BAB I PENDAHULUAN. perekonomian nasional untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat. Pemerintah Indonesia
|
|
- Liani Gunawan
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pemanfaatan teknologi informasi berperan penting dalam perdagangan dan pertumbuhan perekonomian nasional untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat. Pemerintah Indonesia menyadari pentingnya kebutuhan modal dan teknologi yang lebih canggih seperti negara-negara maju, namun Indonesia belum mampu mendayagunakan potensi teknologi telematika (telekomunikasi, media dan informatika) secara baik (PT Telkom, 2013). Padahal untuk menjangkau seluruh wilayah Indonesia yang terdiri atas kepulauan, negara ini membutuhkan jaringan telekomunikasi yang memadai agar dapat meningkatkan kesejahteraan rakyat dan mempererat persatuan bangsa untuk memperkokoh pembangunan yang berkelanjutan. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan potensi telematika adalah meningkatkan pemerataan teledensitas 1 di sektor telekomunikasi, baik telepon tetap maupun telepon seluler. Dengan meningkatnya teledensitas, maka akan ada efek pengganda, yaitu semakin banyak interaksi komunikasi yang efisien dan efektif. Interaksi komunikasi selanjutnya dapat meningkatkan laju perkembangan pertumbuhan bisnis maupun pertumbuhan ekonomi suatu negara. Tabel 1.1 menunjukkan teledensitas telepon seluler di negara-negara ASEAN, selama kurun waktu Rata-rata teledensitas telepon seluler di ASEAN adalah 91,27 persen. Walaupun ada kecenderungan meningkat, teledensitas telepon seluler Indonesia masih di 1 Teledensitas adalah tingkat kepadatan pemakaian telepon dibandingkan dengan 100 penduduk (Grigorova, Muller, dan Huschelrath 2008) 1
2 bawah rata-rata negara ASEAN. Pada tahun 2012, negara-negara seperti Vietnam, Singapura, dan Malaysia menduduki posisi tiga teratas dibandingkan negara ASEAN lainnya. Tingkat teledensitas Indonesia pada tahun 2012 berada di angka 114,22 persen, jauh dibawah Singapura yang memimpin tingkat teledensitas di ASEAN dengan angka sebesar 152,13 persen ataupun negara Malaysia yang memiliki tingkat teledensitas sebesar 141,33 persen, Konektivitas menjadi hal penting bukan saja bagi Indonesia untuk menghubungkan 240 juta penduduknya namun juga bagi seluruh populasi di 20 negara APEC lainnya. Di sinilah teknologi informasi dan komunikasi memainkan peran paling krusial, disamping sebagai enabler connectivity maupun pemicu pertumbuhan ekonomi yang merata (Ferariani, 2007). Tabel 1.1 Teledensitas Telepon Seluler Negara ASEAN, Tahun (dalam persen) Sumber : International Telecommunication Union, 2012 (diolah) Industri telekomunikasi merupakan industri yang kontribusinya sangat strategis terhadap perekonomian nasional. Hal tersebut disebabkan potensi pasar telekomunikasi Indonesia tergolong cukup besar. Industri telekomunikasi memiliki kontribusi cukup besar terhadap pembentukan Gross Domestic Product (GDP). Selain itu, itu dilihat dari sisi pengeluaran, GDP yang ditopang oleh pola konsumsi juga memiliki hubungan erat dengan pelanggan telepon seluler di Indonesia yang begitu mudah untuk berganti nomor telepon ke operator lain. Bahkan 2
3 perangkat kerasnya juga memanjakan konsumen dengan diproduksinya telepon yang dapat digunakan sekaligus untuk GSM dan CDMA dalam satu handset (Adiningsih, 2007). Jelas bahwa masyarakat secara umum diuntungkan dengan perkembangan tersebut sehingga pemakaian jasa pelayanan dari percakapan, sms, internet, bahkan 3G juga semakin meningkat, karena dapat memenuhi kebutuhan layanan komunikasi masyarakat yang semakin berkembang. Oleh karena itu tidak mengherankan jika kontribusi GDP dari sub-sektor komunikasi selalu meningkat setiap tahunnya (Adiningsih, 2007). Pertumbuhan sektor jasa telekomunikasi merupakan yang tertinggi dalam perekonomian nasional dibandingkan sektor-sektor lainnya, seperti yang ditunjukkan pada Tabel 1.2 dan Tabel 1.3. Kelompok transportasi dan komunikasi juga kini menjadi salah satu kelompok kebutuhan pokok yang digunakan dalam penghitungan inflasi. Perkembangan teknologi telekomunikasi yang sangat pesat tidak dapat dipungkiri telah memberikan perubahan yang sangat mendasar dalam pengelolaan aktifitas bisnis. Jarak dan batas teritorial suatu negara tidak menjadi hambatan lagi dengan adanya teknologi telekomunikasi. Tabel 1.2 Laju Pertumbuhan Tahun ke Tahun (dalam persen), Tahun Lapangan Usaha * 1. Pertanian, Peternakan, Kehutanan, dan Perikanan 3,47 4,83 3,96 3,01 3,37 4,20 2. Pertambangan dan Penggalian 1,93 0,71 4,47 3,86 1,60 1,56 3. Industri Pengolahan 4,67 3,66 2,21 4,74 6,14 5,74 4. Listrik, Gas dan Air Bersih 10,33 10,93 14,29 5,33 4,71 6,25 5. Konstruksi 8,53 7,55 7,07 6,95 6,07 7,39 6. Perdagangan, Hotel & Restoran 8,93 6,87 1,28 8,69 9,24 8,15 7. Pengangkutan dan Komunikasi 14,04 16,57 15,85 13,41 10,70 9,98 a. Pengangkutan 2,82 2,74 6,40 7,19 7,68 6,57 b. Komunikasi 28,74 31,04 23,61 17,81 12,64 12,08 8. Keuangan, Real Estat dan Jasa Perusahaan 7,99 8,24 5,21 5,67 6,84 7,15 9. Jasa jasa 6,44 6,24 6,42 6,04 6,80 5,25 Produk Domestik Bruto 6,35 6,01 4,63 6,22 6,49 6,26 Produk Domestik Bruto Tanpa Migas 6,95 6,47 5,00 6,60 6,98 6,85 Sumber: Badan Pusat Statistik, 2013 (diolah) *) Angka Sementara 3
4 Tabel 1.3 PDB Atas Dasar Harga Konstan 2000 Menurut Lapangan Usaha (dalam miliar rupiah), Tahun Lapangan Usaha * 2012** 1. Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan , , , , , ,70 2. Pertambangan dan Penggalian , , , , , ,40 3. Industri Pengolahan , , , , , ,00 4. Listrik, Gas & Air Bersih , , , , , ,40 5. Konstruksi , , , , , ,60 6. Perdagangan, Hotel & Restoran , , , , , ,20 7. Pengangkutan dan Komunikasi , , , , , ,40 a. Pengangkutan , , , , , ,50 b. Komunikasi , , , , , ,90 8. Keuangan, Real Estate & Jasa Perusahaan , , , , , ,70 9. Jasa jasa , , , , , ,80 PDB , , , , , ,20 PDB Tanpa Migas , , , , , ,80 Sumber: Badan Pusat Statistik, 2013 (diolah) *) Angka Sementara **) Angka Sangat Sementara Berbagai aktifitas masyarakat tidak terlepas dari komunikasi, mulai dari berbisnis sampai bersilaturahmi dengan sesama rekan. Akhir-akhir ini kita dapat melihat persaingan yang semakin ketat antar operator dalam memasarkan produknya, khususnya untuk operator telepon seluler. Bahkan kita dapat saksikan perang harga untuk menarik pelanggan dilakukan oleh berbagai operator, perang harga tersebut berbentuk persaingan penawaran termurah dalam penerapan tarif sms, tarif telepon maupun tarif internet. Masyarakat ataupun konsumen juga banyak memanfaatkan perang harga tersebut untuk mendapatkan harga termurah dengan sering berganti operator ataupun memiliki beberapa jasa pelayanan dari beberapa operator. Oleh karena itu pasar telepon seluler di Indonesia diperkirakan memiliki tingkat perputaran pelanggan bulanan tertinggi di dunia (Adiningsih, 2007). Menurut sejarahnya, industri telekomunikasi pada mulanya diawali oleh telepon tetap (fixed line) dimana sarana ini dioperasikan di Indonesia oleh PT Telkomunikasi Indonesia Tbk yang merupakan perusahaan BUMN. Perjalanan industri telekomunikasi seluler di Indonesia 4
5 diawali dengan hadirnya teknologi berbasis NMT (Nordic Mobile Phone) pada tahun 1984, teknologi inilah yang kelak akan menjadi cikal bakal hadirnya penggunaan telepon seluler pada tahun 1990-an di Indonesia. Industri telekomunikasi Indonesia mengalami perubahan mendasar dengan dikeluarkannya kebijakan baru yang tertuang dalam UU Telekomunikasi No.36 tahun Hak eksklusif yang dimiliki oleh PT. Telkom dihapuskan, sehingga investor diberi keleluasaan dalam melakukan investasi tanpa harus mengikutsertakan pihak PT. Telkom. Pada awalnya, pemerintah memberikan hak eksklusif untuk menyelenggarakan jasa telekomunikasi lokal dan sambungan langsung jarak jauh (SLJJ) hanya kepada PT. Telkom saja. Namun sejak 1 Agustus 2002 sejalan dengan UU baru tersebut, pemerintah mencabut hak eksklusif PT. Telkom dan sekaligus memberikan lisensi untuk menyelenggarakan jasa telekomunikasi lokal dan sambungan langsung jarak jauh (SLJJ) kepada PT. Indosat, dengan demikian PT. Telkom dan PT. Indosat harus bersaing tanpa hak eksklusif dari pemerintah. Kebijakan deregulasi pemerintah tersebut membuka kebebasan bersaing dalam menyediakan jasa layanan telekomunikasi. Oleh karena itu, pasar telekomunikasi di Indonesia menjadi terbuka bagi investor-investor, baik dari dalam maupun dari luar negeri untuk menjadi penyelenggara jasa dan jaringan telekomunikasi di Indonesia khususnya dalam penyediaan layanan seluler, karena jasa telepon tetap (fixed line) masih berbentuk monopoli. Oleh karena itu, tidak mengherankan terjadi peningkatan jumlah operator seluler dari 3 operator seluler pada tahun 1998 menjadi 11 operator seluler pada 2008 (Dirjen Postel, 2010). Sejumlah pemain baru seperti PT Hutchinson CP Telecommunications dan PT Natrindo Telepon Seluler meluncurkan jasa layanan telepon seluler di kuartal pertama tahun 2007 dan PT Smart Telecom meluncurkan jasa selulernya pada pertengahan Peningkatan jumlah operator seluler ini telah menyebabkan tingkat persaingan menjadi lebih ketat dalam industri telekomunikasi. 5
6 Perkembangan pasar seluler yang pesat juga diikuti dengan persaingan yang semakin ketat antar operator, sehingga pelayanan yang ada di pasar juga semakin beragam dengan berbagai fitur yang semakin menarik, jangkauan yang semakin luas, dan harga yang semakin murah. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa upaya deregulasi akan berpengaruh terhadap tingkat persaingan yang kemudian mengubah konfigurasi struktur pasar yang ada dan selanjutnya diterangai dapat mempengaruhi kinerja industri tersebut. Jika pada tahun 2008 jumlah operator seluler mencapai 11, pada tahun 2012 jumlah operator seluler berkurang menjadi 10 dan terus menurun hingga pada Oktober 2013, jumlah operator seluler menjadi 9 seperti tampak pada Tabel 1.4. Penurunan jumlah operator seluler disebabkan adanya proses akuisisi yang dilakukan oleh PT Smart Telecom terhadap PT Mobile-8 pada Desember tahun 2011 dan akuisisi yang dilakukan oleh PT XL Axiata terhadap Axis Telekom pada September Tabel 1.4 Perkembangan Jumlah Operator Seluler ( *) Jumlah * Operator Seluler Sumber : Laporan keuangan PT Telkom berbagai tahun (diolah) *per oktober 2013 Jumlah penjual (perusahaan) dalam suatu industri akan menentukan tingkat konsentrasi dalam pasar. Pengukuran konsentrasi digunakan untuk mengukur tingkat intensitas dari persaingan dalam sebuah industri. Semakin banyak perusahaan akan meningkatkan persaingan di dalam suatu industri (Bain, 1956: 7-8), maka persaingan di dalam industri seluler pun demikian. Semakin banyak operator seluler baru maka semakin kompetitif persaingan dalam industri ini. Hal ini dapat terlihat dari strategi yang dijalankan oleh para perusahaan operator seluler, terlebih pemain baru yang sangat bersaing dalam hal pentarifan. Tarif yang ditawarkan oleh pemain baru 6
7 ini kepada masyarakat jauh lebih rendah, dibanding tarif yang diberlakukan oleh perusahaan pemain lama. Tetapi hal ini tidak serta merta menurunkan jumlah pelanggan operator seluler lama. Secara logika dalam industri seluler jika tarif rendah maka perusahaan akan mampu meraih pelanggan lebih banyak, karena pelanggan cenderung lebih memilih tarif rendah untuk berkomunikasi. Terkait dengan hal tersebut, perusahaan pemain lama dan dominan khususnya Telkomsel Indosat, dan XL Axiata masih mendominasi pangsa pasar operator seluler di Indonesia. Berdasarkan Tabel 1.5 terlihat bahwa konsentrasi pasar pada industri telekomunikasi masih tinggi. Bahkan, PT Telkomsel menguasai 45,3 persen pasar, yang berarti merupakan pemain dominan di pasar. Rasio konsentrasi tiga perusahaan besar tersebut (CR3) adalah 0,83 persen pada tahun 2012, yang mengindikasikan struktur pasar oligopoli yang sangat ketat. Tabel 1.5 Pelaku Pasar Telepon Seluler Indonesia Terbesar Tahun 2012 Jumlah Pangsa Operator Produk Teknologi Pelanggan Pasar (%) PT. Telkomsel PT. Indosat Tbk Kartu Halo, Simpati, Kartu AS IM3, Matrix, Mentari XL-ku, Xplor,Bebas GSM 900/1800 GSM 900/1800 GSM 900/ ,1 Juta 45,3 58,5 Juta 21,2 PT. XL Axiata Tbk 45,75 Juta 16,6 PT. Hutchinson 3 GSM Juta 10 PT AXIS Telekom* AXIS GSM Juta 2,7 Sumber : Laporan keuangan dan website masing-masing operator, 2012 (diolah) Keterangan : *per oktober 2013 Axis merger dengan XL Axiata Meningkatnya jumlah pemain dalam industri operator seluler, seharusnya semakin meningkatkan persaingan pada industri ini. Tetapi mengapa industri seluler di Indonesia masih dikuasai oleh tiga operator seluler yaitu Telkomsel, Indosat dan XL Axiata? Data jumlah 7
8 pelanggan yang terdapat pada Tabel 1.5 memperlihatkan bahwa banyaknya jumlah pelanggan yang dimiliki oleh ketiga operator seluler ini jauh di atas operator lain. Pada tahun 2012 jumlah pelanggan Telkomsel mencapai 125,1 juta pelanggan, Indosat sebanyak 58,5 juta pelanggan, XL Axiata 45,75 juta pelanggan sedangkan jumlah pelanggan Hutchinson yang menempati urutan empat besar tidak mencapai setengah dari jumlah pelanggan XL. Strategi para pemain baru yang memberlakukan tarif rendah, ternyata tidak serta merta mengurangi jumlah pelanggan pemain lama. Adanya tingkat dominasi yang tinggi pada pemain lama dapat menimbulkan polemik dengan kebijakan dan hukum persaingan usaha (UU No. 5 Tahun 1999) yang sangat mewaspadai pemusatan konsentrasi tersebut, karena berpotensi menimbulkan berbagai pelanggaran seperti diantaranya penyalahgunaan posisi dominan. Sebagai suatu industri, analisis perilaku individual operator seluler tidak terlepas dari struktur pasar di mana operator seluler beroperasi. Analisis kompetisi dan efisiensi operator seluler biasanya merujuk pada analisis mikroekonomi. Analisis ini bisa mencakup perilaku operator seluler dalam kompetisi harga, seperti perilaku penetapan harga, jumlah produk yang dijual, investasi, iklan, reaksi terhadap inisiatif pesaing, penerapan teknologi baru dan inovasi (Adiningsih, 2007). Untuk menganalisis hubungan antara struktur pasar dengan kinerja, penelitian ini menggunakan pendekatan SCP (Structure-Conduct-Performance). Penilaian struktur (Structure) dilakukan melalui jumlah dan ukuran distribusi penjual dan pembeli, diferensiasi produk, integrasi vertikal, diversifikasi, serta kondisi untuk masuk dan keluar dalam pasar. Unsur perilaku (Conduct) terdiri dari kolusi, merjer, kebijakan harga, iklan dan pemasaran, serta penelitian dan pengembangan dan kinerja (Performance) diukur melalui tingkat laba, pertumbuhan, kualitas produk dan jasa, serta kemajuan teknologi. Landasan dasar pada 8
9 pendekatan SCP tidak hanya menerangkan hubungan antara struktur pasar dengan perilaku di pasar, kemudian perilaku akan mempengaruhi kinerja pasar, tetapi juga terdapat hubungan timbal balik, yaitu: kinerja dapat mempengaruhi perilaku, perilaku dapat mempengaruhi struktur, dan kinerja dapat mempengaruhi struktur (Lipczynski dan Wilson, 2001: 7). Hubungan struktur, perilaku, dan kinerja berbeda-beda pada setiap industri, hal ini dikarenakan karakteristik dasar yang dimiliki berbeda. Karakteristik dasar yang dimaksud diartikan sebagai sistem yang mempengaruhi sebuah industri. Penelitian Dasril dan Kusumastuti (2010) yang meneliti hubungan SCP pada industri pengolahan makanan di Indonesia menunjukkan bahwa, tingkat konsentrasi yang tinggi pada industri tersebut, menciptakan iklim persaingan yang tidak sehat antar perusahaan di dalamnya. Hal ini tentu saja sesuai dengan hasil analisis SCP pada suatu industri pada umumnya dimana peningkatan konsentrasi akan meningkatkan profitabilitas perusahaan. Peningkatan konsentrasi mempengaruhi keuntungan tidak hanya secara langsung melalui kolusi, tetapi juga secara tidak langsung melalui kompetisi bukan harga (Hasibuan, 1993). Penelitian Smirlock (1985) yang meneliti hubungan tingkat konsentrasi dengan tingkat keuntungan industri perbankan menunjukkan hasil penelitian yang berbeda pada umumnya. Berdasarkan penelitian tersebut ternyata tingkat konsentrasi tidak mempengaruhi profitabilitas dalam industri perbankan. Perbedaan pandangan mengenai hasil interpretasi hubungan SCP pada setiap industri, membuat penulis tertarik untuk menganalisis industri telekomunikasi seluler di Indonesia dengan pendekatan SCP. Analisis industri telekomunikasi seluler di Indonesia dengan pendekatan SCP sebelumnya telah dilakukan oleh Adiningsih (2007) yang menyatakan bahwa struktur pasar pada industri telekomunikasi seluler di Indonesia berbentuk oligopoli ketat. Penelitian tersebut menggunakan variabel Average Revenue Per User (ARPU), Return on Asset (ROA), dan Return 9
10 on Equity (ROE) untuk mengukur kinerja perusahaan. Penggunaan variabel ARPU juga digunakan oleh Grigorova, Muller, dan Huschelrath (2008) dalam meneliti industri telekomunikasi seluler di Bulgaria dengan pendekatan SCP. Perbedaan penelitian yang dilakukan penulis dengan kedua penelitian tersebut adalah dalam penelitian ini digunakan pula model ekonometrika untuk mengukur kinerja perusahaan dalam industri telekomunikasi seluler di Indonesia. Ferariani (2007) dalam penelitiannya yang berjudul Analisis Kinerja PT Telekomunikasi Indonesia Tbk dibandingkan dengan PT Indosat Tbk menggunakan Analisis Laporan Keuangan dan Penelitian Harga Wajar Saham, menggunakan variabel Net Income Margin (NIM) sebagai variabel dependen dalam meneliti tingkat profitabilitas perusahaan yang dipengaruhi oleh struktur pasar dan kinerja perusahaan. Oleh karena itu, penelitian ini menggunakan tingkat NIM sebagai variabel dependen yang dipengaruhi oleh nilai ARPU, tingkat konsentrasi, hambatan masuk, dan jumlah aset sebagai variabel independennya Batasan Masalah Dalam penelitian ini terdapat beberapa batasan untuk dibahas, antara lain: 1. Penelitian ini memfokuskan pada lima operator seluler di Indonesia yaitu; PT Telkomsel, PT Indosat Tbk, PT XL Axiata Tbk, PT Bakrie Telecom Tbk, dan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk dengan materi penelitian hanya berdasarkan pada periode Penelitian ini menggunakan hipotesis struktur-perilaku-kinerja (structure-conductperformance atau SCP), paradigma SCP termasuk dalam teori mikroekonomi dimana penelitian awal tentang SCP untuk menganalisis industri sudah dilakukan dibeberapa negara dunia. SCP mencerminkan antara struktur pasar dan perilaku terhadap kinerja. 10
11 1.3. Pertanyaan Penelitian Berdasarkan latar belakang yang telah disampaikan di atas, maka secara spesifik pertanyaan penelitiannya yaitu: 1. Bagaimana struktur industri operator seluler di Indonesia? 2. Bagaimana perilaku industri ini, yang dicerminkan oleh perilaku para operator seluler di Indonesia? 3. Bagaimana kinerja dari industri operator seluler di Indonesia? 4. Faktor-faktor apa sajakah yang mempengaruhi kinerja industri operator seluler di Indonesia? 1.4. Tujuan Penelitian Berdasarkan permasalahan di atas, tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Menganalisis struktur, perilaku, dan kinerja industri operator seluler di Indonesia. 2. Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja industri operator seluler di Indonesia Manfaat Penelitian Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut: 1. Penelitian ini diharapkan dapat memberi gambaran mengenai kinerja dan stuktur pasar industri operator seluler di Indonesia. 11
12 2. Penelitian ini diharapkan mampu menjadi salah satu bahan pertimbangan dalam menjamin pemerataan akses telekomunikasi di seluruh Indonesia sekaligus mengoptimalkan pertumbuhan industri jaringan telekomunikasi di Indonesia guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia di bidang tersebut Hipotesis Penelitian Hipotesis Penelitian ini adalah: 1. Tingkat konsentrasi tiga perusahaan terbesar dalam industri telekomunikasi seluler (Telkomsel, Indosat, dan XL) atau CR3 memiliki pengaruh positif terhadap NIM. Semakin tinggi konsentrasi suatu perusahaan maka semakin besar pula tingkat keuntungan yang diperoleh perusahaan. 2. Minimum Efficiency Scale (MES) memiliki pengaruh positif terhadap NIM. Semakin tinggi hambatan masuk suatu perusahaan maka semakin besar pula tingkat keuntungan yang diperoleh perusahaan. 3. Aset memiliki pengaruh positif terhadap NIM. Semakin banyak aset yang dimiliki oleh perusahaan operator seluler, maka keuntungan yang didapat perusahaan akan meningkat. 4. Average Revenue Per User (ARPU) memiliki pengaruh positif terhadap NIM. ARPU juga merupakan variabel kinerja, namun tingkatan kinerja NIM lebih tinggi dari ARPU. ARPU merupakan indikator perusahaan untuk memaksimalkan keuntungan. Semakin tinggi ARPU maka NIM pun meningkat. 12
13 1.7. Sistematika Penelitian Penelitian ini terdiri dari lima bab, yaitu: 1. BAB I: Pendahuluan Dalam pendahuluan dijelaskan mengenai latar belakang, batasan masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, hipotesis penelitian, dan sistematika penelitian. 2. BAB II : Tinjauan Pustaka Dalam bab ini berisikan landasan teori yang mendasari penelitian ini. Selain itu juga, memuat studi empiris yang pernah dilakukan sebelumnya yang mendukung penelitian ini. 3. BAB III: Metodologi Penelitian Bab ini merupakan metodologi penelitian yang terdiri dari penjelasan data, variabel yang dipakai dalam penelitian dan teknik analisis. 4. BAB IV: Hasil dan Pembahasan Isi dari bab ini terdiri dari analisis kuantitatif dalam menganalisis struktur industri dan kinerja industri, serta analisis deskriptif statistik pada analisis perilaku perusahaan. Kemudian akan diinterpretasikan hubungan struktur terhadap kinerja industri. 5. BAB V: Kesimpulan dan Saran 13
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada industri telekomunikasi seluler di Indonesia dari tahun 2003 sampai dengan 2012 maka dapat diperoleh kesimpulan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Studi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Studi Pesatnya perkembangan teknologi informasi dan komunikasi dalam beberapa tahun terakhir telah mendukung perkembangan kegiatan pemasaran dan mendorong percepatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan industri telekomunikasi seluler membuat persaingan dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan industri telekomunikasi seluler membuat persaingan dalam industri tersebut semakin meningkat. Persaingan yang terjadi tidak terlepas dari ditetapkannya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Analisis daya saing..., 1 Rani Nur'aini, FT UI, 2009 Universitas Indonesia
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manfaat kompetisi yang semakin ketat di sektor telekomunikasi kini mulai dirasakan oleh masyarakat luas. Persaingan teknologi dan persaingan bisnis antar-operator telah
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Semakin rendahnya pertumbuhan pasar serta tingginya persaingan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semakin rendahnya pertumbuhan pasar serta tingginya persaingan khususnya di sektor telekomunikasi, membuat perusahaan lebih cenderung untuk berusaha mempertahankan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. tentang struktur dan kinerja industri telekomunikasi seluler. Bab ini juga akan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA Bab ini akan menjelaskan teori-teori yang digunakan untuk melakukan studi tentang struktur dan kinerja industri telekomunikasi seluler. Bab ini juga akan menjadi panduan untuk memahami
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang merupakan pemilik korporasi, maka secara alami tujuan keuangan suatu
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sebagai suatu organisasi bisnis, tujuan utama dari korporasi adalah profit atau keuntungan. Mengingat banyak pemangku kepentingan terutama pemegang saham yang merupakan
Lebih terperinciANALISIS STRUKTUR, PERILAKU DAN KINERJA INDUSTRI TELEKOMUNIKASI SELULER INDONESIA OLEH FITRIYANI SOLEHAH H
ANALISIS STRUKTUR, PERILAKU DAN KINERJA INDUSTRI TELEKOMUNIKASI SELULER INDONESIA OLEH FITRIYANI SOLEHAH H14104080 DEPARTEMEN ILMU EKONOMI FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008 RINGKASAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Manusia mempunyai banyak kebutuhan yang harus dipenuhi, baik
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Manusia mempunyai banyak kebutuhan yang harus dipenuhi, baik kebutuhan yang bersifat biogenetik seperti rasa lapar dan haus maupun kebutuhan yang bersifat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perekonomian Indonesia pada tahun 2013 tumbuh sebesar 5,78 persen
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perekonomian Indonesia pada tahun 2013 tumbuh sebesar 5,78 persen dibanding tahun 2012, dimana semua sektor ekonomi mengalami pertumbuhan. Pertumbuhan tertinggi terjadi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Objek penelitian yang akan dikaji di dalam penelitian ini adalah perusahaan sektor telekomunikasi, karena derasnya arus globalisasi sangat berdampak
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia bahkan di dunia ini dapat diakui banyak menarik minat para pelaku
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Saat ini, salah satu industri yang menarik untuk digali mengenai loyalitas pelanggannya adalah industri telekomunikasi seluler. Industri yang mengalami perkembangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. telekomunikasi di Indonesia. Perkembangan itu dapat terlihat dari satu dekade ini.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan yang sangat signifikan telah terjadi dalam perjalanan industri telekomunikasi di Indonesia. Perkembangan itu dapat terlihat dari satu dekade ini. Banyaknya
Lebih terperinci1 PENDAHULUAN. Latar Belakang
1 PENDAHULUAN Latar Belakang Dunia usaha telekomunikasi makin berkembang pesat seiring dengan perkembangan teknologi yang digunakannya. Telekomunikasi Indonesia yang pada awalnya berupa komunikasi menggunakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. saling berkomunikasi. Dewasa ini kebutuhan akan komunikasi menjadi sesuatu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan yang pesat dalam dunia teknologi dan telekomunikasi menempatkan industri telekomunikasi seluler menjadi peluang bisnis yang sangat menjanjikan di Indonesia,
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Perkembangan telekomunikasi di Indonesia pada era globalisasi sekarang ini
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan telekomunikasi di Indonesia pada era globalisasi sekarang ini sangat pesat. Salah satunya pada perkembangan telekomunikasi seluler. Mobilitas serta meningkatnya
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia. Pengaruh switching..., Adhitya Buwono, FE UI, 2010.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Telekomunikasi seluler saat ini sudah menjadi suatu kebutuhan yang utama bagi masyarakat Indonesia, khususnya telekomunikasi seluler berbasis Global System for Mobile
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kehidupan. Perkembangan bisnis kartu perdana seluler GSM akhir-akhir ini telah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Telekomunikasi saat ini memegang peranan penting pada setiap lini kehidupan. Perkembangan bisnis kartu perdana seluler GSM akhir-akhir ini telah menunjukkan
Lebih terperinciPENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sektor industri mempunyai peranan penting dalam perekonomian Indonesia. Secara umum sektor ini memberikan kontribusi yang besar dalam pembentukan Produk Domestik Bruto
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perusahaan-perusahaan yang sebelumnya menguasai pasar. Bermacam-macam
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dunia persaingan bisnis yang global memaksa para pelaku bisnis berpikir untuk memilih dan menerapkan strategi, agar produk mereka diterima di pasar. Dunia industri yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. banyak menghadapi masalah masalah dalam menjual produk khususnya. masa depan cerah dimasa mendatang sebagai zamannya komunikasi.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Semakin kompetitifnya persaingan dunia usaha dewasa ini, perusahaan banyak menghadapi masalah masalah dalam menjual produk khususnya dibidang telekomunikasi,
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. yang semakin kecil. Demikian pula para vendor pembuat telepon selular bersaing
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penggunaan telepon selular di Indonesia diprediksikan mengalami peningkatan dengan jumlah yang cukup tajam. Hal ini merupakan dampak dari semakin ketatnya persaingan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menghadapi era globalisasi menuntut semua sektor bisnis harus memiliki strategi agar dapat bersaing dengan para pesaing lainnya. Salah satunya dengan memperkenalkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. membawa dampak pada dunia usaha. Dengan adanya perkembangan dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dan kemajuan teknologi yang semakin mengglobal membawa dampak pada dunia usaha. Dengan adanya perkembangan dan kemajuan teknologi, dunia usaha dituntut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. stabil di pasar negara berkembang, mendorong IMF (International Monetary
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kondisi krisis ekonomi Eropa yang semakin memburuk, pertumbuhan ekonomi Amerika yang melemah, serta permintaan domestik yang mulai tidak stabil di pasar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian a. Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Industri telekomunikasi Indonesia sudah berkembang sejak tahun 1970-an meskipun saat itu memang masih tergolong sangat sederhana, yaitu hanya terbatas
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Perkembangan telekomunikasi di Indonesia pada era globalisasi sekarang
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan telekomunikasi di Indonesia pada era globalisasi sekarang ini sangatlah pesat. Seiring dengan kemajuan dan kecanggihan teknologi telekomunikasi membuat individu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Arsitektur Perbankan Indonesia (API) sebagai suatu kerangka menyeluruh arah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Berpijak dari adanya kebutuhan blue print perbankan nasional dan sebagai kelanjutan dari program restrukturisasi perbankan yang sudah berjalan sejak tahun 1998, maka
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. industri telekomunikasi yang menjadi cermin dari ketat dan tingginya
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Beberapa tahun terakhir ini dunia dipenuhi dengan tumbuh pesatnya industri telekomunikasi yang menjadi cermin dari ketat dan tingginya kebutuhan akan informasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. telekomunikasi di Indonesia memiliki perkembangan yang sangat cepat seiring
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan telekomunikasi merupakan salah satu perusahaan yang paling dinamis. Seiring dengan perkembangan perubahan teknologi, berbagai macam produk jasa telekomunikasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi yang semakin pesat pada berbagai aspek
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi yang semakin pesat pada berbagai aspek kehidupan, salah satunya adalah perkembangan teknologi yang berbasis telekomunikasi. Ini menyebabkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. telekomunikasi seluler. Mobilitas serta meningkatnya kebutuhan masyarakat dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi komunikasi yang pesat memberikan pengaruh yang besar terhadap perusahaan jasa telekomunikasi di Indonesia, yaitu melalui perkembangan teknologi
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. memberikan peluang-peluang baru bagi pemain industri telekomunikasi baik
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Telekomunikasi merupakan salah satu industri yang paling kompetitif di Indonesia. Industri telekomunikasi nasional mengalami pertumbuhan pesat seiring dengan pertumbuhan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Selama jangka waktu empat tahun terhitung sejak tahun 2006 hingga tahun
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Selama jangka waktu empat tahun terhitung sejak tahun 2006 hingga tahun 2010, pendapatan XL meningkat tiga kali lipat dari Rp 6,4 triliun menjadi Rp 17,6 triliun.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Keberadaan suatu perusahaan memberikan konstribusi yang besar bagi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Keberadaan suatu perusahaan memberikan konstribusi yang besar bagi masyarakat dan perekonomian negara dalam bentuk membuka lapangan kerja, menghasilkan pendapatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masyarakat hanya menggunakan surat, yang berkembang dengan telepon rumah,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kebutuhan masyarakat akan sarana komunikasi mengalami perubahan seiring dengan meningkatnya taraf hidup masyarakat. Semula komunikasi masyarakat hanya menggunakan
Lebih terperinciAnalisis Industri Telekomunikasi di Indonesia
Volume 9 Number 1 2010 1. Pendahuluan Abstrak Analisis Industri Telekomunikasi di Indonesia Erlinda Muslim Rahmat Nurcahyo Aziz Priyanto Nanda Prasetya Niftahuljanah Departemen Teknik Industri, Fakultas
Lebih terperinci1 PENDAHULUAN. Gambar 1 Pangsa pasar industri telekomunikasi seluler Indonesia 2011
1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara dengan jumlah penduduk terbesar keempat di dunia (Adam 2011). Jumlahnya menurut catatan World Bank (2010) mencapai 239 870 937 jiwa. Nielsen
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terlihat dari tingkat pertumbuhan negara tersebut. Namun beberapa tahun terakhir
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Berlakang Negara Indonesia saat ini sedang mengalami pembangunan ekonomi di berbagai bidang. Keberhasilan dalam bidang perekonomian disuatu negara akan terlihat dari tingkat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan perubahan, termasuk sektor ekonomi bisnis di dunia. Perubahan yang begitu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di era globalisasi dewasa ini berbagai aspek kehidupan mengalami perkembangan dan perubahan, termasuk sektor ekonomi bisnis di dunia. Perubahan yang begitu cepat
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan telekomunikasi seluler di Indonesia sekarang ini sangatlah pesat.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan telekomunikasi seluler di Indonesia sekarang ini sangatlah pesat. Mobilitas serta meningkatnya kebutuhan masyarakat dalam berkomunikasi di mana saja dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Hingga saat ini, tercatat 10 operator telepon di Indonesia. Telkom (PT
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Hingga saat ini, tercatat 10 operator telepon di Indonesia. Telkom (PT Telkom), Telkomsel (PT Telekomunikasi Selular), Satelindo (PT Indosat Tbk.) dan XL (PT
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil Kementerian Komunikasi dan Informatika (KEMKOMINFO)
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Profil Kementerian Komunikasi dan Informatika (KEMKOMINFO) Kementerian Komunikasi dan Informatika sebelumnya bernama Departemen Penerangan (1945-1999),
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam era globalisasi ini, persaingan bisnis yang tajam mulai bermunculan di segala sektor bisnis. Untuk memenangkan persaingan, perusahaan harus mampu memberikan kepuasan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perusahaan dan analisi eksternal yang dihadapi oleh perusahaan. yang baik, dapat membantu meningkatkan kegiatan ekonomi masyarakat
BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini akan diuraikan mengenai latar belakang penelitian dilakukan, kemudian dilanjutkan dengan beberapa bagian lainnya yang meliputi perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. di sektor telekomunikasi, membuat perusahaan lebih cenderung untuk berusaha
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Semakin rendahnya pertumbuhan pasar serta tingginya persaingan khususnya di sektor telekomunikasi, membuat perusahaan lebih cenderung untuk berusaha mempertahankan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, perekonomian tanah air sedang digerakkan oleh sektor industri
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dewasa ini, perekonomian tanah air sedang digerakkan oleh sektor industri dalam bidang teknologi. Industri telekomunikasi seluler merupakan salah satu industri
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. tidak pasti dan turbulen baik dari sisi teknologi, regulasi, pasar maupun
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Lanskap bisnis telekomunikasi mengalami perubahan yang sangat cepat, tidak pasti dan turbulen baik dari sisi teknologi, regulasi, pasar maupun persaingan. Dari sisi teknologi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Era globalisasi telah menuntut adanya perubahan paradigma lama dalam segala bidang, salah satunya adalah bidang pemasaran. Dengan tingginya persaingan dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. telepon selular, para operator kartu GSMyang memfasilitasi telekomunikasi antar. telepon selular pun tumbuh pesat di Indonesia.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi menggunakan telepon selular sekarang sudah merupakan kebutuhan yang tak tergantikan. Karena siapapun dan apapun pekerjaan atau kegiatanya pasti menggunakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bergantung pada penggunaan teknologi dan informasi. Saat ini, semua lapisan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pertumbuhan dan perkembangan perekonomian yang terjadi saat ini sangat bergantung pada penggunaan teknologi dan informasi. Saat ini, semua lapisan masyarakat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. adanya berbagai macam alat komunikasi yang semakin memudahkan penggunanya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini, telekomunikasi telah menjadi hal yang sangat penting bagi masyarakat. Perkembangan teknologi telekomunikasi yang semakin pesat memunculkan adanya
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan zaman, keberadaan telekomunikasi sebagai
1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Seiring dengan perkembangan zaman, keberadaan telekomunikasi sebagai media penghubung menjadi semakin penting bagi masyarakat. Hal ini dikarenakan telekomunikasi dapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam era globalisasi ini dunia usaha semakin berkembang pesat, dengan banyaknya perusahaan - perusahaan baru yang bermunculan, hal ini mendorong perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kemajuan teknologi komunikasi dalam era globalisasi yang sangat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kemajuan teknologi komunikasi dalam era globalisasi yang sangat dirasakan pengaruhnya adalah semakin mudahnya pemenuhan kebutuhan manusia dalam hal berkomunikasi.
Lebih terperinciPerkembangan Indikator Makro Usaha Kecil Menengah di Indonesia
Perkembangan Indikator Makro Usaha Kecil Menengah di Indonesia Perekonomian Indonesia tahun 2004 yang diciptakan UKM berdasarkan besaran Produk Domestik Bruto (PDB) atas dasar harga berlaku mencapai Rp
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN PELANGGAN LAYANAN. 50,000 34,900 24,270 PT Telkom, Tbk data 25,000 16,700 14,500 15,000 9,528 6,978
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam satu dekade terakhir ini, pertumbuhan bisnis telekomunikasi kian subur. Sampai akhir tahun 2008 saja sudah tercatat 10 operator telekomunikasi yang beroperasi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. muncul industri-industri serta perusahaan-perusahaan baru, salah satunya bidang
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan pesatnya perkembangan ekonomi di negara ini, banyak muncul industri-industri serta perusahaan-perusahaan baru, salah satunya bidang teknologi komunikasi.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam perkembangan lingkungan bisnis akhir-akhir ini muncul suatu gejala dimana
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam perkembangan lingkungan bisnis akhir-akhir ini muncul suatu gejala dimana semakin banyak dan beragamnya produk - produk yang ditawarkan oleh perusahaan pada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perekonomian Indonesia. Tidak hanya berpengaruh terhadap perindustrian di
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Krisis keuangan global yang terjadi di tahun 2008 harus diakui telah memberikan dampak negatif ke seluruh dunia dan juga berimbas buruk kepada perekonomian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. informasi-informasi mengenai konsumen secara keseluruhan agar perusahaan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perusahaan di katakan berhasil dalam pencapaian tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan apabila perusahaan tersebut mampu memahami kebutuhan dan keinginan konsumen,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. peranan penting dalam perekonomian nasional dan kesejahteraan masyarakat. Pada
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri makanan dan minuman merupakan salah satu sektor yang memegang peranan penting dalam perekonomian nasional dan kesejahteraan masyarakat. Pada periode 2011-2013,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. seluler besar yang menggunakan teknologi berbasis GSM yaitu PT.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Industri telekomunikasi adalah salah satu industri bisnis yang paling kompetitif dan berkembang pesat saat ini. Komunikasi tidak hanya dijadikan sebagai sarana
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Persaingan terjadi bila terdapat produk yang sama dari beberapa produsen berbeda memperebutkan pasar sama. Persaingan dapat ditemukan di berbagai bentuk bisnis, termasuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini industri telekomunikasi telah menjadi salah satu kontributor
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dewasa ini industri telekomunikasi telah menjadi salah satu kontributor pendapatan ekonomi di suatu negara. Bahkan menjadi tolak ukur maju tidaknya ekonomi suatu wilayah.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. (sumber: 2012) (sumber: 2013)
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tinjauan Objek Studi 1.1.1 PT. Indosat, Tbk PT. Indosat, Tbk didirikan pada tahun 1967 sebagai Perusahaan Modal Asing, dan memulai operasinya pada tahun 1969. Pada tahun 1994, Indosat
Lebih terperinciBAB I : PENDAHULUAN. dasawarsa terakhir ini. Tercatat ada 8operator yang bermain dalam industri
BAB I : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri telekomunikasi selular di Indonesia berkembang begitu pesat pada dasawarsa terakhir ini. Tercatat ada 8operator yang bermain dalam industri telekomunikasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan teknologi, dalam bentuk informasi maupun komunikasi.
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan jaman serta era globalisasi yang semakin maju dalam ilmu pengetahuan dan teknologi, dalam bentuk informasi maupun komunikasi. Sehingga memberikan dampak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ini membuat persoalan manajemen semakin kompleks, apalagi dengan kondisi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi yang terus meningkat dewasa ini, juga dengan banyaknya perusahaan sejenis yang muncul membuat persaingan usaha menjadi semakin pesat. Hal ini
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian Seiring berkembangnya era globalisasi di Indonesia, banyak muncul industri-industri serta perusahaan baru, salah satu bidang tersebut adalah industri
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terbukti dari Asosiasi Telekomunikasi Selular Indonesia (ATSI) menilai pertumbuhan industri
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Industri telekomunikasi di Indonesia sedang mengalami pertumbuhan yang pesat, terbukti dari Asosiasi Telekomunikasi Selular Indonesia (ATSI) menilai pertumbuhan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Kebutuhan masyarakat akan alat komunikasi pada saat ini sangat
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kebutuhan masyarakat akan alat komunikasi pada saat ini sangat penting, apalagi dalam hal usaha komunikasi sangat dibutuhkan. Banyak alat komunikasi pada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menuntut perusahaan untuk inovatif dan melakukan penyesuaian terhadap
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam era globalisasi, persaingan usaha semakin ketat dan terbuka menuntut perusahaan untuk inovatif dan melakukan penyesuaian terhadap perubahan-perubahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan manusia akan teknologi sudah tidak dapat dipungkiri lagi. Selama kurang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kebutuhan manusia akan teknologi sudah tidak dapat dipungkiri lagi. Selama kurang lebih dua puluh tahun ini dunia mengalami perkembangan yang begitu pesat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan saat ini menjadi industri yang paling berkembang dalam 10 tahun terakhir di
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Industri telekomunikasi seluler adalah industri yang bergerak dibidang jasa dan saat ini menjadi industri yang paling berkembang dalam 10 tahun terakhir di Indonesia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sejak diberlakukannya Undang-undang No. 36/1999 tentang telekomunikasi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini industri telekomunikasi Indonesia telah memasuki babak baru. Sejak diberlakukannya Undang-undang No. 36/1999 tentang telekomunikasi dan regulasi pemerintah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pasar modal di Indonesia semakin maju dan berkembang. Hal ini ditandai
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pasar modal di Indonesia semakin maju dan berkembang. Hal ini ditandai dengan semakin banyaknya perusahaan yang go public dan peminat yang semakin bertambah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. negara-negara berkembang yang menganut sistem ekonomi pasar. Keberadaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pasar modal memiliki peran penting dalam kegiatan ekonomi terutama di negara-negara berkembang yang menganut sistem ekonomi pasar. Keberadaan pasar modal
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN Gambaran Umum Objek Penelitian
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian Bursa Efek Indonesia (BEI) menurut Undang-Undang Republik Indonesia No.8 Tahun 1995 adalah pihak yang menyelenggarakan dan menyediakan sistem dan atau
Lebih terperinciBAB 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang
BAB 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Telekomunikasi telah menjadi candu bagi masyarakat. Perkembangannya ditunjang oleh kemajuan alat komunikasi salah satunya adalah telepon seluler, serta gaya hidup masyarakat
Lebih terperinciAnalisis Industri Telekomunikasi PT XL Axiata, Tbk
Industrial Competitive Analysis Dosen: Drs Ahmad Jamli, MA Telekomunikasi PT XL Axiata, Tbk Kelompok 2: Candra WP Dwi Joko PWA Eri Ardono S PT XL Axiata, Tbk Pada tahun 1996, XL mulai beroperasi secara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN
BAB I PENDAHULUAN 1.1 GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN Gambar 1.1 Logo Esia Sumber :www.myesia.com Esia adalah sebuah merek dari layanan operator telekomunikasi yang dikeluarkan oleh PT.Bakrie Telecom Tbk.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. PT Industri Telekomunikasi Indonesia ( INTI ) sebagai Badan Usaha Milik
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT Industri Telekomunikasi Indonesia ( INTI ) sebagai Badan Usaha Milik Negara ( BUMN ) berdiri pada tanggal 30 Desember 1974 dengan misi untuk menjadi basis dan
Lebih terperinciParadigma baru di bisnis telekomunikasi ini sudah barang tentu juga akan berimbas pada kebijakan dan strategi perusahaan itu sendiri.
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan dan perubahan lingkungan ekonomi global, liberalisasi dan laju kemajuan teknologi telekomunikasi dan informatika yang berlangsung sangat dinamis, telah mendorong
Lebih terperinciPERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA TRIWULAN II-2008
BADAN PUSAT STATISTIK No.43/08/Th. XI, 14 Agustus PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA TRIWULAN II- Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang diukur berdasarkan kenaikan Produk Domestik Bruto (PDB) pada triwulan II-
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. teknologi komunikasi. Keberadaan teknologi selular pertama kali masuk ke
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Era globalisasi memunculkan banyaknya perubahan, khususnya di bidang teknologi komunikasi. Keberadaan teknologi selular pertama kali masuk ke Indonesia pada tahun 1984,
Lebih terperinciBADAN PUSAT STATISTIK
BADAN PUSAT STATISTIK No. 50/08/Th.XII, 10 Agustus 2009 PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA TRIWULAN II-2009 Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang diukur berdasarkan kenaikan Produk Domestik Bruto (PDB) pada triwulan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu dampak adanya globalisasi adalah perkembangan teknologi dibidang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Adanya arus globalisasi, perkembangan teknologi semakin maju. Mau tidak mau kita harus menyesuaikan perkembangan zaman, dan secara tidak langsung cara berfikir kita
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Konsumen dicecar dengan banyaknya iklan dan promosi penurunan tarif, kini
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan zaman membuat persaingan usaha menjadi semakin ketat. Konsumen dicecar dengan banyaknya iklan dan promosi penurunan tarif, kini kompetisi di
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. informasi terbaru. Seiring dengan meningkatnya pengguna telepon seluler (smart
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Semakin cepatnya laju telekomunikasi di Indonesia yang menuntut perkembangan informasi yang beredar di masyarakat memaksa para pengguna provider untuk bertindak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. komunikasi yang digunakan saat ini adalah telepon rumah. dibawa kemanapun kita pergi. Lambat laun telepon rumah mulai ditinggalkan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring dengan kemajuan pesat dalam dunia ilmu pengetahuan dan teknologi, bidang telekomunikasi juga mengalami kemajuan yang sangat pesat. Komunikasi merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Telekomunikasi merupakan bagian yang penting di dalam kehidupan manusia dan tak bisa terlepas dari kehidupan sehari-hari. Handphone menjadi salah satu sarana
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tahun ke tahun terus meningkat seiring perkembangan jaman. Selain itu didukung
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Teknologi komunikasi saat ini tidak hanya menjadi kebutuhan masyarakat umum tetapi juga menjadi ladang bisnis yang prospektif. Bisnis operator selular dari tahun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN hingga tahun 2012 terlihat cukup mengesankan. Di tengah krisis keuangan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kinerja perekonomian Indonesia dalam lima tahun terakhir, antara tahun 2008 hingga tahun 2012 terlihat cukup mengesankan. Di tengah krisis keuangan di Eropa dan Amerika,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi telekomunikasi yang sangat pesat memberikan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi telekomunikasi yang sangat pesat memberikan pengaruh yang sangat besar bagi perusahaan jasa telekomunikasi di Indonesia. Salah satu perkembangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dunia usaha pada saat ini berkembang dengan pesat sehingga mempunyai
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dunia usaha pada saat ini berkembang dengan pesat sehingga mempunyai dampak yang luas terhadap suatu perusahaan. Perkembangan ini mengakibatkan persaingan industri
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi merupakan kegiatan yang sangat penting dilakukan oleh setiap orang. Komunikasi adalah alat bagi seseorang untuk berinteraksi dengan orang lain. Komunikasi bisa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menjaga kontinuitas perkembangan usahanya dari waktu ke waktu. Masyarakat
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan laju tatanan perekonomian dunia yang telah mengalami perkembangan dan mengarah pada sistem ekonomi pasar bebas, perusahaanperusahaan semakin terdorong
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Keberhasilan perekonomian suatu negara dapat diukur melalui berbagai indikator
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keberhasilan perekonomian suatu negara dapat diukur melalui berbagai indikator ekonomi antara lain dengan mengetahui pendapatan nasional, pendapatan per kapita, tingkat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sangatlah pesat. Sebagai contoh, di Indonesia, perkembangan tersebut
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi telekomunikasi pada era globalisasi saat ini sangatlah pesat. Sebagai contoh, di Indonesia, perkembangan tersebut menyebabkan setiap
Lebih terperinci