LAMPIRAN KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL BIMBINGAN MASYARAKAT ISLAM NOMOR DJ.II/ 102 TAHUN 2016 TENTANG PENETAPAN STANDAR KOMPETENSI JABATAN PENGHULU
|
|
- Ratna Wibowo
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1
2
3 LAMPIRAN KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL BIMBINGAN MASYARAKAT ISLAM NOMOR DJ.II/ 102 TAHUN 2016 TENTANG PENETAPAN STANDAR KOMPETENSI JABATAN PENGHULU 1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Pengembangan karir berdasarkan kualifikasi dan kompetensi merupakan amanat Undang-Undang Aparatur Sipil Negara (ASN), serta menguatkan program percepatan Reformasi Birokrasi dalam mewujudkan profesionalitas ASN. Kementerian Agama melalui Keputusan Menteri Agama Nomor 207 Tahun 2013 tentang Pedoman Pelaksanaan Asesmen Kompetensi bagi PNS di lingkungan Kementerian Agama merupakan tindak lanjut Kementerian Agama dalam mengimplementasikan penguatan SDM berbasis kompetensi. Tugas pokok penghulu adalah melakukan perencanaan kegiatan kepenghuluan, pengawasan pencatatan nikah/rujuk, pelaksanaan pelayanan nikah rujuk, penasihatan dan konsultasi nikah/rujuk, pemantauan pelanggaran ketentuan nikah/rujuk, pelayanan fatwa hukum munakahat dan bimbingan muamalah, pembinaan keluarga sakinah, serta pemantauan dan evaluasi kegiatan kepenghuluan dan pengembangan kepenghuluan sesuai dengan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor PER/62/M.PAN/6/2005 Tahun 2005 tentang Jabatan Fungsional Penghulu dan Angka Kreditnya. Peran penghulu sangat strategis dalam melakukan pelayanan kepada masyarakat seperti pencatatan perkawinan, pembinaan keluarga sakinah, penyelenggaraan hari-hari besar keagamaan, sosialisasi hisab rukyat dan pembinaan hubungan baik dengan para ulama pemuka agama. Lebih lagi dalam menghadapi berbagai perubahan yang terjadi akibat reformasi, otonomi daerah dan globalisasi, maka penghulu mengemban tugas yang lebih berat. Sangat dibutuhkan SDM penghulu yang memiliki kemampuan komprehensip dalam hal pembinaan keluarga serta membangun hubungan yang harmonis dengan lembaga/instansi terkait guna membangun sinergisitas pembangunan keluarga dan umat yang semakin kompleks permasalahannya. Maka Untuk membangun profesionalitas Penghulu, perlu diatur Standar Kompetensi Jabatan (SKJ) Penghulu sebagai persyaratan pengetahuan, ketrampilan dan sikap yang harus dimiliki untuk melaksanakan pekerjaan/jabatan di bidang kepenghuluan. 2. Tujuan Tujuan ditetapkannya Standar Kompetensi untuk Jabatan Fungsional Penghulu adalah : 1) Sebagai batasan minimal kemampuan yang harus dimiliki oleh seorang Penghulu untuk melaksanakan pelayanan kepenghuluan secara prima (best practices) di Indonesia; 3
4 2) Sebagai alat ukur penampilan kinerja Penghulu dalam memberikan pelayanan kepenghuluan; 3) Sebagai dasar bagi Pusat Pendidikan dan Latihan dalam mengembangkan kurikulum dan menentukan pola pendidikan Penghulu; 4) Sebagai acuan dalam melakukan akreditasi pendidikan Penghulu maupun pelayanan kepenghuluan; 5) Sebagai acuan pelaksanaan asesmen kompetensi, penyelenggaraan pendidikan, pelatihan, pembinaan dan evaluasi; 6) Sebagai acuan dalam penyelenggaraan program pengembangan profesi secara berkelanjutan; dan 7) Sebagai acuan dalam menetapkan standar kinerja Penghulu. 3. Pengertian 1) Pegawai Negeri Sipil yang selanjutnya disebut PNS adalah Pegawai Negeri Sipil yang bekerja di lingkungan Kementerian Agama; 2) Asesmen Kompetensi/Penilaian Kompetensi adalah suatu proses membandingkan antara kompetensi jabatan yang dipersyaratkan dengan kompetensi yang dimiliki oleh pemegang jabatan atau calon pemegang jabatan; 3) Kamus kompetensi adalah kumpulan kompetensi yang meliputi nama kompetensi, batasan, dan level kompetensi yang digunakan di lingkup Kementerian Agama; 4) Standar Kompetensi Jabatan adalah persyaratan kompetensi minimal yang harus dimiliki oleh seorang PNS di lingkungan Kementerian Agama dalam melaksanakan tugas jabatannya; 5) Jabatan adalah kedudukan yang menunjukkan tugas, tanggung jawab, wewenang, dan hak seorang PNS dalam suatu unit kerja di lingkungan Kementerian Agama; dan 6) Pejabat Fungsional adalah kedudukan yang menunjukkan tugas, tanggung jawab, wewenang, dan hak seorang PNS dalam suatu satuan organisasi yang dalam pelaksanaan tugasnya didasarkan pada keahlian dan/atau keterampilan tertentu serta bersifat mandiri. 4
5 BAB II STANDAR KOMPETENSI JABATAN PENGHULU 1. Kualifikasi Kualifikasi Penghulu terdiri atas Kualifikasi Umum, dan Kualifikasi Khusus. 1) Kualifikasi Umum Penghulu adalah sebagai berikut : a. Memiliki kualifikasi pendidikan sarjana (S1) Syariah atau Sarjana Agama Islam pada perguruan tinggi yang terakreditasi; b. Pada waktu diangkat sebagai Penghulu berusia setinggi-tingginya 52 tahun; c. Memiliki masa kerja sebagai PNS minimal 2 tahun diutamakan memiliki pengalaman di bidang kepenghuluan; dan d. Memiliki pangkat serendah-rendahnya III/a bagi PNS yang akan pindah jabatan ke Penghulu. 2) Jenjang Jabatan Penghulu meliputi : a. Penghulu Pertama; b. Penghulu Muda; dan c. Penghulu Madya. 2. Kompetensi Berdasarkan tugas dan fungsi Penghulu yaitu melaksanakan kegiatan pengawasan nikah/rujuk menurut agama Islam dan kegiatan kepenghuluan meliputi pelayanan dan konsultasi nikah/rujuk serta pengembangan kepenghuluan. Maka Penghulu minimal harus memiliki tiga kompetensi yaitu : 1) Kompetensi manajerial yang diukur dari tingkat pendidikan, pelatihan struktural atau manajemen, dan pengalaman kepemimpinan adalah berupa kemampuan dalam membuat perencanaan meliputi rencana operasional, rencana tahunan dan rencana lima tahun, dan kemampuan dalam mengorganisir tugas, dan kemampuan melakukan pengkoordinasian, dan kemampuan menggerakan semua potensi yang ada, serta kompetensi dalam melakukan pengawasan; 2) Kompetensi teknis yang diukur dari tingkat dan spesialisasi pendidikan, pelatihan teknis fungsional, dan pengalaman bekerja secara teknis kemampuan dalam membaca Al-Qur an dan maknanya, kemampuan membaca kitab kuning khususnya yang berkaitan dengan Fiqh Munakahat dan permasalahan munakahat kotenporer, serta kemampuan berkomunikasi dengan menggunakan bahasa Arab dan atau Inggris; dan 3) Kompetensi sosial kultural yang diukur dari pengalaman kerja berkaitan dengan masyarakat majemuk dalam hal agama, suku, dan budaya sehingga memiliki wawasan kebangsaan adalah merupakan cerminan dari budaya kerja ASN kementerian Agama sehingga mampu memberikan pencitraan yang baik dan positif pada Kementerian Agama. 5
6 Pemetaan kebutuhan kompetensi Penghulu dari tugas dan fungsi sesuai butirbutir kegiatan Penghulu sebagai berikut : Unsur utama butir kegiatannya Kompetensi Manajerial Pelayanan dan Konsultasi Nikah/Rujuk Pengembangan Kepenghuluan a. Perencanaan kegiatan kepenghuluan; b. Pengawasan pencatatan nikah/rujuk; c. Pelayanan nikah/rujuk (Memimpin pelaksanaan akad nikah/rujuk, Menerima dan melaksanakan taukil wali nikah/tauliyah wali hakim, Memberi khutbah/nasehat/doa nikah/rujuk); d. Penasihatan dan Konsultasi nikah/rujuk; e. Pemantauan pelanggaran ketentuan nikah rujuk; f. Pelayanan fatwa hukum munakahat dan bimbingan muamalah; g. Pembinaan Keluarga Sakinah; dan h. Pemantauan dan evaluasi kegiatan kepenghuluan. a. Pengkajian masalah hukum munakahat (bahsul masail munakahat dan ahwal as syakhsiyah); b. Pengembangan metode penasehatan, konseling dan pelaksanaan nikah/ rujuk; c. Pengembangan perangkat dan standar pelayanan nikah/ rujuk; d. Penyusunan kompilasi fatwa hukum munakahat; e. Melakukan pembinaan tentang kemasjidan; f. Melakukan pembinaan tentang manasik haji; g. Melakukan pembinaan tentang ZIS; h. Melakukan pembinaan tentang produk halal; i. Melakukan rukyat hilal; j. Melakukan pengukuran arah kiblat; k. Pembinaan muallaf; dan 1. Berpikir Analisis; 2. Berpikir konseptual; 3. Pengendalian Diri; 4. Komitmen terhadap Organisasi; 5. Inisiatif ; 6. Kerjasama; 7. Mengembangkan Orang Lain; 8. Berorientasi pada Pelayanan; 9. Membangun Hubungan Kemitraan; 10. Pencarian Informasi; 11. Pengambilan Keputusan dan Penyelesaian Masalah; dan 12. Berorientasi pada Kualitas. 6
7 Pengembangan profesi meliputi; Penunjang tugas Penghulu meliputi; l. Melaksanakan rapat koordinasi dengan instansi lintas sektoral, vertikal dan lembaga keagamaan. a. Penyusunan karya tulis/tinjauan ilmiah/ hasil penelitian, pengkajian, survei, dan atau evaluasi di bidang kepenghuluan dan hukum Islam dalam bentuk buku, makalah atau tulisan ilmiah yang dipublikasikan atau tidak dipublikasi; b. Membuat karya tulis/tinjauan ilmiah/ hasil penelitian, pengkajian, survei, dan atau evaluasi di bidang kepenghuluan dan hukum Islam; c. Menyampaikan prasaran berupa tinjauan, gagasan, atau ulasan ilmiah dalam pertemuan ilmiah di bidang kepenghuluan dan hukum Islam; d. Menerjemakan/ penyaduran buku atau karya ilmiah di bidang kepenghuluan dan hukum Islam; e. Penyusunan pedoman/ petunjuk teknis kepenghuluan dan hukum Islam; f. Pelayanan konsultasi kepenghuluan dan hukum Islam; g. Menyusun pedoman standar pneyelenggaraan kepenghuluan dan hukum Islam; dan h. Menyusun pedoman umum, petunjuk teknis kepenghuluan dan hukum Islam. a. Menjadi khotib jumat, idul fitri, idul adha; b. Menjadi penceramah pada hari besar Islam; c. Menjadi juri pada acara lomba keagamaan; d. Menjadi Qori/Pembaca doa; e. Pembelajaran/pelatihan di bidang kepenghuluan dan 7
8 Pertama Muda Madya Pertama Muda Madya hukum Islam; f. Mengikuti seminar / lokakarya / konferensi sebagai Pemrasaran, Moderator / pembahas / narasumber, peserta; g. Menjadi anggota organisasi profesi sebagai pengurus aktif dan anggota aktif; h. Menjadi anggota aktif Tim Penilai Angka Kredit Jabatan Fungsional Penghulu; i. Menjadi pengurus dalam organisasi keagamaan; j. Menjadi anggota delegasi misi keagamaan : tingkat internasional menjadi ketua dan anggota : tingkat nasional menjadi ketua dan anggota; k. Memperoleh penghargaan/ tanda jasa Satya Lancana Karya Satya : 30 tahun, 20 tahun, 10 tahun; dan l. Memperoleh gelar kesarjanaan yang tidak sesuai dengan bidang tugasnya : S 3, S 2, S Kebutuhan Level Kompetensi Jabatan Penghulu 1) Kebutuhan pada level kecakapan kompetensi inti meliputi : Keahlian No Kompetensi 1 Integritas Kepemimpinan Harmonisasi Keberagaman Memprakarsai Perubahan Menjaga Citra Kementerian Agama ) Kebutuhan pada level kecakapan kompetensi manajerial Keahlian No Kompetensi 1 Berpikir Analisis Berpikir konseptual
9 Pertama Muda Madya 3 Pengendalian Diri Komitmen terhadap Organisasi Inisiatif Kerjasama Mengembangkan Orang Lain Berorientasi pada Pelayanan Membangun Hubungan Kemitraan Pencarian Informasi Pengambilan keputusan dan Penyelesaian Masalah Berorientasi pada Kualitas ) Kebutuhan kompetensi teknis No Kompetensi Teknis Umum 1 Komunikasi Aplikasi Komputer Bahasa Inggris Bahasa Arab Teknik Presentasi Produk hukum dan Peraturan Perundang- Undangan Membaca Al-Qur an Memahami Fiqh Munakahat Mampu membaca kitab kuning
10 BAB III INDIKATOR PRILAKU LEVEL KOMPETENSI PENGHULU BERDASARKAN KAMUS KOMPETENSI JABATAN 1. Kompetensi Inti 1) Integritas (Integrity) Orang-orang yang menunjukkan kompetensi ini secara teliti dan handal berperilaku secara etis dan jujur dalam hubungan mereka dengan manajemen, rekan kerja, bawahan langsung dan pelanggan. Mereka bersikap adil dalam harapan mereka terhadap orang lain dan memperlakukan orang lain dengan keadilan yang sama mempertahankan tingkat standar keadilan dan etika yang tinggi dalam perkataan dan tindakan sehari-hari. Level Kompetensi (3) Membangun kepercayaan Indikator Prilaku : Dapat menjadi contoh dan mampu membangun kepercayaan orang lain terhadap dirinya; Mengutamakan kepentingan organisasi daripada kepentingan pribadi atau timnya pada saat terjadi benturan kepentingan; dan Menunjukkan tanggung jawab pribadi atas apa yang dilakukannya 2) Kepemimpinan (Leadership) Tindakan meyakinkan, mempengaruhi dan mendorong agar mereka berkinerja tinggi. Level Kompetensi (3) Memahami visi organisasi untuk diwujudkan dalam program dan kegiatan kerja Indikator Prilaku : Menyusun strategi komunikasi; Menyusun rencana kerja harian; Menyusun target pelaksanaan setiap aktivitas berdasarkan target pelaksanaan pekerjaan bagian; Mengendalikan kegiatan operasional pelaksana tugas; Memberikan briefing dalam rangka pencapaian target- target pekerjaan; Mendorong terselenggaranya pelaksanaan tugas yang efektif dan efisien. 3) Harmonisasi Keberagaman 10
11 Memahami, menerima, dan peka terhadap perbedaan individu. Memperlakukan semua orang secara adil dengan penuh sikap hormat, tanpa memandang jenis kelamin, suku bangsa, agama, asal kelahiran, status, atau posisi. Level Kompetensi (3) Menghargai perbedaan Indikator Prilaku : Terbuka dan mau belajar tentang berbagai budaya, agama, suku dan lain-lain yang berbeda dengan dirinya; Menekankan persamaan di antara semua orang, bukan berfokus pada perbedaan-perbedaan; dan Mampu membina unit kerja dalam mengelola hubungan kerja dan koordinasi pihak lain yang berbeda agama dan prinsip keyakinan. 4) Memprakarsai Perubahan Bertindak menyesuaikan diri terhadap perubahan situasi, informasi, tugas, prosedur, tanggung jawab, teknologi, dan lingkungan eksternal; serta mampu mempertahankan efektivitas kerja. Orang-orang yang menunjukkan kompetensi ini secara aktif memimpin usaha perubahan lewat kata-kata dan tindakan mereka. Mereka mengembangkan dukungan dari orang-orang yang dipengaruhi oleh inisiatif perubahan itu dan mengambil tanggung jawab pribadi untuk memastikan bahwa perubahan tersebut berhasil diimplementasikan. Level Kompetensi (3) Mempromosikan perubahan kepada orang lain Indikator Prilaku : Menginformasikan perlunya perubahan kepada orang lain dengan disertai alasan yang jelas; Membantu orang lain menyesuaikan diri dengan perubahan; dan Mampu mengelola perubahan pada unit kerjanya. 5) Menjaga Citra Kementerian Agama Mengenali dan memahami visi dan misi Kementerian Agama diharapkan PNS Kementerian Agama mampu menjadi model dalam berperilaku maupun bertindak. Orang-orang yang efektif dalam kompetensi ini mengikuti, dan mendorong orang lain untuk mengikuti pedoman, proses dan peraturan yang ditetapkan oleh organisasi. Mereka memberikan contoh yang baik dengan secara konsisten bekerja dalam batas- batas pedoman untuk mencapai pekerjaan mereka. Level Kompetensi (3) Mempromosikan perubahan kepada orang lain Indikator Prilaku : 11
12 Menjadi contoh/panutan bagi pegawai lain dalam melaksanakan pekerjaan yang sesuai dengan pedoman dan peraturan yang ada; Menjadi narasumber bagi pegawai lain mengenai berbagai kebijakan, pedoman dan peraturan yang ditetapkan oleh organisasi; Mendorong mekanisme kerja yang baik sesuai dengan standar pelayanan tang berlaku; dan Mendorong efektifitas kinerja pada satuan kerja dalam memberikan pelayanan terbaik. 2. Kompetensi Manajerial 1) Berpikir Analisis (BAN) Kemampuan untuk mengidentifikasi, menguraikan, menghubungkan masalah, dan memahami situasi untuk mencari solusi berdasarkan fakta, asumsi, logika, dan tingkat kepentingan dalam mengambil langkahlangkah tindakan yang diperlukan sesuai dengan tujuan organisasi. Level Kompetensi 2 Memiliki kemampuan mengidentifikasi dan menguraikan permasalahan sederhana 3 Memiliki kemampuan untuk melihat hubungan bertingkat dengan mengelompokkan informasi yang memiliki pola sama sehingga mendapatkan dasar hubungan dari permasalahan 4 Menentukan faktor penyebab utama permasalahan Indikator Perilaku Menetapkan prioritas permasalahan berdasarkan tingkat kepentingan; Memecah persoalan menjadi bagian-bagian yang dapat dikelola sistematis. Membuat langkah untuk mengantisipasi hambatan; Mengantisipasi hambatan secara sistematis memecah persoalan yang komplek menjadi komponenkomponenya sehingga mudah dipahami Secara sistematis memecah masalah multi dimensi (banyak faktor yang mempengaruhi) menjadi bagian-bagian sehingga mudah dipahami, atau menggunakan beberapa teknik analisis untuk mengidentifikasi beberapa alternatif solusi dan memberi prioritas atau bobot pada setiap alternatif solusi tersebut 2) Berpikir konseptual (BK) Kemampuan merumuskan atau membuat kesimpulan berupa teori, metode atau sistematika kerja berdasarkan informasi yang tersedia. 12
13 Level Kompetensi 2 Menerapkan rumusan yang kompleks dalam menyelesaikan pekerjaan 3) P e n3 Menyederhanakan hal yang g kompleks dalam e menyelesaikan pekerjaan n d a lian Diri (PD) Indikator Perilaku Menerapkan pengetahuan masa lalu, kecenderungan dan hubungan antara berbagai situasi yang berbeda Menerapkan dan memodifikasi konsep belajar secara wajar Menyatukan ide, isu, dan observasi menjadi konsep tunggal atau penjelasan yang jelas Mengidentifikasi isu kunci dalam situasi kompleks Kemampuan untuk mengendalikan diri pada saat menghadapi masalah yang sulit, kritik dari orang lain atau pada saat bekerja di bawah tekanan dengan sikap yang positif. Level Kompetensi Indikator Perilaku 3 Bersikap tenang Menghadapi tekanan dengan tindakan yang tenang. 4) Komitmen terhadap Organisasi (KtO) Kemampuan untuk menyelaraskan perilaku pribadi dengan kepentingan organisasi dalam rangka mewujudkan visi dan misi. Level Kompetensi 2 Melaksanakan tugas yang melebihi tanggung jawabnya. 3 Mengambil peran aktif ketika terjadi hambatan agar tujuan organisasi tetap tercapai. Indikator Perilaku Menunjukan kesetiaan, kesadaran untuk menyelesaikan tugasnya diluar tugas pokoknya agar tujuan organisasi tetap tercapai. Mengerti dan mendukung misi dan tujuan organisasi. Menyelaraskan kebutuhan pribadi dengan kebutuhan organisasi,mengerti kebutuhan bekerja sama untuk mencapai hasil yang lebih besar. 5) Inisiatif (Ini) Dorongan bertindak untuk melebihi yang dibutuhkan atau yang dituntut oleh pekerjaan/ lingkungan melakukan sesuatu tanpa menunggu perintah lebih dahulu,tindakan ini dilakukan untuk memperbaiki atau meningkatkan hasil pekerjaan atau menghindari timbulnya masalah atau menciptakan peluang baru. 13
14 Level Kompetensi 2 Melakukan langkah aktif dalam proses penyelesaian pekerjaan. 3 Melakukan tindakan konstruktif untuk mendukung situasi kerja yang kondusif. Tidak mudah menyerah jika rencana tidak berjalan dengan mulus. Memusatkan pada kesempatan atau masalah yang dihadapi pada saat sekarang. Mengenali dan melakukan tindakan terhadap kesempatan yang ada sekarang atau memfokuskan pada masalah yang dihadapi sekarang ( biasanya diselesaikan pada waktu 1-2 hari) 6) Kerjasama (KS) Kemampuan menyelesaikan pekerjaan secara bersama-sama dengan menjadi bagian dari suatu kelompok untuk mencapai tujuan unit / organisasi. Level Kompetensi 2 Menghargai masukan dan keahlian orang lain dan bersedia untuk belajar dari orang lain. 3 Menjunjung tinggi keputusan kelompok dengan cara menyelesaikan pekerjaan yang menjadi bebannya. Selalu mencari input dari kecakapan orang lain (terutama bawahan). Meminta pendapat dan ide untuk menentukan keputusan, mengundang seluruh anggota tim untuk saling berkontribusi Mendukung tujuan dan keputusan tim kerja dengan cara menyelesaikan tugas secara bersama. 7) Mengembangkan Orang Lain (MOL) Mengembangkan orang lain untuk meningkatkan kemampuan agar dapat bekerja lebih optimal. Level Kompetensi 1 Menyadari potensi orang lain, mengenali kemampuan bawahan 2 Memberikan argumentasi atau dukungan lainnya. 3 Memberikan umpan balik untuk tujuan pengembangan 4 Mempromosikan Pembelajaran Berkelanjutan 5 Memberikan penghargaan bagi pengembangan yang berhasil. 8) Berorientasi pada Pelayanan (BpP) Kemampuan memberikan layanan kepada pelanggan (internal dan eksternal) yang sesuai dengan keinginan pelanggan dan atau standar pelayanan minimal dengan berorientasi pada pencapaian kinerja layanan yang memuaskan sehingga tercipta pelayanan yang prima. 14
15 Level Kompetensi 2 Memberikan pelayanan sesuai prosedur. 3 Mengevaluasi kebutuhan pelanggan untuk meningkatkan pelayanan. Memberikan pengarahan untuk mempermudah pekerjaan. Mengajukan pertanyaan, memberikan ujian atau Menggunakan metode lain untuk meyakinkan bahwa orang lain telah memahami penjelasan atau pengarahan. Memberikan jawaban terhadap permasalahan yang dihadapi orang lain serta berusaha memberikan pendapat dari berbagai sudut pandang baik positif maupun negatif; Mendelegasikan pekerjaan dalam rangka meningkatkan kemampuan bawahan 9) Membangun Hubungan Kemitraan (MHK) Kemampuan untuk menjalin dan membina kerjasama, serta mengembangkan hubungan dan jaringan strategis dalam melaksanakan tugas dengan mempertimbangkan aspek sosial, ekonomi, politik, dan regulasi dalam rangka mencapai tujuan organisasi.kemampuan untuk melakukan kerjasama yang efektif dengan orang lain dalam kelompok kerja baik di dalam maupun di luar organisasi. Level kompetensi 3 Berperan aktif meningkatkan efektivitas tim 4 Meningkatkan produktivitas & membangun kemitraan Menjalin hubungan eksternal dengan pihak lain. Meminta dan menghargai pendapat orang lain secara bijak, dan menanggapinya secara positif; Membangkitkan semangat orang lain dan membantunya dalam menyelesaikan tugas tim secara efektif; Berbagi informasi yang relevan dan meminta pendapat/ide dari orang lain untuk mencapai keputusan tim yang terbaik. Berperan aktif dan merintis hubungan kerja dengan pihak lain; Memberikan semangat dan sangat menghargai kontribusi orang lain guna mencapai efektivitas 15
16 Level kompetensi pencapaian sasaran kerja tim; Menempatkan tujuan tim di atas tujuan pribadi; Mampu mengidentifikasi kelemahan tim dan mengantisipasi berbagai hambatan yang ada; Berkolaborasi dengan anggota tim kerja ataupun orang lain secara sinergis dan mampu memfasilitasi berbagai kepentingan yang berbeda dari masing-masing anggota tim. 10) Pencarian Informasi (PI) Mengumpulkan data atau informasi yang dibutuhkan secara sistematik dari dalam dan luar organisasi untuk menunjang kelancaran pelaksanaan pekerjaan dan pengambilan keputusan. Level kompetensi 3 Mengelola secara sistematis informasi yang terkumpul untuk mengetahui konsistensi data. embuktikan konsistensi informasi dengan bertanya kepada beberapa orang/dari beberapa sumber bukan hanya satu sumber 11) Pengambilan Keputusan dan Penyelesaian Masalah (PK) Kemampuan memahami inti permasalahan, melihat hubungan sebab akibat dari berbagai informasi yang diperlukan, mengembangkan alternatif berdasarkan fakta, asumsi, dan logika, untuk, mengevaluasi alternatif sesuai kondisi dan situasi organisasi, mengembangkan kebijakan untuk penyelesaian masalah. Level Kompetensi 2 Membuat alternatif penyelesaian masalah berdasarkan hasil analisis Melihat dan menganalisis suatu permasalahan dari berbagai sudut pandang yang berbeda, sehingga mampu menghasilkan solusi alternatif Membuat kriteria pemecahan masalah dengan mempertimbangkan analisis kerugian dan manfaat untuk menghasilkan alternatif solusi yang baik Memecahkan masalah dengan orientasi hasil yang baik di masa yang akan datang Mampu mengantisipasi risiko yang terjadi pada setiap 16
17 Level Kompetensi 3 Melakukan analisis alternatif penyelesaian masalah dengan memperhitungkan dampaknya kesempatan memecahkan suatu permasalahan Melakukan analisis antisipatif secara komprehensif dalam memecahkan suatu permasalahan Memecahkan masalah secara arif dengan hasil yang optimal Mengidentifikasi risiko atas masalah yang terjadi untuk memperoleh hasil pemecahan masalah yang maksimal Memberikan alternatif solusi pemecahan masalah yang paling moderat dan diterima oleh semua pihak 12) Berorientasi pada Kualitas (BKU) Kemampuan melaksanakan tugas-tugas dengan mempertimbankan semua aspek pekerjaan secara detil untuk mencapai mutu yang lebih baik. Level Kompetensi 3 Mengantisipasi masalah yang timbul dan menetapkan standar kerja dengan menemukan penyebab masalah Mengidentifikasi permasalahan serta membuat langkah -langkah pencegahan. Menetapkan standar kerja dengan menemukan faktor-faktor penyebab permasalahan. Berusaha memahami kebutuhan dalam penyelesaian permasalahan. 3. Kompetensi Teknis Kompetensi Teknis-Pengetahuan yaitu hard competency yang diperlukan pada jabatan tertentu, baik jabatan yang bersifat managerial, kepakaran maupun teknis operasi. Untuk kompetensi teknis Penghulu dikelompokan kedalam Kompetensi Teknis : Kompetensi Teknis Umum yang meliputi : 1) Komunikasi Mampu menerima dan menyampaikan informasi secara jelas, baik secara lisan maupun tulisan dengan menggunakan tata bahasa yang baik dan benaruntuk menerangkan sesuatu, mempersuasi dan meyakinkan serta membujuk orang lain dalam rangka mencapai suatu tujuan tertentu. 17
18 Level Kompetensi Indikator Perilaku 3 Menyesuaikan Pola Komunikasi. Mampu menyesuaikan cara berkomunikasi dengan audiens yang dihadapinya agar dapat menarik perhatian mereka; Mendengarkan secara aktif pendapat orang lain dan berusaha memahami perspektif orang lain, dan menerima pendapat yang lebih tepat; Mampu menggunakan alat bantu presentasi visual untuk menyampaikan informasi dengan cara yang langsung dan logis 2) Aplikasi Komputer Penggunaan aplikasi perkantoran (Contoh: Ms. Office) Penggunaan aplikasi internet (Contoh: browsing, ing, Downloading) Penggunaan fitur-fitur khusus dalam aplikasi tersebut. Level Kompetensi 2 Memahami penggunaan aplikasiaplikasi dalam Microsoft Office Mengerjakan laporan dengan menggunakan MS. Word 3) Bahasa Inggris Pengetahuan dan kemampuan mendengarkan percakapan, membaca buku-buku berbahasa Asing, menerjemahkan spesifikasi, standar, buku manual, berbicara dalam bahasa Inggris serta kemampuan untuk melakukan presentasi dengan bahasa asing baik pada forum nasional maupun internasional. Level Kompetensi 1 2 Mengetahui kosa kata-kosa kata sederhana dalam bahasa Inggris dan grammar Memahami arti kata dan beberapa kata sederhana dalam bahasa Inggris dan atau bahasa asing lainnya dan gaya grammar Indikator Perilaku Pemegang Jabatan Dapat memberikan arti kata Mengetahui pembicaraan pihak lain dalam bahas Inggris; Mengerti perintah khusus, peringatan, spesipikasi peralatan baik lisan maupun tulisan bahasa Inggris; dan Mengetahui tulisan kata-kata dalam bahasa Inggris dengan baik dan benar Menerjemahkan kalimat Bahasa Inggris kata demi kata Mengetahui ucapan kata-kata dalam bahasa Inggris Membaca surat, terjemahan, mengikuti presentasi dalam bahasa Inggris Menjawab pertanyaan sederhana dalam bahasa Inggris 18
19 1. Bahasa Arab Pengetahuan dan kemampuan dalam memahami Bahasa Arab serta berkomunikasi dengan menggunakan Bahasa Arab. Level Kompetensi Indikator Perilaku Pemegang Jabatan Dapat memberikan arti kata Mengetahui pembicaraan pihak lain dalam Bahasa Arab; Mengerti perintah khusus, 1 peringatan, spesipikasi peralatan Mengetahui kosa kata-kosa kata baik lisan maupun tulisan sederhana dalam Bahasa Arab Bahasa Arab; dan Mengetahui tulisan kata-kata dalam Bahasa Arab dengan baik dan benar 2 Memahami arti kata dan beberapa kata sederhana dalam Bahasa Arab dan atau bahasa asing lainnya Menerjemahkan kalimat Bahasa Arab kata demi kata Mengetahui ucapan kata-kata dalam Bahasa Arab Membaca surat, terjemahan, mengikuti presentasi dalam Bahasa Arab Menjawab pertanyaan sederhana dalam Bahasa Arab 2. Teknik Presentasi Pemahaman cara dan ketrampilan teknik presentasi, melakukan presentasi dengan alat bantu, melakukan presentasi dengan baik dan terarah. Level Kompetensi 3 4 Menyajikan, melakukan presentasi dengan menggunakan komputer Selalu dan menjadi kebiasaan presentasi dengan melibatkan sensitivitas untuk memahami kemauan dan pemikiran audiens dengan dukungan Teknologi Informasi Berpresentasi dengan menggunakan program power point (PPT) Berpresentasi dengan interaktif 3. Produk Hukum dan Peraturan Perundangan-Undangan Pengetahuan dan kemampuan dalam memahami hukum, perundangundangan dan peraturan pemerintah, dan mengelompokkan masalah/kasus serta proses penyelesaiannya. 19
20 3 4 Level Kompetensi Menerima dan menyampaikan informasi dengan baik Menyesuaikan Pola Komunikasi. Mampu menyampaikan informasi dan/atau ide pribadi secara jelas, baik secara lisan maupun tertulis dengan menggunakan tata bahasa yang benar dan baik. Mau mendengarkan pendapat orang lain. Mau berbagi informasi yang dimilikinya dengan orang lain. Mampu menyesuaikan cara berkomunikasi dengan audiens yang dihadapinya agar dapat menarik perhatian mereka; Mendengarkan secara aktif pendapat orang lain dan berusaha memahami perspektif orang lain, dan menerima pendapat yang lebih tepat; Mampu menggunakan alat bantu presentasi visual untuk menyampaikan informasi dengan cara yang langsung dan logis 4. Membaca Al-Qur an Kemampuan dan pengetahuan dalam membaca, menghafal, dan memahami ayat-ayat Al-Qur an. Level Kompetensi Mengetahui tulisan/huruf 1 Arab/Al-Qur an Memahami hukum tajwid Al- 2 Qur an Dapat membaca membaca 3 dan menulis Al-Qur an 4 Dapat menterjemahkan dan memahami isi kandungan Al- Qur an Mengenal huruf Al-Qur an dan membacanya Membaca Al-Qur an secara benar sesuai hukum ilmu tajwid Dapat membaca secara benar sesuai hukum ilmu tajwid dan menulisnya Dapat menterjemahkan isi kandungan Al-Qur an Dapat mengamalkan dan mengajarkan isi kandungan Al- Qur an 5. Memahamai Fiqh Munakahat Kemampuan dan pengetahuan dalam membaca, dan memahami Fiqh Munakahat. Level Kompetensi Mengetahui arti dari masalah 1 munakahat Memahami permasalahan 2 munakahat Mampu menjelaskan sarat dan rukun nikah Mampu menjelaskan kedudukan wali 20
21 3 Memahami permasalahan munakahat kontenporer Mampu menjelaskan permasalahan nikah kontenporer 6. Mampu membaca kitab kuning Kemampuan dan pengetahuan dalam membaca, mengartikan, dan memahami kitab kuning. Level Kompetensi Mengenal dan mengerti huruf, 1 kalam, kalimat dan i rab Dapat membaca kitab secara 2 benar Dapat memahami kitab secara 3 benar Mampu menjelaskan huruf, kalam, kalimat dan i rab Mampu membaca kitab secara benar Mampu menjelaskan isi kitab secara benar 21
22 BAB IV STANDAR KOMPETENSI JABATAN PENGHULU 1. Penghulu Pertama STANDAR KOMPETENSI JABATAN PENGHULU DIREKTUR JENDERAL BIMAS ISLAM KEMENTERIAN AGAMA 1. Nama Jabatan : Penghulu Pertama 2. Ikhtisar Jabatan : Melaksanakan kegiatan pengawasan nikah/rujuk menurut agama Islam dan kegiatan kepenghuluan meliputi pelayanan dan konsultasi nikah/rujuk serta pengembangan kepenghuluan. 3. Uraian Tugas : a. Melakukan pendaftaran dan meneliti kelengkapan administrasi pendaftaran kehendak nikah/rujuk; b. Mengolah dan memverifikasi data calon pengantin dan menyiapkan bukti pendaftaran nikah/rujuk; c. Memimpin pelaksanaan akad nikah/rujuk melalui proses menguji kebenaran syarat dan rukun nikah/rujuk, taukil wali nikah/tauliyah wali hakim, memberikan khutbah/nasihat/doa nikah/rujuk, memandu pembacaan sighat taklik talak dan menetapkan legalitas akad nikah/rujuk; d. Mengolah dan menganalisis tanggapan masyarakat terhadap pengumuman peristiwa nikah/rujuk; e. Membuat materi pengumuman peristiwa nikah/rujuk dan mempublikasikan melalui media; f. Mengumpulkan data kasus pernikahan; g. Memberikan penasehatan dan konsultasi nikah rujuk; h. Mengidentifikasi kondisi keluarga pra sakinah dan keluarga sakinah I; i. Membentuk kader pembina keluarga sakinah dan melatih kader pembina keluarga sakinah serta melakukan konseling kepada kelompok keluarga sakinah; j. Memantau dan mengevaluasi kegiatan kepenghuluan; k. Melakukan koordinasi kegiatan lintas sektoral di bidang kepenghuluan; l. Mengelola dan melaksanakan prosedur kerja secara profesional di bidang kepenghuluan; m. Menyusun rencana dan sasaran kerja di bidang kepenghuluan; dan n. Melakukan penyusunan laporan berkala sebagai pertanggungjawaban pelaksanaan tugas. 22
23 4. Indikator Prestasi : a. Terlaksananya pelayanan pencatatan nikah sesuai dengan standar dan prosedur yang ditetapkan; b. c. d. Meningkatnya pemahaman masyarakat tentang pentingnya pencatatan nikah; Terlaksananya identifikasi dan analisis keluarga sakinah; dan Terlaksananya konseling keluarga sakinah. 5. Standar Kompetensi Jabatan a. Kompetensi Inti No Kompetensi Level 1) Integritas 2 2) Kepemimpinan 2 3) Harmonisasi Keberagaman 2 4) Memprakarsai Perubahan 2 5) Menjaga Citra Kementerian Agama 2 b. Kompetensi Manajerial No Kompetensi Level 1) Berpikir Analisis 2 2) Berpikir konseptual 2 3) Pengendalian diri 2 4) Komitmen terhadap Organisasi 2 5) Inisiatif 2 6) Kerjasama 2 7) Mengembangkan Orang Lain 1 8) Berorientasi pada Pelayanan 2 9) Membangun Hubungan Kemitraan 2 10) Pencarian Informasi 2 11) Berorientasi pada kualitas 2 c. Kompetensi Teknis No Kompetensi Level 1) Komunikasi 2 2) Aplikasi Komputer 2 3) Bahasa Inggris 1 4) Bahasa Arab 1 5) Teknis Presentasi 2 6) Produk Hukum dan Peraturan PerUndang-Undangan 2 7) Membaca Al-Qur an 2 8) Memahami Fiqh Munakahat 2 9) Mampu membaca kitab kuning 1 6. Persyaratan Jabatan a. Persyaratan Umum Pangkat/Golongan 1) : Penata Muda, III/a minimal 2) Pendidikan minimal : S 1 / Syari ah 23
24 b. Persyaratan Khusus 1) Pengalaman Kerja minimal : - 2) Persyaratan Usia : Maksimal 52 tahun 3) Pendidikan/Pelatihan Khusus : Diklat Fungsional Kepenghuluan 2. Penghulu Muda STANDAR KOMPETENSI JABATAN PENGHULU DIREKTUR JENDERAL BIMAS ISLAM KEMENTERIAN AGAMA 1. Nama Jabatan : Penghulu Muda 2. Ikhtisar Jabatan : Melaksanakan kegiatan pengawasan nikah/rujuk menurut agama Islam dan kegiatan kepenghuluan meliputi pelayanan dan konsultasi nikah/rujuk serta pengembangan kepenghuluan. 3. Uraian Tugas : a. Meneliti data calon pengantin dan melakukan penetapan dan atau penolakan kehendak nikah/rujuk dan menyampaikannya; b. Menganalisis kebutuhan konseling/penasihatan calon pengantin; c. Menyusun materi dan disain pelaksanaan konseling/penasihatan calon pengantin, mengarahkan/memberikan materi konseling/penasihatan calon pengantin, serta mengevaluasi rangkaian kegiatan konseling/penasihatan calon pengantin; d. Memimpin pelaksanaan akad nikah/rujuk melalui proses menguji kebenaran syarat dan rukun nikah/rujuk, taukil wali nikah/tauliyah wali hakim, memberikan khutbah/nasihat/doa nikah/rujuk, memandu pembacaan sighat taklik talak dan menetapkan legalitas akad nikah/rujuk; e. Mengidentifikasi, memverifikasi, dan memberi solusi terhadap pelanggaran nikah rujuk, menyusun monografi kasus, menyusun jadwal penasehatan dan memberikan penasehatan dan konsultasi nikah rujuk; f. Mengidentifikasi permasalahan hukum munakahat, menyusun materi bimbingan muamalah dan membentuk kader pembimbing muamalah; g. Mengidentifikasi kondisi keluarga sakinah II dan III, dan menyusun materi pembinaan keluarga sakinah; h. Membentuk kader pembina keluarga sakinah dan melatih kader pembina keluarga sakinah dan melakukan konseling kepada kelompok keluarga sakinah; i. Memantau dan mengevaluasi kegiatan kepenghuluan; 24
25 j. Menyusun materi bahsul masail munakahat dan ahwal as syakhsiyah; k. Melakukan uji coba hasil pengembangan metode penasihatan, konseling dan pelaksanaan nikah/rujuk dan hasil pengembangan perangkat dan standar pelayanan nikah/rujuk; l. Melakukan koordinasi kegiatan lintas sektoral di bidang kepenghuluan; m. Mengelola dan melaksanakan prosedur kerja secara profesional di bidang kepenghuluan; n. Menyusun rencana dan sasaran kerja di bidang kepenghuluan; dan o. Melakukan penyusunan laporan berkala sebagai pertanggungjawaban pelaksanaan tugas. 4. Indikator Prestasi : a. Terlaksananya pelayanan pencatatan nikah sesuai dengan standar dan prosedur yang ditetapkan; b. Meningkatnya pemahaman masyarakat tentang pentingnya pencatatan nikah; c. d. Teridentifikasinya kasus-kasus nikah rujuk; Tersedianya materi penasihatan dan konsultasi nikah rujuk; dan e. Terbentuknya kader keluarga sakinah. 5. Standar Kompetensi Jabatan a. Kompetensi Inti No Kompetensi Level 1) Integritas 2 2) Kepemimpinan 2 3) Harmonisasi Keberagaman 2 4) Memprakarsai Perubahan 2 5) Menjaga Citra Kementerian Agama 2 b. Kompetensi Manajerial No Kompetensi Level 1) Berpikir Analisis 2 2) Berpikir konseptual 2 3) Pengendalian diri 2 4) Komitmen terhadap Organisasi 2 5) Inisiatif 2 6) Kerjasama 2 7) Mengembangkan Orang Lain 1 8) Berorientasi pada Pelayanan 2 9) Membangun Hubungan Kemitraan 2 10) Pencarian Informasi 2 11) Berorientasi pada kualitas 2 c. Kompetensi Teknis No Kompetensi Level 1) Komunikasi 2 2) Aplikasi Komputer 2 3) Bahasa Inggris 2 4) Bahasa Arab 2 25
26 5) Teknis Presentasi 2 6) Produk Hukum dan Peraturan PerUndang-Undangan 2 7) Membaca Al-Qur an 2 8) Memahami Fiqh Munakahat 2 9) Mampu membaca kitab kuning 2 6. Persyaratan Jabatan Persyaratan jabatan penghulu muda Pangkat/Golongan minimal Penata, III/c dan menjabat penghulu pertama 3. Penghulu Madya STANDAR KOMPETENSI JABATAN PENGHULU DIREKTUR JENDERAL BIMAS ISLAM KEMENTERIAN AGAMA 1. Nama Jabatan : Penghulu Madya 2. Ikhtisar Jabatan : Melaksanakan kegiatan pengawasan nikah/rujuk menurut agama Islam dan kegiatan kepenghuluan meliputi pelayanan dan konsultasi nikah/rujuk serta pengembangan kepenghuluan. 3. Uraian Tugas : a. Memimpin pelaksanaan akad nikah/rujuk melalui proses menguji kebenaran syarat dan rukun nikah/rujuk, taukil wali nikah/tauliyah wali hakim, memberikan khutbah/nasihat/doa nikah/rujuk, memandu pembacaan sighat taklik talak dan menetapkan legalitas akad nikah/rujuk serta mengamankan dokumen nikah/rujuk; b. Menganalisis kasus dan problem rumah tangga, menyusun materi dan metode penasehatan serta memberikan penasehatan dan konseling nikah rujuk; c. Mengidentifikasi, memverifikasi dan mengevaluasi dan mengamankan dokumen pelanggaran peraturan perundangan atau nikah/rujuk, melakukan telaahan dan pemecahan masalah pelanggaran ketentuan nikah/rujuk serta Melaporkan pelanggaran kepada pihak yang berwenang; d. Menganalisis dan menetapkan fatwa hukum dan menyusun kompilasi fatwa hukum munakahat; e. Melatih kader pembimbing muamalah sesuai arahan dan kebijakan yang berlaku; f. Mengidentifikasi kondisi keluarga sakinah III plus, menganalisis bahan/data pembinaan keluarga sakinah; g. Membentuk kader pembina keluarga sakinah dan melatih kader pembina keluarga sakinah dan melakukan konseling kepada kelompok keluarga sakinah; 26
27 h. Memantau dan mengevaluasi kegiatan kepenghuluan; i. Melaksanakan bahsul masail ahwal as syakhsiyah; j. Mengembangkan dan merekomendasikan hasil pengembangan metode penasihatan nikah/rujuk; k. Mengembangkan dan merekomendasikan hasil pengembangan perangkat dan standar sistem pelayanan nikah/rujuk; l. Mengembangkan sistim dan instrumen pelayanan nikah rujuk; m. Melakukan koordinasi kegiatan lintas sektoral di bidang kepenghuluan; n. Menyusun rencana dan sasaran kerja di bidang kepenghuluan; dan o. Melakukan penyusunan laporan berkala sebagai pertanggungjawaban pelaksanaan tugas. 4. Indikator Prestasi : a. Terlaksananya pelayanan pencatatan nikah sesuai dengan standar dan prosedur yang ditetapkan; b. Meningkatnya pemahaman masyarakat tentang pentingnya pencatatan nikah; c. d. Teridentifikasinya kasus-kasus nikah rujuk; Tersedianya materi penasihatan dan konsultasi nikah rujuk; e. Terlaksananya pengembangan metode konseling; f. Terbinanya kader keluarga sakinah; dan g. Terlaksananya pengembangan profesi penghulu. 5. Standar Kompetensi Jabatan a. Kompetensi Inti No Kompetensi Level 1) Integritas 3 2) Kepemimpinan 3 3) Harmonisasi Keberagaman 3 4) Memprakarsai Perubahan 3 5) Menjaga Citra Kementerian Agama 3 b. Kompetensi Manajerial No Kompetensi Level 1) Berpikir Analisis 3 2) Berpikir konseptual 3 3) Pengendalian diri 3 4) Komitmen terhadap Organisasi 3 5) Inisiatif 3 6) Kerjasama 3 7) Mengembangkan Orang Lain 3 8) Berorientasi pada Pelayanan 3 9) Membangun Hubungan Kemitraan 3 10) Pencarian Informasi 3 11) Pengambilan Keputusan dan Penyelesaian Masalah 3 12) Berorientasi pada kualitas 3 27
28 c. Kompetensi Teknis No Kompetensi Level 1) Komunikasi 3 2) Aplikasi Komputer 3 3) Bahasa Inggris 3 4) Bahasa Arab 3 5) Teknis Presentasi 3 6) Produk Hukum dan Peraturan PerUndang-Undangan 3 7) Membaca Al-Qur an 3 8) Memahami Fiqh Munakahat 3 9) Mampu membaca kitab kuning 3 6 Persyaratan Jabatan Persyaratan jabatan penghulu Madya Pangkat/Golongan minimal Pembina, IV/a dan menjabat penghulu muda 28
29 29
MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI
MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR: PER/62 /M.PAN/6/2005 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL PENGHULU DAN ANGKA KREDITNYA MENTERI PENDAYAGUNAAN
Lebih terperinciKAMUS KOMPETENSI JABATAN. Kementerian Agama Republik Indonesia
KAMUS KOMPETENSI JABATAN Kementerian Agama Republik Indonesia Biro Kepegawaian Sekretariat Jenderal Kementerian Agama Republik Indonesia 2015 i KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Allah SWT Tuhan Yang
Lebih terperinciLEMBAR KONFIRMASI KOMPETENSI
LEMBAR KONFIRMASI KOMPETENSI Jabatan/Eselon : Unit Kerja : NO. KOMPETENSI LEVEL KOMPETENSI STANKOM 1 ANALISIS STRATEGI (AS) Mengidentifikasi,menguraikan, 1. Mempelajari informasi yang didapatkan meghubungkan
Lebih terperinciBERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2012 NOMOR 80 SERI E
BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2012 NOMOR 80 SERI E PERATURAN BUPATI BANJARNEGARA NOMOR 80 TAHUN 2012 T E N T A N G STANDAR KOMPETENSI DAN SYARAT JABATAN STRUKTURAL KANTOR LINGKUNGAN HIDUP
Lebih terperinciBUPATI ALOR PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR PERATURAN BUPATI ALOR NOMOR 34 TAHUN 2015 TENTANG STANDAR KOMPETENSI MANAJERIAL JABATAN STRUKTURAL PEGAWAI
BUPATI ALOR PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR PERATURAN BUPATI ALOR NOMOR 34 TAHUN 2015 TENTANG STANDAR KOMPETENSI MANAJERIAL JABATAN STRUKTURAL PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN ALOR
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN TENTANG STANDAR KOMPETENSI JABATAN MANAJERIAL DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA
Lebih terperinciWALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 45 TAHUN 2015 TENTANG STANDAR KOMPETENSI MANAJERIAL JABATAN PIMPINAN TINGGI PRATAMA PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA DENGAN
Lebih terperinciBERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2012 NOMOR 61 SERI E
BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2012 NOMOR 61 SERI E PERATURAN BUPATI BANJARNEGARA NOMOR 61 TAHUN 2012 T E N T A N G STANDAR KOMPETENSI DAN SYARAT JABATAN STRUKTURAL SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN
Lebih terperinciPERATURAN GUBERNUR BANTEN NOMOR 14 TAHUN 2015 TENTANG STANDAR KOMPETENSI MANAJERIAL JABATAN PIMPINAN TINGGI PRATAMA PROVINSI BANTEN
PERATURAN GUBERNUR BANTEN NOMOR 14 TAHUN 2015 TENTANG STANDAR KOMPETENSI MANAJERIAL JABATAN PIMPINAN TINGGI PRATAMA PROVINSI BANTEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANTEN, Menimbang Mengingat
Lebih terperinciBUPATI BINTAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN BUPATI BINTAN NOMOR 54 TAHUN 2017 TENTANG
BUPATI BINTAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN BUPATI BINTAN NOMOR 54 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR KOMPETENSI MANAJERIAL JABATAN PIMPINAN TINGGI PRATAMA DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BINTAN DENGAN
Lebih terperinciTENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN JABATAN FUNGSIONAL PENGHULU DAN ANGKA KREDITNYA MENTERI AGAMA DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA,
PERATURAN BERSAMA MENTERI AGAMA DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR : 20 TAHUN 2005 NOMOR : 14A TAHUN 2005 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN JABATAN FUNGSIONAL PENGHULU DAN ANGKA KREDITNYA MENTERI AGAMA
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 60 TAHUN 2015 TENTANG STANDAR KOMPETENSI MANAJERIAL JABATAN FUNGSIONAL PSIKOLOGI KLINIS
PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 60 TAHUN 2015 TENTANG STANDAR KOMPETENSI MANAJERIAL JABATAN FUNGSIONAL PSIKOLOGI KLINIS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2015 TENTANG STANDAR KOMPETENSI MANAJERIAL JABATAN FUNGSIONAL SANITARIAN
PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2015 TENTANG STANDAR KOMPETENSI MANAJERIAL JABATAN FUNGSIONAL SANITARIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA,
Lebih terperinci2 Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494); Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kes
No.442, 2015 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENKES. Jabatan Fungsional Pembimbing Kesehatan Kerja. Manajerial. Standar Kompetensi. PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2015
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2015 TENTANG STANDAR KOMPETENSI MANAJERIAL JABATAN FUNGSIONAL PEMBIMBING KESEHATAN KERJA
PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2015 TENTANG STANDAR KOMPETENSI MANAJERIAL JABATAN FUNGSIONAL PEMBIMBING KESEHATAN KERJA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN
Lebih terperinciDOKUMEN STANDAR KOMPETENSI MANAJERIAL SELEKSI TERBUKA JABATAN PIMPINAN TINGGI PRATAMA 2018
DOKUMEN STANDAR KOMPETENSI MANAJERIAL SELEKSI TERBUKA JABATAN PIMPINAN TINGGI PRATAMA 2018 1. Nama Jabatan : KEPALA DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI 2. Eselon : II - B 3. Unit Kerja : DINAS TENAGA KERJA
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2015 TENTANG
PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2015 TENTANG STANDAR KOMPETENSI MANAJERIAL JABATAN FUNGSIONAL PENYULUH KESEHATAN MASYARAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN
Lebih terperinciBUPATI LOMBOK BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT
BUPATI LOMBOK BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN BUPATI LOMBOK BARAT NOMOR 21 TAHUN 2015 TENTANG STANDAR KOMPETENSI DAN KUALIFIKASI JABATAN PIMPINAN TINGGI PRATAMA DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN
Lebih terperinciSTANDAR KOMPETENSI MANAJERIAL PEGAWAI NEGERI SIPIL
B. SEKRETARIAT DPRD STANDAR KOMPETENSI MANAJERIAL 1. Nama Jabatan : SEKRETARIS DPRD 2. Jenjang Jabatan : Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama NO KOMPETENSI LEVEL KOMPTENSI 1. Perencanaan (Per) Menyusun rencana
Lebih terperinciPERATURAN GUBERNUR BANTEN NOMOR 26 TAHUN 2014 TENTANG STANDAR KOMPETENSI MANAJERIAL JABATAN PIMPINAN TINGGI MADYA PROVINSI BANTEN
PERATURAN GUBERNUR BANTEN NOMOR 26 TAHUN 2014 TENTANG STANDAR KOMPETENSI MANAJERIAL JABATAN PIMPINAN TINGGI MADYA PROVINSI BANTEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANTEN, Menimbang : a. bahwa
Lebih terperinciDOKUMEN STANDAR KOMPETENSI MANAJERIAL SELEKSI TERBUKA JABATAN PIMPINAN TINGGI PRATAMA 2018
DOKUMEN STANDAR KOMPETENSI MANAJERIAL SELEKSI TERBUKA JABATAN PIMPINAN TINGGI PRATAMA 2018 1. Nama Jabatan : KEPALA DINAS LINGKUNGAN HIDUP 2. Eselon : II - B 3. Unit Kerja : DINAS LINGKUNGAN HIDUP 4. Ikhtisar
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
No.287, 2014 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENPAN RB. Analis Keimigrasian. Jabatan Fungsional. Angka Kredit. PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA
Lebih terperinciBUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 20 TAHUN 2016 TENTANG
BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 20 TAHUN 2016 TENTANG PEMETAAN POTENSI DAN PENGEMBANGAN KOMPETENSI PADA PEMANGKU JABATAN PENGOLAH DATA PERENCANAAN DAN PELAPORAN, PENGOLAH
Lebih terperinci2016, No Peraturan Presiden Nomor 23 Tahun 2010 tentang Badan Narkotika Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 60); 4.
No.1, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BNN. Pegawai. Pola Karir. PERATURAN KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG POLA KARIER PEGAWAI DI LINGKUNGAN BADAN NARKOTIKA
Lebih terperinciPERATURAN KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG POLA KARIER PEGAWAI DI LINGKUNGAN BADAN NARKOTIKA NASIONAL
PERATURAN KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG POLA KARIER PEGAWAI DI LINGKUNGAN BADAN NARKOTIKA NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN NARKOTIKA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Umum
LAMPIRAN I PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENILAIAN ANGKA KREDIT JABATAN FUNGSIONAL PENGAWAS RADIASI BAB I PENDAHULUAN A. Umum Jabatan Fungsional
Lebih terperinciKEBIJAKAN DAN IMPLEMENTASI JABATAN FUNGSIONAL ANALIS KEBIJAKAN
KEBIJAKAN DAN IMPLEMENTASI JABATAN FUNGSIONAL ANALIS KEBIJAKAN Dra. Nadimah, MBA. ASISTEN DEPUTI STANDARISASI JABATAN DAN PENGEMBANGAN KOMPETENSI KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2015 TENTANG STANDAR KOMPETENSI MANAJERIAL JABATAN FUNGSIONAL APOTEKER
PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2015 TENTANG STANDAR KOMPETENSI MANAJERIAL JABATAN FUNGSIONAL APOTEKER DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA,
Lebih terperinci2 Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 298, Tambahan Lembaran Negara Republ
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.439, 2015 KEMENKES. Jabatan Fungsonal Entomolog. Kesehatan. Manajerial. Standar Kompetensi. PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2015 TENTANG
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.437, 2015 KEMENKES. Jabatan Fungsional Epidemiolog Kesehatan. Manajerial. Standar Kompetensi. PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2015 TENTANG
Lebih terperinciDOKUMEN STANDAR KOMPETENSI MANAJERIAL SELEKSI TERBUKA JABATAN PIMPINAN TINGGI PRATAMA 2018
DOKUMEN STANDAR KOMPETENSI MANAJERIAL SELEKSI TERBUKA JABATAN PIMPINAN TINGGI PRATAMA 2018 1. Nama Jabatan : KEPALA DINAS TANAMAN PANGAN DAN HOLTIKULTURA 2. Eselon : II - B 3. Unit Kerja : DINAS TANAMAN
Lebih terperinciSTANDAR KOMPETENSI JABATAN STRUKTURAL. 6.1.2 Kepemimpinan ( Kp.3 ) Menggunakan strategi mempengaruhi
LAMPIRAN : KEPUTUSAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KOTA TARAKAN NOMOR : 810 / 09 II / BKD TANGGAL : 05 JANUARI 2006 TENTANG : DILINGKUNGAN BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KOTA TARAKAN 1. NAMA JABATAN : KEPALA
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2015 TENTANG STANDAR KOMPETENSI MANAJERIAL JABATAN FUNGSIONAL EPIDEMIOLOG KESEHATAN
PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2015 TENTANG STANDAR KOMPETENSI MANAJERIAL JABATAN FUNGSIONAL EPIDEMIOLOG KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK
Lebih terperinciRANCANGAN PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2015 TENTANG
RANCANGAN PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2015 TENTANG STANDAR KOMPETENSI MANAJERIAL JABATAN FUNGSIONAL ENTOMOLOG KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN
Lebih terperinci- 1 - MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
- 1 - SALINAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2014
Lebih terperinciPERATURAN BERSAMA KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA, TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN
PERATURAN BERSAMA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR : PB. 01/MEN/2009 NOMOR : 14 TAHUN 2009 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN JABATAN FUNGSIONAL PENYULUH PERIKANAN DAN
Lebih terperinciMENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
SALINAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG
Lebih terperinci2 Indonesia Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3890); 2. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2011 tentang Keimigrasian (L
No.287, 2014 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENPAN RB. Analis Keimigrasian. Jabatan Fungsional. Angka Kredit. PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA
Lebih terperinciBERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO
BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO NOMOR : 69 TAHUN : 2015 PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 68 TAHUN 2015 TENTANG STANDAR KOMPETENSI MANAJERIAL JABATAN PIMPINAN TINGGI PRATAMA KEPALA DINAS KEBUDAYAAN
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2013 TENTANG JABATAN
Lebih terperinci2017, No Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tentang Organisasi Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 8
No.1907, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENPAN-RB. Jabatan ASN. Stankom. PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38 TAHUN 2017 TENTANG
Lebih terperinciMENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA
SALINAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 54 TAHUN 2016 TENTANG TATA NILAI, BUDAYA KERJA,
Lebih terperinciTENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA,
u PERATURAN BERSAMA KEPALA LEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR : 1 TAHUN 2013 NOMOR : 14 TAHUN 2013 TENTANG KETENTUAN PELAKSANAAN PERATURAN MENTERI
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1919, 2015 KEMENAG. Diklat. Penyelenggaraan. PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 75 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PEGAWAI
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.725, 2015 KEMENKEU. Jabatan Fungsional Analisis Keuangan. Pusat. Daerah. Petunjuk Teknis. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 96/PMK.07/2015 TENTANG
Lebih terperinciSTANDAR KOMPETENSI. (Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Sipil Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2017)
Lampiran I Pengumuman Nomor : 12 /PANSEL.KOMINFO/KP.03.01/03/2018 Tanggal : 4 Maret 2018 STANDAR KOMPETENSI (Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Sipil Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia
Lebih terperinci2016, No Menetapkan MEMUTUSKAN: : PERATURAN MENTERI PERTAHANAN TENTANG JABATAN FUNGSIONAL PENELITI DAN ANGKA KREDITNYA BAGI PEGAWAI NEGERI SIP
No.1860, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMHAN. Jabatan Fungsional. Peneliti. PERATURAN MENTERI PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 2016 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL PENELITI DAN ANGKA KREDITNYA
Lebih terperinciSTANDAR KOMPETENSI MANAJERIAL PEGAWAI NEGERI SIPIL
C. INSPEKTORAT STANDAR KOMPETENSI MANAJERIAL 1. Nama Jabatan : INSPEKTUR KABUPATEN PATI 2. Jenjang Jabatan : Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama NO KOMPETENSI LEVEL KOMPTENSI 1. Perencanaan (Per) Menyusun
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.750, 2014 PERATURAN BERSAMA. Penyuluh Hukum. Jabatan Fungsional. Angka Kredit Pelaksanaan. PERATURAN BERSAMA MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
No.1340, 2013 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI. Pemeriksa Desain Industri. Jabatan Fungsional. Angka Kredit. PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN
Lebih terperinciWALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 28 TAHUN 2016 TENTANG
WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 28 TAHUN 2016 TENTANG POLA KARIER PEGAWAI NEGERI SIPIL DI PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM 89 TAHUN 2014 TENTANG
PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM 89 TAHUN 2014 TENTANG PETUNJUK TEKNIS JABATAN FUNGSIONAL PERANCANG PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PERHUBUNGAN DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciUntuk mengetahui jumlah pegawai yang tepat sesuai kebutuhan organisasi, perlu dilakukan penghitungan kebutuhan pegawai.
2013, No.255 6 LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENATAAN PEGAWAI BERBASIS KOMPETENSI DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN I. PENDAHULUAN
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.144, 2014 BASARNAS. Analisis Jabatan. Informasi Jabatan. Pedoman. PERATURAN KEPALA BADAN SAR NASIONAL NOMOR PK. 02 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN ANALISIS JABATAN DI LINGKUNGAN
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG
PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL ANALIS KEBIJAKAN DAN ANGKA KREDITNYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDAYAGUNAAN
Lebih terperinciBERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT
1 BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 18 TAHUN 2014 PERATURAN GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 18 TAHUN 2014 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI AUDITOR DAN PENGAWAS PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN
Lebih terperinciSTANDAR KOMPETENSI MANAJERIAL PEGAWAI NEGERI SIPIL
T. DINAS PERHUBUNGAN STANDAR KOMPETENSI MANAJERIAL 1. Nama Jabatan : KEPALA DINAS PERHUBUNGAN 2. Jenjang Jabatan : Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama NO KOMPETENSI LEVEL KOMPTENSI 1. Perencanaan (Per) Menyusun
Lebih terperinciSTANDAR KOMPETENSI MANAJERIAL PEGAWAI NEGERI SIPIL
I. SATUAN POLISI PAMONG PRAJA STANDAR KOMPETENSI MANAJERIAL 1. Nama Jabatan : KEPALA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA 2. Jenjang Jabatan : Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama MUTLAK 1. Berpikir Analitis (BA) Merumuskan
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,
1 PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 68/PERMEN-KP/2016 TENTANG PEDOMAN MONITORING DAN EVALUASI JABATAN FUNGSIONAL DI BIDANG KELAUTAN DAN PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
Lebih terperinciPERATURAN BERSAMA KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 1 TAHUN 2010 NOMOR 2 TAHUN 2010 TENTANG
PERATURAN BERSAMA KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 1 TAHUN 2010 NOMOR 2 TAHUN 2010 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN JABATAN FUNGSIONAL WIDYAISWARA DAN ANGKA KREDITNYA
Lebih terperinciBADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN NOMOR: PER 1274/K/JF/2010 TENTANG
BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN NOMOR: PER 1274/K/JF/2010 TENTANG PENDIDIKAN, PELATIHAN DAN SERTIFIKASI AUDITOR APARAT PENGAWASAN INTERN
Lebih terperinci- 2 - Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3547), sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2010 (Lembaran Negara Republ
PERATURAN BERSAMA MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 04/PRT/M/2014 NOMOR 8 TAHUN 2014 TENTANG KETENTUAN PELAKSANAAN PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA TENTANG JABATAN FUNGSIONAL GURU DAN ANGKA KREDITNYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Draft Peraturan Menteri PAN Tgl. 4 Maret 2008 tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya RANCANGAN PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR: TENTANG JABATAN FUNGSIONAL GURU
Lebih terperinci- 5 - k. memfasilitasi
- 1 - PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL PENYULUH HUKUM DAN ANGKA KREDITNYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
No.1301, 2014 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENAG. Pendidikan. Agama. Madrasah. PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2014 TENTANG KEPALA MADRASAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA
Lebih terperinciREPUBLIK INDONESIA. KEPUTUSAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR : Tahun 2011 TENTANG
KEMENTERIAN DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR : 800-376 Tahun 2011 TENTANG KODE ETIK KHUSUS PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN DITJEN KEUANGAN DAERAH KEMENTERIAN DALAM
Lebih terperinci2017, No Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fu
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.200, 2017 KEMENPAN-RB. Jabatan Fungsional. Penguji Perangkat Telekomunikasi. PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR : PER/24/M.PAN/5/2006 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL PENERJEMAH DAN ANGKA KREDITNYA
1 PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR : PER/24/M.PAN/5/2006 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL PENERJEMAH DAN ANGKA KREDITNYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN
Lebih terperinciPERATURAN BERSAMA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 02/V/PB/2010 NOMOR 13 TAHUN 2010
SALINAN PERATURAN BERSAMA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 02/V/PB/2010 NOMOR 13 TAHUN 2010 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN JABATAN FUNGSIONAL PRANATA LABORATORIUM PENDIDIKAN
Lebih terperinciSTANDAR KOMPETENSI MANAJERIAL PEGAWAI NEGERI SIPIL
M. DINAS KETAHANAN PANGAN STANDAR KOMPETENSI MANAJERIAL 1. Nama Jabatan : KEPALA DINAS KETAHANAN PANGAN 2. Jenjang Jabatan : Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama NO KOMPETENSI LEVEL KOMPTENSI 1. Perencanaan
Lebih terperinciWALIKOTA BUKITTINGGI PROVINSI SUMATERA BARAT
WALIKOTA BUKITTINGGI PROVINSI SUMATERA BARAT PERATURAN WALIKOTA BUKITTINGGI NOMOR 26 TAHUN 2016 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL ANALIS KEUANGAN PUSAT DAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BUKITTINGGI,
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA INSPEKTUR JENDERAL KEMENTERIAN PERDAGANGAN,
KEPUTUSAN INSPEKTUR JENDERAL KEMENTERIAN PERDAGANGAN NOMOR : /IJ-DAG/KEP/01/2017 TENTANG KODE ETIK AUDITOR INTERN PEMERINTAH INDONESIA DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PERDAGANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA
Lebih terperinciKeputusan Presiden Nomor 59/P Tahun 2011; MEMUTUSKAN:
- 1 - PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2014 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL ANALIS KEIMIGRASIAN DAN ANGKA KREDITNYA DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciPENGEMBANGAN PROFESIONALISME WIDYAISWARA PASCA PERMENPAN NOMOR 14 TAHUN Penulis : Adang Karyana S
PENGEMBANGAN PROFESIONALISME WIDYAISWARA PASCA PERMENPAN NOMOR 14 TAHUN 2009 Penulis : Adang Karyana S Widyaiswara Madya pada Pusdiklat Bea dan Cukai I. PENDAHULUAN Pengertian Widyaiswara berasal dari
Lebih terperinciJABATAN FUNGSIONAL PENGELOLA PENGADAAN BARANG/ JASA
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PUSDIKLAT MANAJEMEN DAN PENGEMBANGAN JABATAN FUNGSIONAL JABATAN FUNGSIONAL PENGELOLA PENGADAAN BARANG/ JASA PERATURAN
Lebih terperinciMENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG
MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN TUGAS KEHUMASAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN DALAM NEGERI DAN PEMERINTAH DAERAH DENGAN
Lebih terperinciWalikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat
Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR 31 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR KOMPETENSI MANAJERIAL JABATAN PIMPINAN TINGGI PRATAMA DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA TASIKMALAYA
Lebih terperinci2 Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494); 2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2014 tentang Majelis Permusya
No.1802, 2014 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENPAN RB. Analis Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara. Fungsional. Pedoman. PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK
Lebih terperinciPEDOMAN PENETAPAN ANGKA KREDIT DAN KENAIKAN JABATAN/PANGKAT PENGAWAS MADRASAH
PEDOMAN PENETAPAN ANGKA KREDIT DAN KENAIKAN JABATAN/PANGKAT PENGAWAS MADRASAH Oleh : Team Penyusun KEMENTERIAN AGAMA RI DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM DIREKTORAT PENDIDIKAN MADRASAH JAKARTA 2014
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
No.1531, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENDAGRI. Pusat Penilaian. PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 75 TAHUN 2016 TENTANG PUSAT PENILAIAN KEMENTERIAN DALAM NEGERI DENGAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berbagai dampak pada berbagai hal. Salah satu dampak perubahan itu adalah
BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Masalah Perubahan lingkungan yang dinamis dalam era globalisasi membawa berbagai dampak pada berbagai hal. Salah satu dampak perubahan itu adalah dalam ranah pemerintahan
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA,
PERATURAN BERSAMA KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR : 7 Tahun 2005 NOMOR : 17 Tahun 2005 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN JABATAN FUNGSIONAL WIDYAISWARA DAN ANGKA
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR: PER/11/M.PAN/5/2008 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL PSIKOLOG KLINIS DAN ANGKA KREDITNYA
PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR: PER/11/M.PAN/5/2008 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL PSIKOLOG KLINIS DAN ANGKA KREDITNYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT,
BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 1 TAHUN 2017 PERATURAN GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN GUBERNUR NOMOR 25 TAHUN 2015 TENTANG TATA CARA PENGISIAN
Lebih terperinciKEPUTUSAN KABUPATEN BLITAR NOMOR : 050/08/ /2017 TENTANG
PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR BADAN KEPEGAWAIAN DAN PENGEMBANGAN SDM Jl. WR. Supratman N0. 13 Telp. (0342) 806135 Fax. 808478 E-mail : bkd@blitarkab.go.id B L I T A R KEPUTUSAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN DAN
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 56 TAHUN 2013 TENTANG ORIENTASI CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KESEHATAN
PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 56 TAHUN 2013 TENTANG ORIENTASI CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK
Lebih terperinciREV 20 FEBRUARI 2015 RANCANGAN PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PENELITI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
RANCANGAN PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PENELITI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang Mengingat : a. bahwa penguasaan, pemanfaatan,
Lebih terperinciPERATURAN DIREKTUR JENDERAL BIMBINGAN MASYARAKAT ISLAM NOMOR : Dj.II/426 Tahun 2008 TENTANG
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BIMBINGAN MASYARAKAT ISLAM NOMOR : Dj.II/426 Tahun 2008 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN TUGAS DAN PENILAIAN ANGKA KREDIT JABATAN FUNGSIONAL PENGHULU DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciOleh : S u p a n d i, SE (Kabid Pengembangan BKD Kab. Kolaka) A. Pendahuluan
PROMOSI JABATAN MELALUI SELEKSI TERBUKA PADA JABATAN ADMINISTRATOR; TATA CARA PELAKSANAAN DAN KEMUNGKINAN PENERAPANNYA DILINGKUNGAN PEMERINTAH KAB. KOLAKA Oleh : S u p a n d i, SE (Kabid Pengembangan BKD
Lebih terperinciPENGEMBANGAN KEPEMIMPINAN BERBASIS KOMPETENSI
PENGEMBANGAN KEPEMIMPINAN BERBASIS KOMPETENSI UU No.4 Tahun 2014 tentang ASN PEMBINAAN KARIR JABATAN DAN JENJANG PANGKAT POLA DASAR KARIR PERPINDAHAN JABATAN POLA KARIR MANAJEMEN KARIR TALENT POOL SDM
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang keuangan Negara memuat berbagai perubahan mendasar dalam pendekatan penganggaran. Perubahan-perubahan ini didorong oleh beberapa
Lebih terperinciMENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 77 TAHUN 2012 TENTANG JABATAN
Lebih terperinciDASAR HUKUM JABATAN FUNGSIONAL ANALIS KEPEGAWAIAN :
DASAR HUKUM JABATAN FUNGSIONAL ANALIS KEPEGAWAIAN : 1. Undang-Undang Nomor 5 Th 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara; 2. Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2014 Tentang Batas Usia Pensiun Bagi Pejabat Fungsional;
Lebih terperinciBERITA DAERAH KOTA BEKASI
BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 46 2016 SERI : E PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 46 TAHUN 2016 TENTANG PIAGAM AUDIT INTERNAL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA BEKASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA
Lebih terperinciBUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 38 TAHUN 2013 TENTANG
BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 38 TAHUN 2013 TENTANG PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN BAGI PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI
Lebih terperinciTATA NILAI, BUDAYA KERJA, DAN KODE ETIK PEGAWAI DI LINGKUNGAN KEMENRISTEKDIKTI BIRO SUMBER DAYA MANUSIA KEMENRISTEKDIKTI JAKARTA 2018
TATA NILAI, BUDAYA KERJA, DAN KODE ETIK PEGAWAI DI LINGKUNGAN KEMENRISTEKDIKTI BIRO SUMBER DAYA MANUSIA KEMENRISTEKDIKTI JAKARTA 2018 DASAR HUKUM Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 Peraturan Pemerintah Nomor
Lebih terperinci2017, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Perencanaan Pemb
No.1572, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BAPPENAS. Piagam Pengawasan Intern. PERATURAN MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR
Lebih terperinciPERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN SERTIFIKASI JABATAN FUNGSIONAL ARSIPARIS
PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN SERTIFIKASI JABATAN FUNGSIONAL ARSIPARIS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,
Lebih terperinciBUPATI WAKATOBI PROVINSI SULAWESI TENGGARA PERATURAN BUPATI WAKATOBI NOMOR 27 TAHUN 2017 TENTANG
BUPATI WAKATOBI PROVINSI SULAWESI TENGGARA PERATURAN BUPATI WAKATOBI NOMOR 27 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN LINGKUP PEMERINTAH KABUPATEN WAKATOBI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA
Lebih terperinciPEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN FUNGSIONAL ASSESSOR SUMBER DAYA MANUSIA APARATUR
2013, No.1242 4 LAMPIRAN PERATURAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 23 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN FUNGSIONAL ASSESSOR SUMBER DAYA MANUSIA APARATUR PEDOMAN
Lebih terperinci