Tujuan dari Bab ini:

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Tujuan dari Bab ini:"

Transkripsi

1

2 Pengantar Tujuan dari Bab ini: Pembaca memahami pentingnya teknologi komunikasi dalam segala aspek kehidupan. Pembaca memahami perkembangan teknologi komunikasi di Indonesia dan kebijakan-kebijakan pemerintah. Pembaca memahami keberadaan teknologi seluler dan Internet di dunia dan di Indonesia. Dalam 20 tahun mendatang akan terjadi hal seperti ini: Paijo adalah seorang mahasiswa sebuah perguruan tinggi, disela-sela waktu belajarnya yang padat ia ingin menyegarkan diri dengan menonton bioskop. Paijo pun mulai beraksi. Dengan handphone di tangan, ia menggunakan saluran Internet untuk mencari informasi tentang film yang sedang digelar. Dengan handphone yang sama ia mencari lokasi gedung bioskop dengan menggunakan GPS (Global Positioning System) yang terhubung ke satelit. Kemudian, Paijo juga melakukan panggilan telepon untuk membeli tiket, masih dengan menggunakan handphone yang sama. Cerita di atas adalah gambaran tentang situasi dimana jaringan komunikasi seluler generasi ke- 4 atau seringkali dikenal sebagai 4G (Fourth Generation) telah diterapkan. Pada saat itu tidak akan ada lagi batasan infrastruktur (infrastructure) dan layanan (service) yang diinginkan oleh pengguna (users). Jadi pemakaian jaringan komunikasi nirkabel tidak lagi berorientasi pada layanan apa yang dapat diberikan oleh network provider, melainkan berorientasi kepada PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA 1

3 kendali para pengguna untuk menggunakan atau memilih layanan yang mereka inginkan (Bria, 2001). Pertumbuhan komunikasi seluler yang demikian cepat juga dibarengi oleh pertumbuhan komunikasi Internet yang tidak kalah menarik untuk disimak. Bahkan kalau pada beberapa tahun belakangan terdapat anggapan bahwa komunikasi seluler (membawa sinyal suara) dan komunikasi Internet (membawa data) adalah dua teknologi yang saling bersaing, dalam konsep pengembangan selanjutnya kedua bentuk teknologi komunikasi tersebut akan mencapai titik temu. Sebenarnya pada saat ini kita sudah dapat melihat bahwa kecenderungan perkembangan teknologi komunikasi akan mengarah pada titik temu antara teknologi komunikasi yang membawa sinyal suara (baik seluler maupun komunikasi kabel) dan teknologi komunikasi yang membawa data. Sebagai contoh teknologi komunikasi seluler generasi ketiga (3G) sudah dapat membawa data dengan kecepatan 384 Kbps walaupun pada awalnya teknologi ini ditujukan untuk komunikasi suara saja (Generasi kesatu dan kedua). Bahkan teknologi 3G generasi terbaru seperti High-Speed Downlink Packet Access (HSDPA) mampu melakukan pertukaran data (downlink) dengan kecepatan sampai 14 Mbps. Sementara itu teknologi komunikasi 4G dengan nama Long Term Evolution (LTE) telah didesain dengan seluruhnya kompatibel terhadap Internet Protocol (IP). Hal ini semakin membuktikan bahwa kovergensi antara suara dan data akan segera terjadi. Contoh lainnya adalah munculnya teknologi Voice over Internet Protocol (VoIP) yang bertujuan untuk menumpangkan sinyal suara pada paket data jaringan komunikasi Internet. Sehingga sistem komunikasi suara dapat dengan mudah berjalan di atas protokol teknologi komunikasi Internet. Secara lebih detail, penjelasan dan penggunaan teknologi VoIP ini dapat dilihat dalam sebuah buku yang ditulis oleh seorang pakar Teknologi Informasi di Indonesia Bapak Onno W. Purbo (Purbo, 2007; Purbo, 2003). Demikian pula perkembangan Internet Protocol Television (IPTV) akan mampu membawa sinyal-sinyal suara dan video sekaligus melalui saluran komunikasi Internet. Dengan demikian kita dapat melihat bahwa saat ini dan dikemudian hari teknologi komunikasi akan menjadi sangat penting untuk industri, bisnis, pendidikan, masyarakat dan pemerintahan di Indonesia. Yang dimaksud penting di sini berarti bahwa perangkat komunikasi akan menjadi tulang punggung untuk menjadi pendukung berjalannya proses bisnis dan pertukaran PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA 2

4 data serta informasi setiap hari. Aksi yang nyata dari pemerintah terhadap gelombang perubahan ini adalah pembentukan cetak biru Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) Indonesia oleh Dewan TIK Nasional yang diresmikan oleh Presiden melalui Keppres No. 20/2006. Ulasan tentang perkembangan teknologi komunikasi di Indonesia akan diuraikan secara terpisah pada bagian akhir dari ini agar pembaca dapat melihat gambaran yang lebih detail dan menyeluruh terhadap sejarah dan arah perkembangan teknologi komunikasi (dan informasi) di Indonesia. Saat ini dan dikemudian hari teknologi komunikasi akan menjadi sangat penting untuk industri, bisnis, pendidikan, masyarakat dan pemerintahan di Indonesia. Sebelum melangkah lebih jauh, mari kita tengok sejenak sejarah perkembangan teknologi komunikasi satu-persatu dan secara spesifik kita akan meninjau keadaan teknologi komunikasi di Indonesia. 1.1.Dari 1G ke 3G Istilah 1G (first generation), 2G (second generation) dan 3G (third generation) diterapkan untuk menandai perkembangan teknologi seluler. Generasi pertama ini ditandai dengan teknologi seluler yang masih menggunakan sinyal analog untuk pengiriman dan penerimaan suara (voice). Layanan yang dapat diberikan oleh network provider hanyalah komunikasi suara saja. Tetapi inilah teknologi komunikasi nirkabel yang pertama kali memberikan kenyamanan kepada pengguna untuk bergerak dari satu tempat ke tempat lain tanpa perlu memutuskan hubungan komunikasi. Booming pertama adalah tahun 1981 pada saat AMPS (Advanced Mobile Phone Service) diluncurkan di USA. Secara teknologi, agar sebuah sel dapat digunakan secara bersama-sama, setiap pengguna dialokasikan pada setiap frekuensi yang berbeda dengan memanfaatkan metoda FDM (Frequency Division Multiplexing). Sementara itu negara-negara Eropa memiliki standar teknologi seluler 1G yang berbeda-beda di setiap negara. Misalnya, negara-negara skandinavia menggunakan standar NMT-450, United Kingdom menggunakan standar TACS, dan Jerman Barat menggunakan standar C-Netz. Di belahan bumi timur yaitu Jepang menggunakan standar mereka sendiri yang disebut sebagai JTACS. PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA 3

5 Generasi pertama berevolusi dengan cepat menuju generasi kedua ditandai dengan berubahnya teknologi analog menjadi teknologi digital berkembang sekitar awal 1990-an. Dalam generasi kedua ini setidaknya ada beberapa standar teknologi seluler yang bermunculan dan dipakai secara luas di dunia. Misalnya, negara-negara Eropa bersamasama mengembangkan teknologi seluler tunggal yang saat ini kita kenal sebagai GSM (Global System for Mobile communications). Kerja bersama ini dilatarbelakangi oleh kerumitan-kerumitan (misalnya: dioperasikan pada frekuensi yang berbeda, tidak bisa roaming, tidak ada interkoneksitas antara satu dengan yang lain) akibat adanya keaneka ragaman standar di seluruh negara Eropa pada generasi sebelumnya. Sebaliknya, di USA berkembang berbagai macam standar seperti cdmaone atau IS-95 (Interim Standard - 95) yang mengadopsi teknologi militer CDMA (Code division multiple access) dan IS-136 yang mengadopsi teknologi digital TDMA (Time division multiple access) seperti halnya teknologi GSM. Sementara itu Jepang juga membuat standar mereka sendiri yang dikenal sebagai PDC (Pacific Digital Cellular). Dalam perkembangannya, standar GSM juga diadopsi oleh negara-negara di luar Eropa, antara lain negara-negara Asia, Australia dan negara-negara Amerika Selatan. Menurut GSM association, sampai akhir tahun 2004, sebanyak 730 juta dari 1,9 miliar pelanggan telepon seluler adalah pengguna GSM, termasuk para pengguna di Indonesia. Pada generasi kedua ini, layanan yang dapat diberikan tidak hanya layanan suara saja, melainkan juga layanan sms (short message service). Standarisasi generasi ketiga yang diharapkan selesai pada tahun 2000, ternyata sampai saatnya belum juga rampung. Karena itu sebagai jembatan menuju generasi ketiga yang masih dalam proses standarisasi, muncul generasi antara yang sering disebut sebagai 2.5 G. Perbedaan generasi antara ini dengan generasi sebelumnya adalah dari sisi peningkatan kecepatan pengiriman data dan tambahan layanan. Dengan kecepatan yang cukup tinggi, teknologi 2.5 G mampu memberikan memberikan layanan web-browsing, dan mobile commerce melalui media komunikasi handphone. Kategori teknologi seluler 2.5 G meliputi : IS-95B, HSCSD (High Speed Circuit Switched Data), GPRS (General Packet PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA 4

6 Radio Service) dan EDGE (Enhanced Data Rate GSM Evolution). Secara keseluruhan, bagan evolusi teknologi seluler ini terlihat dalam Gambar 1.1 di bawah. Gambar 1.1. Bagan evolusi teknologi seluler. Dalam perjalanan waktu nampaknya pengguna tidak pernah puas dengan layanan nonmultimedia saja, karena itu pada generasi ketiga (3G) nanti layanan multimedia akan dimasukkan dalam standar. Tentu saja ini berarti bahwa lebar jalur (dan kecepatan) pengiriman data juga harus ditingkatkan sampai 2-10Mbps. Namun seperti terjadi pada generasi-generasi sebelumnya, setidaknya akan ada dua macam standar teknologi yang secara luas digunakan. Para pengguna teknologi CDMA di generasi kedua secara natural akan beralih ke generasi ketiga dengan teknologi yang sama yang dikenal luas sebagai standar CDMA2000 yang dipelopori oleh 3rd Generation Partnership Project 2 (3GPP2). Sedangkan para pengguna teknologi seluler GSM, IS-136 dan PDC secara natural akan beralih ke generasi ketiga W-CDMA (Wideband CDMA). Generasi ketiga teknologi komunikasi nirkabel W-CDMA tersebut juga dikenal luas dengan standar UMTS (Universal Mobile Telephone Service) yang dibidani oleh 3rd Generation Partnership Project (3GPP). Perlu dicermati, walaupun evolusi GSM menuju generasi ketiga pada akhirnya juga menggunakan teknologi CDMA untuk mengakomodasi kebutuhan akses bersama dalam satu sel, namun peralihan ini dijamin tidak akan mempengaruhi kompabilitas dengan generasi-generasi sebelumnya. Bahkan rencana implementasi 3G adalah menyamakan standar komunikasi seluler di seluruh dunia yang beroperasi pada PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA 5

7 frekuensi 2000 MHz yang tertuang dalam standar IMT-2000 (International Mobile Telephone ) dibuat oleh International Telecommunication Union (ITU). 1.2.Internet Sebelum tahun 1960 komputer-komputer mainframe yang dimiliki oleh organisasiorganisasi penelitian di seluruh dunia masih belum terhubung satu dengan yang lain. Komputer yang dibuat oleh perusahaan komputer yang berbeda-beda menghasilkan spesifikasi yang berbeda-beda. Sehingga antara komputer satu dengan yang lain tidak dapat saling berkomunikasi. Hal inilah yang mendorong Departemen Pertahanan Amerika melalui Advanced Research Projects Agency (ARPA) untuk membentuk sebuah jaringan kecil yang menghubungkan beberapa komputer. Jaringan ini disebut dengan ARPANET. ARPANET secara resmi berjalan dan menghubungkan 4 buah Perguruan Tinggi pada tahun Keempat Perguruan Tinggi yang terhubung ke ARPANET adalah University of California Los Angeles (UCLA), University of California Santa Barbara (UCSB), Standford Research Institute (SRI) dan University of Utah. Setiap Perguruan Tinggi disebut sebagai titik (node). Jaringan ARPANET dilengkapi dengan 4 buah Interface Message Processor (IMP) yang berada pada masing-masing titik. Dengan demikian pertukaran data yang terjadi antar titik dilakukan melalui IMP tersebut. Gambar 1.2 menunjukkan seorang peneliti dari UCLA bernama Leonard Kleinrock yang sedang berdiri di depan sebuah IMP. Jaringan ARPANET yang menjadi cikal bakal Internet terus berkembang. Pada tahun 1973 ARPANET telah berhasil menghubungkan 40 titik di seluruh Amerika dan pada tahun 1983 telah terdapat 113 titik di Amerika dan Eropa. Pada saat ini jaringan Internet telah berkembang secara luar biasa di seluruh dunia. Pada tahun 2008 diperkirakan telah ada lebih dari 350 juta pengguna Internet di seluruh dunia. Perkembangan Internet di Indonesia dapat dikatakan bergerak sangat cepat seakan tanpa mempedulikan keadaan ekonomi Indonesia yang belum juga membaik sampai saat ini. PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA 6

8 Perkembangan Internet di Indonesia dapat dikatakan bergerak sangat cepat tanpa mempedulikan keadaan ekonomi Indonesia yang belum juga membaik sampai saat ini. Pada tahun 1994 tercatat hanya ada dua buah Internet Service Provider (ISP), yaitu IPTEK-NET dan IndoNet dengan kecepatan total ke Internet hanya sebesar 128Kbps. Tetapi pada akhir tahun 1995 tercatat bahwa kecepatan ke Internet telah mencapai 640Kbps. Dan selanjutnya pada tahun 1996, kecepatan total Internet di Indonesia sudah mencapai 5Mbps. Akhirnya deregulasi yang dilakukan oleh pihak Parpostel telah membuahkan lebih dari 22 ISP memungkinkan untuk beroperasi di Indonesia (Purbo, 2000). Gambar 1.2. Leonard Kleinrock berdiri di depan sebuah IMP (Kleinrock, 2005) 1.3.Wireless LAN (W-LAN) Tak dapat dipungkiri lagi bahwa perkembangan Internet membawa pengaruh besar bagi perkembangan teknologi komunikasi, yang dimaksud dalam hal ini adalah jaringan tanpa kabel yang dikenal sebagai W-LAN (Wireless Local Area Network). Keuntungankeuntungan menggunakan W-LAN ketimbang Wire LAN cukup jelas, a.l., tidak membutuhkan instalasi kabel yang sangat mahal bagi sebuah kantor besar atau kecil, PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA 7

9 selain itu juga dapat diakses di mana saja tanpa ada keterbatasan ruangan, sangat baik diimplementasikan untuk daerah-daerah yang susah dijangkau oleh kabel telepon. Secara garis besar terdapat dua macam standarisasi W-LAN, yaitu standar IEEE (khususnya standar IEEE b lebih umum disebut sebagai WiFi dengan kecepatan data 11 Mbps) dan standar yang dibangun oleh negara-negara Eropa dikenal sebagai HIPERLAN (High Performance Radio Local Area Network). Hiperlan Type 1 memiliki kecepatan 20Mbps, sedangkan Hiperlan Type 2 akan memiliki kecepatan sampai 54 Mbps jika standarnya disetujui. Saat ini terdapat kecenderungan untuk menggunakan Internet dengan Internet Protocol (IP) nya sebagai tulang punggung komunikasi. Bahkan teknologi komunikasi seluler sekalipun menunjukkan kecenderungan akan mengadopsi teknologi Internet ke dalam standar mereka, misalnya GPRS (2.5G) dan UMTS (3G) sampai LTE (4G). Trend ini menunjukkan bahwa Internet protocol akan menjadi bahasa standar bagi komunikasi bergerak menggantikan teknologi komunikasi seluler sebelumnya (2G). Dengan demikian dapat diprediksikan bahwa generasi ke empat teknologi komunikasi akan sepenuhnya mengadopsi teknologi Internet ini. Trend ini menunjukkan bahwa Internet protocol akan menjadi bahasa standar bagi komunikasi bergerak menggantikan teknologi komunikasi seluler sebelumnya (2G). 1.4.Konsep tentang 4G Seperti dijelaskan di atas, peningkatan generasi teknologi komunikasi seluler dari 1G ke 3G dimotivasi oleh kebutuhan akan pengiriman data dengan kecepatan tinggi, karena itu peralihan dari satu generasi ke generasi berikutnya secara garis besar ditandai oleh peningkatan kecepatan data. Sementara itu, konsep tentang 4G nantinya diharapkan tidak hanya berurusan dengan masalah bagaimana meningkatkan kecepatan transfer data saja, melainkan juga hal-hal sebagai berikut: i. Mengintegrasikan semua sistem komunikasi nirkabel di seluruh dunia (komunikasi satelit, komunikasi seluler, dan komunikasi LAN) menjadi satu sistem saja. Selain itu, PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA 8

10 sistem komunikasi bergerak ini juga diharapkan mampu berkomunikasi dengan sistem komunikasi tetap, misalnya: dengan telepon kabel. ii. Layanan (services) yang berorientasi pada pengguna, bukan pada provider. Dengan demikian, provider sistem komunikasi 4G nantinya harus mampu menyediakan semua layanan yang ada, misalnya: audio, video, text (sms) dan data spatial. Terserah kepada pengguna untuk memilih layanan mana yang sedang diperlukan pada saat itu. iii. Memiliki kemampuan inteligen untuk memilih jaringan yang paling efektif dengan cara memilah tipe data dan lalulintas jaringan yang tersedia. iv. Sepenuhnya berbasis IP, dengan demikian 4G adalah representasi dari wireless Internet. Sampai saat ini, peralihan dari 3G menuju ke 4G memang masih dalam bentuk penyusunan standar, akan tetapi teknologi pre-4g seperti generasi pertama dari LTE dan WiMAX telah beredar di pasaran. Bahkan beberapa operator di Indonesia telah memberikan komitmen akan mengoperasikan teknologi LTE ini pada tahun Badan standar internasional ITU Radiocommunication Sector (ITU-R) menetapkan bahwa 4G akan memiliki kemampuan seperti berikut: Menggunakan protokol Internet. Kecepatan data maksimum dapat mencapai 100 Mbps untuk sistem komunikasi bergerak dengan mobilitas tinggi, dan 1 Gbps untuk sistem komunikasi dengan mobilitas rendah. Mampu melakukan pembagian resource jaringan secara dinamis untuk mendukung peningkatan jumlah pengguna di dalam sebuah sel. Beroperasi dengan bandwidth antara 5-20 MHz. Memiliki kemudahan melakukan perpindahan dari satu sel ke sel lain walaupun setiap sel memiliki jaringan yang berbeda-beda. Mampu mendukung komunikasi aplikasi multimedia dengan kualitas tinggi. 1.5.Teknologi Komunikasi Pita Lebar Teknologi komunikasi pita lebar (broadband communication) adalah teknologi komunikasi yang menggunakan pita frekuensi lebar. Keuntungan yang jelas didapat PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA 9

11 dengan menggunakan teknologi komunikasi pita lebar adalah meningkatnya kualitas suara atau gambar yang ditransmisikan melalui gelombang dan sampai kepada pengguna. Bahkan menurut Bank Dunia, teknologi komunikasi pita lebar dapat membawa dampak yang cukup besar dalam perekonomian. Berdasarkan studi yang dilakukan oleh Bank Dunia dalam sebuah buku yang diterbitkan pada tahun 2009, peningkatan sebesar 10% dari penetrasi Telekomunikasi pita lebar dapat meningkatkan perekonomian sampai 1,38% (Qiang, 2009). Karena itu implementasi teknologi komunikasi pita lebar menjadi semacam keharusan semua negara di seluruh dunia. Berdasarkan studi yang dilakukan oleh Bank Dunia dalam sebuah buku yang diterbitkan pada tahun 2009, peningkatan sebesar 10% dari penetrasi Telekomunikasi pita lebar dapat meningkatkan perekonomian sampai 1,38% (Qiang, 2009). Terkait dengan batasan kecepatan transmisi data dalam komunikasi broadband, International Telecommunication Unit (ITU) merekomendasikan kecepatan di atas 2Mbps sebagai komunikasi pita lebar. Sementara itu Federal Communications Commision (FCC) mendefinisikan komunikasi broadband sebagai kecepatan transmisi di atas 4 Mbps downstream dan 1 Mbps upstream. Namun secara umum, kecepatan di atas 256 kbps sudah dapat dikatakan sebagai sistem komunikasi pita lebar. Terdapat berbagai macam teknologi komunikasi pita lebar yang telah beredar secara luas di pasaran, antara lain: Teknologi Asymetric Digital Subsriber Line (ADSL) dan Very High Bit Rate DSL (VDSL), Internet kabel baik yang menggunakan copper ataupun fiber optik, Jaringan komunikasi seluler yang seringkali disebut sebagai mobile Internet. Jaringan komunikasi seluler berpita lebar meliputi jaringan yang menggunakan 3G dan LTE. Jaringan komunikasi nirkabel WiFi dan WiMAX. PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA 10

12 1.6.Teknologi Informasi dan Komunikasi di Indonesia Pada dua dekade terakhir, bidang telematika (telekomunikasi dan informatika) berkembang cukup pesat di Indonesia. Hal ini ditandai dengan banyaknya bermunculan industri baru yang bergerak dalam bidang telematika ini (Jusak, 2001). Jumlah penyelenggara telekomunikasi di Indonesia meningkat dengan cepat untuk merespon kebutuhan pasar akan sistem komunikasi yang semakin tinggi. Sebagaimana data statistik yang dilansir oleh Direktorat Jenderal Pos dan Telekomunikasi (Dirjen Postel, 2010), dalam tiga tahun terakhir terdapat peningkatan pesat jumlah penyelengara telekomunikasi di Indonesia yang terdiri atas penyelenggara jaringan tetap, penyelenggara jaringan bergerak, dan penyelenggara jasa telekomunikasi. Sebagai contoh, jumlah penyelenggara jaringan tetap sejak tahun 2009 telah meningkat sebesar 32,3% pada tahun Sedangkan pada penyelenggara jaringan bergerak tidak terdapat peningkatan pada tahun 2010, tetapi terdapat peningkatan sebesar 13,3% pada tahun 2008 ke tahun Sedangkan pada penyelenggara jasa telekomunikasi terdapat peningkatan sebesar 7,1% pada semester 1 tahun Pertumbuhan penyelenggara telekomunikasi sejak tahun 2008 sampai 2010 dapat di lihat dalam Tabel 1.1. Dalam tiga tahun terakhir terdapat peningkatan pesat jumlah penyelengara telekomunikasi di Indonesia yang terdiri atas penyelenggara jaringan tetap, penyelenggara jaringan bergerak, dan penyelenggara jasa telekomunikasi. PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA 11

13 Tabel 1.1. Jenis penyelenggara telekomunikasi di Indonesia No Jenis Penyelenggara Telekomunikasi I Penyelenggara jaringan tetap Penyelenggara jaringan lokal Penyelenggara jaringan tetap jarak jauh (SLJJ) Penyelenggara jaringan tetap internasional (SLI) Penyelenggara jaringan tertutup II Penyelenggara jaringan bergerak Penyelenggara jaringan bergerak terestrial Penyelenggara jaringan bergerak seluler Penyelenggara jaringan bergerak satelit III Penyelenggara jasa Penyelenggara jasa nilai tambah teleponi (Calling card, Premium call, Call center) 2. Penyelenggara jasa akses Internet (ISP) Penyelenggara jasa interkoneksi Internet (NAP) Penyelenggara jasa Internet Teleponi untuk Keperluan Publik (ITKP) 5. Penyelenggara jasa Siskomdat IV Penyelenggara jaringan khusus Penyelenggara telepon sampai saat ini masih didominasi oleh para pemain tetap. Daftar penyelenggara telepon di Indonesia sampai semester I tahun 2010 ditunjukkan dalam Tabel 1.2. PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA 12

14 Tabel 1.2. Jenis penyelenggara dan nama operator No Jenis Penyelenggaraan Nama Operator 1. Telepon tetap kabel (3) PT. Telekomunikasi Indonesia (Telkom) PT. Indosat PT. Batam Bintan Telekomunikasi 2. Telepon tetap nirabel (4) PT. Telekomunikasi Indonesia (Telkom) PT. Indosat PT. Bakrie Telecom PT. Mobile-8 3. Telepon bergerak (8) PT. Telkomsel PT. Indosat PT. XL-Axiata PT. Mobile-8 PT. Sampoerna Telekomunikasi Indonesia (STI) PT. Natrindo Telepon Seluler (NTS) PT. Hutchison CP Telecommunication Smart Telecom Perbandingan terhadap jumlah pelanggan telepon kabel dan telepon nirkabel di Indonesia antara tahun 2006 sampai semester I tahun 2010 menunjukkan bahwa pertumbuhan pelanggan telepon nirkabel jauh lebih cepat dibandingkan pelanggan telepon kabel. Perhatikan dalam Gambar 1.3. Jumlah pelanggan telepon kabel nampak stagnan bahkan semakin menurun dari tahun ke tahun, sedangkan jumlah pelanggan telepon nirkabel meningkat lebih dari 400% dalam kurun waktu 4 tahun. Perbandingan terhadap jumlah pelanggan telepon kabel dan telepon nirkabel di Indonesia antara tahun 2006 sampai semester I tahun 2010 menunjukkan bahwa pertumbuhan pelanggan telepon nirkabel jauh lebih cepat dibandingkan pelanggan telepon kabel. PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA 13

15 Jumlah Pelanggan (juta) Kabel Nirkabel Tahun Gambar 1.3. Jumlah pelanggan telepon kabel dan nirkabel Pesatnya peningkatan jumlah pelanggan telepon nirkabel secara keseluruhan meningkatkan teledensitas di Indonesia. Teledensitas adalah indikator yang menunjukkan jumlah satu sambungan telepon yang dapat melayani sebanyak 100 jiwa. Menurut data statistik Direktorat Jenderal Pos dan Telekomunikasi (Dirjen Postel, 2010), sampai dengan bulan Juni 2009 teledensitas telepon tetap di Indonesia hanya mencapai 3,82%. Berarti bahwa hanya ada kira-kira 4 sambungan telepon tetap kabel per seratus orang. Jumlah ini merupakan jumlah yang relatif kecil jika dibandingkan dengan negara-negara tetangga ASEAN. Akan tetapi apabila teledensitas ini dihitung dengan menggunakan jumlah total pelanggan telepon, termasuk terlepon tetap, telepon nirkabel dan telepon selular, teledensitas Indonesia sudah mencapai sebear 76,48%. Karena itu pertumbuhan telepon nirkabel dan selular yang sangat pesat dalam lima tahun terakhir telah memberikan kontribusi terhadap peningkatan teledensitas secara siknifikan. Sampai dengan bulan Juni 2009 teledensitas telepon tetap di Indonesia hanya mencapai 3,82%. PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA 14

16 Dalam rangka melakukan antisipasi terhadap gelombang perubahan yang dibawa oleh teknologi informasi dan komunikasi, pemerintah telah membentuk sebuah Dewan Teknologi Informasi dan Komunikasi Nasional disingkat dengan nama DeTIKNas sesuai dengan Kepres no 20 Tahun DeTIKNas mendapat mandat untuk melakukan tugastugas sebagai berikut: Merumuskan kebijakan umum dan arahan strategis pembangunan nasional, melalui pendayagunaan teknologi informasi dan komunikasi (TIK); Melakukan pengkajian dalam menetapkan langkah-langkah penyelesaian permasalahan strategis yang timbul dalam rangka pengembangan TIK; Melakukan koordinasi nasional dengan instansi pemerintah pusat/daerah, BUMN/D, dunia usaha, lembaga profesional dan komunitas TIK, serta masyarakat pada umumnya dalam rangka pengembangan TIK; Memberikan persetujuan atas pelaksanaan program TIK yang bersifat lintas departemen agar efektif dan efisien. Selanjutnya DeTIKNas membentuk cetak biru (blueprint) pengembangan TIK di Indonesia yang terdiri atas 7 flagship pengembangan yang meliputi: E-Procurement, E- Education, E-Budgeting, National Single Window, National Identity Number, Palapa Ring, Legal Software (Detiknas, 2006). DeTIKNas membentuk cetak biru (blueprint) pengembangan TIK di Indonesia yang terdiri atas 7 flagship pengembangan yang meliputi: E-Procurement, E-Education, E-Budgeting, National Single Window, National Identity Number, Palapa Ring, Legal Software Uraian dari masing-masing flagship tersebut adalah sebagai berikut: E-procurement adalah suatu proses pengadaan barang dan jasa secara elektronik melalui aplikasi Internet. Melalui flagship ini diharapkan agar proses pengadaan barang dan jasa menjadi transparan dan dapat diawasi oleh masyarakat dengan mudah. PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA 15

17 E-Education adalah jaringan komunikasi yang menghubungkan seluruh institusi pendidikan di Indonesia baik dari sisi infrastruktur maupun isi (content) pembelajaran di dalamnya. E-Budgeting adalah sistem anggaran yang diharapkan dapat melebur anggaran rutin dan anggaran pembangunan dalam satu format anggaran untuk mengurangi alokasi yang tumpang-tindih. National Single Window adalah sebuah sistem elektronik yang mampu melayani proses pengajuan, pengolahan data dan informasi, pengambilan keputusan, penyelesaian dokumen kepabeanan, kepelabuhan, dan kebandarudaraan secara terpadu dengan prinsip kesatuan, kecepatan pelayanan, konsisten, sederhana, transparan, efisien, dan berkelanjutan. National Identity Number adalah konsep untuk menjadikan dokumen kependudukan di Indonesia mengacu pada sebuah nomor identitas. Dengan demikian setiap warganegara akan memiliki sebuah nomor identitas tunggal dan unik. Palapa Ring adalah sebuah jaringan yang merupakan tulang punggung (backbone) sistem telekomunikasi nasional berupa cincin serat optik yang mengelilingi seluruh kepulauan Nusantara. Pembangunan Palapa Ring bertujuan untuk mempercepat akses, meningkatkan kualitas telekomunikasi secara nasional, dan meratakan ketersediaan infrastruktur telekomunikasi di seluruh wilayah tanah air. Legal Software merupakan program yang mengupayakan terciptanya penggunaan perangkat lunak legal di instansi pemerintah dan non pemerintah dengan pilihan utama Open Source Software (OSS). Adanya legalisasi software merupakan komitmen pemerintah untuk menegakkan Hak atas Kekayaan Intelektual (HaKI). Dengan demikian, citra bangsa Indonesia di mata dunia Internasional akan meningkat. 1.7.Wilayah Pelayanan Universal Telekomunikasi (WPUT) Dalam kaitannya dengan perkembangan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi salah satu pokok kajian lain yang cukup penting adalah munculnya kesenjangan digital (Digital Devide), yaitu gap antara mereka yang memiliki kesempatan akses teknologi telepon, internet, televisi dan mereka yang tidak mempunyai akses sama sekali. Beberapa deklarasi internasional telah dikumandangkan untuk memperkecil kesenjangan digital PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA 16

18 tersebut, salah satunya adalah World Summit on Information Society (WSIS) di Geneva pada tahun Untuk mengatasi kesenjangan digital tersebut, pemerintah melalui Departemen Komunikasi dan Informatika membuat sebuah program yang sejalan dengan kebijakan Pelayanan Telekomunikasi Universal (Universal Service Obligation). Program ini dilakukan melalui penetapan desa-desa di Indonesia yang belum mendapatkan akses memadai terhadap pelayanan telekomunikasi, dan selanjutnya disebut sebagai Wilayah Pelayanan Universal Telekomunikasi (WPUT). Pada tahun 2009 ditetapkan sebanyak desa yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia (kecuali DKI Jakarta) sebagai target implementasi pelayan telekomunikasi universal (Dirjen Postel, 2010). Lihat dalam Tabel 1.3. Berdasarkan sebaran wilayah, jumlah desa terbesar dalam WPUT adalah di pulau Sumatera diikuti oleh jumlah desa di pulau Jawa. Sedangkan propinsi Nagroe Aceh Darussalam (NAD) meupakan propinsi dengan jumlah desa terbanyak dalam WPUT. Tabel 1.3. Target jumlah desa untuk program WPUT tahun 2009 No Propinsi Jumlah No Propinsi Jumlah No Propinsi Jumlah 1 NAD Jabar Sulsel Sumut Jateng Sulbar Sumbar DIY Sulteng Jambi Jatim Sultra Riau Bali Sulut Kepri NTB Gorontalo Babel NTT Maluku Bengkulu Kalbar Malut Sumsel Kalteng Irjabar Lampung Kaltim Papua Banten Kalsel Total: PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA 17

19 1.8.Struktur Buku Buku Teknik Komunikasi Data Modern ini terbagi atas 13 buah bab. Pembahasan dimulai dari dasar-dasar komunikasi data, sampai kepada teknik-teknik komunikasi yang digunakan pada perangkat-perangkat komunikasi saat ini. Pembaca disarankan untuk mengikuti rangkaian setiap bab dengan menggunakan diagram alir seperti yang diilustrasikan dalam Gambar 1.4. Bab 1, 2 dan 3 sebaiknya dipelajari dan dipahami terlebih dahulu sebelum melangkah ke bab-bab berikutnya, karena tiga bab terdepan ini mencakup pembahasan dasar tentang sistem komunikasi data. Setelah menyelesaikan Bab 4, pembaca dapat memilih untuk mempelajari Bab 5 atau Bab 6. Selanjutnya, setelah selesai dengan Bab 5 atau Bab 6, pembaca dapat memilih mempelajari Bab 7 atau Bab 9. Namun pembahasan dalam Bab 7 harus dipahami terlebih dahulu sebelum mempelajari Bab 8, dan demikian juga Bab 9 harus diselesaikan sebelum memperlajari Bab 10. PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA 18

20 Gambar 1.4. Struktur Buku Teknik Komunikasi Data Modern PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA 19

21 Protokol Dan Standar Tujuan dari Bab ini: Pembaca memahami pentingnya protokol dan standar dalam komunikasi data. Pembaca memahami standar Open System Interconnection (OSI). Pembaca memahami standar TCP/IP untuk Internet. Tujuan utama dari komunikasi data adalah mengirimkan data dan informasi dari suatu sumber ke tujuan tanpa mengalami kesalahan. Definisi tentang tujuan komunikasi data tersebut walaupun sederhana namun mengandung implikasi yang sangat luas. Kata mengirimkan dalam komunikasi data seringkali disebut dengan istilah standar transmisi. Karena itu dalam proses komunikasi pasti akan terjadi proses transmisi data. Proses transmisi data itu sendiri melibatkan banyak aspek, antara lain: Bagaimana cara mentransmisikan data agar di dalam data itu sendiri terdapat kemampuan untuk mempertahankan diri dari faktor pelemahan sinyal, faktor gangguan-gangguan ekternal (noise), terjadinya tumpukan data satu dengan yang lain, faktor kontinuitas pengiriman data? Bagaimana kontribusi dari pengirim (transmitter) agar kesalahan penerjemahan data di sisi penerima (receiver) dapat dikurangi? Bagaimana karakteristik dari media yang akan digunakan untuk mengirimkan data? PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA 20

22 Apabila terdapat beberapa terminal sebagai kandidat penerima data, bagaimana agar data dapat benar-benar sampai di alamat tujuan seperti yang diinginkan oleh pengirim (tidak salah alamat)? Dari uraian di atas, kita dapat melihat bahwa untuk proses transmisi saja menuntut adanya cara-cara atau teknologi yang cukup kompleks. Bertahun-tahun lamanya manusia telah mempelajari dan melakukan riset terhadap proses transmisi ini dengan satu tujuan untuk menghasilkan kualitas data dan informasi yang baik di sisi penerima. Tujuan utama dari komunikasi data adalah mengirimkan data dan informasi dari suatu sumber ke tujuan tanpa mengalami kesalahan. Kata data dan informasi memiliki implikasi teknologi sebagai berikut: Bagaimana data dan informasi di format sedemikian rupa agar dapat dikirimkan melalui media transmisi? Setelah itu, bagaimana agar data dan informasi tersebut dapat dibaca kembali oleh penerima? Bagaimana data dan informasi dapat dipresentasikan sehingga keberadaan data dan informasi tersebut bermanfaat? Dari kedua kata kunci yang telah diurai dalam penjelasan terdahulu, kita dapat melihat bahwa secara implisit sumber dan tujuan harus mengandung teknologi yang berkualitas agar proses komunikasi data dapat berlangsung dengan baik. Terakhir adalah uraian tentang kata tanpa mengalami kesalahan pada definisi tentang komunikasi data. Kata ini berarti bahwa data dan informasi yang diterima harus dapat diestimasi, diterjemahkan dengan baik oleh penerima sehingga data tersebut dengan keyakinan yang cukup dapat dianggap sebagai representasi dari data yang dikirimkan dengan tingkat kesalahan sekecil mungkin atau tidak ada kesalahan sama sekali. Karena itu dalam teknik komunikasi data harus mencakup juga kemampuan untuk mendeteksi PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA 21

23 jika terjadi kesalahan. Setelah itu tindakan apa yang harus dilakukan apabila kesalahan telah terdeteksi? Hal-hal di atas secara ringkas berarti bahwa teknik komunikasi data adalah rangkaian perangkat keras dan perangkat lunak yang di dalamnya mengandung aturan dan standar yang disetujui oleh semua pihak agar data dan informasi dapat dikirimkan dan diterima dengan benar. Dalam paragraf di atas, terdapat kebutuhan bahwa aturan dan standar harus disetujui oleh pihak. Hal ini terjadi karena mungkin saja sisi pengirim dan penerima merupakan sistem dan teknologi yang berbeda-beda. Teknik komunikasi data harus dapat menjamin agar sistem yang berbeda-beda tersebut tetap dapat melakukan komunikasi. Karena itu aturan dan standar harus disepakati bersama. Sebagai contoh, orang Indonesia berbahasa Indonesia, orang India berbahasa Hindi. Apabila keduanya dipertemukan tanpa persetujuan penggunaan bahasa maka tidak akan terjadi proses komunikasi. Akan tetapi apabila kedua pihak telah setuju menggunakan bahasa yang sama yang diketahui oleh kedua belah pihak, misalnya bahasa Inggris, maka barulah komunikasi terjadi. 2.1.Protokol Dalam teknik komunikasi data, aturan atau rule disebut dengan istilah protokol. Protokol adalah seperangkat aturan yang mengendalikan proses komunikasi data. Protokol ini menentukan apa yang akan dikirimkan, bagaimana cara mengirimkan data dan kapan mengirimkan data. Terdapat tiga elemen utama di dalam protokol agar tugas yang dibebankan dapat terlaksana dengan baik, yaitu (Forouzan, 2007): Sintaks, berkaitan dengan format dan struktur dari data. Seperti akan terlihat dalam seluruh bab dalam buku ini, format dan struktur dari data akan berbeda-beda untuk setiap protokol yang digunakan. Misalnya, pada komunikasi serial asinkronos data yang dikirimkan akan memiliki struktur 1 bit awal, 1 bit paritas, 7 bit data itu sendiri dan 2 bit bit berhenti. Struktur tersebut di atas tidak akan berlaku untuk protokol yang berbeda. PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA 22

24 Semantik, berkaitan dengan interpretasi arti dan makna dari setiap seksi dari deretan bit. Misalnya, deretan bit yang mengandung informasi alamat harus dapat ditentukan dengan sendirinya apakah alamat yang dimaksud adalah alamat routing atau alamat dari sebuah terminal akhir. Pewaktuan, berkaitan dengan dua hal yaitu: kapan data siap untuk dikirimkan dan berapa cepat data tersebut ditransmisikan. Pewaktuan di sisi pengirim harus sinkron dengan pewaktuan di sisi penerima agar tidak terjadi kesalahan pembacaan data. Proses ini dalam komunikasi data dikenal dengan istilah sinkronisasi. Untuk memperjelas pengertian protokol dalam komunikasi data marilah kita perhatikan ilustrasi dalam Gambar 2.1. Gambar 2.1. Ilustrasi tentang protokol Dalam Gambar 2.1, seorang di sebelah kanan ingin bertanya tentang waktu saat ini kepada seseorang di sebelah kiri. Perhatikan bahwa untuk bertanya tentang jam saat ini terdapat PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA 23

25 aturan tidak tertulis bahwa seseorang harus menyapa terlebih dahulu. Setelah itu barulah si penanya menyatakan maksud yang sesungguhnya bahwa ia ingin mengetahui jam saat ini. Orang di sisi sebelah kiri hanya akan memberikan jawaban apabila ia dapat menginterpretasikan pertanyaan orang di sebelah kanan dengan benar. Dalam pembicaraan di atas juga terlihat bahwa penanya dan penjawab harus bergantian di dalam melakukan komunikasi, jika tidak demikian maka tidak akan terjadi komunikasi yang baik. Protokol adalah seperangkat aturan yang mengendalikan proses komunikasi data. Protokol ini menentukan apa yang akan dikirimkan, bagaimana cara mengirimkan data dan kapan mengirimkan data. Contoh dalam Gambar 2.1 tersebut menggambarkan dengan baik konsep protokol yang ada di dalam komunikasi data. Jadi pada dasarnya, konsep komunikasi data mirip dengan konsep komunikasi yang telah dikenal lama oleh manusia. 2.2.Protokol Berlapis Seperti kita lihat dalam penjelasan sub-bab 2.1. bahwa proses mengirimkan data merupakan rangkaian proses yang panjang dan kompleks. Kita telah melihat bahwa banyak hal terkait dalam komunikasi data, antara lain aplikasi dan protokol, berbagai macam tipe peralatan komunikasi, media komunikasi, pengalamatan, dsb. Karena itu akan sangat memudahkan apabila kita dapat membagi atau memilah-milah keseluruhan tugas mengirimkan data ini ke dalam lapisan-lapisan tugas. Setiap lapis memiliki tugas dan fungsi yang khusus. Akan tetapi lapis satu dan lapis yang lain harus dapat bekerja saling mendukung satu dengan yang lain. PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA 24

26 Konsep tentang protokol berlapis semacam ini sebenarnya telah ada dalam kehidupan sekitar kita sehari-hari. Mari kita mengambil contoh proses pengiriman surat sebagai analogi. Perhatikan Gambar 2.2. Setiap lapis memiliki tugas dan fungsi yang khusus. Akan tetapi lapis satu dan lapis yang lain harus dapat bekerja saling mendukung satu dengan yang lain. Proses pengiriman surat dimulai dari proses menuliskan ide atau informasi ke dalam surat. Jadi surat mengandung informasi yang akan dikirimkan. Lalu kertas surat tersebut dibungkus oleh sebuah amplop agar isi surat aman dan terlindungi pada saat dikirimkan. Tidak lupa, alamat juga harus ditambahkan pada amplop surat. Tanpa adanya alamat tujuan, surat tidak akan sampai di tempat tujuan. Walaupun tidak ada keharusan namun sebaiknya alamat pengirim juga ditambahkan, supaya apabila terjadi bahwa surat tersebut tidak sampai ke alamat tujuan, maka surat tersebut dapat dikirimkan kembali kepada si pengirim. Selanjutnya surat kita masukkan ke kantor pos (melalui bis surat). Kantor pos membubuhi stempel dan melakukan validasi. Kantor pos juga melakukan pengepakan sesuai dengan kota tujuan surat. Surat siap untuk dikirimkan. Kita misalkan alamat tujuan berada pada kota yang berbeda dari alamat pengirim. Tentu saja kantor pos asal tidak akan langsung mengirimkan surat tersebut kepada seorang penerima di kota yang berlainan. Kantor pos asal akan mengirimkan surat tersebut kepada kantor pos lain yang berada pada kota yang sama dengan alamat tujuan. Maka sekarang tugas untuk mengirimkan surat ke alamat tujuan menjadi tanggung jawab kantor pos di kota di mana alamat tujuan dalam surat berada. Setelah surat sampai kepada penerima, maka penerima akan membuka surat dan selanjutnya mengambil (membaca) informasi yang ada di dalamnya. Dengan demikian informasi yang dikirimkan oleh pengirim sampai ke penerima dengan baik melalui proses komunikasi yang panjang dan kompleks. PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA 25

27 Berdasarkan analogi di atas kita dapat menarik beberapa pelajaran tentang protokol berlapis: Proses pengiriman informasi dipilah-pilah ke dalam beberapa lapis tugas, yaitu: menulis surat, memberi amplop, mengirim ke kantor pos, dan seterusnya. Setiap lapis tugas memiliki aturan (protokol) sendiri. Misalnya aturan dalam menulis surat tidak sama dengan aturan membungkus surat. Terdapat proses membungkus/enkapsulasi (encapsulation) informasi dengan tujuan untuk melindungi informasi yang ada dalam surat agar tidak hilang, rusak dan cacat. Tanpa melalui proses pembungkusan surat informasi tidak bisa dikirimkan. Demikian pula tanpa melalui kantor pos informasi juga tidak akan sampai. Hal ini berarti bahwa sekalipun masing-masing lapis memiliki tugas dan aturan sendiri, tetapi antara lapis satu dengan lapis yang lain tidak berdiri sendiri, melainkan saling mendukung. Di sisi penerima, proses yang terjadi adalah kebalikan dari proses pengiriman. Perhatikan tanda panah yang menunjukkan gerakan informasi dari pengirim menuju ke penerima dalam Gambar 2.2. Terdapat hirarki yang jelas antara lapis tugas satu dengan yang lain. Misalnya, sebelum dibungkus informasi harus ditulis terlebih dahulu, sebelum di kirim ke kantor pos surat harus dimasukkan dalam amplop dan diberi alamat terlebih dahulu, dan seterusnya. Pada sub-bab 2.3 kita akan melihat bahwa analogi pengiriman surat ini mirip sekali dengan proses yang terjadi pada komunikasi data. Tetapi mengapa harus menggunakan model protokol berlapis? Ada banyak alasan yang akan dijelaskan sebagai berikut: Dengan adanya protokol berlapis, pekerjaan dalam menangani komunikasi data dapat dipilah-pilah ke dalam beberapa tugas. Proses pemilahan ini memudahkan kita untuk melakukan identifikasi fungsi masing-masing lapis. Selain itu dengan cara seperti ini, tugas komunikasi data yang kompleks dan besar telah disederhanakan ke dalam modulmodul sederhana dan kecil yang saling berhubungan. Memudahkan proses standarisasi protokol, perangkat lunak dan perangkat keras. Dengan demikian inter-operabilitas antara peralatan satu dengan yang lain dapat dijaga. Memudahkan proses belajar mengajar. Dengan adanya pemilahan semacam ini memudahkan kita pada saat mempelajari seluruh proses dalam komunikasi data. PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA 26

28 Identifikasi terhadap fungsi yang menyertai seluruh proses komunikasi data dapat dilakukan sendiri-sendiri sesuai dengan lapis di mana fungsi tersebut berada. Gambar 2.2. Analogi pengiriman surat 2.3.Standar Bagi anda yang baru pertama kali mempelajari teknik komunikasi data, mungkin pemahaman tentang makna protokol berlapis seperti dijelaskan dalam sub-bab 2.2 masih belum sepenuhnya dapat dipahami. Jangan kuatir. Karena dalam sub-bab ini kita akan mempelajari model protokol berlapis yang telah distandarkan secara internasional. Bukan saja telah distandarkan tetapi juga telah diimplementasikan dengan baik. Standar semacam ini perlu untuk menjaga inter-operabilitas antar peralatan yang dibuat oleh pabrik yang berbeda-beda. Standar berfungsi sebagai acuan bagi siapa saja yang akan merancang perangkat keras, perangkat lunak dan protokol komunikasi data. Jika tidak demikian, setiap pabrik akan membuat perangkat sesuai dengan spesifikasi sendiri, akibatnya tidak PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA 27

29 terjadi inter-operabilitas apabila dihubungkan dengan perangkat komunikasi yang dibuat oleh perusahaan lain. Terdapat dua macam model standar yang dipakai secara luas untuk komunikasi data pada saat ini, yaitu model Open System Interconnection (OSI) dan model TCP/IP yang telah menjadi standar defacto Internet. Mari kita urai satu-persatu. Standar semacam ini perlu untuk menjaga inter-operabilitas antar peralatan yang dibuat oleh pabrik yang berbeda-beda Model OSI Model OSI ditetapkan oleh sebuah badan standar internasional yang bernama International Standards Organization (ISO) pada tahun Standar ISO ini mencakup seluruh aspek komunikasi data dengan model Open System Interconnection. Yang dimaksud dengan open system adalah bahwa seperangkat protokol yang ada di dalam model ini menjamin terjadinya komunikasi sekalipun dua atau lebih sistem yang saling terhubung memiliki arsitektur yang berbeda. Model OSI ini bukan protokol. Juga bukan perangkat lunak atau perangkat keras. OSI adalah sebuah model untuk memahami dan mendesain arsitektur jaringan komunikasi yang fleksibel dan memiliki inter-operabilitas tinggi. Pada analogi mengirim surat dalam sub-bab 2.2 kita melihat terdapat 3 lapis proses untuk menjamin berlangsungnya komunikasi. Berbeda dengan analogi mengirim surat, model OSI menetapkan 7 lapis proses, yaitu Application layer, Presentation layer, Session layer, Transport layer, Network layer, Data-link layer dan Physical layer. Ketujuh lapis ini berada dalam susunan hirarkis. Karena itu antara lapis satu dengan yang lain tidak boleh dibolak-balik. Seringkali lapis yang terbawah (physical layer) disebut sebagai lapis pertama, sedangkan lapis teratas (application layer) disebut sebagai lapis ketujuh. Susunan ketujuh lapis model OSI dapat dilihat dalam Gambar 2.3. PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA 28

30 Sekarang tentu timbul pertanyaan dalam benak pembaca, apa fungsi dan kontribusi dari masing-masing lapis tersebut? Mengapa harus 7 lapis? Model OSI menetapkan 7 lapis proses, yaitu Application layer, Presentation layer, Session layer, Transport layer, Network layer, Data-link layer dan Physical layer. Fungsi dari masing-masing lapis akan dijelaskan dalam bagian ini. Kita awali dengan penjelasan dari Application layer terlebih dahulu karena lapis ini yang terdekat dengan pengguna (user). Gambar 2.3. Model OSI 7 lapis Application Layer Lapis ini memungkinkan pengguna melakukan akses terhadap jaringan komunikasi melalui aplikasi antar muka (interface), misalnya: aplikasi mail browser memungkinkan pengguna menulis, membaca, mengambil, mengirim serta mengorganisasi pesan. Contoh aplikasi antar muka yang lain, antara lain: akses file PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA 29

31 dan direktori secara remote, akses informasi melalui web, akses database dan berbagai layanan jaringan komunikasi yang lain. Presentation Layer Lapis ini memiliki fungsi khusus yang berkaitan dengan translasi informasi di antara dua buah sistem, melakukan proses enkripsi untuk data-data yang penting dan melakukan proses kompresi dengan satu tujuan untuk memperkecil jumlah bit yang akan dikirimkan melalui jaringan komunikasi. Proses translasi informasi dibutuhkan karena setiap sistem mungkin memiliki cara yang berbeda untuk mengkodekan (encode) informasi dari karakter atau bilangan menjadi data dalam bentuk bit. Karena itu lapis ini bertugas untuk menjamin adanya inter-operabilitas di antara sistem-sistem yang memiliki metode encoding berbeda. Session Layer Lapis ini melakukan kendali terhadap percakapan (dialog control) yang terjadi di antara dua buah sistem. Model dialog yang mungkin dilakukan adalah: simplex, half-duplex dan full-duplex. Perbedaan dari ketiganya ditunjukkan dalam Gambar 2.4. Tugas kedua dari lapis ini adalah melakukan proses sinkronisasi pengiriman dan penerimaan data agar tidak terjadi kesalahan pembacaan data di sisi penerima. Transport Layer Transport layer merupakan lapis yang menangani proses komunikasi dari titik ke titik yang sebenarnya. Bandingkan dengan tiga lapis teratas (application, presentation, session) yang hanya menangani proses pemformatan data, pengaturan data dan pengaturan persiapan komunikasi. Pesan (message) yang diterima oleh tranport layer akan dipecah-pecah ke dalam segmen-segmen kecil dengan ukuran sesuai dengan yang disyaratkan oleh protokol. Proses dikenal dengan istilah segmentation. Lalu data dalam bentuk segmen-segmen itulah dikirimkan. Tentunya di sisi penerima akan ada proses sebaliknya untuk menggabungkan kembali rangkaian segmen tersebut. Proses PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA 30

32 penggabungan ini dikenal sebagai reassembly. Dengan adanya error control dan flow control pada lapis ini, tranport layer menjamin bahwa setiap segmen dari pesan akan tiba di tempat tujuan dengan benar dan berurutan. Error control mendeteksi adanya kesalahan dan melakukan aksi untuk memperbaiki kesalahan tersebut, sedangkan flow control menjamin sinkronisasi pengiriman segmen antara sisi pengirim dan penerima, agar tidak terjadi penumpukan data di sisi penerima. Gambar 2.4. Model dialog control pada session layer Network Layer Network layer bertanggung jawab untuk pengiriman paket data dari alamat sumber ke alamat tujuan. Termasuk di dalamnya adalah mengatur rute perjalanan masingmasing paket melintasi jaringan komunikasi. Proses ini dikenal dengan nama routing. Berbeda dengan transport layer yang melihat pesan sebagai satu kesatuan utuh, network layer memperlakukan setiap paket secara terpisah. Karena setiap paket telah dilengkapi dengan alamat sumber dan alamat tujuan, maka network layer menjamin agar masing-masing paket sampai di tempat tujuan dengan benar. PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA 31

33 Data-link Layer Di dalam proses komunikasi data sangat mungkin sekali terdapat berbagai macam peralatan yang membentuk sebuah jaringan komunikasi di antara titik sumber dan titik tujuan. Titik-titik lain yang berada di tengah-tengah di atanra titik sumber dan titik tujuan ini kita sebut dengan istilah intermediate node. Tugas utama dari datalink layer adalah menghantarkan data dalam bentuk frame-frame kecil dari dari titik sumber ke intermediate node, atau dari intermediate node ke intermediate node, atau dari intermediate node ke titik tujuan. Dengan kata lain data-link layer hanya bertanggung jawab untuk menghantar frame dalam satu hop saja. Lihat Gambar 2.5. Hop satu dengan hop yang lain dimungkinkan memiliki protokol yang berbeda. Dalam proses pengiriman data dari hop ke hop, data link juga akan melakukan error control, flow control dan access control. Tugas dari error control dan flow control pada data-link layer mirip dengan tugas error control dan flow control pada transport layer. Perbedaan di antara keduanya jelas. Transport layer menangani pengiriman dari titik sumber ke tujuan, sedangkan data-link menangani pengiriman dari hop ke hop. Lihat Gambar 2.5. Sedangkan access-control menjamin agar media komunikasi dapat digunakan bersama-sama oleh beberapa terminal yang terhubung dalam sebuah jaringan komunikasi. Physical Layer Lapis ini bertanggung jawab untuk membawa bit-bit data melalui media tranmisi. Karena itu physical layer bertanggung jawab menentukan spesifikasi perangkat keras, seperti: representasi bit dalam bentuk tegangan listrik, antar-muka (interface) perangkat komunikasi, jenis dan karakteristik media transmisi, topologi jaringan komunikasi, konfigurasi jaringan komunikasi, spesifikasi peralatan dengan kelajuan pengiriman data (data rate) tertentu, dan hal-hal lain yang terkait media komunikasi secara fisik. PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA 32

Tujuan dari Bab ini:

Tujuan dari Bab ini: Pengantar Tujuan dari Bab ini: Pembaca memahami pentingnya teknologi komunikasi dalam segala aspek kehidupan. Pembaca memahami perkembangan teknologi komunikasi di Indonesia dan kebijakan-kebijakan pemerintah.

Lebih terperinci

Tujuan dari Bab ini:

Tujuan dari Bab ini: Protokol Dan Standar Tujuan dari Bab ini: Pembaca memahami pentingnya protokol dan standar dalam komunikasi data. Pembaca memahami standar Open System Interconnection (OSI). Pembaca memahami standar TCP/IP

Lebih terperinci

Agus Setiadi BAB II DASAR TEORI

Agus Setiadi BAB II DASAR TEORI BAB II DASAR TEORI 2.1 Teknologi 3G 3G adalah singkatan dari istilah dalam bahasa Inggris: third-generation technology. Istilah ini umumnya digunakan mengacu kepada perkembangan teknologi telepon nirkabel

Lebih terperinci

Pertemuan ke 5. Wireless Application Protocol

Pertemuan ke 5. Wireless Application Protocol Pertemuan ke 5 Wireless Application Protocol WAP Wireless Application Protocol disingkat WAP adalah sebuah protokol atau sebuah teknik messaging service yang memungkinkan sebuah telepon genggam digital

Lebih terperinci

Teknologi Seluler. Pertemuan XIV

Teknologi Seluler. Pertemuan XIV Teknologi Seluler Pertemuan XIV Latar Belakang Teknologi jaringan seluler berevolusi dari analog menjadi sistem digital, dari sirkuit switching menjadi packet switching. Evolusi teknologi seluler terbagi

Lebih terperinci

Badiyanto, S.Kom., M.Kom. Refrensi : William Stallings Data and Computer Communications

Badiyanto, S.Kom., M.Kom. Refrensi : William Stallings Data and Computer Communications KOMIKASI DATA Dosen: Badiyanto, S.Kom., M.Kom. Refrensi : William Stallings Data and Computer Communications BAB 1 Pendahuluan 1. Model Komunikasi 2. Komunikasi Data 3. Jaringan Komunikasi Data 4. Protokol

Lebih terperinci

Perkembangan Teknolgi Wireless: Teknologi AMPS Teknologi GSM Teknologi CDMA Teknologi GPRS Teknologi EDGE Teknologi 3G, 3.5G Teknologi HSDPA, HSUPA

Perkembangan Teknolgi Wireless: Teknologi AMPS Teknologi GSM Teknologi CDMA Teknologi GPRS Teknologi EDGE Teknologi 3G, 3.5G Teknologi HSDPA, HSUPA Perkembangan Teknolgi Wireless: Teknologi AMPS Teknologi GSM Teknologi CDMA Teknologi GPRS Teknologi EDGE Teknologi 3G, 3.5G Teknologi HSDPA, HSUPA TEKNOLOGI AMPS Analog mobile phone system(amps) dimulai

Lebih terperinci

Home Networking. Muhammad Riza Hilmi, ST.

Home Networking. Muhammad Riza Hilmi, ST. Home Networking Muhammad Riza Hilmi, ST. saya@rizahilmi.com http://learn.rizahilmi.com Pengertian Jaringan adalah dua komputer atau lebih yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya menggunakan media

Lebih terperinci

TCP dan Pengalamatan IP

TCP dan Pengalamatan IP TCP dan Pengalamatan IP Pengantar 1. Dasar TCP/IP TCP/IP (Transmision Control Protocol/Internet Protocol) adalah sekumpulan protokol komunikasi (protocol suite) yang sekarang ini secara luas digunakan

Lebih terperinci

BAB II WIDE AREA NETWORK

BAB II WIDE AREA NETWORK BAB II WIDE AREA NETWORK Wide Area Network adalah sebuah jaringan komunikasi data yang mencakup daerah geographi yang cukup besar dan menggunakan fasilitas transmisi yang disediakan oleh perusahaan telekomunikasi.

Lebih terperinci

LAYERED MODEL 9/1/2010. Gambaran Umum Referensi OSI. Pertemuan 6

LAYERED MODEL 9/1/2010. Gambaran Umum Referensi OSI. Pertemuan 6 Gambaran Umum Referensi OSI LAYERED MODEL Pertemuan 6 Sebuah badan multinasional yang didirikan tahun 1947 yang bernama International Standards Organization (ISO) sebagai badan yang melahirkan standar-standar

Lebih terperinci

Information Systems KOMUNIKASI DATA. Dosen Pengampu : Drs. Daliyo, Dipl. Comp. DISUSUN OLEH:

Information Systems KOMUNIKASI DATA. Dosen Pengampu : Drs. Daliyo, Dipl. Comp. DISUSUN OLEH: Information Systems KOMUNIKASI DATA Dosen Pengampu : Drs. Daliyo, Dipl. Comp. DISUSUN OLEH: Nama : Muh. Zaki Riyanto Nim : 02/156792/PA/08944 Program Studi : Matematika JURUSAN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Analisa kelayakan..., Deris Riyansyah, FT UI, Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Analisa kelayakan..., Deris Riyansyah, FT UI, Universitas Indonesia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Kebutuhan akan berkomunikasi dimana dan kapan saja merupakan sebuah tuntutan manusia yang dinamis pada saat ini. Salah satu kebutuhan tersebut adalah komunikasi data

Lebih terperinci

JARINGAN KOMPUTER. APA ITU JARINGAN COMPUTER PENGGUNA JARINGAN COMPUTER Business application Home application Mobile users

JARINGAN KOMPUTER. APA ITU JARINGAN COMPUTER PENGGUNA JARINGAN COMPUTER Business application Home application Mobile users JARINGAN KOMPUTER APA ITU JARINGAN COMPUTER PENGGUNA JARINGAN COMPUTER Business application Home application Mobile users APA ITU JARINGAN KOMPUTER Jaringan komputer (jaringan) adalah jaringan telekomunikasi

Lebih terperinci

-KOMUNIKASI DATA- Nama : Novriansyah Kelas : 2.DB.10 NPM : Dosen : Leli Safitri

-KOMUNIKASI DATA- Nama : Novriansyah Kelas : 2.DB.10 NPM : Dosen : Leli Safitri -KOMUNIKASI DATA- Nama : Novriansyah Kelas : 2.DB.10 NPM : 33109332 Dosen : Leli Safitri PROGRAM DIPLOMA MANAJEMEN INFORMATIKA FAKULTAS ILMU KOMPUTER DAN TEKNOLOGI INFORMASI UNIVERSITAS GUNADARMA 2010

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Perkembangan teknologi komunikasi seluler generasi ke 2 (2G) berbasis Time Division Multiple Access (TDMA) seperti Global System For Mobile Communication (GSM), generasi

Lebih terperinci

SISTEM SELULAR. Pertemuan XIV

SISTEM SELULAR. Pertemuan XIV Pertemuan XIV SISTEM SELULAR Sistem komunikasi yang digunakan untuk memberikan layanan jasa telekomunikasi bagi pelanggan bergerak disebut dengan sistem cellular karena daerah layanannya dibagi bagi menjadi

Lebih terperinci

BAHAN KULIAH KOMUNIKASI DATA

BAHAN KULIAH KOMUNIKASI DATA BAHAN KULIAH KOMUNIKASI DATA TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN Update: Jan-2010 Disajikan oleh: mushlihudin http://mdin.staff.uad.ac.id http://mdin.staff.uad.ac.id 1 / 9 1. Pengertian Komunikasi

Lebih terperinci

Bab III Prinsip Komunikasi Data

Bab III Prinsip Komunikasi Data Bab III Prinsip Komunikasi Data Teknologi Jaringan yang menghubungkan beberapa Komputer baik dalam area kecil maupun besar mempunyai aturan aturan baku atau Prinsip prinsip baku dalam komunikasi data.

Lebih terperinci

MODEL OSI DAN PROTOCOL TCP/IP

MODEL OSI DAN PROTOCOL TCP/IP Modul 03 MODEL OSI DAN PROTOCOL TCP/IP Model lapisan/layer yang mendominasi literatur komunikasi data dan jaringan sebelum 1990 adalah Model Open System Interconnection (OSI). Setiap orang yakin bahwa

Lebih terperinci

Wireless Technology atau teknologi nirkabel, atau lebih sering disingkat wireless adalah teknologi elektronika yang beroperasi tanpa kabel.

Wireless Technology atau teknologi nirkabel, atau lebih sering disingkat wireless adalah teknologi elektronika yang beroperasi tanpa kabel. Pengantar Teknologi Nirkabel: Telepon Selular (Ponsel) Wireless Technology atau teknologi nirkabel, atau lebih sering disingkat wireless adalah teknologi elektronika yang beroperasi tanpa kabel. Wireless

Lebih terperinci

BAB I PROTOKOL KOMUNIKASI

BAB I PROTOKOL KOMUNIKASI BAB I PROTOKOL KOMUNIKASI Komunikasi adalah suatu pengalihan informasi dan pengertian diantara bagian individu, dan suatu proses pengiriman dari lambang- lambang antar pribadi dengan makna-makna yang dikaitkan

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. Protokol adalah seperangkat aturan yang mengatur pembangunan koneksi

BAB II DASAR TEORI. Protokol adalah seperangkat aturan yang mengatur pembangunan koneksi BAB II DASAR TEORI 2.1 Protokol Komunikasi Protokol adalah seperangkat aturan yang mengatur pembangunan koneksi komunikasi, perpindahan data, serta penulisan hubungan antara dua atau lebih perangkat komunikasi.

Lebih terperinci

Komunikasi Data...? Jaringan Komputer (Teori 1-2) 9/15/2013. Komponen Komunikasi Data (1) Komponen Komunikasi Data (2) Diagram Model Komunikasi Data

Komunikasi Data...? Jaringan Komputer (Teori 1-2) 9/15/2013. Komponen Komunikasi Data (1) Komponen Komunikasi Data (2) Diagram Model Komunikasi Data Komunikasi Data...? Jaringan Komputer (Teori 1-2) Dosen : M. Romzi, M.Kom. Komunikasi data merupakan proses pengiriman informasi diantara dua titik menggunakan kode biner melewati saluran transmisi dan

Lebih terperinci

KARYA ILMIYAH LINGKUNGAN BISNIS. Nama : Ahmad Hermantiyo NIM :

KARYA ILMIYAH LINGKUNGAN BISNIS. Nama : Ahmad Hermantiyo NIM : KARYA ILMIYAH LINGKUNGAN BISNIS Nama : Ahmad Hermantiyo NIM : 10.12.4809 Stimik Amikom Yogyakarta 2010/2011 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Suatu titik terang yang bermula pada suatu kesederhanaan

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. menggunakan media gelombang mikro, serat optik, hingga ke model wireless.

BAB II DASAR TEORI. menggunakan media gelombang mikro, serat optik, hingga ke model wireless. BAB II DASAR TEORI 2.1 Pengertian Jaringan Komputer Kecepatan perkembangan teknologi menjadikan proses transformasi informasi sebagai kebutuhan utama manusia yang akan semakin mudah didapatkan dengan cakupan

Lebih terperinci

B A B IX MODEL OSI (OPEN SYSTEMS INTERCONNECTIONS)

B A B IX MODEL OSI (OPEN SYSTEMS INTERCONNECTIONS) B A B IX MODEL OSI (OPEN SYSTEMS INTERCONNECTIONS) OSI dan Integrated Services Digital Network (ISDN) merupakan bentuk komunikasi internasional. OSI diperkenalkan oleh International Standard Organization

Lebih terperinci

Pertemuan II. Referensi Model OSI

Pertemuan II. Referensi Model OSI Pertemuan II Referensi Model OSI Sasaran Pertemuan 2 - Mahasiswa diharapkan dapat menjelaskan menjelaskan tentang modul I/O yang dihubungkan dengan sistem komputer Mekanisme Komunikasi Data Ada dua model

Lebih terperinci

Yama Fresdian Dwi Saputro Pendahuluan. Lisensi Dokumen:

Yama Fresdian Dwi Saputro  Pendahuluan. Lisensi Dokumen: OSI LAYER Yama Fresdian Dwi Saputro fds.yama@gmail.com http://from-engineer.blogspot.com Lisensi Dokumen: Seluruh dokumen di IlmuKomputer.Com dapat digunakan, dimodifikasi dan disebarkan secara bebas untuk

Lebih terperinci

tu a S n TELEKOMUNIKASI ia DAN INTERNET g a B

tu a S n TELEKOMUNIKASI ia DAN INTERNET g a B Bagian Satu TELEKOMUNIKASI DAN INTERNET 2 TIK 1.1 Teledensitas Dunia Gambar 1.1 : Teledensitas di 5 Belahan Dunia Tahun 2009. Sumber : International Telecommunication Union, 2009 Penetrasi telepon dunia

Lebih terperinci

WIDE AREA NETWORK & ROUTER. Budhi Irawan, S.Si, M.T, IPP

WIDE AREA NETWORK & ROUTER. Budhi Irawan, S.Si, M.T, IPP WIDE AREA NETWORK & ROUTER Budhi Irawan, S.Si, M.T, IPP WIDE AREA NETWORK Pengertian WAN atau Wide Area Network adalah kumpulan komputer dan sumber daya jaringan yang terhubung melalui jaringan wilayah

Lebih terperinci

Teknologi Komunikasi. INFRASTRUKTUR KOMUNIKASI Broadband & Telecommunication USO. Yani Pratomo, S.S, M.Si. Advertising & Marketing Communication

Teknologi Komunikasi. INFRASTRUKTUR KOMUNIKASI Broadband & Telecommunication USO. Yani Pratomo, S.S, M.Si. Advertising & Marketing Communication Modul ke: Teknologi Komunikasi INFRASTRUKTUR KOMUNIKASI Broadband & Telecommunication USO Fakultas Ilmu Komunikasi Yani Pratomo, S.S, M.Si. Program Studi Advertising & Marketing Communication www.mercubuana.ac.id

Lebih terperinci

WAN. Karakteristik dari WAN: 1. Terhubung ke peralatan yang tersebar ke area geografik yang luas

WAN. Karakteristik dari WAN: 1. Terhubung ke peralatan yang tersebar ke area geografik yang luas WAN WAN adalah sebuah jaringan komunikasi data yang tersebar pada suatu area geografik yang besar seperti propinsi atau negara. WAN selalu menggunakan fasilitas transmisi yang disediakan oleh perusahaan

Lebih terperinci

TUGAS JARKOM. *OSI Layer dan TCP/IP* A. OSI layer

TUGAS JARKOM. *OSI Layer dan TCP/IP* A. OSI layer TUGAS JARKOM *OSI Layer dan TCP/IP* A. OSI layer Pengertian model OSI (Open System Interconnection) adalah suatu model konseptual yang terdiri atas tujuh layer, yang masing-masing layer tersebut mempunyai

Lebih terperinci

BAB II JARINGAN LOCAL AREA NETWORK (LAN) Jaringan komputer merupakan sekumpulan komputer yang berjumlah

BAB II JARINGAN LOCAL AREA NETWORK (LAN) Jaringan komputer merupakan sekumpulan komputer yang berjumlah BAB II JARINGAN LOCAL AREA NETWORK (LAN) 2.1 Pendahuluan Jaringan komputer merupakan sekumpulan komputer yang berjumlah banyak yang saling terpisah-pisah, akan tetapi saling berhubungan dalam melaksanakan

Lebih terperinci

Model Komunikasi. Sumber-sumber. Alat Pengirim. Sistem Trasmisi. Alat Penerima. Tujuan (Destination) Menentukan data untuk dikirim

Model Komunikasi. Sumber-sumber. Alat Pengirim. Sistem Trasmisi. Alat Penerima. Tujuan (Destination) Menentukan data untuk dikirim Pendahuluan Model Komunikasi Sumber-sumber Menentukan data untuk dikirim Alat Pengirim Mengubah data menjadi signal yang dapat dikirim Sistem Trasmisi Mengirim data Alat Penerima Mengubah signal menjadi

Lebih terperinci

Company Standard. - EIA (Electronic Industries Association) Organisasi yang merupakan perkumpulan pabrik-pabrik elektronika di USA.

Company Standard. - EIA (Electronic Industries Association) Organisasi yang merupakan perkumpulan pabrik-pabrik elektronika di USA. Politeknik Negeri Semarang Teknik Telekomunikasi 1 Company Standard Company standard adalah protokol yang dibuat dan dipatenkan oleh suatu perusahahaan untuk menerapkan sebuah system komunikasi data untuk

Lebih terperinci

BAB 2. LANDASAN TEORI 2.1. Teknologi GSM GSM (Global System for Mobile Communication) adalah teknologi yang menyokong sebagian besar jaringan telepon seluler dunia. GSM telah menjadi teknologi komunikasi

Lebih terperinci

DASAR TEKNIK TELEKOMUNIKASI

DASAR TEKNIK TELEKOMUNIKASI DTG1E3 DASAR TEKNIK TELEKOMUNIKASI Pengenalan Komunikasi Data dan Klasifikasi Jaringan By : Dwi Andi Nurmantris Dimana Kita? Dimana Kita? Pengertian Komunikasi Data Penggabungan antara dunia komunikasi

Lebih terperinci

Referensi Model OSI & TCP/IP

Referensi Model OSI & TCP/IP 02 Referensi Model OSI & TCP/IP Komunikasi dan Jaringan Komputer, ST http://afenprana.wordpress.com Industri Komunikasi Data Pada industri komunikasi data memiliki banyak stakeholder dengan ketersalinghubungan

Lebih terperinci

Lapisan OSI Dan Mcam-Macam Layer

Lapisan OSI Dan Mcam-Macam Layer Lapisan OSI Dan Mcam-Macam Layer Model referensi jaringan terbuka OSI atau OSI Reference Model for open networking adalah sebuah model arsitektural jaringan yang dikembangkan oleh badan International Organization

Lebih terperinci

MODUL TEKNOLOGI KOMUNIKASI (3 SKS) Oleh : Drs. Hardiyanto, M.Si

MODUL TEKNOLOGI KOMUNIKASI (3 SKS) Oleh : Drs. Hardiyanto, M.Si PERTEMUAN 12 FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS MERCU BUANA, JAKARTA MODUL TEKNOLOGI KOMUNIKASI (3 SKS) Oleh : Drs. Hardiyanto, M.Si POKOK BAHASAN Pengertian teknologi telepon bergerak (mobile phone).

Lebih terperinci

A I S Y A T U L K A R I M A

A I S Y A T U L K A R I M A A I S Y A T U L K A R I M A STANDAR KOMPETENSI Pada akhir semester, mahasiswa mampu merancang, mengimplementasikan dan menganalisa sistem jaringan komputer Menguasai konsep networking (LAN &WAN) Megnuasai

Lebih terperinci

Pertemuan 2, Komunikasi Data, DGS REVIEW DATA INFORMASI KOMUNIKASI KOMUNIKASI DATA

Pertemuan 2, Komunikasi Data, DGS REVIEW DATA INFORMASI KOMUNIKASI KOMUNIKASI DATA REVIEW DATA INFORMASI KOMUNIKASI KOMUNIKASI DATA MODEL KOMUNIKASI Sumber (Pemancar/Pengirim) Yaitu pengirim atau pemancar informasi data.. Komunikasi data dapat juga berlangsung dua arah sehingga pemancar

Lebih terperinci

Pokok Bahasan : - Perkembangan Teknologi Informasi - WELCOME. Kursus Online - Pertemuan 5 - Join : Follow

Pokok Bahasan : - Perkembangan Teknologi Informasi - WELCOME. Kursus Online - Pertemuan 5 - Join :  Follow Pokok Bahasan : - Perkembangan Teknologi Informasi - WELCOME Kursus Online - Pertemuan 5 - Join : www.makinpinter.com Follow : @makinpinter PERKEMBANGAN 01 Teknologi untuk berkomunikasi sudah mengalami

Lebih terperinci

SISTEM KOMUNIKASI BEGERAK WHAT TECHNOLOGY ABOUT THIS???

SISTEM KOMUNIKASI BEGERAK WHAT TECHNOLOGY ABOUT THIS??? SISTEM KOMUNIKASI BEGERAK WHAT TECHNOLOGY ABOUT THIS??? KELOMPOK 4 1.BAYU HADI PUTRA 2. BONDAN WICAKSANA 3.DENI ANGGARA PENGENALAN TEKNOLOGI 2G DAN 3G Bergantinya teknologi seiring majunya teknologi yang

Lebih terperinci

Bab 1. Pengenalan. William Stallings Komunikasi Data dan Komputer

Bab 1. Pengenalan. William Stallings Komunikasi Data dan Komputer William Stallings Komunikasi Data dan Komputer Diterjemahkan oleh Andi Susilo E-mail: andi.susilo@mail.com Fakultas Teknik, Jurusan Teknik Elektro, Peminatan Teknik Komunikasi Universitas Krisnadwipayana,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan teknologi sekarang ini, pemanfaatan dan penggunaan media existing dalam pengembangan sistem informasi, komunikasi maupun bisnis sangatlah

Lebih terperinci

Multiplexing. Meningkatkan effisiensi penggunaan bandwidth / kapasitas saluran transmisi dengan cara berbagi akses bersama.

Multiplexing. Meningkatkan effisiensi penggunaan bandwidth / kapasitas saluran transmisi dengan cara berbagi akses bersama. Multiplexing Multiplexing adalah Teknik menggabungkan beberapa sinyal untuk dikirimkan secara bersamaan pada suatu kanal transmisi. Dimana perangkat yang melakukan Multiplexing disebut Multiplexer atau

Lebih terperinci

Referensi Model OSI & TCP/IP

Referensi Model OSI & TCP/IP 03 Referensi Model OSI & TCP/IP Jaringan Komputer, ST http://afenprana.wordpress.com Sub Pokok Bahasan Latar Belakang Kenapa Perlu Standard Lapisan Model OSI Model TCP/IP 2 Latar Belakang Masalah ketidak

Lebih terperinci

KOMUNIKASI. Universitas Informatika dan Bisnis Indonesia. 2.1 Komunikasi Data

KOMUNIKASI. Universitas Informatika dan Bisnis Indonesia. 2.1 Komunikasi Data KOMUNIKASI Universitas Informatika dan Bisnis Indonesia 2.1 Komunikasi Data Komunikasi data merupakan bagian dari telekomunikasi yang secara khusus berkenaan dengan transmisi atau pemindahan data dan informasi

Lebih terperinci

KOMUNIKASI DATA OSI LAYER

KOMUNIKASI DATA OSI LAYER KOMUNIKASI DATA OSI LAYER Arsitektur komunikasi data Pendahuluan Protokol komunikasi komputer : Aturan-aturan dan perjanjian yang mengatur pertukaran informasi antar komputer melalui suatu medium jaringan

Lebih terperinci

1. Menggunakan model OSI dan TCP/IP dan protokol-protokol yang terkait untuk menjelaskan komunikasi data dalam network. 2. Mengidentifikasi dan

1. Menggunakan model OSI dan TCP/IP dan protokol-protokol yang terkait untuk menjelaskan komunikasi data dalam network. 2. Mengidentifikasi dan 1. Menggunakan model OSI dan TCP/IP dan protokol-protokol yang terkait untuk menjelaskan komunikasi data dalam network. 2. Mengidentifikasi dan mengatasi problem yang terjadi dengan menggunakan pendekatan

Lebih terperinci

Mengenal Komunikasi Data Melalui Layer OSI & TCP/IP

Mengenal Komunikasi Data Melalui Layer OSI & TCP/IP 1 Mengenal Komunikasi Data Melalui Layer OSI & TCP/IP Modification by Melwin S Daulay, S.Kom., M.Eng 2 Protokol Arsitektur komunikasi data Protokol komunikasi komputer : Aturan-aturan dan perjanjian yang

Lebih terperinci

Pengantar Teknologi Mobile

Pengantar Teknologi Mobile Pengantar Teknologi Mobile Seiring dengan produktivitas manusia yang semakin meningkat dan kemajuan jaman yang sangat pesat, kebutuhan untuk berkomunikasi dan bertukar data dengan cepat, mudah dan mobile

Lebih terperinci

adalah sebuah aturan atau standar yang mengatur hubungan, komunikasi, dan perpindahan data antara dua atau lebih titik komputer dalam Komunikasi Data

adalah sebuah aturan atau standar yang mengatur hubungan, komunikasi, dan perpindahan data antara dua atau lebih titik komputer dalam Komunikasi Data adalah sebuah aturan atau standar yang mengatur hubungan, komunikasi, dan perpindahan data antara dua atau lebih titik komputer dalam Komunikasi Data Melakukan deteksi adanya koneksi fisik atau ada tidaknya

Lebih terperinci

Ahmad Royani, S.Kom. Ahmad Royani, S.Kom SMK NEGERI 3 DEPOK JUDUL MATERI EVALUASI PENUGASAN KELUAR

Ahmad Royani, S.Kom. Ahmad Royani, S.Kom SMK NEGERI 3 DEPOK JUDUL MATERI EVALUASI PENUGASAN KELUAR Email : ahmad.royan@gmail.com http://www.bangroyan.blogspot.com K D Menyajikan berbagai standar Komunikasi Data Email : ahmad.royan@gmail.com http://www.bangroyan.blogspot.com Dahulu, komunikasi antar

Lebih terperinci

UNIVERSITAS GUNADARMA

UNIVERSITAS GUNADARMA MAKALAH JARINGAN KOMPUTER Physical Layer Disusun Oleh : Kelompok 7 Ahmad Qadafi (10110409) Annisa Latiefina Astwad (10110918) Chandra Wahyu Utama (11110558) Danu Permadi (11110691) Dede Hardiyan (11110738)

Lebih terperinci

Pengertian dan Macam Sinyal Internet

Pengertian dan Macam Sinyal Internet Pengertian dan Macam Sinyal Internet Rizki Regina Ulfauziah Just_regina@yahoo.com Abstrak Ilmu Teknologi di dunia ini sangat luas dan akan akan terus berkembang, salah satunya yaitu pada Sinyal atau Jaringan.

Lebih terperinci

Next Generation Network (NGN) Pertemuan XIII

Next Generation Network (NGN) Pertemuan XIII Next Generation Network (NGN) Pertemuan XIII Konsep Next Generation Network (NGN) merepresentasikan sintesis dari dua teknologi besar yang telah berkembang sebelumnya itu, yaitu teknologi Public Switched

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Pada bidang telkomunikasi, teknologi menjadi hal yang sangat penting. Teknologi di bidang telekomunikasi berkembang dengan sangat cepat. Perkembangan tersebut didorong

Lebih terperinci

TELECOMMUNICATIONS & NETWORKS

TELECOMMUNICATIONS & NETWORKS TELECOMMUNICATIONS & NETWORKS Telekomunikasi mengacu pada transmisi sinyal seperti telepon, radio & televisi. elektronik Teknologi telekomunikasi = teknologi yang berhubungan dengan komunikasi jarak jauh.

Lebih terperinci

JENIS-JENIS JARINGAN. Jaringan yang memiliki ruang lingkup yang sangat luas, karena radiusnya mencakup sebuah negara dan benua.

JENIS-JENIS JARINGAN. Jaringan yang memiliki ruang lingkup yang sangat luas, karena radiusnya mencakup sebuah negara dan benua. 7 OSI LAYER JENIS-JENIS JARINGAN LAN (Local Area Network) Jaringan yang dibatasi oleh area yang relatif kecil, namun pada umumnya dibatasi oleh suatu area lingkungan seperti sebuah lab atau perkantoran

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK. Aplikasi dan layanan yang menggunakan jaringan komputer terus

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK. Aplikasi dan layanan yang menggunakan jaringan komputer terus BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK 2.1 Arsitektur Komunikasi Data Aplikasi dan layanan yang menggunakan jaringan komputer terus dikembangkan, dan setiap layanan tersebut memiliki tujuan dan kebutuhan yang berbeda.

Lebih terperinci

Materi 11 Model Referensi OSI

Materi 11 Model Referensi OSI Materi 11 Model Referensi OSI Missa Lamsani Hal 1 Hal Penting Dalam Pertukaran Data Sistem sumber harus mengaktifkan path komunikasi data langsung atau memberitahukan jaringan komunikasi tentang identitas

Lebih terperinci

Pengenalan Komunikasi Data

Pengenalan Komunikasi Data Konsep Sistem & Teknologi Informasi C Hal. 1 dari 5 Pengenalan Komunikasi Data Pengertian Komunikasi Data Komunikasi data adalah transmisi data elektronik melalui beberapa media. Media tersebut berupa

Lebih terperinci

REVIEW MODEL OSI DAN TCP/IP

REVIEW MODEL OSI DAN TCP/IP REVIEW MODEL OSI DAN TCP/IP A. Dasar Teori Apa itu jaringan komputer? Jaringan Komputer adalah sebuah sistem yang terdiri dari dua atau lebih komputer yang saling terhubung satu sama lain melalui media

Lebih terperinci

KOMUNIKASI DATA. Model Referensi OSI. Achmad Wahyudi, S.Kom

KOMUNIKASI DATA. Model Referensi OSI. Achmad Wahyudi, S.Kom KOMUNIKASI DATA Model Referensi OSI Achmad Wahyudi, S.Kom Pengenalan OSI? Sebuah badan multinasional yang didirikan tahun 1947 yang bernama International Standards Organization (ISO) sebagai badan yang

Lebih terperinci

TREND JARINGAN. Muhammad Riza Hilmi, ST.

TREND JARINGAN. Muhammad Riza Hilmi, ST. TREND JARINGAN Muhammad Riza Hilmi, ST. saya@rizahilmi.com http://www.rizahilmi.com Jaringan Komputer Sebuah sistem yang terdiri atas komputer-komputer yang didesain untuk dapat berbagi sumber daya (printer,

Lebih terperinci

: ANALIS PENERAPAN TEKNOLOGI JARINGAN LTE 4G DI INDONESIA PENULIS : FADHLI FAUZI, GEVIN SEPRIA HERLI, HANRIAS HS

: ANALIS PENERAPAN TEKNOLOGI JARINGAN LTE 4G DI INDONESIA PENULIS : FADHLI FAUZI, GEVIN SEPRIA HERLI, HANRIAS HS JUDUL : ANALIS PENERAPAN TEKNOLOGI JARINGAN LTE 4G DI INDONESIA PENULIS : FADHLI FAUZI, GEVIN SEPRIA HERLI, HANRIAS HS NAMA JURUSAN, KAMPUS : JURUSAN MANAJEMEN BISNIS TELEKOMUNIKASI DAN INFORMATIKA, INSTITUT

Lebih terperinci

Model Referensi OSI 7 Layer. Pengantar Model Jaringan. Pengantar Model Jaringan. Analogi Model Jaringan

Model Referensi OSI 7 Layer. Pengantar Model Jaringan. Pengantar Model Jaringan. Analogi Model Jaringan Model Referensi OSI 7 Layer Pengantar Model Jaringan Pengantar Model Jaringan Supaya komputer dapat mengirimkan informasi ke komputer lain, dan dapat menerima dan mengerti informasi, harus ada aturan atau

Lebih terperinci

CARA KERJA TCP/IP. Bab 1. Pendahuluan

CARA KERJA TCP/IP. Bab 1. Pendahuluan CARA KERJA TCP/IP Kelompok 5 Jurusan Teknik Elektro Universitas Udayana I Nyoman Suaditya, 0604405038, azunyemumuk@ymail.com Dityo Kurniawan P, 0604405040, Ty0_Qr3n@yahoo.com I Gede Mahenda, 0604405042,

Lebih terperinci

Datarate (bandwidth) Layout jaringan (topologi) Single atau multiple kanal komunikasi.

Datarate (bandwidth) Layout jaringan (topologi) Single atau multiple kanal komunikasi. Lapisan phisik ini mendefinisikan karakteristik dari transmisi bit data melalui media tertentu. Protokol yang mengatur koneksi fisik dan transmisi dari bit antar dua perangkat. Secara spesifik lapisan

Lebih terperinci

VoIP. Merupakan singkatan dari Voice over Internet Protocol.

VoIP. Merupakan singkatan dari Voice over Internet Protocol. VoIP Apa itu VoIP???? Merupakan singkatan dari Voice over Internet Protocol. Merupakan suatu cara berkomunikasi dengan mengirimkan paket-paket suara melalui jaringan internet dengan memanfaatkan protokol

Lebih terperinci

Materi 1. Pendahuluan

Materi 1. Pendahuluan Jaringan Komputer Materi 1. Pendahuluan Missa Lamsani Hal 1 Outline Konsep dan Model Komunikasi Jaringan Komputer Teknik Switching Konsep Protokol Arsitektur Protokol Model OSI dan TCP/IP Organisasi dan

Lebih terperinci

KOMUNIKASI DATA. DASAR TEKNIK TELEKOMUNIKASI Yuyun Siti Rohmah, ST., MT

KOMUNIKASI DATA. DASAR TEKNIK TELEKOMUNIKASI Yuyun Siti Rohmah, ST., MT KOMUNIKASI DATA DASAR TEKNIK TELEKOMUNIKASI Yuyun Siti Rohmah, ST., MT PENGERTIAN KOMUNIKASI DATA Penggabungan antara dunia komunikasi dan komputer, Komunikasi umum antar manusia (baik dengan bantuan alat

Lebih terperinci

ANDRIAN SULISTYONO LONG TERM EVOLUTION (LTE) MENUJU 4G. Penerbit Telekomunikasikoe

ANDRIAN SULISTYONO LONG TERM EVOLUTION (LTE) MENUJU 4G. Penerbit Telekomunikasikoe ANDRIAN SULISTYONO LONG TERM EVOLUTION (LTE) MENUJU 4G Penerbit Telekomunikasikoe LONG TERM EVOLUTION (LTE) MENUJU 4G Oleh: Andrian Sulistyono Copyright 2012 by Andrian Sulistyono Penerbit Telekomunikasikoe

Lebih terperinci

DIKTAT MATA KULIAH KOMUNIKASI DATA BAB VI OPEN SYSTEM INTERCONNECTION (OSI)

DIKTAT MATA KULIAH KOMUNIKASI DATA BAB VI OPEN SYSTEM INTERCONNECTION (OSI) DIKTAT MATA KULIAH KOMUNIKASI DATA BAB VI OPEN SYSTEM INTERCONNECTION (OSI) IF Pengertian OSI OSI dan Integrated Services Digital Network (ISDN) merupakan bentuk komunikasi intenasional. OSI diperkenalkan

Lebih terperinci

Aplikasi Multiplexer -8-

Aplikasi Multiplexer -8- Sistem Digital Aplikasi Multiplexer -8- Missa Lamsani Hal 1 Multiplexer Teknik menggabungkan beberapa sinyal untuk dikirimkan secara bersamaan pada suatu kanal transmisi. Dimana perangkat yang melakukan

Lebih terperinci

Komunikasi dan Jaringan

Komunikasi dan Jaringan Komunikasi dan Jaringan Kartika Firdausy - UAD Komunikasi Proses transfer data / instruksi / informasi antara dua atau lebih komputer atau perangkat lain Komunikasi komputer (computer communications) 1

Lebih terperinci

Data and Computer BAB 1

Data and Computer BAB 1 William Stallings Data and Computer Communications BAB 1 Pendahuluan 1 Model Komunikasi Source / Sumber-sumber Menentukan t k / menghasilkan data yang akan dikirim i Transmitter / Alat Pengirim Mengubah

Lebih terperinci

Pertemuan 3. Dedy Hermanto/Jaringan Komputer/2010

Pertemuan 3. Dedy Hermanto/Jaringan Komputer/2010 Pertemuan 3 Local Area Network (LAN) Metropolitan Area Network (MAN) Wide Area Network (WAN) Jaringan Tanpa Kabel (Wireless) LAN Adalah : Suatu jaringan komputer yang terbatas dalam jarak atau area setempat

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI METRO ETHERNET NETWORK

BAB IV IMPLEMENTASI METRO ETHERNET NETWORK 54 BAB IV IMPLEMENTASI METRO ETHERNET NETWORK 4.1. Pendahuluan Teknologi telekomunikasi saat ini membutuhkan sebuah jaringan yang dapat dilewati data dalam jumlah yang sangat besar, dapat melakukan transfer

Lebih terperinci

Pada gambar 2.1, terdapat Customer Premises Equipment (CPE) adalah peralatan telepon atau penyedia layanan lain yang terletak di sisi user.

Pada gambar 2.1, terdapat Customer Premises Equipment (CPE) adalah peralatan telepon atau penyedia layanan lain yang terletak di sisi user. BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Dasar-dasar GPON GPON atau Gigabit Passive Optical Network merupakan sebuah arsitektur point-to-multipoint yang menggunakan media transmisi berupa fiber optik. GPON mampu mendukung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Perbandingan antara NGN dengan PSTN dan Internet [ 1] Analisa penerapan enum, Nurmaladewi, FT UI, Gunawan Wibisono

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Perbandingan antara NGN dengan PSTN dan Internet [ 1] Analisa penerapan enum, Nurmaladewi, FT UI, Gunawan Wibisono BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Teknologi informasi dan komunikasi (infokom) saat ini berkembang makin pesat yang didorong oleh perkembangan internet protocol (IP) dengan berbagai aplikasi baru dan

Lebih terperinci

BAB II TEORI PENUNJANG

BAB II TEORI PENUNJANG BAB II TEORI PENUNJANG 2.1 Dasar-Dasar Jaringan GSM 2.1.1 Pengertian GSM Global System for Mobile Communication disingkat GSM adalah sebuah teknologi komunikasi selular yang bersifat digital. Teknologi

Lebih terperinci

KOMUNIKASI DATA. Oleh : 1. M. Faisal Risqiansyah Muhammad Ismail Nida Nurvira

KOMUNIKASI DATA. Oleh : 1. M. Faisal Risqiansyah Muhammad Ismail Nida Nurvira KOMUNIKASI DATA Oleh : 1. M. Faisal Risqiansyah 15101022 2. Muhammad Ismail 15101023 3. Nida Nurvira 15101024 HOME Sub Bahasan Komunikasi Data OSI Layer Circuit Switching Packet Switching KOMUNIKASI DATA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Analisis daya saing..., 1 Rani Nur'aini, FT UI, 2009 Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Analisis daya saing..., 1 Rani Nur'aini, FT UI, 2009 Universitas Indonesia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manfaat kompetisi yang semakin ketat di sektor telekomunikasi kini mulai dirasakan oleh masyarakat luas. Persaingan teknologi dan persaingan bisnis antar-operator telah

Lebih terperinci

VoIP. Merupakan singkatan dari Voice over Internet Protocol.

VoIP. Merupakan singkatan dari Voice over Internet Protocol. VoIP Apa itu VoIP???? Merupakan singkatan dari Voice over Internet Protocol. Merupakan suatu cara berkomunikasi dengan mengirimkan paket-paket suara melalui jaringan internet dengan memanfaatkan protokol

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi komunikasi berkembang sangat pesat seiring dengan semakin banyaknya kebutuhan manusia yang bergantung dengan teknologi. Salah satu teknologi yang paling dibutuhkan

Lebih terperinci

KOMUNIKASI & JARINGAN Modul X

KOMUNIKASI & JARINGAN Modul X KOMUNIKASI & JARINGAN Modul X Pembahasan Membahas komponen-komponen yang dibutuhkan untuk berkomunikasi dan mengenal berberapa perangkat pengirim dan penerima. Menjelaskan kegunaan-kegunaan dari komunikasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Salah satu perkembangan teknologi yang demikian pesat adalah teknologi komunikasi data, baik melalui perangkat-perangkat mobile seperti handphone, PDA dan sebagainya,

Lebih terperinci

BAB 2 DASAR TEORI. Iklan berasal dari sebuah kata dalam bahasa melayu, yaitu i lan atau i lanun

BAB 2 DASAR TEORI. Iklan berasal dari sebuah kata dalam bahasa melayu, yaitu i lan atau i lanun BAB 2 DASAR TEORI 2.1 Mekanisme Penayangan Iklan Digital Iklan berasal dari sebuah kata dalam bahasa melayu, yaitu i lan atau i lanun yang memiliki arti informasi. Iklan adalah suatu cara untuk memperkenalkan,

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. tidak pasti dan turbulen baik dari sisi teknologi, regulasi, pasar maupun

I. PENDAHULUAN. tidak pasti dan turbulen baik dari sisi teknologi, regulasi, pasar maupun I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Lanskap bisnis telekomunikasi mengalami perubahan yang sangat cepat, tidak pasti dan turbulen baik dari sisi teknologi, regulasi, pasar maupun persaingan. Dari sisi teknologi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sekarang ini teknologi komunikasi data yang lebih dikenal sebagai packet switching semakin berkembang dari tahun ke tahun. Voice over Internet Protokol (VoIP)

Lebih terperinci

Internet kabel menggunakan media kabel koaksial sebagai media aksesnya. Asalnya kabel koaksial ini hanya digunakan untuk

Internet kabel menggunakan media kabel koaksial sebagai media aksesnya. Asalnya kabel koaksial ini hanya digunakan untuk CARA KERJA INTERNET TV KABEL Internet kabel menggunakan media kabel koaksial sebagai media aksesnya. Asalnya kabel koaksial ini hanya digunakan untuk menyalurkan signal TV saja. Dalam beberapa sistem,

Lebih terperinci

SMP MUHAMMADIYAH 5 LEKOK

SMP MUHAMMADIYAH 5 LEKOK SMP MUHAMMADIYAH 5 LEKOK B A B III K L S IX TEKNOLOGI INFORMASI & KOMUNIKASI PERANGKAT UNTUK MENGAKSES INTERNET 1. Internet Service Provider ~ Adalah Perusahaan yg menyediakan JASA Layanan Koneksi ke Internet

Lebih terperinci

Teknologi Komunikasi Data Seluler. Adri Priadana ilkomadri.com

Teknologi Komunikasi Data Seluler. Adri Priadana ilkomadri.com Teknologi Komunikasi Data Seluler Adri Priadana ilkomadri.com Telepon Seluler Telepon seluler adalah perangkat telekomunikasi elektronik yang mempunyai kemampuan dasar yang sama dengan telepon konvensional

Lebih terperinci

William Stallings Data and Computer Communications. BAB 2 Protokol dan Arsitektur

William Stallings Data and Computer Communications. BAB 2 Protokol dan Arsitektur William Stallings Data and Computer Communications BAB 2 Protokol dan Arsitektur 1 Langsung atau tidak langsung Monolitik atau terstruktur Simetris atau asimetris Standar atau tidak standar Karakteristik

Lebih terperinci

Kondisi ICT di Indonesia saat ini Indonesia ICT Whitepaper

Kondisi ICT di Indonesia saat ini Indonesia ICT Whitepaper Kondisi ICT di Indonesia saat ini 2010 Indonesia ICT Whitepaper Kapasitas Jaringan Terpasang Telekomunikasi Jumlah Pelanggan Telekomunikasi Jumlah Desa yang Memiliki Fasilitas Telepon Tetap Jumlah Desa

Lebih terperinci