Assalamu alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh, Selamat siang dan salam sejahtera bagi kita semua.

Ukuran: px

Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Assalamu alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh, Selamat siang dan salam sejahtera bagi kita semua."

Johan Atmadja
7 tahun lalu
Tontonan:

1 LAPORAN PANITIA ANGGARAN DPR RI MENGENAI HASIL PEMBICARAAN TINGKAT I/PEMBAHASAN RANCANGAN UNDANG-UNDANG TENTANG PERTANGGUNGJAWABAN ATAS PELAKSANAAN APBN TAHUN ANGGARAN 2004 Jakarta, 7 Desember 2006 Assalamu alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh, Selamat siang dan salam sejahtera bagi kita semua. Yth. Saudara Menteri Keuangan selaku Wakil Pemerintah; Yth. Pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat DPR RI; Yth. Bapak dan Ibu Anggota DPR RI; Hadirin sekalian yang berbahagia. Marilah kita mengucapkan puji dan syukus kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat dan karunia-nya kita dapat memenuhi tugas konstitusional kita, menghadiri Rapat Paripurna DPR RI dalam rangka Pembicaraan Tingkat II/Pengambilan Keputusan atas RUU tentang Pertanggungjawaban atas Pelaksanaan APBN Tahun Anggaran 2004, dalam keadaan sehat walafiat. Sesuai dengan amanat Pasal 23 ayat (1) UUD 1945 dan ketentuan Pasal 17 ayat (1) dan ayat (2) UU No. 28 Tahun 2003 tentang APBN TA 2004 sebagaimana telah diubah dengan UU No. 35 Tahun 2003, Pemerintah telah mengajukan RUU tentang Pertanggungjawaban atas Pelaksanaan APBN Tahun Anggaran 2004 setelah diperiksa oleh BPK RI kepada DPR RI, untuk mendapatkan persetujuan, melalui Amanat Presiden RI Nomor R-76/Pres/9/2005 tanggal 29 September Berdasarkan ketentuan tersebut, pengajuan dilakukan berupa Laporan Keuangan dan selambat-lambatnya 9 (sembilan) bulan setelah berakhirnya tahun anggaran. Selain itu, juga untuk melaksanakan ketentuan Undang-Undang No.17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara secara bertahap, pengajuan RUU tersebut berupa Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP) yang terdiri atas Laporan Realisasi APBN (LRA), Neraca, Laporan Arus Kas (LAK), dan Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK). Dengan demikian, RUU Pertanggungjawaban atas Pelaksanaan APBN Tahun Anggaran 2004 ini merupakan yang pertama kali menyajikan laporan keuangan secara komprehensif. Dengan penyajian LKPP Tahun 2004 yang komprehensfi tersebut, layak kita catat dalam sejarah sebagai awal babak baru pengelolaan

2 keuangan negara, sekaligus menandai pula kesetaraan kita dengan organisasi pemerintahan modern lainnya di bidang pertanggungjawaban keuangan, meskipun masih perlu penyempurnaan. Untuk keperluan pembahasan RUU tentang Pertanggungjawaban atas Pelaksanaan APBN Tahun Anggaran 2004 tersebut, Panitia Anggaran DPR RI dan Pemerintah telah melakukan rapat kerja pada tanggal 9 dan 18 Mei 2006, serta 4 Desember Pembahasan membutuhkan waktu yang cukup lama karena terdapat perbedaan angka audited dan angka unaudited, sehingga diperlukan klarifikasi dan pembahasan lebih lanjut. Pimpinan dan Sidang Dewan yang terhormat, Sebagaimana hasil pemeriksaan atas pelaksanaan APBN tahuntahun sebelumnya, untuk LKPP Tahun 2004, BPK masih memberikan pendapat tidak menyatakan pendapat atas LKPP Tahun 2004 karena masih terdapat berbagai hal yang perlu disempurnakan. Namun BPK menghargai keberhasilan Pemerintah Pusat dalam menyajikan LKPP Tahun 2004, mengingat tingkat kesulitan yang dihadapi dalam rangka penyusunan laporan tersebut. Pemerintah dapat memahami pendapat BPK tersebut, karena pada hakikatnya disebabkan Kelemahan Sistem Pengendalian Intern dan Ketidakpatuhan terhadap peraturan perundang-undangan. Sidang Dewan Yang Kami Muliakan, Adapun langkah-langkah perbaikan yang dilakukan Pemerintah sehubungan dengan hasil pemeriksaan BPK atas LKPP Tahun 2004 adalah sebagai berikut: 1. Peningkatan SDM, peningkatan sarana dan prasarana penunjang, penyediaan dana, serta Perbaikan pedoman dan prosedur kerja; 2. Penerbitan Peraturan Menteri Keuangan No. 59/2005 tentang Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah Pusat. Pemerintah juga sedang mengembangkan Sistem Penerimaan Negara (Sispen) yang akan diimplementasikan tahun 2006; 3. Pengembangan Treasury Single Account (TSA) sehingga semua rekening pemerintah di BUN maupun di kementerian negara/lembaga dapat dipantau secara langsung setiap hari. TSA ini sedang diuji coba beberapa KPPN. Pemerintah juga sedang mempersiapkan Rancangan Peraturan Pemerintah tentang Pengelolaan Uang Negara;

3 4. SAL yang diungkapkan oleh Pemerintah pada LKPP Tahun 2004 adalah SAL per 31 Desember 2003 dikurangi Sisa Kurang Pembiayaan Anggaran (SIKPA) Tahun Anggaran 2004; serta 5. Mematuhi peraturan yang berlaku. Hadirin sekalian yang kami hormati, Perkenankanlah kami melaporkan Laporan Realisasi APBN Tahun Anggaran 2004, sebagai berikut: 1. Realisasi pendapatan negara dan hibah dalam tahun anggaran 2004 berjumlah Rp ,69 miliar. Dari jumlah tersebut Rp ,58 miliar berasal dari penerimaan dalam negeri dan Rp 262,10 miliar berasal dari hibah. 2. Realisasi anggaran belanja negara dalam tahun anggaran 2004 Rp ,67 miliar. Realisasi anggaran belanja negara terdiri dari (i) belanja pemerintah pusat berjumlah Rp ,00 miliar, dan (ii) anggaran belanja untuk daerah berjumlah Rp ,03 miliar. 3. Dengan gambaran realisasi penerimaan dan belanja dalam tahun anggaran 2004, maka defisit APBN Tahun Anggaran 2004 sebesar Rp ,98 miliar. 4. untuk menutup defisit tersebut, ditempuh berbagai upaya strategis untuk mengoptimalkan pembiayaan, baik yang bersumber dari dalam negeri maupun dari luar negeri. Dalam pelaksanaan APBN Tahun Anggaran 2004, realisasi pembiayaan anggaran sebesar Rp ,89 miliar bersumber dari pembiayaan dalam negeri yang berjumlah Rp ,09 miliar dan pembiayaan luar negeri berjumlah minus Rp ,20 miliar. 5. berdasarkan realisasi pendapatan negara dan hibah, belanja negara dan realisasi pembiayaan anggaran, maka dalam pelaksanaan APBN Tahun Anggaran 2004 terdapat sisa kurang pembiayaan anggaran (SIKPA) sebesar Rp ,10 miliar. 6. Sisa Anggaran Lebih (SAL) sampai dengan tahun anggaran 2004 sebesar Rp ,4 miliar. Sidang Dewan Yang Kami Muliakan, Kami juga melaporkan neraca, sebagai berikut: 1. Aset per 31 Desember 2004 adalah sebesar Rp ,9 miliar yang terdiri dari Aset Lancar Rp ,9 miliar, investasi Jangka Panjang Rp ,6 miliar, Aset Tetap Rp ,5 miliar dan Aset Lainnyya Rp ,8 miliar. 2. Kewajiban Pemerintah per 31 Desember 2004 adalah sebesar Rp ,8 miliar yang terdiri dari kewajiban jangka pendek

4 sebesar Rp ,1 miliar dan kewajiban jangka panjang Rp ,7 miliar. 3. ekuitas dana Pemerintah per 31 Desember 2004 adalah sebesar minus Rp ,0 miliar. Sidang Dewan Yang Kami Muliakan. Sedangkan untuk Laporan Arus Kas dapat kami laporkan sebagai berikut: 1. arus kas bersih dari aktivitas operasi sebesar Rp ,8 miliar; arus kas bersih dari aktivitas investasi asset non keuangan sebesar minus Rp ,1 miliar; arus kas bersih dari aktivitas investasi pembiayaan sebesar Rp ,3 miliar; dan arus kas bersih dari aktivitas non anggaran sebesar minus Rp.3.552,1 miliar. 2. kas dan Bank Pemerintah pusat per 31 Desember 2004 sebesar Rp ,6 miliar; yang terdiri dari Rekening Kas BUN di Bank Indonesia sebesar Rp.249,0 miliar, Rekening Kas di KPPN sebesar Rp ,8 miliar, Rekening Pemerintah Lainnya di Bank Indonesia sebesar Rp ,2 miliar, kas di Bendahara Pengeluaran sebesar Rp.322,6 miliar dan Kas di Bendahara Penerimaan sebesar Rp.577,0 miliar. Sidang Dewan Yang Terhormat, Sebelum mengakhiri laporan ini, perkenankanlah kami menyampaikan kesepakatan, pendapat dan saran Panitia Anggaran, sebagai berikut: 1. Panitia Anggaran dan Pemerintah menyepakati bahwa angka yang digunakan dalam RUU tentang Pertanggungjawaban atas Pelaksanaan APBN Tahun Anggaran 2004 adalah audited atau angka yang disampaikan dalam draf RUU, dan telah dikonfirmasi kembali kepada BPK oleh Pemerintah. 2. Panitia Anggaran merekomendasikan agar dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan oleh Pemerintah Daerah dilakukan berdasarkan PP No.24 Tahun 2004 tentang Standar Akuntasi Pemerintah sebagaimana telah diimplementasikan pada tingkat Pemerintah Pusat. 3. dalam rangka penyempurnaan mekanisme pemeriksaan dan pelaporan LKPP di tahun mendatang, Panitia Anggaran mengharapkan agar BPK RI perlu menerapkan standar pemeriksaan keuangan negara. 4. laporan hasil audit BPK atas Laporan Keuangan Pemerintah Pusat adalah bagian yang tidak terpisahkan dari proses persetujuan DPR

5 RI terhadap RUU tentang Pertanggungjawaban atas Penaksanaan APBN tersebut. Setelah dilakukan pembahasan dan pendalaman dengan segala penyempurnaannya, Panitia Anggaran dapat menyetujui dan menerima Rancangan Undang-Undang tentang Pertanggungjawaban atas Pelaksanaan APKN Tahun Anggaran 2004 diteruskan ke Pembicaraan Tingkat II Sidang Paripurna DPR-RI ini, untuk diambil Keputusan. Pimpinan dan Sidang Dewan yang kami hormati, Demikian beberapa hal ang dapat kami laporkan sebagai hasil rapat kerja Panitia Anggaran DPR-RI dengan Menteri Keuangan yang mewakili Pemerintah dalam rangka Pembicaraan Tingkat I/Pembahasan RUU tentang Pertanggungjawaban atas Pelaksanaan APBN Tahun Anggaran Perlu kami laporkan bahwa draf RUU dan hasil kesimpulan rapat kerja tidak kami bacakan secara lengkap dan menjadi lampiran yang tidak terpisahkan dari materi laporan ini. Pada kesempatan yang baik in, perkenankanlah kami menyampaikan penghargaan dan terima kasih kepada Saudara Menteri Keuangan dan segenap jajarannya atas terselesaikannya pembahasan RUU tentang Pertanggungjawaban atas Pelaksanaan APBN Tahun Anggaran Ucapan serupa juga kemi sampaikan kepada Sekretariat Jenderal DPR-RI c.q. staf Sekretariat Panitia Anggaran yang telah membantu terselesaikannya RUU ini. Juga kami ucapkan terima kasih kepada media massa, baik cetak maupun elektronik. Yang telah menyebarluaskan hasil pembahasan ini. Demikian, atas perhatian dan kesabarannya mendengarkan laporan ini kami ucapkan terima kasih. Wassalamu alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh. Selamat Siang. Jakarta, 7 Desember 2006 PANITIA ANGGARAN DPR RI KETUA, IR.I. EMIR MOEIS, MSc. A-399

dokumen-dokumen yang mirip

PENDAPAT AKHIR FRAKSI PARTAI DEMOKRAT TERHADAP RANCANGAN UNDANG-UNDANG T E N T A N G PERHITUNGAN ANGGARAN NEGARA (PAN) TAHUN ANGGARAN 2003

PENDAPAT AKHIR FRAKSI PARTAI DEMOKRAT TERHADAP RANCANGAN UNDANG-UNDANG T E N T A N G PERHITUNGAN ANGGARAN NEGARA (PAN) TAHUN ANGGARAN 2003 Dibacakan Oleh : SHIDKI WAHAB Nomor Anggota A-102 Assalamu alaikum