Pengelolaan limbah yang aman dan bertanggung jawab
|
|
- Shinta Sanjaya
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Pengelolaan limbah yang aman dan bertanggung jawab Because tomorrow matters Geocycle Indonesia Because tomorrow matters a
2 Mengapa memilih Geocycle? Memilih Geocycle sebagai mitra untuk mengelola limbah Anda berarti memperoleh benefit berupa keahlian dan pengalaman luas yang kami miliki. Kami menguasai cara maupun prosedur yang aman dalam menangani berbagai jenis limbah, serta memahami peraturan perundang-undangan terkait upaya pemusnahan limbah yang bertanggung jawab. Profil Geocycle Perusahaan dan produsen terkemuka dari berbagai sektor industri memilih kami karena alasan yang jelas. Geocycle beroperasi di lebih dari 35 negara, termasuk di sebagian besar kawasan Asia, dan selama 20 tahun lebih telah memanfaatkan limbah melalui teknologi co-processing dalam tanur semen di pabrik Holcim. Metode pengelolaan limbah memanfaatkan tanur semen merupakan metode yang paling aman dan berkelanjutan, serta sesuai dengan standar keselamatan lingkungan hidup nasional maupun internasional. Geocycle memiliki kemampuan, teknologi dan keterampilan untuk mengatasi masalah limbah dengan solusi yang ramah lingkungan, serta memberi ketenangan pada pelanggan. Layanan pengelolaan lingkungan yang Geocycle tawarkan mencakup analisa, penanganan dan pengangkutan limbah, penyiapan dan pengelolaan limbah; pelatihan pengelolaann limbah; pemetaan dan penghitungan limbah; serta konsultasi pengelolaan limbah guna membantu klien meningkatkan kinerjanya dalam hal pengelolaan lingkungan. Peningkatan kinerja ini biasanya berdampak pada penghematan Manfaatkan layanan Geocycle untuk mencapai tujuan Anda: Memberikan prosedur kerja terbaik dalam masalah lingkungan; capai target perusahaan untuk aspek keberlanjutan, pengelolaan limbah dan keselamatan kerja. Memenuhi semua ketentuan dalam peraturan dan undang-undang terkait lingkungan. Memperbaiki peringkat PROPER pada program pemerintah menyangkut biaya operasional. pemantauan kinerja lingkungan dan keterbukaan informasi. Kami mengerti seluk-beluk limbah: kami Memenuhi prosedur kerja terbaik dalam hal memiliki izin untuk menangani limbah B3, lingkungan dan keselamatan kerja. baik dalam bentuk padat, cair atau gas. Memberikan keamanan menyeluruh limbah Sistem pengelolaan limbah dan laboratorium dikemas, ditangani dan diangkut dengan analisa limbah kami yang telah memperoleh metode yang aman dan profesional sesuai akreditasi dari lembaga eksternal, serta proses peraturan. pengelolaan limbah yang kami miliki dapat Menjaga citra merek maupun perusahaan: membantu klien kami dalam mencapai tujuan Geocycle menangani produk yang tidak sesuai prinsip keberlanjutan. spesifikasi, produk di bawah standar dan produk kadaluwarsa dengan aman. Keberlanjutan adalah fokus dari bisnis kami, kami pun berdedikasi dengan melakukan hal benar dengan pelanggan kami. Mencapai target jangka panjang: kami membantu Anda untuk menekan produksi limbah. Menjaga reputasi perusahaan Geocycle dapat membantu Anda menjadi perusahaan yang dikenal mampu menangani limbah dengan bertanggung jawab di mata semua pemangku kepentingan dan memberikan ketenangan bagi semua pihak. b Geocycle Indonesia Because tomorrow matters Geocycle Indonesia Because tomorrow matters 1
3 Menuju puncak hirarki penanganan limbah Naik ke jenjang teratas bersama Geocycle Sesuai ketentuan hukum dan aturan keselamatan Memberi ketenangan karena limbah dikelola oleh ahlinya. Hirarki pengelolaan limbah memudahkan badan Tentang co-processing Izin Keselamatan Kerja pemerintah di seluruh dunia untuk mengerti persoalan limbah dan cara menangani limbah, Geocycle ahli dalam menangani limbah Meningkatnya risiko kerusakan Kami melaksanakan mandat Utamakan serta masalah yang timbul akibat pengelolaan dengan cara yang aman menggunakan lingkungan menjadi persoalan yang Keselamatan, Tanpa Kompromi. Karyawan limbah yang tidak semestinya. metode co-processing: yang memusnahkan mendapat reaksi banyak pihak, dan Geocycle terlatih dan sungguh-sungguh Recovery Disposal Avoidance & Minimisation Recycling, reuse & re-processing C0-processing Waste-to-energy Incineration & landfill Uncontrolled burning & dumping Geocycle at work hampir semua jenis limbah dengan suhu sangat tinggi hingga mencapai 1.800º Celsius di tanur produksi semen tanpa efek membahayakan. Proses ini memerlukan analisis yang cermat dan prosedur yang akurat, dengan memanfaatkan teknologi tinggi dan aplikasi hasil pengembangan dan pengalaman selama bertahun-tahun menangani berbagai limbah B3. Melalui pihak-pihak yang tidak mematuhi ketentuan akan dikenai sanksi yang lebih berat. Geocycle menjalin kerja sama dengan Kementerian Negara Lingkungan Hidup (KLH) untuk memastikan proses penanganan seluruh limbah berikut pemusnahannya secara tuntas untuk kepentingan pelanggan benar-benar sesuai ketentuan dalam peraturan mengutamakan keselamatan kerja, di mana pun kami memberikan layanan, apa pun yang kami kerjakan. Prosedur kami ikuti dengan lengkap serta telah melalui tahap pengujian yang ketat. Prosedurnya sendiri mencakup semua aspek dalam peraturan kesehatan, keselamatan kerja serta lingkungan yang terkait dengan penanganan, pengambilan sampel dan pengujian limbah, baik di lokasi co-processing, limbah dapat dimusnahkan nasional perundang-undangan pelanggan maupun di fasilitas Geocycle. Pada jenjang terbawah hirarki adalah perusahaan yang tidak peduli dengan persoalan limbah memusnahkan limbah dengan cara membakar sembarangan atau dibuang tidak pada tempatnya dan tidak memperhatikan lingkungan hidup atau masyarakat sekitar. Untuk menuju jenjang teratas dibutuhkan perubahan pola pikir: yang semula membuang limbah sembarangan karena ini bukan urusan saya menjadi mau memanfaatkan unsur tertentu dalam limbah yang masih mengandung energi dan masih berguna, serta menjamin bahwa limbah berbahaya seluruhnya termusnahkan, seluruhnya dan sumber daya tak-terbarukan dapat dimanfaatkan. Metode ini merupakan metode paling ramah terhadap lingkungan dan masyarakat untuk mengelola hampir semua jenis limbah industri. Dengan solusi co-processing yang Geocycle tawarkan, semua polutan organik dalam limbah diolah dengan energi panas secara tuntas sehingga tidak mencemari atmosfer. Proses ini sesuai dengan prinsip keberlanjutan, aman dan menjamin reputasi pelanggan. lingkungan yang berlaku. Geocycle memegang izin untuk mengolah limbah berbahaya dan bahan perusak ozon. Karyawan Geocycle dan pihak kontraktor selalu memperhatikan faktor keselamatan kerja selama menjalankan tugas, khususnya saat mengangkut limbah berbahaya dan tidak berbahaya mengikuti standar internasional. demi menghilangkan risiko yang ditimbulkan terhadap masyarakat dan bumi ini. Kami siap membantu pelanggan naik ke puncak hirarki untuk meminimalkan dan mencegah dampak negatif yang ditimbulkan limbah yang dihasilkan. 1,800 0 C Co-processing limbah pada tersebut tidak meninggalkan sisa. 2 Geocycle Indonesia Because tomorrow matters Geocycle Indonesia Because tomorrow matters 3
4 Kebutuhan klien: layanan kami Geocycle membantu klien untuk dapat mencapai target kinerja lingkungan Pengelolaan limbah berbahaya Kami menawarkan solusi menyeluruh untuk pengelolaan limbah B3, meliputi pemeriksaan limbah, pengurusan izin, penyusunan daftar dan pemusnahan limbah sesuai peraturan lingkungan yang berlaku di Indonesia. Kami menerbitkan surat keterangan atau Certificate of Treatment (COT) untuk mempermudah proses audit karena semua limbah yang ditangani dapat diidentifikasi semua tahapan penanganannya. Pemusnahan limbah terjamin Ada kalanya perusahaan harus memusnahkan produk di luar spesifikasi atau produk kadaluwarsa. Jika produk semacam itu jatuh ke tangan pihak yang tidak bertanggung jawab, risiko yang harus ditanggung perusahaan sangat besar. Geocycle menawarkan jasa penanganan dan pemusnahan produk semacam ini. Anda diperkenankan menyaksikan proses penanganan dan pengolahan limbah di fasilitas kami. Layanan konsultasi limbah Layanan konsultasi yang Geocycle tawarkan membantu klien meminimalkan dampak limbah yang dihasilkan selama proses produksi. Ahli teknik dan ahli manajemen limbah kami yang kompeten mampu mendata, mengidentifikasi dan mengukur volume bermacam-macam limbah di lokasi pelanggan sepanjang rantai produksi, mulai dari bahan baku hingga produk jadi, lalu merekomendasikan metode khusus untuk penanganan masing-masing jenis limbah. Geocycle akan bekerja sama dengan pelanggan untuk menekan dampak yang dihasilkan terhadap lingkungan dan biaya yang harus ditanggung, sehingga kemungkinan pelanggan dapat menghemat biaya keseluruhan. Pemusnahan BPO Geocycle menjadi pelopor pemanfaatan teknologi aman pemusnahan Bahan Perusak Ozon (BPO) di kawasan Asia Tenggara. Tanur semen bekerja dengan suhu sangat tinggi dan stabil, andal memusnahkan BPO secara tuntas dan aman sehingga tidak lagi membahayakan lingkungan. Pemusnahan arsip dokumen Klien tidak perlu lagi repot mengurusi dokumen lama dan arsip statis. Geocycle menjamin semua urusan beres dalam beberapa langkah mudah: diawali dengan mendata setiap kardus untuk selanjutnya dibawa dengan aman ke fasilitas Geocycle dan dimusnahkan seluruhnya di sana. Kertas, disk, dokumen dan segala jenis arsip yang tersimpan dalam kardus dan kantung besar akan dicacah mesin shredder skala industri berkapasitas besar menjadi potongan kecil kemudian dimusnahkan di tanur semen Holcim. Penanganan limbah di lapangan Jasa penanganan limbah langsung di lapangan yang ditawarkan Geocycle banyak dimanfaatkan berbagai sektor industri, di antaranya sektor minyak dan gas bumi, pertambangan, industri berat dan manufaktur. Geocycle dapat menangani berbagai jenis limbah (padat, cair, semipadat bahkan limbah dalam bentuk gas) dan layanan yang diberikan mencakup pembersihan di lokasi dan pengambilan limbah berbahaya dari ruang penyimpanan, pit limbah oli, fasilitas pengolahan air limbah, serta fasilitas lainnya. Jasa pengangkutan Sarana transportasi yang digunakan akan diatur dan disesuaikan dengan jenis limbah, seperti truk curah, wing box, iso tank, trailer, peti kemas, kapal dan tongkang. Perusahaan pengangkutan limbah yang kami tunjuk hanyalah perusahaan yang berkualitas dan memiliki sertifikasi. 4 Geocycle Indonesia Because tomorrow matters Geocycle Indonesia Because tomorrow matters 5
5 Proses ringkas Layanan dijamin aman dan berkelanjutan 4 Analisa sidik jari dilakukan pada semua kemasan limbah sebelum muatan diturunkan, dan sampel dicocokkan dengan limbah yang masuk. Mulailah dengan menghubungi kami. Kami akan menjawab pertanyaan Anda dan menjelaskan semua aspek dalam proses pengelolaan limbah geocycle-indonesia@holcim.com 5 Setelah analisa sidik jari selesai, limbah kemudian diturunkan di fasilitas penyimpanan khusus, Geocycle membuat tanda terima atau Certificate of Reception (COR). Setelah itu limbah diproses dan disiapkan untuk pengolahan tahap akhir. 1 Proses diawali dengan pengambilan sampel limbah di lokasi klien untuk mengetahui karakter limbah. Pemeriksaan dilakukan di laboratorium milik Geocycle yang telah bersertifikat ISO Setelah pemeriksaan rampung dan limbah dapat diproses, Geocycle akan mengajukan proposal berdasarkan banyaknya limbah yang akan ditangani, jasa yang dibutuhkan dan lama pengerjaan. 6 Limbah diolah dengan metode co-processing di tanur bersuhu sangat tinggi. Jika diperlukan, pelanggan dapat melihat proses pengolahan limbah di fasilitas Geocycle. 2 Setelah proposal disetujui, Geocycle akan melakukan pengemasan, penanganan dan pengangkutan limbah sesuai ketentuan yang berlaku. Tergantung layanan yang diinginkan, Geocycle dapat membantu klien mengawasi proses pengemasan dan pengangkutan limbah oleh pengemudi maupun personil yang profesional dan cakap. Geocycle rutin mengkaji kontraktor pihak ketiga kami. 7 Geocycle akan mengirimkan surat keterangan pemusnahan limbah atau Certificate of Treatment untuk arsip klien sebagai bukti bahwa kegiatan operasional mereka lakukan dengan memperhatikan kelestarian lingkungan. 3 Setelah tiba di fasilitas milik Geocycle, Geocycle Receiving Officer akan menerima limbah yang selanjutnya akan mengecek surat jalan, kemasan dan label. Berat truk akan ditimbang begitu memasuki dan meninggalkan Geocycle. Hasilnya: Pelanggan menjalankan peraturan perundang-undangan lingkungan dan memenuhi target internal perusahaan. Merek, citra dan reputasi perusahaan: Terjamin! 6 Geocycle Indonesia Because tomorrow matters Geocycle Indonesia Because tomorrow matters 7
6 Studi kasus Pembersihan fasilitas di sektor minyak dan gas peraturan pemerintah yang berlaku maupun ketentuan dan indikator kinerja atau key Pembersihan kolam air limbah B3 Solusi Geocycle memasang filter press untuk performance indicator (KPI) yang ditetapkan mengurangi kadar air dalam limbah sehingga Kendala klien untuk proses pengelolaan limbah dan Kendala tingkat kelembabannya berkurang dan Sebelumnya pelanggan memanfaatkan lingkungan. Pelanggan mengoperasikan kolam limbah dapat diolah dengan aman dalam jasa kontraktor pihak ketiga, namun ada penampungan ampas sisa dari fasilitas proses co-processing. masalah dengan metode pengolahan yang Solusi pengolahan air limbah dan kolam harus Proses pengurangan air (dewatering) terus digunakan. Karena ada beberapa jenis Geocycle melaksanakan kontrak pertama dibersihkan setelah digunakan selama 20 disempurnakan dan dioptimalkan sehingga limbah yang harus ditangani, pelanggan untuk pengolahan ton limbah B3 tahun. Karena kandungan air dalam ampas kadar air dapat ditekan hingga lebih dari 40%. juga ingin masing-masing limbah diproses sesuai jenisnya. Metode kerja Geocycle Sebagai jalan keluar, kami menawarkan solusi lengkap pada pelanggan limbah dipilah dan dikemas sesuai jenisnya, disiapkan sarana angkut dari beberapa lokasi penimbunan limbah sementara untuk kemudian diproses lebih lanjut. Proses pengolahan dan pembuangan limbah berbahaya dilakukan sepenuhnya mengikuti padat dari tiga lokasi eksplorasi dan produksi lebih cepat daripada jadwal yang disepakati. Semua jenis limbah diolah dengan metode yang diinginkan klien. Hasil Klien puas dengan kerja tim dan memberi Geocycle peringkat A untuk Program Pengelolaan K3L oleh Kontraktor. Setelah proyek pertama rampung, Geocycle kembali mendapat pekerjaan dengan cakupan pekerjaan lebih luas. limbah sangat tinggi, proses pengolahan dengan metode panas atau termal akan memakan biaya amat besar. Metode kerja Geocycle Pengerjaan dibagi menjadi beberapa tahapan: Pembersihan kolam limbah lumpur Pra-pengolahan / penapisan Pengawaairan limbah lumpur Pengemasan Pengangkutan Hasil Keuntungan dirasakan kedua belah pihak; pelanggan semula memperkirakan mereka perlu mengeluarkan biaya besar, namun dengan bantuan Geocycle mengurangi kadar air limbah, seluruh proses tuntas dengan biaya jauh di bawah anggaran. Sejak itu pelanggan meminta Geocycle untuk menangani beberapa pekerjaan lain, termasuk pembersihan. Di lokasi, tim bekerja sesuai peraturan kesehatan dan keselamatan kerja serta ketentuan lain yang berlaku, dan hal tersebut sangat dihargai pelanggan. 8 Geocycle Indonesia Because tomorrow matters Geocycle Indonesia Because tomorrow matters 9
7 Limbah Anda, keahlian kami Tim Geocycle Kami sanggup menangani berbagai jenis limbah Limbah padat Gas Silakan kirim pertanyaan Anda Bahan plastik dan bahan kemasan bekas Gas refrigeran yang tidak boleh lagi atau tercemar dipakai atau yang tercemar Jenis Salah satu keunggulan Geocycle adalah Kain bekas yang tercemar minyak dan pelarut Produk konsumen (di luar spesifikasi atau kadaluwarsa) Limbah karet atau material potongan sisa produksi Bahan kemasan tidak layak pakai Limbah tekstil atau garmen Bottom ash dan residu proses lainnya Ampas atau terak filter fasilitas pengolahan air limbah Pasir cetak-cor limbah yang dapat kami olah sangat beragam dan terus bertambah; besar kemungkinan limbah yang dihasilkan pelanggan pernah kami tangani sebelumnya. Jenis limbah yang dapat kami olah sangat beragam dan terus bertambah; besar kemungkinan limbah yang Anda hasilkan pernah kami tangani sebelumnya. Tim kami memiliki keterampilan, pengalaman dan perspektif dari berbagai industri yang disesuaikan dengan kebutuhan pelanggan. kemampuan dan teknologi yang dapat klien manfaatkan untuk memperoleh solusi terbaik dalam proses pemusnahan limbah agar klien dapat merasakan ketenangan. Kami bangga dengan apa yang kami kerjakan dan kami melakukannya demi tujuan yang mulia: menjadikan Indonesia lebih bersih dan lebih sehat. Tanah tercemar Karena hari esok berarti. Limbah cair Pelarut Oli bekas Cairan tercemar Limbah ampas Ampas oli Ampas cat Berbagai macam limbah dapat ditangani dengan kemampuan dan sertifikasi yang kami miliki. Ampas bahan petrokimia 10 Geocycle Indonesia Because tomorrow matters Geocycle Indonesia Because tomorrow matters 11
8 Klien Geocycle Produsen Barang Konsumsi harian (FMCG) Unilever Indonesia Procter and Gamble Philip Morris Indonesia Kraft Ultra Jaya Nestle Indonesia PZ Cussons Indonesia L OREAL Indonesia Indofood CBP Sukses Makmur Mattel Indonesia Ajinomoto Indonesia Yakult Indonesia Softex Indonesia Industri Otomotif Toyota Motor Manufacturing Astra Daihatsu Motor Astra Honda Motor Kawasaki Motor Indonesia Isuzu Astra Motor Indonesia Yamaha Indonesia Motor Manufacturing Sektor Pertambangan dan Migas Chevron Pacific Indonesia JOB Pertamina Medco Tomori Sulawesi Medco E&P Pertamina Hulu Energy Pertamina Geothermal Energy Pertamina RU III Plaju Pertamina RU IV Cilacap Pertamina RU V Balikpapan Badak NGL MONTD OR Oil Tungkal Limited Arun Natural Gas Liquefaction Kaltim Prima Coal Newmont Nusa Tenggara Indominco Mandiri Pharmaceutical Boehringer Ingelheim Indonesia Bayer Indonesia Taisho Pharmaceutical Dankos Farma Darya Varia Laboratoria Phapros Soho Industri Pharmasi Bintang Toedjoe Bahan Kimia dan Petrokimia Chandra Asri Petrochemical Styrindo Mono Indonesia BASF Care Chemical Indonesia Nippon Shokubai Indonesia Mane Indonesia Aica Indonesia Asahimas Chemical Nuplex Raung Resin Bayer Material Science Cabot Indonesia Dover Chemical Dystar Colours Indonesia Styron Indonesia Rohm and Haas Indonesia Evonik Sumiasih Industri Lain Nike Indonesia Syngenta Indonesia Croplife Indonesia PJB Gresik PJB Muara Karang Ditjen Bea & Cukai 12 Geocycle Indonesia Because tomorrow matters
9 Geocycle Indonesia Jakarta Tel: , ext. 5661/5662 Fax: A member of the Holcim Group 14 Geocycle Indonesia Because tomorrow matters
Pengelolaan limbah yang aman dan bertanggung jawab
Pengelolaan limbah yang aman dan bertanggung jawab Because tomorrow matters Geocycle Indonesia Because tomorrow matters a Mengapa memilih Geocycle? Memilih Geocycle sebagai mitra untuk mengelola limbah
Lebih terperinciCompliance. Customer Gathering, 23 March 2010
Compliance Customer Gathering, 23 March 2010 Contents Sertifikasi Sistem Manajemen Pengelolaan Limbah B3 - progress Training Izin Pemusnahan BPO (Bahan Perusak Ozon) CLOSE 2 Project Sertifikasi Sistem
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA,
MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM 54 TAHUN 2017 TENTANG PENGELOLAAN LIMBAH DAN ZAT KIMIA PENGOPERASIAN PESAWAT UDARA DAN BANDAR UDARA DENGAN
Lebih terperinciDefinisi (1) Definisi (2) 3/20/2014
Definisi (1) Ekonomi: studi mengenai bagaimana dan mengapa orang konsumen, perusahaan, organisasi nirlaba, lembaga pemerintah membuat keputusan-keputusan berkaitan dengan penggunaan sumberdaya yang berharga
Lebih terperinciPENDAHULUAN EKONOMI LINGKUNGAN. EKONOMI LINGKUNGAN (ESL ) Pertemuan 1 Dept. Ekonomi Sumberdaya & Lingkungan
PENDAHULUAN EKONOMI LINGKUNGAN EKONOMI LINGKUNGAN (ESL ) Pertemuan 1 Dept. Ekonomi Sumberdaya & Lingkungan Definisi (1) Ekonomi: studi mengenai bagaimana dan mengapa orang konsumen, perusahaan, organisasi
Lebih terperinci9 BAB I 10 PENDAHULUAN. minyak, yang dimiliki oleh berbagai perusahaan minyak baik itu milik pemerintah
9 BAB I 10 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara yang memiliki banyak lokasi pengolahan minyak, yang dimiliki oleh berbagai perusahaan minyak baik itu milik pemerintah maupun
Lebih terperinciPENUNJUK UNDANG-UNDANG PERINDUSTRIAN
PENUNJUK UNDANG-UNDANG PERINDUSTRIAN 1 (satu) bulan ~ paling lama Penetapan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Penetapan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia di bidang Industri sebagaimana
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 106 TAHUN : 2010 SERI : E PERATURAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR 2 TAHUN 2010 TENTANG
LEMBARAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 106 TAHUN : 2010 SERI : E PERATURAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR 2 TAHUN 2010 TENTANG IZIN PENYIMPANAN DAN IZIN PENGUMPULAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN (B3) DENGAN
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. (CPOB). Hal ini didasarkan oleh Keputusan Menteri Kesehatan RI.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA Industri farmasi diwajibkan menerapkan Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB). Hal ini didasarkan oleh Keputusan Menteri Kesehatan RI. No.43/MENKES/SK/II/1988 tentang CPOB dan Keputusan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Batu bara
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Sumber daya alam atau biasa disingkat SDA adalah sesuatu yang dapat dimanfaatkan untuk berbagai kepentingan dan kebutuhan hidup manusia agar hidup lebih sejahtera yang
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP REPUBLIK INDONESIA NOMOR 05 TAHUN 2009 TENTANG PENGELOLAAN LIMBAH DI PELABUHAN
PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP REPUBLIK INDONESIA NOMOR 05 TAHUN 2009 TENTANG PENGELOLAAN LIMBAH DI PELABUHAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa dalam upaya
Lebih terperinci2. PENGEPAKAN, KEMASAN,
Ketentuan Umum untuk Pembelian Barang dan Jasa Ketentuan Umum ini berlaku untuk semua Pemasok Barang dan Jasa (selanjutnya disebut Penjual, Pemasok, Kontraktor) yang melakukan transaksi dengan PT WARNA
Lebih terperinciCatatan Pengarahan FLEGT
FLEGT PENEGAKAN HUKUM, TATA KELOLA DAN PERDAGANGAN SEKTOR KEHUTANAN Jaminan legalitas berbasis peserta pasar dan pemberian izin FLEGT Latar belakang Rencana Tindakan mengenai Penegakan Hukum, Tata Kelola
Lebih terperinciDASAR HUKUM PENGELOLAAN LIMBAH B3
DASAR HUKUM PENGELOLAAN LIMBAH B3 Oleh : Setiyono* Abstrak Berbagai jenis limbah industri B3 yang tidak memenuhi baku mutu yang dibuang langsung ke lingkungan merupakan sumber pencemaran dan perusakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tidak diperlukan lagi. Pengelolaan sampah merupakan kegiatan dalam upaya
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Menurut Tchobanoglous dkk. ( 1993) sampah dapat didefinisikan sebagai semua buangan yang dihasilkan dari berbagai aktivitas manusia dan hewan yang berupa padatan,
Lebih terperinciLAMPIRAN Bagaimana sejarah berdirinya PT Margono Dian Graha? 2. Apa visi dan misi PT Margono Dian Graha?
LAMPIRAN 1 Daftar Pertanyaan Wawancara Pertanyaan untuk pemilik perusahaan : 1. Bagaimana sejarah berdirinya PT Margono Dian Graha? 2. Apa visi dan misi PT Margono Dian Graha? 3. Bagaimana struktur organisasi
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM. Badak, dan kilang Tangguh. Ketiga kilang tersebut tersebar di berbagai pulau
IV. GAMBARAN UMUM 4.1. Perkembangan Produksi Liquefied Natural Gas (LNG) LNG Indonesia diproduksi dari tiga kilang utama, yaitu kilang Arun, kilang Badak, dan kilang Tangguh. Ketiga kilang tersebut tersebar
Lebih terperinciUjian Akhir Semester Keselamatan Kesehatan Kerja dan Lindung Lingkungan Semester Pendek Oleh: Arrigo Dirgantara
Ujian Akhir Semester Keselamatan Kesehatan Kerja dan Lindung Lingkungan Semester Pendek 2012 Oleh: Arrigo Dirgantara 1106069664 Departemen Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Indonesia 2012 Pertanyaan:
Lebih terperinciEtika dan integritas. Kepatuhan: Pedoman bagi pihak ketiga
Etika dan integritas Kepatuhan: Pedoman bagi pihak ketiga i Pihak ketiga berarti orang atau perusahaan yang memasok barang atau jasa kepada Syngenta atau atas nama kami. ii pejabat publik dapat mencakup,
Lebih terperinciPRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 1995 TENTANG PERUBAHAN PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 19 TAHUN 1994 TENTANG PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
Lebih terperinciPELAKSANAAN PROGRAM PEMANTAUAN LINGKUNGAN H M M C J WIRTJES IV ( YANCE ) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara
PELAKSANAAN PROGRAM PEMANTAUAN LINGKUNGAN H M M C J WIRTJES IV ( YANCE ) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara A. Dasar Pemikiran Sejak satu dasawarsa terakhir masyarakat semakin
Lebih terperinciSIH Standar Industri Hijau
SIH Standar Industri Hijau INDUSTRI PENGASAPAN KARET (RIBBED SMOKED SHEET RUBBER) Daftar isi Daftar isi... 1 Prakata... 2 1 Ruang Lingkup... 3 2 Acuan... 3 3 Definisi... 3 4 Simbol dan Singkatan Istilah...
Lebih terperinciKata Pengantar. Tim Teknis PROPER Kementerian Negara Lingkungan Hidup
Kata Pengantar Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, bahwa Kementerian Negara Lingkungan Hidup dapat kembali mengumumkan peringkat kinerja perusahaan dari berbagai sektor industri. Sejak tahun 2002,
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 1999 TENTANG PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 18 TAHUN 1999 TENTANG PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN PRESIDEN, Menimbang : a. bahwa lingkungan hidup perlu dijaga kelestariannya sehingga tetap mampu menunjang
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 1994 TENTANG PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 1994 TENTANG PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa lingkungan hidup perlu dijaga kelestariannya
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR : 02 TAHUN 2008 TENTANG PEMANFAATAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN
SALINAN PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR : 02 TAHUN 2008 TENTANG PEMANFAATAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM PENELITIAN. PT. Samudera Indonesia adalah sebuah perusahaan nasional yang bergerak di
BAB IV GAMBARAN UMUM PENELITIAN 4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian PT. Samudera Indonesia adalah sebuah perusahaan nasional yang bergerak di dalam bidang transportasi kargo dan pelayanan logistik yang
Lebih terperinciDAFTAR PUSTAKA. Anggraini, Fr Reni Retno, 2006, Pengungkapan Informasi Sosial dan. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengugkapan Informasi
DAFTAR PUSTAKA Anggraini, Fr Reni Retno, 2006, Pengungkapan Informasi Sosial dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengugkapan Informasi Sosial dalam Laporan Keuangan Tahunan (Study Empiris pada Perusahaan-perusahaan
Lebih terperinciSTANDAR INDUSTRI HIJAU
Kementerian Perindustrian-Republik Indonesia Medan, 23 Februari 2017 OVERVIEW STANDAR INDUSTRI HIJAU Misi, Konsep dan Tujuan Pengembangan Industri Global Visi: Mengembangan Industri yang berkelanjutan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Gambaran Umum PT. Freshklindo Graha Solusi
14 BAB II TINJAUAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Gambaran Umum PT. Freshklindo Graha Solusi PT. Freshklido Graha Solusi adalah perusahaan jasa kebersihan terkemuka di Indonesia, yang menawarkan solusi cerdas
Lebih terperinciIV. HASIL DAN PEMBAHASAN
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. KOMPOSISI DAN KARAKTERISTIK SAMPAH KOTA BOGOR 1. Sifat Fisik Sampah Sampah berbentuk padat dibagi menjadi sampah kota, sampah industri dan sampah pertanian. Komposisi dan jumlah
Lebih terperinci2017, No Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 1994 tentang Pengalihan Bentuk Perusahaan Umum (Perum) Listrik Negara Menjadi Perusahaan Perser
No.188, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMEN-ESDM. Gas Bumi. Pemanfaatan. PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2017 TENTANG PEMANFAATAN GAS BUMI UNTUK
Lebih terperinciPEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG
1 PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 10 TAHUN 2004 TENTANG BAKU MUTU AIR LIMBAH
Lebih terperinciMagister Ilmu Lingkungan Program Pasca Sarjana Universitas Diponegoro. Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Diponegoro
ANALISIS PENAATAN DOKUMEN UKL UPL OLEH PEMRAKARSA PENAMBANGAN MINYAK BUMI PADA SUMUR TUA DESA BANGOWAN KECAMATAN JIKEN KABUPATEN BLORA Wahyu Yuwono 1 *, P. Purwanto 2 dan Dwi P Sasongko 3 1 Magister Ilmu
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN. Beracun (B3) yang dihasilkan di PT Saptaindra Sejati site ADMO bahwa
BAB V PEMBAHASAN A. Identifikasi Limbah B3 Hasil observasi identifikasi mengenai limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) yang dihasilkan di PT Saptaindra Sejati site ADMO bahwa limbah B3 yang terdapat
Lebih terperinciKriteria Proper terdiri dari dua bagian yaitu: a. kriteria penilaian ketaatan; dan b. kriteria penilaian lebih dari ketaatan (beyond compliance).
Setelah calon peserta Proper telah terdata di sekretariat Proper, selanjutnya tim teknis Proper menetapkan daftar peserta Proper dengan mengacu kepada: a. kriteria peserta Proper; b. rencana strategis
Lebih terperinciLAMPIRAN 1 TATA CARA PENYUSUNAN SMK3 KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN UMUM
LAMPIRAN 1 TATA CARA PENYUSUNAN SMK3 KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN UMUM LAMPIRAN 1 TATA CARA PENYUSUNAN SMK3 KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN UMUM BAGI PENYEDIA JASA Elemen-elemen yang harus dilaksanakan oleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menggali dan mengolah sumber daya alam dengan sebaik-baiknya yang meliputi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kegiatan pembangunan pada hakekatnya adalah kegiatan manusia dalam menggali dan mengolah sumber daya alam dengan sebaik-baiknya yang meliputi air, udara, tanah
Lebih terperinciWALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN DAERAH KOTA MATARAM NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP
WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN DAERAH KOTA MATARAM NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MATARAM,
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27 TAHUN 2002 TENTANG PENGELOLAAN LIMBAH RADIOAKTIF PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27 TAHUN 2002 TENTANG PENGELOLAAN LIMBAH RADIOAKTIF PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 27 ayat (2) Undang-undang
Lebih terperinciSIH Standar Industri Hijau
SIH Standar Industri Hijau INDUSTRI UBIN KERAMIK Daftar isi Daftar isi... 1 Prakata... 2 1 Ruang Lingkup... 3 2 Acuan Normatif... 3 3 Definisi... 3 4 Simbol dan Singkatan Istilah... 4 5 Persyaratan Teknis...
Lebih terperinci2017, No.9 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud dengan: 1. Sarana adalah segala sesuatu yang dapat dipakai sebaga
LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.9, 2017 EKONOMI. Pembangunan. Perindustrian. Sarana. Prasarana. (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6016) PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK
Lebih terperinciIMPLEMENTASI PERATURAN DAN KEBIJAKAN DI BIDANG PENGUMPULAN DAN PEMANFAATAN LIMBAH B3
IMPLEMENTASI PERATURAN DAN KEBIJAKAN DI BIDANG PENGUMPULAN DAN PEMANFAATAN LIMBAH B3 Bidakara, 20 November 2014 Penyimpanan & Pengumpulan LB3 Kegiatan menyimpan limbah B3 yang dilakukan oleh penghasil
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kompleks. Serta peraturan di indonesia memang agak rumit, dan tidak benar-benar
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah sampah di Indonesia merupakan salah satu permasalahan yang sangat kompleks. Serta peraturan di indonesia memang agak rumit, dan tidak benar-benar memakai konsep
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sejak tahun 2001 pasar pelumas di Indonesia telah terbuka dengan
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Sejak tahun 2001 pasar pelumas di Indonesia telah terbuka dengan dikeluarkannya Peraturan Presiden RI No. 21/2001. Mulai saat itu badan usaha selain Pertamina dapat
Lebih terperinciBUPATI SERUYAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERUYAN NOMOR 13 TAHUN 2010 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN USAHA MINYAK DAN GAS BUMI
BUPATI SERUYAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERUYAN NOMOR 13 TAHUN 2010 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN USAHA MINYAK DAN GAS BUMI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SERUYAN, Menimbang : a. bahwa Minyak
Lebih terperinciPusat Pengkajian Industri Hijau dan Lingkungan Hidup Badan Penelitian dan Pengembangan Industri Kementerian Perindustrian
GREEN CHILLER POLICY IN INDUSTRIAL SECTOR Disampaikan pada: EBTKE CONEX Jakarta Convention Center 21 Agustus 2015 Pusat Pengkajian Industri Hijau dan Lingkungan Hidup Badan Penelitian dan Pengembangan
Lebih terperinciLEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.4, 2014 EKONOMI. Pembangunan. Perindustrian. Perencanaan. Penyelenggaraan. Pencabutan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5492) UNDANG-UNDANG
Lebih terperinciPetunjuk Keselamatan Umum Laboratorium Terpadu Universitas Diponegoro Pedoman berikut dibuat untuk meminimalkan atau menghilangkan bahaya di
Petunjuk Keselamatan Umum Laboratorium Terpadu Universitas Diponegoro Pedoman berikut dibuat untuk meminimalkan atau menghilangkan bahaya di Laboratorium Terpadu. Pedoman ini juga disediakan untuk menjaga
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2017 TENTANG PEMBANGUNAN SARANA DAN PRASARANA INDUSTRI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2017 TENTANG PEMBANGUNAN SARANA DAN PRASARANA INDUSTRI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa untuk melaksanakan
Lebih terperinciPRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27 TAHUN 2002 TENTANG PENGELOLAAN LIMBAH RADIOAKTIF
PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 27 TAHUN 2002 TENTANG PENGELOLAAN LIMBAH RADIOAKTIF PRESIDEN, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 27 ayat (2) Undang-undang Nomor 10 Tahun 1997 tentang Ketenaganukliran,
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG PERINDUSTRIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG PERINDUSTRIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa untuk mewujudkan masyarakat adil dan makmur
Lebih terperinciBUPATI LUWU TIMUR PROPINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU TIMUR NOMOR 8 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH RUMAH TANGGA DAN
BUPATI LUWU TIMUR PROPINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU TIMUR NOMOR 8 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH RUMAH TANGGA DAN SAMPAH SEJENIS SAMPAH RUMAH TANGGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
Lebih terperinciUJI KOMPETENSI SEMESTER II. Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c, atau d yang merupakan jawaban yang paling tepat!
UJI KOMPETENSI SEMESTER II Latihan 1 Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c, atau d yang merupakan jawaban yang paling tepat! 1. Berikut ini yang tidak termasuk kriteria teknologi ramah lingkungan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. tersebut merupakan kebutuhan yang esensial bagi keberlangsungan hidup
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumberdaya alam baik yang dapat diperbaharui maupun yang tidak dapat diperbaharui. Sumber daya alam tersebut merupakan kebutuhan
Lebih terperinciSekretariat PROPER. LIMBAH B3 dan LIMBAH NON B3
Sekretariat PROPER PENGURANGAN DAN PEMANFAATAN LIMBAH B3 dan LIMBAH NON B3 2017 PENILAIAN Beyond Compliance PROPER 150 100 DOKUMEN RINGKASAN KINERJA PENGELOLAAN LINGKUNGAN Screening SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 1999 TENTANG PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 1999 TENTANG PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa lingkungan hidup perlu dijaga kelestariannya
Lebih terperinciPrarancangan pabrik sikloheksana dari benzena Kapasitas ton/tahun BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Indonesia sebagai negara berkembang sedang menggalakkan pembangunan di bidang industri. Dengan program alih teknologi, perkembangan industri di Indonesia khususnya industri
Lebih terperinciSIH Standar Industri Hijau
SIH Standar Industri INDUSTRI SEMEN PORTLAND Daftar isi Daftar isi... 1 Prakata... 2 1 Ruang Lingkup... 3 2 Acuan Normatif... 3 3 Definisi... 3 4 Simbol dan Singkatan Istilah... 4 5 Persyaratan Teknis...
Lebih terperinciLEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
Teks tidak dalam format asli. Kembali: tekan backspace mencabut: PP 19-1994::PP 12-1995 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 31, 1999 LINGKUNGAN HIDUP. BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN. Dampak Lingkungan.
Lebih terperinciPERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN RETENSI ARSIP SEKTOR PEREKONOMIAN URUSAN LINGKUNGAN HIDUP
Jalan Ampera Raya No. 7, Jakarta Selatan 12560, Indonesia Telp. 62 21 7805851, Fax. 62 21 7810280 http://www.anri.go.id, e-mail: info@anri.go.id PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27 TAHUN 2002 TENTANG PENGELOLAAN LIMBAH RADIOAKTIF PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27 TAHUN 2002 TENTANG PENGELOLAAN LIMBAH RADIOAKTIF PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 27 ayat (2) Undangundang
Lebih terperinci4. Melakukan identifikasi kegiatan kegiatan pada pekerjaan pembuatan kusen, pintu, dan kanopi dari UPVC.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era sekarang ini banyak produk yang dihasilkan menjadi lebih canggih, praktis dan bermutu. Di desain untuk memudahkan pengguna dan memberi keindahan secara bentuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. plastik relatif murah, praktis dan fleksibel. Plastik memiliki daya kelebihan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Plastik merupakan jenis limbah padat yang susah terurai dan volumenya terus meningkat. Peningkatan jumlah sampah plastik karena plastik relatif murah, praktis dan
Lebih terperinciPENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2008 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH
PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2008 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH I. UMUM Jumlah penduduk Indonesia yang besar dengan tingkat pertumbuhan yang tinggi mengakibatkan bertambahnya
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU NOMOR : 10 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU NOMOR : 10 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI INDRAMAYU, Menimbang : a. bahwa pengelolaan limbah
Lebih terperinciBARANG TAMBANG INDONESIA II. Tujuan Pembelajaran
K-13 Geografi K e l a s XI BARANG TAMBANG INDONESIA II Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan mempunyai kemampuan sebagai berikut. 1. Memahami kegiatan pertambangan. 2. Memahami
Lebih terperinciSistem Manajemen Lingkungan Menurut ISO 14001
Materi yang terdapat dalam halaman ini adalah materi yang disampaikan dalam Pelatihan Audit Lingkungan yang diadakan atas kerja sama antara Departemen Biologi FMIPA IPB bekerja sama dengan Bagian PKSDM
Lebih terperinciGREEN INCINERATOR Pemusnah Sampah Kota, Industri, Medikal dsbnya Cepat, Murah, Mudah, Bersahabat, Bermanfaat
GREEN INCINERATOR Pemusnah Sampah Kota, Industri, Medikal dsbnya Cepat, Murah, Mudah, Bersahabat, Bermanfaat WASTE-TO-ENERGY Usaha penanggulangan sampah, baik dari rumah tangga/penduduk, industri, rumah
Lebih terperinciLEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
Teks tidak dalam format asli. Kembali: tekan backspace LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 52, 2002 (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia 4202) PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG PERINDUSTRIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG PERINDUSTRIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa untuk mewujudkan masyarakat adil dan makmur
Lebih terperinciSTUDI PENGELOLAAN LIMBAH PADAT & CAIR PT X - PASURUAN SEBAGAI UPAYA PENERAPAN PROSES PRODUKSI BERSIH
Laporan Tugas Akhir STUDI PENGELOLAAN LIMBAH PADAT & CAIR PT X - PASURUAN SEBAGAI UPAYA PENERAPAN PROSES PRODUKSI BERSIH Oleh: Didit Fitriawan 3305.100.042 Dosen Pembimbing : Ir. Ati Hartati, M.Sc JURUSAN
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG PERINDUSTRIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
SALINAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG PERINDUSTRIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa untuk mewujudkan masyarakat adil dan
Lebih terperinciLEMBAR PERTAMA UNTUK PERUSAHAAN
LAMPIRAN 1 LEMBAR PERTAMA UNTUK PERUSAHAAN KEPADA: SEKRETARIAT PENGHARGAAN INDUSTRI HIJAU d/a : PUSAT PENGKAJIAN INDUSTRI HIJAU DAN LINGKUNGAN HIDUP Gedung Kementerian Perindustrian Lantai 20 Jl. Jenderal
Lebih terperinciNo Kode DAR2/Profesional/582/010/2018 PENDALAMAN MATERI FARMASI MODUL 010: CARA DISTRIBUSI OBAT YANG BAIK. Dr. NURKHASANAH, M.Si., Apt.
No Kode DAR2/Profesional/582/010/2018 PENDALAMAN MATERI FARMASI MODUL 010: CARA DISTRIBUSI OBAT YANG BAIK Dr. NURKHASANAH, M.Si., Apt. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Kementerian Riset, Teknologi
Lebih terperinci*39525 PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA (PP) NOMOR 27 TAHUN 2002 (27/2002) TENTANG PENGELOLAAN LIMBAH RADIOAKTIF PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
Copyright (C) 2000 BPHN PP 27/2002, PENGELOLAAN LIMBAH RADIOAKTIF *39525 PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA (PP) NOMOR 27 TAHUN 2002 (27/2002) TENTANG PENGELOLAAN LIMBAH RADIOAKTIF PRESIDEN REPUBLIK
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan tidak membuang-buang waktu yang ada. Kemudahan yang diinginkan oleh
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan di era globalisasi saat ini memaksa setiap pihak untuk dapat bergerak dengan cepat dan aktif. Setiap aktivitas dijalankan dengan serba cepat dan tidak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam era persaingan bisnis saat ini, sebuah perusahaan dituntut untuk mampu memiliki langkahlangkah inovatif yang mampu memberi daya saing dengan kompetitor. Selain
Lebih terperinciBAB II RUANG LNGKUP PERUSAHAN
BAB II RUANG LNGKUP PERUSAHAN Ruang lingkup kegiatan B4T sebagai mitra industri untuk meningkatkan mutu produk dan jasa industri meliputi penelitian dan pengembangan, pengujian bahan dan barang teknik,
Lebih terperinciBUPATI POLEWALI MANDAR
BUPATI POLEWALI MANDAR PERATURAN DAERAH KABUPATEN POLEWALI MANDAR NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN PERSAMPAHAN DAN KEBERSIHAN KOTA KABUPATEN POLEWALI MANDAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI
Lebih terperinciBAB II PROFILE PERUSAHAAN
BAB II PROFILE PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Singkat PT Pamapersada Nusantara PT Pamapersada Nusantara (PAMA) adalah anak perusahaan milik PT United Tractors Tbk, distributor kendaraan konstruksi berat Komatsu
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27 TAHUN 2002 TENTANG PENGELOLAAN LIMBAH RADIOAKTIF PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27 TAHUN 2002 TENTANG PENGELOLAAN LIMBAH RADIOAKTIF PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 27 ayat (2) Undang-undang
Lebih terperinciPENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2001 TENTANG MINYAK DAN GAS BUMI
PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2001 TENTANG MINYAK DAN GAS BUMI UMUM Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 33 ayat (2) dan ayat (3) menegaskan bahwa cabang-cabang produksi yang
Lebih terperinci2 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud dengan: 1. Industri adalah seluruh bentuk kegiatan ekonomi yang mengolah b
LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.146, 2015 Sumber Daya Industri. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5708). PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 Tahun 2015
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR : 02 TAHUN 2008 TENTANG PEMANFAATAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN
SALINAN PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR : 02 TAHUN 2008 TENTANG PEMANFAATAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan
Lebih terperinciBAB 1 Pendahuluan. merupakan pilar perekonomian baik di Indonesia maupun di negara lain di dunia.
BAB 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Industri migas merupakan salah satu sektor yang memberikan pemasukan besar dan merupakan pilar perekonomian baik di Indonesia maupun di negara lain di dunia. Permintaan
Lebih terperinciBAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK. maka para pengusaha AMDK berusaha mengemas tempat untuk air agar konsumen
BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK 2.1 Air Minum dalam Kemasan Ketika perkembangan zaman semakin menuntut segalanya harus lebih praktis, maka para pengusaha AMDK berusaha mengemas tempat untuk air agar konsumen
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pelaksanaan corporate social responsibility (CSR) tidak lepas dari pengoperasian perusahaan dalam memanfaatkan sumber daya yang selalu bersinggungan dengan kehidupan
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN JOMBANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN JOMBANG NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PEMERINTAH KABUPATEN JOMBANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN JOMBANG NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JOMBANG, Menimbang : a. bahwa pertambahan penduduk
Lebih terperinciPeraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 1999 Tentang Pengelolaan Limbah Berbahaya dan Beracun
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 1999 Tentang Pengelolaan Limbah Berbahaya dan Beracun PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 1999 TENTANG PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KOTA DEPOK TAHUN 2002 NOMOR 10 SERI C PERATURAN DAERAH KOTA DEPOK NOMOR 07 TAHUN 2002
LEMBARAN DAERAH KOTA DEPOK TAHUN 2002 NOMOR 10 SERI C PERATURAN DAERAH KOTA DEPOK NOMOR 07 TAHUN 2002 TENTANG IZIN PENYELENGGARAAN KEGIATAN USAHA MINYAK DAN GAS BUMI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. sebagai salah satu cara untuk memantau kinerja produksinya. Pengukuran
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Produktivitas merupakan satu hal yang sangat penting bagi perusahaan sebagai salah satu cara untuk memantau kinerja produksinya. Pengukuran produktivitas dilakukan
Lebih terperinciPT. SUKSES SEJAHTERA ENERGI
+ Minyak Sintetik (minyak bakar) E88 Carbon Briket CB88 Gas Sintetik Steel Wire Scrap (Kawat Besi Baja) PT. SUKSES SEJAHTERA ENERGI Jl. Manisrenggo Km. 4,5 Prambanan, Klaten, Jawa Tengah T. 0274-7459008
Lebih terperinciShell Meresmikan Terminal Bahan Bakar Minyak di Pulau Laut Kalimantan Selatan
UNTUK DITERBITKAN SEGERA: 27 AGUSTUS 2010 Shell Meresmikan Terminal Bahan Bakar Minyak di Pulau Laut Kalimantan Selatan Shell bekerjasama dengan Indonesia Bulk Terminal (IBT), meresmikan Terminal Bahan
Lebih terperinciISO untuk meminimalkan limbah, by Sentral Sistem Consulting
Pemakaian Bahan Baku Exploitasi dan Explorasi Sumber Daya Alam 100% Sumber Daya Alam Tidak Dapat Diperbaharui 10-15% Polutan Udara Pencemaran Udara Emisi Gas (CO, CO2, Sox, NOx) Penipisan Lapisan Ozon
Lebih terperinciBUPATI BANTUL KEPUTUSAN BUPATI BANTUL NOMOR 151 TAHUN 2011 TENTANG
BUPATI BANTUL KEPUTUSAN BUPATI BANTUL NOMOR 151 TAHUN 2011 TENTANG IZIN PENYIMPANAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN (B3) PT. P E R T A M I N A ( PERSERO ) UNIT PENGOLAH IV TERMINAL BAHAN BAKAR MINYAK
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KOTA DEPOK TAHUN 2002 NOMOR 10 SERI C PERATURAN DAERAH KOTA DEPOK NOMOR 07 TAHUN 2002 TENTANG
LEMBARAN DAERAH KOTA DEPOK TAHUN 2002 NOMOR 10 SERI C PERATURAN DAERAH KOTA DEPOK NOMOR 07 TAHUN 2002 TENTANG IZIN PENYELENGGARAAN KEGIATAN USAHA MINYAK DAN GAS BUMI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA
Lebih terperinciRANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG PERINDUSTRIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN TENTANG PERINDUSTRIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa pembangunan nasional bertujuan untuk mewujudkan
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27 TAHUN 2002 TENTANG PENGELOLAAN LIMBAH RADIOAKTIF PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27 TAHUN 2002 TENTANG PENGELOLAAN LIMBAH RADIOAKTIF PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 27 ayat (2) Undang-undang
Lebih terperinciPENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2001 TENTANG MINYAK DAN GAS BUMI
PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2001 TENTANG MINYAK DAN GAS BUMI I. UMUM Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 33 ayat (2) dan ayat (3) menegaskan bahwa cabang-cabang produksi
Lebih terperinci