Peran penting sumberdaya manusia dalam suatu perusahaan telah disadari penuh
|
|
- Surya Yohanes Tedjo
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 L PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Peran penting sumberdaya manusia dalam suatu perusahaan telah disadari penuh oleh kalangan akademis dan praktisi di bidang manajemen. Sumberdaya manusia merupakan salah satu faktor yang menggerakkan dinamika perusahaan. Sumberdaya manusia pada perusahaan adalah pihak yang menetapkan tujuan, menyusun perencanaan, melaksanakan pekerjaan, melakukan inovasi dan mencapai tujuan perusahaan. Oleh karena itu, keberadaan sumberdaya manusia dalam suatu perusahaan perlu mendapatkan perhatian dari pihak manajemen agar dapat menunjukkan kinerja yang tinggi dalam melaksanakan aktivitasnya. Setiap perusahaan beroperasi dengan mengkombinasikan berbagai sumber daya melalui penerapan metode-metode kerja tertentu yang dapat menghasilkan produk atau jasa yang dapat diterima di pasar. Betapapun baiknya modal, bahan baku dan teknologi yang dimiliki oleh pe~siihaan, tetapi tanpa didukung oleh sumberdaya manusia yang dapat bekerja secara produktif, maka tujuan perusahaan akan sulit dicapai dengan memuaskan, bahkan mungkin akan menemui kegagalan. Suatu usaha dikatakan produktif apabila hasil dari usaha tersebut sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya tanpa menimbulkan pemborosan-pemborosan baik bahan baku, jam kerja mesin maupun waktu kerja karyawan. Suatu usaha yang produktif dapat dillakukan melalui perbaikan-perbaikan dalam lingkungan ke rja (Westra, 1983). Pengelolaan lingkungan kerja yang baik disamping akan memberikan keamanan
2 dan keselamatan kerja, juga dapat memberikan kegairahan dan meningkatkan semangat karyawan dalam melaksanakan pekerjaan. Setiap jenis produksi membutuhkan fasilitas fisik dalam bentuk bangunan, mesinmesin dan perlengkapan. Fasilitas fisik tersebut has diiancang dan disusun agar memunglunkan perusahaan memproduksi barang dan jasa secara lebih ekonomis. Tempat fasilitas ini harus menguntungkan dengan mempertimbangkan sumber-sumber masukan perusahaan seperti bahan baku, tenaga kerja, energi, biaya modal, pengangkutan dan tempat pasar. Sebagaimana diietahui bahwa maksud didirikannya suatu bangunan adalah untuk melindungi bahan-bahan, peralatan dan karyawan dari kerusakan akibat panas dan hujan. Oleh karena itu, bangunan yang akan didirikan hams direncanakan terlebih dahulu agar dapat mencapai maksud dan tujuan tersebut. Pengaturan pencahayaan ruang ke rja, pemilihaan warna, bahan bangunan, debu dm suhu udara di dalam pabrik, serta suara bising dari mesin-mesin, hams diperhitungkan secermat mungkin. Pencahayaan ruang kerja; telah banyak dilakukan percobaan-percobaan untuk membuktiin adanya hubungan antara output dengan pencahayaan ruang kerja yang baik. Laporan dari hasil percobaan tersebut menyebutkan bahwa terdapat efektivitas produksi yang langsung dipengaruhi oleh perbaikan pencahayaan. Disebutkan juga didalam laporan bahwa sebuah perusahaan tekstil memperoleh peningkatan output sebanyak 9% dan mengurangi biaya perbaikan sebesar 33%. Warna; merupakan suatu aspek yang cukup penting di dalam menunjang kelacaran pelaksanaan pekerjaan oleh karyawan. Wama membantu penglihatan dan dapat menambah perncerminan bentuk atau rupa dari suatu pekerjaan. Pemakaian warna
3 tertentu untuk bangunan, pemakaian kode warna untuk pipa dan kawat, banyak dilaksanakan oleh perusahaan manufaktur atau fabrikasi guna memudahkan dalam membedakan antara satu pekejaan dengan yang lain. Koordinasi yang baik antara pengaturan pencahayaan dengan pemilihan warna yang tepat, akan membantu mengurangi kelelahan mata dan merubah secara psikologis suatu ruangan. Suhu udara; dengan mengatur suhu, kelembaban dan kebersihan udara di ruang kerja secara tepat, tidak akan menyebabkan karyawan merasa cepat lelah, dapat lebih berkonsentrasi dan menimbulkan kegairahan dalam bekerja. Suara bising; suara bising yang ditimbulkan mesin-mesin, jika berlangsung terusmenerus atau berulang-ulang akan mengganggu kesenangan &lam bekerja dan dapat merusak pendengaran serta menimbulkan komunikasi yang salah. Tingkat kebisingan yang terlalu tinggi akan menyebabkan ketegangan dan bahkan dalam kondisi tertentu dapat menimbukan neurosis (gangguan kejiwaan). Dengan demikian, dibutuhkan suatu cara pengendalian yang tepat sehingga dapat mengurangi rasa lelah atau kebosanan akibat tidak diperhatikannya pengendalian suara bising. Suasana dan lingkungan kerja yang menyenangkan akan meningkatkan motivasi kerja karyawan, sehingga sangat mendukung upaya manajer dalam meningkatkan produktivitas usaha secara keseluruhan. PT. Trinusa Optima Garment Industry (PT. Trinusa) adalah perusahaan manufaktur yang bergerak dalam bidang industri pakaian jadi. Perusahaan ini merupakan perusahaan yang berorientasi ekspor, dimana hasil produksinya dipasarkan ke Amerika Serikat, Kanada dan Jerman. Pada Bagian Produksi PT. Trinusa, faktor sumberdaya manusia sangat besar peranannya, sebab mesin-mesin modem yang ada masih memerlukan penanganan tenaga manusia.
4 1.2. Perurnusan Masalah Didalam merencanakan sistem produksi, faktor ligkungan kerja hams diperhitungkan secermat munglun supaya sistem produksi tersebut dapat berjalan dengan memuaskan. Sebenamya ha1 tersebut telah menjadi suatu bahan pemikiran bagi pihak manajemen PT. Trinusa untuk diberikan perhatian secara sungguh-sungguh dengan pertimbangan akan memberikan dampak yang positif bagi peningkatan kinerja karyawannya. Namun demikian, pernasalahan yang dihadapi PT. Trinusa didalam mengelola lingkungan kerjanya adalah masih adanya keluhan dari sebagian besar karyawan mengenai hal-ha1 yang berkaitan dengan lingkungan kerja. Kurang sempurnanya sistem pengaturan cahaya pada bagian-bagian tertentu, masalah kebersihan, kurangnya sarana kamar mandi dan WC serta masalah suhu udara di dalam ruang kerja adalah beberapa masalah yang sering dikeluhkan oleh sebagian besar karyawan. Oleh karena itu, dalam rangka mengkaji pengamh lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan bagian produksi pada PT. Trinusa, permasalahannya dapat dimmuskan pada pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut : Pertanyaan manajemen : - Bagaimana mengelola lingkungan kerja dengan baik agar dapat mendukung upaya peningkatan kinerja karyawan? Pertanyaan riset : - Bagaimana pengaruh lingkungan kerja terhadap semangat dan gairah kerja karyawan? - Faktor-faktor lingkungan kerja apa saja yang dapat mempengaruhi semangat dan gairah ke rja kerja karyawan?
5 Pertaryuan investigasi : - Bagaimana peranan manajemen perusahaan didalam mengembangkan lingkungan kerja yang dapat meningkatkan semangat dan gairah kerja karyawan? - Upaya apa saja yang telah dilakukan perusahaan dalam rangka pengelolaan lingkungan kerjanya? Pertmyaan pengukurmi : - Bagaimana kinerja karyawan selama ini? - Bagaimana tingkat kesalahan ke rja dan pencapaian target produksi karyawan selama ini? 1.3. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini dapat diuraikan sebagai berikut : 1. Mengkaji pengelolaan lingkungan kerja yang telah dilakukan oleh perusahaan selama ini. 2. Mengkaji faktor-faktor dominan dalam pengelolaan lingkungan ke ja karyawan. 3. Mengkaji faktor-faktor lingkungan kerja yang mempunyai pengaruh terhadap peningkatan semangat dan gairah keja karyawan. 4. Memberi alternatif pengembangan lingkungan kerja yang baik dan dapat meningkatkan produktivitas kerja karyawan.
6 1.4. Manfaat Penelitian Bagi perusahaan : Memberi masukan kepada manajemen PT. Trinusa dalam mengembangkan lingkungan kerja yang dapat mendukung upaya peningkatan produktivitas kerja karyawan. Bat$ venulis : Sebagai sarana pelatihan, pengembangan wawasan dan penerapan teori-teori manajemen, khususnya manajemen sumber daya manusia dan manajemen produksi Ruang Lingkup dan Batasan Penelitian Dalam penelitian ini, pengkajian mengenai lingkungan kerja hanya akan mencakup lingkungan kerja yang ada pada Bagian Produksi di PT. Trinusa Optima Garment Industry. Faktor-faktor lingkungan kerja pada Bagian Produksi juga &an dibatasi pada masalah-masalah : 1. Sistem pencahayaan pa& ruang kerja; ruang lingkup masalahnya &an meliputi pengaruh sistem pencahayaan yang selama ini diterapkan terhadap tinggi rendahnya tingkat kesalahan ke rja, tingkat absentiim (ketidakhadiran) dan penilaian karyawan atas kondisi sistem pencahayaan pada lingkungan kerjanya. 2. Suhu udara; pembahasannya meliputi pengaruh tingkat suhu atau temperatur udara dalam ruang kerja karyawan terhadap semangat dan gairah kerja karyawan, tingkat kesalahan kerja serta penilaian karyawan atas suhu udara di tempat kerjanya.
7 3. Suara bising; pembahasannya meliputi pengaruh suara bising yang ditimbulkan oleh mesin-mesin terhadap semangat dm gairah keja karyawan dm penilaian karyawan terhadap suara bising tersebut.
PENGERTIAN F L I P P O ( A R E P D A N TA N J U N G
PEMELIHARAAN PENGERTIAN F L I P P O ( AREP DAN TA N J U N G 2002) M E N D E F I N I N I S I K A N B A H W A, P E M E L I H A R A A N ( M A I N T E N A N C E, R E T E N S I ) M E R U PA K A N S A L A H
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pekerjaannya dalam sehari-hari. Lingkungan kerja dapat mempengaruhi tingkat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Lingkungan kerja merupakan lingkungan dimana pegawai melakukan pekerjaannya dalam sehari-hari. Lingkungan kerja dapat mempengaruhi tingkat kenyamanan pegawai sehingga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mencapai tujuan yang telah ditentukan. Produktivitas berkaitan dengan efisiensi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Produktivitas merupakan komponen yang menentukan serta menjadi syarat utama dalam keberhasilan suatu perusahaan yang menunjukkan tingkat kualitas perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tidak dapat dan tidak boleh disamakan dengan alat atau mesin pabrik, masing-masing dari
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Karyawan merupakan aset yang berharga bagi organisasi atau perusahaan. Sebagai aset, karyawan harus bisa dikelola dengan baik agar tetap bisa memberikan kontribusi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. karena itu, diperlukan kemampuan dalam mengelola sumber daya perusahaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah. Memasuki era perdagangan bebas, setiap perusahaan dituntut untuk dapat meningkatkan daya saingnya agar tangguh menghadapi persaingan global. Oleh karena itu,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia merupakan bagian yang sangat penting dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sumber daya manusia merupakan bagian yang sangat penting dalam mencapai tujuan perusahaan untuk mengembangkan usaha makro dan mikro. Sumber daya manusia sangat berperan,
Lebih terperinciyang sangat bernilai karena sumber daya manusialah yang mengelola seluruh
1.1. Latar Belakang Sumber daya manusia yang dirniliki sebuah perusahaan merupakan aset yang sangat bernilai karena sumber daya manusialah yang mengelola seluruh sumber daya yang ada di dalam perusahaan
Lebih terperinciBAHAN AJAR Jurusan : Administrasi Bisnis Konsentrasi : Mata Kuliah : Pengantar Bisnis
BAB 4 Manajemen Produksi Bisnis berusaha untuk memadukan manajemen dengan mesin sesempurna mungkin. Menciptakan dan memelihara keseimbangan antara manajemen dengan mesin-mesin produksi merupakan tugas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi saat ini menyebabkan perkembangan pada sektor industri suatu negara, tidak terkecuali di Negara Indonesia. Salah satu sektor industri yang berkembang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pengaturan layout untuk menjalankan dan mengembangkan usahanya. Layout
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Tata letak pabrik merupakan suatu landasan utama dalam dunia industri sehingga setiap perusahaan/pabrik pasti membutuhkan perancangan dan pengaturan layout
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam negeri untuk lebih memperhatikan kepuasan kerja dan pemberian gaji
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Di era industrialisasi ini, persaingan dalam dunia bisnis semakin ketat sehingga menuntut perusahaan di berbagai kalangan industri terutama dari dalam negeri
Lebih terperinciPENGARUH MOTIVASI DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT. AQUA TIRTA INVESTAMA SKRIPSI
PENGARUH MOTIVASI DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT. AQUA TIRTA INVESTAMA SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan
Lebih terperinciPengembangan surnberdaya manusia menjadi pusat perhatian dan menjadi salah
A. Latar Belakang Pengembangan surnberdaya manusia menjadi pusat perhatian dan menjadi salah satu penunjang keberhasilan suatu organisasi. Pada tingkat keahlian tertentu kebutuhan sumberdaya manusia menjadi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Bab 1 Pendahuluan
Bab 1 Pendahuluan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Berkembangnya dunia industri dan teknologi yang terjadi sekarang ini, menyebabkan semakin meningkatnya persaingan. Untuk dapat memenangkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perusahaan.menurut Sarwono (2005) lingkungan kerja terbagi menjadi dua yaitu
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Lingkungan tempat kerja merupakan bagian yang penting dalam perusahaan.menurut Sarwono (2005) lingkungan kerja terbagi menjadi dua yaitu lingkungan kerja fisik dan
Lebih terperinciKESEHATAN KERJA. oleh; Syamsul Rizal Sinulingga, MPH
KESEHATAN KERJA oleh; Syamsul Rizal Sinulingga, MPH Disampaikan dalam Perkuliahan Kesehatan Masyarakat Jurusan D-III Kebidanan Poltekkes Kemenkes RI Pangkalpinang 2013 Pengantar Kesehatan kerja adalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mampu beroperasi dengan baik tanpa bantuan manusia. kegiatannya membutuhkan pegawai yang ahli pada bidangnya.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan dunia saat ini semakin maju dan modern, banyak teknologi yang berhasil diciptakan untuk memudahkan pekerjaan manusia, tetapi secanggih apapun peralatan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Kantor Menurut George Terry (dikutip Sayuti 2013:8) mengemukakan manajemen kantor ialah perencanaan, pengendalian dan pengorganisasian pekerjaan perkantoran
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1-1
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan adanya perkembangan jaman, maka berbagai bidang yang ada mengalami perkembangan yang pesat pula. Salah satu bidang yang berkembang cukup pesat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada saat ini perkembangan dan kemajuan dalam bidang teknologi berkembang dengan sangat pesat, perkembangan ini dirasakan hampir disemua sektor industri, salah
Lebih terperinciTATA LETAK PABRIK. A. Lokasi Pabrik. Penentuan lokasi pabrik adalah salah satu hal yang terpenting dalam
VII. TATA LETAK PABRIK A. Lokasi Pabrik Penentuan lokasi pabrik adalah salah satu hal yang terpenting dalam mendirikan suatu pabrik. Lokasi pabrik akan berpengaruh secara langsung terhadap kelangsungan
Lebih terperinciPENGARUH KESELAMATAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA CV. SRIWIJAYA UTAMA BANDAR LAMPUNG
Utama Bandar Lampung 69 PENGARUH KESELAMATAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA CV. SRIWIJAYA UTAMA BANDAR LAMPUNG Oleh FAHRIZI Dosen Tetap pada Fakultas Ekonomi Universitas Sang Bumi Ruwa Jurai ABSTRAK
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. baik yang bersifat bedah maupun non bedah.(aditama,2002:6) sesuai dengan wewenang, tanggung jawab dan kode etik profesi keperawatan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Rumah sakit merupakan insitusi yang menyediakan pelayanan pasien rawat inap, dimana fungsi utamanya memberikan pelayanan kepada pasien, diagnostik dan terapeutik
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Tata ruang kantor atau biasa disebut juga Layout adalah salah satu
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tata ruang kantor atau biasa disebut juga Layout adalah salah satu penunjang sistem kerja yang harus diperhatikan dalam perkantoran. Di Indonesia, banyak sekali terdapat
Lebih terperinciKata Kunci: Keselamatan Kerja, Kesehatan Kerja, Produktivitas Karyawan, Koperasi Bank Perkreditan Rakyat Pancadana Kota Batu.
ABSTRAK PENGARUH KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN (Studi Empiris Koperasi Bank Perkreditan Rakyat Pancadana Kota Batu) Produktivitas kerja karyawan merupakan factor
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam menjalankan aktivitas-aktivitas bisnisnya, perusahaan harus mampu memanfaatkan sumber daya didalam perusahaan. Salah satu aspek sumber daya terpenting
Lebih terperinciANALISIS POSTUR DAN GERAKAN KERJA DENGAN MENGGUNAKAN METODE OCCUPATIONAL REPETITIVE ACTION
TUGAS AKHIR ANALISIS POSTUR DAN GERAKAN KERJA DENGAN MENGGUNAKAN METODE OCCUPATIONAL REPETITIVE ACTION (OCRA) (Studi Kasus : PT. SAMIDI GLASS AND CRAFT, BAKI, SUKOHARJO) Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pemerintah harus memiliki produktivitas kerja yang tinggi.
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Masalah yang menarik untuk dikaji saat ini berkaitan dengan penyelenggaraan pemerintahan yaitu mengenai rendahnya produktivitas kerja karyawan. Instansi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Manajemen sumber daya manusia (MSDM) merupakan bagian dari
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manajemen sumber daya manusia (MSDM) merupakan bagian dari manajemen keorganisasian yang fokus pada unsur sumber daya manusia. Tugas MSDM adalah mengelola unsur
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. faktor yang mengurangi kinerja, berdampak pada kondisi psikis pekerja, dan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kelelahan kerja dapat mengurangi aktivitas yang akhirnya mengakibatkan ketidakmampuan meneruskan pekerjaan secara maksimal. Kelelahan terbagi menjadi dua, yaitu kelelahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mencapai tujuannya (Gomes, 1995). pikiran, perasaan, dan keinginan yang mempengaruhi sikap-sikapnya
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada saat ini kita berada pada abad ke 21, tantangan yang langsung dihadapi adalah globalisasi dengan segala implikasinya. Agar badan usaha tetap eksis maka
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Bab 1 Pendahuluan
Bab 1 Pendahuluan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah PT Abadi Genteng, Jatiwangi, merupakan suatu perusahaan yang bergerak dalam pembuatan genteng dan aksesorisnya. Perusahaan ini termasuk jenis
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Bab 1. Pendahuluan
Bab 1. Pendahuluan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini persaingan di dunia usaha semakin meningkat seiring dengan semakin pesatnya perkembangan industri. Setiap perusahaan sudah pasti
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dapat menghasilkan barang atau jasa sebagai produknya (Munandar, 2011).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sistem memperoleh masukan mentah dan masukan instrumental. Bahan baku kemudian diolah oleh masukan instrumental dalam sistem dan menghasilkan keluaran. Perusahaan sebagai
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORITIS. karena lingkungan kerja dapat mempengaruhi keadaan pegawai secara langsung.
BAB II LANDASAN TEORITIS A. Uraian Teoritis 1. Pengertian Lingkungan Kerja Lingkungan kerja dalam suatu organisasi sangat perlu mendapat perhatian, karena lingkungan kerja dapat mempengaruhi keadaan pegawai
Lebih terperincibagian atau disebut juga aspek pembentuk lingkungan kerja. Adapun beberapa
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. PENGERTIAN LINGKUNGAN KERJA Untuk dapat menyusun perencanaan lingkungan kerja dengan baik, manajemen perusahaan harus benar-benar mengetahui unsur-unsur apa saja yang penting
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang
I. PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Pemilihan lokasi usaha oleh suatu organisasi (perusahaan) akan mempengaruhi risiko (risk) dan keuntungan (profit) perusahaan tersebut secara keseluruhan. Kondisi ini
Lebih terperinciBAB VII KESIMPULAN DAN SARAN
BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN 7.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan di pabrik paralon PVC X, berikut adalah kesimpulan yang di dapatkan : 1. Pabrik paralon PVC X kurang memperhatikan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
Bab 1 Pendahuluan 1-1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam perkembangan teknologi yang semakin maju ini, dunia pendidikan dituntut agar dapat lebih bersaing, sehingga dunia pendidikan diharapkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. penggunaan tembakau, penyalahgunaan obat dan alkohol, dan HIV/AIDS.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Organisasi Buruh Internasional (ILO) adalah badan Perserikatan Bangsa- Bangsa (PBB) khusus bertugas mempromosikan kesehatan dan keselamatan pekerja di seluruh dunia.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. usaha masyarakat banyak mengalami kesulitan, tidak sedikit diantaranya kegiatan usaha yang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kondisi ekonomi yang masih mengalami krisis berkepanjangan ini membuat kegiatan usaha masyarakat banyak mengalami kesulitan, tidak sedikit diantaranya kegiatan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
26 BAB II TINJAUAN PUSTAKA E. Produktivitas Kerja Karyawan 1. Definisi Produktivitas Kerja Karyawan Pengertian produktivitas kerja karyawan telah banyak dikemukakan para ahli, baik ahli ekonomi, manajemen,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Manajemen Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan bagian dari. manajemen keorganisasian yang memfokuskan diri pada unsur sumber
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manajemen Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan bagian dari manajemen keorganisasian yang memfokuskan diri pada unsur sumber daya manusia. Tugas MSDM adalah mengelola
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
kerja. 2 Iklim kerja atau cuaca kerja yang terlalu panas atau dingin dapat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kemajuan teknologi dan industri dengan produk dan distribusinya telah menimbulkan suatu lingkungan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN Bab I menjelaskan mengenai latar belakang dari penelitian, perumusan masalah, tujuan penelitian, batasan masalah, dan sistematika penulisan. 1.1 Latar Belakang Setiap hari manusia terlibat
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. demikian kompleks, rumah sakit harus memiliki sumber daya manusia yang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rumah sakit adalah suatu institusi pelayanan kesehatan dengan fungsi yang kompleks dengan padat pakar dan padat modal. Untuk melaksanakan fungsi yang demikian kompleks,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terpapar bising melebihi 90 db di tempat kerjanya. Diperkirakan lebih dari 20 juta
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di negara industri, masalah utama kesehatan kerja adalah bising. Menurut WHO (1995), diperkirakan hampir 14% dari total tenaga kerja negara industry terpapar bising
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Manajemen sumberdaya manusia adalah bagian dari manajemen. keorganisasian yang memfokuskan diri pada unsur sumber daya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manajemen sumberdaya manusia adalah bagian dari manajemen keorganisasian yang memfokuskan diri pada unsur sumber daya manusia.tugas pada bagian ini manusia
Lebih terperinciFAKTOR ERGONOMI & PSIKOLOGI PERTEMUAN KE-4
FAKTOR ERGONOMI & PSIKOLOGI PERTEMUAN KE-4 FAKTOR ERGONOMI Setiap tempat kerja atau kegiatan yang bisa menyebabkan/ menimbulkan tekanan terhadap fisik/ jiwa ataupun perlakuan yang tidak pantas terhadap
Lebih terperinciPengertian dan Ruang Lingkup Ergonomi : bahasa Yunani Ergon : kerja Nomos : peraturan/hukum - Arbeitswissenschaft di Jerman - Biotechnology di Skandin
ERGONOMI Pengertian dan Ruang Lingkup Ergonomi : bahasa Yunani Ergon : kerja Nomos : peraturan/hukum - Arbeitswissenschaft di Jerman - Biotechnology di Skandinavia - Human (factor) engineering atau Personal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Memasuki era perdagangan bebas, saat ini persaingan dunia usaha dan perdagangan semakin kompleks dan ketat. Hal tersebut tantangan bagi Indonesia yang sedang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I-1
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam menjalankan aktivitas aktivitas bisnisnya, perusahaan harus mampu memanfaatkan sumber daya didalam perusahaan. Salah satu aspek sumber daya terpenting didalam
Lebih terperinciBAB 1 : PENDAHULUAN. depresi akan menjadi penyakit pembunuh nomor dua setelah penyakit jantung.untuk
BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang World Health Organization (WHO) dalam model kesehatan yang dibuat sampai tahun 2020 meramalkan gangguan psikis berupa perasaan lelah yang berat dan berujung pada
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Suatu perusahaan sebaiknya memperhatikan apakah sistem kerja yang ada sudah ergonomis atau belum. Sistem kerja yang ergonomis akan dapat mendukung kelancaran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Menurut Mangkunegara (2000) kinerja karyawan adalah hasil kerja secara
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sumber daya manusia sebagai tenaga kerja tidak pernah terlepas dari masalah yang terkait dengan kecelakaan, kesehatan dan keselamatan pada saat bekerja yang
Lebih terperinciKONSEP DASAR SUMBER BELAJAR
KONSEP DASAR SUMBER BELAJAR Pengertian Sumber Belajar Segala sesuatu yang mendukung terjadinya proses belajar, termasuk sistem pelayanan, bahan pembelajaran, dan lingkungan, yang dapat digunakan baik secara
Lebih terperinciSEJARAH & PERKEMBANGAN
Amalia, ST., MT. SEJARAH & PERKEMBANGAN ERGONOMI Suatu cabang ilmu yang sistematis untuk memanfaatkan informasi-informasi mengenai sifat, kemampuan, dan keterbatasan manusia untuk merancang suatu sistem
Lebih terperinciPENGARUH PENGALAMAN KERJA DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA PERUSAHAAN KAPAS DI DESA DUWETAN, CANDIREJO, NGAWEN, KLATEN
0 PENGARUH PENGALAMAN KERJA DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA PERUSAHAAN KAPAS DI DESA DUWETAN, CANDIREJO, NGAWEN, KLATEN SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Persyaratan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. fisik yang ada di tempat kerja yaitu penerangan. berkurangnya daya efisiensi kerja, kelelahan mental, keluhan-keluhan pegal
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sesuai dengan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 1992 tentang kesehatan ditetapkan bahwa keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. konsumen merasa tidak puas dapat melakukan keluhan yang dapat merusak citra
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Karyawan sebagai sumber daya utama perusahaan dituntut untuk memberikan pelayanan terbaik kepada konsumen dan memberikan kinerja yang optimal sehingga konsumen
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. regional, nasional maupun internasional, dilakukan oleh setiap perusahaan secara
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Memasuki perkembangan era industrialisasi yang bersifat global seperti sekarang ini, persaingan industri untuk memperebutkan pasar baik pasar tingkat regional,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Bab 1 Pendahuluan 1-1
Bab 1 Pendahuluan 1-1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap perguruan tinggi biasanya dilengkapi dengan adanya perpustakaan di mana perpustakaan ini dapat menjadi pusat informasi dan sumber
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kepuasan memiliki bermacam-macam arti, masing-masing bidang
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Kepuasan Kepuasan memiliki bermacam-macam arti, masing-masing bidang pengetahuan memiliki pengertian yang berlainan tentang kepuasan, adapun berbagai macam pengertian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang UPT. Balai Yasa Yogyakarta merupakan satu dari empat Balai Yasa yang dimiliki oleh PT. Kereta Api Indonesia (Persero). UPT. Balai Yasa Yogyakarta adalah industri yang
Lebih terperinci1. PENDAHULUAN. Sumber daya manusia merupakan aset terpenting dalam sebuah organisasi karena
1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sumber daya manusia merupakan aset terpenting dalam sebuah organisasi karena segala aktivitas dalam sebuah organisasi tidak akan berjalan tanpa adanya peran sumber daya
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Kesadaran Menurut Hasibuan (2012:193), kesadaran adalah sikap seseorang yang secara sukarela menaati semua peraturan dan sadar akan tugas dan tanggung jawabnya. Menurut
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1.1 Petani dan Usahatani Menurut Hernanto (1995), petani adalah setiap orang yang melakukan usaha untuk memenuhi sebagian atau seluruh kebutuhan kehidupannya di bidang pertanian
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. aktivitas adalah adanya lingkungan kerja yang kondusif. Faktor ini
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Lingkungan Kerja 2.1.1 Definisi Lingkungan Kerja Aspek yang menunjang manusia untuk melakukan pekerjaan atau aktivitas adalah adanya lingkungan kerja yang kondusif. Faktor ini
Lebih terperinciPerusahaan yang berorientasi pada karir semacam ini akan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kompetisi global yang semakin intensif, deregulasi dan kemajuan mencetuskan suatu ide - ide perubahan, yang telah membuat banyak perusahaan tidak bisa bertahan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN PUSTAKA. sesuatu dalam pencapaiaan tujuan yang telah ditetapkan (Manulan, 1981)
BAB II LANDASAN PUSTAKA A. Pengertian Motivasi Motivasi kerja adalah suatu proses kegiatan yang memberikan dorongan kepada seseorang atau diri sendiri untuk mengambil suatu tindakan atau berbuat sesuatu
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Keselamatan dan Kesehatan Kerja 1. Pengertian Keselamatan dan Kesehatan Kerja Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) adalah sistem yang berhubungan semua unsur yang berada dalam
Lebih terperinciIndeks Suhu Bola Basah (ISBB)/WBGT (Wet Bulb Globe Temperature Index)
Indeks Suhu Bola Basah (ISBB)/WBGT (Wet Bulb Globe Temperature Index) KEPMENAKER NO.51 TAHUN 1999 TENTANG NAB FAKTOR FISIKA DI TEMPAT KERJA 1. Iklim kerja : hasil perpaduan antara suhu, kelembaban, kecepatan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. tersebut oleh American Optometric Association (AOA) dinamakan Computer
1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penggunaan komputer dapat memberikan efek buruk terhadap kesehatan. Salah satunya yaitu gangguan mata karena penggunaan mata secara terusmenerus untuk menatap monitor
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Temperature merupakan keadaan udara pada waktu dan tempat. pertukaran panas diantara tubuh dan lingkungan sekitar.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Temperature merupakan keadaan udara pada waktu dan tempat tertentu.temperature kerja panas merupakan meteorologi dari lingkungan kerja yang dapat disebabkan oleh gerakan
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. Kudus, maka dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut ini : Rendeng Kudus juga akan meningkat.
BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian mengenai pengaruh lingkungan kerja, beban kerja, motivasi dan kompensasi terhadap kinerja karyawan pada Pabrik Gula Rendeng Kudus, maka dapat diperoleh
Lebih terperinciAspek Ergonomik Ergonomik
ASPEK ERGONOMIK Aspek Ergonomik Ergonomik adalah faktor kenyamanan kerja yang mempunyai pengaruh nyata dalam hal peningkatan maupun penurunan efisiensi dan efektifitas kerja. Beberapa Aspek yang berhubungan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kemajuan suatu organisasi sangat bergantung pada kinerja pegawai di organisasi tersebut. Kinerja pegawai adalah hasil pencapaian tugas-tugas pegawai yang telah
Lebih terperinciANALISIS GENDER TERHADAP TINGKAT PERLINDUNGAN TENAGA KERJA DAN HUBUNGANNYA DENGAN KARAKTERISTIK INDIVIDU BURUH LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN CV TKB
ANALISIS GENDER TERHADAP TINGKAT PERLINDUNGAN TENAGA KERJA DAN HUBUNGANNYA DENGAN KARAKTERISTIK INDIVIDU BURUH LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN CV TKB Tingkat perlindungan tenaga kerja dalam CV TKB dianalisis dengan
Lebih terperinciMANAJEMEN OPERASI DAN PRODUKSI
MANAJEMEN OPERASI DAN PRODUKSI Produksi adalah penciptaan atau penambahan faedah, bentuk, waktu dan tempat atas faktor-faktor sehingga lebih bermanfaat bagi pemenuhan kebutuhan manusia. Produk adalah hasil
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan perkembangan dunia saat ini, kehidupan manusia di
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sejalan dengan perkembangan dunia saat ini, kehidupan manusia di berbagai bidang seperti ekonomi, politik, teknologi, industri, kesehatan, dan bidang lainnya
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. tersebut adalah kebutuhan akan pakaian sebagai alat pelindung tubuh maupun
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jumlah penduduk dunia yang terus berkembang membuat kebutuhan primer maupun kebutuhan sekunder terus meningkat. Salah satu kebutuhan tersebut adalah kebutuhan akan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. banyak faktor pendukung lain yang membuat perusahaan tersebut dikatakan. sumber daya manusia yang ada dalam perusahaan tersebut.
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keberhasilan dan kemajuan organisasi dalam suatu perusahaan bukan hanya dilihat dari besarnya profit yang diperoleh oleh perusahaan tersebut, tetapi ada banyak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Industri akan selalu diikuti oleh penerapan teknologi tinggi penggunaan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Industri akan selalu diikuti oleh penerapan teknologi tinggi penggunaan bahan dan peralatan yang semakin kompleks dan rumit. Namun demikian, penerapan teknologi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Semakin ketatnya persaingan di bidang industri menuntut perusahaan
14 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Semakin ketatnya persaingan di bidang industri menuntut perusahaan untuk mampu bersaing dan berkompetisi. Sumber Daya Manusia (SDM ) bagi perusahaan sangat diperlukan
Lebih terperinciPENGARUH KESELAMATAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA CV. SRIWIJAYA UTAMA DI BANDAR LAMPUNG. Oleh
15 PENGARUH KESELAMATAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA CV. SRIWIJAYA UTAMA DI BANDAR LAMPUNG Oleh Supriyadi Dosen Pasca Sarjana USBRJ dan STIE Umitra ABSTRAK CV.Sriwijaya Utama merupakan perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. di pengaruhi oleh kualitas sumber daya manusia dalam menjalankan fungsi-fungsi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Keberhasilan suatu organisasi dalam mencapai visi, misi dan tujuan sangat di pengaruhi oleh kualitas sumber daya manusia dalam menjalankan fungsi-fungsi organisasi.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. dibebankan (Alex S. Nitisemito, 1991:184). Lingkungan kerja terdiri dari dua
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Manajemen sumber daya manusia merupakan bagian dari manajemen keorganisasian yang memfokuskan diri pada unsur sumber daya manusia. Tugas MSDM adalah mengelola
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada zaman sekarang ini, perkembangan dunia industri semakin meningkat seiring dengan kemajuan zaman dari teknologi. Di Indonesia, perkembangan usaha dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perindustrian merupakan salah satu sektor usaha yang cukup banyak diminati oleh banyak orang di seluruh dunia. Di Indonesia, perkembangan usaha dalam sektor
Lebih terperinciManajemen Persediaan. Material Handling. Dinar Nur Affini, SE., MM. Modul ke: 14Fakultas Ekonomi & Bisnis. Program Studi Manajemen
Manajemen Persediaan Modul ke: 14Fakultas Ekonomi & Bisnis Material Handling Dinar Nur Affini, SE., MM. Program Studi Manajemen Pendahuluan Tujuan Material Handling Tujuan Material Handling Tujuan material
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA PERSEPSI KARYAWAN TERHADAP PROGRAM KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA DENGAN KEPUASAN KERJA KARYAWAN
HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI KARYAWAN TERHADAP PROGRAM KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA DENGAN KEPUASAN KERJA KARYAWAN Skripsi Untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam mencapai derajat sarjana S-1 Diajukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan zaman yang semakin modern membuat seluruh kalangan masyarakat kini sudah merubah gaya hidupnya mengikuti perkembangan zaman juga, dari mulai mengikuti
Lebih terperinciSISTEM KERJA. Nurjannah
SISTEM KERJA Nurjannah Definisi Sistem Kerja Sistem adalah komponen komponen yang terintegrasi dan berinteraksi dengan maksud yang sama guna mencapai tujuan tertentu. Kerja adalah kegiatan melakukan sesuatu
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. mencapai target produksi yang diharapkan dipengaruhi oleh banyak faktor. Salah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Keberhasilan suatu industri dalam melaksanakan proses produksi dan mencapai target produksi yang diharapkan dipengaruhi oleh banyak faktor. Salah satu faktor penting
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kelangsungan hidup perusahaan tersebut. Salah satunya adalah faktor sumber daya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Suatu perusahaan yang sukses, selalu memperhatikan faktor-faktor penentu kelangsungan hidup perusahaan tersebut. Salah satunya adalah faktor sumber daya manusia. Faktor
Lebih terperinciRuang Lingkup Manajemen Produksi dan Sistem Produksi
Modul 1 Ruang Lingkup Manajemen Produksi dan Sistem Produksi Drs. Agus Hermani DS., M.M. Bulan Prabawani, S.Sos., M.M. D PENDAHULUAN engan berkembangnya usaha-usaha untuk mengolah bahan-bahan/ barang-barang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan adanya perkembangan jaman, maka berbagai bidang yang ada mengalami perkembangan yang pesat pula. Salah satu bidang yang berkembang cukup pesat
Lebih terperinciKESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
HUKUM PERBURUHAN (PERTEMUAN VIII) KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA copyright by Elok Hikmawati 1 Pasal 86 UU No.13 Th.2003 1) Setiap pekerja/buruh mempunyai hak untuk memperoleh perlindungan atas : a. keselamatan
Lebih terperinciPREVENTIVE MAINTENANCE
PREVENTIVE MAINTENANCE ABSTRAK Gangguan yang terjadi selama proses produksi atau aktivitas rutin lain akibat dari terjadinya kerusakan pada mesin atau fasilitas kerja lainnya, harus dicegah sedini mungkin.
Lebih terperinciBAB III KERANGKA BERPIKIR, KONSEP PENELITIAN DAN HIPOTESIS. keselamatan kerja yaitu : (1) lingkungan kerja, (2) pekerjaan, dan (3) manajemen
43 BAB III KERANGKA BERPIKIR, KONSEP PENELITIAN DAN HIPOTESIS 3.1 Kerangka Berpikir Di tempat kerja terdapat tiga sumber utama bahaya potensial kesehatan dan keselamatan kerja yaitu : (1) lingkungan kerja,
Lebih terperinci