DAFTAR ISI. Membangun Gedung Kontrol Gardu Induk 4 Kode unit KTL.TST peralatan SCADA dan TELKOM
|
|
- Farida Tan
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 DAFTAR ISI. 1 Kode unit KTL.TST Judul Unit Mengases Kompetensi Tenaga Teknik Mengawasi dan Membangun SUTT/SUTET Saluran Udara dan Saluran Kabel Tanah dan Laut SKTT/SKLTT Tegangan Tinggi dan Extra Tegangan Tinggi serta Pekerjaan Dalam Keadaan Bertegangan. 2 Kode unit KTL.TST Judul Unit Mengases Kompetensi Tenaga Teknik Mengawasi pemasangan Trafo, sarana Share Facility, Switchgear tegangan tinggi / ekstra tinggi dan pemasangan Common Facility. 3 Kode unit KTL.TST Judul Unit Mengases Kompetensi Tenaga Teknik Mengawasi dan Membangun Gedung Kontrol Gardu Induk 4 Kode unit KTL.TST Judul Unit Mengases Kompetensi Tenaga Teknik Mengawasi pemasangan peralatan SCADA dan TELKOM
2 STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG TRANSMISI TENAGA LISTRIK SUB BIDANG SERTIFIKASI KOMPETENSI Kode Unit : KTL.TST Judul Unit : Mengases Kompetensi Tenaga Teknik Mengawasi dan Membangun SUTT/SUTET Saluran Udara dan Saluran Kabel Tanah dan Laut SKTT/SKLTT Tegangan Tinggi dan Extra Tegangan Tinggi serta Pekerjaan Dalam Keadaan Bertegangan. Deskripsi Unit : Unit ini berkaitan dengan kegiatan asesmen Pengetahuan, Keterampilan dan Sikap Kerja yang terintegrasi dalam melaksanakan suatu tugas di bidang Ketenagalistrikan secara menyeluruh, sesuai Standar dan batasan yang ditetapkan dalam Standar Kompetensi Mengawasi dan Membangun SUTT/SUTET Saluran Udara dan Saluran Kabel Tanah dan Laut SKTT/SKLTT Tegangan Tinggi dan Extra Tegangan Tinggi serta Pekerjaan Dalam Keadaan Bertegangan. ELEMEN KOMPETENSI 1. Mengidentifikasi dan menjelaskan maksud dan tujuan penilaian 2. Mempersiapkan pola asesmen KRITERIA UNJUK KERJA 1.1. Unit Kompetensi yang akan digunakan diidentifikasi dan diinformasikan dengan jelas kepada para asesi sesuai dengan Standar Kompetensi 1.2. Maksuddan tujuan penilaian didiskusikan serta disepakati bersama 1.3. Prosedur penilaian dijelaskan sesuai dengan sistem penilaian 2.1. Sumber daya yang diperlukan untuk asesmen diidentifikasi sesuai spesifikasi tugas/pekerjaan menurut manual mutu asesor 2.2. Soal uji tertulis dibuat sesuai dengan level 2.3. Soal uji lisan dibuat sesuai dengan level 2.4. Cek lis uji praktik dibuat sesuai level 2.5. Formulir asesmen dipersiapkan 2.6. Rancangan asesmen di tempat kerja disiapkan sesuai format standar yang berlaku 2.7. Perlengkapan kerja untuk asesmen (data, SOP, Instruksi kerja untukasesi) diinterpretasikan sesuai dengan unjuk kerja yang diharapkan dalam standar
3 3. Melaksanakan asesmen secara menyeluruh 4. Membuat keputusan penilaian 5. Mencatat hasil penilaian 6. Memberikan umpan balik kepada peserta asesi 7. Membuat Laporan pelaksanaan assesmen 3.1. Prinsip-prinsip asesmen dan aturan-aturan dilaksanakan sesuai dengan manual mutu asesor 3.2. Aspek keselamatan ketenagalistrikan (K2) telah dipenuhi 3.3. Risiko kesehatan dan keselamatan kerja terhadap orang dan peralatan dinyatakan aman 3.4. Formulir asesmen digunakan 3.5. Perlengkapan kerja untuk asesmen digunakan 3.6. Tempat uji sesuai dengan keperluan dan prosedur asesmen digunakan 3.7. Bukti uji dikumpulkan sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan sebelumnya 4.1. Bukti dievaluasi berdasarkan validitas, otentik, kekinian dan kecukupan 4.2. Bukti dievaluasi berdasarkan keterampilan melaksanakan tugas, keterampilan mengelola sejumlah tugas, keterampilan menangani masalah, keterampilan memelihara lingkungan dan kemampuan mengadaptasi pengetahuan 4.3. Pertimbangan berdasarkan prinsip asesmen dan aturan bukti digunakan untuk memutuskan pencapaian yang telah didemonstrasikan asesi berdasarkan bukti yang dikumpulkan 4.4. Hasil evaluasi disepakati bersama oleh tim asesor untuk diputuskan 5.1. Hasil penilaian dicatat dengan akurat 5.2. Hasil penilaian dijaga kerahasiannya 6.1. Umpan balik yang jelas disampaikan kepada peserta asesi dengan menggunakan bahasa dan cara yang tepat 6.2. Kesenjangan yang dimiliki asesi diinformasikan 6.3. Penjelasan untuk mengulang asesmen terhadap kesenjangan diinformasikan kepada asesi 6.4. Peninjauan terhadap mekanisme proses banding diinformasikan kepada asesi 7.1. Laporan pelaksanaan dan keputusan asesmen dibuat sesuai dengan format dan prosedur yang ditetapkan 7.2. Setiap penolakan atas keputusan harus dicatat 7.3. Saran untuk perbaikan dalam setiap proses penilaian diusulkan
4 1. BATASAN VARIABEL Pelaksanaan asesmen asesor harus didukung oleh ketersediaan : 1.1. Sistem Penilaian 1.2. Alat Penilaian 1.3. Kesesuaian calon asesor dengan fungsional dan teknis (Unit Kompetensi) 1.4. Standing Operation Procedure (SOP) Mengawasi dan Membangun SUTT/SUTET Saluran Udara dan Saluran Kabel Tanah dan Laut SKTT/SKLTT Tegangan Tinggi dan Extra Tegangan Tinggi serta Pekerjaan Dalam Keadaan Bertegangan Log sheet atau report sheet Mengawasi dan Membangun SUTT/SUTET Saluran Udara dan Saluran Kabel Tanah dan Laut SKTT/SKLTT Tegangan Tinggi dan Extra Tegangan Tinggi serta Pekerjaan Dalam Keadaan Bertegangan. yang ditetapkan 1.6. Peralatan dan instrumen untuk Mengawasi dan Membangun SUTT/SUTET Saluran Udara dan Saluran Kabel Tanah dan Laut SKTT/SKLTT Tegangan Tinggi dan Extra Tegangan Tinggi serta Pekerjaan Dalam Keadaan Bertegangan. yang terkait dengan pelaksanaan asesmen 1.7. Tempat uji untuk asesmen 1.8. Peralatan Keselamatan Ketenagalistrikan dan peralatan bantu yang terkait dengan pelaksanaan Unit Kompetensi ini Kompetensi yang harus dimiliki sebelumnya KTL.TKA Mengawasi pembangunan SUTT/SUTET Tower Lattice KTL.TKA Mengawasi pemasangan tower Pole SUTT/SUTET KTL.TKA Mengawasi Pembangunan SKTT dan SKLTT Melaksanakan Ketentuan mengenai Keselamatan Ketenagalistrikan (K2) Menggunakan peralatan/perkakas kerja hand tools Menginterpretasikan gambar teknik dan instalasi Menggunakan peralatan ukur besaran listrik Memastikan bahwa penguji sistem transmisi tegangan tinggi memahami: Pemeriksaan dan Pengukuran semua peralatan terpasang pada Saluran Udara, Saluran Kabel Bawah Tanah dan laut serta pekerjaan dalam keadaan betegangan Pengoperasian Sistem Saluran Udara, Saluran Kabel Bawah Tanah dan laut serta pekerjaan dalam keadaan betegangan. 1. PANDUAN PENILAIAN 2.1. Pengetahuan dan ketrampilan yang dibutuhkan untuk membuat soal : Pengetahuan tentang Peralatan Utama yang terpasang pada instalasi tenaga listrik Peralatan Instalasi Gardu Induk Peralatan Instalasi Saluran Transmisi.
5 Peralatan Bantu yang lain Alat ukur dan pengukuran besaran listrik Macam alat ukur listrik Fungsi dan prinsip kerja alat ukur listrik Penggunaan alat ukur listrik Teori Listrik Rangkaian listrik ( Seri- Paralel ) Hukum Ohm Hukum Kirchoff I dan Kirchoff II Segitiga Daya Regulasi Teknik Ketenagalistrikan Standard Kompetensi Nasional Metodology assesment Ketrampilan Menyusun soal: Teori Wawancara Observasi / Praktek Melaksanakan Pengujian Wawancara Observasi / praktek Kendala pada assessmen Operasi Distribusi Tegangan Menengah Jenis dan penyebab kendala assesment Mengatasikendala assesment Memberikan umpan balik paska assesment Menyusun laporan hasil assessment sesuai kaidah Assesment 2.2. Ruang lingkup pengujian: Kompetensi harus diujikan di tempat kerja atau di tempat lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal Persyaratan kualifikasi pendidikan formal ; Diploma 3 (tiga) (SLTA dengan pertimbangan khusus) Pengujian terkait harus didukung dengan bukti dokumen,uji tertulis dan praktek lapangan Aspek penting Melaksanakan pekerjaan yang konsisten pada setiap elemen Memenuhi kriteria yang tercakup pada setiap elemen dengan menggunakan teknik dan standar perusahaan sesuai dengan tempat kerja Menunjukkan pemahaman terhadap pengetahuan dan ketrampilan yang dibutuhkan serta sikap kerja yang dituntut dari pekerjaan tersebut Asesor untuk mengases harus mempunyai sertifikat level 1, 2 dan 3 sesuai kemampuannya.
6 STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG TRANSMISI TENAGA LISTRIK SUB BIDANG SERTIFIKASI KOMPETENSI Kode Unit : KTL.TST Judul Unit : Mengases Kompetensi Tenaga Teknik Mengawasi dan Memasang Trafo, sarana Share Facility, Switchgear tegangan tinggi / ekstra tinggi dan pemasangancommon Facility. Deskripsi Unit : Unit ini berkaitan dengan kegiatan asesmen Pengetahuan, Keterampilan dan Sikap Kerja yang terintegrasi dalam melaksanakan suatu tugas di bidang Ketenagalistrikan secara menyeluruh, sesuai Standar dan batasan yang ditetapkan dalam Standar Kompetensi Mengawasi dan Memasang Trafo, sarana Share Facility, Switchgear tegangan tinggi / ekstra tinggi dan pemasangan Common Facility. ELEMEN KOMPETENSI 1. Mengidentifikasi dan menjelaskan maksud dan tujuan penilaian 2. Mempersiapkan pola asesmen KRITERIA UNJUK KERJA 1.1. Unit Kompetensi yang akan digunakan diidentifikasi dan diinformasikan dengan jelas kepada para asesi sesuai dengan Standar Kompetensi 1.2. Maksuddan tujuan penilaian didiskusikan serta disepakati bersama 1.3. Prosedur penilaian dijelaskan sesuai dengan sistem penilaian 2.1. Sumber daya yang diperlukan untuk asesmen diidentifikasi sesuai spesifikasi tugas/pekerjaan menurut manual mutu asesor 2.2. Soal uji tertulis dibuat sesuai dengan level 2.3. Soal uji lisan dibuat sesuai dengan level 2.4. Cek lis uji praktik dibuat sesuai level 2.5. Formulir asesmen dipersiapkan 2.6. Rancangan asesmen di tempat kerja disiapkan sesuai format standar yang berlaku 2.7. Perlengkapan kerja untuk asesmen (data, SOP, Instruksi kerja untukasesi) diinterpretasikan sesuai dengan unjuk kerja yang diharapkan dalam standar
7 3. Melaksanakan asesmen secara menyeluruh 4. Membuat keputusan penilaian 5. Mencatat hasil penilaian 6. Memberikan umpan balik kepada peserta asesi 7. Membuat Laporan pelaksanaan assesmen 3.1. Prinsip-prinsip asesmen dan aturan-aturan dilaksanakan sesuai dengan manual mutu asesor 3.2. Aspek keselamatan ketenagalistrikan (K2) telah dipenuhi 3.3. Risiko kesehatan dan keselamatan kerja terhadap orang dan peralatan dinyatakan aman 3.4. Formulir asesmen digunakan 3.5. Perlengkapan kerja untuk asesmen digunakan 3.6. Tempat uji sesuai dengan keperluan dan prosedur asesmen digunakan 3.7. Bukti uji dikumpulkan sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan sebelumnya 4.1. Bukti dievaluasi berdasarkan validitas, otentik, kekinian dan kecukupan 4.2. Bukti dievaluasi berdasarkan keterampilan melaksanakan tugas, keterampilan mengelola sejumlah tugas, keterampilan menangani masalah, keterampilan memelihara lingkungan dan kemampuan mengadaptasi pengetahuan 4.3. Pertimbangan berdasarkan prinsip asesmen dan aturan bukti digunakan untuk memutuskan pencapaian yang telah didemonstrasikan asesi berdasarkan bukti yang dikumpulkan 4.4. Hasil evaluasi disepakati bersama oleh tim asesor untuk diputuskan 5.1. Hasil penilaian dicatat dengan akurat 5.2. Hasil penilaian dijaga kerahasiannya 6.1. Umpan balik yang jelas disampaikan kepada peserta asesi dengan menggunakan bahasa dan cara yang tepat 6.2. Kesenjangan yang dimiliki asesi diinformasikan 6.3. Penjelasan untuk mengulang asesmen terhadap kesenjangan diinformasikan kepada asesi 6.4. Peninjauan terhadap mekanisme proses banding diinformasikan kepada asesi 7.1. Laporan pelaksanaan dan keputusan asesmen dibuat sesuai dengan format dan prosedur yang ditetapkan 7.2. Setiap penolakan atas keputusan harus dicatat 7.3. Saran untuk perbaikan dalam setiap proses penilaian diusulkan
8 2. BATASAN VARIABEL Pelaksanaan asesmen asesor harus didukung oleh ketersediaan : 1.1. Sistem Penilaian 1.2. Alat Penilaian 1.3. Kesesuaian calon asesor dengan fungsional dan teknis (Unit Kompetensi) 1.4. Standing Operation Procedure (SOP) Memelihara Saluran Udara dan Saluran Kabel Tanah dan Laut Tegangan Tinggi dan Extra Tegangan Tinggi serta Pekerjaan Dalam Keadaan Bertegangan 1.5. Log sheet atau report sheet peralatan Saluran Udara dan Saluran Kabel Tanah dan Laut Tegangan Tinggi dan Extra Tegangan Tinggi serta Pekerjaan Dalam Keadaan Bertegangan yang ditetapkan 1.6. Peralatan dan instrumen untuk Memelihara Saluran Udara dan Saluran Kabel Tanah dan Laut Tegangan Tinggi dan Extra Tegangan Tinggi serta Pekerjaan Dalam Keadaan Bertegangan yang terkait dengan pelaksanaan asesmen 1.7. Tempat uji untuk asesmen 1.8. Peralatan Keselamatan Ketenagalistrikan dan peralatan bantu yang terkait dengan pelaksanaan Unit Kompetensi ini Kompetensi yang harus dimiliki sebelumnya KTL.TPM Membangun Gedung Kontrol Gardu Induk KTL.TPM Memasang Switchgear tegangan tinggi / ekstra tinggi KTL.TPM Memasang Trafo KTL.TPM Memasang Share Facility KTL.TPM Memasang Common Facility KTL.TPM Memasang Gas Insulation Switchgear (GIS) KTL.TKA Mengawasi pemasangan Switchgear tegangan tinggi / ekstra tinggi KTL.TKA Mengawasi pembangunan Gedung Kontrol Gardu Induk KTL.TKA Mengawasi pemasangan Trafo KTL.TKA Mengawasi pemasangan Share Facility KTL.TKA Mengawasi pemasangan Common Facility KTL.TKA Mengawasi pemasangan Gas Insulation Switchgear (GIS) Melaksanakan Ketentuan mengenai Keselamatan Ketenagalistrikan (K2) Menggunakan peralatan/perkakas kerja hand tools Menginterpretasikan gambar teknik dan instalasi Menggunakan peralatan ukur besaran listrik Memastikan bahwa penguji sistem transmisi tegangan tinggi memahami: Pemeriksaan dan Pengukuran semua peralatan terpasang pada Saluran Udara, Saluran Kabel Bawah Tanah dan laut serta pekerjaan dalam keadaan betegangan Pengoperasian Sistem Saluran Udara, Saluran Kabel Bawah Tanah dan laut serta pekerjaan dalam keadaan betegangan
9 . 2. PANDUAN PENILAIAN 2.1. Pengetahuan dan ketrampilan yang dibutuhkan untuk membuat soal : Pengetahuan tentang Peralatan Utama yang terpasang pada instalasi tenaga listrik Peralatan Instalasi Gardu Induk Peralatan Instalasi Saluran Transmisi Peralatan Bantu yang lain Alat ukur dan pengukuran besaran listrik Macam alat ukur listrik Fungsi dan prinsip kerja alat ukur listrik Penggunaan alat ukur listrik Teori Listrik Rangkaian listrik ( Seri- Paralel ) Hukum Ohm Hukum Kirchoff I dan Kirchoff II Segitiga Daya Regulasi Teknik Ketenagalistrikan Standard Kompetensi Nasional Metodology assesment Ketrampilan Menyusun soal: Teori Wawancara Observasi / Praktek Melaksanakan Pengujian Wawancara Observasi / praktek Kendala pada assessmen Operasi Distribusi Tegangan Menengah Jenis dan penyebab kendala assesment Mengatasikendala assesment Memberikan umpan balik paska assesment Menyusun laporan hasil assessment sesuai kaidah Assesment 2.2. Ruang lingkup pengujian: Kompetensi harus diujikan di tempat kerja atau di tempat lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal Persyaratan kualifikasi pendidikan formal ; Diploma 3 (tiga) (SLTA dengan pertimbangan khusus) Pengujian terkait harus didukung dengan bukti dokumen,uji tertulis dan praktek lapangan.
10 2.3. Aspek penting Melaksanakan pekerjaan yang konsisten pada setiap elemen Memenuhi kriteria yang tercakup pada setiap elemen dengan menggunakan teknik dan standar perusahaan sesuai dengan tempat kerja Menunjukkan pemahaman terhadap pengetahuan dan ketrampilan yang dibutuhkan serta sikap kerja yang dituntut dari pekerjaan tersebut Asesor untuk mengases harus mempunyai sertifikat level 1, 2 dan 3 sesuai kemampuannya.
11 STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG TRANSMISI TENAGA LISTRIK SUB BIDANG SERTIFIKASI KOMPETENSI Kode Unit : KTL.TST Judul Unit : Mengases Kompetensi Tenaga Teknik Mengawasi dan Membangun Gedung Kontrol Gardu Induk Deskripsi Unit : Unit ini berkaitan dengan kegiatan asesmen Pengetahuan, Keterampilan dan Sikap Kerja yang terintegrasi dalam melaksanakan suatu tugas di bidang Ketenagalistrikan secara menyeluruh, sesuai Standar dan batasan yang ditetapkan dalam Standar Kompetensi Mengawasi dan Membangun Gedung Kontrol Gardu Induk ELEMEN KOMPETENSI 1. Mengidentifikasi dan menjelaskan maksud dan tujuan penilaian 2. Mempersiapkan pola asesmen KRITERIA UNJUK KERJA 1.1. Unit Kompetensi yang akan digunakan diidentifikasi dan diinformasikan dengan jelas kepada para asesi sesuai dengan Standar Kompetensi 1.2. Maksuddan tujuan penilaian didiskusikan serta disepakati bersama 1.3. Prosedur penilaian dijelaskan sesuai dengan sistem penilaian 2.1. Sumber daya yang diperlukan untuk asesmen diidentifikasi sesuai spesifikasi tugas/pekerjaan menurut manual mutu asesor 2.2. Soal uji tertulis dibuat sesuai dengan level 2.3. Soal uji lisan dibuat sesuai dengan level 2.4. Cek lis uji praktik dibuat sesuai level 2.5. Formulir asesmen dipersiapkan 2.6. Rancangan asesmen di tempat kerja disiapkan sesuai format standar yang berlaku 2.7. Perlengkapan kerja untuk asesmen (data, SOP, Instruksi kerja untukasesi) diinterpretasikan sesuai dengan unjuk kerja yang diharapkan dalam standar
12 3. Melaksanakan asesmen secara menyeluruh 4. Membuat keputusan penilaian 5. Mencatat hasil penilaian 6. Memberikan umpan balik kepada peserta asesi 7. Membuat Laporan pelaksanaan assesmen 3.1. Prinsip-prinsip asesmen dan aturan-aturan dilaksanakan sesuai dengan manual mutu asesor 3.2. Aspek keselamatan ketenagalistrikan (K2) telah dipenuhi 3.3. Risiko kesehatan dan keselamatan kerja terhadap orang dan peralatan dinyatakan aman 3.4. Formulir asesmen digunakan 3.5. Perlengkapan kerja untuk asesmen digunakan 3.6. Tempat uji sesuai dengan keperluan dan prosedur asesmen digunakan 3.7. Bukti uji dikumpulkan sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan sebelumnya 4.1. Bukti dievaluasi berdasarkan validitas, otentik, kekinian dan kecukupan 4.2. Bukti dievaluasi berdasarkan keterampilan melaksanakan tugas, keterampilan mengelola sejumlah tugas, keterampilan menangani masalah, keterampilan memelihara lingkungan dan kemampuan mengadaptasi pengetahuan 4.3. Pertimbangan berdasarkan prinsip asesmen dan aturan bukti digunakan untuk memutuskan pencapaian yang telah didemonstrasikan asesi berdasarkan bukti yang dikumpulkan 4.4. Hasil evaluasi disepakati bersama oleh tim asesor untuk diputuskan 5.1. Hasil penilaian dicatat dengan akurat 5.2. Hasil penilaian dijaga kerahasiannya 6.1. Umpan balik yang jelas disampaikan kepada peserta asesi dengan menggunakan bahasa dan cara yang tepat 6.2. Kesenjangan yang dimiliki asesi diinformasikan 6.3. Penjelasan untuk mengulang asesmen terhadap kesenjangan diinformasikan kepada asesi 6.4. Peninjauan terhadap mekanisme proses banding diinformasikan kepada asesi 7.1. Laporan pelaksanaan dan keputusan asesmen dibuat sesuai dengan format dan prosedur yang ditetapkan 7.2. Setiap penolakan atas keputusan harus dicatat 7.3. Saran untuk perbaikan dalam setiap proses penilaian diusulkan
13 1. BATASAN VARIABEL Pelaksanaan asesmen asesor harus didukung oleh ketersediaan : 1.1. Sistem Penilaian 1.2. Alat Penilaian 1.3. Kesesuaian calon asesor dengan fungsional dan teknis (Unit Kompetensi) 1.4. Standing Operation Procedure (SOP) Mengawasi dan Membangun Gedung Kontrol Gardu Induk 1.5. Log sheet atau report sheet peralatan Mengawasi dan Membangun Gedung Kontrol Gardu Induk yang ditetapkan 1.6. Peralatan dan instrumen untuk Mengawasi dan Membangun Gedung Kontrol Gardu Indukyang terkait dengan pelaksanaan asesmen 1.7. Tempat uji untuk asesmen 1.8. Peralatan Keselamatan Ketenagalistrikan dan peralatan bantu yang terkait dengan pelaksanaan Unit Kompetensi ini Kompetensi yang harus dimiliki sebelumnya KTL.TPM Membangun Gedung Kontrol Gardu Induk KTL.TPM Memasang Share Facility KTL.TPM Memasang Common Facility Melaksanakan Ketentuan mengenai Keselamatan Ketenagalistrikan (K2) Menggunakan peralatan/perkakas kerja hand tools Menginterpretasikan gambar teknik dan instalasi Menggunakan peralatan ukur besaran listrik Memastikan bahwa penguji sistem transmisi tegangan tinggi memahami: Pemeriksaan dan Pengukuran semua peralatan terpasang pada Saluran Udara, Saluran Kabel Bawah Tanah dan laut serta pekerjaan dalam keadaan betegangan Pengoperasian Sistem Saluran Udara, Saluran Kabel Bawah Tanah dan laut serta pekerjaan dalam keadaan betegangan. 2. PANDUAN PENILAIAN 2.1. Pengetahuan dan ketrampilan yang dibutuhkan untuk membuat soal : Pengetahuan tentang Peralatan Utama yang terpasang pada instalasi tenaga listrik Peralatan Instalasi Gardu Induk Peralatan Instalasi Saluran Transmisi Peralatan Bantu yang lain Alat ukur dan pengukuran besaran listrik Macam alat ukur listrik Fungsi dan prinsip kerja alat ukur listrik Penggunaan alat ukur listrik
14 Teori Listrik Rangkaian listrik ( Seri- Paralel ) Hukum Ohm Hukum Kirchoff I dan Kirchoff II Segitiga Daya Regulasi Teknik Ketenagalistrikan Standard Kompetensi Nasional Metodology assesment Ketrampilan Menyusun soal: Teori Wawancara Observasi / Praktek Melaksanakan Pengujian Wawancara Observasi / praktek Kendala pada assessmen Operasi Distribusi Tegangan Menengah Jenis dan penyebab kendala assesment Mengatasikendala assesment Memberikan umpan balik paska assesment Menyusun laporan hasil assessment sesuai kaidah Assesment 2.2. Ruang lingkup pengujian: Kompetensi harus diujikan di tempat kerja atau di tempat lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal Persyaratan kualifikasi pendidikan formal ; Diploma 3 (tiga) (SLTA dengan pertimbangan khusus) Pengujian terkait harus didukung dengan bukti dokumen,uji tertulis dan praktek lapangan Aspek penting Melaksanakan pekerjaan yang konsisten pada setiap elemen Memenuhi kriteria yang tercakup pada setiap elemen dengan menggunakan teknik dan standar perusahaan sesuai dengan tempat kerja Menunjukkan pemahaman terhadap pengetahuan dan ketrampilan yang dibutuhkan serta sikap kerja yang dituntut dari pekerjaan tersebut Asesor untuk mengases harus mempunyai sertifikat level 1, 2 dan 3 sesuai kemampuannya.
15 STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG TRANSMISI TENAGA LISTRIK SUB BIDANG SERTIFIKASI KOMPETENSI Kode Unit : KTL.TST Judul Unit : Mengases Kompetensi Tenaga Teknik Mengawasi dan Memasang peralatan SCADA dan TELKOM Deskripsi Unit : Unit ini berkaitan dengan kegiatan asesmen Pengetahuan, Keterampilan dan Sikap Kerja yang terintegrasi dalam melaksanakan suatu tugas di bidang Ketenagalistrikan secara menyeluruh, sesuai Standar dan batasan yang ditetapkan dalam Standar Kompetensi Mengawasi dan Memasang peralatan SCADA dan TELKOM ELEMEN KOMPETENSI 1. Mengidentifikasi dan menjelaskan maksud dan tujuan penilaian 2. Mempersiapkan pola asesmen KRITERIA UNJUK KERJA 1.1. Unit Kompetensi yang akan digunakan diidentifikasi dan diinformasikan dengan jelas kepada para asesi sesuai dengan Standar Kompetensi 1.2. Maksuddan tujuan penilaian didiskusikan serta disepakati bersama 1.3. Prosedur penilaian dijelaskan sesuai dengan sistem penilaian 2.1. Sumber daya yang diperlukan untuk asesmen diidentifikasi sesuai spesifikasi tugas/pekerjaan menurut manual mutu asesor 2.2. Soal uji tertulis dibuat sesuai dengan level 2.3. Soal uji lisan dibuat sesuai dengan level 2.4. Cek lis uji praktik dibuat sesuai level 2.5. Formulir asesmen dipersiapkan 2.6. Rancangan asesmen di tempat kerja disiapkan sesuai format standar yang berlaku 2.7. Perlengkapan kerja untuk asesmen (data, SOP, Instruksi kerja untukasesi) diinterpretasikan sesuai dengan unjuk kerja yang diharapkan dalam standar
16 3. Melaksanakan asesmen secara menyeluruh 4. Membuat keputusan penilaian 5. Mencatat hasil penilaian 6. Memberikan umpan balik kepada peserta asesi 7. Membuat Laporan pelaksanaan assesmen 3.1. Prinsip-prinsip asesmen dan aturan-aturan dilaksanakan sesuai dengan manual mutu asesor 3.2. Aspek keselamatan ketenagalistrikan (K2) telah dipenuhi 3.3. Risiko kesehatan dan keselamatan kerja terhadap orang dan peralatan dinyatakan aman 3.4. Formulir asesmen digunakan 3.5. Perlengkapan kerja untuk asesmen digunakan 3.6. Tempat uji sesuai dengan keperluan dan prosedur asesmen digunakan 3.7. Bukti uji dikumpulkan sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan sebelumnya 4.1. Bukti dievaluasi berdasarkan validitas, otentik, kekinian dan kecukupan 4.2. Bukti dievaluasi berdasarkan keterampilan melaksanakan tugas, keterampilan mengelola sejumlah tugas, keterampilan menangani masalah, keterampilan memelihara lingkungan dan kemampuan mengadaptasi pengetahuan 4.3. Pertimbangan berdasarkan prinsip asesmen dan aturan bukti digunakan untuk memutuskan pencapaian yang telah didemonstrasikan asesi berdasarkan bukti yang dikumpulkan 4.4. Hasil evaluasi disepakati bersama oleh tim asesor untuk diputuskan 5.1. Hasil penilaian dicatat dengan akurat 5.2. Hasil penilaian dijaga kerahasiannya 6.1. Umpan balik yang jelas disampaikan kepada peserta asesi dengan menggunakan bahasa dan cara yang tepat 6.2. Kesenjangan yang dimiliki asesi diinformasikan 6.3. Penjelasan untuk mengulang asesmen terhadap kesenjangan diinformasikan kepada asesi 6.4. Peninjauan terhadap mekanisme proses banding diinformasikan kepada asesi 7.1. Laporan pelaksanaan dan keputusan asesmen dibuat sesuai dengan format dan prosedur yang ditetapkan 7.2. Setiap penolakan atas keputusan harus dicatat 7.3. Saran untuk perbaikan dalam setiap proses penilaian diusulkan
17 1. BATASAN VARIABEL Pelaksanaan asesmen asesor harus didukung oleh ketersediaan : 1.1. Sistem Penilaian 1.2. Alat Penilaian 1.3. Kesesuaian calon asesor dengan fungsional dan teknis (Unit Kompetensi) 1.4. Standing Operation Procedure (SOP) Mengawasi dan Memasang peralatan SCADA dan TELKOM 1.5. Log sheet atau report sheet peralatan Mengawasi dan Memasang peralatan SCADA dan TELKOM yang ditetapkan 1.6. Peralatan dan instrumen untuk Mengawasi dan Memasang peralatan SCADA dan TELKOMyang terkait dengan pelaksanaan asesmen 1.7. Tempat uji untuk asesmen 1.8. Peralatan Keselamatan Ketenagalistrikan dan peralatan bantu yang terkait dengan pelaksanaan Unit Kompetensi ini Kompetensi yang harus dimiliki sebelumnya KTL.TPM Memasang peralatan SCADA DAN TELKOM KTL.TKA Mengawasi pemasangan Peralatan SCADA dan TELKOM Melaksanakan Ketentuan mengenai Keselamatan Ketenagalistrikan (K2) Menggunakan peralatan/perkakas kerja hand tools Menginterpretasikan gambar teknik dan instalasi Menggunakan peralatan ukur besaran listrik Memastikan bahwa penguji sistem transmisi tegangan tinggi memahami: Pemeriksaan dan Pengukuran semua peralatan terpasang pada SCADA dan TELKOM Pengoperasian Sistem peralatan SCADA dan TELKOM. 2. PANDUAN PENILAIAN 2.1. Pengetahuan dan ketrampilan yang dibutuhkan untuk membuat soal : Pengetahuan tentang Peralatan Utama yang terpasang pada instalasi tenaga listrik Peralatan Instalasi Gardu Induk Peralatan Instalasi Saluran Transmisi Peralatan Bantu yang lain Alat ukur dan pengukuran besaran listrik Macam alat ukur listrik Fungsi dan prinsip kerja alat ukur listrik Penggunaan alat ukur listrik Teori Listrik Rangkaian listrik ( Seri- Paralel ) Hukum Ohm
18 Hukum Kirchoff I dan Kirchoff II Segitiga Daya Regulasi Teknik Ketenagalistrikan Standard Kompetensi Nasional Metodology assesment Ketrampilan Menyusun soal: Teori Wawancara Observasi / Praktek Melaksanakan Pengujian Wawancara Observasi / praktek Kendala pada assessmen Operasi Distribusi Tegangan Menengah Jenis dan penyebab kendala assesment Mengatasikendala assesment Memberikan umpan balik paska assesment Menyusun laporan hasil assessment sesuai kaidah Assesment 2.2. Ruang lingkup pengujian: Kompetensi harus diujikan di tempat kerja atau di tempat lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal Persyaratan kualifikasi pendidikan formal ; Diploma 3 (tiga) (SLTA dengan pertimbangan khusus) Pengujian terkait harus didukung dengan bukti dokumen,uji tertulis dan praktek lapangan Aspek penting Melaksanakan pekerjaan yang konsisten pada setiap elemen Memenuhi kriteria yang tercakup pada setiap elemen dengan menggunakan teknik dan standar perusahaan sesuai dengan tempat kerja Menunjukkan pemahaman terhadap pengetahuan dan ketrampilan yang dibutuhkan serta sikap kerja yang dituntut dari pekerjaan tersebut Asesor untuk mengases harus mempunyai sertifikat level 1, 2 dan 3 sesuai kemampuannya.
DAFTAR ISI. Memodifikasi Metode Perencanaan dan Pengevaluasian (KONSULTANSI) Instalasi Gardu Induk, Lengkap Dengan Sarana Bantunya
DAFTAR ISI. 1 Kode unit KTL.TKR.1.3001.1.2016 Judul Unit Mengases Kompetensi Tenaga Teknik Merencanakan dan Memodifikasi Metode Perencanaan dan Pengevaluasian (KONSULTANSI) Instalasi Line Transmisi, Lengkap
Lebih terperinciLAMPIRAN X : PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR : TANGGAL : STANDAR KOMPETENSI ASESOR BIDANG PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK
LAMPIRAN X : PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR : TANGGAL : STANDAR KOMPETENSI ASESOR BIDANG PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PERENCANAAN PLTU BATUBARA DEPARTEMEN ENERGI DAN SUMBER
Lebih terperinciLAMPIRAN VII : PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR : TANGGAL : STANDAR KOMPETENSI ASESOR BIDANG PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK
LAMPIRAN VII : PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR : TANGGAL : STANDAR KOMPETENSI ASESOR BIDANG PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PERENCANAAN PLTA DEPARTEMEN ENERGI DAN SUMBER DAYA
Lebih terperinci- 4 - Pasal 2 Memberlakukan Standar Kompetensi Tenaga Teknik
- 2 - c. bahwa sesuai dengan ketentuan Pasal 47 ayat (6) Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012 tentang Kegiatan Usaha Penyediaan Tenaga Listrik sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor
Lebih terperinciSTANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG INSTALASI PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PEMELIHARAAN
STANDAR TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG INSTALASI PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PEMELIHARAAN Kode Unit Judul Unit : KTL.PUP.1.3001.1.2016 : Memelihara Sambungan dan sealing end pada SKTT
Lebih terperinciSTANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG INSTALASI PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PEMBANGUNAN DAN PEMASANGAN
STANDAR TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG INSTALASI PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PEMBANGUNAN DAN PEMASANGAN Kode Unit : KTL.IKON.1.5050.1.2016 Judul Unit : Mengatur, mengawasi, dan memecahkan
Lebih terperinciSTANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG INSTALASI PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PEMBANGUNAN DAN PEMASANGAN
STANDAR TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG INSTALASI PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PEMBANGUNAN DAN PEMASANGAN Kode Unit : KTL.IKON.1.6059.1.2016 Judul Unit : Mengelola Transmisi dan Gardu Induk
Lebih terperinciSTANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG INSTALASI PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PEMERIKSAAN DAN PENGUJIAN
STANDAR TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG INSTALASI PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PEMERIKSAAN DAN PENGUJIAN Kode Unit : KTL.IKON.1.6059.1.2016 Judul Unit : Mengelola pengujian Transmisi dan
Lebih terperinciSTANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG INSTALASI PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG MENGELOLA PEKERJAAN PEMELIHARAAN
STANDAR TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG INSTALASI PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG MENGELOLA PEKERJAAN PEMELIHARAAN Kode Unit Judul Unit : KTL.IH.1.6001.1.2016 : Pekerjaan Pemeliharaan Sistem
Lebih terperinciSTANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PEMELIHARAAN
STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PEMELIHARAAN KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL 2016 DAFTAR ISI Level 1 6 Kode Unit KTL.DHR.1.1001.1.2016
Lebih terperinciSUB BIDANG PEMELIHARAAN
LAMPIRAN II PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR : TANGGAL : STANDAR KOMPETENSI ASESOR KETENAGALISTRIKAN BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PEMELIHARAAN KEMENTERIAN ENERGI
Lebih terperinciSTANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG INSTALASI PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PEMELIHARAAN
STANDAR TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG INSTALASI PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PEMELIHARAAN Kode Unit : KTL.IH.0.1001.1.2016 Judul Unit : Memelihara Saluran /Galian/lubang /Dak utilitas
Lebih terperinciSUB BIDANG PEMELIHARAAN
LAMPIRAN IV : PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR : TANGGAL : STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG INSTALASI PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PEMELIHARAAN DEPARTEMEN
Lebih terperinciSTANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG INSTALASI PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PEMELIHARAAN
STANDAR TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG INSTALASI PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PEMELIHARAAN Kode Unit : KTL.IH.0.2001.1.2016 Judul Unit : Memelihara Damper dan spacer Deskripsi Unit : Unit
Lebih terperinciSUB BIDANG KONSTRUKSI
LAMPIRAN III : PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR : 07 Tahun 2008 TANGGAL : 17 Maret 2008 STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG TRANSMISI TENAGA LISTRIK SUB BIDANG
Lebih terperinciSTANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PEMERIKSAAN DAN PENGUJIAN
STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PEMERIKSAAN DAN PENGUJIAN KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL 2016 DAFTAR ISI Level 1 4 Kode Unit KTL.DUP.2.4001.1.2016
Lebih terperinciSUB-BIDANG PEMELIHARAAN
STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG TRANSMISI SUB-BIDANG PEMELIHARAAN DEPARTEMEN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL DIREKTORAT JENDERAL LISTRIK DAN PEMANFAATAN ENERGI 2004 - i - DAFTAR
Lebih terperinciLAMPIRAN II PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR : 30 Tahun 2009 TANGGAL : 30 September
LAMPIRAN II PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR : 30 Tahun 2009 TANGGAL : 30 September 2009 STANDAR TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PERENCANAAN
Lebih terperinciSTANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG DISTRIBSU TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PEMBANGUNAN DAN PEMASANGAN
STANDAR TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG DISTRIBSU TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PEMBANGUNAN DAN PEMASANGAN Kode Unit : KTL.IK.208.101.01 Judul Unit : Memasang Rendah Fasa 1 untuk penerangan dan peralatan
Lebih terperinciLAMPIRAN III : PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR : TANGGAL :
LAMPIRAN III : PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR : TANGGAL : STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG INSTALASI PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG OPERASI DEPARTEMEN
Lebih terperinciDAFTAR ISI STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG DISTRIBUSI SUB BIDANG OPERASI
DAFTAR ISI STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG DISTRIBUSI SUB BIDANG OPERASI LEVEL 1 Kode Unit : DIS.OPS.005(1).B... 5 Judul Unit : Mengganti fuse pada peralatan hubung bagi (PHB-TR).
Lebih terperinciDAFTAR STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG DISTRIBUSI SUB BIDANG OPERASI
DAFTAR STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG DISTRIBUSI SUB BIDANG OPERASI LEVEL 1 Kode Unit : DIS.OPS.005(1).B... 5 Judul Unit : Mengganti fuse pada peralatan hubung bagi (PHB-TR).
Lebih terperinciSUB BIDANG PERANCANGAN
5 2010, No.321 LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR : 08 TAHUN 2010 TANGGAL : 5 Juli 2010 STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG INSTALASI PEMANFAATAN TENAGA
Lebih terperinciSTANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG TRANSMISI TENAGA LISTRIK
- 655 - LAMPIRAN III PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2016 TENTANG PENETAPAN DAN PEMBERLAKUAN STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG
Lebih terperinciDAFTAR ISI STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG DISTRIBUSI SUB BIDANG INSPEKSI
DAFTAR ISI STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG DISTRIBUSI SUB BIDANG INSPEKSI LEVEL 3 Kode Unit : DIS.INS.004(3).B... 4 Judul Unit : Menginspeksi jaringan kabel tanah tegangan rendah
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 62 TAHUN 2012 TENTANG USAHA JASA PENUNJANG TENAGA LISTRIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 62 TAHUN 2012 TENTANG USAHA JASA PENUNJANG TENAGA LISTRIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : Mengingat : bahwa untuk
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 62 TAHUN 2012 TENTANG USAHA JASA PENUNJANG TENAGA LISTRIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 62 TAHUN 2012 TENTANG USAHA JASA PENUNJANG TENAGA LISTRIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan
Lebih terperinciDAFTAR ISI STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG DISTRIBUSI SUB BIDANG PERENCANAAN
DAFTAR ISI STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG DISTRIBUSI SUB BIDANG PERENCANAAN LEVEL 3 Kode Unit : DIS.REN.001(3).B... 4 Judul Unit : Membuat rancangan dan menghitung besaran sistem
Lebih terperinciBIDANG JASA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN TENAGA LISTRIK
LAMPIRAN PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR : TANGGAL : STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG JASA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN TENAGA LISTRIK BIDANG JASA PENDIDIKAN
Lebih terperinciBIDANG MANAJEMEN AIR MINUM MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA
MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI BIDANG MANAJEMEN AIR MINUM MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA PAM.MM02.003.01 BUKU DEPARTEMEN PEAN UMUM BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI DAN SUMBER DAYA MANUSIA PUSAT PEMBINAAN
Lebih terperinciLEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
No.141, 2012 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA KETENAGALISTRIKAN. Usaha. Jasa. Penunjang. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5326) PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA
Lebih terperinciDAFTAR ISI STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG DISTRIBUSI SUB BIDANG PEMELIHARAAN
DAFTAR ISI STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG DISTRIBUSI SUB BIDANG PEMELIHARAAN LEVEL 1 5 Kode Unit : DIS.HAR.005(1).B... 6 Judul Unit : Memelihara saluran udara tegangan rendah
Lebih terperinciTAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI
No. 5326 TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI KETENAGALISTRIKAN. Usaha. Jasa. Penunjang. (Penjelasan Atas Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 141) PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA
Lebih terperinciBIDANG MANAJEMEN AIR MINUM MANAJEMEN OPERASI SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM
MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI BIDANG MANAJEMEN AIR MINUM MANAJEMEN OPERASI SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM PAM.MM02.007.01 BUKU KERJA DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI DAN SUMBER
Lebih terperinciSKEMA SERTIFIKASI BIDANG PEMELIHARAAN DALAM KEADAAN BERTEGANGAN SUB BIDANG PDKB GI / GITET
SKEMA SERTIFIKASI BIDANG PEMELIHARAAN DALAM KEADAAN BERTEGANGAN SUB BIDANG PDKB GI / GITET 1. Latar Belakang 1.1 Tenaga teknik yang bekerja di bidang ketenagalistrikan wajib memiliki sertifikat kompetensi
Lebih terperinciPercobaan 1 Hubungan Lampu Seri Paralel
Percobaan 1 Hubungan Lampu Seri Paralel A. Tujuan Mahasiswa mampu dan terampil melakukan pemasangan instalasi listrik secara seri, paralel, seri-paralel, star, dan delta. Mahasiswa mampu menganalisis rangkaian
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.326, 2010 KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL. Standar Kompetensi. Manajer Energi Bidang Industri.
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.326, 2010 KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL. Standar Kompetensi. Manajer Energi Bidang Industri. PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA
Lebih terperinciTATA CARA PERIZINAN USAHA JASA PENUNJANG TENAGA LISTRIK
KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL DIREKTORAT JENDERAL KETENAGALISTRIKAN TATA CARA PERIZINAN USAHA JASA PENUNJANG TENAGA LISTRIK Jakarta, 17 Januari 2014 DASAR HUKUM TATA CARA PERIZINAN USAHA JASA
Lebih terperinciLAMPIRAN IV PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR : TANGGAL :
LAMPIRAN IV PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR : TANGGAL : STANDAR KOMPETENSI BIDANG PEMBANGKITAN ENERGI BARU DAN TERBARUKAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA (PLTS) DEPARTEMEN ENERGI
Lebih terperinciTUGAS PELATIHAN ASESOR
TUGAS PELATIHAN ASESOR A. MERENCANAKAN & MENGORGANISASIKAN ASESMEN (MMA) 1. Jelaskan proses sertifikasi kompetensi? Jawab: pendaftaran, asesmen mandiri, konsultasi pra asesmen, pelaksanaan asesmen 2. Kapan
Lebih terperinciLAPORAN INSPEKSI PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK PLTU BANTEN 1 X 660 MW (PT. LESTARI BANTEN ENERGI) 27 FEBRUARI - 1 MARET 2017
LAPORAN INSPEKSI PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK PLTU BANTEN 1 X 660 MW (PT. LESTARI BANTEN ENERGI) 27 FEBRUARI - 1 MARET 2017 Inspektur Ketenagalistrikan Direktorat Teknik dan Lingkungan Ketenagalistrikan Jakarta,
Lebih terperinci1. Menyiapkan perlengkapan pemasangan instalasi kelistrikan PLTS tipeterpusat (komunal) on-grid
KODE UNIT : D.35EBT24.008.1 JUDUL UNIT : Memasang Instalasi Kelistrikan PLTS Tipe Terpusat (Komunal) On-Grid DESKRIPSI UNIT : Unit kompetensi ini berhubungan dengan pengetahuan, keterampilan dan sikap
Lebih terperinciREKOGNISI PEMBELAJARAN LAMPAU IMPLEMENTASI
REKOGNISI PEMBELAJARAN LAMPAU IMPLEMENTASI TIPE RPL RPL TYPE A1 RPL terhadap hasil belajar yang berasal dari pendidikan formal Tujuan : untuk memfasilitasi mahasiswa yang pindah dari satu program studi
Lebih terperinciGUBERNUR KALIMANTAN TENGAH
1 SALINAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH NOMOR 34 TAHUN 2015 TENTANG TATA CARA PEMBERIAN IZIN USAHA PENYEDIAAN TENAGA LISTRIK DAN SERTIFIKAT LAIK OPERASI BIDANG KETENAGALISTRIKAN
Lebih terperinciFORM APL-02 ASESMEN MANDIRI
LEMBAGA SERTIFIASI PROFESI AIR MINUM INDONESIA (LSP AMI) FORM APL-02 ASESMEN MANDIRI CLUSTER OPERATOR INSTRUMENTASI SPAM NAMA PEMOHON NAMA ASESOR LEMBAGA SERTIFIASI PROFESI AIR MINUM INDONESIA (LSP AMI)
Lebih terperinciBIDANG MANAJEMEN AIR MINUM MANAJEMEN OPERASI SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM
MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI BIDANG MANAJEMEN AIR MINUM MANAJEMEN OPERASI SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM PAM.MM02.007.01 BUKU PENILAIAN DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI DAN SUMBER
Lebih terperinciPeraturan Menteri ESDM Nomor 46 Tahun 2017 tentang Standardisasi Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan
DIREKTORAT JENDERAL KETENAGALISTRIKAN KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL Peraturan Menteri ESDM Nomor 46 Tahun 2017 tentang Standardisasi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Oleh: Direktur Teknik dan
Lebih terperinciSTANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG INDUSTRI PEMANFAAT TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PENUNJANG
STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG INDUSTRI PEMANFAAT TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PENUNJANG DEPARTEMEN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL DIREKTORAT JENDERAL LISTRIK DAN PEMAFAATAN ENERGI
Lebih terperinciPENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR 21 TAHUN 2014 TENTANG PENYELENGGARAAN KETENAGALISTRIKAN
29 PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR 21 TAHUN 2014 TENTANG PENYELENGGARAAN KETENAGALISTRIKAN I. PENJELASAN UMUM Pembangunan sektor ketenagalistrikan bertujuan untuk memajukan kesejahteraan
Lebih terperinciSTANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG TRANSMISI TENAGA LISTRIK
- 675 - LAMPIRAN IV PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2016 TENTANG PENETAPAN DAN PEMBERLAKUAN STANDAR TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG TRANSMISI TENAGA
Lebih terperinciSKEMA SERTIFIKASI BIDANG DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PEMELIHARAAN DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK
SKEMA SERTIFIKASI BIDANG DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PEMELIHARAAN DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK 1. Latar Belakang 1.1 Tenaga teknik yang bekerja di bidang ketenagalistrikan wajib memiliki sertifikat
Lebih terperinciSKEMA SERTIFIKASI BIDANG PEMELIHARAAN DALAM KEADAAN BERTEGANGAN SUB BIDANG PDKB GI / GITET
SKEMA SERTIFIKASI BIDANG PEMELIHARAAN DALAM KEADAAN BERTEGANGAN SUB BIDANG PDKB GI / GITET 1. Latar Belakang 1.1 Tenaga teknik yang bekerja di bidang ketenagalistrikan wajib memiliki sertifikat kompetensi
Lebih terperinciLEMBAGA SERTIFIKASI PROFESI POLITEKNIK ATI PADANG
LEMBAGA SERTIFIKASI PROFESI POLITEKNIK ATI PADANG FORMULIR No. Formulir FOR-APL 02 ASESMEN MANDIRI Edisi 1 Revisi 2 Berlaku Efektif Februari 2016 Nama Peserta : Tanggal/Waktu :, Nama Asesor : TUK : Sewaktu/Tempat
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 42/Permentan/SM.200/8/2016 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN SERTIFIKASI KOMPETENSI SUMBER DAYA MANUSIA SEKTOR PERTANIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA
Lebih terperinciSUB BIDANG INSPEKSI/KOMISIONING
LAMPIRAN IV : PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR : TANGGAL : STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG TRANSMISI TENAGA LISTRIK SUB BIDANG INSPEKSI/KOMISIONING DEPERTEMEN
Lebih terperinciFR-APL-01. FORMULIR PERMOHONAN SERTIFIKASI KOMPETENSI
FR-APL-01. FORMULIR PERMOHONAN SERTIFIKASI KOMPETENSI Bagian 1: Rincian Data Asesi Pada bagian ini, cantumkan data pribadi, data pendidikan formal serta data pekerjaan anda pada saat ini. a. Data Pribadi
Lebih terperinciRANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH NOMOR... TAHUN... TENTANG KESELAMATAN KETENAGALISTRIKAN
RANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH NOMOR... TAHUN... TENTANG KESELAMATAN KETENAGALISTRIKAN Menimbang: bahwa dalam rangka pelaksanaan ketentuan Pasal 28 Undang-undang Nomor 20 Tahun 2002 tentang Ketenagalistrikan,
Lebih terperinciFORM APL-02 ASESMEN MANDIRI
LEMBAGA SERTIFIASI PROFESI AIR MINUM INDONESIA (LSP AMI) FORM APL-02 ASESMEN MANDIRI CLUSTER OPERATOR SUMUR DALAM NAMA PEMOHON NAMA ASESOR LEMBAGA SERTIFIASI PROFESI AIR MINUM INDONESIA (LSP AMI) FR-APL-02
Lebih terperinciLAMPIRAN I : PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR : TANGGAL :
LAMPIRAN I : PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR : TANGGAL : STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG TRANSMISI TENAGA LISTRIK SUB BIDANG OPERASI DEPARTEMEN ENERGI DAN
Lebih terperinciSOP (STANDARD OPERATING PROCEDURE)
(STANDARD OPERATING PROCEDURE) LSP SMK PENERBANGAN AAG ADISUCIPTO STATUS DISTRIBUSI TERKENDALI TIDAK TERKENDALI SALINAN NOMOR EDISI 2 TANGGAL EDISI 28-10- 2014 TIPE DOKUMEN SOP TANGGAL REVISI 28-10- 2014
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. DESKRIPSI JUDUL MENGINSTALASI PC
BAB I PENDAHULUAN A. DESKRIPSI JUDUL MENGINSTALASI merupakan modul teori dan atau praktikum yang membahas tentang cara menentukan spesifikasi komputer, merakit/menginstalasi komponen dan peralatan komputer,
Lebih terperinciA. Unit Kompetensi Penanggung Jawab Teknik (PJT) dan Tenaga Teknik (TT) untuk bidang Pembangkitan Tenaga Listrik
. Unit Kompetensi Penanggung Jawab Teknik (PJT) dan Tenaga Teknik (TT) untuk bidang Pembangkitan Tenaga Listrik 1. Unit Kompetensi Penanggung Jawab Teknik (PJT) dan Tenaga Teknik (TT) untuk subbidang Pembangkit
Lebih terperinciSKEMA SERTIFIKASI BIDANG PEMELIHARAAN DALAM KEADAAN BERTEGANGAN SUB BIDANG PDKB GI / GITET
SKEMA SERTIFIKASI BIDANG PEMELIHARAAN DALAM KEADAAN BERTEGANGAN SUB BIDANG PDKB GI / GITET 1. Latar Belakang 1.1 Tenaga teknik yang bekerja di bidang ketenagalistrikan wajib memiliki sertifikat kompetensi
Lebih terperinci2. PERSYARATAN PESERTA
BIDANG FORM 1 : KERANGKA KEGIATAN PROGRAM ON JOB TRAINING SMK / SMA TAHUN 2011/2012 PROYEKSI JABATAN WAKTU : PEMELIHARAAN DALAM KEADAAN BERTEGANGAN (PDKB) TT/TET : JUNIOR ENGINEER PELAKSANA PDKB TT/TET
Lebih terperinciSKEMA SERTIFIKASI RUANG LINGKUP PEREKAM MEDIS LSP BIDANG KETEKNISIAN MEDIK SNI ISO/IEC : 2012
SKEMA SERTIFIKASI RUANG LINGKUP PEREKAM MEDIS LSP BIDANG KETEKNISIAN MEDIK SNI ISO/IEC 17024 : 2012 RSUP NASIONAL DR. CIPTO MANGUNKUSUMO JAKARTA 2015 PEREKAM MEDIS NO. KODE UNIT KOMPETENSI HALAMAN 1 BKM01/PM-1.1/2009/Rev-001
Lebih terperinciDAFTAR STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PERENCANAAN PEMELIHARAAN PLTD
DAFTAR STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN SUB BIDANG PERENCANAAN PEMELIHARAAN PLTD LEVEL 3.. 1 Kode Unit : KDM.RHK.001 (3)A...3 Judul Unit : Merencanakan Pemeliharaan Pusat Listrik...3
Lebih terperinciBIDANG MANAJEMEN AIR MINUM HUBUNGAN MASYARAKAT
MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI BIDANG MANAJEMEN AIR MINUM HUBUNGAN MASYARAKAT PAM.MM03.002.01 BUKU KERJA DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI DAN SUMBER DAYA MANUSIA PUSAT PEMBINAAN
Lebih terperinciSUB BIDANG PERANCANGAN
LAMPIRAN I : PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR : TANGGAL : STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG INSTALASI PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PERANCANGAN DEPARTEMEN
Lebih terperinciMENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA. PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR : 048 Tahun 2006 TENTANG
MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR : 048 Tahun 2006 TENTANG PEMANFAATAN JARINGAN TENAGA LISTRIK UNTUK KEPENTINGAN TELEKOMUNIKASI,
Lebih terperinciBIDANG MANAJEMEN AIR MINUM SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA BUKU PENILAIAN
MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI BIDANG MANAJEMEN AIR MINUM SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PAM.MM01.001.01 BUKU PENILAIAN DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI DAN
Lebih terperinciS O P PEMBERIAN SERTIFIKAT KOMPETENSI
Halaman : 1 / 10 1 Tujuan : Melakukan pengendalian dan memastikan terlaksananya proses sertifikasi kompetensi sampai dengan pemberian sertifikasi kompetensi kepada peserta 2 Ruang lingkup : Meliputi prosedur
Lebih terperinciSKEMA SERTIFIKASI AHLI KESELAMATAN JALAN
1. Justifikasi 1.1 Tuntutan persyaratan kompetensi Tenaga kerja untuk pekerjaan perencana, pengawas dan pelaksana jasa konstruksi harus bersertifikat keahlian kerja dan atau keterampilan kerja (UU No.
Lebih terperinciSKEMA SERTIFIKASI KLASTER KOMPETENSI BIDANG DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PELAYANAN TEKNIK
SKEMA SERTIFIKASI KLASTER KOMPETENSI BIDANG DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PELAYANAN TEKNIK 1. Latar Belakang 1.1 Tenaga teknik yang bekerja di bidang ketenagalistrikan wajib memiliki sertifikat
Lebih terperinciBERITA NEGARA. KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL. Permohonan Izin. Pemanfaatan Tenaga Listrik. Telekomunikasi. Tata Cara. Pencabutan.
No.1539, 2013 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL. Permohonan Izin. Pemanfaatan Tenaga Listrik. Telekomunikasi. Tata Cara. Pencabutan. PERATURAN MENTERI ENERGI DAN
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.327, 2010 KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL. Standar Kompetensi. Menajer Energi Bidang Bangunan Gedung.
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.327, 2010 KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL. Standar Kompetensi. Menajer Energi Bidang Bangunan Gedung. PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK
Lebih terperinciBIDANG MANAJEMEN AIR MINUM MANAJEMEN UMUM
MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI BIDANG MANAJEMEN AIR MINUM MANAJEMEN UMUM PAM.MM01.002.01 BUKU PENILAIAN DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI DAN SUMBER DAYA MANUSIA PUSAT PEMBINAAN
Lebih terperinciGLOSSARY STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG PEMBANGKITAN ENERGI BARU DAN TERBARUKAN
GLOSSARY GLOSSARY STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG PEMBANGKITAN ENERGI BARU DAN TERBARUKAN Bangunan Sipil Adalah bangunan yang dibangun dengan rekayasa sipil, seperti : bangunan
Lebih terperinciFR-APL-02 ASESMEN MANDIRI
FR-APL-02 ASESMEN MANDIRI Nama Peserta : Tanggal/Waktu : / Nama Asesor : 1. Tempat : 2. Penjelasan : Pada bagian ini, anda diminta untuk menilai diri sendiri terhadap unit (unit-unit) kompetensi yang akan
Lebih terperinciBAB I KONSEP PENILAIAN
BAB I KONSEP PENILAIAN 1.1 Penilaian Oleh Assesor Dalam sistem berdasarkan kompetensi, penilai akan mengumpulkan bukti dan membuat pertimbangan mengenai pengetahuan, pemahaman dan unjuk kerja tugas tugas
Lebih terperinciFORM APL-02 ASESMEN MANDIRI
LEMBAGA SERTIFIASI PROFESI AIR MINUM INDONESIA (LSP AMI) FORM APL-02 ASESMEN MANDIRI CLUSTER AHLI PENGENDALIAN EHILANGAN AIR NAMA ASESI NAMA ASESOR LEMBAGA SERTIFIASI PROFESI AIR MINUM INDONESIA (LSP AMI)
Lebih terperinciKODE UNIT KOMPETENSI INA
MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR AIR MINUM JABATAN KERJA PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN PERPIPAAN MEMBUAT RENCANA JADWAL PELAKSANAAN PEKERJAAN KODE UNIT KOMPETENSI INA.52.00.204.
Lebih terperinciDAFTAR STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PERENCANAAN OPERASI PLTD
DAFTAR STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PERENCANAAN OPERASI PLTD LEVEL 2.. 1 Kode Unit : KMD.ROK.001 (2) A...3 Judul Unit : Membuat Rencana
Lebih terperinciBAB V PEDOMAN UMUM PENGUJIAN DAN SERTIFIKASI
V - 1 BAB V PEDOMAN UMUM PENGUJIAN DAN SERTIFIKASI 5.1 Gambaran Umum Sistem Pengujian Hasil akhir suatu pelaksanaan penilaian pengujian adalah konfirmasi atau jaminan bahwa seseorang telah dapat melaksanakan
Lebih terperinciLEMBAGA SERTIFIKASI PROFESI POLITEKNIK ATI PADANG
LEMBAGA SERTIFIKASI PROFESI POLITEKNIK ATI PADANG FORMULIR No. Formulir FOR-APL 02 ASESMEN MANDIRI Edisi 1 Revisi 2 Berlaku Efektif Februari 2016 Nama Peserta : Tanggal/Waktu :, Nama Asesor : TUK : Sewaktu/Tempat
Lebih terperinciFR-APL-01. FORMULIR PERMOHONAN SERTIFIKASI KOMPETENSI
FR-APL-01. FORMULIR PERMOHONAN SERTIFIKASI KOMPETENSI Bagian 1: Rincian Data Pemohon Sertifikasi Pada bagian ini, cantumkan data pribadi, data pendidikan formal serta data pekerjaan anda pada saat ini.
Lebih terperinciBadan Nasional Sertifikasi Profesi =================================== PELAKSANAAN UJI KOMPETENSI OLEH PANITIA TEKNIS BNSP PEDOMAN BNSP 304
Badan Nasional Sertifikasi Profesi PEDOMAN BNSP 304 =================================== PELAKSANAAN UJI KOMPETENSI OLEH PANITIA TEKNIS BNSP Badan Nasional Sertifikasi Profesi 1 / 17 KATA PENGANTAR 2 /
Lebih terperinciKODE UNIT KOMPETENSI INA
MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR AIR MINUM JABATAN KERJA PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN PERPIPAAN MEMBUAT RENCANA JADWAL PELAKSANAAN PEKERJAAN KODE UNIT KOMPETENSI INA.52.00.204.
Lebih terperinciLembaga Sertifikasi Profesi Himpunan Ahli Konservasi Energi. SKEMA SERTIFIKASI KOMPETENSI OKUpasi AUDITOR Energi
Lembaga Sertifikasi Profesi Himpunan Ahli Konservasi Energi SKEMA SERTIFIKASI KOMPETENSI OKUpasi AUDITOR Energi Skema sertifikasi Kompetensi Auditor Energi merupakan skema sertifikasi yang dikembangkan
Lebih terperinciSUB BIDANG PEMELIHARAAN
LAMPIRAN III PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR : TANGGAL : STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG PEMBANGKITAN ENERGI BARU TERBARUKAN SUB BIDANG PEMELIHARAAN KEMENTERIAN
Lebih terperinciKODE UNIT KOMPETENSI INA
MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR AIR MINUM JABATAN KERJA PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN PERPIPAAN MENGHITUNG DAN PEMBUATAN DAFTAR KEBUTUHAN BAHAN, ALAT, PERLENGKAPAN PEKERJAAN
Lebih terperinciSKEMA SERTIFIKASI AHLI TEKNIK TEROWONGAN
1. Justifikasi 1.1 Tuntutan persyaratan kompetensi Tenaga kerja untuk pekerjaan perencana, pengawas dan pelaksana jasa konstruksi harus bersertifikat keahlian kerja dan atau keterampilan kerja (UU No.
Lebih terperinciBIDANG MANAJEMEN AIR MINUM MANAJEMEN MUTU
MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI BIDANG MANAJEMEN AIR MINUM MANAJEMEN MUTU PAM.MM02.001.01 BUKU PENILAIAN DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI DAN SUMBER DAYA MANUSIA PUSAT PEMBINAAN
Lebih terperinciSKEMA SERTIFIKASI KLASTER KOMPETENSI BIDANG KONSTRUKSI SUB BIDANG SUPERVISI KONSTRUKSI TRANSMISI/JARINGAN
SKEMA SERTIFIKASI KLASTER KOMPETENSI BIDANG KONSTRUKSI SUB BIDANG SUPERVISI KONSTRUKSI TRANSMISI/JARINGAN 1. Latar Belakang 1.1 Perencana konstruksi dan pengawas konstruksi orang perseorangan harus memiliki
Lebih terperinciSKEMA SERTIFIKASI AHLI TEKNIK JALAN
1. Justifikasi 1.1 Tuntutan persyaratan kompetensi Tenaga kerja untuk pekerjaan perencana, pengawas dan pelaksana jasa konstruksi harus bersertifikat keahlian kerja dan atau keterampilan kerja (UU No.
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR : TANGGAL :
LAMPIRAN II PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR : TANGGAL : STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG PEMBANGKITAN ENERGI BARU TERBARUKAN SUB BIDANG OPERASI KEMENTERIAN
Lebih terperinciSKEMA SERTIFIKASI KLASTER KOMPETENSI BIDANG DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PELAYANAN TEKNIK
SKEMA SERTIFIKASI KLASTER KOMPETENSI BIDANG DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PELAYANAN TEKNIK 1. Latar Belakang 1.1 Tenaga teknik yang bekerja di bidang ketenagalistrikan wajib memiliki sertifikat
Lebih terperinciMODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 OPERATOR MESIN PENGGELAR ASPAL PEMINDAHAN MESIN PENGGELAR ASPAL
MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 OPERATOR MESIN PENGGELAR ASPAL PEMINDAHAN MESIN PENGGELAR ASPAL NO. KODE : -I BUKU INFORMASI DAFTAR ISI DAFTAR ISI...
Lebih terperinciFORM APL-02 ASESMEN MANDIRI
LEMBAGA SERTIFIKASI PROFESI AIR MINUM INDONESIA (LSP AMI) FORM APL-02 ASESMEN MANDIRI AHLI MANAJEMEN AIR MINUM TINGKAT UTAMA NAMA PESERTA NAMA ASESOR FR-APL-02 ASESMEN MANDIRI : CLUSTER AHLI MANAJEMEN
Lebih terperinci2. PERSYARATAN PESERTA
BIDANG FORM 1 : KERANGKA KEGIATAN PROGRAM ON JOB TRAINING SMK / SMA TAHUN 2011/2012 PROYEKSI JABATAN WAKTU : OPERASI GI & TRANSMISI : JUNIOR ENGINEER OPERASI REAL TIME : 138 HARI KERJA (6 BULAN) 1. TUJUAN/MANFAAT:
Lebih terperinci2016, No Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012 tentang Kegiatan Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.706, 2016 KEMEN-ESDM. Usaha Ketenagalistrikan. Perizinan. Tata Cara. Perubahan. PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2016
Lebih terperinci