2. Sub Bidang Penataan Infrastruktur Wilayah. d. Bidang Perekonomian membawahkan : 1. Kepala Sub Bidang Perindustrian, Perdagangan dan Investasi; 2. K
|
|
- Farida Cahyadi
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB XXVI BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH Bagian Kesatu Susunan Organisasi Pasal 516 Susunan organisasi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, terdiri dari: a. Kepala Badan; b. Sekretaris membawahkan : 1. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian; 2. Sub Bagian Keuangan; 3. Sub Bagian Program, Evaluasi dan Pelaporan. c. Bidang Penataan Ruang dan Prasarana Wilayah membawahkan : 1. Sub Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup;
2 2. Sub Bidang Penataan Infrastruktur Wilayah. d. Bidang Perekonomian membawahkan : 1. Kepala Sub Bidang Perindustrian, Perdagangan dan Investasi; 2. Kepala Sub Bidang Ketahanan Pangan dan Agribisnis. e. Bidang Sosial Kemasyarakatan membawahkan : 1. Kepala Sub Bidang Kesejahteraan Sosial dan Gender; 2. Kepala Sub Bidang Sumber Daya Manusia, Budaya dan Keagamaan. f. Bidang Pemerintahan membawahkan : 1. Kepala Sub Bidang Tata Pemerintahan dan Kerjasama Pembangunan; 2. Kepala Sub Bidang Politik, Hukum, HAM dan Ketertiban. g. Bidang Perencanaan Program dan Anggaran Pembangunan; 1. Kepala Sub Bidang Perencanaan Penganggaran Pembangunan; 2. Kepala Sub Bidang Perencanaan Program Pembangunan. h. Bidang Pengendalian Program Pembangunan; 1. Kepala Sub Bidang Pengendalian dan Evaluasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah; 2. Kepala Sub Bidang Pengendalian dan Evaluasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah. i. Unit Pelaksana Teknis Badan; j. Kelompok Jabatan Fungsional. Bagian Kedua Kepala Badan Pasal 517 (1) Kepala Badan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 516 huruf a, mempunyai tugas pokok melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan di bidang perencanaan pembangunan daerah. (1), Kepala Badan mempunyai fungsi sebagai berikut: a. penyusunan perencanaan dan pengendalian pemanfaatan ruang wilayah provinsi; b. penyusunan perencanaan dan pengendalian pembangunan regional secara makro; c. pengoordinasian, memfasilitasi, dan menyusun rencana strategis daerah dan dokumen perencanaan daerah lainnya; d. penyiapan dan penyusunan kebijakan perencanaan, dan pengendalian pembangunan daerah;
3 e. penyusunan rencana pembiayaan pembangunan dan rencana anggaran pendapatan dan belanja daerah provinsi baik rutin maupun pembangunan dengan koordinasi Sekretaris Daerah; f. penyusunan, perencanaan, dan pengoordinasian di bidang penataan ruang dan prasarana wilayah, perekonomian, sosial kemasyarakatan, pemerintahan, perencanaan program, dan anggaran pembangunan serta bidang pengendalian program pembangunan; g. pengoordinasian perencanaan dan pengendalian dengan dinas/badan/lembaga dalam lingkungan Pemerintah Provinsi, maupun dengan instansi lainnya; h. evaluasi dan pelaporan perkembangan pelaksanaan perencanaan program kegiatan tahunan dan daerah; i. pemberian fasilitas dan media perencanaan lintas Kabupaten dan Kota; j. pemberian pelayanan informasi dalam bidang kebijakan perencanaan daerah; k. pengendalian dan evaluasi perencanaan pembangunan; l. penataan dan pelaksanaan tugas kesekretariatan; m. pengawasan dan pengendalian internal Badan; n. pelaksanaan tugas lain sesuai tugas dan fungsinya. (3) Dalam melaksanakan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Kepala Badan mempunyai rincian tugas sebagai berikut: a. merumuskan rencana operasional Badan Perencanaan Pembangunan Daerah; d. merumuskan dan mengoordinasikan kegiatan perencanaan daerah dengan dinas, badan, baik dalam lingkungan Pemerintah Provinsi maupun dengan instansi lainnya; e. merumuskan dan mengoordinasikan rencana pembangunan dan tata ruang wilayah regional secara makro; f. merumuskan dan mengoordinasikan penyusunan rencana strategis daerah dan atau dokumen perencanaan dan pembangunan daerah lainnya;
4 g. merumuskan dan mengoordinasikan penyusunan program pembangunan yang diusulkan kepada pemerintah pusat untuk dimasukan kedalam program nasional; h. merumuskan dan mengoordinasikan penyusunan rencana pembiayaan anggaran pendapatan dan belanja daerah provinsi dengan koordinasi sekretaris daerah; i. memberikan pelayanan informasi tentang kebijakan perencanaan daerah; j. merumuskan, memfasilitasi dan mediasi kegiatan perencanaan lintas kabupaten dan kota dan antar wilayah/provinsi; k. merumuskan pelaksanaan penyusunan perencanaan program dan anggaran pembangunan, jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang; l. merumuskan penyelenggaraan koordinasi dan fasilitasi program dan anggaran kerjasama pembangunan; m. merumuskan pelaksanaan koordinasi, integrasi, sinkronisasi, dan simplifikasi dalam pelaksanaan tugas; n. membuat laporan dan evaluasi pelaksanaan tugas, sesuai tugas dan o. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan pimpinan, baik (4) Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1), membawahkan: a. Sekretaris; b. Kepala Bidang Penataan Ruang dan Prasarana Wilayah; c. Kepala Bidang Perekonomian; d. Kepala Bidang Sosial Kemasyarakatan; e. Kepala Bidang Pemerintahan; f. Kepala Bidang Perencanaan Program dan Anggaran Pembangunan; g. Kepala Bidang Pengendalian Program Pembangunan; h. Kepala Unit Pelaksana Teknis Badan; i. Kelompok Jabatan Fungsional. Bagian Ketiga Sekretaris Pasal 518 (1) Sekretaris sebagaimana dimaksud dalam Pasal 517 ayat (4) huruf a, mempunyai tugas pokok membantu Kepala Badan dalam
5 melaksanakan perumusan rencana program dan kegiatan, mengoordinasikan, monitoring, urusan administrasi umum dan kepegawaian, keuangan, serta perencanaan evaluasi dan pelaporan. (2) Untuk melaksanakan tugas pokok, Sekretaris mempunyai fungsi sebagai berikut: a. penyusunan rencana program dan kegiatan, sesuai dengan bidang tugasnya; b. perumusan kebijakan, pedoman, standarisasi, koordinasi, pembinaan dan pengembangan administrasi umum dan kepegawaian, keuangan, serta evaluasi dan pelaporan; c. perumusan pengaturan, pembinaan, pengembangan pelaksanaan administrasi umum dan kepegawaian, keuangan, serta evaluasi dan pelaporan; d. pelaksanaan evaluasi, supervisi, dan pelaporan kebijakan standarisasi program administrasi umum dan kepegawaian, keuangan, serta evaluasi dan pelaporan; e. penyiapan data dan bahan urusan administrasi umum dan kepegawaian, keuangan, serta evaluasi dan pelaporan; f. pengelolaan urusan administrasi umum dan kepegawaian, keuangan, serta penyusunan program evaluasi dan pelaporan; g. pengelolaan dan penyelenggaraan data dan informasi; h. pengawasan dan pengendalian internal Badan. (3) Dalam melaksanakan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Sekretaris mempunyai rincian tugas sebagai berikut: a. merencanakan kegiatan operasional di lingkungan kesekretariatan Badan; d. merencanakan bahan rumusan kebijakan, pedoman, standarisasi, pelayanan administrasi umum dan kepegawaian, keuangan, serta evaluasi dan pelaporan; e. merencanakan pembinaan dan pengembangan administrasi umum dan kepegawaian, keuangan, serta evaluasi dan pelaporan; f. merencanakan bahan rumusan rancangan kebijakan teknis penyelenggaraan kearsipan, kerumahtanggaan, pengelolaan barang, kehumasan, kepustakaan dan efisiensi tatalaksana badan;
6 g. membuat laporan dan evaluasi pelaksanaan tugas, sesuai tugas dan h. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan pimpinan, baik (4) Sekretaris sebagaimana dimaksud pada ayat (1), membawahkan: a. Kepala Sub Bagian Umum dan Kepegawaian; b. Kepala Sub Bagian Keuangan; c. Kepala Sub Bagian Program, Evaluasi dan Pelaporan. Paragraf 1 Kepala Sub Bagian Umum dan Kepegawaian Pasal 519 (1) Kepala Sub Bagian Umum dan Kepegawaian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 518 ayat (4) huruf a, mempunyai tugas pokok membantu Sekretaris dalam melaksanakan penyiapan administrasi surat menyurat, kearsipan, perlengkapan, rumah tangga, kepustakaan, kehumasan, administrasi kepegawaian, dan pengelolaan inventaris barang dan aset Badan. (1), Kepala Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai rincian tugas sebagai berikut: a. menyusun rencana operasional Sub Bagian Umum dan Kepegawaian; d. melaksanakan administrasi ketatausahaan Badan; e. melaksanakan urusan rumah tangga Badan; f. melaksanakan kegiatan kearsipan dan pengelolaan kepustakaan; g. melaksanakan penyusunan rencana kebutuhan barang Badan; h. melaksanakan pengelolaan inventaris barang dan aset Badan; i. melaksanakan pembinaan dan manajemen kepegawaian lingkup Badan; j. melaksanakan fungsi kehumasan; k. melaporkan dan mengevaluasi hasil kegiatan, sesuai tugas dan
7 l. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan pimpinan, baik Paragraf 2 Kepala Sub Bagian Keuangan Pasal 520 (1) Kepala Sub Bagian Keuangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 518 ayat (4) huruf b, mempunyai tugas pokok membantu Sekretaris dalam melaksanakan penyiapan bahan penyusunan rencana kas anggaran, pembukuan, verifikasi dan perbendaharaan Badan. (1), Kepala Sub Bagian Keuangan mempunyai rincian tugas sebagai berikut: a. menyusun rencana operasional Sub Bagian Keuangan; d. menyiapkan rencana anggaran kas kegiatan di lingkungan badan; e. menyiapkan data, perhitungan anggaran dan belanja badan; f. mengoreksi konsep pembayaran dan pengeluaran anggaran belanja badan dari sumber APBD maupun APBN; g. melaksanakan pengelolaan akuntansi keuangan badan; h. menyusun laporan keuangan badan; i. melaporkan dan mengevaluasi hasil kegiatan, sesuai tugas dan j. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan pimpinan, baik Paragraf 3 Kepala Sub Bagian Program, Evaluasi dan Pelaporan Pasal 521 (1) Kepala Sub Bagian Program, Evaluasi dan Pelaporan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 518 ayat (4) huruf c, mempunyai tugas pokok membantu Sekretaris dalam melaksanakan penyiapan perumusan program dan kegiatan, serta evaluasi dan pelaporan. (1), Kepala Sub Bagian Program, Evaluasi dan Pelaporan mempunyai rincian tugas sebagai berikut:
8 a. menyusun rencana operasional Sub Bagian Program, Evaluasi dan Pelaporan; d. mengoordinasikan penyusunan konsep Rencana Strategis (Renstra) badan; e. mengoordinasikan penyusunan rencana kerja (Renja) badan; f. mengoordinasikan penyusunan laporan kinerja badan, bahan rencana pembangunan jangka menengah daerah, Laporan Pertanggungjawaban Pemerintahan Daerah (LPPD), dan Laporan Keuangan dan Pertanggungjawaban Daerah (LKPD) badan; g. mengoordinasikan penyusunan rencana anggaran belanja badan yang bersumber dari APBD maupun APBN; h. melaksanakan monitoring, evaluasi dan pelaporan program, dan kegiatan badan; i. melaksanakan fasilitasi program dan kegiatan dari Pemerintah pusat untuk provinsi dan kabupaten/kota; j. melaksanakan pengelolaan data dan informasi badan; k. melaporkan dan mengevaluasi hasil kegiatan, sesuai tugas dan l. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan pimpinan, baik Bagian Keempat Kepala Bidang Penataan Ruang dan Prasarana Wilayah Pasal 522 (1) Kepala Bidang Penataan Ruang dan Prasarana Wilayah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 517 ayat (4) huruf b, mempunyai tugas pokok membantu Kepala Badan dalam melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan Provinsi di bidang penataan ruang dan lingkungan hidup, serta penataan infrastruktur wilayah. (1), Kepala Bidang Penataan Ruang dan Prasarana Wilayah mempunyai fungsi sebagai berikut: a. pelaksanaan kegiatan perencanaan, penganggaran, dan pengendalian bidang penataan ruang, lingkungan hidup dan penataan infrastruktur wilayah pada mitra bidang;
9 b. pelaksanaan koordinasi, fasilitasi, dan mediasi perencanaan pembangunan antar sektor dan wilayah serta perencanaan strategis daerah bidang penataan ruang, lingkungan hidup dan penataan infrastruktur wilayah; c. pengoordinasian dan penilaian kelayakan usulan-usulan program/kegiatan prioritas untuk bidang penataan ruang, lingkungan hidup dan penataan infrastruktur wilayah; d. pelaksanaan analisis permasalahan di bidang Penataan Ruang dan Prasarana Wilayah, serta merumuskan langkah-langkah kebijakan pemecahannya; e. pelaksanaan penyiapan bahan pengaturan, pembinaan, dan pengawasan penataan ruang; f. pelaksanaan pengendalian dan evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan mitra bidangnya. (3) Dalam melaksanakan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Kepala Bidang Penataan Ruang dan Prasarana Wilayah mempunyai rincian tugas sebagai berikut: a. merencanakan kegiatan operasional Bidang Penataan Ruang dan Prasarana Wilayah; d. merencanakan bahan koordinasi, fasilitasi, dan mediasi perencanaan pembangunan antar sektor dan wilayah, serta perencanaan strategis daerahdi bidang tata ruang dan lingkungan hidup, serta penataan infrastruktur wilayah; e. merencanakan bahan pengendalian kebijakan perencanaan tata ruang pembangunan antar sektor dan wilayah di bidang tata ruang dan lingkungan hidup, serta penataan infrastruktur wilayah; f. merencanakan bahan penilaian kelayakan usulan-usulan program/proyek dan kegiatan prioritas di bidang tata ruang dan lingkungan hidup, serta penataan infrastruktur wilayah; g. merencanakan analisis permasalahan di bidang tata ruang dan lingkungan hidup serta penataan infrastruktur wilayah, serta merumuskan langkah-langkah kebijakan pemecahannya; h. merencanakan program bidang penataan ruang dan prasarana wilayah dengan rencana strategis Badan;
10 i. merencanakan bahan koordinasi dengan unit kerja atau satuan kerja terkait; j. merencanakan koordinasi, integrasi, sinkronisasi, dan simplifikasi dalam pelaksanaan tugas; k. melaporkan dan mengevaluasi hasil kegiatan, sesuai tugas dan l. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan pimpinan, baik (4) Kepala Bidang Penataan Ruang dan Prasarana Wilayah sebagaimana dimaksud pada ayat (1), membawahkan: a. Kepala Sub Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup; b. Kepala Sub Bidang Penataan Infrastruktur Wilayah. Paragraf 1 Kepala Sub Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup Pasal 523 (1) Kepala Sub Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup sebagaimana dimaksud dalam Pasal 522 ayat (4) huruf a, mempunyai tugas pokok membantu Kepala Bidang Penataan Ruang dan Prasarana Wilayah dalam melaksanakan penyiapan bahan perumusan, dan penetapan kebijakan perencanaan tata ruang dan lingkungan hidup. (1), Kepala Sub Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup mempunyai rincian tugas sebagai berikut: a. menyusun rencana operasional Sub Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup; d. menyusun bahan koordinasi tentang perencanaan ruang, pemanfaatan ruang, pengendalian ruang dan lingkungan hidup; e. melaksanakan penyiapan bahan untuk perumusan dan penetapan kebijakan strategis daerah, di bidang penataan ruang dan lingkungan hidup; f. melaksanakan penyiapan bahan kebijakan perencanaan, penganggaran dan pengendalian mitra Sub Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup;
11 g. melaksanakan pengolahan data dan informasi di bidang perencanaan tata ruang dan lingkungan hidup; h. melaksanakan koordinasi dengan unit kerja atau satuan kerja terkait; i. melaporkan dan mengevaluasi hasil kegiatan, sesuai tugas dan j. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan, pimpinan baik Paragraf 2 Kepala Sub Bidang Penataan Infrastruktur Wilayah Pasal 524 (1) Kepala Sub Bidang Penataan Insfrastruktur Wilayah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 522 ayat (4) huruf b,mempunyai tugas pokok membantu Kepala Bidang Penataan Ruang dan Prasarana Wilayah dalam melaksanakan penyiapan bahan perumusan dan penetapan kebijakan perencanaan penataan infrastruktur wilayah. (1), Kepala Sub Bidang Penataan Infrastruktur Wilayah mempunyai rincian tugas sebagai berikut: a. menyusun rencana operasional Sub Bidang Penataan Infrastruktur Wilayah; d. menyusun bahan koordinasi tentang perencanaan penataan infrastruktur wilayah; e. melaksanakan penyiapan bahan untuk perumusan dan penetapan kebijakan perencanaan strategis daerah bidang penataan infrastruktur wilayah; f. melaksanakan penyiapan bahan kebijakan perencanaan, penganggaran dan pengendalian mitra Sub Bidang Penataan Infrastruktur Wilayah; g. melaksanakan pengolahan data dan informasi di bidang perencanaan penataan infrastruktur wilayah; h. melaksanakan koordinasi dengan unit kerja atau satuan kerja terkait;
12 i. melaporkan dan mengevaluasi hasil kegiatan, sesuai tugas dan j. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan pimpinan, baik Bagian Kelima Kepala Bidang Perekonomian Pasal 525 (1) Kepala Bidang Perekonomian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 517 ayat (4) huruf c, mempunyai tugas pokok membantu Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dalam melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan Provinsi di bidang perindustrian, perdagangan, investasi, koperasi dan UMKM, budaya dan pariwisata, tenaga kerja dan transmigrasi, serta ketahanan pangan dan agribisnis. (1), Kepala Bidang Perekonomian mempunyai fungsi sebagai berikut: a. pelaksanaan kegiatan perencanaan, penganggaran, dan pengendalian bidang perindustrian, perdagangan, investasi, koperasi dan UMKM, Budaya dan Pariwisata, Tenaga Kerja dan Transmigrasi, ketahanan pangan dan agribisnis, serta mitra bidangnya; b. pelaksanaan koordinasi, fasilitasi, dan mediasi perencanaan pembangunan antar sektor dan wilayah, serta perencanaan strategis daerah di bidang perindustrian, perdagangan, investasi, koperasi dan UMKM, budaya dan pariwisata, tenaga kerja dan transmigrasi, serta ketahanan pangan dan agribisnis; c. pengoordinasian dan penilaian kelayakan usulan-usulan program/kegiatan prioritas untuk sektor perindustrian, perdagangan, investasi, koperasi dan UMKM, budaya dan pariwisata, tenaga kerja dan transmigrasi, serta ketahanan pangan dan agribisnis; d. pelaksanaan analisis permasalahan di bidang perekonomian, serta merumuskan langkah-langkah kebijakan pemecahannya; e. pelaksanaan pengendalian dan evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan mitra bidangnya. (3) Dalam melaksanakan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Kepala Bidang Perekonomian mempunyai rincian tugas sebagai berikut:
13 a. merencanakan kegiatan operasional Bidang Perekonomian; d. merencanakan bahan koordinasi, fasilitasi, dan mediasi perencanaan pembangunan di bidang perindustrian, perdagangan, investasi, koperasi dan UMKM, budaya dan pariwisata, tenaga kerja dan transmigrasi, serta ketahanan pangan dan agribisnis; e. merencanakan bahan pengendalian kebijakan perencanaan perindustrian, perdagangan, investasi, koperasi dan UMKM, budaya dan pariwisata, tenaga kerja dan transmigrasi, serta ketahanan pangan dan agribisnis; f. merencanakan bahan penilaian kelayakan usulan-usulan program/kegiatan prioritas di bidang perindustrian, perdagangan, investasi, koperasi dan UMKM, budaya dan pariwisata, tenaga kerja dan transmigrasi serta ketahanan pangan dan agribisnis; g. merencanakan analisis permasalahan di bidang perindustrian, perdagangan, investasi, koperasi dan UMKM, budaya, dan pariwisata, tenaga kerja dan transmigrasi serta ketahanan pangan dan agribisnis, serta merumuskan langkah-langkah kebijakan pemecahannya; h. merencanakan program bidang perindustrian, perdagangan, investasi, koperasi dan UMKM, budaya dan pariwisata, tenaga kerja dan transmigrasi, serta ketahanan pangan dan agribisnis; i. melaksanakan koordinasi, integrasi, sinkronisasi, dan simplifikasi dalam pelaksanaan tugas; j. melaporkan dan mengevaluasi hasil kegiatan, sesuai tugas dan k. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan pimpinan, baik (4) Kepala Bidang Perekonomian sebagaimana dimaksud ayat (1), membawahkan: a. Kepala Sub Bidang Perindustrian, Perdagangan dan Investasi; b. Kepala Sub Bidang Ketahanan Pangan dan Agribisnis. Paragraf 1 Kepala Sub Bidang Perindustrian, Perdagangan dan Investasi
14 Pasal 526 (1) Kepala Sub Bidang Perindustrian, Perdagangan dan Investasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 525 ayat (4) huruf a,mempunyai tugas pokok membantu Kepala Bidang Perekonomian dalam melaksanakan penyiapan bahan perumusan dan penetapan kebijakan perencanaan di bidang perindustrian, perdagangan, dan investasi, koperasi dan UMKM, budaya dan pariwisata, tenaga kerja dan transmigrasi. (1), Kepala Sub Bidang Perindustrian, Perdagangan dan Investasi mempunyai rincian tugas sebagai berikut: a. menyusun rencana operasional Sub Bidang Perindustrian, Perdagangan dan Investasi; d. mengidentifikasikan, mengumpulkan, dan menyusun bahan-bahan koordinasi tentang perencanaan strategis daerah di bidang perindustrian, perdagangan dan investasi, koperasi, dan UMKM, budaya dan pariwisata, serta tenaga kerja dan transmigrasi; e. melaksanakan penyiapan bahan untuk perumusan dan penetapan kebijakan perencanaan di bidang perindustrian, perdagangan dan investasi, koperasi dan UMKM, budaya dan pariwisata, serta tenaga kerja dan transmigrasi; f. melaksanakan penyiapan bahan kebijakan perencanaan, penganggaran dan pengendalian mitra Sub Bidang Perindustrian, Perdagangan dan Investasi; g. melaksanakan koordinasi dengan unit kerja atau satuan kerja terkait; h. melaporkan dan mengevaluasi hasil kegiatan, sesuai tugas dan i. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan pimpinan, baik Paragraf 2 Kepala Sub Bidang Ketahanan Pangan dan Agribisnis
15 Pasal 527 (1) Kepala Sub Bidang Ketahanan Pangan dan Agribisnis sebagaimana dimaksud dalam Pasal 525 ayat (4) huruf b, mempunyai tugas pokok membantu Kepala Bidang Perekonomian dalam melaksanakan penyiapan bahan perumusan dan penetapan kebijakan perencanaan di bidang ketahanan pangan dan agribisnis. (1), Kepala Sub Bidang Ketahanan Pangan dan Agribisnis mempunyai tugas sebagai berikut: a. menyusun rencana operasional Sub Bidang Ketahanan Pangan dan Agribisnis; d. mengidentifikasikan, mengumpulkan, dan menyusun bahan-bahan koordinasi tentang perencanaan di bidang ketahanan pangan dan agribisnis; e. melaksanakan penyiapan bahan untuk perumusan dan penetapan kebijakan perencanaan di bidang Ketahanan Pangan dan Agribisnis; f. melaksanakan penyiapan bahan kebijakan perencanaan, penganggaran dan pengendalian mitra Sub Bidang Ketahanan Pangan dan Agribisnis; g. melaksanakan pengolahan data dan informasi di bidang perencanaan di bidang ketahanan pangan dan agribisnis; h. melaksanakan koordinasi dengan unit kerja atau satuan kerja terkait; i. melaporkan dan mengevaluasi hasil kegiatan, sesuai tugas dan j. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan pimpinan, baik Bagian Keenam Kepala Bidang Sosial Kemasyarakatan Pasal 528 (1) Kepala Bidang Sosial Kemasyarakatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 517 ayat (4) huruf d, mempunyai tugas pokok membantu Kepala Badan dalam melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan
16 Provinsi di bidang kesejahteraan sosial, gender, sumber daya manusia, budaya, dan keagamaan. (1), Kepala Bidang Sosial Kemasyarakatan mempunyai fungsi sebagai berikut: a. pelaksanaan kegiatan perencanaan, penganggaran, dan pengendalian bidang kesejahteraan sosial, gender, sumber daya manusia, budaya, dan keagamaan pada mitra bidangnya; b. pelaksanaan koordinasi, fasilitasi, dan mediasi perencanaan pembangunan, serta perencanaan strategis daerah di bidang kesejahteraan sosial, gender, sumber daya manusia, budaya, dan keagamaan, antar sektor dan wilayah; c. pengoordinasian, pengintegrasian, mensinkronosasikan usulanusulan program/kegiatan prioritas pembangunan kesejahteraan sosial, gender, sumber daya manusia, budaya dan keagamaan; d. pelaksanaan analisis permasalahan di bidang sosial kemasyarakatan, serta merumuskan langkah-langkah kebijakan pemecahannya; e. pelaksanaan pengendalian dan evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan mitra bidangnya; f. pelaksanaan tugas lain sesuai tugas dan fungsinya. (3) Dalam melaksanakan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Kepala Bidang Sosial Kemasyarakatan mempunyai rincian tugas sebagai berikut: a. merencanakan kegiatan operasional Bidang Sosial Kemasyarakatan; d. merencanakan bahan koordinasi, fasilitasi dan mediasi perencanaan pembangunan dan perencanaan strategis daerah bidang kesejahteraan sosial, gender, sumber daya manusia, budaya dan keagamaan; e. merencanakan bahan pengendalian kebijakan perencanaan pembangunan kesejahteraan sosial, gender, sumber daya manusia, budaya dan keagamaan; f. merencanakan bahan penilaian kelayakan usulan-usulan program/kegiatan prioritas di bidang kesejahteraan sosial, gender, sumber daya manusia, budaya, dan keagamaan;
17 g. merencanakan bahan analisis permasalahan di kesejahteraan sosial, gender, sumber daya manusia, budaya dan keagamaan, serta merumuskan langkah-langkah kebijakan pemecahannya; h. merencanakan bahan program bidang kesejahteraan sosial, gender, sumber daya manusia, budaya dan keagamaan; i. merencanakan bahan koordinasi, integrasi, sinkronisasi, dan simplifikasi dalam pelaksanaan tugas; j. melaporkan dan mengevaluasi hasil kegiatan, sesuai tugas dan k. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan pimpinan, baik (4) Kepala Bidang Sosial Kemasyarakatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), membawahkan: a. Kepala Sub Bidang Kesejahteraan Sosial dan Gender; b. Kepala Sub Bidang Sumber Daya Manusia, Budaya dan Keagamaan. Paragraf 1 Kepala Sub Bidang Kesejahteraan dan Gender Pasal 529 (1) Kepala Sub Bidang Kesejahteraan dan Gender sebagaimana dimaksud dalam Pasal 528 ayat (4) huruf a, mempunyai tugas pokok membantu Kepala Bidang Sosial Kemasyarakatan dalam melaksanakan penyiapan bahan perumusan dan penetapan kebijakan perencanaan di bidang kesejahteraan sosial dan gender. (1), Kepala Sub Bidang Kesejahteraan dan Gender mempunyai tugas sebagai berikut: a. menyusun rencana operasional Sub Bidang Kesejahteraan dan Gender; d. mengidentifikasikan, mengumpulkan, dan menyusun bahan-bahan koordinasi tentang perencanaan strategis daerah di bidang kesejahteraan sosial dan gender; e. melaksanakan penyiapan bahan untuk perumusan dan penetapan kebijakan perencanaan di bidang kesejahteraan sosial dan gender;
18 f. melaksanakan penyiapan kebijakan perencanaan, penganggaran dan pengendalian mitra Sub Bidang Kesejahteraan Sosial dan Gender; g. melaksanakan koordinasi dengan unit kerja atau satuan kerja terkait; h. melaporkan dan mengevaluasi hasil kegiatan, sesuai tugas dan i. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan pimpinan, baik Paragraf 2 Kepala Sub Bidang Sumber Daya Manusia, Budaya dan Keagamaan Pasal 530 (1) Kepala Sub Bidang Sumber Daya Manusia, Budaya dan Keagamaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 528 ayat (4) huruf b, mempunyai tugas pokok membantu Kepala Bidang Sosial Kemasyarakatan dalam melaksanakan penyiapan bahan perumusan dan penetapan kebijakan perencanaan di bidang sumber daya manusia, budaya, dan keagamaan. (1), Kepala Sub Bidang Sumber Daya Manusia, Budaya dan Keagamaan mempunyai rincian tugas sebagai berikut: a. menyusun rencana operasional Sub Bidang Sumber Daya Manusia, Budaya dan Keagamaan; d. menyusun bahan koordinasi tentang perencanaan strategis daerah pada bidang sumber daya manusia, budaya, dan keagamaan; e. melaksanakan penyiapan bahan untuk perumusan dan penetapan kebijakan perencanaan di bidang sumber daya manusia, budaya dan keagamaan; f. melaksanakan penyiapan bahan kebijakan perencanaan, penganggaran dan pengendalian mitra Sub Bidang Sumber Daya Manusia, Budaya dan Keagamaan;
19 g. melaksanakan koordinasi dengan unit kerja atau satuan kerja terkait; h. melaporkan dan mengevaluasi hasil kegiatan, sesuai tugas dan i. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan pimpinan, baik Bagian Ketujuh Kepala Bidang Pemerintahan Pasal 531 (1) Kepala Bidang Pemerintahan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 517 ayat (4) huruf e, mempunyai tugas pokok membantu Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dalam melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan Provinsi di bidang tata pemerintahan, kerjasama pembangunan, politik, hukum, HAM, dan ketertiban. (1), Kepala Bidang Pemerintahan mempunyai fungsi sebagai berikut: a. pelaksanaan kegiatan perencanaan, penganggaran dan pengendalian bidang tata pemerintahan, kerjasama pembangunan, politik, hukum, HAM, dan ketertiban, serta mitra bidangnya; b. pelaksanaan koordinasi, fasilitasi, dan mediasi perencanaan pembangunan antar sektor dan wilayah, serta perencanaan strategis daerah di bidang tata pemerintahan, kerjasama pembangunan, politik, hukum, HAM, dan ketertiban; c. pengoordinasian dan penilaian kelayakan usulan-usulan program/kegiatan prioritas untuk sektor tata pemerintahan, kerjasama pembangunan, politik, hukum, HAM, dan ketertiban; d. pelaksanaan analisis permasalahan di bidang tata pemerintahan, kerjasama pembangunan, politik, hukum, HAM, dan ketertiban serta merumuskan langkah-langkah kebijakan pemecahannya; e. pelaksanaan pengendalian dan evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan mitra bidangnya. (3) Dalam melaksanakan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Kepala Bidang Pemerintahan mempunyai rincian tugas sebagai berikut: a. merencanakan kegiatan operasional Bidang Pemerintahan;
20 d. merencanakan bahan koordinasi, fasilitasi dan mediasi perencanaan pembangunan dan perencanaan strategis daerah di bidang tata pemerintahan, kerjasama pembangunan, politik, hukum, HAM, dan ketertiban; e. merencanakan bahan pengendalian kebijakan tata pemerintahan, kerjasama pembangunan, politik, hukum, HAM, dan ketertiban; f. merencanakan bahan penilaian kelayakan usulan-usulan program/kegiatan prioritas di bidang tata pemerintahan, kerjasama pembangunan, politik, hukum, HAM, dan ketertiban; g. merencanakan analisis permasalahan tata pemerintahan, kerjasama pembangunan, politik, hukum, HAM, dan ketertiban serta merumuskan langkah-langkah kebijakan pemecahannya; h. merencanakan program bidang tata pemerintahan, kerjasama pembangunan, politik, hukum, HAM, dan ketertiban; i. merencanakan pelaksanaan koordinasi, integrasi, sinkronisasi, dan simplifikasi dalam pelaksanaan tugas; j. melaporkan dan mengevaluasi hasil kegiatan, sesuai tugas dan k. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan pimpinan, baik (4) Kepala Bidang Pemerintahan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), membawahkan: a. Kepala Sub Bidang Tata Pemerintahan dan Kerjasama Pembangunan; b. Kepala Sub Bidang Politik, Hukum, HAM, dan Ketertiban. Paragraf 1 Kepala Sub Bidang Tata Pemerintahan dan Kerjasama Pembangunan Pasal 532 (1) Kepala Sub Bidang Tata Pemerintahan dan Kerjasama Pembangunan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 531 ayat (4) huruf a, mempunyai tugas pokok membantu Kepala Bidang Pemerintahan dalam melaksanakan penyiapan bahan perumusan dan penetapan kebijakan perencanaan di bidang tata pemerintahan dan kerjasama pembangunan
21 (1), Kepala Sub Bidang Tata Pemerintahan dan Kerjasama Pembangunan mempunyai rincian tugas sebagai berikut: a. menyusun rencana operasional Sub Bidang Tata Pemerintahan dan Kerjasama Pembangunan; d. menyusun bahan koordinasi tentang perencanaan kerjasama pembangunan dan pengendalian di sub bidang tata pemerintahan dan kerjasama pembangunan; e. melaksanakan penyiapan bahan untuk perumusan dan penetapan kebijakan perencanaan kerjasama pembangunan dan pengendalian di sub bidang tata pemerintahan dan kerjasama pembangunan; f. melaksanakan inisiasi, mediasi dan fasilitasi kerjasama pembangunan antar daerah; g. melaksanakan penyiapan bahan kebijakan perencanaan, penganggaran dan pengendalian, kerjasama pembangunan mitra Sub Bidang Tata Pemerintahan dan Kerjasama Pembangunan; h. melaksanakan koordinasi dengan unit kerja atau satuan kerja terkait; i. melaporkan dan mengevaluasi hasil kegiatan, sesuai tugas dan j. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan pimpinan, baik Paragraf 2 Kepala Sub Bidang Politik, Hukum, HAM dan Ketertiban Pasal 533 (1) Kepala Sub Bidang Politik, Hukum, HAM, dan Ketertiban sebagaimana dimaksud dalam Pasal 531 ayat (4) huruf b, mempunyai tugas pokok membantu Kepala Bidang Pemerintahan dalam melaksanakan penyiapan bahan perumusan dan penetapan kebijakan perencanaan di bidang Politik, Hukum, HAM, dan Ketertiban. (1), Kepala Sub Bidang Politik, Hukum, HAM, dan Ketertiban
22 mempunyai rincian tugas sebagai berikut: a. menyusun rencana operasional Sub Bidang Politik, Hukum, HAM dan Ketertiban; d. menyusun bahan koordinasi perencanaan strategis daerah dan pengendalian di Sub Bidang Politik, Hukum, HAM, dan Ketertiban; e. melaksanakan penyiapan bahan untuk perumusan dan penetapan kebijakan perencanaan strategis daerah dan pengendalian di Sub Bidang Politik, Hukum, HAM, dan Ketertiban; f. melaksanakan penyiapan bahan kebijakan perencanaan, perencanaan strategis daerah dan pengendalian mitra Sub Bidang Politik, Hukum, HAM, dan Ketertiban; g. melaksanakan koordinasi dengan unit kerja atau satuan kerja terkait; h. melaporkan dan mengevaluasi hasil kegiatan, sesuai tugas dan i. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan pimpinan, baik Bagian Kedelapan Kepala Bidang Perencanaan Program dan Anggaran Pembangunan Pasal 534 (1) Kepala Bidang Perencanaan Program Anggaran dan Pembangunan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 517 ayat (4) huruf f, mempunyai tugas pokok membantu Kepala Badan dalam melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan Provinsi di bidang perencanaan program pembangunan dan perencanaan penganggaran pembangunan. (1), Kepala Bidang Perencanaan Program dan Anggaran Pembangunan mempunyai fungsi sebagai berikut: a. pelaksanaan kegiatan perencanaan program pembangunan dan perencanaan penganggaran pembangunan; b. pelaksanaan koordinasi, fasilitasi, dan mediasi perencanaan pembangunan antar sektor dan wilayah di bidang perencanaan
23 program pembangunan dan perencanaan penganggaran pembangunan; c. pengoordinasian dan penilaian kelayakan usulan-usulan program/kegiatan prioritas, sesuai rencana program pembangunan dan perencanaan penganggaran pembangunan; d. pelaksanaan analisis permasalahan di bidang pengganggaran pembangunan dan program pembangunan, serta merumuskan langkah-langkah kebijaksanaan pemecahannya. (3) Dalam melaksanakan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Kepala Bidang Perencanaan Program dan Anggaran Pembangunan mempunyai rincian tugas sebagai berikut: a. merencanakan kegiatan operasional Bidang Perencanaan Program dan Anggaran Pembangunan; d. merencanakan menyiapkan bahan koordinasi, fasilitasi, dan mediasi perencanaan di bidang perencanaan program dan anggaran pembangunan; e. merencanakan bahan pengendalian kebijakan perencanaan program anggaran pembangunan dan program pembangunan; f. merencanakan bahan penilaian kelayakan usulan-usulan program/kegiatan prioritas di bidang perencanaan program pembangunan dan perencanaan penganggaran pembangunan; g. merencanakan analisis permasalahan perencanaan program pembangunan dan perencanaan penganggaran pembangunan, serta merumuskan langkah-langkah kebijakannya; h. merencanakan program bidang perencanaan program dan pembangunan; i. merencanakan koordinasi, integrasi, sinkronisasi, dan sinergi dalam proses perencanaan program dan anggaran pembangunan; j. melaporkan dan mengevaluasi hasil kegiatan, sesuai tugas dan k. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan pimpinan, baik (4) Kepala Bidang Perencanaan Program dan Anggaran Pembangunan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), membawahkan:
24 a. Kepala Sub Bidang Perencanaan Penganggaran Pembangunan; b. Kepala Sub Bidang Perencanaan Program Pembangunan. Paragraf 1 Kepala Sub Bidang Perencanaan Penganggaran Pembangunan Pasal 535 (1) Kepala Sub Bidang Perencanaan Penganggaran Pembangunan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 534 ayat (4) huruf a, mempunyai tugas pokok membantu Kepala Bidang Perencanaan Program dan Anggaran Pembangunan dalam melaksanakan penyiapan bahan perumusan dan penetapan kebijakan perencanaan penganggaran pembangunan. (1), Kepala Sub Bidang Perencanaan Penganggaran Pembangunan mempunyai rincian tugas sebagai berikut: a. menyusun rencana operasional Sub Bidang Perencanaan Penganggaran Pembangunan; d. menyusun bahan koordinasi tentang perencanaan penganggaran pembangunan; e. melaksanakan penyiapan bahan untuk perumusan dan penetapan kebijakan perencanaan penganggaran pembangunan; f. melaksanakan melaporkan dan mengevaluasi hasil kegiatan, sesuai tugas dan g. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan pimpinan, baik h. melaksanakan fasilitasi program dan kegiatan dari Pemerintah Pusat untuk Provinsi dan Kabupaten/Kota; i. melaksanakan penyiapan bahan pengendalian kebijakan perencanaan penganggaran pembangunan; j. melaporkan dan mengevaluasi hasil kegiatan, sesuai tugas dan k. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan pimpinan, baik
25 Paragraf 2 Kepala Sub Bidang Perencanaan Program Pembangunan Pasal 536 (1) Kepala Sub Bidang Perencanaan Program Pembangunan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 534 ayat (4) huruf a, mempunyai tugas pokok membantu Kepala Bidang Perencanaan Program Anggaran dan Pembangunan dalam melaksanakan penyiapan bahan perumusan dan penetapan kebijakan perencanaan program pembangunan. (1), Kepala Sub Bidang Perencanaan Program Pembangunan mempunyai tugas sebagai berikut: a. menyusun rencana operasional Sub Bidang Perencanaan Program Pembangunan; bawahan sesuai dengan peraturan dan prosedur yang berlaku; d. menyusun bahan untuk dokumen perencanaan program pembangunan daerah; e. melaksanakan penyiapan bahan untuk perumusan dan penetapan kebijakan perencanaan program pembangunan untuk dokumen perencanaan pembangunan daerah; f. melaksanakan penyiapan bahan pengendalian kebijakan perencanaan program pembangunan; g. melaksanakan koordinasi, integrasi, sinkronisasi, dan sinergi dengan unit kerja atau satuan kerja terkait; h. melaksanakan penyelarasan dokumen perencanaan jangka menengah kabupaten/kota dengan dokumen perencanaan jangka menengah provinsi; i. melaksanakan verifikasi dokumen rencana strategis SKPD Provinsi Banten; j. melaksanakan verifikasi dokumen perencanaan tahunan SKPD Provinsi Banten; k. melaksanakan koordinasi dengan unit kerja atau satuan kerja terkait; l. melaporkan dan mengevaluasi hasil kegiatan, sesuai tugas dan m. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan pimpinan, baik
26 Bagian Kesembilan Kepala Bidang Pengendalian Program Pembangunan Pasal 537 (1) Kepala Bidang Pengendalian Program Pembangunan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 517 ayat (4) huruf g, mempunyai tugas pokok membantu Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dalam melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan di bidang pengendalian dan evaluasi APBD dan pengendalian program APBN. (1), Kepala Bidang Pengendalian Program Pembangunan mempunyai fungsi sebagai berikut: a. pelaksanaan kegiatan pengendalian dan evaluasi APBD dan pengendalian program APBN; b. pelaksanaan koordinasi di bidang pengendalian dan evaluasi APBD dan pengendalian program APBN; c. pelaksanaan analisis permasalahan di bidang pengendalian, dan evaluasi APBD dan pengendalian dan evaluasi APBN, serta merumuskan langkah-langkah kebijakan pemecahannya. (3) Dalam melaksanakan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Kepala Bidang Pengendalian Program Pembangunan mempunyai rincian tugas sebagai berikut: a. merencanakan kegiatan operasional Bidang Pengendalian Program Pembangunan; d. merencanakan bahan koordinasi, fasilitasi dan mediasi perencanaan di bidang pengendalian dan evaluasi APBD dan pengendalian program APBN; e. merencanakan bahan pengendalian kebijakan di bidang pengendalian dan evaluasi APBD serta pengendalian program APBN; f. merencanakan bahan penilaian terhadap kelayakan usulan-usulan program/kegiatan prioritas di bidang pengendalian dan evaluasi APBD, serta pengendalian program APBN; g. merencanakan analisis permasalahan perencanaan program di bidang pengendalian dan evaluasi APBD, serta pengendalian dan evaluasi APBN;
27 h. merencanakan program bidang pengendalian dan evaluasi APBD dan pengendalian dan evaluasi APBN; i. melaksanakan koordinasi, integrasi, sinkronisasi, dan simplifikasi dalam pelaksanaan tugas; j. melaporkan dan mengevaluasi hasil kegiatan, sesuai tugas dan k. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan pimpinan, baik (4) Kepala Bidang Pengendalian Program Pembangunan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), membawahkan: a. Kepala Sub Bidang Pengendalian, dan Evaluasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah; b. Kepala Sub Bidang Pengendalian dan Evaluasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara. Paragraf 1 Kepala Sub Bidang Pengendalian dan Evaluasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Pasal 538 (1) Kepala Sub Bidang Pengendalian dan Evaluasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 537 ayat (4) huruf a, mempunyai tugas pokok membantu Kepala Bidang Pengendalian Program Pembangunan dalam melaksanakan penyiapan bahan perumusan dan penetapan kebijakan perencanaan di bidang Pengendalian dan Evaluasi APBD. (1), Kepala Sub Bidang Pengendalian dan Evaluasi APBD mempunyai rincian tugas sebagai berikut: a. menyusun rencana Sub Bidang Pengendalian dan Evaluasi APBD; d. melaksanakan penyiapan bahan penyusunan dan koordinasi pelaksanaan Pengendalian dan Evaluasi APBD; e. melaksanakan penyiapan bahan kebijakan Pengendalian, dan Evaluasi APBD;
28 f. melaksanakan penyiapan bahan perumusan dan penetapan kebijakan perencanaan, berdasarkan hasil Pengendalian dan Evaluasi APBD; g. melaksanakan koordinasi dengan unit kerja atau satuan kerja terkait pada Pengendalian dan Evaluasi APBD; h. melaporkan dan mengevaluasi hasil kegiatan, sesuai tugas dan i. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan pimpinan, baik Paragraf 2 Kepala Sub Bidang Pengendalian dan Evaluasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Pasal 539 (1) Kepala Sub Bidang Pengendalian dan Evaluasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 537 ayat (4) huruf b, mempunyai tugas pokok membantu Kepala Bidang Pengendalian Program Pembangunan dalam melaksanakan penyiapan bahan perumusan dan penetapan kebijakan perencanaan di bidang Pengendalian Program APBN dan dana lainnya. (1), Kepala Sub Bidang Pengendalian dan Evaluasi APBN mempunyai rincian tugas sebagai berikut: a. menyusun rencana operasional Sub Bidang Pengendalian dan Evaluasi APBN; d. menyusun bahan koordinasi perencanaan di bidang pengendalian program APBN dan dana lainnya; e. melaksanakan penyiapan, perumusan dan penetapan kebijakan perencanaan di bidang pengendalian program APBN dan dana lainnya; f. melaksanakan penyiapan bahan penyusunan dan pelaksanaan pengendalian, serta evaluasi pelaksanaan kegiatan pengendalian program APBN dan dana lainnya;
29 g. melaksanakan koordinasi dengan unit kerja atau satuan kerja terkait; h. melaporkan dan mengevaluasi hasil kegiatan, sesuai tugas dan i. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan pimpinan, baik
LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN (LKPJ) BAPPEDA PROVINSI BANTEN TAHUN ANGGARAN 2013
LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN (LKPJ) BAPPEDA PROVINSI BANTEN TAHUN ANGGARAN 2013 Pemerintah Tahun 2014 D A F T A R I S I Halaman KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... i ii - iii BAB 1 PENDAHULUAN...
Lebih terperinciRENCANA STRATEGIS ( R E N S T R A ) BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH ( B A P P E D A ) PROVINSI BANTEN TAHUN
RENCANA STRATEGIS ( R E N S T R A ) BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH ( B A P P E D A ) PROVINSI BANTEN TAHUN 2012-2017 PEMERINTAH PROVINSI BANTEN TAHUN 2012 7 KATA PENGANTAR Bismillahhrahmaniff ahim
Lebih terperinci2. Sub Bidang Pengembangan SDM Penyuluh. g. Unit Pelaksana Teknis Dinas; h. Jabatan Fungsional.
BAB XXXII BADAN KETAHANAN PANGAN DAN PENYULUHAN Bagian Kesatu Susunan Organisasi Pasal 633 Susunan Organisasi Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan, terdiri dari: a. Kepala Badan; b. Sekretaris, membawahkan:
Lebih terperinci(2) Dalam melaksanakan Tugas Pokok sebagaimana dimaksud pada ayat
BAB XLII KORPS PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA Bagian Kesatu Susunan Organisasi Pasal 776 Susunan Organisasi KORPRI Provinsi Banten, terdiri dari : a. Sekretaris KORPRI Provinsi Banten; b. Bagian Umum dan Keuangan;
Lebih terperinci(3) Dalam melaksanakan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Inspektur mempunyai rincian tugas sebagai berikut: a. merumuskan rencana operasional
BAB XXV INSPEKTORAT Bagian Kesatu Susunan Organisasi Pasal 506 Susunan Organisasi Inspektorat Provinsi, terdiri dari: a. Inspektur; b. Sekretaris membawahkan: 1. Kepala Sub Bagian Umum dan Kepegawaian;
Lebih terperinciBagian Kedua Kepala Dinas Pasal 291 (1) Kepala Dinas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 290 huruf a, mempunyai tugas pokok membantu Gubernur dalam melak
BAB XV DINAS BINA MARGA DAN TATA RUANG Bagian Kesatu Susunan Organisasi Pasal 290 Susunan Organisasi Dinas Bina Marga dan Tata Ruang terdiri dari: a. Kepala Dinas; b. Sekretaris, membawahkan : 1. Sub Bagian
Lebih terperinciParagraf 2 Kepala Sub Bagian Keuangan
BAB XXVII BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH Bagian Kesatu Susunan Organisasi Pasal 540 Susunan organisasi Badan Lingkungan Hidup Daerah, terdiri dari: a. Kepala Badan; b. Sekretaris, membawahkan: 1. Kepala
Lebih terperinciParagraf 1 Kepala Sub Bagian Umum dan Kepegawaian
BAB XXIX BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Bagian Kesatu Susunan Organisasi Pasal 576 Susunan Organisasi Badan Pendidikan dan Pelatihan, terdiri dari: a. Kepala Badan; b. Sekretaris, membawahkan: - 697 -
Lebih terperincib. Kepala Sub Bagian Keuangan; c. Kepala Sub Bagian Program, Evaluasi dan Pelaporan.
BAB XX DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN Bagian Kesatu Susunan Organisasi Pasal 400 Susunan organisasi Dinas Perindustrian dan Perdagangan terdiri dari: a. Kepala Dinas; b. Sekretaris, membawahkan: 1.
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Wassalamu alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh. Serang, Januari 2013 KEPALA,
KATA PENGANTAR Assamu alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh, Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT, atas ijinnya sehingga Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Badan Perencanaan
Lebih terperinciBagian Kedua Kepala Dinas
BAB X DINAS PENDIDIKAN Bagian Kesatu Susunan Organisasi Pasal 180 Susunan Organisasi Dinas Pendidikan, terdiri dari: a. Kepala Dinas; b. Sekretaris, membawahkan: 1. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian; 2.
Lebih terperinci2. Sub Bagian Keuangan; 3. Sub Bagian Program, Evaluasi dan Pelaporan. c. Bidang Layanan Perpustakaan, membawahkan: 1. Sub Bidang Layanan Sirkulasi da
BAB XXX BADAN PERPUSTAKAAN DAN ARSIP DAERAH Bagian Kesatu Susunan Organisasi Pasal 594 Susunan Organisasi Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah, sebagai berikut: a. Kepala Badan; b. Sekretaris, membawahkan:
Lebih terperinci(1), Kepala Sub Bagian Keuangan mempunyai rincian tugas sebagai berikut: a. menyusun rencana operasional Sub Bagian Keuangan;
BAB XXVIII BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH Bagian Kesatu Susunan Organisasi Pasal 558 Susunan Organisasi Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Banten, terdiri dari: a. Kepala Badan; b. Sekretaris, membawahkan: 1.
Lebih terperinci(1), Kepala Dinas mempunyai fungsi sebagai berikut: a. penyusunan rencana strategis dinas, berdasarkan rencana strategis pemerintah daerah; b. perumus
BAB XII DINAS PERTANIAN DAN PETERNAKAN Bagian Kesatu Susunan Organisasi Pasal 224 Susunan Organisasi Dinas Pertanian dan Peternakan, terdiri dari: a. Kepala Dinas; b. Sekretaris, membawahkan: 1. Sub Bagian
Lebih terperinci1. Sub Bagian Perencanaan dan Evaluasi; 2. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian; dan 3. Sub Bagian Keuangan. c. Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan, terdir
BAB XXXVIII BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH Bagian Kesatu Susunan Organisasi Pasal 732 Susunan Organisasi Unsur Pelaksana BPBD Terdiri Atas: a. Kepala Pelaksana; b. Sekretariat, terdiri atas: - 867
Lebih terperinci2. Seksi Pengembangan Sumberdaya Manusia; 3. Seksi Penerapan Teknologi g. Unit Pelaksana Teknis Dinas; h. Jabatan Fungsional.
BAB XVII DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN Bagian Kesatu Susunan Organisasi Pasal 334 Susunan organisasi Dinas Kehutanan dan Perkebunan terdiri dari: a. Kepala Dinas; b. Sekretaris, membawahkan: 1. Sub Bagian
Lebih terperinciBagian Kedua Kepala Dinas Pasal 159 (1) Kepala Dinas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 158 huruf a, mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan pemerinta
BAB IX DINAS KESEHATAN Bagian Kesatu Susunan Organisasi Pasal 158 Susunan Organisasi Dinas Kesehatan, terdiri dari: a. Kepala Dinas; b. Sekretaris, membawahkan: 1. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian; 2. Sub
Lebih terperinciBUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 80 TAHUN 2008 TENTANG
BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 80 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI
Lebih terperincib. perumusan kebijakan teknis di bidang Bina Ideologi dan Wawasan Kebangsaan; c. perumusan kebijakan teknis di bidang Kewaspadaan Nasional; d. perumus
BAB XXXI BADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK Bagian Kesatu Susunan Organisasi Pasal 615 Susunan Organisasi Badan Kesatuan Bangsa dan Politik, terdiri dari: a. Kepala Badan; b. Sekretaris, membawahkan : 1.
Lebih terperinciPERATURAN BUPATI LAMPUNG UTARA NOMOR 19 TAHUN 2012 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA LEMBAGA TEKNIS DAERAH KABUPATEN LAMPUNG UTARA
PERATURAN BUPATI LAMPUNG UTARA NOMOR 19 TAHUN 2012 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA LEMBAGA TEKNIS DAERAH KABUPATEN LAMPUNG UTARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LAMPUNG UTARA, Menimbang
Lebih terperinciGubernur Jawa Barat GUBERNUR JAWA BARAT,
Gubernur Jawa Barat PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR 54 TAHUN 2009 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, RINCIAN TUGAS UNIT DAN TATA KERJA BADAN KOORDINASI PEMERINTAHAN DAN PEMBANGUNAN WILAYAH II PROVINSI JAWA
Lebih terperinci(3) Dalam melaksanakan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Kepala Biro Perlengkapan, dan Aset mempunyai rincian tugas sebagai berikut: a. merum
Bagian Ketiga Kepala Biro Perlengkapan dan Aset Pasal 106 (1) Kepala Biro Perlengkapan dan Aset mempunyai tugas pokok membantu Asisten Daerah Administrasi Umum melaksanakan pembinaan, koordinasi, evaluasi,
Lebih terperinciPROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,
PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 63 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciMEMUTUSKAN : PERATURAN WALIKOTA TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
PERATURAN WALIKOTA PADANG NOMOR 88 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PADANG,
Lebih terperinciWALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 126 TAHUN 2017 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
Lebih terperinciBUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 54 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 54 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MADIUN, Menimbang : a. bahwa
Lebih terperinciWALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 76 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
Lebih terperincib. penyelenggaraan pembinaan dan pelatihan olahraga bagi olahragawan; c. penyelenggaraan pembinaan prestasi olahraga bagi olahragawan; d. penerapan me
BAB LII BALAI PEMBINAAN DAN PELATIHAN OLAHRAGA PADA DINAS PEMUDA DAN OLAHRAGA PROVINSI BANTEN Pasal 243 Susunan Organisasi Balai Pembinaan dan Pelatihan Olahraga terdiri dari: a. Kepala Balai ; b. Kepala
Lebih terperinciBAGAN STRUKTUR ORGANISASI BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN, PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAERAH
BAGAN STRUKTUR ORGANISASI BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN, PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAERAH (LAMPIRAN Ia : PERATURAN GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT NOMOR TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI,
Lebih terperinciPERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 20 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN SUMBAWA
PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 20 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN SUMBAWA BUPATI SUMBAWA Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan
Lebih terperinciPERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 56 TAHUN 2008 T E N T A N G RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PENDIDIKAN DASAR KABUPATEN BANTUL BUPATI BANTUL,
PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 56 TAHUN 2008 T E N T A N G RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PENDIDIKAN DASAR KABUPATEN BANTUL BUPATI BANTUL, Menimbang : Mengingat : bahwa sebagai tindak lanjut
Lebih terperinciBagian Kesatu Kepala Biro Ekonomi dan Administrasi Pembangunan Pasal 57. (1), Kepala Biro Ekonomi dan Administrasi Pembangunan mempunyai
Bagian Kesatu Kepala Biro Ekonomi dan Administrasi Pembangunan Pasal 57 (1) Kepala Biro Ekonomi dan Administrasi Pembangunan mempunyai tugas membantu Asisten Daerah Pembangunan dan Kesejahteraan Rakyat
Lebih terperinciMEMBANTU BUPATI DALAM PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH DALAM URUSAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH.
URAIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KEPALA BAPPEDA MEMBANTU BUPATI DALAM PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH DALAM URUSAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH. FUNGSI : PERUMUSAN
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 16 TAHUN 2008 TENTANG
PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 16 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH DAN SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BALIKPAPAN,
Lebih terperinciGUBERNUR SUMATERA BARAT,
GUBERNUR SUMATERA BARAT PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR 23 TAHUN 2017 TENTANG URAIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PROVINSI SUMATERA BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA
Lebih terperinciUraian Tugas dan Fungsi BAPPEDA
Uraian Tugas dan Fungsi BAPPEDA No Jabatan 1. Kepala Badan memimpin, merencanakan, mengembangkan, mengkoordinasikan dan mengevaluasi pelaksanaan perencanaan pembangunan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan
Lebih terperinciBUPATI KULON PROGO DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 72 TAHUN 2016 TENTANG
SALINAN BUPATI KULON PROGO DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 72 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, FUNGSI, DAN TUGAS, SERTA TATA KERJA PADA BADAN PERENCANAAN
Lebih terperinciWALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU
SALINAN WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 31 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA BATU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BATU, Menimbang
Lebih terperinciBUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 73 TAHUN 2008 T E N T A N G RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA INSPEKTORAT KABUPATEN BANTUL
BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 73 TAHUN 2008 T E N T A N G RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA INSPEKTORAT KABUPATEN BANTUL BUPATI BANTUL, Menimbang : a. bahwa sebagai tindak lanjut Pasal
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, BUPATI PULANG PISAU,
SALINAN BUPATI PULANG PISAU PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI PULANG PISAU NOMOR 31 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 6 TAHUN 2012 TENTANG
PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 6 TAHUN 2012 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH DAN SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BALIKPAPAN,
Lebih terperinciPERATURAN BUPATI BARITO UTARA NOMOR 20 TAHUN 2014 TENTANG
PERATURAN BUPATI BARITO UTARA NOMOR 20 TAHUN 2014 TENTANG TUGAS DAN URAIAN TUGAS JABATAN PADA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BARITO UTARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BARITO
Lebih terperinciWALIKOTA SINGKAWANG PROVINSI KALIMANTAN BARAT
WALIKOTA SINGKAWANG PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN WALIKOTA SINGKAWANG NOMOR 71 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
Lebih terperinciBAPPEDA PROVINSI BANTEN
RANCANA KERJA DINAS PEMUDA DAN OLAHRAGA ( DISPORA )PROVINSI BANTEN TAHUN 2016 PEMERINTAH PROVINSI BANTEN TAHUN 2015 RECANA KERJA 2016 DISPORA PROVINSI BANTEN i KATA PENGANTAR Syukur Alhamdulillah Kami
Lebih terperinciBUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 43 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI INSPEKTORAT KABUPATEN BLITAR BUPATI BLITAR,
BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 43 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI INSPEKTORAT KABUPATEN BLITAR BUPATI BLITAR, Menimbang : a. bahwa untuk pelaksanaan lebih lanjut Peraturan Daerah
Lebih terperinciPERATURAN BUPATI LANDAK NOMOR 18 TAHUN 2012 TENTANG
PERATURAN BUPATI LANDAK NOMOR 18 TAHUN 2012 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PELAKSANA PENYULUHAN PERTANIAN, PERIKANAN DAN KEHUTANAN KABUPATEN LANDAK DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciPerencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Mamasa mempunyai Tugas Pokok, Fungsi & Rincian Tugas Jabatan Struktural sebagai berikut :
Berdasarkan Peraturan Bupati Mamasa Nomor 23 Tahun 2009, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Mamasa mempunyai Tugas Pokok, Fungsi & Rincian Tugas Jabatan Struktural sebagai berikut : 1. Kepala
Lebih terperinciBAGAN STRUKTUR ORGANISASI BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN, PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAERAH SEKRETARIS SUB BAGIAN UMUM SUB BAGIAN PROGRAM
LAMPIRAN Ia: PERATURAN GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 51 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA BADAN-BADAN DAERAH NUSA TENGGARA BARAT PROVINSI BAGAN STRUKTUR
Lebih terperinciPERATURAN BUPATI BANTUL
PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 72 TAHUN 2008 T E N T A N G RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN BANTUL BUPATI BANTUL, Menimbang : a. bahwa sebagai tindak lanjut Pasal 32
Lebih terperinciBUPATI MANDAILING NATAL
BUPATI MANDAILING NATAL PERATURAN BUPATI MANDAILING NATAL NOMOR 34 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN MANDAILING NATAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR NOMOR 06 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR
PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR NOMOR 06 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KALIMANTAN TIMUR,
Lebih terperinciPERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 29 TAHUN 2014 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN PANDEGLANG
PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 29 TAHUN 2014 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,
Lebih terperinci- 1 - BUPATI KEPULAUAN SANGIHE PROVINSI SULAWESI UTARA PERATURAN BUPATI KEPULAUAN SANGIHE NOMOR 51 TAHUN 2016 TENTANG
- 1 - BUPATI KEPULAUAN SANGIHE PROVINSI SULAWESI UTARA PERATURAN BUPATI KEPULAUAN SANGIHE NOMOR 51 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PEMBERDAYAAN
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 2.1 Sejarah Singkat Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA)
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Singkat Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Provinsi Jawa Barat Pada tahun 1969, suatu badan yang menangani pembangunan daerah Provinsi Jawa Barat
Lebih terperinciRANCANGAN STRUKTUR ORGANISASI PERANGKAT DAERAH (DLHK) PROVINSI BANTEN TAHUN 2017
RANCANGAN STRUKTUR ORGANISASI PERANGKAT DAERAH (DLHK) PROVINSI BANTEN TAHUN 2017 1.1. Kepala Dinas 1) Merumuskan kebijakan teknis dalam lingkup pengelolaan lingkungan hidup Provinsi Banten 2) Mengkoordinasikan
Lebih terperinciBagian Kedua Kepala Sekretariat Pasal 771 (1) Kepala Sekretariat KPID Provinsi Banten sebagaimana dimaksud, dalam Pasal 770 huruf a, mempunyai tugas m
BAB XLI KOMISI PENYIARAN INFORMASI DAERAH Bagian Kesatu Susunan Organisasi Pasal 770 Susunan Organisasi Sekretariat KPID Provinsi Banten, terdiri dari : a. Kepala Sekretariat; b. Sub Bagian Umum, Keuangan
Lebih terperinciSALINAN. Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887);
SALINAN BUPATI BULUNGAN PROPINSI KALIMANTAN UTARA PERATURAN BUPATI BULUNGAN NOMOR 56 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
Lebih terperinciBERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 74 Tahun : 2016
BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 74 Tahun : 2016 PERATURAN BUPATI GUNUNGKIDUL NOMOR 74 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS,
Lebih terperinciPERATURAN BUPATI KUNINGAN NOMOR 55 TAHUN 2016 TENTANG
PERATURAN BUPATI KUNINGAN NOMOR 55 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS, SERTA TATA KERJA DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU KABUPATEN
Lebih terperinciBUPATI LOMBOK BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LOMBOK BARAT,
BUPATI LOMBOK BARAT PERATURAN BUPATI LOMBOK BARAT NOMOR 27 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PARIWISATA KABUPATEN LOMBOK BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LOMBOK
Lebih terperinciKEPUTUSAN KEPALA BAPPEDA KABUPATEN BLORA NOMOR /2033 TAHUN 2011
KEPUTUSAN KEPALA BAPPEDA KABUPATEN BLORA NOMOR 050.07/2033 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA STRATEGIS SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BLORA TAHUN 2010-2015 Bappeda
Lebih terperinciBAB XVIII BALAI TEKNOLOGI KOMUNIKASI PENDIDIKAN PADA DINAS PENDIDIKAN PROVINSI BANTEN
BAB XVIII BALAI TEKNOLOGI KOMUNIKASI PENDIDIKAN PADA DINAS PENDIDIKAN PROVINSI BANTEN Pasal 78 Susunan Organisasi Balai Teknologi Komunikasi Pendidikan terdiri dari: a. Kepala Balai ; b. Kepala Sub Bagian
Lebih terperinciBUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI BANTUL
BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 122 TAHUN 2016 T E N T A N G KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA DINAS KOPERASI, USAHA KECIL MENENGAH DAN
Lebih terperinciBUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI BANTUL
BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 121 TAHUN 2016 T E N T A N G KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA DINAS PERDAGANGAN KABUPATEN BANTUL DENGAN
Lebih terperinciDINAS BINA MARGA DAN TATA RUANG PROVINSI BANTEN
DINAS BINA MARGA DAN TATA RUANG PROVINSI BANTEN Kepala Dinas (1) Kepala Dinas, mempunyai tugas pokok membantu Gubernur dalam melaksanakan urusan pemerintahan daerah berdasarkan asas otonomi daerah dan
Lebih terperinciBUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR
SALINAN BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI LUMAJANG NOMOR 82 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
Lebih terperinciPERATURAN BUPATI GUNUNGKIDUL NOMOR 79 TAHUN 2011 TENTANG URAIAN TUGAS KECAMATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI GUNUNGKIDUL,
PERATURAN BUPATI GUNUNGKIDUL NOMOR 79 TAHUN 2011 TENTANG URAIAN TUGAS KECAMATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI GUNUNGKIDUL, Menimbang : a. bahwa uraian tugas Kecamatan telah ditetapkan dengan
Lebih terperinciBUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 75 TAHUN 2016 TENTANG
SALINAN BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 75 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA
Lebih terperinciSALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 53 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI INSPEKTORAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MADIUN,
BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 53 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI INSPEKTORAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MADIUN, Menimbang : a. bahwa dalam rangka pelaksanaan
Lebih terperinciINDIKATOR KINERJA INDIVIDU (IKI)
INDIKATOR KINERJA INDIVIDU (IKI) JABATAN TUGAS DAN FUNGSI : : KEPALA SUB BAGIAN PENYUSUNAN PROGRAM 1. Menyiapkan dan menganalisa data sebagai bahan perumusan kebijakan di Sub Bagian Penyusunan Program;
Lebih terperinci- 1 - BUPATI KEPULAUAN SANGIHE PROVINSI SULAWESI UTARA PERATURAN BUPATI KEPULAUAN SANGIHE NOMOR 59 TAHUN 2016 TENTANG
- 1 - BUPATI KEPULAUAN SANGIHE PROVINSI SULAWESI UTARA PERATURAN BUPATI KEPULAUAN SANGIHE NOMOR 59 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KOPERASI, USAHA
Lebih terperinciGUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 47 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI BALI
GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 47 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI BALI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BALI, Menimbang : bahwa
Lebih terperinciPERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 16 TAHUN
SALINAN BUPATI TOLITOLI PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 16 TAHUN 2015 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH KABUPATEN TOLITOLI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA,
WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 64 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA DINAS KOPERASI, USAHA KECIL DAN MENENGAH,
Lebih terperinciMemperhatikan : Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 57 Tahun 2007 tentang Petunjuk Teknis Penataan Organisasi Perangkat Daerah.
WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 24 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PENDAPATAN, PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASSET KOTA SURAKARTA DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LANDAK,
PERATURAN BUPATI LANDAK NOMOR 25 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN LANDAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI
Lebih terperinciBAB XXXVI KANTOR PENGHUBUNG Bagian Kesatu Susunan Organisasi
BAB XXXVI KANTOR PENGHUBUNG Bagian Kesatu Susunan Organisasi - 842 - Pasal 708 Susunan Organisasi Kantor Penghubung, terdiri dari: a. Kepala Kantor; b. Sub Bagian Tata Usaha; c. Seksi Hubungan Antar Lembaga;
Lebih terperinciBUPATI BANYUWANGI PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 38 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN BANYUWANGI
BUPATI BANYUWANGI PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 38 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN BANYUWANGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANYUWANGI,
Lebih terperinciBUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 56 TAHUN 2016 TENTANG
BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 56 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA UNSUR ORGANISASI DINAS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA
Lebih terperinciBUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL
BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 64 TAHUN 2008 T E N T A N G RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KABUPATEN BANTUL BUPATI BANTUL, Menimbang : a. bahwa
Lebih terperinciBUPATI BARITO UTARA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH
BUPATI BARITO UTARA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI BARITO UTARA NOMOR 26 TAHUN 2017 TENTANG TUGAS DAN URAIAN TUGAS JABATAN PADA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH, PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
Lebih terperinciBUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 63 TAHUN 2016
BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 63 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA UNSUR ORGANISASI KECAMATAN DAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI CIAMIS,
Lebih terperinciBUPATI MAGETAN PERATURAN BUPATI MAGETAN NOMOR TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN MAGETAN
BUPATI MAGETAN PERATURAN BUPATI MAGETAN NOMOR TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN MAGETAN BUPATI MAGETAN Menimbang : a. bahwa dalam rangka pelaksanakan
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BARITO UTARA,
PERATURAN BUPATI BARITO UTARA NOMOR 17 TAHUN 2014 TENTANG TUGAS DAN URAIAN TUGAS JABATAN PADA DINAS KOPERASI, USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH KABUPATEN BARITO UTARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI
Lebih terperinciBUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH
BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 97 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU
Lebih terperinciBUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 41 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KABUPATEN BLITAR
BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 41 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KABUPATEN BLITAR BUPATI BLITAR, Menimbang : a. bahwa untuk pelaksanaan
Lebih terperinciBUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL
BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 70 TAHUN 2008 T E N T A N G RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH KABUPATEN BANTUL BUPATI BANTUL, Menimbang : a. bahwa
Lebih terperinciTaH, Jum RancangaN PERATURAN BUPATI BANDUNG NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG
TaH, Jum 8-2-08 RancangaN PERATURAN BUPATI BANDUNG NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA KECAMATAN DAN KELURAHAN DI WILAYAH KABUPATEN BANDUNG Menimbang : a. DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR
PERATURAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR NUSA TENGGARA
Lebih terperincijtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt
jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR 105 TAHUN 2013 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN RINCIAN TUGAS UNIT RUMAH SAKIT UMUM DAERAH dr. SOEKARDJO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA
Lebih terperinciPEMERINTAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN DAERAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG
PEMERINTAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN DAERAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH DAN SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PROVINSI
Lebih terperinciBUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 58 TAHUN 2008 T E N T A N G RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN BANTUL
BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 58 TAHUN 2008 T E N T A N G RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN BANTUL BUPATI BANTUL, Menimbang : a. bahwa sebagai tindak lanjut
Lebih terperinciGUBERNUR RIAU PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR : 13 TAHUN 2009 TENTANG URAIAN TUGAS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI RIAU
GUBERNUR RIAU PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR : 13 TAHUN 2009 TENTANG URAIAN TUGAS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI RIAU DENGAN RAKHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR RIAU Menimbang Mengingat
Lebih terperinciRenstra Dinas Sumber Daya Air dan Pemukiman Provinsi Banten Tahun
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Rencana strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah yang selanjutnya disingkat dengan Renstra SKPD adalah dokumen perencanaan SKPD untuk periode 5 (lima) tahun. Rencana
Lebih terperinciWALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 47 TAHUN 2016 TENTANG
WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 47 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PARIWISATA KOTA MATARAM DENGAN
Lebih terperinciPasal 3 (1) Susunan Organisasi Dinas Pangan dan Perkebunan terdiri dari : a. Kepala; b. Sekretariat, terdiri dari : 1. Sub Bagian Perencanaan; 2.
BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 105 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PANGAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN CILACAP
Lebih terperinciWALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 35 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN BADAN PENANAMAN MODAL KOTA BATU
SALINAN WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 35 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN PENANAMAN MODAL KOTA BATU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BATU, Menimbang : bahwa
Lebih terperinciWALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR
WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BLITAR NOMOR 74 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciBUPATI SELUMA KEPUTUSAN BUPATI SELUMA NOMOR TAHUN 2014 TENTANG
BUPATI SELUMA KEPUTUSAN BUPATI SELUMA NOMOR TAHUN 2014 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) KABUPATEN SELUMA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI
Lebih terperinciGUBERNUR BANTEN PERATURAN GUBERNUR BANTEN NOMOR 14 TAHUN 2013
GUBERNUR BANTEN PERATURAN GUBERNUR BANTEN NOMOR 14 TAHUN 2013 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA ORGANISASI PERANGKAT DAERAH PROVINSI BANTEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANTEN,
Lebih terperinci