DETIL BAS 2012 DALAM PENGANGGARAN DAN PELAKSANAAN ANGGARAN
|
|
- Bambang Yuwono
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 DETIL BAS 2012 DALAM PENGANGGARAN DAN PELAKSANAAN ANGGARAN PERDIRJEN PERBENDAHARAAN NO. PER-80/PB/2011 TENTANG PENAMBAHAN DAN PERUBAHAN AKUN PENDAPATAN, BELANJA DAN TRANSFER PADA BAS Perdirjen Perbendaharaan tentang Penambahan dan Perubahan BAS Perdirjen Perbendaharaan tentang BAS: 1. Batang Tubuh : Pasal-pasal yang memberikan penjelasan bahwa penambahan dan perubahan hanya mencakup akun pendapatan, belanja dan transfer yang berlaku mulai tahun Lampiran yang terdiri dari: a) Lampiran I: Seluruh kodefikasi akun pendapatan, belanja dan transfer; b) Lampiran II: Penjelasan penggunaan kode akun; c) Lampiran III: Mapping perubahan kodefikasi dan uraian akun; d) Lampiran IV: Restrukturisasi akun pendapatan dari pengelolaan BMN; e) Lampiran V: Restrukturisasi akun Belanja Bansos; f) Lampiran VI: Penambahan dan perubahan uraian/ penjelasan akun; g) Lampiran VII: Akun yang tidak digunakan lagimulai tahun anggaran
2 Latar Belakang Terdapat akun-akun pada PMK 91/PMK.05/2007 tentang Bagan Akun Standar dan Per-08/PB/2009 tentang Perubahan BAS, yang tidak digunakan lagi/tidak sesuai/berubah. Adanya restrukturisasi akun belanja, pendapatan, dan transfer. Adanya penambahan dan perubahan uraian/ penjelasan akun. Penajaman uraian pada beberapa akun belanja. 3 POKOK-POKOK PERUBAHAN (1/9) Kodefikasi akun baru (526): Belanja Barang untuk diserahkan kepada masyarakat yang dipisahkan dari akun (Belanja Barang Non Operasional Lainnya. Sehingga Jenis Belanja Barang dan jasa menjadi: Belanja barang Belanja Jasa Belanja Pemeliharaan Belanja Perjalanan Belanja BLU Belanja Barang untuk diserahkan kepada Masyarakat/ Pemda 2
3 BELANJA BARANG UNTUK DISERAHKAN KEPADA MASYARAKAT/PEMERINTAH DAERAH 526 BELANJA BARANG UNTUK DISERAHKAN KEPADA MASYARAKAT/PEMDA 5261 Belanja Barang untuk diserahkan kepada masyarakat/pemda Belanja Barang untuk diserahkan kepada masyarakat/pemda Belanja Tanah untuk diserahkan kepada masyarakat/pemda Belanja Peralatan dan Mesin untuk diserahkan kepada masyarakat/pemda Belanja Gedung dan Bangunan untuk diserahkan kepada masyarakat/pemda Belanja Jalan, Irigasi dan Jaringan untuk diserahkan kepada masyarakat / Pemda Belanja Barang Fisik Lainnya untuk diserahkan kepada masyarakat/pemda 5262 Belanja Barang Penunjang Dana Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan untuk diserahkan kepada pemerintah daerah Belanja Barang Penunjang Kegiatan Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan untuk diserahkan kepada pemerintah daerah Belanja Barang Penunjang Kegiatan Dekonsentrasi untuk diserahkan kepada pemerintah daerah Belanja Barang Penunjang Tugas Pembantuan untuk diserahkan kepada pemerintah daerah 5263 Belanja Barang Lainnya untuk diserahkan kepada masyarakat/pemda Belanja Barang Lainnya untuk diserahkan kepada masyarakat/pemda Belanja Barang Lainnya untuk diserahkan kepada masyarakat/pemda 5 POKOK-POKOK PERUBAHAN (2/9) Restrukturisasi kodefikasi belanja langganan daya dan jasa (52211): Belanja langganan daya dan jasa dipecah sehingga dapat menghasilkan informasi yang lebih detil, sehingga Belanja Langganan Daya dan Jasa menjadi: Belanja Langganan Listrik Belanja Langganan Telepon Belanja Langganan Air Belanja Langganan Daya dan Jasa Lainnya 3
4 POKOK-POKOK PERUBAHAN (3/9) Restrukturisasi kodefikasi belanja bantuan sosial (57): Belanja bantuan sosial dipisahkan berdasarkan jenis kegiatannya sesuai dengan Bultek 10 SAP tentang Akuntansi Belanja Bantuan Sosial. Sehingga Jenis Belanja Bantuan Sosial menjadi: Belanja Bansos utk Rehabilitasi Sosial Belanja Bansos utk Jaminan Sosial Belanja Bansos utk Pemberdayaan Sosial Belanja Bansos utk Perlindungan Sosial Belanja Bansos utk Penanggulangan kemiskinan Belanja Bansos utk Penanggulangan Bencana RESTRUKTURISASI AKUN BELANJA BANTUAN SOSIAL TAHUN ANGGARAN 2011 TAHUN ANGGARAN BELANJA BANTUAN SOSIAL 57 BELANJA BANTUAN SOSIAL 571 BELANJA BANTUAN KOMPENSASI SOSIAL 571 BELANJA BANTUAN SOSIAL UNTUK REHABILITASI SOSIAL 5711 Belanja Bantuan Kompensasi Sosial 5711 Belanja Rehabilitasi Sosial Belanja Bantuan Kompensasi Sosial Belanja Rehabilitasi Sosial Belanja Bantuan Kompensasi Kenaikan Harga BBM Belanja Rehabilitasi Sosial 572 BELANJA BANTUAN SOSIAL LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PERIBADATAN 572 BELANJA BANTUAN SOSIAL UNTUK JAMINAN SOSIAL 5721 Belanja Bantuan Sosial Lembaga Pendidikan 5721 Belanja Jaminan Sosial Belanja Bantuan Sosial Lembaga Pendidikan Belanja Jaminan Sosial Belanja Bantuan Langsung (Block Grant) Sekolah/Lembaga/Guru Belanja Bantuan Imbal Swadaya Sekolah/Lembaga Belanja Bantuan Beasiswa Belanja Jaminan Sosial 8 4
5 RESTRUKTURISASI AKUN BELANJA BANTUAN SOSIAL TAHUN ANGGARAN 2011 TAHUN ANGGARAN Belanja Bantuan Sosial Lembaga Peribadatan Belanja Bantuan Sosial Lembaga Peribadatan Belanja Bantuan Sosial Lembaga Peribadatan 573 BELANJA LEMBAGA SOSIAL LAINNYA 573 BELANJA BANTUAN SOSIAL UNTUK PEMBERDAYAAN SOSIAL 5731 Belanja Lembaga Sosial Lainnya 5731 Belanja Pemberdayaan Sosial Belanja Lembaga Sosial Lainnya Belanja Pemberdayaan Sosial Belanja Lembaga Sosial Lainnya Belanja Pemberdayaan Sosial 9 RESTRUKTURISASI AKUN BELANJA BANTUAN SOSIAL TAHUN ANGGARAN 2011 TAHUN ANGGARAN BELANJA BANTUAN SOSIAL UNTUK PERLINDUNGAN SOSIAL 5741 Belanja Perlindungan Sosial Belanja Perlindungan Sosial Belanja Perlindungan Sosial 575 BELANJA BANTUAN SOSIAL UNTUK PENANGGULANGAN KEMISKINAN 5751 Belanja Penanggulangan Kemiskinan Belanja Penanggulangan Kemiskinan Belanja Penanggulangan Kemiskinan 576 BELANJA BANTUAN SOSIAL UNTUK PENANGGULANGAN BENCANA 5761 Belanja Penanggulangan Bencana Belanja Penanggulangan Bencana Belanja Penanggulangan Bencana 10 5
6 POKOK-POKOK PERUBAHAN (4/9) Restrukturisasi kodefikasi belanja lain-lain (58) sehingga Jenis Belanja Lain-lain menjadi: 58. Belanja Lain-lain Belanja lain-lain Dana Cadangan Belanja Lain-Lain Lembaga Non Kementerian Belanja lain-lain Jasa Pelayanan BUN Belanja Lain-Lain BUN Belanja Lain-Lain Tanggap Darurat Belanja Lain-Lain lainya Mapping Akun Belanja Lain-lain TAHUN ANGGARAN 2011 TAHUN ANGGARAN BELANJA LAIN-LAIN 58 BELANJA LAIN-LAIN 581 BELANJA LAIN-LAIN 581 BELANJA LAIN-LAIN 5811 Belanja Lain-lain 5811 Belanja Lain-lain Dana Cadangan Belanja Rekonstruksi Belanja Lain-lain Dana Cadangan Belanja untuk Rekonstruksi Aceh Belanja Tanggap Darurat Penanggulangan Bencana Belanja Lain-lain I Belanja Kerjasama Teknis Internasional Belanja Kerjasama Teknis Internasional Belanja Pengeluaran Tak Tersangka Belanja Pengeluaran Tak Tersangka Belanja Cadangan Umum Belanja Cadangan Umum Belanja Pemilu tahunan Belanja Pemilu Belanja Cadangan tunjangan beras Belanja Cadangan tunjangan beras PNS/TNI/Polri PNS/TNI/Polri Belanja Cadangan dana reboisasi Belanja Cadangan dana reboisasi Belanja Tunggakan dan klaim pihak ketiga Belanja Dana Cadangan Tanggap Darurat (Dana Kontijensi) Belanja Tunggakan dan klaim pihak ketiga Belanja Dana Cadangan Tanggap Darurat (Dana Kontijensi) 12 6
7 Mapping Akun Belanja Lain-lain TAHUN ANGGARAN 2011 TAHUN ANGGARAN Belanja Lain-lain II Belanja Biaya/Upah Pungut PBB untuk Belanja Biaya/Upah Pungut PBB untuk DJP DJP Belanja KONI Belanja KONI Belanja Dana Penunjang (PHLN) Belanja Dana Penunjang (PHLN) Belanja karena rugi selisih kurs dalam Belanja karena rugi selisih kurs dalam pengelolaan Rekening Milik BUN pengelolaan Rekening Milik BUN Jasa Surveyor Jasa Surveyor Jasa Perbendaharaan Jasa Perbendaharaan Jasa Pelayanan Bank Operasional Jasa Pelayanan Bank Operasional Belanja Lain-lain III Belanja TVRI Belanja TVRI Belanja RRI Belanja RRI Belanja Pengembalian Penerimaan Hibah Belanja Pengembalian Penerimaan Hibah Karena Pengeluaran Ineligible Karena Pengeluaran Ineligible Belanja Kompensasi Kenaikan Harga BBM Belanja Kompensasi Kenaikan Harga BBM Dana Cadangan Resiko Kenaikan Harga Dana Cadangan Resiko Kenaikan Harga Tanah Tanah Belanja lain-lain Belanja lain-lain 13 POKOK-POKOK PERUBAHAN (5/9-1) RESTRUKTURISASI AKUN PENDAPATAN DARI PENGELOLAAN BMN SERTA PENDAPATAN DARI PENJUALAN TA 2011 TA Pendapatan Penjualan dan Sewa 4231 Pendapatan dari Pengelolaan BMN (Pemanfaatan dan Pemindahtanganan) serta pendapatan dari penjualan Pendapatan Penjualan Aset Pendapatan dari Pemindahtanganan BMN Pendapatan Penjualan Tanah, Gedung, dan Bangunan Pendapatan dari Penjualan Tanah, Gedung, dan Bangunan Pendapatan Penjualan Kendaraan Bermotor Pendapatan dari Penjualan Peralatan dan Mesin Pendapatan Penjualan Sewa Beli Pendapatan Penjualan Sewa Beli Pendapatan Penjualan Aset Bekas Milik Asing Pendapatan Penjualan Aset Bekas Milik Asing/Cina Pendapatan dari Tukar Menukar Tanah, Gedung dan Bangunan Pendapatan dari Tukar Menukar Peralatan dan Mesin Pendapatan dari Tukar Menukar Jalan, Irigasi dan Jaringan Pendapatan Penjualan Aset Lainnya yang Berlebih/Rusak/Dihapuskan Pendapatan dari Pemindahtanganan BMN Lainnya 14 7
8 POKOK-POKOK PERUBAHAN (5/9-2) RESTRUKTURISASI AKUN PENDAPATAN DARI PENGELOLAAN BMN SERTA PENDAPATAN DARI PENJUALAN TA 2011 TA Pendapatan Sewa Pendapatan dari Pemanfaatan BMN Pendapatan Sewa Rumah Dinas/Rumah Negeri Pendapatan Sewa Tanah, Gedung, dan Bangunan Pendapatan Sewa Gedung, Bangunan, dan Gudang Pendapatan Sewa Peralatan dan Mesin Pendapatan Sewa Benda-benda Bergerak Pendapatan Sewa Jalan, Irigasi dan Jaringan Pendapatan dari KSP Tanah, Gedung, dan Bangunan Pendapatan dari KSP Peralatan dan Mesin Pendapatan dari KSP Jalan, Irigasi dan Jaringan Pendapatan dari Bangun, Guna, Serah (BGS) Pendapatan dari Bangun, Serah, Guna (BSG) Pendapatan Sewa Benda-benda Tak Bergerak Lainnya Pendapatan dari Pemanfaatan BMN Lainnya 15 Penajaman/Perubahan uraian dan Penjelasan Akun (6/9) Belanja Barang Operasional dan Non Operasional: 5211 (Belanja Barang Operasional): Merupakan pembelian barang dan/atau jasa yang habis pakai yang dipergunakan dalam rangka pemenuhan kebutuhan dasar suatu satker dan umumnya pelayanan yang bersifat internal 5212 (Belanja Barang Non Operasional): Merupakan pembelian barang dan/atau jasa yang habis pakai dikaitkan dengan dengan strategi pencapaian target kinerja suatu satker dan umumnya pelayanan yg bersifat eksternal 8
9 PERUBAHAN URAIAN/PENJELASAN AKUN BELANJA (Contoh) (7/9) TA 2011 TA Belanja Modal Fisik Lainnya Belanja Modal Lainnya Penjelasan Pengeluaran untuk memperoleh modal fisik lainnya yang Penjelasan Pengeluaran untuk memperoleh Aset Tetap Lainnya dan Aset tidak dapat diklasifikasikan dalam belanja modal tanah, Lainnya yang tidak dapat diklasifikasikan dalam belanja modal peralatan dan mesin, gedung dan bangunan, jalan, irigasi tanah, peralatan dan mesin, gedung dan bangunan, jalan, dan jaringan dan belanja modal non fisik sampai siap irigasi dan jaringan. pakai. Termasuk dalam belanja modal ini : kontrak sewa Pengeluaran untuk memperoleh Aset Tetap Lainnya dan Aset beli (leasehold), pengadaan/pembelian barang-barang Lainnya sampai dengan siap digunakan. kesenian, barang-barang purbakala dan barang-barang Belanja Modal Lainnya dapat digunakan untuk pengadaan untuk museum serta hewan ternak selain untuk dijual software, pengembangan website, pengadaan lisensi yang dan diserahkan kepada masyarakat, buku-buku dan jurnal memberikan manfaat lebih dari satu tahun baik secara ilmiah swakelola maupun dikontrakkan kepada Pihak Ketiga. Belanja Modal Lainnya dapat digunakan untuk pembangunan aset tetap renovasi yang akan diserahkan kepada entitas lain dan masih di lingkungan pemerintah pusat. Termasuk dalam belanja modal lainnya : pengadaan/pembelian barang-barang kesenian, dan koleksi perpustakaan Belanja Penambahan Nilai Fisik Lainnya Belanja Penambahan Nilai Aset Tetap Lainnya dan/atau Aset Lainnya Penjelasan Belanja Modal setelah perolehan Aset tetap lainnya yang Penjelasan Belanja Modal setelah perolehan Aset Tetap Lainnya dan/atau memperpanjang masa manfaat/umur ekonomis, atau Aset Lainnya yang memperpanjang masa manfaat/umur yang kemungkinan besar memberi manfaat ekonomis di ekonomis, atau yang kemungkinan besar memberi manfaat masa yang akan datang dalam bentuk peningkatan ekonomis di masa yang akan datang dalam bentuk peningkatan kapasitas, produksi atau peningkatan standar kinerja. Dan kapasitas, produksi atau peningkatan standar kinerja. memenuhi batasan minimun kapitalisasi sesuai dengan peraturan menteri keuangan yang mengatur batasan minimun kapitalisasi 17 POKOK-POKOK PERUBAHAN (8/9) Restrukturisasi kodefikasi Transfer ke Daerah (6), sehingga Akun Transfer ke Daerah menjadi: Transfer Dana Bagi Hasil Transfer Dana Alokasi Umum Transfer Dana Alokasi Khusus Transfer Dana Otonomi Khusus Transfer Dana Penyesuaian 9
10 POKOK-POKOK PERUBAHAN (9/9) AKUN YANG TIDAK DIGUNAKAN LAGI MULAI TAHUN ANGGARAN 2012 (Contoh) Penerimaan Kembali Belanja Lainnya TAYL Belanja Barang Penunjang Kegiatan Dekonsentrasi Belanja Barang Penunjang Kegiatan Tugas Pembantuan (TP) Belanja Barang Fisik Lain Tugas Pembantuan (TP) Belanja Jasa Untuk Transaksi Non Kas Belanja TVRI Belanja RRI 19 ILUSTRASI PENGGUNAAN AKUN PADA BAGAN AKUN STANDAR DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN KEMENTERIAN KEUANGAN
11 PERMASALAHAN IMPLEMENTASI BAS Akuntansi: Kesalahan penganggaran antar jenis belanja (level 2 digit kode akun) Pelaksanaan Anggaran: Pengeluaran/belanja yang tidak/belum sesuai dengan uraian kode akun 21 (1) Honorarium Panitia Pengadaan Pengadaan Aset Tetap: dikelompokkan ke dalam Belanja Modal Pengadaan AT-nya. Contoh: Honorarium panita pengadaan pembelian peralatan dan mesin (AT) masuk ke dalam akun Panitia Pengadaan Barang Habis Pakai yang tidak menghasilkan aset dikelompokkan ke dalam Belanja Honorarium Terkait Output Kegiatan (521213) Panitia pengadaan yang dibentuk untuk seluruh pengadaan apapun dan mendapat honorarium tidak berdasarkan paket pekerjaan dalam suatu satker dibebankan pada akun
12 (2) Pengadaan Sistem/Aplikasi yang dikembangkan sendiri atau kontraktual Menghasilkan Aset Tak Berwujud dalam bentuk Aplikasi/Program Dikelompokkan ke dalam Belanja Modal Fisik Lainnya (536111). Contoh : Pembuatan Sistem Database Online oleh Konsultan. Perbaikan dan pemeliharaannya yang tidak menambah nilai : Belanja Pemeliharaan Lainnya (523119) atau Belanja Jasa Lainnya (522119) (3) Pengadaan Software Menghasilkan Aset Tak Berwujud? Dikelompokkan ke dalam Belanja Modal Fisik Lainnya (536111). Contoh : Pembuatan Sistem Database Online oleh Konsultan. 12
13 (4) Pengadaan buku: menjadi koleksi perpustakaan atau dibagikan/disebarluaskan kepada masyarakat? Untuk Dibagikan Tidak menjadi Aset Pemerintah Pusat Koleksi Perpustakaan Menjadi Aset Tetap Lainnya Pemerintah Pusat Dikelompokkan ke dalam akun 526XXX (Belanja Barang Untuk Diserahkan) Dikelompokkan ke dalam akun (Belanja Modal Fisik Lainnya) (5) Honor Panitia Pengadaan Buku Koleksi Perpustakaan Menambah nilai Aset Tetap Lainnya dan dikelompokkan ke dalam Belanja Modal Fisik Lainnya (536111). Honor Panitia Pengadaan Buku untuk dibagikan/ disebarluaskan (per paket pekerjaan) Dikelompokkan ke dalam Belanja Honor yang terkait dengan Output Kegiatan (521213) 13
14 (6) Pengadaan Inventaris Kantor = Aset Tetap Bila memenuhi kriteria AT, dikelompokkan ke dalam (Belanja Modal Peralatan dan Mesin) Di bawah nilai minimum kapitalisasi: Ekstrakomtabel = dikelompokkan ke dalam (Belanja Keperluan sehari-hari perkantoran) (7) Perjalanan dinas (PMK No.45/PMK.05/2007): Pengertian: perjalanan ke luar tempat kedudukan baik perseorangan maupun secara bersama yang jaraknya sekurang-kurangnya 5 (lima) kilometer dari batas kota, yang dilakukan dalam wilayah Republik Indonesia untuk kepentingan Negara atas perintah Pejabat yang Berwenang Komponen Perjalanan dinas - uang harian yang meliputi uang makan, uang saku, dan transpor lokal (transpor lokal dalam rangka perjalanan dinas); - biaya transpor pegawai (tiket PP); - biaya penginapan Komponen di luar biaya perjalanan dinas : tidak dapat dibebankan pada akun 524XXX 14
15 (8) a) Paket Meeting/Sosialisasi Dalam Kota: Semua pengeluaran termasuk ATK, Penggandaan dan laporan, seminar kit, spanduk, akomodasi (hotel, ruangan, kamar), uang harian, transpor dikelompokkan ke dalam akun (Belanja Non Operasional lainnya) Transpor dalam kota bukan dalam rangka perjadin sebagaimana PMK 45/2007 tidak dapat dibebankan pada 5241XX, melainkan (9) b) Paket Meeting/Sosialisasi Luar Kota: Akun Belanja Non Operasional Lainnya (521219) untuk: ATK; Penggandaan dan laporan; Seminar kit; dan Spanduk; Uang lelah; Akomodasi (hotel, ruangan, kamar, biaya penyelenggaraan); dan transpor peserta lokal Akun Belanja Perjalanan Dinas Lainnya (524119) untuk: komponen perjalanan dinas panitia dan/atau peserta yang berasal dari luar kota tempat lokasi penyelenggaraan 15
16 (10) Belanja Jasa Profesi (522115) Untuk PNS : pembayaran jasa atas keahlian yang dimiliki dan diberikan kepada pegawai PNS sebagai Narasumber, pembicara, praktis, pakar dalam kegiatan yang melibatkan eselon I lain atau instansi lain Untuk Non PNS : pembayaran jasa atas keahlian yang dimiliki dan diberikan kepada Non PNS sebagai Narasumber, pembicara, praktisi, pakar dalam suatu kegiatan dan bukan kontraktual (11) Belanja Jasa Konsultan Pembayaran jasa atas keahlian yang dimiliki dan diberikan kepada Non PNS secara Kontraktual, tidak menghasilkan Aset Tetap/ Aset Lainnya. 16
17 (12) Belanja Transpor lokal: Dibebankan pada akun Belanja Operasional lainnya (521119); atau Dibebankan pada akun Belanja Non Operasional lainnya (521219): (13) Biaya Lelang Pengadaan Aset Tetap/Aset lainnya: Dibebankan pada akun pengadaan asetnya (53XXX1) Pengadaan Barang Habis Pakai: Dibebankan pada akun belanja operasional lainnya (521119) atau belanja barang non operasional lainnya 17
18 (14) Beasiswa untuk Pegawai (15-1) Renovasi atas Gedung dan Bangunan Bukan Miliknya G/B tersebut milik Satker di lingkungan pemerintah pusat (Satker PU ataupun Satker lain): , dicatat sebagai Aset Tetap Dalam Renovasi, setelah selesai agar diserahkan kepada si pemilik G/B. Proses SIMAK-BMN: Tranfer Out dari Satker pembangun dan transfer in oleh Satker pemilik/penerima 18
19 (15-2) Renovasi atas Gedung dan Bangunan Bukan Miliknya G/B tersebut milik Masyarakat atau pemerintah daerah : 526XXX (Belanja Barang untuk diserahkan kepada masyarakat/pemda), (16) Saldo UP/Kas di Bendahara Pengeluaran-minus UP GU sisa setor 100 jt 90 jt 10 jt 25 jt Analisis BAS sudah sesuai setoran pajak (41XXXX) setoran PNBP (42XXXX) setoran Pengembalian Belanja (5XXXX) setoran sisa UP (815XXX) 19
20 TERIMA KASIH 39 20
Implementasi Penggunaan Akun sesuai dengan Bagan Akun Standar
KEMENTERIAN KEUANGAN RI DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN DIREKTORAT AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN Implementasi Penggunaan Akun sesuai dengan Bagan Akun Standar www.perbendaharaan.go.id Dasar Hukum
Lebih terperinciKLASIFIKASI JENIS BELANJA
LAMPIRAN III PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 101/PMK.02/2011 TENTANG KLASIFIKASI ANGGARAN Kode Belanja Penyelenggaraan Pemerintah Pusat 51 Belanja Pegawai KLASIFIKASI JENIS BELANJA Belanja dan Jenis Pengeluaran
Lebih terperinciPENJELASAN PENGGUNAAN KODE AKUN
PENJELASAN PENGGUNAAN KODE AKUN DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN DIREKTORAT AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN AKUN PENJELASAN 52 BELANJA BARANG 521 BELANJA BARANG 5211 Belanja Barang Operasional 52111
Lebih terperinciBAB VII AKUNTANSI BELANJA YANG MASIH HARUS DIBAYAR
BAB VII AKUNTANSI BELANJA YANG MASIH HARUS DIBAYAR A. Pengertian Belanja Yang Masih Harus Dibayar Pengertian Belanja Yang Masih Harus Dibayar dalam pedoman ini mencakup: 1. Kewajiban yang timbul akibat
Lebih terperinciBAGAN AKUN STANDAR TAHUN ANGGARAN 2015
BAGAN AKUN STANDAR TAHUN ANGGARAN 2015 AKUN KETERANGAN 52 BELANJA BARANG 521111 Belanja Keperluan Perkantoran Pengeluaran untuk membiayai keperluan sehari-hari perkantoran yang secara langsung menunjang
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.807, 2012 KEMENTERIAN KEUANGAN. Anggaran. Pengklasifikasian. Perubahan. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 134/PMK.02/2012 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN
Lebih terperinci1 of 8 21/12/ :25
1 of 8 21/12/2015 14:25 MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 134/PMK. 02/2012 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 101/PMK.02/2011
Lebih terperinciRincian Pendapatan Negara Bukan Pajak Tahun 2015 dan 2014
Pendapatan PNBP Rp223.000.000 D. PENJELASAN ATAS POS-POS LAPORAN OPERASIONAL D.1 Pendapatan Penerimaan Negara Bukan Pajak Jumlah Pendapatan untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2015 dan 2014 adalah
Lebih terperinciBAGIAN ANGGARAN 007 RINGKASAN LAPORAN KEUANGAN
BAGIAN ANGGARAN 007 RINGKASAN LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA TAHUN ANGGARAN 2014 AUDITED Jl. Veteran 17 18 Jakarta 10110 I. PENDAHULUAN Berdasarkan ketentuan Pasal 55 ayat (2) Undang-Undang
Lebih terperinciBAGAN AKUN STANDAR (BAS) TA 2012
BAGAN AKUN STANDAR (BAS) TA 2012 Bagan Akun Standar (BAS) adalah daftar perkiraan buku besar yang ditetapkan dan disusun secara sistematis untuk memudahkan perencanaan, pelaksanaan anggaran, serta pertanggungjawaban
Lebih terperinciPOKOK-POKOK PERUBAHAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NO. 10/PMK.02/2017 TENTANG TATA CARA REVISI ANGGARAN TA 2017
KEMENTERIAN KEUANGAN DIREKTORAT JENDERAL ANGGARAN 1 POKOK-POKOK PERUBAHAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NO. 10/PMK.02/2017 TENTANG TATA CARA REVISI ANGGARAN TA 2017 Palembang, 12 Oktober 2017 POKOK BAHASAN
Lebih terperinciBALAI PENGEMBANGAN INDUSTRI PERSEPATUAN INDONESIA
BALAI PENGEMBANGAN INDUSTRI PERSEPATUAN INDONESIA Laporan Keuangan Untuk Periode Yang Berakhir 30 Juni 2015 Komplek Pasar Wisata Kedensari Tanggulangin Sidoarjo Jawa Timur DAFTAR ISI Kata Pengantar Daftar
Lebih terperinciAKADEMI TEKNOLOGI KULIT YOGYAKARTA
AKADEMI TEKNOLOGI KULIT YOGYAKARTA Laporan Keuangan Untuk Periode Yang Berakhir 31 Desember 2013 Jl. Ringroad Selatan, Glugo, Panggungharjo, Sewon, Bantul Yogyakarta TAHUN ANGGARAN 2013 DAFTARISI Hal
Lebih terperinciPENGUJIAN TERHADAP KETEPATAN KLASIFIKASI ANGGARAN
PENGUJIAN TERHADAP KETEPATAN KLASIFIKASI ANGGARAN Klasifikasi Anggaran DIKLAT BENDAHARA PENGELUARAN APBN D alam pelaksanaan pengujian dan pembayaran tagihan Bendahara harus memperhatikan ketepatann Klasifikasi
Lebih terperinciC. PENJELASAN ATAS POS- POS NERACA
C. PENJELASAN ATAS POS POS NERACA C.1. PENJELASAN UMUM NERACA . Penjelasan atas pospos neraca
Lebih terperinciDIREKTORAT ANGGARAN BIDANG POLHUKHANKAM & BA BUN DIREKTORAT JENDERAL ANGGARAN 1
KEMENTERIAN KEUANGAN RI Peraturan Menteri Keuangan Nomor 93/PMK.02/2017 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 10/PMK.02/2017 tentang Tata Cara Revisi TA 2017 DIREKTORAT ANGGARAN BIDANG
Lebih terperinciIII. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
III. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Dasar Hukum A. PENJELASAN UMUM A.1. DASAR HUKUM 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara. 2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan
Lebih terperinciAKADEMI TEKNOLOGI KULIT YOGYAKARTA
AKADEMI TEKNOLOGI KULIT YOGYAKARTA Laporan Keuangan Untuk Periode Yang Berakhir 31 Desember 2014 Jl. Ringroad Selatan, Glugo, Panggungharjo, Sewon, Bantul Yogyakarta TAHUN ANGGARAN 2014 LRA Pendapatan
Lebih terperinciKEBIJAKAN LRA A. TUJUAN
LAMPIRAN II PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 10 TAHUN 2014 TENTANG KEBIJAKAN AKUNTANSI PEMERINTAH DAERAH KEBIJAKAN LRA A. TUJUAN Kebijakan tentang LRA bertujuan untuk menetapkan perlakuan Akuntansi
Lebih terperinciLAPORAN ARUS KAS PER AKUN TINGKAT KPPN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR TANGGAL 31 AGUSTUS 2014
:1dari7 ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI PENERIMAAN PERPAJAKAN 5.644.068.867.747 45.877.488.391.459 PENERIMAAN PAJAK DALAM NEGERI 5.494.297.193.642 44.808.150.010.185 Penerimaan Pajak Penghasilan 1.511.215.537.074
Lebih terperinciIII. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
III. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Dasar Hukum A. PENJELASAN UMUM A.1. DASAR HUKUM 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara. 2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan
Lebih terperinciOleh: Syaiful, SE, Ak., MM*
PENGERTIAN DAN PERLAKUAN AKUNTANSI BELANJA BARANG DAN BELANJA MODAL DALAM KAIDAH AKUNTANSI PEMERINTAHAN Oleh: Syaiful, SE, Ak., MM* Sejak ditetapkannya Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan
Lebih terperinciBAB III KEBIJAKAN AKUNTANSI ATAS BARANG MILIK NEGARA
16 BAB III KEBIJAKAN AKUNTANSI ATAS BARANG MILIK NEGARA BAB III KEBIJAKAN AKUNTANSI ATAS BARANG MILIK NEGARA Bab ini membahas kebijakan akuntansi BMN dalam Sistem Akuntansi Pemerintah Pusat (SAPP). Barang
Lebih terperinciBAGIAN ANGGARAN 089 LAPORAN BULANAN REALISASI ANGGARAN PERWAKILAN BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BULAN JULI 2016
BAGIAN ANGGARAN 89 LAPORAN BULANAN REALISASI ANGGARAN PERWAKILAN BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BULAN JULI 16 NOMOR LAP-4/PW1/1/16 TANGGAL 9 Agustus 16 JALAN PARANGTRITIS
Lebih terperinciCATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA /ESELON I/SATUAN KERJA...
LAMPIRAN VI CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA /ESELON I/SATUAN KERJA... I. DASAR HUKUM 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang
Lebih terperinciNo. Uraian 30 Juni TA Juni TA Aset Lainnya Belum Diregister Adapun rincian ATB per 30 Juni 2017 adalah sebagai berikut:
Aset Lainnya: Rp 334.266.730 C.3. Aset Lainnya Nilai Perolehan Aset Tetap Lainnya per 30 Juni 2017 dan 2016 masing-masing adalah sebesar Rp. 334.266.730 dan Rp. 288.774.155. Aset Lainnya merupakan aset
Lebih terperinciLAPORAN ARUS KAS PER AKUN TINGKAT KPPN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR TANGGAL 31 OKTOBER 2016
: 1 dari 6 ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI PENERIMAAN PERPAJAKAN 0 1.848.011.772.885 PENDAPATAN PAJAK DALAM NEGERI 0 1.654.384.494.099 Pendapatan Pajak Penghasilan 0 1.127.441.984.762 Pendapatan PPh Non-Migas
Lebih terperinciBAB IV KEBIJAKAN AKUNTANSI
BAB IV KEBIJAKAN AKUNTANSI Tujuan kebijakan akuntansi adalah menciptakan keseragaman dalam penerapan perlakuan akuntansi dan penyajian laporan keuangan, sehingga meningkatkan daya banding di antara laporan
Lebih terperinciPEDOMAN ANALISA A. Latar Belakang Analisa B. Ruang Lingkup Analisa C. Prosedur Analisa Analisa Laporan Tingkat KPPN Analisa LAK
Lampiran II Pedoman Analisa Peraturan Direktorat Jenderal Perbendaharaan NOMOR: PER- /PB/2006 Tanggal 2006 Tentang Pedoman Rekonsiliasi dan Analisa & Penyusunan Laporan Keuangan Tingkat Kuasa BUN KPPN
Lebih terperinciKEBIJAKAN AKUNTANSI BEBAN DAN BELANJA
Lampiran III.2 Peraturan Bupati Bungo Nomor 20 Tahun 2014 Tentang Kebijakan Akuntansi Pemerintah Kabupaten Bungo KEBIJAKAN AKUNTANSI BEBAN DAN BELANJA I. PENDAHULUAN I.1. Tujuan 1. Tujuan kebijakan akuntansi
Lebih terperinciLaporan Keuangan UAPPA-E1 Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Tahun 2014 (Unaudited) No Jenis Tahun 2014 Tahun 2013
Kas di Bendahara Pengeluaran Rp237.135.737 C. PENJELASAN ATAS POS- POS NERACA C.1. Aset Lancar C.1.1. Kas di Bendahara Pengeluaran Saldo Kas di Bendahara Pengeluaran per 31 Desember 2014 dan 31 Desember
Lebih terperinciLAPORAN ARUS KAS PER AKUN TINGKAT KPPN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR TANGGAL 10 OKTOBER 2014
: 1 dari 8 ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI ARUS KAS MASUK PENERIMAAN PERPAJAKAN 0 53.188.123.798.044 PENDAPATAN PAJAK DALAM NEGERI 0 51.968.659.990.500 Pendapatan Pajak Penghasilan 0 10.773.122.129.634
Lebih terperinciPengelolaan Barang Milik Negara/Daerah MENUJU TERTIB ADMINISTRASI, TERTIB FISIK DAN TERTIB HUKUM PENGELOLAAN BARANG MILIK NEGARA
Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah MENUJU TERTIB ADMINISTRASI, TERTIB FISIK DAN TERTIB HUKUM PENGELOLAAN BARANG MILIK NEGARA Dasar Hukum BMN Keuangan Negara UU 17/2003 UU 1/2004 Perbendaharaan Negara
Lebih terperinciB.2. PENJELASAN PER POS LAPORAN REALISASI ANGGARAN (BRUTO)
B. PENJELASAN ATAS POSPOS LAPORAN REALISASI ANGGARAN B.1. PENJELASAN UMUM LAPORAN REALISASI ANGGARAN (NETO)
Lebih terperinciPERMASALAHAN BELANJA BANTUAN SOSIAL DI LINGKUNGAN KEMDIKBUD. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 12 Maret 2014
PERMASALAHAN BELANJA BANTUAN SOSIAL DI LINGKUNGAN KEMDIKBUD Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 12 Maret 2014 Latar Belakang 1. Hasil audit atas Laporan Keuangan Tahun 2012 Kemdikbud Klasifikasi Belanja
Lebih terperinciB. PENJELASAN ATAS POS-POS LAPORAN REALISASI ANGGARAN B.1. PENJELASAN UMUM LAPORAN REALISASI ANGGARAN
B. PENJELASAN ATAS POSPOS LAPORAN REALISASI ANGGARAN B.1. PENJELASAN UMUM LAPORAN REALISASI ANGGARAN
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1618, 2013 KEMENTERIAN KEUANGAN. Akun Standar. Bagan. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 214 /PMK.05/ 2013 TENTANG BAGAN AKUN STANDAR DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 33/PMK.02/2016 TENTANG STANDAR BIAYA MASUKAN T.A 2017
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN KPPN YOGYAKARTA PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 33/PMK.02/2016 TENTANG STANDAR BIAYA MASUKAN T.A 2017 PENGATURAN SBM (1/2) Definisi:
Lebih terperinci39 BAB IV ANALISIS PEMBAHASAN A. Pokok-Pokok Perbedaan SAP Berbasis Kas menuju Akrual (PP Nomor 24 Tahun 2005) dengan SAP Berbasis Akrual (PP Nomor 71 Tahun 2010) Dengan telah ditetapkannya PP No.71 Tahun
Lebih terperinciIV. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN. Akuntansi Pemerintahan. Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah.
IV. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN A. PENJELASAN UMUM Dasar Hukum A.1. DASAR HUKUM 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara; 2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan
Lebih terperinciSALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 214/PMK.05/2013 TENTANG BAGAN AKUN STANDAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
1 of 7 MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 214/PMK.05/2013 TENTANG BAGAN AKUN STANDAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK
Lebih terperinciRevisi Anggaran Tahun Anggaran Bandung, 27 April 2018
Revisi Anggaran Tahun Anggaran 2018 Bandung, 27 April 2018 ž Dasar Hukum Revisi Anggaran 2018 ž Ruang lingkup revisi, Kewenangan dan batasan revisi anggaran ž Matrik kewenangan penyelesaian revisi anggaran
Lebih terperinciB. PENJELASAN ATAS POS-POS LAPORAN REALISASI ANGGARAN
B. PENJELASAN ATAS POSPOS LAPORAN REALISASI ANGGARAN B.. PENJELASAN UMUM LAPORAN REALISASI ANGGARAN (NETO) pendapatan pada Semester II TA.2 sebesar Rp., yang berasal dari penerimaan PNBP sebesar Rp., dan
Lebih terperinciPERATURAN BUPATI PENAJAM PASER UTARA NOMOR 30 TAHUN 2011 TENTANG
9 5 BUPATI PENAJAM PASER UTARA PERATURAN BUPATI PENAJAM PASER UTARA NOMOR 30 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN KAPITALISASI BARANG MILIK/KEKAYAAN DAERAH DALAM SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAH KABUPATEN PENAJAM PASER
Lebih terperinciDAFTAR ISI... BAB I LATAR BELAKANG... 1 BAB II INFORMASI PENDAPATAN DAN BELANJA SECARA AKRUAL... 2 BAB III PENJELASAN INFORMASI AKRUAL...
Suplemen Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2013 (Audited) DAFFTAR ISII I DAFTAR ISI... i BAB I LATAR BELAKANG... 1 A. Dasar Hukum... 1 B. Kondisi... 1 BAB II INFORMASI PENDAPATAN DAN BELANJA SECARA
Lebih terperinciBUPATI POLEWALI MANDAR
BUPATI POLEWALI MANDAR PERATURAN BUPATI POLEWALI MANDAR NOMOR 48 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN BATAS MINIMAL KAPITALISASI ASET TETAP DALAM SISTEM AKUNTANSI KABUPATEN POLEWALI MANDAR Menimbang : BUPATI POLEWALI
Lebih terperinciMENGENAL AKUNTANSI PERSEDIAAN BERBASIS AKRUAL
MENGENAL AKUNTANSI PERSEDIAAN BERBASIS AKRUAL Oleh: Muhammad Teguh Pramesti Pendahuluan Akuntansi Persediaan merupakan salah satu komponen yang sangat penting dalam kegiatan pelaporan keuangan pemerintah.
Lebih terperinciBAGIAN ANGGARAN 089. NOMOR : LAP-102/PW12/1/2016 TANGGAL : 8 April 2016 JALAN PARANGTRITIS KM 5,5 BANTUL 55187
BAGIAN ANGGARAN 89 LAPORAN BULANAN REALISASI ANGGARAN PERWAKILAN BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BULAN MARET 16 NOMOR : LAP-1/PW1/1/16 TANGGAL : 8 April 16 JALAN PARANGTRITIS
Lebih terperinciB.2. PENJELASAN PER POS LAPORAN REALISASI ANGGARAN
B. PENJELASAN ATAS POSPOS LAPORAN REALISASI ANGGARAN B.1. PENJELASAN UMUM LAPORAN REALISASI ANGGARAN
Lebih terperinciBAGIAN ANGGARAN 054. LAPORAN KEUANGAN SATKER BPS KABUPATEN TAPANULI UTARA TAHUN ANGGARAN 2012 (Unaudited)
BAGIAN ANGGARAN 054 LAPORAN KEUANGAN SATKER BPS KABUPATEN TAPANULI UTARA TAHUN ANGGARAN 2012 (Unaudited) Jalan Sutan Sumurung lumbantobing No.7 Telepon : 0633-21153 Fax. 0633-21755 Tarutung 22417 Home
Lebih terperinciLATAR BELAKANG belum sepenuhnya dapat memberikan panduan secara teknis
29 Oktober 2012 1. PENDAHULUAN 2 LATAR BELAKANG Terdapat 3 (tiga) landasan hukum dalam penyusunan RKA-K/L, yaitu: (i) Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara; khususnya pada Bab III Penyusunan
Lebih terperinciMODUL AKUNTANSI PEMERINTAH DAERAH BERBASIS AKRUAL AKUNTANSI ASET TETAP KEMENTERIAN DALAM NEGERI DIREKTORAT JENDERAL KEUANGAN DAERAH
MODUL AKUNTANSI PEMERINTAH DAERAH BERBASIS AKRUAL AKUNTANSI ASET TETAP KEMENTERIAN DALAM NEGERI DIREKTORAT JENDERAL KEUANGAN DAERAH DEFINISI Aset tetap adalah aset berwujud yang mempunyai masa manfaat
Lebih terperinciPP NOMOR 23 TAHUN 2006 PASAL 26 dan Perdirjen 67/PB/2007Pasal 2
Pencatatan PNBP Pendidikan Tinggi Berdasarkan BAS RAHMAT MULYONO DIREKTORAT AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN WORKSHOP PERENCANAAN, PELAKSANAAN DAN PELAPORAN SATKER PT
Lebih terperinci2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2015 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2016 (Lembaran Negara R
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.562, 2016 KEMENKEU. Revisi. TA 2016. Tata Cara. Perubahan. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR /PMK.02/2016 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTERI
Lebih terperinciPENATAAN AKUN DAN JUMLAH PENERIMAAN PERGURUAN TINGGI
PENATAAN AKUN DAN JUMLAH PENERIMAAN PERGURUAN TINGGI DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN YOGYAKARTA, 22-23 JUNI 2012 DASAR PELAKSANAAN PENATAAN AKUN PENERIMAAN PEMERINTAH
Lebih terperinciPetunjuk Update Aplikasi SAIBA dan Referensi SAIBA Versi 3.4
Petunjuk Update Aplikasi SAIBA dan Referensi SAIBA Versi 3.4 Hal-hal yang Wajib Diperhatikan: 1. Update Aplikasi dan Referensi SAIBA versi 3.4 agar digunakan dalam penyusunan laporan keuangan tingkat UAKPA
Lebih terperinciBAB I KEBIJAKAN AKUNTANSI PENDAPATAN
BAB I KEBIJAKAN AKUNTANSI PENDAPATAN A. UMUM 1. Definisi Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010, dikenal 2 istilah pendapatan, yakni Pendapatan-LO dan Pendapatan-LRA. Pendapatan- LO adalah hak
Lebih terperinciMENTERI RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG
MENTERI RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN KEGIATAN KONSINYERING DI KEMENTERIAN RISET DAN
Lebih terperinciBERITA DAERAH KABUPATEN SAMOSIR TAHUN 2014 NOMOR 4 SERI F NOMOR 300
BERITA DAERAH KABUPATEN SAMOSIR TAHUN 2014 NOMOR 4 SERI F NOMOR 300 PERATURAN BUPATI SAMOSIR NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN KAPITALISASI DAN PENETAPAN MASA MANFAAT, METODE PENYUSUTAN BARANG MILIK/KEKAYAAN
Lebih terperinciBAB 7 AKUNTANSI BELANJA DAN BEBAN
Hafiez Sofyani BAB 7 AKUNTANSI BELANJA DAN BEBAN DEFINISI BELANJA DAN BEBAN Belanja adalah semua pengeluaran oleh Bendahara Umum Negara/Bendahara Umum Daerah yang mengurangi Saldo Anggaran Lebih (SAL)
Lebih terperinciMODUL PENYUSUTAN BARANG MILIK NEGARA BERUPA ASET TETAP PADA ENTITAS PEMERINTAH PUSAT ABSTRAK
LAMPIRAN SALINAN KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN NOMOR /KM.6/2013 TENTANG MODUL PENYUSUTAN BARANG MILIK NEGARA BERUPA ASET TETAP PADA ENTITAS MODUL PENYUSUTAN BARANG MILIK NEGARA BERUPA ASET TETAP PADA ENTITAS
Lebih terperinciKEBIJAKAN PENGELOLAAN PENDAPATAN BADAN LAYANAN UMUM. Direktorat Pembinaan Pengelolaan Keuangan BLU Yogyakarta 22 s.d. 24 Juni 2012
KEBIJAKAN PENGELOLAAN PENDAPATAN BADAN LAYANAN UMUM Direktorat Pembinaan Pengelolaan Keuangan BLU Yogyakarta 22 s.d. 24 Juni 2012 PENGERTIAN BLU Badan Layanan Umum (BLU) adalah instansi di lingkungan Pemerintah
Lebih terperinciBUPATI GRESIK PERATURAN BUPATI GRESIK NOMOR 19 TAHUN 2011 TENTANG
BUPATI GRESIK PERATURAN BUPATI GRESIK NOMOR 19 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN BATAS MINIMAL KAPITALISASI ASET TETAP DALAM SISTEM AKUNTANSI KABUPATEN GRESIK BUPATI GRESIK Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan
Lebih terperinciLAPORAN REALISASI ANGGARAN BELANJA BELANJA SATUAN KERJA MELALUI KPPN DAN BUN UNTUK BULAN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2017 (dalam rupiah)
KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA 18 KEMENTERIAN PERTANIAN 1 649259 BALAI BESAR UJI STANDAR KARANTINA PERTANIAN JENIS KD KANTOR DAERAH LAPORAN REALISASI BELANJA BELANJA MELALUI KPPN DAN BUN UNTUK BULAN YANG BERAKHIR
Lebih terperinciRINGKASAN LAPORAN KEUANGAN
RINGKASAN LAPORAN KEUANGAN Laporan Keuangan Semester I Pusat Kerja Sama Luar Negeri TA 2015 ini telah disusun dan disajikan sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi
Lebih terperinciKebijakan Akuntansi Persediaan. Presented by Your Name
Kebijakan Akuntansi Persediaan Presented by Your Name Dasar Hukum Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan PSAP 05 Akuntansi Persediaan Peraturan Pemerintah Nomor
Lebih terperinciMODUL PENYUSUTAN BARANG MILIK NEGARA BERUPA ASET TETAP PADA ENTITAS PEMERINTAH PUSAT
LAMPIRAN KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN NOMOR... TENTANG MODUL PENYUSUTAN BARANG MILIK NEGARA BERUPA ASET TETAP PADA ENTITAS PEMERINTAH PUSAT MODUL PENYUSUTAN BARANG MILIK NEGARA BERUPA ASET TETAP PADA ENTITAS
Lebih terperinciREALISASI ANGGARAN RSUP SANGLAH
REALISASI ANGGARAN RSUP SANGLAH 2016 B. PENJELASAN ATAS POS-POS LAPORAN REALISASI ANGGARAN Selama periode berjalan, Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah Denpasar telah mengadakan revisi Daftar Isian Pelaksanaan
Lebih terperinciBULETIN TEKNIS NO. 04 PENYAJIAN DAN PENGUNGKAPAN BELANJA PEMERINTAH
BULETIN TEKNIS NO. 04 PENYAJIAN DAN PENGUNGKAPAN BELANJA PEMERINTAH 1 LATAR BELAKANG Klasifikasi belanja dalam perencanaan dan penganggaran seharusnya sama dengan klasifikasi pada pelaporan untuk pertanggungjawaban.
Lebih terperinciPengujian Dokumen Persyaratan Administrasi Belanja Non Pegawai
Pengujian Dokumen Persyaratan Administrasi Belanja Non Pegawai DIKLAT BENDAHARA PENGELUARAN APBN Konsep Pembayaran Belanja Non Pegawai B elanja non pegawai yang dapat dibayarkan oleh Bendahara Pengeluaran
Lebih terperinciWalikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat
- 1 - Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR 36 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN KAPITALISASI ASET TETAP PEMERINTAH KOTA TASIKMALAYA Menimbang : a. DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciSTRUKTUR APBD DAN KODE REKENING
STRUKTUR APBD DAN KODE REKENING 1 STRUKTUR ANGGARAN KEPMENDAGRI 29/2002 PERMENDAGRI 13/2006 Klasifikasi belanja menurut bidang kewenangan pemerintahan daerah, organisasi, kelompok, jenis, obyek dan rincian
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Muara Bulian, Januari 2013 Panitera/Sekretaris, FAIZAL, SH NIP
KATA PENGANTAR Sebagaimana diamanatkan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara dan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2012 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2012,
Lebih terperinciBAB XII KEBIJAKAN AKUNTANSI ASET LAINNYA
BAB XII KEBIJAKAN AKUNTANSI ASET LAINNYA A. UMUM 1. Definisi Mengacu pada Buletin Teknis SAP 02 tentang Penyusunan Neraca Awal Pemerintah Daerah, dinyatakan bahwa Aset Lainnya merupakan aset pemerintah
Lebih terperinciHalaman Kata Pengantar Pernyataan Tanggung Jawab. Daftar Tabel Daftar Grafik. viii Daftar Lampiran. ix Daftar Singkatan
DAFTAR ISI Halaman Kata Pengantar i Pernyataan Tanggung Jawab ii Daftar Isi iii Daftar Tabel iv Daftar Grafik viii Daftar Lampiran ix Daftar Singkatan x Ringkasan 1 I. Laporan Realisasi Anggaran 4 II.
Lebih terperinciPetunjuk Teknis Reviu Laporan Keuangan
1 Petunjuk Teknis Reviu Laporan Keuangan Disampaikan oleh: Mohamad Hardi, Ak. MProf Acc., CA Inspektur I Kementerian Ristek Dikti Pada Rapat Koordinasi Pengawasan 2 Februari 2017 1. PELAPORAN KEUANGAN
Lebih terperinciPANDUAN PENULISAN LAPORAN KEUANGAN
PANDUAN PENULISAN LAPORAN KEUANGAN PUSAT INOVASI DAN KAJIAN AKADEMIK UNIVERSITAS GADJAH MADA 2017 PANDUAN PENULISAN LAPORAN KEUANGAN HIBAH PUSAT INOVASI DAN KAJIAN AKADEMIK TAHUN ANGGARAN 2017 Laporan
Lebih terperinciBUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURW OREJO NOMOR 36 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN KAPITALISASI BARANG MILIK/ KEKAYAAN DAERAH BUPATI PURWOREJO,
BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURW OREJO NOMOR 36 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN KAPITALISASI BARANG MILIK/ KEKAYAAN DAERAH BUPATI PURWOREJO, Menimbang : a. bahwa dalam rangka pelaksanaan Kebijakan Akuntansi
Lebih terperinciTabel 12 Rincian Aset lancar per 31 Desember 2014 dan 2013
Laporan Keuangan Kode Satker 076.01.657605.KD Tahun Anggaran 2014 Unaudited C. PENJELASAN ATAS POSPOS NERACA C.1. Aset Lancar Aset Lancar 811.729.108 Nilai Aset Lancar per 31 Desember 2014 dan 2013 adalah
Lebih terperinciANGGARAN BELANJA NEGARA DALAM APBN
ANGGARAN BELANJA NEGARA DALAM APBN A. LATAR BELAKANG Keuangan Negara meliputi seluruh rangkaian kegiatan yang berkaitan dengan pengelolaan semua hak dan kewajiban Negara. Dan seluruh rangkaian kegiatan
Lebih terperinciInspektur I Kemenristekdikti
Inspektur I Kemenristekdikti 30 NOVEMBER 2016 1 PP Nomor 27 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah; PMK Nomor 226/PMK.06/2011 Tentang Perencanaan Kebutuhan Barang Milik Negara PMK Nomor
Lebih terperinciLAPORAN REALISASI ANGGARAN SATUAN KERJA UNTUK SEMESTER YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 (DALAM RUPIAH) PENGADILAN TINGGI AGAMA KENDARI KANTOR DAERAH
LAPORAN REALISASI UNTUK SEMESTER YANG BERAKHIR 1 DESEMBER 1 (DALAM RUPIAH) KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA 5 MAHKAMAH AGUNG 1 JENIS KEWENANGAN 5765 KD PENGADILAN TINGGI AGAMA KENDARI KANTOR DAERAH Kode Lap.
Lebih terperinciBAGIAN ANGGARAN 005 DIPA 01 (308152)
LAMPIRAN IVa PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN NOMOR PER- 65/PB/2010 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA BAGIAN ANGGARAN 005 DIPA 01 (308152) LAPORAN KEUANGAN
Lebih terperinciPENYUSUNAN RENCANA PENARIKAN DANA BULANAN DAN RENCANA PENERIMAAN DANA
KEMENTERIAN KEUANGAN DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN DIREKTORAT PELAKSANAAN ANGGARAN PENYUSUNAN RENCANA PENARIKAN DANA BULANAN DAN RENCANA PENERIMAAN DANA Identifikasi Kegiatan Yang Akan Dilaksanakan
Lebih terperinciINSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN PERHUBUNGAN
INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN PERHUBUNGAN Laporan Keuangan Audited Untuk Periode Yang Berakhir 31 Desember 2013 Jalan Medan Merdeka Barat No. 8 Jakarta KATA PENGANTAR Sebagaimana diamanatkan UndangUndang
Lebih terperincitedi last 04/17 Kebijakan Akuntansi Jurnal Standar Ilustrasi
tedi last 04/17 Kebijakan Akuntansi Jurnal Standar Ilustrasi KEBIJAKAN AKUNTANSI Definisi : Aset tetap adalah aset berwujud yang mempunyai masa manfaat lebih dari 12 bulan untuk digunakan, atau dimaksudkan
Lebih terperinciRENCANA UMUM PENGADAAN
RENCANA UMUM PENGADAAN Melalui Swakelola K/L/D/I : TAHUN ANGGARAN : 2014 1 DINAS 2 DINAS 3 DINAS 4 DINAS 5 DINAS 6 DINAS 7 DINAS 8 DINAS 9 DINAS 10 DINAS Promosi, Publikasi dan Penyuluhan Kesejahteraan
Lebih terperinciKEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 01/KM.12/2001 TENTANG
KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 01/KM.12/2001 TENTANG PEDOMAN KAPITALISASI BARANG MILIK/KEKAYAAN NEGARA DALAM SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAH MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA Anggaran Pendapatan Belanja Daerah. bersama oleh Pemerintah Daerah dan DPRD dan ditetapkan dengan Peraturan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Dalam UU No 33 pasal 1 ayat 17, menyebutkan bahwa APBD adalah rencana keuangan tahunan Pemerintah Daerah yang dibahas
Lebih terperinciRENCANA STRATEGIS <KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA> (Diisi dengan rencana strategis Kementerian Negara/Lembaga)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (UNAUDITED/AUDITED)* A. PENJELASAN UMUM Dasar Hukum A.1. DASAR HUKUM 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara. 2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.150, 2014 KEMEHAN Rekonsiliasi. PNBP. Penyetoran. Pengelolaan. BMN. Tata Cara. PERATURAN MENTERI PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 01 TAHUN 2014 TENTANG REKONSILIASI
Lebih terperinciDINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2016 Dengan Angka Perbandingan Tahun
1 2 IKHTISAR PENCAPAIAN KINERJA KEUANGAN 2.1. Ikhtisar Realisasi Pencapaian Target Kinerja Keuangan Realisasi Pencapaian Target Kinerja Keuangan Dinas Komunikasi Dan Informatika adalah sebesar Rp5.996.443.797
Lebih terperinciV. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Dasar Hukum Entitas dan Rencana Strategis A. PENJELASAN UMUM A. 1. Profil dan Kebijakan Teknis Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Banjarnegara Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Banjarnegara didirikan sebagai
Lebih terperinciRALAT MODUL Halaman 16 Modul 3 BAB I (Kebijakan Akuntansi Pendapatan) huruf B angka 4 huruf a angka 1) huruf d), tertulis: Jurnal LO atau Neraca
RALAT MODUL 3 1. Halaman 16 Modul 3 BAB I (Kebijakan Akuntansi Pendapatan) huruf B angka 4 huruf a angka 1) huruf d), tertulis: Jurnal LO atau Neraca mor Kode Rekening Uraian Debit Kredit 14-07-15 ta Kredit
Lebih terperinciKEMENTERIAN KEUANGAN RI DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN. MEKANISME PENYALURAN bantuan PENDIDIKAN DALAM BENTUK BANTUAN sosial DAN BELANJA BARANG
INTEGRITAS PROFESIONALISME SINERGI PELAYANAN KESEMPURNAAN KEMENTERIAN KEUANGAN RI DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN MEKANISME PENYALURAN bantuan PENDIDIKAN DALAM BENTUK BANTUAN sosial DAN BELANJA BARANG
Lebih terperinciKEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN NOMOR PER- 11 /PB/2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN
Lebih terperinciLAPORAN ARUS KAS STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN BERBASIS AKRUAL PERNYATAAN NO. 03 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
LAMPIRAN I.0 PERATURAN PEMERINTAH NOMOR TAHUN 00 TANGGAL OKTOBER 00 STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN BERBASIS AKRUAL PERNYATAAN NO. 0 LAPORAN ARUS KAS Lampiran I.0 PSAP 0 (i) DAFTAR ISI Paragraf PENDAHULUAN
Lebih terperinciKEMENTERIAN PERTAHANAN RI DIREKTORAT JENDERAL PERENCANAAN PERTAHANAN
KEMENTERIAN PERTAHANAN RI DIREKTORAT JENDERAL PERENCANAAN PERTAHANAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERENCANAAN PERTAHANAN NOMOR 02 TAHUN 2016 TENTANG PROSEDUR REVISI ANGGARAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PERTAHANAN
Lebih terperinciEVALUASI LAPORAN KEUANGAN TAHUN 2015 KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
EVALUASI LAPORAN KEUANGAN TAHUN 2015 Denpasar, 29 November 2016 SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN
Lebih terperinciBUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR
BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 63 TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 66 TAHUN 2014 TENTANG KEBIJAKAN AKUNTANSI PEMERINTAH KABUPATEN
Lebih terperinci