di Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "di Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015"

Transkripsi

1 Kelahiran dan Kematian Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Provinsi DKI Jakarta 1 di Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015 DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL PROVINSI DKI JAKARTA

2 KATA PENGANTAR Perkembangan penduduk secara kuantitas suatu wilayah dipengaruhi oleh fertilitas atau kelahiran, mortalitas atau kematian dan mobilitas. Kelahiran dan kematian merupakan dua dari tiga komponen utama pertumbuhan penduduk yang dapat mengurangi atau menambah jumlah penduduk selain migrasi penduduk. Kelahiran dan kematian merupakan faktor pertumbuhan penduduk secara alami, yang juga akan berdampak pada perubahan struktur penduduk. Tinggi rendahnya angka kelahiran (fertilitas) berkaitan erat dengan struktur umur, banyaknya perkawinan, penggunaan alat kontrasepsi, aborsi, tingkat pendidikan, status pekerjaan, serta pelaksanaan pembangunan lainnya. Sedangkan angka kematian merupakan salah satu indikator tingkat keberhasilan pembangunan yang tercermin pada tingkat kesehatan dan kesejahteraan penduduknya. Penyajian buku Kelahiran dan Kematian Penduduk Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015 ini merupakan sebuah upaya untuk menyajikan data dan informasi tentang kelahiran dan kematian penduduk Provinsi DKI Jakarta, yang dihimpun berdasarkan hasil registrasi kelahiran dan kematian penduduk di wilayah Provinsi DKI Jakarta selama tahun Keakuratan data dan informasi kelahiran dan kematian yang disajikan sangat bergantung pada tingkat kesadaran penduduk untuk melaporkan peristiwa kelahiran dan kematian yang terjadi. Diharapkan buku ini bermanfaat dan menjadi salah satu referensi bagi penentu kebijakan maupun masyarakat, yang membutuhkan data dan informasi tentang kelahiran dan kematian penduduk di Provinsi DKI Jakarta. Amin. Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Provinsi DKI Jakarta, Edison Sianturi NIP Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Provinsi DKI Jakarta 2

3 DAFTAR ISI Kata Pengantar... Daftar Isi... i ii Bab I. Kelahiran Penduduk di Provinsi DKI Jakarta Tahun Jumlah Kelahiran Di Provinsi DKI Jakarta Angka Kelahiran Kasar Kelahiran Berdasarkan Bulan Kelahiran Kelahiran Berdasarkan Berat Lahir Bayi Kelahiran Berdasarkan Panjang Badan Bayi Kelahiran Berdasarkan Penolong Kelahiran Kelahiran Berdasarkan Urutan Anak Kelahiran Berdasarkan Usia Ibu dan Urutan Anak Kelahiran Berdasarkan Usia Ayah Kelahiran Berdasarkan Pekerjaan Ayah Kelahiran Berdasarkan Pekerjaan Ibu Bab II. Kematian Penduduk Di Provinsi DKI Jakarta Tahun Jumlah Kematian Berdasarkan Jenis Kelamin Kematian Berdasarkan Kelompok Usia Kematian Berdasarkan Bulan Terjadinya Kematian Kematian Berdasarkan Status Perkawinan Kematian Berdasarkan Penyebabnya Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Provinsi DKI Jakarta 3

4 6. Kematian Berdasarkan Usia dan Penyebabnya Kematian Berdasarkan Jenis Pekerjaan Kematian Berdasarkan SHDK Kematian Berdasarkan Penentu Kematiannya Kematian Bayi di Provinsi DKI Jakarta Tahun Angka Kematian Bayi Tahun Angka Kematian Bayi Baru Lahir Tahun Angka Kematian Bayi Lepas Baru Lahir Tahun Jumlah Kematian Anak Tahun Jumlah Kematian Balita Tahun Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Provinsi DKI Jakarta 4

5 1 KELAHIRAN PENDUDUK DI PROVINSI DKI JAKARTA TAHUN Jumlah Kelahiran di Provinsi DKI Jakarta Fertilitas (Kelahiran) sebagai istilah demografi diartikan sebagai hasil reproduksi yang nyata dari seorang wanita atau sekelompok wanita. Dengan demikian jumlah kelahiran adalah banyaknya kelahiran hidup yang terjadi pada waktu tertentu pada wilayah tertentu. Informasi tentang jumlah kelahiran bermanfaat untuk perencanaan pembangunan berbagai fasilitas yang dibutuhkan khususnya pengembangan fasilitas kesehatan ibu dan anak, baik untuk masa kini maupun untuk masa yang akan datang. Selain itu, data tentang jumlah kelahiran hidup merupakan dasar untuk perhitungan berbagai indikator fertilitas lainnya. Jumlah kelahiran hidup penduduk Provinsi DKI Jakarta yang tercatat selama tahun 2015 berjumlah jiwa yang terdiri atas bayi laki-laki (51,78%) dan bayi perempuan (48,22%). Tabel 1.1. Jumlah Kelahiran di Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015 Wilayah Laki-Laki Perempuan Total Prosentase KAB.ADM.KEP.SERIBU ,25 JAKARTA PUSAT ,48 JAKARTA UTARA ,01 JAKARTA BARAT ,65 JAKARTA SELATAN ,50 JAKARTA TIMUR ,11 Grand Total ,00 Berdasarkan Kota/Kab, Jakarta Timur merupakan wilayah dengan jumlah kelahiran terbanyak selama tahun 2015, yaitu berjumlah kelahiran (29,11 %). Lalu disusul Jakarta Barat dengan kelahiran (22,65%), Jakarta Selatan dengan kelahiran (20,50 %). Sementara Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Provinsi DKI Jakarta 5

6 kelahiran paling sedikit terjadi di Kep. Seribu dengan jumlah 366 kelahiran (0,25%). Berdasarkan jenis kelamin, jumlah kelahiran bayi laki laki lebih banyak dibandingkan jumlah perempuan. Persentase jumlah kelahiran bayi laki laki adalah 52%, sedangkan bayi perempuan adalah sebesar 48%. Sementara berdasarkan kota/kabupaten, baik kelahiran bayi laki laki maupun bayi perempuan paling banyak terjadi di Kota Administrasi Jakarta Timur. Sementara itu berdasarkan tempat kelahirannya, sebanyak 85 % atau sekitar merupakan kelahiran di Jakarta, dan lainnya sebesar 15% atau kelahiran di luar Jakarta. Berikut ini adalah tabel jumlah kelahiran di Provinsi DKI Jakarta selama tahun 2015 berdasarkan tempat kelahiran tahun Tabel 1.2. Kelahiran Berdasarkan Tempat Kelahiran Tahun 2015 Wilayah JAKARTA TOTAL LUAR JAKARTA LK PR LK PR TOTAL Total Kep. Seribu Jakpus Jakut Jakbar Jaksel Jaktim Total Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Provinsi DKI Jakarta 6

7 Sementara jika berdasarkan kecamatan, kelahiran paling banyak terdapat di Kecamatan Cakung dengan kelahiran (5,32%), Kecamatan Cengkareng dengan kelahiran (5,04%), Kec. Cilincing dengan kelahiran (4,71%), Kec. Kalideres dengan kelahiran (4,11%) dan Kec. Tanjung Priok dengan kelahiran (4,08%). Sementara itu kecamatan yang paling sedikit jumlah kelahirannya adalah kecamatan Kep. Seribu Selatan dengan 163 kelahiran (0,11%), Kecamatan Kepulauan Seribu Utara dengan 203 kelahiran (0,14%), Kecamatan Menteng dengan kelahiran (0,72%), Kecamatan Gambir dengan kelahiran (0,76%), dan Kec. Cempaka Putih dengan kelahiran (0,77%). Sementara itu berdasarkan kelurahan, kelahiran terbanyak terdapat di Kelurahan Kapuk, kelurahan Penggilingan, Kelurahan Penjaringan, Kelurahan Pulo Gebang dan Kelurahan Kali baru dengan jumlah kelahiran masing masing kelahiran, kelahiran, kelahiran, kelahiran, dan kelahiran. Sementara itu kelahiran tersedikit terdapat di Kelurahan Gambir, Kelurahan P. Untung Jawa, kelurahan Melawai, Kelurahan Karet Semanggi, dan kelurahan P. Harapan, dengan masing masing 20 kelahiran, 28 kelahiran, 28 kelahiran, 31 kelahiran dan 31 kelahiran. Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Provinsi DKI Jakarta 7

8 2. Angka Kelahiran Kasar di Provinsi DKI Jakarta (Crude Birth Rate/CBR) Yang dimaksud dengan Angka Kelahiran Kasar adalah banyaknya kelahiran selama 1 tahun per seribu penduduk pada pertengahan tahun tersebut. Angka Kelahiran Kasar dirumuskan dengan formula : CBR = ( B / P ) X k, dengan : dengan keterangan : B = Jumlah kelahiran selama tahun tersebut P = Jumlah penduduk pertengahan tahun K = konstanta = 1000 Jika diketahui jumlah penduduk WNI Provinsi DKI Jakarta pertengahan tahun 2015 berjumlah jiwa seperti pada tabel di bawah ini, maka angka kelahiran kasar di Provinsi DKI Jakarta pada tahun 2015 dapat dihitung. Tabel 1.3. Jumlah Penduduk Provinsi DKI Jakarta Pertengahan Tahun 2015 Wilayah LK PR JML KAB.ADM.KEP.SERIBU JAKARTA PUSAT JAKARTA UTARA JAKARTA BARAT JAKARTA SELATAN JAKARTA TIMUR Grand Total Maka angka kelahiran kasar di Provinsi DKI Jakarta tahun 2015 adalah : CBR = ( B / P ) X p = ( / ) X 1000 = 14,58 Artinya adalah bahwa setiap 1000 penduduk terdapat 14 sampai 15 kelahiran bayi di Provinsi DKI Jakarta selama tahun Berikut dibawah ini adalah angka kematian kasar berdasarkan kotamadya di Provinsi DKI Jakarta. Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Provinsi DKI Jakarta 8

9 Tabel 1.4. Angka Kelahiran Kasar Berdasarkan Kotamadya di Provinsi DKI Jakarta 2015 Kota/Kab TOTAL KELAHIRAN Lk Pr Jml Jml Penduduk Pertengahan Tahun 2015 Angka Kelahiran Kasar KEP. SERIBU ,19 JP ,34 JU ,93 JB ,77 JS ,14 JT ,87 Total ,59 Berdasarkan data diatas, angka kelahiran kasar paling besar terdapat di Jakarta Utara yaitu 15,93. Sementara angka kelahiran terkecil terdapat di Kotamadya Jakarta Pusat yaitu sebesar 12,34. Berikut dibawah ini adalah angka kelahiran kasar berdasarkan kelurahan di Provinsi DKI Jakarta tahun Tabel 1.5. Angka Kelahiran Kasar di Kelurahan di Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015 KELURAHAN PENDUDUK PERTENGAHAN TAHUN Jumlah Angka PR JML JML Kelahiran Kelahiran P. PANGGANG ,05 P. KELAPA ,63 P. HARAPAN ,80 P. UNTUNG JAWA ,24 P. TIDUNG ,53 P. PARI ,59 GAMBIR ,77 CIDENG ,16 PETOJO UTARA ,22 PETOJO SELATAN ,25 KEBON KELAPA ,42 DURI PULO ,62 PASAR BARU ,26 KARANG ANYAR ,28 KARTINI ,74 GUNUNG SAHARI ,13 MANGGA DUA ,28 KEMAYORAN ,89 KEBON KOSONG ,71 HARAPAN MULIA ,94 SERDANG ,55 GUNUNG SAHARI ,87 CEMPAKA BARU ,35 Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Provinsi DKI Jakarta 9

10 SUMUR BATU ,22 UTAN PANJANG ,57 SENEN ,49 KENARI ,16 PASEBAN ,75 KRAMAT ,28 KWITANG ,96 BUNGUR ,80 CEMPAKA PUTIH ,09 CEMPAKA PUTIH ,53 RAWASARI ,62 MENTENG ,32 PEGANGSAAN ,32 CIKINI ,33 GONDANGDIA ,44 KEBON SIRIH ,41 GELORA ,48 BENDUNGAN HILIR ,33 KARET TENGSIN ,67 PETAMBURAN ,57 KEBON MELATI ,39 KEBON KACANG ,93 KAMPUNG BALI ,62 JOHAR BARU ,03 KAMPUNG RAWA ,14 GALUR ,01 TANAH TINGGI ,40 PENJARINGAN ,57 KAMAL MUARA ,15 KAPUK MUARA ,30 PEJAGALAN ,27 PLUIT ,72 TANJUNG PRIOK ,98 SUNTER JAYA ,96 PAPANGGO ,82 SUNGAI BAMBU ,40 KEBON BAWANG ,41 SUNTER AGUNG ,93 WARAKAS ,35 KOJA ,48 TUGU UTARA ,81 LAGOA ,40 RAWA BADAK ,76 TUGU SELATAN ,29 RAWA BADAK ,99 CILINCING ,92 SUKAPURA ,19 MARUNDA ,04 KALI BARU ,16 SEMPER TIMUR ,73 ROROTAN ,62 SEMPER BARAT ,20 PADEMANGAN ,32 PADEMANGAN ,11 ANCOL ,61 KELAPA GADING ,51 PEGANGSAAN DUA ,70 KELAPA GADING ,18 Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Provinsi DKI Jakarta 10

11 CENGKARENG ,82 DURI KOSAMBI ,66 RAWA BUAYA ,67 KEDAUNG KALI ,28 KAPUK ,04 CENGKARENG ,07 GROGOL ,03 TANJUNG DUREN ,40 TOMANG ,09 JELAMBAR ,00 TANJUNG DUREN ,26 JELAMBAR BARU ,17 WIJAYA KUSUMA ,13 TAMAN SARI ,67 KRUKUT ,71 MAPHAR ,15 TANGKI ,06 MANGGA BESAR ,38 KEAGUNGAN ,64 GLODOK ,67 PINANGSIA ,35 TAMBORA ,08 KALI ANYAR ,31 DURI UTARA ,80 TANAH SEREAL ,37 KERENDANG ,22 JEMBATAN BESI ,32 ANGKE ,12 JEMBATAN LIMA ,25 PEKOJAN ,02 ROA MALAKA ,96 DURI SELATAN ,04 KEBON JERUK ,86 SUKABUMI UTARA ,24 SUKABUMI ,21 KELAPA DUA ,12 DURI KEPA ,27 KEDOYA UTARA ,93 KEDOYA SELATAN ,15 KALIDERES ,30 SEMANAN ,07 TEGAL ALUR ,56 KAMAL ,06 PEGADUNGAN ,26 PALMERAH ,66 SLIPI ,34 KOTA BAMBU ,95 JATI PULO ,62 KEMANGGISAN ,16 KOTA BAMBU ,32 KEMBANGAN ,34 MERUYA UTARA ,51 MERUYA SELATAN ,73 SRENGSENG ,20 JOGLO ,54 KEMBANGAN ,21 TEBET TIMUR ,78 TEBET BARAT ,15 Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Provinsi DKI Jakarta 11

12 MENTENG DALAM ,56 KEBON BARU ,02 BUKIT DURI ,10 MANGGARAI ,37 MANGGARAI ,56 SETIA BUDI ,02 KARET SEMANGGI ,52 KARET KUNINGAN ,34 KARET ,60 MENTENG ATAS ,06 PASAR MANGGIS ,05 GUNTUR ,06 KUNINGAN TIMUR ,43 MAMPANG ,16 BANGKA ,25 PELA MAMPANG ,48 TEGAL PARANG ,52 KUNINGAN BARAT ,96 PASAR MINGGU ,53 JATI PADANG ,82 CILANDAK TIMUR ,11 RAGUNAN ,23 PEJATEN TIMUR ,92 PEJATEN BARAT ,04 KEBAGUSAN ,54 KEBAYORAN LAMA ,85 PONDOK PINANG ,18 CIPULIR ,62 GROGOL UTARA ,68 GROGOL SELATAN ,89 KEBAYORAN LAMA ,30 CILANDAK BARAT ,97 LEBAK BULUS ,64 PONDOK LABU ,16 GANDARIA SELATAN ,18 CIPETE SELATAN ,13 MELAWAI ,87 GUNUNG ,70 KRAMAT PELA ,42 SELONG ,11 RAWA BARAT ,01 SENAYAN ,46 PULO ,15 PETOGOGAN ,94 GANDARIA UTARA ,01 CIPETE UTARA ,84 PANCORAN ,37 KALIBATA ,17 RAWA JATI ,75 DUREN TIGA ,27 PENGADEGAN ,28 CIKOKO ,83 JAGAKARSA ,96 SRENGSENG ,12 CIGANJUR ,82 LENTENG AGUNG ,72 TANJUNG BARAT ,50 CIPEDAK ,36 Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Provinsi DKI Jakarta 12

13 PESANGGRAHAN ,38 BINTARO ,68 PETUKANGAN ,98 PETUKANGAN ,36 ULUJAMI ,43 PISANGAN BARU ,13 UTAN KAYU UTARA ,31 KAYU MANIS ,93 PAL MERIAM ,25 KEBON MANGGIS ,14 UTAN KAYU ,06 PULO GADUNG ,94 PISANGAN TIMUR ,25 CIPINANG ,01 JATINEGARA KAUM ,59 RAWAMANGUN ,60 KAYU PUTIH ,31 JATI ,20 KAMPUNG MELAYU ,22 BIDARA CINA ,04 BALI MESTER ,77 RAWA BUNGA ,14 CIPINANG ,47 CIPINANG MUARA ,02 CIPINANG BESAR ,76 CIPINANG BESAR ,49 KRAMAT JATI ,50 KAMPUNG TENGAH ,96 DUKUH ,10 BATU AMPAR ,32 BALE KAMBANG ,90 CILILITAN ,05 CAWANG ,07 GEDONG ,32 BARU ,01 CIJANTUNG ,20 KALISARI ,82 PEKAYON ,42 JATINEGARA ,71 RAWA TERATE ,66 PENGGILINGAN ,95 CAKUNG TIMUR ,00 PULO GEBANG ,06 UJUNG MENTENG ,17 CAKUNG BARAT ,99 DUREN SAWIT ,92 PONDOK BAMBU ,91 KLENDER ,08 PONDOK KELAPA ,56 MALAKA SARI ,12 MALAKA JAYA ,08 PONDOK KOPI ,78 MAKASAR ,15 PINANG RANTI ,92 KEBON PALA ,55 HALIM PERDANA ,04 CIPINANG MELAYU ,71 CIRACAS ,36 Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Provinsi DKI Jakarta 13

14 CIBUBUR ,37 KELAPA DUA ,10 SUSUKAN ,57 RAMBUTAN ,19 CIPAYUNG ,51 CILANGKAP ,98 PONDOK RANGGON ,71 MUNJUL ,80 SETU ,68 BAMBU APUS ,88 LUBANG BUAYA ,00 CEGER ,94 DKI JAKARTA ,59 Sumber : Data SIAK Operasional Disdukcapil Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015 Jika berdasarkan kelurahan, angka kelahiran kasar terbesar terdapat di Kelurahan Marunda sebesar 20,04 dan angka kelahiran kasar terkecil terdapat di Kelurahan Gambir sebesar 5, Kelahiran Berdasarkan Bulan Kelahirannya di Provinsi DKI Jakarta Berdasarkan bulan peristiwa kelahirannya, kelahiran paling banyak terjadi pada bulan Mei, yaitu sebanyak kelahiran, lalu disusul bulan April sebanyak kelahiran dan Bulan Juli sebanyak kelahiran. Tabel 1.6. Kelahiran dirinci menurut bulan lahir tahun 2015 Bulan Laki-Laki Perempuan Total Prosentase Januari ,06 Februari ,75 Maret ,36 April ,33 Mei ,93 Juni ,26 Juli ,32 Agustus ,91 September ,02 Oktober ,98 Nopember ,07 Desember ,01 Grand Total ,00 Sumber : Database Operasional Disdukcapil Prov.DKI Jakarta, 2015 Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Provinsi DKI Jakarta 14

15 Gambar 1. Kelahiran menurut Bulan Lahir di Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015 Sumber : Database Operasional Disdukcapil Prov.DKI Jakarta, 2015 Terlihat dari grafik di atas bahwa grafik kelahiran meningkat di bulan April hingga Mei, kemudian menurun terus hingga bulan Desember. JIka berdasarkan kecamatan dan bulan lahir, Kelahiran Bulan Januari sampai dengan Maret paling banyak terjadi di kecamatan Cakung dengan jumlah kelahiran 695 kelahiran (Januari), 627 kelahiran (februari), dan 636 kelahiran (Maret). Untuk bulan April dan Mei, kelahiran paling banyak terjadi di Kec. Cengkareng dengan jumlah 724 kelahiran (April), dan 762 kelahiran (Mei). Di bulan Juni, kelahiran terbanyak terdapat di kecamatan Cakung dengan 779 kelahiran. Bulan Juli, Kec. Cengkareng yang menjadi terbanyak dalam jumlah kelahiran dengan 725 kelahiran. Selanjutnya untuk bulan Agustus hingga Desember Cakung selalu menjadi kecamatan dengan jumlah kelahiran terbanyak yaitu 683 kelahiran (Agustus), 691 kelahiran (September), 724 kelahiran (Oktober), 532 kelahiran (November), dan 214 kelahiran (Desember). Sementara untuk Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Provinsi DKI Jakarta 15

16 kecamatan Kep. Seribu Utara dan Kec. Kep. Seribu Selatan merupakan kecamatan dengan jumlah kelahiran paling sedikit setiap bulannya. Sementara jika berdasarkan kelurahan, Kel. Kapuk merupakan kelurahan dengan jumlah terbanyak setiap bulannya yaitu 208 kelahiran (Januari), 184 kelahiran (Februari), 193 kelahiran (Maret), 222 kelahiran (April), 232 kelahiran (Mei), 198 kelahiran (Juni), 204 kelahiran (Juli), 183 kelahiran (Agustus), 206 kelahiran (September), 189 kelahiran (Oktober), 120 kelahiran (November), dan bulan Desember kelahiran paling banyak terjadi di Kel. Penggilingan sebanyak 59 kelahiran. 4. Kelahiran Berdasarkan Berat Lahir Bayi Berat lahir dibagi menjadi 2 kategori yaitu < 2500 gram dan 2500 gram. Berat lahir < 2500 gram diasumsikan bahwa bayi lahir dengan berat badan kurang (berat Badan Lahir Rendah = BBLR), dan berat > 2500 gram diasumsikan bayi lahir dengan berat badan normal. Bayi yang lahir dengan berat badan rendah, biasanya sangat rentan memiliki masalah dengan kesehatannya atau memiliki kekurangan kemampuan saat dewasa nanti. Dari tabel di bawah ini terlihat bahwa pada umumnya bayi yang lahir mempunyai berat badan lebih dari 2500 gram, yaitu sebanyak bayi atau sekitar 61 %. Sementara yang berat lahirnya kurang dari 2500 gram sebanyak bayi (3,07%), bayi (35,93%) tidak diketahui berat lahirnya. Tabel 1.7. Kelahiran Menurut Berat Lahir dan Kota/Kab. Di Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015 Berat Badan JAKPUS JAKUT JAKBAR JAKSEL JAKTIM KEP SERIBU Total < 2500 gram gram Tdk Diketahui Total Sumber : Database Operasional Disdukcapil Prov.DKI Jakarta, 2015 Kelahiran bayi dengan berat lahir di atas 2500 gram paling banyak terjadi di Jakarta Timur, yaitu sebanyak kelahiran (25,41%), lalu disusul Jakarta Selatan dengan jumlah kelahiran (24,83%), Jakarta Utara dengan kelahiran (20,08%), Jakarta Barat dengan kelahiran (19,30%), Jakarta Pusat dengan kelahiran (10,11%), dan Kepulauan Seribu dengan 244 kelahiran (0,27%). Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Provinsi DKI Jakarta 16

17 Sementara bayi dengan berat lahir kurang dari 2500 gram paling banyak terjadi di Jakarta Selatan yaitu sebanyak kelahiran dan Kotamadya Jakarta Barat sebanyak 984 kelahiran. Untuk bayi yang tidak diketahui data berat badannya paling banyak berada di Jakarta Timur ( bayi), Jakarta Barat ( bayi), dan Jakarta Utara (8.049 bayi). Berdasarkan kecamatan, kelahiran bayi dengan berat diatas 2500 gram paling banyak terjadi di Kec. Cakung sebanyak kelahiran (5,08%), disusul kecamatan Tanjung Priok yaitu sebanyak kelahiran (4,68%), Kecamatan Cengkareng sebanyak kelahiran (4,46%), Kec. Cilincing dengan kelahiran (4,44%) dan Kec. Koja sebanyak kelahiran (4,41%). Sementara jumlah paling sedikit terdapat di Kec.Kep.Seribu Utara dengan 120 kelahiran (0,13%), Kec. Kep. Seribu Selatan dengan 124 kelahiran (0,14%), Kec. Cempaka Putih dengan 273 kelahiran (0,31%), kec. Taman Sari dengan 408 kelahiran (0,46%) dan Kec. Mampang Prapatan dengan 523 kelahiran (0,59%) Untuk bayi dengan berat lahir kurang dari 2500 gram, paling banyak terdapat di Kecamatan Kemayoran, yaitu sebanyak 310 kelahiran (6,90%). Lalu berikutnya adalah Kecamatan Cengkareng dengan 269 kelahiran (5,99%), Kec. Pasar Minggu dengan 254 kelahiran (5,66%), Kecamatan Jagakarsa dengan jumlah 238 kelahiran (5,30%) dan Kec. Kebayoran Lama dengan 213 kelahiran (4,74%). Sementara jumlah paling sedikit terdapat di Kecamatan Kep. Seribu Selatan dengan 6 kelahiran (0,13%), Kec. Cempaka Putih dengan 10 kelahiran (0,22%), Kec. Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Provinsi DKI Jakarta 17

18 Jatinegara dengan 12 kelahiran (0,27%), Kec. Pulo Gadung dengan 19 kelahiran (0,42%) dan Kec. Taman Sari dengan 20 kelahiran (0,45%) Gambar 2. Kelahiran berdasarkan berat lahir kurang dari 2500 gram dan Kecamatan Tahun 2015 Sumber : Database Operasional Disdukcapil Prov.DKI Jakarta, 2015 Sementara jika berdasarkan kelurahan, kelahiran bayi dengan berat diatas 2500 gram paling banyak terjadi di Kelurahan Kapuk sebanyak kelahiran (1,31%), Kel. Penjaringan dengan kelahiran (1,31%), Kelurahan Tugu Utara dengan 981 kelahiran (1,10%), kemudian Kelurahan Penggilingan sebanyak 962 kelahiran (1,08%) dan Kelurahan Pulo Gebang sebanyak 930 kelahiran (1,04%). Sementara jumlah paling sedikit terdapat di Kelurahan Bali Mester (0,02%), Gelora (0,02%), dan Roa Malaka (0,02%). Untuk bayi dengan berat lahir kurang dari 2500 gram, paling banyak terdapat di Kelurahan Kapuk sebanyak 77 kelahiran (1,71%), Utan Panjang 70 kelahiran (1,56%), Kelurahan Cengkareng Timur 64 kelahiran (1,43%), dan kelurahan Lenteng Agung sebanyak 62 kelahiran (1,38%). 5. Kelahiran Berdasarkan Panjang Bayi di Provinsi DKI Jakarta Variabel panjang lahir dalam laporan statistik vital ini dibagi menjadi 2 kategori, yaitu kurang dari 45 cm dan lebih atau sama dengan 45 cm. Pengkategorian ini berdasarkan masukan dari Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta yang menyebutkan bahwa memang secara umumnya panjang bayi normal pada saat kelahiran adalah antara cm. Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Provinsi DKI Jakarta 18

19 Tabel 1.8. Panjang Badan Kelahiran Berdasarkan Panjang Bayi Lahir dan Kota/Kabupaten Di Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015 KEP. JAKPUS JAKUT JAKBAR JAKSEL JAKTIM SERIBU Total < 45 cm cm (blank) Total Berdasarkan panjang lahir, ternyata mayoritas bayi yang lahir mempunyai panjang badan lebih dari 45 cm, yaitu sebanyak bayi (61,82%). Sementara jumlah kelahiran dengan panjang badan kurang dari 45 cm hanya berjumlah kelahiran (2,19%). Sementara jumlah bayi yang tidak diketahui data panjang badannya berjumlah kelahiran (35,99%). Gambar 3. Kelahiran menurut Panjang Badan dan Kotamadya di DKI Jakarta Tahun 2015 Untuk kelahiran dengan panjang badan lebih dari 45 cm, paling banyak terdapat di Jakarta Selatan, yaitu sebanyak kelahiran (25,18%). Kemudian disusul Jakarta Timur sebanyak kelahiran (24,74%), Jakarta Utara kelahiran (19,97%), Jakarta Barat sebanyak kelahiran (19,60%) dan Jakarta Pusat sebanyak kelahiran (10,26%) dan Sementara paling sedikit terdapat di Kab. Kepulauan Seribu, yaitu berjumlah 233 kelahiran (0,26%) Sementara untuk kelahiran dengan panjang badan kurang dari 45 cm, paling banyak terdapat di Jakarta Timur yaitu 1200 kelahiran Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Provinsi DKI Jakarta 19

20 (34,72%), Jakarta Selatan sebanyak 843 kelahiran (26,29%), Jakarta Barat sebanyak 476 kelahiran (14,84%), Jakarta Pusat berjumlah 439 kelahiran (13,69%), dan Jakarta Utara sebanyak 232 kelahiran (7,23%) Sementara itu berdasarkan kecamatan, kelahiran bayi dengan panjang badan lebih dari 45 cm paling banyak terdapat di Kecamatan Cakung dengan jumlah sebanyak kelahiran (5,04%). Kemudian berikutnya adalah Kecamatan Tanjung Priok dengan jumlah kelahiran bayi (4,65%) dan Kecamatan Cengkareng dengan jumlah kelahiran (4,58%). Sementara jumlah paling sedikit terdapat di Kecamatan Kep. Seribu Selatan dengan 116 kelahiran (0,13%), Kecamatan Kep. Seribu Utara dengan 117 kelahiran (0,13%) dan Kecamatan Kep. Cempaka Putih dengan 275 kelahiran (0,30%) Berdasarkan kelurahan, kelahiran dengan panjang badan lebih dari 45 cm paling banyak terdapat di Kelurahan Kapuk, yaitu sebanyak kelahiran (1,34%). Lalu disusul Kelurahan Penjaringan kelahiran (1,31%) dan Kelurahan Tugu Utara sebanyak 994 kelahiran (1,10%). Sementara jumlah yang paling sedikit terdapat di kelurahan Bali Mester 14 kelahiran (0,015%), Gelora 15 kelahiran (0,017%) dan Kel. Roa Malaka 17 kelahiran (0,019%). Sementara kelahiran dengan panjang badan kurang dari 45 cm paling banyak terdapat di Kelurahan Klender (105 kelahiran), Kelurahan Pondok Kelapa (89 kelahiran), Kelurahan Duren Sawit (87 kelahiran). 6. Kelahiran Berdasarkan Penolong Kelahiran di Provinsi DKI Jakarta Penolong kelahiran merupakan faktor yang sangat mempengaruhi proses kelahiran dan keselamatan ibu dan anak yang dilahirkannya. Penolong kelahiran merupakan salah satu bagian dari pelayanan antenatal care. Peningkatan pelayanan antenatal merupakan bagian dari pelayanan kesehatan primer. Penolong kelahiran didefinisikan sebagai orang yang biasa memeriksa wanita hamil atau memberikan pertolongan selama persalinan dan masa nifas. Penolong kelahiran dibedakan menjadi dua yaitu tenaga kesehatan dan bukan tenaga kesehatan. Tenaga kesehatan adalah mereka yang mendapatkan pendidikan formal seperti dokter spesialis Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Provinsi DKI Jakarta 20

21 kandungan, bidan dan lain-lain, sedangkan bukan tenaga kesehatan misalnya dukun terlatih maupun dukun tidak terlatih. Berdasarkan penolong kelahiran, ternyata bidan dan dokter merupakan penolong utama dalam proses kelahiran yang terjadi di Provinsi DKI Jakarta. Dari data kelahiran, 18,67% di antaranya ditolong oleh bidan ( bayi) dan oleh dokter sebanyak 12,16% ( bayi). Sementara persalinan yang ditolong oleh tenaga non paramedis (dukun) sebanyak 56 orang dan sebanyak orang (6068,91%) tidak diketahui penolong persalinannya. Tabel 1.9. Kelahiran Berdasarkan Penolong Kelahiran di DKI Jakarta Tahun 2015 Penolong Kelahiran Laki-Laki Perempuan Total Prosentase Bidan ,67 Dokter ,16 Dukun ,04 Lainnya ,21 Tidak Diketahui ,91 Grand Total ,00 Sumber : Database Operasional Disdukcapil Prov.DKI Jakarta,Tahun 2015 Berikut dibawah ini adalah pembahasan menurut tenaga penolong kelahiran. Berdasarkan kota/kabupaten, kelahiran dengan tenaga penolong Bidan paling banyak terdapat di Jakarta Selatan yaitu sebanyak kelahiran (30,80%), disusul Jakarta Timur sebanyak Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Provinsi DKI Jakarta 21

22 kelahiran (29,20%), Jakarta Barat sebanyak kelahiran (15,34%), Jakarta Pusat sebanyak kelahiran (13,07%), Jakarta Utara sebanyak kelahiran (11,50%) dan paling sedikit di Kep. Seribu sebanyak 24 kelahiran (0,09%) Sementara kelahiran dengan tenaga penolong dokter paling banyak terdapat di Jakarta Selatan sebanyak kelahiran (30,63%), disusul Jakarta Timur dengan kelahiran (20,44%), Jakarta Barat dengan kelahiran (18,74%), Jakarta Pusat dengan kelahiran (16,03%) dan Jakarta Utara dengan kelahiran (13,73%) Berdasarkan kecamatan, kelahiran dengan tenaga penolong bidan paling banyak terdapat di Kecamatan Duren Sawit dengan jumlah kelahiran (7,97%), kemudian Kecamatan Cengkareng dengan kelahiran (5,47%) dan Kecamatan Kramat Jati dengan kelahiran (5,40%). Sementara jumlah paling sedikit terdapat di Kecamatan mampang Prapatan dengan 10 kelahiran (0,04%), Kep. Seribu Selatan dengan 24 kelahiran (0,09%), dan Taman Sari dengan 27 kelahiran (0,10%). Sementara kelahiran dengan tenaga penolong dokter paling banyak terjadi di Kecamatan Kemayoran sebanyak kelahiran (7,59%). Lalu disusul Kecamatan Jagakarsa dengan kelahiran (5,76%), dan Kecamatan Cengkareng sebanyak 944 kelahiran (5,30%). Untuk kelahiran tersedikit dengan penolong dokter terdapat di Kec. Kep Seribu Utara dan Tanah Abang dengan jumlah masing-masing 5 kelahiran (0,03%), Kec. Pulo Gadung dengan 6 kelahiran (0,03%) serta Kec. Pasar Rebo dengan 11 kelahiran (0,06%) Untuk kelahiran dengan tenaga penolong Dukun, paling banyak terdapat di Kecamatan Penjaringan dengan 18 kelahiran (32,14%), Kec. Jagakarsa dengan 9 kelahiran (16,07%), Sawah Besar dengan 5 kelahiran (8,93%) serta Kec. Tambora dengan 4 kelahiran (7,14%). Kelahiran dengan tenaga penolong dukun hanya terjadi di 15 kecamatan. Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Provinsi DKI Jakarta 22

23 7. Kelahiran Berdasarkan Urutan Anak di Provinsi DKI Jakarta Yang dimaksud dengan urutan anak adalah urutan anak dilahirkan dalam keluarga tersebut, apakah ia anak pertama, kedua, ketiga, keempat dan seterusnya. Variabel urutan anak ini digunakan untuk mengetahui urutan anak ke berapakah yang paling banyak terjadi di bulan kelahiran ini, sekaligus jumlah anak yang pernah dilahirkan oleh seorang ibu. Data jumlah urutan anak atau jumlah anak yang dilahirkan oleh seorang ibu bermanfaat bagi penentu kebijakan untuk menyusun kebijakan yang berkaitan dengan peningkatan kesejahteraan ibu dan mengevaluasi pelaksanaan program keluarga berencana di Provinsi DKI Jakarta. Tabel Urutan Kelahiran Anak di Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015 Urutan Anak Laki-Laki Perempuan Total Prosentase Anak Ke ,99 Anak Ke ,33 Anak Ke ,49 Anak Ke ,29 Anak Ke ,73 Anak Ke ,21 Anak Ke ,06 Anak Ke ,02 Anak Ke ,01 Anak Ke ,00 Anak Ke ,00 Tdk Diketahui ,86 Grand Total ,00 Berdasarkan urutan anak, yang paling banyak dilahirkan adalah urutan anak pertama yaitu sebanyak anak atau sekitar 32,99 persen. Disusul kemudian dengan kelahiran urutan anak kedua sebanyak anak atau sekitar 32,33 persen, anak ketiga sebanyak orang atau 13,49 persen, anak keempat sebanyak anak (3,29 persen), dan anak ke-5 sebanyak jiwa (0,73%). Anak ke-6 berjumlah 304 anak (0,21%), Anak ke-7 berjumlah 87 anak (0,06%) dan urutan lebih dari 7 berjumlah 51 anak (0,03%). Masih banyaknya kelahiran anak urutan ke lima dan seterusnya ini tentu harus mendapat perhatian khusus, karena jika ini terjadi pada keluarga yang kurang mampu akan menimbulkan masalah kesehatan ibu dan masalah keluarga lainnya. Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Provinsi DKI Jakarta 23

24 Tabel Kelahiran Berdasarkan Urutan Anak dan Wilayah di Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015 URUTAN JP JU JB JS JT KEP. Total KE KE KE KE KE KE KE KE KE KE KE (blank) Grand Total Gambar 4. Kelahiran berdasarkan Urutan Anak di Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015 Berdasarkan kecamatan, kelahiran dengan urutan anak pertama paling banyak terdapat di Kecamatan Cakung yaitu sebanyak kelahiran. Lalu disusul Kecamatan Cengkareng sebanyak kelahiran dan Kecamatan Cilincing sebanyak kelahiran. Sementara jumlah paling sedikit terdapat di Kecamatan Kep.Seribu Utara sebanyak 43 kelahiran, Kecamatan Kep. Seribu Selatan sebanyak 62 kelahiran, dan Kecamatan Menteng sebanyak 401 kelahiran. Sementara kelahiran dengan urutan anak kedua paling banyak terdapat di Kecamatan Cakung sebanyak kelahiran, Kecamatan Cengkareng sebanyak kelahiran, dan Kecamatan Cilincing Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Provinsi DKI Jakarta 24

25 sebanyak kelahiran. Sementara jumlah paling sedikit terdapat di Kecamatan Kep. Seribu Selatan (38 kelahiran), Kecamatan Kep. Seribu Utara (41 kelahiran), Kecamatan Gambir (341 kelahiran). Untuk kelahiran dengan urutan anak ketiga, paling banyak terdapat di Kecamatan Cilincing kelahiran, Kecamatan Cakung 951 kelahiran, dan Kecamatan Tanjung Priok dengan 913 kelahiran. Sementara jumlah paling sedikit terdapat di Kecamatan Kep.Seribu Utara, Kecamatan Kep. Seribu Selatan dan Kecamatan Menteng dengan jumlah masing masing 26 kelahiran, 27 kelahiran, dan 158 kelahiran. Untuk kelahiran dengan urutan anak keempat, paling banyak terdapat di Kecamatan Cilincing dengan jumlah 313 kelahiran, Kecamatan Koja dengan 287 kelahiran, dan Kecamatan Cakung dengan 224 kelahiran. Untuk jumlah paling sedikit terdapat di kecamatan Kep. Seribu Selatan, Kep. Seribu Utara dan Kelapa Gading dengan 2 kelahiran, 7 kelahiran dan 32 kelahiran. Untuk kelahiran dengan urutan anak kelima, paling banyak terdapat di Kecamatan Cilincing, Kecamatan Koja, dan Kecamatan Cengkareng dengan jumlah masing masing 69 kelahiran, 66 kelahiran, dan 51 kelahiran. Sementara jumlah paling sedikit terdapat di Kec. Kep. Seribu Selatan, Kep. Seribu Utara dan Kec. Gambir dengan jumlah 2 kelahiran, 3 kelahiran dan 4 kelahiran 8. Kelahiran Berdasarkan Usia Ibu dan Urutan Anak Seperti diketahui, usia Ibu mempunyai pengaruh terhadap resiko melahirkan maupun terhadap kondisi bayi yang dilahirkan. Ibu yang hamil pada usia diatas 35 tahun memiliki resiko lebih tinggi dalam proses melahirkan karena kesehatan reproduksi wanita pada kondisi ini semakin menurun. Selain itu pada kondisi di atas usia 35 tahun, penyakit-penyakit degeneratif pada ibu biasanya sudah mulai muncul seperti tekanan darah tinggi, diabetes, dll sehingga bisa memunculkan komplikasi pada saat proses persalinan. Resiko terhadap bayi adalah bayinya beresiko lahir cacat atau mengidap Syndrome Down. Hal ini didasarkan pada hasil penelitian yang menyebutkan bahwa pada seiring bertambah usia maka resiko kelahiran bayi dengan down syndrome cukup tinggi yakni 1:50. Hal ini berbeda pada kehamilan di usia tahun dengan rasio 1:1500. Untuk laporan statistik vital ini, pembahasan tidak menyentuh ke dalam aspek kesehatan, namun hanya membandingkan usia ibu dengan variabel urutan anak dan berat lahir bayi. Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Provinsi DKI Jakarta 25

26 Tabel Usia Ibu Melahirkan di Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015 Usia Urutan Anak Ibu Ke-1 Ke-2 Ke-3 Ke-4 Ke-5 Ke 6 Ke-7 Ke-8 Ke-9 Ke-10 Ke 11 (blank) Total > (blank) Total Berdasarkan tabel diatas, dapat diinformasikan bahwa usia paling muda Ibu melahirkan adalah usia 14 tahun sebanyak 4 orang. Kemudian Usia 15 tahun sebanyak 14 orang, usia 16 tahun sebanyak 25 orang dan usia 17 tahun sebanyak 124 orang. Jika dihitung secara keseluruhan, jumlah ibu melahirkan dengan usia sama atau kurang dari 20 tahun berjumlah orang. Ini tentunya perlu mendapat perhatian khusus dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta khususnya untuk organisasi PKK agar ditahun-tahun mendatang tidak banyak perempuan dibawah usia 20 tahun yang sudah menikah. Sementara ibu melahirkan paling banyak pada usia 28 tahun sampai dengan 31 tahun. Jika Usia ibu melahirkan dikorelasikan dengan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Provinsi DKI Jakarta 26

27 urutan anak dilahirkan, maka didapat gambaran sebagai berikut. Anak pertama paling banyak dilahirkan oleh ibu dengan rentang usia tahun. Anak kedua paling banyak dilahirkan oleh ibu dengan rentang usia tahun. Anak ketiga paling banyak dilahirkan pada rentang usia tahun. Anak keempat paling banyak dilahirkan oleh ibu dengan rentang usia tahun. Kesimpulannya adalah semakin besar urutan anak yang dilahirkan, semakin tua usia ibu yang melahirkan. Jika usia ibu disederhanakan ke dalam kelompok usia dengan interval 5 tahun maka berikut adalah datanya. Tabel Usia Ibu berdasarkan kelompok usia dan urutan anak yang dilahirkan di tahun 2015 Usia Ke-1 Ke-2 Ke-3 Ke-4 Ke-5 Ke- Ke- Ke- Ke- Ke- Ke- (blank) Total < > 49 thn (blank) Total Kelahiran Berdasarkan Usia Ayah Informasi usia ayah berguna untuk mengetahui usia dari sang ayah sehingga bisa ditarik kesimpulan pada usia berapakah paling banyak dari ayah yang mempunyai anak di tahun 2015 ini. Berikut dibawah ini adalah tabel kelahiran berdasarkan usia ayah. Tabel Kelahiran berdasarkan Usia Ayah di Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015 Usia Ayah Jumlah Prosentase 17 Thn 5 0, Thn 51 0, Thn 120 0, Thn 322 0, Thn 567 0, Thn 773 0, Thn , Thn , Thn , Thn ,587 Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Provinsi DKI Jakarta 27

28 27 Thn , Thn , Thn , Thn , Thn , Thn , Thn , Thn , Thn , Thn , Thn , Thn , Thn , Thn , Thn , Thn , Thn , Thn , Thn , Thn , Thn 871 0, Thn 671 0, Thn 472 0, Thn 393 0, Thn 307 0, Thn 226 0, Thn 163 0, Thn 124 0, Thn 82 0, Thn 75 0, Thn 53 0, Thn 53 0, Thn 26 0, Thn 30 0, Thn 20 0, Thn 9 0, Thn 11 0, Thn 9 0, Thn ,024 Grand Total ,000 Berdasarkan data diatas, ternyata usia ayah melahirkan paling banyak pada usia tahun. Usia tertua dari sang ayah adalah 73 tahun sebanyak 2 orang. Sementara usia termuda dari ayah adalah 17 tahun sebanyak 3 orang. Jika berdasarkan usia produktif (15-64 thn), jumlah ayah yang berusia produktif berjumlah orang. Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Provinsi DKI Jakarta 28

29 10. Kelahiran Berdasarkan Pekerjaan Ayah di Provinsi DKI Jakarta Berdasarkan jenisnya, pekerjaan ayah dibagi/dikelompokkan menjadi berbagai macam kategori seperti belum/tidak bekerja, buruh, karyawan swasta, pelajar/mahasiswa, pengajar, PNS/TNI/POLRI, Wiraswasta, dan lainnya. Berdasarkan hal tersebut, setelah dikelompokkan ternyata jenis pekerjaan paling banyak yang ditekuni oleh sang ayah adalah karyawan swasta, yaitu berjumlah orang atau sekitar 56,36% dari total jumlah kelahiran yang berjumlah orang. Kemudian disusul dengan pekerjaan wiraswasta, yaitu sebanyak orang (13,61%). Lalu berikutnya adalah Buruh Harian Lepas sebanyak orang (2,59%), PNS sebanyak 2707 orang (1,85%), TNI sebanyak orang (1,11%), dan Pedagang sebanyak orang (0,91%). Untuk data selengkapnya bisa dilihat pada tabel berikut dibawah ini. Tabel Kelahiran berdasarkan pekerjaan ayah di Provinsi DKI Jakarta, 2015 PEKERJAAN AYAH JUMLAH PROSENTASE KARYAWAN SWASTA ,36 WIRASWASTA ,61 BURUH HARIAN LEPAS ,59 PEGAWAI NEGERI SIPIL ,85 TENTARA NASIONAL INDONESIA ,11 PEDAGANG ,91 GURU ,73 KARYAWAN BUMN 891 0,61 KEPOLISIAN RI 785 0,54 PELAJAR/MAHASISWA 687 0,47 SOPIR 497 0,34 PELAUT 364 0,25 DOKTER 305 0,21 NELAYAN/PERIKANAN 304 0,21 KARYAWAN HONORER 248 0,17 WARTAWAN 206 0,14 MENGURUS RUMAH TANGGA 147 0,10 DOSEN 130 0,09 BELUM/TIDAK BEKERJA 114 0,08 SENIMAN 89 0,06 LAINNYA 88 0,06 BURUH 86 0,06 PENGACARA 79 0,05 SWASTA 76 0,05 KARYAWAN BUMD 72 0,05 PERAWAT 58 0,04 PENDETA 52 0,04 MEKANIK 33 0,02 PENSIUNAN 31 0,02 KONSULTAN 19 0,01 PILOT 17 0,01 USTADZ/MUBALIGH 17 0,01 PENGAJAR 14 0,01 Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Provinsi DKI Jakarta 29

30 TRANSPORTASI 13 0,01 ARSITEK 12 0,01 INDUSTRI 9 0,01 KONSTRUKSI 9 0,01 NOTARIS 8 0,01 ANGGOTA DPR-RI 7 0,00 BURUH NELAYAN/PERIKANAN 7 0,00 PETANI/PEKEBUN 7 0,00 BURUH TANI/PERKEBUNAN 6 0,00 TUKANG JAHIT 5 0,00 AKUNTAN 4 0,00 APOTEKER 4 0,00 JURU MASAK 3 0,00 MAHASISWA 3 0,00 PENELITI 2 0,00 TABIB 2 0,00 TUKANG KAYU 2 0,00 ANGGOTA DPD 1 0,00 ANGGOTA DPRD PROVINSI 1 0,00 ENGINEERING 1 0,00 HAKIM 1 0,00 INSINYUR 1 0,00 KARYAWAN BUMN 1 0,00 MARKETING MANAGER 1 0,00 PEGAWAI SWASTA 1 0,00 PELATIH 1 0,00 PENYIAR RADIO 1 0,00 PETANI 1 0,00 PROMOTOR ACARA 1 0,00 SURVEILANCE MANAGER 1 0,00 TUKANG LAS/PANDAI BESI 1 0,00 (blank) ,07 Total ,00 Sumber : Database Operasional Disdukcapil Prov.DKI Jakarta,Tahun 2015 Gambar 5. Grafik Kelahiran berdasarkan Pekerjaan Ayah di Provinsi DKI Tahun 2015 Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Provinsi DKI Jakarta 30

31 11. Kelahiran Berdasarkan Pekerjaan Ibu di Provinsi DKI Jakarta Seperti halnya pekerjaan ayah, pekerjaan ibu juga dikelompokkan menjadi beberapa jenis yaitu belum/tidak bekerja, buruh, dokter/bidan/perawat, karyawati, lainnya, Ibu Rumah Tangga (IRT), Pelajar/mahasiswa, PRT, Pengajar, TNI/POLRI/PNS, Wiraswasta dan lainnya. Berikut adalah data kelahiran berdasarkan pekerjaan ibu di tahun Tabel Kelahiran berdasarkan pekerjaan ibu di Provinsi DKI Jakarta, Tahun 2015 Pekerjaan Ibu Jumlah Prosentase Mengurus Rumah Tangga ,17 Karyawan Swasta ,09 Wiraswasta ,72 Guru ,02 Pegawai Negeri Sipil ,26 Pelajar/Mahasiswa ,88 Dokter 751 0,51 Karyawan BUMN 732 0,50 Perawat 614 0,42 Bidan 266 0,18 Pedagang 163 0,11 Dosen 140 0,10 Karyawan Honorer 130 0,09 Belum/Tidak Bekerja 119 0,08 Buruh Harian Lepas 119 0,08 Tentara Nasional Indonesia 92 0,06 Lainnya 85 0,06 Kepolisian RI 45 0,03 Wartawan 45 0,03 Apoteker 36 0,02 Karyawan BUMD 25 0,02 Notaris 19 0,01 Seniman 17 0,01 Pengacara 15 0,01 Pendeta 13 0,01 Psikiater/Psikolog 11 0,01 Pembantu Rumah Tangga 6 0,00 Pensiunan 6 0,00 Arsitek 5 0,00 Akuntan 4 0,00 Konsultan 4 0,00 Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Provinsi DKI Jakarta 31

32 Nelayan/Perikanan 3 0,00 Penata Rambut 3 0,00 Perdagangan 3 0,00 Transportasi 3 0,00 Tukang Jahit 3 0,00 Anggota DPR-RI 2 0,00 Perancang Busana 2 0,00 Hakim 1 0,00 Konstruksi 1 0,00 Paranormal 1 0,00 Pelaut 1 0,00 Penata Busana 1 0,00 Penata Rias 1 0,00 Penyiar Radio 1 0,00 Sopir 1 0,00 (blank) ,48 Grand Total ,00 Sumber : Database Operasional Disdukcapil Prov.DKI Jakarta Tahun 2015 Berdasarkan tabel diatas, pekerjaan ibu yang paling banyak adalah Ibu Rumah Tangga, yaitu berjumlah orang (48,17 %). Lalu disusul berikutnya karyawati sebanyak orang (31,09%), wiraswasta sebanyak orang (2,72%), dan Guru sebanyak orang (2,02 Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Provinsi DKI Jakarta 32

33 2 KEMATIAN PENDUDUK DI PROVINSI DKI JAKARTA TAHUN 2015 Menurut PBB (WHO), kematian adalah hilangnya semua tandatanda kehidupan secara permanen yang bisa terjadi setiap saat setelah kelahiran hidup. Still birth dan keguguran tidak termasuk dalam pengertian kematian. Perubahan jumlah kematian (naik turunnya) di tiap daerah tidaklah sama, tergantung pada kondisi ekonomi, pendidikan, sosial, dan adat istiadat/budaya masyarakatnya, serta masalah kesehatan lingkungan. Besar kecilnya tingkat kematian ini juga dapat menjadi indikator bagi tingkat kesehatan dan tingkat kehidupan penduduk di suatu wilayah, sedangkan bagi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Indikator kematian ini bermanfaat untuk memonitor kinerjanya dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya. Dalam hal kematian, Indonesia (termasuk DKI Jakarta) mempunyai komitmen untuk mencapai sasaran Millenium DevelopmentGoals (MDG) untuk menurunkan Angka Kematian Anak sebesar dua per tiga dari angka di tahun 1990 atau menjadi 20 per 1000 kelahiran bayi pada tahun 2015 dan menurunkan kematian ibu sebesar tiga perempatnya menjadi 124 per kelahiran. Informasi tentang kematian penduduk Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015 yang bersumber dari registrasi penduduk tersaji sebagai berikut. 1. Jumlah Kematian Berdasarkan Jenis Kelamin di Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015 Di Tahun 2015, jumlah kematian yang tercatat di Provinsi DKI Jakarta berjumlah jiwa dengan perincian terdiri atas laki laki sebanyak jiwa (55,56 persen) dan perempuan jiwa (44,44 persen). Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Provinsi DKI Jakarta 33

34 Tabel 2.1. Kematian di Provinsi DKI Jakarta Berdasarkan Jenis Kelamin dan Jumlahnya Tahun 2015 WILAYAH Laki-Laki Perempuan Total Prosentase KAB.ADM.KEP.SERIBU ,17 JAKARTA PUSAT ,64 JAKARTA UTARA ,47 JAKARTA BARAT ,70 JAKARTA SELATAN ,07 JAKARTA TIMUR ,94 Total ,00 Prosentase 55,99 44,01 100,00 0,20 Berdasarkan Kota/Kabupaten, Jakarta Timur merupakan kotamadya dengan jumlah kematian terbanyak yaitu berjumlah jiwa (29,94%). Kemudian berikutnya adalah Jakarta Selatan dengan kematian berjumlah jiwa (21,07%), Jakarta Barat dengan kematian (19,70 %), Jakarta Utara dengan kematian (16,47 %) dan Jakarta Pusat dengan kematian (12,64%). Untuk kematian di kab. Kep. Seribu hanya berjumlah 84 jiwa (0,15%). Sementara jika dirinci per bulan maka datanya adalah seperti berikut dibawah ini. Tabel 2.2. Jumlah Kematian di DKI Jakarta di tahun 2015 Bulan Laki-Laki Perempuan Total Prosentase Jan ,40 Feb ,41 Mar ,83 Apr ,09 Mei ,73 Jun ,12 Jul ,33 Agust ,04 Sep ,26 Okt ,24 Nop ,80 Des ,76 Total ,00 Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Provinsi DKI Jakarta 34

35 Dari tabel diatas, terlihat bahwa selama selama tahun 2015 kematian per bulan jumlahnya rata-rata sekitar 4000-an. Jumlah kematian paling banyak terjadi pada bulan Oktober, yaitu sebanyak jiwa atau sekitar 9,24%, disusul bulan Maret sebanyak Jiwa (8,83%) dan bulan November sebanyak jiwa (8,80%). Sementara jumlah kematian paling sedikit terjadi pada bulan Desember sebanyak jiwa (6,76%). Jika jumlah kematian dirinci jumlahnya kecamatan, Kecamatan Duren Sawit merupakan kecamatan dengan angka kematian tertinggi di Provinsi DKI Jakarta selama tahun 2015 dengan jumlah kematian sebesar jiwa. Kemudian disusul berikutnya adalah kecamatan Cilincing dengan jiwa, dan Kecamatan Jatinegara dengan 1997 kematian. Untuk kecamatan dengan jumlah kematian terendah selama tahun 2015 adalah Kecamatan Kep. Seribu Utara dengan 21 jiwa, Kecamatan Kep. Seribu Selatan dengan jumlah kematian sebesar 63 jiwa, dan Kecamatan Cempaka Putih 535 jiwa Tabel 2.3. Data Kematian berdasarkan Kecamatan di DKI Jakarta tahun 2015 Kecamatan Laki-Laki Perempuan Total CAKUNG CEMPAKA PUTIH CENGKARENG CILANDAK CILINCING CIPAYUNG CIRACAS DUREN SAWIT GAMBIR G. PETAMBURAN JAGAKARSA JATINEGARA JOHAR BARU KALI DERES KEBAYORAN BARU KEBAYORAN LAMA KEBON JERUK KELAPA GADING KEMAYORAN Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Provinsi DKI Jakarta 35

36 KEMBANGAN KEP. SERIBU SLT KEP. SERIBU UTR KOJA KRAMAT JATI MAKASAR MAMPANG PRAPATAN MATRAMAN MENTENG PADEMANGAN PALMERAH PANCORAN PASAR MINGGU PASAR REBO PENJARINGAN PESANGGRAHAN PULO GADUNG SAWAH BESAR SENEN SETIA BUDI TAMAN SARI TAMBORA TANAH ABANG TANJUNG PRIOK TEBET Grand Total Jika kematian tahun 2015 dirinci menurut kelurahan, jumlah kematian paling banyak terdapat di Kelurahan Kali Baru sebesar 545 jiwa, disusul Kelurahan Kapuk sebanyak 518 jiwa dan Kelurahan Penggilingan 490 jiwa. Sementara jumlah kematian paling rendah adalah di Kel. Pulau Panggang, P.Harapan dan P. Untung Jawa dan P.Pari masing-masing 2 kematian, 5 kematian, 7 kematian dan 7 kematian 2. Kematian Berdasarkan Kelompok Usia di Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015 Pembahasan kematian berdasarkan usia dimaksudkan untuk mengetahui distribusi jumlah kematian penduduk DKI Jakarta berdasarkan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Provinsi DKI Jakarta 36

37 usianya. Pada pembahasan variabel ini, usia ditampilkan secara tunggal dan juga secara kelompok. Berikut dibawah ini adalah tabel usia kematian secara tunggal penduduk DKI Jakarta tahun Tabel 2.4. Kematian berdasarkan usia tunggal tahun 2015 Usia Tunggal Laki-Laki Perempuan Total Prosentase , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , ,94 Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Provinsi DKI Jakarta 37

38 , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , ,00 Grand Total ,00 Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Provinsi DKI Jakarta 38

39 Dari tabel di atas kita dapat membaca bahwa secara umum penduduk yang meninggal paling muda pada usia 0 tahun, dan tertua berusia 113 tahun. Porsentase tertinggi usia penduduk yang meninggal adalah pada usia 57 tahun, 65 tahun, 67 tahun, 63 dan 75 tahun, atau dapat dikatakan usia diatas 50 tahun. Yang cukup mengejutkan adalah jumlah penduduk usia 0 tahun (bayi) yang meninggal jumlahnya cukup banyak, yaitu mencapai atau 2,31%. Tentunya hal ini perlu mendapat perhatian yang serius dari stake holder terkait, agar jumlah kematian bayi kedepannya dapat diturunkan. Secara umum, pola kematian penduduk DKI Jakarta berdasarkan usianya grafiknya menaik mulai dari usia 9 tahun hingga usia 49-an, kemudian stabil jumlahnya hingga usia 75 tahun dan terus menurun hingga usia tertua yaitu usia 113 tahun. Gambar 6. Grafik Pola kematian penduduk DKI Jakarta berdasarkan Usia tahun Kematian Berdasarkan Bulan terjadinya kematian di Provinsi DKI Jakarta Berdasarkan data dibawah ini, jumlah kematian yang terjadi setiap bulannya selama Tahun 2015 jumlahnya tidak berbeda jauh. Namun kematian paling banyak terjadi pada bulan Oktober, yaitu berjumlah jiwa dan paling sedikit terjadi pada bulan Desember yaitu berjumlah kematian. Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Provinsi DKI Jakarta 39

40 Tabel 2.5. Kematian berdasarkan Bulan terjadinya Di Provinsi DKI Jakarta, Tahun 2015 Bulan Kematian Laki- Laki Perempuan Total Prosentase Januari ,40 Februari ,41 Maret ,83 April ,09 Mei ,73 Juni ,12 Juli ,33 Agustus ,04 September ,26 Oktober ,24 Nopember ,80 Desember ,76 Grand Total ,00 Sumber : Database Operasional Disdukcapil Prov.DKI Jakarta Tahun 2015 Gambar 7. Grafik Kematian berdasarkan Bulan Terjadinya kematian di DKI Jakarta Tahun Kematian Berdasarkan Status Perkawinannya di Provinsi DKI Jakarta Berdasarkan status perkawinan, status seseorang dibedakan menjadi belum kawin, kawin, cerai hidup, dan cerai mati. Dari data kematian yang ada, status perkawinan terbanyak dari penduduk yang meninggal adalah berstatus kawin, yaitu sebanyak orang atau Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Provinsi DKI Jakarta 40

41 sekitar 69,40%. Lalu disusul cerai mati sebanyak orang (15,17%), belum kawin sebanyak orang (13,68%), dan Cerai Hidup 870 orang (1,75%). Tabel 2.6. Kematian Berdasarkan Status Perkawinan Di Provinsi DKI Jakarta, Tahun 2015 Status kawin Laki-Laki Peremuan Jumlah % Jumlah % Total % Belum Kawin , , ,68 Kawin , , ,40 Cerai Hidup 206 0, , ,75 Cerai Mati , , ,17 Grand Total , , ,00 Jika dilihat statusnya, status kawin pada laki-laki (79,34%) jumlahnya jauh lebih banyak daripada status kawin pada perempuan (56,76%). Untuk status cerai hidup, jumlahnya lebih besar pada perempuan (3,04%) dibanding pada laki-laki (0,74%). Sementara pada status cerai mati, jumlah pada perempuan jauh melebihi jumlahnya pada laki-laki. Berikut dibawah ini adalah tabel kematian berdasarkan status kawin dan jumlahnya di tiap kota/kabupaten. Tabel 2.7. Kematian berdasarkan status perkawinan dan Kotamadya di Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015 Kotamadya/Kab Belum Kawin Kawin Cerai Hidup Cerai Mati Total KEP.SERIBU JAKARTA PUSAT JAKARTA UTARA JAKARTA BARAT JAKARTA SELATAN JAKARTA TIMUR Grand Total Gambar 8. Grafik Kematian Berdasarkan Status Perkawinan di Provinsi DKI Jakarta, Tahun 2015 Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Provinsi DKI Jakarta 41

42 Berikutnya coba kita analisa korelasi antara status perkawinan dengan kelompok umur, dan kita bahas untuk jenis kelamin laki-laki dahulu. Untuk status belum kawin, paling banyak ada di kelompok usia 0-4 tahun. Sudah jelas dan tidak perlu dipertanyakan lagi. Untuk status kawin, paling banyak ada dikelompok usia tahun dan tahun. Sementara untuk status cerai hidup paling banyak terdapat di kelompok usia tahun dan tahun. Sementara untuk cerai mati paling banyak terdapat pada kelompok usia tahun. Tabel 2.8. Kematian berdasarkan Status Kawin dan Kelompok Usia serta jenis kelamin laki-laki di Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015 Kelompok Laki-Laki Total Umur Belum Kawin Cerai Cerai Grand Total Dari hasil uraian diatas dapat disimpulkan bahwa status kawin pada laki-laki prosentasenya jauh lebih besar dibanding status lainnya, dan status cerai hidup jumlahnya jauh lebih sedikit dibandingkan cerai mati. Sementara berikut dibawah ini adalah tabel kematian berdasarkan jenis kelamin perempuan, kelompok usia dan status kawin. Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Provinsi DKI Jakarta 42

43 Tabel 2.9. Kematian berdasarkan kelompok usia, status perkawinan dan jenis kelamin perempuan di Provinsi DKI Jakarta 2015 Perempuan Kelompok Belum Cerai Cerai Umur Kawin Kawin Hidup Mati Total Grand Total Untuk jenis kelamin perempuan, status belum kawin paling banyak terdapat pada kelompok usia 0-4 tahun. Sementara untuk status kawin, paling banyak berada pada kelompok usia tahun. Untuk status cerai hidup jumlah paling banyak terdapat pada kelompok usia tahun dan status cerai mati jumlah paling banyak terdapat pada kelompok usia tahun. 5. Kematian Berdasarkan Penyebab Kematiannya di Provinsi DKI Jakarta Informasi yang tersedia dalam Sistem Informasi Administrasi Kependudukan (SIAK) tentang penyebab kematian terdiri dari penyebab karena bunuh diri, kecelakaan, kriminalitas, wabah penyakit, sakit biasa/tua, dan lainnya. Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Provinsi DKI Jakarta 43

44 Berdasarkan registrasi pelaporan kematian penduduk yang terjadi sepanjang Tahun 2015, dari peristiwa kematian penduduk yang dilaporkan, sebagian besar kematian di Provinsi DKI Jakarta disebabkan sakit biasa, yaitu sebanyak jiwa (93,85%). Lalu disusul karena kecelakaan 530 jiwa (1,07 %), wabah penyakit 305 jiwa (0,61%), kriminalitas 21 jiwa (0,04%), melahirkan 6 jiwa (0,01%) dan penyebab lainnya jiwa (4,07%). Penyebab kematian penduduk Provinsi DKI Jakarta Tahun 2105 selengkapnya sebagaimana Tabel berikut. Tabel Penyebab Kematian Prosentase Kematian Menurut Penyebab Kematian di Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015 Laki-Laki Perempuan Jumlah % Jumlah % Total % Bunuh_Diri 16 0,06 0 0, ,03 Kecelakaan 401 1, , ,07 Kriminalitas 17 0,06 4 0, ,04 Lainnya , , ,07 Melahirkan 0,00 6 0,03 6 0,01 Sakit Biasa , , ,85 Wabah_Penyakit 173 0, , ,61 (blank) 88 0, , ,31 Grand Total , , ,00 Gambar 9. Penyebab Kematian di Provinsi DKI Jakarta 2015 Sumber : Database Operasional Disdukcapil Prov.DKI Jakarta Tahun 2015 Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Provinsi DKI Jakarta 44

45 Satu yang perlu disayangkan adalah belum detail/spesifiknya penyebab kematian karena sakit. Semoga ke depannya di dalam informasi SIAK dapat diketahui jenis sakitnya karena informasi ini sangat berguna dalam hal pembenahan masalah kesehatan di Provinsi DKI Jakarta. 6. Kematian Berdasarkan Usia dan Penyebabnya di Provinsi DKI Jakarta Variabel ini untuk melihat penyebab kematian berdasarkan kelompok usianya, dengan asumsi terdapat perbedaan penyebab kematian antara kelompok usia bayi/anak anak dengan kelompok usia tua / lansia. Tabel Kematian berdasarkan Kelompok Usia dan Penyebabnya di DKI Jakarta, Tahun 2015 Usia Bunuh Kecela Krimina Lain Mela Sakit Wabah (blank) Total > Total Sumber : Database Operasional Disdukcapil Prov.DKI Jakarta, Tahun 2015 Secara umum, kematian karena sakit biasa merupakan penyebab yang paling banyak di setiap kelompok umur. Jika ditilik secara prosentase, prosentase kematian karena sakit biasa mencapai 93% dari jumlah seluruh kematian. Penyebab berikutnya adalah karena lainnya, kecelakaan, wabah penyakit, kriminalitas, dan bunuh diri. Berikut dibawah ini sedikit ulasan mengenai beberapa karakteristik penyebab kematian berdasarkan kelompok usianya. Untuk kematian penduduk yang disebabkan oleh sakit biasa, secara umum semakin tua usia jumlahnya semakin bertambah. Jumlah paling tinggi terjadi pada kelompok usia >75 tahun yaitu jiwa. Lalu disusul usia tahun sebanyak orang, dan tahun Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Provinsi DKI Jakarta 45

46 sebanyak Yang juga perlu mendapat perhatian serius adalah usia 0 4 tahun karena jumlahnya cukup banyak yaitu 1800 jiwa. Data selengkapnya ini bisa dilihat pada grafiknya seperti berikut dibawah ini. Gambar 10. Kematian Karena Sakit Biasa di Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015 Sumber : Database Operasional Disdukcapil Prov.DKI Jakarta, Tahun 2015 Untuk kematian penduduk yang disebabkan oleh kecelakaan, paling tinggi terjadi pada kelompok usia produktif yaitu tahun yaitu sebanyak 68 orang, lalu disusul usia tahun (66 jiwa) dan tahun (54 jiwa). Data selengkapnya ini bisa dilihat pada grafiknya seperti berikut dibawah ini. Gambar 11. Kematian Berdasarkan Penyebab Kecelakaan di DKI Jakarta, Tahun 2015 Sumber : Database Operasional Disdukcapil Prov.DKI Jakarta, Tahun 2015 Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Provinsi DKI Jakarta 46

47 Pembahasan Penyebab kematian penduduk berikutnya yaitu yang disebabkan karena wabah penyakit. Wabah penyakit dapat meliputi penyakit seperti diare, demam berdarah, kolera, malaria yang menjangkiti suatu wilayah dalam satu waktu tertentu. Namun dalam pembahasan ini tidak dapat disebutkan jenis wabah penyakitnya karena memang didalam database tidak diinformasikan jenis penyakitnya. Gambar 12. Kematian karena Wabah Penyakit dan Kelompok Umur di DKI Jakarta Tahun 2015 Sumber : Database Operasional Disdukcapil Prov.DKI Jakarta, Tahun 2015 Di Tahun 2015 ini, jumlah kematian karena wabah penyakit paling banyak terjadi pada kelompok usia tahun, yaitu sebanyak 40 jiwa, usia 0-4 tahun sebanyak 35 jiwa dan tahun sebanyak 32 jiwa. Terlihat bahwa usia 0 4 tahun menduduki peringkat kedua kematian terbanyak karena wabah penyakit. Karena itu diharapkan masyarakat untuk dapat lebih menjaga kebersihan dan kesehatanlingkungan tempat tinggal. Data selengkapnya dapat dilihat seperti pada grafik di bawah ini. Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Provinsi DKI Jakarta 47

48 7. Kematian Berdasarkan Jenis Pekerjaannya di Provinsi DKI Jakarta Informasi tentang pekerjaan penduduk yang meninggal di Provinsi DKI Jakarta terdiri dari 53 jenis pekerjaan seperti pada tabel di bawah ini Tabel Kematian Berdasarkan Jenis Pekerjaan di DKI Jakarta, Tahun 2015 Jenis Pekerjaan Laki-Laki Perempuan Total Prosentase Mengurus Rumah Tangga ,63 Karyawan Swasta ,69 Wiraswasta ,14 Pensiunan ,61 Belum/Tidak Bekerja ,16 Buruh Harian Lepas ,16 Pedagang ,07 Pelajar/Mahasiswa ,47 Pegawai Negeri Sipil ,51 Guru ,87 Sopir ,79 Lainnya ,72 Tentara Nasional Indonesia ,30 Nelayan/Perikanan ,22 Kepolisian RI ,19 Karyawan BUMN ,18 Dosen ,16 Pelaut ,14 Dokter ,10 Wartawan ,08 Petani/Pekebun ,07 Tukang Jahit ,06 Karyawan Honorer ,06 Pengacara ,06 (blank) ,06 Pendeta ,05 Seniman ,05 Perawat ,04 Mekanik ,03 Perdagangan ,03 Buruh Tani/Perkebunan ,03 Industri ,03 Karyawan BUMD ,02 Konstruksi ,02 Pembantu Rumah Tangga ,02 Ustadz/Mubaligh ,02 Bidan 9 9 0,02 Konsultan 9 9 0,02 Transportasi 8 8 0,02 Biarawati 6 6 0,01 Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Provinsi DKI Jakarta 48

49 Anggota DPR-RI 5 5 0,01 Pastor 5 5 0,01 Arsitek 4 4 0,01 Pilot 4 4 0,01 Notaris 3 3 0,01 Tukang Listrik 3 3 0,01 Apoteker ,00 Buruh Nelayan/Perikanan 2 2 0,00 Imam Mesjid 2 2 0,00 Akuntan 1 1 0,00 Anggota Kabinet 1 1 0,00 Anggota MK 1 1 0,00 Juru Masak 1 1 0,00 Peneliti 1 1 0,00 Penterjemah 1 1 0,00 Tabib 1 1 0,00 Tukang Las/Pandai Besi 1 1 0,00 Grand Total ,00 Dari Tabel di atas, diketahui bahwa jenis pekerjaan penduduk DKI Jakarta yang meninggal Tahun 2015 yang paling banyak adalah mengurus rumah tangga sebanyak jiwa (33,63%) yang terdiri atas perempuan dan 17 jiwa laki-laki.. Kemudian disusul karyawan swasta sebanyak jiwa (19,69%), yang terdiri atas laki-laki dan perempuan. Untuk pekerjaan wiraswasta sebanyak jiwa (11,14%), terdiri atas laki-laki dan 372 perempuan. Untuk data selengkapnya dapat dilihat pada tabel diatas. Gambar 13. Kematian Berdasarkan Pekerjaan Utama di DKI Jakarta, 2015 Tahun Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Provinsi DKI Jakarta 49

50 8. Kematian Berdasarkan Status Hubungan dalam Keluarga Status hubungan dalam keluarga adalah hubungan antar masingmasing anggota dalam keluarga, meliputi suami, istri, anak, orang tua, menantu, mertua, cucu, kepala keluarga, dan famili lainnya. Pembahasan variabel ini adalah untuk mengetahui status SHDK apa yang paling banyak pada data kematian tahun 2015 ini. Berikut dibawah ini adalah tabel kematian berdasarkan SHDK. Tabel Kematian Berdasarkan Status Hubungan Dalam Keluarga Di Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015 SHDK Laki-Laki Perempuan Total Anak Cucu Famili Lain Istri Kepala Keluarga Lainnya Menantu Mertua Orang Tua Pembantu Suami Grand Total Marilah kita bahas hasil dari tabel diatas. Di tahun 2015, yang paling banyak dari yang meninggal ternyata berstatus suami yaitu berjumlah jiwa. Artinya berarti ditahun 2015 ini ada tambahan janda baru di Ibukota Jakarta ini. Sementara yang meninggal berstatus istri berjumlah jiwa. Jadi penambahan jumlah duda lebih sedikit dibandingkan penambahan jumlah janda di tahun 2015 ini. Untuk yang berstatus anak, jumlah yang meninggal ditahun ini berjumlah jiwa, terdiri atas anak laki-laki dan anak perempuan. Yang meninggal berstatus kepala keluarga berjumlah jiwa, terdiri atas kepala keluarga laki-laki dan kepala keluarga perempuan. Untuk status yang lainnya dapat dilihat sendiri pada tabel diatas. Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Provinsi DKI Jakarta 50

51 Gambar 14. Kematian Berdasarkan Status Hubungan dalam Keluarga Di DKI Jakarta Tahun Kematian Berdasarkan Penentu Kematiannya di Provinsi DKI Jakarta Informasi tentang penentu kematian (yang mengeluarkan visum) dalam SIAK, terdiri dokter, kepolisian, tenaga kesehatan lain, dan lainnya. Tabel Kematian Berdasarkan Penentu Kematiannya Di DKI Jakarta Tahun 2015 Wilayah Laki-Laki Perempuan Total Prosentase Dokter ,36 Kepolisian ,10 Lainnya ,84 Tenaga_Kesehatan_Lain ,57 (blank) ,13 Grand Total ,00 Gambar 15. Grafik Kematian berdasarkan penentu kematian di Provinsi DKI Jakarta, Tahun 2015 Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Provinsi DKI Jakarta 51

52 Tabel di atas memperlihatkan bahwa ternyata sebanyak 93,36% penentu kematiannya dilakukan oleh dokter, kemudian oleh tenaga kesehatan lain sebanyak 3,57%, oleh lainnya sebanyak 1,84%, dan kepolisian sebanyak 0,10%. Berikut adalah data kematian Tahun 2015 berdasarkan penentu kematian dan wilayah kota. Tabel Kematian berdasarkan Penentu Kematian dan Kotamadya di DKI Jakarta Tahun 2015 Row Labels Laki-Laki Perempuan Total KAB.ADM.KEP.SERIBU Dokter Lainnya 2 2 Tenaga_Kesehatan_Lain (blank) 3 3 JAKARTA PUSAT Dokter Kepolisian Lainnya Tenaga_Kesehatan_Lain (blank) JAKARTA UTARA Dokter Kepolisian Lainnya Tenaga_Kesehatan_Lain (blank) JAKARTA BARAT Dokter Kepolisian Lainnya Tenaga_Kesehatan_Lain (blank) JAKARTA SELATAN Dokter Kepolisian 6 6 Lainnya Tenaga_Kesehatan_Lain (blank) JAKARTA TIMUR Dokter Kepolisian Lainnya Tenaga_Kesehatan_Lain (blank) Grand Total Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Provinsi DKI Jakarta 52

53 Berdasarkan kota/kabupaten, Jakarta Timur merupakan kota dimana penentu kematiannya dilakukan oleh dokter merupakan yang tertinggi jumlahnya dibandingkan dengan kota lainnya, yaitu berjumlah jiwa. Sementara Jakarta Selatan menyusul di urutan kedua dengan jumlah angka kematian yang penentu kematiannya dilakukan oleh dokter sebesar jiwa. Kemudian disusul Jakarta Barat sebanyak jiwa, Jakarta Utara sebanyak jiwa dan Jakarta Pusat sebanyak jiwa. 10. Kematian Bayi di Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015 Kematian bayi adalah kematian yang terjadi antara saat setelah bayi lahir sampai bayi belum berusia tepat satu tahun (di bawah satu tahun). Banyak faktor yang dikaitkan dengan kematian bayi. Secara garis besar, dari sisi penyebabnya, kematian bayi ada dua macam yaitu endogen dan eksogen. 1) Kematian bayi endogen atau yang umum disebut dengan kematian neonatal; adalah kematian bayi yang terjadi pada bulan pertama setelah dilahirkan, dan umumnya disebabkan oleh faktor-faktor yang dibawa anak sejak lahir, yang diperoleh dari orang tuanya pada saat konsepsi atau didapat selama kehamilan. 2) Kematian bayi eksogen atau kematian post neo-natal, adalah kematian bayi yang terjadi setelah usia satu bulan sampai menjelang usia satu tahun yang disebabkan oleh faktor-faktor yang bertalian dengan pengaruh lingkungan luar. Angka Kematian Bayi menggambarkan keadaan sosial ekonomi masyarakat di Provinsi DKI Jakarta. Kegunaan Angka Kematian Bayi untuk pengembangan perencanaan berbeda antara kematian neo-natal dan kematian bayi yang lain. Karena kematian neo-natal disebabkan oleh faktor endogen yang berhubungan dengan kehamilan maka programprogram untuk mengurangi jumlah kematian neo-natal adalah yang bersangkutan dengan program pelayanan kesehatan Ibu hamil, misalnya program pemberian pil besi dan suntikan anti tetanus. Sedangkan jumlah Kematian Post-Neo Natal dan jumlah Kematian Anak serta Kematian Balita dapat berguna untuk mengembangkan program imunisasi, serta program-program pencegahan penyakit menular terutama pada anakanak, program penerangan tentang gisi dan pemberian makanan sehat untuk anak dibawah usia 5 tahun. Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Provinsi DKI Jakarta 53

54 Jumlah Kematian Bayi di Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015 tergambar dalam Tabel berikut. Tabel Jumlah Kematian Bayi (usia < 1 tahun) Berdasarkan Jenis Kelamin di DKI Jakarta Tahun 2015 Wilayah Laki-Laki Perempuan Total Prosentase KAB.ADM.KEP.SERIBU ,35 JAKARTA PUSAT ,84 JAKARTA UTARA ,17 JAKARTA BARAT ,48 JAKARTA SELATAN ,67 JAKARTA TIMUR ,49 Grand Total ,00 Untuk kematian bayi dengan usia 0 tahun atau di bawah usia 1 tahun, pada tahun 2015 berjumlah kematian dengan rincian 614 bayi laki-laki dan 534 bayi perempuan. Kematian bayi paling banyak terjadi di Jakarta Timur dengan jumlah 350 bayi (30,49%), lalu disusul di Jakarta Utara dengan jumlah 289 bayi (25,17%) dan Jakarta Barat 281 bayi (24,48%). Sementara Jumlah paling sedikit terjadi di Kep. Seribu sebanyak 4 bayi (0,35%) dan Jakarta Pusat 113 bayi (9,84%). Berdasarkan kecamatan, 10 kecamatan teratas dengan jumlah kematian bayi tertinggi di tahun 2015 adalah Kec. Kalideres (85 bayi), Kec. Cilincing (83 bayi), Tanjung Priok (80 bayi), Koja (71 bayi), Jatinegara (58 bayi), Cakung (49 bayi), Duren Sawit (44 bayi), Pasar Rebo (42 bayi), Kembangan (41 bayi) dan Ciracas (40 bayi). Dari 10 kecamatan teratas tersebut, terlihat bahwa Jakarta Utara, Jakarta Barat dan Jakarta Timur perlu mendapatkan perhatian khusus agar angka kematian bayi dapat ditekan. Sementara jika jumlah kematian bayi dirinci lebih spesifik lagi menurut kelurahan, berikut adalah rinciannya. Tabel Kelurahan Tertinggi Jumlah kematian Bayinya tahun 2015 KAB KELURAHAN LK PR Total JAKBAR SEMANAN JAKUT KALI BARU JAKTIM BIDARA CINA JAKUT LAGOA JAKBAR MERUYA SELATAN JAKBAR MAPHAR JAKTIM KALISARI JAKUT KAPUK JAKUT PAPANGGO JAKUT KEBON BAWANG Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Provinsi DKI Jakarta 54

55 JAKTIM PENGGILINGAN JAKUT SUNTER AGUNG JAKUT TUGU SELATAN JAKUT SEMPER TIMUR JAKBAR KOTA BAMBU UTARA Terlihat dari tabel diatas bahwa dari 15 kelurahan dengan jumlah kematian bayi tertinggi di tahun 2015, kelurahan di Jakarta Barat dan Jakarta Utara mendominasi di urutan atas. Semanan merupakan kelurahan teratas dengan jumlah kematian bayi terbanyak yaitu 63 bayi. Lalu disusul Kel. Kalibaru dengan 41 kematian bayi dan Bidara Cina dengan 28 kematian bayi. Untuk data selengkapnya dapat dilihat pada tabel diatas. Sekarang kita coba untuk mengetahui apa saja penyebab utama dari kematian bayi di tahun 2015 ini. Tabel Kematian Bayi dan Penyebabnya di Provinsi DKI Jakarta, Tahun 2015 Penyebab Kematian Laki-Laki Perempuan Total Prosentase Kecelakaan 1 1 0,09 Lainnya ,94 Sakit Biasa ,83 Wabah_Penyakit ,22 (blank) ,92 Grand Total ,00 Dari data diatas terlihat bahwa penyebab utama dari kematian bayi adalah karena sakit yaitu berjumlah 882 bayi atau sekitar 76,83% dari total kematian bayi yang berjumlah jiwa. Kemudian penyebab berikutnya adalah karena lainnya sebanyak 206 jiwa (17,94%). Sementara karena wabah penyakit sebanyak 14 jiwa. Untuk kematian bayi karena sakit sangat disayangkan kami belum dapat menyajikan secara detail jenis penyakitnya dikarenakan memang didatabase tidak ada informasi jenis penyakitnya secara detail. Padahal informasi ini akan sangat bermanfaat untuk perbaikan pelayanan kesehatan agar jumlah kematian bayi dapat diturunkan. Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Provinsi DKI Jakarta 55

56 11. Angka Kematian Bayi (Infant Mortality Rate/IMR) di Provinsi DKI Jakarta Yang dimaksud dengan angka kematian bayi (IMR) adalah jumlah kematian bayi usia dibawah 1 tahun per 1000 kelahiran hidup dalam tahun tertentu. Total jumlah kelahiran hidup di Tahun 2015 di Provinsi DKI Jakarta sebanyak jiwa dan jumlah kematian bayi di Tahun 2015 sebanyak jiwa. Dengan demikian angka kematian bayi Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015 adalah 7,85. Artinya, di setiap kelahiran hidup terdapat 7-8 bayi yang meninggal. Tabel dibawah adalah data jumlah kematian bayi dan jumlah kelahiran di Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015 berdasarkan kota/kabupaten. Tabel Angka Kematian Bayi Berdasarkan Jenis Kelamin dan Kota/Kab di Provinsi DKI Jakarta, Tahun 2015 KOTA/KAB JUMLAH KELAHIRAN JUMLAH KEMATIAN BAYI ANGKA KEMATIAN BAYI Lki Pr Lk + Pr Lki Pr Lk + Pr Lk Pr Lk + Pr JP ,25 9,11 3,75 JU ,07 10,87 5,73 JB ,14 7,77 4,74 JS ,78 3,61 1,97 JT ,83 7,57 4,56 KEP.SERIBU ,62 15,96 10,93 Total ,11 7,57 7,85 Sumber : Data SIAK Operasional Disdukcapil Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015 Dari Tabel dan Gambar di bawah terlihat bahwa berdasarkan kota/kabupaten, Kab. Kep. Seribu merupakan kota dengan IMR tertinggi yakni 10,93, disusul Jakarta Utara dengan IMR 5,73 dan Jakarta Barat dengan IMR 4,74. Sedangkan Jakarta Selatan angka kematian bayinya adalah yang paling kecil, yaitu 1,97. Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Provinsi DKI Jakarta 56

57 Gambar 16. IMR Berdasarkan Kota/Kab di Provinsi DKI Jakarta, Tahun 2015 Sumber : Data SIAK Operasional Disdukcapil Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015 Berdasarkan kecamatan, Kecamatan Taman Sari merupakan kecamatan dengan IMR tertinggi yakni 21,74 disusul Kecamatan Tanah Abang dengan IMR 15,09, dan Kecamatan Kalideres dengan IMR 14,15. Sedangkan Kecamatan Mampang Prapatan merupakan kecamatan dengan IMR terrendah yaitu 1,45, lalu kecamatan Cilandak dengan IMR 1,47 dan dan kecamatan Pancoran dengan IMR 2,19. Gambar 17. Kecamatan dengan IMR Tertinggi dan Terendah di Provinsi DKI Jakarta, Tahun 2015 Sumber : Data SIAK Operasional Disdukcapil Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015 Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Provinsi DKI Jakarta 57

58 Gambar 18. Kelurahan dengan IMR Tertinggi di Provinsi DKI Jakarta, Tahun 2015 Sumber : Data SIAK Operasional Disdukcapil Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015 Grafik di atas memperlihatkan bahwa berdasarkan kelurahan, Kelurahan Maphar merupakan kelurahan dengan IMR tertinggi yakni 91,32, disusul Kelurahan Semanan dengan IMR 49,45, dan Kelurahan Bidara Cina dengan IMR 45,53. Dari 267 kelurahan di Provinsi DKI Jakarta, 46 kelurahan di antaranya tidak terjadi kematian bayi (IMR=0). 12. Jumlah Kematian Bayi Baru Lahir (Neonatal) di Provinsi DKI Jakarta Yang dimaksud dengan angka kematian bayi baru lahir adalah jumlah kematian bayi baru lahir yang terjadi sebelum usia 1 bulan atau 28 hari per 1000 kelahiran pada tahun tertentu. NNDR = Jumlah Kematian Bayi Umur < 1 Bulan X 1000 Banyaknya Kelahiran Jumlah kematian bayi baru lahir (kurang dari 1 bulan) di Provinsi DKI Jakarta pada tahun 2015 sebanyak 774 jiwa dan jumlah kelahiran pada Tahun 2015 sebanyak jiwa. dengan demikian Angka Kematian Bayi di Provinsi DKI Jakarta pada Tahun 2015 adalah sebesar 5,29, artinya di setiap kelahiran hidup, 5 di antaranya meninggal sebelum berusia 1 bulan. Berikut dibawah ini adalah angka kematian bayi neonatal (kurang dari 1 bulan) yang terjadi selama tahun 2015 di Provinsi DKI Jakarta. Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Provinsi DKI Jakarta 58

59 Tabel Jumlah Kematian Bayi Neonatal di Provinsi DKI Jakarta, Tahun 2015 KOTA/KAB JUMLAH KELAHIRAN JUMLAH KEMATIAN NEONATAL NNDR Lk Pr Lk+Pr Lk Pr Lk+Pr Lk Pr Lk+Pr JAKARTA PUSAT ,88 6,28 2,88 JAKARTA UTARA ,14 7,33 4,14 JAKARTA BARAT ,47 5,02 3,47 JAKARTA SELATAN ,07 2,36 1,07 JAKARTA TIMUR ,01 4,80 3,01 KAB.KEP.SERIBU ,00 10,64 5,46 Grand Total ,90 4,96 5,29 Sumber : Data SIAK Operasional Disdukcapil Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015 Dari Tabel di atas, terlihat bahwa Kab. Kep. Seribu merupakan kota dengan tingkat kematian bayi neonatal (NNDR) tertinggi yaitu 5,46, disusul Kota Administrasi Jakarta Utara dengan NNDR 4,14, dan Kota Administrasi Jakarta Barat dengan NNDR 3,47. Lalu disusul Kota Jakarta Timur dengan NNDR sebesar 3,01, Jakarta Pusat dengan angka NNDR sebesar 2,88 dan paling kecil adalah Jakarta Selatan dengan angka NNDR sebesar 1,07. Gambar 19. NNDR Berdasarkan Kota/Kab di Provinsi DKI Jakarta, 2015 Sumber : Data SIAK Operasional Disdukcapil Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015 Sedangkan berdasarkan kecamatan, Kecamatan Taman Sari merupakan kecamatan dengan tingkat kematian bayi neonatal (NNDR) tertinggi yaitu 19,76 disusul Kecamatan Tanah Abang dengan NNDR 12,50, dan Kecamatan Jatinegara dengan NNDR 10,27. Data selengkapnya tentang NNDR di setiap kecamatan di Provinsi DKI Jakarta pada Tahun 2015 tersaji dalam Tabel berikut. Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Provinsi DKI Jakarta 59

60 Tabel Jumlah Kematian Bayi Neonatal Berdasarkan Kecamatan di Provinsi DKI Jakarta, Tahun 2015 Jumlah Kelahiran Jumlah Kematian AKB Neonatal Kecamatan LK PR TOTAL LK PR TOTAL LK PR TOTAL KEP. SERIBU SLT ,00 11,90 6,13 KEP. SERIBU UTR ,00 9,62 4,93 CEMPAKA PUTIH ,65 1,93 1,78 GAMBIR ,34 3,51 5,38 JOHAR BARU ,28 4,65 4,46 KEMAYORAN ,47 1,27 2,98 MENTENG ,60 7,95 5,67 SAWAH BESAR ,11 4,18 5,21 SENEN ,72 8,93 8,33 TANAH ABANG ,67 16,28 12,50 CILINCING ,82 8,61 8,72 KELAPA GADING ,58 3,83 4,76 KOJA ,96 11,43 9,06 PADEMANGAN ,06 3,65 4,38 PENJARINGAN ,62 4,00 5,35 TANJUNG PRIOK ,78 6,88 8,88 CENGKARENG ,28 2,52 3,94 GROGOLPETAMBURAN ,24 2,13 4,21 KALI DERES ,43 7,08 8,33 KEBON JERUK ,24 3,00 3,12 KEMBANGAN ,74 7,87 7,28 PALMERAH ,95 5,49 6,25 TAMAN SARI ,99 20,60 19,76 TAMBORA ,32 1,75 3,08 CILANDAK ,73 1,49 1,10 JAGAKARSA ,79 1,34 2,10 KEBAYORAN BARU ,04 3,48 2,20 KEBAYORAN LAMA ,66 2,04 3,41 MAMPANG PRAPATAN ,95 0,00 0,48 PANCORAN ,00 4,49 2,19 PASAR MINGGU ,60 2,97 2,77 PESANGGRAHAN ,00 1,80 0,87 SETIA BUDI ,00 3,03 1,44 TEBET ,87 3,98 3,93 CAKUNG ,36 3,28 3,86 CIPAYUNG ,11 2,62 3,37 CIRACAS ,96 6,78 6,87 DUREN SAWIT ,91 2,25 4,67 JATINEGARA ,97 10,59 10,27 KRAMAT JATI ,55 3,82 4,19 MAKASAR ,61 5,34 4,97 MATRAMAN ,83 1,65 2,78 Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Provinsi DKI Jakarta 60

61 PASAR REBO ,23 8,95 9,09 PULO GADUNG ,01 4,28 4,14 Grand Total ,60 4,96 5,29 Sumber : Data SIAK Operasional Disdukcapil Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015 Gambar 20. Kecamatan dengan NNDR Tertinggi di Provinsi DKI Jakarta, 2015 Sumber : Data SIAK Operasional Disdukcapil Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015 Adapun NNDR berdasarkan kelurahan, Kelurahan Maphar merupakan kelurahan dengan tingkat kematian bayi neonatal (NNDR) tertinggi yaitu 41,40, disusul Kelurahan Bidara Cina dengan NNDR 35,77, dan Kelurahan Semanan dengan NNDR 32,97. Data selengkapnya tentang NNDR di setiap kelurahan di Provinsi DKI Jakarta pada Tahun 2015 tersaji dalam Tabel berikut. Gambar 21. Sepuluh Kelurahan dengan NNDR Tertinggi di Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015 Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Provinsi DKI Jakarta 61

62 13. Angka kematian Bayi Lepas Baru Lahir (Post Neonatal) Adalah jumlah kematian anak umur 1 bulan sampai kurang dari 1 tahun per 1000 kelahiran anak, diformulasikan dengan rumus : P-NNDR = Jumlah kematian bayi umur 1 bulan s/d < 1 tahun x 1000 Banyaknya Kelahiran Berikut adalah data kematian bayi post neonatal yang terjadi selama tahun Tabel Jumlah kematian Bayi Post Neonatal di Provinsi DKI Jakarta KOTA/KAB JUMLAH KELAHIRAN Post Neonatal P-NNDR Lk Pr Lk+Pr Lk Pr Lk+Pr Lk Pr Lk+Pr JAKARTA PUSAT ,67 2,84 2,24 JAKARTA UTARA ,08 3,55 3,30 JAKARTA BARAT ,44 2,76 2,60 JAKARTA SELATAN ,73 1,25 1,50 JAKARTA TIMUR ,00 2,76 2,89 KAB.KEP.SERIBU ,62 5,32 5,46 Grand Total ,51 2,61 2,56 Sumber : Data SIAK Operasional Disdukcapil Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015 Berdasarkan data tersebut, maka nilai P-NNDR untuk Provinsi DKI Jakarta dapat dihitung berdasarkan rumus diatas. P-NNDR = 374 X = 2,56 Ini artinya bahwa di Provinsi DKI Jakarta pada tahun 2015 terdapat 2 sampai 3 kematian bayi post neonatal setiap 1000 kelahiran. Berikut dibawah ini adalah grafik P-NNDR di setiap Kotamadya di Provinsi DKI Jakarta. Berdasarkan kotamadya, nilai P-NNDR tertinggi terdapat di Kep. Seribu yaitu sebesar 5,46. Artinya di Kep. Seribu terdapat 5-6 kematian bayi post neonatal selama tahun Kemudian disusul Jakarta Utara sebesar 3,30, lalu Jakarta Timur 2,89, Jakarta barat sebesar 2,6, Jakarta Pusat 2,24 dan Jakarta Selatan 1,50 Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Provinsi DKI Jakarta 62

63 Gambar 22. Angka Kematian Bayi Post Neonatal berdasarkan Kota tahun 2015 Sementara berikut dibawah ini adalah tabel nilai P-NNDR berdasarkan kecamatan di Provinsi DKI Jakarta selama tahun Gambar 23. Kecamatan dengan nilai P-NNDR tertinggi di Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015 Sumber : Data SIAK Operasional Disdukcapil Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015 Berdasarkan gambar diatas, kecamatan dengan nilai P-NNDR tertinggi di Provinsi DKI Jakarta adalah Kecamatan Kep. Seribu Selatan, yaitu sebesar 6,13%. Lalu disusul Kecamatan Kalideres sebesar 6,73 dan kecamatan Senen 5,77. Data selengkapnya dapat dilihat sendiri seperti pada tabel dan grafik diatas. Berikut dibawah ini adalah nilai P-NNDR di kelurahan di Provinsi DKI Jakarta. Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Provinsi DKI Jakarta 63

64 Berdasarkan kelurahan, nilai P-NNDR tertinggi terdapat di kelurahan P.Harapan, yaitu sebesar 32,26. Artinya terdapat 32 kematian bayi post neonatal setiap 1000 kelahiran hidup selama tahun Suatu jumlah yang cukup tinggi, apalagi jika dibandingkan dengan nilai P-NNDR Provinsi DKI Jakarta yang hanya sebesar 2,56. Tentunya ini perlu mendapat perhatian khusus dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, khususnya dinas kesehatan. Kemudian kelurahan dengan nilai P-NNDR tertinggi berikutnya adalah Kelurahan Semanan sebesar 16,48 dan Kelurahan Paseban dengan nilai 14,71. Gambar 24. Kelurahan dengan nilai P-NNDR tertinggi tahun 2015 Sumber : Data SIAK Operasional Disdukcapil Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015 Sementara jika berdasarkan penyebabnya, kematian bayi neonatal paling banyak karena sakit biasa (321 jiwa), wabah penyakit (6 jiwa), dan penyebab lainnya (46 jiwa). Untuk selengkapnya dapat dilihat dari tabel dibawah ini. Tabel Kematian bayi neonatal berdasarkan penyebabnya di Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015 Penyebab Kematian Laki-Laki Perempuan Total Prosentase Lainnya ,30 Sakit Biasa ,83 Wabah Penyakit ,60 (blank) 1 1 0,27 Grand Total ,00 Sumber : Database Operasional Disdukcapil Prov.DKI Jakarta, Tahun 2015 Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Provinsi DKI Jakarta 64

65 14. Jumlah Kematian Anak di Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015 Yang dimaksud dengan anak (1-4 tahun) disini adalah penduduk yang berusia satu sampai menjelang 5 tahun atau tepatnya 1 sampai dengan 4 tahun 11 bulan 29 hari. Angka Kematian Anak mencerminkan kondisi kesehatan lingkungan yang langsung mempengaruhi tingkat kesehatan anak. Angka kematian anak akan tinggi bila terjadi keadaan salah gizi atau gizi buruk, kebersihan diri dan kebersihan yang buruk, tingginya prevalensi penyakit menular pada anak, atau kecelakaan yang terjadi di dalam atau di sekitar rumah (Budi Utomo, 1985). Jumlah kematian anak (1-4 tahun) di Provinsi DKI Jakarta pada Tahun 2015 berjumlah 270 jiwa. Kematian terbanyak terdapat di Jakarta Timur (111 jiwa), dan paling sedikit terjadi di Jakarta Pusat (26 jiwa). Tabel Jumlah Kematian Usia 1 4 Tahun berdasarkan jenis kelamin dan Kotamadya di Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015 Wilayah Laki-Laki Perempuan Total Prosentase KAB.ADM.KEP.SERIBU 3 3 0,28 JAKARTA PUSAT ,39 JAKARTA UTARA ,94 JAKARTA BARAT ,91 JAKARTA SELATAN ,20 JAKARTA TIMUR ,28 Grand Total ,00 Gambar 25. Grafik Jumlah Kematian Anak Di Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015 Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Provinsi DKI Jakarta 65

66 Berdasarkan tabel diatas terlihat jumlah kematian anak laki-laki lebih besar (56 persen) dibandingkan dengan jumlah kematian usia anak perempuan (44 persen). Jika kematian anak dirinci berdasarkan kota/kabupaten, Kota Jakarta Timur merupakan wilayah dengan jumlah kematian anak tertinggi sebesar 34,28 persen (363 jiwa), disusul Jakarta Barat sebesar 21,91% (232 jiwa). Sedangkan Kab.Kep.Seribu merupakan kabupaten dengan jumlah kematian anak paling sedikit yakni sebesar 3 jiwa (0,28%). Jika berdasarkan kecamatan, kematian anak paling banyak tercatat di Kec. Cilincing dan Jatinegara dengan jumlah masing-masing 57 jiwa. Lalu disusul Kec. Kalideres dengan 55 jiwa, Cakung dan Koja masing-masing 53 jiwa. Peringkat 10 teratas kecamatan dengan jumlah kematian anak terbanyak dapat dilihat seperti pada tabel dibawah ini. Tabel Kecamatan dengan Jumlah Kematian Anak terbanyak tahun 2015 Kecamatan Laki-Laki Perempuan Grand Total CILINCING JATINEGARA KALI DERES CAKUNG KOJA CENGKARENG DUREN SAWIT TANJUNG PRIOK KRAMAT JATI PULO GADUNG Sementara jika berdasarkan kelurahan, paling banyak kematian anak tercatat di Kel. Semanan (40 jiwa), Kel. Penggilingan (21 jiwa), dan Meruya Selatan (17 jiwa). Berikut dibawah ini adalah tabel 10 kelurahan teratas dengan jumlah kematian anak terbanyak di tahun Semoga dapat membawa manfaat bagi stake holders terkait dalam melakukan perbaikan-perbaikan kesehatan masyarakat. Tabel Kelurahan dengan Jumlah Kematian Anak terbanyak tahun 2015 Kelurahan Laki-Laki Perempuan Total SEMANAN PENGGILINGAN MERUYA SELATAN CIPINANG BESAR UTARA TUGU UTARA KALI BARU KRAMAT JATI SEMPER TIMUR LAGOA Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Provinsi DKI Jakarta 66

67 Sementara jika dikorelasikan kematian anak dengan penyebab kematiannya, di dapat data sebagai berikut. Tabel Kematian Anak berdasarkan Penyebabnya di Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015 Penyebab Kematian Laki-Laki Perempuan Total Prosentase Kecelakaan ,85 Lainnya ,10 Sakit Biasa ,69 Wabah_Penyakit ,98 (blank) 4 4 0,38 Grand Total ,00 Sumber : Database Operasional Disdukcapil Prov.DKI Jakarta Tahun 2015 Jika berdasarkan penyebabnya, kematian anak tahun 2015 terbanyak disebabkan oleh sakit biasa, yaitu sebanyak 918 jiwa (86,69%), lalu disusul oleh penyebab lainnya sebanyak 107 jiwa (10,10%) dan karena wabah penyakit 21 jiwa (2,2%). 15. Jumlah Kematian Balita di Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015 Balita atau bawah lima tahun adalah semua anak termasuk bayi yang baru lahir, yang berusia 0 sampai menjelang tepat 5 tahun (4 tahun, 11 bulan, 29 hari). Pada umumnya ditulis dengan notasi 0-4 tahun. Sedangkan Angka Kematian Balita adalah jumlah kematian anak berusia 0-4 tahun selama satu tahun tertentu per 1000 anak umur yang sama pada pertengahan tahun itu (termasuk kematian bayi). Berdasarkan data yang ada, jumlah kematian balita tahun 2015 berjumlah jiwa. Tabel Jumlah Kematian Balita berdasarkan Jenis Kelamin dan Kotamadya di Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015 Wilayah Laki-Laki Perempuan Total Prosentase KAB.ADM.KEP.SERIBU ,32 JAKARTA PUSAT ,10 JAKARTA UTARA ,70 JAKARTA BARAT ,24 JAKARTA SELATAN ,32 JAKARTA TIMUR ,31 Grand Total ,00 Sumber : Database Operasional Disdukcapil Prov.DKI Jakarta Tahun 2015 Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Provinsi DKI Jakarta 67

68 Tabel di atas menunjukkan bahwa jumlah kematian Balita laki-laki (1.213 jiwa) lebih besar jika dibandingkan dengan jumlah kematian Balita perempuan (994 jiwa). Gambar 26. Grafik Kematian Balita di Provinsi DKI Jakarta, Tahun 2015 Berdasarkan kota/kabupaten, jumlah kematian Balita tertinggi di Kota Adm. Jakarta Timur sebesar 713 jiwa atau 32,31 persen, disusul Jakarta Barat sebesar 513 jiwa atau 23,24 persen, Jakarta Utara sebesar 479 jiwa atau 21,70 persen, Jakarta Selatan sebesar 272 jiwa atau 12,32 persen, Jakarta Pusat dengan jumlah kematian Balita sebanyak 223 anak (10,10 %). Jika dirinci berdasarkan kecamatan, Kec. Cilincing dan Kec. Kalideres merupakan kecamatan dengan jumlah kematian balita terbanyak, yaitu masing-masing berjumlah 140 Jiwa. Kemudian disusul kec. Koja dengan jumlah 124 jiwa dan Kec. Tanjung Priok dengan 120 jiwa. Berikut data kecamatan teratas dengan jumlah kematian balita terbanyak. Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Provinsi DKI Jakarta 68

DATA SURAT KETERANGAN DOMISILI SEMENTARA TAHUN 2014

DATA SURAT KETERANGAN DOMISILI SEMENTARA TAHUN 2014 DATA SURAT KETERANGAN DOMISILI SEMENTARA TAHUN 2014 TAHUN NAMA PROVINSI NAMA KABUPATEN KOTA NAMA KECAMATAN NAMA KELURAHAN LAKI-LAKI PEREMPUAN 2014 PROVINSI DKI JAKARTA KAB.ADM.KEP.SERIBU KEP. SERIBU UTR

Lebih terperinci

DATA JUMLAH KEPALA KELUARGA PROVINSI DKI JAKARTA TAHUN 2014

DATA JUMLAH KEPALA KELUARGA PROVINSI DKI JAKARTA TAHUN 2014 DATA JUMLAH KEPALA KELUARGA PROVINSI DKI JAKARTA TAHUN 2014 TAHUN NAMA PROVINSI NAMA KABUPATEN/KOTA NAMA KECAMATAN NAMA KELURAHAN JUMLAH KK JUMLAH KK LAKI-LAKI PEREMPUAN 2014 PROVINSI DKI JAKARTA KAB.ADM.KEP.SERIBU

Lebih terperinci

NAMA WAJIB KTP WAJIB KTP TAHUN NAMA PROVINSI NAMA KECAMATAN NAMA KELURAHAN KABUPATEN/KOTA LAKI-LAKI PEREMPUAN

NAMA WAJIB KTP WAJIB KTP TAHUN NAMA PROVINSI NAMA KECAMATAN NAMA KELURAHAN KABUPATEN/KOTA LAKI-LAKI PEREMPUAN TAHUN NAMA PROVINSI NAMA WAJIB KTP WAJIB KTP NAMA KECAMATAN NAMA KELURAHAN KABUPATEN/KOTA LAKI-LAKI PEREMPUAN 2013 PROVINSI DKI JAKARTA KAB.ADM.KEP.SERIBU KEP. SERIBU UTR P. PANGGANG 2094 2002 2013 PROVINSI

Lebih terperinci

DATA KEPADATAN PENDUDUK PROVINSI DKI JAKARTA TAHUN 2014

DATA KEPADATAN PENDUDUK PROVINSI DKI JAKARTA TAHUN 2014 DATA KEPADATAN PENDUDUK PROVINSI DKI JAKARTA TAHUN 2014 TAHUN NAMA PROVINSI NAMA KABUPATEN/KOTA NAMA KECAMATAN NAMA KELURAHAN LUAS WILAYAH (KM2) KEPADATAN (JIWA/KM2) 2014 PROVINSI DKI JAKARTA KAB.ADM.KEP.SERIBU

Lebih terperinci

DATA PENDUDUK PROVINSI DKI JAKARTA BERDASARKAN WAJIB KTP TAHUN 2014

DATA PENDUDUK PROVINSI DKI JAKARTA BERDASARKAN WAJIB KTP TAHUN 2014 DATA PENDUDUK PROVINSI DKI JAKARTA BERDASARKAN WAJIB KTP TAHUN 2014 TAHUN NAMA PROVINSI NAMA KABUPATEN/KOTA NAMA KECAMATAN NAMA KELURAHAN WAJIB KTP LAKI-LAKI WAJIB KTP PEREMPUAN 2014 PROVINSI DKI JAKARTA

Lebih terperinci

HASIL PEROLEHAN SUARA PEMILIHAN UMUM GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR DI TINGKAT KELURAHAN SE PROVINSI DKI JAKARTA TAHUN 2012

HASIL PEROLEHAN SUARA PEMILIHAN UMUM GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR DI TINGKAT KELURAHAN SE PROVINSI DKI JAKARTA TAHUN 2012 HASIL PEROLEHAN AN UMUM GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR DI TINGKAT SE PROVINSI DKI JAKARTA TAHUN 20 1 2 3 4 5 6 1 P. PANGGANG 10 4.029 3.049 980 48 3 3.100 76,94 1.668 54,85 20 0,66 210 6,91 587 19,30 33 1,09

Lebih terperinci

DATA JUMLAH PENDUDUK BERDASARKAN AGAMA TAHUN 2014

DATA JUMLAH PENDUDUK BERDASARKAN AGAMA TAHUN 2014 DATA JUMLAH PENDUDUK BERDASARKAN AGAMA TAHUN 2014 TAHUN NAMA PROVINSI NAMA KABUPATEN/KOTA NAMA KECAMATAN NAMA KELURAHAN Islam Kristen Katholik Hindu Budha Khonghuchu Aliran Kepercayaan 2014 PROVINSI DKI

Lebih terperinci

HASIL PEROLEHAN SUARA PEMILIHAN UMUM GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR DI TINGKAT KELURAHAN SE PROVINSI DKI JAKARTA TAHUN 2012 PUTARAN KEDUA

HASIL PEROLEHAN SUARA PEMILIHAN UMUM GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR DI TINGKAT KELURAHAN SE PROVINSI DKI JAKARTA TAHUN 2012 PUTARAN KEDUA HASIL PEROLEHAN AN UMUM GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR DI TINGKAT KELURAHAN SE PROVINSI DKI JAKARTA TAHUN 2012 PUTARAN KEDUA NO KELURAHAN TPS PASANGAN CALON 1 3 1 P. PANGGANG 10 4.051 2.861 1.190 27 1 2.889

Lebih terperinci

REKAPITULASI KINERJA HARIAN 22-Sep-16 NO Lokasi Nilai Freq. Kepuasan (%) Koefisien Nilai Akhir 1 Kelurahan Palmerah ,0 1.

REKAPITULASI KINERJA HARIAN 22-Sep-16 NO Lokasi Nilai Freq. Kepuasan (%) Koefisien Nilai Akhir 1 Kelurahan Palmerah ,0 1. REKAPITULASI KINERJA HARIAN 22-Sep-16 NO Lokasi Nilai Freq. Kepuasan (%) Koefisien Nilai Akhir 1 Kelurahan Palmerah 1837 397 92.54 2,0 1.581 2 Kota Administrasi Jakarta Timur 1521 309 98.44 2,0 1.335 3

Lebih terperinci

REKAPITULASI KINERJA HARIAN 21-Sep-16 NO Lokasi Nilai Freq. Kepuasan (%) Koefisien Nilai Akhir 1 Kelurahan Palmerah ,0 1.

REKAPITULASI KINERJA HARIAN 21-Sep-16 NO Lokasi Nilai Freq. Kepuasan (%) Koefisien Nilai Akhir 1 Kelurahan Palmerah ,0 1. REKAPITULASI KINERJA HARIAN 21-Sep-16 NO Lokasi Nilai Freq. Kepuasan (%) Koefisien Nilai Akhir 1 Kelurahan Palmerah 2226 460 96.78 2,0 1.897 2 Kota Administrasi Jakarta Selatan 1474 300 98.26 2,0 1.298

Lebih terperinci

HASIL PEROLEHAN SUARA PEMILIHAN UMUM GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR DI TINGKAT KELURAHAN SE PROVINSI DKI JAKARTA TAHUN 2012 PUTARAN KEDUA

HASIL PEROLEHAN SUARA PEMILIHAN UMUM GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR DI TINGKAT KELURAHAN SE PROVINSI DKI JAKARTA TAHUN 2012 PUTARAN KEDUA HASIL PEROLEHAN AN UMUM GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR DI TINGKAT KELURAHAN SE PROVINSI DKI JAKARTA TAHUN 2012 PUTARAN KEDUA NO KELURAHAN TPS DLM DPT PASANGAN CALON 1 3 TIDAK 1 P. PANGGANG 10 4.051 2.861

Lebih terperinci

Poverty Map of Jakarta Poverty Headcount Poverty Headcount Level, Code

Poverty Map of Jakarta Poverty Headcount Poverty Headcount Level, Code Province: 3100000000 D K I JAKARTA 2,204,219 8,246,736 0.0298 0.0053 District: 3171000000 JAKARTA SELATAN 458,352 1,763,159 0.0211 0.0053 3172000000 JAKARTA TIMUR 607,959 2,322,795 0.0254 0.0069 3173000000

Lebih terperinci

25 The SMERU Research Institute, January 2003

25 The SMERU Research Institute, January 2003 Province: 3100000000 D K I JAKARTA 2,204,219 8,246,736 0.2928 0.0078 District: 3171000000 JAKARTA SELATAN 458,352 1,763,159 0.2967 0.0101 3172000000 JAKARTA TIMUR 607,959 2,322,795 0.2814 0.0094 3173000000

Lebih terperinci

Poverty Map of Jakarta Monthly Per Capita Expenditure (Rupiah) Number Number

Poverty Map of Jakarta Monthly Per Capita Expenditure (Rupiah) Number Number Province: 3100000000 D K I JAKARTA 2,204,219 8,246,736 305,577.82 8,336.69 District: 3171000000 JAKARTA SELATAN 458,352 1,763,159 329,076.13 14,033.11 3172000000 JAKARTA TIMUR 607,959 2,322,795 303,242.49

Lebih terperinci

19 The SMERU Research Institute, January 2003

19 The SMERU Research Institute, January 2003 Province: 3100000000 D K I JAKARTA 2,204,219 8,246,736 0.0014 0.0003 District: 3171000000 JAKARTA SELATAN 458,352 1,763,159 0.0010 0.0003 3172000000 JAKARTA TIMUR 607,959 2,322,795 0.0012 0.0004 3173000000

Lebih terperinci

BUKU XI KODE DAN DATA WILAYAH ADMINISTRASI PEMERINTAHAN PROVINSI DKI JAKARTA

BUKU XI KODE DAN DATA WILAYAH ADMINISTRASI PEMERINTAHAN PROVINSI DKI JAKARTA BUKU XI KODE DAN DATA ADMINISTRASI PEMERINTAHAN PROVINSI DKI JAKARTA K O D E (Km) DKI JAKARTA.0. ADM. KEP. SERIBU - 0,.09 UU No. 9/00.0.0 Kepulauan Seribu Utara -.0.0.00 Pulau Panggang.0.0.00 Pulau Kelapa.0.0.00

Lebih terperinci

N A M A / J U M L A H

N A M A / J U M L A H LAMPIRAN PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN TENTANG KODE DAN DATA ADMINISTRASI PEMERINTAHAN B. KODE DAN DATA ADMINISTRASI PEMERINTAHAN PROVINSI, UPATEN/. DAN DESA/ SELURUH INDONESIA

Lebih terperinci

N A M A / J U M L A H

N A M A / J U M L A H BUKU XI PROVINSI DKI JAKARTA LAMPIRAN II PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR TENTANG KODE DAN DATA ADMINISTRASI PEMERINTAHAN KODE DAN DATA ADMINISTRASI PEMERINTAHAN PROVINSI, UPATEN/.

Lebih terperinci

DATA KELURAHAN DAN KOPERASI PENERIMA DANA BERGULIR PEMK TAHUN 2014

DATA KELURAHAN DAN KOPERASI PENERIMA DANA BERGULIR PEMK TAHUN 2014 DATA KELURAHAN DAN KOPERASI PENERIMA DANA BERGULIR PEMK TAHUN 2014 No Nama Koperasi 1 KJK PEMK Cengkareng Barat Cengkareng Barat CENGKARENG JAKARTA BARAT 2 KJK PEMK Cengkareng Timur Cengkareng Timur CENGKARENG

Lebih terperinci

HASIL PEROLEHAN SUARA PEMILIHAN UMUM GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR DI TINGKAT KELURAHAN SE PROVINSI DKI JAKARTA TAHUN 2012 PUTARAN I

HASIL PEROLEHAN SUARA PEMILIHAN UMUM GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR DI TINGKAT KELURAHAN SE PROVINSI DKI JAKARTA TAHUN 2012 PUTARAN I HASIL PEROLEHAN PEMILIHAN UMUM GUBERNUR DAN WIL GUBERNUR DI TINGKAT KELURAHAN SE PROVINSI DKI JARTA TAHUN 2012 PUTARAN I PEMILIH DPT DPT PEMILIH TID 1 4.029 3.049 3.100 P. PANGGANG 10 980 48 3 3.100 76,94

Lebih terperinci

PERBANDINGAN JUMLAH DPT, JUMLAH TPS PILPRES II TAHUN 2004 DAN PILKADA 2007 PROVINSI DKI JAKARTA

PERBANDINGAN JUMLAH DPT, JUMLAH TPS PILPRES II TAHUN 2004 DAN PILKADA 2007 PROVINSI DKI JAKARTA PERBANDINGAN, TAHUN DAN 1 PETOJO UTARA 14.391 12.074 17.918 51 27 2 PETOJO SELATAN 10.025 10.450 14.550 38 20 3 DURI PULO 17.914 15.530 19.631 68 32 4 CIDENG 13.191 11.540 15.738 50 25 5 GAMBIR 2.834 2.406

Lebih terperinci

JADWAL BIMTEK PENERAPAN TKD DINAMIS

JADWAL BIMTEK PENERAPAN TKD DINAMIS JADWAL BIMTEK PENERAPAN TKD DINAMIS No. Hari: Kamis Tanggal : 5 Februari 2015 Waktu : Pukul 07.30 s.d selesai Tempat : Ruang Rapat Serbaguna Lt.22, Gd. Balaikota SKPD/UKPD PESERTA RAPAT I II III Kota Administrasi

Lebih terperinci

KODE DAN DATA WILAYAH ADMINISTRASI PEMERINTAHAN PROVINSI DKI JAKARTA

KODE DAN DATA WILAYAH ADMINISTRASI PEMERINTAHAN PROVINSI DKI JAKARTA KODE DAN DATA ADMINISTRASI PEMERINTAHAN PROVINSI DKI JAKARTA K O D E (Km) DKI JAKARTA.0. ADM. KEP. SERIBU - 0,.0.0.0 Kepulauan Seribu Utara -.0.0.00 Pulau Panggang.0.0.00 Pulau Kelapa.0.0.00 Pulau Harapan.0.0

Lebih terperinci

PEROLEHAN SUARA CALON PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN PUTARAN I TINGKAT KELURAHAN DI DKI JAKARTA

PEROLEHAN SUARA CALON PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN PUTARAN I TINGKAT KELURAHAN DI DKI JAKARTA B H I N EK G G AL I KA PEMILIHAN 6 7 8 1 PETOJO UTARA 898 2.965 2.970 3.468 275 10.576 2 PETOJO SELATAN 863 1.934 2.395 2.803 138 8.133 3 DURI PULO 1.286 4.306 3.482 5.179 346 14.599 4 CIDENG 724 3.727

Lebih terperinci

Lampiran 1. Rekapitulasi Hasil Rembuk RW Berdasarkan Kota/Kab. Total Usulan RW 1 JAKARTA PUSAT 366 7,914 5,036,617,729,176 1,622

Lampiran 1. Rekapitulasi Hasil Rembuk RW Berdasarkan Kota/Kab. Total Usulan RW 1 JAKARTA PUSAT 366 7,914 5,036,617,729,176 1,622 Lampiran 1. Rekapitulasi Hasil Rembuk RW Berdasarkan Kota/Kab NO Wilayah RW Anggaran Usulan 1 JAKARTA PUSAT 366 7,914 5,036,617,729,176 1,622 2 JAKARTA UTARA 381 7,009 13,062,560,072,362 686 3 JAKARTA

Lebih terperinci

PEROLEHAN SUARA PARTAI POLITIK (DPR) TINGKAT KELURAHAN DI DKI JAKARTA

PEROLEHAN SUARA PARTAI POLITIK (DPR) TINGKAT KELURAHAN DI DKI JAKARTA 1 PETOJO UTARA 7 12 146 7 767 24 21 72 1.929 38 20 12 534 88 414 1.901 337 1.201 756 709 57 13 3 6 9.074 2 PETOJO SELATAN 5 7 63 14 598 27 16 14 1.366 13 12 12 558 86 215 1.524 451 926 571 510 46 5-5 7.044

Lebih terperinci

PEROLEHAN SUARA PARTAI POLITIK (DPRD) TINGKAT KELURAHAN DI DKI JAKARTA

PEROLEHAN SUARA PARTAI POLITIK (DPRD) TINGKAT KELURAHAN DI DKI JAKARTA BHIN E KA TUNGGA L IKA PEMILIHAN UMUM 25 26 27 1 PETOJO UTARA 11 12 151 11 737 11 19 60 1.886 45 19 10 525 103 304 1.891 321 1.322 806 720 68 14 6 1 9.053 2 PETOJO SELATAN 8 5 65 11 569 9 15 21 1.327 16

Lebih terperinci

PEROLEHAN SUARA CALON PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN PUTARAN II TINGKAT KELURAHAN DI DKI JAKARTA

PEROLEHAN SUARA CALON PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN PUTARAN II TINGKAT KELURAHAN DI DKI JAKARTA BH IN E K A TU NGG AL IKA PEMILIHAN 3 4 8 1 PETOJO UTARA 3.637 6.088 9.725 2 PETOJO SELATAN 2.469 5.122 7.591 3 DURI PULO 5.712 8.096 13.808 4 CIDENG 4.418 5.076 9.494 5 GAMBIR 782 1.463 2.245 6 KEBON

Lebih terperinci

REKAPITULASI KEJADIAN BANJIR BULAN JANUARI cm cm cm

REKAPITULASI KEJADIAN BANJIR BULAN JANUARI cm cm cm REKAPITULASI KEJADIAN BANJIR BULAN JANUARI 2014 NO 1 JAKARTA TIMUR 1 2 1 JATINEGARA 1 Bidara Cina 2 Kampung Melayu 3 Cipinang Muara 2 KRAMAT JATI 5 Cawang 4 Cipinang Besar Selatan TERDAMPAK KECAMATAN KELURAHAN

Lebih terperinci

DATA KEJADIAN BANJIR BULAN FEBRUARI 2015 JUMLAH TERDAMPAK KETINGGIAN AIR

DATA KEJADIAN BANJIR BULAN FEBRUARI 2015 JUMLAH TERDAMPAK KETINGGIAN AIR DATA KEJADIAN BANJIR BULAN FEBRUARI 2015 NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 11 12 13 14 15 16 1 JAKARTA BARAT 1 CENGKARENG 1 CENGKARENG BARAT 2 CENGKARENG TIMUR 3 DURI KOSAMBI 4 KAPUK 5 KEDAUNG KALI ANGKE 6 RAWA BUAYA

Lebih terperinci

KEPUTUSAN GUBERNUR PROPINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 3069/ 2003 TENTANG

KEPUTUSAN GUBERNUR PROPINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 3069/ 2003 TENTANG KEPUTUSAN GUBERNUR PROPINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 3069/ 2003 TENTANG KELURAHAN SASARAN PENEMPATAN KOMPUTER PELAYANAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DAN AKTA CATATAN SIPIL DALAM WILAYAH PROPINSI

Lebih terperinci

MIGRASI PENDUDUK DI PROVINSI DKI JAKARTA TAHUN 2015

MIGRASI PENDUDUK DI PROVINSI DKI JAKARTA TAHUN 2015 MIGRASI PENDUDUK DI PROVINSI DKI JAKARTA TAHUN 2015 DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL PROVINSI DKI JAKARTA Migrasi Di Provinsi DKI Jakarta 1 KATA PENGANTAR Perpindahan penduduk (migrasi atau mobilitas)

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Berdasarkan Pasal 1 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak

KATA PENGANTAR. Berdasarkan Pasal 1 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak 1 KATA PENGANTAR Berdasarkan Pasal 1 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak sebagaimana telah disempurnakan dengan Undang Undang Nomor 35 Tahun 2014, anak adalah seseorang yang belum

Lebih terperinci

Golden Bird transfer to city from Jakarta airport

Golden Bird transfer to city from Jakarta airport Golden Bird transfer to city from Jakarta airport Terms & Conditions: Booking must be made at least twenty-four (24) hours prior to departure. Changes are permitted fourty-eight (48) hours prior to your

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 60 TAHUN 1990 TENTANG PEMBENTUKAN KECAMATAN KELAPA GADING DAN PADEMANGAN DI WILAYAH KOTAMADYA JAKARTA UTARA, KECAMATAN PALMERAH, KALIDERES DAN KEMBANGAN DI

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH NO.60 TAHUN 1990, TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH NO.60 TAHUN 1990, TENTANG PERATURAN PEMERINTAH NO.60 TAHUN 1990, TENTANG PEMBENTUKAN KECAMATAN KELAPA GADING DAN PADEMANGAN DI WILAYAH KOTAMADYA JAKARTA UTARA, KECAMATAN PALMERAH, KALIDERES DAN KEMBANGAN DI WILAYAH KOTAMADYA JAKARTA

Lebih terperinci

No Kota_administrasi Kecamatan Kelurahan RW 1 Jakarta Pusat Sawah Besar Pasar Baru 0 2 Jakarta Pusat Tanah Abang Gelora 0 3 Jakarta Pusat Gambir

No Kota_administrasi Kecamatan Kelurahan RW 1 Jakarta Pusat Sawah Besar Pasar Baru 0 2 Jakarta Pusat Tanah Abang Gelora 0 3 Jakarta Pusat Gambir No Kota_administrasi Kecamatan Kelurahan RW 1 Jakarta Pusat Sawah Besar Pasar Baru 0 2 Jakarta Pusat Tanah Abang Gelora 0 3 Jakarta Pusat Gambir Kebon Kelapa 0 4 Jakarta Pusat Menteng Menteng 2 5 Jakarta

Lebih terperinci

Lampiran II Plafon Anggaran Sementara Berdasarkan Urusan Pemerintahan Tahun Anggaran 2018

Lampiran II Plafon Anggaran Sementara Berdasarkan Urusan Pemerintahan Tahun Anggaran 2018 Lampiran II Sementara Berdasarkan Urusan Pemerintahan Tahun Anggaran 2018 Urusan/SKPD 1 Urusan Pemerintahan Wajib 1 01 Pendidikan 5.333.062.526.937 1 01 - DINAS PENDIDIKAN 3.451.808.149.166 1 01 - SUKU

Lebih terperinci

JUMLAH PUSKESMAS MENURUT KABUPATEN/KOTA (KEADAAN 31 DESEMBER 2013)

JUMLAH PUSKESMAS MENURUT KABUPATEN/KOTA (KEADAAN 31 DESEMBER 2013) JUMLAH MENURUT KABUPATEN/KOTA (KEADAAN 31 DESEMBER 2013) PROVINSI DKI JAKARTA KAB/KOTA RAWAT INAP NON RAWAT INAP JUMLAH 3101 KAB. ADM. KEPULAUAN SERIBU 1 7 8 3171 KOTA ADM. JAKARTA SELATAN 8 70 78 3172

Lebih terperinci

Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta Lt 4 Jl Jenderal Gatot Subroto Kav Jakarta Selatan Telp: Fax: BELUM MENGAJUKAN

Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta Lt 4 Jl Jenderal Gatot Subroto Kav Jakarta Selatan Telp: Fax: BELUM MENGAJUKAN BELUM MENGAJUKAN NO NAMA SATUAN PENDIDIKAN PROGRAM PENDIDIKAN KECAMATAN KOTA TELPON BERAKHIR 1 SDN Pulau Harapan 02 - Kepulauan Seribu Selatan Kepulauan Seribu / 2013-12-30 2 SDS Budi Mulia - Sawah Besar

Lebih terperinci

Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta Lt 4 Jl Jenderal Gatot Subroto Kav Jakarta Selatan Telp: Fax: SUDAH MENGAJUKAN

Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta Lt 4 Jl Jenderal Gatot Subroto Kav Jakarta Selatan Telp: Fax: SUDAH MENGAJUKAN SUDAH MENGAJUKAN NO NAMA SATUAN PENDIDIKAN PROGRAM PENDIDIKAN KECAMATAN KOTA TELPON WAKTU PENGAJUAN 1 SDN Pulau Kelapa 01 Pagi - Kepulauan Seribu Utara Kepulauan Seribu 081806114439/087883220408 2013-04-09

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Lampiran 1 Peta penutupan lahan yang tetap dan mengalami perubahan di DAS Ciliwung Hilir periode

LAMPIRAN. Lampiran 1 Peta penutupan lahan yang tetap dan mengalami perubahan di DAS Ciliwung Hilir periode 43 LAMPIRAN Lampiran 1 Peta penutupan lahan yang tetap dan mengalami perubahan di DAS Ciliwung Hilir periode 1993-2013 44 Lampiran 2 Data Kependudukan DAS Ciliwung Hilir Kecamatan Kelurahan Penduduk Kepadatan

Lebih terperinci

PEMERINTAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA BADAN AMIL ZAKAT, INFAQ DAN SHADAQAH

PEMERINTAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA BADAN AMIL ZAKAT, INFAQ DAN SHADAQAH PEMERINTAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA BADAN AMIL ZAKAT, INFAQ DAN SHADAQAH Jl. K.H. Mas Mansyur/Jl. H. Awaludin II Tanah Abang Telp. 3901367, 3144579, 3144023 Fax. 3144579 Jakarta 10230 REKAP:

Lebih terperinci

PEMERINTAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA BADAN AMIL ZAKAT, INFAQ DAN SHADAQAH

PEMERINTAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA BADAN AMIL ZAKAT, INFAQ DAN SHADAQAH PEMERINTAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA BADAN AMIL ZAKAT, INFAQ DAN SHADAQAH Jl. K.H. Mas Mansyur/Jl. H. Awaludin II Tanah Abang Telp. 3901367, 3144579, 3144023 Fax. 3144579 Jakarta 10230 REKAP:

Lebih terperinci

JADWAL PENGAMBILAN USER ID DAN PASSWORD ADMIN SKPD/UKPD SIMDKLAT DAN KONSULTASI TAHUN 2017

JADWAL PENGAMBILAN USER ID DAN PASSWORD ADMIN SKPD/UKPD SIMDKLAT DAN KONSULTASI TAHUN 2017 JADWAL PENGAMBILAN USER ID DAN PASSWORD ADMIN SKPD/UKPD SIMDKLAT DAN KONSULTASI TAHUN 2017 NO Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD)/ Unit Kerja Perangkat Daerah (UKPD) HARI/TANGGAL WAKTU 1 Badan Pengembangan

Lebih terperinci

DATA PASAR PD. PASAR JAYA

DATA PASAR PD. PASAR JAYA DATA PASAR PD. PASAR JAYA No Nama Pasar Alamat Longitude Latitude Luas Pasar Klasifikasi Pasar A. JAKARTA BARAT 1 PASAR ASAM REGES Jalan Taman Sari Raya No.40, Taman Sari, Taman Sari, Jakarta Barat 106,8271217

Lebih terperinci

Berikut adalah data DAYA TAMPUNG SEMENTARA pada masing-masing SMA Negeri yang melaksanakan proses PPDB online. Update terakhir: 29/06/2010 12:54:15 WIB. Sumber : http://sma.ppdbdki.org/# NO NAMA SEKOLAH

Lebih terperinci

Page 1. Mesin Yang Tidak Aktif Per Tanggal : 01 Juni 2015 Pkl : 17:00:00

Page 1. Mesin Yang Tidak Aktif Per Tanggal : 01 Juni 2015 Pkl : 17:00:00 Mesin Yang Tidak Aktif Per Tanggal : 01 Juni 2015 Pkl : 17:00:00 No Serial Lokasi SKPD 0797142100146 000001863 Balai Tekhnologi Penangkapan Ikan 1731451310079 000000204 BIRO KEPALA DAERAH DAN KERJASAMA

Lebih terperinci

NAMA KECAMATAN ALAMAT LAT LONG

NAMA KECAMATAN ALAMAT LAT LONG NO WILAYAH KD NAMA KECAMATAN ALAMAT LAT LONG 1 KEPULAUAN SERIBU P3101020101 PUSKESMAS KECAMATAN KEPULAUAN SERIBU UTARA/RB KEPULAUAN SERIBU UTARA Kel. Pulau Kelapa Kec. Kep. Seribu Utara 2 KEPULAUAN SERIBU

Lebih terperinci

DAFTAR SEKOLAH PENYELENGGARA PENDIDIKAN INKLUSI PROVINSI DKI JAKARTA

DAFTAR SEKOLAH PENYELENGGARA PENDIDIKAN INKLUSI PROVINSI DKI JAKARTA DAFTAR SEKOLAH PENYELENGGARA PENDIDIKAN INKLUSI PROVINSI DKI JAKARTA Lampiran : Surat Tugas Kepala Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta nomor : tanggal : No I Jakarta Pusat 1 Tanah Abang 1 Bendungan Hilir

Lebih terperinci

3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah;

3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah; 2 3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah; 4. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2007 tentang Pemerintahan Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Sebagai Ibukota Negara Kesatuan Republik

Lebih terperinci

Kecamatan Cengkareng JUMLAH PESERTA PER KELURAHAN JUMLAH PESERTA PER ANGKATAN NO. HARI / TANGGAL WAKTU KELURAHAN NARASUMBER JUMLAH TPS

Kecamatan Cengkareng JUMLAH PESERTA PER KELURAHAN JUMLAH PESERTA PER ANGKATAN NO. HARI / TANGGAL WAKTU KELURAHAN NARASUMBER JUMLAH TPS Kecamatan Cengkareng 4 6 Minggu, 5 Januari 207 2 Senin, 6 Januari 207 5 7 8 Selasa, 7 Januari 207 Rabu, 8 Januari 207 Kamis, 9 Januari 207 Jum'at, 20 Januari 207 Sabtu, 2 Januari 207 Minggu, 22 Januari

Lebih terperinci

Gubernur Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 1 TAHUN 2008 TENTANG

Gubernur Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 1 TAHUN 2008 TENTANG Gubernur Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 1 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN UNIT PELAYANAN KAS DI LINGKUNGAN KANTOR PERBENDAHARAAN DAN

Lebih terperinci

Tabel : SP (T). JUMLAH RUMAH TANGGA MENURUT KECAMATAN DAN TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR KOTORAN MANUSIA Kotamadya : JAKARTA SELATAN Tahun : 2009

Tabel : SP (T). JUMLAH RUMAH TANGGA MENURUT KECAMATAN DAN TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR KOTORAN MANUSIA Kotamadya : JAKARTA SELATAN Tahun : 2009 BAB II : TEKANAN TERHADAP LINGKUNGAN Tabel : SP-3.6.1 (T). RUMAH TANGGA MENURUT KECAMATAN DAN TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR KOTORAN MANUSIA Kotamadya : JAKARTA SELATAN Tahun : 2009 KECAMATAN LUAS PENDUDUK RUMAH

Lebih terperinci

NO KD NAMA KECAMATAN ALAMAT LAT LONG 1 P PUSKESMAS KEC. JAGAKARSA JAGAKARSA Jl. Moh. Kahfi Rt. 008/06-6, , P

NO KD NAMA KECAMATAN ALAMAT LAT LONG 1 P PUSKESMAS KEC. JAGAKARSA JAGAKARSA Jl. Moh. Kahfi Rt. 008/06-6, , P NO KD NAMA KECAMATAN ALAMAT LAT LONG 1 P3171010101 PUSKESMAS KEC. JAGAKARSA JAGAKARSA Jl. Moh. Kahfi Rt. 008/06-6,316111 106,811667 2 P3171010202 PUSKESMAS KEL. JAGAKARSA I JAGAKARSA Jl. Raya Jagakarsa

Lebih terperinci

JUMLAH PENDUDUK WAJIB KTP BERDASARKAN KOTA/KAB ADM. DAN JENIS KELAMIN DI PROV. DKI JAKARTA STATUS 31 DESEMBER 2014

JUMLAH PENDUDUK WAJIB KTP BERDASARKAN KOTA/KAB ADM. DAN JENIS KELAMIN DI PROV. DKI JAKARTA STATUS 31 DESEMBER 2014 NO JUMLAH PENDUDUK WAJIB KTP BERDASARKAN KOTA/KAB ADM. DAN DI PROV. DKI JAKARTA STATUS 31 DESEMBER 2014 NAMA KAB/KOTA ADM 1 KEP. SERIBU 8.644 8.269 16.913 2 JAKARTA PUSAT 400.577 391.966 792.543 3 JAKARTA

Lebih terperinci

PENCAPAIAN PROGRAM KB PROVINSI DKI JAKARTA

PENCAPAIAN PROGRAM KB PROVINSI DKI JAKARTA PENCAPAIAN PROGRAM KB PROVINSI DKI JAKARTA SAMPAI DENGAN BULAN SEPTEMBER 216 Oleh : Bidang Teknologi Tepat Guna & Jaringan Informasi BPMPKB Provinsi DKI Jakarta CAKUPAN LAPORAN TEMPAT PELAYANAN KB BULAN

Lebih terperinci

PEM.E.RINTAH PROVINSI DAERAH KHUSUS ffiukota JAKARTA INSTRUKSI GUBERNUR PROVINSI DKI JAKARTA NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG

PEM.E.RINTAH PROVINSI DAERAH KHUSUS ffiukota JAKARTA INSTRUKSI GUBERNUR PROVINSI DKI JAKARTA NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG JAYA RAYA PEM.E.RNTAH PROVNS DAERAH KHUSUS ffiukota JAKARTA NSTRUKS GUBERNUR PROVNS DK JAKARTA NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG PEMDAMPNGAN PELAKSANAAN PELAYANAN TERPADU SATU PNTU 01 KECAMATAN DAN KELURAHAN

Lebih terperinci

DINAS PENDIDIKAN PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA

DINAS PENDIDIKAN PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA DINAS PENDIDIKAN KEPUTUSAN KEPALA DINAS PENDIDIKAN NOMOR TENTANG PENUNJUKKAN NAMA-NAMA TK, SD, SMP DAN SMA/SMK PENYELENGGARA PENDIDIKAN INKLUSIF DI PROVINSI DKI JAKARTA TAHUN 2012 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

ALAMAT PUSKESMAS KECAMATAN & KELURAHAN PROVINSI DKI JAKARTA

ALAMAT PUSKESMAS KECAMATAN & KELURAHAN PROVINSI DKI JAKARTA ALAMAT PUSKESMAS KECAMATAN & KELURAHAN PROVINSI DKI JAKARTA Jakarta Pusat 1. Puskesmas Kecamatan Kemayoran Alamat : Jl. Serdang baru I Telepon : (021) 4244277, 42801847 2. Puskesmas Kelurahan Utan Panjang

Lebih terperinci

Lampiran 1. Tabel Peubah Yang Digunakan pada Analisis Hayashi I

Lampiran 1. Tabel Peubah Yang Digunakan pada Analisis Hayashi I LAMPIRAN 53 Lampiran 1. Tabel Peubah Yang Digunakan pada Analisis Hayashi I No Peubah Kategori 1 Kegiatan 1 6 2 Usia 1= 0-15 2 3 4 5 2= 16-30 3= 31-45 4= >45 3 Status di 1= Ayah 2= Ibu 3= Anak 4= Anggota

Lebih terperinci

ZONA PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU (PPDB) SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) TAHUN PELAJARAN 2014/2015

ZONA PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU (PPDB) SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) TAHUN PELAJARAN 2014/2015 Lampiran III : Keputusan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor : 737 Tahun 2014 Tanggal : 14 Mei 2014 ZONA PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU (PPDB) SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA)

Lebih terperinci

GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA,

GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA, GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA KEPUTUSAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 2781 TAHUN 2015 TENTANG PENETAPAN KUASA PENGGUNA ANGGARANjKUASA PENGGUNA BARANG PADA SATUAN

Lebih terperinci

Tabel : UP-9. PRODUK HUKUM BIDANG PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP Provinsi : DKI JAKARTA Tahun : 2015

Tabel : UP-9. PRODUK HUKUM BIDANG PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP Provinsi : DKI JAKARTA Tahun : 2015 Tabel : UP-9. BIDANG PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP Provinsi : DKI JAKARTA Tahun : 2015 PERATURAN DAERAH 1 Peraturan Daerah 6 1999 Rencana Tata Ruang Wilayah DKI Jakarta 2 Peraturan Daerah 2 2005 Pengendalian

Lebih terperinci

REKAPITULASI FASKES PRIMER (PUSKESMAS) BPJS KESEHATAN DIVISI REGIONAL IV

REKAPITULASI FASKES PRIMER (PUSKESMAS) BPJS KESEHATAN DIVISI REGIONAL IV REKAPITULASI FASKES PRIMER (PUSKESMAS) BPJS KESEHATAN DIVISI REGIONAL IV NO KCU JAKARTA PUSAT 1 Kec. Gambir Jl. Tanah Abang I No. 10 Jakarta Pusat Gambir 33749 2 Kec. Tanah Abang Jl. KH. Mas Mansyur No.

Lebih terperinci

KUESIONER ANALISIS HUBUNGAN RESTRUKTURISASI ORGANISASI DENGAN KINERJA KARYAWAN (Studi Kasus PD Pasar Jaya Unit Area 03 Pramuka, Jakarta Timur)

KUESIONER ANALISIS HUBUNGAN RESTRUKTURISASI ORGANISASI DENGAN KINERJA KARYAWAN (Studi Kasus PD Pasar Jaya Unit Area 03 Pramuka, Jakarta Timur) LAMPIRAN Lampiran 1. Kuesioner Penelitian. No. KUESIONER ANALISIS HUBUNGAN RESTRUKTURISASI ORGANISASI DENGAN KINERJA KARYAWAN (Studi Kasus PD Jaya Unit Area 03 Pramuka, Jakarta Timur) Responden Yth. Saya

Lebih terperinci

ZONA SEKOLAH PADA JENJANG SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) BESERTA DOMISILI CALON PESERTA DIDIK BARU YANG DAPAT MENDAFTAR PADA ZONA YANG BERSANGKUTAN

ZONA SEKOLAH PADA JENJANG SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) BESERTA DOMISILI CALON PESERTA DIDIK BARU YANG DAPAT MENDAFTAR PADA ZONA YANG BERSANGKUTAN Lampiran II : Keputusan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor : 926 Tahun 2013 Tanggal : 3 Juni 2013 ZONA SEKOLAH PADA JENJANG SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) BESERTA DOMISILI

Lebih terperinci

PASSING GRADE SMP NEGERI DKI JAKARTA TAHUN PELAJARAN 2006/2007

PASSING GRADE SMP NEGERI DKI JAKARTA TAHUN PELAJARAN 2006/2007 PASSING GRADE SMP NEGERI JAKARTA TAHUN PELAJARAN 2006/2007 No. SEKOLAH ALAMAT KECAMATAN KODYA 1 SMP Negeri 1 Jl. Cikini Raya No. 87 Telp. 31922417 Menteng Jakarta Pusat 4.7932 8.8022 3.1961 8.9962 2 SMP

Lebih terperinci

~ -= PEMERINTAH PROVINSI DAERAH KHUSUS mukota JAKARTA INSTRUKSI GUBERNUR PROVINSI OKI JAKARTA NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG

~ -= PEMERINTAH PROVINSI DAERAH KHUSUS mukota JAKARTA INSTRUKSI GUBERNUR PROVINSI OKI JAKARTA NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG JAYA RAYA ~ -= PEMERINTAH PROVINSI DAERAH KHUSUS mukota JAKARTA INSTRUKSI GUBERNUR PROVINSI OKI JAKARTA NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG PEMOAMPINGAN PELAKSANAAN PELAYANAN TERPAOU SATU PINTU 01 KECAMATAN DAN

Lebih terperinci

NO NAMA KEGIATAN LOKASI KEGIATAN PELAKSANA KEGIATAN

NO NAMA KEGIATAN LOKASI KEGIATAN PELAKSANA KEGIATAN Tabel : UP-2. KEGIATAN FISIK LAINNYA OLEH INSTANSI DAN MASYARAKAT Provinsi : DKI JAKARTA Tahun : 2014 1 Pemasangan Perangkat Telemetri Pengukur Tinggi Muka Air dan Pengukur Curah Hujan DKI Jakarta Dinas

Lebih terperinci

Rencana Operasi Siaga Darurat Banjir Per Kelurahan Terdampak di Provinsi DKI Jakarta, Tahun 2016

Rencana Operasi Siaga Darurat Banjir Per Kelurahan Terdampak di Provinsi DKI Jakarta, Tahun 2016 Rencana Operasi Siaga Darurat Banjir Per Terdampak di Provinsi DKI Jakarta, Tahun 2016 1 Marunda, Cilincing, Jakarta utara RW terdampak 4 RW Riwayat pengungsi 244 orang pengungsi 1 tim penyelamat dan perlengkapannya

Lebih terperinci

JENIS POHON Ø BTG (CM) L O K A S I / W A K T U K E J A D I A N

JENIS POHON Ø BTG (CM) L O K A S I / W A K T U K E J A D I A N NO L O K A S I / W A K T U K E J A D I A N JENIS POHON Ø BTG (CM) 1 Jakarta Pusat - Jumat, 01/01/2016, Pkl 06:45 WIB - - Jl. K.H Hasyim Ashari Kel. Petojo Utara Kec. Gambir 2 Jakarta Pusat Jumat, 01/01/2016,

Lebih terperinci

ZONA PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU (PPDB) SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) TAHUN PELAJARAN 2016/2017

ZONA PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU (PPDB) SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) TAHUN PELAJARAN 2016/2017 1 Lampiran II : Keputusan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor : 184 Tahun 2016 Tanggal : 18 Februari 2016 ZONA PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU (PPDB) SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

Lebih terperinci

PETA KAWASAN RAWAN KONFLIK PROVINSI DKI JAKARTA

PETA KAWASAN RAWAN KONFLIK PROVINSI DKI JAKARTA BADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK PROVINSI DKI JAKARTA PETA KAWASAN RAWAN KONFLIK PROVINSI DKI JAKARTA JAKARTA SELATAN, JAKARTA TIMUR, JAKARTA BARAT, JAKARTA PUSAT, JAKARTA UTARA 2015 Kata Pengantar Puji

Lebih terperinci

PENGUMUMAN PENGADAAN LANGSUNG DAN PENUNJUKAN LANGSUNG Nomor : 152/PPBJ/SDPGP-JU/P/PL/XI/2014

PENGUMUMAN PENGADAAN LANGSUNG DAN PENUNJUKAN LANGSUNG Nomor : 152/PPBJ/SDPGP-JU/P/PL/XI/2014 Berdasarkan Surat Penetapan Suku Dinas Perumahan dan Gedung Nomor : 134/PPBJ/SDPGP-JU/P/PL/XI/2014 Tanggal 13 November 2014 untuk paket pekerjaan : Nama Program : 1.04.03 Program Peningkatan Kualitas dan

Lebih terperinci

Jumlah Penduduk per Kecamatan

Jumlah Penduduk per Kecamatan Jumlah Penduduk per Kecamatan Kecamatan Pria Wanita Jumlah Kode Nama n % n % n % 1 33.72.01 LAWEYAN 48.879 17.93% 50.923 18,16% 99.802 18,05% 2 33.72.02 SERENGAN 26.320 9.66% 27.453 9,79% 53.773 9,73%

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Karakteristik Informan Tabel 5.1. Tabel Karakteristik Informan No Informan Jenis Kelamin Umur Masa Kerja Pendidikan 1 Informan 1 Wanita 40 tahun 15 tahun S1 Kedokteran Gigi

Lebih terperinci

Belanja Kegiatan Penyelenggaraan Pendidikan Anak Usia Dini

Belanja Kegiatan Penyelenggaraan Pendidikan Anak Usia Dini 1 URUSAN WAJIB 1 01 Pendidikan 212.230.939.000 1.891.240.237.714 1.796.380.597.482 3.899.851.774.196 1 01 001 DINAS PENDIDIKAN 4.957.460.000 112.320.928.235 1.397.890.714.472 1.515.169.102.707 1 01 001

Lebih terperinci

CARUT MARUT DAFTAR PEMILIH PILKADA DKI 2012 KPUD TIDAK KREDIBEL & PROFESIONAL

CARUT MARUT DAFTAR PEMILIH PILKADA DKI 2012 KPUD TIDAK KREDIBEL & PROFESIONAL CARUT MARUT DAFTAR PEMILIH PILKADA DKI 2012 KPUD TIDAK KREDIBEL & PROFESIONAL TEMUAN DPS BERMASALAH BUKTI ADANYA KESALAHAN SISTEMATIS DAN MASIF OLEH PENYELENGGARA PILKADA JAKARTA GAP yang BESAR antara

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI. pengembangan produk permainan anak yang dapat meningkatkan daya

BAB 3 METODOLOGI. pengembangan produk permainan anak yang dapat meningkatkan daya BAB 3 METODOLOGI 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian untuk penyusunan skripsi ini meliputi langkah-langkah pengembangan produk permainan anak yang dapat meningkatkan daya intelegensia anak yang disesuaikan

Lebih terperinci

DAFTAR LOKASI TPS/DIPO WILAYAH SUKU DINAS KEBERSIHAN KOTA ADMINISTRASI JAKARTA BARAT

DAFTAR LOKASI TPS/DIPO WILAYAH SUKU DINAS KEBERSIHAN KOTA ADMINISTRASI JAKARTA BARAT DAFTAR TPS/ WILAYAH SUKU DINAS KEBERSIHAN KOTA ADMINISTRASI JAKARTA BARAT NO I KEMBANGAN A Kembangan 1 RW 05 Dipo 0533 B Sudin Utara 2 RW 08 & 09 Pool Gerobak 0695 B Sudin 3 RW 09 Pool Gerobak 0596 B Sudin

Lebih terperinci

JUMLAH KEPALA KELUARGA MENURUT AGAMA KABUPATEN BIREUEN BULAN AGUSTUS TAHUN 2017

JUMLAH KEPALA KELUARGA MENURUT AGAMA KABUPATEN BIREUEN BULAN AGUSTUS TAHUN 2017 JUMLAH KEPALA KELUARGA MENURUT AGAMA NO NAMA KECAMATAN ISLAM KRISTEN KATHOLIK HINDU BUDHA KONGHUCU KEPERCAYAAN 1. SAMALANGA 7.109 0 0 0 2 0 0 7.111 2. JEUNIEB 6.954 0 0 0 0 0 0 6.954 3. PEUDADA 7.837 1

Lebih terperinci

KUESIONER ANALISIS HUBUNGAN RESTRUKTURISASI ORGANISASI DENGAN KINERJA KARYAWAN (Studi Kasus PD Pasar Jaya Unit Area 03 Pramuka, Jakarta Timur)

KUESIONER ANALISIS HUBUNGAN RESTRUKTURISASI ORGANISASI DENGAN KINERJA KARYAWAN (Studi Kasus PD Pasar Jaya Unit Area 03 Pramuka, Jakarta Timur) LAMPIRAN 133 134 Lampiran 1. Kuesioner penelitian. No. KUESIONER ANALISIS HUBUNGAN RESTRUKTURISASI ORGANISASI DENGAN KINERJA (Studi Kasus PD Jaya Unit Area 03 Pramuka, Jakarta Timur) Responden Yth. Nama

Lebih terperinci

JI. Medan Merdeka Selatan No. 8-9 Jakarta Pusat.

JI. Medan Merdeka Selatan No. 8-9 Jakarta Pusat. ~ ~~ -..:: Nomor Sifat Lampiran Hal PEMERINTAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA SEKRETARIAT DAERAH BIRO ORGANISASI DAN REFORMASI BIROKRASI Jalan Medan Merdeka Selatan No. 8-9 Telepon 021-3822030

Lebih terperinci

PEMERINTAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 118 TAHUN 2015 TENTANG

PEMERINTAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 118 TAHUN 2015 TENTANG PEMERINTAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA INSTRUKSI GUBERNUR PROVINSI OAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 118 TAHUN 2015 TENTANG PELAKSANAAN KERJA BHAKTI BAGI PEJABAT PIMPINAN TINGGI PRATAMA 01

Lebih terperinci

JUMLAH KEPALA KELUARGA MENURUT AGAMA KABUPATEN BIREUEN BULAN MARET TAHUN 2017

JUMLAH KEPALA KELUARGA MENURUT AGAMA KABUPATEN BIREUEN BULAN MARET TAHUN 2017 JUMLAH KEPALA KELUARGA MENURUT AGAMA NO NAMA KECAMATAN ISLAM KRISTEN KATHOLIK HINDU BUDHA KONGHUCU KEPERCAYAAN TOTAL 1. SAMALANGA 6.979 0 0 0 2 0 0 6.981 2. JEUNIEB 6.831 0 0 0 0 0 0 6.831 3. PEUDADA 7.698

Lebih terperinci

: SP-2C (T). JUMLAH STASIUN POMPA BENSIN UMUM (SPBU) DAN RATA-RATA PENJUALAN : SP-2C (T)

: SP-2C (T). JUMLAH STASIUN POMPA BENSIN UMUM (SPBU) DAN RATA-RATA PENJUALAN : SP-2C (T) Tabel : SP-2C (T). STASIUN POMPA BENSIN UMUM (SPBU) DAN RATA-RATA PENJUALAN : SP-2C (T). BAHAN BAKAR MINYAK (BBM) Provinsi : DKI JAKARTA Tahun : 2015 JAKARTA SELATAN 1 Jl. Karang Tengah Raya No. 20 398,54

Lebih terperinci

PASAR TRADISIONAL DI PROVINSI DKI JAKARTA

PASAR TRADISIONAL DI PROVINSI DKI JAKARTA PASAR TRADISIONAL DI PROVINSI DKI JAKARTA No Nama Pasar Alamat 1. 2. 3. 4. Tanah Abang Lindeteves/H W I Jatinegara Induk Kramatjati Jl. K.H. Fachrudin Jl. Hayam Wuruk No.100 Jl. Matraman Raya Jl. Raya

Lebih terperinci

JUMLAH KEPALA KELUARGA MENURUT AGAMA KABUPATEN BIREUEN BULAN JANUARI TAHUN 2017

JUMLAH KEPALA KELUARGA MENURUT AGAMA KABUPATEN BIREUEN BULAN JANUARI TAHUN 2017 JUMLAH KEPALA KELUARGA MENURUT AGAMA NO NAMA KECAMATAN ISLAM KRISTEN KATHOLIK HINDU BUDHA KONGHUCU KEPERCAYAAN TOTAL 1. SAMALANGA 6,956 0 0 0 2 0 0 6,958 2. JEUNIEB 6,807 0 0 0 0 0 0 6,807 3. PEUDADA 7,669

Lebih terperinci

DAFTAR ALAMAT SMA & SMK NEGERI DKI JAKARTA

DAFTAR ALAMAT SMA & SMK NEGERI DKI JAKARTA DAFTAR ALAMAT SMA & SMK NEGERI DKI JAKARTA NAMA SEKOLAH ALAMAT NO.TELP SMA Negeri 7 JL. Karet Ps. Baru Barat V, Tanah Abang, 5720934 SMA Negeri 35 JL. Mutiara, Tanah Abang, 5736914 SMA Negeri 24 JL. Lapangan

Lebih terperinci

JUMLAH PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN KABUPATEN BIREUEN BULAN OKTOBER TAHUN 2017

JUMLAH PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN KABUPATEN BIREUEN BULAN OKTOBER TAHUN 2017 JUMLAH PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN NO NAMA KECAMATAN LAKI-LAKI PEREMPUAN 1. SAMALANGA 13,365 13,384 26,749 2. JEUNIEB 12,870 12,850 25,720 3. PEUDADA 14,241 14,371 28,612 4. JEUMPA 18,880 18,796 37,676

Lebih terperinci

JUMLAH KEPALA KELUARGA MENURUT AGAMA KABUPATEN BIREUEN BULAN APRIL TAHUN 2017

JUMLAH KEPALA KELUARGA MENURUT AGAMA KABUPATEN BIREUEN BULAN APRIL TAHUN 2017 JUMLAH KEPALA KELUARGA MENURUT AGAMA NO NAMA KECAMATAN ISLAM KRISTEN KATHOLIK HINDU BUDHA KONGHUCU KEPERCAYAAN 1. SAMALANGA 6.987 0 0 0 2 0 0 6.989 2. JEUNIEB 6.843 0 0 0 0 0 0 6.843 3. PEUDADA 7.710 1

Lebih terperinci

JUMLAH PENDUDUK MENURUT STRUKTUR UMUR DAN JENIS KELAMIN KABUPATEN BIREUEN - PROVINSI ACEH BULAN SEPTEMBER TAHUN 2017

JUMLAH PENDUDUK MENURUT STRUKTUR UMUR DAN JENIS KELAMIN KABUPATEN BIREUEN - PROVINSI ACEH BULAN SEPTEMBER TAHUN 2017 JUMLAH PENDUDUK MENURUT STRUKTUR UMUR DAN JENIS KELAMIN - PROVINSI ACEH NO STRUKTUR UMUR LAKI-LAKI PEREMPUAN 1. 0-4 20.297 18.796 39.093 2. 5-9 21.870 20.424 42.294 3. 10-14 20.519 19.226 39.745 4. 15-19

Lebih terperinci

JUMLAH KEPALA KELUARGA MENURUT AGAMA KABUPATEN BIREUEN BULAN MEI TAHUN 2017

JUMLAH KEPALA KELUARGA MENURUT AGAMA KABUPATEN BIREUEN BULAN MEI TAHUN 2017 JUMLAH KEPALA KELUARGA MENURUT AGAMA NO NAMA KECAMATAN ISLAM KRISTEN KATHOLIK HINDU BUDHA KONGHUCU KEPERCAYAAN TOTAL 1. SAMALANGA 7.031 0 0 0 2 0 0 7.033 2. JEUNIEB 6.900 0 0 0 0 0 0 6.900 3. PEUDADA 7.762

Lebih terperinci

JUMLAH KEPALA KELUARGA MENURUT AGAMA KABUPATEN BIREUEN BULAN JULI TAHUN 2017

JUMLAH KEPALA KELUARGA MENURUT AGAMA KABUPATEN BIREUEN BULAN JULI TAHUN 2017 JUMLAH KEPALA KELUARGA MENURUT AGAMA NO NAMA KECAMATAN ISLAM KRISTEN KATHOLIK HINDU BUDHA KONGHUCU KEPERCAYAAN 1. SAMALANGA 7.086 0 0 0 2 0 0 7.088 2. JEUNIEB 6.941 0 0 0 0 0 0 6.941 3. PEUDADA 7.806 1

Lebih terperinci

KEDUBES R.I. :... :... Kode Negara : FORMULIR PELAPORAN PERKAWINAN LUAR NEGERI

KEDUBES R.I. :... :... Kode Negara : FORMULIR PELAPORAN PERKAWINAN LUAR NEGERI Kode : F-2.13 Kode. F-2.13 KEDUBES R.I. :... :... Kode : FORMULIR PELAPORAN PERKAWINAN LUAR NEGERI I. DATA SUAMI 1. Nomor Induk Kependudukan (NIK) 2. Nomor Kartu Keluarga (Nomor KK) 3. Nomor Paspor 4.

Lebih terperinci

JUMLAH KEPALA KELUARGA MENURUT AGAMA KABUPATEN BIREUEN BULAN FEBRUARI TAHUN 2017

JUMLAH KEPALA KELUARGA MENURUT AGAMA KABUPATEN BIREUEN BULAN FEBRUARI TAHUN 2017 JUMLAH KEPALA KELUARGA MENURUT AGAMA NO NAMA KECAMATAN ISLAM KRISTEN KATHOLIK HINDU BUDHA KONGHUCU KEPERCAYAAN 1. SAMALANGA 6.956 0 0 0 2 0 0 6.958 2. JEUNIEB 6.807 0 0 0 0 0 0 6.807 3. PEUDADA 7.669 1

Lebih terperinci

FORMULIR PENCATATAN PEMBATALAN PERKAWINAN

FORMULIR PENCATATAN PEMBATALAN PERKAWINAN Kode : F-2.17 PEMERINTAH KABUPATEN/KOTA DINAS/KANTOR :. :. Kode. F-2.17 Kode Wilayah : FORMULIR PENCATATAN PEMBATALAN PERKAWINAN I. DATA SUAMI 1. Nomor Induk Kependudukan (NIK) 2. Nomor Kartu Keluarga

Lebih terperinci

DATA FASILITAS DINAS OLAHRAGA DAN PEMUDA PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA

DATA FASILITAS DINAS OLAHRAGA DAN PEMUDA PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA DATA FASILITAS DINAS OLAHRAGA DAN PEMUDA PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NO NAMA FASILITAS JENIS FASILITAS ALAMAT A UPT. GELANGGANG OLAHRAGA 1 UPT. Gelanggang Olahraga Rawamangun UPT. Gelanggang

Lebih terperinci

Jumlah Tempat Usaha. No. Area Nama Pasar Alamat Telepon Kantor Pasar Jenis Jualan

Jumlah Tempat Usaha. No. Area Nama Pasar Alamat Telepon Kantor Pasar Jenis Jualan No. Area Nama Pasar Alamat Telepon Kantor Pasar Jenis Jualan 1 Jakarta Barat Pasar Asam Reges Jalan Taman Sari Raya No. 40, Taman Sari, Taman Sari 021 6292796 Produk yang diperdagangkan di Pasar Asam Reges

Lebih terperinci