ANALISIS HARGA SAHAM DAN VOLUME PERDAGANGAN SAHAM SEBELUM DAN SESUDAH STOCK SPLIT
|
|
- Sugiarto Lesmono
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 ANALISIS HARGA SAHAM DAN VOLUME PERDAGANGAN SAHAM SEBELUM DAN SESUDAH STOCK SPLIT (Survei pada perusahaan yang melakukan stock split yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2012) ABSTRACT The purpose of this research is to know the stock prices and trade volume of stock, and the differences before and after stock splits. This research conducted in a firm that conducts stock split listed in Bursa Efek Indonesia periode 2012, data obtained from Pojok Bursa Tasikmalaya in the form of a list of stock prices and trade volume of stock. In this research writers use a descriptive method analytical by approach of the census figures, the population of about 42 firms and a sample of as many as 10 firms. Technique analysis used a test of normality and test sample of the difference ( paired t test ). Based on the result of the study may be known: ( 1 ) prior to stock split stock prices are at the highest point on the fifth day and the lowest point on tenth day, ( 2 ) after had stock split stock prices are at the highest point is on the third day and the price of the lowest point stock prices are on the fifth day, ( 3 ) there is a significant difference stock prices before and after stock split, ( 4 ) before performing stock split trade volume of stock is at the highest point on the ninth day and the lowest point of the volume of share trading is on the fourth day ( 5 ) after making stock split of trade volume of stock is at the highest point is on the second day at the lowest point and a share of stock is trading volume on the sixth day, ( 6 ) there is a significant difference the volume of share trading before and after stock splits. Keywords : Stock Price, trade volume of stock, Stock Split ABSTRAK Penelitian ini tujuannya adalah untuk mengetahui harga saham dan volume perdagangan saham, serta perbedaannya sebelum dan sesudah stock split. penelitian ini dilaksanakan pada perusahaan yang melakukan stock split yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2012, data diperoleh dari Pojok Bursa Tasikmalaya berupa daftar harga saham dan volume perdagangan saham. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode deskriptif analitis dengan pendekatan sensus, populasi sebanyak 42 perusahaa dan sampel sebanyak 10 perusahaan. Teknik analisis menggunakan uji normalitas dan uji beda (Paired Sample T Test). Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui : (1) sebelum melakukan stock split harga saham berada pada titik tertinggi pada hari ke lima dan harga saham berada pada titik terendah pada hari ke sepuluh, (2) setelah dilakukan stock split harga saham berada pada titik tertinggi yaitu pada hari ke tiga dan harga titik terendah harga saham yaitu pada hari ke lima, (3) terdapat perbedaan yang signifikan harga saham sebelum dan sesudah stock split, (4) sebelum melakukan stock split volume perdagangan saham berada pada titik tertinggi pada hari ke sembilan dan titik terendah volume perdagangan saham yaitu pada hari ke empat, (5) setelah melakukan stock split volume perdagangan saham berada pada titik tertinggi pada hari ke dua dan titik terendah volume perdagangan saham saham yaitu pada hari ke enam, (6) terdapat perbedaan yang signifikan volume perdagangan saham sebelum dan sesudah stock split. Kata kunci : Harga Saham, Volume Perdagangan Saham, Stock Split PEDAHULUAN Latar Belakang Penelitian Pada dasarnya, setiap perusahaan selalu membutuhkan dana dalam membiayai kegiatan operasionalnya, dana tersebut dapat diperoleh dari dalam perusahaan yaitu modal pemilik, maupun laba ditahan, dan dapat diperoleh dari luar perusahaan, yaitu dalam bentuk pinjaman dari pihak lain. Selain pinjaman untuk beberapa perusahaan yang sudah go public dalam upaya menambah dana kegiatan operasionalnya dapat diperoleh melalui penjualan saham kepada para pemilik modal (investor).
2 Media yang digunakan perusahaan dalam menjual sahamnya pada publik adalah pasar modal. Menurut UU No. 8 Tahun 1995 tentang pasar modal, yang dimaksud pasar modal adalah suatu pasar yang mempunyai kegiatan melakukan penawaran umum dan perdagangan efek yang melibatkan perusahaan publik serta lembaga yang berkaitan dengan efek. Dalam hal ini, pasar modal adalah salah satu alternatif yang dapat dimanfaatkan perusahaan untuk memenuhi kebutuhan dananya. Pasar modal berfungsi sebagai perantara untuk mempertemukan pemilik modal (investor) dengan pihak-pihak yang berupaya memperoleh tambahan dana melalui penjualan sahamnya. Para pelaku di pasar modal sangat membutuhkan setiap informasi yang dapat mempengaruhi naik turunnya harga saham di pasar modal. Fluktuasi harga saham di pasar modal dapat dipengaruhi oleh tingkat permintaan dan penawaran terhadap harga saham. Selain itu, informasi yang beredar di pasar modal, seperti kondisi keuangan atau kinerja suatu perusahaan akan mempengaruhi harga saham yang ditawarkan pada publik dan berbagai isu lainnya yang secara langsung dapat mempengaruhi profitabilitas perusahaan di masa depan. Harga pasar saham lebih sering dipakai dalam berbagai penelitian pasar modal, karena harga pasar saham merupakan hal yang paling dipentingkan oleh investor. Harga pasar saham mencerminkan nilai suatu perusahaan tersebut dan sebaliknya. Oleh karena itu setiap perusahaan yang menerbitkan saham sangat memperhatikan harga pasar sahamnya. Harga saham yang terlalu rendah sering diartikan bahwa kinerja perusahaan kurang baik. Namun bila harga saham terlalu tinggi juga menimbulkan dampak yang kurang baik. Harga saham suatu perusahaan pada tingkat tertentu dapat menjadi sangat tinggi, hal ini disebabkan adanya kecenderungan bahwa perusahaan yang bersangkutan memiliki prospek yang baik di masa datang. Harga sa ham yang terlalu tinggi menyebabkan saham bersangkutan tidak liquid. Makin tinggi harga pasar saham, makin kecil saham itu dapat dibeli oleh beberapa investor. Manajemen dari perusahaan merasa yakin bahwa untuk menjalin hubungan masyarakat yang lebih baik, kepemilikan yang lebih luas sangat diperlukan. Karena itu mereka ingin memiliki harga pasar yang cukup rendah sehingga berada dalam batas kemampuan mayoritas calon investor. Untuk mengurangi nilai pasar saham, cara yang biasa dipakai adalah melakukan stock split (Kieso, 2001: 366). Stock Split adalah kebijakan manajemen perusahaan untuk menambah jumlah saham beredarnya, dengan cara membagikan saham baru kepada pemegang saham saat ini (Dicky: 2003). Alasan perusahaan melakukan stock split adalah untuk menyesuaikan harga pasar dari saham perusahaan pada tingkat dimana lebih banyak individu dapat menginvestasikan dalam saham sehingga dapat meningkatkan jumlah saham yang beredar sehingga lebih mudah di pasarkan. Pengumuman pemecahan saham dianggap sebagai informasi yang berarti oleh investor untuk melakukan keputusan. Dengan pemecahan saham maka harga saham akan menjadi lebih rendah sehingga akan lebih mudah dijangkau oleh investor kecil, hal ini akan menimbulkan permintaan saham meningkat dan saham akan menjadi lebih likuid. Dengan harga yang lebih rendah akan menghasilkan return yang lebih tinggi dibanding dengan harga semula. Misalnya harga sebuah saham sebelum pemecahan saham Rp dan setelah pemecahan saham menjadi Rp 600 (dengan split ratio 1:2). Jika sebelum pemecahan saham harga sahamnya Rp 1000 dan sesudah pemecahan saham Rp 600, maka pemecahan saham hanya mengubah nilai nominal atau nilai yang sudah ditetapkan, kejadian ini tidak dicatat dalam ayat jurnal. Walaupun akun-akun tidak terpengaruh, namun rincian mengenai pemecahan
3 saham biasanya diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan. Seharusnya harga yang terjadi dengan adanya pemecahan saham adalah Rp 500 tapi karena mekanisme pasar, harga yang terbentuk adalah Rp 600, maka kenaikan harga saham Rp 100 akan meningkatkan return bagi investor, oleh karena itu pemecahan saham akan menjadi lebih menarik. Dengan adanya informasi berupa pemecahan saham, investor akan mengantisipasinya dengan membeli saham, dengan harapan untuk memperoleh return yang lebih tinggi yaitu setelah pemecahan saham dilakukan. Sehubungan dengan adanya pemecahan saham maka harga saham akan menjadi lebih murah sehingga volatilitas harga saham menjadi lebih besar dan akan menarik investor untuk memiliki saham tersebut atau menambah jumlah saham yang diperdagangkan. Menurut Copeland (1979), semakin banyak investor yang akan melakukan transaksi terhadap saham tersebut maka volume perdagangan sahamnya akan meningkat. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang yang sudah diuraikan diatas, maka penulis merumuskan beberapa pernyataan yang merupakan gambaran ruang lingkup penelitian yang akan diteliti sebagai berikut: 1. Apakah terdapat perbedaan antara harga saham sebelum dan setelah melakukan stock split? 2. Apakah terdapat perbedaan antara volume perdagangan saham sebelum dan setelah melakukan stock split? 1.3 Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian ini adalah memperoleh jawaban dan gambaran atas masalah yang telah dikemukakan di atas, yaitu : 1. Untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan antara harga saham sebelum dan setelah melakukan stock split. 2. Untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan antara volume perdagangan saham sebelum dan setelah melakukan stock split. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS Tinjauan Pustaka dan Kerangka Pemikiran Saham merupakan sebagai bukti/tanda penyertaan atau kepemilikan seseorang atau badan dalam suatu perusahaan, sehingga pemegang saham memiliki hak klaim atas deviden atau distribusi lain yang dilakukan perusahaan kepada pemegang sahamnya, termasuk hak klaim atas aset perusahaan, dengan prioritas setelah hak klaim pemegang surat berharga lain dipenuhi jika terjadi likuiditas. Wujud saham adalah berupa selembar kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas tersebut adalah pemilik perusahaan yang menerbitkan surat berharga tersebut. Porsi kepemilikan ditentukan oleh seberapa besar penyertaan yang ditanamkan di perusahaan tersebut. Saham menarik bagi investor karena berbagai alasan. Bagi beberapa investor membeli saham merupakan cara untuk mendapatkan kekayaan besar (capital gain) yang relatif cepat. Sementar bagi investor lain, saham memberikan penghasilan yang berupa deviden. Adapun jenis-jenis saham antara lain saham biasa (common stock) saham preferen (preferren stock) dan saham komulatif (commulative preferren stock) (Riyanto, 2005: 240) Saham adalah surat berharga yang merupakan tanda kepemilikan seseorang atau badan terhadap suatu perusahaan (Thian Hin, 2008: 15).
4 Menurut Gitman (2000: 7) saham adalah bentuk paling murni dan sederhana dari kepemilikan perusahaan. Menurut Bernstein (1995: 197) saham adalah selembar kertas yang menyatakan kepemilikan dari sebagian perusahaan. Husnan (2002: 303), menyebutkan bahwa: Sekuritas (saham) merupakan secarik kertas yang menunjukan hak pemodal (yaitu pihak yang memiliki kertas tersebut) untuk memperoleh bagian dari prospek atau kekayaan organisasi yang menerbitkan sekuritas tersebut dan berbagai kondisi yang memungkinkan pemodal tersebut menjalankan haknya. Dengan demikian saham adalah surat berharga yang diperdagangkan di pasar modal yang dikeluarkan oleh sebuah perusahaan yang berbentuk perseroan terbatas (PT), saham tersebut menyatakan bahwa pemegang saham juga merupakan pemilik sebagian dari perusahaan tersebut. Harga saham terbentuk melalui mekanisme permintaan dan penawaran di pasar modal. Dalam pasar yang efisien semua sekuritas diperjualbelikan pada harga pasar. Menurut Lorie, Dodd, and Kimpton (1985) yang dimaksud dengan harga saham adalah harga yang dibentuk dari interaksi para penjual dan pembeli saham yang dilatarbelakangi oleh harapan mereka terhadap profit perusahaan. Menurut Agus Sartono (2001: 41) Harga saham adalah sebesar nilai sekarang atau present value dari aliran kas yang diharapkan akan diterima. Agus Sartono (2001: 63) memaparkan bahwa: Harga pasar saham merupakan harga suatu saham pada pasar yang sedang berlangsung. Jika pasar bursa tutup, maka harga pasar adalah harga penutupannya (closing price). Jadi harga pasar inilah yang menyatakan naik turunnya harga saham Selain itu Agus Sartono (2001: 40) menyatakan bahwa Pada dasarnya harga saham dibentuk oleh interaksi antara permintaan dan penawaran. Pasar modal yang kompetiif tercipta karena adanya kekuatan permintaan dan dan penawaran secara kontinyu sehingga harga pasar saham menyesuaikan secara cepat dengan setiap perubahan informasi. Dari uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa untuk mengetahui penilaian perubahan harga saham dapat dilihat pada saat pasar tutup. Sehingga harga pasar inilah yang menyatakan naik atau turunnya harga saham.
5 Volume perdagangan saham merupakan rasio antara jumlah lembar saham yang diperdagangkan pada waktu tertentu terhadap jumlah saham yang beredar pada waktu tertentu ( Suad Husnan dkk, 2005 ). Jumlah saham yang diterbitkan tercermin dalam jumlah lembar saham saat perusahaan tersebut melakukan emisi saham. Menurut Sapto Raharjo (2006: 154) volume perdagangan saham adalah: Jumlah total saham yang diperdagangkan dalam periode tertentu (biasanya kenaikan harga saham diiringi kenaikan volume perdagangan). Menurut Thomas Murcko (2005: 52) volume perdagangan adalah: The number of shares, bonds or contracts traded during a given period, for a security or exchange, also called volume. Sedangkan menurut Harvey Beeferman (2005) volume perdagangan adalah: The number of shares transacted everyday. As there is a seller of shares transacted. Perkembangan volume perdagangan saham mencerminkan kekuatan antara penawaran dan permintaan yang merupakan manifestasi dari tingkah laku investor (Robert Ang, 1997 ). Naiknya volume perdagangan merupakan kenaikan aktivitas jual beli para investor di bursa. Semakin meningkat volume penawaran dan permintaan suatu saham, semakin besar pengaruhnya terhadap fluktuasi harga saham di bursa, dan semakin meningkatnya volume perdagangan saham menunjukkan semakin diminatinya saham tersebut oleh masyarakat sehingga akan membawa pengaruh terhadap naiknya harga atau return saham. Menurut Darmaji & Fakhrudin (2001: 131) pemecahan saham (stock split) adalah pemecahan nilai nominal saham menjadi pecahan yang lebih kecil, misal dari Rp 1000,00 per saham menjadi Rp 500,00 per saham atau Rp 500,00 per saham menjadi Rp 100,00 per saham. Menurut kamus istilah keuangan dan investasi, stock split atau pemecahan saham merupakan pemecahan jumlah saham yang beredar dari suatu perusahaan tanpa penambahan apapun dalam ekuitas pemegang saham. Stock Split adalah kebijakan manajemen perusahaan untuk menambah jumlah saham beredarnya, dengan cara membagikan saham baru kepada pemegang saham saat ini (Dicky: 2003). Menurut Ewijaya dan Nur Indrianto (1999) stock split adalah perubahan nominal per lembar saham dan menambah jumlah lembar saham yang beredar sesuai dengan faktor pemecahannya. Pemecahan saham biasanya dilakukan pada saat harga saham dinilai terlalu tinggi sehingga mengurangi kemampuan investor untuk membelinya. Apabila harga pasar saham tinggi dan dirasakan bahwa harga saham lebih rendah akan menghasilkan pasaran yang lebih baik dan distribusi kepemilikan yang lebih luas, perusahaan dapat mengesahkan untuk mengganti saham yang beredar dengan jumlah lembar saham yang lebih banyak, sehingga menurunkan harga per lembar sahamnya.
6 Hal ini serupa dengan McNichols dan Dravid dalam Marwata (2001) yang menyatakan bahwa pemecahan saham merupakan upaya manajemen unuk menata kembali harga saham pada rentang harga tertentu. Dengan mengarahkan harga saham pada rentang tertentu, diharapkan semakin banyak partisipan pasar yang akan terlibat dalam perdagangan. Pemecahan saham dapat mengakibatkan bertambahnya jumlah saham yang beredar tanpa adanya transaksi jual beli saham yang mengubah modal. Jumlah saham yang dimiliki oleh pemegang saham menjadi bertambah banyak dengan nilai nominal per saham yang lebih kecil, tapi bersamaam dengan itu pula harga saham tersebut secara teoritis akan turun secara proposional. Dengan demikian, secara keseluruhan nilai kapitalisasi saham tersebut tidak mengalami perubahan dengan adanya stock split, maka pemegang saham harus menukarkan sahamnya terlebih dahulu dengan saham baru hasil stock split agar dapat diperdagangkan di bursa (Darmaji & Fakhruddin, 2001: 132). Hipotesis Berdasarkan kerangka pemikiran di atas, penulis mengemukakan hipotesis sebagai berikut : 1. Terdapat perbedaan harga saham sebelum dan sesudah stock split. 2. Terdapat perbedaan yang signifikan volume perdagangan saham sebelum dan sesudah stock split. Teknik Pengumpulan Data Untuk memperoleh hasil penelitian yang diharapkan maka dibutuhkan data dan informasi yang akan mendukung penelitian ini. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi non partisipan, yaitu metode pengumpulan data dengan cara melakukan pengamatan terhadap catatan-catatan dan laporan-laporan yang berkaitan dengan masalah yang diteliti, dimana peneliti tidak terlibat langsung dengan aktivitas orang-orang yang sedang diamati atau dalam pembuatan laporan tersebut (Sugiyono, 2007: 139). Untuk memperoleh data yang relevan sehingga dapat dijadikan landasan dalam proses analisis, maka penulis menggunakan pengumpulan data dengan teknik pendokumentasian. Teknik ini merupakan teknik pengumpulan data dengan cara mencatat dokumen-dokumen yang berhubungan dengan pemecahan saham seperti nama emiten yang melakukan pemecahan saham, tanggal pengumuman pemecahan saham, kode saham emiten, volume perdagangan saham, harga saham emiten selama event window, dan nilai nominal saham emiten sebelum maupun sesudah pemecahan saham, serta data-data yang berhubungan dengan karakteristik masing-masing perusahaan yang menjadi sampel penelitian maupun data-data pendukung lain. Data tersebut diperoleh dari pojok bursa di Universitas Siliwangi. Selain itu, penulis juga menggunakan data sekunder yang terdapat di internet melalui situs dan Operasionalisasi Variabel Penelitian Variabel Independen: yaitu variabel yang mempengaruhi dan tidak terikat oleh variabel lain, 1. Volatilitas harga saham ( X 1 ) Volatilitas harga saham adalah fluktuasi atau naik turunnya harga saham. Semakin besar fluktuasi harga saham, semakin tinggi kemungkinan harga saham dibandingkan harga eksekusi (Hasan, 2001: 411).
7 a. Harga Saham Sebelum Stock Split ( X 1 1 ) Harga saham pada tanggal setelah penutupan (closing price) selama sepuluh hari sebelum peristiwa stock split tahun b. Harga Saham Sesudah Stock Split ( X 1 2 ) Harga saham pada tanggal setelah penutupan (closing price) selama sepuluh hari sesudah peristiwa stock split tahun Volume perdagangan saham relatif ( X 2 ) Volume perdagangan saham relatif adalah jumlah saham j yang diperdagangkan pada hari t dengan jumlah saham j yang beredar pada hari t. a. Volume Perdagangan Saham Sebelum Stock Split ( X 2 1 ) Rata-rata volume perdagangan saham 10 hari sebelum stock split. b. Volume Perdagangan Saham Sesudah Stock Split ( X 2 2 ) Rata-rata volume perdagangan saham 10 hari sesudah stock split. Analisis Data 1. Menguju terlebih dahulu Uji Normalitas Uji persyaratan analisis menggunkaan uji normalitas data dengan rumus Kolmogorov-Smirnov, dengan langkah-langkah sebagai berikut (Singgih Santoso, 2003): a. Menentukan nilai z untuk tiap-tiap variabel, dengan rumus z X S, dimana: X = Skor data variabel yang akan diuji normalitasnya S = Nilai rata-rata = Standar deviasi b. Menentukan luas daerah masing-masing nilai z yang diperoleh c. menentukan peluan harapan, yaitu 1/n dan mengakumulasikan nilai peluang harapan untuk baris selanjutnya d. Mencari selisih antara luas daerah z dengan peluang harapan (nilai mutlak) e. Mencari nilai selisih terbesar, yang merupakan nilai K-S hitung f. Mencari nilai K-S table dengan rumus: 1,36 D n g. Membandingkan antara K-S hitung dengan K-S table, dengan kriteria: - Jika K-S hitung > K-S table berarti data tidak normal - Jika K_S hitung < K-S table berarti data normal
8 2. Pengujian Hipotesis Pengujian hipotesis yaitu alat untuk mengukur tingkat signifikasi variabel besarnya pengaruh harga saham dan volume perdagangan saham sebelum dan sesudah stock split. Adapun pengujian hipotesis penelitian yang akan penulis lakukan dengan prosedur sebagai berikut: 1. Hipotesis Operasional a. Harga saham sebelum dan sesudah stock split H_ 1 : μ1= μ2 Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara harga saham sebelum stock split dengan harga saham setelah stock split H_ 1 : μ1 μ2 Terdapat perbedaan yang signifikan antara harga saham sebelum stock split dengan harga saham setelah stock split b. Volume perdagangan saham sebelum dan sesudah stock split H_ 2 : μ1= μ2 H_ 2 : μ1 μ2 Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara volume perdagangan saham sebelum stock split dengan volume perdagangan saham setelah stock split Terdapat perbedaan yang signifikan antara volume perdagangan saham sebelum stock split dengan volume perdagangan saham setelah stock split 3. Untuk menganalisa perbedaan harga saham dan volume perdagangan, sebelum dan sesudah stock split digunakan uji beda (Paired Sample t test) dengan tingkat kesalahan α = 5 %. Uji statistik ini digunakan untuk mengetahui signifikan atau tidaknya perbedaan antara rata-rata harga saham dan volume perdagangan saham antara sebelum dan sesudah pemecahan saham. Deangan rumus: 4. Pengujian dilakukan dengan melihat signifikan t : Jika signifikan t < α = 5 %, maka : t D SD n Terdapat perbedaan yang signifikan antara volume perdagangan saham sebelum dan sesudah stock split. Jika signifikan t > α = 5 %, maka : Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara volume perdagangan sebelum dan sesudah stock split. Pembahasan Analisis data menggunakan uji normalitas dan uji beda (Paired Sample T Test) dengan menggunakan SPSS versi 16.0
9 4.1.1 Harga Saham Sebelum dan Sesudah Stock Split Untuk menganalisis harga saham sebelum dan sesudah stock split pada perusahaan yang melakukan kebijakan stock split tahun 2012 menggunakan alat bantu statistik. Alat analisi yang digunakan dalam penelitin ini adalah uji normalitas dan uji beda (paired sample t test). 1. Uji Normalitas Setalah dilakukan analisis data dengan menggunakan spss untuk mengetahui data yang akan diteliti normal atau tidak didapat hasil bahwa data harga saham yang akan digunakan dalam penelitian ini dikatan normal. Hal tersebut dapat dilihat pada lampiran 1 (tabel output uji normalitas) didapat nilai harga saham sebelum stock split sebesar dan nilai harga saham sesudah stock split sebesar yang berarti lebih besar dari nilai taraf signifikansi (0.05). 2. Uji Beda (Paired Sample T Test) Setelah melakukan uji normalitas yang menyatakan bahwa data-data yang digunakan adalah normal, maka akan dilakukan tahap berikutnya. Tahap tersebut adalah melakukan perhitungan uji beda dua rata-rata (Paired t test) dengan menggunakan SPSS for window. Perhitungan dilakukan dengan menggunakan data harga saham 10 hari sebelum dan sesudah stock split yang dirata-ratakan terlebih dahulu. Berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan diketahui hasil t-hitung > t tabel yaitu sebesar > dengan nilai probabilitas (sig-t) sebesar yang nilainya dibawah level signifikan 0,05. Dengan menggunakan kriteria t hitung > t tabel maka H0 1 ditolak. Hal ini berarti terjadi perbedaan yang signifikan harga saham sebelum dan sesudah stock split. Dengan demikian dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan harga saham sebelum dan sesudah stock split. Yang artinya stock split dalam penelitian ini sesuai dengan tujuannya yaitu untuk memecah lembaran saham sehingga harga perlembar sahamnya menjadi lebih rendah. Dengan harga saham yang tidak terlalu tinggi akan meningkatkan likuiditas perdagangannya (Jogiyanto,416). Hal tersebut sesuai dengan yang dikatakan oleh Baker dan Gallangher (dikuti dari Marwata, 2001) bahwa salah satu tujuan stock split adalah untuk mengembalikan harga per lembar saham pada tingkat perdagangan yang optimal sehingga meningkatkan likuiditas. Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Sutrisno (2000) dan Setiyono (2006) yang mengungkapkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan harga saham sebelum dan sesudah stock split Volume Perdagangan Saham Sebelum dan Sesudah Stock Split Untuk menganalisis volume perdagangan saham sebelum dan sesudah stock split pada perusahaan yang melakukan kebijakan stock split tahun 2012 menggunakan alat bantu statistik. Alat analisis yang digunakan dalam penelitin ini adalah uji normalitas dan uji beda (paired sample t test). 1. Uji Normalitas Setalah dilakukan analisis data dengan menggunakan spss untuk mengetahui data yang akan diteliti normal atau tidak didapat hasil bahwa data volume perdagangan saham yang akan digunakan dalam penelitian ini dikatan
10 normal. Hal tersebut dapat dilihat pada lampiran 1 (tabel output uji normalitas) didapat nilai volume perdagangan saham sebelum stock split sebesar dan nilai volume perdagangan saham sesudah stock split sebesar yang berartilebih besar dari nilai taraf signifikansi (0.05). 2. Uji Beda (Paired Sample T Test) Setelah melakukan uji normalitas yang menyatakan bahwa data-data yang digunakan adalah normal, maka akan dilakukan tahap berikutnya. Tahap tersebut adalah melakukan perhitungan uji beda dua rata-rata (Paired t test) dengan menggunakan SPSS for window. Perhitungan dilakukan dengan menggunakan data volume perdagangan saham 10 hari sebelum dan sesudah stock split yang dirata-ratakan terlebih dahulu. Berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan diketahui hasil t hitung sebesar dengan kriteria pengujian jika t hitung < -t tabel maka < dan nilai probabilitas (sig-t) sebesar yang nilainya dibawah level signifikan 0,05 Sehingga H0 2 ditolak. Hal ini berarti terjadi perbedaan yang signifikan volume perdagangan saham sebelum dan sesudah stock split. Dengan demikian dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa volume perdagangan saham mengalami perbedaan yang signifikan setelah peristiwa stock split, yang artinya stock split sesuai dengan tujuannya seperti yang telah dibahas pada bab sebelumnya dimana tujuan stock split adalah untuk mngarahkan harga saham pada titik optimal sehingga likuiditas saham mneingkat dan distribusinya menjadi lebih luas (Doleyy, 1993). Hal tersebut juga dikemukakan oleh Baker dan Gallangher, 1993 yang menyatakan bahwa split mengembalikan harga per lembar saham pada tingkat perdagangan yang optimal dan meningkatkan likuiditas. Menurut mereka, perusahaan yang melakukan split pada sahamnya akan menarik investor dengan semakin rendahnya harga saham sehingga akan menyebabkan bertambahnya jumlah pemegang saham setelah pengumuman split (post split. semakin banyak investor yang akan melakukan transaksi terhadap saham tersebut maka volume perdagangan sahamnya akan meningkat (Copeland, 1997). Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Yuniartha dan Susilowati (2000) dimana hasil penelitiannya mengungkapkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan volume perdagangan saham sebelum dan sesudah stock split. Simpulan Dari analisis harga saham dan volume perdagangan saham sebelum dan sesudah stock split di Bursa Efek Jakarta tahun 2012, diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Terdapat perbedaan harga saham pada perusahaan yang terdaftar di Bursa efek Indonesia sebelum dan setelah stock split. Hasil menunjukkan bahwa peristiwa stock split mengakibatkan harga saham turun secara signifikan. Dengan menurunnya harga saham akan menarik investor untuk membeli saham-saham tersebut. 2. Terdapat perbedaan volume perdagangan saham sebelum dan setelah stock split pada perusahaan di Bursa Efek Indonesia. Hasil menunjukkan bahwa peristiwa stock split mengakibatkan peningkatan volume perdagangan saham setelah terjadi stock split.dengan meningkatnya kegiatan perdagangan berarti jumlah saham yang diperdagangkan semakin banyak, dan jumlah pemegang saham juga berpotensi menjadi lebih banyak.
11 5.2 Saran Berdasarkan kesimpulan hasil analisis harga saham dan volume perdagangan saham sebelum dan sesudah stock split di Bursa Efek Indonesia tahun 2012, dan atas keterbatasan penulis atas berbagai hal, dapat diajukan beberapa saran sebagai berikut: 1. Bagi perusahaan: Dengan informasi stock split akan banyak investor atau calon investor yang membeli saham. Sehingga meningkatkan perdagangan yang berarti jumlah saham yang diperdagangkan semakin banyak, begitu juga dengan jumlah pemegang saham hal tersebut sesuai dengan yang dikemukakan oleh Baker dan Gallangher, 1993 menurut mereka perusahaan yang melakukan split pada sahamnya akan menarik investor dengan semakin rendahnya harga saham sehingga akan menyebabkan bertambahnya jumlah pemegang sahamsetelah pengumuman split (post split). Hal ini berarti stock split dapat memberikan sinyal yang informatif mengenai prospek perusahaan yang menguntungkan, karena investor hanya akan berinvestasi pada saham yamg benarbenar diketahui dengan pasti. 2. Bagi penelitian berikutnya: Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai tambahan referensi bagi penelitian selanjutnya di bidang yang sama di masa yang akan datang untuk dikembangkan dan diperbaiki. Misalnya dengan memperbanyak sampel penelitian dan memperpanjang periode pengamatan. Hal ini diharapkan dapat memberikan hasil penelitian yang lebih baik. DAFTAR PUSTAKA Ang. Robert Buku Pintar Pasar Modal. Jakarta: Salemba Empat. Anoraga, Panji dan Piji Pakarti Pengantar Pasar Modal. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Bambang Riyanto Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan. Edisi IV. Yogyakarta: BPFE UGM. Chandra, Ardha Pengaruh Harga Saham, Volume Perdagangan, dan Volatilitas Harga Saham Terhadap Bid- Ask Spread. Tesis Program Pasca Sarjana Magister Sains Akuntansi Undip. Chotyahani Hasna R. F Analisis Pengaruh Stock Split Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Go Public Di Bursa Efek Indonesia. 01 Juli Diakses Pada Tanggal 21 Maret Darmadji, T., dan Fakhruddin, H.M Pasar Modal di Indonesia: Pendekatan Tanya Jawab. Jakarta: Salemba Empat Darwanto Signalling Theory Dalam Pasar Modal. PMII Komfeis, 14 Agustus 2008 diakses dari
12 Frian Alfrianto Yusak Pengaruh Likuiditas, Profitbilitas dan Solvabilitas Terhadap Harga Pasar Saham. Universitas Siliwangi. Hasyim, H.M Pengaruh Stock Split (Pemecahan Saham) Terhadap Likuiditas, Harga Saham. 19 Juni 2009 diakses dari Pada tanggal 21 Maret Husnan, Suad Dasar-dasar Teori Portofolio dan Analisi Sekuritas. Yogyakarta: AMP YKPN. I Gusti Ayu M. W Analisis Pengaruh Pemecahan Saham (Stock Split) Terhadap Volume Perdagangan Saham Dan Abnormal Return Saham Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bei Tahun November Diakses pada tanggal 21 Maret Indonesia Stock Exchange Buku Panduan Indeks Harga Saham Bursa efek Indonesia. Desember 2008 diakses dari Pada tanggal 21 Maret Irmasyah, D Pengaruh Pemecahan Saham (Stock Split) Terhadap Perubahan Harga Pasar Saham di Bursa Efek Jakarta. 11 Agustus 2003 diakses dari pada tanggal 21 Maret Kamarudin Ahmad, SE., MM Dasar Dasar Manajemen Investasi dan Portofolio, Jakarta: PT Asdi Mahasatya. Nurlaela, P Analisis Pengaruh Stock Split Pada Harga Saham Terhadap Volume Peerdagangan Di Bursa Efek Indonesia (Bei). Diakses Pada Tanggal 21 Maret Rini Sugiarti Pengaruh Return On Investment Terhadap Devidend Payout Ratio dan Dampaknya Pada Volume Perdagangan Saham. Universitas Siliwangi Sugiyono Statistik untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.
PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN DAN DAMPAKNYA TERHADAP HARGA SAHAM
PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN DAN DAMPAKNYA TERHADAP HARGA SAHAM (Pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia) FARABI PATTIMURA (093403063) Email : abiepatti@gmail.com
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pemecahan Saham (Stock Split) Informasi bersifat informatif apabila memiliki kriteria kelengkapan, relevansi dan tepat waktu sehingga mampu memberikan gambaran yang jelas mengenai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada dasarnya, setiap perusahaan selalu membutuhkan dana dalam membiayai
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada dasarnya, setiap perusahaan selalu membutuhkan dana dalam membiayai kegiatan operasionalnya, dana tersebut dapat diperoleh dari dalam perusahaan yaitu modal pemilik,
Lebih terperinciFRIAN ALFRIANTO YUSAK. Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi. Universitas Siliwangi ABSTRACT
PENGARUH LIKUIDITAS, PROFITABILITAS DAN SOLVABILITAS TERHADAP HARGA PASAR SAHAM (Studi Kasus Pada Perusahaan Sektor Makanan dan Minuman di Bursa Efek Indonesia) FRIAN ALFRIANTO YUSAK 083403120 Jurusan
Lebih terperinciANALISIS PERBEDAAN LIKUIDITAS DAN VOLUME PERDAGANGAN SAHAM SEBELUM DAN SESUDAH STOCK SPLIT DI BURSA EFEK INDONESIA
ANALISIS PERBEDAAN LIKUIDITAS DAN VOLUME PERDAGANGAN SAHAM SEBELUM DAN SESUDAH STOCK SPLIT DI BURSA EFEK INDONESIA SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. pasar modal menyediakan fasilitas untuk memindahkan dana dari lender (pihak yang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan pasar modal sebagai lembaga piranti investasi memiliki fungsi ekonomi dan keuangan yang semakin di perlukan oleh masyarakat sebagai media alternatif
Lebih terperinciANALISIS PERBEDAAN ABNORMAL RETURN, LIKUIDITAS SAHAM, DAN TINGKAT KEMAHALAN HARGA SAHAM SEBELUM DAN SESUDAH PEMECAHAN SAHAM
ANALISIS PERBEDAAN ABNORMAL RETURN, LIKUIDITAS SAHAM, DAN TINGKAT KEMAHALAN HARGA SAHAM SEBELUM DAN SESUDAH PEMECAHAN SAHAM OLEH: RATIH NUR INDAHSARI B. A311 08 267 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Saham merupakan salah satu instrumen pasar keuangan yang paling
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Saham merupakan salah satu instrumen pasar keuangan yang paling populer. Menerbitkan saham merupakan salah satu pilihan perusahaan ketika memutuskan untuk
Lebih terperinciPENGARUH STOCK SPLIT TERHADAP LIKUIDITAS DAN RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN GO PUBLIC DI BURSA EFEK INDONESIA NASKAH PUBLIKASI
PENGARUH STOCK SPLIT TERHADAP LIKUIDITAS DAN RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN GO PUBLIC DI BURSA EFEK INDONESIA NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh : ZAINUL BACHTIAR B 200 090 031 PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS
Lebih terperinciBAB II PEMBAHASAN. keuangan yang terorganisasi, termasuk didalamnya adalah bank-bank. jasa para perantara pedagang efek (Febriana dan Mudjiati, 2007).
BAB II PEMBAHASAN 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Pengertian Pasar Modal Pengertian pasar modal secara umum adalah suatu sistem keuangan yang terorganisasi, termasuk didalamnya adalah bank-bank komersial dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mendaftarkan sahamnya di pasar modal atau berstatus ( go public ). Pasar
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan usaha yang meningkat pesat dan diiringi persaingan usaha yang semakin kompetitif mengakibatkan banyak perusahaan yang membutuhkan tambahan modal
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. Menurut kamus istilah keuangan dan investasi, stock split atau pemecahan
BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoretis 2.1.1 Pengertian Pemecahan Saham (Stock Split) Menurut kamus istilah keuangan dan investasi, stock split atau pemecahan saham merupakan
Lebih terperinciANALISIS PENGARUH RASIO PROFITABILITAS TERHADAP HARGA SAHAM DI PERUSAHAAN MANUFAKTUR
ANALISIS PENGARUH RASIO PROFITABILITAS TERHADAP HARGA SAHAM DI PERUSAHAAN MANUFAKTUR (Studi Kasus Pada Perusahaan Food and Beverages dan Consumers Goods yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2014)
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. surat berharga (obligasi) ataupun saham. Pasar modal memungkinkan para
10 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1. Pasar Modal Pasar modal merupakan wadah alternatif penghimpunan dana sebelum perbankan. Dimana di dalam pasar modal memungkinkan pemilihan sekuritas
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS
BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Pengertian Pemecahan Saham Pemecahan saham (stock split) adalah memecah selembar saham menjadi n lembar saham. Harga per lembar
Lebih terperinciA. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Saham merupakan salah satu instrument investasi di pasar modal yang diterbitkan oleh perusahaan. Saham yang ditawarkan perusahaan dalam bursa akan memudahkan
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN TEORITIS. dalam ekuitas pemegang saham. Menurut Abdul Halim (2007 : 98), split stock
BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Pemecahan Saham Menurut kamus investasi dan keuangan, peristiwa pemecahan saham merupakan cara yang dilakukan dengan tujuan untuk memecah jumlah saham
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pasar modal adalah pasar dari beberapa instrumen keuangan jangka panjang yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pasar modal adalah pasar dari beberapa instrumen keuangan jangka panjang yang dapat diperjualbelikan. Selain itu, pasar modal juga merupakan salah satu perantara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dimana diharapkan adanya pasar modal yang berfungsi secara optimal
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan pasar modal sebagai lembaga piranti investasi memiliki fungsi ekonomi dan keuangan yang semakin diperlukan oleh masyarakat sebagai media alternatif
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN UKDW. menawarkan saham perusahaan kepada publik atau biasa disebut go public.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada umumnya perusahaan yang mulai berkembang sangat membutuhkan tambahan modal. Salah satu cara untuk memperoleh tambahan modal dengan menawarkan saham perusahaan
Lebih terperinciSkripsi. Disusun Oleh : Wahyu Widya Yanti B
ANALISIS DAMPAK PENGUMUMAN RIGHT ISSUE TERHADAP RETURN SAHAM DI BURSA EFEK INDONESIA (Studi kasus pada perusahaan go public di BEI periode 2010-2013) Skripsi Diajukan untuk memenuhi tugas dan syarat-syarat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan sarana perusahaan untuk meningkatkan kebutuhan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pasar modal merupakan sarana perusahaan untuk meningkatkan kebutuhan jangka panjang dengan menjual saham atau mengeluarkan obligasi, para investor membutuhkan
Lebih terperinciBAB II URAIAN TEORITIS. Rahayu (2006) melakukan penelitian dengan judul Reaksi Pasar Terhadap
37 BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu Rahayu (2006) melakukan penelitian dengan judul Reaksi Pasar Terhadap Peristiwa Stock Split yang Terjadi di Bursa Efek Indonesia. Penelitian ini dilakukan
Lebih terperinciJBBE, Vol.06, No.2, Sept ISSN: X
ANALISIS PENGARUH SEBELUM DAN SESUDAH STOCK SPLIT TERHADAP STOCK RETURN PADA PERUSAHAAN PROPERTY AND REAL ESTATE YANG LISTING DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) Ade Manggala Hardianto 1 1 Jurusan Manajemen
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Hal ini mengidentifikasikan bahwa stock split merupakan alat yang. penting dalam praktik pasar modal.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Selama beberapa dekade terakhir ini, semakin banyak peristiwa pemecahan saham (stock split) di pasar modal yang dilakukan oleh para emiten di BEJ. Stock split
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Pasar modal (capital market) merupakan pasar untuk berbagai instrumen keuangan
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Pasar modal (capital market) merupakan pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik surat utang (obligasi), ekuiti (saham),
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. membeli surat-surat berharga. Pasar modal adalah suatu situasi dimana para
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1.Pasar Modal Pasar modal adalah pasar dimana para investor bertemu untuk menjual atau membeli surat-surat berharga. Pasar modal adalah suatu situasi dimana para pelakunya (penjual
Lebih terperinciANALISIS LIKUIDITAS SAHAM SEBELUM DAN SESUDAH STOCK SPLIT DI INDONESIA PADA TAHUN 2008
ANALISIS LIKUIDITAS SAHAM SEBELUM DAN SESUDAH STOCK SPLIT DI INDONESIA PADA TAHUN 2008 Maria Magdalena PD 1), M.Choery 2) Abstract Liquidity is a measure of the number of shares of stock transactions on
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keputusan untuk investasi, pembelanjaan jangka panjang serta keputusan menentukan jumlah dividen yang harus dibagikan kepada para investor sering menjadi masalah penting
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pasar modal (capital market) adalah suatu pasar dimana dana-dana jangka
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Pasar Modal Pasar modal (capital market) adalah suatu pasar dimana dana-dana jangka panjang baik hutang maupun modal sendiri diperdagangkan. Dana jangka
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. surat berharga lainnya yang ada di pasar modal dan dikenal luas di dalam
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Teoritis 2.1.1 Saham Saham (stock atau share) adalah surat berharga yang paling populer diantara surat berharga lainnya yang ada di pasar modal dan dikenal luas di dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Harga saham dapat dikatakan merupakan indikator keberhasilan pengelolaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Harga saham dapat dikatakan merupakan indikator keberhasilan pengelolaan suatu perusahaan. Pada prinsipnya semakin baik kinerja perusahaan dalam menghasilkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN UKDW. dan penerimaan devisa. Di Negara yang sedang berkembang usaha yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pembangunan suatu Negara memerlukan dana investasi dalam jumlah yang banyak sehingga perlu ada usaha yang mengarah pada dana investasi yang bersumber dari
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Wang Sutrisno (2000) dengan penelitian yang berjudul pengaruh stock split
8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian-penelitian terdahulu yang mendasari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Wang Sutrisno (2000) dengan penelitian yang berjudul pengaruh
Lebih terperinciPENGARUH KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN DAN TINGKAT KEMAHALAN HARGA SAHAM TERHADAP PEMECAHAN SAHAM
PENGARUH KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN DAN TINGKAT KEMAHALAN HARGA SAHAM TERHADAP PEMECAHAN SAHAM (Study Empiris Pada Perusahaan Go Public di BEI Tahun 2006-2007) SKRIPSI Disusun Sebagai Salah Satu Syarat
Lebih terperinciAnalisis Perbandingan Harga Saham dan Volume Perdagangan Saham Sebelum dan Sesudah Stock Split
Aset, Maret 2011, hal. 57-63 Vol. 13 No. 1 ISSN 1693-928X Analisis Perbandingan Harga Saham dan Volume Perdagangan Saham Sebelum dan Sesudah Stock Split IIN INDARTI DESTI MULYANI BR.PURBA Sekolah Tinggi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan salah satu unsur penting dan tolak ukur bagi kemajuan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal merupakan salah satu unsur penting dan tolak ukur bagi kemajuan perekonomian suatu negara. Kondisi pasar modal yang tumbuh dan berkembang dengan baik,
Lebih terperinciABNORMAL RETURN DI SEKITAR TANGGAL PENGUMUMAN STOCK SPLIT
ABNORMAL RETURN DI SEKITAR TANGGAL PENGUMUMAN STOCK SPLIT Oleh: Yogo Heru Prayitno 1) E-mail: yogo.heru@widyatama.ac.id 1) Universitas Widyatama Bandung ABSTRACT The researcher observed the announcement
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. diakibatkan adanya informasi yang masuk ke pasar. Semakin cepat informasi baru yang
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pasar Efisien (Efficient Market Hypothesis) Pasar dikatakan efisien apabila harga sekuritas mencapai harga keseimbangan baru yang diakibatkan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1) Ni Luh Putu Ari Cintya Devi dan Luh Komang Sudjarni (2012)
10 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Beberapa penelitian yang sebelumnya telah dilakukan berkaitan dengan topik yang serupa antara lain: 1) Ni Luh Putu Ari Cintya Devi dan Luh Komang Sudjarni
Lebih terperinciANALISIS PENGARUH RASIO PROFITABILITAS TERHADAP HARGA SAHAM EMITEN LQ45 YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN
ANALISIS PENGARUH RASIO PROFITABILITAS TERHADAP HARGA SAHAM EMITEN LQ45 YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2005-2008 Indah Nurmalasari Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dengan demikian, pasar modal juga bisa diartikan sebagi pasar untuk
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pasar Modal Pasar modal adalah pertemuan antara pihak yang memiliki kelebihan dana dengan pihak yang membutuhkan dana dengan cara memperjualbelikan sekuritas. Dengan demikian,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Peneliti mengambil 3 penelitian terdahulu sebagai dasar dalam penelitian saat ini, diantaranya adalah : 1. Penelitian yang dilakukan Marwata (2001), penelitian
Lebih terperinciPENGARUH STOCK SPLIT TERHADAP LIKUIDITAS SAHAM DAN ABNORMAL RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BEI TAHUN
PENGARUH STOCK SPLIT TERHADAP LIKUIDITAS SAHAM DAN ABNORMAL RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BEI TAHUN 2010-2014 Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perusahaan untuk memperoleh modal. Bagi perusahaan go public, beberapa
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Modal merupakan hal yang penting bagi perusahaan dalam mengembangkan kegiatan operasionalnya. Terdapat berbagai cara yang dapat dilakukan perusahaan untuk memperoleh
Lebih terperinciLANDASAN TEORI. Stock Split merupakan salah satu corporate action yang harus dipublikasikan
9 II. LANDASAN TEORI 2.1. Stock Split Stock Split merupakan salah satu corporate action yang harus dipublikasikan kepada publik. Hal tersebut diatur dalam pasal 68 dan 86 tahun 1995 tentang Pasar Modal
Lebih terperinciPENGARUH EARNING PER SHARE (EPS) TERHADAP HARGA SAHAM LQ-45 DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI)
PENGARUH EARNING PER SHARE (EPS) TERHADAP HARGA SAHAM LQ-45 DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) Fica Marcellyna (ficamarcellyna@ymail.com) Titin Hartini Jurusan Akuntansi STIE MDP Abstrak: Tujuan penelitian
Lebih terperinciANALISIS ABNORMAL RETURN DAN LIKUIDITAS SAHAM SEBELUM DAN SESUDAH STOCK SPLIT PERIODE
ANALISIS ABNORMAL RETURN DAN LIKUIDITAS SAHAM SEBELUM DAN SESUDAH STOCK SPLIT PERIODE 2008-2012 Wening Asriningsih Universitas Negeri Yogyakarta, Indonesia Email: wening.asri@yahoo.com Abstrak: Analisis
Lebih terperincikecil (Sunariyah, 2003:130). Harga per lembar saham bam setelah stock split
BABO KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pemecahan Saham (Stock Split) Pemecahan saham (Stock Split) merupakan aksi emiten di mana emiten melakukan pemecahan nilai nominal saham menjadi nilai nominal yang lebih kecil (Sunariyah,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perdagangan tersebut dapat memberikan return yang cukup baik bagi mereka,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan pasar modal yang cukup pesat beberapa tahun terakhir ini di indonesia, membuat para pelaku pasar modal telah menyadari bahwa perdagangan tersebut dapat
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STOCK SPLIT. Endang Sri Utami Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Mercu Buana Yogyakarta.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STOCK SPLIT Endang Sri Utami Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Mercu Buana Yogyakarta Abstract The study was done to obtain empirical evidence about the
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Harga Saham menentukan adanya permintaan dan penawaran (demand and
15 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Harga Saham menentukan adanya permintaan dan penawaran (demand and supply) terhadap jumlah lembaran saham, jika harga saham dinilai terlalu mahal (overvalued)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Saham adalah salah satu instrumen investasi yang dapat memberikan return UKDW
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saham adalah salah satu instrumen investasi yang dapat memberikan return yang optimal yaitu melalui dividen dan capital gain. Selain memberikan return, risiko yang
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Harga Saham Saham adalah surat berharga yang menunjukkan kepemilikan atas perusahaan sehingga pemegang saham memiliki hak klaim atas dividen atau distribusi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal memiliki peran penting dalam perekonomian suatu Negara karena pasar modal mempunyai fungsi ekonomi yaitu sebagai penyedia fasilitas yang mempertemukan dua
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kecil (Akhmad dan Ramadyansari, 2013). Pasar modal merupakan fasilitas yang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal mempunyai peranan penting sebagai salah satu sumber pembiayaan dana usaha di Indonesia, sedangkan disisi lain, pasar modal merupakan wahana investasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. membuktikan bahwa krisis ekonomi yang melanda negara-negara di Benua Eropa
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Berdasarkan Outlook Ekonomi dan Pasar Modal 2011, minat investor asing untuk masuk ke pasar modal Indonesia pada tahun 2011 tumbuh hingga 20%. Hal ini membuktikan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. dan indikator atau karakteristik pasar lainnya (Hastuti dan Lestari, 2005).
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Suatu informasi keuangan merupakan salah satu kebutuhan utama bagi para pemakai laporan keuangan karena informasi itu sendiri menggambarkan bagaimana keadaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sama, yaitu mendapatkan capital gain, yaitu selisih positif antara harga
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap investor melakukan investasi saham memiliki tujuan yang sama, yaitu mendapatkan capital gain, yaitu selisih positif antara harga jual dan harga beli saham dan
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS
BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Pasar Modal Ada bermacam-macam pengertian pasar modal, namun pada dasarnya pengertian pasar modal adalah sama. Dibawah ini ada
Lebih terperincipermintaan dan penawaran terhadap harga saham. Selain itu, informasi yang bere-
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada dasarnya, setiap perusahaan selalu membutuhkan dana dalam membiayai kegiatan operasionalnya, dana tersebut dapat diperoleh dari beberapa sumber, pertama
Lebih terperinciBAB II TINJUAN PUSTAKA. lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek. antara pembeli dan penjual dengan resiko untung atau rugi.
BAB II TINJUAN PUSTAKA 2.1 Pasar Modal Menurut Undang Undang Pasar Modal No. 8 Tahun 1995, Pasar Modal adalah kegiatan yang berkaitan dengan penawaran umum dan perdagangan efek, perusahaan publik yang
Lebih terperinciI Putu Gede Brahmaputra Waisnawa Suhadak R. Rustam Hidayat Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang
ANALISIS REAKSI PASAR ATAS PENGUMUMAN STOCK SPLIT OLEH PT. JAPFA COMFEED INDONESIA TBK. TAHUN 2013 (Studi Pada Perusahaan di Sektor Peternakan Yang Terdaftar di BEI Periode Tahun 2013) I Putu Gede Brahmaputra
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ketat. Hal ini ditandai dengan adanya kesepakatan dalam bidang bisnis yaitu ASEAN
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kemajuan zaman saat ini berdampak pada persaingan dunia usaha yang semakin ketat. Hal ini ditandai dengan adanya kesepakatan dalam bidang bisnis yaitu ASEAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pasar modal adalah jaringan tatanan yang memungkinkan pertukaran klaim
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar modal adalah jaringan tatanan yang memungkinkan pertukaran klaim jangka panjang dan penambahan financial assets pada saat yang sama sehingga memungkinkan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas tersebut adalah pemilik perusahaan
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Saham Saham dapat didefinisikan sebagai tanda penyertaan atau kepemilikan seseorang atau badan dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas. Wujud saham adalah selembar kertas
Lebih terperinciPDF created with FinePrint pdffactory Pro trial version BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan dewasa ini menunjukan bahwa sejalan dengan semakin kompleksnya dunia usaha membawa dampak pada tingginya tingkat persaingan antara perusahaan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Pasar Modal Pasar modal adalah sarana pertemuan antara pihak yang memiliki kelebihan dana dengan pihak yang membutuhkan dana dengan cara memperjual-belikan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. daya saing dan pangsa pasar agar dapat tetap survive dalam dunia bisnis yang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam era globalisasi perusahaan go public dituntut untuk meningkatkan daya saing dan pangsa pasar agar dapat tetap survive dalam dunia bisnis yang semakin
Lebih terperinciANALISIS PERBEDAAN TINGKAT HARGA PASAR SAHAM, RETURN SAHAM, DAN VOLUME PERDAGANGAN SAHAM PERUSAHAAN SEBELUM DAN SESUDAH STOCK SPLIT
ANALISIS PERBEDAAN TINGKAT HARGA PASAR SAHAM, RETURN SAHAM, DAN VOLUME PERDAGANGAN SAHAM PERUSAHAAN SEBELUM DAN SESUDAH STOCK SPLIT (Studi Kasus Pada Perusahaan yang Melakukan Stock Split Periode 2008-2012)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengharapkan keuntungan di masa mendatang. Tujuan dari investasi adalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Investasi merupakan penyaluran sumber dana yang ada sekarang dengan mengharapkan keuntungan di masa mendatang. Tujuan dari investasi adalah memperoleh penghasilan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
12 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dengan semakin meningkatnya kemajuan di bidang perdagangan dan perkembangan dalam era globalisasi, Indonesia dihadapkan pada perubahan berbagai aspek
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. sebelumnya yang meneliti tentang stock split dan akan menjelaskan persamaan dan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Pembahasan dalam penelitian ini merujuk pada penelitian-penelitian sebelumnya yang meneliti tentang stock split dan akan menjelaskan persamaan dan perbedaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. modal juga dapat dijadikan indikator bagi perkembangan perekonomian sebuah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pasar modal telah menjadi instrumen perekonomian yang penting bagi sebuah negara. Selain menjadi alternatif tempat untuk berinvestasi dan pembiayaan, pasar
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pasar modal dapat didefinisikan sebagai pasar untuk berbagai instrumen keuangan
9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pasar Modal 2.1.1 Pengertian Pasar Modal Pasar modal dapat didefinisikan sebagai pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik dalam
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. perusahaan melakukan stock split pada perusahaan manufaktur tahun 2007 hingga
BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Penelitian ini memiliki tujuan untuk meneliti dan mengetahui pengaruh kinerja keuangan perusahaan dan kemahalan harga saham terhadap keputusan perusahaan melakukan stock split
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORITIS DAN PENGUJIAN HIPOTESIS. keuangan jangka panjang yang bisa diperjual-belikan, baik dalam bentuk hutang
BAB II KAJIAN TEORITIS DAN PENGUJIAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Teoritis 2.1.1. Pasar Modal Menurut Husnan (2003) pasar modal adalah pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang bisa diperjual-belikan,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. (pasal 1 ayat (13) UU RI no. 8 tentang Pasar Modal). Efek itu sendiri
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 2.1 Pasar Modal Pasar modal adalah kegiatan yang bersangkutan dengan penawaran umum dan perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mendasar dalam pengambilan keputusan bagi para investor di pasar modal. Bagi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kebutuhan akan informasi yang handal dan berkualitas adalah kebutuhan yang mendasar dalam pengambilan keputusan bagi para investor di pasar modal. Bagi seorang investor,
Lebih terperinciBAB 1. Pasar modal adalah bagian dari pasar financial dan tempat bertemunya investor dan
BAB 1 1. Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar modal adalah bagian dari pasar financial dan tempat bertemunya investor dan perusahaan yang telah go public (emiten). Salah satu tujuan utama bagi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Saham (stock) merupakan salah satu instrument pasar keuangan yang paling
25 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Saham a. Pengertian Saham Saham (stock) merupakan salah satu instrument pasar keuangan yang paling popular. Menerbitkan saham merupakan salah satu pilihan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. harga pasar. Salah-satu karakteristik utama pasar modal yang efisien
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam pasar modal yang efisien semua sekuritas diperjualbelikan pada harga pasar. Salah-satu karakteristik utama pasar modal yang efisien adalah bahwa informasi tersedia
Lebih terperinciPENGUJIAN TERHADAP ABNORMAL RETURN DAN TRADING VOLUME ACTIVITY SEBAGAI REAKSI PASAR MODAL ATAS PERISTIWA STOCK SPLIT
PENGUJIAN TERHADAP ABNORMAL RETURN DAN TRADING VOLUME ACTIVITY SEBAGAI REAKSI PASAR MODAL ATAS PERISTIWA STOCK SPLIT Yovita Vivianty Indriadewi Atmadjaja * ABSTRACT Stock split is a corporate action by
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya setiap perusahaan membutuhkan dana untuk membiayai
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada dasarnya setiap perusahaan membutuhkan dana untuk membiayai kegiatan operasionalnya. Dana tersebut dapat diperoleh dari beberapa sumber, pertama berasal
Lebih terperinciOleh : INDAH NOOR KHOIRIA DEWI B FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO SEMARANG
PENGARUH STOCK SPLIT TERHADAP ABNORMAL RETURN DAN VOLUME PERDAGANGAN SAHAM PADA PERUSAHAAN BERTUMBUH DAN TIDAK BERTUMBUH (Studi Kasus Pada Bursa Efek Indonesia 2010-2014) Oleh : INDAH NOOR KHOIRIA DEWI
Lebih terperinciPENGARUH CURRENT RATIO
PENGARUH CURRENT RATIO, EARNINGS PER SHARE DAN RASIO PERTUMBUHAN PERUSAHAAN TERHADAP HARGA SAHAM PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2010 2014 AHSAN ARYA GUNA NPM: 141090292 Mahasiswa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. informasi mengenai corporate action. Corporate action adalah aktivitas emiten
1 BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Pasar modal merupakan tempat bagi investor untuk menanamkan modalnya. Syarat utama bagi investor untuk menanamkan modalnya adalah perasaan aman dan memperoleh laba
Lebih terperinciAndika Putra Pratama, Saryadi, Sendhang Nurseto. Jurusan Administrasi Bisnis Universitas Diponegoro.
ANALISIS PERBEDAAN HARGA SAHAM, VOLUME PERDAGANGAN SAHAM, RETURN SAHAM SEBELUM DAN SESUDAH INFORMASI RENCANA AKUISISI PT. BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) Tbk. OLEH PT. BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. Andika
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Saham Saham merupakan salah satu instrumen pasar modal paling diminati investor karena memberikan tingkat keuntungan menarik. Saham dapat didefinisikan sebagai tanda penyertaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mediator untuk mempertemukan pihak yang mempunyai kelebihan dana dengan pihak yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar Modal merupakan suatu sarana bagi perekonomian yang dapat dimanfaatkan oleh para pelaku pasar modal untuk menghimpun dana. Pasar modal juga merupakan mediator
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian PBV, DER, EPS, dan ROA Pengertian PBV (Price Book Value)
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Pengertian PBV, DER, EPS, dan ROA 2.1.1.1 Pengertian PBV (Price Book Value) Rasio PBV (Price Book Value) ini di definisikan sebagai rasio harga saham
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Darmadji dan Fakhrudin (2006) Saham dapat didefenisikan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. URAIAN TEORITIS 1. Saham a. Pengertian saham Menurut Darmadji dan Fakhrudin (2006) Saham dapat didefenisikan sebagai tanda penyertaan atau pemilikan seseorang atau badan hukum
Lebih terperinciREAKSI PASAR MODAL TERHADAP PERISTIWA STOCK SPLIT PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA
REAKSI PASAR MODAL TERHADAP PERISTIWA STOCK SPLIT PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA Robert Jao Fakultas Ekonomi, Jurusan Akuntansi Universitas Atma Jaya Makassar jao_robert@hotmail.com
Lebih terperinciANALISIS PERBEDAAN TRADING VOLUME ACTIVITY
ANALISIS PERBEDAAN TRADING VOLUME ACTIVITY DAN ABNORMAL RETURN SEBELUM DAN SESUDAH PENGUMUMAN BUY BACK SAHAM (Studi pada Perusahaan yang Terdaftar di BEI yang Melakukan Buy Back Tahun 2012-2014) Rizka
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pertumbuhan iklim investasi di Indonesia saat ini, ditandai dengan ramainya
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pertumbuhan iklim investasi di Indonesia saat ini, ditandai dengan ramainya transaksi jual-beli saham yang terjadi di Bursa Efek Indonesia (BEI). Hal ini memiliki
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Pasar modal adalah pasar dengan berbagai instrumen keuangan jangka panjang
14 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pasar Modal Pasar modal adalah pasar dengan berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang bisa di perjual belikan, baik dalam bentuk hutang maupun modal sendiri, baik yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang telah go public dalam upaya menambah dana kegiatan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kecendrungan tata ekonomi dunia semakin diwarnai dan ditentukan oleh perkembangan pasar modal. Pasar modal ini sendiri sebagai indikator kemajuan perekonomian
Lebih terperinciOleh: Fretty Asih Rumanti dan Moerdiyanto ABSTRAK
PENGARUH PEMECAHAN SAHAM (STOCK SPLIT) TERHADAP RETURN DAN TRADING VOLUME ACTIVITY (TVA) SAHAM PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2006-2010 ABSTRAK Oleh: Fretty Asih Rumanti dan
Lebih terperinciAl Azhar A, Emrinaldi Nur DP & M Alwi Montazeri Fakultas Ekonomi Universitas Riau
Analisis Abnormal Return Saham, Volume Perdagangan Saham, Likuiditas Saham, dan Variabilitas Tingkat Keuntungan Saham sebelum dan sesudah Stock Split (Al Azhar A, Emrinaldi Nur DP & M Alwi Montarezi) ANALISIS
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pasar modal merupakan alternatif investasi di samping perbankan. Hal ini
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan pasar modal di Indonesia merupakan indikator bahwa pasar modal merupakan alternatif investasi di samping perbankan. Hal ini menunjukkan bahwa kepercayaan
Lebih terperinci