UNIT KOMPETENSI ANALIS KEPEGAWAIAN TINGKAT AHLI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "UNIT KOMPETENSI ANALIS KEPEGAWAIAN TINGKAT AHLI"

Transkripsi

1 LAMPIRAN III PERATURAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 20 TAHUN 2012 TENTANG STANDAR KOMPETENSI KERJA ANALIS KEPEGAWAIAN UNIT KOMPETENSI ANALIS KEPEGAWAIAN TINGKAT AHLI A. UNIT KOMPETENSI UMUM 1 APP.BKN.AK.I.II Melakukan proses pengadaan pegawai KODE UNIT : APP.BKN.AK.I.II JUDUL UNIT : Melakukan proses pengadaan pegawai. DESKRIPSI UNIT : Unit kompetensi ini mencakup pengetahuan, dan keterampilan sikap kerja Analis Kepegawaian dalam melakukan proses pengadaan pegawai. ELEMEN KOMPETENSI 1. Mengawasi pelaksanaan ujian saringan BATASAN VARIABEL : 1. Kontek variabel : Unjuk Kerja ini berlaku untuk: 1.1. Biro Kepegawaian; 1.2. Badan Kepegawaian Daerah; KRITERIA UNJUK KERJA 1.1. Daftar hadir peserta ujian diperiksa; 1.2. Tata tertib pelaksanaan ujian saringan dibacakan; 1.3. Berkas soal ujian dibagikan; 1.4. Jalannya pelaksanaan ujian diawasi; 1.5. Berkas soal dan/atau jawaban ujian saringan dikumpulkan dan dihitung sesuai dengan jumlah peserta; 1.6. Laporan/Berita Acara pelaksanaan ujian saringan ditandatangani Daftar hadir peserta ujian saringan diperiksa; 2.2. Berkas soal ujian saringan dibagikan; 2.3. Jalannya pelaksanaan ujian saringan diawasi; 2.4. Berkas soal dan/atau jawaban ujian saringan dikumpulkan; 2.5. Laporan/Berita Acara pelaksanaan ujian saringan ditandatangani Daftar hadir peserta ujian diperiksa; 3.2. Berkas soal ujian dibagikan; 3.3. Jalannya pelaksanaan ujian diawasi; 3.4. Berkas soal dan/atau jawaban ujian dikumpulkan; 3.5. Laporan/Berita Acara pelaksanaan ujian saringan ditandatangani.

2 1.3. Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan Daerah; 1.4. Bagian Kepegawaian; 1.5. Unit Pengelola Kepegawaian lainnya. 2. Perlengkapan yang dibutuhkan: 2.1. Komputer 2.2. Alat Tulis Kantor; 2.3. Referensi jabatan; 2.4. Standar Operasional Prosedur; 2.5. Standar Operasional Tugas Pokok. 3. Tugas yang harus dilakukan: 3.1. Menyusun naskah panduan pengadaan pegawai; 3.2. Menyusun soal ujian sebagai Ketua; 3.3. Menyusun soal ujian sebagai Anggota; 3.4. Memeriksa hasil ujian saringan soal pilihan ganda; 3.5. Memeriksa hasil ujian saringan soal esai. 4. Peraturan yang diperlukan : 4.1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999; 4.2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah dua kali diubah terakhir dengan dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008; 4.3. Peraturan Pemerintah Nomor 97 Tahun 2000 tentang Formasi Pegawai Negeri Sipil sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 54 Tahun 2003; 4.4. Peraturan Pemerintah Nomor 98 Tahun 2000 tentang Pengadaan Pegawai Negeri Sipil sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2002; 4.5. Peraturan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 30 Tahun 2007 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Calon Pegawai Negeri Sipil; 4.6. Peraturan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 19 Tahun 2011 tentang Pedoman Umum Penyusunan Kebutuhan Pegawai Negeri Sipil; 4.7. Peraturan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 37 Tahun 2011 tentang Pedoman Penataan Pegawai Negeri Sipil. PANDUAN PENILAIAN : 1. Penjelasan prosedur penilaian : 1.1. Prosedur penilaian dilakukan melalui tahapan sebagai berikut : Menentukan tempat, waktu dan cara penilaian; Menyiapkan alat dan bahan penilaian; Menyusun kriteria penilaian; Menetapkan standar penilaian; Melakukan pengujian, penilaian, dan penetapan kelulusan berdasarkan dokumen, rekomendasi atasan langsung, tokoh masyarakat, rekan kerja dan narasumber lainnya; Pelaporan hasil pengujian; Penerbitan sertifikat Unit kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya : Tidak ada Unit kompetensi terkait : Tidak ada. 2. Kondisi penilaian : 2.1. Merupakan aspek dalam penilaian yang sangat berpengaruh atas tercapainya kompetensi ini yang terkait dengan :

3 Naskah panduan pengadaan pegawai disusun; Soal ujian disusun sebagai Ketua; Soal ujian disusun sebagai Anggota; Hasil ujian saringan soal pilihan ganda diperiksa; Hasil ujian saringan soal esai diperiksa Cara Penilaian : Diuji melalui portopolio hasil kerja; Demonstrasi dan observasi di tempat kerja; Simulasi ditempat kerja. 3. Pengetahuan yang dibutuhkan : 3.1. Formasi Pegawai Negeri Sipil; 3.2. Pengadaan Pegawai Negeri Sipil. 4. Keterampilan yang dibutuhkan : 4.1. Menentukan referensi; 4.2. Membuat konsep naskah panduan pengadaan pegawai; 4.3. Kecermatan dalam menyusun soal ujian; 4.4. Ketelitian dalam pemeriksaan hasil ujian saringan. 5. Sikap kerja yang dibutuhkan : 5.1. Jujur; 5.2. Tanggungjawab; 5.3. Disiplin; 5.4. Kerjasama. 6. Aspek kritis : 6.1. Pengalaman dalam menyusun soal dan memeriksa hasil ujian.

4 2 APP.BKN.AK.I.II Melakukan proses administrasi kenaikan pangkat KODE UNIT : APP.BKN.AK.I.II JUDUL UNIT : Melakukan proses administrasi kenaikan pangkat. DESKRIPSI UNIT : Unit kompetensi ini mencakup pengetahuan, dan keterampilan sikap kerja Analis Kepegawaian dalam melakukan proses administrasi kenaikan pangkat. ELEMEN KOMPETENSI 1. Menyiapkan bahan/ berkas usulan kenaikan pangkat 2. Menyiapkan usul persetujuan/pertimbang - an teknis kenaikan pangkat PNS 3. Memeriksa berkas usul kenaikan pangkat PNS 4. Menyiapkan surat pengantar pengembalian usul yang dinyatakan bahan tidak lengkap (BTL) tidak memenuhi syarat (TMS) 5. Mengendalikan listing persetujuan teknis kenaikan pangkat PNS KRITERIA UNJUK KERJA 1.1. Surat pemberitahuan tentang PNS yang akan naik pangkat dikonsep; 1.2. Surat pemberitahuan tentang PNS yang akan naik pangkat beserta formulir daftar nama didistribusikan; 1.3. Data PNS yang akan naik pangkat sesuai dengan jenis kenaikan pangkat dihimpun; 1.4. Daftar nama PNS yang akan naik pangkat sesuai dengan jenis kenaikan pangkat disusun; 1.5. Bahan/berkas usulan kenaikan pangkat diidentifikasi Daftar nominatif PNS yang akan naik pangkat sesuai dengan jenis kenaikan pangkat disusun; 2.2. Nota usul persetujuan/ pertimbangan teknis kenaikan pangkat PNS dikonsep; 2.3. Surat perintah melaksanakan tugas berdasarkan surat keputusan pengangkatan CPNS dikonsep Usul persetujuan /pertimbangan teknis kenaikan pangkat PNS dikonsep Nota Usul, surat pengantar dan daftar nominatif usul kenaikan pangkat PNS diperiksa; 2.2. Bahan kelengkapan/berkas usul kenaikan pangkat PNS, dengan surat pengantar dicocokkan; 2.3. bahan kelengkapan/berkas usul kenaikan pangkat PNS diperiksa Daftar nama PNS pengusulan persetujuan/ pertimbangan teknis kenaikan pangkat PNS dengan bahan tidak lengkap (BTL)/tidak memenuhi syarat (TMS) disusun; 4.2. Surat pengantar pengembalian bahan tidak lengkap (BTL)/tidak memenuhi syarat (TMS) pengusulan persetujuan/ pertimbangan teknis kenaikan pangkat PNS dikonsep Data kelengkapan berkas usul kenaikan pangkat PNS yang memenuhi persyaratan dientri;

5 6. Menyiapkan naskah keputusan kenaikan pangkat 7. Menyiapkan surat pengantar pertimbangan teknis kenaikan pangkat PNS 5.2. Daftar kelengkapan berkas usul kenaikan pangkat PNS yang memenuhi persyaratan disusun; 5.3. Penetapan pertimbangan /persetujuan kenaikan pangkat PNS yang memenuhi persyaratan dikendalikan Data PNS berdasarkan daftar nominatif penetapan kenaikan pangkat yang telah mendapat pertimbangan dihimpun; 6.2. Daftar PNS berdasarkan daftar nominatif penetapan kenaikan pangkat PNS yang telah mendapat pertimbangan disusun; 6.3. Naskah Surat Keputusan kenaikan pangkat PNS, salinan dan petikan dikonsep Daftar nominatif PNS hasil pertimbangan teknis kenaikan pangkat PNS disusun; 7.2. Surat pengantar pertimbangan teknis kenaikan pangkat PNS dikonsep. BATASAN VARIABEL : 1. Kontek variabel : Unjuk Kerja ini berlaku untuk : 1.1. Biro Kepegawaian; 1.2. Direktorat Kepangkatan dan Mutasi; 1.3. Badan Kepegawaian Daerah; 1.4. Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan Daerah; 1.5. Bagian Kepegawaian; 1.6. Unit Pengelola Kepegawaian lainnya. 2. Perlengkapan yang dibutuhkan : 2.1. Komputer; 2.2. Alat Tulis Kantor; 2.3. Referensi jabatan; 2.4. Standar Operasional Prosedur; 2.5. Standar Operasional Tugas Pokok. 3. Tugas yang harus dilakukan: 3.1. Menyiapkan bahan/berkas usulan kenaikan pangkat; 3.2. Menyiapkan usul persetujuan/pertimbangan teknis kenaikan pangkat PNS; 3.3. Memeriksa berkas usul kenaikan pangkat PNS; 3.4. Menyiapkan surat pengantar pengembalian usul yang dinyatakan bahan tidak lengkap (BTL) tidak memenuhi syarat (TMS); 3.5. Mengendalikan listing persetujuan teknis kenaikan pangkat PNS; 3.6. Menyiapkan naskah keputusan kenaikan pangkat; 3.7. Menyiapkan surat pengantar pertimbangan teknis kenaikan pangkat PNS. 4. Peraturan yang diperlukan: 4.1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999; 4.2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah dua kali diubah terakhir dengan dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008

6 4.3. Peraturan Pemerintah Nomor 99 Tahun 2000 tentang Kenaikan Pangkat Pegawai Negeri Sipil sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2002; 4.4. Peraturan Pemerintah Nomor 100 Tahun 2000 tentang Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil dalam Jabatan Struktural sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2002; 4.5. Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2003 tentang Kewenangan Pengangkatan, Pemindahan dan Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 63 Tahun 2009; 4.6. Keputusan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 12 Tahun 2002 tentang Ketentuan Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 99 Tahun 2000 tentang Kenaikan Pangkat Pegawai Negeri Sipil Sebagaimana Telah Diubah Dengan Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2002; 4.7. Keputusan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 13 Tahun 2003 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2003 tentang Wewenang Pengangkatan, Pemindahan, dan Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil. PANDUAN PENILAIAN : 1. Penjelasan prosedur penilaian : 1.1. Prosedur penilaian dilakukan melalui tahapan sebagai berikut : Menentukan tempat, waktu dan cara penilaian; Menyiapkan alat dan bahan penilaian; Menyusun kriteria penilaian; Menetapkan standar penilaian; Melakukan pengujian, penilaian, dan penetapan kelulusan berdasarkan dokumen, rekomendasi atasan langsung, rekan kerja dan narasumber lainnya; Pelaporan hasil pengujian; Penerbitan sertifikat Unit kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya : Tidak ada Unit kompetensi terkait : Tidak ada. 2. Kondisi penilaian : 2.1. Merupakan aspek dalam penilaian yang sangat berpengaruh atas tercapainya kompetensi ini yang terkait dengan : Bahan/berkas usulan kenaikan pangkat dikumpulkan; Usul persetujuan/pertimbangan teknis kenaikan pangkat PNS dikonsep; Berkas usul kenaikan pangkat PNS diperiksa; Surat pengantar pengembalian usul yang dinyatakan bahan tidak lengkap (BTL) tidak memenuhi syarat (TMS) dikonsep; Listing persetujuan teknis kenaikan pangkat PNS dikendalikan; Naskah keputusan kenaikan pangkat dikonsep; Surat pengantar pertimbangan teknis kenaikan pangkat PNS dikonsep Cara Penilaian : Diuji melalui portopolio hasil kerja; Demonstrasi dan observasi di tempat kerja; Simulasi ditempat kerja.

7 3. Pengetahuan yang dibutuhkan : 3.1. Jenis Kenaikan Pangkat; 3.2. Persyaratan Kenaikan Pangkat; 3.3. Kelengkapan berkas/bahan Kenaikan Pangkat; 3.4. Formasi kepangkatan. 4. Keterampilan yang dibutuhkan : 4.1. Menentukan referensi; 4.2. Ketelitian dalam menyiapkan bahan/berkas usulan sampai dengan menyiapkan usul persetujuan/pertimbangan teknis kenaikan pangkat PNS; 4.3. Ketelitian dalam memeriksa berkas usul kenaikan pangkat PNS; 4.4. Ketelitian dalam menyiapkan berbagai surat pengantar; 4.5. Ketelitian dalam mengendalikan listing persetujuan teknis kenaikan pangkat PNS; 4.6. Ketelitian dalam menyiapkan naskah keputusan kenaikan pangkat; 5. Sikap kerja yang dibutuhkan : 5.1. Jujur; 5.2. Tanggungjawab; 5.3. Disiplin; 5.4. Kerjasama. 6. Aspek kritis : 6.1. Pengalaman dalam menyiapkan naskah keputusan kenaikan pangkat PNS.

8 3 APP.BKN.AK.I.II Melakukan proses penyusunan laporan KODE UNIT : APP.BKN.AK.I.II JUDUL UNIT : Melakukan proses penyusunan laporan. DESKRIPSI UNIT : Unit kompetensi ini mencakup pengetahuan, dan keterampilan sikap kerja Analis Kepegawaian dalam melakukan proses penyusunan laporan. ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA 1. Menyusun laporan 1.1. Refrensi/ literatur yang dibutuhkan dalam penyusunan laporan dihimpun; 1.2. Data yang dibutuhkan dalam penyusunan laporan dikumpulkan; 1.3. Data yang dibutuhkan dalam penyusunan laporan dianalisa; 1.4. Laporan disusun. BATASAN VARIABEL : 1. Kontek variabel : Unjuk Kerja ini berlaku untuk : 1.1. Biro Kepegawaian; 1.2. Badan Kepegawaian Daerah; 1.3. Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan Daerah; 1.4. Bagian Kepegawaian; 1.5. Unit Pengelola Kepegawaian lainnya. 2. Perlengkapan yang dibutuhkan : 2.1. Komputer; 2.2. Alat Tulis Kantor; 2.3. Referensi jabatan; 2.4. Standar Operasional Prosedur; 2.5. Standar Operasional Tugas Pokok. 3. Tugas yang harus dilakukan: 3.1. Menyusun laporan. 4. Peraturan yang diperlukan: 4.1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999; 4.2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah dua kali diubah terakhir dengan dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah; 4.4. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara; 4.5. Peraturan Pemerintah Nomor 99 Tahun 2000 tentang Kenaikan Pangkat Pegawai Negeri Sipil sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2002; 4.6. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1977 tentang Peraturam Gaji Pegawai Negeri Sipil sebagaimana telah tigabelas kali diubah terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2012; 4.7. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2010; 4.8. Peraturan Pemerintah Nomor 100 Tahun 2000 tentang Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil Dalam Jabatan Struktural

9 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2002; 4.9. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah; Keputusan Presiden Nomor 87 Tahun 1999 tentang Rumpun Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil. PANDUAN PENILAIAN : 1. Penjelasan prosedur penilaian : 1.1. Prosedur penilaian dilakukan melalui tahapan sebagai berikut : Menentukan tempat, waktu dan cara penilaian; Menyiapkan alat dan bahan penilaian; Menyusun kriteria penilaian; Menetapkan standar penilaian; Melakukan pengujian, penilaian, dan penetapan kelulusan berdasarkan dokumen, rekomendasi atasan langsung, rekan kerja dan nara sumber lainnya; Pelaporan hasil pengujian; Penerbitan sertifikat Unit kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya : Tidak ada Unit kompetensi terkait : Tidak ada. 2. Kondisi penilaian : 2.1. Merupakan aspek dalam penilaian yang sangat berpengaruh atas tercapainya kompetensi ini yang terkait dengan : Laporan disusun Cara Penilaian : Diuji melalui portopolio hasil kerja; Demonstrasi dan observasi di tempat kerja; Simulasi ditempat kerja. 3. Pengetahuan yang dibutuhkan : 3.1 Proses penyusunan laporan; 4. Keterampilan yang dibutuhkan : 4.1. Menentukan referensi; 4.2. Keterampilan, ketepatan dan kecepatan dalam penyusunan laporan; 4.3. Ketelitian dalam penyusunan laporan. 5. Sikap kerja yang dibutuhkan : 5.1. Jujur; 5.2. Tanggungjawab; 5.3. Disiplin; 5.4. Kerjasama; 5.5. Kritis; 5.6. Kreatif; 5.7. Motivatif; 5.8. Inovatif; 5.9. Pengendalian Diri Adaptif. 6. Aspek kritis : 6.1. Pengalaman dalam penyusunan laporan.

10 B. UNIT KOMPETENSI INTI DAN PILIHAN ANALIS KEPEGAWAIAN TINGKAT AHLI PER JENJANG JABATAN 1. Unit Kompetensi Inti dan Pilihan Analis Kepegawaian Pertama a. Unit Kompetensi Inti Analis Kepegawaian Pertama 1 APP.BKN.AK.II Melakukan pengelolaan kenaikan pangkat KODE UNIT : APP.BKN.AK.II JUDUL UNIT : Melakukan pengelolaan kenaikan pangkat DESKRIPSI UNIT : Unit kompetensi ini mencakup pengetahuan, dan keterampilan sikap kerja Analis Kepegawaian dalam melakukan pengelolaan kenaikan pangkat ELEMEN KOMPETENSI 1. Memeriksa dan/atau menandatangani berkas persetujuan kenaikan pangkat PNS 2. Menyiapkan konsep pertimbangan teknis kenaikan pangkat PNS 3. Menyiapkan surat jawaban permasalahan kenaikan pangkat PNS KRITERIA UNJUK KERJA 1.1. Nota Usul, surat pengantar dan daftar nominatif usul kenaikan pangkat PNS diidentifikasi; 1.2. bahan kelengkapan/berkas usul kenaikan pangkat PNS, dengan surat pengantar dicocokkan; 1.3. bahan kelengkapan/berkas usul kenaikan pangkat PNS diperiksa; 1.4. bahan kelengkapan/berkas usul kenaikan pangkat PNS ditandatangani Daftar nominatif PNS hasil pertimbangan teknis kenaikan pangkat PNS disusun; 2.2. Surat pengantar pertimbangan teknis kenaikan pangkat PNS yang MS (Memenuhi Syarat) dikonsep; 2.3. Pertimbangan teknis kenaikan pangkat PNS dikonsep surat permasalahan kenaikan pangkat PNS diidentifikasi; 3.2. bahan/referensi permasalahan kenaikan pangkat PNS dikumpulkan; 3.3. surat permasalahan kenaikan pangkat PNS diperiksa; 3.4. Surat jawaban permasalahan kenaikan pangkat PNS dikonsep. BATASAN VARIABEL : 1. Kontek variabel : Unjuk Kerja ini berlaku untuk : 1.1 Biro Kepegawaian; 1.2 Direktorat Kepangkatan dan Mutasi; 1.3 Badan Kepegawaian Daerah; 1.4 Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan Daerah; 1.5 Bagian Kepegawaian; 1.6 Unit Pengelola Kepegawaian lainnya. 2. Perlengkapan yang dibutuhkan :

11 2.1 Komputer; 2.2 Alat Tulis Kantor; 2.3 Referensi jabatan; 2.4 Standar Operasional Prosedur; 2.5 Standar Operasional Tugas Pokok. 3. Tugas yang harus dilakukan: 3.1. Memeriksa dan/atau menandatangani berkas persetujuan kenaikan pangkat PNS; 3.2. Menyiapkan konsep pertimbangan teknis kenaikan pangkat PNS; 3.3. Menyiapkan surat jawaban permasalahan kenaikan pangkat PNS. 4. Peraturan yang diperlukan: 4.1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999; 4.2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah dua kali diubah terakhir dengan dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun Peraturan Pemerintah Nomor 99 Tahun 2000 tentang Kenaikan Pangkat Pegawai Negeri Sipil sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2002; 4.4. Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2003 tentang Kewenangan Pengangkatan, Pemindahan dan Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil; 4.5. Keputusan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 12 Tahun 2002 tentang Ketentuan Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 99 Tahun 2000 tentang Kenaikan Pangkat Pegawai Negeri Sipil Sebagaimana Telah Diubah Dengan Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2002; 4.6. Keputusan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 13 Tahun 2003 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2003 tentang Wewenang Pengangkatan, Pemindahan, dan Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil. PANDUAN PENILAIAN : 1. Penjelasan prosedur penilaian : 1.1. Prosedur penilaian dilakukan melalui tahapan sebagai berikut : Menentukan tempat, waktu dan cara penilaian; Menyiapkan alat dan bahan penilaian; Menyusun kriteria penilaian; Menetapkan standar penilaian; Melakukan pengujian, penilaian, dan penetapan kelulusan berdasarkan dokumen, rekomendasi atasan langsung, rekan kerja dan nara sumber lainnya; Pelaporan hasil pengujian; Penerbitan sertifikat Unit kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya : Tidak ada Unit kompetensi terkait : APP.BKN.AK.I.II : Melakukan proses Pengadaan Pegawai; APP.BKN.AK.I.II : Melakukan proses Kenaikan Pangkat; APP.BKN.AK.I.II : Melakukan proses Penyusunan Laporan.

12 2. Kondisi penilaian : 2.1. Merupakan aspek dalam penilaian yang sangat berpengaruh atas tercapainya kompetensi ini yang terkait dengan : Berkas persetujuan kenaikan pangkat PNS diperiksa dan/atau ditandatangani; Pertimbangan teknis kenaikan pangkat PNS dikonsep; Surat jawaban permasalahan kenaikan pangkat PNS dikonsep Cara Penilaian : Diuji melalui portopolio hasil kerja; Demonstrasi dan observasi di tempat kerja; Simulasi ditempat kerja. 3. Pengetahuan yang dibutuhkan : 3.1 Jenis Kenaikan Pangkat; 3.2 Persyaratan Kenaikan Pangkat; 3.3 Kelengkapan berkas/bahan Kenaikan Pangkat; 3.4 Formasi kepangkatan. 4. Keterampilan yang dibutuhkan : 4.1. Menentukan referensi; 4.2. Ketelitian dalam memeriksa dan/atau menandatangani berkas persetujuan kenaikan pangkat PNS; 4.3. Ketelitian dalam menyiapkan konsep pertimbangan teknis kenaikan pangkat PNS; 4.4. Ketelitian dalam menyiapkan surat jawaban permasalahan kenaikan pangkat PNS. 5. Sikap kerja yang dibutuhkan : 5.1. Jujur; 5.2. Tanggungjawab; 5.3. Disiplin; 5.4. Kerjasama. 6. Aspek kritis : 6.1. Pengalaman dalam membuat usul persetujuan/pertimbangan teknis kenaikan pangkat PNS.

13 2 APP.BKN.AK.II Melakukan proses mutasi pegawai KODE UNIT : APP.BKN.AK.II JUDUL UNIT : Melakukan proses mutasi pegawai. DESKRIPSI UNIT : Unit kompetensi ini mencakup pengetahuan, dan keterampilan sikap kerja Analis Kepegawaian dalam melakukan proses mutasi pegawai. ELEMEN KOMPETENSI 1. Memeriksa dan menandatangani usul perpindahan pegawai 2. Menyiapkan Naskah Surat Keputusan perpindahan pegawai KRITERIA UNJUK KERJA 1.1. Nota Usul, surat pengantar dan daftar nominatif usul perpindahan pegawai diperiksa; 1.2. Bahan kelengkapan/berkas usul perpindahan pegawai, dengan surat pengantar dicocokkan; 1.3. Nota usul perpindahan pegawai diperiksa; 1.4. Nota usul perpindahan pegawai ditandatangani Nota usul perpindahan pegawai yang telah ditandatangani diperiksa; 2.2. Bahan kelengkapan/berkas usul perpindahan pegawai diperiksa; 2.3. Naskah Surat Keputusan perpindahan pegawai dikonsep. BATASAN VARIABEL : 1. Kontek variabel : Unjuk Kerja ini berlaku untuk : 1.1. Biro Kepegawaian; 1.2. Badan Kepegawaian Daerah; 1.3. Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan Daerah; 1.4. Bagian Kepegawaian; 1.5. Unit Pengelola Kepegawaian lainnya. 2. Perlengkapan yang dibutuhkan : 2.1. Komputer; 2.2. Alat Tulis Kantor; 2.3. Referensi jabatan; 2.4. Standar Operasional Prosedur; 2.5. Standar Operasional Tugas Pokok. 3. Tugas yang harus dilakukan: 3.1. Memeriksa dan menandatangani usul perpindahan pegawai; 3.2. Menyiapkan Naskah Surat Keputusan perpindahan pegawai. 4. Peraturan yang diperlukan: 4.1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999; 4.2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah dua kali diubah terakhir dengan dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun Peraturan Pemerintah Nomor 99 Tahun 2000 tentang Kenaikan Pangkat Pegawai Negeri Sipil sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2002;

14 4.4. Peraturan Pemerintah Nomor 100 Tahun 2000 tentang pengangkatan Pegawai Negeri Sipil Dalam Jabatan Struktural sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2002; 4.5. Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2003 tentang Kewenangan Pengangkatan, Pemindahan dan Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil; 4.6. Keputusan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 12 Tahun 2002 tentang Ketentuan Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 99 Tahun 2000 tentang Kenaikan Pangkat Pegawai Negeri Sipil Sebagaimana Telah Diubah Dengan Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun Keputusan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 13 Tahun 2003 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2003 tentang pengangkatan Pegawai Negeri Sipil Dalam Jabatan Struktural sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2002; 4.8. Keputusan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 12 Tahun 2003 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2003 tentang Wewenang Pengangkatan, Pemindahan, dan Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil. PANDUAN PENILAIAN : 1. Penjelasan prosedur penilaian : 1.1. Prosedur penilaian dilakukan melalui tahapan sebagai berikut : Menentukan tempat, waktu dan cara penilaian; Menyiapkan alat dan bahan penilaian; Menyusun kriteria penilaian; Menetapkan standar penilaian; Melakukan pengujian, penilaian, dan penetapan kelulusan berdasarkan dokumen, rekomendasi atasan langsung, rekan kerja dan nara sumber lainnya; Pelaporan hasil pengujian; Penerbitan sertifikat Unit kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya : Tidak ada Unit kompetensi terkait : APP.BKN.AK.I.II : Melakukan proses Pengadaan Pegawai; APP.BKN.AK.I.II : Melakukan proses Kenaikan Pangkat; APP.BKN.AK.I.II : Melakukan proses Penyusunan Laporan. 2. Kondisi penilaian : 2.1. Merupakan aspek dalam penilaian yang sangat berpengaruh atas tercapainya kompetensi ini yang terkait dengan : Usul perpindahan pegawai diperiksa dan ditandatangani; Naskah Surat Keputusan perpindahan pegawai dikonsep Cara Penilaian : Diuji melalui portopolio hasil kerja; Demonstrasi dan observasi di tempat kerja; Simulasi ditempat kerja.

15 3. Pengetahuan yang dibutuhkan : 3.1. Persyaratan perpindahan PNS; 3.2. Kelengkapan berkas/bahan perpindahan PNS; 3.3. Formasi kepangkatan; 3.4. Proses administrasi perpindahan PNS; 3.5. Kewenangan Pejabat Pembina Kepegawaian dalam perpindahan PNS. 4. Keterampilan yang dibutuhkan : 4.1. Menentukan referensi; 4.2. Ketelitian dalam pemeriksaan usul perpindahan pegawai; 4.3. Ketelitian dalam membuat konsep naskah surat keputusan perpindahan pegawai. 5. Sikap kerja yang dibutuhkan : 5.1. Jujur; 5.2. Tanggungjawab; 5.3. Disiplin; 5.4. Kerjasama. 6. Aspek kritis : 6.1. Pengalaman dalam pemeriksaan naskah usul perpindahan pegawai

16 3 APP.BKN.AK.II Melakukan analisis surat pengaduan KODE UNIT : APP.BKN.AK.II JUDUL UNIT : Melakukan analisis surat pengaduan DESKRIPSI UNIT : Unit kompetensi ini mencakup pengetahuan, dan keterampilan sikap kerja Analis Kepegawaian dalam melakukan analisis surat pengaduan. ELEMEN KOMPETENSI 1. Menyiapkan konsep surat tentang tindak lanjut surat peringatan/ teguran 2. Memeriksa dan meneliti surat-surat pengaduan 3. Menyiapkan bahanbahan yang berkaitan dengan surat pengaduan 4. Menyiapkan surat jawaban atas surat pengaduan KRITERIA UNJUK KERJA 1.1. Data pegawai yang mendapat panggilan/peringatan dihimpun; 1.2. Daftar pegawai yang mendapat panggilan/ peringatan dikelompokkan; 1.3. Daftar pegawai yang mendapat tindak lanjut surat peringatan/teguran disusun; 1.4. surat tentang tindak lanjut surat peringatan/ teguran dikonsep Surat-surat pengaduan diidentifikasi; 2.2. Surat pengaduan dengan jawaban surat pengaduan sesuai jenis permasalahan sebelumnya diidentifikasi; 2.3. Surat-surat pengaduan diperiksa dan diteliti Referensi peraturan yang berkaitan dengan surat pengaduan dihimpun surat pengaduan sesuai jenis permasalahan dikelompokkan; 3.3. jawaban surat pengaduan sesuai jenis permasalahan sebelumnya dihimpun; 3.4. bahan-bahan yang berkaitan dengan surat pengaduan dihimpun Referensi peraturan yang berkaitan dengan surat pengaduan sesuai jenis permasalahan dihimpun surat pengaduan dengan jawaban surat pengaduan sesuai jenis permasalahan sebelumnya diidentifikasi; 4.3. surat jawaban atas surat pengaduan dikonsep. BATASAN VARIABEL : 1. Kontek variabel : Unjuk Kerja ini berlaku untuk : 1.1. Biro Kepegawaian; 1.2. Direktorat Pengendalian Kepegawaian; 1.3. Badan Kepegawaian Daerah; 1.4. Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan Daerah; 1.5. Inspektorat Daerah; 1.6. Bagian Kepegawaian; 1.7. Unit Pengelola Kepegawaian lainnya. 2. Perlengkapan yang dibutuhkan : 2.1. Komputer; 2.2. Alat Tulis Kantor;

17 2.3. Referensi jabatan; 2.4. Standar Operasional Prosedur; 2.5. Standar Operasional Tugas Pokok. 3. Tugas yang harus dilakukan: 3.1. Menyiapkan konsep surat tentang tindak lanjut surat peringatan/ teguran; 3.2. Memeriksa dan meneliti surat-surat pengaduan; 3.3. Menyiapkan bahan-bahan yang berkaitan dengan surat pengaduan; 3.4. Menyiapkan surat jawaban atas surat pengaduan. 4. Peraturan yang diperlukan: 4.1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999; 4.2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah dua kali diubah terakhir dengan dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah; 4.4. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara; 4.5. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2010; 4.6. Peraturan Pemerintah Nomor 99 Tahun 2000 tentang Kenaikan Pangkat Pegawai Negeri Sipil sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2002; 4.7. Peraturan Pemerintah Nomor 100 Tahun 2000 tentang Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil Dalam Jabatan Struktural sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2002; 4.8. Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2003 tentang Kewenangan Pengangkatan, Pemindahan dan Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil; 4.9. Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil; Keputusan Presiden Nomor 87 Tahun 1999 tentang Rumpun Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil; Keputusan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 12 Tahun 2002 tentang Ketentuan Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 99 Tahun 2000 tentang Kenaikan Pangkat Pegawai Negeri Sipil Sebagaimana Telah Diubah Dengan Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun Keputusan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 13 Tahun 2003 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2003 tentang Wewenang Pengangkatan, Pemindahan, dan Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil; Keputusan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 12 Tahun 2002 tentang Ketentuan Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 99 Tahun 2000 tentang Kenaikan Pangkat Pegawai Negeri Sipil Sebagaimana Telah Diubah Dengan Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2002; Peraturan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 21 Tahun 2010 tentang Ketentuan Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil.

18 PANDUAN PENILAIAN : 1. Penjelasan prosedur penilaian : 1.1. Prosedur penilaian dilakukan melalui tahapan sebagai berikut : Menentukan tempat, waktu dan cara penilaian; Menyiapkan alat dan bahan penilaian; Menyusun kriteria penilaian; Menetapkan standar penilaian; Melakukan pengujian, penilaian, dan penetapan kelulusan berdasarkan dokumen, rekomendasi atasan langsung, rekan kerja dan nara sumber lainnya; Pelaporan hasil pengujian; Penerbitan sertifikat Unit kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya : Tidak ada Unit kompetensi terkait : APP.BKN.AK.I.II : Melakukan proses Pengadaan Pegawai; APP.BKN.AK.I.II : Melakukan proses Kenaikan Pangkat; APP.BKN.AK.I.II : Melakukan proses Penyusunan Laporan. 2. Kondisi penilaian : 2.1. Merupakan aspek dalam penilaian yang sangat berpengaruh atas tercapainya kompetensi ini yang terkait dengan : Surat tentang tindak lanjut surat peringatan/teguran dikonsep; Surat-surat pengaduan diperiksa dan diteliti; Bahan-bahan yang berkaitan dengan surat pengaduan dihimpun; Surat jawaban atas surat pengaduan dikonsep Cara Penilaian : Diuji melalui portopolio hasil kerja; Demonstrasi dan observasi di tempat kerja; Simulasi ditempat kerja. 3. Pengetahuan yang dibutuhkan : 3.1. Proses pengelolaan administrasi disiplin pegawai; 3.2. Kewajiban dan larangan; 3.3. Jenis-jenis hukuman disiplin. 4. Keterampilan yang dibutuhkan : 4.1. Menentukan referensi; 4.2. Membuat konsep surat tentang tindak lanjut surat peringatan/ teguran; 4.3. Ketelitian dalam pemeriksaan daftar hadir; 4.4. Ketelitian dalam pembuatan surat jawaban atas surat pengaduan. 5. Sikap kerja yang dibutuhkan : 5.1. Jujur; 5.2. Tanggungjawab; 5.3. Disiplin; 5.4. Kerjasama; 5.5. Kritis; 5.6. Kreatif; 5.7. Motivatif; 5.8. Inovatif; 5.9. Pengendalian Diri; Adaptif. 6. Aspek kritis : 6.1. Pengalaman dalam menganalisis surat pengaduan.

19 4 APP.BKN.AK.II Melakukan analisis hasil pemeriksaan KODE UNIT : APP.BKN.AK.II JUDUL UNIT : Melakukan analisis hasil pemeriksaan. DESKRIPSI UNIT : Unit kompetensi ini mencakup pengetahuan, dan keterampilan sikap kerja Analis Kepegawaian dalam melakukan analisis hasil pemeriksaan. ELEMEN KOMPETENSI 1. Menyiapkan surat pemberitahuan hasil pemeriksaan 2. Menyiapkan konsep surat peringatan/teguran 3. Menyiapkan konsep surat tentang tindak lanjut surat peringatan/teguran 4. Membuat konsep surat pembatalan SK mutasi kepegawaian 5. Menyiapkan surat jawaban atas surat pengaduan 6. Menyusun risalah hasil pemeriksaan KRITERIA UNJUK KERJA 1.1. Bahan kelengkapan/berkas hasil pemeriksaan diidentifikasi; 1.2. Berita acara hasil pemeriksaan dikonsep; 1.3. Surat pemberitahuan hasil pemeriksaan dikonsep Referensi peraturan yang berkaitan dengan surat peringatan/teguran diidentifikasi Surat peringatan/teguran diperiksa; 2.3. Surat peringatan/teguran dikonsep Referensi peraturan yang berkaitan dengan surat tentang surat jawaban atas surat pengaduan dihimpun Surat tentang surat tentang surat jawaban atas surat pengaduan sebelumnya diidentifikasi; 3.3. Surat surat tentang surat jawaban atas surat pengaduan dikonsep Bahan kelengkapan/berkas pembatalan SK mutasi kepegawaian dikumpulkan; 4.2. Data pegawai yang berkaitan dengan pembatalan SK mutasi kepegawaian dihimpun; 4.3. Data pegawai dengan bahan kelengkapan/berkas pembatalan SK mutasi kepegawaian diperiksa; 4.4. Surat pembatalan SK mutasi kepegawaian dikonsep referensi peraturan yang berkaitan dengan surat tentang surat jawaban atas surat pengaduan dihimpun; 5.2. surat tentang surat tentang surat jawaban atas surat pengaduan sebelumnya diidentifikasi; 5.3. surat surat tentang surat jawaban atas surat pengaduan dikonsep Data pegawai yang diperiksa dihimpun; 6.2. Bahan kelengkapan/berkas pegawai yang diperiksa dihimpun; 6.3. Hasil pemeriksaan dengan bahan kelengkapan/berkas pegawai yang diperiksa diperiksa; 6.4. Risalah hasil pemeriksaan disusun.

20 7. Menyusun laporan hasil pemeriksaan Bahan kelengkapan/berkas hasil pemeriksaan yang dibutuhkan dalam penyusunan laporan dihimpun; 7.2. Berita acara hasil pemeriksaan yang dibutuhkan dalam penyusunan laporan dikonsep; 7.3. Laporan hasil pemeriksaan disusun. BATASAN VARIABEL : 1. Kontek variabel : Unjuk Kerja ini berlaku untuk : 1.1. Biro Kepegawaian; 1.2. Direktorat Pengendalian Kepegawaian; 1.3. Badan Kepegawaian Daerah; 1.4. Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan Daerah; 1.5. Inspektorat Daerah; 1.6. Bagian Kepegawaian; 1.7. Unit Pengelola Kepegawaian lainnya. 2. Perlengkapan yang dibutuhkan : 2.1. Komputer; 2.2. Alat Tulis Kantor; 2.3. Referensi jabatan; 2.4. Standar Operasional Prosedur; 2.5. Standar Operasional Tugas Pokok. 3. Tugas yang harus dilakukan: 3.1. Menyiapkan surat pemberitahuan hasil pemeriksaan; 3.2. Menyiapkan konsep surat peringatan/teguran; 3.3. Menyiapkan konsep surat tentang tindak lanjut surat peringatan/teguran; 3.4. Membuat konsep surat pembatalan SK mutasi kepegawaian; 3.5. Menyiapkan surat jawaban atas surat pengaduan; 3.6. Menyusun risalah hasil pemeriksaan; 3.7. Menyusun laporan hasil pemeriksaan. 4. Peraturan yang diperlukan: 4.1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999; 4.2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah dua kali diubah terakhir dengan dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008; 4.3. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah; 4.4. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara; 4.5. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2010; 4.6. Peraturan Pemerintah Nomor 99 Tahun 2000 tentang Kenaikan Pangkat Pegawai Negeri Sipil sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2002; 4.7. Peraturan Pemerintah Nomor 100 Tahun 2000 tentang Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil Dalam Jabatan Struktural sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2002;

21 4.8. Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2003 tentang Kewenangan Pengangkatan, Pemindahan dan Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil; 4.9. Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil; Keputusan Presiden Nomor 87 Tahun 1999 tentang Rumpun Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil; Keputusan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 12 Tahun 2002 tentang Ketentuan Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 99 Tahun 2000 tentang Kenaikan Pangkat Pegawai Negeri Sipil Sebagaimana Telah Diubah Dengan Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2002; Keputusan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 13 Tahun 2003 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2003 tentang Wewenang Pengangkatan, Pemindahan, dan Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil; Keputusan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 12 Tahun 2002 tentang Ketentuan Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 99 Tahun 2000 tentang Kenaikan Pangkat Pegawai Negeri Sipil Sebagaimana Telah Diubah Dengan Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2002; Peraturan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 21 Tahun 2010 tentang Ketentuan Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil. PANDUAN PENILAIAN : 1. Penjelasan prosedur penilaian : 1.1. Prosedur penilaian dilakukan melalui tahapan sebagai berikut : Menentukan tempat, waktu dan cara penilaian; Menyiapkan alat dan bahan penilaian; Menyusun kriteria penilaian; Menetapkan standar penilaian; Melakukan pengujian, penilaian, dan penetapan kelulusan berdasarkan dokumen, rekomendasi atasan langsung, rekan kerja dan nara sumber lainnya; Pelaporan hasil pengujian; Penerbitan sertifikat Unit kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya : Tidak ada Unit kompetensi terkait : APP.BKN.AK.I.II : Melakukan proses Pengadaan Pegawai; APP.BKN.AK.I.II : Melakukan proses Kenaikan Pangkat; APP.BKN.AK.I.II : Melakukan proses Penyusunan Laporan. 2. Kondisi penilaian : 2.1. Merupakan aspek dalam penilaian yang sangat berpengaruh atas tercapainya kompetensi ini yang terkait dengan : Surat pemberitahuan hasil pemeriksaan dikonsep; Surat peringatan/teguran dikonsep; Surat tentang tindak lanjut surat peringatan/teguran dikonsep; Surat pembatalan SK mutasi kepegawaian dikonsep; Surat jawaban atas surat pengaduan dikonsep; Risalah hasil pemeriksaan disusun; Laporan hasil pemeriksaan disusun.

22 2.2. Cara Penilaian : Diuji melalui portopolio hasil kerja; Demonstrasi dan observasi di tempat kerja; Simulasi ditempat kerja. 3. Pengetahuan yang dibutuhkan : 3.1. Proses analisis hasil pemeriksaan; 3.2. Kewajiban dan larangan; 3.3. Jenis-jenis hukuman disiplin; 3.4. Pembuatan Berita Acara Pemeriksaan 4. Keterampilan yang dibutuhkan : 4.1. Menentukan referensi; 4.2. Membuat konsep surat-surat pengaduan; 4.3. Ketelitian dalam pemeriksaan berkas yang bermasalah; 4.4. Ketelitian dalam pemeriksaan surat-surat pengaduan; 4.5. Ketelitian dalam pembuatan surat jawaban permasalahan kepegawaian; 4.6. Ketelitian dalam pembuatan naskah surat pencabutan keputusan pejabat pembina kepegawaian 4.7. Ketelitian dalam pembuatan risalah/laporan hasil pemeriksaan. 5. Sikap kerja yang dibutuhkan : 5.1. Jujur; 5.2. Tanggungjawab; 5.3. Disiplin; 5.4. Kerjasama; 5.5. Kritis; 5.6. Kreatif; 5.7. Motivatif; 5.8. Inovatif; 5.9. Pengendalian Diri; Adaptif. 6. Aspek kritis : 6.1. Pengalaman dalam melakukan administrasi pengendalian kepegawaian.

23 5 APP.BKN.AK.II Melakukan proses persiapan penyusunan standar jabatan PNS KODE UNIT : APP.BKN.AK.II JUDUL UNIT : Melakukan proses persiapan penyusunan standar jabatan PNS. DESKRIPSI UNIT : Unit kompetensi ini mencakup pengetahuan, dan keterampilan sikap kerja Analis Kepegawaian dalam melakukan proses persiapan penyusunan standar jabatan PNS. ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA 1. Menganalisis data 1.1. Nama jabatan yang akan diidentifikasi kompetensinya ditentukan; 1.2. Ikhtisar jabatan dirinci; 1.3. Setiap uraian tugas menjadi kegiatankegiatan utama dirinci; 1.4. Kegiatan-kegiatan utama dalam menentukan kata kunci dari tugas pekerjaan dianalisa. 2. Menyusun rancangan pedoman penyusunan standar jabatan PNS 2.1. Bahan-bahan referensi (peraturan, surat dan bahan kebijakan lainnya terkait) penyusunan pedoman standar jabatan PNS disiapkan; 2.2. Naskah Keputusan penyusunan pedoman standar jabatan PNS disiapkan; 2.3. Konsep penyusunan pedoman standar jabatan PNS dirancang; 2.4. Konsep rancangan pedoman standar jabatan PNS disusun. BATASAN VARIABEL : 1. Kontek variabel : Unjuk Kerja ini berlaku untuk : 1.1. Biro Kepegawaian; 1.2. Direktorat Standarisasi dan Kompetensi Jabatan; 1.3. Badan Kepegawaian Daerah; 1.4. Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan Daerah; 1.5. Bagian Kepegawaian; 1.6. Unit Pengelola Kepegawaian lainnya. 2. Perlengkapan yang dibutuhkan : 2.1. Komputer 2.2. Alat Tulis Kantor; 2.3. Referensi jabatan; 2.4. Standar Operasional Prosedur; 2.5. Standar Operasional Tugas Pokok. 3. Tugas yang harus dilakukan : 3.1. Menganalisis data; 3.2. Menyusun rancangan pedoman penyusunan standar jabatan PNS. 4. Peraturan yang diperlukan : 4.1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999;

24 4.2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah dua kali diubah terakhir dengan dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008; 4.3. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2010; 4.4. Peraturan Pemerintah Nomor 97 Tahun 2000 tentang Formasi Pegawai Negeri Sipil sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 54 Tahun 2003; 4.5. Peraturan Pemerintah Nomor 98 Tahun 2000 tentang Pengadaan Pegawai Negeri Sipil sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2002; 4.6. Peraturan Pemerintah Nomor 99 Tahun 2000 tentang Kenaikan Pangkat Pegawai Negeri Sipil sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2002; 4.7. Peraturan Pemerintah Nomor 100 Tahun 2000 tentang Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil dalam Jabatan Struktural sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2002; 4.8. Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2003 tentang Kewenangan Pengangkatan, Pemindahan dan Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 63 Tahun 2009; 4.9. Keputusan Presiden Nomor 87 Tahun 1999 tentang Rumpun Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil; Keputusan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 12 Tahun 2002 tentang Ketentuan Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 99 Tahun 2000 tentang Kenaikan Pangkat Pegawai Negeri Sipil Sebagaimana Telah Diubah Dengan Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2002; Keputusan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 11 Tahun 2002 tentang Ketentuan Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 98 Tahun 2000 Tentang Pengadaan Pegawai Negeri Sipil Sebagaimana Telah Diubah Dengan Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2002; Keputusan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 13 Tahun 2003 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2003 tentang Wewenang Pengangkatan, Pemindahan, dan Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil; Peraturan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 13 Tahun 2011 tentang Pedoman Penyusunan Standar Kompetensi Jabatan; Peraturan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 22 Tahun 2011 tentang Pedoman Penyusunan Standar Kompetensi Kerja Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Badan Kepegawaian Negara; Peraturan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 23 Tahun 2011 tentang Pedoman Penilaian Kompetensi Pegawai Negeri Sipil. PANDUAN PENILAIAN : 1. Penjelasan prosedur penilaian : 1.1. Prosedur penilaian dilakukan melalui tahapan sebagai berikut: Menentukan tempat, waktu dan cara penilaian; Menyiapkan alat dan bahan penilaian; Menyusun kriteria penilaian; Menetapkan standar penilaian;

25 Melakukan pengujian, penilaian, dan penetapan kelulusan berdasarkan dokumen, rekomendasi atasan langsung, tokoh masyarakat, rekan kerja dan nara sumber lainnya; Pelaporan hasil pengujian; Penerbitan sertifikat Unit kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya : Tidak ada Unit kompetensi terkait : APP.BKN.AK.II : Melakukan proses penyusunan standar jabatan PNS; APP.BKN.AK.II : Melakukan proses pengkajian penyusunan standar jabatan PNS; APP.BKN.AK.I.II : Melakukan proses Pengadaan Pegawai; APP.BKN.AK.I.II : Melakukan proses Kenaikan Pangkat; APP.BKN.AK.I.II : Melakukan proses Penyusunan Laporan. 2. Kondisi penilaian : 2.1. Merupakan aspek dalam penilaian yang sangat berpengaruh atas tercapainya kompetensi ini yang terkait dengan : Data dianalisis; Rancangan pedoman penyusunan standar jabatan PNS disusun Cara Penilaian : Diuji melalui portopolio hasil kerja; Demonstrasi dan observasi di tempat kerja; Simulasi ditempat kerja. 3. Pengetahuan yang dibutuhkan : 2.1. Proses persiapan penyusunan standar jabatan PNS; 2.2. Nomenklatur Jabatan; 2.3. Eselonering; 2.4. Rumpun Jabatan; 2.5. Analisis Jabatan; 2.6. Informasi jabatan; 2.7. Analisis kebutuhan pegawai; 2.8. Evaluasi kebutuhan pegawai; 2.9. Penataan pegawai. 4. Keterampilan yang dibutuhkan: 2.1. Menentukan referensi; 2.2. Ketelitian dalam menyusun rancangan pedoman penyusunan standar jabatan PNS; 2.3. Ketelitian dalam menganalisis data. 5. Sikap kerja yang dibutuhkan : 5.1. Jujur; 5.2. Tanggungjawab; 5.3. Disiplin; 5.4. Kerjasama; 5.5. Kritis; 5.6. Kreatif 6. Aspek kritis : 6.1. Pengalaman dalam memproses persiapan penyusunan standar jabatan PNS.

26 6 APP.BKN.AK.II Melakukan proses persiapan penyusunan inventarisasi jabatan KODE UNIT : APP.BKN.AK.II JUDUL UNIT : Melakukan proses persiapan penyusunan inventarisasi jabatan. DESKRIPSI UNIT : Unit kompetensi ini mencakup pengetahuan, dan keterampilan sikap kerja Analis Kepegawaian dalam melakukan proses persiapan penyusunan inventarisasi jabatan. ELEMEN KOMPETENSI 1. Membuat konsep surat permintaan struktur organisasi dan tata kerja instansi pemerintah Pusat dan Daerah 2. Menganalisa setiap struktur untuk mengetahui eselonering setiap nomen-klatur jabatan KRITERIA UNJUK KERJA 1.1. Pedoman struktur organisasi dan tata kerja instansi pemerintah pusat/daerah dihimpun; 1.2. Maksud dan tujuan permintaan struktur organisasi dan tata kerja instansi pemerintah pusat/daerah dikumpulkan; 1.3. surat permintaan struktur organisasi dan tata kerja instansi pemerintah pusat/daerah dikonsep Konsep iventarisasi jabatan diidentifikasi; 2.2. Data iventarisasi jabatan diidentifikasi; 2.3. Peta jabatan dalam setiap struktur unit kerja diidentifikasi; 2.4. Setiap struktur untuk mengetahui eselonnering setiap nomenklatur jabatan dianalisa. BATASAN VARIABEL : 1. Kontek variabel : Unjuk Kerja ini berlaku untuk : 1.1. Biro Kepegawaian; 1.2. Direktorat Standarisasi dan kompetensi Jabatan; 1.3. Badan Kepegawaian Daerah; 1.4. Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan Daerah; 1.5. Bagian Kepegawaian; 1.6. Unit Pengelola Kepegawaian lainnya. 2. Perlengkapan yang dibutuhkan : 2.1. Komputer 2.2. Alat Tulis Kantor; 2.3. Referensi jabatan; 2.4. Standar Operasional Prosedur; 2.5. Standar Operasional Tugas Pokok. 3. Tugas yang harus dilakukan : 3.1. Membuat konsep surat permintaan struktur organisasi dan tata kerja instansi pemerintah Pusat dan Daerah; 3.2. Menganalisa setiap struktur untuk mengetahui eselonering setiap nomen-klatur jabatan. 4. Peraturan yang diperlukan : 4.1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999;

27 4.2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah dua kali diubah terakhir dengan dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2010; 4.4. Peraturan Pemerintah Nomor 97 Tahun 2000 tentang Formasi Pegawai Negeri Sipil sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 54 Tahun 2003; 4.5. Peraturan Pemerintah Nomor 98 Tahun 2000 tentang Pengadaan Pegawai Negeri Sipil sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2002; 4.6. Peraturan Pemerintah Nomor 99 Tahun 2000 tentang Kenaikan Pangkat Pegawai Negeri Sipil sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2002; 4.7. Peraturan Pemerintah Nomor 100 Tahun 2000 tentang Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil dalam Jabatan Struktural sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2002; 4.8. Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2003 tentang Kewenangan Pengangkatan, Pemindahan dan Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 63 Tahun 2009; 4.9. Keputusan Presiden Nomor 87 Tahun 1999 tentang Rumpun Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil; Keputusan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 12 Tahun 2002 tentang Ketentuan Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 99 Tahun 2000 tentang Kenaikan Pangkat Pegawai Negeri Sipil Sebagaimana Telah Diubah Dengan Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2002; Keputusan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 11 Tahun 2002 tentang Ketentuan Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 98 Tahun 2000 Tentang Pengadaan Pegawai Negeri Sipil Sebagaimana Telah Diubah Dengan Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2002; Keputusan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 13 Tahun 2003 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2003 tentang Wewenang Pengangkatan, Pemindahan, dan Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil; Peraturan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 13 Tahun 2011 tentang Pedoman Penyusunan Standar Kompetensi Jabatan; Peraturan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 22 Tahun 2011 tentang Pedoman Penyusunan Standar Kompetensi Kerja Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Badan Kepegawaian Negara; Peraturan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 23 Tahun 2011 tentang Pedoman Penilaian Kompetensi Pegawai Negeri Sipil; PANDUAN PENILAIAN : 1. Penjelasan prosedur penilaian : 1.1. Prosedur penilaian dilakukan melalui tahapan sebagai berikut: Menentukan tempat, waktu dan cara penilaian; Menyiapkan alat dan bahan penilaian; Menyusun kriteria penilaian; Menetapkan standar penilaian;

LAMPIRAN I PERATURAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 20 TAHUN 2012 TENTANG STANDAR KOMPETENSI KERJA ANALIS KEPEGAWAIAN

LAMPIRAN I PERATURAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 20 TAHUN 2012 TENTANG STANDAR KOMPETENSI KERJA ANALIS KEPEGAWAIAN 5 2013, No.15 LAMPIRAN I PERATURAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 20 TAHUN 2012 TENTANG STANDAR KOMPETENSI KERJA ANALIS KEPEGAWAIAN I. PENDAHULUAN A. UMUM STANDAR KOMPETENSI KERJA ANALIS KEPEGAWAIAN

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR : 26 TAHUN 2011 TENTANG

PERATURAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR : 26 TAHUN 2011 TENTANG BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA PERATURAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR : 26 TAHUN 2011 TENTANG PETUNJUK TEKNIS JABATAN FUNGSIONAL ANALIS KEPEGAWAIAN KETERAMPILAN DAN ANGKA KREDITNYA DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

BERITA NEGARA. No.868, 2013 KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA. Hukuman Disiplin. Penindakan Administratif. Pedoman. Pencabutan.

BERITA NEGARA. No.868, 2013 KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA. Hukuman Disiplin. Penindakan Administratif. Pedoman. Pencabutan. BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.868, 2013 KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA. Hukuman Disiplin. Penindakan Administratif. Pedoman. Pencabutan. PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK

Lebih terperinci

5. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 68 Tahun 2009 tentang Prosedur Penyusunan Produk Hukum di Lingkungan Departemen Dalam Negeri;

5. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 68 Tahun 2009 tentang Prosedur Penyusunan Produk Hukum di Lingkungan Departemen Dalam Negeri; MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 52 TAHUN TENTANG PENANDATANGANAN NASKAH DINAS BIDANG KEPEGAWAIAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN DALAM NEGERI DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

Walikota Tasikmalaya

Walikota Tasikmalaya Walikota Tasikmalaya PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR : 7 TAHUN 2014 TENTANG PENDELEGASIAN PENANDATANGANAN NASKAH DINAS DI BIDANG KEPEGAWAIAN DARI WALIKOTA KEPADA WAKIL WALIKOTA DAN PEJABAT DI LINGKUNGAN

Lebih terperinci

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2015 TENTANG

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2015 TENTANG SALINAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2015 TENTANG PENDELEGASIAN KEWENANGAN PENANDATANGANAN NASKAH DINAS KEPEGAWAIAN DI LINGKUNGAN

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2013 TENTANG PENGANGKATAN KE DALAM JABATAN FUNGSIONAL AUDITOR MELALUI PERPINDAHAN JABATAN DENGAN PERLAKUAN KHUSUS

Lebih terperinci

- 673 - STANDAR PELAYANAN ADMINISTRASI PENGANGKATAN DALAM DAN PEMBERHENTIAN DARI JABATAN FUNGSIONAL BAGIAN KESATU PENDAHULUAN

- 673 - STANDAR PELAYANAN ADMINISTRASI PENGANGKATAN DALAM DAN PEMBERHENTIAN DARI JABATAN FUNGSIONAL BAGIAN KESATU PENDAHULUAN - 67-2. Standar Pelayanan Administrasi Pengangkatan dalam dan Pemberhentian dari Jabatan Fungsional STANDAR PELAYANAN ADMINISTRASI PENGANGKATAN DALAM DAN PEMBERHENTIAN DARI JABATAN FUNGSIONAL BAGIAN KESATU

Lebih terperinci

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA SALINAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 91 TAHUN 2017 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 40 TAHUN 2015 TENTANG PENDELEGASIAN

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1653, 2013 KEMENTERIAN KESEHATAN. Fungsional Umum. Jabatan. Pedoman. PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 73 TAHUN 2013 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL UMUM

Lebih terperinci

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 70 TAHUN 2011 TENTANG

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 70 TAHUN 2011 TENTANG SALINAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 70 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN JABATAN FUNGSIONAL UMUM DI LINGKUNGAN PEMERINTAH DAERAH DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

BUPATI LUWU UTARA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI LUWU UTARA NOMOR 59 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI LUWU UTARA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI LUWU UTARA NOMOR 59 TAHUN 2017 TENTANG SALINAN BUPATI LUWU UTARA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI LUWU UTARA NOMOR 59 TAHUN 2017 TENTANG PENERIMAAN DAN PENUGASAN PEGAWAI NEGERI SIPIL YANG PINDAH DARI DAN KE INSTANSI DI LUAR PEMERINTAH

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP REPUBLIK INDONESIA, SALINAN PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN JABATAN FUNGSIONAL UMUM DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI

Lebih terperinci

2015, No Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Ta

2015, No Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Ta No. 677, 2015 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BMKG. Wewenang. Penandatanganan. Naskah. Bagi. PNS. PERATURAN KEPALA BADAN METEOROLOGI,KLIMATOLOGI,DAN GEOFISIKA NOMOR 11 TAHUN 2015 TENTANG PENDELEGASIAN

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2013 TENTANG PENGANGKATAN, PERPINDAHAN DAN PEMBINAAN DALAM JABATAN FUNGSIONAL UMUM DI LINGKUNGAN BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK

Lebih terperinci

2016, No sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 2015 tentang Perubahan Ketujuh Belas atas Peraturan Pemer

2016, No sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 2015 tentang Perubahan Ketujuh Belas atas Peraturan Pemer BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.473, 2016 KEMENHUB. Ujian Dinas. Penyelenggaraan. Pencabutan. PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2016 TENTANG PENYELENGGARAAN UJIAN DINAS

Lebih terperinci

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 40 TAHUN 2017 TENTANG

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 40 TAHUN 2017 TENTANG SALINAN WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 40 TAHUN 2017 TENTANG JABATAN PELAKSANA BAGI PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA BATU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2013 TENTANG PENGANGKATAN, PERPINDAHAN DAN PEMBINAAN DALAM JABATAN FUNGSIONAL UMUM DI LINGKUNGAN BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.32, 2015 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENHUB. Bidang Kepegawaian. Pemberian Kuasa. Pendelegasian Wewenang. Wewenang. Pencabutan. PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM 2 TAHUN

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.331, 2013 BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN. Pengangkatan. Sertifikasi. Perpindahan. Fungsional Auditor. Petunjuk Pelaksanaan. PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWASAN

Lebih terperinci

BUPATI BANDUNG BARAT

BUPATI BANDUNG BARAT BUPATI BANDUNG BARAT PERATURAN BUPATI BANDUNG BARAT NOMOR 12 TAHUN 2011 TENTANG PENDELEGASIAN KEWENANGAN PENANDATANGANAN KEPUTUSAN DAN SURAT-SURAT BIDANG KEPEGAWAIAN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN

Lebih terperinci

2015, No Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 74, Tambahan Lembaran Negara Republik I

2015, No Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 74, Tambahan Lembaran Negara Republik I BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.73, 2015 KEMENKES. Sasaran Kerja Pegawai. Penyusunan. Petunjuk Teknis. PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 96 TAHUN 2014 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENYUSUNAN

Lebih terperinci

BERITA NEGARA. KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN. Pamong Belajar. Jabatan Fungsional. Angka Kredit. Petunjuk Teknis. Pencabutan.

BERITA NEGARA. KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN. Pamong Belajar. Jabatan Fungsional. Angka Kredit. Petunjuk Teknis. Pencabutan. BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.515, 2013 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN. Pamong Belajar. Jabatan Fungsional. Angka Kredit. Petunjuk Teknis. Pencabutan. PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 55/KEPMEN-KP/2013 TENTANG

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 55/KEPMEN-KP/2013 TENTANG KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 55/KEPMEN-KP/2013 TENTANG PEMBERIAN KUASA PENANDATANGANAN KEPUTUSAN TENTANG PENGANGKATAN, KEPANGKATAN, PEMINDAHAN, PEMBERHENTIAN, DAN MUTASI

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR : P.29/Menhut-II/2007 TENTANG

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR : P.29/Menhut-II/2007 TENTANG MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR : P.29/Menhut-II/2007 TENTANG PEDOMAN STUDI DENGAN BIAYA MANDIRI (SWADANA) BAGI PEGAWAI NEGERI SIPIL DEPARTEMEN KEHUTANAN MENTERI

Lebih terperinci

LAMPIRAN I PERATURAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 20 TAHUN 2012 TENTANG STANDAR KOMPETENSI KERJA ANALIS KEPEGAWAIAN

LAMPIRAN I PERATURAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 20 TAHUN 2012 TENTANG STANDAR KOMPETENSI KERJA ANALIS KEPEGAWAIAN - 1 - LAMPIRAN I PERATURAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 20 TAHUN 2012 TENTANG STANDAR KERJA ANALIS KEPEGAWAIAN I. PENDAHULUAN A. UMUM STANDAR KERJA ANALIS KEPEGAWAIAN 1. Berdasarkan Pasal 12 ayat

Lebih terperinci

WALIKOTA DEPOK PERATURAN WALIKOTA DEPOK NOMOR 38 TAHUN 2013

WALIKOTA DEPOK PERATURAN WALIKOTA DEPOK NOMOR 38 TAHUN 2013 WALIKOTA DEPOK PERATURAN WALIKOTA DEPOK NOMOR 38 TAHUN 2013 TENTANG KRITERIA PEMBERIAN TAMBAHAN PENGHASILAN BAGI PEGAWAI NEGERI SIPIL/ CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL PEMERINTAH KOTA DEPOK DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

BUPATI MOJOKERTO PERATURAN BUPATI MOJOKERTO NOMOR %3 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI MOJOKERTO PERATURAN BUPATI MOJOKERTO NOMOR %3 TAHUN 2013 TENTANG BUPATI MOJOKERTO PERATURAN BUPATI MOJOKERTO NOMOR %3 TAHUN 2013 TENTANG PENDELEGASIAN WEWENANG DAN PEMBERIAN KUASA PENANDATANGANAN NASKAH DINAS KEPEGAWAIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MOJOKERTO,

Lebih terperinci

BERITA NEGARA. No.745, 2016 BKPM. Tunjangan Kinerja. Jabatan. Kelas Jabatan. Pencabutan. PERATURAN KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL

BERITA NEGARA. No.745, 2016 BKPM. Tunjangan Kinerja. Jabatan. Kelas Jabatan. Pencabutan. PERATURAN KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.745, 2016 BKPM. Tunjangan Kinerja. Jabatan. Kelas Jabatan. Pencabutan. PERATURAN KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 7 TAHUN 2014 TENTANG TUGAS BELAJAR BAGI PEGAWAI NEGERI SIPIL BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 7 TAHUN 2014 TENTANG TUGAS BELAJAR BAGI PEGAWAI NEGERI SIPIL BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR REPUBLIK INDONESIA PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 7 TAHUN 2014 TENTANG TUGAS BELAJAR BAGI PEGAWAI NEGERI SIPIL BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR DENGAN

Lebih terperinci

MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN NOMOR : PER-07/M.

MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN NOMOR : PER-07/M. SALINAN PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN NOMOR : PER-07/M.EKON/12/2008 TENTANG MAJELIS KODE ETIK DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nom

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nom No.134, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMKES. Izin Belajar. Pemberian. Pencabutan. PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG PELAKSANAAN PEMBERIAN IZIN BELAJAR BAGI

Lebih terperinci

2017, No Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintahan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 292, Tamb

2017, No Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintahan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 292, Tamb No.1055, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTAN. Mutasi Tugas Permintaan Sendiri. Pedoman. PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24/PERMENTAN/KP.250/7/2017 TENTANG PEDOMAN MUTASI

Lebih terperinci

WALIKOTA BANDUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BANDUNG,

WALIKOTA BANDUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BANDUNG, WALIKOTA BANDUNG PERATURAN WALIKOTA BANDUNG NOMOR 777 TAHUN 2015 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN SELEKSI PINDAH DATANG PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA BANDUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2004 tentang Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja di Luar Negeri (Lembaran Negara Repu

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2004 tentang Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja di Luar Negeri (Lembaran Negara Repu No. 183, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BNP2TKI. Pemberian Kuasa. Surat Keputusan. Surat Kepegawaian. Pendelegasian. Pencabutan. PERATURAN KEPALA BADAN NASIONAL PENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN TENAGA

Lebih terperinci

WALIKOTA TANGERANG SELATAN

WALIKOTA TANGERANG SELATAN SALINAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 23 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN PELAYANAN PERIJINAN TERPADU KOTA TANGERANG SELATAN DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.566, 2012 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN SOSIAL. Pola Mutasi. Jabatan Karier. PNS. Pedoman. PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 07 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN POLA MUTASI

Lebih terperinci

- 1 - MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA

- 1 - MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA - 1 - SALINAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2016

Lebih terperinci

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 12 TAHUN 2009 TENTANG

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 12 TAHUN 2009 TENTANG SALINAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 12 TAHUN 2009 TENTANG PENDELEGASIAN SEBAGIAN WEWENANG DAN PEMBERIAN KUASA KEPADA PEJABAT TERTENTU DI LINGKUNGAN

Lebih terperinci

PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL DEWAN ENERGI NASIONAL NOMOR : 001 K/70.RB/SJD/2011 TENTANG

PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL DEWAN ENERGI NASIONAL NOMOR : 001 K/70.RB/SJD/2011 TENTANG PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL DEWAN ENERGI NASIONAL NOMOR : 001 K/70.RB/SJD/2011 TENTANG KODE ETIK PEGAWAI NEGERI SIPIL SEKRETARIAT JENDERAL DEWAN ENERGI NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, SEKRETARIS

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR,

GUBERNUR JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR, GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 29 TAHUN 2011 TENTANG MUTASI PEGAWAI NEGERI SIPIL YANG PINDAH DARI DAN KE INSTANSI DI LUAR PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR, Menimbang

Lebih terperinci

2016, No Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494); 2. Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 1966 tentang Pemberhentia

2016, No Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494); 2. Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 1966 tentang Pemberhentia No.553, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENAKER. Penandatanganan Keputusan dan Surat. Pemberian Kuasa. Pendelegasian Wewenang. PERATURAN MENTERI KETENAGAKERJAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN

Lebih terperinci

WALIKOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA DEPOK NOMOR 102 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA DEPOK NOMOR 102 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN WALIKOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA DEPOK NOMOR 102 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA BADAN KEPEGAWAIAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA TENTANG PETUNJUK TEKNIS JABATAN FUNGSIONAL PENILIK DAN ANGKA KREDITNYA

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA TENTANG PETUNJUK TEKNIS JABATAN FUNGSIONAL PENILIK DAN ANGKA KREDITNYA SALINAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38 TAHUN 2013 TAHUN 2012 TENTANG PETUNJUK TEKNIS JABATAN FUNGSIONAL PENILIK

Lebih terperinci

No.1833, 2014 BKN. Pendidikan. Pelatihan. Analis Kepegawaian. Pedoman. Perubahan.

No.1833, 2014 BKN. Pendidikan. Pelatihan. Analis Kepegawaian. Pedoman. Perubahan. No.1833, 2014 BKN. Pendidikan. Pelatihan. Analis Kepegawaian. Pedoman. Perubahan. PERATURAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 35 TAHUN 2014 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN

Lebih terperinci

2017, No ); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1983 tentang Pelaksanaan Kitab Undang-undang Hukum Acara Pidana (Lembaran Negara Republ

2017, No ); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1983 tentang Pelaksanaan Kitab Undang-undang Hukum Acara Pidana (Lembaran Negara Republ BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.861, 2017 KEMEN-KP. Kode Etik PPNS Perikanan. Pencabutan. PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36/PERMEN-KP/2017 TENTANG KODE ETIK PENYIDIK

Lebih terperinci

BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 17 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 17 TAHUN 2008 TENTANG BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 17 TAHUN 2008 TENTANG PENDELEGASIAN WEWENANG DAN MANDAT PENANDATANGANAN KEPUTUSAN DAN SURAT DINAS DALAM BIDANG KEPEGAWAIAN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN KUDUS

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI

Lebih terperinci

RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI. Biro Organisasi dan Kepegawaian Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian

RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI. Biro Organisasi dan Kepegawaian Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI Biro Organisasi dan Kepegawaian Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian (Permentan No.30 Tahun 2011) A. BAGIAN ORGANISASI 1. Subbagian Evaluasi Organisasi Subbagian Evaluasi

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.88, 2014 KEMENAG. Dewan Pertimbangan Pegawai. Hukuman Disiplin. PNS PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG DEWAN PERTIMBANGAN KEPEGAWAIAN

Lebih terperinci

BUPATI TULUNGAGUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN TULUNGAGUNG NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG DISIPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI TULUNGAGUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN TULUNGAGUNG NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG DISIPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TULUNGAGUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN TULUNGAGUNG NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG DISIPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TULUNGAGUNG, Menimbang : a. bahwa dalam rangka

Lebih terperinci

2017, No Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

2017, No Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.633, 2017 KEMENAKER. Jabatan Fungsional. Pengantar Kerja. Juknis. Pencabutan. PERATURAN MENTERI KETENAGAKERJAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2017 TENTANG PETUNJUK

Lebih terperinci

BERITA NEGARA. No.1566, 2013 KEMENTERIAN PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL. Jabatan. Kelas Jabatan. Tunjangan Kinerja.

BERITA NEGARA. No.1566, 2013 KEMENTERIAN PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL. Jabatan. Kelas Jabatan. Tunjangan Kinerja. BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1566, 2013 KEMENTERIAN PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL. Jabatan. Kelas Jabatan. Tunjangan Kinerja. PERATURAN MENTERI PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR

Lebih terperinci

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU SALINAN WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG PELIMPAHAN PEMBERIAN IZIN PERKAWINAN, PERCERAIAN, DAN SURAT KETERANGAN BAGI PEGAWAI NEGERI SIPIL KEPADA SEKRETARIS DAERAH DAN/ATAU

Lebih terperinci

2016, No Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1977 tentang Peraturan Gaji Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1977

2016, No Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1977 tentang Peraturan Gaji Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1977 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.574, 2016 KEMENHUB. Penyesuaian Ijazah. Tata Cara. Pencabutan. PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM 42 TAHUN 2016 TENTANG TATA CARA PENYESUAIAN

Lebih terperinci

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 27 TAHUN 2009 TENTANG

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 27 TAHUN 2009 TENTANG BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 27 TAHUN 2009 TENTANG IZIN BELAJAR DAN TUGAS BELAJAR BAGI PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BELITUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT

WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT PERATURAN WALIKOTA PADANG NOMOR 32 TAHUN 2014 TENTANG TATA CARA PERPINDAHAN PEGAWAI NEGERI SIPIL DARI DAN KE LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA PADANG DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

BPKP. Auditor. Jabatan fungsional. Perpindahan Jabatan. Perlakukan Khusus. Pengangkatan.

BPKP. Auditor. Jabatan fungsional. Perpindahan Jabatan. Perlakukan Khusus. Pengangkatan. No.1365, 2014 BPKP. Auditor. Jabatan fungsional. Perpindahan Jabatan. Perlakukan Khusus. Pengangkatan. PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2014

Lebih terperinci

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 1994

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 1994 PRESIDEN PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 16 TAHUN 1994 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL PEGAWAI NEGERI SIPIL PRESIDEN, Menimbang bahwa dalam rangka pengembangan profesionalisme dan pembinaan karier Pegawai Negeri

Lebih terperinci

LEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA PERATURAN KEPALA LEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH

LEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA PERATURAN KEPALA LEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH LEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA PERATURAN KEPALA LEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH NOMOR 16 TAHUN 2015 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENGANGKATAN DALAM

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 12 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PERPINDAHAN PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN PANDEGLANG

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 12 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PERPINDAHAN PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN PANDEGLANG PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 12 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PERPINDAHAN PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG, Menimbang

Lebih terperinci

WALIKOTA SURABAYA TENTANG PELIMPAHAN WEWENANG PENANDATANGANAN NASKAH DINAS BIDANG KEPEGAWAIAN WALIKOTA SURABAYA,

WALIKOTA SURABAYA TENTANG PELIMPAHAN WEWENANG PENANDATANGANAN NASKAH DINAS BIDANG KEPEGAWAIAN WALIKOTA SURABAYA, WALIKOTA SURABAYA SALINAN PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 78 TAHUN 2005 TENTANG PELIMPAHAN WEWENANG PENANDATANGANAN NASKAH DINAS BIDANG KEPEGAWAIAN WALIKOTA SURABAYA, Menimbang : a. bahwa dengan ditetapkannya

Lebih terperinci

BUPATI BANDUNG BARAT

BUPATI BANDUNG BARAT 1 BUPATI BANDUNG BARAT PERATURAN BUPATI BANDUNG BARAT NOMOR 32 TAHUN 2010 TENTANG PERUBAHAN PERATURAN BUPATI NOMOR 12 TAHUN 2009 TENTANG PENDELEGASIAN KEWENANGAN PENANDATANGANAN KEPUTUSAN DAN SURAT-SURAT

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 22 TAHUN 2013

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 22 TAHUN 2013 GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 22 TAHUN 2013 TENTANG PEMBERIAN PENGHARGAAN KEPADA PEGAWAI NEGERI SIPIL TERBAIK DI LINGKUNGAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH PEMERINTAH PROVINSI

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1919, 2015 KEMENAG. Diklat. Penyelenggaraan. PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 75 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PEGAWAI

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36/PERMEN-KP/2017 TENTANG KODE ETIK PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL PERIKANAN

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36/PERMEN-KP/2017 TENTANG KODE ETIK PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL PERIKANAN PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36/PERMEN-KP/2017 TENTANG KODE ETIK PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN

Lebih terperinci

ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA Jalan Ampera Raya No. 7, Jakarta Selatan 12560, Indonesia Telp. 62 21 7805851, Fax. 62 21 7810280 http://www.anri.go.id, e-mail: info@anri.go.id PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA MOR 35

Lebih terperinci

, No Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor 29 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Hukum dan Hak

, No Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor 29 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Hukum dan Hak No.74, 2018 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENKUMHAM. Inpassing. Jabatan Fungsional Pemeriksa Keimigrasian. PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 35 TAHUN 2017 TENTANG

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.47, 2012 KEMENTERIAN PERHUBUNGAN. Jabatan Fungsional. Pengendali. Dampak Lingkungan. Petunjuk Teknis. PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM 1 TAHUN

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA NOMOR 17 TAHUN 2008 TENTANG INSPEKTORAT KABUPATEN TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA NOMOR 17 TAHUN 2008 TENTANG INSPEKTORAT KABUPATEN TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA NOMOR 17 TAHUN 2008 TENTANG INSPEKTORAT KABUPATEN TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TASIKMALAYA Menimbang : a. bahwa dengan telah ditetapkannya

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.179, 2013 BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA Jabatan Fungsional. Auditor Kepegawaian. Ketentuan Pelaksana. PERATURAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 2 TAHUN 2006 TENTANG

PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 2 TAHUN 2006 TENTANG PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 2 TAHUN 2006 TENTANG PEDOMAN TATA KERJA DAN TATA CARA TIM PENILAI ANGKA KREDIT JABATAN FUNGSIONAL WIDYAISWARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI KARANGANYAR NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN BUPATI KARANGANYAR NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG PERATURAN BUPATI KARANGANYAR NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG PENDELEGASIAN SEBAGIAN PENANDATANGANAN KEPUTUSAN DAN SURAT-SURAT DI BIDANG KEPEGAWAIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KARANGANYAR, Menimbang

Lebih terperinci

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 61 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 61 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 61 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA UNSUR ORGANISASI BADAN KEPEGAWAIAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR,

GUBERNUR JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR, GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 19 TAHUN 2016 TENTANG KODE ETIK PEGAWAI APARATUR SIPIL NEGARA DI LINGKUNGAN PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

BKN. Organisasi. Tata Kerja. Pencabutan.

BKN. Organisasi. Tata Kerja. Pencabutan. No.998, 2014 BKN. Organisasi. Tata Kerja. Pencabutan. PERATURAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 19 TAHUN 2014 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43 TAHUN 20152010 TENTANG

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43 TAHUN 20152010 TENTANG SALINAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43 TAHUN 20152010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN DALAM NEGERI DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

2017, No Indonesia Nomor 5494); 3 Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2014 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpu

2017, No Indonesia Nomor 5494); 3 Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2014 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpu No.1867, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA PERPUSNAS. Jabatan Fungsional. Pustakawan. Formasi. PERATURAN PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN FORMASI

Lebih terperinci

2017, No Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494); 3. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2014 tentang Perdagangan (Lemb

2017, No Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494); 3. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2014 tentang Perdagangan (Lemb BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1257, 2017 KEMENDAG. Inpassing. Jabatan Fungsional. Penera, Pengamat Tera, Pranata Laboratorium Kemetrologian, Pengawas Kemetrologian, dan Penguji Mutu Barang. PERATURAN

Lebih terperinci

KEPUTUSAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR : 44 TAHUN TENTANG URAIAN TUGAS UNIT BADAN PENGAWASAN DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA BUPATI TASIKMALAYA

KEPUTUSAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR : 44 TAHUN TENTANG URAIAN TUGAS UNIT BADAN PENGAWASAN DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA BUPATI TASIKMALAYA B U PATI TASIKMALY A KEPUTUSAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR : 44 TAHUN 2004. TENTANG URAIAN TUGAS UNIT BADAN PENGAWASAN DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA BUPATI TASIKMALAYA Menimbang : a. bahwa dengan telah ditetapkannya

Lebih terperinci

2015, No c. bahwa Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor 24 Tahun 2013 tentang Pedoman Penjatuhan Hukuman Disiplin dan Penindakan

2015, No c. bahwa Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor 24 Tahun 2013 tentang Pedoman Penjatuhan Hukuman Disiplin dan Penindakan No.1408, 2015 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENKUMHAM. Hukuman Disiplin. Sanksi Administratif. Pegawai. Penjatuhan. Tata Cara. Pencabutan. PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 47 TAHUN 2010 TENTANG PETUNJUK TEKNIS JABATAN FUNGSIONAL PENGAWAS PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DI DAERAH DAN ANGKA KREDITNYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR,

GUBERNUR JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR, GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 70 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI JAWA

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.156, 2014 BKN. PNS Kementerian Pertahanan. Dipekerjakan. UPN Veteran Jakarta. UPN Veteran Yogyakarta. UPN Veteran Jawa Timur. PNS Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan.

Lebih terperinci

BUPATI KULON PROGO PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR : 38 TAHUN 2006 TENTANG

BUPATI KULON PROGO PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR : 38 TAHUN 2006 TENTANG BUPATI KULON PROGO PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR : 38 TAHUN 2006 TENTANG PERUBAHAN ATAS KEPUTUSAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 386 TAHUN 2002 TENTANG PENGANGKATAN, PEMINDAHAN, DAN PEMBERHENTIAN PEGAWAI

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA

PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 51 TAHUN 2012 TENTANG PERUBAHAN

Lebih terperinci

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA SALINAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2018 TENTANG TATA CARA PENGANGKATAN

Lebih terperinci

2015, No Pembayaran Tunjangan Kinerja Bagi Pegawai di lingkungan Kementerian Kelautan dan Perikanan; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaim

2015, No Pembayaran Tunjangan Kinerja Bagi Pegawai di lingkungan Kementerian Kelautan dan Perikanan; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaim BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1420, 2015 KEMEN-KKP. Tunjangan Kinerja. Pembayaran. Tata Cara. Pencabutan. PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26/PERMEN-KP/2015 TENTANG

Lebih terperinci

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN WALIKOTA PROBOLINGGO NOMOR 85 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA BADAN KEPEGAWAIAN DAN

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN TENTANG PEMBERIAN PERINGATAN TERTULIS KEPADA PEGAWAI DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KEUANGAN

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN TENTANG PEMBERIAN PERINGATAN TERTULIS KEPADA PEGAWAI DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KEUANGAN 1 of 5 2/1/2011 11:12 AM MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 87/PMK.01/2010 TENTANG PEMBERIAN PERINGATAN TERTULIS KEPADA PEGAWAI DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KEUANGAN

Lebih terperinci

Standar Pelayanan Administrasi Kenaikan Pangkat Pegawai Negeri Sipil Sekretariat Negara

Standar Pelayanan Administrasi Kenaikan Pangkat Pegawai Negeri Sipil Sekretariat Negara - 700-5. Standar Pelayanan Administrasi Kenaikan Pangkat Pegawai Negeri Sipil Sekretariat Negara STANDAR PELAYANAN ADMINISTRASI KENAIKAN PANGKAT PEGAWAI NEGERI SIPIL SEKRETARIAT NEGARA BAGIAN KESATU PENDAHULUAN

Lebih terperinci

jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt

jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR 98 TAHUN 2013 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN RINCIAN TUGAS UNIT BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TASIKMALAYA,

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR: 6 TAHUN 2008 TENTANG PEDOMAN SERTIFIKASI WIDYAISWARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR: 6 TAHUN 2008 TENTANG PEDOMAN SERTIFIKASI WIDYAISWARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR: 6 TAHUN 2008 TENTANG PEDOMAN SERTIFIKASI WIDYAISWARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA, Menimbang: a. bahwa dengan

Lebih terperinci

2017, No Meningat : 1. Undang- Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6,

2017, No Meningat : 1. Undang- Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, No.1862, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMEN-DPDTT. Jabatan dan Kelas Jabatan. PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2017 TENTANG

Lebih terperinci

6. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82,

6. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, BUPATI BULUNGAN SALINAN PERATURAN BUPATI BULUNGAN NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN TUGAS BELAJAR BAGI PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BULUNGAN Menimbang Mengingat DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

MENTERI NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2012 TENTANG

MENTERI NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2012 TENTANG MENTERI NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2012 TENTANG KODE ETIK AUDITOR DI KEMENTERIAN RISET DAN TEKNOLOGI DENGAN

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI BARITO UTARA NOMOR 21 TAHUN 2014 TENTANG TUGAS DAN URAIAN TUGAS JABATAN PADA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN BARITO UTARA

PERATURAN BUPATI BARITO UTARA NOMOR 21 TAHUN 2014 TENTANG TUGAS DAN URAIAN TUGAS JABATAN PADA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN BARITO UTARA PERATURAN BUPATI BARITO UTARA NOMOR 21 TAHUN 2014 TENTANG TUGAS DAN URAIAN TUGAS JABATAN PADA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN BARITO UTARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BARITO UTARA, Menimbang

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG

PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG PERATURAN BUPATI SAMPANG NOMOR : 44 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PEKERJAAN UMUM BINA MARGA KABUPATEN SAMPANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2013 TENTANG TUNJANGAN JABATAN FUNGSIONAL ANALIS KEPEGAWAIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2013 TENTANG TUNJANGAN JABATAN FUNGSIONAL ANALIS KEPEGAWAIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2013 TENTANG TUNJANGAN JABATAN FUNGSIONAL ANALIS KEPEGAWAIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa Pegawai

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 2006 TENTANG TUNJANGAN JABATAN FUNGSIONAL PERANCANG PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 2006 TENTANG TUNJANGAN JABATAN FUNGSIONAL PERANCANG PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 2006 TENTANG TUNJANGAN JABATAN FUNGSIONAL PERANCANG PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang

Lebih terperinci