PERSETUJUAN PEMBIMBING JURNAL

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PERSETUJUAN PEMBIMBING JURNAL"

Transkripsi

1 PERSETUJUAN PEMBIMBING JURNAL Meningkatkan Kemampuan Mengidentifikasi Bangun Datar Simetris Melalui Metode Discovery Learning pada Siswa Kelas IV SDN 14 Paguyaman Kabupaten Boalemo Oleh : Elys Usman Telah diperiksa dan disetujui untuk diuji Pembimbing I Pembimbing II Dr. Asni Ilham, S.Pd, M.Si Ismail Pioke, S.Pd, M.Pd NIP NIP

2 ABSTRAK Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah apakah kemampuan mengidentifikasi bangun datar simetris pada siswa kelas IV SDN 14 Paguyaman Kabupaten Boalemo melalui metode discovery learning dapat meningkat? Tujuan penelitian adalah untuk meningkatkan kemampuan mengidentifikasi bangun datar simetris melalui metode Discovery Learning di kelas IV SDN 14 Paguyaman Kabupaten Boalemo. Penelitian ini menggunakan desain penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam 2 siklus melalui 4 tahap yaitu tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, tahap pemantauan dan evaluasi, dan tahap analisis dan refleksi dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara, observasi dan tes. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada siklus I terdapat 17 siswa atau 70,8% dari 24 siswa yang mampu mengidentifikasi bangun datar simetris atau mendapat nilai 65 ke atas. Karena hasil pada siklus I yang belum mencapai indikator maka dilanjutkan pada siklus berikutnya. Pada siklus II hasil penelitian menunjukkan bahwa 21 siswa atau 87,5 % dari 24 siswa sudah mampu mengidentifikasi bangun datar simetris atau mendapat nilai 65 ke atas. Berdasarkan hasil penelitian tersebut disimpulkan bahwa melalui metode discovery learning, kemampuan mengidentifikasi bangun datar simetris di kelas IV SDN 14 Paguyaman Kabupaten Boalemo meningkat. Kata Kunci :Kemampuan, Mengidentifikasi, bangun datar simetris, discovery learning Elys Usman, Asni Ilham dan Ismail Pioke Meningkatkan kemampuan mengidentifikasi bangun datar simetris melalui metode Discovery Learning di kelas IV SDN 14 Paguyaman Kabupaten Boalemo. Jurnal Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas NegeriGorontalo. Oleh : Elys Usman,Asni Ilham dan Ismail Pioke.

3 Matematika adalah salah satu mata pelajaran wajib yang dipelajari di Sekolah Dasar dan bahkan sampai ke perguruan tinggi. Jelaslah bahkan matematika tercakup dalam kurikulum pembelajaran di setiap negara. Seperti yang tertuang dalam kurikulum 2004 (dalam Mulia, 2013) matematika merupakan suatu bahan kajian yang memiliki objek abstrak dan dibangun melalui proses penalaran deduktif, yaitu kebenaran suatu konsep diperoleh sebagai akibat logis dari kebenaran sebelumnya sudah diterima sehingga keterkaitan antara konsep dalam matematika bersifat sangat kuat dan jelas. Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan teknologi modern, mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin dan memajukan daya pikir manusia. Perkembangan pesat di bidang teknologi informasi dan komunikasi dewasa ini dilandasi oleh perkembangan matematika di bidang teori bilangan, aljabar, analisis, teori peluang, dan diskrit. Untuk mengusai dan menciptakan teknologi di masa depan diperlukan penguasaan matematika yang kuat sejak dini, (Kurikulum 2006 dalam Mulia, 2013) Matematika adalah ilmu tentang logika mengenai bentuk, susunan, besaran, dan konsep- konsep yang saling berhubungan satu sama lainnya dengan jumlah yang banyaknya terbagi ke dalam tiga bidang yaitu aljabar, analisis, dan geometri, (James dalam Rinoto, 2013:1). Matematika adalah pola berpikir, pola mengorganisasikan pembuktian yang logis. Matematika adalah bahasa yang menggunakan istilah yang didefinisikan dengan cermat, jelas dan akurat representasinya dengan simbol dan padat, (Johnson dan Rising dalam Rinoto, 2013:1). Menurut Suherman (dalam herdian, 2010:1) metode discovery diartikan sebagai prosedur mengajar yang mementingkan pengajaran perseorang, memanipulasi objek sebelum sampai pada generalisasi. Sedangkan Bruner menyatakan bahwa anak harus berperan aktif didalam belajar. Lebih lanjut dinyatakan, aktivitas itu perlu dilaksanakan melalui suatu cara yang disebut discovery. Discovery yang dilaksanakan siswa dalam proses belajarnya, diarahkan untuk menemukan suatu konsep atau prinsip. Diharapkan melalui metode discovery learning siswa dapat lebih terlibat aktif dalam pembelajaran karena mereka menemukan sendiri suatu konsep tapi tetap berdasarkan bimbingan dari guru atau disebut juga penemuan terbimbing. Bangun Datar Menurut Roji (dalam Ian, 2010:1) bangun datar adalah bagia dari bidang datar yang dibatasi oleh garis-garis lurus atau lengkung. Menurut Rohmad (dalam Ian, 2010:1) bangun datar dapat didefinisikan sebagai bangun yang rata yang mempunyai dua dimensi yaitu panjang dan lebar, tetapi tidak mempunyai tingg atau tebal. Bangun datar merupakan sebuah bangun berupa bidang datar yang dibatasi oleh beberapa ruas garis. Jumlah dan model ruas garis yang membatasi bangun tersebut menentukan nama dan bentuk bangun datar tersebut. Misalnya: 1) Bidang yang dibatasi oleh 3 ruas garis, disebut bangun segitiga. 2) Bidang yang dibatasi oleh 4 ruas garis, disebut bangun segiempat. 3) Bidang yang dibatasi oleh 5 ruas garis, disebut bangun segilima dan seterusnya, (syarif, 2012:1). Menurut Untoro (200?:117), bangun datar adalah suatu bangun geometri yang berbentu datar (rata). Contoh bangun datar, (1) bangun datar bersisi lengkung, misalnya lingkaran, elips, busur, setengah lingkaran; (2) bangun datar bersisi lurus misalnya bujur

4 sangkar, persegi panjang, jajar genjang, belah ketupat, trapesium, segitiga dan sebagainya. Bangun Datar Bersisi Lengkung a) Definisi Lingkaran Lingkaran adalah tempat kedudukan titik-titik yang berjarak sama terhadap suatu titik tertentu. Titik tertentu tersebut dinamakan titik pusat lingkaran, (Suryani, 2007: 102). b) Unsur-unsur Lingkaran Gambar 1. Lingkaran Adapun unsur-unsur lingkaran menurut Suryani, dkk (2007:102) yaitu sebabagai berikut. 1) Jari-jari lingkaran adalah jarak antara titik pusat lingkaran pada keliling lingkaran. Pada gambar 1 ditunjukkan oleh garis OA = OB = OC 2) Diameter adalah tali busur yang melalui pusat lingkaran. Pada gambar 1 ditunjukan oleh garis AB. 3) Tali busur lingkaran adalah garis lurus yang menghubungkan dua titik pada keliling lingkaran. Pada gambar 1 ditunjukkan oleh garis AC. 4) Busur lingkaran adalah garis lengkung yang menghubungkan dua titik pada keliling lingkaran. Pada gambar 1 ditunjukkan oleh garis lengkung AC atau biasa ditulis dengan notasi AB 5) Tembereng adalah daerah yang dibatasi oleh tali busur dan busur lingkaran. Pada gambar 1 ditunjukkan oleh arsiran I. 6) Apotema adalah jarak antara tali busur dengan pusat lingkaran. Pada gambar 1 ditunjukkan oleh garis OE 7) Anak panah adalah perpanjangan apotema sampai pada keliling lingkaran. Pada gambar 1 ditunjukkan oleh garis DE. 8) Juring adalah daerah yang dibatasi oleh jari-jari dan busur lingkaran. Pada gambar 1 ditunjukkan oleh arsiran II. c) Sifat-sifat Lingkaran 1. Mempunyai satu sisi 2. Memiliki simetri putar dan simetri lipat tak berhingga, (Syarif, 2012:1).

5 Bangun Datar Bersisi Lurus Persegi (Bujur Sangkar) Definisi Persegi Unsur-unsur Persegi Gambar 3. Persegi Persegi ABCD memiliki unsur yang terdiri atas: (1) Sisi-sisi persegi ABCD yaitu sisi AB, BC, CD, dan AD. Jadi banyaknya sisi persegi ada empat buah yang sama panjang (2) Sudut-sudut persegi ABCD adalah A, B, C, dan D yang masing-masing besarnya Jadi banyaknya sudut siku-siku pada persegi ada empat buah. (3) Diagonal-diagonal persegi ABCD adalah diagonal AC dan BD. Jadi banyaknya diagonal pada persegi ada dua buah, (Tampomas, 2006:114 ) Sifat-sifat Persegi Marsigit dan Nugroho (2006: 203), menyebutkan sifat-sifat persegi adalah sebagai berikut: (1) Semua sisi persegi sama panjang (2) Diagonal-diagonal persegi membagi sudut-sudut persegi menjadi dua sama besar (3) Diagonal-diagonal persegi saling berpotongan tegak lurus untuk membentuk sudut siku-siku Wintarti dkk, (2008: 261) juga menyebutkan sifat-sifat persegi panjang sebagai berikut: (1) Sisi yang berhadapan sejajar (2) Keempat sudutnya siku-siku (3) Panjang diagonal-diagonalnya sama dan saling membagi dua sama panjang (4) Setiap sudutnya dibagi dua sama ukuran oleh diagonal-diagonalnya (5) Diagonal-diagonalnya berpotongan saling tegal lurus Persegi Panjang a) Definisi Persegi Panjang

6 Persegi panjang adalah suatu segiempat yang keempat sudutnya siku-siku dan panjang sisi-sisi yang berhadapan sama, (Wintarti, dkk, 2008: 253). b) Unsur-unsur Persegi Panjang Gambar 4. Persegi Panjang Wintarti, dkk (2008: 253), menjelaskan unsur-unsur persegi panjang yaitu: 1) Sisi yaitu garis AB, BC, CD dan AD 2) Diagonal yaitu garis AC dan BD 3) Sudut yaitu A, B, C dan D, dengan besar sudut 90 0 c) Sifat-sifat Persegi Panjang 1) Panjang sisi-sisi yang berhadapan sama dan sejajar. 2) Keempat sudutnya siku-siku. 3) Panjang diagonal-diagonalnya sama dan saling membagi dua sama panjang, (Wintarti, dkk, 2008: 253). Jajar Genjang a) Definisi Jajar genjang Jajar genjang (parallelogram) adalah segiempat yang sisi-sisinya yang berhadapan sejajar, (Rich, 2995:44). Menurut Wintarti, dkk (2008:268) jajar-genjang adalah segiempat yang setiap pasang sisinya yang berhadapan sejajar. b) Unsur-unsur jajar genjang (a) (b) Gambar 5. Jajar Genjang

7 Marsigit dan Nugroho (2006: 204), menjelaskan unsur-unsur jajar genjang adalah sebagai berikut: (1) AB, BC, CD, dan AD dinamakan sisi jajar genjang (2) AC dan BD dinamakan diagonal jajar genjang (3) a pada gambar 5 (b) dikenal juga dengan nama alas jajar genjang (4) t pada gambar 5 (b) dinamakan tinggi jajar genjang c) Sifat-sifat jajar genjang Marsigit dan Nugroho (2006: 204), menyebutkan sifat-sifat jajar genjang adalah sebagai berikut: (1) Sisi-sisi yang berhadapan sejajar dan sama panjang (2) Sudut-sudut yang berhadapan sama besar (3) Jumlah dua sudut yang berdekatan (4) Diagonal-diagonalnya saling membagi dua jajar genjang tersebut sama panjang. Belah Ketupat a) Definisi Belah Ketupat Belah ketupat segiempat yang dibentuk oleh gabungan dua segitiga sama kaki yang diimpit pada alasnya, (Marsigit dan Nugroho2006:214) b) Unsur-unsur belah ketupat Gambar 6. Belah ketupat Marsigit dan Nugroho (2006: 214), menyebutkan unsur-unsur belah ketupat sebagai berikut: (5) AB, BC, CD dan AD dinamakan sisi belah ketupat ABCD (6) AC dan BD dinamakan diagonal belah ketupat c) Sifat-sifat belah ketupat Bangun belah ketupat memiliki sifat-sifat sebagai berikut, (Syarif, 2012:1). (1) Memiliki 4 ruas garis AB, BC, CD dan AD (2) Dua ruas garis yang berhadapan sama panjang

8 (3) Memiliki dua macam ukuran diagonal (4) Memiliki dua buah sudut lancip. (5) Memiliki dua buah sudut tumpul Layang-layang a) Definisi Layang-layang Layang-layang adalah segiempat yang diagonal- diagonalnya saling tegaklurus dan salah satu diagonalnya membagi diagonal lainnya menjadi dua sama panjang, (Wintarti, dkk, 2008: 277). b) Unsur-unsur Layang-layang Gambar 7. Layang-layang Unsur-unsur layang-layang ABCD yaitu: a. Empat buah sisi, sisi AB, sisi BC, sisi CD, dan sisi AD b. Empat sudut, dengan dua sudut sama besar yaitu A dan C, sudut B sama besar dengan D c. Dua buah diagonal, diagonal AC tegak lurus BD, dan diagonal BD. d. Sumbu simetri layang-layang yaitu garis BD yang juga merupakan salah satu diagonal (Wintarti, dkk, 2008: 277). c) Sifat-sifat Layang-layang Marsigit dan Nugroho (2006: 212), menyebutkan sifat-sifat layng-layang adalah sebagai berikut: (1) Sepasang sisi yang berdekatan sama panjang (2) Salah satu diagonalnya merupakan sumbu simetri dan tegak lurus diagonal yang lain. (3) Sepasang sudut yang berhadapan sama besar

9 Trapesium a) Definisi Trapesium Trapesium adalah segiempat yang memiliki tepat sepasang sisi yang berhadapan yang sejajar, (Damari, 2006:232). b) Unsur-unsur Trapesium Gambar 8. Trapesium - AB, BC, CD dan AD disebut sisi trapesium ABCD - AC dan BD disebut diagonal trapesium ABCD - t adalah tinggi trapesium c) Sifat-sifat Trapesium Sifat-sifat trapesium Trapesium siku-siku (1) Memiliki tepat dua sudut siku-siku yaitu sudut BAD dan ADC (2) BAD + ADC = (3) ABC + BCD = Gambar 9. Trapesium siku-siku Trapesium samakaki (7) BAD = ABC (8) ADC = BCD (9) BAD + ADC = (10) ABC + BCD = (11) Kedua diagonalnya sama panjang (AC = Gambar 10. Trapesium sama BD) kaki

10 Trapesium sembarang (1) BAD + ADC = (2) ABC + BCD = (3) Keempat sisinya tidak sama panjang (4) Kedua diagonal tidak sama panjang Gambar 11. Trapesium sembarang Segitiga a) Definisi Segitiga Segitiga adalah bangun datar yang dibatasi oleh tiga buah sisi dan mempunyai tiga buah titik sudut., (Nuharini dan Wahyuni, 2008: 234). b) Unsur-unsur Segitiga Gambar 12. Segitiga (12) AB, BC dan AC disebut sisi segitga ABC (13) t adalah tinggi segitiga ABC c) Jenis Segitiga dan Sifat-sifat Segitiga Menurut Wagiyo A, dkk (2008: 188) jenis-jenis suatu segitiga dapat ditinjau berdasarkan, panjang sisi-sisinya, besar sudut-sudutnya, dan panjang sisi dan besar sudutnya.

11 1) Jenis segitiga ditinjau dari panjang sisi-sisinya, (b) Segitiga samasisi Segitiga samasisi adalah segitiga yang ketiga sisinya sama panjang. (c) Segitiga simakaki Segitiga sama kaki adalah segitiga yang mempunyai dua sisi sama panjang (d) Segitiga sembarang Segitiga sembarang adalah segitiga yang ketiga sisinya tidak sama panjang satu sama lain. Gambar 12. Segitiga ditinjau dari panjang sisinya 2) Jenis segitiga ditinjau dari besar sudut-sudutnya 2. Segitiga lancip Segitiga lancip adalah segitiga yang besar tiap sudutnya kurang dari Segitiga tumpul Segitiga tumpul adalah segitiga yang besar salah satu sudutnya lebih dari Segitiga siku-siku Segitiga siku-siku adalah segitiga yang besar salah satu sudutnya Gambar 13. segitiga ditinjau dari besar sudutnya

12 Simetri Lipat a) Definisi Simetri Lipat b) Sumbu Simetri Bangun Datar Untuk mengerti dengan arti dari sumbu simetri, mari kita lihat gambar belah ketupat diatas. Belah ketupat memiliki diagonal AC dan BD. Gambar 14. Simtetri lipat belah ketupat Coba kita lihat diagonal AC. Sekarang cobalah lipat belah ketupat diatas dengan AC sebagai sumbunya. Apakah belah ketupat terlipat dengan baik? Maksudnya kedua sisi saling menutupi. Ternyata kedua sisi belah ketupat saling menutupi dengan sempurna. Sekarang kita lihat diagonal BD. Lipat lagi belah ketupatnya dengan BD sebagai sumbunya. Hasilnya sama, kedua sisi saling menutupi dengan sempurna. Gambar 15. Simetri lipat layang-layang Nah, sekarang mari kita perhatikan gambar layang-layang diatas. Layang-layang tersebut memiliki diagonal AC dan BD. Sekarang kita lihat dulu diagonal BD. Lipatlah layang-layang dengan BD sebagai sumbu simetrinya. Hasilnya kedua sisi saling tertutupi dengan sempurna. Sekarang kita lihat diagonal AC. Lipatlah layang-layang dengan menggunakan diagonal AC. Bagaimana hasilnya? Ternyata kedua sisi tidak saling menutupi dengan sempurna. Ini karena bagian bawah lebih panjang daripada bagian atas. Kajian Penelitian yang Relevan

13 Penelitian oleh Edi Roniady pada tahun 2012 dengan judul Upaya meningkatkan hasil belajar mengidentifikasi belajar simetri lipat bangun datar mata pelajaran matematika melalui model inkuiri pada siswa kelas IV SD Negeri Simpang Adapun hasil penelitian tersebut yaitu, pada observasi awal hanya terdapat 47% atau 7 dari 15 siswa di kelas yang memiliki kemampuan mengidentifikasi bangun datar simetris dengan baik. Setelah dilaksanakan pembelajaran dengan menggunakan model inkuiri pada siklus I mengalami peningkatan menjadi 73% atau 11 dari 15 siswa. Pada siklus II juga terjadi peningkatan yaitu 86%. Atau 13 dari 15 siswa (Roniyadi, 2012:1). Hipotesis Tindakan Dari kerangka berfikir di atas, maka dapat ditarik hipotesis sebagai berikut: jika melalui metode discovery learning, maka kemampuan mengidentifikasi bangun datar simetris pada siswa kelas IV SDN 14 Paguyaman Kabupaten Boalemo akan meningkat. Indikator Kinerja Indikator kinerja keberhasilan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah jika jumlahh siswa kelas IV SDN 14 Paguyaman Kabupaten Boalemo mengalami peningkatan kemampuan mengidentifikasi bangun datar simetris mencapai 75% dari jumlah siswa sebanyak 24 siswa memperoleh nilah 65 ke atas. METODE PENELITIAN Latar dan Karakteristik Penelitian Latar Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SDN 14 Paguyaman. Sekolah ini dipilih karena peneliti adalah salah satu tenanga pengajar di sekolah ini. 14 Paguyaman terletak di wilayah Kecamatan Paguyaman yang merupakan salah satu sekolah yang ada di wilayah Kabupaten Boalemo yang dipimpin oleh bapak Fahmid Mohamad, S.Pd, MM. Sekolah didirikan pada tahun Status sekolah SD Inpres II Wongahu. Tahun 1990 beralih status menjadi SD Inpres 02 Saripi. Tahun 2005 berubah nama menjadi SDN 14 Paguyaman sampai dengan sekarang. Jumlah seluruh siswa 241 siswa dengan rincian 131 siswa laki-laki dan 110 siswa perempuan. Jumlah guru 12 orang, 8 orang guru PNS dan 4 orang guru non PNS. SDN 14 Paguyaman Kabupaten Boalemo yang berlokasi di desa Saripi Kecamatan Paguyaman Kabupaten Boalemo. Sebelah utara berbatasa dengan jalan,

14 sebelah timur berbatasan dengan lapangan sepak bola, sebelah selatan berbatasan dengan lahan perkebunan, dan sebelah barat berbatasan dengan jalan raya. Karakteristik Penelitian Yang menjadi subjek penelitian pada penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas IV SDN 14 Paguyaman Kabupaten Boalemo dengan jumlah keseluruhan siswa 24 siswa yang terdiri dari 10 siswa laki-laki dan 14 siswa perempuan. Variabel Penelitian Variabel Input Variabel input dalam penelitian ini yaitu, kesiapan siswa dalam menerima pelajaran, kemampuan guru dalam memilih metode pembelajaran, bahan ajar, sumber belajar, media pembelajaran, prosedur evaluasi, dan lingkungan belajar. Variabel Proses Variabel proses menyangkut pelaksanaan tindakan kelas yang telah direncakan dalam hal ini metode discovery learning dapat meningkatkan kemampuan siswa mengidentifikasi bangun datar simetris. Variabel Output Variabel output dalam penelitian ini yaitu peningakatan kemampuan mengidentifikasi banguan datar simetri melalui model dicovery learning yang dapat diukur dengan indikator sebagai berikut: 1. Kemampuan melipat bangun datar 2. Kemampuan mengelompokkan bangun datar simetris dan tidak simetris Prosedur Penelitian Pelaksanaan penelitian ini dilaksanakan dengan mengikuti prosedur penelitian tindakan kelas dan disesuaikan dengan langkah-langkah metode discovery learning. Untuk maksud tersebut digunakan tahap-tahap berikut: Tahap Perencanaan Pada tahap perencanaan kegiatan yang dilakukan adalah: a) Memilih metode pembelajaran yang sesuai pemecahan masalah penelitian tidankan kelas yang dilakukan b) Merumuskan tujuan yang baik dari sudut kecakapan atau kegiatan yang diharapkan dapat tercapai melalui model discovery learning c) Menetapkan garis-garis besar langkah-langkah metode discovery learning yang akan dilaksanakan d) Memperhitungkan waktu yang dibutuhkan e) Menyusun Rencana Pelaknsaan Pembelajaran (RPP) f) Membuat media pembelajaran berupa gambar-gambar bangun datar g) Menyusun lembar penilaian terhadap peningkatan kemampuan siswa h) Menyusun lembar observasi kegiatan pembelajaran di kelas Tahap Pelaksanaan

15 Pelaksanaan tindakan kelas ini dilakukan secara kooperatif dengan guru mata pelajaran yang bersangkutan, dengan tahapan sebagai berikut: (a) Menyiapkan siswa untuk menerima pelajaran (b) Melaksanakan kegiatan belajar-mengajar berdasarkan skenario pembelajaran (c) Memantau pelaksanaan tindakan (d) Mengevaluasi pelaksaan tindakan (e) Mengadakan refleksi Tahap Pemantauan dan Evaluasi a) Melaksanaan pemantauan terhadap kemampuan siswa mengidentifikasi bangun datar simetris b) Menetapkan kriteria keberhasilan siswa c) Melakukan tindakan pada tahap berikutnya. Tahap Analisis dan Refleksi Pada tahap ini kegiatan yang dilakukan adalah menganalisis hasil yang diperoleh pada tahap observasi serta tes analisa dan didiskusika bersama guru mata pelajaran, hasil analisa ini akan dijadikan acuan untuk merencanakan kembali pelajaran pada sikulus selanjutnya. Teknik Pengumpulan Data 1. Observasi Pada penelitian ini kegiatan observasi dilaksanakan sebagai langkah digunakan untuk mengumpulkan data objek, peneliti mengamatii secara langsung situasi dan kondisi di lapangan dengan berfokus pada objek yang dikaji. 2. Tes Pada penelitian ini bentuk penilaian tes dilakukan dengan tes tertulis berupa evaluasi akhir yang diberikan guru dengan penilaian tertulis pada akhir pelajaran, juga penilaian proses selama pembelajaran berlangsung. 3. Dokumentasi Dokumentasi dalam penelitian ini dimaksudkan untuk memberikan bukti bahwa benar-benar telah diadakan penelitian tindakan kelas di sekolah tempat penelitian. Teknik Analisis Data Teknik analisis data yang digunakan dalam menganalisis kemampuan siswa mengidentifikasi bangun datar simetris berdasarkan pada dua aspek yang telah ditentukan yaitu, cara siswa melipat bangun datar dan mengelompokkan bangun datar simetris dan tidak simetris. Kriteria penilaian ditetapkan berdasarkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu 75% dari jumlah siswa mendapat nilai 65 ke atas dinyatakan telah tuntas. Adapun hasil persentase kemampuan mengalikan pecahan biasa pada siswa adalah jumlah siswa yang sangat mampu/mampu/kurang mampun dibagi jumlah seluruh siswa dikalikan 100%. Hasil Pelaksanaan Tindakan Siklus II

16 a. Tahap Perencanaan Berdasarkan hasil pemantauan dan evaluasi pada pembelajaran siklus I ditemukan hasil penelitian belum mencapai indikator kinerja yang ditetapkan yaitu 75%, oleh karena peneliti melanjutkan pada siklus berikut dengan tahapan perencaan yakni menetapkan kelemahan-kelemahan pada pelaksanaan siklus I, dan menentukan cara mengatasi kelemahan tersebut, menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) siklus II, menyusun lembar pengamatan pembelajaran dan lembar pengamatan kemampuan siswa, menyiapkan media pelaksanaan tindakan siklus II. b. Tahap Pelaksanaan pembelajaran dan menetapkan waktu Pelaksanaan tindakan kelas siklus II dilakukan pada hari jumat tanggal 9 mei 2014 Pelaksanaan pembelajaran siklus II masih dengan materi yang sama namun contoh soal yang berbeda dan tingkat kesulitan lebih tinggi pada evaluasi. Sama hal dengan pada pembelajaran siklus I juga diadakan pengamatan pada kegiatan pembelajaran terdapat 6 aspek yang diamati dengan kriteria penilaian Sangat Baik (SB), Baik (B), Cukup (C), Kurang (K), dan Sangat Kurang (SK). Hasil persentase untuk masing-masing kriteria penilaian adalah jumlah aspek pada kriteria yang ditentukan dibagi jumlah seluruh aspek (6) dikalikan 100%, dapat dinyatakan dengan rumus sebagai berikut: P = Jumlah pada tiap kriteria (SB/B/C/K/SK) 6 x 100% Hasil pengamatan kegiatan pembelajaran dijabarkan pada tabel 3. Tabel 5. Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II Aspek Yang diamati Pada Kegiatan Guru Kriteria Jumlah Persentase SB 2 33,3 % B 4 66,7 % C - K - - SK - - Jumlah % c. Tahap Pemantauan dan Evaluasi

17 Pada kegiatan pembelajaran mengidentifikasi simetri lipat bangun datar di kelas IV SDN 14 Paguyaman, peneliti menentukan dua aspek yang dinilai sebagai indikator untuk mengukur kemampuan siswa mengidentifikasi bangun datar simetris yaitu, siswa mampu menyebutkan ciri-ciri bangun datar simetris dan siswa mampu mengelompokkan bangun datar simetris dan tidak simetris. Kriteria penilaian yakni ditetapkan berdasarkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) pada materi perkalian pecahan biasa yaitu siswa yang mendapat nilai 65 ke atas dinyatakan telah tuntas. Hasil persentase kemampuan mengidentifikasi bangun datar simetris pada siswa adalah jumlah siswa yang sangat mampu/mampu/kurang mampu dibagi jumlah seluruh siswa dikalikan 100%. Dapat dituliskan dalam rumus berikut: P = Jumlah siswa yang SM/M/KM 23 x 100% Setelah diadakan pembelajaran siklus II melalui metode discovery learning pada mengidentifikasi simetri lipat bangun datar dan diadakan penilaian tertulis pada masing-masing hasil evaluasi siswa, peneliti dapat menggambarkan kemampuan mengindetifikasi bangun datar simetris pada siswa kelas IV SDN 14 Paguyaman Kabupaten Boalemo dapat digambarkan pada tabel berikut. Tabel 6. Kemampuan Mengidentifikasi Simetri Lipat Bangun Datar Siklus II No. Aspek yang dinilai Kriteria Jumlah Siswa Persentase 1 2 Kemampuan menyebutkan ciriciri bangun datar simetris Kemampuan mengelompokkan bangun datar simetris dan tidak simetris SM 9 37,5 % M % KM 3 12,5 % SM 9 37,5 % M % KM 3 12,5 % Berdasarkan gambaran pada tabel di atas dapat disimpulkan bahwa: a) Pada kedua aspek yang dinilai terdapat 9 siswa atau 37,5 % yang sangat mampu mengidentifikasi bangun datar simetris. b) Terdapat 12 siswa atau 50 % yang mampu mengidentifikasi bangun datar simetris. c) Terdapat 3 siswa atau 12,5 % yang kurang mampu mengidentifikasi bangun datar simetris d. Tahap Analisis dan Refleksi

18 Berdasarkan data yang dijelaskan pada tahap pemantauan dan evaluasi diperoleh bahwa pada pembelajarn siklus II kemampuan mengidentifikasi simetri lipat bangun datar pada siswa kelas IV SDN 14 Paguyaman indikator kinerja 75 % yaitu pada hasil penelitian diperoleh 87,5 % atau 21 dari 24 siswa yang mampu mengidentifikasi simetri lipat bangun datar atau telah mendapat nilai 65 ke atas pada saat diberikan evaluasi setelah dilakukan pembelajaran melalui metode discovery learning. Pembahasan Grafik 1. Kemampuan Mengidentifikasi Bangun Datar Simetris Mampu Belum Mampu Observasi Awal Siklus I Siklus II Jumlah siswa yang belum mampu berdasarkan pada gambar grafik di atas digambarkan dengan grafik batang berwarna merah, untuk siswa yang mampu mengidentifikasi bangun datar simetris digambarkan dengan grafik batang berwarna biru. Dari grafik di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa jumlah siswa yang mampu mengidentifikasi simetri lipat bangun datar pada observasi awal, berjumlah 10 siswa atau 41,7 %, meningkat menjadi 17 orang pada siklus I atau 70,8 %, dan terjadi peningkatan kembali pada siklus II menjadi 21 siswa atau 87,5% yang mampu mengidentifikasi bangun datar simetris. Setelah diadakan analisis data hasil obervasi dan pelaksanaan pembelajaran siklus I, ternyata terjadi peningkatan kemampuan mengidentifikasi simteri lipat bangun datar meskipun belum mencapai indikator kinerja. Dari 14 siswa atau rata-rata 41,7 % pada observasi awal, meningkat menjadi 17 orang atau 70,8 %, pada pembelajaran siklus I. Kemampuan siswa dalam mengidentifikasi simteri lipat bangun datar mengalami peningkatan sebesar 29,1 % atau bertambah 7 siswa yang mampu mengidentifikasi simetri lipat bangun datar pada siklus I setelah diadakan proses pembelajaran mengidentifikasi bangun datar simetris melalui metode discovery learning. Pada siklus II mengalami peningkatan sebesar 16,7% atau bertambah 4 siswa yang mampu mengidentifikasi simetri lipat bangun datar setelah diadakan pembelajaran siklus II.

19 Jadi total peningkatan jumlah siswa dari observasi awal sampai pembelajaran siklus II yaitu 45,8 % atau bertambah 11 siswa yang mampu mengidentifikasi simetri lipat bangun datar melalui metode discovery learning.

20 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dalam penelitian ini, peneliti menyimpulkan bahwa melalui model pembelajaran discovery learning kemampuan mengidentifikasi bangun datar simetris pada siswa kelas IV SDN 14 Paguyaman Boalemo meningkat. Saran 1. Bagi Siswa Siswa sebaiknya melatih diri mengidentifikasi bangun datar melalui metode pembelajaran discovery learning dengan bantuan guru ataupun orang tua. 2. Bagi Guru Dalam meningkatkan kemampuan siswa mempelajari beberapa materi pembelajaran matematika sebaiknya dilakukan pembelajaran melalui metode discovery learning agar siswa dapat menemukan sendiri materi yang dipelajarinya dan tentu saja dengan bimbingan guru di kelas. 3. Bagi Sekolah Bagi pihak sekolah dan dinas pendidikan mengadakan sosialisasi pembelajaran menggunakan pembelajaran kooperatif khususnya metode discovery learning bagi guru untuk bekal dalam melaksanakan KTSP baik dilaksanakan dengan seminar, workshop atau melalui berbagai media. 4. Bagi Peneliti Bagi peneliti sebaiknya lebih banyak mempelajari metode-metode pembelajaran yang lebih variatif sehingga dalam meningkatkan kualitas pembelajaran pada saat menjadi guru nantinya.

21 DAFTAR PUSTAKA Abimanyu, Soli, dkk Strategi Pembelajaran. Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Afrianti, Dini Matematika Kelompok Teknologi Kesehatan dan Pertanian untuk Sekolah Menengah Kejuruan Kelas XII. Jakarta: Grafindo Media Pratama Atik Wintarti, dkk Contextual Teaching and Learning Matematika Sekolah Menengah Pertama Kelas VII. Jakarta: Pusat Perbukuan Depdiknas Budi Suryatin, dkk Matematika SMP/Mts Kelas VIII. Jakarta: Grasindo Damari, Ari Kupas Matematika SMP untuk kelas 1, 2, dan 3. Jakarta: Wahyu Media Sundayana, H. Rostina Media Pembelajaran Matematika. Bandung: Alfabeta Dewi Nuharini dan Triwahyuni Matematika Konsep dan Aplikasinya. Jakarta: Pusat Perbukuan Depdiknas Marsigit dan Nugroho Budi Susilo Matematika SMP Kelas VII. Jakarta: Quadra Rich, Barnett Geometri. Jakarta: Erlangga Tampomas, Husein Matematika Plus SMP Kelas VII Semester Kedua. Jakarta: Yudhistira Untoro, Joko. 200?. Genius Matematika Kelas 6 SD Sesuai Kurikulum. Jakarta: Wahyu Media Wagiyo A, dkk Pegangan Belajar Matematika. Jakarta: Pusat Perbukuan Depdiknas Ajiji, Ahmad Langkah-langkah Pelaksanaan Metode Discovery. (Online). Diakses tanggal 15 maret Herdian Metode Pembelajaran Discovery. (Online). Diakses tanggal 15 maret Ian Pengertian Bangun Datar. (Online). Diakses tanggal 15 maret 2014.

22 Lasriany, Netty Fungsi Pembelajaran Matematika. (Online). Diakses tanggal 15 maret Mutia, Rita Langkah Pembelajaran Discovery Learning Kurikulum (Online). Diakses tanggal 15 maret Mulia, Fuji Pengertian Matematika Menurut Para Ahli. (Online). Diakses tanggal 15 maret Nosal, Agustian Model Pembelajaran Discovery Learning. (Online). Diakses tanggal 15 maret Rinoto Pengertian Matematika Menurut Beberapa Ahli. (Online). Diakses tanggal 15 maret Roniady, Edi Proposal PTK. (Online). Diakses tanggal 15 maret Satriawan, Muhammad Discovery Learning. (Online). Diakses tanggal 15 maret Syarif, Ahmad Sifat-sifat Bangun Datar. (Online). Diakses tanggal 15 maret 2014.

SILABUS PEMELAJARAN. Indikator Pencapaian Kompetensi. Menjelaskan jenisjenis. berdasarkan sisisisinya. berdasarkan besar sudutnya

SILABUS PEMELAJARAN. Indikator Pencapaian Kompetensi. Menjelaskan jenisjenis. berdasarkan sisisisinya. berdasarkan besar sudutnya 42 43 SILABUS PEMELAJARAN Sekolah :... Kelas : VII (Tujuh) Mata Pelajaran : Matematika Semester : II (dua) GEOMETRI Standar Kompetensi : 6. Memahami konsep segiempat dan segitiga serta menentukan ukurannya

Lebih terperinci

50 LAMPIRAN NILAI SISWA SOAL INSTRUMEN Nama : Kelas : No : BERILAH TANDA SILANG (X) PADA JAWABAN YANG DIANGGAP BENAR! 1. Persegi adalah.... a. Bangun segiempat yang mempunyai empat sisi dan panjang

Lebih terperinci

SEGITIGA DAN SEGIEMPAT

SEGITIGA DAN SEGIEMPAT SEGITIGA DAN SEGIEMPAT A. Pengertian Segitiga Jika tiga buah titik A, B dan C yang tidak segaris saling di hubungkan,dimana titik A dihubungkan dengan B, titik B dihubungkan dengan titik C, dan titik C

Lebih terperinci

Inisiasi 2 Geometri dan Pengukuran

Inisiasi 2 Geometri dan Pengukuran Inisiasi 2 Geometri dan Pengukuran Apa kabar Saudara? Semoga Anda dalam keadaan sehat dan semangat selalu. Selamat berjumpa pada inisiasi kedua pada mata kuliah Pemecahan Masalah Matematika. Kali ini topik

Lebih terperinci

Geometri Dimensi Dua

Geometri Dimensi Dua Geometri Dimensi Dua Materi Pelatihan Guru SMK Model Seni/Pariwisata/Bisnis Manajemen Yogyakarta, 28 November 23 Desember 2010 Oleh Dr. Ali Mahmudi JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN

Lebih terperinci

SILABUS PEMELAJARAN Sekolah : SMP Negeri 1 Poncol Kelas : VII (Tujuh) Mata Pelajaran : Matematika Semester : II (dua) GEOMETRI

SILABUS PEMELAJARAN Sekolah : SMP Negeri 1 Poncol Kelas : VII (Tujuh) Mata Pelajaran : Matematika Semester : II (dua) GEOMETRI Lampiran 1.1 45 Lampiran 1.2 46 47 Lampiran 2.1 SILABUS PEMELAJARAN Sekolah : SMP Negeri 1 Poncol Kelas : VII (Tujuh) Mata Pelajaran : Matematika Semester : II (dua) GEOMETRI Standar Kompetensi : 6. Memahami

Lebih terperinci

Sifat-Sifat Bangun Datar

Sifat-Sifat Bangun Datar Sifat-Sifat Bangun Datar Bangun datar merupakan sebuah bangun berupa bidang datar yang dibatasi oleh beberapa ruas garis. Jumlah dan model ruas garis yang membatasi bangun tersebut menentukan nama dan

Lebih terperinci

SD kelas 6 - MATEMATIKA BAB 11. BIDANG DATARLatihan Soal 11.1

SD kelas 6 - MATEMATIKA BAB 11. BIDANG DATARLatihan Soal 11.1 SD kelas 6 - MATEMATIKA BAB 11. BIDANG DATARLatihan Soal 11.1 1. Perhatikan gambar di bawah ini! http://primemobile.co.id/assets/uploads/materi/123/1701_5.png Dari bangun datar di atas, maka sifat bangun

Lebih terperinci

KISI-KISI PENULISAN SOAL UNTUK MENGUKUR KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS

KISI-KISI PENULISAN SOAL UNTUK MENGUKUR KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS KISI-KISI PENULISAN SAL UNTUK MENGUKUR KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS Mata Pelajaran : Matematika Materi Pokok : Segiempat dan Segitiga Kelas / semester : VII / 2 Standar Komptensi : Memahami konsep segi empat

Lebih terperinci

. A.M. A. Titik, Garis, dan Bidang BANGUN GEOMETRI

. A.M. A. Titik, Garis, dan Bidang BANGUN GEOMETRI A. Titik, Garis, dan Bidang BANGUN GEOMETRI Suatu titik menyatakan letak atau posisi dari sesuatu yang tidak mempunyai ukuran, maka titik tidak mempunyai ukuran. Dikatakan bahwa titik berdimensi nol (tak

Lebih terperinci

SIFAT-SIFAT PERSEGIPANJANG. Oleh Nialismadya & Nurbaiti, S. Si

SIFAT-SIFAT PERSEGIPANJANG. Oleh Nialismadya & Nurbaiti, S. Si SIFAT-SIFAT PERSEGIPANJANG Oleh Nialismadya & Nurbaiti, S. Si Standar Kompetensi 6. Memahami konsep segi empat dan segitiga serta menentukan ukurannya. Kompetensi Dasar 6.2 Mengidentifikasi sifat-sifat

Lebih terperinci

41. Mata Pelajaran Matematika untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs)

41. Mata Pelajaran Matematika untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs) 41. Mata Pelajaran Matematika untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs) A. Latar Belakang Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan teknologi modern, mempunyai

Lebih terperinci

SD V BANGUN DATAR. Pengertian bangun datar. Luas bangun datar. Keliling bangun datar SD V

SD V BANGUN DATAR. Pengertian bangun datar. Luas bangun datar. Keliling bangun datar SD V SD V BANGUN DATAR Pengertian bangun datar Luas bangun datar Keliling bangun datar SD V Kata Pengantar Puji syukur kehadirat Allah Subahanahu wa Ta ala, yang Maha Kuasa atas rahmat dan karunianya, sehingga

Lebih terperinci

Kumpulan Soal dan Pembahasan Segi Empat Oleh: Angga Yudhistira

Kumpulan Soal dan Pembahasan Segi Empat Oleh: Angga Yudhistira Kumpulan Soal dan Pembahasan Segi Empat Oleh: Angga Yudhistira http://matematika100.blogspot.com/ Kumpulan Soal dan Pembahasan Matematika SMP dan SMA, Media Pembelajaran,RPP, dan masih banyak lagi Catatan

Lebih terperinci

Pertemuan ke 11. Segiempat Segiempat adalah bidang datar yang dibatasi oleh empat potong garis yang saling bertemu dan menutup D C

Pertemuan ke 11. Segiempat Segiempat adalah bidang datar yang dibatasi oleh empat potong garis yang saling bertemu dan menutup D C Pertemuan ke Segiempat Segiempat adalah bidang datar yang dibatasi oleh empat potong garis yang saling bertemu dan menutup D C B Empat persegi panjang d D E a c C B b B = CD dan B // CD D = BC dan D //

Lebih terperinci

SOAL PERSIAPAN UJIAN AKHIR SEMESTER 2 SMP KELAS 7 MATEMATIKA A.

SOAL PERSIAPAN UJIAN AKHIR SEMESTER 2 SMP KELAS 7 MATEMATIKA A. SOAL PERSIAPAN UJIAN AKHIR SEMESTER 2 SMP KELAS 7 MATEMATIKA A. Pilihlah salah satu jawaban yang paling benar, dengan memberikan tanda silang (x) pada huruf a, b, c atau d!. Pernyataan berikut yang merupakan

Lebih terperinci

Pembahasan Soal UN Matematika SMP Tahun Ajaran 2010/2011 Paket 12

Pembahasan Soal UN Matematika SMP Tahun Ajaran 2010/2011 Paket 12 Pembahasan Soal UN Matematika SMP Tahun Ajaran 2010/2011 Paket 12 Tim Pembahas : Th. Widyantini Untung Trisna Suwaji Wiworo Choirul Listiani Estina Ekawati Nur Amini Mustajab PPPPTK Matematika Yogyakarta

Lebih terperinci

LAMPIRAN A. A. 1. Jadwal Penelitian

LAMPIRAN A. A. 1. Jadwal Penelitian LAMPIRAN A A. 1. Jadwal Penelitian 131 JADWAL PENELITIAN Kelas Eksperimen 1 Kegiatan Pembelajaran Kelas Eksperimen 2 Selasa, 11 April 2017 Pretest Kamis, 13 April 2017 Kamis, 13 April 2017 Pertemuan 1

Lebih terperinci

SILABUS MATEMATIKA KELAS VII. Menjelaskan jenis-jenis. segitiga. berdasarkan sisisisinya. berdasarkan besar. pengertian jajargenjang,

SILABUS MATEMATIKA KELAS VII. Menjelaskan jenis-jenis. segitiga. berdasarkan sisisisinya. berdasarkan besar. pengertian jajargenjang, LAMPIRAN 1. Silabus SILABUS MATEMATIKA KELAS VII Standar Kompetensi : GEOMETRI 4.Memahami konsep segi empat dan serta menentukan ukurannya Kompetensi 6.1 Segiempat dan Mengident i fikasi sifat-sifat berdasarka

Lebih terperinci

Silabus Matematika Kelas VII Semester Genap 44

Silabus Matematika Kelas VII Semester Genap  44 Indikator : 1. Menentukan banyaknya cara persegi panjang dapat menempati bingkainya. 2. Menggunakan sifat-sifat persegi panjang, sisi-sisi yang berhadapan sama panjang dalam perhitungan. 3. Menentukan

Lebih terperinci

GEOMETRI DIMENSI DUA. B. Keliling dan Luas Bangun Datar. 1. Persegi. A s

GEOMETRI DIMENSI DUA. B. Keliling dan Luas Bangun Datar. 1. Persegi. A s . Keliling dan Luas angun atar 1. Persegi GEOMETRI IMENSI U s s Sifat Sifat : Keempat sisinya sama panjang, = = = Keempat sudutnya siku-siku = = = = 90 o Kedua diagonalnya sama panjang dan saling berpotongan

Lebih terperinci

MAKALAH. GEOMETRI BIDANG Oleh Asmadi STKIP Muhammadiyah Pagaralam

MAKALAH. GEOMETRI BIDANG Oleh Asmadi STKIP Muhammadiyah Pagaralam MAKALAH GEOMETRI BIDANG Oleh Asmadi STKIP Muhammadiyah Pagaralam 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kata geometri berasal dari bahasa Yunani yang berarti ukuran bumi. Maksudnya mencakup segala sesuatu

Lebih terperinci

C. 9 orang B. 7 orang

C. 9 orang B. 7 orang 1. Dari 42 siswa kelas IA, 24 siswa mengikuti ekstra kurikuler pramuka, 17 siswa mengikuti ekstrakurikuler PMR, dan 8 siswa tidak mengikuti kedua ekstrakurikuler tersebut. Banyak siswa yang mengikuti kedua

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1. Surat Ijin Uji Coba Instrumen

LAMPIRAN 1. Surat Ijin Uji Coba Instrumen LAMPIRAN 1 Surat Ijin Uji Coba Instrumen LAMPIRAN 2 Surat Ijin Penelitian LAMPIRAN 3 Surat Keterangan Melakukan Uji Coba Instrumen LAMPIRAN 4 Surat Keterangan Melakukan Penelitian LAMPIRAN 5 Instrumen

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KELAS EKSPERIMEN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KELAS EKSPERIMEN LAMPIRAN Standar Kompetensi RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KELAS EKSPERIMEN Nama Sekolah : SMP Negeri Tempel Mata Pelajaran : Matematika Kelas/ Semester : VII (Tujuh)/ Materi Pokok : Segitiga Alokasi

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) 1 KELOMPOK TTW

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) 1 KELOMPOK TTW RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) 1 KELOMPOK TTW Nama Sekolah : SMP N Berbah Mata Pelajaran : Matematika Kelas/Semester : VII/Genap Alokasi Waktu : x 40 menit ( jam pelajaran) Standar Kompetensi :

Lebih terperinci

SILABUS PEMELAJARAN. Indikator Pencapaian Kompetensi. Tes tertulis

SILABUS PEMELAJARAN. Indikator Pencapaian Kompetensi. Tes tertulis Sekolah :... Kelas : VII (Tujuh) Mata Pelajaran : Matematika Semester : II (dua) SILABUS PEMELAJARAN ALJABAR Standar : 4. Menggunakan konsep dan diagram Venn dalam pemecahan masalah Kegiatan 4.1 Mema-hami

Lebih terperinci

Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Pendahuluan 1.1 Latar elakang Geometri datar, merupakan studi tentang titik, garis, sudut, dan bangun-bangun geometri yang terletak pada sebuah bidang datar. erbagai mekanisme peralatan dalam kehidupan

Lebih terperinci

41. Mata Pelajaran Matematika untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs)

41. Mata Pelajaran Matematika untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs) 41. Mata Pelajaran Matematika untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs) A. Latar Belakang Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan teknologi modern, mempunyai

Lebih terperinci

Kisi-kisi Soal Pretest Sebelum Uji Validitas dan Reliabilitas. Kompetensi Dasar (KD) 5.4. Menggunakan pecahan dalam masalah perbandingan dan skala

Kisi-kisi Soal Pretest Sebelum Uji Validitas dan Reliabilitas. Kompetensi Dasar (KD) 5.4. Menggunakan pecahan dalam masalah perbandingan dan skala 70 Lampiran 1 Kisi-kisi Soal Pretest Sebelum Uji Validitas dan Reliabilitas Standar Kompetensi (SK) 5. Menggunakan pecahan dalam pemecahan masalah. Kompetensi Dasar (KD) 5.4. Menggunakan pecahan dalam

Lebih terperinci

Pengertian Dan Sifat-Sifat Bangun Segi Empat 1. Jajaran Genjang

Pengertian Dan Sifat-Sifat Bangun Segi Empat 1. Jajaran Genjang Pengertian Dan Sifat-Sifat Bangun Segi Empat 1. Jajaran Genjang Jajaran genjang dapat dibentuk dari gabungan suatu segitiga dan bayangannya setelah diputar setengah putaran dengan pusat titik tengah salah

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) A. Identitas Sekolah Mata Pelajaran Kelas/ Semester : SMP N 6 Yogyakarta : Matematika : VII/ II Materi Pembelajaran : Segitiga Alokasi Waktu B. Standar Kompetensi

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN BANGUN-BANGUN DATAR (1)

PEMBELAJARAN BANGUN-BANGUN DATAR (1) H. Sufyani Prabawanto, M. Ed. Bahan Belajar Mandiri 3 PEMBELAJARAN BANGUN-BANGUN DATAR (1) Pendahuluan Bahan belajar mandiri ini menyajikan pembelajaran bangun-bangun datar yang dibagi menjadi dua kegiatan

Lebih terperinci

A. Pengantar B. Tujuan Pembelajaran Umum C. Tujuan Pembelajaran Khusus

A. Pengantar B. Tujuan Pembelajaran Umum C. Tujuan Pembelajaran Khusus Modul 5 LINGKARAN A. Pengantar Materi yang akan di bahas pada kegiatan pembelajaran ini terdiri atas pengertian berbagai macam segiempat: jajargenjang, belah ketupat, layang-layang dan trapesium. Disamping

Lebih terperinci

KTSP Perangkat Pembelajaran SMP/MTs, KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) Mapel Matematika kls VII s/d IX. 1-2

KTSP Perangkat Pembelajaran SMP/MTs, KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) Mapel Matematika kls VII s/d IX. 1-2 KTSP Perangkat Pembelajaran SMP/MTs, PERANGKAT PEMBELAJARAN STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR Mata Pelajaran Satuan Pendidikan Kelas/Semester : Matematika. : SMP/MTs. : VII s/d IX /1-2 Nama Guru

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 Surat Ijin Uji Validitas

LAMPIRAN 1 Surat Ijin Uji Validitas LAMPIRAN 1 Surat Ijin Uji Validitas LAMPIRAN 2 Surat Ijin Penelitian LAMPIRAN 3 RPP Siklus I RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SIKLUS I Sekolah Mata Pelajaran Kelas/Semester Alokasi Waktu : SDN Sidorejo

Lebih terperinci

Bab 6 - Segitiga dan Segi Empat

Bab 6 - Segitiga dan Segi Empat Gambar 6.1 Keindahan panorama yang diperlihatkan layar-layar perahu nelayan di bawah cerah matahari di Bali Sumber: Indonesia Untaian Manikam di Khatulistiwa Perhatikan gambar 6.1 di atas! Perahu layar

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MATERI PELAJARAN BANGUN DATAR DENGAN METODE STAD DAN ALAT BANTU MBDW PADA PESERTA DIDIK KELAS V SDN PEKUWON 2

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MATERI PELAJARAN BANGUN DATAR DENGAN METODE STAD DAN ALAT BANTU MBDW PADA PESERTA DIDIK KELAS V SDN PEKUWON 2 EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MATERI PELAJARAN BANGUN DATAR DENGAN METODE STAD DAN ALAT BANTU MBDW PADA PESERTA DIDIK KELAS V SDN PEKUWON 2 Li ila Guru SDN Pekuwon 3Sumberrejo Bojonegoro Email :liila.pekuwon3@gmail.com

Lebih terperinci

LAMPIRAN I RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

LAMPIRAN I RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN LAMPIRAN 54 LAMPIRAN I RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN 55 56 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) Sekolah : SDN Mangunsari 06 Mata Pelajaran : Matematika Kelas/Semester : V/ 2 Alokasi Waktu : 5 x

Lebih terperinci

RINGKASAN MATERI MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS III SEMESTER 2 PEMBELAJARAN 1 PECAHAN SEDERHANA

RINGKASAN MATERI MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS III SEMESTER 2 PEMBELAJARAN 1 PECAHAN SEDERHANA MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS III SEMESTER 2 PEMBELAJARAN PECAHAN SEDERHANA. Pecahan - Pecahan Daerah yang diarsir satu bagian dari lima bagian. Satu bagian dari lima bagian artinya satu dibagi lima

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu upaya guru menciptakan suasana belajar yang menyenangkan

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu upaya guru menciptakan suasana belajar yang menyenangkan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu upaya guru menciptakan suasana belajar yang menyenangkan yaitu dapat menarik minat, antusiasme siswa, dan memotivasi siswa agar senantiasa belajar

Lebih terperinci

DALIL PYTHAGORAS DAN PEMECAHAN MASALAH GEOMETRI

DALIL PYTHAGORAS DAN PEMECAHAN MASALAH GEOMETRI DALIL PYTHAGORAS DAN PEMECAHAN MASALAH GEOMETRI Segitiga 1. Beberapa sifat yang berlaku pada segitiga adalah : Jumlah sudut-sudut sembarang segitiga adalah 180 0 Pada segitiga ABC berlaku AC = BC B = A

Lebih terperinci

47

47 46 47 48 49 50 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) Sekolah Mata Pelajaran : SD Laboratorium Kristen Satya Wacana : Matematika Kelas / Semester : V/ 2 Materi Pokok : Sifat sifat bangun datar Waktu

Lebih terperinci

37. Mata Pelajaran Matematika untuk Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI)

37. Mata Pelajaran Matematika untuk Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI) 37. Mata Pelajaran Matematika untuk Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI) A. Latar Belakang Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan teknologi modern, mempunyai peran penting

Lebih terperinci

PREDIKSI UN 2012 MATEMATIKA SMP

PREDIKSI UN 2012 MATEMATIKA SMP Dibuat untuk persiapan menghadapi UN 2012 PREDIKSI UN 2012 MATEMATIKA SMP Lengkap dengan kisi-kisi dan pembahasan Mungkin (tidak) JITU 12 1. Menghitung hasil operasi tambah, kurang, kali dan bagi pada

Lebih terperinci

09. Mata Pelajaran Matematika A. Latar Belakang B. Tujuan

09. Mata Pelajaran Matematika A. Latar Belakang B. Tujuan 09. Mata Pelajaran Matematika A. Latar Belakang Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan teknologi modern, mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin dan memajukan daya pikir

Lebih terperinci

Tabel 1. Rata-rata Nilai Ujian Nasional Secara Nasional

Tabel 1. Rata-rata Nilai Ujian Nasional Secara Nasional Rekap Nilai Ujian Nasional tahun 2011 Pada tahun 2011 rata-rata nilai matematika 7.31, nilai terendah 0.25, nilai tertinggi 10, dengan standar deviasi sebesar 1.57. Secara rinci perolehan nilai Ujian Nasional

Lebih terperinci

Modul 3 SIMETRI, PERSEGIPANJANG, PERSEGI, DAN KESEJAJARAN GARIS

Modul 3 SIMETRI, PERSEGIPANJANG, PERSEGI, DAN KESEJAJARAN GARIS Modul 3 SIMETRI, PERSEGIPANJANG, PERSEGI, DAN KESEJAJARAN GARIS A. Pengantar Materi yang akan di bahas pada kegiatan pembelajaran ini terdiri atas pengertian simetri lipat, simetri putar, setengah putaran,

Lebih terperinci

LAMPIRAN-LAMPIRAN 33

LAMPIRAN-LAMPIRAN 33 LAMPIRAN-LAMPIRAN 33 34 PERANGKAT PEMBELAJARAN (SILABUS DAN RPP) 35 SILABUS PEMELAJARAN Sekolah :... Kelas : VII (Tujuh) Mata Pelajaran : Matematika Semester : II (dua) GEOMETRI Standar Kompetensi : 6.

Lebih terperinci

PENGAYAAN MATERI OLIMPIADE MATEMATIKA SD GEOMETRI. Oleh : Himmawati P.L

PENGAYAAN MATERI OLIMPIADE MATEMATIKA SD GEOMETRI. Oleh : Himmawati P.L PENGAYAAN MATERI OLIMPIADE MATEMATIKA SD GEOMETRI Oleh : Himmawati P.L Soal matematika yang diujikan di sekolah-sekolah maupun di Ujian Nasional pada umumnya dapat diselesaikan dengan cara-cara biasa.

Lebih terperinci

KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL ( KKM ) MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS VII ( 1 ) SEMESTER I

KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL ( KKM ) MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS VII ( 1 ) SEMESTER I KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL ( KKM ) MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS VII ( 1 ) SEMESTER I 16 KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL ( KKM ) MATA PELAJARAN: MATEMATIKA Sekolah : SMP/MTs... Kelas : VII Semester : I

Lebih terperinci

TRY OUT MATEMATIKA SMP - 01

TRY OUT MATEMATIKA SMP - 01 1. Suhu udara di puncak gunung 1 C, karena hari hujan suhunya turun lagi 4 C, maka suhu udara di puncak gunung tersebut sekarang adalah a. 5 C b. 3 C c. 3 C d. 5 C 2. Dari 42 siswa kelas IA, 24 siswa mengikuti

Lebih terperinci

Uraian Materi. Keliling dan Luas Bangun Datar. A. Macam-Macam Bangun Datar Beraturan. Perlu Tahu

Uraian Materi. Keliling dan Luas Bangun Datar. A. Macam-Macam Bangun Datar Beraturan. Perlu Tahu Keliling dan Luas angun atar Segala sesuatu di muka bumi ini memunyai bentuk dan ukuran. i dalam matematika, benda yang memunyai ukuran dapat dilakukan perhitungan terhadap benda tersebut. Ilmu yang mempelajari

Lebih terperinci

B A B I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

B A B I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B A B I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Matematika adalah suatu alat untuk mengembangkan cara berpikir. Untuk menguasai dan mencipta teknologi di masa depan diperlukan penguasaan matematika yang kuat sejak

Lebih terperinci

Siswa dapat menyebutkan dan mengidentifikasi bagian-bagian lingkaran

Siswa dapat menyebutkan dan mengidentifikasi bagian-bagian lingkaran KISI-KISI PENULISAN SOAL DAN URAIAN ULANGAN KENAIKAN KELAS Jenis Sekolah Penulis Mata Pelajaran Jumlah Soal Kelas Bentuk Soal AlokasiWaktu Acuan : SMP/MTs : Gresiana P : Matematika : 40 nomor : VIII (delapan)

Lebih terperinci

Matematika Semester IV

Matematika Semester IV F U N G S I KOMPETENSI DASAR Mendeskripsikan perbedaan konsep relasi dan fungsi Menerapkan konsep fungsi linear Menggambar fungsi kuadrat Menerapkan konsep fungsi kuadrat Menerapkan konsep fungsi trigonometri

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Berikut ini adalah pertanyaan wawancara yang dilakukan dengan Bapak Gabriel

LAMPIRAN. Berikut ini adalah pertanyaan wawancara yang dilakukan dengan Bapak Gabriel LAMPIRAN A. Wawancara dengan Guru Berikut ini adalah pertanyaan wawancara yang dilakukan dengan Bapak Gabriel Yudhistira S.Si dan Bapak Yusuf S.Pd selaku guru matematika kelas 5 pada SD Strada Wiyatasana.

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN BANGUN-BANGUN DATAR (1)

PEMBELAJARAN BANGUN-BANGUN DATAR (1) PEMBELAJARAN BANGUN-BANGUN DATAR (1) H. Sufyani Prabawanto, M. Ed. Bahan Belajar Mandiri 3 PEMBELAJARAN BANGUN-BANGUN DATAR (1) Pendahuluan Bahan belajar mandiri ini menyajikan pembelajaran bangun-bangun

Lebih terperinci

- Segitiga dengan dua sisinya sama panjang dan terbentuk dari dua segitiga siku-siku yang kongruen disebut segitiga samakaki

- Segitiga dengan dua sisinya sama panjang dan terbentuk dari dua segitiga siku-siku yang kongruen disebut segitiga samakaki SEGITIG DN SEGIEMPT. SEGITIG 1. Mengenal Segitiga Jika persegi panjang PQRS dipotong melalui diagonal PR, maka akan didapat dua bangun yang berbentuk segitiga yang sama dan sebangun atau kongruen. Semua

Lebih terperinci

A. Pengantar B. Tujuan Pembelajaran Umum C. Tujuan Pembelajaran Khusus

A. Pengantar B. Tujuan Pembelajaran Umum C. Tujuan Pembelajaran Khusus Modul 4 SEGIEMPAT A. Pengantar Materi yang akan di bahas pada kegiatan pembelajaran ini terdiri atas pengertian berbagai macam segiempat: jajargenjang, belah ketupat, layang-layang dan trapesium. Disamping

Lebih terperinci

PROGRAM PEMBELAJARAN KELAS VII SEMESTER I. Mata Pelajaran : Matematika

PROGRAM PEMBELAJARAN KELAS VII SEMESTER I. Mata Pelajaran : Matematika PROGRAM PEMBELAJARAN KELAS VII SEMESTER I Mata Pelajaran : Matematika 191 PROGRAM SEMESTER TAHUN PELAJARAN 20 / 20 Nama Sekolah : Kelas/ Semester : VII/1 Mata Pelajaran : Matematika Aspek : BILANGAN Standar

Lebih terperinci

Oleh Nialismadya dan Nurbaiti, S. Si

Oleh Nialismadya dan Nurbaiti, S. Si Oleh Nialismadya dan Nurbaiti, S. Si Standar Kompetensi 6. Memahami konsep segi empat dan segitiga serta menentukan ukurannya. Kompetensi Dasar 6.3 Menghitung keliling dan luas bangun segitiga dan segi

Lebih terperinci

Untuk lebih jelasnya, perhatikan uraian berikut.

Untuk lebih jelasnya, perhatikan uraian berikut. KISI-KISI PENULISAN SOAL DAN URAIAN ULANGAN TENGAH SEMESTER GENAP Jenis Sekolah Penulis Mata Pelajaran Jumlah Soal Kelas Bentuk Soal AlokasiWaktu Acuan : SMP/MTs : Gresiana P : Matematika : 40 nomor :

Lebih terperinci

37. Mata Pelajaran Matematika untuk Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI)

37. Mata Pelajaran Matematika untuk Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI) 37. Mata Pelajaran Matematika untuk Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI) A. Latar Belakang Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan teknologi modern, mempunyai peran penting

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian teori 1. Konsep Secara umum konsep adalah suatu abstraksi yang menggambarkan ciri-ciri umum sekelompok objek, peristiwa atau fenomena lainnya. Wayan Memes (2000), mendefinisikan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pengertian Konsep, Konsepsi dan Prakonsepsi Konsep adalah satuan arti yang mewakili sejumlah objek, misalnya benda-benda atau kejadian-kejadian yang mewakili kesamaan ciri khas

Lebih terperinci

Geometri Bangun Datar. Suprih Widodo, S.Si., M.T.

Geometri Bangun Datar. Suprih Widodo, S.Si., M.T. Geometri Bangun Datar Suprih Widodo, S.Si., M.T. Geometri Adalah pengukuran tentang bumi Merupakan cabang matematika yang mempelajari hubungan dalam ruang Mesir kuno & Yunani Euclid Geometri Aksioma /postulat

Lebih terperinci

Pertemuan ke 10 MODUL GEOMETRI

Pertemuan ke 10 MODUL GEOMETRI Pertemuan ke 0 MODUL GEOMETRI Standar Kompetensi Mengerti, memahami, dan memiliki pengetahuan serta kemampuan untuk menerapkan ilmu matematika dalam memecahkan masalah di bidang teknik Politeknik Negeri

Lebih terperinci

Lampiran 1. Surat Uji Melakukan Penelitian

Lampiran 1. Surat Uji Melakukan Penelitian LAMPIRAN Lampiran 1 Surat Uji Melakukan Penelitian Lampiran 2 Surat Ijin Melakukan Uji Coba Instrumen Penelitian Lampiran 3 Surat Keterangan Melakukan Penelitian Lampiran 4 Surat Keterangan Melakukan

Lebih terperinci

Ringkasan Materi Matematika Untuk SMP Persiapan UN Web : erajenius.blogspot.com --- FB. : Era Jenius --- CP

Ringkasan Materi Matematika Untuk SMP Persiapan UN Web : erajenius.blogspot.com --- FB. : Era Jenius --- CP Lingkaran & Garis Singgung A. Unsur-Unsur Lingkaran Lingkaran adalah tempat kedudukan titik-titik yang berjarak sama terhadap satu titik tetap yang disebut titik pusat lingkaran. Lambang lingkaran dengan

Lebih terperinci

KUMPULAN SOAL MATEMATIKA SMP KELAS 8

KUMPULAN SOAL MATEMATIKA SMP KELAS 8 KUMPULAN SOAL MATEMATIKA SMP KELAS 8 Dirangkum oleh Moch. Fatkoer Rohman Website: http://fatkoer.co.cc http://zonamatematika.co,cc Email: fatkoer@gmail.com 009 Evaluasi Bab 1 Untuk nomor 1 sampai 5 pilihlah

Lebih terperinci

(A) Hanya K (B) Hanya L (C) Hanya M K L M (D) Hanya L dan M (E) Semua adalah persegi

(A) Hanya K (B) Hanya L (C) Hanya M K L M (D) Hanya L dan M (E) Semua adalah persegi 1.Manakah bangun berikut yang merupakan persegi? (A) Hanya K (B) Hanya L (C) Hanya M K L M (D) Hanya L dan M (E) emua adalah persegi 2. Manakah bangun berikut yang merupakan segitiga. U V W X (A) emuanya

Lebih terperinci

Pola (1) (2) (3) Banyak segilima pada pola ke-15 adalah. A. 235 C. 255 B. 250 D Yang merupakan bilangan terbesar adalah. A. C. B. D.

Pola (1) (2) (3) Banyak segilima pada pola ke-15 adalah. A. 235 C. 255 B. 250 D Yang merupakan bilangan terbesar adalah. A. C. B. D. SOAL SELEKSI AWAL 1. Suhu dalam sebuah lemari es adalah 15 o C di bawah nol. Pada saat mati listrik suhu dalam lemari es meningkat 2 o C setiap 120 detik. Jika listrik mati selama 210 detik, suhu dalam

Lebih terperinci

Sumber Belajar 2x40mnt Buku teks. 2x40mnt. 2x40mnt. (2x + 3) + (-5x 4) (-x + 6)(6x 2) Tes tulis Tes uraian Berapakah: berikut: Teknik Bentuk

Sumber Belajar 2x40mnt Buku teks. 2x40mnt. 2x40mnt. (2x + 3) + (-5x 4) (-x + 6)(6x 2) Tes tulis Tes uraian Berapakah: berikut: Teknik Bentuk Sekolah : SMP Kelas : VIII Mata Pelajaran : Matematika Semester : I(satu) SILABUS Standar : ALJABAR 1. Memahami bentuk aljabar, relasi, fungsi, dan persamaan garis lurus 1.1 Melakukan operasi aljabar Bentuk

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. matematika menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Think Talk Write

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. matematika menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Think Talk Write BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dari tindakan kelas yang dilakukan secara kolaboratif antara peneliti dengan guru matematika kelas VIIC SMP N 2 Kalibawang

Lebih terperinci

INSTRUMEN PERANGKAT PEMBELAJARAN

INSTRUMEN PERANGKAT PEMBELAJARAN INSTRUMEN PERANGKAT PEMBELAJARAN Lampiran 1 : RPP Siklus I Pertemuan 1 dan 2 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Sekolah Mata Pelajaran Kelas/Semester Alokasi Waktu : SDN Pekunden : Matematika : II (dua)

Lebih terperinci

LAMPIRAN LAMPIRAN 140

LAMPIRAN LAMPIRAN 140 LAMPIRAN LAMPIRAN 140 LAMPIRAN A Perangkat Pembelajaran Lampiran A.1 : RPP Kelas Eksperimen 1 (dengan model pembelajaran CORE) Lampiran A.2 : RPP Kelas Eksperimen 2 (dengan model pembelajaran STAD) Lampiran

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. adalah luas daerah tertutup suatu permukaan bangun datar.

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. adalah luas daerah tertutup suatu permukaan bangun datar. 7 BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 Tinjauan Pustaka Bangun datar merupakan bangun dua dimensi yaitu sebuah bangun yang mempunyai luas yang sesungguhnya yang dapat digambarkan. Keliling sebuah bangun datar adalah

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN BANGUN RUANG (1)

PEMBELAJARAN BANGUN RUANG (1) H. SufyaniPrabawant, M. Ed. Bahan Belajar Mandiri 5 PEMBELAJARAN BANGUN RUANG (1) Pendahuluan Bahan belajar mandiri ini menyajikan pembelajaran bangun-bangun ruang dan dibagi menjadi dua kegiatan belajar.

Lebih terperinci

Ruang Lingkup Pengukuran di SD

Ruang Lingkup Pengukuran di SD PENGUKURAN DI SD Ruang Lingkup Pengukuran di SD Pengukuran tentang: 1. panjang dan keliling 2. luas 3. luas bangun gabungan 4. volum 5. volum bangun gabungan 6. sudut 7. suhu 8. waktu, jarak dan kecepatan

Lebih terperinci

KEGIATAN BELAJAR SISWA

KEGIATAN BELAJAR SISWA KEGIATAN BELAJAR SISWA Bidang studi : Matematika Satuan Pendidikan: SLTP Kelas: 3 (tiga) Caturwulan: 1 (satu) Pokok Bahasan: Transformasi Subpokok Bahasan: Refleksi Waktu: 150 Menit Endang Mulyana 2003

Lebih terperinci

Geometri I. Garis m dikatakan sejajar dengan garis k, jika kedua garis terletak pada satu bidang datar dan kedua garis tidak berpotongan

Geometri I. Garis m dikatakan sejajar dengan garis k, jika kedua garis terletak pada satu bidang datar dan kedua garis tidak berpotongan Definisi 1.1 Garis m dikatakan memotong garis k, jika kedua garis terletak pada satu bidang datar dan bertemu satu bidang datar dan bertemu pada satu titik Definisi 1.2 Garis m dikatakan sejajar dengan

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN BANGUN DATAR (2)

PEMBELAJARAN BANGUN DATAR (2) H. Sufyani Prabawanto, M. Ed. Bahan Belajar Mandiri 4 PEMBELAJARAN BANGUN DATAR (2) Pendahuluan Bahan belajar mandiri ini menyajikan pembelajaran bangun-bangun datar yang dibagi menjadi dua kegiatan belajar,

Lebih terperinci

1 Bilangan. 2 A. MACAM-MACAM BILANGAN B. SIFAT OPERASI PADA BILANGAN BULAT. b dan b 0. Contoh: 1 à a = 1 dan b = 4.

1 Bilangan. 2 A. MACAM-MACAM BILANGAN B. SIFAT OPERASI PADA BILANGAN BULAT. b dan b 0. Contoh: 1 à a = 1 dan b = 4. Matematika 1 Bilangan A. MACAM-MACAM BILANGAN 1. Bilangan Asli 1, 2, 3, 4, 5, 6,, dan seterusnya. 2. Bilangan Cacah 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, dan seterusnya. 3. Bilangan Prima Bilangan prima yaitu bilangan

Lebih terperinci

Geometri Ruang (Dimensi 3)

Geometri Ruang (Dimensi 3) Geometri Ruang (Dimensi 3) Beberapa Benda Ruang Yang Beraturan Kubus Tabung volume = a³ luas = 6a² rusuk kubus = a panjang diagonal = a 2 panjang diagonal ruang = a 3 r = jari-jari t = tinggi volume =

Lebih terperinci

Kisi kisi Soal Tes. Bentuk Nomor. Uraian 1

Kisi kisi Soal Tes. Bentuk Nomor. Uraian 1 44 Lampiran 1 : Kisi-kisi So_al Tes Kisi kisi Soal Tes No Materi Uraian Materi 1 Bangun Segi datar empat adalah bangu n datar yang dibatas i oleh empat sisi Indikator Soal Siswa dapat mengenal jenis jenis

Lebih terperinci

Soal-soal dan Pembahasan UN Matematika SMP/MTs Tahun Pelajaran 2010/2011

Soal-soal dan Pembahasan UN Matematika SMP/MTs Tahun Pelajaran 2010/2011 Soal-soal dan Pembahasan UN Matematika SMP/MTs Tahun Pelajaran 2010/2011 1. Diketahui A = 7x + 5 dan B = 2x 3. Nilai A B adalah A. -9x +2 B. -9x +8 C. -5x + 2 D. -5x +8 BAB II BENTUK ALJABAR A B = -7x

Lebih terperinci

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN GURU KELAS SD

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN GURU KELAS SD SUMER ELJR PENUNJNG PLPG 2016 MT PELJRN/PKET KEHLIN GURU KELS S III GEOMETRI ra.hj.rosdiah Salam, M.Pd. ra. Nurfaizah, M.Hum. rs. Latri S, S.Pd., M.Pd. Prof.r.H. Pattabundu, M.Ed. Widya Karmila Sari chmad,

Lebih terperinci

Lampiran 1 SURAT IZIN PENELITIAN

Lampiran 1 SURAT IZIN PENELITIAN 111 112 Lampiran 1 SURAT IZIN PENELITIAN 113 114 Lampiran 2 SURAT IZIN UJI VALIDITAS INSTRUMEN 115 Lampiran 3 SURAT KETERANGAN TELAH MELAKUKAN UJI VALIDITAS INSTRUMEN 116 Lampiran 4 SURAT KETERANGAN TELAH

Lebih terperinci

PENELAAHAN SOAL MATEMATIKA PREDIKSI UN 2012

PENELAAHAN SOAL MATEMATIKA PREDIKSI UN 2012 PENELHN SOL MTEMTIK PREDIKSI UN 2012 1. INDIKTOR SOL: Peserta didik dapat menghitung hasil operasi campuran bilangan bulat. SOL: Hasil dari 6 5 7 : 8 4. -18 B. -6 C. 6 D. 18 Kunci jawaban : adalah. 2.

Lebih terperinci

Lampiran 1. Surat Ijin Penelitian

Lampiran 1. Surat Ijin Penelitian LAMPIRAN 106 107 Lampiran 1 Surat Ijin Penelitian 108 109 110 111 112 Lampiran 2 Surat Keterangan Penelitian 113 114 115 116 117 Lampiran 3 Kisi-kisi Soal Validitas 118 Kisi-kisi Instrumen Tes Formatif

Lebih terperinci

Lampiran 1.1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN. Model Pembelajaran Kontekstual dengan Setting Pembelajaran Kooperatif

Lampiran 1.1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN. Model Pembelajaran Kontekstual dengan Setting Pembelajaran Kooperatif Lampiran 1.1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Model Pembelajaran Kontekstual dengan Setting Pembelajaran Kooperatif Think Pair Share (TPS) Nama Sekolah : SMP NEGERI 2 KRETEK

Lebih terperinci

SELEKSI OLIMPIADE MATEMATIKA INDONESIA 2006 TINGKAT PROVINSI

SELEKSI OLIMPIADE MATEMATIKA INDONESIA 2006 TINGKAT PROVINSI SELEKSI OLIMPIADE MATEMATIKA INDONESIA 2006 TINGKAT PROVINSI Bidang Matematika Bagian Pertama Waktu : 90 Menit DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DIREKTORAT

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 SOAL EVALUASI SEBELUM VALIDITAS SOAL EVALUASI POKOK BAHASAN SIFAT BANGUN DATAR. 1. Yang merupakan bangun persegi adalah. a. b. c.

LAMPIRAN 1 SOAL EVALUASI SEBELUM VALIDITAS SOAL EVALUASI POKOK BAHASAN SIFAT BANGUN DATAR. 1. Yang merupakan bangun persegi adalah. a. b. c. LAMPIRAN 48 49 LAMPIRAN 1 SOAL EVALUASI SEBELUM VALIDITAS SOAL EVALUASI POKOK BAHASAN SIFAT BANGUN DATAR 1. Yang merupakan bangun persegi adalah. a. b. c. 2. Berikut ini yang bukan bangun datar adalah.

Lebih terperinci

Tidak diperjualbelikan

Tidak diperjualbelikan MATEMATIKA KATA PENGANTAR Keputusan Menteri Pendidikan Nasional No. 153/U/003, tanggal 14 Oktober 003, tentang Ujian Akhir Nasional Tahun Pelajaran 003/004, antara lain menetapkan bahwa dalam pelaksanaan

Lebih terperinci

a. jenis-jenis segitiga di tinjau dari panjang sisinya. (i) segitiga sebarang. Adalah segitiga yang disisi-sisinya tindak samapanjang AB BC AC

a. jenis-jenis segitiga di tinjau dari panjang sisinya. (i) segitiga sebarang. Adalah segitiga yang disisi-sisinya tindak samapanjang AB BC AC A. SEGI TIGA 1. Pengertian Segitiga Sisi-sisi yg membentuk segitiga ABC berturut-turut adalah AB, BC, dan AC. Sudut-sudut yg terdapat pada segitiga ABC sebagai berikut. a. < A atau < BAC atau < CAB. b.

Lebih terperinci

INSTRUMEN VALIDITAS DAN RELIABILITAS

INSTRUMEN VALIDITAS DAN RELIABILITAS INSTRUMEN VALIDITAS DAN RELIABILITAS 79 80 UJI VALIDITAS ANGKET Data diri Nama Lengkap : Sekolah : Kelas : Petunjuk pengisian! Di bawah ini terdapat sejumlah pernyataan tentang cara-cara yang kamu gunakan

Lebih terperinci

Beberapa Benda Ruang Yang Beraturan

Beberapa Benda Ruang Yang Beraturan Beberapa Benda Ruang Yang Beraturan Kubus Tabung rusuk kubus = a volume = a³ panjang diagonal bidang = a 2 luas = 6a² panjang diagonal ruang = a 3 r = jari-jari t = tinggi volume = π r² t luas = 2πrt Prisma

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORETIS. matematika, para siswa dibiasakan untuk memperoleh pemahaman melalui

BAB II KAJIAN TEORETIS. matematika, para siswa dibiasakan untuk memperoleh pemahaman melalui BAB II KAJIAN TEORETIS A. Kajian Teori 1. Pembelajaran Matematika Pembelajaran matematika bagi para siswa merupakan pembentukan pola pikir dalam pemahaman suatu pengertian maupun dalam penalaran suatu

Lebih terperinci

Menemukan Dalil Pythagoras

Menemukan Dalil Pythagoras Dalil Pythagoras Menemukan Dalil Pythagoras 1. Perhatikan gambar di bawah ini. Segitiga ABC adalah sebuah segitiga siku-siku di B dengan sisi miring AC. Jika setiap petak luasnya 1 satuan, tentukan luas

Lebih terperinci