Deko Sanjaya 1 dan Syahrizal 2

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Deko Sanjaya 1 dan Syahrizal 2"

Transkripsi

1 STUDI PERBANDINGAN PENJADWALAN PROYEK METODE LINE OF BALANCE (LoB) DAN PRECEDENCE DIAGRAM METHOD (PDM) PADA PEKERJAAN BERULANG (REPETITIF) (Studi Kasus Proyek Perumahan Maysa Tamansari Residence) Deko Sanjaya 1 dan Syahrizal 2 1 Departemen Teknik Sipil, Universitas Sumatera Utara, jl. Perpustakaan No. 1 Kampus USU Medan dekosanjaya@yahoo.co.id 2 Staff Pengajar Teknik Sipil, Universitas Sumatera Utara, jl. Perpustakaan No. 1 Kampus USU Medan syahrizal_ar@ymail.com ABSTRAK Pelaksanaan pekerjaan yang berulang pada proyek perumahan tidak selalu harus diselesaikan untuk satu unit rumah terlebih dahulu baru kemudian untuk unit kedua, ketiga dan seterusnya. Hal ini akan tidak efisien dalam penggunaan sumber daya dan durasi proyek sehingga berimbas pada membengkaknya biaya proyek. Pelaksanaan proyek multiunit yang ditandai dengan adanya pekerjaan yang berulang sebaiknya direkayasa dalam penggunaan tenaga kerja yang lebih efisien dengan cara perpindahan kelompok pekerja setiap item pekerjaan dari unit yang satu ke unit berikutnya (kontinyu). Penggunaan metode penjadwalan proyek line of balance (LoB) dan precedence diagram method (PDM) ternyata mampu memberikan penjadwalan proyek dengan penggunaan tenaga kerja yang kontinyu. Pada proyek perumahan Maysa Tamansari Residence yang menjadi studi kasus pada penelitian ini diperoleh durasi waktu untuk 3 unit rumah couple adalah 58 minggu dengan penggunaan tenaga kerja yang kontinyu. Kata Kunci: line of balance, precedence diagram method, LoB, PDM, metode penjadwalan. ABSTRACT The implementation of repetitive activities on the housing project does not necessarily have to be completed to a home unit first and then for the second unit, third and so on. It would not be efficient in the use of resources and impact on the duration of the project so that the project overruns. Multiunit project implementation is characterized by repetitive work should be engineered to use labor more efficiently by way of transfer of any group of workers who work items from one unit to the next unit (continuous). The use of project scheduling method line of balance (LoB) and precedence diagram method (PDM) was able to deliver the project scheduling with the use of continuous employment. In the housing project Maysa Tamansari Residence which became a case study in this study were obtained for the duration of 3 couple house is 58 weeks with the use of continuous employment. Keyword: line of balance, precedence diagram method, LoB, PDM, scheduling method. 1. PENDAHULUAN Dewasa ini sering kita temukan proyek konstruksi yang melakukan pekerjaan berulang dan berkelanjutan pada satu proyek. Misalnya pembangunan rumah-rumah pada proyek perumahan. Proyek konstruksi multiunit seperti ini menyebabkan kebutuhan pemakaian sumber daya juga berulang dan berkelanjutan. Penjadwalan proyek yang tidak memperhitungkan pekerjaan berulang ini menyebabkan unit pekerjaan berulang tersebut mengalami penundaan (lag). Hal ini akan berpengaruh pada lamanya durasi proyek sehingga membengkaknya biaya proyek. Untuk mengatasi permasalahan pada proyek seperti ini diperlukan metode penjadwalan proyek yang mampu memfasilitasi aliran sumber daya yang tak terputus dari satu unit ke unit berikutnya. Ada beberapa metode penjadwalan proyek yang berkembang pada saat ini, seperti metode barchart, kurva S, line of balance (LoB), critical path method (CPM), precedence diagram method (PDM) dan sebagainya. Metode-metode tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Pemilihan penggunaan metode penjadwalan tersebut didasarkan atas kebutuhan dan hasil yang ingin dicapai terhadap kinerja penjadwalan. Pada proyek perumahan Maysa Tamansari Residence, penjadwalan proyek dilakukan dengan menggunakan kurva S, penjadwalan proyek dengan metode ini paling sering digunakan pada proyek konstruksi, karena dapat menunjukkan kemajuan proyek berdasarkan pekerjaan, waktu, dan bobot pekerjaan yang direpresentasikan dalam bentuk kurva. Namun, metode ini kurang efektif jika digunakan dalam proyek yang mengerjakan pekerjaan berulang karena tidak bisa mengoptimalkan penggunaan sumber daya pada unit pekerjaan berulang, dalam hal ini mempertahankan kontinyuitas pekerjaan sehingga penggunaan sumber daya menjadi tak terputus. Selain itu metode ini juga tidak dapat memberikan informasi yang mendetail hanya terbatas untuk menilai kemajuan proyek saja.

2 Metode LoB dikenal efektif digunakan pada proyek konstruksi multiunit yang banyak melakukan pekerjaan berulang terutama pada proyek dengan jumlah pekerjaan yang relatif sedikit dan durasi item pekerjaan yang relatif seragam. Begitu juga dengan PDM, merupakan metode jaringan kerja yang penyajiannya relatif lebih sederhana jika diterapkan pada proyek dengan pekerjaan berulang serta dapat memberikan informasi yang lebih mendetail. Dengan memperhatikan hal-hal yang telah dipaparkan diatas, muncul permasalahan sebagai berikut: 1. Seberapa efektif metode LoB dan PDM mampu merencanakan penjadwalan proyek pada proyek konstruksi yang melakukan pekerjaan berulang dengan tetap mempertahankan kontinyuitas pekerjaan sehingga penggunaan sumber daya menjadi tak terputus. 2. Apakah kelebihan dan kelemahan metode LoB dan PDM jika digunakan pada proyek konstruksi yang melakukan pekerjaan berulang, dalam hal ini yang menjadi objek studi adalah proyek perumahan Maysa Tamansari Residence, yang berlokasi di jalan Setia Budi Pasar 2 Tanjung Sari, Medan. Line of Balance (LoB) LoB adalah metode penjadwalan menggunakan sumbu koordinat, yaitu absis dan ordinat, absis menunjukkan waktu kerja dan ordinat menunjukkan jumlah unit pekerjaan atau lokasi kegiatan yang dilaksanakan. Sedangkan garis miring menyatakan jenis kegiatan sekaligus menunjukkan kecepatan dari kegiatan tersebut. Kemiringan dari setiap garis alir kegiatan menunjukkan tingkat produktifitas dari kegiatan tersebut. Semakin tegak garis alir tersebut maka semakin tinggi tingkat produktifitasnya. LoB merupakan metode penjadwalan proyek yang ditujukan untuk perencanaan proyek yang memiliki kegiatankegiatan yang berulang (repetitif). Seperti pada proyek perumahan, konstruksi jalan raya, pemasangan pipa dan lain sebagainya. Terutama proyek dengan jumlah kegiatan relatif sedikit dengan kegiatan yang berulang. LoB juga berfungsi sebagai media control dan monitoring, karena bisa digunakan untuk menunjukkan jumlah pekerjaan yang sudah selesai dalam kurun waktu tertentu, sehingga tingkat produksi bisa selalu dikontrol apakah sesuai dengan rencana awal. Hal ini ditunjukkan oleh lead times. Lead times adalah waktu yang harus dilalui suatu pekerjaan sampai seluruh kegiatan selesai. Istilah Dalam LoB Interupsi adalah adanya penghentian atau penundaan kegiatan untuk suatu waktu tertentu yang ditunjukkan dengan garis mendatar pada garis alir kegiatan. Banyak penyebab terjadinya interupsi, antara lain: sumber daya yang terhenti, kesulitan teknis dan sebagainya. Keterangan: = Interupsi Gambar 1. Contoh interupsi Restraint adalah waktu tunggu antara selesainya suatu kegiatan dengan mulainya kegiatan yang lain. Hal ini terjadi antara lain karena kedua kegiatan mempunyai sumber daya yang sama dan jumlahnya terbatas sehingga diperlukan waktu transfer sumber daya dari kegiatan sebelumnya. Keterangan: = Restraint Gambar 2. Contoh restraint Buffer adalah jarak yang diperlukan antara dua kegiatan. Jarak dapat berupa lokasi (buffer lokasi) maupun waktu (buffer waktu). Buffer waktu mempunyai duakonsep yaitu: buffer waktu minimum dan buffer waktu maksimum.

3 Keterangan: Gambar 3. Buffer lokasi dan buffer waktu Teknik Perhitungan Ada dua teknik perhitungan dalam LoB yaitu perhitungan maju dan perhitungan mundur. Perhitungan maju digunakan jika durasi waktu pekerjaan pendahulu (successor) lebih kecil atau sama dengan durasi waktu pekerjaan yang mengikuti (predecessor). Sedangkan perhitungan mundur digunakan jika durasi waktu pekerjaan pendahulu (successor) lebih besar dari durasi waktu pekerjaan yang mengikuti (predecessor). Precedence Diagram Method (PDM) Kegiatan dalam PDM digambarkan oleh sebuah lambang segi empat karena letak kegiatan ada dibagian node maka sering disebut juga Activity On Node (AON). Kegiatan dalam PDM diwakili oleh sebuah lambang yang mudah diidentifikasi, bentuk umum yang sering digunakan adalah sebagai berikut: Gambar 4. Node PDM Keterangan: ES, Earliest Start, waktu mulai paling awal suatu kegiatan. EF, Earliest Finish, waktu selesai paling awal suatu kegiatan. Jika hanya ada satu kegiatan terdahulu, maka EF suatu kegiatan terdahulu adalah ES kegiatan berikutnya. LS, Latest Start, waktu paling akhir kegiatan boleh mulai. Yaitu waktu paling akhir kegiatan boleh dimulai tanpa memperlambat proyek secara keseluruhan. LF, Latest Finish, waktu paling akhir kegiatan boleh selesai. Hubungan antar kegiatan dalam metoda ini ditunjukkan oleh sebuah garis penghubung, yang dapat dimulai dari kegiatan kiri ke kanan atau dari kegiatan atas ke bawah. Jika kegaitan awal terdiri dari sejumlah kegiatan dan diakhiri oleh sejumlah kegiatan pula maka ditambahkan kegiatan dan kegiatan akhir yang keduanya merupakan kegiatan fiktif. Misalnya untuk kegiatan awal ditambahkan kegaitan START dan kegiatan akhir ditambahkan kegiatan FINISH. Jalur Kritis Untuk menentukan kegiatan yang bersifat kritis dan kemudian menentukan jalur kritis dapat dilakukan perhitungan kedepan (forward analysis) dan perhitungan kebelakang (backward analysis). Perhitungan kedepan (forward analysis) dilakukan untuk mendapatkan besarnya Earliest Start dan Earliest Finish. Yang merupakan predecessor adalah kegiatan I, sedangkan kegiatan yang dianalisis adalah kegiatan J. Besarnya nilai ESj dan EFj dihitung sebagai berikut: Gambar 5. Hubungan kegiatan I dan J

4 ESj = ESi + SSij atau ESj = EFi + FSij EFj = ESi + SFij atau EFj = EFi + FFij atau ESj + Dj Catatan: Jika ada lebih dari satu anak panah yang masuk dalam suatu kegiatan maka diambil nilai terbesar Jika tidak ada/ diketahui FSij atau SSij dan kegiatan non-splitable maka ESj dihitung dengan cara berikut: ESj = EFj Dj Perhitungan kebelakang (backward analysis) dilakukan untuk mendapatkan besarnya Latest Start dan Latest Finish. Sebagai kegiatan successor adalah kegiatan J, sedangkan kegiatan yang dianalisis adalah kegiatan I. Gambar 6. Hubungan kegiatan I dan J Besarnya nilai LSj dan LFj dihitung sebagai berikut: LFi = LFj + FFij atau LFi = LSj + FSij LSi = LSj + SSij atau LSi = LFj + SFij atau LFi + Di Catatan: Jika ada lebih dari satu anak panah yang masuk dalam suatu kegiatan maka diambil nilai terkecil Jika tidak ada/ diketahui FFij atau FSij dan kegiatan non-splitable maka LFj dihitung dengan cara berikut: LFj = LSi + Di Jalur kritis ditandai oleh beberapa keadaan sebagai berikut: Earliest Start (ES) = Latest Start (LS) Earliest Finish (EF) = Latest Finish (LF) LF ES = Durasi Kegiatan Hubungan Overlapping Hubungan Finish to Start (FS), Hubungan yang menunjukkan bahwa mulainya (start) kegiatan berikutnya (successor) tergantung pada selesainya (finish) kegiatan sebelumnya (predecessor). FS dapat dikondisikan menjadi tiga, yaitu: Finish to Start dengan lag = 0, Finish to Start dengan lag positif, Finish to Start dengan lag negatif. Gambar 7. Hubungan FS Hubungan Start to Start (SS), Hubungan yang menunjukkan bahwa mulainya (start) kegiatan berikutnya (successor) tergantung pada mulainya (start) kegiatan sebelumnya (predecessor). SS dapat dikondisikan menjadi tiga, yaitu: Start to Start dengan lag = 0, Start to Start dengan lag positif, Start to Start dengan lag negatif. Gambar 8. Hubungan SS Hubungan Finish to Finish (FF), Hubungan yang menunjukkan bahwa selesainya (finish) kegiatan berikutnya (successor) tergantung pada selesainya (finish) kegiatan sebelumnya (predecessor). FF dapat dikondisikan

5 menjadi tiga, yaitu: Finish to Finish dengan lag = 0, Finish to Finish dengan lag positif, Finish to Finish dengan lag negatif. Gambar 9. Hubungan FF Hubungan Start to Finish (SF), Hubungan yang menunjukkan bahwa selesainya (finish) kegiatan berikutnya (successor) tergantung pada mulainya (start) kegiatan sebelumnya (predecessor). SF dapat dikondisikan menjadi tiga, yaitu: Start to Finish dengan lag = 0, Start to Finish dengan lag positif, Start to Finish dengan lag negatif. 2. METODE PENELITIAN Gambar 10. Hubungan SF Lokasi Proyek Penelitian Dalam penelitian ini sebagai objek studi adalah Proyek Pembangunan Perumahan Maysa Taman Sari Residence, jalan Setia Budi Pasar 2 Tanjung Sari, Medan. Pemilihan proyek ini sebagai objek studi karena proyek ini memiliki pekerjaan berulang (repetitif), yang memungkinkan untuk dibahas dan dianalisa dari segi penjadwalan proyek dengan menggunakan LoB dan PDM. Jenis dan Sumber Data Dalam penelitian ini dibutuhkan beberapa jenis data, yaitu data primer dan data sekunder. Data primer adalah data utama yang diperlukan dalam penelitian yang diperoleh dari pemilik proyek (owner), terdiri dari time schedule proyek dengan metode barchart dan kurva S, rencana anggaran biaya (RAB), dan gambar kerja (shop drawing). Sedangkan data sekunder adalah data pendukung yang dibutuhkan dalam penelitian ini berupa datadata yang diperoleh dari studi literatur baik buku referensi, jurnal, dan bahan bacaan lainnya. Metode Analisa Data Dalam penelitian ini akan dilakukan perbandingan penjadwalan proyek menggunakan LoB dan PDM pada proyek yang melakukan pekerjaan berulang (repetitif), dan mengetahui kelebihan dan kekurangan masingmasing metode jika diterapkan pada proyek konstruksi yang melakukan pekerjaan berulang (repetitif). Dari data proyek yang diperoleh akan dibuat penjadwalan ulang proyek dengan menggunakan LOB dan PDM. Kemudian dilakukan analisa terhadap metode penjadwalan yang telah dibuat untuk mendapatkan perbandingannya. Secara umum langkah-langkah yang akan dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Meyusun penjadwalan proyek dengan metode LoB. 2. Menyusun penjadwalan proyek dengan PDM. 3. Melakukan analisa perbandingan penjadwalan proyek dengan metode LoB dan PDM. 4. Mengidentifikasi kelebihan dan kekurangan masing-masing metode. 5. Menarik kesimpulan dan saran. 3. HASIL DAN PEMBAHASAN Penjadwalan Proyek Metode LoB Penjadwalan proyek menggunakan metode LoB dibuat untuk 1 unit rumah couple terlebih dahulu. Dari LoB untuk 1 unit ini dianalisa untuk mendapatkan penjadwalan proyek metode LoB untuk 3 unit. 3 unit rumah couple merupakan jumlah sampel rumah yang dibangun. Secara umum langkah-langkah penyusunan penjadwalan proyek dengan LoB adalah sebagai berikut: 1. Membuat WBS dan logika ketergantungan pekerjaan proyek. 2. Membuat barchart dan diagram garis untuk 1 unit.

6 3. Menganalisa LoB untuk 1 unit dari analisa diagram garis. 4. Membuat Barchart dan menganalisa LoB untuk 3 unit. Pertama dilakukan transfer dari barchart (Gambar 12) untuk 1 unit ke diagram garis untuk dilakukan analisa konflik dari penjadwalan proyek. Dari transfer tersebut didapat pekerjaan-pekerjaan yang mengalami konflik ditandai dengan garis produksi yang saling bersilangan (Gambar 13). Garis produksi yang mengalami konflik tersebut dilakukan pergeseran sedemian rupa sehingga tidak lagi terjadi konflik antar item pekerjaan. Hasil penjadwalan ini merupakan penjadwalan proyek metode LoB untuk 1 unit (Gambar 14). Gambar 11. Barchart 1 unit Gambar 12. Analisa konflik Gambar 13. LoB 1 unit Langkah selanjutnya membuat barchart untuk 3 unit yang disusun berdasarkan LoB untuk 1 unit (Gambar 15). Dari barchart ini dilakukan transfer ke diagram garis terlebih dahulu (Gambar 16). dari gambar tersebut dapat dilihat bahwa terjadinya work break hampir disetiap item pekerjaan, untuk menghilangkan work break tersebut maka dilakukan analisis dengan metode LoB. Pembuatan LoB untuk 3 unit dilakukan dengan cara perpanjangan garis produksi, dengan syarat tidak adanya garis produksi yang saling berpotongan yang berarti tidak ada pekerjaan-pekerjaan dengan penggunaan sumber daya yang sama dilakukan secara bersamaan. Teknik menyusun penjadwalan proyek multi unit metode LoB dilakukan dengan merekayasa perpindahan kelompok pekerja pada pekerjaan-pekerjaan berulang, pertama diatur mengikuti jadwal satu unit rumah, selanjutnya diatur dengan aturan kelompok pekerja bisa berpindah dari satu unit ke unit berikutnya setelah kelompok ini menyelesaikan pekerjaannya diunit rumah sebelumnya. Hasil penjadwalan proyek dengan metode LoB (Gambar 17) diperoleh lamanya durasi waktu untuk membuat 3 unit rumah couple adalah 58 minggu dengan penggunaan tenaga kerja tak terputus (kontinyu).

7 Gambar 14. Barchart 3 unit Gambar 15. Diagram garis

8 Gambar 16. LoB Penjadwalan Proyek Metode PDM PDM merupakan penjadwalan proyek yang berbentuk diagram jaringan. Adapun langkah penyusunan penjadwalan proyek dengan PDM adalah: 1. Mentransfer penjadwalan proyek LoB ke barchart untuk mendapatkan hubungan ketergantungan antar pekerjaan. 2. Melakukan perhitungan kedepan untuk mendapatkan Earliest Start (ES) dan Earliest Finish (EF). 3. Melakukan perhitungan kebelakang untuk mendapatkan Latest Start (LS) dan Latest Finish (LF). 4. Menyusun data ES, EF, LS, & LF untuk mendapatkan pekerjaan kritis. 5. Membuat diagram preseden untuk 3 unit. Dari penjadwalan proyek metode LoB dibuat kembali ke barchart (Gambar 18) untuk memperlihatkan hubungan ketergantungan antar pekerjaan yang lebih jelas, baru kemudian dibuat diagram presedennya PDM untuk masing-masing pekerjaan yang menampilkan data kegiatan, durasi, dan hubungan keterkaitan antar kegiatan. Kemudian masukkan nilai ES dan EF dari hasil perhitungan ke depan dan nilai LS dan LF dari hasil perhitungan ke belakang. Selanjutnya untuk mendapatkan kegiatan kritis ditandai dengan nilai ES sama dengan LS dan nilai LS sama dengan LF, maka diperoleh kegiatan kritis pada penjadwalan ini adalah kegiatan A-B-C-D-E-J-K-O-R- S. Diagram preseden yang dibuat dari hasil perhitungan ini merupakan penjadwalan untuk 3 unit rumah couple (Gambar 19) adalah hasil penjadwalan proyek menggunakan PDM untuk 3 unit. Penjadwalan proyek yang dilakukan dengan metode PDM ini merupakan transfer dari penjadwalan proyek metode LoB sehingga mampu memberikan penjadwalan proyek dengan penggunaan sumber daya yang tak terputus (kontinyu). Diperoleh durasi waktu untuk 3 unit rumah adalah 58 minggu. Gambar 17. Barchart dari LoB 3 unit

9 Gambar 18. PDM Perbandingan Penjadwalan Proyek Metode LoB Dan PDM Berdasarkan penjadwalan proyek dengan metode LoB dan PDM pada pekerjaan berulang (repetitif) dengan jumlah tenaga kerja dan durasi waktu item pekerjaan yang sama, diperoleh durasi waktu proyek untuk menyelesaikan 3 unit rumah couple adalah 58 minggu dengan penggunaan sumber daya yang terus-menerus (kontinyu). Tabel 1, memberikan perbandingan antara metode LoB dan PDM: No. Parameter Perbandingan Metode LoB PDM 1. Durasi waktu proyek 58 minggu 58 minggu 2. Kontinyuitas sumber daya/ tenaga kerja 3. Tingkat kemajuan proyek x 4. Hubungan ketergantungan antar kegiatan x Tabel 1. Perbandingan metode LoB dan PDM Kelebihan metode LoB dibandingkan metode PDM adalah penjadwalan proyek dengan metode LoB bisa diketahui tingkat kemajuan proyek per-satuan waktu misalnya tingkat penyelesaian proyek per-minggu, sedangkan penjadwalan dengan metode PDM tidak dapat diketahui. Selain itu, penjadwalan dengan metode LoB lebih sederhana dalam segi perhitungan dan penampakan visualnya yang lebih mudah dipahami. Kelemahan metode LoB dibandingkan metode PDM adalah hubungan ketergantungan antar kegiatan yang memiliki lebih dari satu hubungan ketergantungan tidak nampak sedangkan pada metode PDM yang merupakan penjadwalan proyek berupa diagram jaringan hubungan ketergantungannya sangat jelas yang ditunjukkan dengan garis/ anak panah. Selain itu, semakin banyak jumlah item pekerjaan juga memberikan kesulitan tersendiri dalam menyusun penjadwalan proyek dengan metode LoB. Begitu juga dengan tingkat keragaman durasi setiap item kegiatan cenderung dapat memperlambat durasi proyek. Hal ini dikarenakan untuk mempertahankan kontinyuitas penggunaan sumber daya. Penjadwalan dengan metode LoB akan lebih efektif diterapkan pada proyek-proyek yang mempunyai jumlah item pekerjaan yang sedikit tetapi berulang (repetitif) dan durasi per item pekerjaan yang relatif sama. Pengaturan Tenaga Kerja Metode LoB dan PDM dapat memberikan penjadwalan yang baik pada proyek yang memiliki pekerjaan berulang atau multiunit dengan penggunaan tenaga kerja yang berulang (kontinyu). Untuk membuat penjadwalan proyek dengan penggunaan tenaga kerja yang berulang disyaratkan bahwa tenaga kerja yang digunakan hanya bekerja pada keahliannya saja atau tidak ada pekerja yang dapat bekerja pada banyak pekerjaan. Sehingga penjadwalan yang dibuat bisa kontinyu, artinya pekerja dapat bekerja terus-menerus dari unit yang satu ke unit berikutnya hingga pekerjaannya selesai tanpa adanya work break.

10 Dana Awal Penjadwalan proyek dengan metode LoB dan PDM mampu merencanakan penjadwalan dengan penggunaan sumber daya yang tak terputus (kontinyu). Dari segi pemanfaatan sumber daya hal ini sangat efektif dibandingkan penjadwalan perunit rumah. Tetapi dampak yang diakibatkan adalah dibutuhkan dana yang cenderung konstan selama durasi proyek dibandingkan pada penjadwalan biasa. Hal ini bisa dijelaskan karena dengan penggunaan tenaga kerja yang terus menerus, peralatan dan bahan konstruksi yang dibutuhkan juga menerus atau sekaligus untuk unit-unit berikutnya. Sehingga sejak dari awal proyek pihak kontraktor harus menyediakan dana yang cukup besar dan relatif konstan sepanjang durasi proyek. Jalur Kritis Penjadwalan dengan metode LoB tidak memperhitungkan jalur kritis secara khusus, seperti pada perhitungan jalur kritis pada metode PDM. Tetapi pada kenyataannya kita dapat mengetahui jalur kritis dengan menyelusuri garis-garis produksinya. Jalur kritis bisa diperoleh dengan menyelusuri garis produksi yang memiliki hubungan keterkaitan Finish to Start (FS). Tipe Proyek Tidak semua proyek konstruksi dapat dibuat penjadwalan proyek dengan penggunaan sumber daya yang terusmenerus (kontinyu). Pada proyek jembatan, bendungan yang tidak terdapat pekerjaan berulang penggunaan metode penjadwalan dengan tenaga kerja berulang tentu tidak efisien atau bahkan cenderung memperlama durasi proyek. Tipe-tipe proyek yang cocok diterapkan penjadwalan dengan metode ini adalah proyek yang memiliki pekerjaan berulang atau multiunit seperti proyek jalan raya, proyek pemasangan pipa, dan proyek perumahan. Selain itu jenis pekerjaan yang relatif sedikit dan durasi setiap item pekerjaan yang relatif sama juga perlu dipertimbangkan karena hal ini berpengaruh pada lamanya durasi proyek. 4. KESIMPULAN Kesimpulan yang dapat ditarik pada penelitian ini adalah: 1. Metode LoB dan PDM mampu merencanakan penjadwalan proyek pada pekerjaan berulang (repetitif) dengan tetap menjaga kontinyuitas penggunaan tenaga kerja ditandai dengan tidak adanya work break pada pekerjaan. 2. Kelebihan penjadwalan proyek metode LoB dibandingkan metode PDM adalah: a. Analisa perhitungan penjadwalan proyek relatif sederhana. b. Penampakan visual diagram penjadwalan mudah dibaca dan dipahami. c. Dapat diketahui tingkat kemajuan proyek harian ataupun mingguan. 3. Kelemahan penjadwalan proyek metode LoB dibandingkan metode PDM adalah: a. Hubungan ketergantungan antar kegiatan terutama untuk kegiatan yang memiliki lebih dari satu hubungan ketergantungan kurang jelas. b. Untuk pekerjaan yang lebih kompleks dengan item pekerjaan yang banyak relatif sulit. c. Dana yang dibutuhkan cenderung konstan selama durasi proyek sehingga pihak kontraktor harus menyediakan dana yang cukup besar sejak awal proyek. 4. Penjadwalan proyek dengan penggunaan tenaga kerja yang kontinyu hanya bisa diterapkan pada proyekproyek yang memiliki pekerjaan yang berulang (repetitif). 5. Penggunaan metode LoB dan PDM sekaligus dalam penjadwalan dapat memberikan hasil penjadwalan yang baik, baik dari segi kontinyuitas tenaga kerja maupun hubungan ketergantungan antar kegiatan. 5. SARAN Dalam menyusun penjadwalan proyek dengan metode PDM diperoleh dari hasil transfer penjadwalan proyek metode LoB langsung untuk 3 unit sehingga kontinyuitas pekerjaan tetap terjaga. Penulis menyarankan untuk penelitian lanjutan bagaimana jika analisa penjadwalan proyek metode PDM dilakukan untuk 1 unit terlebih dahulu baru kemudian dibuat untuk unit berikutnya berdasarkan barchart untuk 1 unit rumah. 6. DAFTAR PUSTAKA Amin, Mawardi. Perencanaan dan Pengendalian Proyek. Pusat Pengembangan Bahan Ajar UMB. Anak Agung Wiranata, dkk Penggunaan Metode Penjadwalan Berulang (Repetitive Scheduling Method) pada Pengerjaan Proyek Perumahan. Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Vol. 13, No. 2, Juli Budi Laksito Studi Komparatif Penjadwalan Proyek Konstruksi Repetitif Menggunakan Metode Penjadwalan Berulang (RSM) dan Metode Diagram Preseden (PDM). Media Teknik Sipil/ Juli/ 2005.

11 Clough, Richard H., Sears, Glen A Construction Project Management. John Wiley & Sons, Inc., New York, Dipohusodo, Istimawan Manajemen Proyek & Konstruksi Jilid I. Kanisius: Yogyakarta. Ervianto, Wulfram I Manajemen Proyek Konstruksi. Andi: Yogyakarta. Gray, Clifford F. & Larson, Erik W Manajemen Proyek Proses Manajerial. Andi : Yogyakarta. Husen, Abrar Manajemen Proyek. Andi: Yogyakarta. Robert B. Harris, & Photios G. Ionnau Repetitive Scheduling Method. Civil and Environmental Engineering Department. University of Michigan. Ann Arbor, Michigan. UMCEE Report No Wahyu Amani, dkk Perbandingan Aplikasi CPM, PDM, dan Teknik Bar Chart-Kurva S Pada Optimalisasi Penjadwalan Proyek. Buletin Ilmiah Math. Stat. dan Terapannya (Bimaster), Vol. 01, No. 1, 2012, Hal

BAB 1 PENDAHULUAN. yang dilakukan juga akan semakin komplek. Untuk mengatur dan

BAB 1 PENDAHULUAN. yang dilakukan juga akan semakin komplek. Untuk mengatur dan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Proyek konstruksi merupakan rangkaian kegiatan yang dilakukan dalam jangka waktu tertentu dengan sumber daya yang terbatas dan dituntut untuk dapat menyelesaikan suatu

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR. Diajukan Untuk Melengkapi Syarat Penyelesaian Pendidikan Sarjana Teknik Sipil. Disusun Oleh: DEKO SANJAYA

TUGAS AKHIR. Diajukan Untuk Melengkapi Syarat Penyelesaian Pendidikan Sarjana Teknik Sipil. Disusun Oleh: DEKO SANJAYA STUDI PERBANDINGAN PENJADWALAN PROYEK METODE LINE OF BALANCE (LoB) DAN PRECEDENCE DIAGRAM METHOD (PDM) PADA PEKERJAAN BERULANG (REPETITIF) (Studi Kasus Proyek Perumahan Maysa Tamansari Residence) TUGAS

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Penjadwalan Proyek Suatu proyek yang akan dilaksanakan harus terjadwal terlebih dahulu, sehingga kita dapat mengetahui berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan

Lebih terperinci

BAB II STUDI PUSTAKA

BAB II STUDI PUSTAKA BAB II STUDI PUSTAKA 2.1 TINJAUAN UMUM Pengelola proyek selalu ingin mencari metode yang dapat meningkatkan kualitas perencanaan dan pengendalian untuk menghadapi jumlah kegiatan dan kompleksitas proyek

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Manajemen Proyek Manajemen proyek terdiri dari dua kata yaitu Manajemen dan Proyek. Menurut Husen (2009:2), manajemen adalah suatu ilmu pengetahuan tentang seni memimpin organisasi

Lebih terperinci

PENJADWALAN PROYEK DENGAN ALAT BANTU PROGRAM PRIMAVERA PROJECT PLANNER 3.0 (P3 3.0)

PENJADWALAN PROYEK DENGAN ALAT BANTU PROGRAM PRIMAVERA PROJECT PLANNER 3.0 (P3 3.0) 2 PENJADWALAN PROYEK DENGAN ALAT BANTU PROGRAM PRIMAVERA PROJECT PLANNER 3.0 (P3 3.0) Yudi Syahrudin NRP : 0221054 Pembimbing : Yohanes L.D. Adianto. Ir., MT FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB 5 PERENCANAAN WAKTU

BAB 5 PERENCANAAN WAKTU BAB 5 PERENCANAAN WAKTU 5.1 Pendahuluan 1. Tujuan Instruksional 1) Bagian 1 a) Memahami pentingnya perencanaan waktu pada proyek b) Memahami data yang diperlukan untuk perencanaan waqktu c) Mampu membuat

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. Data yang dominan dalam Tugas Akhir ini adalah Data Sekunder,

BAB III METODOLOGI. Data yang dominan dalam Tugas Akhir ini adalah Data Sekunder, BAB III METODOLOGI 3.1 Metode Pengumpulan Data Data yang dominan dalam Tugas Akhir ini adalah Data Sekunder, sedangkan data primer yang diperoleh sifatnya hanya digunakan sebagai pelengkap dan penyempurna

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 9 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Proyek 2.1.1 Pengertian Proyek dan Manajemen Proyek Menurut Project Management Book of Knowledge (PMBOK) Guide, proyek merupakan serangkaian aktivitas atau tugas yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Proyek konstruksi adalah suatu rangkaian kegiatan yang saling berkaitan dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Proyek konstruksi adalah suatu rangkaian kegiatan yang saling berkaitan dan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Proyek Konstruksi Proyek konstruksi adalah suatu rangkaian kegiatan yang saling berkaitan dan melibatkan berbagai disiplin ilmu, sumber daya serta metode pelaksanaan. Ciri suatu

Lebih terperinci

TEKNIK PERENCANAAN DAN PENJADWALAN PROYEK RUMAH TINGGAL DENGAN BANTUAN PROGRAM PRIMAVERA PROJECT PLANNER 3.0. Erwan Santoso Djauhari NRP :

TEKNIK PERENCANAAN DAN PENJADWALAN PROYEK RUMAH TINGGAL DENGAN BANTUAN PROGRAM PRIMAVERA PROJECT PLANNER 3.0. Erwan Santoso Djauhari NRP : TEKNIK PERENCANAAN DAN PENJADWALAN PROYEK RUMAH TINGGAL DENGAN BANTUAN PROGRAM PRIMAVERA PROJECT PLANNER 3.0 Erwan Santoso Djauhari NRP : 9921021 Pembimbing : Maksum Tanubrata., Ir., MT FAKULTAS TEKNIK

Lebih terperinci

ANALISIS KONSEP CADANGAN WAKTU PADA PENJADWALAN PROYEK DENGAN CRITICAL PATH METHOD (CPM) (Studi Kasus : Proyek Pembangunan Rumah Sakit Prima)

ANALISIS KONSEP CADANGAN WAKTU PADA PENJADWALAN PROYEK DENGAN CRITICAL PATH METHOD (CPM) (Studi Kasus : Proyek Pembangunan Rumah Sakit Prima) ANALISIS KONSEP CADANGAN WAKTU PADA PENJADWALAN PROYEK DENGAN CRITICAL PATH METHOD (CPM) (Studi Kasus : Proyek Pembangunan Rumah Sakit Prima) Gea Geby Aurora Syafridon 1 dan Syahrizal 2 1 Departemen Teknik

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Pengelola proyek selalu ingin mencari metode yang dapat meningkatkan

BAB II LANDASAN TEORI. Pengelola proyek selalu ingin mencari metode yang dapat meningkatkan BAB II LANDASAN TEORI Pengelola proyek selalu ingin mencari metode yang dapat meningkatkan kualitas perencanaan waktu dan jadwal untuk menghadapi jumlah kegiatan dan kompleksitas proyek yang cenderung

Lebih terperinci

Prosiding Seminar Nasional Teknik Sipil 1 (SeNaTS 1) Tahun 2015 Sanur - Bali, 25 April 2015 ANALISIS KEUNTUNGAN KONTRAKTOR AKIBAT VARIASI SISTEM PEMBAYARAN DAN JADWAL PELAKSANAAN PADA PROYEK KONSTRUKSI

Lebih terperinci

Karena kompleksnya suatu proyek, para pengelola proyek selalu ingm memngkatkan kualitas perencanaan dan pengendalian. Banyak metode yang

Karena kompleksnya suatu proyek, para pengelola proyek selalu ingm memngkatkan kualitas perencanaan dan pengendalian. Banyak metode yang BAB III LANDASAN TEORI 3.1. Perencanaan Penjadwalan 3.1.1 Umum Karena kompleksnya suatu proyek, para pengelola proyek selalu ingm memngkatkan kualitas perencanaan dan pengendalian. Banyak metode yang akhirnya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada Proyek Pemasangan 3 (tiga) unit Lift Barang di

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada Proyek Pemasangan 3 (tiga) unit Lift Barang di BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilakukan pada Proyek Pemasangan 3 (tiga) unit Lift Barang di Gedung X yang berlokasi di Jakarta Utara. Penelitian dilakukan pada 01

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Proyek Konstruksi Proyek konstruksi merupakan suatu rangkaian kegiatan yang hanya satu kali dilaksanakan dan umumnya berjangka waktu pendek. Dalam rangkaian kegiatan tersebut,

Lebih terperinci

STUDI PERENCANAAN PERCEPATAN DURASI PROYEK DENGAN METODE LEAST COST ANALYSIS

STUDI PERENCANAAN PERCEPATAN DURASI PROYEK DENGAN METODE LEAST COST ANALYSIS STUDI PERENCANAAN PERCEPATAN DURASI PROYEK DENGAN METODE LEAST COST ANALYSIS Kartika Andayani NRP : 0121077 Pembimbing : Ir. V. Hartanto, M.Sc FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Biaya Konstruksi Biaya konstruksi adalah biaya yang dikeluarkan untuk menjalankan suatu proyek. Kebijakan pembiayaan biasanya dipengaruhi oleh kondisi keuangan perusahaan

Lebih terperinci

OPTIMALISASI RENCANA ANGGARAN BIAYA DAN WAKTU PELAKSANAAN DENGAN PRESEDEN DIAGRAM METHOD (PDM)

OPTIMALISASI RENCANA ANGGARAN BIAYA DAN WAKTU PELAKSANAAN DENGAN PRESEDEN DIAGRAM METHOD (PDM) OPTIMALISASI RENCANA ANGGARAN BIAYA DAN WAKTU PELAKSANAAN DENGAN PRESEDEN DIAGRAM METHOD (PDM) M.Fauzan 1), Burhanuddin 2), Zulfahmi 3) Jurusan Teknik Sipil Universitas Malikussaleh email: fauzanunimal@gmail.com

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Proyek Manajemen konstruksi (construction management), adalah bagaimana agar sumber daya yang terlibat dalam proyek konstruksi dapat diaplikasikan oleh Manajer proyek

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. dalam proyek konstruksi dapat dibedakan atas 2 jenis, yaitu kegiatan rutin dan. jangka waktu yang pendek (Ervianto, 2002).

II. TINJAUAN PUSTAKA. dalam proyek konstruksi dapat dibedakan atas 2 jenis, yaitu kegiatan rutin dan. jangka waktu yang pendek (Ervianto, 2002). II. TINJAUAN PUSTAKA A. Proyek 1. Pengertian Proyek Proyek konstruksi merupakan suatu rangkaian kegiatan yang hanya satu kali dilaksanakan dan umumnya berjangka waktu pendek. Suatu rangkaian kegiatan dalam

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Proyek Konstruksi Proyek konstruksi merupakan suatu rangkaian kegiatan yang hanya satu kali dilaksanakan dan umumnya berjangka waktu pendek. Dalam rangkaian kegiatan tersebut,

Lebih terperinci

BAB II STUDI PUSTAKA

BAB II STUDI PUSTAKA BAB II STUDI PUSTAKA 2.1. MANAJEMEN PROYEK Manajemen proyek adalah ilmu dan seni yang berkaitan dengan memimpin dan mengkoordinir sumber daya yang terdiri dari manusia dan material dengan menggunakan tehnik

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA Bab Tinjauan Pustaka berisikan tentang paparan dasar-dasar teori dan referensi yang digunakan dalam penulisan Tugas Akhir Analisis Time Cost Trade Off Pada Pekerjaan Konstruksi.

Lebih terperinci

PENENTUAN JADWAL PELAKSANAAN PEKERJAAN REHABILITASI JALAN ALIANYANG KOTA PONTIANAK DENGAN PRECEDENCE DIAGRAM METHOD (PDM)

PENENTUAN JADWAL PELAKSANAAN PEKERJAAN REHABILITASI JALAN ALIANYANG KOTA PONTIANAK DENGAN PRECEDENCE DIAGRAM METHOD (PDM) Buletin Ilmiah Mat. Stat. dan Terapannya (Bimaster) Volume 04, No. 3(2015), hal 237 242. PENENTUAN JADWAL PELAKSANAAN PEKERJAAN REHABILITASI JALAN ALIANYANG KOTA PONTIANAK DENGAN PRECEDENCE DIAGRAM METHOD

Lebih terperinci

PENGENDALIAN PROYEK DENGAN METODE KESEIMBANGAN GARIS (Line of Balance) (Studi Kasus Pada Proyek Perumahan Maysa Tamansari Residence)

PENGENDALIAN PROYEK DENGAN METODE KESEIMBANGAN GARIS (Line of Balance) (Studi Kasus Pada Proyek Perumahan Maysa Tamansari Residence) PENGENDALIAN PROYEK DENGAN METODE KESEIMBANGAN GARIS (Line of Balance) (Studi Kasus Pada Proyek Perumahan Maysa Tamansari Residence) Gustina Arifin Prawira, Syahrizal Departemen Teknik Sipil, Universitas

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Umum Dalam suatu proyek konstruksi, waktu merupakan salah satu faktor yang sangat penting. Oleh karena itu, sebisa mungkin pekerjaan dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang

Lebih terperinci

Jurusan Teknik Sipil Sekolah Tinggi Teknik Harapan Medan ABSTRAK

Jurusan Teknik Sipil Sekolah Tinggi Teknik Harapan Medan ABSTRAK PENJADWALAN PROYEK MENGGUNAKAN METODE PDM ( Precedence Diagram Method ) Studi Kasus : Proyek Pembangunan Gedung Ruang Pamer Suzuki Jl. Sisingamangaraja Medan Mhd. Teguh Satria Cipta 1, Ir. Yusrizal Lubis,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Optimalisasi Optimalisasi berasal dari kata optimal yang berarti terbaik (Kamus Besar Bahasa Indonesia). Jadi maksud dari optimalisasi pada penelitian ini adalah proses pencapaian

Lebih terperinci

Pertemuan ke 10 Metode Jalur Kritis. Dalam Analisis CPM, dipakai suatu cara yang disebut hitungan maju dan hitungan mundur.

Pertemuan ke 10 Metode Jalur Kritis. Dalam Analisis CPM, dipakai suatu cara yang disebut hitungan maju dan hitungan mundur. Pertemuan ke 10 Metode Jalur Kritis Halaman 1 dari Pertemuan ke - 10 10.1 Terminologi dan Perhitungan Dalam proses identifikasi jalur kritis, dikenal beberapa terminologi dan rumus-rumus perhitungan sebagai

Lebih terperinci

JURNAL TUGAS AKHIR PERENCANAAN PENJADWALAN PROYEK PEMBANGUNAN RUMAH SUSUN GORONTALO DISUSUN OLEH: MOCHAMMAD ANDHIKA D

JURNAL TUGAS AKHIR PERENCANAAN PENJADWALAN PROYEK PEMBANGUNAN RUMAH SUSUN GORONTALO DISUSUN OLEH: MOCHAMMAD ANDHIKA D JURNAL TUGAS AKHIR PERENCANAAN PENJADWALAN PROYEK PEMBANGUNAN RUMAH SUSUN GORONTALO DISUSUN OLEH: MOCHAMMAD ANDHIKA D 111 10 119 JURUSAN SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2017 PERENCANAAN

Lebih terperinci

STUDI ANALISIS DENGAN MENGGUNAKAN METODA PENJADWALAN LINIER PADA PROYEK PERUMAHAN

STUDI ANALISIS DENGAN MENGGUNAKAN METODA PENJADWALAN LINIER PADA PROYEK PERUMAHAN STUDI ANALISIS DENGAN MENGGUNAKAN METODA PENJADWALAN LINIER PADA PROYEK PERUMAHAN Parasian Sihombing NRP : 0221071 Pembimbing : Yohanes L. D. Adianto, Ir., MT FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Proyek 2.1.1. Pengertian Proyek Proyek merupakan Suatu kegiatan bersifat sementara yang berlangsung dalam jangka waktu terbatas, dengan alokasi sumber daya tertentu untuk melaksanakan

Lebih terperinci

JALUR KRITIS (Critical Path)

JALUR KRITIS (Critical Path) Manajemen Proyek TKS 4208 JALUR KRITIS (Critical Path) Prepared by Dr. AZ PENDAHULUAN Untuk aktivitas brainstorming, diagram AOA sangat berguna saat perencanaan team di awal proyek karena diagram ini jauh

Lebih terperinci

MONITORING DAN ANALISIS JADWAL PROYEK MENGGUNAKAN METODE PERFORMANCE INTENSITY DAN CPM PADA PROYEK HOTEL

MONITORING DAN ANALISIS JADWAL PROYEK MENGGUNAKAN METODE PERFORMANCE INTENSITY DAN CPM PADA PROYEK HOTEL MONITORING DAN ANALISIS JADWAL PROYEK MENGGUNAKAN METODE PERFORMANCE INTENSITY DAN CPM PADA PROYEK HOTEL Ivan Pratama Setiadi 1, Andi 2 ABSTRAK: Ada sebuah metode penjadwalan baru yang dikembangkan tahun

Lebih terperinci

MANAJEMEN WAKTU PROYEK MATA KULIAH MANAJEMEN PROYEK PERANGKAT LUNAK. Riani Lubis Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia

MANAJEMEN WAKTU PROYEK MATA KULIAH MANAJEMEN PROYEK PERANGKAT LUNAK. Riani Lubis Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia MANAJEMEN WAKTU PROYEK MATA KULIAH MANAJEMEN PROYEK PERANGKAT LUNAK Riani Lubis Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia Pendahuluan Manajemen waktu proyek dilakukan oleh pengelola

Lebih terperinci

PERBANDINGAN PENJADWALAN PROYEK MENGGUNAKAN KURVA S DAN CPM NETWORK PADA PROYEK X DI SURABAYA

PERBANDINGAN PENJADWALAN PROYEK MENGGUNAKAN KURVA S DAN CPM NETWORK PADA PROYEK X DI SURABAYA PERBANDINGAN PENJADWALAN PROYEK MENGGUNAKAN KURVA S DAN CPM NETWORK PADA PROYEK X DI SURABAYA Wenly Sulistio 1, Andi 2 ABSTRAK: Metode yang banyak digunakan dalam perencanaan jadwal proyek adalah metode

Lebih terperinci

STUDI KOMPARATIF PENJADWALAN PROYEK KONSTRUKSI REPETITIF MENGGUNAKAN METODE PENJADWALAN BERULANG (RSM) DAN METODE DIAGRAM PRESEDEN (PDM)

STUDI KOMPARATIF PENJADWALAN PROYEK KONSTRUKSI REPETITIF MENGGUNAKAN METODE PENJADWALAN BERULANG (RSM) DAN METODE DIAGRAM PRESEDEN (PDM) STUDI KOMPRTIF PENJDWLN PROYEK KONSTRUKSI REPETITIF MENGGUNKN METODE PENJDWLN BERULNG (RSM) DN METODE DIGRM PRESEDEN (PDM) Budi Laksito Staf Pengajar Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik - UNS Surakarta

Lebih terperinci

BAB II STUDI PUSTAKA 2.1 Tinjauan Umum

BAB II STUDI PUSTAKA 2.1 Tinjauan Umum BAB II STUDI PUSTAKA 2.1 Tinjauan Umum Metode Jaringan Kerja diperkenalkan menjelang akhir tahun 1950 oleh tim engineer dan ahli matematika dari perusahaan Du-pont bekerja sama dengan Rand Corporation

Lebih terperinci

Anak Agung Wiranata 1, A.A Diah Parami Dewi 1, dan I Made Nuryawan 2.

Anak Agung Wiranata 1, A.A Diah Parami Dewi 1, dan I Made Nuryawan 2. Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Vol., No., Juli 009 PENGGUNAAN METODE PENJADWALAN BERULANG (REPETITIVE SCHEDULING METHOD) PADA PENGERJAAN PROYEK PERUMAHAN (Studi Kasus Pada Proyek Perumahan Beranda Mumbul)

Lebih terperinci

Kata kunci: optimum, percepatan, lembur, least cost analysis.

Kata kunci: optimum, percepatan, lembur, least cost analysis. ABSTRAK Dalam pelaksanaan proyek konstruksi berbagai hal dapat terjadi, salah satunya ketidaksesuaian antara jadwal pelaksanaan (time schedule) dengan realisasi di lapangan. Proyek pembangunan Six Senses

Lebih terperinci

Critical Path Method (CPM) BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tujuan. Adapun tujuan dari pembahasan makalah ini ialah :

Critical Path Method (CPM) BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tujuan. Adapun tujuan dari pembahasan makalah ini ialah : Critical Path Method (CPM) 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam penyelenggaraan suatu proyek, kegiatan yang akan dihadapi sangat kompleks. Hal ini tentu memerlukan suatu manajemen yang baik sehingga

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 PengertianCost Engineering Semula, biaya suatu proyek tidak terlalu dipikirkan, yang penting fisik bangunan dapat diselesaikan, berapapun biayanya, dan baru dapat diketahui

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. teknologi konstruksi (construction technology) dan manajemen konstruksi (construction

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. teknologi konstruksi (construction technology) dan manajemen konstruksi (construction BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Umum Pemahaman tentang konstruksi dapat dibagi ke dalam dua kelompok, yaitu teknologi konstruksi (construction technology) dan manajemen konstruksi (construction management).

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR PERENCANAAN JADWAL PROYEK DENGAN METODE NETWORK PLANNING PDM (PRECEDENCE DIAGRAM METHOD) PADA PROYEK PEMBANGUNAN HOTEL SAPADIA MEDAN

TUGAS AKHIR PERENCANAAN JADWAL PROYEK DENGAN METODE NETWORK PLANNING PDM (PRECEDENCE DIAGRAM METHOD) PADA PROYEK PEMBANGUNAN HOTEL SAPADIA MEDAN TUGAS AKHIR PERENCANAAN JADWAL PROYEK DENGAN METODE NETWORK PLANNING PDM (PRECEDENCE DIAGRAM METHOD) PADA PROYEK PEMBANGUNAN HOTEL SAPADIA MEDAN Ditulis Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Terapan oleh DADANG

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Proyek Konstruksi Proyek konstruksi adalah gabungan dari berbagai sumber daya yang dihimpun dalam suatu wadah organisasi sementara untuk mencapai suatu sasaran tertentu (Cleland

Lebih terperinci

PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN WAKTU

PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN WAKTU PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN WAKTU I. DIAGRAM JARING / CRITICAL PATH METHODE (CPM) A. PENDAHULUAN Diagram jaring atau Network Planning atau Critical Path Methode (CPM) adalah salah satu metode yang digunakann

Lebih terperinci

ANALISIS KEUNTUNGAN KONTRAKTOR DENGAN VARIASI SISTEM PEMBAYARAN (STUDI KASUS: PROYEK PENINGKATAN STRUKTUR JALAN CEKIK-BATAS KOTA NEGARA)

ANALISIS KEUNTUNGAN KONTRAKTOR DENGAN VARIASI SISTEM PEMBAYARAN (STUDI KASUS: PROYEK PENINGKATAN STRUKTUR JALAN CEKIK-BATAS KOTA NEGARA) Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Vol. 18, No. 2, Juli 2014 ANALISIS KEUNTUNGAN KONTRAKTOR DENGAN VARIASI SISTEM PEMBAYARAN (STUDI KASUS: PROYEK PENINGKATAN STRUKTUR JALAN CEKIK-BATAS KOTA NEGARA) Ida Ayu Rai

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE PENJADWALAN BERULANG (REPETITIVE SCHEDULLING METHOD) PADA PROYEK PRINCETON TOWER EDUCITY RESIDENCE SURABAYA

PENERAPAN METODE PENJADWALAN BERULANG (REPETITIVE SCHEDULLING METHOD) PADA PROYEK PRINCETON TOWER EDUCITY RESIDENCE SURABAYA PENERAPAN METODE PENJADWALAN BERULANG (REPETITIVE SCHEDULLING METHOD) PADA PROYEK PRINCETON TOWER EDUCITY RESIDENCE SURABAYA Bobby Armanda Akeda Damanik Yusronia Eka Putri, ST., MT., Cahyono Bintang Nurcahyo,

Lebih terperinci

PROJECT TIME MANAGEMENT (MANAJEMEN WAKTU PROYEK BAG.1) (MATA KULIAH MANAJEMEN PROYEK PERANGKAT LUNAK)

PROJECT TIME MANAGEMENT (MANAJEMEN WAKTU PROYEK BAG.1) (MATA KULIAH MANAJEMEN PROYEK PERANGKAT LUNAK) PROJECT TIME MANAGEMENT (MANAJEMEN WAKTU PROYEK BAG.1) (MATA KULIAH MANAJEMEN PROYEK PERANGKAT LUNAK) Sufa atin Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia SUF MPPL 2014 Definisi Manajemen

Lebih terperinci

JURNAL MANAJEMEN KONSTRUKSI PADA PEKERJAAN DRAINASE JL. A.W. SYAHRANI, SANGATTA KUTAI TIMUR

JURNAL MANAJEMEN KONSTRUKSI PADA PEKERJAAN DRAINASE JL. A.W. SYAHRANI, SANGATTA KUTAI TIMUR JURNAL MANAJEMEN KONSTRUKSI PADA PEKERJAAN DRAINASE JL. A.W. SYAHRANI, SANGATTA KUTAI TIMUR Disusun oleh : SULIS TIO 09.11.1001.7311.219 UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SAMARINDA FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK

Lebih terperinci

MATERI 8 MEMULAI USAHA

MATERI 8 MEMULAI USAHA MATERI 8 MEMULAI USAHA 1. WORK BREAKDOWN STUCTURE Memulai usaha atau sebuah project membutuhkan perencanaan. Bagaimana kita dapat menyelesaikannya terdapat berbagai batasan pada definisi manajemen proyek

Lebih terperinci

ABSTRAK ABSTRACT. Fatoni Azis Teknik Industri, Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

ABSTRAK ABSTRACT. Fatoni Azis Teknik Industri, Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya PERBANDINGAN PELAKSANAAN PROYEK PEMBANGUNAN LIFT BARANG DUA LANTAI DENGAN METODE CRITICAL PATH METHOD (CPM) (Studi Kasus : CV. Prisma Tehnik Gemilang Gresik) Fatoni Azis Teknik Industri, Universitas 17

Lebih terperinci

Proyek : Kombinasi dan kegiatan-kegiatan g (activities) yang saling berkaitan dan harus dilaksanakan dengan mengikuti suatu urutan tertentu sebelum se

Proyek : Kombinasi dan kegiatan-kegiatan g (activities) yang saling berkaitan dan harus dilaksanakan dengan mengikuti suatu urutan tertentu sebelum se PM (ritical Path Method) dan PERT (Program Evaluation and Review Technique) Proyek : Kombinasi dan kegiatan-kegiatan g (activities) yang saling berkaitan dan harus dilaksanakan dengan mengikuti suatu urutan

Lebih terperinci

MANAJEMEN WAKTU PROYEK

MANAJEMEN WAKTU PROYEK MANAJEMEN WAKTU PROYEK Gentisya Tri Mardiani, M.Kom MANAJEMEN PROYEK PERANGKAT LUNAK Pendahuluan Manajemen waktu proyek dibutuhkan untuk mengatur agar penyelasaian proyek sesuai waktu yang ditetapkan Kegiatan

Lebih terperinci

STUDI KASUS PENJADWALAN PROYEK PADA PROYEK RUMAH TOKO X MENGGUNAKAN MICROSOFT PROJECT 2010

STUDI KASUS PENJADWALAN PROYEK PADA PROYEK RUMAH TOKO X MENGGUNAKAN MICROSOFT PROJECT 2010 STUDI KASUS PENJADWALAN PROYEK PADA PROYEK RUMAH TOKO X MENGGUNAKAN MICROSOFT PROJECT 2010 Giri Dhamma Wijaya 1, Felix Marsiano 2, Sentosa Limanto 3 ABSTRAK : Pelaksanaan pembangunan proyek konstruksi,

Lebih terperinci

STUDI PENJADUALAN, PERENCANAAN BIAYA DAN PENGENDALIAN JADUAL PADA PROYEK PEMBANGUNAN RUKO DENGAN MENGGUNAKAN PROGRAM MICROSOFT PROJECT 2003

STUDI PENJADUALAN, PERENCANAAN BIAYA DAN PENGENDALIAN JADUAL PADA PROYEK PEMBANGUNAN RUKO DENGAN MENGGUNAKAN PROGRAM MICROSOFT PROJECT 2003 STUDI PENJADUALAN, PERENCANAAN BIAYA DAN PENGENDALIAN JADUAL PADA PROYEK PEMBANGUNAN RUKO DENGAN MENGGUNAKAN PROGRAM MICROSOFT PROJECT 2003 Domy Christoferson NRP : 9921022 Pembimbing : Ir. V. Hartanto,

Lebih terperinci

hubungann dengan kegiatan lain. Hal ini akan mempengaruhi efisiensi waktu penjadwalan proyek. Setelah dilakukan work breakdown, kemudian dilakukan kla

hubungann dengan kegiatan lain. Hal ini akan mempengaruhi efisiensi waktu penjadwalan proyek. Setelah dilakukan work breakdown, kemudian dilakukan kla BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode Pengumpulan Data Dalam pelaksanaan penyusunan tugas akhir ini, penulis membutuhkan berbagai macam data input dan masukan untuk dianalisis lebih lanjut. Data-data

Lebih terperinci

STUDI KASUS PENERAPAN METODE PERT PADA PROYEK GUDANG X

STUDI KASUS PENERAPAN METODE PERT PADA PROYEK GUDANG X STUDI KASUS PENERAPAN METODE PERT PADA PROYEK GUDANG X Christian 1, Cefiro 2 dan Sentosa 3 ABSTRAK : Pembangunan yang sedang marak terjadi pada saat ini ialah pembangunan gudang khususnya di Surabaya.

Lebih terperinci

TEKNIK ANALISA JARINGAN (CPM)

TEKNIK ANALISA JARINGAN (CPM) TEKNIK ANALISA JARINGAN (CPM) Bahan Kuliah Fakultas : Ilmu Komputer Program Studi : Teknik Informatika Tahun Akademik : Ganjil 2012/2013 Kode - Nama Mata Kuliah : CCR314 Riset Operasional Pertemuan : 10

Lebih terperinci

PENJADWALAN PROYEK KONSTRUKSI DENGAN METODE FLASH (FUZZY LOGIC APPLICATION FOR SCHEDULING)

PENJADWALAN PROYEK KONSTRUKSI DENGAN METODE FLASH (FUZZY LOGIC APPLICATION FOR SCHEDULING) PENJADWALAN PROYEK KONSTRUKSI DENGAN METODE FLASH (FUZZY LOGIC APPLICATION FOR SCHEDULING) M. Hamzah H., Saifoe El Unas, Widiarsa Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Brawijaya e-mail : mohammadhamzah_hasyim@yahoo.co.au

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian 3.1.1. Gambaran Umum Perusahaan Dalam penelitian ini peneliti melakukan penelitian di PT. Cahaya Milenia Cemerlang, yang beralamat di : Jalan Rasamala

Lebih terperinci

BAB III PENDEKATAN METODE

BAB III PENDEKATAN METODE BAB III PENDEKATAN METODE 3.1 Kerangka Pikir Penyusunan Tugas Akhir Penulisan Tugas Akhir bertujuan untuk menganalisis dan membandingkan penggunaan Critical Path Method (CPM), Precedence Diagram Method

Lebih terperinci

Manajemen Operasi. Modul Final Semester MODUL PERKULIAHAN. Tatap Kode MK Disusun Oleh Muka 10 MK Andre M. Lubis, ST, MBA

Manajemen Operasi. Modul Final Semester MODUL PERKULIAHAN. Tatap Kode MK Disusun Oleh Muka 10 MK Andre M. Lubis, ST, MBA MODUL PERKULIAHAN Manajemen Operasi Modul Final Semester Fakultas Ekonomi dan Bisnis Program Studi Manajemen Tatap Kode MK Disusun Oleh Muka 10 MK, ST, MBA Abstract Mampu mengidentifikasi masalah dan memberikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Yang Digunakan Peneliti menggunakan metode penelitian yang bersifat deskriptif dan komparatif, hal ini dipilih karena dalam penelitian ini peneliti mencoba

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada proyek pembangunan Sewage Treatment Plant (STP) pada proyek Jiexpo Sky City, waktu pengambilan data-data untuk penelitian

Lebih terperinci

APLIKASI METODA LINE OF BALANCE (LOB) DAN METODA CRITICAL PATH METHOD (CPM) DALAM PENJADWALAN KEGIATAN PEMBANGUNAN PERUMAHAN

APLIKASI METODA LINE OF BALANCE (LOB) DAN METODA CRITICAL PATH METHOD (CPM) DALAM PENJADWALAN KEGIATAN PEMBANGUNAN PERUMAHAN APLIKASI METODA LINE OF BALANCE (LOB) DAN METODA CRITICAL PATH METHOD (CPM) DALAM PENJADWALAN KEGIATAN PEMBANGUNAN PERUMAHAN Sutanto Program Studi Diploma III Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Diponegoro

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Laju pertumbuhan penduduk Provinsi Bali pada periode tahun

BAB I PENDAHULUAN. Laju pertumbuhan penduduk Provinsi Bali pada periode tahun BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Laju pertumbuhan penduduk Provinsi Bali pada periode tahun 2000-2010 mencapai 2,15% per tahun, lebih tinggi dari laju pertumbuhan penduduk nasional pada periode yang

Lebih terperinci

Optimalisasi Waktu Pengerjaan Proyek Ruko Dengan Metode Diagram Preseden

Optimalisasi Waktu Pengerjaan Proyek Ruko Dengan Metode Diagram Preseden Pekanbaru, 11 November 2015 Optimalisasi Waktu Pengerjaan Proyek Ruko Dengan Metode Diagram Preseden Nilwan Andiraja 1, Rian 2 1,2 Jurusan Matematika, Fakultas Sains dan Teknologi, UIN Sultan Syarif Kasim

Lebih terperinci

ANALISIS VARIASI SISTEM PEMBAYARAN TERHADAP KEUNTUNGAN KONTRAKTOR (Studi Kasus : Proyek Villa Pulau Bali, Canggu)

ANALISIS VARIASI SISTEM PEMBAYARAN TERHADAP KEUNTUNGAN KONTRAKTOR (Studi Kasus : Proyek Villa Pulau Bali, Canggu) Jurnal Ilmiah Elektronik Infrastruktur Teknik Sipil, Volume 2, No. 1, Pebruari 2013 ANALISIS VARIASI SISTEM PEMBAYARAN TERHADAP KEUNTUNGAN KONTRAKTOR (Studi Kasus : Proyek Villa Pulau Bali, Canggu) Karina

Lebih terperinci

MANAJEMEN WAKTU PROYEK

MANAJEMEN WAKTU PROYEK MANAJEMEN WAKTU PROYEK Waktu proyek atau biasa disebut umur proyek merupakan salah satu atribut proyek yang sangat penting dalam manajemen proyek. Kegagalan mengelola waktu proyek akan berakibat pada penyelesaian

Lebih terperinci

PENGELOLAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK (Perencanaan Waktu-3 : CPM)

PENGELOLAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK (Perencanaan Waktu-3 : CPM) PENGELOLAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK (Perencanaan Waktu-3 : CPM) Pertemuan ke-7 Dosen: Ir. Bambang Herumanta, M.T. / Suwardo, S.T., M.T., Ph.D. UNIVERSITAS GADJAH MADA SEKOLAH VOKASI PROGRAM DIPLOMA TEKNIK

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1. Pengertian Manajemen Proyek Satu hal yang mendasar bahwa kegiatan proyek mempunyai karakter yang berbeda dengan kegiatan operasional (seperti pekerjaan administrasi kantor,

Lebih terperinci

JOURNAL OF BUSINESS STUDIES

JOURNAL OF BUSINESS STUDIES OPTIMALISASI PELAKSANAAN PENJADWALAN PROYEK RUMAH SAKIT SILOAM PADA PT. SURYA BANGUN PERSADA INDAH (The Scheduling Optimization of Siloam Hospital Project at Surya Bangun Persada Indah(Ltd.)) Neli Serliana

Lebih terperinci

PERBANDINGAN METODE CRITICAL PATH METHOD (CPM), PRECEDENCE DIAGRAM METHOD (PDM), DAN LINE OF BALANCE (LOB) TERHADAP PROYEK REPETITIF

PERBANDINGAN METODE CRITICAL PATH METHOD (CPM), PRECEDENCE DIAGRAM METHOD (PDM), DAN LINE OF BALANCE (LOB) TERHADAP PROYEK REPETITIF PERBANDINGAN METODE CRITICAL PATH METHOD (CPM), PRECEDENCE DIAGRAM METHOD (PDM), DAN LINE OF BALANCE (LOB) TERHADAP PROYEK REPETITIF Joe Daniel Hutagaol, Sendi, M. Agung Wibowo, Tanto D.S. Jurusan Teknik

Lebih terperinci

Parno, SKom., MMSI. Personal Khusus Tugas

Parno, SKom., MMSI.  Personal  Khusus Tugas Parno, SKom., MMSI Email Personal parno@staff.gunadarma.ac.id Email Khusus Tugas parno2012@gmail.com Personal Website http://parno.staff.gunadarma.ac.id Personal Blog http://nustaffsite.gunadarma.ac.id/blog/parno

Lebih terperinci

Pertemuan 5 Penjadwalan

Pertemuan 5 Penjadwalan Pertemuan 5 Penjadwalan Tujuan : Memahami konsep penjadwalan. Memahami langkah-langkah pembuatan PERT dan GNT Chart. Memahami alat bantu PERT dan GNT Chart. Penjadwalan Proyek Salah satu faktor utama menuju

Lebih terperinci

Manajemen Proyek. Teknik Industri Universitas Brawijaya

Manajemen Proyek. Teknik Industri Universitas Brawijaya Manajemen Proyek Teknik Industri Universitas Brawijaya Lecture 16 Outline: Manajemen Proyek References: Azlia, Wifqi. PPT: Organisasi dan Manajemen Industri. PSTI- UB. 2011. Pendahuluan Proyek : kombinasi

Lebih terperinci

BAB III PENGENDALIAN PROYEK

BAB III PENGENDALIAN PROYEK BAB III PENGENDALIAN PROYEK 3.1 METODE PENGENDALIAN PROYEK Dalam pengendalian proyek ada beberapa metode pengamatan antara lain adalah sebagai berikut : Diagram balok (bar/gan charts). Diagram keseimbangan

Lebih terperinci

A.A. Gde Agung Yana 1

A.A. Gde Agung Yana 1 Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Vol 10, No. 2, Juli 2006 PENGARUH JAM KERJA LEMBUR TERHADAP BIAYA PERCEPATAN PROYEK DENGAN TIME COST TRADE OFF ANALYSIS (Studi Kasus: Proyek Rehabilitasi Ruang Pertemuan Dinas

Lebih terperinci

Penjadwalan Proyek dengan Menggunakan Metode Jalur kritis Project Scheduling Using Critical Path Method (CPM)

Penjadwalan Proyek dengan Menggunakan Metode Jalur kritis Project Scheduling Using Critical Path Method (CPM) Abstrak Penjadwalan Proyek dengan Menggunakan Metode Jalur kritis Project Scheduling Using Critical Path Method (CPM) Madchan Anis ( J2A008043 ) Jurusan Matematika FMIPA, Universitas Diponegoro Jl. Prof.

Lebih terperinci

Buku 2 : RKPM (Rencana Kegiatan Pembelajaran Mingguan) Modul Pembelajaran Pertemuan ke 5

Buku 2 : RKPM (Rencana Kegiatan Pembelajaran Mingguan) Modul Pembelajaran Pertemuan ke 5 UNIVERSITAS GADJAH MADA SEKOLAH VOKASI PROGRAM DIPLOMA TEKNIK SIPIL Alamat : Jl. Yacaranda 1, Sekip Unit IV, Yogyakarta 55281, Telp. (0274) 7112126, 545193, 6491300 Faks. (0274) 545193, E mail : dts_ugm@yahoo.com

Lebih terperinci

PERCEPATAN WAKTU PADA SUATU PROYEK DENGAN MENGGUNAKAN METODE JALUR KRITIS

PERCEPATAN WAKTU PADA SUATU PROYEK DENGAN MENGGUNAKAN METODE JALUR KRITIS PERCEPATAN WAKTU PADA SUATU PROYEK DENGAN MENGGUNAKAN METODE JALUR KRITIS Chandra Karnadi NRP : 9421016 NIRM : 41077011940269 Pembimbing : Maksum Tanubrata, Ir., M.T. FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL

Lebih terperinci

OPTIMASI WAKTU PROYEK DENGAN PENAMBAHAN JAM KERJA DENGAN PRECEDENCE DIAGRAM METHOD (Studi Kasus Proyek Rumah Susun Sederhana Sewa Pekanbaru)

OPTIMASI WAKTU PROYEK DENGAN PENAMBAHAN JAM KERJA DENGAN PRECEDENCE DIAGRAM METHOD (Studi Kasus Proyek Rumah Susun Sederhana Sewa Pekanbaru) Yasri, D. / Optimasi Waktu Proyek dengan Penambahan Jam Kerja / pp. 119 130 OPTIMASI WAKTU PROYEK DENGAN PENAMBAHAN JAM KERJA DENGAN PRECEDENCE DIAGRAM METHOD (Studi Kasus Proyek Rumah Susun Sederhana

Lebih terperinci

ANALISA PENERAPAN MANAJEMEN WAKTU PADA PEMBANGUNAN JARINGAN DAERAH IRIGASI SANGKUP KIRI

ANALISA PENERAPAN MANAJEMEN WAKTU PADA PEMBANGUNAN JARINGAN DAERAH IRIGASI SANGKUP KIRI ANALISA PENERAPAN MANAJEMEN WAKTU PADA PEMBANGUNAN JARINGAN DAERAH IRIGASI SANGKUP KIRI Jenaldo O. Gerung A. K. T. Dundu, Jantje B. Mangare Fakultas Teknik Jurusan Sipil Universitas Sam Ratulangi Manado

Lebih terperinci

PERENCANAAN PERCEPATAN PROYEK KONSTRUKSI DENGAN MENGGUNAKAN MICROSOFT PROJECT

PERENCANAAN PERCEPATAN PROYEK KONSTRUKSI DENGAN MENGGUNAKAN MICROSOFT PROJECT PERENCANAAN PERCEPATAN PROYEK KONSTRUKSI DENGAN MENGGUNAKAN MICROSOFT PROJECT Irma Lidi NRP : 0221047 Pembimbing : Maksum Tanubrata, Ir., MT. FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

Lebih terperinci

i KATA PENGANTAR Puji syukur senantiasa dipanjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan rahmat dan karunia yang diberikan-nya sehingga

i KATA PENGANTAR Puji syukur senantiasa dipanjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan rahmat dan karunia yang diberikan-nya sehingga LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN TUGAS AKHIR APLIKASI PRESEDENCE DIAGRAM DAN LINE of BALANCE METHOD STUDI KASUS CRASHING PROYEK GEDUNG KULIAH UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA Diajukan untuk memenuhi persyaratan

Lebih terperinci

Gambar 2.8 Diagram RSM untuk proyek enam unit setelah menaikkan gradien C.

Gambar 2.8 Diagram RSM untuk proyek enam unit setelah menaikkan gradien C. dinaikkan dari ¼ u/hr menjadi ½ u/hr. Gradien ini lebih dari atau sama dengan gradien garis A dan garis-garis ini akan saling menyempit. Perubahan dari melebar menjadi menyempit menyebabkan perpindahan

Lebih terperinci

GARIS BESAR PROGRAM PEMBELAJARAN (GBPP)

GARIS BESAR PROGRAM PEMBELAJARAN (GBPP) GARIS BESAR PROGRAM (GBPP) Mata Kuliah : Manajemen Konstruksi Kode Mata Kuliah : KT 411307 Semester/SKS : V/2 Penanggung Jawab Mata Kuliah : Murdini, Ir, MT Deskripsi Singkat : Mata kuliah ini membahas

Lebih terperinci

STUDI PENJADWALAN DENGAN MENGGUNAKAN METODA PENJADWALAN LINIER PADA PROYEK GEDUNG BERTINGKAT

STUDI PENJADWALAN DENGAN MENGGUNAKAN METODA PENJADWALAN LINIER PADA PROYEK GEDUNG BERTINGKAT STUDI PENJADWALAN DENGAN MENGGUNAKAN METODA PENJADWALAN LINIER PADA PROYEK GEDUNG BERTINGKAT Ricky Martua Sihombing NRP : 0521053 Pembimbing : Ir. V. HARTANTO, M.Sc FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL

Lebih terperinci

PENTINGNYA MANAJEMEN PROYEK

PENTINGNYA MANAJEMEN PROYEK MATERI 2 PENTINGNYA MANAJEMEN PROYEK Manajemen proyek meliputi tiga fase : 1. Perencanaan, mencakup penetapan sasaran, mendefinisikan proyek dan organisasi timnya. 2. Penjadwalan, menghubungkan orang,

Lebih terperinci

BAB II Tinjauan Pustaka

BAB II Tinjauan Pustaka 2.1 Manajemen Proyek 2.1.1 Pengertian Manajemen Proyek BAB II Tinjauan Pustaka Manajemen proyek secara harfiah terdiri dari dua kata, yaitu manajemen dan proyek. Sehubungan dengan itu maka sebaiknya kita

Lebih terperinci

PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN JADWAL PROYEK DENGAN MENGGUNAKAN METODE CPM PADA PROYEK APARTEMEN Christian Kennardi 1, Ivan Pratama Setiadi 2, Andi 3

PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN JADWAL PROYEK DENGAN MENGGUNAKAN METODE CPM PADA PROYEK APARTEMEN Christian Kennardi 1, Ivan Pratama Setiadi 2, Andi 3 PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN JADWAL PROYEK DENGAN MENGGUNAKAN METODE CPM PADA PROYEK APARTEMEN Christian Kennardi 1, Ivan Pratama Setiadi 2, Andi ABSTRAK : Dengan meningkatnya perkembangan proyek konstruksi,

Lebih terperinci

Cara membuat network planning manual

Cara membuat network planning manual Cara membuat network planning manual Melanjutkan artikel sebelumnya tentang pengertian network planning selanjutnya kita akan mencoba membuat secara sederhana dan untuk memudahkanya maka dirangkum dalam

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pada bagian ini akan dibahas mengenai dasar-dasar teori yang digunakan dalam penulisan Tugas Akhir, seperti dasar teori tentang box girder, balance cantilever, metode launching

Lebih terperinci

MANAJEMEN PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN (WAKTU) PROYEK

MANAJEMEN PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN (WAKTU) PROYEK MANAJEMEN PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN (WAKTU) PROYEK Waktu proyek atau biasa disebut umur proyek merupakan salah satu atribut proyek yang sangat penting dalam manajemen proyek. Kegagalan mengelola waktu

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 7 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Proyek Proyek adalah suatu tugas yang perlu didefinisikan dan terarah ke suatu sasaran yang dituturkan secara konkrit serta harus diselesaikan dalam kurun waktu tertentu

Lebih terperinci

Operations Management

Operations Management Operations Management TEKNIK RISET OERASI William J. Stevenson 8 th edition ANALISA NETWORK 1. PERT (Program Evaluation and Review Technique). CPM (Critical Path Method) PERT didefinisikan sebagai suatu

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE CPM PADA PROYEK KONSTRUKSI (STUDI KASUS PEMBANGUNAN GEDUNG BARU KOMPLEKS EBEN HAEZAR MANADO)

PENERAPAN METODE CPM PADA PROYEK KONSTRUKSI (STUDI KASUS PEMBANGUNAN GEDUNG BARU KOMPLEKS EBEN HAEZAR MANADO) PENERAPAN METODE CPM PADA PROYEK KONSTRUKSI (STUDI KASUS PEMBANGUNAN GEDUNG BARU KOMPLEKS EBEN HAEZAR MANADO) Ezekiel R. M. Iwawo Jermias Tjakra, Pingkan A. K. Pratasis Fakultas Teknik Jurusan Sipil Universitas

Lebih terperinci