PELATIHAN CALON PELATIH (PCP) BERJENJANG TINGKAT DASAR JAKARTA, 29 Juli s.d 3 Agustus 2016

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PELATIHAN CALON PELATIH (PCP) BERJENJANG TINGKAT DASAR JAKARTA, 29 Juli s.d 3 Agustus 2016"

Transkripsi

1 PELATIHAN CALON PELATIH (PCP) BERJENJANG TINGKAT DASAR JAKARTA, 29 Juli s.d 3 Agustus 2016 IGTKI_PGRI Mengadakan Pelatihan Calon Pelatih (PCP) Berjenjang Tingkat Dasar bagi guru-guru PAUD/TK yang sudah mengikuti Diklat Berjenjang Tingkat Dasar, dari dana bantuan Block Grant dari Direktorat Pembinaan GTK PAUD dan DIKMAS yang dilaksanakan pada tanggal 29 Juli s.d 3 Agustus 2016 di Gedung Sekretariat PP IGTKI PGRI, Jl. Makmur No.25 Ciracas Jakarta Timur, yang diikuti oleh 55 peserta dari JABODETABEK. Acara berjalan dengan baik dan lancar sampai hari terakhir acara. A. KURIKULUM DIKLAT PELATIHAN CALON PELATIH (PCP) BERJENJANG TINGKAT DASAR NO MATERI JAM PELAJARAN Teori Praktek Jumlah A. MateriKebijakan 1 Kebijakan Direktorat Pembinaan GTK PAUD 2-2 dan Dikmas 2 Kebijakan DirektoratPembinaan PAUD 2-2 B. Materi Keahlian 3 Konsep Dasar PAUD Perkembangan Anak Usia Dini Pengenalan Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) 6 Cara Belajar AUD Kesehatan dan Gizi AUD Perencanaan Pembelajaran Evaluasi Kegiatan Pembelajaran Etika dan Karakter Pendidik AUD Komunikasi dalam Pengasuhan C. Materi Kepelatihan 12 Pendidikan Orang Dewasa (Andragogi) 13 Etika dan Karakter Pelatih

2 14 Strategi Pelatihan Komunikasi danmotivasi Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dalam Pelatihan (RP3) 17 Praktek Melatih (Micro Teaching) Tugas Mandiri 80 JUMLAH B. RINCIAN KEGIATAN TUGAS MANDIRI Waktu Pelaksanaan : 80 jam (@ 45 Menit ) : No Kegiatan JPL Jumlah A Perencanaan (Pembuatan RPPH, Materi yang dipilih) B Persiapan Kegiatan (Menyiapkan media pembelajaran untuk 2 materi) C Pelaksanaan Kegiatan (Praktek untuk 2 materi) D Penilaian Kegiatan untuk masing-masing materi E Laporan Tugas Mandiri harus 2 kegiatan Total Jam 80 C. NARA SUMBER PELATIHAN CALON PELATIH (PCP) BERJENJANG TINGKAT DASAR NO MATERI NARASUMBER 1 Kebijakan Direktorat Pembinaan GTK PAUD dan Dikmas Dr. Nugaan Yulia Wardhani Siregar, M.PSi 2 Kebijakan Direktorat Pembinaan PAUD Ella Yulaelawati R.M.A,Ph.D 3 Konsep Dasar PAUD Dr.Yuliani Nurani,M.Pd 4 Perkembangan Anak Usia Dini Drs. Nasruddin 5 Pengenalan Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) Rini Prasetyaningsih,M.Pd 6 Cara Belajar AUD Dra.Sri Wahyuningsih,M.Pd 7 Kesehatan dan Gizi AUD dr. Reny 8 Perencanaan Pembelajaran Hj. Farida Yusuf, M.Pd 9 Evaluasi Kegiatan Pembelajaran Ali Nugraha, M.Pd 10 Etika dan Karakter Pendidik AUD 11 Etika dan Karakter Pelatih Dra. Evita Adnan, M.Psi Komunikasi dalam Pengasuhan Komunikasi dan Motivasi Dr. Yuliani Nurani,M.Pd Drs. Nasrudin 14 Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dalam Pelatihan (RP3) Dra.Sri Wahyuningsih, M.Pd 15 Strategi Pelatihan Ali Nugaha, M.Pd 16 Pendidikan Orang Dewasa (Andragogi) Dr. Pujianto 17 Praktek Melatih (Micro Teaching) Hj. Farida Yusuf, M.Pd Sri Wahyuningsih M.Pd Maryati Nuraidah,S.Pd

3 CARA BELAJAR ANAK USIA DINI MELALUI BERMAIN DIREKTORAT PEMBINAAN GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN PAUD DAN DIKMAS DIREKTORAT JENDRAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN TAHUN 2015

4 TUJUAN PELATIHAN Menjelaskan azas azas pembelajaran anak usia dini Menjelaskan ciri ciri bermain Menjelaskan Tiga Jenis Main Menjelaskan Pijakan Main Pendekatan Saintifik

5 Pernyataan Jean Piaget (1972, p. 27) tentang bagaimana anak belajar : Anak seharusnya mampu melakukan percobaan dan penelitian sendiri. Guru, tentu saja, bisa menuntun anak-anak dengan menyediakan bahan-bahan yang tepat, tetapi yang terpenting agar anak dapat memahami sesuatu, ia harus membangun pengertian itu sendiri, ia harus menemukannya sendiri.

6 APA CIRI-CIRI BERMAIN? Atas dasar sukarela, bukan paksaan. Selalu menyenangkan, mengasyikkan dan menggairahkan. Lebih mementingkan proses daripada tujuan. Partisipasi aktif, baik secara fisik maupun secara psikis. Bebas dilakukan oleh anak. Bebas membuat aturan sendiri dan mewujudkan fantasinya. Makna dan kesenangan bermain sepenuhnya ditentukan anak sebagai pelaku.

7 Tiga Jenis Bermain 1. Sensorimotor atau Fungsional 2. Main Peran atau Simbolik Makro Mikro 3. Main Pembangunan Sifat cair dan terstruktur

8 1. Main Sensorimotor atau Fungsional Main Sensorimotorik adalah: Gerakan bebas otot besar dan kecil serta menggunakan seluruh inderanya untuk melatih tubuh dan fungsi fungsi sensorimotornya

9 Kegiatan Sensorimotor Mereka akan menggerakkan tangannya ke pasir, air, beras, dan lain lain untuk merasakan bahanbahan itu. Mereka dapat merobek kertas, bermain playdough, engkle, melompat, merangkak dan berlari. Mereka akan memegang dan membawa balok dan bahan pembangunan terstruktur lainnya sampai mereka mengerti penggunaannya dan bagaimana cara meletakkannya.

10 2.MAIN PERAN ATAU SIMBOLIK Melalui pengalaman main peran, anak diberi kesempatan untuk menciptakan kembali kejadian kehidupan nyata dan memerankannya secara simbolik. Main peran juga disebut main simbolik, role play, pura pura, make believe, fantasi, imajinasi, atau main drama

11 Jenis Main Peran Ada dua jenis main peran: mikro dan makro. Main peran mikro anak memainkan peran melalui tokoh yang diwakili oleh benda- benda berukuran kecil, contoh kandang dengan binatang-binatangan dan orang-orangan kecil. Main peran makro anak bermain menjadi tokoh menggunakan alat berukuran besar yang digunakan anak untuk menciptakan dan memainkan peran-peran.

12 3. Main Pembangunan Anak bermain dengan benda untuk mewujudkan ide/gagasan yang dibangun dalam pikirannya menjadi sesuatu bentuk nyata. Saat anak menghadirkan dunia mereka melalui main pembangunan, mereka berada di posisi tengah antara main dan kecerdasan menampilkan kembali (merefleksikan)

13 Bahan Main Pembangunan Bahan main pembangunan sifat cair atau bahan alam : Cat, krayon, spidol, play dough, air, dan pasir dianggap sebagai, Bahan main pembangunan yang terstruktur: balok unit, Lego TM, balok berongga, Bristle Block TM, dan bahan lainnya dengan bentuk yang telah ditentukan sebelumnya

14 BAHAN PEMBANGUNAN SIFAT CAIR Anak anak harus memiliki pengalaman harian yang membolehkan mereka untuk berhubungan dengan bahan pembangunan sifat cair yang menyediakan kesempatan untuk menggambar, melukis, dan keterampilan awal menulis. Bahan bahan seperti kertas dengan tekstur, ukuran, dan warna yang berbeda, dengan spidol dan krayon, papan lukis dengan kertas berbagai ukuran dan kuaskuas akan membantu anak sepanjang waktu untuk berkembang melalui tahap awal dari corat coret ke penciptaan sesuatu yang mewakili wujud nyata dan tahap awal dari corat coret ke menulis kata kemudian kalimat.

15 Anak mengeluarkan ide dengan aneka bahan untuk menghasilkan karya, misalnya : Membuat kerajinan Membangun balok Menggambar, melukis, dll

16 LATIHAN BUAT CONTOH KEGIATAN MAIN YANG MENGEMBANGKAN: 1. Sensorimotor atau Fungsional 2. Main Peran atau Simbolik Makro Mikro 3. Main Pembangunan Sifat cair dan terstruktur

17 INTENSITAS Sejumlah waktu yang dibutuhkan anak untuk mendapat kan pengalaman dalam tiga jenis main sepanjang hari dan sepanjang tahun. Waktu dalam satu hari pada kegiatan inti minimal 60 menit

18 DENSITAS Densitas adalah berbagai macam cara setiap jenis main tersebut dihadirkan untuk pengalaman anak Konsep densitas menekankan pada kegiatan yang berbeda yang disediakan orang dewasa di lingkungan anak usia dini untuk anak. Kegiatan kegiatan ini harus memperkaya kesempatan pengalaman anak melalui tiga jenis main dan dipilih sesuai dengan minat dan kebutuhan perkembangan anak

19 PIJAKAN Dukungan yang berubah ubah selama kegiatan belajar, yang disesuaikan dengan perkembangan yang dicapai anak yang diberikan sebagai pijakan untuk mencapai perkembangan yang lebih tinggi. Dukungan lebih banyak diberikan ketika tugas lebih baru, dukungan lebih sedikit ketika kemampuan sudah meningkat Menanamkan penguasaan diri dan kemandirian anak (Vigotsky, Pamela Phelps.1998; Pedoman Pembelajaran dengan Pendekatan Beyond Centers and Circle Time (BCCT), Depdiknas, 2004)

20 PENTINGNYA PIJAKAN BERMAIN BAGI PENDIDIK Mudah dalam merancang, dan melaksanakan kegiatan main yang bermutu Mudah mengelola peserta didik BAGI ANAK Stimulasi seluruh aspek pengembangan Mendapat pemahaman tentang apa yang akan yang akan dikerjakan Belajar cara berfikir teratur dan sistematis Meningkatkan kemandirian dan kemampuan penguasaan diri

21 Pijakan pengalaman main A. Pijakan lingkungan main B. Pijakan pengalaman sebelum main C. Pijakan pengalaman saat main D. Pijakan pengalaman setelah main

22 A. PENYIAPAN LINGKUNGAN MAIN Guru menyiapkan alat dan bahan yang di perlukan Guru menata alat dan bahan sesuai dengan rencana harian yang telah di buat Alat dan bahan sangat terkait dengan kegiatan yang akan dikelola guru pada hari itu. Alat dan bahan di tata untuk menarik minat belajar anak.

23 Penyambutan Kedatangan Anak Sikap: Senyum Salam Sapa Mengapa perlu? Agar pendidik dapat membangun kedekatan dengan anak, untukmengetahuikondisifisik dan emosi anak.

24 Gerakan Kasar (saat lingkaran) Mengucap Ikrar Tanya jawab tentang hal yang umum (kejadian kejadian yang dialami anak) Bermain motorik kasar (gerak dan lagu, senam, melompat, permainan tradisional dll)

25 Toilet Training (Transisi) Membiasakan anak mandiri melakukan buang air kecil, buang air besar, dan mencuci tangan. Pendidik memberikan kesempatan pada anak untuk melakukan buang air kecil, buang air besar, dan mencuci tangan baik secara mandiri atau dibantu pendidik.

26 B. KEGIATAN PEMBUKAAN (PIJAKAN SEBELUM MAIN) Kegiatan pembukaan ditujukan untuk membantu membangun minat anak agar anak siap bermain di kegiatan inti. Kegiatan pembukaan penting untuk mengenalkan materi pembelajaran. Kegiatan pembukaan dimanfaatkan guru untuk mengenalkan kegiatan bermain yang sudah disiapkan, aturan bermain, menerapkan pembiasaan pembiasaan, dan sebagainya.

27 B. Kegiatan pembukaan (Pijakan Sebelum Main) Menyapa anak Mengajak berdoa sebelum belajar Mengajak anak untuk bersama sama mengabsen temannya Mendiskusikan tema/materi yang akan dibangun Membacakan buku atau bercerita sesuai dengan tema yang di bahas pada hari tersebut. Bernyayi atau atau bermain yang sesuai dengan tema Menyampaikan kegiatan main dan membuat kesepakatan bersama dengan anak.

28 C. Kegiatan Inti (Pijakan Saat Main) Proses belajar menerapkan PENDEKATAN SAINTIFIK yakni anak mengamati sesuai dengan tema yang dibahas, menanya, mengumpulkan informasi, menalar, dan mengomunikasikan. Proses pembelajaran dengan pendekatan saintifik diterapkan secara lebih fleksibel dan lebih luas. Artinya bisa diterapkan di dalam ruangan, di luar ruangan, menggunakan sumber belajar yang ada, atau memanfaatkan sumber belajar lingkungan. Kegiatan Inti memberi kesempatan anak untuk bereksplorasi membangun pengalaman bermain yang bermakna.

29 Pendekatan Saintifik adalah proses pembelajaran yang dirancang agar anak secara aktif dapat mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, menalar, dan mengomunikasikan.

30 HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN DALAM MELAKSANAKAN PENDEKATAN SAINTIFIK KARAKTERISTIK CARA ANAK USIA DINI BELAJAR 1. Anak belajar secara bertahap 2. Cara berpikir anak secara khas 3. Anak-anak METODE belajar dengan berbagai cara 4. Anak belajar dari sosialisasi PRINSIP PEMBELAJARAN PAUD 1. Belajar melalui bermain 2. Berorientasi pada perkembangan anak 3. berorientasi pada kebutuhan anak 4. Berpusat pada anak 5. Pembelajaran aktif 6. Berorientasi pada pengembangan nilai-nilai karakter 7. Berorientasi pada pengembangan kecakapan hidup 8. Didukung oleh lingkungan yang kondusif 9. Berorientasi pada pembelajaran yang demokratis 10. Pemanfaatan media belajar, sumber belajar, dan narasumber

31 PROSES PENDEKATAN SAINTIFIK : Mengamati METODE Mengomuni kasikan Menalar Menanya Mengumpulkan informasi Proses Saintifik merupakan rangkaian inkuiri (mencari tahu dengan cara menjelajah) yaitu:

32 1. MENGAMATI Proses mengamati menggunakan indera (penglihatan, pendengaran, penghidu, peraba, dan pengecap). Semakin banyak indera yang digunakan dalam proses mengamati maka semakin banyak informasi yang diterima dan diproses dalam otak anak. Guru berperan sebagai pendukung/fasilitator.

33 2. MENANYA Anak bertanya didorong oleh rasa ingin tahu tentang suatu benda atau kejadian dan menemukan pengetahuan baru. Guru dapat membantu anak untuk menyusun pertanyaan yang ingin mereka ketahui.

34 3. MENGUMPULKAN INFORMASI Mengumpulkan informasi merupakan proses mencari jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang disampaikan anak di Tahap Menanya. Mengumpulkan informasi dapat berasal dari berbagai sumber, baik manusia, buku, film, mengunjungi tempat atau media.

35 Bentuk Mengumpulkan informasi 1.Mengeksplorasi objek amatan melalui kegiatan bermain. 2.Coba gagal dilakukan secara berulang. 3.Guru memfasilitasi curah gagasan agar anak dapat mendengar informasi dari pendapat teman. 4.Guru mengajak anak mengeksplorasi buku terkait. 5.Guru menghadirkan nara sumber terkait tema 6.Guru mengajak anak ke lokasi tertentu

36 4. MENALAR roses Menalar merupakan proses enghubungkan pengetahuan lama dengan engalaman baru. enalar untuk memverifikasi encocokkan informasi) dari pengalaman elajar anak dengan engetahuan/keterampilan yang telah imiliki dan meyakinkan engalaman/kerampilan baru yg dimiliki ak.

37 Proses Menalar dapat terlihat saat anak mampu: Menyebutkan persamaan Contoh : Telinga kelinci panjang seperti telinga kambing enyebutkan perbedaan Contoh : Tapi telinga kelinci ujungnya ke atas, kalau telinga kambing ujungnya ke bawah. engelompokkan: Kelinci itu kakinya empat, seperti kodok, kambing, kucing, dan anjing

38 5. MENGOMUNIKASIKAN engomunikasikan adalah proses penguatan engetahuan/keterampilan baru yang didapatkan anak. engomunikasikan dapat dilakukan dengan berbagai ara, misalnya bahasa lisan, gerakan, hasil karya. ugas guru adalah membantu anak meningkatkan emampuan berkomunikasi dengan bahasa verbal

39 LANJUTAN da tahap mengomunikasikan ditekankan da anak menyampaikan gagasannya elalui berbagai kegiatan bermain yang siapkan. giatan bermain disesuaikan dengan model mbelajaran sentra /area /sudut/ lompok dengan kegiatan pengaman. mlah kegiatan yang disediakan setiap rinya minimal 4 kegiatan yang berbeda tuk memfasilitasi anak agar tetap fokus rmain. nguatan dengan mengingat kembali ecalling) merupakan bagian dari kegiatan ain di Inti. Recalling untuk menguatkan

40 LATIHAN RAKTEK PENDEKATAN SAINTIFIK DENGAN ENGGUNAKAN ALAT/BAHAN/MEDIA YANG DA DI LINGKUNGAN TERDEKAT SAAT ELATIHAN.

41 ran pendidik pada saat jakan Saat Main emberikan waktu main (60 menit) untuk anak embantu anak jika ada yang kesulitan dengan latnya emperkuat dan memperluas bahasa anak emperluas gagasan main anak dengan ertanyaan terbuka yang sudah disiapkan embantu anak untuk menemukan pengetahuan elalui kegiatan mainnya. engamati dan mendokumentasikan erkembangan dan kemajuan main anak

42 Kegiatan Penutup ijakan Setelah Main) embereskan alat main enanyakan apa perasaan anak setelah main enanyakan kegiatan main yang telah ilakukan anak enanyakan kembali pengetahuan (konsep) pa yang telah ditemukan anak selama main enghubungkan dengan kegiatan yang akan

43 Kegiatan Penutup (Pijakan Setelah Main) egiatan penutup dilakukan di akhir kegiatan ari tersebut. i kegiatan penutup dapat mengulang embali apa yang dilakukan pada saat egiatan pembukaan, seperti bernyanyi, ertepuk, bercerita, dll. egiatan penutup juga dapat diisi dengan egiatan rutin untuk memperkuat sikap yang iharapkan, seperti berdoa, mengucap alam, membereskan mainan, dll. egiatan penutup dilakukan untuk menarik inat anak belajar esok harinya.

44 Penutup enenangan, refleksi dan kesimpulan dari egiatan yang telah dilakukan enginformasikan rencana kegiatan embelajaran untuk pertemuan berikutnya oa penutup

45 LATIHAN ULASI: IJAKAN LINGKUNGAN MAIN IJAKAN SEBELUM MAIN IJAKAN SAAT MAIN IJAKAN SETELAH MAIN

46 Metode Pembelajaran Bercerita adalah cara bertutur dan menyampaikan cerita secara lisan. Cerita harus diberikan secara menarik. Anak diberi kesempatan untuk bertanya dan memberikan tanggapan. Pendidik dapat menggunakan buku sebagai alat bantu bercerita. Demonstrasi digunakan untuk menunjukkan atau memeragakan cara untuk membuat atau melakukan sesuatu. Bercakap cakap dapat dilakukan dalam bentuk tanya jawab antara anak dengan pendidik atau antara anak dengan anak yang lain.

47 LANJUTAN Pemberian tugas dilakukan oleh pendidik untuk memberi pengalaman yang nyata kepada anak baik secara individu maupun secara berkelompok. Sosio drama/bermain peran dilakukan untuk mengembangkan daya khayal/imajinasi, kemampuan berekspresi dan kreatifitas anak terhadap tokoh tokoh yang diperankan atau benda benda yang ada di sekitar.

48 LANJUTAN.. aryawisata adalah kunjungan secara langsung ke objek objek yang esuai dengan tema dan bahan kegiatan yang sedang dibahas di ingkungan kehidupan anak. rojek merupakan suatu tugas yang terdiri atas rangkaian kegiatan ang diberikan oleh pendidik kepada anak baik secara individu aupun secara berkelompok dengan menggunakan objek alam ekitar maupun kegiatan sehari hari sebagai bahan pembahasan. ksperimen merupakan pemberian pengalaman kepada anak engan melakukan percobaan secara langsung dan mengamati asilnya.

49 MENGENAL HAP PERKEMBANGAN KARYA ANAK

50 HAP PERKEMBANGAN KARYA ANAK Tahapan bermain ronce Tahapan perkembangan menggunting Tahapan perkembangan karya seni anak Tahapan perkembangan menulis

51 Tahapan bermain ronce.mengisi dan mengosongkan. Menggunakan ronce sebagai alat bermain peran. Merangkai ronce hingga ujung tali. Merangkai ronce berdasarkan warna. Merangkai ronce berdasarkan bentuk. Merangkai ronce berdasarkan warna dan bentuk yang sama. Merangkai ronce berdasarkan warna, bentuk, dan ukuran. Merangkai ronce berdasarkan pola yang dibuatnya sendiri

52 hapan Perkembangan Menggunting a Menggunting:.Memungut atau Menjepit Banda benda Kecil.Merobek dan Meremas

53 Perkembangan Menggunting 1. Menggunting sekitar pinggiran kertas 2. Menggunting dengan sepenuh bukaan gunting 3. Membuka dan menggunting terus menerus sepanjang kertas 4. Menggunting diantara dua garis lurus 5. Menggunting bentuk tetapi tidak pada garis 6. Menggunting pada garis tebal dengan terkendali 7. Menggunting bermacam macam bentuk

54 Tahapan Perkembangan Menulis 1. Coretan coretan acak 2. Coretan terarah 3. Garis dan bentuk khusus diulang ulang, atau menulis garis tiruan 4. Latihan huruf huruf acak atau nama 5. Menulis nama 6. Mencontoh kata kata di lingkungan 7. Menemukan ejaan

55 Tahapan Menulis

56

57 Etika dan Karakter GTK PAUD DIREKTORAT PEMBINAAN GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN PAUD DAN DIKMAS DIREKTORAT JENDRAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAAYAAN

58 Identitas Pelatih Nama :... Alamat :... Kegiatan :...

59 1) Guru dapat menjelaskan konsep etika dan etika Guru PAUD 2) Guru dapat menjelaskan pentingnya etika Guru dalam proses pembelajaran di PAUD 3) Guru dapat menjelaskan konsep karakter dan karakter Guru PAUD 4) Guru dapat mengaplikasikan etika dan karakter dalam pembelajaran di PAUD.

60

61 ETIKA Etika adalah suatu sikap dan perilaku yang menunjukkan kesediaan dan kesanggupan seseorang secara sadar untuk mentaati ketentuan dan norma kehidupan yang berlaku dalam suatu kelompok masyarakat atau suatu organisasi

62 ETIKA BERTUJUAN HIDUP BERMORAL BAIK BERKEPRIBADIAN LUHUR (BERKARAKTER)

63 ETIKA PROFESI KEBAIKAN JALANNYA PROFESI YANG BERSANGKUTAN

64 Etika hanya dapat ditumbuhkan dari dalam diri, melalui pengalaman langsung (baik keluarga, tempat kerja dan lingkungan ) Hingga kita memiliki kepekaan (etika). misalnya: Penerapan 4 kata ajaib (mis : cara minta sesuatu, dengan sll menggunakan kata minta tolong..., mengatakan terima kasih setelah menerima bantuan, dll ) membuang sampah selalu pada tempat sampah Mengembalikan barang2 yg dipinjam dari teman guru lain

65 MORAL B E R KA I T A N D E N G A N : PANDANGAN HIDUP AGAMA KEPERCAYAAN ATAU ADAT KEBIASAAN MASYARAKAT

66 Pertanggungjawaban (reponsibility) Pengabdian (dedication) Kepantasan (equity) Perilaku etika Guru Kesetiaan (loyalitas) Kepekaan (sensitivity)

67 ETIKA UMUM Etika pergaulan terlihat pada prilaku melalui: CARA BERPAKAIAN TINDAK TANDUK CARA BERBICARA SIKAP DUDUK SIKAP BERDIRI

68 Lanjutan... BER BERJALAN CARA BERPIKIR MENGUTARAKAN PENDAPAT KETEPATAN WAKTU KETEPATAN JANJI

69 ETIKA INDIVIDU Yaitu etika terhadap diri sendiri, perlakuan etik yang semestinya dilakukan oleh individu yang bersangkutan terhadap diri sendiri, yang menguntungkan terhadap diri sendiri.

70 Manfaat Etika Bagi Guru Kesatuan tatanan normatif dalam masyarakat yang plural/ majemuk Membantu mempertahankan orientasi di tengah perubahan-perubahan yang terjadi Bekal untuk menyikapi ideologi-ideologi baru dengan kritis dan objektif

71 KODE ETIK & KODE ETIK PROFESI Kode etik Bagian dari perilaku dan pengetahuan yang sangat penting untuk diketahui, dipahami, dan diterapkan oleh pendidik. Kode etik suatu profesi adalah norma-norma yang harus diindahkan oleh setiap anggota profesi di dalam melaksanakan tugas profesinya dan dalam hidupnya di masyarakat

72 Apa yang terbayang dalam benak/pikiran Bapak/Ibu TENTANG Karakter..? (3 Menit saja)

73 KARAKTER Karakter adalah bawaan hati, jiwa, kepribadian, budi pekerti, perilaku, personalitas, sifat, temperamen atau watak

74 PENDIDIKAN KARAKTER ITU APA? Upaya terencana untuk membantu orang untuk memahami, peduli, dan bertindak atas nilai-nilai etika/ moral. Mengajarkan kebiasaan berpikir dan berbuat yang membantu orang hidup dan bekerja bersamasama sebagai keluarga, teman, tetangga, masyarakat, dan bangsa.

75 Pembentukan Karakter mengacu pada : sikap (attitudes), perilaku (behaviors), motivasi (motivations), keterampilan (skills).

76 Mengapa Etika dan Karakter Penting? FAKTA YG TERJADI Masih banyak kasus, narkoba, korupsi, plagiat, mencotek,dll Perilaku guru yg menyimpang dalam pembelajaran di anak usia dini Pendidikan Karakter tidak hanya disampaikan dan diucapkan tetapi harus dengan contoh, keteladanan, dan pembiasaan 20

77 Perilaku yang terus diulang-ulang, makin lama makin tertanam dalam, menjadi kebiasaan, kemudian menjadi sifat dan menjadi bagian dari kepribadian

78 Upaya penanaman nilai, yang terusmenerus tanpa henti henti dalam kebersamaan pelan pelan akan berhasil tertanam makin lama makin dalam, membentuk sifat, kebiasaan dan kepribadian

79

80 F O K U S pada: OLAH HATI OLAH PIKIR OLAH RAGA/KINESTIKA OLAH RASA DAN KARSA

81 KOMITMEN TERHADAP PROFESI BERADAB KARAKTER GURU MAMPU MENANGKAP HAKIKAT PENGETAHUAN DAN MENGAJARKANNYA MAMPU MENCERDAS KAN ANAK DIDIK KREATIF & INOVATIF

82 Genetis Media Massa Pengalaman masa lalu Substansi Materi di tempat tot atau lembaga lain Pembentukan Karakter di pengaruhi,,,,? Pemodelan oleh Orang Dewasa/orang yang lebih tua Lingkungan Fisik dan Sosial Pengaruh Lingkungan

83 Karakter Guru PAUD Menanamkan Kebaikan Tanpa Pamrih pendidik anak usia dini dalam melaksanakan tugasnya senantiasa mengedepankan kode etik menanam kebaikan tanpa pamrih mencintai anak, dengan asah, asih, dan asuh. Membangun Citra Diri Positif Anak Peran guru dalam membangun citra diri yang positif pada anak sangat besar, namun banyak perilaku guru yang dapat membunuh karakter anak, yaitu dengan membuat anak merasa rendah diri.

84 Guru sebagai Model/Tokoh Idola Anak Guru PAUD tidak cukup hanya berbekal kurikulum, tetapi juga menyangkut bagaimana guru menjadi idola bagi muridnya. Mendidik dengan secara total Seorang Guru yang berhasil adalah yang dapat sepenuh hati, secara menyeluruh melibatkan pikiran, dan perasaannya dalam membangun karakter murid2nya, mempunyai kemampuan berkomunikasi secara efektif, mampu mengelola emosi dengan baik, mampu menghidupkan suasana yang menarik dan menyenangkan agar anak senang berjalan/bermain.

85 Kesalahan yang sering dilakukan Guru... Mengambil jalan pintas dlm pembelajaran Membiarkan teman guru berperilaku negatif Mengabaikan perbedaan antara sesama guru Merasa paling pandai Tidak adil

86 Perilaku Guru yang kurang mendidik...! Mengajar tanpa RPP Merasa dirinya paling pandai Cara mengajar monoton tanpa variasi metode dan strategi pembelajaran Diskriminatif Memberikan penghargaan yang berlebihan

87 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pelanggaran Etika : Kebutuhan Individu Tidak Ada Pedoman Perilaku dan Kebiasaan Individu Yang Terakumulasi dan Tak Dikoreksi Lingkungan Yang Tidak Etis Perilaku Dari Komunitas

88 Ice Breaking Dulu Yuuuk...

89 Teman, Mari tebarkan biji-biji pengetahuan, Mari tebarkan benih-benih kebaikan, Di Muka Bumi ini, Sehingga kelak tumbuh insan-insan cerdas yang baik

90

91 Guru biasa memberitahu. Guru baik menjelaskan. Guru ulung memperagakan. Guru hebat mengilhami (William Arthur Ward)

92 TERIMA KASIH

93 KESEHATAN & GIZI ANAK USIA DINI Dr. Widya Ayu Puspita, M.Kes

94 Perkenalkan... Dr. Widya Ayu Puspita BPPAUDNI Regional II HP

95 MATERI MATERI KESEHATAN GIZI URAIAN MATERI Pengertian anak sehat Gangguan kesehatan anak Pemeliharaan kesehatan anak Perilaku hidup bersih, sehat dan aman Pengertian gizi Karakter makanan yang bergizi Hubungan gizi dan kecerdasan Penyajian menu yang bergizi Gangguan gizi pada anak usia dini

96 MARI BERGERAK SEBENTAR YA...

97 SEHAT...??? WHO Sehat adalah keadaan sempurna, baik fisik, mental, maupun sosial dan tidak hanya bebas dari penyakit dan cacat Undang Undang Kesehatan RI Sehat adalah keadaan sejahtera badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomi

98 Anak Sehat Tumbuh & Berkembang Secara Optimal Sesuai Usia

99 Kesehatan Anak Proses Pembelajaran

100 Ceria BB & TB Proporsional Sesuai Usia Aktif Kemampuan Bertambah Sesuai Usia Nafsu Makan Baik Ciri Anak Sehat Semangat Kulit dan Rambut Bersih Jarang Sakit Mata Bersinar Mulut Tidak Berbau

101 GANGGUAN KESEHATAN ANAK USIA DINI

102 Gangguan Kesehatan Fisik Berupa gangguan kesehatan yang secara fisik dapat dilihat, sehingga dapat segera ditangani

103 Berbagai Gangguan Kesehatan Fisik pada Anak 1. Penyakit yang Dapat Dicegah dengan Imunisasi (PD3I) 2. Flu 3. Diare 4. Kecacingan 5. Demam Berdarah 6. Penyakit Mata & Telinga 7. Karies Gigi

104 Gangguan Kesehatan Mental Gangguan yang Sering Muncul 1. Stres 2. Depresi

105 Gangguan Kesehatan Sosial Gangguan Kemampuan untuk penyesuaian diri (adaptasi) Gangguan Kemampuan komunikasi dan interaksi

106 PEMELIHARAAN KESEHATAN ANAK Penting untuk Mewujudkan Generasi Sehat Di Masa Depan

107 UPAYA PEMELIHARAAN KESEHATAN ANAK USIA DINI Istirahat/Tidur yang Cukup Kebersihan Tubuh Perawatan & Pertumbuhan Gigi Imunisasi Pemantauan Pertumbuhan (BB, TB, LLA, Lingkar Kepala)

108 ISTIRAHAT & TIDUR YANG CUKUP - Pertumbuhan tulang - Perbaikan sel tubuh yang rusak - Pengendalian emosi - Pemrosesan informasi Tidur Hendaknya Bukan Hukuman Tempat Tidur Nyaman, Aman, Sehat, Bersih

109 KEBERSIHAN TUBUH -Mandi teratur - Memotong dan membersihkan kuku - Mencuci rambut - Menggosok gigi -Membasuh muka - Mencuci tangan - BAB dan BAK di toilet - Berganti pakaian

110 PERAWATAN & PERTUMBUHAN GIGI Dimulai usia 6 bulan ketika gigi susu mulai tumbuh Biasakan anak : Sikat gigi 2x/ hari, sehabis makan & sebelum tidur malam Menggunakan sikat gigi kecil dan pasta gigi Hindari makan >> yang manis dan lengket, Perbanyak buah buahan Mengedot, mengisap jari upayakan disapih

111 IMUNISASI Penting untuk pencegahan penyakit Bawalah anak ke Puskesmas atau posyandu Umur 1 tahun imunisasi dasar lengkap

112 JADWAL IMUNISASI USIA JENIS IMUNISASI 0 2 Bulan BCG Polio 1 2 Bulan Hepatitis B 1 Polio 2 DPT 1 3 Bulan Hepatitis B 2 Polio 3 DPT 2 4 Bulan Polio 4 DPT 3 8 Bulan Hepatitis B 3 9 Bulan Campak

113 PEMANTAUAN BB/TB/LLA/LK Pemantauan dilakukan secara teratur Dapat menggunakan KKA/KMS Bekerjasama dengan Posyandu/Puskesmas atau Institusi Layanan Kesehatan lainnya

114

115

116 PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah upaya untuk memberikan pengalaman belajar atau menciptakan suatu kondisi bagi anak dengan membuka jalur komunikasi, memberikan informasi dan melakukan edukasiuntuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan Perilaku serta mempraktekkannya dalam kehidupan sehari hari

117 5 PESAN DASAR PHBS 1. Mencuci tangan dan menggosok gigi dengan baik dan benar 2. Mengkonsumsi makanan yang bergizi 3. Menjaga kebersihan lingkungan 4. Olahraga secara teratur 5. Istirahat yang Cukup

118 Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K) Sediakan Kotak P3K lengkap dengan isinya Cek selalu kondisi obat-obatan dalam kotak P3K Buatlah daftar riwayat kesehatan setiap anak (profiling anak) Bekerjasamalah dengan instansi pelayanan kesehatan terdekat

119 Tindakan Pencegahan Pada Kecelakaan Membuat aturan. Memberi penjelasan kepada anak tentang bahaya disekitar anak dan bagaimana mencegahnya Mewaspadai kecelakaan yang umum terjadi: Pada Bayi berusia 0-6 bulan(berguling dan menjangkau) Bayi yang berusia 6-12 bulan (merangkak dan berjalan) Anak yang berusia 1-2 tahun (berjalan dan menyelidik)

120 Tindakan Pencegahan Pada Kecelakaan Penyiapan lingkungan yang aman Memilih Mainan yang Aman bagi Anak Usia Dini. Kamar Mandi yang Aman bagi Anak Usia Dini Kamar Tidur yang Aman bagi Anak Halaman yang Aman

121 Permasalahan Kesehatan Apa Sajakah yang Sering Dijumpai di Lapangan? Apa Saja Penyebab Timbulnya Permasalahan Kesehatan Tersebut?

122 PEMENUHAN GIZI YANG SEHAT-SEIMBANG Gizi yang sehat dan seimbang diperlukan oleh tubuh untuk tumbuh & berkembang secara optimal

123 Nutrisi Tepat..? Penting!! Sejak dalam kandungan ASI paling lengkap dan seimbang Menu seimbang : protein, karbohidrat, lemak, vitamin, mineral, air Protein dan asam amino : pertumbuhan sel, fungsi organ, perlindungan infeksi, dll Karbohidrat : sumber energi, aktivitas sel Lemak dan asam lemak: energi, fungsi sel Vitamin & Mineral : pengatur

124 Makanan dengan Gizi Seimbang Karbohidrat Protein Lemak Mineral Vitamin Air

125 Karbohidrat Sumber tenaga utama Tepung tepungan sumber : beras, kentang, jagung, ketela, sagu, ubi, dll Gula gula merah, gula pasir, dll

126 Protein Pertumbuhan Mengganti jaringan tubuh yang rusak Protein nabati (tumbuhan) tempe, tahu, kacang kacangan Protein hewani (hewan) daging, telur, susu, ikan

127 Lemak Sumber tenaga Sulit dicerna Cadangan energi Lemak penting bagi anak Omega 3 dan Omega 6 (Tempe, Tahu, Ikan, Telur, Daging) Metabolisme vitamin Sumber santan, margarin, lemak hewan

128 Mineral & Vitamin Melancarkan metabolisme (kinerja) tubuh Sumber buah-buahan, sayuran Konsumsi aneka sayur dan buah setiap hari

129 Serat Membantu menurunkan gula darah Membantu menurunkan lemak darah Melancarkan buang air besar Membuat rasa kenyang Buah & Sayur

130 Air Cukupi kebutuhan air Sehari : 2,5 3 liter Fungsi air Metabolisme tubuh Melancarkan aliran darah ke otak Membantu suplai oksigen ke otak siap belajar, tubuh lebih siaga Hindari dehidrasi (kekurangan cairan)

131 Gizi sangat penting dalam 1000 HPK

132 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) 270 hari (9 bulan) dalam kandungan hari (2 tahun pertama) setelah lahir

133 1000 HPK 8 minggu pertama kehamilan terjadi pertumbuhan organ penting (otak, hati, jantung, ginjal, tulang, dll) 9 minggu kehamilan sampai lahir terjadi pertumbuhan dan perkembangan lebih lanjut dari organ tubuh siap hidup di luar 2 tahun pertama setelah lahir masih berlanjut perkembangan beberapa organ penting

134

135 GIZI SEHAT SEIMBANG PENTING UNTUK : 1. Pertumbuhan 2. Perkembangan 3. Kecerdasan 4. Pemeliharaan Kesehatan 5. Aktivitas biologis tubuh

136

137 Usia Anak ASI 0 6 Bulan 6 9 Bulan Asi Diteruskan 9 12 Bulan Asi Diteruskan 1 2 Tahun ASI Diteruskan > 2 Tahun Jenis Makanan Makanan Lumat Makanan Lembek Makanan Keluarga

138 ANJURAN KONSUMSI SEHARI ANAK USIA DINI Bahan Anak Usia 1 3 Tahun Anak Usia 4 6 Tahun Makanan Nasi 3 porsi 4 porsi Daging 1 porsi 2 porsi Tempe 1 porsi 2 porsi Sayuran 1,5 porsi 2 porsi Buah 1 porsi 3 porsi ASI Usia 0 6 Bulan, dilanjutkan hingga Usia 2 Tahun Susu 1 porsi 1 porsi Minyak 3 porsi 4 porsi Gula 2 porsi 2 porsi

139 1. Makanlah Aneka Ragam Makanan 2. Makanlah Makanan untuk Mencukupi Energi 3. Makanan Sumber Karbohidrat Separuh dari Energi 4. Batasi Minyak dan Lemak sampai seperempat dari Energi 5. Gunakan Garam Beryodium 6. Makanan makanan sumber zat besi 7. Berikan hanya ASI bada Bayi sampai umur 6 Bulan 8. Biasakan makan pagi 9. Minum air bersih dengan cukup 10. Lakukan Aktivitas Fisik 11. Hindari Minuman Beralkohol 12. Makan makanan yang Aman bagi Kesehatan 13. Bacalah Label dalam Kemasan Makanan Prof.Soekirman PGS PuslitGizi Bogor 47

140

141 Tanda Balita Gizi Kurang Berat badan tidak naik selama 3 bulan berturut turut Tampak lesu, lemah Mudah menangis dan rewel Mudah sakit

142 Kurang Gizi Functional Isolationism (Isolasi Diri) Bertahan untuk tidak mengeluarkan energi yang banyak (conserve energy) Mengurangi kegiatan interaksi sosial, aktivitas, perilaku eksploratori, perhatian, & motivasi

143 Gizi Kurang Balita Profil foto Anak anak Usia Dini yang Kekurangan Gizi

144 Kekurangan Gizi sejak dari Kandungan Berat badan di bawah standar, kulit bayi kisut

145 SANGAT KURUS TELUK KENARI, ALOR, NTT SANGAT KURUS DESA BOLA, MUNA, SULTRA MARASMUS, PONDIDAHA, KENDARI

146 Gizi Kurang Daya tahan rendah Mudah sakit Kematian Daya tahan rendah Absensi meningkat Produktivitas rendah Pendapatan rendah Pertumbuhan otak terhambat Gangguan kecerdasan Potensi pendidikan Umur Harapan Hidup rendah Belajar tidak bergairah Masa depan suram dan terganggu kesehatan

147 Dampak Gizi dan Kesehatan terhadap Kualitas Manusia Gizi kurang & infeksi Gizi cukup & sehat Otak tumbuh kembang tidak optimal bersifat permanen Tak terpulihkan Anak cerdas dan produktif MUTU SDM RENDAH MUTU SDM TINGGI BEBAN ASET

148 Gizi Buruk Balita Kwashiokor Marasmus Marasmus Kwashiokor

149 KWASHIORKOR Disebabkan oleh Defisiensi (Kekurangan) Protein

150 Tanda-Tanda Gizi Buruk pada Kwashiorkor 1. Edema/Bengkak seluruh tubuh (terutama pada punggung kaki) 2. Wajah bulat dan sembab 3. Cengeng / Rewel / Apatis 4. Perut buncit 5. Rambut kusam dan mudah dicabut 6. Bercak kulit yang luas dan kehitaman / bintik merah

151 PENYEBAB KWASHIORKOR Pola Makan Faktor Sosial Ekonomi Infeksi

152 MARASMUS Malnutrisi kalori protein yang terutama akibat kekurangan kalori yang berat dan kronis terutama terjadi selama tahun pertama kehidupan dan mengurusnya lemak bawah kulit dan otot. Marasmus adalah suatu kondisi yang disebabkan oleh kekurangan kalori protein.

153 Tampak sangat kurus Wajah seperti orang tua Cengeng / rewel / apatis Perut cekung Otot pantat mengendur Keriput otot lengan dan tungkai

154 PENYEBAB MARASMUS Asupan makanan kurang Infeksi Kelainan organ vital bawaan Penyapihan yang terlalu cepat Pemberian ASI yang terlalu lama tanpa MP-ASI yang tepat Kelainan Metabolisme Tubuh tanpa Penanganan

155 Kwashiokor Marasmus

156 MARASMIC KWASHIORKOR Gabungan antara Marasmus dan Kwashiorkor

157 GIZI LEBIH Kegemukan Obesitas Berpengaruh Fungsi Organ Tubuh Penyebab : Keturunan Hormon (Mis. Basal Metabolisme Rate) Gaya hidup (Ngemil yang tidak sehat)

158 Kewaspadaan Dini Penggunaan bahan aditif (penambah) makanan yang berbahaya (pengawet, perasa, pewarna) Pengolahan bahan/makanan yang tidak tepat Penyiapan bahan/makanan yang tidak tepat Jajanan yang tidak sehat Hindarkan dari asap rokok

159 Penting Dilakukan Meningkatkan Keterlibatan Orangtua dalam Penyediaan Makanan dg. Gizi Seimbang Parent Class, Parent Day, Paguyuban Orangtua, Penyediaan Bekal, Kantin Sehat

160 Apa yang Bisa Kita Lakukan di Lembaga PAUD untuk Memelihara Kesehatan & Memenuhi Kebutuhan Gizi Anak? Buatlah Rencana Tindak Lanjut

161 Mari Bergerak Lagi...

162 Terima Kasih Salam Sehat untuk Anak Indonesia

163 DIREKTORAT PEMBINAAN GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN PAUD DAN DIKMAS DIREKTORAT JENDRAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN KEENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

164 TUJUAN UMUM Memahami dan mengembangkan komunikasi dalam pengasuhan anak usia dini TUJUAN KHUSUS 1. Mengetahui dan memahami Komunikasi dan Bahasa Anak 2. Mengetahui dan memahami Hakikat Komunikasi Efektif 3. Mengetahui dan memahami Upaya Peningkatan Komunikasi 4. Mengetahui dan memahami Pola Asuh 5. Mengetahui dan memahami Macam-Macam Pola Asuh 6. Mengetahui dan Memahami Komunikasi Dalam Pengasuhan 7. Mengetahui dan Memahami Teknik Berkomunikasi Dengan Anak sesuai tahapan usia, dan dengan teman sejawat

165 Komunikasi pada dasarnya merupakan kegiatan penyampaian pesan. Proses tersebut melibatkan dua pihak yang berkomunikasi yang masing-masing bertujuan membangun suatu makna agar keduanya memahami atas apa yang sedang dikomunikasikan. Komunikasi dapat diartikan sebagai suatu proses pembentukan, penyampaian, penerimaan dan pengolahan pesan yang terjadi di dalam diri seseorang dan atau di antara dua atau lebih dengan tujuan tertentu

166 Pada komunikasi lisan, terdapat istilah yang menjadi prasyarat utama, yaitu interaksi. Interaksi bertujuan mendapatkan makna yang sama-sama dimengerti oleh pihak-pihak yang berkomunikasi. Gambaran ini diberikan oleh Brown (1994) dan Burns & Joyce (1997)

167 MENDENGAR BERBICARA KATA KUNCI MEMBACA MENULIS DAN MENGGAMBAR

168 Bahasa sebagai alat komunikasi dan berfikir Bahasa merupakan rangkaian bunyi yang melambangkan pikiran, perasaan dan sikap manusia Bagi anak, bahasa adalah alat komunikasi untuk menyampaikan keinginan, pikiran, harapan, permintaan,dll.

169 1. Perlu penguatan atau koreksi terhadap bahasa anak yang muncul karena adanya stimulus 2. Pemberian contoh yang baik dalam berbahasa untuk ditiru anak. 3. Latihan yang diberikan kepada anak dapat berbentuk pertanyaan (stimulus) dan jawaban (respon). 4. Pada setiap respon positif (benar) dari anak perlu segera diberikan penguatan oleh pendidik baik dengan pujian atau hadiah.

170 Perkembangan bahasa anak tidak ditentukan oleh lingkungan semata. Faktor genetik sangat menentukan perkembangan bahasa anak Bahasa sudah ada di dalarn diri anak Keterampilan bahasa juga dipengaruhi oleh kematangan fisik anak, misalnya kematangan organ-organ bicara.

171 Perkembangan kognisi dan bahasa dibentuk dari interaksi dengan orang lain Anak akan dapat belajar dengan optimal jika diberikan kegiatan, Sementara anak melakukan kegiatan, anak perlu didorong untuk sering berkomunikasi.

172 PRINSIP (INTERAKSI AKTIF) ANAK ORANG DEWASA Dirangsang untuk dapat bercakap-cakap satu dengan yang lain Memberikan pengalaman pada anak dalam menggunakan bahasa yang tepat

173 Tingkat membabel (0,0 1,0) Masa ucapan dua kata (2 2,5 tahun) Masa permulaan tata bahasa (2,5-3 tahun) Masa menjelang tata bahasa dewasa (3-4 tahun) Masa kecakapan penuh (4 6 tahun)

174

175 Pengasuhan : proses interaksi antara ayah, ibu dan anak-anak mereka serta lingkungan masyarakatnya. Dilakukan sejak anak dalam kandungan sampai anak tersebut siap menjadi orang dewasa. Dipengaruhi oleh 3 hal: (1) Latar belakang sejarah dan psikologi orang tua (2) Konteks sosial yang mendukung (3) Karakteristik anak

176 Pola asuh orang tua : suatu bentuk yang diberikan orang tua atau orang dewasa kepada anak dalam hal membimbing serta mendidik anak sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangan anak 3 Jenis Pola Asuh: * Autoritarian/demokratik * Otoriter * Permisif

177 Pola Asuh Otoriter Identik dengan hukuman Pola Asuh Permisif Anak-anak tumbuh dengan kebebasan (serba boleh) Pola asuh Demokratis Menyeimbangkan kebebasan dan keteraturan

178

179

180 Tidak berbicara tergesa-gesa Membaca bahasa tubuh anak Mendengarkan perasaan anak Hindari 12 Gaya Populer Mendengarkan aktif Tentukan masalah siapa Gunakan pesan saya

181 Karena: - Kemampuan anak menangkap pesan masih terbatas - Dapat memberi kesempatan pada anak untuk menganalisa pesan Bila hal tersebut dilakukan, maka: Anak tidak memahami pesan, akhirnya orang dewasa menjadi emosi.

182 Karena: - Bahasa tubuh tidak pernah berbohong - Bahasa tubuh lebih nyata dibanding bahasa lisan Bila hal tersebut tidak dilakukan, maka: - Tidak akan memahami anak - Anak lebih mudah emosi

183

184 1. Memerintah 7. Menyalahkan 2. Meremehkan 8. Menasehati 3. Membandingkan 9. Membohongi 4. Mencap/Label 10. Menghibur 5. Mengancam 11. Mengeritik 6. Menyindir 12. Menganalisa Bila dilakukan: - Anak tidak percaya pada perasaannya sendiri - Anak tidak percaya diri

185 Untuk: - Membangun hubungan sosial - Membangun percaya diri anak Caranya: - Menjadi cermin yang memantulkan perasaan anak - Menghadap langsung ke anak

186 Karena: Tidak semua bantuan kita diperlukan anak Akibatnya jika diabaikan: - Anak tidak terbiasa mengatasi masalahnya sendiri - Anak ketergantungan - Anak tidak memiliki ketahanmalangan - Anak tidak terlatih untuk mengambil keputusan

187 Untuk: Melatih memahami perasaan orang lain Caranya: Ibu (perasaan kita) kalau.. ( kode perilaku anak), karena. (konsekuensi yang ditanggung anak).

188

189 dipresentasikan oleh; TIM PELATIH

190 SLAMAT PAGI, SIAP-SIAP SLAMAT SIANG BERSEMANGAT SLAMAT PAGI SIAP-SIAP SLAMAT SIANG BERSEMANGAT, SLAMAT SORE ISTIRAHAT, SLAMAT MALAM TIDUR NYENYAK. GURU PAUD INDONESIA SLALU SIAP DAN SEDIA MENCERDASKAN ANAK BANGSA MEMBERIKAN BAHAGIA GURU PAUD, LUAR BIASA GURU PAUD CERAH CERIA

191 TUJUAN UMUM Memahami dan mengembangkan komunikasi dalam pengasuhan anak usia dini TUJUAN KHUSUS 1. Mengetahui dan memahami Komunikasi dan Bahasa Anak 2. Mengetahui dan memahami Hakikat Komunikasi Efektif 3. Mengetahui dan memahami Upaya Peningkatan Komunikasi 4. Mengetahui dan memahami Pola Asuh 5. Mengetahui dan memahami Macam-Macam Pola Asuh 6. Mengetahui dan Memahami Komunikasi Dalam Pengasuhan 7. Mengetahui dan Memahami Teknik Berkomunikasi Dengan Anak sesuai tahapan usia, dan dengan teman sejawat

192 Komunikasi pada dasarnya merupakan kegiatan penyampaian pesan. Proses tersebut melibatkan dua pihak yang berkomunikasi, bertujuan membangun suatu makna agar keduanya memahami hal yang sedang dikomunikasikan. Komunikasi dapat diartikan sebagai suatu proses pembentukan, penyampaian, penerimaan dan pengolahan pesan yang terjadi di dalam diri seseorang dan atau di antara dua atau lebih dengan tujuan tertentu

193 Pada komunikasi lisan, terdapat istilah yang menjadi prasyarat utama, yaitu interaksi. Interaksi bertujuan mendapatkan makna yang sama-sama dimengerti oleh pihak-pihak yang berkomunikasi. Brown (1994) dan Burns & Joyce (1997)

194 MENDENGAR BERBICARA KETERAM PILAN BERBAHA SA MEMBACA MENULIS DAN MENGGAMBAR

195 Bahasa sebagai alat komunikasi dan berfikir Bahasa merupakan rangkaian bunyi yang melambangkan pikiran, perasaan dan sikap manusia Bagi anak, bahasa adalah alat komunikasi untuk menyampaikan keinginan, pikiran, harapan, permintaan,dll.

196 1. Perlu penguatan atau koreksi terhadap bahasa anak yang muncul karena adanya stimulus 2. Pemberian contoh yang baik dalam berbahasa untuk ditiru anak. 3. Latihan yang diberikan kepada anak dapat berbentuk pertanyaan (stimulus) dan jawaban (respon). 4. Pada setiap respon positif (benar) dari anak perlu segera diberikan penguatan oleh pendidik baik dengan pujian atau hadiah.

197 Perkembangan bahasa anak tidak ditentukan oleh lingkungan semata. Faktor genetik sangat menentukan perkembangan bahasa anak Bahasa sudah ada di dalarn diri anak Keterampilan bahasa juga dipengaruhi oleh kematangan fisik anak, misalnya kematangan organ-organ bicara.

198 Perkembangan kognisi dan bahasa dibentuk dari interaksi dengan orang lain Anak akan dapat belajar dengan optimal jika diberikan kegiatan, Sementara anak melakukan kegiatan, anak perlu didorong untuk sering berkomunikasi.

199 PRINSIP (INTERAKSI AKTIF) ANAK ORANG DEWASA Dirangsang untuk dapat bercakap-cakap satu dengan yang lain Memberikan pengalaman pada anak dalam menggunakan bahasa yang tepat

200 Tingkat membabel (0,0 1,0) Masa ucapan dua kata (2 2,5 tahun) Masa permulaan tata bahasa (2,5-3 tahun) Masa menjelang tata bahasa dewasa (3-4 tahun) Masa kecakapan penuh (4 6 tahun)

201

202 Pengasuhan : proses interaksi antara ayah, ibu dan anak-anak mereka serta lingkungan masyarakatnya. Dilakukan sejak anak dalam kandungan sampai anak tersebut siap menjadi orang dewasa. Dipengaruhi oleh 3 hal: (1) Latar belakang sejarah dan psikologi orang tua (2) Konteks sosial yang mendukung (3) Karakteristik anak

203 Pola asuh orang tua : suatu bentuk yang diberikan orang tua atau orang dewasa kepada anak dalam hal membimbing serta mendidik anak sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangan anak 3 Jenis Pola Asuh: * Autoritarian/demokratik * Otoriter * Permisif

204 Pola Asuh Otoriter Identik dengan hukuman Pola Asuh Permisif Anak-anak tumbuh dengan kebebasan (serba boleh) Pola asuh Demokratis Menyeimbangkan kebebasan dan keteraturan

205

206

207 Tidak berbicara tergesa-gesa Membaca bahasa tubuh anak Mendengarkan perasaan anak Hindari 12 Gaya Populer Mendengarkan aktif Tentukan masalah siapa Gunakan pesan saya

208 Karena: - Kemampuan anak menangkap pesan masih terbatas - Dapat memberi kesempatan pada anak untuk menganalisa pesan Bila hal tersebut dilakukan, maka: Anak tidak memahami pesan, akhirnya orang dewasa menjadi emosi.

209 Karena: - Bahasa tubuh tidak pernah berbohong - Bahasa tubuh lebih nyata dibanding bahasa lisan Bila hal tersebut tidak dilakukan, maka: - Tidak akan memahami anak - Anak lebih mudah emosi

210

211 1. Memerintah 7. Menyalahkan 2. Meremehkan 8. Menasehati 3. Membandingkan 9. Membohongi 4. Mencap/Label 10. Menghibur 5. Mengancam 11. Mengeritik 6. Menyindir 12. Menganalisa Bila dilakukan: - Anak tidak percaya pada perasaannya sendiri - Anak tidak percaya diri

212 Untuk: - Membangun hubungan sosial - Membangun percaya diri anak Caranya: - Menjadi cermin yang memantulkan perasaan anak - Menghadap langsung ke anak

213 Karena: Tidak semua bantuan kita diperlukan anak Akibatnya jika diabaikan: - Anak tidak terbiasa mengatasi masalahnya sendiri - Anak ketergantungan - Anak tidak memiliki ketahanmalangan - Anak tidak terlatih untuk mengambil keputusan

214 Untuk: Melatih memahami perasaan orang lain Caranya: Ibu/Bapak (perasaan kita) kalau.. ( kode perilaku anak), karena. (konsekuensi yang ditanggung anak).

215 Jadilah pendidik yang ramah dan friendly Sampaikan informasi dan fakta bukan hasil penilaian subyektif Mau mendengar dan mengambil tindakan Jaga nada suara dalam berbicara, upayakan nada suara lembut dan profesional utamanya untuk meningkatkan kepercayaan orangtua Ceritakan cara yang telah dilakukan pendidik untuk menangai masalah yang berkenaan dengan peserta didik (anak)

216 Hindari mengabarkan orangtua jika hanya Progrest materi Komunikasi dalam Pengasuhan anak usia Dini. membicarakan mengenai nilai yang kurang atau Bogor, 2 sampai 4 Desember perilaku 1. Bahan yang ajar tidak terlalu negatif banyak mengalami perubahan. Jika ada penambahan pada bahan ajar, sebaiknya berkenaan dengan materi Komunikasi dengan Teman Sejawat. Saat ini tidak dapat Batasidilakukan waktu dengan optimal, dan berkenaan menjaga dengan referensi yang pembicaraan harus dipersiapkan. tetap 2. Bahan tayang mengalami beberapa perubahan untuk mengakomodir bahan materi yang fokus disesuaikan dengan waktu yang tersedia. 3. Penambahan bahan tayang sebagai ilustrasi pada kegiatan praktek, ditambahkan di slide ahir. Manfaatkan teknologi dalam berkomunikasi soal beserta kunci jawaban disiapkan untuk dapat dipergunakan sebagai bahan varian pretest dengan dan postest. orangtua maupun rekan sejawat (telpon, sms, , bbm, whatsapp, dll) menunjukkan rasa peduli dan empati

217 Terima Kasih... Tolong... Maaf... Permisi...

218

219 dipresentasikan oleh; TIM PELATIH

220 SLAMAT PAGI, SIAP-SIAP SLAMAT SIANG BERSEMANGAT SLAMAT PAGI SIAP-SIAP SLAMAT SIANG BERSEMANGAT, SLAMAT SORE ISTIRAHAT, SLAMAT MALAM TIDUR NYENYAK. GURU PAUD INDONESIA SLALU SIAP DAN SEDIA MENCERDASKAN ANAK BANGSA MEMBERIKAN BAHAGIA GURU PAUD, LUAR BIASA GURU PAUD CERAH CERIA

221 TUJUAN UMUM Memahami dan mengembangkan komunikasi dalam pengasuhan anak usia dini TUJUAN KHUSUS 1. Mengetahui dan memahami Komunikasi dan Bahasa Anak 2. Mengetahui dan memahami Hakikat Komunikasi Efektif 3. Mengetahui dan memahami Upaya Peningkatan Komunikasi 4. Mengetahui dan memahami Pola Asuh 5. Mengetahui dan memahami Macam-Macam Pola Asuh 6. Mengetahui dan Memahami Komunikasi Dalam Pengasuhan 7. Mengetahui dan Memahami Teknik Berkomunikasi Dengan Anak sesuai tahapan usia, dan dengan teman sejawat

222 Komunikasi pada dasarnya merupakan kegiatan penyampaian pesan. Proses tersebut melibatkan dua pihak yang berkomunikasi, bertujuan membangun suatu makna agar keduanya memahami hal yang sedang dikomunikasikan. Komunikasi dapat diartikan sebagai suatu proses pembentukan, penyampaian, penerimaan dan pengolahan pesan yang terjadi di dalam diri seseorang dan atau di antara dua atau lebih dengan tujuan tertentu

223 Pada komunikasi lisan, terdapat istilah yang menjadi prasyarat utama, yaitu interaksi. Interaksi bertujuan mendapatkan makna yang sama-sama dimengerti oleh pihak-pihak yang berkomunikasi. Brown (1994) dan Burns & Joyce (1997)

224 MENDENGAR BERBICARA KETERAM PILAN BERBAHA SA MEMBACA MENULIS DAN MENGGAMBAR

225 Bahasa sebagai alat komunikasi dan berfikir Bahasa merupakan rangkaian bunyi yang melambangkan pikiran, perasaan dan sikap manusia Bagi anak, bahasa adalah alat komunikasi untuk menyampaikan keinginan, pikiran, harapan, permintaan,dll.

226 1. Perlu penguatan atau koreksi terhadap bahasa anak yang muncul karena adanya stimulus 2. Pemberian contoh yang baik dalam berbahasa untuk ditiru anak. 3. Latihan yang diberikan kepada anak dapat berbentuk pertanyaan (stimulus) dan jawaban (respon). 4. Pada setiap respon positif (benar) dari anak perlu segera diberikan penguatan oleh pendidik baik dengan pujian atau hadiah.

227 Perkembangan bahasa anak tidak ditentukan oleh lingkungan semata. Faktor genetik sangat menentukan perkembangan bahasa anak Bahasa sudah ada di dalarn diri anak Keterampilan bahasa juga dipengaruhi oleh kematangan fisik anak, misalnya kematangan organ-organ bicara.

228 Perkembangan kognisi dan bahasa dibentuk dari interaksi dengan orang lain Anak akan dapat belajar dengan optimal jika diberikan kegiatan, Sementara anak melakukan kegiatan, anak perlu didorong untuk sering berkomunikasi.

229 PRINSIP (INTERAKSI AKTIF) ANAK ORANG DEWASA Dirangsang untuk dapat bercakap-cakap satu dengan yang lain Memberikan pengalaman pada anak dalam menggunakan bahasa yang tepat

230 Tingkat membabel (0,0 1,0) Masa ucapan dua kata (2 2,5 tahun) Masa permulaan tata bahasa (2,5-3 tahun) Masa menjelang tata bahasa dewasa (3-4 tahun) Masa kecakapan penuh (4 6 tahun)

231

232 Pengasuhan : proses interaksi antara ayah, ibu dan anak-anak mereka serta lingkungan masyarakatnya. Dilakukan sejak anak dalam kandungan sampai anak tersebut siap menjadi orang dewasa. Dipengaruhi oleh 3 hal: (1) Latar belakang sejarah dan psikologi orang tua (2) Konteks sosial yang mendukung (3) Karakteristik anak

233 Pola asuh orang tua : suatu bentuk yang diberikan orang tua atau orang dewasa kepada anak dalam hal membimbing serta mendidik anak sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangan anak 3 Jenis Pola Asuh: * Autoritarian/demokratik * Otoriter * Permisif

234 Pola Asuh Otoriter Identik dengan hukuman Pola Asuh Permisif Anak-anak tumbuh dengan kebebasan (serba boleh) Pola asuh Demokratis Menyeimbangkan kebebasan dan keteraturan

CARA AUD BELAJAR R.U.S.M.A.N.T.O

CARA AUD BELAJAR R.U.S.M.A.N.T.O CARA AUD BELAJAR R.U.S.M.A.N.T.O 0813-2708-8295 rusmanto77@gmail.com Alamat Jl. Raya Susukan Rt.003 Rw.002 Kec. Susukan Banjarnegara 53475 Anda beruntung dapat mengikuti Kegiatan Ini Ketika Anda Mau Belajar

Lebih terperinci

PEDOMAN PEMBELAJARAN. C. Prinsip Prinsip yang digunakan dalam proses pembelajaran anak usia dini sebagai berikut.

PEDOMAN PEMBELAJARAN. C. Prinsip Prinsip yang digunakan dalam proses pembelajaran anak usia dini sebagai berikut. SALINAN LAMPIRAN IV PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 146 TAHUN 2014 TENTANG KURIKULUM 2013 PENDIDIKAN ANAK USIA DINI PEDOMAN PEMBELAJARAN I. PENDAHULUAN Pendekatan pembelajaran

Lebih terperinci

Guru biasa memberitahu. Guru baik menjelaskan. Guru ulung memperagakan. Guru hebat mengilhami. (William Arthur Ward)

Guru biasa memberitahu. Guru baik menjelaskan. Guru ulung memperagakan. Guru hebat mengilhami. (William Arthur Ward) Lenny Nuraeni, M.Pd Guru biasa memberitahu. Guru baik menjelaskan. Guru ulung memperagakan. Guru hebat mengilhami (William Arthur Ward) Etika mempelajari nilai atau kualitas yang menjadi studi mengenai

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Kata Pengantar. Daftar Isi. Pencegahan Kekerasan Terhadap Anak. Menumbuhkan Minat Baca Anak. Mendidik Anak Di Era Digital

DAFTAR ISI. Kata Pengantar. Daftar Isi. Pencegahan Kekerasan Terhadap Anak. Menumbuhkan Minat Baca Anak. Mendidik Anak Di Era Digital KATA PENGANTAR Pada tahun anggaran 2016 PP-PAUD dan DIKMAS Jawa Barat melaksanakan Pengembangan Kemitraan Keluarga dengan Sekolah Dasar yang diujicobakan di dua lokasi labsite bagi para orangtua dalam

Lebih terperinci

6. Proses Pendekatan Saintifik

6. Proses Pendekatan Saintifik 6. Proses Pendekatan Saintifik Proses Pendekatan Saintifik merupakan rangkaian mencari tahu dengan cara menjelajah melalui tahapan: 6.1. Mengamati Mengamati berarti kegiatan menggu nakan semua indera (penglihatan,

Lebih terperinci

TUMBUH KEMBANG ANAK USIA DINI. Rita Eka Izzaty

TUMBUH KEMBANG ANAK USIA DINI. Rita Eka Izzaty TUMBUH KEMBANG ANAK USIA DINI Rita Eka Izzaty SETUJUKAH BAHWA Setiap anak cerdas Setiap anak manis Setiap anak pintar Setiap anak hebat MENGAPA ANAK SEJAK USIA DINI PENTING UNTUK DIASUH DAN DIDIDIK DENGAN

Lebih terperinci

INSTRUMEN PENILAIAN LAPORAN TUGAS MANDIRI DIKLAT BERJENJANG TINGKAT DASAR INDIKATOR. 4. Latar belakang 5. Tujuan 6. Manfaat

INSTRUMEN PENILAIAN LAPORAN TUGAS MANDIRI DIKLAT BERJENJANG TINGKAT DASAR INDIKATOR. 4. Latar belakang 5. Tujuan 6. Manfaat INSTRUMEN PENILAIAN LAPORAN TUGAS MANDIRI DIKLAT BERJENJANG TINGKAT DASAR NO ASPEK PENILAIAN. Sampul Laporan INDIKATOR NILAI TERTINGGI. Kejelasan judul 2. Kejelasan identitas pembuat laporan 3. Kejelasan

Lebih terperinci

Nutrisi untuk Mendukung Tenaga Kerja yang Sehat dan Produktif. dr. Yulia Megawati

Nutrisi untuk Mendukung Tenaga Kerja yang Sehat dan Produktif. dr. Yulia Megawati Nutrisi untuk Mendukung Tenaga Kerja yang Sehat dan Produktif dr. Yulia Megawati Tenaga Kerja Adalah setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang atau jasa baik untuk memenuhi kebutuhan

Lebih terperinci

2-3. Checklist Indikator. PERKEMBANGANANAK Usia 2-3 tahun. Sumber: Konsep Pengembangan PAUD Non Formal, Pusat Kurikulum Diknas, 2007

2-3. Checklist Indikator. PERKEMBANGANANAK Usia 2-3 tahun. Sumber: Konsep Pengembangan PAUD Non Formal, Pusat Kurikulum Diknas, 2007 2-3 Checklist Indikator PERKEMBANGANANAK Usia 2-3 tahun Sumber: Konsep Pengembangan PAUD Non Formal, Pusat Kurikulum Diknas, 2007 Diolah oleh: http://www.rumahinspirasi.com MORAL & NILAI AGAMA a. Dapat

Lebih terperinci

SERIBU HARI UNTUK NEGERI

SERIBU HARI UNTUK NEGERI SERIBU HARI UNTUK NEGERI (DRAFT) PANDUAN GERAKAN NASIONAL SADAR GIZI MENUJU MANUSIA INDONESIA PRIMA I. LATAR BELAKANG Sesungguhnya aset paling berharga milik bangsa Indonesia adalah sumber daya manusia

Lebih terperinci

EMPAT PILAR GIZI SEIMBANG

EMPAT PILAR GIZI SEIMBANG EMPAT PILAR GIZI SEIMBANG LEMBAR BALIK PENDIDIKAN GIZI UNTUK SISWA SEKOLAH DASAR EMPAT PILAR GIZI SEIMBANG Disusun Oleh: Iqlima Safitri, S. Gz Annisa Zuliani, S.Gz Hartanti Sandi Wijayanti, S.Gz, M.Gizi

Lebih terperinci

Oleh: Nur Hayati, M.Pd

Oleh: Nur Hayati, M.Pd Oleh: Nur Hayati, M.Pd Deteksi Dini Permasalahan Permasalahan Makro Anak Usia Dini Anak yang terlantar, kurang mendapat perhatian terutama untuk mengembangkan potensinya ( misalnya anak jalanan) Diberlakukannya

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PENYULUHAN. : Gizi Seimbang Pada Lansia. : Wisma Dahlia di UPT PSLU Blitar di Tulungagung

SATUAN ACARA PENYULUHAN. : Gizi Seimbang Pada Lansia. : Wisma Dahlia di UPT PSLU Blitar di Tulungagung SATUAN ACARA PENYULUHAN ( Gizi Seimbang Pada Lansia ) Topik Sasaran : Gizi Seimbang Pada Lansia : lansia di ruang Dahlia Hari/tanggal : Sabtu, 29 April 2017 Waktu Tempat : 25 menit : Wisma Dahlia di UPT

Lebih terperinci

12 PESAN DASAR NUTRISI SEIMBANG

12 PESAN DASAR NUTRISI SEIMBANG 12 PESAN DASAR NUTRISI SEIMBANG Makanlah Aneka Ragam Makanan Kecuali bayi diperlukan tubuh baik kualitas maupun kuantintasnya Triguna makanan; - zat tenaga; beras, jagung, gandum, ubi kayu, ubi jalar,

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Rencana pelaksanaan pembelajaran harus dibuat sebelum pelaksanaan pembelajaran Rencana pembelajaran harus mengacu kepada karakteristik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tubuh manusia merupakan hal yang bisa dipelajari, baik bentuk maupun

BAB I PENDAHULUAN. Tubuh manusia merupakan hal yang bisa dipelajari, baik bentuk maupun BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tubuh manusia merupakan hal yang bisa dipelajari, baik bentuk maupun perilakunya (gerakan anggota tubuh). Tubuh manusia akan terlihat kelenturannya apabila sering

Lebih terperinci

REKOMENDASI GIZI UNTUK ANAK SEKOLAH. YETTI WIRA CITERAWATI SY, S.Gz, M.Pd

REKOMENDASI GIZI UNTUK ANAK SEKOLAH. YETTI WIRA CITERAWATI SY, S.Gz, M.Pd REKOMENDASI GIZI UNTUK ANAK SEKOLAH YETTI WIRA CITERAWATI SY, S.Gz, M.Pd TERDAPAT 6 REKOMENDASI 1. Konsumsi menu Gizi Seimbang 2. Sesuaikan konsumsi zat gizi dengan AKG 3. Selalu Sarapan 4. Pelihara Otak

Lebih terperinci

Kuesioner Penelitian Sekolah

Kuesioner Penelitian Sekolah LAMPIRAN 60 61 Lampiran 1 Kuesioner penelitian Kuesioner Penelitian Sekolah ANALISIS KERAGAAN USAHA KESEHATAN SEKOLAH (UKS) DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN GIZI DI SEKOLAH SERTA HUBUNGANNYA DENGAN TINGKAT

Lebih terperinci

Lampiran 1 Kuesioner Penelitian No. Responden :

Lampiran 1 Kuesioner Penelitian No. Responden : LAMPIRAN Lampiran 1 Kuesioner Penelitian No. Responden : PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT, POLA ASUH, STATUS GIZI, DAN STATUS KESEHATAN ANAK BALITA DI WILAYAH PROGRAM WARUNG ANAK SEHAT (WAS) KABUPATEN SUKABUMI

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN. By: IRMA NURIANTI. SKM, M.Kes

PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN. By: IRMA NURIANTI. SKM, M.Kes PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN By: IRMA NURIANTI. SKM, M.Kes Definisi ANAK DULU: < 12 THN; < 15 THN; < 16 THN UU Tenaga Kerja, UU Perkawinan [UU No. 9 TAHUN 1979 ttg Kesejahteraan Anak: USIA < 21 thn dan

Lebih terperinci

HUBUNGAN PERSEPSI BODY IMAGE DAN KEBIASAAN MAKAN DENGAN STATUS GIZI ATLET SENAM DAN ATLET RENANG DI SEKOLAH ATLET RAGUNAN JAKARTA

HUBUNGAN PERSEPSI BODY IMAGE DAN KEBIASAAN MAKAN DENGAN STATUS GIZI ATLET SENAM DAN ATLET RENANG DI SEKOLAH ATLET RAGUNAN JAKARTA LAMPIRAN 68 69 Lampiran 1 Kuesioner penelitian KODE: KUESIONER HUBUNGAN PERSEPSI BODY IMAGE DAN KEBIASAAN MAKAN DENGAN STATUS GIZI ATLET SENAM DAN ATLET RENANG DI SEKOLAH ATLET RAGUNAN JAKARTA Saya setuju

Lebih terperinci

MAKANAN SEHAT DAN MAKANAN TIDAK SEHAT BAHAN AJAR MATA KULIAH KESEHATAN DAN GIZI I

MAKANAN SEHAT DAN MAKANAN TIDAK SEHAT BAHAN AJAR MATA KULIAH KESEHATAN DAN GIZI I MAKANAN SEHAT DAN MAKANAN TIDAK SEHAT BAHAN AJAR MATA KULIAH KESEHATAN DAN GIZI I PROGRAM PG PAUD JURUSAN PEDAGOGIK FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2009 Pendahuluan Setiap orang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. TINJAUAN PUSTAKA 1. Prestasi Belajar Prestasi belajar adalah penilaian hasil usaha kegiatan belajar yang di nyatakan dalam bentuk simbol, angka, huruf, maupun kalimat yang dapat

Lebih terperinci

STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI Oleh: Nur Hayati, M.Pd

STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI Oleh: Nur Hayati, M.Pd STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI Oleh: Nur Hayati, M.Pd Pendidikan anak usia dini merupakan upaya untuk menstimulasi, membimbing, mengasuh dan memberikan kegiatan pembelajaran yang mampu menghasilkan

Lebih terperinci

KASUS GIZI BURUK. 1. Identitas. a. Identitas Balita. : Yuni Rastiani. Umur : 40 bln ( ) Tempat Tanggal Lahir : Tasikmalaya,

KASUS GIZI BURUK. 1. Identitas. a. Identitas Balita. : Yuni Rastiani. Umur : 40 bln ( ) Tempat Tanggal Lahir : Tasikmalaya, KASUS GIZI BURUK 1. Identitas a. Identitas Balita Nama : Yuni Rastiani Umur : 40 bln (29-06-2009) Jenis Kelamin : Perempuan Tempat Tanggal Lahir : Tasikmalaya, 29-06-2009 Alamat Agama Suku : Bojong Kaum

Lebih terperinci

19/02/2016. Siti Sulastri, SST

19/02/2016. Siti Sulastri, SST Siti Sulastri, SST Usia 0 12 bulan Fase atau tahap awal untuk menentukan kondisi serta perkembangan bayi untuk tahun yang akan datang/ tahun perkembangan bayi berikutnya Tumbuh dengan sangat cepat Mulai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Erni Nurfauziah, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Erni Nurfauziah, 2013 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dalam dimensi kehidupan berbangsa dan bernegara, anak adalah penentu kehidupan pada masa mendatang. Seperti yang diungkapkan Dr.Gutama (2004) dalam modul

Lebih terperinci

Silabus merupakan seperangkat rencana dan pengaturan tentang kegiatan pembelajaran, pengelolaan kelas, dan penilaian hasil belajar

Silabus merupakan seperangkat rencana dan pengaturan tentang kegiatan pembelajaran, pengelolaan kelas, dan penilaian hasil belajar Silabus merupakan seperangkat rencana dan pengaturan tentang kegiatan pembelajaran, pengelolaan kelas, dan penilaian hasil belajar Membantu guru dan tenaga kependidikan lainnya dalam menjabarkan kompetensi

Lebih terperinci

PENGARUH PEMBERIAN AIR SUSU IBU (ASI), KONSUMSI GIZI, DAN KELENGKAPAN KARTU MENUJU SEHAT (KMS) TERHADAP STATUS GIZI BAYI

PENGARUH PEMBERIAN AIR SUSU IBU (ASI), KONSUMSI GIZI, DAN KELENGKAPAN KARTU MENUJU SEHAT (KMS) TERHADAP STATUS GIZI BAYI Lampiran 1 Kuesioner Penelitian Kode:... PENGARUH PEMBERIAN AIR SUSU IBU (ASI), KONSUMSI GIZI, DAN KELENGKAPAN KARTU MENUJU SEHAT (KMS) TERHADAP STATUS GIZI BAYI Nama responden :... Nomor contoh :... Nama

Lebih terperinci

MENGATUR POLA HIDUP SEHAT DENGAN DIET

MENGATUR POLA HIDUP SEHAT DENGAN DIET MENGATUR POLA HIDUP SEHAT DENGAN DIET Oleh : Fitriani, SE Pola hidup sehat adalah gaya hidup yang memperhatikan segala aspek kondisi kesehatan, mulai dari aspek kesehatan,makanan, nutrisi yang dikonsumsi

Lebih terperinci

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) KELOMPOK BERMAIN ARROHMAN. Alamat: Bacak, Monggol, Saptosari, Gunungkidul

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) KELOMPOK BERMAIN ARROHMAN. Alamat: Bacak, Monggol, Saptosari, Gunungkidul STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) KELOMPOK BERMAIN ARROHMAN Alamat: Bacak, Monggol, Saptosari, Gunungkidul STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) LAYANAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI KB ARROHMAN 1. SOP Kedatangan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Anak Sehat Anak sehat adalah anak yang dapat tumbuh kembang dengan baik dan teratur, jiwanya berkembang sesuai dengan tingkat umurnya, aktif, gembira, makannya teratur, bersih,

Lebih terperinci

Kehamilan akan meningkatkan metabolisme energi karena itu kebutuhan energi dan zat gizi lainnya juga mengalami peningkatan selama masa kehamilan.

Kehamilan akan meningkatkan metabolisme energi karena itu kebutuhan energi dan zat gizi lainnya juga mengalami peningkatan selama masa kehamilan. Kehamilan akan meningkatkan metabolisme energi karena itu kebutuhan energi dan zat gizi lainnya juga mengalami peningkatan selama masa kehamilan. Peningkatan energi dan zat gizi tersebut dibutuhkan untuk

Lebih terperinci

POLA ASUH MELALUI KOMUNIKASI EFEKTIF AUD. Zumrotus Sholichati PPL PLS UNY

POLA ASUH MELALUI KOMUNIKASI EFEKTIF AUD. Zumrotus Sholichati PPL PLS UNY POLA ASUH MELALUI KOMUNIKASI EFEKTIF AUD Zumrotus Sholichati PPL PLS UNY 2016 085643378090 PENGERTIAN Komunikasi pada dasarnya merupakan kegiatan penyampaian pesan. Proses tersebut melibatkan dua pihak

Lebih terperinci

MEMAHAMI PSIKOLOGI PERKEMBANGAN ANAK BAGI PENGEMBANGAN ASPEK SENI ANAK USIA DINI Oleh: Nelva Rolina

MEMAHAMI PSIKOLOGI PERKEMBANGAN ANAK BAGI PENGEMBANGAN ASPEK SENI ANAK USIA DINI Oleh: Nelva Rolina MEMAHAMI PSIKOLOGI PERKEMBANGAN ANAK BAGI PENGEMBANGAN ASPEK SENI ANAK USIA DINI Oleh: Nelva Rolina PENDAHULUAN Pendidikan anak usia dini yang menjadi pondasi bagi pendidikan selanjutnya sudah seharusnya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Balita Balita adalah kelompok anak yang berumur dibawah 5 tahun. Umur balita 0-2 tahun merupakan tahap pertumbuhan dan perkembangan yang sangat pesat, terutama yang penting adalah

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN DI SENTRA IMTAQ PADA PRE SCHOOL INTAN PERMATA AISYIYAH MAKAMHAJI 2012/2013

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN DI SENTRA IMTAQ PADA PRE SCHOOL INTAN PERMATA AISYIYAH MAKAMHAJI 2012/2013 IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN DI SENTRA IMTAQ PADA PRE SCHOOL INTAN PERMATA AISYIYAH MAKAMHAJI 2012/2013 NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Anak

Lebih terperinci

Pola Makan Sehat. Oleh: Rika Hardani, S.P.

Pola Makan Sehat. Oleh: Rika Hardani, S.P. Pola Makan Sehat Oleh: Rika Hardani, S.P. Makalah ini disampaikan pada Seminar Online Kharisma ke-2, Dengan Tema: ' Menjadi Ratu Dapur Profesional: Mengawal kesehatan keluarga melalui pemilihan dan pengolahan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Keluarga adalah satuan sosial yang paling mendasar, dan terkecil dalam

I. PENDAHULUAN. Keluarga adalah satuan sosial yang paling mendasar, dan terkecil dalam 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keluarga adalah satuan sosial yang paling mendasar, dan terkecil dalam masyarakat yang terdiri dari ayah, ibu, dan anak (baik yang dilahirkan ataupun diadopsi). Menurut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tahu terhadap apa yang dilihat, didengar, mereka seolah-olah tak pernah

BAB I PENDAHULUAN. tahu terhadap apa yang dilihat, didengar, mereka seolah-olah tak pernah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Anak adalah manusia kecil yang memiliki potensi yang masih harus dikembangkan, karena anak memiliki karakteristik yang khas dan tidak sama dengan orang dewasa,

Lebih terperinci

Ingatlah bahwa pemberian MP ASI ini bertujuan mengenalkan variasi, tekstur serta rasa baru. Selera makan juga bervariasi setiap hari, hari ini dia men

Ingatlah bahwa pemberian MP ASI ini bertujuan mengenalkan variasi, tekstur serta rasa baru. Selera makan juga bervariasi setiap hari, hari ini dia men Perkembangan ilmu pengetahuan saat ini menyimpulkan, sebaiknya makanan pendamping (MP) ASI diberikan paling cepat pada usia 6 bulan. Hal ini sesuai dengan anjuran WHO untuk memberikan ASI eksklusif selama

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PENYULUHAN POLA HIDUP SEHAT PADA LANSIA. Sub Pokok Bahasan : Pola Hidup Sehat dengan Gizi Seimbang Pada Lansia

SATUAN ACARA PENYULUHAN POLA HIDUP SEHAT PADA LANSIA. Sub Pokok Bahasan : Pola Hidup Sehat dengan Gizi Seimbang Pada Lansia SATUAN ACARA PENYULUHAN POLA HIDUP SEHAT PADA LANSIA Pokok Bahasan : Pola Hidup Sehat Sub Pokok Bahasan : Pola Hidup Sehat dengan Gizi Seimbang Pada Lansia Penyuluh : Mahasiswi Gizi Poltekkes Hari/Tanggal

Lebih terperinci

Kehamilan Resiko Tinggi. Oleh Dokter Muda Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Andalas 2013

Kehamilan Resiko Tinggi. Oleh Dokter Muda Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Andalas 2013 Kehamilan Resiko Tinggi Oleh Dokter Muda Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Andalas 2013 Kehamilan adalah masa di mana seorang wanita membawa embrio atau fetus di dalam tubuhnya.

Lebih terperinci

Masa nifas adalah masa dimulai beberapa jam sesudah lahirnya plasenta sampai 6 minggu setelah melahirkan (Pusdiknakes, 2003:003). Masa nifas dimulai

Masa nifas adalah masa dimulai beberapa jam sesudah lahirnya plasenta sampai 6 minggu setelah melahirkan (Pusdiknakes, 2003:003). Masa nifas dimulai Masa nifas adalah masa dimulai beberapa jam sesudah lahirnya plasenta sampai 6 minggu setelah melahirkan (Pusdiknakes, 2003:003). Masa nifas dimulai setelah kelahiran plasenta dan berakhir ketika alat-alat

Lebih terperinci

Bagaimana Memberikan Makan Bayi Setelah Usia 6 Bulan

Bagaimana Memberikan Makan Bayi Setelah Usia 6 Bulan Berikan Makan Lebih Banyak Selagi Bayi Tumbuh HalHal Yang Perlu Diingat Mulai beri makan di usia Usia antara 6 bulan sampai 2 tahun, seorang anak perlu terus disusui. Bila Anda tidak menyusui, beri makan

Lebih terperinci

GIZI DAUR HIDUP. Rizqie Auliana, M.Kes

GIZI DAUR HIDUP. Rizqie Auliana, M.Kes GIZI DAUR HIDUP Rizqie Auliana, M.Kes rizqie_auliana@uny.ac.id Pengantar United Nations (Januari, 2000) memfokuskan usaha perbaikan gizi dalam kaitannya dengan upaya peningkatan SDM pada seluruh kelompok

Lebih terperinci

Oleh : Seksi Gizi Dinas Kesehatan Provinsi Bali

Oleh : Seksi Gizi Dinas Kesehatan Provinsi Bali Oleh : Seksi Gizi Dinas Kesehatan Provinsi Bali Anak bukan miniatur orang dewasa Anak sedang tumbuh dan berkembang Anak membutuhkan energi per kg BB lebih tinggi Anak rentan mengalami malnutrisi Gagal

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tingkat Konsumsi Tingkat konsumsi ditentukan oleh kualitas serta kuantitas hidangan. Kualitas hidangan menunjukkan adanya semua zat gizi yang diperlukan tubuh di dalam susunan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lum masa dewasa dari usia tahun. Masa remaja dimulai dari saat pertama

BAB I PENDAHULUAN. lum masa dewasa dari usia tahun. Masa remaja dimulai dari saat pertama BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Remaja didefinisikan oleh WHO sebagai suatu periode pertumbuhan dan perkembangan manusia yang terjadi setelah masa anak-anak dan sebe lum masa dewasa dari usia 10-19

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Status nutrisi adalah kondisi kesehatan yang dipengaruhi oleh asupan dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Status nutrisi adalah kondisi kesehatan yang dipengaruhi oleh asupan dan 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Status nutrisi Status nutrisi adalah kondisi kesehatan yang dipengaruhi oleh asupan dan manfaat zat zat gizi. Perubahan pada dimensi tubuh mencerminkan keadaan kesehatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di Era Globalisasi seharusnya membawa pola pikir masyarakat kearah yang

BAB I PENDAHULUAN. Di Era Globalisasi seharusnya membawa pola pikir masyarakat kearah yang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di Era Globalisasi seharusnya membawa pola pikir masyarakat kearah yang lebih modern. Dimana saat ini telah berkembang berbagai teknologi canggih yang dapat membantu

Lebih terperinci

Pengertian. Prinsip Pendekatan Sentra. Tujuan pengembangan sentra 2/13/2012. Model Pembelajaran Sentra. Pengembangan pusat kegiatan bermain

Pengertian. Prinsip Pendekatan Sentra. Tujuan pengembangan sentra 2/13/2012. Model Pembelajaran Sentra. Pengembangan pusat kegiatan bermain Model Pembelajaran Sentra Ellyn Sugeng Desyanty Pengertian Sentra adalah pusat kegiatan belajar atau pusat sumber belajar yang merupakan suatu wahana yang sengaja dirancang untuk menstimulasi berbagaib

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Status Gizi 2.1.1 Pengertian Status Gizi Status gizi adalah keadaan kesehatan individu-individu atau kelompok-kelompok yang ditentukan oleh derajat kebutuhan fisik akan energi

Lebih terperinci

BAB 2 DATA DAN ANALISA. Untuk mempelajari perkembangan anak dari usia 2 tahun, ada baiknya

BAB 2 DATA DAN ANALISA. Untuk mempelajari perkembangan anak dari usia 2 tahun, ada baiknya 4 BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1 Data Perkembangan Balita Untuk mempelajari perkembangan anak dari usia 2 tahun, ada baiknya mengetahui sekelumit pertumbuhan fisik dan sisi psikologinya. Ada beberapa aspek

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Untuk mempercepat terwujudnya masyarakat sehat, yang merupakan bagian

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Untuk mempercepat terwujudnya masyarakat sehat, yang merupakan bagian BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Posyandu Untuk mempercepat terwujudnya masyarakat sehat, yang merupakan bagian dari kesejahteraan umum seperti yang tercantum dalam pembukaan UUD 1945, Departemen Kesehatan pada

Lebih terperinci

EMPAT PILAR GIZI SEIMBANG

EMPAT PILAR GIZI SEIMBANG LEMBAR BALIK PENDIDIKAN GIZI UNTUK SISWA SEKOLAH DASAR EMPAT PILAR GIZI SEIMBANG Disusun Oleh: Iqlima Safitri, S. Gz Annisa Zuliani, S.Gz Hartanti Sandi Wijayanti, S.Gz, M.Gizi Supported by : Pedoman Gizi

Lebih terperinci

Lampiran 1 Kuesioner. Nama sheet : Coverld. 1. Tanggal wawancara : MK1. 2. Nama responden : MK2. 3. Nama balita : MK3. 4.

Lampiran 1 Kuesioner. Nama sheet : Coverld. 1. Tanggal wawancara : MK1. 2. Nama responden : MK2. 3. Nama balita : MK3. 4. LAMPIRAN Lampiran 1 Kuesioner KUESIONER PENELITIAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) DAN PERILAKU GIZI SEIMBANG IBU KAITANNYA DENGAN STATUS GIZI DAN KESEHATAN BALITA DI KABUPATEN BOJONEGORO Nama sheet

Lebih terperinci

Lampiran 2. Kuesioner Penelitian

Lampiran 2. Kuesioner Penelitian Lampiran 2. Kuesioner Penelitian UNIVERSITAS INDONESIA KUESIONER PENELITIAN HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK, PENGETAHUAN, SIKAP DAN FAKTOR LINGKUNGAN TERHADAP PERILAKU MAKAN BERDASARKAN PEDOMAN UMUM GIZI

Lebih terperinci

: Ceramah, presentasi dan Tanya jawab

: Ceramah, presentasi dan Tanya jawab SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) Pokok Bahasan : Kesehatan Bayi Sub Pokok Bahasan : Penyuluhan MP ASI Sasaran : Ibu yang mempunyai Bayi usia 0-2 tahun di Puskesmas Kecamatan Cilandak Waktu : 30 menit (08.00-08.30)

Lebih terperinci

APA YANG HARUS DIKETAHUI DI USIA 2 TAHUN?

APA YANG HARUS DIKETAHUI DI USIA 2 TAHUN? APA YANG HARUS DIKETAHUI DI USIA 2 TAHUN? ASPEK YANG DISUKAI ANAK YANG BISA KITA AJARKAN FISIK Sangat Aktif. Bisa jalan, lari, lompat 2 kaki, bertumpu, dan manjat. Bisa corat-coret, bekerja dengan 3-4

Lebih terperinci

Tangani PAUD Secara Holistik-Integratif! Monday, 04 November :18

Tangani PAUD Secara Holistik-Integratif! Monday, 04 November :18 Mempersiapkan generasi emas Indonesia adalah kebijakan Pemerintah, dalam hal ini Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud). Semua komponen diharapkan terlibat dan bekerja sama menyukseskan gerakan

Lebih terperinci

MENINGKATKAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT MELALUI METODE DEMONSTRASI DI KELOMPOK A TK PUTRA BANGSA BERDIKARI KECAMATAN PALOLO

MENINGKATKAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT MELALUI METODE DEMONSTRASI DI KELOMPOK A TK PUTRA BANGSA BERDIKARI KECAMATAN PALOLO MENINGKATKAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT MELALUI METODE DEMONSTRASI DI KELOMPOK A TK PUTRA BANGSA BERDIKARI KECAMATAN PALOLO Arlin Tatenge 1 ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan

Lebih terperinci

GIZI SEIMBANG BALITA OLEH : RINA HASNIYATI, SKM, M.Kes

GIZI SEIMBANG BALITA OLEH : RINA HASNIYATI, SKM, M.Kes GIZI SEIMBANG BALITA OLEH : RINA HASNIYATI, SKM, M.Kes 1 GIZI BALITA dan ANAK 1-5 tahun Balita Dibedakan : * 1 3 tahun : Batita * 4 5 tahun : usia pra sekolah >5 thn- 9 tahun anak-anak Pertambahan tinggi

Lebih terperinci

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS HASIL

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS HASIL BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS HASIL A. Persiapan Persiapan merupakan tahapan awal yang penting dan perlu dilakukan sebelum kegiatan PPL dilaksanakan. Tanpa adanya persiapan kegiatan PPL ini

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN GROBOGAN UPTD PENDIDIKAN KECAMATAN NGARINGAN SD NEGERI 3 BELOR Alamat : Jl. Singosari, Desa Belor, Kec. Ngaringan Kab.

PEMERINTAH KABUPATEN GROBOGAN UPTD PENDIDIKAN KECAMATAN NGARINGAN SD NEGERI 3 BELOR Alamat : Jl. Singosari, Desa Belor, Kec. Ngaringan Kab. 37 PEMERINTAH KABUPATEN GROBOGAN UPTD PENDIDIKAN KECAMATAN NGARINGAN SD NEGERI 3 BELOR Alamat : Jl. Singosari, Desa Belor, Kec. Ngaringan Kab. Grobogan SURAT IJIN PENELITIAN Nomor:.. Yang bertanda tangan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN TEORI

BAB II TINJAUAN TEORI BAB II TINJAUAN TEORI 2.1. Pengetahuan 2.1.1. Pengertian Pengetahuan Pengetahuan adalah kesan di dalam pikiran manusia sebagai hasil penggunaan panca inderanya. Pengetahuan juga merupakan hasil mengingat

Lebih terperinci

Diri Sendiri 3 Minggu Mengenal diriku Mengenal tubuhku Kesukaanku

Diri Sendiri 3 Minggu Mengenal diriku Mengenal tubuhku Kesukaanku RKM PEMBELAJARAN KELOMPOK 2-4 Tahun Pembiasaan Mengucapkan doa sebelum dan sesudah makan Menyanyi lagu Doa Menyanyi lagu Aku Punya Tangan dan Kaki Menyanyi lagu Tuhan Maha Esa Mencuci tangan sebelum dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hidupnya. Perkembangan anak terjadi melalui beberapa tahapan dan setiap

BAB I PENDAHULUAN. hidupnya. Perkembangan anak terjadi melalui beberapa tahapan dan setiap BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap anak mengalami proses pertumbuhan dan perkembangan dalam hidupnya. Perkembangan anak terjadi melalui beberapa tahapan dan setiap tahapan mempunyai ciri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Setiap individu mengalami proses perkembangan semasa hidupnya, mulai

BAB I PENDAHULUAN. Setiap individu mengalami proses perkembangan semasa hidupnya, mulai 15 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap individu mengalami proses perkembangan semasa hidupnya, mulai dari janin sampai dewasa. Proses perkembangan antara individu satu dengan yang lainya tidak sama

Lebih terperinci

Kebutuhan nutrisi dan cairan pada anak

Kebutuhan nutrisi dan cairan pada anak Kebutuhan nutrisi dan cairan pada anak Apa itu Nutrisi???? Defenisi Nutrien adalah zat gizi yang dibutuhkan oleh tubuh untuk tumbuh dan berkembang. Setiap anak mempunyai kebutuhan Setiap anak mempunyai

Lebih terperinci

Seri Pendidikan Orang Tua: PENGASUHAN POSITIF

Seri Pendidikan Orang Tua: PENGASUHAN POSITIF Seri Pendidikan Orang Tua: PENGASUHAN POSITIF APA ITU PENGASUHAN POSITIF? 02 Pengasuhan berdasarkan kasih sayang, saling menghargai, membangun hubungan yang hangat antara anak dan orang tua, serta menstimulasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Anak Usia Dini merupakan suatu jenjang pendidikan yang berfungsi untuk mengembangkan setiap kemampuan anak sejak lahir sampai dengan usia 6 tahun

Lebih terperinci

PROGRAM KEGIATAN DI TAMAN PENITIPAN ANAK * Ika Budi Maryatun, M.Pd (Diadaptasi dari subdit TPA dir.paud, PNF, Kemendiknas)

PROGRAM KEGIATAN DI TAMAN PENITIPAN ANAK * Ika Budi Maryatun, M.Pd (Diadaptasi dari subdit TPA dir.paud, PNF, Kemendiknas) P a g e 1 PROGRAM KEGIATAN DI TAMAN PENITIPAN ANAK * Ika Budi Maryatun, M.Pd (Diadaptasi dari subdit TPA dir.paud, PNF, Kemendiknas) A. PENDAHULUAN Taman Penitipan Anak (TPA) saat ini sudah mulai banyak

Lebih terperinci

GIZI SEIMBANG IBU MENYUSUI. RINA HASNIYATI, SKM, M.Kes

GIZI SEIMBANG IBU MENYUSUI. RINA HASNIYATI, SKM, M.Kes GIZI SEIMBANG IBU MENYUSUI RINA HASNIYATI, SKM, M.Kes Menyusui adalah : Memberikan makanan dan minuman kepada bayi pada awal masa kehidupannya Di Indonesia kurang populer??? Ibu yang memberi ASI ekslusif

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PENYULUHAN

SATUAN ACARA PENYULUHAN SATUAN ACARA PENYULUHAN Pokok Pembahasan : Tumbuh Kembang Anak dan Cara Deteksi Dini menggunakan KPSP Sasaran : Keluarga Bapak S Hari/Tanggal : Senin, 01 Agustus 2016 Tempat : Rumah Bapak S Waktu : Pukul

Lebih terperinci

PENGETAHUAN, SIKAP, PRAKTEK KONSUMSI SUSU DAN STATUS GIZI IBU HAMIL

PENGETAHUAN, SIKAP, PRAKTEK KONSUMSI SUSU DAN STATUS GIZI IBU HAMIL 71 Lampiran 1 Kuesioner Penelitian Tanggal wawancara: Kode responden PENGETAHUAN, SIKAP, PRAKTEK KONSUMSI SUSU DAN STATUS GIZI IBU HAMIL Nama Responden :... Alamat :...... No. Telepon :... Lokasi penelitian

Lebih terperinci

KB PAUD JATENG TERPADU RENCANA PROGRAM SEMESTER (PROMES) KURIKULUM 2013 PENDIDIKAN ANAK USIA DINI KB-A (USIA 2 3 TAHUN)

KB PAUD JATENG TERPADU RENCANA PROGRAM SEMESTER (PROMES) KURIKULUM 2013 PENDIDIKAN ANAK USIA DINI KB-A (USIA 2 3 TAHUN) KB PAUD JATENG TERPADU RENCANA PROGRAM (PROMES) KURIKULUM 2013 PENDIDIKAN ANAK USIA DINI KB-A (USIA 2 3 TAHUN) 1 & 2 TAHUN PELAJARAN 2017 / 2018 YAYASAN PENGELOLA PENDIDIKAN BERMAIN KB PAUD JATENG TERPADU

Lebih terperinci

PENDEKATAN PENGEMBANGAN KURIKULUM 1. Arah atau Sasaran Kurikulum PAUD Kurikulum diarahkan pada pencapaian perkembangan sesuai dengan tingkatan

PENDEKATAN PENGEMBANGAN KURIKULUM 1. Arah atau Sasaran Kurikulum PAUD Kurikulum diarahkan pada pencapaian perkembangan sesuai dengan tingkatan PENDEKATAN PENGEMBANGAN KURIKULUM 1. Arah atau Sasaran Kurikulum PAUD Kurikulum diarahkan pada pencapaian perkembangan sesuai dengan tingkatan pertumbuhan dan perkembangan anak berdasarkan standar perkembangan

Lebih terperinci

GIZI DAUR HIDUP: Gizi Anak Balita

GIZI DAUR HIDUP: Gizi Anak Balita GIZI DAUR HIDUP: Gizi Anak Balita By Suyatno,, Ir., MKes. Contact: E-mail: suyatnofkmundip@gmail.com Blog: suyatno.blog.undip.ac.id Hp/Telp Telp: : 08122815730 / 024-70251915 KARAKTERISTIK disebut juga

Lebih terperinci

Program Studi : Ilmu Gizi / Ilmu Kesehatan Masyarakat (Lingkari salah satu) Umur Sampel : tahun

Program Studi : Ilmu Gizi / Ilmu Kesehatan Masyarakat (Lingkari salah satu) Umur Sampel : tahun 70 KUESIONER PENGUMPULAN DATA PERBEDAAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN ASUPAN SARAPAN ANTARA MAHASISWA PROGRAM STUDI ILMU GIZI DENGAN PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT DI UNIVERSITAS ESA UNGGUL KUESIONER DATA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. beranekaragam, sehingga kebutuhan zat gizinya dapat terpenuhi.

BAB I PENDAHULUAN. beranekaragam, sehingga kebutuhan zat gizinya dapat terpenuhi. BAB I PENDAHULUAN A. Latarbelakang Masalah Makanan merupakan kebutuhan pokok manusia untuk dapat melangsungkan hidupnya, manusia memerlukan makanan karena makanan merupakan sumber gizi dalam bentuk kalori,

Lebih terperinci

DIRJEN PMPTK DEPDIKNAS.R.I YAYASAN PENGEMBANGAN PEREMPUAN DAN ANAK AMRIHSAE

DIRJEN PMPTK DEPDIKNAS.R.I YAYASAN PENGEMBANGAN PEREMPUAN DAN ANAK AMRIHSAE APE SESUAI DENGAN TUGAS-TUGAS PERKEMBANGAN OLEH : Ana, M.Pd. PELATIHAN PEMBUATAN ALAT PERMAINAN EDUKATIF SKM (SEDERHANA, KREATIF DAN MANDIRI) BAGI TUTOR PAUD DI KABUPATEN SLEMAN YOGYAKARTA (Suatu Upaya

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Mata pelajaran

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Mata pelajaran RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Nama Sekolah Mata pelajaran Kelas Semester Alokasi waktu : SD ALAM PACITAN : IPA : V (Lima) : 1 (Satu) : 4 JP (2 x TM) I. STANDAR KOMPETENSI 1. Mengidentifikasi fungsi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Lanjut usia adalah tahap akhir perkembangan pada daur kehidupan manusia

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Lanjut usia adalah tahap akhir perkembangan pada daur kehidupan manusia BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Lanjut Usia Lanjut usia adalah tahap akhir perkembangan pada daur kehidupan manusia (Budi,1999). Sedangkan menurut pasal 1 ayat (2), (3), (4) UU No.13 Tahun 1998

Lebih terperinci

TUMBUH KEMBANG ANAK USIA DINI. Rita Eka Izzaty

TUMBUH KEMBANG ANAK USIA DINI. Rita Eka Izzaty TUMBUH KEMBANG ANAK USIA DINI Rita Eka Izzaty Kebutuhan Dasar Anak untuk Tumbuh Kembang ASUH ; gizi, perawatan dasar imunisasi, ASIpengobatan bila sakit, kebersihan diri dan lingkungan, sandang, olah tubuh,

Lebih terperinci

Eko Winarti, SST.,M.Kes

Eko Winarti, SST.,M.Kes (SATUAN ACARA PENYULUHAN) Nutrisi Ibu Hamil Disusun oleh : Eko Winarti, SST.,M.Kes PROGRAM STUDI BIDAN PENDIDIK (D.IV) FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS KADIRI SATUAN ACARA PENYULUHAN 1 Tema : Nutrisi

Lebih terperinci

KD yang dicapai : 1.1, 2.2, 2.8, , , , , ,

KD yang dicapai : 1.1, 2.2, 2.8, , , , , , Berikut ini contoh RPPH : Contoh 1: RPPH Model Pembelajaran Kelompok Dengan Sudut-Sudut Kegiatan Kelompok : A (4-5 tahun) Semester/Minggu : I/XV Tema : Binatang Sub Tema : Binatang Bersayap Hari/Tanggal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang penting dilakukan sebelum mengisi aktivitas yang lain setiap hari. Sarapan dibutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. yang penting dilakukan sebelum mengisi aktivitas yang lain setiap hari. Sarapan dibutuhkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sarapan pagi merupakan makanan yang dimakan setiap pagi hari atau suatu kegiatan yang penting dilakukan sebelum mengisi aktivitas yang lain setiap hari. Sarapan dibutuhkan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PELAKSANAAN MODEL PEMBELAJARAN DI LEMBAGA PAUD ISLAM TERPADU MUTIARA HATI BABAGAN KECAMATAN LASEM KABUPATEN REMBANG

BAB IV ANALISIS PELAKSANAAN MODEL PEMBELAJARAN DI LEMBAGA PAUD ISLAM TERPADU MUTIARA HATI BABAGAN KECAMATAN LASEM KABUPATEN REMBANG BAB IV ANALISIS PELAKSANAAN MODEL PEMBELAJARAN DI LEMBAGA PAUD ISLAM TERPADU MUTIARA HATI BABAGAN KECAMATAN LASEM KABUPATEN REMBANG Data yang telah tersusun dari Bab III tentang model pembelajaran pendidikan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS TENTANG IMPLEMENTASI METODE CERITA DALAM PEMBENTUKAN AKHLAK

BAB IV ANALISIS TENTANG IMPLEMENTASI METODE CERITA DALAM PEMBENTUKAN AKHLAK BAB IV ANALISIS TENTANG IMPLEMENTASI METODE CERITA DALAM PEMBENTUKAN AKHLAK A. Penerapan Metode Cerita dalam Pembentukan Akhlak Anak Usia Dini di PAUD Cahaya Gunungpati Semarang 1. Persiapan 1 a. Persiapan

Lebih terperinci

Apa dan Mengapa Tentang

Apa dan Mengapa Tentang KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA Apa dan Mengapa Tentang DIREKTORAT JENDERAL BINA GIZI DAN KIA DIREKTORAT BINA GIZI 2 0 1 3 Apa dan Mengapa Tentang 1 Cetakan Pertama Tahun 2012 Cetakan Kedua Tahun

Lebih terperinci

KUESIONER SEKOLAH. 1. Nama Sekolah : 2. NSPN : 3. Alamat Sekolah :

KUESIONER SEKOLAH. 1. Nama Sekolah : 2. NSPN : 3. Alamat Sekolah : KUESIONER SEKOLAH 1. Nama Sekolah : 2. NSPN : 3. Alamat Sekolah : 4. Nama Kepala Sekolah : 5. Status Sekolah : Negeri / Swasta * 6. Status Akreditasi Sekolah : 7. Jumlah Murid Seluruh Kelas : Laki-laki

Lebih terperinci

Lampiran 1. Peta lokasi penelitian Puskesmas Putri Ayu Kecamatan Telanaipura

Lampiran 1. Peta lokasi penelitian Puskesmas Putri Ayu Kecamatan Telanaipura Lampiran 1. Peta lokasi penelitian Puskesmas Putri Ayu Kecamatan Telanaipura 66 67 Lampiran 2. Kisi-kisi instrumen perilaku KISI-KISI INSTRUMEN Kisi-kisi instrumen pengetahuan asupan nutrisi primigravida

Lebih terperinci

Rita Eka Izzaty Staf Pengajar FIP-BK-UNY

Rita Eka Izzaty Staf Pengajar FIP-BK-UNY Rita Eka Izzaty Staf Pengajar FIP-BK-UNY 1. Definisi Permasalahan Perkembangan Perilaku Permasalahan perilaku anak adalah perilaku anak yang tidak adaptif, mengganggu, bersifat stabil yang menunjukkan

Lebih terperinci

kekurangan energi kronik (pada remaja puteri)

kekurangan energi kronik (pada remaja puteri) kekurangan energi kronik (pada remaja puteri) BAB I PENDAHALUAN A. LATAR BELAKANG Masalah gizi masih merupakan beban berat bagi bangsa, hakekatnya berpangkal dari keadaan ekonomi dan pengetahuan masyarakat,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Panti Asuhan Harapan Kita. merupakan Panti Asuhan yang menampung anak-anak terlantar dan yang sudah

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Panti Asuhan Harapan Kita. merupakan Panti Asuhan yang menampung anak-anak terlantar dan yang sudah BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Panti Asuhan Harapan Kita. Panti Asuhan Harapan Kita bertempat di Desa Huntu Utara, Kabupaten Bone Bolango, yang didirikan pada tanggal 2 Agustus 2003. Panti

Lebih terperinci

LEMBAR PENJELASAN KEPADA SUBJEK PENELITIAN. pendidikan dokter gigi di Universitas Sumatera Utara. Saya ingin memberitahukan

LEMBAR PENJELASAN KEPADA SUBJEK PENELITIAN. pendidikan dokter gigi di Universitas Sumatera Utara. Saya ingin memberitahukan LEMBAR PENJELASAN KEPADA SUBJEK PENELITIAN Selamat pagi adik-adik semua, Perkenalkan nama saya Tika Elmayanti Purba, saat ini saya sedang menjalani pendidikan dokter gigi di. Saya ingin memberitahukan

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN KONSUMSI SERAT DAN FAST FOOD SERTA AKTIVITAS FISIK ORANG DEWASA YANG BERSTATUS GIZI OBES DAN NORMAL

KUESIONER PENELITIAN KONSUMSI SERAT DAN FAST FOOD SERTA AKTIVITAS FISIK ORANG DEWASA YANG BERSTATUS GIZI OBES DAN NORMAL 59 60 Kode : KUESIONER PENELITIAN KONSUMSI SERAT DAN FAST FOOD SERTA AKTIVITAS FISIK ORANG DEWASA YANG BERSTATUS GIZI OBES DAN NORMAL Nama Jenis Kelamin Alamat Rumah Nomor Telepon/ HP Enumerator Tanggal

Lebih terperinci

Peta Konsep. Hal yang harus kamu tahu mengenai Pertumbuhan Makhluk Hidup ini antara lain. Perubahan yang terjadi pada makhluk hidup

Peta Konsep. Hal yang harus kamu tahu mengenai Pertumbuhan Makhluk Hidup ini antara lain. Perubahan yang terjadi pada makhluk hidup Standar Kompetensi: Memahami ciri-ciri dan kebutuhan makhluk hidup serta hal-hal yang mempengaruhi perubahan pada makhluk hidup. Kompetensi Dasar: Mendeskripsikan perubahan yang terjadi pada makhluk hidup

Lebih terperinci

Mitos Sixpack Orang menghabiskan uang jutaan setiap tahun untuk mendapatkan tubuh ideal. Sekarang ini terdapat sekitar 200 lebih alat-alat latihan untuk perut. Sebagian alat-alat ini tidak berguna sama

Lebih terperinci