PERANCANGAN PERANGKAT KOMUNIKASI KOMPUTER DENGAN MEDIA TRANSMISI CAHAYA INFRA MERAH A B S T R A K

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PERANCANGAN PERANGKAT KOMUNIKASI KOMPUTER DENGAN MEDIA TRANSMISI CAHAYA INFRA MERAH A B S T R A K"

Transkripsi

1 PERANCANGAN PERANGKAT KOMUNIKASI KOMPUTER DENGAN MEDIA TRANSMISI CAHAYA INFRA MERAH Endang Rosdiana A B S T R A K Secara umum penggunaan kabel sebagai media penghubung dalam system komunikasi sudah dikenal sejak awal. Akan tetapi berbagai permasalahan yang muncul akibat penggunaan kabel tersebut juga akan mempengaruhi kelancaran dalam komunikasi tersebut. Salah satu solusi dari permasalahan tersebut adalah penggunaan gelombang infra merah yang merupakan salah satu bagian dari spectrum gelombang elektromagnetik yang dalam perambatannya bisa melalui media penghantar ataupun tidak ada media penghantar (ruang hampa). Gelombang infra merah ini akan dikendalikan oleh sebuah mikrokontroler sebagai pengatur keluar masuknya sinyal informasi baik dari serial port computer maupun dari IR receiver. Sinyal output dari mikrokontroler tersebut akan dimodulasikan dengan gelombang pembawa oleh rangkaian IR transmitter untuk dipancarkan, selanjutnya sinyal yang dipancarkan segera diterima oleh IR receiver dan didemodulasikan kembali menjadi sinyal informasi digital sehingga akan mampu melakukan proses komunikasi data satu sama lain. Modem yang dirangcang dapat memperlihatkan unjuk kerja yang baik dengan batas jarak maksimal tidak lebih dari 3,5 meter. Hal ini dikarenakan energi yang dipancarkan semakin berkurang karena diserap oleh udara. Disamping itu cahaya infra merah tidak dapat menembus bahan-bahan yang tidak dapat melewatkan cahaya tampak. Proses pengiriman data hanya dapat berlangsung efektif dengan batas ketebalan penghalang sekitar 36 μm. Kata Kunci : Gelombang Infra Merah, Modem PENDAHULUAN Saat ini perkembangan teknologi telekomunikasi sudah semakin pesat sejak ditemukannya gelombang radio sebagai media penghantarnya. Seiring dengan itu pula berbagai perangkat sistem komunikasi data terus dikembangkan untuk mendukung aktivitas dan kinerja manusia agar lebih praktis dan efisien. Untuk itu diperlukan suatu sistem yang komprehensif antara perangkat keras sistem komunikasi tersebut dengan media penghantar atau penghubungnya. Sebagai suatu media komunikasi, maka dalam pendisainan perangkat kerasnya sudah tentu tidak terlepas dari komponen-komponen seperti sistem pemancar, media transmisi, sistem penerima, serta dilengkapi pula dengan suatu rangkaian modem (modulasi demodulasi) baik untuk frekuensi, amplitudo, maupun fase dari gelombang pembawa. Secara umum penggunaan kabel sebagai media transmisi penghubung antara pemancar dan penerima dalam komunikasi data pada suatu komputer network sudah dikenal sejak awal diperkenalkan. Namun seiring dengan Perancangan Perangkat Komunikasi Komputer (Endang Rosdiana) 1

2 perjalanan waktu, penggunaan kabel tersebut dirasakan kurang relevan mengingat kontribusi secara ekonomis kurang menguntungkan di samping itu juga kurang praktis. Oleh karena itu perlu suatu terobosan lain agar permasalahan dalam penggunaan kabel tersebut dapat teratasi. Salah satu solusi yang ditawarkan dalam penulisan ini adalah penggunaan wireless infra merah, dimana pada proses pentransferan data ini digunakan gelombang infra merah sebagai wujud media transmisinya pengganti fungsi kabel. Gelombang infra merah ini akan dikendalikan oleh suatu mikrokontroler yang kemudian akan diperkuat sinyal outputnya oleh rangkaian modulasi atau pembangkit sehingga akan mampu melakukan komunikasi dengan jarak relatif lebih jauh. Dalam aplikasinya, mode operasional yang digunakan pada wireless infra merah ini adalah dengan memodulasi intensitas output gelombang infra merah pada pemancar secara elektris. Untuk selanjutnya variasi intensitas gelombang infra merah yang diterima oleh detektor akan dikonversi menjadi sinyal elektrik yang ekivalen. LANDASAN TEORI 2.1. Gelombang Elektromagnet dan Perambatannya Energi gelombang elektromagnetik terbagi sama dalam bentuk medan magnet dan medan listrik. Arah medan magnet tegak lurus pada arah medan listrik, masing-masing tegak lurus pada arah perambatannya. Gelombang elektromagnet termasuk dalam gelombang tranversal. Medan Listrik Medan magnetik Gambar 1. Arah rambat gel. elektromagnet Arah Gelombang Berikut ini tabel spektrum gelombang elektromagnetik. Tabel 1. Spektrum gelombang elektromagnet Jenis Gelombang Sinar Gamma Panjang Gelombang (angstrom) Berasal dari Reaksi nuklir Sinar X elektron2 Tumbukan pada target Ultra Ungu sangat Benda yang panas Cahaya tampak Infra Merah Gelombang pendek TV dan Radio FM Matahari, lampu Benda panas Tabung hampa 1, , Getaran electron Radio AM 1, Getaran elektron Dalam perambatannya, gelombang elektromagnetik juga akan mengalami pengurangan intensitas apabila mengenai penghalang atau melalui jarak yang relatif jauh. Untuk mengetahui berkurangnya intensitas akibat pengaruh dari penghalang yang dalam hal ini dapat berupa jarak, ketebalan dan sebagainya. Maka dapat dirumuskan dalam bentuk persamaan matematika sebagai berikut : ARISTOTELES VOL. 4 NO. 1, OKTOBER 2006 :

3 I =I 0 e -μx... (2.1) Dimana : I = Intensitas I 0 = Intensitas awal x = ketebalan, jarak μ = konstanta penyerapan 2.2. Infra Merah Cahaya infra merah merupakan bagian dari gelombang elektromagnetik. Jika dilihat dengan spektroskopi maka radiasi cahaya infra merah akan tampak pada spektrum elektromagnet dengan panjang gelombang 800nm sampai 1300nm atau memiliki frekuensi , c/s. Dengan panjang gelombang ini maka cahaya infra merah akan tidak tampak oleh mata namun radiasi panas yang ditimbulkannya masih terasa atau dideteksi. Cahaya infra merah tetap tidak dapat menembus bahan-bahan yang tidak dapat melewatkan cahaya tampak sehingga cahaya infra merah tetap mempunyai karakteristik seperti halnya cahaya yang tampak oleh mata. % Emisi Ultra Violet Ungu (violet) Biru Hijau Kuning Jingga Respon Detector Silikcon Spektrum Sinar Matahari Respon Mata Manusia Panjang Gelombang (nm) Gambar 2. Spektrum cahaya dan respon mata manusia 2.3. Infra Merah Sebagai Media Komunikasi Sejak ditemukannya gelombang radio, maka penggunaannya semakin lama semakin banyak dan berbagai macam. Hal ini segera menimbulkan permasalahan lain yaitu padatnya jalur komunikasi yang menggunakan gelombang radio. Merah Infra Merah Untuk mengatasi masalah tersebut di atas, salah satu alternatif pemecahannya adalah dengan menggunakan gelombang infra merah sebagai media komunikasinya. Gelombang infra merah dimodulasi oleh sebuah sinyal pembawa yang dapat membawa pesan data yang banyaknya hampir tidak terbatas dan sampai saat ini belum ada aturan yang membatasi penggunaan gelombang infra merah ini sebagai media komunikasi. Biasanya modulasi dengan frekuensi pembawa yang tinggi ini digunakan untuk modulasi sinar laser atau pada transmisi data yang menggunakan media fiber optik sebagai media perantarannya. Untuk transmisi data yang menggunakan media udara sebagai media perantara biasanya menggunakan frekuensi pembawa yang jauh lebih rendah yaitu sekitar 30 KHz sampai 40 KHz. Infra merah yang dipancarkan melalui udara ini paling efektif jika menggunakan sinyal pembawa yang mempunyai frekuensi sekitar 30 KHz sampai 40 KHz Transmisi Data Sistem komunikasi memancarkan informasi atau data dalam bentuk sinyal listrik yang menyajikan musik, gambar televisi, data ilmiah, dan sebagainya. Pada umumnya suatu sistem yang lengkap terdiri dari suatu pemancar (transmitter), medium pentransmisi dimana suatu informasi ditransmisi, dan suatu penerima (receiver) yang menghasilkan suatu salinan informasi masukan (input) di keluaran (output). Dalam kebanyakan suatu sistem komunikasi, pentransmisian informasi saangat berhubungan dengan modulasi atau perubahan waktu suatu sinyal sinusoida tertentu, yang dinamakan pembawa (carrier). Dalam hal ini dapat dilihat pada diagram blok berikut ini. Perancangan Perangkat Komunikasi Komputer (Endang Rosdiana) 3

4 Gambar 3. Sistem Komunikasi 2.5. Pemancar Pemancar adalah pihak yang mengirim informasi data. Tugasnya membangkitkan informasi dan menempatkan pada media transmisi. Pemancar pada umumnya dilengkapi dengan peralatan lain yang dapat mengubah informasi yang akan dikirimkan menjadi bentuk yang sesuai dengan media transmisi yang digunakan, misalnya menjadi pulsa listrik, gelombang elektromagnet atau pulsa digital seperti PCM (Pulse Code Modulation). Terjadinya infra merah dikarenakan adanya perpindahan elektron dari pita valensi ke pita konduksi pada saat diberi tegangan panjar maju. Pada saat elektron sudah dalam pita konduksi, elektron akan berekombinasi dengan hole. Setelah berekomendasi elektron tersebut akan kembali lagi ke pita valensi dan melepaskan energi Media Transmisi Beberapa media transmisi dapat digunakan jalur (channel) transmisi atau pembawa (carrier) dari data yang akan dikirim. Media transmisi dapat berupa gelombang elektromagnet, serat optic, kabel coax, sepasang kawat (twisted pain) dan lain-lain. Dalam hal ini media transmisi bertugas menerima berita yang dikirimkan oleh sumber informasi. Proses penghubung informasi menjadi bentuk yang sesuai dengan media transmisi disebut modulasi. Bila sinyal dimodulasi, maka ia akan dapat menempuh jarak jauh. Proses kebalikannya disebut demodulasi. Media transmisi dapat berupa gelombang elektromagnet, serat optic, kabel coax, sepasang kawat (twisted pain) dan lainlain Penerima Penerima adalah alat yang menerima data atau informasi. Penerima mempunyai peralatan lain yang fungsinya kebalikan dari pemancar, yaitu peralatan informasi yang bentuknya sesuai dengan media transmisi yang digunakan menjadi bentuk asalnya. Dalam pendisainannya, penerima berfungsi sebagai penerima infra merah, yang kemudian akan mengubah sinyalsinyal yang termodulasi dari pemancar (transmitter) ke pulsa negatif maupun positif dengan band pass filter yang ada di dalamnya. Komuikasi data menambah dimensi khusus dalam penggunaan sistem komputer. Perkembangannya begitu pesat, terutama pada tahun-tahun terakhir ini. Komunikasi data merupakan gabungan dua teknik yang sama sekali jauh berbeda, yaitu pengolahan data dan telekomunikasi. Secara umum dapat dikatakan bahwa komunikasi data memberikan fasilitas komunikasi jarak jauh dengan sistem komputer. Selain itu masih diperlukan peralatan pembantu yaitu perangkat lunak (software). Perangkat lunak mutlak ARISTOTELES VOL. 4 NO. 1, OKTOBER 2006 :

5 diperlukan untuk dapat mengirimkan dan menampung data. Perangkat lunak bertugas menghubungkan data yang diterima atau akan dikirim agar berbentuk sesuai dengan prosedur yang telah disepakati. Pengubahan itu terjadi sebelum pengubahan secara elektrik atau elektrooptik untuk media transmisi dalam hal pengiriman data atau dalam penerimaan data. Pada dasarnya dalam dunia elektronika dikenal dua jenis sinyal yaitu analog dan digital. Sinyal analog adalah sinyal yang bersifat sambungmenyambung atau tidak ada perubahan yang tiba-tiba antara bagian siyal-sinyal tersebut. Secara garis besarnya dapat digambarkan sebagai berikut : Gambar 4. Sinyal Analog Sinyal listrik digital adalah sinyal yang sifatnya berupa pulsa, yaitu sinyal yang terputus-putus atau terjadi perubahan yang tiba-tiba antara bagian-bagian sinyal tersebut. Sinyal digital dapat dilihat pada Gambar Gambar 5. Sinyal Digital Kedua jenis sinyal tersebut sangat penting di dalam komunikasi data. Hal ini disebabkan karena sistem komputer selalu bekerja dengan sinyal digital sedangkan penyalura data banyak dilakukan secara analog Modulasi Modulasi adalah suatu proses dimana isi informasi dari sinyal digunakan untuk merubah parameter sinyal pembawa sebelum dipancarkan. Proses kebalikannya mendapatkan bentuk informasi dari sinyal frekuensi pembawa dinamakan demodulasi. Dalam bentuknya yang sederhana suatu modulator dapat menyebabkan beberapa karakteristik sinyal pembawa berubah sebanding dengan bentuk gelombang pemodulasi, hal ini disebut modulasi analog. Modulator yang lebih kompleks akan mendigit dan mengkodekan sinyal pemodulasi sebelum di modulasi. Sinyal analog dapat mencapai jarak jauh apabila ada gelombang pembawanya. Dalam gelombang pembawa apabila arus gelombang dibuat dan dipotong oleh kodekode komputer maka kodenya dimodulir oleh arus gelombang pembawa. Gelombang pembawa ini berbentuk sinusoida. a. Apabila amplitudo yang berubah-ubah maka disebut modulasi amplitudo (AM). Arus gelombang pembawa yang berubah-ubah seperti yang diperlihatkan pada Gambar 6.(b), oleh kode-kode komputer dalam Gambar 6.(a). Ketika arus kode ada dalam status minus gelombang pembawa dikirimkan. b. Apabila frekuensi yang berubah-ubah maka disebut modulasi frekuensi (FM). Seperti yang terlihat pada Gambar 6., adalah frekuensi rendah dari gelombang pembawa sedangkan gelombang kode komputer dalam status minus yang berubah-ubah dan pindah tinggi pada waktu gelombang menjadi plus. Perancangan Perangkat Komunikasi Komputer (Endang Rosdiana) 5

6 Apabila perbedaan fase yang berubah-ubah maka disebut modulasi fase (PM). Seperti yang terlihat dalam Gambar 6. maka metode ini akan merubah fase dari gelombang pembawa menurut kode plus dan minus. Dalam metoda ini dua macam gelombang mempunyai amplitudo dan frekuensi yang sama, tetapi memerlukan fase yang berbeda. Metoda ini berubah fase atau radian seperti yang terlihat dalam gambar yang disebut metoda fase timbal balik. (a) Kode komputer (b) Modulasi Amplitudo (c) Modulasi Frekuensi (d) Modulasi Fase PERANCANGAN DAN UNJUK KERJA ALAT Perangkat keras yang digunakan untuk komunikasi data antar komputer antara lain : Komputer, Rangkaian Mikrokontroler AT89C51, Rangkaian Interface, Rangkaian Infra Merah Transmitter (Pemancar), dan Receiver (Penerima). Tiap-tiap perangkat keras mempunyai tugas masing-masing dan Gambar 6. Bentuk gelombang dari metoda modulasi yang berbeda-beda berkarakteristik khas. Untuk mendapatkan sistem komunikasi data yang baik, sifat tiap perangkat keras harus diketahui juga kemampuannya, sehingga tiap komponen dapat saling bekerja sama. Untuk memahami setiap bagian dari rangkaian peralatan yang didisain, maka berikut ini akan dikemukan blok diagram peralatan, dimana setiap blok mewakili suatu fungsi satu sama lain yang saling berhubungan. Communication Port (Com) Komputer Infra Merah Receiver Infra Merah Transmitter Communication Port (Com) Komputer MC89C51 MC89C51 Interface RS232 Infra Merah Transmitter Infra Merah Receiver Interface RS232 Gambar 7. Blok Diagram Alat ARISTOTELES VOL. 4 NO. 1, OKTOBER 2006 :

7 3.1. Unjuk Kerja Alat Berdasarkan Gambar 7. di atas, sinyal input yang masuk ke rangkaian adalah sinyal yang diterima oleh infra merah receiver dan sinyal keluaran communication port (COM) pada komputer yang berbentuk sinyal digital, yang kemudian akan masuk ke dalam mikrokontroler AT89C51 dan mengaturnya sehingga keluar masuknya sinyal informasi (data) pada mikrokontroler tersebut dapat terkontrol dengan baik. Pada saat pertama kali alat dihidupkan maka mikrokontroler siap untuk mengontrol keseluruhan rangkaian. Pada saat bersamaan data yang masuk baik dari infra merah receiver maupun dari serial port komputer siap untuk dikirimkan, melalui perintah mikrokontroler. Data yang dikirimkan diumpankan melalui fasilitas input dan output yang terdapat pada port-port AT89C51. Dengan demikian, untuk mengontrol proses pengiriman dan penerimaan data dilakukan oleh mikrokontroler AT89C51. Pertama kali mikrokontroler dihidupkan akan melakukan inisialisasi kondisi awal dari sistem yaitu kondisi siap menerima data dan mengirimkan data. Kemudian jalankan program aplikasi pengiriman dan penerimaan data di komputer serta tentukan pada program tersebut COM yang akan digunakan pada komputer tersebut. Selanjutnya pada program tersebut, ketikan data pada kolom Transmit lalu tekan send. Dengan demikian mikrokontroler akan menerima data dari komputer melalui interface RS- 232 lalu menerjemahkannya menjadi kode-kode digital yang akan dimodulasikan dan dipancarkan lewat pemancar infra merah. Pada tahap berikutnya data tersebut diterima dan akan dikirimkan ke komputer lewat interface RS-232, kemudian komputer akan menampilkan data tersebut pada kolom receive data yang terdapat pada program aplikasi yang sudah dijalankan sebelumnya. Demikian pula akan terjadi proses yang sama jika pemancar dan penerima dibalik fungsi kerjanya Pengetesan Alat Langkah-langkah pengetesan alat adalah sebagai berikut : a. Siapkan dua buah komputer dengan jarak 2 meter, kemudian hubungkan masing-masing alat pada computer tersebut melalui communication port. Ilustrasinya tampak seperti gambar berikut : Komputer ke 1 Wireless IR ke 1 Wireless IR ke 2 Komputer ke 2 Gambar 8. Sambungan antara Wireless IR Modem dengan PC b. On-kan Personal Computer (PC) dan alat wireless IR, kemudian jalankan program aplikasinya dan tentukan Com yang akan digunakan pada PC tersebut. Penentuan Com tiap PC tidak harus sama. Program aplikasi yang dijalankan pada tiap PC berbeda. Jika pada PC 1 dijalankan program pengiriman data, maka pada PC 2 yang harus dijalankan adalah program penerimaan data. Dalam hal ini PC 1 tidak hanya bisa mengirim saja, akan tetapi juga dapat menerima data dengan program pengiriman data yang dijalankan, begitu juga dengan PC 2. Dengan demikian komunikasi bisa dilakukan dua arah atau PC 1 dan PC 2. Adapun tampilan aplikasi alat Perancangan Perangkat Komunikasi Komputer (Endang Rosdiana) 7

8 ini pada masing-masing PC adalah sebagai berikut : Gambar 9. Tampilan Program Mengirimkan Data Pada PC 1 Gambar 11. Contoh Proses Pengiriman Data Pada PC 1 Maka pada PC 2 di kolom Receive data akan tampil kata FISIKA seperti pada gambar berikut : FISIKA Gambar 10. Tampilan Program Menerima Data Pada PC 2 c. Kemudian ketikkan data pada PC 1 di kolom Transmit Data, misalkan FISIKA lalu tekan d. Send, seperti pada gambar berikut : Gambar 12. Contoh Proses Penerimaan Data Pada PC 2 Begitu juga sebaliknya akan terjadi hal yang sama bila PC 2 yang mengirimkan data. Pada pegetesan alat ini, alat dapat berfungsi dengan baik. Setelah alat berjalan dengan baik, tahap selanjutnya mengetahui jarak pancar alat infra merah tersebut, yaitu dengan menggeserkan / menjauhkan alat ini satu sama lain. Ternyata berdasarkan kenyataan di lapangan bahwa jarak terjauh yang diukur adalah sejauh 3,5 M. Dan pada saat kata FISIKA dikirimkan pada kolom transmit ARISTOTELES VOL. 4 NO. 1, OKTOBER 2006 :

9 Jarak (m) di PC 1, kemudian menekan tombol send maka selang kurang dari 1 detik data tersebut sudah diterima pada PC 2. PERCOBAAN DENGAN PENGARUH JARAK Untuk mengetahui jarak pacar infra merah ini dilakukan percobaan dengan menggeser atau menjauhkan alat ini satu sama lain. Jarak (r) Komputer ke 1 Wireless IR ke 1 Wireless IR ke 2 Komputer ke 2 Gambar 13. Percobaan dengan pengaruh jarak Pada percobaan ini didapatkan data sebagai berikut : Jarak (m) Tabel 2. Percobaan dengan pengaruh jarak I Data Pengukuran Ke - II III IV V Waktu Rata 2 0,5 0,625 0,572 0,544 0,632 0,664 0,607 1,0 0,752 0,733 0,770 0,735 0,720 0,742 1,5 0,789 0,780 0,793 0,801 0,798 0,792 2,0 0,816 0,825 0,816 0,886 0,853 0,839 2,5 0,923 0,896 0,936 0,983 0,975 0,943 3,0 1,015 1,209 1,152 0,241 1,116 1,147 3,5 1,287 1,273 1,292 1,343 1,269 1,293 Keterangan : Pada percobaan ini menggunakan 160 karakter huruf. Adapun grafik data pengukuran dan garis regresi adalah sebagai berikut : 3,5 4 2,5 3 1,5 2 Grafik Jarak Terhadap Waktu 0, ,5 0,6 0,7 0,8 0,9 1 1,1 1,2 1,3 1,4 Waktu Jarak Terhadap Waktu Regresi Gambar 14. Grafik regresi untuk jarak terhadap waktu Berdasarkan dari hasil percobaan di atas tampak nilai t bebeda-beda pada setiap jarak tertentu, artinya adalah semakin jauh jarak waktu komunikasi yang diperlukan juga semakin lama. Ternyata alat wireless IR modem ini tidak menunjukan unjuk kerja yang baik hal ini disebabkan energi yang dipancarkan oleh infra merah semakin jauh energinya semakin berkurang karena banyaknya penyerapan pada media udara sebagai perantara. Dari grafik diatas dapat dilihat bahwa hubungan jarak dengan waktu akan menghasilkan kecepatan. Maka dapat dirumuskan dalam bentuk matematika sebagai berikut : y 3,8968 0,759 v x 1,287 0,625 3,137 0,662 4,7387 jadi kecepatan yang didapat adalah 4,7387 m/dtk Percobaan Dengan Pengaruh Penghalang Percobaan dengan pengaruh penghalang ini dilakukan dengan menyimpan suatu penghalang diantara pemancar dan penerima. Dan jarak antara pemancar dengan penerima adalah 1 meter. Penghalang yang digunakan pada percobaan ini yaitu dengan menggunakan kertas hvs warna putih. Perancangan Perangkat Komunikasi Komputer (Endang Rosdiana) 9

10 Tebal Penghalang ( m) Kertas penghalang Komputer ke 1 Wireless IR ke 1 Wireless IR ke 2 Komputer ke 2 Gambar 15. Percobaan dengan pengaruh penghalang Pada percobaan ini didapatkan data sebagai berikut : Tebal penghalang (μm) Tabel 3. Percobaan dengan pengaruh ketebalan penghalang I Data Pengukuran Ke - II 9 0,730 0, ,738 0, ,761 0, ,798 0,78 5 III 0,71 5 0,73 3 0,76 1 0,79 3 IV 0,67 9 0,72 0 0,78 9 0,79 3 V 0,69 8 0,73 8 0,79 8 0,80 45 Pegiriman data tidak terlaksana 1 Waktu Rata2 0,708 0,732 0,776 0,794 Berdasarkan data Tabel 3., maka dapat dianalisis dengan menghitung persamaan garis lurus yang mengaprosimasi fungsi jarak terhadap waktu yang berdasarkan data hasil pengujian adalah : Dari data Tabel 3., maka di dapat : (4)(69,084) (90)(3,01) m 290,6952 (4)(2,2697) (3,01) 2 (90)(2,2697) (3,01)(69,084) b 196,248 (4)(2,2697) (3,01) 2 Sehingga di dapat persamaan garis yang memiliki fungsi jarak terhadap waktu ; y = mx + b = 290,6952 (x) 196,248 Dimana x adalah waktu dalam detik. Adapun grafik data pengukuran dan garis regresi adalah sebagai berikut : Grafik Tebal Penghalang Trhdp Waktu ,7 0,71 0,72 0,73 0,74 0,75 0,76 0,77 0,78 0,79 0,8 Waktu Tebal Penghalang thdp Waktu Regresi Gambar 16. Grafik regresi untuk tebal penghalang terhadap waktu Pengambilan data yang dilakukan berdasarkan pengaruh dari ketebalan penghalang didapatkan seperti pada tabel 4.4 menunjukan bahwa dengan adanya penghalang tersebut, maka proses pengiriman data hanya bisa terlaksana pada ketebalan penghalang sampai 36 μm. Tapi lebih dari harga tersebut proses pengiriman data tidak terlaksana. Dan semakin tebal penghalang, waktu yang diperlukan semakin lama. Infra merah tidak dapat menembus bahan-bahan yang tidak dapat melewatkan cahaya tampak sehingga cahaya infra merah tetap mempunyai karakteristik seperti halnya cahaya yang tampak oleh mata. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan a. Modem wireless yang dirancang dapat ARISTOTELES VOL. 4 NO. 1, OKTOBER 2006 :

11 memperlihatkan unjuk kerja yang baik dengan batas jarak tidak lebih dari 3,5 meter. Sedangkan untuk jarak lebih dari harga tersebut, alat tidak dapat memberikan respon yang baik terhadap proses pengiriman data. Hal ini dikarenakan energi yang dipancarkan semakin berkurang karena diserap oleh udara. b. Cahaya infra merah tetap tidak dapat menembus bahan-bahan yang dengan batas ketebalan tertentu. Dalam hal ini ketebalan kertas hvs 5 lembar (45 μm) proses transmisi data tidak dapat dilaksanakan lagi Saran Untuk mendapatkan kualitas terbaik perlu adanya peningkatan kwalitas pemancar dan penerima sehingga jangkauan radius komunikasi bisa lebih jauh. DAFTAR PUSTAKA [1.] Hendriansyah, Riky., Perancangan Komunikasi Komputer Tanpa Kabel dengan Menggunakan Modem Infra Merah 1200 bps, Jurusan Fisika, F- MIPA, Unjani, Cimahi, 2005 [2.] Kennedy, George., Electronic Communication System : McGraw- Hill Book Company : 1985 [3.] Schwart, Mischa., Transmisi Informasi, Modulasi dan Bising. : Penerbit Erlangga : Jakarta, 1986 [4.] Trikusuma, Toto., Tugas Akhir, Komunikasi Data Antar Komputer dengan Sistem Modulator dan Demodulator FSK Lewat Hubungan Seri, Jurusan Fisika, F-MIPA, Unjani Cimahi : 1998 BIODATA PENULIS : Endang Rosdiana, Dra., M.Si Adalah Dosen Biasa di Program Studi Ilmu Komputer Fakultas MIPA Universitas Jenderal Achmad Yani (UNJANI) oo0oo Perancangan Perangkat Komunikasi Komputer (Endang Rosdiana) 11

- S. Indriani Lestariningati, M.T- Week 3 TERMINAL-TERMINAL TELEKOMUNIKASI

- S. Indriani Lestariningati, M.T- Week 3 TERMINAL-TERMINAL TELEKOMUNIKASI - S. Indriani Lestariningati, M.T- Week 3 TERMINAL-TERMINAL TELEKOMUNIKASI Dengan kemajuan teknologi, telekomunikasi menjadi lebih cepat, lebih andal dan lebih murah dibandingkan dengan metode komunikasi

Lebih terperinci

Pertemuan 10 PRINSIP KOMUNIKASI LISTRIK. Dahlan Abdullah Website :

Pertemuan 10 PRINSIP KOMUNIKASI LISTRIK. Dahlan Abdullah   Website : Pertemuan 10 PRINSIP KOMUNIKASI LISTRIK Dahlan Abdullah Email : dahlan@unimal.ac.id Website : http://www.dahlan.web.id Pendahuluan Dalam setiap komunikasi salah satunya selalu diperlukan sumber informasi

Lebih terperinci

BAB 4 MODULASI DAN DEMODULASI. Mahasiswa mampu memahami, menjelaskan mengenai sistem modulasi-demodulasi

BAB 4 MODULASI DAN DEMODULASI. Mahasiswa mampu memahami, menjelaskan mengenai sistem modulasi-demodulasi BAB 4 MODULASI DAN DEMODULASI Kompetensi: Mahasiswa mampu memahami, menjelaskan mengenai sistem modulasi-demodulasi (modem). Mendesain dan merangkai contoh modulasi dengan perpaduan piranti elektronika

Lebih terperinci

TEORI MAXWELL Maxwell Maxwell Tahun 1864

TEORI MAXWELL Maxwell Maxwell Tahun 1864 TEORI MAXWELL TEORI MAXWELL Maxwell adalah salah seorang ilmuwan fisika yang berjasa dalam kemajuan ilmu pengetahuan serta teknologi yang berhubungan dengan gelombang. Maxwell berhasil mempersatukan penemuanpenumuan

Lebih terperinci

DASAR TELEKOMUNIKASI ARJUNI BP JPTE-FPTK UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA. Arjuni Budi P. Jurusan Pendidikan Teknik Elektro FPTK-UPI

DASAR TELEKOMUNIKASI ARJUNI BP JPTE-FPTK UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA. Arjuni Budi P. Jurusan Pendidikan Teknik Elektro FPTK-UPI DASAR TELEKOMUNIKASI ARJUNI BP JPTE-FPTK UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA Pendahuluan Telekomunikasi = Tele -- komunikasi Tele = jauh Komunikasi = proses pertukaran informasi Telekomunikasi = Proses pertukaran

Lebih terperinci

TEKNIK DAN MODEL KOMUNIKASI

TEKNIK DAN MODEL KOMUNIKASI Modul 2 TEKNIK DAN MODEL KOMUNIKASI. PENDAHULUAN Pertama kali jaringan PSTN diciptakan hanya untuk pengiriman sinyal analog dalam hal ini datanya berupa suara. Namun belakangan ini data yang dikirim tidak

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. PENELITIAN TERDAHULU Sebelumnya penelitian ini di kembangkan oleh mustofa, dkk. (2010). Penelitian terdahulu dilakukan untuk mencoba membuat alat komunikasi bawah air dengan

Lebih terperinci

Menyebutkan prinsip umum sinyal bicara dan musik Mengetahui Distorsi Mengetahui tentang tranmisi informasi Mengetahui tentang kapasitas kanal

Menyebutkan prinsip umum sinyal bicara dan musik Mengetahui Distorsi Mengetahui tentang tranmisi informasi Mengetahui tentang kapasitas kanal Menyebutkan prinsip umum sinyal bicara dan musik Mengetahui Distorsi Mengetahui tentang tranmisi informasi Mengetahui tentang kapasitas kanal dua macam sumber informasi, yaitu ide-ide yang bersumber dari

Lebih terperinci

PEMODELAN SISTEM AUDIO SECARA WIRELESS TRANSMITTER MENGGUNAKAN LASER POINTER

PEMODELAN SISTEM AUDIO SECARA WIRELESS TRANSMITTER MENGGUNAKAN LASER POINTER PEMODELAN SISTEM AUDIO SECARA WIRELESS TRANSMITTER MENGGUNAKAN LASER POINTER Eko Supriyatno, Siswanto Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Mercu Buana Jakarta Email : anzo.siswanto@gmail.com

Lebih terperinci

Materi Pendalaman 03 GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK =================================================

Materi Pendalaman 03 GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK ================================================= Materi Pendalaman 03 GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK ================================================= Bila dalam kawat PQ terjadi perubahan-perubahan tegangan baik besar maupun arahnya, maka dalam kawat PQ

Lebih terperinci

LAPISAN FISIK. Pengertian Dasar. Sinyal Data

LAPISAN FISIK. Pengertian Dasar. Sinyal Data LAPISAN FISIK Pengertian Dasar Lapisan Fisik (physical layer) adalah lapisan terbawah dari model referensi OSI, lapisan ini berfungsi untuk menentukan karekteristik dari kabel yang digunakan untuk menghubungkan

Lebih terperinci

POLITEKNIK NEGERI JAKARTA

POLITEKNIK NEGERI JAKARTA LAPORAN PRAKTIKUM LABORATORIUM SISTEM TELEKOMUNIKASI SEMESTER III TH 2012/2013 JUDUL ( FSK) FREQUENCY SHIFT KEYING GRUP 1 TELKOM 3D PROGRAM STUDI TEKNIK TELEKOMUNIKASI JURUSAN TEKNIK ELEKTRO POLITEKNIK

Lebih terperinci

Model Sistem Komunikasi

Model Sistem Komunikasi Model Sistem Komunikasi Pendahuluan Apakah Komunikasi itu? Cara menyampaikan/menyebarluaskan informasi(berita, pikiran,pendapat) Bagaimana cara manusia berkomunikasi, contoh : Bicara secara langsung Berbisik

Lebih terperinci

Gelombang Elektromagnetik

Gelombang Elektromagnetik Gelombang Elektromagnetik Teori gelombang elektromagnetik pertama kali dikemukakan oleh James Clerk Maxwell (83 879). Hipotesis yang dikemukakan oleh Maxwell, mengacu pada tiga aturan dasar listrik-magnet

Lebih terperinci

BAB IV PENGUKURAN DAN ANALISIS SISTEM. diharapkan dengan membandingkan hasil pengukuran dengan analisis. Selain itu,

BAB IV PENGUKURAN DAN ANALISIS SISTEM. diharapkan dengan membandingkan hasil pengukuran dengan analisis. Selain itu, BAB IV PENGUKURAN DAN ANALISIS SISTEM Pengukuran dilakukan untuk mengetahui apakah sistem beroperasi dengan baik, juga untuk menunjukkan bahwa sistem tersebut sesuai dengan yang diharapkan dengan membandingkan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM. untuk efisiensi energi listrik pada kehidupan sehari-hari. Perangkat input untuk

BAB III PERANCANGAN SISTEM. untuk efisiensi energi listrik pada kehidupan sehari-hari. Perangkat input untuk BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Dasar Perancangan Sistem Perangkat keras yang akan dibangun adalah suatu aplikasi mikrokontroler untuk efisiensi energi listrik pada kehidupan sehari-hari. Perangkat input

Lebih terperinci

Akuisisi Data Secara Wireless Untuk Sistem Monitoring Real Time Pada Produksi Biogas

Akuisisi Data Secara Wireless Untuk Sistem Monitoring Real Time Pada Produksi Biogas Akuisisi Data Secara Wireless Untuk Sistem Monitoring Real Time Pada Produksi Biogas Oleh Qomaruddin 1109201723 Pembimbing Dr. Melania Suweni Muntini, MT Dr. Yono Hadi Pramono, M.Eng Laboratorium Instrumentasi

Lebih terperinci

Sinyal analog. Amplitudo : ukuran tinggi rendah tegangan Frekuensi : jumlah gelombang dalam 1 detik Phase : besar sudut dari sinyal analog

Sinyal analog. Amplitudo : ukuran tinggi rendah tegangan Frekuensi : jumlah gelombang dalam 1 detik Phase : besar sudut dari sinyal analog PHYSICAL LAYER Lapisan Fisik Fungsi : untuk mentransmisikan sinyal data (analog dan digital) Pada Lapisan Transmitter : menerapkan fungsi elektris, mekanis, dan prosedur untuk membangun, memelihara, dan

Lebih terperinci

No Output LM 35 (Volt) Termometer Analog ( 0 C) Error ( 0 C) 1 0, , ,27 26,5 0,5 4 0,28 27,5 0,5 5 0, ,

No Output LM 35 (Volt) Termometer Analog ( 0 C) Error ( 0 C) 1 0, , ,27 26,5 0,5 4 0,28 27,5 0,5 5 0, , 56 Tabel 4.1 Hasil Perbandingan Antara Output LM 35 dengan Termometer No Output LM 35 (Volt) Termometer Analog ( 0 C) Error ( 0 C) 1 0,25 25 0 2 0,26 26 0 3 0,27 26,5 0,5 4 0,28 27,5 0,5 5 0,29 28 1 6

Lebih terperinci

Rijal Fadilah. Transmisi & Modulasi

Rijal Fadilah. Transmisi & Modulasi Rijal Fadilah Transmisi & Modulasi Pendahuluan Sebuah sistem komunikasi merupakan suatu sistem dimana informasi disampaikan dari satu tempat ke tempat lain. Misalnya tempat A yang terletak ditempat yang

Lebih terperinci

TELEMETRI Abstrak I. Pendahuluan

TELEMETRI Abstrak I. Pendahuluan TELEMETRI Abstrak Telemetri (sejenis dengan telematika) adalah sebuah teknologi yang membolehkan pengukuran jarak jauh dan pelaporan informasi kepada perancang atau operator sistem. Kata telemetri berasal

Lebih terperinci

Teknik Sistem Komunikasi 1 BAB I PENDAHULUAN

Teknik Sistem Komunikasi 1 BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Model Sistem Komunikasi Sinyal listrik digunakan dalam sistem komunikasi karena relatif gampang dikontrol. Sistem komunikasi listrik ini mempekerjakan sinyal listrik untuk membawa

Lebih terperinci

ROBOT YANG DIPROGRAM OLEH WINDOW PARAMETER MELALUI MEDIA INFRA RED

ROBOT YANG DIPROGRAM OLEH WINDOW PARAMETER MELALUI MEDIA INFRA RED ROBOT YANG DIPROGRAM OLEH WINDOW PARAMETER MELALUI MEDIA INFRA RED Modul yang digunakan - Delta Robo CPU - Delta DC Driver - Delta Robo Mechanic - Battery Pack - ISP Cable - IR Communication - Delta Infrared

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA. regulator yang digunakan seperti L7805, L7809, dan L Maka untuk

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA. regulator yang digunakan seperti L7805, L7809, dan L Maka untuk BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA 4.1 Pengukuran Catu Daya Pada pengujian catu daya dilakukan beberapa pengukuran terhadap IC regulator yang digunakan seperti L7805, L7809, dan L78012. Maka untuk regulator

Lebih terperinci

BAB II SISTEM KOMUNIKASI

BAB II SISTEM KOMUNIKASI BAB II SISTEM KOMUNIKASI 2.1 Sistem Komunikasi Digital Dalam mentransmisikan data dari sumber ke tujuan, satu hal yang harus dihubungkan dengan sifat data, arti fisik yang hakiki di pergunakan untuk menyebarkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Komunikasi merupakan hal yang sangat dibutuhkan dalam memperoleh informasi dan berita pada saat ini. Dengan berkomunikasi kita dapat bertukar informasi dalam

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2015 sampai dengan Agustus 2015.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2015 sampai dengan Agustus 2015. 44 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2015 sampai dengan Agustus 2015. Perancangan, pembuatan dan pengambilan data dilaksanakan di Laboratorium

Lebih terperinci

PENGERTIAN GELOMBANG RADIO

PENGERTIAN GELOMBANG RADIO PENGERTIAN GELOMBANG RADIO PENGERTIAN GELOMBANG RADIO Sebelumnya kita bahas tentang Pengertian Radio Terlebih Dahulu. Radio adalah teknologi yang digunakan untuk pengiriman sinyal dengan cara Radiasi dan

Lebih terperinci

KOMUNIKASI DATA Data, Sinyal & Media Transmisi. Oleh: Fahrudin Mukti Wibowo, S.Kom., M.Eng

KOMUNIKASI DATA Data, Sinyal & Media Transmisi. Oleh: Fahrudin Mukti Wibowo, S.Kom., M.Eng KOMUNIKASI DATA Data, Sinyal & Media Transmisi Oleh: Fahrudin Mukti Wibowo, S.Kom., M.Eng Data 10110111 sinyal Untuk dapat ditransmisikan, data harus ditransformasikan ke dalam bentuk gelombang elektromagnetik

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK FREKUENSI TINGGI DAN GELOMBANG MIKRO

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK FREKUENSI TINGGI DAN GELOMBANG MIKRO LAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK FREKUENSI TINGGI DAN GELOMBANG MIKRO No Percobaan : 01 Judul Percobaan Nama Praktikan : Perambatan Gelombang Mikro : Arien Maharani NIM : TEKNIK TELEKOMUNIKASI D3 JURUSAN TEKNIK

Lebih terperinci

Quadrature Amplitudo Modulation-16 Sigit Kusmaryanto,

Quadrature Amplitudo Modulation-16 Sigit Kusmaryanto, Quadrature Amplitudo Modulation-16 Sigit Kusmaryanto, http://sigitkus@ub.ac.id BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat pesat, kebutuhan

Lebih terperinci

MODULASI. Adri Priadana. ilkomadri.com

MODULASI. Adri Priadana. ilkomadri.com MODULASI Adri Priadana ilkomadri.com Pengertian Modulasi Merupakan suatu proses penumpangan atau penggabungan sinyal informasi (pemodulasi) kepada gelombang pembawa (carrier), sehingga memungkinkan sinyal

Lebih terperinci

data telah diorganisasikan melalui komputer, dibandingkan dengan cara pengiriman biasa.

data telah diorganisasikan melalui komputer, dibandingkan dengan cara pengiriman biasa. Paper I KOMUNIKASI DATA Pertama kali komputer ditemukan, ia belum bisa berkomunikasi dengan sesamanya. Pada saat itu komputer masih sangat sederhana. Berkat kemajuan teknologi di bidang elektronika, komputer

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Temperatur atau suhu merupakan salah satu besaran pokok fisika yang

BAB I PENDAHULUAN. Temperatur atau suhu merupakan salah satu besaran pokok fisika yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Temperatur atau suhu merupakan salah satu besaran pokok fisika yang penting. Hampir setiap kegiatan manusia selalu berkaitan dengan suhu. Temperatur merupakan ukuran

Lebih terperinci

BINARY PHASA SHIFT KEYING (BPSK)

BINARY PHASA SHIFT KEYING (BPSK) BINARY PHASA SHIFT KEYING (BPSK) Sigit Kusmaryanto http://sigitkus@ub.ac.id I Pendahuluan Modulasi adalah proses penumpangan sinyal informasi pada sinyal pembawa sehingga menghasilkan sinyal termodulasi.

Lebih terperinci

PEMBUATAN PERANGKAT APLIKASI PEMANFAATAN WIRELESS SEBAGAI MEDIA UNTUK PENGIRIMAN DATA SERIAL

PEMBUATAN PERANGKAT APLIKASI PEMANFAATAN WIRELESS SEBAGAI MEDIA UNTUK PENGIRIMAN DATA SERIAL PEMBUATAN PERANGKAT APLIKASI PEMANFAATAN WIRELESS SEBAGAI MEDIA UNTUK PENGIRIMAN DATA SERIAL Oleh : Zurnawita Dikky Chandra Staf Pengajar Teknik Elektro Politeknik Negeri Padang ABSTRACT Serial data transmission

Lebih terperinci

BAB II GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK. walaupun tidak ada medium dan terdiri dari medan listrik dan medan magnetik

BAB II GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK. walaupun tidak ada medium dan terdiri dari medan listrik dan medan magnetik BAB II GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK 2.1 Umum elektromagnetik adalah gelombang yang dapat merambat walaupun tidak ada medium dan terdiri dari medan listrik dan medan magnetik seperti yang diilustrasikan pada

Lebih terperinci

SINYAL & MODULASI. Ir. Roedi Goernida, MT. Program Studi Sistem Informasi Fakultas Rekayasa Industri Institut Teknologi Telkom Bandung

SINYAL & MODULASI. Ir. Roedi Goernida, MT. Program Studi Sistem Informasi Fakultas Rekayasa Industri Institut Teknologi Telkom Bandung SINYAL & MODULASI Ir. Roedi Goernida, MT Program Studi Sistem Informasi Fakultas Rekayasa Industri Institut Teknologi Telkom Bandung 2012 1 Pengertian Sinyal Merupakan suatu perubahan amplitudo dari tegangan,

Lebih terperinci

KOMUNIKASI DATA. 1. Pendahuluan

KOMUNIKASI DATA. 1. Pendahuluan KOMUNIKASI DATA SAHARI 1. Pendahuluan Definisi dasar Komunikasi adalah saling menyampaikan informasi kepada tujuan yang diinginkan Informasi bisa berupa suara percakapan (voice), musik (audio), gambar

Lebih terperinci

MOTOR DRIVER. Gambar 1 Bagian-bagian Robot

MOTOR DRIVER. Gambar 1 Bagian-bagian Robot ACTION TOOLS OUTPUT INFORMATION MEKANIK MOTOR MOTOR DRIVER CPU SISTEM KENDALI SENSOR Gambar 1 Bagian-bagian Robot Gambar 1 menunjukkan bagian-bagian robot secara garis besar. Tidak seluruh bagian ada pada

Lebih terperinci

Rijal Fadilah. Transmisi Data

Rijal Fadilah. Transmisi Data Rijal Fadilah Transmisi Data Review Sistem Komunikasi Data Entitas yg melambangkan suatu pengertian Jenis : data analog & data digital Signal / Sinyal Suatu bentuk/cara utk menyalurkan data Jenis : signal

Lebih terperinci

DAFTAR ISI v. Halaman ABSTRAK... i ABSTRACT. ii KATA PENGANTAR. iii. DAFTAR GAMBAR... viii DAFTAR TABEL ix

DAFTAR ISI v. Halaman ABSTRAK... i ABSTRACT. ii KATA PENGANTAR. iii. DAFTAR GAMBAR... viii DAFTAR TABEL ix ABSTRAK Saat ini perkembangan industri komunikasi berkembang dengan pesat, terutama komunikasi tanpa kabel (wireless). Dengan menggunakan komunikasi wirelesss masalah ruang dapat diatasi, misalnya untuk

Lebih terperinci

PENDAHULUAN TEOR I MA ELL Int i t eori eori Max Max ell el l m engenai engenai gel gel bang bang ekt romagnet rom i adal adal

PENDAHULUAN TEOR I MA ELL Int i t eori eori Max Max ell el l m engenai engenai gel gel bang bang ekt romagnet rom i adal adal SPEKTRUM GELOMBANG ELEKTROMAGNET SPEKTRUM GELOMBANG ELEKTROMAGNET PENDAHULUAN Gelombang elektromagnetik adalah gelombang yang dihasilkan dari perubahan medan magnet dan medan listrik secara berurutan,

Lebih terperinci

MODULASI. Ir. Roedi Goernida, MT. Program Studi Sistem Informasi Fakultas Rekayasa Industri Institut Teknologi Telkom Bandung

MODULASI. Ir. Roedi Goernida, MT. Program Studi Sistem Informasi Fakultas Rekayasa Industri Institut Teknologi Telkom Bandung MODULASI Ir. Roedi Goernida, MT. (roedig@yahoo.com) Program Studi Sistem Informasi Fakultas Rekayasa Industri Institut Teknologi Telkom Bandung 2010 1 Pengertian Modulasi Merupakan suatu proses penumpangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Telekomunikasi telah menempati suatu kedudukan yang penting

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Telekomunikasi telah menempati suatu kedudukan yang penting BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem Telekomunikasi telah menempati suatu kedudukan yang penting dan strategis dalam kehidupan masyarakat Indonesia, karena dengan sistem telekomunikasi suatu yang

Lebih terperinci

LABORATORIUM SISTEM TRANSMISI

LABORATORIUM SISTEM TRANSMISI LABORATORIUM SISTEM TRANSMISI NOMOR PERCOBAAN : 01 JUDUL PERCOBAAN : FIBER OPTIK SINYAL ANALOG KELAS / KELOMPOK : TT - 5A / KELOMPOK 4 NAMA PRAKTIKAN : 1. SOCRATES PUTRA NUSANTARA (1315030082) NAMA KELOMPOK

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. khususnya bidang telekomunikasi yang begitu pesat, semakin banyak pilihan yang

BAB I PENDAHULUAN. khususnya bidang telekomunikasi yang begitu pesat, semakin banyak pilihan yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam sistem transmisi data, media transmisi adalah jalur fisik antara pemancar dan penerima. Baik sinyal analog maupun digital dapat dipancarkan melalui media transmisi

Lebih terperinci

GELOMBANG ELEKTROMAGNETIKA

GELOMBANG ELEKTROMAGNETIKA GELOMBANG ELEKTROMAGNETIKA Apa itu Gelombang? Gelombang adalah getaran yang merambat Apakah dalam perambatannya perlu medium/zat perantara? Tidak harus! Berdasarkan ada/tidak adanya medium : 1. Gelombang

Lebih terperinci

Latihan Soal UAS Fisika Panas dan Gelombang

Latihan Soal UAS Fisika Panas dan Gelombang Latihan Soal UAS Fisika Panas dan Gelombang 1. Grafik antara tekanan gas y yang massanya tertentu pada volume tetap sebagai fungsi dari suhu mutlak x adalah... a. d. b. e. c. Menurut Hukum Gay Lussac menyatakan

Lebih terperinci

MODUL TEKNOLOGI KOMUNIKASI. Oleh : Dwi Hastuti Puspitasari, SKom, MMSI. Pokok bahasan perkembangan teknologi pada era telekomunikasi.

MODUL TEKNOLOGI KOMUNIKASI. Oleh : Dwi Hastuti Puspitasari, SKom, MMSI. Pokok bahasan perkembangan teknologi pada era telekomunikasi. Pertemuan 5 MODUL Oleh : Dwi Hastuti Puspitasari, SKom, MMSI POKOK BAHASAN ERA TELEKOMUNIKASI DESKRIPSI Pokok bahasan perkembangan teknologi pada era telekomunikasi. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS Setelah

Lebih terperinci

Jurnal Coding Sistem Komputer Untan Volume 05, No.2 (2017), hal ISSN : X

Jurnal Coding Sistem Komputer Untan Volume 05, No.2 (2017), hal ISSN : X RANCANG BANGUN ALAT UKUR GERAK LURUS BERUBAH BERATURAN (GLBB) PADA BIDANG MIRING BERBASIS ARDUINO [1] Vionanda Sheila Deesera, [2] Ilhamsyah, [3] Dedi Triyanto [1][3] Jurusan Sistem Komputer, Fakultas

Lebih terperinci

Faktor terpenting dalam jaringan komputer adalah transfer data antar dua komputer di tempat yang berbeda.

Faktor terpenting dalam jaringan komputer adalah transfer data antar dua komputer di tempat yang berbeda. Faktor terpenting dalam jaringan komputer adalah transfer data antar dua komputer di tempat yang berbeda. Transaksi sering terjadi pada suatu tempat yang berbeda dengan tempat pengolahan datanya Efisiensi

Lebih terperinci

TUGAS MATA KULIAH KAPITA SELEKTA Desain Sistem PLC 1 Arah Dosen: Bp. Binsar Wibawa

TUGAS MATA KULIAH KAPITA SELEKTA Desain Sistem PLC 1 Arah Dosen: Bp. Binsar Wibawa TUGAS MATA KULIAH KAPITA SELEKTA Desain Sistem PLC 1 Arah Dosen: Bp. Binsar Wibawa Disusun oleh: (Telkom Group) 1. Alwin Bahari 2. Aulya Rahman F 3. Firman Anggoro 4. Gunawan 5. Hafiz Maulana 6. Irfan

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM BAB 3 PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dijelaskan secara umum perancangan sistem pengingat pada kartu antrian dengan memanfaatkan gelombang radio, yang terdiri dari beberapa bagian yaitu blok diagram

Lebih terperinci

Antiremed Kelas 10 Fisika

Antiremed Kelas 10 Fisika Antiremed Kelas 10 Fisika Bab 8 Gelombang Elektromagnetik - Latihan Soal Doc. Name: AR10FIS0801 Version: 2013-03 halaman 1 01. Urutan spektrum gelombang elektromagnetik dari frekuensi tinggi ke rendah

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. Modulasi adalah proses yang dilakukan pada sisi pemancar untuk. memperoleh transmisi yang efisien dan handal.

BAB II DASAR TEORI. Modulasi adalah proses yang dilakukan pada sisi pemancar untuk. memperoleh transmisi yang efisien dan handal. BAB II DASAR TEORI 2.1 Modulasi Modulasi adalah proses yang dilakukan pada sisi pemancar untuk memperoleh transmisi yang efisien dan handal. Pemodulasi yang merepresentasikan pesan yang akan dikirim, dan

Lebih terperinci

BAB II CAHAYA. elektromagnetik. Cahaya dapat merambat dalam ruang hampa dengan kecepatan 3 x

BAB II CAHAYA. elektromagnetik. Cahaya dapat merambat dalam ruang hampa dengan kecepatan 3 x BAB II CAHAYA 2.1 Pendahuluan Cahaya merupakan gelombang transversal yang termasuk gelombang elektromagnetik. Cahaya dapat merambat dalam ruang hampa dengan kecepatan 3 x 10 8 m/s. Sifat-sifat cahaya adalah

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA SISTEM

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA SISTEM 52 BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA SISTEM Bab ini membahas pengujian alat yang dibuat, kemudian hasil pengujian tersebut dianalisa. 4.1 Pengujian Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui keberhasilan dan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. suatu media transmisi (Forouzan, 2007). transmitter, transmission system, receiver, dan media

BAB 2 LANDASAN TEORI. suatu media transmisi (Forouzan, 2007). transmitter, transmission system, receiver, dan media BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Komunikasi Data Komunikasi data merupakan pertukaran data antara dua devicemelalui suatu media transmisi (Forouzan, 2007). 2.1.1. Komponen Komunikasi Data Komunikasi data terdiri

Lebih terperinci

SISTEM PENGATURAN LAMPU LALU LINTAS SECARA SENTRAL DARI JARAK JAUH

SISTEM PENGATURAN LAMPU LALU LINTAS SECARA SENTRAL DARI JARAK JAUH TESLA Vol. 9 No. 2, 71 78 (Oktober 2007) Jurnal Teknik Elektro SISTEM PENGATURAN LAMPU LALU LINTAS SECARA SENTRAL DARI JARAK JAUH Tjia May On 1), Pono Budi Mardjoko 1) dan Nato Martanto 2) Abstract Scheme

Lebih terperinci

Fisika Umum (MA 301) Cahaya

Fisika Umum (MA 301) Cahaya Fisika Umum (MA 301) Topik hari ini (minggu 11) Cahaya Cahaya adalah Gelombang Elektromagnetik Apa itu Gelombang Elektromagnetik!!! Pendahuluan: Persamaan Maxwell Listrik dan magnet awalnya dianggap sebagai

Lebih terperinci

II. DASAR TEORI. 2.1 Visible Light Communication [2][3]

II. DASAR TEORI. 2.1 Visible Light Communication [2][3] IMPLEMENTASI VISIBLE LIGHT COMMUNICATION (VLC) UNTUK PENGIRIMAN TEKS (Implementation Of Visible Light Communication (VLC) for Sending Text) Des Hariangga Trihantoro [1], Denny Darlis, S.Si,. MT. [2], Hasanah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sensor RF (Radio Frekuensi) Sensor RF (Radio Frekuensi) adalah komponen yang dapat mendeteksi sinyal gelombang elektromagnetik yang digunakan oleh sistem komunikasi untuk mengirim

Lebih terperinci

PEMANFAATAN KAMERA WIRELESS SEBAGAI PEMANTAU KEADAAN PADA ANTICRASH ULTRASONIC ROBOT

PEMANFAATAN KAMERA WIRELESS SEBAGAI PEMANTAU KEADAAN PADA ANTICRASH ULTRASONIC ROBOT PEMANFAATAN KAMERA WIRELESS SEBAGAI PEMANTAU KEADAAN PADA ANTICRASH ULTRASONIC ROBOT 1 Hilridya Sagita, 2 Eri Prasetyo dan 3 Arifin 1,2 Sistem Komputer, Universitas Gunadarma Jakarta 3 STMIK Bidakara,

Lebih terperinci

Dasar- dasar Penyiaran

Dasar- dasar Penyiaran Modul ke: Fakultas FIKOM Dasar- dasar Penyiaran AMPLITUDO MODULATON FREQUENCY MODULATON SHORT WAVE (SW) CARA KERJA PEMANCAR RADIO Drs.H.Syafei Sikumbang,M.IKom Program Studi BROAD CASTING Judul Sub Bahasan

Lebih terperinci

B A B III SINYAL DAN MODULASI

B A B III SINYAL DAN MODULASI B A B III SINYAL DAN MODULASI 4.1. Komponen Sinyal Untuk memperdalam komponen sinyal, maka dilihat dari fungsi waktu, sinyal elektromagnetik dapat dibedakan menjadi sinyal kontinyu dan diskrit. Sinyal

Lebih terperinci

Dalam sistem komunikasi saat ini bila ditinjau dari jenis sinyal pemodulasinya. Modulasi terdiri dari 2 jenis, yaitu:

Dalam sistem komunikasi saat ini bila ditinjau dari jenis sinyal pemodulasinya. Modulasi terdiri dari 2 jenis, yaitu: BAB II TINJAUAN TEORITIS 2.1 Tinjauan Pustaka Realisasi PLL (Phase Locked Loop) sebagai modul praktikum demodulator FM sebelumnya telah pernah dibuat oleh Rizal Septianda mahasiswa Program Studi Teknik

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Melakukan pengukuran besaran fisik di dalam penelitian, mutlak

BAB 1 PENDAHULUAN. Melakukan pengukuran besaran fisik di dalam penelitian, mutlak 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Melakukan pengukuran besaran fisik di dalam penelitian, mutlak dibutuhkan. Besaran fisik yang senantiasa mempengaruhi objek penelitian diantaranya adalah

Lebih terperinci

FREQUENCY HOPPING SPREAD SPECTRUM RECEIVER DENGAN PSEUDO NOISE CODE

FREQUENCY HOPPING SPREAD SPECTRUM RECEIVER DENGAN PSEUDO NOISE CODE FREQUENCY HOPPING SPREAD SPECTRUM RECEIVER DENGAN PSEUDO Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik Elektronika dan Komputer UKSW Jalan Diponegoro 52-60, Salatiga 50711 Email: budihardja@yahoo.com INTISARI

Lebih terperinci

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN PULSE CODE MODULATION MENGGUNAKAN KOMPONEN DASAR ELEKTRONIKA

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN PULSE CODE MODULATION MENGGUNAKAN KOMPONEN DASAR ELEKTRONIKA PERANCANGAN DAN PEMBUATAN PULSE CODE MODULATION MENGGUNAKAN KOMPONEN DASAR ELEKTRONIKA LAPORAN TUGAS AKHIR Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Program Pendidikan Diploma 3 Oleh: SHALLY

Lebih terperinci

GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK

GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK Gelombang Elektromagnetik 187 B A B B A B 9 GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK Sumber : penerbit cv adi perkasa Pernahkan kalian berfikir bagaimana gelombang radio dapat memancar dari pemancar radio menuju ke radio

Lebih terperinci

BAB II SALURAN TRANSMISI

BAB II SALURAN TRANSMISI BAB II SALURAN TRANSMISI 2.1 Umum Penyampaian informasi dari suatu sumber informasi kepada penerima informasi dapat terlaksana bila ada suatu sistem atau media penyampaian di antara keduanya. Jika jarak

Lebih terperinci

I. ANALISA DATA II. A III. A IV. A V. A

I. ANALISA DATA II. A III. A IV. A V. A I. ANALISA DATA II. A III. A IV. A V. A VI. ANALISA DATA Percobaan SSB dan DSB yang pertama sinyal audio dengan gelombang sinus 1kHz dan amplitudo 2Vpp dimodulasi dengan carrier. Sinyal audio digabung

Lebih terperinci

BAB V PENGUJIAN DAN ANALISIS. dapat berjalan sesuai perancangan pada bab sebelumnya, selanjutnya akan dilakukan

BAB V PENGUJIAN DAN ANALISIS. dapat berjalan sesuai perancangan pada bab sebelumnya, selanjutnya akan dilakukan BAB V PENGUJIAN DAN ANALISIS Pada bab ini akan diuraikan tentang proses pengujian sistem yang meliputi pengukuran terhadap parameter-parameter dari setiap komponen per blok maupun secara keseluruhan, dan

Lebih terperinci

DAHLAN ABDULLAH

DAHLAN ABDULLAH DAHLAN ABDULLAH dahlan.unimal@gmail.com http://www.dahlan.web.id Ada dua hal yang harus dipenuhi supaya mendapatkan akses komunikasi. 1. Kesamaan dalam pemahaman antara pemancar dan penerima. Bagian pemancar

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Gelombang Gelombang adalah gejala dari perambatan usikan (gangguan) di dalam suatu medium. Pada peristiwa rambatan tersebut tidak disertai dengan perpindahan tempat yang permanen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Inovasi di dalam teknologi telekomunikasi berkembang dengan cepat dan selaras dengan perkembangan karakteristik masyarakat modern yang memiliki mobilitas tinggi, mencari

Lebih terperinci

BAB IV SINYAL DAN MODULASI

BAB IV SINYAL DAN MODULASI DIKTAT MATA KULIAH KOMUNIKASI DATA BAB IV SINYAL DAN MODULASI IF Pengertian Sinyal Untuk menyalurkan data dari satu tempat ke tempat yang lain, data akan diubah menjadi sebuah bentuk sinyal. Sinyal adalah

Lebih terperinci

PENGENDALIAN ROBOT MENGGUNAKAN MODULASI DIGITAL FSK (Frequency Shift Keying )

PENGENDALIAN ROBOT MENGGUNAKAN MODULASI DIGITAL FSK (Frequency Shift Keying ) PENGENDALIAN ROBOT MENGGUNAKAN MODULASI DIGITAL FSK (Frequency Shit Keying ) JOHANES 1 - FX.HENDRA PRASETYA 2 - RISA FARRID CHRISTIANTI 3 anes_spook@yahoo.com ; Universitas Katolik Soegijapranata Jl.Pawiyatan

Lebih terperinci

PEMANCAR&PENERIMA RADIO

PEMANCAR&PENERIMA RADIO PEMANCAR&PENERIMA RADIO Gelombang elektromagnetik gelombang yang dapat membawa pesan berupa sinyal gambar dan suara yang memiliki sifat, dapat mengarungi udara dengan kecepatan sangat tinggi sehingga gelombang

Lebih terperinci

Telekomunikasi Radio. Syah Alam, M.T Teknik Elektro STTI Jakarta

Telekomunikasi Radio. Syah Alam, M.T Teknik Elektro STTI Jakarta Telekomunikasi Radio Syah Alam, M.T Teknik Elektro STTI Jakarta Telekomunikasi Radio Merupakan suatu bentuk komunikasi modern yang memanfaatkan gelombang radio sebagai sarana untuk membawa suatu pesan

Lebih terperinci

Oleh : Dalmasius N A P.

Oleh : Dalmasius N A P. PENGGUNAAN SCA PADA SISTEM PENYIARAN RADIO FM UNTUK PENGIRIMAN DATA TEKS Oleh : Dalmasius N A P. Nama : M. Khoirudin NPM : 1211050051 Fakultas Ilmu Komputer Program Studi Sistem Informasi Informatics And

Lebih terperinci

Perancangan dan Realisasi Sistem Pentransmisian Short Message dan Sinyal Digital pada

Perancangan dan Realisasi Sistem Pentransmisian Short Message dan Sinyal Digital pada Jurnal Itenas Rekayasa LPPM Itenas o.1 Vol. XVII ISS: 1410-3125 Januari 2013 Perancangan dan Realisasi Sistem Pentransmisian Short Message dan Sinyal Digital pada Modem BPSK berbasis MATLAB Arsyad Ramadhan

Lebih terperinci

Teknik Telekomunikasi

Teknik Telekomunikasi Teknik Telekomunikasi Konsep Dasar Telekomunikasi Jenis-jenis Telekomunikasi Sinyal Modulasi Pengkodean Dosen Pengampu : Muhammad Riza Hilmi, ST. Email : rizahilmi@gmail.com Konsep Dasar Telekomunikasi

Lebih terperinci

Spektrum Gelombang Elektromagnetik

Spektrum Gelombang Elektromagnetik Spektrum Gelombang Elektromagnetik Gelombang elektromagnetik yang dirumuskan oleh Maxwell ternyata terbentang dalam rentang frekuensi yang luas. Sebagai sebuah gejala gelombang, gelombang elektromagnetik

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 7 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 SENSOR MEKANIK KETINGGIAN LEVEL AIR Transduser adalah alat yang mengubah suatu energi dari satu bentuk ke bentuk lain. Sebuah tranduser digunakan untuk mengkonversi suatu besaran

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM 25 BAB III PERANCANGAN SISTEM Sistem monitoring ini terdiri dari perangkat keras (hadware) dan perangkat lunak (software). Perangkat keras terdiri dari bagian blok pengirim (transmitter) dan blok penerima

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Kaca merupakan salah satu produk industri kimia yang banyak digunakan dalam

I. PENDAHULUAN. Kaca merupakan salah satu produk industri kimia yang banyak digunakan dalam I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kaca merupakan salah satu produk industri kimia yang banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari, berupa material bening atau transparan yang biasanya dihasilkan dari

Lebih terperinci

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA. Oleh : Nila Feby Puspitasari

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA. Oleh : Nila Feby Puspitasari STMIK AMIKOM YOGYAKARTA Oleh : Nila Feby Puspitasari Data digital, sinyal digital - Merupakan bentuk paling sederhana dari pengkodean digital - Data digital ditetapkan satu level tegangan untuk biner satu

Lebih terperinci

TEKNIK KOMUNIKASI SERAT OPTIK SI STEM KOMUNIKASI O P TIK V S KO NVENSIONAL O LEH : H ASANAH P UTRI

TEKNIK KOMUNIKASI SERAT OPTIK SI STEM KOMUNIKASI O P TIK V S KO NVENSIONAL O LEH : H ASANAH P UTRI TEKNIK KOMUNIKASI SERAT OPTIK SI STEM KOMUNIKASI O P TIK V S KO NVENSIONAL O LEH : H ASANAH P UTRI REFERENSI BUKU 1. Keiser, Gerd; Optical Fiber Communications, Mc Graw-Hill International. 2. Agrawal,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Sistem Modulasi Modulasi (mapping) adalah proses perubahan karakteristik dari sebuah gelombang carrier atau pembawa aliran bit informasi menjadi simbol-simbol. Proses

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN diperkuat oleh rangkainan op-amp. Untuk op-amp digunakan IC LM-324. 3.3.2.2. Rangkaian Penggerak Motor (Driver Motor) Untuk menjalankan motor DC digunakan sebuah IC L293D. IC L293D dapat mengontrol dua

Lebih terperinci

JARINGAN KOMPUTER MODEL ANALISIS EL Oleh : Darmansyah Deva Sani of 6 ABSTRAK

JARINGAN KOMPUTER MODEL ANALISIS EL Oleh : Darmansyah Deva Sani of 6 ABSTRAK JARINGAN KOMPUTER MODEL ANALISIS EL - 670 Oleh : Darmansyah Deva Sani 232 98 502 1 of 6 ABSTRAK Sistem komunikasi fiber optik telah berkembang pesat akhir-akhir ini, berupa komunikasi suara, vidio dan

Lebih terperinci

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM PENGENDALI PERALATAN LISTRIK RUMAH TANGGA DENGAN MENGGUNAKAN REMOTE KONTROL BERBASIS MIKROKONTROLLER AT89C2051

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM PENGENDALI PERALATAN LISTRIK RUMAH TANGGA DENGAN MENGGUNAKAN REMOTE KONTROL BERBASIS MIKROKONTROLLER AT89C2051 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM PENGENDALI PERALATAN LISTRIK RUMAH TANGGA DENGAN MENGGUNAKAN REMOTE KONTROL BERBASIS MIKROKONTROLLER AT89C2051 LAPORAN TUGAS AKHIR Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Untuk

Lebih terperinci

Sistem Identifikasi Kualitas Bahan Bakar Minyak Menggunakan Deret Light Emitting Diode

Sistem Identifikasi Kualitas Bahan Bakar Minyak Menggunakan Deret Light Emitting Diode Sistem Identifikasi Kualitas Bahan Bakar Minyak Menggunakan Deret Light Emitting Diode Nurseno Aqib Fadwi Adi 2209100156 Dosen Pembimbing 1 Dr. Muhammad Rivai, ST., MT. Dosen Pembimbing 2 Ir. Siti Halimah

Lebih terperinci

SISTEM UNTUK MENGAKSES INTERNET

SISTEM UNTUK MENGAKSES INTERNET BAB 2 SISTEM UNTUK MENGAKSES INTERNET Peta Konsep Sistem untuk Mengakses Internet Jaringan Komputer Topologi Bus Topologi Jaringan Protokol Jaringan Media Transmisi Jaringan Berdasarkan Area Kerja Program

Lebih terperinci

GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK. Oleh: DHELLA MARDHELA NIM: 15B08052

GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK. Oleh: DHELLA MARDHELA NIM: 15B08052 GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK Oleh: DHELLA MARDHELA NIM: 15B08052 Apa itu Gelombang? Gelombang adalah getaran yang merambat Apakah dalam perambatannya perlu medium/zat perantara? Tidak harus! Berdasarkan ada/tidak

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN PEDOMAN PRAKTIKUM

BAB III PERANCANGAN PEDOMAN PRAKTIKUM BAB III PERANCANGAN PEDOMAN PRAKTIKUM 3.1. Perancangan Pedoman Praktikum Pada perancangan pedoman praktikum untuk mata kuliah Elektronika Telekomunikasi Analog terdiri dari beberapa bagian, yaitu : Tujuan

Lebih terperinci

Bab 3. Transmisi Data

Bab 3. Transmisi Data Bab 3. Transmisi Data Bab 3. Transmisi Data 1/34 Outline Terminologi dan Konsep Transmisi Data Media Transmisi Konsep Domain Waktu Konsep Domain Frekuensi Transmisi Analog Transmisi Digital Gangguan Transmisi

Lebih terperinci

1. PENGERTIAN PEMANCAR RADIO

1. PENGERTIAN PEMANCAR RADIO 1. PENGERTIAN PEMANCAR RADIO 2. SISTEM MODULASI DALAM PEMANCAR GELOMBANG RADIO Modulasi merupakan metode untuk menumpangkan sinyal suara pada sinyal radio. Maksudnya, informasi yang akan disampaikan kepada

Lebih terperinci