajaran. Mata Pelajaran yang menjadi obyek penelitian ini adalah Matematika, pada kompetensi dasar menentukan keliling, luas jajaran genjang dan segitiga dan menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan keliling, luas jajaran genjang dan segitiga, dengan standar kompetensi menentukan keliling, luas jajaran genjang dan segitiga. c. Karakteristik Siswa Jumlah siswa dalam kelas IV yang dijadikan subyek penelitian berjumlah 40 siswa terdiri dari 19 siswa laki-laki dan 21 siswa perempuan. Siswa ini secara detail dapat digambarkan sebagai berikut: 1) Usia rata-rata 10 dan 11 tahun. 2) Latar belakang orang tuanya, mayoritas berpendidikan SD dan sebagian kecil SMP.

54 3) Tingkat kemampuan siswa berdasarkan pengamatan selama observasi adalah 10 orang kemampuannya kurang, 26 siswa kemampuannya sedang dan 5 siswa kemampuannya baik. d. Daftar Siswa kelas IV Biodata siswa kelas IV MI Al Ittihaad Citrosono No Nama Siswa P/L Tempat Tanggal Lahir 1 Alafi makfiyati P Magelang, Atina hasanatain P Magelang, Asrofah P Magelang, Ahmad ainun Najib L Magelang, Adhi Prasetya L Magelang, Aldila A P Magelang, Arif Maulana L Magelang, Aeni Muflikhah P Magelang, A Hanif Hudaya L Magelang,

55 10 Abdillah Mas ud L Magelang, Ahmad Sulistiyo L Magelang, Abdurrozaq L Magelang, Anwar L Magelang, Anis Widayanti P Magelang, Datul Rahmatika P Magelang, Dinda Dewi Nur S P Magelang, Dwi Riyanti P Magelang, Edi S L Magelang, Endra P L Magelang, Erna D. R P Magelang, Fatirisanti P Magelang, Faridatul Khasanah P Magelang, Farisi L Magelang, 16-3-

56 Hasan Idris L Magelang, Galih P L Magelang, Hilyatul Zulfa P Magelang, Halimah Sa diah P Magelang, Laznatu M L Magelang, M. Rizal L Magelang, Misbakhul Munir L Magelang, Putra W L Magelang, Ratna Rahmatika P Magelang, Ramadhani arsita P P Magelang, Rina Nur Santi P Magelang, Risqon Nur A L Magelang, Rizqi Rahayu N L Magelang,

57 37 Titik Purwati P Magelang, Utami Ningsih P Magelang, Windasari P Magelang, Yuli H L Magelang, Objek penelitian Objek tindakan pada penelitian ini adalah: a. Penguasaan Materi pelajaran setelah proses belajar mengajar Indikatornya adalah siswa mampu menjawab pertanyaan dengan benar dalam tes tertulis yang diberikan guru setelah pembelajaran dan kefahaman siswa terhadap materi. b. Tingkat prestasi belajar setelah Proses Pembelajaran. Adapun indikatornya adalah meningkatnya prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran Matematika dapat dibuktikan dengan nilai tes yang tinggi setelah diberi tindakan. B. Pelaksanaan Penelitian. Dalam penelitian ini dilaksanakan 3 siklus penelitian, yang masing-masing dimulai dari perencanaan, pelaksanaan, pengamatan/observasi dan refleksi. Gambaran ketiga siklus tersebut adalah: 1. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I.

58 Siklus pertama penelitian ini dilaksanakan pada selasa, 24 November Tahapan dan langkah-langkah yang dilakukan adalah: a. Perencanaan. 1) Pembuatan RPP silkus I. RPP ini disusun dengan mempertimbangkan hasil pre test yang dilakukan sebelum tindakan dilakukan. RPP sesuai dengan pokok bahasan, sub pokok bahasan dan instrument pengumpulan data selama penelitian tindakan dilaksanakan. 2) Penyiapan perangkat yang meliputi menyiapkan instrument yang akan digunakan untuk pengamatan dan alat tes. Alat tes berupa soal pre test dan soal post test. b. Pelaksanaan. 1) Melaksanakan pre test untuk pengetahuan siswa mengenai materi pelajaran Bangun datar. 2) Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan strategi yang ada pada RPP yang dimulai dengan perencanaan dan observasi. Pelaksanaan Pembelajaran. a) Pembukaan (5 menit) (1) Guru memulai pelajaran dengan salam. (2) Presensi siswa (3) Appersepsi Guru bertanya siapa yang tahu bentuk bangun apa yang sisinya ada tiga? b) Menyiapkan Pembelajaran (45 menit).

59 (1) Membagikan soal pre test. (2) Menjelaskan tujuan pembelajaran dan kegiatan. (3) Guru memberi penjelasan materi bangun datar (keliling, luas jajaran genjang dan segitiga). (4) Siswa mendengarkan penjelasan guru. (5) Guru memberikan contoh soal dan cara penyelesaiannya. (6) Siswa berlatih mengerjakan soal. (7) Guru mengevaluasi soal yang dikerjakan oleh siswa. c) Kegiatan akhir (20 menit) (1) Guru membagikan soal post test. (2) Melaksanakan post test untuk mengetahui kemampuan siswa menyerap materi pelajaran yang telah diberikan guru. Soal post test sama dengan pre test. (3) Guru menutup pelajaran dengan salam. c. Observasi. Sesuai dengan tujuan penelitian, untuk meningkatkan prestasi pembelajaran matematika, maka observasi difokuskan pada pemahaman dan penguasaan materi, dengan jalan mengamati jalannya proses pembelajaran. d. Refleksi Refleksi dilakukan oleh peneliti yaitu hasil pengamatan situasi kelas atau pembelajaran, hasil perbandingan dan peningkatan post test dibandingkan dengan nilai pre test. Berdasarkan hasil pengamatan

60 terhadap situasi pembelajaran pada siklus I peneliti dapat menemukan kelemahan pembelajaran sebagai berikut: 1) Siswa yang kemampuannya kurang cenderung pasif saat proses pembelajaran berlangsung. 2) Proses belajar mengajar membosankan sehingga ada siswa yang berbicara sendiri ketika guru menjelaskan materi pelajaran. Meskipun demikian pembelajaran ini telah menunjukkan perubahan: 1) Adanya keinginan siswa untuk berlatih mengerjakan latihan soal. 2) Adanya minat siswa terhadap pelajaran matematika. Selanjutnya perbandingan nilai hasil pre test terhadap post test menunjukkan adanya peningkatan walaupun hanya sedikit. Berdasarkan hal diatas maka hal-hal yang peneliti perhatikan dan perbaiki pada siklus satu adalah: 1) Kegiatan pembelajaran selanjutnya guru tidak hanya menggunakan metode ceramah dan latihan saja tetapi perlu adanya variasi metode. 2) Keaktifan siswa dalam proses belajar mengajar. 3) Penguasaan materi pelajaran 2. Deskripsi Pelaksanan Siklus II. a. Perencanaan. 1) Pembuatan RPP silkus II. RPP ini disusun dengan mempertimbangkan hasil post test yang dilakukan pada siklus I. RPP

61 sesuai dengan pokok bahasan, sub pokok bahasan dan instrument pengumpulan data selama penelitian tindakan dilaksanakan. 2) Penyiapan perangkat yang meliputi menyiapkan instrument yang akan digunakan untuk pengamatan dan alat tes. b. Pelaksanaan. Pelaksanaan Pembelajaran 1) Kegiatan awal (5 menit) a) Guru memulai pelajaran dengan salam. b) Presensi siswa c) Appersepsi Guru bertanya siapa yang tahu Rumus jajaran genjang dan luas segitiga? 2) Menyiapkan Pembelajaran (50 menit). a) Menjelaskan tujuan pembelajaran. b) Guru memberi penjelasan materi bangun datar (keliling, luas jajaran genjang dan segitiga). c) Siswa mendengarkan penjelasan guru. d) Guru memberikan contoh soal dan cara penyelesaiannya. e) Guru memberikan soal kepada siswa antara siswa yang pandai dengan yang tidak soalnya berbeda. f) Siswa berlatih mengerjakan soal. g) Guru menyuruh siswa yang pandai maju kedepan untuk mengerjakan soal yang agak sulit.

62 h) Guru mengevalusi terhadap hasil pekerjaan siswa. i) Guru menyuruh siswa yang agak terlambat menerima materi maju kedepan untuk menyelesaikaan soal yang mudah. j) Guru memberikan evaluasi terhadap hasil pekerjaan siswa. k) Guru memberikan tugas/pr untuk dikerjakan dirumah tetapi soal untuk yang pandai diberi soal yang agak sulit. 3) Kegiatan akhir (15 menit) a) Guru membagikan soal post test atau tes formatif. b) Melaksanakan post test untuk mengetahui kemampuan siswa menyerap materi pelajaran yang telah diberikan guru. c) Guru menutup pelajaran dengan salam. c. Observasi. Sesuai dengan tujuan penelitian, untuk meningkatkan prestasi belajar pada matematika, maka observasi difokuskan pada penguasaan materi dan prestasi belajar siswa. d. Refleksi Refleksi dilakukan oleh peneliti yaitu hasil pengamatan situasi kelas atau pembelajaran, hasil perbandingan dan peningkatan post test dibandingkan dengan nilai post test pada siklus I. Berdasarkan hasil pengamatan terhadap situasi pembelajaran pada siklus II peneliti dapat menemukan kelemahan pembelajaran sebagai berikut:

63 1) Siswa ada yang malas mengerjakan latihan/tugas yang diberikan guru. 2) Siswa yang tidak disuruh maju cenderung tidak memperhatikan. Meskipun demikian pembelajaran ini telah menunjukkan perubahan: 1) Adanya keberanian untuk maju kedepan mengerjakan soal dipapan tulis 2) Kegiatan pembelajaran berlangsung cukup menyenangkan. Selanjutnya perbandingan nilai hasil post test siklus I terhadap post test siklus II menunjukkan adanya peningkatan walaupun hanya sedikit. Berdasarkan hal diatas maka hal-hal yang peneliti perhatikan dan perbaiki pada siklus dua adalah: 1) Dalam pembelajaran selanjutnya guru menggunakan metode variasi metode yang lebih banyak. 2) Keaktifan siswa dalam proses belajar mengajar. 3) Latihan mengerjakan soal. 4) Penguasaan materi keliling dan luas bangun jajargenjang dan segitiga. 2. Deskripsi Pelaksanan Siklus III a. Perencanaan. 1) Pembuatan RPP silkus III. RPP ini disusun dengan mempertimbangkan hasil post test yang dilakukan pada siklus III. RPP sesuai dengan pokok bahasan, sub

64 pokok bahasan dan instrument pengumpulan data selama penelitian tindakan dilaksanakan. 2) Penyiapan perangkat yang meliputi menyiapkan instrument yang akan digunakan untuk pengamatan dan alat tes. b. Pelaksanaan Pelaksanaan Pembelajaran 1) Kegiatan awal (5 menit) a) Guru memulai pelajaran dengan salam. b) Presensi siswa c) Appersepsi Guru bertanya: 1. Jika kita mengitari sekolah ini dari kelas satu melewati kantor sampai kelas satu lagi dinamakan apa? 2. Bentuk bangun apa yang sisinya ada tiga? 2) Menyiapkan Pembelajaran (50 menit). a) Menjelaskan tujuan pembelajaran dan kegiatan. b) Siswa mengumpulkan PR. c) Guru mengevalusi hasil pekerjaan siswa dan membahas soalsoal yang dianggap sulit. d) Guru memberikan pertanyaan kepada siswa. e) Siswa menjawab pertanyaan guru. f) Siswa yang tidak paham untuk bertanya dan jika ada temannya yang tahu untuk memberi penjelasan.

65 g) Guru memperlihatkan gambar segitiga dan jajaran genjang dan menjelaskan mengenai keliling dan luas bangun tersebut. h) Guru meminta siswa untuk maju kedepan menjelaskan bangun jajargenjang dan segitiga. i) Siswa berlatih kembali mengerjakan latihan soal. j) Guru memberikan kesempatan siswa untuk menyelesaikan soal didepan kelas. 3) Kegiatan akhir (15 menit) a) Guru membagikan soal tes. b) Melaksanakan test untuk mengetahui kemampuan siswa menyerap materi pelajaran yang telah diberikan guru. c) Guru menutup pelajaran dengan salam. c. Observasi. Sesuai dengan tujuan penelitian, untuk meningkatkan prestasi pembelajaran Matematika, maka observasi difokuskan pada pemahaman dan penguasaan materi, dengan jalan mengamati jalannya proses pembelajaran. d. Refleksi Refleksi dilakukan oleh peneliti yaitu hasil pengamatan situasi kelas atau pembelajaran, hasil perbandingan dan peningkatan tes formatif siklus III dibandingkan dengan nilai tes pada siklus II ada peningkatan.

66 Peneliti berkolaborasi dengan guru dalam mengetahui kemampuan tiap siswa dalam pembelajaran melalui penerapan Mastery Learning dan untuk mengetahui tingkat penguasaan materi pembelajaran dilakukan tes pada setiap akhir pembelajaran. Hal-hal yang diamati pada siklus III adalah penguasaan materi dan prestasi belajar siswa. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil penelitian 1. Siklus I a. Tahap Perencanaan. Pada tahap ini peneliti mempersiapkan perangkat pembelajaran yang terdiri dari rencana pembelajaran I, soal pre test, soal post test, lembar observasi dan alat-alat pengajaran yang mendukung proses belajar mengajar. Pada Siklus I ini peran guru sangat dominan karena metode yang digunakan adalah ceramah tetapi siswa juga aktif mengerjakan latihan yang diberikan guru. b. Tahap kegiatan dan Pelaksanaan.

67 Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar untuk siklus I dilaksanakan pada selasa, 24 November 2009 dikelas IV dengan jumlah siswa 40.. Adapun proses belajar mengajar mengacu pada rencana pembelajaran yang sudah dipersiapkan. Siklus I pelaksanaan pembelajaran yang direncanakan difokuskan pada metode ceramah dan latihan sehingga diperoleh pemahaman materi keliling dan luas jajaran genjang dan segitiga. Kegiatan belajar mengajar diawali dengan diadakannya pre test untuk mengetahui sejauhmana pengetahuan awal siswa terhadap materi. Adapun hasil pre test dapat dilihat pada tabel dibawah ini: Tabel 4.1 Hasil Pre Test Diagnosa Awal No Nilai Frekuensi % ,5% % % % ,5% Jumlah % Berdasarkan tabel 4.1 diatas diketahui bahwa hasil belajar 1siswa (2,5%) dari 40 siswa dapat menuntaskan kompetensi dasar yang akan diujikan dan sebagian besar 39 (97,5%) siswa belum tuntas.

68 Pada siklus I untuk memperoleh data, menggunakan lembar observasi kegiatan siswa, lembar observasi kegiatan guru dan tes formatif. Dari instrument tes formatif dan lembar observasi kegiatan siswa diperoleh data tentang penguasaan dan prestasi belajar siswa setelah pembelajaran. Adapun lembar dan hasil observasi yang dilakukan adalah: Tabel 4.2 Penguasaan Materi Siklus I Post test Siklus I No Nama siswa Partisipan Kebenaran jawaban 1 AM 2 AH 3 AS 4 AAN 5 AP 6 ADA 7 ARM 8 AMF 9 AHH 10 ABM

69 11 AHS 12 AR 13 ANW 14 AWD 15 DR 16 DDN 17 DRY 18 ES 19 EP 20 EDR 21 FTR 22 FK 23 FRI 24 HI 25 GP 26 HZ 27 HS 28 LM 29 MR 30 MM 31 PW 32 RR 33 RAP 34 RNS 35 RNA 36 RRN 37 TP

70 38 UN 39 WD 40 YH Jumlah 40 3

71 Berdasarkan tabel 4.2 dapat dilihat hanya ada 3 siswa saja yang telah menguasai materi dan masih 37 siswa yang belum menyerap materi secara sempurna. Dalam pembelajaran Siklus I, guru tidak hanya memberikan penjelasan materi saja tetapi guru juga memberikan contoh soal yang kemudian dijelaskan bagaimana mengerjakannya. Setelah itu guru memberikan latihan soal yang harus dikerjakan oleh siswa. Guru pada akhir proses belajar mengajar memberikan tes formatif I dengan tujuan untuk mengetahui kemampuan tingkat keberhasilan siswa dalam proses belajar mengajar yang telah dilakukan. Adapun nilai post test siklus I adalah sebagai berikut: Tabel 4.3 Hasil Post Test Siklus I No Nama Nilai Keterangan 1 AM 40 BT 2 AH 80 T 3 AS 80 T 4 AAN 80 T 5 AP 60 BT 6 ADA 50 BT 7 ARM 40 BT

72 8 AMF 50 BT 9 AHH 60 BT 10 ABM 60 BT 11 AHS 50 BT 12 AR 50 BT 13 ANW 60 BT 14 AWD 60 BT 15 DR 40 BT 16 DDN 60 BT 17 DRY 70 BT 18 ES 40 BT 19 EP 40 BT 20 EDR 60 BT 21 FTR 40 BT 22 FK 60 BT 23 FRI 60 BT 24 HI 40 BT No Nama Nilai Keterangan 25 GP 70 BT 26 HZ 50 BT 27 HS 60 BT 28 LM 60 BT 29 MR 40 BT 30 MM 60 BT 31 PW 40 BT 32 RR 60 BT 33 RAP 40 BT 34 RNS 60 BT

73 35 RNA 50 BT 36 RRN 60 BT 37 TP 50 BT 38 UN 40 BT 39 WD 60 BT 40 YH 60 BT Jumlah 2190 Rata-rata Jumlah Tuntas 3 Jumlah Tidak 37 Tuntas Ketuntasan 7,5% Keterangan: BT = Belum Tuntas T = Tuntas Dari tabel 4.3, apabila dibuat prosentase hasil post test pada siklus I dapat disajikan pada tabel 4.4. Tabel 4.4 Prosentase Hasil Evaluasi Siklus I No Nilai Frekuensi (%) , ,5

74 , ,5 Jumlah Pada pembelajaran siklus I perolehan nilai terendah 40 dan tertinggi 80. Prosentase Ketuntasan Siklus I 92,5% 7,5% Siswa Tuntas Siswa Belum Tuntas Grafik 4.1 Prosentase ketuntasan Siklus I Berdasarkan data seperti pada grafik 4.1 dapat diketahui hasil belajar 3 siswa (7,5%) telah dapat menuntaskan kompetensi yang dipelajari dan 92,5% siswa belum tuntas dengan nilai rata-rata 54,75. Merunjuk pada kriteria keberhasilan penelitian yang telah ditetapkan yaitu 75% atau minimal nilai 75, siswa telah mendapatkan nilai sama dengan atau lebih dari kriteria sebesar 75%, maka hasil belajar siswa pada siklus I belum memenuhi kriteria. c. Refleksi

75 Dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar diperoleh informasi dari hasil pengamatan sebagai berikut: 1. Penjelasan guru terlalu cepat sehingga banyak siswa yang kurang memahami materi yang diberikan guru. 2. Siswa kesulitan mengerjakan latihan/tugas yang diberikan oleh guru terutama dalam mengerjakan latihan soal luas jajaran genjang dan segitiga. 3. Motivasi siswa dalam pelajaran kurang, sehingga banyak siswa yang ramai dan bermain sendiri. d. Revisi. Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar pada siklus I ini masih terdapat kekurangan, sehingga perlu adanya revisi untuk dilakukan pada siklus berikutnya. 1. Guru perlu memberikan penjelasan materi secara perlahan-lahan terutama mengenai luas jajaran genjang dan Segitiga. 2. Guru lebih terampil dalam memotivasi siswa dan lebih jelas dalam menyampaikan tujuan pembelajaran, sehingga dalam kegiatan belajar mengajar tidak bersifat monoton. 3. Guru memberikan arahan yang jelas terhadap tugas/latihan yang diberikan kepada siswa. 2. Siklus II a. Tahap Perencanaan.

76 Pada tahap ini peneliti mempersiapkan perangkat pembelajaran yang terdiri dari rencana pembelajaran II, soal tes formatif II, lembar observasi dan alat-alat pembelajaran lain yang mendukung. Dalam siklus II ini metode yang digunakan adalah ceramah, latihan-latihan, dan tugas. b. Tahap kegiatan dan Pelaksanaan. Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar untuk siklus II dilaksanakan pada hari Senin, 30 November 2009 dikelas IV dengan jumlah siswa 40. Adapun proses belajar mengajar mengacu pada rencana pembelajaran yang sudah dipersiapkan dengan memperhatikan revisi pada siklus I, sehingga kekurangan pada siklus I dapat diperbaiki pada siklus II. Pada Siklus II ini, pelaksanaan pembelajaran yang direncanakan difokuskan pada metode ceramah, tugas, latihan dan bimbingan sehingga diperoleh pemahaman materi keliling dan luas jajargenjang dan segitiga. Pengamatan dilaksanakan bersamaan dengan berlangsungnya proses belajar mengajar. Pada akhir proses belajar mengajar, siswa diberi tes dengan tujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam proses belajar mengajar yang telah dilakukan. Adapun data hasil penelitian dan pengamatan siklus II sebagai berikut:

77 Tabel 4.5 Penguasaan Materi siklus II Post test siklus II No Nama siswa Partisipan Kebenaran jawaban 1 AM 2 AH 3 AS 4 AAN 5 AP 6 ADA 7 ARM 8 AMF 9 AHH 10 ABM 11 AHS 12 AR 13 ANW 14 AWD

78 15 DR 16 DDN 17 DRY 18 ES 19 EP 20 EDR 21 FTR 22 FK 23 FRI 24 HI 25 GP 26 HZ 27 HS 28 LM 29 MR 30 MM 31 PW 32 RR 33 RAP 34 RNS 35 RNA 36 RRN 37 TP 38 UN 39 WD 40 YH Jumlah 15 25

79 Berdasarkan tabel 4.5 dapat diketahui siswa yang dapat menguasai materi pelajaran matematika mengalami peningkatan bila dibandingkan siklus I yaitu 25 siswa atau 62,5% telah menguasai materi. Pada akhir proses belajar mengajar, siswa diberi tes dengan tujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam proses belajar mengajar yang telah dilakukan. Adapun hasil tesnya adalah sebagai berikut: Tabel 4.6 Hasil Post Test Siklus II No Nama Nilai Keterangan 1 AM 70 BT 2 AH 100 T 3 AS 100 T 4 AAN 100 T 5 AP 80 T 6 ADA 80 T 7 ARM 70 BT 8 AMF 80 T 9 AHH 70 BT 10 ABM 80 T 11 AHS 70 BT 12 AR 70 BT 13 ANW 80 T 14 AWD 80 T 15 DR 70 BT

80 16 DDN 80 T 17 DRY 80 T 18 ES 60 BT 19 EP 70 BT 20 EDR 90 T 21 FTR 60 BT 22 FK 90 T 23 FRI 90 T 24 HI 70 BT 25 GP 100 T 26 HZ 80 T 27 HS 100 T 28 LM 80 T 29 MR 70 BT 30 MM 90 T 31 PW 60 BT 32 RR 90 T 33 RAP 70 BT 34 RNS 80 T 35 RNA 80 T 36 RRN 80 T 37 TP 70 BT 38 UN 70 BT 39 WD 80 T 40 YH 80 T Jumlah 3170 Rata-rata 79,25

81 Jumlah Tuntas 25 Jumlah Tidak Tuntas 15 Ketuntasan 62,5% Keterangan: BT = Belum tuntas T = Tuntas Tabel 4.7 Prosentase Hasil Evaluasi Siklus II No Nilai Frekuensi % , , , ,5 Jumlah Pada pembelajaran siklus II ini perolehan nilai terendah 60 dan tertinggi 100.

82 Grafik 4.2 Prosentase Ketuntasan Siklus II Berdasarkan data pada grafik 4.2 dapat diketahui hasil belajar 25 siswa (62,5%) telah dapat menuntaskan kompetensi yang dipelajari dan 37,5% saja siswa belum tuntas dengan rata-rata 79,25. Hasil tersebut menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar siswa pada siklus II dibandingkan dengan siklus I. c. Refleksi Dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar diperoleh informasi dari hasil pengamatan sebagai berikut: 1. Siswa sudah banyak yang mendengarkan penjelasan yang disampaikan oleh guru. 2. Siswa terlihat aktif dalam mengikuti pelajaran. 3. Adanya keberanian siswa untuk maju kedepan mengerjakan latihan soal yang diberikan oleh guru. 4. Siswa sudah mampu mengerjakan latihan yang diberikan oleh guru dengan baik. d. Revisi.

83 Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar pada siklus II ini masih terdapat kekurangan, sehingga perlu adanya revisi untuk dilakukan pada siklus berikutnya diantaranya: 1. Guru perlu memberikan motivasi kepada siswa agar berani tampil didepan kelas. 2. Guru perlu membimbing siswa yang kesulitan mengerjakan latihan soal. 3. Guru harus sabar dalam membimbing siswa yang belum memahami materi yang diberikan guru. 4. Siswa yang pandai diberikan pengayaan dan membantu menjadi tutor bagi temannya yang belum bisa memahami materi. 3. Siklus III a. Tahap Perencanaan. Pada tahap ini peneliti mempersiapkan perangkat pembelajaran yang terdiri dari rencana pembelajaran III, soal tes formatif III, lembar observasi dan alat-alat pengajaran lain yang mendukung pembelajaran. b. Tahap kegiatan dan Pelaksanaan. Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar untuk siklus III dilaksanakan pada Selasa, 1 Desember 2009 dikelas IV dengan jumlah siswa 40. Adapun proses belajar mengajar mengacu pada Rencana pembelajaran yang sudah dipersiapkan dengan memperhatikan revisi

84 pada siklus II, sehingga kekurangan pada siklus II dapat diperbaiki pada siklus III. Pada Siklus III ini, pelaksanaan pembelajaran yang direncanakan difokuskan pada metode demonstrasi, tanya jawab, dan latihan-latihan soal sehingga diperoleh pemahaman materi keliling, luas jajaran genjang dan segitiga. Pada akhir proses belajar mengajar, siswa diberi test dengan tujuan untuk mengetahui tingkat penguasaan materi dan prestasi belajar. Adapun data hasil penelitian siklus III sebagai berikut: Tabel 4.8 Tabel penguasaan Materi Siklus III Post test siklus I No Nama siswa Partisipan Kebenaran jawaban 1 AM 2 AH 3 AS 4 AAN 5 AP 6 ADA 7 ARM 8 AMF 9 AHH 10 ABM

85 11 AHS 12 AR 13 ANW 14 AWD 15 DR 16 DDN 17 DRY 18 ES 19 EP 20 EDR 21 FTR 22 FK 23 FRI 24 HI 25 GP 26 HZ 27 HS 28 LM 29 MR 30 MM 31 PW 32 RR 33 RAP 34 RNS 35 RNA 36 RRN 37 TP

86 38 UN 39 WD 40 YH Jumlah Berdasarkan tabel 4.8 telah ada 35 siswa yang telah menguasai materi dengan sempurna dan hanya 5 siswa saja yang belum. Tabel 4.9 Hasil Post Test Siklus III

87 No Nama Nilai Keterangan 1 AM 80 T 2 AH 100 T 3 AS 100 T 4 AAN 100 T 5 AP 90 T 6 ADA 90 T 7 ARM 80 T 8 AMF 100 T 9 AHH 90 T 10 ABM 90 T 11 AHS 70 BT 12 AR 90 T 13 ANW 90 T 14 AWD 90 T 15 DR 90 T 16 DDN 100 T 17 DRY 90 T 18 ES 70 BT 19 EP 90 T 20 EDR 100 T 21 FTR 70 BT 22 FK 100 T 23 FRI 100 T 24 HI 80 T 25 GP 100 T 26 HZ 80 T

88 27 HS 100 T 28 LM 90 T 29 MR 70 BT 30 MM 100 T 31 PW 70 BT 32 RR 100 T 33 RAP 90 T 34 RNS 80 T 35 RNA 90 T 36 RRN 90 T 37 TP 80 T 38 UN 80 T 39 WD 80 T 40 YH 80 T Jumlah 3530 Rata-rata 88,25 Jumlah Tuntas 35 Jumlah Tidak Tuntas 5 Ketuntasan 87,5%

89 Keterangan: BT T = Belum Tuntas = Tuntas Tabel 4.9 apabila dibuat prosentase hasil post test pada siklus II dapat disajikan pada tabel Tabel 4.10 Prosentase Hasil Post Test Siklus III No Nilai Frekuensi % ,5

90 , Jumlah Grafik 4.3 Prosentase Ketuntasan siklus III Dilihat dari grafik 4.3 dapat diketahui bahwa 35 siswa dengan prosentase 80% siswa telah dapat tuntas dan hanya ada 5 siswa saja yang belum tuntas. Ketuntasan pada siklus III ini naik menjadi 87,5% dengan rata-rata 88,25, hal ini menunjukkan bahwa Mastery Learning dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. B. Pembahasan. 1. Siklus I

91 Pada siklus I ini peran guru lebih dominan, karena guru menggunakan metode ceramah untuk menjelaskan materi keliling, luas jajargenjang dan segitiga. Tetapi guru tidak hanya menjelaskan materi saja akan tetapi guru memberikan contoh soal dan penyelesaiaannya sehingga siswa lebih faham akan materi. Siswa juga diminta oleh guru untuk mengerjakan latihan soal yang sudah disiapkan. Latihan ini berguna untuk memudahkan siswa memahami materi keliling, luas jajaran genjang dan segitiga. Setelah siswa selesai mengerjakan soal guru mengevaluasi soal bersama-sama dengan siswa. Pada akhir pembelajaran guru memberikan evaluasi untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa terhadap materi yang diajarkan. Pada siklus I ini terlihat bahwa dominasi guru lebih banyak sehingga siswa cenderung pasif, dan banyak siswa yang enggan mengerjakan latihan soal yang diberikan oleh guru. Siswa yang malas ini malah asyik bermain dengan teman sebangkunya. Dalam siklus I ini penguasaan materi hanya ada 3 orang saja dan 7,5 % saja siswa yang telah tuntas dalam belajar, sedangkan 92,5 % siswa belum tuntas sehingga perlu adanya perbaikan pada siklus selanjutnya. 2. Siklus II Hasil evaluasi siklus I menunjukkan siswa belum mencapai ketuntasan dalam belajar, yang disebabkan kurangnya pemahaman siswa terhadap materi keliling dan luas jajargenjang dan segitiga. Pada siklus II

92 ini juga siswa yang telah mencapai ketuntasan telah mencapai 62,5% dengan nilai rata-rata kelas 79,25 Pada siklus II ini guru lebih menekankan siswa untuk tampil didepan kelas dan meminta siswa mengerjakan latihan soal yang diberikan guru agar diperoleh pemahaman materi. Siswa pada siklus II ini mulai banyak yang maju didepan kelas walaupun begitu ada siswa yang enggan maju kedepan karena takut salah. Keaktifan dan perhatian siswa dalam proses pembelajaran merupakan faktor penting yang mendukung keberhasilan belajar siswa. Oleh karena itu guru harus mengupayakan agar siswa lebih aktif, dan guru harus selalu memotivasi siswa untuk tidak takut maju kedepan. Guru juga harus memberikan bimbingan kepada siswa yang belum memahami materi dengan baik. Berdasarkan hal itu perlu adanya perbaikan dalam proses pembelajaran selanjutnya. Guru harus lebih banyak memotivasi siswa agar timbul kepercayaan diri untuk aktif dalam pembelajaran dan harus mengetahui kesulitan-kesulitan yang dihadapi siswa sehingga guru dapat membantu siswa. Guru juga harus menciptakan pembelajaran yang menyenangkan bagi siswa agar siswa tidak bosan terlibat aktif dalam pembelajaran. 3. Siklus III. Perbaikan pembelajaran pada siklus II menunjukkan adanya peningkatan baik peran guru, prosentase keberhasilan pembelajaran

93 maupun prosentase ketuntasan belajar. Akan tetapi hasil belajar belum maksimal. Selama proses pembelajaran hal yang utama diamati adalah penguasaan materi siswa yang berbeda-beda. Selanjutnya pada siklus III penelitian difokuskan pada perbaikan dan pengayaan yang diberikan guru dengan cara siswa yang kurang memahami materi diberi kesempatan untuk bertanya dan mengerjakan latihan soal yang mudah sedangkan siswa yang sudah memahami materi diberi soal yang agak rumit. Siswa yang tidak bisa mengerjakan soal diberi bimbingan oleh temannya yang sudah bisa. Pada siklus III ini juga siswa aktif mengikuti kegiatan dengan maju kedepan menunjukkan gambar segitiga dan jajaran genjang kemudian menjelaskan keliling dan luas kepada teman-temannya. Hasil pada siklus III ini telah menunjukkan ketuntasan belajar siswa yang mencapai 87,5% meskipun belum dapat mencapai 100% dan ratarata 88,25. A. Penguasaan Materi Selama Penelitian Salah satu tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya peningkatan penguasaan materi dalam mata Pelajaran Matematika pada materi Keliling dan Luas Jajargenjang dan Segitiga. Apabila selama pembelajaran dibuat prosentase peningkatan penguasaan materi yang diukur dari kebenaran jawaban terhadap post test

94 dari siklus pertama sampai siklus III, hal ini dapat disajikan tabel 4.11 berikut: Tabel 4.11 Penguasaan Materi Selama Penelitian No Siklus I Kemunculan Frekuensi % 1 Siklus I 3 7,5% 2 Siklus II 25 62,5% 3 Sikus III 35 87,5% Grafik 4.4 Prosentase Penguasaan Materi Selama Penelitian Berdasarkan tabel 4.11 maka hipotesis yang diajukan yaitu melalui penerapan Mastery Learning dapat meningkatkan penguasaan materi siswa dapat diterima sebagai suatu kebenaran. Penguasaan materi dapat dikatakan meningkat karena dalam pembelajaran pertama sampai ketiga terjadi peningkatan dari siklus pertama hanya sebesar 7,5%, pada siklus kedua meningkat menjadi 62,5% dan pada sikus ketiga dapat meningkat walaupun belum 100% tetapi sudah

95 mencapai 87,5%. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kemampuan siswa dalam menguasai materi diantaranya siswa yang tekun akan lebih cepat menyerap materi yang diberikan oleh guru dan yang kurang tekun akan lebih lama menyerap materi, karena siswa yang tekun akan memperhatikan dan mengerjakan latihan dan tugas yang diberikan oleh guru dengan sungguh-sungguh, begitu juga dengan ketersediaan waktu sangat mempengaruhi siswa dalam menguasai materi karena antara siswa yang satu dengan yang lain memerlukan waktu yang berbeda dalam mempelajari sebuah materi, hal ini dapat dilihat pada siklus I hanya ada 7,5% saja siswa yang dapat menyerap materi dengan sempurna. Setelah siswa diberikan tambahan dengan mengerjakan latihan-latihan dan bimbingan guru pada siklus II meningkat menjadi 62,% dan setelah pembelajaran kedua siswa diberikan tambahan tugas dirumah dan pada proses pembelajaran pada siklus ketiga siswa berpartisipasi aktif dalam pembelajaran, sehingga pada siklus III siswa yang mampu menguasai materi pembelajaran meningkat menjadi 87,5%. Hal itu tidak jauh dari pendapat Usman (1993: 98) yang mengatakan bahwa faktor yang mempengaruhi siswa menguasai materi antara lain bakat untuk mempelajari sesuatu, kualitas pengajaran, ketekunan siswa, kesanggupan memahami pelajaran dan waktu yang dibutuhkan siswa dalam belajar.

96 B. Mastery Learning dapat meningkatkan Prestasi belajar siswa siswa. Tujuan penelitian yang kedua adalah peningkatan prestasi belajar Tabel 4.12 Prestasi Belajar Siswa selama Penelitian Nilai No Siklus Terendah Tertinggi Jumlah tuntas Ratarata 1 Pre test Siklus I ,75 3 Siklus II ,25 4 Siklus II ,25 Grafik 4.5 Ketuntasan Belajar selama Penelitian

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN MATEMATIKA MELALUI PENERAPAN MASTERY LEARNING

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN MATEMATIKA MELALUI PENERAPAN MASTERY LEARNING UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN MATEMATIKA MELALUI PENERAPAN MASTERY LEARNING PADA SISWA KELAS IV MI AL ITTIHAAD, DESA. CITROSONO, KEC. GRABAG, KAB. MAGELANG, TAHUN AJARAN 2009/2010

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh: TSALIS HIDAYATI NIM 11507020. Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

SKRIPSI. Oleh: TSALIS HIDAYATI NIM 11507020. Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN MATEMATIKA OPERASI HITUNG PERKALIAN DENGAN METODE BERMAIN KARTU PADA SISWA KELAS III MI DADAPAYAM II KECAMATAN SURUH KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Ruzz Media Group, 2009), hlm Wiji Suwarno, Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan, (Jogjakarta: Ar-

BAB I PENDAHULUAN. Ruzz Media Group, 2009), hlm Wiji Suwarno, Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan, (Jogjakarta: Ar- BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kemajuan di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi secara tidak langsung memberikan dampak pada perubahan sistem pendidikan, seperti halnya terjadinya perubahan kurikulum.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. Diantaranya adalah masalah guru, siswa dan materi. Kegiatan proses belajar mengajar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. Diantaranya adalah masalah guru, siswa dan materi. Kegiatan proses belajar mengajar BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak dan peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan

Lebih terperinci

SKRIPSI. oleh. Vaidatul Aliya NIM

SKRIPSI. oleh. Vaidatul Aliya NIM PENERAPAN STRATEGI INKUIRI PADA SUB POKOK BAHASAN KELILING DAN LUAS LINGKARAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL DAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP IT SYARIF HIDAYATULLAH SUKORAMBI TAHUN AJARAN 2012/2013

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kewajiban sebagai warga negara yang baik. Pendidikan pada dasarnya merupakan

BAB I PENDAHULUAN. kewajiban sebagai warga negara yang baik. Pendidikan pada dasarnya merupakan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan sarana atau wahana yang berfungsi untuk meningkatkan kualitas manusia baik aspek kemampuan, kepribadian, maupun kewajiban sebagai warga

Lebih terperinci

PERAN GURU DALAM PEMBELAJARAN MUATAN LOKAL MUSYAFAHAH DAN TAJWID DI MTs NU BANAT KUDUS TAHUN PELAJARAN 2016/2017

PERAN GURU DALAM PEMBELAJARAN MUATAN LOKAL MUSYAFAHAH DAN TAJWID DI MTs NU BANAT KUDUS TAHUN PELAJARAN 2016/2017 PERAN GURU DALAM PEMBELAJARAN MUATAN LOKAL MUSYAFAHAH DAN TAJWID DI MTs NU BANAT KUDUS TAHUN PELAJARAN 2016/2017 SKRIPSI Disusun Dalam Rangka Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana (S.1)

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) DISERTAI TEHNIK PETA PIKIRAN (MIND MAPPING) PADA POKOK BAHASAN PERSAMAAN GARIS LURUS DI KELAS

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan dalam Ilmu PGMI. Oleh : ANNA FIKHUSNINA NIM:

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan dalam Ilmu PGMI. Oleh : ANNA FIKHUSNINA NIM: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA POKOK BAHASAN OPERASI HITUNG CAMPURAN BILANGAN BULAT MELALUI METODE PROBLEM POSING DI KELAS 5 MI AN-NUR PENGGARON KIDUL PEDURUNGAN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2014/2015

Lebih terperinci

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN KETUNTASAN HASIL BELAJAR FISIKA MELALUI METODE DEMONSTRASI DENGAN STRATEGI THE POWER OF TWO

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN KETUNTASAN HASIL BELAJAR FISIKA MELALUI METODE DEMONSTRASI DENGAN STRATEGI THE POWER OF TWO MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN KETUNTASAN HASIL BELAJAR FISIKA MELALUI METODE DEMONSTRASI DENGAN STRATEGI THE POWER OF TWO DISERTAI AUTHENTIC ASSESMENT PADA SISWA KELAS VII B SMP NEGERI 1 JENGGAWAH SKRIPSI

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE DRILL

PENERAPAN METODE DRILL PENERAPAN METODE DRILL DAN RESITASI PADA OPERASI BENTUK ALJABAR UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII B SEMESTER GASAL SMP NEGERI 2 WULUHAN TAHUN AJARAN 2011/2012 SKRIPSI Oleh

Lebih terperinci

PENERAPAN STRATEGI PEER LESSONS

PENERAPAN STRATEGI PEER LESSONS PENERAPAN STRATEGI PEER LESSONS DENGAN MENGOPTIMALKAN ALAT PERAGA SEBAGAI UPAYA UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA (PTK Pembelajaran Matematika Siswa Kelas X-1 Semester Genap di SMA Muhammadiyah

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh. Yunia Nabila Aziziy NIM

SKRIPSI. Oleh. Yunia Nabila Aziziy NIM PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF PERTANYAAN REKAYASA (PLANTET QUESTION)DISERTAI ALAT PERAGA UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR DAN KETUNTASAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS VII B SMPN 3 TANGGUL

Lebih terperinci

PENGGUNAAN MEDIA GELAS FAKEL UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA BAGI SISWA KELAS IV MI MUHAMMADIYAH BASIN TAHUN 2012/2013

PENGGUNAAN MEDIA GELAS FAKEL UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA BAGI SISWA KELAS IV MI MUHAMMADIYAH BASIN TAHUN 2012/2013 PENGGUNAAN MEDIA GELAS FAKEL UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA BAGI SISWA KELAS IV MI MUHAMMADIYAH BASIN TAHUN 2012/2013 JURNAL PUBLIKASI Diajukan Oleh : NUR ROCHMAN AHMADI A54B090041

Lebih terperinci

SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan dalam Ilmu Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah

SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan dalam Ilmu Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah PENGARUH METODE PROBLEM POSING DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MATERI BANGUN RUANG UNTUK PENINGKATAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK MI I ANATUSSHIBYAN MANGKANG KULON KELAS V SEMESTER II TAHUN AJARAN 2012/2013

Lebih terperinci

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN EDUTAINMENT (EDUCATION AND ENTERTAINMENT)

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN EDUTAINMENT (EDUCATION AND ENTERTAINMENT) PENGARUH METODE PEMBELAJARAN EDUTAINMENT (EDUCATION AND ENTERTAINMENT) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI LINGKARAN PADA PESERTA DIDIK KELAS VIII SMP NEGERI 3 KEDUNGWARU TULUNGAGUNG SKRIPSI Diajukan

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh MISBAHUL JANNAH NIM

SKRIPSI. Oleh MISBAHUL JANNAH NIM PENERAPAN TEORI BRUNER PADA PEMBELAJARAN KUBUS DAN BALOK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII E SEMESTER GENAP SMP NEGERI SUKORAMBI TAHUN AJARAN 2010/2011 SKRIPSI diajukan guna melengkapi

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh : Luh Titisuri NIM

SKRIPSI. Oleh : Luh Titisuri NIM PENERAPAN PEMBELAJARAN PEMECAHAN MASALAH MENURUT POLYA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISKUSI UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA POKOK BAHASAN VOLUME KUBUS DAN BALOK SISWA KELAS V SDN

Lebih terperinci

PENGARUH METODE ACTIVE LEARNING TERHADAP PRESTASI BELAJAR AQIDAH AKHLAK PADA SISWA KELAS VIII SMP DAARUL QUR AN COLOMADU TAHUN PELAJARAN 2011/2012

PENGARUH METODE ACTIVE LEARNING TERHADAP PRESTASI BELAJAR AQIDAH AKHLAK PADA SISWA KELAS VIII SMP DAARUL QUR AN COLOMADU TAHUN PELAJARAN 2011/2012 PENGARUH METODE ACTIVE LEARNING TERHADAP PRESTASI BELAJAR AQIDAH AKHLAK PADA SISWA KELAS VIII SMP DAARUL QUR AN COLOMADU TAHUN PELAJARAN 2011/2012 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Tugas dan

Lebih terperinci

PENERAPAN SCAFFOLDING UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP MATERI SEGITIGA PADA SISWA KELAS VII SMPN 3 BANDUNG TULUNGAGUNG SKRIPSI

PENERAPAN SCAFFOLDING UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP MATERI SEGITIGA PADA SISWA KELAS VII SMPN 3 BANDUNG TULUNGAGUNG SKRIPSI PENERAPAN SCAFFOLDING UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP MATERI SEGITIGA PADA SISWA KELAS VII SMPN 3 BANDUNG TULUNGAGUNG SKRIPSI OLEH GAYUH INTYARTIKA NIM. 3214113076 JURUSAN TADRIS MATEMATIKA FAKULTAS

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS SISWA PADA POKOK BAHASAN PERSAMAAN GARIS LURUS KELAS VIII C SMP NEGERI 13 JEMBER SEMESTER GANJIL TAHUN AJARAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan kualifikasi guru, penyempurnaan kurikulum, pengadaan buku dan alat

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan kualifikasi guru, penyempurnaan kurikulum, pengadaan buku dan alat BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Upaya peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia secara terus menerus telah dilakukan dengan baik secara konvensional maupun inovatif, seperti pelatihan dan peningkatan

Lebih terperinci

SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam dalam Ilmu Pendidikan Agama Islam

SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam dalam Ilmu Pendidikan Agama Islam UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK PADA PEMBELAJARAN AQIDAH AKHLAK MATERI IMAN KEPADA KITAB-KITAB ALLAH SWT MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW (Studi Tindakan Kelas di MTs

Lebih terperinci

Tri Muah ABSTRAK. SMP Negeri 2 Tuntang Kabupaten Semarang

Tri Muah ABSTRAK. SMP Negeri 2 Tuntang Kabupaten Semarang Satya Widya, Vol. 32, No.2. Desember 2016: 138-143 PENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH BAGI SISWA KELAS VIIIG SMP NEGERI 2 TUNTANG KABUPATEN SEMARANG

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan dalam Ilmu Tarbiyah Program Studi (PGMI) Oleh:

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan dalam Ilmu Tarbiyah Program Studi (PGMI) Oleh: EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE OUTDOOR LEARNING DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS V SEMESTER II MATERI POKOK DAUR AIR DAN PERISTIWA ALAM DI MI I ANATUSSHIBYAN MANGKANGKULON

Lebih terperinci

STRATEGI GURU PAI DALAM MEMBENTUK KARAKTER ANAK TUNAGRAHITA PADA SMPLBN-C SALATIGA SKRIPSI

STRATEGI GURU PAI DALAM MEMBENTUK KARAKTER ANAK TUNAGRAHITA PADA SMPLBN-C SALATIGA SKRIPSI STRATEGI GURU PAI DALAM MEMBENTUK KARAKTER ANAK TUNAGRAHITA PADA SMPLBN-C SALATIGA SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam Oleh ISNAINI MASRUROH NIM 11107010 JURUSAN TARBIYAH PENDIDIKAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan mempunyai peran yang sangat menentukan bagi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan mempunyai peran yang sangat menentukan bagi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan mempunyai peran yang sangat menentukan bagi perkembangan dan perwujudan dari individu, terutama bagi pembangunan bangsa dan negara. Kemajuan suatu

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh Rifki Juli Ferianto NIM

SKRIPSI. Oleh Rifki Juli Ferianto NIM IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN PEMECAHAN MASALAH BERBASIS PETA KONSEP PADA SUB POKOK BAHASAN KELILING DAN LUAS LINGKARAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIIIA SEMESTER GENAP SMP NEGERI 4 JEMBER

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN PENALARAN DAN KOMUNIKASI MATEMATIKA MELALUI STRATEGI PROBLEM BASED LEARNING (PBL) UNTUK SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 BANYUDONO

PENINGKATAN KEMAMPUAN PENALARAN DAN KOMUNIKASI MATEMATIKA MELALUI STRATEGI PROBLEM BASED LEARNING (PBL) UNTUK SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 BANYUDONO PENINGKATAN KEMAMPUAN PENALARAN DAN KOMUNIKASI MATEMATIKA MELALUI STRATEGI PROBLEM BASED LEARNING (PBL) UNTUK SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 BANYUDONO SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada saat ini pembelajaran di sekolah harus bervariasi agar bisa menarik perhatian siswa untuk mengikuti proses pembelajaran dimana siswa dapat tertarik pada

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan Oleh : AINUN MARDIAH Nim : Program Studi Pendidikan Matematika

SKRIPSI. Diajukan Oleh : AINUN MARDIAH Nim : Program Studi Pendidikan Matematika IMPLEMENTASI PENDEKATAN QUANTUM LEARNING DALAM MENYELESAIKAN KESULITAN BELAJAR SISWA KELAS X PADA MATERI EKSPONEN DI SMA NEGERI 1 RANTAU SELAMAT TAHUN PENGAJARAN. 2014/2015 SKRIPSI Diajukan Oleh : AINUN

Lebih terperinci

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK MADRASAH IBTIDAIYAH ISLAMIYAH KELAS IV DESA SIMPAR BANDAR BATANG TAHUN

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK MADRASAH IBTIDAIYAH ISLAMIYAH KELAS IV DESA SIMPAR BANDAR BATANG TAHUN HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK MADRASAH IBTIDAIYAH ISLAMIYAH KELAS IV DESA SIMPAR BANDAR BATANG TAHUN 2011-2012 SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi Sebagian Tugas dan syarat

Lebih terperinci

PENELITIAN TINDAKAN KELAS

PENELITIAN TINDAKAN KELAS UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM MATERI POKOK FATKHU MAKKAH DENGAN METODE INQUIRY PADA SISWA KELAS V MADRASAH IBTIDAIYAH MUNAWAROH TEMBELANG TAHUN AJARAN 2010/2011 PENELITIAN

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN AKTIVITAS SISWA PADA SUB-POKOK BAHASAN PERSEGI PANJANG DAN PERSEGI KELAS VII C SMP NEGERI 2 ARJASA TAHUN AJARAN

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN EXPERIENTAL LEARNING BERBASIS PENGEMBANGAN KARAKTER DALAM PEMBELAJARAN IPA FISIKA SISWA KELAS VIII A SMP NEGERI 2 BALUNG

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN EXPERIENTAL LEARNING BERBASIS PENGEMBANGAN KARAKTER DALAM PEMBELAJARAN IPA FISIKA SISWA KELAS VIII A SMP NEGERI 2 BALUNG PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN EXPERIENTAL LEARNING BERBASIS PENGEMBANGAN KARAKTER DALAM PEMBELAJARAN IPA FISIKA SISWA KELAS VIII A SMP NEGERI 2 BALUNG SKRIPSI Oleh : Rully Agustina NIM. 070210192039 PROGRAM

Lebih terperinci

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR DAN KETUNTASAN HASIL BELAJAR FISIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN ADVANCE ORGANIZER

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR DAN KETUNTASAN HASIL BELAJAR FISIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN ADVANCE ORGANIZER PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR DAN KETUNTASAN HASIL BELAJAR FISIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN ADVANCE ORGANIZER DISERTAI TEKNIK CONCEPT MAPPING (PETA KONSEP) PADA SISWA KELAS VIIC SMP NEGERI 2 WULUHAN JEMBER

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN IPA KELAS III SEMESTER II MELALUI METODE EKSPERIMEN DI MI MIFTAHUL HUDA SELANDAKA TAHUN PELAJARAN 2013/2014

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN IPA KELAS III SEMESTER II MELALUI METODE EKSPERIMEN DI MI MIFTAHUL HUDA SELANDAKA TAHUN PELAJARAN 2013/2014 PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN IPA KELAS III SEMESTER II MELALUI METODE EKSPERIMEN DI MI MIFTAHUL HUDA SELANDAKA TAHUN PELAJARAN 2013/2014 SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI STRATEGI THINK TALK WRITE

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI STRATEGI THINK TALK WRITE UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI STRATEGI THINK TALK WRITE (TTW) MATERI POKOK BILANGAN PADA PESERTA DIDIK KELAS IV MI NEGERI KARANG POH KEC. PULOSARI KAB. PEMALANG

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN GUIDED INQUIRY SISWA KELAS VIIB SMP NEGERI 2 PURWOSARI SKRIPSI

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN GUIDED INQUIRY SISWA KELAS VIIB SMP NEGERI 2 PURWOSARI SKRIPSI UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN GUIDED INQUIRY SISWA KELAS VIIB SMP NEGERI 2 PURWOSARI SKRIPSI Oleh: Yuliana Retnaningsih 09144100067 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH. Matematika merupakan salah satu ilmu yang memiliki peranan penting

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH. Matematika merupakan salah satu ilmu yang memiliki peranan penting BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH Matematika merupakan salah satu ilmu yang memiliki peranan penting dalam kehidupan manusia. Karena itu, pemerintah selalu berusaha agar mutu pendidikan matematika

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE INQUIRY DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA PESERTA DIDIK KELAS IV MI DARUSSALAM WONODADI BLITAR SKRIPSI

PENERAPAN METODE INQUIRY DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA PESERTA DIDIK KELAS IV MI DARUSSALAM WONODADI BLITAR SKRIPSI PENERAPAN METODE INQUIRY DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA PESERTA DIDIK KELAS IV MI DARUSSALAM WONODADI BLITAR SKRIPSI OLEH ANGGA NURAUFA ZAMZAMI SAPUTRA NIM. 3217123077 JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH

Lebih terperinci

SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Dalam Ilmu Tarbiyah. Oleh : KHIYARUL ANAM NIM :

SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Dalam Ilmu Tarbiyah. Oleh : KHIYARUL ANAM NIM : MENINGKATKAN KETRAMPILAN MEMBACA NYARING MELALUI MEDIA PIAS-PIAS KATA PADA SISWA KELAS I DI MI MATHOLIBUL HUDA RUWIT WEDUNG DEMAK TAHUN PELAJARAN 2014 / 2015 SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi Sebagian Syarat

Lebih terperinci

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA GARIS SINGGUNG LINGKARAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN VAN HIELE

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA GARIS SINGGUNG LINGKARAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN VAN HIELE PENINGKATAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA GARIS SINGGUNG LINGKARAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN VAN HIELE (PTK Pembelajaran Matematika Siswa Kelas VIII Semester Genap di SMP Negeri 2 Banyudono

Lebih terperinci

Oleh Ratna Juwita Fibriyanti NIM

Oleh Ratna Juwita Fibriyanti NIM MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN KETUNTASAN HASIL BELAJAR FISIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KREATIF DAN PRODUKTIF DISERTAI PRESENTASI TUGAS PADA SISWA KELAS VII C SMP NEGERI 12 JEMBER SKRIPSI Diajukan guna melengkapi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Manusia dikatakan sebagai makhluk pendidikan karena dia memiliki

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Manusia dikatakan sebagai makhluk pendidikan karena dia memiliki BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia dikatakan sebagai makhluk pendidikan karena dia memiliki berbagai potensi, seperti potensi akal, potensi hati, potensi jasmani, dan juga potensi rohani. Dapat

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN MELALUI METODE IMAGE STREAMING

UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN MELALUI METODE IMAGE STREAMING UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN MELALUI METODE IMAGE STREAMING DENGAN MEDIA GAMBAR SERI PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS IV SD NEGERI II TEKARAN, SELOGIRI, WONOGIRI SKRIPSI Untuk

Lebih terperinci

Kepada, Yth, DEKAN FAKULTAS TARBIYAH IAIIG Cilacap Di Cilacap

Kepada, Yth, DEKAN FAKULTAS TARBIYAH IAIIG Cilacap Di Cilacap NOTA KONSULTAN Dosen Tetap Fakultas Tarbiyah IAIIG Cilacap Lamp. : - Hal : Naskah Laporan PTK Saudari Juju Kepada, Yth, DEKAN FAKULTAS TARBIYAH IAIIG Cilacap Di Cilacap Assalamu alaikum, wr. wb. Setelah

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA 6 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Metode Diskusi 1. Pengertian Diskusi Dalam kegiatan pembejaran dengan metode diskusi merupakan cara mengajar dalam pembahasan dan penyajian materinya melalui suatu problema atau

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (S 1 ) dalam Ilmu Tarbiyah.

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (S 1 ) dalam Ilmu Tarbiyah. PENGARUH BACAAN FIKSI TERHADAP MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK PADA BIDANG STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SDN 02 PEGADEN TENGAH WONOPRINGGO PEKALONGAN SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA POKOK BAHASAN ENERGI MELALUI METODE DISCOVERY SISWA/SISWI KELAS IV MIN JANTI SLAHUNG TAHUN PELAJARAN 2009/2010 SKRIPSI

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA POKOK BAHASAN ENERGI MELALUI METODE DISCOVERY SISWA/SISWI KELAS IV MIN JANTI SLAHUNG TAHUN PELAJARAN 2009/2010 SKRIPSI PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA POKOK BAHASAN ENERGI MELALUI METODE DISCOVERY SISWA/SISWI KELAS IV MIN JANTI SLAHUNG TAHUN PELAJARAN 2009/2010 SKRIPSI Oleh YULI ENDRAWATI NIM : 24A062041 JURUSAN TARBIYAH

Lebih terperinci

SKRIPSI FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG

SKRIPSI FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG PENERAPAN METODE INQUIRY DALAM UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR ALQURAN HADIS\\\\\\\\ PADA SISWA KELAS IV MADRASAH IBTIDAIYYAH NEGERI SUMURREJO TAHUN AJARAN 2010/2011 SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam Program Studi Pendidikan Guru MI (PGMI)

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam Program Studi Pendidikan Guru MI (PGMI) PENERAPAN PENDEKATAN PAIKEM DENGAN STRATEGI CARD SORT DALAM PEMBELAJARAN FIQIH POKOK MATERI ZAKAT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS IV MI AL HIKMAH POLAMAN KECAMATAN MIJEN KOTA SEMARANG

Lebih terperinci

ARTIKEL PENELITIAN TINDAKAN KELAS

ARTIKEL PENELITIAN TINDAKAN KELAS ARTIKEL PENELITIAN TINDAKAN KELAS MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DAN PENGUASAAN MATERI LINGKARAN I MELALUI LATIHAN MANDIRI BAGI SISWA KELAS VIIIE SMP N 5 SRAGEN SEMESTER GENAP TAHUN 2009/2010 Oleh

Lebih terperinci

S K R I P S I Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan dalam Ilmu Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) Oleh:

S K R I P S I Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan dalam Ilmu Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) Oleh: EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN INQUIRY DAN DISCOVERY BERBANTUAN ALAT PERAGA JARING- JARING BALOK DAN KUBUS TERHADAP HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS IV MI AL KHOIRIYYAH 2 SEMARANG SEMESTER GENAP TAHUN

Lebih terperinci

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) ZAWIYAH COT KALA LANGSA 1433 H/2012 M

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) ZAWIYAH COT KALA LANGSA 1433 H/2012 M UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA MELALUI PENDEKATAN MATEMATIKA INVESTIGATIF PADA MATERI SEGIEMPAT DAN SEGITIGA DI KELAS VII SMP NEGERI 3 LANGSA TAHUN AJARAN 2011-2012 SKRIPSI Diajukan Oleh: NURLAILI

Lebih terperinci

SKRIPSI Untuk memenuhi sebagai persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Matematika. Disusun Oleh: SRI LESTARI A

SKRIPSI Untuk memenuhi sebagai persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Matematika. Disusun Oleh: SRI LESTARI A UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PEMAHAMAN KONSEP BELAJAR MATEMATIKA POKOK BAHASAN SEGIEMPAT (PERSEGI PANJANG )DAN SEGITIGA DENGAN METODE PROBLEM BASED LEARNIG ( PBL ) ( PTK pada siswa kelas VII di SMP

Lebih terperinci

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Dalam Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI)

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Dalam Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) PENGGUNAAN MEDIA BONEKA TANGAN (HAND PUPPET) DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENYIMAK DONGENG PADA SISWA KELAS II MI TARBIYATUL HASANAH DI DES BRINGIN BATEALIT JEPARA TAHUN PELAJARAN 2015/2016 SKRIPSI

Lebih terperinci

SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Tugas dan Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana dalam Ilmu Pendidikan Kimia

SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Tugas dan Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana dalam Ilmu Pendidikan Kimia EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT (NUMBERED HEADS TOGETHER) BERBASIS MASALAH DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK MA MANBAUL ULUM PADA MATERI REAKSI REDUKSI OKSIDASI SKRIPSI Diajukan

Lebih terperinci

LILIK NUR EFENDI NIM

LILIK NUR EFENDI NIM STUDI ANALISIS TENTANG PROSES PEMBELAJARAN MUATAN LOKAL TAKHASUS HADITS ARBAIN AL NAWAWI DENGAN METODE BANDONGAN DAN SOROGAN DALAM MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PAI PESERTA DIDIK DI SMP ISLAM AR-RA IS

Lebih terperinci

SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Matematika. Diajukan oleh : NOVIANA RAHMAWATI A

SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Matematika. Diajukan oleh : NOVIANA RAHMAWATI A PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INSTRUKSI LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR MATEMATIKA (PTK bagi Siswa Kelas VIII Semester Genap di SMP IT Nur Hidayah Surakarta Tahun Ajaran 2010/2011) SKRIPSI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pelaksanaan pembelajaran di sekolah tidak lepas dari permasalahan, di

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pelaksanaan pembelajaran di sekolah tidak lepas dari permasalahan, di BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pelaksanaan pembelajaran di sekolah tidak lepas dari permasalahan, di antaranya adalah masalah belajar. Permasalahan belajar dapat dipengaruhi oleh dua faktor,

Lebih terperinci

SKRIPSI OLEH AHMAD RIBATUL FAWAID NIM

SKRIPSI OLEH AHMAD RIBATUL FAWAID NIM KEMAMPUAN KONEKSI MATEMATIK DALAM MENYELESAIKAN SOAL BANGUN RUANG SISI DATAR SISWA KELAS IX SMP ISLAM SUNAN GUNUNG JATI NGUNUT TULUNGAGUNG TAHUN AJARAN 2015/2016 SKRIPSI OLEH AHMAD RIBATUL FAWAID NIM.

Lebih terperinci

EFEKTIFITAS EVALUASI MODEL COUNTENANCE TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA BIDANG STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMA NEGERI 1 SIDOARJO SKRIPSI

EFEKTIFITAS EVALUASI MODEL COUNTENANCE TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA BIDANG STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMA NEGERI 1 SIDOARJO SKRIPSI EFEKTIFITAS EVALUASI MODEL COUNTENANCE TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA BIDANG STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMA NEGERI 1 SIDOARJO SKRIPSI Oleh: Nurul Abidah D01205197 FAKULTAS TARBIYAH JURUSAN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG LUAS SEGITIGA MELALUI PENERAPAN METODE DEMONSTRASI BENDA RIIL

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG LUAS SEGITIGA MELALUI PENERAPAN METODE DEMONSTRASI BENDA RIIL Didaktikum: Jurnal Penelitian Tindakan Kelas Vol. 17, No. 4, Agustus 2016 (Edisi Khusus) ISSN 2087-3557 PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG LUAS SEGITIGA MELALUI PENERAPAN METODE DEMONSTRASI BENDA RIIL SD

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh: SITI KHUZAIMAH NIM. D UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL SURABAYA FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

SKRIPSI. Oleh: SITI KHUZAIMAH NIM. D UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL SURABAYA FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SKI MATERI PERISTIWA HIJRAH NABI MUHAMMAD SAW KE THAIF MELALUI METODE INSIDE OUTSIDE CIRCLE PADA SISWA KELAS IV MI AL-IKHLASH WONOKROMO SURABAYA SKRIPSI Oleh: SITI KHUZAIMAH NIM.

Lebih terperinci

EFEKTIFITAS METODE OBSERVASI LINGKUNGAN ALAM SEKITAR SEKOLAH TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI MATERI POKOK EKOSISTEM

EFEKTIFITAS METODE OBSERVASI LINGKUNGAN ALAM SEKITAR SEKOLAH TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI MATERI POKOK EKOSISTEM EFEKTIFITAS METODE OBSERVASI LINGKUNGAN ALAM SEKITAR SEKOLAH TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI MATERI POKOK EKOSISTEM (Studi Eksperimen pada Siswa Kelas VII MTs. NU 08 Gemuh Kendal) SKRIPSI Diajukan untuk

Lebih terperinci

EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAI BERBANTUAN LKS DAN ALAT PERAGA SEDERHANA PADA SUB POKOK BAHASAN SUDUT DALAM RUANG DIMENSI TIGA

EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAI BERBANTUAN LKS DAN ALAT PERAGA SEDERHANA PADA SUB POKOK BAHASAN SUDUT DALAM RUANG DIMENSI TIGA EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAI BERBANTUAN LKS DAN ALAT PERAGA SEDERHANA PADA SUB POKOK BAHASAN SUDUT DALAM RUANG DIMENSI TIGA SKRIPSI Oleh : Indah Wulandari NIM 050210101003 PROGRAM STUDI

Lebih terperinci

SKRIPSI YENI NOVITASARI NIM :

SKRIPSI YENI NOVITASARI NIM : PENERAPAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR IPA POKOK BAHASAN SIFAT-SIFAT CAHAYA SISWA KELAS V MIN REJOTANGAN TULUNGAGUNG SKRIPSI Diajukan Kepada Sekolah Tinggi Agama Islam

Lebih terperinci

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN EVERYONE IS A TEACHER HERE UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS SISWA KELAS V SD NEGERI 2

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN EVERYONE IS A TEACHER HERE UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS SISWA KELAS V SD NEGERI 2 PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN EVERYONE IS A TEACHER HERE UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS SISWA KELAS V SD NEGERI 2 SENTING SAMBI BOYOLALI TAHUN 2012/2013 SKRIPSI Untuk Memenuhi

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh: YULIA ELY RIANTI NIM

SKRIPSI. Oleh: YULIA ELY RIANTI NIM PENERAPAN PEMBELAJARAN UNTUK PEMECAHAN MASALAH MODEL POLYA BERBASIS PETA KONSEP PADA SUB POKOK BAHASAN TABUNG DAN BOLA DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IX-C SEMESTER GANJIL SMP NEGERI 12 JEMBER

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA 4 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Matematika Istilah matematika berasal dari bahasa Yunani mathein atau manthenein yang artinya mempelajari, namun diduga kata itu erat pula hubungannya dengan

Lebih terperinci

AHMAD MUZAMIL NIM A54B090016

AHMAD MUZAMIL NIM A54B090016 PENGGUNAAN METODE TEAM ACCELERATED INSTRUCTION (TAI) UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA BAGI SISWA KELAS III SDN 2 BANDUNGAN JATINOM SEMESTER I TAHUN PELAJARAN 2012/2013

Lebih terperinci

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN FIQIH ANTARA KELAS YANG MENGGUNAKAN METODE EXAMPLES NON EXAMPLES

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN FIQIH ANTARA KELAS YANG MENGGUNAKAN METODE EXAMPLES NON EXAMPLES PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN FIQIH ANTARA KELAS YANG MENGGUNAKAN METODE EXAMPLES NON EXAMPLES DAN KELAS YANG MENGGUNAKAN METODE KONVENSIONAL (STUDI MADRASAH IBTIDAIYAH AL-HADI GIRIKUSUMA

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Percaya diri adalah sikap yang timbul dari keinginan mewujudkan diri bertindak dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Percaya diri adalah sikap yang timbul dari keinginan mewujudkan diri bertindak dan BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. PERCAYA DIRI 1. Pengertian percaya diri Percaya diri adalah sikap yang timbul dari keinginan mewujudkan diri bertindak dan berhasil. Dari segi perkembangan, rasa percaya diri

Lebih terperinci

OPTIMALISASI PERAN KOMITE MADRASAH DALAM PENGEMBANGAN KOMPETENSI SOSIAL GURU PAI DI MADRASAH ALIYAH NU RADEN UMAR SA ID COLO DAWE KUDUS

OPTIMALISASI PERAN KOMITE MADRASAH DALAM PENGEMBANGAN KOMPETENSI SOSIAL GURU PAI DI MADRASAH ALIYAH NU RADEN UMAR SA ID COLO DAWE KUDUS OPTIMALISASI PERAN KOMITE MADRASAH DALAM PENGEMBANGAN KOMPETENSI SOSIAL GURU PAI DI MADRASAH ALIYAH NU RADEN UMAR SA ID COLO DAWE KUDUS SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Dalam proses belajar disiplin belajar sangat penting dalam menunjang

II. TINJAUAN PUSTAKA. Dalam proses belajar disiplin belajar sangat penting dalam menunjang II. TINJAUAN PUSTAKA A. Disiplin Belajar 1. Pengertian Disiplin Dalam proses belajar disiplin belajar sangat penting dalam menunjang keberhasilan siswa di kelas maupun di sekolah. Ini bertujuan agar siswa

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE PICTURE AND PICTURE

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE PICTURE AND PICTURE EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE PICTURE AND PICTURE TERHADAP HASIL BELAJAR IPA PADA MATERI POKOK DAUR HIDUP BEBERAPA HEWAN PESERTA DIDIK KELAS IV MADRASAH IBTIDAIYAH BAHRUL ULUM

Lebih terperinci

STUDI KOMPETENSI GURU KIMIA DALAM PELAKSANAAN EVALUASI PEMBELAJARAN DI MA ABADIYAH GABUS PATI

STUDI KOMPETENSI GURU KIMIA DALAM PELAKSANAAN EVALUASI PEMBELAJARAN DI MA ABADIYAH GABUS PATI STUDI KOMPETENSI GURU KIMIA DALAM PELAKSANAAN EVALUASI PEMBELAJARAN DI MA ABADIYAH GABUS PATI SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata 1 (S1) dalam

Lebih terperinci

II. KAJIAN PUSTAKA. 2.1 Teori Yang Melandasi Model Pembelajaran Make A Match

II. KAJIAN PUSTAKA. 2.1 Teori Yang Melandasi Model Pembelajaran Make A Match II. KAJIAN PUSTAKA 2.1 Teori Yang Melandasi Model Pembelajaran Make A Match 2.1.1 Teori Vygotski Karya Vygotski didasarkan pada tiga ide utama : (1) bahwa intelektual berkembang pada saat individu menghadapi

Lebih terperinci

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA DENGAN METODE DISKUSI SYNDICATE GROUP

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA DENGAN METODE DISKUSI SYNDICATE GROUP MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA DENGAN METODE DISKUSI SYNDICATE GROUP KONSEP SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA PADA SISWA KELAS VIII SEMESTER 2 SMP NEGERI 2 RAMBIPUJI JEMBER TAHUN AJARAN 2007/2008

Lebih terperinci

SKRIPSI Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Sekolah Dasar Pada Universitas Kristen Satya Wacana. Disusun oleh : PURWATI

SKRIPSI Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Sekolah Dasar Pada Universitas Kristen Satya Wacana. Disusun oleh : PURWATI PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR DALAM PENERAPAN METODE DISCOVERY UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA PADA SISWA KELAS VI SD NEGERI 3 KANDANGAN KECAMATAN PURWODADI KABUPATENGROBOGAN SEMESTER 1 TAHUN PELAJARAN

Lebih terperinci

( PTK Pembelajaran Matematika Siswa Kelas VI SD Negeri Joho 02 Sukoharjo ) SKRIPSI

( PTK Pembelajaran Matematika Siswa Kelas VI SD Negeri Joho 02 Sukoharjo ) SKRIPSI UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA DENGAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF MELALUI PENDEKATAN TUTOR SEBAYA ( Tinjauan Terhadap Hasil UASBN di Sukoharjo Tahun 2008/2009 ) ( PTK Pembelajaran Matematika

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh: ARI PRAMANA NIM

SKRIPSI. Oleh: ARI PRAMANA NIM PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPENUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKANHASILBELAJAR SAINS SISWA KELAS IV MI MUHAMMADIYAH PLUS SUWARU BANDUNG TULUNGAGUNG SKRIPSI Oleh: ARI PRAMANA NIM.

Lebih terperinci

PERAN DEPARTEMEN QUALITY CONTROL DALAM STANDARISASI BAHAN BAKU PT. PURA BARUTAMA UNIT OFFSET

PERAN DEPARTEMEN QUALITY CONTROL DALAM STANDARISASI BAHAN BAKU PT. PURA BARUTAMA UNIT OFFSET PERAN DEPARTEMEN QUALITY CONTROL DALAM STANDARISASI BAHAN BAKU PT. PURA BARUTAMA UNIT OFFSET SKRIPSI Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (S1) Dalam Ilmu Ekonomi

Lebih terperinci

SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan dalam Ilmu Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah

SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan dalam Ilmu Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah EFEKTIVITAS METODE GIVING QUESTION AND GETTING ANSWER TERHADAP HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS V MATERI POKOK MENGHITUNG LUAS BANGUN DATAR DI MI MIFTAHUL AKHLAQIYAH SEMARANG

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu proses memanusiakan manusia atau lazim

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu proses memanusiakan manusia atau lazim BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu proses memanusiakan manusia atau lazim disebut dengan proses humanisasi. Proses humanisasi ini tidak diperoleh dengan begitu saja,

Lebih terperinci

UPAYA PENINGKATAN KEAKTIFAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI STRATEGI MASTERY LEARNING WITH QUIZ TEAM ( PTK

UPAYA PENINGKATAN KEAKTIFAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI STRATEGI MASTERY LEARNING WITH QUIZ TEAM ( PTK UPAYA PENINGKATAN KEAKTIFAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI STRATEGI MASTERY LEARNING WITH QUIZ TEAM ( PTK Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 3 Ngadirojo ) SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN OSBORN-PARNE PADA MAPEL FIQIH DI MA NU MIFTAHUL ULUM LORAM KULON JATI KUDUS TAHUN PELAJARAN 2016/2017

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN OSBORN-PARNE PADA MAPEL FIQIH DI MA NU MIFTAHUL ULUM LORAM KULON JATI KUDUS TAHUN PELAJARAN 2016/2017 IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN OSBORN-PARNE PADA MAPEL FIQIH DI MA NU MIFTAHUL ULUM LORAM KULON JATI KUDUS TAHUN PELAJARAN 2016/2017 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memeperoleh

Lebih terperinci

SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi sebagai syarat memperoleh Gelar sarjana dalam pendidikan guru madrasah ibtidaiyah

SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi sebagai syarat memperoleh Gelar sarjana dalam pendidikan guru madrasah ibtidaiyah PENINGKATAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS I MELALUI PEMBELAJARAN COOPERATIVE MODEL INDEX CARD MATCH DENGAN MATERI POKOK MEMBILANG BANYAK BENDA DI MI RAUDLATUSSYIBYAN SAMPANG KARANGTENGAH DEMAK TAHUN

Lebih terperinci

PENERAPAN PENDEKATAN SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT (STM) DENGAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS

PENERAPAN PENDEKATAN SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT (STM) DENGAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS PENERAPAN PENDEKATAN SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT (STM) DENGAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS (Pokok Bahasan Kegiatan Ekonomi di Indonesia Pada Siswa Kelas V Semester Ganjil SDN Rambipuji

Lebih terperinci

Oleh: ENUNG KARNENGSIH NIP

Oleh: ENUNG KARNENGSIH NIP MENINGKATKAN PEMAHAMAN NILAI TEMPAT DALAM OPERASI PENJUMLAHAN DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA DEKAK-DEKAK DI KELAS 1 SEKOLAH DASAR (Penelitian Tindakan Kelas di Kelas I Sekolah Dasar Negeri 9 Hegarsari Kecamatan

Lebih terperinci

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA POKOK BAHASAN VOLUME KUBUS DAN BALOK MELALUI PENDEKATAN BELAJAR TUNTAS

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA POKOK BAHASAN VOLUME KUBUS DAN BALOK MELALUI PENDEKATAN BELAJAR TUNTAS MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA POKOK BAHASAN VOLUME KUBUS DAN BALOK MELALUI PENDEKATAN BELAJAR TUNTAS (Mastery Learning) PADA SISWA KELAS V SD NEGERI I PULE TAHUN PELAJARAN 2010/2011 SKRIPSI Untuk

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh : Donny Youngki Rangkuti NIM

SKRIPSI. Oleh : Donny Youngki Rangkuti NIM ` PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW II UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SUB POKOK BAHASAN OPERASI HITUNG BILANGAN BULAT SISWA KELAS VII SMP NEGERI DARSONO JEMBER

Lebih terperinci

I. TINJAUAN PUSTAKA. yang dikutip oleh Winataputra (2003: 2.3) bahwa belajar adalah suatu proses

I. TINJAUAN PUSTAKA. yang dikutip oleh Winataputra (2003: 2.3) bahwa belajar adalah suatu proses I. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Belajar Belajar merupakan perubahan perilaku individu dalam merespon suatu kondisi dan peristiwa yang terjadi di lingkungan. Hal ini sesuai dengan pendapat Gagne yang

Lebih terperinci

PENGARUH PENDIDIKAN AKHLAQ TERHADAP PEMBENTUKAN KECERDASAN SPIRITUAL SISWA MTS NU SALATIGA TAHUN AJARAN 2010/2011 SKRIPSI

PENGARUH PENDIDIKAN AKHLAQ TERHADAP PEMBENTUKAN KECERDASAN SPIRITUAL SISWA MTS NU SALATIGA TAHUN AJARAN 2010/2011 SKRIPSI PENGARUH PENDIDIKAN AKHLAQ TERHADAP PEMBENTUKAN KECERDASAN SPIRITUAL SISWA MTS NU SALATIGA TAHUN AJARAN 2010/2011 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh. Miswatun Khasanah Nim :

SKRIPSI. Oleh. Miswatun Khasanah Nim : PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL LEARNING TOGETHER (LT) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA (PADA MATA PELAJARAN IPS MATERI KEGIATAN EKONOMI) SISWA KELAS IV SDN PAKUNIRAN 02 PROBOLINGGO

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh : Frandika Feri Budianto NIM

SKRIPSI. Oleh : Frandika Feri Budianto NIM PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION PADA MATA PELAJARAN IPS POKOK BAHASAN IDENTITAS BENUA DI KELAS VI SDN JARIT 02 CANDIPURO

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA PADA POKOK BAHASAN GARIS SINGGUNG LINGKARAN KELAS VIII A SMP NEGERI 2 PACITAN SKRIPSI

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA PADA POKOK BAHASAN GARIS SINGGUNG LINGKARAN KELAS VIII A SMP NEGERI 2 PACITAN SKRIPSI UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA PADA POKOK BAHASAN GARIS SINGGUNG LINGKARAN KELAS VIII A SMP NEGERI 2 PACITAN SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Hasil Penelitian Pada tahap ini akan dipaparkan hasil penelitian tentang penerapan model inquiry dalam meningkatkan hasil belajar IPA siswa kelas V MI

Lebih terperinci

ANALISIS KESULITAN PESERTA DIDIK DALAM MEMAHAMI KONSEP FISIKA MATERI POKOK VEKTOR PADA PESERTA DIDIK KELAS X SEMESTER I MA YA FALAH GROBOGAN SKRIPSI

ANALISIS KESULITAN PESERTA DIDIK DALAM MEMAHAMI KONSEP FISIKA MATERI POKOK VEKTOR PADA PESERTA DIDIK KELAS X SEMESTER I MA YA FALAH GROBOGAN SKRIPSI ANALISIS KESULITAN PESERTA DIDIK DALAM MEMAHAMI KONSEP FISIKA MATERI POKOK VEKTOR PADA PESERTA DIDIK KELAS X SEMESTER I MA YA FALAH GROBOGAN SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Syarat guna Memperoleh Gelar

Lebih terperinci